Bahasa Indonesia 1
Bahasa Indonesia 1
3. Kalimat yang berisi fakta dalam paragraf tersebut terdapat pada nomor . . .
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
Kalimat-kalimat penjelas :
(1) Fenomena perubahan iklim berpengaruh besar dalam parahnya kebakaran hutan.
(2) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksikan ancaman bencana
kebakaran hutan dan banjir.
(3) Menurut BMKG, pada 2017 tidak ada fenomena perubahan iklim.
(4) Bencana yang dimaksud, seperti banjir dan longsor yang tidak pernah absen.
(5) Banjir yang merendam Stasiun Bandung.
7. Kata ini pada kalimat (3) dalam paragraf tersebut merujuk kepada....
A. polipeptida-P, insulin, gula darah.
PAKET A
8. Opini penulis yang terungkap dalam kutipan teks editorial tersebut adalah . . . .
A. Maskapai penerbangan harus memiliki standar keselamatan dan tidak boleh terjebak
dalam perang tarif.
B. Transportasi udara yang mengalami kerusakan mesin merupakan bencana dan dosa
besar.
C. Maskapai penerbangan tidak boleh melakukan leberalisasi dalam pasar bebas.
D. Jika standar keselamatan dikorbankan sejatinya telah menerapkan tarif serendah-
rendahnya.
E. Selama ini maskapai penerbangan terus-menerus menyeramkan bagi pengguna jasa.
Kutipan 1
Bagaimana tidak khawatir, Indonesia saat itu sama sekali belum memiliki semacam kompleks
pusat pertan-dingan olahraga yang mumpuni. Namun berkat dan tekad yang kuat serta untuk
menunjukkan jati diri bangsa di tengah bangsa-bangsa di Asia, Indonesia yang saat itu dipimpin
Presiden Soekarno mampu menyediakan sarana dan fasilitas olahraga berstandar internasional di
kawasan Senayan. Kawasan yang sekarang bernama Gelora Bung Karno mampu menjadi tuan
rumah yang baik bagi atlet-atlet se-Asian.
Kutipan 2
Sebagai tuan rumah, Indonesia kali ini menampilkan dua kota sebagai penyelenggara yaitu
Jakarta dan Palembang. Di Jakarta seperti 56 tahun yang lalu kita tetap mengandalkan Gelora
Bung Karno sebagai pusat dari pertandingan. Tentunya Gelora Bung Karno saat ini sudah
berbeda dengan Gelora Senayan 56 tahun yang lalu. Banyak perubahan mendasar yang telah
dilakukan. Dan yang pasti fasilitas dan sarana yang disediakan telah siap untuk dipergunakan.
Pada sisi lain Palembang dengan Jakabaring Sport Center, jauh lebih siap dibanding Jakarta.
RAKYAT
Rakyat ialah kita
jutaan tangan yang mengayun dalam kerja
di bumi di tanah tercinta
jutaan tangan mengayun bersama
membuka hutan-hutan ladang-ladang berbunga mengepulkan asap dari cerobong pabrik-pabrik
di kota
menaikkan layar menebar jala
meraba kelam di tambang logam dan batu bara
Rakyat adalah tangan yang bekerja.
...
Rakyat ialah kita
beragam suara di langit tanah tercinta
suara bangsi di rumah berjenjang bertangga
suara kecapi di pegunungan jelita
suara bonang mengambang di pendapa
suara cecak di muka pura
suara tifa di hutan kebon pala
Rakyat ialah suara beraneka. (Hartoyo Andangjaya)
PAKET A
13. Kalimat yang termasuk bermajas hiperbola dari kutipan novel tersebut adalah kalimat
nomor… .
