PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mental berat sekitar 0.3% dari seluruh populasi dan hamper 3% mempunyai
pencegahannya masih merupakan masalah yang tidak kecil. Untuk itu disini
saya akan membahas bagaimana retardai mental itu sendiri dan upaya-upaya
B. Rumusan Masalah
1
8. Bagaimanakah cara pencegahan dan pengobatan retardasi mental?
C. Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
sosial. Ada 3 hal pentingyang merupakan kata kunci dalam definisi ini
3
(1 SD) di bawah rata-rata. Periodeperkembangan mental menurut definisi ini
dengan batasan tes intelegensi di bawah satu deviasi standar (1 SD) terdapat
4
pengukuran uji intelegensia berada pada dua deviasi standar di bawah rata-
rata. Berdasarkan kriteria ini ternyata kurang dari 3% populasi yang dapat
B. Klasifikasi
sudah direvisi 4kali yaitu tahun 1937, 1960, 1973, dan 1986. William Stern
MA
IQ = x 100
𝐶𝐴
5
dipakaiuntuk anak umur 6-16 tahun.Pada tahun 1966 dipublikasikan
6
timbul masalah emosional dansosial, akan terlihat bahwa mereka
budaya.
dan berhitung.
neurologis.
7
instruksi. Umumnya anaksangat terbatas dalam hal mobilitas, dan hanya
C. Etiologi
- Higiene, sanitasi
- Sandang
hubungan yang erat,mesra dan selaras antara ibu dan anak merupakansyarat
8
mutlak untuk menjamin suatu prosestumbuh kembang yang selaras, baik
anak terjadi akibat gangguan pada interaksi antara anak dan lingkungan
tersebut, sehingga kebutuhan dasar anak tidak terpenuhi. Keadaan ini dapat
Kalaupun kematian dapat diatasi, sebagian besar anak yang telah berhasil
tetap hidup ini mengalami akibat menetap dari penyimpangan tersebut yang
9
a. Pada umumnya merupakan retardasi mentalsedang sampai sangat berat
postnatal
sosio-kultural.
Etiologi retardasi mental tipe klinis atau biologikal dapat dibagi dalam
1. Penyebab pranatal
a. Kelainan kromosom
c. Gangguan metabolik
10
d. Sindrom dismorfik
e. Infeksi intrauterin
f. Intoksikasi
2. Penyebab perinatal
a. Prematuritas
b. Asfiksia
c. Kernikterus
d. Hipoglikemia
e. Meningitis
f. Hidrosefalus
g. Perdarahan intraventrikular
3. Penyebab postnatal
b. Trauma
c. Kejang lama
A. Penyebab Pranatal
a. Kelainan kromosom
11
mental seperti idiot.Hal ini tidak sepenuhnya benar, karena sebagian
dari sindromDown antara 1-1,7 per 1000 kelahiran hidup pertahun. Risiko
dibawa oleh ibu.Penampilan klinis yang khas pada kelainan ini adalahdahi
12
syndromepada populasi anak usia sekolah adalah 1 : 2610 padalaki-laki, dan
b. Kelainan metabolik
13
hormon tiroid). Kadang-kadang gejala klinistidak begitu jelas dan baru
pada minggupertama setelah lahir adalah miksedema, lidah yang tebal dan
menonjol, suara tangis yang serak karena edema pita suara, hipotoni,
penduduk Asia, 227 juta Afrika, 60 juta Amerika Latin, dan 20-30 juta
masa perkembangan otak karena asupan yodium yang kurang pada ibu
hamil meyebabkan retardasi mental pada bayi yang dilahirkan. Kelainan ini
timbul bila asupan yodium ibu hamil kurang dari 20 ug ( normal 80-150 ug)
per hari. Dalam bentuk yang berat kelainan ini disebut juga kretinisme,
14
c. Infeksi
janin berkurang bila infeksi timbul pada triwulan kedua dan ketiga.
retardasi mental.
d. Intoksikasi
mental setelahsindrom Down. Insidens FAS berkisar antara 1-3 kasus per
insidens FAS sangat meningkat yaitu 21-83 kasus per 1000 kelahiranhidup,
keras.
15
A. Penyebab Perinatal
Penelitian pada 73 bayi prematur dengan berat lahir 1000 g atau kurang
B. Penyebab Postnatal
menimbulkanretardasi mental.
16
E. Diagnosis dan Gejala klinis
diagnosis dini dapat segera dibuat. Demikian pula anamnesis yang baik dari
kelainan ini. Setelah anak berumur 6 tahun dapat dilakukan test IQ. Sering
kali hasil evaluasi medis tidak khas dan tidak dapat diambl kesimpulan.
