Anda di halaman 1dari 13

KRONOLOGIS KEJADIAN

Bismillahirahmannirrahim

Pagi 6 september 2017 jam 08.00 istriku menemuiku di gudang samping rumah tempat ku bekerja dan
mengajakku sarafan, aku kaget sekali, tidak biasanya istriku mengajakku makan pagi seperti ini ( susah
cari hal ini dalam kehidupan kami ). Kuberhenti bekerja digudang dan sarafan bersamanya. Setelah
selesai aku bikin kopi sendiri di gelas plastic tipis yang tiap hari kubawa ( ada bukti ) dan duduk diruang
tamu rumah kami. Istriku dengan manis menemuiku dan duduk disampingku dan ternyata ia bertanya
tentang hutang uang Rp 350.000,- yg dihutangnya dengan orang tuanya saat di kampong kemaren tanpa
terlebih dahulu ijin atau aku diberitahu sebelumnya, karena aku baru tahu setelah ia 1 hari ia datang
dan berada di rumah. Uang itu untuk memperbaiki motor mio soul nya yang rusak gara2 kesalahannya
sendiri tidak mau menurut dengan suami dan bengkel.

Sebagai suami wajar rasanya saya berucap menjawab pertanyaan istriku:

“ma, abah ingatilah, ini untuk kesekian kalinya mm berhutang tetapi suami baru tahu setelah hendak
membayari. Dudi2 ingati, jangan berhutang dulu, takuni suami perlukah berhutang atau tidak atau
bagaimana, kalau ujung2nya suami juga yang harus membayari. Dirumah ini pemasukan cuma dari abah
aja, tolong ai dudi2 jangan ky ini lagi”

Istri saya marah2 “Orang lain berapa juta aja pian carikan tapi bini sorang hitung2an kaya ini, itu dilemari
duit banyak kenapa jadi masalah”

“Itu duit kas yang kucari gasan klub, jangan disuruh abh korupsi ma ai”

Lalu istri saya berdiri dan langsung menendang ember cat tembok 5 kg yang ada didekatnya kedinding
menumpahkan kesal denganku dan mentol mengenai gelas kopiku yang saat itu aku sedang
meminumnya dan air kopi panas tumpah ke mukaku.

Sambil menendang ember tadi istriku berteriak, “muyak pian terlalu hitung2an banar wan ulun, sudah
bulikkan aja ulun dengan kuitan ulun mun kaya ini” lalu ia mengungkit2 kisah masa lalu yang sudah kami
sefakati dan berjanji dahulu tidak perlu di ungkit2 lagi ( 2014 )

Air kopi yang mau kuminum tumpah kemukaku td lalu spontan kaget aku lemparkan gelas kopi dengan
masih ada sisa kena kakinya sambil berucap “ Kenapa ikam kaya itu ma….!!!

Istriku makin marah tp aku tidak mau meladeninya lagi karena sedah janji tidak akan mengungkit masa
lalu maka aku lari kerumah tetangga dibelakang ( Ayah Ruslan ) minta kopi disana sambil menenangkan
diri kurang lebih 15 menit lalu saya pulang kerumah mengambil mesin dan kembali ke gudang bekerja.
Saat itu kuliat istriku telpon2an entah dengan siapa sambil terus marah2 di hp.

Seharusnya istriku tidak perlu berhutang kalau dia mau bertanya dahulu dengan suaminya, saat masih
di kampung dan aku sudah di rumah plaihari, akupun sudah berusaha memberitahukan tetapi dia selalu
berkata pusing saat datang kampung itu.
Istri ku berlebaran dikampungnya dari jum’at sampai hari minggu siang dan datang kerumah kami
minggu sore diantar kakaknya ( Saidi ).

Rabu itu aku kerja digudang tidak ada dirumah jadi tidak tahu apa yang dilakukan istriku dirumah saat
marah2, Jam 9.30 mendadak ibu mertuaku datang membawa pik uf, kupikir ibu mertua datang mau
mendamaikan kami jadi ku diam aja digudang nunggu sambil kerja melihat dari jauh sambil mengerjakan
pesanan orang, Yang terjadi malah aku tidak dipanggil2 digudang, tidak ditemui juga, tetapi kuliat motor
mio soul istriku sudah naik ke pik uf, kaget ada apa, ku ganti kacamata jauh karena ku bekerja pakai
kacamat dekat dan kumatikan mesin ternyata benar, cepat ku datangi tetapi mertuaku sudah lari
dengan pik ufnya, aku masuk rumah kaget ternyata isi kamar kami sudah kosong dan istriku juga tidak
ada. Bingung aku duduk mikirkan sendiri dan ku sms anakku sultan memberitahukan kejadian. Baru
terpikirku anakku rani jangan2…ternyata benar anakku rani pun diambil dibawa juga, katanya dengan
kepsek mau pindahkan ke kampung saat itu juga. Untung kepsek SDN Angsau 4 dimana anakku sekolah
belum bisa memberikan surat pindah karena istriku harus mencukupi administrasi dulu baru diberikan
surat pindah dan istriku berjanji esok datang lagi melengkapi tapi rani tetap dibawanya dulu. Jadi cepat
ku buat surat pernyatan sebagai ortu kandung rani keberatan rani dipindah dengan kepsek disini dan
masalah anak jangan di campur aduk dengan masalah ortu dan minta waktu menyelesaikan masalah rt
kami dan berusaha membawakan rani untuk sekolah disini.

