Anda di halaman 1dari 564

Edisi lQdelapan

Jilid 2

Neil A. Campbell

fane B. Reece
Berkeley, California

Lisa A. Urry
Mills College, Oakland, California

Michael L. Cain
Bowdoin College, Brunswick, Maine

Steven A. Wasserman
University of California, San Diego

Peter V" Minorsky


Mercy College, Dobbs Ferry, New york

^l Robert B. |ackson
Duke University, Durham, North Caroiina

PENERBIT ERLANGGA
H. Baping Raya No. 100
Jl.
Ciracas, Iakarta 13740
http://www.erlangga.co.id
(Anggota II(API)
UNDANG-UNDANG REPUBLII( INDONESIA
NOMOR 19 TAHUN 2OO2 TENTANG HAK CIPTA

PASAL 72
KETENTUAN PIDANA
SANI(SI PELANGGARAN

L. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu Ciptaan
atau memberikan izin untuk itu, dipidana dengan pidana pen;ara
paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit
Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama
7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

2. Barangsiapa dengan sengaja menyerahkan, menyiarkan, memamerkan,


mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang
hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud
pada ayat (l), dipidana dengan pidana penjara paling lama
5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

BIOLOGI
Edisi 8, Jilid 2

. Neil A. Campbell & lane B. Reece

JuduL AsIi

BIOLOGY
Eighth edition
Neil A. Campbell & Jane B. Reece

Garnbar Sampul Depan: Bunga Magnolia (Chris Fox/Corbis)

Copyright @2008 by Pearson Education Inc.


Translation copyright @2oI2 by Penerbit Erlangga. All rights reserved.
Authorized translation from English edition published by Pearson Benjamin Cummings.

Hak terjemahan dalam bahasa Indonesia padaPenerbit Erlangga berdasarkan perjanjian resmi pada 29 Februari 2008

Alih Bahasa:
Domoing TJtas Wulandari, S.Si

Editor:
Wibi Hardani
Prinandita Adhika

Buku ini dilayout oleh Bagian Produksi Penerbit Erlangga dengan


Macintosh Mac Pro (Warnock Pro 10 pt)

Dicetak oleh: PT Gelora Aksara Pratama

141312 5432
Dilarang keras mengutip, menjiplak, memfotokopi, atau memperbanyak dalam bentuk apapun, baik sebagian
atau keseluruhan isi buku ini, serta memperjualbelikannya tanpa izin tertulis dari Penerbit Erlangga.

OHAI( CIPTA DILINDUNGI OLEH UNDANG-UNDANG


$dE*d $ umir i-im,rn Sejarah Evolusioner
1 Pengantar: Tema-tema dalam llmu Hayati
Keanekaragaman Hayati
26 Filogeni dan Pohon Kehidupan 96
L;arir sequ Kimia Kehidupan 27 Bakteri dan Archaea 118
2 Konteks Kimiawi Kehidupan 28 Protista 139
3 Air dan lingkungan yang Cocok bagi Kehidupan 29 Keanekaragaman Tumbuhan l: Bagaimana Tumbuhan
4 Karbon dan Keanekaragaman Molekular Kehidupan Mengolonisasi Daratan 165
5 Struktur dan Fungsi Molekul Biologis Berukuran 30 Keanekaragaman Tumbuhan ll: Evolusi Tumbuhan
Besar Berbiji 184
31 Fungi 2O4
q"iffift ffiua S€l 32 Pengantar Keanekaragaman Hewan 224

6 Menjelajahi Sel 33 lnvertebrata 238


7 Struktur dan Fungsi Membran 34 Vertebrata 271
B PengantarMetabolisme
9 Respirasi Selular: Memanen Energi Kimia ux'rir *mam Bentuk dan Fungsi Tumbuhan
10 Fotosintesis 35 Struktur, Pertumbuhan, dan Perkembangan
11 Komunikasi Sel Turnbuhan 315
12 Siklus Sel 36 Pemerolehan Sumber Daya dan Transpor pada
Tumbuhan Vaskular 344
37 Tanah dan Nutrisi Tumbuhan 368
LlnIt Ti6m Cenetika 38 Reproduksi Angiosperma dan Bioteknologi 386
13 Meiosis dan Siklus Hidup Seksual 39 ResponsTumbuhan terhadap Sinyal-sinyal lnternal dan
14 Mendel dan Gagasan tentang Gen Eksternal 4oq
15 Dasar Kromosomal Pewarisan-Sifat
16 Dasar Molekular Pewarisan-Sifat
$$E*{$ 3
17 Dari Gen ke Protein
1B Regulasi Ekspresi Gen
unir rr.xj*h Bentuk dan Fungsi Hewan
19 Virus
40 Prinsip Dasar Bentuk dan Fungsi Hewan

20 Bioteknologi
41 Nutrisi Hewan
2"1 Genom dan Evolusinya 42 Sirkulasi dan Pertukaran Gas
43 Sistem lmunitas

gifiE{$ 3
44 Osmoregulasi dan Ekskresi
45 Hormon dan Sistem Endokrin
L"Jmit ffiru:pmr Mekanisme Evolusi 46 Reproduksi Hewan
22 Penurunan dengan Modifikasi: Pandangan Darwin 47 Perkembangan Hewan
tentang Kehidupan 4 48 Neuron, Sinapsis, dan Persinyalan
23 Evolusi Populasi 22 49 Sistem Saraf
24 Asal-usul Spesies 43 50 Mekanisme Sensorik dan Motorik
25 Sejarah Kehidupan di Bumi 64 5.1 Perilaku Hewan

&Jrait ffi*iapen EkOIOgi


52 Pengantar Ekologi dan Biosfer
53 Ekologi Populasi
54 Ekologi Komunitas
55 Ekosistem
55 Konservasi Biologi dan Restorasi Ekologi

lll
Neil.{. Carnpbell
Neil Campbell mengombinasikan
sifat investigatif seorang peneliti
dengan jiwa seorang guru yang
berpengalaman dan penuh perhatian.
Ia memperoieh geiar M.A. di bidang
Zoologi dari UCLA dan Ph.D. di
bidang Biologi Tumbuhan dari
University of California, Riverside,
sekaligus menerima Anugrah Alumnus Berprestasi tahun
2001. Neil menerbitkan banyak artikel penelitian tentang
tumbuhan gurun dan pesisir dan bagaimana putri-malu
(Mimosa) dan polong-polongan lain menggerakkan
daun. Neil berpengaiaman mengajar selama 30 tahun di
berbagai tempat, termasuk kuliah biologi umum di Cornell
University, Pomona College, dan San Bernardino Valley Untuk Edisi I(edelapan, Jane Reece dibantu oleh lima rekan
College, tempat ia menerima Anugrah Profesor Istimewa penulis, dengan kontribusi yang mencerminkan keahlian
tahun 1986. Neii adalah peneliti tidak tetap di Departemen mereka sebagai peneliti ilmiah biologi dan sensibilitas
Botani dan llmu-ilmu Tumbuhan di University of mengajar yang mereka peroleh dari pengalaman bertahun-
California, Riverside. Selain mengarang buku ini, ia turut tahun sebagal pengajar.
menulis Biology: Concepts {z Connectiors dan Essential
Biology bersama Jane Reece. Neil meninggal dunia tidak
lama setelah perencanaan awal edisi revisi ini, namun
warisannya berlanjut dalam BIOLOGI Edisi l(edelapan. X-isa ,4. Urry
Unit 1-3 (Bab 2-21) dan Bab 47
fane Lisa Urry adalah profesor pada Mills
Penulis utama Jane Reece, kolaborator College di Oakland, California, dan
Neil Campbell untuk waktu yang lama, merupakan kontributor utama untuk
telah berpartisipasi dalam semua edisi Edisi I(etujuh BIOLOGI. Setelah
BIOLOGl-pertama sebagai editor diwisuda dari Tufts University dengan
dan kontributor, kemudian sebagai gelar ganda di bidang Biologi dan
pengarang. Pendidikannya meliputi Bahasa Prancis, Lisa menyelesaikan
A.B. di bidang Biologi dari Harvard Ph.D. di bidang Biologi Molekular dan Perkembangan di
University, M.S. di bidang Mikrobiologi MIT. Setelah jabatan post-doktoral di Harvard Medical
dari Rutgers University, dan Ph.D. di bidang Bakteriologi School, Tuft University, dan UC Berkeley, Lisa mulai
dari University of California, Berkeley. Sebelum pindah mengajar di Mills College, tempat ia saat ini memegang
ke California dari AS Timur Laut, ia mengajar biologi di jabatan Letts-Villard Professorship dan berperan sebagai
Middlesex County College dan Queensborough Community I(etua Departemen Biologi. Ia telah menerbitkan artikel-
College. Di UC Berkeley, dan kemudian sebagai peneliti artikel penelitian tentang berbagai topik, termasuk ekspresi
genetika post-doktoral di Stanford University, penelitian gen seiama perkembangan embrio. Minat penelitiannya
Jane dipusatkan pada rekombinasi genetik bakteri. Selain saat ini adalah perkembangan bulu babi. Lisa juga
karyanya di BIOLOGI, ia ikut menulis Biology: Concepts & sangat berkomitmen untuk mendorong kesempatan bagi
Connections, Essential Biology, dan The \X/orld of the Cell. perempuan dalam pendidikan dan penelitian sains.

lv
&lien:;ael f-" C*in Feter \,'. Minorslcv
Unit 4 dan 5 (Bab 22*34) Unit 6 (Bab 35-39)
Michael Cain adalah seorang ahli Peter Minorsky merevisi Unit 6
ekologl dan biologi evolusi yang untuk Edisi l(eenam dan I(etujuh
sekarang bekerja di Bowdoin College. BIOLOGL Ia merupakan profesor di
Mlchael meralh gelar ganda di bidang Mercy College, New York, tempat
Biologi dan Matematika dari Bowdoin ia mengajar evolusi, ekologi, botani,
College, dan M.Sc. dari Brown dan pengantar biologi. Ia juga
University, serta Ph. D. di bidang merupakan penulis ilmiah untuk
Ekologi dan Biologi Evolusi dari Cornell University. Setelah jurnal Plant Physiology. Ia meraih B.A. di bidang
penelitian post-doktoral di bidang ekologi tumbuhan di Biologi dari Vassar College dan Ph.D. di bidang
University of Connecticut dan genetika molekular di Fisiologi Tumbuhan dari Cornell University. Setelah
Washington University di St. Louis, Michael mengajar penelitian post-doktoral di University of Wisconsin di
biologi umum, ekologi, dan evolusi di berbagai tempat, Madison, Peter mengajar di I(enyon College, Union
termasuk Carleton College, New Mexico State University, College, 'Western Connecticut State University, dan
dan Rose-Hulman Institute of Technology di Indiana. Vassar College. Ia adalah seorang ahli elektrofisiologi,
Michael adalah penulis lusinan makalah ilmiah tentang yang meneliti tanggapan tumbuhan terhadap cekaman
berbagai topik, antara lain perilaku mencari pakan pada dan kini sedang mengeksplorasi kemungkinan efek
serangga dan tumbuhan, penyebaran biji jarak-jauh, dan geomagnetisme pada pertumbuhan tumbuhan.
spesiasi pada jangkrlk.

Rchert B. lackcon
Stevcili A, Witssermr;rcl
Unit 8 (Bab s2-56)
Unit 7 (Bab 40-46, 48-51) Rob Jackson adalah profesor biologi
Steve W.asserman adalah profesor di dan pemegang Nicholas Chair of
University of Caiifornia, San Diego. Ia Environmental Sciences di Duke
meraih gelar A.B. di bidang Biologi dari University. Ia mengelola Program
Harvard University dan Ph.D. dalam Ekologi Duke selama bertahun-
Ilmu-ilmu Biologi dari MIT. Setelah tahun dan saat ini merupakan Wakil
penempatan post-doktoral sementara Presiden Bidang Sains untuk the Ecological Society of
di UC Berkeley, tempat ia meneliti transformasi topologis America. Rob meraih gelar B.S. di bidang Teknik I(imia
DNA, Steve memusatkan perhatian pada mekanisme- dari Rice University, juga gelar M.S. di bidang Ekologi
mekanisme jalur regulasi. Dengan penelitiannya terhadap dan Statistika serta Ph.D. di bidang Ekologi dari Utah
lalat buah Drosophila, Steve telah berkontribusi pada State University. Ia merupakan ilmuwan post-doktoral
bidang embriogenesis, reproduksi, dan kekebalan. Sebagai di Departemen Biologi Stanford University dan Asisten
anggota fakultas University Texas Southwestern Medical Profesor di University of Texas, Austin. Rob telah
Center dan UC San Diego, ia mengajarkan genetika, menerima berbagai penghargaan, termasuk menerima
perkembangan, dan fisiologi kepada mahasiswa sarjana, penghargaan Presidential Early Career Award in Science
pascasarjana, dan kedokteran. Ia juga berperan sebagai and Engineering dari the Nationai Science Foundation
mentor peneliti untuk lebih dari selusin kandidat doktor di Gedung Putih. Ia teiah menerbitkan buku umum
dan nyaris 40 calon ilmuwan di tingkat pascasarjana mengenai lingkungan, The Earth Remains Forever, dan
serta sekolah menengah. Steve adalah penerima anugerah sebuah buku puisi anak-anak tentang biologi dan hewan
sarjana berprestasi dari Markey Charitable Trust dan the berjudul Animal Mischief.Buku anak-anaknya yang kedua,
David and Lucille Packard Foundation. Ia baru-baru ini Not Again, diterbitkan pada 2008.
menerima Anugerah Pengajar Berprestasi Senat Akademik
2007 sebagai pengajar 51 di UC San Diego.

Tentang Pengarang
ff anyak yang telah berubah di dunia ini sejak mana yang paling penting untuk dikembangkan secara
edisi BIOLOGI sebelumnya. Dalam mendalam dalam buku teks dasar ini. I(ami memerlukan
rffil.ny"l.saian
-bidang ilmu-ilmu biologi, sekuensing genom tim penulis dengan keahlian langsung di seluruh cabang
semakin banyak spesies telah mendorong perkembangan biologi, dan kami menginginkan rekanan penulis yang
berbagai bidang penelitian, sehingga memberikan wawasan telah mengasah nilai-nilai mengajar mereka di ruang kelas.
baru, misalnya tentang sejarah evolusi berbagai spesies. Para rekanan penulis baru kami-Lisa Urry, Michael Cain,
Ada banyak sekali temuan tentang molekul-molekul Steve Wasserman, Peter Minorsky, dan Rob ]ackson-
RNA kecil dan kegunaannya dalam regulasi gen dan, di merepresentasikan standar tertinggi dari kecendekiaan
ujung yang satu lagi dari spektrum ukuran, pengetahuan ilmiah di berbagai bidang dan komitmen yang mendalam
kita tentang biodiversitas Bumi telah berkembang terhadap pengajaran 51. Seperti yang dijabarkan di halaman
sehingga mencakup ratusan spesies baru, termasuk nuri, iii-iv keahlian ilmiah mereka berkisar dari molekul sampai
monyet, dan anggrek. Dalam waktu yang sama, biologi ekosistem, dan sekolah-sekolah tempat mereka mengajar
semakin menonjol dalam kehidupan kita sehari-hari. berkisar dari kolese liberal arts (tempat mahasiswa bisa
Media massa dipenuhi oleh kisah-kisah tentang obat mengambii mata kuliah apa saja yang mereka mau) kecil
personal yang menjanjikan, pengobatan baru untuk sampai universitas besar. Selain itu, Lisa maupun Peter,
kanker, kemungkinan menghasilkan bahan bakar hayati sebagai kontributor utama untuk edisi-edisi sebelumnya,
dengan bantuan rekayasa genetika, dan penggunaan telah memiliki pengalaman bekerja dengan buku ini.
profi1 genetik untuk memecahkan tindak kejahatan. I(ita I(ami berenam telah berkolaborasi dengan sangat akrab,
juga memperoleh laporan tentang perubahan iklim dan diawali dengan pertemuan perencanaan buku secara
bencana ekologi, galur baru yang resisten terhadap obat umum dan berlanjut dengan pertukaran pertanyaan dan
dari patogen penyebab tuberkulosis dan infeksi parasitik, nasihat yang sering kami lakukan sambil menggarap bab-
serta kelaparan-krisis-krisis dunia di sekeiiling kita yang bab yang menjadi tanggung jawab kami. Untuk setiap
menghadirkan tantangan-tantangan baru bagi para ahli bab, sang penulis revisi, editor, dan saya bersama-sama
biologi dan rekan-rekannya dl bidang-bidang sains yang merumuskan rancangan yang terinci. Selanjutnya, peran
1ain. Di ranah pribadi, saya dan banyak kolega kehilangan saya mencakup memberikan komentar pada naskah,
teman yang sangat mengilhami kami, almarhum Neil naskah awal dan memoles versi terakhir. Bersama-sama,
Campbell, meskipun komitmen kami dalam kepemimpinan kami telah bekerja keras untuk memperluas keefektifan
di bidang pendidikan biologi justru bertumbuh. Dunia kita buku ini demi para mahasiswa dan pengajar masa kini,
yang berubah membutuhkan semakin banyak ahli bioiogi sambil tetap mempertahankan nilai-nilai intinya.
dan warga yang melek sains, dan kami berkomitmen untuk
berkarya demi tercapainya tujuan tersebut.
Nilai lnti Kami
Apa nilai-nilai inti dari buku ini? Awalnya adalah
Para Rekanan Penulis Baru menyajikan sains dengan benar, namun kemudian
Edisi I(etujuh BIOLOGI telah digunakan oleh lebih banyak berfokus untuk membantu mahasiswa agar memahami
mahasiswa dan pengajar daripada edisi-edisi sebelumnya, sains. Berikut ini saya menyoroti nilai-nilai yang kami
dan hingga saat ini masih merupakan buku teks kuliah pegang selama ini dan menjabarkan bagaimana nilai-
yang paiing banyak digunakan di bidang sains. I(ehormatan nilai tersebut dipraktekkan dalam Edisi l(edelapan. Anda
untuk berbagi ilmu biologi dengan sedemikian banyak dapat melihat contoh dari berbagai fitur buku ini dalam
mahasiswa tersebut diiringi oleh tanggung jawab untuk "Untuk Mahasiswa: Bagaimana Menggunakan Buku Ini"
meningkatkan kualitas buku ini agar bisa melayani (halaman xv-xv).
komunitas biologi dengan semakin baik. Untuk alasan
itu, Neil pasti gembira jika melihat Edisi l(edelapan Akunasi dan Kebanuan
ini mewujudkan tujuan kami yang telah berusia satu Menyajikan sains dengan benar bukan sekadar memastikan
dasawarsa, yakni mengembangkan tim penulis. Seiring bahwa fakta-fakta dalam buku ini akurat dan terbaru.
membanjirnya temuan-temuan di bidang biologi, Neil dan Yang sama pentingnya dengan itu adalah memastikan
saya menyadari bahwa semakin sulit saja untuk membuat bahwa bab-bab dari buku ini mencerminkan bagaimana
keputusan yang adil tentang konsep-konsep biologi para ilmuwan di berbagai cabang ilmu biologi, mulai dari

vi
biologi sei sampai ekologi, kini memandang bidang ilmu grafik data percobaan. Selain muncul secara teratur dalam
yang mereka tekuni. Misalnya, Bab 21 yang baru membahas Tinjauan Bab, pertanyaan 'Gambarkan' dapat muncul
tentang genom dan evolusinya, dan kini neurobiologi dalam Uji l(onsep atau keterangan peraga. Terakhir,
yang tercakup daiam dua bab (Bab 48 dan 49), yang situs web yang menyertai buku ini menampilkan dua
satu berfokus pada tingkat selular sedangkan yang satu perangkat baru yang menarik untuk mahasiswa. I(eduanya
lagi pada tingkat sistem organ. Di halaman ix-xi, Anda difokuskan pada topik-topik tersulit dalam biologi: tutorial
dapat membaca lebih jauh tentang isi baru dan perbaikan MasteringBiology serta animasi dan tutorial BioFlix 3-D.
susunan dalam Edisi l(edelapan. lni dijabarkan di halaman xxvi.

Rangka Kerja Konsep-konsep Kunci fvolusi dan Tema-tema


Membanjirnya temuan-temuan yang menjadikan biologi saat Pemersatu Lainnya
ini sedemikian menarik juga berpotensi menenggelamkan Selain penekanan BIOLOGI terhadap konsep-konsep kunci,
mahasiswa dalam limpahan informasi. Tujuan pedagogis pendekatan tematil< selalu membedakan buku kami dari
utama kami adalah membantu mahasiswa membangun
ensiklopedi biologi. Seperti edisi-edisi sebelumnya, tema
rangka kerja untuk mempelajari biologi dengan cara sentral dalam Edisi I(edelapan adalah evoiusi. Evolusi
menyusun setiap bab menurut sejumlah 'I(onsep I(uncil
menyatukan seluruh biologi karena menjelaskan kesatuan
biasanya tiga sampai enam. Setiap bab diawali oleh daftar
sekaligus keanekaragaman kehidupan dan adaptasi-adaptasi
I(onsep I(unci bab tersebut, foto yang membangkitkan
mengagumkan dari organisme terhadap lingkungan. Tema
pertanyaan yang menggelitik, dan bagian Gambaran
evolusi dijalin ke dalam setiap bab BIOLOGI, dan Unit
Umum yang membahas pertanyaan dan membuka bab itu.
Empat, Mekanisme Evolusi, telah mengalami revisi besar-
Dalam batang tubuh bab, setiap l(onsep I(unci diuraikan
besaran. Pada Bab 1, tema-tema pemersatu lain teiah
menjadi sejumlah bagian utama, dengan penjabaran dan
dirampingkan dari sepuluh menjadi enam. Di seluruh
gambar-gambar yang memberikan penuturan yang lebih
buku, tema-tema ini diacu lebih eksplisit di I(onsep I(unci
rinci. Di akhir setiap bagian konsep, pertanyaan Uji l(onsep
dan judul-judul subbab. Tema-tema terdahulu tentang
memungkinkan mahasiswa mengkaji pemahamannya
penelitian ilmiah serta sains, teknologi, dan masyarakat
tentang konsep tersebut sebelum berlanjut ke konsep
terus disoroti di sepanjang buku ini, bukan sebagai tema
berikutnya. Mahasiswa dihadapkan kembali dengan
biologi namun sebagai aspek bagaimana sains dilakukan
I(onsep-konsep I(unci saat mencapai Tinjauan Bab di
dan peran sains dalam kehidupan kita.
pengujung bab. Rangkuman I(onsep I(unci menyatakan
kembali konsep-konsep tersebut dan memberikan
penjelasan ringkas dalam bentuk kalimat maupun diagram lntegrasi Teks dan llustrasi
rangkuman-salah satu hal baru dalam edisi ini. Kami menganggap teks dan ilustrasi sama pentingnya,
dan sejak Edisi Pertama, kami mengembangkan keduanya
Pembelajaran Aktif secara beriringan. Edisi l(edelapan menyajikan sejumlah
Semakin banyak pengajar yang memberi tahu kami peraga baru dan peraga yang telah diperbaiki, dengan
bahwa mereka ingin para mahasiswa berperan lebih aktif semakin banyak penggunaan gaya gambar tiga dimensional
dalam mempelajari biologi dan memikirkan pertanyaan- yang dapat meningkatkan pemahaman tentang struktur
pertanyaan biologi pada tingkat yang lebih tinggi. Dalam biologis. Secara bersamaan, kami menghindari rincian
Edisi Kedelapan, kami memberikan sejumlah cara baru berlebihan, yang dapat mengaburkan poin utama peraga
untuk para mahasiswa agar terlibat dalam pembelajaran tersebut. I(ami juga telah meningkatkan'Menjelajahi' yang
aktif. Pertama, pertanyaan-pertanyaan Uji I(onsep dalam popular di kalangan pembaca, dan telah menambahkan
edisi ini sengaja dibuat cukup sulit, dan setiap kumpulan Iebih banyak peraga semacam ini (lihat daftar di halaman
pertanyaan itu diakhiri dengan sebuah pertanyaan xxxi). Masing-masing peraga besar ini merupakan satuan
'Bagaimana Jika?'baru yang menantang mahasiswa untuk pembeiajaran yang menyatukan seperangkat ilustrasi terkait
mengintegrasikan apa yang telah mereka pelajari dan dan teks penjelasnya. Fitur Menjelajahi memungkinkan
berpikir secara analitis, demikian pula dengan pertanyaan- mahasiswa untuk mengakses lusinan topik yang kompleks
pertanyaan yang menyertai peraga-peraga tertentu di dalam secara sangat efisien. Peraga-peraga tersebut merupakan
teks. Setiap pertanyaan mendorong mahasiswa untuk isi utama bab, namun tidak boleh dikelirukan dengan
menyelami peraga tersebut dan mengkaji pemahamannya sejumlah'boks'buku teks yang berisi informasi sampingan
terhadap gagasan-gagasan dasar. Selain itu, latihan-latihan dari aliran isi bab. Biologi modern sudah cukup menantang
'Gambarkan baru di setiap bab meminta mahasiswa secara tanpa periu mengalihkan perhatian mahasiswa dari tuturan
aktif menggambar struktur, melabeli peraga, atau membuat konseptual bab.

Prakata vii
Menuturkan Kisah pada yang meminta mahasiswa menunjukkan pemahamannya
tentang percobaan yang dijabarkan. I(ami juga telah
Ttngkat yarns Eenar mengembangkan manfaat Penelitian dalam sebuah cara
Baik berupa gambar atau kalimat, kami berkomitmen penting yang lain. Sebagai tanggapan terhadap umpan-balik
menjelaskan biologi pada tingkat yang benar, dan kami dari banyak pengajar, kami kini mencantumkan artikel
meneruskan penggunaan'teori kuantum pengajaran biologi' jurnal yang merupakan sumber penelitian, sehingga para
oleh Neil sebagai standar kami. Menurut gagasan ini, mahasiswa bisa menelusuri literatur primer. Selain itu
ada tingkat-tingkat diskret ketika konsep dapat dijelaskan makaiah penuh untuk sembilan Peraga Penelitian dicetak
dengan berhasil, dan penjelasan yang berhasil harus uiang dalam Inquiry in Action: Interpreting Scientific
menghindari'tersangkut di antara dua tingkat yang berbedal Papers, oleh Ruth Buskirk dan Christopher Gillen.
Tentu saja para pengajar yang paling berpengalaman telah Suplemen baru ini, yang dapat dipesan bersama buku
menyadari masalah ini, yang dikenal juga sebagai masalah ini tanpa biaya tambahan, memberikan informasi latar
'terlalu banyak-terlalu sedikitl berdasarkan pengalamannya. tentang bagaimana cara membaca makalah ilmiah serta
Tim pengarang telah memanfaatkan keahlian ilmiah dan pertanyaan-pertanyaan spesifik yang memandu mahasiswa
pengalaman mengajarnya untuk menuturkan kisah biologi menyusuri kesembilan artikel yang ditampilkan.
pada tingkat yang sepantasnya.
Mer*pedaTa ri Psn*litian fuf *laf ui Fraktik
Nilai Penting Fenelitian llmEah BIOLOGI, Edisi I(edelapan, mendorong para mahasiswa
Nilai inti kami yang lain adalah kepercayaan kami tentang untuk mempraktild<an cara berpikir sebagai ilmuwan dengan
betapa penting memperkenalkan cara berpikir ilmiah mendalami pertanyaan-pertanyaan'Bagaimana jika?' dalam
kepada para mahasiswa. Baik di ruang kuliah maupun di Uji l(onsep dan Penelitian (dan terkadang di keterangan
laboratorium, para pengarang dan banyak kolega kami peraga), juga pertanyaan'Penelitian Ilmiah di Ulasan Bab.
mencoba-coba berbagai pendekatan untuk melibatkan Banyak pertanyaan di Ulasan Bab yang meminta mahasiswa
mahasiswa dalam penelitian ilmiah, proses bagaimana menganalisis data atau merancang percobaan.
pertanyaan-pertanyaan tentang alam diajukan dan Suplemen-suplemen Edisi I(edelapan dikembangkan
dijelajahi. Sajian-sajian khusus dalam buku teks ini dan berdasarkan buku teks ini untuk memberikan beraneka
suplemen-suplemen berbasis-penelitian menjadikan edisi ragam kesempatan bagi mahasiswa untuk mempraktikkan
BIOLOGI ini lebih efektif daripada sebelumnya dalam penelitian ilmiah secara lebih mendalam. Selain Inquiry in
membantu para pengajar menyampaikan proses sains Action: Interpreting Scientific Papers, kini terdapat edisi-
dalam kuliah-kuliah mereka. edisi baru beberapa suplemen lain yang dapat dipesan
tanpa biaya. Salah satunya adalah Biological Inquiry:
Membuat Modef Fenelitian Melalui Cont*k A Workbook of Investigative Cases, Edisi I(edua, oleh
Setiap edisi BIOLOGI menelusuri sejarah berbagai Margaret Waterman dan Ethel Stanley; yang satu lagi
pertanyaan penelitian dan debat ilmiah untuk membantu adalah Practicing Biology: A Student Workbook, Edisi
para mahasiswa mengapresiasi bukan hanya 'apa yang I(etiga, oleh Jean Heitz dan Cynthia Giffen. Anda dapat
kita ketahuil meiainkan juga 'bagaimana kita tahu' mengetahui lebih banyak tentang suplemen-suplemen
dan 'apa yang belum kita tahu'. Dalam BIOLOGI, ini dan yang lainnya, baik dalam bentuk cetak maupun
Edisi I(etujuh, kami memperkuat aspek ini dengan elektronik, di halaman xxvi-xxix.
cara memperkenalkan'Penelitianl yang menampilkan
sejumlah contoh percobaan dan penelitian lapangan tt/arvarucara B{{}L{}GI : Trarlisi yang #wfanfu{
dalam format yang konsisten di sepanjang buku. Setiap Penelitian ilmiah merupakan proses sosial yang dikatalisis
kasus penelitian ini diawali dengan sebuah pertanyaan oleh komunikasi di antara orang-orang yang memiiiki
penelitian, diikuti oleh bagian-bagian yang menjabarkan kesamaan rasa ingin tahu tentang alam. Salah satu
percobaan tersebut, hasil, dan kesimpulan. Penelitian kebahagiaan menjadi pengarang BIOLOGI adaiah
dilengkapi dengan'Metode Penelitianl yang membimbing kesempatan mewawancarai sejumlah ahli biologi paling
mahasiswa untuk mempelajari berbagai teknik dan berpengaruh di dunia. Delapan wawancara baru, masing-
perangkat biologi modern. masing satu sebagai pembuka setiap unit dalam buku teks
Dalam Edisi l(edelapan, kami telah menambahkan lebih ini, memperkenaikan mahasiswa pada delapan individu
banyak Penelitian. Sekarang setidaknya ada satu di setiap menarik yang mengarahkan kemajuan dalam biologi dan
bab, dan seringkali lebih banyak lagi (lihat daftar Penelitian menghubungkan sains dengan masyarakat. Dalam edisi
di halaman xxxi-xxxii). Setiap Penelitian sekarang ini setiap unit teks mencakup sebuah Peraga Penelitian
ditutup dengan sebuah pertanyaan 'Bagaimana jika?' yang didasari oleh riset yang dilakukan oleh ahli yang

viii Prakata
diwawancarai di unit tersebut, misalnya Penelitian 2.2 di tanpa kehiiangan terlalu banyak koherensi. Misalnya, para
halaman 33. Daftar pihak yang diwawancara untuk edisi pengajar yang mengintegrasikan fisiologi tumbuhan dan
ini terdapat di halaman xxx. hewan dapat menggabungkan bab-bab dari Unit Enam
(Bentuk dan Fungsi Tumbuhan) dan Unit Tujuh (Bentuk
Buku yang Serbaguna dan Fungsi Hewan) agar sesuai dengan mata kuliahnya.
Buku ini kami dimaksudkan untuk melayani para mahasiswa Sebagai pilihan lain, para pengajar yang mengawali mata
sebagai buku teks dalam kuliah biologi umum, dan berguna kullah dengan ekologi dan melanjutkan pendekatan atas-
sebagai sarana ulasan dan acuan pada mata kuliah lanjutan. ke-bawah ini dapat membahas Unit Delapan (Ekologi)
I(eluasan, kedalaman, dan organisasi serbaguna BIOLOGI tepat sesudah Bab 1, yang memperkenalkan tema-tema
memungkinkan buku ini memenuhi tujuan ganda tersebut. pemersatu yang memberi mahasiswa gambaran besar
Bahkan dengan membatasi ruang lingkup kita menjadi biologi terlepas dari seperti apa urutan topik dalam silabus
sedikit l(onsep l(unci per bab, BIOLOGI melingkupi lebih mata kuliahnya.
banyak bidang biologi daripada yang bisa atau seharusnya
dicakup oleh sebagian besar kuliah pengantar. Namun
Kemitraan Kami dengan Fara Pengajar
mengingat betapa beraneka ragamnya silabus kuliah, kami Salah sebuah nilai inti yang mendasari seluruh karya kami
memilih untuk menyajikan gambaran yang cukup luas dan sebagai pengarang adalah kepercayaan kami terhadap nilai
mendalam untuk mendukung penekanan khusus setiap penting kemitraan dengan para pengajar. Cara utama kami
pengajar. Para mahasiswa tampaknya juga menghargai melayani para pengajar, tentu saja, adalah menyediakan
keluasan dan kedaiaman BIOLOGI. Pada masa kini, saat buku teks yang juga melayani mahasiswanya. Seiain
para mahasiswa menjual kembali banyak buku teksnya, lebih itu, Benjamin Cummings menyediakan banyak sekali
dari mahasiswa yang telah menggunakan BIOLOGI
75o/o sumber untuk para pengajar, baik dalam bentuk tercetak
tetap menyimpan buku ini meskipun mata kuliah pengantar maupun elektronik (lihat halaman xxvi-xxix). Akan
sudah selesai. Bahkan, kami sangat senang karena menerima tetapi, kemitraan kami dengan para pengajar bukanlah
surat dari mahasiswa tingkat akhir atau pascasarjana, jalur searah. Dalam usaha kami yang berkelanjutan
termasuk para calon dokter, yang menyatakan apresiasinya untuk meningkatkan kualitas buku ini beserta suplemen-
terhadap nilai jangka-panjang BIOLOGI sebagai sumber suplemennya, kami memperoleh sangat banyak manfaat
umum untuk kelanjutan pendidikannya. dari umpan-balik para pengajar, tidak hanya dalam bentuk
Seperti halnya kami menyadari bahwa hanya sedikit ulasan formal dari ratusan iimuwan, melainkan juga melaiui
mata kuliah yang akan membahas ke-56 bab dalam buku komunikasi informal secara tatap-muka atau melalui
teks ini, kami juga paham bahwa tidak ada satu urutan telepon dan surat elektronik. Neil Campbell membangun
topik tunggal untuk mata kuliah biologi umum. Walaupun jejaring kolega yang sangat luas di seluruh dunia, dan saya
daftar isi sebuah buku teks biologi haruslah linier, biologi beserta para rekan pengarang baru berkomitmen penuh
sendiri lebih mirip jejaring konsep yang saling berkaitan untuk melanjutkan tradisi ini.
tanpa titik awal yang tetap atau jalur yang diwajibkan. Mata Ujian sesungguhnya terhadap buku teks mana pun
kuliah yang berbeda-beda dapat mulai menelusuri jejaring adalah seberapa baik buku tersebut membantu para
konsep ini dari molekul dan sel, atau dengan evoiusi dan pengajar untuk mengajar dan para mahasiswa untuk
keanekaragaman organisme, atau dengan gagasan-gagasan belajar. I(ami mempersilakan komentar dari mahasiswa
umum tentang ekologi. I(ami telah menyusun BIOLOGI maupun dosen yang menggunakan BIOLOGI. I(irimkanlah
agar cukup serbaguna untuk mendukung silabus-silabus saran-saran Anda ke saya:
yang berbeda-beda ini. I(edelapan unit buku ini secara )ane Reece, Pearson Benjamin Cummings
umum swadaya, dan sebagian besar unit tersusun atas 1301 Sansome Street, San Francisco, CA 94111
bab-bab yang dapat dibahas daiam urutan yang berbeda Aiamat e-mail: JaneReece@cal.berkeley.edu

Prakata ix
peraga-peraga baru mengeksplorasi bagaimana kejayaan molekul informasi yang ditranspor melalui simplas
dan kejatuhan kelompok-kelompok dominan organisme memengaruhi perkembangan tumbuhan (Bab 36).
tertaut dengan proses-proses skala besar seperti hanyutan Pada Bab 36, kini diberi judul Pemerolehan Sumber
benua, kepunahan massal, dan radiasi adaptif. Pembahasan Daya dan Transpor dalam Tumbuhan Vaskular, sebuah
tentang evo-devo juga telah diperiuas. bagian dari konsep pertama yang baru mengeksplorasi
Pohon filogenetik diperkenalkan lebih awal, dalam bagaimana ciri-ciri arsitektur tumbuhan memfasilitasi
bagian baru'memikirkan-pohon' pada Bab 22. Materi ini pemerolehan sumber daya, sehingga membantu mahasiswa
mendukung para mahasiswa untuk belajar menginterpretasi mengaitkan transpor air dan nutrien dengan yang
diagram sebelum mempelajari filogenetika secara lebih telah mereka pelajari pada Bab 35 tentang struktur
menyeluruh pada Bab 26. dan pertumbuhan tumbuhan. Sebuah seksi konsep
baru, tentang transpor simplastik, membahas sejumlah
Mrd$r $-BMA Sejarah Evolusioner wawasan terbaru tentang perubahan bentuk dan jumlah
Keanelcaragaman Hayati plasmodesmata serta transmisi sinyal listrik dan molekular

Bab 26 yang baru, Filogeni dan Pohon l(ehidupan, menjadi


ke seluruh tubuh tumbuhan.
pengantar bab ini. Bab 26 memperluas materi yang Unit ini kini mengandung lebih banyak contoh
sebelumnya ada pada Bab 25 dan menjabarkan bagaimana
penerapan praktis bioteknologi tumbuhan. Misalnya,
pohon evolusi dibangun serta menegaskan peran pohon Bab 37 membahas bagaimana modifikasi genetik telah
evolusi sebagai alat untuk memahami kekerabatan, bukan
meningkatkan resistensi sejumlah tumbuhan terhadap
toksisitas aluminium dan telah meningkatkan toleransi padi
fakta untuk dihapalkan. Bagian-bagian baru mengulas
terhadap banjir. Bab 38 mendedahkan asas-asas pembiakan
miskonsepsi yang umum terjadi dalam memahami pohon
evolusi dan membantu memotivasi mahasiswa dengan tumbuhan dan menyertakan sebuah bagian baru tentang
penerapan praktis. rekayasa genetika bahan bakar hayati.

Bab 27 memiliki bagian konsep baru tentang


reproduksi prokariota, mutasi, dan rekombinasi (dahulu wruf;y yrlrw&6 Bentuk dan Fungsi Hewan
tercakup pada Bab 18). Hal ini menyatukan pembahasan Unit ini semakin disarati oleh perspektif evolusi,
yang
tentang biologi prokariota dan mendukung mahasiswa menegaskan tentang bagaimana lingkungan dan hukum-
dalam mengembangkan pemahaman yang lebih menye- hukum fisika membentuk adaptasi di berbagai kelompok
luruh tentang mikroorganisme. hewan. Setiap bab kini mencakup setidaknya satu Peraga
Sepanjang Bab 5, selain memperbaharui filogeni Penelitian. Peraga-peraga ini menyoroti berbagai macam
berbagai kelompok organisme-memperkenalkan, metodologi yang digunakan untuk mempelajari fisiologi
mlsalnya, hipotesis'supergrup' filogeni eukariotik (pada hewan, termasuk sejumlah percobaan yang menggunakan
Bab 28)-kami menemukan berbagai kesempatan baru teknik-teknik biologi molekular yang dipelajari sebelumnya
untuk menggunakan penelitian tentang filogeni sebagai dalam buku ini.
kesempatan untuk mengilustrasikan sifat iteratif proses Bab 40 telah direvisi dan disusun ulang untuk
ilmiah. I(ami bertujuan membantu mahasiswa agar menyoroti hubungan-hubungan fungsional pada semua
tetap fokus pada gambaran besar tentang mengapa tingkat organisasi di tubuh hewan; termoregulasi berperan
ahli biologi mempelajari kekerabatan biologis. Setiap sebagai contoh luas di sepanjang bab. Bab 43, Sistem
bab kini juga mencakup peraga Penelitian yang men- I(ekebalan, telah direvisi besar-besaran. Misalnya, kami kini
contohkan bagaimana peneliti mempeiajari organisme dan mengontraskan pengenalan kelas patogen dalam kekebalan
kekerabatannya. Selain itu, di setiap bab kami menyoroti bawaan dengan pengenalan spesifik-antigen daiam kekebalan
peran kunci yang dimainkan oleh berbagai organisme di adaptif, sehingga membantu mengatasi miskonsepsi umum
biosfer, dan nilai terapan yang penting dari organisme- bahwa dalam kekebalan bawaan tidak ada pengenalan.
organisme itu bagi manusia. I(ami membagi bab sistem saraf terdahulu menjadi
dua, sehingga pembahasan materi yang sulit dapat lebih
#ru$r ffi$s&ffi Bentuk dan Fungsi Tumbuhan tertata. I(ami pun menyoroti dinamika penelitian masa
Revisi untuk unit ini memberikan lebih banyak perhatian kini dengan berfokus pada proses-proses selular pada
pada dasar eksperimental pemahaman kita tentang biologi Bab 48, dan kemudian berlanjut dengan organisasi dan
tumbuhan. Contoh-contoh baru mencakup kemajuan fungsi sistem saraf pada Bab 49. Bab 50 menuntaskan
terbaru ke arah identifikasl'hormon perbungaan (Bab 39). pembahasan tentang fungsi sistem saraf melalui pengkajian
Penelitian baru menampiikan percobaan-percobaan yang mekanisme indrawi dan motorik. Urut-urutan ini secara
menunjukkan, misalnya, bahwa trikoma memengaruhi alami mengarah ke Bab 51 tentang perilaku hewan
kegiatan serangga untuk makan (Bab 35) dan bahwa (sebelumnya di Unit Delapan), yang menyatukan aspek-

Yang Baru pada Edisi I(edeiapan xi


aspek genetika, seleksi alam, dan fisiologi, serta menjadi satelit (Bab 55). Dengan membahas unit-unit lain terlebih
jembatan menuju unit ekologi. dahulu, kami hendak menunjukkan bagaimana ekologi
menjadi penutup yang sesuai bagi buku ini.
u&ilr DETAPAru Ekologi I(ami memberikan lebih banyak contoh mikroorganisme
Unit ini, yang kini mencakup Bab 52-56, menggabungkan dan perairan, dari berbagai lokasi di seluruh dunia.
banyak contoh baru yang mendemonstrasikan berbagai Misalnya, Bab 52 kini membahas nilai penting kadar
metode dan skala penelitian. Misalnya, sebuah peraga garam dalam menentukan persebaran organisme perairan,
baru pada Bab 52 menjabarkan percobaan lapangan dan pembahasan pada Bab 54 tentang hipotesis gangguan
berskala-besar, berupa manipulasi kadar curah hujan oleh tingkat menengah mencakup sebuah peraga baru tentang
para peneliti di sejumlah plot hutan, sedangkan peraga uji kuantitatif hipotesis di anak sungai Selandia Baru.
Metode Penelitian baru menjabarkan cara menentukan Unit ini menyoroti keterkaitan luar biasa ekologi dengan
ukuran populasi dengan menggunakan metode mark- masyarakat dan kehidupan mahasiswa. I(onsep baru pada
recapture (Bab 53), menggunakan alat-alat molekular Bab 54, misalnya, membahas bagaimana ekologi komunitas
untuk mengukur keanekaragaman mikroorganisme tanah membantu kita memahami siklus hidup patogen dan
(Bab 54), dan menentukan produksi primer dengan data mengontrol penyakit.

xii Yang Baru pada Edisi I(edelapan


Rebecca Ferrell, Metropolitan State College of Denver
Penelaah Edisi Kedelapan Jonathan S. Fisher, St. Louis University
Dominique Adriaens, Ghent University I(irk Fitzhugh, Natural History Museum of Los Angeles County
George R. Aliaga, Tarrant County College Norma Fowler, University of Texas, Austin
). David Archibald, San Diego State University Robert Gilbert Fowler, San ]ose State University
David M. Armstrong, University of Colorado-Boulder ]ed Fuhrman, University of Southern California
Angela S. Aspbury, Texas State University Zofia E, Gagnon, Marist College
Ellen Baker, Santa Monica College Michael Gaines, University of Miami
Rebecca A. Bartow, Western l(entucky University Stephen Gammie, University of W'isconsin, Madison
Tim Beagley, Salt Lake Community College Andrea Gargas, University of W'isconsin, Madison
I(enneth Birnbaum, New York University Lauren Garner, California Polytechnic State University, San Luis
Michael W. Black, California Polytechnic State University, San Obispo
Luis Obispo Simon Gilroy, Pennsylvania State University
Edward Blumenthal, Marquette University Alan D. Gishlick, Gustavus Adolphus College
Jason E. Bond, East Carolina University ]essica Gleffe, University of California, Irvine
Cornelius Bondzi, Hampton University Tricia Glidewell, Marist School
Oliver Bossdorl State University of New York, Stony Book Elizabeth Godrick, Boston University
Edward Braun, Iowa State University I(en Halanych, Auburn University
Chad Brommer, Emory University E. William Hamilton, Washington and Lee University
Judith L. Bronstein, University of Arizona \X/illiam F. Hanna, Massasoit Community College
Robb T. Brumfield, Louisiana State University Laszlo Hanzely, Northern Illinois Universify
Richard C. Brusca, University of Arizona, Arizona-Sonora Desert Lisa Harper, University of California, Berkeley
Museum Bernard A. Hauser, University of Florida
Jorge Busciglio, University of California, Irvine Evan B. Hazard, Bemidji State University (Emeritus)
Guy A. Caldwell, University of Alabama S. Blair Hedges, Pennsylvania State University
]ane Caldwell, West Virginia University Brian Hedlund, University of Nevada, Las Vegas
I(im A. Caldwell, University of Alabama Jean Heitz, University of Wisconsin, Madison
R. Andrew Cameron, California Institute of Technology Susan Hengeveld, Indiana University
W. Zacheus Cande, University of California, Berkeley Albert Herrera, University of Southern California
Frank R. Cantelmo, St. Johns Universily I(enneth Hillers, California Polytechnic State University, San Luis
Jeffrey Carmichael, University of North Dakota Obispo
Laura L. Carruth, Georgia State University A. Scott Holaday, Texas Tech University
J. Aaron Cassill, University of Texas at San Antonio N. Michele Holbrook, Harvard University
P. Bryant Chase, Florida State University Alan R. Holyoak, Brigham Young University, Idaho
)ung H. Choi, Georgia Institute of Technology Sandra M. Horikami, Daytona Beach Community College
Geoffrey Church, Fairfield University Becky Houck, University of Portland
Patricia J. Clark, Indiana University-Purdue University, Daniel J. Howard, New Mexico State University
Indianapolis Cristin Hulslander, University of Oregon
Janice J. Clymer, San Diego Mesa College Linda L. Hyde, Gordon College
Jan Colpaert, Hasselt University Jeffrey lhara, Mira Costa College
|ay Comeaux, McNeese State University Lee Johnson, The Ohio State University
Gregory Copenhaver, University of North Carolina, Chapel Hill Chad Jordan, North Carolina State University
'Walter S.
i(aren Curto, University of Pittsburgh Judd, University of Florida
Marymegan Daly, The Ohio State University Thomas W. Jurik, Iowa State University
Cynthia Dassler, The Ohio State University Caroline M. I(ane, University of California, Berkeley
Michael A. Davis, Central Connecticut State University Jennifer l(atcher, Pima Community College
Maria E. de Bellard, California State University, Northridge Laura A. I(atz, Smith College
Patricia A. Deleon, University of Delaware Maureen I(earney, Field Museum of Natural History
Charles F. Delwiche, University of Maryland Patrick I(eeling, University of British Columbia
William L. Dentler, University of Kansas Elizabeth A. I(ellogg, University of MissouriSt. Louis
)ean DeSaix, University of North Carolina Chris I(ennedy, Simon Fraser University
Michael Dini, Texas Tech University Rebecca T. I(mball, University of Florida
Douglas J. Eernisse, California State University, Fullerton Jennifer Knight, University of Colorado
Brad Elder, Doane College Margareta I(rabbe, Uppsala University
Michelle Elekonich, University of Nevada, Las Vegas Anselm I(ratochwil, Universitdt Osnabrtick
Mary Ellard-lvey, Pacific Lutheran University Deborah M. I(ristan, California State University at San Marcos
iohnny El-Rady, University of South Florida W.illiam l(roll, Loyola University, Chicago
John A. Endler, University of California, Santa Barbara Justin P. I(umar, Indiana University
Frederick B. Essig, University of South Florida Marc-Andrd Lachance, University of Western Ontario
Olukemi Fadayomi, Ferris State University Mohamed Lakrim, I(ingsborough Community College
Ellen H. Fanning, Vanderbilt University ]ohn Latto, University of California, Santa Barbara
Lewis Feldman, University of California, Berkeley Daewoo Lee, Ohio University

xllt
Michael R. Leonardo,'Coe College Christopher I. Schneider, Boston University
]ohn l. Lepri, University of North Carolina at Greensboro Thomas W. Schoener, University of California, Davis
Graeme Lindbeck, Valencia Community College Patricia M. Schulte, University of British Columbia
Diana Lipscomb, George Washington University I(aren S. Schumaker, University of Arizona
Christopher Little, The University of Texas-Pan American David ). Schwartz, Houston Community College
I(evin D. Livingstone, Trinity University Robert \M. Seagull, Hofstra University
Andrea Lloyd, Middlebury College Duane Sears, Universily of California, Santa Barbara
Christopher A. Loretz, State University of New York at Buffalo joan Sharp, Simon Fraser University
Douglas B. Luckie, Michigan State University Timothy E. Shannon, Francis Marion University
Christine R. Maher, Universi{ of Southern Maine Richard M. Showman, University of South Carolina
I(eith Malmos, Valencia Community College - East Campus Rebecca Simmons, University of North Dakota
Cindy Malone, California State University, Northridge Anne Simon, University of Maryland, College park
Carol Mapes, Kutztown University of Pennsylvania Robert Simons, University of California, Los Angeles
I(athleen A. Marrs, Indiana University,Purdue University, Julio G. Soto, San Jose State University
Indianapolis lohn Stachowicz, University of California, Davis
Diane L. Marshall, University of New Mexico Gail A. Stewart, Camden County College
Andrer.r, McCubbin, Washington State University Michael A. Sypes, Pennsylvania State University
Lisa Marie Meffert, Rice University Emily Tayloa California Polytechnic State University, San Luis
Scott Meissner, Cornell University Obispo
lohn Merrill, Michigan State University lohn W. Taylor, University of California, Berkeley
Michael J. Misamore, Texas Christian University William Thwaites, Tillamook Bay Community College
Alan Molumby, University of Illinois, Chicago Eric Toolson, University of New Mexico
Joseph P. Montoya, Georgia Institute of Technology Paul Q. Trombley, Florida State University
Janice Moore, Colorado State University Nancy ). Trun, Duquesne University
Jeanette Mowery, Madison Area Technical College Claudia Uhde-Stone, California State Universiry East Bay
Tom Neils, Grand Rapids Community College Saba Valadkhan, Case Western Reserve University School of
Ray Neubauer, University of Texas, Austin Medicine
James Newcomb, New England College Steven D. Verhey, Central \Washington University
Anders Nilsson, University of Umei I(athleen Verville, Washington College
Mohamed A. F. Noor, Duke University Sara Ma, University of Maryland
Shawn Nordell, St. Louis University Leif Asbjorn Vollestad, University of Oslo
Richard S. Norman, University of Michigan, Dearborn (Emeritus) Linda lMalters, University of Central Florida
Gretchen North, Occidental College Nickolas M. Waser, University of California, Riverside
Mark P. Oemke, Alma College Andrea Weeks, George Mason University
Nathan O. Okia, Auburn University, Montgomery Richard Wetts, University of California, Irvine
John Oross, University of California, Riverside Susan Whittemore, I(eene State College
Charissa Osborne, Butler University Ernest H. Williams, Hamilton College
Thomas G. Owens, Cornell Universily I(athy \ffilliams, San Diego State University
I(evin Padian, University of California, Berkeley Paul Wilson, California State University, Northridge
Anthony T. Paganini, Michigan State University 'Wimberger,
Peter University of Puget Sound
Michael A. Palladino, Monmouth University Robert Winning, Eastern Michigan University
Imara Y Perera, North Carolina State University E. William Wischusen, Louisiana State University
David S. Pilliod, California Polytechnic State University, San Luis Mckie L. \Molfe, Marshall University
Obispo Denise Woodward, Pennsylvania State University
l. Chris Pires, University of Missouri-Columbia Sarah E. Wyatt, Ohio University
Angela R. Porta, I(ean University Ramin Yadegari, University of Arizona
Daniel Potter, University of California, Davis Paul Yancey, Whitman College
Mary V Price, University of California, Riverside Gina M. Zainelli, Loyola University, Chicago
Mitch Price, Pennsylvania State University Miriam Zolan, Indiana University
Peter Quinby, University of Pittsburgh
Robert H. Reaves, Glendale Community College
Erin Rempala, San Diego Mesa College Penelaah BioFlix
Eric Ribbens, lWestern Illinois University Mitch Albers, Minneapolis Community and Technical College
Christina Richards, New York University I(irk Bartholomew, Sacred Heart Universily
Loren Rieseberg, University of British Columbia Gretchen Bernard, Moraine Valley Community College
Bruce B. Riley, Texas A&M University Peggy Brickman, University of Georgia
Laurel Roberts, University of Pittsburgh Uriel Buitrago-Suarez, Harper College
Mike Rosenzweig, Mrginia Polytechnic Institute and State Nancy Butler, I(utztown University of Pennsylvania
University Guy A. Caldwell, University of Alabama
Tyson Sacco, Cornell University Kim A. Caldwell, University of Alabama
Rowan F. Sage, University of Toronto lose L. Egremy, Northwest Vista College
Tammy Lynn Sage, Universily of Toronto I(urt l. Elliott, Northwest Vista College
Thomas R. Sawicki, Spartanburg Community College Gerald G. Farr, Texas State University
Inder Saxena, University of Texas, Austin Lewis Feldman, University of California, Berkeley
Maynard H. Schaus, Mrginia V7esleyan College Sandra Gibbons, Moraine Valley Community College
Renate Scheibe, University of Osnabriick Douglas A. Hamilton, Hartwick College
Mark Schlissel, University of California, Berkeley W. Wyatt Hoback, University of Nebraska at l(earney

xiy Penelaah
Elizabeth Hodgson, York College of Pennsylvania of Texas at Arlington), Mary Ashley (University of illinois at
I(elly Hogan, University of North Carolina at Chapel Hill Chicago), Robert Atherton (University of Wyoming), I(arl
Mary Rose Lamb, University of Puget Sound Aufderheide (Texas A&M University), Leigh Auleb (San Francisco
Cody Locke, University of Alabama State University), P. Stephen Baenziger (University of Nebraska),
Marvin Brandon Lowery, Sam Houston State University Ellen Baker (Santa Monica College), I(atherine Baker (Millersville
David Mirman, Mt. San Antonio College University), William Barklow (Framingham State College), Susan
James Newcomb, New England College Barman (Michigan State University), Steven Barnhart (Santa Rosa
Thomas G. Owens, Cornell University Junior College), Andrew Barton (University of Maine
Deb Pires, University of California, Los Angeles Farmington), Ron Basmajian (Merced College), David Bass
Mitch Price, Pennsylvania State University (University of Central Oklahoma), Bonnie Baxter (Hobart &
David A. Rintoul, I(ansas State University \X/illiam Smith), Tim Beagley (Salt Lake Communily College),
Renee Rivas, University of Alabama Margaret E. Beard (College of the Holy Cross), Tom Beatty
Laurel Roberts, University of Pittsburgh (University of British Columbia), Chris Beck (Emory University),
Chris Romero, Front Range Community College 'Wayne Becker (University of 'Wisconsin, Madison), Patricia
Juliet Spencer, University of San Francisco Bedinger (Colorado State University), Jane Beiswenger (University
Linda Brooke Stabler, University of Central Oklahoma of Wyoming), Anne Bekoff (University of Colorado, Boulder),
Beth Stall, El Centro College Marc Bekoff (University of Colorado, Boulder), Tania Beliz
Brian Stout, Northwest Vista College (College of San Mateo), Adrianne Bendich (Hoffman-La Roche,
Diane Sweeney, Crystal Springs Uplands School Inc.), Barbara Bentley (State University of New York, Stony
Jamey Thompson, Hudson Valley Community College Brook), Darwin Berg (University of California, San Diego),
Paul Q. Trombley, Florida State University 'Werner
Bergen (Michigan State University), Gerald Bergstrom
Robert S. Wallace, Iowa State University (Universily of W'isconsin, Milwaukee), Anna W. Berkovitz
Susan Whittemore, I(eene State College (Purdue University), Dorothy Berner (Temple University),
Miriam Zolan, Indiana University Annalisa Berta (San Diego State University), Paulette
Michelle Zurawski, Moraine Valley Community College Bierzychudek (Pomona College), Charles Biggers (Memphis State
University), Robert Blanchard (University of New Hampshire),
Andrew R. Blaustein (Oregon State Unlversity), Judy Bluemer
Penguji dan Penelaah MasteringBiology (Morton College), Robert Blystone (Trinity University), Robert
Peter B. Berget, Carnegie Mellon University Boley (University of Texas, Arlington), Eric Bonde (University of
Michael W. Black, California Polytechnic State University, Colorado, Boulder), Richard Boohar (University of Nebraska,
San Luis Obispo Omaha), Carey L. Booth (Reed College), Allan Bornstein
Scott Bowling, Auburn University (Southeast Missouri State University), ]ames L. Botsford (New
Alejandro Calderon-Urrea, California State University, Fresno Mexico State University), Lisa Boucher (University of Nebraska-
I(im A. Caldwell, University of Alabama Omaha), J. Michael Bowes (Humboldt State University), Richard
Jeffrey Carmichael, University of North Dakota Bowker (Alma College), Robert Bowker (Glendale Community
Jung H. Choi, Georgia Institute of Technology College - Arizona), Barbara Bowman (Mills College), Barry
I(aren Curto, University of Pittsburgh Bowman (University of California, Santa Cruz), Deric Bownds
Lydia Daniels, University of Pittsburgh (University of 'Wisconsin, Madison), Robert Boyd (Auburn
Jill Feinstein, Richland Community College University), Sunny Boyd (University of Notre Dame), Jerry Brand
Donald Glassman, Des Moines Area Community College (University of Texas, Austin), Theodore A. Bremner (Howard
David Grise, Texas A&M University, Corpus Christi University), James Brenneman (University of Evansville), Charles
Douglas A. Hamilton, Hartwick College H. Brenner (Berkeley, California), Lawrence Brewer (University of
Mark Hens, University of North Carolina at Greensboro I(entucky), Donald P Briskin (University of Illinois, Urbana), Paul
John C. I(ay, Iolani School Broady (University of Canterbury), Danny Brower (University of
Mary Rose Lamb, University of Puget Sound Arizona), Carole Browne (Wake Forest University), Mark
Deb Maddalena, University of Vermont Browning (Purdue University), David Bruck (San lose State
C. Smoot Major, University of South Alabama University), Herbert Bruneau (Oklahoma State University), Gary
John Merrill, Michigan State University Brusca (Humboldt State University), Richard C. Brusca
Melissa Michael, University of Illinois at Urbana-Champaign (University of Arizona, Arizona-Sonora Desert Museum), Alan H.
Nancy Rice, Western l(entucky University Brush (University of Connecticut, Storrs), Howard Buhse
Brian Stout, Northwest Vista College (University of Illinois at Chicago), Arthur Buikema (Virginia
Sukanya Subramanian, Collin County Community College Tech), Al Burchsted (College of Staten Island), Meg Burke
Lauren Yaich, University of Pittsburgh at Bradford (University of North Dakota), Edwin Burling (De Anza College),
William Busa (Johns Hopkins University), John Bushnell
(University of Colorado), Linda Butler (University of Texas,
Penelaah Edisi Sebelumnya Austin), David Byres (Florida Community College, ]acksonville),
I(enneth Able (State University of New York, Albany), Thomas Alison Campbell (University of Waikato), Iain Campbell
Adams (Michigan State University), Martin Adamson (University (University of Pittsburgh), Robert E. Cannon (University of North
of British Columbia), Shylaja Akkaraju (Bronx Community Carolina at Greensboro), Deborah Canington (University of
College of CUNY), |ohn Alcock (Arizona State Universiry), California, Davis), Frank Cantelmo (St Johns University), John
Richard Almon (State University of New York, Buffalo), Bonnie Capeheart (University of Houston-Downtown), Gregory Capelli
Amos (Angelo State University), I(atherine Anderson (University (College of William and Mary), Richard Cardullo (University of
of California, Berkeley), Richard J. Andren (Montgomery County California, Riverside), Nina Caris (Texas A&M University),
Community College), Estry Ang (University of Pittsburgh at Robert Carroll (East Carolina University), David Champlin
Greensburg), leff Appling (Clemson University), J. David (University of Southern Maine), Bruce Chase (University of
Archibald (San Diego State University), David Armstrong Nebraska, Omaha), Doug Cheeseman (De Anza College), Shepley
(University of Colorado at Boulder), Howard J. Arnott (Universify Chen (University of lllinois, Chicago), Giovina Chinchar

Penelaah
(Tougaloo College), Joseph P. Chinnici (Virginia Commonwealth Virginia), Frank Frisch (Chapman Universiry), Virginia Fry
University), Henry Claman (Universiry of Colorado Health (Monterey Peninsula College), Bernard Frye (University of Texas
Science Center), Anne Clark (Binghamton University), Greg Clark at Arlington), Alice Fulton (University of lowa), Chandler Fulton
(University of Texas), Ross C. Clark (Eastern I(entucky (Brandeis University), Sara Fultz (Stanford University), Berdell
University), Lynwood Clemens (Michigan State University), Funke (North Dakota State University), Anne Funkhouser
William P Coffman (University of Pittsburgh), Austin Randy (University of the Pacific), Michael Gaines (University of Miami),
Cohen (California State University, Northridge), J. John Cohen 'W.
Arthur Galston (Yale University), Carl Gans (University of
(University of Colorado Health Science Center), Jim Colbert Michigan), /ohn Gapter (University of Northern Colorado),
(Iowa State University), Robert Colvin (Ohio Universiry), David Reginald Garrett (University of Virginia), Patricia Gensel
Cone (Saint Mary's University), Elizabeth Connor (University of (University of North Carolina), Chris George (California
Massachusetts), Joanne Conover (University of Connecticut), Polytechnic State Universiry San Luis Obispo), Robert George
John Corliss (University of Maryland), James T. Costa (Western (University of Wyoming), J. Whitfield Gibbons (Universiry of
Carolina University), Stuart J. Coward (University of Georgia), Georgia), I. Phil Gibson (Agnes Scotr College), Frank Gilliam
Charles Creutz (University of Toledo), Bruce Criley (lllinois (Marshall University), Simon Gilroy (Pennsylvania State
\ffesleyan University), Norma Criley (Illinois Wesleyan University), Alan Gishlick (National Center for Science
University), ]oe W Crim (University of Georgia), Greg Crowther Education), Todd Gleeson (University of Colorado), John
(University of Washington), I(aren Curto (University of Glendinning (Barnard College), David Glenn-Lewin (W'ichita
Pittsburgh), Anne Cusic (University of Alabama at Birmingham), State University), William Glider (University of Nebraska),
Richard Cyr (Pennsylvania State University), W. Marshall Darley Elizabeth A. Godrick (Boston University), Lynda Goff (University
(University of Georgia), Marianne Dauwalder (University of of California, Santa Cruz), Elliott Goldstein (Arizona State
Texas, Austin), Larry Davenport (Samford University), Bonnie J. University), Paul Goldstein (University of Texas, El paso), Sandra
Davis (San Francisco State University), Jerry Davis (University of Gollnick (State University of New York at Buffalo) Anne Good
'Wisconsin,
La Crosse), Thomas Davis (University of New (University of California, Berkeley), Judith Goodenough
Hampshire), john Dearn (University of Canberra), Teresa (University of Massachusetts, Amherst), Wayne Goodey
DeGolier (Bethel College), )ames Dekloe (University of California, (University of British Columbia), Robert Goodman (University of
Santa Cruz), Veronique Delesalle (Gettysburg College), T. Wisconsin-Madison), Ester Goudsmit (Oakland University), Linda
Delevoryas (University of Texas, Austin), Roger Del Moral Graham (University of Wisconsin, Madison), Robert Grammer
(University of Washington), Diane C. DeNagel (Northwestern (Belmont University), Joseph Graves (Arizona State University),
University), Daniel Dervartanian (University of Georgia), )ean Phyllis Griffard (University of Houston-Downtown), A. J. F.
DeSaix (University of North Carolina at Chapel Hill), Michael Griffiths (University of British Columbia), William Grimes
Dini (Texas Tech Unrversity), Biao Ding (Ohio State University), (University of Arizona), Mark Gromko (Bowling Green State
Andrew Dobson (Princeton University), Stanley Dodson University), Serine Gropper (Auburn University), I(atherine L.
(University of Wisconsin-Madison), Mark Drapeau (University of Gross (Ohio State University), Gary Gussin (University of lowa),
California, Irvine), John Drees (Temple University School of Mark Guyer (National Human Genome Research Institute), Ruth
Medicine), Charles Drewes (Iowa State University), Marvin Levy Guyer (Bethesda, Maryland), R. Wayne Habermehl
Druger (Syracuse University), Gary Dudley (University of (Montgomery County Community College), Mac Hadley
Georgia), Susan Dunford (University of Cincinnati), Betsey Dyer (University of Arizona), Joel Hagen (Radford University), Jack p.
(Wheaton College), Robert Eaton (University of Colorado), Hailman (University of Wisconsln), Leah Haimo (Unlversify of
Robert S. Edgar (University of California, Santa Cruz), Douglas California, Riverside), lody Hall (Brown University), Douglas
Eernisse (California State Universiry Fullerton), Betty J. Hallett, (Northern Arizona University), Rebecca Halyard (Clayton
Eidemiller (Lamar University), Brad Elder (University of State College), Sam Hammer (Boston University), penny
Oklahoma), \X/illiam D. Eldred (Boston University), Norman Hanchey-Bauer (Colorado State University), Laszlo Hanzely
Ellstrand (University of California, Riverside), Dennis Emery (Northern Illinois Universiff), Jetr Hardin (University of
(lowa State University), )ohn Endler (University of California, Wisconsin, Madison), Richard Harrison (Cornell University),
Santa Barbara), Margaret T. Erskine (Lansing Community Carla Hass (Pennsylvania State University), Chris Haufler
College), Gerald Esch (Wake Forest University), Frederick B. (University of l(ansas), Chris Haynes (Shelton State Community
Essig (University of South Florida), Mary Eubanks (Duke College), H. D. Heath (California State University, Hayward),
University), David Evans (University of Florida), Robert C. Evans George Hechtel (State University of New york, Stony Brook),
(Rutgers University, Camden), Sharon Eversman (Montana State Blair Hedges (Pennsylvania State), David Heins (Tulane
University), Lincoln Fairchild (Ohio State University), Peter Fajer University), Jean Heitz (University of \X'isconsin, Madison), John
(Florida State University), Bruce Fall (University of Minnesota), D. Helmann (Cornell University), Colin Henderson (University of
Lynn Fancher (College of DuPage), Paul Farnsworth (University Montana), Michelle Henricks (University of California, Los
of Texas at San Antonio), Larry Farrell (Idaho State University), Angeles), Caroll Henry (Chicago State University), Frank
Jerry F. Feldman (University of California, Santa Cruz), Eugene Heppner (University of Rhode Island), Scott Herrick (Missouri
Fenster (Longview Community College), Russell Fernald 'Western
State College), Ira Hersl<owitz (University of California,
(University of Oregon), I(im Finer (I(ent State University), Milton San Francisco), Paul E. Hertz (Barnard College), David Hibbett
Fingerman (Tulane University), Barbara Finney (Regis College), (Clark University), R. James Hickey (Miami University), Witliam
Frank Fish (West Chester University), David Fisher (University of Hillenius (College of Charleston), Ralph Hinegardner (University
Hawaii, Manoa), Steven Fisher (Universiry of California, Santa of California, Santa Cruz), William Hines (Foothill College),
Barbara), Lloyd Fitzpatrick (University of North Texas), William Robert Hinrichsen (Indiana University of Pennsylvania), Helmut
Fixsen (Harvard University), Abraham Flexer (Manuscript Hirsch (State University of New York, Albany), Tuan,hua David
Consultant, Boulder, Colorado), I(erry Foresman (University of Ho (Washington University), Carl Hoagstrom (Ohio Northern
Montana), Norma Fowler (University of Texas, Austin), Robert G. University), James Hoffman (University of Vermont), A. Scott
Fowler (San |ose State University), David Fox (University of Holaday (Texas Tech), )ames Holland (Indiana State University,
Tennessee, I(noxville), Carl Frankel (Pennsylvania State University, Bloomington), Charles Holliday (Lafayette College), Lubbock l(arl
Hazleton), James Franzen (University of Pittsburgh), Bitl Holte (Idaho State University), Laura Hoopes (Occidental
Freedman (Dalhousie University), Otto Friesen (University of College), Nancy Hopkins (Massachusetts institute of Technology),

xvi Penelaah
Sandra Horikami (Daytona Beach Community College), I(athy (Haverford College), John Merrill (Michigan State University),
Hornberger (W'idener University), Pius F. Horner (San Brian Metscher (University of California, Irvine), Ralph Meyer
Bernardino Valley College), Margaret Houk (Ripon College), (University of Cincinnati), James Mickle (North Carolina State
Ronald R. Hoy (Cornell University), Donald Humphrey (Emory University), Roger Milkman (University of Iowa), Helen Miller
Universrty School of Medicine), Robert J. Huskey (University of (Oklahoma State University), John Miller (University of
Virginia), Steven Hutcheson (University of Maryland, College California, Berkeley), Kenneth R. Miller (Brown University), |ohn
Park), Sandra Hsu (Skyline College), Bradley Hyman (University E. Minnich (University of 'Wisconsin, Milwaukee), Michael
of California, Riverside), Mark Iked (San Bernardino Valley Misamore (Louisiana State University), I(enneth Mitchell (Tulane
College), Cheryl Ingram-Smith (Clemson University), Alice )acklet University School of Medicine), Alan Molumby (University of
(State University of New York, Albany), ]ohn lackson (North Illinois at Chicago), Nicholas Money (Miami University), Russell
Hennepin Community College), John C. iahoda (Bridgewater Monson (University of Colorado, Boulder), Frank Moore (Oregon
State College), Dan Johnson (East Tennessee State Universiry), State University), Randy Moore ('Wright State University),
Randall Johnson (University of California, San Diego), Stephen W'illiam Moore (Wayne State University), Carl Moos (Veterans
Johnson (William Penn University), Wayne )ohnson (Ohio State Administration Hospital, Albany, New York), Michael Mote
University), I(enneth C. Jones (California State University, (Temple University), Alex Motten (Duke University), Deborah
Northridge), Russell Jones (University of California, Berkeley), Mowshowitz (Columbia University), Rita Moyes (Texas A&M
Alan lournet (Southeast Missouri State University), Walter Judd College Station), Darrel L. Murray (University of Illinois at
(University of Florida), Thomas C. I(ane (University of Chicago), )ohn Mutchmor (Iowa State University), Elliot
Cincinnati), Tamos l(apros (University of Missouri), E. L. Myerowitz (California Institute of Technology), Gavin Naylor
i(arlstrom (University of Puget Sound), Jennifer I(atcher (Pima (iowa State University), )ohn Neess (University of Wisconsin,
Community College), Norm l(enkel (University of Manitoba), Madison), Raymond Neubauer (University of Texas, Austin),
George l(houry (National Cancer Institute), Mark l(irk Todd Newbury (University of California, Santa Cruz), Harvey
(University of Missouri-Columbia), Robert I(itchin (University of Nichols (University of Colorado, Boulder), Deborah Nickerson
Wyoming), Attila O. I(lein (Brandeis University), Daniel I(lionsky (University of South Florida), Bette Nicotri (University of
(University of Michigan), Ned I(night (Linfield College), David V/ashington), Caroline Niederman (Tomball College), Maria
I(ohl (University of California, Santa Barbara), Greg I(opf Nieto (California State University, Hayward), Greg Nishiyama
(University of Pennsylvania School of Medicine), Thomas (College of the Canyons), Charles R. Noback (College of
I(oppenheffer (Trinity University), Janis I(uby (San Francisco Physicians and Surgeons, Columbia University), Jane Noble-
State University), David l(urijaka (Ohio Universiry), J. A. Lackey Harvey (Delaware University), Mary C. Nolan (Irvine Valley
(State University of New York, Oswego), Elaine Lai (Brandeis College), Peter Nonacs (University of California, Los Angeles),
Universif), Lynn Lamoreux (Texas A&M University), William Richard Norman (University of Michigan-Dearborn), David O.
LAmoreaux (College of Staten Island), Carmine A. Lanciani Norris (University of Colorado, Boulder), Steven Norris
(University of Florida), I(enneth Lang (Humboldt State (Californla State, Channel Islands), Cynthia Norton (University of
University), Dominic Lannutti (El Paso Community College), Maine, Augusta), Steve Norton (East Carolina University), Steve
Allan Larson (Washington University), Diane I(. Lavett (State Nowicki (Duke University), Bette H. Nybakken (Hartnell College),
University of New York, Cortland, and Emory University), Brian O'Conner (University of Massachusetts, Amherst), Gerard
Charles Leavell (Fullerton College), C. S. Lee (University of O'Donovan (University of North Texas), Eugene Odum
Texas), Robert Leonard (University of California, Riverside), John (University of Georgia), Linda Ogren (University of California,
Lepri (University of North Carolina at Greensboro), Donald Santa Cruz), Patricia O'Hern (Emory University), Jeanette Oliver
Levin (Universiry of Texas), Austin Mike Levine (University of (St. Louis Community College Florissant Valley), Gary P Olivetti
California, Berkeley), Joseph Levine (Boston College), Bill Lewis (University of Vermont), john Olsen (Rhodes College), Laura f.
(Shoreline Community College), John Lewis (Loma Linda Olsen (University of Michigan), Sharman O'Neill (University of
University), Lorraine Lica (California State University, Hayward), California, Davis), \Xian Ooi (Houston Community College), Gay
Harvey Liftin (Broward Community College), Harvey Lilll'white Ostarello (Diablo Valley College), Catherine Ortega (Fort Lewis
(University of Florida, Gainesville), Clark Lindgren (Grinnell College), Charissa Osborne (Butler University), Thomas G.
College), Sam Loker (University of New Mexico), Jane Lubchenco Owens (Cornell University), Penny Padgett (University of North
(Oregon State University), Margaret A. Lynch (Tufts University), Carolina at Chapel Hill), I(evin Padian (University of California,
Steven Lynch (Louisiana State University at Shreveport), Richard Berkeley), Dianna Padilla (State University of New York, Stony
Machemer Jr. (St. John Fisher College), Elizabeth Machunis- Brook), Barry Palevitz (University of Georgia), Daniel Papaj
Masuoka (University of Virginia), lames MacMahon (Utah State (University of Arizona), Peter Pappas (County College of Morris),
University), Linda Maier (University of Alabama in Huntsville), Bulah Parker (North Carolina State University), Stanton Parmeter
Jose Maldonado (El Paso Community College), Richard Malkin (Chemeketa Communlty College), Robert Patterson (San
(University of California, Berkeley), Charles Mallery (University Francisco State University), Ronald Patterson (Michigan State
of Miami), W'illiam Margolin (University of Texas Medical University), Crellin Pauling (San Francisco State University), I(ay
School), Lynn Margulis (Boston University), Edith Marsh (Angelo Pauling (Foothill Community College), Daniel Pavuk (Bowling
State University), Diane Marshall (University of New Mexico), Green State University), Debra Pearce (Northern l(entucky
Linda Martin Morris (University of Washington), I(arl Mattox University), Patricia Pearson ( Western l(entucky University),
(Miami University of Ohio), Joyce Maxwell (California State Shelley Penrod (North Harris College), Beverly Perry (Houston
University, Northridge), Jeffrey D. May (Marshall University), Lee Community College), David Pfennig (University of North
McClenaghan (San Diego State University), Richard McCracken Carolina at Chapel Hill), Bob Pittman (Michigan State
(Purdue University), I(erry McDonald (University of Missouri- University), lames Platt (University of Denver), Martin Poenie
Columbia), Jacqueline McLaughlin (Pennsylvania State University, (University of Texas, Austin), Scott Poethig (University of
Lehigh Valley), Neal McReynolds (Texas A&M International), Pennsylvania), Jeffrey Pommerville (Texas A&M University),
'Warren
Lisa Meffert (Rice University), Michael Meighan (University of Porter (University of Wisconsin), Daniel Potter
California, Berkeley), Scott Meissner (Cornell University), Paul (University of California, Davis), Donald Potts (University of
Melchior (North Hennepin Community College), Phillip Meneely California, Santa Cruz), Andy Pratt (Universiry of Canterbury),

Penelaah xvii
David Pratt (University of California, Davis), Halina Presley Institute of Technology), Richard D. Storey (Colorado College),
(University of lllinois, Chicago), Mitch Price (Pennsylvania State Stephen Strand (University of California, Los Angeles), Eric
University), Rong Sun Pu (I(ean University), Rebecca Pyles (East Strauss (University of Massachusetts, Boston), Antony Stretton
Tennessee State University), Scott Quackenbush (Florida (University of Wisconsin,Madison), Russell Stullken (Augusta
International University), Ralph Quatrano (Oregon State College), Mark Sturtevant (University of Michigan-Flint), John
University), Val Raghavan (Ohio State University), Deanna Sullivan (Southern Oregon State University), Gerald Summers
Raineri (University of lllinois, Champaign-Urbana), Talitha Rajah (University of Missouri), Judith Sumner (Assumption College),
(Indiana University Southeast), Charles Ralph (Colorado State Marshall D. Sundberg (Emporia State University), Lucinda
University), Thomas Rand (Saint Mary's University), I(urt Swatzell (Southeast Missouri State University), Daryl Sweeney
Redborg (Coe College), Ahnya Redman (Pennsylvania State), (University of Illinois, Champaign-Urbana), Samuel S. Sweet
Brian Reeder (Morehead State University), Bruce Reid (I(ean (University of California, Santa Barbara), |anice Swenson
University), David Reid (Blackburn College), C. Gary Reiness (University of North Florida), Lincoln Taiz (University of
(Lewis & Clark College), Charles Remington (Yaie University), California, Santa Cruz), Samuel Tarsitano (Southwest Texas State
David Reznick (University of California, Riverside), Douglas University), David Tauck (Santa Clara University), James Taylor
Rhoads (Universify of Arkansas), Fred Rhoades (Western (Universify of New Hampshire), lohn Taylor (University of
'Washington
State University), Christopher Riegle (Irvine Valley California, Berkeley), Martha R. Taylor (Cornell University),
College), Donna Ritch (Pennsylvania State University), Carol Thomas Terry (Universify of Connecticut), Roger Thibault
Rivin (Oregon State University East), Laurel Roberts (University (Bowling Green State University), W'illiam Thomas (Colby-Sawyer
of Pittsburgh), Thomas Rodella (Merced College), Rodney Rogers College), Cyril Thong (Simon Fraser University), ]ohn Thornton
(Drake University), William Roosenburg (Ohio University), (Oklahoma State University), Robert Thornton (University of
'Wayne
Rosing (Middle Tennessee State University), Thomas Rost California, Davis), Stephen Timme (Pittsburg State University),
(University of California, Davis), Stephen I. Rothstein (University Leslie Towill (Arizona State University), James Traniello (Boston
of California, Santa Barbara), John Ruben (Oregon State University), Constantine Tsoukas (San Diego State University),
University), Albert Ruesink (Indiana University), Neil Sabine Marsha Turell (Houston Community College), Robert Tuveson
(Indiana University), Tyson Sacco (Cornell University), Rowan (University of lllinois, Urbana), Maura G. Tyrrell (Stonehill
Sage (University of Toronto), Don Sakaguchi (lowa State College), Catherine Uekert (Northern Arizona University),
University), Walter Sakai (Santa Monica College), Mark F. Gordon Uno (University of Oklahoma), Lisa A. Urry (Mills
Sanders (University of California, Davis), Ted Sargent (University College), James W. Valentine (University of California, Santa
of Massachusetts, Amherst), K. Sathasivan (University of Texas, Barbara), Joseph Vanable (Purdue University), Theodore Van
Austin), Gary Saunders (University of New Brunswick), Carl Bruggen (University of South Dakota), I(athryn VandenBosch
Schaefer (University of Connecticut), David Schimpf (University (Texas A&M University), Gerald Van Dyke (North Carolina State
of Minnesota, Duluth), William H. Schlesinger (Duke University), University), Brandi Van Roo (Framingham State College), Moira
Robert Schorr (Colorado State University), David Schwartz Van Staaden (Bowling Green State), Frank Visco (Orange Coast
(Houston Community College), Christa Schwintzer (University of College), Laurie Vitt (University of California, Los Angeles), Neal
Maine), Erik P. Scully (Towson State University), Edna Seaman Voelz (St. Cloud State Universiff), Thomas J. Volk (University of
(Northeastern University), Orono Shukdeb Sen (Bethune- Wisconsin, La Crosse), Susan D. Waaland (University of
Cookman College), Wendy Sera (Seton Hill University), Timothy 'Washington), W'illiam Wade (Dartmouth
Medical College), D.
Shannon (Francis Marion University), Joan Sharp (Simon Fraser Alexander 'Wait (Southwest Missouri State University), John
University), Mctoria C. Sharpe (Blinn College), Elaine Shea 'Waggoner
(Loyola Marymount University), Jyoti Wagle (Houston
(Loyola College, Maryland), Stephen Sheckler (Virginia Community College), Edward Wagner (University of California,
Polytechnic Institute and State University), Richard Sherwin Irvine), Dan Walker (San Jose State University), Robert L.
(University of Pittsburgh), Lisa Shimeld (Crafton Hills College), 'Wallace (Ripon
College), Jeffrey Walters (North Carolina State
James Shinkle (Trinity University), Barbara Shipes (Hampton University), Margaret'Waterman (University of Pittsburgh),
.Webster
University), Richard Showman (University of South Carolina), Charles \Webber (Loyola Universiry of Chicago), Peter
Peter Shugarman (University of Southern California), Alice (University of Massachusetts, Amherst), Terry Webster
Shuttey (Del(alb Community College), James Sidie (Ursinus (University of Connecticut, Storrs), Beth Wee (Tulane University),
College), Daniel Simberloff (Florida State University), Anne Peter Wejksnora (University of lMisconsin, Milwaukee), I(entwood
Simon (University of Maryland), Alastair Simpson (Dalhousie Wells (University of Connecticut), David ]. Westenberg,
University), Susan Singer (Carleton College), Roger Sloboda (University of Missouri, Rolla), Matt White (Ohio University),
(Dartmouth University), John Smarrelli (Le Moyne College), Stephen \Milliams (Glendale Community College), Elizabeth
Andrew T. Smith (Arizona State University), I(elly Smith Willott (University of Arizona), Christopher Wills (University of
(University of North Florida), Nancy Smith-Huerta (Miami Ohio California, San Diego), Fred Wilt (University of California,
University), John Smol (Queens University), Andrew J. Snope Berkeley), E. William Wischusen (Louisiana State University),
(Essex Community College), Mitchell Sogin (Woods Hole Marine Clarence Wolfe (Northern Virginia Community College), Robert
Biological Laboratory), Susan Sovonick-Dunford (University of T. Woodland (University of Massachusetts Medical School),
Cincinnati), Frederick W. Spiegel (University of Arkansas), Joseph
\Moodring (Louisiana State University), Patrick Woolley
Amanda Starnes (Emory University), I(aren Steudel (University of (East Central College), Philip Yant (University of Michigan),
'Wisconsin), Barbara Stewart (Swarthmore College), Cecil Still
Linda Yasui (Northern Illinois University), Hideo Yonenaka (San
(Rutgers University, New Brunswick), Margery Stinson Francisco State University), Edward Zalisko (Blackburn College),
(Southwestern College), James Stockand (University of Texas Zai Ming Zhao (University of Texas, Austin), John Zimmerman
Health Science Center, San Antonio), John Stolz (California (I(ansas State University), Uko Zylstra (Calvin College).

xviii Penelaah
ara pengarang hendak menyatakan terima kasih terhadap Fowler, Alan Gishlick, Alastair Simpson, I(en Halanych, I(evin
komunitas global pengaiar, peneliti, mahasiswa, dan Padian, John Taylor, |ay Comeaux, Grace 'Wyngaard, Lauren
penerbit yang telah berkontribusi kepada edisi ini. Garner, Missy Holbrook, Toby I(ellogg, Eduardo Zeiger, Richard
Sebagai pengarang buku teks ini, kami menyadari betapa Norman, Albert Herrera, dan Patricia Schulte. Terima kasih
besarnya tantangan untuk mengikuti kemajuan di semua bidang juga kami ucapkan pada banyak sekali dosen dan mahasiswa
subjek kami yang berkembang dengan cepat. I(ami berterima lain, dari seluruh dunia, yang menawarkan saran-saran langsung
kasih terhadap banyak sekali ilmuwan yang membantu menyusun kepada para pengarang. Tentu saja, kami-lah satu,satunya pihak
edisl ini dengan membahas bidang-bidang penelitian mereka yang bertanggung jawab atas kesalahan-kesalahan yang masih
dengan kami, menjawab pertanyaan-pertanyaan spesifik di tersisa dalam teks, namun dedikasi para konsultan, pengulas, dan
bidang keahlian mereka, dan, seringkali, berbagi gagasan tentang koresponden kami yang lain menjadikan kami sangat percaya
pendidikan biologi. diri tentang akurasi dan keefektifan edisi ini.
I(ami berutang budi kepada l(evin Burns dan Peter Grant Melaksanakan wawancara pembuka unit lagi-lagi me-
atas nasihat tentang filogeni terbaru burung finch Galdpagos di rupakan salah satu kebahagiaan terbesar dalam merevisi
Bab 1. Atas bantuan dengan bab-bab Unit 1 sampai 3 (kimia, BIOLOGL Untuk Edisi I(edelapan, kami dengan bangga
biologi sel, dan genetika), kami pertama-tama ingin berterima menyertakan wawancara dengan Deborah Gordon, Paul Nurse,
kasih pada anggota Departemen Biologi dan I(imia/Fisika Mills Terry Orr-Weaver, Scott Edwards, Sean Carroll, Pat Zambryski,
College, terutama Barbara Bowman dan Elisabeth'Wade. I(ami Masashi Yanagisawa, dan Diana Wall (lihat halaman xxx). I(ami
juga berterima kasih kepada Tom Owens dan Mimi Zolan, yang berterima kasih pada para ahli yang sibuk ini karena bermurah
sangat bermurah hati memberikan waktu dan pengetahuan hati membagi pengalaman mereka dengan kami.
mereka, serta kepada Michael Black, Laurie Heyer, dan Ed Nilai BIOLOGI sebagai alat pembelajaran sangat meningkat
Blake, atas kontribusi berbagai peraga yang amat berharga. berkat materi-materi suplemen yang telah dibuat oleh para
I(ami juga berterima kasih pada orang-orang yang memberikan pengajar dan mahasiswa. I(ami menyadari bahwa para pengarang
waktu untuk berbagi keahlian mereka tentang kondisi atmosfer berdedikasi dari materi-materi ini pada dasarnya menuliskan
awal (Laura Schaefer), biologi sel (Pat Zambryski, Steve I(ing, buku berukuran mini (dan tidak terlalu mini). I(ami sangat
Jeremy Reiter, dan Jeff Hardin), regulasi gen (Phil Zamore, Dave menghargai kerja keras dan kreativitas orang-orang berikut ini:
Bartel, Tom Gingeras, Steve Be1l, Saba Valadkhan, Joe Heilig, Ruth Buskirk dan Christopher Gillen (para pengarang Inquiry
Lorraine Pillus, dan Mike Levine), pendekatan pengklonaan in Action: Interpreting Scientific Papers yang baru); |udith
saat ini (Caroline I(ane dan Andy Cameron), genomika (Nikos Morgan dan Eloise Brown Carter (Investigating Biology, Edisi
I(rypides, Emir I(hatipov, dan Rebekah Rasooly), dan gen-gen ke-6); Jean Heitz dan Cynthia Giffen (Practicing Biology, Edisi
homeobox (Bill McGinnis). Selain itu, kami berterima kasih ke-3); Margaret Waterman dan Ethel Stanley (Biological Inquiry:
kepada Lisa 'Weasel untuk umpan-baliknya tentang 'I(iat untuk A Workbook of Investigative Cases, Edisi ke-2); Bill Barstow,
Soal-soal Genetika' yang baru. Louise Paquin, Michael Dini, John Leori, iohn Zarnetske, C.O.
Untuk bab pada Unit 4 dan 5, tentang evolusi dan Patterson, dan Jean DeSaix (Test Bank); Ed Zalisko, Margaret
keanekaragaman makhluk hidup, para peneliti yang bermurah hati Ricci, Lauren Garner, lung Choi, dan Mrginia White (Media
membagi keahliannya dengan kami mencakup Richard Anthony, Quizzes); Joan Sharp (Lecture Outlines, PowerPoint Lectures,
Nick Barton, Toby Bradshaw, I(eith Clay, I(evin de Queiroz, dan Student Misconceptions); Erin Barley (PowerPoint Lectures);
Peter dan Rosemary Grant, Daniel l. Howard, Patrick I(eeling, Bill Wischusen, Ruth Buskirk, Jung Choi, ]ohn Merrill, Melissa
Andrew H. Iftoll, ion Mallatt, Amy McCune, Axel Meyer, I(evin Michael, Randy Phillis, Mark Lyford, dan Chris Gregg (Active
l. Peterson, Loren Rieseberg, Ole Seehausen, dan Mark'Webster. Learning Questions); dan Laura Zanello (Spanish Glossary).
Untuk Unit 6 sampai B, unit-unit tentang bentuk dan Sekali lagi, kami hendak berterima kasih pada kolega lama kami
fungsi tumbuhan dan hewan, serta ekologi, kami memperoleh Marly Taylor untuk karyanya yang hebat sekali, Student Study
banyak bantuan dari Charles Michel, Eric Britt, Don Boyer, dan Guide; ia kini telah menyelesaikan delapan edisi buku pembantu
Alan French. Selain itu, Tom Deerinck, Peter Gillespie, Mark untuk para mahasiswa ini. Terima kasih istimewa kami haturkan
Chappell, dan Doug DeSimone memberikan bantuan penting pada Tom Owens atas kerja kerasnya membuat animasi-animasi
dengan sejumlah peraga. I(ami juga berterima kasih kepada BioFlix dan karya kreatif serta kolaoratifnya sebagai pengarang
Eric Simon, rekan pengarang teks Campbell untuk mahasiswa utama tutorial MasteringBiology kami yang baru. I(ami juga
non-biologi, atas sumbangsih pemikirannya tentang sejumlah berterima kasih pada Brad Williamson, )ennifer Yeh, Dawn
dilema peristilahan dan penyajian di Unit 7. I(eller, dan Scott Bowling atas kerja keras mereka mempersiapkan
Terakhir, dengan sedemikian banyak kontribusinya di berbagai animasi BioFlix dan sarana-sarana pelengkap lain untuk
sepanjang buku ini, kami sungguh-sungguh berterima kasih mahasiswa. Selain itu, kami berterima kasih pada banyak orang
pada Marty Taylor, pengarang Student Study Guide dan rekan lain-pengajar biologi, editor, ilustrator, ahli produksi, dan
pengarang Biology: Concepts & Connections. narator-yang tercantum dalam daftar orang-orang yang terlibat
Total 228 ahli biologi, terdaftar di halaman xii-xv, dalam pembuatan BioFlix, Mastering Biology, dan unsur-unsur
memberikan ulasan rinci tentang satu atau lebih bab untuk edisi lain media elektronik yang menyertai buku ini. Terakhir, kami
ini, sehingga membantu kami memastikan akurasi ilmiah dan berterima kasih pada para penguji-coba dan pengulas BioFlix
meningkatkan keefektifan pedagogis buku ini. Rasa terima kasih dan MasteringBiology yang tercantum di halaman xxvi-xxix.
istimewa atas sumbangan yang luar biasa harus dialamatkan BIOLOGI, Edisi I(edelapan, adalah hasil dari sinergi
pada Johnny El-Rady, Graeme Lindbeck, Bruce Riley, Robert yang luar biasa kuat antara tim ilmuwan dan tim penerbit.

xlx
Pengembangan tim penulis dan revisi besar-besaran banyak bab, Foto Senior Donna I(alal dan peneliti foto Maureen Spuhler
pembuatan fitur-fitur pedagogis baru dan peningkatan fitur-fitur memperoleh banyak sekali foto yang bagus dan informatif untuk
lama, serta berbagai suplemen yang amat kaya menghadirkan edisi ini. I(ami berutang pudi pada keseluruhan tim ilustrasi dan
tantangan-tantangan yang tak pernah dihadapi sebelumnya oleh tim foto. Untuk desain cantik bagian dalam buku, kami hendak
tim penerbit. berterima kasih pada Pengarah Ilustrasi dan Desain Mark Ong
Anggota-anggota tim editorial inti kami di Benjamin dan Manajer Desain Marilyn Perry atas desain teks dan gaya
Cummings-Fab Five kami-menghadirkan talenta, komitmen, ilustrasi mereka yang menampilkan kata dan gambar dalam cara
dan wawasan pedagogis yang tiada tanding ke dalam revisi ini, yang memikat pembaca dan membantu mereka belajar. (Dan
dan bekerja dengan tim ini selama tiga tahun terakhir sangatlah terima kasih untuk mereka berdua atas kesabaran mereka yang
menyenangkan. Editor-in-Chief kami, Beth Wilbur, terus tiada batas menghadapi segala keinginan kamil) Atas tataletak
menjadi kolega penuh dalam evolusi terus-menerus buku ini, halaman yang user-friendly, kami berterima kasih pada )ennifer
dan merupakan seorang advokat terhormat dalam pendidikan Dunn dan |ana Anderson. Dan banyak terima kasih kepada Yvo
biologi di komunitas akademik. Editor-editor Penyelia kami yang Riezebos karena telah mendesain sampul yang mengesankan. Para
luar biasa, Pat Burner dan Beth Winickoff, sekali lagi dengan staf di S4Carlisle Publishing Services, dipimpin oleh Manajer
mengagumkan bertanggung jawab mengawasi rincian kerja Produksi Lori Dalberg dan Penyelia I(omposisi Holly Paige,
semua pengarang, editor pengembangan, dan editor ilustrasi. menyatukan seluruh potongan buku yang rumit ini. Terima
Beth dan Pat bersama-sama memastikan bahwa setiap halaman kasih, Lori dan Hollyl
dari setiap bab menampilkan teks, peraga, dan pedagogi yang I(ami bahagia bisa berterima kasih pada para profesional
menjadikan edisi ini buku teks biologi paling efektif yang penerbitan yang menggarap suplemen-suplemen tercetak
pernah ada. Deborah Gale, Direktur Eksekutif Pengembangan,
buku ini: Editor Senior Proyek Suplemen Susan Berge, yang
dan Editor Pengelola Senior kami, Ginnie Simione futson yang
mengkoordinasikan keseluruhan suplemen tercetak; Penyelia
tiada banding, mengawasi keseiuruhan proyek dari hari ke
Produksi |ane Brundage; Editor Pengembangan Susan'Weisberg;
hari, kerja yang sama beratnya dengan mengawasi tiga sirkus
dan Editor Proyek Mary Douglas, Kim Wimpsett, Elizabeth
sekaligus. I(esabaran dan kreativitas Ginnie serta pengawasan
Campbeli, dan Melanie Field.
Deborah terhadap proyek ini secara utuh telah memungkinkan
Sehubungan dengan media elektronik pengiring buku ini
keseluruhan tim buku untuk bekerja pada tingkat kewarasan
yang dikemas dengan amat bagus, kami menghaturkan terima
yang mustahil tercapai tanpa bimbingan mereka.
kasih istimewa pada Produser Media Senior )on Ballard, Editor
I(ami beruntung memiiiki dalam tim kami sejumlah editor
Proyek Nora Lally-Graves dan Brienn Buchanan, korelator media
pengembangan terbaik dari penerbitan buku kuliah. Selain Beth
Nina Lewallen Hufford dan Sarah I(aminker, dan proofreader
\{'inickoff dan Pat Burner (yang melakukan sendiri penyuntingan
Pete Shanks atas kerja mereka mempersiapkan situs web. I(ami
penting langsung, selain melakukan sedemikian banyak tugas
juga berterima kasih pada Rekan Pengembang Web Linda Young
lain), editor pengembangan utama kami untuk edisi ini adalah
dan Manajer Teknologi Web Steve Wright. Atas kerja mereka
]ohn Burner dan Matt Lee, serta Alice Fugate dan Suzanne Olivier
menggarap Instructor Resource CD/DVD-ROM, kami berterima
yang bergabung sewaktu proyek ini telah berjalan. Kami sangat
berterima kasih pada semua editor kami karena menjadikan kami kasih Manajer Proyek ]ames Bruce; Ilustrator Pengembangan Hilair
penulis, pengajar, dan ahli biologi yang lebih baik. Chism; Editor Pengembangan )ohn Burner, Pat Burner, Matt Lee,
Biologi adalah subjek visual, dan kami berutang budi pada dan Beth Winickoff; copyeditor ]ohn Hammett (PPT Lectures);
para ilustrator pengembangan Hilair Chism, Carla Simmons, proofreader Pete Shanks (PPT Lectures); dan Donna i(ing, Manajer
Andrew Recher, Connie Balek, dan I(e1ly Murphy atas bantuan Produksi Proyek di Progressive Information Technologies.
mereka menjadikan peraga-peraga kami alat pengajaran dan I(ami sangat berterima kasih kepada tim profesional
pembelajaran yang lebih baik-selain juga menarik secara penerbitan yang mengombinasikan talenta yang terlihat
visual. Seiain itu, dukungan dari para Asisten Editor kami yang jelas dalam animasi BioFlix dan alat bantu mahasiswa: Pat
cerdas, efisien, dan baik hati-Julia Khait, Ben Pearson, dan Burner, Russel Chun (ilustrator storyboard yang luar biasa),
Logan Triglia-sangatlah kami hargai. I(ami tidak mungkin Ginnie Simione lutson, |on Ballard, I(aren Gulliver (editor
menyelesaikan buku ini tanpa mereka! I(ami juga hendak pengembangan), Animated Biomedical Productions (produksi
berterima kasih pada Robin Heyden karena telah mengorganisasi animasi); dan Groove 11 (produksi tutorial). Atas kerja mereka
I(onferensi I(epemimpinan Biologi Benjamin Cummings tahunan, dalam MasteringBiology, kami berterima kasih pada Pat Burner,
yang selalu mendekatkan kami dengan komunitas pengajar dan Ginnie Simione Jutson, dan Jon Ballard yang telah disebutkan
menawarkan kumpulan segar gagasan mengajar yang kreatif dari sebelumnya, serta Tania Mlawer, Direktur Pengembangan
para pendidik biologi yang hebat. Isi dan Manajemen Proyek; Mary Catherine Hager, Editor
Buku ini tidak akan ada di tangan Anda sekarang jika bukan Pengembangan; Deb Greco, Produser Media; I(risten Sutton,
karena susah-payah tim produksi buku, dengan tanggung jawab Pemandu Isi; dan Ilustrator Pengembangan )ay McElroy dan
besar mengubah manuskrip teks dan ilustrasi menjadi halaman- para ilustrator di Pearson Production Solutions. Atas kerja keras
halaman yang siap dicetak. Untuk Edisi I(edelapan, usaha-usaha dan dukungan mereka, kami berterima kasih pada MasteringX
ini ditangani oleh Editor Pengelola Mike Early. I(ami berterima Team (diurutkan sesuai alfabet): Ruth Berry, Lewis Costas,
kasih kepadanya, juga kepada copyeditor yang telah lama I(atherine Foley, |ulia Henderson, Joseph Ignazi, Jeff I(ing,
bekerja dengan kami, Janet Greenblatt, para proofreader Joanna David I(okorowski, Mary Lee, Claire Masson, Nissi Mathews,
Dinsmore dan Marie Dartman, Editor Perizinan Sue Ewing dan Adam Morton, Fred Mueller, Ian Nordby, Maria Panos, Andrea
Marcy Lunetta, dan para pembuat indeks Lynn Armstrong dan Pascarella, Mary Ann Perry, Caroline Power, Sarah Smith,
Charlotte Shanne. Ilustrasi ditangani oleh para Editor Ilustrasi, Margaret Trombley, dan Rasil W'arnakulasooriya. Terakhir
Laura Murray dan I(elly Murphy; ilustrasi baru maupun revisi namun tidak kalah penting, kami berterima kasih pada Lauren
dirapikan untuk terakhir kali oleh para ilustrator dari Precision Fogel, Direktur Pengembangan Media di Benjamin Cummings,
Graphics, yang bekerja di bawah I(ristina Seymour. Editor atas kepemimpinannya yang berkelanjutan dalam bidang media.

Ucapan Terima I(asih


Atas peran pentingnya dalam memasarkan buku ini, lapangan memberi tahu kami apa yang Anda sukai dan tidak
kami sangat berterima kasih pada Direktur Pemasatan Christy sukai tentang buku ini serta menyediakan layanan langsung
Lawrence, Manajer Eksekutif Pemasaran Lauren Harp, dan ke departemen-departemen biologi. Mereka adalah sekutu
Manajer Pengembangan Pasar Josh Frost. Atas pembuatan kuat dalam pendidikan biologi, dan kami berterima kasih atas
materi promosi cetak dan elektronik yang memukau secara profesionalisme mereka dalam mengkomunikasikan fitur-fitur
visual, kami berterima kasih pada Direktur l(reatif Lillian buku ini. Karena telah merepresentasikan buku ini dan nilai-nilai
Carr; Spesialis I(omunikasi Pemasaran Jane Campbell, I(risti pengajarannya kepada kalangan pembaca internasional kami,
Hlaing, dan lessica Perry; Desainer Laurie Campbell; Desainer kami berterima kasih pada kerja keras para mitra penjualan dan
Web Mansour Bethoney, yang memimpin pembuatan brosur pemasaran kami di seluruh dunia, antara lain (namun bukan
elektronik; dan Pengelola Situs Anna Molodtsova. hanya) Marlene Olsavsky, Ann Oravetz, dan Pablo Rendina.
Linda Davis, Presiden Pearson Math, Economics, Terakhir, kami ingin berterima kasih pada segenap keluarga
and Science, telah sama-sama berkomitmen dengan kami dan teman-teman kami atas dorongan dan kesabaran selama
memberikan yang terbaik dan memberikan dukungan yang kuat proyek panjang ini. Terima kasih teristimewa kami untuk: Paul,
selama empat edisi terakhir, dan kami senang bisa berterima Dan, Maria, Armelle, dan Sean (].R.); Lily, Grant, Ross, Lil1too,
kasih kepadanya sekali lagi. I(ami juga ingin berterima kasih dan Alex (L.U.); Debra dan Hannah (M.C.); Harry, Elga, Aaron,
kepada Paul Corey, kini Presiden Pearson Science, atas Sophie, Noah, dan Gabriele (S.W.); Natalie (P.M); serta Sally, Robert,
antusiasme, dorongan, dan dukungannya. David, dan \)fliIl (R.).). Dan seperti biasanya, Rochelle dan Allison.
Tim penjualan Pearson Science, yang merepresentasikan
BIOLOGI di kampus, adalah mata rantai hidup kami dengan para Urry, Michael Cain,
Jane Reece, Lisa
mahasiswa dan dosen yang menggunakan buku ini. Representatif Steve Wasserman, Peter Minorsky, dan Rob |ackson

Ucapan Terima l(asih xxi


a

$-q,.}rdt't$*d
Fhfixtr,$;t
M.*xwxsu*g.ru $,isx mq:$
Setiap bab memuat 3-6 Krws*X.r
Kr*r"rci yang membantu Anda
berfokus pada tema utama
dan memandu Anda untuk
memperoleh keterangan secara
lebih rinci.

S Figu' 1.1 Mengapa air yang berlimpah memungkinkan


ffiffiTKfiffigffiffiS ada organisme hidup di planet Bumi?
Sebelum Anda membaca W
isi bab, utamakan untuk 3.1 Polaritas nrolekul air menghasilkan ikat;rn
hidrogur tanpa makanan, namun hanya bertahan kurang,lebih
membaca d,+f{;:r H*:ns*p seminggu tanpa aiL Molekul air ambil bagian dalam banyak
3.2 Enrpat sifai enrergen air lurut berperan
&{u*cl yang memuat ide meniadikan Burni cocol< hagi kehidupan reaksi kimiau.i yang penting untuk mempertahankan
kehidupan. I(ebanyakan sel dlkelilingi oleh air, dan sel-sel
utama pada bab tersebut. 3.3 Kondisi asanr dan h;rsa nremengaruhi sendir terdir . a d\ \el(itdr ' 0 -9590
organisnre hiduXr "-r
Sifat sifat apa dari molel<ul air yang sederhana itu
menungknkan air berfungsi sebagai penyokong semua
ffi3ry*TffffiBTffir$ organisme hidup? Dalam bab ini, Anda akan nempelajari
bagaimana struktur molekul air memungkinkan air
f ntol*ku! yang Menyokong Semua berinteraksi dengan molekul-molekul lain, termasuk
Organisme hiclup molel<ul air lain. Kemampuan ini memunculkan sifat
emergen unik yang menyokong dan menjaga sistem-
i ' ewal(LU pora arl as.ronon,t nenp< d j rer tJ"n sistem hidup di planet kita. Tujuan Anda dalam bab ini
.'g plar..r p rre- b" r yrne meng^'b r "l
b rrang.b.ntang adalah mengembangkan pemahaman konseptual mengenai
i )ung jruh. rr erel.a berha."p
.. nr remuklr bJK-; bagalmana air berperan serta dalam menjadikan Bumi
keberaclaan air di benda-benda langit yang amat jauh cocok bagi kehidupan.
itu. Hal ini karena ajr adalah zat yang memungkinkan
kehidupan seperti yang kira ketahur.dr Bumr. Semua
orq"1i.n e tanc l..r- l.en:l teljLs-n rebdctan b..nr cr'r
W$Wffi 9.1
^- I| Polarilas molekul
Setiap K*nsege Ke.*er*:i $s
.iia,. ltaup a'.i,,n lrrgiurg. r larg d,d,".
"o.i "t"h
,; ff air
bertindak sebagai judul Air adalah medium biologis di Bumi, dan barangkali juga
menghasilkan ikatan hidrOgen
di planet-planet lain.
untuk subbab. Tiga perempat permukaan Bunti terendam dalam air Air ada di mana mana sehingga mudah sekali melewatkan
ili;r: l.l).1firalaupun sebagian besar air berbenLuk cair, fakta bahwa air merupakan zat istimewa dengan banyak
air juga terdapat di Bumi sebagai es dan uap. Air adalah sifat yang luar biasa. Dengan mengikuti tema sifat emergen,
salu-satLlnya zat yang umum terdapat di alam dalan ketiga kita dapat merunut perilaku unik air ke struktur dan
uujud lisik materi: padat, cair, dan gas. I(elimpahan air interal<si molekul molekulnya.
adalah alasan utama Bumi dapat dihuni. Dalam sebuah Jlka dipelajarl tersendiri, molekul air tampak se-
buku klasik yang disebut '[he FtLness o.f the Eilviroilment, derhana. Bentuk nolekul air seperti huruf V yang lebar,
ahli ekologi l,awrence Henderson menyoroti nllai pentlng dengan dua atorr hidrogen yang digabungkan ke satu atom
air bagi kehidupan. Walaupun mengakui bahu,a organisme oksigen oleh ikan l<ovalen tunggal. OIeh karena oksigen
hidup beradaptasi dengan lingkungannya melalui seleksi lebih clektronegatif daripada hidrogen, elektron elektron
alam, Henderson menel<anl<an bahu,a agar kehidupan bisa ikatan kovalen menghabiskan lebih banyak waktu di dekat
ada, lingkungan harus teriebih dahulu cocok untuk dihuni. oksigen darlpada hidrogen; dengan kata lain, ikatan kovalen
I(ehidupan di Bumi dimulai dalam air dan ber evolusi di polar (lihat Figur 2.13). Distribusi tak merata elel(tron
sana selama 3 iniliar tahun sebelum menyebar ke darat. ini menladikan air nolekul polar (polar molecule),
l(ehidupan modern, bahkan organisme hidup terestrial yang berarti kedua ujung molekui itu memiliki muatan
(penghuni daratan), tetap terikat dengan air. Semua berlawanan: \Milayah oksigen molekul memiliki muatan
organisne hidup membutuhkan air, lebih dari semua zat negatif parsial (6 ), sementara kedua hidrogen memiliki
1ain. N1anusia, misalnya, dapat sintas beberapa minggu muatan positif parsial (6+).

Setelah membaca subbab, ujilah pemahaman Anda dengan p


ilii tri*ns*rgr di akhir subbab. Jika Anda berhasil menjawab 1. |elaskan mengapa fotorespirasi menurunkan hasil
pertanyaan (lihat Apendiks A untuk melihat jawaban yang fotosintetik tumbuhan.
benar), Anda bisa membaca subbab berikutnya. 2. l(eberadaan hanya PS I, namun tidak PS II, dalam sel-
sel seludang berkas tumbuhan C4 berpengaruh pada
kadar CO,. Apa efeknya, dan bagaimana efek tersebut
menguntungkan tumbuhan?
Masing-masing Uji Konsep diakhiri dengan W 3. f*ffiS.TfrTf;ffiff4lii Menurut dugaan Anda,
tr?rrt;r*vaai1 "#}agai*trarur $ika{" yang meminta Anda bagaimanakah kelimpahan relatif tunbuhan C3 versus
spesies C4 dan CAM terhadap perubahan wilayah
mengaplikasikan pengetahuan yang telah Anda geografik dengan iklin yang semakin panas dan kering?
dapatkan. Kerjakanlah sendiri atau berkelompok- Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat
latihan ini mungkin ditanyakan saat ujian. Aoendiks A

xxll
ffi*n'p$fufim' ffiw'mkw$w Seg**u'€6 $Hffirus"$wffi&t
Agar sukses dalam mempelajari Biologi, Anda seharusnya tidak
hanya mengingat fakta-Anda perlu memahami cara ilmuwan
bertanya dan menyelidiki masalah. Dalam setiap bab, Anda akan
menjumpai satu atau lebih F*rag* Fene$i.$ian yang menggarisbawahi
cara peneliti merancang percobaan, menginterpretasikan hasilnya,
dan menarik kesimpulan.

Apa yang membentuk'kebun setan'di


hutan hujan?
PERCOBAAN Bele'd o odnd- bi, oingan Deoo dl Goroor
dan bersama lVichael Greene, seorang mahastswa 52 Megan
Fenelitian llmiah dalam Ulasan Bab Frederickson mencari penyebab'kebun setan', tegakan pohon
dapat digunakan untuk melatih satu spes es lungga , Durcia hlrsuta. Sa ah satu hipotes s
menyatakan bahwa semut-semut yang h dup di pepohonan
keahlian meneliti, termasuk in , Myrmelachista schumanni, menghasilkan zat k mia beracun
mengembangkan hipotesis, merancang yang membunuh pepohonan dari spesles ni. Hipotess lain
mengatakan bahwa pohon Durola sendi| ah yang membunuh
percobaan, dan menganalisa data riset pohon-pohon pesaing, mungk n menggunakan zat kim a.
yang sebenarnya. ilntuk menquii kedua h potests ni, Frederickson meakukan
percobaan lapangan di Peru. Dua semaian spesies pohon oka
w bukan-inang, Cedtela adorata, ditanam d da am setiap kebun
setan yang berjumlah 10 buah. D dasar salah satu Cedre/a
d letakkan penghalang serangga yang lengket. Cedrela yang
eFff vELErs!$4ry q&rrd?rFrK satu ag tdak dlindungi. Dua lag semaian Cedre/a, dengan
dan tanpa penghalang, d tanam 50 meter di luar setiap kebun.
ffiXffiSS diagram berikut merepresentasikan
sebuah percobaan dengan kloroplas yang diisolasi.
Kioroplas pertama-tama dibuat menjadi asam dengan
cara direndam dalam larutan ber-pH 4. Setelah rongga
tiiakoid mencapai pH 4, kloroplas dipindahkan ke larutan
basa ber-pH 8. I(oroplas kemudian membuat ATP dalam
gelap.

Para peneiti mengamati aktvitas semut pada dedaunan


Cedre/a dan mengukur uas daerah tempat jaringan daun
mati setelah sehar Mereka juga menganai sis secaTa k m a
Gambar pembesaran sebagian membran tilakoid di kandungan kelenlar racun semut.
dalam bejana dengan larutan ber-pH B. Gambar ATP
sintase. Labeli wilayah berkonsentrasi H'tinggi dan HASIL Semut menyuntikkan sesuatu da| ulung abdomen
berkonsentrasi H'rendah. Tunjukkan arah aliran proton nya ke da am dedaunan semaian yang tak terl ndunqi dalam
melalui enzim, dan tunjukkan reaksi yang menyintesis 'kebun' (ihat foto). Dalam seha|, tlmbu bercak-bercak
jarinqan mat d dedaunan tersebut (lihat grafik). Semalan
ATP Akankah ATP berakhir di sebelah dalam tilakoid
yang terlindungi tidak mengalami hal itu, demikan pua
atau di sebelah luarnya? lelaskan mengapa kloroplas
denqan semalan yang dtanam di uar kebun. Asam formiat
dalam percobaan mampu membuat ATP dalam ge1ap.
adalah satu satunya zat k mla yanq terdeteksi da am ke enjar
racun semut

- 16

a 9'12
a*
E.9 0

Di dalam, tak Di dalam, D luat tak Di lual


terlindungi terlindunqi ter lndungi terlind!nqi

KFSIMPULAI{ Semut dari spesies Myrmelachista schumanni


Beberapa Peraga Penelitian mengajak Anda untuk membunuh pohon bukan-inang dengan cara menyuntikkan
asam form at ke dedaunan pohon tersebut, sehingga
membaca dan menganalisa hasil riset asli dalam menciptakan habitat yang sesua (kebun setan) bagi kolon
bentuk yang lengkap. Anda dapat mencari artikel 5emut.

jurnal, bersama lembar kerja, dalam buku lmquirv in SUMgER M. E. Frederickson, tr4 L Greene, and D M Gordon,

Acfiora: lnterpretirrg Sci*nti{ic lb-rp+rs (ISBN 978-0-321- "Dev 15 gardens" bedevi led by ants, l/ature 437:495 496 (2005).

536s9-4 | 0-321-s36s9-2). @ ffiHffiffifSffi Baca dan ana sisah makalah asl pene tian
rn dalam buku lnquity in Action: lnterprctinq Scientific Papers.

Setelah mengeksplorasi percobaan dalam Penelitian, ujilah Hasil apa yang akan dperoleh jka
@ ffi
kemampuan analisis Anda dengan menjawab per{anyx;rot ketidakmampuan untuk tumbuh oleh semaian yanq tak
terl ndungi dalam kebun setan disebabkan oieh zat kimia yang
'nf;laga[mana ]!ka{". Jawaban yang tersedia pada Apendiks A d lepaskan oleh pohon Durola, bukan oeh semut?
dapat membantu meningkatkan pemahaman Anda.

Untuk Mahasiswa: Bagaimana Menggunakan Buku ini xxiii


ir:." ]:'li r:' irl:.';ir':
s E 6 o E
$amt sffie$ffiha*a teks, pe$m$arf, gmrwfuar dmrr
'
$q*tm

{ Oalam ilustiasi, yang,.te{pif ih, gambar tiga-dimensi


membantu Anda me-mv,iiualisasikan struktur biologi.

Setiap titik cabang mewakili


nenek moyang bersama dari
jalur di kanannya.
F
-***-* tkan paru @,,-
/?s

%\J
"di^it[p
jJf* F..

Kadal
dan ular
#ffi-
Tanda pemisah mewakili
Buaya @,:
ciri homologis semua
kelompok di sebelah kanan
tanda.

A Figur 22.'19 Pohon berpikir: informasi yang tersedia dalam pohon evolusi.
Pohon evolusi bagi tetrapoda dan kerabatnya, ikan paru, berdasarkan data anatomis dan untai DNA.
Garis ungu mengindikasikan tiga homologi penting, yang masing-masing hanya terlibat seka i.
Burung dikelompokkan bersama reptil, sehingga organisme yang disebut "reptil" secara teknis
mencakup burung.
m Buaya neniliki kekerabatan yang lebih dekat dengan kadal ataukah burung?
W lelaskan iawaban Anda

& Pchon filogenetik akan membantu Anda dalam


menganalisa diagram pohon evolusi. Mefalui
gambar ini, Anda akan melihat unit-unit evolusi dan
keanekaragaman makhluk hidup.

hnduan" berisi
Peraga "Tur p
penjelasan lengkap yang O cairnn interstisial memenuhi
jaringan, beroama dengan sel
memandu Anda mempelajari darah putih, memasuki kelenjar
imfalik secara terus-menerus.
diagam yang kompleks.
\ carran
--'''''.-'\'.-
Adenoid
.

airan di dalam
Tonsil sistem limiatik, yang
disebut limfe,
O Kelenjar limfatik
mengalir melalui
mengembalikan
limfe ke darah kelenj8r limie ke
melalui dua raluran seluruh tubuh.
yang b€rmuara ke Nodus
vena dekat bahu. limfe

Limpa

O Dalam nodus iim{e,


mikroba dan partikel
asing yang ada dalam
sistem {imfatik
dilawan oleh hakroJag
dan sel'sel lain yang
mengeluarkan
mekani$me pertahanrn
Nodus Massa
limfe sel penahanan

I Figur 43.7 Sistem limfatik manusia. Sistem limfatik terdiri dari kelenjar limfatlk,
tempat I mfe mengalir, dan berbagai struktur yang memerangkap molekul dan panikel "asinq"
Siluktur in mencakup adenold, tonsil, nodus limfe, I mpa, noktah Peyer, dan apendiks.
Langkah 1-4 menunjukkan aliran limfe.

xxtv Untuk Mahasiswa: Bagaimana Menggunakan Buku ini


Orang t!a
Norma Norma
AaxAa
5perma
---./
u, Yn
v)
@

& | Albinisme: sifat resesif. Salah satu anak


yang d tunjukkan di sin mem liki warna normal; ad knya a bino.
Kebanyakan homozgot resesif terlahir dari orang tua yang
merupakan pembawa sfat kelainan tersebut namun memiiik
fenotipe normal, seperti yang d tunjukkan dalam Bulur Sangkar
Punnett dl atas
1
i]{: i' e * rt r' ;"' ;ll l': i-,t', :tt: r *,1 tz \ t: t a + i i:::l Aerapa probabilitas bahwa anak bemarna normal ini merupakan
i1,+
pembawa sifat alel albinisme?
memastikan Anda memahami pokok
bahasan dalam gambar.

'trT't.+:
Dengan mengintegrasikan teks dan ilustrasi,
i:*r'iri1a r'vt*rtlc:E;tiahi mem bantu Anda belaja r
secara lebih efektif.
:

sP

:.::.j5niii[:iii.t6it::;.j,:t::::i]i]::sji'ri.ri!!iruiej!,rrji.1i:.ii!j:4i!r:t,:!ia

Begnu tltd.rktrp deki d.ngan Bumi sehingga bnx trelihil berua dan
sanrudra, kita nulaL nelih* trnd. ratrda keh,iupan nksLnya daum nn)
$ik hilau [utr.]rutatr planei Ln, lnihh pandingtrn pe,LaiD kitr dan
b,.der yang nrnFndung senur lingluDg.n d Bu!.i ):ng d,huoi
.hh kehLdupail Bioder menc!kup seba8Lan ber:r viLrrrh dxraian
seb,grnbcsrrbadan air,dan.tmodersrirptrL [etingtsrnbeborap]

Seraltu Iiti pernrulaan Bumi


'nendelil'
dan b.rkhalal mendarri di Oilttrrio liti
dapil nulaL melitut seblah hltan drngan
banvak sel:h pohon mehnggds (pohon lrn!
kchilangao dau. prda sul(u ilusiDr dri
neilumbuhkan dedrunan btrrL pada mlsim
laln) Huitro mem.seas sema.an iiu rdaldh
conloh ekosktenr. Padaog ru'nput, gurun,
d:n terumbu karaig di lNt ilalah ripe{ipe
eko$st.'r lan Ikosinen Lerdri atds s€nna
makhlukhidupdala'ndrerahtenenu,be(J'n:
semua komponen tak-hidup dalam liiglursan
vang berinter.Ls deng:. makhlLL hidup,
mtalnya huh, air s.igrs d l.roJeL, dii
cahaya Gabungan srhrLh ekosisteh Buhi

5ekaLL DgaN yarg


'nikroorganisme
heruprknn bentuk lrhidupan vadg
reilalu kec,l untuk dilihnt tanpa
miknskop, nt3lnbya b.kte'i Ma$ng
mising benhl kehidupan ,n, dtcbrt
y.ri.r seluruh ekoshten Bumi dkebut
m.hluhr Molekul nd.L.l srulrur kimirl,
','(',d.dd d."d" L ,,, ,,,"
kecjL rang dhebdt r/cn rang dalam graLik
Sdbuah populasi terdni rhs r,,, rP ,. n.r IooF rrd. ,,ptL.^.b,q,
semua ndtidu dan slrt! serL.bh bola Klorohl ilalah rnolekuL pignen
r5r,,'r:,,,
vang m.nradrhn daun rnapel bersarna hlau
spesies yang hidup dahm Nlakhhk hLdup idd'Y'durl itrebut r,, ft..,,q .,od. r",t".,..rsn.,,.,,.
orgaihme Seiiap pohon map.l dan ndnyerrp sinar mabhar dalam langkih petrana
tumblhin Lan d, hubn meruprkan tutosntesk Dalam setIp lldtuplas. ]utaan klorodl
Depohonan mrDel sula dan populasi kijansb{elor suatl orglithe dail denikian puh dan n.leluL la'o terorgankasi rnenladi peralarxr
puhh Seka,ilg kta dapar menpeilajdn dehnki hrlnya dergaf he$an huran, sep.rti ."In,,.b"\ ,, ,,,P.d ,,g
lohunt$ ltra sebrgai sepeerykil populas yang kabk, ba,ng, kijdng, dan seradgga
mrn8huni daerah iertentu.
Li.n:Hr makaran
Mikroorgatr,sne,'nxahy: bakteri,

BA3 5ATU Pengrur TenD krnadiam I mul{ayr. 5

Untuk Mahasiswa: Bagaimana Menggunakan Buku ini


&.i $;rus;$;,xfu
)rils$ftF{ .&ure$* 6s*$-n$mr$
Di akhir bab, Utasarr $tal* memfokuskan Anda kembali pada
konsep utama dalam bab, dengan Rangkuman Konsep Kunci,
latihan soal, dan referensi lain.

ffi Kunjungilah .q{us$i- Are;: di situs www.masteringbio.com untuk mendapatkan


animasi 3-D BioFlix, aplikasi dan MP3 Tutor, Video Discovery Channel, Aktivitas,
lnvestigasi, eBook, dan lainnya.

fr,Tifl'l
i'ffi#, Kunjungi Study Area di www.masteringbio'com
.....,.' untuk memperoeh Anlmasi 3D Bioflx, Tutora [,4P3, Video, 5oa ffis.3
-"r hdn, eBool, d"r baryal agr. Glikolisis menlanen errergi kimiawi dengan cara
mengoksidasi giukosa menjadi piruvat
(halaman 181-186)

w-"ffiffi*..1 4 Feraga €?ang$<u*attan


o z ",\"4-2
Snrp menyediakan informasi
Jalur-jalur katabolik menghasilkan enerui dengan c:o
I
?,\\' penting, bertindak
cara mengoksidasi bahan bakar organik (halaman
r 76-180)
c:o
I
sebagai "one-stop
HOH I zlHaoTl
b jrlur (*tah*li!;
cH. shopping".
diirE I'r+cliriisi Alir Agar tetap bekerja, Glukosa Piruvat
sel harus meregenerasi ATP yang digunakan. Penguraitrn
glukosa dan molekul molekul organik lain bersifat
eksergonik. Dimulai dari glukosa atau molekul organik fr,Eriltil
lain dan menggunakan 02, respira$i aerobik menghasilkan fuier I!'i Cellular Rcspiration Parr 1 Glycolysis lqffi . . " . .w &.,tF3 Tut*r menjelaskan
HzO, CO2, serta energi dalan bentuk ATP dan panas. ,t!,tir'1i:ri Glycolysis
Respirasi sel mencakup respirasi aerobik maupun
beberapa konsep yang
anaerobik; respirasi anaerobik menggunakan penerima sulit dengan kalimat
elektron lain selain O} namun tetap menghasilkan ATP ffislrffiw 9,3 sederhana. Tutor yang
lfurl:ii
Rq't!:ksr f,Jl'-uiCari dan ller[rhsi Sel mengambil f.)aur asam sitrat melengkapi oksidasi bisa diakses di mana
energi yang tersimpan dalam molekul makanan melalui penghasil-energi terhadap molekul organik
saja, kapan saja.
reaksi-reaksi redoks, dengan satu zat memindahkan (halaman 186-19i)
sebagian atau seluruh elektronnya ke zat lain. Zat
tereduksi yang menerima elehron; zat yang teroksidasi b Dalam sel-sel eukariotik, impor piruvat ke dalam
kehilangan elektron. Dalam respirasi sel, glukosa mitokondria dan pengubahan piruvat mnejadi asetil l(oA
(C6H1206) teroksidasi menjadi CO, sementara 02 menautkan glikollsis dengan daur asam sitrat. (Dalan se1
tereduksi menjadi HrO. Elektron kehilangan energi parokatiotik, daur asam sitrat terjadj dalam sitosol.)
potensial saat ditransfer dari senyawa organik ke oksigen.
Elektron dari senyawa organik biasanya diteruskan terlebih ir$!tnn X€lbraf,
dahulu ke NAD' yang tereduksi menjadi NADH. NADH FM4.
+ie"q;'l!:r'
meneruskan elektron ke rantai transpor elektron, yang
c:o
: {rrp 7
mengantarkan eiektron ke O, dalam serangkaian langkah
l
trya
pelepas-energi. Energi yang dilepaskan digunakan untuk CH:
membuat ATP
2' AidtilKoA
Ta!:;ipiah;:p llcspirari :e1r !'enriat:aui*zn Glikolisis dan +

daur asam sitrat menyupiai elektron (melalui NADH atau O:C i OO


FADHr) ke rantai transpor elektron, yang mendorong . I
CH,
fosforilasi oksidatii Fosforilasi oksidatif menghasilkan
ATP
ioo
2 Oksloa3€bl
IilrTjrtl
, .fu1 .ruln'uri :ljl B;oflii Cellular Respiration EET
{kiir;tnr Build a Chemical Cycling System ,!J.t!ri{rs The Citric Acid Cycle
' iltt;1iil! Overwiew of Ceilular Respitation

l$,$$ r{*imnsi ffii*F$ix **an apEik;rsi pelajar membahas


konsep yang paling sulit dengan animasi 3-D,
show, tutorial pelajar, lembar kerja, dan kuis
mendukung semua pelajar.

xxvi Untuk Mahasiswa: Bagaimana Menggunakan Buku ini


@ Untuk mempersiapkan ujian, cobalah menjawab Knis Mancliri.
l. Melalui mikroskop, Anda bisa melihat sebuah lempeng
sel mulai terbentuk melintangi bagian tengah sel dan
nukleus terbentuk-ulang di kedua sisi lempeng sel. Sel
ini kemungkinan besar
a. Sel hewan dalam proses sitolinesis
"Garnfrarkarr" meminta Anda menggambarkan
b. Sel tumbuhan dalam proses sitokinesis. struktur, peraga, atau grafik. Cocokkan pekerjaan
c. Sel hewan dalam fase S daur sel. Anda dengan jawaban yang benar di Apendiks A.
d. Sel bakteri yang sedang membelah.
e. Sel tumbuhan dalam metafase.

Vinblastin adalah obat kemoterapi standar yang diguna-


kan untuk mengatasi kanker. Oleh karena mengganggu
perakitan mikrotubulus, keefektifan vinblastin pastilah 11. ffi Lacaklah pengambilan air dan mineral dari
terkait dengan rambut akar ke pembuluh dalam akar, mengikuti rute
a. Gangguan pembentukan gelendong mitosis. simplastik dan apoplastik. Labeli rute tersebut.
b. Penghambatan fosforilasi protein peregulasi.
c. Penekanan produksi siklin.
d. Denatumsi miosin dan penghambatan pembentukan
Iekukan penyibakan.
e. Penghambatan sintesis DNA.

Sebuah sel tertentu memiliki DNA dalam jumlah


setengah dibandingkan sel-sel lain dalam jaringan yang
aktif secara mitosis. Sel tersebut kemungkinan besar
berada dalam
a. G1.
b. G2.
c. Profase.
d, Metafase.
e. Anafase.

Salah satu perbedaan antara sel kanker dan sel normal


adalah bahwa sel kanker
a. Tak mampu menyintesis DNA.
b. Tertahan pada fase S daur sel.
c. Terus membelah meskipun terkemas rapat-rapat.
d. Tidak dapat berfungsi dengan benar karena
terpengaruh oleh penghambatan bergantung-densitas
Selalu beradr dalam fase M daur sel

fO, ffi Graflk berikut ini menunjukkan perbedaan


pH di kedua sisi membran-dalam mitokondria seturut
waktu dalam sel yang berespirasi secara aktii Pada waktu
yang diindikasikan oleh anak panah vertikal, ditambahkan
sejenis mcun metabolik yang secara spesifik dan sepenuhnya
menghambat semua fungsi ATP sintase di mitokondria.
Gambarkan apa yang Anda duga akan terlihat pada sisa
grafik.

t
g

EN
Ao
E

Ufrtuk mdgetahili jawaban Kuis Mandiil, lihat Apeqdiks A,

Untuk mendapatkan Soal @ EIDIII Kunjunqi Study Area di ww.masteringbio.com


untuk memperoleh Soal Latihan.
ta{ihan yang lebih banyak,
kunjungi Study Area di www.
masteringbio.€om ATP sintase ditemukan dalam membran plasma prokariotik Fertanyaan esai
dan dalam mitokondria serta kloroplas. Apa yang ditunjukkan
hal ini mengenai kekerabatan evolusioner organel-organel
pada Ulasan Bab
eukariotik ini dengan prokariota? Bagaimmakah urut-urutan melatih Anda
asam amino ATP sintase dari sumber-sumber yang berbeda
mendukung atau menyangkal hipotesis Anda?
menulis topik
biologi, yang
mungkin akan
dibahas dalam
13. Pada 1940-an, sejumlah dokter meresepkan dosis rendah
seienis obat yang disebut dinitrofenol (DNP) untuk
diskusi atau ujian.
membantu pasien menurunkan berat badan. Metode yang
tak aman ini ditinggalkan setelah sejumlah pasien tewas.
DNP memisahkan mekanisme kemiosmotik yang tadinya
tergabung dengan cara menjadikan lapisan ganda lipid
membran-dalam mitokondria dapat ditembus H'. |elaskan
bagaimana hal ini menyebabkan penurunan berat badan.

Untuk Mahasiswa: Bagaimana Menggunakan Buku ini xxvii


Suxg:Xc*nxxem rxsru&efr k &4mfu as*swm

i r l'ii.iffi{*ffiW_ffiffiW
'i i !"2
:1.i'.:,' t;: :,t,:il ;i il * i.
.,.'i,, r':,-'.i.,', l.l i. i.i :g i. + t':';l iri l 2.,i...,

i:t;:;"'""r:i;i' MasteringBiologyrM menyediakan tugas-tugas mendalam


www.masteringbio.com dari Tutorlal, I(uis Bab dengan sepuluh pertanyaan setiap
r:i :r,, liii 1r MasteringBiologyrM menawarkan dua sistem bab, dan ribuan Bank Soal Pilihan Ganda tambahan.
belajar:
1. Study Area
2. Tugas-tugas MasteringBiologyrM
Mastering B tologyTM
Tutorial memandu
'1i; mahasiswa untuk
r,;Y'"; "tln:; ;, ;.,
memahami konsep
Media yang terdapat dalam Study Area mencakup BioFIix, yanq sulit dengan
MP3 Tutor, Video Discovery, Video Sel Biologi, Aktivitas, sera ng ka ia n
Penelitian, Graph It!, I(uis, Latihan Soal, Tes I(umulatil pertanyaan interaktif
yang saling
Akar I(ata, I(ata I(unci, Flashcard, Glosarium Audio,
berh u bu nga n.
Lukisan, eBook, dan'Wawancara dengan Campbell/Reece.
itll/il|+:f:tjr,iIt:
il.rl
Jrka jawaban mahasiswa
Dalam Study Area, salah, mereka akan mendapat
Panduan Bab menghubung tanggapan yang terka t dengan
kan media mahasiswa ,.,.,,.1, , lorsep varg be,um dipara.ni.
'
dengan Konsep Kunc
pada setiap bab d buku.
Mahasiswa dapat melthat ii,,l
petunluk untuk nformasi
tambahan, termasuk an masi
dan bantuan.

iii.,ii.lil.i i i BioFIix
t Bioflix versi mahasiswa
menawarkan animasi 3-D Catatan Nilai akan
dan slrde show berlabel, menyimpan skor
tutoria dasar, lembar mahas swa secara
kerja, dan kuis. otomatis. Warna merah
menunjukkan pemahaman
mahasiswa yang masih
salah. lnstruktur dapat
memberikan pertanyaan
untuk mendorong
,iit Video Discovery mahasiswa untuk
ChannelrM mengulas membaca bab sebelum
biologl dalam keh dupan kuliah dimulai dan
kemud an memperbaiki konsep yang be um dipahamr. Nilal dapat
dlpindahkan ke ststem aplikasi komputer lain atau ExcelTM, atau
dapat dimasukkan ke dalam Catatan Nilai MasteringBio ogy.

Untuk informasi lebih lanjut tentang media bagi


mahasiswa, lihatlah kartu yang dimasukkan di bagian awal
buku dan Akses ke MasteringBiology", termasuk setiap
MP3 Tutor dapat diputar dari situs web atau diunduh salinan BIOLOGi, Edisi I(edelapan.
ke pemutar MP3 pribadi sehingga bisa dipelajari setlap
saat.

iilrilii;l Pengucapan secara audio mencakup setiap


istilah dalam Glosarium Audio, I(ata l(unci, dan
Flashcard.

xxvllt
ffi & $e il i,filryc*fr;, rre Ar.'f s+,*rt." druf*rg:r*d*;g Se:semfsfs*' Sprx n isf; {,-f *ssar,t. (97 8 - 0 - 321 - 49 43 4 - 4 I 0 - 32I - 49 43 4 - 2)

ffap*rs (97 8-0-321 -53659 -4/0-321 -53 659-2) Laura P Zanello, University of California, Riverside
Ruth Buskirk, Llniversity of Texas, Austin, dan Christopher
M. Gillen, IQnyan College ffiFqffi,tJ: l*t*
tla* !un54l+:: {.,re.rd Asfve*twr* in ffu*
Peraga Penelitian terpilih dalam Edisi I(edeiapan S*ar*d.r fi;r Fq.#lsir,;d;r]
memandu mahasiswa untuk membaca dan menganalisa hasil (97 B-0 -321 -55 67 1 -4 /0 -321 -5 5 67 1 -2)
riset asli yang lengkap. Dalam suplemen baru ini, artikel Sean B. Carroll, University of Wisconsin, Madison
tersebut dicetak kembali dan ditambah dengan pertanyaan Buku yang berisi sembilan cerita pendek ini meng-
yang membantu mahasiswa untuk menganalisa artikel. gambarkan penemuan penting dalam biologi evolusi dan
kesenangan dalam proses ilmiah.
$fe*#er:f S$e;dy #t;ide f*r #rer,fr:g.v, frelisi K*d*iag:ram
(97 8-0-321-501 56-1 /0-32 1 -501 56-X) m&ffi#! {,*f f{*" #-e' f9i**'e+ey r*r
(97 B-O-321 -50057 -1 /0-321 -50057 -1)
Martha R. Tayloa Cornell University
Panduan belajar yang populer ini membantu mahasiswa Buku ini membantu mahasiswa berlatih matematil<a dan
menyarikan ide pokok dari buku teks dan mengorganisasi memperdalam terminologi biologi serta dasar-dasar kimia
pengetahuan mereka tentang biologi. Latihan soal mencakup dan biologi se1.
peta konsep untuk setiap bab, rangkuman bab, akar kata,
soal, dan pertanyaan interaktif dalam berbagai format. 4 S&rlrf Gcgide fr.s UVrititzg Afir:ruf ffr*f*.gv, Feiiui Keerlaccr
(97 8-0-321 -sl 7 1 6-6/0-321 -51 7 1 6-4)
frra*:fierrug t|i*f*gv: ,4 Sfrlderlf &4rr;rfo-fl$$fc, Er{isi K*{ii;-: Jan A. Pechenik, Tufts University
(9 7 B -0 -32 1 -5229 3 -1 / O -3 2 1 -s229 3 -1 ) Brl<u best-seller ini memandu mahasiswa untuk berpikir
sebagai ilmuwan biologi dan mengekspresikan gagasan secara
/ean Heitz and Cynthia Gffin, University of Wisconsin,
jelas dan tepat melalui tulisan ilmiahnya.
Madison
Buku ini menawarkan berbagai aktivitas yang sesuai
untuk berbagai bentuk pembelajaran. Aktivitas seperti ,As.p J:rr**rfs;s-'ffc** l* {ll:r*rrrr*fry fr.rr ff fr*f*;"g;, .$*r*derul.s,
$:alisi H*sernE:ilan
pemodelan dan pemetaan menjadikan mahasiswa mampu
(97 8-0 -321 -8053 -95 -8053 -9 57 1 -7)
7 1 -6/ 0
memvisualisasikan dan memahami proses biologi. Aktivitas
baru berfokus pada kemampuan dasar, seperti membaca dan George I. Sackheim, University of lllinois,
Chicago
Buku ini membantu mahasiswa untuk meninjau kembali
membuat grafik.
dan merangkum semua fakta dasar, konsep, dan terminologi
#re;/r:glc af fr:ryr#y.' .4 i'4rq;r$;f:**lr *f f*v'esfJga{iv-e ilds*s,
kimia yang diperlukan dalam pembelajaran ilmiahnya.
[d ?si Keri ua (97 B-O-3 21 -5 1 3 20 - 5 I 0 -3 2 1 - 5 1 3 20 -7 )
Margaret'Waterman, Southeast Missouri State University, ffiAffi#? Fears** Ttat*r
'{ervices
dan Ethel Stanley, Beloit College dan B\oQUEST Curriculum www.masteringbio.com
Akses ke MasteringBiology" mencakup akses lengkap ke
Consortium
petihan biologi interaktif oleh instruktur yang berpengalaman
Buku ini menawarkan sepuluh kasus penelitian, termasuk
selama tujuh hari setiap minggu selama puncak masa belajar.
kasus baru flu burung dan pola perkembangan landak.
Mahasiswa dapat mengakses pelatihan secara online atau
Mahasiswa dapat menjawab pertanyaan, menganalisa data,
menjawab pertanyaan setiap saat.
berpikir kritis, mencari hubungan antara bukti dan kesimpulan,
membuat hipotesis, menyelidiki masalah, menyusun data, "Serpik
Fsenting r$aFaln-r 5*ri*$ &rrlfogi {fu*c}A{E*l)
menerjemahkan hasil, dan mengomunikasikan argumen
ilmiah. Alamat situs webnya adalah www.masteringbio.com. 'a A lzheimer's D i s ea se (978-0- 1 3 1 8- 3834-5/0- 1 3 l8 -3834-2)

x Biological Terrorism (97 8-0-8053-4868-2l0-8053 -4868-9)


C*rd frlr Sierfergy, ilc$isi K*de{aglan
Sfrye$y
x Biology of C ancer (978-0-8053-4867 -5 I 0-8053-4867 -0)
(97 -32 1 -49 43 6 -B / 0 -3 21 -49 43 6 -9)
8 -O
m Emerging Infectious Disease (978-0-8053-3955-01 0-8053-
Referensi cepat ini berisi tinjauan seluruh bidang biologi 3955-B)
dan membantu mahasiswa untuk membuat tinjauan cepat
;); Gene Therapy (978-0-8053-3819-5/0-8053-3819-5)
sebelum ujian.
ir Genetic Testimony: A Guide to Forensic DNA Profiling
(97 8,0 - t3L4 -2338 - r I 0 - 13t4-2338 -X)
11 HIV and AIDS (978-0-8053-3956-7 l0-8053-3956-6)
f{"lpd*m,q,f {--Anit,."SJ{F fJr*f*gy Fesf frrep*raf p'-r* Gesi#*
,:; Mad Cows and Cannibals: A Guide to the Transmissible
frrr fli*f*,q.y, fr#isi K*rte[agrara
(97 8-0-321 -53463-7 /0-321 -s3463-8)
Sp o ngifo r m E n c ep h a I op ath i e s (97 8 - 0- l3I4 -2339 -8I0 -
t3r4-2339-8)
Suplemen eksklusif ini mencakup contoh pertanyaan
dari panduan persiapan tes l(aplan dengan referensi Biology,
t\ Stem Cells and Cloning (978-0-8053-4864-410-8053-4864-6)
Edisi I(edelapan. ';. Understanding the Human Genome Project, Edisi I(edua
(97 8,0, 8053 - 487 7 -4I0- 8053 - 487 7, B)

Suplemen xxix
Suplemen untuk Dosen
E *stvu.sctcs r $t*sce; r*q: il *i E]\iEl- ffi S,\.4 i{*t Gambar JPEG mencakup semua gambar, foto, dan tabel dari buku
(9 7 B -0 -3 2 1 -52292 -4 / 0 -3 2 1 -52292 -3) dengan atau tanpa label, gambar terpilih untuk presentasi, dan ratusan
foto tambahan dalam format JPEG, sehingga semuanya berjumlah lebih
Media instruktur untuk Biology Campbell/Reece, Edisi dari 1600 foto.
I(edeiapan, dikombinasikan ke dalam sumber bab-per-bab
bersama Panduan Referensi Cepat. DVD menyediakan
akses ke seluruh media visual untuk masing-masing bab.
Sumber tersebut diorganisasi oleh folder bab, sehingga le-
bih mudah untuk diakses. Bank soal CD-ROM mencakup
pertanyaan dalam \X/ord dan TestGen. Aset yang terdapat
pada DVD meliputi:

ffi,,'\itt"jr BioFrix
BioFlixrM Animasi 3-D
berisi kuliah dengan animasi
berkualitas film 3 dimensi.
Topiknya mencakup: Tur Sel
Hewan,Tur Sel Tumbuhan,
Respirasi Selular, Fotosintesis,
Mitosis, Meiosis, Sintesis
Protein, Transpor Air dalam 150 r00

Tumbuhan, Bagaimana
Neuron Bekerja, dan
Kontraksi Otot. Animasi 123 tambahan yang berdasarkan
Aktivitas mahasiswa juga dicantumkan.

i:ijl:rfllll 29 video
li*'T ;,t :* q.,# r'T
www.masteringbio.com
n r; ffi ffi ffiffi ffi W
'Wo***N
Disovery ChannelrM
mengulas biologi hrl,$'$t { i ! MasteringBiologyrMuntuk instruktur
dalam kehidupan dan
mencakup semua media dari DVD Instruktur:
menunjukkan proses
ilmiah. 65 video terbaru Gambar PowerPoint@ Berlabel
tentang Biologi Sel Presentasi I(uliah PowerPoint@
telah ditambahkan dalam Foto Tambahan (jpeg) dan keterangan gambar
koleksi, sehingga jumlah
seluruhnya 182 video.
Gambar Berlabel (jpeg)
Gambar Tanpa Label (jpeg)
Animasi BioFlixrM
Animasi
Video Discovery ChanneirM dengan naskah
Gambar PowerPoint@ Video dan deskripsinya
Berlabel mencakup 5FY"4' **
semua gambar, foto, *;; i'.'ffi -;;*
ry -4ncanfuer {}rt B isrq'. TaEuF:*han:
dan tabel dari buku .& l#
yang tersaji dalam Pertanyaan l(uliah PowerPoint@
i"W; -,:.tF*;'"'*ffi
@ Outline \{uliah
PowerPoint@ ditambah qii , ,
dengan Gambar Proses. W; I(esalahpahaman Mahasiswa dengan Pre-Test dan post-
l//e PowerPointo terdapat Test
dalam DVD dan CD- Panduan Referensi Cepat
ROM. Presentasi Kuliah PowerPoint@ mencakup semuanya dan Panduan Instruktur Practicing Biology
outlrne kuliah dan terkait dengan animasi dan video terpilih. Dalam
Panduan Instruktur Inquiry in Action
semua f/e PowerPoint, teks dan label dapat diedit secara langsung
dengan aplikasi PowerPoint@ dan telah diperbesar agar bisa disajikan Jawaban pertanyaan esai terpilih
dalam ruangan yang besar. Gambar juga disajikan dalam berbagai Lab Media untuk Instruktur
versi sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan kuliah.
Banyak aset instruktur yang juga tersedia daiam Instructor
Resource Center for Biology, Eight Edition, di www.pearson-
highered.com.

Suplemen
Transparency Acetates lnstruct<;r Cuide for &iologicaf lnquiry: A W*rkhrl*k uf
(97 32r - 52328 - 0 I 0 - 32 | - 52328 - 8)
8 -0- lnvestigative Cases, [disi Kedua
Paket ini menyediakan semua ilustrasi dan tabel dari teks, (97 8-0 -32r -49435 - | I0 -32t, 49 435 -0)
yang sebagian besar menyertakan foto. Sebagai tambahan, Margaret Waterman, Southeast Missouri State university
figur penting terbagi menjadi beberapa langkah. dan Ethel Stanley, Beloit College dan B|oQUEST Curriculum
Consortium
IEectronic Test Eank Paduan Instruktur ini menyediakan pelatihan mendalam
untuk insruktur tentang bagalmana mengajar dengan pende-
F r i nted Te st tsa n k (97 8 -0 -32L - 49 43 L -3 I O -32I - 49 43I - 8)
katan pemecahan masalah berdasarkan kasus, seiain dengan
Lebih dari 4.500 pertanyaan tersedia dalam bentuk cetak,
jawaban yang dianjurkan.
TestGen@, Microsoft@ Word, dan CourseCompass, Black-
board, dan WebCT Course Management Systems. Pertanyaan
C$qjrse Managenrent S,vstems
Test Bank juga dapat dikerjakan melalui MasteringBiolo-
Pertanyaan Bank Soal, kuis, dan materi terpilih dari Study
gyrM. Pertanyaan teiah diujikan dan 30%o lebih pertanyaan
Area MasteringBiologyrM tersedia dalam sistem manajemen
baru telah ditambahkan pada Edisi I(edelapan, termasuk
ini:
tiga jenis pertanyaan yang mendorong cara berpikir yang
kritis: menerjemahkan pertanyaan gambar, graflk, dan data
n CourseCompassrM (www.aw-bc.com/coursecompass)
yang berfokus pada kemampuan kuantitatif dan pertanyaan
x Blackboard (www.aw-bc.com/blackboard)
berdasarkan cerita.
s WebCT (www.aw-bc.com/webct)

Suplemen untuk Laboratorium


ffi&RUi H-ab Media ell www"masteringftric.corn N{euv ff*sign fr"rr Sirl-fxplorati$ns
Bagian dalam Study Area membawa semua media yang dapat (978-0-8053 -7 229 -8/0-8053 -7 229 -6)
digunakan untuk mempelajari penelitian ilmiah, termasuk
Investigating Biology Lab Data Tables daiam format Excel, Enstructsr Cuidc fclr 8i*-fxpiorati*ns
Biology Labs On-Line, Investigations, Graphlt!, dan LabBench. (978-0-80s 3-7 228-1 /0-8053 -7 228-8)
Dalam bagian Untuk Instruktur, Lab Media mencakup lanet Lanza, University of Arkansas at Little Rock
Investigating Biology Lab Preparation Guide, Answers to Delapan penelitian laboratorium ini menawarkan kontrol
investigations, Graphlt! Instructor Version, Answers to the kreatif bagi mahasiswa dalam melakukan proyeknya. Setiap
LabBench Quizzes, dan Bio-Explorations Instructor Guide. kegiatan laboratorium menyediakan informasi dasar dan
material yang dapat digunakan dalam proyek laboratorium.
lnvestigating. Siology, [disi Keenanr Panduan Instruktur ini terdapat dalam bagian For instructor
(97 8 -0 -32t -53660 -0 I 0 -32r -53660 -6) pada Lab Media www.masteringbio.com.

Annctated lnstructtir fiditiom {or lnvestigating Biology Syrvllriosis: l'[re Senjamin Cilrnmings Custorn l-aboratnry
(97 8 -O -32 1 -5 41 9 4 -9 / O -321 -s 41 9 4 -4) Fr*gram for ffiiofogicaf; Science
www.pearsoncustom.com/database/symbiosis/bc.htm I

Frepara{ion Cuide *'c}r" !r:vestigating Bioiagy Dengan ini, instruktur dapat merancang panduan laborato-
(97 8-0-321 -541 66-6/0-321 -s41 66-9) rium yang mencakup materi terpilih dari database Benjamin
Judith Giles Morgan, Emory University dan M. Eloise Brown Cummings dan materi milik sendiri.
Carter, oxford College of Emory University
Panduan laboratorium yang menjadi best-seller ini mendo- Biof*gy ["abs *n-6-ine
rong mahasiswa untuk berpartisipasi daiam proses ilmiah www.biologylabsonline.com
dan mengembangkan kemampuan kreatif dan kritis dengan Duabelas kegiatan laboratorium on-line memungkinkan ma-
merumuskan hipotesis, membuat prediksi, membuat per- hasiswa memperluas pengetahuan ilmiahnya melampaui me-
cobaan, mengumpulkan data, dan menerapkan hasii pada tode tradisional dan merancang percobaan dengan peralatan
masalah baru. Edisi I(eenam mencakup Bioinformatics Lab elektronik. Setiap percobaan dapat diulang sesering mungkin,
dan referensi online yang tersedia pada www.masteringbio. sehingga mendapatkan serangkaian variabel yang unik setiap
com, termasuk Lab Data Tables dalam format Excel. Anno- kali dilakukan. Ini juga dijual secara individual atau dalam
tated Intructor Edition menyediakan informasi dan catatan. format 12-pak dengan versi cetak Student Lab Manual (978-
Preparation Guide juga tersedia untuk instruktur dalam 0-8053-7017 -ll0-8053-7017-X). Selain itu tersedia pula An
bentuk cetak dan online. instructor Lab Manual (97 8-0-8053 -70 1 8-8/0-8053-7018-8).

Suplemen xxxi
ill,;:i !,r:lriii ii'rii i !itrirr
i, ttr r,i. ;:i, *it'i.:itr"i,t;:t ;t ,. i
. :.. ,t - i",
i'r, i j,! i i i. l{ i x';,r,;l ; t:r, ;: t: l'i,,t,; ;: l ;
ffiehmrmPn ftS. Smre*sra
Stanford University Semm ffi. eannoll
University of W1sconsin-Madison

\Yawancara 93
Penelitian 258

L,.iirrjlr'i:ttii,il
L,:tt

Fau[ Nsin'se Fatrfrefrm Xmrmhrys$efr


Rockefeller University University of California, Berkeley

'\X/awancara .312
Penelitian 364

i-tililii ii iii,t.,i :rjiii:li :lilliiri


ilti+u,:lii..l fi l:;tii.:Il ii.-rrr i'l.:lt:i:;i i:ic,:1'a;;lI

Terry L. ffinr-We#w*r EWasash$ Vmnaglsmura


Massachusetts Institute of University of Texas Southwestern
Technology Medical Center

1 iilii lt lriirlili:i.'::.r- ! i:!ii ii i.lili::i ::iirli.rtl


.'r';,:.t. :,rr,j.,,r, i:: .,irr,ri i:'i;rli*i:,i

$eqltt V. ffidwards Siama l-{. Wall


Harvard University Colorado State University

Wawancara l
Penelitian 45

xxxll
Peraga Menjelajahi
tr4.4. Penghalang Reproduktif 46 kS..SR Apakah seleksi seksual pada cichlid
trS.S Asal Usul Mamalia 71 menyebabkan isolasi reproduktif.u 53

trP"SS l(elompok,kelompok Utama Bakteri 131


45.fr3 Apa yang menyebabkan hilangnya duri pada
ikan stickleback danau? BZ
ft#.S I(eanekaragaman Protista 142
Xffi.ffi Apa identitas spesies dari daging paus yang
tr$"$ Sifat-sifat Turunan Tumbuhan Darat 168 dijual sebagai makanan? 100
ffiS.S l(eanekaragaman Briofit 174 trP.$ffi Dapatkah prokariota berevolusi secara
ffiS.SS l(eanekaragaman Tumbuhan Vaskular Tak cepat sebagai respons terhadap perubahan
Berbiji 178 lingkungan? 123

B#.S I(eanekaragaman Gimnosperma lBB Rffi.X3 Apa yang menjadi akar pohon eukariotik?
lsB
S#.$S I(eanekaragaman Angiosperma 197
trS.Sffi Dapatkah briofit mengurangi laju kehilangan
S
3S.S I(eanekaragaman Fungi 211 berbagai nutrien penting dari tanah? iZS
3H.5 l(eanekaragaman Invertebrata 239 *3#"'84 Dapatkah bentuk bunga memengaruhi laju
3ffi"33 I(eanekaragaman Serangga 263 spesiasi? 199
S4.SS I(eanekaragaman Mamalia 298 #,$.3S Apakah endofit menguntungkan tumbuhan
berkayu? 217
#S.t# Contoh-contoh Sel Tumbuhan Terdiferensiasi
taa
JZZ 3tr.6 Apakah B-katenin memainkan peran purba
dalam kontrol moiekular gastrulasi? 229
B?."$4 Adaptasi Nutrisional yang Tak Lazim pada
Tumbuhan 382 #$.Rffi Apakah bangun tubuh artropod dihasilkan
oleh gen-gen Hox baru? 258
S&"4. Polinasi Bunga 390
34"4"3 ApakahNeanderthalmemunculkanmanusia
S#.t$ Penyebaran Buah dan Biii 397
Eropa? 306
S5.S Apakah trikoma polong kedelai mengusir
Peraga Penelitian herbivora? 320
RR.$ffi Dapatkah predasi mengakibatkan seleksi 3$.ft$ Apakah getah floem mengandung lebih
alam terhadap pola warna pada gupi? 13 banyak gula di dekat sumber daripada di
dekat rosot? 362
"ffiS.$S Apakah betina memilih pasangan kawin
berdasarkan sifat-sifat yang mengindikasikan 36"tr4 Apakah perubahan komunikasi simplas
gen yang bagus'? 3B memengaruhi perkembangan tumbuhan?
ft4.S Apakah aliran gen terjadi di antara populasi- 364
populasi yang terpisah amat jauh? 45 *3?"t3 Apakah gulma garlic mustard yang invasif
tr4.S Dapatkah divergensi populasi-populasi mengacaukan hubungan mutualistik antara
alopatrik menyebabkan isolasi reproduktif? semaian pohon asli dan fungi mikoriza
51 arbuskular? 381

*Riset dan pertanyaan asli tersedia dalam Inquiry in Action: Interpreting


Scientffic Papers.

xxxlll
3&-S Apakah gradien GABA berperan dalam 39.1? Bagaimana urutan pencahayaan merah dan
mengarahkan tabung polen ke sel-sel telur merah-jauh memengaruhi germinasi biji?
Arabidopsis? 392 414

3$"S Bagian mana dari koleoptil rumput yang


mengindra cahaya, dan bagaimana sinyal Pefaga MgtOde RiSet
ditransmisikan? 414
Bs.6 suatu zat kimia
26'35 Menerapkan Parsimoni untuk sebuah I(asus
--;--,- -- -----
Apakah distribusi- asimetris
Sistematika Molekular 107
pendorong pertumbuhan menyebabkan
koleoptil tumbuh ke arah cahaya? 415 35.?1 Menggunakan Dendrokronologi untuk
Mempelajari Iklim 332
3s"? Apa yang menyebabkan pergerakan polar
auksin dari ujung tunas ke dasar tunas? 417 87.6 I(ultur Hidroponik 374

xxxiv Daftar Peraga


'Wawancara
dengan Scott V. Melihat Seleksi Alam Lebih Dekat 34
Edwards Peran I(unci Seleksi Alam dalam Evolusi
Adaptif 36
Seleksi Seksual 37
Mekanisme Evolusi 1 Pelanggengan Variasi Genetik 37
Mengapa Seleksi Alam Tidak Dapat Membentuk
?2 Femux'rcrlaffi dengam &4*d$f*$smsfr Organisme Sempurna 39
&%ne*amgam Llax'wim terctarxg
Kehidupam 4 ?.4 ,&sa$-#caefr S6:*sics 43
G,AMBARAII Urraunn //Misteri dari Segala Misteri,, 43
cAMsARnru unnuru Bentuk Tak Berakhir yang
Terindah 4 i(ot{s*p 24.1 Konsep spesies biologis menekankan
Kot{sep zz.r Revolusi Darwinian menantang pada isolasi reproduktif 43
pandangan tradisional mengenai Bumi muda yang I(onsep Spesies Biologis 44
dihuni oleh spesies yang tidak berubah 5 Definisi Lain Spesies 48
Scala Naturae dan I(lasifikasi Spesies 5 KcHs;p:*.2 Spesiasi dapat berlangsung dengan atau
Gagasan Berubah Seiring Waktu 5 tanpa pemisahan geografis 48
Hipotesis Lamarck tentang Evolusi 6 Spesiasi Alopatrik ("Negeri Lain") 48
KoNgEp al.z Penurunan dengan modifikasi melalui Spesiasi Simpatrik ("Negeri yang Sama") 51
seleksi alam menjelaskan adaptasi organisme dan Spesiasi Alopatrik dan Simpatrik:
kesatuan serta keanekaragaman kehidupan 7 Tinjauan Ulang 53
Penelitian Darwin 7 KcffsrP 24s Zona hibrida menyediakan kesempatan
The Origin of Species 9 untuk mempelajari faktor-faktor yang menyebabkan
Koilsep rr.s Evolusi didukung oleh bukti saintifik isolasi reproduktif E4
yang melimpah 13 Pola dalam Zona Hibrid 54
Pengamatan Langsung Perubahan Evolusioner 13 Zona Hibrida Seiring Waktu Ss
Catatan Fosil 15 Itohtssp z+.+ Spesiasi dapat terjadi secara cepat atau
Homologi 16 lambat dan bisa merupakan akibat dari perubahan
Biogeografi i8 pada sedikit atau banyak gen 58
Apa yang Bersifat Teoretis dari Pandangan Darwin
Perkembangan Spesiasi dalam'Waktu 58
tentang I(ehldupan? 19
Mempelajari Genetika Spesiasi 60
Dari Spesiasi ke Makroevolusi 6I
33 fivo$usi FeBarEasf, 32
GAMBnIAH uMuM Unit Terkecil Evolusi 22 ?s Se$armfu Kehfic$Ng*nffi efi$ ffic"sffiT$ S4
x0l'lsEp 21.1 Mutasi dan reproduksi seksual cAMBAnA*I unduu Dunia yang Hilang 64
menghasilkan variasi genetik yang memungkinkan Kortsfp zs.r Kondisi di bumi awal memungkinkan
evolusi terjadi 22 munculnya kehidupan 65
Genetik
Variasi 23
Sintesis Senyawa Organik di Bumi Awal 65
Mutasi 25 Sintesis Abiotik Makromolekul 65
Reproduksi seksuai 25
zr.z Ekuilibrium Hardy-Weinberg dapat
Kor'IsEp
digunakan untuk menguji apakah sebuah populasi
berevolusi 26
Lungkang Gen dan Frekuensi Alel 26
Prinsip Hardy-Weinberg 27
KorusEP z:.s Seleksi alam, hanyutan genetik, dan
aliran gen dapat mengubah frekuensi alel dalam
populasi 30
Seleksi Alam 30
Hanyutan Genetik 30
Aliran Gen 33
KoHsEp zr.c Seleksi alam adalah satu-satunya
mekanisme yang secara konsisten menyebabkan
evolusi adaptif 34
Protobion 66 Parsimoni Maksimum dan
RNA yang Bereplikasi-Sendiri dan I(emungkinanMaksimum 105
Awd l(emunculan Seleksi Alam 67 Pohon Filogenetik sebagai Hipotesis 108
KoNsEP ?s.2 Catatan fosil mendokumentasikan KoNsEP zs.a Sejarah evolusi suatu organisme
sejarah kehidupan 67 tersimpan di dalam genomnya 109
Catatan Fosil 67 Duplikasi Gen dan l(eluarga Gen 109
BagaimanaUmur Bebatuan dan Fosil Ditentukan 69 Evolusi Genom 110
Asal Usul I(elompok-kelompok Baru Organisme 70
KoNSEP 26.5 lam molekular membantu melacak
KoNsEP zs.s Peristiwa-peristiwa kunci dalam sejarah waktu evolusi 110
kehidupan mencakup kemunculan organisme bersel- )am Molekular 110
tunggal dan multiselular serta kolonisasi daratan I(esulitan-kesulitan dengan |am Molekular 111
70 Menerapkan |am Molekular: Asal Usul HIV Il2
Organisme Bersel-tunggal Pertama 73
KoNSEP 26.6Informasi baru terus memperbaiki
Asal Usul Multiselularitas 75
pemahaman kita tentang pohon kehidupan 112
I(olonisasi Daratan 76
Dari Dua I(ngdom menjadi Tiga Domain 1I2
KoNsEP zs.+ Kebangkitandan kejatuhan
Pohon Sederhana Seluruh Makhluk Hidup 1i3
kelompok organisme dominan mencerminkan
Apakah Pohon l(ehidupan Sebenarnya Sebuah
hanyutan benua, kepunahan massal, dan radiasi
Cincin? 114
adaptif 77
Hanyutan Benua 77
I(epunahan Massal 79
27 Bakteri dan Arcl"raea 11S
Radiasi Adaptif 81 GAMBARAN UMUM Ahli Beradaptasi 118
KoNsEp zs.s Perubahan lresar pada bentuk tubuh KoNsEp zz.r Adaptasi struktural dan fungsional
dapat menyebabkan perubahan di dalam sekuens berperan dalam kesuksesan prokariotik 118
dan regulasi gen perkembangan 83 Struktur Permukaan Sel 119
Efek-efek Evolusioner dari Gen-gen Perkembangan Motilitas 120
83 Organisasi Internal dan Genomik 121
Evolusi Perkembangan 84 Reproduksi dan Adaptasi I27

KoNsEP zs.e Evolusi bukan berorientasi kepada KoNSEP 27.2 Reproduksi yang cepat, mutasi, dan
tujuan 87 rekombinasi genetik mendorong keanekaragaman
Hasil Baru Evolusi 86 genetik pada prokariota 123
Tren Evoiusi 88 Reproduksi yang Cepat dan Mutasi I23
Rekombinasi Genetik I24
KoNsEP 27.3 Prokariota telah mengembangkan
adaptasi terhadap keberagaman nutrisional dan
Wawancara dengan metabolik 126
Sean B. Carroll Peran Oksigen dalam Metabolisme I27
Metabolisme Nitrogen 727
I(erja Sama Metabolik I27
Seiarah Evolusioner
Kdanekaragaman Hayati 93 KoNSEP 27.4 Sistematika molekular memperjelas
filogeniprokariotik 128
26 Filogeni dan Pohon Kelridupan 96 Pelajaran dari Sistematika Molekular I2B
Archaea 129
c/tuBnR/utt uuuu Menyelidiki Pohon Kehidupan 96 Bakteri 130
KoNsEp ze.r Filogeni menunjukkan hubungan
KoIusEP zz.s Prokariota memainkan peran penting di
evolusioner 97
Nomenklatur Binomial 97
biosfer 133
Daur-ulang I(imia 133
I(asifikasiBerjenjang 97
Interaksi Ekologis 133
Mengaitkan Klasifikasi dan Filogeni 98
Apa yang Dapat dan Tidak Dapat Kita Pelajari dari KoNsEp 27.5 Prokariota memiliki dampak berbahaya
Pohon Filogenetik 99 dan menguntungkan bagi manusia 134
Menerapkan Filogeni 99 Bakteri Patogenik 134
Prokariota dalam Riset dan Teknologi 135
KoNsEp ze.z Filogeni disimpulkan dari data
morfologis dan molekular 100 '139
Homologi Morfologis dan Molekular 101
1R Frotista
Memiiah Homologi dari Analogi 101 cAMB/tRr\N utuuu Makhluk Mungil 139
MengevaluasiHomologi Molekular 102 KoNsEP zs.r Kebanyakan eukariota adalah organisme
Karakter-karakter yang dimiliki bersama
KotrtsEP 26.3 bersel tunggal 140
digunakan untuk menyusun pohon filogenetik 103 I(eanekaragaman Struktural dan Fungsional pada
K\adrstka \03 lrotisla \\S

xxxvi Daftar Isi Lengkap


Endosimbiosis dalam Evolusi Eukariotik I40
Lima Supergrup Eukariota ).4I
KON5EP 28.2 Excavata mencakup protista dengan
mitokondria termodifikasi dan protista dengan
flagela yang unik 144
Diplomonad dan Parabasalid 144
Euglenozoa ),44
KoNsEp ra.r Chromalveolata mungkin muncul dari
endosimbiosissekunder 146
Alveolata 146
Stramenopila I47
KoNSEP ze.a Rhizaria adalah kelompok protista yang
beraneka ragam yang ditentukan oleh kemiripan
DNA 153
Foram 154
Radiolaria 754
KoNSEP 28.s Alga merah dan alga hijau adalah
kerabat terdekat tumbuhan darat 133
KoNsEp to.l Biji dan serbuk polen adalah adaptasi
kunci bagi kehidupan di darat 184
Alga Merah 754 I(eunggulan Gametofit Tereduksi 185
Alga Hijau 755 Heterospori: Aturan di antara Tumbuhan-
KONSEP 2s.6 Unikonta mencakup protista yang tumbuhan Berbiji 185
berkerabat dekat dengan fungi dan hewan 156 Ovul dan Produksi Sel Telur 186
Amoebozoa I57 Polen dan Produksi Sperma 186
Opisthokonta 160 I(eunggulan Evolusioner Biji 186
KoNSEP 28.7 Protista memainkan berbagai peran KoNsEp 3o.a Gimnosperma memiliki biji ,telanjang,,
penting dalam hubungan ekologis 161 biasanya terletak pada runjung 187
Protista Simbiotik 161 Evolusi Gimnosperma 187
Protista Fotosintetik 161 Siklus Hidup Pinus l(ajian dari Dekat 1BB

KoNsEp :0.t Adaptasi-adaptasi reproduktif


29 Keanekaragaman Tumbuhan I: angiosperma mencakup bunga dan buah 192
ffi agaimrana Tumhuhan rvtengs3onisasi I(arakteristik Angiosperma 792
Siklus Hidup Angiosperma 193
Daratan 165 Evolusi Angiosperma 195
cAMB/IRAN UMUM Penghijauan Bumi 165 I(eanekaragaman Angiosperma 796
Tautan Evolusi antara Angiosperma dan
KoNSEP zg.r Tumbuhan darat berevolusi dari alga
Hewan L97
hijau 165
Bukti Morfologi dan Molekular 165 KoNsEp fo"c Kesejahteraan manusia sangat
Adaptasi Memungkinkan Perpindahan ke Darat 166 bergantung pada tumbuhan berbiji 200
Sifat-sifat Turunan Tumbuhan 167 Produk-produk dari Tumbuhan Berbiji 2OO
Awal Usul dan Diversifikasi Tumbuhan 167 Ancaman Bagi Keanekaragaman Tumbuhan 200
KONSEP 29.2 Lumut daun dan tumbuhan nonvaskular
lain memiliki siklus hidup yang didominasi oleh 31 Fungi 284
gametofit 171
GAMBARAN UMUM Cendawan Perkasa 204
Gametofit Briofit I72
Sporofit Briofit I73 KONSEP 31.1 Fungi merupakan heterotrof yang
Nilai Penting Ekologis dan Ekonomi Lumut Daun memperoleh makanan melalui absorpsi 2O4
175 Nutrisi dan Ekologi 205
Struktur Tubuh 205
KONSEP zg.r Fakis dan tumbuhan vaskular tak
berbiji lain adalah tumbuhan pertama yang tumbuh KoNsEp 31.2 Fungi menghasilkan spora melalui siklus
tinggi 176 hidup seksual atau aseksual 2O7
Asal Usul dan Ciri-ciri Tumbuhan Vaskular 176 Reproduksi Seksual 207
I(lasifikasi Tumbuhan Vaskular Tak Berbiji 179 Reproduksi Aseksual 208
Nilai Penting Tumbuhan Vaskular Tak Berbiji 181 KoNSEP 31.3 Nenek moyang fungi adalah protista
akuatik berflagela dan berseltunggal 208
3S Keanekaragarflan Turnbuhan !l: Asal Usul Fungi 209
fivolusi Tumbulran Berbiji 1S4
Apakah Mikrosporidia Berkerabat Dekat dengan
Fungi? 209
GAMBARAN UMUM Mengubah Dunia 184 Perpindahan ke Darat 2IO

Daftar Isi Lengkap xxxvii


Kor{sEp 3r.4 Fungi telah beradiasi menjadi sejumlah Cubozoa 245
garis keturunan yang beraneka ragam 210 Anthozoa 245
I(trid 270 (oHsEP 33"3 lophotrochozoa, klad yang diidentifikasi
Zigomisetes 270 berdasarkan data molekular, memiliki kisaran bentuk
Glomeromisetes 213 tubuh hewan yang paling luas 246
Askomisetes 2I3
Basidiomisetes 2I5 Cacing pipih 246
Rotifer 248
KoitsEP 31.5 Fungi memainkan berbagai peran Lofoforata: Ektoprokta dan Brakiopoda 249
penting dalam daur-ulang nutrien, interaksi ekologis, Moluska 250
dan kesejahteraan manusia 216 Anelida 253
Fungi sebagai Dekomposer 217
KoilsEp 33.4 Ecdysozoa adalah kelompok hewan yang
Fungi sebagai Mutualis 217
paling kaya spesies 256
Fungi sebagai Patogen 219
Kegunaan Praktis Fungi 220 Nematoda 256
Artropoda 257

32 Fer"rgamtan' Keanekaragamar! Hewan KcNSEP ss.s Ekinodermata dan kordata adalah


deuterostom 266
??4 Ekinodermata 266
GAMBA*AH uMuM Selamat Datang di Kingdom I(ordata 268
Anda 224
KoFrsEp 32.r Hewan adalah eukariota multiselular j
dan heterotrofik dengan jaringan yang berkembang JA*
^ Vertebrata 27X
dari lapisan embrionik 224 cltMBARAil UMUM Setengah Miliar Tahun Sejarah
Mode Nutrisi 224 Tulang Belakang 27"1
Struktur dan Spesialisasi Sel 225 KoHsEp 34.1 Kordata memiliki notokord dan batang
Reproduksi dan Perkembangan 225 saraf dorsal yang berongga 271
KoNsEP lz.z Sejarah hewan membentang lebih dari I(arakter Turunan I(ordata 272
setengah miliar tahun 226 Lanselet 273
Era Neoproterozoikum Tunikata 274
(1 Miliar-542 Juta Tahun Lalu) 227 Evolusi Awal I(ordata 274
Era Paleozoikunr KoNsEp :+.2 Kraniata adalah kordata yang memiliki
(542-251 )uta Tahun Lalu) 227 kepala 275
Era Mesozoikum I(arakter Turunan I(raniata 275
(251-65,5 |uta Tahun Lalu) 228
Asai Usul l(raniata 276
Era I(enozoikum
(65,5 Juta Tahun Lalu sampai Sekarang) 228 Ikan Pasuk 274
KoNsEP 32.3 Hewan-hewan dapat dicirikan KoNsEp 34.3 Vertebrata adalah kraniata yang
berdasarkan 'bangun tubuh' 228 bertulang belakang 277
Simetri 229 I(arakter Turunan Vertebrata 277
Jaringan 230 Lampre 227
Rongga Tubuh 230 Fosil Vertebrata Awal 278
Perkembangan Protostom dan Deuterostom 231 Asal Usul Tuiang dan Gigi 278
KoHsEP 32.4 Pandangan-pandangan baru
tentang filogeni hewan muncul dari data KoNSEP 34.4 Cnatostoma adalah vertebrata yang
molekular 232 berahang 279
Hal-hal yang Disepakati 233 I(arakter Turunan Gnatostoma 279
Perkembangan dalam Menetapkan Hubungan Fosil Gnatostoma 279
Bilateria 233 Kondriktia (Hiu, Pari, dan I(erabat-kerabatnya) 280
Arah Sistematika Hewan di Masa Depan 235 Ikan Bersirip-duri dan Bersirip-Daging 28I
KoNSEP ra.s Tetrapoda adalah gnatostoma yang
33 !sTvert*brata ?3S bertungkai 283
GAMBARAN unaum Kehidupan Tanpa Tulang I(arakter Turunan Tetrapoda 283
Belakang 238 Asal Usul Tetrapoda 284
KoNsEP 33.1 Spons adalah hewan basal yang tidak
Amfibia 284
memiliki jaringan sejati 242 KoNsEp 34.6 Amniota adalah tetrapoda yang memiliki
KorsEp r:.2 Cnidaria adalah filum purba telur yang teradaptasi untuk kehidupan di darat 287
eumetazoa 243 Karakter-karakter Turunan Amniota 287
Hydrozoa 244 Amniota Awal 288
Scyphozoa 245 Reptil 288

xxxviii Daftar Isi Lengkap


Mamalia adalah amniota yang berambut
KoNsEP 34.7
dan menghasilkan susu 294
I(arakter Turunan Mamalia 294
Evolusi Awal Mamalia 295
Monotrema 296
Marsupialia 296
Euteria (Mamalia Berplasenta) 297
KoNsEP 34.8 Manusia adalah mamalia yang memiliki
otak besar dan lokomosi bipedal 302
I(arakter Turunan Manusia 302
Homonin Terawal 302
Australopith 303
Bipedalisme 304
Penggunaan Alat 305
Neandertal 306

'\Yawancara dengan Patricia


36 Ferereroiehan Sunrber ffiaya dan
Tramspnr pada Tumbuhan
C.Zambryski
Vaskular S44
GIIMBARAN uMuM Tumbuhan Bawah Tanah 344
BENTUK DAN FUNGSI KoNsEp le.r Tumbuhan darat memperoleh sumber
daya baik dari atas maupun dari bawah permukaan
TUMBUHAN 312 tanah 344
35 Struktur, Ferturnbuhan, dan Arsitektur Tunas dan Penangkapan Cahaya 345
Arsitektur Tanah dan Pemerolehan Air serta
Ferkernbangan Tumbulran 315 Mineral 347
GAMBARAN UMUM Sifat Plastis Tumbuhan 315
KoNsEp 3G.2 Transpor terjadi melalui difusi atau
KoNsEP :s.r Tubuh tumbuhan memiliki hierarki transpor aktif jarak pendek dan aliran massal jarak
organ, jaringan, dan sel 316 jauh 348
I(etiga Organ Dasar Tumbuhan: Akar, Batang, dan Difusi dan Transpor Aktif Zat Terlarut 348
Daun 316 Difusi Air (Osmosis) 348
|aringan Dermis, Vaskular, dan Dasar 3I9 Tiga ialur Utama Transpor 351
Tipe-tipe Umum Sel Tumbuhan 321 Aliran Massal dalam Transpor Jarak lauh 352
KoNsEP 35.2 Meristem menghasilkan sel-sel untuk KoNSEP 36.3 Air dan mineral ditranspor dari akar ke
organ baru 321 tunas 363
KoNsEp 3s.3 Pertumbuhan primer memperpanjang Absorpsi Air dan Mineral oleh Sel-sel Akar 363
akar dan tunas 325 Transpor Air dan Mineral ke dalam Xilem 363
Pertumbuhan Primer Akar 325 Aliran Massal Didorong oleh Tekanan Negatif
Pertumbuhan Primer Tunas 326 di dalam Xilem 354
KoNsEP 35.4 Pertumbuhan kedua menambah ukuran Gerak Naik Getah Xilem melalui Aliran Massal:
lingkar batang dan akar pada tumbuhan berkayu Tinjauan Ulang 357
329 KoNSEP 36.4 Stomata membantu mengatur laju
I(ambium Vaskular dan |aringan Vaskular transpirasi 357
Sekunder 329 Stomata: |alur Utama I(ehilangan Air 357
I(ambium Gabus dan Produksi Periderm 331 Mekanisme Pembukaan dan Penutupan Stomata 358
KoNsgp 35,5 Pertumbuhan, morfogenesis, dan Stimulus untuk Pembukaan dan Penutupan
diferensiasi membentuk tubuh tumbuhan 333 Stomata 359
Efek-efek Transpirasi pada I(elayuan dan Suhu
Biologi Molekukar: Merevolusi Penelitian
Tumbuhan 333 Daun 359
Adaptasi-adaptasi yang Mengurangi l(ehilangan Air
Pertumbuhan: Pembelahan Sel dan Ekspansi Sel
334 Evaporatif 359
Morfogenesis dan Pembentukan Pola 336 KoNSEP 36.5 Cula ditranspor dari daun dan sumber-
Ekspresi Gen and l(ontrol Diferensiasi Selular 337 sumber lain menuju tempat penggunaan atau
Lokasi dan Nasib Perkembangan Sel 337 penyimpanan 360
Pergeseran dalam Perkembangan: Perubahan Pergerakan dari Sumber Gula ke Rosot Gula 360
Fase 338 Aliran Massal melalui Tekanan Positif: Mekanisme
I(ontrol Genetik Perbungaan 338 Translokasi pada Angiosperma 362

Daftar Isi Lengkap xxxix


KoNsEp 36.6 Simplas sangat dinamis 363 KoilsEp 3s.3 Manusia memodifikasi tanaman dengan
Plasmodesmata: Struktur-struktur yang Terus- pembiakan dan rekayasa genetika 4O1
menerus Berubah 363 Pembiakan Tanaman 402
Persinyalan Listrik di dalam Floem 363 Bioteknologi dan Rekayasa Genetika
Floem: Jalan Tol Informasi 364 Tumbuhan 402
Debat tentang Bioteknologi Tumbuhan 404
37 Tamah dan Nutrisi Turnbu[raru 36S
Gambaran umum "Bangsa yang Menghancurkan
39 Respoms Tunrhuhan tee'F:adap SimyaB-
Tanahnya Adalah Bangsa yang Menghancurkan sir:yaE Emterna$ daer frE<s€ercamH 4SS
Dirinya Sendiri" 368 Gambaran umum Stimulus dan Kehidupan Tak
KoNsEp s7.i Tanah adalah sumber daya hidup yang Berpindah Tempat 409
terbatas 369 KoNsEp ss.t falur-jalur transduksi sinyal menautkan
Tekstur Tanah 369 penerimaan sinyal dengan respons 4Og
I(omposisi Topsoil 369 Penerimaan Sinyal 471,
I(onservasi Tanah dan Pertanian yang Berkelanjutan Transduksi 41],
370 Respons 412
KoNsEp sz.z Tumbuhan memerlukan unsur-unsur KoNsEp 39.2 Hormon tumbuhan membantu
esensial untuk menyelesaikan siklus hidup 373 mengoordinasi pertumbuhan, perkembangan, dan
Makronutrien dan Mikronutrien 373 respons terhadap stimulus 413
Gejala-gejala Defisiensi Mineral 374 PenemuanHormon-hormon Tumbuhan 413
Memperbaiki Nutrisi Tumbuhan melalui Modifikasi Survei Beberapa Macam Hormon Tumbuhan 415
Genetik: Beberapa Contoh 375 Sistem-sistem Biologi dan Interaksi Hormon 424

KoNSEP rr.e Nutrisi tumbuhan seringkali melibatkan KoNSEP 39.3 Respons terhadap cahaya sangat penting
hubungan dengan organisme lain 376 bagi keberhasilan tumbuhan 425
Bakteri Tanah dan Nutrisi Tumbuhan 376 Fotoreseptor Cahaya Biru 425
Fungi dan Nutrisi Tumbuhan 380 Fitokrom sebagai Fotoreseptor 426
Epifita, Tumbuhan Parasit, dan Tumbuhan |am Biologis dan Ritme Sirkadia 428
I(arnivor 382 Efek Cahaya pada Jam Biologis 429
Fotoperiodisme dan Respons terhadap
Musim 429
3S Reprmduksi Amgiosperrna dar? KoilsEp ss.a Tumbuhan merespons berbagai macam
ffiioteknol*gi 386 stimulus selain cahaya 432
Gambaran umum Bunga Penipu 3B6 Gravitasi 432
Stimulus Mekanis 433
KomsEp le.r Bunga, fertilisasi ganda, dan buah Stres Lingkungan 434
adalah ciri-ciri yang unik dari siklus hidup
angiosperma 378 KoillsEp lg.s Tumbuhan menanggapi serangan
herbivora dan patogen 436
Struktur dan Fungsi Bunga 387
Fertilisasi Ganda 389 Pertahanan melawan Herbivora 436
Perkembangan, Bentuk, dan Fungsi Biji 392 Pertahanan melawan Patogen 437
Bentul< dan Fungsi Buah 395
APfiru#lKg rq }awaban .'{-.{
KoNSEP rs.z Tumbuhan berbunga bereproduksi ,4f3ili\*1]gK$ $3 Tah*l Periedik Ljnrur ffi-.j
secara seksual, aseksual, atau keduanya 396 A$]frNDiK$ il Sistenr Metrik C-.$
Mekanisme-mekanisme ReproduksiAseksual 396 APfrrumlK$ $ Ferhandingan Mikrosk*p Cahaya dan
I(euntungan dan I(erugian Reproduksi Aseksual fi"{ikroskop fileklrs]qi $-1
versus Seksual 398 ,APfiiN*#$KS fl Kl*sifii<asi Makhluk Flidup f;-1
Mekanisme-mekanisme yang Mencegah Fertilisasl- KREffi{T KR.1
Diri 399 {;t*9,4ffi$tJtut fi-.8
Perbanyakan Vegetatif dan Pertanian 400 eruflEKs s-1

xt Daftar Isi Lengkap


ljl:::iir. llili

qfdAwA hg {AR"s ffi r ri fi Afit ukuran, bentuk, dan gen burung dari Eagaimana Anda rnenjadi tertarik
populasi-populasi yang terpisah lebih pada evolusi?
Scott V. Edwards dari seabad. Hal yang menyenangkan Saya terkesan dengan ketepatan alat,
saat ini adalah bahwa semua informasi alat molekular pada penelitian evolusi.
dijadikan dalam bentuk digital, Saya sadar sekarang bahwa semua
Burung-terutama burung dari
sehingga kami dapat melihat dengan itu tidaklah setepat yang saya kira,
Australia-barangkali merupakan fokus
data dari berbagai namun kode DNA tetap merupakan
yang mengejutkan bagi seorang saintis
yang tumbuh besar di New York City,
il::Jlj:,t*k standar yang mengagumkan untuk
membandingkan berbagai spesies
tetapi burung adalah subjek utama
penelitian Scott Edwards tentang Apakah Ancla sudah tertarik pada berbeda pada skala yang sama. Dahulu
burung sewaktu masih kanak-kanak? saya sebenarnya tidak suka pada
evolusi. Dr. Edwards adalah lulusan
I(etika saya berusia sekitar enam tahun, biokimia atau biologi molekular, sampai
Harvard College, dengan gelar Ph.D.
keluarga saya pindah dari lingkungan saya bisa menghubungkan kedua bidang
dari University of California, Berkeley,
perkotaan ke Riverdale, di sudut barat itu dengan evolusi. Namun saat kembali
dan studi pascadoktoral di University
laut Bronx. Di sana benar-benar terdapat dari cuti setahun, saya bekerja di sebuah
of Florida. Dr. Edwards mengajar
banyak pohon, dan kami tinggal di laboratorium yang membantu saya
di University of Washington sampai
dekat Sungai Hudson. Beberapa tahun menghubungkan bidang-bidang tersebut.
beliau kembali ke Harvard pada
kemudian, seorang tetangga mengajak Dunia ini sangat beraneka ragam secara
2003 sebagai Pro{esor bidang Biologi
saya mengamati burung*dan sejak biologis-ada jutaan spesies-dan
Organisme dan Evolusi. Jane Reece
saat itu hidup saya berubah. Saya tidak fakta bahwa spesies,spesies ini dapat
dan Michael Cain mewawancarai Dr.
akan pernah lupa betapa terkesannya dibandingkan pada tingkat DNA benar-
Edwards di Museum of Comparative
saya sewaktu melihat northern Jlicker benar telah membuka mata sava.
Zoology, Harvard, tempat ia menjadi
untuk pertama kali. Rasanya luar biasa
Kurator Ornitologi dan pimpinan
mengetahui bahwa burung pelatuk yang A,pa yang memhuat Anda mempelaiari
sebuah grup riset yang aktif.
berwarna janggal itu hidup di kebun burung Australia?
belakang rumah saya. Setelah masuk sekolah 52, saya secara
Seberapa besar koleksi burung di sini? Belakangan, sebagai mahasiswa sukarela bergabung dengan proyek
Sejak Museum of Comparative Zoology S1 biologi, saya benar-benar perlu penelitian cendrawasih di Papua Nugini.
didirikan tahun 1859, koleksi spesimen istirahat setelah mengambil kuliah kimia Cendrawasih adalah burung pengicau
burungnya telah berkembang menjadi organik, dan saya boleh cuti setahun. flamboyan yang hidup di hutan hujan.
350.000 spesimen, koleksi universitas Saya bekerja sukarela di Smithsonian Saat itu saya sedang mencari-carl
terbesar di dunia. Setiap spesimen selama beberapa bulan dan kemudian cendrawasih untuk proyek saya sendiri.
dilabeli dengan data mengenai lokasi di taman-taman nasional di Hawaii dan Beberapa ornitolog mengarahkan saya
ditemukan, tanggal, seringkali jenis California. Pengalaman pertama kerja pada sekelompok burung pengicau yang
kelamln dan berat burung, serta lapangan itulah yang menunjukkan disebut burung pelanduk (babbler),
informasi penting lainnya. I(oleksi kepada saya apa yang dilakukan oleh yang sebagian besar hidup di Australia.
tersebut menyediakan catatan yang para ahli biologi. Sewaktu saya kembali Burung-burung ini sangat menarik:
mengagumkan tent.ang bagaimana ke kampus, saya jauh lebih terfokus Mereka hidup dalam kelompok keluarga,
spesies-spesies burung telah berubah dan termotivasi. Saya pikir wajib bagi menggunakan sarang-sarang besar yang
selama bertahun-tahun, seiring dengan mahasiswa S1 biologi untuk bekerja di berbentuk kubah dengan lubang di
perubahan lingkungannya. Dengan lapangan atau di laboratorium selama satu sisi. Delapan atau sembilan ekor
menggunakan spesimen tertua di sini, beberapa bulan, karena begitulah caranya di antaranya akan mendaki masuk ke
kami sekarang dapat membandingkan mencari tahu apa sebenarnya sains itu. dalam salah satu dari sarang-sarang ini.
Menarik sekali mengamati organisasi gagasan bahwa pendorong utama sangat patogenik, sehingga langkah logis
kelompok keluarga mereka di alam keanekaragaman MHC adalah berikutnya adalah membandingkan
dan juga mempelajari burung-burung patogen. Disebutkan bahwa jika Anda individu-individu burung yang berbeda,
tersebut pada tingkat DNA. Apakah heterozigot-jika Anda memiliki dua baik yang rentan maupun yang resisten,
mereka semua berkerabat, atau tidak? alel berbeda untuk setiap gen-gen MHC untuk melihat apakah mereka memiliki
Seberapa berbeda keluarga-keluarga ini-Anda memiliki sistem pengawasan gen-gen MHC yang berbeda. Salah satu
tersebut pada satu tempat yang sama? (surveillance) yang lebih baik untuk penelitian pascadoktoral saya menguiik
|adi, saya akhirnya mengerjakan menangani patogen. Anda akan mampu pertanyaan ini dari sisi bakteri patogen
disertasi mengenai burung pelanduk, mengenali setidaknya dua kali lebih pada burung kutilang.
membandingkan individu-individu dalam banyak patogen dibandingkan individu
satu keluarga, beberapa keluarga dalam yang homozigot. Sewaktu Anda berada
Penelitian lain apa saja yang sedang
satu wilayah, dan populasi-populasi di dalam situasi ketika heterozigot lebih Anda lakukan?
bagian-bagian benua yang berbeda. fit karena mampu melawan penyakit, I(ami ingin memahami bagaimana MHC
ini akan menghasilkan keanekaragaman berevolusi pada transisi dari reptil awal
Sebagai peneliti pascadoktoral di yang tinggi. Hipotesis lain berfokus pada
ke burung, yang berada pada pohon
Florida, Anda mempelajari evolusi gen pemilihan pasangan kawin, walaupun
keluarga reptil. I(ami telah membuat
yang terlibat dalam resistensi penyakit hipotesis ini tidak konsisten dengan
perpustakaan genomik DNA dari lima
pada burung. Cen-gen apakah itu? hipotesis patogen. jika benar bahwa
spesies yang berbeda: emu (burung
Mereka disebut gen-gen MHC, singkatan menjadi heterozigot itu menguntungkan,
Australia yang mirip burung onta),
dari Maj or Histocompatibility Complex. maka masuk akal bagi betina untuk
aligator, penyu, tuatara (reptil purba
Gen-gen ini merupakan komponen memilih pasangan yang alel-alel
yang hidup di Selandia Baru), dan ular
penting dari sistem kekebalan tubuh MHCnya berbeda dari dirinya. Para garter. Mereka membentuk sistem yang
semua vertebrata. Pada manusia, gen- saintis di laboratorium tempat saya
hebat untuk mempelajari genomika
gen inilah yang Anda cocokkan sewaktu mengerjakan studi pascadoktoral
komparatif. Selain mempelajari gen-gen
mencari donor yang sesuai untuk mendokumentasikan hal ini pada
MHC, yang tampaknya berada di bawah
cangkok organ. Gen MHC mengkode mencit lab. I(ami juga tertarik untuk
seleksi yang ketat, kami juga mengamati
protein yang berikatan ke fragmen mendokumentasikannya pada burung.
penanda netral, yang tidak mengalami
patogen dan sel-sel asing lainnya yang Burung merupakan organisme yang
seleksi, untuk melacak spesies melewati
telah difagositisasi. Protein MHC bagus untuk penelitian semacam ini
ruang dan waktu.
kemudian bergerak ke permukaan sel karena banyak populasi burung yang
Saya cukup sering pergi ke
dan menyajikan fragmen tersebut pada telah dimonitor dengan sangat detail.
Australia. Australia adalah laboratorium
komponen sistem kekebalan tubuh Pada populasi-populasi ini, para peneliti
alam yang baik untuk penelitian saya,
yang 1ain, seolah berkata, "Hei, aku mengetahui siapa yang kawin dengan
karena geografi dan jangkauan geografi
menemukan benda asingi' Gen MHC siapa, dan mereka mempunyai sampel
burungnya sangat konsisten di antara
sangat menarik dari perspektif evolusi, darah dari keturunan yang dihasilkan.
berbagai spesies yang berbeda. I(ami
sebab patogen dan parasit tampaknya |adi kami dapat mempelajari berbagai tertarik menggunakan perangkat genetik
menjadi pendorong utama perubahan pasangan yang berbeda dan melihat
untuk memahami waktu spesiasi
evolusioner. Mereka terus bermain jika anggota-anggota dari setiap
pada kelompok-kelompok burung
kucing-kucingan dengan inang. Pada pasangan memiliki gen MHC yang lebih
yang berbeda. I(apan spesies belahan
patogen, cara yang lebih efisien untuk berbeda secara signifikan dibandingkan
timur memisah dari spesies belahan
menginfeksi inang terus dievolusikan, dengan, misalnya, pasangan acak pada
barat? Apakah waktunya sama pada
sementara pada inang, kekebalan terus populasi manusia. I(ami memiliki proyek
spesies yang berbeda-beda? I(ami
dievoiusikan. Dengan demikian gen-gen yang sedang berjalan tentang gen-gen
membandingkan evolusi dan geografi
MHC berada di bawah seleksi ketat oleh MHC dan parasitisme pada burung- dari berbagai spesies yang berbeda.
patogen, dan kita dapat melihat tanda- hitam bersayap merah.
tanda seleksi tersebut ketika kita melihat
sekuens DNA. Pada mamalia, gen-gen Apakah penelitian ini memiliki Apakah spesies itu?
ini sangat beraneka ragam dibandingkan relevansi dengan flu burung dan Anda mungkin menduga bahwa
dengan gen-gen 'rumah tangga'yang penyakit burung lainnya yang konsep semacam spesies sudah dibahas
khas. Saya penasaran apakah gen- mengancam manusia? tuntas dan disepakati oleh semua
gen MHC pada burung memiliki Penelitian ini tentu saja berkaitan dengan saintis, namun sebenarnya konsep ini
keanekaragaman yang sama seperti pada pertanyaan penting mengenai apakah merupakan salah satu area yang terus
mamalia. semua individu dalam satu spesies sama diperdebatkan dalam biologi! Dalam
rentannya terhadap penyakit semacam hal ini saya cenderung tradisionalis;
Bagaimana c^ranya variasi yang itu. Untuk flu burung dan virus West Saya memandang spesies sebagai
sedemikian banyak bisa berevolusi Ni1e, hal ini sedang diteliti pada populasi kelompok-kelompok yang terisolasi
pada gen-gen MHC? ayam dan burung pengicau. I(ami tahu secara reproduktif dari individu-
Ada beberapa hipotesis yang bahwa banyak spesies burung yang individu yang berkerabat, seperti yang
berbeda. Salah satunya berasal dari berbeda membawa tipe virus flu yang didefinisikan oleh Ernst Mayr pada

2
19 42. Artiny a, individu-individu dari sebelah dalam benua. Ada catatan Betulkah semua trurung pengicau di
suatu spesies tidak kawin dengan perubahan-perubahan lingkungan dunia berawal di Australia?
individu-individu dari spesies lain. semacam itu hingga beberapa ratus ribu Banyak bukti yang menyiratkan
Isoiasi ini bisa disebabkan oleh berbagai tahun lalu di Australia. bahwa Australia dan Papua Nugini
mekanisme yang berbeda. Misalnya, ini kemungkinan merupakan tempat awal
dapat disebabkan dari divergensi setelah evolusi burung pengicau. Lebih luas
Apakah Anda punya bukti bahwa
suatu populasi mengolonisasi area baru. lagi, Gondwana mungkin merupakan
spesiasi dapat didorong oleh seleksi
Spesies baru muncul ketika aliran gen asal dari berbagai kelompok burung.
seksual?
(transfer) di antara populasi-populasi Gondwana adalah superbenua purba
Dalam seleksi seksual, individu dengan
yang berbeda terhenti. yang mencakup sebagian besar massa
sifat-sifat terwariskan tertentu-
misalnya, warna bulu cerah-lebih daratan yang kini berada di belahan
Sisakah pohon evolusi memberi mungkin memperoleh pasangan kawin bumi selatan. Sejumlah fosil burung
lvawasan tentang mekanisme evolusi? daripada individu-individu lainnya. I(ami pengicau tertua telah ditemukan di
Salah satu cara menggunakan pohon punya banyak bukti tak langsung bahwa Australia. Bukti tersebut menyiratkan
evolusi untuk mengamati mekanisme seleksi seksual dapat berperan dalam bahwa banyak kelompok baru dari
adalah dengan berfokus pada tempo pembentukan spesies baru. I(etika bukti burung pengicau muncul di Australia
evolusi dan bentuk pohon evolusi. DNA menunjukkan bahwa dua spesies sekitar 55-65 juta tahun lalu. Mereka
Misalnya, apakah kita melihat ledakan yang terlihat sangat berbeda sebenarnya kemudian menyebar ke seluruh dunia.
spesiasi yang cepat, dari banyaknya berkerabat sangat dekat, maka secara Selain itu, jejak nenek moyang gagak
percabangan yang terbentuk cepat di logis kami dapat menyimpulkan bahwa dan murai Amerika Utara berakar
dekat ujung pohon evolusi? Apakah kedua spesies baru berevolusi dan kembali ke Australia. Ini menarik
kita melihat cabang-cabang yang melibatkan suatu macam seleksi. I(ami karena para ahli taksonomi di awal abad
sangat panjang yang tak terpatahkan menemukan situasi ini pada burung ke-20 mengira bahwa spesies-spesies
oleh peristiwa spesiasi? I(ami mencoba cendrawasih Australia, yang masing- burung Australia hanyalah ranting-
menghubungkan pola-pola percabangan masing spesies memiliki bulu, suara ranting pada pohon evolusi yang
pada pohon-pohon ini dengan peristiwa- panggilan, dan perilaku yang berbeda- berakar di belahan bumi utara. Namun
peristiwa lingkungan di masa lalu. Di beda, namun memiliki komponen- yang benar ternyata sebaliknya.
Australia, kami mengamati spesies- komponen netral pada genom yang
species yang berkerabat di sebelah timur sangat mirip. Maka jelaslah bahwa
dan barat benua tersebut. Iika kami tahu beberapa macam seleksi, kemungkinan
kapan spesies-spesies tersebut terpisah, seleksi seksual, telah mendorong
kami mungkin dapat menghubungkan pemisahan fenotipe. Cendrawasih, yang i.l{i'ffi;T,:.}:
pemisahan itu dengan peristiwa yang fenotipenya sangat beraneka ragam, Pelajarilah percobaan Scott Edwards di
spesifik, misalnya intrusi laut di dekat telah memisah menjadi spesies. spesies Peraga Penyelidikan 24.3 di halaman 45.
pesisir atau pembentukan gurun di yang berbeda dalam sekejap mata.

