Anda di halaman 1dari 3

Nama:Nayla Rahmania

NIM: 2110105010

LO INTAKE DAN OUTPUT

1. Keseimbangan Cairan

Keseimbangan cairan tubuh adalah aspek homeostasis organisme ketika jumlah cairan dalam
organisme perlu dikendalikan melalui osmoregulasi dan perilaku sehingga konsentrasi elektrolit
dalam berbagai cairan tubuh berada dalam kisaran yang normal.

2. Pengertian Intake dan Output

a) Intake cairan yaitu jumlah atau volume kebutuhan tubuh manusia akan cairan perhari. Selama
aktivitas dan temperatur yang sedang seorang dewasa minum kira-kira 1500 ml per hari, sedangkan
kebutuhan cairan tubuh kira-kira 2500 ml per hari sehingga kekurangan sekitar 1000 ml per hari
diperoleh dari makanan, dan oksidasi selama proses metabolisme.

b) Output cairan yaitu jumlah atau volume kehilangan cairan pada tubuh manusia per hari.
Kehilangan cairan tubuh melalui empat rute (proses) yaitu:

1. Urine

2. IWI (Insesible Water Loss)

3. Keringat

4. Feses

3. Cara Mencegah Masalah Keseimbangan Cairan

1. Mencukupi kebutuhan cairan tubuh

Salah satu kunci utama dalam mencegah gangguan elektrolit dalam tubuh yaitu mencukupi
kebutuhan cairan harian. Pasalnya, minum air yang cukup setiap hari penting agar fungsi organ
tubuh bekerja dengan lancar. Selain itu, kekurangan asupan cairan tubuh dapat menyebabkan
dehidrasi. Kondisi ini menyebabkan kadar elektrolit dalam tubuh tidak seimbang sebab mineral ikut
terbawa oleh cairan

2. Memeriksa warna urine

urine berubah warna

Hal penting lainnya yang perlu diperhatikan bila ingin mencegah gangguan elektrolit yaitu rutin
memeriksa warna urine. Warna urine bisa menjadi indikator apakah tubuh sudah mendapatkan
cairan yang cukup atau tidak. Normalnya, urine berwarna kuning transparan yang disebabkan oleh
kandungan urobilin.
3. Tidak minum air putih berlebihan

Mencukupi kebutuhan cairan dengan air putih memang baik. Namun, minum air putih berlebihan
ternyata bisa mengganggu kadar elektrolit dalam tubuh. Begini, minum terlalu banyak air bisa
menyebabkan kadar elektrolit tidak stabil karena kadar natrium menurun drastis.

4. Minum minuman olahraga setelah beraktivitas berat

5. Memenuhi kebutuhan mineral dari makanan

6. Membatasi asupan garam

7. Memperhatikan kadar elektrolit saat sakit

4. Faktor yang Mempengaruhi

Faktor-faktor lain yang mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit diantaranya ialah umur,
suhu lingkungan, diet, stress, dan penyakit

5. Masalah Pada Intake dan Output

1. Overhidrasi

Air, seperti subtrat lain, berubah menjadi toksik apabila dikonsumsi secara berlebihan dalam jangka
waktu tertentu. Intoksikasi air sering terjadi bila cairan di konsumsi tubuh dalam kadar tinggi tanpa
mengambil sumber elektrolit yang menyeimbangi kemasukan cairan tersebut.

1. Overhidrasi terjadi jika asupan cairan lebih besar daripada pengeluaran cairan. Kelebihan cairan
dalam tubuh menyebabkan konsentrasi natrium dalam aliran darah menjadi sangat rendah.

3 Penyebab overhidrasi meliputi, adanya gangguan ekskresi air lewat ginjal (gagal ginjal akut),
masukan air yang berlebihan pada terapi cairan, masuknya cairan irigator pada tindakan reseksi
prostat transuretra, dan korban tenggelam.

1. Gejala overhidrasi meliputi, sesak nafas, edema, peningkatan tekanan vena jugular, edema paru
akut dan gagal jantung. Dari pemeriksaan lab dijumpai hiponatremi dalam plasma. Terapi terdiri dari
pemberian diuretik(bila fungsi ginjal baik), ultrafiltrasi atau dialisis (fungsi ginjal menurun), dan
flebotomi pada kondisi yang darurat.

2. Dehidrasi

Dehidrasi merupakan suatu kondisi defisit air dalam tubuh akibat masukan yang kurang atau
keluaran yang berlebihan. Kondisi dehidrasi bisa terdiri dari 3 bentuk, yaitu: isotonik (bila air hilang
bersama garam, contoh: GE akut, overdosis diuretik), hipotonik (Secara garis besar terjadi kehilangan
natrium yang lebih banyak dibandingkan air yang hilang. Karena kadar natrium serum rendah, air di
kompartemen intravaskular berpindah ke ekstravaskular, sehingga menyebabkan penurunan volume
intravaskular), hipertonik (Secara garis besar terjadi kehilangan air yang lebih banyak dibandingkan
natrium yang hilang. Karena kadar natrium tinggi, air di kompartemen ekstravaskular berpindah ke
kompartemen intravaskular, sehingga penurunan volume intravaskular minimal).
6. Cara Menghitung Keseimbangan Cairan

Anda mungkin juga menyukai