1 - Pendahuluan
Tidak perlu disangsikan lagi bahwa air tidak pernah dipermasalahkan. Hal
ini mungkin disebabkan k arena airdapat diperoleh dengan mudah danmurah
harganya pada hampir sepanjang waktu, kecuali pada daerah-daerah tertentu
saja yang mungkin merasakan kehilangan air.
Air, memang tidak termasuk salah satu zat gizi, tetapi keberadaannya
dalam tubuh dan dalam diet tidak dapat diabaikan karena air sangat penting bag!
tubuh. Air merupakan Denyusun dari 2/3 total berat badan dan merupakan
komponen utama tubuh ditinjau dari segi anatomi maupun fisiologi.
Air merupakan komponen yang paling penting setelah oksigen, untuk
pemeliharaan kehidupan. Orang dapat hidup selama beberapa minggu tanpa
makanan tetapi hanya nampu bertahan beberapa hari saja, bila tanpa air.
Dehidrasi atau kehilangan/kekurangan airakan membunuhjauh Iebih cepat
dibanding dengan kelaparan. Waktu terpanjang dari nanusia yang telah diketahui
dapat hidup tanpa air adalah 17 hari, tetapi batas yang umum adalah 2-3 hari.
Karena kebutuhan yang sangat penting ini maka tubuh mempunyai nekanisme
yang agak ruwet untuk mengawetkan air apabila terjadi keterbatasan pasokan
air.
Manusia dapat kehilangan sebagian besar lemak dan glikogen dan
separuh bagian protein kehilangan 40 % berat badan) dan tetap dapat hidup,
tetapi kehilangan air tubuh sebanyak 10% dapat mengakibatkan kematian, dan
kehilangan air sebanyak hanya 10% nengakibatkan gangguan yang
membahayakan.
2. Umur
Bayi yang baru lahir mengandung air sebanyak 75%, karena banyak sel-
sel yang belum masak yang mengandung air lebih banyak daripada sel-
sel yang sudah masak. Besamya kandungan air tersebut akan menjadi
berkurang selama tahun pertama kehidupannya. Pada umur dewasa,
yang telah melewati kemasakan fisik, persentase air dalam tubuh akan
berkurang jika terjadi timbunan lemak yang berlebihan pada jaringan.
0— Haus
1—
2— Sangat haus, agak tidak nyaman, meras tindihan, dan
kehilangan setera
3— Volume darah menurun, urine berkurang, mulut kering,
dan penampilan terganggu
4— Perlu menaikkan upaya untuk kerja fisik, kulit memerah, tidak
sabar, mengantuk, apatis, mual, dan emosi tidak stabil
5— Sulit berkonsentrasi
6— Gangguan pada pengaturan suhu selama olah raga, kenaikan
kecepatan denyut nadi, dan kecepatan pernapasan
7
Perlu diingat bahwa kehilangan air baru akan menjadi masalah apabila air
yagg hilang tersebut tidak segera dan tidak cukup diganti. Pada kondisi normal,
orang dewasa akan kehilangan cairan sebanyak 2-3 liter sehari. Air hilang dari
tubuh melalui ginjai sebagai urine, melalui lambung sebagai feses, melalui paru-
paru sebagai udara yang dihembuskan, dan melalui kulit sebagai keringat. Ginjai
merupakan pengatur utama kehilangan air.
Kehilangan air dapat sangat bervariasi. Beberapa faktor yang
mempengaruhi kehilangan air antara lain sebagai berikut
• Suhu udara sekeliling
• Olah raga atau latihan fisik
• Bemafas lebih sering, misainya berada pada tempat yang tinggi
• Faktor diet, misainya konsumsi alkohol dan kafein
• Konsumsi obat-obat diuretic
• Konsumsi cairan yang melebihi kebutuhan.
Kehilangan air dari tubuh dapat terjasi melalui kulit, berupa kehilangan
insensible dan keringat; paru-paru, berupa kehilangan insensible dalam
pernapasan; ginjal, berupa urine; dan cairan pencernaan makanan, terdapat
dalam feses.
Tabel 10. Kandungan air dalam beberapa pangan padat dan cair.
Jenis makanan Padat (%air) Cair (%air)
Selada 95
Sari buah tomat 94
Semangka 92
Sari buah orange 87
Orange 86
Belimbing 90
Sari jeruk manis 88
Terung 93
Minyak kelapa sawit 0
Gula pasir 5
Sumber: Christian dan Greger, 1985.
