3, 2000:Desember170 -2000177
Retardasi Mental
Titi Sunarwati Sularyo, Muzal Kadim
Kata kunci: retardasi mental, Inteligence Quotient (IQ), adaptasi sosial, masa perkembangan
170
Sari Pediatri, Vol. 2, No. 3, Desember 2000
lemah, walaupun kadang-kadang anak cacat gangguan adaptasi sosial, dan bermanifestasi selama
tersebut masih dipertahankan hidup bila masih masa perkembangan. Menurut definisi ini pe-nurunan
mampu menghibur para pembesar. fungsi intelektual yang bermakna berarti pada
Prevalens retardasi mental pada anak-anak di bawah pengukuran uji intelegensia berada pada dua deviasi
umur 18 tahun di negara maju diperkirakan mencapai standar di bawah rata-rata. Berdasarkan kriteria ini
0,5-2,5% , di negara berkembang berkisar 4,6%. ternyata kurang dari 3% populasi yang dapat
Insidens retardasi mental di negara maju berkisar 3-4 digolongkan sebagai retardasi mental. Periode
kasus baru per 1000 anak dalam 20 tahun terakhir. perkembangan menurut definisi ini adalah mulai dari
Angka kejadian anak retardasi mental berkisar 19 per lahir sampai umur 18 tahun. Gangguan adaptasi sosial
1000 kelahiran hidup.1 Banyak penelitian melaporkan menurut definisi ini secara langsung di-sebabkan oleh
angka kejadian retardasi mental lebih banyak pada anak penurunan fungsi intelektual.4,7,8
laki-laki dibandingkan perempuan.1,4-6
Tujuan penulisan ini adalah untuk membahas
retardasi mental secara umum, dan akan dibahas Klasifikasi
tentang definisi, klasifikasi, etiologi, diagnosis serta
tatalaksana serta pencegahan retardasi mental. Uji intelegensia pertama kali diperkenalkan oleh seorang
psikolog Perancis yang bernama Alfred Binet dan
Theodore Simon pada tahun 1900. Pada tahun 1916 Dr
Definisi Lewis Terman mengadaptasi pemeriksaan intelegensia
berdasarkan skala Binet tersebut di Stanford University.
American Association on Mental Deficiency (AAMD) Saat ini uji intelegensia tersebut dinamakan Stanford
membuat definisi retardasi mental yang kemudian Binet Intelligence Scale yang sudah direvisi 4 kali yaitu
direvisi oleh Rick Heber (1961) sebagai suatu tahun 1937, 1960, 1973, dan 1986.4,9,10
penurunan fungsi intelektual secara menyeluruh yang William Stern pada tahun 1912 membuat konsep
terjadi pada masa perkembangan dan dihubungkan intelligence quotient (IQ) sebagai suatu perbandingan
dengan gangguan adaptasi sosial. Ada 3 hal penting antara mental age (MA) dan chronological age (CA)
yang merupakan kata kunci dalam definisi ini yaitu 4,5,10
171
Sari Pediatri, Vol. 2, No. 3, Desember 2000
retardasi mental dibagi menjadi 4 golongan yaitu :1,4,5,10 klinis, penyebab organik, dan keadaan-keadaan yang
• Mild retardation (retardasi mental ringan), IQ terkait. Perbedaan utama adalah pada retardasi mental
50-69 berat ini biasanya mengalami kerusakan motor yang
• Moderate retardation (retardasi mental bermakna atau adanya defisit neurologis.1,4
sedang), IQ 35-49
• Severe retardation (retardasi mental berat), IQ Retardasi mental sangat berat
20-34
• Profound retardation (retardasi mental sangat Retardasi mental sangat berat berarti secara praktis
berat), IQ <20 anak sangat terbatas kemampuannya dalam
mengerti dan menuruti permintaan atau instruksi.
