Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH PANCASILA

“NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI KEPRIBADIAN BANGSA”

Dosen Pengampu :
Dr. Acep Supriyadi, M.Pd., M.AP

DISUSUN OLEH :
APRILIA ANJANI (1710115320001)

Kelas A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2017
NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI KEPRIBADIAN BANGSA

A. Pengertian Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa


Asal muasal kata Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta, yakni
kata Panca yang berati lima dan sila/syla yang memiliki arti batu, sendi, alas
atau sebuah dasar. Maka jika ditarik kesimpulan Pancasila memiliki makna
sebuah dasar yang terdiri dari lima unsur. Kelima unsur didalam Pancasila
tersebut membentuk satu kesatuan yang saling mengikat dan terkait satu
sama lain sehingga menjadikan fungsi Pancasila sebagai suatu dasar negara
yang utuh dan sempuna. Yang mencerminkan fungsi pokok Pancasila
sebagai dasar negara dan ideologi negara.
Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup
bangsa merupakan cerminan dari budaya masyarakat yang menganut nilai-
nilai luhur bahkan sebelum terciptanya Pancasila itu sendiri. Sebab
Pancasila lahir dari hasil pemikiran-pemikian serta ide maupun gagasan dari
budaya yang dimiliki bangsa Indonesia sejak jaman dahulu. Hal ini
merupakan cerminan dari fungsi kebudayaan bagi masyarakat itu sendiri
sebagai sebuah pemersatu. Nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi
terbuka memperlihatkan kepribadian bangsa Indonesia itu sendiri, yakni
terbuka terhadap segala perubahan.
Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia
adalah perwujudan dari nilai-nilai budaya bangsa Indonesia sendiri yang
diyakini kebaikan dan kebenarannya. Sebelum ditetapkannya Pancasila
sebagai dasar yang sah, Indonesia memang sudah sejak dahulu menganut
nilai-nilai budaya luhur yang telah tercipta di tengah-tengah masyarakat
nenek moyang Indonesia. Pancasila digali dari budaya bangsa Indonesia
sendiri yang sudah ada, tumbuh, dan berkembang berabad-abad lamanya.
Oleh karena itu, Pancasila adalah pribadi bangsa Indonesia itu sendiri yang
hanya dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak keberadaanya sebagai sebuah
bangsa. Pancasila merangkum nilai-nilai yang sama yang terkandung dalam
adat-istiadat, kebudayaan, dan agama-agama yang ada di Indonesia. Dengan

1
demikian, Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia juga
mencerminkan jiwa sekaligus pandangan hidup rakyat Indonesia.

B. Nilai-nilai Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa


Yang dimaksud dengan kepribadian ialah setiap sifat yang terlihat
dalam perilaku seseorang atau sebuah bangsa yang membuatnya berbeda
dari seseorang atau bangsa lainnya. Setiap orang memiliki orientasi berbeda
dalam menghadapi sebuah kondisi tertentu, sehingga tercipta sebuah pola
perilaku yang baku dan konsisten. Dengan begitu hal ini menjadi
karakteristik pribadinya. Sedangkan bangsa merupakan sebuah perhimpunan
yang terdiri dari masyarakat yang saling memiliki keterkaitan dan saling
berhubungan untuk mencapai sebuah harapan yang dijadikan sebagi tujuan
bersama di sebuah wilayah tertentu.
Disebuah kehidupan bermasyarakat tercipta dari kelompok
mayoritas dan juga minoritas yang membentuk suatu harmoni kehidupan.
Bila ditilik dari sisi sosiologis antropologis, bangsa merupakan sesuatu yang
diikat oleh suatu ikatan, dapat berupa ras, suku, sejarah, adat budaya dan
juga agama atau sebuah keyakinan, bahasa juga daerah. Dan ikatan tersebut
dinamakan ikatan primordial. Kepribadian bangsa merupakan ciri-ciri
perilaku maupun karakteristik yang terlihat dalam kehidupan suatu
masyarakat dalam  sebuah kesatuan nasional.
a. Pancasila sebagai Kepribadian bangsa
Dewan Perancang Nasional menyatakan bahwa kepribadian
Indonesia adalah karakteristik yang dimiliki oleh bangsa Indonesia dan
berbeda secara menyeluruh dengan keribadian bangsa-bangsa yang lain.
Hal tersebut merupakan refleksi dari perubahan dan perkembangan
bangsa Indonesia dari masa ke masa. Perubahan yang dialami bangsa
Indonesia dipengaruhi dengan segala hal yang terjadi didalam
mayarakat, adat budaya serta lingkungan didalam masyarakat itu
sendiri. Fondasi yang diterapkan bangsa Indonesia terkandung dalam
lima sila Pancasila sebagai kepribadian bangsa.

