Anda di halaman 1dari 75

Keseimbangan Pendapatan

Nasional Dalam
Perekonomian 2 Sektor
(sederhana)
Copyright © 2004 South-Western
Perekonomian 2 Sektor

• Perekonomian yang terdiri dari sektor


rumah tangga dan perusahaan

Y = C + I

Copyright © 2004 South-Western


Perekonomian 2 Sektor Tanpa Tabungan

PEMBAYARAN PENDAPATAN UANG UNTUK


JASA FAKTOR PRODUKSI
JASA FAKTOR
PRODUKSI

SEKTOR RUMAH SEKTOR


TANGGA PERUSAHAAN
ALIRAN BARANG &
JASA HASIL PRODUKSI
PENGELUARAN
PENDAPATAN UANG

Copyright © 2004 South-Western


Perekonomian 2 Sektor Dengan Tabungan

P E M B AYA R A N P E N D A PATA N U A N G U N T U K
J A S A FA K T O R P R O D U K S I
J A S A FA K T O R
PRODUKSI

SEKTOR RUMAH SEKTOR


TA N G G A PERU SAHAAN

ALIRAN BARANG &


JASA HASIL PRODUKSI
PENGELUARAN
P E N D A PATA N U A N G

TA B U N G A N
R U M A H TA N G G A IN V E S TA S I

Copyright © 2004 South-Western


Hubungan Yd, Konsumsi & Tabungan
(C + S)

Copyright © 2004 South-Western


Kecondongan Mengkonsumsi & Menabung
• Kecondongan Mengkonsumsi Marginal
(MPC)
• Kecondongan Mengkonsumsi Rata-rata
(APC)
• Kecondongan Menabung Marginal (MPS)
• Kecondongan Menabung Rata-rata (APS)

Copyright © 2004 South-Western


Kecondongan Mengkonsumsi & Menabung

• Kecondongan Mengkonsumsi Marginal atau


Marginal Propensity To Consume (MPC)
Perbandingan antara perubahan konsumsi yang
dilakukan dengan pendapatan disposabel yang
diperoleh
C
MPC =
Yd

Copyright © 2004 South-Western


Kecondongan Mengkonsumsi Rata-rata

• Average Propensity To Consume (APC)


Perbandingan di antara tingkat pengeluaran
konsumsi dengan tingkat pendapatan
disposabel ketika konsumsi dilakukan

C
APC =
Yd
Copyright © 2004 South-Western
Contoh Perhitungan

Copyright © 2004 South-Western


Hubungan MPC dan Output /
Income
• Bayangkan perekonomian hanya ada 2
aktor
• A mendapatkan Upah dari B sebesar Rp. X
• Lalu A mengkonsumsi sebesar X. dikali
MPC (X.MPC) kepada B
• Lalu B mengkonsumsi lagi sebesar
(X.MPC^2)…dst
• Maka out put nasional bisa dihitung =
X. (1 / 1 –MPC), dimana (1/1-MPC)
disebut sebagai MPC Multiplier.
Kecondongan
Menabung
• Kecondongan Menabung Marginal Atau
Marginal Propensity To Save (MPS)
Perbandingan diantara perubahan tabungan
dengan perubahan pendapatan disposabel

S
M PS = 
Yd
Copyright © 2004 South-Western
Kecondongan Menabung Rata-
rata
• Average Propensity To Save (APS)
Perbandingan antara tabungan dengan
pendapatan disposabel

S
APS =
Yd

Copyright © 2004 South-Western


Contoh Perhitungan

Copyright © 2004 South-Western


Hubungan Antara Kecondongan Mengkonsumsi &
Menabung

Jika MPC = 0.3, maka MPS = 0.7


Secara logika, tabungan adalah sisa
dari konsumsi, maka :
MPC + MPS = 1, atau
MPS = 1-MPC atau MPC = 1-MPS
dan
APC + APS = 1
Copyright © 2004 South-Western
Contoh Perhitungan

Copyright © 2004 South-Western


Fungsi Konsumsi & Tabungan

• Fungsi Konsumsi
Suatu kurva yang menggambarkan
sifat hubungan antara tingkat konsumsi
rumah tangga dalam perekonomian
dengan pendapatan nasional

