Anda di halaman 1dari 3

Nama REINETA DIAN KUSUMAWATI

NIM 2003016033

Pokok-Pokok Pikiran di bidang Teologi dan Politik


menurut aliran Syiah dan Khawarij

Menurut Aliran Syiah


Ada 5 pokok pikiran dalam aliran Syiah, tetapi yang membahas di
bidang Teologi dan Politik antara lain :
- At – Tauhid, Kaun Syi’ah juga meyakini bahwa Allah SWT itu
Esa, tempat bergantung semua makhluk, tidak beranak dan tidak
diperanakkan dan juga tidak serupa dengan makhluk yang ada di
bumi ini. Namun, menurut mereka Allah memiliki 2 sifat yaitu al-
tsubutiyah yang merupakan sifat yang harus dan tetap ada pada
Allah SWT. Sifat ini mencakup ‘alim (mengetahui), qadir
(berkuasa), hayy (hidup), murid (berkehendak), mudrik (cerdik,
berakal), qadim azaliy baq (tidak berpemulaan, azali dan kekal),
mutakallim (berkata-kata) dan shaddiq (benar). Sedangkan sifat
kedua yang dimiliki oleh Allah SWT yaitu al-salbiyah yang
merupakan sifat yang tidak mungkin ada pada Allah SWT. Sifat
ini meliputi antara tersusun dari beberapa bagian, berjisim, bisa
dilihat, bertempat, bersekutu, berhajat kepada sesuatu dan
merupakan tambahan dari Dzat yang telah dimilikiNya.
- Al - Imamah, Bagi kaun Syi’ah imamah berarti kepemimpinan
dalam urusan agama sekaligus dalam dunia.Ia merupakan
pengganti Rasul dalam memelihara syari’at, melaksanakan hudud
(had atau hukuman terhadap pelanggar hukum Allah), dan
mewujudkan kebaikan serta ketentraman umat. Bagi kaum Syi’ah
yang berhak menjadi pemimpin umat hanyalah seorang imam dan
menganggap pemimpin-pemimpin selain imam adlah pemimpin
yang ilegal dan tidak wajib ditaati. Karena itu pemerintahan Islam
sejak wafatnya Rasul (kecuali pemerintahan Ali Bin Abi Thalib)
adalah pemerintahan yang tidak sah. Di samping itu imam
dianggap ma’sum, terpelihara dari dosa sehingga iamam tidak
berdosa serta perintah, larangan tindakan maupun perbuatannya
tidak boleh diganggu gugat ataupun dikritik.

Menurut Aliran Khawarij


Perkembangan Teologi Khawarij pada Zaman Pemerintahan
Khalifah Usman ibn Affan, dan Khalifah Ali ibn Abi Thalib, tindakan-
tindakan politik yang dijalankan Usman menimbulkan reaksi yang tidak
menguntungkan dirinya, perasaan tidak senang muncul di daerah-
daerah Di antara mereka yang menganut keyakinan ini adalah Khawarij
yang mempromosikan pemahaman sesat mereka, eksploitasi kekacauan,
dan mulai mengorganisir kelompoknya untuk menjadi sebuah kekuatan.
Mereka yang membuat kosnpirasi melawan Usman, sehingga akhirnya
Usman terbunuh di akhir pemerintahannya oleh orang-orang yang
berkeyakinan Khawarij.

Selalu ada gerakan kekerasan yang menolak dialog dan perjanjian


damai untuk menghentikan sengketa, seperti menolak kebijakan taḥkīm
(mengangkat Khalifah) yang dilakukan Ali ibn Abi Thalib sebelum
perang Siffin. Selama konflik perang terjadi elemen Ali dalam prajurit
perang tetap mendukungnya. Akan tetapi setelah peristiwa taḥkīm yang
diambil Ali untuk menghindari pertumpahan darah, mereka menolak Ali
dan melakukan desersi militer. Mereka menyebut Ali sebagai orang kafir
dan umat Islam dan atas nama jihad. Cara berpikir Khawarij dapat dilihat
dalam surat yang ditulis Ali ibn Abi Thalib; jelaskan kepada kami, alasan
apa yang menyebabkan kalian menghalalkan untuk memerangi kami dan
membelot dari jamaah. Mempersenjatai bekas hamba sahaya kalian dan
menyerang orang-orang dengan memenggal kepada mereka?
Sesungguhnya perbuatan ini adalah kerugian yang sangat nyata. Demi
Allah, seandainya kalian membunuh seekor ayam atas dasar semua ini,
pastilah dosanya sangat besar di sisi Allah, maka bagaimana dengan
membunuh nyawa manusia yang diharamkan oleh Allah.

Persoalan-persoalan yang telah terjadi menimbulkan tiga aliran


teologi dalam Islam. Pertama, aliran Khawarij yang mengatakan bahwa
orang berdosa besar adalah kafir. Kedua, aliran Murji’ah yang
menegaskan bahwa orang yang berbuat dosa besar tetap masih mukmin
dan bukan kafir. Ketiga, aliran Mu’tazilah, aliran ini tidak menerima
pendapat di atas.

Anda mungkin juga menyukai