Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK

A. DEFINISI
1. Pertumbuhan
a. Pertumbuhan adalah berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah,
ukuran atau dimensi tingkat sel atau organ yang bisa diukur. (Soetjiningsih,
1995)
b. Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik (anatomi) dan struktur tubuh
dalam arti sebagian atau seluruhnya karena adanya multiplikasi ( bertambah
banyak ) sel-sel dan juga karena bertambah besarnya sel. (IDAI, 2002)
c. Pertumbuhan sebagai suatu peningkatan jumlah dan ukuran. (Whaley and
Wong)
2. Pekembangan
a. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi
tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur sebagai hasil dari proses
pematangan. (Soetjiningsih, 1995)
b. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dan struktur/ fungsi tubuh
yang lebih kompleks dalam pola yang teratur, dapat diperkirakan dan
ramalkan sebagai hasil dari proses diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ-
organ dan sistemnya yang terorganisasi. (IDAI, 2002)
c. Perkembangan mengibaratkan pada perubahan yang terjadi secaa bertahap dari
tingkat yang paling rendah ke tingkat yang tinggi dan kompleks melalui proses
maturasi dan pembelajaran terhadap perkembangan emosi, sosial dan
intelektual anak. (Wheley and Wong)

B. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TUMBUH KEMBANG ANAK


Proses pertumbuhan dan perkembangan anak, tidak selamanya berjalan sesuai
yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena banyak faktor yang mempengaruhinya,
baik faktor dapat diubah/dimodifikasi yaitu faktor keturunan , maupun faktor yang
tidak dapat diubah/ dimodifikasi yaitu faktor lingkungan. Apabila ada faktor
lingkungan yang menyebabkan gangguan terhadap proses tumbuh kembang anak,
maka faktor tersebut perlu di ubah/ dimodifikasi.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
anak tersebut adalah sebagai berikut :
a. Faktor Genetik
Ditandai dengan intensitas dan kecepatan pembelahan, derajat sensitifitas
jaringan terhadap rangsangan, umur pubertas dan berhentinya pertumbuhan
tulang, termasuk faktor genetik antara lain berbagai faktor bawaan yang normal
dan patologik, jenis kelamin, dan suku bangsa.
b. Faktor Lingkungan
a.) Faktor lingkungan pada waktu masih didalam kandungan (faktor prenatal).
Gizi ibu waktu hamil, faktor mekanis, toksin atau zat kimia, endokrin,
radiasi, infeksi, stres, imunitas, dan anoksia embrio.
b.) Faktor lingkungan setelah lahir (faktor post natal)
1. Lingkungan Biologis, meliputi ras, jenis kelamin, umur, gizi, perawatan
kesehatan, kepekaan terhadap penyakit, fungsi metabolisme dan hormon.
2. Faktor Psikososial yaitu stimulasi, motivasi belajar, ganjaran / hukuman
yang wajar, kelompok sebaya, stres, sekolah.
3. Faktor keluarga dan adat istiadat.

