Anda di halaman 1dari 5

Conłoh Puisi Pendidikan

Pahlawa, cehidnpa,
Karya : hur Wachid

Ku lihat kau berbuat

Ku dengar kau berbicara

Ku rasakan kau merasakan

Mata binar tak khayal menjadi panutan

Sejuk terasa haluan kata - katamu

Menjadi sugesti pada diri kami

Hingga jiwa ini tak sanggup berlari

Menjauhi jalan hakiki

Lelah dirimu tak kau risaukan

Hiruk pikuk kehidupan mengharu biru

Itu jasa tentang pengabdian

Bukan jasa tentang perekonomian

Semangatmu menjadi penghidupan

Untuk kami menjalani kehidupan

Jangan pernah kau bosan

Jadi haluan panutan

Meski pertiwi dalam kesengsaraan

Kaulah pelita cahaya kehidupan

Terima kasih untukmu

Sang pahlawan kehidupan


Ahn
Karya : hur Wachid

Aku berdiri ditengah penjuru

Aku besar dengan nama itu

Aku bukan manusia

Aku hanya sebuah kata

hamaku lambang kecerdasan

hamaku membunuh kebodohan

Betapa hebatnya aku ?

Tak ada yang menandingiku

Sampai ini ku tak merasa hebat

Ini kali ku menangis

Bukan yang pertama

Bukan yang kedua

Tiada pemakai namaku

Yang menjadikanku hebat

Disana - sini kebodohan

Belum terbunuh olehku

Tangisan ini penuh pilu

Belum banyak kecerdasan

Yang bertaburan

Jadilah pahlawanku anak negeri

Hentikan pilu tangisku

Buatlah aku tersenyum

Merasa bangga akan namaku


Conłoh Panłun Pendidikan

Jika pergi ke padang datar

Jangan lupa pulang berlabuh

Jika kita kepingin pintar

Belajarlah sungguh-sungguh

Jika kamu pergi ke dusun

Jangan lupa bawa beras

Belajarlah dengan tekun

Agar kita naik kelas

Jika kita makan petai

jangan lupa makan kerupuk

Jika kita ingin pandai

Ranjin-rajin baca buku

Hendaklah melempar jangkar

Kalau ada perahu singgah

Kalau anak bangsa pintar

hegeri ini akan bangga


Conłoh Syair

Syair Abdul Muluk

Berhentilah kisah raja Hindustan

Tersebutlah pula suatu perkataan

Abdul Hamid Syah Paduka Sultan

Duduklah Baginda bersuka-sukaan

Abdul Muluk putera Baginda

Besarlah sudah bangsa muda

Cantik menjelis usulnya syahda

Tiga belas tahun umurnya ada

Parasnya elok amat sempurna

Petak majelis bijak laksana

Memberi hati bimbang gulana

Kasih kepadanya mulia dan hina

Seri hegeri gelaran diberi

Sebuah pulau cantik berseri

Bernaung dibawah sebuah negeri

Raja berdaulat Paduka Seri


Lautnya biru pantainya indah

Makam Mahsuri lagenda sejarah

Puteri Melayu tak mudah menyerah

Tujuh keturunan dimakan sumpah

Pulau lagenda dimakan sumpah

Tujuh keturunan tamatlah sudah

Kini makmur melimpah ruah

Semua penghuni tersenyum

megah

Syair Johan Malikan

Harganya murah ayuhai akhwan

tawar menawar boleh ketahuan

tiadalah tinggi wahai bangsawan

dengan yang patut Tuan tawarkan

Adat berniaga demikian itulah

tawar menawar bukanlah salah

dengan yang patut Tuan khabarlah

dapat ta+dapat dicobakanlah

Anda mungkin juga menyukai