Analisis Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa Berbasis Tongkol Jagung
Analisis Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa Berbasis Tongkol Jagung
ABSTRAK
Melalui penelitian ini akan dianalisis besarnya massa syngas yang dihasilkan dari
jumlah tongkol jagung di Provinsi Gorontalo. serta perancangan dimensi dari reaktor gasifikasi..
Teknologi yang digunakan untuk mengkonversi tongkol jagung menjadi energi listrik adalah
gasifikasi dengan menghitung massa sintetik gas dan daya yang dihasilkan dari proses
gasifikasi tongkol jagung. Kajian aspek teknis juga meliputi penentuan jenis reaktor yang
digunakan, dimensi dan kapasitas dari reaktor, blower, ducting dan destilator untuk kapasitas
pembangkit listrik biomassa 500 kW.
Jumlah massa syngas yang dihasilkan pada tahun 2017 dengan mengkonversi biomassa
tongkol jagung di Provinsi Gorontalo sebesar 412.832 ton adalah 297.537 ton syngas. Daya
yang dapat dihasilkan dengan jumlah Massa syngas tersebut idealnya adalah 233.610,40 MW.
Pada perancangan reaktor dengan kapasitas tongkol jagung 1,5 kg per 30 menit dipilih reaktor
tipe up draft, dengan tinggi reactor 77 cm, diameter 188 cm, volume 2.136.368,08 cm³.
kapasitas blower 5,54 cfm per jam, luas penampang ducting 505 mm2 dan luas penampang
destilator 1054,44 mm2..
Kata kunci: Tongkol Jagung; Massa Syngas; Dimensi Reaktor
ABSTRACT
In this study will be analyzed eligibility the mass of syngas produced from the number of
corn cobs in Gorontalo Province Technology used to convert corncobs into electrical energy is
gasfication by counting mass synthetic gas and the energy resulting from the process of
gasification corncobs also the design of the dimensions of gasification reactors. Study the
technical aspects also includes the termination of the reactor used , the dimensions, and
capacity of reactor, blower, ducting and destilator for electrical power 500 kW. The economic
studies in order to determine the feasibility of investing in the PLTBM project are analyzed by
calculating the total cost of electricity generation with the assumption of project life of 25 years,
and calculating net present value (NPV) and IRR.
The amount of syngas mass produced in 2017 by converting 412,832 tons of corn cobs in
Gorontalo Province amounted to 297,537 tons of syngas. The power that can be generated by
the amount of Syngas Mass is ideally 233,610.40 MW. In the design of reactor with corn cob
capacity of 1.5 kg per 30 minutes selected reactor type up draft, with 77 cm height reactor, 188
cm in diameter, volume 2,136,368,08 cm³. blower capacity 5.54 cfm per hour, 505 mm2 ducting
cross section and 1054.44 mm2 distillator cross-section area..
Keywords: corncobs; he mass of syngas; the dimensions of gasification reactors
energi setempat terutama energi terbarukan. nyata dari PT.PLN (Persero) menggunakan
Pengembangan kapasitas pembangkit kearifan lokal sebagai sumber energi
dilaksanakan sesuai kebijakan pemerintah pembangkitan. Namun dua tahun
dalam pengembangan energi baru terbarukan pengoperasian pembangkit listrik tenaga
serta program 35.000 MW. biomassa (PLTBM) di Pulubala yakni 2014 –
Salah satu energi terbarukan yang 2016, ternyata ada banyak kendala
dapat dikembangkan di Indonesia adalah pengeporasian. Jumlah output daya yang
energi biomassa. Sektor agraris umumnya dihasilkan jauh dibawah kapasitas terpasang.
menghasilkan limbah pertanian yang kurang Bahkan pada tahun 2017, PLTBM Pulubala
termanfaatkan. Limbah pertanian yang sama sekali sudah tidak dioperasikan lagi.
merupakan biomass tersebut merupakan Oleh karenanya dipandang perlu suatu kajian
sumber energi alternative yang melimpah, terhadap teknologi yang digunakan guna
dengan kandungan energi yang relatif besar. mengetahui kelayakan pembangunan
Limbah pertanian tersebut apabila diolah akan pembangkit listrik tenaga biomassa di Provinsi
menjadi suatu bahan bakar padat buatan Gorontalo.
yang lebih luas penggunaannya sebagai
Energi Biomassa. Biomassa adalah bahan
bahan bakar alternatif. Di samping itu sumber
organik yang berasal dari tumbuhan, hewan
energi biomassa mempunyai keuntungan
yang terbentuk baik dari hasil produksinya,
pemanfaatan antara lain: dapat dimanfaatkan
sisa metabolisme maupun limbah yang
secara lestari karena sifatnya yang renewable
dihasilkannya. Energi Biomassa dapat
resources, tidak mengandung unsur sulfur
digunakan sebagai sumber energi alternatif
yang menyebabkan polusi udara pada
pengganti bahan bakar fosil. Energi ini tidak
pengunaan bahan bakar fosil, dan
akan habis selama kehidupan di muka bumi
meningkatkan efisiensi pemanfaatan limbah
masih ada.
pertanian (Saputro D, 2009).
