Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIKUM

ERGONOMI

MODUL I
ANTROPOMETRI

Oleh :
Kelompok 3

SARIPA HANNUM SORMIN 1711110


RIVALDI 1711097
HUSNUL FIKRI 1711103

TEKNIK INDUSTRI AGRO


(TIA-2C)

LAB. PERANCANGAN SISTIM KERJA & ERGONOMI


POLITEKNIK ATI PADANG
PADANG
2018
DAFTAR ISI

COVER LAPORAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Praktikum
BAB II. LANDASAN TEORI
2.1 Ergonomi
2.2 Antropometri
2.3 Pengujian Statistik
BAB III. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
3.1 Rekapitulasi Data Antropometri
3.2 Pengujian Statistikal
3.2.1 Uji Kenormalan Data
3.2.2 Uji Keseragaman Data
3.2.3 Uji Kecukupan Data
3.3 Perhitungan Nilai Persentil
BAB IV. ANALISIS DAN TUGAS PERANCANGAN
4.1 Analisis Data Antropometri
4.2 Analisis Statistikal
4.2.1 Analisis Kenormalan data
4.2.2 Analisis Keseragaman data
4.3 Analisis Nilai Persentil
4.4 Perancangan Produk/Fasilitas Ergonomik
4.4.1 Deskripsi Produk/ Fasilitas
4.4.1.Analisis Perancangan Produk/ Fasilitas
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN
`BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aspek ergonomi dalam suatu proses rancang bangun fasilitas kerja adalah
merupakan suatu faktor penting dalam menunjang peningkatan pelayanan jasa
produksi. Terutama dalam hal perancangan ruang dan fasilitas
akomodasi.Perlunya memperhatikan faktor ergonomi dalam proses rancang
bangun fasilitas dalam dekade ini merupakan sesuatu yang tidak dapat ditunda.
Hal tersebut tidak terlepas dari pembahasan mengenai ukuran anthropometri
tubuh operator maupun penerapan data-data anthropometrinya.Kata
anthropometri berasal dari bahasaYunani, yaitu anthropos yang berarti manusia
(man, human) dan metrein (to measure) yang berarti ukuran. Jadi, Secara definitif
antropometri dapat dinyatakan sebagai suatu studi yang berkaitan dengan
pengukuran dimensi tubuh manusia.
Anthropometri akan memberikan penjelasan kalau manusia itu pada dasarnya
memiliki berbeda satu dengan yang lain. Manusia akan bervariasi dalam berbagai
macam dimensi ukuran seperti kebutuhan, motivasi, inteligensia, imaginasi, usia,
latarbelakang pendidikan, jenis kelamin, kekuatan, bentuk dan ukuran tubuh, dan
sebagainya. Dengan memiliki data antropometri yang tepat, maka seorang
perancang produk ataupun fasilitas kerja akan mampu menyesuaikan bentuk dan
geometris ukuran dari produk rancangannya dengan bentuk maupun ukuran
segmen-segmen bagian tubuh yang nantinya akan mengoperasikan produk
tersebut. Jadi bisa dikatakan antropometri memegang peranan utama dalam
rancang bangun sarana dan prasarana kerja.
Praktikum modul 1 ergonomi ini, membahas tentang sekumpulan data
numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia bentuk,
ukuran, dan kekuatan serta penggunaan dari data tersebut untuk memecahkan
suatu masalah dalam pendesain produk. Praktikum ini secara garis besar
mengukur 4 bagian dimensi tubuh, yaitu sebanyak 26 dimensi untuk antropometri
tubuh, 19 dimensi untuk telapak tangan, 8 dimensi untuk telapak kaki, dan 14
dimensi untuk kepala.
Setelah diadakannya praktikum modul 1 ini, diharapkan praktikan dapat
mengetahui tata cara pengukuran dimensi tubuh manusia untuk kepentingan
ergonomi dan dapat mengetahui penggunaan data anthropometri dalam
perancangan produk atau stasiun kerja.

1.2 Tujuan Praktikum


1.2.1Tujuan Umum
Mampu mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dimiliki manusia dari
sisi antopometriserta mampu menggunkan nya untuk mengoptimalkan sistem
kerja.