Kamis, 7 September2017 ibu mertuaku lewat telpon marah2 supaya aku tidak boleh mengambil istri dan
anakku lagi ( Sudah terhapus )

Jum at, 8 September 2017 kembali ibu mertuaku sms “Rani sudah nda msukkn skolah disini, sudah
nukar bju bajunya, jd jangan menangati kepala sekolah disana mengeluarkan surat
pindahnya….nyawa kd saying lg jua klo lwn lina lwn rani, nywa saying anak nyw yg be3 az jd jngan
mengganang lwn menggagngu lina lwn rani lagi. Lina lwn rani kda handak lagi bbulik k plhari jadi
serahkan z lina lkas2 lawan unda abah umanya” ( ada bukti di hp ku )

Banyak bukti di hp ku yang menjelaskan keinginan ortu lina yang menyuruhku menyerahkan anaknya.

Memang ku akui sudah lama ibu mertuaku tidak suka aku, karena kata beliau,”Nda kada katuju nnyawa
lagi, Nyawa kada kawa menukarkan Lina segeram2 Emas jua”. Aku memang tidak pernah lagi menukar
emas untuk istriku karena dahulu istriku mendustaiku masalah emas yang di ambil ibu kandungnya dan
di jual tanpa sepengetahuan aku, dan semua emas yang kubeli kubuang ke sungai di hadapan istri dan
kedua orang tuanya saat kami berkunjung ke sana. Tetapi ibu mertuaku sadar tidak sadar selalu
memancing istriku tiap kali datang ke sana “ Nah, Lin, nda nukar emas. Nda nukar baju hanyar” padahal
kami masih melajari istriku hidup sederhana tidak seperti dahulu.

Jadi inti permasalahan hanya masalah hutang uang, mohon jangan di lebar2kan dengn hal2 yang
sudah kita sepakati masa lalu jangan diungkit lagi, karena merugikan diri sendiri saja.
SEJARAH MOTOR MIO ISTRIKU RUSAK

Motor istri saya itu rusak karena terlalu sering di bawa jalan jauh pulang kampong dan rusak saat kami
pulang di bincau mtp putus panbel saat kami arah pulang dan segera kubaiki dan kami trus pulang,
tetapi beberapa hari kemudian ku dengar bunyi mesin tidak enak, lalu ku ijin istriku untuk mencek ke
bengkel, ternyata di bengkel dikatakan utk mmperbaiki ini menghabiskan biaya Rp 150.000, lalu
kupulang menyampaikan dengan istri, lalu 1 hari berikutnya uang ada, kuijin lagi utk membawa
kebengkel, ternyata dibongkar yg rusak adalah SPT harganya dikatakan bengkel Rp 350.000,-, karna ku
bawa uang Cuma Rp 175.000,- ku pulang lapor lg dg istriku Herlina. 2 hari setelah itu uang terkumpul Rp
375.000,- kembali ku mau memperbaiki motornya. Tetapi hari itu adalah 2 hari sebelum hari lebaran haji
( Jum’at ), lalu ku panggil ia kuminta pendapatnya, karena kalau sudah hari kaya ini karena dekat lebaran
mungkin hasil penjualan produkku kurang, jadi kusuruh pilih, uang yang ada buat kita perbaiki motor aja
kah tp kita lebaran disini, atau pulang kampong saja nanti motor kita baiki lagi setelah lebaran. Dia
memilih pulang kampong. Kamis sore 1 hari sebelum lebaran, ternyata istriku malah mau pulang pakai
motor mio dia yang jelas sudah rusak dan dia juga sudah tahu bengkel melarang dibawa jalan jauh,
tetapi kenapa nekat. Kucoba jelaskan baik2 lalu dengan ketus istriku memasukkan motorny dengan
bunyi gas nyaring. Kukeluarkan motorku lalu bersama rani anakku menaikan barang bawaan utk lebaran
disana. Saat ku minta kunci motor dia yang di tinggal untuk dipkai anakku Sultan karena motorku dipakai
u pulang kampong, ternyata dia tidak mau juga memberikan sudah jua kujelaskan tetap diam, jadi ku
ngalah menurunkan bawaan lagi dan menurunkan motor dia lagi dan menaikkan motorku ke dalam
rumah, baru dia memberikan kuncinya, kuucapi “ ini kalau nekat begini kalau apa2 harus tanggung
jawablah…!!!!”

Sampai di kec. tambang ulang 20 km dari rumah betul terjadi, panbel motor putus lagi, terpaksa aku
mendorong 5 km an ke gunung raja mencari bengkel yg mau buka karena situasi mau lebaran. Kembali
bengkel sana memperingati kami tentang motor dia supaya jangan meneruskan pakai ini karena
risikonya besar dijalan nanti. Kutelpon sultan spy membawakan motorku dan membawa pulang motor
mamanya, kami meneruskan kekampung pakai motorku, Karena perbaikan dll akhirnya pagi jum at
sebelum sholat id, kuberitahu istriku, kita pulang sesore2nya saja karena selain disana orang juga tidak
memotong kurban dan uangku tinggal Rp 75.000, sedang sultan telpon dirumah kami ternyata beras
habis dan istriku tidak memberitahu sebelumnya bahwa beras dirumah habis. Istriku keras tidak mau,
dia mau lebaran sampai hari minggu. Karena saat dikampung kutunggu sampai jam 4 sore istriku juga
tidak pulang menemuiku malah ibu mertuaku mengatakan “ itu lina betakun, abah rani sudah bulikkah “
aku mengerti, lalu ku kerumah Saidi ( kakak iparku ) dan kujelaskan uangku Cuma ini, sedang istriku mau
sampai minggu, lalu ku beli beras dengan istrinya Rp 50ribu dan minta maukah saidi mengantarkan
istriku hari minggu nanti karena aku pulang untuk mencarikan uang lagi utk mmperbaiki motor dia yang
rusak, istri saidi setuju. Dirumah mertua kuliati dompet istriku yang 1 nya kosong lalu kumasukkan uang
Rp 15ribu dan utkku pulang kepelaihari Rp 10ribu.

