Anda di halaman 1dari 16

POKUMENUKL-UPL

1 Sumber Umbah 1
PT. Primanru Jaya

.Kesepakatan
Kerjasama

Pengangkutan hmbah dari sumber ke gudang


Setelah rentang waictu tertentu, sesuai
dengan menggunakan armada pengangkut kesepakatan atau hmbah sudah penuh
milik PT. Primanru ‫ه^هل‬

1 Pembenan wadah

mbah 83
(sesuai SCP
،‫؛‬dan
Penyimpan
an (ha-ha،
yang harus
diperhatika
n
Sesua‫ ؛‬SCP dan ketentuan-ketentuan
yang harus d perhatikan

Pendataan limbah 83 yang masuk I

I
Pe
nd
ata
an
lim
ba
h
83
ya
ng
kel
uar
~1

Penga
ngkuta
n ke
tempa
t
pengol
ahan
POKUMENUKL-UPL

(sesua
i SCP
dan
hal-
hal
yang
harus
__________________
diperh
atikan
)_________________

Gambar2.1
Penyimpanan
Sementara L imbah
Rencana )‫ ج^اهاااا؛‬B3
٨١١٢ Kegiatan
Diagram
،٢٢٠ Primanru Jaya

Kapasitas .23.2
dan SOP
Pengumpulan dan
Penyimpanan
Limbah B3
f, mudah

terbakar,

meledak,

beracun dan

،‫؛‬infeksius

Limbah B3

yang

bersifat

reak

memerlukan

penanganan

yang baik

dan cermal

sehingga
p،»m/imrvinan Sementara Limbah B3 ‫هسال‬£
POKUMENUKL-UPL

tidak

menimbulka

n resiko

kebakaran,

ledakan

ataupun hal

lainnya

yang dapat

menurunkan

tingkat

kesehatan a

serta

masyarakat

di

sekitarnya.

Dalam

proses

operasional

‫؛؟‬gudang

tenaga ke
Melakukan pemeriksaan kondisi kemasan setiap f(satu) minggu sekali.
Penyimpanan :

٠ Dibuat dengan sistem blok dan setiap blok terdiri dari 2x2 kemasan
• Lebar gang minimal 60cm

• Tumpukan kemasan ) ١ ^٢٧ ^ stabil, maksimum 3 lapis dan jarak antara tumpukan tertinggi
dengan atap minimal ‫ ا‬m.
• Bangunan ^nyimpanan :
■ ^mum :
^emi)‫^؛‬i rancang bangun dan luas penyimpanan yang sesuai dengan ‫؛^ ءز‬$, jumlah

dan kar^teristik limbah B3 ‫ ب‬Terlindungi dari air hujan


‫ ر‬Dibuat tanpa plafon dan memiliki sistem ventilasi udara yang memadai ‫ي‬
Dilangkapi dengan sistem penerangan yang memadai ‫ ي‬Pada bagian luar bangunan

diberi sistem yang sesuai

■S Lantai bangunan penyimpanan sementara harus kedap air, tidak bergelombang dengan

kemiringan m‫؛‬n‫؛‬mum 1% ke arah bak penampungan. y Untuk masing-masing jenis

karakteristik limbah B3 yang berbeda harus disimpan dan dikumpulkan pada bagian yang

berbeda, dibuat tanggul pemisah/tembok pemisah.

V Setiap penyimpanan harus mempunyai bak penampungan dengan kapasitas yang

memadai dan ada saluran yang memadai

V Sarana lain yang harus ada : peralatan pemadam kebakaran, pagar pengaman,

pembangkit listrik cadangan, fasilitas pertolongan pertama, peralatan komuni^s ‫؛‬٨١٧

‫؛‬, ^ darurat, alarm, gudang penyimpanan peralatan


dan ^rlengkapan.
■ Khusus:
✓ Luas tempat penyimpanan sementara limbah B3 adalah 1953 m2 X 2388 m2
✓ Dilingkari tembok beton setebal 20 cm setinggi 2 m dan diberi pintu

gerbang

١١ -15
‫أ‬1 ‫ سمظط؛ةآءة‬bagian luar drum (menggunakan majun bekas) sebelum ditumpuk.

1 Prosedur/kegiatan pengumpulan serap terkontaminasi pada drum 200 liter di area penyimpanan

drum berisi limbah, yaitu.


