Anda di halaman 1dari 23

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

MATA PELAJARAN : ADMINISTRASI INFRASTRUKTUR JARINGAN


KELAS /SEMESTER : XI /GANJIL
PROGRAM : TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN
PENYUSUN : KISWANTO MAMONTO
RPP Administrasi Infrastruktur Jaringan – XI TKJ

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Kotabunan


Mata Pelajaran : Administrasi Infrastruktur Jaringan
Kelas/Semester : XI/ Ganjil
Materi Pokok : Menganalisis permasalahan routing statis.
Alokasi Waktu : 24 x 45 Menit (4 X pertemuan)

A. Kompetensi Inti ( KI)

No. Kompetensi Inti (K I)


K.I.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
K.I.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif
melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan
pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
K.I.3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasardan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja Teknik Komputer dan Jaringan pada tingkat teknis,spesifik, detil, dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni,budaya, dan
humaniora dalamkonteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
K.I.4 Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja
Teknik Komputer dan Jaringan. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan
mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar ( KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

No Kompetensi Dasar (KD) No Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


1.5 Menghargai karakter 1.5.1 Berserah diri (tawakal) kepada Tuhan setelah
berahklak mulia dalam berikhtiar atau melakukan usaha.
memperkuat komitmen
negara kesatuan. 1.5.2 Menjaga lingkungan hidup disekitar rumah
tempat tinggal, sekolah dan masyarakat.

1.5.3 Memelihara hubungan baik dengan sesama umat


beragama yang berbeda-beda.

No Kompetensi Dasar No Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


1
RPP Administrasi Infrastruktur Jaringan – XI TKJ

2.5 Mengamalkan nilai-nilai 2.5.1 Menunjukan perilaku jujur dalam proses


Pancasila sebagai pandangan pembelajaran.
hidup dan ideologi nasional
dalam kehidupan 2.5.2 Menunjukan perilaku disiplin dalam proses
bermasyarakat, berbangsa dan pembelajaran.
bernegara.
2.5.3 Menunjukan perilaku tanggung jawab dalam
proses pembelajaran.

2.5.4 Menumbuhkan rasa empati terhadap persoalan


dalam permasalahan routing statis

No Kompetensi Dasar No Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.5 Menganalisis permasalahan 3.5.1 Merinci tentang pengertian dari algoritma
routing statis routing

3.5.2 Memperkirakan strategi routing

3.5.3 Mengkombinasikan alat untuk mengatasi


masalah pada routing

No. Kompetensi Dasar No Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


4.5 Memperbaiki konfigurasi 4.5.1 Membangun konfigurasi routing statis
routing statis

C. Tujuan Pembelajaran ;

Melalui model pembelajaran berbasis permasalahan (Problem Base Learning), peserta didik
dapat :

3.5.1 Merinci tentang pengertian dari algoritma routing secara percaya diri
3.5.2 Memperkirakan strategi routing secara percaya diri
3.5.3 Mengkombinasikan alat untuk mengatasi masalah pada routing secara percaya diri
4.5.1 Membangun konfigurasi routing statis secara percaya diri

2
RPP Administrasi Infrastruktur Jaringan – XI TKJ

D. Materi Pembelajaran
Algoritma Routing
Algoritma routing adalah bagian algoritma dari perangkat lunak network layer yang
bertanggung jawab untuk menentukan jalur mana yang menjadi jalur transmisi paket. Jika
subnet tersebut menggunakan datagram secara internal, keputusan ini harus selalu dibuat
setiap kali paket data datang. Tetapi, jika subnet tersebut menggunakan rangkaian virtual
secara internal , keputusan routing ini hanya akan dibuat pada waktu penetapan rangkaian
virtual yang terbaru. Sesudah itu, paket data tinggal mengikuti rute yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Setiap algoritma routing memiliki sifat-sifat seperti kebenaran, kesederhanaan,
kekokohan, kestabilan,kewajaran, dan optimalitas. Algoritma routing harus dapat
menyesuaikan diri atau bertahan terhadap perubahan-perubahan dalam topologi dan lalu
lintas data.
Untuk mencari rute dengan biaya minimum, dapat digunakan dua metode yaitu metode
forward search agorithm dan backword search algorithm.

1.Forward Search Algorithm


Forward Search Algorithm digunakan untuk menentukan jarak terpendek dari node awal yang
ditentukan ke setiap node yang ada. Algoritma diungkapkan dalam stage. Dengan k buah jalur
terpendek node k terhadap node sumber ditentukan. Node-node ini ada dalam himpunan N.
Pada stage ke (k+1), node yang tidak ada dalam M yng mempunyai jarak terpendek
terhadap sumber ditambahkan ke M. Sebagai sebuah node yang di tembarvkan dalam M, maka
jalur dari sumber menjadi terdefinisi

2.Backward Search Algorithm


Digunakan untuk menentukan jalur biaya terkecil yang diberikan node tujuan dari semua
node yang ada . Algoritma ini juga diproses tiap St&ge. Pada tiap stage, algoritma menunjuk
masing-masing node.

Devinisi yang digunakan:


 N = Himpunan node yang terdapat pada jaringan
 D = node tujuan
 1(i,j) = seperti keterangan diatas
 C2(n) = biaya dari jalur biaya terkecil dari n ke D yang dihasilkan saat algoritma
dikerjakan.

Strategi Routing
Dalam mencari rute bagi paket yang dikirim dari komputer sumber ke komputer tujuan
ada beberapa strategi yang dipakai. Strategi itu meliputi fixed routing, flooding, random
routing, dan adaptive routing.
1. Fixed Routing
Merupakan cara routing yang paling sederhana. Dalam hal ini rute bersifat tetap atau
paling tidak, rute hanya diubah apabila topologi jaringan berubah

2. Flooding
Teknik routing yang lain yang dirasa sederhana adalah flooding. Cara kerja teknisi ini
adalah mengirimkan paket dari suatu sumber ke seluruh node tetangganya. Pada tiap ode,
setiap paket yang datang akan ditransmisikan kembali ke seluruh link yang dipunyai kecuali
link yang dipakai untuk menerima paket tersebut. Mengambil dari contoh yang sama, sebutlah
bahwa node 1 akan mengirimkan paketnya ke node 6. Pertama kali node 1 akan mengirimkan
paket ke seluruh tetangganya, yakni ke node 2, node 4 dan node 5.

3
RPP Administrasi Infrastruktur Jaringan – XI TKJ

Terdapat dua catatan penting dengan penggunaan teknik flooding ini, yaitu:
 Semua rute yang dimungkinkan akan dicoba. Karena itu teknik ini memiliki keandalan
yang tinggi dan cenderung memberi rioritas untuk pengiriman-pengiriman paket
tertentu.
 Karena keseluruhan rute dicoba, maka akan muncul paling tidak satu buah salinan
paket dititik tujuan dengan waktu paling minimum. Tetapi hal ini akan menyebabkan
naiknya beban lalu lintas yang pada akhirnya menambah delay bagi rute-rute secara
keseluruhan.