Sabtu ku kerja sudah dapat uang Rp 475ribu. Minggu sore, istriku datang, ku temui mau
memberitahukan bahwa uang sudah ada, tetapi ditolaknya alasan dia kepalanya lagi pusing jangan
bicara apa2 dulu, terus subuh senin kembali ku mau memberitahukan ternyata jawabnya sama dia lagi
pusing tidak mau diganggu dulu, ternyata malah senin agak siang dia malah memberitahukan ai sudah
berhutang dengan ortunya Rp 350ribu utk memperbaiki motornya. Aku diam tapi kuturuti aja
memperbaiki motor dia dengan uang hutangan dia tetapi tidak ada kesempatan memberitahunya
bahwa uang ku sudah ada Rp 475 kenapa harus ngutang. Kalau dianggap salah ku menegur istriku
masalah hutangnya diatas tadi aku minta maaf, aku hanya berharaf jangan sampai hal ini berulang terus
karena sudah sering dia berhutang tanpa aku tahu tetapi ku baru tahu setelah mau membayarnya. Jadi
apa yang ditulis di gugatan istriku adalah kisah masa lalu yang seharusnya tidak boleh kami ungkit2 lagi
karena kami dan anak2 sudah berjanji menutup kisah buruk masa lalu sejak tahun 2014. Selama 2014
sampai dengan awal 2017 kehidupan kami normal dan saling kasih mengasihi saling bantu kekurangan
masing2, ku meminta dengan istriku 4 hal Yaitu 1. Sholat 5 waktu jangan ditinggal lagi, 2. Hiasi rumah
kami dengan mengaji al qur an setiap hari, 3. Doakan aku bila bekerja mencari nafkah untuk keluarga, 4.
Syukuri berapapun yang berhasil ku dapat ataupun yang datang sendiri kerumah kami. Ini terbukti
dengan berta,bah banyaknya orderan orang kepada kami sampai2 istriku ikut membantuku bekerja di
gudang. Bahkan hari selasa 5 September 2017 aku membawa istriku Lina dan Rani membeli baju pakaian
dll di salah satu swalayan terkenal di pelaihari.

Aku tahu istriku agak keras orangnya tetapi aku dan anak2ku sadar itu dan tetap sayang kepadanya,
maknya kami banyak mengalah selama ini ( Bukti Tanya ja orng2 yang pernah hidup serumah dengan
kami yaitu keluarga istriku dan anak2 angkatku, tukang2ku. Rata2 kawan dekatku tahu kelakuan istriku
selama ini dan bagaimana aku trus berusaha memperbaikinya dan segera ke adaan normal kembali.
Mkanya dengan kejadian ini kembali mereka bertanya “ Kenapa bos, bini pian beolah masalah lagi kah
?” setelah mereka tahu istriku tidak ada dirumah lagi.
(1 )

JAWABAN TERGUGAT ATAS ALASAN / DALIL GUGATAN

Nomor perkara : 144/Pdt../2018/PA.Mtp

Bismillahirahmannirrahim

Jawaban :

1. Benar.
2. Benar
3. Pembetulan ‘ bahwa penggugat saat itu status perawan dan tergugat adalah Duda anak piatu 3 (
Riska Nurjannah ( SD kls 1 ), M.Sultan Malik Akbar ( Tk nol O ), Innani Aynun Djariah ( baru lepas
susu ibunya almh ). Setelah Almh meninggal pernah kawin siri dan sudah cerai lagi dengan 1
Hairiyah dan Mamah ( mama rio ) sebelum nikah resmi dengan Penggugat dan hal tentang
mantan istri ini sudah diketahui penggugat dari awal, tidak ditutup2i tergugat sedikitpun kecuali
penggugat lupa dan hubungannya sejak bercerai dahulu tidak ada lagi. Dan hingga hari ini baik
tergugat maupun penggugat belum pernah bercerai. Dan penggugat bersumpah janji dengan
almh ibu kandung di martapura rumah kami tergugat dan berikat janji tidak akan pernah mau
minta cerai ( Niikah seumur hidup sesuia permintaan penggugat sendiri kepda tergugat )
walau apapun yang terjadi kelak dihadapan Allah, Rasulullah, Al qur an, Islam dan dua
kalimah syahadat ( Kami nikah Bathin ) dengan perjanjian yang keras karena itu permintaan
penggugat sendiri juga yang disetujui tergugat. Kami nikah bathin setekah dinikahkan penghulu
resmi sebelum berhubungan badan dalam keadaan suci. Walau hal ini sudah diperingati almah
ibu kandung tergugat dan keluarga tergugat dan tergugat sendiri, tetapi penggugat tetap
dengan pendiriannya, siap jadi istri dan ibu kandung tergugat seumur hidupnya. Hal ini benar
adanya dan tergugat siap disumpah diatas yang 5 disebutkan diatas karena bila melanggar
sumpah janji nikah bathin kami harus be murtad dulu karena harus berani mendustakan Allah
bukan tuhannya, Nabi Muhammad bukan Rasulnya, Al qur an bukan kitabnya, Islam bukan
agamanya dan dua kalimah syahdat harus didustakannya.
INI NIKAH BATHIN kami saat itu yang di lakukansetelah kami sholat 2 rakaat dan sebelum istriku
Herlina ku sentuh “ Pada hari ini kami yang bernama M> Zakaria bin Alm. H. Hasbullah Enci
Taher melakukan nikah bathin dengan saksi Allah Tuhan Kami, Muhammad Rasulullah, Al qur an
kitab kami, Islam agama kami berjanji bahwa kami nikah hanya untuk 1x ini saja seumur hidup
kami dan tidak akan pernah meminta cerai ataupun diceraikan satu sama lainnya, dan kami
ihlas dan ridho menerima kehidupan kedepan yang kami tidak mengetahuinya dan apabila
salah satu dari kami mengingkari perjanjian ini meminta cerai atau menceraikan kami maka
bagi yang mengingkari akan ikhlas dan ridho menerima AZAB ALLAH SWT BERIKUT ORANG2
YANG MENDUKUNGNYA karena murtadlah huklumnya.”