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
16. Nilai moral yang terungkap dalam kutipan tersebut adalah ....
A. sikap ayah yang tidak mengakui prestasi anaknya.
B. sikap seorang anak pengacara mudah yang tidak patuh.
C. seorang pengacara menegakkan keadilan dan kebenaran.
D. sikap kukuh pengacara muda untuk menegakkan keadilan.
E. seorang pengacara muda yang tidak menghormati ayahnya.
17. Bukti latar waktu dalam novel tersebut ditunjukkan pada nomor ….
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
PAKET A
18. Keterkaitan hal yang ditemukan dalam kehidupan nyata dalam kutipan novel tersebut
adalah…
A. Setiap orang ingin membalas kebaikan sahabatnya
B. Setiap orang ingin berutang budi pada sahabatnya.
C. Setiap orang ingin melihat sahabatnya selalu tersenyum
D. Setiap orang ingin mendapat yang terbaik dari sahabatnya.
E. Setiap orang ingin memberikan yang terbaik pada sahabat.
20. Kata yang tepat untuk memperbaiki kata yang dicetak miring adalah ….
A. tampak, hanya
B. tampaknya, hanya
PAKET A
C. nampak, cuma
D. dinampakkan, cuma saja
E. menampakknya, hanya saja
B. Cuci muka Anda dengan sabun muka pria agar sesuai dengan jenis kulit.
C. Cara merawat kulit pria agar putih dan bersih bisa dilakukan dua kali dalam sehari
D. Mencuci muka secara teratur dan menggunakan krim sesuai jenis kulit agar tidak
iritasi
E. Tidur dengan wajah yang kotor dan berminyak akan membuat tidur anda menjadi
tidak nyenyak
24. Kalimat yang tepat untuk melengkapi paragraf deskripsi tersebut adalah ...
A. aroma wanginya menyengat hidung
B. warna kelopaknya sangat menarik
C. ada duri-duri tajam di bagian batangnya.
D. daunnya yang hijau menambah asri taman
E. batangnya yang kokoh terlihat bersahaja
25. Kalimat yang tepat untuk melengkapi teks tersebut adalah ...
A. Apakah harus membuat janji dulu?
B. Saya sudah berjanji dua hari yang lalu
C. Apakah seorang ibu harus berjanji dulu untuk bertemu anaknya?
D. Silakan Ibu masuk ke dalam ruangan, Pak Alfian sudah menunggu.
E. Tunggu sebentar ya Bu, Pak Alfian sedang menerima tamu.
Kesukaan Marah Rusli terhadap kesusastraan sudah tumbuh sejak ia masih kecil. Ia sangat
senang mendengarkan cerita-cerita dari tukang kaba, tukang dongeng ( di Sumatera Barat) yang
berkeliling kampung menjual ceritanya, dan membaca buku-buku sastra.
Marah Rusli berpendidikan tinggi dan buku-buku bacaannya banyak yang berasal dari Barat
yang menggambarkan kemajuan zaman. Ia kemudian melihat bahwa adat yang melingkupinya
tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman. Hal itu melahirkan pemberontakan dalam hatinya
yang dituangkannya ke dalam karyanya, Siti Nurbaya. la ingin melepaskan masyarakatnya dari
belenggu adat yang tidak memberi kesempatan bagi yang muda untuk menyatakan pendapat atau
keinginannya.
Dalam Siti Nurbaya telah diletakkan landasan pemikiran yang mengarah pada emansipasi
wanita. Cerita itu membuat wanita mulai memikirkan akan hak-haknya, apakah ia hanya
menyerah karena tuntutan adat (dan tekanan orang tua) ataukah ia harus mempertahankan yang
diinginkannya. Ceritanya menggugah dan meninggalkan kesan yang mendalam kepada
pembacanya. Kesan itulah yang terus melekat hingga sampai kini pun, setelah lebih delapan
puluh tahun novel itu dilahirkan, Siti Nurbaya tetap diingat dan dibicarakan.