3 Random Routing
Prinip utama dari teknik ini adalah sebuah node memiliki hanya satu jalur keluaran untuk
menyalurkan paket yang datang kepadanya. Pemilihan terhadap sebuah jalur keluaran
bersifat acak. Apabila link yang akan dipilih memiliki bobot yang sama, maka bisa dilakukan
dengan pendekatan seperti teknik round robin.
Routing ini adalah untuk mencari probabilitas untuk tiap-tiap outgoing link dan memilih
link berdasarkan nilai probabilitasnya. Probabilitas bisa dicari berasarkan data rate,
dalam kasus ini didefinisikan sebagai berikut:

Dimana:
Pi= probabilitas pemilihan i
Rj = data rate pada link j
Penjumlahan dilakukan untuk keseluruhan link outgoing. Skema seperti ini memungkinkan
distribusi lalu lintas yang baik. Seperti teknik flooding, random routing tidak memerlukan
informasi jaringan, karena route akan dipilih dengan cara random.

4 Adaptive Routing
Strategi routing yang dibahas di depan, tidak mempunyai reaksi terhadap perubahan kondisi
yang terjadi didalam suatu jaringan. Untuk itu pendekatan dengan atrategi adaptif
mempunyai kemampuan yang lebih dibandingkan dengan beberapa hal di atas.
Dua hal yang penting yang menguntungkan adalah:
 Strategi routing adaptif dapat meningkatkan kinerja seperti apa yang diinginkan user.
 Strategiadaptif dapat membantu kendali lalu lintas.

Akan tetapi, strategi ini dapat menimbulkan beberapa akibat, misalnya:


 Proses pengambilan keputusan untuk menetapkan rute menjadi sangat rumit akibatnya
beban pemrosesan pada jaringan meningkat.
 Pada kebnyakan kasus, strategi adaptif tergntung pada informasi status yang dikumpulkan
pada satu tempat tetapi digunakan ditempat lain. Akibatnya beban lalu lintas meningkat.
 Strategi adaptif bisa memunculkan masalah seperti kemacetan apabila reaksi yang terjadi
terlampau cepat, atau menjadi tida relevan apabila reaksi sangat lambat.

Troubleshoot Routing Statik: Melacak Route Gagal


Ketika melakukan troubleshooting (mencari titik problem dalam network), langkah pertama
haruslah selalu memeriksa tabel routing. Apa yang router ketahui? Berapa lama informasi
tersebut berada dalam tabel routing? Apakah router mengetahui bagaimana cara mencapai
tempat tujuan? Apakah informasi yang berada dalam tabel routing akurat? Mengetahui cara
untuk melacak (trace) sebuah route merupakan hal yang sangat penting dalam troubleshooting
sebuah network.

Masalah perutean cenderung muncul ketika Anda pertama kali menyiapkan peralatan jaringan
4
RPP Administrasi Infrastruktur Jaringan – XI TKJ

baru, dan ketika sesuatu telah gagal. Biasanya masalah routing disebabkan oleh semacam
konfigurasi atau kesalahan desain. Pemecahan masalah perutean sulit karena alat seperti ping
dan traceroute tidak selalu memberi tahu Anda apa yang perlu Anda ketahui.

Mari kita mulai dengan dasar-dasar bagaimana sebuah paket dirutekan melalui jaringan, yang
menerangi kehalusan kritis yang berguna saat memecahkan masalah.

Perangkat asal menempatkan tiga parameter penting ke dalam header paket IP:

 Alamat IP sumber , yang merupakan alamat perangkat itu sendiri


 Alamat IP tujuan , yang merupakan tempat paket pergi
 Protokol IP , seperti UDP atau TCP atau ICMP

Dalam kasus UDP dan TCP, ada dua nomor tambahan, yang keduanya penting: nomor port
sumber dan tujuan. Alamat IP tujuan adalah apa yang biasanya kita pikirkan dalam routing,
tetapi sebenarnya jaringan dapat merutekan paket menggunakan kombinasi nilai-nilai ini.

Parameter lain yang disebut waktu untuk hidup (TTL) mengatur seberapa jauh tujuan dapat.
Nama itu menipu karena tidak ada hubungannya dengan waktu. TTL adalah penghitung hop
yang melacak berapa kali paket telah diteruskan, dan digunakan untuk mencegah loop.

Tugas pertama dari perangkat asal adalah mencari alamat tujuan di tabel routing internalnya
sendiri. Di Windows, gunakan perintah "cetak rute".

Contoh ini menunjukkan banyak jaringan tujuan, tetapi sebenarnya hanya dua yang penting.
Baris pertama adalah rute default. Jaringan 0.0.0.0 dengan mask 0.0.0.0 sesuai dengan tujuan
apa pun. Rute default ini menunjuk ke perangkat hop berikutnya, router saya, 10.10.80.1.

Entri lain dalam tabel routing ini yang penting adalah yang kedua, untuk 10.10.80.0 dengan
topeng 255.255.255.0. Ini sesuai dengan tujuan apa pun antara 10.10.80.0 dan 10.10.80.255,
segmen jaringan lokal saya, yang termasuk router saya.

Berdasarkan tabel ini, PC saya tahu untuk meneruskan paket ini ke router saya. Untuk
melakukannya, ia menggunakan paket IP dalam bingkai Ethernet dengan alamat Ethernet MAC
5
RPP Administrasi Infrastruktur Jaringan – XI TKJ

router di bidang tujuan dan alamat MAC Ethernet sendiri di bidang sumber, sehingga router
tahu cara meneruskan paket-paket kembali.

Router melepaskan bingkai Ethernet dan melihat di tabel routingnya sendiri untuk mengetahui
cara mencapai alamat IP tujuan.

Tabel routing ini menggunakan notasi CIDR “slash” sebagai ganti network dan mask yang
terpisah, tetapi ia menyampaikan informasi yang serupa dengan perintah “route print” PC. Cari
entri yang cocok dengan alamat IP tujuan. Anggaplah ini adalah rute default, 0.0.0.0/0. Router
melihat bahwa itu menunjuk ke "hop berikutnya", 10.10.1.4, yang merupakan router lain.

Router kemudian membuat bingkai Ethernet baru menggunakan alamat MAC dari router hop
berikutnya untuk alamat tujuan, dan membungkusnya di sekitar paket IP asli. Satu-satunya
perubahan penting yang dilakukan pada paket asli adalah menurunkan nilai TTL menjadi satu.

Seluruh proses diulang sampai paket dikirim ke tujuan.

Alat-alatnya

Alat standar untuk mengatasi masalah routing adalah ping dan traceroute .

Ping adalah alat yang berpikiran sangat sederhana. Ini mengirim paket "Permintaan echo
request" Internet Control Message Protocol (ICMP) ke perangkat tujuan, yang mengirim kembali
paket "echo response". ICMP adalah protokol IP khusus, berbeda dari TCP atau UDP. Paket ICMP
tidak berisi port sumber atau tujuan, hanya "tipe", seperti "permintaan echo" atau "respons
gema." Itu saja. Jika permintaan bisa sampai ke tujuan dan responsnya dapat kembali, maka
Anda tahu Anda memiliki konektivitas Layer 3.