1.2.2Tujuan Khusus
1. Mampu mengukur data antopometri
2.Mampu menentukan ukuran tubuh yang dibutuhkan dalam merancang tempat
kerja
3. mampu menggunakan data antopometri dalam perancangan tempat kerja
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Ergonomi
Ergonomi adalah suatu cabang ilmu sistematis yang memanfaatkan
informasi-informasi mengenai sifat,kemampuan dan keterbatasan manusia untuk
merancang suatu sistem kerja. Ergonomi yang merupakan ilmu perancangan
berbasis manusia (Human Centerd Design). Hal tersebut disebabkan:
1. Manusia sebagai sumber daya utama dalam sebuah system
2. Adanya regulasi nasional maupun internasional mengenai sistem kerja
dimana manusiaterlibat di dalamnya.
3. Para pekerja adalah human being
4. Segai bagian dari system SDM harus produktif
Dengan diterapkannya ergonomi, sistem kerja dapat menjadi lebih
produktif dan efisien.
Di bidang rekam medis,ergonomic masuk dalam bidang penelitian,yaitu :
1. Antropometri
2. Lingkungan fisik kerja
Cukup penting untuk memahami ilmu dan istilah tersebut, dimana di bidang
rekam medis terdapat prosedur yang memang memerlukan perancangan atau
desain alat, sarana, dan alur kerja sesuai dengan ilmu ergonomic. Sehingga
produktifitas SDM akan terjaga bahkan meningkat.
Ergonomi juga berperan sebagai desain pekerjaan pada suatu
organisasi.misalnya jumlah jam istirahat,pemilihan jadwal penggatian waktu kerja
dan meningkatkanvariasi pekerjaan.
Metode ergonomic:
1) Elektromyografi pengukuran terhadap penggunaan otot pada kaki dan
punggung.
2) Anthropometry pengukuran terhadap tubuh ini berbagai sudut dan
perbandingan dengan posisi berdiri santai, juga mengukur pusat
pemindahan beban pada posisi yang mudah dijangkau.
3) Pemilihan subjektif berdasar keinginan subjek yang diteliti.
4) Diagnosis, dapat dilakukan melalui wawancara dengan pekerja, inspeksi
tempat kerja penilaian fisik pekerja, uji pencahayaan, ergonomic checklist
dan pengukuran lingkungan kerja lainnya. Variasinya akan sangat luas
mulai dari yang sederhana sampai kompleks.
5) Treatment, pemecahan masalah ergonomi akan tergantung data dasar pada
saat diagnosis. Kadang sangat sederhana seperti merubah posisi meubel,
letak pencahayaan atau jendela yang sesuai. Membeli furniture sesuai
dengan demensi fisik pekerja.
6) Follow-up, dengan evaluasi yang subyektif atau obyektif, subyektif
misalnya dengan menanyakan kenyamanan, bagian badan yang sakit, nyeri
bahu dan siku, keletihan, sakit kepala dan lain-lain. Secara obyektif
misalnya dengan parameter produk yang ditolak, absensi sakit, angka
kecelakaan dan lain-lain.
Aplikasi / penerapan ergonomic
1. Posisi Kerja
terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak
terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan
posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan
tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
2. Proses Kerja
Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu
bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan
ukuran anthropometri barat dan timur.
3. Tata letak tempat kerja
Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja.
Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak
digunakan daripada kata-kata.
4. Mengangkat beban
Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala,
bahu, tangan, punggung dan sebagainya. Beban yang terlalu berat dapat
menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat
gerakan yang berlebihan.
Konsep dasar yang melatarbelakangi ergonomi adalah adanya perbedaan pada
kemampuan dan tuntutan dari pekerjaan itu sendiri, yang selanjutnya disebut
sebagai kapasitas (capacity) dan tuntutan pekerjaan (demand). Kapasitas haruslah
selalu lebih besar dari tuntutan pekerjaan, lebih mudah dinyatakan dengan C > D.
Jika formula tersebut tidak terpenuhi, maka dapat dipastikan manusia dan
pekerjaannya akan mengalami masalah (baik langsung maupun tidak).
Apa saja masalah yang dapat terjadi jika formula di atas tidak dipenuhi?
Mungkin beberapa istilah ini pernah didengar seperti CTS (Carpal Tunnel
Syndrome), MD (Musculoskeletal Disorders) atau lebih dikenal dengan kelainan
otot, tulang dan rangka. Tidak hanya itu saja, tapi bagi manusia juga dapat
berdampak seperti ketulian, kecelakaan kerja dan berakibat kematian. Dalam
dunia industri dan usaha, dampak-dampak yang muncul seperti produktivitas
rendah, pekerja bosan, mudah capai dan konsentrasi menurun.
Kerugian yang dialami oleh perusahaan tentulah tidak sedikit. Adanya kasus
kecelakaan kerja, tingkat absensi yang tinggi, serta rendahnya kinerja pekerja
tentunya berdampak langsung bagi perusahaan. Kerugian-kerugian tersebut
dirasakan langsung pada bagian finansial, buruknya image perusahaan, dan dalam
skala yang luas dapat menurunkan nilai saham di mata investor. Kerugian-
kerugian di atas dapat dihindari dan diminimalisir dengan melakukan kajian dan
studi ergonomi di perusahaan sehingga sistem yang ada benar-benar sesuai
dengan user atau penggunanya.

2.2 Antropometri
Perancangan tempat kerja pada dasarnya merupakan suatu aplikasi data
antropometri, tetapi masih memerlukan dimensi fungsional yang tidak terdapat
pada data statis. Dimensi-dimensi tersebut lebih baik diperoleh dengan cara
pengukuran langsung dari pada data statis. Misalnya, gerakan menjangkau,
mengambil sesuatu, mengoperasikan suatu alat adalah suatu hal yang sukar untuk
didefinisikan. Antropometri secara luas akan digunakan sebagai pertimbangan-
pertimbangan ergonomi dalam memerlukan interaksi manusia.
 
