Anda di halaman 1dari 9

https://www.gramedia.

com/best-seller/intelegensi/

Intelegensi: Pengertian, Jenis, Faktor, dan


Potensi
Pexels.com

by Ananda 10 bulan yang lalu

Intelegensi – Teori intelegensi pertama kali diperkenalkan oleh Charles Darwin yaitu pencetus
teori evolusi. Namun, apa sebenarnya intelegensi itu? Intelegensi secara umum dapat diartikan
sebagai kemampuan seseorang untuk belajar dari pengalaman dan berusaha menyelesaikan
masalah dengan menggunakan pengetahuan yang efektif untuk beradaptasi dengan lingkungan
atau kondisi baru.

Mau tahu lebih lanjut mengenai intelegensi, simak artikel ini hingga akhir, ya!

Table of Contents

 Pengertian
 3 Jenis Intelegensi
o 1. Intelegensi kolektif
o 2. Intelegensi psikologis
o 3. Intelegensi AI Researcher
 Faktor yang Memengaruhi Intelegensi
o 1. Faktor bawaan
o 2. Faktor lingkungan
o 3. Stabilitas intelegensi dan IQ
o 4. Kematangan seseorang
 Macam-Macam Potensi Intelegensi
o 1. Intelegensi verbal linguistik
o 2. Intelegnsi logical matematik
o 3. Intelegensi visual spasial
o 4. Intelegensi kinestetik tubuh
o 5. Intelegensi ritme musikal
o 6. Intelegensi intrapersonal
o 7. Intelegensi interpersonal
o 8. Intelegensi emosional
o 9. Kecerdasan intelektual atau IQ
o 10. Intelegensi kreatif atau menciptakan dan intelegensi eksekutif atau meniru
o 11. Intelegensi terikat serta bebas
 Kategori Ilmu Berkaitan Self Improvement
 Artikel Self Improvement

Pengertian
https://www.gramedia.com/best-seller/intelegensi/

Kata intelegensi berasal dari bahasa Inggris, yaitu intelligence yang berawal pula dari bahasa
Latin, yaitu intellectus dan intellegere atau intelligentia. Menurut beberapa sumber disebutkan
bahwa Charles Darwin merupakan tokoh yang memperkenalkan teori intelegensi. Akan tetapi,
beberapa sumber lain menyebutkan bahwa Spearman dan Wynn Jones Pol yang pertama kali
mengemukakan teori intelegensi pada tahun 1951.

Spearman dan Wynn menjelaskan bahwa ada konsep lama tentang suatu kekuatan atau power
yang dapat melengkapi akal dan pikiran manusia yang tunggal dengan pengetahuan sejati.

Kekuatan yang disebutkan oleh Spearman dan Wynn disebut sebagai nous dalam bahasa Yunani
dan pengguna dari kekuatan tersebut disebut dengan nama noeseis. Menurut bahasa Yunani,
intelegensi dapat diartikan sebagai perilaku atau aktivitas yang menjadi wujud dari daya maupun
potensi ketika memahami sesuatu.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), intelegensi ialah daya reaksi atau
disebut pula sebagai penyesuaian yang tepat serta cepat, baik itu dalam fisik maupun mental
pada pengalaman yang baru, dan membuat pengalaman serta pengetahuan yang telah dimiliki
oleh seseorang siap untuk digunakan jika dihadapkan pada suatu fakta atau kondisi yang baru,
dan bisa pula dikatakan sebagai kecerdasan.

David Wechsler mendefinisikan intelegensi sebagai suatu kemampuan yang digunakan oleh
individu untuk bertindak dengan terarah, berpikir dengan cara yang rasional serta menghadapi
lingkungan dengan cara efektif. Secara garis besar, Wechsler menyimpulkan intelegensi sebagai
suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional. Oleh sebab itu,
intelegensi tidak bisa diamati dengan langsung dan harus disimpulkan dengan berbagai macam
tindakan nyata yang menjadi manifestasi dari sebuah proses berpikir rasional.

