NAMA :
KELAS :
NO. ABSEN :
IKATAN KIMIA
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
3.6.1. Menganalisis bahan-bahan pembersih noda oli pada kain berdasarkan konsep
senyawa polar dan non polar.
4.6.1. Merancang percobaan analisis bahan-bahan pembersih noda oli pada kain
berdasarkan konsep senyawa kovalen polar dan nonpolar.
4.6.2. Menyimpulkan hasil percobaan analisis bahan-bahan pembersih noda oli pada kain
berdasarkan konsep senyawa kovalen polar dan nonpolar.
TUJUAN
1. Berdasarkan data percobaan yang didapat peserta didik dapat menganalisis bahan-
bahan pembersih noda oli pada kain berdasarkan konsep senyawa kovalen polar dan
nonpolar dengan tepat (KI-3)
2. Berdasarkan penjelasan dari guru peserta didik dapat merancang percobaan analisis
bahan-bahan pembersih noda oli pada kain berdasarkan konsep senyawa kovalen
polar dan nonpolar secara sistematis (KI-4)
3. Berdasarkan data percobaan yang didapat peserta didik dapat menyimpulkan hasil
percobaan analisis bahan-bahan pembersih noda oli pada kain berdasarkan konsep
senyawa kovalen polar dan nonpolar dengan terperinci (KI-4)
RINGKASAN MATERI
Peta Konsep
Unsur
Ikatan
Terdiri atas
Ikatan Ikatan
kovalen kovalen
polar nonpolar
A. Pengertian Ikatan Kimia
Di alam, materi umumnya terdapat dalam bentuk molekul, hanya sedikit yang
berada dalambentuk atom bebas. Beberapa molekul terbentuk dari atom-atom sejenis,
seperti hidrogen (H2), klorin (Cl2) dan belerang (S8). Ada pula molekul yang terbentuk
dari atom-atom yang berbeda, misalnya air (H2O), karbondioksida (CO2), dan glukosa
(C6H12O6).Atom-atom yang bergabung membentuk molekul melalui gaya antar atom yang
dinamakan ikatan kimia. Ikatan kimia dibedakan menjadi ikatan ion, ikatan kovalen, dan
ikatan logam.
B. Ikatan Ion
Atom-atom melakukan ikatan satu sama lain dengan cara serah terima elektron
valensi membentuk ikatan ion untuk mencapai keadaan stabil. Senyawa yang dibentuk
dinamakan senyawa ion. Ikatan ion terbentuk akibat adanya serah terima elektron
diantara atom-atom yang berikatan sehingga konfigurasi elektron dari atom-atom itu
menyerupai konfigurasi elektron gas mulia. Adanya serah terima elektron menghasilkan
atom-atom bermuatan listrik yang berlawanan sehingga terjadi gaya Tarik-menarik
elektrostatik. Gaya Tarik menarik inilah yang disebut ikatan ion. Atom-atom yang
menyerahkan elektron valensinya kepada atom pasangannya yang bermuatan positif
disebut kation. Adapun atom-atom yang menerima elektron bermuatan negatif disebut
anion
C. Ikatan Logam
Hampir semua logam padatan sangat sulit dipatahkan. Demikian pula dengan logam
yang berbentuk cairan, jika dipisahkan tetap akan membentuk butiran. Hal ini terjadi
karena antar atom logam saling berikatan sangat kuat, yang disebut ikatan logam. Jadi,
ikatan logam adalah ikatan antar logam (sesamanya) tanpa membentuk molekul.
Ikatan logam sangat kuat karena elektron valensinya bergerak cepat mengitari inti-
inti atom logam sehingga satu dan lainnya sukar dilepaskan. Pergerakan elektron tersebut
bagaikan gelombang larutan elektron yang bergerak cepat mengitari kumpulan inti
logam. Ikatan logam terdapat dalam unsur-unsur logam, seperti tembaga, besi, dan
alumunium. Jenis ikatan ini dapat mempengaruhi sifat logam yaitu konduktivitas.
D. Ikatan kovalen
Ada beberapa atom yang sukar untuk melepas atau menerima elektron karena
memerlukan energi yang cukup besar. Untuk membentuk konfigurasi elektron gas mulia,
atom-atom saling berikatan melalui pemakaian elektron secara bersama-sama.
Pemakaian elektron secara bersama-sama terjadi pada atom-atom non logam. Ikatan
yang terjadi pada atom-atom non logam melalui pemakaian pasangan elektron secara
bersama-sama dinamakan ikatan kovalen.
E. Kepolaran senyawa
Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terjadi karena pemakaian bersama pasangan
elektron. Namun demikian, kedudukan pasanga elektron tersebut tidak selalu simetris
terhadap kedua atom yang berikatan. Pasangan elektron akan lebih dekat pada atom yang
mempunyai keelektronegatifan lebih besar. Hal ini mengakibatkan
polarisasi/pengkutuban ikatan yang disebut kepolaran.
Ikatan kovalen terbagi menjadi ikatan kovalen polar dan ikatan kovalen non polar.
Sifat kepolaran senyawa dipengaruhi oleh adanya perbedaan keelektronegatifan yang
menyebabkan kerapatan muatan listrik dalam suatu ikatan tidak sama. Jika suatu ikatan
terbentuk dari dua atom non-logam yang memiliki perbedaan keelektronegatifan yang
besar, pasangan elektron akan lebih tertarik ke atom yang memiliki keelektronegatifan
lebih besar. Akibatnya atom yang lebih elektronegatif memiliki kelebihan muatan
negative dan atom yang kurang elektronegatif cenderung memiliki kelebihan muatan
positif(+). Semakin besar perbedaan keelektronegatifan atom-atom dalam suatu molekul,
menyebabkan sifat ikatan semakin polar.
Fenomena
Hipotesis
➢ Alat
1. Gelas plastik 6 buah
2. Pipet tetes 6 buah
3. Pengaduk 1 buah
➢ Bahan
1. Kain perca putih 10 cm x 10 cm @6 buah
2. Oli
3. Air
4. Bahan bakar bensin
5. Larutan detergen
6. Larutan asam sitrat/pemutih
7. Larutan cuka
8. Larutan garam
Prosedur Percobaan
Hasil Pengamatan
Pengamatan Terhadap
No. Noda Larutan Pencuci Noda
Ada Tidak ada
1, 2 tetes noda oli Air
2. 2 tetes noda oli Detergen
3. 2 tetes noda oli Asam sitrat/pemutih
4. 2 tetes noda oli Cuka
5. 2 tetes noda oli Garam
6. 2 tetes noda oli Bahan bakar bensin
.
Analisis Data
Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang telah anda lakukan, apa yang dapat disimpulkan?
............................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................
LATIHAN SOAL
1. Bentuk molekul dan sifat senyawa yang terjadi jika unsur E dan unsur A berikatan adalah
...
A. Linier dan non polar
B. Tetrahedral dan non polar
C. Segitiga datar dan non polar
D. Oktahedral dan polar
E. Bentuk ѵ dan polar
2. Rumus kimia dan jenis ikatan yang terbentuk jika unsur C berikatan dengan unsur E
adalah ...
A. C2E3 ; kovalen
B. CE4 ; kovalen
C. C2E ; ion
D. C3E2 ; ion
E. C4E ; kovalen
No. Titik leleh (°C) Kelarutan dalam air Daya hantar listrik larutan
1. 870 Larut Menghantarkan
2. −25 Tidak larut Tidak menghantarkan
Jenis ikatan yang terdapt pada zat X dan zat Y berturut-turut adalah…