1. Petugas harus mengenakan A PD.
‫ ق‬c* un akan palet untuk menumpuk drum, melebar 6 meter dan disusun ke
'

atas 3 metcr.

٠٠ Jauh dari jangkauan orang beraktivitas E.

Limbah berupa aki bekas


• Prosedur/kegiatan pengumpulan aki bekas (tanpa air aki), yaitu :
١٠ Petugas harus mengenakan APD.
2• Naik/l urunkan aki dengan menggunakan forklip.
3• Letakan atau susun aki dengan dialaskan palet dan susun yang rapi.
٠٠ Lalu tempatkan aki tersebut di atas alat angkut/tempat penyimpanan sementara.

Berikut SOP pra pengemasan, pengemasan dan ^nyimpanan limbah ^3 Pra pengemasan
٠

• Melakukan pengujian karakteristik limbah bahan berbahaya dan beracun yang disimpan

dan dikumpulkan sekurangkurangnya ‫( ا‬satu) kali untuk setiap jenis limbah B3 yang

dihasilkan

• Apabila terjadi perubahan kegiatan sehingga menyebabkan berubahnya karakteristik

limbah B3 yang dihasilkan, maka wajib dilakukan uji karakteristik terhadap setiap jenis

limbah B3 yang dihasilkan.


- Pengemasan :
• Bentuk, ukuran, bahan simbol dan label kemasan disesuaikan dengan jenis dan
karakteristik limbah B3
• Kemasan harus dalam kondisi baik, tidak rusak, bebas kaiat dan tidiik bocor
٠ Limbah B3 yang karakteristiknya tidak cocok tidak toleh disimpan dalam satu kemasan.

٠ Jumlah pengisian limbah dalam kemasan harus mempertimbangkan kemungkinan terjadinya

pengembangan volume limbah, pembentukan gas atau terjadinya

kenaikan tekanan _
G udang Penyimpanan Sementara Limbah B3 ١١ 14

2. Pisahkan untuk masing ٠ masing serap terkontaminasi sesuai tempat penyimpanan.


3 Susun yang rapih masing - masing serap terkontaminasi.
12
Limbah berupa padatan

rosedur/ke^iatan pengumpulan sarung tangan terkontaminasi pada drum 200 literdi area
penyimpanan drum berisi limbah, yaitu :
I. Petugas harus mengenakan ٨ PD.

Gunakan drum tutup lebar untuk menampung sarung tangan terkontaminasi tersebut.
3. Lalu tempatkan limbah tersebut di atas alat angkut/tempat penyimpanan sementara.

• Prosedur/kegiatan pengumpulan kain majun terkontaminasi pada drum 200 liter di area

penyimpanan drum berisi limbah, yaitu :

1. Petugas harus mengenakan ٨ PD.

2. Gunakan drum tutup lebar untuk menampung kain majun terkontaminasi tersebut.

3. Lalu tempatkan limbah tersebut di atas alat angkut/tempat pemyimpanan sementara.

• Prosedur/kegiatan pengumpulan masker terkontaminasi pada drum 200 liter di area

penyimpanan drum berisi limbah, yaitu:


I ٠ Petugas harus mengenakan A PD.

2. Gunakan drum tutup lebar untuk menampung masker terkontaminasi tersebut.

3. Lalu tempatkan limbah tersebut di atas alat angkut/tempat penyimpanan sementara.

berdasarkan kemampuan kerja buruh untuk melakukan kegiatan bongkar muat per truk
pengangka yaitu 4 (empat) orang buruh per truk.

Pembangunan Gudang Penyimpanan Sementara Limbah B3

Kegiatan operasional pengumpulan dan penyimpanan limbah B3 PT. Primanru ‫ه ل‬y‫ه‬