Kiri ke kanan: Scott Edwards, Jane


Reece, Michael Cain

'Sq,,.a
-a Bagaimana kumbang ini bisa sintas di gurun,
dan apa yang sedang dilakukannya?

f#itr#jHe, .ffi:AYffH## kehidupan. Satu setengah abad lalu, Charles Darwin


terilhami untuk mengembangkan penjelasan ilmiah
3?.'t ffi.*v{ri#sl F};rrvu,'iminlt *"renantaetE planda**gar.t
bagi ketiga pengamatan luas tersebut. Sewaktu ia
t r;ldisiq-cffi al a-lree'tgcm;ti ffi u ffi"t i fi:upd;i'r'anS d i&Iel n i
mempublikasikan hipotesisnya dalam The Origin of Species,
rate["r ug-r*sir:s var:g {ir{ak hs:ruF:;}}r
Darwin mengawali sebuah revolusi di bidang sains-era
;l *".J FcErilreir-!;r* c.lr:r;garr rm*d!$i$<;ngi cHe$it8ilxi se,:i*[*si biologi evolusi.
nre-' n j c" a gka *r **i;t g:1;rsi {} fl ea $'} s$i"F€r {.!;'! ca
* E;ln-t E E
Untuk saat ini, kita akan mendefinisikan evolusi
$a.c'ga f ul.e r.! g* rta l<qr;.x r.B cfu ;? rit garfi a tl l<c [i ! c{ u gla * (evolution) sebagai penurunan dengan modifikasi, suatu
?::.:i [:v*li*sI sii{{uk{.ieru n-}lt:h lrsikti saimt-ilik yamg frasa yang digunakan oleh Darwin dalam mengajukan
rrlr.'lirt.tg"la$t gagasan bahwa banyak spesies di Bumi merupakan turunan
dari spesies nenek moyang yang berbeda dari spesies yang
ada saat ini. Evolusi juga dapat didefinisikan secara sempit
sebagai perubahan komposisi genetik suatu populasi dari
w"3Hi;:trx{3:s,iTt!;::ffi
"$a$* generasi ke generasi, seperti yang akan kita jelajahi pada Bab
: $$*rn{rcB{ ffi*raH<fufrx" yarag €*16mr$a$"e 23. Baik didefinisikan secara luas maupun sempit, kita dapat
memandang evoiusi dalam dua cara yang berkaitan namun
'''ii"
.,rr"umbang Onymacris unguicularls hidup di pesisir berbeda: sebagai suatu pola dan sebagai suatu proses. Pola
. gurun Namib di Afrika barat daya, suatu daratan
' r yang sering berkabut, namun nyaris
dari perubahan evolusioner diungkapkan oleh data dari
tidak berbagai disiplin sains, termasuk biologi, geologi, fisika, dan
mendapat hujan sama sekali. Untuk memperoleh air kimia. Data-data ini adalah fakta-hasii pengamatan alam.
yang diperlukannya demi bertahan hidup atau sintas, Proses dari evolusi terdiri atas berbagai mekanisme yang
kumbang tersebut mengandalkan sikap 'berdiri di kepala' menghasilkan pola perubahan yang teramati. Mekanisme-
yang janggal . Sambil menungging, kumbang mekanisme tersebut mencerminkan sebab-sebab alamiah
menghadap ke arah angin yang meniup kabut melintasi dari fenomena alam yang kita amati. Memang kekuatan
gurun pasir. Tetesan air dari kabut terkumpul di tubuh evolusi sebagai teori pemersatu adalah kemampuannya
kumbang dan mengalir turun ke mulutnya. untuk menjelaskan dan menghubungkan sedemikian
I(umbang penungging ini memiliki banyak kesamaan banyak hasil pengamatan tentang dunia kehidupan.
ciri dengan lebih dari 350.000 spesies kumbang lain dl Seperti semua teori umum dalam sains, kita terus-
Bumi, termasuk enam pasang kaki, permukaan luar yang menerus menguji teori evolusi kita dengan menguji
keras, dan dua pasang sayap. Namun bagaimana bisa apakah teori tersebut dapat menjelaskan hasil pengamatan
ada begitu banyak variasi pada bentuk dasar kumbang? dan percobaan baru. Dalam bab ini dan beberapa bab
I(umbang penungging ini dan banyak kerabat dekatnya berikutnya, kita akan mengulas bagaimana temuan-temuan
mengilustrasikan tiga pengamatan kunci mengenai yang terus bermunculan membentuk pemahaman kita saat
kehidupan: cara-cara menakjubkan yang dilakukan oleh ini mengenai pola dan proses evolusi. Untuk mengawalinya,
organisme untuk bisa beradaptasi dengan kehidupan mari kita telusuri kembali perjalanan Darwin untuk
di lingkungannya; banyaknya kesamaan karakteristik menjelaskan adaptasi, kesatuan, dan keanekaragaman
(kesatuan) kehidupan; dan kayanya keanekaragaman 'bentuk tak berakhir yang terindah'dari kehidupan.

4
Revolusi Amerika *$$&&&Ag Kevolusr Prancrs Saudara Amerika

1837
1844

18se[ ff
&: '. .
,,j : Konteks seiarah dari kehidupan dan gagasan Darwin. Warna biru gelap mencerminkan
kehidupan beberapa orang yang gagasannya berkontribusi terhadap pemikiran Darwin mengenai evolusi.

WKffiffi
f;
33"7 seringkali amat luar biasa dengan lingkungannya sebagai
bukti bahwa Sang Pencipta telah merancang setiap spesies
$ Revolusi Darwinian menantang untuk tujuan tertentu.
Salah satu saintis yang berpandangan demikian adalah
pandangan tradisional mengena; Carolus Linnaeus (1707-L778), seorang dokter dan ahli
Bumi muda yang dihuni oleh botani asal Swedia yang bertekad mengelompokkan
keanekaragaman makhluk hidup, yang menurutnya,
spesies yang tidak berubah "demi kejayaan Tuhan'l Linnaeus mengembangkan
sistem penamaan organisme dua-bagian, atau binomial,
Apa yang mendorong Darwin menantang pandangan menurut genus dan spesies yang masih digunakan hingga
yang banyak diyakini pada masanya mengenai Bumi dan kini. Berlawanan dengan hierarki linear scala naturae,
kehidupan? Proposal revolusionernya sebenarnya berakar Linnaeus menggunakan sistem klasifikasi bersangkar,
dari temuan-temuan orang lain pengelompokan spesies-spesies yang mirip ke dalam
berbagai kategori yang semakin umum. Misalnya,
.Ssa$a rVafairas dac? KEasiflkasi SpesEes spesies yang mirip dikelompokkan ke dalam genus yang
sama, genera (bentuk jamak dari genus) yang mirip
Lama sebelum Darwin lahir, sejumlah filsuf Yunani
dikelompokkan ke dalam famili yang sama, dan seterusnya
berpendapat bahwa makhluk hidup mungkin berubah
(lihat Peraga 1.14).
secara bertahap seiring waktu. Namun satu fi.lsuf yang
Linnaeus tidak menyatakan bahwa kemiripan antara
sangat memengaruhi sains Barat awal, Aristoteles (384-322
spesies-spesies disebabkan oleh kekerabatan evolusioner,
SM), memandang spesies sebagai sesuatu yang tetap
namun lebih diakibatkan dari pola penciptaan. Ternyata,
(tak berubah). Melalui pengamatannya terhadap alam,
seabad kemudian sistem klasifikasinya memegang peranan
Aristoteles mengenali 'keterkaitan' tertentu di antara
dalam argumen Darwin mengenai evolusi.
organisme-organisme. Ia menyimpulkan bahwa bentuk-
bentuk kehidupan dapat disusun dalam sebuah tangga
atau skala kompleksitas yang makin meningkat, belakangan ffiag;csmrn temtaarg Fera*fumfuarx Se*r$arg Waktas
skala itu disebut scala naturae ('skala alam'). Setiap bentuk Darwin merangkai berbagai gagasannya dari hasil temuan
kehidupan, sempurna dan permanen, memiliki tempatnya para saintis yang mempeiajari fosil (fossil), sisa,sisa atau
sendiri pada salah satu anak tangga dari skala tersebut. jejak-jejak organisme dari masa lalu. I(ebanyakan fosil
Gagasan-gagasan inl kebetulan cocok dengan kisah ditemukan di batuan endapan yang terbentuk dari pasir
penciptaan menurut I(itab Perjanjian Lama, yang dan lumpur yang terkumpul di dasar laut, sungai, dan rawa-
menyatakan bahwa spesies dirancang satu per satu oleh rawa . Lapisan baru dari endapan menutupi
Tuhan dan oleh karenanya sempurna. Pada tahun 1700- lapisan yang lebih tua dan menekannya menjadi lapisan
an, banyak saintis mengartikan kecocokan organisme yang batuan yang saling bertumpukan, disebut strata (singularis,

BAB DUA PULUH DUA Penurunan dengan Modifikasi: Pandangan Darwin tentang I(ehidupan
hingga saat ini. Misainya, ia berpendapat bahwa lembah
seringkali terbentuk oleh sungai yang mengikis bebatuan,
dan bahwa bebatuan yang mengandung fosil organisme
iaut terbentuk sewaktu endapan yang tererosi dari
daratan terangkut dari sungai ke laut, tempat terkuburnya
organisme iaut yang mati. Ahli geologi terkemuka di
masa Darwin, Charles Ly ell (17 97 - 187 5), menggabungkan
pemikiran Hutton ke dalam prinsip uniformitarianisme
(uniformitarianism), yang menyatakan bahwa mekanisme
perubahan selalu sama sepanjang waktu. Lyell berpendapat
bahwa proses-proses geologi yang sama bekerja pada saat
,l ini maupun di masa lalu, dan pada laju yang sama.
Gagasan-gagasan Hutton dan Lyell sangat memengaruhi
Stratum yang lebih pemikiran Darwin. Darwin sepakat bahwa jika perubahan
muda dengan fosil geologis merupakan hasil dari kerja yang lambat namun
yang lebih baru
terus-menerus dan bukan dari peristiwa yang mendadak,
Stratum yang lebih
maka Bumi pastilah jauh lebih tua daripada usia beberapa
tua dengan fosil
yang lebih tua ribu tahun yang dipercaya luas saat itu. Ini, misalnya,
memerlukan waktu yang lama sekali bagi sebuah sungai
untuk mengikis ngarai melalui erosi. Darwin kemudian
a Pembentukan strata endapan dengan fosil. menalar bahwa proses-proses serupa yang lambat dan
sangat kecil mungkin dapat mengakibatkan perubahan
biologis yang penting. Akan tetapi, Darwin bukanlah orang
stratum). Fosil pada stratum tertentu memberikan kilasan
pertama yang menerapkan gagasan perubahan bertahap
tentang sejumlah organisme yang pernah menghuni Bumi
pada evolusi biologis.
pada saat lapisan itu terbentuk. Belakangan, erosi mungkin
menggerus strata yang iebih atas (lebih muda), sehingga
mengungkapkan strata yang lebih dalam (lebih tua) yang h$frg:*tesfis Lacalau ck t*mtmmg ffiv*$uxsE
sebelumnya terkubur. Pada abad ke-18, sejumlah naturalis (termasuk kakek
Paleontologi (paleontology), ilmu yang mempelajari Darwin, Erasmus Darwin) berpendapat bahwa makhluk
fosil, dikembangkan secara luas oleh saintis Prancis Georges hidup berevolusi seiring perubahan lingkungan. Namun
Cuvier (1769-1832). Pada saat memeriksa strata di dekat hanya satu pendahulu Charles Darwin yang mengajukan
Paris, Cuvier menyadari bahwa semakin tua suatu stratum, mekanisme bagaimana makhluk hidup berubah seiring
semakin tidak mirip pula fosil yang dikandungnya dengan waktu: ahli biologi Prancis Jean-Baptiste de Lamarck
bentuk kehidupan yang ada saat ini. Ia juga mengamati (I7+4-L829). Sayangnya, Lamarck kini diingat bukan
bahwa dari satu lapisan ke lapisan berikutnya, ada spesies karena pemikiran visionernya yang menyatakan bahwa
baru yang muncul, namun ada pula yang hilang. Ia perubahan evolusi menjelaskan pola pada fosil dan
menyimpulkan bahwa kepunahan pasti sering terjadi dalam kecocokan organisme dengan lingkungannya, namun
sejarah kehidupan. Namun Cuvier dengan tegas melawan karena ia mengajukan mekanisme yang salah untuk
gagasan evolusi. Untuk menjelaskan hasil pengamatannya, menjelaskan bagaimana evolusi terjadi.
ia mengajukan katastrofisme (catastrophism), prinsip Lamarck menerbitkan hipotesisnya pada 1809, tahun
bahwa kejadian-kejadian di masa lalu terjadi tiba-tiba ketika Darwin dilahirkan. Dengan membandingkan spesies
dan disebabkan oleh berbagai mekanisme yang berbeda hidup dan bentuk fosil, Lamarck menemukan sesuatu
dari mekanisme yang bekerja saat ini. Cuvier berspekulasi yang tampaknya merupakan sejumlah garis keturunan.
bahwa setiap perbatasan di antara strata mencerminkan Masing-masing garis keturunan merupakan rangkaian
suatu malapetaka, misalnya banjir, yang menghancurkan kronologis dari fosil yang lebih tua ke fosil yang lebih
banyak spesies yang hidup saat itu. Ia berpendapat bahwa muda dan mengarah ke spesies yang masih ada saat ini.
malapetaka periodik ini biasanya terbatas pada wilayah Ia menjelaskan temuannya menggunakan dua prinsip.
lokal, yang kemudian dihuni kembali oleh spesies yang Prinsip pertama adalah digunakan atau dibuang (use
berimigrasi dari wilayah-wilayah lain. and disuse), gagasan bahwa bagian tubuh yang sering
Sebaliknya, saintis lain berpendapat bahwa perubahan digunakan menjadi lebih besar dan kuat, sementara
besar-besaran mungkin terjadi akibat efek kumulatif dari yang jarang digunakan menjadi lemah. Sebagai contoh,
proses-proses yang lambat namun terus-menerus. Pada ia menyebutkan jerapah yang meregangkan lehernya
tahun 1795, ahli geologi Skotlandia, )ames Hutton (1726- untuk mencapai dedaunan di cabang yang tinggi. Prinsip
1797) mengajukan gagasan bahwa ciri geologis Bumi dapat kedua, pewarisan sifat dari karakteristik yang diperoleh
dijelaskan melalui mekanisme bertahap yang masih bekerja (inheritance of acquired characteristics), menyatakan

UNIT EMPAT Mekanisme Evolusi


?e"p
ryffisffi
$ Penurunan dengan modifikasi
melalui seleksi alam menjelaskan
adaptasi organisme dan kesatuan
serta keanekaragaman kehidupan

Pada awal abad ke-19, orang-orang umumnya percaya


bahwa spesies tidak berubah sejak diciptakan. Awan-
awan keraguan tentang ketidakberubahan spesies
mulai mengumpul, namun tak seorang pun yang dapat
memperkirakan terjadinya badai petir di atas horizon.
Bagaimana Charles Darwin menjadi kilatan petir yang
*, , .,,:,r,, ..,1.,i..r: Sifat yang diperoleh tidak dapat diwariskan. memicu pandangan revolusioner tentang kehidupan?
Pohon bonsai ini 'dilatih'agar tumbuh sebagai katai melalui
pemangkasan dan pembentukan. Akan tetapi, biji dari pohon ini
Pemefi$tfiam ffiaswf;n
akan menghasilkan keturunan dengan ukuran normal.
Charles Darwin (1809-1882) dilahirkan di Shrewsbury,
Inggris barat. Sejak kecil ia sudah sangat tertarik
bahwa suatu organisme dapat menerusl(an modifikasi- pada alam. Jika tidak sedang membaca buku tentang
modifikasi karakteristik kepada keturunannya. Lamarck alam, ia memancing, berburu, dan mengumpulkan
menaiar bahwa leher yang panjang dan berotot milik serangga. Ayah Darwin, seorang dokter, beranggapan
jerapah yang masih hidup saat ini telah dievolusikan anaknya tidak akan punya masa depan sebagai seorang
selama beberapa generasi seiring rentangan leher jerapah naturalis dan mengirim Charles ke sekolah kedokteran
yang semakin tinggi. di Edinburgh. Namun Charles beranggapan bahwa
Lamarck juga mengira bahwa evolusi terjadi karena kedokteran membosankan dan proses operasi ketika
organisme memiliki dorongan bawaan untuk menjadi metode pembiusan belum ditemukan merupakan hal
lebih kompleks. Darwin menolak gagasan ini, namun yang mengerikan. Ia berhenti dari sekolah kedokteran
ia juga menduga bahwa variasi muncul dalam proses dan mendaftar ke Cambridge University, dengan niat
evolusi sebagian melalui pewarisan sifat yang diperoleh. menjadi pendeta. (Saat itu di Inggris, banyak ahli sains
Akan tetapi, pemahaman kita sekarang mengenai genetika yang merangkap sebagai pendeta.)
menggugurkan mekanisme ini: Tidak ada bukti bahwa Di Cambridge, Darwin menjadi murid Reverend
karakteristik yang diperoleh dapat diwariskan melalui cara (pendeta) John Henslow, seorang profesor botani. Segera
yang diajukan oleh Lamarck ii';:,".;;:; ):;.,i!,. setelah Darwin lulus, Henslow merekomendasikannya
Lamarck juga diolok-olok pada masanya, terutama kepada l(apten Robert FitzRoy, yang sedang menyiapkan
oleh Cuvier, yang membantah bahwa spesies berevolusi. kapal survei HMS Beagle untuk perjalanan panjang
Akan tetapi, jika kita pikir-pikir lagi, Lamarck pantas mengelilingi dunia. Darwin akan membayar sendiri
dipuji karena menyadari bahwa kecocokan organisme kebutuhannya dan bertugas sebagai teman mengobrol
dengan lingkungannya dapat dijelaskan melalui perubahan bagi sang kapten muda. FitzRoy menerima Darwin karena
evolusioner bertahap dan karena mengajukan mekanisme latar belakang pendidikannya, dan karena mereka berasal
yang dapat diuji untuk menjelaskan perubahan tersebut. dari kelas sosial yang sama dan berusia sebaya.

Fefay*ran ffeagfe
ffi?x.1 Darwin bertolak dari Inggris dengan Beagle pada
l. Bagaimana gagasan-gagasan Hutton dan Lyell
Desember 1831. Misi utama perjalanan itu adaiah
memengaruhi pemikiran Darwin mengenai evolusi?
memetakan pesisir Amerika Selatan yang kurang diketahui
2. Wffiffiffi Pada Bab 1, Anda membaca bahwa
ifieraq+ 22.5). Sementara awak kapal menyurvei pesisir,
hipotesis saintifik harus bisa diuji dan difalsifikasi.
Darwin menghabiskan sebagian besar waktunya di darat,
lika Anda menerapkan kedua kriteria tersebut, apakah
penjelasan Cuvier mengenai catatan fosil dan hipotesls
mengamati dan mengumpulkan ribuan tumbuhan dan
Lamarck mengenai evolusi bersifat saintifik? |elaskan hewan Amerika Selatan. Ia mengamati ciri-ciri tumbuhan
jawaban Anda pada setiap kasus. dan hewan yang membuat mereka dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungan yang beraneka ragam, seperti hutan
Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat i lembap di Brazil, padang rumput yang luas di Argentina,
Apendiks A
ffi
{
dan puncak pegunungan Andes yang menjulang.

BAB DUA PULUH DUA Penurunan dengan Modifikasi: Pandangan Darwin tentang I(ehidupan
Darwin pada 1840
setelah ia pulanq
dari pelayaran ,:r

Ailtntil*
IIJTARA ] ].:

HM5'8eag/e di pelabuhan

AMERIKA
SEtAlA"t'l

Tanjung Harapan

Norn
17-Cape
Tierra del Fuego

Pelayaran HMS Beagle.

Darwin mengamati bahwa tumbuhan dan hewan menghuni daratan Amerika Selatan, kebanyakan spesies di
di wilayah beriklim sedang Amerika Selatan lebih mirip Galapagos tidak ditemukan di tempat-tempat mana pun
dengan spesies yang hidup di wilayah troprs Amerika di dunia. Darwin membuat hipotesis bahwa kepulauan
Selatan dibandingkan dengan spesies yang hidup di wilayah Galapagos dikolonisasi oleh organisme yang tersesat dari
beriklim sedang Eropa. Lebih ianjut, fosil-fosil yang ia Amerika Selatan dan kemudian berdiversifikasi, sehingga
temukan, walaupun jelas berbeda dari spesies yang masih muncullah berbagai spesies baru di kepulauan yang
ada, menunjukkan kekhasan Amerika Selatan karena mirip beraneka ragam itu.
dengan organisme yang masih ada di benua tersebut.
Darwin juga menghablskan banyak waktu untuk F#f<ecs S]**rrydr pad* ,Adag:f-as*
memikirkan geologi selama pelayaran tersebut. Meskipun Selama pelayaran bersama Beagle, Darwin mengamati
sering mabuk laut, ia membaca Principles of Geology banyak contoh adaptasi (adaptation), yakni karakteristik
karya Lye1l sewaktu berlayar di atas Beagle. Ia mengalami organisme yang meningkatkan kesintasan dan reproduksi
sendiri perubahan geologi ketika gempa bumi yang kuat pada lingkungan yang spesifik. Belakangan, sewaktu ia
mengguncang pesisir Chili. Ia kemudian mengamati bahwa menguji ulang pengamatannya, ia mulai memahami
bebatuan di sepanjang pesisir terdorong ke atas sejauh adaptasi terhadap lingkungan dan kemunculan spesies
beberapa kaki. Darwin, yang menemukan fosil organisme baru sebagai dua proses yang berkaitan erat. Mungkinkah
laut jauh di ketinggian Andes, menyimpulkan bahwa spesies baru muncul dari bentuk nenek moyang melalui
bebatuan yang mengandung fosil-fosil tersebut pastilah akumulasi bertahap dari adaptasi terhadap lingkungan
terangkat ke atas oleh serangkaian gempa semacam itu. yang berbeda? Dari penelitian-penelitian yang dilakukan
Pengamatan-pengamatan ini mempertegas hal yang ia bertahun-tahun setelah pelayaran Darwin, para ahli
pelajari dari Lyell: Bukti fisik tidak mendukung pandangan bioiogi menyimpulkan bahwa memang inilah yang terjadi
tradisional bahwa Bumi yang statis hanya berumur pada kelompol< finch Galapagos yang beraneka ragam
beberapa ribu tahun. yang telah kita diskusikan pada Bab 1 (lihat Peraga 1.22).
I(etertarikan Darwin tentang distribusi geografik Berbagai bentuk paruh dan pertlakuf,ncfr diadaptasikan
spesies terdorong lebih jauh sewaktu Beagle berlabuh di terhadap makanan spesifik yang tersedia di pulau tempat
Galapagos, gugusan kepulauan vulkanik yang terletak di tinggalnya ii:*far]3 "i-;:.1ij. Darwin menyadari bahwa
dekat khatulistiwa, sekitar 900 km sebelah barat Amerika menjelaskan adaptasi-adaptasi semacam itu penting sekali
Selatan. Darwin terpesona oleh organisme-organisme tak untuk memahami evolusi. Seperti yang akan kita pelajari
Iazim yang ia temukan di sana. Burung yang ia koleksi di lebih lanjut, penjelasannya tentang bagaimana adaptasi
Galapagos mencakup beberapa jenis mockingbird yang, muncul akan berpusat pada seleksi alall-l. (nataral
walaupun serupa, tampaknya merupakan spesies yang selection),suatu proses tempat individu,individu dengan
berbeda. Ada spesies mockingbird yang hanya tinggal sifat warisan tertentu memiliki lebih banyak keturunan
di pulau tertentu, sementara yang lain hidup di dua daripada individu dengan sifat-sifat lain.
atau lebih pulau-pulau yang berdekatan. Lebih lanjut, Pada awal 1840-an, Darwin telah menyusun hal-hal
walaupun hewan di Galapagos mirip dengan spesies yang utama dari hipotesisnya. Ia menuangkan gagasan tersebut

UNIT EMPAT Mekanisme Evolusi


(a) Pemakan kaktus. Paruh (c) Pemakan biji. Flnch tanah
yang panjang dan talam besar (Geospr2a magnirostris)
milik finch kaktus tanah memiiiki paruh besar yang
(Geosprza scandens) teradaptasi untuk memecah
membantu burung ini bili yang jatuh dari tumbuhan
merobek dan memakan ke tanah.
bunga dan batang yang
berdaging dari kaktus.

(b) Pemakan serangga. Flnch & Variasi paruh pada finch Galapagos.
perenlak hljau (Certhidea Kepulauan Galapagos merupakan rumah bagi lebih dari selusrn
olivacea) menggunakan paruh spesres finch yang berkerabat dekat, beberapa hanya ditemukan
yang sempit dan rrerunc ng di satu pulau. Perbedaan yang paling mencolok di antara burung-
untuk mencengkeram serangga. burung itu adalah paruhnya, yang teradaptasi untuk makanan
yang spesifik.

dalam sebuah makalah pada 1844, sewaktu ia menulis Seleksi Alam, biasa disebut The Origin of Species), dan
sebuah esai panjang tentang penurunan dengan modifikasi menerbitkannya pada tahun berikutnya. Walaupun Wallace
dan mekanisme yang mendasarinya, seleksi alam. Namun telah mengirimkan gagasannya untuk diterbitkan terlebih
ia masih ragu-ragu untuk menerbitkan gagasannya, dahulu, ia mengagumi Darwin dan berpikir bahwa Darwin
tampaknya karena ia bisa menduga keributan macam telah mengembangkan gagasan seleksi alam dengan
apa yang akan ditimbulkan. Bahkan sewaktu ia menunda sedemikian ekstensif sehingga Darwin-lah yang harus
penerbitan esainya, Darwin terus mengumpulkan bukti diakui sebagai arsitek utamanya.
yang mendukung hipotesisnya. Pada pertengahan 1850- Dalam satu dasawarsa, buku Darwin dan para
an, ia menjabarkan gagasannya kepada Lyell dan beberapa pendukungnya telah meyakinkan kebanyakan ahli biologi
orang lain. Lyell, yang belum yakin tentang evolusi, tetap bahwa keanekaragaman makhluk hidup merupakan produk
mendorong Darwin untuk menerbitkan pemikirannya evolusi. Darwin berhasil di saat ahli evolusi sebelumnya
sebelum ada orang lain yang mencapai kesimpulan yang telah gagal, terutama karena ia menyajikan mekanisme
sama dan menerbitkannya iebih dahulu. saintifik yang masuk akal dengan logika tak bercacat dan
Pada Juni 1858, prediksi Lyell menjadi kenyataan. bukti yang melimpah ruah.
Darwin menerima manuskrip dari Alfred Russel Wallace
(1823-1913), seorang naturalis Inggris yang bekerja
di Hindia Timur (sekarang Indonesia), yang telah
Ffea: #e"rgrra *f .$pe:aule,rs
Di dalam bukunya, Darwin mengembangkan dua gagasan
mengembangkan hipotesis seleksi alam mirip dengan
utama: bahwa penurunan dengan modifikasi menjelaskan
hipotesis Darwin. Wallace meminta Darwin untuk
kesatuan dan keanekaragaman makhluk hidup, dan bahwa
mengevaluasi makalahnya dan meneruskannya ke Lyell
seleksi alam menyebabkan kecocokan antara organisme
untuk mengetahui apakah makaiah itu pantas diterbitkan.
dengan lingkungannya.
Darwin mematuhinya dan menulis ke Lyell: "l(ata-katamu
telah terwujud secara menyakitkan... Aku tak pernah
melihat kebetulan yang lebih mengejutkan... sehingga $l** rus"s-sr":
"r
s r *lr, * g
";
ru,X'f c',! #g f*fc'a :; r

segala gagasan orisinilku, seberapa pun miripnya, bakal Dalam edisi pertama The Origin o;f Species, Darwin
hancurl' Lyell dan seorang kolega kemudian membacakan tidak pernah menggunakan kata evolusi (walaupun kata
makalah Wallace, bersama dengan potongan-potongan terakhir dalam buku tersebut adalah 'evolved'). Ia lebih
esai Darwin yang ditulis tahun 1844 namun belum banyak membahas penurunan dengan modffikasi, frasa
diterbitkan, di depan Linnean Society of London pada yang merangkum pandangannya tentang kehidupan.
1 luli 1858. Darwin cepat-cepat menyelesaikan bukunya, Darwin menyadari kesatuan dalam kehidupan, yang
yang diberi judul On the Origin of Species by Means o;f dinyatakannya sebagai akibat dari semua organisme
Natural Selection (Mengenai Asal-usul Spesies Akibat yang diturunkan dari satu nenek moyang yang hidup

BAB DUA PULUH DUA Penurunan dengan Modifikasi: Pandangan Darwin tentang l(ehidupan
di masa lalu. Ia juga berpikir bahwa karena keturunan g "*4;,& 1.?
dari organisme nenek moyang tersebut hidup di dalam
t*,
\{I
berbagai habitat selama jutaan tahun, mereka telah ,"itr x- hl
mengakumulasikan berbagai macam modifikasi, atau '. 1+' \t T\+
adaptasi, yang membuat mereka sesuai dengan cara *'\ t
hidup spesifik. Darwin menalar bahwa dalam jangka
, t'r
iRt
\itF
i"1\: I
r Yrr t*r
waktu yang amat panjang, penurunan dengan modifikasi t ^-1
r.biln t-i
pada akhirnya menyebabkan tingginya keanekaragaman
makhluk hidup yang kita lihat sekarang. F*l
Darwin memandang sejarah kehidupan sebagai
sebuah pohon, dengan banyak cabang dari batang : -
J
.,.i{:1,..::;r'r:'i:!:ii
bersama menuju ke ujung-ujung ranting termuda i:i':i:j"''I': €e

rr. Ujung ranting-ranting tersebut mencerminkan .& i:'*r':i\.;i i2.7 "Kupikir..." Dalam sketsa
keanekaragaman organisme yang ada saat ini. Setiap tahun 1837 ini, Darwin menuangkan
percabangan pada pohon mencerminkan nenek moyang qaqasannya mengenai pola percabangan
evol usi.
dari semua garis evolusi yang kemudian bercabang dari
titik tersebut. Seperti yang ditunjukkan
pada diagram pohon di
Hvracoidea '#.":h,
spesies yang berkerabat dekat, misalnya (hiraki ,fflY-
gajah Asia dan gajah Afrika, sangat
mirip sebab mereka berada pada garis Sirenia
keturunan yang sama sebelum baru- (manate dan
kerabatnya)
baru ini memisah dari nenek moyang
Moeritherium
bersama mereka. Perhatikanlah bahwa
tujuh garis keturunan gajah yang
berkerabat telah punah dalam 30 Barytherium l.i t*.,
l!!' '-
juta tahun terakhir. Akibatnya, tak
ada spesies yang masih hidup yang Deinotherium
mengisi kekosongan di antara gajah
dan kerabat terdekat mereka saat ini,
lembu laut (manatee) dan hiraks.
Pada kenyataannya, banyak cabang
evolusi, bahkan beberapa cabang
%
Fj -
&tr
tt&F

re
besar, merupakan jaian buntu: Saintis IEW
memperkirakan bahwa lebih dari 99%
Stegodon ,QE
spesies yang pernah ada sekarang C"
telah punah.
Daiam upayanya untuk Mammuthus
mengklasifikasikan makhluk hidup,
Linnaeus menyadari bahwa sejumlah
Elephas
organisme memiliki kemiripan yang (Asia)
lebih banyak daripada organisme lain,
namun ia tidak mengaitkan kemiripan Loxodonta
africana
tersebut dengan evolusi. Bagaimana (Afrika)
pun juga, karena ia telah menyadari
Loxodonta cyclotis
bahwa keanekaragaman luar biasa (Afrika)
darl organisme dapat disusun ke
dalam'kelompok di bawah kelompok' 5.5 2 1O4O

(ungkapan Darwin), sistem Linnaeus


Jutaan tahun lalu Tahun lalu
sangat sesuai dengan hipotesis Darwin.
Bagi Darwin, hierarki Linnaean
A i:'ir,:11.r ;,r.,:: Penurunan dengan modifikasi. Pohon evolusi gajah dan kerabatnya ini
mencerminkan sejarah percabangan
didasarkan terutama pada fosil-anatomi, urutan kemunculan pada strata, dan distribusi
dari pohon kehidupan, dengan geografiknya. Perhatikan bahwa sebagian besar cabang garis keturunan berakhir pada
organisme pada tingkat yang berbeda kepunahan. (Garis waktu tidak menurut skala).
berkerabat melalui penurunan dari m Berdasarkan pohon yang ditunjukkan di sint, kapankah kira-kira nenek moyang
nenek moyang bersama. ffi bersama darl Mammuthus (mamot berbulu), gaiah Asia,dan gaiah Afrika hidup?

10 uNlT EMPAT Mekanisme Evolusi


SeIe&sf Bwatan, .9efe&sr Afam, dam Arfapfasr
Darwin mengajukan sebuah mekanisme, seleksi alam,
untuk menjelaskan pola-pola evolusi yang teramati. Ia
menyusun argumennya secara hati-hati, untuk meyakinkan
pembaca yang paling skeptis sekall pun. Pertama-tama ia
mendiskusikan contoh-contoh umum dari tumbuhan dan
hewan peliharaan hasil pembiakan selektif. Manusia telah
memodifikasi spesies lain selama beberapa generasi dengan
cara menyeleksi dan membiakkan individu-individu yang
memiliki sifat-sifat yang diinginkan-proses yang disebut
seleksi buatan (artifi.cial selection) iF*r';ta iil :*i. Akibat
dari seleksi buatan, tanaman pangan dan hewan yang
dibiakkan sebagai ternak atau hewan peliharaan seringkali
amat berbeda dari nenek moyangnya di alam bebas.
Darwin kemudian menjabarkan empat pengamatan
terhadap alam yang kemudian digunakannya untuk
menarik dua kesimpulan:

Pengamatan #1: Anggota populasi seringkali sangat Brokoli Kolrabi


bervariasi dalam sifat-sifatnya {i'e,"nqm ;l:1.'i {!}.
& :',.,, ,',i:r -l,l.1l Seleksi buatan. Semua sayur-sayuran yang
Pengamatan #2: Sifat-sifat diwariskan dari induk atau
berbeda telah diseleksi dari satu spesies mustar liar. Dengan
orangtua kepada keturunannya. menyeleksi variasi pada bagian tumbuhan yang berbeda, para
Pengamatan #3: Semua spesies mampu menghasilkan pembiak tanaman telah memperoleh hasil yang tersebar di atas.
keturunan lebih banyak daripada yang dapat didukung
oleh alam {Peraga 2?.lt}.
Sifat-sifat suatu organisme dapat memengaruhi tidak
Pengamatan #4: Akibat kekurangan makanan atau
hanya kinerjanya, namun juga sebaik apa keturunannya
sumber daya lain, banyak keturunan tersebut yang
menghadapi tantangan lingkungan. Misalnya, suatu
tidak sintas,
organisme mungkin memiliki satu sifat warisan yang
I(esimpulan #1: Individu-individu dengan sifat memberi keuntungan bagi keturunannya untuk meloioskan
warisan yang memberi mereka kemungkinan lebih diri dari predator, memperoleh makanan, atau bertoleransi
besar untuk sintas dan bereproduksi pada lingkungan terhadap kondisi fisik. Sewaktu keuntungan-keuntungan
tertentu cenderung memiliki lebih banyak keturunan semacam itu meningkatkan jumlah keturunan yang sintas
daripada individu-individu lain.
dan bereproduksi, sifat-sifat yang menguntungkan tersebut
I(esimpulan #2: i(etidakseragaman kemampuan akan lebih mungkin muncul dengan frekuensi yang lebih
individu-individu untuk sintas dan bereproduksi tinggi pada generasi berikutnya. OIeh karena itu, seiring
mengarah pada akumulasi sifat-sifat yang menguntungkan waktu, seleksi alam yang disebabkan oleh faktor-faktor
dalam populasi selama beberapa generasi. seperti predator, kekurangan makanan, atau kondisi fisik
yang tak bersahabat dapat meningkatkan persentase sifat-
Darwin menyadari hubungan penting antara seleksi sifat yang menguntungkan di dalam populasi.
alam dan kemampuan organisme untuk 'menghasilkan
keturunan secara berlebihl Ia mulai menyadari hubungan
ini setelah membaca sebuah esai oleh ekonom Thomas
Malthus, yang menyatakan bahwa banyak penderitaan
manusia-penyakit, kelaparan, dan perang-adalah
konsekuensi yang tak terhindarkan dari potensi populasi
manusia untuk meningkat lebih cepat daripada ketersediaan
makanan dan sumber daya lain. Darwin menyadari bahwa
kapasitas untuk menghasilkan keturunan secara berlebih
(overreproduksi) merupakan karakteristik semua spesies.
Dari banyak telur yang dihasilkan, anak yang dilahirkan,
dan biji yang disebarkan, hanya sekian persen yang
menuntaskan perkembangan mereka dan menghasilkan
keturunan sendiri. Sisanya dimakan, mati kelaparan, mati A Feiag:i i2.1* Variasi dalam populasi. Mengacu bahwa
sakit, tidak kawin, atau tidak mampu bertoleransi terhadap variasi warna dan pola belang pada populasi bekicot ini
kondisi fisik lingkungan seperti kadar garam atau suhu. diwariskan, maka hal ini dapat bertindak sebagai seleksi alam

BAB DUA PULUH DUA Penurunan dengan Modifikasi: Pandangan Darwin tentang l(ehidupan 1l
(a) Belalang bunga
di Malaysia

(b) Belalang rantinq


di Afrika

A PeraEa 22.11 Overproduksi keturunan. Satu fungi puffball


dapat memproduksi jutaan keturunan. Jika semua anakan dan ll."i; Kamuflase sebagai contoh dari adaptasi
s. i:siirEii
keturunannya sintas sampai dewasa, mereka akan menutupi evolusi. 5pesies-spesies serangga yang berkerabat, disebut
permukaan tanah di sekitarnya. belalang mantid, memiliki berbagai bentuk dan warna yang
berevolusi di berbagai lingkungan yang berbeda.

Seberapa cepat perubahan semacam itu terjadi? Darwin Poin kunci kedua adaiah seleksi alam dapat
menalar bahwa jika seleksi buatan dapat menyebabkan memperbanyak atau mengurangi sifat-sifat warisan saja-
perubahan dramatis dalam periode waktu yang relatif sifat yang diwariskan dari organisme kepada keturunannya.
singkat, maka seleksi alam dapat mengakibatkan modifikasi W'alaupun suatu organisme mungkin termodifikasi
penting dari spesies lebih dari ratusan generasi. Bahkan jika semasa hidupnya, dan karakteristik yang diperoleh dapat
keuntungan dari beberapa sifat yang diwariskan lebih kecil membantu organisme tersebut di lingkungannya, hanya
dari sifat yang lain, variasi-variasi yang menguntungkan ada sedikit bukti bahwa sifat yang diperoleh semacam itu
akan terakumulasi secara bertahap di dalam populasi, diwariskan pada keturunan.
sementara variasi yang kurang menguntungkan akan I(etiga, ingatlah bahwa faktor lingkungan bervariasi
berkurang. Seiring waktu, proses ini akan meningkatkan menurut tempat dan waktu. Sifat yang menguntungkan
frekuensi individu-individu dengan adaptasi-adaptasi yang di suatu tempat atau waktu mungkin tak berguna-
menguntungkan sehingga meningkatkan kecocokan antara atau bahkan mematikan-di tempat atau waktu lain.
organisme-organisme dan lingkungannya. Seleksi alam selalu bekerja, namun sifat mana yang
menguntungkan bergantung pada konteks lingkungan.
Sefe&sf Afasm; ffangfrarmran Berikut, marilah kita kaji berbagai macam pengamatan
Marilah kita sekarang merangkum gagasan-gagasan utama yang mendukung pandangan Darwinian tentang evoiusi
seleksi alam: melalui seleksi alam.

F Seleksi alam adalah suatu proses yang terjadi ketika


individu-individu yang memiliki karakteristik warisan
tertentu sintas dan bereproduksi dengan laju yang
ffiea,2
1. Bagaimana konsep penurunan dengan modifikasi
tinggi daripada individu-individu Iain. menjelaskan kesatuan dan keanekaragaman kehidupan?
F Seiring waktu, seleksi alam dapat meningkatkan 2. ]elaskan bagaimana overreproduksi dan variasi
kecocokan antara organisme dan lingkungannya terwariskan berkaitan dengan evolusi melalui
(Peraga 22.12). seleksi alam.

ts Jika lingkungan berubah, atau individu berpindah


3. ffiffiffiffi fika Anda menemukan sebuah
fosil mamalia yang sudah punah namun dahulu
ke lingkungan baru, seleksi alam dapat dilihat dari
menghuni pegunungan tinggi di Andes, apakah Anda
adaptasi terhadap kondisi baru tersebut, terkadang
akan memperkirakan bahwa mamalia itu lebih mirip
memunculkan spesies baru dalam proses tersebut. dengan mamalia yang sekarang hidup di hutan-hutan
Amerika Selatan ataukah dengan mamalia yang hidup
Satu poin yang samar namun penting adalah seleksi alam
di pegunungan tinggi di Afrika? lelaskan.
berlangsung melalui interaksi antara organisme individual
dan lingkungannya, namun individu tidak berevolusi. Untuk jawaban yang dianjurkan, lihat
Sebenarnya, populasi-lah yang berevolusi seiring waktu.

L2 UNIT EMPAT MekanismeEvolusi


ryffi 4*\ *S

*-
E Lvolus: didukung oleh bukti
Dapatkah predasi mengakibatkan seleksi alam
saintifik yang melfimpah terhadap pola warna pada gupi?

Dalam The Origin of Species, Darwin mengumpulkan PERCSBAAf{ John Endier, dari University of California, Santa
Barbara, mempelajari gupi liar di Sungai Aripo di Trinidad la
berbagai macam bukti untuk mendukung konsep
memindahkan 200 gupi dari koiam-kolam tempat hidup ikan
penurunan dengan modifikasi. Tetap saja-seperti yang ia pike-cichlid, predator gupi yang aktif, ke kolam-kolam tempat
akui sendiri-ada contoh-contoh yang tidak memiliki bukti hidup ikan killifish, predalor gupi yang tidak begitu aktif.
kunci. Misalnya, Darwin menyebut asal-usul tumbuhan Endler mencatat jumlah bintik berwarna terang dan total area
berbunga sebagai'misteri menyebalkanl dan ia mengeluh darl bintik-bintik tersebut pada gupi lantan di setiap generas
tentang kurangnya fosil yang menunjukkan bagaimana . .
"i
kelompok-kelompok organisme terdahulu memunculkan D'eda Lor : Killinsh, tlr -n- d ]
-
;,"-1-#i-;'
,; r '':''
-nernd'gsa a1d. guoi ,vang belum ) J
ii lrjlJ.:'
kelompok-kelompok baru. rnengel>p esit an gen warr'a) i Kolam denqan
-g
Seratus lima puluh tahun sejak saat itu, temuan- Gupi: .Jantan dewasa memilik warna
,l kil/i/ish, namun tidak
iada gupi sebelum
temuan baru telah mengisi banyak ceiah yang diidentifikasi yang lebih terang daripada yang ada il oemindahan
di 'kolam pike-cichlid' a ',,.," i
oleh Darwin. Asal-usul tumbuhan berbunga, misalnya,
sudah dipahami dengan lebih baik (lihat Bab 29), dan
banyak fosil yang telah ditemukan menjadi bukti asal-
usul kelompok-kelompok baru organisme (lihat Bab 25).
Dalam bab ini, kita akan mengulas empat jenis data yang
mendokumentasikan pola evolusi dan menyoroti proses
terjadinya evolusi: pengamatan langsung evolusi, catatan
fosil, homologi, dan biogeografi.

F*mgaetta€ffi $'* $-effi Sseiarg #erax$*ahasr


ffiq'mHaxsE#ster
Para ahli biologi telah mendokumentasikan perubahan
evolusioner dalam ribuan penelitian saintiflk. I(ita akan terutama memakan
mengulas banyak penelitian semacam itu dalam unit ini,
* " CLrp : Jd^td'r dewasa oe n dr ^a leoir slra-
namun mari kita pelajari dua contoh berikut. d"ripaoa ya.g aoa d , ola- (iilrfish'

Fr*ef*sp#a:r"E Warsza p-*#.e ilerpi: HASIL Setelah 22 bulan (15 generasi), lumlah dan total
F*nyeEirlikan $aE g"stIfiE< area dari bintik berwarna gupi jantan pada populasi hasil
pemindahan telah meningkat, dibandingkan dengan jantan
Predator (organisme yang memakan spesies lain atau pada populasi sumber.
mangsa) merupakan kekuatan besar dalam pembentukan
adaptasi sumber makanannya. Predator kemungkinan 12 12

besar memakan individu mangsa yang kurang mampu c ]U


=10
fo
menghindari deteksi, melarikan diri, atau mempertahankan nroCU 6
cl6
6a
diri. Akibatnya, individu mangsa semacam itu kemungkinan tn c
:

nS l
kurang mampu bereproduksi dan meneruskan sifat-sifat ! -2 ii
mereka kepada keturunannya daripada individu dengan 0
Populasi Populasi yang
0
Populasi Populasi yang
sifat yang membantunya meloloskan diri dari predator. sumber dipindahkan sumber dipindahka n
Selama bertahun-tahun, John Endler dari University of
California, Santa Barbara, mempelajari dampak predator KfSINIPULAN Endler menyimpulkan bahwa perubahan
pada gupi (Poecilia reticulata), ikan air tawar kecil yang pada predator mengakrbatkan variasi-variasi yang berbeda
(corak warna lebih cerah) menladi lebih diinginkan pada
mungkin Anda kenali sebagai ikan piaraan di akuarium. populasi hasil pemindahan. Dalam waktu yang relatif pendek,
Endler mengamati bahwa di antara populasi gupi liar di perubahan evolusioner yang bisa diamati terjadi pada
Trinidad, pola warna gupi jantan sedemikian bervariasi populasi rni.
hingga tidak ada dua ekor jantan dewasa yang mirip.
SUfVlSCt{ J. A. Endler, Natural selection on color patterns in
Warna yang amat bervariasi ini dikontrol oleh sejumlah Poecilia reticulata, Evalution 34: 76-91 (1980).
gen yang secara alamiah hanya diekspresikan pada jantan
dewasa. Gupi betina tertarik pada jantan dengan warna ffi]Sffie%ffi#*Hi Apa yans akan terjadilika, setelah 22
bulan, gupi dari populasi hasil pemindahan dikembalikan
cerah. Betina iebih sering memilih kawin dengan jantan ke kolam sumber?
semacam itu daripada yang berwarna suram. Namun,

BAB DUA PULUH DUA Penurunan dengan Modifikasi: Pandangan Darwin tentang I(ehidupan 13
warna cerah yang menarik betina juga mungkin membuat
U
jantan mudah dilihat oleh predator. Oleh karena itu, jika F
m 100
o-
suatu populasi gupi terdiri atas jantan berwarna cerah dan a
c
jantan berwarna suram, kita perkirakan bahwa predator t
ro

cenderung memakan ikan yang berwarna cerah. */\


O
c
Endler bertanya-tanya bagalmana pertukaran 0
antara menarik pasangan kawin dan menarik predator 0
memengaruhi warna gupi jantan. Di lapangan, Endler o-, 50
C
G No. 3
mengamati bahwa pola warna gupl jantan tampaknya
-Pasien
berkesesuaian dengan intensitas predasi. Di kolam- :r
kolam yang memiliki sedikit spesies predator, gupi jantan a
925
c
cenderung berwarna cerah. Sementara di kolam-kolam o
dengan banyak predator, warna gupi jantan lebih suram. O
L0
Berdasarkan pengamatan ini, Endler membuat hipotesis 0 2 4 6 B 10 12
bahwa predasi intensif menyebabkan seleksi alam pada gupi Minggu
jantan, membuat warna suram lebih menguntr-rngkan. Ia
menguji hipotesis ini dengan memindahkan gupi berwarna & Evolusi resistensi obat pada HlV. Virus
resisten yang jarang ditemukan memperbanyak dtri dengan cepat
cerah ke kolam dengan banyak predator. Seperti yang ia
ketrka setiap pasien diterapi dengan obat anti-HlV 3TC Hanya
perkirakan, seiring waktu populasi gupi hasil pemindahan
dalam beberapa minggu, organisme yang resisten 3TC mencapai
menjadi kurang berwarna terang.
100% dari populasi virus pada setiap kasus.
Salah satu predator gupi, ikan killifish, memangsa
anak gupi yang belum menampilkan warna dewasa.
Endler memperkirakan bahwa jika gupi yang berwarna
suram dipindahkan ke kolam yang hanya berisi killifish, genom RNA-nya, yang kemudian diselipkan ke DNA
keturunan gupi tersebut pada akhirnya akan berwarna sel inang manusia (lihat Peraga 19.8). I(arena bentuk
lebih cerah (karena betina memilih jantan yang molekul 3TC mirip dengan nukleotida DNA pembawa-
berwarna cerah) menjabarkan percobaan sitosin (pembawa-C), transkriptase-balik HIV mengambil
ini. Ternyata, di lingkungannya yang baru, populasi satu molel<ul 3TC, bukan nul<leotida pembawa-C, dan
gupi dengan cepat didominasl oleh warna cerah. Ini menyelipkan 3TC tersebut l<e dalam rantai DNA yang
menunjukkan bahwa seleksi dapat menyebabkan evolusi sedang tumbuh. I(esalahan inl memutuskan pemanjangan
yang cepat pada populasi liar. DNA sehingga menghalangi reproduksi HIV.
Varietas HIV yang resisten,3TC memiliki versi
S r,s:f{.ssd d"f f V f**ssq$*rr3-{}&r?f transkriptase-balik yang mampu membedakan antara obat
Satu contoh seleksi alam yang masih berlanjut dan tersebut dan nukleotida pembawa-C normal. Mrus,virus
memengaruhi kehidupan kita sendirl secara dramatis ini tidak diuntungkan dengan ketiadaan 3TC; bahkan
adalah evolusi patogen (organisme dan virus penyebab mereka bereplikasi lebih lambat daripada virus yang
penyakit) yang resisten atau kebal terhadap obat. Ini membawa versi transkriptase-balik yang biasa. Namun,
merupakan masalah utama dengan bakteria dan virus ketika 3TC ditambahkan ke lingkungan virus, obat tersebut
yang bereproduksi dengan cepat, karena individu-individu menjadi kekuatan seleksi yang besar, dan menguntungkan
yang resisten terhadap obat tertentu dapat meningkat bagi kesintasan virus yang resisten (lihat Peraga 22.\4).
dengan sangat cepat. Baik contoh gupl maupun contoh HIV menyoroti dua
Pikirkan tentang contoh HIY (human immuno- poin kunci tentang seleksi alam. Pertama, selel<si alam
deficiency virus),virus yang menyebabkan AIDS (lihat Bab adalah proses penyuntingan, bukan mekanisme kreatif
19 dan 43). Para peneliti telah mengembangkan berbagai (penciptaan). Suatu obat tidak menciptakan patogen
obat untuk melawan patogen ini, namun penggunaan yang resisten; obat tersebut menyeleksl lndividu resisten
obat-obatan ini menyeleksi virus yang resisten terhadap yang sudah ada dalam populasi. I(edua, seleksi alam
obat. Sejumlah virus yang resisten-obat mungkin ada bergantung pada waktu dan tempat. I(arakteristik yang
secara kebetulan pada awal pengobatan. Virus yang diuntungkan oleh seleksi aiam dalam suatu populasi yang
sintas terhadap dosis awal pengobatan akan bereproduksi, bervariasi secara genetik adalah karakteristik memberikan
meneruskan alel-a1el yang memungkinkan mereka resisten keuntungan pada lingkungan lokal di masa kini. Hal yang
terhadap obat. Dengan cara ini, frekuensi virus yang menguntungkan pada suatu situasi mungkin tak berguna
resisten pun akan meningkat cepat pada populasi. atau malah berbahaya pada situasi lain. Dalam contoh
mengilustrasikan evolusi resistensi gupi, individu-individu yang memiliki warna redup lebih
HIV terhadap obat 3TC. Para saintis merancang 3TC beruntung berada di dalam kolam dengan predator yang
untuk mengacaukan enzim transkriptase-balik. HIV ganas, namun kurang beruntung di dalam kolam tanpa
menggunakan enzim ini untuk membuat versi DNA dari predator semacam itu.

L4 UNIT EMPAT Mekanisme Evolusi


jr; ":." ,:i i:,!:

'$ii; B r i sto I i a i n so I e n s
(al Pa kicetu s (terestrial)
;" ; Bnstolta bnstolensis

,a i

\ r:
$;$ Bnstol,a h a r ri n g to n i
14
(b) Rhodocetus (umumnya akuatik)
16

ft $* sristolia mohavensis

..:
..,. r;::,,ii,:::,",i

panggu dan
* 'ffi.
- iungkai belakang
(c) Dorudon (sepenuhnya akuatik)

,";-.f.'r'i'r' .' l':'.. :'ir,;

\ ':r: ::-:,J.!
'Panqqu dan : .:
tungkai be akang ;

(d) Balaena (nenek moyang paus masa kini)

Situs penggalian Latham Shale, & :


Transisi menuju kehidupan di laut. Hipotesis
San Bernardino County, California bahwa paus dan setasea latn berevolusi dan organrsme terestrial
memperkirakan bahwa nenek rnoyang setasea bertungkai empat.
:;: Bukti fosil dari evolusi pada sekelompok Ternyata, para ahJi paleontologr telah berhasi menggali fosil-fosil
trilobita. I ini hanya ah beberapa dari serangkaian fosil
FosilJos
setasea yang telah punah dan memiliki tungkai belakang, termasuk
yang ditemukan di hamparan Latham Shale, yang terendapkan
empat spesies yang kerangkanya ditampilkan di sini (digambar tidak
antara 513 dan 512 ]uta tahun s lam. Urutan gambar
menurut skala). Fosil-fostl tambahan menunjukkan bahwa pakicefus
menunjukkan perubahan seiring waktu pada tempat dan sudut
dan Rodhocetus memr ikj tipe tulang pergelangan yang juga dimilik
duri di perisai kepala (daerah yanq ditandai o eh titik merah)
oleh kelompok mamal a darat yang mencakup babi, kuda nil, sapi,
onta, dan rusa. Kesamaan tni memperkuat kemungkinan bahwa
setasea berkerabat pal ng dekat dengan kelompok mamalia darat int.
t ;z r-:";zE
;ayx T q't *il
)enis bukti kedua tentang evolusi adalah fosil. Catatan berubah seiring waktu, sehingga pada akhirnya tungkai
fosil menunjukkan bahwa organisme masa 1a1u berbeda belakang hilang dan sirip terbentuk. Akan tetapi, dalam
dari organisme masa kini dan bahwa banyak spesies beberapa dasawarsa terakhir, serangkaian fosil yang
yang sudah punah. Fosil juga menunjukkan perubahan menakjubkan teiah ditemukan di Pakistan, Mesir, dan
evolusioner yang terjadi seiring waktu pada berbagai Amerika Utara. Fosil-fosil tersebut mendokumentasikan
l<elompol< organisme transisi dari kehidupan di darat menjadi kehidupan di
Dalam skala waktu yang lebih lama, fosil laut. Setiap organisme yang ditunjukl<an di
mendokumentasikan asal-usul kelompok-kelompok berbeda dari mamalia yang ada saat ini, termasuk paus
utama organisme. Salah satu contohnya adalah catatan masa kini, dan semua organisme itu sekarang sudah
fosil setasea awal, ordo mamalia yang mencakup paus, punah. Secara kolektif, fosil-fosil tersebut dan juga fosil
lumba-lumba, dan porpoise. Setasea paling awal hidup lain yang ditemukan terlebih dahulu mendokumentasikan
50 60 juta tahun silam. Catatan fosil mengindikasikan pembentukan spesies-spesies baru dan awal-mula satu
bahwa sebelum masa itu, kebanyakan mamalia bersifat kelompok mamalia utama baru, setasea.
terestrial (hidup di darat). Walaupun saintis telah lama Selain menyediakan bukti tentang bagaimana kehidupan
menyadari bahwa paus dan setasea lain pastiiah berawal di Bumi berubah seiring waktu-pola evolusi-catatan fosil
dari mamalia darat, dahulu baru sedikit temuan fosil juga dapat digunakan untuk menguji hipotesis evolusi yang
yang mengungkapkan bagaimana struktur tungkai setasea muncul dari jenis bukti yang lain. Misalnya, berdasarkan

BAB DUA PULUH DUA Penurunan dengan Modifikasi: Pandangan Darwin tentang I(ehidupan l5
data anatomis, para saintis menduga bahwa vertebrata darat depan semua mamalia, termasuk manusia, kucing, paus,
awal berevolusi dari sekelompok ikan dan bahwa amfibia dan kelelawar, menunjukkan susunan tulang yang sama dari
awal berevolusi dari keturunan vertebrata darat awal. bahu sampai ujung jari, walaupun tungkai-tungkai tersebut
/ika kekerabatan ini benar, maka kita perkirakan bahwa memiliki fungsi yang berbeda-beda: mengangkat, berjalan,
fosil terawal ikan pastilah lebih tua daripada fosil terawal berenang, dan terbang (Pera ga 22.17). I(emiripan anatomis
vertebrata darat. Sama halnya itu, kita bisa perkirakan yang luar biasa tersebut sangat tidak mungkin terjadi
bahwa fosil terawal vertebrata pastilah lebih tua daripada apabila struktur-struktur ini muncul secara terpisah pada
fosil terawal amfibia. Prediksi-prediksi ini dapat diuji dengan setiap spesies. I(erangka yang mendasari lengan, kaki depan,
menggunakan teknik penentuan waktu radioaktif (lihat Bab sirip, dan sayap mamalia yang berbeda merupakan struktur
25) untuk menentukan umur fosil. Sampai saat ini, semua homolog (homologous structures) yang mencerminkan
perkiraan tersebut telah terbukti, yang menunjukkan bahwa berbagai variasi pada sebuah tema struktural yang dimiliki
pemahaman kita tentang l<ekerabatan evolusioner yang oleh nenek moyang bersama mereka.
mendasari perkiraan-perkiraan tersebut ternyata benar. Membandingkan tahapan awal perkembangan spesies
hewan yang berbeda mengungkapkan homologi anatomis
Honrologi tambahan yang tidak terlihat pada organisme dewasa.
Tipe ketiga dari bukti evolusi berasal dari analisis kesamaan Misalnya, pada suatu titik dalam perkembangannya, semua
antara organisme yang berbeda. Seperti yang telah kita embrio vertebrata memiliki ekor yang terletak posterior
bahas, evolusi adalah proses penurunan dengan modifikasi: terhadap (di belakang) anus, juga struktur yang disebut
I(arakteristik yang ada pada organisme nenek moyang kantong faringeai (tekak) (Figur 22.18). I(antong tekak
berubah (melalui seieksl aiam) pada keturunannya seiring yang homolog ini pada akhirnya berkembang menjadi
waktu ketika organisme berhadapan dengan kondisi berbagai struktur dengan fungsi yang sangat berbeda,
lingkungan yang berbeda-beda. Akibatnya, spesies yang misalnya insang pada ikan serta bagian dari telinga dan
berkerabat bisa memiliki karakteristik dengan kesamaan tekak pada manusia dan mamalia lain.
yang mendasar walaupun mungkin memiliki fungsi yang Sejumlah homologi yang paling menarik terkait dengan
sangat berbeda. I(esamaan yang berasal dari nenek moyang struktur'sisa'yang kurang penting, bahkan mungkin tidak
bersama dikenal sebagai homologi (homology). ada, bagi suatu organisme. Struktur vestigial (vestigial
structure) tersebut merupakan sisa ciri yang berperan
Homologi Anatamis dan Molekular penting pada nenek moyang organisme tersebut. Misalnya,
Pandangan tentang evolusi sebagai proses pemodelan ulang pada kerangka sejumlah ular terdapat sisa-sisa panggui
menghasilkan perkiraan bahwa spesies yang berkerabat dan tulang kaki dari nenek moyang yang berjalan dengan
dekat seharusnya memiliki ciri yang sama-dan memang kaki. Contoh yang lain adalah mengecilnya ukuran dan
demikian adanya. Tentu saja, spesies yang berkerabat dekat hilangnya fungsi tungkai belakang setasea sewaktu
memiliki kesamaan ciri yang digunakan untuk menentukan organisme-organisme tersebut menghadapi tantangan
kekerabatan mereka, namun mereka juga memiliki banyak kehidupan di dalam air (lihat Peraga 22.16). I(ta tidak
kesamaan ciri lain. Sejumlah kesamaan ciri itu nyaris tak akan melihat struktur vestigial semacam ini jika ular
bermakna kecuali dalam konteks evolusi. Misalnya, tungkai dan paus memiliki asal-usul yang terpisah dari hewan
vertebrata 1ain.
Ahli biologi juga mengamati
kemiripan organisme pada tingkat
molekular. Semua bentuk kehidupan
menggunakan bahasa genetika yang sama,
yakni DNA dan RNA, dan kode genetik
tersebut pada dasarnya bersifat universal
(lihat Bab 17). Dengan demikian, ada
Rad i us
kemungkinan bahwa semua spesies
Ulna

Karpal
Metaka
ffi merupakan keturunan dari nenek moyang
bersama yang menggunakan kode ini.
Namun homologi molekular lebih dari
Fala nges
sekadar kode yang sama. Misalnya,
organisme yang sedemikian berbeda,
N/lanusia Kucing Paus Kelelawar misalnya manusia dan bakteria, sama-
A Peraga 22."17 Tungkai depan mamalia: struktur homolog. Walaupun telah sama memiliki gen yang diwariskan dari
teradaptasi untuk fungsi yang berbeda-beda, tungkai depan semua mamalia nenek moyang bersama yang sangat jauh.
dibangun dari unsur rangka dasar yang sama: satu tulang besar (ungu) yang
Seperti tungkai depan manusia dan paus,
melekat ke dua tulang yang lebih kecil (lingga dan cokelat), yang melekat ke
beberapa tulang kecil (emas), yang melekat ke beberapa metakarpal (hijau), yang gen-gen ini seringkali telah memperoleh
melekat pada kira-kira lima jari atau falang (biru). fungsi yang berbeda.

16 uNlT EMPAT Mekanisme Evolusi


Pikirkan contoh pada tetrapoda (dari bahasa Yunanitetra,
empat, dan pod, kaki), kelompok vertebrata yang mencakup
Kantong
amfibia, mamalia, dan reptilia (termasuk burung-lihat
faringeal Peraga 22.19). Semua tetrapoda memiliki struktur dasar
tulang tungkai yang sama, seperti yang diilustrasikan
pada Peraga 22.17, namun nenek moyang tetrapoda
tidak memiliki struktur yang sama. Dengan demikian,
karakteristik homolog membentuk pola bersangkar: Semua
makhluk hidup memiliki lapisan terdalam yang sama, dan
setiap kelompok kecil yang mengikuti akan menambahkan
Embrio ayam (LM) Embrio manusia
homologinya sendiri pada berbagai homologi yang mereka
miliki bersama dengan kelompok yang lebih besar. Pola
A PeraEa 22.18 Kemiripan anatomis pada embrio vertebrata. bersangkar inilah yang kita duga terbentuk dari hasil
Pada beberapa tahap dalam perkembangan embrioniknya, semua penurunan dengan modifikasi dari nenek moyang bersama.
vertebrata memiliki ekor yang terletak posterior atau di belakang Ahli biologi seringkali menggambarkan pola turunan
anus (disebut ekor posf-anal), cian kantong faringeai (tekak).
dari nenek moyang bersama dan homologi yang dihasilkan
Turunan dari nenek moyang bersama dapat menjelaskan kemiripan
semacam itu. dengan sebuah pohon evolusi (evolutionary tree),
diagram yang mencerminkan kekerabatan evolusioner
di antara kelompok-kelompok organisme. I(ita akan
menjelajahi secara detail bagaimana pohon evolusi disusun
pada Bab 26, namun untuk saat ini, mari kita kaji bagaimana
llarnologi dan 'Gagasan Pohan' menerjemahkan dan membaca pohon semacam itu.
Sejumlah karakteristik homolog, misalnya kode genetik, Peraga 22.19 adalah sebuah pohon evolusi tetrapoda
dimiliki oleh semua spesies, karena karakteristik semacam dan kerabat terdekat mereka yang masih hidup, ikan
itu berasal dari nenek moyang yang sangat tua. Sebaliknya, paru-paru. Dalam diagram ini, setiap titik percabangan
karakteristik homolog yang belum begitu lama dievolusikan mewakili nenek moyang bersama dari semua spesies
hanya dimiliki oleh kelompok organlsme yang lebih kecil. yang merupakan keturunannya. Misalnya, ikan paru,paru

titik percabangan mencerminkan


Setiap
nenek moyang bersama dari garis-garis
keturunan yang berawal dari situ atau
yang mengarah ke kanan.
rx*-,-.*-
PF
' U;;;F:""
,
lKan paru-paru
,-,a;""9 .r'/

Amfibia % #
iJ nJ
E
es1l lr.,t r'$i 6
#""""*_ Mamalia .iii
li'-:*Y
li*
''.'.'11
P,S
Tungkai tetrapoda a
o
,l
n,

Amnion
Kadat dan ffi
Buaya @
iE\ r::;
Tanda vertikal mencerminkan t,

karakteristik homolog yang


dimiliki oleh semua kelompok Buruns
-fr#W p
di sebelah kanan tanda itu. onta E
5
Bul u
Raiawaridan w
ourung rarn lF"'
A Peraga 22.19 Gagasan pohon: informasi yang tersedia di dalam sebuah pohon evolusi. Pohon evolusi
tetrapoda dan kerabat terdekat mereka, ikan paru-paru, didasarkan pada data anatomis dan sekuens DNA.
Batang ungu mengindikasikan asal-usul tiga homologi penting, yang masing-masing dievolusikan hanya sekali.
Burung disangkarkan di bawah dan berevolusi dari reptil; oleh karena itu, kelompok yang disebut'reptil'secara
teknis juga mencakup burung.
Apakah buaya berkerabat lebih dekat dengan kadal atau dengan burung?
Jelaskan jawaban Anda.

BAB DUA PULUH DUA Penurunan dengan Modifikasi: Pandangan Darwin tentang l(ehidupan L7
dan semua tetrapoda merupakan keturunan dari nenek
moyang ffi, sedangkan mamalia, kadal dan ular, buaya,
serta burung merupakan keturunan dari nenek moyang
ffi. Seperti yang diduga, ketiga homologi yang ditunjukkan
pada pohon tersebut-tungkai tetrapoda, amnion
(membran pelindung embrio), dan bulu-membentuk
pola bersangkar. Tungkai tetrapoda ditemukan pada
nenek moyang ffi dan oleh karena itu ditemukan pada
semua i<eturunan dari nenek moyang tersebut (tetrapoda).
Amnion hanya ditemukan pada nenek -oyarg ffi,
sehingga hanya dimiliki oleh sebagian tetrapoda (mamalia
AUSTRALIA
dan reptilla). Bulu hanya ada pada nenek moyang bersama
ffi sehingga hanya dimiliki oleh burung.
Untuk menjelajahi 'gagasan pohon' lebih lanjut,
perhatikan bahwa pada Peraga 22.19, mamalia ditempatkan
lebih dekat dengan amfibia daripada burung. Oleh karena
itu, mungkin Anda akan menyimpuikan bahwa mamalia
berkerabat lebih dekat dengan amfibia daripada dengan
burung. Akan tetapi, mamalia sebenarnya berkerabat lebih
dekat dengan burung daripada dengan amfibia karena & F-^raEa 2?.20 Evolusi konvergen. Sugar glider adalah
mamalia dan burung memiliki nenek moyang bersama mamalta marsupialia yang berevolust dalam kondisi terisolasi
yang lebih muda (nenek moyang ffi) daripada mamalia di benua Australia. Walaupun sugar glider sekilas mirip
baling terbang yang merupakan eutheria dari Amerrka Utara,
dan amfibia (nenek moyang ffi). kemampuan meluncur di udara dievolusikan secara terpisah pada
Pohon evolusi adalah hipotesis yang merangkum kedua kelompok mamalia yang berkerabat jauh ini.
pemahaman kita saat lni tentang pola-pola turunan.
Tingkat kepercayaan kita pada kekerabatan-kekerabatan
ini, sepertl pada hipotesis lain, bergantung pada kekuatan {Feraga 22.2$). Namun sugar glider memiliki banyak
data pendukung. Dalam kasus Flgur 22.19, pohon tersebut karakteristik lain yang membuatnya digolongkan sebagai
didukung oleh berbagai kumpulan data independen, marsupialia, dan berkerabat lebih dekat dengan kanguru
termasuk data anatomis dan sekuens DNA. Dengan dan marsupialia Australia lainnya daripada dengan bajing
demikian, para ahli biologi merasa yakin bahwa pohon terbang dan eutheria lain. Sekali lagi, pemahaman kita
tersebut mencerminkan secara akurat sejarah evolusi yang tentang evolusi dapat menjelaskan hasil pengamatan ini.
\Walaupun berevolusi secara mandiri dari nenek moyang
sesungguhnya. Seperti yang akan Anda baca pada Bab
25, para saintis dapat menggunakan pohon evolusi yang yang berbeda, kedua mamalia ini telah beradaptasi
memilil<i dukungan kuat semacam itu untuk membuat terhadap lingkungan yang serupa dengan cara yang serupa.
prediksi-prediksi spesifik dan terkadang mengejutkan Pada contoh yang menunjukkan spesies-spesies memiliki
tentang biologi organisme. ciri-ciri yang sama akibat evolusi konvergen, kemiripan
tersebut disebut analog, bukan homolog.
Fv*fusf ${*nvergera
'Walaupun organisme yang berkerabat dekat memiliki ffiicgeCIgrafi
kesamaan karakteristik akibat garis keturunan bersama, Tipe bukti keempat yang mendukung evolusi adalah
organisme yang berkerabat jauh juga bisa mirip satu biogeografi (biogeography), distribusi geografis
sama lain karena alasan yang berbeda: evolusi konvergen dari spesies. Distribusi geografis darl organisme
(convergent evolution), evolusi mandiri dari ciri-ciri yang dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk hanyutan
serupa pada garis keturunan yang berbeda. Coba pikirkan benua (continental drift), pergerakan lambat benua
mamalia marsupialia, yang banyak di antaranya hidup di di Bumi seiring waktu. Sekitar 250 juta tahun silam,
Australia. Marsupialia berbeda dari kelompok mamalia gerakan-gerakan ini menyatukan semua massa daratan
yang lain-eutheria-yang hidup di tempat-tempat lain di Bumi menjadi satu benua besar, disebut Pangaea (lihat
Bum1. (Eutheria menuntaskan perkembangan embrioniknya Peraga 25.13). Sekitar 200 juta tahun lalu, Pangaea mulai
di dalam uterus, sedangkan marsupialia terlahir sebagai terpecah-pecah; pada 20 juta tahun la1u, benua,benua
embrio dan menuntaskan perkembangannya di dalam yang kita kenal sekarang berada beberapa ratus kilometer
kantong eksternal.) Beberapa marsupialia Australia mirip jauhnya dari posisi saat ini.
mamalia eutheria dengan adaptasi yang serupa. Misalnya, I(ita dapat menggunakan pemahaman kita tentang
marsupialia Australia penghuni hutan yang disebut sugar evolusi dan hanyutan benua untuk memperkirakan letak
glider sekllas sangat mirip dengan bajing terbang, eutheria fosil dari kelompok-kelompok organisme yang berbeda
peluncur yang hidup di hutan-hutan Amerika Utara dapat ditemukan. Misalnya, seperti yang akan Anda baca

18 uNlT EMPAT Mekanisme Evolusi


pada Bab 25, ahli biologi evolusi telah membangun pohon daripada hipotesis. Teori, seperti teori Darwin tentang
evolusi kuda berdasarkan data anatomis. Berdasarkan evolusi melalui seleksi alam, menjelaskan banyak
pohon-pohon semacam itu dan umur fosil nenek moyang pengamatan dan menjelaskan sekaligus mengintegrasikan
kuda, para peneliti memperkirakan bahwa spesies kuda berbagai macam fenomena. Teori pemersatu semacam
masa kini bermula 5 juta tahun lalu di Amerika Utara. Pada itu tidak bisa diterima luas sebelum prediksi-prediksinya
saat itu Amerika Utara dan Amerika Selatan berada dekat lulus uji secara menyeluruh dan terus-menerus melalui
dengan posisinya saat ini, namun kedua benua itu belum percobaan dan pengamatan tambahan (lihat Bab 1). Seperti
terhubung satu sama lain, sehingga kuda sulit berpindah yang ditunjukkan oleh tiga bab berikut, inilah yang terjadi
dari Amerika Utara ke Amerika Selatan. Dengan demikian, pada teori evolusi melalui seleksi alam.
kita memperkirakan bahwa fosil kuda tertua hanya akan Skeptisisme saintis yang terus-menerus menguji teori
ditemukan di benua tempat kuda bermula-Amerika akan mencegah gagasan-gagasan semacam itu menjadi
Utara. Perkiraan ini, dan banyak perkiraan lain yang serupa dogma. Misalnya, walaupun Darwin mengira bahwa
untuk kelompok organisme yang berbeda, telah terbukti, evolusi merupakan proses yang sangat lambat, kita
sehingga menyediakan lebih banyak bukti untuk evolusi. sekarang tahu bahwa hai itu tidak selalu benar. Spesies baru
I(ta juga dapat menggunakan pemahaman kita tentang dapat terbentuk dalam jangka waktu yang relatif pendek
evolusi untuk menjelaskan data biogeografis. Misalnya, (beberapa ribu tahun atau kurang; lihat Bab 24). Lebih
pulau-pulau biasanya memiliki banyak spesies hewan lanjut, seiring penelusuran kita pada unit ini, para ahli
dan tumbuhan yang endemik (endemic), yang artinya biologi evolusi kini menyadari bahwa seleksi alam bukanlah
tidak ditemukan di tempat lain di dunia. Namun, seperti satu-satunya mekanisme yang menyebabkan evolusi.
yang dijabarkan oleh Darwin dalam The Origin of Species, Sungguh, studi evolusi saat ini lebih menggairahkan
kebanyakan spesies penghuni pulau berkerabat dekat daripada sebelumnya ketika para saintis mencari cara
dengan spesies yang hidup di daratan utama terdekat lain untuk menguji prediksi-prediksi dari teori Darwin.
'Walaupun teori Darwin mencantumkan
atau pulau yang terdekat. Ia menjelaskan pengamatan ini
dengan menyatakan bahwa pulau dikoionisasi oleh spesies keanekaragaman kehidupan pada proses-proses a1ami,
dari daratan terdekat. Para penghuni ini pada akhirnya produk evolusi yang beraneka ragam tetap saja elegan
memunculkan spesies baru sewaktu beradaptasi dengan dan memberi inspirasi. Seperti yang dituliskan oleh
lingkungan baru. Proses semacam ini juga menjelaskan Darwin dalam kalimat terakhir The Origin of Species, "Ada
mengapa dua pulau dengan lingkungan serupa di belahan kebesaran di dalam pandangan tentang kehidupan ini...
bumi yang berbeda dihuni bukan oleh spesies yang ldi manal bentuk yang tak berakhir yang paling indah dan
berkerabat dekat, namun oleh spesies yang mirip dengan menakjubkan telah, dan sedang, berevolusil'
yang hidup di daratan utama terdekat, yang lingkungannya
seringkali cukup berbeda.
w22,3
Apa yang Bersifat Teoretis dari 1. Jelaskan mengapa pernyataan berikut tidak
akurat: "Obat anti-HIV telah menciptakan
hndangan Darwin tentang Kehidupan? resistensi obat pada virus HIV'
Sejumlah orang menganggap gagasan Darwin sebagai 2. Bagaimana evolusi menjelaskan (a) tungkai
'hanya teoril Akan tetapi, seperti yang telah kita lihat,
depan mamalia yang serupa dengan fungsi
pola evolusi-pengamatan bahwa makhluk hidup berbeda yang ditunjukkan pada Peraga 22.17 dan
berevolusi seiring waktu-telah didokumentasikan secara (b) cara hidup yang serupa dari dua mamalia
Iangsung dan didukung oleh banyak sekali bukti. Sebagai
yang berkerabat jauh pada Peraga 22.2O?
tambahan, penjelasan Darwin tentang proses evolusi-
bahwa seleksi alam adalah penyebab utama dari pola
3. trffiffiffiffiffi Catatan fosil menunjukkan
bahwa dinosaurus bermula 200-250 juta tahun
perubahan evolusioner yang teramati-membuat data yang
lalu. Akankah Anda menduga bahwa distribusi
sedemikian banyak menjadi masuk akal. Efek-efek seleksi
geografis dari fosil dinosaurus awal menyebar
alam juga dapat diamati dan diuji di a1am.
luas (di banyak benua) atau menyempit (hanya
Lantas, apa yang bersifat teoretis dari evolusi? Ingatlah
bahwa pengertian saintifik dari istilah teori sangat berbeda
di satu atau beberapa benua saja)? Jelaskan.
dengan pengertiannya sehari-hari. Penggunaan sehari-hari Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, I
kata teori mirip dengan apa yang disebut saintis sebagal A.
lihat Apendiks
I
hipotesis. Dalam sains, teori jauh lebih komprehensif M

BAB DUA PULUH DUA Penurunan dengan Modifikasi: Pandangan Darwin tentang l(ehidupan t9
dilFl
#@KunjungiStudyAreadiwww.masteringbio.com Ifif:f.Ttil
untuk memperoleh Animasi 3D Bioflix, Tutorial MP3, Video, Soal 'l'utoriai MP3 Natural Selection
Latihan, eBook, dan banyak laqi. Aktir.itas Darwin and the Galapagos Islands
Aktivitas The Voyage of the Beagle: Darwin's Trip Around the World

ffiffiHtrsffi 22.tr
w '"ffilKwtrw 22"3
Evolusi didukung oleh bukti saintifik yang
Revolusi Darwinian menantang pandangan tradisional melimpah (hal. 13-19)
mengenai Bumi muda yang dihuni oleh spesies yang
tidak berubah (hal. 5-7)
Para peneliti telah mengamati secara langsung seleksi
alam yang mengarah pada evolusi adaptif pada banyak
bahwa keanekaragaman makhiuk hidup muncul dari penelitian, termasuk penelitian pada populasi gupi di alam
spesies nenek moyang melalui seleksi alam merupakan dan patogen, misalnya HIV.
pemisahan yang radikal dari pandangan budaya Barat
yang dahulu mendominasi.
lalu berbeda dari organisme yang masih ada, bahwa
banyak spesies telah punah, dan bahwa spesies berevolusi
prinsip bahwa kejadian di masa lalu terjadi tiba-tiba dalam jangka wal<tu yang panjang.
melalui mekanisme yang tidak lagi bekerja saat ini, ahli
geologi Hutton dan Lyel1 menyatakan bahwa perubahan di
permukaan Bumi merupakan hasil dari kerja yang lambat akibat turunan yang sama (homologi) atau karena seleksi
dan terus-menerus yang masih beroperasi saat ini. alam memengaruhi spesies yang berevolusi secara terpisah
pada lingkungan yang serupa dengan cara yang serupa
(evolusi konvergen).
bahwa spesies berevolusi, namun mekanisme yang ia
ajukan tidak didukung oleh bukti. F Biogeografi Distribusi geografis organisme konsisten
dengan teori evolusi

ffireffiFEffi 22.2 > Apa yang Bersifat Teoretis dari ftinclangan Darwin
Penurunan dengan modifikasi melalui seleksi alam terltang Kehidupan? Teori evolusi melalui seleksi alam
mengintegrasikan beraneka ragam bidang penelitian dan
menjelaskan adaptasi organisme dan kesatuan serta
merangsang banyak pertanyaan baru.
keanekaragaman kehidupan (hal. 7-12)
Ifirlittil
bersama Beagle memunculkan gagasannya bahwa spesies Alttiyitas Reconstructing Forelimbs
yang baru muncul dari bentuk nenek moyang melalui Inr.estigasi How Do Environmental Changes Affect a Population?
akumulasi adaptasi. Ia mempertajam teorinya selama lebih lnvestigasi What Are the Pattern of Antibiotic Resistance?
dari 20 tahun dan akhirnya menerbitkannya tahun 1859
setelah mengetahui bahwa Wallace telah memperoleh
gagasan yang sama.

evolusi terjadi melalui seleksi alam: KU!E- _ry.$qgp_{e!

Observasi l. Manakah di antara berikut yang bukan pengamatan atau


populasi
lndividu dalam suatu Organisme menghasilkan lebih kesimpulan yang mendasari seleksi alam?
bervariasi dalam karakteristik banyak keturunan daripada yang a. Ada variasi yang terwariskan di antara individu-individu.

Y
diwariskan.
yang bisa didukung oleh lingkungan.
b. Individu yang teradaptasi dengan buruk tidak pernah
menghasilkan keturunan.
c. Spesies menghasilkan lebih banyak keturunan
Kesimpulan
daripada yang bisa didukung oleh lingkungan.
lndividu yang sesuai dengan lingkungannya d. Individu dengan karakteristik yang paling sesuai
cenderung mem.liki lebrh banyak ketLrrunal dengan lingkungan umumnya memiliki lebih banyak
daripada individu lain.
keturunan daripada individu dengan karakteristik
dan yang kurang sesuai.
Seinng waktu, sifat-sifat yang mengun- e. Hanya sekian persen keturunan yang dihasilkan oleh
tungkan terakumulasi dalam populasi. suatu individu akan sintas.

20 UNIT EMPAT Mekanisme Evolusi


t Tungkai bagian atas manusia dan kelelawar memiliki yang paling mungi(in untuk hasil ini adalah bahwa
struktur rangka yang cukup mirip, sementara tulang a. manusia dan simpanse memiliki nenek moyang
penghubung pada paus memiliki bentuk dan proporsi yang bersama yang relatif muda.
sangat berbeda. Akan tetapi, data genetik menunjukkan b. manusia berevolusi dari simpanse.
bahwa ketiga organisme tersebut berdivergensi dari
c. simpanse berevolusi dari manusia.
satu nenek moyang bersama pada waktu yang hampir
bersamaan. Manakah di antara berikut yang merupakan
d. evolusi konvergen mengarah pada kesamaan DNA.
penjelasan paling mungkin dari data tersebut? e. manusia dan simpanse tidak berkerabat dekat.
a. Manusia dan kelelawar berevolusi melalui seleksi 6. Manakah di antara pasangan struktur berikut yang paling
alam, sementara paus berevolusi melalui mekanisme tidak mungl<in mencerminkan homologi?
Lamarckian.
a. sayap kelelawar dan lengan manusia
b. Evolusi tungkai depan bersifat adaptif pada manusia
b. hemoglobin babun dengan hemoglobin gorila
dan kelelawar, namun tidak pada paus.
c. c. mitokondria tumbuhan dan mitokondria hewan
Seleksi alam pada lingkungan akuatik menghasilkan
perubahan signifikan pada anatomi tungkai depan paus.
d. sayap burung dan sayap serangga
d. Gen bermutasi lebih cepat pada paus dibandingkan
e. otak kucing dan otak anjing
pada manusia dan kelelawar.
Untuk mengetahui jawaban I(uis Mandiri, lihat Apendiks A.
e. Paus tidak cocok diklasifikasikan sebagai mamalia.

J. Manakah di antara pengamatan berikut yang membantu


I'tfiJiltil Kunjungi Study Area di www.masteringbio.com
untuk mencoba Soal Latihan.
Darwin membentuk konsepnya tentang penurunan
dengan modifikasi?
a. I(eanekaragaman spesies semakin berkurang dengan HUBUruGAN EVOLI.I5I
semakin jauhnya jarak dari ekuator
b. Lebih sedikit spesies yang hidup di pulau-pulau 7. )elaskan mengapa homologi anatomis dan molekular biasanya
daripada di benua terdekat. sesuai dengan pola bersangkar yang serupa.
c. Burung dapat ditemukan di pulau-pulau yang terletak
lebih jauh dari daratan utama daripada jarak terbang
nonstop maksimal burung. rF,ryFtry$ly lLw!4s
d. Tumbuhan beriklim sedang Amerika Utara lebih 8. ffi Nyamuk yang resisten terhadap DDT
mirip dengan tumbuhan tropis Amerika Selatan pertama kali muncul di India tahun 1959, namun sekarang
daripada dengan tumbuhan iklim sedang Eropa. ditemukan di seluruh dunia. (a) Buatlah grafik dari data di
e. Gempa bumi membentuk ulang kehidupan dengan tabel berikut. (b) I(alilah grafik tersebut, buatlah hipotesis
menyebabkan kepunahan massal. mengapa persentase nyamuk yang resisten DDT meningkat
dengan cepat. (c) Ajukan penjelasan bagi penyebaran
4. Dalam beberapa minggu setelah diberi perlakuan dengan resistensi DDT secara global.
obat 3TC, populasi HIV dari seorang pasien seluruhnya
terdiri atas virus resisten 3TC. Bagaimana penjelasan
terbaik dari hasil ini?
a. HIV dapat mengubah protein permukaannya dan Persentase Nyamuk yang
menolak vaksin. Bulan Resisten* terhadap DDT
b. Pasien pastilah terinfeksi lagi oleh virus resisten 3TC. 0 4o/o
c. HIV mulai membuat versi resisten obat dari
8 45o/o
transkriptase-balik sebagai respon terhadap obat itu.
12
d. Sejumlah kecil virus resisten obat terdapat pada 77o/o

awal perlakuan, dan seleksi alam meningkatkan * Nyamuk dianggap resisten jika tidak terbunuh dalam 1 jam
frekuensinya. setelah menerima dosis DDT sebesar 4%.
e. Obat itu menyebabkan RNA HIV berubah. Sumber: C.F. Curtis et al., Selection for and against insecticide
resistance and possible methods of inhibiting the evolution of
5, Sekuens DNA pada banyak gen manusia sangat mirip resistance in mosquitoes, Ecological Entomology 3:273-287 (1978).
dengan sekuens gen penghubung pada simpanse. Penjelasan

BAB DUA PULUH DUA Penurunan dengan Modilikasi: Pandangan Darwin tentang I(ehidupan 2l
.t : :

r:r+rr'r:r ':
rlll.l#i::.i::lI :. i' :

I , i
"1Jl;:it:,jti::r.,i.ti'.:

A eerega 23.1 Apakah finch ini berevolusi melalui seleksi alam?

23.1 Mutasi dan reproduksi seksual rnenghasilkan tingkat kesintasan mereka pun meningkat dibandingkan
variasi genetik yang memungkinkan terjadinya
finch dengan paruh yang lebih kecil. Akibatnya, rata-rata
evolusi ukuran paruh pada generasi G. ;fortis berikutnya lebih besar
23.2 Persamaan Hardy-Weinberg dapat cligunakan daripada pada populasi sebelum kemarau. Populasi finch
untuk menguji apakah sebuah populasi tersebut telah berevolusi melalui seleksi alam. Akan tetapi,
berevolusi individu finch tidal< berevoiusi. Setiap burung memiliki
paruh berukuran tertentu, tetapi tidak tumbuh menjadi
23.3 Seleksi alam, hanyutan genetik, dan aliran
lebih besar selama kemarau. Lebih tepatnya, proporsi paruh
gen dapat mengubah frekuensi alel dalarn
besar dalam populasi meningkat dari generasi ke generasi:
populasi
Populasi berevolusi, namun individu anggotanya tidak.
23.4 Seleksi alam adalah satu-satunya mekanisme Dengan berfokus pada perubahan evolusioner dalam
yang secara konsisten menyebabkan evolusi popuiasi, kita dapat mendef,nisikan evolusi pada skala
adaptif terkecilnya, disebut mikroevolusi (microevolution),
sebagai perubahan frekuensi alel dalam suatu populasi
dari generasi ke generasi. Seperti yang akan kita tinjau
pada bab ini, seleksi alam bukaniah satu-satunya penyebab
Unit Terkecil Evolusi mikroevolusi. Sebenarnya ada tiga mekanisme utama yang
dapat menyebabkan perubahan frekuensi alel: seieksi alam,
atu kesalahpahaman yang paling umum tentang
dryS hanyutan genetik (kejadian kebetulan yang mengubah
\ evolusi adalah organisme individual berevolusi. frekuensi alel), dan aliran gen (transfer alel di antara
&#Memang benar seleksi alam bekerja pada individu: populasi-populasi). Setiap mekanisme tersebut memiliki efek
I(ombinasi sifat setiap organisme memengaruhi kesintasan yang berbeda pada komposisi genetik populasi. Akan tetapi,
dan keberhasilan reproduktifnya dibandingkan dengan hanya seleksi aiam-lah yang secara konsisten meningkatkan
individu lain. Namun dampak evolusioner dari seleksi kecocokan antara organisme dan lingkungannya, dan dengan
alam hanya tampak pada perubahan-perubahan dalam demikian menyebabkan jenis perubahan yang kita sebut
suatt populasl organisme seiring waktu. sebagai evolusi adaptif. Sebelum kita mengkaji seleksi alam
Mari kita bahas finch-tanah sedang (Geospiza fortis), dan adaptasi secara lebih dekat, marilah kita ingat kembali
burung pemakan biji yang menghuni I(epulauan Galapagos bagaimana variasi yang merupakan bahan mentah untuk
{Peraga 23.1). Pada L977, populasi G. fortis di Pulau perubahan evolusioner muncul.
Daphne Major menurun drastis akibat masa kemarau
yang panjang: Dari sekitar 1.200 ekor, hanya 180 ekor
yang sintas. Dua orang peneliti, Peter dan Rosemary
Grant, mengamati bahwa f.nch yang sintas cenderung
ry23.1
$Mutasi dan reproduksi seksual
memiliki paruh yang lebih besar dan panjang daripada
rekan-rekannya dalam populasi. Peter dan Rosemary juga
menghasilkan variasi genetik yang
mengamati bahwa selama kemarau, biji-bijian yang kecil memungkinkan evolusi terjadi
dan lunak sulit didapat. Finch umumnya memakan biji-
bijian keras dan besar yang lebih banyak tersedia. Finch Dalam The Origin of Species, Darwin menyediakan
dengan paruh yang lebih besar dan panjang sanggup bukti yang melimpah bahwa kehidupan di Bumi telah
memecahkan biji-biji yang lebih besar. Dengan demikian, berevolusi seiring waktu, dan ia mengajukan seleksi alam

22
sebagai mekanisme utama perubahan tersebut. Darwin sejenis ulat dari Amerika Serikat barat daya). Fenotipe
juga menekankan nilai penting dari perbedaan yang adalah produk dari genotipe yang terwariskan dan berbagai
terwariskan di antara individu-individu. Ia tahu bahwa pengaruh lingkungan. Satu contohnya pada manusia: para
seleksi alam tidak akan bisa menyebabkan perubahan binaragawan mengubah fenotipe mereka secara drastis,
evolusioner kecuali jika individu memiliki perbedaan dalam namun tidak mewariskan otot besar mereka ke generasi
karakteristik yang diwariskan. Namun Darwin tidak dapat berikutnya. Hanya bagian genetik dari variasi yang dapat
menjelaskan dengan tepat tentang bagaimana organisme memiliki konsekuensi evoiusioner.
meneruskan sifat yang terwariskan kepada keturunannya.
Hanya beberapa tahun setelah Darwin menerbitkan V;eri asi t$a{ *rcz S":*ru ff*perf,:.ei
The Origin of Species, Gregor Mendel menulis sebuah
I(arakter yang bervariasi di dalam suatu populasi bisa
makalah terobosan tentang pewarisan sifat pada tumbuhan
bersifat diskret atau kuantitatrf. IQrakter diskret, misalnya
ercis (lihat Bab 1 ). Dalam mal<alah tersebut, Mendel warna bunga ungu atau putih pada tumbuhan ercis Mendel
mengajukan model pewarisan partikulat, yang menyatakan
(lihat Peraga 14.3), dapat digolongkan berdasarkan prinsip
bahwa organisme meneruskan unit pewarisan diskret 'ya-atau-tidak' (setiap tumbuhan memiliki bunga ungu
(sekarang disebut gen) pada keturunannya. Walaupun
saja atau putih sa;a). Banyak karakter diskret ditentukan
Darwin tidak pernah belajar tentang gen, makalah Mendel
oleh satu lokus gen tunggal dengan alel-alel berbeda yang
membuka jalan bagi pemahaman tentang perbedaan
menghasilkan fenotipe berbeda. Akan tetapi, kebanyakan
genetik yang mendasari evolusi. Di sini kita akan mengkaji
variasi terwariskan melibatkan karakter kuantitatif, yang
perbedaan-perbedaan genetik semacam itu sekaligus dua
bervariasi dalam suatu kontinum dalam populasi. Variasi
proses penyebabnya, mutasi dan reproduksi seksual.
kuantitatif yang terwariskan biasanya merupakan hasil dari
pengaruh dua atau lebih gen pada satu karakter fenotipik.
Var{as$ ffi*ar*tck Dengan mempertimbangkan karal<ter diskret maupun
Anda barangkali tidak mengalami kesulitan untuk kuantitatif, para ahli biologi dapat mengukur variasi
mengenali teman-teman Anda dalam kerumunan orang. genetik dalam suatu populasi pada tlngkat keseluruhan gen
Setiap orang memiliki genotipe unik, yang tercerminkan di (variabilitas gen) dan tingkat molekular DNA (variabilitas
dalam variasl fenotipik individual, misalnya ciri-ciri wajah, nukleotida). Variabilitas gen dapat dikuantifikasi sebagai
tinggi, dan suara. Variasi individual terjadi pada semua heterozigositas rata-rata (average heterozigosity),
spesies. Selain perbedaan yang dapat kita lihat atau dengar, persentase rata-rata dari lokus yang heterozlgot. (Ingatlah
spesies memiliki variasi genetik luar biasa yang hanya kembali bahwa individu heterozigot memiliki dua alel
dapat teramati pada tingkat molekular. Misalnya, Anda berbeda pada satu iokus, sementara individu homozigot
tidak dapat mengidentifikasi goiongan darah seseorang memiliki dua alel identik pada lokus tersebut.) Contohnya
(A, B, AB, atau O) hanya dari wujud fisiknya, namun adalah lalat buah Drosophila melanogaster, yang memiliki
golongan darah dan banyak karakter terwariskan lainnya sekitar f 3.700 gen di dalam genomnya. Seekor lalat buah
bervariasi di antara individu-individu. rata-rata bersifat heterozigot pada sekitar 1.920 lokusnya
Akan tetapi, seperti yang Anda baca pada bab-bab (14%) dan sisanya bersifat homozigot. Oleh karena itu,
sebelumnya, beberapa variasi fenotiplk tidak diwariskan kita dapat menyatakan bahwa populasi D. melanogaster
i!r*ra*3e l;-r ,r menunjukkan contoh yang menarik pada memiliki heterozigositas rata-rata 14%o.

A, l'';i;;':;:i i:;. r Variasi yang tak terwariskan. Ulat-ulat dari ngengat Nemoria arizonaia ini mempero{eh penampilan yanq berbeda
akibat zat kimiawi di dalam makanannya, bukan akibat genotipe. Ulat yang dibesarkan dengan makanan bunga ek akan menyerupai
bunga tersebut (a), sementara saudaranya yang dibesarkan dengan makanan daun ek akan menyerupai ranting ek (b).

BAB DUA PULUH TIGA Evolusi Populasi


Heterozigositas rata-rata kerap diestimasi dengan cara
1.0
mensurvei produk protein gen menggunakan elektroforesis
gel (lihat Peraga 20.9). Walaupun berguna, pendekatan * 0.8
ini tidak dapat mendeteksi mutasi bisu yang mengubah $
sekuens DNA gen namun tidak mengubah sekuens
\{ 0.6
o
asam amino dalam protein (lihat Peraga 17.23). Untuk 6
menyertakan mutasi bisu dalam estimasi heterozigositas
l
rata-rata, para peneliti harus menggunakan pendekatan
lain, misalnya metode berbasis-PCR dan analisis fragmen u
E
o.2
restriksi (lihat Peraga 20.8 dan 20.10).
Variabilitas nukleotida diukur dengan membandingkan
46 44 42 40 38 36 34 32 30
sekuens DNA dari dua individu dalam populasi dan kemudian
Lintang ("N)
menghitung rata-rata data dari banyak pembandingan Maine Georqia
semacam itu. Genom D. melanogasler memiliki sekitar 180 Dingin (6'C) Hanqat (21"C)
juta nukleotida, dan sekuens dari dua lalat buah yang mana
saja memiliki perbedaan rata-rata sekitar 1,8 juta (1%) dari
.a F'€raga 23.4 Klin yang ditentukan oleh suhu. Pada
nukleotidanya. Dengan demikian, variabilitas nukleotida ikan mummichog, frekuensi alel Ldh-Bb untuk enzim laktat
dari populasi D. melanogaster kira-kira lo/o. dehidrogenase-B (yang berfungsi dalam metabolisme) menurun
Seperti contoh lalat buah ini, variabilitas gen (dengan pada sampel ikan yang diambil dari Maine ke Georgia. AIel
kata lain heterozigositas rata-rata) cenderung lebih besar ldh-Bb mengkode suatu bentuk enzim yang merupakan katalis
daripada variabilitas nukleotida. Mengapa demikian? yang lebih baik di air dingin daripada versi-versi lain dari enzim
Ingatlah bahwa gen bisa terdiri dari ribuan nukleotida. tersebut. lndividu dengan alel Ldh-Bb dapat berenang lebih cepat
Satu perbedaan hanya pada salah satu nukleotida cukup di dalam air dingin darpada individu dengan alel-alel lain.
untuk membuat dua alel gen tersebut men;'adi berbeda
sehingga meningkatkan variabilitas gen.
yakni perbedaan dalam komposisi genetik dari populasi-
Variass di antara Fopufasi-popr.rfasd populasi yang terpisah. Peraga 23.3 mengilustrasikan variasi
Selain variasi yang teramati dalam satu populasi, spesies juga geografis dalam populasi-populasi mencit rumah (Mus
rnenunjukkan variasi geografis (geographic variation), musculus) yang terpisahkan oleh pegunungan di sebuah
pulau Atlantik, Madeira. Mencit rumah terbawa ke Madeira

-ffir
"?g "Fr** c-r
F$.'
r*
*r. :{6'
4!,
s*n
.{e
secara tidak sengaja melalui pendatang dari Portugal pada
abad ke-15. Sejumlah populasi mencit telah berevolusi di
dalam isolasi. Para peneliti telah mengamati perbedaan-
:: f
l,i , 2:4 314 5.1 8 7 _15
perbedaan pada kariotipe (set kromosom) dari populasi-
e$ *rf iI +*t.
*c 1a ,rs *i* populasi yang terisolasi itu. Pada beberapa populasi, sejumlah
6^ H{
8:11', 9.12 10.16 13:17 19: XX kromosom awal telah berfusi (bergabung). Akan tetapi, pola
dari kromosom yang berfusi berbeda dari satu populasi ke
populasi 1ain. I(arena perubahan tingkat kromosom tidak
mengubah gen, efek-efek fenotipik dari berbagai perubahan
tersebut pada mencit tampaknya netral. Dengan demikian
variasi di antara populasi-populasi tersebut tampaknya
merupakan akibat dari kejadian kebetulan (hanyutan), bukan
akibat dari seleksi alam.
Contoh lain dari variasi geografi.s berlangsung sebagai
suatu klin (cline), perubahan karakter secara bertahap
&4$ -'t; l;
rl q I r
E* friI,,,: q$t.4.1 di sepanjang suatu sumbu geografis. Sejumlah klin
:, :3:8 6.1,,,5,14- . .'!,1 dihasilkan oleh gradasi pada variabei lingkungan, seperti
*t,
;,-,
r'},,':t
* ,'
. :

lf' ** ?$ yang diilustrasikan oleh dampak suhu pada frekuensi alel


o

:; $$
adaptif-suhu-dingin pada ikan mummichog (Fundulus
9.10 11.12 13.11 15.18 XX
heteroclitus). I(in seperti yang ditunjukkan pada Peraga
A Peraga 23.3 Variasi geografis pada populasi mencit yang 23.4 mungkin merupakan akibat dari seleksi alam-tak
terisolasi di Madeira. Pasangan nomor menunjukkan kromosom ada alasan untuk menduga keterkaitan erat antara variabel
yang berfusi. Misalnya, '2.4' mengindikasikan fusi kromosom 2 lingkungan dan frekuensi alel. Namun seleksi hanya dapat
dan kromosom 4. Mencit pada wilayah yang ditandai dengan
bekerja jika ada alel multipel untuk satu lokus tertentu.
bintik kuning memiliki set kromosom yang berfusi di dalam kotak
kuning; mencit di wilayah yang ditandai dengan bintik merah Variasi alel-alel semacam itu merupakan produk dari
memiliki set kromosom yang berfusi di dalam kotak merah. mutasi, yang akan kita bahas berikutnya.

24 UNIT EMPAT MekanismeEvolusi


fotn"rtasi Duplikasi segmen kromosom yang berukuran besar, seperti
pada penyimpangan kromosom, seringkali membahayakan;
Sumber pamungkas dari alel-alel baru adalah mutasi
namun duplikasi potongan DNA yang lebih kecii mungkin
(mutation), perubahan dalam sekuens nukleotida dari
tidak membahayakan. Duplikasi gen yang tidak memiliki
DNA suatu organisme. Mutasi bagaikan judi-kita
efek parah dapat bertahan seiama beberapa generasi,
tidak bisa memperkirakan secara akurat segmen DNA
memungkinkan mutasi untuk terakumulasi. Hasilnya
mana yang akan berubah atau dengan cara seperti apa.
adalah genom yang memanjang dengan lokus-lokus baru
Dalam organisme multiselular, hanya mutasi pada garis
yang mungkin memperoleh fungsi-fungsi baru.
keturunan sel yang menghasilkan gamet dapat diteruskan
Peningkatan yang menguntungkan semacam itu daiam
pada keturunan. Pada tumbuhan dan fungi, ini tidak
jumlah gen tampaknya memainkan peranan yang besar
seterbatas kedengarannya, sebab banyak garis keturunan
dalam evolusi. Misalnya, nenek moyang jauh mamalia
sel berbeda yang dapat menghasilkan gamet (lihat Peraga
memiliki satu gen tunggal untuk mendeteksi bau yang telah
29.13, 30.6, dan 31.17). Namun pada hewan, kebanyakan
terduplikasi berkali-kali. Akibatnya, manusia kini memiliki
mutasi terjadi pada sel somatik dan lenyap sewaktu
sekitar 1.000 gen reseptor penciuman, sementara mencit
individu tersebut mati.
memiliki 1.300. Peningkatan dramatis semacam itu dalam
jumlah gen penciuman mungkin telah membantu mamalia
vtffffasi ?itrrft awal hingga mampu mencium bau yang samar dan
Perubahan sekecil satu basa pada suatu gen-'mutasi membedakan banyak bau-bau yang lain. Namun, sekitar
titik'-dapat memiliki dampak yang signifikan pada 60% gen reseptor penciuman manusia telah diinaktivasi
fenotipe, seperti pada penyakit sei-sabit (lihat Peraga 17.22). oleh mutasi, sementara mencit hanya kehilan gan 20% dari
Organisme mencerminkan ribuan generasi dari seleksi gen-gen tersebut. Perbedaan dramatis ini menunjukkan
masa lalu, dengan demikian fenotipe mereka umumnya bahwa indra penciuman yang tajam lebih penting bagi
sangat sesuai dengan lingkungannya. Akibatnya, kecil mencit dibandingkan dengan kital
kemungkinan mutasi baru yang mengubah suatu fenotipe
akan memperbaiki fenotipe tersebut. Faktanya, kebanyakan
{.atr Mufasf
mutasi semacam itu setidaknya sedikit membahayakan.
Laju mutasi cenderung rendah pada tumbuhan dan hewan,
Namun banyak DNA pada genom eukariotik tidak
rata-rata sekitar satu mutasi dalam setiap 100.000 gen per
mengkodekan produk protein, dan mutasi titik pada wilayah
generasi, dan laju tersebut seringkali lebih rendah lagi pada
bukan-pengkode itu seringkali tidak berbahaya. Selain itu,
prokariota. Namun prokariota umumnya memiliki rentang
akibat redundansi pada kode genetik (satu asam amino
generasi yang pendek, sehingga mutasi dapat dengan cepat
dapat dikodekan oleh lebih dari satu macam kode triplet),
sebuah mutasi titik dalam suatu gen yang mengkodekan memunculkan variasi genetik pada organisme tersebut.
protein tidak akan berpengaruh pada fungsi protein jika Ha1 yang sama berlaku pula pada virus. Misalnya, HIV
komposisi asam aminonya tidak berubah. Bahkan jika memiliki rentang generasi sekitar dua hari. HIV juga
asam amino berubah, ini mungkin tidak memengaruhi memiliki genom RNA, yang mempunyai laju mutasi jauh
bentuk dan fungsi protein. Akan tetapi-seperti yang lebih tinggi daripada genom DNA tipikal, akibat ketiadaan
akan kita bahas-pada kejadian-kejadian langka, alel-alel mekanisme perbaikan RNA pada sel inang (lihat Bab
mutan mungkin benar-benar membuat pemiliknya lebih 19). I(arena alasan ini, tak mungkin bahwa pemakaian
sesuai dengan lingkungan, sehingga tingkat keberhasilan obat-tunggal dapat melawan HIV secara efektif; bentuk
reproduktifnya pun meningkat. mutan virus tersebut yang resisten terhadap obat tertentu
jelas akan memperbanyak diri dalam waktu yang relatif
cepat. Terapi AIDS yang paling efektif sampai saat ini
Mufasi ffrng frdengffSafi jurnJair afar $eisrens Gert
adalah 'koktail' obat yang mengombinasikan sejumlah
Perubahan kromosomal yang melenyapkan, mengacaukan,
obat-obatan. I(ecil kemungkinannya bahwa banyak mutasi
atau menyusun ulang banyak lokus sekaligus hampir pasti
yang menyebabkan resistensi terhadap semua. obat akan
membahayakan. Akan tetapi, sewaktu mutasi berskala
terjadi dalam jangka waktu yang singkat.
besar semacam itu tidak mengubah gen, efeknya pada
organisme mungkin netral (lihat Peraga 23.3). Dalam
sejumlah peristiwa langka, penyusunan-ulang kromosom Reproduksi seksual
bahkan bisa menguntungkan. Misalnya, translokasi salah Pada organisme yang bereproduksi secara seksual,
satu bagian dari suatu kromosom ke kromosom yang kebanyakan variasi genetik dalam populasi merupakan
berbeda mungkin mengaitkan segmen DNA dalam satu akibat dari berbagai kombinasi unik dari alel,alel yang
cara yang mendatangkan efek positif. diterima oleh setiap individu. Tentu saja, pada tingkat
Salah satu sumber penting dari variasi berawal ketika nukleotida, semua perbedaan di antara ale1,ale1 tersebut
gen-gen terduplikasi akibat kesalahan dalam meiosis disebabkan oleh mutasi,mutasi yang telah terjadi. Namun
(misalnya pindah-silang yang tak setara), kesalahan mekanisme reproduksi seksual-lah yang mengocok alel-
replikasi DNA akibat polimerase yang tergelincir (slippage), alel yang ada dan membagikannya secara acak untuk
atau aktivitas elemen transposabel (lihat Bab 15 dan 21). menentukan genotipe-genotipe individual.

BAB DUA PULUH TIGA EvolusiPopulasi 25


Seperti yang dijabarkan pada Bab 13, tiga mekanisme
yang turut andil dalam pengocokan ini: pindah-
silang, perpasangan-bebas kromosom, dan fertilisasi.
Sewaktu meiosis, pasangan kromosom homolog, yang
masing-masing diwariskan dari salah satu orang tua,
mempertukarkan beberapa alel melalui pindah-silang.
I(romosom-kromosom homolog tersebut beserta alel-alei
yang dikandungnya kemudian didistribusikan secara acak
kepada gamet. I(emudian, karena ada sedemikian banyak
kombinasi perkawinan yang mungkin terjadi dalam suatu
populasi, fertilisasi menyatukan gamet dari individu-
individu yang mungkin memiliki latar belakang genetik
yang berbeda. Efek kombinasi dari ketiga mekanisme ini
memastikan reproduksi seksual menyusun-ulang aiel-alei
yang ada menjadi berbagai kombinasi baru pada setiap
generasi. Maka tersedialah banyak variasi genetik yang
memungkinkan evolusi terjadi.

ffi23"r
1. (a) lelaskan mengapa variasi genetik dalam suatu
populasi merupakan syarat awal untuk evolusi. (b) .& FeraE;.; ?3,5 Satu spesies, dua populasi. Kedua populasi
Faktor-faktor apa yang menghasilkan variasi genetik di karibu di Yukon ini tidaklah terisolasi total; mereka berbagi
antara populasi-populasi yang berbeda? wilayah yang sarna. Baga;mana pun juga, anggora masing-masing
2. Dart semua mutasi yang terjadi dalam satu populasi, populasi lebih mungkin mengawini anggota populasinya sendiri
mengapa hanya ada sedikit fraksi yang tersebar luas di daripada anggota populasi lain.
antara seluruh anggota populasi?
3. ffffiffiffiffiffi |ika sebuah populasi berhenti
fertil. Populasi-populasi yang berbeda dari satu spesies
bereproduksi secara seksual (namun tetap
bereproduksi secara aseksual), bagaimanakah variasi dapat terisolasi secara geografis satu sama lain, sehingga
genetiknya terpengaruh seiring waktu? Jelaskan. pertukaran materi genetik jarang terjadi. Isolasi semacam
Untuk mengetahui jawaban yang dianlurkan, itu umum pada spesies yang hidup di pulau-pulau yang
lihat Apendiks A. terpisah sangat jauh atau di danau-danau yang berbeda.
Namun tidak semua populasi terisolasi, dan populasi
juga tidak harus memiliki perbatasan yang jelas (PeraEa
23.5). Tetap saja, anggota dari suatu populasi biasanya
23.2 saling mengawini sehingga secara rata-rata berkerabat
I ftuilibrium Hardy-Weinberg iebih dekat dengan anggota populasi yang sama daripada
dengan anggota populasi 1ain.
dapat digunakan untuk nrenguji I(ita dapat mencirikan susunan genetik dari suatu
apakah sebuah populasi populasi dengan menjabarkan lungkang gen (gene pool),
yang terdiri dari semua alel untuk semua lokus pada semua
berevolusi individu dari populasi tersebut. lika hanya ada satu alel untuk
Seperti yang sudah kita bahas, individu-individu dalam suatu lokus tertentu dalam suatu populasi, a1el tersebut
suatu populasi harus berbeda secara genetis agar evolusi dikatakan tetap ffixed) dalam lungkang gen, dan semua
bisa terjadi. Namun keberadaan variasi genetik tidak individu homozigot bagi alel tersebut. Namun jika ada dua
menjamin bahwa populasl akan berevolusi. Agar evolusi alel atau lebih untuk lokus tertentu dalam suatu populasi,
terjadi, salah satu faktor penyebab evolusi haruslah bekerja. individu dalam populasi bisa homozigot atau heterozigot.
Di bagian ini, kita akan menelusuri cara menguji terjadinya Setiap alei memiliki frekuensi (proporsi) dalam
evolusi dalam suatu populasi. Langkah pertama dalam populasi. Sebagai contoh, bayangkan populasi 500
proses ini adalah memperjelas dulu apa yang kita maksud
tumbuhan bunga liar dengan dua alel, CR dan CY, untuk
suatu lokus tertentu yang mengkode pigmen bunga. Alel-
sebagai suatu populasi.
alel ini menunjukkan dominansi tak sempurna (lihat Bab
14); dengan demikian, setiap genotipe memiliki fenotipe
il*.rngkang Cen dan Frekuens! AleE yang berbeda. Tumbuhan yang homozigot bagi alel C^
Populasi Qropulation) adalah sekelompok individu dari (CoCo) menghasilkan pigmen merah dan memiliki bunga
spesies yang sama, hidup di wilayah yang sama, dan merah; tumbuhan yang homozigot bagi alel Cw (CwCw)
saling mengawini, sehingga menghasilkan keturunan yang tidak menghasilkan pigmen merah dan memiiiki bunga

26 UNIT EMPAT MekanismeEvolusi


putih; sementara heterozigot (CRCW) menghasilkan
beberapa pigmen merah dan memiliki bunga merah $ FrekLrensi a e Frekuensi alel-alel
muda. Dalam populasi yang kita bayangkan, anggaplah dar popl as p = frekuensi alel cR $= 6.9
ada 320 tumbuhan berbunga merah, 160 berbunga merah erla ah 0,8 (BOori,l
clan 0,2 (2U'lo)
muda, dan 20 berbunga putih. I(arena tumbuhan tersebut 4 = frekuensi alel Cw i..;= 02
merupakan organisme diploid, seluruhnya terdapat 1.000
I
salinan gen untuk warna bunga dalam populasi yang terdiri I
dari 500 individu. Alel CR bertanggung jawab untuk 800 Y
gen (320 x 2 = 640 untuk tumbuhan CRCR, plus 160 x 1 Alel-alel dalam populasi
bagi tumbuhan CRCW). @l <a scnrLra .r1e,

rla;ral clitenrpatk.rl
Sewaktu mempelajari sebuah lokus dengan dua alel, di cla arrr reirLr,rh
ada kesepakatan penggunaan p untuk mewakili frekuensi r"rracalt besar,80'1r
salah satu alel, dan 4 untuk mewakili frekuensi aiel yang r<rI rnenjacl t./'
lain. Dengan demikian, p, yakni frekuensi alel CR dalam clar 20'lo akal
Iungkang gen populasi ini, adalah 800/1.000 = 0,8 = 80%. nren ad (.'i.
I(arena hanya ada dua alel bagi gen ini, frekuensi alel Cw,
diwakilkan oleh q, pastilah 200/1.000 = 0,2 = 20%. Untuk
Iokus yang memiliki lebih dari dua alel, jumlah dari semua
frekuensi alel harus sama dengan 1 (100%).
@ Denqan bcraslrrnsi
balr,,ua perkawina r
I
Gamet yang dihasilkan
terjadr soc ara acak,
Berikutnya, mari kita lihat bagaimana alel dan
set ap kalr clua qamet Setiap sel telur: Setiap sperma
frekuensi genotipe dapat digunakan untuk menguji apakah b,.rqabLrng, ada B0%
evoiusi terjadi dalam populasi. kenrungkinan se te rtr
membalaae (.irc]an
i.^l) g {;
2O-9o kerrrunqktna t
20ak 80% 800A
Frinsip Hardy-Weinberg rnerrb,t',va alel (.il
kemungkinan kemungkinan kemungkinan kemungkinan

Saiah satu cara mengkaji apakah seieksi alam atau faktor- f


I." ..t
faktor lain yang menyebabkan evolusi pada lokus tertentu !."
F-

adalah dengan menentukan susunan genetik suatu populasi 5el ap :perrn.,r rr-.rl kr B0o.,i kerluirqkinan
jika populasi tidak berevolusi pada lokus tersebut. I(ita
il?t::ll::: i: t;:s:t#Jr,
kemudian dapat membandingkan skenario itu dengan
data dari populasi sungguhan. )ika tidak ada perbedaan, & Feraga 23.6 Menyeleksi alel secara acak dari sebuah
kita dapat menyimpulkan bahwa populasi sungguhan lungkang gen.
tidak berevoiusi. Apabila ada perbedaan, kita dapat
menyimpulkan bahwa populasi sungguhan berevolusi- Bayangkan bahwa alel,alel untuk suatu lokus
dan kemudian kita bisa mencoba mencari tahu mengapa. tertentu dari semua individu dalam suatu populasi dapat
dicampurkan dalam sebuah wadah besar (Peraga 23.6).
Ekui I ib ri um H ardy-Wei nberg I(ita dapat menganggap wadah ini menampung lungkang
Lungkang gen dari suatu populasi yang tidak berevolusi gen populasi untuk lokus tersebut. 'Reproduksi' terjadi
dapat dijabarkan melalui prinsip Hardy'Weinberg, melalui seleksi alel secara acak dari wadah; peristiwa yang
yang dinamai menurut nama seorang ahli matematika serupa terjadi di alam ketika ikan meiepaskan sperma dan
asal Inggris dan dokter asal Jerman yang secara terpisah sel telur ke dalam air atau ketika polen (yang mengandung
merumuskannya pada 1908. Prinsip ini menyatakan bahwa sperma tumbuhan) tertiup oleh angin. Dengan memandang
frekuensi alel dan genotipe dalam suatu populasi akan tetap reproduksi sebagai seleksi acak alel,alel dari wadah
konstan dari generasi ke generasi, asalkan hanya segregasi (lungkang gen), kita pun menganggap bahwa perkawinan
Mendelian dan rekombinasi alel yang bekerja. Lungkang terjadi secara acak-dengan kata lain, perkawinan semua
gen semacam itu disebut berada dalam ekuilibrium jantan-betina memiliki kemungkinan yang sama.
Hardy-Weinberg (Hardy -Weinb erg equilibr ium), Mari kita terapkan analogi wadah pada populasi bunga
Untuk memahami dan menggunakan prinsip Hardy- liar hipotetis yang kita bahas sebelumnya. Dalam populasi
Weinberg, ada gunanya untuk memikirkan alel dan tersebut, frekuensi alel untuk bunga merah (CR) adalah p
persilangan genetik dengan cara yang baru. Sebelumnya, = 0,8, sedangkan frekuensi alel untuk bunga putih (Cw)
kita menggunakan tabel Punnett untuk menentukan adalah 4 = 0,2. Dengan demikian, dalam sebuah wadah
genotipe keturunan dalam suatu persilangan genetik (lihat yang menampung 1.000 alel warna bunga dari 500 bunga
Peraga 14.5). Kita dapat menggunakan pendekatan yang liar mengandung 800 alel CR dan 200 aIeI Cw. Dengan
sama di sini, namun ketimbang memikirkan berbagai berasumsi bahwa gamet-gamet terbentuk melalui seleksi
kombinasi alel yang mungkin dari satu persilangan genetik, alel-alel secara acak dari wadah, probabilitas sebuah
fokus kita sekarang adaiah kombinasi alel pada semua sel telur atau sperma mengandung alel CR atau Cw
persilangan genetik dalam populasi. adalah sama dengan frekuensi alel-alei tersebut di dalam

BAB DUA PULUH TIGA Evolusi Populasi 27


wadah. Dengan demikian, seperti yang ditunjukkan pada
Gamet untuk setiap generasi diambil secara acak dari
Peraga 23.6, setiap se1 telur memiliki 807o kemungkinan
lungkang gen generasi sebelumnya, seperti pada Peraqa 23.6
mengandung a1e1 CR dan20o/o kemungkinan mengandung
alel Cw; hal yang sama berlaku bagi setiap sperma. 8Oo/o CR (p = 0.8) 20% Cw Q=0.2)
Dengan menggunakan aturan multiplikasi (lihat Bab
14), kita sekarang dapat menghitung frekuensi dari tiga
genotipe yang mungkin, dengan asumsl bahwa peleburan
sperma dan sel telur terjadi secara acak. Probabilitas bahwa
dua alei CR akan bergabung adalah p x p = p2 = 0,8 x A,8
= 0,64. Dengan demikian, 64% tumbuhan pada generasi
berikutnya akan memiliki genotipe CR CR. Frekuensi
individu CwCw diduga sekitar q x q = 0,2 x 0,2 = 0,04,
atau 4o/o. Heterozigot CRCW dapat muncul dengan dua
cara. Jika sperma menyumbangkan ale1 CR dan sel telur
menyumbangkan aiel Cw, maka heterozigot yang dihasilkan
adalahp x cl = 0,8 x 0,2 = 160/o dari keseluruhan. Jika sperma
menyumbangkan alel Crdan sel telur menyumbangkan aiei
4% (q2)
Ci?, keturunan heterozigot yang dihasilkan adalah q x p = CWCV
0,2 x 0,8 -- 16%. Dengan demikian, frekuensi heterozlgot
adalah jumlah dari kedua kemungkinan tersebut: pq + qp
Jika gamet bergabung secara acak, frekuensi genotipe dan
= 0,16 + 0,16 = 0,32 atau 32o/o. generasi ini berada pada kesetimbangan Hardy-Weinberg.
Seperti yang ditunjukkan pada Fo:'..r1;* '?:i..:, frekuensi
genotipe pada generasi berikutnya harus berjumlah lebih 64a/o CRCR,32ok CRCw,and4o/o CvCw
_t
dari 1 (100%). Dengan demikian, persamaan ekuilibrium I

Hardy-Weinberg menyatakan bahwa pada lokus dengan V


Gamel dari generasi ini:
dua aiel, ketiga genotipe akan muncul dalam proporsi
ldari + 16yo CR (dari
cocol * i;;;.;Zbc*)
berikut: 640/o CR _
= a^o/ c" = o'8
8u% -R
trrnnrt'.un =p

p2 + 2pq * qt -1 Cw ldari + 160/0 Cw (dari


4o/o
tu11out'1.n-c*ctl
- i;"5;.;;o'c.) -= ttJYoc"
1^ot -w
=02=s
Frekuensi Frekuensi Frekuensi
genotipe CICR genotipe CRCW genotipe CwCw Dengan perkawinan acak, gamet-gamet ini akan menghasilkan
yang diharapkan yang diharapkan yang diharapkan campuran genotrpe yang sama pada generasi berikutnya:

Perhatikan bahwa untuk satu lokus dengan dua alel,


' ' Turnbuhan64,r/"CRCR;32o5gngw'; dai4y, CwCw '","
hanya ada tiga genotipe yang mungkin (dalam kasus ini,
CRCR' CRC\Y' dan CwCw). Akibatnya, jumlah frekuensi
,'
& ii:rcc1r j:1 p1|nrip Hardy-Weinberg. Dalam populasi bunga
dari ketiga genotipe itu harus sama dengan 1 (1007o) pada liar, lungkang gen tetap konstan dari satu generasi ke generasi
populasi mana saja-terlepas dari populasi itu berada berkutnya. Proses-proses Mendelian saja tidak mengubah frekuensi
dalam ekuilibrium Hardy-Weinberg atau tidak. Suatu dari alel-alel atau genotipe-genotipe.
populasi berada dalam ekuilibrium Hardy-Weinberg hanya lika frekuensi alel CR adalah 60%, prediksikan frekuensi dari
jika frekuensi genotipe sedemikian rupa sehingga frekuensi genotipe CRCR, CRCY dan CVCY
yang sebenarnya dari satu homozigot adalahp2, frekuensi
yang sebenarnya dari homozigot yang lain adalah q2, dan
frekuensi yang sebenarnya dari heterozigot adalah 2pq. ffs:$dr.s, ?-*rc*p*trap,,: fffrcrffrflrfcrff?
Akhirnya, seperti yang ditunjukkan oleh Peraga 23.7, jika ffarrt'3,-W*r*fierg
suatu populasi seperti populasi bunga liar berada dalam Prinsip Hardy-Weinberg menjabarkan sebuah populasi
ekuilibrium Hardy-Weinberg, dan anggota-anggotanya hipotetis yang tidak berevolusi. Namun pada populasi
terus kawin secara acak dari generasi ke generasi, frekuensi sungguhan, frekuensi alel dan genotipe seringkali memang
alel dan genotipe akan tetap konstan. Sistem tersebut berubah seiring waktu. Perubahan-perubahan semacam
bekerja seperti satu set kartu remi: Tidak peduli berapa itu terjadi ketika setidaknya satu dari kelima kondisi
banyak kartu itu dikocok untuk dibagi-bagikan, setnya ekuilibrium Hardy-Weinberg berikut tidak terpenuhi:
sendiri tetap sama. I(artu as tidak lantas menjadi lebih
banyak daripada kartu jack. Pengocokan ulang lungkang 1. Tidak ada mutasi. Dengan cara mengubah
gen popuiasi selama beberapa generasi tidak dapat alel-alel atau (dalam perubahan berskala besar)
mengubah sendiri frekuensi dari satu alel relatif terhadap menghapuskan atau menduplikasi keseluruhan
yang lain. gen, mutasi memodifikasi lungkang gen.

UNIT EMPAT Mekanisme Evolusi


2. Perkawinan acak. fika individu kawin menuruti
kesintasan dan keberhasilan reproduktif di antara
genotipe-genotipe PI(U (kondisi 3) dan berasumsi bahwa
pilihan tertentu dalam suatu subset populasi,
misalnya dengan kerabat dekatnya sendiri tidak ada efek hanyutan genetik (kondisi 4) maupun
(perkawinan sanak, inbreeding), percampuran aliran gen dari populasi lain ke dalam AS (kondisi 5).
Asumsi-asumsi ini masuk akal: Laju mutasi untuk gen
gamet secara acak tidak terjadi, dan frekuensi
genotipe berubah.
Pi(U rendah, perkawinan sanak tidak umum terjadi
di AS, seleksi hanya menyingkirkan homozigot yang
3. Tidak ada seleksi alam. Perbedaan dalam langka (dan hanya jika pembatasan diet dilanggar),
kesintasan dan keberhasilan reproduktif dari populasi AS sangat besar, dan populasi di luar AS
individu yang membawa genotipe berbeda dapat memiliki frekuensi alei PI(U yang serupa dengan di AS.
mengubah frekuensi a1el.
Jika semua asumsi tersebut dipegang, maka frekuensi
4. Ukuran populasi sangat besar. Semakin kecil individu dalam populasi yang terlahir dengan PI(U akan
populasi, semakin besar kemungkinan frekuensi sama dengan q2 dil.am ekuiiibrium Hardy-\rVeinberg (qz
alelnya berfluktuasi secara kebetulan dari satu = frekuensi homozigot). I(arena alel tersebut resesif,
generasi ke generasi berikutnya (hanyutan genetik). kita harus memperkirakan jumlah heterozigot daripada
menghitungnya secara langsung seperti saat kita
5. Tidak ada aliran gen. Dengan memindahkan alel
menghitung bunga merah muda. Sejak kita mengetahui
ke dalam atau ke luar populasi, aliran gen dapat
bahwa ada satu kejadian PI(U per 10.000 kelahiran (42
mengubah frekuensi alel.
= 0,0001), maka frekuensi alel resesif PI(U adalah
Penyimpangan dari saiah satu kondisi ini biasanya a=Voooor_o,r
berakibat pada perubahan evoiusioner yang, seperti yang
telah kita jabarkan, umum ditemukan pada populasi dan frekuensi alel dominan adalah
alamiah. Namun, populasi alamiah umumnya juga
berada dalam ekuilibrium Hardy-Weinberg untuk gen-
P=l-q=I-0,01 =0,99
gen spesifik. Hai yang sepertinya kontradiktif ini terjadi Frekuensi pembawa (carrier), orang yang bersifat
karena suatu populasi dapat berevolusi pada beberapa heterozigot yang tidak memiliki PI(U namun dapat
lokus, namun secara bersamaan berada pada ekuilibrium meneruskan alel PI(U kepada keturunannya, adaiah:
Hardy-Weinberg pada lokus yang lain. Sebagai tambahan,
2pq = Z x 0,99 x 0,1 = 0,0i98
sejumlah populasi berevolusi dengan sangat lambat hingga
(kira-kira 2o/o dan populasi AS)
perubahan pada frekuensi alel dan genotipe mereka sulit
dibedakan dari frekuensi yang diprediksi bagi populasi Ingat, asumsi dari ekuilibrium Hardy-Weinberg
yang tidak berevolusi. menghasilkan perkiraan saja; jumlah pembawa sifat
sesungguhnya mungkin berbeda. Namun, perhitungan
M enerapkan Prinsigr il ardy-Wei nbe rg kita menunjukkan bahwa alel-alel resesif yang berbahaya
Persamaan Hardy-Weinberg kerap digunakan untuk pada lokus lni dan lokus lain dapat tersembunyi di dalam
menguji apakah evolusi terjadi pada suatu populasi (Anda populasi karena mereka dibawa oleh heterozigot yang
akan menemukan contoh pengujian pada Uji I(onsep sehat.
23.2, pertanyaan 3). Persamaan tersebut juga memiliki
penerapan medis, misalnya memperkirakan persentase ffit3.?
populasi pembawa alel untuk penyakit turunan. Misalnya, 1. Anggaplah terdapat suatu populasi organisme dengan
500 lokus. Separuh dari jumlah lokus tersebut bersifat
fenilketonuria Qthenylketonuria, PI(U), suatu kelainan
tetap, sedangkan lokus yang lain masing-masing
metabolik yang disebabkan oleh homozigositas alel
memiliki dua alel. Berapa banyak alel berbeda yang
resesif, terjadi pada sekitar satu di antara 10.000 bayi yang
ditemukan di dalam keseluruhan lungkang gen? )elaskan.
lahir di Amerika Serikat (AS). Jika tidak ditangani, PKU
menyebabkan retardasi mental dan masalah-masalah lain.
2. Jika p adalah frekuensi alel ,4, bagian persamaan
Hardy-Weinberg manakah yang menunjukkan frekuensi
(Bayi yang baru lahir kini diuji PI(U, dan gejala-gejalanya
individu yang memiliki setidaknya satu alel A?
dapat dikurangi dengan diet bebas-fenilalanin. Oieh karena
itu, produk yang mengandung fenilalanin-minuman diet 3. ff, Bagi sebuah lokus dengan dua
alel (,4 dan a) dalam sebuah populasi yang berisiko
co la, misalnya-ditempeli label peringatan.)
terserang penyakit degenerasi saraf menular, 16 orang
Untuk menerapkan ekuilibrium Hardy-Weinberg, kita
memiliki genotipe AA, 92 orang memiliki genotipe
harus berasumsi bahwa mutasi PI(U tidak diintroduksikan Aa, dan 1.2 orang memiliki genotipe aa. Gunakan
ke dalam populasi (kondisi 1), dan bahwa orang-orang ekuilibrium Hardy-Welnberg untuk menentukan
tidak memilih pasangan berdasarkan ada tidaknya gen apakah populasi ini tampaknya berevolusi.
PI(U pada calon pasangannya atau orang-orang umumnya
tidak kawin dengan kerabat dekatnya (kondisi 2). I(ita
Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat i
Apendiks A I
juga harus mengabaikan efek apa pun dari perbedaan M

BAB DUA PULUH TIGA Evolusi Populasi


frekuensinya pada populasi yang terpapar insektisida
ryWEg.qffi23.3 tersebut. Perubahan semacam itu bukanlah kebetulan.
H Seleksi alam, hanyutan genetik, Dengan memilih beberapa alel daripada alel yang lain
dan aliran gen dapat mengubah secara konsisten, seleksi alam dapat menyebabkan evolusi
adaptif (evolusi yang menghasilkan kecocokan yang
frekuensi alel dalam populasi lebih baik antara organisme dan lingkungannya). I(ita
akan menjelajahi proses ini secara iebih detail di bagian
Perhatikan lagi lima kondisi yang dibutuhkan oleh selanjutnya pada bab ini.
populasi untuk berada dalam ekuilibrium Hardy-Weinberg.
Penyimpangan dari salah satu kondisi tersebut merupakan Hanyutan Cenetik
penyebab potensial evolusi. Mutasi baru (pelanggaran
kondisi 1) dapat mengubah frekuensi alel, namun karena Jika Anda melempar koin 1.000 kali, hasil gambar 700
kali dan angka 300 kali mungkin menyebabkan Anda
mutasi jarang terjadi, kemungkinannya dari satu generasi
curiga pada koin tersebut. Namun jika Anda hanya
ke generasi berikutnya sangatlah kecil. Bagaimana pun
juga, seperti yang akan kita lihat, mutasi pada akhirnya melempar koin 10 kali, hasil gambar 7 kali dan angka
dapat memlliki efek yang besar pada frekuensi alel jika
3 kali tidak akan mengejutkan. Semakin sedikit jumlah
menghasilkan alel-alei baru yang sangat memengaruhi
lemparan koin, semakin besar pula kemungkinannya
kecocokan organisme dengan lingkungan dengan cara yang
bahwa faktor kebetulan merupakan satu-satunya aiasan
positif maupun negatif. Perkawinan tidak acak (pelanggaran dari penyimpangan hasii yang diperkirakan-dalam
kondisi 2) dapat memengaruhi frekuensi dari genotipe kasus ini, prediksi kita adalah hasil gambar dan angka
homozigot dan heterozigot, namun ini biasanya tidak seharusnya sama besarnya. Peristiwa kebetulan juga
berefek pada frekuensi alel dalam lungkang gen. I(etiga dapat menyebabkan frekuensi alei berfluktuasi secara tak
mekanisme yang mengubah frekuensi alel secara Iangsung terduga dari satu generasi ke generasi berikutnya, terutama
dan menyebabkan kebanyakan perubahan evolusioner dalam populasi yang kecil-suatu proses yang dinamakan
adalah seleksi alam, hanyutan genetik, dan aliran gen hanyutan genetik (genetic drrft).
(pelanggaran kondlsi 3-5). Peraga 23.8 menunjukkan bagaimana hanyutan
genetik dapat memengaruhi populasi kecil dari bunga
liar. Dalam contoh ini, sebuah alel hilang dari lungkang
$eleksi Alanrr gen, namun ini benar-benar hanya kebetulan bahwa yang
Seperti yang telah Anda baca pada Bab 22, konsep lenyap adalah alel Cw, bukan alel CR. Perubahan frekuensi
Darwin tentang seleksi alam didasarkan pada perbedaan alel secara tak terduga semacam itu dapat disebabkan oleh
keberhasilan dalam kesintasan dan reproduksi: Individu peristiwa kebetulan yang berkaitan dengan kesintasan dan
dalam suatu populasi menunjukkan variasi-variasi pada reproduksi. Barangkali seekor hewan besar, misalnya rusa,
sifat warisan, dan yang memiliki sifat-sifat yang lebih menginjak-injak tiga individu CwCw pada generasi kedua
sesuai dengan lingkungannya cenderung menghasilkan
sampai mati dan meningkatkan kemungkinan bahwa hanya
lebih banyak keturunan daripada mereka yang memiliki
alel CR yang diteruskan ke generasi berikutnya. Frekuensi
sifat-sifat yang kurang sesuai.
alel juga dapat dipengaruhi oleh peristiwa kebetulan yang
ICta sekarang mengetahui bahwa seleksi menyebabkan
terjadi selama fertilisasi. Sebagai contoh, anggaplah dua
alel-alel yang diteruskan ke generasi berikutnya dalam
individu dari genotipe CRCW memiliki keturunan daiam
proporsi yang berbeda dengan proporsi pada generasi saat
jumlah sedikit. Hanya karena kebetulan, setiap pasangan sel
ini. Misalnya, lalat buah Drosophila melanogaster memiliki
telur dan sperma yang menghasilkan keturunan membawa
satu alel yang menyebabkan resistensi terhadap sejumlah
alel CR, bukan alel Cw.
insektisida, termasuk DDT. Frekuensi alel ini 0% dalam galur
I(ondisi-kondisi tertentu dapat mengakibatkan
D. melanogaster laboratorium yang berasal dari lalat yang
hanyutan genetik memiliki dampak yang signifikan pada
dikumpulkan dari alam bebas pada awal 1930-an, sebelum
penggunaan DDT. Akan tetapi, pada galur yang berasal dari
suatu populasi. Dua contoh di antaranya adalah efek
pendiri dan efek leher botol.
lalat yang dikumpulkan pada 1960 (setelah 20 tahun atau
lebih penggunaan DDT), frekuensi alel tersebut sebesar 37%.
I(ita dapat menyimpulkan bahwa alel ini mungkin muncul Efek Pendiri
akibat mutasi antara 1930 dan 1960, atau alel ini sudah I(etika segelintir individu terisolasi dari populasi yang lebih
ada pada populasi tahun 1930, namun sangat jarang. Pada besar, kelompok yang lebih kecil ini dapat mendirikan
kasus mana pun, peningkatan frekuensi alel yang teramati populasi baru dengan lungkang gen yang berbeda dari
kemungkinan besar terjadi karena DDT merupakan racun populasi sumber; hal ini disebut efek pendiri (founder
kuat yang merupakan kekuatan selektif yang hebat pada effect). Efek pendiri bisa terjadi, misalnya ketika sedikit
populasi lalat yang terpapar insektisida tersebut. anggota populasi tertiup badai ke sebuah pulau baru.
Seperti ditunjukkan oleh contoh D. melanogaster, alel Hanyutan genetik-saat peristiwa-peristiwa kebetulan
yang menyebabkan resistensi insektisida akan meningkat mengubah frekuensi alel-terjadi dalam kasus semacam itu

30 UNIT EMPAT MekanismeEvolusi


,^
e
/e @
AC
\qJ
',eYt*,
,
@ @
AF
CRCR cncn fRcR eFCE
@ @ @ @
CRCW
/s
CRCV
Hanya 2 AF d#F,
Hanya 5 dari dari 1 0 CNCR f{CT

CWCW
$
crc4
1

-_
0 tumbuhan
menghasilka n
ketu ru na n
@
,4kq
CRCR
./^\,
u,/,
dF
cwcv
tumbuhan
menghasilkan
keturu nan
_---'--__--->
r$
CftCR
:$
cncli
@
/(
@
dF @
,lk! $
@
cxew
@
dF s_@
AC AF
CRCW grgn:
s ancn'

c*g{ CWCW eRCR. :


CRCW

s/K"'
.
CRCF

$
c{en
@
AC
CRCW
@
le
CRCW
@
AE
CRCW
@
dka
'c48 - ':g{tg*

Generasi 1 Generasi 2 Generasi 3


p (frekuensi dari Cr)= 6,7 P=1'0
4 (frekuensr dari Cw)= 0,3 q=0,5 q=0'O

A !--+i:llJ;i =-{i.g Hanyutan Genetik. Populasi bunga liar kecil ini memiliki ukuran yang stabil, yakni 1O tumbuhan. Anggaplah bahwa
secara kebetulan hanya lima tumbuhan (dalam kotak putih) dari generasi 1 yang menghasilkan keturunan fertil lni dapat terjadi,
misalnya, hanya jika kelima tumbuhan itu tumbuh di lokasi yang menyediakan nutrien yang cukup untuk mendukung produksi keturunan
Lagi-lagi karena kebetulan, hanya dua tumbuhan dari generasi 2 yang menghasilkan keturunan fertil. Akibatnya, karena faktor kebetulan
saja, frekuensi alel Cw pada awalnya meningkat pada generasi 2, namun kemudian turun menladi nol pada generasi 3.

karena badai tidak membeda-bedakan saat memlndahkan sekali. Hanyutan genetik yang terus berlangsung dapat
beberapa individu (beserta alel-alel mereka), bukan yang memiliki efek-efek yang penting pada lungkang gen hingga
lain, dari popuiasi sumber. populasi menjadi cukup besar sehingga peristiwa kebetulan
Efek pendiri mungkin merupakan penyebab tingginya memberi efek yang lebih kecil. Meskipun suatu populasi
frekuensi kelainan turunan tertentu pada populasi manusia yang telah melewati leher botol pada akhirnya kembali ke
yang terisolasi. Misalnya, pada 1814, 15 koloni Inggris ukuran semula, variasi genetiknya mungkin tetap rendah
mendirikan pemukiman di Tristan da Cunha, gugusan dalam waktu yang lama-warisan dari hanyutan genetik
puiau-pulau kecil di Samudera Atiantik, antara Afrika yang terjadi ketika populasi tersebut masih berukuran kecil.
dan Amerika Selatan. Tampaknya, salah satu koloni
tersebut membawa alel resesif bagi retinitis pigmentosa,
bentuk kebutaan progresif yang memengaruhi individu
homozigot. Dari 24O keturunan pendiri koloni di puiau
tersebut pada akhir 1960-an, 4 orang menderita retinitis
pigmentosa. Frekuensi alel yang menyebabkan penyakit
ini 10 kali lebih tinggi di Tristan da Cunha daripada di
dalam populasi tempat asal para pendiri koloni.

ffefs f"e&er' ffofof


Perubahan yang mendadak pada lingkungan, misalnya
ri
il
kebakaran atau banjir, dapat mengurangi ukuran populasi
secara drastis. Penurunan ukuran populasi secara besar- i@cPj
besaran dapat menyebabkan efek leher botol(bottleneck Popu lasi Peristiwa _-_-_________> Populasi

effect), yang dinamakan demikian karena populasi telah awal


-,*-----> penyempitan
leher botol
yang sintas
melewati 'ieher botol' pembatas ukuran iF*raga 23.*].
Hanya karena kebetulan, alel-alel tertentu mungkin banyak & i:l';:rq; .ll !
Efek leher botol. Mengocok hanya segelintir
kelereng melewati leher botol yang sempit merupakan analogi
terdapat pada individu-individu yang sintas, sementara alel
dari pengurangan drastis ukuran populasi. Secara kebetulan,
yang lain mungkin terdapat dalam jumiah yang sangat kelereng biru mewakili populasr yang sintas, sedangkan kelereng
sedikit, dan beberapa di antaranya justru tidak ada sama emas tidak ada.

BAB DUA PULUH TIGA Evolusi Populasi 31


Satu alasan pentingnya memahami efek leher botol
adalah bahwa tindakan manusia terkadang menciptakan Sebelum peristiwa Setelah peristiwa
leher botol yang sangat sempit bagi spesies 1ain. Contoh leher botol
leher botol
(lllino s, 1820)
(lllirors, 1993)
berikut ini menjabarkan dampak hanyutan genetik pada
populasi yang terancam punah. iil

/' ' i::


ij l : .:i;r,,r i.':: .l;,1
'.,'l
StardE Kasa**: f}*nrg:a& ff#ffyisf#r? fisrl*fs# :.:i )
Ayam padang rumput besar ::. I i:,,:
\ ; ::
ffeda ,Aya*a Fad*sag ffr-l,rarg:u.sf #cis#r
Wi ayah ayam ,
;-1
Jutaan ekor ayam padang rumput besar (Tympanuchus besar padanq ,/
cupido) dahulu hidup di padang-padang rumput di illinois.
- rum'ul
Sewaktu padang rumput tersebut diubah menjadi iahan ,/
pertanian dan keperluan lainnya selama abad ke-19 dan
,/
Padang rumputtempat Pada 1993, dengan luas
abad ke-20, jumlah ayam padang rumput besar menurun ayam besar padang rumput padang rumput yang terstsa,

drastis. Pada 1993, hanya dua populasi Illinois yang terslsa,


hidup, dulumenutupi kurang dari 1ok, ayam
sebagian besar lllinois. padang rumput besar hanya
dengan jumlah total kurang dari 50 ekor. Segelintir ayam ditemukan dr dua lokasi.
yang sintas memiliki tingkat variasl genetik yang rendah, dan (a) Popu asi ayam padang rumput besar lllinois menyusut dari jutaan
telur yang menetas kurang dari 50%, dibandingkan dengan ekor pada '1800-an menjadi kurang dari 50 ekor pada 1993.
tingkat penetasan telur pada populasi-populasi yang lebih
besar di l(ansas, Nebraska, dan Minnesota ,
Jumlah persentase
Data ini menunjukkan bal-rwa hanyutan genetlk selama Lokasi :I:L?l_, alel.atet telur yans
peristiwa leher botol tampaknya telah menyebabkan PoPulasl per lokus menetas
hilangnya variasi genetik dan peningkatan frekuensi alel- I linois
alel yang berbahaya. Untuk menyelidiki hipotesis ini, Juan
Bouzat, dari Bowling Green State University, Ohio, dan para
1 930-1 960an 1 000-25 000 5,2 93

koleganya mengekstraksi DNA dari 15 spesimen museum 1 993 <50 3,7 <50

ayam padang rumput besar I11inois. Dari 15 burung, 10


Kansas, 1 998
ekor dikoleksi pada 1930-an, ketika terdapat 25.000 ayam (tidak ada peristrwa 750 000 5,8 99
padang rumput besar di Illinois, sementara 5 ekor dikoleksi leher botol)
pada 1960-an, ketika terdapat 1.000 ayam padang rumput
besar di negara bagian tersebut. Dengan mempelajari DNA Nebraska, 1998 /\ noo-
dari spesimen-spesimen tersebut, para peneliti berhasil
(tidak ada peristiwa iOO-OOo 5,8 96
leher botol)
memperoleh estimasi minimal tentang besarnya variasi
genetik yang terdapat pada populasilllinois sebelum populasi Minnesota, 1998
(tidak ada per stiwa 4 ooo 5'3 85
tersebut menyusut hingga jumlahnya sangat sedikit. leher botol)
Para peneliti menyurvei enam lokus dan menemukan
(b) Sebagai konsekuens dari pengurangan drastls pada ukuran populasi
bahwa populasi ayam padang rumput besar lllinois pada ll nois, hanyutan genetik menyebabkan berkurangnya jumlah
1993 telah kehllangan sembilan alel yang terdapat pada ale -ale
per okus (rata-rata pada enam okus yang dite ti) dan
penurunan persentase te ur yanq nnenetas.
spesimen museum. Populasi tahun 1993 juga memiliki lebih
sedikit alel per lokus daripada populasi Illinois sebelum
&- Efek leher botol dan pengurangan variasi genetik.
peristiwa leher botol atau populasi I(ansas, Nebraska, dan
Minnesota saat ini (lihat Peraga 23.10b). Dengan demikian,
seperti yang diprediksi, hanyutan genetik telah mengurangi
variasi genetik pada populasi tahun 1993 yang kecil. Fdq:&-ef*f< ff*r-lye*faru f; e*t*rf d&: ffi a r: g$<m ma rr
Hanyutan genetik juga mungkin meningkatkan frekuensi Contoh-contoh yang telah kita.f abarkan menyoroti empat
alel-alel berbahaya, yang menyebabkan tingkat penetasan poin utama:
telur yang rendah. Untuk melawan efek-efek negatif yang 1. Hanyutan genetik signifikan pada populasi kecil.
mungkin timbul dari hanyutan genetik, para peneliti Peristiwa kebetulan dapat menyebabkan alel meningkat
menambahkan total dari2Tl ekor ayam dari negara-negara secara tidak proporsional atau terdapat dalam jumiah
bagian di sekitarnya ke dalam populasi Illinois selama yang sangat sedikit pada generasi berikutnya. Walaupun
empat tahun. Strategi ini berhasii. Alei-alel baru memasuki peristiwa kebetulan terjadi pada populasi dengan
populasi tersebut, dan tingkat penetasan telur meningkat berbagai ukuran, hal itu mengubah frekuensi alel secara
hingga lebih dari 90%. Secara keseluruhan, penelitian pada substansial hanya pada populasi kecil.
ayam padang rumput besar Illinois mengilustrasikan efek- 2. Hanyutan genetik dapat menyebabkan frekuensi alel
efek hebat dari hanyutan genetik pada populasi yang kecil berubah secara acak. Akibat hanyutan genetik, suatu
dan memberikan harapan bahwa setidaknya pada sejumlah alel mungkin meningkat frekuensinya pada satu tahun,
populasi, efek-efek ini dapat dibalikkan. kemudian menurun pada tahun berikutnya; perubahan

32 UNIT EMPAT Mekanisme Evolusi


dari satu tahun ke tahun berikutnya tidak dapat
diprediksi. Dengan demikian, tidak seperti seieksi alam,
yang di dalam lingkungan tertentu menguntungkan
sejumlah alel secara konstan dibandingkan alel,alel
yang iain, hanyutan genetik menyebabkan frekuensi
alel berubah secara acak seiring waktu.

3. Hanyutan genetik dapat menyebabkan hilangnya


variasi genetik dalarn populasi. Dengan menyebabkan
frekuensi alel berfluktuasi secara acak seiring waktu,
hanyutan genetik dapat melenyapkan alel dari
popuiasi (lihat Peraga 23.8 dan 23.1.0).I(arena evolusi
bergantung pada variasi genetik, kehilangan semacam
itu dapat memengaruhi seberapa efektif populasi dapat
beradaptasi terhadap perubahan lingkungan.

4. Hanyutan genetik dapatmenyebabkan alel-alel


berbahaya menjadi tetap. Alel-alel yang tidak
berbahaya dapat lenyap, sedangkan alel-alel yang tidak
menguntungkan menjadi tetap seluruhnya akibat faktor
kebetulan melalui hanyutan genetik. Pada populasi
yang kecil, hanyutan genetik juga dapat menyebabkan
alel-alel yang sedikit berbahaya menjadi tetap. Jika A. Aliran gen dan evolusi manusia. Migrasi
ini terjadi, kesintasan populasi bisa terancam (seperti manusia di seluruh dunia telah meningkatkan aliran gen di
antara populasi-populasi yang tadinya terisolasi satu sama lain.
yang terjadi pada ayam padang rumput besar Illinois).
Citra buatan komputer pada sampul majalah ini mengilustrasikan
bagaimana aliran gen dapat menghomogenisasi lungkang gen
populasi semacam itu, sehingga mengurangi varrasi geografis dalam
Afi&a'#ffi ##a"c penampilan.
Seleksi alam dan hanyutan genetik bukan sekadar
fenomena yang memengaruhi frekuensi. Frekuensi alel konsentrasi tembaga yang tlnggi, menyebabkan efek toksik
juga dapat berubah akibat aliran gen (geneflow), transfer pada tumbuhan yang tidak bisa menoleransinya. Jika alel-
alel ke dalam atau keluar dari populasi akibat pergerakan alel untuk menoleransi tembaga ada pada populasi rumput
individu yang fertil atau gamet-gemetnya. Sebagai contoh, tersebut, alel-alel yang menguntungkan itu menyebar
anggaplah bahwa di dekat populasi awal bunga liar dengan cepat dalam populasi. Akan tetapi, pada lahan di
hipotesis kita terdapat populasi lain yang terutama terdiri dekat pertambangan yang tidak terkontaminasi tembaga,
dari individu berbunga putih (CwCw\ Serangga pembawa tumbuhan toleran-tembaga bereproduksi dengan payah
polen dari tumbuhan-tumbuhan ini mungkin terbang dan dibandingkan dengan tumbuhan nontoleran. Dengan
menyerbuki tumbuhan pada populasi awal kita. Alel-alel demikian kita dapat menduga bahwa persentase tumbuhan
Cw yangdiintroduksikan akan memodlfikasi frekuensi alel toleran-tembaga mendekati 100% pada lahan pertambangan
populasi awal kita pada generasi berikutnya. dan mendekati 0% pada lahan di dekat pertambangan (yang
I(arena alel dipertukarkan di antara populasi,popuiasi, tidak terkontaminasi). Namun A. tenuis diserbuki dengan
aliran gen cenderung mengurangi perbedaan genetik di bantuan angin, dan angin dapat meniup polen dari satu
antara populasi-populasi. Jika ini cukup ekstensil aliran populasi ke populasi lain, sehingga memindahkan alel-alel
gen dapat menyebabkan populasi di sekitarnya menyatu pada proses tersebut. Dengan demikian, alel,alel toleran-
menjadi populasi tunggal dengan satu lungkang gen tembaga ditransfer ke lahan nonpertambangan; sedangkan
bersama. Misalnya, manusia saat ini berpindah ke tempat alel-alel yang tidak toleran terhadap tembaga ditransfer ke
mana pun di dunia dengan lebih bebas daripada di lahan pertambangan . .

masa lalu. Akibatnya, perkawinan lebih umum teriadi di Alel-alel yang menguntungkan terkadang ditransfer
antara anggota-anggota popuiasi yang sebelumnya cukup sangat jauh. Misalnya, aliran gen menyebabkan penyebaran
terisolasi Hasil dari aliran gen tersebut sejumlah alel resistensi-insektisida ke seluruh dunia pada
telah menjadi agen perubahan evolusioner yang semakin nyamuk Culex pipiens, vektor virus West Nile dan malaria.
penting dalam populasi manusia. Masing-masing alel memiliki ciri genetik yang unik yang
Sewaktu populasi yang bertetangga hidup di dalam memungkinkan para peneliti mendokumentasikan bahwa
lingkungan yang berbeda, alel-alel yang ditransfer oleh alel ini muncul melalui mutasi pada satu atau beberapa
aliran gen mungkin menghalangi populasi untuk beradaptasi lokasi geografis. Pada populasi asalnya, frekuensi alel-alel
sepenuhnya dengan lingkungannya. Mari kita mengkaji ini meningkat karena memberikan resistensi insektisida.
contoh populasi rumput Agrostis tenuis yang tumbuh di Alel-alel ini kemudian ditransfer ke populasi baru, di tempat
sebelah tambang tembaga. Lahan pertambangan memiliki frekuensinya lagi-lagi meningkat akibat seleksi alam.

BAB DUA PULUH TIGA Evolusi Populasi 33


w lilrnliir Ji.'!r Aliran gen dan seleksi. Rumput A. tenuis pada latar
depan foto tumbuh di tempat pembuangan limbah pertambangan yang
telah ditinggalkan Rumput itu lebih toleran terhadap tembaga daripada
yang tumbuh di padang di belakang pagar Grafik berikut menunjukkan
derajat toleransi tembaga pada berbagai lokasi. Data ini menunjukkan
bahwa aliran gen yang terus berlangsung mencegah setiap populasi
untuk beradaptasi sepenuhnya dengan kondisi di sekitarnya.
lika angin bertiup ke arah sebaliknya, bagaimana
toleransi terhadap tembaga berubah pada lokasi yang ditandai oleh
panah merah?

70
TAN}.H
a
o NON PERTAMSANGAN
_3 60
E
@

;s0
e Arah anqin vanq bertiup
c
tqo
@

F:o
g
a
9za
0
Ero

0 20 40 60 80 100 tza 140 160


Jarak dari tepi tambang (meter)

Secara ringkas, aliran gen, seperti halnya mutasi,


dapat mengintroduksikan alel-a1el baru ke dalam suatu
WffifrS"4
populasi. Namun karena aliran gen dapat terjadi pada laju fi Sufrukr; alam adalalr satu-satunya
lebih tinggi daripada mutasi, aliran gen lebih mungkin mekanisme yamg seflar& konsisten
mengubah frekuensi alel secara langsung daripada mutasi.
Begitu aliran gen atau mutasi mengintroduksikan aiel rY?er?yehafu$qam evelfi usi adapff;f
baru pada suatu populasi, seleksi alam kemudian dapat
menyebabkan frekuensi a1e1 baru tersebut meningkat Evolusi akibat seleksi alam merupakan campuran antara
(seperti alel-alel resistensi-insektisida pada nyamuk) atau kebetulan dan'pemilahan'-kebetulan dalam pemunculan
menurun (seperti alel-alel toleransi-tembaga pada rumput variasi genetik baru (awalnya karena mutasi) dan pemilahan
A. tenuis di lahan nonpertambangan). ketika seleksi alam lebih menguntungkan beberapa alel
darlpada alel-alel yang lain. Akibat efek pemilahan ini,
ffi?3,3 hanya seleksi alam-lah yang secara konsisten mening-
katkan frekuensi alel-alel yang memberikan keuntungan
1. Dalam hal apa seieksi alam lebih dapat diprediksi' reproduktif dan kemudian menyebabkan evolusi adaptif.
daripada hanyutan genetik?
2. Bedakan hanyutan genetik dari aliran gen jika dilihat
&4*fi!$ta€ $eE*$<lg$ A$am $-*h$fu ffie$<at
dari (a) bagaimana mereka terjadinya dan (b) akibatnya
bagi variasi genetik masa depan pada suatu populasi. Untuk mengkaji bagaimana seleksi alam menyebabkan
s. ilififfiffiffi;9.ff*ffiWfr Anggaplah dua populasi evolusi adaptif, kita akan mengawali dengan konsep
tumbuhan mempertukarkan polen dan biji. Pada kebugaran relatif dan berbagai cara yang menunjukkan
satu populasi, individu bergenotipe LL adalah yang bahwa fenotipe organisme merupakan subjek seleksi alam.
paling banyak (9.000 AA, 900 Aa, 100 aa), sedangkan
kebalikannya terjadi pada populasi yang lain (700 AA, ffef.le*g;rn;rr: f,*sfaf ff
900 Aa, 9.000 aa). Jika tidak ada satu pun alel yang
memiliki keuntungan selektif, apa yang akan terjadi for exisence' ('perjuangan demi eksistensi')
Erasa'struggle
pada frekuensi alel dan genotipe kedua populasi dan'survival of the fittest' ('kesintasan dari yang paling
tersebut seiring waktu? cocok') sering digunakan untuk menjabarkan seleksi alam.
Tetapi pernyataan tersebut menyesatkan apabila diartikan
Untuk mengetahui lawaban yang dianjurkan, E
bahwa seleksi alam semata-mata adalah persaingan langsung
lihat Apendiks A.
M
E
di antara individu-individu. Memang ada spesies hewan

34 UNIT EMPAT MekanismeEvolusi


yang anggotanya, biasanya jantan, beradu tanduk atau genotipe; seleksi alam bekerja secara tidak langsung
bertarung untuk memperoleh hak mengawini betina. pada genotipe, yakni melalui cara genotipe memengaruhi
Namun keberhasilan reproduktif umumnya lebih halus fenotipe. Lebih lanjut, kebugaran relatifyang diberikan oleh
dan bergantung pada banyak faktor selain pertempuran alel tertentu bergantung pada keseiuruhan konteks genetik
berhadap-hadapan. Misalnya, teritip yang lebih efisien dalam dan lingkungan di tempat alel tersebut diekspresikan.
mengumpulkan makanan daripada tetangganya mungkin Misalnya, frekuensi alel yang sedikit tidak menguntungkan
memiliki simpanan energi yang lebih banyak sehingga bisa meningkat dengan cara 'menumpangl sebagai akibat
mampu menghasilkan lebih banyak telur. Seekor ngengat dari dekatnya lokasi alel tersebut dengan suatu alel pada
mungkin memiiiki lebih banyak keturunan daripada ngengat lokus lain yang sangat diuntungkan oleh seleksi alam (lihat
Iain dalam populasi yang sama, karena warna tubuhnya Bab 15 untuk melihat bagaimana jarak di antara gen-gen
menyamarkannya secara lebih efektif dari predator. Itu memengaruhi pewarisan sifatnya).
berarti meningkatkan kesempatannya untuk sintas lebih
lama agar blsa menghasilkan lebih banyak keturunan. S*fs&sr #dr*f<sr#ff af" #rsre*p fli{ d*m F*rus f a$rfds*"Er
Contoh-contoh tersebut mengilustrasikan bagalmana Seleksi alam dapat mengubah distribusi frekuensi sifat
keuntungan adaptif dapat menyebabkan kebugaran relatif terwariskan dengan tiga cara, bergantung pada fenotipe
(relativefitness) yang lebih besar: kontribusi yang dibuat mana dalam popuiasi yang diuntungkan. I(etiga moda
oleh satu individu untuk lungkang gen generasi berikutnya, seleksi ini disebut seleksi direksional, seleksi disruptif,
relatif terhadap kontribusi individu-individu lain. dan seleksi pensiabilisasi.
'Walaupun kita sering menyebut-nyebut kebugaran
Seleksi direksional (directional selection) terjadi
relatif suatu genotipe, ingatlah bahwa entitas yang ketika kondisi menguntungkan individu yang menunjukkan
dipengaruhi oleh seleksi alam adalah keseluruhan salah satu kisaran fenotipik yang ekstrem, sehingga
organisme, bukan genotipenya. Dengan demikian, seleksi menggeser kurva frekuensi untuk karakter fenotipik ke
alam bekerja lebih langsung pada fenotlpe daripada salah satu arah : i'
''' .Seleksidireksionalumum

Moda seleksi. Kasus-


kasus berikut menjabarkan tiga cara
yang menggambarkan suatu populasi
t
a
f
mentrt hrpotetis dengan variasi warna !
.> Populasi awal
rambut yang diwariskan dari terang E
sampai gelap. Grafik menunjukkan .c
-h

bagaimana frekuensi individu dengan c


o
warna rambut yang berbeda berubah )
O
seiring waktu. Panah besar berwarna I
putih melambangkan tekanan selektif
terhadap fenotipe tertentu.

Fenotipe (warna rambut)


Populasi Populasi yang
awal telah berevolusi
I \

--'P%@@ .41*
:.)|! i 4%
_") :) 3 :1

(a) Seleksi direksional menggeser keseluruhan (b) Seleksi disruptif menguntungkan (c) Seleksi penstabilisasi
kurva frekuensi populasi dengan cara varian pada kedua ulung distribusi melenyapkan varian ekstrem dari
menguntungkan varian pada salah satu Mencit-mencit ini telah mengolonisasi populasi dan melanggengkan
distribusi yang ekstrem. Pada kasus ini, habitat yang terdiri atas bebatuan tipe-tipe intermediat. Jika
mencit yang lebih gelap diuntungkan karena terang maupun gelap. Akibatnya, lingkungan terdiri dari bebatuan
mencit hidup di antara bebatuan berwarna mencit dengan warna intermediat dengan warna intermediat, maka
gelap. Warna rambut yang lebih gelap tidak diuntungkan. mencit terang maupun gelap
menyembunyikan mencit dari predator. akan tersinqkir akibat seleksi.

BAB DUA PULUH TIGA Evolusi Populasi 35


terjadi ketika lingkungan populasi berubah atau ketika
anggota populasi bermigrasi ke habitat yang baru (dan
berbeda). Misainya, bukti fosil mengindikasikan bahwa
ukuran rata-rata beruang hitam di Eropa meningkat selama
masing-masing periode glasial yang membekukan, namun
ukuran tersebut menurun lagi selama periode interglasial
yang lebih hangat. Beruang yang lebih besar, dengan
rasio permukaan-terhadap-volume yang lebih keci1, lebih
mampu menjaga panas tubuh dan sintas melalui periode
dingin yang ekstrem.
Seleksi disruptif (disruptive selection, ;i,::f."i:i::1
il:i 'r i,h) terjadi ketika kondisi menguntungkan individu
pada kedua kisaran fenotipik yang ekstrem daripada
individu dengan fenotipe intermediat. Salah satu contohnya (a) Kemampuan berubah warna pada sotong. Dalam sekejap,
adalah populasi finch pemecah-biji perut-hitam di sotong inr dapat membaur dengan latarnya, sehingga ia bisa
bersembunyi dari predator dan menyergap mangsanya.
I(amerun. Anggota populasi tersebut menunjukkan dua
ukuran paruh yang sangat berbeda. Burung berparuh kecil
Tulang rahang atas yang
terutama memakan biji-bijian lunak, sedangkan burung drtunjukkan dengan warna
berparuh besar adalah spesiaiis pemakan bijl keras. Burung ungu dapat digerakkan.
berparuh sedang tampaknya relatif tidak efisien dalam
memecahkan kedua jenis biji tersebut, sehingga memiliki
kebugaran relatif yang lebih rendah.
Seleksi penstabilisa si (st ab ili sing selection,
"i i.l:3{ bekerja dengan melawan kedua fenotipe ekstrem
dan menguntungkan varian intermediat. Moda seleksi
ini mengurangi variasi dan cenderung mempertahankan
status quo bagi karakter fenotipik tertentu. Misalnya, bobot (b)Tulang rahang yang
bisa digerakkan pada
kebanyakan bayi manusia saat lahir berkisar antara 3-4 ular. Tulang-tulang
kg; bayi yang iebih kecil atau lebih besar memiliki tingkat tengkorak dari
sebagian besar
mortalitas yang lebih tinggi. vertebrata darat
Akan tetapi, terlepas dari moda seleksinya, mekanisme melekat relatif kaku
dasar seleksi alam tetap sama. Seleksi menguntungkan satu sama lain,
sehingga membatasi
individu dengan slfat fenotipik terwariskan yang memberikan pergerakan rahang.
keberhasilan reproduktif lebih tinggi daripada individu lain. Sebaliknya, sebagran
besar ular memiliki
tulang yang dapat
F*ram Kqxmc[ Se$e$<si Alaca] digerakkan pada
rahang atasnya,
dafiasn ffivm$u*si Adapf*f sehingga mereka bisa
menelan makanan
Adaptasi organisme mencakup banyak contoh yang yang jauh lebih besar
memukau. Misalnya kemampuan sotong untuk berubah daripada kepalanya.
warna dengan cepat, sehingga bisa membaur dengan
rh !lr.;i-;": ;.1-i. 1:; Contoh-contoh adaptasi.
latar yang berbeda {F*r3gs ll3.-.::1 .,:. Contoh lainnya
adalah rahang ular yang mengagumkan i'f rr{:ili
'' :.'ii-,r,
yang mampu menelan mangsa yang jauh lebih besar evolusi adaptif. Akan tetapi, seperti yang kita lihat pada Bab
daripada kepalanya sendiri (tindakan yang analog dengan 22, komponen fisik dan biologis dari lingkungan organisme
upaya seorang manusia yang mencoba menelan sebutir bisa berubah seiring waktu. Akibatnya, apa yang dianggap
semangka bulat-bulat). Adaptasi lain, misalnya versi suatu sebagai'kecocokan yang baik' antara suatu organisme dan
enzim yang menunjukkan peningkatan fungsi di dalam lingkungannya dapat terus berubah-ubah, sehingga evolusi
lingkungan yang dingin (lihat Peraga 23.4), mungkin tidak adaptif merupakan proses yang dinamis dan kontinu.
sedramatis kedua contoh itu, namun sama pentingnya Bagaimana dengan dua mekanisme penting lainnya
bagi kesintasan dan reproduksi. yang menyebabkan perubahan evolusioner dalam populasi,
Adaptasi-adaptasi semacam itu dapat muncul secara hanyutan genetik dan aliran gen? I(eduanya sebenarnya
bertahap seiring waktu ketika seieksi alam meningkatkan dapat meningkatkan frekuensi alel-alel yang memperbaiki
frekuensi alel-alel yang menambah kesintasan dan kecocokan antara organisme dan lingkungannya-tapi tidak
reproduksi. I(etika proporsi individu yang memiliki sifat- secara konsisten. Hanyutan genetik dapat menyebabkan
sifat menguntungkan meningkat, kecocokan antara spesies frekuensi dari suatu alel yang sedikit menguntungkan
dan lingkungannya juga membaik; dengan kata 1ain, terjadi dapat meningkat, namun ini juga dapat menyebabkan

36 uNlT EMPAT Mekanisme Evolusi


frekuensi dari alel semacam itu menurun. Serupa dengan Pada seleksi interseksual (intersexual selection),
itu, aliran gen dapat mengintroduksikan alel-alel yang disebut juga pilihan pasangan (mate choice), individu dari
menguntungkan atau yang tidak menguntungkan. Seleksi salah satu jenis kelamin (biasanya betina) bersifat pemilih
alam adalah satu-satunya mekanisme evolusi yang secara dalam menyeleksi pasangannya dari jenis kelamin lain. Pada
konsisten menyebabkan evolusi adaptif. banyak kasus, pilihan betina bergantung pada mencoloknya
penampilan atau perilaku jantan (iihat Peraga 23.15). Hal
Se$e$<si Seksuafl yang menggelitik Darwin tentang pilihan pasangan adalah
mencoloknya penampilan jantan tidak terlihat adaptif
Charles Darwin merupakan orang pertama yang
dalam hal lain dan bahkan mungkin mendatangkan risiko.
mendalami implikasi seleksi seksual (serual selection),
Misalnya, bulu yang berwarna cerah dapat membuat burung
suatu bentuk seleksi alam yang di dalamnya terdapat
jantan lebih mudah terlihat oleh predator. Namun jika
individu-individu dengan karakteristik terwariskan
karakteristik itu membantu jantan memperoleh pasangan,
tertentu yang memiliki kemungkinan lebih besar untuk
dan jika manfaat tersebut melebihi risiko predasi, maka baik
memperoleh pasangan kawin daripada individu lain. Seleksi
warna bulu yang cerah maupun pilihan betina terhadap
seksuai dapat menyebabkan dimorfisme seksual (sexual
dimorphism), perbedaan mencolok antara kedua jenis warna itu akan diperkuat karena hal itu meningkatkan
keberhasilan reproduktif secara keseluruhan.
kelamin dalam karakteristik seksuai sekunder, yang tidak
Bagaimana pilihan betina terhadap karakteristik jantan
berkaitan langsung dengan reproduksi atau kesintasan
.i'e r;:11;--: .:.j. 1 :r l. Perbedaan tersebut mencakup perbedaan tertentu bisa dievolusikan? Salah satu hipotesis menyatakan
bahwa betina memilih sifat jantan yang berkorelasi dengan
ukuran, warna, ornamentasi, dan periiaku.
'gen yang bagusl )ika sifat yang disukai betina merupakan
Bagaimana seleksi seksual bekerja? Ada berbagai cara.
Dalam seleksi intraseksual (intraserual selection), yang petunjuk bagi kualitas genetik keseluruhan si jantan, maka
berarti seleksi dalam jenis kelamin yang sama, individu baik sifat jantan maupun pilihan betina terhadap sifat itu
berjenis kelamin sama bersaing secara langsung untuk akan mengalami peningkatan frekuensi. Peraga 23"16
memperebutkan pasangan dari jenis kelamin yang lain. menjabarkan sebuah percobaan untuk menguji hipotesis
Pada banyak spesies, seleksi intraseksual terjadi di antara ini pada katak pohon abu,abu (Hyla versicolor).
para jantan. Misalnya, seekor jantan mungkin menjaga Peneliti yang lain telah menunjukkan bahwa pada
sekelompok betina dan menghalangi jantan lain untuk beberapa spesies burung, sifat-sifat yang disukai oleh betina
mengawini betina-betina tersebut. Jantan penjaga itu berkaitan dengan kesehatan jantan secara keseluruhan.
mungkin mempertahankan statusnya dengan mengalahkan Dalam kasus-kasus tersebut, pilihan betina tampaknya juga
jantan lain yang lebih kecil, lebih lemah, atau kalah ganas berdasarkan pada sifat-sifat yang mencerminkan gen-gen
darinya. Yang lebih sering terjadi, jantan penjaga tersebut yang bagusl pada kasus ini alel-alel yang mengindikasikan
adalah pemenang psikologis daiam pameran ritual yang sistem kekebalan tubuh yang kuat.
menciutkan hati calon pesaing, namun tidak menimbuikan
risiko cedera yang dapat mengurangi kebugaran jantan itu Felanggenga$ Var;asi eerletiF<
sendiri (lihat Peraga 5I.22). Namun seleksi intraseksual Apa yang mencegah seleksi alam dalam mengurangi variasi
juga telah diobservasi di antara para betina pada beberapa
genetik dengan cara membinasakan semua genotipe yang
spesies, termasuk lemur ekor cincin. tidak menguntungkan? I(ecenderungan seleksi direksional
dan penstabilisasi untuk mengurangi variasi dilawan oieh
mekanisme yang melanggengkan atau mengembalikan
variasi genetik.

Siploidr
I(arena kebanyakan eukariota bersifat diploid, cukup banyak
variasi genetik yang tersembunyi dari seleksi dalam bentuk
alel resesif. Alel resesif yang tidak begitu menguntungkan
daripada alel dominan, atau bahkan berbahaya di dalam
lingkungan saat ini, dapat bertahan melaiui propagasi pada
individu heterozigot. Variasi laten ini terpapar pada seleksi
alam hanya jika kedua induk membawa alel resesif yang
sama dan dua salinan alel tersebut berakhir pada zigot
yang sama. Ini jarang terjadi jika frekuensi alel resesif
A He,.:!la 13.15 Dimorfisme seksual dan seleksi seksual. sangat rendah. Perlindungan heterozigot mempertahankan
Merak jantan dan betina menunjukkan dimorfisme seksual yang
lungkang gen yang sangat luas dari alel-a1el yang mungkin
ekstrem. Ada seleksi intraseksual di antara para jantan yang
saling bersaing, diikuti oleh seleksi interseksual ketika betina tidak menguntungkan pada kondisi sekarang, namun bisa
memilih jantan yang paling mencolok. mendatangkan manfaat baru jika lingkungan berubah.

