PENDIDIKAN AGAMA
SYARIAH/HUKUM
DOSEN PEMBIMBING
Dra. Murniyetti, M.Ag
OLEH:
Alfissa Indah Putri
NIM:20061048
1
Fungsi Syariah Dalam Kehidupan
Pada hakikatnya, Islam sangat menghormati dan menghargai hak setiap manusia, bahkan
kepada kita sebagai mu’min tidak dibenarkan memaksa orang-orang kafir untuk masuk Islam.
Berdakwah untuk menyampaikan kebenaran-Nya adalah kewajiban. Namun demikian jika
memaksa maka akan terkesan seolah-olah kita butuh dengan keislaman mereka, padahal
bagaimana mungkin kita butuh keislaman orang lain, sedangkan Allah SWT saja tidak butuh
dengan keislaman seseorang. Tetapi bila seseorang dengan kesadarannya sendiri akhirnya
masuk Islam, maka wajib dipaksa oleh Ulul Amri untuk melaksanakan Syariat Islam. Ada
banyak fungsi dari syariat diantaranya:
1. “melindungi jiwa”. Syariat Islam sangat melindungi keselamatan jiwa seseorang
dengan menetapkan sanksi hukum yang sangat berat, contohnya hukum “qishash”
2. “perlindungan terhadap keturunan”. Islam sangat melindungi keturunan di antaranya
dengan menetapkan hukum “Dera” seratus kali bagi pezina ghoiru muhshon (perjaka
atau gadis) dan rajam (lempar batu) bagi pezina muhshon (suami/istri, duda/jand) (Al
Hadits).
3. “melindungi akal”. Permasalahan perlindungan akal ini sangat menjadi perhatian
Islam.
4. “melindungi harta”. Yakni dengan membuat aturan yang jelas untuk bisa menjadi hak
setiap orang agar terlindungi hartanya di antaranya dengan menetapkan hukum potong
tangan bagi pencuri.
5. “melindungi kehormatan seseorang”. Termasuk melindungi nama baik seseorang dan
lain sebagainya, sehingga setiap orang berhak dilindungi kehormatannya di mata orang
lain dari upaya pihak-pihak lain melemparkan fitnah, misalnya. Kecuali kalau mereka
sendiri melakukan kejahatan.
2
2. Hajiyyah - Sekunder
Kemaslhahatan hajiyyah (sekunder) adalah kemashlahatan yang berkaitan dengan
kebutuhan-kebutuhan yang bila mana tidak terwujud maka tidak sampai mengancam
kehidupan manusia, akan tetapi hanya menyebabkan manusia dalam kesusahan atau kesulitan.
Agar manusia terhindar dari kesusahan-kesusahan tersbut, maka Islam mensyariatkan rukhsah.
Rukhshah adalah keringanan hukum yang diberikan oleh Allah Swt kepada manusia jika
mereka menghadapai kondisi yang susah untuk melakukan perintah sesuai dengan
ketentuannya.
Seperti Islam mensyriatkan rukhsah dengan kebolehan men-jama` (menggabungkan)
shalat pada perjalanan. Begitu juga dengan men- qashar (meringkas) rakaat shalat jika
seandanya perjalanan yang ditempuh cukup jauh sesuai dengan batasan yang telah ditentukan
oleh syara’. Ataupun kebolehan jual beli salam yang barang dagannyannya belum ada tapi
sudah dilakukan transaksi. Dibolehkan jual beli dalam bentuk ini untuk memudahkan bagi
para pihak dalam melakukan aktivitas dagang mereka. Sebab pada hakikatnya, jual beli harus
dihadirkan barang dagangan yang merupakan rukun jual beli. Tapi karena lain sistuasi, jual
beli salam dibolehkan dengan tujuan memberikan kemdahan bagi manusia.
3. Tahsiniyyah - Tersier
Mashlahat tahsiniyah adalah kemashalatan dalam tingkatan kemewahan. Keberadaannya
merupakan pelengkap bagi kemashalatan lain, jika tidak terpenuhi maka tidak akan
mengancam kehidupan manusia dan juga tidak akan menyebabkan mereka kesusahan dalam
kehidupan. Hal ini biasanya adalah kepatutan menurut adat istiadat, menghindarkan hal-hal
yang tidak enak dipandang mata dan berhias dengan keindahan yang sesuai dengan tuntuan
norma dan akhlak yang berlaku.
Mashlahat tahsiniyah terdapat dalam berbagai bidang kehidupan, seperti ibadah,
muamalah dan lain sebagainya. Allah Swt. telah menyariatkan hal-hal yang berhubungan
dengan kebutuhan tahsiniyyah. Dalam perkara ibadah, Islam menyariatkan bersuci baik dari
najis atau dari hadas, baik dari badan maupun pada tempat dan lingkungan. Islam
menganjurkan berhias ketika hendak ke mesjid, menganjurkan memperbanyak ibadah sunat.
Masalah muamalah, Islam melarang boros, kikir, menaikkan harga, monopoli dan lain-lain
• Mashlahat Akhirat
Sedangkan yang menjadi kemashalahatan pada kehidupan akhirat adalah dimasukkan ke
dalam surga sehinggga seseorang mendapatkan berbagai kenikmatan didalamnya. Kemudian
dijauhkan dari api neraka yang menyala-nyala sehingga terhindar dari siksanya.
3
Daftar Pustaka
1. Modul yang diberikan ibu Dra. Murniyetti, M.Ag
2. https://almanhaj.or.id/2267-pengertian-ibadah-dalam-islam.html
3. https://www.republika.co.id/berita/47171/Tujuan_Syariat_Islam
4. https://ahmadmusliminblog.wordpress.com/2017/04/23/ruang-lingkup-dan-tingkatan-
maslahat/