4. Setelah pernikahan tersebut, kami tetap tinggal di 1 rumah kontrakan di Berlina banjarbaru lalu
tergugat membawa anak istrinya pindah ke rumah milik tergugat dg ank almh di Jl. A Syairani
(2)
perkantoran komplek Pilar utama Blok A no 11 desa sarang haling kecamatan pelaihari kota Kab.
Tala dan sejak itu kami adalah warga dan domisili di sana sampai hari ini, ini dibuktikan dengan
kartu keluarga kami, KTP kami, surat keterangan RT 09, Surat Desa, serta bukti kartu pemilihan
yang sebentar lagi akan diadakan di otonomi kami. Jadi Penggugat bukan warga dan bertempat
tinggal di alamat yang disebutkan dalam surat gugatan tetapi ai hanya menumpang di tempat
orang tuanya, karena masih syah istri tergugat dan masih hak tergugat.
Penggugat keluar dari rumah sejak 6 seotember 2017 tanpa ijin suami, tanpa diusir suami, dan
tanpa sepengetahuan suami. Jadi tidak benar kalau penggugat tinggal saat ini sudah
sepengetahuan suami apalagi diijinkan, karena istri keluar rumah diambil ibu mertuaku tanpa
ijin dan sepengetahuan suaminya tanpa 1 katapun dengan suaminya.
Tergugat sudah berulang kali datang kerumah mertua memohon meminta agar istri dan
anaknya dikembalikan yaitu datang ketempat mertua bahkan rela dicaci maki serta bersujud
dilantai minta kembalikan, bahkan tergugat malah dianiaya ibu mertua, dikatakan macam2 oleh
ayah penggugat bahkan akhir2 ini tergugat mau ditusuk adik penggugat yang bernama Farid
wajidi dan Ibu mertua selalu berteriak kpd tergugat “ nyawa jangan datang kesini lagi kalau
kada membawa surat carai lina dan surat pindah rani” dan diancam farid bila datang lagi
kesana. ( Ada bukti baju dan jaket tergugat sobek saat diseret ibu mertua dikeluarkan dari
rumahnya ) tetapi tergugat tetap datang karena disana ada istri dan anak tergugat dan menitif
nafkah ala kadarnya dengan pesan “ kalau mau banyak pulang, abah mehadangi dirumah” (
Ada saksi ). Perlakuan kasar keluarga penggugat selama penggugat terus memohon istri dan
anaknya kembali yaitu datang bersama ketiga anak almh ada bukti rekmannya dan sudah masuk
di Dinas KPPAI Kab. Tala sesuai permintaan pihak KPPAI Kab. Tala, karena saat itu penggugat
melaporkan tergugat kesana dan dari hasil mediasi di kantor KPPAI kab Tala tidak terbukti
semua tuduhan penggugat dan sesuai perjanjian tertulis disana penggugat harus
mengembalikan anak rani sekolah di pelaihari karena pihak sekolah Rani di pelaihari juga tidak
mau menerima hasil sekolah Rani di kampong karena beda klafisikasi sekolah dan sudah
ditandatangani penggugat tanpa paksaan juga saat itu. Tetapi penggugat tidak juga
mengembalikan anak. ( ada bukti suratnya ) dari hasil kesimpulan yang disampaikan lisan pihak
KPPAI kepada tergugat dan pesan KPPAI juga apabila ibu Herlina dan Rani pulang kepelaihari
agar disediakan waktu untuk diterafi dengan psikolog yang disediakan KPPAI sendiri, agar
lebih mengerti jadi ibu dan istri sebenarnya dan otak dan pikirannya sudah dipengaruhi orang
lain dan di kwatirkan akanmembuat ibu Herlina stress.