BAB DUA PULUH TIGA Evolusi Populasi 37


Sefeksi Fenyeimhang
Seleksi dapat melanggengkan variasi pada sejumlah 1okus.
Apakah betina memilih pasangan kawin Seleksi penyeimbang (balancing selection) terjadi ketika
berdasarkan sifat-sifat yang mengindikasikan seleksi alam mempertahankan dua atau lebih bentuk dalam
'gen yang bagus'? suatu populasi. Tipe seleksi ini mencakup keuntungan
heterozigot dan seleksi bergantung frekuensi.
PERCOEAAN Katak pohon abu-abu betina memiiih kawin
dengan jantan yang mengeluarkan panggilan kawin yang
berdurasi panjang. Allison Welch dan rekan-rekan, dari Keuntungan heterozigct Jika individu,individu yang
University of Missouri, menguji apakah susunan genetik jantan heterozigot pada lokus tertentu memiliki kebugaran yang
dengan panggilan kawin panjang (PPan) lebih hebat daripada lebih tinggi daripada kedua jenis homozigot, maka mereka
jantan dengan panggilan kawin pendek (PPen). Para peneliti
menunjukkan keuntungan heterozigot (heterozygous
membuahi separuh telur dari setiap betina dengan sperma
darr seekor jantan PPan, sementara telur yang tersjsa dibuahi advantage). Dalam kasus semacam itu, seleksi alam
dengan sperma dari seekor jantan PPen. Keturunan dari satu cenderung mempertahankan dua atau lebih alel pada
induk betina ini kemudian dibesarkan dalam lingkungan yang iokus tersebut. Perhatikan bahwa keuntungan heterozigot
sama dan ditelusuri selama dua tahun. didefinisikan sebagai genotipe, bukan fenotipe. Dengan
Rekaman panggilan Rekaman panggilan demikian, keuntungan heterozigot merepresentasikan
kawin jantan PPen kawin jantan PPan seleksi penstabilisasi atau seleksi direksional yang
bergantung pada hubungan antara genotipe dan fenotipe.
Misalnya, jika fenotipe suatu heterozigot merupakan
intermediat dari fenotipe kedua homozigot, keuntungan
heterozigot adalah suatu bentuk seleksi penstabilisasi.
Katak pohon Ada sedikit contoh keuntungan heterozigot yang
abu-abu betina terdokumentasi dengan baik. Salah satu contoh terjadi pada
Katak pohon . Katak oohon
$
lokus manusia yang mengkode subunit polipeptida B dari
abu-abu lantafi%g ga* abu-abu jantan
PPen
6, " PPan hemoglobin, protein pengangkut-oksigen dari se1 darah

Y\
Sperma PPenx Sel telur x Sperma PPan merah. Pada individu homozigot, alel resesif tertentu pada
lokus tersebut menyebabkan penyakit sel-sabit. Penderita
penyakit sel-sabit memiliki bentuk sel darah merah yang
Keturunan dan Keturunan dari
terdistorsi (lihat Peraga 5.22), yang dapat menyebabkan
pejantan PPen pelantan PPan komplikasi serius, termasuk kerusakan ginjal, jantung, dan
otak. Akan tetapi, heterozigot terlindung dari efek-efek
Kebugaran dari keturunan seinduk ini dibandingkan terburuk malaria (walaupun mereka tidak resisten terhadap
infeksi malaria). Periindungan ini penting di wilayah tropis
HASIL karena malaria merupakan pembunuh utama. Di wilayah,
Pengukuran
wilayah semacam itu, seleksi menguntungkan individu
Kebugaran 1995 1996 heterozigot daripada individu homozigot dominan, yang
Pertumbuhan larva TBS PPan lebih baik lebih rentan terhadap malaria, dan daripada individu
I(esintasan larva PPan lebih baik TBS homozigot resesif, yang menderita anemia sei-sabit.
'Waktu
metamorfosis PPan lebih baik PPan lebih baik Frekuensi a1el sel-sabit di Afrika umumnya paling tinggi
TBS = tidak berbeda secara signifikan
di wilayah yang paling banyak terdapat parasit malaria
{Peraga 23.171. Pada beberapa populasi, aiel sel-sabit
KESIMPUIAN Karena keturunan dari pejantan PPan memiliki bertanggung jawab terhadap 20o/o alel hemoglobin pada
kebugaran yang lebih tinggi daripada saudara seinduk dari lungkang gen, frekuensi yang sangat tinggi bagi alel
pejantan PPen, tim menyimpulkan bahwa lama panggilan berbahaya semacam itu.
kawin pada katak jantan merupakan indikasi dari kualitas
genetik keseluruhan seekor jantan. Hasll ini menyokong
hipotesis bahwa pilihan pasangan oleh betina dapat Seleksi Bergantung Frekuensi. Dalam seleksi
didasarkan pada suatu sifat yang mengindikasikan apakah bergantung-frekuensi (frequency - dependent selection),
jantan memiliki 'gen-gen yang bagus' atau tidak. kebugaran suatu fenotipe menurun jika jumlah fenotipe
SIJMBtR A.M. welch et al., Call duration as an indicator of genetrc itu terlalubanyak dalam suatu populasi. Tinjaulah
quality in male gray tree frogs, Science 280: 1928 1930 (1998). ikan pemakan-sisik (Perissodus miuolepis) dari Danau
Tanganyika di Afrika. Ikan ini menyerang ikan lain dari
ffiBacadananallsa|ahmaka|ahaslinyadalamlnquiry beiakang, melesat untuk menarik beberapa sisik dari tubuh
in Action: lnterpreting Scientific Papers.
bagian belakang mangsanya. Ciri yang menarik dari ikan
ffi Mengapa para peneliti membagi telur dari
setiap betina menjadi dua kelompok untuk dibuahi oleh lantan
pemakan-sisik adalah bahwa sebagian ikan 'bermulut-
yang berbeda? Mengapa tidak mereka kawinkan saja setiap kiri' sementara yang lain 'bermulut-kananl Pewarisan
betina denqan satu jantan? Mendelian sederhana menentukan kedua fenotipe

38 UNIT EMPAT MekanismeEvolusi


ii'ti yang kecil pada fungsi protein dan kebugaran reproduktif
'.rs,.l:
(lihat Peraga 17.23). Seiring waktu, frekuensi aiel yang
tidak terpengaruh oleh seleksi alam dapat meningkat atau
menurun sebagai akibat dari hanyutan genetik.
1.1t :.:l::::../'l
-i::ii:j:i::l;l.i-l'.:
'i:.:t::::!;iir' ',
al: r:.i
,Mercgarg*m S*fi*$<sE AHa-arn Eidak ffiapat
*il;
';;:;:;1

,-, t:l ffi eawfl*eer€exE< i3x'gamEssere S*sn $]{.s


rsiffi
\rrl'i
ti'i; Walaupun seleksi alam menyebabkan adaptasi, ada beberapa
alasan mengapa di alam terdapat banyak contoh organisme
.. _
.,.: Frekuensi alel sel-sabit yang'desain'nya kurang sesuai dengan gaya hidupnya.
::.. I | 0_2,5o/o l. Seleksi hanya dapat beherja pada variasi yang
lrri
!i:,:
f,",,,1 a--1 2s-5,0%
Distribusi malaria i ;i - | tqn_7qol^ sudah ada. Seleksi alam menguntungkan hanya untuk
yang diseoabkan fenotipe yang paling sesuai di antara fenotipe-fenotipe
oleh Plasmodium .- li.E!i!i1 fr 7,s-1 o,o%
yang sudah ada di dalam populasi, yang mungkin bukan
falciparum (suaIu lm 10,0-12,s%
eukariota un jseluiar parasitik) sifat-sifat yang ideai. Alel baru yang menguntungkan
l:::- [ >12,5%
tidak bisa muncul berdasarkan permintaan.
", Evolusi dibatasi oleh batasan sejarah. Setiap spesies
& Memetakan malaria dan alel sel-sabit. Alel memiliki warisan penurunan dengan modifikasi darl
sel-sabit paling banyak ditemukan di Afrika, namun bukan satu-
bentuk-bentuk nenek moyang. Evolusi tidak membuang
satunya keuntungan heterozigot yang memberikan perlindungan
terhadap malarra. Alel pada lokus lain diuntungkan oleh ke- anatomi nenek moyang dan membangun setiap struktur
untungan heterozigot pada populasr di dekat Laut Tengah dan kompleks yang baru dari awal; melainkan evolusi
Asia Tenggara, di mana malaria juga tersebar luas.

tersebut, dengan ale1 bermulut-kanan dominan dari alel


bermulut-kiri. I(arena mulut mereka terpuntir ke kiri, ikan
bermulut-kiri selalu menyerang bagian belakang sebelah
kanan dari mangsanya. (Untuk mengetahui alasannya, " Bermulut-kanan "

coba puntir rahang bawah beserta bibirmu ke sebelah


kiri, dan bayangkan untuk menggigit dari sisi sebelah kiri
seekor ikan seraya mendekatinya dari belakang.) Serupa
!
dengan itu, ikan bermulut-kanan selalu menyerang dari
"Bermuiut-kiri"
kirl. Spesies mangsa berjaga-jaga terhadap serangan dari -E=
fenotipe ikan pemakan-sisik apa pun yang paling banyak o
!
terdapat di danau itu. Dengan demikian, dari tahun ke
tahun, seleksi menguntungkan fenotipe mulut mana n- "''
^tr
'>
c
pun yang paling tidak umum. Akibatnya, frekuensi ikan .q
.6
bermulut-kiri dan bermulut-kanan naik-turun sepanjang C
o
l
waktu, dan seleksi penyeimbang (akibat ketergantungan o
frekuensi) menjaga agar frekuensi setiap fenotlpe tetap u
mendel<ati 5070 0
1981 '82 ',83 ',84 ',85 ',86 '87 '88 ',89 ',90
Tahun sampel
ti;:rs*a-si fo*:fraf
Banyak variasi DNA dalam populasi barangkali memiliki
,&. Seleksi bergantung-frekuensi pada ikan
sedikit dampak pada keberhasilan reproduktif, atau tidak pemakan-sisik (Perissodus microlepis). Michio Hon, dari Kyoto
sama sekali. Dengan demikian, seleksi alam inl tidak Universrty, Jepang, mencatat bahwa frekuensi individu bermulut-kiri
memengaruhi DNA. Pada manusia, banyak perbedaan naik dan turun secara teratur. Ketika fenotipe dewasa yang sedang
nukleotida pada sekuens non-pengkode tampaknya tidak berbiak dievaluasr sebanyak tiga kali dalam setiap periode, dewasa
yang bereproduksi (direpresentasikan oleh titik-titik hilau) memiliki
memberikan keuntungan maupun kerugian selektil
fenotipe yang berlawanan dengan fenotipe yang paling banyak
sehingga dianggap sebagai variasi netral (neutral dilumpai di dalam populasi. Dengan demikian, individu bermulut-
variation). Mutasi yang menyebabkan perubahan protein kanan tampaknya diuntungkan oleh seleks ketika individu
juga bisa netral. Data dart Drosophila menunjukkan bahwa bermulut-kiri lebih banyak dijumpai, dan begitu pula sebaliknya
sekitar separuh dari mutasi pengubah asam amlno yang
$t}-t op, yang drukur oleh para penetiti untuk menentukan fenotipe
muncul dan kemudian menjadi tetap, memiliki sedikit efek mana yang diuntungkan oleh seleksi? Adakah asumsi yang diterapkan
selektif atau tidak sama sel<ali karena mereka memiliki efek untuk pilihan ini? Jelaskan.

BAB DUA PULUH TIGA Evolusi Populasi 39


kekuatan struktur dikompromikan untuk ketangkasan.
i3l:r,rq;,i 7-3.'trS menunjukkan contoh lain dari kompromi
evolusioner.
4. I(ebetulan, seleksi alam, dan lingkungan saling
berinteraksi. Peristiwa kebetulan dapat memengaruhi
kelanjutan sejarah evolusi dari populasi. Misalnya,
ketika badai menerbangkan serangga atau burung
sejauh ratusan kilometer melintasi lautan menuju ke
sebuah pulau, badai tidak perlu memindahkan individu-
individu yang paling cocok dengan lingkungan baru.
Dengan demikian, tidak semua alel yang terdapat pada
A {ror,r;a lil.'F! Kompromi evolusioner. Panggilan nyaring yang lungkang gen populasi perintis lebih cocok dengan
memungkinkan katak Tungara menarik pasangan juga menarik lingkungan baru daripada alel-alel yang 'tertinggall
pihak-pihak lain yang tidak dikehendaki di sekitarnya. Dalam
Selain itu, lingkungan pada iokasi tertentu mungkin
kasus ini, seekor kelelawar yang hendak menyergapnya.
berubah secara tak terduga dari tahun ke tahun, hal
ini iagi-lagi membatasi kisaran hasil evolusi adaptif
dalam kecocokan antara organisme dan kondisi-kondisi
memilih struktur yang sudah ada dan mengadaptasikan lingkungan yang terjadi saat ini.
struktur tersebut terhadap situasi-situasi baru. I(ita
dapat membayangkan bahwa jika hewan darat akan Dengan keempat batasan ini, evolusi tidak dapat
beradaptasi dengan lingkungan yang menguntungkan membentuk organisme yang sempurna. Seleksi alam
bagi spesies yang memiliki kemampuan terbang, maka bekerja dengan dasar 'lebih baik daripadal I(ita bahkan
hewan itu cukup menumbuhkan sepasang tungkai baru bisa melihat bukti evolusi pada berbagai organisme tak
yang akan berperan sebagai sayap. Akan tetapi, evolusi sempurna yang dihasilkan.
tidak bekerja seperti itu, melainkan beroperasi pada
sifat-sifat yang sudah dimiliki oleh organisme tersebut.
Oleh sebab itu, pada burung dan kelelawar, sepasang
w23.4
tungkai yang sudah ada memperoleh fungsi baru l: Apa kebugaran relatif dari bagal yang steril? ]elaskan
jawaban Anda.
untuk terbang ketika organisme-organisme tersebut
berevolusi dari nenek-moyang yang berjalan. 2. |elaskan mengapa seleksi alam merupakan satu,
satunya mekanisme evolusi yang secara konsisten
3. Adaptasi seringkali merupakan hasil kompromi. menyebabkan evolusi adaptif.
Setiap organisme harus melakukan berbagai hal yang
berbeda. Anjing laut menghabiskan sebagian waktunya
3. ffitrtrffiffi Pikirkan sebuah populasi tempat
heterozigot pada lokus tertentu memiliki fenotipe
di atas karang; ia mungkin bisa berjalan dengan lebih yang ekstrem (misalnya jauh lebih besar daripada
baik seandainya mempunyai kaki, bukan sirip, namun homozigot) yang juga memberikan keuntungan selektif.
anjing laut itu malah tidak bisa berenang dengan Apakah situasi tersebut merepresentasikan seleksi
baik. I(ita, manusia, bisa melakukan berbagai hal dan direksional, disruptif, atau penstabilisasi? Jelaskan.
bergerak dengan gesit berkat tangan prehensil dan Untuk mengetahur jawaban yang dianjurkan, lihat
tungkai fleksibel, namun kita juga menjadi rentan Apendiks A.
*J
I
terhadap keseleo, ligamen robek, dan dislokasi: Di sini

40 UN|T EMPAT MekanismeEvolusi


ffir ff,ff.rfl Kunjungi Study Area di www.masteringbio.com berikutnya dalam persentase yang lebih besar daripada
" ,u untuk memperoleh Animasi 3D Bioflix, Tutorial MP3, Video, Soal alel-alel lain.
Latihan, eBook, dan banyak lagi.
ts *"lanyutan ilesretik Fluktuasi kebetulan dalam frekuensi
alel dari generasi ke generasi cenderung mengurangi
variasi genetik.
b A{iran fren Pertukaran genetik antar-populasi cenderung
ffir3.9 mengurangi perbedaan di antara populasi-populasi
seiring waktu.
Mutasi dan reproduksi seksual menghasilkan
variasi genetik yang rnemungkinkan evolusi terjadi
(hal. 22-26)
-fir:nrEl
Aktirritas Causes of Evolutionary Change
h Variasi ilemetik Variasi genetik mencakup variasi l,*3: llinlogi On-line PopulationGeneticsLab
individu dalam suatu populasi dalam karakter diskret dan
kuantitatii serta variasi geografis antar-populasi.
L &,tutasi Alel baru pada dasarnya diawali dari mutasi.
ffiffie3"4,
I(ebanyakan mutasi bersifat berbahaya atau tidak berefek, Seleksi alam adalah satu-satunya mekanisme yang
namun mungkin ada segelintir yang menguntungkan. secara konsisten menyebabkan evolusi adaptif
(hal. 3a-40)
> l{.eprelriuksi Seksua{ Pada organisme yang bereproduksi
secara seksual, kebanyakan perbedaan genetik di antara b Melihat S*:leksi Alam l-ebih ilekat Suatu organisme
individu-individu merupakan hasil dari pindah silang, memiliki kebugaran yang lebih tinggi daripada organisme
perpasangan bebas kromosom, dan fertilisasi. lain jika meninggalkan lebih banyak keturunan yang fertil.
Mode seleksi alam berbeda dalam cara seleksi bekerja
IfirTirtil pada fenotipe (panah mengindikasikan tekanan selektif).
.{ktivitas Genetic Variety from Sexual Reproduction
Populasi yang

ffi3S"4 berevol usi

$-idlie-1a:dffi66i 1HHR.**"SX.g:9?.(
glsdM4---:,q.! q,s q,bq@*

Ekuilibrium Hardy-Weinberg dapat digunakan 01il@6i66'6ddi!+XXX+XRv*Y+,t4.t BFgg'?ffiffi:'*ffi


[$ "t$**ffi1

ffiffi
untuk menguji apakah sebuah populasi berevolusi ssq* gft F* e.ei,AS,$,ESX *5
X;aii;:#iiiY99xslq I i*eq i
(hal. 26-2e) F**e'sreT$ffiFffiS#H
SHJ#trffi$$Hffi$g$
kelompok organisme dari satu spesies yang menempati
wilayah yang sama, disatukan oleh lungkang gennya,
&&e
--' '1 --5
Seleksi
-) -)
4E
.

Seleksi
dr
,)
',la I Seleksi
agregasi semua alel di dalam populasi. dr reksiona I disruptif penstabi lisasi

> Prinsi6r $-lardy-Weinherg. Prinsip Hardy-Weinberg


menyatakan bahwa frekuensi alel dan genotipe suatu
Seleksi alam meningkatkan frekuensi alel yang menambah
populasi akan tetap konstan jika populasinya besar,
kesintasan dan reproduksi, sehingga memperbaiki
perkawinan terjadi secara acak, mutasi tidak berpengaruh,
kecocokan antara organisme dan lingkungannya.
tidak ada aliran gen, dan tidak ada seleksi alam. Untuk
populasi semacam itu, jika p dan q merepresentasikan ts Seleksi Seksual Seleksi seksual menyebabkan evolusi
frekuensi dari kedua alel pada satu lokus tertentu, maka karakteristik seks sekunder, yang dapat menguntungkan
p2 adalah frekuensi dari salah satu tipe homozigot, q2 individu saat kawin.
adalah frekuensi dari tipe homozigot yang lain, sedangkan
Pelanggengan Variasi Cenetik Diploidi mempertahankan
2pq adalah frekuensi dari genotipe heterozigot.
banyak sekali variasi resesif yang tersembunyi dalam
heterozigot. Variasi genetik juga dapat dipertahankan oleh
IttrTrrDI seleksi penstabilisasi.
n*vesfig;lsi How Can the Frequencies of Alleles Be Calculated?
* totengapa $eleksi Alam Tidak Dapat Membentuk
Organisrne Sempurna Seleksi alam hanya dapat bekerja
?3"3 pada variasi yang sudah ada; struktur yang merupakan
Seleksi alam, hanyutan genetik, dan aliran gen hasil modifikasi anatomi nenek moyang; adaptasi
clapat mengubah frekuensi alel dalanr 6ropr"rlasi seringkali merupakan kompromi; dan kebetulan, seleksi
(ha]. 30-3a) alam, dan lingkungan berinteraksi.

F Se{eksi ,4lam Perbedaan keberhasilan reproduksi Ifirrjftil


menyebabkan alel-alel tertentu diwariskan ke generasi i,ab Bick;gi ()n-iine Evolutionlab

BAB DUA PULUH TIGA Evolusi Populasi 4l


Fffr*mqs?gAr* *tuffi!*F*

*{:lr$iS fi,EAflF#{lil
7. flfj,: }Hj{ ffi.1,flii. nicnara I(oehn, dari State University
of New York, Stony Brook, dan Thomas Hilbish, dari
University of South Carolina, mempelajari variasi genetik
I. Suatu populasi lalat buah memiliki gen dengan dua alel,
pada kerang laut Mytilus edulis di sekitar Long Island,
,41 dan 42. Tes menunjukkan bahwa 70% dari gamet yang
New York. Mereka mengukur frekuensi alel tertentu
dihasilkan di dalam populasi mengandung alel ,,{/. Jika
(lapea) bagi suatu enzim yang terlibat dalam pengaturan
populasi berada dalam kesetimbangan Hardy-'Weinberg,
keseimbangan air-laut internal kerang tersebut. Para
berapa proporsi lalat yang membawa 41 mauptn 42?
peneliti menyajikan data mereka sebagai serangkaian
a. 0,7 b. 0, 49 c. 0,27 d. 0,42 e. 0,09 diagram lingkaran yang dikaitkan dengan situs
pengambilan sampel di muara perairan Long Island, yang
2. Ada 40 individu dalam populasi 1, semuanya memiliki
salinitasnya sangat bervariasi, dan di sepanjang pesisir laut
genotipe AiAl, dan ada 25 individu pada populasi 2,
terbuka, yang salinitasnya konstan.
semuanya bergenotipe A2A2. Anggaplah bahwa populasi-
populasi ini terletak berjauhan satu sama lain dan bahwa
kondisi lingkungan keduanya sangat mirip. Berdasarkan Tempat pengambilan
informasi yang diberikan di sini, variasi ganetik yang saapel l-8 Terepto- 4r *r ,e-x sa n 4 , - Fk j
sentasikan pasansan B,s q;% '# t# €S ffi. & t$S €-? #
diamati sangat mungkin merupakan contoh dari reroa_\

a. hanyutan genetik. aiel aA aA n


b. aliran gen.
Frekuensi
\J\JOOGCCC @O @
c. seleksi disruptif.
d. varisi diskret.
t alel lapea f J nlel /ap lain

e. seleksidireksional. Data dari R.K Koeh dan T.J. Hilbsh. The adaptve mportance of qenetic variation,
American Scientist 75. 134-141 1981) 1

J. Seleksi alam mengubah frekuensi alel karena beberapa


yang, sintas dan bereorodulcsi secara lebih Salinitas meninqkat ke arah laut terbuka
berhasil daripada yang laln.
a. alel
b. lokus
/ Perairan
c. lungkang gen I Lonq lsland
d. spesies
&F tu
\
e. individu t.
r.
U
4. Tidak ada dua orang pun yang identik secara genetik, I
B*+*T
j"il.,
Samudra
kecuali kembar identik. Penyebab utama variasi genetik '-{$f Atlantik
antar-individu manusia adalah
a. mutasi baru yang terjadi pada generasi sebelumnya. Buatlah tabel data untuk 11 situs pengambilan sampel
b. pengocokan alel dalam reproduksi seksual. dengan mengestimasi frekuensi lapea dari diagram lingkaran.
c. hanyutan genetik akibat ukuran populasi yang kecil. {Petunjuk: Anggaplah setiap lingkaran sebagai bagian depan
d. variasi genetik di dalam populasi. jam untuk membantu Anda mengestimasi proporsi area yang
e. efek-efeklingkungan. diarsir.) I(emudian buatlah grafik frekuensi bagi situs 1-B
untuk menunjukkan bagaimana frekuensi alel ini berubah
5, Burung gereja dengan sayap yang berukuran sedang lebih
seiring peningkatan salinitas di muara perairan Long Island
sintas dari badai kencang dibandingkan dengan burung
(dari barat daya ke timur laut). Bagaimana data dari situs
gereja yang bersayap lebih panjang atau lebih pendek. Ini
9-11 dibandingkan dengan data dari situs-situs di muara
merupal<an conLoh dari
perairan Long Island?
a. efek leher botol.
Susunlah hipotesis yang menjelaskan pola-pola yang
b. seieksi penstabilisasi. Anda amati dalam data dan yang menjelaskan pengamatan
c. seleksi bergantung-frekuensi. berikut: (I) a\e\ lapea membantu kerang mempertahankan
d. variasi netral. keseimbangan osmotik dalam air dengan konsentrasi garam
e. seleksi disruptif. yang tinggi namun menghabiskan terlalu banyak energi jika
digunakan pada air yang tidak begitu asin; dan (2) kerang
Untuk mengetahui jawaban Kuis Mand.iri, lihat Apendiks A.
menghasilkan larva yang dapat menyebar pada jarak yang jauh
Iilff:rfil sebelum menetap di bebatuan dan tumbuh menjadi dewasa.
Kunjungi Study Area di www.masteringbio.com
untuk memperoleh Soal Latihan.
Fi{}eJFl 5F ffi r\iStPG,! ffi F"Fd sbs&5-v&rye$4.49
F*#ryL*f$ffi dhFd s-rjflL"{i- !
8. Sejauh manakah manusia yang hidup dalam masyarakat
6. Bagaimana proses evolusi dapat tersingkap melalui berteknologi tidak terpengaruh oleh seleksi alam? Berikan
ketidaksempurnaan organisme hidup? alasan dari jawaban Anda.

42 UNIT EMPAT MekanismeEvolusi


ffiffi

dr Bagaimana burung yang tak bisa terbang ini


hidup di Kepulauan Galapagos yang terpencil?

ffiffiffi&w"ffi#ffi
24""9 Konsep spesies bieil*gis lrerftll*us pacia isolasi banyak kesamaan karakteristik karena mereka diturunkan
repror!uktif dari spesies nenek moyang yang sama. Misalnya, kesamaan
24.2 Spesiasi d*pat her|angsuns4 r*engam atau tar-rpa
DNA mengindikasikan bahwa pecuk tak-dapat-terbang
(Phalacrocorax harrisi) pada Peraga 24.1 berkerabat deltat
pernisahan geografis
dengan spesies pecuk dapat-terbang yang ditemukan di
24.3 Zona hibrid rnenyediakan kcsempatarr urrt$lc pantai barat Benua Amerika. Ini menunjukkan bahwa pecuk
mempeiajari faktor-faktor yang rnenyg[x3[i${an tak-dapat-terbang mungkin berasal dari spesies pecuk nenek
isolasi reproduktif moyang yang bermigrasi dari daratan utama ke Galapagos.
24.4 terjadi secara cepat atau
Sgresiasi daglat Spesiasi juga membentuk jembatan konseptual antara
larnhet dan hlsa nrerupakan afeibat dari mikroevolusi (microevolution), perubahan frekuensi
peruba*ran pada sertrikit atau banyak gen alel dari suatu populasi seiring waktu, dan makroevolusi
(macroevolution), pola yang luas dari evolusi melalui
rentang waktu yang lama. Contoh dari perubahan
makroevolusioner adalah asal usul kelompok,kelompok
organisme baru, seperti mamalia atau tumbuhan berbunga,
melalui serangkaian peristiwa spesieasi. I(ita mengkaji
"futfisteni dar^i SegaBa fu{is€er&o' mekanisme mikroevolusioner (mutasi, seleksi alam,
"-"-r*arwin datang ke I(epulauan Galapagos dengan hanyrrtan genetik, dan aliran gen) pada Bab23, dan kita akan
il
mendalami makroevolusi pada Bab 25. Pada bab ini, kita
[ .$ niat yang menggebu untuk menjelajahi daratan akan menelusuri'jembatan' di antara keduanya-mekanisme
.Fr",,',,'* yang baru muncul darl laut. Ia memperhatikan
bahwa pulau-pulau vulkanik ini, meskipun secara geologis yang memunculkan spesies baru dari spesies yang sudah
masih muda, ternyata kaya akan tumbuhan dan hewan ada. Namun, pertama-tama, kita perlu menentukan apa
yang tidak ditemukan di tempat lain di dunia yang sebenarnya disebut sebagai'spesies'.
. Belakangan, iamenyadari bahwa spesies-spesies ini,
seperti juga pulau-pulau tersebut, relatif baru. Ia menulis
dalam buku harlannya: "Baik dalam ruang maupun waktu,
kita tampaknya dibawa untuk mendekati fakta besar itu-
ffiffiffi34.€
misteri dari segala misteri-kemunculan pertama makhluk I Kmnsep spesies frrfrm$mgfrs ryncme$<arnkan
baru di Bumi ini."
'Misteri dari segala misteri'yang menarik hati Darwin
gtae*a ismlas[ repr*du!{t;f
adalah spesiasi (speciation), proses pemisahan satu spesies
menjadi dua spesies atau lebih. Spesiasi memikat Darwin I(ata spesies dalam bahasa Latin berarti 'jenis' atau
(dan banyak ahli biologi setelahnya) karena proses tersebut 'penampilan'. Dalam kehidupan sehari-hari, kita
merupakan penyebab keanekaragaman hayati yang iuar membedakan berbagai 'jenis' organisme secara umum-
biasa, menghasilkan spesies baru yang berbeda dari spesies anjing dan kucing, misalnya-berdasarkan perbedaan
yang sudah ada secara berulang-ulang. Spesiasi menjelaskan penampilan mereka. Namun apakah organisme benar-
tidak hanya perbedaan di antara spesies, namun juga benar terbagl menjadi unit-unit diskret yang kita sebut
kesamaan di antara mereka (kesatuan kehidupan). I(etika ini hanyalah usaha
spesies, atau mungkinkah klasifikasi
satu spesies memisah, spesies yang dihasilkan memiliki manasuka untuk menyusun dunia alamiah dalam suatu

BAB DUA PULUH EMPAT Asal Usul Spesies 43


keteraturan? Untuk menjawab pertanyaan ini, para ahli
biologi membandingkan tidak hanya morfologi (bentuk
tubuh) dari kelompok-kelompok organisme yang berbeda,
namun juga perbedaan-perbedaan yang tidak begitu
nyata dalam fisiologi, biokimia, dan sekuens DNA. Hasil
yang diperoleh umumnya memastikan bahwa spesies
yang berbeda secara morfologis mernang merupakan
kelompok-kelompok diskret, dengan banyak perbedaan
selain perbedaan morfologis.
(a) Kemiripan di antara spesies-spesies berbeda. Meadowlark
Kcmsep $gxes6es ffif,m$*gHr* timur (Sturne//a magna, kii) dan meadowlark barat (Sturnella
neglecta, kanan) memiliki bentuk tubuh dan warna bulu
Definisi utama spesies yang digunakan dalam buku teks ini yang serupa. Meskipun demikian, keduanya adalah spesies
mengacu pada konsep spesies biologis (biological species 'biologis yang berbeda karena kicauan dan perilaku yang lain
concept). Menurut konsep ini, seperti yang dijabarkan cukup berbeda untuk menghalangi mereka saling mengawini
pada 1942 oleh ahli biologi Ernst Mayr, spesies (species) seandainya bertemu di alam.

adalah suatu kelompok populasi yang anggota,anggotanya


memiliki potensi untuk saling mengawini (interbreed) dt
alam dan menghasilkan keturunan yang viabel (mampu
hidup) dan fertil-namun tidak menghasilkan keturunan
yang viabel dan fertil dengan anggota dari kelompok lain
semacam itu ;:', , :1,,.,, :1 , r. Dengan demikian, anggota
spesies biologis disatukan oleh kompatibilitas reproduktif, L'#e'

tr#
ia+'
setidaknya secara potensial. Semua manusia, misalnya,
berasal dari spesies yang sama. Seorang wanita karir di
Manhattan mungkin tidak akan pernah bertemu dengan r::,r.;" -Jdie
seorang peternak sapi di Mongolia, namun jika keduanya
ternyata bertemu dan menikah, mereka bisa memiliki
bayi yang viabel dan mampu berkembang menjadi orang
dewasa yang fertil. Sebaliknya, manusia dan simpanse
tetap merupakan spesies biologis yang berbeda walaupun
keduanya mungkin tinggal di wilayah yang sama, karena
banyak faktor yang menghalangi mereka untuk kawin dan
menghasilkan keturunan fertil.
Apa yang mempertahankan keutuhan lungkang gen
dari suatu spesies, yang menyebabkan anggota-anggota
spesies tersebut lebih mirip satu sama lain dibandingkan (b) Keragaman dalam satu spesies. Meskipun penampilan
dengan spesies lain? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita kta tampak berbeda-beda, semua manusia tergolong ke dalam
harus mempertimbangkan kembali mekanisme evolusioner satu spesies biologis (Homo sapiens), yang didefinisikan menurut
I apasitas kita untuk saling mengawini.
yang telah didiskusikan pada Bab 23: aliran gen, transfer
alel antarpopulasi. Anggota suatu spesies seringkali mirip "S. Konsep spesies biologis didasarkan pada
satu sama lain sebab populasi mereka terhubung oleh potensi untuk saling mengawini (interbreed), bukan dari
kemiripan fisik.
aliran gen. Seperti yang mungkin Anda duga, populasi-
populasi yang terletak berdekatan relatif sering bertukar
a1el. Namun bagaimana dengan populasi-populasi yang
terpisah jauh? Ahli biologi evolusioner Scott Edwards, memisah atau berdivergensl). Seperti yang akan kita jelajahi
yang diwawancarai di halaman 1-3, mengkaji pertanyaan di bagian berikut, aliran gen juga memainkan peran yang
ini pada burung pelanduk mahkota-kelabu, Pomatostomus penting dalam pembentukan spesies baru.
temporalis ,rrr; ri"i,r' t.1, ::,'. Hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa aliran gen tingkat rendah terjadi di antara populasi f .{#f;s-qs ff erpnercfex&' *rfl
yang terpisah sangat jauh sekali pun. Hasil-hasil serupa I(arena spesies biologis didefinisikan menurut kompatibilitas
telah ditemukan pada spesies hewan lain, juga pada reproduktif, pembentukan spesies baru mengandalkan
berbagal fungi dan tumbuhan. Hasil-hasil semacam itu isolasi reproduktif (reproductive isolation\-eksistensi
menggambarkan bahwa aliran gen memiliki potensi faktor-faktor biologis (penghalang) ya.g merintangi
untuk mempertahankan keutuhan lungkang gen suatu anggota dua spesies yang berbeda untuk menghasilkan
spesies, asalkan tidak dikalahkan oleh efek-efek seleksi keturunan yang viabel dan fertil. Penghalang semacam
atau hanyutan (keduanya dapat menyebabkan populasi itu mencegah aliran gen di antara spesies-spesies dan

44 UNIT EMPAT Mekanisme Evolusi


:i#iiilliiiifii :iiiril::'';rrr'i:li.i.l i:.i'iii+irit:r,i:ri::i
W Feraga ?a 3

Apakah aliran gen terjadi di antara populasi-populasi


yang terpisah amat jauh?
PERCOBAAN Pada banyak spesies, individu hanya menyebar dekat dari populas induknya.
Dapatkah aliran gen menyatukan lungkang gen dari suatu spesies dengan populasi-populasi yang
tersebar luas? Scott Edwards, saat bekerja di University of Californra, Berkeley, mempelajar aliran
gen pada burung yang diduga menyebar hanya dalam jarak dekat, burung pelanduk mahkota-
kelabu (Pomatostomus temporaiis). Edwards mengurutkan sepotong DNA dari burung yang hidup dl
12 populasi yang terpisah sangat jauh (dinamakan populasi A-L) yang terletak di berbaqai tempat
di Australia dan Papua Nugini. la menggunakan data ini untuk membangun pohon silsilah qen
(gene tree), pohon evolusioner yang
menunjukkan pola kekerabatan di antara Contoh pohon silsilah gen dari pasangan populasi;

alel-alel pada lokus yang ia pelajari. Jika peristiwa Alel Popuiasi


sebuah pohon gen menunjukkan bahwa qen ;:.:: :,..:::..:.
'l
alrran .l

sejumlah burung pada satu popu{asi !!


3 Ale 1 (ditemukan pada populasi B) berkerabat
memiliki satu alel yang berasal dari nenek .
" ".,.
:1
lebih dekat dengan alel 2, 3, dan 4 (ditemukan
moyang bersama dengan alel-aiel yang i:l pada populasi A) daripada alel 5, 6, dan 7
I ii,,.,",
",-;
ditemukan pada populasi yang berbeda, (ditemukan pada populasi B).
r!
I
Edwards menalar bahwa aliran qen pastilah t!!
Kesimpulan: Terjadi aliran gen (setidaknya
l:
terjadi di antara populasi-populasi tersebut satu kali peristiwa).
l
:!

(1ihat contoh pohon silsilah gen di kanan). :.q

Dengan cara ini, Edwards menganalrsis !


!
kekerabatan alel untuk berbaqai kombinasi r:l
Alel 5. 6, dan 7 (ditemukan pada popu asi B)
iq
q '.1
pada 12 populasi yang diteliti. berkerabat lebih dekat satu sama lain daripada
B! dengan alel-ale yang ditemukan pada populasi A.
Kesimpulan: Tidak ada aliran gen yang terladi.
,J

HASIL Pasangan populasi Estimasi jumlah minimal


dengan aliran gen peristiwa aliran gen yang Jarak antar-
Di antara 12 populasi yang dipelalari, Edwards yang terdeteksi populasi (km)
menyebabkan pola genetik
menyimpulkan bahwa aliran gen teqadi pada
A-B 5 340
7 pasanq populasi.
K-L 3 770
A.C 1l
1.390
B-C 7 1 .190
F-G 2 160
G-l 2 f.i10
C,E 1-2 1.310

KISIMBUIAN Karena aliran gen terdeteksi di antara populasi-populasi yang terpisah lebih dari 1.000 km, Edwards menyimpulkan
bahwa aliran gen bisa berpotensi mempertahankan keutuhan lungkang gen burung pelanduk mahkota-kelabu, walaupun individu
burung tersebut dahulu diduga hanya menyebar dalam jarak dekat. Pergerakan jarak jauh dari alel-alel bisa diakibatkan dari serangkaian
pergerakan larak pendek individu burung, atau dari peristiwa kebetulan, misalnya badai yang memindahkan burung ke lokasi yang lauh.

SUMBER S. V. Edwards, Long-distance gene fow in a cooperative breeder detected in geneaogies of mitochondrial DNA
sequences, Proceedrngs of the Royal Socrcty of London, Sertes B, Biological Sclences 252: 177-185 (1993).

ffi.ffiApakahdatatersebUtmengindikasikanbahwaperistiWaa|irangenyangditunjukkanpadapohonsi|si|ahgen
di atas terjadi akibat transfer alel dari populasi A ke B, ataukah sebaliknya? Jelaskan.

membatasi pembentukan hibrida (hybrid\, keturunan tidak sedemikian nyata. Penghalang-penghalang ini dapat
yang dihasilkan dari perkawinan antarspesies. 'Waiaupun digolongkan berdasarkan apakah isolasi reproduktif terjadi
satu penghalang mungkin tidak dapat mencegah semua sebelum atau setelah fertilisasi. Penghalang prazigotik
aliran gen, kombinasi dari beberapa penghalang dapat Qtrezy gotic barrier,'sebelum zigot') menghalangi terjadinya
mengisolasi lungkang gen suatu spesies secara efektif. fertilisasi. Penghalang semacam itu secara khas bekerja pada
lelaslah kalau seekor 1alat tidak bisa kawin dengan salah satu dari ketiga jalan berikut: dengan menghalangi
seekor katak atau pakis, namun penghalang reproduldif anggota spesies lain yang mencoba untuk kawin, mencegah
di antara spesies-spesies yang berkerabat lebih dekat usaha kawin agar tidak diselesaikan secara tuntas, atau

BAB DUA PULUH EMPAT Asal Usul Spesies 45


merintangi fertilisasi jika perkawinan berhasil dituntaskan. barrier, 'setelah zigot') dapat berperan dalam isolasi
Jika se1 sperma dari suatu spesies berhasil menerobos reproduktif setelah zigot hibrida terbentuk. Sebagai contoh,
penghalang prazigotik dan memfertilisasi ovum dari spesies kesalahan perkembangan dapat mengurangi kesintasan di
lain, berbagai penghalang pascazigotik (postzygotic antara embrio-embrio hibrida. Masalah-masalah setelah

Penghalang prazigotik menghalangi perkawinan atau merintangi fertilisasi iika perkawinan teriadi

lsol.rsi Habitat lsolasi Temporal lsolasi Perilaku lsolasi Mekanis

.::li::: iiiii:::-

lndividu
dari spesies
yang berbeda s il' 'rfi
ii:rllr ,r:;r:ri i ril'rtifl: iri i:i1lri'i:riri..+iriir,:i: iriill.

Dua spesies yang menempati Spesies yang kawin pada Ritual percumbuan yang Organisme mencoba untuk
habitat yang berbeda pada waktu yang berbeda- menarik pasangan dan perilaku kawin, namun perbedaan
wilayah yang sama bisa beda dalam sehari, musim lain yang ur-rik bagi suatu morfologis mencegah
jadi .jarang bertemu, atau yang berbeda, atau tahun spesies merupakan penghalang perkawinan berhasil dituntaskan,
bahkan tidak sama sekali, yang berbeda tidak dapat reproduktif yang efektif, bahkan
walaupur"r tidak terisolasi oleh memadukan gamet-gametnya. di antara spesies-spesies yang Cangkang dari
penghalang lisik yang jelas, berker.rbat dekat sekali pun. dua spesies siput dari genus
misalnya pegunungan. Di Amerika Utara, Ritual perilaku semacam itu Bradybaena mengulir ke arah
wilayah geografis s gung b ntik memungkinkan pengenalan berbeda. Dengan memuntir ke
limur (Spilogale putorius) (c) dan pasangan (mate recognition)- dalam menuju bagian tenqah,
Dua spesies ular
garter dari genus Thamnophis s gung bintik barat (Spilogale satu spesies mengul r berlawanan
suatu cara mengidentifikasi
gracilis)ft) saling tumpang- dengan arah larum jam (f,
terdapat pada wilayah geografis pasangan potensial dari spesies
tindih, ranur S. putortus lawin k ri), sedangkan spesies yang
yang sama, namun yang satu yang sama.
di pengujung musim dingin, larn mengul r searah jarum jam
terutama hidup di air (a)
sedangkan S. gractlis kawin di (f, kanan) Akibatnya, bukaan
sedangkan yang lain terutaTna
penqulunq musim panas. Angsa batu kaki- genrtal dari siput (ditunjukkan
h dup di darat (b)
biru, penghunr Galapagos, oleh tanda panah) menjadi tidak
kawin hanya setelah pameran sejala', dar per(aw nan tidak
percumbuan yang unik bagi dapat diselesaikan.
spesiesnya. Bagian dar 'naskah'
ritual mensyaratkan ;antan untuk
melangkah dengan kaki terangkat
tinggi (e), perilaku yang menarik
perhatian betina pada kakinya
yang biru teranq.

46 UNIT EMPAT Mekanisme Evolusi


kelahiran juga dapat menyebabkan hibrida infertil atau H t: f t: r f :i ;i t a's tI {.rI * :; c,:
F },,i: *.e I rls #f u;fr t,1* *''e
"t
mungkin mengurangi kesempatan mereka untuk sintas cukup Salah satu kekuatan konsep spesies biologis adalah konsep
lama untuk bereproduksi menjabarkan berbagai tersebut mengarahkan perhatian kita pada bagaimana
penghalang prazigotik dan pascazigotik secara lebih detail. spesiasi terjadi: melalui evolusi dari lsolasi reproduktif. Akan

Fi
1

Penghalangpascazigotikmencegahzigothibridaberkembangmenjadidewasayangviabeldanfertil
!

lsolasi Garnetik

'::'!:rt.i)::tr.:r

F-,r,;;],'..,..', N
Returunan-l
I
viabei clan I

I fenil
liri
,r,,,r:,r:i,i iji:irriri:iitiriii:,riri:liil:inj,ilr,r:iiiijiiitiirii,titilr

Sperma dari satu spesies Ccn-gen dari :pesies induk Bahkan jika hibrida kuat, mereka Sejumlah hibrida generasi
mungkin tidak mampu yang berbeda-beda mungkin rnunghin steril. Jika kromosom pertama bersifat viabel dan fertil,
membuahi sel telur dari spe:ies berinteraksi dengan cara dari kedua spesies induk namun jika mereka kawin satu
lain. Sebagai contoh, sperma tertentu sehingga merusak berbeda dalam jumlah atau sama lain atau kan in dengan
mungkin tidak mampu sintas perkembangan atau kesintasan struktur, meiosis pada hibrida spesies induk yang mana pun,
di dalam saluran reprodul<si hibrida di lingkungannya. nrungkin gagal menghasilkan keturunan generasi berikutnya
betina dari spesies lain, atau gamet normal. I(arena hibrida akan lemah atau steril.
mekanisme biokimiawi mungkin Bebe'apa subspesie: infertil tidal< dapat menghasilkan
mencegah sperma menembus sdlo'nd1de' dari genus tnsaltna keturunan sewaktu kawin Calur padi hasil I rltivasi
membran yang mengelilingi sel hidup d wilayah dan habrtat dengan spesies induk yang mana telah menqakumulastkan alel-ale
telur dari spesies lain. yang sama, tempat mereka pun, gen tidak dapat mengalir resesf mutan yang berbeda-
terkadang berhibr disas . Namun beda pada dua lokus selama
bebas di antara spesies.
kebanyakan h brida tidak dapat berdivergensi dari nenek moyang
so as gametik menuntaskan perkembangannya, bersama. librida dari dua galur
memisahkan spes es hewan dan kalaupun berkembang, Contoh. Keturunan yang berbeda bersifat kuat
akuatrk tertentu yang berkerabat mereka akan sangat lemah (h). hrbr da dari seekor ke edai (i) dan dan fert 1 (1, k ri dan kanan),
dekat, misa nya bulu babi (g). kuda (l) ada ah baga (k), yang namur trn'blhan paoa qenerari
Bulu babi meepaskan sperma dan kuat namLrn ster ber kutnya, yang mengandung
sel telur mereka ke air. Di s tu,
sedemik an banyak alel resesif,
gamet berfusi dan membentuk
bersifat kec dan sterrl (1, tengah).
zrgot. Gamet dari spesies yang
Walaupun ga ur pad ini belum
berbeda, misalnya buiu bab
danggap sebagai speses yang
merah dan ungu yang d tunjukkan
berbeda, mereka mulai terp sah
di s nl, tidak mampu berfus
o el- pergha dr-q pascdtigot,l .
karena protein pada permukaan
sel telur dan sperma tidak dapat
berrkatan satu sama lain.

47
tetapi, konsep ini dapat diterapkan pada jumlah spesies kelompok individu yang cukup berbeda untuk dianggap
yang terbatas. Misalnya, tidak ada cara untuk mengevaluasi sebagai spesies terpisah. Tentu saja, kesulitan untuk
isolasi reproduktif dari fosil. I(onsep spesies biologis juga menerapkan konsep spesies ini terletak pada penentuan
tidak berlaku pada organisme yang selalu, atau nyaris derajat perbedaan yang diperlukan untuk mengindikasikan
se1alu, bereproduksi secara aseksual, misalnya prokariota. spesies yang terpisah.
(Banyak prokariota yang memang saling mentransfer Selain yang dibahas di sini, terdapat lebih dari 20
gen, seperti yang akan kita bahas pada Bab 27, namun definisi lain tentang spesies yang telah diajukan. I(egunaan
ini bukan bagian dari proses reproduksi mereka.) Lebih setiap definisi bergantung pada situasi dan pertanyaan
Ianjut, dalam konsep spesies biologis, spesies didefinisikan yang diajukan dalam penelitian. Untuk keperluan kita
berdasarkan ketiadaan aliran gen. Akan tetapi, terdapat mempelajari bagaimana spesies bermula, konsep spesies
banyak pasangan spesies yang berbeda secara morfologis biologis yang memfokuskan pada penghalang reproduktif,
dan ekologis, namun aliran gen tetap terjadi di antara sangat berguna.
keduanya. Seperti yang akan kita lihat, seleksi alam
dapat menyebabkan spesies-spesies semacam itu tetap
ffi24,1
terpisah walaupun masih ada aliran gen. Pengamatan ini 1. (a) I(onsep spesies mana yang dapat Anda terapkan
menyebabkan sejumlah peneliti berargumen bahwa konsep untuk spesies aseksual maupun seksual? (b) I(onsep
mana yang paling berguna untuk mengidentifikasi
spesies biologis terlaiu menekankan pada aliran gen dan
spesies di lapangan? Jelaskan.
meremehkan peran seleksi a1am. I(arena keterbatasan
konsep spesies biologis, konsep-konsep spesies alternatif 2. ffiriffi Anggaplah Anda sedang
berguna dalam situasi-situasi tertentu. mempelajari dua spesies burung yang hidup di hutan,
dan tidak ada yang tahu apakah kedua spesies itu saling
mengawini atau tidak. Satu spesies mencari makan dan
ffiefinisi !-ain $pesles kawin di puncak pohon, sedangkan spesies yang lain
Sementara konsep spesies biologis menekankan pada kawin di tanah. Namun di penangkaran kedua spesies
keterpisahan spesies satu sama lain akibat penghalang burung itu dapat saling mengawini dan menghasilkan
reproduktif, beberapa definisi lain menekankan kesatuan keturunan yang viabel dan fertil. Penghalang reproduktif
jenis apakah yang paling mungkin untuk menjaga kedua
di dalam spesies. Misalnya, konsep spesies morfologis
spesies itu tetap terpisah di alam? |elaskan.
(morphological species concept) mencirikan spesies
berdasarkan bentuk tubuh dan sifat strukturai lain. I(onsep Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat
spesies morfologis memiliki sejumlah keuntungan. I(onsep Apendiks A I

*"*J
ini dapat diterapkan pada organisme aseksual dan seksual,
dan dapat berguna bahkan tanpa informasi tentang
besarnya aliran gen. Pada praktiknya, inilah cara saintis 24"2
membedakan kebanyakan spesies. Akan tetapi, salah satu
kerugiannya adalah definisi ini bersandar pada kriteria E Spesiasi dapat berlangsung
yang subjektii peneliti mungkin tidak sepakat tentang ciri dengan atau tanpa pemisahan
struktural mana yang dipakai untuk membedakan spesies. geografis
I(onsep spesies ekologis (ecological species concept)
memandang spesies berdasarkan rcIung (n ich e) ekolo ginya,
Sekarang setelah kita memperoleh pemahaman yang lebih
keseluruhan interaksi dari anggota spesies dengan
jelas tentang arti suatu spesies yang terpisah, marilah kita
komponen tak hidup maupun hidup dari lingkungannya
kembali ke pembahasan kita mengenai proses kemunculan
(lihat Bab 54). Misalnya, dua spesies amfibi mungkin
spesies dari spesies yang sudah ada sebelumnya. Spesiasi
tampak mirip, namun berbeda dalam makanan atau
dapat terjadi dengan dua cara utama, bergantung pada
kemampuan untuk bertoieransi terhadap kondisi kering.
bagaimana aliran gen terputus di antara beberapa populasi
Tidak seperti konsep spesies biologis, konsep spesies
dari spesies yang sudah ada sebelumnya (Peraga 24.5).
ekologis dapat mengakomodasi spesies aseksual maupun
seksual; konsep ini juga menekankan peran seleksi alam
disruptif ketika organisme beradaptasi dengan kondisi Spesiasi Alopatrik ("Negeri Lainn')
Iingkungan yang berbeda. Dalam spesiasi alopatrik (allopatric speciation, dari
I(onsep spesies filogenetik Qthylogenetic species kata Yunani allos, Iain, dan patra, tanah air), aliran gen
concept) mendef,nisikan spesies sebagai kelompok terkecil terputus ketika satu populasi terbagi menjadi sejumlah
dari individu-individu yang memiliki nenek moyang yang subpopulasi yang terisolasi secara geografis. Misalnya,
sama, membentuk satu cabang pada pohon kehidupan. ketinggian permukaan air di sebuah danau mungkin turun,
Para ahli biologi menelusuri sejarah filogenetik spesies menyebabkan pembentukan dua atau lebih danau kecil, yang
dengan cara membandingkan karakteristiknya, misalnya kini dihuni oleh populasi yang terpisah (lihat Peraga 24.5a).
morfologi atau sekuens molekular, dengan spesies lain. Sebuah sungai juga mungkin berubah aliran dan membagi
Analisis semacam itu dapat membedakan kelompok- suatu populasi hewan yang tidak dapat menyeberangi

48 UNIT EMPAT Mekanisme Evolusi


Begitu pemisahan geografis telah berlangsung,
lungkang gen yang terpisah dapat berdivergensi melalui
berbagai mekanisme yang dijabarkan pada Bab 23.
Mutasi yang berbeda akan muncul, seleksi alam bekerja
pada organisme-organisme yang tepisah, dan hanyutan
genetik mengubah frekuensi alel. Isolasi reproduktif
kemudian dapat terjadi sebagai produk sampingan dari
seleksi atau hanyutan genetik yang menyebabkan populasi
berdivergensi secara genetis. Misalnya, pada bunga
monyetan Mimulus guttatus, sel.ekst telah menguntungkan
evolusi toleransi tembaga pada populasi yang hidup di
dekat pertambangan tembaga. I(onsentrasi tembaga pada
tanah di wilayah tersebut dapat mencapai kadar yang
(a) Spesiasi alopatrik. (b) Spesiasi simpatrik. mematikan bagi individu nontoleran. Sewaktu anggota
Satu populasi Satu populasi kecil
membentuk spesies men.ladi spesies baru populasi toleran-tembaga M. guttatus kawin dengan
baru karena terisolasi tanpa pemisahan individu dari populasi 1ain, kesintasan keturunannya
secara geografis dari geografis. rendah. Analisis genetik menunjukkan bahwa gen untuk
populasi induknya. toleransi terhadap tembaga atau sebuah ale1 yang terpaut
& r:::',',,i::. .;; : Dua mOda utama spesiaSi, secara genetis dengan gen toleransi terhadap tembaga
menyebabkan kesintasan dari keturunan hibrida rendah.
Dengan demikian, seleksi bagi tolerarrsi terhadap tembaga
sungai tersebut. Spesiasi alopatrik juga dapat terjadi tanpa tampaknya memillki efek samping yang penting namun
pembentukan ulang geologis, misalnya ketika individu- tidak diserrgaja: isolasi reproduktif parsial di antara
individu mengolonisasi wilayah terpencil dan keturunan populasi-populasi M. guttatus.
mereka terisoiasi dari populasi induk. Pecuk tak-dapat- Lungkang gen dari populasi-populasi yang sangat
terbang yang ditunjukkan pada Peraga 24.1 kemungkinan terisolasi (misalnya di pulau terpencil) mengalami
muncul dengan cara ini dari spesies nenek-moyang yang aliran gen yang sangat sedikit sehingga sangat mungkin
bisa terbang dan bermigrasi ke l(epulauan Galapagos. mengalami spesiasi alopatrik. Misalnya, dalam waktu
kurang dari 2 juta tahun, segelintir hewan dan tumbuhan
ffrose"q $pusr*.sf ,4f*6ra fr*fr dari daratan utama Amerika Selatan dan Utara yang
Harus seberapa hebatkah penghalang geografis agar mengolonisasi Galapagos menyebabkan kemunculan
spesiasi alopatrik terjadi? )awabannya bergantung pada semua spesies baru yang ditemukan di kepulauan tersebut.
kemampuan organisme untuk berpindah tempat. Burung,
singa gunung, dan koyote dapat menyeberangi sungai dan #a;&trf Spesd*sr Af*p*f r"rfr
ngarai. Penghaiang semacam itu juga bukan rintangan Banyak penelitian menyediakan bukti bahwa spesiasi
bagi serbuk sari yang tertiup angin dari pohon pinus atau dapat terjadi dalam populasi alopatrik. Misalnya, data
biji-bijian tumbuhan berbunga. Sebaliknya, rodensia kecil biogeograhs bersama data genetik menunjukkan bahwa dua
mungkin menganggap sungai yang lebar atau ngarai yang kelompok katak yang ada saat ini, subfamili Mantellinae
dalam sebagai penghalang yang menyulitkan (r;',.' ' ,.
dan Rhacophorinae, mulai berdivergensi sekitar 88

&. i:: ii::.,r;::.r-i.i; Spesiasi alopatrik bajing antelop di ngarai Grand Canyon yang berlawanan. Bajing antelop harris
(Ammospermophilus harrisi) menghuni ngarai selatan (kiri) Hanya beberapa kilometer jauhnya dari ngarai utara (kanan) hiduplah bajing
antelop ekor-puIih (Ammospermophilis leucurus) yang berkerabat dekat dengan baling harris. Sebaliknya, burung dan organisme lain yang
dapat menyebar dengan menyeberangi ngarai secara mudah, belum berdivergensi menjadi spesies yang berbeda pada kedua sisi ngarai.

BAB DUA PULUH EMPAT Asal Usul Spesies


F Feraga 24.7 Spesiasi alopatrik pada
katak. Subfamili katak, Mantellinae ManLellinae
dan Rhacophor'nae beroivergensi (ranya di Madaqas^ar): | ..

sewaktu pulau yang sekarang kita sebut 100 spesies :, r,'i ,'.tli,
Madagaskar memrsah dari India. Peta
menunjukkan pergerakan Madagaskar
(merah) dan India (brru) seiring waktu.
U,{tftr$xin"'''@
a
i"'j;[iiffjfi1unffi
l"w
w&
Juta tahun lalu (tl)

juta tahun lalu, ketika tempat yang kini menjadi Pulau burung pelanduk mahkota-kelabu yang dipelajari oleh
Madagaskar mulai memisah dari massa daratan india. Scott Edwards). Alternatifnya, aliran gen jarak jauh di
Tampaknya kedua kelompok katak ini memiliki nenek antara populasi-populasi salamander mungkin diredam
moyang bersama yang hidup di massa daratan Madagaskar- oleh efek-efek seleksi alam atau hanyutan genetik, yang
India sebelum daratan tersebut terpisah {Peraga 24.7i. masing-masing dapat menyebabkan populasi berdivergensi.
Setelah pemisahan itu, spesiasi alopatrik terjadi dalam Dalam sejumlah penelitian lain, para peneiiti telah menguji
populasi-populasi yang terpisah dari nenek moyang apakah penghalang reproduktif intrinsik berkembang
bersama. Hasilnya adalah pembentukan banyak spesies ketika populasi diisolasi dalam percobaan dan dihadapkan
baru pada masing-masing lokasi. pada kondisi-kondisi lingkungan yang berbeda. Hasil yang
Nilai penting darl spesiasi alopatrik juga ditunjukkan dlperoleh dari kasus-kasus semacam itu juga memberikan
melalui fakta bahwa wilayah yang sangat terbagi-bagi bukti kuat bagi spesiasi alopatrik {Peraga 24.9).
oleh berbagai penghalang geografis secara khas memiliki i(ami harus menekankan di sini, walaupun isolasi
lebih banyak spesies daripada wilayah dengan sedikit geogralis mencegah saling kawin (interbreeding) di antara
penghalang. Misalnya, spesies burung yang jumlahnya populasi alopatrik, pemisahan bukanlah penghalang
Iuar biasa besar ditemukan di wilayah pegunungan Papua biologis untuk reproduksi. Penghalang reproduktif
Nugini, dan banyak tumbuhan dan hewan yang unik biologis seperti yang dijabarkan dalam Peraga 24.4bersifat
ditemukan di I(epulauan Hawaii yang terisolasi secara
geografis (kita akan membahas lagi asal mula berbagai
spesies Hawaii pada Bab 25). 2,0
Tes laboratorium dan lapangan juga memberikan .F

bukti bahwa isolasi reproduktif di antara dua populasi c


f ,-
t5
umumnya meningkat ketika jarak di antara keduanya o
o
melebar. Dalam salah satu penelitian semacam itu terhadap o 1n
6 rru
salamander dusky (Desmognathus ochrophaeus), para E
_4
ahli biologi membawa individu dari sejumlah populasi
yang berbeda ke laboratorium dan menguji kemampuan 6' u,5
O
o
mereka menghasilkan keturunan yang viabel dan fertil
Hanya sedikit isolasi reproduktif yang 0
{Peraga 2u1.8).
0 50 00 50 200 250
1 1 300
teramati oleh para peneliti pada salamander dari populasi- Jarak geografis (km)
populasi yang bertetangga. Sebaliknya, salamander dari
populasi-populasi yang terpisah jauh seringkali gagal & Peraga 24.8 Variasi dalam isolasi reproduktif dengan
bereproduksi. Satu penjelasan yang mungkin untuk hasil- jarak di antara populasi-populasi salamander dusky. lndeks
hasil tersebut adalah aliran gen jarak jauh tidak terjadi di isolasi reproduktif dalam penelitian ini berkisar mulai dari 0 (tidak
antara populasi-populasi salamander dusky (tidak seperti ada iso asi) sampai 2 (isolasi komplet).

UNIT EMPAT Mekanisme Fvolusi


intrinsik bagi organisme itu sendiri. Dengan demikian,
penghalang-penghalang tersebut dapat mencegah saling
l<awin (interbreeding) ketika anggota-anggota dari populasi
Dapatkah divergensi populasi-populasi alopatrik
yang berbeda bertemu satu sama iain.
menyebabkan isolasi reproduktif?

PERCOBAAN Diane Dodd, saat di Yale University, membagi Spesfiasi SirurpatriB< ("fl{egerfr yaffiS Sarsra'n}
suatu populasi lalat buah. Beberapa ekor lalat buah dibesarkan Dalam spesiasi simpatrik (sympatric speciation, dari
pada medium pati dan lalat yang lain dibesarkan pada medium
bahasa Yunani s/r, bersama), spesiasi terjadi dalam
maltosa. Setelah setahun (sekitar 40 generasi), seeksi alam
menyebabkan evolusi divergen: Populasi yang dibesarkan pada populasi yang hidup di area geografis yang sama.
medium pati mencerna pati secara lebih efisien, sedangkan Bagaimana penghalang reproduktif terbentuk di antara
lalat yang dibesarkan pada medium maltosa mencerna maltosa populasi-populasi simpatrik padahal anggota-anggotanya
secara lebih efisien. Dodd kemudian meletakkan alat dari
tetap saling berhubungan? Walaupun hubungan semacam
populasi yang sama atau populasi berbeda dalam sangkar
kawin dan mengukur frekuensi perkawinan yang terjadi.
itu (dan aliran gen yang terus terjadi karenanya) membuat
spesiasi simpatrik lebih jarang terjadi daripada spesiasi
i'l alopatrik, spesiasi simpatrik dapat terjadi jika aliran
gen berkurang akibat faktor-faktor seperti poliploidi,
-/./'
-'til : ---\ diferensiasi habitat, dan seleksi seksual. (Perhatikan bahwa
.", ft PopJ,at awdr 'alat bua^ \ faktor-faktor ini juga dapat mendorong spesiasi alopatrik.)
...-:,Drosophtlapseudoob<cura\
Faliploidi
lalat
Sebagian l. sebaoan lalat
pada
dibesarkan V Oibesarian pada Suatu spesies dapat berasal dari suatu kecelakaan
medium Pati percobaan mengaw nkan medlum maltosa selama pembelahan sel yang memunculkan set ekstra
lalat setelah 40 generas
kromosom, suatu l<ondisi yang dikenal sebagai poliploidi
HASIL Ketika lalat dari 'populasi patr'dicampurkan Qtolyploidy). Ada dua bentuk yang berbeda dari poliploidi.
dengan lalat dari 'populasi maltosa', lalat cenderung kawin Autopoliploid (aatopolyploid, dari bahasa Yunani
dengan pasangan yang berasal dari populasi yang sama.
Namun dalam keiompok kontrol yang ditunjukkan di srni,
lalat dari populasi yang berbeda yang beradaptasi terhadap Kegagalan pembelahan sel pada ,&- \.
pati memiliki kemungkinan untuk saling mengawini satu suatu sel dari tumbuhan diploid yang W*'t,
-
sama lain, atau kawin dengan lalat dari populasinya sendrri; sedang tumbuh setelah duplikasi 1
*{
i
hasil yang serupa juga diperoleh dari kelompok kontrol 'romoson memunculran
^o
cabang atau \\
yang beradaptasi terhadap maltosa. .laringan lain yang tetraploid.
Betina 2n=6
Betina Pat
I
Pati

Pati Maltosa populasi 1 populasr 2

:
xttq F: 18 ,'@\

'ffiw
1s
o
oa
FP
o
-; €820
d-o N

EA-
o
o
t/ t) ''. ff
4n=12
,,
Frekuensi perkawinan Frekuensi perkawinan
dalam kelompok percobaan

KESIMPULAN Dalam kelompok percobaan, preferensi


dalam kelompok kontrol
I
yang kuat dari 'lalat pati' dan 'lalat maltosa' untuk kawin
dengan lalat yang beradaptasr terhadap hal yang sama
mengindikasikan bahwa penghalang reproduktif sedang
Bunga pada cabang tetraploid
menghasilkan gamet diploid.
tu'
tu.
terbentuk di antara popuiasr-populasi divergen lalat. Walaupun 2n
penghalang itu tidak mutlak (masih ada perkawinan yang
terjadi antara lalat pati dan lalat maltosa), penghalang
tampaknya makin kuat setelah 40 generasi, sebagai akibat
dari perbedaan tekanan selektif ketika populasi alopatnk ini ,ffi
I
beradaptasi terhadap lingkungan yang berbeda. Keturunan dengan karyotipe
tetraploid bisa jadi v abel dan
SUMBER D.M.B. Dodd, Reproductive isolation as a
consequence of adaptive divergence tn Drosophila pseudoobscura,
Evolution 43: 1308-131 1 (1989).
fertil-suatu spesies biologis baru
.q-.,
ffi Bagaimana hasil akan berubah jika pada 4n
setiap generasi beberapa ekor lalat dari populasi pati ditempatkan
dalam populasi maltosa dan demikian sebaliknya? Jelaskah .& Peraga 24.10 Spesiasi simpatrik melalui autopoliploidi
prediksi Anda. pada tumbuhan.

BAB DUA PULUH EMPAT Asal Usul Spesies 5I


autos, dirr) adalah individu yang memiiiki lebih dari dua

($fl)
set kromosom yang semuanya berasal dari satu spesies. Species A
Misalnya, kegagalan pembelahan sel dapat mengakibatkan 2n=6 i

ffi
jumlah kromosom sel mengganda dari dipioid (2n) menjadi
w;r"j';"
tetraploid (4n) (Peraga 24.10). Mutasi ini menyebabkan
tetraploid terisolasi secara reproduktif dari tumbuhan
diploid populasi awal, karena keturunan triploid (3n) yang
dihasiikan dari perkawinan semacam itu kurang fertil. Akan
1 /::i+*:ff,;
dari2n menjaidin
tetapi, tumbuhan tetraploid dapat menghasilkan keturunan \ /
.. .
tetraploid yang fertil jika melakukan penyerbukan sendiri
atau kawin dengan tetraploid lain. Dengan demikian, dalam
satu generasi saja, autopoliploidi dapat menyebabkan
Gamet nol
n =3
{$, ,,{{df ,.."?S",lli:3[1*
t 4kromosom
isolasi reproduktif tanpa pemisahan geografis apa pun.
Bentuk kedua dari poliploidi dapat terjadi ketika dua \ /
spesies yang berbeda kawin dan menghasilkan keturunan
hibrida. I(ebanyakan hibrida bersifat steril l<arena set ,I t{t,r'\b
ffifuP
' ,,o,,ou o.nn.n
'Tkromosom
kromosom dari satu spesies tidak bisa berpasangan selama '"rdf '
meiosis dengan set kromosom dari spesies lain. Namun !
\\-*={-

hibrida infertil mungkin bisa memperbanyak diri secara


aseksual (seperti yang dilakukan oleh banyak tumbuhan).
Pada generasi berikutnya, berbagai mekanisme dapat
mengubah hibrida steril menjadi poliploid fertil yang disebut
alopoliploid (allopolyploid, P er aga 24.1'l). Alopoliploid
bersifat fertil ketika kawin satu sama lain, namun tidak
Gamet normal
^_)
ffi p: Gamet yang tidak
"
' tereduksi dengan
7 kromosom

dapat saling mengawini (interbreed) dengan kedua spesies


induk; mereka merepresentasikan spesies biologis baru.
Spesiasi poliploidi terkadang terjadi pada hewan;
misalnya, katak pohon abu-abu Hyla versicolor (lihat Peraga Hibrida yang fertil
23.6) diduga muncul melalui cara ini. Akan tetapi, poliploidi dan viabel
(alopoliploid)
jauh lebih sering terjadi pada tumbuhan. Ahli botani 2n=10
memperkirakan bahwa lebih dari 80% spesies tumbuhan
yang ada saat ini merupakan keturunan dari nenek moyang A Pera$a ?4.11 Salah satu mekanisme spesiasi alopoliploidi
pada tumbuhan. Kebanyakan hibrida bersifat steril karena
yang terbentuk dari spesiasi poliploidi. Salah satu contoh
kromosomnya tidak homolog dan tidak dapat berpasanqan
yang terdokumentasi adalah dua spesies baru tumbuhan selama meiosis. Namun hibrida semacam itu mungkin mampu
goatsbeard (genus Tragopogon) yang muncul di Pasifik bereproduksi secara aseksual. Diagram ini menelusuri salah satu
Barat Laut pada pertengahan 1900-an. Tragopogon pertama mekanisme yang dapat menghasilkan hibrida fertil (alopoliploid)
sebagai spesies baru. Spesies baru memiliki jumlah kromosom
kali tiba di wilayah itu ketika manusia mengintroduksi
diploid yang sama dengan lumlah kromosom diploid pada kedua
tiga spesies Eropa pada awal 1900-an. I(etiga spesies ini, spesies induk.
T. dubius, T, pratensis, dan T. porrifolius,kini merupakan
gulma yang umum ditemukan di lahan parkir yang tiga spesies yang berbeda masing-masing menyumbangkan
terabaikan dan tempat-tempat lain di kota. Pada 1950-an, dua set). Peristiwa poliploidi pertama yang akhirnya
ahli botani mengidentifikasi dua spesies Tragopogon baru melahirkan gandum modern barangkali terjadi sekitar
di wllayah Idaho dan Washington, tempat ketiga spesies 8.000 tahun silam di Timur Tengah. Ini merupakan hibrida
dari Eropa ditemukan. Salah satu spesies baru, Z miscellus, spontan dari spesies gandum awal yang dikultivasi dan
adalah hibrida tetraploid dari Z dubius dan Z pratensis; sejenis rumput liar. I(ini para ahli genetika tumbuhan
spesies baru yang satu lagi, T. mirus, juga merupakan menciptakan berbagai poliploidi baru di laboratorium
alopoliploid, namun nenek moyangnya adalah T, dubius dan dengan zat-zat kimia yang menginduksi kesalahan meiosis
T. porriftlius. Waiaupun populasi T. mirus tumbuh terutama dan mitosis. Dengan mengendalikan proses evolusi, para
meialui reproduksi anggotanya sendiri, hibridisasi tambahan peneliti dapat menghasilkan spesies hibrida baru dengan
di antara kedua spesies induk terus menambahkan anggota sifat yang diinginkan, misalnya hibrida gandum yang
baru ke populasi T. mirus. Ini hanyalah salah satu contoh menghasilkan panenan dalam jumlah besar sekaligus
proses spesiasi yang sedang terjadi dan dapat diamati. buiir keras.
Banyak tanaman pertanian penting-seperti haver,
kapas, kentang, tembakau, dan gandum-merupakan flff,erensiasi Habitat
poliploid. Gandum yang digunakan untuk roti, Triticum Spesiasi simpatrik juga dapat terjadi ketika faktor-faktor
aestivum, merupakan aloheksaploid (enam set kromosom, genetik memungkinkan suatu subpopulasi mengeksploitasi

52 UNIT EMPAT Mekanisme Evolusi


habitat atau sumber daya yang tidak digunakan oleh populasi baru terbentuk ketil<a terisolasi secara geografis dari
induk. Inilah yang terjadi pada lalat belatung apel Amerika populasi induknya. Isolasi geografis sangat membatasi
Utara (Rhagoletis pomonella). Habitat asli lalat ini adalah aliran gen. Akibatnya, penghalang reproduktif lain
pohon hawthorn asli Amerika, namun sekitar 200 tahun terhadap spesies nenek moyang dapat muncul sebagai
silam, beberapa populasi mengolonisasi pohon apel yang produk sampingan dari perubahan genetik yang terjadi
dibawa oleh para pemukim dari Eropa. I(arena apel matang dalam populasi yang terisolasi. Ada banyak macam proses
lebih cepat daripada hawthorn, seleksi alam menguntungkan yang dapat menghasilkan perubahan genetik semacam itu,
lalat pemakan buah dengan perkembangan yang cepat.
Populasi lalat pemakan apel ini sekarang menunjukkan
isolasi temporal dari R. pomonella pemakan hawthorn,yang
memberikan rintangan prazigotik untuk aliran gen di antara
Apakah seleksi seksual pada cichlid
kedua populasi. Para penelitl juga teiah mengidentifikasi
menyebabkan isolasi reproduktif?
alel-alel yang menguntungkan lalat yang menggunakan
salah satu tumbuhan inang namun merugikan lalat yang
PfRCOBAAN Ole Seehausen dan Jacques van Alphen,
menggunakan tumbuhan inang yang lain. Akibatnya, seleksi saat bekerja di University of Leiden, menempatkan jantan
alam yang bekerja pada alel-alel ini menyediakan penghalang dan betina Pundamilia pundamilia dan P. nyererei secara
pascazigotik untuk reproduksi, yang semakin membatasi bersama-sama dalam dua tangki akuarium. Satu tangki
aliran gen. Singkatnya, walaupun kedua populasi masih diberi pencahayaan alami, sedangkan yang lain diberi lampu
jingga monokromatik. Di bawah pencahayaan normal,
diklasifikasikan sebagai subspesies dan bukan spesies yang warna pejantan pada kedua spesies tampak jelas berbeda;
terpisah, spesiasi simpatrik tampaknya terus berlanjut. di bawah cahaya jingga monokromatik, warna kedua spesies
terlihat sangat mirip. Para peneliti kemudian menqamati
$efefrsf Sefrsruaf pemilihan pasangan oleh betina pada masing-masing tangki.
Terdapat bukti bahwa spesiasi simpatrik juga dapat
didorong oleh seleksi alam. Petunjuk bagaimana ha1 ini Cahaya jingga
dapat terjadi telah ditemukan pada l\<an cichlid dari salah Cahaya normal monokromatik
satu tempat yang menjadi pusat spesiasi hewan di bumi,
Danau Victoria di Afrika Timur. Danau itu pernah menjadi
tempat tinggal bagi sekitar 600 spesies cichlid. Data genetik
mengindikasikan bahwa spesies-spesies tersebut muncul
dalam 100.000 tahun terakhir dari sejumlah kecil spesies
pengolonisasi yang tiba dari berbagai sungai dan danau
lain. Bagaimana sedemikian banyak spesies-lebih dari dua Pnvererei
kali lipat jumlah spesies ikan air tawar yang diketahui di
seluruh Eropa-dapat muncul di dalam satu danau saja? @
Salah satu hipotesis menyatakan bahwa berbagai
subgrup populasi cichlid awal beradaptasi terhadap sumber HASIL Di bawah pencahayaan normal, betina dari
masing-masing spestes dengan tegas memilih jantan dari
makanan yang berbeda-beda dan bahwa divergensi genetik
spesresnya sendiri. Namun di bawah pencahayaan jingga,
yang dihasilkan turut berperan daiam spesiasi di Danau betina darj masing-masrng spesies tidak pilih-pilih terhadap
Victoria. Namun seieksi seksual, tempat (biasanya) betina jantan dari kedua spesies. Hibrida yang dihasilkan bersifat
memilih jantan berdasarkan penampilan (lihat Bab 23), viabel dan fertil.
juga dapat menjadi salah satu faktor. Para peneliti telah
mempelajarl dua spesies simpatrik cichlid yang berkerabat KESIMPULAN Seehausen dan van Alphen menyimpulkan
bahwa pemilihan pasangan oleh betina berdasarkan warna
dekat, yang berbeda terutama pada warna jantan yang pejantan yang berbiak merupakan penghalang reproduktif
berbiak: Pejantan Pundamilia pundamilia yang berbiak utama yang biasanya menjaga agar lungkang gen dari kedua
memiliki punggung bersemburat biru, sedangkan pejantan spesies rtu tetap terpisah. Karena kedua spesies tetap dapat
Pundamilia nyererei yang berbiak memiliki punggung saling mengawini ketika penghalang perilaku prazrgotik ini
bersemburat merah a 2&"1:1. Hasil yang didapatkan dilenyapkan di laboratorium, divergensi genetik di antara
XFerag
kedua spesies tampaknya kecil. lni menyarankan bahwa
oleh para peneliti tampaknya menunjukkan bahwa spesiasi di alam berlangsung relatif belum lama.
pemilihan pasangan berdasarkan warna jantan yang berbiak
merupakan penghalang reproduktif utama yang biasanya SUMBER O. Seehausen dan J. J. M. van Alphen, The
menjaga agar lungkang gen dari kedua spesies tetap terpisah. effect of male coloration on {emale mate choice in closely
related Lake Victoria cichlids (Hapolochromis nyererei complex),
Behavioral Ecology and Sociobiology 42 1-g (1998).
$peslasi Alopatrlk dan Sirnpatrik:
Tinjawan Ulang ffi Seandainya mengubah cahaya menjadi
jingga ternyata tidak memengaruhi perilaku kawin clchlrd, akan
Sekarang mari kita rangkum kedua mode utama seperti apa kesimpulan dari para peneliti tersebut berubah?
pembentukan spesies. Dalam spesiasi alopatrik, spesies

BAB DUA PULUH EMPAT AsalUsulSpesies 53


termasuk seleksi alam dalam kondisi lingkungan yang Pmla da{arn Z*ffia E-!ibn'ida
berbeda-beda, hanyutan genetik, dan seleksi seksual.
Zona hibrida menunjukkan berbagai struktur. Ada
Begitu terbentuk, penghalang-penghalang reproduktif
zona hibrida yang membentuk pita tipis, misalnya yang
intrinsik yang muncul dalam populasi alopatrik dapat
ditunjukkan di Feraga 24",a3 bagi dua spesies bangkong
mencegah perkawinan dengan populasi induk walaupun
dari genus Bombina, bangkong perut-kuning (8. variegata)
kedua populasi itu kembali terhubung.
Sebaliknya, spesiasi simpatrik memerlukan kemunculan
dan bangkong perut-api (8. bombina). Zona hibrida
penghalang reproduktif yang mengisolasi sebagian anggota
ini, direpresentasikan oleh garis merah tebal di peta,
populasi dari anggota populasi lainnya dalam satu wilayah membentang sepanjang 4.000 km namun lebar sebagian
yang sama. 'Walaupun lebih jarang daripada spesiasi besar wilayahnya kurang dari 10 km. Di sepanjang'irisan'
alopatrik, spesiasi simpatrik dapat terjadi akibat terputusnya di zona hibrida, frekuensi alel-alel spesifik bagi bangkong
aliran gen ke dan dari subpopulasi yang terisolasi. Ini dapat perut-kuning berkurang secara khas dari hampir 100% di
terjadi sebagai akibat dari poliploidi, kondisi kepemilikan tepi daerah yang hanya terdapat bangkong perut-kuning,
set tambahan kromosom pada suatu organisme. Spesiasi menjadi 507o di bagian tengah zona tersebut, sampai 0%
simpatrik juga bisa terjadi ketika subpopulasi terisolasi di tepi daerah yang hanya terdapat bangkong perut-api.
secara reprodukif akibat seleksi alam, yang menyebabkan Apa yang menyebabkan pola frekuensi alel yang
pergantian ke suatu habitat atau sumber makanan yang melintasi zona hibrida seperti itu? I(ta dapat menyimpulkan
tidak digunakan oleh populasi induk. Terakhir, spesiasi bahwa ada suatu rintangan terhadap aliran gen-kalau
simpatrik juga dapat disebabkan oleh seleksi seksual. tidak, a1e1-alel dari satu spesies induk pastilah ditemukan
Setelah mengulas konteks geografi pembentukan spesies pada lungkang gen spesies induk yang lain. Apakah
baru, berikutnya kita akan menjelajahi secara lebih detail penghalang geografis mengurangi aliran gen? Tidak dalam
apa yang dapat terjadi ketika populasi alopatrik kembali kasus ini, karena bangkong berpindah-pindah dengan
terhubung. bebas dalam zona itu. Faktor yang lebih penting adalah
bahwa bangkong hibrida memiliki tingkat kematian

w?r*"? embrio yang lebih tinggi dan berbagai macam kelainan


morfologis, termasuk rusuk yang menyatu dengan tulang
l. Rangkumlah perbedaan-perbedaan kunci antara belakang dan mulut kecebong yang cacat. I(arena hibrida
spesiasi alopatrik dan simpatrik. Tipe spesiasi mana memiliki tingkat kesintasan dan reproduksi yang buruk,
yang lebih umum, dan mengapa? mereka menghasilkan sedikit keturunan yang viabel dengan
2. |elaskan dua mekanisme yang dapat menurunkan anggota-anggota dari spesies induk. Akibatnya, hibrida
aliran gen dalam populasi simpatrik, sehingga jarang berperan sebagai batu loncatan bagi a1e1-alel untuk
menyebabkan spesiasi simpatrik lebih mungkin terjadi. berpindah dari satu spesies ke spesies lain.
3. ffiffiffi Apakah spesiasi alopatrik lebih Zona hibrida yang lain memiliki pola spasial yang lebih
mungkin terjadi pada pulau yang dekat dengan sebuah rumit. Mari kita tengok zona hibrida antara jangkrik tanah
benua atau pada pulau yang lebih terpencil namun Allonemobius fasciatus dan Allonemobius socius, keduanya
berukuran sama? Jelaskan prediksi Anda. ditemukan di Pegunungan Appalachia di AS bagian timur.
Untuk mengetahui jawaban yang dianlurkan, lihat I
Lingkungan memiliki dampak yang kuat pada kebugaran
Apendiks A. spesies induk. A. fasciatus leblh berhasil daripada A. socius
# I
di bagian-bagian yang lebih dingin dari wilayah tersebut,
dan hal sebaliknya berlaku di lokasi yang hangat. Dengan
demikian, A. fasciatus mendominasi di daerah yang lebih
24,S dingin (lokasi yang tinggi atau menghadap ke utara),
sedangkan A. socius mendominasi daerah yang lebih
d Zona hibrida menyediakan hangat (lokasi yang rendah atau menghadap ke selatan).
kesempatan untuk mempelajari Topografi wiiayah ini rumit, dengan banyak bukit dan
lembah, sehingga ada banyak daerah tempat kedua spesies
faktor-faktor yang menyebabkan itu tinggal berdekatan. Akibatnya, populasi dari kedua
isolasi reproduktif spesies induk berhubungan, dan hibrida dapat terbentuk.
Tidak seperti situasi pada zona hibrida Bombina, yang
Apa yang terjadi jika populasi alopatrik kembali saling individu hibridanya selalu kalah bugar daripada individu
terhubung? Satu akibat yang mungkin terjadi adalah dari kedua spesies induk, kebugaran hibrida A llonemobius
pembentukan zona hibrida (hybrid zone), daerah tempat bervariasi dari tahun ke tahun dan terkadang melebihi
anggota spesies yang berbeda dapat bertemu dan kawin, kebugaran kedua spesies induk. Seperti yang akan kita
menghasilkan setidaknya beberapa keturunan campuran. Iihat, perbedaan kebugaran pada hibrida Bombina dan
Pada bagian ini, kita akan menjelajahi zona hibrida dan Allonemobius mengarahkan kita pada prediksi yang
apa yang diungkapkannya tentang faktor-faktor yang berbeda tentang bagaimana penghalang reproduktif bagi
menyebabkan evolusi isolasi reproduktif. spesies-spesies itu berubah seiring waktu.

UNIT EMPAT Mekanisme Evolusi


Bangkong perut-api,
Bombina bombina
Bangkong perut-kuning,
Bombina variegata 0,99
x
E
.t
G ^^
o
o
U.9

G
e
t2 0,5
o
G

F
o o1
f
o
L
0,01

30 20 10 0 10
Jarak dari pusat zona hibrida (km)

-&:1i::=;;l;,;:i;.'!:i Zona hibrida sempit untuk B. variegata dan B. bombina di Eropa. Grafik menunjukkan pola frekuensi alel yang
berubah di sepanjang zona di dekat Krakow, Polandia.

Xeima E-{ihc'ida Sedr$n"cg kVa$qtqs


memprediksi bahwa penghalang terhadap reproduksi di
antara spesies-spesies pastilah lebih kuat pada spesies
Mempelajari zona hibrida seperti mengamati percobaan
simpatrik daripada spesies alopatrik.
alamiah mengenai spesiasi. Akankah hasilnya berupa
Sebagai contoh, mari kita pikirkan bukti tentang
pembentukan spesies baru secara cepat, seperti yang terjadi
pengukuhan pada dua spesies burung sikatan Eropa
melalui poliploidi pada tanaman goatsbeard di Pasifik yang berkerabat sangat dekat, burung sikatan belang
Barat Daya? Jika bukan, ada tiga akibat yang mungkin
dan burung sikatan berkerah. Dalam populasi alopatrik
terjadi bagi zona hibrida seiring waktu iFeragla ?4 i;ii. burung-burung tersebut, jantan dari kedua spesies sangat
Penghalang reproduktif di antara spesies-spesies mungkin
mirip satu sama 1ain. Namun dalam populasi simpatrik,
menguat seiring waktu (membatasi pembentukan hibrida) jantan dari kedua spesies terlihat sangat berbeda: Burung
atau melemah seiring waktu (menyebabkan dua spesies sikatan belang jantan berwarna cokelat gelap, sedangkan
menyatu menjadi satu spesies tunggal). Hibrida mungkin
burung sikatan berkerah jantan memiliki pola berwarna
terus dihasilkan, menciptakan zona hibrida jangka-panjang putih yang lebih banyak. Burung sikatan belang betina
yang stabil. Mari kita kaji apa yang ditunjukkan oleh bukti maupun burung sikatan berkerah betina tidak memilih
Iapangan tentang ketiga kemungkinan tersebut. jantan dari spesies lain ketika diberi pilihan berupa
jantan dari spesies simpatrik, namun seringkali berbuat
Pemgru&ee*ar? ; Fefi S ff d f an Fe*igfl'r far:g ff *prudarfrf f f kesalahan ketika memilih jantan dari populasi alopatrik
Apabila hibrida-hibrida kalah bugar daripada anggota- iileraga 14. X 51. Dengan demikian, penghalang reproduksi
anggota kedua spesies induk, seperti pada contoh Bombina, tampaknya lebih kuat pada burung-burung dari populasi
kita dapat menduga seleksi alam akan memperkuat simpatrik daripada populasi alopatrik, seperti yang
penghalang prazigotik untuk reproduksi, dengan demikian diperkirakan oleh hipotesis pengukuhan. Hasil-hasi1 serupa
mengurangi pembentukan hibrida-hibrida yang tidak telah diamati pada sejumlah organisme, termasuk berbagai
bugar. I(arena melibatkan pengukuhan penghalang ikan, serangga, tumbuhan, dan burung lain. Namun yang
reproduktif, maka proses ini disebut pengukuhan menarik, pengukuhan tampaknya tidak be\<erjapada kasus
(reinforcement). lt\<a pengukuhan terjadi, kita dapat bangkong Bombina, seperti yang akan kita bahas segera.

BAB DUA PULUH EMPAT Asal Usul Spesies 55


N;, ......-...

ss'"tj:'.:' .1:,tI i,t

....,.. r..t -- ,i.

tS : .:r Jri J;alrr -^,:,. i

y.r iti; : :: i.t:r;iu.i lr i:tr; i I i:l irl*


!

.7ona
,/ ntnrta"

o
+-- --. --*-.,,., r,<- --.: r
iYild.lil:.:*li 1 I ll: l!

o I r,r:" ,.:-r..i,,l

\-r3:? rdi-.i'-i.
I{::Fr{,1r.1i,ii i_ii ..', iii}it!r,Irl

/""^.i^ *. \
Population
(lima indivindu Hibrida
ditunjukkan di sini) Penghalang ril ll)l l:1,:5
terhadap
aliran qen r 1+ir-;:; tlri:+siik*ri

& Pembentukan zona hibrida dan akibat yang mungkin bagi hibrida seiring waktu. Panah tebal
berwarna merepresentasikan berlalunya waktu.

ffiffiApayangmungkinterjadijikaaIirangenterjadikembalipadaIangkah3dalamprosesini?

ffeng* f m*ru." Fef ermaflam tre*g&af-tmg ff eprerdaxfrfrf


Selanjutnya mari kita pikirkan kasus yang kedua spesiesnya
saling berhubungan dalam zona hibrida, namun penghalang
terhadap reproduksi tidak kuat. Sedemikian banyak aliran
gen yang terjadi hingga penghalang reproduktif semakin
melemah dan lungkang gen dari kedua spesies menjadi
semakin mirip. Akibatnya, proses spesiasi berbalik arah, dan
Jantan simpatrik Jantan alopatrik pada akhirnya menyebabkan dua spesies yang berhibridisasi
burung sikatan belang burung sikatan belang menyatu menjadi satu spesies tunggal.
Situasi semacam itu mungkin terjadi pada sejumlah
belans-d[P lkan cichlid Danau Victoria yang kita bahas sebelumnya.
S- Buruns sikatan
Banyak pasangan spesies cichlid yang mirip secara ekologis
terisolasi secara reproduktif akibat pemilihan pasangan
* Burung sikatan berkerah.--::
oleh betina-betina dari satu spesies lebih memilih kawin
6 dengan jantan dari satu warna, sedangkan betina dari
.c
o spesies lain lebih memilih kawin dengan jantan dari warna
!16
s yang berbeda (lihat Peraga 24.12).
_e
E Selama 30 tahun terakhir, sekitar 200 dari 600
:12 spesies lkan cichlid Danau Victoria lenyap. Beberapa dari
spesies ini punah akibat predator yang diintroduksi oleh
manusia, lkanperch Nil. Namun banyak spesies yang tidak
dimakan oleh ikan perch NrI juga lenyap. Para peneliti
(tidak ada)
menduga bahwa perairan yang keruh akibat polusi telah
0 mengurangi kemampuan betina untuk memanfaatkan
Betina kawin Spesiesnya Spesies Spesiesnya Spesies
warna untuk membedakan jantan dari spesiesnya sendiri
dengan jantan dari: sendiri lain sendiri lain
dengan jantan dari spesies yang berkerabat dekat. Jika
Jantan simpatrik Jantan alopatrik bukti lebih lanjut menyokong hipotesis ini, polusi di
Danau Victoria tampaknya telah menyebabkan serangkaian
& Penguatan dari penghalang terhadap
reproduksi dalam spesies-spesies burung sikatan Eropa yang efek yang berkaitan. Pertama-tama, dengan menurunkan
berkerabat dekat. kemampuan betina untuk membedakan jantan dari

56 uNlT EMPAT Mekanisme Evolusi


spesiesnya sendiri, polusi telah meningkatkan frekuensi produksi hibrida terus berlangsung dan mengalahkan
perkawinan di antara anggota-anggota spesies yang seleksi untuk isolasi reproduktif yang meningkat di dalam
semula saling terisolasi secara reproduktif. I(edua, akibat zona hibrida. ]ika zona hibrida lebih luas, kemungkinan
perkawinan yang terjadi, banyak hibrida yang dihasilkan, terjadinya hal tersebut akan iebih kecil, karena bagian
menyebabkan penyatuan lungkang gen spesies induk dan tengah zona akan menerima iebih sedikit aliran gen dari
hilangnya spesies {i1}*i,:1,1..; ;:4,'iri1. I(etiga, kemungkinan populasi yang jauh di luar zona hibrida.
terjadinya peristiwa spesiasi di masa depan pada ikan Pada zona hibrida jangkrtktanah Allonemobius, hibrida
cichlid Danau Victoria kini lebih kecil karena pemilihan terkadang memiliki kebugaran yang lebih tinggi daripada
pasangan oleh betina berdasarkan warna pejantan, yang spesies induk. Dengan demikian, kita dapat memperkirakan
dapat mendorong spesiasi pada ikan-ikan ini, terhalang. bahwa banyak hibrida yang akan terbentuk, setidaknya
selama beberapa tahun. I(etika hibrida kawin satu sama lain
.Sfa&dfdfas; Pensfu eff fff #aff Ferffs-r*lsr?sr{rs {d*ri maupun kawin dengan anggota dari kedua spesies induk,
lungkang gen spesies induk dapat menyatu, sehingga proses
fc?dc{,1dff F-fd#rscfa
spesiasi berbalik arah. Akan tetapi, walaupun hibrida terus
Banyak zona hibrida bersifat stabil dalam arti bahwa hibrida
terbentuk, data yang dikumpulkan selama lebih dari 20
terus dihasilkan-hasil yang mungkin tidak Anda duga.
tahun mengindikasikan bahwa hal itu tidak umum terjadi
Sebagai contoh, ingatlah kembali bahwa hibrida sangat
dan bahwa aliran gen di antara kedua spesies induk tidaldah
tidak diuntungkan di zona hibrida Bombina. Akibatnya, ekstensif. Mengapa tidak terdapat Iebih banyak hibrida?
keturunan dari individu yang memilih untuk kawin dengan
Pada sebagian besar zona hibrida, kedua spesies induk
anggota spesiesnya sendiri pastilah sintas atau bereproduksi
bertemu pada lokasi-lokasi yang kondisi lingkungannya
dengan lebih baik daripada keturunan hibrlda takbugar
dekat dengan batas toleransi salah satu maupun kedua
dari individu yang kawin tanpa pilih-pilih dengan anggota
spesies tersebut. Akibatnya, perubahan sekecil apa pun pada
spesies 1ain. Ini seolah menunjukkan bahwa pengukuhan
lingkungan lokal dapat menyebabkan salah satu spesies
pastilah terjadi, memperkuat penghalang reproduktif
induk lenyap dari lokasi itu. Dalam sebuah penelitian selama
sehingga membatasi terbentuknya bangkong hibrida.
14 tahun, para peneliti mengamati sejumiah kepunahan
Namun dalam penelitian selama lebih dari 20 tahun,
Iokal semacam itu. i(arena lokasi tempat terbentuknya
tidak ada bukti bahwa pengukuhan telah terjadi, dan
hibrida dapat muncul dan lenyap dengan cepat, hibrida
hibrida terus saja dihasilkan. Apa yang dapat menjelaskan
tetap tidak umum ditemukan, dan penyatuan lungkang gen
hasil yang mengejutkan ini? Salah satu kemungkinannya
A. fasciatus dan A. socius mungkin dicegah oleh kurangnya
berkaitan dengan sempitnya zona hibrida Bombina. Aiiran
waktu bagi penghalang reproduktif untuk hancur.
gen yang ekstensif dari luar zona mungkin menyebabkan
Singkatnya, hasil yang terjadi di zona hibrida terkadang
cocok dengan prediksi kita (burung sikatan Eropa dan
lkan cihclid), dan terkadang tidak cocol< (Bombina dan
Allonemobius). Namun terlepas apakah prediksi kita terbukti
atau tidak, peristiwa di zona hibrida bisa mengungkapkan
bagaimana penghalang terhadap reproduksi di antara
spesies-spesies yang berkerabat dekat berubah seiring
waktu. Di bagian berikut kita akan mengkaji bagaimana
interaksi di antara spesies-spesies yang berhibridisasi dapat
Pundamilia nyererei Pundamilia pundamilia
memberi petunjuk tentang laju dan kontrol genetik spesiasi.

ffi24"3
1. Apa yang disebut zona hibrida, dan mengapa zona
tersebut dapat dipandang sebagai 'laboratorium alam'
tempat mempelajari spesiasi?
2. ffi$ffifl#ff"ffiffi,flffi
Andaikan ada dua spesies yang
berdivergensi ketika terpisah secara geografls, namun
kembali berhubungan sebelum isolasi reproduktif
menjadi komplet. Perkirakan apa yang akan terjadi
setelah beberapa lama jika kedua spesies kawin tanpa
Pundamilia'air keruh',
keturunan hibrida dari suatu
pilih-pilih dan (a) keturunan hibrid lebih payah
lokasi dengan air yang keruh.
daripada keturunan dalam kesintasan dan reproduksi
hasil perkawinan intraspesies atau (b) keturunan
hibrid sintas dan bereproduksi sama baiknya dengan
A. Serag+ ij4.:{i Hancurnya penghalang reproduktif. Semakin
keruhnya air di Danau Victoria selama 30 tahun terakhir mungkin
keturunan dari perkawinan intraspesies.
telah melemahkan penghalang reproduktif antara P nyererei dan Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan,
P. pundamilia. Di daerah yang berair keruh, kedua spesies telah
lihat Apendiks A.
berhibridisasi secara ekstensif, sehingga lungkang gennya menyatu

BAB DUA PULUH EMPAT AsalUsulSpesies 5/


rytrtr24.4 strata, namun kemudian lenyap. Ahli paleontologi Niles
Eldredge, dari American Museum of Natural History, dan
I Spesiasi dapat terjadi secara Stephen Jay Gould (194I-2002), dari Harvard University,
cepat atau lambat dan bisa menelurkan istilah kesetimbangan tersela Qtanctaated
equilibrium) untuk mendeskripsikan periode-periode
merupakan akibat dari perubahan stasis yang jelas yang disela oleh perubahan mendadak
pada sedikit atau banyak gen (Peraga 24.17a). Spesies yang lain tidak menunjukkan pola
tersela Qtunctuated pattern): sebagai gantinya, mereka
Darwin menghadapi banyak pertanyaan tak terjawab berubah secara bertahap dalam jangka waktu yang lama
ketika ia berpikir tentang 'misteri segala misteri', spesiasi. (Peraga 24.17b).
Seperti yang Anda baca pada Bab 22, ia menemukan Apa yang kita peroleh dari pola tersela dan pola
jawaban bagi sejumlah pertanyaan itu ketika ia menyadari bertahap (gradual pattern) tentang seberapa lama spesies
bahwa evolusi melalui seleksi alam membantu menjelaskan baru terbentuk? Anggaplah suatu spesies sintas selama
keanekaragaman kehidupan maupun adaptasi organisme. 5 juta tahun, namun kebanyakan perubahan morfologis
Namun ahli biologi setelah Darwin terus-menerus yang membuatnya dikategorikan sebagai spesies baru
mengajukan pertanyaan mendasar tentang spesiasi, ternyata terjadi selama 50.000 tahun pertama sejak spesies
misalnya, Berapa lama waktu yang diperlukan agar spesies tersebut muncul-hanya l% dari totai masa kehidupannya.
baru dapat terbentuk? dan, Berapa banyak gen yang berubah Periode waktu sependek ini (dalam pengertian geologi)
ketika suatu spesies memisah menjadi dua? /awaban untuk seringkali tidak dapat dibedakan daiam strata fosii, sebagian
pertanyaan-pertanyaan ini juga mulai bermunculan. karena laju penumpukan endapan terlalu lambat untuk
memisahkan lapisan yang berjarak waktu sedekat itu.
Dengan demikian, berdasarkan fosilnya, spesies tersebut
Ferkembangan Spesiasi dalam Waktu
pastilah tampak muncul tiba-tiba dan kemudian bertahan
I(ta dapat mengumpulkan informasi tentang seberapa hanya dengan sedikit atau bahkan tanpa perubahan sama
lama waktu yang diperlukan agar spesies baru dapat sekali sebelum punah. 'Walaupun spesies semacam itu
terbentuk dari pola umum catatan fosil dan dari penelitian
mungkin muncul lebih lambat daripada yang ditunjukkan
yang menggunakan data morfologis (termasuk fosil) atau
oleh fosilnya (dalam kasus ini selama 50.000 tahun), pola
molekular untuk mengkaji selang waktu di antara peristiwa-
tersela mengindikasikan bahwa spesiasi terjadi relatif cepat.
peristiwa spesiasi pada kelompok organisme tertentu.
Bagi spesies yang perubahan fosilnya lebih bertahap, kita
juga tidak dapat mengetahui dengan jelas kapan spesies
Pola pada Catatan Fosil biologis baru dapat terbentuk, karena informasi tentang
Catatan fosil mencakup banyak episode ketika spesies isolasi reproduktif tidak terfosilisasi. Akan tetapi, spesiasi
baru mendadak muncul dalam stratum geologi, bertahan dalam kelompok semacam itu mungkin terjadi relatif
tanpa perubahan yang berarti sepanjang beberapa lambat, barangkali membutuhkan waktu jutaan tahun.

(a) Dalam pola tersela, spesies


baru mengalami paling banyak
perubahan ketika mereka
w
bercabang dari spesies induk dan
kemudian berubah sedikit selama
sisa kehidupan mereka.
Waktu
W
(b) Spesies lain berdivergensi
satu sama lain secara lebih
bertahap seiring waktu.

i Peraga 24.'17 Dua model untuk tempo spesiasi.

58 UNIT EMPAT Mekanisme Evolusi


drycr $pesr*sr
Pola tersela menunjukkan bahwa begitu satu proses
dimulai, spesiasi dapat diselesaikan dalam waktu yang
reiatif cepat-ini dikonfirmasi oleh semakin banyaknya
penelltian yang dilakukan.
Sebagai contoh, penelitian yang dilakukan oleh
Loren Rieseberg, saat bekerja di Indiana University,
dan para koleganya menyatakan bahwa spesiasi yang
cepat dihasilkan oleh bunga matahari liar Helianthus
anomalus. Spesies ini diduga berasal dari hibridisasi dua
spesies bunga matahari 1ain, H. annuus dan H. petiolaris.
Spesies hibrida H. anomalus berbeda secara ekologis dan
terisolasi secara reproduktif dari kedua spesies induk (a) Bunga matahari liar Helianthus anomalus hidup di lingkungan
,ie .",:;,:t:; ::4 1!;]. Tidak seperti spesiasi alopoliploid, yang gosong pasir kering. H. anomalus muncul melalui hibridisasi dari
dua bunga matahari lain, H. annuus dan H. petiolaris, yang hidup
mengalami perubahan dalam jumlah kromosom setelah
di lingkungan sekitar namun iebih lembap.
hibridisasi, kedua spesies induk maupun hasii hibrida dari
H. annuus dan H. petiolaris memiliki jumlah kromosom (H. anomalus
yang sama (2n = 3Q. lika demikian, bagaimana spesiasi
terjadi? Dalam percobaan laboratorium yang dirancang Kromosom 1
l, rpil r-HflfrErr Hg
untuk menjelaskan pertanyaan ini, hanya 5% dari hibrida I
F, yang fertil. Namun setelah empat generasi perkawinan l_Hinr.iOa eksperimental
antar-hibrida dan perkawinan antara hibrida dan spesies
induk, fertilitas meningkat hingga lebih dari 90%. Untuk f H. anomalus
L rr. x' - e Eq- fit+ r*--
menjelaskan temuan ini, Rieseberg dan para koleganya Kromosom, ]'i'i H f &'r" iF YJ

membuat hipotesis bahwa hibrida hasil percobaan yang


kromosomnya mengandung potongan,potongan DNA
lffi
IHinrida eksperimental
dari spesies induk yang tidak cocok satu sama lain gagal
u. anomalus
bereproduksi sehingga dieliminasi oleh seleksi. Akibatnya, f
II tJ nr!
Fc
komposisi kromosom hibrida hasil percobaan dengan
cepat menjadi mirip dengan kromosom individu H.
anomalus dari populasi alamiah (lihat Peraga 24.L8).
Kromosom I <
lwd;*;'re
tr i,;

l_Hibrida eksperimental
Contoh bunga matahari, bersama dengan lalat
belatung apel, ikan cichlid Danau Victoria, dan lalat buah Petunjuk
yang dibahas sebeiumnya, menunjukkan bahwa spesies ; bagi
petiolarisffi
Wilayah diagnostik Wilayah diagnostik bagi
dapat terbentuk dengan cepat begitu divergensi dimulai. spesies induk H. spesies induk ll. annuus
Namun berapa total waktu yang dibutuhkan di antara Wilayah tanpa informasi pada induk asal
peristiwa-peristiwa spesiasi? Interval ini terdiri dari waktu
yang berialu sebelum populasi spesies yang baru terbentuk (b) Komposisi genetik dari ketiga kromosom pada H. anomalus dan
hibrida eksperimental. Setelah percobaan selama lima generasi,
mulai berdivergensi satu sama iain ditambah dengan kromosom-kromosom pada hibrida eksperimental miriI dengan
waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan spesiasi kromosom pada H. anomalus alamiah.
begitu divergensi dimulai. Ternyata total waktu di antara
peristiwa-peristiwa spesiasi sangat bervariasi. Misalnya, & ire;aq; ;/i. lal Spesiasi cepat pada zona hibrida bunga
matahari.
dalam suatu survei data dari 84 kelompok tumbuhan
dan hewan, interval di antara peristiwa-peristiwa spesiasi
berkisar dari 4.000 tahun (pada ikan cichlid Danau spesies baru yang sangat belariasi mengindikasikan bahwa
Nabugabo, Uganda) hingga 40 juta tahun (pada beberapa organisme tidak memiliki 'jam spesiasi'yang berdetak di
kumbang). Secara keseluruhan, waktu di antara peristiwa- dalam dirinya, sehingga spesies baru tidak muncui pada
peristiwa spesiasi rata-rata membutuhkan 6,5 juta tahun selang waktu yang teratur. Sebagai gantinya, spesiasi hanya
dan jarang mencapai kurang dari 500.000 tahun. dimulai setelah aliran gen di antara populasi-populasi
Apa yang bisa kita pelajari dari data semacam itu? terganggu, mungkin oleh peristiwa tak terduga seperti
Pertama, data menunjukkan bahwa secara rata-rata, jutaan badai yang memindahkan beberapa individu ke wilayah
tahun bisa berlalu sebelum spesies yang baru terbentuk yang terisolasi. Lebih lanjut, begitu aliran gen terganggu,
akan memunculkan spesies baru yang lain. Seperti yang populasi harus berdivergensi secara genetis hingga menjadi
akan kita lihat pada Bab 25, hasil ini berimplikasi terhadap terisolasi secara reproduktif-semua sebelum peristiwa
waktu yang diperlukan oleh Bumi untuk pulih dari lain yang menyambung kembali aliran gen, sehingga
peristiwa kepunahan massal. I(edua, waktu pembentukan membaiikkan arah proses spesiasi (lihat Peraga 24.16).

BAB DUA PULUH EMPAT Asal Usul Spesies 59


menghasilkan hibrida F1 dan kemudian melakukan
persilangan-b alik (backcross) berkali-kali dengan setiap
spesies induk, Schemske dan para koleganya berhasil
memindahkan aIeI M. lewisii pada lokus ini ke M. cardinalis,
dan sebaliknya. Pada percobaan lapangan, tumbuhan
M. lewisii dengan alel yup dari M. cardinalis menerima
kunjungan burung kolibri 68 l<ali lebih banyak daripada M.
lewisii tipe liar. Serupa dengan itu, tumbuhan M. cardinalis
dengan alel yup dari M. lewisii menerima kunjungan lebah
besar 74 kali lebih banyak daripada M. cardinalis tipe liar.
Dengan demikian, mutasi pada satu lokus tunggal dapat
.A Prt';c3a :,1 '!1i Spesiasi gen tunggal. Mutasi pada satu gen
menyebabkan cangkang siput darat Jepang (Euhadra) mengulir ke memengaruhi pilihan penyerbuk sehingga turut berperan
arah berlawanan dari cangkang siput lain. Siput dengan arah uliran dalam isolasi reproduktif pada kembang monyetan.
berlawanan tidak dapat kawin, menyebabkan isolasi reproduktif. Pada organisme lain, proses spesiasi dipengaruhi oleh
gen dan interaksi gen dalam jumlah yang lebih besar.
Misalnya, sterilitas hibrida di antara dua subspesies
Drosophila pseudoobscura metvpakan akibat dari
tu€*rc g*e$a$an& {"ee*e€BFca Sp**E*sa
Berbagai peneiitian tentang spesiasi yang sedang berlangsung
(seperti pada zona hibrida) dapat mengungkapkan sifat-
sifat yang menyebabkan isolasi reproduktif. Dengan
mengidentifikasi gen-gen yang mengendalikan sifat-
sifat tersebut, para saintis dapat mendalami pertanyaan
fundamental dari biologi evolusioner: Berapa banyak gen
yang berubah ketika spesies baru terbentuk?
Pada beberapa kasus, evolusi isolasi reproduktif
disebabkan perubahan pada satu gen tunggal. Misalnya,
pada siput lepang dari genus Euhadra, alel-ale1 dari satu
gen tunggal dapat memicu penghalang mekanis terhadap (a) Mimulus lewisir biasa (b) M. lewisii dengan alel
reproduksi. Gen ini mengendalikan arah uliran cangkang warna bunga M. cardinalis
ilrri,.ru:': ;..': r,,. I(etika cangkang mereka mengulir ke
arah ying berbeda, alat kelamin siput pun juga berubah
arah sehingga perkawinan tidak bisa terjadi (Peraga24.4f
menunjukkan contoh serupa).
Salah satu penghalang utama untuk reproduksl di
antara dua spesies kembang monyetan yang berkerabat
dekat, Mimulus lewisii dan M. cardinalis, juga tampaknya
dipengaruhi oleh gen daiam jumlah yang relatif kecil.
I(edua spesies ini terisolasi akibat dua penghalang
prazigotik (pilihan penyerbuk dan isolasi gametik sebagian)
dan tiga penghalang pascazigotik (persilangan antarspesies
menghasilkan lebih sedikit keturunan daripada persilangan
dalam-spesies, dan hibrida F1 telah mengurangi fertilitas
dan kesintasan). Di antara penghalang-penghalang
tersebut, pilihan penyerbuk merupakan penyebab dari
kebanyakan isolasi: Dalam zona hibrida anlara M. lewisii
dan M. cardinalis, hampir 98% kunjungan penyerbuk (c) Mimulus biasa
cardinalis biasa (d) M cardinalrs dengan aiel
warna bunga M. lewisii
terbatas pada salah satu spesies saja.
I(edua spesies kembang monyetan dikunjungi oleh *" :,, :: ,i ,
,... =t
Lokus yang memengaruhi pilihan penyerbuk.
penyerbuk yang berbeda: Lebah besar lebih menyukai M. Pilihan penyerbuk memberikan barier yang kuat bagi reproduksi
lewisii yang berbunga merah muda, sedangkan kolibri lebih antara Mimulus lewisii dan Mimulus cardinalis. Setelah memindah
kan alel lokus warna bunga M. lewisii ke M. cardinalis dan
menyukai M. cardinalis yang berbunga merah. Douglas
sebaliknya, para peneliti mengamati pergeseran pilihan sebagian
Schemske, dari Michigan State University, dan para penyerbuk.
koleganya telah menunjukkan bahwa pilihan penyerbuk
$ii;fiffl[liiilt3: j,ffiii
Seandainya individu M cardinaIis yans
dipengaruhi oleh setidaknya dua lokus pada kembang memiliki alel yup M. lewisii ditanam pada daerah yang ditumbuhi
monyetan. Salah satu lokus tersebut,'yellow upper' ata:u kedua jenis spesies, akan seperti apakah produksi keturunan
yup, memengaruhi warna bunga i*'*i;:i*+ .''i""::;)i. Dengan hibrid dipengaruhi?

UNIT EMPAT Mekanisme Evolusi


interaksi gen pada setidaknya empat lokus. Adapun menciut, karena spesies anggotanya punah. Efek kumulatif
isolasi pascazigotik pada zona hibrida bunga matahari dari banyak peristiwa spesiasi dan kepunahan semacam
yang kita bahas sebelumnya dipengaruhi oleh setidaknya itu telah membantu membentuk perubahan evolusioner
26 segmen kromosom (dan jumlah gen yang tidak besar yang terdokumentasi dalam catatan fosil. Pada bab
diketahui). Secara umum, berbagai penelitian sejauh ini berikut, kita akan mengalihkan perhatian pada perubahan-
menunjukkan bahwa segelintir atau banyak gen tampaknya perubahan evolusioner skala besar semacam itu bersamaan
dapat memengaruhi evolusi isolasi reproduktif sehingga dengan pelajaran kita tentang makroevolusi.
menyebabkan kemunculan spesies baru-tambahan baru
bagi keanekaragaman makhluk hidup yang sangat besar. ffia4"4
1, Spesiasi dapat terjadi dengan cepat di antara
popuiasi-populasi yang berdivergensi, namun Iamanya
ffiari Spesiasi ${e futakr*evcie,usi
selang waktu di antara peristiwa-peristiwa spesiasi
Seperti yang telah Anda lihat pada contoh-contoh seringkali lebih dari satu juta tahun. )elaskan hal yang
di bab ini, spesiasi dapat diawali dengan perbedaan- tampaknya bertolak belakang ini.
perbedaan yang tampaknya kecil, misalnya warna pada 2. g-ffiffi,ffiffi Rangkumlah bukti percobaan
punggung tkan cichlid. Akan tetapi, ketika spesiasi yang menunjukkan bahwa lol<us yup berperan sebagai
terjadi lagi dan lagi, perbedaan-perbedaan semacam itu penghaiang prazigotik terhadap reproduksi pada
terakumulasi dan menjadi semakin menonjol. Akhirnya, kedua spesies kembang monyetan. Apakah hasil-
terjadilah pembentukan keiompok organisme baru yang hasil ini menunjukkan bahwa lokus yup saja yang
mengendalikan penghalang terhadap reproduksi
sangat berbeda dari nenek moyang mereka (seperti
di antara kedua spesies kembang monyetan yang
pada kemunculan paus dari mamalia penghuni darat; berkerabat dekat ini? )elaskan iawaban Anda.
lihat Peraga 22.16). Lebih lanjut, ketika satu kelompok
Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan,
organisme meningkat ukurannya dengan menghasilkan
lihat Apendiks A.
banyak spesies baru, kelompok organisme lain mungkin

ffi'i fff+rfl
'q-""y'
Kunjungi Srudy Area di www. mastering bio.com
untuk memperoleh Animasi 3D Bioflix, Tutorial MP3, Video, Soal
ffip4.3
Latihan, eBook, dan banyak lagi. Spesiasi dapat berlangsung dengan atau tanpa
pemisahan geografis (hal. aS-sa)
Spesiesi A{*patrik {'hlegeri ilain') Bukti mengindikasikan
bahwa spesiasi alopatrik dapat terjadi ketika dua populasi
ffiffi2{'7 dari satu spesies menjadi terpisah secara geografis.
Satu atau kedua populasi dapat mengalami perubahan
Konsep spesies biologis menekankan pada isolasi evolusioner selama masa pemisahan itu, menghasilkan
reproduktif (hal. a3-a8) pemantapan penghalang prazigotik dan pascaszigotik
F Konsep Spesies Biologis Spesies biologis adalah terhadap reproduksi.
sekelompok populasi yang anggota-anggotanya berpotensi F Sg:esiasi$im6:atrik i'flegeri vang S*ma') Spesies baru
saling mengawini satu sama lain dan menghasilkan dapat muncul saat berada pada daerah yang tumpang-
keturunan yang viabel dan fertil, namun tidak bisa tindih secara geografis dengan spesies induk. Spesies
berbuat demikian dengan anggota dari spesies lain. tumbuhan (dan, meskipun lebih jarang, hewan) telah
I(onsep spesies biologis menekankan isolasi reproduktif berevolusi secara simpatrik melalui poliploidi. Spesiasi
melalui penghalang prazigotik dan pascazigotik yang simpatrik juga bisa diakibatl<an dari pergeseran habitat
memisahkan lungkang gen. dan seleksi seksual.
F Definisi L.ain Spesies Walaupun membantu kita datam
b' Speei;rsi ,4i*patrik r$am
memikirkan bagaimana spesies terjadi, konsep spesies
biologis memiliki keterbatasan. Misalnya, spesies
5in-rpatri[i: Fjry;*an llfa*ag Populasi awal

tersebut tidak dapat diterapkan pada organisme yang


. i-r#\
'-€.-6"#i
hanya diketahui dari fosilnya saja atau organisme yang
,@xr+.r*
.\::i i
bereproduksi secara aseksual. Dengan demikian, para
. -,dr"
J .

saintls menggunakan konsep-konsep spesies yang lain, " *'''


misalnya konsep spesies morfologis, dalam kondisi tertentu
.?fru';
-' i*i;##.r
:**',*
Ir,Eirtil -dy.
Spesias, Soesias'
r\klivit:rs Overview of Macroevolution alopatrik si.npatrik

BAB DUA PULUH EMPAT Asal Usul Spesies 6l


IilrTiltil Buku panduan burung dahulu mencantumkan prenjak
'1'utllr L\'ifi3 Speciation myrtle dan prenjak Audubon sebagai spesies yang berbeda.
Baru-baru ini, burung-burung itu diklasifikasikan sebagai
ffik4.s bentuk timur dan barat dari satu spesies tunggal, prenjak
paha-kuning. Manakah di antara bukti-bukti berikut yang,
Zona hibrida rnenyediakan kesenrpatan untuk jika benar, merupakan penyebab klasifikasi-ulang tersebut?
mernpelaiari faktor-faktor yang menyebabkan isolasi a. I(edua macam bentuk sering saling mengawini di
reprocluktif {hal. 5,}*58) alam, dan keturunannya memiliki tingkat kesintasan
b $o*la dalam Xr;na h{ihrir{a Banyak kelompok organisme dan reproduksi yang baik.
membentuk zona hibrida tempat anggota-angota b. I(edua macam bentuk hidup di habitat yang mirip.
spesies yang berbeda bertemu dan kawin, menghasilkan c. I(edua macam bentuk memiliki banyak gen yang
setidaknya beberapa keturunan campuran. sama.

S I*na !-iilr*'ieta Seirung Wftkt# Pada banyak zona d. I(edua macam bentuk memiliki kebutuhan makanan
hibrida, keturunan hibrida dalam jumlah yang terbatas yang sama.
terus dihasilkan seiring waktu. Pada zona hibrida lain, e. I(edua macam bentuk memiliki warna yang sangat
pengukuhan memperkuat penghalang prazigotik terhadap mirip.
reproduksi, sehingga mengurangi pembentukan hibrida
yang tak bugar. Pada zona hibrida yang lain, penghalang Jantan dari spesies yang berbeda pada lalat buah
Drosophila yang hidup di bagian kepulauan Hawaii yang
terhadap reproduksi mungkin melemah seiring waktu,
sarna memiliki ritual perkawinan rumit yang berbeda.
menyebabkan penyatuan lungkang gen (pembalikan arah
Ritual tersebut melibatkan perkelahian antarjantan dan
proses spesiasi).
pergerakan berlebihan yang menarik betina. Tipe isolasi

ffips"& reproduksi apa yang direpresentasikan di sini?


a. isolasi habitat
Spesiasi dapat terjacli secara cepat atau lambat clan b. isolasi temporal
bisa merupal<an akibat dari perutrahar: pada sedikit c. isolas perilaku
ata* hanyak gen {58-6-E} d. isolasi gametik
* Lo*rker*l:;.luiX.e:; -{pesiasi eia$*rm Wfik{c.} Spesies baru e. penghalangpascazigotik
dapat terbentuk dengan cepat begitu divergensi dimulai-
4, Manakah di antara faktor berikut int tidak akan
namun hal itu dapat memakan waktu jutaan tahun untuk
berkontribusi terhadap spesiasi alopatrik?
terjadi. Interval waktu di antara peristiwa,peristiwa
spesies sangat bervariasi, mulai dari ribuan tahun sampai a. Populasi menjadi terisolasi secara geografis dari
puluhan juta Lahun. populasi induk.

h b. Populasi yang terpisah berukuran kecil, dan hanyutan


Mear:peii"ajar! ileq:etika Speriasi Berbagai perkembangan
genetik terjadi.
baru dalam genetika telah memungkinkan para peneliti
untuk mengidentifikasi gen-gen spesifik yang terlibat
c. Pooulasi yang terisolasi terpapar pada tekanan-
tekanan seleksi yang berbeda daripada populasi nenek
dalam beberapa kasus spesiasi. Hasil-hasil yang diperoleh
moyang.
menunjukkan bahwa spesiasi dapat didorong oleh
segelintir atau banyak gen. d. Mutasi yang berbeda mulai menimbulkan perbedaan
pada lungkang gen dari kedua populasi yang terpisah.
h llari 9p*siasi ke &,{akr*es'&!usi Akibat peristiwa yang e. Aliran gen di antara kedua spesies bersifat ekstensif.
terjadi berkali-kali, perbedaan-perbedaan kecil di antara
organisme-organisme dapat terakumulasi, sehingga 5. Spesies tumbuhan A memiliki jumlah diploid 12. Spesies
terbentuklah kelompok baru organisme. tumbuhan B memilil<i jumlah diploid 16. Spesies baru, C,
muncul sebagai alopoliploid dari A dan B. )umlah diploid
fitTilril untuk spesies C barangkali adalah
i*r,cstigai;i How Do New Species Arise by Genetic Isolation? a. 12.
[.*!: ]1i*l*gi { lmliire Evolutionlab b. t4.
c. 16.
d. 28.
e. 56.

${eJE$ $b4&rdffififfiE 6. Menurut model kesetimbangan tersela,


a. seleksi alam tidak penting sebagai mekanisme evolusi.
1. Unit terbesar yang di dalamnya aliran gen dapat terjadi
dengan mudah adalah suatu
b. asalkan ada cukup waktu, kebanyakan spesies yang
ada akan bercabang secara bertahap menjadi spesies-
a. populasi. spesies baru.
b. spesies.
c. kebanyakan spesies baru mengakumulasikan ciri-
c. genus. cirinya yang unik secara relatif cepat ketika muncul,
d. hibrida. kemudian berubah sedikit selama masa keberadaan
e. filum. spesies tersebut.

62 UNIT EMPAT Mekanisme Evolusi


d. kebanyakan evolusi terjadi dalam popuiasi simpatrik. Spesies nenek moyang:
e. Spesiasi biasanya disebabkan oleh satu mutasi
tunggal. .ii.\,;. r I
,i,:
Untuk mengetahui jawaban Kuis Mandiri, lihat Apendiks A. :'.j
ii! UD
:
$
s .PD
,AA
Irtrfiffil Kunjungi Study Area di www.masteringbio.com 1*
',.$.

,s. Triticum if' T tauschii


untuk memperoleh Soal Latihan. {r'
Triticum .g liar liar
t{
monococcum (2n = 14)
'".i"
r:: (2n = 1a)
ll[rBuNGAht Evor-r.rsr
(2n = 141 ,,' i r

7. Apa dasar biologis untuk mengelompokkan semua


populasi manusia sebagai satu spesies tunggal? Dapatkah Produk:
Anda pikirkan satu skenario yang menyebabkan
munculnya spesies kedua manusia di masa depan?
AA.BE DD.

FEf$ELITIAru f;LM$.d{FI
T. aestivum
(gandum roti)
8. ffiSqTru{ffitrS Pada bab ini, Anda membaca (2n = 42)
bahwa gandum rott (Triticum aestivum) merupakan
aloheksaploid, yang mengandung dua set kromosom
dari masing-masing spesies induknya yang berjumlah _q&N5,__lESgs3pS&_EAry__rySS__ySru$4I
tiga buah. Analisis genetik menunjukkan bahwa ketiga
spesies yang digambarkan di bawah ini menyumbangkan
7. Di Amerika Serikat, serigaia merah yang \angka (Canis lupus)
set kromosom pada 7. aestivum. (Huruf besar di sini telah diketahui berhibridisasi dengan koyote (Canis latrans),
merepresentasikan set kromosom, bukan gen individual.) yang berjumlah lebih banyak. Walaupun serigala merah
Bukti juga mengindikasikan bahwa peristiwa poliploidi dan koyote berbeda dalam morfologi, DNA, dan perilaku,
pertama merupakan hibridisasi spontan dari spesies bukti genetik menunjukkan bahwa individu serigala merah
gandum yang pertama kali ditanam, T. monococcum, yang masih hidup sebenarnya merupakan hibrida. Serigala
dan sebuah spesies rumput liar. Berdasarkan informasi merah ditetapkan sebagai spesies terancam puncah sehingga
ini, gambarlah sebuah diagram dari satu rantai peristiwa dilindungi secara hukum di bawah Endangered Species Act.
yang mungkin telah menghasilkan Z aestivum yang Ada sebagian orang yang berpendapat bahwa status terancam
punah tersebut seharusnya dicabut karena serigala merah
bersifat aloheksaploid.
yang tersisa ternyata hibrida, bukan anggota spesies 'murni'.
Setujukah Anda? Mengapa atau mengapa tidak?

BAB DUA PULUH EMPAT Asal Usul Spesies 63


,r"i" Apa yang diungkapkan oleh bukti fosil
tentang tempat hidup dinosaurus ini?

ffiJg#.ffif#ffisR-
?5.'i Kclndisi c{i f$urrai arEa! mecnungkirlkan
rnunculnya kehicl*paa-l
:5"2 Cafatan fogi! rnencickun:entasiErar: seiara$'i
kehirluglan
?5"3 Feristir,va-peristiwa kunc! daBa*rr .neiaral"l
kehidu g:a* rmencakup tqcffi rcncr;Eaft *rg*nisr':"1*
!:ersel-tunggal dam snul{isetu[ar s*''ta
l;eilonis.+si rjarat
?5"4 Kebangkitanr daar keiatuhan kel*nrg:*k *a Tengkorak Crylophosaurus
+rganisn'le dornis"lan Fnencert.:l;nkar: hanyutan
hel:era, l<eg:r-pnaher: r"nassaln dan rasliasi ac|ap{if meiintasi hutan-hutan tersebut, termasuk 'burung teror'
?.5"5 fleluErafuaEt i;ssar ria!arl $l,rl brnte,ek [q*buE: predator setinggi 3 meter dan dinosaurus raksasa seperti
dapat er:er:yelrabkas: gr*rubaham cla$are sekue*:s Crylophosaurus
si ganas , salah satu kerabat
r5.l:r , etuud,:*r u:q"i1 ;r4.r!. p67it.:trq-g,' Tyrannosaurus rex yang panjang tubuhnya 7 meter.
Fosil-fosil yang ditemukan di berbagai belahan
i:5.6 ilv+!rnsi bu!<a;: he*clrieffitp.si 3<epai*a iui*an
dunia menuturkan kisah yang serupar jika tidak
sama mengejutkannya: Organisme masa 1alu sangat
berbeda dengan organisme yang masih hidup sekarang.
{t :? ij, t:-7.
++: :2
:'::3
'
+tis?.+?e":b= 7
:'1';"!.-:., : - -:i :'..-.': -, : :; - .1:> Perubahan besar-besaran dalam kehidupan di Bumi yang
t
' a e"* diungkapkan oleh fosii menggambarkan makroevolusi
&Je"€ffi E;?
}'fr f,19 r$ H f; ;i$rg (macroevolution), pola evolusi pada skala waktu yang
besar. Contoh-contoh yang spesifik dari perubahan
'li 'lara pengunjung di Antarktika saat ini akan makroevolusioner mencakup asal mula proses-proses
ii .J -"r,j,r*pai saiah satu lingkungan yang paling keras biokimiawi penting seperti fotosintesis, kemunculan
.,il dan gundul di bumi. Dl daratan yang bersuhu vertebrata darat pertama, dan dampak jangka-panjang dari
sangat dingin ini, yang nyaris tak ada air dalam bentuk kepunahan massal terhadap keanekaragaman kehidupan.
cair, kehidupan sangat jarang dan sedikit-hewan darat )ika dipertimbangkan sekaligus, perubahan semacam
sejati yang paling besar hanyalah sejenis laiat sepanjang itu menyajikan pandangan yang agung tentang sejarah
5 mm. Namun ketika para penjelajah Antarktika awal kehidupan di Bumi. I(ita akan mengkaji sejarah tersebut
sedang berjuang untuk bertahan hidup, sebagian di pada bab ini, diawali dengan sejumlah hipotesis tentang
antara mereka memperoleh temuan yang mengejutkan: asal usul kehidupan. Asal usul kehidupan adalah topik yang
bukti fosil bahwa kehidupan pernah berlimpah-ruah di paling spekulatif dari keseluruhan unit ini, karena tidak
tempat yang kini sedemikian sepi dari kehidupan. Fosil ada bukti fosil dari episode yang sangat penting tersebut.
mengungkapkan bahwa 500 juta tahun lalu, perairan I(ita nanti akan kembali ke catatan fosil dan apa yang
samudera yang mengelilingi Antarktika ternyata hangat disampaikannya tentang peristiwa-peristiwa besar dalam
dan kaya invertebrata tropis. Belakangan, benua tersebut sejarah kehidupan. I(ita akan memberikan perhatian lebih
tertutup oleh hutan selama ratusan juta tahun. Pada pada faktor-faktor yang telah membantu kemunculan dan
berbagai masa, berbagai macam hewan mengendap-endap kejatuhan berbagai kelompok organisme seiring waktu.

UNIT EMPAT Mekanisme Evolusi


?5.1 hipotesis bahwa atmosfer awal Bumi merupakan lingkungan
pereduksi (menambahkan elektron). Dalam atmosfer
Kondisi di Bumi awal tersebut, senyawa-senyawa organik dapat terbentuk dari
memungkinkan munculnya molekul-molekul sederhana. Energi bagi sintesis organik ini
dapat berasal dari kilat dan radiasi UV yang kuat. Haldane
kehidupan menyatakan bahwa samudera awal merupakan larutan
molekul organik, 'sup purba' tempat kehidupan muncul.
Bukti paling awal dari kehidupan di Bumi berasal dari fosil Pada 1953, Stanley Miller dan Harold Urey, dari
mikroorganisme yang berumur sekitar 3,5 miliar tahun. University of Chicago, menguji hipotesis Oparin-Haldane
Namun kapan dan bagaimana sel-sel hidup pertama kali dengan cara menciptakan kondisi-kondisi laboratorium
muncul? Pengamatan dan percobaan kimia, geologi, dan yang sebanding dengan kondisi di Bumi awal seperti
fisika telah menuntun para saintis untuk mengajukan satu yang diduga oleh para saintis saat itu (lihat Peraga 4.2).
skenario yang akan kita kaji di sini. Mereka menyusun Peralatan mereka menghasilkan berbagai variasi asam
hipotesis bahwa proses-proses kimiawi dan fisika di Bumi amino yang ditemukan pada organisme saat ini, bersama
awal, dibantu oleh kekuatan seleksi alam yang mulai dengan sejumlah senyawa organik lain. Sejak percobaan
muncul, bisa jadi telah menghasilkan sel-sel yang sangat tersebut, banyak laboratorium yang telah mencoba untuk
sederhana melalui serangkaian dari empat tahap utama: menguiangi percobaan ini dengan menggunakan resep
penyusun atmosfer yang berbeda-beda. Sebagian variasi
1. Sintesis abiotik (tak-hidup) dari molekul,molekul
tersebut juga menghasilkan senyawa organik.
organik yang kecil, seperti asam amino dan nukleotida
Akan tetapi, belum jelas apakah atmosfer Bumi muda
2. Penggabungan molekul-molekul kecil ini menjadi mengandung cukup metana dan amonia untuk mereduksi.
makromolekul, termasuk protein dan asam amino Semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa atmosfer
3. Pengemasanmolekul-molekulinimenjadi'protobion', awal tampaknya tersusun oleh nitrogen dan karbon dioksida,
tetesan dengan membran-membran yang menjaga dan mereka tidak mereduksi maupun mengoksidasi
kimia internal yang berbeda dari lingkungannya (menyingkirkan elektron). Baru-baru ini percobaan tipe
4. Asal usul molekul yang bereplikasi-sendiri, yang Miller-Urey yang menggunakan atmosfer semacam itu
akhirnya memungkinkan terjadinya pewarisan sifat telah menghasilkan molekul organik. Pada kasus mana
pun, ada kemungkinan bahwa'kantong-kantong' kecil dari
'Walaupun
bersifat spekulatif, skenario ini menuntun kita atmosfer awal-barangkali di dekat lubang vulkanik-telah
pada berbagai prediksi yang dapat diuji di laboratorium. rnereduksi. Barangkali ketimbang terbentuk di atmosfer,
Pada bab ini, kita akan mengkaji beberapa bukti pada senyawa organik pertama terbentuk di dekat gunung berapi
masing-masing tahap. bawah air dan semburan laut-dalam, tempat air panas dan
mineral menyembur ke dalam samudera dari bagian dalam
perut bumi .,:'. r:.
'Wilayah-wilayah
Sintesis Senyawa Ga'ganik cli Eu:ni AwaE ;rr::raq; jugaini kaya
senyawa anorganik belerang dan besi, yang penting dalam
Ada bukti saintifik bahwa Bumi dan planet-planet iain dari
sintesis ATP bagi organisme saat ini.
tata surya terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun lalu, sebagai
Percobaan tipe Miller,Urey menunjukkan bahwa
hasil kondensasi dari awan debu dan bebatuan besar
sintesis abiotik dari molekul organik itu tidak mustahil.
yang mengelilingi matahari muda. Selama beberapa ratus
Dukungan untuk gagasan ini juga datang dari analisis
juta tahun pertama, kehidupan barangkali tidak mungkin
komposisi kimia meteorit. Di antara meteorit yang
muncul atau sintas di Bumi karena planet ini masih dihujani
mendarat di bumi, terdapat kondrit berkarbon, bebatuan
oleh bongkahan batu-batu dan es besar yang merupakan
yang l-2o/o massanya tersusun atas karbon. Fragmen dari
sisa pembentukan tata surya. Tumbukan-tumbukan itu
sebuah kondrit berumur 4,5 miliar tahun yang jatuh di
membangkitkan panas yang cukup untuk menguapkan air
Australia pada 1969 mengandung lebih dari 80 asam
yang tersedia dan mencegah pembentukan laut. Fase ini
amino, sebagian di antaranya terdapat dalam jumlah besar.
barangkali berakhir sekitar 3,9 miliar tahun lalu.
Yang mengagumkan, proporsi asam amino tersebut mirip
Seiring berkurangnya bombardemen terhadap Bumi
dengan asam amino yang dihasilkan dalam percobaan
awal, kondisi-kondisi di planet ini sangat berbeda dengan
Miller-Urey. Asam amino dari kondrit tidak mungkin
kondisi sekarang. Atmosfer awal barangkali sarat dengan
merupakan kontaminan dari Bumi karena mengandung
uap air, seiain berbagai senyawa yang dilepaskan oleh
campuran isomer D dan L dalam jumlah yang sama (lihat
letusan vulkanik, termasuk nitrogen dan berbagai oksida
Bab 4). Organisme hanya membuat dan menggunakan
nitrogen, karbon dioksida, metana, amonia, hidrogen,
isomer L, dengan beberapa pengecualian yang jarang.
dan hidrogen suifida. Sewaktu Bumi mendingin, uap air
mengembun menjadi lautan, dan banyak hidrogen yang
iolos dengan cepat ke ruang angkasa. 5iffi tesis Abiotik &{aknsr:rsfr e$qufl
Pada tahun l92}-an, ahli kimia Rusia A.I. Oparin dan I(eberadaan molekul-molekul organik kecil, misalnya
saintis Inggris f.B.S. Haldane secara terpisah menyusun asam amino, sejauh yang kita ketahui tidak mencukupi

BAB DUA PULUH LIMA Sejarah I(ehidupan di Bumi 65


menghasilkan sejumlah basa nitrogen untuk DNA dan
RNA, percobaan tersebut belum pernah menghasilkan
apa pun seperti nukleotida. Jika materi pembangun asam
nukleat bukan merupakan bagian dari sup organik awa1,
moiekul pereplikasi-diri dan sumber serupa-metabolisme
dari materi pembangun pastilah muncul bersama.
Bagaimana hal itu terjadi?
I(ondisi-kondisi yang diperlukan mungkin terpenuhi
oleh protobion Qtrotobiont), koleksi molekul yang
dihasilkan secara abiotik dan dilingkupi oleh struktur seperti
membran. Protobion mungkin menunjukkan sejumlah
ciri kehidupan, termasuk reproduksi dan metabolisme
sederhana, selain penjagaan lingkungan kimiarvi internal
yang berbeda dari iingkungan sekeliiingnya.
Percobaan-percobaan laboratorium menunjukkan
bahwa protobion dapat terbentuk secara spontan dari
senyawa-senyawa organik yang dihasilkan secara abiotik.
Misalnya, beberapa tetesan kecil terlingkup-membran yang
disebut liposom dapat terbentuk ketika lipid atau molekul-
molekuk organik lain ditambahkan ke air. Molekul-molekul
& Jendela ke kehidupan awal? Sebuah instrumen
pada kapal selam penelitian A/vrn mengambil sampel air di hidrofobik dalam campuran tersebut terorganisasi ke
sekitar semburan hidrotermal di Laut Cort6s. Lebih dari 1,5 km dalam lapisan ganda (bilayer) pada permukaan tetesan,
di bawah permukaan air, semburan itu melepaskan hidrogen mirip seperti lapisan ganda membran plasma. Liposom
sulfida dan besr sulfida, yang bereaksi dan menghasilkan pirit dapat'bereproduksi' : .,. -,, dan karena lapisan
serta gas hidrogen. Prokariota yang hidup di dekat semburan
gandanya bersifat permeabel selektii liposom mengaiami
itu menggunakan hidrogen sebagai sumber energi. Lingkungan
semacam itu merupakan salah satu lingkungan paling ekstrem penggembungan atau pengerutan osmotik ketika
yang dihuni oleh kehidupan saat ini, dan sejumlah saintis ditempatkan dalam larutan dengan konsentrasi zat terlarut
mendukung hipotesis bahwa kehidupan mungkin bermula di yang berbeda. Sebagian dari liposom ini dapat melakukan
wilayah yang serupa dengan kondisi itu di bumi awal. reaksi-reaksi metabolik sederhana, satu langkah penting
yang lain menuju asal usul kehidupan .., :

bagi kemunculan makhluk hidup. Setiap sel memiliki


berbagai macam makromolekul, termasuk enzim dan
protein-protein lain serta asam nukleat yang esensial
G Iu kosa-fosfat
bagi replikasi-diri. Mungkinkah makromolekul semacam ,20um
itu terbentuk di bumi awal? Dengan cara meneteskan
larutan asam amino ke pasir, tanah liat, atau batu panas,
para peneliti mampu menghasilkan polimer asam amino.
Polimer-polimer itu terbentuk secara spontan, tanpa
bantuan enzim atau ribosom. Namun tidak seperti protein,
polimer-polimer ini merupakan campuran yang kompleks
dari asam amino yang bertautan dan bertautan-silang.
Bagaimana pun juga, ada kemungkinan polimer-polimer
semacam itu bekerja sebagai katalis yang lemah untuk
(a) Reproduksi sederhana.
berbagai reaksi yang terjadi di bumi awal. l\,4a ltosa
Liposom ini'melahirkan'
liposom yang lebih kecil (MC)
(b) Metabolisme sederhana.
$$p'r*te'p*]*#*t Jika enzim-enzim-dalam
Dua sifat kunci dari kehidupan adalah replikasi akurat dan hal ini fosfatase dan
amilase-disertakan dalam
metabolisme. Masing-masing sifat tidak dapat hadir tanpa
larutan tempat tetesan
sifat yang satu lagi. Molekul DNA membawa informasi merakit-diri, selumlah
genetik, termasuk instruksi-instruksi yang dibutuhkan liposom dapat melakukan
untuk mereplikasi diri dengan akurat. Namun replikasi reaksi-reaksi metabolik
DNA membutuhkan mesin enzimatik yang rumit, dan sederhana dan mengekspor
prod u k-produ knya.
persediaan nukleotida pembangun dalam jumlah melimpah
yang harus disediakan oleh metabolisme sel (lihat Bab 16).
Sementara percobaan-percobaan tipe Miller-Urey telah Protobion versi laboratorium.

66 uNlT EMPAT Mekanisme Evolusi


ffiNA ymrcg ffierep$ff$casi-Serxdird das? Begitu sekuens RNA yang membawa informasi genetik
muncul dalam protobion, banyak perubahan lanjutan yang
Awat Keffi"Brsffieu$am $q:&sksi A$agffi mungkin terjadi. Misalnya, RNA mungkin menjadi cetakan
Materi genetik pertama kemungkinan besar merupakan untuk lperakitan nukleotida DNA. DNA untai,ganda
RNA, bukan DNA. Thomas Cech, dari University of merupakan penyimpanan informasi genetik yang jauh
Colorado, dan Sidney Altman, dari Yale University, lebih stabil daripada RNA untai-tunggal yang lebih rapuh.
menemukan bahwa RNA, yang memainkan peran penting DNA juga dapat bereplikasi dengan lebih akurat. Replikasi
dalam sintesis protein, juga dapat melakukan sejumlah akurat menjadi suatu kebutuhan ketika genom menjadi
fungsi katalik serupa-enzim. Cech menyebut katalis RNA semakin besar akibat duplikasi gen dan proses-proses lain,
ini ribozim (ribozyme). Beberapa ribozim dapat membuat seiring dengan semakin banyaknya properti protobion
salinan komplementer darl potongan-potongan pendek yang terkodekan dalam informasi genetik. Setelah DNA
RNA, asalkan blok pembangun berupa nukleotida tersedia. muncul, molekul RNA barangkali mulai mengambil peran
Seleksi alam pada tingkat molekular telah menghasilkan masa kininya sebagai intermediat dalam translasi program
ribozim yang mampu bereplikasi-sendiri di laboratorium. genetik, dan dunia RNA pun berganti menjadi dunia DNA'.
Bagaimana hal ini terjadi? Tidak seperti DNA beruntai I(ini panggung telah disiapkan untuk berkembangnya
ganda, yang berbentuk heliks seragam, molekul RNA beraneka ragam bentuk kehidupan-perubahan ]'ang kita
beruntai tunggal memiliki berbagai bentuk tiga-dimensi saksikan terdokumentasi dalam catatan fosil.
spesifik sesuai sekuens nukelotidanya. Dalam lingkungan
tertentu, molekul-molekul RNA dengan sekuens tertentu
lebih stabii dan bereplikasi lebih cepat dengan Iebih sedikit
ffitrs.$
l. Hipotesis apa yang diuji oleh Miller dan Urey dalam
kesalahan daripada sekuens,sekuens lain. Molekul RNA percobaan mereka yang terkenal?
yang sekuensnya paling cocok dengan lingkungan sekitar
dan memiliki kemampuan paling hebat untuk mereplikasi
2. Bagaimana kemunculan protobion bisa merepresentasikan
langkah kunci dalam asal usul kehidupan?
diri akan menghasilkan banyak molekul keturunan.
I(eturunannya tidak akan berupa 'spesies' RNA tunggal, 3. $WW Apabila saintis membangun
sebuah protobion dengan RNA yang bisa bereplikasi,
namun satu famili sekuens yang sedikit berbeda akibat
diri dan metabolisme dalam kondisi yang serupa
kesalahan penyaiinan. Terkadang, kesalahan penyalinan dengan kondisi Bumi awal, akankah hai ini
akan menghasilkan molekul yang melipat menjadi menjelaskan bahwa kehidupan dimulai seperti dalam
suatu bentuk yang bahkan lebih stabil atau lebih baik percobaan tersebut? ]elaskan.
daiam replikasi-diri daripada sekuens nenek moyangnya.
Untuk mengetahui jawaban
rvvouor I yang urdr r,ur(drr'
ydr19 dianlurkan,
Peristiwa-peristiwa seleksi yang serupa mungkin terjadi lihat Apendiks A. I
di Bumi awal. Dengan demikian, biologi molekular masa
kini mungkin didahului oleh dunia RNA', tempat molekul-
molekul RNA kecil yang membawa informasi genetik
mampu bereplikasi dan menyimpan informasi tentang wW25"?
I
protobion yang mengangkut RNA.
Suatu protobion dengan RNA katalitik yang bisa
I Catatan fosil mendokumentasikan
bereplikasi-diri akan berbeda dari banyak tetangganya sejarah kehidupan
yang tidak mengangkut RNA atau yang mengangkut
RNA tanpa kemampuan semacam itu. Jika protobion Diawali dengan jejak paling awal dari kehidupan, catatan
itu dapat tumbuh, membelah, dan mewariskan molekul fosil membuka jendela menuju dunia masa lampau dan
RNA pada keturunannya, maka keturunan tersebut akan memberikan kilasan tentang evoiusi kehidupan selama
memiiiki sebagian properti milik orangtuanya. Walaupun miliaran tahun. Pada bagian ini, kita akan mengkaji apa
protobion-protobion pertama semacam itu hanya memiliki yang disingkapkan oleh catatan fosil tentang perubahan-
informasi genetik dalam jumlah yang terbatas, yang perubahan utama daiam sejarah kehidupan-seperti apa
hanya memberikan segelintir properti, sifat-sifat yang dan bagaimana perubahan tersebut terjadi.
mereka warisi telah dapat digarap oleh seleksi alam.
|umlah protobion-protobion awal yang paling sukses Cafataffi Fsls$$
akan meningkat karena mereka dapat mengeksploitasi Ingatlah lagi dari Bab 22 bahwa batuan endapan adalah
sumberdaya secara efektif dan meneruskan kemampuan sumber fosil terkaya. Akibatnya, catatan fosil didasarkan
mereka ke generasi berikutnya. I(emunculan protobion- terutama pada urutan terakumulasinya fosil di lapisan
protobion semacam itu mungkin terdengar mustahil, tapi batuan endapan yang disebut strata (Iihat Peraga 22.3).
ingatlah bahwa ada triliunan protobion dalam badan,badan Informasi yang berguna juga disediakan oleh tipe-tipe
air di Bumi awal. Bahkan protobion dengan kapasitas fosil lain, misalnya serangga yang terawetkan dalam
pewarisan terbatas sekali pun dapat memiliki keunggulan amber (getah pohon yang terfosilisasi) dan mamalia yang
yang lebih besar dibandingkan yang lain. terbekukan di dalam es.

BAB DUA PULUH L|MA Sejarahl(ehidupandiBumi 67


:.r, Mendokumentasikan sejarah kehidupan.
@ i11;.1;':;1.: ,, Rhomaleosaurus victor, sejenis plesiosaurus.
Masa kini
Fosil{osil ini mengilustrasikan organisme-organisme wakil Reptil laut yang besar ini merupakan
dari masa-masa tertentu. pemangsa penting dari 200 luta
sampai 65,5 juta tahun lalu.
=
a
c
Dimetrodon, karnivora terbesar pada masanya, lebih berkerabat f,
s
dekat dengan mamalia daripada reptil. 'Layar' menakjubkan di G

punggungnya mungkin berfungsi dalam pengaturan suhu. e


l
O
@*ie*; Cetakan amonlt,
kelompok moluska
O
yang hidup dari
400 sampai 65 juta
tahun lalu dengan
ukuran yang berkisar
dari beberapa cm
hingga 2 m.

'',' Hallucigenia,
anggota kelompok
Coccosteus cuspidatus, sejenis ikan plakoderma yang hewan yang sangat
memiliki pelindung bertulang yang menutupi kepala beraneka ragam
dan ujung depannya. dan ditemukan di
lapisan fosil Burgess
Shale, Pegunungan
Rocky, Kanada

Dickinsonia
costata, anggota
biota Ediakara,
n sebuah kelornpok
; \,7
ut
organisme
bertubuh lunak
^l
3l yanq telah punah
n

.! Beberapa prokariota O:: Sejenis eukariota


mengikat lapisan- O
o uniselular, alga
lapisan sedimen yang Tappania, dari
tipis menjadi satu, Australia utara.
O
menghasilkan bebatuan O
q
berlapis yang disebut
stromatolit, misalnya Sebuah irisan
O
bebatuan ini yang ada melalui stromatolit O
sl
di Shark Bay, Australia. yang terfosilisasi.

Catatan fosil menunjukkan bahwa telah terjadi kini, dan banyak organisme yang dahulu melimpah kini
perubahan-perubahan yang besar dalam jenis-jenis telah punah. Seperti yang akan kita lihat nanti, fosil juga
organisme yang mendominasi kehidupan di Bumi pada mendokumentasikan bagaimana kelompok-kelompok
masa-masa yang berbeda tF',,:\';ge ,r:;..1!. Banyak organisme organisme baru muncul dari kelompok-kelompok
masa lalu yang tidak mirip dengan organisme masa organisme yang telah ada sebelumnya.

UNIT EMPAT Mekanisme Evolusi


Tak peduli seberapa penting dan berartinya catatan
fosil, ingatlah bahwa catatan tersebut merupakan riwayat
yang tak lengkap dari perubahan evolusioner. Banyak
organisme Bumi yang mungkin tidak mati pada tempat
dan waktu yang tepat untuk menjadi fosil. Dari fosil-fosil
yang terbentuk, banyak yang kemudian hancur akibat lsotop "anak"
proses-proses geologi, dan hanya sebagian fosil lain yang So1
'.

telah ditemukan. Akibatnya, catatan fosil yang diketahui -F


ca
cenderung pada spesles-spesies yang bertahan lama,
berjumlah melimpah, dan tersebar luas di lingkungan-
lingkungan tertentu, serta memiliki cangkang, rangka,
atau bagian lain yang keras sehingga mudah terfosilisasi.
Meskipun memillki berbagai keterbatasan, catatan fosil 1234
merupakan rekaman yang luar biasa detail tentang Waktu (waktu-paruh)

perubahan biologis dalam skaia waktu geologi yang besar.


Lebih lanjut, seperti yang ditunjukkan oleh fosil nenek
'r Penentuan umur radiometrik. Pada diagram
ini, setiap bagian dari muka jam merepresentasikan waktu-paruh.
moyang paus dengan kaki belakang yang baru-baru ini
ditemukan (lihat Peraga 22.fq, celah-celah dalam catatan f ir,,r,i,;,"t",:i ,,..it tabeli ulang sumbu-x (waktu) dari grafik ini
untuk mengilustrasikan peluruhan radioaktif uranium-238 (waktu-
fosil terus diisi oleh penemuan-penemuan baru. paruh = 4,5 mil6r tahun).

E-? * gr* x rEt ;a r z & i *z


E*
e-+
+u' 7:1 {:?z ;',.?.i i s 7i 4,.,,.'u
sebuah isotop radioaktif, karbon-14. Sewaktu mati,
Frq-?$a E $}i€ rsrf aele* at
organisme berhenti mengakumulasikan karbon, dan jumlah
Fosil merupakan data yang berharga untuk merekonstruksi karbon-12 dalam jaringannya tidak berubah meskipun
sejarah kehidupan, namun ini hanya bisa dilakukan jika waktu berlalu. Akan tetapi, karbon,l4 yang dikandungnya
kita bisa menentukan tempat yang tetap bagi fosil tersebut sewaktu mati perlahan-lahan meluruh dan menjadi unsur
dalam kisah yang belum terungkap. 'Walaupun urutan fosil lain, nitrogen-14. Oleh sebab itu, dengan mengukur
pada strata batu memberi tahu klta tentang urut-urutan perbandingan karbon-14 dengan karbon-12 dalam suatu
terbentuknya fosil tersebut-umur relatifnya-namun fosil, kita dapat menentukan umur fosil. Metode ini bisa
kita tidak mendapat informasi apa pun tentang umur diterapkan pada fosil yang umurnya lebih dari 75.000 tahun;
yang sesungguhnya (absolut) dari fosil itu. Mengkaji fosil yang lebih tua dari itu mengandung karbon,l4 yang
posisi relatif fosil pada strata bagaikan melepaskan terlalu sedikit untuk dideteksi dengan teknil<-teknik masa
lapisan-lapisan kertas dinding di sebuah rumah tua. I(ita kini. Isotop radioaktif dengan waktu-paruh yang lebih iama
dapat menentukan urut-urutan lapisan tersebut ketika digunakan untuk menentukan umur fosil yang lebih tua.
ditempelkan, namun kita tidak dapat mengetahui tahun Menentukan umur fosil yang tua dalam batuan
pada saat masing-masing lapisan ditambahkan. endapan bisa menjadi hal yang sangat menantang. Salah
Bagaimana cara menentukan umur mutlal< suatu fosil? satu alasannya adalah organisme tidak menggunakan
(Ingatlah bahwa penentuan umur 'mutlak' bukan berarti radioisotop dengan waktu-paruh yang panjang, misalnya
penentuan tanpa kesalahan, namun hanyalah umur yang uranium-238, untuk membangun tulang atau cangkangnya.
diberikan dalam hitungan tahun, bukan dalam istilah Terlebih lagi, batuan endapan sendiri cenderung terdiri
relatif seperti sebelum dan sesudah.) Salah satu teknik dari sedimen yang umurnya berbeda-beda. Dengan
yang paling umum digunakan adalah penentuan umur demikian, kita biasanya tidak bisa menentukan umur fosil
radiometrik (radiometric dating), yang didasarkan pada tua secara langsung. Namun ahli geologi dapat menerapkan
peluruhan isotop radioaktif (lihat Bab 2). Sebuah isotop metode tak langsung untuk menyimpulkan umur mutlak
'induk' radioaktif meluruh menjadi isotop 'anakan' dengan dari fosil yang diapit oleh dua lapisan batuan vulkanik.
laju yang konstan. Laju peluruhan dinyatakan sebagai Misalnya, para peneliti mungkin mengukur jumlah isotop
waktu-paruh (half-Iife), waktu yang diperlukan bagi radloaktif potasium-40, yang berwaktu-paruh 1,3 miliar
50% isotop induk untuk meluruh . Setiap tahun, dalam setiap lapisan batuan. Jika umur kedua lapisan
macam isotop radioaktif memiliki waktu-paruh yang khas, batu yang mengapit fosil ditentukan berumur 525 dan 535
yang tidak dipengaruhi oleh suhu, tekanan, atau variabel juta tahun, fosil tersebut kemungkinan merepresentasikan
Iingkungan yang lain. Misalnya, karbon-14 meluruh relatlf organisme yang hidup sekitar 530 juta tahun lalu.
cepat; waktu-paruhnya 5.730 tahun. Uranium-238 meluruh Magnetisme bebatuan juga menyediakan informasi
dengan lambat; waktu-paruhnya 4,5 miliar tahun. tentang penentuan umur. Selama pembentukan batuan
Fosil mengandung isotop dari unsur-unsur yang vulkanik dan endapan, partikel,partikel besi dalam
terakumulasi daiam organisme sewaktu masih hidup. bebatuan menjajarkan diri dengan medan magnetik Bumi.
Misalnya, karbon dalam organisme hidup mencakup I(etika batu mengeras, orientasi partikel-partikel tersebut
isotop karbon yang paling umum, karbon-12, selain pun terbekukan. Pengukuran magnetisme berbagai lapisan

BAB DUA PULUH LIMA Sejarah I(ehidupan di Bumi 69


bebatuan mengindikasikan bahwa kutub magnetik utara
dan selatan telah berganti-ganti posisi berulang kali di
Wffiffi25"?
masa lalu. I(arena pembalikan letak kutub magnetik itu
1. Pengukuran Anda mengindikasikan bahwa sebuah
tengkorak terfosilisasi yang Anda gali memiliki rasio
langsung memengaruhi keseluruhan planet, pembalikan karbon-14/karbon-12 sekitar 1/16 dari tengkorak
pada satu lokasi dapat dicocokkan dengan pola-pola hewan yang ada saat ini. Berapa kira-kira umur fosil
yang berkesesuaian di tempat-tempat iain. Pendekatan tengkorak tersebut?
ini memungkinkan umur bebatuan ditentukan sewaktu 2. ]abarkan sebuah contoh dari catatan fosil tentang
metode-metode lain tidak tersedia. Metode tersebut juga bagaimana kehidupan berubah seiring waktu.
dapat digunakan untuk memastikan kebenaran umur yang
diperkirakan dengan cara-cara lain.
3. WgffiVffifiWiEffi Anggaplah para peneliti
menemukan fosil suatu organisme yang hidup 300
Sekarang setelah kita melihat bagaimana umur fosil juta tahun lalu, namun memiliki gigi dan engsel
ditentukan, marilah kita tengok satu contoh tentang apa rahang mamalia. Kesimpulan apa yang bisa Anda
yang bisa kita pelajari dari fosil. ambil dari fosii ini tentang asal usul mamalia dan
evolusi struktur-struktur tengkorak baru? Jelaskan.
Asal Usill Kelompok-kelonnpok Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, I
lihat Apendiks A
Saru Organisff!* l

Sejumlah fosil menunjukkan secara detail asal usui


kelompok-kelompok baru organisme. Fosil-fosil semacam
itu penting sekali bagi pemahaman kita tentang evolusi;
mereka mengilustrasikan bagaimana ciri-ciri baru 25.3
organisme timbul dan berapa lama yang diperlukan untuk
terjadinya perubahan tersebut. I(ta akan mengkaji satu I Peristiwa-peristiwa kuncidalam
kasus di sini, yaitu asal usul mamalia. sejarah kehidupan mencakup
Bersama amfibia dan reptil, mamalia tergolong ke
dalam kelompok hewan yang disebut tetrapoda (dari bahasa kemunculan organisme bersel-
Yunani tetra, empat, dan pod, kaki), yang dinamakan tunggal dan multiselular serta
dari empat kaki yang dimilikinya. Mamalia memiliki
sejumlah ciri anatomis yang unik yang mudah terfosilisasi,
kolonisasi daratan
sehingga para saintis dapat melacak asal usulnya. Sebagai
contoh, rahang bawah tersusun atas satu tulang (dentaris) Penelitian fosil telah membantu ahli geologi untuk
pada mamalia namun tersusun atas beberapa tulang menentukan catatan geol og7 (geologic recor d) dari sej arah
pada tetrapoda lain. Selain itu, rahang bawah dan atas Bumi, yang terbagi menjadi tiga eon (Tabel 25.1). I(edua
membentuk engsel di antara rangkaian tulang yang berbeda eon pertama-Arkaean dan Proterozoikum-berlangsung
pada mamalia dibandingkan tetrapoda lain. Seperti yang selama kira-kira 4 miliar tahun. Eon Fanerozoikum,
akan kita kaji pada Bab 34, mamalia juga memiliki rangkaian kira-kira setengah miliar tahun terakhir, mencakup
yang unik dari tiga tulang yang meneruskan suara di telinga sebagian besar waktu keberadaan kehidupan eukariotik
tengah (tulang martil, landasan, dan sanggurdi), sedangkan multiseiular di Bumi. Eon ini terbagi menjadi tiga era:
tetrapoda lain hanya memiliki satu tulang semacam itu Paleozoikum, Mesozoikum, dan I(enozoikum. Setiap era
(sanggurdi). Terakhir, gigi mamalia terdiferensiasi menjadi merepresentasikan zaman yang berbeda dalam sejarah
gigi seri (untuk memotong), gigi taring (untuk merobek), bumi dan kehidupannya. Misalnya, era Mesozoikum
serta gigi geraham depan dan belakang yang berujung terkadang disebut'zaman reptil' karena kelimpahan fosil
banyak (untuk menggiling makanan). Sebaliknya, gigi reptil dari era itu, termasuk fosil dinosaurus. Perbatasan
tetrapoda lain biasanya terdiri atas deretan gigi berujung di antara dua era berkesesuaian dengan peristiwa,peristiwa
tunggal yang tak terdiferensiasi. kepunahan massal yang terlihat dalam catatan fosil, ketika
Seperti yang diuraikan pada Feraga 25"6, catatan fosil banyak bentuk kehidupan lenyap dan digantikan oleh
menunjukkan bahwa ciri-ciri unik dari rahang dan gigi bentuk-bentuk yang berevolusi dari organisme yang sintas.
mamalia berevolusi sebagai rangkaian modifikasi yang Seperti yang telah kita pelajari, catatan fosil
bertahap. Sewaktu Anda mempelajari Peraga 25.6, ingatlah menyediakan gambaran umum yang luas tentang sejarah
bahwa peraga tersebut hanya mencakup segelintir contoh kehidupan dalam waktu geologi. Di sini kita akan berfokus
fosil tengkorak yang mendokumentasikan asal usul mamalia. pada beberapa peristiwa utama dalam sejarah tersebut,
fika semua fosil yang diketahui dalam urutan tersebut diatur dan akan kembali mempelajari lebih detail dalam Unit
berdasarkan bentuk dan diietakkan bersisian, ciri-cirinya Lima. Peraga 25.'7 menggunakan analogi sebuah jam
akan membaur dengan mulus dari satu kelompok ke untuk menempatkan peristiwa-peristiwa ini dalam konteks
kelompok berikutnya, merefleksikan bagaimana ciri-ciri catatan geologi. /am ini akan muncul kembali di berbagai
sebuah kelompok baru, mamalia, secara bertahap timbul tempat pada bagian ini sebagai pengingat visual tentang
dari kelompok yang ada sebelumnya, kinodon. kapan terjadinya peristiwa-peristiwa yang kita bahas.

70 UNIT EMPAT Mekanisme Evolusi


Lebih dari 120 juta tahun lalu, mamalia muncul secara Repti I

bertahap dari sekelompok tetrapoda yang disebut sinapsida. rl (termasuk


Di sini ditunjukkan beberapa dari banyak fosil organisme ti dinosaurus dan burung)
rt
dengan ciri-ciri morfologis yang merepresentasikan tahap- TETRAPODA Ii
tahap intermediat antara mamalia hidup dan nenek moyang AWAL ''"'""''iit! f')imarrndan lti,,i;il'
sinapsidanya. I(onteks evolusi dari asal usul mamalia
)i 9''''--
dituniukkan dalam diagram pohon di samping. i 's: it 3
!i
,7s

l!: 'S .;
X :o:
iL
'a* tt
9;
: :::
:g Kinodon paling akhir
4
.ar: lJ:d "'.='..
;(D'at
i-=
!: !, 3.
Keterangan
S;s
HWffi Artikular i Dentaris *€ Mamalia
Kuadrat ffi Skuamosal

Sinapsida memiliki banyak tulang pada rahang bawah dan gigi yang
berujung tunggal. Engsel rahang terbentuk oleh tulang,tulang artikularis
Temporal dan kuadrat. Sinapsida juga memiliki bukaan di belakang rongga mata yang
fe nestra disebut temporal fenestra. Otot gigi yang kuat untuk mengatupkan rahang
barangkali melewati temporal fenestra. Seiring waktu, bukaan ini melebar,
dan berpindah ke depan engsel antara rahang bawah dan atas. Oleh karena
itu, daya dan ketepatan pengatupan rahang meningkat (mirip dengan
memindahkan kenop pintu jauh dari engsel agar pintu lebih mudah ditutup).

Belakangan, sekelompok sinapsida yang disebut terapsida muncul. Terapsida


memiliki tulang dentaris yang besar, wajah yang panjang, dan tanda-tanda
awal dari gigi yang terspesialisasi, yaitu taring yang besar.

t':: tt:t:t: ttt : : tttl

Pada terapsida kinodon awal, dentaris adalah tulang terbesar pada rahang
bawah. Temporal fenestra berukuran besar dan terletak di depan engsel
Temporal
rahang, sedangkan gigi dengan beberapa tonjolan gigi muncul pertama
fenestra
kali (tidak terlihat dalam diagram ini). Seperti pada sinapsida awal, rahang
memiliki engsel artikular-kuadrat.

I(inodon akhir memiliki gigi dengan pola tonjolan yang kompleks.


Rahang bawah dan atas membentuk engsel pada dua lokasi: Mereka
mempertahankan engsel artikular-kuadrat awal dan membentuk engsel kedua
yang baru antara tulang dentaris dan skuamosal.

Pada nenek moyang bersama kinodon paling akhir dan mamalia, engsel
artikular-kuadrat awal lenyap, menyisakan engsel dentaris-skuamosal sebagai
satu-satunya engsel antara rahang bawah dan atas (seperti pada mamalia
yang ada saat ini). Tulang artikular dan kuadrat berpindah ke dalam wilayah
telinga (tidak ditunjukkan), dan di sana berfungsi sebagai penerus suara. Pada
garis keturunan mamalia, kedua tulang ini kemudian berevolusi menjadi
tulang martil dan landasan yang kita kenal (lihat Peraga 34.31).

BAB DUA PULUH LIMA Sejarah I(ehidupan di Bumi 7t


Durasi
Beberapa Peristiwa
Usia
Penting dalam
Relatif (juta
Era Periode Kala Sejarah Kehidupan ct
Eon tahun lalu)

Holosen Waktu historis


$j
0,01
Phan- Pleistosen Zaman es; manusia muncul
1,8
erozoic Neogen Pliosen
5,3
Asal usul genus Horro i*,;
Radiasi yang berlanjut dari mamalia dan angiosperma;*.ri;j-i."E
Miosen
nenek moyang manusia yang mirip kera muncul ;'"i
Kenozoikum 23
Asal usul dari banyak kelompok primata,
Oligosen
termasuk kera
33.9
Dominansi angiosperma meningkat; radiasi yang
Paleogen Eosen berlanjut dari sebagian besar ordo mamalia masa kini

Radiasi utama dari mamalia, burung, dan


Paleosen
serangga penyerbuk
65,5
Tumbuhan berbunga (angiosperma) muncul dan beraneka
Proter- ,,
Kretaseus ragam; banyak kelompok organisme, termasuk
ozotc
sebagian besar dinosaurus, punah pada akhir periode 4,%-
14s.5 k#qqqf
Mesozoikum Cymnosperma berkembang sebagai tumbuhan*ff
"

|ura
dominanl dinosaurus melimpah dan beraneka ragam 1".
r99,6 "
Glmnospermamendominansidaratan;dinosaurus
Trias ffiW
berevolusi dan beradiasi; asal usul mamalia ,ffi
3^-
)51
., ;*o.-' ,
Radiasi reptil; asal usul dari.sebagian besar kelompok
perm serangga masa kini; kepunahan banyak organisme :i ., ..
lautdandaratpadaakhirperiode .,:'::1 ljilr

299
Terbentuknya huLan secara ekstensif; tumbutrqn gr{ 7 - \_l
Karbon berbiji pertama muncu| asal usul reptill ffi* , .t
t59.)
amfibia mendominansi W&' .;"1''

Diversifikasi ikar bertulans: ---


Paleozoikum Devon tetrapodadanserangga
ffi ;ffi:s- \,\
perLama muncul
416
''
ri ,.,
Silur Diversifi kasi tumbuhan vaskular pertama
443,7
Algalautmelimpah;kolonisasidaratanoleh # *J
Ordovisium
488,3
hewan
beraneka ragam fungi, rumbuhan, dan
ffi ffiw
Keanekaragamanbanyakfilumhewanlangg&*,ffi,
Arkaean Kambrium t$ry1
mendadak meningkat (ledakan Kambrium)@ W
542
Keanekaragaman alga dan invertebrata
Edikara '',-t
^- {
bertubuhlunakmuncul
635 "{ d
Fosil tertua dari sel eukariotik
2.100
muncul
2.500

, 2.700 Konsentrasi cksigen atmosferik mulai meningkat

3.500 Fosiltertuadarisei(prokrriotik)muncul' :,
3.800 Bebatuan tertua yang dikenal di atas permuJtaan Bumi

Kira-kira 4.500 Asal usul Bumi

72 UNIT EMPAT Mekanisme Evolusi


Ke.no- bereaksi dengan besi terlarut.
$i':3;
zorum Ini akan menyebabkan hujan
Manusra dalam bentuk oksida besi, yang
terakumulasi sebagai sedimen.
Sedimen ini terkompresi
menjadi formasi lajur besi, yaitu
lapisan merah dari batuan yang
7 mengandung besi oksida yang
oksigen merupakan sumber bijih besi
masa kini (Peraga ?5.8). Begitu semua besi terlarut telah
tercurah, O, tambahan terlarut di dalam air hingga semua
Iautan dan danau jenuh dengan Or. Setelah ini terjadi, O,
akhirnya mulai'merembes keluar' dari air dan memasuki
atmosfer. Perubahan ini meninggalkan jejak dalam
perkaratan batuan darat yang kaya besi, suatu proses yang
dimulai sekitar 2,7 miliar tahun lalu. I(ronologi ini berarti
bahwa bakteri yang mirip dengan sianobakteri masa kini
(bakteri fotosintetik yang melepaskan oksigen) bermula
tukanota'
multiselular jauh sebelum 2,7 miliar tahun ialu.
]umlah O, atmosferik meningkat secara bertahap dari
Prokarota sekitar 2,7 sampar2,2 mrliar tahun lalu, namun kemudian
Eukariota / menanjak relatifcepat hingga lebih dari 10% kadarnya hari
bersel-tunggal oksioen atmosferik ini. 'Revolusi oksigen' ini memiliki dampak sangat besar
bagi kehidupan. Pada beberapa bentuk kimiawinya, oksigen
A Peraga 25.7 Analogi jam untuk sejumlah peristiwa menyerang ikatan kimia serta dapat menghambat enzim
penting dalam sejarah Bumi. Jam berdetak dari asal usul Bumi dan merusak sel. Akibatnya, peningkatan konsentrasi O,
4,6 miliar tahun lalu hingga masa kini. atmosferik barangkali memusnahkan banyak kelompok
prokariotik. Beberapa spesies sintas di habitat-habitat
yang tetap anaerobik, yang keturunan,keturunannya masih
Organisrne Bensel-tunggal Pertama dapat kita temukan saat ini (lihat Bab 27). Di antara
spesies-spesies lain yang sintas, beraneka ragam adaptasi
Bukti paling awal dari kehidupan,
terhadap atmosfer yang berubah telah dievolusikan,
berasal dari 3,5 miliar tahun lalu,
termasuk respirasi selular, yang menggunakan O, dalam
adalah stromatolit terfosilisasi proses pemanenan energi yang tersimpan di dalam
(lihat Peraga 25.4). Stromatolit
molekul-molekul organik.
(stromatolite) adalah bebatuan
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, peningkatan
berlapis yang terbentuk ketika
kadar O, atmosferik awal secara bertahap barangkali
prokariota tertentu mengikat disebabkan oleh sianobakteri purba. Beberapa ratus juta
lapisan-lapisan tipis sedimen tahun kemudian, peningkatan O, melaju pesat. Apa
menjadi satu. Stromatolit masa
yang menyebabkan percepatan ini? Salah satu hipotesis
kini ditemukan di beberapa
teluk yang hangat, dangkal, dan asin. )ika komunitas
mikroba cukup kompleks untuk membentuk stromatolit
yang ada 3,5 miliar tahun laiu, maka hipotesis yang
menyatakan bahwa organisme bersel-tunggal berasal jauh
lebih du1u, mungkin sekitar 3,9 tahun lalu, masuk akal.
Prokariota awal adalah penghuni Bumi satu-satunya,
setidaknya sejak 3,5 miliar sampai 2,1 miliar tahun lalu.
Seperti yang akan kita lihat, prokariota-prokariota ini
mengubah kehidupan di planet kita.

Fofcrsrnfesis dan Revo/usi Ofrsrgen


Gas oksigen atmosferik (Or) memiliki asal usul biologis,
dihasilkan selama tahap pemecahan-air dari fotosintesis.
I(etika fotosintesis oksigenik pertama kali dievoiusikan, O, A Peraga 25.8 Formasi lajur-lajur besi: bukti fotosintesis
bebas yang dihasilkan mungkin larut di dalam perairan di oksigenik. Semburat merah pada batuan endapan ini merupakan
sekitarnya hingga mencapai kadar yang cukup tinggi untuk lajur-lajur oksida besi.

BAB DUA PULUH LIMA Sejarah I(ehidupan di Bumi 73


menyatai(an bahwa peningkatan ini mengikuti evolusi dari
sel-sel eukariotik yang mengandung kloropias, seperti yang
akan l<ita diskusikan di bagian berikutnya.

Scsfd;Irs#$;? Fer#xrm-r
Fosil organisme eul<ariotil< tertua
yang diterima oleh banyak ahli
berumur sekitar 2,1 miliar
tahun. Ingatlah kembali bahwa
sel-sel eukariotik memiliki
susunan yang lebih kompleks
daripada sel-sel prokariotik: Sel
Eukaryota
bersel eukariotik memiliki membran
lnti, mitokondria, retikulum
endoplasmik, dan struktur internal lainnya yang tidak Reti kul um
dimiliki oleh prokariota. Selain itu, tidak seperti sel-sel endoplasma
prokariotik, sel-sel eukariotik memiliki sitoskeleton, ciri
yang menyebabkan sel-sel eukariotik mampu mengubah
Membran inti .

bentuknya sehingga dapat mengelilingi dan menelan se1 lain.


Bagaimana ciri-ciri eukariotik ini berevolusi dari sel-
sel prokariotik? Serangkaian bukti mendukung model
yang disebut endosimbiosis (endosymbiosis), yang
menyatakan bahwa mitokondria dan plastida (istilah
umum untuk kloroplas dan organel-organel terkait) pada
awalnya merupakan prokariota kecil yang mulai hidup
di dalam sel-sel yang lebih besar. Istllah endosimbion
mengacu pada sel yang hidup di dalam sel lain, disebut
sel inang (host cell). Nenek moyang prokariotik dari
mitokondria dan plastida barangkali masuk ke dalam
sei inang sebagai mangsa yang tak tercerna atau parasit ll;i
'n1:.s
internal. Walaupun proses itu terdengar mustahil, para \
saintis telah menyaksikan secara langsung kasus,kasus
endosimbion yang berawal sebagai mangsa atau parasit
hingga memiliki hubungan yang saling menguntungkan
dengan inang sedikitnya dalam waktu 5 tahun.
Dengan cara apa pun hubungan tersebut dimulai,
kita dapat membuat hipotesis bahwa simbiosls mungkin
telah menjadi hai yang saling menguntungkan. Inang
heterotrofik dapat menggunakan nutrien yang dilepaskan
dari endosimbion fotosintetik. Dalam dunia yang semakin
aerobik, inang yang sebenarnya merupakan anaerob
heterotrofik
akan mendapatkan keuntungan dari endosimbion nenek-moyang
yang mengubah oksigen menjadi suatu keuntungan.
Seiring waktu, inang dan endosimbion akan menjadi
satu organisme tunggal dengan bagian-bagian yang
tak terpisahkan. Walaupun semua eukariota memiliki
mitokondria atau sisa-sisa dari organei tersebut, tidak
semua eukariota memiliki plastida. Dengan demikian,
model endosimbiosis beruntun (serial endosymb io sis)
beranggapan bahwa mitokondria berevolusi sebelum
plastida melalui serangkaian peristiwa endosimbiotik .& Model asal usul eukariota melalui
endosimbiosis beruntun. Nenek-moyang mitokondria yang
Banyak sekali bukti pendukung asal usul mitokondria diusulkan model ini adalah prokariota heterotrofik aerobik (berarti
menggunakan oksigen untuk memetabolisme molekul-molekul
dan plastida sebagai endosimbion. Membran dalam dari
organik yang diperoleh dari organisme-organisme lain). Nenek-
kedua organel memiliki enzim dan sistem transpor yang moyang plastida yang diusulkan adalah prokariota fotosintetik.
homolog dengan yang ditemukan pada membran plasma Perhatikan bahwa anak panah merepresentasikan perubahan
prokariota masa kini. Mitokondria dan plastida bereplikasi selama waktu evolusi.

74 UNIT EMPAT MekanismeEvolusi


dengan proses pemisahan yang mlrip dengan proses bahwa persebaran sebagian besar kehidupan terbatas di
replikasi prokariota tertentu. Terlebih 1agi, masing-masing wilayah-wilayah dekat lubang sembur bawah-laut dan mata
organel ini mengandung satu molekul DNA tunggal yang air panas atau di wilayah-wilayah khatuiistiwa dari samudera
melingkar yang, seperti kromosom bakteri, tidak berasosiasi yang tidak tertutup es. Catatan fosil tentang diversifikasi
dengan histon atau protein lain dalam jr,rmlah besar. Seperti besar-besaran pertama dari eukariota multlselular (diawali
yang dapat diduga dari organel-organel yang diturunkan sekitar 565 tahun lalu) kira-kira berkesesuaian dengan
dari organisme yang hidup-bebas, mitokondria dan plastida waktu bola salju Bumi mencair. Pada saat diversifikasi itu
juga memiliki mekanisme selular (termasuk ribosom) yang hampir berakhir sekitar 30 juta tahun kemudian, panggung
dibutuhkan untuk mentranskripsi dan mentranslasi DNA telah disiapkan untuk ledakan perubahan evolusioner lain
menjadi protein. Terakhir, dalam hal ukuran, sekuens yang bahkan lebih menakjubkan.
nukleotida, dan sensitivitas terhadap antibiotik-antibiotik
tertentu, ribosom mitokondria dan plastida lebih mirip S *ri"efr*sa ffuapEti*rf e.pya:

dengan ribosom prokariotik dibandingkan dengan ribosom


Banyak filum hewan yang
sitoplasmik milik se1 eukariota.
masih ada saat ini muncul
secara mendadak pada fosil-
Asm$ LJSM$ fu4c$$t$iqsf; e{$*r$tas fosil yang terbentuk di awal
Sebuah orkestra bisa memainkan beraneka ragam komposisi Periode l(ambrium (535-525
musik daripada yang bisa dilakukan oleh seorang pemain juta tahun lalu), fenomena yang
biola solo; kompleksitas orkestra yang semakin meningkat disebut ledakan I(ambrium
memungkinkan lebih banyak variasi. Serupa dengan itu, (Cambrian explosion). F osil-
pemunculan sel-se1 eukariotik yang lebih kompleks secara fosii dari setidaknya tiga filum
struktural memlcu evolusi keanekaragaman morfologis hewan yang masih ada saat ini-Cnidaria (anemon laut dan
yang lebih besar daripada yang mungkin terjadi bagi sel-sel kerabatnya), Porifera (spons), dan Mollusca (moluska)-
prokariotik yang lebih sederhana. Setelah eukariota pertama muncul di bebatuan yang bahkan lebih tua lagi, berasal
muncul, beraneka ragam bentuk uniselular berevolusi, dari Proterozoikum awal
memunculkan keanekaragaman eukariota bersel tunggal Sebelum ledakan I(ambrium, semua hewan besar
yang terus berjaya hingga kini. Gelombang diversifikasi memiliki tubuh yang lunak. Fosil-fosil hewan pra-
lain juga terjadi: Beberapa eukariota bersel tunggal i(ambrium yang bertubuh besar menunjukkan sedikit
memunculkan bentuk-bentuk multiselular. I(eturunan
makhluk-makhluk multiselular itu mencakup berbagai ll!!a!!-ooo
5ool -* F € E E :s:E
I5€€€i
alga, tumbuhan, fungi, dan hewan.

Fa*d{,? r$# f
"r &darf f p.r s:frrf"x r Fr:r# sv"?d
lll F i
Berdasarkan pembandingan
ll =
i@

sekuens DNA, para peneliti


telah mengajukan bahwa nenek
Era =ll llu
moyang bersama dari eukariota
'l I

Paleozoikum |
multiselular hidup 1,5 miliar ffi*'"""'
(periode
€= I
: |
|

tahun lalu. Hasil ini kira-kira (ambrium) |

mendekati catatan fosil; fosil


. 5tI
E
-|
I

eukariota multiselular tertua


tl
yang diketahui merupakan alga l]
yang berukuran relatif kecil yang
hidup sekitar 1,2 miliar tahun lalu. Eukariota multiselular
5424
I
yang lebih besar dan lebih beraneka ragam tidak muncul di
catatan fosil hingga sekitar 565 juta tahun lalu (lihat Peraga
II
25.4). Fosil-fosil ini, disebut biota Ediakara, merupakan
organisme yang bertubuh lunak-ada yang panjangnya 1
Ion
Proterozoikum I iI
akhir |
II
I

meter-yang hidup mulai 565 hingga 535 juta tahun lalu. |

Mengapa ukuran dan keanekaragaman eukariota multi-


selular terbatas hingga Proterozoikum akhir? Bukti geologi
mengindikasikan bahwa serangkaian zaman es yang parah
terjadi sekitar 750 sampai 580 juta tahun lalu. Pada waktu
ll
yang berbeda-beda selama periode ini, gletser menutupi
s. Kemunculan sebagian filum hewan. Balok
kuning menandakan kemunculan paltng awal dari filum-filum
seluruh massa daratan di planet ini, dan sebagian besar ini dalam catatan fosil, walaupun filum-filum tersebut mungkin
lautan tertutup es. Hipotesis 'bola salju Bumi' menyatakan sudah lebih dulu bermula.

BAB DUA PULUH LIMA Sejarah l(ehidupan di Bumi


bukti tentang predasi. Hewan-hewan tersebut tampaknya dari semiliar tahun ialu. Namun
merupakan herbivor (pemakan alga), penyaring makanan bentuk-bentuk kehidupan yang
(filter ;feeder), atau pemakan bangkai, bukan pemburu. lebih besar, misainya fungi,
Ledakan I(ambrium mengubah semua itu. Dalam rentang tumbuhan, dan hewan, belum
waktu yang relatif pendek (10 juta tahun), predator yang mulai mengolonisasi daratan
panjangnya lebih dari 1 meter bermunculan dengan cakar hingga sekitar 500 juta tahun lalu.
dan ciri-ciri lain untuk menangkap mangsa; bersamaan Usaha evolusioner yang bertahap
dengan itu, adaptasi-adaptasi pertahanan baru, seperti untuk keluar dari Iingl<ungan air
duri-duri tajam dan pelindung tubuh yang berat, muncul ini berasosiasi dengan adaptasi
pada mangsa (lihat Peraga 25.4). Dunia yang aman yang memungkinkan reproduksi
dan bergerak lamban yang menjadi ciri bentuk-bentuk di daratan dan adaptasi yang membantu mencegah
kehidupan berukuran besar sebelum ledakan I(ambrium dehidrasi. Misalnya, tumbuhan, yang berevolusi dari alga
telah lenyap untuk selamanya. hijau, memiliki sistem vaskular untuk mengangkut zat-
Walaupun ledakan I(ambrium memiliki dampak yang zat dalam tubuhnya dan lapisan 1ilin kedap-air di daun
sangat besar pada kehidupan di Bumi, ada kemungkinan yang memperlambat hilangnya air ke udara. Tanda-tanda
bahwa banyak filum hewan bermula jauh sebelum awal dari adaptasi ini muncul 420 juta tahun lalu, ketika
masa itu. Sejumlah analisis DNA menunjukkan bahwa sudah ada tumbuhan kecil (setinggi kira-kira 10 cm) yang
kebanyakan fi1um hewan tampaknya bermula dan mulai memiliki sistem vaskular namun tidak berakar maupun
berdivergensi sekitar 700 juta atau 1 miliar tahun lalu. berdaun sejati. Sekitar 50 juta tahun kemudian, tumbuhan
Bahkan jika estimasi itu keliru sekali pun, penemuan fosil telah sangat berdiversifikasi dan mencakup buluh serta
terbaru di Cina menunjukkan bahwa hewan-hewan yang tumbuhan serupa-pohon dengan akar dan daun sejati.
mirip dengan anggota filum hewan yang hidup saat ini Tumbuhan mengkolonisasi daratan bersama-sama
tampaknya sudah ada puluhan juta tahun sebelum ledakan dengan fungi. Bahkan saat ini, akar dari kebanyakan
I(ambrium. Penemuan yang mencakup fosil berumur 575 tumbuhan berasosiasi dengan fungi yang membantu
juta tahun dari spesimen-spesimen yang terawetkan dengan penyerapan air dan mineral dari tanah (lihat Bab 31). Fungi
baik diartikan oleh beberapa saintis sebagai embrio hewan, akar ini pada akhirnya memperoleh nutrien organik dari
dan para saintis yang lain menganggap fosil-fosil tersebut tumbuhan. Asosiasi yang saling menguntungkan antara
berasal dari anggota kelompok yang sudah punah, yang tumbuhan dan fungi itu tampak pada beberapa fosil akar
berkerabat dekat dengan hewan (Fei'aga 25.11i. Secara tertua. Ini menunjukkan hubungan yang berasal dari masa
keseluruhan, sepertl yang diamati oleh ahli paleontologi yang sama dengan penyebaran awal kehidupan ke daratan.
Simon Conway Morris dari Cambridge University, 'ledakan Walaupun banyak kelompok hewan masa kini
I(ambrium memiliki sumbu yang panjang'-setidaknya 40 memiliki anggota yang hidup di darat, hewan darat
juta tahun, berdasarkan fosil-fosil yang ditemukan di Cina. yang paling tersebar luas dan beraneka ragam adalah
Sumbu itu mungkin panjangnya ratusan juta tahun, jika artropoda (terutama serangga dan laba,laba) dan tetrapoda.
sejumlah filum hewan bermula jauh sebelum itu, seperti Tetrapoda paling awal yang ditemukan dalam catatan fosil
yang dinyatakan oleh beberapa estimasi berbasis-DNA. hidup sekitar 365 juta tahun lalu dan tampaknya berevolusi
dari kelompok ikan bersirip-daging (lihat Bab 34).
KolCInisasi Earatan Tetrapoda mencakup manusia, walaupun kita baru muncul
belakangan. Garis keturunan manusia berdivergensi dari
I(olonisasi daratan merupakan tonggak penting lainnya
dalam sejarah kehidupan. Ada bukti fosil yang menunjukkan
primata lain sekitar 6-7 juta tahu lalu, dan spesies kita
berasal dari sekitar 195.000 tahun lalu. Jika jam sejarah
bahwa sianobakteri dan prokariota-prokariota fotosintetik
Bumi diskala-ulang untuk merepresentasikan sebuah jam
lain melaplsi permukaan daratan yang lembap lebih
dinding, manusia muncui kurang dari 0,2 detik lalu.

ffi25"3
1. I(emunculan pertama oksigen bebas di atmosfer
mungkin memicu gelombang kepunahan massal
prokariota pada masa itu. Mengapa?
2. Bukti apa yang mendukung hipotesis bahwa
mitokondria mendahului plastida dalam evolusi sel
eukariotik?
3. ffiffiffiffiffiffi Akan sepertl apakah catatan fosil
(a) Tahap dua-sel 50 rrm (b) Tahap 200 um kehidupan saat ini?
1
' lebih lanjut
Untuk mengetahui jawaban yang dranjurkan,
A peraga 25.1'1 Fosil-fosil Proterozoikum yang mungkin
lihat Apendiks A.
merupakan embrio hewan (SEM).

76 UNIT EMPAT MekanismeEvolusi


ryps.4
i Kebangkitan dan kejatuhan
benua akan kembali menyatu dan membentuk benua-super
yang baru kira-kira 250 juta tahun dari sekarang.
Benua-benua merupakan bagian dari lempeng-lempeng
kelorurpCIk organisme dominan besar kerak bumi yang pada dasarnya mengambang di
atas bagian mantel yang panas di bawahnya {Peraga
rmerlcernininkan hanyutan benuan .:1;.i.i:i,l. Lempeng-lempeng ini bergerak seiring waktu
kepunahaffi ffiBassa!, dan nadiasi dalam proses yang disebut hanprtanbenua (continental
adapt€f drifi). Para ahli geologi dapat mengukur laju pergerakan
Iempeng-lempeng benua saat ini-biasanya hanya beberapa
sentimeter per tahun. Mereka juga dapat menyimpulkan
Sejak awa1, kehidupan di Bumi telah menyaksikan letak benua di masa lalu dengan menggunakan sinyal
kebangkitan dan kejatuhan kelompok-kelompok organisme. magnetik yang tercatat dalam bebatuan ketika terbentuk.
Prokariota anaerobik bermula, berkembang, dan kemudian Metode ini bisa diterapkan karena seiring bergesernya
menurun ketika kandungan oksigen di atmosfer meningkat. posisi benua secara perlahan-lahan, arah kutub utara yang
Miliaran tahun kemudian, tetrapoda pertama muncul tercatat dalam bebatuan yang baru terbentuk juga berubah.
dari laut, menjadi amfibia yang mendominasi kehidupan Lempeng-lempeng benua utama di Bumi ditunjukkan
di darat selama 100 juta tahun-hingga tetrapoda pada !i:i;!l,ii ;15 i?t-1. Banyak proses geologi yang penting,
lain (termasuk dinosaurus dan belakangan, mamalia) termasuk pembentukan gunung dan pulau, terjadi pada
menggantikan amfibia sebagai vertebrata darat yang perbatasan lempeng. Pada beberapa kasus, dua lempeng
dominan. Perubahan ini dan berbagai perubahan besar saling bergerak menjauh, misalnya lempeng Amerika
lain pada kehidupan di Bumi dipengaruhi oleh proses- Utara dan Eurasia, yang saat ini hanyut menjauh dengan
proses berskala besar, seperti hanyutan benua, kepunahan laju sekitar 2 cm per tahun. Pada kasus-kasus 1ain, dua
massal, dan radiasi adaptif. lempeng bergesekan, membentuk wilayah tempat gempa
bumi sering terjadi. Sesar San Andreas di California yang
h$amyaxtam ffi*c'R#a terkenal sebagai wilayah rawan bencana merupakan bagian
dari perbatasan tempat dua lempeng saling bergesekan.
Apabila foto-foto Bumi diambil dari luar angkasa setiap Pada kasus*asus yang lain lagi, dua lempeng bertumbukan.
10.000 tahun dan disambung-sambung untuk dijadikan Lempeng samudera (yang ditemukan di dasar samudera)
sebuah film, kita akan melihat hai yang bagi kebanyakan biasanya lebih rapat daripada lempeng daratan. Akibatnya,
orang sulit dibayangkan: Benua-benua hunian kita yang ketika lempeng samudera bertumbukan dengan lempeng
tampaknya 'sekeras batu' ternyata bergerak seiring waktu. daratan, lempeng samudera biasanya tenggelam ke bawah
Sejak asal usul eukariota multiselular muncul sekitar 1,5 lempeng daratan. Apabila dua lempeng samudera atau
miliar tahun ialu, terdapat setidaknya tiga peristiwa (1,1 dua lempeng daratan bertumbukan, pengangkatan yang
miliar, 600 juta, dan 250 juta tahun lalu) yang pada saat kuat terjadi dan pegunungan terbentuk di sepanjang tepi
itu semua massa daratan di Bumi bergabung membentuk lempeng. Satu contoh yang menakjubkan dari peristiwa
satu benua-super, yang kemudian pecah. Setiap perpecahan ini terjadi sekitar 55 juta tahun laiu, ketika lempeng India
menghasilkan konfigurasi benua yang berbeda. Para ahli menabrak lempeng Eurasia, yang memulai pembentukan
geologi memperkirakan bahwa di masa depan, benua- pegunungan Himalaya.

W ilr,r'::i:je I5:,'i"l Bumi dan lempeng-


lempeng benua.

Lernpbng //
:i luan de LempenA
Fuca
K*ribiq \--
,:*$
\ '"
Lempeng Cocos

'ffi:,:;'
tiSc#ifl

(a) lrisan Bumi' Ketebalan kerak (b) Lempeng-lempeng benua utama. Anak panah mengindikasikan arah pergerakan lempeng.
dilebih-lebihkan di Peraga ini. Titik-titjk merah-lingga mewakili zona-zona aktivitas tektonik hebat.

BAB DUA PULUH LIMA Sejarah I(ehidupan di Bumi


${armss&'esr:sass d"?rd dd;araye*fa*r Seff a.sa Sekitar 10 juta tahun
lalu, wilayah pegunungan
Pergerakan lempeng menata-ulang geografi secara '-
utama termuda di Bumi,
v Hrmalaya, telah terbentuk
perlahan, namun efek-efek kumulatifnya sungguh dramatis. o
6 ak bat tumbukan antara
Selain membentuk ulang ciri-ciri fisik planet kita, hanyutan India dan Eurasia sekitar
benua juga berdampak besar pada kehidupan di Bumi. 55 juta tahun alu. Benua-
Satu alasan mengapa pergerakan lempeng berdampak benua tersebut terus
mengambang hingga kini.
besar pada kehidupan adalah bahwa hanyutan benua
mengubah habitat tempat organisme hidup. Cobalah Pada akhir Mesozoikum,
pelajari perubahan-perubahan yang ditunjukkan pada 6s.5 Laurasia dan Gondwana
. Sekitar 250 juta tahun lalu, pergerakan terpencar-pencar menjadi
benua-benua masa kini.
lempeng menyatukan semua massa daratan yang tadinya
terpisah menjadi satu benua-super bernama Pangaea,
f
yang berarti 'semua daratan'. Cekungan samudera o
c
bertambah da1am, yang menurunkan permukaan air laut :
T Pada pertengahan
o
dan mengeringkan laut pesisir yang dangkal. Pada saat Mesozoikum, Pangaea
itu, seperti juga sekarang, sebagian besar spesies laut E
o
r:s pecah menjad massa
f daratan utara (Laurasia)
menghuni perairan dangkal, dan pembentukan Pangaea dan selatan (Gondwana).
menghancurkan banyak sekali habitat tersebut. Interior
benua yang luas menjadi dingin dan kering, barangkali
menjadi lingkungan yang jauh lebih tak bersahabat
dibandingkan dengan Asia Tengah saat ini. Secara
keseluruhan, pembentukan Pangaea memiliki dampak yang
luar biasa besar terhadap lingkungan lisik dan iklim, yang
menyebabkan sejumiah spesies punah dan memberikan
Pada akhir Pa eozoikum,
kesempatan baru bagi kelompok-kelompok organisme semua massa daratan
yang sintas melalui krisis tersebut. Bumr tergabung sebagat
Efek lain dari hanyutan benua adalah perubahan iklim benua-super Pangaea.

yang terjadi ketika benua bergeser ke utara atau ke selatan.


