G or not to g?
Topik yang masih tidak terselesaikan mengenai kecedasan adalah psikometri g.
Pada tahun 1904, Charles E. Spearman (1863-1945) menerbitkan paper mengenai
penemuan factor dari general intelligence. Analisis korelasinya menunjukan semua cabang
aktivitas kecerdasan memiliki satu fungsi fundamental yang umum (atau beberapa grup
fungsi), yang digambarkan sebagai “jumlah dari general mental energy”.
Kritik general intelligence muncul dari Edward L. Thorndike, yang menemukan
korealsi yang lemah antara sensory discrimination dan general intelligence, dan mengatakan
bahwa tidak ada apa pun yang umum untuk semua fungsi mental, atau setengahnya.
Alfred Binet pada akhirnya menerima general factor. Di bukunya yang berjudul Les
Idees Modernes les Enfants, beliau menuliskan : “Pikiran adalah kesatuan, terlepas dari
banyaknya fasilitasnya. . . ia memiliki satu fungsi penting di mana semua yang lain berada di
bawahnya ”. Pada 1916, Stanford-Binet, Lewis M. Terman menerima konsep general
intelligence dan mengakui bahwa skor IQ dapat mengukur g. David Weschler pun terkesan
dengan konsep spearman.
Status g terbaru adalah bahwa g adalah detrminan penting, signifikan untuk
outcomes di dunia nyata dan tidak ada subtitusi lain untuk g bahkan ketika perfoma
ditentukan bukan hanya dari g sendiri.