5. Benar tetapi tergugat tidak pernah menginjinkn keduanya ada di sana (Numpang dengan orang
tuanya di kampong ) karena ada rumah sendiri tidak perlu numpang orang tua, apalagi nekat
disekolahkan disana secara mendadak begitu tanpa status sekolah atau bukan juga sebagai
titipan. Disini tergugat hanya meminta “PULANG, URUS RT KEMBALI YANG BENAR, URUSI
ANAK, YANG SUDAH LEWAT, TUTUP”

6. Benar pada awalnya kami hidup berumah tangga rukun bahagia sejak 1 tahun pertama, bahkan
kami pernah menerima menampung hidup kakak ipar ( SAIDI ) suami istri sejak pertama kawin
(3)
bahkan diikutkan bekerja di gudang kusen dengan tergugat karena permintaan ibu mertua juga
saat itu Saidi hari H dikawinkan tanpa ada pekerjaan untuk menghidupi istri yg baru dikawininya
dan 1 hri setelahnya keduanya kawin langsung ke2nya kuboyong ke pelaihari kerumah kami, istri
kakak ipar sering ku beri uang dan uang untuk beli baju sendiri ( Tanya Istri Saidi ) selama hidup
dengan tergugat sebelum akhirnya saidi pulang dan memulai hidup lagi di kampong di rumah
mertuanya sampai saat ini karena tidak bias menjalankan usaha kusenku. Ku akui semua
permasalahan yang timbul selama ini kenapa awalnya selalu dibuat oleh Penggugat, baik
pemukulan terhadap anak tiri, anak kandung, kasar dengan suami, pergaulannya yang salah
dengan ibu2 sosmed.

Benar tergugat pernah memukul dengan tempeleng guna menyadarkan penggugat saat :
1. Sudah terlalu sering karena tiap hari memukul cubit semua anaknya ( tangan, kaki paha,
perut, telinga anak ) bahkan sampai salah 1 anak berdarah telinganya ( Riska ) dan sudah
diperingati bahkan penggugat diancampun tetap juga melakukn kekerasan terhadap anak
tiri, Akhirnya di tempeleng suami 1 x berharaf penggugat sadar menyiksa anak itu tidak
dibolehkan. Karena tergugat dengan anak2 sangat sayang dengan penggugat dan berharaf
satu sat ia sadar kekerasan terhadap anak itu tidak benar dan untuk menghindari kekerasan
berlangsung terus sementara anak tirinyanya sudah mulai besar dikwatirkan akan terjadi hal
tidak baik, maka anak tirinya ( Riska dan Ina ) ku ijinkan ikutkan dengan nenek kandungnya
atau ibu almh tetapi tidak jauh dari rumah, sambil tergugat berusaha tidak hentinya
berusaha membuat istrinya menyadari tindakannya selama ini dan terus berserah kepada
Allah. ( hal ini kami siap menunjukkan bukti baik ke 3 anaknya yang sekarang sudah besar
(tetap berharaf ibunya kembali ), saksi kekerasan terhadap anak ini ada dari keluarga
tergugat yang pernah ikut kami tinggal ( Yanti, U’ung, saidi dan istri ), saksi pihak tergugat
adalah ( Pani,Uji, tukang2, Rahmadi komeng dll ) adalah orang luar yang pernah kumpul
dengan kami serumah, Saksi almh ibu kandung tergugat, tetapi kalau menghadirkan saksi
pihak keluarga penggugat yang pernah tinggal ikut kami, mungkin berat ( Saidi dg istrinya,
u’ung, yanti ).
2. Saat terbukti Penggugat berselingkuh dengan lelaki dari Kintap Kab. Tala tahun 2014 saat
rani masih sekolah TK, penggugat saat terbukti dan ketahuan tergugat saat di Tanya baik2
tidak mengaku, begitu di tempeleng tergugat baru mengaku ( ada bukti HP dan saksi yang
melihat lelakianya dan saksi ayah kandung Penggugat dan Saidi yang dipanggil malam itu
juga saat ketahuan terbukti selingkuh. Dengan suami ia mengaku alasannya karena
kekurangan sex dan minta lebih dikasih sayangi lagi. Atas pertimbangan dan janji awal nikah
bathin, tergugat sholat malam 2 rakaat minta kpd Allah agar setelah ini dijadikan suami yang
sangat menyayangi istrinya walau sudah pernah kejadian begini dan suami juga menuruti
kemaun sex penggugat sampai pengggugat terpuaskan dan mengaku menyerah minta hub
sex biasa2 aja lagi. Karena materi saat itu kami berlebih tetapi istriku salah mengartikan
pergaulan dgn ibu2 di grup TK anak ( BUNDA, MM NISA, 1 orang yang sangat parah samapi
sekarang mama Rinda yang juga parah sampai saat ini ) semua mereka sudah pindah rumah
(4)

tidak di tanah laut lagi tetapi masih bias dihubungi lewat medsos yang ada di hp Penggugat dan
jahatnya media social ( BBM dll ) saat itu.

Karena itu masa silam kami dan juga mempermalukan keluargaku, jadi kami suami istri sejak
maret 2014 itu sudah bejanji tidak ingin mengungkit masalah ini dan mulai saat itu kami
belajar hidup sederhana tdk seprti sebelumnya lagi hingga kejadian ini terjadi tetapi karena ini
sidang gugat cerai maka saya juga perlu bukti membela keluargaku dan mempertahankan istriku
sekaligus ibu anakku dengan segala kekurangannya dan kami semua meminta ia kembalikan
kepada kami, karena kami sanggup mengurus rumah tangga kami sendiri asal jangan diikuti
pihak ke 3 lagi.