Intelegensi juga didefinisikan oleh Edward Thorndike sebagai kemampuan yang dimiliki oleh
individu untuk memberikan respons yang tepat dan baik pada stimulasi yang akan diterima oleh
individu tersebut.
https://www.gramedia.com/best-seller/intelegensi/

Pexels.com/Andrea Piacquadio

Akan tetapi, ada banyak ahli lain yang mendefinisikan intelegensi sesuai dengan pemahamannya
masing-masing. Oleh karena itu, Shane Legg dan Marcus Hunter pada 2006 mengelompokkan
definisi intelegensi menjadi tiga jenis. Tiga jenis atau kategori tersebut ialah psikologis, kolektif,
dan AI Researcher. Berikut penjelasannya.

3 Jenis Intelegensi
1. Intelegensi kolektif

Definisi intelegensi kolektif merupakan pengertian intelegensi yang telah disetujui oleh lebih
dari seorang individu dan dianggap telah mewakili pendapat dari beberapa orang maupun
organisasi. Pengertian intelegensi secara kolektif ini banyak diambil dari kamus-kamus maupun
artikel ilmiah.

Salah satunya dari kamus All Word tahun 2006. Pada kamus tersebut, intelegensi dimaknai
sebagai kemampuan seseorang untuk menggunakan pengetahuan, memori, pengalaman,
penalaran, pemahaman, penilaian, serta imajinasi untuk dapat menyelesaikan masalah serta
melakukan adaptasi dengan lingkungan baru.

Sedangkan definisi intelegensi kolektif menurut American Psychological Association ialah


bahwa seorang individu memiliki perbedaan antara satu dengan lainnya dalam kemampuan
untuk memahami ide yang kompleks, kemampuan untuk beradaptasi secara efektif dengan
lingkungan serta untuk melakukan penalaran agar mampu menyelesaikan masalah.

2. Intelegensi psikologis
https://www.gramedia.com/best-seller/intelegensi/

Jenis kedua dari intelegensi ialah definisi intelegensi psikologis. Definisi secara psikologis ini
dikemukakan oleh ahli-ahli psikologis. Berikut beberapa definisi intelegensi menurut psikologis.

Menurut Anastasi, intelegensi didefinisikan sebagai sebuah kemampuan yang tidak bersifat
tunggal, akan tetapi suatu gabungan dari beberapa fungsi. Oleh karena itu, maka intelegensi yang
dimiliki oleh individu memerlukan suatu kombinasi dari beberapa kemampuan untuk dapat
bertahan sekaligus berkembang dalam suatu kultur.

Sedangkan menurut Dearborn, intelegensi merupakan kemampuan yang dimiliki untuk belajar
maupun mengambil suatu keuntungan dari pengalaman.

3. Intelegensi AI Researcher

Definisi dari intelegensi AI Researcher mengacu pada definisi yang telah diungkapkan oleh
peneliti yang bergerak di bidang artificial intelligence. Salah satu definisi intelegensi dari AI
Researcher diungkapkan oleh J.S. Albus.

S. Albus mendefinisikan intelegensi sebagai suatu kemampuan di sebuah sistem untuk mampu
bertindak sesuai dengan lingkungan yang tak pasti. Tindakan yang diambil tersebut sesuai untuk
dapat meningkatkan kemungkinan guna mencapai suatu kesuksesan serta kesuksesan merupakan
pencapaian yang akan didukung oleh tujuan utama dari suatu sistem.

Itulah beberapa pengertian intelegensi secara umum serta menurut tiga kategori yang
didefinisikan oleh para ahli.

Faktor yang Memengaruhi Intelegensi


Ada beberapa faktor yang memengaruhi intelegensi, berikut penjelasannya.