Ujung selatan Labrador, I(anada, misalnya, dahulu terletak
di dekat khatulistiwa, namun telah berpindah 40'ke utara
selama 200 tahun terakhir. Agar dapat memahami dampak & Sejarah hanyutan benua selama eon
pergeseran semacam itu, bandingkan iklim di Wilmington, Fanerozoikum.
Delaware (sekitar 40'lintang utara) dengan iklim di Belem,
Brazil (terletak di dekat khatulistiwa). Pada musim dingin,
suhu di Wilmington bisa mencapai -26'C (-15 'F), organisme-organisme yang telah punah, misalnya mengapa
sementara suhu di Belem tidak pernah turun di bawah fosil dari spesies-spesies reptil air tawar dari periode Perm
18 "C (64'F). I(etika dihadapkan dengan perubahan iklim yang sama ditemukan di Brazil dan Ghana, Afrlka Barat.
semacam itu, organisme beradaptasi, berpindah ke lol<asi I(edua bagian dunia ini, yang kini dipisahkan samudera
baru, atau menjadi punah (akibat yang terakhir ini terjadi selebar 3.000 km, dahulu tergabung ketika reptil-reptil
pada kebanyakan organisme yang terdampar di Antarktika, tersebut masih hidup. Hanyutan benua juga menjelaskan
seperti Cryolophosaurzs, dilukiskan di Peraga 25.1). Posisi banyak hal tentang distribusi organisme saat ini, misalnya
benua yang bergeser juga diduga telah mengarahkan-ulang mengapa fauna dan flora Australia sangat kontras dari
arus samudera dunia, menyebabkan iklim global semakin fauna dan flora di bagian,bagian lain dunia. Mamalia
dingin dan berkontribusi terhadap pembentukan tudung marsupialia mengisi peran-peran ekologis di Australia
es kutub selama 15 juta tahun terakhir. yang analog dengan peran-peran yang diisi oleh eutherla
Hanyutan benua juga mendorong spesiasi alopatrik (mamalia berplasenta) di benua-benua lain (lihat Peraga
berskala besar. I(etika benua-super pecah, wilayah-wilayah 22.20). Marsupialia mungkin bermula di wilayah yang
yang tadinya terhubung menjadi terisolasi secara geografis. kini merupakan Asia dan Amerika Utara dan mencapai
Seiring terpisahnya benua-benua selama 200 juta tahun Australia melalui Amerika Selatan dan Antarktika
terakhir, masing-masing benua menjadi arena evolusi ketika semua benua itu masih tergabung. Perpecahan
yang terpisah, dengan berbagai garis keturunan tumbuhan benua-benua selatan setelah itu menyebabkan Australia
dan hewan yang telah berdivergensi dari spesies-spesies 'mengambang' bagaikan bahtera raksasa marsupialia.
tumbuhan dan hewan di benua-benua lain (lihat Peraga Di Australia, marsupialia berdiversifikasi, dan segelintir
24.6 untuk mengetahui salah satu contoh). eutheria awal yang hidup di sana menjadi punah; di
Terakhir, hanyutan benua dapat membantu benua-benua yang lain, sebagian besar marsupialia menjadi
menjelaskan teka-teki tentang distribusi geografis dari punah, dan eutheria berdiversifikasi.

78 UNIT EMPAT MekanismeEvolusi


Kepuu"aahar* &4assal mungkin dalam beberapa juta tahun saja-terhitung cepat
dalam konteks waktu geologi.
Catatan fosil menunjukkan bahwa mayoritas spesies yang
I(epunahan massal Perm terjadi ketika gunung berapi
pernah hidup kini teiah punah. Spesies dapat punah
raksasa meletus di wilayah yang kini kita kenal sebagai
karena berbagai alasan. Habitatnya mungkin hancur,
Siberia. Periode ini merupakan episode vulkanisme paling
atau lingkungannya mungkin berubah sehingga tidak
ekstrem yang terjadi selama setengah miliar tahun terakhir.
menguntungkan bagi spesies tersebut. )ika suhu samudera
Data geologi mengindikasikan bahwa wilayah seluas 1,6
turun beberapa derajat saja, spesies yang sebelumnya juta km2 (kira-kira separuh Eropa Barat) tertutup oleh
teradaptasi dengan baik dapat menjadi musnah. Bahkan
lapisan lava setebal ratusan hingga ribuan meter. Selain
jika faktor-faktor fisik lingkungan tetap stabil, faktor-
memuntahkan banyak sekali lava dan debu, letusan-
faktor biologis mungkin akan berubah-kemunculan suatu
letusan tersebut mungkin menghasilkan cukup banyak
spesies bisa berarti tamatnya spesies lain.
\Walaupun kepunahan terjadi secara teratur, pada karbon dioksida yang menghangatkan iklim global setinggi
6'C. Perbedaan suhu yang berkurang antara khatulistiwa
waktu-waktu tertentu perubahan lingkungan global yang
dan kedua kutub memperlambat percampuran air laut,
merusak telah menyebabkan laju kepunahan meningkat
yang akan mengurangi jumlah oksigen yang tersedia
secara dramatis. Apabila ini terjadi, akibatnya adalah
bagi organisme laut. I(ekurangan oksigen ini mungkin
kepunahan massal (mass eetinction\, saat banyak sekali
merupakan penyebab utama kepunahan kehidupan laut
spesies menjadi punah di seluruh dunia.
pada periode Perm.
I(epunahan massal I(reta terjadi sekitar 65,5 juta tahun
d.frera fferrsfiuva f{epunaflam &f*ssad fler&ss*r lalu dan menandai perbatasan antara era Mesozoikum dan
Lima kepunahan massal terdokumentasikan dalam catatan I(enozoikum. Peristiwa ini memusnahkan lebih dari separuh
fosil selama 500 juta tahun terakhir {Perec;a ?5.'t4i. Ini spesies laut dan melenyapkan banyak famili tumbuhan dan
blasanya terdokumentasi dengan baik pada peristiwa hewan darat, termasuk sebagian besar dinosaurus. Salah
kemusnahan hewan-hewan bertubuh keras yang hidup di satu petunjuk tentang kemungkinan penyebab kepunahan
perairan dangkal, organisme yang catatan fosilnya paling massal I(reta adalah lapisan tipis tanah liat yang kaya
Iengkap. Pada setiap kepunahan massal, 50% atau lebih iridium yang memisahkan endapan dari era Mesozoikum
spesies laut di Bumi menjadi punah. dan l(enozoikum. Iridium adalah unsur yang sangat jarang
Dua kepunahan massal-pada periode Perm dan di Bumi, namun umum ditemukan pada banyak meteorit
I(reta-mendapatkan paling banyak perhatian. I(epunahan dan objek luar angkasa lain yang terkadang jatuh ke Bumi.
massal pada periode Perm, yang menjadl batas era Walter Alvarez dan almarhum Luis Alvarez dari University
Paleozoikum dan Mesozoikum (251 juta tahun lalu), of California, Berkeley, beserta para koleganya mengajukan
memusnahkan sekitar 96% spesies hewan laut dan hipotesis bahwa tanah liat tersebut adalah luruhan dari
mengubah kehidupan di samudera secara drastis. awan debu raksasa yang menyebar ke atmosfer ketika
I(ehidupan darat pun terpengaruh. Sebagai contoh, 8 dari sebuah asteroid atau komet besar menghantam bumi. Awan
27 ordo serangga yang diketahui ter:sapu bersih. I(epunahan ini menghalangl sinar matahari dan sangat mengganggu
massal ini terjadi dalam waktu kurang dari 5 juta tahun, iklim global selama beberapa bulan.

€ Peraqa 25..14 Kepunahan


massal dan keanekaragaman
makhluk hidup. Kelima
I peristiwa kepunahan massal yang
600 dikenal secara luas ditunlukkan
E= !
I oleh anak panah merah,
f_ s00 merepresentasikan puncak laju
=trg kepunahan famili hewan laut
-lG.-
400 :o (garis merah dan sumbu vertikal
UO
*o tr kiri). Peristiwa kepunahan massal
l.- 300 ini mengganggu peningkatan
ro= =
keseluruhan jumlah famili hewan
G 200 laut selama ini (garis biru dan
sumbu vertikal kanan).
100

542 488 444 416 359 299 251 200


t1 tt
Waktu (jutaan tahun lalu)

BAB DUA PULUH LIMA Sejarah I(ehidupan di Bumi


Adakah bukti tentang keberadaan suatu asteroid atau banyak spesies yang mengarami penurunan dengan laju
komet semacam itu? Penelitian dipusatkan pada kawah yang mengkhawatirkan. Data semacam itu mengisyaratkan
Chicxulub, retakan di bawah endapan yang berumur 65 bahwa apabila tindakan yang dramatis tidak diambil, maka
juta tahun di lepas pantai Yucatan, Meksiko (Feraga 25.15). kepunahan massal keenam (akibat manusia) mungkin akan
I(awah yang berdiameter sekitar 180 km itu sesuai dengan terjadi dalam beberapa abad atau milenium mendatang.
ukuran sebuah objek berdiameter 10 km yang menghantam
Bumi. Evaluasi mendalam atas hipotesis ini dan hipotesis- ffonsefrere$si ffeperma&ar? Massa,
hipotesis lain tentang kepunahan massal terus berlanjut. Dengan menyingkirkan spesies dalam jumlah besar,
kepunahan massal dapat mengurangi komunitas ekologi
Ap n f{eer?anr Sedamg Serfamgsung.e
ak ah Ke p u n ah a yang semarak dan kompleks hingga menjadi bayangan
Seperti yang akan kita jelajahi pada Bab 56, tindakan pucat dari dirinya yang dahulu. Selain itu, apabila
manusia, seperti penghancuran habitat, memodifikasi sebuah garis keturunan evolusi lenyap, ia tidak akan bisa
lingkungan global sedemikian rupa sehingga banyak spesies muncul kembali. Hal ini mengubah jalan evolusi untuk
yang terancam kepunahan. Lebih dari seribu spesies punah selamanya. Pikirkan apa yang akan terjadi seandainya
dalam 400 tahun terakhir. Para saintis memperkirakan primata awal yang hidup 66 juta tahun lalu ikut musnah
bahwa laju ini 100 sampai 1.000 kali lebih besar daripada dalam kepunahan massal I(reta. Manusia tidak akan ada,
laju latar tipikal yang terlihat dalam catatan fosil. Apakah dan kehidupan di Bumi akan menjadi sangat berbeda dari
kepunahan massai keenam sedang berlangsung? keadaan yang kita kenal sekarang.
Pertanyaan ini sulit dijawab, sebagian karena sulit Catatan fosil menun;'ukkan bahwa biasanya diperlukan
untuk mendokumentasikan jumlah total kepunahan yang 5-10 juta tahun bagi keanekaragaman makhluk hidup
terjadi saat inl. Hutan hujan tropis, misalnya, menampung untuk pulih ke tingkat sebelumnya setelah terjadinya
banyak spesies yang belum ditemukan. Akibatnya, sebuah kepunahan massal. Pada beberapa kasus, ini
menghancurkan hutan tropis dapat menyebabkan memerlukan waktu yang jauh lebih lama: Dibutuhkan
kepunahan spesies sebelum kita sempat mempelajarinya. sekitar 100 juta tahun bagi jumlah famili organisme laut
Berbagai ketidakpastian semacam itu menyulitkan untuk pulih setelah kepunahan massal Perm (iihat Peraga
pengkajian penuh terhadap krisis kepunahan saat ini. 25.14). Data ini memiliki implikasi yang serius. )ika
Meskipun demikian, jelaslah bahwa kepunahan hingga kecenderungan saat ini terus berlanjut dan kepunahan
saat ini belum menandingi 'lima besar' kepunahan massal keenam terjadi, diperlukan jutaan tahun bagi
massal, ketika spesies di Bumi dalam persentase yang kehidupan di Bumi untuk pulih.
sangat besar punah menjadi punah. Ini bukan berarti I(epunahan massal juga mengubah komunitas ekologis
mengurangi tingkat keseriusan situasi yang terjadi saat dengan cara mengubah tipe-tipe organisme yang ditemukan
ini. Program-program pengawasan menunjukkan bahwa dalam komunitas tersebut. Misalnya, setelah kepunahan

A Peraga 25.15 Trauma bagi Bumi dan ladam kuda dari kawah itu dan pola puing seniman ini merepresentasikan tumbukan
kehidupan Kreta. Kawah Chicxulub hasil pada batuan sedimen mengindikasikan dan efek yang terjadi secara langsung-
tumbukan meteor yang berumur 65 juta bahwa sebuah asteroid atau komet awan uap panas dan debu yang mungkin
tahun terletak di Laut Karibia di dekat menumbuk wilayah tersebut dengan sudut membunuh banyak tumbuhan dan hewan di
Semenanjung Yucatan, Meksiko. Bentuk lancip dari arah tenggara. lnterpretasi Amerika Utara dalam beberapa jam.

UNIT EMPAT Mekanisme Evolusi


F Pr*r;-rrli; .11. ill Kepunahan
massal dan ekologi. Kepunahan Setelah kepunahan massal Perm,
massal periode Perm dan persentase predator raik tajam dan
Persentase genus laut
Kreta (diindikasikan oleh anak kemudian menjadi stabil mendekati
f yang merupakan predator
panah merah) mengubah L.tr 22o/o selama 150 juu tahLrn-
On m€ndekati 'l 5% selama
eko ogi samudera dengan cara sampai terganggu lagi oleh
lll e 200 iuta tahun.
meningkatkan persentase genus keounahan massal Kreta
laut yang merupakan predator. 0q,
JO

l'H {i i il!
c, (tir
i..-;#fi-rP:-:
o 10 ;tii: !l
h:frP I ;+;:;?,**":
:9::!:l:l q
:t::;::5!il;i:
;':l:::::::
0
Era
Periode
4BB 444 416 359 299 251 200 145 65.5 0
t t
Waktu (jutaan tahun lalu)

massal Perm dan I(reta, persentase organisme laut yang setelah setiap lima besar kepunahan massal, ketika
merupakan predator meningkat pesat {Flc*r::i1e.; ?5.1r:il. organisme yang sintas menjadl teradaptasi dengan banyak
Peningkatan jumlah spesies predator dapat meningkatkan relung ekologi yang kosong. Radiasi adaptif juga telah
tekanan yang dihadapi oleh mangsa maupun kompetisi terjadi pada kelompok-kelompok organisme yang memiliki
antarpredator dalam mencari pakan. Selain itu, kepunahan inovasi evolusioner utama, misalnya biji atau penutup
massal dapat menghiiangkan garis keturunan dengan ciri- tubuh berzirah, atau organisme yang mengolonisasi wilayah
ciri yang sangat menguntungkan. Misalnya, di pengujung yang hanya terdapat sedikit kompetisi dengan spesies lain.
Periode Trias, muncul sekelompok gastropoda (siput
dan kerabatnya) yang dapat membor cangkang bivalvia ffadiasr Adaptif Berskala frunia
(misalnya kima) dan memakan hewan dalamnya. di Catatan fosil mengindikasikan bahwa mamalia mengalami
W'alaupun kemampuan membor cangkang memberikan radiasi adaptif besar-besaran setelah kepunahan dinosaurus
akses bagi sumber makanan baru yang beriimpah, darat 65,5 juta tahun lalu (Peraga 25.!7). Walaupun
kelompok yang baru terbentuk ini tersapu habis selama mamalia bermula sekitar 180 juta tahun 1alu, kebanyakan
kepunahan massal di pengujung Periode Trias (sekitar 200 fosil mamalia yang lebih tua daripada 65,5 juta tahun
juta tahun 1a1u). Baru setelah 120 juta tahun kemudian memiliki ukuran yang kecil dan morfologinya tidak
sebuah kelompok gastropoda lain (pengebor tiram) beraneka ragam. Banyak spesies tampaknya bersifat
menunjukkan kemampuan membor cangkang. Seperti nokturnal berdasarkan rongga matanya yang besar, mirip
yang dilakukan pendahulunya, seandainya mereka tidak dengan rongga mata yang dimiliki oleh mamalia nokturnal
muncul sebelum kepunahan massal Trias, pengebor tiram masa kini. Segeiintir mamalia awal memiliki ukuran
telah berdiversifikasi menjadi banyak spesies baru. Terakhir, sedang, misalnya Repenomamus giganticus, predator
dengan melenyapkan sedemikian banyak spesies Bumi, sepanjang 1 meter yang hidup 130 juta tahun lalu-tetapi
kepunahan massal dapat membuka jalan bagi radiasi adaptif, tak ada yang ukurannya mendekati kebanyakan dinosaurus.
yang memunculkan kelompok-kelompok organisme baru. Ukuran dan keanekaragaman mamalia awal mungkin

Radiasi Adaptif
Monotremata
Catatan fosil mengindikasikan (5 spesies)
bahwa keanekaragaman makhluk \:
'w -4-
hidup meningkat selama 250 juta
tahun terakhir (lihat Peraga 25.7+). uif:5:1':,,#t&
Peningkatan ini didorong oleh radiasi .ruin i.",:r#
adaptif (a.daptive radiation),
periode perubahan evolusioner i;ff;fl..@1%=
ketika kelompok-kelompok organisme

ffi
ilJiiii-.1"ifu,,s 11
membentuk banyak spesies baru
dengan adaptasi yang memungkinkan 750 200 1 50 1 00
mereka mengisi peran ekologis, atau Jutaan tahun alu
relung, yang berbeda dalam komunitas.
Radiasi adaptif berskala besar terjadi a rlei'a{Ja 25.'i7 Radiasi adaptif mamalia.

BAB DUA PULUH LIMA Seiarah l(ehidupan di Buml 81


terbatas karena mereka dimakan atau kalah bersaing dari sumber makanan baru bagi organisme lain. Diversifikasi
dinosaurus yang lebih besar dan lebih beraneka ragam. tumbuhan darat memang merangsang serangkaian radiasi
Dengan lenyapnya dinosaurus (kecuali burung, yang adaptif pada serangga yang memakan atau menyerbuki
dianggap sebagai anggota kelompok yang sama; lihat Bab tumbuhan, sehingga menjadikan serangga sebagai kelompok
34), mamalia berkembang pesat dalam keanekaragaman hewan yang pailng beraneka ragam di Bumi saat ini.
maupun ukuran, mengisi peran-peran ekologis yang
sebelumnya ditempati oleh dinosaurus darat. .ff ,:efs.:.i;: *"# ap f.i {'ft * gi ri r: :r I
Sejarah kehidupan juga sangat dipengaruhi oleh radiasi
yang meningkatkan keanekaragaman kelompok-kelompok Radiasi adaptif yang mengejutkan .juga telah terjadi di
organisme yang mulai memainkan peran-peran ekologis wilayah-wilayah geografis yang lebih terbatas. Radiasi
yang sepenuhnya baru dalam kcmunitas. Contohnya semacam itu dapat terpicu ketika segelintir organisme
mencakup kemunculan prokariota fotosintetik, evolusi berpindah l<e lokasi baru yang biasanyajauh, tempat mereka

predator besar dalam ledakan l(ambrium, dan radiasi yang menghadapi kompetisi yang relatif lebih sedikit daripada
mengikuti kolonisasi daratan oleh tumbuhan, serangga, organisme lain. I(epulauan Hawaii merupakan salah satu
dan tetrapoda. Masing-masing dari ketiga radiasi yang tempat pameran terbesar di dunia dari radiasi adaptif tipe ini
disebutkan terakhir terkait dengan inovasi evolusioner . Terletak sekitar 3.500 km dari benua terdekat,

utama yang memfasilitasi kehidupan di darat. Radiasi kepulauan vulkanik tersebut berumur semakin tua ke arah
tumbuhan darat, misalnya, berkaitan dengan adaptasi- barat laut; pulau termuda, Hawaii, berumur kurang dari
adaptasi kunci, misalnya batang yang menyokong tumbuhan satu juta tahun dan masih memiliki gunung-gunung berapi
melawan gravitasi dan lapisan berlilin yang melindungi yang aktif. Setiap pulau lahir dalam kondisi gersang dan
daun dari penguapan air. Terakhir, organisme-organisme perlahan-lahan dihuni oleh organisme-organisme yang tidak
yang muncul dalam radiasi adaptif dapat berperan sebagai sengaja terbawa oleh arus laut dan angin, baik dari wilayah

Kerabat dekat dari Amerika


UIara, tarweed Carlquistia muirii

Dubautia laxa

Argyroxi ph iu m sandwtcense
3.7
juta
tahun

Dubautia waialealae

Dubautia scabra
Dubautia linearis

Radiasi adaptif di Kepulauan Hawaii. Analisis molekular mengindikasikan bahwa semua


tumbuhan di Hawaii yang sangat bervariasi ini, yang secara kolektif dikenal sebagai'aliansi pedang perak',
merupakan keturunan dari nenek moyang tarweed yang tiba di kepulauan tersebut sekitar 5 JUta tahun lalu
dari Amerika Utara. Sejak saat itu anggota aliansi pedang perak telah menyebar ke berbagai habitat yang
berbeda dan membentuk beraneka spesies baru dengan adaptasi yang sangat berbeda.

82 UNIT EMPAT Mekanisme Evolusi


daratan yang sangat jauh atau dari pulau-puiau yang lebih Fes'cd{r#fra# g*arf* d"airu r$*rs $,ffa#ds.r fery*rff
tua dalam gugusan kepulauan itu sendiri. I(eanekaragaman
Banyak transformasi evolusioner yang mengagumkan
fisik masing-masing pulau, termasuk variasi luar biasa
merupakan akibat dari heterokroni (heterochrony, dari
dalam ketinggian dan curah hujan, menyediakan banyak
bahasa Yunani hetero, berbeda, dan chronos, waktu),
kesempatan bagi divergensi evolusioner melalui seleksi alam.
perubahan evolusioner dalam laju atau waktu terjadinya
Invasi berulang-ulang yang diikuti oleh peristiwa spesiasi
peristiwa perkembangan. Sebagai contoh, bentuk suatu
telah memicu ledakan radiasi adaptif di Hawaii. Sebagian
organisme sebagian bergantung pada laju pertumbuhan
besar dari ribuan spesies yang menghuni kepulauan tersebut
relatif dari bagian-bagian tubuh yang berbeda selama
tidak ditemukan di tempat lain di Bumi. I ri menelusuri bagaimana
perkembangan. ':' ,, .

ffias"4 perubahan-perubahan dalam laju pertumbuhan mengubah


proporsi tubuh manusia selama perkembangan. perubahan
1. lelaskan konsekuensi dari hanyutan benua bagi
kecil sekali pun dalam laju pertumbuhan relatif dapat
kehidupan di Bumi. mengubah bentuk dewasa secara substansial, seperti yang
2. Faktor-faktor apa saja yang mendorong radiasi terlihat pada bentuk tengkorak manusia dan simpanse
adaptifl
yang sangat l<ontras
3. flffiffi,rffi1ffi'jiffi{ }ika kepunahan massal
disebabkan oleh satu peristiwa bencana tunggal
(misalnya tumbukan asteroid), pola apa yang Anda
duga dapat terjadi berkaitan dengan penentuan
catatan fosil ketika spesies yang dulu banyak dijumpai
hilang dalam kepunahan?
Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat e

Apendiks A.
i

ffiffiffi?q.tr &dnr#

B Ferubahan besar pada bentuk (a) Laju perkembangan diferensial pada manusia, Lengan dan
tubuh dapat menyebabkan kaki lebih memanjang saat perrumbuhan daripada kepjla dan
batang tubuh, seperti yang bisa dilihat pada penggambaran
peruhahan dl dalam sekuens dan individu pada usia-usia yang berbeda, namun diskala-ulang
sehingga tingginya sama.
regulasi gen perkembangan

Catatan fosil memberi tahu kita tentang perubahan,


perubahan besar yang terjadi dalam sejarah kehidupan
dan waktu terjadinya. Lebih lanjut, pemahaman tentang
hanyutan benua, kepunahan massal, dan radiasi adaptif
menyediakan gambaran tentang bagaimana perubahan,
perubahan itu terjadi. Namun kita juga dapat mencoba
memahami mekanisme blologis intrinsik yang mendasari Janin simpanse Simpanse dewasa
perubahan-perubahan yang terlihat pada catatan fosil.
Untuk itu, mari kita mengkaji mekanisme genetik
perubahan, dengan memusatkan perhatian pada gen-gen
yang memengaruhi perkembangan.

t$ek-*f*$q ffiv*Eass6*mer riarrE fiem-gear


Ferkemfl:mffiffierB
Seperti yang Anda baca pada Bab 21, 'evo-devo'-penelitian Janin manusia
pada persinggungan antara biologi evolusi dan biologi (b) Pembandingan pertumbuhan tengkorak simpanse dan
perkembangan-menyoroti bagaimana sedikit divergensi manusia. Tengkorak janin simpanse dan manusja berbentuk
genetik dapat menghasilkan perbedaan,perbedaan mirip. Namun pertumbuhan pada rahang dipercepat pada
simpanse dibandingkah pada manusia. Hasilnya adalah
morfologis yang besar di antara spesies-spesies. Gen-gen tengkorak yang memanjang dan dahi yang rnenonjol pada ,

yang mengatur perkembangan memengaruhi laju, waktu stmpanse dewasa.


terjadi, dan pola spasial dari perubahan pada bentuk
organisme ketika ia berkembang dari zigot menjadi dewasa. & : ,: ' ,: Laju pertumbuhan relatif bagian-bagian tubuh.

BAB DUA PULUH LtMA Sejarahl(ehidupandiBumi 83


Heterokroni juga dapat mengubah waktu perkembangan
reproduktif terhadap perkembangan organ-organ
nonreproduktif. Jika perkembangan organ reproduktif
lebih cepat daripada organ-organ yang 1ain, tahap
kedewasaan secara seksual dari satu spesies mungkin tetap
mempertahankan ciri-ciri tubuh yang merupakan struktur
juvenil pada spesies nenek moyang-suatu kondisi yang
disebut pedomorfosis Qtaedomorphosis, dari kata Yunani
paedos, dari seorang anak, dan morphosis, pembentukan).
Sebagai contoh, kebanyakan spesies salamander memiliki
larva akuatik yang mengalami metamorfosis ketika berubah
menjadi dewasa. Namun beberapa spesies tumbuh menjadi
ukuran dewasa dan matang secara seksual sambil tetap
mempertahankan insang dan ciri-ciri larva lainnya (Peraga
25.20). Perubahan evolusioner dalam waktu perkembangan
semacam itu bisa menghasilkan hewan yang tampak A Peraga 25.20 Pedomorfosis. Bentuk dewasa dari beberapa
sangat berbeda dari nenek moyangnya, walaupun seluruh spesies mempertahankan ciri-ciri juvenil pada nenek moyang.
perubahan genetik terjadi dalam skala yang kecil. Bukti Salamander ini adalah axolotl, spesies akuatik yang tumbuh
menladi berukuran penuh, matang secara seksual, dan
terbaru bahkan mengindikasikan bahwa perubahan pada
bereproduksi sambil mempertahankan karakteristik larva (berudu)
satu lokus saja mungkin cukup untuk menyebabkan tertentu, termasuk insang.
pedomorfosis pada salamander axolotl, walaupun gen-gen
lain mungkin juga berperan.

Perubahan pada Pala Spasra/ Fvolusi Perkembangan


Perubahan evolusioner yang substansial juga dapat terjadi Fosil berumur 565 juta tahun dari hewan-hewan Ediakara
akibat perubahan pada gen-gen yang mengendalikan menunjukkan bahwa satu set gen cukup untuk menghasilkan
penempatan dan penataan spasial bagian-bagian tubuh. hewan-hewan kompleks yang ada setidaknya 30 juta tahun
Misalnya, gen-gen regulator induk yang disebut gen sebelum ledakan I(ambrium. )ika gen-gen perkembangan
homeotik (homeotic gene, dijabarkan pada Bab 18 dan telah ada sejak lama, bagaimana kita bisa menjelaskan
21), menentukan ciri-ciri dasar seperti letak sepasang sayap peningkatan keanekaragaman yang menakjubkan yang
dan sepasang kaki yang akan berkembang pada burung atau terlihat selama dan sejak ledakan I(ambrium?
cara penataan bagian-bagian bunga dari suatu tumbuhan. Evolusi adaptif melalui seleksi alam menyediakan satu
jawaban untuk pertanyaan ini. Seperti yang telah kita pelajari
Produk dari satu kelas gen homeotik, gen-gen Hox,
menyediakan informasi posisi pada embrio hewan. Informasi sepanjang unit ini, dengan memilah-milah perbedaan urutan
ini mendorong sel-sel untuk berkembang menjadi struktur gen-gen pengkode protein, seleksi dapat meningkatkan
yang sesuai bagi lokasi tertentu. Perubahan pada gen-gen adaptasi dengan cepat. Selain itu, gen-gen baru (tercipta
Hox atau pada cara gen-gen tersebut diekspresikan dapat akibat peristiwa duplikasi gen) mungkin telah memperoleh
memiliki dampak yang besar pada morfologi. Misalnya, di banyak fungsi metabolik dan struktural baru. Dengan
antara krustasea, perubahan pada lokasi tempat dua gen demikian, evolusi adaptif dari gen-gen baru dan yang telah
Hox (Ubx dan Scr) diekspresikan akan berkorelasi dengan ada mungkin memainkan peran kunci dalam membentuk
konversi dari kaki renang menjadi kaki untuk makan. keanekaragaman makhluk hidup yang luar biasa.
Contoh-contoh di bagian sebelumnya menunjukkan
Evolusi vertebrata dari hewan invertebrata merupakan
perubahan evolusioner yang lebih besar lagi, dan ini
bahwa gen-gen perkembangan mungkin memainkan
peran penting. Dalam sisa bagian ini, kita akan berfokus
mungkin juga dipengaruhi oieh sejumiah perubahan
pada bagaimana bentuk-bentuk morfologis baru muncul
pada gen-gen Hox dan gen-gen yang meregulasi mereka.
melalui perubahan sekuens nukleotida atau regulasi gen-
Dua duplikasi dari gen-gen Hox telah terjadi pada garis
gen perkembangan.
keturunan vertebrata, dan semua genom vertebrata yang
sudah diuji telah memiliki kedua duplikasi ini. Seperti yang
dijabarkan dengan singkat pada Peraga 25.21, duplikasi- Perubahan pada Gen
dupiikasi ini mungkin berperan penting dalam kemunculan Gen-gen perkembangan baru yang muncul setelah peristiwa
karakteristik baru pada vertebrata. Akan tetapi, hipotesis duplikasi gen, sangat mungkin memfasilitasi kemunculan
ini masih kontroversial, sebagian karena terdapat banyak bentuk-bentuk morfologis baru. Namun seperti yang kita
gen lain (barangkali keseluruhan genom), selain gen-gen telah bahas tentang peran yang mungkin dimiliki oleh
Hox, yang terduplikasi pada nenek moyang vertebrata. gen-gen Hoxbaru pada kemuncuian vertebrata, sulit untuk
Dengan demikian, asal usul dari karakteristik yang baru menetapkan kaitan penyebab antara perubahan genetik
tidak bisa disebabkan hanya karena gen-gen Hox baru. dan morfologis yang terjadi di masa lalu.

84 uNlT EMPAT Mekanisme Evolusi


Nenek moyang vertebrata
@ie!
/TliTFffi- -j
Kr:ir,]nyaka| |vorieltr.tta rIer| il<i s,,ilu qJUgus qort lrOtleoltk (kontpleks
l/rrr), ri tirntLr<kan dt sll sebaqat pta pita pada sebuah kromosom. Gen
hipotetis (invertebrara) \:i*lii:i"!ji$ l
rle:t iior rrct'tat.'ahli..ur po'remL-.rnq:n d.tr l_.aq ar,baqtan Lrlama lubuh.
dengan gugus Hox tunqgal

Duplikasi Hox et 5r:bu;:Ir rrlrlrli (r.1Lrp ir.rsi) pacl,r koillr r_.ks /tor litnoqa terlacl serkliar
yang pertama !i:0 jLrta l,rhirl a ir r1,r I rlLrnq;k tr rre ryc(l akan r-naleri qenetik yarrq
ierrira i i1l.11,rn cl5ct t.l:Lt vertetbrara pettarl.l.

ffiiS Parla ,,rlriebr;la awal, :et dL.rplrk.:t gen lternprtroieh peral yang
re--1 ;er1:rcnLrirry,: bai'it, rl sainya ntcnclar;tlrkan perkentbanqan tulanq beiakanq
Vertebrata awal hipotetis
(tak berahang) dengan DLtpl l..ts rr.rlLr.r rl,rri koritptlrl..:, Hor, rlr,lrc;ir,ts
dua gugus Hox ie k.il otrp.rt 0itqus yanq
I
lJircnrLrkan oarl;t le[ranyal.:an ,,ro-ieb ni.] n asa < n , lerladt be akanqal,
,,ckrlar :i25
Duplikasi Hov I l,tia ialtun ia lt [)up ik;sr ilt, ntLrrrrl<il ak lt.rt rjar perisLiwa
yans kedua
- po ipriorrir, i.risa i.td te alr lrel irlq lnkan perl<ernbarlg.r r kornp oks ta5
I si,irltlti.: !.rirrl lt,blt br:sai ,x1i, rirsaltya r:rhartg dat lLtnqkat.
ry
ffil is (onrpr':ks Hox p,tda vertcbral.t rirr.lqandLlrl.l riLtpltl<r1 darr b.rnyak qen
wi\r l;
y.r rLJ sn lt.rcla qtrqus tunqq,t rli il< lirerlebr,:1a, de nqan susunan I n et
rej \ yanr.J ry;trlr, ,.ti,.ta parl.t <rorilo.ioi|, ii:tr, rrrL.Iqatal)kaI perl<ei-nbanqan
yan-! lterLirL.li,tn dar: 1,,i.1'n,,1h-u.'i .t1r,rl1 1111,,,5 v.lniJ !.lnt.t para saint s
Vertebrata (berahang) rneny n putk.rrr itahirr;r cntlt,rt qLir;t,1, dar kon.ltt eks //ox vctlelrrata
dengan empat gugus Hox
frcntoloq c1elc,1.tit c,,;Ltclus lLtnqqal p;rr1a lve:11ebr.ata.

A Peraga 25.21 Mutasi-mutasi Hox dan asal usul vertebrata.

I(esulitan ini bisa dilangkahi dalam sebuah penelitian menunjukkan dengan tepat perubahan-perubahan asam
terbaru tentang perubahan-perubahan perkembangan yang amino yang menyebabkan penei(anan terhadap tungkai
terkait dengan divergensi serangga berkaki-enam dari tambahan pada serangga. Dengan demikian, penelitian
nenek moyang serupa-krustasea yang memiliki lebih dari ini menyediakan bukti percobaan yang mengaitkan suatu
enam kaki. Pada serangga, seperti Drosophila, gen IJbx perubahan tertentu pada sel(uens dari gen perl(embangan
terekspresikan pada abdomen, sedangkan pada krustasea, dengan sebuah perubahan evolusioner utama-asal usul
misalnya Artemia, gen tersebut diekspresikan pada batang dari bangun tubuh serangga berkaki-enam.
tubuh utama (Peraga 25.22'). I(etika diekspresikan, gen
Ubx menekan pembentukan kaki pada serangga namun Feruballan dalam Regutrasr 6en
tidak pada krustasea. Untuk mengkaji cara kerja gen ini, Perubahan dalam sekuens nukleotida dari sebuah gen
para peneliti mengklona gen Ubx dari Drosophila dan dapat memengaruhi fungsinya di mana pun gen tersebut
Artemia. Mereka kemudian melakukan rekayasa genetika diekspresikan. Sebaliknya, perubahan dalam regulasi
terhadap embrio lalat buah untuk mengekspresikan salah ekspresi gen bisa terbatas pada satu tipe sel tunggal saja
satu di antara gen Ubx mrhk Drosophila dan gen IJbx (lihat Bab 18). Dengan demikian, perubahan dalam regulasi
mllik Artemia di sekujur tubuh mereka. Gen Drosophila sebuah gen perkembangan mungkin memiliki efek samping
menekan 100% pertumbuhan tungkai pada embrio, seperti berbahaya yang lebih sedildt daripada perubahan dalam
yang diduga, sedangkan genArtemia hanya menekanl1o/o. sekuens gen. Penalaran ini telah mendorong para peneliti
Para peneliti kemudian mencari cara untuk menyingkap untuk menyarankan bahwa perubahan bentuk organisme
langkah-langkah kunci yang terlibat dalam transisi mungkin disebabkan oleh mutasi-mutasi yang memengaruhi
evolusioner dari gen Ulr krustasea menjadi gen IJbx regulasi, bukan susunan, gen-gen perkembangan.
serangga. Pendekatan mereka adalah mengidentifikasi Gagasan ini didukung oleh penelitian,penelitian pada
mutasi-mutasi yang menyebabkan gen Ubx mrhk Artemia berbagai spesies, termasuk ikan stickleback berduri-tiga.
menekan pembentukan kaki, sehingga membuat gen Ikan ini hidup di samudera terbuka dan di perairan pantai
krustasea tersebut bekerja lebih seperti gen IJbx serangga. yang dangkal. Di Kanada bagian barat, ikan tersebut juga
Untuk melakukan hal ini, para peneliti membangun hidup di danau-danau yang terbentuk ketika garis pantai
serangkaian gen Ubx 'hibrida, masing-masing mengandung mundur selama 12.000 tahun terakhir. David lCngsley,
segmen-segmen yang sudah diketahui dari gen Ubx dari Stanford University, dan para koleganya telah
millk Drosophila dan gen IIbx mihk Artemia. Dengan mengidentifikasi satu gen perkembangan yang penting,
menyisipkan gen-gen hibrida ini ke dalam embrio lalat buah Pitxl, yang memengaruhi apakah ikan tersebut akan
(satu gen hibrida per embrio) dan mengamati efek-efek yang memiliki satu set duri yang besar pada permukaan ventral
ditimbulkan pada perkembangan kaki, para peneliti mampu (bawah)-nya, selain ketiga duri dorsal yang menjadi asal

BAB DUA PULUH LIMA SejarahKehidupandiBumi 85


Gen Hox 6 Gen Hox 7 Gen Hox 8
25.6
$ fivolusi bukan berorientasi
Ser,Lar aOO i.t.l I kepada tujuan

"fu*-* "
ffitranmp,*-- Apa yang kita peroleh dari penelitian makroevolusi
tentang mekanisme kerja evolusi? Mengutip ahii genetika
pemenang Hadiah Nobei, Franqois jacob, evolusi bagaikan
mengutak-atik-proses kemunculan bentuk-bentuk baru
melalui modifikasi kecii dari bentuk-bentuk yang sudah
ada. Perubahan-perubahan besar sekali pun, seperti yang
Drosophila
Drosophila Artemla
menghasilkan mamalla pertama atau bangun tubuh
s ircl*ca 25.3.2 Asal usul bangun tubuh serangga. Ekspresi
berkaki-enam milik serangga, dapat dihasilkan dari
gen Hox bernama Ubx menekan pembentukan kaki pada lalat mociilikasi bertahap struktur-struktur yang sudah ada, atau
buah (Drosophlia) namun tidak pada udang (Artemia), sehingga modifikasi kecil atas gen-gen perkembangan yang ada.
membantu membentuk bangun tubuh serangga. Gen-gen Hox
milik lalat buah dan udang telah berevolusi secara mandiri selama
400 juta tahun. $-€asi$ ffianu Fvof;s"rsF
Pandangan Frangois )acob tentang evolusi menuruti
konsep Darwin tentang penurunan dengan modifikasi.
namanya. Populasi tkan sticklebaclr di laut memiliki duri
I(etika spesies baru terbentuk, struktur-struktur yang
ventral, yang membantu mengusir sebagian predator.
baru dan kompleks dapat muncul sebagai modifikasi
bertahap dari struktur nenek moyang. Pada banyak
Akan tetapi, duri-duri tersebut tereduksi atau tidak ada
kasus, struktur-struktur kompleks dievolusikan sedikit
sama sekali pada populasi-populasi yang hidup di danau.
demi sedikit dari versi-versi yang lebih sederhana yang
Hilangnya duri ventral mungkin didorong oleh seleksi alam
melakukan fungsi dasar yang sama. Misalnya, tengoklah
karena danau menampung predator invertebrata besar,
mata manusia, organ rumit yang tersusun dari banyak
seperti larwa capung, yang menangkap anak stickleback
bagian yang bekerja sama dalam membentuk citra dan
dengan cara mencengkeram duri-duri ventral.
memancarkannya ke otak. Bagaimana mata manusia bisa
Apakah reduksi duri disebabkan oleh perubahan pada
berevoiusi sedikit demi sedikit? Ada yang beranggapan
gen Pitxl atau disebabkan oleh perubahan pada cara gen
bahwa jika mata memeriukan semua komponennya agar
tersebut diekspresikan {PeraE;r ;:5.23}? Hasil yang diperoleh
berfungsi, maka 'separuh mata'tidak mungkin bermanfaat
I(ingsley mengindikasikan bahwa regulasi ekspresi genlah
bagi nenek moyang kita.
yang telah berubah, bukan sekuens DNA gen tersebut.
I(esalahan dalam argumen ini, seperti yang Darwin
Lebih jauh lag| stickleback danau mengekspresikan gen
sendiri sadari, terletak pada dugaan bahwa yang berguna
Pitxl pada jaringan yang tidak terkait dengan pembentukan
hanyalah mata yang kompleks. Sebenarnya, banyak hewan
duri (misalnya, mulut), yang mengilustrasikan bagaimana
yang bergantung pada mata yang kalah kompleks daripada
perubahan morfologis dapat disebabkan oleh perubahan
mata kita (Peraga 25.24). Mata paling sederhana yang
ekspresi dari suatu gen perkembangan di beberapa bagian
kita tahu hanyalah topok-topok sel fotoreseptor yang
tubuh, namun tidak di bagian lain.
sensitif-cahaya. Mata sederhana ini tampaknya muncul
sekali saja dalam evolusi, dan kini ditemukan pada
ffi25,5 berbagai hewan, termasuk moluska kecil yang disebut
l. Bagaimana heterokroni dapat menyebabkan evolusi limpet. Mata semacam itu tidak memiliki sarana untuk
bentuk tubuh yang berbeda? memfokuskan citra, namun menyebabkan hewan mampu
2. Mengapa gen-gen Hox-lah yang mungkin memainkan membedakan terang dan gelap. Limpet akan melekat
peranan utama dalam evolusi bentuk-bentuk lebih erat ke batu jika tertimpa bayangan-adaptasi
morfologis baru? perilaku yang mengurangi risiko untuk dimakan. I(arena
3. iliffiffiffiffiH.$.ffit Apabila perubahan-perubahan limpet memiliki sejarah evolusi yang panjang, kita dapat
morfologi seringkali disebabkan oleh perubahan- menyimpulkan bahwa mata 'sederhana' cukup untuk
perubahan regulasi gen, prediksikan apakah DNA menunjang kesintasan dan reproduksinya.
bukan-pengkode mungkin dipengaruhi oleh seleksi Dalam kingdom hewan, mata kompleks telah
alam. (DNA bukan-pengkode mencakup sekuens-
berevolusi secara mandiri dari struktur-struktur dasar
sekuens yang disebut unsur kontrol, yang mengatur
semacam itu berkali-kali. Sejumlah moluska, seperti sotong
ekspresi gen dengan cara berikatan dengan faktor-
faktor transkripsi.) dan gurita, memiliki mata yang sekompleks mata manusia
dan vertebrata lain (lihat Peraga 25.25).'Walaupun mata
Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, t kompleks moluska berevoiusi secara mandiri dari mata
lihat Apendiks A. i vertebrata, keduanya berevolusi dari gugus sederhana se1-

UNIT EMPAT Mekanisme Evolusi


Apa yang menyebabkan hilangnya duri pada ikan stickleback danau?
1,i,p,q6(,qB,{A ,, Populasi-populasi laut dari ikan stickleback berduri-tiga (Gasterosteus aculeatus) memiliki satu set duri pelindung pada
I permukaan bawah (ventral); duri-duri ini hilang atau tereduksi pada populasi-populasi ikan yang hidup di danau. Michael Saphiro,
I David Kingsley, dan para koleganya dari Stanford University menguji dua hipotesis tentang penyebab perubahan morfologis ini.

r Hipotesis A: Sebuah perubahan pada sekuens DNA dari sebuah gen perkembangan penting, Pifxl, menyebabkan hilangnya duri
I pada populasi-populasi danau. Untuk menguji gagasan ini, tim tersebut menggunakan sekuensing DNA untuk membandingkan
I sekuens pengkode gen Pitxl antara populasi-populasi stickleback yang hidup di laut dan di danau.
:

: Hipotesis B: Sebuah perubahan dalam regulasi ekspresi PifxT menyebabkan hilangnya duri-duri tersebut. Untuk menguji gagasan
, ini, para peneliti mengawasi di mana gen Pitxl diekspresikan pada embrio yang sedang berkembang. Mereka melakukan percobaan
I hibridisasi rn sifu seluruh tubuh (lihat Bab 20) menggunakan DNA PitxT sebagai kuar untuk mendeteksi mRNA PitxT pada ikan.
l

i,r: A$li'1i'.',1,,.r.

UiirHipotesli iA; Ad'akah peibedaan pada sekr.:ens,


.,HEsil: ., , : : ': ,

., . r ,::.:.,:,r ,, rpe[gkode gel1.ElXX:,mi1ik,sticklebaek , Tidak ' Tidak Ke-283 asam amino protein Pitxl ,pada pop,ulati

,:, :' .,, ,,.yaqg, hidup,di laut r,lan di danau? ' srrcKreoacK rauT oan oanau lernyata roentrK.

tlii mpotosis:Bl ,adg(a'li,pqrbedaqn ualam hal regulasi


',- 'Hasil;.' Anak panah me,rah mengindikasikan wilayah ekspresi gen
eks5resi pit\1)
Pllvl pada :foto-{oto di,bawah- :Pjfxt diekspresikan pada
--.fS..> wilayah duri ventral dan wilayah mulut stickleback laut
yang sedang berkembang, namun hanya di wilayah mulut
pada stickleback danau yang sedang berkembang.

Embaio, rklebe'ck laut Fmbrio stickleback danau ',

Tampak, '

dekat rnulut

Tampak-dekat permukaan ventral

lt';ltfStMF.tlt*Ni:Hilang atau tereduksinya duri-duri ventral pada populasi ikan stickleback berduri-tiga yang hidup di danau
; disebabkan oleh perubahan dalam hal regulasi ekspresi gen Pitxl, bukan oleh perubahan pada sekuens gen.

,'i:i$*f-fi3EfriM$ Shapiro dkk., Genetic and developmental basis of evolutionary pelvic reduction in three-spine sticklebacks, Nature 428:
': t17-723 (2004).
l

WJabarkanrangkaianhasi|yangdipero|ehyangakanmengarahkanparapenelitipadakesimpulanbahwa
: perubahan pada sekuens pengkode gen Pitxl lebih penting daripada perubahan regulasi gen.

sel fotoreseptor yang ada pada nenek moyang bersama. Sepanjang sejarah evolusinya, mata mempertahankan
Pada masing-masing kasus, evolusi mata kompleks terjadi fungsi dasarnya, yakni untuk melihat. Namun hasil
melalui serangkaian modifikasi kecil yang menguntungkan evolusi terbaru juga bisa muncul ketika struktur-struktur
bagi pemilik mata pada setiap tahap. Bukti untuk jalur-jalur yang awalnya memainkan suatu peran perlahan-lahan
evolusi ini berasal dari analisis filogenetik gen-gen yang memperoleh peran yang berbeda. Misalnya, ketika
bekerja sebagai'regulator induk' dari perkembangan mata mamalia awal muncul dari garis keturunan kinodon,
dan dimiliki oleh semua hewan yang bermata. tulang-tulang yang tadinya menyusun engsel rahang

BAB DUA PULUH LIMA Sejarahl(ehidupandiBumi 87


Sel-sel berpigmen evolusi menunjukkan tren menuju ukuran tubuh yang
(fotoreseptor)
t.. lebih besar atau lebih kecil. Contohnya adalah evolusi kuda
" I Eprtelrum
masa kini (genus Equus), keturunan dari Hyracotherium
'ww",/
yang berumur 55 juta tahun (Perag a 25.25\. Hyracoterium
\ Serabut saraf \ Serabut saraf yang berukuran kira-kira sama dengan anjing besar,
(a) Topok sel-sel berpigmen. (b) Mangkuk mata. Moluska memiliki empat jari pada kaki depannya, tiga jari pada
Limpet Patel/a memiliki topok cangkang belah Pleurotomaria kaki belakang, dan gigi yang teradaptasi untuk mengunyah
fotoreseptor sederhana. memiliki sebuah manqkuk mata
semak-semak dan pepohonan. Sebagai perbandingan,
kuda masa kini berukuran lebih besar, hanya memiliki
/Ronqga berisi cairan Massa Kornea
satu jari pada masing-masing kaki, dan memiliki gigi yang
/ selular
termodifikasi untuk merumput.
E"- / . /tPlterrum (lensa)
Sarat rt I Mengambil satu progresi evolusi tunggal dari catatan
ODtrK tf,i
.nno*,'A-Lapisan
..4
fosil dapat menyesatkan; mirip dengan mengatakan
\ bahwa sebuah semak tumbuh menuju satu titik tunggai
\ berpiqmen (retina)
optik
-saraf hanya dengan menelusuri cabang-cabang yang mengarah
(c) Mata tipe kamera (d) Mata dengan lensa primitif. ke ranting tersebut. Misalnya, dengan memilih spesies-
lubang-jarum. Mata Siput laut Murex memiliki lensa spesies tertentu dari fosil-fosil yang tersedia, kita bisa
Nauti lus berf ungsi seperti primitif yang terdiri dari massa
kamera lubang-jarum (tipe sel-sel serupa-kristal. Kornea menyusun urut-urutan hewan di antara Hyracotherium
awal kamera tanpa lensa). merupakan jaringan transparan dan kuda masa kini yang menunjukkan tren menuju
yang melindungi mata dan
spesies besar yang berjari tunggal (ikuti garis keturunan
membantu memusatkan cahaya.
yang diberi warna kuning pada Peraga 25.25). Akan
tetapi, jika kita mempertimbangkan semLrt fosil kuda
Kornea
- yang sudah diketahui saat ini, tren semu ini akan lenyap.
Genus Equus tidak berevolusi dalam garis lurus; genus
tersebut merupakan satu-satunya cabang yang sintas dari
Retina
':': ''''1'' sebuah pohon evolusi yang sedemikian bercabang,cabang
Saraf optik sehingga lebih mirip sebuah semak. Equus sebenarnya
(e) Mata tipe kamera kompleks. Sotong loligo rnemiliki mata yang diturunkan dari serangkaian peristiwa spesiasi yang
kompleks yang fitur-fiturnya (kornea, lensa, dan retina), walaupun mencakup sejumlah radiasi adaptif; tidak semuanya
mirip dengan mata vertebrata, berevolusi secara mandirr. menuju kuda besar pemakan rumput yang berjari satu.
Sebagai contoh, perhatikan pada Peraga 25.25 bahwa
A Peraga 25.24 Berbagai kompleksitas mata pada moluska. hanya garis-garis keturunan yang berasal dari Parahippus
yang mencakup pemakan rumput; garis-garis keturunan
lain yang berasal dari Miohippts, semuanya telah punah,
(artikular dan kuadrat; lihat Peraga 25.6) bergabung ke tetap merupakan pemakan daun yang berjari-banyak
selama 35 juta tahun.
wilayah telinga mamalia. Di telinga mamalia, tulang-
Evolusi bercabang dapat menghasilkan tren evolusi
tulang tersebut pada akhirnya memperoleh fungsi yang
sungguhan meskipun sejumlah spesies melawan tren
baru: transmisi suara (lihat Bab 34). Struktur-struktur
tersebut. Salah satu model tren jangka panjang diajukan
yang berevolusi daiam suatu konteks namun menjadi
oleh Steven Stanley, dari )ohns Hopkins University. Model
terlibat untuk fungsi lain terkadang disebut eksaptasi
(exaptation) untuk membedakannya dari asal usul adaptif tersebut memandang spesies sebagai analogi dari individu:
Spesiasi adalah kelahiran spesies, kepunahan adalah
struktur awalnya. Perhatikan bahwa konsep eksaptasi
kematiannya, dan spesies baru yang berdivergensi dari
tidak berarti bahwa suatu struktur berevolusi untuk
spesies tersebut adalah keturunannya. Dalam model ini,
mengantisipasi kegunaan di masa mendatang. Seleksi
Stanley menyatakan bahwa seperti organisme individual
alam tidak dapat memperkirakan masa depan, melainkan
yang mengalami seleksi alam, spesies juga mengalami
hanya bisa meningkatkan suatu struktur dalam konteks
seleksi spesies. Spesies yang mampu bertahan paling
kegunaannya saat ini. Ciri-ciri baru, misalnya engsel
lama dan menghasilkan spesies keturunan baru paling
rahang baru dan tulang-tulang telinga mamalia awal,
banyak akan menentukan arah tren evolusi utama. Model
dapat muncul perlahan-lahan melalui serangkalan tahap
seleksi spesies menyatakan bahwa'keberhasilan diferensial
intermediat, masing-masing memiliki fungsi tersendiri
spesiasi' memainkan peranan dalam makroevolusi, serupa
dalam konteks organisme saat itu.
dengan peran keberhasilan diferensial reproduktif dalam
mikroevolusi. Tren evolusi juga dapat disebabkan secara
Tren f;vclusi langsung oleh seleksi alam. Misalnya, ketika nenek moyang
Apa lagi yang dapat kita pelajari dari pola-pola kuda menyerbu padang rumput yang menyebar ke mana-
makroevolusi? Coba pikirkan 'tren' evolusi yang teramati mana selama I(enozokium tengah, ada seleksi yang kuat
dalam catatan fosil. Misalnya, sejumlah garis keturunan bagi pemakan rurnput yang dapat meloloskan diri dari

88 UNIT EMPAT MekanismeEvolusi


predator dengan cara berlari iebih cepat. Tren ini tidak
akan terjadi tanpa adanya padang rumput terbuka.
ffi35.6
1. Bagaimana konsep Darwinian tentang keturunan
Apa pun penyebabnya, suatu tren evolusi tidak berarti dengan modifikasi dapat menjelaskan evolusi dari
bahwa ada suatu dorongan intrinsik menuju fenotipe struktur-struktur kompleks seperti mata vertebrata?
tertentu. Evolusi adalah akibat dari interaksi antara
organisme dan lingkungannya saat ini; jika kondisi-kondisi
3. ilii:riiii'jffll,L"r Virus myxoma sangat mematikan
bagi kelinci Eropa (Oryctolagus cuniculus). Dalam
lingkungan berubah, suatu tren evolusi bisa berhenti atau sebuah populasi kelinci yang'naif' (tidak pernah
mungkin berbalik. Efek kumulatif dari interaksi-interaksi terpapar oleh virus tersebut), virus membunuh lebih
yang terus terjadi antara organisme dan lingkungannya dari 99,8o/o kelinci yang terinfeksi. Virus ditularkan
tersebut sangatlah besar: Melalui interaksi-interaksi itulah di antara kelinci-kelinci melalui nyamuk. labarkan
keanekaragaman makhluk hidup yang luar biasa-'bentuk sebuah tren evolusi (baik pada kelinci maupun virus)
tak berakhir yang terindah' Darwin-muncul. yang mungkin terjadi setelah populasi kelinci naif
menghadapi virus tersebut untuk pertama kali.
Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, I
rihat Apendiks A. ;

Massa kini
1.500 t.l.)
(1

Hippidion dan genus-genus lain


Pleistosen
(1,8 j.t.r.)
.;:!t
Nannippus ! 4,'
1$
Pliohippus
Pliosen NeohiPParion t l: i!: -j
(s,3 j.t.l.)
Hipparion ',a! . .
i
:l
..{ ...
;,€.
.-,s

Megahippus '
Callippus

Archaeohippus

Miosen Merychippus
(23 j.t.l.)
Hypohippus

parahippus

Oligosen
(33,9.j.1.1.)

;:::,%,
Paleotherium tptntppus

Propalaeotherium

Eosen Pachynolophus
(s5,8 j.il.) Orohippus

Keterangan

Pemakan rumput
Hyracotheriumry&''
Pemakan daun

&';'.,: j, 1.. li Evolusi bercabang dari kuda. Menggunakan warna kuning untuk menelusuri urutan fosil kuda yang
,r'=.r
' merupakan
bentuk intermediat dari kuda masa kini (Equus) dan nenek moyangnya yang hidup di Kala Eosen, Hyracotheriurn, menciptakan
ilusi tentang tren progresif menuju ukuran tubuh yang lebih besar, jumlah jari yang berkurang, dan gigi yang termodifikasi untuk
merumput. Sebenarnya, Equus adalah satu-satunya cabang dari sebuah semak-semak evolusi dengan banyak tren drvergensi.

BAB DUA PULUH LIMA Sejarahl(ehidupandiBumi 89


;1;, E-DIE Kunjungi Study Area di www.masteringbio.com
535-525 I.r.l,: Ledakan
'."111i untuk memperoleh Animasi 3D Bioflix, Tutorial MP3, Video, Soal Kambrium (peningkatan
Latihan, eBook, dan banyak lagi. besar-besaran
keanekaragaman

ffi25.1
Kondisi di Bumi awal memungkinkan kemunculan ooooaooo=
oooaoooo.:
qf)9r]qu'lon
kehidupan (hal. 65-67) $mmNN--fr
6
JLtd lahLn lalu 1j.r l) 5

terbentuk kira-kira 4,6 miliar tahun lalu. Berbagai


percobaan laboratorium yang meniru atmosfer pereduksi
telah menghasilkan molekui-molekul organik dari Ir,llirllil
prekursor-prekursor (pelopor) anorganik. Asam amino Aktivitas A Scrolling Geologic Record
juga telah ditemukan pada meteorit. Aktivitas The History of Life

berpolimerisasi ketika ditambahkan ke pasir, tanah liat,


atau bebatuan panas.
25.4
Kebangkitan dan kejatuhan kelompok organisnre
dominan mencerminkan hanyutan benua,
secara spontan di laboratorium menjadi protobion, tetes
berselubung-membran yang memiliki beberapa sifat sel.
kepunahan massal/ serta radiasi adaptit
(hal.77-83)
Seleksi Alanr Materi genetik pertama mungkin berupa Hanyutan Benua Lempeng benua bergerak perlahan-
potongan-potongan pendek DNA yang mampu memandu lahan seiring waktu, mengubah geografi fisik dan iklim
sintesis polipeptida dan replikasi-diri. Protobion awal yang Bumi; perubahan-perubahan ini menyebabkan kepunahan
mengandung RNA semacam itu akan lebih efektif daiam pada sejumlah kelompok organisme dan ledakan spesiasi
memanfaatkan sumber daya dan mengalami peningkatan pada keiompok-kelompok lain.
jumlah melalui seleksi alam.
Kepunahan Massal Sejarah evolusi disela oleh lima
Iiqrilrlr kepunahan massal yang mengubah sejarah kehidupan
Investigasi How Did Life Begin on Early Earth? secara besar-besaran. Beberapa dari kepunahan ini
mungkin disebabkan oleh perubahan posisi benua,
ffireHffiffi 25,2 aktivitas vulkanik, atau tumbukan meteorit atau komet.
Radiasi Adaptif Peningkatan besar dalam tingkat
Catatan fosil mendokumentasikan sejarah
keanekaragaman kehidupan merupakan akibat dari radiasi
kehidupan (hal. 67-7O)
adaptif setelah kepunahan massal. Radiasi adaptif juga
telah terjadi pada kelompok-kelompok organisme yang
pada fosil yang ditemukan di bebatuan endapan, memiliki inovasi evolusi besar atau yang mengolonisasi
mendokumentasikan kejayaan dan kejatuhan kelompok- wilayah-wilayah baru yang hanya ada sedikit kompetisi
kelompok organisme yang berbeda seiring waktu. dari organisme lain.

Strata sedimen mengungkapkan umur relatif fosil. Umur


absolut fosil dapat diperkirakan melalui penentuan umur
ffiffiffi25,5
radiometrik dan metode-metode lain. Perubahan tresar pada bentuk tubuh dapat
menyebabkan perubahan di dalam sekuens dan
menunjukkan bagaimana kelompok-kelompok baru regulasi gen perkembangan (hal. 83*86)
organisme dapat muncul melalui modifikasi bertahap dari
Efek-e{ek Evolusioner Cen Perkembangan Gen-
organisme yang telah ada.
gen perkembangan memengaruhi perbedaan morfologi
di antara spesies-spesies dengan cara memengaruhi
ffiffiKffiffi 25.3 laju, waktu terjadi, dan pola spasial perubahan bentuk
organisme ketika berkembang menjadi dewasa.
Peristiwa-peristiwa kunci dalanr sejarah kehidupan
mencakup l<emunculan organisme bersel-tunggal Evolusi Perkembangan Evolusi dari bentuk-bentuk
dan multiselular serta kolonisasi daratan (hal. morfologi baru dapat disebabkan oleh perubahan pada
7A-76) sekuens nukleotida atau regulasi gen perkembangan.

90 UNIT EMPAT Mekanisme Evolusi


ffiffiffi25.6 a. relung ekologis yang kosong
Evolusi bukan berorientasi kepada tujuan (hal" b. hanyutan genetik
B6-89) c. kolonisasi wilayah terisolasi yang mengandung habitat
yang cocok dan segelintir spesies pesaing
d. inovasi evolusi
baru dan kompleks dapat berevolusi melalui serangkaian e. radiasi adaptif dalam suatu kelompok organisme
modifikasi kecil, masing-masing menguntungkan (misalnya tumbuhan) yang digunakan kelompok lain
organisme yang memilikinya. sebagai makanan

5. Sebuah perubahan genetik yang menyebabkan sebuah


faktor seperti seleksi alam dalam lingkungan yang berubah gen Hox tertentu terekspresikan sepanjang ujung tungkai
atau seleksi spesies. Seperti semua aspek evolusi, tren
vertebrata, dan bukan jauh di belakangnya, membantu
evolusi diakibatkan oleh interaksi antara organisme dan
memungkinkan evolusi tungkai tetrapoda. Tipe perubahan
lingkungannya saat ini.
ini adalah contoh dari
a. pengaruh lingkungan pada perkembangan.
b. pedomorfosis.
c. perubahan gen perkembangan atau pengaturannya yang
mengubah penataan spasial bagian tubuh.
!{qlq tu{srymlry,q
d. heterokroni.

l.
e. duplikasi gen.
Stromatolit yang terfosilisasi
a. semuanya berasal dari 2,7 miliar tahun lalu. 6, Manakah di antara langkah-langkah berikut yang belum
b. terbentuk di sekeliling lubang sembur laut-dalam. berhasil dicapai para saintis yang meneliti asal usul
kehidupan?
c. menyerupai strul<tur-struktur yang dibentuk oleh
komunitas bakteri yang ditemukan pada masa kini di a. sintesis polimer RNA kecil oleh ribozim
teluk hangat, dangkal, dan berair asin. b. sintesis abiotik polipeptida
d. menjadi bukti bahwa tumbuhan berpindah ke daratan c. pembentukan agregat molekular dengan membran yang
bersama fungi sekitar 500 juta tahun lalu. selektif permeabel
e. mengandung fosil yang dipastikan eukariota pertama d. pembentukan protobion yang menggunakan DNA untuk
dan berasai dari 2,1 miliar tahun lalu. mengarahkan polimerisasi asam amino

, e. sintesis abiotik molekul-molekul organik


Revolusi oksigen mengubah lingkungan Bumi secara
dramatis, Manakah di antara adaptasi berikut ini yang 7. Gelembung renang adalah kantong berisi-gas yang
memperoleh keuntungan dari keberadaan oksigen bebas membantu ikan mengambang. Evolusi gelembung renang
di lautan dan atmosfer? dari paru-paru nenek-moyang ikan adalah contoh dari
a. evolusi respirasi seluiar, yang menggunakan oksigen f. tren evolusi.
untuk memanen energi dari molekul-moiekul organik C. eksaptasi.
b. sejumlah kelompok hewan yang bertahan di habitat- h. perubahan pada ekspresi gen Hox.
habitat anaerobik i. pedomorfosis.
c. evolusi pigmen-pigmen fotosintetik yang melindungi j. radiasi adaptif.
alga awal dari efek-efek korosif oksigen
d. evolusi kloroplas setelah sianobakteri fotosintetik 8. ffiffiffi Gunakan diagram jam tanpa label
bergabung ke dalam protista awal berikut ini untuk menguji ingatan Anda tentang
e. evolusi koloni eukariotik multiselular dari komunitas
prokaryota re.io-
zorum
.). Pilihlah faktor yang paling mungkin menyebabkan hewan
dan tumbuhan india sangat berbeda dari spesies-spesies di
Asia Tenggara yang dekat dengan anak benua tersebut.
a. Spesies-spesies tersebut terpisah akibat evolusi
konvergen.
b. Iklim kedua wilayah tersebut mirip.
c. India dalam proses memisahkan diri dari seluruh
bagian lain Asia.
d. I(ehidupan di India tersapu bersih oleh letusan
gunung berapi purba.
e. India merupakan benua terpisah sampai 55 juta
tahun lalu.
4. Radiasi adaptif dapat merupakan akibat langsung dari
empat di antara lima faktor berikut ini. Pilihlah yang
bukan faktor tersebut.

BAB DUA PULUH L|MA Sejarah I(ehidupan di Bumi 9L


urutan peristiwa kunci dalam sejarah kehidupan yang Ada i40.000 spesies ngengat dan kupu-kupu serta
dijabarkan dalam bab ini. Berilah label pada batang- 7.00 spesies caddisfly. Nyatakan sebuah hipotesis tentang
batang yang diwarnai. Sebagai alat bantu visual untuk dampak herbivori terhadap radiasi adaptif pada serangga.
membantu Anda beiajar, tambahkan label-label yang Bagaimana hipotesis tersebut dapat diuji?
merepresentasikan peristiwa-peristiwa penting lainnya,
termasuk ledakan I(ambrium, asal usul mamalia, serta @e.6ardd*dd6'd@o@@Fj@@iq Lalat dan pi njal

kepunahan massal Perm dan l(reta. ,t


""" "-- "--t
t"
Caddisfty
llntuk mengetahui jawaban Kuis Mandiri, lihat Apendiks A. j
IfiffilDI i-,*.-.n=,=.. Noenoat
I(unjungi Study Area di www.masteringbio.com
untuk memperoleh Soal Latihan. -1
Herbrvon
da'n k-upu-kupu

F*.uFt,*rys&$ FwsL$fs"q
$A*!y$, lEig!lrqL#s1,. m$ry .msssys.ryA$$I
9. Jabarkan bagaimana aliran gen, hanyutan genetik, dan
11. Para ahii memperkirakan bahwa aktivitas manusia
seleksi alam dapat memengaruhi evolusi.
menyebabkan kepunahan ratusan spesies setiap tahun.
Sebaliknya, laju kepunahan alamiah diduga rata-rata
p$F'dFLE,1ryru 8q,ft#E4$
hanya beberapa spesies per tahun. Apabila kita terus-
menerus mengubah lingkungan global, terutama dengan
10. Herbivora (pemakanan tumbuhan) telah dievolusikan
menghancurkan hutan hujan tropis dan mengubah iklim
berulang-ulang pada serangga, biasanya dari nenek-
Bumi, hasil yang mungkin terjadi adalah gelombang
moyang pemakan daging atau pemakan detritus (detritus
kepunahan yang dapat menandingi kepunahan massal
adalah zat organik yang telah mati). Ngengat dan
pada akhir Periode I(reta. Mengingat bahwa kehidupan
kupu-kupu, misalnya, makan dari tumbuhan, sedangkan
telah bertahan menghadapi lima kepunahan massal,
'kelompok saudari' (kelompok serangga yang berkerabat
haruskah kita khawatir bahwa kita mungkin menyebabkan
paling dekat), caddisJly, memakan hewan, fungi,
kepunahan massal yang keenam? Bagaimana kepunahan
atau detritus. Seperti yang diilustrasikan oleh pohon
massal semacam itu berbeda dari kepunahan sebelumnya?
filogenetik berikut ini, kelompok kombinasi ngengat/
Apa yang mungkin merupakan akibat-akibat bagi spesies-
kupu-kupu dan caddisJly memiliki nenek moyang
spesies yang sintas, termasuk manusia?
bersama dengan lalat dan pinjal. Seperti caddisJly, lalat
dan pinjal diduga berevolusi dari nenek moyang yang fliellogy- Inq*iry: .4 lVorklrook of lnvestigative Cases
tidak memakan tumbuhan. I(ehidupan di Bumi telah berulang-ulang mengalami siklus
kepunahan massal dan diversifikasi. Jelajahilah diversifikasi
dengan kasus'Unveiling the Carboniferous'.

92 UNIT EMPAT MekanismeEvolusi


WAWAilICARA D[f{GAT{ besar yang diajukan di berbagai disiplin Mari kita bicara tentang buku Ancla,
ilmu pada saat itu. Saya terpikat oleh Endless Forms Most Beautiful: The
Sean B. Carroll imunologi karena pertanyaan-pertanyaan New Science of Evo Deva and the
besar yang belum terjawab di bidang itu Making of the Animal Kingdom" Apa
Dengan komitmen penuh untuk dan karena sisi praktisnya-vaksin dan maksud dari judul truku tersebut?
membagi penyingkapan evo- perawatan penyakit menular. Bagian pertama judul itu diambii dari
devo kepada para mahasiswa dan Namun ketika sedang berjuang kalimat terakhir Origin of Species l<arya
masyarakat, Sean Carroll adalah memperoleh gelar Ph.D. di bidang Charles Darwin: "from so simple a
seorang pembicara popular dan imunologi, saya mulai membaca banyak beginning endless forms most beautiful...
pengarang sejumlah buku yang dinilai
buku-karya Stephen Jay Gould, have been and are being evolved".
bagus di bidangnya-selain juga
misalnya-dan mendatangi diskusi- Bagian' most beautyt'ul' penting bagi
seorang peneliti terkemuka di bidang
diskusi sains di seluruh penjuru Boston. saya, karena saya pikir sebagian rasa
genetika dan evolusi perkembangan
Saya naik subway dan pergi ke diskusi- ketertarikan kita pada alam bersifat
hewan. la menyelesaikan pendidikan
diskusi di tiga atau empat universitas estetis. Buku itu mencoba menjelaskan
formalnya dengan sangat cepat,
yang berbeda-beda. Pertanyaan- apa yang telah disingkapkan oleh sains
mendapatkan gelar B.A. di bidang
Biologi dari Washington University dan pertanyaan yang betum teriawab dalam baru selama 20 tahun terakhir-berbagai
Ph.D. di bidang imunologi dari Tufts biologi evolusi menarik saya ke arah kemajuan dalam genetika perkembangan
University School of Medicine dalam sana. Pada waktu itu, debat tentang dan studi evolusi dari perkembangan-
waktu kurang dari enam tahun. Dr. kesetimbangan tersela Qt un ctu ate d tentang generasi keanekaragaman fisik
Carroll kini menjadi peneliti di Howard equilibrium) masih baru, dan gagasan dari kingdom hewan.
Hughes Medical lnstitute dan profesor baru ini sedang mengubah interpretasi Ada hubungan yang erat
biologi molekular dan genetika di catatan fosil dan menimbulkan berbagai antara perkembangan dan evolusi.
University of Wisconsin, Madison. la pertanyaan tentang laju perubahan Perkembangan adalah proses yang
adalah anggota National Academy of morfologis. Semua ini memunculkan memunculkan bentuk, sehingga
Sciences. satu pertanyaan sederhana di benak evolusi bentuk terjadi melalui evolusi
saya: Bagaimana bisa kita berdebat perkembangan. Memahami bagaimana
Bagaimana Anda tertarik pada padahal kita tidak tahu bagaimana perkembangan terjadi merupakan
biologi evolusioner? bentuk itu dibuat? Bagaimana pula kita titik awal. I(emudian kita ingin
Sewaktu anak-anak, saya senang sekali bisa mulai memahami hal itu? memahami bagaimana perubahan dalam
perkembangan dapat dievolusikan.
membalikkan batang kayu dan melihat Saat itu, saya menemukan beberapa
Hanya sebagian kecil dari gen kita
apa yang ada di bawahnya. Saya makalah lama tentang genetika
yang dikhususkan untuk membangun
terpesona oleh reptil, terutama ular, perkembangan dari lalat buah, yang
bentuk tubuh, mungkin beberapa ribu
dan juga suka menangkap katak dan menjelaskan mutan-mutan pola-tubuh
salamander. I(etertarikan pada kehidupan
dalam diri kita dan enam atau tujuh
yang menakjubkan-mutan homeotik
ratus dalam lalat buah. Namun ketika
liar itulah yang mengembangkan minat flihat Peraga 18.18]. Saya mendapat
gen-gen tersebut terganggu akibat
saya pada biologi. Di Washington gagasan bahwa gen-gen homeotik-
mutasi, efeknya benar-benar dapat
University, mahasiswa seperti saya bisa lah yang seharusnya dipelajari oleh
mendatangkan musibah.
mengenyam hampir semua bidang orang-orang agar kita dapat memahami
Buku itu mengkaji gagasan-gagasan
biologi. Saya pergi ke seminar-seminar evolusi bentuk. Meskipun saya sentral dalam biologi perkembangan
yang membahas berbagai subjek, mulai dinasehati untuk tidak melakukannya, evolusioner-atau dikenal sebagai evo-
dari ekologi serigala hingga biologi saya berkomitmen kepada diri saya devo. Beberapa temuan kunci di bidang
molekular virus. Di sana, saya mulai sendiri untuk mempelajari jenis-jenis inl sangat menakjubkan, sama-sekali
belajar tentang pertanyaan-pertanyaan gen ini pada lalat buah. tak terduga. Oleh sebab itu buku saya

93
melacai( penemuan-penemuan tersebut serangkaian instruksi regulator yang ratusan kerabat di alam bebas, spesies-
dan membahas bagaimana mereka sangat rumit dan ekstensif-unsur- spesies yang berbeda dengan semua
memaksa kita memandang evolusi unsur kontrol dalam DNA yang berada perbedaan pada penampilan tubuh.
keanekaragaman dengan cara yang di dekat atau tertanam di dalam gen. Sebagai contoh, ada spesies Drosophila
sangat berbeda dari yang dilihat oleh Sebuah gen tunggal mungkin bekerja yang jantannya memiliki bintik hitam
ahli-ahli biologi evolusi dari generasi pada selusin tempat di tubuh dalam besar di ujung sayap yang digunakan
sebelumnya. Penemuan terbesar evo- proses perkembangan, namun aksinya untuk pertunjukan percumbuan.
devo adalah bahwa gen-gen yang di bagian tubuh tertentu pada waktu Sekarang, gen-gen yang memengaruhi
membangun tubuh dan bagian-bagian tertentu dalam perkembangan dikontrol perkawinan tergolong target yang
tubuh dari lalat buah juga dimiliki secara independen dari aksinya di paling penting dari seleksi alam, karena
oleh kita dan semua makhluk lain tempat-tempat lain. I(ami mencoba kemampuan jantan untuk meneruskan
dalam kingdom hewan. Hai tersebut untuk memahami bagaimana instruksi- gen pada keturunannya bergantung pada
menunjukkan kepada kita hubungan instruksi regulator ini digunakan, kemauan betina untuk kawin dengannya.
yang mendalam yang dimiliki oleh karena kami pikir bahwa inilah hot I(ita dapat membandingkan lalat-lalat
semua hewan, tak peduli betapa berbeda spot dari evolusi. I(ni sudah semakin ini dengan lalat-lalat dari spesies-spesies
tubuh mereka. Dari gen ke gen, kita jelas bagaimana dan mengapa unsur- saudari yang tidak memiliki bintik dan
pada dasarnya sama dengan seekor unsur regulator ini merupakan kunci tidak menggunakan ritual perkawinan
mencit, tikus, atau anjing, dan terutama untuk memahami bagaimana bisa yang sama. I(arena kekerabatan mereka
simpanse. Gen-gen yang terlibat dalam sedemikian banyak keanekaragaman yang dekat, kita dapat menunjuk secara
pembentukan mata, jantung, dan tulang dapat dimunculkan dari satu set gen-gen spesifik ke sejumlah kecil DNA regulator
kita telah ada sejak sekitar 500 juta pembangun-tubuh yang terbatas. yang telah berubah. |adi kita sedang
tahun. Seperti yang dilakukan astronomi Aturan-aturan untuk evolusi bentuk mencari potongan-potongan bukti
empat abad lalu, evo-devo juka ikut tubuh dan fisiologi adalah berbeda: evolusi yang penting.
berkontribusi untuk menyadarkan kita Dalam evolusi proses-proses fisiologis-
bahwa manusia bukanlah pusat dari misalnya respirasi, olfaksi, atau Apa yang bisa kita pelajari tentang
segalanya. Spesies manusia adalah imunitas-evolusi dari gen-gen pengkode filogeni hewan dari sekuens DNA
anggota kingdom hewan dan bukan protein yang baru ternyata lebih penting. versus fosil dan morfologi?
berada di atas atau sangat berbeda dari Sebagai contoh, tipe-tipe ganda dari Memiliki keduanya sangat bermanfaat-
anggota-anggota yang lain. globin yang bekerja pada tahap-tahap kumpulan bukti yang independen
kehidupan kita yang berbeda muncul namun saling berpotongan. Ada hal,
Riset apa yang sedang Anda lakukan ketika gen-gen terduplikasi dan salinan- hal yang tidak bisa kita lihat pada
sekarang? salinannya kemudian berdivergensi. fosil namun dapat kita pelajari dengan
I(ami sedang mencari jawaban bagi meneliti DNA, dan ada banyak hal
perl"anyaan tentang bagaimana Apakah saat ini Anda yang tidak bisa dikatakan oleh molekul
perbedaan di antara spesies- menggunakan lalat buah? kepada kita tentang sejarah kehidupan.
spesies hewan dapat muncul. Ada Ya. Agar bisa memahami beberapa Kita tidak bisa meneliti DNA dan
sebuah gagasan dalam biologi yang atutan umum tentang evolusi bentuk, kemudian mengetahui bahwa dinosaurus
dikemukakan sejak lama bahwa untuk kami seringkali mempelajari hewan- itu pernah ada. Fosil dapat memberi
memperoleh hal-hal baru diperlukan hewan yang berkerabat jauh; kami tahu kita tentang hewan-hewan
gen-gen baru-untuk struktur baru, mungkin membandingkan ular dengan apa yang pernah merambah dunia,
kemampuan baru, atau tipe hewan burung. Namun jika kita benar- struktur-struktur apa yang ada, dan
yang secara keseluruhan baru. Namun benar ingin melacak langkah-langkah bahkan bagaimana struktur-struktur
kondisi yang sebenarnya tampaknya genetik tertentu yang terlibat dalam itu dievolusikan, jika catatan fosilnya
bukan begitu. Hal-hal baru sepertinya evolusi bentuk, kita harus memiliki cukup kaya. |ika kita punya spesies
muncui karena gen-gen yang sangat kemampuan untuk mencari solusi yang yang masih ada, catatan molekularnya
tua mempelajari trik-trik baru. I(ami lebih besar. Strategi yang kami ambil bagus untuk mencari tahu tentang
berfokus untuk memahami mekanisme adalah mempelajari spesies-spesies yang banyak hal. Sebagai contoh, jika kita
dari perubahan-perubahan tersebut. berkerabat dekat, yang memiliki nenek ingin tahu apakah annelida berkerabat
Ini melibatkan pertanyaan tentang moyang bersama yang sangat baru. lika lebih dekat dengan moluska atau dengan
bagaimana sebuah gen yang terlibat kita mengambil dua spesies 'saudari' artropoda-masalah yang diperdebatkan
dalam pengesetan bangun tubuh semacam itu, kita benar-benar dapat berdasarkan kenampakan selama lebih
dasar dan pembentukan bagian-bagian mengidentifi kasi perubahan-perubahan dari seratus tahun-molekul-molekul
tubuh dapat mengubah perannya genetik yang menyebabkan perbedaan kini dimasukkan menjadi bahan
tanpa menyebabkan kekacauan pada penampilan dan perilaku hewan- pertimbangan. Hasil-hasil dari penelitian
seluruh mekanisme. Bagaimana hewan ini. Lalat buah memiliki peluang molekul terkadang konsisten dengan
Anda mengubah mobil sementara besar untuk melakukan hal itu, karena gagasan yang telah lama dipegang, dan
mesinnya sedang menyala? Ternyata Drosophila melanogaster, lalat buah terkadang merontokkan gagasan lama
gen-gen pembangun-tubuh memiliki laboratorium yang familier, memiliki dengan mengejutkan.

94
Apa yang dikatakan evo-devo kepada Hewan pertama mungkin muncul tahun teral<hirl Namun sejarah kita
kita tentang ledakan Kambrium? sekitar 600 juta tahun lalu, kurang sebagai hewan telah membentang
Evo-devo memberi tahu kita bahwa lebih seminggu. Saya cenderung selama 600 juta tahun, dan sebagai
gen-gen pembangun-tubuh yang kita percaya bahwa banyak evolusi awal organisme telah berlangsung selama
bicarakan pasti telah ada pada nenek dari hewan sulit dipahami karena beberapa miliar tahun. Selain itu, ada
moyang paling awal dari kebanyakan hewan-hewan paling awal merupakan alasan-alasan praktis yang penting. I(ita,
hewan, pada nenek moyang hewan organisme mungil yang bertubuh lunak manusia, mengelola sumberdaya alam
yang terlihat dalam fosil dari periode tanpa catatan fosil yang baik. Hewan- di planet ini. Jika kita tidak memahami
geologi yang kita sebut I(ambrium. Kita hewan pertama ini, jika dilihat dengan prinsip-prinsip dasar biologi evolusi, kita
dapat menyimpulkan bahwa hewan standar saat ini, merupakan makhluk tidak akan dapat melaksanakan aktivitas
bilateral paling awal-'bilateriani yang serupa-spons yang tampak kusam. pengelolaan secara cerdas untuk jangka
memiliki sisi kiri dan kanan-memiliki Bilaterian pertama mungkin terlihat waktu lama. Satu contoh saja, apa efek
perlengkapan genetik yang cukup rumit, seperti cacing. Selain itu, I<arena ada dari penangkapan ikan dengan jala
dan bahwa hewan-hewan itu pastilah sejumlah perbedaan yang signifikan berpetak ukuran 7 cm terhadap ikan
hidup sebelum l(ambrium. I(elimpahan antara spons dan cnidaria serta antara laut? Organisme yang lebih kecil dari 7
Periode l(ambrium mungkin bukan cnidaria dan bilaterian, saya pikir ada cm akan meloloskan diri, sementara yang
melulu masalah gen baru yang berbagai macam filum intermediet lebih besar dari 7 cm akan tertangkap.
menjadi pendorong ekologis ledakan yang belum kita ketahui sama sekali. Bagaimana hal itu memengaruhi
keanekaragaman. Menurut pandangan Mungkin beberapa terobosan besar panenan ikan sepuluh tahun mendatang?
pribadi saya, semua gen dan sirkuit- dalam pencarian dan analisis mikrofosil I(ita harus memahami peran mendasar
sirkuit kunci mungkln sudah ada secara akan mengarahkan kita pada penemuan seleksi yang dimainkan di dunia nyata,
tersembunyi pada makhluk-makhluk lilum-Iilum yang hilang. dan bahwa kita adalah agen utama
kecil sebelum I(ambrium. ladi, evo- seleksi. I(ita dapat meramalkan beberapa
devo merupakan jendela besar untuk Meneapa orang-orang yang konsekuensi dari aktivitas kita dengan
memahami mekanisme diversifikasi, tidak akan menjadi ahli biologi prinsip-prinsip pertama biologi evolusi.
namun ada pula kisah ekologi yang evolusi harus menrpelajari evolusi
sangat besar. keanekaraganran hayati?
Saya pikir mempelajari evolusi dan
Pelajari sebuah percobaan oleh Sean
Jika mundur sarnpai sebelum Periode keanekaragaman sama fundamentalnya
Kambrium, kapan hewan pertama kali dengan mempelajari sejarah peradaban Carroll dan koleganya pada peraga
muncul, dan seperti apakah n.lereka? Penyelidikan 33.28 di halaman 258.
manusia. Itu hanya berlangsung 10.000

Jane Reece dan Sean Carroll

95
i*.'!till:al''
r:'
fEi
ItlltrlLI TE g

a' I I
ii:,: i: liir.iil:l ::l

t
:a

tefltfi
riiiliffi
i1+ii:i+,i!,u

:rir:iliiifi ;;tri:,.
:r.t

Organisme apakah ini?

ffi kaki-sisik bukanlah ular. Lebih lanjut, pengamatan terhadap


berbagai kadal mengungkapkan bahwa kaki-sisik tidak
26J Filogeni menunjukkan hubungan evolusioner
sendirian; kondisi tak-berkaki telah berkembang berkali-
26"2 Filogeni disimpulkan clari data morfologis dan kali pada kadal. I(ebanyakan kadal yang tak-berkaki
rnoiekular merupakan peliang atau penghuni padang rumput, dan
26.3 Karakter-karakter yang dirnilikl bersanra seperti ular, spesies-spesies ini tak-berkaki selama beberapa
digunakan untuk rnenyusun pohon filogenetik generasi ketika beradaptasi dengan lingkungan.
26.4 Sejarah evolusi suatu organisme tersimpan di Ular dan kadal merupakan bagian dari keberlangsungan
clalam genomnya kehidupan yang membentang dari organisme paling
awal hingga ke berbagai macam spesies yang masih
26.5 fanr nrolekular membantu melacak waktu hidup saat ini. Dalam unit ini, kita akan menyurvei
evolusi
keanekaragaman ini dan menjabarkan berbagai hipotesis
26.6 lnformasi baru terus rnemperbaiki tentang bagaimana keanekaragaman berkembang. Sambil
pernahaman kita tentang pohon kehidupan melakukan hal tersebut, penekanan kita akan bergeser
dari proses evolusi (mekanisme evolusi yang dijabarkan
pada Unit Empat) menuju I<e pola evolusi (observasi
produk-produk evolusi seiring waktu).
Untuk mempersiapkan survei tentang keanekaragaman
tulenyelidiki Pohon Kelridupan makhluk hidup, dalam bab ini kita akan mempelajari
bagaimana para ahli biologi melacak filogeni @hylogeny),
matilah baik-baik organisme pada . : sejarah evolusi suatu spesies atau kelompok spesies.
Walaupun mirip ular, hewan ini sebenarnya Filogeni kadal dan ular, misalnya, mengindikasikan bahwa
seekor kadal tak-berkaki Australia yang dikenal kaki-sisik maupun ular berevolusi dari kadal yang memiliki
sebagai kaki-sisik biasa (Pygopus lepidopodzs). Mengapa kaki-namun mereka berevolusi dari garis keturunan
kaki-sisik ini tidak dianggap seekor ular? Lebih umum kadal berkaki yang berbeda. Dengan demikian, kondisi
iagi, bagaimana cara ahli-ahli biologi membeda-bedakan tanpa kaki pada kedua kelompok tersebut tampaknya
dan mengategorikan jutaan spesies di Bumi? berevolusi secara independen.
Pemahaman tentang hubungan evolusioner Untuk membangun suatu filogeni seperti pada kadal
menunjukkan satu cara untuk menghadapi pertanyaan- dan u1ar, para ahli biologi menggunakan sistematika
pertanyaan ini: I(ita dapat memutuskan dalam 'wadah' (systematic), cabang ilmu yang berfokus pada
mana kita menempatkan suatu spesies dengan cara pengklasifikasian organisme-organisme dan penentuan
membandingkan sifat-sifatnya dengan yang dimiliki hubungan evolusioner mereka. Para ahli sistematika
oleh calon-calon kerabat dekatnya. Misalnya, kaki-sisik menggunakan data yang berkisar dari fosil hingga molekul
tidak memiliki kelopak mata yang menyatu, rahang dan gen untuk menyimpulkan hubungan evolusioner
yang sangat mudah digerakkan, atau ekor pendek yang iij:::',.;i:::r ,:-:---,i:]. Informasi ini memungkinkan para ahli
terletak posterior terhadap anus, tiga ciri yang dimiliki biologi untuk membangun pohon kehidupan yang
oieh ular. I(etiga ciri tersebut, beserta ciri-ciri yang lain, komprehensil yang akan terus diperbarui seiring dengan
menunjukkan bahwa meskipun ada kemiripan superfisial, penambahan data yang terkumpul.

96 UNIT LIMA Seiarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


Bab 22). Bagian pertama dari binomial adalah nama genus
(jamak, genera) yang menaungi spesies tersebut. Bagian
kedua, disebut epitet spesifik, bersifat unik untuk masing-
v
*
1l

fi masing spesies di dalam genus tersebut. Contoh binomial


adalah Panthera pardus, nama ilmiah bagi kucing besar
t
1-

w
#
yang umumnya disebut macan tutul. Perhatikan bahwa
huruf pertama dari genus ditulis dengan huruf kapital dan
seluruh binomial dicetak miring. (Nama ilmiah yang baru
diciptakan juga dilatinisasi': Anda bisa menamai seekor
&,
serangga yang baru ditemukan dengan nama temanmu,
tapi harus diberi akhiran Latin.) Lebih dari 11.000 binomial
A Peraga 26.2 Pohon keluarga yang tak terduga. Apa yang dibuat oleh Linnaeus masih digunakan saat ini,
hubungan evolusioner antara manusia, cendawan, dan tulip? termasuk nama optimistik yang ia berikan pada spesies
Suatu filogeni yang berdasarkan data DNA mengungkapkan kita sendiri-Homo sapiens, berarti 'manusia bijakl
bahwa-terlepas dari penampilan-hewan (termasuk manusia) dan
fungi (termasuk cendawan) berkerabat lebih dekat satu sama lain
daripada dengan tumbuhan. Klasifikasi tserienjang
Selain memberi nama spesies, Linnaeus juga
mengelompokkan mereka ke dalam jenjang kategori
yang semakin luas. Pengelompokan pertama terbentuk
Wsru26.1 dalam binomial: Spesies yang tampak berkerabat dekat
I rilog*ni menunjukkan hubungan dikelompokkan ke dalam genus yang sama. Sebagai contoh,
macan tutul (Panthera pardus) tergolong ke dalam genus
evolusioner yang juga mencakup singa afrika (Panthera /eo), harimau
(Panthera tigris), dan jaguar (Panthera onca).Diatas genus,
para ahli taksonomi menerapkan secara progresif kategori-
Seperti yang kita bahas pada Bab 22, organisme berbagi
kategori klasifikasi yang makin komprehensif. Sistem
karakteristik homolog karena memiliki nenek moyang
taksonomi yang dinamai berdasarkan Linnaeus, sistem
yang sama. Oleh karena itu, kita dapat mempelajari
Linnaean, menempatkan sejumlah genus yang sekerabat
banyak ha1 tentang suatu spesies apabila kita mengetahui
dalam famili yang sama, famili ke dalam ordo, ordo ke
sejarah evolusinya. Misalnya, suatu organisme mungkin
memiliki banyak kesamaan gen, jalur metabolik, dan
protein struktural dengan kerabat-kerabat dekatnya. I(ta
akan mempertimbangkan berbagai penerapan praktis dari
informasi semacam itu pada penutup bagian ini, namun
pertama-tama marilah kita mengkaji bagaimana organisme
diberi nama dan diklasifikasikan, bidang ilmunya disebut
taksonomi (taxonomy).I(ta juga akan melihat bagaimana
kita bisa menginterpretasikan dan menggunakan diagram
yang merepresentasikan sejarah evolusi.

Nomenklatur Binomial
Nama umum bagi organisme-misalnya monyet,finch, dan
bunga lilac-mengandung pengertian sehari-hari, namun
nama itu juga bisa menyebabkan kerancuan. Masing-masing
nama ini, misalnya, mengacu pada lebih dari satu spesies.
Terlebih lagi, beberapa nama umum tidak merefleksikan
secara akurat jenis organisme yang ditunjukkannya. Tinjau
ketiga'fish' ini: jelffish (sejenis cnidaria), crayf.sh (sejenis
krustasea kecil mirip-lobster), dan silverfisft (sejenis
serangga). Tentu saja, bahasa yang berbeda memiliki nama-
nama yang berbeda untuk berbagai organisme.
Untuk menghindari ambiguitas sewaktu menyampaikan
hasil penelitian mereka, para ahli biologi menyebutkan
organisme dengan nama ilmiah Latin. Format nama ilmiah
& Peraga 26.3 Klasifikasi berjenjang, pada setiap tingkat dari
yang terdiri dari dua bagian, biasanya disebut binomial, sistem klasifikasi Linnaean, spesies ditempatkan dalam kelompok yang
diperkenalkan pada abad ke-18 oleh Carolus Linnaeus (lihat menjadi bagian dari kelompok-kelompok yang lebih komprehensif.

BAB DUA PULUH ENAM Filogeni dan Pohon Kehidupan 9Z


dalam kelas, kelas ke dalam filum (jamak, f.la), filum ke Ordo Famili Genus Spesies
dalam kingdom, dan, yang terbaru, kingdom ke dalam
domain (Peraga 25.3). I(asifikasi biologi yang dihasilkan
dari suatu organisme tertentu mirip dengan alamat surat -"'
,#
$.
=-l#l---'$'*-.:'
yang mengidentifikasi seseorang di apartemen tertentu, ffi:.{:j:,,,
i
dalam gedung dengan banyak apartemen, di sebuah jalan
dengan banyak bangunan apartemen, dalam sebuah kota rl !r'l
x

ffi
9j, Taxidea
dengan banyak jalan, dan seterusnya. .., t;.. 3 atl
o-
o
$
taxus
6: (teledu
Unit taksonomik tertentu pada tingkat jenjang apa pun o :
,$' 4
q,"" !-l
amerika)
disebut takson (jamak, taksa). Pada contoh macan tutul,
6 :il 4 Its
Panthera adalah takson pada tingkat genus, dan Mammalia
adalah takson pada tingkat kelas yang mencakup semua tl
3$ 9,,^.
F,,,","...
$
Lutra lutra
llinsang ffi
f*e
Q
P,
eropa)
ordo mamalia yang banyak sekali jumlahnya. Perhatikanlah '."o
r.1

bahwa dalam sistem Linnaean, nama takson yang lebih


luas daripada genus tidak dicetak miring, meskipun huruf
awalnya ditulis dengan huruf kapital.
Mengklasifikasikan spesies tampaknya menjadi ha1 yang
.},!
*
!l]
-$.o
f\ ti
F#h,@
iJq
0 I i.i
alamiah bagi manusia-itulah cara kita menstrukturisasi
r!6tr-##'
2

pandangan kita terhadap dunia. I(ita menggolongkan


aou-aDu/
berbagai spesies pohon yang kita beri nama umum pinus Y"f :r,.
dan membedakan mereka dari pohon-pohon lain yang
kita sebut juniper. Para ahli taksonomi telah memutuskan A Peraga 26.4 Hubungan antara klasifikasi dan filogeni.
bahwa pinus dan juniper cukup berbeda sehingga layak Klasifikasi berjenlang terefleksikan dalam percabangan yang
ditempatkan dalam genus-genus yang terpisah, namun progresif dar pohon filogenetik Pohon ini melacak hubungan
cukup mirip untuk dikelompokkan ke dalam famili yang evolusioner yang mungkin di antara beberapa takson dalam ordo
Carnivora, yang merupakan cabang dari kelas Mammalia. Titik
sama, Pineaceae. Seperti pinus dan juniper, tingkat-tingkat
percabangan O merepresentasikan nenek moyang bersama yang
klasifikasi yang lebih tinggi biasanya ditentukan oleh terbaru dari semua anggota famlli cerpelai (Mustelidae) dan anjing
karakter-karakter morfologi tertentu yang dipilih oieh (Canidae). Titik percabangan f)
merepresentasikan nenek moyang
para ahli taksonomi, bukan oleh ukuran-ukuran yang bersama yang terbaru dari koyote dan serigala abu-abu.
bisa diaplikasikan pada semua organisme. Untuk alasan
ini, kategori-kategori yang lebih besar seringkali tidak
dapat dibandingkan di antara garis-garis keturunan yang
berbeda; sehingga, sebuah ordo siput tidak menunjukkan hanya memberikan sedikit informasi tentang fiiogeni: I(ita
derajat keanekaragaman morfologi atau genetik yang sama dapat membedakan 17 famili kadal, namun itu tidak akan
dengan sebuah ordo mamalia. Terlebih lagi, seperti yang memberitahu apa pun tentang hubungan evolusioner di
akan kita lihat, penempatan spesies ke dalam ordo, kelas, antara famili-famili tersebut.
I(esulitan-kesulitan semacam itu dalam menyejajarkan
dan seterusnya, tidak seialu merefleksikan sejarah evolusi.
klasifikasi Linnaean dengan fiiogeni telah menyebabkan
beberapa ahli sistematlka untuk mengajukan klasifikasi
Mengaitkan Klasifikasi dan Filogeni yang sepenuhnya berdasarkan pada hubungan evolusioner.
Sejarah evolusi dari sebuah kelompok organisme dapat Contoh terbaru dari pendekatan ini adalah PhyloCode,
direpresentasikan dalam diagram bercabang yang disebut yang hanya menamai kelompok-kelompok yang mencakup
pohon filogenetik Qthylogenetic tree). Pola percabangan nenek moyang bersama dan seluruh keturunannya.
pada beberapa kasus sesuai dengan klasifikasi berjenjang Meskipun PhyloCode akan mengubah cara pendefinisian
dari kelompok yang termuat dalam kelompok-kelompok dan pengenalan takson, nama taksonomik sebagian besar
yang lebih inklusif (Pera ga 26.4). Akan tetapi, dalam situasi spesies tidak akan berubah. Namun spesies tak lagi harus
lain, kesamaan tertentu di antara organisme-organistne memiliki'peringkat' yang mengikatnya, seperti famili, ordo,
dapat menyebabkan para ahli taksonomi menempatkan atau kelas. Selain itu, beberapa kelompok yang umumnya
suatu spesies ke dalam suatu kelompok organisme lain diakui akan menjadi bagian dari kelompok-kelompok
(misalnya, genus atau famili) daripada ke dalam kelompok lain yang sebelumnya berada pada peringkat yang sama.
yang berkerabat paiing dekat dengan spesies itu. Jika Misalnya, karena burung berevolusi dari sekelompok reptil,
para ahli sistematika menyimpulkan bahwa telah terjadi Aves (kelas Linnaean yang diberikan pada burung) akan
kesalahan semacam itu, organisme tersebut mungkin dianggap sebagai subgrup Reptilia (juga merupakan kelas
diklasifikasi ulang (dengan kata lain, ditempatkan dalam pada sistem Linnaean). Walaupun PhyloCode bersifat
genus atau famili yang berbeda) agar lebih akurat dalam kontroversial dan masih terus dikembangkan, banyak ahli
merefleksikan sejarah evolusinya. Selain itu, kategori- sistematika yang mengadopsi pendekatan filogenetik yang
kategori dalam sistem klasifikasi Linnaean mungkin mendasari sistem tersebut.

98 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner l(eanekaragaman Hayati


Baik dinamai berdasarkan PhyloCode maupun ldasifikasi Titik percabangan
Linnaean, sebuah pohon filogenetik merepresentasikan (disebut juga nodus)
hipotesis tentang hubungan evolusioner. Hubungan ini
Takson A
seringkali digambarkan sebagai serangkaian dikotomi, atau
titik percabangan (branch point) dua-arah (peraga 26.5). Takson B-)
Setiap titik percabangan merepresentasikan divergensi Takson

antara dua garis-keturunan evolusioner dari nenek moyang


bersama. Misalnya, pada Peraga 26.5, titlk percabangan $
Takson .i saudari

Takson D
merepresentasikan nenek moyang bersama dari takson A, .gde/:r^4ys/.s€6+*jv,qe
$

B, dan C. Posisi titik percabangan @ ke arah kanan titik Takson E


percabangan @ mengindikasikan bahwa taksa B dan C
berdivergensi setelah garis keturunan bersama keduanya Takson F

terpisah dari takson A. Perhatikan bahwa cabang-cabang Titik percabangan ini


merepresentasikan nenek Tit k percabangan ini membentuk
pohon dapat dirotasi di sekitar titik percabangan tanpa
mengubah hubungan evolusionernya.
moyang bersama yang sebuah politomi. pola divergensi
terbaru darr taksonA-F. yang belum terpecahkan.
Pada Peraga 26.5, taksa B dan C merupakan takson
saudari (sister taxa), keiompok-kelompok organisme
yang berbagi nenek moyang bersama (titik percabangan A Peraga 26.5 Bagaimana membaca pohon filogenetik.
@) sehingga menjadi kerabat terdekat satu sama lain. fffiST,rytrlWiqffi Gambar ulang pohon ini, rotasikan cabang-
Perhatikan juga bahwa pohon ini, seperti kebanyakan cabang di sekitar titik percabangan Q dan @ Apakah versi
pohon filogenetik dalam buku ini, memiliki akar, yang terbaru Anda menceritakan kisah yang berbeda tentang
berarti sebuah titik percabangan pada pohon tersebut hubungan evolusioner di antara takson-takson tersebut? Jelaskan.
(biasanya yang terletak paling kiri) merepresentasikan
nenek moyang bersama terakhir dari semua takson dalam
pohon itu. Terakhir, garis keturunan yang mengarah ke
I(edua, kita tidak boleh berasumsi bahwa suatu takson
takson D-F mencakup politomi Qtolytomy), sebuah titik
pada sebuah pohon filogenetik berevolusi dari takson di
percabangan tempat munculnya lebih dari dua kelompok
sampingnya. Peraga 26.4 tidak mengindikasikan bahwa
keturunan. Sebuah politomi mengindikasikan bahwa
serigala berevolusi dari koyote atau sebaliknya. I(ta hanya
hubungan evolusioner di antara takson-takson keturunan
bisa menyimpulkan bahwa garis keturunan yang mengarah
belum diketahui dengan jelas.
pada serigala dan garis keturunan yang mengarah pada
koyote berevolusi dari nenek moyang bersama (2).
Apa yang Dapat dan Tidak Dapat Kita
Pelajari dari Pohon Filogenetik Menerapkan Filogeni
Mari kita berhenti sejenak untuk merangkum dua poin Mengapa para ahli biologi peduli untuk mempelajari
kunci tentang pohon filogenetik dan maknanya. Pertama, filogeni? Saiah satu alasannya adalah bahwa filogeni
urutan percabangan dalam sebuah pohon tidak harus dari suatu spesies menyediakan banyak sekali informasi.
mengindikasikan usia yang sesungguhnya (absolut) dari Perhatikanlah jagung, sumber makanan kedua terpenting
spesies tertentu. Misalnya, pohon pada Peraga 26.4 di seluruh dunia (setelah gandum). Dari sebuah filogeni
tidak mengindikasikan bahwa serigala berevolusi lebih jagung yang dibuat berdasarkan data DNA, para peneliti
belakangan daripada linsang eropa; pohon itu hanya mengidentifikasi dua spesies rumput liar yang mungkin
menuniukkan bahwa nenek moyang bersama terbaru dari merupakan kerabat terdekat jagung yang masih ada.
serigala dan linsang eropa (titik percabangan (f ) hidup I(edua kerabat dekat ini terbukti berguna sebagai
sebelum nenek moyang bersama terbaru dari serigala dan 'reservoir' dari gen-gen yang menguntungkan yang dapat
koyote (titik percabangan @). Untuk mengindikasikan ditransfer menjadi jagung budidaya melalui pembiakan
kapan serigala dan iinsang eropa berevolusi, pohon tanaman atau rekayasa genetika. Analisis filogenetlk
tersebut harus menyertakan divergensi tambahan dalam jagung juga telah menghasilkan identifikasi gen yang
setiap garis keturunan, dan waktu terjadinya pemisahan- menentukan bagi pembentukan tubuh buah jagung yang
pemisahan tersebut. Secara lebih umum, apabila tidak unik, tongkol jagung.
diberikan informasi yang spesifik tentang arti panjang Pohon filogenetik telah memainkan peranan kunci
cabang pada suatu pohon filogenetik-misalnya, bahwa dalam berbagai macam aplikasi lain. Salah satu contohnya
panjang cabang sebanding dengan waktu atau perubahan adalah investigasi tentang apakah makanan yang dijual
genetik-kita harus menafsirkan diagram tersebut semata- sebagai 'daging paus' di fepang telah ditangkap secara
mata dari sisi pola keturunan. Tidak boleh ada asumsi ilegal dari berbagai spesies paus yang dilindungi oleh
yang dibuat tentang kapan spesies tertentu berevolusi hukum internasional (Peraga 26.6). Walaupun sah untuk
atau seberapa banyak perubahan genetik yang terjadi pada menangkap beberapa jenis paus sebagai makanan, misalnya
masing-masing garis evoiusi. paus Minke yang ditangkap di Belahan Bumi Seiatan,

BAB DUA PULUH ENAM Filogeni dan Pohon I(ehidupan 99


filogeni ini mengindikasikan bahwa daging dari paus
bungkuk, paus sirip, dan paus Minke yang ditangkap di
Apa identitas spesies dari daging paus yang Belahan Bumi Utara dijual secara ilegal di pasar ikan.
dijual sebagai makanan? Aplikasi fllogeni lainnya yang banyak disorot oieh
media massa berkaitan dengan bioterorisme. Pada
PtftCOgAAll C. S. Baker, di University of Auckland, New musim gugur 2001, sejumlah politisi dan jurnalis
Zealand, dan S. R. Palumbi, saat itu di University of Hawair, dikirimi amplop yang berisi bakteri antraks. Para peneliti
membeli 13 sampel 'daging paus' dari sejumlah pasar ikan menggunakan pohon filogenetik berdasarkan data DNA
di Jepang. Baker dan Palumbi melakukan sekuensing sebuah
wilayah dengan DNA mitokondria dari masing-masing sampel untuk mengidentifikasi galur bakteri yang digunakan dalam
dan membandingkan hasil yang diperoleh dengan sekuens DNA serangan tahun 2001-informasi yang pada akhirnya dapat
dari spesies paus yang telah diketahui. Untuk menyimpulkan membantu melacak sumber serangan tersebut.
identitas spesies dari sampel-sampel mereka, Baker dan Palumbi Bagaimana para peneliti membangun pohon seperti
membangun sebuah pohon gen, sejenis pohon filogenetik yang
menunjukkan pola-pola kekerabatan di antara berbagai sekuens
yang kita pelajari di sini? Pada bagian berikutnya, kita akan
DNA, bukan di antara berbagai takson. mulai menjawab pertanyaan itu dengan cara mengulas
data yang digunakan untuk memperkirakan Iilogeni.
HASlt Analisa dari Baker dan Palumbi menghasilkan pohon
qen sebagai berikut:
Paus Minke ffi26.1
(Antarkti ka)
1. Tingkat klasifikasi manakah pada Peraga 26.3 yang
Paus Minke dimiliki bersama oleh manusia dan macan tutul?
(Australia)
Tak diketahui #1 a
2. Apa yang diindikasikan oleh pohon filogenetik pada
2,3.4,5,6,7,8 Peraga 26.4 tentang hubungan evolusioner dari macan
tutul, teledu, dan serigala?
:"""' Paus Minke -l XgW 3. Manakah dari pohon-pohon berikut ini yang
": (Allantik Utara) I
"ff menggambarkan sejarah evolusi yang berbeda bagi
rak diketahui #o'1 3$ takson A-D dari kedua pohon yang lain? Jelaskan.
.',9s**'^^-"" A ---"--.-",.^ R ,a.w..**"** D
Paus bunqkuk ) il
e
F
i
E
(Atlantik IJtara) -ii j

,:€
nd.

t
il
t
I
".
; :
31 ^J!$'U
6*€
:t
! r,*-E t ir*,,d
5:::'i:' :;:-=;,,., ?-.,,,-{ .,..._, ". . *d! riq'**,* C
,-::^
'-...;
*+***: )
$--..,"$
x
rg,.**.. D
fi
iI

^
t{
]i

(a) (b) (c)

Paus abu-abu
t ffiKWffiffi jika bukti baru yang terkuak
::
Paus biru mengindikasikan bahwa takson E pada Peraga 26.5
;1i
@; (Atlantik Utara) merupakan takson saudari dari kelompok yang
9
q
Paus biru memuat takson D dan E, bagaimana hal ini akan
(Pasifik Utara) mengubah filogeni? Gambar ulang pohon tersebut
d
t agar dapat mengakomodasi temuan baru ini.
a
Tak diketahui #10)
* 1r" ".-" -"" - Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan,
i2 I **#* I
*}i 11,
3l

lihat Apendiks A
ff
rakdiketahui#131
6dldr@,6is6d*

;i!
!tr
Parssirio I ffi
J
:*,'r*6.6o.6er

!

$ (Laut Tenqah) I ffi
| :Ef
6.r.,o-,.
"., Paus sirip (Eslandra),J
w26^2
I filogeni disimpulkan
KISIMFUIAI{ Analisis ini mengindikasikan bahwa sekuens
dari data
DNA dari enam sampel yang tidak diketahui (berwarna morfologis dan molekular
merah) berkerabat paling dekat dengan sekuens DNA paus
yang tidak sah untuk ditangkap.
Untuk menarik kesimpulan tentang filogeni, para ahli
${jill8{fi C. S. Baker and 5. R. Palumbi, Which whales
sistematika harus mengumpulkan informasi sebanyak
are hunted? A molecular genetic approach to monitoring whaling,
Science 765. 1 538-1 539 (1 994). mungkin tentang morfologi, gen, dan biokimia dari
berbagai organisme yang relevan. Penting untuk berfokus
ffi Apa saja sumber kesa{ahan potensial pada ciri-ciri yang merupakan hasil dari nenek moyang
pada penelitian ini? Bagaimana caranya agar kemungkinan
bersama, karena hanya ciri-ciri iniiah yang merefleksikan
untuk memperoleh kesimpulan yang salah dapat dikurangi?
hubungan evolusioner.

100 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner l(eanekaragaman Hayati


l-{crno[ogi tutorfc$mgis dam rVtsle$eu*ar kedua garis keturunan tikus mondok ini sewaktu mereka
Ingatlah kembali bahwa kemiripan akibat garis keturunan beradaptasi terhadap gaya hidup yang serupa.
yang sama disebut homologi. Sebagai contoh, kesamaan Membedakan antara homologi dan analogi sangat
penting dalam merekonstruksi filogeni. Untuk mengetahui
dalam jumlah dan susunan tulang-tulang pada tungkai
alasannya, coba pikirkan kelelawar dan burung, keduanya
depan mamalia mengacu pada keturunannya dari nenek
moyang bersama dengan struktur tulang yang sama; inilah
memiliki berbagai adaptasi yang membuat mereka dapat
terbang. I(emiripan superfisial ini seolah,olah menunjukkan
contoh homologi morfologi (lihat Peraga 22.I7). Dengan
bahwa kelelawar berkerabat lebih dekat dengan burung
cara yang sama, gen-gen atau sekuens-sekuens DNA yang
daripada dengan kucing, yang tidak bisa terbang. Namun
lain bersifat homolog jika diturunkan dari sekuens-sekuens
pemeriksaan yang lebih teliti mengungkapkan bahwa sayap
yang dibawa oleh nenek moyang bersama.
kelelawar jauh lebih mirip dengan tungkai depan kucing
Secara umum, organisme-organisme yang berbagi
morfologi yang sangat mirip atau sekuens DNA yang dan mamaiia lain dibandingkan dengan sayap burung.
I(elelawar dan burung merupakan keturunan dari nenek
mirip mungkin berkerabat lebih dekat daripada organisme-
moyang bersama tetrapoda yang hidup sekitar 320 jfia
organisme dengan struktur atau sekuens yang berbeda jauh.
tahun lalu. Nenek moyang bersama ini tidak bisa terbang.
Akan tetapi, pada beberapa kasus, divergensi morfologi di 'Walaupun
antara spesies-spesies yang berkerabat bisa sangat besar sistem rangka yang mendasari keleiawar dan
dan divergensi genetiknya kecil (atau sebaliknya). Pikirkan
burung bersifat homolog, sayap mereka tidak demikian.
tentang tumbuhan silversword Hawaii yang dibahas dalam
I(emampuan terbang dimungkinkan dalam cara yang
Bab 25. Penampilan spesies-spesies ini sangat bervariasi berbeda-membran yang terentang pada sayap kelelawar
di seluruh kepulauan tersebut. Ada yang tinggi dan kurus, versus bulu-bulu pada sayap burung. Buktl fosil juga
dan yang lainnya berupa semak lebat yang tumbuh di dekat
mendokumentasikan bahwa sayap kelelawar dan sayap
tanah (iihat Peraga 25.18). Namun terlepas dari perbedaan-
burung muncul secara independen dari tungkai depan
nenek moyang tetrapoda yang berbeda. Dengan demikian,
perbedaan fenotipik yang mencolok, gen-gen silversword
sangat mirip. Berdasarkan divergensi molekular yang dalam kemampuan terbang, sayap kelelawar bersifat
kecil ini, para saintis memperkirakan bahwa kelompok analog, bukan homolog, dengan sayap burung. Struktur
silversword mulai berdivergensi sekitar 5 juta tahun si1am, analog yang muncul secara independen disebut juga
yang waktunya kira-kira sama dengan kemunculan pulau homoplasi (homoplasy, dari bahasa Yunani 'membentuk
tertua dalam kepulauan tersebut. Pada bab ini kita akan dengan cara yang sama').
membahas bagaimana para salntis menggunakan data Selain kemiripan dan bukti fosil yang mendukung,
molekular untuk membuat estimasi semacam itu. petunjuk lain untuk membedakan antara homologi
dan anaiogi adalah kompleksitas dari karakter yang
dibandingkan. Semakin banyak kemiripan yang dimiliki
Memllah E-lonrnoEmgi dari Anal*g* oieh dua struktur yang kompleks, semakin besar pula
Ha1 yangberpotensi menyesatkan sewaktu kita membangun kemungkinan bahwa struktur,struktur tersebut berevolusi
sebuah filogeni adaiah kemiripan yang mengacu pada dari nenek moyang bersama. Sebagai contoh, tengkorak
evolusi konvergen-disebut analogi (analogy)-dan manusia dewasa dan slmpanse dewasa sama-sama terdiri
bukan karena nenek moyang bersama (homologi). dari banyak tulang yang menyatu. I(omposisi dari kedua
Seperti yang Anda baca pada Bab 22, evolusi konvergen tengkorak itu hampir sempurna, tulang demi tulang. Sangat
terjadi ketika tekanan-tekanan lingkungan yang mirip tidak mungkin bahwa struktur-struktur kompleks semacam
dan seleksi alam menghasilkan adaptasi yang mirip
(analog) pada organisme-organisme dari garis keturunan
evolusioner yang berbeda-beda. Sebagai contoh, kedua
hewan yang mirip tikus mondok pada Feraqe ?6.7
memiliki penampilan eksternal yang sangat mirip. Akan
tetapi, anatomi internal, fisiologi, dan sistem reproduksi
keduanya sangat berbeda. 'Tikus mondok' Australia
adalah marsupialia; anaknya menyelesaikan perkembangan
embrionik di dalam kantong di sebelah luar tubuh induk
betina. Sebaliknya, tikus mondok Amerika Utara adalah
euteria; anaknya menyelesaikan perkembangan embrionik
di dalam uterus induk betina. Pembandingan genetik dan
catatan fosil bahkan memberikan bukti bahwa nenek
moyang bersama dari kedua tikus mondok ini hidup 140 & f,'-=.*ij;l ",.+ .t Evolusi konvergen karakteristik meliang yang
juta tahun lalu, kira-kira saat mamalia marsupialia dan analog. Tubuh yang memanlang, cakar depan yang membesar,
mata yang kecil, dan bantalan kulit tebal yang melindungi hidung
euteria berdivergensi. Nenek moyang dan sebagian besar yang meruncing, semua berevolusi secara independen pada ,tikus
keturunannya tidak mirip dengan tikus mondok, namun mondok' marsupialia Australia (atas) dan tikus mondok euteria
karakteristik analognya berevolusi secara independen pada Amerika Utara (bawah).

BAB DUA PULUH ENAM Filogenl dan Pohon I(ehidupan 101


itu, yang cocok pada sedemikian banyak detail, memiliki fift
to Segmen DNA homoloq
asal usul yang terpisah. Yang lebih mungkin, gen-gen yang
;;; ."r.n'r.1,."g r:udh 1 CCATCAGAGTCC
ldentik ket ka spesies 2 CCATCAGAGTCC
terlibat dalam perkembangan kedua tengkorak diwarisi dari 1 dan spesies 2 muiai
nenek moyang bersama. Argumen yang sama berlaku pada berd vergensi dar nenek
moyang bersamanya.
perbandingan di tingkat gen. Gen-gen merupakan sekuens {
dari ribuan nukleotida, masing-masing merepresentasikan
sebuah karakter warisan dalam bentuk satu dari keempat rii."ir Mutasi delesi dan tnserst 1 C
menggeser sekuens
basa DNA: A (adenin), G (guanin), C (sitosin), atau T
yarg radinya ,o.ok puo, 2 C
(timin). Apabila gen-gen pada dua organisme memiliki kedua spesies.
banyak bagian dari sekuens nukleotida yang sama, sangat
mungkin bahwa gen-gen tersebut bersifat homolog.
I
Dari ketiga wilayah yang
M * ru g*va rs # s 6 fi-$ # {si er c* g E &.4 q} * ${ee ar
E $ E *
,t:i?;.ur
- 1 C 641(4r,{,Q'f,rC,rC,
homolog, dua (warna
Pembandingan molekular asam nukleat seringkali jingga) tidakselalar 2 C C A T G T AC]A:G A]G,T...C.
menjadi tantangan teknis bagi para peneliti. Langkah kare^a m.rtasr-muLasr ini.
pertama setelah sekuensing molekul asam nukleat adalah I
menyejajarkan sekuens-sekuens yang dibandingkan V
dari spesies-spesies yang dipelajari. /ika spesies-spesies ii.t Wilayah-wilayah 1 CcAT___C,A A:Gi,T,rCig
berkerabat sangat dekat, sekuens-sekuens itu mungkin horroloqoisejalarl.an - --
kembalisetelahprogram 2 C C ATGTAC ACAG:rf€te
hanya berbeda pada satu atau beberapa tempat. Sebaliknya,
komputer menambahkan
sekuens asam nukleat yang dibandingkan pada spesies- ceLah pada sekuens 1.
spesies yang berkerabat jauh biasanya memiliki basa-basa
yang berbeda pada banyak tempat dan dapat memiliki ;ir Menyejajarkan segmen DNA. Para ahli
panjang yang berbeda. Ini disebabkan karena insersi dan sistematika menggunakan software komputer untuk mencari
dan menyejajarkan sekuens-sekuens yang mirip di sepanlang
deiesi berakumulasi dalam periode waktu yang lama segnren DNA dari dua spesies. (Dalam contoh ini, tidak ada
(lihat Bab 23). basa yang berubah dalam sekuens-sekuens ini sejak divergensi,
Anggaplah, misalnya, sekuens DNA nonpengkode sehingga sekuens-sekuens yang dibandrngkan masih identik begitu
tertentu pada suatu gen dari dua spesies sangat mirip, pan1angnya disesuaikan).

hanya saja basa pertama dari sekuens tersebut terdelesi


pada salah satu spesies. Efeknya adalah sekuens yang tersisa berkerabat dekat, basa-basa mereka yang sangat mirip
tergeser mundur satu titik. Pembandingan kedua sekuens mungkin hanyalah kebetulan belaka, disebut homoplasi
tanpa mempertimbangkan delesi ini akan melewatkan molekular . Saintis teiah mengembangkan
kenyataan bahwa sebenarnya kedua sekuens itu sangat alat statistik yang dapat membantu membedakan homologi
cocok. Untuk mengatasi masalah-masalah semacam itu, 'jauh'dengan kecocokan yang hanya kebetulan belaka pada
para ahli sistematika mengembangkan program-program sekuens-sekuens yang sangat divergen.
komputer yang memperkirakan cara terbaik untuk Para saintis sejauh ini telah melakukan sekuensing pada
menyejajarkan segmen-segmen DNA yang memiliki lebih dari 100 miliar basa dari data asam nukleat yang
panjang berbeda dimiliki oleh ribuan spesies. i(oleksi data yang menakjubkan
Pembandingan molekular semacam itu mengungkapkan ini telah mendorong banyaknya penelitian filogeni. Data
bahwa banyak sekali substitusi basa dan perbedaan yang baru telah mendukung hipotesis-hipotesis terdahulu
lain yang telah terakumulasi di antara gen-gen yang tentang banyaknya hubungan kekerabatan, seperti antara
dibandingkan pada tikus mondok Australia dan tikus tikus mondok Australia dan Amerika Utara, dan telah
mondok Amerika Utara. Perbedaan yang banyak itu
mengindikasikan bahwa kedua garis keturunan sangat
berdivergensi sejak nenek moyang bersama mereka;
ACGGATAG TC CAC TAGGCAC TA
sehingga kita nyatakan bahwa spesies-spesies yang masih
ada tidak berkerabat dekat. Sebaliknya, tingkat kemiripan T CACCGACAGG TC T T TGACTAG
sekuens gen yang tinggi pada silversword mendukung
hipotesis bahwa mereka semua berkerabat sangat dekat,
terlepas dari banyaknya perbedaan morfologis.
Seperti pada karakter morfologis, penting untuk "* Homoplasi molekular. Kedua sekuens DNA dari
organisme-organisme yanq tidak berkerabat dekat kebetulan memiliki
membedakan homologi dari analogi dalam mengevaluasi kesamaan sebanyak 25% dari basa mereka. Alat statistika telah
kemiripan molekular untuk penelitian evolusi. Dua sekuens drkembangkan untuk menentukan apakah sekuens-sekuens DNA
yang mirip satu sama lain pada banyak titik di sepanjang memilikl kesamaan lebih dari 25ok basa karena mereka homolog.
sekuens kemungkinan besar bersifat homolog (lihat gi'lHMengapa Anda menduga bahwa organisme yang tidak
Peraga 26.8). Namun pada organisme yang tidak tampak ,itl.$'berkerabat dekat tetap memiliki kesamaan sekitar 25o/o basa?

lO2 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner l(eanekaragaman Hayati


mengklarifikasi hubungan-hubungan lain, misalnya antara metode untuk menyimpulkan filogeni dari karakter,
berbagai macam silversword. Pada sisa bab dan unit ini, karakter homoiog ini. Pada bagian ini, kita akan mengulas
Anda akan melihat banyak contoh darl dampak hebat satu set metode yang banyak digunakan, yaitu kladistika.
sistematika molekular (molecular systematic), cabang
iimu yang menggunakan DNA dan data molekular lain Kladistika
untuk menentukan hubungan evolusioner.
Dalam pendekatan sistematika yang disebut kladistika
(cladistic), nenek moyang bersama merupakan kriteria
ffi26.2 primer untuk mengelompokkan organisme. Dengan
menggunakan metode ini, para ahli biologi menempatkan
1. Tentukan apakah masing-masing pasangan struktur spesies dalam kelompok-kelompok yang disebut klad
berikut lebih mungkin merepresentasikan analogi atau (clade), yang masing-masing mengandung satu spesies
homologi, dan jelaskan alasan Anda: (a) duri landak
nenek moyang dan semua keturunannya {PeraEa
dan duri kaktus; (b) telapak kaki kucing dan tangan
manusia; (c) sayap burung hantu dan sayap tawon. ?6.10a). I(ad, seperti peringkat taksonomi, termuat di
dalam klad yang lebih besar. Misalnya, kelompok kucing
2. q"-ffiffiffi Anggaplah bahwa spesies 1 dan
merepresentasikan sebuah klad di dalam klad yang lebih
spesies 2 memiliki penampilan yang mirip, namun
besar yang juga mencakup kelompok anjing. Akan tetapi,
sekuens-sekuens gen mereka amat divergen, sementara
spesies 2 dan spesies 3 memiliki penampilan yang sebuah takson setara dengan sebuah klad hanya jika takson
amat berbeda, namun sekuens-sekuens gen mereka tersebut monofiletik (monophyletic, darr bahasa Yunani
mirip. Pasangan spesies mana yang lebih mungkin yang berarti'satu suku'), yang menandakan bahwa takson
berkerabat dekat: 1 dan 2, atau 2 dan 3? Jelaskan. itu terdiri atas satu spesies nenek moyang dan semua
Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, keturunannya (lihat Peraga 26.10a). Bandingkan dengan
lihat Apendiks A keiompok parafiletik Qtaraphyletic, 'selain suku'), yang
terdiri atas satu spesies nenek moyang dan sebagian,
namun tidak semua, keturunannya (Peraga 26.10b),
atau kelompok polifiletik @olyphyleflc, 'banyak suku')
yang mencakup berbagai takson dengan nenek moyang
2S.3 bersama (Feraga 26.X0e). Berikutnya kita akan membahas
* Karakter-karakter yang dimiliki bagaimana klad diidentifikasi: menggunakan karakter
derivat yang dimiliki bersama.
bersama digunakan untuk
menyusun pohon filogenetik Karakter NenE& Moyang dan Karak{er
Derfvaf yang Difttiliki Eersarna
Dalam merekonstruksi filogeni, langkah pertama adalah Akibat penurunan dengan modifikasi, organisme memiliki
membedakan ciri-ciri homolog dari ciri-ciri analog (karena kesamaan dengan nenek moyangnya, sekaligus juga
hanya homologi yang merefleksikan sejarah evolusi). Begitu perbedaan (lihat Bab 22). Sebagai contoh, semua mamalia
tugas tersebut selesai, para ahli biologi harus memilih memiliki tulang belakang, namun keberadaan tulang

,,.,..,..,...-.,,. A ",,,".,,...,," A
'!I
r!P B
Kelompok I I?ii Kelompok III
rn
:t::a
c ai
C
.,..4
D D

i ii.,",t
r : E Kelompok ll
F
"..&
v
q-.-i
!.c

(a) Kelompok monofiletik (klad). (b) Kelompok parafiletik. Kelompok (c) Kelompok polifiletik. Kelompok lll
Kelompok l, terdiri atas tiga spesies ll adalah parafiletik, artinya terdiri adalah polifiletik, artinya anggotanya
(A, B, C) dan nenek moyang bersama dari spesies nenek moyang @ memiliki nenek moyang yang
mereka ffi, adalah klad, disebut juga dan beberapa keturunannya berbeda. Dalam kasus ini, spesies
kelompok monofiletik. Kelompok (spesies D, E, F) namun tidak B dan C memiliki nenek moyang
monofiletik terdiri dari satu spesies nenek sernuanya (tanpa spesies G). bersama $, namun spesies D
moyang dan sernua keturunannya. memiliki nenek moyang berbeda: ffi
a peraEa 2t1.10 Kelompok monofiletik, parafiletik, dan polifiletik.

BAB DUA PULUH ENAM Filogeni dan Pohon I(ehidupan 103


belakang bukanlah ciri pembeda mamalia dari vertebrata kelompok spesies dari garis keturunan yang diketahui telah
lain, karena semut vertebrata memiliki tulang belakang. berdivergensi sebelum garis keturunan yang mencakup
Tulang belakang mendahului percabangan klad mamalia spesies yang tengah kita pelajari (dalam kelompok,
dari vertebrata lain. Dengan demikian, kita berkata bahwa ingroup). Luar-kelompok yang sesuai dapat ditentukan
bagi mamalia, tulang belakang merupakan karakter nenek berdasarkan bukti morfologi, paleontologi, perkembangan
moyang milik bersama (shared ancestral character), embrionik, dan sekuens gen. Luar-kelompok yang sesuai
karakter yang bermula pada nenek moyang suatu takson. untuk contoh kita adalah lancelet, seel<or hewan kecil yang
Sebaliknya, rambut adalah karakter yang dimiliki oleh hidup di daerah pasang-surut yang berlumpur dan (seperti
semua mamalia namun ticlak ditemukan pada nenek vertebrata) merupakan anggota Chordata. Akan tetapi, tak
moyang mereka. Dengan demikian, pada mamalia, rambut seperti vertebrata, lancelet tidak memiliki tulang belakang.
dianggap karakter derivat milik bersama (shared derived Dengan membandingkan anggota dalam-kelompok
character), keunikan evolusioner baru pada klad tertentu. dengan sesamanya dan dengan anggota luar-kelompok,
Perhatikan bahwa tulang belakang juga dapat dianggap kita dapat menentukan karakter mana yang merupakan
sebagai karakter derivat mllik bersama, namun hanya pada derivat pada berbagai titik percabangan evolusi vertebrata.
titik percabangan yang lebih dahulu yang membedakan Misalnya, semua vertebrata pada dalam-kelompok
semua vertebrata dari hewan lain. Di antara berbagai memiliki tulang belakang: I(arakter ini terdapat pada
vertebrata, tulang belakang dianggap sebagai karakter vertebrata nenek moyang, namun tidak pada luar-
nenek moyang milik bersama karena terdapat pada nenek kelompok. Sekarang perhatikan bahwa rahang berengsel
moyang bersama semua vertebrata. adalah karakter yang tidak terdapat pada lampre namun
ada pada anggota lain dari dalam-kelompok; karakter ini
Menyimpulkan Filogeni Menggunakan membantu kita mengidentifikasi sebuah titik percabangan
Karakter Derivat awal dalam klad vertebrata. Dengan cara ini, kita dapat
I(arakter derivat milik bersama bersifat unik bagi klad-klad menerjemahkan data dalam tabel karakter menjadi pohon
tertentu. I(arena semua ciri organisme muncul pada titik lilogenetik (Feraga 26.'d 1 b).
tertentu dalam sejarah kehldupan, maka kita seharusnya
dapat menentukan pada klad mana setiap karakter derivat Prsttan Filtgenetik dengan Panjang
milik bersama muncul untuk pertama kali. Kita juga bisa Cabang yang Froporsional
menggunakan informasi tersebut untuk menyimpulkan Pada pohon filogenetik yang telah kita presentasikan sejauh
hubungan evolusioner. ini, panjang cabang-cabang pohon tldak mengindikasikan
Untuk melihat bagaimana analisis ini dilakukan, derajat perubahan evolusioner pada masing-masing garis
perhatikan sekumpulan karakter yang ditunjukkan keturunan. Terlebih iagi, kronologi yang direpresentasikan
pada Peraga 25.11a untuk masing-masing dari lima oleh pola percabangan pohon bersifat relatif (lebih dulu
vertebrata-macan tutul, penyu, salamander, tuna, dan versus belakangan) dan bukan mutlak (berapa juta tahun
lampre (vertebrata akuatik tak berahang). Sebagai dasar lalu). Namun pada beberapa diagram pohon, panjang
perbandingan, kita harus memilih sebuah luar-kelompok. cabang sebanding dengan jumlah perubahan evolusioner
Luar-kelompok (outgroup) adalah suatu spesies atau atau waktu terjadinya peristiwa tertentu.

TAKSA
o
Lancelet .,"9P
c.:- i fluar-kelompok) 1'.iir
o9f
oo o ;
U{ } o E ; ! '"..:
c3)
af
..-=
t
o
c
Fr
-!!
6
c
do
6
z
ll
:l :i
li B
Columna vertebralis tr'
(tulang belakang) ( olLtmna ,

vertebralis n
*%
d
Rahang berengsel
lt " saramaroer
F
u
Rahang berengsel:1 ;
i: ::
\-l
E fl
u
Penyu
lelur amnlotrk
Empat kaki jalan : @
(berca ng ka ng) ,'.[},'"j

Rambut
Telur amniotik :".,,"n=."
tu.un,r,rffi"
Rambut

(a) Tabel karakter. Angka 0 mengindikasikan ketidakhadiran (b) Pohon filogenetik. Menganalisa distribusi karakter-karakter
karakter; angka 1 mengindikasikan kehadiran karakter. derivat ini bisa memberikan wawasan tentang filoqeni vertebrata

A PeraEa 26.11 Membangun pohon filogenetik.

LO4 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner l(eanekaragaman Hayati


Sebagai contoh, panjang cabang pada pohon filogenetik Farsimoni Maksimum dan
dapat merefleksikan jumlah perubahan yang terjadi dalam
sebuah sekuens DNA tertentu pada garis keturunan itu
Kemungkinan Maksimum
(Peraga 26J12). Perhatikan bahwa pada Peraga 26.12, Seiring pertumbuhan basis data dari sekuens-sekuens
panjang total garis horizontal dari dasar pohon ke mencit DNA yang memungkinkan kita untuk mempelajari
iebih pendek daripada garis yang menuju ke spesies luar- lebih banyak spesies, kesulitan untuk membangun
kelompok, la1at buah Drosophila. Ini menyiratkan bahwa pohon filogenetik yang paling baik dalam menjabarkan
sejak mencit dan lalat berdivergensi dari nenek moyang sejarah evolusinya juga bertambah. Bagaimana jika Anda
bersama, Iebih banyak perubahan genetik yang terjadi pada menganalisa data untuk 50 spesies? Ada 3 x 1076 cara
garis keturunan Drosophila daripada garis keturunan mencit. yang berbeda untuk menyusun 50 spesies ke dalam
'Walaupun sebuah pohonl Pohon manakah di hutan rimba ini
cabang-cabang pohon filogenetik mungkin
memiliki panjang berbeda, di antara organisme-organisme yang merefleksikan filogeni yang sebenarnya? Para ahli
yang masih ada saat ini, semua garis keturunan yang berasai sistematika tldak pernah yakin untuk menemukan pohon
dari satu nenek moyang bersama telah slntas untuk jumlah fllogenetik yang paling akurat dalam set data sebesar
tahun yang sama. Contoh ekstremnya, manusia dan bakteri itu, namun mereka dapat menyempitkan kemungkinan
memiliki nenek moyang bersama yang hidup lebih dari 3 yang ada dengan menerapkan prinsip-prinsip parsimoni
miliar tahun lalu. Fosil dan bukti genetik mengindikasikan maksimum dan kemungklnan maksimum.
bahwa nenek moyang ini merupakan prokariota bersel- Berdasarkan prinsip parsimoni maksimum
tunggal. 'Walaupun bakteri tampaknya hanya mengalami (maximum parsimony), kita harus menyelidiki terlebih
sedikit perubahan struktur sejak nenek moyang bersama dahulu penjelasan paling sederhana yang konsisten
tersebut, evolusi telah terjadi selama 3 miliar tahun dalam dengan fakta-fakta yang ada. (Prinsip parsimoni juga
garis keturunan bakteri, seperti halnya 3 miliar tahun evolusi dikenal sebagai 'pisau cukur Occam' yang dinamai
pada garis keturunan eukariota yang mencakup manusia. berdasarkan William of Occam, seorang filsuf Inggris abad
Rentang waktu kronologis yang sama ini dapat ke-14 yang mengajukan pendekatan pemecahan-masalah
direpresentasikan dalam pohon filogenetik dengan panjang minimalis dengan 'mencukur bersih' keruwetan yang tak
cabang yang proporsional terhadap waktu (Peraga 26.13). perlu.) Dalam kasus pohon yang berdasarkan morfologi,
Pohon semacam itu memanfaatkan data fosil untuk pohon yang paling parsimonis memerlukan peristiwa-
menempatkan titik percabangan dalam konteks waktu peristiwa evolusioner yang paling sedikit, yang diukur
geologis. Sebagai tambahan, kita dapat mengombinasikan berdasarkan asal usui karakter morfologi derivat yang
kedua tipe pohon ini dengan melabeli titik-titik percabangan dimiliki bersama. Bagi filogeni yang berdasarkan DNA,
dengan informasi tentang laju perubahan genetik atau pohon yang paling parslmonis memerlukan perubahan
waktu terjadinya divergensi. basa yang paling sedikit.

..k,
Drosophila
.ffi.

{
,.,,.=,,.il],
Ie
a
re
Pi^.^'.,**",.

A Peraga 26.12 Panjang cabang dapat mengindikasikan jumlah relatif perubahan genetik. Pohon
filogenelik ini dibangun dengan membandingkan sekuens-sekuens dari sebuah gen homolog yang berperan dalam
perkembangan. Gen Drosophlla digunakan sebagai luar-kelompok. Panjang cabang proporsional dengan jumlah
perubahan genetik pada setiap garis keturunan. Dengan demikian, panjang cabang yang bervariasi mengindikasikan
bahwa gen tersebut telah berevolusi dengan kecepatan yang sedikit berbeda pada garis keturunan yang berbeda.

ffi euau garis keturunan vertebrata manakah gen yang diteliti berevolusi paling cepat? Jelaskan.

BAB DUA PULUH ENAM Filogeni dan Pohon i(ehidupan 105


Drosophita
I ,#
..&
tanceiet
t))
ff
i;
1:

lkan zebra
';ry€
1r*#ffi&*;1*

r 6*;r: :r! s $6 d 6;i;r;+: Es 6 6ra6 a *1 q€r 6 a#;lp: s 6166.6.:; :+! !4i r- Katak@

Ayam

Manusia

251 Masa kini


Jutaan tahun lalu

d, Peraga 26.13 Panjang cabang dapat mengindikasikan waktu. Hubungan yang ditunjukkan dalam pohon ini didasarkan
pada data molekular yang sama dengan pohon pada Peraga 26.12. Panjang cabang kemudian digambarkan agar
sesuai dengan
waktu terbentuknya titik percabangan yang berbeda berdasarkan bukti fosil. Akibatnya, panjang cabang proporsional dengan
waktu. Setiap garis keturunan memiliki panjang total yang sama dari dasar pohon hingga ke rJrng.ubang, mengindikasi[an
bahwa semua garis keturunan telah berdivergensi dari nenek moyang bersama untuk kurun *ikt, yung riru.

Prinsip kemungkinan maksimrum (maximum tidak setara, maka pohon 1 lebih mungkin daripada
likelihood) menyatakan bahwa sesuai aturan,aturan pohon 2. I(ita akan segera melihat bahwa banyak gen
tertentu tentang bagaimana DNA berubah seiring waktu, yang memang berevolusi dengan iaju yang kira-kira setara
sebuah pohon dapat ditemukan yang merefleksikan pada berbagai garis keturunan yang berbeda. Namun
sekuens peristiwa evolusloner yang paling mungkin.
Metode kemungkinan-maksimum bersifat kompleks,
namun sebagai contoh sederhana, mari kita kembali Manusia Cendawan

pada hubungan filogenetik antara manusia, cendawan, Manusia


dan tulip. Peraga 26.14 menunjukkan dua kemungkinan
pohon parsimonis yang setara bagi ketiga organisme Cendawan
tesebut. Pohon 1 lebih mungkin jika kita berasumsi
bahwa perubahan DNA telah terjadi pada laju yang setara Tulip
di semua cabang pohon dari nenek moyang bersama.
(a) Persentase perbedaan di antara sekuens-sekuens
Pohon 2 mensyaratkan asumsi bahwa laju evolusi sangat
melambat pada garis keturunan cendawan dan semakin
cepat pada garis keturunan tulip. Dengan berasumsi
bahwa laju yang setara lebih umum daripada laju yang
15Yo

f;
ts Peraga 26.14 Pohon-pohon dengan kemungkinan berbeda.
Berdasarkan persentase perbedaan di antara gen-gen yang dimiliki
oleh manusia, cendawan, dan tulip (a) kita dapat membangun dua +iid
%
t*'
pohon filogenetik yang mungkin terbentuk dengan panjang total
cabang yang sama (b). Jumlah persentase dari sebuah titik divergensi ry;
pada satu pohon setara dengan perbedaan persentase yang teftera
pada (a). Misalnya, pada pohon 1, divergensi manusia-tulip adalah
# i
15!o + 5o/o + 20ok = 40o/o. ?ada pohon 2, divergensi ini juga Pohon 1: Kemungkinan Pohon 1: Kemungkinan
setara dengan 40% (15o/o + 25%). Dengan asumsi bahwa gen-gen lebih besar lebih kecil
tersebut telah berevolusi dengan laju yang sama pada cabang-cabang
(b) Perbandingan dari pohon-pohon yang mungkin terbentuk
yang berbeda, pohon 1 lebih mungkin terbentuk daripada pohon 2.

106 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner l(eanekaragaman Hayati


perhatikan jika kita menemukan bukti baru dari laju yang akurat, metode-metode yang digunakan dalam
yang tidak setara, maka pohon 2 lebih mungkin daripada program-program ini biasanya menghasilkan pohon yang
pohon 1l Besarnya kemungkinan suatu pohon bergantung sama. Sebagai contoh dari satu metode, Peraga 26.15
pada asumsi-asumsi yang mendasarinya. mengajak Anda menelusuri proses identifikasi pohon
Banyak program komputer yang telah dikembangkan molekular yang paling parsimonis bagi ketiga spesies.
untuk mencari pohon yang paling mungkin dan memiliki Program-program komputer yang berdasarkan parsimoni
parsimoni maksimum. Jika tersedia banyak sekali data memperkirakan filogeni dengan cara yang serupa: Mereka

Menerapkan Parsimoni untuk sebuah Kasus Sistematika Molekular


:iF,f;IC.f;RAFAN. Dalam mempertimbangkan berbagai filogeni yang mungkin bagi sekelompok spesies,
para ahli sistematika membandingkan data molekular untuk spesies-spesies tersebut. Cara yang
efisien untuk memulai adalah dengan mengidentifikasi hipotesis yang paling parsimonis-yang
memerlukan peristiwa evolusioner (perubahan molekular) yang paling sedikit agar terladi.

r.1r,
':il$Kl\ll ;i,, lkuti langkah-langkah berikut dalam menerapkan
prinsip parsimoni bagi kasus filogenetik hipotetis yang melibatkan
tiga spesies burung yang berkerabat dekat.

Spesies I Spesies II Spesies III

0 Pertama, gambarkan tiga kemungkinan filogeni bagi Tiga hipotesis filogenetik


spesies-spesies bersangkutan. (Walaupun hanya3 pohon *I
fisg *I
yang mungkin sewaktu kita mengurutkan 3 spesies, d---4 f**4 f*-d
jumlah kemungkinan pohon meningkat tajam seiring
@ $ tu*rr *4$ L*rrr $ L*ir
****
-II1
jumlah spesies: Ada 15 pohon untuk 4 spesies, dan
34.459.425 pohon untuk 'l 0 spesies.)
$---$--$
b** III U*** Il e**- I

5 itus

lD Tabulasrkan dara molekular untuk spesies-spesies


tersebut. Dalam contoh yang disederhanakan ini, data Spesies I C. T A.;: :T
merepresentasikan sebuah sekuens DNA yang tediri
dari empat basa nukelotida. Data dari sejumlah spesies
Spesies II c,:l T, ,C

luar-kelompok (tidak ditunjukkan) digunakan untuk Spesies III AC


menentukan sekuens DNA nenek moyang.
Sekuens nenek moyang A:C T:T

lO S"kurung fokuskan pada situs '1 dalam sekuens DNA


tersebut. Pada pohon di sebelah kiri, peristiwa perubahan- I
basa tunggal, direpresentasikan oleh tanda sela ungu pada
cabang yang mengarah ke spesies I dan ll (dan dilabeli III
1/C, mengindikasikan perubahan pada situs 1 nukleotida
C), cukup untuk menjelaskan data situs 1. Pada kedua
II
pohon yang lain dibutuhkan dua peristiwa perubahan-basa

3/A 2fi 3/A


2{*I va g*4* r ,,. "*"1* III
@ Dengan meneruskan perbandingan basa pada situs 2, .*",td fl-{*g
3, dan 4, terungkaplah bahwa masing-masing pohon
membutuhkan total lima peristiwa perubahan-basa

&
e**** rr
J# @*rrl $ q**#* II
ala 4/C *2n
tambahan (tanda sela ungu). +*&*&* rrr @+^*il fu@4* r
3/A 4/C zn 4/c 2n 3/A

**4* I r-fi-fi*
t ff.|* III
.9941f i,i,,.r,, Untuk mengidentifikasi pohon yang paling
parsimonis, kita menjumlahkan semua peristiwa perubahan n*44riq*** $4tu*+* rrr n"l4$*4d*
basa yang diidentifikasi pada langkah 3 dan 4. Kita dapat
menyimpulkan bahwa pohon pertama merupakan pohon
4e**${** rrr 4%*44{* rr 4&**{4+* 'l r
yang paling parsimonis dari ketiga kemungkinan filogeni.
6 peristiwa 7 peristiwa 7 peristiwa

BAB DUA PULUH ENAM Filogeni dan Pohon Kehidupan I07


mengulas secara terperinci semua pohon yang mungkin telur-telurnya dengan mengeram, perilaku induk yang
dan memilih satu atau beberapa pohon yang memerlukan menghangatkan telur,telur dengan tubuhnya. Burung
perubahan evolusioner yang paling sedikit. mengeram dengan duduk di atas telur-telurnya, sedangkan
buaya menutupi telurnya dengan leher. Dengan menalar
Pohon Filogenetik sebagai Hipotesis bahwa ciri apa pun yang dimiliki oleh burung dan buaya
mungkin telah ada pada nenek moyang bersama mereka
Sekarang saat yang cocok untuk menekankan kembali
(ditandai dengan titik biru pada Peraga 26.16) dan semua
bahwa semua pohon filogenetik merepresentasikan
keturunannya, para ahli biologi memprediksi bahwa
sebuah hipotesis tentang bagaimana berbagai organisme
dinosaurus memiliki jantung beruang-empat, bernyanyi,
dalam sebuah pohon berkerabat satu sama 1ain. Hipotesis
membangun sarang, dan mengerami telur.
terbaik adalah yang paling sesuai dengan semua data yang
Organ-organ internal, seperti jantung, jarang terfosilasi,
tersedia. Hipotesis filogenetik dapat dimodifikasi jika
sehingga sulit untuk menguji apakah dinosaurus bernyanyi
bukti baru memaksa para ahli sistematika untuk merevisi
pohon buatan mereka. Meskipun ada banyak hipotesis untuk mempertahankan teritori dan menarik pasangan
kawin. Akan tetapi, telur dan sarang dinosaurus yang
filogenetik lama yang telah didukung, hipotesis yang lain
terfosilasi telah menjadl bukti yang mendukung prediksi
telah diubah atau ditolak berdasarkan data morfologis
mengeram pada dinosaurus. Pertama-tama, embrio fosil
dan molekular yang baru.
dari seekor dinosaurus Oviraptor ditemukan, masih berada
Memikirkan filogeni sebagai hipotesis juga
di dalam telurnya. Telur ini identik dengan yang ditemukan
memungklnkan kita untuk memanfaatkannya dengan cara
pada sebuah fosil lain, yang menunjukkan bahwa seekor
terbaik: I(ita dapat membuat dan menguji prediksi-prediksi
berdasarkan asumsi bahwa sebuah filogeni-hipotesis Oviraptor dewasa berjongkok di atas sekelompok telur
dengan postur yang mirip dengan burung pengeram
kita-adalah benar. Misalnya, dalam pendekatan yang
masa kini (Peraga 26.17). Para peneliti menyatakan
dikenal sebagai pengelompokan filogenetik Qthytogenetic
bahwa dinosaurus Oviraptor yang terawetkan pada fosil
bracketing), kita dapat memprediksi (meialui parsimoni)
kedua ini mati ketika sedang mengerami atau melindungi
bahwa ciri-ciri yang dimiiiki oleh dua keiompok organisme
yang berkerabat dekat terdapat pada nenek moyang telur-telurnya. I(esimpulan lebih luas yang muncul dari
bersama mereka dan semua keturunannya, kecuali data
penelitian ini-bahwa dinosaurus membangun sarang
independen mengindikasikan sebaliknya. (Perhatikan dan mengeram-telah didukung oleh penemuan fosil
bahwa di sini istilah predil<si mencakup peristiwa masa
1alu, bukan hanya perubahan evolusioner masa depan.)
Pendekatan ini telah digunakan untuk membuat Tunq ka i

depa n
prediksi-prediksi baru tentang dinosaurus. Misainya, ada
bukti bahwa burung adalah keturunan darl teropoda,
sekelompok dinosaurus bipedal di dalam klad Saurischia. Tungkai
belakanq
Seperti yang terlihat pada Peraga 26.16, kerabat terdekat
burung yang masih hidup adalah buaya. Burung dan buaya
memiliki banyak kesamaan ciri: Mereka memiliki jantung
beruang-empat,'bernyanyi' untuk mempertahankan
teritori dan menarik pasangan kawin (walaupun 'lagu'
yang diperdengarkan oieh buaya lebih mirip geraman),
serta membangun sarang. Burung dan buaya juga merawat
(a) Sisa fosil Oviraptor dan
telur-telurnya. Orientasi
tulang-tulang, yanq
mengelilingi dan melindungi
telur, menunjukkan bahwa
dinosaurus tersebut
tampaknya mati sewaktu
mengerami atau melindungi
telu r-'telu rnya.

(b) Rekonstruksi seniman_dari postur dinosaurus yang


berdasarkan temuan fosilnjra.

A Peraga 26.17 Fosil mendukung prediksi filogenetik:


A Peraga 26.16 Pohon filogenetik burung dan kerabat dekatnya. Dinosaurus membangun sarang dan mengerami telur-telurnya.

108 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


tambahan yang menunjukkan bahwa spesies dinosaurus sama di masa lalu. Perbedaan-perbedaan mungkin akan
yang lain membangun sarang dan duduk di atas telur- terlihat, namun urutan kemunculannya tidak akan tampak.
telurnya. Terakhir, dengan mendukung prediksi yang Gen yang berbeda berevolusi dengan laju yang
berdasarkan hipotesis filogenetik pada Peraga 26.16, berbeda-beda, bahkan pada garis keturunan yang sama.
penemuan-penemuan fosil sarang dan pengeraman Aklbatnya, pohon molekuiar dapat merepresentasikan
pada dinosaurus menyediakan data independen yang kurun waktu yang pendek atau panjang, bergantung
menyatakan bahwa hipotesis itu benar. pada gen apa yang digunakan. Misalnya, DNA yang
mengkodekan RNA ribosom (rRNA) berubah relatif
ffi26.3 lambat, sehingga perbandingan sekuens-sekuens DNA
pada gen-gen ini berguna untuk menyelidiki kekerabatan
1. Untuk membedakan klad mamalia tertentu di dalam di antara berbagai takson yang berdivergensi ratusan
klad yang lebih besar yang terkait dengan kelas juta tahun lalu. Penelitian sekuens-sekuens rRNA
Mammalla, apakah rambut merupakan karakter yang mengindikasikan, misalnya, bahwa fungi berkerabat lebih
berguna? Mengapa ya atau mengapa tidak?
dekat dengan hewan dibandingkan dengan tumbuhan
2. Mengapa pohon yang paling parsimonis mungkin bukan hijau (lihat Peraga 26.2). Sebaiiknya, DNA mitokondria
yang paling akurat dalam merepresentasikan hubungan (mtDNA) berevolusi relatif cepat dan dapat digunakan
evolusioner untuk suatu kelompok spesies tertentu?
untuk mempelajari peristiwa-peristiwa evolusi yang belum
3. ffiffi Gambarlah sebuah pohon lama terjadi. Satu tim peneliti telah melacak kekerabatan
filogenetik yang mencakup hubungan-hubungan dari di antara kelompok-kelompok penduduk asli Amerika
Peraga 25.6 dan Peraga 26.16. Secara tradisional, semua
melalui sekuens mtDNA mereka. Temuan-temuan
takson yang ditunjukkan selain burung dan mamalia
molekular tersebut berkolaborasi dengan bukti lain bahwa
dikiasifikasikan sebagai reptil. Dengan menggunakan
suku Pima dari Arizona, orang-orang Maya dari Meksiko,
pendekatan kladistik, kritiklah klasifikasi itu.
dan kaum Yanomami dari Venezuela berkerabat dekat,
Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, mungkin merupakan keturunan gelombang pertama dari
lihat Apendiks A.
tiga gelombang imigran yang melintasi jembatan darat
Bering dari Asia ke Amerika sekitar 13.000 tahun lalu.

Duplikasi Cen dan Keluarga Cen


Wffi26.4
ff
Apa yang diungkapkan oleh sistematika molekular tentang
I Sejarah evolusi suatu organisme sejarah evolusi perubahan genom? Pikirkan tentang
duplikasi gen, yang berperan sangat penting dalam evolusi
tersirnpan di dalam genomnya karena hai itu meningkatkan jumlah gen dalam genom
dan memberi lebih banyak kesempatan bagi perubahan
Anda telah meiihat di seluruh bab ini bahwa sistematika evolusioner lebih lanjut. Teknik-teknik molekular kini
molekular-menggunakan perbandingan asam nukleat memungkinkan kita melacak filogeni dari duplikasi gen
atau molekul-molekul lain untuk menarik kesimpulan dan pengaruhnya pada evolusi genom. Fllogeni molekular
tentang hubungan kekerabatan-adalah alat yang berharga ini harus dapat menjelaskan duplikasi berulang-ulang
untuk menelusuri sejarah evolusi. Pendekatan molekular yang menghasilkan famili gen, kelompok gen-gen yang
membantu kita memahami hubungan filogenetik yang berkerabat di dalam genom suatu organisme (lihat Peraga
tidak dapat ditentukan oleh metode-metode nonmolekular, 21.10). Seperti gen-gen homolog pada spesies yang berbeda-
misalnya anatomi perbandingan. Sebagai contoh, beda, gen-gen yang terduplikasi ini memiliki nenek moyang
sistematika molekular membantu kita menemukan bersama. I(ita membedakan tipe gen-gen homolog ini
hubungan kekerabatan di antara kelompok-kelompok yang dengan nama yang berbeda: gen ortolog dan gen paralog.
hanya memiliki sedikit kesamaan untuk perbandingan lstilah gen ortolog (orthologous gene, darl kata
morfologis, seperti hewan dan fungi. Selain itu, metode- Yunani orthos, lurus) mengacu pada gen-gen homolog
metode molekular memungkinkan kita merekonstruksi yang ditemukan pada spesies-spesies berbeda akibat
fiiogeni di antara kelompok-kelompok prokariota spesiasi (Peraga 26"18a). Gen-gen sltokrom c (yang
saat ini dan berbagai mikroorganisme lain yang tidak mengkodekan salah satu protein rantai transpor eiektron)
memiliki catatan fosil sama sekali. Biologi molekular pada manusia dan anjing merupakan ortolog. Gen-gen
telah membantu mengembangkan sistematika ke arah paralog Qtaralogous gene, dari kata Yunani para, di
hubungan kekerabatan yang jauh di atas dan di bawah samping) adalah akibat duplikasi gen, sehingga ditemukan
tingkat spesies, mulai dari cabang-cabang utama dari pohon lebih dari satu salinan pada genom yang sama (Peraga
kehidupan hingga ranting-ranting terkecilnya. Tetap saja, 26.18b). Pada Bab 23, kita melihat contoh gen-gen reseptor
temuan-temuan tersebut terkadang tidak memberikan penciuman, yang telah mengalami banyak duplikasi gen
kesimpulan apa-apa, seperti pada sejumiah kasus yang pada vertebrata. Manusia dan mencit memiliki lebih dari
beberapa taksonnya divergensi pada waktu yang hampir 1.000 famili gen paralog.

BAB DUA PULUH ENAM Filogeni dan Pohon I(ehidupan 109


Gen nenek moyang dan mencit terdeteksi sebagai ortolog, dan 50% gen kita
'fir : ' ortolog dengan gen khamir. I(esamaan yang mengagumkan
ini menunjukkan bahwa semua makhluk hidup memiliki
Spesies nenek moyang
banyak jalur biokimia dan perkembangan yang sama.
t
Spesiasi dengan
I(edua, jumlah gen tampaknya tidak meningkat melalui

r'\ diveroensi oen duplikasi dengan laju yang sama seperti kompleksitas
fenotipe yang terlihat. Manusia hanya memiliki gen
7 empat kali lipat lebih banyak daripada khamir, eukariota
bersel tunggal, walaupun-tidak seperti sel-sel khamir-
Gen-gen ortolog kita memiliki otak besar yang kompleks dan tubuh yang
SPesies A Spesies B
mengandung iebih dari 200 tipe jaringan yang berbeda.
(a) Gen-gen ortolog
Muncul bukti bahwa banyak gen manusia lebih serba bisa
daripada gen-gen khamir, karena protein-protein yang
dikodekan oleh gen-gen manusia membawa beraneka
Spesies A ragam tugas pada berbagai jaringan tubuh. Di depan kita
I terbentang sebuah tantangan saintifik yang besar dan
V
Duplikasi dan divergensi gen menarik: membongkar mekanisme yang memungkinkan
. _r1_ keserbabisaan genomik ini.
/
wHffi#ffi26.4
1. ]elaskan bagaimana perbandingan di antara protein-
Spesies A setelah beberapa generasi protein dari dua spesies dapat menghasilkan data
(b) Gen-gen paralog ientang hubungan evolusioner keduanya.
W Anggaplah gen A ortolog pada
A Peraga 26.18 Bagaimana dua tipe gen homolog bermula. spesies 1 dan spesies 2, dan gen B paralog dengan gen
Batang yang berwarna menandai wilayah gen-gen tempat A pada spesies 1. Sarankan urutan dari dua peristiwa
terakumulasinya perbedaan-perbedaan sekuens basa. evolusioner yang dapat dihasilkan pada berikut ini:
Gen A sangat berbeda pada kedua spesies, namun gen
A dan gen B menunjukkan sedikit divergensi urutan
terhadap satu sama lain.
I(ita dapat mendiskripsikan sebagian besar gen yang
menyusun genom sebagai salah satu dari kedua tipe
Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, t
lihat Apendiks A
homologi ini. Perhatil<an bahwa gen-gen ortolog hanya M
I

dapat berdivergensi setelah spesiasi terjadi, dengan hasil


bahwa gen-gen tersebut ditemukan pada lungkang gen
(gene pool) yang terpisah. Misalnya, walaupun gen-gen
sitokrom c pada anjing dan manusia memiliki fungsi ry,f.mEffi# 26.5
t
yang sama, sekuens gen pada manusia telah berdivergensi I fam molekular membantu
dari gen pada anjing sejak kedua spesies ini terpisah dari
nenek moyang bersama yang terakhir. Sebaliknya, gen- melacak waktu evolusi
gen paralog dapat berdivergensi di dalam suatu spesies
karena mereka terdapat pada lebih dari satu salinan gen- Salah satu tujuan jangka panjang dari biologi evolusi
gen di dalam genom. Gen,gen paralog yang menyusun adalah memahami kekerabatan di antara semua organisme,
famili gen reseptor penciuman pada manusia telah saling termasuk organisme yang tidak memiliki catatan fosil.
berdivergensi selama sejarah evoiusi kita yang panjang. Akan tetapi, ketika kita membentangkan filogeni molekular
I(ini gen-gen itu mengkodekan proten-protein yang meiewati catatan fosil tertua, kita harus mengandalkan
memberikan sensitivitas terhadap berbagai macam bau, satu asumsi penting tentang bagaimana perubahan terjadi
mulai dari berbagai jenis makanan hingga feromon seks. pada tingkat molekular.

Evolusi Cenom fam Molekular


Sekarang, setelah kita dapat membandingkan keseluruhan I(ami telah menyatakan sebeiumnya bahwa para peneliti
genom dari organisme yang berbeda-beda, termasuk memperkirakan nenek moyang tumbuhan silversword
spesies kita sendiri, dua fakta yang menakjubkan telah Hawaii hidup sekitar 5 juta tahun 1a1u. Bagaimana mereka
muncul. Pertama, gen-gen ortolog tersebar luas dan dapat membuat estimasi ini? Mereka mengandalkan konsep jam
membentang melewati jarak evolusioner yang sangat molekular (molekular clock), standar untuk mengukur
besar. Sembilan puluh sembilan persen gen manusia waktu mutlak dari perubahan evoiusi yang berdasarkan

1f 0 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner l(eanekaragaman Hayati


Fe*rr fu*fraf
Perubahan teratur yang memungkinkan kita menggunakan
sejumlah gen sebagai jam molekular memunculkan
kemungkinan bahwa banyak perubahan pada sekuens-
sekuens tersebut adalah akibat dari hanyutan genetik
(genetic drift, lihat Bab 23) dan bahwa kebanyakan
perubahan bersifat netral-tidak adaptif maupun
mematikan. Pada 1960-an, ]ack I(ing dan Thomas )ukes,
0 30 60 90 120
di University of California, Berkeley, dan Motoo I(imura,
Waktu drvergensi (jutaan tahun) di Institut Genetika Nasional )epang, menerbitkan
makalah-makalah yang mendukung teori netral (neatral
*. Fleraga ?6.19 Jam molekular bagi mamalia. Jumlah mutasi theory)-bahwa banyak perubahan evolusioner pada gen
yang terakumulasi dalam tujuh protein meningkat secara konsisten dan protein tidak memiliki pengaruh pada kebugaran
seirinq waktu pada kebanyakan spesies mamalia. Tiga titik data sehingga tidak terpengaruh oleh seleksi Darwinian. I(imura
berwarna hijau merepresentasikan spesies primata yang protein-
menunjukkan bahwa banyak mutasi baru berbahaya dan
proteinnya tampak berevolusi lebih lambat daripada mamalia lain.
Waktu divergensi bagi setiap titik data didasarkan pada bukti fosil. tersingkir dengan cepat. Namun jika kebanyakan mutasi
Iain bersifat netral dan hanya memiliki sedikit pengaruh
ffffi Gunakan jam tersebut untuk memperkirakan waktu divergensi
bt'+$6un; mamalia dengan total 30 mutasi dalam tujuh protein. pada kebugaran atau bahkan tidak sama sekali, maka laju
perubahan molekular seharusnya memang teratur seperti
jam. Perbedaan pada laju jam untuk gen-gen yang berbeda
pengamatan bahwa beberapa gen dan lokasi-lokasi merupakan fungsi dari seberapa pentingnya suatu gen. Jika
genom yang lain tampaknya berevolusi pada laju yang sekuens pasti dari asam amino yang dispesifikasikan oleh
konstan. Asumsi yang mendasari jam molekular adalah sebuah gen penting bagi kesintasan, maka sebagian besar
bahwa jumlah substitusi nukleotida pada gen-gen ortolog perubahan mutasi akan berbahaya dan hanya sedikit yang
proporsional terhadap waktu yang telah berlalu sejak netral. Akibatnya, gen-gen semacam itu hanya berubah
spesies-spesies bercabang dari nenek moyang bersamanya dengan lambat. Namun jika sekuens pasti asam amino
(waktu divergensi). Dalam kasus gen-gen paralog, jumlah kurang penting, maka lebih sedikit mutasi baru yang
substitusi proporsional terhadap waktu sejak gen-gen ini berbahaya dan lebih banyak yang netral. Gen-gen semacam
menjadi terduplikasi. itu berubah dengan lebih cepat.
I(ita dapat mengalibrasi jam molekular dari suatu
gen yang telah memiliki laju rata-rata evolusi yang andai K*sc"x fi Etars-$qesw B Etam e$*r'r gax"e
dengan membuat grafik jumlah perbedaan genetik- gmr*t rkt*flekarfiar
misalnya, perbedaan nukleotida, kodon, atau asam
amino-dibandingkan waktu terjadinya titik percabangan Pada kenyataannya, jam molekular tidak berjalan semulus
evolusioner yang diketahui dari catatan fosil {Peraga ?-6.X*}. prediksi teori netral. Banyak ketidakteraturan tampaknya
Grafik semacam itu kemudian dapat digunakan untuk menjadi akibat dari seleksi alam ketika perubahan DNA
memperkirakan terjadinya episode-episode evolusioner tertentu iebih diinginkan daripada perubahan yang 1ain.
yang tidak dapat disimpulkan dari catatan fosil, seperti Akibatnya, beberapa saintis mempertanyakan kegunaan jam
asal usul silversword yang telah dibahas sebelumnya. molekular dalam mengukur waktu evolusi. Skeptisisme ini
Tentu saja, tidak ada satu pun gen yang menandai merupakan bagian dari perdebatan yang lebih luas tentang
waktu dengan ketepatan yang sempurna. Beberapa bagian sejauh mana variasi genetik netral dapat menyebabkan
dari genom tampak telah berevolusi dalam penyesuaian beberapa macam keanekaragaman DNA. Bahkan, bukti
dan permulaan yang tak teratur yang tidak mirip sama menunjukkan bahwa hampir separuh perbedaan asam
sekali dengan jam. Bahkan gen-gen yang tampaknya amino pada sejumlah protein milik dua spesies Drosophila,
memiliki jam molekular yang bisa diandalkan hanya D. simulans dan D. yakuba, tidak netral, namun telah
akurat dalam pengertian statistik yang menunjukkan iaju dihasilkan dari seleksi alam direksional. Akan tetapi karena
perubahan rata-rata yang relatif mulus. Seiring waktu, arah seleksi aiam mungkin berubah terus-menerus dalam
tetap ada kemungkinan terjadinya penyimpangan di atas periode waktu yang lama (sehingga muncul perkiraan),
dan dl bawah laju rata-rata tersebut. Lebih lanjut, gen yang beberapa gen yang mengalami seieksi tetap berperan
sama mungkin berevolusi dengan laju yang berbeda pada sebagai penanda kira-kira dari waktu yang telah berlalu.
kelompok-kelompok organisme yang berbeda, sehingga Pertanyaan lain muncul ketika para peneliti mencoba
kita harus mengalibrasi dan menggunakan jam molekular membentangkan jam molekular melebihi rentang waktu
dengan hati-hati. Terakhir, bahkan di antara gen-gen yang yang terdokumentasikan oleh catatan fosil. Walaupun
mirip jam, Iaju jam tersebut mungkin sangat bervariasi sebagian fosil berusia lebih dari 3 miliar tahun, namun
dari satu gen ke gen lain; beberapa gen berevolusi sejuta fosil semacam itu jarang ditemukan. Catatan fosil yang
kali lebih cepat daripada gen-gen yang lain. melimpah hanya terentang sejauh 550 juta tahun, namun

BAB DUA PULUH ENAM Filogeni dan Pohon I(ehidupan 111


0.20 menginfeksi simpanse dan primata lain. (Virus-virus
tersebut tidak menyebabkan penyakit serupa-AlDS pada
- inang nonmanusia.) I(apan HIV berpindah ke manusia?
c d
o
f
{, Tidak ada jawaban yang sederhana, karena virus itu telah
O T s menyebar ke manusia lebih dari sekali. Asal usul ganda
c dari HIV terefleksikan dalam beraneka macam galur (tipe
O
l
genetil() dari virus tersebut. Materi genetik HIV terbuat
o is 4ffi'_Jt
6
\db -d dari RNA, dan seperti virus-virus RNA yang laln, virus
a
C HIV berevolusi dengan cepat.
G
0.10 Galur yang paling banyak tersebar di kalangan manusia

a
G adaiah HIV-I M. Untuk menunjukkan dengan tepat infeksi
.o
c HIV-1 M pertama kaii, para peneliti membandingkan
a
!
a sampel virus dari berbagai masa selama epidemi AIDS,
-o
f 0.05 termasuk satu sampel dari tahun 1959. perbandingan
o
o- sekuens gen menunjukkan bahwa virus tersebut berevolusi

coc secara teratur bagaikan jam sejak tahun 1959 (peraga


26.20). Dengan mengekstrapolasi dari jam molekularnya,
para peneiiti menyimpulkan bahwa galur HIV-1 M pertama
1920 1940 1 960 1 980 2000
kali menyebar ke manusia selama tahun 1930,an.
Tahun

& Peraga 26.20 Penentuan asal usul HIV-I M dengan jam


ffiffi26.5
rnolekular. Titik data yang sangat banyak pada pojol, kanan atas 1. Apakah jam molekular itu? Asumsi apa yang
grafik ini didasarkan pada sekuens-sekuens DNA untuk gen HIV mendasari penggunaan jam molekular?
spesifik dalam sampel darah yang dikumpulkan dari pasien pada 2. Jelaskan bagaimana berbagai perubahan basa dapat
waktu yang berbeda. Jika kita proyeksikan laju terjadinya perubahan terjadi pada DNA, namun tidak berpengaruh pada
dalam gen yang relatif konstan pada tahun 19BO-an dan 1990-an, kebugaran organisme.
kita akan memotong sumbu-x grafik pada tahun 1930-an.
3. ffitrffi, # Anggaplah sebuah jam molekular
menandai waktu divergensi dari dua takson pada
B0 .juta tahun silam, namun catatan fosil baru

jam molekular telah digunakan untuk menentukan waktu menun;'ukkan bahwa kedua takson itu berdivergensi
setidaknya 120 juta tahun lalu. Jelaskan bagaimana
divergensi evolusioner yang teriadi satu miliar tahun lalu
perbedaan ini dapat terjadi.
atau bahkan lebih. Estimasi ini mengasumsikan bahwa
jam-jam molekular tersebut konstan sepanjang waktu. Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat t
Estimasi semacam itu tentu saja sangat tidak pasti.
Apendiks A. I

Pada beberapa kasus, masalah bisa dihindari dengan


mengalibrasi jam molekular dengan banyak gen, tidak
hanya satu atau segelintir gen (seperti yang sering
dilakukan). Dengan menggunakan banyak gen, fluktuasi wffitr'ffi 26.6
F

laju evolusi akibat seleksi alam atau faktor-faktor lain i lnformasi baru terus rnemperbaiki
yang berbeda-beda sepanjang waktu dapat dihapuskan.
Sebagai contoh, sekelompok peneliti mengonstruksi jam
pemahaman kita tentang fohon
molekular evolusi vertebrata dari data sekuens 658 gen kehidupan
inti yang sudah terbitkan. Meskipun rentang waktu yang
Penemuan bahwa kaki-sisik pada Peraga 26.1 berevolusi
tercakup sangat lama (hampir 600 juta tahun) dan fakta
dari garis keturunan berbeda kadal tak-berkaki, dan bukan
bahwa seleksi alam mungkin memengaruhi sebagian gen
dari ular, adalah salah satu contoh bagaimana sistematika
tersebut, estimasi waktu divergensinya mendekati estimasi
digunakan untuk merekonstruksi hubungan evolusioner
berdasarkan catatan fosil.
dari bentuk kehidupan yang beraneka ragam. pada
beberapa dasawarsa terakhir, kita memperoleh wawasan
Menerapkan |am Molekular: tentang cabang-cabang terdalam dari pohon kehidupan
Asal LJsul HIV melalui sistematika molekular.
Para peneliti di Los Alamos National Laboratory di
New Mexico menggunakan jam molekular untuk Dari Dua Kingdom menladi figa Domain
memperkirakan waktu asal usul infeksi HIV pada manusia. Para ahli taksonomi zaman dahulu mengelompokkan
Analisis filogenetik menunjukkan bahwa HIV, virus yang semua spesies yang mereka ketahui menjadi dua kingdom:
menyebabkan AIDS, adalah keturunan dari virus yang tumbuhan dan hewan. Bahkan dengan penemuan dunia

lLz UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


mikroba yang beraneka ragam, sistem dua-kingdom masih Sistem tiga-domain menyoroti fakta bahwa sebagian
bertahan: I(arena menyadari bahwa bakteri memiliki besar sejarah kehidupan telah bertutur tentang organisme
dinding sel yang kaku, para ahli taksonomi menempatkan bersel tunggal. I(edua domain prokariotik terdiri dari
bakteri dalam kingdom tumbuhan. Organisme eukariotik organisme-organisme yang sepenuhnya bersel tunggal, dan
uniselular yang berkloroplas juga digolongkan sebagai bahkan pada Eukarya, hanya cabang-cabang yang berwarna
tumbuhan. Fungi pun diklasifikasikan sebagai tumbuhan, merah (tumbuhan, fungi, dan hewan) yang didominasi oleh
sebagian karena kebanyakan fungi, seperti kebanyakan organisme multiselular. Dari lima kingdom yang diakui
tumbuhan, tidak dapat berpindah tempat. I(lasifikasi sebelumnya oleh para ahli taksonomi, sebagian besar
itu mengabaikan fakta bahwa fungi tidak melakukan ahli biologi terus mengakui Plantae, Fungi, dan Animalia,
fotosintesis dan tidak memiliki banyak kemiripan struktur namun menolak Monera dan Protista. I(ingdom Monera
dengan tumbuhan. Dalam sistem dua-kingdom, organisme tidak berlaku lagi karena memiliki anggota-anggota dari
uniselular yang bergerak dan mencerna makanan- dua domain yang berbeda. Seperti yang akan Anda baca
protozoa-diklasifikasikan sebagai hewan. Mikroorganisme pada Bab 28, kingdom Protista juga telah runtuh karena
semacam Euglena yang bergerak dan berfotosintesis bersifat polifiletik-kingdom ini mencakup anggota-
diklaim oleh ahli botani maupun ahli zoologi sehingga anggota yang berkerabat lebih dekat dengan tumbuhan,
tercantum dalam kedua kingdom. fungi, atau hewan dibandingkan dengan protista lain.
Skema taksonomi dengan lebih dari dua kingdom
tidak diterima secara luas hingga akhir tahun 1960-an, Fohon Sederhana Seluruh Makhluk Hidup
ketika banyak ahli biologi mengakui lima kingdom:
Hubungan evolusioner yang ditunjukkan dalam Peraga
Monera (prokariota), Protista (kingdom yang beraneka
26.21 dapat dirangkum dalam sebuah pohon yang lebih
ragam yang sebagian besar anggotanya adalah organisme
sederhana (Peraga 26.22). Pada pohon ini, perpisahan
uniselular), Plantae, Fungi, dan Animalia. Sistem ini
besar pertama dalam sejarah kehidupan terjadi ketika
menyoroti dua tipe se1 yang berbeda secara mendasar,
bakteri berdivergensi dari organisme-organisme lain. Jika
prokariotik dan eukariotik, dan memisahkan prokariota
pohon ini benar, eukariota dan archaea berkerabat lebih
dari semua eukariota dengan menempatkan mereka ke
dekat satu sama iain dibandingkan dengan bakteri.
dalam kingdom tersendiri, Monera.
Rekonstruksi pohon kehidupan ini sebagian besar
Akan tetapi, tak lama setelah pendekatan lima-
didasarkan pada perbandingan sekuens gen-gen rRNA,
kingdom diadopsi secara luas, filogeni berdasarkan data
genetik mulai mengungkapkan masalah mendasar dengan
yang mengkode bagian-bagian RNA ribosom. I(arena
sistem ini: Beberapa prokariota sangat berbeda satu
ribosom penting bagi kerja sel, gen-gen rRNA telah
berevolusi dengan sangat lambat sehingga homologi di
sama lain, sama seperti mereka berbeda dari eukariota.
I(esulitan-kesulitan semacam itu membuat para ahli biologi antara organisme-organisme yang berkerabat jauh masih
menerima sistem tiga-domain. I(etiga domain-Bacteria, tetap terdeteksi-sehingga gen-gen ini sangat berguna
Archaea, dan Eukarya-adalah tingkat taksonomi yang untuk menentukan hubungan evolusioner di antara cabang-
cabang bagian dalam dari sejarah kehidupan. Akan tetapi,
lebih tinggi daripada tingkat kingdom. Validitas domain-
gen-gen lain mengungkapkan hubungan yang berbeda.
domain ini kini telah dikonfirmasi melalui berbagai
penelitian, termasuk analisis terhadap hampir 100 dari Misalnya, para peneliti menemukan bahwa banyak gen
beberapa ratus genom yang telah selesai disekuensing. yang memengaruhi metabolisme khamir (eukariota
Domain Bacteria terdiri dari kebanyakan prokariota bersel-tunggal) ternyata lebih mirip dengan gen-gen pada
yang dikenal saat ini, termasuk bakteri yang berkerabat domain Bacteria dibandingkan dengan gen-gen pada
dekat dengan kloroplas dan mitokondria. Domain domain Archaea-suatu temuan yang menunjukkan bahwa
kedua, Archaea, terdiri dari beraneka ragam organisme eukariota tampaknya memiliki nenek moyang bersama yang
prokariotik yang menghuni berbagai macam lingkungan. lebih baru dengan bakteri dibandingkan dengan archaea.
Beberapa archaea dapat menggunakan hidrogen sebagai Perbandingan genom yang lengkap dari ketiga domain
sumber energi, dan archaea yang lain merupakan sumber menunjukkan bahwa ada pergerakan penting dari gen-gen
utama deposit gas alam yang ditemukan dl seluruh di antara organisme-organisme dari domain yang berbeda-
kerak Bumi. Seperti yang akan Anda baca pada Bab 27, beda (lihat Peraga 26.22).Ini terjadi melalui transfer gen
bakteri berbeda dari archaea dalam berbagai karakteristik horizontal (horizontal gene transfer), sebuah proses
struktural, biokimiawi, dan fisiologis. Domain ketiga, yang terjadi ketika gen-gen ditransfer dari satu genom
Eukarya, terdiri dari semua organisme yang memiliki ke genom lain melalui mekanisme-mekanisme seperti
sel-sel dengan nukleus sejati. Domain ini mencakup pertukaran unsur-unsur transposabel dan plasmid, infeksi
banyak kelompok organisme bersel tunggal (lihat Bab virus (lihat Bab 19), dan barangkali penyatuan organisme.
28) maupun tumbuhan multiselular (Bab 29 dan 30), Beberapa ahli biologi membuat hipotesis bahwa eukariota
fungi (Bab 31), dan hewan (Bab 32-3$. Peraga 26.2'l pertama mungkin muncul melalui penyatuan antara
merepresentasikan satu pohon filogenetik yang mungkin bakteri nenek moyang dan archaea nenek moyang. I(arena
bagi ketiga domain tersebut dan berbagai garis keturunan pohon filogenetik didasarkan pada gagasan bahwa gen-gen
yang tercakup di dalamnya. diteruskan secara vertikai dari satu generasi ke generasi

BAB DUA PULUH ENAM Filogeni dan Pohon I(ehidupan 1f 3


Eukarya

Tumbuhan dar.at Dinoflagellata


Atga hijau toraminifer,a
Si:liata

lan rur'.'lendir, sel i;iar


fuglena
llewan Trjpanosoma
lershmania

Bakteri nonsulfur hilau


*ewry6(Mitokondria)

Spi rochetes
Chlamydia

NENEK MOYANG teri


BERSAMA 5EI\IUA sulfur hijau
MAKHLUK HIDUP
Bacteria
Sia noba kteria
(Plastida, termasuk
kloroplas)

a Peraga 26'21 Ketiga domain makhluk hidup. Berdasarkan sekuens gen rRNA, semua makhluk hidup dapat dikelompokkan
ke dalam tiga domain. Paniang cabang proporsional terhadap jumlah perubahan genetik pada masing-masing garis keturunan.
(Untuk menyederhanakan gambar, hanya beberapa cabang yang dilabeli.) Dalam dragram ini, garis kelurunan
Jalam Eukarya yang
didominasi oleh organisme multiselular (tumbuhan, fungi, dan hewan) diwarnai merah. Semua garis keturunan lain hanya i.rOiri "
atau sebagian besar terdiri dari organisme bersel tunQgal.

ffi Berdasarka n diagram ini, domain manakah yang pertama kali berdivergensi? Manakah yang merupakan domain sauclari Eukarya?

berikutnya, maka terjadinya peristiwa transfer horizontal


semacam itu membantu menjelaskan mengapa pohon $ Nenek rnoyang bersama terakhir dari l

semua makhluk hidup


universal yang dibangun dengan gen-gen yang berbeda
STransfer gen antara nenek moyang milokondr,ia
dapat memberikan hasil-hasil yang tidak konsisten. dan nenek moyang eukariota. i ; ' i,: ,

@ Transfer gen antara nenek moyang kloroplas


Apakah folron Kehidupan dan nenek moyang tumbuhan hijau-

Sebenarnya Sebuah Clneln?


Beberapa saintis berargumen bahwa transfer gen horizontal
dahulu sangat sering terjadi sehingga sejarah awal
kehidupan harus direpresentasikan sebagai jaringan yang
kusut dari cabang-cabang yang saling berhubungan-bukan
pohon bercabang dikotomus yang sederhana seperti pada
Peraga 26.22. Saintis-saintis yang lain menyatakan bahwa
hubungan di antara organisme-organisme awal paling baik
digambarkan dengan sebuah cincin, bukan pohon (peraga
26.231. Dalam suatu analisis berdasarkan ratusan gen, para
peneiiti ini berhipotesis bahwa eukariota muncul sebagai
endosimbiosis antara bakteri awal dan archaea awal. Jika
benar, eukariota secara serentak berkerabat paling dekat
dengan bakteri dan archaea-hubungan evolusioner yang & Peraga 26.22 Peran transfer gen horizontal dalam sejarah
kehidupan. Pohon ini menunjukkan dua episode utama transfer gen
tidak bisa digambarkan dalam pohon kehidupan, namun horizontal, yang waktu teqadrnya tidak diketahui pasti. Kini diketahui
dapat ditunjukkan dalam cincin kehidupan. bahwa ada lebih banyak lagi peristiwa semacam rtu yang terjadi.

lL{ UNIT LIMA Sejarah Evolusioner l(eanekaragaman Hayati


Eukarya terdapat banyak penemuan menarik tentang peristiwa-
peristiwa evolusioner yang terjadi lebih belakangan. I(ita
akan menjelajahi penemuan-penemuan semacam itu
dalam bab-bab yang tersisa dari unit ini, dimulai dengan
penghuni Bumi paling awal, prokariota.

ffi2S,6
1. Mengapa kingdom Monera tidak lagi dianggap takson
yang valid?
2. |elaskan mengapa filogeni yang berdasarkan gen-gen
berbeda dapat menghasilkan pola-pola percabangan
& Peraga 26.23 Cincin kehidupan. Dalam hipotesis ini, organisme yang berbeda pada pohon kehidupan universal.
paling awal membentuk 'cincin kehidupan' melalui transfer gen
horizontal. Tiga domain besar (Bacteria, Eukarya, dan Archaea)
3. $'-ffiffi-ffiffiffiffi Gambarkan tiga kemungkinan
percabangan pohon dikotomus yang menunjukkan
akhirnya muncul dari cincin itu dan melahirkan keanekaragaman
luar biasa dari makhluk hidup yang kita lihat sekarang. hubungan evolusioner bagi domain Bacteria,
Archaea, dan Eukarya. Dua dari ketiga pohon ini
didukung oleh data genetik. Mungkinkah pohon yang
satu lagi juga memperoleh dukungan semacam itu?
Walaupun para saintis terus berdebat tentang apakah Jelaskan jawaban Anda.
tahap-tahap awal dalam sejarah kehidupan paling baik Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat I
digambarkan sebagai sebuah pohon, cincin, atau jaring- Apendiks A
jaring yang kusut, dalam beberapa dasawarsa belakangan *# $

,,ffi IfifTJftil Kunjungi Study Area di www. masteringbio.com \odJs lakso.r A


untuk memperoleh Animasi 3D Biofllx, Tutorral MP3, Video, Soal
Latihan, eBook, dan banyak lagr. Takson B-l
!
I
lakson
Takson CJ saudar

Takson D

Takson E

ffi26.1 Nenek moyang


bersama Takson F
Filogeni menunjukkan hubungan evolusioner palinq baru

(hal. 97-100)
,Apa yang Dapat dan Tidai< tlapai Kit* Felajari
dari Pahon Filcgenetik Apabila panjang cabang tidak
nama yang bersuku dua bagi organisme: nama genus plus proporsional dengan waktu atau perubahan genetik, pohon
epitet spesifik. filogenetik hanya menunjukkan pola-pola keturunan.
Menerapkan Filogeni Banyak informasi tentang suatu
sistem formal untuk mengelompokkan spesies dalam spesies dapat dlpelajari dari sejarah evolusinya; oleh karena
kategori-kategori yang semakin luas: genus-genus itu, filogeni berguna untuk berbagai macam penerapan.
yang berkerabat ditempatkan dalam famiii yang sama,
sejumlah famili ke dalam ordo, sejumlah ordo ke dalam ffitfiltil
kelas, sejumlah kelas ke dalam filum, sejumlah filum Ai<tivitas Classification Scheme
ke dalam kingdom, dan (yang paling baru) sejumlah
kingdom ke dalam domain.
ffi26.2
Filogeni disimpulkan dari data morfologis dan
sistematika menggambarkan hubungan-hubungan
molekular (hal. X00-103)
evolusioner sebagai pohon filogenetik yang bercabang-
cabang. Beberapa ahli sistematika mengajukan bahwa F i"tetmologi Morfologis dan Molekular Organisme-
klasifikasi dapat sepenuhnya didasarkan pada hubungan- organisme yang memiliki ciri-ciri morfologi atau sekuens
hubungan evolusioner. DNA yang sangat mirip kemungkinan berkerabat lebih

BAB DUA PULUH ENAM Filogeni dan Pohon l(ehidupan 115


dekat dibandingkan dengan oganisme yang memiliki
struktur tubuh dan sekuens genetik yang sangat berbeda. seringkali memiliki gen-gen ortolog. Variasi yang kecil
dalam jumlah gen pada organisme-organisme yang tingkat
akibat nenek moyang yang sama) harus dipilah-pilah dari kompleksitasnya berbeda-beda menunjukkan bahwa gen-
analogi (kesamaan akibat evolusi konvergen). gen mampu beradaptasi dan dapat memiliki berbagai fungsi.

digunakan untuk menyejajarkan sekuens-sekuens asam ffiffiffiffiffi 26.5


amino yang dapat dibandingkan dan untuk membedakan fam molekular membantu melacak waktu
homologi molekular dari kecocokan kebetulan di antara evolusi (hal. 110-112)
takson-takson yang telah berdivergensi sejak lama.
fam MolekularSekuens basa dari beberapa wilayah
DNA berubah dengan laju yang cukup konsisten sehingga
ffirerffiuffiffi 26.3 penentuan waktu terjadinya episode-episode dalam evolusi
Karakter-karakter yang dimiliki bersama digunakan masa lalu dapat dilakukan. Gen-gen lain berubah dalam
untuk menyusun pohon filogenetik (hal. 103-109) cara yang lebih tak terduga.

Menerapkan fam Molekular: Asal Usul HIV Sebuah


yang mencakup spesies nenek moyang beserta semua analisis jam molekular menunjukkan bahwa galur HIV
keturunannya. IQad dapat dibedakan melalui karakter yang paling umum berpindah dari primata ke manusia
derivat milik bersama. pada tahun 1930-an.

Kelompok monofiletik
\ ffimmffi 26.6
fl*"^*-*
o fl'***^'
o r"""'"'"""'=
A lnformasi baru terus memperbaiki pemahaman kita
,r*4 ...-..--.. p. r*f, s li^'"'l ,,."..-.* s tentang pohon kehidupan (hal. 112-115)
ini;
rhe+j
^^*-,
t li i**; ,1 !-..-d
$ L--,*c $ 1""*c ;
.j
l-,.,""-c Dari Dua Kingdom menjadi figa Domain Sistem
""Ji ;-""D ""ii ,", ''-
.*,*.D klasifikasi terdahulu telah memberi jalan terhadap
-.-.D
i;:L^^
",i t r: ,i {i,^^-r ,^1
i f ;"lr pandangan terbaru tentang pohon kehidupan, yang terdiri
t.ql l-'a ', t / atas tiga domain utama: Bacteria, Archaea, dan Eukarya.
{*$*-'
T^""rX"..,nY/
c""*G ,L_fl* E,#"* ' Pohon Sederhana dari Seluruh Makhluk Hidup
I ""-o /"-"-o Filogeni yang berdasarkan gen-gen rRNA menunjukkan
Kelompokparafiletik Kelompokpolifiletik bahwa eukariota adalah kerabat terdekat archaea,
sementara data dari gen-gen lain menunjukkan hubungan
yang kebih dekat dengan bakteri.
Proporsional Panjang cabang dapat digambar secara Apakah Fohon Kehidupan Sebenarnya Setruah
proporsional dengan jumiah perubahan evolusioner atau
Cincin? Analisis genetik menunjukkan bahwa organisme-
dengan waktu.
organisme paling awal mungkin membentuk'cincin
kehidupanl dengan eukariota yang berkerabat sama
Di antara sejumlah filogeni, pohon yang paling parsimonis dekatnya dengan bakteri maupun archaea.
adalah pohon yang mengandung paling sedikit perubahan
evolusioner. Pohon yang paling mungkin adalah pohon
yang berdasarkan pola perubahan yang paling mungkin.

filogenetik yang paling didukung adalah hipotesis yang su!p- $4sryp!_Bt


konsisten dengan kisaran data yang luas.
1. Pada peraga 26.4, takson manakah yang diturunkan dari
nenek moyang bersama yang setingkat dengan Canidae?
Iiililllil a. Felidae d. Canis
Penyelidikan How Is Phylogeny Determined by Comparing Proteins? b. Mustelidae e. Lutra
c. Carnivora
w iITEil*ffi 26,4 2. Tiga spesies yang masih ada, X, Y, dan Z, memiliki nenek
Sejarah evolusi suatu organisme tersimpan di dalam moyang bersama T, begitu pula spesies U dan V yang
genomnya (hal. 109-110) sudah punah. Pengelompokan yang mencakup spesies I
X, Y dan Z adalah sebuah

adalah gen-gen homolog yang ditemukan pada spesies-


a. takson yang valid.
spesies yang berbeda akibat spesiasi. Gen-gen paraiog
b. klad monofiletik.
muncul melaiui duplikasi dalam sebuah genom dan c. dalam-kelompok, dengan spesies U sebagai luar-kelompok.
dapat berdivergensi dalam suatu klad, seringkali dengan d. kelompokparafiletik.
penambahan fungsi-fungsi baru. e. kelompokpolifiletik.