Copyright © 2004 South-Western


Fungsi Konsumsi

•C = a + b Y

Keterangan :
a = Konsumsi rumah tangga ketika
Pendapatan nasional adalah 0
b = kecondongan mengkonsumsi marginal
C = Tingkat konsumsi
Y = Pendapatan Nasional

Copyright © 2004 South-Western


Fungsi
Tabungan

• Suatu kurva yang menggambarkan


sifat hubungan di antara tingkat
tabungan rumah tangga dalam
perekonomian dengan pendapatan
nasional

Copyright © 2004 South-Western


Fungsi
Tabungan
• S = - a + (1 – b) Y

Keterangan :
a = Konsumsi rumah tangga ketika
Pendapatan nasional adalah 0
b = Kecondongan Mengkonsumsi Marginal
C = Tingkat Konsumsi
Y = Pendapatan Nasional
Copyright © 2004 South-Western
Investasi (i)

• Pengeluaran perusahaan untuk


membeli barang-barang modal dan
perlengkapan produksi untuk
menambah kemampuan memproduksi
barang dan jasa dalam perekonomian

Copyright © 2004 South-Western


Penentu Tingkat Investasi

• Investasi, keuntungan, dan tingkat bunga


• Ramalan mengenai keadaan ekonomi di
masa depan
• Kemajuan teknologi
• Tingkat pendapatan nasional &
perubahannya
• Keuntungan yang diperoleh

Copyright © 2004 South-Western


Keseimbangan Perekonomian Negara

• Menggunakan contoh angka pendapatan


nasional dan pembelanjaan agregat
• Menggunakan grafik
• Menggunakan cara pembuktian secara
matematis

Copyright © 2004 South-Western


Keseimbangan Perekonomian
Negara Dalam Angka

Copyright © 2004 South-Western


Keseimbangan Perekonomian
Negara Cara Matematis

• Y=C+I
• S=I

Contoh
Jika Konsumsi ( C ) = 90 + 0.75 Y
InvestasI (I) = 120
• Tentukan keseimbangan pendapatan nasional
2 sektor ?

Copyright © 2004 South-Western


KESEIMBANGAN
PENDAPATAN NASIONAL
DALAM PEREKONOMIAN 3
SEKTOR (tertutup)
Copyright © 2004 South-Western
Pendapatan Nasional 3
Sektor

• Perekonomian yang terdiri dari sektor


rumah tangga, perusahaan, dan
pemerintah
Y=C+I+G
Copyright © 2004 South-Western
Dampak Campur Tangan Pemerintah Dalam
Perekonomian

1. Pungutan pajak yang dilakukan


pemerintah akan mengurangi
pengeluaran agregat melalui
pengurangan terhadap konsumsi rumah
tangga.
2. Pajak memungkinkan pemerintah
melakukan perbelanjaan dan ini akan
menaikkan perbelanjaan agregat.

Copyright © 2004 South-Western


Aliran Perekonomian 3
Sektor
P E M B AYA R A N P E N D A PATA N U A N G
U N T U K J A S A FA K T O R - FA K TO R P R O D U K S I

J A S A F A K T O R - FA K T O R
PRODUKSI

PA J A K I N D I V I D U PA J A K P E R U S A H A A N

SEKTO R
SEKTOR SEKTOR
RUMAH
P E M E R IN TA H PERUSAHAAN
TA N G G A

P E N G E LU A R AN PENG ELUARAN
P E M E R I N TA H P E M E R I N TA H
ALIRAN B A RA NG & JASA HASIL
PRODUKSI
PENGELUARAN
P E N D A PATA N U A N G

TA B U N G A N IN V E S TA S I
R U M A H TA N G G A
Copyright © 2004 South-Western
Syarat
Keseimbangan
Y=C+I+G
I+G=S+T
Keterangan:
Y= Pendapatan Nasional
C = Konsumsi
S = Tabungan
G= Pengeluaran Pemerintah
T = Pajak

Copyright © 2004 South-Western


Jenis-jenis Pajak

• Pajak Langsung
Jenis pungutan pemerintah secara
langsung dikumpulkan dari pihak yang
wajib membayar pajak.
• Pajak Tidak Langsung
Pajak yang bebannya boleh
dipindahkan kepada pihak lain.