(8) I b u : “Tapi kalau Mintarsih nanti sudah kawin, kau mesti juga Narto? Kau
kan lebih tua.” (Diam Sebentar Lalu Terkenang) “Waktu Ayahmu
pergi pada malam hari raya itu, ku peluk kalian anak-anakku
semuanya, hilang akalku…”
(Ayahku Pulang, Usmar Ismail)
27. Kalimat yang sesuai untuk melengkapi bagian rumpang tersebut adalah … .
A. Orang yang datang ke rumah kemarin cantik sekali.
B. Gadis yang sering kulihat bersepeda bersamamu cantik.
C. Siapa anak yang kemarin kamu ajak ke rumah Darto?”
D. Siapa laki-laki yang kemarin kamu ajak ke rumah Darto?”
E. Siapa gadis yang sering kulihat bersepeda bersamamu?”
28. Urutan kalimat tersebut yang tepat sehingga menjadi sebuah teks prosedur adalah … .
A. (1), (5), (3), (2), (4), (7), (6)
B. (1), (5), (6), (7), (3), (2), (4)
C. (1), (5), (3), (2), (4), (6), (7)
D. (1), (4), (3), (2), (7), (6), (5)
E. (1), (3), (2), (5), (4), (7), (6)
berprestasi dan belajar. (4) Hal tersebut akan mempermudah pemerintah agar tingkat
pendidikan pada siswa semakin meningkat. (5) Sehingga para penerus bangsa dapat
memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negaranya.
35. Kata berimbuhan yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah … .
A. menkonsumsi, matikan, diintai
B. mengkonsumsi, mematikan, mengintai
C. mengonsumsi, dimatikan, diintai
D. mengonsumsi, mematikan, mengintai
E. menkomsumsi, matikan, mengintai
36. Frasa adjektif yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah … .
A. sangat lemah, sangat kotor, paling heboh
B. sangat baik, sangat bersih, paling nyaman
C. sangat heboh, sangat nyaman, paling sempit
D. sangat indah, sangat sesak, paling nyaman
E. sangat baik, sangat kotor, paling luas
Kutipan 1 Kutipan 2
A. Menggunakan alur maju dan berlatar di Menggunakan alur mundur dan berlatar
ruang kelas di ruang guru.
B. Latar tempatnya di ruang guru dan alur Latar tempatnya di ruang kelas dan alur
cerita maju ceritanya mundur.
C. Sudut pandang orang ketiga dan alur Sudut pandang orang kedua dan alur
cerita maju. cerita mundur.
D. Alur ceritanya mundur dengan sudut Alur ceritanya maju dan dengan sudut
PAKET A
40. Penggunaan tanda baca yang tepat adalah kalimat nomor ....
A. (1) dan (2)
B. (2) dan (3)
C. (3) dan (4)
D. (4) dan (5)
E. (5) dan (1)
PAKET A
42. Kata ulang yang bermakna sama dengan kata ulang bulatan-bulatan adalah ...
A. Paman membelikan adik main-mainan yang berupa alat memasak.
B. Mereka hanya pandang-pandangan tanpa mengeluarkan sepatah kata.
C. Di sekolahku terdapat tumbuhan-tumbuhan hijau yang rindang dan asri.
D. Sudah berjam-jam kami menunggu jawaban yang benar dari laki-laki itu.
E. Ayah terus-menerus mengomeliku atas kealpaan yang telah aku lakukan.
(6) Rumput yang ditanam di tanah lapang dibiarkan liar agar bisa dimanfaatkan peternak
untuk melepas hewan ternaknya.
44. Kata serapan yang tidak baku terdapat pada kalimat nomor …..
A. (1) dan (3)
B. (2) dan (4)
C. (3) dan (5)
D. (4) dan (1)
E. (5) dan (2)
45. Penggunaan sapaan yang kurang tepat terdapat pada nomor ....
A. (1), (3), dan (5)
B. (1), (5), dan (6)
C. (3), (5), dan (6)
D. (3), (4), dan (5)
PAKET A
IBU
“Mereka semua sudah jadi orang pandai sekarang. Gunarto bekerja diperusahaan tenun. Dan
Maimun tak pernah tinggal kelas selama bersekolah. Tiap kali keluar sebagai yang pertama
dalam ujian. Sekarang mereka sudah mempunyai penghasilan masing-masing. Dan
Mintarsih, dia ini membantu aku menjahit.”