Masalah dengan ping harus jelas dari deskripsinya: Ini tidak memberi tahu Anda apa pun jika
Anda tidak dapat mencapai tujuan. Di sinilah traceroute masuk. Traceroute juga mengirimkan
paket (baik UDP atau ICMP tergantung pada implementasi) ke alamat IP tujuan dan mencari
jawaban, tetapi sebenarnya mencoba beberapa kali ketika memanipulasi bidang TTL yang saya
sebutkan sebelumnya.

Saat pertama kali mencoba, traceroute mengirimkan paket dengan nilai TTL nol. Tidak ada
router yang seharusnya meneruskan paket dengan nilai TTL nol. Jadi router menjatuhkan paket
dan mengirim kembali paket khusus "TTL exceeded" tipe ICMP ke sumbernya. Traceroute
melaporkan alamat IP yang muncul dalam paket ICMP. Sekarang Anda tahu lompatan pertama.
6
RPP Administrasi Infrastruktur Jaringan – XI TKJ

Biasanya akan melakukan ini tiga kali, hanya untuk memastikan rute stabil.

Kemudian traceroute menambahkan nilai TTL awal dan mengirim paket lain. Kali ini router
pertama melihat nilai TTL 1, decrements ke 0 dan meneruskannya ke router hop berikutnya,
yang menjatuhkannya dan mengirim kembali pesan ICMP. Traceroute menampilkan alamat IP
router itu. Proses ini berulang dengan nilai TTL awal 2, 3, 4, dan seterusnya sampai tujuan
tercapai.

Traceroute akan sering menampilkan beberapa lompatan, diikuti oleh baris demi baris "* * *",
yang berarti tidak mendapatkan kembali pesan "TTL exceeded". Ini biasanya berarti bahwa
perangkat terakhir yang Anda lihat tercantum secara eksplisit adalah yang terakhir yang
memiliki rute yang baik ke tujuan. Siapa pun yang mengirimkan paket itu tidak tahu apa yang
harus dilakukan dengan itu.

Tetapi juga mungkin paket itu diteruskan, tetapi Anda tidak mendapatkan pesan "TTL
exceeded". Terkadang firewall secara khusus akan menolak untuk mengirim pesan ini. Dan
kadang-kadang firewall akan secara aktif memblokir paket-paket ini dari semua perangkat hilir.
Jadi itu tidak konklusif, tetapi memberi Anda gambaran tentang di mana harus mulai mencari
masalah.

Hal menarik lainnya yang terkadang Anda lihat dalam sesi traceroute adalah beberapa alamat IP
next-hop untuk nilai TTL yang sama. Ini memberi tahu Anda bahwa sebenarnya ada beberapa
jalur ke tujuan, semua dengan biaya perutean yang sama. Ini hanya masalah jika ada firewall di
jalan. Firewall secara umum akan keberatan untuk meneruskan paket-paket respon kembali ke
sumber jika tidak melihat paket asli pergi ke arah lain. Untuk firewall, ini terlihat seperti
pelanggaran protokol, sehingga biasanya akan menjatuhkan paket yang tidak diharapkan.

Routing loops

Hal lain yang traceroute kadang-kadang akan menunjukkan Anda adalah satu lingkaran. Di suatu
tempat di sepanjang jalan Anda akan melihat alamat IP yang sudah Anda lihat. Artinya, Anda
akan melihat jalur yang berjalan dari router A ke B, C, D, C, D, C, dan seterusnya. Ini
memberitahu Anda bahwa router C meneruskan paket ke router D, yang meneruskannya
kembali ke C.

Ini sebenarnya alasan bidang TTL ada. Perangkat sumber biasanya akan menggunakan nilai
maksimum bidang TTL: 255. Dalam satu lingkaran, nilai TTL akhirnya akan berkurang menjadi 0
dan paket akan dijatuhkan. Tidak ada loop yang tidak terbatas dalam IP, tetapi itu masih
merupakan hal yang buruk karena paket-paket Anda tidak berhasil dan masalah kemacetan bisa
terjadi.

Jika Anda melihat satu loop, Anda harus mencari tahu jalur apa yang seharusnya dan
menyesuaikan tabel routing dari perangkat perulangan. Biasanya Anda akan melihat loop dalam
situasi di mana tabel routing dinamis berkonflik dengan rute statis pada salah satu atau kedua
router yang bersangkutan. Ini bisa terjadi, misalnya, jika Anda memiliki rute default statis di
salah satu perangkat yang mengarah ke yang lain. Kemudian jika rute yang lebih spesifik ke
tujuan Anda menghilang karena alasan apa pun, router akan menggunakan rute default dan
mengirim kembali paket dari mana asalnya.

Filter protokol dan perutean kebijakan

Misalkan ping dan traceroute mengatakan semuanya baik-baik saja, tetapi paket aplikasi Anda
7
RPP Administrasi Infrastruktur Jaringan – XI TKJ

masih belum berhasil. Ini biasanya karena salah satu filter dari beberapa jenis atau perutean
kebijakan.

Filter protokol juga disebut daftar kontrol akses (ACL) . Anda dapat menemukan filter ini pada
router, switch, dan firewall Cisco dengan mencari file konfigurasi untuk perintah "akses-grup",
yang menerapkan ACL ke antarmuka.

ACL dapat memungkinkan satu jenis lalu lintas dan memblokir jenis lain. Misalnya, Anda
mungkin menemukan bahwa paket ping ICMP diizinkan tetapi lalu lintas aplikasi Anda tidak.
Dalam hal ini, tabel routing akan terlihat benar dan tes ping dan traceroute akan berfungsi,
tetapi Anda tidak akan dapat menjalankan aplikasi.

Perutean kebijakan (juga disebut routing berbasis kebijakan atau PBR) dapat menyebabkan
masalah yang lebih aneh jika berjalan serba salah. Perutean kebijakan berarti router akan
menimpa tabel routing saat membuat keputusan meneruskannya. Sebaliknya mungkin
membuat keputusan berdasarkan alamat IP sumber, protokol atau nomor port. Jadi router bisa
meneruskan paket-paket ping melalui satu jalur dan lalu lintas aplikasi dengan cara yang sama
sekali berbeda.

Jika Anda menduga bahwa perutean kebijakan menyebabkan masalah Anda, hal pertama yang
harus dilakukan adalah melihat file konfigurasi router untuk blok konfigurasi antarmuka yang
menyertakan perintah "ip policy". Perintah ini akan merujuk ke peta rute, yang pada gilirannya
akan menentukan bagaimana paket akan diarahkan.

