2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan rahmat-Nya , maka saya dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report ini.
Critical Book Report ini disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Teknologi
Informasi dan Literasi Data (Tilda).
Pada kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terimakasih kepada Ibu Marlina Setia
Sinaga , S.Si.,M. Si., selaku dosen mata kuliah “Teknologi Informasi dan Literasi Data"
yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan CBR ini, serta pihak-
pihak lain terutama keluarga saya karena telah memberikan Saya semangat dalam
pengerjaan CBR ini sehingga saya dapat mengerjakannya sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
Saya sangat berharap melalui CBR ini baik saya maupun para pembaca dapat
menambah wawasan serta pengetahuan yang bermakna nantinya. Saya juga menyadari
sepenuhnya bahwa dalam CBR ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna,
maka dari itu saya mohon maaf karena sesungguhnya pengetahuan dan pemahaman saya
masih terbatas. Oleh sebab itu, saya mengharapkan kritik, saran dan usulan yang
membangun agar dapat menyempurnakan tugas ini. Atas perhatiannya , saya
mengucapkan terima kasih.
i
DAFTAR ISI
BAB I ................................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN.............................................................................................................................. 1
ii
BAB IV ............................................................................................................................................ 15
Keunggulan Buku............................................................................................................................. 15
PENUTUP ........................................................................................................................................ 19
A.Kesimpulan............................................................................................................................... 19
B. Saran ........................................................................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 21
Lampiran .......................................................................................................................................... 22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Critical Book Report merupakan salah satu penugasan yang diberikan kepada
mahasiswa bertujuan melatih mahasiswa merumuskan definisi konseptual berdasarkan
sintesis teori-teori yang berkembang dari buku yang direlevan. Selain itu mahasiswa juga
diharap memiliki kemampuan dalam meringkas isi buku, membandingkan buku yang satu
dengan buku yang lain serta kemampuan menilai konstruksi buku.
Critical Book Report penting bagi mahasiswa agar mahasiswa berpikir lebih kritis
dalam mengkritik buku yang telah diringkas, dinilai dan dibandingkan dengan buku yang
lain. Selain dengan adanya Critical Book Report maka mahasiswa dapat meningkatkan
kemampuan nya dalam mengkritisi. Hal ini adalah salah satu upaya KKNI untuk benar-
benar menjadikan mahasiswa yang unggul dalam segala hal, salah satunya yaitu
mengkritik buku.
1. Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah “Teknolgi Informasi dan Literasi Data”
4. Untuk menguatkan mahasiswa agar berpikir kritis dalan mencari informasi yang
ada disetiap buku.
1
C. Manfaat CBR
Adapun manfaat penulisan dari CBR ini adalah:
1. Menambah ilmu pengetahuan mahasiswa yang didapat dari membaca buku yang akan
dikritik.
2. Melatih mahasiswa untuk gemar membaca.
3. Menciptakan pemikiran yang lebih kritis terhadap berbagai hal.
4. Meningkatkan kemampuan dalam mengkritik dan membanding isi buku.
D. Identitas Buku
❖ Buku Utama
1. Judul : Matematika Diskrit
2. Edisi : Kedua
7. ISBN : 978-979-756-413-1
2
❖ Buku Pembanding 1
1. Judul buku : Matematika Diskrit
2. Edisi : Ketiga
7. ISBN : 978-602-8758-07-9
3
❖ Buku Pembanding 2
1. Judul buku : Buku Ajar Matematika Dasar
2. Edisi :-
7. ISBN : 978-979-3401-38-6
4
BAB II
1. HIMPUNAN
Contoh:
Cara menuliskan himpunan A disebut menulis secara tabulasi Cara menuliskan himpunan
B disebut menulis secara deskripsi.
1.2 Kardinalitas
Jumlah elemen di dalam A disebut kardinal dari himpunan A.
Contoh:
Contoh :
kata-kata)
A = {x|x software anti virus} (cara menyatakan himpunan dengan notasi pembentuk
himpunan)
metode tabulasi)
kata)
himpunan)
Dari contoh di atas , dapat kita lihat bahwa contoh 1 adalah contoh dari himpunan
terhingga. Sedangkan contoh 2 adalah contoh dari himpunan tak terhinnga.