116 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


J. Dalam sebuah perbandingan burung dan mamalia, yang d. memilih pohon yang merepresentasikan paling sedikit
memiliki empat alat gerak adalah perubahan evolusioner, baik dalam sekuens DNA
a. karakter nenek moyang milik bersama. maupun morfologi.
b. karakter derivat milik bersama. e. memilih pohon dengan titik percabangan yang paling
c. karakter berguna untuk membedakan burung dari sedikit.
mamalia.
Untuk mendapatkan jawaban Kuis Mandiri, lihat Apendiks A.
d. suatu contoh analogi, bukan homologi.
e. karakter berguna untuk memilah-milah spesies burung. IItflFItil Kunjungi Study Area di www.masteringbio.com
4. Berdasarkan pohon ini, pernyataan manakah yang tidak untuk memperoleh Soal Latihan.
benar?

't{ryeHryGAry FVpqt3S_t
Salamander
8. Darwin menyarankan untuk mengamati kerabat-kerabat
dekat suatu spesies untuk mempelajari kemungkinan
nenek moyang terdahulu. Bagaimana sarannya untuk
Kambing
mengantisipasi metode-metode masa kini, misalnya
ManLrsia pengelompokan filogenetik dan penggunaan luar-
kelompok dalam analisis kladistik?
a. Garis keturunan yang mengarah pada salamander Biological Inquiry: A Workbook of Investigative Cases
adalah yang pertama berdivergensi dari garis-garis Jelajahi penggunaan luar-kelompok dan aspek-aspek lain dari
keturunan lain. analisa kladistik dalam'Tree Thinkingl
b. Salamander adalah kelompok saudari terhadap
kelompok yang mencakup kadal, kambing, dan qEryE JIE4fs |'{_nnJAtt
manusia.
c. Salamander berkerabat sama dekatnya dengan 9. ffi (a) Gambarkan pohon filogenetik
kambing maupun dengan manusia. berdasarkan lima karakter pertama dalam tabel berikut.
d. I(adal berkerabat lebih dekat dengan salamander Tempatkan tanda sela pada pohon tersebut untuk
dibandingkan dengan manusia. menandai asal usul masing-masing dari keenam karakter
e. I(elompok yang diarsir merupakan parafiletik. tersebut. (b) Asumsikan bahwa tuna dan lumba-
lumba merupakan spesies saudari, dan gambar ulang
5. Jika Anda menggunakan kladistika untuk membangun pohon filogenetik yang sesuai, pertahankan hubungan-
pohon filogenetik kucing, manakah di antara berikut yang hubungan evolusioner lain agar tetap sama seperti pada
akan menjadi luar-kelompok terbaik? pohon pertama. Tempatkan tanda sela pada pohon itu
a. slnga d. macan tutul untuk menandai asal usul masing-masing dari keenam
b. kucing domestik e. harimau karakter. (c) Berapa banyak perubahan evolusioner yang
c. serigala diperlukan pada masing-masing pohon? Pohon manakah
yang paling parsimonis?
6. Panjang relatif cabang amfibia dan mencit pada filogeni di
Peraga 26.72 mengindikasikan bahwa
a. amfibia berevolusi sebelum mencit. SPESIES
b. mencit berevolusi sebelum amflbia.
c. gen-gen amfibia dan mencit hanya memiliki g\

homoplasi kebetulan semata.


tt"""€"
d. gen yang homolog berevolusi lebih lambat pada
mencit. Karakter "$fo*k --*"".";.$nS
e. gen yang homolog berevolusi lebih cepat pada mencit, Tuiangbelakang 0 1 1 1111
7. Untuk menerapkan parsimoni dalam membangun pohon 0
Rahangberengsel 0 1 1111
filogenetik,
a. memilih pohon yang mengasumsikan semua
Empattungkai 0 0 0 1 1 1 1*

perubahan evolusioner adalah sama mungkinnya.


Teluramniotik 0 0 0 0111
b. memilih pohon yang titik,titik percabangan Susu000 0011
berdasarkan pada sebanyak mungkin karakter derivat Siripdorsa 0 0 1 0001
milik bersama.
* Walaupun lumba-lumba dewasa memiliki dua tungkai yang.jelas
c. mendasarkan pohon filogenetik hanya pada catatan terlihat
(sirip), pada embrio lumba-lumba terdapat dua kuncup tungkai belakang,
fosil, karena catatan ini menyediakan penjelasan yang
sehingga total ada empat tLnqkai.
paling sederhana bagi evolusi.

BAB DUA PULUH ENAM Filogeni dan Pohon l(ehidupan ll7


6, Feraqa ,:;.'i Mengapa dasar danau ini merah?

ffi
yang mendehidrasi dan membunuh sel-sel lain. Archaea ini
27.1 Adaptasi struktural dan firngsional lrerperan
mengompensasi kehilangan air osmotik dengan memompa
dalam kesuksesar"l prol<ariotik
ion kalium (I(*) atau ion lain ke dalam sel hingga konsentrasi
27.2 Reproduksi yang cepat, rnutasi, dan ion di dalam sel cocok dengan konsentrasi di luar.
rekonrbinasi genetik nrendorong Seperti Halobacterium, banyak prokariota iain
keanekaragaman genetik pada prokariota merupakan ahli beradaptasi. Contohnya termasuk
27 "3 Frokariota telah rnengembangkan adaptasi Deinococcus radiodurans, yang dapat sintas pada radiasi 3
terhaclap keberagaman nutrisional dan juta rads (3.000 kali dosis fatal bagi manusia), dan Picrophilus
metabolik oshimae, yang dapat tumbuh pada pH 0,03 (cukup asam
untuk melarutkan logam). Prokariota lain hidup dalam
27"4 Sistematika molekular mernperjelas filogeni
llngkungan yang terlalu dingin atau terlalu panas bagi
prokariotik
kebanyakan organisme lain, dan beberapa bahkan ditemukan
27.5 Prokariota mernainkan peran penting di hiosfer hidup di dalam bebatuan 3,2 km di bawah permukaan Bumi.
27.6 Frokariclta merniliki dampak herbahaya dan Spesies prokariotlk juga teradaptasi dengan sangat
n:enguntungkan bagi rnanusia balk terhadap habitat-habitat yang lebih'normal'-daratan
dan perairan tempat kebanyakan speseis lain ditemukan.
I(emampuan mereka untuk beradaptasi terhadap kisaran
habitat yang luas membantu menjelaskan mengapa
prokariota adalah organisme paling berlimpah di Bumi:
Beradaptasi Massa biologis (biomassa) kolektif prokariota setidaknya
sepuluh kali lebih besar daripada biomassa eukariota, dan
etelah hujan lebat di musim panas, Danau Owens di jumlah prokariota dalam segenggam tanah subur jauh lebih
California dapat mengandung air yang sedemikian banyak daripada jumlah manusia yang pernah hidup. Pada
panas dan asin sehingga dapat membuat kulitmu bab ini, kita akan mengulas adaptasi, keanekaragaman,
terbakar dan mengalami dehidrasi. I(adar garam dapat dampak ekologis, dan niiai penting dari organisme-
mencapai 32o/o,lebih dari sembilan kali air laut. Meskipun organisme yang kecil namun menakjubkan ini bagi manusia
kondisi di danau ini keras, warna kemerahan di dasar yang menyusun dua dari tiga domain kehidupan.
danau yang asin, ditunjukkan pada Peraqa 27.1, disebabkan
oleh organisme, bukan oieh mineral atau sumber tak-
hidup lainnya. Organisme macam apa yang bisa hidup
di lingkungan yang sedemikian tak bersahabat itu, dan flffi2?.1
bagaimana mereka melakukannya?
'Warna
e Rdaptasi struktural dan
merah muda Danau Owens berasal dari trilinuan
sel Halobacterium, prokariota bersel tunggal dari domain
fungsional berperan dalanr
Archaea yang menjadi satu dari segelintir organisme yang kesul<sesan prokariotik
hidup di danau tersebut. Archaea ini memiliki pigmen
membran merah, bakteriorodopsin, yang menggunakan Seperti yang klta bahas pada Bab 25, organisme-organisme
energi cahaya untuk mendorong sintesis NIP. Halobacterium pertama yang menghuni Bumi diduga adalah prokariota.
adalah salah satu organisme paling toleran-garam di Selama sejarah evolusinya yang panjang, populasi
Bumi-bakteri tersebut hidup dengan baik pada salinitas prokariota telah (dan terus) mengalami seleksi alam dalam

118 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner l(eanekaragaman Hayati


mengerut dari dindingnya (plasmolisis), seperti sel-sel
berdinding yang lain. I(ehilangan air yang terlalu banyak
akan mencegah reproduksi se1. Dengan demikian garam
bisa digunakan untuk mengawetkan makanan karena dapat
menyebabkan prokariota kehilangan air.
Dinding sel prokariota berbeda dalam komposisi dan
konstruksi molekular dari dinding sel eukariota. Seperti
yang Anda baca pada Bab 5, dinding sel eukariota biasanya
dibuat dari selulosa atau kitin. Sebaliknya, sebagian
besar dinding sei bakteri mengandung peptidoglikan
Qteptidoglycan), jarrngan polimer gula termodifikasi yang
terkait-silang oleh polipeptida pendek. Struktur molekular
ini menyelubungi seluruh bakteri dan mengikat molekul-
molekul lain yang menjulur dari permukaannya. Dlnding
sel archaea mengandung berbagai macam poiisakarida dan
1pm 2p,m 5!,m protein namun tidak memiliki peptidoglikan.
(a) Bulat (kokus) (b) Bentuk batang (c) Spiral Dengan menggunakan teknik yang disebut pewarnaan
(basilus)
Gram (Gram stain), dikembangkan oleh dokter asal
A Per;g* 77.)l Bentuk-bentuk prokariota yang paling umum. Denmark abad ke-19, Hans Christian Gram, para saintis
(a) Kokus adalah prokariota yang berbentuk bulat. Mereka dapat dapat mengklasifikasikan banyak spesies bakteri menjadi
sendirian, berpasangan (diplokokus), membentuk rantai dari banyak dua kelompok berdasarkan perbedaan komposisi dinding
sel (streptokokus, ditunlukkan di sini), dan berada dalam gugus selnya. Bakteri gram-positif memiliki dinding yang lebih
yang mirip kumpulan buah anggur (stafilokokus). (b) Basilus adalah
sederhana dengan jumlah peptidoglikan yang relatif
prokariota yang berbentuk batang. Mereka biasanya solite; namun
pada beberapa bentuk, basilus tersusun menjadi rantai (streptobasilus).
banyak iF*;r*Sar i7.3ei. Bakteri gram-negatif memiliki
(c) Prokariota spiral mencakup spirila, yang berkisar dagi bentuk peptidoglikan yang lebih sedikit dan lebih kompleks secara
seperti koma hingga kumparan panjang, dan spiroseta (ditunjukkan di struktural, dengan membran luar yang mengandung
sini), yang berbentuk seperti pembuka gabus (SEM diwarnai). lipopolisakarida (karbohidrat yang berikatan dengan
Iipid) {F'er.eg; ??.3[:i.
Pewarnaan Gram adalah perangkat yang berharga di
berbagai kondisi lingkungan yang berbeda. Proses ini bidang kedokteran untuk menentukan secara cepat apakah
pada akhirnya menghasilkan keanekaragaman yang luar infeksi yang menyerang seorang pasien disebabkan oleh
biasa dari adaptasi yang ditemukan di antara prokariota- bakteri gram-negatif atau bakteri gram-positif. Informasi
prokariota masa kini. ini berpengaruh terhadap penanganan pasien. Bagian
Pada bagian ini dan bagian berikutnya, kita akan Iipid dari lipopolisakarida dalam dinding berbagai bakteri
pelajari biologi prokariota. I(ebanyakan prokariota gram-negatif bersifat toksik, menyebabkan demam atau
adalah organisme uniselular, walaupun beberapa spesies syok. Lebih lanjut, membran luar dari bakteri gram-negatif
berkumpul secara temporer maupun permanen di dalam membantu melindungi bakteri dari sistem pertahanan
koloni. Sel-sel prokariotik biasanya memiliki diameter yang tubuh. Bakteri gram-negatif juga cenderung lebih resisten
berkisar 0,5-5 pm, jauh lebih kecil daripada diameter terhadap antibiotik daripada spesies gram,positif karena
banyak sel eukariotik yang berkisar 10-100 pm. (Satu membran luar menghalangi obat yang masuk. Akan tetapi,
perkecualian yang mencolok adalah prokariota raksasa, spesies gram-positif tertentu (misalnya, Mycobacterium
tuberculosis, penyebab tuberkulosis) memiliki galur virulen
Thiomargarita namibiensis, yang berdiameter sekitar 750
pm-bisa dilihat dengan mata teianjang.) yang resisten terhadap satu atau lebih antibiotik.
Sel-sel prokariotik
memiliki berbagai macam bentuk, tiga di antaranya yang I(eefektifan antibiotik tertentu, misalnya penisilin,
disebabkan dari penghambatan mereka terhadap pertautan-
paling umum adalah bulat (kokus), batang (basilus), dan
silang peptidoglikan. Dinding se1 yang dihasilkan mungkin
spiral (Feraga 27.7). Terakhir, walaupun mereka organisme
uniselular dan kecil, prokariota terorganisasi dengan baik,
tidak fungsional, terutama pada bakteri gram-positif.
Obat-obatan semacam itu menghancurkan banyak spesies
melaksanakan semua fungsi kehidupan di dalam satu sel
bakteri patogenik tanpa memberi pengaruh buruk pada
tunggal.
sel-sel manusia, yang tidak mengandung peptidoglikan.
Dinding se1 dari banyak prokariota dilapisi oieh kapsul,
5$rqx$staar Fercffi s-r${maar S*E lapisan lengket dari polisakarida atau protein (Feraga
Fitur kuncl dari hampir semua sel prokariotik adaiah 27.i-+i. I(apsul ini memungkinkan prokariota melekat ke
dinding sel, yang mempertahankan bentuk sel, memberi substratnya atau ke individu lain dalam suatu koloni.
perlindungan fisik, dan mencegah sel pecah di dalam Beberapa kapsul melindungi bakteri dari dehidrasi, dan
Iingkungan hipotonik (lihat Bab 7). Dalam lingkungan beberapa melindungi prokariota patogenik dari serangan
hipertonik, kebanyakan prokariota kehilangan air dan sistem kekebalan inangnya.

BAB DUA PULUH TUJUH BakteridanArchaea 119


-\
Bagian karbohidrat
------a-.
lipopoiisakarida
f Membran
" "' __.r
Dindinq sel (I i;,;,
'"" \
I Lap san
( peotidoglikan .
Membran plasma

Protei n

Ba kteri Bakteri
gram- gram-
positif negatif
20 pLm

(a) Gram-positif. Bakteri gram-positif memilrki dinding sel teba yang (b) Gram-negatif. Bakteri gram-negatif memilrki lapisan peptidoglikan
terbuat dari peptidoglikan yang memerangkap kristal vioiet dalam yang lebih tipis, dan terletak pada lapisan di antara membran
sitoplasma. Pembilasan dengan alkohol tidak menghilangkan kristal plasma dan membran luar. Kristal violet dengan mudah terbilas darr
violet, yang menutupi pewarna safranin merah yang ditambahkan. sitoplasma, dan sel pun terlrhat merah muda atau merah.

:r,ri.: ":,.o:,ii i Pewarnaan Gram. Sampel pertama-tama diwarnai dengan pewarna kristal violet dan yodium, kemudian dibilas dengan
alkohol, dan terakhir diwarnai dengan pewarna merah seperti safranin. Struktur dinding sel bakteri menentukan respons pewarnaan (LM)

Beberapa prokariota melekat ke substratnya atau


melekat satu sama lain dengan tonjolan protein mirip- '200 nm'
rambut yang disebut fimbria (jamak, fimbriae) J:",i:,reia
' ; dengan demikian, fimbria juga dikenal sebagai
pilus pelekatan. Bakteri penyebab gonorrhea, Neisseria
gonorrhoeae, menggunakan fimbria untuk melekatkan
dirinya pada membran mukus inangnya. Fimbria biasanya
lebih pendek dan lebih banyak daripada pilus seks (se.r
pilus, jamak sex pili), tonjoian yang mendekatkan dua sel
sebelum transfer DNA dari satu sel ke sel lain. V"t
t/qj

Kapsul
i,:'ar.:,iinii=r;
Sekitar separuh dari semua prokariota mampu melakukan L Kapsul. Kapsul polisakarida di sekitar bakteri
Streptococcus ini memungkinkan prokariota tersebut melekat ke sel-
pergerakan berarah. Beberapa spesies dapat bergerak
sel dalam saluran pernapasan-dalam TEM diwarnai ini, sel tonsil.
pada kecepatan melebihi 50 pm/detik-lebih dari 50 kali
panjang tubuhnya per detik. Sebagai perbandingan, seorang
manusia setinggi I,7 myang bergerak secepat itu berarti
berlari dengan kecepatan 306 km per jam!
Dari berbagai struktur yang memungkinkan prokariota
untuk bergerak, yang paling umum adalah flagela il:rir:c;;.
:' .i:. flngsln bisa tersebar di seluruh permukaan sel
atau terpusat pada salah satu atau kedua ujung. Flagela
prokariotik memiliki lebar sepersepuluh dari flagela
eukariotik dan tidak ditutupi oleh pemanjangan membran
plasma (lihat Peraga 6.24 dan 6.25 untuk mengulas
Fimbria
kembali flagela eukariotik). Flagela prokariotik juga sangat 44

berbeda dari flagela eukariotik dalam komposisi molekular 200 nm


dan mekanisme propulsinya.
Dalam lingkungan yang relatif seragam, prokariota e ,: : :r':r: .'. : Fimbria. Tonjolan dalam jumlah yang banyak ini
berflagela dapat bergerak secara acak. Akan tetapi, memungkinkan beberapa prokariota melekat ke permukaan atau
ke prokariota yang lain (TEM diwarnai).
dalam lingkungan yang heterogen, banyak prokariota
menunjukkan taksis (tatcis), pergerakan ke arah atau
menjauhi suatu stimulus (dari kata Yunani taxis, mengatur). oksigen (kemotaksis positif) atau menjauhi zat tokslk
Sebagai contoh, prokariota yang menunjukkan kemotaksis (kemotaksis negatif). Pikirkan tentang pola pergerakan pada
mengubah pola pergerakannya sebagai tanggapan terhadap Escherichia coli, spesies bakteri yang telah dipelajari dengan
zat kimia. Mereka dapat bergerak menuju nutrien atau baik dan dijuluki 'kelinci percobaan biologi molekularl

l2O UNIT LIMA Sejarah Evolusioner l(eanekaragaman Hayati


50 nm

Dinding sel

Aparatus basal

.& t-'ii:ri.,r..:,r.,:. Flagela prokariotik. Penggerak flagela prokariotik adalah aparatus basal, sistem
cincin yang tertanam dalam dinding sel dan membran plasma (TEM). Pompa yang ditenagai ATP
mentranspor proton keluar sel, dan difusi proton kembali ke dalam sel menggerakkan aparatus
basal secara langsung, yang memutar sebuah kait melengkung. Kait ini melekat ke filamen yang
tersusun dari rantai-rantai flagelin, sejenis protein globular. (Diagram menunjukkan karakteristik
struktur flagela dari bakteri gram-negatif.)

Pada 2003, para saintis di Princeton University dan lnstitut Seperti yang dijelaskan pada Bab 16 dan 77, replikasi,
Curie di Paris menunjukkan bahwa sel-sel E. coli soliter transkripsi, dan translasi DNA merupakan proses-proses
menunjukkan kemotaksis positif terhadap anggota lain yang pada dasarnya sama pada prokariota dan eukariota,
dari spesiesnya, memungkinkan pembentukan koloni. walaupun ada beberapa perbedaan. Sebagai contoh,
ribosom prokariotik sedikit lebih kecil daripada ribosom
#rgaatEsas* $ffite*"slaf, dacx fi*m*Fffif;${ eukariotik dan berbeda dalam kandungan protein dan
RNAnya. Perbedaan ini memungkinkan antibiotik tertentu,
Sel-sel prokariota lebih sederhana daripada sel-sel seperti eritromisin dan tetrasiklin, untuk berikatan dengan
eukariota, baik dalam struktur internal maupun organisasi
ribosom dan menghalangi sintesis protein pada prokariota
genomiknya (lihat Peraga 6.6). Sel-sei prokariotik tidak
namun tidak pada eukariota. Akibatnya, kita dapat
memiliki kompartementalisasi kompleks yang ditemukan
menggunakan antibiotik-antibiotlk ini untuk membunuh
pada sel-sel eukariotik. Akan tetapi, beberapa sel bakteri tanpa membahayakan diri kita sendiri.
prokariotik memiliki membran-membran terspesialisasi
yang melaksanakan fungsi-fungsi metabolik l[r*r;q,.'i .i., .';.
Membran-membran ini biasanya merupakan pellpatan ke Reprme{u$*si aimm Adaptasi
dalam dari membran plasma. Prokariota termasuk organisme yang sangat sukses
Genom prokariota berbeda secara struktural dari berkat potensinya untuk bereproduksi secara cepat pada
genom eukariota dan pada kebanyakan kasus mengandung lingkungan yang mendukung. Melaiui pembelahan biner
DNA yang jauh lebih sedikit. Pada sebagian besar (lihat Peraga 12.71), satu sel prokariotik tunggal membelah
prokariota, genom terdiri dari satu kromosom sirkular menjadi dua sel, yang kemudian membelah menjadi empat,
yang strukturnya mencakup lebih sedikit protein daripada delapan, enam be1as, dan seterusnya. Dalam kondisi yang
yang ditemukan dalam kromosom linear eukarlota {Feraga optimal, banyak prokariota dapat membeiah setiap 1-3
.,r ii l. Berbeda dari eukariota, prokariota tidak memiliki jam; beberapa spesies dapat memproduksi generasi baru
nukleus yang terselubungi membran; kromosomnya hanya dalam 20 menitt Jika reproduksi terus berlanjut
terletak di wilayah nukleoid (nucleoid), daerah dari tanpa terhenti pada laju ini, satu sel prokariotik tunggal
sitoplasma yang tampak lebih terang daripada sitoplasma dapat menghasilkan koloni yang lebih berat daripada Bumi
yang mengelilinginya pada mikrograf elektron. Seiain hanya dalam tiga haril
kromosom tunggal, sel prokariotik juga memiliki cincin Pada kenyataannya, reproduksi prokariotik bersifat
kecil dari DNA yang bereplikasi secara terpisah yang terbatas. Sel-sel itu pada akhirnya menghabiskan persediaan
disebut plasmid (lihat Peraga 27.8), kebanyakan hanya nutriennya, meracuni dirinya sendiri dengan zat buangan
membawa beberapa gen. metabolik, menghadapi kompetisi dengan mikroroganisme

BAB DUA PULUH TUJUH Bakteri dan Archaea l2l


k:'.t{;t '::r
terhadap kesuksesannya. Beberapa di antaranya, seperti
Halobacteriun, memiliki adaptasi biokimia; sedangkan
yang lain memiliki adaptasi struktural. Bakteri tertentu,
misainya, mengembangkan sel,sel resisten yang disebut
endospora (endospore) ketika terjadi kekurangan nutrien
esensial 1P*reg* 2?.9). Se1 awal menghasilkan salinan dari
kromosomnya dan menyelubunginya dengan dinding
yang kukuh, membentuk endospora. Air disingkirkan
dari endospora, dan metabolismenya berhenti. Sisa dari
se1 awal kemudian hancur, hanya menyisakan endospora.
I(ebanyakan endospora sedemikian keras sehingga
(a) Prokariota aerobik (b) Prokariota fotosintetik dapat sintas dalam air mendidih; untuk membunuhnya
memerlukan pemanasan peralatan laboratorium hingga
& ::'lir'j.i r.,.r- Membran-membran yang terspesialisasi pada suhu 121" C dengan tekanan tinggi. Dalam iingkungan
prokariota. (a) Pelipatan membran plasma ke dalam, mrrip yang lebih bersahabat, endospora bisa tetap dorman namun
pada krista mitokondria, berfungsi dalam respirasi selular pada
dapat hidup untuk berabad-abad, mampu melakukan
beberapa prokariota aerobik (TEM). (b) Prokariota fotosintetik
yang disebut sianobakteri memiliki membran-membran tilakoid, rehidrasi dan melanjutkan kembali proses metabollsme
minp dengan yang ada di dalam kloroplas (TEM). ketika lingkungannya membaik.
Terakhir, karena masa generasi mereka yang singkat,
populasi prokariotik dapat berevolusi secara substansial
Kromosom dalam periode waktu yang singkat. Sebagai contoh, dalam
sebuah penelitian yang mengagumkan yang melewati
20.000 generasi (kira,kira delapan tahun) evolusi,
Vaughn Cooper dan Richard Lenski, dari Michigan State
University, mendokumentasikan evolusi adaptif pada
populasi bakteri {Fer;;cla 37.10). I(emampuan prokariota
untuk beradaptasi secara cepat terhadap kondisi-kondisi
baru menyoroti fakta bahwa meskipun struktur sel-selnya
iebih sederhana daripada sel-sel eukariotik, prokariota
tidak 'primitif' atau 'inferior' dalam pengertian evolusi.
Mereka, sebenarnya, mengalami evolusi yang sangat maju:
Selama lebih dari 3,5 miliar tahun, populasi prokariotik
telah berhasil merespons berbagai macam tantangan
lingkungan yang berbeda. Seperti yang akan kita lihat,
salah satu alasan keberhasilan itu adalah bahwa popuiasi,
populasinya memillki tingkat keanekaragaman genetik
yang tinggi yang memungkinkan terjadinya seieksi.
6. Fer,;g;r :7 A Kromosom prokariotik dan plasmid. Kumparan
tipis dan ruwet yang mengelilingi sel F. coli yang pecah ini adalah
bagian dari kromosom sirkular dan besar darr sel tersebut (TEM
diwarnai). Tiga dari plasmid sel tersebut, cincin-cincin DNA yang
jauh lebih kecil, juga ditunjukkan di sini.

1ain, atau dimangsa oleh organisme lain. Dengan demikian,


E. coli, yang dapat membelah setiap 20 menit pada kondisi
yang ideal, akan membelah sekali setiap 12 sampai 24 jam
sekali dalam usus manusia. Namun baik pembelahan sel
terjadi setiap 20 menit sekali atau beberapa hari sekali,
reproduksi pada prokariota menunjukkan tiga ciri kunci
biologinya: Mereka berukuran kecil, bereproduksi melalui
pembelahan biner, dan memiliki masa generasi yang
singkat. Akibatnya, populasi prokariotik dapat terdiri dari
triliunan individu-jauh lebih banyak daripada populasi
6 p€rage 27.9 Endospora. Bacillus anthracis, bakteri penyebab
eukariota multiselular, misalnya tumbuhan dan hewan. penyakit antraks, menghasilkan endospora (TEM) Selubung
I(emampuan beberapa prokariota untuk bertahan pelindung endospora yang tebal membantunya sintas di dalam
dalam kondisi yang tak bersahabat juga berkontribusi tanah selama bertahun-tahun.

L22 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


ffi37.s
l. Identifikasi dan jelaskan setidaknya dua adaptasi yang
Dapatkah prokariota berevolusi secara memungkinkan prokariota sintas daiam lingkungan
cepat sebagai respons terhadap perubahan yang terlalu keras bagi organisme-organisme lain.
lingkungan? Bandingkan organisasi selular dan genomik dari
prokariota dan eukariota.
PHRCOBAAN Vaughn Cooper dan Richard Lenski, darr
Michigan State University, menguji kemampuan populasi- J. $"i*?:f$,ffitrJfiffiffi iffiffi.WParapenelitimenemukan
populasi E. coll untuk beradaptasi terhadap lingkungan baru endospora bakteri pada endapan lumpur di dasar
Mereka membuat 12 populasi, masing-masing tersusun atas danau yang telah tercemar polutan industri selama
satu sel tunggal dari galur aseksual E. coli, dan kemudian 50 tahun. Endapan lumpur ini tertumpuk dalam
mengamati populasi-populasi ini selama 20.000 generasi lapisan tahunan; dengan demikian, umur endospora
(3.000 hari). Untuk menjaga ketersediaan sumber daya yang
dapat diperkirakan dari lapisan tempatnya ditemukan.
berkesinambungan, setiap hari para peneliti melakukan
Perkirakan bagaimana endospora yang berumur
transfer berserl: Mereka memindahkan 0,1 mL dari masing-
40 dan 150 tahun akan tumbuh jika ditempatkan
masing populasi ke tabung baru yang berisi 9,9 ml medium
pertumbuhan segar. Medium pertumbuhan yang digunakan dalam labu Erlenmeyer yang mengandung medium
selama percobaan merepresentasikan lingkungan menantang pertumbuhan dan polutan.
yang hanya mengandung glukosa berkadar rendah dan
Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan,
sumber daya lain yang dibutuhkan untuk pertumbuhan.
lihat Apendiks A.
Transfer berseri harian
0,1 ml
**-* ,t"j
(sampei populasi)

ffiwffi??? #sl' E*
Tabung lama Tabung baru
(dibuang setelah
d itransfer)
(9,9 mL medium
pertumbuhan)
i Rep*odut<s! yang cepatr mutasi,
dan rekcmbinasi genetik
Sampel diambil secara berkala dari '12 populasi dan ditumbuhkan
rnendor$ng keanekaragan'lan
dalam kompetisi dengan nenek moyang bersama dalam genetik pada prckariota
lingkungan percobaan (berkadar glukosa rendah).

HASII Kebugaran popuiasi hasil percobaan, seperti yang Seperti yang ldta bahas pada Unit Empat, variasi genetik
diukur dalam laju pertumbuhan settap populasi, menrngkat adalah prasyarat bagi terjadinya seieksi alam dalam populasi.
cepat dalam 5.000 generasi pertama (2 tahun) dan lebih Fakta bahwa prokariota menunjukkan kisaran adaptasi yang
lambat selama 15.000 generasi berikutnya. Grafik di bawah
menunjukkan rata-rata bagi 12 populasi.
sedemikian luas dapat berarti bahwa populasi-populasi
prokariota pasti memiliki variasi genetik yang besar-
dan memang demikian adanya. Misalnya, sebuah gen
1,8
o RNA ribosom lebih berbeda di antara dua galur E. coli
C
dibandingkan di antara manusia dan platipus. Pada bagian
E51,6
ini, kita akan mengulas tiga faktor yang menyebabkan
-o l4 keanekaragaman genetik tlngkat tinggl pada prokariota:
f5
6c
o reproduksi yang cepat, mulasi, dan rekombinasi genetik.
=o11
o!

-g r,u Reproc$t*ks! yax-rg C*g:at daar fo{astasi


0 5.000 0.000 5.000 20.000
1 1 Dalam spesies-spesies yang bereproduksi secara seksual,
Generasi generasi alel baru melalui mutasi baru jarang terjadi pada
satu gen tertentu. Sebagai gantinya, kebanyakan variasi
KE$ndPUtAN Populasi-populasi aseksual E. coli terus genetik pada populasi seksual dihasilkan dari cara alel-alel
mengakumulasikan mutasi yang menguntungkan untuk
yang telah ada sebelumnya disusun dalam kombinasi-
20.000 generasi, memungkinkan evolusi yang lebih cepat
dari peningkatan performa pada lingkungan baru. kombinasi yang baru selama meiosis.dan fertilisasi (lihat
Bab 13). Prokariota tidak bereproduksi secara seksual,
SUMBER V S. Cooper dan R. E. Lenski, The population
sehingga jika dilihat sekilas, variasi genetiknya yang iuas
genetics of ecological specialLzation in evolving Escherichta coli
populations, Nature 4A1.736 739 \2000). akan tampak membingungkan. Akan tetapi, pengamatan
yang lebih dalam akan mengungkap bahwa populasi-
ffiffi Nyatakan fungsi-fungsi yang populasi prokariotik bisa memiliki jumlah variasi genetik
mungkin darr gen-gen tersebut yang sekuens atau
yang luar biasa berkat reproduksi yang cepat dan mutasi.
ekspresinya berubah ketika populasi-populasi percobaan
berevolusi dalam lingkungan berkadar glukosa rendah?
Pikirkan tentang suatu prokariota yang bereproduksi
melalui pembelahan biner. Setelah serangkaian pembelahan

BAB DUA PULUH TUJUH BakteridanArchaea I23


yang berulang-u1ang, sebagian besar sel keturunan
identik secara genetik dengan sel induk awal. Akan
tetapi, akibat insersi, delesi, dan substitusi pasangan-basa
dalam DNAnya, beberapa sel keturunan dapat berbeda
secara genetik. Probabilitas terjadinya mutasi spontan
ffi Fag menginfeksi sel bakteri
yang memiliki alel A+ and B+
pada satu gen E. coli rata-rata hanya sekitar satu dalam
10 juta (1 x 10-7) setiap pembelahan sel. Namun di
antara 2 x 1010 se| E. coli baru yang dihasilkan setiap
hari dalam usus seseorang, akan ada sekitar (2 x tO10) x
(1 x 10-7) = 2.000 bakteri yang mengalami mutasi pada
& DNA inang (coklat) terfragmentasi,
gen tersebut. lumlah total mutasi jlka seluruh 4.300 gen dan DNA fag dan protein dibuat.
E. coli dipertimbangkan adalah 4.300 x 2.000 = 9 juta lnilah sel donor.

per hari per inang manusia.


Poin pentingnya adalah bahwa mutasi-mutasi baru,
walaupun jarang secara lndividu, dapat meningkatkan
keanekaragarnan genetik pada spesies seperti E. coli yang S Fragmen DNA bakteri (dalam
memiliki masa generasi singkat dan ukuran populasi kasus ini fragmen dengan alel A+)
mungkin dikemas dalam kapsid fag
yang besar. I(eanekaragaman ini, pada gilirannya, dapat
menyebabkan evolusi yang cepat: Individu-individu yang
secara genetik lebih siap untuk lingkungan lokalnya
cenderung sintas dan bereproduksi lebih baik daripada
individu-individu yang kurang cocok.
Rekombinasi
ffi Fag dengan alel A+ dari sel
donor menginfeksr sel resipien
Rekonrbinasi Cenetik A-8-, dan rekombinasi antara
DNA donor (cokelat) dan DNA
Walaupun mutasi baru merupakan sumber utama variasi
resipien (hijau) terjadi pada dua
dalam populasi prokariotik, keanekaragaman lain tambahan tempat (garis putus-putus).
muncul dari rekombinasi genetik, pengombinasian DNA resioien

dari dua sumber. Pada eukariota, proses seksual meiosis dan


fertilisasi mengombinasikan DNA dari dua individu dalam lset
lll.
satu zigot. Namun meiosis dan fertiiisasi tidak terjadi pada ffi Genotipe sel rekombrnan yang i ,,, r;iltrilii+ilr
prokariota. Sebagai gantlnya, tiga proses lain-transformasi, dihasilkan (A+8-) berbedadari '\
transduksi, dan konjugasi-dapat menggabungkan DNA genotipe baik oonor (A-8+) --Xf ;_
prokariotik dari individu-individu yang berbeda.
maupun resipien (A B-). 1.. D

Sel rekombinan

Transformasi dan Transduksi


.& Peraga 27"i1 Transduksi. Fag terkadang membawa potongan
Dalam transformasi (transformation), genotipe dan acak kromosom inang yang mengandung gen-gen bakteri dari satu
kemungkinan fenotipe dari sel prokariotik diubah melalui sel (donor) ke sel lain (resipien). Rekombinasi dapat menyebabkan
pengambilan DNA asing dari lingkungan. Misalnya, bakteri DNA hasil transfer digabungkan ke dalam genom resipien.

dari galur Streptococcus pneumoniae yang tak berbahaya


dapat ditransformasi menjadi sel-se1 penyebab pneumonia yang mengenali DNA dari spesies-spesies yang berkerabat
jika mereka ditempatkair dalam medium yang mengandung dekat dan mentranspor DNA tersebut ke dalam sel. Begitu
sel-sel yang mati dan pecah dari galur patogenik (lihat ada di dalam sel, DNA asing dapat digabungkan ke dalam
Peraga 16.2). Transformasi ini terjadi ketika sebuah sel genom melalui pertukaran DNA homolog.
nonpatogenik yang hidup mengambil sepotong DNA yang Dalam transduksi (transduction), bakteriofag (disebut
membawa alel bagi patogenisitas. Alel asing itu kemudian juga fag, virus yang menginfeksi bakteri) membawa gen-
digabungkan ke dalam kromosom sel, menggantikan alel gen bakteri dari satu sel inang ke sel lain; transduksi adalah
nonpatogenik yang telah ada sebelumnya-pertukaran salah satu jenis transfer gen horizontal (lihat Bab 26). Bagi
segmen-segmen DNA homolog. Sel tersebut sekarang sebagian besar fag, transduksi dihasilkan dari peluang
merupakan rekombinan: i(romosomnya mengandung yang terjadi seiama siklus reproduktif fag (Peraga 27.11j.
DNA dari dua sel yang berbeda. Virus yang membawa DNA bakteri mungkin tidak mampu
Selama bertahun-tahun setelah transformasi ditemukan bereproduksi karena tidak memiliki materi genetiknya
dalam kultur laboratorium, kebanyakan ahli biologi sendiri. Akan tetapi, virus mungkin mampu melekat
berpikir bahwa proses itu terlalu jarang dan acak untuk ke bakteri lain (resipien) dan menyuntikkan potongan
memainkan peran yang penting dalam populasi bakteri DNA bakteri yang dibutuhkan dari sel pertama (donor).
di alam. Namun para peneliti kemudian mempelajari Beberapa dari DNA ini dapat menggantikan wilayah
bahwa banyak bakteri memiliki protein permukaan-sel homolog dari kromosom sel resipien melalui rekombinasi

I24 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner l(eanekaragaman Hayati


Faktor F dalam Kromosom Gen-gen kromosom
dapat ditransfer selama konjugasi ketika faktor F sel donor
terintegrasi ke dalam kromosomnya. Suatu sel dengan
faktor F di dalam kromosomnya disebut sel Hfr (singkatan
dari highfrequency of recombination). Seperti sel F*, sel
Hfr berfungsi sebagai donor selama konjugasi dengan sel
F- (Peraga 27.13b).I(etika DNA kromosom dari sel Hfr
memasuki sel F-, wilayah-wilayah homolog dari kromosom
Hfr dan F- dapat berjejer, memungkinkan segmen-segmen
dari DNAnya dipertukarkan. Ini menghasilkan produksi
bakteri rekombinan yang memiliki gen-gen dari dua sel
yang berbeda-varian genetik baru tempat evolusi dapat
terjadi. Walaupun proses-proses transfer gen horizontal
telah dipelajari hampir secara eksklusif pada bakteri,
Pilus seks I PrIl
mereka diduga berperan sama pentingnya pada archaea.
A Peraga 27.'12 Konjugasi bakteri. Sel donor F. coli (kiri)
menjulurkan pilus seks yang melekat ke sel resipien. Kedua sel Plasmid R dan Resistensi Antibiotik Pada tahun
akan tertarik mendekat, memungkinkan terbentuknya jembatan
1950-an di Jepang, para dokter mulai menyadari bahwa
perkawinan di antara keduanya (tidak terlihat). Melalui jembatan
ini, donor akan mentransfer DNA kepada resipien (TEM diwarnai). beberapa pasien rumah sakit dengan disentri akibat
bakteri, yang menyebabkan diare parah, tidak memberikan
ffi Dalam lingkungan yang berubah cepat,
populasi mana yang mungkin lebih berhasil, yang mengandung
respon terhadap antibiotik yang sebelumnya sangat efektif.
individu-individu yang mampu berkonjugasi atau tidak? Jelaskan. Tampaknya, resistensi terhadap antibiotik-antibiotik ini
telah berevolusi dalam galur-galur Shigella tertentu, bakteri
yang menyebabkan penyakit tersebut.
Pada akhirnya, para peneliti mulai mengidentifikasi
DNA. Pada kasus semacam itu, kromosom sel resipien gen-gen spesifik yang memberikan resistensi antibotik
menjadi kombinasi dari DNA yang berasal dari dua sel; pada Shigella dan bakteri-bakteri patogenik lainnya.
rekombinasi genetik telah terjadi. Terkadang, mutasi dalam gen kromosom patogen dapat
menyebabkan resistensi. Sebagai contoh, mutasi pada satu
Konjugasi dan Plasmid gen menyebabkan patogen tidak mungkin mentranspor
Pada proses yang disebut konjugasi (conjugation), materi antibiotik tertentu ke dalam sel tersebut. Mutasi pada
genetik ditransfer di antara dua sel bakteri (dari spesies gen yang berbeda dapat mengubah protein target
yang sama atau berbeda) yang tersambung secara temporer. intraselular bagi molekul antibiotik, sehingga mengurangi
Transfer DNA adalah proses searah: Satu sel mendonasikan efek penghambatannya. Pada kasus-kasus yang lain,
DNA, dan sel yang lain menerimanya. Donor menggunakan bakteri memiliki 'gen-gen resistensil yang mengkode
pilus seks untuk melekat ke resipien (Peraga 2l .12). Setelah enzim-enzim yang secara spesifik menghancurkan atau
melekat ke sel resipien, setiap pilus seks memendek, menghalangi keefektifan antibiotik-antibiotik tertentu,
menarik kedua sel mendekat, mirip kait penarik. 'Jembatan seperti tetrasiklin atau ampisilin. Gen-gen resistensi
perkawinan temporer kemudian terbentuk di antara kedua semacam itu dibawa oleh plasmid yang dikenal sebagai
sel, menyediakan jalan bagi transfer DNA. plasmid R (R singkatan dari resistensi).
Pada kebanyakan kasus, kemampuan untuk membentuk Memaparkan populasi bakteri terhadap antibiotik
pilus seks dan mendonasikan DNA selama konjugasi tertentu, baik di dalam kultur laboratorium atau di dalam
dihasilkan dari kehadiran potongan DNA tertentu yang organisme inang, akan membunuh bakteri yang sensitif
disebut faktor E (F factor, F singkatan dari /ertiiitas). terhadap antibiotik, namun bukan bakteri yang kebetulan
Faktor F terdiri dari sekitar 25 gen, kebanyakan diperlukan memiliki plasmici R dengan gen-gen yang melawan
untuk produksi pilus seks. Faktor F bisa terdapat sebagai antibiotik. Teori seleksi alam memperkirakan bahwa
plasmid atau segmen DNA di dalam kromosom bakteri. dalam situasi semacam ini, bagian dari populasi bakteri
yang membawa gen-gen untuk resistensi antibiotik akan
Faktor F sebagai Plasmid Faktor F dalam bentuk meningkat, dan memang itulah yang terjadi. Konsekuensi-
plasmidnya disebut plasmid F. Sel-sel yang mengandung konsekuensi medisnya dapat diperkirakan: Galur-galur
plasmid F, diiambangkan dengan sel F*, berfungsi sebagai patogen yang resisten menjadi lebih umum, sehingga
donor DNA selama konjugasi. Sel-sel yang tidak memiliki penanganan infeksi bakteri tertentu semakin suiit. Masalah
faktor F, dilambangkan dengan F-, berfungsi sebagai ini diperumit oleh fakta bahwa kebanyakan plasmid R,
resipien DNA selama konjugasi. I(ondisi F* dapat ditransfer, seperti plasmid E memiliki gen-gen yang mengkodekan
dalam arti sel F* mengubah sel F- menjadi F* jika salinan pilus seks dan mampu mentransfer plasmid dari satu sel
dari seluruh plasmid F* ditransfer (Peraga 27.13a). bakteri ke sel yang lain melalui konjugasi. Yang semakin

BAB DUA PULUH TUJUH BakteridanArchaea 125


Plasmid F Kromosom bakten

lembatan
5el,F+

perkawinan
l#>
.- Sell*
ffi
. .:
Sel F- . ,' .' : Selr F+
Krorfiosom
bakteri,,, ,'
l$ sel yang membawa
plasmid F (sel F+) dapat
{} Ultal,tunggql plasmid F patah:di: r.
titik spesifik (ujung anak panah biru)
e RePlikasi DNA bedanjut' '
pada se! donor maupun sel
O Plasmid dalam sel resipien
melingkar. Transfer dan
membentuk jembatan , dan:.mulai:.berpindah kerdalam,sel :: reslpien',mf.riggunakan' replikasi menghasilkan
perkawinan dengan sel F-. resipien. Saat transfer berlanjut, tqtai induk lunggaldari ,: plasmid F lengkap pada
Blasmid do1or, betotasi (anak panah Ptasrnid,F,5el3g61 cqlalan, setiap sel. Dengan demikian,
mereh)..Replikasi DNA dimulai. , i uhtuk,menyin'tesis uhtat , ]' , kedua sel kini merupakan F*.
komplementer {bir:u m uda):
(a).Konjugasi dan tranefgr,plaEmid F

Bakteri, F-
rekombinan

F.aktor F
t> r*rrr miini l>
*jffi
O Oalam sel Hfr, faktor F (biru O F @ Jembatan perkawinan biasanya
Untui tunggal dari faktor @,Pntongan DNAyang ' ,l' '
: dalam
t, tua):te!'integrasi:ke belgerak
pqtah dan mulal patair sebeh.rm seluruh krompsorn tertinggal di luar kromosom
r:':' :'.kromoscirr'bakieii.. l(arena,, .'i',metewatljembatan,fteplikasi ' ditransfer,Rekombinasi DNA bakteri pada akhirnya akan
:, ,, ,,rsel Hfrrnemilikisemuagen DNAte!:ja'di
- di sel donor.dan (ditandai oleh:giiisButus-putus),, ., : 1dihancurkan Oleh eniim:, ,
: faktor F, ia dapat sel tesjpien",*""gf.r;itttuuONA , dapat mengha!ilk#,per,tuiai#, enzrm sel. Sel resipien kini
' ':
,
membentuk,jembatan untai ganda (unfai anakan ., I : gen-Qen hoirrolog antara fragmen mengandung kombinasi
, ;, ;,,pe1kg1tli4andengBnsel F- 'i -' , yangditransferftokelat)dan:,,,
ditunlukkanoleh.w,arna,yang ,1
baru dari gen-gen, namun
dan melrtranife-r DNA. . .[bih. rnr.lda). , , ,. kromosom sel resipien {hijzu). tanpa faktor F; ini adalalr
sel F- rekombinan.

(b) :Koniugasi dan'transfer bagian dari kiomososr bakt€fi Hf.r, menghasilkan rekombinasi

A PeraEa 27.13 Konjugasi dan rekombinasi pada E coli. Replikasi DNA yang menemani transfer plasmid F atau
bagian dari kromosom bakteri Hfr disebut replikasi lingkaran menggulung. Ini terkadang disebut sebagai 'model tisu toilet'
berdasarkan cara untai tunggal yang menggulung DNA sel donor dan memindahkannya ke dalam sel resipien.

memperparah masalah adalah beberapa plasmid R yang ffircftrrg 27.3


membawa tak kurang dari sepuluh gen untuk resistensi
terhadap berbagai jenis antibiotik' I prokariota telah mengembangkan
adaptasi terhadap keberagaman
nutrisional dan metabolik
Wffiffiffi2?.2
1. Ciri-ciri prokariota apa yang membuat variasi genetik
Mekanisme yang telah dibahas di bagian sebelumnya-
yang penting mungkin ditambahkan ke dalam reproduksi yang cepat, mutasi, dan rekombinasi genetik-
populasi-populasinya pada setiap generasi? menyebabkan variasi genetik yang luar biasa yang
2. Bedakan ketiga mekanisme transfer DNA dari satu sel
ditemukan pada populasi-populasi prokariotik. Variasi
bakteri ke sefbakteri yang lain. ini tercermin dalam adaptasi nutrisional yang dijumpai
pada prokariota. Seperti semua organisme, prokariota
3. tr&ffiWffiffiTKffiJika suatu bakteri nonpatogenik
dapat digolongkan berdasarkan nutrisinya-cara mereka
memperoleh resistensi terhadap antibiotik, dapatkah
galur ini mendatangkan risiko kesehatan bagi memperoleh energi dan karbon yang digunakan dalam
manusia? Jelaskan. Secara umum, bagaimana pembangunan molekul-molekul organik yang menyusun
rekombinasi genetik di antara bakteri memengaruhi sel-sel. I(eanekaragaman nutrisional pada prokariota
penyebaran gen-gen resistensi? lebih besar daripada eukariota: Setiap jenis nutrisi yang
diamati pada eukariota direpresentasikan pada prokariota,
Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat I
Apendiks A. I
bersama dengan beberapa mode nutrisional yang unik bagi
prokariota.

126 UNIT LIMA Sejarah Evoiusioner I(eanekaragaman Hayati


Organisme yang memperoleh energi dari cahaya anaerobes), sebaliknya, teracuni oleh Or. Beberapa
disebut fototrof, dan yang memperoleh energi dari anaerob obligat hidup secara eksklusif melalui fermentasi;
zat klmia disebut kemotrof. Organisme yang hanya yang lain mengekstraksi energi kimia melalui respirasi
memerlukan senyawa anorganik seperti CO, sebagai anaerobik (anaerobic respiration), proses ketika zat-zat
sumber karbonnya disebut autotro;f. Sebaliknya, heterotrof lain selain O, misalnya ion nitrat (NO3-) atau ion sulfat
memerlukan setidaknya satu nutrien organik-misalnya (SO42 ), menerima elektron pada ujung 'turunan' dari
glukosa-untuk membuat senyawa-senyawa organik lain. rantai transp or elektron. Anaerob fakaltatif (fa cult ativ e
Mengombinasikan kemungkinan untuk sumber energi anaerobes) menggunakan O, jika molekul tersebut ada
dan sumber karbon ini menghasilkan empat mode nutrisi namun juga dapat melaksanakan respirasi anaerobik atau
utama, dijabarkan di sini dan dirangkum dalam Tabei 2?.'!. fermentasi dalam lingkungan anaerobik.
1. Fotoautotrof adalah organisme fotosintetik yang
menangkap energi cahaya dan menggunakannya untuk fu&stahEe$isrm* fu Etregen
mendorong sintesis senyawa-senyawa organik dari Nitrogen penting untuk produksi asam amino dan asam
CO, atau senyawa karbon anorganik lain, misainya nukleat pada semua organisme. Sementara eukariota
bikarbonat (HCO3 ). Sianobakteria dan banyak dapat memperoleh nitrogen hanya dari senyawa nitrogen
kelompok prokariota iainnya merupakan fotoautotroi yang terbatas, prokariota dapat memetabolisasi nitrogen
seperti halnya dengan tumbuhan dan alga. dalam berbagai bentuk. Misalnya, beberapa sianobakterla
2. I(emoautotrof hanya memerlukan senyawa organik dan metanogen (kelompok archaea) mengubah nitrogen
seperti CO, sebagai sumber karbon. Akan tetapi, atmosferik (N2) menjadi amonia (NH3), proses yang
bukannya menggunakan cahaya sebagai sumber energi, disebut fiksasi nitrogen (nitrogen fixation). Sel,sel itu
kemoautotrof mengoksidasi zat anorganik, mlsalnya kemudian dapat menggabungkan nitrogen 'terfiksasi' ini
hidrogen sulfida (HrS), amonia (NH^), atau ion besi ke dalam asam amino dan molekul organik lainnya. Dari
(Fe2*). Mode nutrisional ini unik bagi prokariota tertentu. segi nutrisinya, sianobakteri pemfiksasi-nitrogen tergolong
3. Fotoheterotrof mengumpulkan energi dari cahaya organisme paling mandiri, karena hanya memerlukan
namun harus memperoleh karbon dalam bentuk cahaya, CO2, N2, aiq dan beberapa mineral untuk tumbuh.
Fiksasi nitrogen oleh prokariota memiliki dampak yang
organik. Mode ini unik bagi prokariota laut dan halofilik
(penyuka-garam) tertentu. besar bagi organisme iain. Misalnya, prokariota pemfiksasi,
nitrogen dapat meningkatkan nitrogen yang tersedia
4. I(emoheterotrof harus mengonsumsi molekul organik
bagi tumbuhan, yang tidak dapat menggunakan nitrogen
untuk memperoleh energi maupun karbon. Mode
atmosferil< namun dapat menggunakan senyawa,senyawa
nutrisional ini tersebar luas dl antara prokariota. Fungi,
nitrogen yang dihasilkan oleh prokariota dari amonia. Bab
hewan, kebanyakan protista, dan bahkan sejumlah
55 membahas hal ini dan peran-peran penting lainnya yang
tumbuhan parasit juga merupakan kemoheterotrof.
dimainkan oleh prokariota dalam siklus nitrogen ekosistem.

Peram Sksigen daEasn Metahclismre Keria Sama &4etabofrif;<


Metabolisme prokariotik juga bervariasi jika menyangkut I(erja sama antarorokariota memungkinkan mereka untuk
oksigen. Aerob obligat (obligate aerobes) menggunakan memanfaatkan sumber daya lingkungan yang tidak bisa
O, untuk respirasi selular (lihat Bab 9) dan tidak dapat digunakan sebagai se1 individual. Pada beberapa kasus,
tumbuh tanpa oksigen. Anaerob obligat (obligate kerja sama ini terjadi di antara sel-seI terspesialisasi dari
suatu koloni. Misalnya, sianobakteri
Anabaena memiliki gen-gen yang
mengkode protein untuk fotosintesis dan
Sumber Sumber
Mode Nutrisi Energi Karbon Tipe Organisme fiksasi nitrogelt, namun satu se1 tunggal
tidak dapat melaksanakan kedua proses
Autotrof
tersebut secara bersamaan. Alasannya
Fotoautotrof Cahaya Cot Prokariota fotosintetik (misalnya,
adalah bahwa fotosintesis menghasilkan
sianobakteria); tumbuhan; protista
tertentu (misalnya, alga) O, yang menginaktivasi enzim-enzim
I(emoautotrof Zat cot Prokariota tertentu (misalnya,
yang terlibat dalam liksasi nitrogen.
anorganik Swlfolobus) Bukannya hidup sebagai sel,sel yang
terisolasi, Anabaena membentuk koloni
Heterotrof
berfilamen iFlil rags i.?"':4]l. I(ebanyakan
Fotoheterotrof Cahaya Senyawa Prokariota tertentu (misalnya,
sel dalam suatu filamen melaksanakan
organik Rhodobacter Chloroflexus)
fotosintesis saja, sementara beberapa se1
I(emoheterotrof Senyawa Senyawa Banyak prokariota (misalnya, terspesialisasi yang disebut heterosit
organik organik Clostridium) dan protista; fungi; (heterocyte, dahulu disebut heterocyst
hewan; beberapa tumbuhan
atau heterokista) hanya melaksanakan

BAB DUA PULUH TUJUH BakteridanArchaea 127


ffitr?.3
1. Bedakan keempat mode nutrisi utama, dan tandai
manakah yang hanya dimiliki oleh prokariota.
2. Suatu bakteri hanya memerlukan asam amino
metionin sebagai nutrigen organik dan hidup dalam
gua yang tak bercahaya. Mode nutrisi apa yang
dilaksanakannya? Jelaskan.
3. f,, trffiffiffi Jabarkan apa yang mungldn
Anda makan jika manusia dapat memfiksasi nitrogen
seperti sianobakteri.
"& Kerja sama metabolik dalam prokariota
pembentuk koloni. Pada sianobakteri berbentuk filamen Untuk mengetahui jawaban yang dranjurkan, lihat c
Anabaena, sel-sel yang disebut heterosit memfiksasi nitroqen, Apendiks A.
sementara sel-sel yang lain melaksanakan fotosintesis (LM).
Anabaena ditemukan di banyak danau air tawar.
# $

n?.4
* Sistematika molekular
memperjelas filogeni prokariotik

Hingga akhir abad ke-20, para ahli sistematika mendasarkan


T=
taksonomi prokariotik pada kriteria fenotipik seperti
L-= bentuk, motilitas, mode nutrisional, dan respons terhadap
pewarnaan Gram. I(riteria-kriteria ini masih berharga
*. Biofilm. Massa yang berwarna kun ng pada
SEM diwarnai ini adalah plak gi9i, biofilm yang terdiri dari dalam konteks-konteks tertentu, misalnya sebagai
banyak sekali spesies bakteri yang terbentuk di permukaan gigi identifrkasi cepat dari bakteri patogenik yang dikultur
dari darah pasien. Namun, iika menyangkut filogeni
prokariota, membandingkan karakteristik-karakteristik
ini tidak mengungkapkan sejarah evolusi yang jelas.
fiksasi nitrogen. Setiap heterosit dikelilingi oleh dinding Akan tetapi, penerapan sistematika molekular pada
sel yang menebal yang mencegah masuknya 02 yang penyelidikan filogeni prokariotik telah memberikan
dihasilkan oleh sel-sel fotosintetik tetangganya, Hubungan beberapa kesimpulan yang dramatis.
lnterselular memungkinl(an heterosit mentranspor nitrogen
terfiksasi ke sel-sel tetangga dan menerima karbohidrat.
I(erja sama metabolik antarspesies prokariotik fi}**aiaran dac'i Sistenratlka Molekular
yang berbeda seringkali terjadi dalam koloni penutup- Seperti yang dibahas pada Bab 26, para ahli mikrobiologi
permukaan yang dikenal sebagai biofilm .,i"':;'..i-!; ;.r.i 51. mulai membandingkan sekuens-sekuens gen prokariotik
Sel-sel dalam biofilm menyekresikan molekul-molekul pada tahun 1970-an. Dengan menggunakan RNA ribosom
sinyal yang mengambil sel-sel di sekitar, sehingga koloni subunit-kecil sebagai penanda hubungan evolusioner, Carl
'Woese
bertambah besar. Se1-se1 itu juga menghasilkan protein yang dan para koleganya menyimpulkan bahwa banyak
melekatkan sel-sel ke substrat dan ke sel-sel lain. Saluran prokariota yang dahulu diklasifikasikan sebagai bakteri
dalam biofilm memungkinkan nutrien mencapai sel-sel di sebenarnya berkerabat lebih dekat dengan eukariota dan
bagian dalam dan pembuangan zat-zat sisa. Biofilm merusak seharusnya digoiongkan ke dalam domain tersendiri:
peralatan industri dan kedokteran, mencemari produk, dan Archaea. Sejak saat itu para ahli mikrobiologi telah
menyebabkan kerusakan gigi dan masalah kesehatan yang menganalisa data genetik yang iebih banyak-pada beberapa
lebih serius, dengan kerugian miliaran dolar setiap tahun. kasus, seluruh genom-dan menyimpulkan bahwa segelintir
Dalam contoh lain dari kerja sama antarprokariota, kelompok taksonomi tradisional, misalnya sianobakteri,
bakteri pengonsumsi-sulfat hidup bersama dengan archaea tampaknya monofrletik. Akan tetapi, kelompok-kelompok
pengonsumsi-metana dalam agregat berbentuk-bola lain, misalnya bakteri gram-negatif, tersebar di beberapa
di dasar laut. Bakteri ini tampaknya menggunakan zat garis keturunan. Feraga 27.16 menunjukkan satu hipotesis
buangan archaea, seperti senyawa-senyawa organik dan filogenetik bagi beberapa takson utama prokariota
hidrogen. Sebaliknya, bakteri menghasilkan senyawa- berdasarkan sistematika molekular.
senyawa yang memfasilitasi konsumsi metana oleh archaea. Satu pelajaran yang diperoleh dari mempelajari
Hubungan ini memiliki konsekuensi giobal: Setiap tahun, filogeni prokatiotik adalah bahwa keanekaragaman genetik
archaea mengonsumsi sekitar 300 miliar kilogram metana, prokariota sangat luar biasa. I(etika para peneliti mulai
penyumbang utama efek rumah kaca (llhat Bab 55). melakukan sekuensing gen-gen prokariota, mereka dapat

128 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


,4s'c$-*mg*
..., Eukariota
el:91 e FLrkaruiArchaea memiliki kesamaan ciri-ciri
;:; ;A;:ii;;+: Archaea
6ag,-tt.:.;i: Bacteria
tertentu dengan bakteri dan ciri-ciri lain
Korarcheota dengan eul(ariota {Tah*i ?l;.ii. Akan tetapl,
archaea juga memiliki banyak karakteristik unik, seperti
Euryarchaeota
yang bisa kita duga dari suatu takson yang telah mengikuti
i1

t!

Crenarchaeota
jalur evolusi yang terpisah untuk sel<ian lama.
NENEK Prokariota pertama yang digolongkan ke dalam domain
MOYANG Archaea hidup dalam lingkungan yang sedemikian ekstrem
UNIVERSAL
sehingga hanya ada segelintir organisme lain yang dapat
Proteobacteria
sintasdi tempat itu. Organisme semacam itu disebut
Chlamydia ekstremofil (extremophile), yang berarti'pencinta'
kondisi ekstrem (dari kata Yunani philos, pencinta), dan
Spirocheta mencakup halofil ekstrem dan termofil ekstrem.
Halofil ekstrem (extreme halophile, dari kata Yunani
Cvanobacteria halo, garam) hidup dalam lingkungan yang sangat asin,
seperti Great Salt Lake, Laut Mati, dan Danau Owens
Bakteri
Gram-positil (lihat Peraga 27.1). Beberapa spesies hanya menoleransi
salinitas yang tinggi, sedangkan yang lain membutuhkan
;{ ,.. Filogeni prokariota yang disederhanakan. lingkungan yang beberapa kali lebih asin daripada air laut
Pohon filogenetik ini yang berdasarkan pada data molekular (yang memiliki salinitas 3,5%). Sebagai contoh, protein-
menyoroti hubungan di antara kelompok-kelompok prokariotik
utama yang dibahas dalam bab ini. Di dalam Archaea,
.- ;. ^-.. ...- ^ : - ---" :i +:,:!
penempatan korarcheota dan nanoarchaeota masih belum jelas. -
Y"hSj
1r
g?:fj 1 ^i
:
riii:ir::l'ir-i':;1ii'i',1:jl
::,a:+:a::a i.1..!;:: ::
::ir:rrilriritl:
!:!!i
alir
| :';
4!l:i
::
:r!a!:i!:.7;
;:: :
,',:: :
:; ::::: :.:t :ti,lt:!:a

r;ii.
"
iijl:.r:.::i?
::,:1,._ir: ir..
|

KARAKTER DOMAIN
menyeiidiki hanya spesles-spesies yang bisa dikultur di
Bacteria Archaea Eukarya
laboratorium-bagian kecil dari semua spesies prokariotil(.
Pada tahun 1980-an, Norman Pace, dari University of Membran inti Tidak ada Tidak ada Ada
Colorado, merintis penggunaan reaksi rantai polimerase Organel Tidak ada Tidak ada Ada
Qtolymerase chain reaction atau PCR; lihai Bab 20) untuk terselubung
menganalisis gen-gen prokariota yang dikumpulkar-r membran
langsung dari lingkungan (seperti dari sampel tanah atau Peptidoglikan Ada Tidak ada Tidak ada
alr).'Prospeksi genetika ('genetic prospecting) semacam di dinding sel
itu sekarang banyak digunakan, dan setiap tahun metode
Lipid Hidrokarbon Sejumlah Hidrokarbon
tersebut menambah cabang-cabang baru ke pohon membran tak bercabang hidrokarbon tak bercabang
kehidupan. (Beberapa peneliti menyatakan bahwa cabang- bercabang
cabang tertentu merepresentasikan seluruh kingdom Polimerase Satu jenis Beberapa Beberapa
baru.) Sementara hanya sekitar 6.300 spesies prokariotik RNA jenis jenis
yang telah diberi nama saintifik, segenggam tanah dapat Asam amino Forrnil, Metionin Metionin
mengandung 10.000 spesies prokariotik, menurut sejumlah inisiatoruntuk metionin
estimasi. Anda bisa melihat bahwa penyelidikan seluruh sintesis protein
keanekaragaman ini memerlukan waktu bertahun-tahun. Intron Amat jarang Ada pada Ada
Pelajaran penting iainnya yang diperoleh dari dalam gen beberapa gen
sistematika molekular adalah nilai penting dari transfer
Responterhadap Pertun-rbuhan Pertumbuhan Pertumbuhan
gen horizontal dalam evolusi prokariota. Selama ratusan antibiotik terhambat tidak ter- tidak ter-
juta tahun, prokariota telah memperoleh gen-gen dari streptomisin dan hambat hambat
spesies-spesies yang berkerabat jauh sekali pun, dan kloramfenikol
mereka sekarang terus melakukan ha1 itu. Akibatnya, Histon yang Tidak ada Ada pada Ada
cukup banyak bagian genom dari banyak prokariota yang berasosiasi beberapa
sebenarnya merupakan mosaik dari gen-gen yang diimpor dengan DNA spesies
dari spesies lain. Seperti yang kita lihat pada Bab 26, I(romosom Ada Ada Tidak ada
transfer gen horizontal mengaburkan lokasi akar pohon melingkar
kehidupan. Tetap saja kita tahu bahwa dalam sejarah
kehidupan yang paling awa1, prokariota berdivergensi Pertumbuhan Tidak Beberapa Tidak
pada suhu spesies
menjadi dua garis keturunan utama, archaea dan bakteri >100. c
(lihat Peraga 27.16).

BAB DUA PUI-UH TUJUH BakteridanArchaea L29


lain telah menghabiskan semua Or. 'Gas rawa-rawa'
yang ditemukan dalam lingkungan semacam itu adalah
metana yang dihasilkan oleh archaea-archaea ini. Spesies-
spesies metanogen lain menghuni lingkungan anaerobik
di dalam saluran pencernaan sapi, rayap, dan herbivora
lain, berperan penting dalam nutrisi hewan-hewan ini.
Metanogen juga berperan penting sebagai pengurai dalam
fasilitas pengolahan limbah.
Banyak halofil ekstrem dan semua metanogen
yang telah diketahui merupakan archaea dalam klad
Euryarchaeota (dari kata Yunani eurys,luas, mengacu pada
kisaran habitat prokariota-prokariota ini). Euryarchaeota
juga mencakup beberapa termofil ekstrem, walaupun
kebanyakan spesies termofilik tergolong ke dalam klad
kedua, Crenarchaeota (cren berarti 'mata airi seperti
mata air panas). Baru,baru ini, prospeksi genetika
,+. Termofil ekstrem. Koloni yang berwarna lingga telah mengungkapkan banyak spesies euryarchaeota
dan kuning dari prokariota termofilik tumbuh di dalam air panas dan crenarchaeota yang bukan merupakan ekstremofil.
sebuah geiser di Nevada.
Archaea ini terdapat dalam berbagai habitat, muiai dari
ffi Bagalmana enzim-enzim termofil dapat berbeda dari enzim- tanah pertanian, sedimen danau, hingga ke permukaan
enzim organisme lain?
laut dari perairan terbuka.
Temuan-temuan baru terus memperbaharui gambaran
filogeni archaea. Pada 1996, para peneliti yang mengambil
sampel dari mata air panas di Yellowstone National
protein dan dinding sel Halobacterium memllih ciri-ciri Park menemukan archaea yang tampaknya tidak
yang tak biasa yang meningkatkan fungsi dalam lingkungan
tergoiong Euryarchaeota maupun Crenarchaeota.
yang sangat asin namun menjadikan organisme ini tidak
Mereka menempatkan archaea ini ke dalam klad baru,
mampu sintas jika salinitasnya turun di bawah 9%.
I(orarchaeota (dari kata Yunani koron, anak muda). Pada
Termofil ekstrem (exreme termophile, dari kata 2002, para peneliti yang menjelajahi lubang sembur
Yunani thermos, panas) tumbuh subur di lingkungan yang
hidrotermal di lepas pantai Eslandia menemukan sel-
sangat panas . Sebagai contoh, archaea sel archaea yang berdiameter hanya 0,4 prm melekat ke
dari genus Sulfolobus hidup di mata air panas yang kaya
crenarchaeota yang lebih besar. Genom dari archaea yang
belerang dengan suhu 90'C. Pada suhu setinggi ini, se1-
Iebih kecil adalah salah satu genom terkecil yang telah
sei dari kebanyakan organisme mati l<arena DNAnya tidak
diketahui pada organlsme, mengandung hanya 500.000
bertahan sebagai heliks ganda, dan banyak proteinnya
pasang basa. Analisis genetik mengindikasikan bahwa
yang terdenaturasi. Sulfulobus dan termofil ekstrem
prokariota ini tergolong ke dalam klad archaea keempat,
lainnya terhindar dari nasib ini karena DNA dan protein-
disebut Nanoarchaeota (dari kata Yunani nanos, kurcaci).
proteinnya memiliki adaptasi yang membuat mereka
Dalam setahun setelah klad ini diberi nama, tiga sekuens
stabil pada suhu tinggi. Salah satu termofil ekstrem yang
DNA lain dari spesies nanoarchaeota telah diisolasi: satu
hidup di dekat lubang sembur hidrotermal laut-dalam
dari mata air panas Yellowstone, satu dari mata air panas
di Samudera Pasifik, Geogemma barossii, dikenal secara
di Siberia, dan satu dari lubang sembur hidrotermal
informal sebagai'galu l2l', karena organisme ini mampu
di Pasifik. Seiring berlanjutnya prospeksi genetika, ada
menggandakan jumlah selnya bahkan pada suhu 121'C.
kemungkinan bahwa pohon pada Peraga 27.16 akan
Contoh termofil esktrem lainnya, Pyrococcus furiosus,
mengalami perubahan-perubahan lebih lanjut.
digunakan dalam bioteknologi sebagai sumber DNA
polimerase untuk teknik PCR (1ihat Bab 20).
Archaea yang lain hidup dalam lingkungan yang lebih ;t46r ;; ; Eurarya
&a$<tec'i
ramah. Beberapa dari archaea ini termasuk metanogen i(ajilah Ferega 2?.18 untuk mengamati lebih
ej'r.::.,:'it:'h : Bacteria
(methanogez), kelompok archaea yang dinamai i5-:

dekat beberapa kelompok utama bakteri.


berdasarkan caranya yang unik dalam mendapatkan Bakteri mencakup sebagian besar prokariota yang dikenal
energi: Mereka menggunakan CO, untuk mengoksidasi oleh kebanyakan orang, mulai dari spesies patogenik
H, melepaskan metana sebagai zat buangan. Di antara yang menyebabkan infeksi tenggorokan dan tuberkulosis
anaerob-anaerob yang paiing ketat, metanogen teracuni hingga spesies-spesies menguntungkan yang digunakan
oleh Or. Walaupun beberapa metanogen hidup dalam untuk membuat keju swis dan yogurt. Setiap mode nutrisi
lingkungan yang ekstrem, misalnya beberapa kilometer utama dan metabolisme direpresentasikan pada bakteri,
di bawah lapisan es di Greenland, metanogen yang lain dan bahkan suatu kelompok taksonomik bakteri yang kecil
hidup di rawa-rawa dan paya-paya tempat mikroorganisme mungkin mengandung spesies-spesies yang menunjukkan

130 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner l(eanekaragaman Hayati


Alfa
I(ad bakteri gram-negatif yang besar dan beraneka ragam ini mencakup
fotoautotrol kemoautotrof, dan heterotrof. Beberapa proteobakteri bersifat 4i; Beta
? '4!da"6;
anaerobik, sementara yang lain bersifat aerobik. Para ahli sistematika a:
Gamma
molekuiar saat ini mengenal lima subgrup proteobakteri; pohon filogenetik I
a!
".ai:..a'..;;. Delta
di kanan menunjukkan hubungan mereka berdasarkan data molekular. ;^.-,..,......... 4
Y
Epsilon ]0.*"*.,.,'.

Banyak spesies daiam subgrup ini terkait erat dengan inang eukariotik. Misalnya,
spesies-spesies Rhizobium hidup di dalam nodul akar legum (keluarga tumbuhan ercis/
buncis), tempat bakteri mengubah N, atmosferik menjadi senyawa-senyawa yang dapat E
I
digunakan oleh tumbuhan inang untuk membuat protein. Spesies-spesies dalam genus n
Agrobacterium menyebabkan tumor pada tumbuhan; perekayasa genetik menggunakan N

bakteri ini untuk mengangkut DNA asing ke dalam genom tumbuhan pangan (lihat Rhizobium (tanda panah) di
dalam sel akar dari sejenis
Peraga 20.25). Seperti yang dijelaskan pada Bab 25, para saintis membuat hipotesis legum (TEM)
bahwa mitokondria berevolusi dari protobakteri alfa aerobik melalui endosimbiosis.

lidtTtl
iii,iiyr
ait::::;t:-

Subgrup yang beraneka ragam secara nutrisional ini mencakup Nitrosomonas, genus +.
bakteri tanah yang berperan penting dalam daur-ulang nitrogen dengan mengoksidasi
amonium (NH;), menghasilkan nitrit (NO2) sebagai zat buangan.
5:*'f
r
rc

Nttrosomonas (TEM diwarnai)

Anggota autotrofik subgrup inl mencakup bakteri sulfur seperti Thiomargarita


nnmibiensis, yang memperoleh energi dengan mengoksidasi HrS, menghasilkan sulfur
sebagai zat buangan (globula kecil dalam foto di kanan). Beberapa proteobakteri gamma TE
heterotrolik merupakan patogen; sebagai contoh, Legionella menyebabkan penyakit la
lh
IO
Legionnaire, Salmonella bertanggung jawab terhadap beberapa kasus keracunan Thioma rga rita nam i biensis
makanan, dan Vibrio cholerae menyebabkan kolera. Escherichia coli, penghuni yang mengandung zat buangan
umum dijumpai pada usus manusia dan mamalia lain, biasanya tidak patogenik. belerang (LM)

Subgrup ini mencakup miksobakteri penyekresi-lendir (kiri).


Ketika tanah mengering atau makanan jarang ditemukan, sel-sel
T
berkumpul menjadi tubuh buah yang melepaskan 'miksospora' Te
l1
F
I
yang resisten. Sei-sei ini mendirikan koloni baru di lingkungan 6
ls
yang menguntungkan. Bdellovibrio (kanan) adalah proteobakteri Bdel lovi br i o bacte ri opho ru s
Tubuh buah Chondromyces
delta yang menyerang bakteri lain, menerjang dengan kecepatan crocatus, sejenis miksobakteri (SEM) menyerang bakteri yang lebih
lebih dari 100 pm/detik (sebanding dengan manusia yang berlari besar (TEM diwarnai)
600 km/jam), dan membor ke dalam sel mangsa mereka dengan
berputar pada kecepatan 100 revolusi/detik.

I(ebanyakan spesies dalam subgrup ini bersifat patogenik bagi manusia atau hewan lain.
Proteobakteri epsilon mencakup Campylobacter, yang menyebabkan keracunan darah dan TE
peradangan usus, dan Helicobacter pylori, yang menyebabkan tukak lambung. lN
lr
Helicobacter pylol (TEM diwarnai)

BAB DUA PULUH TUJUH Bakteri dan Archaea 131


Parasit-parasit ini dapat sintas hanya di dalam sel-sel hewan, bergantung pada inangnya
sebagai sumber daya yang sangat mendasar seperti ATP Dinding gram-negatif chlarnydia
tidak biasa karena tidak memiliki peptidoglikan. Satu spesies, Chlamydia trachomatis, adalah
penyebab utama kebutaan di dunia dan juga menyebabkan mongonococcal urethritis, penyakit l
IF
menular seksual paling umum di Amerika Serikat. l1
l-
lN
Chlamydia (tanda panah) di
dalam sel hewan (TEM diwarnai

Heterotrof yang berbentuk heliks ini bergerak spiral melewati lingkungannya dengan
menggunakan filamen internal mirip-flagela yang berotasi. Banyak spirocheta hidup bebas,
namun ada pula yang tersohor sebagai parasit patogenll<: Treponema pallidum menyebabkan
sifilis, dan Borrelia burgdor;t'eri menyebabkan penyakit Lyme (lihat Peraga 27.2L). F
a
ln
L"i
Le ptos p i ra, seje n i s sp roch eta
r

(TEM diwarnai).

Fotoautotrof ini adalah satu-satunya prokariota dengan proses fotosintesis penghasil-


oksigen yang mirip pada tumbuhan. (I(loroplas bahkan mungkin berasal dari sianobakteri
endosimbiotik; lihat Bab 25). Sianobakteri sollter maupun kolonial beriimpah di mana pun
ada air, menyediakan banyak sekali makanan untuk ekosistem air tawar dan ekosistem
laut. Beberapa l<oloni berfilamen memiliki sel-sel yang terspesialisasi untuk fiksasi nitrogen, lE
1
proses yang menggabungkan N, atmosferik ke dalam senyawa-senyawa anorganik yang dapat O
6
digunakan dalam sintesis asam amino dan molekul-molekul organik lain (lihat Peraga27.14).
Dua spesies Oscr I latori a,
sianobakteri pembentuk
filamen (LM)

I(eanekaragaman bakteri Gram-positif menyaingi proteobakteri. Spesies dalam satu


subgrup, actinomycetes (dari kata Yunani mykes, fungi, karena bakteri ini dahulu disangka
fungi), membentuk koloni yang terdiri atas rantai sel yang bercabang-cabang. Dua spesies
actinomycetes menyebabkan tuberkulosis dan 1epra. Akan tetapi, sebagian besar actinomycetes
adalah spesies yang hidup-bebas yang membantu penguraian zat organik di tanah; sekresi F
1
spesies-spesies tersebut sebagian menyumbangkan bau'tanah'yang subur. Spesies-spesies n
penghuni tanah dalam genus Streptomyces (atas) dikultur oleh perusahaan farmasi sebagai
Streptomyces, sumber dari
sumber dari banyak antibiotik, termasuk streptomisin. banyak antibiotik (SEM diwarnai)
Selain actinomycetes kolonial, bakteri gram-positif mencakup banyak spesies soliter,
seperti Bacillus anthracis (lihat Peraga 27.9), yang menyebabkan antraks, dan Clostridium
botulinum, yang menyebabkan botulisme. Berbagai spesies Staphylococcus dan Streptococcus
juga merupakan bakteri gram-positif.
Mycoplasma (bawah) adalah satu-satunya kelompok bakteri yang tidak memiliki dinding
sel. Mereka juga termasuk se1 terkecil di antara se1-sel yang telah diketahui, dengan diameter
E
sekecil 0,1 pm, hanya sekitar lima kali lebih besar dari ribosom. Mycoplasma memiliki genom 1

yang luar biasa kecil-misalnya, Mycoplasma genitalium hanya memiliki 517 gen. Banyak
mycoplasma merupakan bakteri tanah yang hidup bebas, namun yang lain merupakan patogen. Ratusan mycoplasma menutupi
sebuah sel fibroblas manusia
(SEM d warnai)

132 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner l(eanekaragaman Hayati


banyak mode nutrisi yang berbeda. Seperti yang akan kita
6 1.0
lihat, kemampuan nutrisional dan metabolik bakteri yang €C
beraneka ragam-dan archaea-adalah penyebab besarnya €tr c.s
dampak yang diberikan oleh organisme-organisme mungil !
E
ini pada Bumi dan kehidupannya. ; 0.6
c
_q
O
u 0.4
ffia7"6 sc
E r.t
l. Jelaskan bagaimana sistematika molekular telah
o
o
C
membantu pemahaman kita tentang filogeni prokariotik. 8O
2. Bagaimana prospeksi genetika telah membantu
Tidak Galur 1 Galur 2 Galur 3
ada bakrer,
pemahaman kita tentang keanekaragaman dan filogeni Perlakuan pada tanah
prokariotik?
3. ffiffiffi-&ry# Apa yang dapat disimpulkan dari *. i.rr.,;::r,. .ir.,, Dampak bakteri pada ketersediaan nutrien
penemuan spesies bakteri metanogen mengenai evolusi tanah. Semaian pinus, yang drtumbuhkan pada tanah yang
jalur metabolik? telah ditambahi salah satu dari ketiga galur bakteri Burkholderia
g/athei, menyerap lebih banyak kalrum (K) daripada semaian yang
Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat I d tumbuhkan pada tanah tanpa bakter Hasil-hasil lain (tidak
Apendiks A. i
ditampilkan) menunlukkan bahwa galur 3 menrngkatkan jumlah K
*fiesffiffiM yang dilepaskan dari kristal mineral ke tanah.

ffiffiTffiWdlffi Perkirakan rata-rata pengambilan K oleh


semaian pada tanah dengan bakteri. Menurut dugaan Anda,
akan seperti apa rata-rata ini jika bakteri tidak memiliki efek pada
ffi:ffiw31ffiffit &e
a? u&
€ ketersediaan nutien?

H Prokariota rnernainkan peran


penting di biosfer membuat balok pembangun protein dan asam nukleat.
Pada beberapa kondisi, prokariota dapat meningkatkan
iika manusia lenyap dari planet ini esok hari, kehidupan ketersediaan nutrien yang dibutuhkan oleh tumbuhan
di Bumi akan berubah untuk banyak spesies, namun untuk tumbuh, seperti nitrogen, fosfor, dan kalium
hanya segelintir yang akan punah. Sebaliknya, prokariota i:.-ltll. Prokariota juga dapat menurunkan ketersediaan
sedemikian penting bagi biosfer sehingga jika mereka nutrien kunci tumbuhan; ini terjadi ketika prokariota
lenyap, harapan hidup banyak spesies lain ikut meredup. 'mengunci' nutrien dengan menggunakan mereka untuk
menyintesis molekul yang tersisa di dalam sel-selnya.
Daur-ulang Kirnia Dengan demikian, prokariota dapat memiliki efek-efek
kompleks pada konsentrasi nutrien tanah. Di lingkungan
Atom-atom yang menyusun molekul-molekul organik pada
laut, sebuah penelitian tahun 2005 menemukan bahwa
semua makhluk hidup tadinya merupakan bagian dari zat
sejenis archaea dari klad Crenarchaeota dapat melakukan
anorganik di tanah, udara, dan air. Cepat atau lambat,
nitrifikasi, satu langkah kunci dalam siklus nitrogen
atom-atom itu al<an kembali ke sana. Ekosistem bergantung (lihat Peraga 55.14). Crenarchaeota mendominasi lautan
pada daur-ulang terus-menerus dari unstrr-unsur kimia
dalam jumlah yang banyak, diperkirakan sekitar 1028 sel.
antara komponen-komponen hidup dan tak-hidup dari
I(elimpahan organisme-organisme ini menunjukkan bahwa
lingkungan, dan prokariota memainkan peran utama dalam
mereka memiliki dampak yang besar pada siklus nitrogen
proses lni. Misalnya, prokariota kemoheterotrofik berfungsi
global; para saintis sedang menyelidiki pertanyaan ini.
sebagai dekomposer (decomposer), yang menguraikan
bangkai, tumbuhan mati, dan zat buangan, sehingga
melepaskan supiai karbon, nitrogen, dan unsur-unsur lain. $nteraks6 f;kel$e*gfrs
Tanpa kerja dari prokariota dan dekomposer lain seperti Prokariota memainkan peran penting dalam banyak
fungi, semua kehidupan akan berhenti. (Lihat Bab 55 interaksi ekologis. Pikirkan tentang simbiosis (symbiosis,
untuk melihat pembahasan detail tentang siklus kiniia.) dari kata Yunani yang berarti 'hidup bersama'), hubungan
Prokariota juga mengubah senyawa-senyawa anorganik ekologis ketika dua spesies hidup berdekatan satu sama
menjadi bentuk-bentuk yang dapat diambil oleh organisme lain. Prokariota berukuran kecil, dan mereka seringkali
Iain. Prokariota autotrofik, misalnya, menggunakan CO, membentuk hubungan simbiotik dengan organisme yang
untuk membuat senyawa organik, yang kemudian diteruskan jauh lebih besar. Secara umum, organisme yang lebih besar
melalui rantai makanan. Sianobakteri menghasilkan O, cialam hubungan simbiotik disebut inang (host), dan yang
atmosferik, dan berbagai macam prokariota memfiksasl Iebih kecil disebut simbion (symbiont). Ada banyak kasus
nitrogen atmosferik (Nr) menjadi bentuk-bentuk yang ketika suatu prokariota dan inangnya berpartisipasi dalam
dapat digunakan oleh organisme-organisme lain untuk mutualisme (mutualism), interaksi ekologis di antara dua

BAB DUA PULUH TUJUH BakteridanArchaea 133


manusia. Sinyal-sinyal dari bakteri mengaktifl<an gen-
gen manusia yang membangun jaringan pembuluh darah
usus yang diperlukan untuk menyerap molekul,molekul
nutrien. Sinyal-sinyal lain menginduksi sei-sel manusia
untuk menghasilkan senyawa-senyawa antimikroba yang
tidak memengaruhi B. thetaiotaomicron. Aksi ini bisa
mengurangi ukuran populasi spesies kompetitor lain,
sehingga berpotensi menguntungkan B. thetaiotaomicron
maupun inang manusianya.

w27.5
& pei/eE; ;7.f'C Mutualisme: bakteri berpendar. Bagian oval 1. ]elaskan bagaimana prokariota individual, meskipun
yang berpendar di bawah mata ikan senter (Photoblepharon kecil, dapat dianggap sebagai raksasa terkait dengan
palpebratus) adalah organ tempat hidup bakteri bioluminesen. dampak kolektifnya terhadap Bumi dan kehidupan.
lkan tersebut menggunakan cahaya untuk memikat mangsa dan 2. Jelaskan bagaimana hubungan antara manusia dan .8.
memberi sinyal pada calon pasangan. Bakteri menerima nutrien thetaiotaomicrorz merupakan contoh dari mutualisme.
dari ikan.
3. ffiX |ika Anda tiba,tiba mengubah
pola makan Anda secara besar-besaran, bagaimana
ini akan mempengaruhi keanekaragaman spesies
spesies yang sama-sama memperoleh keuntungan {Peraga prokariotik yang hidup di dalam usus Anda?
;7 :,3i. Dalam kasus-kasus yang 1ain, interaksi tersebut
bersifat komensalism.e (commensalism), hubungan
Untuk mengetahui jawaban yang oianjurtan'*L*
Apendiks A.
ekologis yang menguntungkan satu spesies namun tidak
membahayakan atau membantu spesies yang lain secara
signifikan. Misalnya, lebih dari 150 spesies bakteri hidup di
permukaan tubuh Anda, menutupi sebagian kulit dengan
lebih dari 10 juta sel per sentimeter persegi. Beberapa dari wffiwKtrffi 27,6
spesies ini adalah komensalis: Anda menyediakan makanan
bagi mereka, misalnya minyak yang dikeluarkan dari pori-
$ Prokariota memitiki dampak
pori Anda, dan tempat untuk hidup, sedangkan mereka berbahaya dan menguntungkan
tidak membahayakan atau menguntungkan Anda. Terakhir, bagi manusia
beberapa prokariota menjalin hubungan parasitisme
Qtarasitism), hubungan ekologis ketika suatu parasit W-alaupun prokariota yang dikenal baik cenderung
Qtarasite) memakan isi sel, jaringan, atau cairan tubuh menjadi bakteri yang menyebabkan penyakit pada
dari inangnya; sebagai kelompok, parasit membahayakan
manusia, patogen-patogen ini hanya merepresentasikan
namun biasanya tidak membunuh inangnya, setidaknya
sebagian kecil dari spesies prokariotik. Banyak prokariota
bukan secara langsung (tidak seperti predator). Parasit
yang lain memiliki interaksi positif dengan manusia, dan
yang menyebabkan penyakit dikenal sebagai patogen
beberapa spesies memainkan peran penting dalam bidang
Qtathogen), banyak di antaranya adalah prokariotik. pertanian dan industri.
(I(ita akan membahas mutualisme, komensalisme, dan
parasitisme secara lebih deiail pada Bab 5a.)
I(esehatan banyak eukariota-termasuk Anda sendiri- ffiakteri futcgenik
bergantung pada prokariota mutualistik. Usus manusia Semua prokariota patogenik yang telah kita ketahui
adalah tempat tinggal bagi sekitar 500 sampai 1.000 merupakan bakteri, dan mereka pantas mendapatkan
spesies bakteri; jumlah sel bakteri sepuluh kali lipat lebih reputasi buruk. Bakteri menyebabkan sekitar separuh
banyak dari semua sel manusia dalam tubuh. Spesies yang dari semua penyakit manusia. Sekitar 2 juta orang dalam
berbeda-beda hidup di bagian-bagian usus yang berbeda, setahun meninggal dunia akibat penyakit paru-paru
dan kemampuannya mengolah beraneka ragam makanan tuberkulosis, disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.
juga bervariasi. Banyak di antara spesies-spesies ini adaiah Adapun sekitar 2 juta orang yang lain meninggal setiap
mutualis, mencerna makanan yang tidak dapat dipecah tahun akibat penyakit-penyakit diare yang disebabkan
oleh usus kita. Pada 2003, para saintis di Washington oleh berbagai macam bakteri.
University di St. Louis mempublikasikan genom lengkap Beberapa penyakit akibat bakteri ditularkan oleh spesies
pertama dari mutualis-mutuaiis usus ini, Bacteroides lain, misalnya pinjal atau caplak. Di Amerika Serikat,
thetaiotaomicron. Genom tersebut mencakup berbagai penyakit yang ditularkan melalui hama yang penyebarannya
macam gen yang terlibat dalam sintesis karbohidrat, paling luas adalah penyakit Lyme, yang menginfeksi 15.000
vitamin, dan nutrien-nutrien lain yang diperlukan oleh sampai 20.000 orang setiap tahun {Peraq a 27.Z'tJ. Penyakit

134 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


Sejak abad ke-19, peningkatan sistem sanitasi di
negara-negara industri telah banyak menurunkan ancaman
bakteri patogenik. Antibiotik telah menyelamatkan banyak
nyawa dan mengurangi serangan penyakit. Akan tetapi,
resistensi terhadap antibiotik saat ini berevolusi pada
banyak galur bakteri. Seperti yang Anda baca sebelumnya,
reproduksi bakteri yang cepat memungkinkan gen-gen
yang mengakibatkan resistensi diperbanyak dengan cepat
ke seluruh populasi bakteri sebagai akibat dari seleksi
alam, dan gen-gen ini dapat menyebar ke spesies-spesies
yang lain melalui transfer gen horizontal.
Transfer gen horizontal juga dapat menyebarkan
& ?e{aqa 2?.2'! Penyakit Lyme. Caplak dari genus lxodes gen-gen yang terkait dengan virulensi, mengubah
menyebarkan penyakit Lyme dengan menularkan spirocheta bakteri yang biasanya tidak berbahaya menjadi patogen
Borrelia burgdorteri (SEM diwarnai). Ruam-ruam dapat timbul
yang mematikan. E. coli, misalnya, biasanya merupakan
pada tempat yang digigit caplak; ruam-ruam tersebut mungkin
simbion yang tak berbahaya dalam usus manusia, namun
besar dan berbentuk seperti cincin (seperti pada gambar) atau
mungkin lebih tidak jelas. galur-galur patogenik yang menyebabkan diare dengan
perdarahan telah muncul. Salah satu galur yang paling
berbahaya, disebut OI57:H7, merupakan ancaman global;
di Amerika Serikat saja terdapat 75.000 kasus infeksi
Lyme disebabkan oleh bakteri yang dibawa meialui caplak Ol57:H7 setiap tahun, seringkali diakibatkan dari daging
yang hidup pada rusa dan tikus ladang. Penyakit ini dapat
sapi atau hasil pertanian yang terkontaminasi. Pada 2001,
menyebabkan artritis yang melemahkan, penyakit jantung,
para saintis melakukan sekuensing terhadap genom
dan gangguan saraf jika tidak ditangani.
OI57:H7 dan membandingkannya dengan genom dari
Prokariota patogenik biasanya menyebabkan sebuah galur E coli yang tak berbahaya, disebut I(-12.
penyakit dengan cara memproduksi racun-racun, yang
Mereka menemukan bahwa 1.387 dari 5.416 gen pada
diklasifikasikan sebagai eksotoksin maupun endotoksin.
Ol57:H7 tidak dlmiiiki oleh I(-12. Banyak di antara 1.387
Eksotoksin (exotoxin) adalah protein yang disekresikan gen ini yang ditemukan dalam wilayah kromosomal yang
oleh bakteri tertentu dan organisme lain. I(olera, penyakit
mencakup sekuens-sekuens DNA yang terkait dengan
diare yang berbahaya, disebabkan oleh eksotoksin DNA bakteriofag. Hasil ini menunjukkan bahwa sedikitnya
yang disekresikan oleh proteobaktert Vi,biio cholerae.
beberapa dari 1.387 gen digabungkan ke dalam genom
Eksotoksin merangsang sel-sel usus untuk melepaskan
OI57:H7 melalui transfer gen horizontal yang dimediasi
ion klorida ke dalam usus, dan air melalui osmosis. Pada
oleh bakteriofag (lihat Peraga 27.1L). Beberapa dari gen
contoh yang lain, botulisme, penyakit yang berpotensi
yang hanya ditemukan pada O157:H7 terkait dengan
mematikan, disebabkan oleh toksin botulinum, eksotoksin
virulensi, termasuk gen-gen yang mengkodekan fimbria
yang disekresikan oleh bakteri gram-positif Clostridium
lengket yang memungkinkan OI57:H7 meiekatkan dirinya
botulinum sewaktu bakteri itu memfermentasikan berbagai
ke dinding usus dan mengekstraksi nutrien.
makanan, termasuk daging yang tidak dikalengkan dengan
Bakteri patogenik berpotensi menjadi senjata
baik, makanan laut, dan sayuran. Seperti eksotoksin
bioterorisme. Sebagai contoh, endospora Ba cillus anthracis
Iain, toksin botulinum dapat menyebabkan penyakit
yang dikirimkan melalui pos menyebabkan 18 orang-5
meskipun bakteri yang menghasilkannya tidak ada dalam
makanan. Dalam satu kasus semacam itu, delapan orang
di antaranya meninggai dunia-menderita antraks
pernapasan (lihat juga Bab 26). Skenario-skenario semacam
terserang botulisme setelah memakan ikan asin yang tidak
itu telah merangsang penelitian yang mendalam tentang
mengandung bakteri C. botulinum, namun mengandung
spesies-spesies prokariota patogenik dengan harapan
toksin botulinum. 'Waiaupun bakteri tersebut tidak lagi
adanya pengembangan vaksin dan antibiotik baru.
ada, bakteri tetap dapat tumbuh dan menyekresikan toksin
pada beberapa tahap dalam proses pengolahan ikan.
Endotoksin (end.otoeciz) adalah komponen Fr*kariota dalanr Riset dan TeknoEogi
lipopolisakarida dari membran luar bakteri gram,negatif. Dari sisi yang positif, kita memperoleh banyak keuntungan
Berlawanan dengan eksotoksin, endotoksin dilepaskan dari kemampuan metabolik bakteri maupun archaea.
hanya jika bakteri mati dan dinding selnya hancur. Contoh Sebagai contoh, manusia telah lama memanfaatkan
bakteri penghasil endotoksin termasuk spesies dari genus bakteri untuk mengubah susu menjadi keju dan yogurt.
Salmonella, yang biasanya tidak ada dalam tubuh hewan Pada tahun-tahun belakangan ini, pemahaman kita yang
yang sehat. Salmonella typhi menyebabkan demam tifoid, semakin dalam tentang prokariota teiah memunculkan
dan beberapa spesies Salmonella yang lain, beberapa banyak aplikasi baru daiam bioteknologi; dua contoh di
di antaranya sering ditemukan pada daging unggas, antaranya adalah pemanfaatan E. coli dalam pengklonaan
menyebabkan keracunan makanan. gen dan pemanfaatan Agrobacterium tumefaciens dalam

BAB DUA PULUH TUJUH BakteridanArchaea L35


4 Peraga 27.22Beberapa penerapan dari
prokariota. (a) Penyemprotan pupuk pada daerah
yang terendam-minyak merangsang pertumbuhan
bakteri setempat yang memetabolisasi minyak,
mempercepat proses penguraian alamiah hingga
lima kali lipat. (b) Bakteri-bakteri ini menyintesis
dan menyimpan poliester PHA. PHA dapat
diekstraksi dan diqunakan untuk membuat
produk plastrk yang bisa terurai secara hayati
(biodegradable). (c) Para peneliti sedang berusaha
mengembangkan bakteri yang menghasilkan
bahan bakar etanol (E-85) yang efisien dari produk
Lurrbrhan ya^q terbartkan.

produksi tanaman-tanaman transgenik seperti Beras cepat seperti willow, dan jagung (Peraga 27.22c). Salah satu
Emas (lihat Bab 20). gagasan radikal untuk memodifikasi bakteri datang dari
Prokariota merupakan agen-agen utama dalam Craig Venter, kepala The Instltute for Genomic Research
bioremedias i (b ior emediation), penggunaan organis me- (TIGR). Venler dan para koleganya mencoba membangun
organisme untuk menyingkirkan polutan dari tanah, udara, 'kromosom sintetik' bagi bakteri-dengan kata lain,
dan air. Sebagai contoh, bakteri anaerobik dan archaea membuat spesies baru dari nol. Mereka berharap untuk
menguraikan zat organik dalam limbah, mengubah limbah 'mendesain' bakteri yang dapat melaksanakan tugas-tugas
tersebut menjadl material yang dapat digunakan sebagai spesifik, misalnya menghasilkan hidrogen dalam jumlah
penambal lubang tanah atau pupuk setelah sterilisasi yang besar untuk mengurangi ketergantungan pada bahan
kimia. Penerapan bioremediasi yang lain di antaranya bakar fosil. Akan tetapi, beberapa saintis mempertanyakan
adalah pembersihan tumpahan minyak (Peraga 27.22a) apakah pendekatan ini dapat memiliki efek-efek berbahaya
dan pemisahan material radioaktif (misalnya uranium) yang belum diantisipasi.
dari air tanah. I(egunaan dari prokariota sebagian besar berasal dari
Bakteri dapat segera memegang peran penting daiam keanekaragaman bentuk nutrisi dan metabolisme yang
satu industri besar: piastik. Secara global, setiap tahun dimilikinya. Semua kegunaan metabolik ini dikembangkan
sekitar 350 miliar pon plastik diproduksi dari minyak sebelum kemunculan struktur-struktur baru yang
tanah dan digunakan untuk membuat mainan, wadah mengarahkan evolusi organisme-organisme eukariotik,
penyimpanan, botol minuman ringan, dan berbagai yang akan kita kaji dalam sisa unit ini.
benda lain. Produk-produk ini terurai dengan lambat,
sehingga menimbulkan masaiah-masalah lingkungan.
Bakteri kini dapat dimanfaatkan untuk membuat plastik
ffimffi27.6
alami (Feraga 27.22bj. Sebagai contoh, beberapa bakteri l. ldentifikasikan setidaknya dua cara bahwa prokariota
menyintesis sejenis poliester yang dikenal sebagai PHA telah memengaruhi Anda secara positif hari ini.
(polihidroksialkanoat), yang digunakan oleh bakteri untuk 2. Toksin dari suatu bakteri patogenik menyebabkan
menyimpan energi kimia. I(etika bakteri-bakteri ini gejala-gejala yang meningkatkan kemungkinan bakteri
diberi makan gula yang berasal dari jagung, PHA yang untuk menyebar dari inang ke inang. Berdasarl<an
dihasilkan dapat diekstraksi, dibentuk menjadi pelet, dan informasi ini, apakah racun itu merupakan eksotoksin
digunakan untuk membuat plastik yang tahan lama dan atau endotoksin? lelaskan.
dapat terurai secara hayati. 3. ffiffi Selain transfer gen horizontal,
Melalui rekayasa genetika, manusia kini mampu ajukan hipotesis lain yang dapat menjelaskan mengapa
memodifikasi bakteri untuk memproduksi viiamin, galur E. coli 0157:H7 memiliki gen-gen yang tidak
antibiotik, hormon, dan produk-produk yang lain (lihat Bab ditemukan daiam galur I(-12. Bagalmana cara menguji
hipotesis Anda?
20). Para peneliti mencari cara mengurangi bahan bakar
fosil dengan merekayasa bakteri yang dapat menghasilkan Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, Iihat I
etanol dari berbagai macam biomassa, termasuk limbah Apendiks A.
pertanian, rerumputan, tumbuhan berkayu yang tumbuh # $

L36 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


,-:q- IfifTirEI Kunlungi Study Area di www. mastering bio.com mentransfer alel-alel yang menguntungkan, seperti alel-alel
untuk memperoleh Animasi 3D Bioflix, Tutorial MP3, Video, Soal penyebab resistensi antibiotik, rekombinasi genetik dapat
Latihan, eBook, dan banyak lagi. mendorong evolusi adaptif pada populasi prokariota.

ffiTTilDI
lnvestigasi What Are the Patterns of Antibiotic Resistance?

ffi27,1
Adaptasi struktural dan fungsional berperan dalam ffi27,3
kesuksesan prokariotik (hal. 118-123) Prokariota telah mengembangkan adaptasi terhadap
keberagaman nutrisional dan metabolik (hal. 126-125)
F Contoh dari empat mode nutrisi-fotoautotrofi,
Dinding sel: ditemukan
d hampir semua prokarlotal
kemoautotrofi, fotoheterotrofi, dan kemoheterotrofi-
struktur bakteri gram-posit 1 dijumpai di antara prokariota-prokariota.
Peran Oksigen dalarn Metabolisme Aerob obligat
Kromosom membutuhkan O, anaerob obligat teracuni oleh O,
melingkar: seringkali sedangkan anaerob fakultatif dapat sintas dengan atau
disertai c ncin-cincin
DNA yang lebih keci , tanpa Or.
disebut plasmid
Metabolisme l{itrogen Prokariota dapat memetabolisme
Kapsul: lapisan lengket berbagai macam senyawa nitrogen. Beberapa di antaranya
polrsakarida atau protein Pilus seks:
yang dapat membantu sel tonjoian yang
dapat mengubah nitrogen atmosferik menjadi amonia
melekat dan/atau menyerang memfasilitas dalam proses yang disebut liksasi nitrogen.
sistem kekebalan inang konj ugas
Kerja Sama Metabolik Banyak prokariota bergantung pada
Organisasi internal: tidak ada nukleus aktivitas metabolik dari prokariota lain. Pada Anabaena,
atau organel terselubung-membran; sel-sel fotosintetik dan sel-sel pemfiksasi-nitrogen saling
biasanya tidak ada kompartementalisasi
yang kompleks bertukar produk-produk metabolik. Beberapa prokariota
membentuk biofilm pelapis-permukaan, biasanya mencakup
Flagela: organ yang digunakan spesies-spesies yang berbeda.
oleh kebanyakan bakterl mot I

untuk propulsi; banyak spesies


dapat bergerak menuju atau
fiil$rtil
menlauhi ranqsangan tertentu Invcstigasi What Are the Modes of Nutrition in Prokaryotes?

> Reproduksi dan Adaptasi Prokariota dapat bereproduksi


secara cepat melalui pembelahan biner. Ada yang
27,4
membentuk endospora, yang dapat tetap hidup dalam Sislematika molekular memperielas filogeni
kondisi-kondisi yang tak bersahabat selama berabad-abad. prokariotik (hal. 128-1 33)
Populasi prokariotik dapat berevolusi dalam periode
waktu yang singkat sebagai respons terhadap kondisi-
kondisi lingkungan yang berubah-ubah. molekular menghasilkan pada klasifikasi filogenetik
prokariota, memungkinkan para ahli sistematika untuk
EffiIril mengidentifikasi klad-klad besar yang baru.
Aktivitas Prokaryotic Cell Structure and Function
dengan bakteri dan ciri-ciri lain yang sama dengan
ffiffi w 27.2 eukariota. Beberapa archaea, misalnya termofil ekstrem
Reproduksi yang cepat/ mutasi/ dan rekombinasi dan halofil ekstrem, hidup dalam lingkungan-lingkungan
yang ekstrem. Archaea lain, termasuk kebanyakan
genetik mendorong keanekaragaman genetik pada
metanogen dan spesies-spesies yang terdapat di tanah,
prokariota (hal. 1 23-'126) danau, dan samudera, hidup dalam lingkungan-lingkungan
ts Reproduksi yang Cepat dan Mutasi l(arena prokariota yang sedang.
seringkali dapat memperbanyak diri secara cepat, mutasi
dapat meningkatkan dengan cepat variasi genetik suatu antara kelompok-kelompok utama bakteri. Dua kelompok
populasi, sehingga memungkinkan evolusi adaptii bakteri yang paling besar adalah proteobakteri dan bakteri
gram-positif.
prokariota juga dapat timbul melalui rekombinasi
DNA'dari dua sei yang berbeda (pada bakteria, melalui ffirf.Ttil
transformasi, transduksi, atau konjugasi). Dengan Aktivitas Classification of Prokarvotes

BAB DUA PULUH TUJUH BakteridanArchaea 137


ffiffiff?.s 4. Manakah di antara ciri-ciri biologi prokariotik berikut
yang melibatkan kerja sama metabolik di antara sel-sel?
Prol<ariota lnemainkan peran penting di biosfer a. pembelahan biner d. biofilm
{hat. 133-134) b. pembentukan endospora e. fotoautotrofi
tr Samr UBa*g Klntia Penguraian oleh prokariota c. pelepasan endotoksin
heterotrofik dan aktivitas sintetik prokariota autotrofik
dan pemfiksasi-nitrogen berperan dalam pendaurulangan
5. I(elompok prokariotik manakah yang tidak dipasangkan
secara sesuai dengan anggotanya?
unsur-unsur dalam ekosistem.
a. Proteobakteri-beraneka-ragam bakteri gram-negatif
* {riEa:r'aksi f;$<*i*gis Banyak prokariota memiliki hubungan b. Bakteri gram-positif-simbion pada nodul akar iegum
simbiotik dengan inang; hubungan antara prokariota dan c. Spirocheta-heterotrof berbentuk heliks
inangnya bisa berkisar dari mutualisme, komensalisme, d. Chlamydia-parasit intraselular
hingga parasitisme. e. Sianobakteri-fotoautotrof soliter maupun kolonial

ffiffp.ffi 6. Fotosintesis mirip-tumbuhan yang melepaskan O, terjadi


pada
Prokariota nTemiliki clampak berlral'raya dan a. sianobakteri d. actinomycetes.
nnemgui"lturlgkan bagl nranusia (hal. 134:136) b. chlamydia. e. bakteri kemoautotrofik
& c. archaea.
&a{c.t*ri fut*g**!k Bakteri patogenik biasanya
menyebabkan penyakit dengan melepaskan eksotoksin Untuk mengetahui jawaban Kuis Mandiri, lihat Apendiks A.
atau endotoksin dan merupakan senjata potensial untuk
bioterorisme. Transfer gen horizontal dapat menyebarkan Iilflriftil Kunjungi Study Area di wwwmasteringbio.com
gen-gen yang terkait dengan virulensi pada galur-galur untuk memperoleh Soal Latihan.
yang tak berbahaya.
ffi1d43$_si$q
h Fr$kari$l;q s*alacr.! ${ts;et d;t* Tekn*E$si Percobaan-
percobaan yang melibatkan bakteri seperti E. coli 7. Petugas kesehatan di seluruh dunia khawatir tentang
dan A. tumefaciens lelah mendatangkan kemajuan- resistensi antibiotik pada bakteri penyebab penyakit.
kemajuan penting dalam teknologi DNA. Prokariota Pada pasien yang terinfeksi galur nonresisten dari bakteri
dapat digunakan dalam bioremediasi, produksi plastik penyebab tuberkulosis, antibiotik dapat meredakan
yang dapat terurai secara hayati, dan sintesis vitamin, gejala-gejala dalam beberapa minggu. Akan tetapi, untuk
antibiotik, dan produk-produk lain. menghentikan infeksi diperlukan waktu yang lebih lama,
dan pasien bisa menghentikan pengobatannya sewaktu
bakteri masih ada dalam tubuhnya. Bagaimana bakteri
itu bisa menimbulkan gejala lagi jika belum benar-benar
hilang? Bagaimana hal ini bisa berakibat pada evolusi
KeiB$ ss&siffiFffi*
patogen yang resisten terhadap obat?
l. Variasi genetik pada populasi-populasi bakteri tidak dapat
dihasilkan dari ryqfrds$_FTlscru * Lr* s&Fi
a. transduksi. c. konjugasi. e. meiosis.
b. transformasi. d. mutasi.
8. ffi#flffi,q.S#Hffi.ffi Bakteri pemfiksasi nitrogen, Rhizobium,
menginfeksi akar beberapa spesies tumbuhan, membentuk
Fotoautotrof menggunakan mutualisme dengan bakteri sebagai penyedia nitrogen bagi
a. cahaya sebagai sumber energi dan CO, sebagai tumbuhan, sementara tumbuhan menyediakan karbohidrat
sumber karbon. bagi bakteri. Para saintis mengukur seberapa baik spesies
cahaya sebagai sumber energi dan metana sebagai tumbuhan semacam itu (Acacia irrorata) tumbuh apabila
sumber karbon. akarnya diinfeksi dengan enam galur Rhizobium berbeda.
c. N, sebagai sumber energi dan CO, sebagai sumber
karbon. (a) Plot data daiam grafik. (b) Interpretasi grafik Anda.
d. CO2 sebagai sumber energi sekaligus sumber karbon. Massa tumbuhan (g) setelah
e. HrS sebagai sumber energi dan CO, sebagai sumber Galur Rhizobium 12 minggu pertumbuhan
karbon.
1 0,91
3, Manakah di antara pernyataan berikut yang tidak benar? 2 0,06
a. Archaea dan bakteri memiliki lipid membran yang 3 t,56
berbeda. 4 I,72
b. Baik archaea maupun bakteri umumnya tidak memiliki 5 0,14
organel yang terselubung membran. 6 1,03

c. Dinding sel archaea tidak memiliki peptidoglikan. Sumber: J. J. Burdon, et al., Variation in the effectiveness of symbiotic
associations between native rhizobia and temperate Australian
d. Hanya bakteri yang memiliki histon yang berasosiasi
Acacia'. within species interactions, Journal of Applied Ecology,
dengan DNA. 36:398-a08 (1999).
e. Hanya beberapa archaea yang menggunakan CO, Catatan: Jika tidak ada Rhizobium, setelah 12 minggu pertumbuhan,
untuk mengoksidasi H, dan melepaskan metana. tumbuhan Acacia memlltl<i massa sekitar 0,1 g.

138 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


.#- Manakah di antara organisme-organisme ini
yang merupakan prokariota, dan manakah yang eukariota?

#;ffiffi1trffiffii6ffiffi.ffi mengungkapkan sebuah dunia yang menakjubkan dari


2ti.'E Keharlvatr{;}q1 eus$eariryta ;rc{aEah oa'g;amisrr-le protista uniselular dan prokariota. Beberapa protista
nPrs{."E tilnH13frl menggerakkan dirinya dengan flagela yang melecut
seperti cambuk, sedar-rgkan yang lain merayap dengan
2ti.? Fxs:avata rn*enc;e*<ug-l X-ereitisia c$crtgaar tonjolan mirip-gumpalan. Ada yang berbentuk seperti
sl'rit#kondria te*'enoriifiisasI dae: p:rtl{[st;r demgan terompet kecil; ada pula yang menyerupai miniatur
fiagel;r a.rmiE<
perhiasan. Dengan mengenang hasil pengamatannya, van
i: B.:* Cf"*rsrnaivesriaf ;r rmungki n rn{.urciil dari Leeuwenhoek menulis, "Tidak ada pemandangan yang
enalcs!snllitlEis se$<under lebih indah yang pernah singgah di mataku daripada
ribuan makhluk hldup dalam setetes kecil airi'
2$"4 F{hizaril;a aeialah kel**nperk pner{ist*-a yang beranel<a
Hingga akhir-akhir ini, para ahli biologi menganggap
raga$l yarig r{lbeclakan tll*h kenniripan [Jhi,A bahwa pengamatan selama 300 tahun telah menyingkapkan
2t]"5 Alga *n*rah eia*'r alga hiinu aclalah kerahat sampel representatif dari spesies protista yang maslh ada.
tec'clekat tun'rhe,eha.rr riarat Namun dalam satu dasawarsa terahir, prospeksi genetika
@enetic prctspecting) telah membuka peti harta karun
:8"6 {Jnikosrt;i n-rencak*rg: glr*tis{a v":np, leerf<*raha I
yang berisi protista yang belum diketahui di dalam dunia
r*eka{ c{rrlgan iurngi cla*: i"rew,arl
kehidupan mikroskopik. Seperti yang ditunjukkan pada
78.7 Pretfsta mremaic.]karr berhagai peran g:enting Peraga 28.1, banyak spesies yang baru ditemukan ini
dalarn huhungan ekoiogis memilil<i sel-sel yang berdiameter hanya 0,5-2 Fm-sama
kecilnya dengan banyak prokariota.
Penemuan banyak spesies protista mungil yang
mengejutkan terjadi tidak iama setelah temuan-temuan
terbaru tentang filogeni protista. Semua protista dahulu
fu€aE*$n $ rus ${ r\4*nx"ngi f; dil<lasifikasikan daiam satu kingdom tunggal, Protista,
namun kemajuan dalam sistematika eukariotik telah
,*i""
h erbekal pengetahuan bahwa kebanyakan prokariota menyebabkan kingdom itu runtuh. I(ini jelas bahwa Protista
i1""'Lmerupakan organisme yang luar biasa kecil, sebenarnya polifiletik (1ihat Peraga 26.70): Beberapa protista
"ir1."'' Anda mungkin menduga bahwa r berkerabat lebih dekat dengan tumbuhan, fungi, atau hewan
menunjukkan enam prokariota dan satu eukariota yang dibandingkan dengan sesama protista. Akibatnya, kingdom
jauh lebih besar. Namun sebenarnya, hanya organisme Protista telah diabaikan, dan berbagai garis keturunan
yang berukuran besariah satu-satunya prokariota. Yang protista kini dikenal sebagai kingdom-kingdom tersendiri.
lainnya adalah anggota-anggota eukariota uniselular yang I(ebanyakan ahli blologi masih menggunakan istilah protista,
beraneka ragam dan baru ditemukan, secara informal namun hanya untuk memudahkan saat mengacu pada
dikenal sebagai protista (protist). Eukariota yang eukariota yang bukan tumbuhan, hewan, maupun fungi.
sangat kecil telah membingungkan saintis seiama lebih Dalam bab ini, Anda akan mengenal beberapa kelompok
dari 300 tahun, sejak ahli mikroskop Belanda Antoni protista yang paling penting. Anda akan mempelajari
van Leeuwenhoek pertama kali mengamati organisme- tentang adaptasi-adaptasi strukturasl dan biokimia sekaligus
organlsme tersebut. Seperti yang ia temukan, mengamati juga dampak besar protista pada ekosistem, pertanian,
setetes air kolam di bawah mikroskop cahaya dapat industri, dan kesehatan manusia.

BAB DUA PULUH DELAPAN Protista 139


wF28.1 fotosintesis dan nutrisi heterotrofik. Fotoautotrofi,
heterotrofi, maupun miksotrofi semua dimunculkan secara
I r"bunyakan eukariota adalah independen pada banyak garis keturunan protista.
organisme bersel tunggal Reproduksi dan siklus hidup juga sangat bervariasi
pada protista. Beberapa protista sepenuhnya aseksual;
Protista, bersama tumbuhan, hewan, dan fungi, yang lain juga dapat bereproduksi secara seksual atau
diklasifikasikan sebagai eukariota; mereka berada di dalam setidaknya melaksanakan proses seksual berupa meiosis
domain Eukarya, saiah satu dari ketiga domain kehidupan. dan fertilisasi. I(etiga tipe dasar siklus hidup seksual (lihat
Tidak seperti sei-sel prokariota, sel-sel eukariota memiliki Peraga 13.6) direpresentasikan pada protista, bersama
nukleus dan organel-organel terselubung membran yang dengan beberapa variasi yang tidak sama benar dengan
Iain, seperti mitokondria dan aparatus Golgi. Organel- ketiga tipe itu. I(ita akan mengkaji siklus hidup beberapa
organel semacam itu menyediakan lokasi yang spesifik kelompok protista nanti pada bab ini.
bagi keberlangsungan fungsi-fungsi tertentu, menjadikan
struktur dan organisasi sel-sel eukariotik lebih kompleks Endosirnbiosls dalaftr Evolusi f;ukariotik
daripada sel-sel prokariotik.
Apa yang menyebabkan keanekaragaman luar biasa protista
I(ita akan melihat keanekaragaman eukariota di
yang ada saat ini? Sangat berlimpah bukti bahwa banyak
sepanjang sisa unit ini, diawali dari bab ini dengan
keanekaragaman protista berasal dari endosimbiosis,
protista. I(etika Anda menjelajahi bab ini, ingatlah bahwa
proses yang terjadi ketika organisme uniseluiar tertentu
organisme pada kebanyakan garis keturunan eukariotik
menelan sel-sel 1ain, yang menjadi endosimbion dan
adalah protista, dan kebanyakan protista adalah uniselular.
akhirnya menjadi organel dalam sel inang. Sebagai contoh,
Dengan demikian, kehidupan sangatlah berbeda dari apa
seperti yang kita bahas pada Bab 25, data struktural,
yang biasanya kita pikirkan. Organisme multiselular yang
biokimiawi, dan sekuens DNA mengindikasikan bahwa
besar dan paling kita kenal (tumbuhan, hewan, dan fungi)
hanyalah ujung dari segelintir cabang-cabang di pohon
eukariota pertama memperoleh mitokondria dengan
menelan suatu prokariota aerobik (tepatnya, proteobakteri
kehidupan yang besar (lihat Peraga 26.21).
alfa). Asal usul awal mitokondria didukung oleh fakta
bahwa semua eukariota yang telah dipelajari sejauh ini
Keanekaragamail Struktural dan memiliki mitokondria, atau menunjukkan tanda-tanda
Fungsional pada Protista bahwa nenek moyangnya memiliki organel tersebut.
Mengingat sifat parafiletik dari kelompok yang dahulu Banyak bukti juga mengindikasikan bahwa nantinya
disebut Protista, tidaklah mengejutkan bahwa segelintir dalam sejarah eukariota, satu garis keturunan eukariota
karakteristik umum dari protista dapat disebutkan heterotrofik memperoleh satu endosimbion tambahan-
tanpa pengecualian. Protista bahkan menunjukkan suatu sianobakteri fotosintetik-yang kemudian berevolusi
keanekaragaman struktural dan fungsional yang lebih tinggi menjadi plastida. Dalam model yang diilustrasikan di
daripada kelompok eukariota lain mana pun. Peraga 28.2, garis keturunan pembawa-plastida ini
I(ebanyakan protista bersifat uniselular, walaupun ada akhirnya memunculkan alga merah dan alga hijau.
beberapa spesies yang bersifat kolonial dan multiselular. Hipotesis-hipotesis ini didukung oleh pengamatan bahwa
Protista bersel-tunggal dianggap sebagai eukariota paling DNA gen-gen plastida pada alga merah dan alga hijau mirip
sederhana, namun pada tingkat selular, banyak protista sekali dengan DNA sianobakteri. Selain itu, plastida pada
yang sangat kompleks-paling rumit di antara semua sel. alga merah dan alga hijau dikelilingi oleh dua membran,
Pada organisme multiselular, fungsi-fungsi biologis yang yang berkesesuaian dengan membran dalam dan membran
penting dilaksanakan oleh organ-organ. Protista uniselular luar dari endosimbion sianobakteri gram-negatif.
melaksanakan fungsi-fungsi penting yang sama, namun Pada beberapa kesempatan selama evolusi eukariota,
mereka melakukannya dengan organel-organel subselular, alga merah dan alga hijau mengalami endosimbiosis
bukan organ-organ multiselular. Organel-organel yang sekunder (secondary endosymbiosis). Mereka ditelan
digunakan oleh protista sebagian besar dibahas pada Bab dalam vakuola makanan dari eukariota heterotrofik dan
6, termasuk nukleus, retikulum endoplasma, aparatus menjadi endosimbion sendiri. Misalnya, protista yang
Golgi, dan lisosom. Protista tertentu juga mengandalkan dikenal sebagai chlorarachniophyta mungkin dievolusikan
pada organel yang tidak ditemukan pada kebanyakan ketika suatu eukariota heterotrofik menelan alga hijau. Para
sel eukariotik yang lain, seperti vakuola kontraktil yang ahli biologi menyimpulkan bahwa proses ini terjadi relatif
memompa kelebihan air dari sel protista (lihat Peraga 7.14). baru dalam waktu evolusi karena alga hijau yang ditelan
Nutrisi protista lebih beraneka ragam daripada masih melaksanakan fotosintesis dengan plastidanya
kelompok eukariota yang lain. Beberapa protista adalah dan memiliki nukleus vestigial mungil sendiri, disebut
fotoautotrof dan memiliki kloroplas. Protista yang lain nukleomorf (nucleomorpfu). I(onsisten dengan hipotesis
adalah heterotrof, mengabsorpsi molekul organik atau bahwa chlorarachniophyia berevolusi dari eukariota yang
mencerna partikel makanan yang lebih besar. Protista yang menelan eukariota lain, plastidanya dikelilingi oleh empat
Iain lagi, disebut miksotrof (zixotroph), menggabungkan membran. I(edua membran dalam berasal dari membran

14O UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


P astida \ .i a
ts Peraga 28.2 Keanekaragaman plastida yang
+
\;*..'-"
,irii'.
".;,,

dihasilkan oleh endosimbiosis sekunder. Penelitian . :t1


tentang eukariota pemilik-plastida menunjukkan Dinof lagellata
bahwa semua plastida berevolusi dari sianobakteri
gram-negatrf yang ditelan oleh eukariota heterotrofik
nenek moyang (endosimbiosis primer). Nenek moyang *r.
, ';;((iid'r'
'lzAt\.
itu kemudian berdiversifikasi menjadi alga merah dan
alga hijau, beberapa di antaranya kemudian ditelan
oleh eukariota lain (endosimbiosis sekunder).
ri\ -'-"- Apicomplexa

Qt.tl
A ga merah

'/St :'
,'''
z,;,
,.:j'2
Stramenopiia

C hloroarach niophvta

dalam dan membran luar sianobakteri purba. Membran menyebabkan gagasan lama dimodifikasi atau dibuang.
ketiga berasal dari membran plasma alga yang ditelan, Dalam bab ini, pembahasan kita diatur mengelilingi satu
dan membran terluar berasal dari vakuola makanan hipotesis yang berlaku saat ini: lima supergrup eukariota
eul(ariota heterotrofik. Pada protista 1ain, plastida yang yang Citunjukkan pada Peraga 28.i. I(arena akar pohon
diperoleh melalui endosimbiosis sekunder dikelilingi oleh eukariotik belum diketahui, keiima supergrup ditunjukkan
tiga membran, mengindikasikan bahwa salah satu darl berdivergensi secara bersamaan dari satu nenek moyang
keempat membran awal hilang selama evolusi. bersama-sesuatu yang klta tahu tidak benar, namun kita
tidak tahu organisme mana yang pertama kali berdivergensi
Lima Supergrup Eukariota dari organisme lain. Selain itu, ingatlah bahwa meskipun
Pemahaman l<ita tentang sejarah evolusi protista beberapa kelompok pada Peraga 28.3 didukung oleh
terus berubah pada beberapa tahun belakangan ini. data morfologi dan DNA yang kuat, kelompok yang laln
Tidak hanya kingdom Protista yang telah diabaikan, lebih kontroversial. Seperti yang Anda baca pada bab ini,
namun berbagai macam hipotesis lain juga telah Anda mungkin lebih terbantu jika mengurangi fokus pada
ditinggaikan. Misalnya, pada awal 1990-an, banyak nama-nama spesifik dari kelompok-kelompok organisme,
ahii biologi berpikir bahwa garis keturunan tertua dari dan lebih berfokus pada mengapa organisme-organisme
eukariota yang masih ada adalah protista amitokondriata tersebut penting dan bagaimana penelitian yang terus
(amitochondriate protisf), kelompok protista yang berlangsung dirancang untuk menjelaskan hubungan-
tidak memiliki mitokondria konvensional dan rnemiliki hubungan evolusioner protista.
organel terselubung membran yang lebih sedikit daripada
kelompok protista yang lain. Namun data struktural dan
ffi2S,1
DNA terbaru telah meruntuhkan hipotesis ini. Banyak 1. Sebutkan setidaknya empat contoh keanekaragaman
struktural dan fungsional pada protista.
protista yang disebut protista amitokondriata telah
terbukti memiiiki mitokondria-meskipun tereduksi-dan 2. Rangkumlah peran endosimbiosis dalam evolusi
eukariota.
beberapa dari organisme ini sekarang diklasifikasikan
dalam kelompok yang sepenuhnya berbeda. Misalnya, 3. ffiW#ffiW Setelah mempelajari Peraga 28.3,
gambarlah versi sederhana dari pohon filogenetik
mikrosporidian, dahulu dianggap protista amitokondriata,
yang hanya menunjukkan lima supergrup eukariota.
kini diklasifikasikan sebagai fungi. Sekarang buatlah sketsa bagaimana pohon itu akan
Perubahan terus-menerus pada pemahaman kita terlihat jika unikonta merupakan kelompok pertama
tentang fiiogeni protista menjadi tantangan bagi eukariota yang berdivergensi dari eukariota lain.
para pelajar maupun pengajar. Hipotesis-hipotesis
tentang hubungan-hubungan ini merupakan ajang bagi
Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat I
Apendiks A. I
aktivitas saintifik, berubah cepat seiring data baru yang M

BAB DUA PULUH DELAPAN Protista I4L


Dalam hipotesis lilogenetik yang direpresentasikan dalam pohon berikut, kelompok-
kelompok eukariota pada ujung-ujung cabang berkerabat dalam'supergrup-supergrup'
yang lebih besar, dilabeli secara vertikal pada sisi paling kanan pohon. I(ingdom Plantae
(tumbuhan darat), Fungi, dan Animalia (hen,an) telah sintas dari sistem klasifikasi
Iima kingdom. I(elompok-kelompok yang sebelumnya diklasifikasil<an dalam kingdom
Protista disoroti dengan warna kuning. Garis titik-titik mengir-rdikasikan hubungan
evolusioner yang tak tentu atau masih diperdebatkan.

Diplomonad

Parabasal id Beberapa anggota supergrup ini memiliki


lekukan'hasil galian' pada salah satu
Eug lenozoa
sisi dari badan selnya. Dua klad utama
(parabasalid dan diplomonad) memiliki
mitokorrdria yang termodifikasi; klad
lain (euglenozoa) memiliki flagela yang
D inof lagellata
F strukturr-rya berbeda dari flagela organisme
o; i!!, Apicomplexa lain. Excavata mencakup parasit-parasit
i i: o t
',il n seperti Giardia, seperti halnya banyak
!ll
d C iliata spesies predator dan fbtosintetik.
!T 3.
3
o'
Diatom <
o:
Ol
Alga pirang E)l
9rl

Alga cokelat

Oomycetes

i9
C h lora rachn iophyta
I

. Foram

Ra d ro la ria

Alga merah
a
Chlorophyta t 5um
o
=>
;'lo
Eo, C ha rophyta !J
Giardia intestinalis, parasit
diplomonad. Dip omonad ini (SEM drwarna )
Tumbuhan darat n dapat mengrnfeksi orang-orang ketika mereka
mem num air yang tercemar oleh feses yang
mengandung kista dari parasit rni. Memtnum
air semacam itu bahkan dari aliran sunqa
P Jamur lendir yang tampaknya bersih-dapat menyebabkan
J
o
(D
diare parah. Merebus air hingga mendidih
Gymnamoeba akan membunuh parasit tersebut.
o
N
a
qJ . Entamoeba

N ucleariid
I
* Fungi

9-
C hoa nof lagellata
o
9J
Hewan

142 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner l(eanekaragaman Hayati


Chromalveolata
I(elompok ini mungkin berasal dari peristiwa endosimbiosis I(elompok eukariota ini mencakup alga merah
sekunder purba. Chromalveolata mencakup beberapa dari dan alga hijau, bersama dengan tumbuhan darat
organisme fotosintetik yang paling penting di Bumi, seperti (kingdom Plantae, dibahas pada Bab 29 dan 30).
diatom-diatom yang ditunjukkan di sini. I(elompok ini juga Alga merah dan alga hijau mencakup spesies
mencakup alga cokelat yang membentuk 'hutan lamun bawah uniselular, spesies kolonial (misalnya alga hijau
air seperti halnya patogen-patogen penting, seperti Plasmodium, Volvox), dan spesies multiselular. Banyak alga
penyebab malaria, dan besar yang dikenal secara informal sebagai 'rumput
Phytophthora, penyebab laut' adalah alga merah atau hljau multiselular.
kelaparan akibat gagal Protista dalam Archaeplastida mencakup spesies
panen kentang di Irlandia fotosintetik kunci yang membentuk dasar jejaring
pada abad ke-19. makanan pada beberapa komunitas akuatil<.

: Keanekaragaman Volvox, alga hijau air tawar kolonial. Koloni


diatom. Protista-protista ini adalah bola berongga yang dindingnya terdiri dari
bersel tunggal yang cantik ratusan sel biflagelata (lihat LM inset) yang tertanam
ini merupakan organisme dalam matriks bergelatin. Sel-sel itu biasanya
fotosjntetik penting dalam dihubungkan oleh untaian sitoplasmik; jika terisolasi,
komunitas akuatik (LM). 50 pm sel-sel ini tidak dapat bereproduksi Koloni-koloni
besar yang terlihat di sini akhirnya akan melepaskan
koloni-koloni 'anakan' kecil di dalamnya (LNa).

20 rlm
50 rrm

I(elompok ini terdiri dari spesies-spesies amoeba, kebanyakan


memiliki pseudopodia yang berbentuk seperti benang.
Pseudopodia adalah perpanjangan yang dapat menjulur dari
bagian mana pun; kaki semu itu digunakan dalam pergerakan
dan penangkapan mangsa.

I(elompok eukariota ini mencakup amoeba yang memiliki


pseudopodia berbentuk lobus atau tabung, seperti halnya
hewan, fungi, dan protista yang berkerabat dekat dengan
hewan atau fungi. Menurut satu hipotesis terbaru, unikonta
mungkin merupakan kelompok eukariota pertama yang
berdivergensi dari eukarlota lain (lihat Peraga 28.23); akan
tetapi, hipotesis ini belum diterima secara luas.

a Globigerina, foram dalam supergrup Rhizaria. 4 Amoeba unikonta.


Pseudopodia serupa-benang menlulur melalui pori- Amoeba ini (Amoeba
pori pada cangkang, atau testa (LM). SEM inset proteus) menggunakan
menunjukkan sebuah testa foram, yang keras karena pseudopodianya untuk
menqandunq kalsium karbonat. menelan alga hilau
yang berukuran kecil.

BAB DUA PULUH DELAPAN Protista 143


diselubungi oleh membran plasma sel tersebut (lihat Peraga
28.2
6.24). Mereka cukup berbeda dari flagela prokariotik, yang
$ Excavata mencakup protista filamennya tersusun dari protein globular flagelin yang
dengan mitokondria ternnodifikasi melekat ke permukaan sel (lihat Peraga 27.6).
Banyak diplomonad merupakan parasit. Salah satu
dan protista dengan flagela contoh yang terkenal bereputasi buruk adalah Giardia
yang unik intestinalis (dikenal juga sebagai Giardia lamblia; Iihat
Peraga 28.3), yang menghuni usus mamalia.
Parabasalid juga memiliki mitokondria yang
m
x tereduksi; disebut hidrogenosom (hydrogenosome). Organel
s inimenghasilkan sebagian energi secara anaerobik,
o
!, melepaskan gas hidrogen sebagai produk sampingan.
Parabasalid yang paling terkenal adalah Trichomonas
Chromalveolata
Rhizaria
vaginalis, parasit yang ditularkan secara seksual dan
Archaeplastida menginfeksi sekitar 5 juta orang setiap tahun. T. vaginalis
Unikonta bergerak di sepanjang lapisan mukus pada saluran
reproduksi dan uriner manusia dengan menggerakkan
flagelanya dan mendenyutkan bagian membran plasmanya
I(ini setelah kita mengulas beberapa pola besar pada evolusi
(Peraga 28.4). Pada perempuan, jika keasaman normal
eukariota, kita akan mengamati lebih dekat lima kelompok
vagina terganggu, T. vaginalis dapat mengalahkan
utama protista yang ditunjukkan pada Peraga 28.3.
mikroorganisme yang menguntungkan di tempat itu dan
I(ta mulai perjalanan dengan Excavata, klad yang menginfeksi vagina. Infeksi Trichomonas juga dapat terjadi
baru-baru ini diajukan yang muncul dari penelitian
pada uretra laki-laki, walaupun seringkali tanpa gejala.
morfologi terhadap sitoskeleton. Beberapa anggota
Penelitian menunjukkan bahwa T. vaginalis memperoleh
kelompok yang beraneka ragam ini juga memiliki iekuk
gen tertentu melalui transfer gen horizontal dari bakteri
makanan 'hasil galian' pada salah satu sisi badan sel.
parasit di dalam vagina. Gen tersebut memungkinkan Z
Excavata mencakup diplomonad, parabasalid, dan
vaginalis memperoleh makanan di lapisan vagina, sehingga
euglenozoa. Data molekular mengindikasikan bahwa
menambah proses infeksi.
masing-masing dari tiga kelompok ini monofiletik,
namun data yang dimiliki belum mengonfirmasi maupun
menolak keras monofili supergrup Excavata. Walaupun Euglenozoa
ciri-ciri sitoskeletal yang unik dimiliki oleh banyak Protista yang disebut euglenozoa (euglenozoan) tergolong
excavata, kita belum bisa mengetahui apakah hal itu ke dalam klad yang berbeda-beda yang mencakup
karena excavata bersifat monofiletik atau karena nenek heterotrof predator, autotrof fotosintetik, dan parasit.
moyang bersama eukariota memiliki ciri-ciri tersebut. Ciri morfologi utama yang membedakan protista-protista
Secara keseluruhan, dukungan bagi klad excavata relatif dalam klad ini adalah keberadaan batang spiral atau
lemah, sehingga klad ini menjadi salah satu kelompok kristalin dengan fungsi yang belum diketahui di dalam
yang lebih kontroversiai dari kelima supergrup. flagelanya (Peraga 28.5). Dua kelompok euglenozoa yang
paling banyak dipelajari adalah kinetoplastid dan euglenid.
Diplonronad dan flarabasalid
Protista dalam kedua kelompok ini tidak memiliki plastida
dan memiliki mitokondria termodifikasi (hingga saat ini,
mereka diduga tidak memiliki mitokondria sama sekali).
I(ebanyakan diplomonad dan parabasalid ditemukan di
lingkungan anaerobik.
Diplomonad memiliki motokondria termodifikasi
yang disebut mitosom (mitosome). Organel ini tidak
memiliki rantai transpor elektron yang fungsional sehingga
tidak dapat menggunakan oksigen untuk membantu
mengekstrak energi dari karbohidrat dan molekul-
molekul organik lainnya. Sebagai gantinya, diplomonad
mendapatkan energi yang mereka butuhkan dari jalur-jalur
biokimiawi anaerobik, seperti glikolisis (lihat Bab 9).
Secara struktural, diplomonad memiiiki dua nukleus
yang berukuran sama dan flagela majemuk. Ingatlah Membran berdenyut
kembali bahwa flageia eukariotik merupakan perpanjangan
sitoplasma, terdiri dari berkas-berkas mikrotubula yang A Peraga 28.4 Parabasalid, Trichomonas vaginalis (SEM diwarnai)

L44 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


Krmefopdasffd
Protista yang disebut kinetoplastid memiliki mitokondria
tunggal yang besar yang mengandung massa DNA lrtaoera
terorganisasi, disebut kinetoplas (kinetoplast). Protista ini
mencakup spesies protista yang memakan prokariota di
perairan tawar, laut, dan ekosistem darat yang lembap,
serta spesies yang parasit pada hewan, tumbuhan, dan
protista lain. Sebagai contoh, kinetoplastid pada genus
Trypanosoma menyebabkan penyakit tidur pada manusia,
suatu penyakit saraf yang mematikan jika iidak ditangani.
Trypanosom menginfeksi manusia melaiui gigitan
organisme vektor (pembawa), lalat tsetse Afrika {F*r+l:e Cincin mikrotubulus
?*.6\. Trypanosomt juga menyebabkan penyakit Chagas,
A i:::;',.:1i;a !1.: :1 p;un"," euglenozoa. Kebanyakan euglenozoa
yang ditularkan oleh serangga pengisap darah dan dapat
memiliki batang kristalin di dalam salah satu flagelanya (TEM
menyebabkan kegagalan jantung kongestif. ini adalah irisan melintang flagela). Batang tersebut terletak di
Trypanosoma menghindari respons imun dengan sepanjang sisi cincin mikrotubulus 9 + 2 yang ditemukan pada
pertahanan'umpan-dan- gantl' (' bait- and- sw itch') yang semua flagela eukariotik (bandingkan dengan Peraqa 6.24).
efektif. Permukaan Trypanosoma dilapisi dengan jutaan
salinan protein tunggal. Akan tetapi, sebelum sistem
imun inang dapat mengenali protein itu dan melancarkan
serangan, generasi-generasi baru dari parasit tersebut
berganti ke protein permukaan yang lain dengan
struktur molekuiar yang berbeda. Perubahan pada
protein permukaan yang sering terjadi mencegah inang
mengembangkan imunitas (lihat Peraga 43.25). Sekitar
sepertiga genom Trypanosoma didedikasikan untuk
menghasilkan protein-protein permukaan ini.

ffergfenie/
Euglenid memiliki satu kantong pada salah satu ujung
sel tempat munculnya satu atau dua flageia {lrF.:.i?L,i* .lij .r}.
Banyak spesies Euglena merupakan miksotrof: Apabila s i :, ,,,j.. ::\:..:..:, Trypanosoma, kinetoplastid penyebab penyakit
ada sinar matahari mereka bersifat autotrofik, namun tidur. Sel-sel ungu yang berbentuk pita di antara sel-sel darah merah
adalah Trypanosoma (SEM diwarnai).
ketika tidak ada sinar matahari, mereka dapat menjadi
heterotrofik, menyerap nutrien organik dari lingkungannya.
Banyak euglenid lain menelan mangsa melalui fagositosis.
V i--*r'i*g: 7.8"V Euglena, sejenis euglenid
yang umum ditemukan dalam air kolam.

Flaqela panianq ....-


--..--....-......-

Setektsr *eh*y*:
1 pemb*ngkrkan di dekot
I dasar flaqeia panjang;
'-.1 irentjeteksi tah;ya yanc tidak
Flagela pendek
i ri,lraiangr oieh [rintik mata;
l
ak ibatnya, fr:EJen* hergerak
Vakuola kontraktil I

i menuju cahaya dengan


ifiieniiias yang sesuai, suatu
Nukleus i
ad*pta:i penting yang
I

I meninqkatkan fnicsintesis
Kloroplas

Membran plasma -- i F*lik*l: pite-pita pr*tein


!
r:li iral,v;lh nr+mhran pl*sm*
Euglena (lM) yiln6 mem[:erikan kekr-i;tan
5 prm
rj:r* fi*i.sibiIitns {SLiqJe**
tidrk mEit:ilii<i Cirrdirrq sel)

BAB DUA PULUH DELAPAN Protista L45


Secara historis, malaria menyaingi tuberkulosis
sebagai penyebab utama kematian manusia akibat penyakit
menular. Tingkat kejadian malaria berkurang drastis pada

T tahun 1960-an berkat insektisida yang mengurangi populasi


pembawa dari nyamuk Anopheles dan berkat obat,obatan
yang membumth Plasmodium pada manusia. Namun
l<emunculan vaielas Anopheles maupun Plasmoclium yang
resisten telah menyebabkan terjangkitnya kembali malarla.
Alveolata Sekitar 300 juta orang di wilayah tropis kini terinfeksi,
dan 2 juta orang meninggal setiap tahun.
Pencarian vaksin malaria terhambat oieh fakta bahwa
T= Plasmodium terutama hidup di dalam se1, tersembunyi darl
l3
IN sistem kekebalan inang. Seperti Trypanosoma, plasmodium
lo terus-menerus mengubah protein permukaannya.
S Peraga 28.8 Alveoli. Kantong-kantong di bawah membran I(ebutuhan penanganan malaria yang mendesak mengilhami
plasma ini merupakan karakteristik yang membedakan alveolata
usaha ambisius untuk melakukan sekuensing terhadap
dari eukariota yanq lain (TEM).
genom Plasmodium. Para peneliti kini telah melacak
ekspresi sebagian besar gen,gen parasit tersebut pada
berbagai titik dalam siklus hidupnya. Riset ini dapat
membantu mengidentifikasi target vaksin. Antlbiotik
yang menargetkan apikoplas juga sedang dikembangkan.
Pendekatan ini mungkin efektif karena apikoplas, yang
berasal dari endosimbiosis sekunder prokariota, memiliki
jalur-jalur metabolik yang berbeda dari manusia.

{i{iata
Ciliata (ciliate) adalah kelompok protista yang besar
dan beraneka ragam yang dinamai demikian karena
mereka menggunakan silia untuk bergerak dan mencari
makan (Peraga 28.11a). Silia tersebut dapat menutupi
seluruh permukaan sel atau mungkin berkelompok dalam
A Peraga 28,9 Pfiesteria shumwayae, sejenis dinoflagellata.
beberapa baris atau jumput. Pada spesies-spesies tertentu,
Lecutan flagela spiral, yang terletak di dalam lekukan yang barisan silia yang terkemas secara rapat berfungsi secara
mengelilingi sel, menyebabkan alveolata ini memutar (SEM diwarnai) kolektif dalam lokomosi. Ciliata yang lain bergerak cepat
dengan struktur mirip-kaki yang tersusun dari banyak
silia yang bergabung bersama.
Ciri khas ciliata adalah keberadaan dua tipe nukleus:
Apicornplexa mikronukleus yang kecil dan makronukleus yang besar. Satu
Hampir semua apicomplexa (apicomplexan) adalah sel memiliki satu nukleus atau lebih dari masing-masing
parasit pada hewan, dan beberapa dapat menyebabkan tipe. Variasi genetik dihasilkan dari konjugasi, proses
penyakit serius pada manusia. Parasit tersebut menyebar seksual ketika dua individu bertukar mikronukleus haploid
(Feraga 28.11b). Ciliata umumnya bereproduksi secara
di dalam tubuh inang sebagai sel penginfeksi kecil yang
disebut sporozoit. Apicomplexa diberl nama demikian aseksual meialui pembelahan biner, ketika makronukleus
karena pada salah satu ujung (apex) dari sel sporozoit yang telah ada sebelumnya hancur dan makronukleus
terdapat sebuah kompleks organel yang terspesialisasi yang baru terbentuk dari mikronukleus sel. Masing-
untuk menembus sel-se1 dan jaringan-jaringan inang. masing makronukleus biasanya mengandung banyak
Walaupun apicomplexa tidak meiakukan fotosintesis, data salinan genom siliata. Gen-gen dalam makronukleus
terbaru menunjukkan bahwa mereka mempertahankan mengontrol fungsi sehari,hari dari sel, seperti mencari
plastida termodifikasi (apikoplas), kemungkinan besar makan, membuang zat sisa, dan menjaga keseimbangan
berasal dari alga merah. air (lihat Peraga 28.11a).
I(ebanyakan apicomplexa memiliki siklus hidup yang
rumit dengan tahap seksual maupun aseksual. Siklus hid'up $tramenopEIa
tersebut seringkali membutuhkan dua atau lebih spesies Stramenopila (stramenoplle) adalah kelompok alga iaut
inang untuk penyelesaiannya. Sebagai contoh, Plasmodium, yang mencakup beberapa organisme fotosintetik yang
parasit yang menyebabkan malaria, hidup di dalam tubuh paling penting di planet ini, serta sejumlah klad heterotrof.
nyamuk dan manusia (Peraga 28.10). Nama 'stramenopila' (dari kata Latin strameru, jerami, dan

BAB DUA PULUH DELAPAN Protista 147


&-
ffi Sprrozr.:iii rrJrn;srrki s*i sel l'.lti
rr*nlrsia- Seielah beberapa l"!eri, sporozoat
ffi l*y*r rr.rh Art*pft*/.-q'./a n! nengaiami pemLlelahan berkali-kali dan
1..r,,:',.1'.Sr-,.tt:qlilrt,rt,Li-)irltrrJ,
l1lenjadi merozoit, yarig men{Jgufiakan
iika.l lFr{lr{],1n ii
*t{iilyL1 11 ti
g;,jjiiiiL;L;r,.r,ji il"riJilr l: j6hrrvr karrpleks apikalnya untuk menembu! set-sel
ilarah merah {lihat TEM di bawah}.

I
/'-
I
,/
ffiffir/
/ Merozoit

/\

ffit)o:it herke*rh;in1 I
I
i!:r.;
-,'. r'+,:
dari zigot di dinding
.rl, !! in ,\.:.,'..!., n--.in L.",Es
, 'f:"i:.,.
nvamuk. *csit rnelepask":r: t-
j '-,' t.'
ribLran sporczoit, I
1..
llir:' \ \oosit
I

yanq i;ernriErasi k"*


k*l*rrjar iutJai: nr,amuk. I

I ruerosrs
i..-.. -..- "".
:
: Merozoit ,l Sel darah
"-"..-.""-.-.-..
(n) =-------- merah

/tqor
4 -' (2n) Sel darah
@ Merozolt meryrbelalr
merah secara aseksual ci dalam sel-sel
darah merah. Pada interval
48 ;:tau 7Jjam {tergantung
pada spesies), mer0zoit
dalam jurnlah besar me rusak
#& tsPtf ;.tinc' lpt!ia1: sel-sel darah nrerah.
.lr riai:n u!rirrnl' ffi
menyebabkan badan rnenggigif
Pel',tl r)adn n,lar"rk. i
dan demam irerkala. Sebaqian
CJt Liqll Lr- /l 1'n''i,;i. dari merozoit rnenginfeksi sei-
sel darah merah yang lain.
!: ':,r,.: Gamet .r'r':rr
lr,
Keterangan
:{#
.1 g
(n)
? u,1'l i i@
;@ 5a'bu4,n,, ;l,(ir(,;oi-
Haploid (n) '.'' 'lW qffii I n:enrbentuk garncio:;t
o3i
Diploid (2n)

1:'--
ffi 6ame* terhe nruk dari gaffelotiti ffit:iranuk Anrspheies 1iang !ain rrrenggiEit
r*tiap Sar*etetit jnntafi rnenglras;lkan aran,:] y;ftlJ ttrinfekEi dan nre ngiiap ganletcsii
:ejun-r1*h q*fiet jirnrir y,ang langsinl;. P I a smad i n hei"sa nta dengai'r clarah.
LL

a Frrnga i$.1i1 Siklus hidup dua-inang dari Plasmodium, apicomplexa yang menyebabkan malaria.
ffi npakah perbedaan morfologis antara sporozoit, merozoit, dan gametosit disebabkan oleh genom yang
berbeda atau oleh perbedaan pada ekspresi gen? lelaskan.

pilos, rambut) mengacu pada karakteristik flagelanya, yang sepatu dan tutupnya {Peraga "t8.13}. Dinding ini memberikan
memiliki banyak penjuluran yang haius dan mirip-rambut. perlindungan efektif dari rahang penghancur milik predator:
Pada kebanyakan stramenopila, flagela 'berambut' ini Pada 2003, para peneliti di Jerman menemukan bahwa
berpasangan dengan flagela 'mulus' (tak berambut) yang diatom hidup dapat menahan tekanan sebesar 1,4 juta kg/
lebih pendek iF+r;.r.;.: ;:F. :,1.:. m2, sebanding dengan tekanan di bawah setiap kaki meja
yang menahan seekor gajah! Sebagian besar kekuatan
f,)fa{#s",? diatom berasal dari jaringan lubang yang rumit dan lekukan
Diatom adalah aiga uniselular yang memiliki dinding mirip- di dindingnya; jika dindingnya mulus, hanya dibutuhkan
gelas yang unik yang terbuat dari silika terhidrasi (silikon kekuatan 60% Iebih kecil untuk menghancurkannya.
dioksida) dan tertanam dalam matriks organik. Dindingnya Hampir sepanjang tahun, diatom bereproduksi secara
terdiri dari dua bagian yang tumpang tindih seperti l(otak aseksual melalui mitosis; setiap sel anakan menerima

148 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


Pa ra meci u m terui-menerus memasukkan
air melalui osmosis dari lingkungannya Cilia di seoanjang leruLan mulut
yang hipotonik. Vakuola kontraktil yang berbenruk. corong n'enggerakkan makanan
(terutama bakleri) ke dalam mulut ser,
mirip kandung kemih mengakumulasi air ]
berlebih dari salur"an-saluran radial dan ,,/ i tempal nakanan drrelan ke cialam vakuola
secara berkala mengeluarkan air tersebut makanan melalui fagositosir.
melalui membran plasma.
Lekukan mulut
Mulut sel
Ribuan silia melapisi >--
50 um per mukaarr Paramaetium.

Vakuola makanan berfusi dengan


Iisosom (tidak ditunjukkan).
M ikronukleus Sewaktu makanan dicerna, vakuola
mengikuti jalur melingkar yang
Ma kronu kleus melewati se{. Zat sisa dilepaskan
ketika vakuola berfusi dengan
wilayah khusus dari memLrran plasma
yang berfr,rngsi sebagai pori anal.
(a) Menangkap makanan, pengeluaran
zat sisa, dan keseimbangan air.

flDua sel dari galur perkawinan $Meiosis dari mikronukleus @Tiga mikronukleus pada masing-masing
yang cocok berjajar berdampingan menghasilkan empat mikronukleus sel hancur. Mikronukleus yang tersisa
haploid pada masing-masing sel. pada setiap sel membelah melalui mitosis.

@5el*el bertukar
s x satu mikronukleus.
iii -__"-''-'7-
e -s 4: /. ,/
w-//
'\;,i .6
Pasangan
^<//t
yang cocok ti.:ti
,i+
+ :'lri

' ''
:..
,

"a l
" t ;lr:ei'
$j / ,ti!:|,' s:i
4,u $, ,.

d *e_: - --i d;'-'


*;
l:
FUst i" " -'\ -1'e
IIKRONUKLEUS
''' :
$sel set
memisah

QD,ra prtarun Keterangan


sitokinesis menghasil kan @ rmpat mikronukleus @ Tiga putaran Gl Kudru mikronukleus
menjadi makronukleus. mitosis memproduksi berfusi.
empat sel anakan.
delapan mikronukieus ' Konjugasi
::..,,i,'. Reproduksi
(b) Konjugasi dan reproduksi.

A Peraga 28.1'l Struktur dan fungsi pada ciliata Paramaecium caudatum.

separuh dinding sel induk dan membuat sendiri paruhan Seperti alga pirang dan alga cokelat, diatom
baru yang ukurannya cocok di dalam dinding lama. menyimpan energi dalam bentuk polimer glukosa yang
Beberapa spesies membentul( kista sebagai tahap resisten. disebut laminarin. Beberapa diatom juga menyimpan
Diatom juga bereproduksi secara seksual, namun hal energi daiam molekul-molekul minyak.
tersebut tidak umum terjadi. Akumulasi besar-besaran dari dinding diatom yang
Dengan estimasi 100.000 spesies yang masih ada, terfosilasi merupakan penyusun utama sedimen yang
diatom merupakan kelompok protista yang sangat dikenal sebagai tanah diatom, yang ditambang karena
beranel<a ragam (lihat Peraga 28.3). Mereka merupal(an kualitasnya yang baik sebagai medium penyaring dan karena
komponen utama plankton di lautan maupun di danau: berbagai kegunaan lain. Diatom juga memiliki penerapan
Satu ember air yang diciduk dari permukaan laut dapat yang menarik daiam bidang nanoteknologi-pembuatan
mengandung jutaan alga mikroskopik ini. peralatan mikroskopik. Sewaktu membangun cangkangnya,

BAB DUA PULUH DELAPAN Protista L49


,!'.: ::"L! | -: i i i.t i; :
a:

Warna khas alga pirang (golden algae) berasal dari


karotenoid kuning dan cokelat yang dimilikinya. Sel-sel
alga pirang biasanya merupakan biflagelata, dengan kedua
flagela yang melekat di dekat salah satu ujung sel.
Banyak alga pirang merupakan komponen dari
plankton air tawar dan 1aut. Meskipun semua alga
pirang bersifat fotosintetik, beberapa spesies bersifat
miksotrofik. Miksotrof-miksotrof ini dapat mengabsorpsi
5 lrm
senyawa-senyawa organik terlarut atau menelan partikel-
+,. Flagela stramenopila. Sebag an besar partikel makanan, termasuk sel-se1 hidup (eukariota
stramenop la, misalnya Synura petersenil, memilikl dua flagela: dan prokariota), melalui fagositosis. I(ebanyakan spesies
yang satu tertutup oleh rambut halus dan kaku, sementara yang merupakan uniselular, namun beberapa, seperti yang
lebih pendek tak berambut (mulus).
berasal dari genus air tawar Dinobryon, bersifat kolonial
Apabila kondisi-kondisi lingkungan
memburuk, banyak spesies membentuk kista pelindung
yang dapat sintas selama beberapa dekade.

,t.!,.'t :. .:
: :,..:..:,.: :.

Alga yang paling besar dan paling kompleks adalah alga


cokelat (brown algae). Semua alga cokelat bersifat
multiselular, dan sebagian besar hidup di iaut. Alga cokelat
banyak ditemukan di sepanjang pesisir bersuhu sedang,
ketika air terasa dingin. 'Warna cokelat atau zaitun yang khas
T- dari alga ini berasal dari karotenoid di dalam plastidanya.
- Banyak spesies yang umum disebut 'rumput laut'
l6
merupakan alga cokelat (Beberapa spesies multiselular
Diatom air tawar (SEM diwarnai).
yang berukuran besar dari alga merah dan hijau juga
disebut rumput laut. I(ita akan mengulas spesies-spesies
tersebut nanti dalam bab ini.) Alga cokelat mencakup
diatom melakukan perakitan-mandiri tiga-dimensi yang spesies-spesies yang memiliki anatomi multiselular paling
rumit dari komponen-komponen mikroskopik. Para ahli kompleks dari seluruh alga; beberapa di antaranya bahkan
nanoteknologi mempelajari proses ini sebagai model untuk memiliki jaringan-jaringan dan organ-organ terspesialisasi
pembuatan miniatur motor dan sistem pengantaran obat. yang mirip dengan organ-organ tumbuhan. Namun bukti
Populasi diatom dapat meningkat secara cepat (bloom) morfologi dan DNA mengindikasikan bahwa kemiripan-
jika tersedia nutrien yang berlimpah. Walaupun biasanya kemiripan tersebut dievolusikan secara independen pada
dimakan oleh berbagai protista dan invertebrata, banyak garis keturunan alga dan tumbuhan sehingga merupakan
diatom yang lolos dari pemangsaan selama terjadinya analogi, bukan homologi.
ledakan populasi. I(etika diatom yang tidak dimakan mati,
tubuhnya tenggelam ke dasar laut. Proses tenggelam ini
merupakan bagian dari pompa karbon biologis (biological Flagela .---.--_.-____
carbon pump) yang dimulai selama fotosintesis ketika
diatom menggabungkan karbon ke dalam tubuhnya dari wadah luar /,,
karbon dioksida di udara. Diatom yang tenggelam ke dasar --/
laut cenderung tidak diuraikan oleh bakteri dan pengurai Sel hidup .:t
lainnya. Dengan demikian, karbon pada tubuhnya tldak
dil<embalikan ke udara dalam bentuk karbon dioksida yang
direspirasikan oleh pengurai; karbon malah 'dipompa' ke
dasar laut. Dengan tujuan untuk mengurangi pemanasan
global melalui penurunan kadar karbon dioksida dl
atmosfer, beberapa saintis merekomendasikan untuk
mendorong ledakan popuiasi diatom melaiui pemupukan
laut dengan nutrien seperti zat besi. Para saintis yang lain
mempertanyakan kebi.jakan dari strategi inl, dengan alasan
bahwa sulit untuk memprediksi efek-efek manipulasi darl tp. Dinobryon, alga pirang kolonial yang ditemukan
komunitas ekologis yang berskala besar semacam itu. di air tawar (LM).

150 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


Pergiliran Senerasf
Berbagai siklus hidup telah berevolusi di dalam alga
multiseluiar. Siklus hidup yang paling kompleks mencakup
pergiliran generasi (alternation of generation),
pergiliran bentuk multiselular haploid dan diploid.
Walaupun kondisi haploid dan diploid bergiliran pada
semua siklus hidup seksuai-gamet manusia, misalnya,
bersifat haploid-istilah pergiliran generasi berlaku hanya
pada siklus hidup yang tahap haploid maupun diploidnya
bersifat muitiselular. Seperti yang akan Anda baca pada Bab
29, pergiliran generasi juga dievolusikan pada tumbuhan.
Siklus hidup yang kompleks dari alga cokelat
Laminaria merupakan contoh dari pergiliran generasi
(Peraga 28.16). Individu diploid disebut sporofit karena ia
menghasilkan spora. Spora bersifat haploid dan bergerak
dengan flagela; spora berflagela disebut zoospora (zoospore).
Zoospora berkembang menjadi gametofit haploid jantan
A Peraga 28.15 Rumput laut: teradaptasi terhadap kehidupan dan betina, yang menghasilkan gamet. Penyatuan dua
di tepian laut. Palem laut (Poste/si,a) hidup di bebatuan sepanjanq gamet (fertilisasi, atau singami) menghasilkan zigot diploid,
pesisir barat laut AS dan Kanada bagian barat. Talus alga cokelat yang dewasa dan menghasilkan sporofit baru.
ini teradaptasi dengan baik untuk menjaga tambatan yang kuat
P ada Laminar ia, kedua generasi bersifat heteromorfik
meskipun ombak sangat keras.
(heteromorphic\, berarti bahwa sporofita dan gametofita
berbeda secara struktural. Siklus hidup alga yang lain
memiliki pergiliran generasi isomorfik (isomorphic), yang
Istilah talus (thallus, plural, thalli; dari kata Yunani sporofit dan gametofitnya terlihat mirip satu sama lain,
thallos, kecambah) mengacu pada tubuh alga yang mirip walaupun mereka berbeda dalam jumlah kromosomnya.
dengan tumbuhan. Akan tetapi, tidak seperti tubuh
tumbuhan, talus tidak memiliki akar, batang, dan daun Oornisefes (Jarnur Air dan Kerabatnya)
sejati. Taius biasanya terdiri atas holdfasf yang mlrip Oomisetes (oomycete) mencakup jamur air (water
dengan akar, yang berfungsi untuk menambatkan alga; mold), karat putih (white rust), dan embun tepung
dan stipe yang mirip dengan batang, berfungsi untuk (downy mildew). Berdasarkan morfologinya, organisme-
mendukung blade, bagian serupa-daun (Peraga 28.15). organisme ini sebelumnya diklasifikasikan sebagai fungi
Blade menyediakan sebagian besar permukaan fotosintetik (bahkan, oomyceteberarti'fungi telur'). Misalnya, banyak
bagi a1ga. Beberapa alga cokelat dilengkapi dengan oomisetes memiliki filamen multinukleat (hifa) yang
pelampung yang berisi-gas dan berbentuk-gelembun g,yang menyerupai hifa fungi (Peraga 28.17)" Akan tetapi, ada
menjaga agar blade tetap berada di dekat permukaan air. banyak perbedaan antara oomisetes dan fungi. Di antara
Setelah zona intertidal, di perairan yang lebih dalam, hidup perbedaan-perbedaan itu, oomisetes biasanya memiliki
rumput laut raksasa yang disebut lamun (kelp). Stipe dari dinding se1 yang terbuat dari selulosa, sementara dinding
alga cokelat ini bisa sepanjang 60 m-lebih dari separuh fungi terutama terdiri dari polisakarida yang lain, kitin.
panjang lapangan sepakbola. Data dari sistematika molekular menegaskan bahwa
Alga cokelat yang mendiami zona intertidal harus oomisetes tidak berkerabat dekat dengan fungi. I(emiripan
mengatasi air yang diaduk-aduk oleh ombak dan angin, superfisialnya merupakan contoh evolusi konvergen. Pada
bersama dengan surutnya air yang memaparkan alga oomisetes maupun fungi, rasio permukaan-terhadap-
pada udara yang kering dan pancaran sinar matahari volume yang besar dari struktur berfilamen meningkatkan
yang terik. Adaptasi-adaptasi yang unik memungkinkan pengambilan nutrien dari lingkungan.
rumput laut ini untuk sintas. Sebagai contoh, dinding Walaupun oomisetes diturunkan dari nenek moyang
selnya tersusun dari selulosa dan polisakarida pembentuk- yang memiliki plastida, mereka tak lagi memiliki plastida
gel yang membantu mengalasi talus dari gelombang dan dan tidak melaksanakan fotosintesis. Sebagai gantinya,
mengurangi kekeringan ketika alga terpapar matahari. mereka mendapatkan nutrien sebagai pengurai atau parasit.
Alga cokelat merupakan komodltas yang penting I(ebanyakan jamur air merupakan pengurai yang tumbuh
bagi manusia. Beberapa spesies dikonsumsi, termasuk sebagai massa yang menyerupai kapas pada alga dan hewan
Laminaria (dalam bahasa lepang disebut 'kombu'), yang yang telah mati, terutama di habitat air tawar (lihat Peraga
digunakan untuk membuat sup. Selain itu, zat pembentuk- 28.17). I(arat putih dan embun tepung umumnya hidup
gel dalam dinding sel alga cokelat, disebut algin, digunakan di darat sebagai parasit tumbuhan.
untuk mengentalkan banyak makanan olahan, termasuk Dampak ekologis dari oomisetes bisa signifikan.
puding, es krim, dan dressing salad. Sebagai contoh, oomisetes Phytophthora infestans

BAB DUA PULUH DELAPAN Protista 151


i8
.4
;a
*
B

Sporangrum

10 cm , ); l::
. r,,:ii!:l.l
'' ! ;ll:

J sno'ofi, uuno
t.Ounq berl6mbang
J Gametophytes
(n)
,,Ziqor
Gametofit betina
' lln)
dewasa (n)
lelur\ ..{ J
\
I
FERTILISASI
i ,6Y.@t
-s{*'/
ts
'*=#*'-
. \
Keterangan
'\r \
\ Sperma
Haploid (n)
, Dir:loid (2n)

Siklus hidup alga cokelat Laminaria: contoh pergiliran generasi.

menyebabkan penyaldt hawar daun kentang (potato late peneliti merekayasa kentang domestik yang resisten
blight), yang mengubah tangkai dan batang tanaman terhadap hawar daun dengan mentransfer gen-gen dari
kentang menjadi lendir hitam. Hawar daun menyebabkan galur kentang liar yang resisten-hawar daun.
peristiwa kelaparan yang parah di Irlandia pada abad
ke-19, yang menyebabkan kematian satu juta orang dan
memaksa penduduk yang lain meninggalkan negara
ffi?s.3
1. Rangkumlah bukti yang mendukung dan menentang
tersebut. Penyakit itu tetap menjadi masalah utama saat
hipotesis bahwa spesies-spesies yang kini
ini, menyebabkan kerusakan panen sebesar 15% di Amerika
dlklasifikasikan sebagai chromalveolata merupakan
Utara dan mencapai 70o/o di beberapa bagian Rusia yang anggota dari satu klad tunggal.
petani-petaninya tidak mampu membeli pestisida.
Dengan meninjau kembali Bab 13, manakah di
Untuk memahami patogen ini dengan lebih baik,
antara ketiga siklus hidup pada Peraga 13.6 yang
para ahli biologi molekular telah mengisolasi DNA menunjukkan pergiliran generasi? Bagaimana siklus
dari sebu.ah spesimen P infestans yang diawetkan dari tersebut berbeda dari dua siklus hidup yang lain?
peristiwa hawar daun kentang Irlandia pada tahun 1840-
an. Penelitian genetik menunjukkan bahwa pada beberapa ffi Apakah Anda mengharapkan
DNA plastid milik dinoflagellata fotosintetik, diatom,
dekade terakhir, oomisetes tersebut telah mendapatkan
dan alga pirang lebih mirip dengan DNA nukleus
gen-gen yang menjadikannya lebih agresif dan lebih tumbuhan (domain Eukarya) atau dengan DNA
resisten terhadap pestisida. Para saintis mencari-cari kromosom sianobakteri (domain Bacteria)? Jelaskan.
di dalam genom Phytophthora maupun kentang untuk
Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan,
mengidentifikasi senjata-senjata baru untuk melawan Apendiks A.
penyakit tersebut. Pada 2003, misalnya, sebuah tim

I52 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


ffi Faaa {-a'&iirig-{:a:{taftq fariq te r[:t!ah
ri* r ! *d x rJ *- ! r: div et ;*' a t, e; ta ry: i.s iK atl
r
"s
i r r

@ ileErarap* "hari kernt*cli*rr, @ Meioli: rure*ghasilkan berlretlo, r,lr io)f s rn,la q trt, {d, i,'i uk l"b\ I

W 7!J(rtp+ i a i-er kist-a rrenda" :: J: ili{a rft i,rtai r}erxr bei'ltrjk 9el tel*{ dalarn cag*niunt sp*r-;'*a l;api+ir.f yalng dik*r;alurr,g cii
J"tJct.i sulJgl r Ji oan Nrgr Ircambai-. ltruktqlr seks,,la!. ij*rn.ak *rge*ia). cfal*m Fr if a anter.icJi*i.
ir,rrr;buh i+r*irjaef i hifa. --"--*---\-:--.- ,/
," ,oogonium
Nukleus sel telur (n)

Hifa anterrdial
dengan nukleus
MEtOSTS sperma (n)

wjr Md9rng-rnastnq
ro{}3i}6raftg;un1
men-rpr*rI*k;i
3* eaaspora
h i{Ia g e lata :*c.":r;;
as*ittt'+*|. ,,i':
i FERTILISASI !
'i
ffi"fk*ir d;rr-i hif* 1
Perkecarnbahan
tins zigot
r'r'r*iii*s''itrr?"
z{11}5p0r*i-lgra
i _, - Zigot
(oospora) (2n)
i

tab*n1;. i

Keterangan

:. Haploid (n)
;l Diplo'd (2n)

-......-"*,---. - .-.r
... -.

@ z+,i a a n:,ar rJ;' ;'l*r' ;;;;;


tI tlG.J n t u t n rJ;; n rrte i *l:ai:k a r,r t r.r k I ci u I
rpefcnAnyr'.r rneialtri i;h+rr4 f e{."ii;te.gi
yang rnenuju ke: nsl 1eilrr. l;e:i{:[e!-r
f er.ti !iSaii, iieiot d:ap;tt {l|r4itge*r'lbangkan
ffi Veri ode d,orrrlan; se f anra dindir,g yant .esiilen n inr,n jtJga
Fetirsrle ini dinding ocgorriur* ted ind#+gi <:li daia rn crcq;or"riunr.
il,;aear-iya perah.

A Feraga 28.i7 Siklus hidup jamur air. Jamur air membantu menguraikan bangkai seranqqa, ikan,
dan hewan lain di perairan tawar. (Perhatikan massa hifa yang tumbuh pada ikan mas di foto inset.)

W2s,.4
Rhizaria adalah kelompok protista
E
Banyak spesies dalam Rhizaria merupakan organisme
yang disebut sebagai amoeba. Amoeba dahulu didefinisikan
sebagai protlsta yang bergerak dan makan dengan
yang beraneka rasam yang pseudopodia, penjuluran yang dapat menonjol dari hampir
ditentukan oleh kemiripan DNA semua bagian pada permukaan sel. Amoeba bergerak
dengan menjulurkan pseudopodia dan menambatkan
ujungnya; lebih banyak sitoplasma yang kemudian mengalir
Excavata
ke dalam pseudopodia tersebut. Akan tetapi, berdasarkan
Chromalveolata
sistematika molekular,'kini leladlah bahwa amoeba tidak
o r menyusun kelompok monofiletik namun tersebar pada
=
D banyak takson eukariotik yang yang berkerabat jauh.
Archaeplastida I(ebanyakan amoeba yang tergolong ke dalam klad Rhizaria
tJnikonta
dibedakan secara morfologis dari amoeba yang lain karena
memiliki pseudopodia yang berbentuk seperti benang.
I(ad Rhizaria baru-baru ini diusulkan oleh para saintis Rhizaria mencakup chlorarachniophyta (disebutkan
berdasarkan hasil sistematika molekular.'Walaupun sebeiumnya dalam pembahasan tentang endosimbiosis
morfologi anggotanya sangat beraneka ragam, bukti DNA sekunder), dan dua kelompok yang lebih besar yang akan
menunjukkan bahwa rhizaria adalah kelompok monofiletik. kita kaji di sini: foram dan radiolaria.

BAB DUA PULUH DELAPAN Protista I53


F*rarm ffi3S.4
Protista yang dikenal sebagai foraminifera (dari kata Latin l. |elaskan mengapa foram memiliki catatan fosil yang
terawetkan dengan baik.
fo ra m en, lub ang ke cll, danferre, mengangkut), atau foram,
dinamai demikian karena cangkang berporinya, disebut 2. ffffiffffi-W Bukti DNA menyarankan bahwa
testa (test, lihat Peraga 28.3). Testa foram terdiri dari sejenis amoeba yang baru ditemukan tergolong ke
sepotong material organik tunggal yang diperkeras oleh dalam kiad Rhizaria-namun morfologinya lebih mirip
kalsium karbonat. Pseudopodia yang menjulur melewati dengan amoeba pada kelompok eukariotik yang lain.
pori-pori berfungsi untuk berenang, membentuk testa, Ajukan sebuah penjeiasan yang dapat menerangkan
dan makan. Banyak foram juga memperoleh nutrien dari hasil pengamatan yang bertolak-belakang ini.
fotosintesis alga simbiotik yang hidup di dalam testa. Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat I
Foram ditemukan di laut maupun di perairan tawar. Apendiks A $

Sebagian besar spesies hidup di pasir atau melekatkan @@4

dirinya ke bebatuan atau alga, namun ada yang berlimpah


sebagai plankton. Foram terbesar, walaupun bersel tunggal,
tumbuh hingga berdiameter beberapa sentimeter.
Sembilan puluh persen dari semua spesies foram yang
wffi28"5
fi

telah diidentifikasi diketahui dari fosil. Bersama dengan i Alga merah dan alga hiiau
sisa-sisa protista lain yang mengandung kalsium, testa
foram yang terfosilasi merupakan bagian dari sedimen laut, adalah kerabat terdekat
termasuk batuan sedimen yang kini merupakan bagian tumbuhan darat
daratan. Fosil foram merupakan penanda yang sangat
baik untuk menghubungkan umur bebatuan sedimen di
bagian-bagian dunia yang berbeda.

Radiof;aa"ia
Protista yang disebut radiolaria memiliki rangka internal
yang rumit dan simetris yang umumnya terbuat dari silika.
Pseudopodia (kaki semu) dari protista yang kebanyakan
hidup di laut ini memancar dari pusat tubuh {Peraga
28.'!8) dan diperkuat oleh berkas-berkas mikrotubulus.
Mikrotubulus tertutup oleh lapisan tipis sitoplasma, yang Seperti yang telah kita jabarkan pada Bab 25, sistematika
menelan mikroorganisme-mikroorganisme lebih kecil yang molekular dan penelitian struktur sel mendukung skenario
melekat ke pseudopodia. Aliran sitoplasma kemudian berikut: Lebih dari semiliar tahun lalu, protista heterotrofik
membawa mangsa yang tertangkap ke bagian utama sel. memperoleh endosimbion sianobakteri, dan keturunan
Setelah radiolaria mati, rangkanya mengendap di dasar
fotosintetik dari protista purba ini berevolusi menjadi alga
laut, tempat mereka terakumulasi sebagai lendir yang merah dan alga hijau. Setidaknya 475 juta tahun silam, garis
tebalnya ratusan meter di beberapa iokasi.
keturunan yang menghasilkan alga hijau memunculkan
tumbuhan darat. AIga merah, alga hijau, dan tumbuhan
darat bersama-sama menyusun supergrup eukariotik
keempat, yang disebut Archaeplastida. Archaeplastida
adalah kelompok monofiletik yang diturunkan dari protista
purba yang menelan sianobakteri. I(ita akan mengulas
tumbuhan darat pada Bab 29 dan 30; di sini kita akan
mempelajari keanekaragaman alga kerabat terdekatnya,
yaitu alga merah dan alga hijau.

AIga tulerah
Banyak di antara 6.000 spesies alga merah (red algae
atau rhodophyta, dari kata Yunani rhodos, merah) yang
teiah diketahui berwarna merah akibat pigmen fotosintetik
aksesoris yang disebr.rt fikoeritrin Qthycoerythrin), yang
menyamarkan warna hijau klorofil (Feraga 28"19). Akan
A Peraga 28.18 Radiolaria. Banyak pseudopodia yang berbentuk tetapi, spesies yang teradaptasi terhadap perairan yang
benang memancar keluar dari pusat tubuh radiolaria ini, yang lebih dangkal memiliki lebih sedikit fikoeritrin. Akibatnya,
ditemukan di Laut Merah (LM) spesies alga merah mungkin berwarna merah kehijauan

154 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


t. Bonnemaisonia hamifera. I(ebanyakan alga merah bersifat multiselular. Walaupun
Alga merah ini memiliki
bentuk berfilamen.
tidak ada yang sebesar kelp cokelat raksasa, alga merah
multiselular yang paling besar mencakup alga yang secara
informal disebut 'rumput lautl Anda mungkin pernah
20 cm memakan salah satu dari alga merah multiselular ini,
Porphyra ('nori' dalam bahasa )epang), sebagai lembaran
garing atau pembungkus sushi (lihat Peraga 28.19). Talus
dari banyak jenis alga merah berbentuk fiIamen, seringkali
bercabang-cabang dan terjalin dalam pola sulaman. Dasar
talus biasanya terdiferensiasi sebagai holdfast sederhana.
Alga merah memiliki siklus hidup yang sangat beraneka
ragam, dan pergiliran generasi umum terjadi. Namun
berbeda dari alga yang iain, mereka tidak memiliki tahap
berflagela pada siklus hidupnya dan bergantung pada arus
air untuk menyatukan gamet-gamet pada saat fertilisasi.
8mm

;i Dulse (Palmaria palmata).


A$ga hf,Ejau
Spes,es yang bisa dimakan ini I(oroplas hijau-rumput milik alga hijau (green algae)
memiliki bentuk'berdaun'.
memiliki ultrastruktur dan komposisi pigmen yang mirip
kloroplas tumbuhan darat. Sistematika molekular dan
'..r Nori. Alga merah Porphyra adalah
sumber makanan tradisional Jepang morfologi selular menyisakan sedikit keraguan bahwa
Rumput laut ini alga hijau dan tumbuhan darat berkerabat dekat. Bahkan,
drtumbuhkan pada
jaring-jaring di perairan sejumlah ahli sistematika kini menyarankan untuk
pesisir yang dangkal. memasukkan alga hijau ke dalam kingdom 'tumbuhan'
yang diperluas, Viridiplantae (dari kata Latin viridis,
hijau). Secara filogenetik, perubahan ini masuk akal, sebab
Rumput laut yang telah
bagaimana pun juga alga hijau adalah kelompok parafiletik.
dipanen dihamparkan di
atas lempengan bambu Alga hijau terbagi menjadi dua kelompok utama,
agar kenng. chlorophyta (dari kata Yunani chloros, hrjau) dan charophyta.
Lebih dari 7.000 spesies chlorophyta telah diidentifikasi.
I(ebanyakan hidup di perairan tawar, namun ada juga banyak
spesies yang hidup di Iaut dan di daratan. Chlorophyta
yang paling sederhana adalah organisme uniselular
seperti Chlamydomonas, yang menyerupai gamet dan
zoospora dari chlorophyta yang lebih kompleks. Berbagai
spesies chlorophyta uniselular hidup sebagai plankton
atau mendiami tanah lembap. Beberapa spesies hidup
Lembaran tiprs nori yang mengilap
simbiotik di dalam eukariota 1ain, menyumbangkan sebagian
dladikar sebagai pembur-gkus
nasi, seafood, dan sayuran yang produk fotosintetisnya sebagai asupan makanan inang.
kaya-mineral dalam sushi. Beberapa chlorophyta bahkan teiah beradaptasi dengan
salah satu habitat yang tak terduga: salju. Sebagai contoh,
*. Perega 28.19 Alga merah.
Chlamydomonas nivalis dapat membentuk ledakan alga di
gletser dan padang salju yang berketinggian jauh di atas
di perairan yang sangat dangkal, merah cerah pada permukaan 1aut, tempat pigmen merahnya menghasilkan
kedalaman yang sedang, dan nyaris hitam di perairan efek yang disebut 'salju semangka' ('watermelon snow')
dalam. Beberapa spesies tidak memiliki pigmentasi sama (Peraga 28.20). Chlorophyta-chlorophyta ini melakukan
sekali dan berfungsi secara heterotrofik sebagai parasit fotosintesis meskipun suhunya di bawah titik beku dan
pada alga merah lain. radiasi ultra violet dan cahaya tampak sangat kuat. Mereka
Alga merah merupakan alga berukuran besar yang dilindungi oleh salju itu sendiri, yang berperan sebagai
paling berlimpah di perairan pesisir yang hangat di lautan perisai, dan oleh senyawa-senyawa penghalang-radiasi
tropis. Pigmen aksesorisnya memungkinkan mereka dalam sitoplasmanya. Chlorophyta lain mengandung
menyerap cahaya biru dan hijau, yang menembus cukup senyawa-senyawa pelindung yang serupa dalam dinding
jauh ke dalam air. Satu spesies alga merah ditemukan selnya atau selubung kokoh yang mengelilingi zigot.
hidup di dekat Bahama pada kedalaman lebih dari 260 m. Ukuran yang lebih besar dan kompleksitas yang
Ada pula sejumlah kecil spesies yang hidup di perairan semakin tinggi telah dievolusikan pada chlrophyta melalui
tawar dan daratan. tiga mekanisme yang berbeda:

BAB DUA PULUH DELAPAN Protista 155


4 Peraga 2ti.?$ Salju (a) U/va, or selada laut.
semangka. Pigmen- Rumput laut yang bisa
dimakan ini memiliki
pigmen karotenoid pada talus multiselular yang
beberapa chlorophyta terdiferenslasi menjadi
penghuni salju, seperti b/ade serupa-daun.
Holdfast serupa-akar
Ch la myd omonas n iva lis, menambatkan a ga
mengubah salju menjadi melawan gelombang
dan pasang surut.
beruvarna merah.

)cm

(b) Caulerpa,
chlorophyta
intertidal. Filamen
bercabang kehtlangan
dinding pemlsah
1. Pembentukan koloni oleh sei-sel individu, seperti yang seh ngga bersifat
multinukleat. Akibat-
ditunjukkan pada Volvox (lihat Peraga 28.3) dan dalam nya, talus merupakan
satu "supersel" yang
bentuk filamen yang berkontribusi dalam pembentukan sangat besar.
massa benang yang disebut pond scum.
6 Peraga 28.3'i Chlorophyta multiselular.
2. Pembentukan tubuh multiselular sejati oleh pembelahan
sel dan difeiensiasi, seperti yang terlihat pada rumput
38.6
Iaut Ulva {Feraqa 28.21e}.
3. Pembelahan nuldeus yang berulang tanpa pembelahan
il Unikonta mencakup protista
sitoplasma, seperti yang terlihat pada filamen yang berkerabat dekat dengan
multinukleat Caulerpa iiserer;,* ?8"?": h). fungi dan hewan
I(ebanyakan chlorophyta memiliki siklus hidup yang
kompleks, dengan tahap-tahap reproduktif seksual maupun
aseksual. Hampir semua spesies chlorophyta bereproduksi
secara seksual dengan gamet-gamet biflagelata yang
memiliki kloroplas-kloroplas berbentuk mangkok iPerega
28.?2). Pergiliran generasi telah dievolusikan pada siklus c
hidup chlorophyta, termasuk Ulva, yang pergiliran =
o
generasinya bersifat isomorfik. U

I(elompok utama alga hijau yang lain, charophyta,


adalah alga yang berkerabat paling dekat dengan tumbuhan
Unikonta yang baru-baru ini diajukan merupakan
darat. I(arena alasan itu, kita akan membahas kelompok
supergrup eukariota yang sangat beraneka ragam,
tersebut bersama dengan tumbuhan pada Bab 29.
termasuk hewan, fungi, dan beberapa protista. Ada
dua klad utama unikonta, amoebozoa dan opisthokonta
(hewan, fungi, dan kelompok-kelompok protista yang
ffi2$"$ berkerabat dekat). Masing-masing dari kedua klad
1. ldentifikasikan dua cara yang membedakan alga utama ini didukung kuat oleh sistematika molekular.
merah dari alga cokelat. Hubungan dekat di antara amoebozoa dan opisthokonta
2. Mengapa pernyataan ini akurat: Ulva merupakan lebih kontroversial. Dukungan bagi hubungan dekat ini
multiselular sejati namun Caulerpa tidak? diberikan oleh perbandingan orotein-protein miosin dan
3. }rTff"##g$-ffiffi,ffii'trffi"ffid Ajukan satu alasan yang mungkin
beberapa penelitian yang berdasarkan pada ratusan gen,
mengapa spesies-spesies pada garis keturunan alga namun bukan oleh penelitian iain yang berdasarkan gen-
hijau lebih mungkin mengolonisasi daratan daripada gen tunggal.
spesies-spesies pada garis keturunan alga merah? I(ontroversi lain yang melibatkan unikorrta menvoroti
Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lrhat akar pohon eukariotik. Ingatlah kembali bahwa akar
Apendiks A E

i
sebuah pohon filogenetik menambatkan pohon tersebut
ww@ pada waktu: Titik-titik percabangan yang dekat dengan

156 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner l(eanekaragaman Hayati


lrisan lintang
kloroplas yang .{
t$ ,
"ii-
berbentuk
ma ng kok ,**"F.
j

;r' .f-Sel dewasa FERTILISASI I

i. ,i'r* (n)
REPRODUKSI
SEKSUAL

\
*-t,
1 -%l
's
*:'o":"
+
':ri'A."b
_ j *\- Ytu'
",{*L-€
ti
il--". MEtosrs :

, ---,. - -"-- i
:"4""=":-,s*ffS
\lil'i-1; {1*w
Y Xts-;;dxffi
jwiY

Keterangan

Haplold (n)
I Diploid (2n)

A Pereg: 28.":-': Siklus hidup Chlamydomonas, sejenis chlorophyta uniselular.


ffiffiffi Lingkai tahap(tahap) pada diagram ketika klona terbentuk, menghasrlkan
sel anakan baru tambahan yang identik secara genetis dengan sel(sel) tnduk.

akar adalah yang tertua. Saat ini, akar pohon eukariotik tentang akar pohon eukariotik Menurut
belum pasti; dengan demikian, kita belum tahu kelompok hipotesis mereka, unikonta adalah eukariota pertama
eukariota mana yang pertama berdivergensi dari yang berdivergensi dari eukariota lainnya. Flipotesis
eukariota lainnya. Beberapa hipotesis, seperti hipotesis ini mengajukan bahwa hewan dan fungi tergolong ke
amitokondriata yang dijabarkan sebelumnya, telah sebuah kelompok eukariota yang berdivergensi lebih
digugurkan, namun para peneliti belum bersepakat awal, sementara protista yang tidak memiliki mitokondria
pada suatu alternatif. )ika akar pohon eukariotik telah khas (seperti diplomonad dan parabasalid) berdivergensi
diketahui, para saintis dapat menyimpulkan karakteristik jauh belakangan dalam sejarah kehidupannya. Hipotesis
nenek moyang bersama dari semua eukariota-informasi Stechmann dan Cavalier-Smith tetap kontroversial dan
yang dapat membantu memecahkan beberapa perdebatan memerlukan lebih banyak bukti pendukung agar bisa
tentang kelima supergrup eukariota. diterima secara luas.
Untuk menentukan akar pohon eukariotik, filogeni
yang berdasarkan rangkaian gen-gen yang berbeda-beda
,&rm**fuse*a
telah memberikan hasil yang bertentangan. Pada suatu
makalah tahun 2002, Alexandra Strechmann dan Thomas Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, amoebozoa
Cavalier-Smith, dari Oxford University, menjabarkan (amoebozoaz) membentuk sebuah klad yang didukung
pendekatan yang berbeda, dihasiikan dari pendekatan kuat oleh data molekular. I(aC ini mencakup banyak
yang mendukung sebuah hipotesis baru yang radikal spesies amoeba yang memiliki pseudopodia berbentuk

BAB DUA PULUH DELAPAN Protista L57


Apa yang menjadi akar pohon eukariotik?
PERCQBAAN Menanggapi kesulitan dalam menentukan akar pohon fi ogenetik eukariotik, Alexandra Stechmann dan
Thomas Cavalier-5mith, dari Oxford University, mengalukan pendekatan baru. Mereka mempelajari dua gen, satu untuk enzim
dihidrofolat reduktase (DHFR), dan satu lagi untuk enzim timidilat sintase (TS). Pendekatan mereka memanfaatkan sebuah
peristiwa evolust yang langka: Pada beberapa organisme, gen-gen DHFR dan TS telah berfusi, menyebabkan produksi protein
tunggal dengan aktivitas kedua enzim Stechmann dan Cavalrer-Smith mengamplifikasr (menggunakan PCR; lihat peraga 2O B)
dan melakukan sekuensing terhadap gen-gen DHFR dan TS pada sembilan spesies (satu choanoflagellata; dua amoebozoa;
satu euglenozoa; dua chromalveolata; dan tiga rhizaria). Mereka mengombinas kan datanya dengan data-data yang telah
dipublikasikan sebelumnya tentang spesies bakteri, hewan, tumbuhan, dan fungi.