B. Ibu berbicara kepada ayah bahwa selama ini ayah sudah meninggalkan anak-anak
sehingga mereka tumbuh besar tanpa kehadiran seorang ayah. Ayah pun mengiyakan
ucapan ibu tanpa protes. Ibu kembali berbicara bahwa sekarang anak-anak sudah
mempunyai penghasilan masing-masing dan mereka telah berhasil melewati masa-masa
sulit yang harus dihadapi.
C. Ibu mengatakan bahwa ia tidak tahu dimulai dari mana ia akan berbicara. Ia mengatakan
anak-anak telah tumbuh besar tanpa didampingi seorang ayah. Ayah tak mampu berkata
apa-apa, ia hanya mampu tersenyum pahit. Ibu pun melanjutkan bicaranya. Ia mengatakan
anak-anaknya sangat pandai dan telah mempunyai penghasilan masing-masing sekarang.
D. Ibu tidak tahu harus dimulai dari mana ia akan bercerita dikarenakan terlalu banyak yang
ingin diceritakan kepada ayah. Ibu sangat menyesali bahwa anak-anaknya telah tumbuh
besar tanpa mengenal ayahnya. Ayahnya pun sangat menyesal dan ia tersenyum pahit
mendengar ucapan ibu. Ibu melanjutkan ceritanya bahwa anak-anaknya telah memiliki
penghasilan masing-masing.
E. Ibu bercerita kepada ayah tentang anak-anaknya kini sudah tumbuh besar tanpa kehadiran
seorang ayah. Ayah mendengar dan mengiyakan ucapan ibu. Ibu kembali berbicara
tentang keberhasilan anak-anaknya, dimulai dari Gunarto, Maimun, sampai dengan
PAKET A
Mintarsih. Gunarto yang bekerja di perusahaan tenun, Maimum yang tak pernah tinggal
kelas, serta Mintarsih yang sudah pandai menjahit.
Kutipan 1
Aku mengangguk. Aku tahu kebiasaan keluarga kami. Papa selalu suka ”menasihatiku”
dengan caranya sendiri. Seperti mengajak bicara hal unik pada pagi yang basah menuju
sekolah ini. Mungkin orangtua kebanyakan lainnya juga seperti itu. Selalu merasa penting
mengajak anak-anak remajanya bicara sesuatu, menasihati, dan berharap kalimat-kalimat itu
bekerja baik—meskipun hanya urusan mesin cuci. Terlepas dari kesibukannya—juga topik
pembicaraan yang kadang tidak menyambung dengan situasi—bagiku Papa menyenangkan.
Dia selalu ada saat aku butuh seorang papa.
Bumi, Tere Liye
Kutipan 2
Zad merasa menjadi orang paling bodoh dan tak peduli dengan bangsanya ketika mendengar
cerita Gendis bahwa ada seorang pria berkebangsaan Belgia, Mr. Rudolf yang mendirikan
Museum Kolong Tangga. Beliau ini sangat peduli dengan tradisi dan budaya Indonesia, salah
satunya mainan dan permainan tradisional. Museum yang berisi koleksi mainan, media
permainan, dan buku-buku cerita lama dari seluruh Indonesia dan dunia. Hasil koleksi ini
merupakan kerja kerasnya yang telah dikumpulkan selama 35 tahun lebih selama
perjalanannya di Eropa dan Asia. Mr. Rudolf ini sangat besar jasanya dalam memelihara dan
melestarikan budaya Indonesia terustama dalam mainan dan permainan tradisional.
Anak yang tidur itu, Johan namanya. Adiknya, si Jamin. Ia baru berumur tujuh tahuh, abangnya
sudah sembilan tahun umurnya. Sambil meraba-raba karena tiada dapat melihat adiknya di dalam
gelap itu. Si Jamin naik ke tempat tidur. Setelah ia berbaring, berkatalah adiknya itu,” Aduh, Abang,
dingin sangat rasa badan saya perut saya pun terlalu lapar, sehari-harian ini belum suatu apa saja
makan, hanyalah air dingin saja minum seteguk. Tadi saja minta nasi, tetapi dia marah-marah saja dan
memukul saya.”
Sajak Putih
Karya: Chairil Anwar
Buat Tunanganku Mirat