C. TAHAP – TAHAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK DAN


ASPEK KEMAMPUAN
Tumbuh kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan dan
berkesinambungan dimulai sejak konsepsi sampai dewasa. Walaupun terdapat variasi
akan tetapi setiap anak akan melewati suatu pola tertentu yang merupakan tahap-tahap
pertumbuhan dan perkembangan sebagai berikut :
1. Masa Prenatal atau Masa Intrauterin (masa janin dalam kandungan)
a. Masa Mudigah/ Embrio ialah sejak konsepsi sampai umur kehamilan 8
minggu. Ovum yang telah dibuahi dengan cepat menjadi suatu organisme,
terjadi diferensiasi yang berlangsung cepat, terbentuk suatu sistem organ
dalam tubuh.
b. Masa Janin/ Fetus ialah sejak usia 9 minggu sampai kelahiran. Masa ini
terdiri dari 2 periode :
1.) Masa Fetus dini, sejak usia 9 minggu sampai dengan TM II kehidupan
Intrauterin, terjadi percepatan pertumbuhan. Pembentukan jasad manusia
sempurna dan alat tubuh telah berbentuk dan mulai berfungsi.
2.) Masa Fetus Lanjut, pada akhir TM pertumbuhan berlangsung pesat dan
adanya perkembangan fungsi. Pada masa ini terjadi transferimunologi G
(IgG) dari ibu melalui plasent. Akumulasi asam lemak esensial seri
omega 3 (Docosa Hexanicc Acid) omega 6 (Arachidonic Acid) pada otak
dari retina.
2. Masa Bayi : Usia 0 – 1 Tahun
a. Masa Neonatal (0-28 hari), terjadi adaptasi lingkungan dan terjadi perubahan
sirkulasi darah, serta mulainya fungsi organ-organ tubuh lainnya.
b. Masa Pasca Neonatal, proses yang pesat dan proses pematangan berlangsung
secara kontinu terutama meningkatnya fungsi sistem saraf (29 hari-1 tahun).

- Kemampuan yang dimiliki bayi meliputi;

1) Kemampuan Motorik
Kemampuan motorik merupakan sekumpulan kemampuan untuk
menggunakan dan mengontrol gerakan tubuh, baik gerakan kasar maupun
gerakan halus. Motorik kasar merupakan keterampilan menggerakkan bagian
tubuh secara harmonis dan sangat berperan untuk mencapai keseimbangan
yang menunjang motorik halus.
Motorik halus merupakan keterampilan yang menyatu antara otot
halus dan panca indera. Kemampuan motorik selalu memerlukan koordinasi
bagian-bagian tubuh, sehingga latihan untuk aspek motorik ini perlu
perhatian. Kemampuan motorik pada bayi berdasarkan usia yakni:

USIA MOTORIK KASAR MOTORIK HALUS


0 – 3 bulan - Mengankat kepala - Melihat, menarik dan
- Guling-guling menendang mainan gantung
- Menahan kepala tetap - Memperhatiakan benda
tegak bergerak
- Melihat benda-benda kecil
- Memegang benda
- Meraba dan merasakan
bentuk permukaan.
3 – 6 bulan - Menyangga berat - Memegang benda dengan
- Mengembangkan kuat
kontrol kepala - Memegang benda dengan
- Duduk kedua tangan
- Makan sendiri
- Mengambil benda-benda keci
6 – 9 bualn - Merangkak - Memasukkan benda kedalam
- Menarik keposisi wadah
berdiri - Bernain ‘genderang’
- Berjalan berpegangan - Memegang alat tulis dan
berjalan dengan mencoret-coret
bantuan - Bermain mainan yang
mengapung di air
- Membuat bunyi bunyian
- Menyembunyikan dan
mencari mainan
9 – 12 bulan - Bermain bola - Menyusun balok atau kotak
- Membungkuk - Menggambar
- Berjalan sendiri - Bermain didapur
- Naik tangga

2) Kemampuan Bicara dan Bahasa


Masa bayi adalah masa dimana kontak erat antara ibu dan anak terjalin
sehingga dalam masa ini, pengaruh ibu dalam mendidik anak sangat besar.
Kemampuan bicara bayi masih dalam bentuk pra bicara, yang diekspresikan
dengan cara menangis, mengoceh, gerakan isyarat dan ekspresi wajah seperti
tersenyum. Bahkan pada masa ini lebih sering muncul senyum sosial sebagai
reaksi terhadap rangsangan dari luar . Kemampuan bicara dan berbahasa
pada masa bayi sbb:

USIA KEMAMPUAN BICARA DAN BAHASA


0 – 3 bulan - Prabicara
- Meniru suara-suara
- Mengenali berbagai suara
3 – 6 bulan - Mencari sumber suara
- Menirukan kata-kata
6 – 9 bulan - Menyebutkan nama dan gambar di majalah
- Menunjuk dan menyebutkan nama gambar-gambar
9 – 12 bulan - Menirukan kata-kata
- Berbicara dengan boneka
- Bersenandung dan bernyanyi

