Anda di halaman 1dari 3

HASIL WAWANCARA

1. Bu Ika
Pemetaan bantuan untuk usaha apa dan bantuannya apa. Pemetaan
kelemahannya di peralatan masih kurang. Penelitian mantan buruh migran.
Pernah ke Hongkong, Singapura. Hampir semua warga daerah sana pernah
mnjadi buruh migran, bahkan sampai ke Pamong desa pernah mnjadi TKI
juga.
Pernah di Arab lama 2 tahun selama 3 kali (6 tahun).
- Bu ika saat ke Hongkong 2 tahun, stelah itu pulang karena ingin pulang
dan sakit paru-paru. Disana 6 bulan batuk-batuk biasa, sampek skitar
setahun smakin parah dan masuk rumah sakit, ketika kena udara
dingin kambuh sehingga ingin pulang, sebenarnya gk boleh pulang
sama majikan karena susah dapat pkerja yg cocok bahkan majikan mau
membiayai pngobatannya. Pulang tahun 2009. Sebenarnya pngin balik
lagi ke Hongkong tapi takut dgn cuaca dinginnya.
- Alasannya ingin membantu orang tua, ingin mandiri
- Balik ke Singapura tahun 2018 dan disana hanya 2 bulan, tdk balik ke
Hongkong karena tdk boleh takut paru-parunya kambuh kena udara
dingin. Berkeluarga 2011 dan balik ke singapura saat anaknya umur 6,5
tahun, jadi gentian suaminya yg mengurus anak, sperti yg menyuapi
ayahnya sampai anaknya tdk mau makan kalau tdk disuapi ayahnya
saat ayahnya blm pulang bekerja. Karena hanya 2 bulan disana
meskipun Karen amjikannya meninggal tetap kena denda dari agen,
tapi Alhamdulillah tdk banyak dendanya.
- Alasan ke singapura: karena mumpung anak masih kecil jadi masih
numpang sama orang tua biar nggak momong anak. Pulang ke
Indonesia karena majikan yg dirawat meninggal sehingga sama agen
TKW diminta pulang dulu ke Ina untuk mncari majikan. Sekarang blm
ada rencana kesana lagi. Jadi blm ada keinginan untuk jadi TKW lagi,
ingin usaha sperti toko atau usaha camilan.
- Ijin anak dan suami: kalau anak ada suami jadi gentian suami yg jaga
anaknya. Kalau suami sbenarnya sudah ijin 3 kali untuk kerja di luar
negeri tapi tdk diijinkan. Tapi saat ke Singapura akhirnya dibolehkan
asalkan hanya 2 tahun. Suami kesehariannya kerja serabutan (bertani,
nelayan, beternak, tukang), sekarang di pabrik. Kerjanya shift-shift-an.
- Komunikasi dgn keluarga selama 2 bulan di singapura biasa, tapi hanya
wa saja kalau telpon takutnya mengganggu kerjaan juga takut anaknya
marajuk karena kangen. suaminya komentar anaknya susah di-emong
karena sblmnya yg mngurus ibu-nya.

2. Bu Min

Yang ke Malaysia illegal (2 hari setelah ngurus passport berangkat ke


Malaysia). Tidak ijin ke orang tua sblmnya karena pasti tdk diijinkan
apalagi anaknya masih kecil.
Alasan ke Malaysia: ingin mandiri, ekonomi tdk ada, anak masih kecil,
jadi siapa yg ngasih makan klo ndak mandiri.
Awal sampai ke Malaysia tdk ada siapa-siapa langsung cari agen,
ternyata kerja 3 bulan tdk dibayar jadi kabur dari majikan.
Sekarang kerja di pasar jaga toilet pasar, kadang jadi tukang parkir di
tempat lomba burung. Penghasilan jaga toilet per hari Rp.15.000
paling banyak Rp 20.000, itu bukan penghasilan bersih karena harus
menyetor ke pengelola pasar Rp 100.000 – Rp 150.000 per bulan.
kalau ada sisa buat jual kopi. Atau kadang diminta orang buat bantu
memetik cabai dapat Rp 15.000.
Sekarang punya 3 anak tapi nggk punya suami karena sudah meninggal
saat anak bungsu umur 9 tahun.
Ke Malaysia 2 tahun. Ganti majikan 2 kali. 3 bulan pertama tdk digaji
dan tidak dikasih makan, diminta ngurus 9 anak kecil yang nakal-nakal
(tidak digaji karena uangnya dibawa agen trafficking). Kalau ketahuan
masak mie buat makan pasti dimarahi. Lalu ganti majikan ngurus orang
tua, stelah itu meninggal jadi pindah kerja sama anaknya yang 1
rumah. Setiap hari Sabtu-Minggu tidak diberi makan. Digaji 7 ringgit
(Rp. 2.000.000). Pulang ke Indonesia karena anak pertama kecelakaan
jadi minta ijin ke majikan buat pulang ke Indonesia dan kebetulan
majikannya orang Jawa. Sebenarnya diminta balik ke Malaysia sama
majikan tapi tidak mau balik lagi kesana.
Sebelum ke Malaysia pernah kerja ke Kalimantan 3 bulan, digaji Rp
800.000 per bulan. Majikannya orang China dan juga tdk dikasih
makan.
Saat kerja jauh anak pengin ibuknya balik tapi klo gk kerja gk dapat
uang jadi tetap disana yg penting rutin ngirim uang buat anak. Jadi
anak dititipin ke bu Lin.

Anda mungkin juga menyukai