Dalam contoh ini, kebijakan akan menimpa apa pun yang ada di tabel routing untuk paket-paket
yang sesuai dengan ACL nomor 100, dan selalu meneruskannya ke router hop-berikutnya yang
ditentukan. ACL dapat mengidentifikasi paket-paket ini berdasarkan sumber atau alamat tujuan
atau port, atau kombinasi apa pun.

Setiap kali PBR dikonfigurasi di jaringan Anda, Anda harus sangat berhati-hati dalam
memecahkan masalah perutean.

VPN

Tempat lain yang penting untuk melihat ketika troubleshooting masalah routing adalah
konfigurasi virtual private network (VPN). Banyak perusahaan menghubungkan kantor jarak jauh
mereka menggunakan VPN melalui Internet. Terkadang VPN adalah tautan cadangan jika sirkuit
pribadi utama atau layanan MPLS turun, dan terkadang VPN adalah satu-satunya tautan. IPsec
VPN biasanya digunakan untuk jaringan interkoneksi.

Hal penting yang harus diperhatikan dalam konfigurasi VPN adalah "daftar lalu lintas yang
menarik." Ini adalah ACL yang mendefinisikan paket apa yang dapat menggunakan tautan VPN,
8
RPP Administrasi Infrastruktur Jaringan – XI TKJ

umumnya mengidentifikasi jaringan sumber dan tujuan. Waspadai ketidakcocokan antara ACL
pada perangkat di kedua ujung VPN, serta kemungkinan jaringan yang hilang.

E. Pendekatan, Model Pembelajaran, Metode

Pendekatan : Saintific
Model Pembelajaran : Problem Based Learning
Metode : Ceramah Bervariasi, Tanya Jawab, Diskusi Kelompok,
Penugasan

F. Media/alat, Bahan dan Sumber Belajar

1. Media/Alat : LCD, Laptop, Gambar/ Tayangan Film berkaitan dengan


permasalahan routing statis
2. Sumber Belajar :
a. Antonius Duty Susilo. 2013.Administrasi Server untuk SMK/MAK Kelas XI dan XII
semester 1 dan 2. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
b. Kadek Surya Pranata. 2013.Sistem Operasi Jaringan untuk SMK/MAK Kelas XI
semester 1 dan 2. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
c. Membuat Desain Sistem Keamanan Jaringan untuk SMK/MAK Kelas XII semester 1
dan 2. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
d. Pengenalan Cisco Networking Academy untuk Static Routing .
http://www.ciscopress.com/articles/article.asp?p=2180209&seqNum=8
e. How to Troubleshoot Routing Problems . https://www.auvik.com/media/blog/how-
to-troubleshoot-routing-problems/
f. Lita Likmalatri, dkk. 2018. Administrasi Infrastruktur Jaringan Untuk SMK / MAK Kelas
XI. Surakarta: Putra Nugraha.
g. Lita Likmalatri, dkk. 2018. Administrasi Infrastruktur Jaringan Untuk SMK / MAK Kelas
XII. Surakarta: Putra Nugraha.
h. Internet

G. Langkah Pembelajaran

1. Pertemuan Ke-17 ( 6 x 45 menit )


Proses pembelajaran menggunakan pendekatan Saintifik, Model: pembelajaran berbasis
permasalahan (Problem Base Learning). Pelaksanaan pembelajaran secara umum dibagi
menjadi tiga tahapan yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

NO KEGIATAN
a. PENDAHULUAN (15 Menit)

1) Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif dan menyenangkan untuk proses
belajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi (kehadiran, agenda kegiatan,
menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan).
2) Peserta didik bersama guru mengawali pembelajaran dengan berdoa
3) Appersepsi (memicu peserta didik untuk memprediksi permasalahan routing statis
melalui 3 pertanyaan)
4) Guru menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai dan manfaatnya
dalam kehidupan sehari-hari.
5) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan.
6) Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.
9
RPP Administrasi Infrastruktur Jaringan – XI TKJ

b. KEGIATAN INTI ( 240 Menit)

1) Mengorientasi peserta didik pada masalah


a) Guru menanyakan contoh permasalahan routing statis yag sudah di PR kan
minggu lalu. kemudian peserta didik yang lain menanggapi.
b) Peserta didik mengamati contoh video masalah dalam permasalahan routing
statis, peta konsep, kemudian memberikan pendapat dan contoh lain
c) Peserta didik membaca referensi tentang masalah dalam permasalahan routing
statis, kemudian menyampaikan contoh permasalahan routing statis.
d) Guru bersama peserta didik membuat daftar permasalahan dan menyepakati
yang menjadi bahasan kelas.
e) Guru dapat menambahkan penjelasan tambahan yang berkaitan dengan
permasahan tersebut kaitannya dengan berbagai fakta baru yang berhubungan
dengan permasalahan routing statis.
f) Guru memberikan stimulasi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
dapat menghadapkan peserta didik pada kondisi internal yang mendorong
eksplorasi untuk menyelesaikan masalah.

2) Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran


a) Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok masing-masing berjumlah 3 – 5
orang.
b) Peserta didik diberi kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
pertanyaan yang berkaitan dengan masalah permasalahan routing statis yang
dipilih menjadi bahasan kelas
c) Peserta didik diminta secara kelompok untuk mengidentifikasi sekaligus mencatat
pertanyaan yang ingin diketahui tentang permasalahan routing statis.
d) Guru membimbing dan mendorong peserta didik untuk terus menggali rasa ingin
tahu dengan pertanyaan mendalam. Daftar pertanyaan dapat disusun dalam
tabel sebagai berikut :

No Pertanyaan
1.
2.
3.

Bagi kelompok yang dapat menyusun pertanyaan terbanyak dan sesuai dengan
tujuan pembelajaran diberikan penghargaan.
Guru membimbing dan mendorong peserta didik untuk terus menggali rasa ingin
tahu dengan pertanyaan yang mendalam dan agar mencakup semua tujuan
pembelajaran.

3) Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok


a) Peserta didik secara mandiri dibimbing untuk mencari informasi
sebagai jawaban atas pertanyaan yang disusun berkaitan dengan masalah yang
yang disepakati, dengan membaca uraian materi permasalahan routing statis
atau membaca dari buku sumber lain yang relevan, internet; web, media yang
lain.
b) Peserta didik juga diminta untuk mengidentifikasi makna permasalahan routing
statis, Manfaat yang diambil dalam permasalahan routing statis; yang menjadi
bahasan kelas.
c) Peserta didik membuat resume dari informasi yang diperoleh dengan membuat
bagan atau tabel.
10
RPP Administrasi Infrastruktur Jaringan – XI TKJ

d) Peserta didik berkelompok melakukan tukar informasi dari materi yang sudah
diperoleh dan dibuat ringkasan dalam bentuk peta konsep, tabel ataupun bagan.