Penambahan pembangkit masih perlu Tabel 1 Komposisi Dari Limbah Biomassa
dilakukan karna sejauh ini Provinsi Gorontalo Pertanian Dan Perkebunan
masih mengalami devisit energi listrik. Daya Limbah Biomassa Kalor Jenis
mampu pembangkit di Gorontalo sebesar 65 Padi
MW dengan beban puncak tertinggi sebesar 1. Sekam 3052,9 ton Kal/ ton
81,9 MW. Kekurangan tersebut tertutupi oleh 2. Jerami 2914,5 ton kal/ton
pasokan listrik dari Sulawesi Utara, hanya 3. Merang 3205,4 ton kal/ton
saja selama ini masih sering terjadi Jagung
pemadaman dikarnakan gangguan 1. Bonggol 3523,9 ton kal/ton
pembangkit dari Sulawesi Utara. Kebutuhan 2. Batang-daun 3674,6 ton kal/ton
daya listrik Provinsi Gorontalo akan terus 3. kelobot 3620,6 ton kal/ton
SIngkong
meningkat seiring dengan pertambahan
1. batang 3894,5 ton kal/ton
penduduk, peningkatan perekonomian Kelapa sawit
setempat, serta target peningkatan rasio 1. serabut 11,40 ton kal/ton
jumlah rumah tangga berlistrik PLN di Provinsi 2. tempurung 15,21 ton kal/ton
Gorontalo. 3. tandan 3700 (k kal/kg)
Guna memenuhi pertumbuhan Kelapa
kebutuhan tenaga listrik di Gorontalo sampai 1. serabut 4004,8 kkal
dengan tahun 2025, direncanakan akan 2. tempurung 4128,9 kkal
dibangun beberapa proyek pembangkit Hasil hutan
dengan memperhatikan potensi energi primer 1. kayu 3992,6 ton kal/ton
setempat. Selain rencana Pembangkit Listrik Sumber : (Lembaga Penelitian hasil hutan,
Tenaga Air, juga akan dikembangkan 1978)
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Energi kalor yang dapat dikonversi
tersebar dan Pembangkit Listrik Tenaga menjadi energi listrik dengan nilai konversi
Biomassa tersebar (RUPTL PT.PLN sebagai berikut :
(Persero), 2016). Tabel 2. Konversi Energi listrik dalam joule dan
Pada tahun 2014 telah diresmikan kalori
Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa
KWH Joule Kkal
(PLTBm) 500 kW berbasis Tongkol Jagung di
1 3,6 x 106 8,6 x 102
Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo
oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan. (Sumber : Siswanto Saleh, 2010)
Pembangunan Pembangkit ini adalah wujud
110 Dielektrika, 5 (2),Agustus 2018
Teknologi Pembangkitan Listrik Tenaga (arang), tar, gas ringan (H2, CO, CO2,
Biomassa. Teknologi yang dapat digunakan H2O, CH4).
untuk menghasilkan energi listrik dari 3. Proses ketiga merupakan proses
biomassa menurut (Siswanto S, 2010) yakni: Oksidasi. Pada proses ini, baik arang
1. Pembakaran langsung. Pembakaran maupun gas hydrogen sebanyak 20%
langsung melibatkan pembakaran mengalami pembakaran dengan oksigen
bomassa dengan udara yang berlebih, sehingga menghasilkan panas. Proses
menghasilkan gas asap panas yang terakhir merupakan proses reduksi. Pada
digunakan untuk menghasilkan uap di proses ini sebanyak 80% arang
dalam bagian pertukaran panas dari boiler. mengalami reduksi menjadi gas hasil
Uap digunakan untuk menghasilkan listrik produser (syngas) dan juga menghasilkan
dalam generator turbin uap. abu. Gas yang dihasilakan dari gasifikasi
2. Pembakaran Bersama. Pembakaran dengan menggunakan udara mempunyai
bersama mengarah pada penggunaan nilai kalor yang lebih rendah tetapi di sisi
biomassa dalam boiler pembakar batu lain, proses operasi menjadi lebih
bara efisiensi tinggi sebagai sumber sederhana. Pada alat reactor terdapat gas
energi tambahan. Pembakaran bersama burner yang merupakan tempat
sudah dievaluasi untuk berbagai teknologi pengeluaran gas hasil proses gasifikasi.
