Anda di halaman 1dari 16

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

KECAMATAN MENGWI DESA MENGWI

PERATURAN DESA MENGWI

NOMOR ... TAHUN 2019

TENTANG

PENETAPAN SETATUS JALAN LINGKUNGAN


DI DESA MENGWI KECAMATAN MENGWI KABUPATEN BADUNG ,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


PERBEKEL DESA MENGWI,

Menimbang : a. bahwa untuk menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan,


dan kelancaran jalannya usaha perekonomian masyarakat,
perlu ditunjang oleh prasarana jalan yaitu jalan lingkungan
dan /atau jalan permukiman yang bagus Guna untuk
memudahkan Transportasi, yang menjadi kewenangan dari
Pemerintah Desa dan berkewajiban untuk mendata
kejelasan yang menjadi azet bagi pemerintahan di Desa ,
agar sejalan dengan amanah Otonomi Daerah itu sendiri;
b. bahwa perlu diketahui kejelasan dan keberadaan jalan
lingkungan dan/atau jalan permukiman yang ada
dilingkungan Desa Mengwi yang perlu diketahui yaitu panjang
dan lebar keberadaan jalan terasebut , sudah tentu
merupakan azet jadi milik Desa , yang sepatut kita ikutkan
dalam program pembangunan di Desa baik program jangka
pendek, menengah dan /atau jangka panjang;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana huruf a dan
huruf b, tersebut diatas perlu menetapkan Peraturan Desa
tentang pendataan dan menetapkan azet Desa berupa jalan
permukiman dan /atau jalan lingkungan penduduk di Desa
Mengwi Kecamatan Mengwi Kabupten Badung.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan


Daerah-daerah Tingkat II dalam wilayah Daerah-daerah
Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor
122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
1655);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 27 tentang izin Lingkungan
( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 48,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5285 );
5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nimor 123, Tambahan Lembaran Negaea Republik
Indonesia Nomor 5539) , sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 43 Tahun 2014 tentang peraturan pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5717);
6. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 tahun
2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan
Hidup;
7. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 17 tahun
2012 tentang keterlibatan Masyarakat dalam Proses Analisis
Dampak Lingkungan Hidup serta penertiban izin Lingkungan ;
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 03/PRT/M/2012
tentang Pedoman Penetapan Fungsi Jalan dan Status jalan;
9. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 08 tahun
2013 tentang tata laksana penilaian dan pemeriksaan
Dokumen Lingkungan Hidup serta penertiban izin
Lingkungan ;
10. Peraturan Gubernur Bali Nomor 08 Tahun 2007 tentang Baku
mutu lingkungan Hidup dan Standar Kriteria Baku Kerusakan
Lingkungan Hidup ;
11. Peraturan Gubernur Bali Nomor 2062/03-C/HK/2015 tentang
: Ruas –ruas Jalan Menurut Fungsinya Sebagai Jalan
Kolektor- 2,Kolektor-3, Kolektor-4, Lokal dan Lingkungan
( Dalam Sistim Jaringan Primer) dan Jalan Arteri, Kolektor,
Lokal dan Lingkungan (Dalam Sistem Jaringan Sekunder) di
Provinsi Bali;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 23 tahun 2013
tentang perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup ;
13. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 9 tahun 2015
tentang penetapan Desa di Wilayah Kabupaten Badung.
Dengan Persetujuan Bersama

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA


dan
PERBEKEL DESA MENGWI

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : STATUS JALAN PERMUKIMAN DAN JALAN LINGKUNGAN YANG


MERUPAKAN AZET DESA MENGWI, KECAMATAN MENGWI
KABUPATEN BADUNG,

BAB I

KENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan ;