3.) Kemampuan Sosialisasi dan Kemandirian


Kemampuan sosialisasi dan kemandirian dapat dirangsang dengan
sosialisasi pada masa bayi diawali di dalam keluarga, dimana dalam
keluarga terjadi hubungan timbal balik antara bayi dan pengasuh atau
orangtua. Melalui perhatian dan perilaku orangtua akan memberi
kerangka pada bayi dalam berinteraksi dan pengalaman yang terpenting
bagi bayi karena keluarga adalah melibatkan proses kasih sayang.
Kemampuan bayi untuk bersosialisasi mulai muncul, dasar-dasar sosial
mulai dibentuk, yang diperoleh dengan cara mencontoh perilaku pada
situasi sosial tertentu, misalnya mencontoh perilaku sosial dari kakak
atau orang tuanya, yang akhirnya akan mempengaruhi cara penyesuaian
pribadi dan sosialnya dikemudian hari.
3. Anak di Bawah Usia Lima Tahun (12 – 59 bulan)
Pada masa ini kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat kemajuan
dalam perkembangan motorik (gerak kasar dan gerak halus) serta fungsi
eksresi/pembuangan. Periode penting dalam tumbuh kembang masa usia ini
akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada usia
3 tahun pertama kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak masih
berlangsung; dan tejadi pertumbuhan serabut-serabut syaraf dan cabang-
cabangnya, sehingga terbentuk jaringan syaraf dan otak yang kompleks. Jumlah
dan pengaturan hubungan-hubungan antar sel syaraf ini akan sangat
mempengaruhi segala kinerja otak, mulai dari kemampuan belajar berjalan,
mengenal huruf hingga bersosialisasi.
1.) Kemampuan Motorik
Masa ini disebut sebagai masa sangat aktif dari seluruh masa
kehidupannya, karena tingkat aktivitasnya dan perkembangan otot besar
mereka sedang tumbuh. Demikian halnya dengan kemampuan motorik
halus anak, sudah mulai meningkat dan menjadi lebih tepat pada saat
berusia 5 tahun. Koordinasi tangan, 33 lengan dan tubuh dapat bergerak
bersama dibawah koordinasi yang lebih baik daripada mata. Dengan
demikian masa ini disebut juga sebagai masa belajar berbagai kemampuan
dan keterampilan, dengan berbekal rasa ingin tahu yang cukup kuat
dengan seringnya anak mencoba hal-hal baru dan seringnya pengulangan
menyebabkan masa ini menjadi masa yang tepat untuk mempelajari
keterampilan baru.
2.) Kemampuan Bicara dan Bahasa
Bertambahnya kematangan otak dikombinasikan dengan peluang
peluang untuk menjelajahi dunia sekelilingnya dan sebagai penyumbang
terbesar untuk lahirnya kemampuan kognitif anak. Sejumlah kemampuan
anak, seperti belajar membaca adalah berkaitan dengan masukan dari mata
anak yang ditransmisikan ke otak anak, kemudian melalui sistem yang ada
di otak, menterjemahkannya kedalam kode huruf-huruf, kata-kata dan
asosiasinya. Akhirnya akan dikeluarkan dalam bentuk bicara. Bakat bicara
anak karena sistem otak diorganisasikan sedemikian rupa sehingga
memungkinkan anak memproses sebagai bahasa. Anak mulai pandai
berbicara, sejalan dengan perkembangannya memahami sesuatu. Biasanya
anak mulai berbicara sendiri, kemudian berkembang menjadi kemampuan
untuk bertindak tanpa harus mengucapkannya. Dalam hal ini anak telah
menginternalisasikan pembicaraan yang egocentris dalam bentuk berbicara
sendiri menjadi pemikiran anak. Hal ini merupakan suatu transisi awal
untuk dapat lebih berkomunikasi secara sosial.
3.) Kemampuan bersosialisasi dan kemandirian
Dasar-dasar sosialisasi yang sudah diletakkan pada masa bayi, maka
pada masa ini mulai berkembang. Dalam hal ini hubungan keluarga,
orangtua-anak, antar saudara dan hubungan dengan sanak keluarga cukup
berperan. Pengasuhan pada tahun pertama berpusat pada perawatan,
berubah ke arah kegiatan-kegiatan seperti permainan, pembicaraan dan
pemberian disiplin, akhirnya mengajak anak untuk menalar terhadap
sesuatu. Pada masa ini sebagai masa bermain, anak mulai melibatkan
teman sebayanya, melalui bermain, meski interaksi yang dibangun dalam
permainan bukan bersifat sosial, namun sebagai kegiatan untuk
menyenangkan dan dilaksanakan untuk kegiatan itu sendiri. Jenis
permainan yang dilakukan bisa berbentuk konstruktif, permainan pura-
pura, permainan sensori motorik, permainan sosial atau melibatkan orang
lain, games atau berkompetisi.
4. Masa Prasekolah ( Usia 5-6 Tahun )
Pada saat ini pertumbuhan berlangsung dengan stabil, terjadi perkembangan
dengan aktifitas jasmani yang bertambah dan meningkatnya keterampilan dan
proses berpikir. Kemampuan pada anak pra sekolah adalah :