boiler, termasuk batubara bubuk, cyclone, Berdasarkan penelitian yang telah
fluidized bed, dan spreader stokers. dilakukan oleh Gita (2009), diperoleh nilai
3. Gasifikasi. Gasifikasi merupakan proses kalor dan kandungan penyusun gas sintesis
yang menggunakan panas untuk merubah (syngas) sebagai berikut :
biomassa padat atau padatan berkarbon
Tabel 3. Kandungan dan nilai kalor biomassa
lainnya menjadi gas sintetik. Yang mudah tongkol jagung
terbakar. Melalui proses gasifikasi, kita
bisa merubah hampir semua bahan Kandungan Nilai
Biomassa kandungan
organik padat menjadi gas bakar yang Biomassa
bersih dan netral. Gas yang dihasilkan
H2 13,1 %
dapat digunakan untuk pembangkit listrik
O2 8,61 %
maupun pemanas N2 56,16 %
Pada proses gasifikasi, terjadi CO2 9,67 %
pembakaran tidak sempurna pada suhu CO 10,87 %
relatif tinggi, yaitu sekitar 900-1200 C. CH4 1,48 %
Proses gasifiasi menghasikan produk C2H6 0,015 %
HHV 6066,53 kJ/kg
tunggal berupa gas dengan nilai kalor LHV 2826,53 kJ/kg
3
4000-5000 kJ/Nm . Konversi energi Efisiensi 33,58 %
dengan cara gasifikasi efisiensi panasnya gasifikasi
mencapai 50-70%.
Nilai-nilai tersebut kemudian digunakan
Gasifikasi. Gasifikasi merupakan salah satu dalam menentukan besarnya syngas, nilai
teknologi proses konversi bahan padat kalor dan daya yang dihasilkan dari proses
menjadi gas yang mudah terbakar. Ada 4 gasifikasi tongkol jagung dengan asumsi
tahapan dalam proses gasifikasi yakni proses bahwa kondisi topografi, iklim dan struktur
pengeringan, pirolisis, oksidasi dan reduksi tanah yang tidak jauh berbeda dengan
(Haluti Sirajuddin, 2014). wilayah Jawa Timur dan Gorontalo maka nilai
1. Proses pertama pengeringan (drying kalori arang tongkol jagung di Jawa Timur
process) merupakan proses awal. Pada sama dengan nilai kalori arang tongkol jagung
proses ini, bahan yang dalam hal ini di Gorontalo. Berdasarkan hal tersebut, dapat
adalah tongkol jagung menjadi berkurang dihitung gas yang dihasilkan limbah tongkol
kadar airnya dengan pemberian jagung dan nilai kalori tongkol jagung hasil
temperature 200 C. Semakin tinggi produksi di Provinsi Gorontalo sebagai berikut
temperatur yang diberikan maka kadar air (Haluti Sirajuddin, 2014).
akan semakin cepat hilang.
..(1)
2. Proses kedua adalah pirolisis. Pada
proses ini, bahan yang telah kering Reaktor Gasifikasi. Beberapa kriteria perlu
dibakar tanpa melibatkan oksigen. diperhatikan dalam melakukan perancangan
Produks yang dihasilkan berupa karbon reaktor gasifikasi biomassa. Dengan
memeperhatikan kriteria-kriteria tersebut
Amelya Indah P. & Muhammad Asri: Analisis Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa Berbasis Tongkol Jagung 111
maka perancang akan memperoleh hasil aliran udara dapat dihitung dengan
rancangan reaktor sesuai dengan yang persamaan (5) yaitu (Yulian M, 2011) :
diinginkan, serta prestasi reaktor yang baik
pula. Kriteria-kriteria tersebut adalah (Yulian ….(5)
M, 2011) :
Tipe reaktor gasifikasi, luas penampang Menentukan Dimensi Ducting dan Dimensi
lintang reactor, tinggi reactor, jumlah aliran Destilator. Untuk menentukan dimensi
udara dan tekanan yang dihasilkan oleh fan, ducting dan destilator diperlukan sifat fisik gas
jenis burner yang digunakan, insulasi yang dan data dari perhitungan perpindahan panas