1. Desa adalah Desa Mengwi.


2. Fasilitas Umum adalah saranan dan prasarana yang diadakan oleh
Pemerintah yang digunakan untuk kepentingan bersama dalam melaksanakan
kegiatan sehari-hari;
3.Kebersihan lingkungan adalah menciptakan lingkungan yang sehat sehingga
tidak mudah terserang penyakit Demam berdarah, Muntahber dan lainnya .
4.Pemerintah Desa adalah Pemerintah Desa Megwi.
5.Badan Permusyawaratan Desa disingkat (BPD) adalah lembaga yang
melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari
penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah yang ditetapkan secara
demokratis.
6.Musyawarah Desa adalah musyawarah antara Badan Permusyawaratan Desa,
Pemerintah Desa, dan unsur mayarakat yang diselenggarakan oleh Badan
Permusyawaratan Desa untuk menyepakati hal yang bersifat strategis.
7. Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian area
darat , termasuk bangunan pelengkapan dan perlengkapan yang lainnya untuk
bagi lalu lintas yang ada dipermukaan tanah, diatas permukaan tanah,
dibawah permukaan tanah;
8. yang dimaksud dengan jalan Lingkungan dan/atau jalan permukiman adalan
Jalan yang ada dilingkungan perumahan yang merupakan jalan penghubung
antar pusat permukiman yang berada didalam kota;
Pasal 2

(1) Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh


Perbekel setelah dibahas dan disepakati bersama Badan Permusyawaratan Desa
(BPD), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat ( LPM ) dan Tokoh Masyarakat;
(2) Penetapan azet adalah segala bentuk pasilitas umum, berupa jalan lingkungan
yang ada di masing-masing lingkungan maupun Banjar yang merupakan
kekayaan Desa yang tidak bergerak yang dimiliki oleh desa , yang perlu diadakan
impentarisasi guna untuk memudahkan perencanaan pembangunan yang ada di
Desa .

BAB II

AZAS PEMBUATAN PERATURAN DESA

Pasal 3

Untuk untuk kelancaran transportasi pelestarian jalan lingkungan berazaskan :

a. Desa Mengwi adalah Desa yang mandiri dan berbudaya ;


b. Ramah terhadap lingkungan ;
c. Mempercepat laju perekonomian yang ada di Desa;
d. Pemberdayaan Masyarakat untuk menciptakan Lingkungan Aman dan Lestari;

BAB III

STATUS JALAN

Pasal 4

Menetapkan Status Jalan sebagai Jalan Lingkungan di Desa Mengwi


sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan ini.

Pasal 5

Ruas–ruas Jalan Lingkungan di Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4


dijadikan acuan dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pengelolaan
Jalan Lingkungan di Desa.

BAB IV

TUJUAN PEMBUATAN PERATURAN DESA


Pasal 3
Pasal 6
Tujuan pembuatan Peraturan Desa (PERDES) Desa Mengwi antara lain :
a. Terwujudnya Wilayah Desa Mengwi yang bersih ,sehat, lestari dan indah sesuai
dengan nilai-nilai “Tri Hita Karana”
b. Untuk mendorog Masyarakat dalam menigkatkan Kebersihan ,Kesehatan dan
kelesarian Lingkungan Desa Mengwi;
c. Untuk menjaga keamanan Lingkungan Desa Mengwi;
d. Mewujudkan Bali bersih dan Hijau ( Bali Clean and Green) khususnya di Desa
Mengwi
e. Untuk kelancaran Usaha Home Industri dalam pemasarannya ;
f. Kesadaran Masyarakat terhahadap kebersihan lingkungan dan menjaga
kebersihan lingkungann belum responsip;
g. Kesadaran Masyarakat untuk tidak membuang Sampah dan/atau Air Limbah
Rumah Tangga ke jalan lingkungan ;

BAB V

KETENTUAN :

Pasal 7

UNTUK MENJAGA KETERTIBAN PENGGUNAAN FASILITAS UMUM JALAN


LINGKUNGAN YANG ADA DI DESA MENGWI KECAMATAN MENGWI KABUPATEN
BADUNG :
Dengan ketentuan larangan sebagai berikut :