HASIL Bakteri yang dipelajari semua memiliki gen- Choanoflagel


gen DHFR dan TS yang terpisah, menunlukkan bahwa
inilah kondisi nenek moyang (titik merah pada pohon Hewan
di bawah). Takson-takson yang lain dengan gen-gen Unikonta
yang terpisah ditandai oleh huruf merah. Gen-gen yang Fungi
terfusi merupakan karakter turunan, drtemukan pada Nenek moyang
beberapa anggota (huruf biru) dari supergrup Excavata,

l
bersama semua Amoebozoa
Chromalveolata, Rhizaria, dan Archaeplastida: euka riota

....,., Dipomonad
KE9IMFULAN Hasil-hasil ini menempatkan akar pohon di Excavata
'.'""'.;
antara unikonta dan semua eukariota lainnya, menulukkan =..,,,., Ir-rgi*l*:c;:
bahwa unikonta mungkin merupakan kelompok eukariota
pertama yang berdivergensi. Karena kesimpulan ini berdasarkan ,,.",., Alytciat:
hanya pada satu ciri fusi gen-gen DHFR dan T5 diperlukan
?
! C hromalveolata
,]
:1

lebih banyak data untuk mengevaluast validitas hipotesis ini. ii .",',,,. !ir":ilrirnaFi
'. "
l
a
SUMBfR A. Stechmann dan T. Cavalier-Smith, Rooting the eukaryotic Fusi gen ri;:

l
R lr i zil Rh rza ria
tree by using a derived gene fusion, Science 219:89-91 (2002). DHFR-TS

,,",,. Alga merah


ffi Stechmann dan Cavalrer-Smith menuliskan
bahwa kesimpulan-kesimpulannya 'valid hanya jika gen-gen tersebut :
".,. *"^ Aloa hiiaLr Archaeplastida
berfusi hanya sekali dan tidak pernah terpisah untuk kedua kalinya'.
Mengapa asumsi ini penting sekali bagi pendekatan mereka? 1,.,",..'l':: r,.r irL.r li; r-:

seperti lobus atau tabung, bukan pseudopodia yang plasmodium jamur lendir dengan gents plasmodium,
berbentuk seperti benang. Amoebozoa mencakup jamur yang mencakup apicomplexa parasitik penyebab maiaria).
lendir, gymnamoeba, dan entamoeba. Terlepas dari ukurannya, plasmodium bukan multiselular;
ia adalah massa tunggal sitoplasma yang tidak terbagi-bagi
garwrsr desdrr oleh membran plasma dan yang mengandung banyak
/amur lendir (slime mold), atau mycetozoa (dari bahasa nukleus diploid. 'supersef ini adalah produk pembelahan
Latin yang berartl 'hewan fungi'), dahulu diduga fungi mitosis nukleus yang tidak diikuti oleh sitokinesis.
karena, seperti fungi, mereka menghasilkan tubuh buah Di dalam plasmodium, sitoplasma mengalir ke satu
yang membantu penyebaran spora. Akan tetapi, kemiripan arah, kemudian ke arah lain, dalam aliran berdenyut yang
antara jamur lendir dan fungi tampaknya menjadi contoh sangat indah untuk dilihat melalui mikroskop. Aliran
lain dari konvergensi evolusioner. Sistematika molekular sitoplasma ini tampaknya membantu mengedarkan nutrien
menempatkan jamur lendir dalam Amoebozoa dan dan oksigen. Plasmodlum menjulurkan pseudopodia melalui
menyatakan bahwa mereka diturunkan dari nenek moyang tanah lembap, serasah dedaunan, atau kayu busuk, menelan
uniselular. Jamur lendir telah berdivergensi menjadi dua partikel makanan melalui fagositosis ketika tumbuh. )ika
cabang utama, jamur lendir piasmodial dan jamur lendir habitat mulai mengering atau tidak ada makanan tersisa,
selular, sebagian dibedakan oleh siklus hidupnya yang unil(. plasmodium berhenti tumbuh dan berdiferensiasi menjadi
tubuh buah, yang berfungsi dalam reproduksi seksual.
!;tr*:un Le*e{ir Fla$nrqrslial Banyak jamur
lendir plasmodial
Qtlasmodial slime mold) berwarna cerah, seringkali Jamur l-endir Selular Siklus hidup protista yang disebut
kuning atau jingga lFerage ?8"?4). Pada satu tahap dalam jamur lendir selular (cellular slime mold) dapat
siklus hidupnya, mereka membentuk massa yang disebut membuat kita bertanya apa artinya menjadi organisme
plasmodium, yang dapat tumbuh hingga berdiameter individu. Tahap mencari makan organisme ini terdiri
beberapa sentimeter. (Jangan mencampur-adukkan dari sel-sel soliter yang berfungsi secara individual,

158 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


4cm

1l
i FERTILISASI : Plasmodium
i ,_"_._,"."-.""." "--,._" .. - .. ". i TigoI pencan makan
(2n)

P asmodium
dewasa
(siap berbuah)

d
\

Sporangi um
(ar .a Se-se a"noeboid muda
berllrnel: uk'---l trtl
(nl n\
tt !,
Sporangium
Spora yang dewasa
bergerminasi
S pora
(n)
&
@w
*.ry *#.
w
lmm
i 'ri

") -
Tanqi ai
iir,:!,
r :ii
t Keterangan
i.,,:iiii
Haploid (n)
Diploid (2n)

e Siklus hidup jamur lendir plasmodial. Pada kebanyakan Jamur lendrr plasmodral, kondisi dlploid
merupakan bagian predom nan dari s klus hidup.

namun ketika makanan habis, sel-sel itu membentuk memiliki keuntungan reproduktif yang besar daripada se1-
agregat yang berfungsi sebagal satu unit sel yang tak curang, mengapa tidak semua se| DictyosteLium
Walaupun massa sel-sei ini sepintas mirip jamur iendir berlaku curang?
plasmodial, sel-sel tetap terpisah oleh membran plasma Pada 2003, para saintis dari Rice University dan
individualnya. )amur lendir selular juga berbeda dari jamur University of Turin, Italia, menemukan jawaban pertanyaan
Iendir plasmodial karena merupakan organisme haploid itu. Para mutan curang tidak memiliki protein pada
(hanya zigot yang diploid) dan karena memiliki tubuh buah permukaan selnya, dan sei-sel yang tidak curang dapat
yang berfungsi dalam reprodul(si asel(sual, bukan seksual. mengenali perbedaan ini. Sel-sel yang tidak curang lebih
Dictyostelium discoideum, sejenis jamur lendir memilih beragregasi dengan sel-sel tak curang yang
selular yang biasanya ditemukan di dasar hutan, telah 1ain, sehingga mengurangi peluang sel-sel curang untuk
menjadi organisme model untuk mempelajari evolusi mengeksploitasi mereka. Sistem pengenaian semacam itu
multiselularitas. Salah satu penelitian difokuskan pada bisa menjadi penting dalam evolusi eukariota multiselular
tahap tubuh buah jamur lendir. Selama tahap ini, sel- seperti hewan dan tumbuhan.
sel yang membentuk tangkai mati lcarena mengering,
sementara sel-sel spora di bagian atas sintas dan memiliki fr1'r:rr:"+rr:**f*"r
potensi untuk bereproduksi. Para saintis telah menemukan Gymnamoeba merupakan kelompok amoebozoa yang
bahwa mutasi pada gen tunggal dapat mengubah sel-sel besar dan beraneka ragam. Protista uniselular ini tersebar
individual Dictyostelium menjadi 'sel curang' yang tak luas dl tanah, serta di lingkungan perairan tawar dan laut.
pernah menjadi bagian tangkai. I(arena mutan-mutan ini I(ebanyakan gymnamoeba adalah heterotrof yang secara

BAB DUA PULUH DELAPAN Protista L59


:ir1 i:::Lri. ! --.grrlii
,..... -. .,j...,"1.. ,

{dl i FERTTLTSAS| i
--r.+
-$ t/'
S:l
..*,-r
Amoeba
yang keluar
Spora (n)
(n)
Zigol .f,ri.Ti,i+.
!-,1,

Amoeba soirter
REPRoDUKSI
SEKSUAL
(2n)
fi#
(tahap mencari makan)
(n) METOSTS
L
Amoeba
(n)
REPRODUKSI
ASEKSUAL

r i.r,J,
Amoeba yang
beragregasi
." *.1,.]
o ^tl:" ,

I
# Agregdr yang
j#
*
,ft
berpi noa h

dffi

Keterangan

Haploid (n)
Diploid (2n)
200 um

&.- Siklus hidup Dictyostelium, sejenis jamur lendir selular. Jamur lendir selular berbeda
dar jamur lendir plasmodial karena merupakan organisme haploid (hanya z got yang diploid).

aktif mencari dan mengonsumsi bakteri dan protista lain #gtis€fu*kew€m


(lihat Peraga 28.3). Beberapa gymnamoeba juga memakan
detritus (zat organik tak-hidup). Opisthokonta (opi sthokont) adalah suatu kelompok
eukariota yang sangat beraneka ragam yang mencakup
hewan, fungi, dan beberapa kelompok protista. I(ita akan
Fici"3#a**&**
membahas sejarah evolusi fungi dan hewan pada Bab
Sementara kebanyakan amoebozoa hidup bebas,
amoebozoa yang tergolong ke dalam genus Entamoeba
3l-34. Dari protista yang tergolong opisthokonta, kita
merupakan parasit. Mereka menginfeksi semua kelas akan membahas nucleariid pada Bab 31 karena mereka
vertebrata serta beberapa invertebrata. Manusia merupakan Iebih berkerabat dekat dengan fungi daripada dengan
inang bagi setidaknya enam spesies Entamoeba, namun protista yang lain. Serupa dengan itu, kita akan membahas
hanya satu, E. histolytica, diketahui bersifat patogenik. E. choanoflagellata pada Bab 32, karena mereka berkerabat
histolytica menyebabkan disentri ameba dan disebarkan Iebih dekat dengan hewan daripada dengan protista yang
melalui air minum, makanan, atau peralatan makan yang lain. Nucleariid dan choanoflagellata menggambarkan
terkontaminasi. I(arena menyebabkan lebih dari 100.000 mengapa para saintis telah mengabaikan kingdom
kematian di seluruh dunia setiap tahun, penyakit ini terdahulu, Protista: Suatu kelompok monofiletik yang
merupakan penyebab kematian ketiga akibat parasit mencakup eukariota-eukariota bersel tunggal ini juga harus
eukariotik, setelah malaria (lihat Peraga 28.10) dan mencakup hewan dan fungi multiselular yang berkerabat
skistosomiasis (iihat Peraga 33.11). dekat dengan kedua kelompok tersebut.

160 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


ffi28"S 4 Peraga :8 l6
simbion protista.
Suatu

1. Bandingkan pseudopodia dari amoebozoa dan foram. Orqanisme ini adalah


2. Dalam pengertian apa'hewan fungi' merupakan hypermastigote, salah
satu anggota kelompok
deskripsi yang cocok bagi jamur lendir? Dalam
parabasalid yang hidup
pengertian apa istilah itu tidak cocok?
dalam saluran pencernaan
3. $;ffi,ffiffi ]ika bukti lebih lanjut rayap dan kecoak
mengindikasikan bahwa akar pohon eukariotik adalah tertentu, memungkinkan
seperti yang ditunjukkan pada Peraga 28.23, akankah inangnya untuk mencerna
bukti ini mendukung, menentang, atau tidak berarti makanan (SEM).
apa-apa pada hipotesis bahwa Excavata merupakan
monofiletik?
Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat g

Apendiks A. E
qfliliM

AE,?
Pnotista rnernainkan berbagai
peran penting dalam hubungan
ekologis
I(ebanyakan protista adalah akuatik, dan mereka ditemukan
hampir di semua tempat yang terdapat air, termasuk
habitat daratan yang lembap seperti tanah lembap dan aEe Tempat pembibitan dengan infeksi P ramorum (2004)
pada tumbuhan inang lain (seperti rhododendron).
sampah dedaunan. Di lautan, kolam, dan danau, banyak
protista adalah penghuni-dasar yang melekat ke bebatuan & ,n-eiana ?*"17 Peta risiko kematian mendadak ek di
dan subtrat lain atau merayap melalui pasir dan endapan Amerika Serikat. Kematian mendadak ek (5OD) drsebabkan oleh
lumpur. Protista yang lain merupakan penyusun penting oomisetes parasitik Phytophthora ramorum. Sejak 1995, penyakit
dari plankton. Di sini kita akan berfokus pada dua peran rni telah menyebar di alam bebas, membunuh lebih dari 1 luta
pohon di pesisir Caiifornia dan Oregon selatan.
kunci yang dimainkan oleh protista di berbagai habitat
tempat ia hidup: sebagai simbion dan sebagai produsen.

FrctiEta Sfrmb$*t[k di negara-negara yang mengalami serangan dahsyat


malaria lebih rendah 33% daripada negara-negara yang
Banyak protista membentuk asosiasi simbiotik dengan
bebas malaria. Protista dapat memiliki efek-efek sangat
spesies yang lain. Misalnya, dinoflagellata fotosintetik
merugikan pada komunitas alam. I(ematian massal ikan
memberikan nutrien bagi rekanan simbiotiknya, polip
bisa dlsebabkan oleh Pfiesteria shumwayae, sejenis parasit
koral yang membangun terumbu karang. Terumbu karang
dinoflagellata (Peraga 28.9) yang melekat ke korbannya dan
adalah komunitas ekologis yang sangat beraneka ragam.
memakan kulitnya. Di antara spesies yang parasit pada
I(eanekaragaman itu terutama bergantung pada koral-
tumbuhan, protista oomisetes Phytophthora rnmorum
dan pada simbion protista mutualistik yang menyediakan
telah menjadi salah satu patogen baru yang menyerang
sumber energi penting bagi koral. I(oral menyokong
hutan. Spesies ini menyebabkan kematian mendadak ek
keanekaragaman terumbu dengan menyediakan makanan
(sudden oak death, SOD), penyakit yang menyerang ek
bagi beberapa spesies dan menjadi habitat bagi banyak
dan pohon lain {Feraga ?*.;7}.
spesies lain.
Contoh lain adalah rayap, yang menyebabkan
kerusakan senilai lebih dari 3,5 miliar dolar setiap tahun Fr*tis€a Fqltmsimtetik
pada rumah-rumah dari kayu di Amerika Serikat. Tanpa Banyak protista merupakan produsen Qrroducer) penting,
bantuan, rayap tidak dapat mencerna kayu. Hanya organisme yang mengguqakan energi dari cahaya (atau
populasi besar protista pencerna kayu yang menghuni zat kimia anorganik) untuk mengubah karbon dioksida
saluran pencernaan rayap-iah yang memungkinkan rayap menjadi senyawa organik. Produsen membentuk dasar
menguraikan kayu iFe:.ng* ;S.?6i. jejaring makanan ekologis. Pada komunitas-komunitas
Protista simbiotik juga mencakup parasit-parasit yang akuatik, produsen utamanya adalah protista dan prokariota
telah merugikan seluruh negara. Ingatlah tentang protista fotosintetik. Semua organisme lain dalam komunitas
penyebab malaria Plasmodium: Tingkat pendapatan bergantung pada mereka untuk memperoleh makanan,

BAB DUA PULUH DELAPAN Protista 16l


memengaruhi keseluruhan komunitas secara dramatis.
Pada lingkungan akuatik, protista fotosintetik seringkali
terhambat oleh konsentrasi nitrogen, fosfor, atau besi yang
rendah. Berbagai tindakan manusia dapat meningkatkan
konsentrasl unsur-unsur ini dalam komunitas akuatik.
Misalnya, ketika ladang sedang dipupuk, sebagian dari
pupuk mungkin terbilas oleh hujan lnenuju sungai
yang bermuara ke danau atau laut. I(etika manusia
menambahkan nutrien ke komunitas akuatik dengan cara
ini atau cara-cara yang lain, kelimpahan protista fotosintetik
dapat meningkat secara spektakuler. Peningkatan semacam
diserap oleh itu dapat mengubah kelimpahan spesies yang lain dalam
komunitas tersebut, seperti yang akan kita pelajari pada
Zat organik
Bab 55. Efek-efek serupa dapat terjadi di daratan, namun
dapat-larut
di dasar jejaring makanan dihuni bukan oleh protista
Protista
produsen
melainkan oleh tumbuhan darat, yang akan kita bahas
pada Bab 29 dan 30.

A Peraga 28.28 Protista merupakan produsen penting dalam


komunitas akuatik. Jejaring makanan yang disederhanakan ini w28.7
menggambarkan bagaimana organisme-organisme dalam komunitas 1. Buktikan klaim bahwa protlsta fotosintetik merupakan
akuatik bergantung secara langsung maupun tidak langsung pada
organisme yang paling penting di biosfer.
protista fotosintetik untuk memperoleh makanan. Tanda panah biru
mengarah dari sumber makanan ke organisme yang memakannya. 2, Diskusikan kisaran asosiasi simbiotik yang mencakup
protista.
3. ffiffHffiffi Tingginya suhu air dan polusi
baik secara langsung (dengan memakan produsen) atau dapat menyebabkan koral membuang simbion
tidak langsung (misalnya, dengan memangsa organisme dinoflagellatanya. Prediksikan bagaimana'pemutihan
yang memakan produsen) (Peraga 28.28). Para saintis \<oral' ('coral bleachingi) semacam itu akan
memperkirakan bahwa lebih dari seperempat fotosintesis memengaruhi koral dan spesies-spesies yang ialn
dunia dilakukan oleh diatom, dinoflagellata, alga dalam komunitas tersebut.
multiselular, dan protista-protista yang lain. Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat
I(arena produsen membentui( dasar jejaring makanan, ApendiksA I

faktor-faktor yang memengaruhi produsen dapat * . I

drffi'r IIfTiltil Kunjungi Study Area di www.masteringbio.com Beberapa spesies sepenuhnya bereproduksi secara
'"ll'ff untuk memperoleh Animasi 3D Bioflix, Tutorial MP3, Video, Soal aseksual; yang lain bereproduksi secara seksual.
Latihan, eBook, dan banyak lagi.
Endosimbiosis dalam Evolusi Eukariotik Mitokondria
dan plastida diduga menjadi keturunan dari bakteri yang
ditelan oleh sel-sel lain dan menjadi endosimbion. Garis
keturunan pemilik-plastida akhirnya berevolusi menjadi
ffiffiffiffiffi 28.1 alga merah dan alga hijau. I(elompok protista yang lain
berevolusi dari peristiwa endosimbiosis sel<under ketika
Kebanyakan eukariota adalah alga merah atau alga hijau tertelan oleh dirinya sendiri.
organisme bersel tunggal (hal. 14A-141)
Lima Supergrup Eukariota Dalam satu hipotesis, eukariota
dikelompokkan menjadi lima klad monofiletik: Excavata,
Protisla Protista lebih beraneka ragam daripada semua Chromalveolata, Rhizaria, Archaeplastida, dan Unikonta.
eukariota lain dan tidak lagi diklasifikasikan dalam satu
kingdom tunggal. I(ebanyakan protista bersifat uniselular. Iitrf;rtil
Protista mencakup fotoautotrof, heterotrof, dan miksotrof. Aktivitas Tentative Phylogeny of Eukaryotes

L62 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner l(eanekaragaman Hayati


Konsep Kunci/Supergrup Karakteristik
Klad Utama Contoh Spesifik
Eukaryota Morfologis Utama
)t
Konsep 28.2 Diplomonad dan Mitokondria termodifikasi Giardia,
Excavata terdiri atas parabasalid Trichomonas
ri4u#'
protista dengan mitokondria
termodifikasi dan protista Euglenozoa Spiral atau batang kristalin di Trypanosoma,
dengan flagela unik (hal. I(netoplastid daiam flagela Euglena fti,+=;,
r44-r46) Euglenid _)

Konsep 28.3 Alveolata I(antong berselaput-membran Pfiesteria,


-t
Chromalveolata mungkin Dinoflagellata (alveoli) di bawah membran Plasmodium, .- ,/f^r\
,.''w,
muncul akibat endosimbiosis Apicomplexa plasma Paramecium
sekunder (hal 146-f52) Ciliata

Stramenopila Flagela berambut dan flagela Phytophthora, :_.


Diatom mulus Laminaria 6;l'
Alga cokelat -i2;'^
Alga pirang
Oomycetes

Konsep 28.4 Foram Amoeba dengan pseudopodia Globigerina


Rhizaria adalah kelompok mirip-benang dan cangkang . :!:*i.:,:t Z':

protista yang beraneka berpori Y.'K


ragam yang ditentukan oleh
kemiripan DNA (hal. 153-154) Radiolaria Amoeba dengan pseudopodia
mirip-benang yang memancar
dari tubuh sentral

Konsep 28.5 Alga merah Fitoeritrin (pigmen aksesoris) Porphyra f.\


Alga merah dan alga hijau l!.-fi
adalah kerabat terdekat Alga hijau I(loroplas mirip-tumbuhan Chlamytlomonor,
*o .-! .

tumbuhan darat (hal. 154- Ulva


!,t/
l\ttll

156-Archaeplastida) (Lihat Bab 29 dan Bab 30.)


Tumbuhan darat Lumut, pakis, d ,+
konlfer, tumbuhan
berbunga

Konsep 28.6 Amoebozoa Amoeba dengan pseudopodia Amoeba, i i'"','- ,.

Unikonta mencakup protista jamur lendir yang berbentuk lobus Entamoeba, !i1 I !nrt++r{ari$rt!l:r;
yang berkerabat dekat dengan Gymnamoeba Dictyostelium
fungi dan hewan (hal. 156-161) Entamoeba \
1

.i',
1

Opisthokonta (Sangat beraneka ragam; lihat Nucleariid, . ;dll"'l


. )ffi:"
Bab 31-34) choanoflagellata,
!. i"
hewan, fungi

ffiffi#ffi 28_7
Protista memalnkan berbagai peran penting dalam
hubungan ekologis (hal. 161-162) $-u-$$ snA.ry&lRJ
l. Plastida yang dikelilingi oleh lebih dari dua membran
merupakan bukti dari
hubungan mutualistik dan parasitik yang memengaruhi
rekanan simbiotiknya dan anggota lain dari komunitas.
a. evolusi dari mitokondria.
b. fusi plastida.
t' Frstista F*tosirtietik Protista fotosintetik tergolong c. asal usul plastida dari archaea.
plodusen terpenting di komunitas al<uatik. I(arena mereka d. endosimbiosis sekunder.
berada di dasar jejaring makanan, faktor-faktor yang e. pertunasan plastida dari selaput inti.
memengaruhi protista fotosintetik memengaruhi banyak
spesies lain dalam komunitas. Ahli biologi menduga bahwa endosimbiosis memunculkan
mitokondria sebelum plastid, sebagian karena
IfiTil!EI a. produk-produk fotosintesis tidak dapat dimetabolisasi
Penyeiidikan What I{inds of Protists Do Various Habitats Support? tanpa enzim-enzim mitokondria.

BAB DUA PULUH DELAPAN Protista 163


b. semua eui(ariota memiliki mitokondria (atau sisa- c. bentuk haploid multiselular.
sisanya), sementara banyak eukariota tidak memiliki d. bentuk diploid multiselular.
plastida. e. bentuk poliploid multiselular.
DNA mitokondria kurang mirip dengan DNA
prokariota dibandingkan dengan DNA plastida. Untuk mengetahui jawaban Kuis Mand.iri, lihat Apend.iks A,
d. tanpa produksi CO, mitokondria, fotosintesis tidak Iltrfirtil I(unjungi Study Area di ww-w.masteringbio.com untuk
dapat terjadi. memperoleh Soal Latihan.
e. protein-protein mitokondria disintesis di ribosom
sistosolik, sementara plastida menggunakan
*.{u8L}NGAru EVott"FSr
ribosomnya sendiri.
D. I(elompok mana yang dipasangkan secara tidak benar 7. ffi Para peneliti medis mencoba
dengan deskripsinya? mengembangkan obat-obatan yang dapat membunuh atau
a. rhizaria-kelompok yang beraneka ragam secara membatasi pertumbuhan patogen manusia yang hanya
morfologis yang dicirikan oleh kemiripan DNA memiliki sedikit efek berbahaya bagi pasien. Obat-obatan
b. diatom-produsen penting dalam komunitas akuatik ini seringkali bekerja dengan menggangu metabolisme
c. alga merah-memperoleh plastida melalui
patogen atau menyerang ciri strukturalnya.
endosimbiosis sekunder Gambarlah dan labeli sebuah pohon lilogenetik yang
mencakup prokariota nenek moyang dan kelompok-
d. apicomplexa-parasit dengan siklus hidup rumit
kelompok organisme berikut: Excavata, Chromalveolata,
e. diplomonad-protista dengan mitokondria
Rhizaria, Archaeplastida, dan, di dalam Unikonta,
termodifikasi
amoebozoa, hewan, choanoflagellata, fungi, dan nucleariid.
4, Berdasarkan pohon filogenetik pada Peraga 28.3, manakah Berdasarkan pohon ini, buatlah hipotesis tentang mana
di antara pernyataan berikut yang benar? yang paling sulit: mengembangkan obat-obatan untuk
a. Nenek moyang bersama terbaru Excavata lebih tua melawan patogen manusia yang berupa prokariota, protista,
daripada Chromalveolata. hewan, atau fungi. (Anda tidak perlu mempertimbangkan
evolusi resistensi obat-obatan oleh patogen.)
b. Nenek moyang bersama terbaru Chromalveolata lebih
tua daripada Rhizaria.
c. Nenek moyang bersama terbaru alga merah dan rE$st{Tl&u&rywH
tumbuhan darat lebih tua daripada nucleariid dan
8. Dengan menerapkan logika sains "Jika... maka" (lihat Bab
fungi.
1), sebutkan beberapa prediksi yang muncul dari hipotesis
d. Supergrup eukariotik paling dasar (yang pertama
bahwa tumbuhan berevolusi dari aiga hijau. Bagaimana
berdivergensi) tidak dapat ditentukan.
Anda bisa menguji hipotesis ini?
e. Excavata adalah supergrup eukariotik paling dasar.

5. Protista mana yang berada dalam supergrup eukariotik


yang sama dengan tumbuhan darat?
F$ ry$. Sqws&p_g!, ry&ry-$4gyss&ry&1
a. alga hijau d. alga cokelat 9. I(emampuan patogen Plasmodium untuk menghindari
b. dinoflagellata e. adanc sistem kekebalan tubuh manusia adalah salah satu alasan
c. alga merah sulitnya mengembangkan vaksin malaria. Alasan lainnya
adalah bahwa lebih sedikit uang yang dicurahkan pada
6. Dalam siklus hidup dengan pergiliran generasi, bentuk riset vaksin malaria daripada riset untuk penyakit yang
haploid multiselular bergiliran dengan menyerang jauh lebih sedikit orang, misalnya sistik fibrosis.
a. bentuk haploid uniselular. Alasan-alasan apa saja yang mungkin menyebabkan
b. bentuk diploid uniselular. ketidakseimbangan dalam upaya penelitian tersebut?

L64 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


;il

ihs.-a:t.:

g s s,
fiffitrftHSffi$H

it Bagaimana tumbuhan mengubah dunia?

ffi.ffLffiHsffiffi#Fiffiffi
2S.-l Tunrb$han ciara{ herev*$usi eiarE a{ga iltiia* I(eberadaan tumbuhan darat menyebabkan bentuk-
bentuk kehidupan yang lain-termasuk hewan-mampu
29.2 Lun:ut dan tumbuhar"l n$rts'askcclar lain
sintas di daratan. Akar tumbuhan telah menyediakan
siklus l-ric9t:p vang diclox-tli*'raei
n"aenriliE<[ cuieh
habitat bagi organisme-organisme lain dengan menstabilkan
gamet*fit
bentang alam. Tumbuhan juga menyuplai oksigen dan
2$.3 Pakis darr turnhui"lan vasf{Lr!ar {ak irerfui}i iaiar merupakan penyedia utama sebaglan besar makanan yang
ariaia$r tqrffihfiinam Xrer{anra y;tmg turlrhu}: tierggi dikonsumsi oleh hewan terestrial.
Bab inl melacak 100 juta tahun pertama evolusi
tumbuhan, termasuk kemunculan tumbuhan tak berbiji
ryffiffiffi seperti lumut dan pakis. Bab 30 mengulas evolusi
tumbuhan berbiji yang terjadi selanjutnya.
E trearghfi$a&$ffi$1 ffiaxasxB

,$*'\ uut sedang memandangi pemandangan yang rimbun


\ oleh tumbuhan, seperti hutan pada .r#ff.tr8"9;fiF;H ffiffi.$
L,.."ir sulit membayangkan lingkungan terestrial tanpa
suatu tumbuhan atau organisme lainnya. Namun selama i Te.em"*fuusfuaffi darmt foerecrm$Ms6
lebih dari 3 miliar tahun sejarah bumi, di sebagian besar
c$;arfi mfig;a fu6$aN
permukaan daratan tidak ada kehidupan. Bukti geokimiawi
menuniukkan bahwa lapisan tipis sianobakteri hadir di
Seperti yang Anda baca pada Bab 28, para peneliti telah
darat sekitar 1,2 miliar tahun lalu. Namun hanya dalam
mengidentifikasi alga hijau yang disebut charophyta
500 juta tahun terakhir tumbuhan kecil beserta fungi
sebagai kerabat terdekat tumbuhan darat. Apa bukti untuk
dan hewan ikut naik ke daratan. Akhirnya, sekitar 370
hubungan ini, dan apa yang dlnyatakan oleh bukti tersebut
juta tahun lalu, sejumlah tumbuhan muncul hingga dapat
tentang nenek moyang alga dari tumbuhan darat?
tumbuh lebih tinggi, menyebabkan pembentukan hutan-
hutan pertama (walaupun dengan spesies-spesies yang '#r*E{.F"i
sangat berbeda dibandingkan dengan yang terlihat pada :b€*:e frpf s:gc d;effi &j?*?e*fica;frac'
Peraga 29.1). Banyak karal<teristik kunci dari tumbuhan darat juga
Sejak mengolonisasi daratan, tumbuhan telah muncui pada berbagai macam protista, terutama alga.
berdiversifikasi secara luas; saat ini, ada lebih dari 290.000 Sebagai contoh, tumbuhan bersifat multiselular, eukariotik,
spesies tumbuhan yang telah diketahui. Tumbuhan fotosintetik autotrof, seperti halnya dengan alga cokelat,
menghuni hampir semua lingkungan, kecuali yang merah, dan alga hijau tertentu (11hat Bab 28). Tumbuhan
kondisinya tak bersahabat-sejumlah puncak gunung, memiliki dinding sel yang terbuat dari selulosa, demikian
beberapa wilayah gurun, dan wilayah kutub. Beberapa pula dengan alga hijau, dinoflagellata, dan alga cokelat.
spesies tumbuhan, misalnya lamun (sea grass), kembali I(oroplas dengan klorofil a dan b juga terdapat pada
ke habitat akuatik seiama evolusinya, namun sebagian alga hijau, euglenid, dan beberapa dinoflagellata, seperti
besar tumbuhan masa kini hidup di lingkungan terestrial. halnya pada tumbuhan.
OIeh karena itu, dalam bab ini kita akan menyebut semua Akan tetapi, charophyta adalah satu-satunya alga
tumbuhan sebagai tumbuhan darat, termasuk tumbuhan yang berbagi empat ciri khas berikut dengan tumbuhan
yang kini bersifat akuatik, untuk membedakan mereka darat, yang sangat mendukung bahwa mereka merupakan
dari alga, yang merupakan protista fotosintetik. kerabat terdekat tumbuhan:

BAB DUA PULUH SEMBILAN I(eanekaragaman Tumbuhan I: Bagaimana Tumbuhan Mengolonisasi Daratan 1,65
''4

ffi,'
Kompleks Specres Chara, organisme kolam
penyintesis-selulosa roset.
Cincin-cincin protein yang
#4
,.. F-: 84r
-rw tertanarn dalam membran
t eF ::11
piasma ini ditemukan hanya
+,i pada tumbuhan darat dan

ffil
;' t,
s,: e alga charophyta (SEM).

3O nm

** I(ompleks penyintesis selulosa yang berbentuk roset.


Sel-sei tumbuhan darat maupun charophyta memiliki
susunan protein yang melingkar dan berbentuk-petal
pada membran plasma Susunan protein
ini menyintesis mikrofibril selulosa pada dinding se1. te Contoh-contoh charophyta, alga kerabat terdekat
Sebaliknya, alga noncharophyta memiliki susunan tumbuhan darat.
protein linier yang menyintesis selulosa.
i:. Enzim-enzim peroksisom. Peroksisom (lihat Peraga
6.19) tumbuhan darat maupun charophyta mengandung dapat sintas melewati periode l<etika mereka tidak terendam
enzim-enzim yang membantu meminimalkan di dalam air. Pada charophyta, lapisan polimer kokoh yang
kehilangan produk-produk organik sebagai akibat dari disebut sporopolenin (sporopollenin) mencegah zigot
fotorespirasi (lihat Bab 10). Peroksisom dari alga-alga yang terpapar mengalami kekeringan. Adaptasi kimiawi
Iain tidal< memiliki enzim-enzim ini. yang serupa ditemukan pada dinding sporopolenin yang
kuat yang membungkus spora tumbuhan.
+" Struktur sperma berflagela. Pada spesies-spesies
Akumulasi ciri-ciri semacam itu setidaknya oleh satu
tumbuhan darat yang memiliki sperma berflagella,
populasi nenek moyang charophyta mungkin menyebabkan
struktur sperma sangat mirip dengan sperma charophlta.
keturunannya-tumbuhan darat pertama-mampu hidup
i,' Pembentukan fragmoplas. Detail-detail tertentu secara permanen di atas batas air. Ciri-ciri evolusioner
dari pembelahan sel hanya terjadi pada tumbuhan yang baru ini membuka batas baru: habitat terestrial yang
darat dan charophyta tertentu, termasuk genus menawarkan banyak keuntungan. Sinar matahari yang
Chara dan CoLeochaete. Misalnya, pada organlsme- terang tidak tersaring oleh air dan plankton; atmosfer
organisme ini sekelompok mikrotubulus yang dikenal menawarkan karbon dioksida yang lebih banyak darlpada air;
sebagai fragmoplas Qrhragmoplasf) terbentuk di tanah kaya akan nutrien mineral; dan pada awalnya hanya
antara nukleus-nukleus anakan dari sel yang sedang ada relatif sedikit herbivora dan patogen. Namun manfaat-
membeiah. Lempeng se1 kemudian berkembang di manfaat ini disertai oleh berbagai tantangan: air yang
tengah fragmoplas, melintang di garis tengah sel yang relatif jarang dan dukungan struktural yang kurang untuk
sedang membelah (iihat Peraga 12.10). Lempeng sel melawan gravitasi. (Untuk menghargai mengapa dukungan
pada akhirnya memunculkan dinding pemlsah baru semacam itu penting, bayangkan bagaimana tubuh ubur-
yang memisahkan sel-se1 anakan. ubur yang lembek menyusut l<etika dikeluarkan dari air.)
Bukti genetik juga mendukung kesimpulan yang ditarik Tumbuhan darat berdiversilikasi seiring dievolusikannya
dari keempat ciri morfoiogis dan biokimiawi ini. Analisis adaptasi-adaptasi yang menyebabkan tumbuhan mampu
gen-gen nukleus dan kloroplas dari berbagai macam bertahan hidup meskipun ada tantangan ini.
tumbuhan dan alga mengindikasikan bahwa charophyta- Saat ini, adaptasi-adaptasi apa yang hanya dimiliki
terutama Chara dan Coleochaete-adalah kerabat terdekat oleh tumbuhan? lawaban bagi pertanyaan ini bergantung
tumbuhan darat yang masih ada Perhatikan pada di mana Anda menarik batasan yang memisahkan
bahwa ini bukan berarti tumbuhan diturunkan dari alga tumbuhan darat dan alga Banyak ahli
yang masih ada ini; akan tetapi, charophyta masa kini biologi mengaitkan kingdom Plantae dengan embryophyta
mungl(in bisa memberi tahu kita tentang seperti apa alga (tumbuhan dengan embrio). Para ahli biologi yang lain
yang merupakan nenel< moyang tumbuhan. mengajukan bahwa batasan kingdom tumbuhan harus
diperluas agar mencakup sebagian atau semua alga hijau
(kingdom Streptophyta dan Viridiplantae). I(arena debat
.r*" a$
"-c r; *';t n i it * l'a-* u* m g fu i * Ec ;*- rq Fr: r p* i nd* fu am
tersebut masih berlanjut, buku ini mempertahankan
7;* T$;zr;s,E definisi embryophyta dari kingdom tumbuhan dan
Banyak spesies alga charophyta menghuni perairan dangkal merrggunakan Plantae sebagai nama formal untuk takson
di sekeliling tepian kolam dan danau, tempat mereka tersebut. Dalam konteks ini, marilah kita identifikasi
terkadang mengalami kekeringan. Di dalam lingkungan sifat-sifat turunan yang memisahkan tumbuhan darat dari
semacam itu, seleksi alam memilih alga individual yang alga-alga kerabat terdekatnya.

166 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


yang saling menguntungkan yang diamati saat ini antara
q
ArsamerahW tumbuhan dan fungi. I(ami akan menjabarkan asosiasi ini,
s
d
disebut mikoriza (mycorrhizae), dan manfaatnya terhadap
ALGA g

tumbuhan maupun fungi secara lebih detail pada Bab


NENEK ,*.dj
MOYANG I*?l Chlorophyta
*q#*
*ry=U
r<:
31. Untuk saat ini, poin utama kita adalah bahwa fungi
___,_*,,,_*__
:*
g mikoriza membentuk jaringan filamen yang ekstensif
$t
li ;i
,i\h
g
melewati tanah, menyebabkan mereka mampu menyerap
+-.*-Jt r)il-. d,
g! l{!. nutrien secara lebih efektif daripada yang dilakukan sendiri
fi Charophyta
rffi
lpaaa"z
IJff o oieh tumbuhan. Fungi mentransfer nutrien pada tumbuhan
El , .l
& a.\

).9
o partner simbiotiknya-manfaat yang dapat membantu
4
!
F =. tumbuhan tanpa akar untuk mengolonisasi daratan.
{g ..._._.,_
EmbryophytaM 5 9,: :,: Terakhir, banyak tumbuhan darat menghasilkan
@?=\ 6 molekul-moiekul yang disebut senyawa sekunder, dinamai
demikian karena mereka merupakan produk dari jalur,jalur
&. Peraga 29.4 Tiga kemungkinan kingdom 'tumbuhan'. metabolik sekunder-cabang,cabang samping dari jalur
metabolik primer yang menghasilkan lipid, karbohidrat,
asam amino, dan senyawa-senyawa lain yang dimilik oleh
semua organisme. Senyawa-senyawa sekunder mencakup
5ifat-sifat Tu ru ffi as'! Tu rn hu har-l aikaloid, terpen, tanin, dan fenolik seperti flavonoid.
Banyak adaptasi yang tampaknya muncul setelah Berbagai alkaloid, terpen, dan tanin memiliki rasa yang
tumbuhan darat yang berdivergensi dari alga kerabatnya pahit, bau yang kuat, atau efek racun yang membantu
memfasilitasi kesintasan dan reproduksi pada daratan mempertahankan diri melawan herbivor dan parasit.
yang kering. Peraga 29.5 menggambarkan empat ciri Flavonoid menyerap radiasi UV yang berbahaya, dan
kunci yang muncul di hampir semua tumbuhan darat beberapa senyawa fenolik lain mencegah serangan patogen.
namun tidak muncul di alga charophyta. I(eempat ciri Manusia juga memperoleh manfaat dari senyawa-senyawa
tumbuhan darat ini adalah pergiliran generasi (bersama sekunder, banyak di antaranya digunakan sebagai rempah-
dengan sebuah ciri terl<ait-embrio multiselular yang rempah, obat-obatan, dan produk,produk lain.
dependen); spora berdinding yang dihasilkan di
sporangium; gametangium multiselular; dan meristem Asa$ Usu$ dar"a Dlversifikasi TumbuFran-s
apikal. I(ita dapat menyimpulkan bahwa ciri-ciri ini tidak Para ahli paleobotani yang mencari asal usul evolusi
hadir pada nenek moyang bersama tumbuhan darat dan tumbuhan telah lama berdebat tentang apa yang menyusun
charophyta, namun malah dievolusikan sebagai sifat,sifat bukti fosil tertua dari tumbuhan darat. Pada tahun 1970-
turunan tumbuhan darat. Perhatikan bahwa beberapa clri an, para peneliti menemukan spora fosil yang berasal dari
ini tidak unik bagi tumbuhan, karena telah dievolusikan periode Ordovisium, berumur lebih dari 475 juta tahun.
secara independen pada garis keturunan yang lain. Tidak Walaupun spora fosil mirip dengan spora tumbuhan yang
semua tumbuhan darat menunjukkan keempat ciri ini; masih ada, mereka juga memiliki beberapa perbedaan
garis keturunan tumbuhan tertentu telah kehilangan yang mencolok. Misalnya, spora tumbuhan masa kini
beberapa ciri tersebut selarna beberapa waktu. biasanya disebarkan sebagai butiran tunggal, namun spora
Selain keempat ciri yang ditunjukkan pada Peraga fosil berfusi bersama ke daiam kelompok yang terdiri
29.5, sifat-sifat turunan lain yang terkait dengan kehidupan dari dua atau empat butir. Perbedaan ini memunculkan
terestrial telah dievolusikan pada banyak spesies tumbuhan. kemungkinan bahwa spora fosil bukan dihasilkan oleh
Sebagai contoh, epidermis pada banyak spesies memiliki tumbuhan, namun oleh beberapa alga kerabatnya yang
lapisan penutup, kutikula (cuticle), yang terdiri dari sudah punah. Lebih lanjut, fragmen jaringan tubuh
poliester dan polimer lilin. Tumbuhan darat, yang terpapar tumbuhan tertua yang diketahui ternyata lebih muda 50
udara secara permanen, berisiko jauh lebih tinggi mengalami juta tahun daripada spora-spora yang membingungkan itu.
desikasi (kekeringan) daripada alga nenek moyangnya. Pada 2003, para saintis dari Inggris dan Oman,
I(utikula berperan sebagai Iapisan kedap air, yang membantu negara di Timur Tengah, menyingkapkan sedikit misteri
mencegah kehilangan air berlebihan dari organ,organ ini ketika mereka mengekstraksi spora dari bebatuan
tumbuhan yang terletak di atas tanah, sekaligus juga berumur 475 juta tahun dari Oman (Feraga 29.6a).
menyediakan beberapa perlindungan dari serangan mikroba. Tidak seperti spora-spora dari zaman ini yang ditemukan
Tumbuhan darat awal tidak memiliki akar dan daun sebelumnya, spora,spora ini tertanam dalam materi
sejati. Tanpa akar, bagaimana tumbuhan ini menyerap kutikuia tumbuhan yang mirip dengan jaringan pembawa-
nutrien dari tanah? Fosil yang berasal dari 420 juta tahun spora pada tumbuhan yang masih ada saat ini (peraga
lalu mengungkapkan sebuah adaptasi yang mungkin ?9.6b). Setelah mengungkapkan fragmen-fragmen kecil
telah membantu tumbuhan awal dalam pengambilan dari jaringan lain yang jelas-jelas dimiliki oleh tumbuhan,
nutrien: Mereka membentuk asosiasi simbiotik dengan para saintis menyimpulkan bahwa spora,spora dari Oman
fungi yang serupa secara struktural dengan asosiasi merepresentasikan tumbuhan fosil, bukan alga.

BAB DUA PULUH SEMBILAN I(eanekaragaman Tumbuhan I: Bagaimana Tumbuhan Mengolonisasi Daratan L67
;.: i,', .'
Siklus hidup semua tumbuhan darat mengalami pergiliran
di antara dua generasi organisme multiselular: gametofit
dan sporofit. Seperti yang ditunjukkan pada diagram, setiap
generasi memunculkan generasi yang lain, proses yang
disebut pergiliran generasi (alternation of generations).
Tipe siklus reproduksi lni dievolusikan pada
berbagai kelompok alga namun tidak terjadi Gamet dari
tumbuhan lain
pada charophyta, alga yang berkerabat
paling dekat dengan tumbuhan darat.
Mitosis I
r:irl
rn.L
Berhati-hatilah agar Anda tidak ,.'l','liui,ll
salah membedakan pergiliran generasi ii irl
t n4!

pada tumbuhan dengan tahap haploid Gamet


dan diploid dalam siklus hidup organisme
lain yang bereproduksi secara seksual (lihat
Peraga 13.5). Pada manusia, misalnya, meiosis
menghasilkan gamet haploid yang bersatu,
membentuk zigot diploid yang membelah
dan menjadi multiselular. Tahap haploid
direpresentasikan hanya oleh gamet bersel
tunggal. Sebaliknya, pergiliran generasi rl

dibedakan oleh fakta bahwa siklus hidup


"pvrij\.-"e
::jj
mencakup organisme haploid multiselular maupun
Sporof it
organisme diploid multiselular. Nama-nama dari kedua /rn\
generasi multiselular dalam siklus hidup tumbuhan mengacu
pada sel-sel reproduktif yang dihasilkannya. Gametofit Pergiliran generasi: Iima langkah umum
(gametophyte-tumbuhan penghasil gamet') haploid dinamai
demikian karena dihasilkan melalui pembelahan mitosis dari
gamet haploid-telur dan sperma-yang berfusi selama fertilisasi, membentuk zigot diploid.
Pembelahan mitosis zigot menghasilkan sporofit (sporophyte-'tumbuhan penghasil spora')
yang diploid dan multiselular. Meiosis pada sporofit dewasa menghasilkan spora (spore)
haploid, sel-sel reproduktif yang dapat berkembang menjadi organisme haploid baru tanpa
berfusi dengan sel lain. Pembelahan mitosis sel spora menghasilkan gametofit multiselular
baru, dan siklus tersebut dimulai lagi. Pada banyak tumbuhan tak berbiji, seperti pakis pada
diagram, gametofit dan sporofit terlihat seperti jenis tumbuhan yang berbeda, walaupun
mereka merupakan bentuk-bentuk dari spesies yang sama. Pada tumbuhan berbiji,
gametofit berukuran mikroskopik; tumbuhan yang biasa kita lihat adalah sporofit.

Sebagai bagian dari siklus hidup dengan pergiliran


generasi, embrio tumbuhan multiselular berkembang Embrro
dari zigot yang tetap berada di dalam jaringan induk 2pm Jaringan induk
betina (gametofit). Jaringan induk menyediakan nutrien,
misalnya gula dan asam amino, bagi embrio yang sedang
berkembang. Embrio memiliki sel-sel transfer plasental
Qt I ace nt al tran sfer c ell s) y ang terspesialisasi, te rkadan g
terdapat dalam jaringan maternal yang bersambungan, yang
meningkatkan transfer nutrien dari induk ke embrio melalui
pertumbuhan ke arah dalam yang rumit dari permukaan
dinding (membran plasma dan dinding sel). Antarmuka Dinding yang tumbuh 10 pm
ini analog dengan antarmuka pentransfer-nutrien embrio-
induk betina pada mamalia eutheria (berplasenta). Embrio Sel transfer plasental
(diwarnai biru)
tumbuhan darat yang multiselular dan dependen merupakan
ciri turunan yang sedemikian penting hingga tumbuhan Embrio (LM) dan sel transfer plasental (TEM)
darat juga dikenal sebagai embriophyta. dari Marchanfia (sejenis lumut hati)

168 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


Spora tumbuhan adalah sel-sel reproduktif haploid yang dapat
tumbuh menjadi gametofit haploid multiselular melalui mitosis. Spora
Polimer sporopolenin menjadikan dinding spora tumbuhan kokoh Sporangium
dan resisten terhadap lingkungan yang keras. Adaptasi kimiawi ini
menyebabkan spora mampu tersebar melalui udara kering tanpa
mengalami bahaya.
Sporofit memiliki organ multiselular yang disebut sporangium
(jamal< sporangia) yang menghasilkan spora. Di dalam sporangium,
sel-sel diploid yang disebut sporosit (sporocyte), atau sel induk lrisan longitudinal
spora, mengalami meiosis dan menghasilkan spora haploid. sporangrum Sphagnum (LM\
)aringan luar dari sporangium melindungi spora yang berkembang
hingga mereka dilepaskan ke udara. Sporangium multiselular
Sporof r1
yang menghasilkan spora dengan dinding diperkaya-sporopolenin
adalah adaptasi terestrial kunci dari tumbuhan darat. Walaupun
charophyta juga menghasilkan spora, alga-alga ini tidak memiliki
sporangium multiselular, dan spora-sporanya yang berflagela dar-r Sporofit dan sporangium Sphagnum (sejenis lumut)
tersebar oleh air tidak memiliki sporopolenin.

Arkeoorru"n Ciri lain yang membedakan tumbuhan darat awal dengan


Gametofit betina cr#e3see< 'r / -derq-dr telur alga nenek moyangnya adalah produksi gamet di dalam organ
,/" multiselular yang disebut gametangium (jamak gametangia).
,[,1
'
f "+
rS Gametangium betina disebut arkegonium (archegonium, jamak
"j

archegonia). Setiap arkegonium merupakan organ berbentuk,pir


i,i
ti yang menghasilkan sel telur nonmotil tunggal yang tetap berada di
Anteridiut
dengan sperma
dalam bagian organ yang menggembung (bagian atas untuk spesies
yang ditunjukkan di sini). Gametangium jantan, disebut anteridium
(antheridium, jamal< antheridla), menghasilkan sperma yang
dilepaskan ke lingkungan. Pada banyak kelompok tumbuhan
Gametofit darat masa kini, sperma memiliki flagela dan berenang ke telur
lantan melalui tetesan air atau lapisan air. Setiap sel telur difertilisasi di
dalam arkegonium, tempat zigot berkembang menjadi embrio.
Arkegonium dan anteridium Marchantia (sejenis lumut hati)
Seperti yang akan Anda lihat pada Bab 30, gametofit tumbuhan
berbiji ukurannya sedemikian tereduksi sehingga arkegonium dan
anteridium telah hilang pada beberapa garis keturunan.

Pada habitat terestrial, organisme fotosintetik mendapatkan Meristem apikal tunas dan akar
sumber daya penting di dua tempat yang sangat berbeda. stem
I\,4er tumbuhan. Kedua LM adalah irisan
ap kal tunas longitudinal ujung tunas dan akar.
Cahaya dan CO, terutama tersedia di atas tanah; air dan
nutrien mineral terutama ditemukan di dalam tanah.
'Walaupun
tumbuhan tidak dapat berpindah tempat, akar
dan tunasnya dapat memanjang, meningkatkan pemaparan
terhadap sumber daya lingkungan. Pertumbuhan panjang ini
terus berlanjut selama kehidupan tumbuhan berkat aktivitas
meristem apikal (apical meristem), wilayah pembelahan
sel yang terlokalisasi pada ujung-ujung tunas dan akar. Sel-
sel yang dihasilkan oleh meristem apikal berdiferensiasi
menjadi epidermis luar, yang melindungi tubuh, dan
berbagai macam jaringan internal. Meristem apikal tunas
juga menghasilkan daun pada kebanyakan tumbuhan.
Meristem ap ka
Dengan demikian, tubuh tumbuhan yang kompleks memiliki 100 gm akar Akar 100pm
organ-organ yang terspesialisasi di bawah dan di atas tanah.

BAB DUA PULUH SEMBILAN I(eanekaragaman Tumbuhan I Bagaimana Tumbuhan Mengolonisasi Daratan 169
(a) Spora terfosilasi.
Tidak seperti spora dari
kebanyakan tumbuhan Perkiraan
yang masrh ada, yang Jumlah Spesies
berupa butiran tunggal,
spora-spora yang Tumbuhan Nonvaskular
ditemukan di Oman inr (Bryophyta)
berkelompok dengan
empat spora (kiri; satu
Filum Hepatophyta Lumut hati 9.000
tersembunyi) dan dua Filum Anthocerophyta Lumut tanduk i00
spora (kanan). Filum Bryophyta Lumut daun 15.000

Tumbuhan Vaskular
Tumbuhan Vaskular
Tak Berbiji
(b) Jaringan sporofit Filum Lycophyta Likofit r.200
terfosilasi. Spora Filum Pterophyta Pterofit 12.000
tertanam dalam
janngan yang Tumbuhan Berbiji
tampaknya berasal
Gymnosperma
dari tumbuhan.
Filum Ginkgophyta Ginkgo 1

Filum Cycadophyta Sikad 130


A ,.::r;r1:: l9.it Spora dan jaringan tumbuhan purba
(SEM diwarnai). Filum Gnetophyta Gnetophyta 75
Filum Coniferophyta I(onifer 60

Dari zaman apa pun tepatnya tumbuhan darat pertama Angiosperma


berasal, spesies-spesies nenek moyang itu memunculkan Filum Antophyta Tumbuhan 250.000
tumbuhan darat masa kini yang sangat beraneka ragam. berbunga
Tabe$ ?$"'t merangkum sepuluh filum tumbuhan yang
masih ada saat ini dalam skema taksonomi yang digunakan
daiam buku ini. (Garis keturunan yang masih ada adalah memang membentuk satu klad. Terlepas apakah briofit
garis keturunan yang memiliki anggota-anggota yang adalah monofiletik atau bukan, mereka memiliki sejumlah
masih sintas, bukan yang sudah punah.) Seperti yang Anda ciri turunan yang sama dengan tumbuhan vaskular, seperti
baca pada sisa bagian ini, perhatikan Tabel 29.1 bersam.a embrio multiselular dan meristem apikal, meskipun tidak
dengan F::i.iiEa l*.:1, yang mencerminkan pandangan memiliki banyak inovasi seperti tumbuhan vaskular,
tentang filogeni tumbuhan berdasarkan morfologi, misainya akar dan daun sejati.
biokimia, dan genetika tumbuhan. Tumbuhan vaskular, yang membentuk sebuah klad
Salah satu cara untuk membedakan tumbuhan adalah yang mencakup sekitar 93o/o dart semua spesies tumbuhan,
dengan mengetahui apakah mereka memilil<i sistem dapat dikategorikan lebih lanjut menjadi klad-klad yang
jaringan vaskular (vascular tissue) yang ekstensif, lebih kecil. Dua dari klad-klad ini adalah likofit (lycophyte,
sel-sel yang bergabung menjadi tabung-tabung yang lumut gada dan kerabatnya) dan pterofit Qrterophyte,
mentranspor air dan nutrien l<e seluruh tubuh tumbuhan. pakis dan kerabatnya). Tumbuhan pada masing-masing
I(ebanyakan tumbuhan memiliki sistem jaringan vaskular klad ini tidak memiliki biji, alasan mengapa kedua klad
yang kompleks sehingga disebut tumbuhan vaskular tersebut secara kolektif sering disebut sebagai tumbuhan
(vascular plazf). Tumbuhan yang tidak memiiiki sistem vaskular tak berbiji (seedless vascular plant). Akan
transpor yang ekstensif-lumut hati, lumut tanduk, dan tetapi, perhatikan pada Peraga 29.7 bahwa tumbuhan
lumut daun-disebut tumbuhan'nonvaskulari walaupun vaskular tak berbiji adalah kelompok parafiletik, bukan
beberapa lumut daun memiliki jaringan vaskular yang monofiletik. I(elompok,kelompok seperti tumbuhan
sederhana. Tumbuhan nonvaskular seringkali disebut vaskular tak berbiji terkadang disebut grad (grade),
secara informal sebagai briofit (bryophyte, dari kata sekumpulan organisme yang memiliki kesamaan tingkat
Yunani bryon, lumu| dan phyton, tumbuhan). organlsasi atau adaptasi biologis. Walaupun grad dapat
Walaupun istilah briofit umum digunakan untuk bersifat informatif dengan mengelompokkan organisme-
merujuk semua tumbuhan nonvaskular, debat terus organisme berdasarkan ciri-ciri biologis yang penting
berlanjut tentang hubungan antara lumut hati, Iumut (misainya ketiadaan biji), mereka bisa menyesatkan dalam
tanduk, dan lumut daun dan antara lumut-iumut tersebut hal-hal yang lain. Pterofit, misalnya, memiliki nenek
dengan tumbuhan vaskular. Sementara beberapa penelitian moyang bersama yang lebih rnuda dengan tumbuhan
molekular telah menyimpulkan bahwa briofit tidak berbiji dibandingkan dengan likofit. Akibatnya, kita akan
membentuk kelompok monofiletik (sebuah klad, lihat menduga pterofit dan tumbuhan berbiji memiliki ciri-ciri
Peraga 26.I0), beberapa analisis terbaru terhadap sekuens kunci yang sama yang tidak ditemukan pada likofit-dan
asam amino dalam kloroplas menyatakan bahwa briofit memang demikian, seperti yang akan Anda baca.

I7O UNIT LIMA Sejarah Evolusioner l(eanekaragaman Hayati


$Asal usul tumbuhan darat fsekitar 475 1.1.1.)

S Asal usul tumbuhan vaskular (sekitar 420 j.t.l.)

$|Asal usul tumbuhan berbiji yang masih ada (sekitar 305 j.t.l r

LUmUt

i
Lumut tanduk
ti##
/i

Lumutdaun "el{E
Yt:
#.s
ffid
Lycophyta (lumut gada, ",Y
lumut jarum, quillwort) -@
*alp
r",##-
{Tu"-:t*

400 350 300


Jutaan tahun lalu(tl)

A PeraEa 29.7 Kilasan evolusi tumbuhan. yang menyatakan briofit sebagai kelompok ffi Gambar ulang filogeni
Beberapa hipotesis tentang hubungan di monofiletik. Gans putus-putus menandakan ini dengan mengasumsrkan bahwa briofit
antara kelompok tumbuhan saat ini sedang kelompok-kelompok yang hubungan adalah kelompok monofiletrk dengan lumut
ramai diperdebatkan, termasuk satu hipotesis evolusinya belum lelas. hati berdivergensi terlebth dahulu.

i(lad ketiga dari tumbuhan vaskular terdiri dari


tumbuhan berbiji, fang rrLerepresentasil(an mayoritas
w?$.r
spesies tumbuhan yang masih ada. Biji (seed) adalah l. Mengapa para peneliti mengidentifikasi charophlta, bukan
kelompok lain, sebagai kerabat terdekat tumbuhan darat?
embrio yang dikemas dengan persediaan nutrien di
dalam selubung pelindung. Tumbuhan berbiji dapat 2, Sebutkan tiga sifat turunan yang membedakan
tumbuhan dari charophyta dan memfasilitasi
dibagi menjadi dua kelompok, gimnosperma dan
kehidupan di darat. )elaskan.
angiosperma, berdasarkan ketiadaan atau keberadaan
ruang-ruang tertutup tempat biji mengalami pematangan.
3. ffi Akan seperti apakah siklus
hidup manusia jika kita memiliki pergiliran generasi?
Gimnosperma (gymnosperm, dari kata Yunani gymnos, Anggaplah tahap diploid multiselular berbentuk serupa
telanjang, dan sperm, biji) dikelompokkan sebagai dengan manusia dewasa.
tumbuhan 'berbiji telanjang' karena biji-bijinya tidak
tertutup di dalam ruang. Spesies gimnosperma yang masih
Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat !
Apendiks A
ada, yang paling akrab dengan kita di antaranya adalah ffisM
I

konifera, barangkaii membentuk satu klad. Angiosperma


(angiosperm, dari kata Yunani angion, wadah) adalah
klad besar yang terdiri atas semua tumbuhan berbunga. 29,2
Biji angiosperma berkembang di dalam ruangan yang i Lumut daun dan tumbuhan
disebut ovarium, yang berasal di dalam bunga dan matang
menjadi buah. Hampir 90% spesies tumbuhan yang masih
nonvaskular lain memil;ki siklus
ada merupakan angiosperma. hidup y-?ng didominasi oleh
Perhatikan bahwa filogeni yang digambarkan pada gametotit
Peraga 29.7 berfokus hanya pada hubungan di antara garis-
ab66aid';
garis keturunan yang masih ada. Para ahli paleobotani juga
$i gl,8;;;,a
tut uuttun non-vaskula r 6riofit) Tumbuhan nonvaskular
telah menemukan fosil-fosil yang berasal dari garis-garis i+,ilB?!ii:I rmornun vaskular tak berbiti (briofit) saat ini diwakili
keturunan tumbuhan yang sudah punah. Banyak di antara i$.ggiiPfff
';-;-; -
ci.no'n.'*" oleh tiga filum tumbuhan
;. Ang osperma
fosil-fosil ini mengungkapkan tahap-tahap intermediat '6bro@,b4i herba (tak berkayu) yang
dalam kemunculan kelompok-kelompok tumbuhan yang berukuran kecil: lumut h ati (Iiv erw o rt, fi lum Hepatoph).ta),
berbeda-beda di Bumi saat ini. lumut tanduk (hornwort, filum Anthocerophyta), dan

BAB DUA PULUH SEMBILAN I(eanekaragaman Tumbuhan I: Bagaimana Tumbuhan Mengolonisasi Daratan 17l
lumut daun (raoss, filum Bryophlta). Lumut hati dan lumut Gametofit briofit umumnya membentuk karpet
tanduk dinamai berdasarkan bentuknya, ditambah dengan yang lekat dengan tanah, sebagian karena bagian-bagian
sufiks wort (dari kata Anglo-Saxon yang berarti 'herba'). tubuhnya terialu tipis untuk mendukung tumbuhan yang
Banyak orang yang familier dengan lumut daun, walaupun tinggi. Alasan kedua adanya keterbatasan pada tinggi tubuh
beberapa tumbuhan yang biasa disebut'lumut'sama sekaii dari banyak brlofit adalah ketiadaan jaringan vaskular, yang
bukan lumut. Tumbuhan yang dimaksud termasuk iumut akan memungkinkan transpor air dan nutrien jarak-jauh.
irlandia (irish moss, sejenis rumput Iaut), reindeer moss Struktur organ-organ briofit yang tipis memungkinkan
(sejenis iiken), Iumut gada (club rnoss, tumbuhan vaskular tak peredaran zat tanpa jaringan vaskular terspesiaiisasi.
berbiji), dan lumut spanyol (spanish moss,Iiken di beberapa Akan tetapi, beberapa lumut, seperti genus Polytrichum,
wilayah dan tumbuhan berbunga di wilayah yang lain). memiliki jaringan pengangkut di tengah'batangl Akibatnya
Perhatikan bahwa istilah Bryophyta dan briofit sebagian dari lumut ini dapat tumbuh hingga setinggi 2
(bryophyte) tidaklah sinonim. Bryophyta adalah nama m. Analisis filogenetik menyatakan bahwa pada briofit ini
taksonomi formal bagi filum yang hanya terdiri atas lumut dan beberapa briofit yang lain, jaringan pengangkut yang
daun. Seperti yang disebutkan sebelumnya, istilah briofit mirip dengan jaringan tumbuhan vaskular muncul secara
digunakan secara informal untuk mengacu pada semua independen melalui evoiusi konvergen.
tumbuhan nonvaskular-lumut hati, lumut tanduk, dan Gametofit ditambatkan oleh rizoid (rhizoid) yang
lumut daun. Para ahli sistematika terus memperdebatkan rapuh, yang merupakan sel-sel tunggal yang berukuran
urut-urutan evolusi dari ketiga filum briofit. panjang dan berbentuk tabung (pada lumut hati dan lumut
Lumut hati, lumut tanduk, dan lumut daun tanduk) atau fiiamen sel-sel (pada lumut daun). Tidak
memperoleh banyak adaptasi unik selama evolusinya yang seperti akar, yang merupakan karakteristik dari tumbuhan
telah berlangsung lama. Meskipun demikian, briofit yang vaskuiar, rizoid tidak terdiri dari jaringan-jaringan. Rizoid
masih ada saat ini mungkin mencerminkan beberapa sifat briofit juga tidak memiliki sel-sel pengangkut yang
tumbuhan terawal. Fosil fragmen tumbuhan tertua yang terspesialisasi dan tidak memainkan peran penting dalam
diketahui, misalnya, mencakup jaringan-jaringan yang penyerapan air dan mineral.
sangat mirip dengan yang ada di dalam lumut hati. Para Gametofit-gametofit dewasa membentuk gametangia
peneliti berharap menemukan lebih banyak bagian dari yang menghasilkan gamet-gamet dan gametofit-gametofit
tumbuhan purba ini untuk melihat apakah kemiripan tersebut dilapisi oleh jaringan pelindung. Satu gametofit
tersebut direfleksikan lebih Iuas. bisa memiliki gametangia majemuk. Satu sel telur
dihasilkan di dalam arkegonium yang berbentuk seperti
pir, sementara masing-masing anteridium menghasilkan
fiarmetsfit &riof&t banyak sperma. Beberapa gametofit briofit bersifat
Tidak seperti tumbuhan vaskular, pada ketiga filum briofit, biseksual, namun pada lumut daun, arkegonium dan
gametofit merupakan tahap siklus hidup yang dominan: anteridium biasanya dibawa oleh gametofit betina dan
Mereka lebih besar dan hidup lebih lama daripada sporofit, jantan yang berbeda. Sperma berflagela berenang melalui
seperti yang ditunjukkan pada siklus hidup lumut daun lapisan air menuju ke sel telur, memasuki arkegonium
di Peraga 29.8. Sporofit biasanya muncul hanya sebentar. sebagai tanggapan terhadap zat kimia pemikat. Sel telur
I(etika spora briofit tersebar ke habitat yang tidak dilepaskan, melainkan tetap berada di dalam dasar
menguntungkan, seperti tanah atau kulit kayu yang arkegonium. Setelah fertilisasi, embrio tetap berada di
Iembap, mereka dapat bergerminasi dan tumbuh menjadi dalam arkegonium. Lapisan sel-se1 transfer plasental
gametofit. Spora lumut yang bergerminasi, misalnya, secara membantu mentranspor nutrien ke embrio sewaktu
khas menghasilkan massa filamen setebal satu sel yang mereka berkembang menjadi sporofit.
berwarna hijau dan bercabang-cabang, disebut protonema Sperma briofit memerlukan lapisan air untuk
(jamak, protonemata; dari kata Yunani proto, pertama, mencapai sel-sel telur. Dengan persyaratan ini, tidaklah
dan nema, benang). Protonema memiliki area permukaan mengejutkan bahwa banyak spesies briofit ditemukan di
yang luas yang meningkatkan penyerapan air serta habitat-habitat yang lembap. Fakta bahwa sperma harus
mineral. Pada kondisi-kondisi menguntungkan, protonema berenang melalui air untuk mencapai sel telur juga berarti
menghasilkan satu'kuncup' atau lebih. (Perhatikan bahwa bahwa pada spesies dengan gametofit jantan dan betina
sewaktu mengacu pada tumbuhan nonvaskular, kami yang terpisah (kebanyakan lumut daun), reproduksi
biasa menggunakan tanda petik bagi struktur-struktur seksual mungkin menjadi lebih berhasil ketika individu-
yang mirip dengan kuncup, batang, dan daun dari individu terletak berdekatan satu sama lain. Banyak spesies
tumbuhan vaskular karena definisi dari istilah-istilah briofit dapat meningkatkan jumlah individu di daerah
ini berdasarkan pada organ-organ tumbuhan vaskular.) tertentu melalui berbagai metode reproduksi aseksual.
Setiap pertumbuhan serupa-kuncup ini memiliki meristem Sebagai contoh, beberapa lumut dapat bereproduksi
apikal yang menghasilkan struktur penghasil gamet yang secara aseksual dengan membentuk badan perbiakan
dikenal sebagai gametofor (gametophore,'pembawa (brood body), tumbuhan mungil yang melepaskan diri
gamet'). Secara bersama-sama, sebuah protonema dan satu dari tumbuhan induk dan tumbuh menjadi salinan baru
gametofor atau lebih menyusun tubuh gametofit lumut. yang identik secara genetis dengan induknya.

L72 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


Siklus hidup lumut daun.

1,1;!11a|ii'rJii11 ii1 l-iGrliail %F


!
6
l;; i i;ti ti-; i;i.

Sperma
,}.,4 .
sdl5ilr!'',11* i1*r"il!
!. -- -..,---.. .. ,- ,r..1
:'; "'l d'{11
" Kuncup " i.:pilr* *ir,,rt:lr:(
ii:llilt d!1*l lf!!iti

Keterangan
Gametofit
jantan
'*
(n) u u"S*u,
Haploid (n) 1{
Protonema
,. oiploid (Zn) ; (n) .\96
:',i.
s .,
" Kuncup"
*i'"fl
.d ,:i
:ri. ''iif'
;.;1;.,!:;;:i:)
ls*5
E!*/
j iir'r'"q'i
,i
/
..,,.:r!' *'
& Gametofor s;+*
w
:.i
Spora
Gametofit
betina
Penyebara n
soora
s (n)

-\-Rizoid
Peristom

A it
Sporangium '4*i ]'].:*a{}ii: r*ir}il1ril i**,1 jr* i1i FERTILISASI J

aitl{-lIllI i-rrl ii*;rl; it{:'i;}l }ri}ir'j :-. "....'-.,**.,ry.+$q.'''.-."*'.,.-'3


rr: r.tt:t.,,il li,ll i,sr k,li;iir:i rr..r. (dalarrr;ar bonium)
Seta
Kapsul
(sporangium)

Kaki

Arkegonium

T'E rffilicr..r:
I brlrkt::rblnc; *:elrlecjt
aitiiliii-] !ijt jtall i it
l^ r

Kapsul dengan
peristom (SEM)

$p*etl.f$t ffinisf$r kapsul (capsule), yang menggunakan zat-zat tersebut


untuk menghasilkan spora melalui meiosis. Satu kapsul
Walaupun sporofit briofit biasanya hijau dan bersifat dapat menghasilkan lebih dari 50 juta spora.
fotosintetik ketika muda, mereka tidak bisa hidup mandiri. Pada kebanyakan lumut daun, seta akan memanjang,
Sporofit tetap melekat pada gametofit induk dan menyerap meningkatkan penyebaran spora dengan mengangkat
gula, asam amino, mineral, dan air dari sang induk. kapsul ke udara. Bagian atas kapsui biasanya memiliki
Briofit memiliki sporofit terkecil di antara semua struktur cincin yang berbentuk seperti gigi dan saling
kelompok tumbuhan yang masih ada, konsisten dengan mengunci, disebut peristom Qreristome, lihat Peraga 29.8).
hipotesis bahwa sporofit yang lebih besar berevolusi 'Gigi-gigi' ini membuka pada kondisi kering dan menutup
belakangan, pada tumbuhan vaskular. Sporofit briofit yang lagi saat kondisi lembap. Ini memungkinkan spora untuk
khas terdiri dari satu kaki, satu seta, dan satu sporangium. dilepaskan secara bertahap, melalui embusan angin berkala
Kaki (foot) yang tertanam di dalam arkegonium menyerap yang membawa spora ke tempat-tempat yang jauh.
nutrien dari gametofit. Seta (jamak setae), atau tangkai, Sporofit lumut tanduk dan lumut daun berukuran lebih
mengangkut zat-zat ini ke sporangium, disebut juga besar dan lebih kompleks daripada sporofit lumut hati.

BAB DUA PULUH SEMBILAN l(eanekaragaman Tumbuhan I: Bagaimana Tumbuhan Mengolonisasi Daratan 173
Nama umum dan saintifik filum ini (dari kata Latin hepaticus, membantu menangani penyakit hati. Beberapa lumut
hati) mengacu pada gametofit yang berbentuk-hati dari hati, termasuk Marchantia, disebut sebagai 'taloid' karena
anggota-anggotanya, seperti Marchantia, ditunjukkan di gametofitnya yang berbentuk pipih. (Ingatlah kembali dari Bab
bawah. Pada abad pertengahan, bentuk lumut hati diduga 28 bahwa tubuh alga multiselular disebut talus.) Gametangia
merupakan pertanda bahwa tumbuhan tersebut dapat Marchantia terangkat di atas gametofor yang terlihat seperti
miniatur pohon. Anda akan memerlukan kaca pembesar untuk
melihat sporofit, yang memiliki seta (tangi(ai) pendek dengan
kapsul yang lonjong atau bulat. Lumut hati yang lain, misalnya
PLagiochila, bawah, disebut 'berdaun' karena gametofit serupa,
batangnya memiliki banyak tonjolan serupa-daun. Spesies
lumut hati berdaun lebih banyak daripada lumut hati taloid.

Kaki Plagiochila
)e Ld deltoidea,
sejenis lumut
hati'berdaun'

Kapsul
(sporangium)
M archa ntia polymorpha,
lumut hati 'taloid'
E
Tl_
lo
lo
Sporof it M a rcha nti a (LM) In

Nama umum dan saintifik filum ini (dari kata Yunani keras, Gametofit lumut daun, dengan tinggi yang berkisar kurang
tanduk) mengacu pada bentuk sporoflt yang panjang dan dari 1 mm hingga lebih dari 2 m, biasanya memiliki tinggi
meruncing. Sporofit biasanya dapat tumbuh setinggl 5 cm. kurang dari 15 cm pada kebanyakan spesies. I(arpet lumut
Tidak seperti sporofit lumut hati atau lumut daun, sporofit yang biasa Anda lihat terutama tersusun atas gametofit.
lumut tanduk tidak memiliki seta dan hanya terdiri atas Helai-helai 'daun' biasanya hanya setebal satu sel, namun
sporangium. Sporangium melepaskan spora matang ketika pecah 'dedaunan' yang lebih kompleks dengan tepian yang dilapisi
terbuka, dimulai dari ujung tanduk. Gametofit, yang biasanya oleh kutikula dapat ditemukan pada lumut daun-tudung-
berdiameter 7-2 cm, biasanya tumbuh secara horizontal berambut biasa (Polytrichum, bawah) dan kerabat-kerabat
dan seringkali dilekati oleh sporofit majemuk. Lumut tanduk dekatnya. Sporofit lumut daun biasanya memanjang dan
seringkali merupakan spesies pertama yang mengolonisasi dapat dilihat dengan mata telanjang, dengan tinggi hingga
wilayah terbuka dengan tanah lembap; hubungan simbiotik sekitar 20 cm. Walaupun hijau dan bersifat fotosintetik ketika
dengan sianobakteri pemfiksasi-nitrogen turut berperan dalam muda, sporofit akan berubah menjadi cokelat kekuningan atau
kemampuan lumut tanduk melakukan hal ini (nitrogen seringkali merah kecokelatan sewaktu siap melepaskan spora.
tersedia dalam jumlah yang sedikit pada wilayah semacam itu).

Salah satu spesies Polytrichum commune,


lumut tanduk lumut tudung-berambut
Anthoceros

Sporofit (tumbuhan
Kapsul
kokoh yang perlu
berbulan-bulan
Seta untuk tumbuh)

174 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


Sporofit lumut tanduk maupun lumut daun juga memiliki
pori-pori terspesialisasi yang disebut stomata (tunggal,
stoma), yang juga ditemukan pada semua tumbuhan
vaskular. Pori-pori ini mendukung fotosintesis dengan cara
Dapatkah briofit mengurangi laju kehilangan
memungkinkan pertukaran CO, dan O, antara udara luar
berbagai nutrien penting dari tanah?
dan bagian dalam sporofit (lihat Peraga 10.3), Stomata juga
PERCOBAAN Tanah pada ekosistem terestrial seringkali miskin
merupakan jalan utama bagi penguapan air dari sporofit. nitrogen, nutrien yang diperlukan bagi perlumbuhan normal
Dalam kondisi yang panas dan kering, stomata menutup, tumbuhan. Richard Bowden, dari Allegheny College, mengukur
sehingga meminimalkan kehilangan air. masukan (perolehan) dan keluaran (kehilangan) tahunan
Fakta bahwa stomata terdapat pada lumut daun nitrogen pada ekoststem tanah-berpasir yang didominasi oleh
Iumut daun Polytrichum. Masukan nitrogen ke ekosistem diukur
dan lumut tanduk namun tidak terdapat pada lumut
dari curah hulan (ion-ion terlarut, misalnya nitrat, NOr) fiksasi
hati memunculkan tiga hipotesis yang mungkin tentang biologis Nr, dan pengendapan oleh angin. Kehilangan nitrogen
evolusinya. jika lumut hati adalah garis keturunan diukur pada air gelontoran (ion-ion terlarut, misalnya NO, ) dan
bercabang yang tertua dari tumbuhan darat, seperti pada emisi gas (misalnya NO, yang dikeluarkan oleh beberapa jenis
Peraga 29.7, maka stomata mungkin telah dievolusikan bakteri). Bowden mengukur kehilangan nitroqen untuk tanah
dengan Polytrkhum dan untuk tanah yang telah dibersihkan
sekali pada nenek moyang lumut tanduk, lumut daun, dari lumut daun dua bulan sebelum percobaan dimulai.
dan tumbuhan vaskular. )ika lumut tanduk atau lumut
daun merupakan garis keturunan bercabang yang tertua, IlASlt Total 10,5 kg nitrogen per hektar (kg/ha) memasuki
atau jika brioflt adalah monofiletik, stomata mungkin ekosistem setiap tahun. Sedikit nitrogen hilang melalui emisi
gas (0,1 kg/ha per tahun). Hasil perbandingan kehilangan
dievolusikan sekali namun kemudian hilang pada garis
nitrogen melalui penggelontoran ditunjukkan di bawah.
keturunan lumut hati. Terakhir, jika lumut tanduk adalah
garis keturunan bercabang yang tertua dan lumut daun
c-
Gh
adalah kerabat terdekat dari tumbuhan vaskular, maka :
c-
mungkin saja lumut tanduk memperoleh stomata secara oJ
C
independen dari lumut daun dan tumbuhan vaskular. a^ A.

Pertanyaan ini penting untuk memahami evolusi O<


tsb e
tumbuhan, karena stomata memainkan peran penting cof
dalam kesuksesan tumbuhan vaskular, seperti yang akan o
c
o.
Anda pela;'ari pada Bab 36. <
Peraga 29.9 menunjukkan beberapa contoh dari
o
uo
gametoht dan sporofit pada filum,filum briofit. Dengan lumut Tanpa lumut

Nilai Fenting fkclogis dan KESIMFUIAN Lumut daun Polytilchum sangat mengurangi
kehilangan nitrogen melalui penggelontoran pada ekosistem
Ekonomi Lumut Daun ini. Setiap tahun, ekosistem lumut daun menahan lebih dari
95o/o dari total 10,5 kglha masukan nitrogen (hanya 0,1 kg/ha
Penyebaran spora yang ringan oleh angin telah
dan 0,3 kg/ha hilang melalui emisi gas dan penggelontoran).
mendistribusikan lumut daun ke seluruh dunia. Beraneka
ragam tumbuhan ini terutama dijumpai di hutan- SUfVIBER R. D. Bowden, lnputs, outputs, and accumulation of
hutan yang lembap dan lahan basah. Beberapa lumut nitrogen in an early successional moss (polytrichum) ecosystem,
Ecological Monographs 61 .201-223 (1991).
mengolonisasi tanah yang berpasir dan gersang, tempat
para saintis menemukan mereka pada saat membantu
ffi Bagaimana keberadaan polytrichum
mempertahankan nitrogen dalam tanah (Peraga 29.10). memengaruhi spesies tumbuhan yang biasanya mengolonisasi
Lumut daun yang lain mendiami lingkungan-lingkungan tanah berpasir sete/ah lumut?
yang ekstrem seperti puncak gunung, tundra, dan gurun.
Banyak jenis lumut daun mampu hidup di habitat yang
sangat dingin atau kering karena mereka dapat sintas dari
kehilangan sebagian besar air dalam tubuh, dan kemudian dalam dinding selnya. Suhu, pH, dan kadar oksigen yang
merehidrasi ketika kelembapan tersedia di lingkungan. rendah di lahan gambut juga menghambat penguraian
Hanya segellntir tumbuhan vaskular yang dapat sintas lumut daun-dan organisme-organisme yang lain.
melewati tingkat desikasi yang sama. Akibatnya, beberapa lahan gambut telah mengawetkan
Satu genus lumut daun lahan basah, Sphagnum, atau mayat selama ribuan tahun (Peraga 29.11b).
'lumut gambutl tersebar luas, membentuk endapan zat Gambut telah lama menjadi sumber bahan bakar di
organik ekstensif yang sebagian terurai men;'adi material Eropa dan Asia, dan saat ini masih dipanen sebagai bahan
organik, dikenal sebagai gambut Qreat, Peraga 29.11a). bakar, terutama di Irlandia dan l(anada. Selain itu, lumut
Wilayah berawa-rawa yang didominasi oleh lumut daun daun gambut juga berguna sebagai conditioner tanah dan
ini disebut lahan gambut. Sphagnum tidak mudah terural, untuk mengemas akar tumbuhan selama pengiriman,
sebagian akibat senyawa-senyawa fenolik yang tertanam karena gambut memiliki sel,sel mati berukuran besar

BAB DUA PULUH SEMBILAN l(eanekaragaman Tumbuhan I: Bagaimana Tumbuhan Mengolonisasi Daratan 17S
29"3
E mkis dan tumbuhan vaskular tak
benbiji lain adalah tumbuhan
pertama yang tumbuh tinggi

Selama 100 juta tahun


.ii,; Tumbuhan non-vaskular (briof it)
,,;;; Tumbuhan vaskular tak berbiji pertama dari evolusi
:i:;; brmnosperma tumbuhan, briofit atau
;,"1i Angiosperma t
tumbuhan serupa-briofi
merupakan vegetasi
yang tersebar luas. Namun saat ini, tumbuhan vaskular-
lah yang mendominasi sebagian besar bentang alam.
Tumbuhan vaskular tak berbiji, baik yang telah menjadi
(a) Gambut dipanen dari lahan gambut. fosil maupun yang masih ada, dapat menyediakan wawasan
tentang evolusi tumbuhan selama Periode Devon dan
I(arbon, ketika tumbuhan vaskular mulai berdiversifikasi
namun sebagian besar kelompok tumbuhan berbiji belum
berevolusi. Fosii menunjukkan bahwa iikofit, pakis, dan
tumbuhan vaskular tak berblji lain telah memiliki sistem
vaskular yang berkembang baik pada Periode Devon.
Seperti yang akan kita lihat, inovasi evolusi ini mengatur
agar tumbuhan vaskular dapat tumbuh lebih tinggi
daripada rekan-rekan briofitnya. Akan tetapi, seperti
pada tumbuhan nonvaskuiar, sperma pakis dan tumbuhan
vasl<ular tak berbiji lainnya memiliki flagela dan harus
berenang melalui lapisan air untuk mencapai sel telur.
Tumbuhan vaskular tak berbiji masa kini paling sering
(b) 'Manusia Tollund', mumi gambut yang berasal dari 405-100 ditemukan di lingkungan yang lembap, sebagian akibat
5M. Kondisi asam dan miskin oksigen yang dihasilkan oleh
Sphagnum dapat mengawetkan lenazah manusia atau hewan sperma perenang tersebut.
Jain selama ribuan tahun.

& '. ; Sphagnum, atau lumut gambut: briofit Asa$Usr.aE clan CIri-ciri
dengan nilai penting ekonomi, ekologis, dan arkeologis. Tumhuhan Vaskerlar
Fosil-fosil dari para pendahulu tumbuhan vaskular masa kini
berumur sekitar 420 juta tahun. Tidak seperti tumbuhan
yang dapat menyerap air kira-kira 20 kali dari berat lumut nonvaskular, spesles-spesies lni memiiiki sporofit bercabang
tersebut. Di seluruh dunia, diperkirakan 400 miliar ton yang tidak bergantung pada gametofit uniuk mendapatkan
karbon organil( tersimpan di dalam gambut. Simpanan nutrisi {Perag a 29.12). 'Walaupun nenek moyang tumbuhan
karbon ini membantu menstabilkan konsentrasi CO, di vaskular ini tumbuir tidak lebih tinggi daripada 50 cm,
atmosfer (lihat Bab 55). Panen Sphagnum yang berlebihan percabangannya memungldnkan tubuh yang lebih kompleks
saat ini dapat mengurangi efek-efek ekologis yang dengan sporangium majemuk. I(etika tubuhnya semakin
menguntungkan dan turut berperan dalam pemanasan kompleks, kompetisi memperebutkan ruang dan sinar
giobal karena melepaskan CO, yang tersimpan. matahari kemungkinan juga meningkat. Seperti yang akan
kita lihat, kompetisl tersebut dapat merangsang semakin
ffiRS.X banyaknya evolusi pada tumbuhan vaskuiar.
1. Bagaimana briofit berbeda dari tumbuhan lain? Nenek moyang tumbuhan vaskular telah memiliki
2, Berr tiga contoh bagaimana struktur briofit sesuai
beberapa ciri turunan yang dimiliki oleh tumbuhan
dengan fungsinya. vaskular masa kini, namun mereka tidak memiliki akar
dan beberapa adaptasi lain yang dievolusikan belakangan.
3. !"ii$;ff eagi setiap hipotesis tentang
fr:iittlfilfiirrif.jT,,:r:"f
evolusi stomata, tandai setiap perolehan dan Bagian ini menjabarkan ciri-ciri utama yang membedakan
kehilangan stomata pada pohon filogenetik di Peraga tumbuhan vaskular yang masih ada: siklus hidup dengan
29.7 (atau versi modifikasi dari pohon tersebut). sporofit dominan, transpor dalam jaringan vaskular
lihat yang disebut xiiem dan floem, serta akar dan daun yang
Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, i
Apendiks A. g berkembang dengan baik, termasuk daun penghasil spora
i
e4@g@ffM yang disebut sporofil.

176 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


ts Peraga 29.12 Sporofit dari Sflrfers fffefrup yaftg #idaftRinasi ,$porr,rfif
Ag I a op hyto n maj or, ker abat
purba dari tumbuhan Fosil-fosil menunjukkan bahwa nenek moyang tumbuhan
vaskular masa kini. vaskular memiliki gametofit dan sporofit yang berukuran
Rekonstruksi fosil ini berasal kira-kira sebanding. Akan tetapi, di antara tumbuhan
dari sekitar 420 juta tahun vaskular masa kini, generasi sporofit (diploid) merupakan
lalu menunjukkan percabangan
tumbuhan yang lebih besar dan lebih kompleks dalam
dikotom (berbentuk Y) dengan
sporangium pada ujung-ujung pergiliran generasi (Peraga 29.13). Pada pakis, misalnya,
cabang. Percabangan sporofit tumbuhan berdaun yang familier dengan kita adalah
mencirikan tumbuhan vaskular sporofit. Anda harus berlutut dan mencari-cari di tanah
yang masih ada namun ini dengan cermat untuk menemukan gametofit pakis,
tidak dimiliki oleh tumbuhan
nonvaskular (briof it).
yang berupa struktur mungil yang seringkali tumbuh
pada atau tepat di bawah permukaan tanah. Jika belum
punya kesempatan untul( melakukan hal itu, Anda bisa
mempelajari siklus hidup yang didominasi oleh sporofit
pada tumbuhan vaskular tak berbiji di Peraga 29.13, yang
menggunakan pakis sebagai contoh. Untuk mengulas
kembali, bandingkan siklus hidup ini dengan Peraga 29.8,
yang menggambarkan siklus hidup yang didominasi oleh
gametofit pada lumut daun dan tumbuhan nonvaskular
yang lain. Pada Bab 30, Anda akan melihat bahwa gametofit
semakin tereduksi selama evolusi tumbuhan berbiji.

S Spor*ngium melepaskan :par*.


Kebanyak*n :p*siel 5rakis rn*ngh*silkar
tipe spora tuilggal yang berkenrbang S Walaupun ilustrasi inl
menjadi $:msts{it f qrtarintetik biseksLi*i menunjukkan sel telur dan
sperrfia dari gametofit yang
Keterangan srrna, berbagai mekanisrne
.
mendrrong fertiiisasi :ilang
rlrriir', Haplo d (n) gametof it-Eametofit
: ,. D ploid (2n)

vg
Penyebaran
spora

Gametofit
dewasa
(n)
Arkegonium
Telur
Sporof it gtu
'angrum dewasa *6
(2n)

-* "=-:a
S Di baqian i:aweh
daun reprcdukti{
sparofit terdfipat
iiiiii:iirir iri
$ Sperrvra rneng gi-rnakan
flagela untuk berenang
bintik-bintik yang dari anteridiurn ke sel telur
disebut scrus. 5etiap Gametof i1 di arkeqonium-
sr:rus rnerup*kan
Eugusan rporangium.
Kepala-biola ffi Z;Eot berkembanq rnenjadi
:porr:fit baru" dan tumlluhan muda
lurrrbuh keluar darj arkegonium
i*dukny;:,',aitu !4ff eto{it-

ts Peraga 29.13 Siklus hidup pakis.


ffi Jika kemampuan untuk menyebarkan sperma melalu angin
dievolusikan pada pakis, bagaimana siklus hidupnya akan terpengaruh?

BAB DUA PULUH SEMBILAN I(eanekaragaman Tumbuhan I: Bagaimana Tumbuhan Mengolonisasi Daratan 177
Transpor dalam Xilem dan Floem meneliti gen-gen yang mengontrol perkembangan akar
Tumbuhan vaskular memiliki dua jenis jaringan vaskular: pada spesies tumbuhan vaskular yang berbeda-beda dapat
xilem dan floem. Xilem (nylem) mengangkut sebagian membantu memecahkan pertanyaan ini.
besar air dan minerai. Xilem dari kebanyakan tumbuhan
vaskular mencakup trakeid (tracheid), sel-sel berbentuk Evolusi Daun
tabung yang membawa air dan mineral dari akar (lihat Daun (leafl meningkatkan luas permukaan tubuh
Peraga 35.10). (Trakeid telah hilang pada beberapa spesies tumbuhan dan berperan sebagai organ fotosintetik
yang sangat terspesialisasi, misalnya \X/olffia, sejenis utama dari tumbuhan vaskular. Jika dilihat dari ukuran
angiosperma akuatik kecil.) I(arena tumbuhan nonvaskular dan kompleksitas, daun dapat diklasifikasikan sebagai
tidak memiliki trakeid, tumbuhan vaskular kerap diacu mikrofil atau megafil. Semua likofit (garis keturunan
sebagai trakeofit. Sel-sel pengangkut air dalam tumbuhan tertua dari tumbuhan vaskular masa kini)-dan hanya
vaskular terlignifikasi; dinding sel-seinya diperkuat oleh likofit-memiliki mikrofil (microphyl/), yaitu daun kecil
polimer fenolik bernama lignin. Jaringan yang disebut yang biasanya berbentuk duri yang disokong oleh satu
floem Qrhloem) memr\ki sel-sel yang tersusun menjadi untai tunggal jaringan vaskular. Hampir semua tumbuhan
tabung-tabung yang mengedarkan gula, asam amino, dan vaskular lain memiliki megafil (megaphyll), daun dengan
produk-produk organik yang lain (lihat Peraga 35.10). sistem vaskular yang sangat bercabang-cabang; segelintir
Jaringan vaskular yang terlignifikasi memungkinkan spesies memiliki daun tereduksi yang tampaknya berevolusi
tumbuhan vaskular untuk tumbuh tinggi. Batang tumbuhan dari megafil. Dinamai karena mereka biasanya lebih besar
menjadi cukup kuat untuk memberikan dukungan daripada mikrofil, megafil mendukung produktivitas
melawan gravitasi, dan dapat mentranspor air dan nutrien fotosintetik yang lebih besar daripada mikrofil berkat area
mineral jauh ke atas tanah. I(emampuan tumbuhan untuk permukaan yang lebih luas yang dilayani oleh jejaring
tumbuh tinggi merupakan inovasi evolusioner yang vena. Mikrofil pertama kali muncul pada catatan fosil 410
penting: Tumbuhan tinggi dapat menaungi tumbuhan- juta tahun lalu, namun megafil baru muncul sekitar 370
tumbuhan yang lain, mengurangi akses mereka terhadap juta tahun lalu, dekat dengan pengujung Periode Devon.
sinar matahari yang diperlukan untuk fotosintesis. Ini Berdasarkan satu model evolusi daun, mikrofil berawal
memberikan keunggulan kompetitif bagi tumbuhan dari sporangium yang terletak di sisi batang (Peraga
vaskular yang melebihi tumbuhan nonvaskular, yang 29.'l4a). Megafil, sebaliknya, mungkin telah berevolusi
jarang tumbuh lebih tinggi dari 20 cm.I(ompetisi untuk dari serangkaian cabang yang terletak berdekatan dengan
memperebutkan cahaya di antara tumbuhan-tumbuhan sebuah batang. I(etika salah satu cabang tumbuh ke atas,
vaskular juga meningkat, dan bentuk-bentuk pertumbuhan atau melebihl, cabang lain, cabang-cabang yang lebih
yang tinggi diuntungkan oleh seleksi alam-misalnya rendah menjadi pipih dan mengembangkan jejaring yang
tumbuhan serupa-pohon yang membentuk hutan-hutan menghubungkan semua cabang. Cabang-cabang yang
awal sekitar 370 juta tahun lalu. bergabung ini kemudian menjadi daun yang melekat ke
cabang yang tumbuh meiebihi cabang-cabang lain (Peraga
Evolusi Akar 29.14b). Untuk lebih memahami asal usul daun, para saintis
menyelidiki kontrol genetik dari perkembangan daun.
Jaringan vaskular terlignifikasi juga memberikan
keuntungan di bawah tanah. Sebagai ganti rizoid yang
terlihat pada briofita, akar telah dievolusikan pada Sporofil dan Variasi Spora
hampir semua tumbuhan vaskular. Akar (root) adalah Salah satu tonggak penting dalam evolusi tumbuhan adalah
organ yang menyerap air dan nutrien dari tanah. kemunculan sporofil (sporophyll), daun termodifikasi
Akar juga menambatkan tumbuhan vaskular, sehingga yang membawa sporangia. Struktur sporofil sangat
memungkinkan sistem tunas tumbuh lebih tinggi. bervariasi. Misalnya, sporofil pakis menghasilkan gugusan
Jaringan akar dari tumbuhan yang masih ada mirip sporangia yang disebut sorus (jamak, sori), biasanya di
sekali dengan jaringan batang dari tumbuhan vaskular awal bagian bawah sporofil (lihat Peraga 29.13). Pada banyak
yang terawetkan sebagai fosil. Ini menyatakan bahwa akar likofi t dan kebanyakan gimnosperma, kelompok-kelompok
mungkin telah dievolusikan dari bagian batang bawah- sporofil membentuk struktur mirip-runjungya g disebut
tanah yang paling dalam pada tumbuhan vaskular purba. strobili (dari kata Yunani strobilos, runjung). Pada Bab 30,
Belum jelas apakah akar berevolusi hanya sekali pada Anda akan lihat bagaimana sporofil membentuk strobili
nenek moyang bersama semua tumbuhan vaskuiar atau gimnosperma dan bagian-bagian dari bunga angiosperma.
secara independen pada garis keturunan yang berbeda- I(ebanyakan spesies tumbuhan vaskular tak berbiji
beda.'Walaupun akar dari anggota-anggota garis keturunan adalah homosporus (homosporous): mereka memiliki satu
tumbuhan vaskular yang masih ada ini memiliki banyak jenis sporangium yang menghasilkan satu jenis spora, yang
kesamaan, bukti fosil mengarah pada evolusi konvergen. biasanya berkembang menjadi gametofit biseksual, seperti
Fosil likofit tertua, misalnya, telah menunjukkan akar pada kebanyakan pakis. Sebaiiknya, spesies heterosporus
sederhana 400 juta tahun lalu, ketika nenek moyang (heterosporozs) memiliki dua jenis sporangium dan
pakis dan tumbuhan berbiji belum memiliki akar. Dengan menghasiikan dua jenis spora: Megasporangium pada

I78 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


Pertu mbu ha n (Overtopp i ng g rowth)

Mikrofil \

7'*n,'r, t] ','/{w,lj -"i\


';,1';,t' ;1,,'

,"t,':/ "i'rk
\ .', _ " /'*_
rltl-li- ;, :
, ;J
rBatar^g-batang
.aintereduksi
:danmemioih
Jelaring
berkembang

!]
(a) Mikrofil, seperti pada lycophyta, mungkin berasal dari
sporangium yang didukung oleh untai-untai tunggal (b) Megafil, yang memiliki sistem vaskular bercabang, barangkali
jaringan vaskular yang tak bercabang. berevolusi melalui fusi dari batang-batang yang bercabang.

.A Peraga 29.14 Hipotesis mengenai evolusi daun.

megasporofil menghasilkan megaspora (megaspore), yang Peraga 29.15 menjabarkan dua kelompok utama dari
berkembang menjadi gametofit betina; mikrosporangium tumbuhan vaskular tak berbiji.
pada mlkrosporof,l menghasilkan mikrospora (microspore),
yang berkembang menjadi gametofit jantan. Semua Filum Lycaphyta: Lumut Gada,
tumbuhan berbiji dan segelintir tumbuhan vaskular Lumut Paku, dan Quillwort
tak berbiji merupakan heterosporus. Diagram berikut
Spesies-spesies likofit masa kini-kelompok tertua
membandingkan kedua kondisi tersebut:
tumbuhan vaskular-merupakan sisa,sisa dari masa lalu
yang lebih mengesankan. Pada Periode I(arbon (359
Produksi spora homosporus
Sel telur
hingga 299 juta tahun lalu), ada dua garis keturunan
Gametofit
sooranoium
'-: JoLu
""r.'":. -____) (:+r r _____+ biseksual 1
,' likofit: yang satu terdiri dari tumbuhan herba kecil dan
pada sporolrl tipe spora yang khas \ Sperma yang lain terdiri dari tumbuhan serupa-pohon berkayu
raksasa dengan diameter lebih dari 2 m dan tinggi lebih
Produksi spora heterosporus dari 40 m. 'Pohon likofit'raksasa ini bertahan hidup selama
Meoasooranoium
1 - - ----- tMeoasoora ---> Gametofit ----> >et tetur jutaan tahun di rawa-rawa yang lembap, namun mereka
pada meqasporolrl betrna
menjadi punah ketika iklim Bumi menjadi lebih kering
pada pengujung Periode I(arbon. Likofit kecil sintas, saat
Mrkrosooranoium .. -
Gametof t'--->
--, -
pada mikrosporofrl
-----> Mikrospora
' ---+ jantan Sperma ini merepresentasikan sekitar 1.200 spesies. Meskipun
sebagian likofit umum disebut lumut gada dan lumut
paku, mereka bukanlah lumut sejati (seperti yang telah
Klasifikasi Tumbuhan Vaskular -'tak Berbiji dibahas sebelumnya, merupakan tumbuhan nonvaskular).

Seperti yang kami sebutkan sebelumnya, para ahli


Filum Pterophyta: Pakis, Ekor-kuda,
biologi mengenal dua klad tumbuhan vaskular tak berbiji
yang masih ada: Iikof,t (filum Lycophyta) dan pterofit Whisk tern, dan Kerabatnya
(filum Pterophyta). Likofit mencakup lumlt gada (club Pakis menyebar secara ekstensif sejak kemunculannya pada
ruoss), lumut paku (spike moss), dan quillworr. Pterofit Periode Devon dan tumbuh bersama dengan likofit dan
mencakup pakis (fern), ekor-kuda (horsetail), whisk fern, ekor-kuda di hutan rawa-rawa Periode I(arbon yang luas.
dan kerabatnya. I(arena mereka sangat berbeda dalam Saat ini, pakis merupakan tumbuhan vaskular tak berbiji
penampilannya, pakis, ekor-kuda, dan whisk ;fern telah yang paling tersebar luas, dengan lebih dari 12.000 spesies.
lama dianggap sebagai filum yang terpish: filum Pterophyta Walaupun paling beraneka ragam di daerah topis, banyak
(pakis), filum Sphenophyta (ekor-kuda), dan filum pakis yang dapat bertahan hidup di hutan-hutan beriklim
Psilophyta (whisk fern dan satu genus yang berkerabat). sedang, dan beberapa spesies bahkan dapat beradaptasi
Akan tetapi, perbandingan molekular terbaru memberikan dengan habitat yang kering.
bukti yang meyakinkan bahwa ketiga kelompok itu Seperti yang disebutkan sebelumnya, pakis dan
membentuk satu klad. Dengan demikian, banyak ahli pterofit lain berkerabat iebih dekat dengan tumbuhan
sistematika kini mengklasifikasikan mereka ke dalam filum berbiji dibandingkan dengan likofit. Akibatnya, pterofit
Pterophyta, seperti yang kami lakukan pada bab ini. Para dan tumbuhan berbiji memiliki kesamaan ciri yang tidak
ahli sistematika yang lain memasukkan ketiga kelompok ditemukan pada likofit, termasuk pertumbuhan yang
ini ke dalam tiga filum yang terpisah di dalam satu klad. melebihi tumbuhan latn (ovetopping growth,lihat Peraga

BAB DUA PULUH SEMBILAN l(eanekaragaman Tumbuhan I: Bagaimana Tumbuhan Mengolonisasi Daratan L79
V P.?s ^, t% tL
:

ffiw#trEekffiff'ffigm m', sstr-w,fu#$*mrx: Wam'k,qs.$me' ffm$e ffierfufr$$

Banyak likofit tumbuh pada pohon tropis sebagai epifit, tumbuhan yang menggunakan turnbuhan lain sebagai
substrat namun mereka bukan parasit. Spesies yang lain tumbuh pada lantai hutan beriklim sedang. Pada
beberapa spesies, gametofit mungil hidup di atas tanah dan bersifat fotosintetik. Yar-rg lain hidup di bawah tanah,
memperoleh nutrien dari fungi simbiotik. 2,5 cm
Sporofit memiliki batang tegak ke atas
dengan banyak daun kecil, juga batang
yang tumbuh rapat dengan tanah dan lsoetes gunnii,
sejenis quillwort
menghasilkan akar yang bercabang secara
dikotom. Lumut paku biasanya relatif kecil Selaginella apoda,
sejenis lumut paku
dan seringkali tumbuh secara horizontal. :. I

Pada banyak lumut gada dan lumut paku, b


iE:
sporofil menggugus Lr dalam runjung \,, ; : {{ rrt,rl::
:. ,'
:i:

'1 .: .a :.
berbentuk-gada (strobili). Quillwort, yang ,]i,:;!"*i1?
r:i. $....

dinamai dari bentuk daunnya, membentuk :l i?:,]


satu genus tunggal yang terutama hidup
di daerah berpaya-paya. Semua lumut
gada bersifat homosporus, sementara
semua lumut paku dan quiLlwort bersifat
heterosporus. Spora dari lumut gada
dilepaskan dalam bentuk awan spora yang
kaya minyak sehingga para ahli sulap dan
T-
t-
fotografer dahulu memanfaatkannya untuk lu
membuat asap atau kilatan cahaya. t- str u m tri stachy u m,
D ip h a s i a
sejenis lumut gada

Athyri u m f i I i x-fem i na, Equisetum Psilotum nudum,


pakis nona arvense, sejenis whisk fern
ekor-kuda
padang

Batang vegetatif

Strobi us pada
batang fert

Ttr
IN
t:
^i

Tidak seperti likofit, pakis memiliki Nama kelompok ir"ri mengacu pada Seperti fosil tumbuhan vaskular primitif,
megafil (lihat Peraga 29.f4b). Sporofit penampilan batangnya yang seperti sikat, sporofit whisk fern (genus Psilotum)
biasanya memiliki batang horizontal yang dengan tekstur kasar yang membuat memiliki batang yang bercabang dikotom,
memunculkan daun besar yang disebut ekor-kuda dahulu dimanfaatkan sebagai namun tidak berakar. Batang memiliki
frond, seringl<ali terbagi-bagi menjadi anak 'silaL penggosok' panci dan uajan. tonjolan seperti sisik yang tidak memiliki
datn. Frond tumbuh seiring terbukanya Beberapa spesies memiliki batang jaringan vaskular dan mungkin telah
gulungan ujung daun (kepala biola). fertil (yang mengandung runjung) dan berevolusi sebagai daun yang sangat
Hampir semua spesies merupakan vegetatif yang terpisah. Ekor-kuda tereduksi. Setiap bungkal kuning pada
homosporus. Gametofit pada beberapa bersifrt homosponrs, dengan runjung batang Lerdiri dari tiga sporangium
spesies mengerut dan mati setelah yang melepaskan spora yang biasanya yang berfusi. Spesies-spesies dari genus
sporofit muda melepaskan diri. Pada memunculkan gametofit biseksual. 'fmesipteris, berkerabat dekat dengan
kebanyakan spesies, sporolit memiliki Ekor-kuda juga disebut artrofit whisk fern dan hanya ditemukan di
sporangium bertangkai dengan peralatan (ar thro phy te,'tumbuhan berbuku-buku') Pasifik Selatan, juga tidak memiliki akar
serupa-pegas yang melontarkan spora karena batangnya memilil<i bukr,r-buku. namun memiiiki ton.jolan kecil serupa-
beberapa meter. Spora yang terbawa angin Cincin dari daun atau batang kecil daun di batangnya, sehingga tampak
dapat tersebar jauh dari tempat asalnya. muncul dari setiap buku, namun batang seperti sulur anggur. i(edua genus
Beberapa spesies menghasilkan lebih dari merupakan organ fotosintetik utama. adalah homosporus, dengan spora yang
satu triliun spora selama hidupnya. Saluran udara yang besar mengangkut menunculkan gametofit biseksual yang
oksigen ke akar, yang seringkali tumbuh tumbuh di bawah tanah dan panjangnya
dalam tanah yarrg lerendam air. hanya beberapa sentimeter.

180 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


29.74b), daun megafil, dan akar yang dapat
bercabang-cabang pada berbagai titik di
sepanjang akar yang sudah ada sebelumnya
(sebaliknya, pada likofit, akar bercabang hanya
pada ujung akar yang sedang tumbuh dengan
membentuk struktur berbentuk-Y).
Paku-kuda sangat beraneka ragam selama
Periode l(arbon, sebagian tumbuh hingga
tingginya 15 m. Akan tetapi, sekarang hanya
ada sekitar 15 spesies yang sintas sebagai satu
genus tunggal yang tersebar 1uas, Equisetum.
Genus ini ditemukan di tempat yang berpaya,
paya dan di sepanjang aliran sungai.
Psilotum (whisk ;fern) dan genus yang
berkerabat dekat, Tmesipteris, membentuk
satu klad yang terutama terdiri dari epifit
tropis. Tumbuhan dalam kedua genus ini,
satu-satunya tumbuhan vaskular yang tidak & Peraga 29.16 Rekaan seniman tentang hutan pada Periode Karbon
memiliki akar sejati, disebut 'fosil hidup' berdasarkan bukti fosil. Sebagian besar tumbuhan besar berbatang lurus adalah
likofit pohon. Tumbuhan berbulu banyak yang lebih pendek di tengah pemandangan
karena kemiripannya yang mencoiok dengan
adalah sejenis ekor-kuda. Hewan, termasuk capung raksasa seperti yang ada di
fosil-fosil kerabat purba dari tumbuhan sebelah depan, juga melimpah di 'hutan batu bara' pada Periode Karbon.
vaskular yang masih ada (lihat Peraga 29.I2
dan Peraga 29.15). Akan tetapi, banyak bukti,
termasuk analisis sekuens DNA dan struktur sperma, tertutup oleh laut. Sedimen laut menumpuk di sebelah atas,
mengindikasikan bahwa genus Psilotum dan Tmespiteris dan selama jutaan tahun, panas dan tekanan mengubah
berkerabat dekat dengan pakis. Hipotesis ini menyatakan gambut menjadi batu bara. Endapan batu bara dari Periode
bahwa akar sejati dari nenek moyang mereka telah hilang I(arbon merupakan yang terbesar yang pernah terbentuk.
selama evolusi. Saat ini, tumbuhan dalam kedua genus ini Batu bara penting sekali bagi Revolusi Industri, dan manusia
menyerap air dan nutrien melalui sejumlah rizoid penyerap. di seluruh dunia saat ini masih membakar 6 miliar ton
batu bara setiap tahun. Ironis sekali bahwa batu bara,
Nilai Penting Tumbuhan yang terbentuk dari tumbuhan yang ambil bagian dalam
pendinginan global, kini berperan dalam pemanasan global
Vaskular Tak Berhiji karena mengembalikan karbon ke atmosfer (lihat Bab 55).
Nenek moyang likofit, ekor-kuda, dan pakis yang masih ada, Tumbuhan berbiji primitif tumbuh bersama dengan
beserta kerabat vaskular tak berbiji yang telah punah, tumbuh tumbuhan tak berbiji di rawa-rawa Periode I(arbon.
sangat tinggi selama Periode Devon akhir dan l(arbon 'Walaupun
tumbuhan berbiji tidak dominan saat itu, mereka
awal, membentuk hutan-hutan pertama (Peraga 29.16). mulai menonjol setelah rawa-rawa mulai mengering di
Bagaimana pertumbuhan yang dramatis dari tumbuhan itu pengujung Periode I(arbon. Bab berikut melacak asal usui
memengaruhi Bumi dan makhluk hidup lainnya? Dengan dan diversifikasi tumbuhan berbiji, melanjutkan kisah kita
evolusi jaringan vaskular, akar, dan daun, tumbuhan ini tentang adaptasi kehidupan di darat.
mempercepat laju fotosintesis, meningkatkan pengambiian
CO, dari atmosfer secara tajam. Para saintis memperkirakan
bahwa kadar CO, turun hingga lima kali lipat selama
ffieg,s
Periode I(arbon, menyebabkan pendinginan global yang
1. Buatlah daftar sifat-sifat turunan penting yang
ditemukan pada pterofit dan tumbuhan berbiji, namun
memicu pembentukan gletser di mana-mana. I(adar CO,
tidak dijumpai pada likofit.
purba bisa diperkirakan melalui beberapa cara. Ini termasuk
2. Bagaimana kesamaan dan perbedaan utama antara
menghitung jumlah stomata pada fosil daun (data dari
tumbuhan vaskular tak berbiji dan tumbuhan
spesies yang masih hidup menunjukkan bahwa jumlah ini nonvaskular memengaruhi fungsi pada tumbuhan-
meningkat ketika kadar CO, menurun) dan mengukur kadar tumbuhan tersebut?
isotop karbon pada fosil plankton. Metode yang berbeda- 3. flffi#H{KffiflffiS }ika (berlawanan dengan bukti
beda mendapatkan hasil yang bisa dibandingkan, sehingga saat ini) likolit dan pterofit membentuk satu klad, apa
rekonstruksi iklim masa lalu itu akurat. yang dapat Anda simpulkan tentang cara anggota-
Tumbuhan vaskular tak berbiji yang membentuk anggota klad ini memperoleh (atau kehilangan) ciri-ciri
hutan-hutan pertama pada akhirnya menjadi batu bara. yang dimiliki oleh pterofit dan tumbuhan berbiji?
Di dalam perairan tenang dari paya-paya Periode I(arbon, Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat I
tumbuhan mati tidak terurai seluruhnya. Zat organik ini Apendiks A.
i
berubah menjadi lapisan gambut yang tebal, yang kemudian

BAB DUA PULUH SEMBILAN l(eanekaragaman Tumbuhan I: Bagaimana Tumbuhan Mengolonisasi Daratan 181
ffiU
's-.-/
nlfl;rfl Kunjungi Study Area di www.masteringbio.com berdivergensi menjadi beberapa kelompok besar, termasuk
untuk memperoleh Animasi 3D Bioflix, Tutorial MP3, Video, Soal tumbuhan nonvaskular (briofit); tumbuhan vaskular tak
Latihan, eBook, dan banyak lagi berbiji, misalnya likofit dan pakis; dan kedua kelompok
tumbuhan berbiji, gimnosperma dan angiosperma.

It'rTirtil
ffiffi?g.tr Aktivitas Terrestrial Adaptations of Plants
-A.ktivitas Highlight of Plant Phylogeny
Tumbuhan darat berevolusi dari alga hijau
(hal. 1 65-171) ffiffiffiffiffi 29.2
Lumut daun dan tumbuhan nonvaskular Iain
oleh tumbuhan dan charophyta mencakup kompleks rnemiliki siklus hidup yang didominasi oleh
penyintesis selulosa yang berbentuk roset, enzim-enzim
gametofit (hal. 1 71 *'17 6)
peroksisom, kesamaan dalam struktur sperma berflagela,
dan pembentukan fragmoplas selama pembelahan sel.
I(esamaan-kesamaan dalam gen-gen nukleus dan kloroplas tanduk-mungkin tidak membentuk satu k1ad.

juga menyatakan bahwa charophyta merupakan kerabat


terdekat tumbuhan darat yang masih ada. dominan dan biasanya yang paling terlihat, seperti yang
membentuk hamparan karpet lumut. Rizoid menambatkan
Sporopolenin dan sifat-sifat lain memungkinkan gametofit ke substrat tempat tumbuhnya. Sperma berflagela
charophyta menoleransi kekeringan yang terkadang terjadi yang dihasilkan oleh anteridum memerlukan lapisan air
di sepanjang tepian kolam dan danau. Sifat-sifat semacam untuk berpindah ke sel telur di dalam arkegonium.
itu memungkinkan alga nenek moyang dari tumbuhan > Sporofit Briofit Sporofit tumbuh keluar dari arkegonia
sintas pada kondisi-kondisi terestrial, membuka jalan bagi dan melekat serta bergantung pada gametofit haploid
kolonisasi daratan yang kering. Walaupun beberapa ahli untuk memperoleh nutrisi. Lebih kecil dan lebih
biologi memasukkan sebagian atau semua alga hijau ke sederhana daripada sporofit tumbuhan vaskular, sporofit
dalam kingdom tumbuhan, buku teks ini menggunakan briofit biasanya terdiri dari satu kaki, satu seta (tangkai),
definisi embriofit dari kingdom Plantae. dan satu sporangium.
ts Nilai Penting Ekologis dan fikonomi Lumut Lumut
membedakan klad tumbuhan darat dari charophyta, gambut (Sphagnum) menutupi wilayah luas yang dikenal
alga kerabat terdekatnya, mencakup empat sifat yang sebagai lahan gambut dan memiliki banyak kegunaan
ditunjukkan di sini: praktis, termasuk sebagai bahan bakar.
l\,4er stem Daun yang sedang
IfiTTJTltr
Gametof it apikaltunas berkembang
Mitosis rffi" Mitosis
Aktivitas Moss Life
.*w.i Cycle

n
-Spora Ganet/' ffiEffim 29.3
FERTILISASI
tak berbiji lain
Pakis dan tumbuhan vaskular
adalah tumbuhan pertama yang tumbuh tinggi
2n / LtgAI
t,ii4:.-.:,'
.:
(hal. 176-181)
'
Mitosis Asal Usul dan Ciri-ciri Tumbuhan Vaskular Fosil dari
iirii:r: HaPlOid
para pendahulu tumbuhan vaskular masa kini berasal
Sporofit ,:i oiptoia
dari sekitar 420 juta tahun lalu dan menunjukkan bahwa
$ Pergiliran generasi @ Meristem apikal
tumbuhan kecil ini memiliki sporofit yang bercabang dan
independen. Akan tetapi, spesies-spesies nenek moyang ini
Arkegoniurn Anter dium tidak memiliki sifat-sifat turunan dari tumbuhan vaskular
dengan sperma yang masih ada, misalnya siklus hidup dengan sporofit
yang dominary jaringan vaskular yang terlignifikasi; akar
dan daun yang berkembang baik; dan sporofil.
Klasifikasi Tumbuhan Vaskular Tak Berbiji Tumbuhan
vaskular tak berbiji mencakup filum Lycophyta (lumut
S Gametangia multiselular $ spora berdinding dalam
sporangia gada, lumut paku, dan quillwort) dan filum Pterophyta
(pakis, ekor-kuda, dan whisk fern, serta kerabatnya).
Asal Usul dan Diversifikasi Tumbuhan Bukti fosil Likofit purba mencakup tumbuhan herba yang kecil
mengindikasikan bahwa tumbuhan telah berada dl darat maupun tumbuhan serupa-pohon yang besar. Likofit masa
setidaknya 475 juta tahun 1alu. Selanjutnya, tumbuhan kini merupakan tumbuhan herba kecil.

182 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


; Nilai Penting Tumbuhan Vaskular Tak Berbiji c. Betina hanya dapat menghasiikan satu arkegonium.
Tumbuhan vaskular tak berbiji mendominasi hutan- d. Jika bagian-bagian tubuhnya tidak diperkuat, 'pohon'
hutan purba. Pertumbuhannya mungkin telah membantu semacam itu mungkin akan terkulai.
menyebabkan pendinginan global yang mencirikan e. Individu tidak dapat berkompetisi secara lebih efektif
pengujung Periode I(arbon. Sisa-sisa hutan pertama yang dalam memperebutkan cahaya.
membusuk pada akhirnya menjadi batu bara.
8. Identifikasi apakah setiap struktur berikut ini merupakan
fir|T,Ifi haploid atau diploid.

Aktivitas
a. sporofit c. gametofit e. sperma
Fern Life Cycle
Penyelidikan What Are the Different Stages of a Fern Life Cycle?
b. spora d. zigot

Untuk mengetahui jawaban Kuis Mandiri, lihat Apendiks A.

Ififllirtil Kunjungi Study Area di www.masteringbio.com


untuk memperoleh Soal Latihan.
!$wF- ry4ryWry
t. Manakah di antara pernyataan berikut ini yang bukanbukti $&3€1"*trS4tr SqeLu$!
bahwa charophyta adalah alga kerabat terdekat tumbuhan?
9. ffiffiffiffi Gambarlal-r pohon filogenetik yang
a. struktur sperma yang serupa merepresentasikan pemahaman kita saat ini tentang
b. kesamaan dalam bentuk kloroplas hubungan evolusioner antara lumut daun, likofit, pakis,
c. kesamaan dalam pembentukan dinding sel selama dan gimnosperma. Gunakan alga charophvta sebagai iuar-
pembelahan sel kelompok. (Lihat Bab 26 untuk mengulas kembali tentang
d. kesamaan genetik dalam kloroplas pohon filogenetik.) Labeli setiap titik percabangan filogeni
e. kesamaan dalam protein yang menyintesis selulosa dengan setidaknya satu karakteristik turunan yang unik
2. Manakah di antara karakterisik tumbuhan berikut ini yang bagi klad yang diturunkan dari nenek moyang bersama
tidak dimiliki oleh kerabat terdekatnya, alga charophyta? yang direpresentasikan oleh titik percabangan tersebut.
a. klorofil &
b. selulosa pada dinding sel
,rysryEuI_lsry,!wt8t!
c. pembentukan lempeng sel selama sitokinesis
d. reproduksi seksual 10. Pada April 1986, sebuah kecelakaan terjadi di pembangkit
pergiliran generasi multiselular listrik di Chernobyl, Ukraina, yang menyebarkan iuruhan
radioaktif sejauh ratusan kilometer. Dalam meneliti
J. Manakah di antara yang berikut ini tidak dimiliki oleh efek-efek biologis dari radiasi tersebut, para peneliti
semua filum tumbuhan vaskular?
menemukan bahwa lumut daun merupakan organisme
a. perkembangan biji yang sangat berharga untuk memonitor kerusakan. Radiasi
b. pergiliran generasi merusak organisme dengan cara menyebabkan mutasi.
c. dominansi generasi diploid lelaskan mengapa efek-efek genetik dari radiasi dapat
d. xilem dan floem segera diamati pada briofit dibandingkan pada tumbuhan
e. penambahan lignin ke dinding sel dari kelompok-kelompok yang lain.
4. Pada tumbuhan, manakah di antara berikut ini yang Sekarang bayangkan Anda sedang melakukan berbagai
dihasilkan melalui meiosis? tes segera setelah sebuah kecelakaan nuklir. Dengan
a. sporofit haploid d. spora haploid menggunakan tumbuhan lumut daun yang ditanam di
b. pot sebagai organisme percobaan, rancanglah sebuah
gamet haploid e. spora diploid
c. gamet diploid eksperimen untuk menguji hipotesis bahwa frekuensi mutasi
berkurang seiring jarak organisme dari sumber radiasi.
5. Mikrofil ditemukan pada kelompok tumbuhan yang mana?
a. lumut daun c. likofit e. lumut tanduk
5AIru5" TEKSESL&SI,
b. Ddh$S !S&$VI\RAKA?'
lumut hati d. pakis
6. Manakah di antara yang berikut ini merupakan tumbuhan ll. Tumbuhan nonvaskular (briofit) dan tumbuhan vaskular
darat yang menghasilkan sperma berflagela dan memiliki tak berbiji umum ditemukan, dan beberapa di antaranya
siklus hidup yang didominasi sporofit? memiliki berbagai kegunaan ekonomis dan ekologis
yang penting. Meskipun demikian, hanya sedikit yang
a. lumut daun c. lumut hati e. lumut tanduk
penting secara agrikultural. Mengapa? Ciri-ciri apa yang
b. pakis d. charophyta
tidak dimiliki oleh tumbuhan tersebut sehingga tidak
7. Anggaplah sebuah sistem pengangkut yang efisien terlalu bermanfaat dalam agrikultur? Ciri-ciri apa yang
dievolusikan pada lumut daun yang dapat mentranspor membatasi kegunaan agrikultural dari tumbuhan itu?
air dan zat-zat lain sejauh pohon yang tinggi. Manakah di
antara pernyataan-pernyataan berikut tentang'pohon' dari
spesies semacam itu yang tidak mungktn benar?
a. Fertilisasi mungkin akan lebih sulit.
b. )arak penyebaran spora mungkin meningkat, namun
mungkin tidak akan menurun.

BAB DUA PULUH SEMBILAN I(eanekaragaman Tumbuhan I; Bagaimana Tumbuhan Mengolonisasi Daratan 183
]].!i:i', ,j,i:,:rr!rlsl iri
i:. :i
.:li::1.:r::;ii.:'i.:r:r :,.

.4, Organ reproduksi manusia yang mana yang


memiliki fungsi serupa dengan biji ini?

{:;#HiffitftfHF,ffi (disebut maize dt Inggris atau. corn di Amerika Serikat),


i*. 1 Biji dam serL't€.ri'.i p*!rn ;gdalah arlaplasi 9<*:":ci pisang, dan tumbuhan berbiji liar yang lain. Praktik ini
[:agi kei':ielup;r$ a-!i dasai muncul secara independen di berbagai bagian dunia,
3$"2 ili*tr**s*err::;"r Hreic'iiii:{i [;lji'teia*]arrq', termasuk Timur Dekat, Asia Timur, Afrika, dan Amerika.
[ri;lsar:v;r tel iet;!e 11:;:<i* r'*:":!e;n'; Salah satu buktinya, biji labu squash yang terawetkan
'i{i.:i,4,da1ttasi-aeiaptasi r*p:rncluk€if arrgi*six.rr*ra dengan baik pada Peraga 30.1, ditemukan di sebuah gua di
Meksiko dan berasal dari 8.000 hingga 10.000 tahun lalu.
l-n*nr:;:k*p hu*:g,* cla* fuE-r*!:
Biji ini berbeda dari biji squash liar, menyatakan bahwa
.ii]."9 K*.c{:iahteraai+ *t-:ag:*sia safi g*lt ber ga*tu ate squash telah didomestikasi pada masa itu. Domestikasi
g.raal;l tallr:buti;lr: herb!!i tumbuhan berbiji, terutama angiosperma, menghasilkan
perubahan budaya yang paling penting dalam sejarah
manusia, mengubah sebagian besar masyarakat yang
{i.!ii:,;:.|t,:#"!f:}E!,fiii1.Ya tadinya berpindah-pindah tempat dan berburu menjadi
i F*4emga*h,rh ffie,:*Ea masyarakat yang menetap dan bercocok tanam.
Dalam bab ini, pertama-tama kita akan mengulas
li ,,ii elanjutkan kisah yang panjang tentang karakteristik umum dari tumbuhan berbiji. I(ita kemudian
akan menelaah ciri-ciri pembeda dan evolusi gimnosperma
r lru , , bagaimana tumbuhan telah mengubah Bumi,
ri, "l',' r, bab ini menelusuri kemunculan dan diversikasi dan angiosperma.
tumbuhan berbiji. Fosil-fosil dan studi perbandingan
tumbuhan yang masih ada memberikan berbagai petunjuk
+7:;.:,.:,:-::::;=i;;E=3&"fi
tentang asal usul tumbuhan berbiji sekitar 360 juta tahun
lalu. Setelah keberadaan kelompok baru tumbuhan ini ffiEii dare sqre'ha*$< p#$*ffi aa{aBa$t
menjadi mantap, mereka mengubah arah evolusi tumbuhan
secara dramatis. Kita akan mulai penjelajahan kita tentang aciaBtas& *<uata& hagi kehidaxg:arn
bagaimana hal ini terjadi dengan menelaah inovasi yang d* a$arat
menjadi sumber nama tumbuhan berbiji: biii
Biji (seed) terdiri dari sebuah embrio dan cadangan I(ita mulai dengan gambaran umum adaptasi terestrial yang
makanannya, dikelilingi oleh selubung pelindung. Ketika ditambahkan oleh tumbuhan berbiji ke adaptasi-adaptasi
matang, biji tersebar dari induknya melalui angin atau yang sudah ada sebelumnya pada tumbuhan nonvaskular
melalui cara-cara yang lain. I(arena ia memberi nutrien dan (briofit) dan tumbuhan vaskular tak berbiji (lihat Bab 29).
melindungi embrio-hingga dapat berpindah dari tumbuhan Selain biji, sifat-sifat berikut dimiliki oleh semua tumbuhan
induknya-biji analog dengan rahim wanita hamil yang berbiji: gametofit tereduksi, heterospori, ovul, dan polen.
dapat dilepaskan dan berpindah-pindah. Seperti yang akan Seperti yang a-kan Anda baca, adaptasi ini menyediakan cara
kita lihat, biji merupakan adaptasi kunci yang membantu baru bagi tumbuhan berbiji untuk bertahan pada kondisi
tumbuhan berbiji menjadi produsen dominan di darat dan di darat seperti kekeringan dan paparan terhadap radiasi
menyusun keanekaragaman tumbuhan saat ini. ultraviolet (UV) dari sinar matahari. Adaptasi baru juga
Tumbuhan berbiji juga telah memiliki dampak sangat membebaskan tumbuhan berbiyi dari kebutuhan air untuk
besar pada manusia. Dimulai sekitar 13.000 tahun lalu, fertilisasi, sehingga reproduksi dapat terjadi dalam kisaran
manusia mulai bercocok tanam gandum, ara, jagung kondisi yang lebih luas daripada tumbuhan tak berbiji.

184 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner Keanekaragaman Hayati


KELOMPOK TUMBUHAN

Lumut dan tumbuhan Pakis dan tumbuhan


nonvaskular lainnya vaskular tak berbiji lainnya Tumbuhan berbiji (gimnosperma dan angiosperma)

Tereduksi, independen
Tereduksi (biasanya mikroskopik), dependen pada jaringan
(fotosintetik dan hidup
Gametofit Dominan sporofit yang mengelilinginya untuk memperoleh nutrien
bebas)
Tereduksi, dependen pada
Sporofit gametofit untuk Dominan Dominan
memperoleh nutrien

Gimnosperma Angiosperma
Sporof it Gametofit betina
(2n) mikroskopik (n) di dalam
runjung penghasil ovul
.t
Sporofit &
(2n) 1\ I
# jl
Gametofit betina
mikroskopik (n)
Gametofrl : ,.:!,. r
di dalam bagian-
(n)
\ r,. "/,\
Contoh
t: -1i !"_v

j.\n \: q -

Gametofit Jantan
mikroskopik (n) di
dalam runjung polen

Sporofit (2n) Sporolit (2n) z"i

i, Hubungan sporofit-gametofit pada kelompok tumbuhan


yang berbeda-beda.

fu--t:c.ztz*:-";72:4*.'zz/J-i&-r.rEr-::+u{e{it,'7;,:r++iz:'"xt,-i
"t-Ft
t: 1. s1 y r; 5.y1 ;.'t y i : !"".t.t t y ;:t f z tEi ;:u rZ t a r ; :,
'iz.ux!st{tn::zra-'tc,zil{P?':-:-t:,-t:im{:{"t:}tifi
Lumut dan briofit-briofit yang lain memiliki siklus hidup
yang didominasi oleh gametofit, sementara pakis dan Anda telah membaca di Bab 29 bahwa hampir semua
tumbuhan vaskular tak berbiji yang lain memiliki siklus tumbuhan tak berbiji merupakan homospor-mereka
hidup yang didominasi oieh sporofit. i(ecenderungan menghasilkan satu jenis spora, yang biasanya memunculkan
evolusioner dari reduksi gametofit terus berlanjut pada sebuah gametofit biseksual. I(erabat terdel<at tumbuhan
garis keturunan tumbuhan vasl(ular yang menghasilkan berbiji semuanya bersifat homospor, sehingga tumbuhan
tumbuhan berbiji. Sementara gametofit tumbuhan vaskular berbiji memiliki nenek moyang yang bersifat homospor.
tak berbiji dapat dilihat oleh mata telanjang, gametofit Pada suatu titik, tumbuhan berbiji atau nenek moyangnya
tumbuhan berbiji sebagian besar berukuran mikroskopik. menjadi heterospor: Megasporangia menghasiikan
Pengecilan ukuran ini memungkinkan inovasi megaspora yang memunculkan gametofit betina,
evolusioner yang penting pada tumbuhan berbiji: sementara mikrosporangia menghasilkan mikrospora
Gametofit mungilnya dapat berkembang dari spora yang yang memunculkan gametofit jantan. Masing-masing
ditahan di dalam sporangia sporofit induk. Susunan ini megasporangium memilki satu megaspora fungsionai,
melindungi gametofit betina (penghasil telur) yang rapuh sementara masing-masing mikrosporangium mengandung
dari tekanan-tekanan lingkungan. Jaringan reproduksi yang banyak sekaii mikrospora.
lembap dari sporofit melindungi gametofit dari radiasi Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, pengecilan
UV dan kekeringan. Hubungan ini juga memungkinkan ukuran gametofit-gametofit tumbuhan berbiji barangkali
gametofit yang dependen untuk memperoleh nutrien berkontribusi terhadap kesuksesan yang luar biasa dari
dari sporofit. Sebaliknya, gametofit tumbuhan tak berbiji klad ini. Selanjutnya kita akan mempelajari perkembangan
yang hidup bebas harus mempertahankan dirinya sendiri. gametofit betina di dalam sebuah ovul dan perkembangan
' membandingkan hubungan gametofit,sporofit gametofit jantan di dalam serbuk polen. I(ita kemudian
pada tumbuhan nonvaskular, tumbuhan vaskular tak akan menelusuri transformasi dari ovul yang terfertilisasi
berbiji, dan tumbuhan berbiji. menjadi sebuah biji.

BAB TlcA PULUH l(eanekaragaman Tumbuhan lI: Evolusi rumbuhan Berbiji 185
Selaput biji
lntegumen (berasal dari
cametofit betina (n) integumen)
Dind nq spora

+
Nukleus sel telur (n)
Runjung betina Persediaan
yang belum dewasa makanan
(aringan
Gametofit jantan (di gametofit
Megasporangium dalam serbuk polen Nukleus sperma betina) (n)
(2n) yang bergerminasi) (n) yang dikeluarkan (n)
Embrio (2n)
Megaspora(n) Serbuk polen (n) (sporofit baru)

(a) Ovul yang belum terfertilisasi. (b) Ovul yang terfertilisasi. Megaspora (c) Biji gimnosperma. Fertilisasr memicu
Dalam irisan longitudinal melalui berkembang menjadi gametofit betina transformasi ovul menjadi biji, yang
ovul sejenis pinus inr (gimnosperma), multiselular. Mikropil, satu-satunya bukaan terdiri dari sebuah embrio sporofit,
megasporangium yang berdaging melewati integumen, memungkinkan masuknya persediaan makanan, dan selaput
dikelilingi oleh lapisan jaringan serbuk polen. Serbuk polen mengandung pelindung biji yang berasal dari
pelindung yang disebut integumen. qametofit jantan, yang berkembang menjadi intequmen.
(Angiosperma memiliki dua integumen) tabung polen yang mengeluarkan sperma.

A Peraga 30.3 Dari ovul menjadi biji pada gimnosperma.


ffi a4i qirro sperma mengandung sel-sel yang berasal dari berapa generasi tumbuhan yang berbeda?
ldentifikasi sel-sel tersebut, dan tentukan apakah sel-sel itu haploid atau diploid.

telur. Jarak untuk transpor sperma ini jarang melebihi


Ovul dan Produksi Sel Telur beberapa sentimeter. Sebaliknya, pada tumbuhan berbiji,
Walaupun segelintir spesies tumbuhan tak berbiji bersifat gametofit jantan penghasil sperma di dalam serbuk polen
heterospor, tumbuhan berbiji bersifat unik karena dapat dibawa menempuh jarak yang jauh oleh angin atau
mempertahankan megasporangium dan megaspora hewan, sehingga menghapuskan ketergantungan pada air
di dalam sporofit induk. Selapis jaringan sporofit untuk transpor sperma. Sperma dari tumbuhan berbiji juga
yang disebut integumen (integumezf) membungkus tidak memeriukan motilitas karena sperma diangkut secara
dan melindungi megasporangium. Megasporangia langsung ke sel telur melalui tabung polen. Gimnosperma
gimnosperma dikeiilingi oleh satu integumen, sementara yang masih ada menyediakan bukti transisi evolusioner
megasporangia angiosperma biasanya memiliki dua menuju sperma nonmotil. Sperma dari beberapa spesies
integumen. Struktur keseiuruhan-megasporangium, gimnosperma (seperti ginkgo dan sikad, dijabarkan nanti
megaspora, dan integumennya-disebut ovul (ovule, pada Peraga 30.5) mempertahankan kondisi berflagela
Peraga 30.3a). Di dalam setiap ovul (dari kata Latin purba, namun flagela telah hilang pada sperma kebanyakan
ovulum, telur kecil), gametofit befina berkembang dari gimnosperma dan semua angiosperma.
megaspora dan menghasilkan satu sel telur atau lebih.
Keunggulan Evolusioner Biji
Polen dan Produksi Sperma Jika sperma memfertilisasi sel telur dari tumbuhan
Mikrospora berkembang menjadi serbuk polen Qtollen berbiji, zigot tumbuh menjadi embrio sporofit. Seperti
grain, atau serbuk sari) yang terdiri dari sebuah yang ditunjukkan pada Peraga 30.3c, keseluruhan ovul
gametofit jantan yang diselubungi oleh dinding polen. berkembang menjadi biji: embrio, bersama dengan
Dinding polen yang tangguh, yang mengandung polimer persediaan makanannya, dikemas di dalam selaput
sporopolenin, melindungi serbuk polen ketika ditranspor pelindung yang berasal dari integumen.
dari tumbuhan induk melalui angin, misalnya, atau dengan Hingga kemunculan biji, spora adalah satu-satunya
menumpang pada tubuh hewan. Transfer polen ke bagian tahap pelindung dalam siklus hidup tumbuhan. Spora
tumbuhan berbiji yang mengandung ovul disebut polinasi lumut, misalnya, dapat sintas bahkan jika lingkungan
Qrollination). Jika serbuk polen bergerminasi (mulai setempat menjadi terlalu dingin, terlalu panas, atau terlalu
tumbuh) atau berkecambah, tabung polen akan muncul kering, bahkan bagi kehidupan lumut sendiri. Ukurannya
dan meiepaskan sperma ke dalam gametofit betina di yang mungil memungkinkan spora iumut untuk tersebar
dalam ovul, seperti yang ditunjukkan pada Peraga 30'3b. dalam kondisi dorman ke daerah yang baru, tempat mereka
Ingatlah kembali bahwa pada tumbuhan nonvaskular dapat bergerminasi dan memunculkan gametofit lumut
dan tumbuhan vaskular tak berbiji seperti pakis, gametofit baru jika dan ketika kondisinya cukup menguntungkan
yang hidup-bebas melepaskan sperma berflagela yang bagi spora untuk mengakhiri masa dormansi. Spora adalah
harus berenang meialui lapisan air agar mencapai sel cara utama bagi lumut dan tumbuh-tumbuhan tak berbiji

186 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


lainnya untuk menyebar di Bumi selama 100 juta tahun
pertama kehidupan tumbuhan di darat.
Evolusi Cimnosperma
Bukti fosil mengungkapkan bahwa pada Periode Devon
'ifalaupun lumut dan tumbuhan tak berbiji lainnya
terus sukses hingga saat ini, biji merepresentasikan akhir (sekitar 380 juta tahun lalu), beberapa tumbuhan
inovasi evolusioner penting yang berkontribusi dalam mulai memperoleh adaptasi-adaptasi yang khas bagi
membuka cara-cara baru bagi kehidupan tumbuhan tumbuhan berbiji. Misalnya, Archaeopterls merupakan
berbiji. I(eunggulan apa saja yang disediakan oleh biji pohon heterospor yang memiliki batang berkayu (peraga
dibandingkan dengan spora? Spora biasanya bersel tunggal, 30.4). Akan tetapi, pohon ini tidak menghasilkan biji.
sementara biji memiliki lapisan jaringan multiselular, Spesies tumbuhan vaskuiar tak berbiji transisional semacam
selaput biji, yang rnemberikan perlindungan ekstra itu terkadang disebut progimnosperma Qtrogymnosperm).
bagi embrio. Tidak seperti spora, biji juga memiliki Tumbuhan penghasil biji pertama muncul pada catatan
persediaan cadangan makanan. Ini memungkinkan biji fosil yang berasal dari 360 juta tahun lalu, lebih dari 200
juta tahun sebelum fosil angiosperma pertama. Tumbuhan
tetap dorman selama berhari-hari, berbulan-bulan, atau
bahkan bertahun-tahun setelah dilepaskan dari tumbuhan berbiji pertama ini menjadi punah, demikian pula dengan
induk. (I(ebanyakan spora memiliki umur yang jauh lebih beberapa garis keturunan yang muncul belakangan.
'Walaupun
pendek.) Dalam kondisi-kondisi yang menguntungkan, biji hubungan antara garis keturunan tumbuhan
kemudian bergerminasi, dengan cadangan makanannya berbiji yang telah punah dan yang sintas masih belum bisa
sebagai pendukung pertumbuhan yang sangat penting dipastikan, bukti morfologis dan molekular menempatkan
ketika embrio sporofit muncul sebagai semaian. Beberapa garis-garis keturunan tumbuhan berbiji yang masih ada ke
biji mendarat cukup dekat dengan tumbuhan sporofit dalam dua kiad saudari yang monofiletik: gimnosperma
induknya; biji yang lain dibawa jauh sekali (hingga lebih dan angiosperma (lihat Peraga 29.7).
dari ratusan kilometer) oleh angin atau hewan. Fosil gimnosperma paiing awal berumur sekitar
305 juta tahun. Gimnosperma awal ini hidup di dalam
ekosistem I(arbon yang masih didominasi oleh likofit, ekor-
wffiffitrffiffiffi 30.1 kuda, pakis, dan tumbuhan vaskuiar tak berbiji lainnya.
1. Bandingkan penghantaran sperma pada tumbuhan Seiring bergantinya Periode l(arbon menjadi Periode perm,
vaskular ta-k berbiji dengan penghantaran sperma pada kondisi iklim yang jauh lebih kering menguntungkan
tumbuhan berbiji. penyebaran gimnosperma. Flora dan fauna berubah
2, Cvr-ciri tambahan apa saja yang dimiliki oleh tumbuhan secara drastis, seiring dengan lenyapnya banyak kelompok
berbijl, namun tidak ditemukan pada tumbuhan tak organisme dan menonjolnya kelompok organisme yang lain
berbiji, yang telah berkontribusi dalam kesuksesan (iihat Bab 25). Walaupun paling banyak terjadi di lautan,
[umbuhan berbiji yang luar biasa di daratan? perubahan tersebut juga memengaruhi kehidupan di
3. $ffiffi Jika tumbuhan berbiji bersifat darat. Misalnya, dalam kingdom hewan, keanekaragaman
homospor, aspek-aspek reproduksi apa saja yang akan amfibia menjadi berkurang dan digantikan oleh reptil,
berubah? Jelaskan. yang terutama teradaptasi dengan baik terhadap kondisi
Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat I
Apendiks A.
# I

74.2
E Gimnosperma memiliki biii
'telanjan$', biasanya terlefak
pada runfung
TumUufran nonvaskular (briof it)
lngatlah lagi dari Bab
ffi ffi*€
vaskular tak berbiji
29 bahwa gimnosperma
ffiffi:ffiTumbuhan
Gimnosnerma adalah tumbuhan yang
ffiei fl1,
ffi{$*'i anoiosoerma memiliki biji'telanjang'
yang tidak terselubung
di dalam ovarium. Biji gimnosperma terekspos pada daun
yang termodifikasi (sporofil) yang biasanya membentuk
runjung (strobili). (Sebaliknya, biji angiosperma
A Peraga 30.4 Progimnosperma. Archaeopteris, yang hidup
terselubung di dalam buah, yang merupakan ovarium 3BO juta tahun lalu, menghasilkan kayu dan bersifat heterospor,
dewasa.) I(ini kita kembali ke asal usul gimnosperma namun tidak menghasilkan biji. Tumbuh hingga setinggi lebih dari
dan tumbuhan berbiji lainnya. 20 m, tumbuhan ini memiliki daun serupa-pakis.

BAB TIGA PULUH Keanekaragaman Tumbuhan Ii: Evolusi Tumbuhan Berbiji I87
w.: :_,
:::::::::":::
a:t:t;::t::t:t
: :tr ti r:::-'
:
'.
I, i
:t:::::::::::: : :
:: -t;; ::

!$]:I Jliiijliitj:iri:: r i;: !ir,;; riit it i. iii i ::i :'',: J: ::.j

Sikad adalah kelompok gimnosperma terbesar kedua setelah Ginkgo biloba adalah satu-satunya spesies yang sintas dari
konifer. Sikad memiliki runjung besar dan daun serupa-palem filum ini. Dikenal juga sebagai pohon rambut-perawan
(spesies palem sejati merupakan angiosperma). Hanya sekitar (maidenhair tree), ginkgo memiliki daun meranggas serupa-
130 spesies yang sintas saat ini, namun sikad melimpah kipas yang berubah menjadl keemasan di musim gugur. Ginkgo
selama Era Mesozoikum, yang dikenal sebagai zaman sikad merupakan pohon ornamental popular di perkotaan karena
sekaligus zaman dinosaurus. memiliki toleransi yang baik terhadap polusi udara. Penata
lanskap seringkali hanya menanam pohon penghasil-spora,
karena biji yang berdaging berbau tengik ketika membusuk.

l'

Cycas revoluta

kering. Serupa dengan itu, likofit, ekor-kuda, dan pakis Ginkgophyta, Gnetophyta, dan Coniferophyta. Hubungan
yang mendominasi rawa-rawa l(arbon digantikan oleh keempat filum ini satu sama lain masih belum bisa
gimnosperma, yang lebih sesuai dengan ikiim yang kering. dipastikan memberi gambaran umum tentang
Gimnosperma memiliki adaptasi-adaptasi terestrial penting keanekaragaman gimnosperma yang masih ada.
yang ditemukan pada semua tumbuhan berbiji, misalnya
biji dan polen. Selain itu, beberapa gimnosperma sangat ;.1't 'j=.:,::i
iiri...t:.t if i;:'r:.,,11;'" 1.;+i!r:l: :,i+f i !-:t!;;.ti
lt
sesuai dengan kondisi kering karena memiliki kutikula
Seperti yang Anda baca sebelumnya, evolusi tumbuhan
yang tebal dan area permukaan yang relatif sempit pada
daunnya yang berbentuk jarum.
biji mencakup tiga adaptasi reproduktif yang penting:
dominansi sporofit yang semakin mengingkat; kemunculan
Para ahli geologi menganggap akhir Periode Perm,
sei(itar 25L jula tahun lalu, sebagai perbatasan antara Era biji sebagai tahap resisten yang mudah disebarkan dalam
Paleozoikum ('kehidupan tua') dan Mesozoikum ('kehidupan siklus hidup; dan kemunculan polen sebagai agen terbawa-
menengah'). I(ehidupan sangat berubah seiring dengan udara yang menyatukan gamet-gamet.
gimnosperma yang mendominasi ekosistem terestrial menunjukkan cara adaptasi-adaptasi ini berperan selama
di sepanjang Mesozoikum, berperan sebagai persediaan siklus hidup pinus, sejenis konifer yang familier dengan kita.
makanan bagi dinosaurus herbivora raksasa. Masa Pohon pinus adalah sporofit; sporangianya terletak
Mezoikum berakhir dengan kepunahan massal hampir pada struktur-struktur serupa-sisik yang terkemas rapat
semua dinosaurus dan banyak kelompok hewan lainnya, di dalam runjung. Seperti semua tumbuhan berbiji,
dan planet ini perlahan-lahan menjadi dingin. Waiaupun konifer bersifat heterospor. Pada konifer, kedua tipe spora
angiosperma kini mendominasl sebagian besar ekosistem dihasilkan oleh runjung yang berbeda: runjung kecil
darat, banyak gimnosperma yang tetap menjadi bagian penghasil polen dan run;'ung besar penghasii ovul. Pada
penting dari flora Bumi. Misalnya, wilayah luas di lintang kebanyakan spesies pinus, setiap pohon memiliki kedua
utara tertutupi oleh hutan-hutan gimnosperma penghasil- jenis runjung. Pada runjung penghasil polen, mikrosporosit
runjung yang disebut konifer (conifer), yang mencakup (sel induk mikrospora) mengalami meiosis, menghasilkan
spruce, pinus, ara, dan redwood (lihat Peraga 52.21'). mikrospora haploid. Setiap mikrospora berkembang
Dari kesepuluh filum tumbuhan dalam skema taksonomi menjadi serbuk polen yang mengandung satu gametofit
yang diadopsi oleh buku teks ini (lihat Tabel29.1), empat jantan. Pada pinus dan konifer-konifer yang lain, polen
di antaranya merupakan gimnosperma: Cycadophyta, kuning dilepaskan dalam jumlah besar dan terbawa oleh

188 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


'
lr' : -.

Tumbuhan dalam Iilum Gnetophyta, disebut gnetofit, terdiri Gnetum. Genus ini
atas tiga genus: Gnetum, Ephedra, dan \,Velwitschla. Beberapa mencakup 35 spesies
pohon, semak, dan
spesies hidup di wilayah tropis, sementara yang lain hidup
sulur tropis, sebagian
di gurun. Walaupun memiliki penampilan yang sangat besar berasal dari
berbeda, genus-genus tersebut dikelompokkan menjadi satu Afrika dan Asia.
berdasarkan data molekular. Daunnya mirip sekali
dengan daun
Welwitschia. Genus tumbuhan berbunga,
ini terdiri atas satu dan bijinya terlihat
spes es, !4/e/wtschia mirip buah.
mlrabllrs, tumbuhan
yang hidup hanya di
gurun gurun Afr ka
barat daya. Daunnya
yang sepert pita
tergo ong daun
Ephedra. Genus ini mencakup sekitar 40 spesies yang
terlebar yang diketahul
mend ami wilayah kering di seluruh dunia. Sesemakan gurun
ini, b asanya disebut'teh mormon', menghasilkan senyawa
efedrin, yang drgunakan dalam obat-obatan sebagai
dekongestan (mengatast saluran pernapasan yang mampat).

"t

I I : :tl

Sejauh ini lilum Coniferopl.ryta merupakan kelompok Sebagian besar konifer merupakan tumbuhar-r evergreen:
terbesar dari filum-filum gimnosperma, terdiri dari sekitar mereka mempertahankan daun,daunnya sepanjang tahun.
600 spesies konifer (dari kata Latin conus, runjung, dan Bahkan selama musim dingin, fotosintesis dalam jumlah yang
ferre, mengangkut). Banyak konifer merupakan pohon besar, terbatas berlangsung pada hari,hari yang cerah. I(etika musim
misalnya sipres dan redwood. Segelintir spesies konifer gugur tiba, konifer telah memiliki dedaunan yang berkembang
mendominasi wilayah hutan yang sangat luas di Belahan penuh yang dapat mengambil keuntungan dari hari-hari
Bumi Utara, tempat musim pertumbuhan relatif singkat yang lebih cerah dan hangat. Beberapa konifer, seperti dawn
akibat posisi lintang atau ketinggiannya dari permukaan laut redwood, tamarack, dan Larch, merupakan pohon meranggas
yang menggugurkan daunnya setiap musim gugur.
Ara douglas. Pohon
evergreen ni (Pseudotsuga
menziesiil menyedrakan Juniper biasa.
lebih banyak kayu dar pada Buah'beri' juniper biasa
(Juniperus communisl
spes es pohon Amerika
Utara yang la n. Beberapa sebenarnya adalah
kegunaannya termasuk runjung penghasil-ovu
untuk membuat kerangka yanq terd n dari sporofil
rumah, kayu lapis, bubur sporofil berdaging.
kayu untuk kertas, rangka
rel kereta, kotak, dan peti.

BAB TIGA PULUH I(eanekaragaman Tumbuhan II: Evolusi Tumbuhan Berbiji 189
Pinus Wollemi. Spesies
yang sintas dari kelompok
konifer yang sebelumnya
hanya diketahui dari fosil,
pinus Wollemi (Wollemia
nobilis) yang masih hidup
peftama kali ditemukan
pada 1994 di sebuah
taman nasional yang hanya
berjarak 1 50 km dari
Sydney, Australia. Spesies
Larch Eropa. Daun serupa-jarum dari konifer ini hanya terdiri dari 40
yang meranggas ini (larx decidua) menladi individu dalam dua petak tanah. Foto inset membandingkan
kuning sebelum ququr pada musim gugur. dedaunan 'fosil hidup' ini dengan fosil sebenarnya.
Berasal dari pegunungan Eropa tengah,
termasuk Matterhorn di Swis, yang fotonya
ditunlukkan di sini, spesies ini sangat toleran
terhadap suhu dingin, mampu sintas melalui
Sequoia. Sequoia raksasa
suhu musim dingin yang mencapai -50' C. (5equ oi adend ron g tganteu m)

di Taman Nasional Sequoia,


California, berbobot sekrtar
2 500 ton metrik, sebanding
Pinus bzsflecone. Spesies dengan sekitar 24 ekor
ini (Prnus longaeva), yang paus biru (hewan terbesar)
ditemukan di Pegunungan atau 40.000 orang. Sequora
White, California, mencakup raksasa adalah salah satu
beberapa orqanlsme hidup organisme hidup terbesar
tertua, yang umurnya dan juga salah satu yang
mencapai lebih dari 4.600 tertua, dengan beberapa
tahun. Salah satu pohon individu yang diperkirakan
(tidak ditunjukkan di sini) berumur sekitar 1.800
disebut Methuselah karena hingga 2.700 tahun.
mungkin merupakan pohon Sepupunya, redwood pesisi-
tertua di dunia yang masih (5equora sem pervi rens)
hidup. Untuk melindungi tumbuh hingga setinggi
pohon tersebut, para lebih dari 1'1 0 m (lebih
saintis menjaga kerahaslaan tinggi dari Patung Liberty) dan ditemukan hanya di jalur pesisir
lokasinya. sempit di California utara dan Oregon selatan.

angin, menempel ke berbagai benda yang dilewatinya.


Sementara itu, di dalam runjung penghasil ovul, ffi3CI.k
megasporosit (sel induk megaspora) mengalami meiosis l. Gunakan contoh-contoh dari Peraga 30.5 untuk
dan menghasilkan megaspora haploid di dalam ovul. menjabarkan bagaimana gimnosperma yang beraneka
Megaspora yang sintas berkembang menjadi gametofit ragam memiliki kemiripan, namun tetap berbeda.
betina, yang tetap berada di dalam sporangia. 2. |elaskan bagaimana siklus hidup pinus (lihat Peraga
Semenjak polen muda dan runjung penghasil ovul 30.6) dapat mencerminkan karakteristik dasar dari
muncul di pohon, diperlukan waidu hampir tiga tahun tumbuhan berbiji.
bagi gametofit jantan dan betina untuk dihasilkan dan 3. $"ffffiiffi;Sffitffi"Kffififfi,fr Apakah hipotesis bahwa
disatukan serta bagi biji dewasa untuk terbentul< dari gimnosperma dan angiosperma merupakan klad
ovul yang terfertilisasi. Sisik-sisik dari masing-masing saudari dapat berarti bahwa kedua garis keturunan ini
runjung penghasil ovul kemudian memisah, dan biji-bijinya berasal dari waktu yang sama? Jelaskan.
disebarkan oleh angin. Biji yang mendarat pada lingkungan Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat
yang sesuai kemudian bergerminasi, embrionya muncul Apendiks A E

sebagai semaian pinus. M


$

19O UNIT LIMA Sejarah Evolusioner l(eanekaragaman Hayati


&,-
dS f Crjl:Jli :i:I?;{'j! K*i:ti
9i1ri,\*!.: il*;*il i;:,: ri ci **,
rrir J; :Jetlirr .i':r:if !.i
Runjung l<l r l;1, 1.':l i:ril t* rlt.:lrlt;
penghasil Megasporosit (2n) ::iilj:{:*it :.t:L i,ri.:i;: :il tlt::l :

ovul :r ir i: i-: ;: a: . ; ,i :i .lr i: - i ::. i'i i,i fl


flflilil:':li]13r ili, ii t:: lliiSflt:iti!lt
lrisan longitudinal ! f l':'.;i::,i:llli *r :ii : il:'rl

runlung penghasil
polen

Sporof it angrurn (2n)


dewasa Serbuk polen
yang bergerminasi :
(2n)
Serbu k
polen (n) :"'-"'
i MElosls
Megaspora
1 :,.]i:;l\,lrl, :t i i i:,r,r,,
yang sintas (n)
Mikrosporanqium (2n)

{& io.i t ri: :1: i: r ls ri :: r,: I i:r l. ; i ; :" ;:-. i :: 1,,


i r I r

rl,:ii:si:. ja]*itt1ir,l:i;rii..ii: :tri:!f !trt !:itli ii iiiiu


t,.li l-, i1t l* :* j:r t i i:t it i i( i.;.; l-r,r i'r,j r! t I, : i:
i :,: i"r
!:: : :

:.1: :1. : : ' ., ,.


, r i, l

Arkegonium

Biji di atas
permukaan Gametofit
s sik ovul betina

i ffi C;iri*i{r'l!l. l':i;:r: i],*r'L*rr:L;rrI


i ir iiaialrr :ltr;at;;i;l;i ti,*rr
Cadangan makanan Nukleus sperma i i'lt::"rr;;,:r Jitr:r; it ijrr ;1ii t i:{t;.
(jarinqan gameto{it) (n) yang dilepaskan (n) '' '-1 t : : i ,: ': l
rfii,lr it,f i:i!.ii( iiil',.i .'ii.i ii-ii:.ii.
Selaput b ii (2n)
Tabung
polen

Embrio
(sporofit baru)
(2n\
ffi:i+;;i r*i rrii-ii rniil;:ri:, dr.ri; v*t ,rl+ri::ri
Nukleus sel teLur (n) '. : ,. .t: ir, , :., . ,i: .' .,, . ,::.
; e I cj il.: r::;l r: i; c q i. * r: a n *tr"ri ri X.":1 r: * i _

l*lili::*sl t*ij;rii ir.+lik;r ni: <1*i;: :p*i:t.*


iiilr:i 5i,'i iil|:' ir{.r,:ilir
ffito'r.,.i,1 " ,;,:.:,_1r,,r. i.:: . i:,
J

Keterangan salf l3h lJri:il*a,;. 5r:;t;lr;: :i*l iiillr ri:ilt;rlrr tt::r"i,:ti.l:i!i1l


liuilL;r: iriat;,rly;: ii;ily;; i;:llr :ir;+i,;,,:t* i:ilf :rr.lt::f-i;:!::il
Haploid (n) t..=;i:.i''rt]'':'t"'.i.'::;:'.',
rr, Diploid (2n) tj* rr{ed *.1'"1 il
! } iix n n !,1, iri ir ir :.: ;
f
1 r rt i:r I i i

&. !:'::'',i-::r :":t.-.,:: Siklus hidup pinus.

BAB TIGA PULUH I(eanekaragaman Tumbuhan II: Evolusi Tumbuhan Berbiii 191
w3S.S
F
dan kantong terminal, yang disebut anter atau kepaia sari,
tempat polen dihasilkan. Karpel menghasilkan megaspora
H Adaptasi-adaptasi reproduktif dan produknya, gametofit betina. Beberapa bunga, seperti
angiosperma mencakup bunga ercis, memiliki karpel tunggal, sementara yang
lain, seperti magnolia pada sampul buku ini, memiliki
bunga dan buah beberapa karpei yang terpisah. Pada ujung karpel terdapat
stigma atau kepala putik yang lengket yang menerima
$Y$i$ tr*o"nan nonvaskular
(briofit) Umum dikenal sebagai polen. Stilus atau tangkai putik menghubungkan stigma
$5.*i$,9 ru*nrhan vaskular tak berbiji tumbuhan berbunga, dengan ovarium (ovary) di dasar karpel; ovarium
lNi$\$ Gimnosnerma angiosperma adaiah mengandung satu ovul atau lebih. )ika difertilisasi, ovul
i\R$Sil-iI Ansiosnerma tumbuhan berbiji yang akan berkembang menjadi biji.
menghasilkan struktur-struktur reproduktif yang disebut
bunga dan buah. Nama angiosperma (dari kata Yunani Seiaf;
angion, wadah) mengacu pada biji yang terkandung Buah (fruit) biasanya terdiri dari ovarium yang matang,
dalam buah, ovarium yang matang. Saat ini, angiosperma walaupun dapat mencakup bagian-bagian bunga yang
merupakan kelompok tumbuhan yang paling beraneka lain. I(etika biji berkembang dari ovul setelah fertilisasi,
ragam dan paling tersebar luas, dengan lebih dari 250.000 dinding ovarium akan menebal. Polong ercis merupakan
spesies (sekitar 90o/o dari semua spesies tumbuhan). salah satu contoh buah, dengan biji (ovul matang, ercis)
yang terselubung di dalam ovarium yang matang (polong).
K;e rakte r$st* $< Anr gie*sperrme Buah melindungi biji yang dorman dan membantu
penyebarannya. Buah matang dapat berdaging atau kering
Semua angiosperma diklasifikasikan ke dalam satu filum
,r:lr,:r,: =:ti.t!l. Jeruk, plum, dan anggur merupakan contoh-
tunggal, Anthophyta (dari kata Yunani anthos, bunga).
contoh buah berdaging, yang dinding ovariumnya menjadi
Sebelum mempelajari evolusi angiosperma, kita akan
lembek selama pematangan. Buah kering mencakup
mengkaji adaptasi-adaptasi penting dari filum ini-bunga
buncis, kacang-kacangan, dan padi-padian. Buah rumput-
dan buah-dan perannya di dalam siklus hidup angiosperma.
rumputan yang kering dan disebarkan oleh angin, yang
dipanen ketika masih berada pada tumbuhan, merupakan
Nuwga
makanan pokok bagi manusia. Bulir-bulir serealia dari
Bunga (flower) adalah stuktur angiosperma yang gandum, padi, jagung, dan rumput-rumputan yang lain,
terspesialisasi untuk reproduksi seksual. Pada banyak walaupun sering disangka biji, sebenarnya adalah buah
spesies angiosperma, serangga atau hewan lain mentransfer dengan lapisan luar yang kering (bekas dinding ovarium)
polen dari satu bunga ke organ seks pada bunga lain, yang melekat ke selaput biji di sebelah dalam.
yang menjadikan polinasi lebih terarah daripada polinasi Berbagai adaptasi dari buah membantu menyebarkan
tergantung-angin pada kebanyakan gimnosperma. Akan biji " . Biji dari beberapa tumbuhan berbunga,
tetapi, beberapa angiosperma termasuk tumbuhan yang misalnya dandelion dan mapel, terkandung di dalam buah
diserbuki dengan bantuan angin (wind-pollinated), yang berfungsi seperti parasut atau baling-baling, adaptasi
terutama spesies yang tumbuh dalam popuiasi padat, yang meningkatkan penyebaran oleh angin. Beberapa
misalnya rerumputan dan spesies-spesies pohon di hutan- jenis buah, misalnya kelapa, teradaptasi untuk disebarkan
hutan beriklim sedang.
Bunga adalah tunas terspesialisasi yang dapat memiliki
lebih dari empat cincin daun yang termodifikasi (sporofil)
yang disebut organ bunga: sepal, petal, stamen, dan
karpel : ,. Dimulai dari dasar bunga, terdapat
sepal atau kelopak, yang biasanya berwarna hiiau dan
menyelubungi bunga sebelum mekar (coba lihat kuncup
mawar). Di sebelah dalam dari sepal terdapat petal atau
mahkota, yang berwarna cerah pada kebanyakan bunga
dan membantu memikat polinator. Akan tetapi, bunga
yang diserbuki oleh angin umumnya tidak memiliki bagian
yang berwarna cerah. Pada semua angiosperma, sepal dan
petal merupakan organ bunga yang steril, berarti bahwa
mereka tidak terlibat langsung dalam reproduksi. Di dalam
petal terdapat dua lingkaran organ bunga fertil yang
menghasilkan spora, yakni stamen dan karpel. Stamen
menghasilkan mikrospora yang berkembang menjadi
serbuk polen yang mengandung gametofit jantan. Stamen
terdiri atas tangkai yang disebut filamen atau tangkai sari ..::,' 3l ;' Struktur bunga ideal.

I92 UNIT LIMA Sejarah Evoiusioner l(eanekaragaman Hayati


iii Tomat, buah berdaging dengan Jeruk rubi (ruby grapefruit),
lapisan perikarp (dinding buah) buah berdaging dengan lapisan Sayap memungkinkan buah mapel
luar dan dalam yang lunak perikarp luar yang padat dan
mudah dibawa oleh angin.
lapisan dalam yang lunak

m,
.;i Biji di dalam beri dan buah
buah ,il'
::+ Nektarin, f: lain yang bisa dimakan
berdaging dengan ji
lapisan perikarp luar E;
'ffi seringkali tersebar dalam
kotoran hewan.
yang lunak dan lapisan'if;1 rws
dalam (pit) yang keras ri
lir Hazelnut. buah
kering yang
,lt . tetap tertutup
saat matang

ffiW!i. Milkweed, buah kering


yang pecah saat matang
"{ Kait cocklebur memfasilitasi
penyebaran biji dengan
memungkinkan buah untuk
'menumpang' pada hewan.

.& Pe!"aga 30.8 Beberapa variasi struktur buah. & 9+r"aq": i0


"tr{ Adaptasi buah yang meningkatkan
penyebaran biji.

oleh air (lihat Peraga 38.1i). Banyak angiosperma yang sel, salah satunya adalah sel telur. (I(ta akan membahas
mengandalkan pada hewan untuk membawa biji. Beberapa perkembangan gametofit secara lebih detail pada Bab 38.)
di antara tumbuhan ini memiliki buah yang termodifikasi Setelah dilepaskan dari anter, polen dibawa ke
sebagai biji berkait (burr)
yang menggantung ke bulu stigma yang lengket di ujung karpel. Walaupun beberapa
rambut hewan (atau pakaian manusia). Angiosperma bunga melakukan polinasi-sendiri, kebanyakan memiliki
yang lain menghasilkan buah yang bisa dimakan, yang mekanisme yang memastikan polinasi-silang (cross-
biasanya bergizi, berasa manis, dan berwarna mencolok, pollination), yang pada angiosperma merupakan transfer
sebagai pemberitahuan bahwa buah tersebut telah matang. polen dari anter sebuah, bunga pada satu tumbuhan ke
I(etika seekor hewan memakan buah tersebut, la akan stigma bunga pada tumbuhan lain dari spesies yang sama.
mencerna bagian buah yang berdaging, namun biji yang Polinasi-silang meningkatkan variabilitas genetik. pada
keras biasanya melewati saluran pencernaan hewan tanpa beberapa kasus, stamen dan karpel bunga tunggal dapat
mengalami kerusakan. Hewan mungkin membuang biji matang pada saat yang berbeda-beda, atau mungkin tersusun
tersebut, bersama persediaan pupuk alamiah, berkilometer- sedemikian rupa sehingga polinasi-sendiri mustahil terjadi.
kilometer jauhnya dari tempat buah itu dimakan. Serbuk polen bergerminasi setelah melekat ke stigma
sebuah karpel. Serbuk polen gametofit betina menjulurkan
tabung polen yang tumbuh ke bawah di dalam stilus
$iklus Hidup Angi*sperrxra karpel tersebut. Setelah mencapai ovarium, tabung polen
Anda dapat menelusuri siklus hidup angiosperma yang menembus melalui mikropit (micropyle), pori pada
khas pada Peraga 30.10" Bunga sporofit menghasilkan integumen ovul, dan melepaskan dua sel sperma ke
mikrospora yang membentuk gametofit jantan dan dalam gametofit betina (kantong embrio). Satu sperma
megaspora yang membentuk gametofit betina. Gametofit memfertilisasi sel telur, membentuk zigot diploid. Sperma
jantan berada di dalam serbuk polen, yang berkembang yang lain berfusi dengan dua nukieus di sei tengah yang
di dalam mikrosporangia pada anter. Setiap gametofit besar dari gametofit betina, menghasilkan sebuah sel
jantan memiliki dua sel haploid: sebuah sel generatif triploid. Tipe fertilisasi ganda (double fertitization) ini,
yang membelah, membentuk dua sperma, dan sebuah yang terjadi ketika satu peristiwa fertilisasi menghasilkan
sel tabung yang menghasilkan tabung polen, Setiap ovul, zigot dan yang lain menghasilkan sel triploid, hanya
yang berkembang di dalam ovarium, mengandung satu dimiliki oleh angiosperma.
gametofit betina, dikenal juga sebagai kantong embrio Setelah fertilisasi ganda, ovul matang menjadi biji.
(embryo sac). I(antong embrio terdiri dari hanya beberapa Zigot berkembang menjadi embrio sporofit dengan akar

BAB TIGA PULUH l(eanekaragaman Tumbuhan II: Evolusi rumbuhan Berbiji 193
lBSebuah mikrospora
Keterangan .
brerkembang menjadi satu
$ fada antet setiap mikrosporangium serbuk polen. Sel generatif
mengandung mikrosporofit yang membelah dari gametofit akan
-i'r Haploid (n)
melalui meiosis dan rnenghasilkan mikrospora menrbelah, membentuk dua
l;r oiploid (zn) sperma. Sel tabung akan
menghasilkan tabung polen.
Mikrosporangium
---- ----v
/t,l
M ik rosporosit(2n)
Bunga dewasa
pada iumbuhan
sporofit (2n)
,/l
,/l
, // l
:l|/a-i.{J,
;. 1:::
I
rii 4 :1,.r:i:., I
iin /-,,i11:,ir:.
/
€) sewaktu biji Mrkrospo.a i -Sel qeneratit
bergerminasi, embrio
Ovul dengan tn) 'jf_Se,
iii,,. megasporanglum r rabung
Gametofit jantan'::11i,[1i11.1i
serbuk po enr
ldalam

@Oalam rregaspcranqium i
setiap ovul, megasporosit 1rr:r,t;. it;:"
membelah melalui meiosis, ^ :.
Megasporangium
menghasilkan empat
megaspora. Satu sintas ddn i
"'q]--
r\ (2n\
--Entrio \2d '.' . ' Megaspora
(:n/fsrtt
membentuk qametof it betina. '
ndosperma yang srntas
(n)
Gl zlqot berkembang aptlbili 2nl
menjadi embrio yang ,1
dikemas bersama anl.Podar\
Sel-sel
makanan ke dalam biji. I
Sel Lengah --
:

(Jaringan buah yang I \ "


mengelilingi biji Carretotit beti-a
,i..'".s"rb'iJ---l;,ii;,;; --- \'
I imemiliui dua\
i "
tidak ditunjukkan.)
--<o
\, i -l*,J;t
I Sinerqd
| "

Nukleus dari
zigot (2n\ l-sel t.run, <^1 ,e=-sperma
/nl
Nu l,leus
endosperma
yang sedang ,li ,,,
sel telur (n) ,,,i
i
I
berkembang
(3n)
@Setelah polinasi,
dua sel sperma pada
akhirnya dilepaskan
di dalam setiap ovul

@ rertilisasi ganda terjadi. Satu sperma


memfertilisasi sel telur, membentuk zigot.
Sperma yang Iain memfertilisasi sel tengah,
membentuk endosperma (persediaan Nukieus sperma
makanan, 3n dalam contoh ini). yanq dilepaskan (n)

A Peraga 30.10 Siklus hidup angiosperma

rudimenter dan satu atau dua daun lembaga yang disebut adaptasi yang mencegah tumbuhan berbunga menyia-
kotiledon (cotyledon). Nukleus yang terfertilisasi dari sel nyiakan nutrien pada ovul yang infertii.
tengah pada gametofit betina membelah beruiang-ulang dan )enis fertilisasi ganda yang lain terjadi pada beberapa
berkembang menjadi endosperma (endosperm), jaringan spesies gimnosperma yang berasal dari filum Gnetophyta.
yang kaya pati dan cadangan makanan yang lain yang Akan tetapi, pembelahan ganda pada spesies ini memunculkan
menyediakan nutrisi bagi embrio yang sedang berkembang. dua embrio, bukan satu embrio dan satu endosperma.
Apa fungsi fertilisasi ganda pada angiosperma? Seperti yang Anda baca sebelumnya, biii terdiri
Salah satu hipotesis menyatakan bahwa fertilisasi dari embrio, endosperma, dan selaput biji yang berasai
ganda menyamakan waktu perkembangan cadangan dari integumen. Ovarium berkembang menjadi buah
makanan pada biji dengan perkembangan embrio. Jika saat ovulnya menjadi biji. Setelah disebarkan, biji
bunga tertentu tidak diserbuki atau sel-sel sperma tidak dapat bergerminasi jika kondisi-kondisi lingkungan
diiepaskan ke daiam kantong embrio, fertilisasi tidak menguntungkan. Selaput akan pecah dan embrio muncul
akan terjadi, dan endosperma maupun embrio tidak sebagai semaian, menggunakan cadangan makanan di
akan terbentuk. Jadi mungldn fertilisasi ganda merupakan dalam endosperma dan kotiiedon.

I94 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner l(eanekaragaman Hayati


Evolusi Angiosperma angiosperma dari garis-garis keturunan yang berdivergensi
belakangan yang menjadi akuatik, dan saat bunga
Menjernihkan asal usul dan evolusi awal angisosperma-
sederhana dievolusikan yang menyerupai bunga'primitif'
yang pernah disebut Charles Darwin 'misteri yang tidak
Archartuctus. Debat semacam itu, yang biasa terjadi setiap
menyenangkan'-memberikan tantangan yang menarik
kali fosil transisional ditemukan, mungkin bisa diatasi ketika
bagi para ahli biologi evolusi. Angiosperma berawal
Iebih banyak fosil dan jenis bukti yang lain bermunculan.
setidaknya 140 juta tahun lalu, dan selama Mesozoikum
akhir, percabangan utama klad tersebut berdivergensi dari
nenek moyangnya. Pada pertengahan Periode I(retaseus
Filogeni Angiosperma
(100 juta tahun lalu), angiosperma mulai mendominasi Untuk menjelaskan bangun tubuh angiosperma awal, para
banyak ekosistem terestrial. Bentang aiam berubah drastis saintis telah lama mencoba mengidentifikasi tumbuhan
seiring digantikannya konifer, sikad, dan gimnosperma berbiji mana, termasuk spesies yang telah menjadi fosil,
Iain oleh tumbuhan berbunga di berbagai bagian dunia. yang berkerabat paling dekat dengan angiosperma.
Bunga dan buah dari angiosperma membedakan Bukti molekular dan morfologis menunjukkan bahwa
kelompok ini dari gimnosperma yang masih ada, yang gimnosperma yang masih ada merupakan kelompok
menjadikan asal usul angiosperma membingungkan. monofiletik yang garis-garis keturunan terawalnya
Untuk memahami bagaimana bangun tubuh angiosperma berdivergensi dari nenek moyang angiosperma sekitar
muncu-l, para saintis mempelajari fosil, memperbaiki filogeni 305 juta tahun lalu. Perhatikan bahwa ini bukan berarti
angiosperma, dan menjabarkan pola-pola perkembangan angiosperma bermula 305 juta tahun lalu-namun hal
yang melandasi bunga dan inovasi angiosperma lainnya. tersebut merupakan nenek moyang bersama yang paling
Seperti yang akan kita lihat, banyak kemajuan yang telah baru dari gimnosperma dan angiosperma yang hidup
dibuat dalam memecahkan misteri Darwin-namun pada masa itu. Angiosperma bahkan mungkin berkerabat
kita masih belum memahami sepenuhnya bagaimana lebih dekat dengan tumbuhan berbiji yang sudah punah
angiosperma berasal dari tumbuhan berbiji yang lebih awal. seperti kelompok tumbuhan yang disebut Benettitales,
yang memiliki struktur serupa,bunga yang mungkin
Fasil Angiosperma telah diserbuki oleh serangga (Peraga 30.12a). Para ahli
sistematika berharap mereka dapat memecahkan masalah
Pada akhir l990-an, para saintis di Cina menemukan
ini melalui penelitian filogenetik yang mengombinasikan
beberapa fosil angiosperma menarik yang berumur 125
data dari spesies yang sudah menjadi fosil maupun yang
juta tahun. Fosil-fosil ini, kini dinamai Archaefructus
masih ada dari berbagai tumbuhan berbiji.
liaoningensis dan Archaefructus sinensis (Peraga 30. 1 1 ),
Memahami asal usul angiosperma juga bergantung
menampilkan sifat turunan maupun sifat nenek moyang.
pada memecahkan urutan divergensi klad-klad
Archaefructus sinensis, misalnya, memilik anter dan biji
angiosperma satu sama lain. Di sini, kemajuan-kemajuan
di dalam karpel tertutup namun tidak memiliki petal dan
drastis telah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir.
sepal. Pada 2002, para saintis menyelesaikan perbandingan
Bukti molekular dan morfologis menunjukkan bahwa
filogenetik A. sinensis dengan 173 tumbuhan yang masih
ada. (Archaefructus liaoningensls tidak disertakan karena
fosilnya tidak terawetkan dengan baik.) Para
peneliti menyimpulkan bahwa Archaefructus "...
mungkin tergolong kelompok angiosperma yang
berdivergensi paling awal yang telah diketahui'l
Jika Archaefr utctus benar -benar merupakan
angiosperma paling awal, maka itu berarti
nenek moyang tumbuhan berbunga merupakan
herba, bukan tumbuhan berkayu. Archaefructus
ditemukan bersama dengan fosil-fosil ikan dan
memiliki struktur menggembung yang mungkin
merupakan adaptasi akuatik, yang berarti
bahwa angiosperma mungkin bermula sebagai
tumbuhan akuatik. Para penemu Archaefructus
telah menyatakan bahwa tumbuhan herba
yang tumbuh cepat dapat kembali ke air (a) Archaefrucfus srnensrs, fosil
dan melimpah di sana, meloloskan diri dari berumur 125 juta tahun. Spesies ini
mungkin merepresentasikan kelompok
kompetisi dengan tumbuhan berbiji yang lain
saudari semua angiosperma lain.
dan kemudian merebut daratan. (bl Archaefructus si nensis
Akan tetapi, baru-baru ini beberapa ahli hasil rekonstruksi seniman.
paleobotani telah menyanggah interpretasi
ini. Mereka menyebutkan contoh-contoh A Peraga 30.11 Tumbuhan berbunga primitif?

BAB TIGA PULUH I(eanekaragaman Tumbuhan II: Evolusi Tumbuhan Berbiji 1rg1
Gimnosperma
Mikrosporangia yang masih ada
(mengandung
Bennettitales
mikrospora)

Amborella
'::tl

E1E
:i{e
;; Lrlr alr
':'ti /'. '
i"
Nenek moyang bersama terbaru/ ii
dad semua angiosperma yang "!r ;'::'i'e,e,sqo.!'?ee Star anrse dan
aoa kerabatnya
masrn ::
Monokotil

Magnoliid

tudrkot
(a) Kemungkinan nenek moyang
angiosperma? Rekonstruksi inr
250 200 150 100 50 0
menunjukkan irlsan melintang struktur
Jutaan tahun lalrr
serupa-bunga yang ditemukan pada
Bennettitales, kelompok tumbuhan
berbiji yang sudah punah. Hipotesis (b) Filogeni angiosperma. Pohon ini merepresentasikan salah satu hipotesis terbaru
menyatakan Bennettitales berkerabat dari hubungan evolusioner angiosperma, berdasarkan bukti morfologis dan
lebih dekat dengan angiosperma molekular. Angiosperma bermula setidaknya '140 juta tahun silam. Garis putus-
daripada gimnosperma. putus mengindikasikan posisi Bennettitales yang belum pasti. Bennettitales mungkin
merupakan kelompok saudari dari angiosperma.

Sejarah evolusi angiosperma.


fu.i:i;Akankah urut-urutan percabangan pada filogeni di (b) harus digambar ulang jika
'''.'' sebuah fosil monokotil berumur 150 juta tahun ditemukan? lelaskan.

Amborella dan lili air merupakan representasi dua garis kita tentang asal usul tumbuhan berbunga, para peneliti
keturunan angiosperma paling tua yang masih ada kini sedang mempelajari bagaimana gen-gen yang
"','1.:ir',. Informasi ini telah terbukti berguna ketika para mengontrol perkembangan bunga pada angiosperma
peneliti mencoba menginterpretasikan temuan-temuan diekspresikan pada berbagai spesies gimnosperma dan
baru tentang perkembangan tumbuhan. angiosperma (lihat Bab 38).

Fq;da fferf<s: {Tlfu;z*ge* #e{f e ,&{8fr;{}sf}*{ttt",t:t KsaensE<anagaffi affi Amgiets g*erma


Petunjuk tambahan tentang asal usul tumbuhan berbunga Dari permulaannya pada Era Mesozoikum, angiosperma
muncul dari penelitian-penelitian perkembangan telah berdiversifikasi menjadi lebih dari 250.000 spesies
tumbuhan. Misalnya, sebuah penelitian tahun 2006 yang masih hidup. Hingga akhir 1990-an, kebanyakan ahli
menuniukkan bahwa pada Amborella, sel telur terbentuk sistematika membagi tumbuhan berbunga menjadi dua
dari sel-sel prekursor yang berbeda dari sel-se1 prekursor kelompok, sebagian berdasarkan pada jumlah kotiledon,
sel telur dari sebagian besar angiosperma yang masih hidup atau daun lembaga, pada embrio. Spesies dengan satu
lainnya. Yang menarik, cara terbentuknya sel telur pada kotiledon disebut monokotil (monocot), dan yang
Amborella memiliki kemiripan dengan cara terbentuknya memiliki dua kotiledon disebut dikotil (dicot). Ciri-ciri
sel telur pada gimnosperma-kemungkinan tautan dengan yang lain, seperti bunga dan struktur daun, juga digunakan
nenek moyang bersama purba dari gimnosperma dan untuk mendefinisikan kedua kelompok tersebut. Misalnya,
angiosperma. Peneiitian yang lain menunjukkan bahwa monokotil biasanya memiliki vena daun sejajar (pikirkan
pada berbagai angiosperma awal (termasuk Amborella), daun rumput), sementara vena kebanyakan dikotil memiliki
lapisan terluar dari kedua integumen pelindung pola seperti jaring (pikirkan daun ek). Beberapa contoh
tampaknya merupakan daun termodifikasi yang muncul monokotil adalah anggrek, palem, dan tanaman padi-
secara terpisah dari integumen bagian dalam. I(arena padian seperti jagung, gandum, dan padi. Beberapa contoh
gimnosperma hanya memiliki satu integumen, para saintis dikotil adalah mawar, ercis, bunga matahari, dan mapel.
penasaran tentang bagaimana tepatnya integumen kedua Akan tetapi, penelitian DNA terbaru mengindikasikan
muncul pada angiosperma. Terakhir, dalam penelitian bahwa pembedaan monokotil-dikotil tidak sepenuhnya
yang sangat menjanjikan bagl pendalaman pemahaman mencerminkan hubungan evolusioner. Riset terbaru

L96 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


mendukung hipotesis bahwa monokotil membentuk akar, daun, atau bijinya. Akibatnya, apabila pertahanan
sebuah klad namun mengungkapkan bahwa spesies- yang baru dan efektif melawan herbivora muncul pada
spesies yang secara tradisional disebut dikotil merupakan salah satu kelompok tumbuhan, tumbuhan itu mungkin
parafiletik. I(ebanyakan spesies yang dahulu dikategorikan diunggulkan oleh seleksi alam-demikian pula herbivora
sebagai dikotil membentuk sebuah klad besar, kini disebut yang dapat mengatasi bentuk pertahanan baru ini.
eudikotil (eudicot, dikotil'sejati'). Sisa dari dikotil-dikotil Interaksi tumbuhan-polinator dan interaksi-interaksi
terdahulu kini dikelompokkan ke dalam beberapa garis yang saling menguntungkan lainnya dapat memiliki efek
keturunan kecil. Tiga di antara garis-garis keturunan yang serupa. Pertimbangkanlah dampak evoiusioner dari
ini secara informal disebut angiosperma basal karena cara petal bunga disusun. Petal bunga dapat simetris ke
mereka tampaknya mencakup tumbuhan berbunga yang satu arah saja (simetri bilateral, seperti pada bunga ercis di
tergolong ke dalam garis-garis keturunan tertua. Garis Peraga 30.13), atau dapat simetris ke segala arah (simetri
keturunan keempat, disebut magnoliid, berevolusi radial, seperti pada dog rose dt Peraga 30.13). Pada bunga
belakangan memberikan gambaran umum dengan simetri bilateral, serangga polinator mungkin
tentang keanekaragaman angiosperma. mampu memperoleh nektar hanya jika ia mendekati
bunga dari arah tertentu. Pembatasan semacam itu
6aaetaca ffivr*$q"csfr #slt#fl;? dapat memperbesar kemungklnan bahwa ketika serangga
berpindah dari bunga ke bunga, polen ditempatkan pada
A.are**rsg:xa*#rffi e {;$ft ffi *4 *ae';ear
bagian tubuh serangga yang akan bersentuhan dengan
Sejak mereka mengolonisasi daratan, hewan telah stigma bunga dari spesies yang sama.
memengaruhi evolusi tumbuhan terestrial, dan demikian I(espesifikan transfer polen ini, aliran gen mungkin
pula sebaliknya. Misalnya, herbivora dapat rnengurangi lebih mudah berkurang pada populasi-populasi yang
keberhasilan reproduktif tumbuhan dengan memakan berdivergensi dengan simetri bilateral daripada populasl-

:ril;i:

a:;:i:

angrosperma pada garis-garis keturunan


yang berdivergensi belakangan. Terdiri
dari sel-sel xrlem yang tersusun dalam
Angiosperma basal yang sintas saat ini diduga terdiri dari tiga tabung bersambung-sambung, pembuluh
garis keturunan yang mencakup hanya sekitar 100 spesies. Garis mentranspor air secara lebih ef sien
keturunan tertua tampaknya direpresentasikan oleh satu spesies daripada trakeid Ketiadaan pembuluh pada
tunggal, AmborelLa trichopoda. Garis-garis keturunan yang sintas Amborella mengindikastkan bahwa mereka
lainnya berdivergensi belakangan: sebuah ldad yang mencakup lili dievo us kan setelah garis keturunan yang
air dan sebuah ldad yang terdiri dari star anise dan kerabatnya. mem u ncu kan Am borel la berdivero-"nsi.

Lili air (Nymphaea 'Rene Gerard).


Lil air adalah anggota-anggota yang
masih ada dari sebuah kad yang
ri1i:riiiiiri iiiii
mungkin kalah tua hanya dari garis
Magnoliid terdiri dari sekitar 8.000 spesies, yang paling dikenal
ketrrrunan Amborella
adalah magnolia, laurel, dan lada hitam. Mereka mencakup
spesies berkayu maupun herba.'Walaupun mereka memiliki
beberapa kesamaan sifat dengan angiosperma basal, seperti
susunan organ bunga spiral dan bukan melingkar, magnoliid
berkerabat lebih dekat dengan eudikotil dan monokotil.

Star anise (lllicium floridanum).


Spesies ir-i me"epresentasikar garis
keturunan ketiga yang masih ada
dan anqiosperma basal.
Magnolia selatan (Magnolia
grandiflora). Anggota familr magnolia
Amborella trichopoda. Semak kecil inr, ditemukan hanya di ini merupakan magnoliid berkayu.
pulau di Pasifik Selatan, New Caledonia, mungkin merupakan satu- Varietas magnolia selatan int, disebut
satunya penyintas dari sebuah cabang di dasar pohon filogenetik 'Goliath', memiliki bunga yang
angiosperma Amborella tidak memiliki pembuluh, yang dimiliki oleh lebarnya bisa berukuran satu kaki.

BAB TIGA PULUH I(eanekaragaman Tumbuhan II: Evolusi Tumbuhan Berbiji L97
iri

Lebih dari seperempat spesies angiosperma yang diketahui Lebih dari duapertiga spesies angiosperma merupakan eudikotil-
merupakan monokotil-sekitar 70.000 spesies. Contoh-contoh kira-kira 170.000 spesies. Di bawah ini adalah beberapa contoh
ini merepresentasikan beberapa famili terbesar. keanekaragaman bunga eudikotil.

Anggrek Karakteristik Karakteristik


(Lemboglossum Monokotil Eudikotil
rossii')

Embrio

Poppy california
Satu kotrledon Dua kotiledon (Eschscholzia
californica)

Vena
daun
Ek pyrene
:,, ,' (Quercus
pyrenaical

il: "'
'')r
Vena brasanya Vena biasanya "i '''
r: 1- 11,

sejalar seperti jaring . '-':" di


:1': ,r

Palem kurma katai (Phoenix roebelenii) $xl, r:

,", t t
';:rl'r::rii

/!r
. ,:i,.i .. rr :-,
r::
-.11
Batang
- ,':;i
!,\
l.'11",*,,.- ':i':r,
: ::. ' '], t:'
i-r' r: .ji i t', .lil
jl
i:r i

Jaringan vaskuiar
Lili (Lilium Jaringan biasanya tersusun
'Enchantment'\ vaskuiar tersebar rnembentuk cincin

.,"L Dog rose (Rosa canina),


-
-.-.-,i--.fli.tn *. sejenis mawar liar

:./ i
I,. -f
--:,'.r':
Akar
.
,::ir:ii;_: i{

Sistem akar
biasanya serabut
(tidak ada akar utama)

Jelai (H ord eu m vu I ga re),


sejenis rumput
Polen

:r:.::j.:., Ercis salju (Pisum sativum),


",,,,'t,;+; sejenis polong-polongan
Serbuk polen Serbuk polen
dengan satu bukaan dengan tiga bukaan

i
I
Bunga
,,ffi
Organ bunga Organ bunga
biasanya biasanya berkelrpatan
berkelipatan tiga empat atau lima Bunga zucchini
(Cucurbita pepo)

198 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


populasi dengan simetri radial. Akibatnya, para peneliti
telah membuat hipotesis bahwa spesiasi seharusnya
w3$.3
l. Ada yang mengatakan bahwa pohon ek merupakan
terjadi lebih cepat pada bunga-bunga dengan simetri cara darl biji ek untuk menghasilkan iebih banyak bljl.
bilateral daripada bunga-bunga ciengan simetri radial Tuliskan penjelasan yang mencakup istilah-istilah ini:
qFc.rac* -afi 14). Risa Sargent, yang bekerja di University of sporofit, gametofit, ovu1, biji, ovarium, dan buah.
British Columbia, mengujl hipotesis ini dan menemukan 2. Bandingkan dan bedakan runjung pinus dan bunga jika
bahwa klad-klad dengan bunga-bunga bersimetri bilateral dilihat dari struktur dan fungsi.
memang memilikl lebih banyak spesies darlpada klad-klad
3. ffffi#ffiffi |ika para peneliti menemukanfosil
yang berkerabat dekat dengan bunga-bunga bersimetri angiosperma berumur 135 juta tahun yang memiliki
radial. Secara keseluruhan, efek-efek interaksi tumbuhan- jaringan berkayu serta sepal dan petal, bagaimanakah
polinator semacam itu diduga telah berkontribusi dalam temuan mereka akan memengaruhi interpretasi saat ini
meningkatkan dominansi tumbuhan berbunga pada tentang fosil Archaefructus sinensis?
Periode I(retaseus, membantu menjadikan angiosperma Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat I
sebagai kelompok yang memegang peranan penting dalam Apendiks A.
I
komunitas ekologis dan masyarakat manusia. wd

Dapatkah bentuk bunga memengaruhi laju spesiasi?

