Anda di halaman 1dari 6

TUGAS VIII

PENDIDIKAN AGAMA
AKHLAK

DOSEN PEMBIMBING
Dra. Murniyetti, M.Ag

OLEH:
Alfissa Indah Putri
NIM:20061048

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
Pengertian, Ruang Lingkup, Serta Kedudukan Akhlak Dalam Islam
Istilah akhlak sering disejajarkan dengan istilah lain seperti etika, moral, susila, nilai
(value), adat, dan lainnya. Namun secara substansi antara akhlak dengan beberapa istilah
tersebut jauh berbeda. Perbedaaan mendasarnya adalah sumber atau rujukan dari sikap atau
tingkah laku tersebut. Menurut etimologi akhlak berasal dari kata khuluq, yang berarti
prilaku. Kata khuluq berhubungan dengan kata khaliq dan makhluq. Dipahami bahwa akhlak
merupakan perwujudan prilaku yang menghubungkan makhluk dengan khalik- Nya dan tata
nilai dari khalik terhadap makhluk-Nya.
Akhlak secara terminologi seperti yang dikemukakan oleh Imam al-Ghazali yang dikutip
oleh Yunahar Ilyas, (1999:1) adalah sifat yang tertanam dalam diri seseorang yang
merupakan sumber lahirnya perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan. beberapa karakteristik akhlak yaitu,sifat yang muncul dari
jiwa/diri yang dalam, jiwa menjadi sumber munculnya perbuatan, dan muncul perbuatan
secara spontan tanpa pertimbangan dan pemikiran.
Ketinggian akhlak dengan berbagai karakteristik di atas semakin memperjelas kemuliaan
tujuan dari agama Islam. Karena akhlak mulia merupakan tujuan utama dari misi Rasullullah
dalam mengemban risalah Islam. Berdasarkan hadist Rasul SAW: “Sesungguhnya aku diutus
untuk menyempurnakan akhlak manusia”.
Akhlaq berbeda dengan moral, etika adat istiadat , moral adalah ide-ide umum yang
diterima oleh kesatuan sosial atau lingkungan tertentu. Etika memiliki ukuran baik dan buruk
berdasarkan akal fkiran. Sedangkan adat yaitu kebiasaan-kebiasaaan yang terpelihara dan
diwariskan ditengah-tengah masyarakat sedangkan susila dipahami sebagai prinsip-prinsip
tingkah laku dalam kehidupan Sedangkan akhlak memiliki timbangan baik dan buruk sebuah
perbuatan berdasarkan kehendak pencipta (Khaliq) yakni Allah SWT dan mengacu kepada
Al-Quran dan Sunnah.
perbedaan antara akhlak dengan moral, etika adat istiadat dan susila,
Akhlak Moral, Etika, Adat dan Susila

1. Batas baik dan buruk menurut Allah 1. Batas baik dan buruk
SWT (QS.5:50) menurut manusia
2. Sifatnya abadi dan universal 2. Sifatnya sementara dan local
(QS.34:28)
3. Pasti dan tidak dipengaruhi oleh

