Anda di halaman 1dari 9

ARTIKEL ILMIAH TENTANG KUALITAS LINGKUNGAN

DENGAN TEMA KUALITAS UDARA

Nama :1. I Wayan Aditya Arya Weda


2. Kenev Josua Lumowa
3. Sutrisman S.E Pido
4. Willhard Aramana

Prodi : D4 Kesehatan Lingkungan (Semester 1, Tingkat 1)

Mata Kuliah : Dasar-Dasar Kesehatan Lingkungan

Sumber : Jurnal Penelitian Tentang “GAMBARAN KUALITAS UDARA


AMBIEN SULFUR DIOKSIDA DI KECAMATAN TUMINTING
KOTA MANADO’’

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN MANADAO


PROGRAM STUDI D4 KESEHATAN LINGKUNGAN
2019
GAMBARAN KUALITAS UDARA AMBIEN SULFUR DIOKSIDA DI KECAMATAN
TUMINTING KOTA MANADO
Fine Claudia Ponga*, Rahayu H. Akili*, Oksfriani Jufri Sumampouw*

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

ABSTRAK
Kematian akibat polusi udara mencapai 90% berada di negara-negara dengan pendapatan
rendah khususnya kawasan asia. Menurut data World Health Organization (WHO) tahun
2016 korban tewas karena polusi udara mencapai 61 ribu orang terjadi di Indonesia. Kota-
kota besar di Indonesia seperti Manado termasuk dalam kategori sedang untuk indeks
pencemaran udara. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui kualitas udara ambien sulfur
dioksida di Kecamatan Tuminting. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif
dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Tuminting pada
lima titik pengambilan sampel yaitu pasar Tuminting, Sumompo, Sindulang, Maasing dan
Tempat Pelelangan Ikan. Pengukuran sampel dilakukan dengan menggunakan
spektofotometer berdasarkan acuan SNI 19-7119.7-2017 mengenai uji kadar sulfur dioksida
(SO2)dengan metode Pararosanilin. Pengukuran dilakukan tiga kali pada rentang waktu
antara pukul 10.00-14.00. Konsentrasi SO2 di kecamatan Tuminting tahun 2018 adalah
14,59- 34,31 μg/Nm3 sehingga masih tergolong baik. Keadaan ini diakibatkan karena masih
adanya pepohonan hijau di wilayah Kecamatan Tuminting yang berfungsi menyerap polutan
dan adanya jalan boulevard baru yang menghubungkan wilayah di Kecamatan Tuminting
dan sekitarnya sehingga mengurangi penumpukan kendaraan dititik tertentu yang dapat
menyebabkan peningkatan polutan SO2 di udara. Saran yang dapat diberikan berdasarkan
penelitian ini yaitu melakukan promosi kesehatan terkait penggunaan pelindung bagi
pengendara sepeda motor, melakukan perawatan mesin kendaraan dan uji emisi dan
memperluas wilayah untuk pemantauan kualitas udara.

ABSTRACT
Death due to air pollution has reached 90% found in low-income countries, take place in Asia
region on particular. According to 2016 data of World Health Organization (WHO), the
amount of deaths caused by air pollution reached over 61 thousand people happened in
Indonesia. Major cities in Indonesia such as Manado, is included in the medium category of
air pollution index. The aim of this research is to find the ambient air quality of sulfur dioxide
in Tuminting sub-district. This study uses descriptive research with a cross-sectional
approach. The research is conducted in Tuminting sub-district, at five markets sampling
points which are Tuminting, Sumompo, Sindulang, Maasing and the fish auction. The
measurement of the sample are done using a spectrophotometer based on the reference of SNI
19-7119.7-2017 regarding the test of SO2 levels with thePararosaniline method. The
measurement made three times at range of time in between 10.00 – 14.00.
The concentrations of sulfur dioxide (SO2) in Tuminting sub-district in 2018 are 14.59-34.31
μg / Nm3 so that it is still classified as good. This situation is caused due to still have the
existence of green trees in Tuminting subdistrict, which function to infiltrate pollutants and
the new access of Boulevard Road that connects with Tuminting sub-district area and its
around, so as to reduce the accumulation of vehicle in at a specific point which can cause an
increase of SO2 pollutants in the air. The idea of suggestion that can be given based on this
research is to undertake by making health promotion related to the use of protective gear for
motorcyclist, maintenance of vehicle engine and emissions test, and expand the area for air
quality monitoring.