FEftCOEAAN Bentuk bunga bersimetri bilateral dapat memaksa polinator yang mencari nektar untuk memasuki bunga dari
arah tertentu saja. lni memfasilitasi penempatan polen pada bagian tertentu dari tubuh polinator, sehingga dapat meningkatkan
keefektifan polen yang ditransfer di antara bunga-bunga dari spesies yang sama. Kespesifikan semacam itu dalam hubungan
tumbuhan-polinator cenderung menurunkan aliran gen di antara populasi-populasi tumbuhan yang sedang berdivergensi sehingga
dapat meningkatkan laju spesiasi tumbuhan. Risa Sargent, dari University of British Columbia, menguji hipotesis ini dengan
menentukan apakah fam li-famili angiosperma dengan bunga yang bersimetri bilateral memiliki lebih banyak spesies daripada famili-
famili yang berkerabat dekat dengan bunga bersimetri radial. Dia melakukan pendekatan ini:

ffi Mengidentifikasi sebanyak mungkin kasus ketika sebuah


klad dari satu atau dua famili dengan bunga bersimetri
Waktu sejak divergensi
bilateral merupakan saudari dari klad yang anggota- darr nenek moyang bersama
anggotanya memiliki bunga bersimetri radial. Dengan
definisi tersebut, klad-klad saudari semacam itu berbagi Klad 'b lateral'
-.-2 _ban0tnqKan
nenek moyang bersama secara langsung sehingga memiliki
waktu yang sama untuk membentuk spesies-spesies baru. 7/ ,umlah spesies
Klad 'radial' /
S Menentukan jumlah spesies pada setiap pasang klad saudari.
Hipotes s rni akan mendukung j ka klad-klad bersimetri
bilateral selalu memiliki lebih banyak spesies danpada klad-
klad saudarinya yang bersrmetri radial.

HASIL Sargent mengidentifikasi 19 pasang klad saudari 3.000 Perbedaan jumtah spesies lebih tinggi
yang berbeda dalam bentuk bunga. Pada 15 di antara pada pasangan yang klad bilateralnya
qo
pasangan-pasangan ini, klad bersimetri bilateral memiliki lebih memililsi lebrh banyak spesies daripada
o ;;
!;
banyak spesies daripada klad bersimetri radial. pasangan yang klad radialnya memiliki
€c
2.000
OG tebih banyak spesres.
_t
KESIMFULAN Hasil-hasil yang didapatkan oleh Sargent
mendukung hipotesis bahwa bentuk bunga memengaruhi laju rqo 1.000
pembentukan spesies baru, dengan simetri bilateral mendorong dc
peningkatan laju spesiasi.
0
Simetri bilateral Simetri radial
SUMBER R. D. Sargent, Florai symmetry affects specration (N = ls) (N=4)
rates rn angiosperms, Proceedings of the Royal Society B: Biological
Sciences 271 :603*608 (2004).

ffi-tr}ffiff,ffiffiH# Baca dan analisis makalah asli penyelidikan ini dalam lnquiry in Action: lnterpreting Scientific Papers.

ffiApakahpenelitianinimenun1ukkanbahwabentukbungaberkorelasictenganlajupembentukanspesiesbaru,
atau bahwa bentuk bunga bertanggung jawab terhadap laju ini? Jelaskan.

BAB TIGA PULUH I(eanekaragaman Tumbuhan II: Evolusi Tumbuhan Berbiji I99
wW30.4
$
Selain makanan pokok, tumbuhan berbunga
menyediakan produk-produk makanan lainnya. Dua dari
$ Kesejahteraan manusia sangat minuman paling popular di dunia berasal dari daun teh
bergantung pada tumbuhan dan biji kopi, dan Anda bersyukur pada pohon kakao tropis
yang menghasilkan kokoa dan cokelat. Rempah-rempah
berbiji berasal dari berbagai bagian tumbuhan, seperti bunga
(cengkeh, safron), buah dan biji (panili, lada hitam, mustar,
Di sepanjang unit ini, kita menyoroti cara-cara manusia
jintan), daun (basil, mint, sage), dan bahkan pepagan atau
bergantung pada berbagai macam organisme. Di hutan
dan di daerah pertanian, tumbuhan berbiji merupakan kulit kayu (kayu manis).
Banyak tumbuhan berbiji, baik gimnosperma maupun
sumber penting makanan, bahan bakar, produk-produk
kayu, dan obat-obatan. I(etergantungan kita pada angiosperma, yang merupakan sumber kayu, yang tidak
tumbuhan berbiji menj adikan konservasi keanekaragaman dimiliki oleh semua tumbuhan tak berbiji yang masih ada.
tumbuhan sangat penting. I(ayu terdiri dari akumulasi sel-sel xilem yang berdinding
kokoh (llhat Bab 35). I(ayu merupakan sumber utama
bahan bakar di sebagian besar wilayah di dunia, dan
Frodark-produk dari Turmhu$ran ffierbiji bubur kayu, biasanya berasal dari konifer seperti ara
Sebagian besar makanan kita berasal dari angiosperma. dan pinus, digunakan untuk membuat kertas. Di seluruh
Enam jenis tanaman pangan saja-gandum, padi, jagung, dunia, kayu juga tetap merupakan material bangunan
kentang, singkong, dan ubi-menghasilkan 80% dari semua yang paling banyak digunakan.
kalori yang dikonsumsi oleh manusia. I(ita juga bergantung Selama berabad-abad, manusia juga bergantung
pada angiosperma untuk memberi makan ternak: pada tumbuhan berbiji untuk memperoleh obat-obatan.
Diperlukan 5-7 kg padi-padian untuk menghasilkan 1 Banyak kebudayaan yang memiliki tradisi panjang
kg daging sapi yang diberi makan padi-padian. penggunaan obat,obatan herbal, dan penelitian saintifik
Tanaman pangan masa kini merupakan produk telah mengidentifikasi senyawa-senyawa sekunder yang
dari perubahan genetik yang relatif baru terjadi, aklbat relevan pada berbagai tumbuhan ini, mengarah pada
seleksi buatan yang terjadi setelah manusia mulai pembuatan obat-obatan sintetik. Daun dan pepagan willow,
mendomestikasi tumbuhan kira-kira 13.000 tahun lalu. misalnya, telah digunakan sejak zaman dahulu sebagai
Untuk dapat memahami skala transformasi ini, perhatikan obat pereda nyeri, termasuk dalam resep buatan dokter
bagaimana jumlah dan ukuran biji pada tumbuhan yang Yunani, Hippocrates. Pada tahun 1800-an, para saintis
didomestikasi lebih besar daripada jumlah dan ukuran meneiusuri kegunaan medis willow untuk menghasilkan zat
biji dari kerabat liarnya, seperti pada kasus jagung dan kimia salisin. Sebuah derivatif sintetis, asam asetilsalisilat,
teosinte (lihat Peraga 38.16). Pada tingkat genetik, para adalah senyawa yang kita sebut aspirin. Walaupun kimia
saintis dapat mengulik informasi tentang domestikasi modern memfasilitasi sintesis di laboratorium, tumbuhan
dengan membandingkan gen-gen tanaman pangan dengan tetap merupakan sumber penting langsung dari senyawa-
kerabatnya yang masih liar. Dengan jagung, perubahan senyawa medis. Di Amerika Serikat, misalnya, sekitar 25%
yang drastis, seperti peningkatan ukuran tongkol dan obat-obatan resep mengandung satu atau lebih bahan aktif
hilangnya lapisan keras di sekeiiling kernel teosinte, yang diekstraksi atau berasai dari tumbuhan, biasanya dari
mungkin dipicu setidaknya oleh lima mutasi. tumbuhan berbiji. Bahan-bahan yang lain pertama kali
Bagaimana tumbuhan liar bisa berubah sedemikian ditemukan pada tumbuhan berbiji dan kemudian disintesis
drastis dalam waktu yang relatif singkat? Selama ribuan secara buatan. Tabel 30.1 menyajikan beberapa kegunaan
tahun, para petani telah menyeleksi biji-biji tumbuhan medis darl senyawa sekunder tumbuhan berbiji.
yang memiliki sifat-sifat yang dlinginkan (buah besar,
misalnya) untuk ditanam pada tahun berikutnya. Manusia
juga telah menyeleksi sifat-sifat sebagian tumbuhan secara Ancaman Eagi Keanekaragaman Tumbuhan
tidak langsung, seperti pada kasus almond liar. Almond Walaupun tumbuhan merupakan sumber daya alam
mengandung senyawa pahit yang disebut amigdalin, yang terbarui, keanekaragaman tumbuhan tidak. Populasi
mengusir burung dan hewan lain. Amigdalin terurai manusia yang meningkat pesat dan kebutuhannya terhadap
menjadi sianida, sehingga memakan almond liar dalam ruang dan sumber daya memusnahkan berbagai spesies
jumlah yang banyak bisa fatal bagi kita. Namun mutasi- tumbuhan dengan laju yang sangat cepat. Masalah ini
mutasi dapat mengurangi kadar amigdalin, menjadikan sangat parah di wilayah tropis, tempat lebih dari separuh
almond terasa manis daripada pahit. Burung liar memakan populasi manusia hidup dan pertumbuhan populasi
almond dari pohon-pohon dengan mutasi-mutasi semacam berlangsung paling cepat. Tiga puluh lima juta acre
itu. Berdasarkan salah satu hipotesis, manusia mungkin hutan hujan tropis, daerah yang hampir sama dengan
mengamati burung-burung yang memakan almond Iowa, digunduli setiap tahun, laju yang akan sepenuhnya
tersebut dan kemudian melahapnya-dan pada akhirnya melenyapkan hutan-hutan tropls di Bumi dalam waktu
menanam biji-bijian itu untuk menumbuhkan pohon yang 100 hingga 150 tahun. Penyebab utama kehancuran ini
menghasilkan almond yang manis dan tidak beracun. adalah metode penggundulan hutan secara tebang-dan-

2OO UNIT LIMA Sejarah Evoiusioner I(eanekaragaman Hayati


tahun mendatang, 50% atau lebih spesies di Bumi akan
punah. I(ehilangan semacam itu akan menjadi kepunahan
massal global, menyaingi kepunahan massal Periode Perm
Senyawa Sumber Contoh Penggunaan dan I(retaseus serta mengubah sejarah evolusi tumbuhan
darat (dan banyak organisme lain) untuk selamanya.
Atropin Tumbuhan Dilator pupil dalam Banyak manusia yang memiliki kepedulian etis tentang
belladonna pemeriksaan mata peran serta manusia dalam kepunahan makhluk hidup.
Digitalin Foxglove Pengobatan jantung Selain itu, ada aiasan-alasan praktis mengapa kita harus
khawatir tentang hilangnya keanekaragaman tumbuhan.
Mentol Pohon ekaliptus Bahan obat batuk Sejauh ini, kita baru mengeksplorasi kegunaan potensial
Morfin Poppy opium Pereda nyeri sebagian kecil dari 290.000 spesies tumbuhan atau lebih
yang telah diketahui. Misalnya, hampir semua makanan
I(uinin Pohon kina Pencegah malaria kita didasarkan pada penanaman hanya sekitar dua lusin
(lihat di bawah)
spesies tumbuhan berbiji. Selain itu, kurang dari 5.000
Taksol Iew pasifik Obat kanker ovarium spesies tumbuhan telah dipelajari sebagai sumber potensial
obat-obatan. Hutan hujan tropis mungkin merupakan
Tubokurarin Pohon kurare Pelemas otot
gudang obat dari tumbuhan berkhasiat yang dapat punah
selama pembedahan
sebelum kita ketahui keberadaannya. lika kita mulai
Mnblastin Tapak dara Obat leukemia memandang hutan hujan dan ekosistem-ekosistem lain
sebagai harta karun hidup yang hanya bisa beregenerasi
dengan lambat, kita dapat belajar untuk memanen produk-
produknya pada laju yang berkelanjutan. Apa lagi yang bisa
Kulit kayu kina, sumber kuinin
kita lakukan untuk menjaga keanekaragaman tumbuhan?
Ada beberapa pertanyaan yang penting, seperti yang akan
kita jelajahi secara lebih mendalam pada Unit Delapan
(Ekologi).
bakar untuk bercocok-tanam (lihat Bab 56). Seiring
lenyapnya hutan, Ienyap pula ribuan spesies tumbuhan.
Tentu saja, begitu satu spesies punah, spesies itu tidak ffi3S"4
akan pernah kembali. l. |elaskan mengapa keanekaragaman tumbuhan bisa
Hilangnya spesies tumbuhan seringkali diiringi oleh dianggap sumber daya alam yang takterbarui.
hilangnya serangga dan hewan-hewan hutan hujan yang 3. B a gaiman akah fi lo ge ni bis a
tlfi$$. r"sffi fl$flfl-ffitrfffrf
lain. Para peneliti memperkirakan bahwa kehancuran digunakan untuk meningkatkan efisiensi para peneliti
habitat di hutan hujan dan ekosistem-ekosistem lain dalam mencari obat-obatan baru yang berasal dari
mendorong ratusan spesies ke arah kepunahan setiap tumbuhan berbiji?
tahun. Jika laju kehilangan saat lni di wilayah tropis Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat i
dan daerah-daerah lain terus berlanjut, para saintis Aoend ks A
i
memperkirakan bahwa dalam waktu 100 hingga 200 ffi

BAB TIGA PULUH l(eanekaragaman Tumbuhan II: Evolusi Tumbuhan Berbiji 2Ol
-'ffi- Il'f$rtlf Kunjungi Study Area di www. mastering bio.com ffiryffisffi 30.3
untuk memperoleh Animasi 3D Bioflix, Tutorial MP3, Video, Soal
Latihan, eBook, dan banyak lagi. Adaptasi-adaptasi reproduktif angiosperma
mencakup bunga dan buah (hal. 192-199)

empat lingkaran daun yang termodifikasi: sepal, petal,


ffi30.1 stamen (yang menghasilkan polen), dan karpei (yang
menghasilkan ovul). Ovarium matang menjadi buah, yang
Biji dan serbuk polen adalah adaptasi kunci bagi seringkali membawa biji melalui angin, air, atau hewan
kehidupan di darat (hal. 1 84-157) ke lokasi yang baru.

Lima Sifat Turunan dari Tumbuhan Berbiji


selama Periode I(retaseus. Fosil, analisis filogenetik, dan
penelitian perkembangan menawarkan berbagai wawasan
Gametof it dan .. Gametof it
Gametof it jantan tentang asal usul bunga.
tereduksi betina mikroskopik . ,.:- jantan
(n) diberinutrien J.:1"
> Keanekaraganran Anginsperma Beberapakelompok
dan dilindunqioleh I " |"r-Gametofit angiosperma basal telah diidentifikasi. I(ad-klad utama
sporofit (2n) 'tf!rt' betina angiosperma yang lain mencakup monokotil, magnoliid,
dan eudikotil.
Heterospori Mikrospora (memunculkan -..---
"
gametofit jantan
Polinasi dan interaksi-interaksi lain antara angiosperma
Megaspora (nemunculkan ----"-l " I
gametofit betina) dan hewan mungkin telah menyebabkan peningkatan
"' .
keanekaragaman spesies pada kedua kelompok ini.

Ovul lntegumen (2n) Ii'T:NDil


ovur I
(oimnoosermal Megaspora (n)
Aktivitas Angiosperm Life Cycle
Penvelidikan How Are 'Irees Identified by Their Leaves?
(2n)
_Megasporangium

Polen Serbuk polen membuat air tidak


lagi diperlukan untuk fertilisasi iji* tr-r
ffiffiffiffim 30.4
Kesejahteraan manusia sangat bergantung pada
Biji
tumbuhan berbiji (hal. 200-201)
Produk-produk dari Tumbuhan Berbiji Manusia
bergantung pada tumbuhan berbiji untuk memperoleh
makanan, kayu, dan berbagai macam obat-obatan.
Ancaman Bagi Keanekaragaman Tumbuhan Perusakan
habitat mengancam kepunahan berbagai spesies
ffiru. ffi 30.2
tumbuhan dan spesies-spesies hewan yang didukungnya.

Gimnosperma memil;ki biji'telanjang', biasanya


terletak pada runjung (hal. 187-190)

pada catatan fosil tumbuhan dan mendominasi ekosistem KU-!$ ryAl$ryffi"!


terestrial Era Mesozoikum. Tumbuhan berbiji yang masih
ada dapat dibagi menjadi dua kelompok monofiletik:
t. Di bagian mana Anda bisa menemukan megasporangium
pada angiosperma?
gimnosperma dan angiosperma. Gimnosperma yang masih
ada mencakup sil<ad, Ginkgo biloba, gnetofit, dan konifer. a. di stilus bunga
b. di dalam ujung tabung polen
generasi sporofit, perkembangan biji dari ovul yang
c. terselubung di dalam stigma bunga
terfertilisasi, dan peran polen dalam mentransfer sperma d. di dalam ovul yang terkandung dalam ovarium bunga
ke ovul merupakan ciri-ciri kunci dari siklus hidup e. terkemas ke dalam kantong polen di dalam anter yang
gimnosperma yang khas. ditemukan pada stamen
, Buah umumnya merupakan
Il'rilrtil a. ovarium yang matang.
h'rvestigasi Pine Life Cycle b. stilus yang menebal.

2O2 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


c. ovul yang membesar. FIUBU&6GASI H\I6LU5I
d. akar yang termodifikasi.
e. gametofit betina dewasa. 7. Sejarah kehidupan telah disela oleh beberapa kepunahan
massal. Sebagai contoh, tumbukan meteorit mungkin
J. Dalam kaitannya dengan angiosperma, manakah di antara telah memusnahkan sebagian besar dinosaurus dan
berikut ini yang dipasangkan secara salah dengan jumlah berbagai macam kehidupan di laut pada penghujung
kromosomnya? Periode I(retaseus (lihat Bab 25). Fosil mengindikasikan
a. telur-n bahwa tumbuhan tidak terlalu parah terpengaruh oleh
b. megaspora-2n kepunahan massal Periode I(retaseus maupun kepunahan
c. mikrospora-n massal yang lain. Adaptasi-adaptasi apa yang mungkin
d. zrgot-2n dapat menyebabkan tumbuhan mampu bertahan melalui
e. sPerma-n bencana-bencana ini lebih baik daripada hewan?
4. Manakah di antara berikut ini yang bukan merupakan
karakteristik pembeda gimnosperma dan angiosperma pHMr-tT$AtV tL;UrulFt
dari tumbuhan-tumbuhan yang lain?
a. pergiliran generasi 8. ffiffiffi Seperti yang akan dijabarkan secara
b. ovul detail pada Bab 38, gametofit betina angiosperma
c. integumen biasanya memiliki tujuh sel, salah satunya, sel tengah,
d. polen bersifat diploid. Setelah terjadi fertilisasi ganda, sel
e. gametofit dependen tengah berkembang menjadi endosperma, yang bersifat
triploid. I(arena semua monokotil, magnoliid, dan
5. Gimnosperma dan angiosperma memiliki kesamaan eudikotil memiliki gametofit betina dengan tujuh sel dan
sebagai berikut, kecuaLi
endosperma triploid, para saintis berasumsi bahwa inilah
a. biji. tahap nenek moyang untuk angiosperma. Akan tetapi,
b. polen. pertimbangkan penemuan-penemuan terbaru berikut ini:
c. jaringan vaskular.
d. ovarium. berubah seperti yang ditunjukkan pada Peraga 30.12b.
e. ovul.
) Amborella memiliki gametofit betina bersel delapan
6. ffiffi Gunakan huruf a-d untuk menandai dan endosperma triploid.
letak kemunculan karakter-karakter turunan berikut pada
pohon filogenetik di bawah ini. empat dan endosperma diploid.
a. bunga
(a) Garnbarkan filogeni angiosperma (lihat Peraga 30.12b),
b. embrio
c. biji dengan memasukkan data yang diberikan di atas
d. jaringan vaskular tentang jumlah sel pada gametofit betina dan ploidi
endosperma. Asumsikan bahwa semua kerabat star
anise memilLrki gametofit betina bersel empat dan
r Ganggang hiiau charofita
endosperma diploid.
Moss (b) Apa yang dinyatakan oleh filogeni berlabel yang Anda
Fern
buat tentang evolusi gametofit betina dan endosperma
pada angiosperma?
Gimnospermae

Angiospermae

Untuk mengetahui jawaban Kuis Mandiri, lihat Apendiks A,

EtrEIf Kunjungi study Area di www.masteringbio.com


untuk memperoleh Soal Latihan.

BAB TlcA PULUH l(eanekaragaman Tumbuhan II: Evolusi Tumbuhan Berbiji 203
&. Dapatkah Anda menunjukkan organisme
terbesar di hutan ini?

ffiffiffittr'trffi'"ffi
:]i"-g Fumgi arlerupa!<an heterqrtrct ,vang makanan busuk. Namun fungi adalah komponen biosfer
rn*er*6:eroleh rmakaelam rneialui aFrscr;*si yang sangat besar dan penting. I(eanekaragamannya
menakjubkan: Sementara sekitar 100.000 spesies telah
3.9.* Fungi rnenghasilkan spora melalui si&{Ee,.ss
diidentifikasi, diperkirakan bahwa sebenarnya terdapat
hidup seksual atam aseksual tak kurang dari 1,5 juta spesies fungi. Beberapa fungi
3i.3 Nertek ryrovang fur.rgi aala$afu prtlfisfa akua{i$q khusus bersel tunggal, namun sebagian besar memiliki
Llerfflaee[a cian berse! te;nggal tubuh multiselular yang kompleks, yang pada banyak
kasus mencakup struktur-struktur yang kita kenal sebagai
:J.! "4 Fungi teEah [reradiasi menjadi sefarr"'.1*a[r garis
ini membuat fungi mampu
cendawan. I(eanekaragaman
lse{Lny{.cffian yaxg berane$<a e,agarll
mengolonisasi hampir semua habitat terestrial yang
3-I .5 Fumsi m"tec'?"Iainkan herbagai grenan grenfin6 terbayangkan; sporanya yang terbawa angin bahkan telah
c'$alam riaur-ular"tg nutrielt, interaksi *F<er$ogis, ditemukan 160 km di bawah tanah.
clan $*esejafu teraar"r rnanq.{s[a Fungi tidak hanya beraneka ragam dan tersebar luas,
namun juga penting bagi kemakmuran sebagian besar
ekosistem terestrial. Mereka memecah material organik
dan mendaur ulang nutrien, memungkinkan organisme
lain untuk mengasimiliasi unsur-unsur kimia yang
i eex,xdmwam Perkasm esensial. Manusia memperoleh keuntungan dari jasa fungi
pada pertanian dan kehutanan seperti peran pentingnya
'"-.0 erjalan- jalan melalui Hutan Nasional Malheur di dalam membuat berbagai produk mulai dari roti hingga
" antibiotik. Namun benar puia adanya bahwa beberapa
. 'r',o, Oregon timur, Anda mungkin memperhatikan
"
,"i1'beberapa gugus cendawan madu (Armillaria fungi menyebabkan penyakit pada tumbuhan dan hewan.
ostoyae) yang tersebar di sana sini di bawah pohon- Pada bab ini, kita akan menyelidiki struktur dan
pohon yang menjulang Pohon-pohon itu sejarah evolusi fungi, melihat anggota-anggota kingdom
tampaknya menjadikan cendawan terlihat kerdil. Padahal, Fungi, dan membahas nilai ekologis dan komersialnya.
meskipun terdengar aneh, yang benar adalah sebaliknya.
Semua cendawan ini hanyalah bagian yang terletak di atas
tanah dari satu fungi yang sangat besar. )aringan filamen ffi:fljF::4:€e;ffi
f
ff$.$
bawah tanahnya tersebar seluas 965 hektar pada hutan i F8aE.
FasmgF ffi'?erLepag{ffiffi h*€tr*.**rs}*: yeffiffi
tersebut-lebih luas daripada 1.800 lapangan sepakbola.
Berdasarkan laju pertumbuhannya saat ini, para saintis $"fti#$33F3trre3 geh s'makmr*mm rme$m$ q'tr s
memperkirakan bahwa fungi ini, yang bobotnya ratusan
{€
ftffis#E'p$s
ton, telah tumbuh selama lebih dari 1.900 tahun.
Cendawan madu yang tak mencolok di lantai hutan Meskipun sangat beraneka ragam, fungi memiliki beberapa
tersebut merupakan simbol yang cocok bagi kemegahan kesamaan ciri-ciri kunci, terutama dalam memperoleh
kingdom Fungi yang terabaikan. I(ebanyakan dari kita nutrisi. Selain itu, banyak fungi yang tumbuh dengan
tidak menyadari keberadaan eukariota-eukariota ini selain membentuk filamen multiselular, struktur tubuh yang
ketika kita terkadang terserang jamur kaki atau menjumpai memainkan peran penting dalam memperoleh makanan.

2O4 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


Nute'isi dan Ekologi khamir saja. I(hamir seringkali menghuni lingkungan
Iembap, termasuk getah tumbuhan dan jaringan hewan,
Seperti hewan, fungi merupakan heterotrof-mereka tidak
yang selalu terdapat suplai nutrien terlarut, seperti gula
dapat membuat makanan sendiri seperti yang dilakukan
dan asam amino. I(ita akan membahas khamir dan nilai
oleh tumbuhan dan alga. Namun tidak seperti hewan, pentingnya bagi manusia belakangan; sekarang, kita akan
fungi tidak menelan (memakan) makanannya. Sebagai
berfokus pada morfologi fungi multiselular.
gantinya, fungi mengabsorpsi nutrien dari lingkungan di
Iuar tubuhnya. Banyak fungi melakukan hal ini dengan
menyekresikan enzim-enzim hidrolitik kuat ke sekelilingnya.
tul*r{*{*gi Fungi
Enzim-enzim ini memecah molekul-molekul kompleks Morfologi fungi multiselular meningkatkan kemampuannya
menjadi senyawa-senyawa organik yang lebih kecil sehingga untuk tumbuh ke dalam dan mengabsorpsi nutrien dari
fungi dapat menyerap senyawa itu ke dalam tubuh dan sekelilingnya {Fe raga 31.2}. Tubuh fungi-fungi ini biasanya
menggunakannya. Fungi-fungi yang lain menggunakan membentuk jaringan filamen kecil, yang disebut hifa
enzim untuk menembus dinding sel tumbuhan, sehingga (hypha, jamak hyphae). Hifa terdiri dari dinding sel
fungi mampu menyerap nutrien dari sel tumbuhan. berbentuk tabung yang mengelilingi membran plasma
Secara kolektil enzim-enzim berbeda yang ditemukan dan sitoplasma sel. Tidak seperti dinding sel tumbuhan,
pada berbagai spesies fungi dapat mencerna senyawa- yang mengandung selulosa, dinding sel fungi diperkuat
senyawa dari berbagai macam sumber, hidup maupun oleh kitin (chitin). Polisakarida mengandung-nitrogen
mati. Akibatnya, fungi memegang banyak peranan yang kuat namun fleksibel ini juga ditemukan pada rangka
dalam komunitas ekologis, dengan berbagai spesies yang eksternal serangga dan artropoda yang lain.
hidup sebagai dekomposer, parasit, atau mutualis. Fungi Hifa fungi membentuk massa yang saling menjalin,
dekomposer memecah dan menyerap nutrien dari zat- disebut miselium (mycelium, jamak mycelia), yang
zat organik tak-hidup, seperti batang kayu mati, bangkai menembus zat tempat fungi mencari makan. Struktur
hewan, dan sisa-sisa yang dihasilkan oleh organisme hidup. miselium memaksimalkan rasio area permukaan-terhadap-
Fungi parasitik mengabsorpsi nutrien dari sel-sel inang volume, sehingga absorpsi makanan menjadi lebih efisien.
yang masih hidup. Beberapa fungi parasitik merupakan Hanya 1 cm3 tanah subur saja dapat mengandung sebanyak
patogen, termasuk spesies-spesies yang menginfeksi paru- 1 km hifa dengan total area permukaan 300 cm2 yang
paru manusia dan spesies-spesies lain yang menyebabkan bersentuhan dengan tanah. Miselium fungi tumbuh dengan
sekitar 80% penyakit tumbuhan. Fungi
mutualistik juga mengabsorpsi nutrien
dari organisme inang, namun mereka St{*ktrjr repr*r:iilktig.
membalas dengan tindakan yang i rtlorvr r Ir.rtgl-rasi!ka4 !c.
sei ir":unrlil yang rii-rebr:t s6r*ra
menguntungkan inang. Sebagai contoh,
'
fungi mutualistik yang hidup di dalam l'lifa. Cerrdawan dan miseliunrnya
yailg terietal{ di batryah tar-rah
spesies rayap tertentu menggunakan merLrpakan jarrnEan hiia yalg
enzim-enzimnya untuk menguraikan bersa m bung-s**r bu ng.

kayu, seperti yang dilakukan oleh protista


mutualistik di dalam tubuh spesies rayap
yang lain (lihat Peraga 28.26).
Enzim-enzim yang mampu
beradaptasi sehingga memungkinkan
fungi mencerna berbagai macam sumber
makanan bukanlah satu-satunya alasan
kesuksesan ekologisnya. Faktor penting
yang lain adalah bagaimana struktur
tubuh fungi dapat meningkatkan 20 pm
efisiensi absorpsi nutrien.

Struktur Tukruh
Struktur tubuh fungi yang paling umum Mrselium

adalah filamen multiselular dan sel-


A Peraga 31.2 Struktur fungi multiselular. Foto di bagian atas menunjukkan
sel tunggal (khamir, yeast). Banyak struktur seksual, dalam kasus ini disebut cendawan, dari fungi penny bun (Boletus
spesies dapat tumbuh sebagai filamen edulrs). Foto di bawah menunlukkan miselium yang tumbuh pada daun jarum konifer
maupun khamir, namun iebih banyak yang gugur. lnset LM menunjukkan hifa.
yang tubuh sebagai filamen saja; relatif Walaupun cendawan-cendawan di foto bagian atas tampak merupakan individu
sedikit spesies yang tumbuh sebagai yang berbeda, mungktnkah DNA yang dimilikinya identik? lelaskan.

BAB TIGA PULUH SATU Fungi 2O5


A Peraga 1"1.3 Dua bentuk hifa.

cepat, seiring disalurkannya protein dan zat-zat lain yang


ffi -s
disintesis oleh fungi melalui aliran sitoplasma ke ujung-
ujung hifa yang menjulur. Fungi memusatkan energi dan
sumber dayanya untuk menambah panjang hifa sehingga (a) Hifa yang teradaptasi untuk memerangkap dan membunuh
mangsa. Pada Arthrobotrys, sejenis fungi tanah, bagian hifa
meningkatkan seluruh area permukaan absorptif, dan bukan termodifikasi sebagai lingkaran yang dapat mengencang di
memperbesar lingkar hifa. Berdasarkan pengertian umum, sekeliling nematoda (cacing giling) dalam waktu kurang dari
satu detik. Fungi kemud an menembus tubuh mangsanya
fungi tidak mobil-mereka tidak bisa berlari, berenang, dengan hifa dan mencerna jaringan dalam mangsa (SEM).
atau terbang untuk mencari makanan atau pasangan. Akan
tetapi, ketika mereka tumbuh, fungi dapat berpindah ke
tempat-tempat baru, dengan cepat menjuiuri<an ujung-
ujung hifanya ke wilayah yang belum dihuni sebelumnya.
Pada kebanyakan fungi, hifa terbagi menjadi sel-sel
oleh dinding pemisah, atau septa (tunggal, septum) {Feraga
3-'1 .3a). Septa umumnya memiliki pori-pori yang cukup

besar untuk memungkinkan ribosom, mitokondria, dan


bahkan nukleus mengalir dari sel ke sel. Beberapa fungi
tidak memiliki septa (Pe reEa 31.3b). Dikenal sebagai fungi Membran plasma
sel tumbuhan
ko enositik (co en o cy t i c fan gi), or ganisme - organis me ini Haustor um
terdiri dari massa sitoplasma bersambung-sambung yang (b) Haustoria. Beberapa fungt mutuaiistik dan parasitik menumbuhkan
memiliki ratusan atau ribuan nukleus. I(ondisi koenositik hifa yang terspesialisasi, disebut haustoria, yang dapat mengekstraksi
nutrien dari sel-se tumbuhan yang masih hidup. Haustoria tetap
disebabkan oleh pembelahan nukleus berulang-ulang tanpa terpisah dan s toplasma sel tumbuhan oleh membran plasma sel
sitokinesis. Penjabaran ini mungkin mengingatkan Anda tumbuhan (ingga).
pada jamur lendir plasmodial yang Anda baca di Bab 28,
,& Feraela 3i.:i Hifa yang terspesialisasi.
yang juga terdiri dari massa sitoplasma yang mengandung
banyak nukleus. I(emiripan ini adalah salah satu alasan
fungi mikoriza. Fungi ektomikoriza (ectomycorrhizal
jamur lendir dahulu diklasifikasikan sebagai fungi; data
fungi, dari kata Yunani el<tos,luar) membentuk selubung
molekuiar telah menunjukkan bahwa jamur lendir dan hifa di atas permukaan akar dan juga tumbuh ke dalam
fungi tergolong ke dalam klad-klad yang berbeda. ruang ekstraselular pada korteks akar (lihat Peraga 37.12a).
Fungi mikoriza arbuskalar (arbuscular mycorrhizal
Flifa lerspesiaJisasi pada Fungi Mikariza fungi, dari kata Latin arbor, pohon) menjulurkan
Beberapa fungi memiliki hifa terspesialisasi yang hifanya yang bercabang-cabang melalui dinding sel akar
memungkinkan mereka menyerap makanan pada tubuh dan ke dalam tabung yang terbentuk melalui invaginasi
hewan hidup (Peraga 31.4a). Spesies-spesies fungi yang (pendorongan ke dalam) membran sel akar (lihat Peraga
lain memiliki hifa terspesialisasi yang disebut haustoria, 37.12b).
yang digunakan oleh fungi untuk mengekstraksi nutrien Mikoriza sangat penting dalam ekosistem alamiah dan
dari-atau bertukar nutrien dengan-inangnya {Peraga pertanian. Hampir semua tumbuhan vaskular memiliki
31.4bi. Hubungan yang saling menguntungkan antara mikoriza dan mengandalkan fungi rekannya untuk
fungi dan akar tumbuhan disebut mikoriza (mycorrhizae, memperoleh nutrien-nutrien esensial. Berbagai penelitian
istllah yang berarti 'akar fungi'). telah menunjukkan nilai penting mikoriza dengan
Fungi mikoriza (fungi yang membentuk mikoriza) membandingkan pertumbuhan tanaman dengan dan tanpa
dapat meningkatkan pengantaran ion fosfat dan mineral- mikoriza (lihat Peraga 37.73). Pengurus perkebunan kerap
mineral yang lain ke tumbuhan karena jejaring miselium menginokulasl semaian pinus dengan fungi mikoriza untuk
fungi yang sangat luas lebih efisien daripada akar tumbuhan mendorong pertumbuhan. Tanpa intervensi manusia, fungi
dalam memperoleh mineral-mineral dari tanah. Sebagai mikoriza mengkolonisasi tanah melalui penyebaran spora,
gantinya, tumbuhan menyuplai fungi dengan nutrien- komponen penting reproduksi dan penyebaran fungi ke
nutrien organik seperti karbohidrat. Ada beberapa tipe area yang baru, seperti yang akan kita bahas berikutnya.

206 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


ffisl"r mengkaji secara lebih dekat siklus hidup fungi yang
spesifik.
1. Bandingkan dan bedakan mode nutrisi fungi dengan
mode nutrisi Anda sendiri.
Repr*d**krcfi S*6{sruaH
2. ffi;..ffiJfffi Anggaplah fungi tertentu
merupakan mutualis yang hidup di dalam inang Nukleus dari hifa fungi dan spora kebanyakan spesies fungi
serangga, namun nenek moyangnya merupakan adalah haploid, walaupun banyak fungi memiliki tahap
parasit yang tumbuh di dalam dan pada tubuh dipioid sementara yang terbentuk selama siklus hidup
serangga. Sifat-sifat turunan apa yang mungi(in Anda seksual. Secara umum, reproduksi seksual dimulai ketika
temukan pada fungi mutualistik ini? hifa dari dua miselium melepaskan molekul sinyal seksual
Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat g
yang disebut feromon Qtheromone). jika miselium berasal
Apendiks A dari tip perkawinan yang berbeda, feromon dari setiap
#
g

miselium berikatan ke reseptor pasangannya, dan hifa


menjulur ke arah sumber feromon. I(etlka hifa bertemu,
ffi3{.4 mereka berfusi. Pada spesies dengan 'uji kompatibilitas'
semacam itu, proses ini berkontribusi terhadap variasi
$ nungi menghasilkan spora rnelalui genetik dengan cara mencegah hifa berfusi dengan hifa
laln dari miselium yang sama atau miselium iain yang
siklus hidup seksual atau aseksual identik secara genetis.
Penyatuan sitoplasma dari dua miseiium induk dikenal
I(ebanyakan fungi memperbanyak diri dengan menghasilkan
spora dalam jumlah yang sangat banyak, baik secara seksual
sebagai plasmogami Qtlasmogamy). Pada kebanyakan
maupun aseksual. Misalnya, pufiball,struktur reproduktif fungi, nukleus hapioid yang disumbangkan oleh masing-
spesies-spesies fungi tertentu, dapat melepaskan triliunan
masing induk tidak berfusi langsung. Sebagai gantinya,
spora dalam semburan serupa-awan (lihat Peraga 31.18). bagian dari miselium yang berfusi mengandung nukleus-
nukleus yang secara genetis berbeda namun hadir bersama-
Spora dapat terbawa dalam jarak yang jauh meialui
angin atau air. lika mereka mendarat di tempat yang sama. Miseiium semacam itu disebut heterokarion
lembap tempat terdapat makanan, mereka bergerminasi,
(heterokaryon, )rang berarti'nukleus-nukleus yang
menghasilkan miselium baru. Untuk memahami seberapa berbeda'). Pada beberapa spesies, nukleus-nukleus yang
efektif spora menyebar, tinggalkan seiris melon yang berbeda bahkan dapat bertukar kromosom dan gen-gen
terpapar ke udara. Meskipun tanpa ada sumber spora dalam proses yang mirip dengan pindah silang (lihat Bab
13). Pada spesies lain, nukleus haploid berpasangan dua-
di dekat melon, dalam waktu seminggu atau lebih, Anda
al<an melihat miselium yang berbulu halus tumbuh dari
dua, satu dari masing-masing induk. Miseiium semacam
spora-spora mikroskopik yang terus-menerus jatuh dl itu disebut dikariotik (dikary otic, berarti'dua nukleus').
atas melon.
Seiring pertumbuhan miselium dikariotik, kedua nukleus
pereqa 3'i.5 menggambarkan berbagai macam sikius pada setiap sel membelah bersamaan tanpa berfusi.
I(arena sel-sel ini mempertahankan dua nukleus haploid
hidup yang dapat menghasilkan spora fungi. Pada bagian
yang terpisah, mereka berbeda dari sel-sel dipioid, yang
ini, kita akan meninjau aspek-aspek umum dari siklus
hidup seksual dan aseksual fungi. Selanjutnya, kita akan memiliki pasangan kromosom homolog di dalam satu
nukleus tunggal.

Keterangan

Haploid (n) Tahapan


heterokariotlk
:ir,ri:,, Heterokariotik (nukleus :: ::l::: I r:i::'; '
.";llii:+r
yang tak berfusi darr l PLASMOGAMT i
i,.i:;j:i,:1i#ii
.,nI$ri:::.
induk yang berbeda) (ly'i1ilo-Plry',1 l
- . ;'::::t:::'
':rr. Diploid (2n) tii:l;!!:+::

f^'AnroG;il*-j
Struktur j (fusi nukleus)
penghasil spora '-*'- -"-- "'::*'='*-' |

Zioot '
Spora 1.-r1
REPRODUKSI ti.ititi,l
. fj:i i
SEKSUAL tL: ,,
r,:'r,t" r REPRODUKSI Miseiium
il:rn:ri,,:
ASEKSUAL
:i: ,j, r

F [:er;qa Siklus hidup umum fungi.


3-1.5
i-' -- - '-'-""-1
Banyak-namun tidak semua-fungi bereproduksi
f ".,.-.*-".'"..-.-*.
*.*'-....**"" 1
i,_._ MEtosts x

secara seksual maupun aseksual. Beberapa fungi i.,*


GERM|NAS| "_-._"___ "..___.1
ctnutruasl ; '
bereproduksi hanya secara seksual, sedangkan L__--.-::- :."__:-.-:-....*i i--*--*---*-*-....-"..-.,-r
yang lain hanya secara aseksual.

BAB TIGA PULUH SATU Fungi 207


Berjam-jam, berhari-hari, atau (pada beberapa fungi) T0rrm kebetulan bertemu anggota-
bahkan berabad-abad mungkin berlalu antara plasmogami anggota spesiesnya dari tipe
dan tahap berikut dalam siklus seksual, kariogami perkawinan yang berbeda.
(karyogamy). Selama kariogami, nukieus haploid yang Fungi lain bereproduksi
disumbangkan oleh kedua induk berfusi, menghasilkan sel- secara aseksual dengan cara
sel diploid. Zigot dan struktur-struktur sementara lainnya tumbuh sebagai khamir bersel
terbentuk selama kariogami, satu-satunya tahap dipioid tunggal. I(etimbang meng-
pada kebanyakan fungi. Meiosis kemudian mengemballkan hasilkan spora, reproduksi
kondisi haploid, menghasilkan pembentukan spora yang aseksual pada khamir terjadi
memungkinkan fungi untuk menyebar. melalui pembelahan sel biasa
Proses-proses seksual kariogami dan meiosis meng-
.* Khamir
atau pelepasan 'sel-sel tunas'
Sachharomyces cerevisiae
hasilkan variasi genetik yang banyak sekali, prasyarat bagi pada beberapa tahap yang kecil dari sel induk
seleksi alam. (Lihat Bab 13 dan 23 untuk mengulas kembali pertunasan (SEM). . Seperti yang
bagaimana seks dapat meningkatkan keanekaragaman telah disebutkan sebelumnya,
genetik dalam suatu populasi.) I(ondisi heterokariotik beberapa fungi yang tumbuh sebagai khamir juga dapat
juga memberikan beberapa keuntungan diploidi, yakni tumbuh sebagai miselium berfilamen, bergantung pada
satu genom haploid dapat mengompensasi mutasi-mutasi ketersediaan nutrien.
berbahaya pada genom yang 1ain. Banyak khamir dan fungi berfilamen sejauh ini tidak
diketahui memiliki tahap seksual. Ahii mikologi (ahli
${* g*r**$ a.c $-;s 6,4s*Fcsas,r *
biologi yang mempelajari fungi) biasanya menyebut fungi
semacam itu deuteromycetes (dari kata Yunani deutero,
Selain reproduksi seksual, banyak fungi dapat bereproduksi
kedua, dan mycete, fungi). Setiap kali tahap seksual
secara aseksual. Sekitar 20.000 spesies fungi diketahui
ditemukan bagi suatu fungi yang disebut deuteromycetes,
hanya bereproduksi secara aseksual. Seperti reproduksi
spesies tersebut diklasifikasi uiang ke dalam filum tertentu,
seksual, proses-proses reproduksi aseksual bisa sangat
bergantung pada tipe struktur seksual yang dlbentuk.
beraneka ragam pada fungi.
Selain mencari tahap seksual yang belum diketahui pada
Banyak fungi bereproduksi secara aseksual dengan cara
fungi-fungi yang belum diklasilikasikan semacam itu, ahli
tumbuh sebagai fungi berfilamen yang menghasilkan spora
mikologi sekarang dapat menggunakan teknik-tenik genetik
(haploid) melalui mitosis; spesies-spesies semacam itu
untuk menentukan status taksonomi suatu fungi.
dikenal secara informal sebagai kapang (mold)jika mereka
membentuk miselium yang kasatmata. Bergantung pada
kebiasaan Anda membersihkan rumah, Anda mungkin ffiffis$"a
bisa mengamati kapang di dapua membentuk lapisan l. fika dilihat dari haploidi versus diploidi, bagaimana
yang berbulu pada buah, roti, dan makanan-makanan siklus hidup manusia dan fungi berbeda?
lainnya I(apang biasanya tumbuh cepat dan z. l,r1;lf ,ii'ii lii ii r Anggaplah Anda mengambit
menghasilkan banyak spora secara aseksual-menyebabkan sampel DNA dari dua cendawan yang tumbuh di dua
fungi mampu mengolonisasi sumber-sumber makanan sisi pekarangan yang berbeda dan menemukan bahwa
baru. Banyak spesies yang menghasilkan spora semacam mereka identik. Ajukan dua hipotesis yang masuk akal
itu juga dapat bereproduksi secara seksual, jika mereka untuk menjelaskan hasil yang Anda peroleh.
Untuk mengetahui lawaban yang dianjurkan,
lihat Apendiks A.

3$.S
E Nesxe${ rsx&}iffimg fumg! ada$ah
Brmtis€m akuatEtc fuerfHageEm c$asn
fuec"seE tumggaE

Data paleontologi maupun sistematika molekular


memberikan berbagai wawasan tentang evolusi awal fungi.
?." Sebagai hasilnya, para ahli sistematika kini mengakui
' ,'. Penicillium, kapang yang umum ditemukan
bahwa kingdom Fungi dan Animalia berkerabat lebih dekat
sebagai dekomposer (pengurai) makanan. Gugus serupa
manik-manik pada 5EM diwarnai adalah konidium, struktur yang satu sama lain daripada kedua kingdom dengan tumbuhan
terlibat dalam reproduksi aseksual. atau sebagian besar eukariota yang lain.

208 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


Hewan (dan protista
:
t
kerabat dekatnya)

NENEK MOYANG
*
o
E
UNISELULAR Iiiti *","""."..,,-,=,.,..,. Nucleariid
BERFLAGELA
i,...;i o
tf Nu kleus
a se1 rnang
ii irliii:r,ll,*.i' Kitrid
!l :fr gl

w,
tl
t.i.r:it:;;tta
lf: ! Mikrosporidia yang
€;€
:r: eli*.:^h^ sedang berkembanq
Fungi lain

Spora
,s+ .
:;. .: r: Fungi dan kerabat dekatnya. Bukti molekular
mengindikasikan bahwa nucleariid, kelompok protista bersel-
tunggal, adalah kerabat terdekat fungi yang masih ada. Ketiga
garis paralel yang mengarah ke kitrid mengindikas kan bahwa
kelompok ini mungkin parafiletik
i*. . . ir::;, 'r . ',!; Sel eukariotik yang terinfeksi oleh
mikrosporidia. Vakuola besar di dalam sel eukariotik inang ini
mengandung spora dan bentuk-bentuk parasit Encephalitozoon
intestinalis yang sedang berkembang (TEM).

F" Fosil hifa fungi dan fungi tertua yang tak terbantahkan baru berumur sekitar
spora dari Periode Ordovisium 460 juta tahun ', , . . Salah satu penjelasan yang
(sekitar 460 juta tahun lalu) (LM) mungkin bagi ketidakcocokan ini adalah bahwa nenek
50 pm
moyang mikroskopik fungi terestrial yang ada saat ini
tidak terfosilisasi dengan baik.
A$a$ Ljs*cE Far*ngE
&g:a$eaE"c fo€ F $<rces g:a: r d $a
fr

Sistematika filogenetik menunjukkan bahwa fungi


tampaknya berevolusi dari suatu nenek moyang yang fficr$qerafuat fl}*fua€ deargar* Facargc?
berflagela. Meskipun mayoritas fungi tidak memiliki Selain hewan dan protista seperti nucleariid, kelompok
flagela, beberapa garis keturunan fungi yang berdivergensi organisme lainnya, mikrosporidia, mungkin berkerabat dekat
paling awal (kitrid, dibahas nanti dalam bab ini) memiliki dengan fungi. Mikrosporidia adalah parasit uniselular pada
flageia. Lebih lanjut, kebanyakan protista yang memiliki hewan dan protista . Mikrosporidia sering
nenek moyang bersama yang dekat dengan hewan dan digunakan untuk mengendalikan hama serangga.'Walaupun
fungi juga memiliki flagela. Data sekuens DNA juga tidak biasanya menyebabkan penyakit pada manusia,
mengindikasikan bahwa ketiga kelompok eukariota mikrosporidia bisa menimbulkan risiko bagi penderita
ini-fungi, hewan, dan kerabat protistanya-membentuk AIDS dan penyakit penurunan sistem kekebalan lainnya.
sebuah klad ,l' . i r,r '. Seperti yang dibahas pada Dalam berbagai cara, mikrosporidia berbeda dari
Bab 28, anggota-anggota klad ini disebut opisthokonta kebanyakan eukariota lain. Misalnya, mereka tidak memiliki
(opisthokonf), nama yang mengacu pada lokasi posterior mitokondria konvensional. Akibatnya, mikrosporidia
(opistho-) flagela pada organisme-organisme ini. menjadi semacam misteri taksonomi, yang diduga oleh
Data sekuens DNA juga mengindikasikan bahwa fungi beberapa peneliti sebagai garis keturunan eukariota kuno
berkerabat lebih dekat dengan beberapa kelompok protista yang telah berdivergensi sejak lama. Akan tetapi, pada
bersel tunggal daripada dengan opisthokonta 1ain, sehingga tahun-tahun terakhir, para peneliti telah menemukan
hal ini menyatakan bahwa nenek moyang fungi bersifat bahwa mikrosporadia sebenarnya memiliki organel-organel
uniselular. Salah satu kelompok protista uniseluiar semacam kecil yang berasal dari mitokondria. Sementara itu,
itu, nucleariid. (nucleariid), terdiri atas berbagai amoeba sejumiah perbandingan molekular mengindikasikan bahwa
yang memakan alga dan bakteri. Lebih lanjut, bukti DNA mikrosporidia berkerabat dekat dengan fungi, menyatakan
mengindikasikan bahwa hewan berkerabat lebih dekat bahwa mereka merupakan parasit yang baru berkembang.
dengan kelompok protista yang berbeda (choanoflagellata) Bukti molekular lain-termasuk sebuah analisis data
dibandingkan dengan fungi atau nucleariid. Hasil-hasil ini sekuens DNA tahun 2006 dari enam gen pada hampir
secara bersamaan menunjukkan bahwa multiselularitas pasti 200 spesies fungi-mengindikasikan bahwa mikrosporadia
telah berevolusi pada hewan dan fungi secara independen, mungkin, sebenarnya, merupakan garis keturunan fungi
dari nenek moyang bersel tunggal yang berbeda. yang telah lama berdivergensi. Data genetik tambahan
Berdasarkan analisis jam molekular (lihat Bab 26), para dari spesies-spesies yang tergolong garis-garis keturunan
saintis memperkirakan bahwa nenek moyang hewan dan fungi yang telah lama berdivergensi diperlukan untuk
fungi berdivergensi menjadi garis-garis keturunan yang memecahkan apakah mikrosporidia adaiah fungi atau
terpisah sekitar satu miliar tahun lalu. Akan tetapi, fosil kelompok organisme yang berkerabat dekat dengan fungi.

BAB TIGA PULUH SATU Fungi 2O9


Perpimdaham ke ffiarat kitin, dan mereka juga memiliki enzim,enzim penting dan
jalur-jalur metabolik tertentu yang sama dengan kelompok-
Banyak keanekaragaman fungi yang kita amati hari ini
mungkin bermula selama radiasi adaptif yang dimulai kelompok fungi yang lain. Beberapa kitrid membentuk
ketika tumbuhan dan hewan multiselular mengolonisasi koloni dengan hifa, sedangkan yang lain terdapat sebagai
daratan. Misalnya, fosil tumbuhan vaskular terawal sel-sel tunggal yang bulat. Namun kitrid bersifat unik
yang diketahui dari Periode Siiur (420 juta tahun lalu) di antara fungi-fungi yang lain karena memiliki spora
mengandung bukti hubungan mikorizal antara tumbuhan berflagela, disebut zoospora (zoosprore, Peraga 31.12).
dan fungi. Tumbuhan mungkin teiah menjalin hubungan Sampai belum lama ini, para ahli sistematika masih
saling menguntungkan dengan fungi sejak periode terawal mengira bahwa fungi kehilangan flageia hanya sekali
dari kolonisasi daratan. dalam sejarah evolusinya, setelah kitrid berdivergensi
dari garis-garis keturunan yang lain. Akan tetapi, data
molekular mengindikasikan bahwa kitrid merupakan
ffiw31.3 kelompok parafiletik: Beberapa'kitrid' ternyata berkerabat
1. Mengapa fungi diklasifikasikan sebagai opisthokonta lebih dekat dengan keiompok fungi yang lain, zigomisetes,
meskipun kebanyakan fungi tidak memiliki flagela? dibandingkan dengan anggota kitrid yang 1ain. Data ini
2. juga menunjukkan bahwa flagela telah hilang beberapa
|elaskan nilai penting evolusioner keberadaan mikoriza
pada tumbuhan vaskular paling awal. l<ali selama evolusi fungi.

3. Lry"ffiffiffiffi lika fungi telah mengolonisasi


daratan sebelum tumbuhan, di manakah fungi dapat Xig*rmisetes
hidup? Apa yang mungkin dimakan oleh mereka?
#l;#ffii*n',0 Ada sekitar 1.000 spesies
Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, zigomisetes (zygomycete, fungi
lihat Apendiks A. fi$,tr#;ry;zisomisetes
Glomeromisetes dalam filum Zygomycota) yang
i$.sif,Efift
Itr68f.$fft lsko.:1ise.te: tetah diketahui. Fitum yang
Basidiomisetes
i#i-6. ffi*i[ beraneka ragam ini mencakup
w"wryww*w ?4 lf, kapang-kapang yang cepat tumbuh dan menyebabkan
ry**d'rrr? pembusukan pada makanan seperti roti, persik, stroberi,
dan ubi jalar selama penyimpanan. Zigomisetes lain hidup
$ Fungi telah beradiasi menjadi
sebagai parasit atau simbion komensal (netral) pada hewan.
sejumlah garis keturunan yang Siklus hidup Rhizopus stolonifer (kapang roti hitam)
beraneka ragarn adalah salah satu contoh zigomisetes {peraga 31.13).
Hifanya menyebar ke seluruh permukaan makanan,
Filogeni fungi saat ini menjadi subjek dari banyak menembus makanan itu, dan menyerap nutrien. Hifa
penelitian. Pada dekade terakhir, analisis molekular telah bersifat koenositik, dengan septa yang hanya ditemukan di
tempat terbentuknya sel-sel reproduktif. Pada fase aseksual,
membantu menjernihkan hubungan evolusioner di antara
kelompok-kelompok fungi, walaupun masih ada wilayah- sporangium hitam yang menggelembung berkembang
wilayah yang belum jelas. F*i*ge 3"i .11 menyajikan versi di ujung hifa yang mengarah ke atas. Di dalam setiap
sederhana dari salah satu hipotesis terbaru. Di bagian ini,
sporangium, ratusan spora haploid berkembang dan
disebarkan melalui udara. Spora yang kebetulan mendarat
kita akan menelaah masing-masing kelompok fungi utama
pada makanan yang lembap akan bergerminasi, tumbuh
yang diidentifikasi dalam pohon filogenetik ini.
menjadi miselium baru. Beberapa zigomisetes, seperti
Pilobolus, dapat benar-benar'membidik' lalu menembakkan
Ksts'srX
sporangiumnya ke arah cahaya terang (peraga 31"14).
?#rF.q'g.$eRfs
ritaa Fungi vang diklasifikasikan dalam Jika kondisi lingkungan memburuk-misalnya,
ffi_'$_ffi$$.
Zisomisetes filum Chytridiomycota, disebut jika kapang mengonsumsi semua makanannya-
;6,.#$___ffi
Gromeromisetes kitrid (chytrid), tersebar luas
ffi.B*i;flji$$l
Askomisetes di danau dan di tanah. Sebagian
ilffii$E-H
Basidiomisetes
dari sekitar 1.000 spesies kitrid
merupakan dekomposer, sementara yang lain merupakan
parasit pada protista, fungi lain, tumbuhan, atau hewan.
I(itrid yang lain merupakan mutualis penting. Misalnya,
kitrid anaerobik yang hidup di saluran pencernaan domba
dan sapi membantu memecah zat tumbuhan, sehingga
berperan besar dalam pertumbuhan hewan-hewan itu.
Bukti molekular mendukung hipotesis bahwa kitrid
berdivergensi sejak awal dalam evolusi fungi. Seperti fungi & Perega 3'!.12 Zoospora kitrid
yang lain, kitrid memiliki dinding sel yang terbuat dari berflagela (TEM). 4pm

zLO UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


I(ebanyakan ahli mikologi sekarang mengakui lima filum fungi, waiaupun kitrid mungkin
merupakan kelompok parafiletik (seperti yang diindikasikan oleh garis-garis paralel).

(q

.j
Pada kitrid seperti Chytridium, tubuh buah globular
membentuk hifa bercabang yang multiselular (LM);
ti
spesies-spesies yang lain bersel tunggal. I(itrid diduga
$l
o
! merupakan salah satu kelompok fungi yang paling
s awal yang berdivergensi dari fungi-fungi yang lain.
4
)g
li{
)4

,j
,}

t
l)
D
n
a
Hifa beberapa zigomisetes, termasuk kapang pada
s
€ genus Mucor (LM) ini, tumbuh cepat ke dalam
s

$ makanan seperti buah dan roti. Dengan demikian,
)l
$
fungi mungkin berperan sebagai dekomposer (jika
rl
li
Ji
makanan tidak hidup) atau parasit; spesies yang lain
tr!
i
g
hidup sebagai simbion netral (komensal).
! e
$l
9*-o,r". -*"*""
E

ti

Glomeromisetes (fungi mikoriza arbuskuiar) memiliki


nilai ekologis yang tinggi. Banyak tumbuhan
membentuk asosiasi mikoriza dengan fungi-fungi ini.
LM ini menunjukkan hifa glomeromisetes (diwarnai
biru gelap) di dalam akar tumbuhan.

Disebut juga fungi kantong, anggota dari kelompok


yang beraneka ragam ini umum ditemukan di
banyak habitat laut, perairan tawar, dan darat.
Askokarpus (tubuh buah) yang berbentuk mangkok
dari askomisetes yang ditunjukkan di sini (Auleria
auranlia\ adalah sumber nama umum spesies ini:
fungi kulit jeruk.

Seringkali penting sebagai dekomposer dan fungi


ektomikoriza, basidiomycetes atau fungi gada,
tidak umum karena memlliki miselium dikariotik
yang hidup lama. Tubuh buah-umum disebut
cendawan-dari Jly agaric (Amanita muscaria) ini
merupakan pemandangan yang biasa terlihat di
hutan-hutan ]<onifer Belahan Bumi Utara.

BAB TIGA PULUH SATU Fungi 211


Keterangan
att I
HapLoid (n)
Heterokariotik (n + n)
Diploid (2n)

"-"1'
T.
\l
\l
\I PLASMOGAMI
\t
I
Cd'netdnqlUrT delgdn
perkawinan ^r,l lers hap oid
(+) Tpe
perkawina n
(-)
./
Rhizopus . !t' // , IOO pm.
tLrmbLrh zrgosporangtum'
pada rotr ffi' muda (heterokariotik)

wg * ,,:i*";i..:
!!ir!. iii.iii: REPRODUKSI
g SEKSUAL
@

Penyebaran
dan germinasi
Sporangium KARIOGAMI

ffis
&
E6

REPRODUKSI
ASEKSUAL sgs MEtOStS

e
Penyebaran
. g

50 pm Mrsel um
r{*t
dan germinasi
@
.i\' Siklus hidup zigomisetes Rhizopus stolonifer (kapang roti hitam).

Rhizopus dapat bereproduksi secara seksual. Induk dalam


penyatuan seksual adalah miselium dari berbagai tipe
perkawinan berbeda yang memiliki penanda kimiawi
yang berbeda-beda, walaupun mereka tampaknya
identik. Plasmogami menghasilkan struktur kokoh yang
disebut zigosporan gium (zygospora.ngium), tempat
terjadinya kariogami dan meiosis. Perhatikan bahwa
meskipun merepresentasikan tahap zigot (2n) di dalam
siklus hidupnya, zigosporangium bukanlah zigot dalam
pengertlan yang biasanya (yakni, se1 dengan satu nukleus
diploid). Zigosporangium di sini merupakan struktur
multinukleat, heterokariotik pertama dengan banyak
nukleus haploid dari dua induk, dan dengan banyak
nukleus diploid setelah kariogami.
Zoosporangium resisten terhadap kebekuan dan
f-s;il
kekeringan serta tidak aktif secara metabolik. I(etika &. Pilobolus membidikkan sporangiumnya. Hifa
kondisi-kondisi membaik, zigosporangium mengalami penghasrl spora dari zigomisetes ini, yang menguraikan kotoran

meiosis, bergerminasi menjadi sporangium, dan melepaskan hewan, menekuk ke arah cahaya, tempat rumput kemungkinan
tumbuh. Fungi kemudian menyebarkan sporangiumnya dalam
spora-spora haploid yang beraneka ragam secara genetis semburan air sejauh 2 m. Hewan yang sedang merumput menejan
yang dapat mengolonisasi substrat baru. fungi bersama rumput lalu menyebarkan spora di dalam kotorannya.

2L2 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


Askokarpus Mo rchel I a escu lenta Tuber melanosporum
yang bisa dimakan, morel yang adalah spesies truffle yang
lezat, serinq dijumpai di bawah m-"m bentu k ektrom i konza
pohon di perkebunan dengan pepohonan.
Askokarpus tumbuh di
bawah tanah dan
mengeluarkan bau yang
tajam. Askokarpus ini telah
digali dan yang di tengah
diiris hingga terbuka.

l) t*
.pA. Mikoriza arbuskular. Glomeromisetes
membentuk mikoriza arbuskular dengan akar tumbuhan,
menyuplai mineral dan nutrien-nutrien lain ke akar. SEM ini
menunjukkan hifa yang bercabang-cabang-sebuah arbuskula & Askomisetes
dari Glomus rnosseae yang menggernbung ke dalam sel akar (fungi kantong).
dengan mendorong ke dalam membran (akar ini telah diberi ffi Mt o rf o I oq i askomisefes sangat beraneka ragam (lihat juga
perlakuan untuk membuang sitoplasmanya). Peraga 31 .1 ). Bagatmana Anda bisa memasttkan bahwa suatu
1

fungi adalah askomisetes?

{-i2 e'* r'ere* r s* rzn{ c * t* s yang ukurannya bervariasi dari mikroskopik hingga
makroskopik ( ). Askus pembentuk-spora
ii?,'..!, .irrio Glomeromisetes (glomero'
terdapat di dalam askokarpus.
ot 3;'e.:"=?:::: Zisomisetes mycete), fungi yang digolongkan
Glomeromisetes ke dalam fi1um Glomeromycota, Askomisetes bervariasi dalam ukuran dan kom-
' ;; - -;
'Ed+.'T*i$ Askomrsetes pleksitasnya, mulai dari khamir uniselular hingga fungi
dahulu diduga merupakan
--' -:,-:,^-
;:-,;
i'*j:,i.,'i*,; :C 5aslolom/seres
::;" ;;- mangkuk dan morel yang rumit (lihat Peraga 31.16).
';:,;:;.:;;#t6i; zigomisetes. Namun penelitian
molekular terbaru, termasuk analisis filogenetik terhadap Mereka mencakup sejumlah patogen tumbuhan yang paling
merusak, yang akan kita bahas nanti. Akan tetapi, banyak
data sekuens DNA dari enam gen pada ratusan
spesies fungi, mengindikasikan bahwa glomeromisetes askomisetes merupakan dekomposer penting, terutama
membentuk sebuah klad terpisah (kelompok monofiletik). bagi material tumbuhan. Lebih dari 40o/o dari semua spesies
Meskipun jumlahnya sedikit-baru 160 spesies yang askomisetes hidup dengan alga hijau atau sianobakateri
telah diidentiflkasi sejauh ini-glomeromisetes adalah dalam asosiasi simbiotik yang menguntungkan yang
kelompok yang penting secara ekologis. Hampir semua disebut liken. Beberapa askomisetes membentuk mikoriza
glomeromisetes membentuk mikoriza arbuskular dengan tumbuhan. Banyak askomisetes yang lain hidup
. Ujung-ujung hifa yang mendorong ke dalam sel-sel
di antara sel-sel mesofil dl daun; beberapa dari spesies ini
akar tumbuhan bercabang-cabang ke daiam struktur mungil
melepaskan senyawa-senyawa beracun yang membantu
serupa-pohon yang dikenal sebagai arbuskula. Sekitar melindungi tumbuhan dari serangga.
Walaupun siklus hidup berbagai kelompok askomisetes
90% dari semua spesies tumbuhan memiliki kemitraan
mutualistik semacam itu dengan glomeromisetes. berbeda dalam detail struktur dan proses reproduktifnya,
kami akan mengilustrasikan beberapa unsur yang sama
menggunakan kapang rott Neurosport crassa
fq*B{#ffi}E*€*s . Askomisetes bereproduksi secara aseksual dengan
!@!.tE\e.qjq9.9
'll: Krlflal Para ahli mikologi telah menghasilkan banyak sekali spora aseksual yang disebut
:;: *!i*;.*; zimendeskripsikan 65.000 spesies
g o m i setes konidium (conid.ium, jamak conidla). I(onidium tidak
!:.1;::: .i6s.;+
P.,'49.t.::.:::::-::ii;
askomisetes (fungi di dalam
G Io mero m setes i terbentuk di dalam sporangium seperti spora aseksual
1*tAB:...]j
Askomisetes
filum Ascomycota) dari berbagai dari kebanyakan zigomisetes. Sebagai gantinya, mereka
iElPi.#..;*l Basidiomisetes macam habitat laul, perairan dihasilkan secara eksternal di ujung hifa terspesialisasi yang
tawar, dan darat. Ciri yang membedakan askomisetes disebut konidiofor, seringkali di dalam gugusan atau rantai
adalah produksi spora seksual di dalam askrus (ascus, panjang, tempat mereka dapat disebarkan melalui angin.
jamak asci) serupa-kantong; sehingga mereka umum I(onidium juga bisa terlibat dalam reproduksi seksual,
disebut fungi kantong (sac fungi). Tidak seperti berfusi dengan hifa dari sebuah miselium yang memiliki
zigomisetes, tahap seksual kebanyakan askomisetes tipe-tipe perkawinan berbeda, seperti yang terjadi pada
terdapat di tubuh buah, atau askokarpus (ascocarp), Neurospora. Fusi dua tipe perkawinan yang berbeda diikuti

BAB TIGA PULUH SATU Fungi 213


ffi Lllseliun *shnmiseles dapal
ffi fue*rospora juga cjapat bereprodukli
i:ereproduksi s{:(ar* a5*k5uai Kelerangan
Konidium, s*cara seksual dengan nrenghasilkan hifa
drngan rrierrgl"r*riIkan tpora tipe perkawinan ( terspesialisasi. Kernidiurn dari tipe perkawinan
)
l:aplcic! berpignr*n ik*nidium) yanq berlav'ianan herfusi ke hifa-hifa ini.
Haploid (n)
'ffi
$' Dikariotik (n + n)
#- # €il iiir:i:jtr Diploid (2n)
s
ffi, ft*s id
I
, ,,:,r:i:.ii:i,.rl
rltiii iii "l,rir , ,r1
.",@1 ., @(ft ,
w
Gerrnirlasi jr.i'",'
tripe peika- ] @ ui+a dikariotik yang
wrnan (+) . :':,:', ]dihasilkan dar i plasnroqarni
memproduksi banyak askus
i;' i'
,:
ti.t!ri,i,i
.
/ Ildikariotik,
dr.ra di antaranya
e,, " ,nitril.r
lditunjukkan di sini.

Askus
'I, 'rnl (dikariotik)
;'r
'
Miselium

- 4:s.
t"tttn"ttoco'
n t
REPRODUKSI
SEKSUAL
u
u q.o o"n'. _Dispersal
&be^
". * g];;*rn
$
Askus
Delapan
Askokarpus askospora
\

Empat
@ As:r,:spora diiaronq j
n ukleus
d(lniai) kFnasn(j

.ffi
l
haploid
hinEga teriep*s darri l

.rsku: iroialrri bukaa'r


tJi +cl.o[a' i,. Alkospute
-
yaarq il€rgerffiln;:ltl i L f. ,::n*--_,_
.rj,
memuncuikan i

miselium baru. i
1i,. ffi Set;ap nukleus ciipioid nr':mbelah
'" inelalui meioqis nrenglra:rlki:rr empal
'. nlrkleus hapioid.

ffi :etiap nukleus haploid membelah sekal!


rrel*lui mitr:sis. rnenqhasilkan deiapan nukleus.
DinC;nq sel berkenbang di sekeliling nukleus,
menrbentuk askospora (LM).

"& peraEa 31.1? Siklus hidup /Veurospora crassa, sejenis askomisetes. Neurospora adalah kapang
roti dan organisme penelitian yang juga tumbuh di alam liar pada vegetasi yang terbakar.

oleh plasmogami, menghasilkan pembentukan sel-sel banyak sekali keturunan yang berbeda secara genetis dari
dikariotik, masing-masing dengan dua nukleus haploid satu peristiwa peri(awinan (lihat Peraga 3L17).
yang merepresentasikan kedua induk. Sel-sel di ujung hifa Neurospora memiliki sejarah penting dalam riset biologi.
dikariotik ini berkembang menjadi banyak askus. Di dalam Seperti yang kita bahas pada Bab 17, para ahli biologi pada
setiap askus, kariogami mengombinasikan kedua genom tahun 1930-an menggunakan Neurospora dalam penelitlan
induk, dan kemudian meisosi membentuk empat nukleus yang mengarah pada hipotesis satu gen-satu enzim. Saat
yang berbeda secara genetis. Peristiwa ini biasanya diikuti ini, askomisetes ini terus berperan sebagai organisme modei
oleh pembelahan mitosis, membentuk delapan askospora. penelitian; pada 2003, keseluruhan genomnya dipublikasikan.
Askospora berkembang di dalam askokarpus dan akhirnya Dengan 10.000 gen, genom fungi yang mungil ini berukuran
dilepaskan dari askokarpus. sel(itar tiga perempat genom Drosophila dan setengah
Berlawanan dengan siklus hidup zigomisetes, genom manusia. Genom Neurospora relatif padat, memiliki
tahap dikariotik askomisetes (dan juga basidiomisetes) segelintir rentang DNA bukan,pengkode yang menempati
yang diperpanjang meningkatkan I(esempatan untuk banyak ruang dalam genom manusia dan banyak eukariota
rekombinasi genetik. Pada Neurospora, misalnya, lain. Bahkan, ada bukti bahwa Neurospora memiliki sistem
banyak sel dikariotik dapat berkembang menjadi askus, pertahanan genomik yang mencegah terakumulasinya DNA
mengombinasikan genom-genom dan menghasilkan bukan-pengkode seperti transposon.

214 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


Fungi cadar perawan
ffimsEdEmsffi6setes
(Dictyphora), sejenis
fungi dengan bau yang
lft';?,i$il,t,$i-*,0 Sekitar 30.000 spesies, termasuk
sepertr dagrng busuk
i$.p-,138fr;$:Zisomisetes cendawan, pu;ffball, dan shelf
Gromeromisetes
i€igg,iif,ilillfri fungi, disebut basidiomisetes
$,f$,,
Basidiomisetes i
A,qflAskomisetes basidiomycete) dan
i$'EF$$ffi diklasifikasikan di dalam filum
Basidiomycota {5'ei'eq* -i"i ': :J:. Filum ini juga mencakup
mutualis yang membentuk mikoriza dan dua kelompok
parasit tumbuhan yang bersifat destruktif: jamur karat
(rust) dan jamur gosong (smut). Nama filum ini berasai
dari basidium (kata Latin untuk 'landasan'), sebuah sel
tempat terjadinya kariogami, yang segera diikuti oleh
meiosis. Bentuk basidium yang seperti ujung tongkat
pemukul golf juga menyebabkan kelompok ini sering
disebut fungi gada (club fungus).
Basidiomisetes merupakan dekomposer penting bagi
kayu dan material tumbuhan lainnya. Dari semua fungi,
basidiomisetes tertentu paling baik dalam menguraikan
polimer kompleks yang disebut lignin, komponen yang
melimpah pada kayu. Banyak shelffungi menguraikan kayu Shelf fungi, dekomposer
penting dari kayu
dari pohon yang lemah atau rusak dan terus menguraikan
kayu setelah pohon tersebut mati.
Siklus hidup basidiomisetes biasanya mencakup
miselium dikariotik yang berusia panjang :i.i::'.i::.:-
r'i T*]. Seperti pada askomisetes, tahap dikariotik yang
diperpanjang ini menyediakan kesempatan untuk berbagai
peristiwa rekombinasi genetik, dan efeknya menggandakan
hasil dari perkawinan tunggal. Secara periodik, sebagai
respons terhadap stimulus lingkungan, miseiium
bereproduksi secara seksual dengan menghasilkan
tubuh buah yang rumit yang disebut basidiokarpus
(basidiocarp). Cendawan putih yang sering ditemukan
di supermarket adalah contoh basidiokarpus yang familier.
Dengan memusatkan pertumbuhan pada hifa Basidiomisetes (fungi gada).
cendawan, miselium basidiomisetes dapat menegakkan
struktur buahnya dengan cepat hanya dalam beberapa jam;
cendawan muncul sewaktu ia menyerap air dan sewaktu yang berjumlah besar dihasilkan: Bilah-bilah dari sebuah
sitoplasma mengalir masuk dari mlselium dikariotik. cendawan putih biasa memiliki luas permukaan sekitar
Melalui proses ini, Iingkaran cendawan, yang popular 200 cm2 dan dapat melepaskan semiliar basidiospora, yang
disebut'lingkaran peril benar-benar dapat muncui dalam jatuh dari dasar tudung dan tertiup angin.
semalam saja qFerega 3'1 .2{-}}. Miselium di bawah lingkaran
peri berkembang ke arah iuar dengan laju sekitar 30 cm
per tahun, menguraikan zat organik di tanah sewaktu ffi3'U.4,
ia tumbuh. Beberapa lingkaran fungi berukuran raksasa l: Ciri apa dari kitrid yang mendukung hipotesis bahwa
mereka merepresentasikan garis keturunan fungi yang
dihasilkan oleh miselium yang umurnya berabad-abad.
telah berdivergensi sejak awal?
Basidium di dalam basidiokarpus yang berjumlah besar
adalah sumber spora seksual yang disebut basidiospora.
2. Berikan contoh-contoh yang berbeda tentang bagaimana
bentuk sesuai dengan fungsinya pada zigomisetes,
Setelah cendawan terbentuk, tudungnya mendukung dan glomeromisetes, askomisetes, dan basidiomisetes.
melindungi area permukaan basidium dikariotik yang luas
3. $:Hffi-.fri-Ti.f.i.f iH: Anggaplah bahwa mutasi
pada bilah-bilah cendawan. Selama kariogami, kedua nukleus
dari suatu askomisetes mengubah siklus hidupnya
pada masing-masing basidium berfusi, menghasilkan satu sehingga plasmogami, kariogami, dan meiosis terjadi
nukieus diploid (lihat Peraga 31.19). Nukleus ini kemudian berganti-gantian dengan cepat. Bagaimana ini dapat
mengalami meiosis, menghasilkan empat nukleus haploid. memengaruhi askospora dan askokarpus?
Basidium kemudian menumbuhkan empat tonjolan, dan
satu nukleus haploid memasuki masing-masing tonjolan
Untuk mengetahui jawaban yang dianlurkan, lihat I
Apendiks A.
dan berkembang menjadi basidiopsora. Basidiospora # $

BAB TIGA PULUH SATU Fungi 215


Miselium dt :i:.. : r",.., ..
dikariotik I :! :uli.; ir f:ilni! i*lli
iiI l't i.i:i,! r':
,,:1,;,: r: ::),1 tLri:,; :l ; r;,: r_t 1t :.t

:f : i,' ;l: : i I r r'i I ti{: j : r j ;f: | : 1.: ;: tl r:, i I i


a: i i a!i i; :.;,rlit ir:l:.r, t r ll; fi
.:'r;;:ltii;
.:,a:-;tt:
, .:i ,: ,1 (i tli
,r t.t,Irttt
t i:,i.: r:.,:j i
i.,,t:i:tit
li I |r ilt i Ll
1,:.'it
:.rii ;:
,.:
i;

II : ;:i; ; ; l,:ir. ; :j i
r : r, r :1,: : I r:i ;,r';r.: lt :.

asid ioka rpus


(n+n)

,l-i
Penyebaran
dan germinasi
' 'l
t
,'-1

Basidium dengan
empat basidiospora
Basidium

Basidium rnengandung
empat nukleus haploid
,..ry.lci
'.# u"'s

Keterangan
1 iLm Basidiospora
Haploid (n)
Dikaryotik (n+n)
Diploid (2n)

Siklus hidup basidiomisetes pembentuk cendawan.

3€"5
$ Fumgi men"rainkan berbaga;
peran penting dalam daur-ulang
nutrier"nn Enteraksi *k*$ogis, rfan
keselahteraan manusia
Dalam pengamatan tentang klasifikasi fungi, kita
menyinggung beberapa cara fungi memengaruhi
.d{ Lingkaran peri. Berdasarkan suatu legenda, organisme yang 1ain, termasuk diri kita sendiri. I(ni kita
cendawan-cendawan ini akan bersemi ketika peri-peri berdansa
di dalam sebuah lingkaran di bawah sinar bulan di malam akan mengkaji lebih dalam tentang dampak-dampak ini,
hari. (Cerita tersebut memberikan penjelasan biologis tentang dengan berfokus pada bagaimana fungi bertindak sebagai
bagaimana lingkaran peri terbentuk) dekomposer, mutualis, dan patogen.

2L6 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


Farmpi ss:F.:msai il3*$<*rwp**ser -',
w Feraga 3?.?1 ' '
Fungi teradaptasi dengan baik sebagai dekomposer material
organik, termasuk selulosa dan lignin dari dinding sel Apakah endofit menguntungkan tumbuhan
tumbuhan. I(enyataannya, hampir semua substrat yang berkayu?
mengandung karbon-bahkan bahan bakar jet dan cat PERCABAAII Endofit adalah fungi simb otik yang ditemukan
rumah-dapat dikonsumsi oleh setidaknya beberapa di dalam tubuh semua tumbuhan yang telah diperiksa sejauh
jenis fungi. Seperti yang Anda mungkin duga, para ini. A. Elizabeth Arnold di University of Arizona, Tucson, dan
peneliti mengembangkan cara-cara untuk memanfaatkan para koleganya menguji apakah endofit menguntungkan
pohon kakao (Theobroma cacao). Pohon ini, yang namanya
berbagai spesies fungi dalam proyek bioremediasi. Selain
berarti 'makanan dewa-dewi' dalam bahasa Yunani, adalah
itu, fungi dan bakteri terutama bertanggung jawab untuk sumber biji yang digunakan untuk membuat cokelat,
menjaga ekosistem agar tetap memiliki persediaan nutrien dan pohon ini ditanam di wilayah-wilayah tropis. Endofit
anorganik yang esensiai bagi pertumbuhan tumbuhan. drtambahkan ke dedaunan beberapa semaian kakao, namun
Tanpa dekomposer-dekomposer ini, karbon, nitrogen, dan tidak pada sejumlah semaran yang lain. (Pada kakao, endofit
mengolonisasi daun setelah semaian bergerminasi.) Semaian
unsur-unsur lain akan tetap terikat dalam material organik. kemudian diinokulasi dengan patogen virulen, protista
Tumbuhan dan hewan yang memakan unsur-unsur tersebut Phytophthora (lihar Bab 2B).
tidak mungkin ada, sebab unsur-unsur yang diambil dari
tanah tidak akan dikembalikan (lihat Bab 55). Tanpa HASIL Lebih sedikit daun yang terbunuh oleh patogen
pada semaian dengan endofit dibandingkan dengan semaian
dekomposer, kehidupan yang kita kenal pun akan lenyap.
tanpa endofit. Di antara dedaunan yang sintas, patogen
merusak lebih sedikit area permukaan daun pada semaian
ile"*r*p,fr s*rRt*gm$ &4sc f,{*a$*s dengan endofit dibandingkan dengan semaian tanpa endofit.

Fungi dapat membentuk hubungan mutualistik dengan ffil f iOat ada endofit, patogen ada (E P+)
tumbuhan, alga, sianobakteri, dan hewan. Semua hubungan lEW.l rndofit maupun patogen ada (E+p+)
ini memiliki efek-efek ekologis yang besar.
a; ic

re.'f r;fles*tf rsr:ar: &**rugr- Frum:,*lslf;#* c ^^ -


I(ita telah mempertimbangkan nilai yang sangat penting
-o l\)
c
;10
c

dari asosiasi mutualistik yang dibentuk oleh sebagian G


C
lc
o lU
besar tumbuhan vaskular bersama fungi mikoriza. o
E
o
Selain itu, semua spesies tumbuhan yang telah dipelajari
U
sejauh ini tampaknya mengandung endofit (endophyte\ E-P+ E+P+
E-P+ E+P+ E-P+ E+P+
simbiotik, fungi yang hidup di dalam daun atau bagian
tumbuhan yang lain tanpa menyebabkan suatu kerugian.
I(ebanyakan endofit yang telah teridentifikasi sejauh K€SIIVIFULAN Keberadaan endofit tampaknya
menguntungkan pohon kakao dengan mengurangt mortalitas
ini adalah askomisetes. Para saintis telah menunjukkan
daun dan kerusakan yang disebabkan oleh Phytophtora.
bahwa endofit menguntungkan rumput-rumputan tertentu
dan tumbuhan tak berkayu yang lain dengan membuat SUMBER A. E. Arnold et al., Fungal endophytes limit
toksin yang mengusir herbivora atau meningkatkan pathogen damage rn a tropical Iree, Proceedings of the National
toleransi tumbuhan inang terhadap panas, kekeringan, Academy of Sclences 1 O0:1 5649-1 5654 (2003).

atau logam berat. Untuk mencari tahu bagaimana endofit


memengaruhi tumbuhan berkayu, para peneliti menguji ffiffi Arnold dan koleganya luga melakukan
perlakuan kontrol. Sarankan dua kontrol yanq dapat mereka
apakah endofit daun menguntungkan semaian dari pohon gunakan, dan jelaskan bagaimana masrng-masing kontrol
kakao, Theobroma cacao Temuan-temuan membantu dalam menginterpretasikan hasil-hasil yang
mereka menunjukkan bahwa endofit dari tumbuhan dijabarkan di sini.
berbunga yang berkayu dapat berperan penting dalam
pertahanan melawan patogen.
namun dedaunan itu dibawa pulang ke sarangnya dan
j-{r*t f:i*sf ,q Ft *r:. Fde* a,t,;xrr
diberikan pada fungi sebagai pakannya i. j,--i-j.r ,. i ,..,.
s -

Seperti yang disebutkan sebelumnya, beberapa fungi I(etika fungi tumbuh, hifanya mengembangkan ujung-
berjasa dalam membantu pencernaan hewan, dengan ujung menggembung yang terspesialisasi yang kaya akan
menguraikan material tumbuhan di dalam saluran protein dan karbohidrat. Semut memakan ujung-ujung
pencernaan sapi dan mamalia pemamah biak lainnya. hifa yang kaya nutrien ini. Akibatnya, fungi menguraikan
Banyak spesies semut mengambil keuntungan dari daya daun tumbuhan menjadi zat-zat yang dapat dicerna oleh
digestif fungi dengan membiakkannya di dalam 'pertanianl serangga, dan mereka juga mendetoksifikasi senyawa-
Semut pemotong-daun, misalnya, menelusuri hutan tropis senyawa pertahanan tumbuhan yang dapat membunuh
untuk mencari dedaunan, yang tidak dapat dicerna sendiri atau membahayakan semut. Di beberapa hutan tropis,

BAB TIGA PULUH SATU Fungi 217


membusuk, pepohonan, dan atap dalam berbagai bentuk
. Mitra fotosintetiknya adalah alga hijau
atau sianobakteri uniselular atau berfilamen. I(omponen
fungi yang paling umum adalah askomisetes, namun satu
liken glomeromisetes dan beberapa liken basidiomisetes
juga telah diketahui. Fungi biasanya memberikan iiken
keseiuruhan bentuk dan strukturnya, dan jaringan-
jaringan yang dibentuk oleh hifa bertanggung jawab untuk
sebagian besar rnassa liken. Alga atau sianobakteri biasanya
menempati lapisan dalam di sebelah bawah permukaan
liken . Penyatuan fungi dan alga atau
sianobakteri sedemikian sempurna sehingga liken benar-
benar diberi nama ilmiah tersendiri walaupun sebenarnya
;:: Serangga petani-fungi. Semut pemotong-daun
mereka adalah organlsme-organisme tunggal. Lebih dari
ini bergantung pada fungi untuk mengubah matera tumbuhan
menladi bentuk yang dapat dicerna oleh serangga-serangga 13.500 spesies telah dideskripsikan, yang berarti hampir
tersebut. Fungr send ri bergantung pada nutrien-nutrien dedaunan satu per tujuh dari semua fungi yang telah diketahui.
yang diberikan oleh semut sebagar pakannya. Pada sebagian besar liken yang telah dipelajari,
masing-masing partner menyediakan sesuatu yang tidak
dapat didapatl<an sendiri oleh partner yang lain. Alga
menyediakan senyawa-senyawa karbon; sianobakteri juga
fungi telah membantu serangga-serangga ini menjadi
memfiksasi nitrogen (lihat Bab 27) dan menyediakan
konsumen utama dedaunan.
Evolusi semut petani semacam itu beserta 'tanaman'
funglnya telah tertaut erat selama lebih dari 50 juta tahun.
Fungi telah menjadi sedemikian
bergantung pada semut yang Liken f rutikosa (mirip semak)
mengurusinya hingga dalam banyak
kasus mereka tidak akan dapat sintas
kembali tanpa semut, dan demikian
pula sebaliknya.

i .ii.,':t
Liken (Iichen) adalah asosiasi
simbioLik antara mil<roorganisme
fotosintetik dan fungi dengan jutaan
sel fotosintetik yang disatukan oleh
massa hifa fungi. Liken tumbuh pada
permukaan batu, batang kayu yang

Askokarpus funqi
Soredia ,'i Variasi dalam
bentuk-bentuk pertumbuhan liken.
/
/j
.r

,:l

ET
il
ol '.i: Anatomi dari suatu
liken askomisetes (SEM diwarnai).
^l

218 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner i(eanekaragaman Hayati


(a) Penyakit corn smut pada jagung (b) Fungi bintik hitam pada daun mapel (c) rrgot pada gandum hitam

Contoh-contoh penyakit fungi pada tumbuhan.

nitrogen organik. Fungi memberikan lingkungan yang lain yang terbawa oleh udara. I{ematian dari liken yang
sesuai bagi pertumbuhan partner fotosintetihnya. Susunan sensitif di suatu area dapat menjadi peringatan awal bahwa
fisik hifa memungkinkan pertukaran gas, melindungi kualitas udara sedang memburuk.
partner fotosintetik, serta mempertahankan air dan
mineral, yang sebagian besar diserap dari debu di udara "tt- ;
"t iz" ",:,i :4 t:L} &tlai ?j';z't t ;.,:- t:: t' z
atau dari hujan. Fungi juga mensekresikan asam, yang
Sekitar 30% dari 100.000 spesies fungi yang telah diketahui
membantu pengambilan mineral. Pigmen-pigmen fungi hidup sebagai parasit atau patogen, terutama pada tumbuhan
membantu menaungi alga atau sianobakteri dari cahaya . Misalnya, Cryphonectria parasitica, fungi
yang menyengat. Beberapa senyawa fungi bersifat toksik askomisetes yang menyebabkan hawar chestnut (chesnut
dan mencegah sebagian besar liken dimakan oleh hewan. blight), secara drastis mengubah bentang alam Amerika
Fungi pada banyak liken bereproduksi secara seksual Serikat timur 1aut. Secara tak sengaja diintroduksi melalui
dengan membentuk askokarpus atau basidiokarpus. AIga pepohonan yang diimpor dari Asia pada awai 1900-an,
liken bereproduksi secara independen dari fungi melalui spora fungi memasuki retakan-retakan pada pepagan pohon
pembelahan sel akseksuai. Seperti yang dapat diduga dari chestnut amerika dan menghasilkan hifa sehingga pohon
'organisme rangkapl reproduksi aseksual sebagai satu unit tersebut matr. Chestnuf amerika dahulu banyak ditemukan
simbiotik juga kerap terjadi, melalui fragmentasi liken di sebagian besar hutan-hutan Amerika Utara bagian timur,
induk atau pembentukan soredia, gugus kecil hifa dengan namun sekarang mereka biasanya hanya berupa tunas dari
alga yang tertanam di dalamnya (iihat Peraga 37.24). pohon-pohon chestnut yang telah mati. Askomisetes lain,
Liken merupakan pionir penting pada bebatuan yang Fusarium circinatum, menyebabkan pitch pine canker,
baru tersingkap dan permukaan tanah, seperti hutan- penyakit yang mengancam pinus di seluruh dunia. Fungi
hutan yang terbakar dan aliran lahar. Liken menguraikan .iuga merupakan hama tanaman pertanian yang serius.
permukaan tersebut dengan menembus secara fisik Antara 10% dan 507o panen buah dunia gagal setiap tahun
dan menyerang secara kimiawi, dan mereka kemudian akibat serangan fungi. Tanaman padi-padian juga menderita
memerangkap tanah yang tertiup angin. Liken pemfiksasi- banyak kerusakan setiap tahun akibat fungi seperti
nitrogen juga menambahkan nitrogen organik ke beberapa basidiomisete s P uccinia gramin is, yang menyebabl<an b I ack
ekosistem. Proses ini memungkinkan terjadinya suksesi stem rust (batang menghitam) pada gandum.
tumbuhan (lihat Bab 54). Beberapa fungi yang menyerang tanaman pangan
Setangguh-tangguhnya liken, banyak yang tidak tahan juga bersifat toksik bagi manusia. Misalnya, beberapa
terhadap polusi udara. Mode pasifnya dalam pengambilan spesies tertentu dari kapang askomisetes, Aspergillus,
mineral dari hujan dan udara lembap menjadikan liken mengontaminasi padi-padian dan kacang-kacangan yang
sangat sensitif terhadap sulfur dioksida dan racun-racun tidak disimpan dengan baik. Aspergillus menyekresikan

BAB TIGA PULUH SATU Fungi 219


senyawa karsinogenik yang disebut aflatoksin. Contoh lain-termasuk bakteri dan zat kimia buatan manusia-
yang lain adalah sejenis askomisetes Claviceps purpurea, yang bisa menjelaskan beberapa gejala yang dituduhkan
yang tumbuh pada tanaman gandum hitam, membentuk pada kapang dalam-ruang.
struktur ungu yang disebut ergot. Jika gandum hitam
yang terserang oleh ergot digiling menjadi tepung dan Kegunaan Praktis Fungi
kemudian dikonsumsi, racun-racun dari ergot dapat
Berbagai bahaya yang disebabkan oleh fungi tidak boleh
menyebabkan ergotisme, kondisi yang dicirikan oleh
membuat kita melupakan banyaknya keuntungan yang
gangrene (matinya jaringan tubuh), kejang saraf, sensasi
terbakar, halusinasi, dan kegilaan sementara. Epidemi kita dapatkan dari eukariota-eukariota yang menakjubkan
ergotisme yang terjadi sekitar tahun 944 membunuh lebih
ini. I(iia bergantung pada jasa ekoiogis mereka sebagai
dekomposer dan pendaur-u1ang zat organik. Tanpa mikoriza,
dari 40.000 orang di Prancis. Satu senyawa yang telah
produktivitas pertanian kita akan sangat berkurang.
diisoiasi dari ergot adalah asam lisergat, bahan mentah
pembuatan obat halusinogen, LSD. Cendawan bukan satu-satunya fungi yang kita
Hewan tidak terlalu rentan terhadap fungi parasitik santap. Rasa khas berbagai macam keju, termasuk
dibandingkan dengan tumbuhan. Hanya seldtar 50 spesies Roquefort dan keju biru lainnya, berasal dari fungi yang
fungi diketahui menjadi parasit pada manusia dan hewan digunakan untuk mematangkan keju. Industri minuman
lain, namun spesies yang relatif sedikit ini menyebabkan rlngan menggunakan suatu spesies Aspergillus untul<
banyak kerusakan. Istilah umum bagi infeksi fungi menghasilkan asam sitrat untuk kola. Morel dan trffie,
semacam itu adalah mikosis (mycosis). tubuh buah dari berbagai askomisetes yang bisa dimakan,
Mikosis kulit termasuk penyakit ringworm, yang berharga tinggi karena rasanya yang kompleks (lihat
dinamai demikian karena muncul sebagai area melingkar Peraga 31.i6). Fungi-fungi ini dapat dijual seharga ratusan
yang berwarna merah di kulit. Askomisetes yang dolar untuk setiap pon. Trufile melepaskan bau kuat yang
menyebabkan ringworm dapat menginfeksi hampir semua memikat mamalia dan serangga, yang memakannya dan
permukaan kulit. Yang paling sering, mereka tumbuh di menyebarkan sporanya. Pada beberapa kasus, bau tersebut
kaki, menyebabkan gatal-gatal dan lepuhan yang dikenal menyerupai feromon (zat pemikat seksual) dari mamalia
sebagai athletes foot Walaupun sangat menula! athlete's tertentu. Sebagai contoh, sejumlah trffie eropa menyerupai
feromon yang dilepaskan oleh babi jantan, sehingga
foot dan berbagai infeksi ringworm lain dapat diatasi
dengan losion dan bubuk fungisidal. ini menjelaskan mengapa babi betina digunakan untuk
Sebaliknya, mikosis sistemik menyebar melalui tubuh membantu menemukan makanan yang lezat tersebut.
dan biasanya menyebabkan penyakit yang sangat serius. Manusia telah menggunakan khamir untuk
Mereka biasanya disebabkan oleh spora yang terhirup. memproduksi minuman beralkohol dan mengembangkan
Misalnya, kokidiomikosis adalah mikosis sistemik yang roti selama ribuan tahun. Dalam kondisi yang biasanya
menyebabkan gejala-gejala mirip tuberkulosis di paru-paru. anaerobik, khamir memfermentasi gula menjadi alkohol
Setiap tahun, ratusan kasus di Amerika Utara memerlukan dan CO, yang membuat adonan mengembang. Baru-baru
penanganan dengan obat-obatan antifungi. Jika tidak ini khamir-khamir tersebut dipisahkan menjadi kultur
ditangani, penyakit tersebut akan menyebabkan kematian. murni untuk digunakan secara lebih terkontrol. I(hamir
Beberapa mikosis bersifat oportunistik, terjadi Saccharomyces cerevisiae adalah spesies terpenting dari
hanya jika perubahan di dalam tubuh mikroorganisme, semua fungi yang berhasil dikultur (lihat Peraga 31.7).
lingkungan kimia, atau sistem imun memungkinkan fungi I(ni tersedia berbagai macam gaiur khamir untuk para
tumbuh tanpa tercegah. Candida albicans, misalnya, adalah pembuat roti dan pembuat minuman.
salah satu penghuni dari epitelium yang lembap, misalnya Banyak fungi juga memiliki nilai medis. Misalnya,
lapisan vagina. Pada kondisi tertentu, Candida dapat senyawa yang diekstraksi dari ergot digunakan untuk
tumbuh terlalu cepat dan menjadi patogenik, menyebabkan mengurangi tekanan darah tinggi dan menghentikan
penyakit yang disebut 'infeksi khamirl Banyak mikosis perdarahan ibu setelah melahirkan. Beberapa fungi
oportunistik lain pada manusia menjadi lebih sering terjadi menghasilkan antibiotika yang penting dalam penanganan
pada beberapa dekade terakhir, sebagian akibat AIDS, yang infeksi bakteri. Bahkan, antibiotik pertama yang ditemukan
menurunkan sistem kekebalan tubuh. adalah penisilin, yang dibuat oleh kapang askomisetes
Selama beberapa tahun belakangan, bahaya yang Penicillium (Feraga 31.26). Contoh-contoh obat lain yang
disebabkan oleh kapang dalam-ruang (termasuk berasal dari fungi adalah obat penurun kolesterol dan
askomisetes Stachybotrys charterum) menjadi topik siklosporin, obat yang digunakan untuk menekan sistem
berita yang sensasional. I(apang dalam-ruang tumbuh imun setelah transplantasi organ.
subur di gedung-gedung yang lembap dan dalam beberapa Fungi juga sangat menonjol dalam peneiitian biologi
penelitian telah dituding sebagai penyebab berbagai molekular dan bioteknologi. Para peneliti menggunakan
macam penyakit. Akibatnya, seluruh 'gedung yang sakit' khamir Saccharomyces untuk mempelajari genetika
telah ditinggalkan. Namun belum ada bukti meyakinkan molekular eukariota, karena sel-selnya mudah dikultur dan
yang menghubungkan keberadaan kapang dalam-ruang dimanipulasi. Para saintis memperoleh wawasan tentang gen-
dengan penyakit-penyakit tersebut. Banyak faktor yang gen yang terlibat dalam penyakit-penyakit manusia seperti

22O UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaraganian Hayati


manusla, termasuk faktor pertumbuhan serupa-insulin.
Glikoprotein yang dihasilkan oleh fungi semacam itu
dapat digunakan untuk menangani penderita dengan
kondisi medis yang tidak dapat menghasiikan senyawa-
senyawa ini. Sementara itu, para peneliti yang lain
sedang melakukan sekuenslng genom dari basidiomisetes
pencerna kayu Phanerochaete chrysosporiun, salah satu
dari banyak fungi'white rorl Mereka berharap dapat
mengetahui jalur-ja1ur metabolik penguraian kayu oleh
white rot, dengan tujuan untuk memanfaatkan jalur-jalur
tersebut dalam pembuatan bubur kertas.
Setelah seiesai menelaah kingdom Fungi, kita akan
beralih ke bab-bab yang tersisa dari unit ini yang
.& : ,:::!jL:; :: ,:r Produksi antibiotik oleh fungi. Kapang membahas kerabat dekat Fungi, yaitu kingdom Animalia,
Penicillium menghasilkan sejenis antibiotik yang menghambat tempat manusia berada.
pertumbuhan bakteri Staphylococcus, menyebabkan area jernih di
antara kapang dan bakteri.
ffis3.s
1. Apa keuntungan-keuntungan yang bisa diperoleh alga
liken dari hubungannya dengan fungi?
penyaklt Parkinson dan Huntington dengan mempelajari
interaksi gen-gen homolog dalam Saccharomyces. 2. I(arakteristik apa yang menyebabkan fungi patogenik
Fungi yang dimodifikasi secara genetis juga sangat bisa ditularkan secara efisien?
menjanjikan. Walaupun bakteri seperti Escherichia coli 3. fi,$ffi5i;tffiil1fl,ffi$1ffi:S$ Bagaimana kehidupan di Bumi
dapat menghasilkan beberapa protein berguna, mereka akan berbeda dari yang kita ketahui sekarang jika
tidak dapat menyintesis glikoprotein karena tidak memiliki tidak ada hubungan mutualistik antara fungi dan
enzim yang dapat melekatkan karbohidrat pada protein. organisme lain yang dievolusikan?
Sebaliknya, fungi menghasilkan enzim-enzim semacam Untuk mengetahui lawaban yang dianjurkan, lihat
itu. Pada 2003, para saintis berhasil merekayasa sebuah Apendiks A.
galur S. cerevisiae yang menghasilkan glikoprotein *,***E
:ri!r::rr:tjf::I ::ii :;t -:i;:::i::ij;li:it;:ii::tJ.i:,i:ii.i; i:ii:i
: r, j r:i l;lij." j;: ;qi e! L r:r r {irljl'
.!::'i'ii#;:.::l:li:;in &
I ::: :

--:
"- EEEIUI
Kuriunoi stuov A"ea di www.masteringbio.com ]TTl.r'I
untuk nenperoleh An.nasi 3D Bioflrx, Tutorial MP3, Video, Soal
Latihan, eBook, dan banyak lagi Ali{i.:it*s Fungal Reproduction and Nutrition

ffis$.3
Fungi menghasilkan spora n-relalui siklus hidup
ffim&.$ seksual atau aseksual (hai. 2S7-208)

Fungi rnerupakan heterotro,f yang memp€roleh F ${erpr*dlrl;ii Sel':suai Siklus seksual melibatkan fusi
sitoplasma (plasmogami) dan fusi nukleus (kariogami),
nlakanan melalui absorpsi (hal. 204-2t]7)
dengan tahap heterokariotik sela ketika sel-sel memiiiki
ts N#lrisi dan ffk*l*gi Semua fungi adalah heterotrof nukleus-nukleus haploid dari kedua induk. Fase diploid
(termasuk dekomposer dan simbion) yang memperoleh yang merupakan hasil kariogami berumur pendek dan
nutrien melalui absorpsi. Banyak fungi menyekresikan mengalami meiosis, menghasilkan spora haploid.
enzim yang menguraikan molekul kompleks pada
makanan menjadi molekul lebih kecil yang dapat diserap
F Etr:g*r*dlrlesi .&-qe$iglFa? Banyak fungi dapat bereproduksi
secara aseksual sebagai fungi berfilamen atau khamir. Data
F Struk{ur T*huh Sebagian besar fungi tumbuh sebagai sekuens DNA kini memungkinkan para ahli mikologi
filamen multiselular; relatif sedikit spesies yang tumbuh untuk mengklasifikasikan semua fungi, bahkan yang
hanya sebagai khamir bersel tunggal. Pada bentuk belum diketahui morfologi seksualnya.
multiselularnya, fungi terdiri dari miselium, jejaring
hifa yang bercabang-cabang yang teradaptasi untuk
absorpsi. Fungi mlkoriza memiliki hifa terspesialisasi
ffi3*,S
yang memungkinkan pembentukan hubungan saling Nenek moyang fungi adalal-r pnotista akuatik
menguntungkan dengan tumbuhan. berflagela dan berseI tunggal (hal. 20S-210)

BAB TIGA PULUH SATU Fungi 221


F Asai Usui Fn*ngi Bukti molekular mendukung hipotesis
bahwa fungi dan hewan berdivergensi dari nenek moyang fungi yang telah diketahui merupakan parasit, sebagian
bersama yang uniselular dan memilikl sebuah flage1um. besar pada tumbuhan. Beberapa fungi juga menyebabkan
penyakit pada manusia.
P A6:akah Miierosp*rie{ia FSerkerahat Dekat denga*
F:,rngi? Parasit uniselular yang disebut mikrosporidia
mungkin merupakan protista yang berkerabat dekat macam fungi dan menggunakan fungi yang lain untuk
dengan fungi, atau mereka merupakan garis keturunan membuat keju, minuman beralkohol, dan roti. Antibiotik
fungi yang berdivergensi paling awal. yang dihasilkan oleh fungi digunakan untuk menangani
infeksi bakteri. Penelitian genetik terhadap fungi mengarah
> Fer6linci.xhar: ke *arat Fungi adalah salah satu
pada berbagai penerapan dalam bioteknologi.
pengolonisasi daratan paling awal, barangkali sebagai
simbion dengan tumbuhan darat awal. Ifirf;rtil
ffi39"s Investigasi How Does the Fungus Pllo&o/zs Succeed as a Decomposer?

Fungi telah beradiasi menjadi sejurnlah garis


kEturunan yang fleraneka ragam (hal. Zt0-215)

Filum Fungi Ciri Pembeda dari Morfologi KVls ws$ry!ry{


dan Siklus Hidup
Chltridiomycota Spora berflagela t. Semua fungi memiliki karakteristik yang mana?
(kitrid) i
;
.,-ri.5dr a. simbiotik
b. heterotrofik
Zygomycota Zigosporangium c. berflagela
(fungi zigot) yang resisl,en sebagai d. patogenik
tahap seksual e. berperan sebagai dekomposer
Glomeromycota Membentuk mikoriza t Ciri mana pada kitrid yang mendukung hipotesis bahwa
(fungi mikoriza arbuskular dengan
kitrid berdivergensi paling awal pada evolusi fungi?
arbuskular) tumbuhan
a. ketiadaan kitin di dalam dinding sel
Ascomycota Spora seksual (askospora) b. hifa koenositik
(fungi kantong) dihasilkan secara internal c. spora berflagela
i':'"
di dalam kantong yang d. pembentukan zigosporangia resisten
JryF
disebut askus; askomisetes e. gaya hidup parasitik
juga menghasilkan banyak #d S:r
.\**+ir .). Manakah di antara sel-sel atau struktur-struktur berikut
sekali spora aseksual
(konidia) yang berkaitan dengan reproduksi aseksual pada fungi?
a. askospora
Basidiomycota Tubuh buah yang b. basidiospora
(fungi gada) rumit (basidiokarpus) c. zigosporangia
mengandung banyak d. konidiofor
basidia yang '1
e. askokarpus
menghasilkan spora
4. I(euntungan adaptif yang dikaitkan dengan sifat miselium
seksual (basidiospora)
fungi yang berfilamen terutama berhubungan dengan
IfirTtrril a. kemampuan membentuk haustoria dan memparasiti
organisme lain.
.Alrtivitas Fungal Life Cycles b. menghindari reproduksi seksual hingga lingkungan
berubah.
ffi3'[.S c.
d.
potensi untuk menghuni hampir semua habitat darat.
peningkatan probabilitas pertemuan di antara tipe-tipe
Fungi memainkan berbagai peran penting dalam perkawinan yang berbeda.
daur-ulang nutr;en, interaksi ekologis, dan e. area permukaan yang luas cocok untuk pertumbuhan
kesejahteraan manusia (hal. 21 6-221) invasif dan nutrisi absorptif.
* l-ungi sab.rgai Deko*rpers*r Fungi melaksanakan daur- 5. Simbion fotosintetik dari liken seringkali berupa:
ulang unsur-unsur kimiawi yang esensial antara makhluk a. lumut daun.
hidup dan makhiuk takhidup.
b. alga hiiau.
c. alga cokelat.
melindungi tumbuhan dari herbivora dan tumbuhan, d. askomisetes.
sementara fungi lain membantu hewan-hewan tertentu e. tumbuhan vaskular kecii.
untuk mencerna jaringan makanan. Liken merupakan
asosiasi simbiotik yang sangat terintegrasi dari fungi dan 6. Di antara organisme-organisme berikut, manakah yang
alga atau sianobakteri. diduga menjadi kerabat terdekat fungi?

222 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


a. hewan dengan suhu berbeda-beda. Massa tumbuhan diukur dan
b. tumbuhan vaskular jumlah tunas baru yang dihasilkan dihitung. Gambarkan
c. lumut daun grafik batang dari hasil-hasil yang diperoleh untuk massa
d. alga cokelat tanaman versus suhu dan interpretasikan grafik tersebut.
e. jamur lendir
Suhu Keberadaan Massa Jumlah
Untuk mengetahui jawaban Kuis Mandiri, lihat Apendiks A, Tanah Curvularia Turnbuhan (g) Tunas Baru

IfifTirtil Kunjungi Study Area di www.masteringbio.com


30'c E_ 16,2 32

untuk memperoleh Soal Latihan.


E+ 22,8 60

35'C E- 21,7 43
E+ 28,4 60
I{UEt'NGAN EVOLT.|SI
40.c E
B,B
laa
10
)1
7. Simbiosis alga-fungi yang membentuk liken diduga telah E+ J/

berevolusi berkali-kali secara independen pada kelompok-


kelompok fungi yang berbeda. Akan tetapi, liken memiliki
45" C. E,00
tiga bentuk pertumbuhan yang terdefinisi dengan baik
E+ 15,1 24

(lihat Peraga 31.23). Penelitian apa yang dapat Anda Sumber: R. S. Redman et al., Thermotolerance generated by plant/
lakukan untuk menguji hipotesis-hipotesis berikut ini? fungal symbiosis, Science 298:1581 (2002).
Hipotesisl: Liken krustosa, foliosa, dan frutikosa
masing-masing merepresentasikan sebuah keiompok
monofiletik. 5AIN5, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT
Hipotesis 2:
Setiap bentuk pertumbuhan liken
merepresentasikan evolusi konvergen oleh fungi yang 9. Seperti yang telah Anda baca dalam bab ini, fungi
beraneka ragam secara taksonomi. askomisetes yang menyebabkan hampar chestnut dan telah
membunuh sekitar 4 miliar pohon chestnut di Amerika
Utara, diimpor secara tak sengaja dari Asia. Baru-baru ini,
PENELITAfTI ILMIITI{ fungi Discula destructiva, yang diintroduksi ke Amerika
Utara bagian timur pada 1980-an, telah membunuh lebih
8. trffi Rumput Dichanthelium languinosum dari B0% pohon eastern dogwood di beberapa lokasi.
hidup di tanah panas dan menampung fungi dari Mengapa tumbuhan sangat rentan terhadap fungi yang
genus Curvularia. Regrna Redman, dari Montana State diimpor dari wilayah lain? Aktivitas manusia macam apa
University, dan para koleganya melakukan percobaan yang mungkin turut berperan dalam penyebaran penyakit
lapangan untuk menguji dampak Curvularia pada toleransi tumbuhan? Apakah menurut Anda introduksi patogen
panas rumput tersebut. Merel<a menanam tumbuhan tanpa fungi pada tumbuhan mungkin akan lebih sering atau
(E-) dan dengan (E+) endofit Curvularia pada tanah lebih jarang terjadi di masa depan? Mengapa?

BAB TIGA PULUH SATU Fungi 223


ffimr
.em
d.Hffi

,# Manakah di antara organisme-organisme ini


yang merupakan hewan?

ffiHffiffiffiffi;ffi
3?.'i l-tervasl adalah efflqariota marltisele*lar ini penting untuk memahami filogeni hewan, topik yang
cl;ln heter*tn*fi$< cfenga* jarir:gan yang saat ini menjadi ajang penelitian dan perdebatan para
berkernhang dari la;lisan ernbrisnik ahli blologi, seperti yang akan Anda baca.
37":i Sejarah hewan membentar:g lebih eiari
setengah rniliar tafuun
3?.3 !'fewarl-hew'an elapat cii{;tri${an bereXasarl(an ryffiffiffi$ft.s
'lrangun lubuh' f $4ewam ae$a|ah eu3<ariota
32.,4. Faerdaargan-pandangan haru tentang filogeni mrs${ise${"ilar dan $x*terctrofi$q
fuewan rnumq:ul rlari clafa nrole|<ular
c$engan jaringan yaffig herkembamg
dari $apf;$erx srffihrimnik
Menyusun definisi yang baik tentang suatu hewan
i Se*mma€ ffiatang di Kfrmgdon"m Anr$m tidaklah mudah, karena ada pengecualian-pengecuaiian
terhadap hampir semua kriteria yang digunakan untuk
membedakan hewan dari bentuk-bentuk kehidupan yang
.'t''.'r,mungkin
, etelah membaca beberapa bab terakhir, Anda
lain. Al<an tetapi, beberapa karakteristik hewan, jika ditilik
merasa seperti turis di antara beberapa
bersama-sama, cukup untuk mendefinisikan kelompok
" 'organisme yang tidak familiar, seperti jamur lendir,
hewan dalam pembahasan kita.
whisk fern, dan fungi kantong. Anda mungkin merasa
lebih akrab dengan topik yang diperkenalkan dalam bab
ini-kingdom hewan, yang tentu saja mencakup manusia. r-rd*cs$+: FoJ g."ctdr fr s $

Namun keanekaragaman hewan membentang jauh Hewan berbeda dari tumbuhan dan fungi daiam mode
melebihi manusia dan anjing, kucing, burung, serta hewan- nutrisinya. Tumbuhan merupakan eukariota autotrofik
hewan lain yang sering kita jumpai. Misalnya, aneka macam yang mampu menghasilkan molekul organik melalui
organisme pada adalah hewan, termasuk yang fotosintesis. Fungi adalah heterotrof yang tumbuh pada
tampak menyerupai cabang-cabang berdaun, batang tebal, atau di dekat makanannya dan mengambil makanan melalui
dan dedaunan yang bergelombang. Sejauh ini, para ahli absorpsi (seringkali setelah mereka melepaskan enzim-
biologi telah mengidentifikasi 1,3 juta spesies hewan yang enzim yang mencerna makanan di luar tubuhnya). Tidak
masih ada (hidup). Estimasi jumiah spesies hewan yang seperti tumbuhan, hewan tidak dapat membuat sendiri
sebenarnya jauh lebih tinggi. I(eanekaragaman luar biasa semua molekul organik yang dibutuhkan sehingga, pada
ini mencakup berbagai macam variasi morfologis, mulai banyak kasus, mereka harus menelan molekul-molekul
dari koral sampai kecoak hingga buaya. tersebut-baik dengan memakan organisme hidup yang
Pada bab ini, kita akan mulai menjelajahi kingdom lain atau dengan memakan material organik takhidup.
hewan yang akan berlanjut dalam dua bab berikutnya. I(ita Namun tidak seperti fungi, kebanyakan hewan tidak
akan menelaah karakteristik-karakteristik yang dimiliki mengambil makanan melalui absorpsi; sebagai gantinya,
oleh semua hewan, seperti halnya karakteristik yang hewan menelan makanannya dan kemudian menggunakan
membedakan berbagai kelompok taksonomi. Informasi enzim-enzim untuk mencerna makanan itu di dalam tubuh.

224 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner l(eanekaragaman Hayati


Struktur dan Spesialisasi Sel
Hewan merupakan eukariota, dan seperti tumbuhan $ Z;got hewan menqalami
serangkaian pembef ahan
dan kebanyakan fungi (namun tidak seperti kebanyakan sel mitosis yang disebut
penyibakan.
protista), hewan bersifat muitiselular. Akan tetapi,
berlawanan dengan tumbuhan dan fungi, hewan tidak
memiliki dinding sel sebagai struktur pendukung. Sebagai
gantinya, sel-sel hewan disatukan oleh protein-protein
struktural, yang paling berlimpah adalah kolagen (iihat
Peraga 6.30) yang ditemukan hanya pada hewan.
Banyak hewan memiliki dua tipe sel terspesialisasi $ f mbrio hrersel-delapan
tert)entuk mefalui
yang tidak ditemukan pada organisme multiselular lain: tiga kati pembelahan sei-
sel otot dan sei saraf. Pada kebanyakan hewan, sel,sel
ini terorganisasi menjadi jaringan otot dan jaringan Tahap delapan-sel
saraf, secara terpisah, dan bertanggung jawab untuk
Penvibakan
menggerakkan tubuh dan mengantarkan impuls saraf. I
Kemampuan bergerak dan mengantarkan impuis saraf
mendasari banyak adaptasi yang membedakan hewan
dari tumbuhan dan fungi, menjadikan sel-sel otot dan
saraf penting dalam mendefinisikan hewan. $ nada kebanyakan hewan,
penyibakan menyebabkan
peffibentukan taf'rap
Reproduksi dan Perkembangan muitiselular yang disebut
blastula. Slastula biasanya
I(ebanyakan hewan bereproduksi secara seksual, dan merupakan bola trerongga
tahap diploid biasanya mendominasi siklus hidup. dari set-sel yang mengelilingi
rongga yang disebut L]tast(}sol.
Blastosol
Pada kebanyakan spesies, sperma kecil yang berflagela
memfertilisasi sel telur yang lebih besar dan nonmotil,
membentuk zigot yang diploid. Zigot kemudian mengalami
penyibakan (cleavage), suksesi pembelahan sel mitosis
tanpa pertumbuhan sel di antara siklus-siklus pembeiahan.
Selama perkembangan kebanyakan hewan, penyibakan lrisan melintang
@ Kebanyakan hewan blastula
menyebabkan pembentukan tahap multiselular yang juga mengalami gastrulasi,
disebut blastula, yang pada banyak hewan berbentuk proses pelekukan satah satu
ujung ernbrir> ke arah dalam-
bola berongga (PeraEa 32"2). Setelah tahap biastula Pelekukan itu kemudian
terdapat proses gastrulasi (gastrulation), ketika lapisan- nrengembang dan akhirnya
mengisi blastosol,
lapisan jaringan embrionik yang akan berkembang menghasilkan lapisan-lapisan
menjadi bagian-bagian tubuh dewasa dihasilkan. Tahap .iaringan embrionik: ektodernr
(lapisan luar) dan endoderm
perkembangan yang terbentuk disebut gastrula.
{lapisan dalarn}"
Beberapa hewan, termasuk manusia, berkembang
Gastrulasi
secara langsung menjadi dewasa melalui tahap-tahap
pendewasaan sementara, namun siklus hidup banyak
hewan juga mencakup setidaknya satu tahap larva. Larva @ Kantong y"rg
+ Blastosol
adalah bentuk hewan yang belum matang secara seksual, terhientuk aklbat
gastr*fasi, di*ebut Endoderm
dan secara morfologis berbeda dari bentuk dewasa. Larva arkenter(}n, membuka
biasanya memakan makanan yang berbeda dan bahkan ke luar nrelalui blastopor Ektoderm
memiliki habitat yang berbeda dari bentuk dewasa, seperti Arkenteron
yang ter.iadi pada larva akuatik nyamuk atau capung. $! Endoden'm erkenteron I

berkernbang menjadi
Larva hewan pada akhirnya mengalami metamorfosis Jaflnga,"i yanq mefaptsr
|,z Blastopor
r
(metamorphosis), transformasi perkembangan yang safuran pencernaan i
hewan
mengubah hewan menjadi juvenil, yang menyerupai
I

hewan dewasa namun belum matang secara seksual.


A Peraga 32.2 Perkembangan embrionik awal pada hewan.
Waiaupun hewan dewasa sangat beraneka ragam
dalam morfologinya, jejaring genetik dasar yang
mengendaiikan perkembangan hewan memiliki kemiripan
pada banyak takson. Semua eukariota memiliki gen- disebut homeobox (lihat Bab 21). Hewan memiliki
gen yang meregulasi ekspresi gen-gen yang lain, homeobox unik yang mengandung famili gen, dikenal
dan banyak di antara gen-gen regulator ini yang sebagai gen-gen Hox. Gen-gen Hox memainkan peran
mengandung serangkaian sekuens DNA yang sama, penting dalam perkembangan embrio hewan, mengontrol

BAB TIGA PULUH DUA Pengantar Keanekaragaman Hewan 225


ekspresi lusinan atau bahkan ratusan gen-gen lain yang w#'ffirffi#ffiw ?1 ?
memengaruhi morfologi hewan (lihat Bab 25).
ry**&4&"t&
+_
Spons, yang merupakan salah satu hewan paling f Seiarah hewan membentang
sederhana yang masih ada, memiliki gen-gen Hox yang lebih dari setengah miliar tahun
meregulasi pembentukan saluran-saluran air di dalam
dinding tubuh, suatu ciri kunci morfologi spons (lihat
I(ingdom hewan tidak hanya mencakup aneka ragam
Bab 33). Pada nenek moyang hewan-hewan yang lebih
spesies yang masih hidup, namun juga aneka ragam
kompleks, famili gen Hox mengalami dupllkasi lebih
spesies yang telah punah yang jumlahnya lebih banyak.
lanjut, menghasilkan 'kotak peralatan' yang iebih serba (Beberapa ahli paleontologi telah memperkirakan bahwa
bisa untuk meregulasi perkembangan. Pada vertebrata,
99o/odari semua spesies hewan telah punah.) Berbagai
serangga, dan kebanyakan hewan yang lain, gen-gen
penelitian menunjukkan bahwa keanekaragaman
-Flor meregulasi pola sumbu anterior-posterior (depan-
ini berasal dari perubahan-perubahan
yang luar biasa
ke-belakang), seperti halnya aspek-aspek yang lain
evolusioner yang terjadi selama miliaran tahun terakhir.
dari perkembangan. Jejaring genetik terkonversi yang
Misalnya, beberapa estimasi yang didasarkan pada jam
sama mengatur perkembangan lalat maupun manusia,
molekular menyatakan bahwa nenek moyang hewan
meskipun perbedaannya sangat besar dan mengalami
berdivergensi dari nenek moyang fungi sekitar semiliar
evolusi divergen selama ratusan juta tahun.
tahun lalu. Penelitian-penelitian serupa menyatakan
bahwa nenek moyang bersama dari hewan-hewan yang
masih ada mungkin hidup di suatu masa antara 675 dan
ffi32.€ 875 juta tahun lalu.
1. Rangkumiah langkah-langkah utama perkembangan Untuk mempelajari seperti apa nenek moyang bersama
hewan. Famili gen pengontrol apa yang memainkan tersebut, para saintis telah mencoba mengidentifikasi
peran ul-ama? kelompok-kelompok protista yang berkerabat dekat
2.$"*ffi-ffi,fT'3ffiWffiffifi I(arakteristik-karakteristikhewan dengan hewan. Seperti yang ditunjukkan pada i?er*qa
apa yang akan diperlukan oleh tumbuhan khayalan
li.: i kombinasi dari bukti morfologis dan molekular
yang mampu mengejar, menangkap, dan mencerna mengindikasikan bahwa choanoflageliata tergolong kerabat
mangsanya-namun juga bisa mengekstraksi nutrien terdekat hewan. Berdasarkan hasil-hasil semacam itu, para
dari tanah dan melakukan fotosintesis? peneliti membuat hipotesis bahwa nenek moyang bersama
Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat hewan yang maslh hidup barangkali merupakan pemakan
A.
E

Apendiks :
suspensi yang statis, mirip dengan choanoflagellata masa
ffi
{
kini. Dalam bagian ini, kita akan menelaah bukti fosii

:, , Tiga bukti bahwa choanoflagellata berkerabat dekat dengan hewan.


Apakah data yang dijabarkan di $ konsrsten dengan perkiraan-perkiraan yang dapat
dibuat dari bukti di # dan #&2 .)elaskan.

;SSecara morfolagil,
I sel-sel choanoilagellata
dan lel-sel l<.*rah {atau
-,/ k*aro:it) pada spcrrs
' r,yarrt tit'jar dau,ti
,:';,:..,'.".' f Ie3nef lagel lata illibedaqarr.
i

EUKARIOTA .'.."""
LAIN

rif
:'!ab
, 't",.t
ial

Hewan lain

ffi i:;f* t+:/.1.1::r:s Dl.i,*. l:r*n;ir-tdii'r.l!ir.i:: iliir.rt;1 ihl,lrr.:iiaq*ii;ia --::u**._-_-


,.r rr,. ,ns.,,., p, i;.;;.,ti;;;;;;;;;;;r i,i.io'],"",,,',.,uon
.j,.. :.-,,, r:.,,-,1.::': .t,:: ...i,. :l::.':, j, .. ,
S;.r ".,:
s'ir,'1t) lt.:';ilh*:i ;:;19 tj;llilit ,lll*i*i:iti h'ln:r* il;r'r r:*"+e r, k!rt ,vnrg 1*ir. iernr*s*k i<nidarlr. r,:cing pipih, d*n e hin*derrfi]fito.-,tepi
tel a i rjit*rrl.rl,: n ;*d* rlrcr:r*ii:q* ;:t;:. t: i"rere'ke iidai< pe*leh d ia mal i pada prolisl.a nan'choanaf 1aq*i latn

226 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


tentang bagaimana hewan berevolusi dari nenek moyang 1.5 cm
bersama yang jauh selama empat era geologis (lihat Tabel
25.1 untuk mengulas kembali skala waktu geologis.)

fi ra Ne*proterslz*ik$ffii
{i &,46f;$ar*542 }qita Tahffffi $-a**,x}

Meskipun data molekular mengindikasikan asal usul hewan


yang lebih awai, fosil hewan makroskopik pertama yang
banyak diterima berkisar dari 565 hingga 550 juta tahun.
Fosil-fosil ini merupakan anggota sebuah kelompok eukariota
muitiselular awal yang secara kolektif dikenal sebagai biota (al Mawsonites spriggi (bl Spriggi na flou ndersi
Ediakara. Organisme-organisme yang bertubuh lunak ini
dinamai sesuai Bukit Ediakara di Australia, tempat mereka A Fi::,:,1'r:ir. : Fosil Ediakara. Fosil yang berasal dari 565-550
juta tahun lalu mencakup hewan (a) dengan bentuk radial
pertama kali ditemukan iPenaqa 32.41. Sejak saat itu, fosil-
sederhana dan (b) dengan banyak seqmen tubuh.
fosil serupa telah ditemukan di benua-benua lain. Beberapa
di antaranya adalah spons, sementara yang lain mungkin
berkerabat dekat dengan knidaria yang masih ada. Fosil-fosil
lain dari organisme ini telah terbukti sulit untuk dildasifikasi,
karena mereka tampaknya tidak berkerabat dekat dengan
kelompok hewan atau tumbuhan yang masih ada.
Selain fosil-fosil makroskopik ini, bebatuan
Neoproterozoikum juga menghasilkan apa yang mungkin
menjadi tanda-tanda mikroskopik hewan-hewan awal.
Seperti yang Anda baca pada Bab 25, mikrofosil berumur
575 juta tahun yang ditemukan di Cina tampaknya
menunjukkan organisasi struktural dasar embrio hewan
masa kini. Akan tetapi, masih terus berianjut debat
mengenai apakah fosil embrio tersebut adalah hewan
atau anggota dari kelompok-kelompok yang telah punah
yang berkerabat dekat dengan hewan (namun bukan
benar-benar hewan). Walaupun fosil-fosil hewan yang
lebih tua mungkin ditemukan di masa depan, catatan
fosil seperti yang diketahui saat ini sangat mendukung & ;'+.'.,,:,r -r,: .l Pemandangan laut Periode Kambrium.
Rekonstruksi seniman ini menggambarkan beraneka ragam
pernyataan bahwa akhir Era Neoproterozoikum adalah
organisme yang ditemukan sebagai fosil dari situs Burgess Shale
masa peningkatan keanekaragaman hewan. di British Columbia, Kanada. Hewan-hewan itu mencakup Pikara
(kordata serupa-sidat yang berenang), Hallucigenia (hewan dengan
duri seperti tusuk gigi), Anomalocaris (hewan besar denqan
fira Patreszcikuryr tungkai pencengkeram anterior dan mulut melinqkar), dan Marella
(artropoda yang berenang di sebelah kiri).
{542-?5"i }uta Tah*.rn !-alu}
Diversifikasi hewan tampaknya meningkat pesat dari 535
hingga 525 jula tahun lalu, selama Periode i(ambrium
pada Era Paleozoikum-fenomena yang sering disebut Apa yang menyebabkan ledakan I(ambrium? Saat
ledakan Kambrium (Cambrian erplosion,lihat Bab 25). ini ada beberapa hipotesis. Beberapa bukti menunjukkan
Pada strata yang terbentuk sebelum ledakan I(ambrium, bahwa hubungan predator-mangsa baru yang muncul
hanya segelintir filum hewan yang dapat dikenali. Namun pada Periode I(ambrium menghasilkan keanekaragaman
pada strata yang berumur 535 sampai 525 juta tahun, melalui seleksi alam. Para predator memperoleh adaptasi-
ahli paleontologi telah menemukan fosil-fosil tertua dari adaptasi baru, misalnya bentuk lokomosi yang membantu
sekitar setengah dari semua filum hewan yang masih ada, mereka menangkap mangsa, sedangkan spesies-spesies
termasuk artropoda, kordata, dan ekinodermata pertama. mangsa mendapatkan pertahanan-pertahanan baru,
Banyak fosil-fosil khas ini-yang mencakup hewan-hewan misalnya cangkang pelindung. Hipotesis lain berfokus
pertama dengan rangka termineralisasi yang keras-teriihat pada peningkatan oksigen di atmosfer yang terjadi
cukup berbeda dari kebanyakan hewan yang masih ada sebelum ledakan l(ambrium. I(etersediaan oksigen yang
{Peraga 32.5i. Namun untuk sebagian besar bagian, para lebih banyak telah menyediakan kesempatan bagi hewan-
ahli paleontologi telah menetapkan bahwa fosil-fosil hewan dengan laju metabolik yang lebih tinggi dan
I(ambrium tersebut merupakan anggota filum-filum hewan ukuran tubuh yang lebih besar untuk berkembang pesat.
yang masih ada-atau setidaknya kerabat dekat. Hipotesis ketiga mengajukan bahwa evolusi kompleks

BAB TIGA PULUH DUA Pengantar I(eanekaragaman Hewan 227


gen Hox menyediakan fleksibilitas perkembangan yang adalah dinosaurus yang tidak terbang dan berukuran
menyebabkan berbagai variasi dalam morfologi. Akan besar dan reptil-reptil laut. Catatan fosii l(enozoikum
tetapi, hipotesis ini bukan berarti yang paling benar; awal mendokumentasikan peningkatan jumlah mamalia
hubungan predator-mangsa, perubahan-perubahan herbivora dan predator yang berukuran besar sewaktu
atmosfe! dan fleksibilitas perkembangan bisa memiliki mamalia mulai mengeksploitasi relung-relung ekologis
peranan masing-masing. yang kosong. Iklim global perlahan-lahan mendingin
Periode I(ambrium diikuti oleh Periode Ordovisium, selama I(enozoikum, memicu perubahan-perubahan
Silur, dan Devon, ketika keanekaragaman hewan terus penting pada banyak garis keturunan hewan. Misalnya,
meningkat, walaupun disela oleh episode-episode di antara primata, beberapa spesies di Afrika beradaptasi
kepunahan massal (lihat Peraga 25.I+). Vertebrata (ikan) dengan wiiayah hutan terbuka dan sabana yang
muncul sebagai predator tertinggi dari jejaring makanan menggantikan hutan-hutan lebat sebelumnya. Nenek
di laut. Pada 460 juta tahun ialu, kelompok-kelompok moyang spesies kita sendiri termasuk ke dalam kelompok
yang berdiversifikasi selama masa I(ambrium membawa kera padang rumput tersebut.
dampak di daratan. Artropoda mulai beradaptasi dengan
habitat darat, seperti yang diindikasikan oleh kemunculan
kaki seribu dan lipan. Bengkakan pakis-rongga diperbesar w32.2
l. Uruti<an peristiwa-peristiwa penting dalam evolusi
yang menjadi tempat serangga merangsang pakis untuk
tumbuh, memberikan perlindungan bagi serangga-berasal hewan, mulai dari yang paling tua hingga yang paling
dari setidaknya302 juta tahun lalu. Hal itu menunjukkan baru: (a) kemunculan mamalia, (b) bukti paling awal dari
artropoda terestrial, (c) launa Ediakara, (d) kepunahan
bahwa serangga dan tumbuhan telah saiing memengaruhi
dinosaurus yang tidak terbang dan berukuran besar.
evolusi satu sama lain pada saat itu.
Vertebrata berpindah ke daratan sekitar 360 juta 2, ffi Anggaplah nenek moyang bersama
tahun lalu dan berdiversifikasi menjadi banyak kelompok fungi dan hewan yang terbaru hidup 1 miliar tahun
lalu. Jika fungi pertama hidup 990 juta tahun lalu,
teresterial. Dua di antaranya sintas hingga kini: amfibia
apakah hewan juga sudah ada pada saat itu? Jelaskan.
(misalnya katak dan salamander) dan amniota (reptilia
dan mamalia). I(ta akan mengkaji kelompok-kelompok Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat
ini, yang secara kolektif dikenal sebagai tetrapoda, secara
APendiksA I

lebih detail pada Bab 34.


* "J
Sra Mesozoikum (251*65,5 futa
Tahun Lalu) 32.3
Tidak ada kelompok hewan baru yang secara fundamental i Hewan-hewan dapat dicirikan
muncul selama Era Mesozoikum. Namun 6ium-fi1um berdasarkan 'bangun tubuh'
hewan yang telah berevolusi selama Paleozoikum kini
mulai menyebar ke habitat-habitat ekologis yang baru. Walaupun spesies hewan sangat beraneka ragam dalam
Di samudera, terumbu karang pertama terbentuk, morfologi, keanekargaman bentuknya dapat dikategorikan
menyediakan habitat laut yang baru bagi hewan-hewan ke daiam 'bangun tubuh' utama yang jumlahnya relatif
lain. Beberapa reptil kembali ke air dan berhasil menjadi sedikit. Bangun tubuh (body plan) adalah serangkaian
predator akuatik besar. Di darat, penurunan dengan sifat morfologis dan perkembangan, yang terintegrasi
modifikasi pada beberapa tetrapoda menyebabkan menjadi satu kesatuan fungsional-hewan yang hidup.
kemunculan sayap dan perlengkapan penerbangan yang (Perhatikan bahwa istilah plan di sini tidak berarti bahwa
Iain pada pterosaurus dan burung. Dinosaurus yang bentuk-bentuk hewan merupakan hasil dari perencanaan
berukuran besar maupun kecil bermunculan, baik sebagai atau penciptaan yang sadar.)
predator maupun herbivor. Pada waktu yang sama, Seperti semua ciri organisme, bangun tubuh hewan telah
mamalia pertama-pemakan-serangga nokturnal yang berevolusi seiring waktu. Beberapa perubahan evolusioner
berukuran mungil-juga menampakkan diri. Selain itu, tampaknya telah terjadi sejak awal dalam sejarah kehidupan
seperti yang Anda baca pada Bab 30, tumbuhan berbunga hewan. Misalnya, penelitian terbaru menunjukkan bahwa
(angiosperma) dan serangga sama-sama mengalami langkah kunci daiam kontrol molekular gastrulasi tidak
diversifikasi drastis selama Mesozoikum akhir. berubah selama lebih dari 500 juta tahun (Peraga 32.6).
Inovasi evolusioner awal ini memiliki nilai penting yang
Fra Kenozoikum (65,5 luta Tahun Lalu mendasar: Gastrulasi menjelaskan mengapa kebanyakan
hewan bukan merupakan boia sel yang berongga. Namun
sampai Sekarang) aspek-aspek lain dari bangun tubuh hewan mungkin telah
I(epunahan massal yang menimpa hewan darat maupun berubah berkali-kali seiring berbagai garis keturunan
hewan laut membuka jalan bagi era baru, I(enozoikum. hewan yang berevolusi dan berdiversifikasi. I(etika Anda
I(elompok-kelompok spesies yang ienyap antara lain mengeksplorasi ciri-ciri utama bangun tubuh hewan,

228 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner i(eanekaragaman Hayati


ingatlah bahwa bentuk tubuh yang serupa mungkin telah
W Fereq;r 33"S dlevolusikan secara independen pada dua garis keturunan
yang berbeda. Pertimbangkanlah, misalnya, kelompok
Apakah B-katenin memainkan peran purba hewan invertebrata yang disebut gastropoda (I(elas
dalam kontrol molekular gastrulasi? Gastropoda). I(elompok ini mencakup banyak spesies yang
peRC0*A,Afil Pada kebanyakan hewan, gastrulasi mengarah tidak memiliki cangkang dan disebut siput telanjanCGluS),
pada pembentukan tiga lapisan se -sel embrionik. Pada bersama dengan banyak spesies yang bercangkang, seperti
beberapa spesies, protein B-katenrn menandai srtus gastrulasi keong. Semua siput telanjang memiliki bangun tubuh yang
dan mengaktivasr transkriptasi gen-gen yang diperlukan untuk serupa sehingga digolongkan ke dalam grad yang sama
gastrulasi. Athula Wikramanayake dan Mark Martindale, darl (kelompok yang anggota-anggotanya memiliki kesamaan
University of Hawaii, beserta para koleganya menguji apakah ciri-ciri biologis yang penting). Akan tetapi, penelitian-
B-katenin juga membantu mengontrol gastrulasi pada anemon penelitian filogenetik menunjukkan bahwa beberapa garis
laut, ,\iematostella vectensis. Spesies ini tergolong ke dalam
filum Cnidaria, kelompok yang mendahului kemunculan keturunan gastropoda secara independen kehilangan
hewan yang embrionya membentuk tiga lapisan sel. cangkangnya dan menjadi siput telanjang. Seperti yang
diilustrasikan oleh contoh ini, sebuah grad tidak selaiu
f.iAStt setara dengan sebuah klad (kd.ompok yang mencakup
satu spesies nenek moyang dan semua keturunannya).
S;lt PaOa tahap{ahap awal
perkembangan, B-l<atenin
(di sini dilabeli dengan
lliEmt*€ri
protein fluorosen hijau) Salah satu cara dasar menggolongkan hewan adalah dengan
ditemukan di seluruh
embrio tV. vectensis.
melihat tipe simetri tubuhnya-atau ketiadaan simetri.
I(ebanyakan spons, misainya, tidak memlliki simetri sama
sekali. Di antara hewan-hewan yang memiliki tubuh
.,flg Pada tahap 32-sel,
B-katenin terkonsentrasi simetris, ada beberapa macam simetri. Beberapa hewan
pada sisi embrio tempat menunjukkan simetri radial (radial symmetry), bentuk
terjadinya gastrulasi. i Tempat
gastru asi
I
yang terlihat pada pot bunga . Anemon
1aut, misalnya, memiliki sisi atas (lokasi mulutnya) dan
sisi bawah. Namun mereka tidak memilliki ujung depan
kiri dan kanan.
dan belakang serta tidak ada sisi
i6:i; Pada tahap gastrula awal, Simetri dua-sisi yang terlihat pada sekop adalah
aktivitas B-katenin (di sini contoh simetri bilateral (bilateral symmetry,
diwarnai merah gelap) Tempat
terjadr pada iapisan bagian gastru lasi ). Hewan bilateral memiliki dua sumbu orientasi:
dalam sel.

{i$.} Pada embrio dengan


aktrv tas B-katenin yang
dihambat (oleh protein yang
berikatan dengan B-katenin),
qastrulasi tidak terjadi.

KESIMPULAId Pada ,V. vectensis, p-katenin membantu (a) Simetri radial. Hewan radial, misalnya anemon laut (filum
menentukan tempat gastrulasi dan ia diperlukan agar Cnidaria) tidak memiliki sisi kiri dan kanan. lrisan imajiner
gastruiasi terjadi. Catatan fosil mengindikasikan bahwa apa pun yang melalui sumbu pusat akan membagi hewan
Cnidaria berdivergensr lebih dari 5OO juta tahun lalu dari
r'renjadi bayangar cermin.
spesies-spesies lain yang diketahui memiliki p-katenin yang
memengaruhi gastrulasi, ini menyatakan bahwa B-katenin
memainkan peran purba dalam kontrol molekular gastrulasi

SUMBER A.H. Wrkrarnanayake et.al, An ancient role for


nuclear P-caten n in the evolution of axial polarity and germ ayer
segregation, Nature 426:446-450 (2003).

B-katenin berikatan dengan DNA,


sehingga merangsang transkripsi gen-gen yang diperlukan
(b) Simetri bilateral. Hewan bilateral, misalnya lobster (filum
Arthropoda) memiliki sisi kiri dan sisi kanan. Hanya ada satu
untuk gastrulasi. Berdasarkan informasi ini, sarankan potongan imajiner yang membagi hewan menjadi setengah
percobaan yang berbeda yang dapat digunakan untuk bayangan cermin.
mengonfirmasr hasil pada tahap 4. Apa tujuan melakukan
percobaan semacam itu?
,a Simetri tubuh. Pot bunga dan sekop disertakan
untuk membantu Anda menginEat perbedaan radial dan bilateral.

BAB TIGA PULUH DUA Pengantar I(eanekaragaman Hewan 229


depan ke belakang dan atas ke bawah. Dengan demikian, (Walaupun beberapa hewan diploblastik sebenarnya
hewan semacam itu memiliki sisi dorsal (atas) dan sisi memiliki lapisan germinal ketiga, namun lapisan tersebut
ventral (bawah), seperti halnya sisi kiri dan sisi kanan tidak berkembang sebaik mesoderm pada hewan yang
serta ujung anterior (depan) dengan mulut dan ujung dianggap sebagai tripioblastik.)
posterior (belakang). Banyak hewan dengan bangun
tubuh simetri bilateral (misalnya artropoda dan mamalia) Rongga Tubuh
memiliki peralatan indra yang terpusat di ujung anterior,
I(ebanyakan hewan triploblastik memiliki rongga tubuh
termasuk sistem saraf pusat ('otak') di kepala-tren
(body cavity), ruang yang terisi cairan atau udara yang
evolusi yang disebut sefalisasi (cephalizatioz, dari kata
memisahkan saluran pencernaan dari dinding tubuh
Yunani kephale, kepala).
bagian luar. Rongga tubuh ini juga dikenal sebagai selom
Simetri hewan umumnya sesuai dengan gaya hidupnya.
(coelom, dari kata Yunani koilos, rongga). Seiom yang
Banyak hewan radial bersifat sesil (hidup melekat pada
disebut-sebut'sejati' terbentuk dari jaringan yang berasal
substrat) atau planktonik (mengambang atau berenang
dari mesoderm. Lapisan-lapisan jaringan bagian dalam
peian, seperti ubur-ubur). Simetrinya mernbantu hewan-
dan luar yang mengelilingi rongga tersebut terhubung
hewan tersebut bersentuhan dengan lingkungan secara
secara dorsal dan ventral dan membentuk struktur,
merata dari semua sisi. Sebaliknya, hewan bilateral biasanya
struktur yang menahan organ-organ internal. Hewan
bergerak lebih aktif dari tempat yang satu ke tempat yang
yang memiliki selom sejati disebut sebagai selomata
lain. I(ebanyakan hewan bilateral memiliki sistem saraf
(coelomate, Peraga 32.8a).
pusat yang menunjang koordinasi pergerakan kompleks
yang terlibat dalam kegiatan merangkak, meliang, terbang,
atau berenang. Bukti fosil mengindikasikan bahwa kedua
tipe simetri yang berbeda secara fundamental ini telah t"'ot.""n,'=-,
Penutup tubuh
-dffiffi
ada selama setidaknya 550 juta tahun. ffi 'ffibi&* -(dari ektoderm)

faringan
Bangun tubuh hewan juga bervariasi menurut organisasi
jaringan hewan. Jaringan sejati merupakan kumpulan 6ffi
re-*
oqi*ihffitr .-, ..... "
ffi q@w
)jl:,'::l_.1_.".j1..n
(oarrendoderm)
rir.,,1i, fl,,="1i
orqan-orqan internal
yais tergantuns
(dari meiodermi
0..

sel-sel terspesialisasi yang diisolasi dari jaringan-jaringan


(a) Selomata. Selomata seperti cacing tanah, memiliki sebuah
yang lain oleh lapisan-lapisan bermembran. Spons dan selom selati, rongga tubuh yang sepenuhnya dilapisi oleh
beberapa kelompok yang lain tidak memiiiki jaringan jaringan yang berasal dari mesoderm.
sejati. Pada semua hewan lain, embrio menjadi berlapis-
Iapis melalui proses gastrulasi (lihat Peraga 32.2). Seiring Penutup tubuh
berlanjutnya perkembangan, iapisan-lapisan konsentrik
ini, disebut lapisan germinal (germ layer), membentuk
berbagai macam jaringan dan organ tubuh. Ektoderm
(ectoderm), lapisan germinal yang menutupi permukaan
embrio, tumbuh menjadi penutup bagian luar dari hewan
(dari endoderm)
dan, pada beberapa filum, menjadi sistem saraf pusat.
(b) Pseudoselomata. Pseudoselomata seperti cacing gilig memiliki
Endoderm, Iapisan germinal terdalam, melapisi saluran
rongga tubuh yang dilapisi sebagian oleh jaringan yang berasal
pencernaan yang sedang berkembang, atau arkenteron dari mesoderm, dan sebagian oleh jaringan dari endoderm.
(archenteron), dan tumbuh menjadi lapisan saluran
(atau rongga) pencernaan dan organ-organ seperti hati
Penutup tubuh
dan paru-paru vertebrata. (dari ektoderm)
Hewan yang hanya memiliki dua lapisan germinal ini
disebut diploblastik (diploblastic). Hewan diploblastik
mencakup Cnidaria (ubur-ubur dan koral, misalnya)
dan ubur-ubur sisir (lihat Bab 33). Semua hewan yang
Dinding rongga pencernaan
bersimetri bilateral memiliki lapisan germinal ketiga, (dari endoderm)
disebut mesoderm, di antara ektoderm dan endoderm.
Dengan demikian, hewan-hewan dengan simetri bilateral (c) Aselomata. Aselomata seperti planaria tidak memiliki rongga
juga disebut triploblastik (triploblastic, memiliki tiga tubuh di antara rongga pencernaan dan dinding tubuh luar.

lapisan germinal). Pada hewan triploblastik, mesoderm


membentuk otot-otot dan kebanyakan organ yang lain A Peraga 32.8 Rongga tubuh hewan triploblastik. Berbagai
sistem organ hewan triploblastik berkembang dari ketiga lapisan
di antara saluran pencernaan dan penutup luar hewan. germinal yang terbentuk di dalam embrio. Biru merepresentasikan
Hewan triploblastik mencakup berbagai macam hewan, .jaringan yang berasal dari ektoderm, merah dari mesoderm, dan
mulai dari cacing pipih hingga artropoda dan vertebrata. kuning dari endoderm.

23O UNIT LIMA Sejarah Evolusioner Keanekaragaman Hayati


Sebagian hewan triploblastik memiliki rongga tubuh
yang terbentuk dari mesoderm dan endoderm
fferEa.effitfuaffi ffies; Pe'clt#st*flffi {€a*,}

'.r rr Rongga semacam itu disebut 'pseudoselom' F3*a"st*r*s€c}ce


(pseudocoelom, dari kata Yunani pseudo, palsu), dan Berdasarkan beberapa aspek tertentu perkembangan awal,
hewan yang memiliki rongga tersebut dinamakan banyak hewan dapat digolongkan sebagai memiliki saiah satu
pseudoselomata (pseudocoelomate). Akan tetapi, dari dua mode perkembangan: perkembangan protostom
meskipun namanya demikian, pseudoselom tidaklah palsu, (protostome development) atau perkembangan
melainkan rongga tubuh yang sepenuhnya fungsional. deuterostom (deuterostome dev elopmenf). I(edua mode
Terakhir, beberapa hewan triploblastik sama sekali tidak ini dapat dibedakan dari perbedaan dalam penyibakan,
memiliki rongga tubuh - '. Hewan-hewan pembentukan selom, dan nasib blastopor.
itu secara kolektif disebut aselomata (acoelomate, dan
kata Yunani a, tanpa). F+:Ey",til*a{t*cz
Rongga tubuh memiliki banyak fungsl. Cairan di Pola pada banyak hewan dengan perkembangan protostom
dalamnya menjadi penahan guncangan bagi organ-organ adalah penyibakan spiral (spiral cleavage), sewaktu
yang tergantung, sehingga membantu mencegah cedera bidang-bidang pembelahan se1 diagonal terhadap sumbu
dalam. Pada selomata yang bertubuh lunak, misalnya vertikal embrio; seperti yang terlihat pada tahapan delapan-
cacing tanah, selom mengandung cairan yang tidak dapat sel, sel-sel yang lebih kecil terletak di lekukan di antara
dipadatkan. Cairan itu bertindak seperti kerangka yang sel-sel yang lebih besar di sebelah bawah (
dapat menjadi tempat otot bekerja. Rongga tubuh juga kiri). Lebih lanjut, penyibakan yang disebut determinat
menunjang pertumbuhan organ internal dan pergerakan (determinate cleavage) pada sebagian hewan dengan
bebas dinding tubuh luar. Jika bukan karena selom Anda, perkembangan protostom secara kaku menetapkan
misalnya, setiap detak jantung atau getaran usus akan ('mendeterminasi') nasib perkembangan setiap sel
mengguncangkan permukaan tubuh Anda. embrionik sejak awal. Sebuah sel yang diisolasi pada tahapan
Penelitian filogenetik terbaru menunjukkan bahwa empat-sel dari seekor keong, misalnya, setelah pembelahan
selom sejati dan pseudoselom telah diperoleh atau hllang berkali-kali akan membentuk embrio inviabel (tidak mampu
beberapa kali dalam evolusi hewan. Dengan demikian, berkembang) yang tidak memiliki banyak bagian.
tstilah selomata dan pseudoselomata mengacu pada grad, Berlawanan dengan pola penyibakan spiral,
bukan klad. perkembangan deuterostom didominasi oleh ciri berupa

(a) Penyibakan. Secara umum,


Tahap delapan-sel Tahap delapan-sel
perkembangan protostom
diawali denqan penyibakan
determinat yang spirai.
Perkembangan deuterostom
drcinkan oleh penyibakan
''r;:;a:.t::''''
indeterminat yang radial.
Spiral dan determinat Radial dan indeterminat

Keterangan (b) Pembentukan selom.


Selom
Penbertu(an selom dimular
' Ektoderm pada tahap qastrula. Dalam
I Mesoderm perkembanqan protostom,
Endoderm selom terbentuk dari pemisahan
dr dalam mesoderm. Pada
perkembangan deuterostom,
selom terbentuk dal
Mesoderm Blastopor / penggembungan mesodermal
arkenteron.
l/lassa padat mesoderm memisah Lipatan-lipatan arkenteron
dan membentuk selom. membentuk selom.

Anus (c) Nasib blastopor. Dalam


_ //Mulul perkembangan protostom,
mulut terbentuk dari blasiopor.
F '::,':,';;: :l :.:Perbandingan
sauranpencerna.'€
Dalam perkembangan
perkembangan protostom deuterostom, mulut terbentuk
dari bukaan sekunder.
dan deuterostom. lni adalah
pembedaan-pembedaan umum W \Mulut \Anus
yang berguna, walaupun ada
banyak variasi dan perkecualian
Mulut berkembang dari blastopor Mulut berkembang dari blastopor
terhadap pola-pola ini.

BAB TIGA PULUH DUA Pengantarl(eanekaragamanHewan 231


penyibakan radial (radial cleavage). Bidang-bidang ffi32.11
I
penyibakan dapat paralel atau tegak lurus dengan sumbu
vertikal embrio; seperti yang terlihat pada tahap delapan- i Pandangan-pandangan baru
sel, lapisan-lapisan sei akan sejajar, satu lapis berada di atas tentang filogeni hewan muncul
Iapisan yang lain (lihat Peraga 32.9a, kanan). I(ebanyakan
hewan dengan perkembangan deuterostom juga memiliki
dari data molekular
penyibakan indeterminat (indeterminate cleavage),
yang berarti setiap sel yang dihasilkan oleh pembelahan Saat ini, para ahli zoologi mengenal sekitar tiga lusin
penyibakan awal mempertahankan kemampuan untuk fllum hewan. Namun hubungan di antara filum-filum
berkembang menjadi embrio yang utuh. Misalnya, jika ini masih terus diperdebatkan. Walaupun kita bisa
sel-sel embrio bulu-babi diisolasi pada tahap empat-sel, menjadi frustasi karena filogeni di dalam buku-buku
masing-masing sel akan tumbuh menjadi larva yang teks tidak dapat dihapalkan sebagai kebenaran yang tak
lengkap. Penyibakan indeterminat pada zigot manusia-lah pernah berubah, ketidakpastian yang tersirat di daiam
yang memungkinkan ada kembar identik. I(arakteristik ini diagram-diagram ini merupakan sarana pengingat yang
juga menjelaskan keserbabisaan perkembangan sel punca baik bahwa sains merupakan proses penyelidikan yang
embrionik yang dapat memberikan cara-cara baru untuk bersifat dinamis dan terus berlanjut.
mengatasi berbagai macam penyakit (lihat Bab 21). Para peneliti telah lama menjadikan data morfologi
sebagai dasar hipotesis-hipotesis mereka tentang filogeni
Fennhentukan Se/onr hewan. Pada akhir tahun 1980-an, para ahli biologi juga
Perbedaan lain antara perkembangan protostom dan telah memulai untuk mempelajari sistematika molekular
deuterostom tampak pada proses berikutnya. Selama hewan. Petunjuk-petunjuk tambahan tentang filogeni
gastrulasi, saluran pencernaan embrio yang sedang hewan datang dari berbagai penelitian baru tentang
berkembang pada awalnya terbentuk sebagai kantong filum-filum yang tidak banyak diketahui, bersama dengan
buntu, arkenteron, yang menjadi usus {Feraga 32.9b}. analisis-analisis fosil yang dapat membantu mengklarifikasi
I(etika arkenteron terbentuk dalam perkembangan sifat-sifat mana yang merupakan sifat nenek moyang
protostom, massa mesoderm yang sebelumnya padat pada berbagai kelompok hewan dan sifat-sifat mana yang
kemudian memisah dan membentuk selom. Sebaliknya, merupakan sifat turunan.
dalam perkembangan deuterostom, mesoderm bertunas Seperti yang Anda baca pada Bab 26, para ahli
dari dinding arkenteron, dan rongganya menjadi selom. sistematika filogenetik berusaha untuk mengklasifikasikan
organisme berdasarkan garis keturunan bersama. Tujuan
l{asrb S/as{opor mereka adalah untuk menempatkan organisme ke dalam
Perkembangan protostom dan deuterostom sering berbeda kelompok-kelompok yang berkaitan dengan klad, yang
dalam nasib blastopor (blastopore), pelekukan ke dalam masing-masing mencakup satu spesies nenek moyang
selama gastrulasi menyebabkan terbentuknya arkenteron dan semua keturunannya. Berdasarkan metode-metode
(Feraga 32.9c). Setelah arkenteron berkembang, pada kladlstik, bentuk pohon filogenetik berupa jenjang
kebanyakan hewan, bukaan kedua terbentuk di ujung klad yang ditempatkan di dalam kiad yang lebih
gastrula yang berseberangan. Akhirnya, blastopor dan besar-digambarkan sebagai cabang yang lebih halus
bukaan kedua ini menjadi dua bukaan saluran pencernaan dan cabang yang lebih tebal. I(lad-klad ditetapkan
(mulut dan anus). Pada perkembangan protostom, mulut berdasarkan kesamaan karakter turunan yang bersifat
biasanya berkembang dari bukaan pertama, blastopor, dan unik bagi anggota-anggota klad dan nenek moyang
karakteristik ini yang menjadi asal istilah protostom (dari bersamanya. Misalnya, suatu klad mungkin ditetapkan
kata Yunani protos, pertama, dan stoma, mulut). Pada dari kemiripan anatomi dan embriologi yang penting
perkembangan deuterostom (dari kata Yunani deuteros, yang disimpulkan sebagai homolog oleh para peneliti.
kedua), mulut berasal dari bukaan kedua, dan blastopor Pada tahun-tahun terakhir, data molekular seperti
biasanya membentuk anus. sekuens DNA telah memberikan sumber iain dari
informasi untuk menetapkan garis keturunan bersama
WffiW32.3 dan mendefinisikan k1ad. Namun terlepas dari apakah
data yang digunakan merupakan karakter morfologis
1. Bedakan istilah grad dan kLad.
'tradisional' atau sekuens molekular'baru' atau gabungan
2. Bandingkan ketiga aspek perkembangan awal pada
keong (sejenis moluska) dan manusia (seienis kordata). keduanya, tujuan akhirnya tetap sama-merekonstruksi
sejarah evolusi kehidupan.
3. ffiffiffi"WiK{ffi l(ajilah klaim ini: Dengan
mengabaikan detail anatominya yang spesifik, cacing,
Untuk memahami debat-debat yang terjadi di
manusia, dan hampir semua triploblas lainnya pada dalam sistematika hewan, kita akan membandingkan
dasarnya berbentuk seperti donat. pandangan tradisional tentang filogeni hewan, terutama
didasarkan pada data morfologi (Peraga 32.10), dengan
Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat
Apendiks A. I
pandangan yang terutama didasarkan pada data
**J molekular (Peraga 32.1 X,}.

232 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner l(eanekaragaman Hayati


Hal-hal yang Disepakati
'Porifera
Pohon-pohon morfologis dan molekular
menyepakati sejumlah ciri-ciri utama dari filogeni
;a
:ll$ L ntdafla *i \JC
hewan. Setelah membaca setiap poin, perhatikan FLAGELLATA *rrG ".-
tr

bagaimana pernyataan tersebut tercermin di KOLONIAL .S ,_-"'


NENEK MOYANG
O}
Cnetophora I .
dalam pohon-pohon filogenetik pada Peraga ...
|,-
.
i.+.
32.10 dan 32.11 .-,'.
tctoprocta ,-.lk
1. Semua hewan memiliki satu nenek \:j

moyang bersama. I(edua pohon filogenetik Brachiopoda u"....1


mengindikasikan bahwa kingdom hewan F
'
adalah monofiletik, merepresentasikan klad Echinodermata .ffi.-ffi
yang disebut Metazoa. Dengan kata lain, jika w

kita dapat melacak semua garis keturunan C


-ffi"
hordat+*#;tui.'"
yang masih ada maupun yang sudah punah
f:'Fa
sampai ke asal usulnya, maka garis-garis Platvhelminthes 4.ff
€g'
keturunan tersebut akan berkonvergensi pada ti
s
/ '.:,
iWl *
satu nenek moyang bersama. o $ ***** Rotitera
, ,.j

#$
,t
,l:'
::E;:
2. Spons adalah hewan basal. Di antara i:o:: $$
:

/l --- :

takson-takson yang masih ada, spons (dahulu


.:$::
#
*; f***.
*g
Mollusca -i!%ru i
,jr: ,
disebut Filum Porifera) bercabang dari *B
bagian dasar kedua pohon filogenetik hewan.
{"
-*'T }:
Annelida il,-.{:d}
"l,i;

f--
$--_*
'{it
Beberapa analisis molekular menyatakan f:-x
bahwa spons adalah parafiletik, tergolong $L* Arthropoda -@
;
ke dalam setidaknya dua filum seperti yang
ts Peraga 32.10 Pandangan filogeni il
Nematoda , l ':
ditunjukkan pada Peraga 32.11. hewan yang terutama didasarkan pada ''I :r

perbandingan morfologi dan perkembangan.


3. Eumetazoa adalah klad hewan dengan
Bilateria dibagi menjadi deuterostom dan protostom.
jaringan-jaringan sejati. Semua hewan Sekelompok cacing pipih yang dikenal sebagai Acoela (lihat Peraga 32.'1 '1)

kecuali spons dan beberapa kelompok yang tidak ditun.lukkan pada pohon ini karena secara tradisional dianggap
iain, tergolong ke dalam klad eumetazoa subkelompok Platyhelminthes.
(eametazoan,'hewan sejati'). Jaringan- ffi filummana yang merupakan kelompok saudari Bilateria pada pohon ini?
jaringan sejati dievolusikan pada nenek Samakah filum saudari tersebut dengan yang ada pada Peraga 32.11?
moyang bersama dari eumetazoa yang
masih ada. Anggota-anggota basai dari klad
eumetazoa mencakup Filum Ctenophora (ubur-ubur Perkembangan dalam Menetapkan
sisir) dan Cnidaria. Eumetazoa-eumetazoa basal ini
Hubungan Bilateria
bersifat diploblastik dan umumnya bersimetri radial.
Walaupun hubungan-hubungan evolusioner yang
4. Sebagian besar filum hewan tergolong ke dalam ditetapkan berdasarkan data morfologi tradisional dan
I(ad Bilateria. Simetri bilateral dan keberadaan tiga data molekular memiliki kesamaan pada banyak hal,
lapisan germinal merupakan karakter turunan bersama terdapat pula sejumlah perbedaan. Misalnya, pohon
yang membantu mendefinisikan l(ad Bilateria. ICad yang berdasarkan-morfologi pada Peraga 32.10 membagi
ini mengandung mayoritas filum hewan, dan anggota- bilateria menjadi dua klad: deuterostom dan protostom,
anggotanya dikenal sebagai bilateria (bilaterian). Pandangan ini mengasumsikan bahwa kedua mode
Ledakan l(ambrium pada dasarnya merupakan perkembangan ini merefleksikan pola filogenetik. Di dalam
diversifikasi bilateria yang cepat. protostom, Peraga 32.10 mengindikasikan bahwa artropoda
5, Kordata dan beberapa filum yang lain tergolong (yang mencakup serangga dan krustasea) dikelompokkan
ke dalam ICad Deuterostomia. Istilah deuterostom bersama anelida. I(edua kelompok memiliki tubuh yang
mengacu bukan hanya pada mode perkembangan beruas (pikirkanlah ekor lobster, yang merupakan sejenis
hewan, namun juga mengacu pada anggota-anggota artropoda, dan cacing tanah, yang merupakan anelida).
klad yang mencakup vertebrata dan kordata yang Sebuah pandangan yang berbeda telah muncul dari
lain. (Akan tetapi, perhatikan bahwa pandangan filogeni molekular yang berdasarkan gen-gen ribosomal,
tradisional dan molekular tentang filogeni hewan gen-gen Hox, dan iusinan gen nukleus pengkode
tidak setuju tentang filum-filum lain yang juga protein lainnya, juga gen-gen mitokondria. Secara
merupakan deuterostom.) kolektif, penelitian-penelitian ini mengindikasikan

BAB TIGA PULUH DUA Pengantar I(eanekaragaman Hewan 233


bahwa ada tiga klad utama hewan bersimetri
bilateral: Deterostomia, Lophotrochozoa, dan
Ecdysozoa (iihat Peraga 32.11). Beriawanan
dengan pandangan morfologis tradisional,
f ilogeni molekular menyatakan bahwa
artropoda dan anelida tidak saling berkerabat
dekat. Perhatikan pula bahwa Peraga 32.11
mencakup sekelompok cacing pipih aselomata !
tr,r' -t.
(Acoela) yang ditunjukkan pada Peraga 32.10. :.3. "-" (nrdana
'"-a "
:Ar , ;i
i
Secara tradisional, cacing pipih aselomata hlt
1:
ri '
O: r A-^^r-
diklasifikasikan bersama dengan cacing- 0, "3i f:
nir *
eo A(Ugtd \ \&&#.""i
' ' ,j :!' !! i'l
cacing pipih yang lain di dalam Filum
l,
'-^-.,i ; I
:o E
Platyhelminthes. Akan tetapi, penelitian i'd : -. .-u,* Echinodermata "
t-1-
.

i{ :1! 6 {" li
terbaru mengindikasikan bahwa cacing pipih r'ollg'I - '*l
9"!
aselomata merupakan bilateria basai, bukan
' #;
*"T i q''-"."-"".- chordata {S''
anggota dari Filum Platyhelminthes. Posisi xi ": !,=. ,.*.$ra" '
ni t I r.'
: c.{

basal Acoeia menunjukkan bahwa bilateria


mungkin telah diturunkan dari nenek moyang
=,j j
i-"Pratvherminthelg$r
bersama yang menyerupai cacing pipih
asoelomata yang masih hidup-yakni, dari ; """"Y
: F;
o ri ."
! Tt
nenek moyang yang memiliki sistem saraf i+-" t 1- Ectoprocta'..ut
sederhana, saluran pencernaan yang mirip +{s
;
kantong, namun tanpa sistem ekskretori. ;
:;FilS
"" 9.*t
t.so g--" Brachiopoda
Seperti terlihat pada Peraga 32.11, filogeni ; to
molekular menggolongkan filum-filum hewan
yang bukan Deuterostomia ke dalam dua takson, L__""j '* $.,_
,",,,*,
#i
bukan satu: ekdisozoa (ecdysozoan) dan B ii!,!
ti;d,ffi
* $-'-
*
Annelida
lofotrokozoa (lophotrochozoan). Nama I(ad F peraga 32.11 pandangan filogeni
hewan yang terutama didasarkan $ ,,,,t
Ecdysozoa mengacu pada kesamaan karakteristik pada data molekular. Bilateria terbaqi | .t --.- Nematoda r'.',1l'
yang dimiliki oleh nematoda, artropoda, dan menjadi tiga garis keturunan utama: *-g-$ rql::r:':

sejumlah filum ekdisozoa yang lain yang tidak deuterostom, lofotrokozoa, dan ekdisozoa. i$i i"--
D, ,
nrthropoda ffi
,r=SS
disertakan dalam peneiaahan kita. Hewan-
hewan ini menyekresil(an kerangka eksternal
(eksoskeleton); contohnya adalah lapisan penutup kaku
pada tonggeret atau jangkrik. I(etika hewan tumbuh,
ia akan berganti eksoskeleton, menggeliat keiuar dari
kerangka lamanya, dan menyekresikan eksoskeleton
yang lebih besar. Proses pergantian eksoskeleton yang
lama disebut ekdisis (ecdysis, Peraga 32.12). Walaupun
dinamai berdasarkan karakter ini, ICad Ecdysozoa diajukan
terutama berdasarkan data molekular yang mendukung
nenek moyang bersama dari anggota-anggotanya. Selain
itu, beberapa takson yang dikeluarkan dari klad ini
berdasarkan data molekular, misalnya spesies-spesies
lintah tertentu, sebenarnya juga berganti eksoskeleton.
Nama Lophotrochozoa mengacu pada dua ciri
yang berbeda yang teramati pada beberapa hewan yang
tergolong ke dalam klad ini. Sejumlah lofotrokozoa,
misalnya brakiopoda, mengembangkan sebuah struktur
yang disebut lofofor (lophophore, dari kata Yunani
lophos, jambul, dan pherein, membawa), mahkota dari
tentakel-tentakei bersiiia yang berfungsi dalam menangkap
makanan (Peraga 32.13a). Individu-individu pada filum-
filum yang lain, termasuk moluska dan anelida, melalui
suatu tahap perkembangan khas yang disebut larva A Peraga 32.12 Ekdisis. Tonggeret yang sedang molting ini
trokofor (tr ochophore la.r v a, Pe ra g a 32. 1 3 b)-sehingga sedang dalam proses keluar dari eksoskeleton lamanya. Hewan ini
disebut sebagai lofotrokozoa. akan mensekresikan eksoskeleton baru yang lebih besar.

234 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


tentang hubungan evolusioner yang ditunjukkan pada
pohon-pohon ini mungkin akan berubah. Para peneliti
terus melakukan analisis berskala besar dari gen ganda
dari berbagai macam sampel filum hewan. Pemahaman
yang lebih baik tentang hubungan di antara fiium-filum
ini akan memberi gambaran yang lebih jelas kepada para
saintis tentang bagaimana keanekaragaman bangun tubuh
hewan muncul. Pada Bab 33 dan 34, kita akan mengkaji
Iebih dekat tentang beraneka ragam filum hewan yang
masih ada dan sejarah evolusinya.

(a) Seienis ektoprokta, yang (b) Struktur larva trokofor


ffi32.4
memiliki lofofor (LM) 1. )abarkan bukti bahwa knidaria memiliki nenek-
moyang bersama yang lebih baru dengan hewan-
& 3r-rraga jj.r. l.3 Karakteristik-karakteristik morfologis yang hewan lain daripada dengan spons.
ditemukan pada lofotrokozoa. 2. Apakah perbedaan hipotesis-hipotesis filogenetik
yang disajikan dalam Peraga 32.10 dan 32.11 dalam
menyusun struktur cabang-cabang utama dalam kiad
Bilateria?

,&rah 5ifrstsnylatEff{m $-{ewnrs r$6 &'{asa E}*pam 3. ffffi Bila Peraga 32..l1 secara akurat
merefleksikan filogeni, mungkinkah kedua hal berikut
Seperti bidang penelitian ilmiah yang lain, sistematika benar? (a) Fosil artropoda yang baru ditemukan
hewan merupakan sebuah pekerjaan yang terus berlanjut. ternyata berusia 560 juta tahun. (b) Nenek-moyang
Saat ini, sebagian besar (namun tidak semua) ahli bersama terbaru Deutreostomia hidup 535 juta tahun
sistematika berpikir bahwa pohon yang ditunjukkan pada lalu. Jelaskan.
Peraga 32.11 memiliki dukungan yang lebih kuat daripada
Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan,
pohon yang ditunjukkan pada Peraga 32.10. Tentu saja, Apendiks A
seiring munculnya informasi baru, pemahaman kita

:,1s EEEIE
"'.- '
KU^lJng'
.nempe'ole.
untuk An nasi 3D
Stuov 'rrea o' www. masteringbio.com
B of ix, Tutorial MP3. Video, Soa
ffi3e.2
Latihan, eBook, dan banyak lagi. Sejarah hewan membentang lebih dari setengah
miliar tahun (hal. 226-228J
ffi32"'E Fr;l Necprti{eroz*ikusl.r (1 &"{i$iar*.542 jut;r Tahun
Fosil-fosil hewan awal mencakup fauna Ediakara.
$-r,,liu}

F.lewan adalah eukariota multiselular dan


lreterotrofik dengan jaringan yang berkembang dari f;ra fu!eclz{}i${unr {54?-?51 iufa -lahurc l-alu} Ledakan
lapisan ernbrionik (hal" 22a-226) I(ambrium menandai kemunculan fosil terawal dari
banyak kelompok utama hewan yang masih ada.
ts &4clcle I{u$rigi Hewan adalah heterotrof yang menelan
fira Mes$z$ik*nr (251*{r5"5 lufa Tahum Lalu}
makanannya.
Dinosaurus merupakan vertebrata darat yang dominan.
Terumbu karang muncul, menyedlakan habitat laut bagi
multiselular. Sel-selnya tidak memiliki dinding; sebagai organisme-organisme lain.
gantinya mereka disatukan oleh protein-protein struktural
Era Ken*euikunt q65"5 Juta Talrun Laiu snrnpai Sekaraurg)
seperti kolagen. Jaringan saraf dan jaringan otot hanya
Ordo-ordo Mamalia berdiversifikasi selama I(enozoikum.
dimiliki oleh hewan-hewan.

'.
Reprerr3ulesi rian F*r!*ervlhangan Pada kebanyakan
hewan, gastrulasi diikuti oleh pembentukan blastula dan
ffi3X.K
Hewan-hewan dapat dicirikan berdasarkan'bangun
mengarah pada pembentukan lapisan-lapisan jaringan
embrionik. Semua hewan, dan hanya hewan, memiliki tubuh' (hal.228*232)
gen-gen Hox yang meregulasi perkembangan bentuk h Simetri Hewan mungkin tidak memiliki simetri, atau .

tubuh. Walaupun gen-gen Hox sangat lestari, mereka memiliki simetri radial atau bilateral. Hewan-hewan
dapat menghasilkan berbagai macam keanekaragaman bersimetri bilateral memiliki sisi dorsal dan sisi ventral,
morfologi hewan. juga ujung anterior dan ujung posterior.

BAB TIGA PULUH DUA Pengantarl(eanekaragamanHewan 235


c. sistem sirkulasi.
dua lapisan germinal) atau triploblastik (memiliki tiga d. jaringan sejati.
lapisan germinal). e. mesoderm.

3. Manakah di antara berikut yang merupakan poin konflik di


bisa ada maupun tidak. Rongga tubuh bisa berupa antara analisis-analisis filogenetik yang disajikan pada Peraga
pseudoselom (berasal dari mesoderm dan endoderm) 32.10 dan 32.11?
ataup selom sejati (hanya berasal dari mesoderm). a. monofili kingdom hewan
b. hubungan takson-takson dari hewan-hewan beruas
mode perkembangan ini seringkali berbeda dalam pola terhadap takson-takson dari hewan-hewan tak beruas
penyibakan, pembentukan selom, dan nasib blastopor. c. bahwa spons merupakan hewan basal
d. bahwa kordata merupakan deuterostomata i
fi En ?2.4 e. monofili dari bilateria
Pandangan-pandangan baru tentang filogeni hewan 4. Aselomata dicirikan oleh
muncul dari data molekular (hal. 232-235) a. ketiadaan otak.
b. ketiadaan mesoderm.
c. perkembangan deuterostom.
d. selom yang tidak sepenuhnya dilapisi oleh mesoderm.
Nenek moyang e. tubuh padat tanpa rongga yang mengelilingi organ-
bersama semua hewan organ internal.
Spons
(hewan basal) 5, Manakah di antara berikut ini yang mungkin merupakan
faktor yang paling tid,ak penting sebagai penyebab ledakan
Ctenophora
I(ambrium?
a. kemunculan hubungan predator-mangsa di antara
C nidaria
hewan-hewan
b. akumulasi berbagai macam adaptasi, misalnya cangkang
Acoela
(bilateria basal) dan mode-mode lokomosi berbeda
c. perpindahan hewan ke darat
Deterostomia
d. evolusi gen-gen Hox yang mengontrol perkembangan
Simetri akumulasi oksigen di atmosfer dalam jumlah yang cukup
bilateral
untuk mendukung metabolisme hewan bergerak yang
lebih aktif
Ecdysozoa
6. Apa dasar utama untuk menempatkan artropoda dan
nematoda dalam Ecdysozoa pada salah satu hipotesis
filogeni hewan?
penelitian filogenetik berdasarkan database yang lebih a. Hewan pada kedua kelompok tersebut memiliki ruas.
besar mungkin menyediakan wawasan lebih mendalam b. Hewan pada kedua kelompok tersebut mengalami ekdisis.
mengenai sejarah evolusi hewan. c. Kedua kelompok tersebut memiliki penyibakan
determinat yang radial dan perkembangan embrioniknya
ETEI serupa.
Investigasi Animal Phylogenetic Tree d. Fosil mengungkapkan nenek moyang bersama dari kedua
Investigasi How Do Molecular Data Fit Traditional Phylogenies? filum tersebut.
e. Analisis gen menunjukkan bahwa sekuens-sekuens dari
kedua kelompok tersebut cukup mirip, dan sekuens-
sekuens ini berbeda dari yang dimiliki oleh lofotrokozoa
dan deuterostoma.
K['IS MANDIRI
Untuk mengetahui jawaban Kuis Mandiri, lihat Apendiks A.

l. Salah satu karakteristik yang hanya dimiliki hewan adalah IfifilrEf Kunjungi Study Area di www.masteringbio.com
a. gastrulasi. untuk memperoleh Soal Latihan.
b. multiselularitas.
c. reproduksi seksual. HUEUNGITN EVOLUSI
d. sperma berflagela. ,7
e. nutrisiheterotrofik. Beberapa salntis menyarankan bahwa frasa 'letupan
i(ambrium' mungkin lebih cocok daripada 'ledakan
Pembedaan antara spons dan filum-filum hewan yang lain Kambrium' untuk mendeskripsikan diversifikasi hewan
terutama berdasarkan pada ketiadaan versus keberadaan selama periode geologi tersebut. Para saintis yang lain telah
a. rongga tubuh. menyandingkan pengamatan ledakan keanekaragaman hewan
b. saluran pencernaan yang sempurna. pada strata Kambrium dengan mengawasi Bumi dari satelit

236 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner Keanekaragaman Hayati


dan baru menyadari kemunculan kota-kota ketika sudah anggota-anggotanya. Pola penyibakan apa yang merupakan
cukup besar untuk dilihat dari jarak tersebut. Apa implikasi karakteristik nenek moyang? Berapa kali pola penyibakan
pandangan-pandangan ini mengenai sejarah evolusi hewan berubah selama evolusi? Jelaskan.
pada masa itu?
,:
spiral
Fei3:g$$$;,I,,,,r$t#lLx#ii#irirL'!:jiii
(s)
PENELITIAN ILMIAH
ff.ljiil:,Platyhelminthes,
8. fqHtwffimgE Gambar ulang bagian eumetazoa pada Idiosinkratik (I) Acoela, Arthropoda
Peraga 32.11. Dengan menggunakan informasi pada tabel
Radial (R) Semua filum eumetazoa yang tidak
berikut, labeli setiap cabang yang menghasilkan suatu filum
tercantum di atas
dengan S, R, atau I, bergantung pada pola penyibakan

BAB TIGA PULUH DUA Pengantar Keanekaragaman Hewan 237


& ij,.:r..l::;i; ::r:.: r Apa fungsi ulir-ulir merah yang dimiliki oleh
organisme ini?

ffiffi
33.1 Spons adalah hewan basal yang tidak tentakel menjulur dari sebuah tabung kalsium karbonat yang
merniliki jaringan sejati disekresikan oleh cacing sebagai pelindung dan pendukung
33.2 Cnidaria adalah filunr purba eumetazoa tubuhnya yang lunak. Struktur-struktur yang peka cahaya
pada tentakel dapat mendeteksi bayangan predator, memicu
33.3 Lophotrachozoa, klad yang diidentifikasi
cacing untuk mengontraksikan otot-ototnya yang menarik
berdasarkan data molekular, memiliki
tentakel secara cepat ke dalam tabung.
keragaman bentuk tubtrh yang paling hranyak
Cacing pohon natal adalah invertebrata
33.4 Ecdysozoa adalah kelompok hewan yang (invertebrafe)-hewan yang tidak memiliki tulang
paling kaya spesies belakang. Invertebrata mencakup 95%o spesies hewan
33"5 Echinodermata dan Chordata adalah yang telah diketahui. Mereka menempati hampir setiap
deuteroston'l habitat di Bumi, mulai dari air mendidih yang dllepaskan
oleh lubang sembur hidrotermal laut-dalam hingga
ke tanah Antarktika yang berbatu dan beku. Adaptasi
terhadap berbagai lingkungan ini telah menghasilkan
keanekaragaman bentuk yang luar biasa, berkisar dari
Kehidupan Tanpa Tulang Belakang spesies yang hanya terdiri dari sel,sel lapisan ganda yang
pipih hingga spesies-spesies lain dengan kelenjar pemintal
6f*9 ekilas, Anda mungkin salah mengira organisme pada sutra, duri-duri yang berputar, lusinan kaki yang berbuku,
\r-*i+;., ':; -. adalah sejenis rumput laut. Namun atau tentakel yang ditutupi dengan mangkok pengisap. Itu
fu# penghuni terumbu karang yang berwarna-warni ini baru sebagian kecil di antaranya.
sebenarnya seekor hewan, bukan alga. Tepatnya, organisme Pada bab ini, kita akan menjelajahi dunia invertebrata,
itu merupakan salah satu spesies cacing beruas yang dikenal menggunakan pohon filogenetik pada Peraga 33.2 sebagai
sebagai cacing pohon natal (Spirobranchus giganteus). panduan. Fr+raqs .13.3 memberi pandangan sekilas
i(edua uliran yang berbentuk pohon adalah tentakel, yang tentang filum-filum invertebrata. Sebagai wakil dari
digunakan untuk pertukaran gas dan menyaring partikel- keanekaragaman invertebrata, banyak di antara filum-filum
partikel makanan kecil dari air di sekitarnya. Tentakel- tersebut akan dibahas lebih detail pada bab ini.

$a l+r:,i,:;;r ,i.:.;: Ulasan filogeni hewan. Calcarea


Selain spons (hewan basal pada Filum
Calcarea dan Silicea) dan segelintir
kelompok yang lain, semua hewan
PROTISTA
dan Silicea
W
NENEK Cnidaria
memiliki jaringan dan berada di dalam Klad MOYANG ::
Eumetazoa. Kebanyakan hewan tergolong rf .,
Klad Bilateria yang beraneka ragam. Lo p horroc hozoa,;-*;'$":"t
Nenek moyang i 11t,;!i11'
bersama semua
ir :q i1
ti

hewan
o:
6l
:=
:E
;. d e6F;
Ecdysozoa it-
"
o;l
r3, t',
r
"
* rr" * r"r" r..
",
r,*,,...
",".*,. ",". Deuterostomia '*'h
"{q.
. .-

238 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner l(eanekaragaman Hayati


I(ingdom Animalia mencakup 1,3 juta spesies yang telah diketahui, sementara estimasi jumlah total
spesies jauh lebih besar dari itu. Dari 23 filum yang disajlkan singkat di sini, filum yang diilustrasikan
dengan foto' preview' berukuran kecil dibahas secara lebih lengkap di dalam bab ini atau bab

berikutnya. (lihat I(onsep 33.1). 0.5mm i +

Hewan di dalam kedua filum ini secara Satu-satunya spesies yang


informal disebut'sponsl Spons adalah diketahui dari filum ini, Trichoplax
hewan sesil yang tidak memilil<i jaringan adhaerens, tidak terlihat seperti
sejati. Mereka hidup sebagai pemakan hewan. Ia terdiri dari beberapa
Sejenis spons suspensi, menjebak partikel-partlkel yang ribu sel yang tersusun dalam
melalui saluran-saluran internal tubuhnva lempeng berlapis-ganda.
Trichop lax dapat bereproduksi
dengan membelah menjadl dua
Seekor plakozoa (LM)
lndividu atau bertunas, melepaskan
banyak individu multiselular.

Cnidaria mencakup koral, ubur-ubur, dan


hidra. Hewan-hewan ini memiliki bangun
tubuh diploblastik bersimetri radial, yang
mencakup rongga gastrovaskular dengan Ctenofor (ubur-ubur sisir) bersifat
bukaan tunggal yang berperan sebagai diploblastik dan bersimetri radial
mulut sekaligus anus (lihat I(onsep 33.2). seperti knidaria, menunjukkan
Seekor ubur-ubur
bahwa kedua filum berdivergensi
dari hewan-hewan lain sejak
awal. Ubur-ubur sisir menyusun
sebagian besar plankton laut.
Merel<a memiliki banyak sifat
Cacing pipih aselomata memiliki khas, termasuk delapan 'sisir' silia
Seekor ctenofor, atau
sistem saraf sederhana dan saluran ubur-ubur sisir yang mendorong hewan melintasi
pencernaan serupa-kantong, sehingga air. Jika hewan kecil bersentuhan
dahulu ditempatkan ke dalam Filum dengan tentakel beberapa ubur-ubur sisir, sel-sel yang
Platyhelminthes. Akan tetapi, analisis terspesialisasi menyembur terbuka, menutupi mangsa dengan
molekular mengindikasikan bahwa benang-benang yang lengket.
Cacing pipih Acoela merupakan sebuah garis
aselomata (LM) keturunan terpisah yang berdivergensi
sebelum ketiga klad utama bilateria
(lihat l(onsep 32.4)

*::,1*':f.!:13:!ld:..iiiti4iir.+:lr*:iil,i.itli,5:Y:1+1il'r;,lsli.iii-., r- ,r:,- --,: - " :-=a;i::

Cacing pipih (termasuk cacing pita, Meskipun berukuran mikroskopik,


planaria, dan cacing hatl) memiliki rotifer juga memiliki sistem organ
simetri bilateral dan sistem saraf pusat terspesialisasi, termasuk saluran
yang mengolah informasi dari struktur- pencernaan. Rotifer memakan
struktur indra. Platyhelminthes tidak mikroorganisme yang tersuspensi di
memiliki rongga tubuh atau organ untuk dalam air (lihat i(onsep 33.3). Seekor rotifer (LM)
Cacing pipih laut
sirkulasi (lihat I(onsep 33.3).

Ectoprocta (juga dikenal sebagai briozoa) Brachiopoda, atau lamp shell, mtngi<in
hidup sebagai koloni sesil dan ditutupi disangka kima atau moluska yang
oleh eksoskeleton yang keras (lihat lain. Akan tetapi, sebagian besar
I(onsep 33.3). Brachiopoda memiliki tangkai unik
yang menambatkan mereka dengan
substratnya (lihat I(onsep 33.3).
Ectoprocta Seekor brachiopoda

Bersambung ke halaman berikutnya

BAB TIGA PULUH TIGA Invertebrata 239


Acantocephala (dari kata
Yunani acanthlas, tajam, dan Cycliophora yang diketahui,
cephalo, kepala) disebut cacing Symbion pandora, ditemukan
berkepala duri karena memiliki pada 1995 di bagian mulut dari
kait melengkung pada probosis seekor lobster. Makhluk mungil
di ujung anterior tubuh. yang berbentuk vas ini memiliki
Semua spesies merupakan
bangun tubuh yang unik
parasit. Beberapa akantosefala Salah satu anggota Salah satu anggota Cycliophora dan siklus hidup yang sangat
(SEM diwarnai)
Acantocephala (LM) janggal. Jantan menghamili
memanipulasi inang perantaranya
betina yang masih berkembang di dalam tubuh induk.
(biasanya artropoda) dengan cara-cara yang meningkatkan
Betina yang terfertilisasi kemudian meloloskan diri,
kesempatan mencapai inang akhirnya (biasanya vertebrata).
mendiami bagian lain dari tubuh lobster, dan melepaskan
Misalnya, Achantocephala yang menginfeksi kepiting lumpur
keturunannya. I(eturunan tampaknya meninggalkan lobster
New Zealand memaksa inangnya bergerak ke daerah itu dan mencari lobster lain sebagai tempat untuk melekat.
pantai yang lebih terlihat, di tempat kepiting lebih mungkin
dimakan oleh burung, inang terakhir cacing tersebut.

Cacing probosis, atau ribbon Moluska (termasuk keong, kima,


worm, berenang melalui air cumi-cumi, dan gurita) memiliki
atau meliang di dalam pasir, tubuh lunak yang pada banyak spesies
menjulurkan sebuah probosis dilindungi oleh cangkang yang keras
yang unik untuk menangkap (lihat I(onsep 33.3).
mangsa. Seperti cacing pipih,
cacing probosis tidak memiliki Seekor gurita
selom sejati. Akan tetapi,
tidak seperti cacing pipih,'
Seekor cacing probosis
nemertea memiliki saluran
Annelida, atau cacing beruas, dibedakan
pencernaan dan sistem sirkulasi tertutup tempat darah
dari cacing lain karena memiliki ruas-
ditampung di dalam pembuluh-pembuluh sehingga berbeda
ruas tubuh. Cacing tanah merupakan
dari cairan di dalam rongga tubuh.
Annelida yang paling dikenal, namun
6lum ini juga mencakup spesies yang
hidup di laut dan di perairan tawar
(lihat I(onsep 33.3).
Seekor anelida laut

:r-.
-.i

Loricifera (dari kata Latin Priapula adalah cacing


lorica, korset, dan ;ferre, dengan probosis yang besar
menanggung) adalah hewan- dan membulat di ujung
hewan kecil yang menghuni anterior. (Namanya berasal
dasar laut dalam. Seekor dari Priapos, dewa kesuburan
lorisifera dapat memasukkan Yunani, yang disimbolkan
atau mengeluarkan kepala, oleh penis raksasa.) Dengan
leher, dan toraksnya dari panjanB yang berkisar
lorika, kantong yang dari 0,5 mm hingga 20
terbentuk dari enam lempeng cm, kebanyakan spesies
Salah satu anggota Loricifera Seekor priapula
yang mengelilingi abdomen. (LM) Priapula meliang di dalam
Walaupun sebagian besar sedimen dasar laut. Bukti fosil menunjukkan bahwa priapula
sejarah lorisifera masih merupakan misteri, setidaknya satu tergolong predator utama selama Periode I(ambrium.
spesies mungkin memakan bakteri.

240 UNIT LIMA Se.jarah Evolusioner l(eanekaragaman Hayati


Tardigrada (darl bahasa Latin Onychopora, disebut juga
tardws, lamban, dan gradus, cacing velvet, bermula pada
langkah) terkadang disebut ledakan Kambrium (lihat Bab
beruang air karena memiliki 32). Mulanya, Onychopora
bentuk yang membulat, hidup di lautan, namun pada
tonjolan yang montok, dan suatu titik mereka berhasil
langkah berat yang tertatih mengolonisasi daratan. Saat
seperti beruang. Panjang ini Onychopora hanya hidup
kebanyakan tardigrada kurang di hutan-hutan yang lembap.
Tardigrada (SEM diwarnai) dari 0,5 mm. Sebagian hidup Onychopora memiliki antena Seekor onychophora
di laut atau perairan tawar, berdaging dan beberapa lusin
sementara yang lain hidup pada tumbuhan atau hewan. pasangan kaki serupa kantong
Sebanyak 2 juta ekor tardigrada dapat ditemukan pada
satu meter persegi lumut. I(ondisi yang buruk mungkin
menyebabkan tardigrades memasuki fase dormansi; ketika
dorman, tardigrada dapat sintas pada suhu serendah -272'
C, dekat dengan titik nol absolut!

Cacing gilig sangat melimpah dan Sebagian besar spesies hewan yang
beraneka ragam di tanah dan di telah diketahui, termasuk serangga,
habitat-habitat akuatik; banyak krustasea, dan araknida, adalah
spesies menjadi parasit pada artropoda. Semua artropoda memiliki
tumbuhan dan hewan. Ciri yang eksoskeleton yang beruas dan
paling khas dari cacing gilig adalah tonjolan berbuku (1ihat Konsep 33.4).
kutikula keras yang meiapisi tubuh
Cacing gilig (lihat l(onsep 33.4). Kalajengking
(sejenis araknida)

I tt l
r,:l :, i : : i:.tt: t.ii l - ..-.-".::1,.._,...."j-a.r.:.,:r{il;,t+tijiil

Seperti ekinodermata dan kordata, hemikordata adalah


anggota klad deuterostom (lihat Bab 32). Hemikordata
memiliki beberapa sifat yang sama dengan kordata-
kordata yang lain, misalnya celah insang dan batang
saraf dorsal. I(elompok terbesar ekinodermata adalah
enteropneust, atau cacing acorn. Cacing acorn hidup
di laut dan umumnya hidup terkubur di dalam lumpur
atau di bawah bebatuan; mereka dapat hidup hingga
Seekor cacing acorn
panjangnya lebih dari 2 m.