2
Nilai pertama dari Pancasila adalah ketuhanan. Nilai utama ini
mengacu pada Tuhan danhidup dengan menjalankan perintah-Nya
tanpa mengganggu urusan (umatnya) agama masing-masing. Ironisnya
data menunjukkan perusakan rumah ibadah semakin meningkat.
Padahal sejarah mencatat kenyataan yang berbeda. Masyarakat
Indonesia membuktikan bahwa menerima perbedaan dalam satu wadah
sudah ada sejak zaman Majapahit. Dalam menjalankan kerajaan
Majapahit, Raja Hayam Wuruk memerintahkan para pejabat urusan
agama agar mengatur secara baik pelaksanaan dua agama besar secara
berdampingan yaitu agama Budha dan Hindu. Ini sebagai contoh bahwa
Indonesia menanamkan sikap toleransi antar umat beragama sejak
zaman dahulu.
Nilai kedua pada prinsipya yaitu mengakui persamaan hak dan
kewajiban, sayang pada sesama, dan menjalin hubungan dengan bangsa
lain berdasarkan sikap salig menghormati. Oleh karenanya, harapan
utamanya akan tercemin dalam perilaku sebagai individu dan
masyarakat sebagai bangsa. Cerminan tingkah laku dari nilai kedua
sebagai bangsa adalah ketika mengakui bangsa-bangsa lain menyatakan
diri merdeka dan berdaulat sesuai prosedur yang berlaku.
Nilai ketiga berupaya untuk mengutamakan kepentingan bangsa
daripada diri/kelompok, cinta tanah air dan bangsa, mengemban rasa
persatuan bagi bangsa. Contoh sikap yang kita lakukan adalah
mementingkan kepentingan nusa dan bangsa diatas kepentingan pribadi
atau golongan, menjunjung tinggi rasa persatuan dan cinta tanah air,
menanamkan sikap patriotisme, serta menjunjung dan mengamalkan
semboyan “bhinneka tunggal ika”.
Pada Nilai keempat Pancasila mengetengahkan tema demokrasi.
Pada dasarnya demokrasi memosisikan rakyat sebagai pemegang
kedaulatan penuh atas dirinya. Jauh sebelum merdeka, bangsa Indonesia
sudah mengenal pola demokrasi di masyarakat. Contohnya sekitar abad

3
XIV di Minangkabau, disana ada seorang raja yang tidak semena-mena
pada rakyatnya karena secara prinsip raja dibatasi oleh sistim yang
mengutamakan logika dan keadilan. Jika tidak dipenuhi, perintah raja
akan ditolak.
Nilai kelima Pancasila yaitu mengedepankan keadilan dan
kesejahteraan. Dalam keseharian istilah gotong royong telah melekat di
Indonesia, yaitu sebuah aktivitas bantuan kepada pihak lain yang
meminta secara santun untuk menyelesaikan satu tugas agar tercapai
tujuan bersama. Contoh penerapan nilai ini yaitu pada msyarakat desa
agraris, membangun saluran air untuk sawah pribadinya jelas bukan
sekedar pekerjaan pribadi, melainkan terkait pula dengan warga lain.
Maka, hak untuk mendapatkan air seiring dengan kewajiban menjaga
sumber dan saluran air untuk pertaniannya.
Nilai-nilai Pancasila sebagai kepribadian bangsa erat kaitannya
dengan kehidupan sehari-hari masyarakat yang dikenal dengan
keramahan, kesopanan, kemajemukan, suku budaya yang merupakan
manifestasi dalam pandangan hidup bangsa. Bahkan sejak sebelum
berdirinya bangsa Indonesia, nilai-nilai yang terkandung didalam
Pancasila sudah melekat di dalam kedupan masyarakat Indonesia.
Di dalam Pancasila tersebut banyak mengandung makna-makna
yang sangat erat kaitannya dengan keragaman budaya, adat istiadat,
religius bangsa seperti masyarakat yang merupakan kepribadian bangsa
yaitu adanya pengakuan atas Tuhan, dalam menyelesaikan masalah
dilakukan dengan musyawarah untuk mecapai kata mufakat, saling
hormat-menghormati, meletakan kepentingan golongan diatas
kepentingan pribadi, serta bersikap adil dalam mencapai tujuan
bersama.
b. Mewujudkan Nilai-nilai Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa
“Rumah kita adalah Indonesia, itu harus dimunculkan dalam
bentuk falsafah hidup. Jangan sampai seperti global citizen, kerja
dimana dan tinggal dimana mengikuti tempat itu, tetapi kita sebagai