4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


a) Peserta didik menghubungkan informasi yang diperolah sebagai dasar untuk
mengerjakan tugas kelompok tentang latar belakang, pembahasan, alternatif
solusi masalah dalam permasalahan routing statis.
b) Peserta didik dibimbing untuk menyusun laporan hasil identifikasi yang berkaitan
dengan masalah permasalahan routing statis. Laporan tersebut dapat berupa
display, bahan tayang dll sesuai dengan situasi sekolah.

c. PENUTUP ( 15 Menit )

1) Guru dan Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dibahas pada pertemuan ini
dalam tulisan melalui refleksi.
2) Peserta didik di tugaskan untuk mengerjakan Tugas Mandiri permasalahan routing
statis.
3) Peserta didik diberi tugas kelompok menyelesaikan analisis dan alternatif solusi
permasalahan yang menjadi kajian kelas.
4) Menyampaikan pokok materi untuk pertemuan yang akan datang.
5) Guru dan peserta didik menutup kegiatan dengan mengucapkan rasa syukur kepada
Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik dan lancar.

2. Pertemuan Ke-18 ( 6 x 45 menit )


Proses pembelajaran menggunakan pendekatan Saintifik, Model: pembelajaran berbasis
permasalahan (Problem Base Learning). Pelaksanaan pembelajaran secara umum dibagi
menjadi tiga tahapan yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

NO KEGIATAN
a. PENDAHULUAN (15 Menit)

1) Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif dan menyenangkan untuk proses
belajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi (kehadiran, agenda kegiatan,
menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan).
2) Peserta didik bersama guru mengawali pembelajaran dengan berdoa
3) Appersepsi (memicu peserta didik untuk memprediksi permasalahan routing statis
melalui 3 pertanyaan)
4) Guru menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai dan manfaatnya
dalam kehidupan sehari-hari.
5) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan.
6) Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.
b. KEGIATAN INTI ( 240 Menit)

1) Mengorientasi peserta didik pada masalah


a) Guru menanyakan contoh permasalahan routing statis yag sudah di PR kan
minggu lalu. kemudian peserta didik yang lain menanggapi.
b) Peserta didik mengamati contoh video masalah dalam permasalahan routing
statis, peta konsep, kemudian memberikan pendapat dan contoh lain
c) Peserta didik membaca referensi tentang masalah dalam permasalahan routing
statis, kemudian menyampaikan contoh permasalahan routing statis.
d) Guru bersama peserta didik membuat daftar permasalahan dan menyepakati
11
RPP Administrasi Infrastruktur Jaringan – XI TKJ

yang menjadi bahasan kelas.


e) Guru dapat menambahkan penjelasan tambahan yang berkaitan dengan
permasahan tersebut kaitannya dengan berbagai fakta baru yang berhubungan
dengan permasalahan routing statis.
f) Guru memberikan stimulasi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
dapat menghadapkan peserta didik pada kondisi internal yang mendorong
eksplorasi untuk menyelesaikan masalah.

2) Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran


a) Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok masing-masing berjumlah 3 – 5
orang.
b) Peserta didik diberi kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
pertanyaan yang berkaitan dengan masalah permasalahan routing statis yang
dipilih menjadi bahasan kelas
c) Peserta didik diminta secara kelompok untuk mengidentifikasi sekaligus mencatat
pertanyaan yang ingin diketahui tentang permasalahan routing statis.
d) Guru membimbing dan mendorong peserta didik untuk terus menggali rasa ingin
tahu dengan pertanyaan mendalam. Daftar pertanyaan dapat disusun dalam
tabel sebagai berikut :

No Pertanyaan
1.
2.
3.

Bagi kelompok yang dapat menyusun pertanyaan terbanyak dan sesuai dengan
tujuan pembelajaran diberikan penghargaan.
Guru membimbing dan mendorong peserta didik untuk terus menggali rasa ingin
tahu dengan pertanyaan yang mendalam dan agar mencakup semua tujuan
pembelajaran.

3) Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok


a) Peserta didik secara mandiri dibimbing untuk mencari informasi
sebagai jawaban atas pertanyaan yang disusun berkaitan dengan masalah yang
yang disepakati, dengan membaca uraian materi permasalahan routing statis
atau membaca dari buku sumber lain yang relevan, internet; web, media yang
lain.
b) Peserta didik juga diminta untuk mengidentifikasi makna permasalahan routing
statis, Manfaat yang diambil dalam permasalahan routing statis; yang menjadi
bahasan kelas.
c) Peserta didik membuat resume dari informasi yang diperoleh dengan membuat
bagan atau tabel.
d) Peserta didik berkelompok melakukan tukar informasi dari materi yang sudah
diperoleh dan dibuat ringkasan dalam bentuk peta konsep, tabel ataupun bagan.

4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


a) Peserta didik menghubungkan informasi yang diperolah sebagai dasar untuk
mengerjakan tugas kelompok tentang latar belakang, pembahasan, alternatif
solusi masalah dalam permasalahan routing statis.
b) Peserta didik dibimbing untuk menyusun laporan hasil identifikasi yang berkaitan
dengan masalah permasalahan routing statis. Laporan tersebut dapat berupa
display, bahan tayang dll sesuai dengan situasi sekolah.
12
RPP Administrasi Infrastruktur Jaringan – XI TKJ

c. PENUTUP ( 15 Menit )

1) Guru dan Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dibahas pada pertemuan ini
dalam tulisan melalui refleksi.
2) Peserta didik di tugaskan untuk mengerjakan Tugas Mandiri permasalahan routing
statis.
3) Peserta didik diberi tugas kelompok menyelesaikan analisis dan alternatif solusi
permasalahan yang menjadi kajian kelas.
4) Menyampaikan pokok materi untuk pertemuan yang akan datang.
5) Guru dan peserta didik menutup kegiatan dengan mengucapkan rasa syukur kepada
Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik dan lancar.

3. Pertemuan Ke-19 ( 6 x 45 menit )


Proses pembelajaran menggunakan pendekatan Saintifik, Model: pembelajaran berbasis
permasalahan (Problem Base Learning). Pelaksanaan pembelajaran secara umum dibagi
menjadi tiga tahapan yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

NO KEGIATAN
a. PENDAHULUAN (15 Menit)

1) Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif dan menyenangkan untuk proses
belajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi (kehadiran, agenda kegiatan,
menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan).
2) Peserta didik bersama guru mengawali pembelajaran dengan berdoa
3) Appersepsi (memicu peserta didik untuk memprediksi permasalahan routing statis
melalui 3 pertanyaan)
4) Guru menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai dan manfaatnya
dalam kehidupan sehari-hari.
5) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan.
6) Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.
b. KEGIATAN INTI ( 240 Menit)

1) Mengorientasi peserta didik pada masalah


a) Guru menanyakan contoh permasalahan routing statis yag sudah di PR kan
minggu lalu. kemudian peserta didik yang lain menanggapi.
b) Peserta didik mengamati contoh video masalah dalam permasalahan routing
statis, peta konsep, kemudian memberikan pendapat dan contoh lain
c) Peserta didik membaca referensi tentang masalah dalam permasalahan routing
statis, kemudian menyampaikan contoh permasalahan routing statis.
d) Guru bersama peserta didik membuat daftar permasalahan dan menyepakati
yang menjadi bahasan kelas.
e) Guru dapat menambahkan penjelasan tambahan yang berkaitan dengan
permasahan tersebut kaitannya dengan berbagai fakta baru yang berhubungan
dengan permasalahan routing statis.
f) Guru memberikan stimulasi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
dapat menghadapkan peserta didik pada kondisi internal yang mendorong
eksplorasi untuk menyelesaikan masalah.

2) Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran


a) Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok masing-masing berjumlah 3 – 5
13
RPP Administrasi Infrastruktur Jaringan – XI TKJ

orang.
b) Peserta didik diberi kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
pertanyaan yang berkaitan dengan masalah permasalahan routing statis yang
dipilih menjadi bahasan kelas
c) Peserta didik diminta secara kelompok untuk mengidentifikasi sekaligus mencatat
pertanyaan yang ingin diketahui tentang permasalahan routing statis.
d) Guru membimbing dan mendorong peserta didik untuk terus menggali rasa ingin
tahu dengan pertanyaan mendalam. Daftar pertanyaan dapat disusun dalam
tabel sebagai berikut :

No Pertanyaan
1.
2.
3.

Bagi kelompok yang dapat menyusun pertanyaan terbanyak dan sesuai dengan
tujuan pembelajaran diberikan penghargaan.
Guru membimbing dan mendorong peserta didik untuk terus menggali rasa ingin
tahu dengan pertanyaan yang mendalam dan agar mencakup semua tujuan
pembelajaran.

3) Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok


a) Peserta didik secara mandiri dibimbing untuk mencari informasi
sebagai jawaban atas pertanyaan yang disusun berkaitan dengan masalah yang
yang disepakati, dengan membaca uraian materi permasalahan routing statis
atau membaca dari buku sumber lain yang relevan, internet; web, media yang
lain.
b) Peserta didik juga diminta untuk mengidentifikasi makna permasalahan routing
statis, Manfaat yang diambil dalam permasalahan routing statis; yang menjadi
bahasan kelas.
c) Peserta didik membuat resume dari informasi yang diperoleh dengan membuat
bagan atau tabel.
d) Peserta didik berkelompok melakukan tukar informasi dari materi yang sudah
diperoleh dan dibuat ringkasan dalam bentuk peta konsep, tabel ataupun bagan.

4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


a) Peserta didik menghubungkan informasi yang diperolah sebagai dasar untuk
mengerjakan tugas kelompok tentang latar belakang, pembahasan, alternatif
solusi masalah dalam permasalahan routing statis.
b) Peserta didik dibimbing untuk menyusun laporan hasil identifikasi yang berkaitan
dengan masalah permasalahan routing statis. Laporan tersebut dapat berupa
display, bahan tayang dll sesuai dengan situasi sekolah.

c. PENUTUP ( 15 Menit )

1) Guru dan Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dibahas pada pertemuan ini
dalam tulisan melalui refleksi.
2) Peserta didik di tugaskan untuk mengerjakan Tugas Mandiri permasalahan routing
statis.
3) Peserta didik diberi tugas kelompok menyelesaikan analisis dan alternatif solusi
permasalahan yang menjadi kajian kelas.
4) Menyampaikan pokok materi untuk pertemuan yang akan datang.
14
RPP Administrasi Infrastruktur Jaringan – XI TKJ

5) Guru dan peserta didik menutup kegiatan dengan mengucapkan rasa syukur kepada
Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik dan lancar.

4. Pertemuan Ke-20 ( 6 x 45 menit )


Proses pembelajaran menggunakan pendekatan Saintifik, Model: pembelajaran berbasis
permasalahan (Problem Base Learning). Pelaksanaan pembelajaran secara umum dibagi
menjadi tiga tahapan yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

NO KEGIATAN
a. PENDAHULUAN (15 Menit)

1) Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif dan menyenangkan untuk proses
belajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi (kehadiran, agenda kegiatan,
menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan).
2) Peserta didik bersama guru mengawali pembelajaran dengan berdoa
3) Appersepsi (memicu peserta didik untuk memprediksi permasalahan routing statis
melalui 3 pertanyaan)
4) Guru menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai dan manfaatnya
dalam kehidupan sehari-hari.
5) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan.
6) Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.
b. KEGIATAN INTI ( 240 Menit)

1) Mengorientasi peserta didik pada masalah


a) Guru menanyakan contoh permasalahan routing statis yag sudah di PR kan
minggu lalu. kemudian peserta didik yang lain menanggapi.
b) Peserta didik mengamati contoh video masalah dalam permasalahan routing
statis, peta konsep, kemudian memberikan pendapat dan contoh lain
c) Peserta didik membaca referensi tentang masalah dalam permasalahan routing
statis, kemudian menyampaikan contoh permasalahan routing statis.
d) Guru bersama peserta didik membuat daftar permasalahan dan menyepakati
yang menjadi bahasan kelas.
e) Guru dapat menambahkan penjelasan tambahan yang berkaitan dengan
permasahan tersebut kaitannya dengan berbagai fakta baru yang berhubungan
dengan permasalahan routing statis.
f) Guru memberikan stimulasi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
dapat menghadapkan peserta didik pada kondisi internal yang mendorong
eksplorasi untuk menyelesaikan masalah.

2) Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran


a) Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok masing-masing berjumlah 3 – 5
orang.
b) Peserta didik diberi kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
pertanyaan yang berkaitan dengan masalah permasalahan routing statis yang
dipilih menjadi bahasan kelas
c) Peserta didik diminta secara kelompok untuk mengidentifikasi sekaligus mencatat
pertanyaan yang ingin diketahui tentang permasalahan routing statis.
d) Guru membimbing dan mendorong peserta didik untuk terus menggali rasa ingin
tahu dengan pertanyaan mendalam. Daftar pertanyaan dapat disusun dalam
tabel sebagai berikut :

15
RPP Administrasi Infrastruktur Jaringan – XI TKJ

No Pertanyaan
1.
2.
3.

Bagi kelompok yang dapat menyusun pertanyaan terbanyak dan sesuai dengan
tujuan pembelajaran diberikan penghargaan.
Guru membimbing dan mendorong peserta didik untuk terus menggali rasa ingin
tahu dengan pertanyaan yang mendalam dan agar mencakup semua tujuan
pembelajaran.

3) Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok


a) Peserta didik secara mandiri dibimbing untuk mencari informasi
sebagai jawaban atas pertanyaan yang disusun berkaitan dengan masalah yang
yang disepakati, dengan membaca uraian materi permasalahan routing statis
atau membaca dari buku sumber lain yang relevan, internet; web, media yang
lain.
b) Peserta didik juga diminta untuk mengidentifikasi makna permasalahan routing
statis, Manfaat yang diambil dalam permasalahan routing statis; yang menjadi
bahasan kelas.
c) Peserta didik membuat resume dari informasi yang diperoleh dengan membuat
bagan atau tabel.
d) Peserta didik berkelompok melakukan tukar informasi dari materi yang sudah
diperoleh dan dibuat ringkasan dalam bentuk peta konsep, tabel ataupun bagan.

