Anda di halaman 1dari 2

Matriks Asal-Tujuan

Pola pergerakan dalam sistem transportasi sering dijelaskan dalam bentuk arus
pergerakan (kendaraan, barang dan penumpang) yang bergerak dari zona asal ke zona
tujuan di dalam daerah tertentu dan selama periode waktu tertentu. Matriks Pergerakan
atau Matriks Asal-Tujuan (MAT) sering digunakan oleh perencana transportasi untuk
menggambarkan pola pergerakan tersebut. MAT adalah matriks berdimensi dua yang
berisi informasi mengenai besarnya pergerakan antarlokasi (zona) di dalam daerah
tertentu (Tamin, 2000:155).
Metode untuk mendapatkan MAT dapat dikelompokkan menjadi dua
bagianutama, yaitu metode konvensional dan metode tidak konvensional. Untuk lebih
jelasnya, pengelompokan digambarkan berupa diagram seperti terlihat pada gambar 2.20
(Tamin, 2000:157).
Wawancara di tepi jalan
Metode Wawancara di rumah
Langsung Metode menggunakan
bendera
Metode Metode foto udara
Konvensional Metode mengikuti-mobil

Metode Analogi
Metode Tidak Tanpa-batasan
Metode Langsung -Seragam
MAT
Dengan-satu-batasan
-Batasan-bangkitan
Model Berdasarkan -Batasan-tarikan
Metode Tidak Informasi arus Dengan-dua-batasan
Konvensional lalulintas -Rata-rata
-Fratar
Estimasi Matriks -Detroit
Entropi Maksimum -Furness
(EMEM)
Model Estimasi
Metode Sintesis
Kebutuhan
Transportasi (MEKT) Model opportunity
Model gravity
Model gravity-
opportunity
Gambar 2.20. Metode untuk mendapatkan MAT
Sumber: Tamin (2000:157)

Dari beberapa metode untuk mendapatkan MAT tersebut, dalam penelitian ini
akan digunakan metode langsung berupa plat matching yang termasuk di dalam metode
menggunakan bendera. Metode ini dipilih karena efisien dan tidak mengganggu
perjalanan.

Anda mungkin juga menyukai