Data antropometri yang berhasil diperoleh akan diaplikasikan secara luas antara
lain dalam hal :
1. Perancangan areal kerja (work station, interior mobil, dll).
2. Perancangan peralatan kerja seperti mesin, tools, dsb.
3. Perancangan produk-produk konsumtif seperti pakaian, meja
komputer, closedduduk, dsb.
4. Perancangan lingkungan kerja fisik.    
 Dengan demikian  dapat disimpulkan bahwa data antropometri akan menentukan
bentuk, ukuran dan dimensi yang tepat yang berkaitan dengan produk yang
dirancang dan manusia yang akan mengoperasikan atau menggunakan produk
tesebut. Dalam kaitan ini maka perancang produk harus mampu
mengakomodasikan dimensi tubuh dari populasi terbesar yang akan menggunakan
produk hasil rancangannya tersebut. Secara umum sekurang-kurangnya 90%-95%
dari populasi yang menjadi target dalam kelompok pemakai suatu produk haruslah
mampu menggunakannya dengan selayaknya. Pada dasarnya perawatan kerja
yang dibuat dengan mengambil referensi dimensi tubuh tertentu jarang sekali bisa
mengakomodasikan seluruh range ukuran tubuh dari populasi yamg akan
memakainya. Kemampuan penyesuaian (adjustability) Suatu produk merupakan
satu prasyarat yang amat penting dalam proses perancangannya terutama untuk
produk-produk yang berorientasi ekspor. Agar rancangan suatu produk nantinya
bisa sesuai dengan ukuran tubuh manusia yang akan mengoperasikannya, maka
prinsip-prinsip apa yang harus diambil didalam aplikasi data antropometri tersebut
harus ditetapkan terlebih dahulu seperti diuraikan sebagai berikut :
Istilah antropometri berasal dari kata “anthropos (man)” yang berarti manusia
dan “metron (measure)” yang berarti ukuran (Bridger, 1995). Secara definitive
antropometri dapat dinyatakan sebagai suatu studi yang berkaitan dengan
pengukuran dimensi tubuh manusia.
Antropometri secara luas digunakan untuk pertimbangan ergonomis dalam suatu
perancangan (desain) produk maupun system kerja yang akan memerlukan
interaksi manusia. Aspek-aspek ergonomi dalam suatu proses rancang bangun
fasilitas marupakan faktor yang penting dalam menunjang peningkatan
pelayananjasa produksi. Setiap desain produk, baik produk yang sederhana
maupun produk yang sangat komplek, harus berpedoman kepada antropometri
pemakainya.
Menurut Sanders & Mc Cormick (1987); Pheasant (1988), dan Pulat (1992),
antropometri adalah pengukuran dimensi tubuh atau karakteristik fisik tubuh
lainnya yang relevan dengan desain tentang sesuatu yang dipakai orang.
Ada 3 filosofi dasar untuk suatu desain yang digunakan oleh ahli-ahli ergonomic
sebagai data antropometri yang diaplikasikan (Sutalaksana, 1979 dan Sritomo,
1995), yaitu:
1. Perancangan produk bagi individu dengan ukuran yang ekstrim. Contoh:
penetapan ukuran minimal dari lebar dan tinggi dari pintu darurat.
2. Perancangan produk yang bisa dioperasikan di antara rentang ukuran
tertentu.Contoh: perancangan kursi mobil yang letaknya bisa digeser maju
atau mundur, dan sudut sandarannyapun bisa dirubah-rubah.
3.  Perancangan produk dengan ukuran rata-rata.
Contoh: desain fasilitas umum seperti toilet umum, kursi tunggu, dan lainlain.
Untuk mendapatkan suatu perancangan yang optimum dari suatu ruang dan
fasilitas akomodasi, maka hal-hal yang harus diperhatikan adalah faktor-faktor
seperti panjang dari suatu dimensi tubuh baik dalam posisi statis maupun dinamis.
Antropometri Statis
Pengukuran manusia pada posisi diam dan linier pada permukaan tubuh. Ada
beberapa metode pengukuran tertentu agar hasilnya representatif. Selain itu
terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi dimensi tubuh manusia,
diantaranya:
a. Umur
Ukuran tubuh manusia akan berkembang dari saat lahir sampai sekitar 20
tahun untuk pria dan 17 tahun untuk wanita. Ada kecendrungan berkurang
setelah umur 60 tahun.
b. Jenis kelamin
Pria umumnya memiliki dimensi tubuh yang lebih besar kecuali bagian
dada dan pinggul.
c. Suku bangsa
d. Sosio ekonomi, konsumsi gizi yang diperoleh.
e. Pekerjaan, aktivitas sehari-hari.