KEMAMPUAN KETERANGAN
Gerak Kasar - Bermain bola dengan teman sebayanya
- Naik sepeda
Gerak Halus - Mengerti urutan kegiatan
- Berlatih mengingat
- Membuat sesuatu dari tanah liat
- Bermain jualan
- Mengumpulkan benda-benda
- Belajar memasak
- Mengenal waktu
- Menggambar dari berbagai sudut pandang
- Belajar mengukur
Bicara dan Bahasa - Mengenal benda serupa dan berbeda
- Bermain tebak-tebakan
- Menjawab pertanyaan “ megapa ?”
- Mengamati dan meneliti keadaan sekitar
Bersosialisasi dan - Berkomunikasi dengan anak
Kemandirian - Berteman dan bergaul
- Mematuhi peraturan keluarga

5. Masa Sekolah
Pertumbuhan lebih cepat dari pada masa prasekolah, keterampilan dan
intelektual makin berkembang, senang bermain berkelompok dengan jenis
kelamin yang sama (usia 6-18 tahun).
a. Masa Pra Remaja (usia 6-10 tahun)
b. Masa Remaja
1.) Masa Remaja Dini (wanita usia 8-13 tahun dan pria usia 10-15 tahun).
2.) Masa Remaja Lanjut (wanita usia 13-18 tahun dan pria usia 15-20 tahun).