a. Bagi Warga Masyarakat Desa Mengwi, unruk menjaga ketertiban pengguna


Fasilitas Umum seperti, Jalan Lingkungan , kami himbau kepada masyarakat
Desa Mengwi agar :
( 1 ). Tidak boleh nyuci Sepeda Motor dan /atau mobil di jalan lingkungan
wilayah Desa Mengwi sehingga jalan jadi rusak
(2). Demi keutuhan jalan lingkungan , dihimbau kepada masyarakat tidat
diperkenankan mengambil badan jalan untuk buka usaha pribadi
dilingkungan Desa Mengwi, antara lain berjualan ,menaruh material
terlalu lama, sehingga mengganggu kepentingan umum;
(3). Dilarang membuat penampungan air limbah dan sejenis didalam badan
jalan lingkungan .
b. Untuk menjaga kebersihan dan lingkungan di Desa Mengwi , untuk itu ,
kami himbau kepada masyarakat Desa Mengwi agar :
( 1 ) Tidak Membuang sampah dengan sembarangan, antara lain di Fasilitas
Umum seperti di jalan lingkungan Desa Mengwi;
( 2 ) Tidak boleh membuang Air Limbah Rumah Tangga seperti Air Limbah
kamar mandi, Air Limbah kotoran ternak Babi sejenis dan kotoran
lainnya, ke Fasilitas Umum ke jalan Lingkungan , sehingga mengganggu
kesehatan ;
( 3 ) Untuk menjaga kelestarian, keindahan dan kebersihan Lingkungan ,
kami himbau kepada masyarakat di Desa Mengwi ,khusus yang
mempunyai telajakan di jalan Lingkungan maupun telajakan
dipedalaman agar ikut menjaga dan merawat tanaman hias yang sudah
ada agar menjadi indah.

BAB VI

SANKSI

Pasal 8

( 1 ) Pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Mengwi di kenakan


ketentuan pasar 7 huruf a ayat (1) dan ( 3) diatas berupa denda sebesar
Rp.500.000,- ( lima ratus ribu rupiah ) yang menjadi pendapatan Desa Dinas;
( 2 ) Apabila masyarakat di Desa Mengwi , tidak menghindahkan Peraturan Desa yang
telah dibuat, dimana yang bersangkutan wajib hukumnya tidak mendapatkan
pelayanan dari Desa Dinas maupun Desa Adat selama 3 (tiga ) bulan .

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 8

Peraturan Desa ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa ini


dengan menempatkan dalam Lembaran Desa Mengwi.

Ditetapkan di Mengwi
pada tanggal ... ………. 2019
PEJABAT PERBEKEL
MENGWI,

IDA BAGUS SURYANA,SH,


Penata Tingkat I
NIP: 1975 0328 200604 1004

Diundangkan di Mengwi
Pada tanggal ... ………. 2019
SEKRETARIS DESA MENGWI,

I PUTU SUADNYANA
LEMBARAN DESA MENGWI KEC. MENGWI KAB. BADUNG TAHUN 2019 NOMOR .....
PERBEKEL DESA BERANGBANG
KABUPATEN JEMBRANA

PERATURAN DESA BERANGBANG

NOMOR 1 TAHUN 2016

TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN DESA BERANGBANG NOMOR 04 TAHUN 2006
TENTANG PENDIRIAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)
DESA BERANGBANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


PERBEKEL DESA BERANGBANG,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 4 Peraturan Menteri Desa,


Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan, dan
Pengelolaan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa, bahwa dalam
rangka untuk menampung seluruh kegiatan di bidang ekonomi
dan/atau pelayanan umum yang dikelola Desa, perlu mendirikan
Badan Usaha Milik Desa di Desa Berangbang;
b. bahwa ketentuan dalam Peraturan Desa Berangbang Nomor 04 Tahun
2006 tentang Pendirian Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sudah
tidak sesuai perlu diadakan perubahan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a
dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Desa tentang Pendirian
Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa).

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-


daerah Tingkat II dalam wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa
Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 1655);
2. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 131, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4443);

3. Undang-Undang ...

3. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4756);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan
Mikro (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 12,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5394);
5. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa yang
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015
tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5717);
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2014
tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara yang telahdiubahdenganPeraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015 tentangPerubahan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2014
tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5694);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang
Pedoman Teknis Peraturan Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 2091);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 2093);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 2094);
11. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Kewenangan
Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 158);
12. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan
Dan Pengelolaan, Dan PembubaranBadan Usaha MilikDesa(Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 296);
13. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 21 Tahun 2006 tentang
Badan Usaha Milik Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana
Tahun 2006 Nomor 21, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Jembrana Nomor 20).