Retardasi mental ringan Umumnya anak sangat terbatas dalam hal
mobilitas, dan hanya mampu pada bentuk
Retardasi mental ringan dikategorikan sebagai komunikasi nonverbal yang sangat elementer.1,4
retardasi mental dapat dididik (educable). Anak
mengalami gangguan berbahasa tetapi masih mampu Etiologi
menguasainya untuk keperluan bicara sehari-hari dan
untuk wawancara klinik. Umumnya mereka juga Terjadinya retardasi mental tidak dapat dipisahkan dari
mampu mengurus diri sendiri secara independen tumbuh kembang seorang anak. Seperti diketahui faktor
(makan, mencuci, memakai baju, mengontrol saluran penentu tumbuh kembang seorang anak pada garis
cerna dan kandung kemih), meskipun tingkat besarnya adalah3,4,5 faktor genetik/heredokonstitusional
perkembangannya sedikit lebih lambat dari ukuran yang menentukan sifat bawaan anak tersebut dan faktor
normal. Kesulitan utama biasanya terlihat pada lingkungan. Yang dimaksud dengan lingkungan pada
pekerjaan akademik sekolah, dan banyak yang anak dalam konteks tumbuh kembang adalah suasana
bermasalah dalam membaca dan menulis. Dalam (milieu) dimana anak tersebut berada. Dalam hal ini
konteks sosiokultural yang memerlukan sedikit lingkungan berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar
kemampuan akademik, mereka tidak ada masalah. anak untuk tumbuh kembang.
Tetapi jika ternyata timbul masalah emosional dan Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang
sosial, akan terlihat bahwa mereka mengalami ini secara garis besar dapat digolongkan menjadi 3
gangguan, misal tidak mampu menguasai masalah golongan, yaitu: 3
perkawinan atau mengasuh anak, atau kesulitan • Kebutuhan fisis-biomedis (asuh)
menyesuaikan diri dengan tradisi budaya.1,4 - Pangan (gizi, merupakan kebutuhan paling
penting)
Retardasi mental sedang - Perawatan kesehatan dasar (Imunisasi,
ASI, penimbangan bayi secara teratur,
Retardasi mental sedang dikategorikan sebagai retardasi pengobatan sederhana, dan lain lain)
mental dapat dilatih (trainable). Pada kelompok ini anak - Papan (pemukiman yang layak)
mengalami keterlambatan perkembangan pemahaman - Higiene, sanitasi
dan penggunaan bahasa, serta pencapaian akhirnya - Sandang
terbatas. Pencapaian kemampuan mengurus diri sendiri - Kesegaran jasmani, rekreasi
dan ketrampilan motor juga mengalami keterlambatan, • Kebutuhan emosi/kasih sayang (asih). Pada
dan beberapa diantaranya mem-butuhkan pengawasan tahun-tahun pertama kehidupan hubungan yang
sepanjang hidupnya. Kemajuan di sekolah terbatas, erat, mesra dan selaras antara ibu dan anak
sebagian masih bisa belajar dasar-dasar membaca, merupakan syarat mutlak untuk menjamin suatu
menulis dan berhitung.1,4 proses tumbuh kembang yang selaras, baik
fisis, mental maupun sosial.
Retardasi mental berat • Kebutuhan akan stimulasi mental (asah). Me-
rupakan cikal bakal proses pembelajaran (pen-
Kelompok retardasi mental berat ini hampir sama didikan dan pelatihan) pada anak. Stimulasi
dengan retardasi mental sedang dalam hal gambaran mental ini membantu perkembangan mental-
172
Sari Pediatri, Vol. 2, No. 3, Desember 2000
173
Sari Pediatri, Vol. 2, No. 3, Desember 2000
chat, sindrom Klinefelter, dan sindrom Turner. tidak begitu jelas dan baru terdeteksi setelah 6-12
Berdasarkan pengamatan ternyata kromatin seks, yang minggu kemudian, padahal diagnosis dini sangat penting
merupakan kelebihan kromosom -X pada laki-laki lebih untuk mencegah timbulnya retardasi mental atau paling
banyak ditemukan di antara penderita retardasi mental tidak meringankan derajat retardasi mental. Gejala klasik