dilakukan berdasarkan karakteristik dan jenis limbahnya sehingga perencanaan
pembangunan gudang juga menyesuaikan pengelompokkan tersebut. Ilal ini berdasarkan
tata cara dan persyaratan teknis pengumpulan dan penyimpanan limbah B3 yang terdapat
pada lampiran Keputusan Kepala Bapedai No. ٠! tahun 1995 yang menjelaskan bahwa
setiap bangunan pengumpulan limbah B3 dirancang khusus untuk menyimpan limbah. Oleh
karena itu, gudang penyimpanan sementara limbah B3 PT. Primanru terdiri atas 4 (empat)
bagian yang terpisah ©leh sekat, yakni :
a. Limbah Berupa Cairan
Tempat penyimpanan sementara I ( ‫ ؛ ا ه‬bekas/pelumas bekas) :
- K©nstruksi besi/baja
- Satu unit c©ntainer tangki kapasitas 64 ton
- lantai beton kedap air
Tempat penyimpanan sementara 2 (minyak kotor/slop 1 ‫ )؛ ه‬:
- K©nstruksi besi/baja
- Satu unit Container tangki kapasitas 64 ton
- Dudukan lantai beton kedap air Tempat penyimpanan sementara 3 (oil
sludge)
- Konstruksi besi/baja
- Satu unit Container tangki kapasitas 64 ton
- Dudukan lantai beton kedap air

b. Limbah Berupa Padatan


Tempat penyimpanan sementara 4 (empat), yaitu :
Satu unit bangunan kosong yang sudah disekat-sekat sebanyak

sembilan petak antara lain 3m x 2,5m.


Konstruksi kerangka baja, atap seng, berlantai beton kedap air
dan berdinding tembok.

Untuk menghindari terhanyutnya ceceran oli dilantai gudang oleh air hujan,

maka lantai gudang akan dibangun dengan peninggian sampai batas genangan

tertinggi pada saat musim penghujan, yaitu sekitar 50 cm serta akan dibangun

Oil Trap untuk menahan oli yang tumpah sehingga memudahkan untuk

pengambilan kembali tumpahan tersebut sehingga tidak mencemari lingkungan

sekitar.

c. Pembangunan Kolam Penampung Tumpahan Limbah Cair

Limbah B3 yang disimpan sementara oleh PT. Primanru Jaya meliputi limbah

cair dan limbah padat. Untuk menanggulangi terjadinya tumpahan limbah cair

B3 seperti oli maupun minyak bekas, maka gudang penyimpanan sementara

limbah B3 PT. Primanru Jaya akan dilengkapi dengan kolam penampung

tumpahan limbah cair atau biasa yang disebut dengan oil trap. Tumpahan

ataupun ceceran limbah cair B3 itu sendiripun dapat dihasilkan pada kegiatan

bongkar muat limbah dan kesalahan dalam pewadahan.


Untuk mengantisipasi hal tersebut dari kegiatan usaha PT. Primanru Jaya

Cabang Kubu Raya Kalimantan Barat, maka dalam lingkungan gudang

penampungan dibangun suatu bak penampung limbah cair B3 berupa oil

trap. Pada gudang penyimpan sementara limbah B3 PT. Primanru Jaya,

terdapat dua buah oil trap, satu berada di bawah tempat penyimpanan

limbah cair B3 untuk menampung tumpahan disemua ruang yang

dihubungkan dengan satu saluran berpenampang silindris dan yang satu

lagi berada di samping ruang penampungan limbah B3 padat yang

dihubungkan oleh saluran untuk menampung air limbah yang


Gudang Penyimpanan Sementara Limbah B3 PT.
PRIMANRU JAYA
Lalu tempatkan limbah tersebut ‫ أل‬atas alat angkut/tempat penyimpanan sementara.

Prosedur/kegiatan pengumpulan Filter bag pada drum 200 liter di area penyimpanan drum berisi
limbah, yaitu‫؛‬
١٠ Petugas harus menggunakan APD,

2. Lapisin drum tutup lebar menggunakan plastik.


*‫ •؟‬Masukan ‫ ا‬١ Iter bag dalam drum tutup lebar.

^ ٠ ‫ الاةا‬tempatkan limbah tersebut di atas alat angkut/tempat penyimpanan sementara.

• Prosedur/kegiatan pengumpulan Kemasan bekas terkontaminasi pada drum ‫ت‬٥٠ ‫؛؛‬ter di area

penyimpanan drum berisi limbah, yaitu:

‫ا‬. P e t u ^ m e n ^ n ^ a n APD.