Dengang Kesepakatan ...

Dengan Kesepakatan Bersama


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA BERANGBANG
dan
PERBEKEL DESA BERANGBANG

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DESA BERANGBANG TENTANG PERUBAHAN


ATAS PERATURAN DESA NOMOR 04 TAHUN 2006 TENTANG
PENDIRIAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)
BERANGBANG.

BAB I
KENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan ;


1. Desa adalah Desa Berangbang.
2. Badan Usaha Milik Desa selanjutnya disingkat BUM Desa, adalah badan usaha yang seluruh dan
sebagaian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan modal secara langsung yang
berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha
lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.
3. Pemerintah Desa adalah Pemerintah Desa Berangbang.
4. Badan Permusyawaratan Desa disingkat (BPD) adalah lembaga yang melaksanakan fungsi
pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan
keterwakilan wilayah yang ditetapkan secara demokratis.
5. Musyawarah Desa adalah musyawarah antara Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah
Desa, dan unsur mayarakat yang diselenggarakan oleh Badan Permusyawaratan Desa untuk
menyepakati hal yang bersifat strategis.
6. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Perbekel setelah
dibahas disepakati bersama Badan Permusyawaratan Desa.
7. Pelaksana Operasional BUM Desa adalah Pengurus BUM Desa yang bertugas mengurus dan
mengelola BUM Desa sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

BAB II
AZAS DAN TUJUAN PEMBENTUKAN BUM DESA

Pasal 2
BUM Desa dalam usahanya berazaskan :

a. Demokrasi ekonomi dengan prinsip kehati-hatian ;


b. Pengayoman ;
c. Pemberdayaan ;
d. Keterbukaan ;

Pasal 3 ...
Pasal 3

Tujuan pembentukan Badan Usaha Milik Desa Berangbang antara lain :


a. peningkatan perekonomian Desa;
b. pemaanfaatan aset Desa untuk kesejahteraan Desa;
c. peningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi Desa;
d. menciptakan peluang dan jaringan pasar yang mendukung kebutuhan layanan umum warga;
f. membuka lapangan kerja;
g. peningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan pelayanan umum, pertumbuhan
dan pemerataan ekonomi Desa; dan
h. peningkatkan pendapatan masyarakat Desa dan Pendapatan Asli Desa.

BAB III
PENDIRIAN BADAN USAHA MILIK DESA

Pasal 4

(1) Pendirian BUM Desa dimaksudkan sebagai upaya menampung seluruh kegiatan di bidang
ekonomi dan/atau pelayanan umum yang dikelola oleh Desa dan/atau kerjasama antar Desa.
(2) BUM Desa Berangbang di beri nama “ AMERTHA JATI “.
(3) Klasifikasi Jenis Usaha BUM Desa Amertha Jati Desa Berangbang sebagai berikut :
a. bisnis sosial sederhana yang memberikan palayanan umum masyarakat untuk
memperoleh keuntungan finansial;
b. usaha jasa;
c. usaha dagang;
d. bisnis keuangan;
e. penyewaan;
f. usaha lainnya sesuai potensi Desa.

BAB IV
KEDUDUKAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUM DESA)

Pasal 5

Kedudukan Badan Usaha Milik Desa Amertha Jati Desa Berangbang :


a. BUM Desa adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian modalnya dimiliki oleh Desa
melalui penyertaan modal secara langsung yang berkedudukan di Desa Berangbang,
Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana.
b. Organisasi pengelola BUM Desa terpisah dari organisasi Pemerintahan Desa;
c. BUM Desa melaksanakan kegiatan usaha dilingkungan Desa dan untuk masyarakat.