Uswatun Hasanah Umat Islam


Uswatun hasanah umat islam adalah nabi Muhammad saw.karna dalam diri rasullulah
telah terdapat sifat sifat yang bisa kita teladani kita contoh dan terapkan dalam kehidupan
seharri hari. diantaranya:
1
1. Siddiq, Siddiq artinya jujur dan sangat tidak mungkin Rasulullah bersifat bohong
(kidzib) Rasulullah sangat jujur baik dalam pekerjaan maupun perkataannya. Apa
yang dikatakan dan disampaikan serta yang diperbuat adalah benar dan tidak bohong.
Karena akhlak Rasulullah adalah cerminan dari perintah Allah SWT.
2. Amanah, Amanah artinya dapat dipercaya. Sangat tidak mungkin Rasulullah bersifat
Khianat atau tidak dapat dipercaya. Rasulullah tidak berbuat yang melanggar aturan
Allah SWT. Rasulullah taat kepada Allah SWT. Dan dalam membawakan risalah
sesuai dengan petunjuk Allah SWT tidak mengadakan penghianatan terhadap Allah
SWT maupun kepada umatnya.
3. Tabligh,Tabligh artinya menyampaikan. Rasulullah sangat tidak mungkin untuk
menyembunyikan (kitman). Setiap wahyu dari Allah disampaikan kepada umatnya
tidak ada yang ditutup-tutupi atau disembunyikan walaupun yang disampaikan itu
pahit dan bertentangan dengan tradisi orang kafir. Rasulullah menyampaikan
risalahsecara sempurna sesuai dengan perintah Allah SWT.
4. Fathonah, Fathonah artinya cerdas. Sangat tidak mungkin Rasul bersifat baladah atau
bodoh. Para Rasul semuanya cerdas sehingga dapat menyampaikan wahyu yang telah
diterima dari Allah SWT. Rasul adalah manusia pilihan Allah SWT maka sangat tidak
mungkin Rasul itu bodoh. Apabila bodoh bagaimana bisa menyampaikanwahyu
Allah.
Oleh sebab itu, kita sebagai muslim harus meniru dan mencontoh kepribadian beliau.
Sebagaimana Firman Allah SWT dalam QS Al Ahzab ayat 21 yang berbunyi: Artinya
”Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah
SAW suri teladan yang baik bagimu bagi orang yang mengharap rahmat Allah SWT dan hari
kiamat dan dia banyak menyebut Allah.(QS Al Ahzab:21).
Akhlak Berbangsa Dan Bernegara Bagi Umat Islam
Islam menghendaki terciptanya masyarakat yang adil dan makmur. Untuk mewujudkan
kemakmuran itu Islam mengatur mengenai hubungan antara sesama manusia. Oleh karena
itu, penekanan tingkah laku individu selalu dikaitkan dengan peranan sosial, dan juga kualitas
keimanannya. Bahkan posisi seseorang ditentukan oleh aktualisasi dirinya dalam pergaulan di
tengah masyarakat, bangsa dan negaranya.
Jadi, penekanan dari akhlak kepada bangsa dan negara adalah perwujudan sifat yang
mendukung terciptanya kesejahteraan dan kemakmuran dengan melaksanakan hak dan
kewajiban yang telah diatur oleh negara dan tidak bertentangan dengan aturan tertinggi dari
Allah SWT. Seseorang warga negara yang baik akan selalu memberi kontribusi dan prestasi
yang berharga kepada bangsa dan negaranya. Karena bangsa dan negara dengan warganya
memiliki hubungan timbal balik yang tidak dapat dipisahkan.