pada manusia adalah sulfur dioksida (SO2)


PENDAHULUAN
karena bersifat iritan pada saluran
Udara di alam bebas tidak pernah
pernapasan manusia (Sodhi, 2015).
sepenuhnya bersih tanpa adanya polutan,
Penelitian yang dilakukan di
diantaranya seperti sulfur dioksia (SO2),
Salamanca, Meksiko diketahui bahwa
Nitrogen dioksida
terdapat hubungan yang signifikan antara
(NO2), karbon monoksida (CO) maupun
sulfur dioksida (SO2) dengan gejala
Particulate matter (Simanjuntak,
penyakit pernapasan yaitu Wheezing
2013).Undang - undang Republik
(OR=1,0213) dan ISPA (OR=1,0521)
Indonesia Nomor
setiap kenaikan konsentrasi sebanyak 10
32 Tahun 2009 mendefinisikan pencemaran
μg/m3 (Linares et al, 2010). Penelitian di
udara adalah masuk atau dimasukkannya
Palermo, Italia juga membuktikan bahwa
makhluk hidup, zat, energi, dan/atau
polutan meningkatkan resiko kesehatan
komponen lain ke dalam lingkungan hidup
terutama pada saluran pernapasan, sebesar
oleh kegiatan manusia sehingga melampaui
2.2% pada PM10, 4.4% pada SO2, dan 1,5
baku mutu lingkungan hidup yang telah
% pada NO2 (Tramuto et al, 2011). Tujuan
ditetapkan.
dari penelitian ini yaitu mengetahui
Menurut data WHO tahun 2016 korban
kualitas udara ambien sulfur dioksida di
tewas karena polusi udara mencapai 61 ribu
Kecamatan Tuminting Kota Manado.
orang atau rata-rata-rata 25 orang meninggal
per 100 ribu kapita terjadi di Indonesia
METODE PENELITIAN
(WHO,2017). Berdasarkan laporan
Jenis penelitian yang digunakan adalah
Kementerian Lingkungan Hidup dan
penelitian deskriptif dengan pendekatan
Kehutanan tahun 2017 beberapa kota besar di
crosssectional. Penelitian dilaksanakan di
Indonesia seperti Manado termasuk dalam
Kecamatan Tuminting dengan lima titik
kategori sedang untuk indeks pencemaran
pengambilan sampel kualitas udara SO2,
udara. Penyebab utamanya karena emisi
yaitu pasar Tuminting, Maasing (pertigaan
transportasi, industri dan kebakaran hutan.
Lingkungan 3), Sumompo (depan lorong
Polutan di udara ambien yang berpotensi
aspol), Sindulang (depan damai store), dan
tinggi menyebabkan gangguan pernapasan
Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tumumpa
pada bulan April sampai Agustus 2018. pengukuran di titik lokasi Pasar Tuminting
Variable yang teliti yaitu parameter sulfur pengukuran kedua yaitu pada waktu
dioksida (SO2). Pengambilan sampel kualitas 10.5511.55 WITA dengan hasil 34,31
udara dilakukan dengan menggunakan μg/Nm3 dan nilai terkecil terdapat pada
spektofotometer berdasarkan acuan SNI pengukuran di titik lokasi Maasing
197119.7-2017 mengenai uji kadar sufur pengukuran kedua dengan hasil
dioksida dengan metode pararosanilin. Dalam 14,59 μg/Nm3.
pelaksanannya dibantu oleh tim dari Berdasarkan hasil pengukuran di
BTKLPP Kelas 1 Manado. Analisis data wilayah Kecamatan Tuminting, diperoleh
yang digunakan adalah analisis data univariat
nilai tertinggi sampai terkecil dimulai dari
untuk melihat nilai minimum, nilai
titik lokasi Pasar Tuminting dengan hasil
maksimum, dan nilai ratarata pada setiap
30,83-34,31 μg/Nm3, tempat Pelelangan
variabel penelitian.
Ikan yaitu 20,90-26,72 μg/Nm3, Sumompo
yaitu 16,60-19,42 μg/Nm3, Sindulang
HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan hasil 14,81-16,55 μg/Nm3, dan
Hasil pengukuran SO2 dapat dilihat pada
Maasing yaitu 14,59-16,58 μg/Nm3
gambar 1.
(gambar 1). Hasil rata-rata dari setiap titik
lokasi sebagai berikut, Pasar Tuminting
yaitu 32,43 μg/Nm3, tempat Pelelangan