4
bangsa Indonesia harus mempunyai identitas sebagai bangsa
Indonesia.” 
Makna yang ingin dikedepankan untuk memperkokoh Pancasila
sebagai sumber nilai jati diri bangsa dan sebagai pondasi sekaligus
acuan dalam mewujudkan Indonesia yang adil dan makmur dan
sejahtera bersama tiga pilar dan konsensus nasional lainnya yaitu UUD
1945,  Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI. Dalam Ikrar disebutkan,
bahwa sejak di proklamasikan  Kemerdekaan Negara  Kesatuan
Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 pada kenyataannya
telah banyak terjadi rongrongan baik dari dalam negeri maupun luar
negeri terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Rongrongan tersebut dimungkinkan oleh karena kelengahan,
kekurang waspadaan Bangsa Indonesia terhadap kegiatan yang
berupaya untuk menumbangkan Pancasila sebagai Ideologi Pancasila.
Tujuan dahulu dicetuskan pancasila oleh para pendiri bangsa kita
(founding father) yaitu  karena mereka memiliki cita-cita bahwa nilai-
nilai fundamental yang digali dari warisan sejati bangsa bisa membuat
Indonesia melesat. Yang menjadi tantangan sekarang ini adalah
bagaimana mempertahankan nilai-nilai Pancasila sesuai dengan konteks
perkembangan zaman. Hal ini sangatlah penting agar nilai-nilai
Pancasila dapat ditumbuh kembangkan untuk menjawab tantangan
zaman. Aktualisasi/realisasi nilai-nilai Pancasila sebagai kepribadian
bangsa dapat dialakukan dengan cara sebagai berikut :

1. membumikan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,


berbangsa, dan bernegara secara terus-menerus dan aktual. 

2. aktualisasi melalui internalisasi nilai-nilai Pancasila, baik melalui


pendidikan formal maupun nonformal. Pada tataran pendidikan
formal perlu revitalisasi mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) di sekolah. 

3. Sebagai sebuah nilai, Pancasila tidak cukup hanya dipelajari, tetapi


harus diresapi, dihayati, dan dipahami secara mendalam.
Aktualisasi melalui keteladanan para pemimpin baik pemimpin

5
formal (pejabat negara) maupun informal (tokoh masyarakat).
Dengan keteladanan yang dijiwai nilai-nilai Pancasila, diharapkan
masyarakat luas akan mengikuti.

DAFTAR PUSTAKA

Nazmi, Fauziah,. dkk. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa. Di akses dari :


https://www.academia.edu/18790100/Pancasila_sebagai_kepribadian_b
angsa ( 31 Oktober 2017)
http://www.temukanpengertian.com/2015/08/pengertian-pancasila sebagai.html?
m=1
http://www.fimny.or.id/2013/10/mewujudkan-nilai-nilai-pancasila.html
https://nasional.sindonews.com/read/1210372/18/aktualisasi-nilai-nilai-pancasila-
pada-masa-kini-1496431646/13

https://guruppkn.com/pancasila-sebagai-kepribadian-bangsa

Anda mungkin juga menyukai