2. LOGIKA PROPOSISI
Logika proposisi berisi pernyataan-pernyataan (dapat tunggal maupun gabungan). Dimana
“Pernyataan” adalah kalimat deklarasi yang dinyatakan dengan huruf-huruf kecil,
Misalnya: p, q, r, s
Pernyataan mempunyai sifat dasar yaitu dapat bernilai benar (pernyataan benar) atau
bernilai salah (pernyataan salah), tetapi tidak mungkin memiliki sifat kedua-duanya.
Kebenaran atau kesalahan sebuah pernyataan dinamakan nilai kebenaran dari pernyataan
tersebut.
Contoh : :
6
1. Bilangan biner digunakan dalam sistem digital adalah pernyataan yang benar.
2. Sistem analog lebih akurat daripada sistem digital adalah pernyataan yang salah.
3. Siang tadi notebook Ira jatuh dari meja adalah bukan pernyataan karena dapat bernilai
benar maupun bernilai salah.
1. Kalimat perintah
2. Kalimat pertanyaan
3. Kalimat keheranan
4. Kalimat harapan
5. Kalimat …walaupun…
2. 1 Pernyataan Gabungan
a. Konjungsi
Konjungsi adalah pernyataan gabungan dari dua pernyataan dengan kata penghubung
“Dan “. Adapun Notasi-notasi konjungsi, yaitu :
b. Disjungsi
Disjungsi adalah pernyataan gabungan dari dua pernyataan dengan kata penghubung
“Atau”. Adapun Notasi-notasi disjungsi, yaitu :
p˅q, p + q
c. Negasi
Negasi adalah sebuah pernyataan yang meniadakan pernyataan yang ada, dapat di bentuk
dengan menulis “adalah salah bahwa…” atau dengan menyisipkan kata “ tidak” dalam
sebuah pernyataan. Adapun Notasi-notasi negasi, yaitu :
7
e. Not And (NAND)
f. Exclusive or (exor)
Exor adalah pernyataan gabungan dimana salah satu p atau q (tidak kedua-duanya)
adalah benar. Adapun Notasi exor yaitu :
p˅q
EXOR di mana nilai kebenarannya benar bila kedua pernyataannya benar atau salah..
Adapun Notasi EXNOR:
~ ( p q)
p v ~p
Contoh:
p = Harddisk adalah alat yang menentukan kecepatan kerja komputer adalah pernyataan
salah
~p = adalah salah, karena harddisk adalah alat yang menentukan kecepatan kerja komputer
adalah pernyataan benar.
2. Kontradiksi
p ˄ ~p
8
2.3 Kesetaraan Logis
Dua buah pernyataan yang berbeda dikatakan setara bila nilai kebenarannya sama.
Contoh:
1. Tidak benar, bahwa aljabar linear adalah alat matematika dasar untuk disain logika
adalah pernyataan benar.
2. Aljabar Boole adalah alat matematika dasar untuk disain logika adalah pernyataan benar.
Kedua pernyataan di atas mempunyai nilai kebenaran yang sama.
Jadi kedua pernyataan di atas setara/ekivalen. Sehingga dari contoh di atas, kita dapat
melihat bahwa kedua di atas mempunyai nilai kebenaran yang sama.
1. Idempoten : p ˅ p ≡ p
p˄p≡p
2. Asosiatif : (p∨q) ∨ r ≡ p ∨ (q ∨ r)
(p˄q) ∨ r ≡ p ∨ (q ˄ r)
5. Identitas ‚ : p∨F ≡ p
p∨T ≡ T
p∧F ≡ F
p∧T ≡ p
‚ † †
6. Komplemen : -) p∨∼p ≡B
-) p∧∼p ≡ S
-) ∼(∼p) ≡ p
-)∼B ≡ S
7. Involution : ~p(~p) ≡ p
9
8. De Morgan’ : a) ∼(p∨q) ≡ ∼p∧∼q
b) ∼(p∧q) ≡ ∼p∨∼q
9. Absorbsi : a) p ˅ (p˄q) ≡ p
‚ ‚ ƒ ‚ ‚ ‚ ƒ b) p ˄ (p˅q) ≡ p
12. Kontraposisi : A → B = ~ B → ~ A
‚ ƒ – ƒ –
• . Implikasi
ika memakai Microsoft Word maka Windows adalah sistem operasinya. Microsoft Word
merupakan syarat cukup bagi Windows,sedangkan Windows merupakan syarat perlu bagi
Microsoft Word, artinya Microsoft Word tidak dapat digunakan tanpa windows tetapi
Windows dapat digunakan tanpa Microsoft Word.