7. a. Sampai hari inipun tergugat masih sanggup menafkahi penggugat, Tergugat sejak dulu adalah
orang PT. Pilar Langit Utama ( terbukti tiap tahun kami dapat THR ) dan di pelaihari bekerja
sebagai pengrajin Logo, Rak Pot bunga ulin uang dibuat tergugat sendiri dan sat ini tergugat di
perbantukan menangani teknis proyek di pruk cahu dan buntok oleh Bpk Saipul di palangkaraya
bias telpon langsung beliau ada hp denga tergugat karena H, Saipul saat ini sibuk urusn pilkada
di sana jadi teknis proyek diserahkanke tergugat tetapi datang hanya sekali2 karena jauh dari
keluarga. Jadi kalau penggugat dan keluarganya minta lebih seperti dulu belum saatnya, karena
penggugat belum bisa mengelola keuangan rt sendiri selama ini. Kalau dikatakan selalu di bantu
orang tua penggugat, mohon maaf kalau memberi ku terima aja walau kami masih mampu,
bahkan sering kali ku tegur istri jangan lagi bawa2 pulang pembarian orangtua, karena sudah
banyak bawaan kita pulang. Kalau dikatakan sering minta bantu saudaranya yang bernama saidi,
mohon maaf jangan salah, karena aku sudah bilang tiap kali pulang kampong yang terlalu sering,
akhirnya ku beritahu kita pulang uang seadanya dengan istri tetapi diperjalanan ke sana dan
disana ada biaya yang diluar dugaan, karena itu jauh dari rumah kami lalu aku berhutang sekali2
ke saidi kakak ipar yng dulu pernah ikutku hidup sumi istri, tetapi saidi memberikan aja. Itu yang
benar. Apa saidi lupa dulu hidup pernah ikut aku, apa mertuaku lupa berapa bnyak aku
membantu keluaga pian, ulun mau jadi amal bukan harus diungkapkan begini, jangan kami
dihina2 terus. Ijinkan kami berkumpul kembali membenahi hidup kami jangan lagi istri dan ibu
anak2ku di buat seperti ini. Kalian itu orang tuaku bukan musuhku, tetapi aku adalah suami
sekaligus orang tuanya istriku, mohon jangan ikut campur apalgi mau mencerai beraikan
keluargku, istriku jangan dibuat begini lagi disuruh membenciku dan anak2ku.

b. Bukan keras kepala tetapi kepala keluaga harus menegakkan tiang rumah tangga bukan asal
hidup saja dan baca kronologis kejadian kenapa terjadi dilempar gelas kopi yang tidak disengaja.

c. Bukan berkat2 kasar tetapi lebih kepada menasehati, tetapi jangan memulai pertengkaran
terus istriku. Istriku bersufat cepat memutuskan tanpa berpikir panjang dan mudah dipengaruhi
orang.

d. Anak2 menunggu mamanya pulang, mohon sadarilah


(5)
e. Jangan lagi bermain api di social media dengan lelaki lain yng bukan muhrim mu istriku ( ada
bukti ) dan membeberkan aib sendiri di media sosial karena merusak diri sendiri ma…tidak perlu
ikut jaman naw gini ( Ada bukti )

f. Jangan lagi mendengari omongan yang menghancurkan rumah tangga sendiri, perbaiki lebih
baik daripada memulai awal lagi apalagi sudah dibuka begini. Adalah aib bagi keluarga kita.

f. Mohon dengan sangat agar penggugat jangan terpengaruh atau pun pergaulan di media social
kalau kenyataannya tidak bisa menahani diri karena yang tergugat lakukan di medsos adalah :

1. BBM memasang poto dan menulis masalah rumah tangga sendiri atau memberitahukan
keburukan sendiri.
2. Di Facebook jangan memasang poto cantik dan berani menulis JOMBLO HAPPY dengan poto2
cantik penggugat sehingga membuat lelaki luar menggoda bahkan menjajjikan ini itu.

3. Lewat FCB jangan memberi nomor pribadi di WA kepada para lelaki yang bukan muhrimnya
4. Lewat WA jangan lagi bermain api dengan lelaki yang bukan muhrim apalagi tukar menukar
poto pribadi karena terbukti penggugatpun tertarik dan terpancing dengan rayuan lelaki lain di
sana ( Ada bukti chat dan poto )

5. Di WA dan FCB jangan menceritakan kejelejan RT sendiri dengan pertemanan ataupun lelaki
lain.

6. Jangan mendengar atau terpengaruh dengan tawaran sepupu kamu untuk mendekati atau
didekati atap pendekatan dengan lelaki yang ditawarkannya. ( Ada bukti pengakuan penggugat
di chating ada hubungan dengan lelaki lain lewat WA dan vodeo call ) selam penggugat diluar
rumah kami yaitu lewat pasilitas hp yang sengaja dipinjamkan ibu kandungnya.

7. Semua yang disebut di atas bisa di cek lewat HP Penggugat yang bernomor 085392259847 (
Hp ibu kandung tergugat), 089667045894( Hp penggugat ), 081256304607 ( Hp Penggugat ),
0895339493299 ( Hp rani anak ) dengan nama sosmed HERLINA dan dapat di cek lewat HP
tergugat no 089691409953 ( WA dan FCB nama REMBULAN nama Bambang ) dan lain2. (
bukti akan ditunjukkan di depan hakim baik hasil chating dan tukar2an poto antara
penggugat dengan lelaki lain ).

8. Tolong jangan mengikuti kata ibu kandung penggugat yang sudah jauh hari ingin memisahkan
rumah tangga kita ( Pengakuan sepupu tergugat yang bernama Amal dengan tergugat :” Geh
kak, julak ( Ibu kandung ) ada berucap 1 bulan sebelum sidin membawa Lina bulik dengan ulun
jar sidin” itu Lina handak kukawinkan lagi, baapa maharaf lelaki yang kada beisi apa2 lagi, mana
tuha “. Kami bingung yang mendengar ucapan sidin kaya itu padahal saat itu pian laki binian
(6)
baik2 ja berumah tangga di pelihari, ternyata terbukti sidin kawa meambil LIna dan rani dibawa
kerumah sidin dan hendak menceraikan pian dengan Lina.”