BAB V
PENGURUSAN BADAN USAHA MILIK DESA

Pasal6

(1) Susunan kepengurusan organisasi pengelola BUM Desa :


a. Penasehat;
b. Pelaksana Operasional; dan
c. Pengawas.
(2) Penasehat secara ex officio di jabat oleh Perbekel. c. Pengawas...
Pasal 7

(1) Penasehat mempunyai kewajiban :


a. memberikan nasehat kepada Pelaksana Operasional BUM Desa dalam melaksanakan
pengelolaan BUM Desa;
b. memberikan saran dan pendapat mengenai masalah yang dianggap penting bagi
pengelolaan BUM Desa; dan
c. mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengelolaan BUM Desa.
(2) Penasehat memiliki wewenang :
a. meminta penjelasan dari pelaksana operasional mengenai persoalan yang menyangkut
pengelolaan usaha; dan
b. melindungi usaha Desa terhadap hal-hal yang dapat menurunkan kinerja BUM Desa.

Pasal 8

(1) Kepengurusan Pelaksana Operasional BUM Desa terdiri dari :


a. Ketua;
b. Sekretaris;
c. Bendahara; dan
d. Kepala-kepala unit usaha disesuaikan dengan unit usaha yang dikembangkan oleh BUM
Desa.
(2) Pelaksana Operasional mempunyai tugas mengurus dan mengelola BUM Desa sesuai
dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BUM Desa.
(3) Pelaksana Operasional mempunyai kewajiban :
a. melaksanakan dan pengembangkan BUM Desa agar menjadi lembaga yang melayani
kebutuhan ekonomi dan/atau pelayanan umum masyarakat desa;
b. menggali dan memanfaatkan potensi usaha ekonomi Desa untuk meningkatkan
Pendapatan Asli Desa; dan
c. melakukan kerjasama dengan lemabaga-lembaga perekonomian Desa lainnya.
(4) Pelaksana Operasional mempunyai wewenang :
a. membuat laporan keuangan seluruh unit-unit usaha BUM Desa setiap bulan;
b. membuat laporan perkembangan kegiatan unit-unit usaha BUM Desa setiap bulan;
c. memberikan laporan perkembangan unit-unit usaha BUM Desa kepada masyarakat Desa
sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam setahun.
(4) Masa bakti Pelaksana Operasional BUM Desa di atur dalam Anggaran Dasar/Anggaran
Rumah Tangga.
Pasal 9

(1) Pengawas BUM Desa mewakili kepentingan masyarakat.


(2) Susunan kepengurusan Pengawas terdiri dari :
a. Ketua;
b. Wakil Ketua merangkap anggota;
c. Sekretaris merangkap anggota;
d. Anggota.
(3) Pengawas mempunyai kewajiban menyelenggarakan Rapat Umum untuk membahas kinerja
BUM Desa sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali.

(4) Pengawas mempunyai wewenang menyelenggarakan Rapat Umum Pengawas (4)untuk :


Pengawas...
a. pemilihan dan pengangkatan pengurus sebagaimana ayat (2) Pasal ini;
b. penetapan kebijakan pengembangan kegiatan usaha dari BUM Desa; dan
c. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kinerja Pelaksana Operasional BUM Desa.

BAB VI
PERSYARATAN PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN
PELAKSANA OPERASIONAL BUM DESA

Pasal 10

Persyaratan menjadi Pelaksana Operasional BUM Desa adalah :


a. masyarakat Desa yang mempunyai jiwa wirausaha;
b. berdomisili dan menetap di Desa sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun ;
c. Pria atau Wanita dengan Usia minimal 25 tahun dan maksimal 55 tahun;
d. berkepribadian baik, jujur, adil, cakap, visioner, dan perhatian terhadap usaha ekonomi
Desa;
e. Pendidikan minimal Sekolah Lanjutan Atas atau sederajat;
f. Mempunyai integritas, motivasi dan budaya kerja yang baik.

Pasal 11
Pelaksana Operasional BUMDesa diberhentikan dengan alasan :
a. Meninggal Dunia;
b. Telah selesai masa baktinya;
c. Mengundurkan diri;
d. Pindah tempat tinggal dari Desa Berangbang;
e. Tidak memegang amanah atau tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik sehingga
menghambat perkembangan dan pertumbuhan BUM Desa;
f. terlibat kasus pidana dan telah ditetapkan sebagai tersangka;
g. pemberhentian dan penggantian pengurus ditentukan dalam musyawarah Desa.