2. Pisahkan untuk masing - masing kemasan bekas terkontaminasi sesuai tempat penyimpanan.

3. Susun yang rapih masing - masing kemasan bekas terkontaminasi.

4. Lalu tempatkan limbah tersebut di atas alat angkut-

• '" pengumpulan Filter oil bekas pada drum 200 liter di area penyimpanan dram berisi limbah,

yaitu :

١٠ Petu^ h^s mcnge»ak^ APD•


2. Pisahkan Filter dengan logam yang terdapat pada filter oil bekas.
3. Masukan filter dan logam filter ke dalam masing - masing drum tutup lehar.
4. Lalu tempatkan limbah tersebut di atas alat angkut.

• Prosedur/kegiatan penyimpanan Filter drum oli bekas pada drum 200 liter yang kosong di area

penyimpanan drum berisi limbah, yaitu :


‫ا‬. Petugas harus mengenakan APD.
mengalami masa tunggu di dalam gudang, masa tunggu ‫؛‬٨ ‫ ؛‬disesuaikan namun tidak melebihi masa

simpan lebih dari 90 h ari. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses penyimpanan limbah B3

adalah :

‫ه‬. Karakteristik limbah B3 yang disimpan;

b. Kemasan harus sesuai dengan karakteristik limbah B3;

‫ء‬. Pola penyimpanannya dibuat dengan sistem blok, sehingga dapat dilakukan pemeriksaan

menyeluruh terhadap setiap kemasan jika terjadi kerusakan dan apabila terjadi kecelakaan dapat

G udang Penyimpanan ^nentara Limbah B3 ١١ - 1 3


UKL-UPL
ditangani;

d. Lebar gang antar blok harus diatur sedemikian rupa, sehingga dapat digunakan untuk lalu lintas

manusia dan kendaraan pengangkut (forklift);


e. Penumpukan kemasan harus memperhatikan tumpukan kemasan. Jika berupa drum (isi 200 liter),

maka tumpukan maksimum 3 (tiga) lapis dengan tiap lapis dialasi dengan paket dan bila

tumpukan lebih dari 3 (lapis) atau kemasan di buat dari plastik, maka harus dipergunakan rak:

f. Menyimpan barang paling lama 90 hari dan setelah itu barang ini (limbah B3) harus di bawa ke

tempat pengolahan, sehingga barang baru dapat dimasukkan dan disimpan di dalam gudang.

g. Mematuhi ketentuan tentang jenis limbah B3 yang diizinkan untuk dikumpulkan dan dimanfaatkan

berupa minyak kotor, pelumas bekas, sisa hasil pengolahan pelumas (bottom residu pelumas) dan

sludge oil sebagai subtitusi bahan bakar dengan persyaratan :

• Tidak mengandung senyawa tcrhalogenasi

٠ Kadar air sama atau lebih keeil dari 15% (lima belas persen)

• Kandungan ‫؛‬،alori sama atau lebih besar dari 2500 kkal/kg.

h Melakukan tata cara pengumpulan dan penyimpanan limbah B3 sebelum dimanfaatkan :

• Mengatur limbah B3 yang dikumpulkan dan dimanfaatkan sesuai jenis, karakteristiknya pada

tempat yang sudah ditentukan.


dikhawatirkan terdapat pada limbah B3 padat tersebut. Dimensi oil trap pada penyimpanan
limbah cair B3 2,5 m X 2,1 m X 0,26 m sedangkan oil trap pada penyimpanan limbah padat B3
0,7 m X 2 ‫ مم‬m X 0,3 m. Tumpahan limbah cair yang tertampung pada kolam penampungan / oil
trap kemudian nantinya akan diambil menggunakan busa/spons dan kemudian dimasukkan ke
dalani ^٢٧٨١ untuk kemudian di angkut ^e tujuan pengangkutan selanjutnya untuk diolah.
Desain kolam penampungan tumpahan limbah cair B3 dapat dilihat pada lampiran.

Tahap Operasi
Komponen kegiatan pada tahap operasi yang diprakirakan dapat menimbulkan dampak meliputi

kegiatan pengumpulan dan penampungan limbah B3, penyimpanan limbah B3, pengangkutan dan

pengiriman limbah B3 dan pengelolaan limbah cair. Berikut ini merupakan uraian dari kegiatan

tersebut:

A. Pengumpulan dan Penyimpanan Limbah B3


Industri otomotif, bengkel-bengkel serta kegiatan perkebunan dan pengolahan kelapa sawit
DOKUMENUKL-UPL

sebagai salah satu penghasil limbah B3 baik itu limbah padat maupun limbah cair seperti minyak

pelumas diharapkan mampu menampung limbah tersebut. Industri-industri tersebut harus bisa

menerapkan sistem yang baik dalam proses penanganan limbah mereka. Tidak banyak industri

yang memperhatikan dan mampu melakukan hal tersebut. Contohnya bengkel, banyak limbah

minyak pelumas yang tumpah di tanah sehingga hal tersebut dapat menjadikan suatu pencemaran

lingkungan.
Untuk mengurangi pencemaran lingkungan oleh limbah B3, khususnya limbah cair B3 seperti
minyak pelumas atau ،١١ ‫ ؛‬bekas karena kegiatan perbengkelan mobil dan motor, industri
otomotif serta pengolahan kelapa sawit, maka PT. Primanru .laya Cabang kubu Raya Kalimantan
Barat melakukan kegiatan pengumpulan limbah B3 dari bengkel-bengkel perusahaan, industri dan
badan usaha yang mau bekerjasama. Dalam bentuk j
ker a ‫س‬ ‫ و‬tersebut, PT. Primanru Jaya Cabang

Kubu Raya Kalimantan

Barat menyediakan drum sebagai wadah yang sesuai dengan persyaratan untuk pewadahan limbah

B3 dan ditempatkan di setiap bengkel, pabrik, industri dan tempat kegiatan rekanan lainnya, lalu

dilakukan pengecekan setiap 2-3 hari atau sesuai waktu yang diminta oleh rekanan. Wadah yang

diberikan pada tiap lokasi kegiatan yang bekerjasama akan disesuaikan dengan jenis limbah yang

dihasilkan. Wadah limbah B3 akan dibedakan menurut jenisnya sehingga limbah cair tidak akan

bercampur dengan lumpur, debu ataupun limbah padat.

Dalam proses ini, PT Primanru juga akan memberikan sosialisasi kepada bengkel-bengkel dan

usaha-usaha kecil tentang bagaimana cara menangani oli bekas agar tidak mengganggu

lingkungan. PT. Primanru Jaya Cabang Kubu Raya Kalimantan Barat akan membayar setiap

wadah yang berisi limbah B3 dari setiap tempat kegiatan yang bekerjasama dengan harga yang

telah disepakati kedua belah pihak. Untuk melengkapi specimen barang, setiap transaksi yang

dilakukan harus dilengkapi dengan pencatatan mengenai asal-usul dan sumber barang, dalam hal

ini limbah B3.

Setelah proses pengumpulan, PT. Primanru Jaya Cabang Kubu Raya Kalimantan Barat

menampung drum-drum dan wadah-wadah lainnya yang berisi limbah B3 dari setiap lokasi

kegiatan yang menjadi rekanan. Selain mengumpulkan limbah B3 cair seperti oli bekas dan aki

bekas dari bengkel- bengkel mobil atau motor, gudang PT. Primanru Jaya Cabang Kubu Raya

Kalimantan Barat juga menampung oli bekas dari suatu kegiatan industri. Pada umumnya kegiatan

industri melakukan kegiatan pengumpulan oli bekas di dalam divisi mereka sendiri.

Gudang Penyimpanan Sementara □mbah B3 II- 23


UKL-UPL
B. Penyimpanan Limbah B3
Proses pengumpulan dan penampungan bisanya berjalan lambat dan

bertahap. Untuk menghemat biaya pengiriman, setiap wadah limbah B3 yang dikumpulkan tidak

langsung dikirim ke kantor pusat PT. Primanru Jaya Cabang Kubu Raya Kalimantan Barat tetapi

dihitung berdasarkan kelayakan pengiriman. Sebagian wadah yang telah berisi limbah B3
Ketentuan jenis limbah B3 yang dikumpulkan :

• Penanggungjawab kegiatan tidak diperkenankan mengumpulkan dan

memanfaatkan selain limbah B3 yang disepakati.


• Penggunaan simbol dan label kemasan disesuaikan dengan jenis dan
karakteristik limbah B3.

Agar pengangkutan limbah B3 yang akan dikumpulkan dan dimanfaatkan harus

dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam pasal 31 dan pasal 32 PP No. 18 tahun

1999 Jo PP No. 85 tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya

dan Beracun. Spesifikasi alat/kendaraan angkut limbah B3harus sesuai dengan

rekomendasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan izin yang diberikan oleh

Kementerian Perhubungan.