Notasi implikasi: p → q
• Biimplikasi
Microsoft Word jika dan hanya jika ingin membuat dokumen dengan sistem operasi Windows.
Pernyataan tersebut disebut biimplikasi atau biconditional statement.
Notasi biimplikasi : p ↔ q
10
B. Ringkasan Isi Buku Pembanding 1
1. Kardinalitas
Sebuah himpunan dikatakan berhingga(finite set) jika terdapat n elemen berbeda(distinct) yang
dalam hal ini n adalah bilangan bulat tak negatif. Namun, jika sebaliknya , maka himpunan tersebut
dinamakan himpunan tak behingga (infinite set).
Misalkan A merupakan himpunan berhingga , maka jumlah elemen berbeda dalam A disebut
kardinal dari himpunan A.
Catatan : Dalam buku ini ,kita menggunakan notasi |A| untuk menyatakan kardinalitas himpunan.
Contoh :
Maka: |E|=0 , karena tidak ada bilangan bulat positif kurang dari 1.
Ini juga adalah himpunan berhingga , meskipun kita sangat sulit menghitung
jumlah kucing di Bandung, tetap ada jumlah tertentu yang berhingga kucing di Bandung.
Himpunan yang tidak berhingga mempunyai kardinal tidak berhingga pula. Sebagai
contoh, himpunan bilangan riil mempunyai jumlah anggota tidak berhingga, maka |R| =tak
terhingga( ̴ ). Begitu juga himpunan bilangan bulat tak-negatif, himpunan garis yang
melalui titik pusat koordinat, himpunan titik di sepanjang garis y=2x+3,dan lain- lain.
Istilah himpunan dalam matematika berasal dari kata dalam bahasa Inggris. Kata lain
yang sering digunakan untuk menyatakan himpunan antara lain kumpulan, kelas, gugus,
dan kelompok. Secara sederhana, arti dari himpunan adalah kumpulan objek-objek (real
atau abstrak). Sebagai contoh kumpulan buku-buku, kumpulan materai, kumpulan
mahasiswa di kelas, dan sebagainya. Objek-objek yang dimasukan dalam satu kelompok
haruslah mempunyai sifat-sifat tertentu yang sama. Sifat tertentu yang sama dari suatu
himpunan harus didefinisikan secara tepat, agar kita tidak salah mengumpulkan objek-
objek yang termasuk dalam himpunan itu. Dengan kata lain, himpunan dalam pengertian
11
matematika objeknya / anggotanya harus tertentu (well defined), jika tidak ia bukan
himpunan.
Adapun contoh himpunan dalam matematika yaitu : Misal (1) kumpulan bilangan asli, (2)
kumpulan bilangan cacah kurang dari 10, (3) kumpulan warna pada bendera RI, (4)
kumpulan hewan berkaki dua, dan (5) kumpulan manusia berkaki lima Pada kelima contoh
di atas kumpulan tersebut memiliki objek (abstrak atau konkret), dan semua objek pada
himpunan tersebut adalah tertentu atau dapat ditentukan.
12
BAB III
A. Teori / Konsep
Berdasarkan buku utama maupun buku pembanding yang dikritisi , ketiganya sama -
sama berkaitan dalam membahas tentang himpunan berhingga dan himpunan tak hingga,
serta kardinalitas. Adapun implikasi dari materi yang ada di buku ini dengan teori
Himpunan berhingga dan himpunan tak terhingga serta kardinalitas adalah dapat
memperkuat dan memperjelas pemahaman mahasiswa / pembaca mengenai materi. Karena
baik dalam buku utama maupun buku pembanding, penjelasannya adalah sama dan
terperinci. Hal ini dapat dilihat dari contoh yang diberikan ketiga buku. Adapun teori yang
dapat diperoleh dari buku ini adalah:
2. Himpunan Tak Hingga : adalah himpunan yang anggotanya tak dapat disebutkan
himpunan.