Pada kasusu seperti ini, apabila tidak ada kelainan pada system susunan
saraf pusat, perlu, anamnesis yang teliti apakah ada keluarga yang cacat,
Dibawah ini beberapa kelainan fisik dan gejala yang sering disertai retardasi
mental, yaitu :
Katarak
Kornea keruh
2. Kejang :
17
3. Kelainan pada kulit :
Bintik-café-au-lait
4. Kelainan rambut :
Rambut rontok
Rambut halus
5. Kepala :
Mikrosefali
Makrosefali
6. Perawakan pendek :
Kretin
Sindrom prader-willi
7. Distonia :
Sindrom hallervorden
sebagai berikut :
Kebanyakan dari kelompok ini termasuk dalam tipe social budaya, dan
diagnosis dibuat setelah anak beberapa kali tidak naik kelas. Golongan ini
termasuk mampu didik, artinya selain dapat diajar baca tulis bahkan sampai
kelas 4-6 SD, juga bias silatih keterampilan tertentu sebagai bekal hidupnya
18
kelak dan mampu mandiri seperti orang dewasa yang normal. Tetapi pada
mereka ini mampu latih tetapi tidak mampu didik. Taraf kemampuan
Dan apabila bekerja nanti mereka ini perlu pengawasan.Mereka juga perlu
yang menyertai juga berdasarkan keluhan dari orang tua dimana anak sejak
hidupnya.
19
D. Retardasi mental sangat berat
ini mudah dibuat karena gejala baik mental dan fisik sangat
development )
G. Penatalaksanaan
konsentrasi/gangguan hyperaktif.
20
f. Harus memfokuskan pada kesehatan biologis dan pengalaman kehidupan
- perawatan prenatal
dan sangat individual. Tetapi perlu diingat bahwa tidak semua anak
untuk menilai situasi keluarganya. Atas dasar itu maka buatlah strategi
terapi. Seringkali melibatkan lebih banyak ahli lagi,misalnya ahli saraf bila
21
Pada orang tuanya perlu diberi penerangan yang jelas mengenai
keadaan anaknya, dan apa yang dapat diharapkan dari terapi yang diberikan.
dan psikiater. Disamping itu diperlukan kerja sama yang baik antara guru
dapat mandiri dikemudian hari. Diajarkan pula tentang baik buruknya suatu
22
H. Pencegahan dan Pengobatan Retardasi Mental
a. Pencegahan Primer
b. Pencegahan Sekunder
c. Pencegahan tersier
luar biasa. Dapat diberi neuroleptika kepada yang gelisah, hiperaktif atau
destruktif.
tujuan antara lain membantu mereka dalam mengatasi frustasi oleh karena
- Mengajarkan suatu keahlian (skill) agar anak itu dapat mencari nafkah kelak
23
- Latihan rumah : pelajaran-pelajaran mengenai makan sendiri, berpakaian
- Latihan sekolah : yang penting dalam hal ini ialah perkembangan sosial
kedudukan sosial
- Latihan moral : dari kecil anak harus diberitahukan apa yang baik dan apa
yang tidak baik, agar ia mengerti maka tiap-tiap pelanggaran disiplin perlu
disertai dengan hukuman dan tiap perbuatan yang baik perlu diberi hadiah.
24
I. ASUHAN TEORI RETRADASI MENTAL & KASUS RETARDASI
MENTAL
1. Pengkajian
c. biopsi otak hanya berguna pada sejumlah kecil anak retardasii mental.
Juga tidak mudah bagi orang tua untuk menerima pengambilan jaringan
penumpukan glikogen pada otot dan neuron, deposit lemak dalam otak dan
gangguan herediter dimana retardasi mental adalah salah satu jenisnya yang
utama
25
4. Dapatkan riwayat kesehatan unutk mendapatkan bukti-bukti adanya
obat.
7. Penyimpangan lingkungan.
12. Lakukan atau bantu dengan tes intelegensia. Stanford, binet, Wechsler
Behavior Scale.
Peka rangsang.
Menyusui lambat.
26
2. KASUS Retradasi Mental
An. A umur 6 tahun dibawa ibunya ke rumah sakit karena terdapat banyak
misalnya sering melukai diri sendiri dan sering mengancam jiwa orang lain.
saat diajak berinteraksi, respon An. A sangat lambat dan jawaban An. A
diamati tubuh An. A terlihat kurus, kecil, tidak seperti anak umur 6 tahun
pada umumnya. Saat diberikan mainan oleh perawat An. A terlihat kurang
berminat.