2.3 Pengujian Statistik


1. Uji Kenormalan Data
1) Manual
a. Membuat Daftar Distribusi frekuensi
a) Menghitung nilai reng (R) R= X max – X min
b) Menhitung jumlah kelas (jk) jk= 1+3,3log.N
c) Menghitung lebar kelas (Lk) Lk= R/jk
d) Menyusun data kedalam kelas interval (data distribusi frekuensi)
b. Menghitung nilai rata-rata dan standar deviasi

X bar = =

c. Menghitung nilai zli dan zmi

Zli = Zmi =

BB = Batas Bawah
BA = Batas Atas
d. Mencari Nilai Pui dan Pli
Nilai P(ui) lihat nilai zui pada tabel Z D.N
Nilai P(li) lihat nilai zli pada tabel Z D.N
e. Menghitung nilai pi dengan mencari selisih nilai p(ui) dan p(li)
Pi = pui – pli
f. Menguji distribusi dengan uji

a) ei =[ ]

b) mencari nilai x² hitung

x² = ]² oi = fi

c) mencari nilai x² tabel


x² = (α.k) k = jumlah kelas
d) membandingkan x² hitung dengan x² tabel apabila x² hitung 2x²
tabel maka data terdistribusi normal dan sebaliknya data tidak
terdistribusi normal x² hitung > x² tabel.
2) software (SPSS, dll).

2. Uji Keseragaman Data


1) manual (di excel)
a. kelompokkan data dalam sub grup
b. mencari nilai rata-rata sub grup
c. mencari nilai rata-rata keseluruhan (x)
d. Mencari standar Deviasi (σ)
e. Mencari standar deviasi sub grup

σx =

f. Mencari BKA dan BKB


BKA = x + 2σx
BKB = x - 2σx
g. Membuat peta kendali
h. Jika nilai sub grup terluar dari BKA dan BKB berarti data tersebut
harus di buang.
3. Uji Kecukupan Data
1) manual (di excel)
a. menhitung jumlah data yang di perlukan (N’) untuk tingkat
kepercayaan 95% dan tingkat ketelitian 5%.

b. membandingkan nilai N’ dengan N apabila N’<N data dinyatakan


cukup tapi apabila tidak sebaliknya maka data tidak cukup.
4. Persentil
Menunjukkan persentase orang yang memiliki ukuran tubuh tertentu
Persentil à 1, 5, 10 (ukuran ekstrim rendah)
Persentil à 90, 95, 99 (ukuran ekstrim tinggi)
BAB III

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

3.1 Rekapitulasi Data Antropometri


Tabel 3.1 Rekapitulasi Data Antropometri
NAMA
NO KODE
vifit alandra widia alfiandri ori bayu okma farli aulia windi andrea sari adelia claris a windika arhan ramadhanial andio c.rahmi a. jafriadi monica renita ranty fernando andri rizki elza sigit
1 TDN 82 88 77 92 90 89 86 86 87 82 84 79 77 87 92 83 90 88 83 84 81 81 86 82 84 84 83 88
2 TMD 71 79 65 80 78 77 72 74 73 68 77 66 63 75 78 69 76 74 70 74 68 67 74 72 72 74 73 76
3 TSD 23 26 24 22 27 22 23 23 26 23 27 26 30 24 26 24 24 25 25 23 23 22 24 24 23 21 23 24
4 TSP 45 49 44 52 56 45 47 47 50 52 57 55 47 52 53 51 49 47 47 47 41 42 50 36 38 35 46 55
5 TPg 21 21 21 23 26 16 16 15 19 13 19 24 14 17 16 14 19 17 17 16 20 18 18 12 13 13 28 21
6 TPeB 13 15 18 19 15 21 20 18 16 23 17 10 14 17 16 24 16 19 15 18 18 23 17 39 19 19 19 19
7 TpA 10 14 15 13 15 18 14 18 11 14 13 19 9 11 12 15 15 12 13 17 11 17 11 11 11 11 13 12
8 Tpo 37 42 36 52 40 40 39 45 46 43 40 54 41 41 43 44 44 42 38 51 41 41 39 43 40 41 49 42
9 Ppo 45 48 40 36 44 48 49 44 47 42 42 47 44 44 45 43 57 50 44 47 47 42 53 43 45 41 43 45
10 PkL 52 54 52 51 51 56 57 53 53 54 52 59 52 54 55 55 64 63 51 57 45 55 47 54 55 50 53 53
11 LB 37 38 40 39 41 45 33 46 38 41 39 39 34 40 42 42 46 44 43 44 38 36 36 46 43 41 45 42
12 Lpe 31 30 32 38 29 38 34 32 37 32 32 32 32 40 34 33 37 36 31 27 27 31 27 50 36 34 40 33
13 LSD 21 22 23 23 26 26 24 15 22 14 13 27 18 15 21 15 21 19 17 18 29 19 20 22 16 21 23 15
14 SkS 31 32 36 37 40 46 45 43 40 38 35 40 33 41 40 39 48 46 38 44 42 39 41 56 42 43 37 36
15 TBT 156 172 148 175 172 174 175 175 166 160 163 159 147 166 171 165 176 170 152 170 151 157 157 165 163 163 163 168
16 TMB 145 159 138 170 160 162 166 161 156 146 150 150 137 156 162 147 161 168 140 159 140 144 146 157 150 161 160 154
17 TBB 128 140 122 147 140 140 145 143 138 133 132 131 122 139 142 134 148 142 129 141 123 129 128 132 137 131 136 140
18 TSB 99 104 94 118 110 105 115 139 104 100 99 101 95 102 106 102 105 105 100 107 91 100 96 110 101 102 103 101
19 JTA 194 213 182 223 220 220 210 223 211 202 200 200 187 210 217 205 228 218 187 219 193 201 196 218 211 210 206 210
20 PLB 24 27 22 32 48 42 38 51 33 44 44 27 40 42 47 46 75 31 27 32 23 26 25 26 25 25 29 26
21 TLB 41 45 38 50 48 49 48 47 48 47 43 41 44 46 47 50 50 47 40 48 37 47 44 45 47 46 47 46
22 TPeB 17 17 20 25 23 25 23 24 19 21 21 16 16 21 20 23 22 24 25 21 21 27 18 23 21 21 24 17
23 BB 48 47 47 55 50 70 60 60 45 49 46 51 31 54 55 53 60 65 47 55 50 61 52 88 58 50 70 61
24 JTD 74 81 73 72 76 82 84 74 74 72 70 80 72 78 85 73 78 79 71 47 64 66 67 78 75 82 76 80
25 RT 158 173 146 174 177 173 174 169 170 169 162 164 149 166 172 171 183 185 159 175 145 150 150 172 162 160 167 174
26 Lj 7 7 7 7 7 7.5 7 9 7 8 8 8 6 6 8 12 14 13 13 11 7 7 7 9 7 7 8 7.5
27 LT 8 8,5 8 10 11 11 10 11 10 10 10 11 10 9 13 11 18 12 16 8 10 9 10 11 10 10 10 9
28 PTT 16 17 15 18 16 17 15 19 16 17 17 19 16 16 22 19 26 19 23 18 16 16 16 19 18 19 18 18
29 Lpe 64 64 73 78 65 92 70 79 69 70 70 72 58 72 74 75 79 90 79 71 74 90 69 102 76 68 82 75
30 LK 55 53 52 54 56 57 55 58 61 54 51 54 55 55 56 55 55 63 60 62 59 57 54 56 55 55 56 56
31 PL 135 100 80 100 100 110 130 105 90 95 65 80 40 100 100 90 80 90 85 120 105 95 95 100 85 120 149 150
32 PuTT 90 125 90 90 80 90 120 115 110 70 70 75 40 40 85 55 45 55 40 30 65 60 60 80 75 75 120 120
33 PGT 145 145 100 110 100 80 70 210 160 95 95 140 140 135 130 110 100 100 95 130 97 135 135 90 100 100 120 115
34 STK 50 40 30 20 40 40 20 30 40 45 45 30 30 35 25 55 55 50 30 75 45 40 40 70 50 90 36 35
3.2 Pengujian Statistikal
3.2.1 Uji Kenormalan Data
1. Siku ke Siku (SkS)
Gambar 3.1 Grafik Uji Kernomalan SkS