Maka, dari teori yang disebutkan di atas,konsepnya dapat di simpulkan bahwa buku ini
membahas tentang pengertian serta contoh-contoh dari himpunan Terhingga dan himpunan
tak terhingga serta kardinalitas. Selain itu, sebenarnya buku ini memuat materi lain
mengenai matematika diskrit, baik itu himpunan secara keseluruhan maupun materi
tentang logika. Maka dari itu, beberapa hal tersebut bisa kita pahami dan pelajari dari
dalam buku ini.
Selain itu, dari ketiga buku ini juga sama - sama membahas tentang logika matematika,
namun saya hanya membuat ringkasan materi logika yang terdapat pada buku utama.
Karena bahasan yang dijelaskan hampir sama dan berkaitan. Selain itu , sebenarnya saya
juga awalnya hanya ingin berpusat pada pembahasan Himpunan dan kardinalitas saja,
tetapi karena materinya terlalu sedikit, maka saya mengambil pembahasan lagi dari materi
logika.
Lalu, jika dilihat pada bagian materi logika matematika, kita bisa melihat bahwa logika
matematika itu berkaitan dengan pernyataan . Dimana pernyataan itu bisa benar ataupun
13
salah. Adapun jika berbicara tentang logika himpunan, kita akan selalu membahas tentang
konjungsi, disjungsi, negasi, implikasi, biimplikasi, proposisi,dan lainnya.
C. ANALISIS MAHASISWA
Penjelasan serta contoh soal yang dijelaskan pada buku ini tidak lain untuk
dipergunakan sebagai petunjuk jalan untuk memperluas pemahaman mahasiswa/pembaca
dalam membahas materi. Karena seperti yang telah diketahui untuk materi yang berkaitan
dengan perhitungan pastinya harus diberikan contoh konkret dalam bentuk angka agar
dapat dimengerti dengan jelas.
Penulis berpendapat jika prinsip dan teori di atas dapat dipahami maka akan lebih
mudah untuk penerapannya pada bidang pembelajaran dalam materi matematika diskrit
terutama materi tentang " Himpunan Berhingga dan Himpunan Tak Terhingga serta
Kardinalitas". Dari materi tentang Himpunan Terhingga dan Tak Terhingga serta
Kardinalitas yang ada dibahas dalam ketiga buku ini , semuanya sama - sama menjelaskan
dari segi keanggotaan suatu himpunan. Dari dasar pengetahuan tentang jumlah anggota
suatu himpunan , maka dapat ditentukan apakah himpunan itu merupakan himpunan
terhingga atau himpunan tak terhingga. Dan dari jumlah anggota himpunan tersebut juga ,
maka dapat ditentukan kardinalitas suatu himpunan.
Dari penjelasan yang terdapat pada ketiga buku ini, maka dapat diambi satu
kesimpulan bahwa untuk memahami materi matematika itu harus diberikan contoh soal,
barulah dapat dimengerti oleh mahasiswa, peserta didik, ataupun pembaca lainnya dengan
jelas. Jika tidak diberikan contoh, maka dapat menimbulkan persepsi pribadi ataupun
makna ambigu karena pembahasan/penjelasan dengan menggunakan kata-kata agak sulit
untuk dimengerti. Hal ini sangat perlu diperhatikan, khususnya untuk para pendidik yang
memiliki tujuan dalam membangun pemahaman terhadap peserta didik. Pendidikan
Matematika terutama mengenai materi Matematika Diskrit ( Himpunan dan Logika)
sekarang ini ada dalam posisi yang kritis, karena seperti yang telah kita ketahui bersama
bahwa materi ini tidak dapat dipisahkan dari setiap soal yang muncul ketika kita mengikuti
ujian (Ujian Nasional ataupun Ujian Masuk Perguruan Tinggi) terutama materi tentang
Logika. Materi ini merupakan materi yang populer di kehidupan kita sehari-hari dan dalam
iindustri negara maju.
