Anda di halaman 1dari 3

Amanat Pembina Upacara Peringatan Baden Powell

PERINGATAN HARI BADEN POWELL KE-114

22/02/2021  Kwarran Jepon

Jepon, 20 Februari 2020

Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,


Salam sejahtera bagi kita semua,

Salam Pramuka,

Yang saya hormati,

1. Majelis Pembimbing Ranting ( Danramil, Kapolsek, Korwil Bidik Kec. Jepon)

2. Ka.Kwarran Jepon beserta kakak-kakak pengurus

3. Ka.Mabigus jenjang SD/SMP/SMA Kwarran Jepon

Kepada Adik-adik DKR Kwarran Jepon yang saya banggakan

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, taufik dan hidayahNya kepada kita sehingga kita dapat berkumpul di
Lapangan SDN 2 Jepon-Kwarran Jepon-Korwil Bidik Kec.Jepon dalam keadaan sehat wal’afiat
untuk memperingatan Hari Baden-Powell.

Baden-Powell atau nama lengkapnya Robert Stephenson Smyth Baden-Powell yang kemudian
bergelar Lord kita kenal sebagai Bapak Pramuka Sedunia. Dilahirkan pada 22 Februari 1857,
tanggal dan bulan kelahirannya kemudian ditetapkan sebagai Hari Bapak Pramuka Sedunia
atau Bapak Pandu Sedunia.

Pada awal tahun 1900, Baden-Powell yang merupakan purnawirawan jenderal dari angkatan
perang kerajaan Inggris melihat banyak anak dan remaja di negaranya yang kurang mempunyai
kegiatan positif dan akhirnya terjebak dengan kegiatan-kegiatan negatif bahkan kriminalitas
remaja yang meresahkan masyarakat. Hal itu yang membuat Baden-Powell memikirkan untuk
membuat kegiatan positif bagi anak dan remaja di negaranya.

Setelah melihat bahwa ternyata buku karangannya “Aids to Scouting” yang tadinya
diperuntukkan para calon prajurit di Inggris ternyata juga dibaca oleh anak-anak dan remaja,
maka Baden-Powell memanfaatkan buku itu sebagai bahan utama kegiatan perkemahan yang
dilakukannya di Pulau Brownsea, Inggris, dengan mengikutsertakan 20 anak dan remaja Inggris.
Hasil perkemahan itu menjadi bahan untuk buku “Scouting for Boys” yang ditulis dan
diterbitkannya pada tahun 1908. Buku itu kemudian menjadi buku yang amat diminati, maka
lahirlah gerakan kepanduan di Inggris dan segera menyebar ke seluruh dunia. Termasuk ke
Indonesia, yang kegiatan kepanduan pertama kali digelar pada tahun 1912.

Inti dari kegiatan kepanduan yang kemudian di Indonesia dikenal dengan nama kepramukaan
dan sejak 1961 disatukan dalam wadah Gerakan Pramuka, adalah mendidik dan membina
anak-anak dan remaja untuk selalu bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai ajaran
agama masing-masing, cinta dan menjalankan kewajiban terhadap Tanah Air, siap menolong
dan membantu siapa-pun yang membutuhkan bantuan, serta membina diri mereka sendiri
untuk sehat secara jasmani, dan mampu mandiri, serta berketerampilan hidup yang dibutuhkan
dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam kepramukaan sedapat mungkin dilakukan di luar


ruangan, di alam terbuka, sambil mengagumi ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, dan membantu
merawat serta melestarikan lingkungan hidup, termasuk flora dan faunanya.

Kegiatan kepramukaan yang pertama kali digagas oleh Baden-Powell tersebut adalah bagian
dari pendidikan karakter untuk menjadikan kaum muda menjadi manusia yang berguna bagi diri
mereka sendiri, keluarga, bangsa, dan negaranya.

Baden-Powell juga berusaha menjadikan dunia yang lebih baik. Itulah yang menjadi slogan
gerakan kepramukaan sedunia saat ini yaitu, “Para Pramuka Menciptakan Dunia yang Lebih
Baik”.

Upaya menciptakan dunia yang lebih baik itu dapat kita lakukan mulai dari lingkungan terkecil,
yaitu di dalam keluarga masing-masing. Berusaha hidup damai dengan sesama keluarga, tidak
saling menyakiti, tidak melakukan perundungan dan tidak terjadinya kekerasan dalam rumah
tangga.

Di lingkungan masyarakat kita juga berusaha agar tidak terjadinya intoleransi, dengan
saling menghormati satu sama lain, apa-pun latar belakangnya. Baden-Powell juga telah
memberikan teladan dengan menyelenggarakan jambore yang terbuka untuk semua, tanpa
membeda-bedakan pesertanya.

Kita juga harus menjaga agar setiap Pramuka dapat menjadi yang terdepan dalam mencegah
berkembangnya ujaran kebencian, kabar bohong, maupun perilaku negatif lainnya. Termasuk
mencegah peredaran narkoba, meluasnya pornografi, tawuran, dan perilaku kriminalitas
lainnya.

Pada akhirnya, marilah kita peringati Hari Baden-Powell ini dengan semangat untuk terus
menjadikan dunia yang lebih baik, dan tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik
Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Semoga upaya yang kita lakukan bagi kaum muda senantiasa mendapatkan ridho Tuhan Yang
Maha Kuasa. Selamat memperingati Hari Baden Powell.

Jayalah Pramuka, dan Jayalah Indonesiaku.


Wabillahi taufik wal hidayah,
Wassalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Salam Pramuka!

Anda mungkin juga menyukai