Tabel 11. Perhitungan air metabolit yang dihasilkan dari diet 2000 Kalori.
Sumber Kalori Karbohidrat Lemak Protein Jumlah
Bila glikogen yang tersimpan di dalam otot dan hati digunakan untuk
pembentukan energi, maka terdapat tarnbahan air dari air yang tersimpan dalam
glikogen. Oleh karena itu., para atlit yang menggunakan sumber energinya
selama aktifitas fisik yang sangat intensif menghasilkan tarnbahan air metabolit
yang diperoleh dari metabolisms glikogen sebanyak 500 gram.
Selain air yang sudah dibicarakan tersebut, air yang terdapat dalam
saluran pencemaan makanan jumlahnya cukup besar yaitu sekitar 8200 ml per
hari. Air dalam saluran pencernaan makanan ini diperoleh dari mulut, dan
sebagian. besar cairan ekstraseluler yang dipindahkan ke lambung dan usus
halus. Sumber cairan ini ditunjukkan pada Tabell 12. Cairan tersebut berfungsi
pada proses pencernaan dan absorbsi dan selanjutnya melewati ileum dan usus
besar. Didalam usus besar hampir semua air diabsorbsi kembalil kecuali
sebagian kecil, yaitu sekitar 100 ml per hari, yang dikeluarkan dalam feses.
Karena cairan yang diabsorbsi kembali ini kira-kira sebanyak 2 kali plasma darah
(3500 ml) maka kehilangan sejumlah besar dari cairan pencernaan makanan,
pada kasus diare. mengakibatkan konsekuensi yang serius pada individu.
5 - Keseimbangan air
Keseimbangan air secara langsung berhubungan dengan fungsi
homeostatik dari dalam tubuh yaitu : konsentrasi ion hidrogen, konsentrasi air
dan elektrolit, tekanan suhu, dan keseimbangan lain dan cairan antar sel.
Keseimbangan cairan dalain tubuh dapat dicapai melalui dua jalan yaitu
pengaturan cairan melalui perubahan sensasi rasa haus dan pengaturan
kehilangan cairan ginjal.
Untuk orang yang berada dalam keseimbangan metabolik, asupan air
harus sama keluaran air. Bila kita lihat kembali Tabel 8 yang berisi tentang
keluaran air dan TabeliS' berisi asupan air, nilai nominal dalam Tabell tersebut
dapat sangat bervariasi, antara tergantung keadaan sekeliling. Misalnya pada
cuaca dingin, air yang hilang melalui menjadi lebih sedikit tetapi air yang hilang
melalui urine lebih banyak. Dalam cuaca kulit dan paru-paru mengeluarkan air
lebih banyak, tetapi urine yang keluar lebih sedikit, dan asupan air meialui
minuman lebih banyak.
Bila terjadi kehilangan air, teradi pula perubahan keseimbangan elektrolit
yang berada di dalam sel dan di Iuar sel. Bila cairan yang hilang berlebihan,
maka konsentrasi elektrolit, terutama natrium, dalam cairan ekstraseluler
meningkat. Peningkatan konsentrasi elektrolit ini akan mengakibatkan absorbs!
air dari air liur, sehingga meninggalkan sensasi kering di mulut yang mendorong
asupan cairan.
Bila konsumsi air tidak mencukupi atau terjadi kehilangan air, maka ginjal
berusaha untuk menyeimbangkan dengan mengawetkan air dan dengan
demikian urine yang diekskresikan menjadi lebih pekat. Hal ini terlihat pada Tabel
8 bahwa pada kondisi banyak mengeluarkan keringat maka ginjal akan
mengurangi pengeluaran urine untuk menjaga keseimbangan cairan. Kepekatan
urine diukur oleh berat jenisnya, yang pada keadaan normal urine mempunyai
berat jenis antara 1,010 sampai 1,030. Bila terjadi dehidrasi maka berat jenis
urine akan mengalami kenaikan.
Hipotalamus dalam otak menanggapi kandungan natrium yang tinggi
dalam darah dengan 2 jalan, yaitu menstimulasi sensasi rasa haus, dan
5. Pelumas
Beberapa cairan tubuh tersedia sebagai pelumas yang memungkinkan
bahan-bahan dapat tergelincir satu dengan yang lain. Sebagai contoh air
ludah, yang mendorong gerak makanan dari alat pencernaan paling atas
menjadi lebih mudah; air mata, yang memungkinkan bola mata berotasi
6. Kontrol suhu
Fungsi utama yang lain adalah mengontrol suhu tubuh. Ini adalah sangat
penting karena proses kehidupan manusia dapat kontinyu hanya pada
kisaran suhu yang relatif sempit. Suhu tubuh normal adalah sekitar 37°C.