dibandingkan laki-laki normal. Diperkirakan kelebihan hipotiroid kongenital pada minggu pertama setelah lahir
kromosom-X pada laki-laki memberi pengaruh tidak adalah miksedema, lidah yang tebal dan menonjol, suara
baik pada kesehatan jiwa, termasuk timbulnya psikosis, tangis yang serak karena edema pita suara, hipotoni,
gangguan tingkah laku dan kriminalitas.3,11,12 konstipasi, bradikardi, hernia umbilikalis. Prevalens
Kelainan kromosom-X yang cukup sering menim- hipotiroid kongenital berkisar 1:4000 neonatus di seluruh
bulkan retardasi mental adalah Fragile-X syndrome, dunia.1,13
yang merupakan kelainan kromosom-X pada band Defisiensi yodium secara bermakna dapat menye-
q27. Kelainan ini merupakan X-linked, dibawa oleh babkan retardasi mental baik di negara sedang
ibu. Penampilan klinis yang khas pada kelainan ini berkembang maupun di negara maju. Diperkirakan 600
adalah dahi yang tinggi, rahang bawah yang besar, juta sampai 1 milyar penduduk dunia mempunyai risiko
telinga panjang, dan pembesaran testis. Diperkirakan defisiensi yodium, terutama di negara sedang
prevalens retardasi mental yang disebabkan fragile-X berkembang. Penelitian WHO1 mendapatkan 710 juta
syndrome pada populasi anak usia sekolah adalah 1 : penduduk Asia, 227 juta Afrika, 60 juta Amerika Latin,
2610 pada laki-laki, dan 1: 4221 pada perempuan.3,12 dan 20-30 juta Eropa mempunyai risiko defisiensi
yodium. Akibat defisiensi yodium pada masa
Kelainan metabolik perkembangan otak karena asupan yodium yang kurang
pada ibu hamil meyebabkan retardasi mental pada bayi
Kelainan metabolik yang sering menimbulkan yang dilahirkan. Kelainan ini timbul bila asupan yodium
retardasi mental adalah Phenylketonuria (PKU), yaitu ibu hamil kurang dari 20 ug ( normal 80-150 ug) per
suatu gangguan metabolik dimana tubuh tidak mampu hari. Dalam bentuk yang berat kelainan ini disebut juga
mengubah asam amino fenilalanin menjadi tirosin kretinisme, dengan manisfestasi klinis adalah
karena defisiensi enzim hidroksilase. Penderita laki- miksedema, kelemahan otot, letargi, gangguan
laki tenyata lebih besar dibandingkan perempuan neurologis, dan retardasi mental berat. Di daerah
dengan perbandingan 2:1. Kelainan ini diturunkan endemis, 1 dari 10 neonatus mengalami retardasi mental
secara autosom resesif. Diperkirakan insidens PKU karena defisiensi yodium.1,13
adalah 1:12 000-15 000 kelahiran hidup. Penderita
retardasi mental pada PKU 66,7% tergolong retardasi Infeksi
mental berat dan 33,3% retardasi mental sedang.1,3,4
Galaktosemia adalah suatu gangguan Infeksi rubela pada ibu hamil triwulan pertama dapat
metabolisme karbohidrat disebabkan karena tubuh menimbulkan anomali pada janin yang dikandungnya.
tidak mampu menggunakan galaktosa yang dimakan. Risiko timbulnya kelainan pada janin berkurang bila
Dengan diet bebas galaktosa bayi akan bertambah infeksi timbul pada triwulan kedua dan ketiga.
berat badannya dan fungsi hati akan membaik, tetapi Manifestasi klinis rubela kongenital adalah berat lahir
menurut beberapa penulis perkembangan mental tidak rendah, katarak, penyakit jantung bawaan,
mengalami perubahan.1,3,4 Penyakit Tay-Sachs atau mikrosefali, dan retardasi mental.1,3,4
infantile amaurotic idiocy adalah suatu gangguan Infeksi cytomegalovirus tidak menimbulkan
metabolisme lemak, dimana tubuh tidak bisa gejala pada ibu hamil tetapi dapat memberi dampak
mengubah zat-zat pralipid menjadi lipid yang serius pada janin yang dikandungnya. Manifestasi
diperlukan oleh sel-sel otak. Manifestasi klinis adalah klinis antara lain hidrosefalus, kalsifikasi serebral,
nistagmus, atrofi nervus optikus, kebutaan, dan gangguan motorik, dan retardasi mental.