Copyright © 2004 South-Western


Bentuk Pajak
Pendapatan

1. Pajak Regresif
Sistem pajak yang persentasi pungutan
pajaknya menurun apabila pendapatan
yang dikenakan pajak menjadi
bertambah tinggi

Copyright © 2004 South-Western


Bentuk Pajak Pendapatan

2. Pajak Proporsional
Persentasi pajak yang tetap besarnya
pada berbagai tingkat pendapatan, yaitu
dari pendapatan yang sangat rendah
sampai ke pendapatan yang sangat
tinggi.

Copyright © 2004 South-Western


Bentuk Pajak
Pendapatan
3. Pajak Progresif
Sistem pajak yang persentasinya
bertambah apabila pendapatan
semakin meningkat.

Copyright © 2004 South-Western


Pengaruh Pajak Terhadap Konsumsi
Dan Tabungan

Yd = Y – T
Keterangan
Yd = Pendapatan Disposabel
Y = Pendapatan Nasional
T = Pajak

Copyright © 2004 South-Western


Pengaruh Pajak Terhadap
Konsumsi Dan
Tabungan
• Pajak Tetap
C = 90 + 0.75 Yd
S = - 90 + 0.25 Yd
T = 0 dan T = 40
• Pajak Proporsional
C = 90 + 0.75 Yd
T = 0.2 Y

Copyright © 2004 South-Western


Contoh Pengaruh Pajak
Tetap

Copyright © 2004 South-Western


Contoh Pengaruh Pajak
Proporsional

Copyright © 2004 South-Western


Kesimpulan

• Apapun bentuk sistem pajak, yaitu Pajak


Tetap dan Pajak Proporsional, pemungutan
pajak akan mengakibatkan konsumsi dan
tabungan rumah tangga berkurang sebanyak
yang ditentukan oleh:
 C = - MPC x T
 S = - MPS x T
Tax Multiplier = - MPC / MPS
Copyright © 2004 South-Western
Kecondongan
Mengkonsumsi
1. Kecondongan Mengkonsumsi Marginal
Pendapatan Disposabel

C
MPC =
Yd

Copyright © 2004 South-Western


Kecondongan
Mengkonsumsi

2. Kecondongan Mengkonsumsi
Marginal Pendapatan Nasional

C
MPCy =
Y

Copyright © 2004 South-Western


Kecondongan Menabung

1. Kecondongan Menabung Marginal


Pendapatan Disposabel

S
MPS =
Yd
Copyright © 2004 South-Western
Kecondongan
Menabung
1. Kecondongan Menabung Marginal
Pendapatan Nasional

S
MPSy =
Y

Copyright © 2004 South-Western


Pajak, Konsumsi, Dan
Tabungan; Pendekatan
Matematis
1. Pengaruh Pajak Tetap
Fungsi Konsumsi Sesudah Pajak (C1)
C1=- b T + a + b Y

Fungsi Tabungan Sesudah Pajak


(S1) = - (1 – b) T – a + (1-b) Y

Copyright © 2004 South-Western


Pajak, Konsumsi, Dan
Tabungan; Pendekatan
Matematis
2. Pengaruh Pajak Proporsional
Fungsi Konsumsi Sesudah Pajak (C1)
C1= a + b (1 – t)Y

Fungsi Tabungan Sesudah Pajak


(S1) = - a + (1 – b) (1 – t) Y

Copyright © 2004 South-Western


Contoh
Jika Diketahui
C = 90 + 0.75 Y
S = - 90 + 0.25 Y
T = 40 (Pajak Tetap)
T = 0.2 Y (Pajak Proporsional)

Copyright © 2004 South-Western


Keseimbangan Pendapatan
Nasional 3 Sektor
•Pajak Tetap
Diketahui:
C = 60 + 0.75 Y
S = - 100 + 0.25 Y
T = 40
I = 120
G = 60