2. Tinggi Pinggang (TBT)

Gambar 3.2Grafik Uji Kernomalan TBT

3.2.2 Uji Keseragaman Data


Tabel 3.2 Uji Keseragaman Data SkS
Sub xi total
x sub grup ∑(xi-x)² BKB x bar BKA
Grup 1 2 3 4 5 6 7 xi
1 31 32 36 37 40 46 45 267 38,1 206,9 35,4 40,3 45,1
2 43 40 38 35 40 33 41 270 38,6 73,7 35,4 40,3 45,1
3 40 39 48 46 38 44 42 297 42,4 83,7 35,4 40,3 45,1
4 39 41 56 42 43 37 36 294 42,0 268,0 35,4 40,3 45,1
total 1128 161,1 632,286
Berikut ini merupakan perhitungan uji keseragaman data SkS
1. Total Xi
Rumus :

= x 1 + x2 + x 3 + x 4 + x5 + x 6 + x7

Grup 1. =31 +32+36+37+40+46+45 =267

Grup 2. = 43+40+38+35+40+43+41 =270

Grup 3. =40+39+48+46+38+44+42=297

Grup 4. 39+41+56+42+43+37+36=294

= 1128

2. Total X sub grup


Rumus :
Total Xi / Xi
Grup 1. 267/7 = 38.1
Grup 2. 270/7 = 38.6
Grup 3. 297/7 = 42.4
Grup 4. 294/7 = 42

= 161.1

3. Total

Grup 1. (31-38,1)2+(32-38,1)2+(36-38,1)2+(37-38,1)2+(40-38,1)2 +(46-38,1)2+(45-


38,1)2 = 206,9
Grup 2. (43-38,6)2+(40-38,6)2+(38-38,6)2+(35-38,6)2+(40-38,6)2+(33-38,6)2+(41-
38,6)2= 73,7
Grup 3. (40-42,4)2+(39-42,4)2+(48-42,4)2+(46-42,4)2+(38-42,4)2+(44-42,4)2+(42-
42,4)2 =83,7
Grup 4. (39-42)2+(41-42)2+(56-42)2+(42-42)2+(43-42)2+(37-42)2+(36-42)2 = 268

= 632,3

4. Standar Deviasi ( SD )

= 4,8
5. SD rata-rata

= 2,4

6. Batas kontrol atas ( BKA)

BKA = Xbar + 2 .