4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


a) Peserta didik menghubungkan informasi yang diperolah sebagai dasar untuk
mengerjakan tugas kelompok tentang latar belakang, pembahasan, alternatif
solusi masalah dalam permasalahan routing statis.
b) Peserta didik dibimbing untuk menyusun laporan hasil identifikasi yang berkaitan
dengan masalah permasalahan routing statis. Laporan tersebut dapat berupa
display, bahan tayang dll sesuai dengan situasi sekolah.

c. PENUTUP ( 15 Menit )

1) Guru dan Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dibahas pada pertemuan ini
dalam tulisan melalui refleksi.
2) Peserta didik di tugaskan untuk mengerjakan Tugas Mandiri permasalahan routing
statis.
3) Peserta didik diberi tugas kelompok menyelesaikan analisis dan alternatif solusi
permasalahan yang menjadi kajian kelas.
4) Menyampaikan pokok materi untuk pertemuan yang akan datang.
5) Guru dan peserta didik menutup kegiatan dengan mengucapkan rasa syukur kepada
Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik dan lancar.

H. Penilaian, Pembelajaran Remedial danPengayaan


1. Teknikpenilaian :
a. Penilaian Sikap : Observasi/Pengamatan
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis dan Lisan
c. Penilaian Ketrampilan : Unjuk kerja; Presentasi; Laporan penugasan
2. Bentuk Penilaian :
16
RPP Administrasi Infrastruktur Jaringan – XI TKJ

a. Observasi : Jurnal guru


b. Tes Tertulis : Uraian ; Laporan ; Paparan
c. Unjuk Kerja : Laporan ; Paparan
3. Instrumen penilaian Sikap, Pengetahuan dan Ketrampilan (terlampir)

Kotabuna, 20 Juli 2018


Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala SMK Negeri 1 Kotabunan

Sonya Sugianto, S.Pd.,M.Pd Kiswanto Mamonto

17
RPP Administrasi Infrastruktur Jaringan – XI TKJ

Lampiran Instrumen Penilaian

A. Pertemuan Pertama

1. Penilaian Sikap
Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses belajar berlangsung.
Penilaian dapat dilakukan dengan observasi. Dalam observasi ini misalnya dilihat aktivitas dalam
mengumpulkan data dari berbagai sumber berkaitan dengan permasalahan routing statis dan
tingkat perhatian peserta didik pada saat berdiskusi. Aspek yang dinilai kemampuan
menyampaikan pendapat, argumentasi atau menjawab pertanyaan serta aspek kerjasama
kelompok.

Pedoman Pengamatan Sikap

Kelas : ……………………….
Hari, Tanggal : ……………………….
Pertemuan Ke- : ……………………….
MateriPokok : ……………………….

Aspek Penilaian
No Nama Peserta Didik Iman Tole- Jujur Disiplin Tanggun empat
Taqwa ransi g Jawab y
1
2
3

2. Penilaian Ketrampilan
Penilaian ketrampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik pada saat
menyajikan hasil identifikasi tentang permasalahan routing statis. Format penilaian dapat
menggunakan contoh sebagaimana terdapat pada bagian lampiran Buku Guru.

3. Penilaian Pengetahuan : Pertanyaan lisan sesuai IPK dan pertanyaan yang berkembang dalam
pembelajaran.

Penilaian pengetahuan dilakukan dengan menilai hasil penugasan yaitu Tugas Kelompok

 Penyekoran Tugas Kelompok


Soal nomor 1 – 5 masing-masing skornya 20 sehingga skor maksimal adalah 100

SkorPerolehan
Nilai = -------------------- x 100
100

B. Pertemuan Kedua

1. Penilaian sikap
Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses belajar berlangsung.
Penilaian dapat dilakukan dengan observasi. Dalam Observasi ini misalnya dilihat aktivitas
dalam mengumpulkan data dari berbagai sumber berkaitan dengan permasalahan routing
statis dan tingkat perhatian peserta didik pada saat berdiskusi. Aspek yang dinilai adalah Iman
taqwa, toleransi, disiplin, jujur, tanggung jawab.

18
RPP Administrasi Infrastruktur Jaringan – XI TKJ

Pedoman Pengamatan Sikap

Kelas : ……………………….
Hari, Tanggal : ……………………….
Pertemuan Ke- : ……………………….
MateriPokok : ……………………….

Aspek Penilaian
No NamaPeserta Didik Iman Tole- Jujur Disiplin Tanggun empat
Taqwa ransi g Jawab y
1
2
3

2. Penilaian Ketrampilan
Penilaian ketrampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam
mempresentasikan pengumpulan data tentang penyelesaian masalah yang berkitan dengan
permasalahan routing statis, peran dalam kelompok, maupun ketrampilan membuat resume,
serta menyampaikan gagasan di kelompok dan kelas.

Pengalaman Pribadi Alasan


No. Pernyataan Selalu Sering Kadang Tdk
Pernah
1. Berpartisipasi dalam usaha
praktikum permasalahan routing
statis.
2. Menulis status di media sosial
yang isinya berkaitan dengan
permasalahan routing statis.
3. Menunjukkan sikap prihatin atas
permasalahan-permasalahan yang
menimpa jaringan internet
diindonesia
4. Meningkatkan keterampilan
permasalahan routing statis.
5. Berdiskusi dengan teman atau
guru mengenai permasalahan-
permasalahan routing statis

3. Penilaian Pengetahuan

a) Pemahaman Materi
Dalam mempelajari materi pada bab ini, tentu saja ada materi yang dengan mudah kalian
pahami, ada juga yang sulit kalian pahami. Oleh karena itu, lakukanlah penilaian diri atas
pemahaman kalian terhadap materi pada bab ini dengan memberikan tanda ceklist (√) pada
kolom PS (Paham Sekali), PSb (Paham Sebagian), BP (Belum Paham).
No Sub-Materi Pokok Paham Paham Belum
Sekali Sebagian Paham
1. Algoritma Routing
1.Forward Search Algorithm
2.Backward Search Algorithm

19
RPP Administrasi Infrastruktur Jaringan – XI TKJ

No Sub-Materi Pokok Paham Paham Belum


Sekali Sebagian Paham
2. Strategi Routing
1. Fixed Routing
2. Flooding
3. Random Routing
4. Adaptive Routing

3. Troubleshoot Routing Statik: Melacak Route


Gagal
1. Alat-alatnya
2. Routing loops
3. Filter protokol dan perutean
kebijakan
4. VPN

Apabila pemahaman kalian berada pada kategori PS (paham sekali) mintalah materi pengayaan
kepada guru untuk menambah wawasan kalian, sedangkan apabila pemahaman kalian berada
pada kategori PSb (Paham Sebagian) dan BP (Belum Paham) coba bertanyalah kepada guru
serta mintalah penjelasan lebih lengkap, supaya kalian cepat memahami materi pembelajaran
yang sebelumnya kurang atau belum memahaminya.

b) Penilaian pengetahuan dilakukan dalam bentuk mengerjakan Uji Kompetensi.

c) Soal Pengetahuan
Jawablah pertanyaan di bawah ini secara singkat dan jelas !