Jika suhu tubuh turun di bawah 27°C atau naik di atas 42PC maka akan
terjadi kematian. Nilai tersebut adalah untuk suhu mulut, sedangkan suhu
dalam tubuh yang sebenamya adalah 0,6°C lebih tinggi.
Air terlibat dalam pengontrolan suhu tubuh dengan berbagai cara. Salah
satu sifat air ialah suhunya tidak mudah dipengaruhi oleh perubahan suhu
sekeliling. Bila suhu tubuh mulai menyimpang dari normal, tubuh akan
mengambil peranan beberapa mekanisme yang melibatkan air untuk
mengembalikan ke suhu normal. Pertama-tama adalah air merupakan
komponen terbesar dalam darah. Mekanisme bekerjanya adalah jika suhu
tubuh mulai turun karena seseorang berada dalam lingkungan udara yang
dingin, tubuh akan mengawetkan panas dengan jalan
rnengkerutkan/mengecilkan pembuluh darah yang berada di dekat
permukaan kulit. Hal ini mengakibatkan pengurangan darah yang
bersirkulasi dekat permukaan, sehingga akan memperlambat aliran darah
dan memperlambat kehilangan panas tubuh.
Sebaliknya, jika suhu tubuh tinggi, kapiler yang berada di dekat
permukaan kulit akan mengembang sehingga pasokan darah yang lebih
banyak dapat bersirkulasi lebih dekat ke udara sekeliling yang lebih
dingin, dan memungkinkan kelebihan panas hilang melalui kulit ke udara
sekeliling. Pasokan darah dekat permukaan kulit yang lebih besar
daripada biasanya akan mengakibatkan kenampakan kemerahan pada
orang yang baru saja selesai melakukan exercise dan pada orang yang
menderita demam.
Mekanisme yang lain adalah berkeringat. Bila suhu dalam tubuh naik,
kelenjar keringat mulai memproduksi dan mengeluarkan keringat pada
permukaan kulit. Keringat itu sendiri memang tidak menurunkan suhu
Lemak 3 25 24
Padatan bebas lemak 16 17 22
Intraselular 22 23 31
Ekstraselular 59 35 23
Sumber: Guthrie, 1983.
a. Perubahan volume.
Hal yang penting adalah memelihara volume air yang cukup pada kedua
kompartemen. Jika salah satu mengalaini deplesi (kekurangan) maka terjadi
d. Faktor waktu.
Setelah terjadi kehilangan cairan dan elektrolit, tubuh perlu waktu untuk
melakukan proses yang merupakan usaha pengaturan keseimbangan kembali air
dan elektrolit. Seperti halnya perlu waktu u ntuk m engeluarkan kelebihan e
lektrolit d alarn tubuh, j uga perlu waktu untuk memasukkan cairan agar
memperbaiki dehidrasi yang terjadi akibat kekurangan air dalam kompartemen.
Salah satu penelitian menunjukkan bahwa sampai waktu 4 jam setelah seorang
laki-laki minum air untuk menggantikan kehilangan air sebanyak 4% berat badan
yang hilang sebagai keringat dalam mandi uap, ketahanan otot belum kembali ke
level normal.
Anion
Klorida 98-106 4
Bikarbonat 26 - 30 10
Fosfat 2-5 140
Sulfat 2-5 10
Asam organik (laktat, piruvat) 3-6
Protein 15-19 40
Tekanan osmose
Tubuh mencari keseimbangan konsentrasi garam total (dalam mEq.) dari
cairan intraseluler dan cairan ekstraseluler. Referensi telah dibuat untuk
konsentrasi kation total dan anion total, dan bukan konsentrasi ion individual
karena itu telah siap dicatat bahwa natrium dan kalium, sebagai contoh, adalah
terdistribusi secara normal dalam cara yang cukup berbeda mtara cairan
intraseluler dan ekstraseluler.