= 40,3 + 2. 2,4
= 45,1
7. Batas kontrol bawah (BKB)
BKB = Xbar – 2 .

= 40,3 – 2. 2,4
= 35,5

Gambar 3.3 Grafik Uji Keseragaman Data SkS

Tabel 3.3 Uji Keseragaman Data TBT


Sub xi total
Grup 1 2 3 4 5 6 7 xi x sub grup ∑(xi-x)² BKB x bar BKA
1 156 172 148 175 172 174 175 1172 167,4 707,7 156,0 164,3 172,5
2 175 166 160 163 159 147 166 1136 162,3 439,4 156,0 164,3 172,5
3 171 165 176 170 152 170 151 1155 165,0 572,0 156,0 164,3 172,5
4 157 157 165 163 163 163 168 1136 162,3 97,4 156,0 164,3 172,5
total 4599 657,0 1816,57
Berikut ini merupakan perhitungan uji keseragaman data TBT
1. Total Xi
Rumus :

= x 1 + x2 + x 3 + x 4 + x5 + x 6 + x7

Grup 1. = 1172

Grup 2. = 1136

Grup 3. = 1155

Grup 4. 1136
= 4599

Total X sub grup


Rumus :
Total Xi / Xi
Grup 1 = 167,42
Grup 2 = 162,28
Grup 3 = 165
Grup 4 = 162,28

= 656,98

2. Total

Grup 1 = 707,7
Grup 2 = 439,4
Grup 3 = 572
Grup 4 = 97,4

= 1816,6

3. Standar Deviasi ( SD )

= 8,2

4. SD rata-rata

= 4,1

5. Batas kontrol atas ( BKA)

BKA = Xbar + 2 . = 172,5

6. Batas kontrol bawah (BKB)

BKB = Xbar – 2 . = 156,0


Gambar 3.4 Grafik Uji Keseragaman Data TBT

3.2.3 Uji Kecukupan Data


Tabel 3.5 Uji Kecukupan Data SkS

Sub xi total total


Grup 1 2 3 4 5 6 7 xi xi²
1 31 32 36 37 40 46 45 267 10391
2 43 40 38 35 40 33 41 270 11248
3 40 39 48 46 38 44 42 297 12685
4 39 41 56 42 43 37 36 294 12616
total 1128 46940

2
Total = total nilai grup 1+ total nilai grup 2+ total nilai grup 3+ total

grup 4 = 46960
Grup 1= (31)2+(32)2+(36)2+(37)2+(40)2+(46)2+(45)2 =10391
Grup 2= (43)2+(40)2+(38)2+(35)2+(40)2+(43)2+(41)2 =11248
Grup 3= (40)2+(39)2+(48)2+(46)2+(38)2+(44)2+(42)2 =12685
Grup 4= (39)2+(41)2+(56)2+(42)2+(43)2+(37)2+(36)2 =12616
f. Uji Kecukupan Data ( N’)

N’=
N’=

N’=

N’=

N’ = [7,3]2
= 53,3
N’ > N berarti jumlah data tidak cukup

Tabel 3.6 Uji Kecukupan Data TBT

Sub xi total total


Grup 1 2 3 4 5 6 7 xi xi²
1 156 172 148 175 172 174 175 1172 196934
2 175 166 160 163 159 147 166 1136 184796
3 171 165 176 170 152 170 151 1155 191147
4 157 157 165 163 163 163 168 1136 184454
total 4599 757331
2
Total = total nilai grup 1+ total nilai grup 2+ total nilai grup 3+ total

grup 4 = 757331
Grup 1= 196934
Grup 2= 184796
Grup 3= 191147
Grup 4= 184454
Uji Kecukupan Data ( N’)