9. Saya bersumpah Demi Allah dan Al qur an ibu kandung penggugat berucap saat saya
memohon minta kembali kan istri dan anak saya saat berdua didapur “NYAWA JANGAN HARAF
KAWA MEMBAWA LINA WAN RANI BULIK DARI RUMAH NDA, SUDAH UNDA MAKANI BUANG
LAKI BENCI LAKI, HIRANG PUTIH SUDAH UNDA HAKUNI, KECUALI NYAWA KAWA MELANGKAHI
MAYAT UNDA ( Sambil bertepuk dada ) UNDA SUDAH KADA KATUJU LAGI LAWAN NYAWA, SA
GERAM2 EMAS NYAWA KADA KAWA MENUKARKAN LINA JUA” ( Banyak sms ibu mertua
tersimpan di HP tergugat No. 081351099277 saat dirumah ibu kandung penggugat. Lewat sidang
ini mohon kembalikan istri dan anak saya dan jangan di makan minumi mcam2 lagi istri dan anak
saya karena istri saya sekarang sudah sngat terganggu otak dan pikirannya labil dan cenderung
mencari pengaduan kesana kemari seperti sekarang ini di saat numpang ditempat orang tuanya.

8. Sejak perselisihan tanggal 6 september 2017 saya tidak tahu siapa2 yang ditelepon
penggugat. Yang kutahu Istri saya di ambil ibu mertua dari rumah saya tanpa ijin, bicara
sepatah katapun dengan saya padahal saya ada bekerja di gudang samping rumah. Saya
selalu memperdulikan keberadaan istri dan anak saya selama di sana buktinya saya tetap
datang yaitu Mingggu 10 september, Senin, 11 September titip uang dengan sepupu
penggugat untuk istri dan anak ketemu di mtp, 17,18,19 hubungan lewat telpon, 23
hubungan lewat telpon, 25,26 hub telpon, tgl 26 penggugat ganti kartu baru, 29 datang
antar uang bulan September dan tanggal 1 Oktober kubelikan pulsa, tanggl 7 kubelikan
pulsa, 14 Oktober datang tapi diusir orang tua penggugat, tgl 26 oktober memberi uang lg,
karena datang slalu diusir kuhubngi lagi 9 dan 11 september dll hingga saat terakhir saya
mau di tusuk farid adik kandung tergugat dan ibu kandung tergugat. Ada bukti baju dan
jaket saya sobek diseret ibu mertua mengusir saya dari sana dengan teriakn yang slalu sama
tiap saya datang “ JANGAN DATANG KESINI LAGI KALAU KADA MEMBAWA SURAT CERAI
LINA WAN SURAT PINDAH RANI”

9. Saya kan selalu datang sebelum 3 bulan 10 hari kesana wlau di hina dina, difitnah, dipukul
atu apa saja selama anak dan istri saya masih di sana dan tidak dikembalikan dan mohon
jangan dirusak otak pikiran istri dan anak saya dengan makanan minuman yng bersifat
membuat benci atau buang laki, buang ayah dan sekolahkan anak saya lagi di tempat asal
dimana kalian membawa lari anak saya tanpa ijin saya. Anak tidak bersalah mohon jangan
dikorbankan. Kami sejak 2014 yaitu berrjanji menutup kisah masa lalu, rumah tangga kami
terbukti ruhuy rahayu saja sampai kejadian pembelian HP untuk anakku sehingga pengaruh
ibu mertua saya yang bisa berhubungan langsung dan kembali merusak pikiran istri saya
hingga kejadian ini terjadi. Bahkan pada selesai sidang minggu lalu sya di jaga bahkan mau di
pukul adik iparku Farid dan ibu kandungnya Herlina, di parkiran pengadilan dan dihalaman
10. depoa

(7)

11. Istri saya saat ini labil terganggu pikirannya jadi mudah dipengaruhi, asal istri sya
dikembalikan dengan saya dalam 1 bulan saya akan bekerja sama dengan Dinas KPPAI Kab
Tala akan merubah kata BENCI menjadi SAYANG keluarga tetapi mohon agar pihak ke 3
tidak lagi ikut campur, karena kami sudah ada ikatan anak ( Rani ) dan Saya serta ke 3 anak
tiri LIna masih sangat menyayangi mamanya dan adik kami rani dan mohon kembali urus
rumah tangga dengan baik, yang lewat kita tutup seperti kita setelah mampu melewati
masalah Maret 2017 dahulu kita sama2 berjanji bersama anak2 kita. Jangan mengikuti nafsu
karena apa yang penggugat pakai ( perhiasan dan baju baru) itu bukan harta sebenarnya
harta sebenarnya adalah istri yang solehah dan ibu yang menjadi panutan anak2nya bukan
ibu yang suka selingkuh seperti ini.

12. 1. Apakah ibu kandung yang selalu mengabaikan sholat selama disana mampu membimbing
anak saya sholat karena ia tidak pernah mengimami anak selama di sana kecuali ditempat
kami.

2.Kapan ibu kandung terakhir membaca al qur an selama di sana kecuali di tempat kami.

