Stikim.ac.id | drew.grim6@gmail.com
KONSEP WAHAM
PENGERTIAN WAHAM
Waham adalah suatu keyakinan yang salah yang diperta
hankan secara kuat/terus menerus namun tidak sesuai de
ngan kenyataan (Budi Anna dkk, 2007).
Fase Improving
Apabila tidak ada konfrontasi dan upaya-upaya koreksi, setiap waktu
keyakinan yang salah pada klien akan meningkat. Tema waham yang muncul
sering berkaitan dengan traumatik masa lalu atau kebutuhan kebutuhan yang
tidak terpenuhi (rantai yang hilang). Waham bersifat menetap dan sulit untuk
dikoreksi. Isi waham yang dapat menimbulkan ancaman diri dan orang lain.
Penting sekali untuk mengguncang keyakinan klien dengan cara konfrontatif
serta memperkaya keyakinan religiusnya bahwa apa-apa yang dilakukan
menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial.
Macam-macam waham
Waham kebesaran.
Meyakini bahwa ia meimiliki kebesaran atau kekuasaan khusus, diucapkan berulang
kali tetapi tidak seusuai kenyataan. Contoh : “Saya ini pejabat di departemen keseha
tan lho.” Atau “Saya punya tambang emas”.
Waham curiga.
Meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikan/menceder
ai dirinya, diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan. Contoh: “Saya tahu.
Anda ingin menghancurkan hidup saya karena iri dengan kesuksesan saya.”
Waham agama.
Memiliki keyakinan terhadap suatu agam secara berlebihan, diucapkan berulang kali
tetapi tidak sesuai kenyataan. Contoh: “Kalau saya mau masuk surga saya harus me
nggunakan pakaian putih, setiap hari.”
lanjutan
Waham somatik.
Meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu terserang pe
nyakit, diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuati kenyataan. Contoh:
“Saya sakit kanker”. Setelah pemeriksaan laboratorium tidak ditemuka
n tanda-tanda kanker namun pasien terus mengatakan bahwa ia ters
erang kanker.
Waham nihilistik.
Meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia/meinggal, diucapk
an berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan. Contoh: “Ini kan alam k
ubur ya, semua yang ada di sini adalah roh-roh.
Asuhan Keperawatan Pada Kasus Waham
Pengkajian
Identifikasi klien
Keluhan utama / alasan masuk
Tanyakan1 pada klien / keluarga, apakah klien pernah mengalami gangguan
jiwa pada masa lalu, pernah melakukan, mengalami, penganiayaan fisik,
seksual, penolakan dari lingkungan, kekerasan dalam keluarga dan tindakan
2
kriminal.
Aspek fisik biologis
Aspek psikososial
3
Aspek medik
Selama pengkajian dengarkan dan perhatikan semua informasi yang diberikan oleh pasien
tentang wahamnya. Untuk mempertahankan hubungan saling percaya yang telah terbina
Diagnosa Keperawatan
Masalah keperawatan yang sering muncul yang dapat disimpulkan dari hasil
pengkajian adalah:
1. Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan
waham.
2. Perubahan proses pikir : waham berhubungan dengan harga diri rendah.
Intervensi
Diagnosa 1:
Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan berubungan dengan
waham.
Tujuan umum :
Klien tidak menciderai diri, orang lain, dan lingkungan.
Tujuan khusus :
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat.
2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki.
Lanjutan. . .
3. Klien dapat mengidentifikasikan kebutuhan yang tidak terpenuhi.
Tindakan :
Diskusikan bersama klien kemampuan yang dimiliki pada waktu lalu dan saat ini ya
ng realistis.
4. Klien dapat berhubungan dengan realitas.
Tindakan :
Observasi kebutuhan klien sehari-hari,
Diskusikan kebutuhan klien yang tidak terpenuhi baik selama di rumah maupun di r
umah sakit (rasa sakit, cemas, marah).
Hubungkan kebutuhan yang tidak terpenuhi dan timbulnya waham.
5. Klien dapat menggunakan obat dengan benar.
Tindakan :
Berbicara dengan klien dalam konteks realitas (diri, orang lain, tempat dan waktu).
Sertakan klien dalam terapi aktivitas kelompok : orientasi realitas.
Berikan pujian pada tiap kegiatan positif yang dilakukan klien.
Lanjutan. . .
6. Klien dapat dukungan dari keluarga.
Tindakan :
Diskusikan dengan klien tentang nama obat, dosis, frekuensi, efek dan efek samping
minum obat.
Bantu klien menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (nama pasien, obat, dosis, ca
ra dan waktu).
Anjurkan klien membicarakan efek dan efek samping obat yang dirasakan.
Beri reinforcement bila klien minum obat yang benar.
Diagnosa 2
Perubahan proses pikir : waham berhubungan dengan harga diri rendah.
Tujuan umum :
klien tidak mengalami perubahan isi pikir : waham kebesaran
Tujuan khusus :
• Klien dapat menyebutkan penyebab dirinya menarik diri dengan kriteria evaluas
i, klien dapat mengetahui penyebabnya.
• Klien dapat menyebutkan keuntungan dan kerugian berhubungan dengan orang
lain
Intervensi
Kaji pengetahuan klien dengan prilaku menarik diri sehingga dapat mengenali tand
a-tanda menarik diri.
Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya terutama penyebab prila
ku menarik diri.
Berika pujian terhadap kemampuan berhubungan dengan orang lain dan kerugian
bila tidak mau berhubungan dengan orang lain.
IMPLEMENTASI
Mengkaji pengetahuan klien dengan prilaku menarik diri se
hingga dapat mengenali tanda-tanda menarik diri.
Memberi kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaan
nya terutama penyebab prilaku menarik diri.
Berikan pujian terhadap kemampuan berhubungan dengan
orang lain dan kerugian bila tidak mau berhubungan denga
n orang lain.
Evaluasi
Klien percaya dengan perawat, terbuka untuk ekspresi waham
Klien menyadari kaitan kebutuhan yg tdk terpenuhi dg keyakinannya (w
aham) saat ini
Klien dapat melakukan upaya untuk mengontrol waham
Keluarga mendukung dan bersikap terapeutik terhadap klien
Klien menggunakan obat sesuai program
A SIH
K
ON
A
R
Slide 2
UK TO
RIM
SY IGA
03
AR
TE
04 R
02 TU N
HA HU
01U
NU
YO
K N
A
TH