N’= 4,1
N’< N berarti jumlah data cukup

3.3 Perhitungan Nilai Persentil


Tabel 3.7 Perhitungan Nilai Persentil
percentile ke-
NO KODE
1 5 10 50 90 95 99
1 TDN 77,0 77,7 80,4 84 90 91,3 92,0
2 TMD 63,5 65,4 66,7 73,5 78 78,7 79,7
3 TSD 21,3 22,0 22 24 26,3 27,0 29,2
4 TSP 35,3 36,7 40,1 47 55 55,7 56,7
5 TPg 12,3 13,0 13 17,5 23,3 25,3 27,5
6 TPeB 10,8 13,4 14,7 18 23 23,7 35,0
7 TpA 9,3 10,4 11 13 17,3 18,0 18,7
8 Tpo 36,3 37,4 38,7 41,5 49,6 51,7 53,5
9 Ppo 37,1 40,4 41,7 44,5 49,3 52,0 55,9
10 PkL 45,5 48,1 50,7 53,5 57,6 61,6 63,7
11 LB 33,3 34,7 36 41 45,3 46,0 46,0
12 Lpe 27,0 27,0 28,4 32,5 38,6 40,0 47,3
13 LSD 13,3 14,4 15 21 26 26,7 28,5
14 SkS 31,3 32,4 34,4 40 46 47,3 53,8
15 TBT 147,3 149,1 151,7 165 175 175,0 175,7
16 TMB 137,3 138,7 140 156 163,2 167,3 169,5
17 TBB 122,0 122,4 126,5 136,5 143,6 146,3 147,7
18 TSB 91,8 94,4 95,7 102 111,5 117,0 133,3
19 JTA 183,4 187,0 191,2 210 220,9 223,0 226,7
20 PLB 22,3 23,4 24,7 31,5 47,3 50,0 68,5
21 TLB 37,3 38,7 40,7 47 49,3 50,0 50,0
22 TPeB 16,0 16,4 17 21 25 25,0 26,5
23 BB 34,8 45,4 46,7 53,5 66,5 70,0 83,1
24 JTD 51,6 64,7 66,7 74,5 82 83,3 84,7
25 RT 145,3 147,1 149,7 169 175,6 180,9 184,5
26 Lj 6,0 6,3 7 7 12,5 13,0 13,8
27 LT 8,0 8,0 8,35 10 12,3 15,0 17,5
28 PTT 15,0 15,4 16 17,5 19,9 22,7 25,2
29 Lpe 59,6 64,0 64,7 73,5 90 91,3 99,3
30 LK 51,3 52,4 53,7 55 60,3 61,7 62,7
31 PL 46,8 70,3 80 100 131,5 144,1 149,7
32 PuTT 32,7 40,0 40 75 120 120,0 123,7
33 PGT 72,7 83,5 93,5 110 145 154,8 196,5
34 STK 20,0 21,8 28,5 40 59,5 73,3 86,0

Berikut ini Data Persentil SkS menggunakan formula

Persentil 1 X – 2.325 x = 40,3 – 2.325 . = 29,1

Persentil 5 X – 1.6450 . = 40,3 – 1.6450 . 4,8= 32,3

Persentil 10 X – 1.28 . =40,3 – 1.28 . 4,8 = 34,2


Persentil 50 X = 40,3

Persentil 90 X + 1.28 . =40,3 + 1.28 . 4,8 = 46,4

Persentil 95 X + 1.6450 . = 40,3 + 1.6450 = 48,2

Persentil 99 X + 1.28 . = 40,3+ 1.28 = 51,5

Berikut ini Data Persentil TBT menggunakan formula

Persentil 1 X – 2.325 x = 145,235

Persentil 5 X – 1.6450 . = 150,8

Persentil 10 X – 1.28 . = 153,75

Persentil 50 = X X = 164,3

Persentil 90 X + 1.28 . = 174,796

Persentil 95 X + 1.6450 . = 177,789

Persentil 99 X + 1.28 . = 183,365


BAB IV
ANALISIS DAN TUGAS PERANCANGAN

4.1 Analisis Data Antropometri


Pada pengambiln data antropometri pengukuran dimensi tubuh manusia pada
setiap kelompok yang terdiri 15 kelompok yang dilakukan pada lokal 2B dengan
pengukuran dengan kode (TDN, TMD, TSD, TSP, TPg, Tpo, Ppo, PKL, LB, LP,
LSD, Sks, TBT, TMB, TBB, TSB, JTA, PLB, TLB, TpeB, BB, JTD, RT, Lj, LT,
PTT, Lpe, LK, PL, PuTT, PGT, STK), data yang diambil terdiri dari 28 orang
sampel yang diambil ada sebagian orang memiliki usia yang berbeda, jenis
kelamin, dan tingkat hormon yang berbeda.

4.2 Analisis Statistikal


4.2.1 Analisis Kenormalan Data
Untuk data SkS dan TBT terdistribusi tidak normal karena sisi kiri dan kanan
tidak sejajar.
4.2.2 Analisis Keseragaman Data
Pada Data SkS dan TBT data cukup seragam karena pada grafik garis x sub grup
tidak melewati batas kontol bawah (BKB) dan batas kontrol atas (BKA). Dari data
SkS Nilai Batas Kontrol Atas (BKA) yaitu 45,1 sedangkan nilai Batas Kontrol
Bawah (BKB) yaitu 35,5, sedangkan dari data TBT Nilai Batas Kontrol Atas
(BKA) yaitu 172,5 dan nilai Batas Kontrol Bawah (BKB) yaitu 156,0.
4.2.3 Analisis Kecukupan Data
Untuk kecukupan data pada data SkS tidak cukup karena N’lebih besar dari nilai
N dimana nilai N’ adalah 53,3 dan N adalah 28, sedangkan pada data TBT cukup
karena nilai N’< N dimana nilai N’ adalah 4,1 dan N adalah 28.

4.3 Analisis Nilai Persentil


Perhitungan persentil yang diuji pada data SkS, dan TBT adalah Persentil 1, 5,
10, 50, 90, 95 dan 99 dengan hasil pengujian nilai persentil data SkS yaitu.
Sedangkan Perhitungan Nilai Persentil data TBTyaitu 145,235, 150,8, 153,75,
164,3, 174,796, 177,789, 183,365. Dari hasil analisa perhitungan nilai persentil
didapatkan beberapa objek atau produk yang akan diramalkan.

