Anda di halaman 1dari 15

c PENGKAJIAN SISTEM

NEUROLOGI PADA KASUS


STROKE

Pengkajian
BY: SAFIQsistem neurologi
SHARUL pada
WAHYUDI
sharul wahyudi
Pengkajian neurologi

merupakan pemeriksaan yang memerlukan ketelitian dan


sistematik sehingga dapat menentukan diagnosis klinik dan topik
dari kemungkinan diagnosis ini maka perencanaan pemeriksaan
penunjang dapat di laksanalan secara rasional dan objektif
Apa saja sih yang di kaji pada sistem neurologi...........?????

Pemeriksaan Cerebral

Pemeriksaan Cranialis

Pemeriksaan system sensorik

Pemeriksaan system motorik

Pengkajian Reflek
Pemeriksaan cerebral

1.Glascow coma scale (GCS)


a) Glascow coma scale (GCS) Pada pemeriksaan tingkat kesadaran
dilakukan pemeriksaan yang dikenal sebagai GCS untuk mengamati
pembukaan kelopak mata, kemampuan bicara, dan tanggap motorik
F
B.Pemeriksaan Serebral Pengkajian ini meliputi
(1) Status mental
(2) Fungsi intelektual
(3) Kemampuan bahasa
(4) Lobus frontal
(5) Hemisfer
2) Pemeriksaan Cranialis
Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan saraf kranial 1-12
a) Saraf I
Biasanya pada klien stroke iskemik tidak ada kelainan pada fungsi
penciuman
b) Saraf II
Disfungsi persepsi visual karena gangguan saraf sensori prime
c) Saraf III, IV, dan VI
Jika akibat stroke iskemik mengakibatkan paralisis, pada satu sisi otot-otot
okularis didapatkan penurunan kemampuan gerakan konjugat unilateral di
sisi yang sakit.
d) Saraf V
Pada beberapa keadaan stroke menyebabkan paralisis saraf trigeminus,
penurunan kemampuan koordinasi gerakan mengunyah, penyimpangan
rahang bawah ke sisi ipsilateral, serta kelumpuhan satu sisi otot
pterigoideus internus dan eksternus
e) Saraf VII
Persepsi pengecapan dalam batas normal, wajah asimetris, dan otot
wajah tertarik ke bagian sisi yang sehat.
f) Saraf VIII
Tidak ditemukan adanya tuli konduktif dan tuli persepsi.
g) Saraf IX dan X
Kemampuan menelan kurang baik dan kesulitan membuka mulut
h) Saraf XI
Tidak ada atrofi otot sternokleidoimastoideus dan trapezius.
i) Saraf XII
Lidah simetris, terdapat deviasi pada satu sisi dan fasikulasi,
serta indra pengecapan
normal.
3. Pemeriksaan system sensorik

Dapat terjadi hemihipestesi. Pada persepsi terdapat


ketidakmampuan untuk menginterprestasikan sensasi.
Disfungsi persepsi visual karena gangguan jaras sensori
primer diantara mata dan korteks visual.
Gangguan hubungan visualspasial (mendapatkan
hubungan dua ataulebih objek dalam area spasial) sering
terlihat pada klien dengan hemiplegia kiri
Lanjutan .....

Klien mungkin tidak dapat memakai pakaian tanpa bantuan karena


ketidakmampuan untuk mencocokkan pakaian ke bagian tubuh
Kehilangan sensori karena stroke dapat berupa kerusakan
sentuhan ringan atau mungkin lebih berat, dengan
kehilangan propriosepsi (ketidakmampuan untuk merasakan posisi
dangerakan bagian tubuh)serta
Kesulitan dalam menginterprestasikan stimuli
visual,taktil,auditorius.
4. Pemeriksaan system motorik

Stroke adalah penyakit saraf motorik atas (UMN) dan


mengakibatkan kehilangan kontrol volunter terhadap
gerakan motorik

1. Inspeksi umum 4. Kekuatan otot


2. Fasikulasi 5. Keseimbangan dan
3. Tonus otot 6. Gerakan volunter
5. Pengkajian Reflek
Pemeriksaan refleks terdiri atas pemeriksaan refleks profunda dan pemeriksaan refleks
patologis.
a) Pemeriksaan refleks profunda. Pengetukan pada tendon, ligamentum atau
periosteum derajat refleks pada respons normal.
b) Pemeriksaan refleks patologis. Pada fase akut refleks fisiologis sisi yang lumpuh akan
menghilang. Setelah beberapa hari refleks fisiologis akan muncul kembali didahului
dengan refleks patologis
Terimakasih.......

Anda mungkin juga menyukai