1. Faktor bawaan

Banyak penelitian yang menunjukan bahwa IQ seseorang akan sangat berpengaruh dan
berkorelasi dengan keluarganya. Saudara kembar memiliki korelasi IQ yang cukup tinggi, yaitu
kurang lebih 0,90. Sedangkan untuk saudara jauh, artinya tidak kandung, memiliki korelasi
intelegensi yang cukup rendah, yaitu sekitar 0,20.
https://www.gramedia.com/best-seller/intelegensi/

Lalu, anak yang diadopsi memiliki tingkat korelasi intelegensi yang cukup tinggi dengan ayah
maupun ibu kandungnya, kurang lebih 0,40 atau hingga mencapai 0,50.

Kemudian korelasi intelegensi antara anak angkat dengan orang tua angkat sangat rendah, yaitu
berkisar 0,10 hingga 0,20 saja. Menurut penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa intelegensi
seseorang memiliki korelasi yang kuat dengan saudara atau orang tua kandungnya. Hal tersebut
menunjukan pula, bahwa lingkungan seseorang akan memengaruhi tingkat kecerdasan yang
dimiliki oleh seorang individu serta banyak hal yang tidak dapat diubah dalam hal intelegensi.

2. Faktor lingkungan

Intelegensi atau kecerdasan yang dimiliki oleh seseorang tidak dapat dipisahkan dari otak.
Makanan yang dikonsumsi oleh seseorang pun akan memiliki dampak yang cukup besar pada
perkembangan otak seseorang.

Oleh sebab itu, ada hubungan antara makanan yang memiliki gizi baik dengan kecerdasan yang
dimiliki oleh seseorang. Mengonsumsi makanan dengan nilai gizi yang baik merupakan salah
satu dari contoh pengaruh lingkungan yang cukup penting.

Selain makanan bergizi, faktor lingkungan lain yang dapat memengaruhi intelegensi ialah
rangsangan dari emosional kognitif yang berasal dari lingkungan. Rangsangan emosional dari
lingkungan tersebut memainkan peran yang dinilai penting. Bahkan, beberapa penelitian pun
menunjukan bahwa intelegensi seseorang dapat menurun, dikarenakan tidak adanya stimulasi
khusus pada kehidupan pertama yang dialami oleh seorang individu.

Dalam sebuah studi longitudinal yang dituliskan oleh Skeels dan Skodak, keduanya menemukan
bahwa anak-anak yang dibesarkan pada lingkungan yang terganggu, keras, serta kurang
memberikan semangat pada anak tersebut, akan memiliki tingkat intelegensi yang berbeda
dibandingkan dengan anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang mendukung, peduli, hangat,
serta percaya diri.

Biasanya, anak yang besar dalam lingkungan kurang mendorong atau keras akan memiliki
tingkat kecerdasan yang lebih rendah dibandingkan dengan anak lain yang dibesarkan dalam
lingkungan yang peduli dan hangat.

Sementara itu sebuah penelitian lain yang dilakukan oleh Zajonc menyebutkan bahwa anak
pertama umumnya akan lebih cerdas dibandingkan adik-adiknya. Hal ini karena anak pertama
dikelilingi oleh orang-orang dewasa untuk waktu yang cukup lama dibandingkan dengan
adiknya.
https://www.gramedia.com/best-seller/intelegensi/

3. Stabilitas intelegensi dan IQ

Kecerdasan tidak sama dengan IQ, secara umum kecerdasan ialah suatu konsep umum di mana
individu memiliki kemampuan tertentu. Sedangkan IQ ialah hasil dari sebuah tes kecerdasan
tertentu.

Stabilitas kecerdasan mengacu pada sebuah konsep umum mengenai keterampilan yang dimiliki
oleh individu. Kecerdasan yang dimiliki oleh seseorang pun sangat dipengaruhi oleh
perkembangan dari otak secara organik.

Menurut tahapan pada perkembangan otak, masa pertumbuhan otak berlangsung hingga kurang
lebih usia 20 tahun. Selama periode itu, kecerdasan seseorang akan dapat terus meningkat.
Akibatnya, akan ada periode yang stabil. Sehingga, nantinya akan muncul tren menurun sesuai
dengan pembusukan organik pada otak. Sementara itu, stabilitas IQ tidak dapat hanya diukur
dengan perubahan fisik atau usia seseorang saja.