3, Apakah layak seorang ibu yang pernah kedapatan dan terbukti selingkuh maret 2014
dengan lelaki orang kintap Kab. Tala
4. Apakah benar tindakan istri saya selama menumpang ditempat orang tuanya melakukan
hal2 ( berhubungan dengan lelaki lain lewat WA dan FCb ) dengan pasilitas hp bawaan dari
saya dan HP ibu kandungnya dapat memberikan contoh yang baik bagi anak saya rani
sementara Penggugat masih berstatus istri resmi tergugat dan istri yang sudah nikah bathin
seumur hidup dengan penggugat.

5. Jangan sekolahkan anak disana tanpa status karena sesuai hasil mediasi yang sudah sama
sama kami tandatangi dihadapan Dinas KPPAI Kab. Tala dan sudah juga di jelaskan pihak
sekolah dimana anak resmi jadi murid yang baik di Pelaihari. Karena hal yang tidak wajar
hari ini kami bermasalah langsung anak dibawa tanpa ijin dan ibu kandung langsung esoknya
menyekolahkan anak saya dikampung ( semudah itu kah kejadiannya ).

6. Salah bagi tergugat apabila penggugat mau mengikuti saran Kepala Sekolah SDN Materaman
apabila sudah bercerai baru bias mengambil ank rani sepenuhnya kalau nyatanya bermain
api juga diluar dengan lelaki2 lain ( tidak hanya 1 lelaki ( Buka WA dan FCB dan BBM
Penggugat pak Hakim ) dan bukti yang di tangan tergugat.
(8)
7. Rani adalah anak yang memerlukan kasih sayang ibu dan bapak kandungnya bukan calon
bapak tiri yang selama ini dilakukan Penggugat lewat Media social dan tawaran sepupunya
dan jangan hidup berpisah2, karena kita sudah ada rumah dan kehidupan sendiri di
pelaihari.

8. Mohon Bapak hakim memanggil para saksi dari pihak Penggugat ( Ibu kandung, Ayah
Kandung, Adik Kandung, Kakak kandung, Istri kakak kandung, sepupu yang bernama Amal,
sepupu yang bernama sari,sepupu yang bernama Yanti, sepupu yang bernama Papat
sepupunya yang mencombalangi menjodoh2kan istri saya dan kepala sekolah SDN
Pematang Danau di mana anakku rani disekolahkannya tanpa identitas resmi disana ) karena
sayapun akan memanggil para saksi dari saya baik keluarga saya, tetangga, orang2 yang
pernah hidup dirumah saya dan saksi luar yang membenarkan perselingkuhan istri saya
kecuali saksi saya dari pihak keluaga penggugat ( amal ) untuk menjelaskan tuduhan gugatan
istri saya terhadap saya dan anak2 saya.

9. Berdasarkan alasan di atas mohon agar hakim dapat membatalkan gugatan istri saya karena
saya sebagai suami dan ke 3 anak sya yang ditinggalnya sangat memerlukan ibu kami yang
bernama Herlina ini, dan ijinkan kami memulai rumah tangga bersama di pelaihari untuk
memperbaiki keadaan dan kekurangan kami dan bertobat kepada Allah atas kesalahan
hidup kami selama ini bersama. Kami sudah dari awal hidup bersama tergugat dengan segal
kekurangan kami, tidak dipisah2kn begini. Karena selama bersama kami ibu kami rajin
ibadah sholat dan mengaji, berbeda jauh selama ia menumpang di sana, entah kapan ia
terakhir sholat subuh. Selama hamper 10 tahun saya bersama penggugat jadi saya sangat
hafal sifat dan kelakuan serta tingkah laku Penggugat. Saya Selama ini mendidik anak dan
istri saya berdasarkan Sunnah Rasulullah dan Al qur an kitab kami dan Islam Agama kami
dan Allah Tuhan kami.

10. Apabila saya sebagai tergugat sudah berusaha semampu usaha saya mempertahankan
rumah tangga kami selama 10 tahun ini tidak dihargai juga karena kami ( Suami dan
anak2nya penggugat ) selama ini sudah banyak mengeluarkan biaya untuk menuruti
kehendak istri dan mertua saya dan kami juga telah di aniayaya serta di pitnah dan
perlakuan istri saya di media social selama ini, dan keluarga dan istri saya tetap keras
dengan pendiriannya maka terakhir saya mohon kepada hakim agar mengabulkan juga
gugat saya terhadap istri yaitu GANTI RUGI KASIH SAYANG sebesar Rp 1.000.000.000,- ( Satu
Miliar kontan pengganti kasih sayang kami yang di sakiti, dan dihina dina, baru saya bersedia
menandatangani surat cerai dihadapan hakim.

11. Untuk anak saya Rani saya dan kakak2nya akan tetap mengambil adik kami ikut dengan kami
agar tidak berlaku seperti mertua dan ibunya kelak. Umur Rani sudah 9 tahun tidak
memerlukan air susu ibu lagi dan kami sanggung mengurus sendiri adik kami di pelaihari.
(9)

12. Istri saya yang bernama Herlina tidak sepandai ia membuat surat gugatan ini, mohon yang di
belakang semua ini tidak ikut campur lagi, nnti akan ketahuan juga.

Demikian saya sampaikan sanggahan saya secara tertulis dan saya siap menjelaskan pula secara
lisan, dengan harafan kami dapat diijinkanberkumpul kembali dirumah kami. Amin.

Wassalamu alaikum wr.wb

Tergugat,

MUHAMMAD ZAKARIA

Anda mungkin juga menyukai