Dalam usaha untuk memelihara keseimbangan konsentrasi, sedikit
perubahan air akan terjadi. Perubahan ini berkaitan dengan gaya yang disebut
tekanan osmose yang berbanding angsung dengan jumlah partikel dalam
larutan. Jika kandungan garam dalam jaringan cairan intraseluler) menjadi
sangat tinggi, air mengalir dari cairan sekeliling (cairan ekstraseluler) ke dalam
sel, dan kemudian menurunkan konsentrasi garam dalam sel dan uga
meningkatkan konsentrasi garam dalam cairan ekstraseluler. Di sisi lain, jika
consentrasi garam dalam cairan intraseluler sangat rendah, maka air mengalir
keluar dari sel ce dalam cairan ekstraseluler. Hal ini menunjukkan (walaupun
tidak seluruhnya benar) bahwa tekanan osmose dan cairan intrseluler sangat
9-Pengaturan asam-basa
Keseimbangan Asam-Basa
Reaksi cairan tubuh adalah sedikit basa (pH 7,35 - 7,4). Tubuh secara
normal memelihara kisaran pH yang sempit ini dengan ketepatan yang sangat
tinggi, walaupun sejumlah besar asam dihasilkan selama metabolisme dan
berbagai jumlah asam dirnasukkan dalam makanan yang dikonsumsi. Alasan
bahwa pH dipelihara pada kisaran yang sempit ini adalah bahwa asam-asam
yang terdapat dalam makanan dan hasil metabolisme dapat secara cepat
dinetralkan oleh buffer yang terdapat dalam darah. Buffer utarna yang berperan
dalarn sistem sistem pengaturan ini adalah sistem asam bikarbonat-karbonat,
sistemfosfat, dan sistem protein.
Ketika asam dikonsumsi atau dibentuk dalam metabolisme, ion hidrogen
berkombinasi dengan ion bikarbonat dalam plasma darah membentuk asam
karbonat yang hanya sedikit lisasi dan menangkap ion hidrogen dalam bentuk
tidak terionisasi. Dalam paru-paru asam karbonat mengalami dekomposisi
membentuk karbon dioksida dan air. Karbon dioksida dieksresikan dari tubuh.
Anion organik dieksresikan dalam urine bersama-sama dengan kation (biasanya
natrium). Proses ini, jika dibiarkan kontinyu, akan mendeplesi sejumlah ion
natrium dalam tubuh.
Terdapat dua mekanisme dalam ginjal untuk mengawetkan kation. Urine
biasanya lebih asam daripada darah, dengan pH 6,0 - 7,0 dan mungkin serendah
4,7. Ini terjadi karena npurnakan melalui sistem buffer fosfat. Dalam plasma
kebanyakan fosfat berada gai Na2HPO4, dengan sejumlah kecil NaH2PO4. Dalam
urine rasio tersebut mungkin berkebalikan. Ion hidrogen bertukar dengan ion
natriium dalam ginjal, dan ion natrium berkebalikan ke plasma. Juga ion
amonium (NH4+) mungkin dibentuk dalam ginjal secara mudah oleh hidrolisis dari
asam amino glutamin. Ion amonium diekskresikan dan ion natrium ankan.
Bayi 110
Anak umur 10 tahun 40
Dewasa
22,2°C (72°C) 22
37,8°C(100°C) 38
Sumber: Guthrie, 1983.
Kebutuhan air tergantung pada kehilangan air melalui berbagai jalan, baik
kehilangan air sensible maupun kehilangan air insensible. Pada keadaan
aktivitas fisik yang minimal dan tidak adanya keringat, total air yang dipasok dari
minuman, makanan, dan air metabolit sekurang-kurangnya 1500 ml per hari.
Anjuran konsurnsi air yang didasarkan pada anjuran kalori disarankan sebesar 1
ml/Kalori untuk omg dewasa dan 1,5 ml/Kalori untuk bayi, sehingga anjuran
asupan air untuk dewasa adalah 2500 ml per hari, dan persentase yang hpra.qal
Hari makanan atau minuman
Rasa haus biasanya merupakan petunjuk yang baik untuk asupan air
PUSTAKA
Christian, J.L. and Greger, J.L.1985. Nutrition for Living. The Benjamin/Cumminc
Publishing Company, Inc. Menlo Park, California.
Guthrie, H.A., 1983. Introductory Nutrition. The C.V. Mosby Company. St. Louis.
Krause, M.V. and Mahan, L.K. 1979. Food, Nutrition and Diet Therapy. Sixth
Edition. W. Saunders Company. Philadelphia.