Pelabelan limbah B3 yang dikumpulkan dan dimanfaatkan harus sesuai dengan

ketentuan sebagaimana tercantum dalam Kep. 05/Bapedal/09/1995 tentang

Simbol dan Label Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.

Limbah yang berbentuk dari proses pengumpulan wajib disimpan sementara

sesuai dengan ketentuan penyimpanan limbah B3sebagaimana tertuang dalam

Keputusan Kepala Bapedal No. Kep- 01/Bapedal/09/1995. Selanjutnya limbah

B3 tersebut wajib dikelola lebih lanjut atau menyerahkannya kepada pengelola

limbah B3 yang telah mendapatkan izin dari Kementerian Lingkungan Hidup.

Emisi yang terbentuk dari kegiatan pemanfaatan minyak kotor, pelumas bekas,
sisa hasil pengolahan pelumas (bottom residu pelumas) dan sludge oil harus
memenuhi baku mutu emisi yang ditetapkan dalam Keputusan Kepala Badan
Pengendalian Dampak Lingkungan No. Kep- 03/Bapedal/09/1995 tentang
Persyaratan Teknis Pengolahan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun.
PrOSeS pcngangkutan
dan menuju ٠١٠١١ ١٦٠٢ ‫ ؛؟؛‬limbah B3 dapat berlangsung dalam 2
)dua) bentuk . <;‫ ا؛ ا‬،!٠٢ ‫ ؛‬.gudang penyimpanan sementara PT

Primanm Jaya c abang kubu Raya Kalimantan Barat Desa Jawa ‫ ؛د‬Jl. Trans
Kalimantan
lokasi kegiatan penghasil ١ ^ .Tengah Kecamatan Sungai Ambavvang
‫ سمما؛‬I.im^al dan dikumpulkan di ( ١١٠١ dari proses pengumpulan ،1 ‫ ؛‬limbah B3
di dalam
٠١١٠٠١١ Kabupaten Kubu Kaya ‫ل‬

gudang penyimpanan sementara ٢٢ . Primanru Jaya Cabang Kubu Raya

Kalimantan Barat. Kegiatan ^ngangkutan (loadingj dilakukan oleh pihak C

٢٦ ٠ ١۶٨٨١٤١٨٢ ^ ٠١٥٣ abang Kubu Raya Kalimantan Barat yang memiliki

kewenangan dan tanggung jawab atas pemindahan lokasi limbah B3. Oleh

karena itu setiap proses pengangkutan limbah B3 harus dilengkapi dengan

specimen surat jalan barang dari PT. Primanru Jaya Cabang Kubu Raya
.Kalimantan Barat
Untuk menghindari terjadinya eeeeran limbah B3, baik itu limbah eair

maupun padat pada proses pengangkutan tersebut, PT. Primanru Jaya

Cabang Kubu Raya Kalimantan Barat bertanggung jawab untuk bahwa

wadah yang berisi limbah B3 dalam kondisi baik, tidak bocor dan sudah

tertutup dengan sempuma serta ditambahkan simbol untuk .mempermudah

pengecekan sesuai ketentuan untuk limbah B3 Kegiatan pengangkutan dari

‫آلاااآاا‬-‫ا‬1‫ آص اآ‬gudang penampungan (unloading) adalah berisi limbah B3 dari

berkenaan dengan proses pengiriman pelabuhan laut Kabupaten Kubu Raya

menuju pelabuhan laut lain. Untuk melaksanakan proses pengkutan dan

pengiriman limbah B3 tersebut, PT.Primanru Jaya Cabang Kubu Raya

melengkapinya dengan ‫ ؛‬limbah ١١٠١ Kalimantan Barat harus sesuai dengan

peraturan perandangan yang ‫؛‬dokumen mengena baw،،h pengawasan Badan

Lingkungan Midup Kabupaten Kubu Raya. ‫؛‬٨ ‫ ؛‬berlaku dan selalu d juga

Proses pengangkutan terjadwal, sehingga tidak akan menyebabkan bentrok

pada sarana angkutan yang dapat menyebabkan kemacetan ataupun

menumpuknya limbah B3 di

gudang .
٨٨ -■‫»^؛‬٦٢١٩٨ ‫؟‬ompnt!3r3 □mbah B3

٠ Mencegah terjadinya tumpahan, ceceran limbah B3 yang disimpan dan

prosedur housekeeping yang baik harus dilaksanakan

• Mencatat setiap terjadi perpindahan limbah B3 yang keluar dan masuk

tempat penyimpanan dan/atau pengumpulan sesuai jenis dan jumlahnya ke


dalam lembar kegiatan limbah B3 dan mengisi akumulasi limbah pada

periode waktu penataan tertentu.