2
Akhlak Terpuji Dan Akhlak Tercela

Akhlak Terpuji Akhlak Tercela


Akhlak mahmudah (terpuji) adalah Akhlak Mazmumah (tercela) adalah
perbuatan yang dibenarkan oleh agama perbuatan yang tidak dibenarkan oleh
(Allah dan RasulNya). agama (Allah dan RasulNya).
Contoh-Contoh Akhlak Mahmudah Dalam konteks pembahasan Akhlak
akhlak mahmudah yang meliputi ikhlas, itu, maka akhlak dapat di bagi kepada
sabar, syukur, jujur, adil dan amanah. 3 (tiga) bagian yaitu :
1. Ikhlas 1. Akhlak kepada Allah SWT
Kata ikhlas pada dasarnya berarti Akhlak kepada Allah adalah
memurnikan perbuatan dari perbuatan hambaNya terhadap
pengaruh-pengaruh makhluk. Allah SWT.
Abu Al-Qasim Al-Qusyairi 2. Akhlak kepada MakhlukNya
mengemukakan arti ikhlas Akhlak kepada MakhlukNya
dengan menampilkan sebuah adalah perbuatan hambaNya
riwayat dari Nabi Saw, “Aku terhadap makhluk Allah, seperti
pernah bertanya kepada Jibril Malaikat, Jin, Manusia, dan
tentang ikhlas. Lalu Jibril berkata, Hewan.
“Aku telah menanyakan hal itu 3. Akhlak kepada Lingkungan
kepada Allah,” lalu Allah Akhlak kepada lingkungan
berfirman, “(Ikhlas) adalah salah adalah perbuatan hambaNya
satu dari rahasiaku yang Aku terhadap lingkungan (semesta
berikan ke dalam hati orang- alam), seperti : tumbuh-
orang yang kucintai dari kalangan tumbuhan, air (laut, sungai,
hamba-hamba-Ku.” danau), gunung, dan
1. Amanah sebagainya.
Secara bahasa amanah bermakna Contoh Sifat Mazmumah (Tercela)
al-wafa’ (memenuhi) dan wadi’ah yaitu:
(titipan) sedangkan secara 1. Riya’ dan Sum’ah
definisi amanah berarti Diantara penyakit hati yang
memenuhi apa yang dititipkankan tidak hanya menimpa orang
kepadanya. Hal ini didasarkan umum tetapi juga kader dakwah
pada firman Allah SWT: adalah riya dan sum’ah. Mulai
‫ت ِإلهى أه ْه ِل هها‬ ِ ‫َللا هيأ ْ ُم ُر ُك ْم أ ه ْن ت ُ هؤدُّوا األ همانها‬
‫ِإن ه‬ dari definisi riya dan sum’ah,
ْ
‫اس أ ْن تهحْ ُك ُموا بِالعهدْ ِل‬‫ه‬ ِ ‫هوإِذها هح هك ْمت ُ ْم بهيْنه الن‬ faktor penyebab, dampak buruk,
‫سمِ ي ًعا‬ ‫ه‬ ‫انه‬ ‫ه‬
‫ك‬ ‫َللا‬
‫ه‬ ‫ن‬ ِ ِ ‫ظ ُك ْم‬
‫إ‬ ‫ه‬
ِ ‫ب‬ ُ ‫َللا نِعِما هي ِع‬ ‫ِإن ه‬ fenomena riya dan sum’ah,
‫يرا‬ً ‫ص‬ ِ ‫به‬ sampai kiat mengatasinya. Insya
“Sesungguhnya Allah Allah.
memerintahkan kalian untuk 2. 2. Takabur dan Tahasud
mengembalikan titipan-titipan Takabur artinya : sombong,
kepada yang memilikinya, dan congkak atau merasa dirinya
jika menghukumi diantara lebih tinggi dari orang lain, baik
manusia agar menghukumi kedudukan, keturunan,
dengan adil…” (QS 4:58). kebagusan, petunjuk, dan lain-
Dalam ayat lainnya, Allah juga lain.
berfirman: Takabur itu terbagi atas 2
macam yaitu :
‫ض‬ ِ ‫األر‬ْ ‫ت َو‬ ِ ‫اوا‬ َّ ‫علَى ال‬
َ ‫س َم‬ َ َ‫ضنَا األ َمانَة‬ ْ ‫ِإنَّا ع ََر‬ Takabur batin : yang merupakan
ْ َ َ َ َ
ْ ‫َوا ْل ِجبَا ِل فأبَ ْينَ أ ْن يَ ْحمِ لنَهَا َوأ‬
‫شفَقنَ مِ ْنهَا‬ ْ pekerti di dalam hati
‫ظلو ًما جَهوال‬ َ َ‫سان ِإنَّه كَان‬ َ ‫َو َح َملَهَا اإل ْن‬ Takabur lahir : yang merupakan
“Sesungguhnya Kami telah kelakuan-kelakuan yang keluar
menawarkan amanah kepada dari anggota badan, kelakuan-
langit, bumi dan gunung-gunung, kelakuan ini amat banyak sekali
maka mereka semua enggan bentuknya dan oleh karena itu
memikulnya karena mereka sukar untuk dihitung dan
khawatir akan mengkhianatinya, diperinci satu persatu.
maka dipikullah amanah itu oleh 3. Hasad
manusia. Sesungguhnya manusia Pengertian Hasad
itu amat zalim dan bodoh…” Hasad artinya menaruh
(QS. 33:72). perasaan benci, tidak senang
1. Adil. yang amat sangat terhadap
Adil berarti keberuntungan atau kenikmatan
menempatkan/meletakan sesuatu yang di peroleh.
pada tempatnya. Adil juga tidak Hasad merupakan akhlak yang
lain ialah berupa perbuatan yang tercela, harus dihindari dalam
tidak berat sebelah. kehidupan sehari- hari.
1. Bersyukur Wujudnya seperti memusuhi,
Syukur menurut kamus “Al- menjelek- jelekan, mencemkan
mu’jamu al-wasith” adalah nama baik orang lain, dan lain-
mengakui adanya kenikmatan dan lain.
menampakkannya serta memuji 2. Bahaya Sifat Hasad
(atas) pemberian nikmat tersebut. 1. Menimbulkan permusuhan dan
pertikain
2. Menimbulkan perasaan dendam
3. Menghilangkan persahabatan
4. Tidak disenangi oleh orang
banyak
5. Menghilangkan semua aml baik
yang telah dilakukan
6. Dibenci Allah SWT ( mendapat
dosa )

4
Referensi:
1. Modul yang diberikan ibu Dra. Murniyetti, M.Ag
2. https://www.pta-medan.go.id/index.php/2016-12-22-04-37-57/arsip-berita/10-seputar-
pa/3026-rasulullah-saw-sebagai-uswatun-hasanah-tema-bintal-pa-stabat
3. https://sdalifinayah.wordpress.com/2015/12/05/pengertian-akhlak-terpujimahmudah-
dan-akhlak-
tercelamazmumah/#:~:text=Akhlak%20berasal%20dari%20kata%20%E2%80%9Cak
hlaq,(Al%2DAhklakul%20Mazmumah).
4. https://almanhaj.or.id/3623-memahami-makna-nabi-muhammad-adalah-uswah-
hasanah.html

Anda mungkin juga menyukai