Copyright © 2004 South-Western


Keseimbangan Pendapatan Nasional 3
Sektor
•Pajak Proporsional
Diketahui:
C = 90 + 0.60 Y
S = - 90 + 0.20 Y
T = 0.20 Y
I = 150
G = 240
Copyright © 2004 South-Western
Keseimbangan Pendapatan
Nasional Dalam Perekonomian
4 Sektor

Copyright © 2004 South-Western


Perekonomian Terbuka

• Perekonomian yang berinteraksi secara


bebas dengan ekonomi-ekonomi lain di
seluruh dunia
• Perekonomian yang terdiri dari sektor
rumah tangga, perusahaan, pemerintah,
dan kegiatan ekspor-impor

Copyright © 2004 South-Western


2 Aliran Pendapatan Perekonomian
Terbuka
• Aliran pendapatan yang diterima dari
mengekspor, yang merupakan suntikan
terhadap aliran pendapatan
• Aliran pengeluaran untuk membeli barang
yang diimpor dari negara lain, yang
merupakan bocoran terhadap aliran
pendapatan

Copyright © 2004 South-Western


Aliran Pendapatan Perekonomian
Terbuka
(1) GAJI, UPAH, SEWA, BUNGA,
DAN UNTUNG

(2). PAJAK PENDAPATAN


PERUSAHAAN GAJI DAN UPAH

SEKTOR SEKTOR SEKTOR RUMAH


PERUSAHAAN PEMERINTAH TANGGA

(9) PENGELUARAN
PEMERINTAH (3) PAJAK INDIVIDU

(4) KONSUMSI DALAM NEGERI


(10) EKSP O
R (5) IMPOR
(8) INVESTASI (6) TABUNGAN

(7) PINJAMAN LEMBAGA


LUAR NEGERI PENANAM MODAL KEUANGAN

Copyright © 2004 South-Western


Keseimbangan Pendapatan
Nasional
Y =C + I + G + (X – M)
ATAU
S+T+M=I+G+X
Keterangan:
X = Penentu Ekspor
M = Penentu Impor

Copyright © 2004 South-Western


Keseimbangan Pendapatan
Nasional
• Penentu Ekspor
Kemampuan suatu negara untuk memproduksi
barang-barang yang dapat bersaing di pasaran
luar negeri
• Penentu Impor
Barang dan jasa yang diproduksi diluar negeri
untuk bersaing dan dijual di dalam negeri

Copyright © 2004 South-Western


Perdagangan Luar Negeri

• Apabila pendapatan nasional berubah, maka


dengan sendirinya impor akan berubah
yaitu makin tinggi pendapatan nasional
makin tinggi impor yang dilakukan
• Apabila pendapatan nasional berubah,
belum tentu ekspor akan mengalami
perubahan

Copyright © 2004 South-Western


Sumbangan Perdagangan Luar Negeri

1. Mempertinggi efisiensi penggunaan


faktor produksi
2. Memperluas pasar produksi dalam
negeri
3. Mempertinggi produktivitas kegiatan
ekonomi

Copyright © 2004 South-Western


Sifat Kebijakan
Pemerintah
1. Kebijakan Menekan Pengeluaran
(Expenditure Dampening Policy)
Langkah pemerintah untuk menstabilkan
neraca pembayaran yang sedang dalam
keadaan defisit dengan melakukan
tindakan yang akan mengurangi
pengeluaran agregat

Copyright © 2004 South-Western


Contoh

• Menaikkan pajak pendapatan


• Menaikkan tingkat bunga
• Mengurangi pengeluaran pemerintah

Copyright © 2004 South-Western


Sifat Kebijakan
Pemerintah
2. Kebijakan Pemindahan Pengeluaran
(Expenditure Switching Policy)
Tindakan pemerintah untuk menstabilkan
sektor luar negeri yang sifatnya
mendorong masyarakat mengurangi
impor, melakukan konsumsi terhadap
barang buatan dalam negeri, dan
meningkatkan ekspor