retardasi mental sangat berat.3,4 Hipotiroid kongenital
adalah defisiensi hormon tiroid bawaan yang Intoksikasi
disebabkan oleh berbagai faktor (agenesis kelenjar
tiroid, defek pada sekresi TSH atau TRH, defek pada Fetal alcohol syndrome (FAS) merupakan suatu
produksi hormon tiroid). Kadang-kadang gejala klinis sindrom yang diakibatkan intoksikasi alkohol pada
174
Sari Pediatri, Vol. 2, No. 3, Desember 2000
Tatalaksana Medis
Etiologi pada Kelompok Sosio–Kultural
Obat-obat yang sering digunakan dalam pengobatan
Proses psikososial dalam keluarga dapat merupakan salah retardasi mental adalah terutama untuk menekan
satu penyebab retardasi mental. Sebenarnya bermacam- gejala-gejala hiperkinetik. Metilfenidat (ritalin) dapat
macam sebab dapat bersatu untuk menimbulkan retardasi memperbaiki keseimbangan emosi dan fungsi
mental. Proses psikososial ini merupakan faktor penting kognitif. Imipramin, dekstroamfetamin, klorpromazin,
bagi retardasi mental tipe sosio-kultural, yang merupakan flufenazin, fluoksetin kadang-kadang dipergunakan
retardasi mental ringan.2,4 oleh psikiatri anak. Untuk menaikkan kemampuan
175
Sari Pediatri, Vol. 2, No. 3, Desember 2000
Daftar Pustaka
Pendidikan
1. WHO. Primary prevention of mental neurological and
psychosocial disorders. Geneva, WHO 1998: h. 8-53.
Pendidikan yang penting disini bukan hanya asal
2. Payne JS, Patton JR. Mental retardation. Columbus: Bell
sekolah, namun bagaimana mendapatkan & Howell Company,1981. h. 1-466.
pendidikan yang cocok bagi anak yang terbelakang 3. Sularyo TS. Tumbuh kembang anak dengan minat khusus
ini. Terdapat empat macam tipe pendidikan untuk pada aspek pencegahan Tuna grahita. Disam-paikan pada
retardasi mental.1,3,4 seminar sehari jangan sampai anakku tuna grahita,
Jakarta, 21 November, 1992.
• Kelas khusus sebagai tambahan dari sekolah biasa 4. Prasadio T. Gangguan psikiatrik pada anak-anak dengan
• Sekolah luar biasa C retardasi mental. Disertasi. Surabaya: Universitas
• Panti khusus Airlangga, 1976.
• Pusat latihan kerja (sheltered workshop) 5. Lumbantobing SM. Anak dengan mental terbelakang.
176
Sari Pediatri, Vol. 2, No. 3, Desember 2000
Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 1997. h. 1-85. congenital malformations in England and Wales:
6. Ramelan W. Tuna grahita bawaan: latar belakang genetik variations by mother‘s country of birth. Arch Diss in
dan deteksi dini pada orangtua. Disampaikan pada Child 1989; 64:1457-62.
seminar sehari jangan sampai anakku tuna grahita, 12. Turner G, Robinson H, et al. Preventive screening for the
Jakarta, 21 November, 1992. fragile X syndrome. N Eng J Med 1986; 315:607-9.
7. Valente M, Tarjan G. Etiology factors in mental 13. Fisher DA. The thyroid. Dalam: Kaplan SA, penyunting.
retardation. Psychiatric Ann Repr 1974:8-14. Clinical pediatric endocrinology. Philadelphia: W B
8. Sidiarto LD. Tuna grahita ditinjau dari aspek neurologis. Saunders Co,1990. h. 87-126.
Disampaikan pada seminar sehari jangan sampai anakku 14. Regier DA, Farmer ME, et al. Comorbidity of mental
tuna grahita, Jakarta, 21 November 1992. disorders with alcohol and other drug abuse, result from
9. Shelton JR. Theories of development and learning. the epidemiologic catchment area (ECA) study. JAMA
Dalam: Wolraich ML, penyunting. Disorders of 1990; 264:2511-8.
development learning a practical guide of assesment and 15. Rydhstroem H. The relationship of birth weight and birth
management. Edisi ke-2. St. Louis, 1996. h. 3-39. weight discordance to cerebral palsy or mental retardation
10. Glascoe FP. Development screening. Dalam: Wolraich later in life for twins weighing less than 2500 grams. Am
ML, penyunting. Disorders of development learning a J Obstet Gynecol 1995; 173:680-6.
practical guide of assesment and management. Edisi ke-2. 16. Simons JQ, Tymchuck AJ, Valente M. Treatment and care
St. Louis, 1996. h. 89-128. of the mentally retarded. A psychiatric ann repr 1974:15-
11. Balarajan R, Raleigh VS, Botting B. Mortality from 20.
177