1. Jelaskan apa yang dimaksut dengan algoritma routing dan sebutkan sifatnya!
2. Jelaskan catatan penting dengan penggunaan teknik flooding!
3. Jelaskan keuntungan yang diperoleh dari adaptive routing dan apa akibat yang ditimbulkan
dari strategi tersebut!
4. Sebutkan parameter penting ke dalam header paket IP!
5. Deskripsikan berbagai hal penting yang harus diperhatikan dalam konfigurasi VPN!
6. Perhatikan Kasus troubleshooting routing statis sbb:

Kasus troubleshooting routing statis


IP Address Dinamik to Statis (first media)
Yogee - Aktivis Kaskus – Join: 13-06-2008,

Agan-agan sekalian.. Newbie ada pertanyaan niy,..Gw di kantor sebelumnya akses


internetnya via telkom speedy, berhubung jalur first media sudah ada maka beralih ke first
media... Nacch setelah terpasang baru timbul problem yaitu CCTV tidak bisa diakses lagi via
Internet setelah tanya2 ternyata masalahnya IP Address first media dinamik jadi gak bisa di
akses lagi.

Ada yang punya solusinya mengenai hal ini ? apakah ada alat untuk merubah dari ip
dinamik ke statis jadi CCtv via inetrnet bisa dipakai lagi ?

Atau ada yang sudah pernah membahas hal ini , mohon infonya.

Thanks sebelumnya .

20
RPP Administrasi Infrastruktur Jaringan – XI TKJ

Sumber: https://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000015632150/ip-address-
dinamik-to-statis-first-media/

Jawablah pertanyaan dibawah ini:

1. Berdasarkan kasus diatas, seandainya Anda sebagai tenisi jaringan, bagaimana anda
mengatasi permasalahan diatas ?
2. Jelaskan sikap Anda sebagai teknisi jaringan dalam mengambil tindakan terhadap
pelanggan yang menginginkan CCTV nya dapat dilihat melalui ponsel pribadi?

d) Kunci Jawaban

No Jawaban Skor
1. Algoritma routing adalah bagian algoritma dari perangkat lunak network 20
layer yang bertanggung jawab untuk menentukan jalur mana yang menjadi
jalur transmisi paket

Setiap algoritma routing memiliki sifat-sifat seperti:


 kebenaran
 kesederhanaan
 kekokohan
 kestabilan
 kewajaran
 optimalitas
2. Terdapat dua catatan penting dengan penggunaan teknik flooding ini, yaitu: 20
 Semua rute yang dimungkinkan akan dicoba. Karena itu teknik ini
memiliki keandalan yang tinggi dan cenderung memberi rioritas
untuk pengiriman-pengiriman paket tertentu.
 Karena keseluruhan rute dicoba, maka akan muncul paling tidak
satu buah salinan paket dititik tujuan dengan waktu paling minimum.
Tetapi hal ini akan menyebabkan naiknya beban lalu lintas yang
pada akhirnya menambah delay bagi rute-rute secara keseluruhan.

3. Keuntungan dari adaptive routing adalah: 20


 Strategi routing adaptif dapat meningkatkan kinerja seperti apa
yang diinginkan user.
 Strategi adaptif dapat membantu kendali lalu lintas.

Akan tetapi, strategi ini dapat menimbulkan beberapa akibat, misalnya:


 Proses pengambilan keputusan untuk menetapkan rute menjadi
sangat rumit akibatnya beban pemrosesan pada jaringan meningkat.
 Pada kebnyakan kasus, strategi adaptif tergntung pada informasi
status yang dikumpulkan pada satu tempat tetapi digunakan
ditempat lain. Akibatnya beban lalu lintas meningkat.
 Strategi adaptif bisa memunculkan masalah seperti kemacetan apabila
reaksi yang terjadi terlampau cepat, atau menjadi tida relevan
apabila reaksi sangat lambat.

4. Perangkat asal menempatkan tiga parameter penting ke dalam header paket IP: 20

 Alamat IP sumber , yang merupakan alamat perangkat itu sendiri


21
RPP Administrasi Infrastruktur Jaringan – XI TKJ

 Alamat IP tujuan , yang merupakan tempat paket pergi


 Protokol IP , seperti UDP atau TCP atau ICMP

5. Hal penting yang harus diperhatikan dalam konfigurasi VPN adalah 20


 "daftar lalu lintas yang menarik."
 Ini adalah ACL yang mendefinisikan paket apa yang dapat menggunakan
tautan VPN, umumnya mengidentifikasi jaringan sumber dan tujuan.
 Waspadai ketidakcocokan antara ACL pada perangkat di kedua ujung
VPN, serta kemungkinan jaringan yang hilang.

Jumlah 100

e) Pedoman Penskoran
Skor Perolehan
1. Nilai soal no 1-5 = -------------------- x 100
100

2. Penilaian Soal nomor 6 (HOTS); rubrik penilaiannya adalah sbb:

NO KUALITAS JAWABAN NILAI


1 Jika jawaban hanya didasarkan 1 alasan logis 20
2 Jika jawaban hanya didasarkan 2 alasan logis 40
3 Jika jawaban hanya didasarkan 3 alasan logis 60
4 Jika jawaban hanya didasarkan 4 alasan logis 80
5 Jika jawaban hanya didasarkan 5 alasan logis dan ada alasan yang sifatnya 100
empaty

3. Nilai akhir = nilai nomor ( (1-5) + nilai nomor 6 ) : 2

f) Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Remedial
Kegiatan remedial diberikan kepada peserta didik yang belum menguasai materi pelajaran
dan belum mencapai kompetensi yang telah ditentukan. Bentuk yang dilakukan antara lain
peserta didik secara terencana mempelajari Buku Teks administrasi infrastruktur jaringan
pada bagian tertentu yang belum dikuasainya. Guru menyediakan soal-soal latihan atau
pertanyaan yang merujuk pada pemahaman kembali tentang isi buku teks administrasi
infrastruktur jaringan.
Peserta didik diminta komitmennya untuk belajar secara disiplin dalam rangka memahami
materi pelajaran yang belum dikuasainya. Guru kemudian mengadakan uji kompetensi
kembali pada materi yang belum dikuasai peserta didik yang bersangkutan .

2. Pengayaan
Kegiatan pengayaan merupakan kegiatan pembelajaran yang diberikan kepada peserta
didik yang telah menguasai materi pembelajaran, yaitu materi permasalahan routing statis.
Dalam pengayaan ini dapat dilakukan dengan beberapa cara dan pilihan. Sebagai contoh,
peserta didik dapat di berikan bahan bacaan yang relevan dengan materi pembelajaran.

22

Anda mungkin juga menyukai