Bangunan tempat pengumpulan dan penyimpanan limbah B3:


٠ Rancang bangun dan luas tempat pengumpulan dan penyimpanan minyak

kotor, pelumas bekas, sisa hasil pengolahan pelumas (bottom residu

pelumas) dan sludge oil sesuai dengan jenis, jumlah dan karakteristik

limbah B3.

٠ Kondisi tempat penyimpanan tidak dapat diubah ataupun dipindah tanpa

seizin Instansi Lingkungan Hidup.

• Tidak diperkenankan menyimpan sementara limbah B3 ditempat lain selain

tempat penyimpanan yang telah ditentukan

٠ Ketentuan tempat penyimpanan harus mengacu pada lampiran 3.2 Keputusan


Kepala Bapedal Nomor : 01/Bapedal/09/1995 Tentang Tata Cara dan

Persyaratan Teknis Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah B3


Proses penyimpanan limbah B3 sebagai subtitusi bahan bakar:
- Minyak kotor, pelumas bekas dan sisa hasil pengolahan pelumas (bottom

residu pelumas)

٠ Minyak kotor, pelumas bekas dan sisa hasil pengolahan pelumas (bottom
residu pelumas) yang dimanfaatkan, disimpan dalam satu tangki
penyimpanan khusus.
- Sludge oil
• Sludge oil yang akan dimanfaatkan, disimpan dalam satu bak

penampungan khusus
Jadwal pengangkutan ‫؛‬٨ ‫؛‬ akan disusun nantinya untuk proses

pengumpulan

limbah B3 dari tiap-tiap sumber, lama masa tampungan limbah B3 di

gudang dan vvaktu pengiriman limbah B3 ini ke tempat pengolahannya.

Berikut merupakan kewajiban p^isahaan pengangkut limbah B3 ‫ت‬


• Melakukan ^ngangkutan limbah B3 dan memastikan kesesuaian ‫؛‬
enis limbah dengan alat angkut, kemasan, simbol dan label limbah
bahan ،>erbahaya dan beracun.

• Melakukan pengemasan limbah B3 sesuai dengan jenis dan

karakteristik limbah B3 yang akan diangkut dan disesuaikan jenis

alat angkutnya.

• Melakukan penempatan kemasan dalam angkutan sesuai dengan

persyaratan keamanan dari limbah yang diang^tterhadap

kemungkinan terguling, tumpah dan/atau tereeeer.

• Memiliki sistem dan peralatan tanggap darurat yang memadai

sesuai dengan jenis dan karakteristik limbah B3 serta SOP.

• Melakukan kegiatan tanggap darurat sesuai SOP apabila terjadi

kondisi tidak normal dan/atau keeelakaan

• Melakukan peneatatan jumlah B3 yang diangkut, sumber limbah B3

dan tujuan/penerima limbah B3 serta melengkapi dokumen limbah

B3 sesuai Keputusan Kepala Bapedal No. Kep-02/Bapedal/09/1995

tentang Dokumen Limbah Bahan Berbahaya dan Beraeun

• Penanggung jawab melakukan pemantauan seeara terus menerus

dan mencatat jumlah minyak kolor, pelumas bekas, sisa hasil

pengolahan pelumas ( bottom residu pelumas) dan sludge 1 ‫ ؛(ا‬yang

dikumpulkan (ton/bulan)

• Penanggung jawab kegiatan wajib memilik‫ ؛‬sistem dan peralatan

penanggulangan kecelakaan yang memadai, seperti peralatan

penanggulangan kecelakaan yang memadai seperti peralatan

pemadam kebakaran, showey/eye wash, fasilitas tanggap darurat

dan saluran khusus untuk mencegah masuknya tumpahan dan/atau

limpasan limbah 33 Itttiinpkungan. Mekanisme penanggulangan

kecelakaan yang

‫؛‬udang Penvimpanan Sementara Limbah B3

Anda mungkin juga menyukai