Ikan yaitu 23,58 μg/Nm3, Sumompo yaitu
18,15 μg/Nm3, Sindulang yaitu 15,61
μg/Nm3, dan Maasing dengan hasil rata-
rata 15,38 (gambar 1).
Rata-rata konsentrasi sulfur dioksida
(SO2) adalah 21,01 μg/Nm3 sehingga masih
tergolong baik. Keadaan ini diakibatkan
Gambar 1. Konsentrasi SO2 Pada 5 karena masih adanya pepohonan hijau di
Titik Lokasi Di Kecamatan Tuminting
Tahun 2018 wilayah Kecamatan Tuminting yang
berfungsi menyerap polutan dan adanya
Konsentrasi sulfur dioksida (SO2) di
jalan boulevard baru yang menghubungkan
Kecamatan Tuminting tahun 2018 cenderung
wilayah di
statis dan masih berada dibawah baku mutu
Kecamatan Tuminting dan sekitarnya
3
900 μg/Nm . Nilai tertinggi terdapat pada
sehingga mengurangi penumpukan
kendaraan dititik tertentu yang dapat hujan asam (H2SO4). Hujan asam ini
menyebabkan peningkatan polutan sulfur diakibatkan oleh adanya sulfur yang
dioksida di udara. Waktu untuk hasil tertinggi merupakan pengotor dalam bahan bakar
yaitu 10.55-11.55 WITA sedangkan 11.55- fosil seperti bensin. Zat tersebut
12.55 WITA adalah waktu pengukuran untuk kemudian membentuk asam sulfat dan
hasil dengan nilai terkecil. Hasil tertinggi asam nitrat yang mudah larut sehingga
yang diperoleh dari hasil analisis dikarenakan jatuh bersamaan dengan air hujan. Hujan
jumlah kendaraan yang meningkat pada asam yang terjadi secara alami
pukul 11.00-12.00 WITA di titik lokasi yang diakibatkan oleh semburan gunung
merupakan salah satu jalan utama yang berapi dan proses biologis dalam laut,
digunakan masyarakat Kecamatan rawa, dan tanah. penyebab hujan asam
Tuminting. Alasan lain yang menjadi yang terbesar adalah aktivitas tak ramah
penyebab tingginya pencemaran pada jam yang dilakukan oleh manusia misalnya
tersebut dikarenakan terdapat beberapa industri dan kendaraan bermotor. Gas
kantor (kantor pegadaian, perbankan, dan buangan yang dihasilkan dalam aktivitas
sebagainya) dan sekolah yang melakukan tersebut akan terbawa angin di atmosfer
aktivitas pada jam tersebut seperti pulang sebelum berubah menjadi hujan asam.
sekolah dan makan siang. Hujan asam yang turun ke permukaan
Penelitian yang dilakukan di bumi dapat meningkatkan kadar
Kabupaten Deli Serdang tahun 2013 keasaman tanah maupun air sehingga
menunjukan bahwa tempat dengan jumlah berbahaya baik kehidupan makhluk
kendaraan tinggi lebih beresiko terjadinya hidup. Air yang tercemar akan
peningkatan kadar SO2 (Rizka dkk, 2013) . memberikan dampak yang tidak baik
Dalam penelitian tahun 2015 di kota bagi kesehatan sedangkan air adalah
Makasar juga mengemukakan hal yang salah satu kebutuhan pokok dari
sama. Lokasi-lokasi tersebut seperti jalan manusia. Pencemaran terhadap tanah
utama lalu lintas dan daerah sekitaran pusat secara tidak langsung berbahaya bagi
perbelanjaan seperti mall (Nahlan, 2015). manusia karena jika tanah tercemar
Hasil dari penelitian ini masih dalam maka akan mempengaruhi pertumbuhan
nilai ambang batas yang telah ditetapkan dan perkembangan dari tumbuhan
dalam PP nomor 41 tahun 1999 tetapi, sehingga proses fotosintesis akan
dampak SO2 terhadap lingkungan adalah terganggu. Apabila proses fotosintesis
salah satu hal penting yang harus tergganggu maka hal ini akan
diperhatikan karena dapat menyebabkan memberikan dampak terhadap manusia
karena manusia membutuhkan oksigen suhu, kelembaban dan kecepatan angin
untuk bernapas yang dihasilkan oleh sebagai faktor yang turut mempengaruhi