TD : 110/80 mmHg
RR : 32 x / menit
S : 36,5 o C
N : 110x/menit
A. PENGKAJIAN
27
1. Biodata Pasien
Umur : 6 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Liliba
Penanggung jawab
Nama : Ibu B
Umur : 50 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
28
2. Keluhan Utama:
Riwayat Kesehatan:
tangannnya
albicans dari saprofit menjadi parasit), alergi makanan, ISPA, ISK, OMA
campak.klien juga mengatakan tidak ada alergi makanan atau obat dan baru
Millitus
29
3. PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
a. Aktivitas Latihan
Setelah dibawa ke rumah sakit An.A sering bersikap aneh dan sering
saat istirahat selama 6 jam untuk tidur malam dan 2 jam untuk tidur siang
Setelah di bawa ke rumah sakit klien mengatakan sulit tidur dan terbangun
serta sering rewel dikarenakan 4 jam dan tidak bisa tidur siang
P :dari reaksi non verbalnya klien terlihat menahan sakit dan meringis
d. Nutrisi
Sebelum sakit klien makan 2x sehari dengan nutrisi yang cukup dan
porsi yang di berikan selalu di habiskan klien. Selama sakit klien tidak mau
30
e. Cairan dan elektrolit dan asam basa
sebelum dibawa ke rumah sakit klien hanya minum 5 gelas standar 250cc
perhari.
f. Oksigenasi
g. Eliminasi bowel
h. Eliminasi urin
31
i. Sensori persepsi dan kognitif
4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum
Keadaan pasien saat ini adalah lemas,gelisah dan rewel dengan tanda-tanda
vital :
S :36,5 C
N :110/80 mmHg
RR :32x/menit
1) Kepala
Kulit kepala klien normal,bersih, tidak ada lesi dan benjolan. Rambut hitam
dan kering. Wajah klien tampak pucat dan meringis. Mata bengkak dan
2) Leher
Leher An.A tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran
3) Dada
Tidak terkaji
4) Abdomen
32
5) Genetalia
Genetalia klien normal tidak ada lesi tidak ada cairan yang keluar dari vagina
6) Rectum
7) Ekstermitas
5. PSIKO-SOSIO-BUDAYA- SPIRITUAL
Psikologis
Sosial
di berikan perawat
Budaya
Spiritual
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
33
1. Kromosomal kariotipe
Imaging)
6. Pemeriksaan kromosom
ANALISA DATA
/Jam
mengatakan
anaknnya malu
untuk bertemu
teman-teman
sebayanya.
Do:
Saat diajak
berinteraksi,
34
respon pasien
sangat lambat
dan jawaban
pasien juga
menyimpang.
Pasien terlihat
kurang
berminat untuk
diajak bicara.
mengatakan menyelesaika
membaca dan n
melakukan
aktivitasnya
sendiri.
Ibu pasien
mengatakan
anaknnya malu
untuk bertemu
teman-teman
35
sebayanya.
Ibu pasien
mengatakan
anaknya
menolak jika
diajak bermain
oleh teman-
teman
sebayanya.
Do :
Pasien terlihat
kurang
berminat untuk
diajak bicara.
36
21-11- Ds : Inteligensia Gangguan penyesuaian individu
berinteraksi,
respon pasien
sangat lambat
dan jawaban
pasien juga
menyimpang.
Do :
Ketika perawat
menyuruh
pasien
berhitung, An
A tidak bisa.
37
INTERVENSI KEPERAWATAN
hasil :
mempertahankan biasadalam
produktivitas. keluarga.
38
3. Bantu pasien
untuk
mengidentifikasi
strategi positif
untuk perubahan
peran.
hasil : pribadinya.
1. Belum bisa
3. Belum bisa
mempertahankan 3. Berikan
39
pemecahan masalah. keluarga untuk
melatih klien
supaya
keterampilan
sosialnya
semakin
berkembang.
1. Belum bisa
beradaptasi dengan
lingkungan 3. Batasi
pengunjung yang
ingin bertemu
dengan pasien.
40
41
N TGL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
O
2. Membantu pasienuntuk
mengidentifikasiperan yang
S:
keluarganya.
3. Membantu pasienuntuk
mengidentifikasistrategi
S:
perubahan.
42
denganmasalah pribadinya. O : Klien terlihat belum bisa
pribadinya.
2. Mengidentifikasi
suatu keterampilan
sosial tertentu
yangakan menjadi
fokusdari pelatihan.
S:
banyak.
3. Memberikan penkes
sosialnya semakin
berkembang.
S : Keluarga mengatakan
berkembang.
43
dengan penkes yang diberikan
oleh perawat.
S:
berinteraksi dengan
lingkungan.
2. Menciptakan lingkungan
S:
3. Membatasi pengunjung
pasien.
S:
44
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
manusia karena adanya faktor-faktor dari dalam maupun dari luar, gejala
B. Saran
45
D. PATHWAY
46
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta: EGC.
47