Copyright © 2004 South-Western


Contoh
kebijakan
• Memindahkan pengeluaran secara paksaan
Artinya mengurangi impor di satu sisi dan
mempertinggi pajak impor disisi lain.
• Memindahkan pengeluaran dengan membuat
pemacu untuk ekspor

Copyright © 2004 South-Western


Penghambat Impor (Impor Barries)

1. Penghambat Tarif
Usaha mengurangi impor dari luar
negeri dengan mengenakan atau
memungut pajak terhadap barang-
barang impor

Copyright © 2004 South-Western


Penghambat Impor (Impor
Barries)

2. Penghambat Bukan Tarif


Peraturan-peraturan yang mengurangi
kebebasan memasukkan barang dari
luar negeri

Copyright © 2004 South-Western


Tujuan Kebijakan Pemerintah Menghamba
Impor
1. Mengatasi masalah deflasi dan pengangguran
2. Mengapuskan defisit dalam neraca
pembayaran
3. Mensukseskan usaha mendiversifikasikan
perekonomian
4. Melindungi industri yang baru berkembang
5. Melindungi industri dalam negeri yang
kedudukannya terancam

Copyright © 2004 South-Western


Rangkuman
• Karena setiap transaksi melibatkan penjual dan
pembeli, pengeluaran total dalam suatu
perekonomian harus sama dengan pendapatan
totalnya
• Produk Domestik Bruto (PDB) mengukur
pengeluaran total barang dan jasa yang baru
diproduksi dalam suatu perekonomian dan
pendapatan total yang diperoleh dari produksi
barang dan jasa tersebut.

Copyright © 2004 South-Western


Rangkuman
• PDB adalah nilai pasar dari seluruh barang dan
jasa akhir yang diproduksi di dalam negei pada
periode tertentu.
• PDB terdiri atas empat komponen pengeluaran,
yaitu konsumsi, investasi, belanja pemerintah
dan ekspor Neto

Copyright © 2004 South-Western


Rangkuman
• PDB Nominal menggunakan harga kini untuk
menilai produksi barang dan jasa dalam
perekonomian. PDB Riil menggunakan harga
konstan tahun basis untuk menilai produksi
barang dan jasa dalam perekonomian.
• Deflator PDB – yang dihitung dengan
menggunakan rasio PDB nominal dan PDB riil
- mengukur tingkat harga dalam perekonomian

Copyright © 2004 South-Western


Rangkuman
• PDB merupakan ukuran kesejahteraan yang
tepat karena orang lebih memilih pendapatan
tinggi daripada pendapatan rendah.
• Namun PDB bukan ukuran sempurna untuk
kesejahteraan. Contohnya saja, PDB
mengecualikan nilai waktu luang dan nilai
lingkungan yang bersih.

Copyright © 2004 South-Western


• A. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Statistik,
pendapatan yang diperoleh masyarakat dalam suatu
perekonomian sebagai berikut: Upah dan gaji Rp 10.000.000,-,
Sewa tanah Rp 6.250.000,-, Konsumsi Rp 25.000.000,-,
Pengeluaran pemerintah Rp 16.000.000,-, Bunga Modal Rp
4.500.000,-, Keuntungan Rp 17.000.000,-, Investasi Rp
7.500.000,-, Ekspor Rp 13.500.000,-, Impor Rp 8.250.000,-,
Hitunglah pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan!

Copyright © 2004 South-Western


• B. Jika diketahui Produk Domestik Bruto (PDB)
Indonesia tahun 2014 adalah Rp. 113.102,6 Milyar.
Pendapatan/Produk Neto terhadap luar negeri Rp.
6.912,9 Milyar, Pajak tidak langsung Rp. 7.845,4
Milyar, Penyusutan Rp. 5.560.8 Milyar, Iuran
Asuransi Rp. 2,5 Milyar, Laba ditahan Rp. 6,4 Milyar,
Transfer payment Rp. 7,2 Milyar dan Pajak Langsung
Rp.19,0 Milyar. Hitunglah GNP, NNP, NI, PI, dan DI

Copyright © 2004 South-Western

Anda mungkin juga menyukai