D. PENILAIAN PERTUMBUHAN FISIK


1. Ukuran Antropometri
Pertumbuhan fisik pada anak umumnya dinilai dengan menggunakan ukuran
antropometri yang dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu :
a. Tergantung Umur
Berat badan (BB) terhadap umur, Tinggi Badan (TB) terhadap umur, Lingkar
Kepala (LK) terhadap umur dan Lingkaran Lengan Atas (LILA) terhadap
umur.
b. Tidak Tergantung Umur
Berat Badan terhadap Tinggi Badan (BB/TB), Lingkar Lengan Atas (LILA)
dan Tebal Lipatan Kulit (TLK). Hasil pengukuran antropometri tersebut
dibandingkan dengan suatu baku tertentu misalnya NCHS dari Hevard yaitu
penilaian dengan menggunakan Z-Score yang berisi tentang nilai riil , nilai
median, nilai SD Upper dan nilai SD Lower atau standart baku nasional
Indonesia seperti yang terekam di lembar KMS.
2. Berat Badan (BB)
Berat Badan (BB) adalah parameter pertumbuhan yang paling sederhana,
mudah diukur dan di ulang.
Penilaian status nutrisi yang akurat juga memerlukan data tambahan berupa uur,
jenis kelamin, dan acuan standart. Data tersebut bersama dengan pengukuran BB
dipetakkan pada kurve standar BB/U dan BB/TB atau diukur persentasenya
terhadap standar yang diacu. BB/U dibandingkan dengan standar, dinyatakan
dalam presentase
a. >120% disebut Gizi Lebih
b. 80-120% disebut Gizi Baik
c. 60-80% disebut Gizi Kurang
d. <60% disebut Gizi Buruk
3. Tinggi Badan (TB)
Pengukuran TB pada anak kurang dari 2 tahun dengan posisi tidur dan pada
anak usia lebih dari 2 tahun dengan posisi berdiri. TB dipetakkan pada kurve TB
atau dihitung terhadap standar baku dan dinyatakan dalam persen. TB/U
dibandingkan dengan standar baku %
a. 90%-110% = Baik atau Normal
b. 70-89% = Tinggi Kurang
c. <70% = Tinggi sangat Kurang
 Rasio menurut TB (BB/TB)
Anak perempuan hanya sampai Tinggi Badan 138 cm dan pada anak laki-laki
sampai tinggi badan 145 cm.
 Interpretasi BB/TB (dalam %)
a. 120% = Obesitas
b. 110-120% = Over Weight
c. 90-110% = Normal
d. 70-90% = Gizi Kurang
e. <70% = Gizi Baik
4. Lingkar Kepala
Lingkar Kepala menggambarkan pertumbuhan otak dari estimasi volume
dalam kepala. Normalnya Lingkar Kepala pada bayi usia 6 bulan pertama berkisar
antara 34 - 44 cm sedangkan pada umur 1 tahun sekitar 47 cm, 2 tahun 49 cm dan
dewasa 54 cm.
5. Lingkar Lengan Atas (LILA)
LILA menggambarkan tumbuh kembang jaringan lemak di bawah kulit dan otot
yang tidak banyak terpengaruh oleh cairan tubuh dibandingkan dengan BB. LILA
lebih cocok dipakai untuk anak usia 1 – 5 tahun. Interpretasi hasil pengukuran
LILA :
a. LILA (cm) : <12,5 cm= Gizi Buruk (merah), 12,5 – 13,5 cm= Gizi Kurang
(kuning), >13,5= Gizi Baik (hijau)
b. Bila umur tidak diketahui, status gizi dinilai dengan indeks LILA/TB : <75%=
Gizi Buruk, 75-80%= Gizi Kurang, 80-85%= Borderline, dan >85%= Gizi
Baik/ Normal.
E. PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK
Dalam penilaian ini ada 2 penilaian perkembangan anak yaitu dengan melakukan
pemeriksaan :
a. DDST (DENVER DEVELOPMENT SCRENING TEST)
Pemeriksaan DDST yaitu salah satu dari metode skrining thd kelompok
perkembangan anak. Pemeriksaan ini digunakan untuk anak yg baru lahir s/d
umur 6 tahun. Dilakukan dengan mengkaji tingkah laku anak apakah sesuai
dengan tumbuh-kembanganya. Di pemeriksaan ini terdapat 4 Sektor penilaian
yaitu Personal Sosial, Adaptif- Motorik Halus, Bahasa, Motorik Kasar.
b. SKRINING PEMERIKSAAN PERKEMBANGAN ANAK MENGGUNAKAN
KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP)
Tujuan pemeriksaan ini yaitu untuk mengetahui perkembangan anak normal
atau ada penyimpangan. Jadwal pemeriksaan KPSP rutin adalah setiap 3 bulan
pada anak < 24 bulan dan setiap 6 bulan pada anak usia 24 - 72 tahun (umur 3, 6,
9, 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, 66 dan 72 bulan).

Anda mungkin juga menyukai