1 Sumber Umbah 1
1 Sumber Umbah 1
1 Sumber Umbah 1
PT. Primanru Jaya
.Kesepakatan
Kerjasama
1 Pembenan wadah
mbah 83
(sesuai SCP
،؛dan
Penyimpan
an (ha-ha،
yang harus
diperhatika
n
Sesua ؛SCP dan ketentuan-ketentuan
yang harus d perhatikan
I
Pe
nd
ata
an
lim
ba
h
83
ya
ng
kel
uar
~1
Penga
ngkuta
n ke
tempa
t
pengol
ahan
POKUMENUKL-UPL
(sesua
i SCP
dan
hal-
hal
yang
harus
__________________
diperh
atikan
)_________________
Gambar2.1
Penyimpanan
Sementara L imbah
Rencana ) ج^اهاااا؛B3
٨١١٢ Kegiatan
Diagram
،٢٢٠ Primanru Jaya
Kapasitas .23.2
dan SOP
Pengumpulan dan
Penyimpanan
Limbah B3
f, mudah
terbakar,
meledak,
beracun dan
،؛infeksius
Limbah B3
yang
bersifat
reak
memerlukan
penanganan
yang baik
dan cermal
sehingga
p،»m/imrvinan Sementara Limbah B3 هسال£
POKUMENUKL-UPL
tidak
menimbulka
n resiko
kebakaran,
ledakan
ataupun hal
lainnya
yang dapat
menurunkan
tingkat
kesehatan a
serta
masyarakat
di
sekitarnya.
Dalam
proses
operasional
؛؟gudang
tenaga ke
Melakukan pemeriksaan kondisi kemasan setiap f(satu) minggu sekali.
Penyimpanan :
٠ Dibuat dengan sistem blok dan setiap blok terdiri dari 2x2 kemasan
• Lebar gang minimal 60cm
• Tumpukan kemasan ) ١ ^٢٧ ^ stabil, maksimum 3 lapis dan jarak antara tumpukan tertinggi
dengan atap minimal اm.
• Bangunan ^nyimpanan :
■ ^mum :
^emi)^؛i rancang bangun dan luas penyimpanan yang sesuai dengan ؛^ ءز$, jumlah
■S Lantai bangunan penyimpanan sementara harus kedap air, tidak bergelombang dengan
karakteristik limbah B3 yang berbeda harus disimpan dan dikumpulkan pada bagian yang
V Sarana lain yang harus ada : peralatan pemadam kebakaran, pagar pengaman,
gerbang
١١ -15
أ1 سمظط؛ةآءةbagian luar drum (menggunakan majun bekas) sebelum ditumpuk.
1 Prosedur/kegiatan pengumpulan serap terkontaminasi pada drum 200 liter di area penyimpanan
atas 3 metcr.
Berikut SOP pra pengemasan, pengemasan dan ^nyimpanan limbah ^3 Pra pengemasan
٠
• Melakukan pengujian karakteristik limbah bahan berbahaya dan beracun yang disimpan
dan dikumpulkan sekurangkurangnya ( اsatu) kali untuk setiap jenis limbah B3 yang
dihasilkan
limbah B3 yang dihasilkan, maka wajib dilakukan uji karakteristik terhadap setiap jenis
kenaikan tekanan _
G udang Penyimpanan Sementara Limbah B3 ١١ 14
rosedur/ke^iatan pengumpulan sarung tangan terkontaminasi pada drum 200 literdi area
penyimpanan drum berisi limbah, yaitu :
I. Petugas harus mengenakan ٨ PD.
Gunakan drum tutup lebar untuk menampung sarung tangan terkontaminasi tersebut.
3. Lalu tempatkan limbah tersebut di atas alat angkut/tempat penyimpanan sementara.
• Prosedur/kegiatan pengumpulan kain majun terkontaminasi pada drum 200 liter di area
2. Gunakan drum tutup lebar untuk menampung kain majun terkontaminasi tersebut.
berdasarkan kemampuan kerja buruh untuk melakukan kegiatan bongkar muat per truk
pengangka yaitu 4 (empat) orang buruh per truk.
Untuk menghindari terhanyutnya ceceran oli dilantai gudang oleh air hujan,
maka lantai gudang akan dibangun dengan peninggian sampai batas genangan
tertinggi pada saat musim penghujan, yaitu sekitar 50 cm serta akan dibangun
Oil Trap untuk menahan oli yang tumpah sehingga memudahkan untuk
sekitar.