BAB VII
HAK PELAKSANA OPERASIONAL BUM DESA

Pasal 12

Hak Pengurus Organisasi BUM Desa adalah :


a. Pengurus berhak mendapatkan penghasilan dengan besaran secara rinci diatur dalam
Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga BUM Desa;
b. Pengurus berhak mendapatkan tunjangan lainnya secara rinci diatur dalam Anggaran
Dasar/Anggaran Rumah Tangga BUM Desa;

BAB VIII
MODAL BUM DESA

Pasal 13
(1) Modal awal BUM Desa bersumber dari APB Desa.
(2) Modal BUM Desa terdiri atas :
a. penyertaan modal Desa; dan (2) Modal…
b. penyertaan modal masyarakat Desa.

Pasal 14

Penyertaan modal Desa sebagaimana dimaksud Pasal 13 ayat (2) huruf a terdiri atas :
a. hibah dari pihak swasta, lembaga sosial ekonomi kemasyarakatan dan/atau lembaga donor
yang disalurkan melalui mekanisme APB Desa;
b. bantuan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten yang disalurkan melalui
mekanisme APB Desa;
c. kerjasama usaha pihak swasta, lembaga sosial ekonomi kemasyarakatan dan/atau lembaga
donor yang dipastikan sebagai kekayaan kolektif Desa yang disalurkan melalui mekanisme
APB Desa;
d. aset Desa yang diserahkan kepada APB Desa sesuai ketentuan peraturan perundangan-
undangan yang berlaku.

BAB IX
ALOKASI HASIL USAHA BUM DESA

Pasal 15

(1) Hasil Usaha BUM Desa merupakan pendapatan yang diperoleh dari hasil transaksi dikurangi
dengan pengeluaran biaya dan kewajiban pada pihak lain, serta penyusutan atas
barang-barang inventaris dalam 1 (satu) tahun buku.
(2) Pembagian hasil usaha BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga BUM
Desa.
BAB X
KEPAILITAN BUM DESA

Pasal 16

(1) Kerugian yang dialami BUM Desa menjadi beban BUM Desa.
(2) Dalam hal BUM Desa tidak dapat menutupi kerugian dengan aset dan kekayaan yan
dimilikinya, dinyatakan rugi melalui Musyarwarah Desa.
BAB XI
PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN BUM DESA

Pasal 17

(1) Pelaksana Operasional BUM Desa melaporkan pertanggungjawaban pelaksanaan BUM


Desa kepada Penasehat.
(2) BPD melakukan pengawasan terhadap kinerja Pemerintah Desa dalam membina BUM Desa.
(3) Pemerintah Desa mempertanggungjawabkan tugas pembinaan terhadap BUM Desa kepada
BPD yang disampakan melalui Musyawarah Desa.

BAB XII BAB XII...


KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 18

(1) BUM Desa Berangbang yang telah ada sebelum Peraturan Desa ini berlaku tetap dapat
menjalankan kegiatannya.
(2) BUM Desa Berangbang yang telah ada sebagaimana dimaksud ayat (1) wajib melakukan
penyesuaian dengan ketentuan Peraturan Desa ini paling lambat 1 (satu) tahun terhitung
sejak Peraturan Desa ini berlaku.

BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 19

Pada saat Peraturan Desa ini mulai berlaku, ketentuan mengenai Badan Usaha Milik Desa dalam
Peraturan Desa Berangbang Nomor 04 Tahun 2006 tentang Pendirian Badan Usaha Milik Desa
(BUMDesa) Berangbang dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 20

Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa ini dengan
menempatkan dalam Lembaran Desa Berangbang.

Ditetapkan di Berangbang
pada tanggal 3 Pebruari 2016
PERBEKEL DESA BERANGBANG,

I GUSTI PUTU SUPRADNYA

Diundangkan di Berangbang
pada tanggal 4 Pebruari 2016
SEKRETARIS DESA BERANGBANG,

I WAYAN SUARTAMA
LEMBARAN DESA BERANGBANG TAHUN 2016 NOMOR 1

Anda mungkin juga menyukai