tumbuhan melalui proses fotosintesis kualitas udara ambien. Berdasarkan hasil
(Sodhi, 2015). Oleh karena itu, perlunya pengukuran pada 5 titik lokasi di
upaya pencegahan yang dapat dilakukan Kecamatan Tuminting nilai tertinggi
untuk mengurangi konsentrasi sulfur untuk faktor tekanan udara yaitu dengan
dioksida (SO2) di udara seperti, melakukan nilai 756,0 mmHg terjadi di Sindulang
perawatan terhadap kendaraan bermotor pengukuran pertama pada waktu 09.35-
dan melakukan uji emisi secara berkala. 10.35 WITA dan untuk nilai terkecil
Penggunaan masker pada saat berkendara terjadi di titik lokasi Sumompo
adalah salah satu tindakan penting yang pengukuran ketiga pada waktu 12.15-
dapat mengurangi keterpaparan sulfur 13.15 WITA dengan hasil 753,8 mmHg.
dioksida (SO2). Nilai tertinggi untuk Suhu terdapat pada
2 titik lokasi yaitu Sumompo
pengukuran ketiga pada waktu 12.15-
13.15 WITA dan TPI pengukuran ketiga
Gambaran Faktor Meteorologi
pada waktu 11.55-12.55 WITA dengan
Tabel 1. Gambaran Faktor Meteorologi
Di Kecamatan Tuminting Tahun 2018 hasil pengukuran adalah 350C. untuk
nilai terkecilnya terdapat pada titik
lokasi Pasar Tuminting pengukuran
kedua pada waktu 10.55-11.55 WITA
dengan hasil yaitu 320C. Faktor
kelembaban untuk nilai tertinggi terjadi
pada titik lokasi TPI pengukuran kedua
pada waktu 10.40-11.40 WITA dengan
hasil 72,2 % dan untuk nilai terkecil
terjadi di Pasar Tuminting pengukuran
pertama pada waktu 09.45-10.45 WITA
dengan hasil 42,6%. Nilai tertinggi untuk
faktor kecepatan angin terjadi di Pasar
Pengukuran kualitas udara sulfur
Tuminting pengukuran pertama pada
dioksida (SO2) di Kecamatan Tuminting
waktu 09.45-10.45 WITA dengan hasil
dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan
1,7 m/s dan untuk nilai tekecil dengan
faktor meteorologi seperti tekanan udara,
hasil 0,3 m/s terjadi pada titik lokasi TPI
pengukuran kedua pada waktu 10.40-11.40 penyerap polusi di sepanjang jalan
WITA (table 1). raya terutama daerah rawan
Penelitian yang dilakukan tahun 2017 di kemacetan.
kawasan terminal bus kampung rambutan 3. Kegiatan uji emisi bagi
kota Jakarta mengemukakan kesimpulan kendaraankendaraan bermotor harus
semakin rendah kelembaban udara (<60%) tetap dilakukan sehingga konsentrasi
maka konsentrasi SO2 akan semakin rendah. sulfur dioksida (SO2) di udara tetap
konsentrasi SO2 akan semakin meningkat berada dibawah nilai ambang batas.
seiring peningkatan suhu. Semakin tinggi 4. Dinas kesehatan dan Lembaga
kecepatan angin maka konsentrasi SO2 (Putri, Swadaya Masyarakat (LSM) dapat
2017). Putra (2013) dalam penelitiannya di melakukan promosi kesehatan terkait
Kota Padang dan Rizka dkk (2013) dalam penggunaan pelindung bagi
Penelitian di Deli Serdang juga menjelaskan pengendara sepeda motor.
hal yang sama. Jika suhu udara semakin 5. Memaksimalkan penggunaan
tinggi maka tekanan udara akan lebih rendah transportasi umum.
dan sebaliknya jika suhu udara rendah maka 6. Menggunakan masker ketika
tekanan udara akan semakin tinggi (Maria beraktivitas diluar rumah.
dkk, 2015).
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan.2017. Pemantauan
Kualitas udara ambien sulfur dioksida (SO2)
Kualitas Udara Tahun 2017.
di Kecamatan Tuminting Kota Manado tahun Jakarta :
Kementerian
2018 sebesar 14,59-34,31 μg/Nm3. Tergolong
Linares, B, J Guizar, A. Garcia, J. Perez,
kategori baik (tidak melewati baku mutu) R. Chapela and N. Amadort 2010.
Impact of Air Pollution on
SARAN
Pulmonary Function and