Limbah B3 yang disimpan sementara oleh PT. Primanru Jaya meliputi limbah
cair dan limbah padat. Untuk menanggulangi terjadinya tumpahan limbah cair
tumpahan limbah cair atau biasa yang disebut dengan oil trap. Tumpahan
ataupun ceceran limbah cair B3 itu sendiripun dapat dihasilkan pada kegiatan
terdapat dua buah oil trap, satu berada di bawah tempat penyimpanan
Prosedur/kegiatan pengumpulan Filter bag pada drum 200 liter di area penyimpanan drum berisi
limbah, yaitu؛
١٠ Petugas harus menggunakan APD,
• Prosedur/kegiatan pengumpulan Kemasan bekas terkontaminasi pada drum ت٥٠ ؛؛ter di area
ا. P e t u ^ m e n ^ n ^ a n APD.
2. Pisahkan untuk masing - masing kemasan bekas terkontaminasi sesuai tempat penyimpanan.
• '" pengumpulan Filter oil bekas pada drum 200 liter di area penyimpanan dram berisi limbah,
yaitu :
• Prosedur/kegiatan penyimpanan Filter drum oli bekas pada drum 200 liter yang kosong di area
simpan lebih dari 90 h ari. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses penyimpanan limbah B3
adalah :
ء. Pola penyimpanannya dibuat dengan sistem blok, sehingga dapat dilakukan pemeriksaan
menyeluruh terhadap setiap kemasan jika terjadi kerusakan dan apabila terjadi kecelakaan dapat
d. Lebar gang antar blok harus diatur sedemikian rupa, sehingga dapat digunakan untuk lalu lintas
maka tumpukan maksimum 3 (tiga) lapis dengan tiap lapis dialasi dengan paket dan bila
tumpukan lebih dari 3 (lapis) atau kemasan di buat dari plastik, maka harus dipergunakan rak:
f. Menyimpan barang paling lama 90 hari dan setelah itu barang ini (limbah B3) harus di bawa ke
tempat pengolahan, sehingga barang baru dapat dimasukkan dan disimpan di dalam gudang.
g. Mematuhi ketentuan tentang jenis limbah B3 yang diizinkan untuk dikumpulkan dan dimanfaatkan
berupa minyak kotor, pelumas bekas, sisa hasil pengolahan pelumas (bottom residu pelumas) dan
٠ Kadar air sama atau lebih keeil dari 15% (lima belas persen)
• Mengatur limbah B3 yang dikumpulkan dan dimanfaatkan sesuai jenis, karakteristiknya pada
Tahap Operasi
Komponen kegiatan pada tahap operasi yang diprakirakan dapat menimbulkan dampak meliputi
kegiatan pengumpulan dan penampungan limbah B3, penyimpanan limbah B3, pengangkutan dan
pengiriman limbah B3 dan pengelolaan limbah cair. Berikut ini merupakan uraian dari kegiatan
tersebut:
sebagai salah satu penghasil limbah B3 baik itu limbah padat maupun limbah cair seperti minyak
pelumas diharapkan mampu menampung limbah tersebut. Industri-industri tersebut harus bisa
menerapkan sistem yang baik dalam proses penanganan limbah mereka. Tidak banyak industri
yang memperhatikan dan mampu melakukan hal tersebut. Contohnya bengkel, banyak limbah
minyak pelumas yang tumpah di tanah sehingga hal tersebut dapat menjadikan suatu pencemaran
lingkungan.