4.4 Perancangan Produk/Fasilitas Ergonomik


4.4.1 Deskripsi Produk/Fasilitas
Produk/fasilitas yang kami rancang adalah sebuah becak motor yang lebih spesifik
pada becaknya. Becak motor adalah lat transportasi yang terdiri dari becak dan
motor, becak motor biasanya memiliki kapasitas penumpang 2 sampai 4 orang,
kali ini kami merancang produk becak motor dengan kapasitas 2 orang. Data
dimensi tubuh yang kami ukur adalah Tinggi Duduk Normal (TDN). Tinggi
Popliteal/lipat lutut (TPo). Tinggi Sandaran Punggung (TSP). Pantat Popliteal
(PPo). Lebar Bahu (LB). Material yang di gunakan yaitu tenda yang untuk atap
dari kanvas yang bisa di lipat, besi untuk penyangga, kayu di unakan untuk
pembatas, dan Tempat duduk diberi busa agar penumpang nyaman.

4.4.2 Analisis Perancangan Produk


Pada produk becak motor, untuk mengukur tinggi atap becak dari alas permukaan
kaki digunakan data TDN (Tinggi Duduk Normal) dimana digunakan persentil
rata-rata yaitu persentil 50 dengan nilai 85,0 ditambah dengan kelonggaran 10 cm
sehingga totalnya 95 cm, di berinya persentil 50 dan kelonggaran supaya
penumpang yang tinggi tidak terhantuk kepala nya dari atap. Untuk mengukur
tinggi alas kaki ke lipatan lutut menggunakan data Tpo (Tinggi Popliteal/lipat
lutut) dimana digunakan persentil rata-rata yaitu persentil 50 dengan nilai 42,0
ditambah kelonggaran 5 cm sehingga totalnya 47 cm diberinya persentil 50 dan
kelonggaran supaya kaki penumpang tidak susah untuk meletakkan kakinya ke
lantai. Untuk mengukur tinggi sandaran punggung dari alas duduk ke punggung
digunakan data TSP (Tinggi Sandaran Punggung) dimana digunakan persentil
rata-rata yaitu persentil 50 dengan nilai 48,0. Untuk mengukur lebar alas duduk
digunakan data Ppo (Pantat Popliteal) dimana digunakan persentil rata-rata yaitu
persentil 50 dengan nilai 44,5 ditambah dengan kelonggaran 5 cm sehingga
totalnya 49,5 cm di berinya persentil 50 dan kelonggaran supaya penumpang
memiliki badan yang besar dapat nyaman di becak motor tersebut. Untuk
mengukur panjang sandaran dan alas duduk digunakan data LB (Lebar Bahu)
digunakan persentil rata-rata yaitu persentil 50 dengan nilai 41,5 x 2 = 83
(kapasitas penumpang) ditambah kelonggaran 10 cm masing-masing sisi sehingga
totalnya 93 cm diberinya persentil 50 dan kelonggaran di karenakan supaya
mendapatkan penumpang yang lebih dari dua bisa cukup dan tetap nyaman.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengolahan data, dapat di ambil kesimpulan bahwa:
1. Data yang di peroleh memilki jarak yang berbeda-beda.
2. Pada uji kenormalan semua data SkS dan TBT terdistribusi tidak normal
3. Pada uji keseragaman data, data SkS dan TBT seragam
4. Untuk uji kecukupan data, data SkS dinyatakan tidak cukup sedangkan data
TBT dinyatakan cukup
5. Produk yang di rancang dari pengukuran antropometri yaitu becak motor.
6. Data-data tersebut juga bisa di buat untuk membuat produk kebutuhan
manusia yang lainnya.
5.2 Saran
Untuk uji kecukupan data SkS data belum cukup sehingga N’ besar dari
pada N dan uji kenormalan data SkS dan TBT terdistribusi tidak normal karena
sisi kiri dan kanan nya tidak seimbang. jadi untuk kekurangan itu di lain
kesempatan kami akan memperbaikinya, utuk saran kami di dalam melakukan
pengambilan data perlulah ketelitian dalam dalam pengambilan data tersebut
karna, setiap angka (data) masukan itu sangat lah mempengaruhi populasi dari
setiap data yang kita ukur dan itu akan berdampak
DAFTAR PUSTAKA
Modul I Antropometri, Pratikum Ergonomi

Nurmianto, Eko. 1995. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Guna Widya.
Surabaya.

Pulat, Mustafa B.1992. Fundamentals of Industrial Ergonomics. Waveland Press


Inc. Oklahoma
Http://www.Fergonomipriska-missg.blogspot/Fantropometri.html
Http://fanditanjung19.blogspot.co.id/2014/03/laporan-ergonomi-antropometri.html
Http://antropometriindonesia.org/index.php/detail/sub/2/7/0/pengantar-
antropometri
Https://bayu1194.wordpress.com/2014/04/03/modul-4-ergonomi-dan-psk/

Anda mungkin juga menyukai