14
BAB IV
Keunggulan Buku
2. Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulisan, baik jenis maupun ukuran font
pada tulisan yang ada didalam buku ini merupakan font yang tepat sehingga tidak
merusak mata saat membaca.
3. Dari isi buku, buku ini memaparkan materi yang terperinci sehingga mudah
dipahami oleh pemula yang baru mengenal matematika diskrit. Dan materi yang
dijelaskan juga cukup terperinci dengan dilengkapi contoh soal yang memudahkan
pembaca untuk mengerti.
4. Dari aspek tata bahasa, buku ini menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh
pembaca. Sehingga para pembaca pemula dengan mudah memahami isi buku ini.
mudah dibawa kemana-mana untuk dibaca dimana pun. Selain itu kedua buku
pembanding juga memiliki cover /sampul luar buku bergambar yang membuat
pembaca tertarik untuk membacanya dan melihat lebih jauh lagi ke dalam
2. Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulisan, font yang ada dibuku ini
merupakan font yang tepat sehingga tidak merusak mata saat membaca.
3. Dari isi buku, kedua buku ini memaparkan materi yang terperinci sehingga
mudah dipahami oleh pemula yang baru mengenal tentang Matematika Diskrit.
Selain itu, buku ini sangat cocok untuk digunakan sebagai bahan ajar,
15
dikarenakan isi atau materi yang terkandung didalamnya tersusun secara
4. Dari aspek tata bahasa, buku ini menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh
pembaca. Sehingga para pembaca pemula dengan mudah memahami kedua isi
buku.
16
BAB V
KELEMAHAN BUKU
2. Dilihat dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis terdapat beberapa tata letak
penulisan yang kurang tepat begitu juga tanda baca yang dapat membuat pembaca
salah paham dalam mengartikannya. Namun, kesalahan ini tidak banyak ditemukan,
sehingga dapat dimaklumi.
3. Dari aspek isi buku, khususnya pada materi "Himpunan Terhingga dan Himpunan
Tak Terhingga serta Kardinalitas", penjelasan yang diberikan hanya berupa
pengertian dan contoh . Sedangkan penjelasan lainnya tidak dibahas di dalamnya
sehingga materi yang diperoleh berkaitan dengan "Himpunan Terhingga dan
Himpunan Tak Terhingga serta Kardinalitas" ini terlalu sedikit untuk diketahui.
Tetapi, memang saya menyadari materi ini hanya sedikit yang bisa dikupas dan
dijelaskan. Dan hampir setiap buku yang saya baca mengenai materi matematika
diskrit, hanya sedikit yang membahas tentang "Himpunan Terhingga dan Himpunan
Tak Terhingga serta Kardinalitas". Dan saya rasa, buku inilah yang cukup luas dalam
penjelasannya.
4. Dari aspek bahasa, buku ini tidak buruk dalam penggunaan bahasa ketika
menjelaskan materi yang ada.
17
B. Kelemahan Buku Pembanding
1. Dilihat dari aspek sampul buku , kedua buku pembanding tidak memiliki masalah
kekurangan dalam aspek ini. Karena menurut saya, sampul buku kedua buku
pembanding sudah cukup menarik dengan dilengkapi gambar yang berkaitan dengan
matematika seperti angka-angka.
2. Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis terdapat beberapa tata letak penulisan
yang kurang tepat begitu juga tanda baca.
3. Dari aspek isi buku, khususnya pada materi "Himpunan Terhingga dan Himpunan
Tak Terhingga serta Kardinalitas", penjelasan yang diberikan hanya berupa
pengertian dan contoh . Sedangkan penjelasan lainnya tidak dibahas di dalamnya .
Apalagi pada kedua pembanding ini juga tidak membahas tentang Himpunan
Terhingga dan Himpunan Tak terhingga secara khusus.
4. Dari aspek bahasa, buku ini tidak buruk dalam penggunaan bahasa ketika
menjelaskan materi yang ada.