Untuk mengurangi pencemaran lingkungan oleh limbah B3, khususnya limbah cair B3 seperti
minyak pelumas atau ،١١ ؛bekas karena kegiatan perbengkelan mobil dan motor, industri
otomotif serta pengolahan kelapa sawit, maka PT. Primanru .laya Cabang kubu Raya Kalimantan
Barat melakukan kegiatan pengumpulan limbah B3 dari bengkel-bengkel perusahaan, industri dan
badan usaha yang mau bekerjasama. Dalam bentuk j
ker a س وtersebut, PT. Primanru Jaya Cabang
Barat menyediakan drum sebagai wadah yang sesuai dengan persyaratan untuk pewadahan limbah
B3 dan ditempatkan di setiap bengkel, pabrik, industri dan tempat kegiatan rekanan lainnya, lalu
dilakukan pengecekan setiap 2-3 hari atau sesuai waktu yang diminta oleh rekanan. Wadah yang
diberikan pada tiap lokasi kegiatan yang bekerjasama akan disesuaikan dengan jenis limbah yang
dihasilkan. Wadah limbah B3 akan dibedakan menurut jenisnya sehingga limbah cair tidak akan
Dalam proses ini, PT Primanru juga akan memberikan sosialisasi kepada bengkel-bengkel dan
usaha-usaha kecil tentang bagaimana cara menangani oli bekas agar tidak mengganggu
lingkungan. PT. Primanru Jaya Cabang Kubu Raya Kalimantan Barat akan membayar setiap
wadah yang berisi limbah B3 dari setiap tempat kegiatan yang bekerjasama dengan harga yang
telah disepakati kedua belah pihak. Untuk melengkapi specimen barang, setiap transaksi yang
dilakukan harus dilengkapi dengan pencatatan mengenai asal-usul dan sumber barang, dalam hal
Setelah proses pengumpulan, PT. Primanru Jaya Cabang Kubu Raya Kalimantan Barat
menampung drum-drum dan wadah-wadah lainnya yang berisi limbah B3 dari setiap lokasi
kegiatan yang menjadi rekanan. Selain mengumpulkan limbah B3 cair seperti oli bekas dan aki
bekas dari bengkel- bengkel mobil atau motor, gudang PT. Primanru Jaya Cabang Kubu Raya
Kalimantan Barat juga menampung oli bekas dari suatu kegiatan industri. Pada umumnya kegiatan
industri melakukan kegiatan pengumpulan oli bekas di dalam divisi mereka sendiri.
bertahap. Untuk menghemat biaya pengiriman, setiap wadah limbah B3 yang dikumpulkan tidak
langsung dikirim ke kantor pusat PT. Primanru Jaya Cabang Kubu Raya Kalimantan Barat tetapi
dihitung berdasarkan kelayakan pengiriman. Sebagian wadah yang telah berisi limbah B3
Ketentuan jenis limbah B3 yang dikumpulkan :
dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam pasal 31 dan pasal 32 PP No. 18 tahun
rekomendasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan izin yang diberikan oleh
Kementerian Perhubungan.
Emisi yang terbentuk dari kegiatan pemanfaatan minyak kotor, pelumas bekas,
sisa hasil pengolahan pelumas (bottom residu pelumas) dan sludge oil harus
memenuhi baku mutu emisi yang ditetapkan dalam Keputusan Kepala Badan
Pengendalian Dampak Lingkungan No. Kep- 03/Bapedal/09/1995 tentang
Persyaratan Teknis Pengolahan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun.
PrOSeS pcngangkutan
dan menuju ٠١٠١١ ١٦٠٢ ؛؟؛limbah B3 dapat berlangsung dalam 2
)dua) bentuk . <; ا؛ ا،!٠٢ ؛.gudang penyimpanan sementara PT
Primanm Jaya c abang kubu Raya Kalimantan Barat Desa Jawa ؛دJl. Trans
Kalimantan
lokasi kegiatan penghasil ١ ^ .Tengah Kecamatan Sungai Ambavvang
سمما؛I.im^al dan dikumpulkan di ( ١١٠١ dari proses pengumpulan ،1 ؛limbah B3
di dalam
٠١١٠٠١١ Kabupaten Kubu Kaya ل
kewenangan dan tanggung jawab atas pemindahan lokasi limbah B3. Oleh
specimen surat jalan barang dari PT. Primanru Jaya Cabang Kubu Raya
.Kalimantan Barat
Untuk menghindari terjadinya eeeeran limbah B3, baik itu limbah eair
wadah yang berisi limbah B3 dalam kondisi baik, tidak bocor dan sudah
Lingkungan Midup Kabupaten Kubu Raya. ؛٨ ؛berlaku dan selalu d juga
menumpuknya limbah B3 di
gudang .
٨٨ -■»^؛٦٢١٩٨ ؟ompnt!3r3 □mbah B3
pelumas) dan sludge oil sesuai dengan jenis, jumlah dan karakteristik
limbah B3.
residu pelumas)
٠ Minyak kotor, pelumas bekas dan sisa hasil pengolahan pelumas (bottom
residu pelumas) yang dimanfaatkan, disimpan dalam satu tangki
penyimpanan khusus.
- Sludge oil
• Sludge oil yang akan dimanfaatkan, disimpan dalam satu bak
penampungan khusus
Jadwal pengangkutan ؛٨ ؛ akan disusun nantinya untuk proses
pengumpulan
alat angkutnya.
dikumpulkan (ton/bulan)
kecelakaan yang