PEMBIMBING :
dr. ANDI HASNAH SUAIB, Sp.An
STATUS PASIEN
IDENTITAS KASUS
Nama : Tn. Ilham
Tanggal lahir / Umur : 29 Juli 1980 / 37 tahun
Jenis Kelamin : Laki - laki
Agama : Islam
Status perkawinan : Sudah nikah
Alamat : Wua – wua, Kendari
No RM : 51 XX XX
Tanggal masuk : 02 Februari 2018
ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 06 Februari
2017 diruang Raha Mongkilo.
Keluhan utama : Nyeri pinggang kiri
Anamnesis terpimpin :
Pasien di konsul ke bagian Anestesiologi dari bagian Penyakit Dalam
dengan keluhan nyeri pinggang sebelah kiri sejak empat hari sebelum
masuk Rumah Sakit. Nyeri dirasakan seperti ditusuk – tusuk dan terasa
terus-menerus. Pasien mengatakan nyeri tidak berkurang dengan
perubahan posisi tubuh. Keluhan ini disertai dengan dengan nyeri ulu
hati (+), mual (-), muntah (-), nafsu makan menurun (+) akibat rasa nyeri,
demam (-), sakit kepala (-). BAK lancar kesan normal. BAB belum
selama 4 hari. Riwayat keluhan yang sama sebelumnya (-). Riwayat
pekerjaan sehari – hari pasien bekerja sebagai karyawan di salah satu
perkantoran di Kota Kemdari, dimana pasien mengaku pasien dapat
duduk selama 12 jam per hari. Pasien juga mengatakan bahwa pasien
kurang minum, dimana pasien dalam sehari hanya konsumsi air mineral
kurang dari 500 ml. Riwayat pengobatan (-).
Riwayat penyakit hipertensi (-), DM (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Penilaian
A (airways) : bebas, tidak ada obstruksi
B (breathing) : P = 20x/menit, simetris kiri=kanan
C (circulation) : Nadi: 88x/menit, reguler, Tekanan darah : 110/80
mmHg Suhu : 36,7 º C
D (disability) : GCS E4V5M6
Status Generalis
Kepala : Normocephal, rambut hitam
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sclera ikhterik (-/-)
Pupil isokor (+/+), Reflex cahaya direk
(+/+) ,Reflex cahaya indirek (+/+),
Refleks kornea (+/+).
Mulut : bibir pucat (-), kering (-)
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar
Thoraks : Paru : suara napas vesikuler (+/+),
wheezing (-), ronkhi (-)
Jantung : BJ I dan II regular, murmur (-),
gallop (-)
Abdomen : Inspeksi : datar, ikut gerak napas
Auskultasi : peristaltik (+)
Palpasi : nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani, ballotement ginjal (+)
Tranduksi
Transmisi
Modulasi
Persepsi
TINJAUAN PUSTAKA
Kalsifikasi Nyeri :
Berdasarkan etiologi :
Nyeri nosiseptif
Nyeri neuropati
Berdasarkan lokasi
Nyeri superficial
Nyeri somatic dalam
Nyeri viseral
Nyeri alih
Nyeri proyeksi
Berdasarkan durasi
Nyeri akut
Nyeri kronik
TINJAUAN PUSTAKA
• Penilaian Nyeri
1. Analgesik opioid
Obat – obat golongan opioid memiliki pola efek
samping yang sangat mirip, termasuk depresi
pernapasan,mual, muntah, dan konstipasi. Selain
itu, semua opioid berpotensi menimbulkan toleransi,
ketergantungan, dan ketagihan (adiksi). Toleransi
terhadap opioid tertentu terbentuk apabila opioid
tersebut diberikan dalam jangka panjang, misalnya
pada terapi kanker.
TINJAUAN PUSTAKA
Penatalaksanaan Nyeri
2. Analgesik non opioid (Obat Antiinflamasi Nonsteroid)
OAINS sangat efektif untuk mengatasi nyeri akut derajat
ringan, penyakit meradang yang kronik seperti artritis,
dan nyeri akibat kanker yang ringan.