Berkaitan dengan dinamika persatuan dan kesatuan dalam NKRI dri masa kemasa
Undang-undang ini merupakan perubahan dari Konstitusi RIS yang diselenggarakan sesuai
dengan Piagam Persetujuan antara pemerintah RIS dan Pemerintah RI pada tanggal 19 Mei
1950. Bentuk negara Indonesia pada periode ini adalah kesatuan.
Karena menggunakan Undang-Undang Dasar Sementara, maka dibentuk sebuah badan yang
bertugas merumuskan Undang-Undang Dasar. Namun, karena dinamika politik yang tinggi, dan
saling memaksakan kepentingan kelompok dan golongan maka pembahasan Undang-Undang
Dasar menjadi berbelit-belit dan lama.
Maka, Presiden Soekarno memutuskan mengeluarkan Dekrit Presiden tanggal 5 Juli tahun 1959,
yang berisi di antaranya sebagai berikut:
a. Pembubaran konstituante
b. Memberlakukan kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya lagi UUDS 1950.
c. Pembentukan MPR dan DPA sementara.
Pada masa ini, juga terjadi pemberontakan, diantaranya Gerakan Darul Islam/Tentara Islam
Indonesia (DI/TII) di Sulawesi, Aceh, Kalimantan Selatan. Kemudian Pemberontakan
PRRI/Permesta.
Dekrit Presiden pada tanggal 5 Juli 1959 memulai masa ini, pada 5 Juli 1959 sampai dengan 11
Maret 1966. Sejak berlakunya kembali UUD 1945, Presiden berkedudukan sebagai kepala negara
dan kepala pemerintahan. Jabatan Perdana Menteri tidak lagi ada.
Pada masa ini, berlaku demokrasi terpimpin yang mulanya adalah demokrasi yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Namun, lama kelamaan, bergeser
menjadi dipimpin oleh Presiden/Pemimpin Besar Revolusi. Maka, akhirnya segala sesuatunya
didasarkan kepada kepemimpinan penguasa dalam hal ini pemerintah.
Pada masa orde lama ini, Irian Barat bersatu dalam Indonesia melalui Trikora. Sebelumnya,
dalam KMB, Belanda tidak mau menyerahkan wilayah Irian kepada Indonesia.
5. Periode 11 maret 1966- 21 mei 1998 yg tandai dengan munculnya gerakan reformasi
Masa Orde Baru dimula pada 11 Maret 1966 sampai dengan 21 Mei 1998. Orde Baru,
merupakan sebutan untuk pemerintahan presidensial dengan Soeharto sebagai presidennya.
Presiden Soekarno jatuh pada tahun 1966. Jatuhnya Soekarno menandai berakhirnya masa Orde
Lama dan digantikan oleh kekuatan baru, yang dikenal dengan sebutan Orde Baru yang dipimpin
Soeharto.
Pada tanggal 21 Mei 1998, Presiden Soeharto menyatakan mengundurkan diri. Sebagai gantinya,
B.J Habibie yang ketika itu menjabat sebagai wakil presiden, dilantik sebagai Presiden RI yang
ketiga. Masa jabatan Presiden B.J Habibie berakhir setelah pertanggungjawabannya ditolak oleh
sidang Umum MPR pada tanggal 20 Oktober 1999.
Pada masa ini, terjadi integrasi bekas jajahan Portugis di pulau Timor menjadi provinsi ke-27
Indonesia bernama Timor-Timur.
6. Periode 21 mei 1998-sekarang
Pada masa reformasi terjadi perubahan atau amandemen atas Undang-Undang Dasar 1945.
Dengan mengamandemen UUD 1945 menjadi konstitusi yang bersifat konstitusional, diharapkan
dapat terbentuk sistem pemerintahan yang lebih baik dari yang sebelumnya. Amandemen atas
UUD 1945 telah dilakukan oleh MPR sebanyak empat kali, yaitu pada tahun 1999, 2000, 2001,
dan 2002.