1. Kegiatan pemantauan kualitas udara Respiratory Symptoms in
Children. Longitudinal Repeated-
yang dilakukan oleh Badan Pengelolaan Measures Study.
Lingkungan Hidup (BPLH) setiap tahun BMC Pulmonary
Medicine.
akan lebih baik jika dilakukan secara
(https://bmcpulmmed.biomedc
kontinu dan menyeluruh. entral.com/articles/10.1186/1471246
6-
2. BPLH bekerja sama dengan dinas
10-62 di aksespada 10April 2018)
pertanaman melakukan penambahan
Maria. L, E. Suswantoro, dan H.
jumlah pepohonan dan tanaman Yulinawati. 2015. Analisis Sebaran
Total Suspended Particulate (TSP), Rizka, F. E, Evi, Naria, Taufik Ashar.
Sufeu Dioksida (SO2) Dan Nitrogen 2013. Analisis Kadar Sulfur
Dioksida (NO2) Di Udara Ambien Dari Dioksida Di
Emisi Pembangkit Tenaga Udara Ambien Pada Industry
Listrik Uap (PLTU) Banten 3 Lontar Makanan Ringan Yang Menggunakan
Dengan Model Gaussian. Jurnal Vol. 7 Briket Batubara Dan Keluhan Saluran
No. 2 Pernapasan Pada Masyarakat Di Desa
Des. Bakaran Batu Kecamatan Batang Kuis
(http://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/i Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013.
ndex.php/urbanenvirotech/article/view/ Medan: Universitas Sumatera Utara.
7 (online),
17di akses pada 13 April 2018) (https://jurnal.usu.ac.id/index.ph
p/lkk/article/view/5596diakses
Nahlan, M. K. 2015. Studi Tingkat Kualitas Pada 4 September 2018)
Udara Pada Kawasan Mall Panakukang
Di Makassar. Makasar : Simanjuntak, Agus Gindo. 2013.
UniversitasHasanuddin(online), Pencemaran
(http://re Udara. Buletin Limbah Vol 11 (1)
pository.unhas.ac.id/handle/123456789/ h: 3441
14300di akses Pada 4 September 2018) (http://jurnal.batan.go.iddiakses
pada 12 April 2018)
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 41 Tahun 1999 tentang Sodhi, G.S. 2015. Konsep Dasar Kimia
Pengendalian Pencemaran Udara. 1999. Lingkungan Edisi 3. Jakarta: Buku
Jakarta : Pemerintah Republik Kedokteran EGC
Indonesia Standart Nasional Indonesia Nomor
Putra, P. K. 2013. Analisis Konsentrasi 71197-2017 Tentang Cara Uji
Sulfur Dioksida (SO2) Di Udara Kadar Sulfur Dioksida Dengan
Ambien Roadside Jaringan Jalan Metode Pararosanilin
Sekunder Kota Padang. Padang : Menggunakan
Universitas Andalas. (online), Spektofotometer. 2017. Jakarta :
(http://scholar.unand.ac.id/4928/diakses Badan Standarisasi Nasional
Pada 4 September 2018)
Tramuto. Fabio., R. Cusimano, G.
Putri, Riani. 2017. Gambaran Kualitas Udara Cerame, M. Vultaggio, G.
Ambien (SO2,NO2,TSP) Calamusa, C. Maida, and F. Vitale.
Terhadap Keluhan Subyektif 2011. Urban Air Pollution and
Gangguan Emergency Room Admissions for
Pernapasan Pada Pedagang Tetap Di Respiratory Symptoms: A
Kawasan Terminal Bus Kampung Casecrossover Study in Palermo
Rambutan Jakarta Timur Tahun 2017. Italy:
Jakarta: Universitas Islam Negeri (Uin) Bio MedicalCentral.
Syarif (https://ehjournal.biomedcentral.co
Hidayatullah(online),(http://www.reposi m/art icles/10.1186/1476 069X-
tory.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/12345 10-31diakses pada 10 April 2018)
6789/35980/3/PUTRI%20DEWI%20RI
ANI-FKIK.pdfdiakses pada 10 April Undang-Undang Republik Indonesia
2018) Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan pengelolaan
Lingkungan Hidup. 2009. Jakarta :
UU RI
World Health Organisation. 2017. World
Polution Report 2017. Geneva :
WHO(online),
(http://www.who.int/polut
ion/world_polution_report_2017/en/d
iakses pada 5 September 2018)

Anda mungkin juga menyukai