digunakan pada reactor. yang akan terjadi. Gas yang digunakan ialah
gas nitrogen karena pada saat pembakaran
Menentukan Dimensi Reaktor. Untuk gas nitrogen (N2) yang sangat dominan. Sifat
menentukan dimensi reaktor perlu fisik untuk gas nitrogen pada temperatur
menentukan beberapa parameter yakni 973˚K dan pada temperatur 293˚K untuk
(Panwar, 2008) udara adalah sebagai berikut (Yulian M,
1. Penentuan Laju Konsumsi Bahan 2011).
Bakar. Laju konsumsi bahan bakar Tabel 4. sifat fisik gas Nitrogen (N2) dan udara
didefinisikan sebagai jumlah konsumsi
bahan bakar (bonggol jagung) per satuan 973 ˚K (N2) 293˚K (udara)
waktu pembakaran bahan bakar yang Pr 0,733 0,7296
menghasilkan gas. Untuk menghitung laju K 0,067W/m˚c 0,02551 W/m˚c
-5
pemakaian bahan bakar dapat dihitung µ 0,000035kg/m.s 1,849x10 kg/m.s
dengan persamaan : Ρ 0,427kg/m³ 1,184 kg/m³
Pemilihan Reaktor. Jenis reaktor yang akan Tahun produksi jagung Produksi Limbah jagung
digunakan adalah reaktor Gasifikasi Updraft 2012 644.754 171.505
dimana menyesuaikan dengan jenis reaktor
2013 669.094 177.979
yang digunakan pada PLTBM Puluala.
2014 719.780 191.461
HASIL DAN PEMBAHASAN
2015 643.513 171.174
Revitalisasi Pertanian merupakan 2016 911.350 242.419
strategi umum untuk meningkatkan 2017 1.552.001 412.832
Amelya Indah P. & Muhammad Asri: Analisis Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa Berbasis Tongkol Jagung 113
DAFTAR RUJUKAN
Siswanto S. 2010. Analisis Keekonomian
Anonymous, “Net Heating Value dari Limbah
Harga Listrik Pembankit Listrik Tenaga
Pertanian, Kayu Bakar, Arang
Biomassa di Kabupaten Lampung
Dibandingkan dengan Batubara dan
Tengah, Tesis. Universitas Indonesia.
Minyak Tanah”, Lembaga Penelitian
Depok.
Hasil Hutan, Bogor, Indonesia, 1978
Soerawidjaja, T, H. 2011. Rintangan-
Badan Pusat Statistik Provinsi Gorontalo.
Rintangan Percepatan Implementasi
2017. Lahan Panen, Produksi, dan
Bioenergi. Seminar KADIN, Jakarta.
Produktivitas Tanaman Pangan Provinsi
Gorontalo. diakses melalui http : Suharto, 2013. Kajian Awal Potensi
www.gorontalo.bps.go.id. Pada tanggal Pemanfaatan Biomassa Sekam Padi
08 Mei 2017. Untuk Pembangkit Listrik Melalui
Teknologi Gasifikasi Di Provinsi Sulawesi
Fatimah, A. M, Friga, S. R, Nataliawati S,
Selatan. Seminar Nasional Kimia dan
Hakimul, B. 2016. Gasifikasi Biomassa :
Pendidikan Kimia V, Surakarta.
Studi Kasus Proyek di Desa Munduk,
Buleleng, Bali. Indonesian Institute for Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber
Energy Economics. Daya Mineral Republik Indonesia
Tentang RUPTL PT.PLN (Persero)
Gita Astari Putri. 2009. Pengaruh Variasi
Tahun 2016 s.d. 2025. Diakses melalui
Temperatur Gasifying Agent II Media
http : www.djk.esdm.go.id, tanggal 10
Gasifikasi Terhadap Warna dan
May 2017.
Temperatur Api pada Gasifikasi Reaktor
Downdraft dengan Bahan Baku Tongkol Tajalli, A. 2015. Panduan Penilaian Potensi
Jagung. Surabaya: ITS. Biomassa Sebagai Sumber Energi
Alternatif DI Indonesia. Penabulu
Haluti Sirajuddin, 2014. Pemetaan Potensi
Alliance.
Limbah Tongkol Jagung Sebagai Energi
Alternative di Wilayah Provinsi Gorontalo. Widodo, T.W. Bio Energi Berbasis Jagung
Tesis ITS. Surabaya. dan Pemanfaatan Limbahnya. Balai
Besar Pengembangan Mekanisasi
Kuvarakul, T., Diane, A, Alin, P, Hasintya, S.
Pertanian Serpong.
Pedoman Energi Terbarukan tentang
Pengembangan Proyek Tenaga Listrik Yulian Muhamad, 2011, Perancangan Reaktor
Tenaga Biomassa dan Biogas Di Gasifikasi Biomassa Kapasitas 3 kg.
Indonesia. Penerbit : GIZ GmbH. Jakarta Repository.unpas.ac.id, diakses tanggal
2015. 26 April 2018.
Panwar, N.L., Rathore, N.S, 2008, Design and
Performance evaluation of a 5 kw
producer gas stove, Biomassa and
Bioenergy, 32, 1349-1352.