18
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian
"Himpunan Terhingga " adalah himpunan(set) yang jumlah anggota nya dapat disebutkan
satu persatu dan dihitung jumlah keseluruhannya sampai selesai. Sedangkan pengertian
"Himpunan Tak Terhingga" adalah himpunan yang jumlah anggotanya tidak dapat
disebutkan satu persatu dan jumlahnya juga tidak dapat dihitung keseluruhannya.
Biasanya "Himpunan Terhingga" sering disebut dengan "Finite Set", sedangkan
"Himpunan Tak Terhingga" disebut dengan "Infinite Set" . Dan kardinalitas adalah
jumlah keseluruhan anggota dari suatu himpunan yang ada. Biasanya dinotasikan dengan:
n(A) ataupun |A|.
Sedangkan Logika dalam matematika adalah adalah cabang logika dan matematika
yang mengandung kajian matematis logika dan aplikasi kajian ini pada bidang-bidang
lain di luar matematika.
Logika matematika berhubungan erat dengan ilmu komputer dan logika filosofis.
Tema utama dalam logika matematika antara lain adalah kekuatan ekspresif dari logika
formal dan kekuatan deduktif dari sistem pembuktian formal.Logika matematika sering
dibagi ke dalam cabang-cabang dari teori himpunan, teori model, teori rekursi, teori
pembuktian, serta matematika konstruktif. Maka dari pernyataan ini, dapatlah kita lihat
bahwa baik logika matematika maupun teori himpunan juga berkaitan dengan ilmu
komputer , terutama pada materi logika matematika. Karena sebenarnya pada ilmu
komputer juga mempelajari "Logika" yang hampir sama dengan logika matematika,
mencakup berbagai fungsi logika seperti fungsi "And", "Or","Not", dan "If".
19
B. Saran
Setelah saya membaca ketiga buku ini, saya merekomendasikan baik buku utama
maupun buku-buku pembanding ini sangat disarankan untuk dibaca oleh para mahasiswa
ataupun pembaca lainnya seperti pendidik ataupun peserta didik. Saya juga menyarankan
untuk para mahasiswa yang memiliki tugas mengkritisi buku tentang matematika diskrit ,
maka dapat menggunakan ketiga buku ini . Karena penjelasan dalam kedua buku ini
sangat mudah untuk dipahami dan buku ini juga mudah untuk ditelusuri serta
didownload. Namun, dari semua buku ini, saya sebenarnya lebih merekomendasikan
kepada pembaca untuk membaca buku utama, karena pembahasan dalam buku ini
menggunakan kalimat yang mudah dimengerti dan juga ukuran font tulisan yang
digunakan juga lebih baik daripada kedua buku pembanding walaupun sebenarnya pada
buku pembanding karya "Rinaladi Munr" jga tidak kalah bagus dalam memmuat
pembahasan materi. Untuk penerapan materi tentang matematika diskrit khususnya "
Himpunan Terhingga dan Himpunan Tak Terhingga, Kardinalitas serta Logika , sebagai
calon pendidik di masa depan , saya menyarankan untuk kita semua agar menguasai dan
mendalami materi ini. Karena materi ini tidak semudah yang kita bayangkan . Apalagi
materi tentang " Logika ". Jika materi " Logika " ini dijabarkan dengan cara yang tidak
beraturan maka dapat dipastikan akan mendapatkan kesimpulan akhir yang salah dan
tidak pasti pula. Untuk itu, agar dapat meningkatkan prestasi anak dalam materi ini,
hendaknya kita harus menguasai materi ini, karena materi ini sangat berperan penting
dalam pendiidkan sebab masalah-masalah pendidikan akan berkaitan dengan himpunan
dan logika, dan materi ini juga tidak akan pernah dapat dipisahkan dalam masalah
kehidupan sehari-hari.
20
DAFTAR PUSTAKA
Amir, Mohammad Faizal dan Bayu Hari Prasojo. 2016. Buku Ajar Matematika
21
Lampiran
A. Lampiran Buku Utama
22
B. Lampiran Buku Pembanding
1.
La
mp
ira
n
Bu
ku
Pe
mb
an
din
g1
23
2. Lampiran
Buku
Pembanding 2
24
25