4. Kematangan seseorang

Faktor keempat yang memengaruhi intelegensi seseorang adalah pertumbuhan, atau


kematangannya. Hal ini dikarenakan kecerdasan atau intelegensi yang dimiliki oleh seseorang
memiliki sifat tidak statis atau tidak tetap.

Kecerdasan yang dimiliki oleh seseorang mampu tumbuh serta berkembang. Seseorang mampu
memiliki kecerdasan yang meningkat sejalan dengan pertumbuhan serta perkembangannya dan
sebagian besar dipengaruhi oleh usia individu tersebut serta keterampilan dan perkembangan
fisik.

Intelegensi tidak hanya berkaitan dengan kecerdasan secara teoritis atau dinilai sebatas
pengetahuan yang dimiliki anak saja. Akan tetapi, juga berkaitan dengan emosi seseorang. Bagi
Grameds yang sudah menjadi orang tua, Grameds perlu mengetahui bagaimana cara anak
belajar, menguasai, dan mengenali emosinya.

Oleh karena itu, hadirlah buku berjudul “Mengembangkan Kecerdasan Emosional Anak” yang
ditulis oleh John Gottman dan Joan DeClaire. Buku ini ditulis berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan oleh penulis kepada lebih dari 120 keluarga. Jika tertarik untuk mengetahui isi buku
ini, Grameds bisa membeli bukunya hanya di gramedia.com, ya!

Macam-Macam Potensi Intelegensi


Intelegensi secara umum didefinisikan sebagai tingkat kemampuan serta kecepatan yang dimiliki
oleh otak untuk mengolah suatu bentuk tugas maupun keterampilan tertentu. Kemampuan serta
kecepatan kerja dari otak ini disebut sebagai efektivitas kerja otak. Potensi dari intelegensi atau
kecerdasan otak yang dimiliki oleh seseorang memiliki jenis atau macamnya sendiri yang dapat
dibagi menjadi beberapa kelompok. Berikut penjelasannya.
https://www.gramedia.com/best-seller/intelegensi/

Pexels.com/Startup Stock Photos

1. Intelegensi verbal linguistik

Potensi intelegensi yang pertama ialah verbal linguistik. Potensi intelegensi ini merupakan suatu
kecerdasan yang memiliki hubungan dengan bahasa serta segala sesuatu yang memiliki
hubungan dengan beragam kegiatan membaca serta menulis.

2. Intelegnsi logical matematik

Jenis kedua dari potensi intelegensi ini merupakan suatu kecerdasan dalam berpikir secara ilmiah
dan memiliki hubungan dengan angka serta simbol dan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang
untuk dapat menghubungkan potongan-potongan informasi yang ia dapatkan secara terpisah.

3. Intelegensi visual spasial

Visual spasial adalah intelegensi yang memiliki hubungan dengan seni visual, contohnya adalah
menggambar, melukis, serta memahat. Selain itu, intelegensi visual spasial pun diartikan sebagai
kemampuan peta, navigasi, arsitek, serta kemampuan dalam membayangkan objek dari sudut
pandang berbeda.

4. Intelegensi kinestetik tubuh

Sesuai dengan namanya, intelegensi kinestetik tubuh memiliki hubungan dengan kemampuan
seseorang dalam menggunakan tubuhnya untuk mengekspresikan perasaan atau disebut pula
sebagai bahasa tubuh. Kecerdasan kinestetik tubuh memiliki hubungan pula dengan berbagai
macam keterampilan. Contohnya adalah olahraga, menari, hingga mengendarai kendaraan
tertentu.

5. Intelegensi ritme musikal


https://www.gramedia.com/best-seller/intelegensi/

Kecerdasan ritme musikal memiliki hubungan dengan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang
dalam mengenali pola nada dan irama pada bunyi-bunyian atau suara.

