Anda di halaman 1dari 3

Nama Mahasiswa: M.

Alwan Nugroho
NIM: 18200100043

KETERAMPILAN NO. 12: AMNIOTOMI

1. Definisi
Amniotomi adalah tindakan untuk membuka selaput amnion dengan jalan
membuat robekan kecil yang kemudian akan melebar secara spontan akibat
gaya berat cairan dan adanya tekanan di dalam rongga amnion. Dilakukan pada
saat pembukaan lengkap atau hampir lengkap.
2. Indikasi
 Persalinan kala II
 Akselerasi persalinan
 Persalinan pervaginam dengan menggunakan instrumen
3. Hal yang perlu diperhatikan terhadap cairan ketuban
 U (Utuh) → Selaput dan cairan ketuban masih utuh, masih memberikan
perlindungan kepada bayi dan uterus, tetapi tidak bias memberikan
informasi tentang keadaan janin
 J (Jernih) → Selaput ketuban sudah pecah, warna ketuban jernih dan bias
memberikan tanda bahwa kondisi janin dalam keadaan aman
 M (Mekonium) → Cairan ketuban bercampur mekonium, menunjukan
adanya anoksia kronis pada janin
 D (Darah) → Cairan ketuban bercampur dengan darah, bias menunjukan
pecahnya pembuluh darah plasenta, trauma pada serviks dan vagina
 K (Kering) → Cairan Ketuban sudah tidak tampak pada jalan lahir. Hal ini
menunjukan selaput ketuban yang sudah lama pecah atau pada post
maturitas janin
4. Langkah-langkah
 Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk amniotomi
 Memberikan penjelasan pada ibu dan keluarga terhadap tindakan yang
akan dilaksanakan
 Periksa denyut jantung janin
 Posisikan pasien dalam posisi lithotomic/dorsal recumbent
 Pakai celemek
 Cuci tangan
 Dekatkan alat-alat kedekat pasien
 Tutup sampiran dan jaga privasi ibu
 Memakai sarung tangan
 Sambil meminta ibu membuka kakinya, lakukan vulva hygiene
 Buka labia dengan menggunakan 2 jari tangan kiri
 Masukkan 2 jari tangan kanan satu persatu secara perlahan, cari selaput
ketuban yang sedang menggelembung. Pastikan kepala sudah masuk
rongga panggul dan tidak teraba bagian-bagian kecil janin atau tali pusat
yang menumbung (tali pusat akan teraba berdenyut)
 Memasukkan ½ kocher kedalam vagina menggunakan tangan kiri dengan
tuntunan jari tangan kanan yang ada didalam lubang vagina, hingga
menyentuh selaput ketuban
 Rasakan adanya kontraksi dan selaput ketuban menonjol, pada saat
kontraksi mulai melemah, torehkan ½ kocher 1 – 2 cm hingga selaput
ketuban pecah
 Keluarkan ½ kocher dengan menggunakan tangan kiri. Pertahankan jari
tangan kanan didalam vagina untuk merasakan penurunan kepaladan
untuk memastikan tidak ada tali pusat yang teraba.
 Setelah yakin tidak ada tali pusat yang teraba, keluarkan jari tangan dari
dalam vagina secara perlahan
 Cuci tangan dalam larutan klorin, buka sarung tangan
 Cuci tangan dibawah air mengalir
 Periksa kembali denyut jantung
 Catat pada partograf atau catatan medik lainnya

Anda mungkin juga menyukai