6. Intelegensi intrapersonal

Potensi intelegensi yang keenam ini memiliki definisi sebagai kecerdasan yang memiliki fokus
pada pengetahuan diri, serta memiliki hubungan dengan refleksi, kesadaran serta kontrol emosi,
intuisi, serta kesadaran rohani. Jika seseorang memiliki kecerdasan intrapersonal yang cukup
tinggi, maka umumnya orang tersebut adalah seorang pemikir atau filsuf, menganut ilmu
kebatinan, serta bisa memiliki profesi sebagai psikiater ataupun penasihat rohani.

7. Intelegensi interpersonal

Kecerdasan interpersonal memiliki hubungan dengan kemampuan serta keterampilan yang


dimiliki oleh individu untuk mampu bekerja sama serta melakukan proses komunikasi yang baik
secara verbal maupun nonverbal.

Seseorang yang memiliki tingkat intelegensi interpersonal yang cukup tinggi, umumnya mampu
membaca suasana hati, sifat motivasi, hingga tujuan yang dimiliki oleh orang lain. Selain itu,
seseorang yang memiliki kecenderungan intelegensi interpersonal umumnya memiliki rasa
empati yang cukup tinggi.

8. Intelegensi emosional

Jenis potensi intelegensi yang terakhir ini merupakan intelegensi emosional. Kecerdasan
emosional meliputi kekuatan emosional serta kecakapan sosial yang dimiliki oleh seseorang.

Jika seseorang cenderung memiliki intelegensi emosional yang dominan, maka ia memiliki
kemampuan mental untuk membantu orang lain mengenali serta memahami perasaan orang
tersebut dan menuntun orang lain untuk memiliki kemampuan untuk mengatur perasaan yang ia
miliki.

9. Kecerdasan intelektual atau IQ

Intelegensi dengan IQ seperti yang dijelaskan berbeda satu dengan lainnya. Kecerdasan
intelektual atau IQ merupakan kemampuan seseorang untuk beradaptasi dengan lingkungan serta
kemampuan untuk belajar serta berpikir dengan abstrak. Selain itu kecerdasan intelektual
merupakan suatu cara seseorang dalam menggunakan simbol serta konsep.

10. Intelegensi kreatif atau menciptakan dan intelegensi eksekutif atau meniru

Intelegensi kreatif adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk menciptakan
tujuan yang baru serta kemampuan dalam mencari alat yang cocok untuk mencapai tujuan yang
telah ia tetapkan.
https://www.gramedia.com/best-seller/intelegensi/

Kecerdasan kreatif akan menghasilkan suatu pendapat atau penemuan baru seperti listrik, radio,
pesawat terbang, kereta, dan lain sebagainya.

Sedangkan kecerdasan eksekutif merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk
menggunakan serta mengikuti pikiran maupun penemuan orang lain, baik itu dibuat, ditulis,
maupun diucapkan.

11. Intelegensi terikat serta bebas

Intelegensi terikat merupakan intelegensi yang dimiliki oleh makhluk yang bekerja dalam situasi
pengamatan dan memiliki hubungan langsung dengan kebutuhan yang vital serta harus segera
dipenuhi.

Dalam situasi yang cukup masuk akal, dapat dikatakan situasi tersebut tetap atau tidak berubah,
sehingga situasi tersebut memiliki suatu keterkaitan dan perubahan situasi dapat terjadi apabila
tindakan diulang-ulang.

Sedangkan kecerdasan bebas ialah milik seseorang yang berbicara serta telah dipupuk. Dengan
kecerdasan bebas, maka seseorang akan selalu ingin melakukan suatu perubahan guna mencapai
tujuan. Apabila tujuan mampu dicapai, maka seorang individu pun ingin mencapai tujuan-tujuan
lain yang lebih maju serta tinggi.

Anda mungkin juga menyukai