. ':
Ekinodermata, misalnya dolar Lebih dari 9070 spesies kordata
pasir, bintang laut, dan bulu babi, yang diketahui, memiliki tulang
merupakan hewan akuatik dalam belakang (sehingga merupakan
klad deuterostom yang bersimetri vertebrata). Akan tetapi, filum
bilateral ketika masih larva, namun Chordata juga mencakup tiga
tidak lagi saat dewasa. Mereka kelompok invertebrata: lanselet,
bergerak dan makan dengan jejaring tunikata, dan hagfish, Lihat Bab 34
Bulu babi kanal internal untuk memompa untuk memperoleh bahasan lengkap Tunikata
air ke bagian-bagian tubuh yang tentang filum ini.
berbeda (lihat I(onsep 33.5).

BAB TIGA PULUH TIGA Invertebrata 241


pohon lilogenetik hewan. Tidak seperti hampir semua
ryffi,ffiffi 33.S hewan lain, spons tidak memiliki jaringan sejati, kelompok
i Sp*m* mda8a$x &"eewmm &:asmfl yffistg sel-sel serupa yang bertindak sebagai unit fungsional dan
tf;s$mf,e s"ffiesffifiEfi${i $ax'*mgmm se$a€f; terisolasi dari jaringan-jaringan yang iain oleh lapisan
bermembran. Akan tetapi, tubuh spons mengandung
beberapa tlpe-tipe sel yang berbeda. Misalnya, lapisan
iitilil;ffi;;; c"l."r"" and silicea Hewan-hewan di dalam interior spongosoel adalah koanosit (choanocyte)
:, :*Pg:i::3.i;,;,ii cntaala Filum Calcarea dan berflagela, atau sel kerah (dinamai berdasarkan kerah
bermembran di sekitar dasar flagelum). I(emiripan antara
iiif';"lifffi,',;:1,7 koanosit dan sel-sel choanoflagellata mendukung bukti
fiEfiiE!il:ffil Deuterostomia
'iiii'iiiiiliiiiil:i'""':::"'"' (Sebelumnya, semua molekular yang menyatakan bahwa hewan berevolusi dari
spons ditempatkan di dalam satu hlum, Porifera, yang nenek moyang serupa choanoflagellata (lihat Peraga 32.3).
kini dianggap parafiletik berdasarkan data molekular.) Di Tubuh spons terdiri dari dua lapisan sel yang
antara hewan-hewan yang paling sederhana, spons bersifat dipisahkan oleh wilayah bergelatin yang disebut mesohil
menetap dan dikira sebagai tumbuhan oleh bangsa Yunani (mesohyl). Sel-sel yang mengembara melalui mesohil
kuno. Ukurannya berkisar dari beberapa milimeter hingga disebut amoebosit (amoebocyte), yang dinamai
beberapa meter dan hidup di perairan tawar maupun laut. berdasarkan pseudopodia yang digunakan. Amoebosit
Spons adalah pemakan suspensi (suspension feeder): memiliki banyak fungsi. Amoebosit mengambil makanan
Mereka menangkap partikel makanan yang tersuspensi dari air dan koanosit, mencernanya, dan mengangkut
di dalam air yang dilewatkan melalui tubuhnya. Pada nutrien ke sel-sel yang lain. Mereka juga menghasilkan
beberapa spesies, tubuh spons menyerupai kantong yang serat rangka yang kokoh di dalam mesohii. Pada beberapa
berpori-pori. Air ditarik melaiui pori-pori ke dalam kelompok spons, serat-serat ini merupakan spikula tajam
rongga tengah, spongosol (spongocoel), dan kemudian yang terbuat dari kalsium karbonat atau silika. Spons yang
mengalir keluar dari spons melalui bukaan yang lebih lain menghasilkan serat-serat yang lebih fleksibel, terbuat
besar disebut oskulum (oscalum, Spons dari protein yang disebut spongin; Anda mungkin pernah
yang lebih kompleks memiliki dinding tubuh yang melihat rangka ientur ini dijual sebagai spons mandi yang
berlipat-lipat, dan banyak yang memiliki kanal air yang lembut dan berwarna cokelat.
bercabang-cabang dan beberapa oskulum. I(ebanyakan spons adalah hermafrodit
Spons adalah hewan basal; artinya, mereka merep- (her map hr o dite), ar tiny a b ahwa s etiap individu b erfungsi
resentasikan garis keturunan yang bermula di dekat akar sebagai jantan dan betina sekaligus di dalam reproduksi

.t Anatomi spons

j: ilt:;: i.ji:,r,,:t.r' :

Flagelum Partikel makanan


,r.,:l di dalam mukus

Spons vas bvu (Callyspongia plicifera)


i ,l ti:r a

!,1::'

l
L

Amoebosit

Aliran/
dll
;;f,i"j-4"f i .. :.: l'-.1...i
I ;t:i:nlr*r::l*, i;tir:{i:'t it*:.*i :.ll l*il **r't
tt i.: r l ; l;:r;r"; 1, l-r';..: t't t it+t i .{]'i-rrrj l it i; l|l i:
l i 11.ir

:;r,',i;::-l l-:]:'r..:Ji;l it,lrlr;l;1r,.]i:i!,t i-rr,:tiir:ilj:tit;-i


r;i: 1 :, ;-rt ll i,) { j a; ti r; ; l+ i ir ;,,,;lr i i .l l: l'; t:t il ti I r:
1' n:.

242 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


seksual dengan menghasilkan sperma dan telur. Hampir
semua spons menunjukkan hermafroditisme sekuensiai,
yakni berfungsi sebagai salah satu jenis kelamin dan
kemudian menjadi jenis kelamin yang satu lagi.
Gamet spons muncul dari koanosit atau amoebosit.
Telur menetap di dalam mesohil, namun sperma diangkut Tangkai
tubuh
keluar dari spons oleh aliran air. Fertilisasi silang dihasilkan
dari beberapa sperma yang ditarik ke dalam individu-
individu di sekitarnya. Fertilisasi terjadi di dalam mesohil, r-::----::-,:.:::r,) MUIUVanUS

tempat zigot berkembang menjadi larva berflagela yang


bisa berenang dan menyebar dari spons induk. Setelah & i:€rcg;t 3.5 Bentuk polip dan medusa knidaria. Dinding
menetap di substrat yang cocok, larva berkembang menjadi tubuh knidaria memj iki dua lapisan sel: lapisan epidermis di
sebelah luar (dari ektoderm) dan lapisan gastrodermis di sebelah
dewasa yang sesil.
dalam (dari endoderm) Pencernaan dimulai di dalam ronqqa
Spons menghasilkan berbagai antibiotik dan senyawa- gastrovaskular dan diselesaikan di dalam vakuola makanan pada
senyawa pertahanan yang lain. Para peneliti kini sedang sel-sel gastrodermal. Flagela pada sel-se1 gastrodermal mengaduk-
mengisolasi senyawa-senyawa ini, yang memberi harapan aduk isi rongga gastrovaskular dan membantu mengedarkan
untuk memerangi penyakit-penyakit manusia. Misalnya, nutrien. Lapisan di antara epidermis dan gastrodermis merupakan
laprsan bergelatin, yaitu mesoglea.
senyawa yang disebut kribrostatin yang diisolasi dari
spons laut dapat membunuh galur-ga1ur resisten-penisilin
dari bakteri Streptococcus. Senyawa-senyawa lain yang
diperoleh dari spons sedang diuji sebagai agen antikanker ini berfungsi sebagai mulut sekaligus anus. Ada dua variasi
potensial. pada bangun tubuh ini: polip yang sesil dan medusa yang
motil i*q:ffttj: lJ: i;,i. Polip (polyp) adalah bentuk silindris
ffi33,r yang melekat ke substrat dengan ujung aboral tubuhnya
1. Deskripsikan bagaimana cara spons makan. (ujung yang berlawanan dengan mulut) sambil menjulurkan
2. $:f,ffi%5,Lffiff$iWffi$ Beberapa bukti molekular tentakeinya, menanti mangsa. Contoh dari bentuk polip
menyatakan bahwa kelompok saudari hewan bukanlah mencakup hidra dan anemon laut. Medusa adalah versi
choanoflagellata, melainkan sekelompok protista polip yang pipih dengan mulut di sebelah bawah. Medusa
parasitik, Mesomycetozoa. Mengingat parasit-parasit bergerak bebas di dalam air dengan kombinasi hanyutan
ini tidak memiliki sel-sel kerah, mungkinkah hipotesis pasif dan kontraksi tubuhnya yang berbentuk lonceng.
ini benar? Jelaskan. Medusa mencakup ubur-ubur yang berenang bebas.
Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat t Tentakel ubur-ubur terjuntai dari permukaan oral, yang
Apendiks A I mengarah ke bawah. Beberapa cnidaria hanya memiliki
bentuk polip atau medusa saja; yang lain memiliki tahap
polip maupun tahap medusa pada siklus hidupnya.
ffi33.2
F
Cnidaria adalah karnivora yang seringkali menggunakan
tentakelnya yang tersusun melingkar di sekeliling mulut
F Cnidaria adalah filum untuk menangkap mangsa dan mendorong makanan
ke dalam rongga gastrovaskular, tempat dimulainya
purba eumetazca pencernaan. Sisa-sisa yang tak tercerna dibuang melalui
mulut/anus. Tentakel dipersenjatai dengan serangkaian
;*.-.1*,H-Ef:E'ir'}!:.aE6i cul.ur"u and silicea Semua hewan, kecuali knidosit (cnidocyte), sel-sel yang hanya dimiliki
iff.ffiF;#.9*g*g}i
d dd 6;,a;;;:::
cnidaria spons dan segelintir oleh knidaria yang berfungsi dalam pertahanan dan
Lonhotrocho-Zod
--r"---- penangkapan mangsa iPeraga 33.5i. I(nidosit memiliki
i*R*;!rrelse@qir'e;-@.$r kelompoklain,tergolong
knide (dari kata Yunani cnide, jelatang), organel mirip,
ffiffi$$g;:L'J,::,i-,. i:*1ru**;*rui: kapsul yang mampu meletus ke luar dan menjadi sumber
sejati (lihat Bab 32). Salah satu garis keturunan tertua nama Filum Cnidaria. I(nide terspesialisasi yang disebut
di dalam klad ini adalah Filum Cnidaria. Cnidaria nematokist (nematocyst) mengandung seuntai benang
berdiversifikasi menjadi berbagai macam bentuk sesil dan penyengat yang mampu menembus dinding tubuh mangsa
motil, termasuk hidra, koral,'dan ubur-ubur (dalam bahasa knidaria. I(nide-knide jenis lain memiliki benang,benang
Inggris disebut jelly, namun sering disebut "jellyfish"). panjang yang menempel atau melilit mangsa kecil yang
Namun sebagian besar cnidaria masih menunjukkan menabrak tentakel-tentakel cnidaria.
bangun tubuh diploblastik radial yang relatif sederhana laringan-jaringan kontraktil dan saraf,saraf terdapat
yang muncul sekitar 570 juta tahun lalu. dalam bentuk yang paling sederhana pada knidaria. Sel,sel
Bangun tubuh dasar knidaria adalah kantong dengan epldermis (lapisan luar) dan gastrodermis (lapisan dalam)
kompartemen pencernaan pusat, rongga gastrovaskular memiliki berkas-berkas mikrofilamen yang tersusun ke
(gastrovascular cavity). Satu bukaan tunggal ke rongga dalam serabut-serabut kontraktil (lihat Bab 6). Rongga

BAB TIGA PULUH TIGA Invertebrata


dt:i

f-,., 'i .;o"i . .

,'U
&.'
6ji"
Kelas dan Contoh Karakteristik Utama
KuttKula -----+; Hydrozoa (Portuguese I(ebanyakan hidup di laut, sedikit
mangsa df man- of- w ar, hidr a, O b eli a,
,
di perairan tawar; kebanyakan
beberapa jenis koral; lihat spesies memiliki tahap polip dan
a*
Peraga 33.7a dan 33.8) medusa; tahap polip seringkali
ffi! eenang
s6.
td
-, membentuk koloni.

Scyphozoa (ubur-ubur, Semua hidup di laut; tahap


't& jelatang laut; lihat Peraga polip tidak ada atau tereduksi:
'1.^ 33.7b) berenang bebas; medusa dapat
berdiameter lebih dari 2 m.
,. Benang
*.' :-r! --------------->
terlepas Cubozoa (ubur-ubur kotak, Semua hidup di laut; medusa
tawon Iauti lihat Peraga 33.7c) berbentuk kotak; mata
kompleks; sangat berbisa
I Benang
I (mengumpar) Anthozoa (anemon laut, Semua hidup di laut; tidak ada
Knidosit
sebagian besar koral, kipas tahap medusa sama sekali;
laut; lihat Peraga 33.7d) kebanyakan sesil; banyak yang
.+. Knidosit hidra. Tipe knidosit ini memiliki kapsul membentuk koloni
penyengat, nematokist, yang berisi benang mengumpar. Ketika
'pemicu' dirangsang oleh sentuhan atau zat kimia tertentu, benang
mele1it keluat menusuk dan menyuntikkan racun ke mangsa.

*{'q:e$ e'elar:n"
gastrovaskular bertindak sebagai rangka hidrostatik I(ebanyakan hidrozoa mengalami pergiliran antara bentuk
tempat jaringan kontraktil bekerja. I(etika knidaria polip dan medusa, seperti pada siklus hidtp Obelia
menutup mulutnya, volume rongga menjadi tetap, dan . Tahap polip, koloni polip yang saling terhubung
kontraksi se1-sel tertentu menyebabkan hewan tersebut dalam kasus Obelia, lebih terlihat jelas daripada medusa.
berubah bentuk. Pergerakan dikoordinasi oleh jaring saraf. Hidra, satu di antara segelintir cnidaria yang ditemukan
I(nidaria tidak memiliki otak, dan jaring saraf yang tak di perairan tawar, merupakan hidrozoa yang tak lazim
terpusat diasosiasikan dengan struktur-struktur indra karena hanya terdapat dalam bentuk polip. I(etika kondisi
yang tersebar secara radial di sekeliling tubuh. Dengan lingkungan menguntungkan, hidra bereproduksi secara
demikian, hewan dapat mendeteksi dan merespons aseksual melalui pertunasan, pembentukan tonjolan yang
stimulus dari semua arah. terlepas dari induk dan hidup secara independen (lihat
Seperti yang dirangkum dalam rri:*i il !, Filum Peraga 13.2). I(etika kondisi memburuk, hidra dapat
Cnidaria terbagi menjadi empat kelas utama: Hydrozoa, bereproduksi secara seksual, membentuk zigot resisten
Scyphozoa, Cubozoa, dan Anthozoa yang tetap dorman hingga keadaan membaik.

(b) Banyak ubur-ubur (Kelas (c) Tawon laut (Chironex fleckeri ) (d) Anemon laut dan anggota
Scyphozoa) bisa berpenda' adalah anggota Kelas Cubozoa. anggota lain dari kelas
(bioluminesen). Makanan yang Racunnya, yang dapat Anthozoa hanya terdapat
ditangkap oleh tentakel melumpuhkan ikan dan mangsa sebaqai polip.
bernematokist ditransfer ke besar yang lain, lebih kuat
(a) polip pembentuk koloni ini adalah lengan o,al yang terspesia'i:asi daripada bisa ular.
anggota Kelas Hydrozoa. (yang tidak memilik nematokist)
unluk dit.anspor ke muilt.
*h. Cnidaria.

244 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner l(eanekaragaman Hayati


;Po ip
Polip
pena
. reproduktif
n q kap
makanan =- ,."11

i MEIOSIS
,\
Med usa
Gonad
\ i:
\
REPRODUKSI
Telur E.
SEKSUAL

REPRODUKSI
ASEKSUAL
Sebag ia n (PERTUNASAN)
koloni
pol p FERTILISASI

ZiqoI
Pol p yang sedang
berkembang Planula
( arva)

Polip
dewasa

T' Keterangan
IF
l- Haploid (n)
Diploid (2n)

;i. Siklus hidup Obelia hydrozoa. Tahap polip bersifat aseksual, dan tahap medusa bersifat seksual; kedua tahap ini bergiliran,
tahap yang satu menghasilkan tahap yang lain. Jangan menyamakan pergiliran ini dengan pergiliran generasi yang terladi pada tumbuhan
dan beberapa aga. Pada Obelia, poip maupun medusa merupakan organisme diplold. Satu hal yang khas pada hewan, hanya gamet-gamet
yang bersel tunggal-lah yang hapoid. Sebaliknya, tumbuhan memlliki generasi haplord multiselular dan generasr diploid multiseluar

iillilii,:i#ij;l;liFiii,t:,!i
anggaplah bahwa medusa obelia dan gamet-gametnya adalah haploid, namun semua tahap yang lain adalah
diploid. Aspek apa dari siklus hidup Obelia yang dapat berubah apabila hal ini terjadi?

i"t+.:;7\nt*e +"r:t lebih jarang terdampar di pesisir. Cubozoa, yang umumnya


hidup di lautan tropis, seringkali dilengkapi dengan knidosit
Medusa umumnya merupakan tahap yang mendominasi
yang sangat beracun. Tawon Iaut (Chironexfleckeri), sejenis
siklus hidup I(e1as Scyphozoa. Medusa sebagian besar
Cubozoa yang hidup di lepas pantai Australia utara, adalah
spesies hidup di antara piankton sebagai ubur-ubur.
salah satu organisme paling mematikan: Sengatannya
I(ebanyakan Scyphozoa yang hidup di pesisir mengalami
menyebabkan nyeri yang hebat dan dapat menyebabkan
tahap sebagai polip kecil selama siklus hidupnya, sementara
kegagalan pernapasan, berhentinya detak jantung, dan
Scyphozoa yang hidup di laut terbuka umumnya tidak kematian dalam beberapa menit. Akan tetapi, racun tawon
memiliki tahap polip sama sekall. laut tidak bersifat fatal bagi semua organisme; penyu laut
memiliki pertahanan terhadap racun tersebut, sehingga
i-'t-.'utt't; ctt". penyu bisa memakan Cubozoa dalam jumlah besar.
Seperti namanya (yang berarti 'hewan kotak'), Cubozoa
memiliki tahap medusa yang berbentuk kotak. Cubozoa i:"u a :+ i it { I ;rt r,-F ",1
dapat dibedakan dari Scyphozoa dari beberapa cara, Anemon laut (lihat Peraga 33.6d) dan koral tergolong ke
misalnya memiliki mata kompleks yang tertanam di tepian dalam i(elas Anthozoa (berarti 'hewan bunga'). Cnidaria
medusanya. Mereka tergolong perenang yang kuat sehingga ini hanya terdapat sebagai polip. I(oral hidup soliter atau

BAB TIGA PULUH TIGA Invertebrata 245


membentuk koloni, dan banyak spesies menyekresikan pertama, Lophotrochozoa. I(onsep 33.4 dan 33.5 akan
rangka eksternal yang keras dari kalsium karbonat. Setiap menjelajahi kedua ltlad yang lain.
generasi polip membangun rangkanya di atas sisa-sisa Walaupun I(1ad Lophotrochozoa diidentifikasi
rangka dari generasi sebelumnya, membentuk'batu karang' berdasarkan data molekular, namanya berasal dari ciri-
dengan bentuk yang khas bagi setiap spesies. Rangka itulah ciri yang ditemukan pada sejumlah anggotanya. Beberapa
yang biasanya kita anggap sebagai koral. Lophotrochozoa mengembangkan sebuah struktur yang
Terumbu karang bagi laut tropis bagaikan hutan hujan disebut lofofor (lophophore), mahkota tentakel bersilia
bagi wilayah daratan tropis: Terumbu karang menyediakan yang berfungsi untuk menangkap makanan, sementara
habitat bagi banyak spesies yang lain. Sayangnya, seperti yang lain melalui tahap khas yang disebut larva trokofor
hutan hujan, terumbu karang hancur dengan laju yang (tro chophore larva, llhat Peraga 32.13). Anggota-anggota
mengkhawatirkan akibat aktivitas manusia. Polusi dan yang lain dari kelompok ini tidak memiliki kedua ciri
penangkapan ikan secara berlebihan merupakan ancaman tersebut. Segelintir ciri-ciri morfologi unik yang lain yang
utama, dan pemanasan global (lihat Bab 55) juga berkontribusi dimiliki oleh anggota-anggota keiompok ini-bahkan,
dalam kerusakan terumbu karang karena meningkatkan suhu lofotrokozoa merupakan klad hewan yang memiliki
air laut di atas kisaran suhu pertumbuhan korai yang sempit. bangun tubuh paling beraneka ragam. I(eanekaragaman
bentuk ini tercerminkan dalam jumlah filum hewan yang
ffi33.2 diklasifikasikan dalam kelompok ini: Lophotrochozoa
mencakup sekitar 18 filum hewan, lebih dari dua kali
1. Bandingkan dan bedakan bentuk polip dan medusa
dari knidaria. lipat jumlah filum dalam I(ad Bilateria yang lain.
2. Deskripsikan struktur dan fungsi sel-sel penyengat
I(ini kami akan memperkenalkan enam Filum
yang menjadi asal nama knidaria. Lophotrochozoa: cacing pipih, rotifer, ektoprokta,
brakiopoda, moluska, dan anelida.
3. ffiffi3ffiT ]ika nenek moyang bersama
knidaria merupakan sejenis ubur-ubur yang hidup di
laut terbuka, apa yang dapat Anda simpulkan tentang eac6mg pipi$r
tren evolusi dalam nilai penting relatif dari tahap
Cacing pipih \llatworm, fllum Playthelminthes) hidup
polip dan medusa?
di habitat-habitat laut, perairan tawar, dan daratan yang
Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan,
Apendiks A. j1'**J lembap. Selain bentuk yang hidup bebas, cacing pipih
mencakup pula banyak spesies parasit, misalnya cacing
hatr (flukes) dan cacing p\ta (tapeworm). Cacing piprh
dinamai demikian karena mereka memiliki tubuh kurus
yang memipih secara dorsoventral (antara permukaan
w33.3
i Lophotrochozoa, klad yang
dorsal dan ventral); platyhelminth berarti 'cacing pipihl
(Perhatikan bahwa istllah cacing bukanlah nama taksonomi
formal, melainkan istilah umum untuk hewan dengan
diidentifikasi berdasarkan data tubuh yang panjang dan kurus.) Cacing pipih yang paling
molekular, memiliki kisaran bentuk kecil merupakan spesies yang hidup bebas dan berukuran
hampir mikroskopik, sementara beberapa cacing pita bisa
tubulr hewan yang paling luas mencapai panjang lebih dari 20 m.
Walaupun cacing pipih mengalami perkembangan
t:t66:6S6d:e 44:6:d triploblastik, mereka merupakan aselomata (hewan yang
silicea seDagIan Desar spesres
A:i
calcarea and
WJ;-F*!.E$.'H#;$E;
ii*...$$$.l9uHffi$*!] c"ia*i. hewan tergolong ke tidak memiliki rongga tubuh). Tubuhnya yang pipih
ffiggl:Fffii*Xtr Lophotrochozoa dalam I(1ad Bilateria, menempatkan semua sel-selnya dekat dengan air di
ffiAg$'1"AjAq€.l Ecdysozoa yang anggota_anggotanya lingkungan sekitar atau di dalam saluran pencernaannya.
ffi€'&Bftoct#Pffi Deuterostomia memiliki simetri blateral I(arena kedekatannya dengan air, pertukaran gas dan
dan perkembangan triploblastik (lihat Bab 32). I(ebanyakan pembuangan zat sisa bernitrogen (amonia) dapat terjadi
bilatei'ia juga merupakan selomata. Sementara urut-urutan melalui difusi menyeberangi permukaan tubuh. Cacing
evolusi bilateria merupakan subjek penyelidlkan yang pipih tidak memiliki organ yang terspesialisasi untuk
aktif, kebanyakan peneliti berpikir bahwa nenek moyang pertukaran gas, dan aparatus ekskresinya yang relatif
bersama terbaru dari bilateria mungkin masih ada pada sederhana terutama berfungsi untuk mempertahankan
Eon Proterozoikum akhir (sekitar 575 juta tahun lalu). keseimbangan osmotik dengan lingkungannya. Aparatus
Sebagian besar kelompok utama bilateria muncul pertama ini terdiri atas protonefuidia Qtrotonephridia), jejaring
kali dalam catatan fosil selama ledakan l(ambrium. tubula dengan struktur bersilia yang disebut sebagai sel
Seperti yang Anda baca di Bab 32, bukti molekular api (flame bulb) yang menarik cairan melalui saluran
menyatakan bahwa ada tiga klad utama hewan yang bercabang-cabang yang membuka keluar (lihat Peraga
bersimetri bilateral: Lophotrochozoa, Ecdysozoa, dan 44.11). I(ebanyakan cacing pipih memiliki rongga
Deuterostomia. Bagian ini akan berfokus pada klad gastrovaskular dengan hanya satu bukaan. Meskipun cacing

246 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


Turbellaria I(ebanyakan hidup di laut,
(kebanyakan adalah beberapa hidup di air tawar,
cacing pipih yang segelintir hidup di darat; predator
hidup bebas, seperti dan pemakan bangkai; permukaan
Dugesia; lihat Peraga tubuh bersilia
33.9 dan 33.10).
\4onogenea Parasit di laut dan perairan
tawar; kebanyakan menginfeksi
permukaan eksternal ikan; sejarah
hidupnya sederhana; larva bersilia
memulai infeksi pada inang
T'rematoda (cacing Parasit, terutama pada vertebrata;
hati; lihat Peraga dua pengisap melel(at ke insang:
..ii:, Seekor cacing pipih laut (Kelas Turbellaria).
33.11) kebanyakan siklus hidupnya
mencakup inang perantara dan
inang akhir ekor; masing-masing ujung kemudian meregenerasikan
bagian-bagian yang hilang. Reproduksi seksual juga terjadi.
Cestoda (cacing pita; Parasit pada vertebrata; skoleks
Planaria adalah hermafrodit, dan pasangan-pasangan yang
lihat Peraga 33.12) melekat ke inang; proglotid
menghasilkan sel-sel telur dan
kawin umumnya saling melakukan fertilisasi silang.
putus setelah fertilisasi; tidak ada
kepala atau sistem pencernaan; 11'fa Lu:'rj;;:i*li6-'.,1 r'l:?.,ii: ;i
siklus hidup dengan satu atau lebih
inang perantara Monogenea dan trematoda hidup sebagai parasit di dalam
atau pada hewan lain. I(ebanyakan memiliki pengisap
yang melekat ke organ-organ internal atau permukaan-
pipih tidak memiliki sistem sirkulasi, cabang,cabang permukaan luar dari hewan inang. Lapisan luar yang
rongga gastrovaskular yang halus mengedarkan makanan keras membantu melindungi parasit di daiam inangnya.
secara langsung ke sel-sel hewan. Organ-organ reproduksi menempati hampir seluruh bagian
Cacing pipih terbagi menjadi empat kelas iT,:!*r*i *3.,Ii: dalam dari cacing-cacing lni.
Turbellaria (sebagian besar merupakan cacing pipih yang
hidup bebas), Monogenea, Trematoda (cacing hati), dan
Cestoda (cacing pita).

Vur{ec:f iari;,
Hampir semua Turbellaria hidup bebas dan kebanyakan
hidup di laut Turbelaria air tawar yang
paling dikenal adalah anggota-anggota genus Degusia,
umumnya disebut planaria. Berlimpah di kolam-kolam
dan sungai-sungai kecil yang tidak tercemar, planaria
memangsa hewan-hewan yang lebih kecil atau memakan
bangkai hewan. Mereka bergerak dengan silia pada
permukaan ventralnya, meluncur di sepanjang lapisan
mukus yang disekresikannya. Beberapa turbelaria yang lain
juga menggunakan otot-ototnya untuk berenang melalui
air dengan gerakan berdenyut.
I(epala planaria dilengkapi dengan sepasang bintik
mata yang sensitif-cahaya dan kelepak lateral yang terutama
berfungsi untuk mendeteksi zat-zat kimia tertentu. Sistem
saraf planaria lebih kompieks dan tersentrallsasi daripada
jaring-jaring saraf knidaria . Sejumlah
percobaan menunjukkan bahwa planaria dapat beiajar i!ii i;;t .tr : il: i i::r
rrri;:l i',.1i.i,: :-t; I :i: 13 i:.:t' l I ;*_
memodifikasi responsnya terhadap stimuli. ,.I ,' :

' : ,
Beberapa planaria dapat bereproduksi secara aseksual : .: .l ,:
. .. a . .

melalui fisi. Induk berkonstriksi kira-kira di bagian tengah


tubuhnya, memisah menjadi ujung kepala dan ujung i* Anatomi planaria,

BAB TIGA PULUH TIGA Invertebrata 247


Sebagai suatu kelompok, trematoda ;ffi Cacing hati dewasa hidup di dalam pembuluh darah
menjadi parasit pada banyak inang, dan pada usus manusia. Cactng hat betina muat di dalam
sebagian besar spesies memiliki siklus hidup ekukan di sepanjang tubuh cacing lantan yang
,eb l' oe:a.. scpel vang 0 -J1 u.r d^
yang kompieks dengan pergiliran tahap
padd Ll\,4 di lanan.
seksual dan aseksual. Banyak trematoda
memerlukan inang perantara, tempat larva
berkembang sebelum menginfeksi inang
akhir (biasanya vertebrata), tempat cacing
dewasa hidup. Misalnya, trematoda yang
menjadi parasit pada manusia menghabiskan
sebagian hidupnya di dalam inang siput fui4 Larva ini menembus
. Di seluruh dunia, sekitar kulit dan pembuluh
darah manusia yang Cacing darah bereproduksi
200 juta orang terinfeksi cacing darah bekerja di sawah
secara seksual dalam inang
(S chistosoma) dan menderita skistosomiasis, manusia. Telur yanq terfertilisasi
dengan irigasi air yang
keluar dari inang melalui feses.
penyakit yang gejala-gejalanya mencakup terkontaminasi feses
manusra
nyeri, anemia, dan disentri.
yang
Hidup di dalam inang-inang yang teri nfeksi
berbeda menghadapkan trematoda pada cacing.
berbagai tuntutan yang tidak dihadapi 6*i€ Jika feses mencapai
kolam atau sumber
oleh hewan yang hidup bebas. Cacing
air yang lain, sel-sel
darah, misalnya, harus menghindari sistem telur berkembang
imun pada siput maupun manusia. Dengan {,ij"\ Reproduksi aseksual di menjadi larva bersilia.
meniru protein permukaan inangnya, dalam siput menghasiikan Larva rni menginfeksi
{arva motil jenis lain, yang siput, rnang perantara
cacing darah menciptakan kamuflase meloloskan diri dari inang siput lnang siput cacinq hati.
imunologis parsial bagi dirinya sendiri.
Cacing tersebut juga melepaskan molekul- Siklus hidup cacing darah (Schistosoma mansoni),
molekul yang memanipulasi sistem imun sejenis trematoda.
inang sehingga menoleransi keberadaan
parasit. Pertahanan-pertahanan ini sangat ifilX;Hlfi;il,ffj Siput memakan alga, yang pertumbuhannya distimutasi oteh
nutrien yang terkandung di dalam pupuk. Bagaimanakah kontaminasi air irigasi
efektif sehingga individu cacing darah dengan pupuk dapat memengaruhi kemunculan skistosomiasis? Jelaskan.
dapat sintas di dalam tubuh manusia
selama lebih dari 40 tahun.
Akan tetapi, kebanyakan monogenea adalah parasit mengontaminasi makanan atau air dari inang perantara,
eksternal pada ikan. Siklus hidup monogenea relatif misalnya babi atau sapi. Telur cacing pita pun berkembang
sederhana; larva bersilia yang berenang bebas memulai menjadi larva yang membentuk kista di dalam otot-otot
infeksi inang ikan.'Walaupun monogenea secara tradisional hewan ini. Manusia tertular larva melalui konsumsi daglng
dijajarkan dengan trematoda, beberapa bukti struktural yang tidak dimasak dengan baik dan terkontaminasi dengan
dan kimiawi menunjukkan bahwa mereka lebih berkerabat kista, dan cacing akan berkembang menjadi dewasa di dalam
dekat dengan cacing pita. tubuh manusia. Cacing pita yang besar dapat menyumbat
usus dan merampas cukup banyak nutrien dari inang
f,*c,#lg pri.l manusia sehingga menyebabkan defisiensi nutrisi. Dokter
Cacing pita (I(elas Cestoidea)juga bersifat parasitik biasanya meresepkan obat-obatan yang dimasukkan melalui
. Cacing pita dewasa sebagian besar hidup di dalam mulut, niklosamida, untuk membunuh cacing dewasa.
vertebrata, termasuk manusia. Pada banyak cacing pita,
ujung anterior, atau skoleks (scolex), dipersenjatai dengan Wr:'ai€+:r
pengisap dan kait yang digunakan untuk melekatkan diri Rotifer (Filum Rotifera) adalah hewan mungil yang
ke lapisan usus inangnya. Cacing pita tidak memiliki mulut menghuni perairan tawar, Iaut, dan habitat tanah yang
dan rongga gastrovaskular; mereka mengabsorpsi nutrien lembap. Dengan ukuran yang berkisar dari sekitar 50
yang diiepaskan oleh pencernaan di dalam usus inang. pm hingga 2 mm, rotifer lebih kecil daripada kebanyakan
Absorpsi terjadi di seluruh permukaan tubuh cacing pita. protista namun tetap bersifat multiselular dan memiliki
Bagian yang terletak posterior terhadap skoleks adalah sistem organ yang terspesialisasi ( Berbeda
pita panjang dari unit-unit yang disebut proglotid, yang pada dari Cnidaria dan cacing pipih yang memiliki rongga
dasarnya hanyalah kantong organ seks. Setelah reproduksi gastrovaskular, rotifer memiliki alirnentary canal, tabung
seksual, proglotid yang penuh dengan ribuan telur yang pencernaan dengan mulut dan anus yang terpisah. Organ,
terfertilisasi dilepaskan dari ujung posterior cacing pita organ internai terletak di dalam pseudoseiom, rongga
dan meninggalkan tubuh inang bersama feses. Pada salah tubuh yang tidak sepenuhnya dilapisi oleh mesoderm (lihat
satu tipe siklus hidup cacing pita, feses yang terinfeksi Peraga 32.8b). Cairan di dalam pseudoselom berperan

248 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner l(eanekaragaman Hayati


sebagai rangka hidrostatik (lihat Bab 50). Pergerakan tubuh lebih cepat daripada spesies yang bereproduksi secara
rotifer mengedarkan cairan ke seluruh tubuh, sehingga seksual. Akibatnya, spesies aseksual harus mengalami laju
menyebabkan sirkulasi nutrien. kepunahan yang lebih tinggi dan laju spesiasi yang lebih
I{ata rotifer, berasal dari bahasa Latin, berarti lambat.
'penggendong rodal yang mengacu pada mahkota silia Untuk memahami kelompok yang tak iazim ini, ahli
yang menarik pusaran air ke dalam mulut. Posterior biologi pemenang Nobel Matthew Meselson, dari Harvard
terhadap mulut, terdapat daerah saluran pencernaan yang University, mempelajari satu kelas rotifer aseksual yang
disebut faring dengan rahang yang disebut trofi untuk dinamai Bdelloidea. Sekitar 360 spesies rotifer bdelloid
menggiling makanan, terutama mikroorganisme yang telah diketahui, dan semuanya bereproduksi secara
tersuspensi di dalam air. partenogenesis tanpa jantan. Para ahii paieontologi telah
Rotifer menunjukkan beberapa bentuk reproduksi menemukan rotifer bdelioid yang terawetkan di daiam
yang tak lazim. Beberapa spesies terdapat hanya sebagai amber berusia 35 juta tahun, dan morfologi dari fosil-
betina yang menghasilkan lebih banyak betina dari telur- fosil ini menyerupai bentuk betina saja, tanpa ada bukti
telur yang tak terfertilisasi, tipe reproduksi yang disebut keberadaan jantan. Dengan membandingkan DNA bdelloid
partenogene sis Qtarthenogenesis). Spesies-spesies yang dengan rotifer-rotifer kerabat terdekatnya yang bereproduksi
lain menghasilkan dua tipe telur yang berkembang melalui secara seksual, Meselson dan para koleganya menyimpulkan
partogenesis. Satu tipe telur menjadi betina bahwa bdelloid mungkin telah bersifat aseksual jauh lebih
sementara tipe yang lain (dihasilkan jika lama daripada 35 juta tahun. Bagaimana hewan-hewan
":.,
l rt r,r.
kondisi memburuk) berkembang menjadi ini mampu melanggar aturan umum yang menyatakan
1

: jantan sederhana yang bahkan tidak bisa aseksualitas tidak akan bertahan lama, masih menjadi teka-
I
:l mencari makanan sendiri. Jantan-jantan ini
:
teki.
r
-1.:;r
sintas cukup lama hanya untuk memfertilisasi
,,i'"'
:i; telur, yang membentuk zigot resisten yang
dapat sintas jika kolam mengering. I(etika fi'ata: il $<** g* r# g{f # fl$ -r si ra$< ei g**e€ a
$-q:.$*f*l &3 E
#
kondisi menguntungkan, zigot menghentikan Bilateria di dalam Filum Ectoprocta dan Brachiopoda
':! , i.
dormansi dan berkembang menjadi generasi tergolong hewan-hewan yang disebut lofoforata. Hewan ini
r i':
betina baru yang bereproduksi melalui memiliki lofofor (lophophore), mahkota tentakel bersilia yang
partenogenesis hingga kondisi menjadi mengelilingi mulut (lihat Peraga 32.13a).I(etika silia menarik
i;:l i',.
I ::-'', memburuk kembali. air ke arah mulut, tentakel,tentakel ini menjebak partikel-
Fakta bahwa sedemikian banyak spesies partikel makanan yang tersuspensi. Kesamaan,kesamaan
rotifer sintas tanpa kehadiran jantan memang yang lain, misalnya alimentary canal yang berbentuk U
iS membingungkan. Mayoritas hewan dan dan ketiadaan kepala yang jelas, mencerminkan gaya hidup
tumbuhan bereproduksi secara seksual sesii kedua kelompok organisme ini. Berbeda dari cacing
setidaknya beberapa kali, dan reproduksi pipih, yang tidak memiliki rongga tubuh, dan rotifer, yang
seksual memiliki keunggulan tertentu memiliki pseudoselom, lofoforata memiliki selom sejati yang
dibandingkan reproduksi aseksual. Misalnya, sepenuhnya dilapisi oleh mesoderm (lihat Peraga 32.8a).
spesies yang bereproduksi secara aseksual Ektoprokta (ectoproct, dari kata Yunani ecto, diluar,
cenderung mengakumulasikan mutasi- dan procta, anus) adalah hewan pembentuk koloni yang
mutasi yang berbahaya di dalam genomnya sepintas menyerupai gumpalan lumut. (Bahkan, nama

& ir*::-ri_;i:r l.'.'t:l Sejenis rotifer. Pseudoselomata ini, lebih kecil


;fur.:':.:,;. ::,' :.:,Anatomi cacing pita. Inset menunjukkan foto daripada kebanyakan protista, umumnya lebih kompleks secara
skoleks dari jarak dekat (SEM diwarnai). anatomis daripada cacing pipih (LM).

BAB TIGA PULUH TIGA Invertebrata 249


namun kedua belahan cangkang brakiopoda adalah dorsal
dan ventral, bul<an lateral seperti pada kima
. Semua brakiopoda hidup di laut. I(ebanyakan hidup
melekat ke dasar laut dengan tangkai, sambil membuka
sedikit cangkangnya untuk membiarkan air mengalir
melalui lofofor. Brakiopoda yang masih ada merupakan
sisa-sisa dari kelompok yang jauh lebih kaya di masa lalu
yang mencakup 30.000 spesies pada Era Paleozoikum
dan Mesozoikum. Beberapa brakiopoda yang masih ada,
misalnya yang berasal dari genus Lingula, hampir identik
dengan fosil-fosil spesies yang hidup 400 juta tahun lalu.

i,1, 1 i 2i :..3. r;N ;; :;1

Siput dan siput telanjang, tiram dan kima, serta gurita dan
(a) Ektoprokta, mrsalnya keset (b) Brakiopoda memilik cangkang
laultni(Membranipora yang berengsel. Kedua bagian cumi-cumi semuanya adalah moluska (Filum Mollusca).
membranacea), merupakan dari cangkang adalah dorsal I(ebanyakan moluska hidup di laut, walaupun beberapa
lofoforata pembentuk kolonr. dan ventraL.
spesies mendiami perairan tawar, dan beberapa siput dan
:: Lofof orata. siput telanjang hidup di daratan. Moluska adalah hewan yang
bertubuh lunak (dari kata Latin molluscus, lunak), namun
umumnya, briozoa, berarti'hewan lumut'). Pada kebanyakan sebagian besar menyekresikan cangkang pelindung keras
spesies, koloni terbungkus di dalam eksokeleton yang terbuat dari kalsium karbonat. Siput telanjang, cumi-
(exoskeleton, rangka luar) keras yang berpori-pori, tempat cumi, dan gurita memiliki cangkang lnternal yang tereduksi
lofofor memanjang . I(ebanyakan spesies atau telah kehilangan seiuruh cangkangnya selama evolusi.
ektoprokta hidup di laut, tempat mereka menjadi salah 'Walaupun tampak berbeda, semua moluska memiliki
satu hewan sesil yang paling tersebar luas dan berlimpah. bangun tubuh yang serupa ( ). Moluska adalah
Beberapa spesies merupakan pembangun terumbu karang selomata, dan tubuhnya memiliki tiga bagian utama: kaki
yang penting. Ektoprokta juga hidup di danau dan sungai. (foot) yang berotot, biasanya digunakan untuk bergerak;
I(oloni ektoprokta air tawar Peclinatella magnifica tumbuh massa viseral (visceral mass) yang terdiri dari sebagian
pada tongkat atau bebatuan yang terendam air dan dapat besar organ internal; dan mantel (mantle),lipatan jaringan
tumbuh rnenjadi massa bergelatin dan berbentuk bola yang yang membungkus massa viseral dan menyekresikan
berdiameter lebih dari 10 cm. cangkang (jika ada). Pada banyak moluska, mantel
Brakiopoda (brachiopod, atau lamp shell) sepintas membentang melebihi massa viseral, menghasilkan sebuah
menyerupai kima dan moluska bercangkang-engsel iainnya, ruang yang terisi air, rongga mantel (mantle cavity) yang

Massa viseral
lril ir, id,

l:I
\l
'l \l\
Kaki Bata ng Esofag us
saraf

Bangun tubuh dasar moluska.

25O UNIT LIMA Sejarah Evolusioner l(eanekaragaman Hayati


I i.
&':.,r:,,':,: :i Kiton. Perhatikan cangkang delapan-lempengan
yang menjadi ciri khas moluska dari Kelas Polyplacophora. (b) Siput laut telanjang. Nudibranchia, atau
siput laut telanjang, kehrlangan cangkang

4 ,, -, r Gastropoda.
menampung insang, anus, dan pori-pori ekskresi. Banyak
moluska menangl(ap makanan dengan organ pemarut yang
mirip sabuk, disebut radula, untuk menggerus makanan. hingga 180', menyebabkan anus dan rongga mantel hewan
I(ebanyakan moluska memiliki jenis kelamin yang itu melipat ke atas kepalanya .i':, ,- : : r-. Setelah torsi,
terpisah, dan gonadnya (ovarium atau testis) terletak di beberapa organ yang sebelumnya bilaterai bisa mengalami
dalam massa viseral. Akan tetapi banyak siput merupakan reciuksi ukuran, sementara organ yang lain mungkin hilang
hermafrodit. Siklus hidup kebanyakan moluska laut pada salnh satu sisi tubuh. Torsi tidak boleh dicampuradukkan
mencakup sebuah tahap larva bersilia, yaitu trokofor (lihat dengan pembentukan cangkang mengumpar, yang
Peraga 32.13b), yang juga merupakan karakteristik anelida merupakan proses perkembangan indeperrden.
laut (cacing beruas) dan beberapa lofotrokozoa yang lain. I(ebanyakan gastropoda memiliki satu cangkang spiral
Bangun tubuh dasar moluska teiah dievolusikan dalam tunggal yang menjadi tempat persembunyian hewan apabila
berbagai cara pada kedelapan kelas filum ini. I(ita akan terancam. Cangkang seringkali berbentuk kerucut namun
mengkaji empat kelas di sini {Tabel 33.3i: Polyplacophora
(kiton), Gastropoda (siput dan siput telanjang), Bivalvia " '1'; '"i ' -l
(kima, tiram, dan bivalvia yang lain), dan Cephalopoda
,,,r[ij:.jb"*,;
'''r:_Jan'rr?:{
q;
. : "
.. ...
';-1:" i';'J-;1*'
.. . ". - ^ : ,,. -:i:
(cumi-cumi, gurita, sotong, dan nautilus berongga). Kelas dan Contoh Karakteristik Utama
l{it*tst Polyplacophora Hidup di laut; cangkang dengan
(kiton; lihat Peraga delapan lempengan; lokomosi dengan
Kiton (chiton) memiliki tubuh yang berbentuk oval dan 33.16) kaki; memiliki radula; tidak berkepala
cangkang yang terbagi menjadi delapan lempengan dorsal
,,:', ii'iy., !,1 r,i:'i. Akan tetapi tubuh kiton itu sendiri tidak Gastropoda (siput, Hidup di laut, perairan tawar,
beruas-ruas. Anda dapat menemukan hewan laut ini siput telanjang' ataupun darat; berkepala; tubuh
melel<at ke bebatuan di sepanjang pesisir seiama pasang
lihat Peraga 33.17 simetris, biasanya dengan cangkang
dan 33.18) mengumpar; cangkang tereduksi atau
surut. Jika Anda mencoba mencopot kiton dengan tangan,
dengan kaki;
Anda akan kaget mengetahui betapa kuat kaki kiton itu,
i1*,iil;l'.'l?mosi
yang berperan sebagai mangkok pengisap, melekat ke
bebatuan. I(iton juga dapat menggunakan kakinya untuk Bivalvia (kima, Hidup di laut dan perairan tawar;
merayap periahan di permukaan batu. I(ton menggunakan kerang, remis, cangkang pipih dengan dua belahan;
radulanya untuk menggerus alga dari permukaan bebatuan. tiram; lihat Peraga kepala tereduksi; insang berpasangan;
331e dan 332o)
{.J-rsf rerp:*d,,,x
*lix5##*l"ll$ff,,
Sekitar tiga-perempat dari semua spesies moluska
yang masih ada merupakan gastropoda ii''::,.' Cephalopoda Hidup di laut; kepala dikelilingi oleh
(cumi-cumi, gurita, tentakel pencengkeram, biasanya
I(ebanyakan gastropoda hidup di laut, namun ada pula
sotong, nautilus dengan pengisap; cangkang eksternal,
banyak spesies yang hidup di perairan tawar. Beberapa berkabin; lihat internal, atau tidak ada; mulut
gastropoda telah beradaptasi dengan kehidupan di darat, Peraga 33.21) dengan atau tanpa radula; lokomosi
termasuk bekicot dan siput telanjang. dengan semburan pendorong
I(arakteristik yang khas dari I(elas Gastropoda adalah menggunakan sifon yang terbentuk
proses perkembangan yang disebut torci (torsion). I(etika dari kaki
embrio gastropoda berkembang, massa viserainya berotasi

BAB TIGA PULUH TIGA Invertebrata 251


Mu ut

.;r Hasil torsi pada gastropoda. Karena tors


(pel ukan massa viseral) selama perkembangan embr onik,
saluran pencernaan mengumpar dan anus berada di dekat ujung
anterior gastropoda. , Bivalvia. Remis n memiliki banyak mata (bintik
biru ge ap) yang ter ihat dari masing-masing belahan cangkangnya
yang berengsel.
berbentuk pipih pada abalon dan limpet. I(ebanyakan
gastropoda memiiiki kepala yang jelas dengan mata
pada ujung tentakel. Gastropoda benar-benar bergerak
engsel Saluran
Mantel, I - Dencernaan /
Daerah Selom
selambat bekicot secara harfiah dengan gerakan kaki yang Otot
bergelombang atau dengan silia, seringkall meninggalkan jejak
\iAladuktor
Ketenjar \ ' /l /ranruns I
lendir ketika lewat. i(ebanyakan gastropoda menggunakan pencernaan \ /l / / /
' \ \ / I / / lAnus
radulanya untuk memakan alga atau tumbuhan. Akan tetapi,
\ / / / I t
beberapa kelompok merupakan pemangsa, dan radulanya
termodifikasi untuk mengebor lubang pada cangkang \\'l
'turut.\
\ \ I I
ll /Sifonatiran
moluska yang lain atau untuk mencabik-cabik mangsa. Pada
siput konus, gigi radula bertindak sebagai panah racun yang
\ ,/l I /tetua'

/tl
digunakan untuk melumpuhkan mangsa. I
Siput darat tidak memiliki insang yang merupakan
ciri khas dari sebagian besar gastropoda akuatik. Sebagai /t
gantinya, lapisan rongga mantel berfungsi sebagai paru- //l
/./, 1\r
paru, menukarkan gas-gas pernapasan dengan udara. LangKang//,1\l
Parp//
^,/
/
/ I
I
\
\
I
/
ariranair

Kaki ' ./
*onnn, \ Sifon aliran
Moluska dari I(elas Bivalvia mencakup banyak spesies man-t6t Gonad lnsang masuk
kima, tiram, kerang, dan remis. Bivalvia memiliki cangkang
yang terbagi menjadi dua belahan . Kedua : Anatomi kima. Partikel makanan yang tersuspensi
belahan itu dihubungkan oleh engsel pada garls tengah di dalam air dan memasuki sifon aliran masuk dikumpulkan oleh
insang dan diteruskan melalui silia ke mulut.
dorsal, dan otot-otot aduktor yang kuat mengatupkan
kedua cangkang rapat-rapat untuk melindungi tubuh
hewan yang lunak. Bivalvia tidak memiliki kepala yang
jelas, dan radulanya telah hilang. Beberapa bivalvia lekat-lekat ke bebatuan, galangan, kapal, dan cangkang
memilikl mata dan tentakel-tentakel pengindra dl hewan lain. Akan tetapi, kima dapat menarik dirinya
sepanjang tepi luar mantelnya.
sendiri ke dalam pasir atau lumpur, menggunakan kaki
Rongga mantel bivalvia memilikl insang yang berototnya sebagai penambat, sementara remis dapat
bergerak cepat di sepanjang dasar laut dengan mengepak-
digunakan untuk pertukaran gas sekaligus menangkap
ngepakkan cangkangnya, agak mirip gigi palsu mekanis
makanan pada kebanyakan spesies
yang dijual di toko mainan.
I(ebanyakan bivalvia adalah pemakan suspensi. Mereka
memerangkap partikel-partikel makanan yang halus di
t- ' : ,/-?.: .. it ::. t: ,..: :
dalam mukus yang menyeiubungi insangnya, dan silianya !:.

kemudian mengantarkan partikel-partikel makanan itu ke Cephalopoda merupakan predator yang aktif
mulut. Air memasuki rongga mantel melalui sifon aliran . Mereka menggunakan tentakelnya untuk
masuk, melewati insang, dan kemudian keluar dari rongga mencengkeram mangsa, yang kemudian digigit dengan
mantel melalui sifon aliran keluar. rahang serupa-paruh dan dilumpuhkan dengan racun
I(ebanyakan bivalvia hidup menetap, suatu karakteristik yang ada di dalam ludahnya. I(aki Cephalopoda telah
yang cocok untuk pemakan suspensi. I(erang yang sesil termodifikasi menjadi sifon aliran keluar yang berotot
menyekresikan benang-benang kuat yang menempelkannya dan bagian dari tentakel. Cumi-cumi melejit ke sana

252 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner l(eanekaragaman Hayati


i:. Gurita dianggap sebagai lama dikenal sebagai cumi-cumi terbesar yang
salah satu rnvertebrata diketahui, dengan panjang mantel mencapai 2,25 m
yang paling cerdas.
dan panjang total 18 m. Akan tetapi, pada 2003 seekor
spesimen dari spesies Mesonychoteuthis hamiltoni
"I' Cumi-cumi adalah karnivora yang langka tertangkap di dekat Antarktika;
yang gesit dengan rahang yang mantelnya sepanjang 2,5 m. Beberapa ahli biologi
mirip paruh dan mata yang
berkembang baik. berpendapat bahwa spesimen ini adaiah juvenil dan
memperkirakan bahwa bentuk dewasa dari spesies
tersebut bisa dua kali lebih besar! Tidak seperti,4.
duxyang memiliki pengisap besar dan gigi-gigi kecil
pada tentakelnya, M. hamiltoni memiliki dua baris
kait yang tajam pada ujung tentakelnya yang bisa
mengakibatkan sayatan mematikan.
Ada kemungkinan bahwa A. dux dan M.
hamiltoni menghabiskan sebagian besar waktunya di
laut dalam, tempat mereka bisa memakan ikan-ikan
besar. Sisa-sisa kedua spesies cumi-cumi raksasa
ini telah ditemukan di lambung paus sperma,
yang barangkali merupakan satu-satunya predator
alamiah. Pada 2005, para saintis melaporkan
pengamatan pertama A. dux dt alam, yang terpotret
.;:',
Nautilus berkabin
ketika sedang menyerang kait berumpan pada
adalah satu-satunya kedalaman 900 m. M. hamiltonl belum pernah
Cephalopoda dengan
cangkang eksternal
teramati di alam. Secara keseluruhan, raksasa-
yang masih ada . raksasa laut ini masih merupakan salah satu misteri
terbesar dalam dunia invertebrata.
& rirE'.1l];- ::1.,:'i Cephalopoda.

Amef,$eia
sini dengan menaril( air ke dalam rongga mantelnya dan Annelida berarti 'cincin,cincin kecill mengacu pada
kemudian menembakkan semburan air melalui sifon aliran kemiripan tubuh anelida dengan serangkaian cincin yang
keluar. Mereka berganti arah dengan mengarahkan sifon menyatu. Anelida adalah cacing beruas yang hidup di
ke arah yang berbeda. Gurita menggunakan mekanisme lautan, di sebagian besar habitat air tawar, dan di tanah
yang serupa untuk meloloskan diri dari predator. lembap. Anelida merupakan selomata, dan panjangnya
Mantel menutupi massa viserai sefalopoda, namun berkisar dari 1 mm hingga lebih dari 3 m, yaitu panjang
cangkang tereduksi dan menjadi cangkang internal cacing tanah australia raksasa.
(pada cumi-cumi dan sotong) atau lenyap sama sekali Filum Annelida dapat dibagi menjadi tiga kelas
(pada banyak gurita). Satu kelompok kecil Cephalopoda {Tabel 33.4): Oligochaeta (cacing tanah dan kerabatnya),
bercangkang, yaitu nautilus berongga, sintas hingga kini. Polychaeta (cacing poliseta), dan Hirudinea (lintah).
Cephalopoda adalah satu-satunya moluska dengan
sistem sirkulasi tertutup. Mereka juga memiliki organ-organ
indra yang berkembang baik dan otak yang kompleks.
I(emampuan untuk belajar dan berperilaku secara kompleks Kelas dan Contoh Karakteristik Utama
mungkin lebih penting bagi predator yang bergerak cepat Oligochaeta (cacing I(epala tereduksi; tidal< ada
daripada bagi hewan yang menetap seperti kima. beruas di perairan parapodia, namun ada seta
Nenek moyang gurita dan cumi,cumi barangkali tawar, 1aut, dan darat;
merupakan moluska bercangkang yang mengadopsi gaya lihat Peraga 33.22)
hidup predator; cangkangnya telah hilang dalam evolusi Polychaeta (sebagian Banyak yang memiliki kepala yang
selanjutnya. Cephalopoda bercangkang yang disebut besar cacing beruas berkembang baik; setiap segmen
amonit (ammonite), beberapa di antaranya sebesar ban di laut; lihat Peraga biasanya memiliki parapodia
truk, merupakan invertebrata predator yang dominan di JJ.ZJ ) dengan banyak seta; hidup bebas
lautan selama ratusan juta tahun hingga mereka lenyap Hirudinea (lintah; lihat Tubuh biasanya pipih, dengan
selama kepunahan massal pada pengujung Periode Peraga 33.24) selom yang tereduksi dan
I(retaseus, 65,5 juta tahun lalu (llhat Bab 25). segmentasi; seta biasanya tidak
I(ebanyakan spesies cumi-cumi memiliki panjang ada; pengisap di ujung anterior
kurang dari75 cm, namun beberapa spesies sangat besar. dan posterior; parasit, predator,
Cumi-cumi raksasa (Architeuthis dux) untuk waktu yang dan pemakan bangkai

BAB TIGA PULUH TIGA Invertebrata 253


{Jds,qe .lr*;te:l;.: hewan tersebut menggemburkan dan mengaerasi tanah,
Oligochaeta (dari kata Yunani oligos, sedlkrt, dan chaite, sementara fesesnya memperbaiki tekstur tanah. (Charles
rambut panjang) diberi nama sesuai dengan seta yang Darwin mengestimasi bahwa satu ekar tanah pertanian
relatif tersebar, atau rambut kejur yang terbuat dari di Inggris mengandung sekitar 50.000 cacing tanah, yang
kitin. I(elas cacing beruas ini mencakup cacing tanah menghasilkan 18 ton feses per tahun.)
dan berbagai spesies akuatik. memberikan Cacing tanah adalah hermafrodit, namun mereka
panduan anatomi cacing tanah, yang merupakan melakukan fertilisasi-silang. Dua cacing tanah kawin
perwakilan dari anelida. Cacing tanah memakan tanah dengan menyejajarkan tubuhnya dalam posisi yang saling
sambil lewat, mengekstraksi nutrien dari tanah yang beriawanan sehingga mereka dapat bertukar sperma (lihat
melewati saluran pencernaannya. Zat yang tak tercerna, Peraga 46.1), dan mereka kemudian berpisah. Sperma yang
bercampur dengan mukus yang disekresikan ke dalam diterima akan disimpan untuk sementara waktu sedangkan
saluran pencernaan, dibuang sebagai feses (casting) organ yang disebut klitelum menyekresikan kepompong
melalui anus. Para petani menghargai cacing tanah karena yang terbuat dari mukus. I(epompong tersebut meluncur

Srri*nt, liilL:ll; L,:r:.irrr:


I -.,, - i, .",-. \. ,. -- I l. -. -..:
,.:::' t;:;t : j Irt trit3l"rr;rrlr

Kutik u la

Septa (sekat di
antara segmen)

Otot
longitudinal

Pembuluh
dorsal
qffi
,l ']i
-
An"

Ir"'
:+,!'"'
ii:,'",ir

Pembuluh ',. rrir,l

Batang-batang
ventral '*ffi
saraf yang menyatu
Nef rostom

Metanef ridium

Cacing tanah australia raksasa

,'uoffiryffiffi
Ganglion
su bfari ngea I

Anatomi cacing tanah, sejenis oligochaeta.

254 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner l(eanekaragaman Hayati


di sepanjang tubuh cacing, mengambil sel-sel telur dan i:i,. seekor
sperma yang terslmpan. I(epompong kemudian terlepas lintah. Seorang perawat
menempelkan lintah medis
dari kepala cacing dan tetap berada di dalam tanah,
ini (Hirudo medictnalis) pada
sementara embrio akan berkembang. Beberapa jenis ibu lari pasien yang bengkak
cacing tanah juga bereproduksi secara aseksual melalui untuk mengalirkan darah
fragmentasi yang diikuti oleh regenerasi. dari hematoma (akumulasi
darah yang abnormal di
sek-"iiling luka internal)
ff*ffa***f",r
Setiap segmen poliseta memiliki sepasang stuktur yang
mirip dayung atau mirip bumbungan, disebut parapodia
('dekat kaki'), yang berfungsi dalam lokomosi
. Setiap parapodium memiliki banyak seta, sehingga
Polichaeta biasanya memiliki jauh Iebih banyak seta
per segmen daripada Oligochaeta. Pada kebanyakan
Polichaeta, parapodia dialiri oleh banyak pembuluh darah
dan iuga berfungsi sebagai insang. Inang biasanya tidak menyadari serangan ini, karena
Polichaeta menyusun kelas yang besar dan beraneka lintah menyekresikan obat bius. Setelah merobek kulit,
ragam, sebagian besar anggotanya hidup di laut. Segelintir lintah menyekresikan zat kimla yang lain, hirudin, yang
spesies mengambang dan berenang di antara plankton- mencegah darah inang agar tidak berkoagulasi di dekat
plakton, banyak yang merayap atau meliang di dasar 1aut, robekan tersebut. Parasit itu kemudian mengisap darah
dan banyak spesies yang lain hidup di dalam tabung. sebanyak yang ia bisa tampung, seringkali lebih dari
Beberapa spesies yang merupakan penghuni tabung, sepuluh kali beratnya sendiri. Setelah puas, lintah dapat
misalnya cacing kipas, membangun tabungnya dengan bertahan berbulan-bulan tanpa makan lagi.
mencampurkan mukus dengan pasir dan cangkang- Hingga abad ini, lintah sering digunakan untuk bel<am
cangkang yang pecah. Polichaeta yang lain, misalnya cacing atau mengeluarkan darah (bloodletting). I(ini merel<a
pohon natal (lihat Peraga 33.1), membangun tabung hanya digunakan untuk mengalirkan darah yang terakumulasi
menggunakan sekresinya sendiri. di dalam jaringan setelah cedera atau operasi tertentu.
Para peneliti juga telah menyelidiki potensi penggunaan
J.r*$;rF; hirudin untuk mencairkan gumpalan darah yang tidak
Mayoritas lintah menghuni perairan tawar, namun ada diinginkan selama operasi atau gumpalan darah akibat
pula spesies yang hidup di laut maupun lintah darat
penyakit jantung. Beberapa bentuk rekombinan dari
yang ditemukan pada vegetasi lembap. Panjang lintah hirudin telah dikembangkan, dua di antaranya baru-baru
berkisar dari sekitar I hingga 30 cm. I(ebanyakan lintah ini telah diizinkan untuk digunakan secara klinis.
merupakan predator yang memangsa invertebrata yang Sebagai satu kelompok, Lophotrochozoa mencakup
1ain, namun sebagian merupakan parasit yang mengisap berbagai macam bangun tubuh, seperti yang digambarkan
darah dengan melekat secara temporer ke hewan yang oleh anggota-anggota dari filum seperti Rotifera, Ectoprocta,
lain, termasuk manusia . Beberapa spesies Mollusca, dan Annelida. Berikut kita akan menjelajahi
yang bersifat parasit menggunakan rahang yang mirip keanekaragaman fiium Ecdyozoa, yang kehadirannya
belati untuk mengiris kulit inangnya, sementara spesies mendominasi Bumi dalam konteks jumlah spesies.
yang lain menyekresikan enzim yang melubangi kulit.
ffitrs,ffiffiHffii.ffi4 SS,S
1, lelaskan bagaimana cacing pita dapat sintas tanpa
selom, mulut, sistem pencernaan, atau sistem
F Seekor ekskresi.
Polichaeta. Hesiolyra 2, Bagaimana modifikasi kaki moluska pada Gastropoda
bergi hidup di dasar laut
dan Cephalopoda berkaitan dengan gaya hidup
di sekitar lubanq-sembur
masing-masing?
hidrotermal laut dalam.
3. Anatomi anelida dapat dideskripsikan sebagai 'tabung
di dalam tabungl ]elaskan.
4. E:*;i,j. 1.r1]:;];?,l:rii;1:,.l,lj Terdapat relatif sedikit
Lophotrochozoa yang hidup di afas daratan, di atas
permukaan tanah. Dengan berfokus pada gravitasi,
buatlah hipotesis mengapa demikian.
Untuk mengetahui lawaban yang dianjurkan, lrhat i
Apendiks A.
1

BAB TIGA PULUH TIGA Invertebrata 255


w33"4, Juvenil dalam krsta Jarinqan otot 50 um

E Hedysmzsa adaBah $ce&mffipm$< fu*ruru'*.ar


yaffig pafrlr'"ng kaya xpesfi*s

i*i,F,1t'i:,:]1,.:
o qq$,qtQ9s9!9e: calcarea and siticea'Walaupun terutama
cnidaria didefinisikan berdasarkan
*::.Hi*.F*-.!:Ei'.xr''",iii.1b.iri6cft

i*i:99:ce1s.s$:l3;*iLophotrochozoa bukti molekular, klad


$.trH:l-f;$$.$*.fti$
Ecdvsozoa Ecdysozoa mencakup
ii::i;:: j::: :; DeL,terostomia
t*:B3rFEr3E:Br.:lEiX+:.13rSt hewan-hewan yang
menyelongsong selubung eksternal (kutikula, cuticle)
ketika mereka tumbuh; grup ini bahkan memperoleh
namanya dari proses tersebut, yang dinamakan molting
(berganti kulit) atau ekdisis. Ecdysozoa terdiri dari sekitar
delapan filum hewan dan mengandung lebih banyak spesies .,ii Juvenil nematoda parasitik Trichinella spiralis
yang telah diketahui daripada semua kelompok protista, terbungkus dalam kista di dalam jaringan otot manusia (LM).
fungi, tumbuhan, dan hewan yang disatukan. Di sini kita
akan berfokus pada dua filum ecdyozoa yang terbesar,
yaitu nematoda dan artropoda, yang tergolong kelompok jenis kelaminnya terpisah dan betina berukuran lebih
hewan yang paling sukses dan berlimpah. besar daripada jantan. Betina bisa mengeluarkan 100.000
atau lebih telur terfertilisasi (zigot) per hari. Zigot dari
fues.ffi*€"#da kebanyakan spesies merupakan sel-sel resisten yang dapat
sintas melewati kondisi-kondisi sulit.
Sebagian hewan yang paling tersebar luas, nematoda (Filum
Banyak sekali nematoda yang hidup di tanah Iembap
Nematoda), atau cacing gilig, ditemukan pada sebagian
dan di dalam zat organik yang mulai terurai di dasar
besar habitat akuatik, di tanah, pada jaringan-jaringan
danau dan laut. Walaupun 25.000 spesies telah diketahui,
tumbuhan yang lembap, serta di dalam cairan tubuh dan
jaringan-jaringan hewan. Berbeda dari anelida, nematoda barangkali jumlah yang sebenarnya 20 kali lebih besar.
I(onon jika tidak ada makhluk hidup lain yang tersisa
tidak memiliki tubuh yang beruas. Tubuh nematoda yang
silindris memiliki panjang yang berkisar kurang dari 1
di Bumi selain nematoda, mereka akan tetap menjaga
perwajahan dan banyak ciri-ciri planet ini. Cacing-
mm hingga lebih dari 1 m, seringkali meruncing di ujung
cacing yang hidup bebas ini memegang peran penting
posterior dan tumpul di ujung anterior , :
dalam dekomposisi dan daur nutrien, namun hanya
Tubuh nematoda dilapisi oleh kutikula yang keras; seiring
pertumbuhan cacing, kutikula lama dilepaskan secara sedikit yang diketahui tentang sebagian besar spesies
nematoda. Akan tetapi, satu spesies nematoda tanah,
periodik dan kutikula baru disekresikan dengan ukuran
Caenorhabditis elegans, telah dipelajari secara mendalam
yang lebih besar. Nematoda memiliki saluran pencernaan,
dan telah menjadi organisme model penelitian dalam
walaupun mereka tidak memiliki sistem sirkulasi. Nutrien
biologi (lihat Bab 21). Penelitian-penelitian lebih lanjut
ditranspor ke seluruh tubuh melalui cairan di dalam
tentang C. elegans mengungkapkan beberapa mekanisme
pseudoseiom. Otot dinding tubuh semuanya longitudinal,
yang terlibat dalam penuaan manusia.
dan kontraksinya menghasilkan gerakan ke sana sini.
Filum Nematoda mencakup banyak hama pertanian
Nematoda biasanya bereproduksi secara seksual,
penting yang menyerang akar tumbuhan. Spesies-spesies
melalui fertilisasi internal. Pada kebanyakan spesies,
nematoda yang lain menjadi parasit bagi hewan. Manusia
merupakan inang dari setidaknya 50 spesies nematoda,
termasuk berbagai cacing jarum dan cacing kait. Salah satu
nematoda yang terkenal bereputasi buruk adalah Trichinella
spiralis,cacingyang menyebabkan trikinosis i- :. ir;, : i,.:jr.
Manusia mendapatkan nematoda ini darl konsumsi daging
babi atau daging lain (termasuk binatang liar seperti beruang
atau walrus) yang masih mentah atau belum matang yang
mengandung cacing juvenil yang membentuk kista di
dalam jaringan otot. Di dalam usus halus manusia, juvenil
berkembang menjadi dewasa yang matang secara seksual.
Betina meliang di dalam otot-otot usus dan menghasilkan
lebih banyak juvenil, yang melubangi tubuh atau berkelana
&.'":.:t .,,::..,: l:r ;'Seekor nematoda yang hidup-bebas di dalam pembuluh limfe menuju ke organ lain, termasuk
(SEM diwarnai). otot-otot rangka, tempat mereka membentuk kista.

256 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


Nematoda parasitik memiliki alat molekular luar artropoda, segmen-segmen cenderung menyatu dan
biasa yang memungkinkan mereka mengarahkan menjadi berkurang, dan tonjolannya menjadi terspesialisasi
kembali beberapa fungsi selular inangnya sehingga untuk berbagai fungsi. Perubahan-perubahan evolusioner
dapat menghindari sistem kekebalan inang. Nematoda ini tidak hanya menghasilkan diversifikasi yang besar namun
parasit-tumbuhan menginjeksikan molekul-molekul yang juga bangun tubuh efisien yang memungkinkan pembagian
menginduksi perkembangan sel-sel akar, yang kemudian kerja di antara bagian-bagian tubuh yang berbeda.
menyuplai nutrien ke parasit. Trichinella mengontrol Perubahan-perubahan genetik apa saja yang
ekspresi gen-gen sel-otot spesifik yang mengode protein- menyebabkan peningkatan kompleksitas bangun tubuh
protein yang membuat sel cukup elastis untuk menampung artropoda? Artropoda masa kini memiliki dua gen Hor
nematoda. Selain itu, sel otot yang terinfeksi melepaskan yang tak lazim, keduanya memengaruhi segmentasi.
sinyal-sinyal yang dapat menarik pembuluh darah, yang Untuk menguji apakah gen,gen ini dapat mendorong
kemudian menyuplai nutrien ke nematoda. Parasit-parasit evolusi peningkatan keanekaragaman segmen tubuh pada
luar biasa ini dijuluki'hewan yang bertindak seperti virusl artropoda, Sean Carroll (lihat halaman 93-95) dan para
koleganya mempelajari gen-gen Hox pada onikofora, kerabat
Artropoda dekat artropoda (Peraga 33.2S). Hasil-hasil yang mereka
peroleh mengindikasikan bahwa keanekaragaman bangun
Para ahli zoologi memperkirakan bahwa ada sekitar
tubuh artrop oda tidak disebabkan oleh kemunculan gen-
satu miliar miliar (1018) artropoda yang hidup dl Bumi.
gen Hox baru. Sebagai gantinya, evolusi keanekaragaman
Lebih dari 1 juta spesies artropoda telah dideskripsikan,
segmen tubuh pada artropoda mungkin didorong oleh
sebagian besar di antaranya adalah serangga. Bahkan
perubahan-perubahan di dalam sekuens atau regulasi
dua dari tiga spesies yang diketahui adalah artropoda,
gen-gen Hox yang ada. (Lihat Bab 25 untuk mengetahui
dan anggota-anggota Filum Artropoda dapat ditemukan
pembahasan tentang bagaimana perubahan bentuk dapat
di hampir semua habitat di biosfer. Berdasarkan kriteria
diakibatkan dari perubahan dalam sekuens atau regulasi
keanekaragaman, persebaran, dan jumiah spesies, artropoda
gen-gen perkembangan seperti gen-gen Hox.)
harus dianggap sebagai filum hewan paling sukses.

Karalrteristik Umwrn Artrrspada


AsaJ Usuf Artrapoda
Selama evolusi berjalan, tonjolan dari beberapa artropoda
Para ahli biologi membuat hipotesis bahwa keanekaragaman
telah termodifikasi, terspesialisasi untuk berbagai fungsi
dan keberhasilan artropoda (arthropod) berkaitan dengan
seperti berjalan, makan, reseptor indra, reproduksi,
bangun tubuhnya-tubuh artropoda yang beruas-ruas,
dan pertahanan. Peraga 33"29 mengilustrasikan
eksoskeleton yang keras, dan tonjolan yang berbuku
keanekaragaman tonjolan dan karakteristik-karakteristik
(artropoda berarti 'kaki berbuku'). Fosil tertua dengan
artropoda yang lain dari seekor lobster.
bangun tubuh ini berasal dari ledakan l(ambrium (535-
Tubuh artropoda sepenuhnya ditutupi oleh kutikula,
525 juta tahun lalu), mengindikasikan bahwa artropoda
suatu eksoskeleton yang terbuat dari lapisan-lapisan
setidaknya sudah setua itu.
protein dan polisakarida bernama kitin. Kutikula bisa tebal
Selain artropoda, catatan fosil ledakan I(ambrium dan keras pada beberapa bagian tubuh maupun setipis
mengandung banyak spesies lobopoda, kelompok yang
kertas dan fleksibel di bagian,bagian yang lain, misalnya
sudah punah, yang menjadi asal evolusi artropoda. di buku-buku. Eksoskeleton yang kaku melindungi hewan
Lobopoda seperti Hallucigenia (lihat Peraga 25.4) memiliki dan menyediakan titik perlekatan bagi otot-otot yang
tubuh yang bersegmen-segmen, namun sebagian besar menggerakkan tonjolan. Namun itu juga berarti bahwa
segmen tubuhnya identik satu sama lain. Artropoda artropoda tidak bisa tumbuh tanpa sesekali mengganti
awal, seperti trilobita, juga menunjukkan sedikit variasi eksoskeletonnya dan menghasilkan eksoskeleton yang
antarsegmen (Peraga 33 "27). Seiring berianjutnya evolusi lebih besar. Proses pergantian eksoskeleton (molting)
ini boros energi. Artropoda yang sedang atau baru saja
4 Peraga 33.27 Fosil trilobita. berganti eksoskeleton juga rawan terhadap predasi dan
Trilobita merupakan penghuni bahaya-bahaya laln hingga eksoskeletonnya yang baru
yang umum ditemukan di laut dan lunak telah mengeras.
dangkal pada Era Paleozoikum
I(etika eksoskeleton artropoda pertama kali dievolusikan
namun lenyap saat kepunahan
massal Perm sekitar 250 juta di lautan, fungsi-fungsi utamanya barangkali adalah
tahun Ialu. Ahli paleontologi perlindungan dan tempat perlekatan otot-otot, namun
telah mendeskripsikan sekitar kemudian menjadikan artropoda tertentu mampu hidup di
4.000 spesies trilobita. darat. Eksoskeleton yang relatif tidak tembus air membantu
mencegah desikasi, dan kekuatannya memberikan
dukungan ketika artropoda tidak lagi hidup mengapung
di air. Artropoda mulai berdiversifikasi di darat setelah
kolonisasi daratan oleh tumbuhan pada awal Paleozoikum.
Bukti yang mendukung mencakup fosil kaki,seribu berumur

BAB TIGA PULUH TIGA Invertebrata 257


i. P+;a ;, ."' ,.

Apakah bangun tubuh artropod dihasilkan oleh gen-gen Hox baru?


FFn{fi$,4dqru Bagaimana bangun tubuh artropoda yang sangat sukses dapat muncul? Salah satu hipotesis menyatakan bahwa bangun
tubuh itu dihasilkan darL kemunculan (melalui sebuah peristiwa duplikasi gen) dua gen Hox tak lazim yang ditemukan pada artropoda:
ultrabithorax (lJbx) dan abdaminal-A (abd-A). Untuk menguji hipotesrs inr, Sean Carrol , dari Unrversty of Wisconsin, Madison, dan para
koleganya mengalihkan perhatian pada onikofora, sekeiompok invertebrata yang berkerabat dekat dengan artropoda. Tidak seperti
banyak artropoda yang masrh ada, on kofora memi iki bangun tubuh dengan nyans semua segmen tubuh yang identik satu sama
larn. Dengan demikian, Carroll dan para kolega menalar bahwa lika kemunculan gen-gen Hox Ubx dan abd-A mendorong evolusi
keanekaraqaman seqmen tubuh pada artropoda, gen-gen ini mungkrn muncul pada cabang artropoda dar pohon evolusi:

Ecdysozoa Seperti yang dinyatakan oleh hipotesis di atas, Ubx dan abd-A tidak mungkin
i Kemunculan gen-gen lain terdapat pada nenek moyang bersama artropoda dan onikofora, sehingga
-.. i Hox LJbx dan abd-A ? onikofora seharusnya tidak memilik gen-gen ini Untuk mengetahui apakah
i .,.,",.;#"
"'n Artroooda l,asusnya benar demikian, Carro I dan para koleganya mengkaji gen-gen Hox
i: ' dari sejenis on kolo'a. Aranthol'ara kaputensis.
l::]:l:: : : : :: : :: i;: ; 4i'l
;
/')
,/ O n I kofora
Merah mengindikasikan
Nenek-moyang bersama w layah tubuh embrio
onikofora dan artropoda onikofora ni, tempat
gen Ubx alau abd-A
diekspresikan. (lnset
i'lA$1i". Onikofora A. kaputensis ternyata memiliki semua gen Hox menunjukkan wilayah
artropoda, termasuk Ubx dan abd-A. ini yang diperbesar.)

K'**cff*t]{iLAa'r! Karena A kaputensis, sejenis onikofora memiliki gen-gen


Hox artropoda, evolusi peningkatan keanekaragaman segmen tubuh pada Ant = antena
arfropoda pastiiah tidak berkaitan dengan kemunculan gen-gen Hox baru. J= rahang
Ll-L'15 = seqmen tubuh
5LJl,'{8i:i1 L K. crenier, S. Carroll et al., Evo ution of the entire arthropod Hox gene set predated the origin and radiation of the
onychophoran/arthropod cade. Current Btalogy 7:541 553 (1991).

': :"
l. t r, 'r : -.
Jika Carroll dan para koleganya ternyata menemukan bahwa ,4. kaputensis tidak memiliki gen-gen
IJbx dan abd-A, bagaimana kesimpulan mereka akan terpengaruh? Je askan.

ri!' Anatomi eksternal seekor


artropoda. Banyak ciri-cir khas artropoda terlihat
pada lobster yang dilihat darl sisl dorsal ini,
bersama dengan beberapa karakteristik yang
hanya dimiliki oleh krustasea. Tubuhnya beruas-
ruas, namun karakterstik ini hanya ter ihat lelas
pada abdomen. Tonjolan (termasuk antena, capit,
bagian mu1ut, kaki untuk berlalan, dan tonjolan
untuk berenang) berbuku-buku. Pada kepala
terdapat sepasang mata majemuk (multilensa),
masing-masing terJetak pada sebuah tangkat yang
Tonjolan untuk
dapat digerakkan. Keseluruhan tubuh, termasuk berenang (satu pasang
tonjolan-tonloan, dilapisi oJeh eksoskeleton. terletak di bawah setiap
segmen abdomrnal)

Capit (pertahanan) Baqian mulut (untuk makan)

428 juta tahun 1,ang ditemukan pada 2004 oleh seorang olfaktorius (penciuman), dan antena yang berfungsi untuk
pemburu fosil amatir di Skotlandia. Fosil jejak artropoda menyentuh maupun mencium bau. I(ebanyakan organ
darat yang lain berasal dari sekitar 450 juta tahun lalu. indra terkonsentrasi pada ujung anterior hewan.
Artropoda memiliki organ-organ indra yang Seperti kebanyakan moluska, artropoda memiliki sistem
berkembang dengan baik, termasuk mata, reseptor-reseptor sirkulasi terbuka (open circalatory system), dengan

258 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner l(eanekaragaman Hayati


cairan yang disebut hemolimfe (hemolymph) didorong oieh yaitu saluran-saluran udara yang bercabang-cabang yang
jantung melalui arteri-arteri yang pendek dan kemudian menuju bagian interior dari pori-pori di kutikula.
menuju ke ruang-ruang yang disebut sinus di sekeliling Bukti morfologis dan molekuiar menyatakan bahwa
jaringan dan organ. (Istilah darah umumnya digunakan artropoda yang masih ada tampaknya terdiri dari empat garis
untuk cairan dalam sistem sirkulasi tertutup.) Hemolimfe keturunan utama yang berdivergensi sejak awal pada evolusi
masuk lagi ke dalam jantung artropoda melalui pori,pori filum tersebut {'l'abe! 33. Si: keliseriforma (chelicerifurm,
yang biasanya dilengkapi dengan katup. Sinus tubuh yang iaba-laba laut, mimi, kalajengking, caplak, tungau, dan
terisi oleh hemolimfe secara kolektif disebut hemosol labalaba); miriapoda (myriapod, lipan dan kaki-seribu);
(hemocoel), yang bukan bagian dari selom. Walaupun heksapoda (hexapod, serangga dan kerabatnya yang berkaki
artropoda merupakan selomata, pada kebanyakan spesies, enam dan tak bersayap); dan krustasea (crastacean,
selom yang terbentuk di dalam embrio menjadi sangat kepiting, lobster, udang, teritip, dan banyak lagi).
tereduksi seiring berlanjutnya perkembangan, dan hemosol
pun menjadi rongga tubuh utama pada artropoda dewasa. fc'efrgerif$r$ia
Meskipun mirip, sistem sirkulasi terbuka dari moluska dan I(eliseriforma (Subfilum Cheliceriformes, dari kata
artropoda barangkali muncul secara independen. Yunani cheilas, bibir, dan cheir,lengan) dinamai demikian
Berbagai organ pertukaran-gas yang terspesialisasi berdasarkan tonjolan untuk menangkap makanan yang
telah dievolusikan pada artropoda. Organ-organ ini mirip cakar, disebut kelisera (chelicerae), yang berperan
memungkinkan difusi gas-gas pernapasan meskipun sebagai capit atau taring. I(eliseriforma memiliki sebuah
ada eksoskeleton. I(ebanyakan spesies akuatik memiliki sefalotoraks anterior dan sebuah abdomen posterior.
insang dengan penjuluran yang tipis dan berbulu. Ini Mereka tidak memiliki antena, dan kebanyakan memiliki
memungkinkan kontak antara area permukaan yang luas mata sederhana (mata dengan lensa tunggal).
dengan air di sekitarnya. Artropoda darat umumnya memiliki I(eliseriforma paling awai adalah euripterid
permukaan internal yang terspesialisasi untuk pertukaran (eurypterid), atau kalajengking air. Predator yang hidup
gas. I(ebanyakan serangga, misalnya, memiliki sistem trakea, di iaut dan perairan tawar ini tumbuh hingga panjangnya
3 m; diduga bahwa beberapa spesies mungkin berjalan
di darat, mirip dengan kepiting masa kini. I(ebanyakan
keliseriforma laut, termasuk semua euripterid, telah
punah. Di antara keliseriforma laut yang masih sintas
Subfilum dan Contoh Karakteristik Utanna hingga kini adalah laba,laba laut (piknogonid) dan mimi
(horseshoe crab, l:.*,::,.:;a -j'. -i0).
Cheliceriformes Tubuh memiliki satu atau dua Sebagian besar keliseriforma modern adalah
(mimi, laba-laba, araknida
bagian utama; enam pasang
(arachnid\, kelompok yang mencakup kaiajengking,
kalajengking, caplak, tonjolan (kelisera, pedipalpus,
tungau; lihat Peraga
laba-laba, caplak, dan tungau ii::qr;g; :.r :i tt. Caplak dan
dan empat pasang kaki untuk
33.30-33.32) berjalan); sebagian besar hidup di kebanyakan tungau tergolong kelompok besar artropoda
darat atau di laut parasitik. Hampir semua caplak adalah parasit pengisap
Myriapoda (kaki-
darah yang hidup pada permukaan tubuh reptil atau
I(epala yang tampak jelas dengan
seribu dan lipan; antena dan mulut pengunyah; mamalia. Tungau parasitik hidup pada atau di dalam tubuh
lihat Peraga 33.333 terestrial; kaki-seribu adalah berbagai macam vertebrata, invertebrata, dan tumbuhan.
dan 33.34) herbivor dan memiliki dua pasang
kakj untuk berjalan di setiap
segmen tubuh; lipan adalah
karnivor dan memiliki sepasang
kaki untuk berjalan di setiap
segmen tubuh dan cakar beracun
pada segmen tubuh pertama.
Hexapoda (serangga, Tubuh terbagi-bagi menjadi kepala,
kutu pegas; iihat toraks, dan abdomen; terdapat
Peraga 33.35-33.37) antena; bagian mulut termodifikasi
untuk mengunyah, mengisap,
atau menjilat; tiga pasang kaki
dan biasanya dua pasang sayap;
sebagian besar terestrial
Crustacea (kepiting, Tubuh dengan dua atau tiga
Iobster, udang bagian; terdapat antena; mulut A -,:r;rr., ::i iit Mimi (Limulus polyphemusl. Umum ditemukan
karang, udang; lihat pengunyah; tiga pasang kaki atau di pesisir Atlantik dan Teluk di Amerika Serikat, 'fosil-fosil hidup,
Peraga 33.29 dan lebih; sebagian besar hidup di laut ini hanya berubah sedikit selama ratusan luta tahun. Mimi adalah
33.38) dan air tawar anggota yang sintas dari keanekaragaman keliseriforma yanq
dahulu menqisi lautan.

BAB TIGA PULUH TIGA Invertebrata 259


menangkap serangga dengan membangun jaring-jaring
sutra, protein cair yang dihasilkan oleh kelenjar abdominal
yang terspesialisasi. Sutra dipintal oleh organ-organ yang
disebut spineret menjadi serat yang kemudian memadat.
Setiap laba-laba merekayasa jaring yang khas berdasarkan
spesiesnya dan membangun jaring dengan sempurna pada
percobaan pertama. Perilaku yang kompleks ini tampaknya
diwariskan. Berbagai laba-laba juga menggunakan sutra
untuk keperluan yang lain: sebagai pegangan untuk
melarikan diri dengan cepat, sebagai pelindung te1ur, dan
1, Kalajengking memiliki
pedrpalpus yang merupakan bahkan sebagai 'pembungkus hadiah' berupa makanan
capit terspesialisasi yang ditawarkan oleh jantan kepada betina selama
untuk pertahanan dan
penangkapan makanan.
percumbuan. Banyak laba-laba kecil juga melejitkan sutra
Di ujung ekor terdapat ke udara dan membiarkan dirinya terbawa oleh angin,
penyengat beracun. perilaku yang disebut'balloonin!.

Miriapada
I(aki-seribu dan lipan tergolong Subfilum Myriapoda.
Semua miriapoda yang masih ada hidup di darat. I(epala
Tungau debu adalah pemakan
miriapoda memiliki sepasang antena dan tiga pasang
bangkai yang banyak terdapal tonjolan yang termodifikasi sebagai mulut, termasuk
di hunian manusia, namun tidak mandibula (mandible) yang mirip-rahang.
berbahaya selain bagi orang-
orang yang alergi terhadapnya I(aki-seribu (I(elas Diplopoda) memiliki kaki yang
(SEM diwarnai) berjumlah banyak, walaupun kurang dari seribu seperti
namanya (Peraga 33.33). Setiap segmen tubuh terbentuk
dari dua segmen yang menyatu dan memiliki dua pasang
kaki. I(aki-seribu memakan daun dan bagian tumbuhan
lain yang membusuk. Mereka mungkin merupakan salah
satu hewan paiing awal di daratan, hidup dari memakan
lumut dan tumbuhan vaskular primitif.
'li Laba-laba pembangun Tidak seperti kaki-seribu, Iipan (I(elas Chilopoda)
jaring biasanya paling
aktif saat siang hari. adalah karnivor. Setiap segmen pada daerah batang
tubuh lipan memiliki sepasang kaki {peraga 33.321}. Lipan
,& Peraga 33.3i Araknida. memiliki cakar beracun pada segmen tubuh yang paling
depan yang dapat melumpuhkan mangsa dan membantu
Araknida memiliki sefalotoraks yang terdiri dari mempertahankan diri.
enam pasang tonjolan: kelisera; sepasang tonjolan yang
disebut pedipalpus, berfungsi dalam mengindra, mencari Serangga
makanan, atau reproduksi; dan empat pasang kaki untuk Serangga dan kerabatnya (Subfilum Hexapoda) memiliki
berjalan (Peraga 33.32). Labalaba menggunakan kelisera lebih banyak spesies daripada semua makhluk hidup lain
mirip-taring, yang dilengkapi dengan kelenjar
bisa, untuk menyerang korban. I(etika kelisera Usus
Kelenjar
merobek mangsa, laba-laba menyekresikan pencernaan
getah-getah pencernaan ke dalam jaringan
mangsa yang robek. Tubuh mangsa pun
melunak, dan labalaba mengisap mai(anan cair.
Kelenjar
Pada kebanyakan laba-laba, pertukaran racun
gas dilakukan oleh paru-paru baku (book
lungs), struktur serupa-lempeng bertumpuk
yang terdapat di dalam sebuah kabin internal
(lihat Peraga 33.32). Area permukaan organ Anus
pernapasan yang luas merupal(an adaptasi Paru-paru buku
Spineret Gonopor (jalan Pedipalpus
struktural yang meningkatkan pertukaran O, keluar telur) Reseptakel
dan CO, antara hemolimfe dan udara. Kelenlar sutra
sperma
Sebuah adaptasi unik pada kebanyakan
Iaba-laba adalah kemampuan untuk & Peraga 33.32 Anatomi laba-laba.

260 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


apabila digabungkan. Mereka hidup di hampir semua
habitat darat dan di perairan tawar, dan serangga yang
terbang memenuhi udara. Serangga jarang, meskipun
bukan berarti tidak ada, berada di habitat laut, tempat
krustasea merupakan artropoda yang dominan. Anatomi
internal serangga mencakup beberapa sistem organ yang
kompleks, yang disoroti pada
Fosil serangga tertua berasal dari Periode Devon,
yang bermula sekitar 4L6 juta tahun 1alu. Akan tetapi,
ketika kemampuan untuk terbang dievolusikan selama
Periode i(arbon dan Perm, hal itu memicu ledakan
keanekaragaman serangga. Catatan fosil dari mulut
serangga yang beraneka ragam mengindikasikan bahwa
perilaku memakan gimnosperma dan tumbuh-tumbuhan
Kaki-seribu. lain yang terspesialisasi pada masa I(arbon juga berperan
dalam radiasi adaptif awal serangga. Selanjutnya,
peningkatan keanekaragaman serangga tampaknya
dirangsang oleh ekspansi evolusioner tumbuhan berbunga
selama periode pertengahan l(retaseus (sekitar 90 juta
tahun lalu). 'Walaupun keanekaragaman serangga dan
tumbuhan menurun selama kepunahan massal I(retaseus,
kedua kelornpok kembali mengalami penlngkatan
selama 65 juta tahun berikutnya. Berbagai penelitian
mengindikasikan bahwa kembali meningkatnya kelompok-
kelompok serangga tertentu seringkali berkaitan dengan
radiasi tumbuhan berbunga yang dimakannya.
Terbang jelas merupakan satu kunci kesuksesan
serangga. Hewan yang dapat terbang blsa meloloskan diri
dari banyak predator, mencari makanan dan pasangan,
dan menyebar ke habitat baru lebih cepat daripada hewan
Lipan. yang harus merayap di tanah. Banyak serangga memiliki

Anatomi belalang, sejenis serangga.

Abdomen Toral s [epa a

Arteri
dorsa I

\ Anus

',
I
: ..... - -!' I -:
... ''':':.':::1.
I
::9_ !'
",1
ov:rirrm ?r't'W:l
" "

BAB TIGA PULUH TIGA Invertebrata 267


(a) Larva (ulat)

(b) Pupa (kepompong) :i

(c)
(d) Dewasa yang
sedang keluar
Metamorfosis kupu-kupu. (a) Larva (ulat) menghabiskan
waktunya untuk makan dan tumbuh sambil menyelongsong. (b) Setelah beberapa kali
berganti eksoskeleton, larva berkembang menladi pupa. (c) Di dalam pupa, jaringan larva diuraikan,
dan tubuh dewasa dibangun melalui pembelahan dan diferensrasi sel-sel yang tidak aktif pada larva.
(d) Akhirnya, kupu-kupu dewasa mulai keluar dari kutikula pupa (e) Hemolimfe dipompa ke dalam
vena-vena sayap dan kemudian ditarik kembali, meninggalkan vena yang mengeras sebagai penopang
sayap. Serangga akan terbang dan bereproduksi, memperoleh sebag an besar makanannya dari (d) Dewasa
cadangan yang disimpan oleh larva yang sedang makan.

satu atau dua pasang sayap yang muncul darl sisi dorsal Banyak serangga mengalami metamorfosis selama
toraks. I(arena sayap merupakan perpaniangan kutikula dan perkembangannya. Dalam metamorfosis tidak sempurna
bukan tonjolan sejati, serangga bisa terbang tanpa perlu (incomplete metamorphosls) belalang dan beberapa
mengorbankan kaki untuk berjalan. Sebaliknya, vertebrata kelompok serangga yang lain, serangga muda (disebut
yang terbang-burung dan kelelawar-memiliki satu dari nimfa) menyerupai serangga dewasa namun lebih
dua pasang kaki jalan yang termodifikasi menjadi sayap, kecil, memiliki proporsi tubuh yang berbeda, dan tidak
sehingga beberapa spesies menjadi kikuk di atas tanah. memiliki sayap. Nimfa mengalami serangkaian pergantian
Sayap serangga mungkin awalnya berevolusi sebagai eksoskeleton, semakin lama semakin mirip serangga
perpanjangan kutikula yang membantu tubuh serangga dewasa. Saat pergantian eksoskeleton terakhir, serangga
menyerap panas, namun kemudian menjadi organ untul< mencapai ukuran penuh, memperoleh sayap, dan menjadi
terbang. Hipotesis yang lain menyatakan bahwa sayap matang secara seksual. Serangga dengan metamorfosis
memungkinkan serangga darat meluncur dari vegetasi ke sempurna (complete metq.morphosls) memiliki tahap-
tanah atau berperan sebagai insang pada serangga akuatik. tahap iarva yang terspesialisasi untuk makan dan tumbuh
Menurut hipotesis yang lain, sayap serangga berfungsi yang dikenal dengan nama-anma seperti ulat, belatung,
untuk berenang sebelum mereka berfungsi untuk terbang. atau tempayak. Tahap larva terlihat sama sekali berbeda
Data morfologis dan molekular mengindikasikan bahwa dari tahap dewasa, yang terspesialisasi untuk penyebaran
sayap dievolusikan hanya sekali pada serangga. Capung, dan reproduksi. Metamorfosis dari tahap larva menjadi
yang memiliki dua pasang sayap yang serupa, tergolong dewasa terjadi selama tahap pupa
serangga pertama yang terbang. Beberapa ordo serangga Reproduksi pada serangga biasanya seksual, dengan
yang berevolusi lebih belakangan daripada capung memiliki individu jantan dan betina yang terpisah. Dewasa
peralatan terbang yang termodifikasi. Sayap lebah dan berkumpul dan mengenali satu sama lain sebagai anggota
tawon, misalnya, terkait menjadl satu dan bergerak sebagai spesies yang sama melalui warna yang cerah (seperti
satu pasangan tunggal. Sayap kupu-kupu bekerja secara pada kupu-kupu), suara (seperti pada jangkrik), atau bau
serupa karena pasangan anterior tumpang tindih dengan (seperti pada ngengat). Fertilisasi umumnya internal. Pada
sayap posterior. Pada kumbang, sayap posterior berfungsi kebanyakan spesies, sperma ditempatkan langsung ke
untuk terbar)g, sementara sayap anterior termodifikasi dalam vagina betina saat kopulasi, walaupun pada beberapa
sebagai penutup yang melindungi sayap terbang ketika spesies, jantan menempatkan paket sperma di luar tubuh
kumbang sedang berjalan di tanah atau meliang. betina, dan betina kemudian mengambiL paket itu. Sebuah

262 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


l\:-'?i:i el:id idi:;),iv.i:{i;-{i'{qi : -!:l:

;fr,l;=rifi3i;1gt*i*s;i
lr;-l:',f i,Ti#;.r: !ii:#
tsi:n:tiril{'Filii}jir]ii.Effi
iF $ 1l
-

qi

Blattodea 4.000 I(ecoak memiliki tubuh yang pipih dorsoventral, dengan kaki Kecoak jerman
yang termodifikasi untuk berlari cepat. Sayap depan, jika ada, {tJ
:_-f$^-\
{wx
kasap, sementara sayap beiakang mirip kipas. I(urang dari 40 r. -l
spesies menghuni rumah; sisanya menjelajahi habitat yang :; ,r. i
:*l
wi\

berkisar dari lantai hutan tropis hingga gua dan gurun.


/1,

Coleoptera 350.000 I(umbang men)'nsun ordo serangga yang paling kaya-spesies. Kumbang jepang
Mereka memiliki dua pasang sayap, salah satunya tebal \
, -.-/
k(#
dan kaku, yang satu lagi bermembran. Mereka memiliki .-r,*i$rq,
eksoskeleton keras dan mulut yang teradaptasi untuk menggigit
.dh
,l W'.
dan mengunyah. I(umbang mengalami metamorfosis sempurna.

Dermaptera 1.200 Cocopet (earwig) biasanya merupakan pemakan bangkai Cocopet


nokturnal. Beberapa spesies tak bersayap, sementara yang
lain memiliki dua pasang sayap, salah satunya tebal dan -,i*Y 1s-"
kasap dan satu pasang yang lain bermembran. Cocopet 'rAss'.
memiliki mulut penggigit dan capit posterior yang besar.
Mereka mengalami metamorfosis tak sempurna.

Diptera 151.000 Diptera memiliki sepasang sayap; sayap kedua teiah La lat-k uda
termodifikasi menjadi organ penyeimbang yang disebut halter.
Bagian mulutnya teradaptasi untuk mengisap, menusuk, atau
menjilat. Diptera mengalami metamorfosis sempurna. Lalat
dan nyamuk adalah contoh diptera yang paling dikenal baik,
yang hidup sebagai pemakan bangkai, predator, dan parasit.

Hemiptera 85.000 Hemiptera dijuluki 'kepik sejatil mencakup kutu busuk, Kepik berkaki-daun
kutu pembunuh, dan kepik busuk. (Serangga dari ordo-ordo
yang lain terkadang salah disebut sebagai kepik.) Hemiptera
memiliki dua pasang sayap, yang satu kasap sebagian dan
yang lain bermembran. Mereka memiliki mulut penusuk atau
penglsap dan mengalami metamorfosis tak sempurna.
ffi
Hymenoptera 125.000 Semut, lebah, dan tawon umumnya merupakan serangga yang Tawon pembunuh-
sangat sosial. Mereka memiliki dua pasang sayap bermembran, tonggeret
kepala yang bisa bergerak, dan mulut pengunyah atau
pengisap. Betina dari banyak spesies memiliki organ penyengat ;r--
Lt8*r
1fi'.
,j:;r,.
posterior. Hymenoptera mengalami metamorfosis sempurna.
'ri !
lsoptera 2.000 Rayap merupakan serangga sosial yang tersebar luas yang Rayap
menghasilkan koloni besar. Diperkirakan ada 700 kg rayap
untuk setiap manusia di Bumil Beberapa rayap memiliki
dua pasang sayap bermembran, sementara yang lain tak
li'' "' ' -:" l'
bersayap. Rayap memakan kayu dengan bantuan mikroba
simbion yang diangkut di dalam ruang terspesialisasi di
dalam usus bagian belakangnya.

strul(tur internal di dalam tubuh betina, disebut spermateka Hewan yang jumlahnya sama banyak, beraneka ragam,
(spermatheca), menyimpan sperma, biasanya cukup untuk dan tersebar luas seperti serangga pastilah memengaruhi
memfertilisasi lebih dari satu kumpulan telur. I(ebanyakan kehidupan sebagian besar organisme darat yang lain,
serangga hanya kawin sekali seumur hidup. Setelah kawin, termasuk manusia. I(ita bergantung pada lebah, Ialat, dan
betina seringkali meietakkan telur-telurnya pada sumber banyak serangga lain untuk menyerbuki tanaman pangan
makanan yang sesuai, tempat generasi berikutnya dapat dan kebun kita. Di sisi 1ain, serangga membawa banyak
mulai melahap makanan segera setelah menetas. penyakit, termasuk penyakit tidur afrika (disebarkan
Serangga diklasifikasikan menjadi lebih dari 30 ordo, oleh lalat tsetse yang membawa protista Trypanosoma;
15 di antaranya disajikan dalam '' 11,,';: :i;;' :,i. lihat Peraga 28.6) dan malaria (disebarkan oleh nyamuk

BAB TIGA PULUH TIGA Invertebrata 263


Lepidoptera 120.000 I(upu-kupu dan ngengat tergolong serangga yang paling Kupu-kupu swallowtail
dikenal. Mereka memiliki dua pasang sayap yang tertutup

W
dengan sisik-sisik mungil. Untuk makan, lepidoptera
menjulurkan probosisnya yang panjang. Sebagian besar
memakan nektar, namun beberapa spesies memakan zat-
zat lain, termasuk darah atau air mata hewan.

Odonata 5.000 Capung dan sibar-sibar memiliki dua pasang sayap Capung
yang besar bermembran. Mereka memiliki abdomen
memanjang, mata majemuk yang besar, dan mulut (&
ii
li
pengunyah. Odonata mengalami metamorfosis tak .:l
:J
sempurna dan merupakan predator yang aktif.
it

Orthoptera 13.000 Sebagian besar belalang, jangkrik, dan kerabatnya


merupakan herbivor. Mereka memiliki kaki belakang
yang besar dan teradaptasi untuk meloncat, dua pasang ,'1: .r:'
i.:Ar"i:
sayap (satu kasap, satu bermembran) dan mulut penggigit
atau pengunyah. fantan biasanya menghasilkan bunyi-
bunyi percumbuan dengan menggesek-gesekkan bagian Ayak-ayak
tubuhnya, misalnya bumbungan pada kaki belakang. (kaUdid)
Orthoptera mengalami metamorfosis tak sempurna.

Phasmatodea 2.600 Serangga ranting dan serangga daun merupakan ahli


peniru tumbuhan. Telur-telur dari beberapa spesies
bahkan menyerupai biji tumbuhan, tempat serangga Serangga
itu hidup. Tubuhnya silindris atau pipih dorsoventral. rantinq
Mereka tidak memiliki sayap depan namun memilil<i
sayap belakang mirip kipas. Bagian mulutnya teradaptasi
untuk menggigit atau mengunyah.

Phthiraptera 2.400 Biasa disebut kutu pengisap, serangga-serangga ini


menghabiskan seluruh hidupnya sebagai ektoparasit yang
memakan rambut atau bulu-bulu satu inang. I(akinya,
dilengkapi dengan tarsi yang mirip cakar, teradaptasi Kutu ,,-,ll lijlt. i

untuk bergelantungan pada inang. Mereka tidak


tubuh
.i"
t:'
manusra i' )l'
memiliki sayap namun memiliki mata yang tereduksr. t,i
I(utu pengisap mengalami metamorfosis tak sempurna. ::

Siphonaptera 2.400 Pinjal adaiah ektoparasit pengisap darah pada burung


dan mamalia. Tubuhnya tak bersayap dan pipih lateral.
I(akinya termodifikasi untuk bergelantungan pada
Pinjar i 'rr,,li-.
i
inang dan melompat jarak-jauh. Pinjal mengalami
fflea\ .r'.
metamorfosis sempurna.

Thysanura 450 Gegat adalah serangga kecil tak bersayap dengan tubuh Gega| (silverfish)
yang memipih dan mata yang tereduksi. Mereka hidup
pada sampah dedaunan atau di bawah pepagan. Gegat
juga menjadi hama dalam bangunan.

Trichoptera 7.100 Larva caddisfly hidup di aliran sungai kecil,.tempat


mereka membuat sarang dari butiran pasir, pecahan Caddisfly
kayu, atau material lain yang disatukan dengan sutra.
r-., 1 "'
Dewasa memiliki dua pasang sayap berbulu dan ', li

mulut pengunyah atau penjilat. Mereka mengaiami


metamorfosis sempurna.

264 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


yang membawa protista Plasmodium; lihat Peraga 28.10).
Lebih lanjut, serangga bersaing dengan manusia untuk
memperoieh makanan. Di beberapa bagian Afrika,
misalnya, serangga merebut sekitar 75% tanaman pangan.
Di Amerika Serikat, miliaran dolar dihabiskan setiap
tahun untuk pestisida, menyemprot tanaman pangan
dengan dosis besar menggunakan beberapa jenis racun
paling mematikan yang pernah dibuat. Meskipun terus
mencoba, manusia sering gagal menggoyahkan kekuatan
serangga dan kerabat-kerabat artropodanya. Sepertr yang
dinyatakan oleh ahli entomologi Cornell University,
Thomas Eisner: "Serangga tidak akan mewarisi Bumi.
(a) Kepiting hantu hidup di pantai berpasir di seluruh dunia Kepiting
Mereka kini memiliklnya. ladi mungkin klta berdamai ini terutama bersrfat nokturnal, ber indung di dalam liang selama
saja dengan tuan tanah planet inli' sianq hari.

firwst.ssa:u
Sementara araknida dan serangga berjaya di daratan,
sebagian besar krustasea bertahan di lingkungan laut dan
perairan tawar. I(rustasea (Subfilum Crustacea) biasanya
memiliki tonjolan yang sangat terspesialisasi. Lobster dan
udang karang, misalnya, memiliki seperangkat tonjolan
berjumlah 19 pasang (lihat Peraga 33.29). Tonjolan yang **q#M--'
paling anterior adalah antena; krustasea adalah satu-
satunya artropoda dengan dua pasang antena. Tiga pasang
tonjolan atau leblh termodifikasi sebagai bagian mulut,
termasuk mandibula yang keras. I(aki jalan terdapat pada
toraks, dan, tidak seperti serangga, krustasea juga memiliki
tonjolan pada abdomennya. Tonjolan yang hilang dapat (b) Krustasea planktonik yang (c) Tonjolan berbuku yang
diregenerasi saat pergantian eksoskeleton berikutnya. dikenal sebagai krlli menjulur dar cangkang teritip
I(rustasea kecil melakukan pertukaran gas malalui dikonsumsi dalam lumlah ini menangkap berbagar
berar oleh beoe'apa paus. organisme dan partike organil,
bagian l<utikula yang tipis; spesies yang lebih besar ydng tersJspe-si di dalam a'..
memiliki insang. Zat sisa bernitrogen juga berdifusi
melalui area kutikula yang tipis, namun sepasang kelenjar n. Krustasea
meregulasi keseimbangan garam dari hemolimfe.
lenis kelamin terpisah pada sebagian besar krustasea.
Pada kasus lobster dan udang karang, jantan menggunakan
I(ebanyakan krustasea kecil merupakan anggota
sepasang tonjolan abdominal terspesialisasi untuk komunitas plankton laut dan perairan tawar yang
mentransfer sperma ke pori-pori reproduktif betina selama penting. I(rustasea planktonik mencakup sebagian besar
kopulasi. I(ebanyakan krustasea akuatik mengalami satu spesies kopepoda (copepod), yang merupakan salah
atau lebih tahap larva yang berenang. satu kelompok hewan yang berjumlah paling banyak,
Salah satu kelompok krustasea terbesar (berjumlah seperti halnya krill serupa-udang, yang tumbuh hingga
sekitar 10.000 spesies) adalah isopoda (isopod), yang panjangnya sekitar 5 cm ( . Sebagai sumber
mencakup spesies-spesies yang hidup di darat, perairan makanan utama bagi paus balin (termasuk paus biru,
tawar, dan lautan. Beberapa spesies isopoda berlimpah di paus bungkuk, dan paus sejati), krill l<ini dipanen oleh
habitat-habitat di dasar samudera yang dalam. Di antara manusia dalam jumlah besar sebagai makanan dan pupuk
isopoda-isopoda yang hidup di darat terdapat kutu kayu pertanian. Larva dari kebanyakan krustasea yang bertubuh
(pill bug atau wood lice), yang umum dijumpai di bagian lebih besar juga bersifat planktonik.
bawah batang kayu dan dedaunan yang lembap. Teritip merupakan sekelompok krustasea yang sebagian
Lobster, udang karang, kepiting, dan udang merupakan besar bersifat sesil dengan kutikula yang diperkeras
krutasea yang relatif besar, disebut dekapoda (decapod) menjadi cangkang yang mengandung kalsium karbonat
- :-i'.;I::;.':. i(utikula dekapoda diperkeras oleh
. I(ebanyakan teritip menambatkan dirinya
kalsium karbonat; bagian yang menutupi sisi dorsal ke bebatuan, lambung kapal, tiang pancang pelabuhan, dan
sefalotoraks yang membentuk perisai, disebut karapaks struktur-struktur lain yang terendam air. Pelekat alami
(carapace). I(ebanyakan spesies dekapoda hidup di iaut. teritip sama kuatnya dengan 1em sintetik. Untuk makan,
Akan tetapi, udang karang hidup di perairan tawar, dan teritip menjulurkan tonjolan dari cangkangnya untuk
beberapa kepiting tropis hidup di daratan. menyaring makanan dari air. Teritip tidak dikenal sebagai

BAB TIGA PULUH TIGA Invertebrata 265


krustasea hingga tahun 1800-an, ketika para naturalis ''4i-,*l"us.,tf4*rrf
z;2tr-*-
menemukan bahwa larva teritip menyerupai iarva dari
krustasea yang lain. Campuran sifat-sifat unik yang luar Bintang laut dan sebagian besar ekinodermata
biasa dan homologi krustasea yang ditemukan pada teritip
(echinoderm, dari kata Yunani echin, berduri, dan
merupakan inspirasi utama bagi Charles Darwin ketika derma, kuiit) yang lain merupakan hewan laut yang
ia mengembangkan teori evolusinya. bergerak lamban atau sesil. Epidermis yang tipis melapisi
endoskeleton lempengan kapur yang keras. Sebagian besar
ekinodermata berkulit tajam karena tonjolan rangka dan
ffi$s.4 duri. Salah satu ciri yang unik dari ekinodermata adalah
l. Bagaimana bangun tubuh nematoda dan anelida sistem pembuluh air (water vascular system), jejaring
dapat berbeda? kanal hidraulik yang bercabang-cabang menuju penjuluran
2. yang disebut kaki tabung (tabe feet), berfungsi dalam
lika dibandingkan dengan rahang kita, yang bergerak
naik dan turun, bagian mulut artropoda bergerak dari lokomosi, mencari makan, dan pertukaran gas
samping-ke-samping. Jelaskan ciri artropoda ini jika .
Reproduksi seksual ekinodermata biasanya
dilihat dari asal usul bagian mulutnya. melibatkan individu jantan dan individu betina yang
3. Deskripsikan dua adaptasi yang memungkinkan terpisah yang melepaskan gamet,gametnya ke air.
serangga bertahan hidup di daratan. Bagian-bagian internai dan eksternal dari kebanyakan
ekinodermata dewasa memancar dari pusat, seringkali
+. {i,{i;1liltiJ1ii1i'f secara tradisional, anelida
dalam lima ruji. Akan tetapi, larva ekinodermata memiliki
dan artropoda dianggap berkerabat dekat karena
kedua kelompok tersebut menunjukkan segmentasi simetri bilaterial. Terlebih lagi, simetri pada ekinodermata
tubuh. Namun data molel<ular mengindikasikan dewasa tidak benar-benar radial. Misalnya, bukaan
bahwa anelida tergolong ke dalam satu klad (madreporit) dari sistem pembuluh air bintang laut tidak
(Lophotrochozoa) dan artropoda tergolong ke klad terletak di tengah namun agak miring ke salah satu sisi.
lain (Ecdyozoa). Dapatkah hipotesis tradisional dan Ekinodermata yang masih ada terbagi menjadi enam
molekular diuji dengan mempelajari ekspresi gen-gen
Hox yang mengontrol segmentasi tubuh? lelaskan.
kelas t-l;:tr:ei ''::t.$t : Asteroidea (bintang laut),
Ophiuroidea (bintang mengular), Echinoidea (bulu-babi
Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat dan dolar pasir), Crinoidea (1i1i laut dan bintang bulu),
Apendiks A. Holothuroidea (teripang), dan Concentricycloidea (aster laut).
,,.,"...,r',trrrua",*,,rrrru*#

@,ffiffiffi# 3S.$
i
: ffikfrmqlr"$#r{ffiatfr s.t;}ex kwrq*at;e Asteroidea (bintang Tubuh berbentuk bintang dengan
laut; lihat Peraga 33.39 lengan majemuk; mulut mengarah
aq*a Bmh q$*ester*stffi slt dan Peraga 33.40a) ke substrat

Ophiuroidea (bintang Cakram pusat yang jelas; lengan


i;E1$igilillfi,plEq catcarea and siricea Bintang laut, bulu-babi, mengular; lihat Peraga yang panjang dan fleksibel; sistem
l$lffi,Ff,:=i,:lff€"$$"H-
c.ia',i'
dan ekinodermata lain 33.40b) pencernaan tak sempurna
Lophotrochozoa (Filum Echinodermata)
;# $iil$,;;; Echinoidea (bulu-babi
?T$Fi::;ift,i'i1ov;o'o". mungkin tampak I(ira-kira bulat atau berbentuk
ii;;i;;:::i::; Deuterostomia :, ., memiliki sedikit dan dolar pasir; lihat cakram; tidak berlengan; lima
Peraga 33.40c) deret kaki tabung, memungkinkan
kesamaan dengan Filum Chordata, yang mencakup pergerakan yang lamtran; mulut
vertebrata-hewan bertulang belakang. Akan tetapi, dikelilingi strul<tur yang kompleks
ekinodermata dan kordata sesungguhnya memiliki dan serupa-rahang
karakteristik kunci yang sama dari mode perkembangan Crinoidea (lili laut, Lengan berbulu di sekitar mulut
deuterostom, seperti penyibakan radial dan pembentukan bintang bulu; lihat yang mengarah ke atas; pemakan
mulut pada ujung embrio yang berlawanan dengan Peraga 33.40d) suspensi
blastopor (lihat Peraga 32.9). Sistematika molekular telah
Holothuroidea Tubuh berbentuk ketimun; lima
menekankan kembali Deuterostomia sebagai sebuah (teripang, lihat Peraga deret kaki tabung; kaki tabung di
klad dari hewan bilateria. Namun bukti molekular juga 33.40e) sekitar mulut termodifikasi menjadi
mengindikasikan bahwa beberapa filum hewan dengan tentakel untuk menangkap makanan;
anggota-anggota yang memiliki ciri-ciri perkembangan rangka tereduksi; tidak berduri
deuterostom, termasuk ektoprokta dan brakiopoda, Concentricycloidea Tubuh berbentuk-cakram dan tak
tidak tergolong ke dalam klad deuterostom (lihat Bab (aster laut, lihat Peraga berlengan yang dikelilingi oleh
32). Oleh karena itu, meskipun namanya demikian, klad 33.40f) duri-duri kecil; sistem pencernaan
Deuterostomia terutama didefinisikan melalui kemiripan tak sempurna; hidup pada kayu
yang terendam
DNA-bukan kemiripan perkembangan.

266 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


Anatomi bintang laut, sejenis ekinodermata.

,lll.,.
': i :i.
r Duri
',::rr'>lnsang
:ii i trll

Saraf
radial

!.:'rti
!'1r;;i;11;21
Bintang laut memiliki lengan majemuk yang
memancar dari sebuah cakram pusat, di
permukaan bawah bintang laut tempat terdapatnya
kaki tabung. Dengan kombinasi kerja otot dan
zat kimia, kaki tabung dapat melekat ke atau
melepaskan diri darl substrat. Bintang laut melekat
erat-erat ke bebatuan atau merayap perlahan- (a) Bintang laut (Kelas Asteroidea) (b) Bintang mengular
lahan bersamaan dengan kaki tabungnya yang (Kelas Ophiuroidea)

menjulur, mencengkeram, melepaskan, menjulur,


dan mencengkeram lagi. W'aiaupun bagian dasar
kaki tabung bintang laut memiliki cakram pipih
yang menyerupai mangl(ok pengisap, cengkeraman
kaki dihasilkan dari zat-zat kimia yang adhesil
bukan dari isapan (lihat Peraga 33.39). Bintang
laut juga menggunakan kaki tabungnya untuk
mencengkeram mangsa, seperti kima dan tiram.
Lengan bintang laut mendekap bivalvia yang (c) Bulu-babi (Kelas Echinoidea) (d) Bintang bulu (Kelas Crinoidea)
tertutup, merekat erat-erat dengan kaki tabungnya.
Bintang laut kemudian mengeluarkan sebaglan
lambungnya melalui mulut, dan ke dalam bukaan
sempit di antara belahan cangkang bivalvia. Sistem
pencernaan bintang laut menyekresikan getah-
getah pencernaan yang mencerna tubuh moluska
yang lunak di dalam cangkangnya sendiri.
Bintang laut dan beberapa ekinodermata yang
lain memiliki kemampuan regenerasi yang cukup (e) Teripang (Kelas Holothuroidea) (f) Aster laut (Kelas
Con ce ntri cyc I o i d ea)
besar. Bintang laut dapat menumbuhkan kembali
lengannya yang hilang, dan anggota-anggota salah Ekinodermata.

BAB TIGA PULUH TIGA Invertebrata 267


satu genus bahkan bisa menumbuhkan kembali satu lengan hubungan teripang dengan bintang laut dan bulu-babi.
utuh jika sebagian cakram pusat masih melekat ke lengan Akan tetapi, pengamatan yang lebih teliti mengungkapkan
tersebut. bahwa teripang memiliki lima deret kaki tabung. Sebagian
kaki tabung yang terletak di sekeliling mulut berkembang
#rnf,r**g M*eagerfar sebagai tentakel penangkap makanan.
Bintang mengular memilikl cakram pusat yang jelas
serta lengan-lengan yang panjang dan fleksibel. Mereka Ast*r {-awt
terutama bergerak dengan mencambukkan lengan- Aster laut ditemukan pada 1986, dan hanya tiga spesies
lengannya dalam gerakan yang mirip ular. Dasar kaki yang dikenal sejauh ini (satu di dekat Selandia Baru,
tabung dari bintang mengular tidak memiiiki cakram spesies kedua di Bahama, dan yang ketiga di Pasifik Utara).
pipih seperti yang ditemukan pada bintang laut namun Semuanya hidup pada kayu yang terendam air. Tubuh aster
menyekresikan zat-zat kimia yang adesif. Oleh karena itu, Iaut tldak berlengan dan biasanya berbentuk cakram; ia
seperti bintang laut dan ekinodermata yang lain, bintang memiliki organisasi tubuh bersisi-lima dan berdiameter
mengular dapat menggunakan kaki tabungnya untuk kurang dari satu sentimeter. Bagian tepi tubuhnya
mencengkeram substrat. Beberapa spesies merupakan dikelilingi oleh duri-duri kecil. Aster laut mengabsorpsi
pemakan suspensi; sedangkan yang lain merupakan nutrien melalui membran yang mengelilingi tubuhnya.
predator atau pemakan bangkai. Hubungan aster laut dengan ekinodermata yang lain masih
belum jelas; beberapa ahli sistematika menganggap aster
ff exfes-&af.:f cfa*a fle*f;as" ffessr laut sebagai kelompok saudari bintang laut.
Bulu-babi dan dolar pasir tidak memiliki lengan, namun
mereka memiliki lima deret kaki tabung yang berfungsi Kq*relata
dalam pergerakan yang lambat. Bulu-babi juga memiliki Filum Chordata terdiri dari dua subfilum invertebrata, serta
otot-otot yang memutar duri-durinya yang panjang, hagfish dan vertebrata. I(ordata merupakan selomata yang
membantu lokomosi dan memberikan perlindungan. bersimetri bilateral dengan tubuh yang beruas. Hubungan
Mulut bulu-babi dikelilingi oleh struktur serupa-rahang yang dekat antara ekindoermata dan kordata bukan berarti
yang sangat kompleks dan teradaptasi dengan baik untuk bahwa salah satu filum berevolusi dari filum yang lain.
memakan rumput laut. Bulu-babi kira-kira berbentuk bulat, Bahkan ekinodermata dan kordata telah berevolusi secara
sementara dolar pasir berbentuk cakram pipih. independen satu sama lain selama setidaknya 500 juta
tahun. I(ita akan menelusuri filogeni kordata pada Bab
{rfs d#sxf dam Sfraf"amg #*feu 34, dengan berfokus pada sejarah vertebrata.
Lili laut hidup melekat ke substrat dengan tangkainya;
bintang bulu merayap i(e sana sini menggunakan
Iengan-lengannya yang panjang dan fleksibel. I(eduanya ffi33.5
menggunakan lengannya untuk memakan suspensi. Lengan 1. Deskripsikan bagaimana kaki tabung bintang laut
mengelilingi mulut yang menghadap ke atas, menjauhi melekat ke substrat.
substrat. Crinoidea merupakan kelas purba yang evolusinya 2. Apakah karakteristik yang sama-sama dimiliki oleh
sangat konservatif; fosil liii laut yang berumur sekitar 500 bintang laut dan aster laut merupakan homolog atau
juta tahun sangat mirip dengan anggota-anggota kelas analog? jelaskan.

tersebut pada masa kini. 3. Lry..ffiffiflffiffiffi Serangga D ro sophila


m elanoga ster dan nematoda C aenorhab ditis elegans
adalah organisme model yang terkenal. Apakah kedua
F*:rrparug
spesies ini merupakan invertebrata yang paling cocok
Apabila dilihat sekilas, teripang tidak terlalu mirip dengan untuk membuat kesimpulan tentang manusia dan
ekinodermata yang iain. Mereka tidak memiliki duri, vertebrata lain dalam kiad Deuterostomia? ]elaskan.
dan endoskeletonnya lebih tereduksi. Tubuhnya juga Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat I
memanjang pada sumbu oral-aboral, sehingga bentuknya APendiks A g

sesuai dengan namanya dan semakin menyamarkan ***#

268 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


l",mmg i rrfTiltE Kunjungi Study Area di www.masteringbio.com
untuk memperoleh Animasi 3D Bioflix, Tutorial MP3, Video, Soal
Latihan, eBook, dan banyak Iagi. Tabel di bawah ini merangkum keiompok-kelompok hewan
yang kita telaah dalam bab ini.

Konsep Kunci Filum Deskripsi


Konsep 33.1 Calcarea, Silicea (spons) Tidak memiliki jaringan sejati;
Spons adalah hewan basal memiliki koanosit (sel kerah*sel
yang tidak memiliki berflagela yang menelan bakteri dan
iaringan sejati partikel makanan kecil)
(hal.242-243)
Konsep 33.2 Cnidaria (hidra, ubur- Qr" Struktur penyengat yang unik
Cnidaria adalah filum ubur, anemon laut, koral) (nematokist) menampung se1-sel
purba eumetazoa terspesialisasi (knidosit); diploblastik;
(hal.2a3-2a6) simetri radial; rongga gastrovaskular
(kompartemen pencernaan dengan
bukaan tunggal)

Konsep 33.3 Platyhelminthes Pipih dorsoventral, aselomata tidak


Lophotrochozoa, klad yang (cacing pipih) beruas; rongga gastrovaskular atau
diidentifikasi berdasarkan tidak memiliki saluran pencernaan
data molekular, memiliki
kisaran bentuk tubuh
hewan yang paling luas Rotifera (rotifer) Pseudoselomata dengan alimentary
(hal.246-255\ canal (tabung pencernaan dengan
mulut dan anus); rahang (trofi) di
o
faring; kepala dengan mahkota bersilia
N
o
Lophophorata: Selomata dengan lofofor (st-ruktur
o
Ectoprocta, Brachiopoda penangkap makanan dengan tentakel
o o
N bersilia)
o.
o o
J
o Mollusca (kima, keong, Selomata dengan tiga bagian tubuh
N
cumi-cumi) utama (kaki yang berotot, massa
E viseral, mantel); selom tereduksi;
1] kebanyakan memiliki cangkang keras
dari kalsium karbonat

Annelida (cacing beruas) Selomata dengan dinding tubuh beruas


o
dan organ internal (selain saluran
ca pencernaan, yang tidak beruas)

Konsep 33.4 Nematoda (cacing gilig) Pseudoselomata yang silindris, tak


Ecdysozoa adalah kelompok beruas dengan ujung meruncing; tidak
hewan yang paling kaya o ada sistem sirkulasi; mengalami ekdisis
N
spesies (hal. 256-266) o
-d Arthropoda (krustasea, Selomata dengan tubuh beruas,
frrfilril pl serangga, laba-laba) tonjolan berbuku, dan eksokeleton
trr.ivestigasi How are Insect yang terbuat dari protein dan kitin
Species Identitied?

Konsep 33.5 Echinodermata Selomata dengan larva bersimetri


Ekinodermata dan kordata (bintang laut, bulu-babi) "it ,::::+. bilateral dan organisasi tubuh
ja::it"t .?r1+r
adalah deuterostom E ' r:! lima-bagian ketika dewasa; sistem
o
(hal. 266-268) pembuluh air yang unik; endoskeleton
o
o
fxrTiltl o
Chordata (lanselet, Selomata dengan notokord; batang
Aktivitas Characteristics of o tunikata, vertebrata) .Si-o' saraf dorsal dan berongga; celah
\P'1!)' ::.'
faringeal; ekor post-anal (lihat Bab 34)
Invertebrates

BAB TIGA PULUH TIGA Invertebrata 269


ry
q q{r-ry_ss ry q_vp LB,{
sj

6{F{}S ffi&ryry[ry-{
7. ffi Gambarkan pohon filogenetik Bilateria
yang mencakup kesepuluh filum bilateria yang dibahas
l. Dua klad utama manakah yang bercabang dari nenek secara detail dalam bab ini. Labeli setiap cabang yang
moyang bersama terbaru dari eumetazoa? mengarah ke suatu filum dengan C, B atau A, bergantung
pada apakah anggota-anggota filum itu merupakan
a. Calcaraea dan Silicea
selomata (C), pseudoselomata (P), atau aselomata
b. Lophotrochozoa dan Ecdysozoa (A). Gunakan pohon berlabel Anda untuk menjawab
c. Cnidaria dan Bilateria pertanyaan-pertanyaan berikut:
d. Rotifera dan Deutreostomia (a) Untuk masing-masing dari ketiga klad utama bilateria,
e. Deutrostomia dan Bilateria apa (jika ada) yang dapat disimpulkan dari ada atau
tidaknya selom sejati pada nenek moyang bersama
2. Bekicot, kima, dan gurita memiliki kesamaan
klad tersebut?
a. mantel.
(b) Sejauh mana keberadaan seiom sejati pada hewan
b. radula. berubah selama perjalanan evolusi?
c. insang.
d. torsi embrionik. pFrygL3ffeFd gLryqery
e. sefalisasi yang khas
8. Seorang ahli biologi laut menangkap seekor hewan yang
3. Filum manakah yang dicirikan oleh hewan yang memiliki
belum diketahui dari dasar laut. Deskripsikan beberapa
tubuh beruas?
karakteristik yang harus ia periksa untuk menentukan
a. Cnidaria hewan tersebut tergolong ke dalam filum apa.
b. Platyhelminthes
c. Silicea
d. Arthropoda
sA{w$, T$$sqeq q, ry_&ry &T&qy4ryAssE
e. Mollusca 9. Pembangunan bendungan dan kanal-kanal irigasi di sebuah
negara di Afrika membuat petani dapat meningkatkan
4. Manakah di antara karakter berikut yang mungkin paling
jumlah tanaman pangan. Di masa lalu, tanaman pangan
berperan dalam diversifikasi luar biasa serangga di daratan?
ditanam hanya setelah banjir musim semi; ladang
a. segmentasi pertanian terlalu kering untuk ditanami sepanjang sisa
b. antena tahun. Sekarang ladang dapat diairi sepanjang tahun.
c. mata Namun peningkatan panen telah mendatangkan kerugian
d. simetri bilateral yang tak terduga-peningkatan besar-besaran kejadian
e. eksoskeleton skistosomiasis. Bayangkan Anda mendapat tugas dari
Peace Corps untuk membantu petugas kesehatan
5. Sistem pembuluh air ekinodermata setempat mengendalikan penyakit tersebut. Dengan
a. berfungsi sebagal sistem sirkulasi yang mengedarkan mengulas kembali siklus hidup cacing darah pada Peraga
nutrien-nutrien ke sel-sel tubuh. 33.11, mengapa Anda berpikir bahwa proyek irigasi
b. berfungsi dalam lokomosi, penangkapan makanan, dan itu meningkatkan kejadian skistosomiasis? Mengontrol
pertukaran gas. penyakit ini dengan obat-obatan ternyata sulit dilal<ukan
dan mahal. Sarankan tiga metode lain yang dapat dicoba
c. terorganisasi secara bilateral, walaupun hewan dewasa
untuk mencegah masyarakat terinfeksi penyakit tersebut.
tidak bersimetri bilateral.
d. menggerakkan air melalui tubuh hewan selama
memakan suspensi.
e. analog dengan rongga gastrovaskular dari cacing pipih.

6. Manakah di antara kombinasi filum dan deskripsi berikut


yang tidak benarT
a. Echinodermata-simetri bilateral saat larva, ada selom
b. Nematoda-cacing gilig, pseudoselomata
c. Cnidaria-simetri radial, bentuk tubuh polip dan
medusa
d. Platyhelminthes-cacing pipih, rongga gastrovaskular,
aselomata
e. Calcarea-rongga gastrovaskular, ada selom

Untuk mengetahui jawaban Kuis Mandiri, lihat Apendiks A.

EEEIE Kunjungi Study Area di www.masteringbio.com


untuk memperoleh Soal Latihan.

27O UNIT LIMA Sejarah Evolusioner Keanekaragaman Hayati


A Apakah manusia merupakan keturunan dari
organisme purba ini?

ffiffiffi
3,4.1 Ksrdata mernifik! nctokElrcl dar-l batang saraf Selama hampir 200 juta tahun, vertebrata hanya hidup
elorsal yang her*ngga di lautan, namun sekitar 360 juta tahun lalu, evolusi tungkai
34.2 Knaniata adalaEi fqordata yang tnemriliki !<epaia pada salah satu garis keturunan vertebrata membuka
34"3 Vertebrata ar{alah kranlata yang bertulang .ialan bagi hewan-hewan ini untuk mengolonisasi daratan.
belakang
Di darat mereka berdiversifikasi menjadi amfibia, reptil
(termasuk burung), dan mamalia.
34"4 Cnatosiomra adalah vertebrata yang berahang Terdapat sekitar 52.000 spesies vertebrata, jumlah
34.5 Tetrapocia atialal"l gnat*stonla yang berfun6kai yang relatif kecil jika dibandingkan dengan, katakanlah,
34.e Anrnio{a adaBah fetrapoda yang nremi|iki {elur I juta spesies serangga di Bumi. Walaupun vertebrata
yang terada6ltasi untuk !<ehida.rpan cli darat kurang memiliki keanekaragaman spesies, mereka memiliki
disp aritas (dkparity), yaitu kisaran perbedaan karakteristik
34.7 Mamalia adalah amnicta yang lrerambut clan
rnenghasilkan s{.rsr{
yang luas seperti massa tubuh. Vertebrata mencakup
hewan-hewan terberat yang pernah berjalan di daratan,
34"* ,\,4anusia aclafah mamalia yang merniliki otak
yaitu dinosaurus pemakan-tumbuhan yang berbobot
besar e*an Inkcm*si bipeclaI
sekitar 40.000 kg (lebih berat dari 13 truk pikap). Mereka
juga mencakup hewan terbesar yang pernah ada di Bumi,
yaitu paus biru, yang massanya lebih dari 100.000 kg. Di
ryffi ujung spektrum yang 1ain, sejenis ikan yang ditemukan
tr Setengah MiEiar Talrun pada 2004 hanya memiliki panjang 8,4 mm dan massa
kira-kira 100 miliar kali lebih kecil daripada paus biru.
Seiarah Tulang Belakang Dalam bab ini, Anda akan mempelajari hipotesis-
hipotesls terbaru tentang asal usul vertebrata dari
",5f '"'\ i awal Periode l(ambrium, sekitar 530 juta tahun nenek moyang invertebrata. I(ita akan melacak evolusi
,.t u$ lalu, berbagai macam hewan menghuni samudera- bangun tubuh vertebrata, mulai dari notokord ke kepala
,ii,,*"'' samudera di Bumi. Predator menggunakan cakar hingga rangka termineralisasi. I(ita juga akan menjelajahi
dan mandibula yang tajam untuk menusuk mangsa. Banyak kelompok-kelompok utama vertebrata (yang masih hidup
hewan memiliki duri atau zirah pelindung serta bagian maupun yang sudah punah) serta sejarah evolusi spesies
mulut termodifikasi yang memungkinkan pemiliknya kita sendiri.
menyaring makanan dari air. Cacing merayap di lumpur
dasar laut, sambil memakan material organik. Di tengah
keramaian ini, sangat mudah untuk mengabaikan sosok w34.€
makhluk langsing sepanjang 3 cm yang meluncur il Kordata memiliki motokord
melintasi air : Myllokunmingia fengjiaoa.
dam hatang saraf dorsa[ yang
Walaupun tidak memiiiki zirah dan tonjolan, hewan-
hewan ini akan meninggalkan warisan yang tak terkira. beromgga
Mereka memunculkan saiah satu kelompok hewan yang
paling berhasil yang dapat berenang, berjalan, melata, Vertebrata adalah anggota Filum kordata (chordata).
atau terbang: vertebrata (vertebrate), yang memperoleh I(ordata adalah hewan bilateria (bersimetri biiateral),
namanya dari vertebra, rangkaian tulang-tulang yang dan berada di dalam Bilateria. Mereka tergolong ke
menyusun columna vertebralis, atau tulang belakang. dalam klad hewan yang dikenal sebagai Deuterostomia

BAB TIGA PULUH EMPAT Vertebrata 271


Echinodermata
(kelompok saudari kordata)

Cephalochordata
(la nselet)
xo
: ..:' a
!,
I Urochordata
6r
?,.

1
(tunikata) li
9

!
..," Myx ni
"- ')
!l
t
(ikan pasuk) i; F
g
t:&
::::ff.1
nr
Petromyzonttda o
Kepaia
4
I (lampre) : o
!:
o
i:4
ll d
C hondrichthyes o
(hiu, parl, kimera)
Columna vertebralis e!p
!r! n) .,
s1 o,
Rahanq, ranqka terminer alisasi i
:'l:?t:lY:i, "e
( l\dr belSl'lP-OUr,) qBr I w
]to
o':
F.
(} s'
s.
"." s
.,","..,,, Actinista 6
Paru-paru atau derivat paru-paru (koelakan)
Ir d.
a-o
'!r.
Dipnoi X-,_. . ." 'rC.
Sir p berdaging X1
(ikanparu-paru)r-:* := ;t' :.
lll
,r
!i
1-.,,.,. ooYoT*
Amphibia
-i
(katak, salamander) -q], j ol
.&- ire:.;.: !'., Filogeni kordata yang masih ada. s
r5
Hipotesis filogenetik rni menunjukkan klad-klad utama kordata
sehubungan dengan klad deuterostom utama yang lain,
n"pt riu
(oenvu. ular.
ffi* :
.0
s
Echinodermata (lihat Bab 33). Untuk klad-klad yang terpilih, tluaya, burung) 3
Telur amniotik
beberapa karakter turunan dicantumkan di sini; misalnya, Mammalr.a -'i.-:,i:
semua kordata, dan hanya kordata, memiliki notokord. (mama la) -
--' -!
fg B'

(lihat Bab 32). Deuterostom yang paling diketahui,


Batang saraf
selain vertebrata, adalah ekinodermata, kelompok yang Segmen- dorsal dan
mencakup bintang laut dan bulu-babi. Akan tetapi, segmen otol berongga
sepertl yang ditunjukkan pada i*ir*qe s1 i, dua kelompok
deuterostomata invertebrata, sefalokordata dan urokordata,
berkerabat lebih dekat dengan vertebrata dibandingkan
dengan invertebrata yang 1ain. Bersama dengan lampre dan
vertebrata, kedua kelompok tersebut membentuk kordata. i"^_:_."+""
Celah atau
Ekor di belakang sibakan faring
Karakter T"axre*araffi K*re$a{a anus yang berotot

Semua kordata memiliki serangkaian karakter turunan


yang sama, walaupun banyak spesies memiliki beberapa A lrra;.:i 34 3 Karakteristik-karakteristik kordata. Semua
kordata memiliki empat ciri struktural yang disoroti di beberapa
dari sifat-sifat ini hanya selama perkembangan embrionik. trtik selama perkembangannya.
,'.r :'ni.i; )li.ii mengilustrasikan empat karakter kunci
kordata: sebuah notokord; sebuah batang saraf(nerve cord)
dorsal yang berongga; celah atau sibakan faring; dan ekor jaringan berserat yang cukup kaku. Notokord memberikan
post-anal (di belakang anus) yang berotot. dukungan rangka di sepanjang tubuh kordata. Pada larva
atau dewasa yang mempertahankan notokord, bagian ini
"for:dr:&r;rrf juga memberikan struktur yang kokoh namun lentur sebagai
I(ordata dinamai dari sebuah struktur rangka, notokord, tempat bekerjanya otot-otot saat hewan berenang. Pada
yang terdapat pada semua embrio kordata maupun beberapa kebanyakan vertebrata, rangka berbuku yang lebih kompleks
kordata dewasa. Notokord (notochord) adaiah batang berkembang di sekeliling notokord nenek moyang, dan
longitudinal dan fleksibel yang terletak di antara saiuran hewan dewasa hanya mempertahankan sisa-slsa notokord
pencernaan dan batang saraf. Notokord tersusun dari embrionik. Pada manusia, notokord tereduksi menjadi
sel-sel besar yang terisi cairan yang terbungkus di dalam cakram bergelatin yang diapit di antara vertebra.

272 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner l(eanekaragaman Hayati


, ;; i ;t r: ;i,i ;i r ;.z i i-.t r,i t' ;;.) i ?r ai i';r, {j r.: v
",.a 1'31;; i1,::: tubuh. Ekor kordata mengandung unsur-unsur rangka dan
Batang saraf embrio kordata berkembang dari lempengan otot, dan ekor tersebut membantu mendorong gerakan
ektoderm yang menggulung menjadi sebuah tabung yang kebanyakan spesies akuatik di dalam air.
terletak dorsal terhadap notokord. Batang sarafdorsal yang
berongga tersebut hanya dimiliki oleh kordata. Filum-filum i...-;iii:t..-.7+i?
hewan yang lain memiliki batang saraf yang padat, dan
: :r I !.t!:i ii :::: :: : ::t!! : r:
pada kebanyakan kasus mereka terletak ventral. Batang i : , .' :; r : : :: , i : l: cephalochordata Nama hewan yang dlsebut
saraf embrio kordata berkembang menjadi sistem saraf ,.: r:..:;:;t ..t-::: I Urochordata lanselet (IanceIet,
,i., i:;tt::.::'.,r*" Cephalochordata) berasal
pusat: otak dan sumsum tulang belakang. , ti I r, : :....', l l; i Petromyzontida
i:i'j; , : t: i:;: - . r' chondr chthves dari bentuknya yang
I q r oorer,ci
i.,,: !.,i !: ;.: !. ri i t .i, i !:' ; lr.i ! t {:;4 {" i !1 it: mirip bilah pisau
,ri:, r,1;: : ; t : l ::l i' Actinlnid
1

Saluran pencernaan kordata membentang dari mulut


::t::t: ,rpfor
.I(etika masih
r;i i;; l..;:.:,1.. ; ;i::
i'i ; Amph bia berupa larva, lanselet
hingga ke anus. Bagian yang tepat terletak di posterior
mulut adalah faring. Pada semua embrio kordata, .:iiti;*;:::,::. ::: Mammalia Reptrria mengembangkan sebuah
:,:i: ::t:t :. !iii;: :i.:: .:":t
notokord, sebuah batang
serangkaian kantong yang terpisah oleh lekukan terbentuk
saraf dorsal yang berongga, banyak celah faring, dan ekor
di sepanjang sisl faring. Pada kebanyakan kordata, lekukan-
post-anal. Larva memakan plankton di dalam kolom air,
lekukan ini
(disebut sibakan faring alau pharyngeal
berganti-ganti antara berenang ke atas dan tenggelam secara
clejt) berkembang menjadi celah yang membuka ke luar
pasif. Saat larva tenggelam, mereka menjebak plankton
tubuh. Celah faring Qtharyngeal slit) ini memungkinkan
dan partikel-partikel tersuspensi lain di dalam faringnya.
air yang masuk ke mulut dapat keluar dari tubuh tanpa
Lanselet dewasa bisa mencapai panjang 5 cm. Mereka
melalui keseluruhan saluran pencernaan. Celah faring
mempertahankan sifat-sifat kunci kordata, mirlp sekali
berfungsi sebagai alat pemakan suspensi pada kebanyakan
dengan gambaran kordata pada Peraga 34.3. Setelah
kordata invertebrata. Pada vertebrata (kecuali vertebrata
metamorfosis, lanselet dewasa berenang turun ke dasar
bertungkai atau tetrapoda), celah-celah ini dan struktur-
laut dan menggeliat mundur ke dalam pasir, sehingga
struktur yang mendukungnya telah termodifikasi untuk
hanya ujung anteriornya yang terekspos dl atas pasir. Silia
pertukaran gas dan dikenal sebagai celah insang. Pada
menarik air laut ke dalam mulut lanselet. ]aring mukus
tetrapoda, sibakan faring tidak berkembang menjadi yang disekresikan melintasi celah faring menyingkirkan
celah. Sibakan faring justru berperan penting dalam
partikel makanan kecil saat air melewati celah tersebut, dan
perkembangan bagian-bagian telinga dan berbagai struktur
makanan yang terperangkap akan masuk ke usus. Faring
lain di kepaia dan leher. dan celah faring berperan kecil dalam pertukaran gas, yang
terutama berlangsung melalui permukaan eksternal tubuh.
. if. , ..
Lanselet sering meninggalkan llangnya untuk berenang
I(ordata memiliki ekor yang membentang posterlor ke lokasi baru. Walaupun bukan perenang tangguh, kordata
terhadap anus, walaupun pada kebanyakan spesies ekor invertebrata ini menunjukkan mekanisme berenang ikan
tersebut sangat tereduksi selama perkembangan embrionik. dalam bentuk sederhana. I(ontraksl otot,otot terkoordinasi
Sebaliknya, kebanyakan nonkordata memiliki saluran yang tersusun seperti barisan bentuk-V (< < < <) di sepanjang
pencernaan yang membentang hampir di sepanjang sisi notokord meliuk-liukkan notokord, menghasilkan gerakan

i:- Lanselet Branchiostoma,


sejenis sefalokordata. lnvertebrata yang
kecrl inr menunlukkan keempat karakter
utama kordata. Air memasuki mulut dan
Mulut
melewatr celah faring ke dalam atr um,
ruang yang menyemburkan a r ke luar
melalui atriopor; partlkel yang besar dicegah Ce ah farinq

memasuki mulut oleh penjuluran serupa-


tentakel yang disebut siri (crri). Partikel
makanan yang berukuran lebih kecil yang
masuk ke dalam mulut terperangkap oleh
mukus dan disapu oleh silia ke dalam saluran
Ba a, g saraf
pencernaan. Otot bersegmen yang tersusun dorsa'be'ongga \r!.'
berseri menghasrlkan gerakan renang lanselet Otot
yang mengrbas-ngibas (bergelombang). bersegmen

Ekor

-
BAB TIGA PULUH EMPAT Vertebrata 273
mengibas dari sisi-ke-sisi, sehingga mendorong tubuh ke atrlum dan keluar melalui sifon aliran-keluar
depan. Susunan otot berseri ini merupakan bukti segmentasi Partikel makanan disaring dari air oleh jaring mukus dan
lanselet. Segmen-segmen otot berkembang darl blok-blok diangkut oleh silia ke esofagus. Anus melepaskan kotoran
mesoderm yang disebut somit (somite), yar-tg ditemukan di ke dalam sifon aiiran-keluar. Beberapa spesies tunikata
sepanjang setiap sisi notokord pada semua embrio kordata. menyemburl<an air melalui sifon aliran-keluar ketika
Secara global, lanselet jarang ditemukan, namun di diserang, sehingga nama informalnya adalah 'sea squirt'.
beberapa wilayah (termasuk Tampa Bay, di sepanjang Tahap dewasa yang terdegenerasi pada tunikata
pesisir Florida) mereka terkadang mencapai densitas yang tampaknya telah dievolusikan hanya setelah garis
melebihi 5.000 individu per meter persegi. keturunan tunikata bercabang dari kordata yang lain.
Larva tunikata bahkan merupakan bentuk derivasi tingkat
{r-: r-r !3r;r{.* tinggi, bukan reproduksi yang tetap dari bangun tubuh
kordata awal. Sebagai contoh, tunikata memiliki 9 gen Hox,
:E:1lliii$iiffii cepharochordatu Berlawanan dengan sementara semua kordata lain yang telah dipelajari sejauh
;ffiffi;i!$1i urochordata dugaan terdahulu,
jii;,.;' : ; ;; :',':.'''':J :l
Mvxini
=1
ini-termasuk lanselet yang berdivergensi dini-memiliki
penelitian molekular ter- 13 gen Hox. Hilangnya 4 gen ,Flor selama evolusinya
iii*iii!1li$Ei5;ii!c"t,o'y,onrdu baru menyatakan bahwa
:;iijijil,i:$'fiii!:richondrichttryes mengindikasikan bahwa tunikata memiiiki program
perkembangan yang tak lazim dengan kontrol genetik
oipnoi urochordata) berkerabat yang berbeda dari kordata-kordata yang lain.
ii'i]BFi::ii'.il,ii'iliir;
i$i$$;il$i$il ii;ii: n'pr.ro a lebih dekat dengan kordata
i$fl$i'i$i$B$lfris.i:i;
Reptirra
, yang lain dibandingkan
fi:iB:E::rEel::!i,i"li'
Mammaria den[an lanselet. I(arakter-
'i;."t!
t:-Z Z:1",; f ,rii,t-,,'< iii tr F;i,q-j j' fii,,ii 6 li
karakter kordata yang dimiliki oleh tunikata terlihat Walaupun lanselet dan tunikata merupakan hewan yang
paiing jelas selama tahap larva, yang mungkin hanya relatif tidak banyak dipelajari, mereka menempati posisi
berlangsung beberapa menit. Pada kebanyakan spesies, penting daiam sejarah kehidupan. Dengan memiliki
larva menggunakan otot-otot ekor dan notokord untuk sebagian besar-namun tidak semua-karakter turunan
berenang melalui air saat mencari substrat yang cocok yang ada pada vertebrata, mereka dapat memberikan
untuk dihuni, dipandu oieh petunjuk-petunjuk yang petunjuk tentang asal usul evolusioner vertebrata.
diterimanya dari sel-sel yang peka cahaya dan peka gravitasi. Seperti yang telah Anda baca, lanselet menunjukkan
Setelah berdiarn di suatu substrat, tunikata mengalami sejumlah karakter kordata ketika dewasa, dan garis
metamorfosis radikal yang melenyapkan banyak karakter keturunannya bercabang dari dasar pohon filogenetik
kordata yang dimilikinya. Ekor dan notokordnya diserap kordata. Temuan ini menyatakan bahwa kordata nenek
kembali; sistem sarafnya berdegenerasi; dan organ-organ moyang mungkin terlihat seperti lanselet-dengan kata
yang tersisa berotasi 90o. Sebagai hewan dewasa, tunikata lain, ia memiliki ujung anterior dengan satu mulut; sebuah
menarik air melalui sifon aliran-masuk; air kemuCian notokord; sebuah batang saraf dorsal yang berongga;
diteruskan melalui celah faring ke dalam ruang yang disebut ceiah faring; dan ekor post-anal. Adapun untuk tunikata,

Aliran air

Slfon
a iran-keluar
Batang saraf
dorsal berongga
-.* Ekor
Sifon .,' ,"
Sifon aliran-
Atrium \ aliran keluar keluar \-
5l1on I
>)€Qfll€n
aliran- | t' .i otot
Fa ri ng "r/ masrrk . -l:
dengan j
banyak . j=*=- Usus
cela h
'$qtri ")l-..- Lambrno
Usus 's.;y-_-_\
Esofag us
\ Atrium

Lambung Faring dengan celah

(a) Seekor tunikata dewasa, atau sea (b) pada dewasa, celah faring yang menonjo (c) Larva tunikata merupakan 'kecebong'
squrrf, adalah hewan sesil (foto ini be'lurgs untul menat an sJspenr., larnJn yang berenang bebas namun tidak
berukuran kira-kira sebesar aslinya). karakter kordata yang lain tidak terlihat jelas makan, dan menunjukkan keempat
karakter utama kordata dengan jelas.
Tunikata, sejenis urokordata.

274 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


BF1
Otx Hox3
ffiff#ffia€ffi
j s4.H
@.wfl.r- ' Ke'aniata adalah kordata yaffig
Batang saraf embrio lanselet ,,j.j,,.;;;;
,!:jir:ifrd!*
_- Fmer'm6Eil{E keg*aHa
BFl ( )tx Hox3 Setelah evolusi bangun tubuh dasar kordata, yang terllhat
BffiT-
pada lanselet dan tunikata, transisi utama berikutnya dalam
Otak embrio vertebrata
(pada kondisi diluruskan) t\
t\
r,.i
, l*- evolusi kordata adalah kemunculan kepala. I(ordata yang
t\
Otak depan Otak tengah Otak belakang
berkepala dikenal sebagai kraniata (craniate, dari kata
cranium, tengkorak). Asal usul kepala-terdiri dari otak di
ujung anterior batang saraf dorsal, mata dan organ-organ
,*. . , Ekspresi gen-gen perkembangan pada lanselet pengindra lain, serta sebuah tengkorak-memungkinkan
dan vertebrata. Gen-gen Hox (termasuk BF!, Otx, dan Hox3)
kordata mengoordinasikan gerakan dan perilaku makan
mengontrol perkembangan daerah utama dari otak vertebrata.
Gen-gen ini diekspresikan dalam urutan anterior-ke-posterior yang yang lebih kompleks. (Perhatikan bahwa kepala dievolusikan
sama pada lanselet dan vertebrata. secara independen pada garis-garis keturunan hewan yang
lain, seperti yang dijabarkan dalam Bab 33.)
"f,us'erc'r*E*
$u*ra3+&er Kram$a€*
genomnya telah selesai disekuensing dan dapat digunakan
untuk mengidentifikasi gen-gen yang mungkin ada pada I(raniata yang masih ada memiliki sejumlah karakter
korcl:ta awai. Para peneliti yang mengambil pendekatan turunan yang membedakan mereka dari kordata yang lain.
Pada tingkat genetik, kraniata memiliki dua gugus gen Hox
ini telah menyatakan bahwa kordata nenek moyang
(lanselet dan tunikata hanya memiliki satu). Famili-famili
memiliki gen-gen yang berasosiasi dengan organ-organ
gen penting lainnya yang menghasilkan molekul-molekul
vertebrata seperti jantung dan kelenjar tiroid. Gen-gen
ini ditemukan pada tunikata dan vertebrata namun tidak sinyal dan faktor-faktor transkripsi juga terduplikasi
ditemukan pada invertebrata nonkordata. Sebaliknya, pada kraniata. I(ompleksitas genetik tambahan ini telah
tunikata tidak memiiiki banyak gen yang pada vertebrata memungkinkan kraniata untuk mengembangkan morfologi
berasosiasi dengan transmisi impuls saraf jarak-jauh. yang lebih kompleks daripada tunikata dan lanselet.
Hasil ini menunjukkan bahwa gen-gen semacam itu Salah satu ciri yang hanya dimiliki oleh kraniata
muncul pada vertebrata awal dan hanya dimiliki oleh adalah bumbungan neural (neural cresf), sekumpulan
garis keturunan evoiusioner vertebrata. sel yang muncul di dekat tepi dorsal tabung neural yang
Akhirnya, penelitian pada lanselet telah mengungkapkan sedang menutup di dalam embrio . Sel-sel
petunjuk-petunjuk penting tentang evolusi otak kordata. bumbungan neural menyebar ke seluruh tubuh, tempat
I(etimbang otak yang berkembang penuh, lanselet hanya mereka memunculkan berbagai macam struktur, termasul<
memiliki pembengkakan kecil di ujung anterior batang gigl, beberapa tulang dan kartilago dari tengkorak, lapisan
saraf dorsalnya. Namun gen-gen Hox yang sama yang
mengorganisasi wilayah-wilayah utama otak depan, otak
Tepi dorsal Bumbungan Tabung
tengah, dan otak belakang vertebrata mengekspresikan lempeng neural neural neural
dirinya dalam pola yang berkaitan pada gugus sel-sel
kecil di dalam batang saraf lanselet . Ini
menunjukkan bahwa otak vertebrata merupakan elaborasi
dari struktur nenek moyang yang serupa dengan ujung
batang saraf sederhana milik lanselet.
&- , t,r
\t
\
ffi3S"1 { ''
I ,i.'.
\ Notokord -!>
Sel-sel bumbungan
neural yang bermigrasi
1, Bagaimana ceiah faring berfungsi dalam menangkap
makanan pada lanselet dan tunikata? (a) Bumbungan neural terdiri dari (b) Sel-sel bumbungan neural
2. Anda adalah kordata, namun tidak memiliki sebagian pita-pita sel brlateral dl dekat bermigrasi ke tempat-tempat
tepi lipatan embrionik yang yang jauh di embrio.
besar karakter turunan utama kordata. Ielaskan. membentuk tabung neural.
3. $J.$.i':}{$' ff[q]]:LW'Ll Anggaplah lanselet tidal< .J
ri:
it
!,\
l!
(c) Sei-sel bumbungan neural yang
memiliki sebuah gen yang ditemukan pada tunikata
bermigrasi memunculkan beberapa
dan vertebrata. Apakah ini berarti bahwa nenek struktur anatomt yang unik bagi
moyang bersama kordata yang terbaru juga tidak vertebrata, termasuk beberapa
memiliki gen ini? ]elaskan. tulang dan kartilago dari tengkorak

Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat $

Apendiks A. i .." Bumbungan neural, sumber embrionik dari


*Efffiffikftffie kebanyakankarakter-karakterunikkraniata.

BAB TIGA PULUH EMPAT Vertebrata 275


kulit bagian dalam (dermis) di bagian wajah, beberapa seperti lanselet. Akan tetapi, Haikouella juga memiliki
macam neuron, dan kapsul-kapsul indra yang menjadi tempat beberapa karakter kraniata. Misalnya, ia memiliki otak yang
perkembangan mata dan organ-organ indra yang lain. besar dan terbentuk dengan baik, mata kecil, dan segmen-
Pada kraniata akuatik, sibakan faring berevolusi segmen otot di sepanfang tubuh seperti ikan vertebrata.
menjadi celah insang. Tidak seperti celah faring 1anse1et, Haikouellajuga memiliki insang pernapasan di faring, yang
yang terutama digunakan untuk memakan suspensr, tldak dimiliki oleh semua kordata yang leblh basal. Akan
celah insang dikaitkan dengan otot-otot dan saraf-saraf letapi, Haikouella trdak memiliki tengkorak atau organ
yang memungkinkan air dipompa melalui celah-celah tellnga, menunjukkan bahwa karakter-karakter ini muncui
tersebut. Pemompaan ini dapat membantu dalam bersama dengan inovasi lanjutan pada sistem saraf kordata.
pengisapan makanan, dan memfasilitasi pertukaran gas. Pada bebatuan I(ambrium yang lain, para ahli
(Pada kraniata darat, sibakan faring berkembang menjadi paleontologi menemukan fosil-fosil kordata yang lebih
struktur-struktur yang lain, yang akan dijelaskan nanti.) maju, seperti Myllokunmingia (lihat Peraga 34.1). Dengan
I(raniata, yang lebih aktif daripada tunikata dan ukuran kira-kira sama dengan Haikouella, Myllokunmingia
Ianselet, juga memiliki laju metabolisme yang tlnggi dan memiliki kapsul telinga dan kapsul mata, bagian-bagian
sistem otot yang jauh lebih ekstensif. Otot-otot yang tengkorak yang mengelillngi organ,organ ini. Berdasarkan
melapisi saluran pencernaan membantu pencernaan ciri-ciri ini dan ciri-ciri lainnya, para ahli paleontologi
dengan menggerakkan makanan melalui saluran tersebut. mengidentifikasi Myllokunmlngia sebagai kraniata sejati.
I(raniata juga memiliki jantung dengan setidaknya dua
ruang, sel-sel darah merah dengan hemoglobin, dan ginjal l?,i"ra* il*saefu
yang membuang zal-zat sisa dari darah.
Garis keturunan kraniata
&s;*$ €'Js6"eH ffirmr.rire$-* dengan Lingkat derivasi
paling rendah dan masih
Pada pengujung tahun 1990-an, beberapa ahli paleontologi
sintas adalah Myxini
yang bekerja di Cina menemukan banyak sekali fosil
atau ikan pasuk (haffish,
kordata awal yang tampaknya berada dalam kondisi
transisi menuju kraniata. Fosil-fosil itu terbentuk selama ). Ikan pasuk
memiliki tengkorak yang
ledakan l(ambrium 530 juta tahun lalu, ketika kebanyakan
terbuat dari kartilago,
kelompok hewan berdiversifikasi (lihat Bab 32).
namun mereka tidak
Fosil yang paling primitif adalah Haikouella yang
memiliki rahang dan vertebra. Mereka berenang dengan
panjangnya 3 cm Haikouella memiliki gerakan mirip-ular dengan otot-otot segmental yang
banyak kemiripan dengan lanselet. Struktur mulutnya
memberi dorongan pada notokord, yang dipertahankan
mengindikasikan bahwa ia mungkin pemakan suspensi
ketika dewasa sebagai batang kartilago yang kuat dan ientur.
Ikan pasuk memiliki otak kecil, mata, telinga, dan bukaan
nasal yang berhubungan dengan faring. Mulutnya memiliki
formasl serupa-gigi yang terbuat dari protein keratin.
I(etiga puluh spesies ikan pasuk yang masih ada
hidup di 1aut. Dengan panjang yang mencapai 60 cm,
sebagian besar spesies merupakan pemakan bangkai yang
memakan cacing dan ikan yang sakit atau mati di dasar
laut. Barisan kelenjar lendir pada bagian samping tubuh

Otot-otot bersegmen

Celah faring

A Fosil sejenis kordata awal. Ditemukan pada


1999 di Cina selatan, Haikouella memiliki mata dan otak namun
tidak memiliki tengkorak, sebuah cirr turunan kraniata. Warna
pada ilustrasi in hanyalah rekaan. lkan pasuk.

276 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


ikan pasuk menyekresikan zat yang menyerap air, sehingga
membentuk lendir yang dapat mengusir pemakan bangkai
yang lain ketika ikan pasuk sedang makan (lihat Peraga
34.9). Saat diserang oleh predator, seekor ikan pasuk dapat
menghasilkan beberapa liter lendir dalam waktu kurang
dari semenit. Lendir itu membungkus insang ikan yang
menyerang, sehingga ikan itu mundur atau bahkan tercekik.
Beberapa tim ahli biologi dan insinyur sedang menyelidiki
lendir ikan pasuk dengan harapan bisa membuat lendir
buatan yang dapat bekerja sebagai jel pengisi ruang
kosong. Jei semacam itu bisa digunakan, misainya, untuk A P€raga 14.10 Lampre laut. Kebanyakan lampre menggunakan
menghentikan perdarahan selama pembedahan. mulut (diperbesar, kanan) dan lidahnya untuk melubangi sisi tubuh
ikan. Lampre kemudian mencerna darah dan jaringan inangnya.

ffi$4..3
1. I(arakteristik-karakteristik apa yang dimiliki oleh ikan
pasuk namun tidak dimiliki oleh lanselet dan tunikata? dorongan dan kontrol arah saat berenang mencari mangsa
2. I(ordata manakah yang berkerabat iebih dekat dengan atau menjauhi predator. I(emampuan berenang yang lebih
manusia, Myllokunmingia atau Haikouella? |elaskan cepat didukung oleh berbagai adaptasi yang lain, termasuk
jawaban Anda. sistem pertukaran gas yang leblh efisien di dalam insang,
3. flffiffiffiffi Pada sejumlah garis keturunan
hewan yang berbeda, organisme dengan kepala LampN'e
pertama kali muncul kira-kira 530 juta tahun lalu.
Apakah temuan ini menjadi bukti bahwa memilil<i !'4Eri;i:f i9::€lolr;18;6,8fiL:*rite Cephalochordata Lampre (Petromyzontida)
isldi*,3EBfr-erii,1i8i!t3l88re
Urochordata
kepala diunggulkan oleh seleksi alam? Jelaskan. 1g'+c,i:3eFiqfu388tji*,f * merepresenLasikan garis
Myxini
Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat i:i36r,.."}i,!ls8€a*;iii.i,'o: Petromyzontida keturunan vertebrata tertua.
Apendiks A. i
i:{{hi Fi. i ig rli:S't 83;q38 Chondrichthyes Seperti ikan pasuk, lampre
f:ii'FirF'F.B"il'irroaxats*-'*r*, Actinopterygii
tidak hanya memberikan
M
$
iEtB!"_ciBB*Fi;i.q$
;:l;:i::! ,;*:::t Actinistia
rpno
-iqF:ir,

D
petunjuk tenlang evolusi
iii;lli.liri i';,, Amphibla
; : l ;: :: i:: : : : :r
:
kordata awal namun juga
I
Reptllia
memperoleh karakter-
w34.S
E
illliliiii;i;j:,:; Mammalia
karakter yang unik.
Ada sekitar 35 spesies lampre yang menghuni berbagai
$ Vertebrata adalah kraniata vanE macam lingkungan laut dan air tawar {Peraqa 34.i01.
I(ebanyakan lampre merupakan parasit yang mencari
bertulang belakang makan dengan mengatupkan mulutnya yang bulat dan tak
berahang ke sisi tubuh ikan yang masih hidup. Lampre
Selama Periode I(ambrium, sebuah garis keturunan kraniata
kemudian menggunakan lidahnya yang mirip parut untuk
memunculkan vertebrata. Dengan sistem saraf yang lebih
menembus kulit ikan dan mencerna darah ikan.
kompleks dan rangka yang lebih rumit daripada nenek
Saat menjadi larva, lampre hidup di sungai-sungai kecil.
moyangnya, vertebrata menjadi lebih efisien dalam dua hal
penting: menangkap makanan dan menghindari pemangsaan.
Larva merupakan pemakan suspensi yang menyerupai
lanselet dan menghabiskan sebagian besar waktunya dalam
kondisi terkubur sebagian di dalam sedimen. Beberapa
Kas"aktes' ruft ai'l Ventebrata
T'ai
spesies lampre hanya makan ketika masih berupa larva;
Setelah vertebrata bercabang dari kraniata yang 1ain, setelah hidup beberapa tahun di sungai, mereka menjadi
mereka mengalami dupiikasi gen lagi, kali ini melibatkan matang secara seksual, bereproduksi, dan mati dalam
sekelompok gen-gen faktor transkripsi yang disebut famili waktu beberapa hari. Akan tetapi, sebagian besar lampre
D/r.
I(ompleksitas genetik tambahan yang dihasilkan bermigrasi ke laut atau danau saat tumbuh menjadi dewasa.
mungkin berasosiasi dengan berbagai inovasi pada Lampre laut (Petromyzon marinus) telah menginvasi Great
sistem saraf dan rangka vertebrata, termasuk tengkorak Lakes selama 170 tahun lalu dan menghancurkan sejumlah
yang lebih besar dan tuiang belakang yang tersusun atas usaha perikanan di sana.
vertebra. Pada beberapa vertebrata, vertebra tak lebih Rangka lampre terbuat dari kartilago. Tidak seperti
dari tonjolan kecil kartilago yang tersusun secara dorsal kartiiago yang ditemukan pada sebagian besar vertebrata,
di sepanjang notokord. Akan tetapi, pada kebanyakan kartilago lampre tidak mengandung koiagen. Sebagai
vertebrata, vertebra membungkus saraf tulang belakang gantinya, bagian tersebut merupakan matriks protein yang
dan mengambil alih peran mekanik notokord. Vertebrata kaku. Notokord lampre tetap bertahan sebagai rangka
akuatik juga memperoleh sirip dorsal, ventral, dan anal sumbu utama pada lampre dewasa, seperti pada ikan
yang diperkuat oleh jari-jari sirip, yang memberikan pasuk. Akan tetapi, lampre juga memiliki pipa berkartilago

BAB TIGA PULUH EMPAT Vertebrata 277


':r;.i;1,ffi i1u:$i:'';h'.'-"
Pharyngolepis

;i... Vertebrata berzirah tak berahang. Pteraspis


dan Pharyngoleprs merupakan dua dari banyak genus vertebrata tak
berahang yang muncul selama Periode Ordovisium, 5ilur, dan Devon.

dalam dengan dua kanal semisirkular yang menyediakan


$." Konodon. Konodon adalah vertebrata awal indra keseimbangan. 'Walaupun mereka juga tidak
yang hidup pada Kambrium akhir hingga Trias akhir Tidak memiliki rahang, vertebrata-vertebrata tersebut memiliki
seperti Iampre, konodon memiliki alat mulut termineralrsasi, yang faring berotot, yang mungkin digunakan untuk mengisap
digunakan untuk predasr atau memakan bangkai.
organisme penghuni dasar perairan atau detritus. Mereka
juga dilindungi oleh zirah yang terbuat dari tulang yang
termineralisasi, yang menutupi berbagai bagian tubuh
di sekeliling notokordnya yang berbentuk seperti batang. Di . Zirah tersebut, yang pada beberapa spesies
sepanjang pipa ini, pasangan-pasangan tonjolan kartilago juga mencakup duri, mungkin mernberikan perlindungan
yang terkait dengan vertebra menjulur secara dorsal, dari predator. Walaupun terdapat banyak spesies vertebrata
sebagian menyelubungi batang saraf. yang berenang, berzirah, dan tak berahang ini, semuanya
punah pada pengujung Periode Devon.
$:#*s E el*E *q:E$r;t{;?,su"*,*r;aE
-E"g:$;xc"eg
Setelah nenek moyang lampre bercabang dari vertebrata ;la ;;qE $".,1:;c.$E r"ieffi d.-Jir+i

yang lain selama Periode I(ambrium, banyak garis Rangka manusia merupakan tulang yang sangat
keturunan vertebrata yang lain muncul. Seperti lampre, termineralisasi, sementara kartilago memainkan peran
anggota-anggota awal dari garls keturunan ini tidak yang cukup kecil. Namun rangka semacam itu merupakan
memiliki rahang, namun kemiripannya hanya sampai di situ. perkembangan yang relatif baru dalam sejarah vertebrata.
I(onodon (conodont) merupakan vertebrata bertubuh Seperti yang telah kita lihat, rangka vertebrata pada awalnya
langsing dan lunak dengan mata menonjol yang dikontrol berevolusi sebagai struktur yang terbuat dari kartilago yang
oleh banyak otot. Pada ujung anterior mulutnya terdapat tak termineralisasi. Mineralisasi ini baru dimuiai setelah
serangkaian kait tajam yang terbuat dari jaringan gigi yang lampre berdivergensi dari vertebrata yang lain.
termineralisasl (tersusun atas mineral-mineral seperti Apa yang mengawali proses mineralisasi pada
kalsium yang menyebabkan gigi menjadi kaku) vertebrata? Salah satu hipotesis mengatakan bahwa
. Sebagian besar konodon memiliki panjang tubuh mineralisasi terkait dengan transisi dalam mekanisme
3-10 cm, walaupun beberapa spesies paniangnva mencapai makan. I(ordata awal mungkin merupakan pemakan
30 cm. I(onodon mungkin berburu dengan bantuan suspensi, seperti lanselet, namun lambat laun mereka
matanya yang besar, menusuk mangsanya dengan kait di menjadi lebih besar dan mampu mencerna partikel
mulutnya. Makanan kemudian diteruskan ke faring, tempat yang lebih besar, termasuk beberapa hewan kecil.
makanan diiris-iris dan dihancurkan oleh serangkaian Struktur termineraiisasi paling awal yang diketahui pada
unsur-unsur gigi yang berbeda. vertebrata-unsur-unsur gigi konodon-merupakan
i(onodon berlimpah ruah selama lebih dari 300 juta adaptasi yang mungkin telah membuat hewan-hewan
tahun. Unsur-unsur giginya yang terfosilasi terdapat dalam ini menjadi pemakan bangkai dan predator. Zirah yang
jumlah yang sangat banyak sehingga konodon digunakan terlihat pada vertebrata tak berahang yang muncul
oleh para ahli geologi perminyakan selama beberapa dekade belakangan berasal dari mineralisasi gigi. Dengan demikian,
sebagai panduan untuk menentukan umur lapisan bebatuan mineralisasi tubuh vertebrata mungkin dimulai di dalam
tempat mereka mencari minyak. (Unsur-unsur ini juga mulut. Hanya pada vertebrata yang memlliki derivasi lebih
merupakan asal nama konodon, yang berarti'gigi kerucutl) tinggi-lah endoskeleton mulai termineralisasi, dimulai
Vertebrata dengan berbagai inovasi tambahan muncul dari tengkorak. Seperti yang akan Anda pelajari di bagian
selama Periode Ordovisium, Silur, dan Devon. Vertebrata- berikutnya, garis-garis keturunan vertebrata yang lebih
vertebrata ini memiliki sirip yang berpasangan dan telinga baru akan mengalami mineralisasi yang jauh lebih maju.

278 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


w36.3
1. Bagaimana perbedaan-perbedaan anatomi lampre dan
konodon tercermin dalam metode makan masing-
masing hewan?
2. ffiffiS.ffiffi3ffiffiAjukan beberapa peran penting
yang mungkin dimiliki oieh tulang termineralisasi pada
vertebrata awal.
Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat i
Apendiks A. f

w34.4
i A Feraqa 34.14 Fosil gnatostoma awal. plakoderma
$ Cnatostoma adalah vertebrata Dunkleosteus tumbuh hrngga rnencapai panjang 1O m. Analisis
pada 2006 terhadap struktur rahang menyimpulkan bahwa
yang berahang Dunkleosteus dapat memberikan gaya sebesar B.0OO pound per
inci persegi di ulung rahangnya.
Ikan pasuk dan lampre adalah penyintas dari Era
Paleozoikum awal, ketika kraniata tak berahang banyak
ditemukan. Sejak saat itu, jumlah vertebrata tak berahang
kalah jauh dari vertebrata berahang, dikenal sebagai mendukung celah-celah faring anterior (insang) {Peraga
gnatostoma (gnathostome). Gnatostoma yang masih ada 34"'l 31. Celah insang yang tersisa, tak lagi diperlukan
merupakan kelompok yang sangat beraneka ragam yang untuk memakan suspensi, tetap menjadi tempat utama
mencakup hiu dan kerabatnya, ikan bersirip-duri, sirip- pertukaran gas pernapasan dengan lingkungan eksternal.
daging, amfibi, reptil (termasuk burung), dan mamalia. Gnatostoma memiliki karakteristik turunan lain
selain rahang. Nenek moyang bersama dari semua
Karakter Turunan fi natost*n"ra gnatostoma mengalami suatu duplikasi tambahan dari
gen-gen Hox, sehingga gugus tunggal yang terdapat pada
Gnatostoma ('mulut rahang') dinamai dari rahangnya,
kordata awal menjadi empat. Gugus-gugus gen yang
struktur berengsel yang, terutama dengan bantuan gigi,
Iain juga terduplikasi, dan perubahan-perubahan genetik
memungkinkan gnatostoma mencengkeram makanan
ini secara bersama-sama memungkinkan kompleksitas
dengan erat dan kemudian mengirisnya. Menurut salah
pada perkembangan embrio gnastosoma. Otak depan
satu hipotesis, rahang gnatostoma berevolusi melalui
gnatostoma diperbesar jika dibandingkan dengan kraniata
modifikasi batang-batang rangka yang sebelumnya
yang lain, terutama berkaitan dengan indra penciuman dan
penglihatan yang lebih baik. Satu karakteristik tambahan
dari gnatostoma akuatik (versi awalnya terdapat di dalam
perisai kepala beberapa vertebrata tak berahang) adalah
sistem gurat sisi (Iateral line system). Organ-organ ini,
yang membentuk barisan di sepanjang setiap sisi tubuh,
sensitif terhadap getaran di perairan sekeliiingnya.

Sosil Cmatostonxa
Gnatostoma muncul dalam catatan fosil pada pertengahan
Periode Ordovisium, sekitar 470 jutatahun lalu, dan lambat
laun menjadi semakin beraneka ragam. I(esuksesannya
mungkin terdapat pada dua ciri anatominya: Sirip
berpasangan dan ekor yang memungkinkan gnatostoma
F PeraEa 34.13 Hipotesis berenang secara efisien saat mengejar mangsa, dan
evolusi rahang vertebrata.
rahangnya memungkinkan mereka untuk mencengkeram
Rangka rahang dan pendukungnya
mungkin dievolusikan dari dua atau sekadar menggigit potongan daging mangsa.
pasang batangan rangka (merah Gnatostoma paling awal daiam catatan fosil adalah
dan hijau) yang terletak di antara garis keturunan vertebrata berzirah yang telah punah,
celah-celah insang di dekat mulut. disebut plakoderma Qilacoderm), yang berarti'berkulit-
Pasangan batangan yang terletak
lempengani Sebagian besar plakoderma panjangnya kurang
anterior terhadap batangan yang
membentuk rahang mungkin dari 1 m, walaupun beberapa plakoderma raksasa berukuran
hilang atau tergabung ke dalam lebih dari 10 m (Peraga 34.141. I(elompok vertebrata
kranium atau rahang. berahang lain yang disebut akantodia (acanthodian)

BAB TIGA PULUH EMPAT VertebraLa 279


beradiasi selama Periode Devon, dan banyak bentuk-bentuk
baru berevolusi di perairan tawar dan asin. Akantodia telah
menghilang di pengujung Periode Devon, sekitar 360 juta
tahun lalu, dan plakoderma menjadi punah beberapa juta
tahun kemudian, di awal Periode l(arbon.

Ksffidniktia {E-liuc, turi, dasr


Kerahat-kerabatmya)
CephalochordataHiu, pari, dan kerabat-
Urochordata
l\,4yxini
kerabatnya mencakup
Petromyzontida beberapa vertebrata (a) Hiu karang berujung-hitam (Ca rca rh i nu s me I a nopteru s).
chondrichthyes predator yang paling Perenang cepat dengan indra tajam, hiu memiliki sirip pektoral
Actinopterygii dan pelvis yang berpasangan.
Adinistia
besar dan paling sukses
Dipnoi di samudera. Mereka
Amphibia tergolong ke dalam klad
Reptilia
Mammalia
Chondrichthyes, yang
berarti'ikan berkartilagol
Seperti yang diindikasikan oleh namanya, kondriktia
(chondrichthyaz) memiliki rangka yang didominasi oleh
kartilago, walaupun seringkali mengandung kalsium.
I(etika nama Chondrichthyes pertama kali dicetuskan
pada tahun 1800-an, para saintis mengira bahwa kondriktia
merepresentasikan tahap awal evolusi rangka vertebrata
dan mineralisasi tersebut teiah dievoiusikan hanya pada
garis-garis keturunan yang lebih baru (misalnya 'ikan
bertulang'). Akan tetapi, seperti yang ditunjukkan oleh (b) Pari selatan (Dasyatis americana). Kebanyakan pari
merupakan penghuni dasar laut yang memakan moluska dan
konodon dan vertebrata tak berahang yang berzirah, krustasea. Beberapa jenis pari berenang di perairan terbuka
mineralisasi rangka vertebrata telah dimulai sebelum garis dan menciduk makanan ke dalam mulutnya yang menganga.
keturunan kondriktia bercabang dari vertebrata yang lain.
Terlebih lagi, jaringan serupa-tulang telah ditemukan
pada kondriktia awal, misalnya rangka sirip sejenis hiu
yang hidup pada Periode l(arbon. lejak-jejak tulang juga
dapat ditemukan pada kondriktia yang masih ada-pada
sisiknya, di dasar gigi, dan, pada beberapa hiu, di dalam
lapisan tipis pada permukaan vertebra. Temuan-temuan
semacam itu sangat mendukung hipotesis bahwa distribusi
tulang yang terbatas pada tubuh kondriktia merupakan
kondisi turunan, muncul setelah kondriktia berdivergensi
dari gnatostoma yang lain.
Ada sekitar 750 spesies kondriktia yang masih ada.
I(elompok yang paling besar dan paling beraneka ragam (c) Hiu tikus bintik (Hydrolagus colliei). Hiu tikus, atau kimera,
terdiri dari hiu, pari, dan pari luncur 1P*r*ga 34 ;5; dan biasanya hidup di kedalaman melebihi 80 m dan memakan
bi. I(elompok kedua terdiri dari beberapa lusin spesies hiu udang, moluska, dan bulu-babi. Beberapa spesies memiliki
duri berbisa di depan sirip dorsal pertama.
tikus, atau kimera iPe,.rlga i4,"1 Scl.
I(ebanyakan hiu memiliki tubuh seperti-cerutu dan .&, : . :,.- . :..:. ': Kondriktia.
mampu berenang cepat, namun mereka tidak dapat
bermanuver dengan baik. Gerakan batang tubuh dan sirip
kaudal (ekor) yang kuat mendorong hiu ke depan. Sirip apabila berhenti berenang. Berenang terus-menerus juga
dorsal terutama berfungsi sebagai alat penstabil, dan sirip memastikan bahwa air mengalir ke dalam mulut hiu dan
pektoral (depan) dan pelvis (belakang) yang berpasangan keluar melalui insang, tempat terjadinya pertukaran gas
memberikan dorongan ke atas ketika hiu berenang. (hiu tidak punya paru-paru). Akan tetapi, beberapa hiu
'Walaupun hiu memperoieh kemampuan mengambang
serta banyak pari luncur dan pari menghabiskan banyak
dengan menyimpan banyak sekali minyak di dalam hatinya waktu untuk beristirahat di dasar laut. I(etika beristirahat,
yang besar, hewan ini masih memiliki densitas yang mereka menggunakan otot-otot pada rahang dan faringnya
lebih tinggi daripada air, sehingga hiu akan tenggelam untuk memompakan air melalui insang.

280 uNlT LIMA Sejarah Evolusioner Keanekaragaman Hayati


Hiu dan pari terbesar merupakan pemakan suspensi Secara morfologi, kondriktia hanya berubah sedikit
yang mengonsumsi plankton. Akan tetapi, sebagian besar hiu dalam 300 juta tahun terakhir. Akan tetapi, kini mereka
adalah karnivor yang menelan mangsanya utuh-utuh atau sangat terancam oleh penangkapan ikan berlebihan: Laporan
menggunakan rahangnya yang kuat dan gigi-gigi yang tajam terbaru mengindikasikan bahwa populasi hiu di Atlantik
untuk merobek daging dari hewan yang terlalu besar untuk barat laut telah berkurangTSo/o selama lebih dari 15 tahun.
ditelan sekaligus. Hiu memiliki beberapa deret gigi yang
perlahan-lahan bergerak ke depan mulut seiring hilangnya
gigi-gigi yang lama. Saluran pencernaan kebanyakan hiu lkan Bersirip-duri dan Bersirip-daging
iebih pendek secara proporsional daripada kebanyakan
Cephalochordata Sebagian besar vertebrata
vertebrata yang lain. Di dalam usus hiu terdapat katup
spiral (spiral valve),bumbungan berbentuk pembuka gabus
Urochordata
Myxini
yang tergolong ke
Petromyzontida dalam klad gnatostoma
yang meningkatkan area permukaan dan memperpanjang
Chondrichthyes disebut Osteichthyes.
aliran makanan melalui saluran pencernaan. Actinopterygii
Indra-indra yang tajam merupakan adaptasi yang Actinistia
Seperti banyak nama
sesuai dengan gaya hidup hiu yang karnivor dan aktif. Hiu Dipnoi taksonomi yang lain,
Amphibia nama Osteichthyes ('ikan
memiliki penglihatan tajam namun tidak bisa membedakan Reptilia
bertulang') dicetuskan jauh
warna. Nostril hiu, seperti sebagian besar vertebrata akuatik Mammalia

yang lain, membuka ke dalam mangkok buntu. Fungsinya


sebelum perkembangan
hanyalah untuk olfaksi (penciuman bau), bukan untuk sistematika filogenetik. I(etika pertama kali didefinisikan,
bernapas. Hiu juga memiliki sepasang daerah di kulit kepala kelompok ini tidak mencakup tetrapoda, namun kini kita
yang dapat mendeteksi medan listrik yang dihasilkan oleh tahu bahwa takson semacam itu akan menjadi parafiletik
kontraksi otot-otot dari hewan-hewan di sekitarnya. Seperti (lihat Peraga 34.2). Oleh karena itu, para ahli sistematika
semua vertebrata akuatik (nonmamalia), hiu tidak memiliki kini memasukkan tetrapoda bersama dengan ikan bertulang
gendang telinga, struktur yang digunakan oleh vertebrata ke dalam klad Osteichthyes. )eiaslah bahwa nama kelompok
darat untuk mentransmisikan gelombang suara di udara ke ini tidak secara akurat mendeskripsikan semua anggotanya.
organ-organ pendengaran. Suara terdengar oleh hiu melalui Tidak seperti kondriktia, hampir semua osteiktia
air, dan seluruh tubuh hewan tersebut mentransmisikan (osteichthyan) yangmasih ada memiliki endoskeleton yang
suara ke organ-organ pendengaran di telinga dalam. terosifikasi (bertulang) dengan matriks kalsium fosfat yang
Telur hiu difertilisasi secara internal. Jantan memiliki keras. Seperti yang dibahas sebelumnya, beberapa bukti
sepasang klasper (clasper) pada sirip p,elvisnya yang menunjukkan bahwa nenek moyang bersama kondriktia
mentransfer sperma ke dalam saluran reproduksi betina. dan osteiktia sudah sangat terosifikasi dan bahwa
Beberapa spesies hiu merupakan ovipar (oviparous); kondriktia kemudian kehilangan banyak tulangnya. Akan
mereka menghasilkan telur-telur yang menetas di luar tetapi, beberapa saintis mempermasalahkan kesimpulan
tubuh induk betina. Hiu-hiu ini melepaskan telur-telur ini, dan hingga lebih banyak fosil kondriktia dan osteiktia
setelah membungkusnya dengan selaput pelindung. Spesies awal ditemukan, pertanyaan tersebut belum terjawab.
yang lain merupakan ovovivipar (ovoviviparozs); mereka Pada bagian ini, kita akan membahas osteiktia akuatik
menyimpan telur-telur yang telah terfertilisasi di dalam yang secara informal dikenal sebagai ikan. Sebagian besar
oviduk. Dengan suplai nutrien dari kuning telur, embrio ikan bernapas dengan menarik air melewati empat atau
berkembang menjadi anak yang akan dilahirkan setelah lima pasang insang yang terletak di dalam ruang yang
menetas di dalam uterus. Ada segelintir spesies yang tertutup oleh keiepak pelindung yang bertulang, disebut
vivipar (viviparous); anak berkembang di dalam uterus dan operkulum (operculum, Peraga 34.16). Air ditarik ke
memperoleh suplai nutrien dari darah ibu melalui plasenta dalam mulut, melewati faring, dan keluar melalui sela-
kantong kuning telur, menyerap cairan bernutrien yang sela insang melalui pergerakan operkulum dan kontraksi
dihasilkan oleh uterus, atau dengan memakan telur lain. otot-otot di sekitar ruang insang.
Saluran reproduktifhiu, bersama dengan sistem ekskresi dan Sebagian besar ikan dapat mengontrol kemampuan
saluran pencernaan, berujung di kloaka (cloaca), ruangan mengambangnya dengan kantong udara yang dikenal
bersama yang memiliki bukaan tunggal ke arah luar. sebagai gelembung renang (swim bladder). pergerakan
Walaupun pari merupakan kerabat dekat hiu, mereka gas-gas dari darah ke gelembung renang meningkatkan
memiliki gaya hidup yang sangat berbeda. Sebagian besar kemampuan mengambang, menyebabkan ikan naik;
pari merupakan penghuni dasar laut yang makan dengan transfer gas kembali ke darah menyebabkan ikan
menggunakan rahangnya untuk menghancurkan moluska tenggelam. Charles Darwin mengajukan hipotesis bahwa
dan krustasea. Pari memiliki bentuk tubuh yang memipih paru-paru tetrapoda berevolusi dari gelembung renang,
dan menggunakan sirip pektoral yang sangat besar seperti namun, meskipun kedengarannya aneh, yang benar
sayap di dalam air untuk mendorong tubuhnya melalui mungkin sebaliknya. Osteiktia pada banyak garis keturunan
air. Ekor dari banyak pari berbentuk seperti cambuk dan, yang bercabang sejak dini memiliki paru-paru, yang mereka
pada beberapa spesies, memiliki duri-duri berbisa yang gunakan untuk mengirup udara sebagai tambahan bagi
berfungsi dalam pertahanan diri. pertukaran gas di dalam insangnya. Sebagian besar bukti

BAB TIGA PULUH EMPAT Vertebrata 281


S, PeraEa 34.i6 Anatomi Gelembung
Sirip dorsal
Sumsum
seekor ikan bersirip-duri renang Sirip adiposa
tulanq belakanq "l'--/ Sirrp el,or
(ka rakterrsti k

;dr'*t ; %

Potongan tepi Sirip anal


operk ulurn
Hati
I nsa ng
Ja ntu ng
G inlal Lambung
Sirip
panggul

mengindikasikan bahwa paru-paru muncul pada osteiktia


awal; belakangan, gelembung renang berevolusi dari paru-
paru pada beberapa garis keturunan.
Pada hampir semua ikan, kulit tertutup oleh sisik
bertulang yang pipih dengan struktur yang berbeda
dari sisik serupa-gigi pada hiu. I(elenjar-kelenjar di kulit
menyekresikan mukus berlendir ke kulit, suatu adaptasi
yang mengurangi gesekan selama berenang. Seperti (a) lkan sirip-kuning (Thunnus albacares), ikan perenang cepat
gnatostoma akuatik purba yang disebutkan sebelumnya, yang hidup bergerombol, yang penting secara komersial di
seluruh dunia
ikan memiliki sistem gurat sisi, yang tampak jelas sebagai
barisan ceruk mungil di kulit pada kedua sisi tubuh.
Detail reproduksi ikan bisa sangat berbeda. Sebagian
besar spesies adalah ovipar, bereproduksi melalui fertilisasi
eksternal setelah betina mengeluarkan telur-telur kecil
dalam jumlah yang sangat banyak. Akan tetapi, fertilisasi
internai dan kelahiran anak mencirikan spesies yang 1ain.

f&aff ffer"sirip-duri
Hampir semua osteiktia akuatik yang akrab dengan kita
(b) tkan badul (Amphiprion ocellaris), simbion mutualistik dari
merupakan bagian dari 27.000 lebih spesies ikan bersirip-
anemon laut
duri (ray-finned fi.sh, Actinopterygii) (Peraga 34.17i.
Sirip, terutama didukung oleh duri bertulang yang menjadi
asal nama kelompok ini, termodifikasi untuk bermanuver,
mempertahankan diri, dan berbagai fungsi yang lain.
Ikan bersirip-duri tampaknya berasal dari perairan tawar
dan menyebar ke lautan. (Adaptasi yang menanggulangi
masalah osmotik yang terkait dengan perplndahan ke
air asin didiskusikan pada Bab 44). Berbagai spesies ikan
bersirip-duri kembali ke perairan tawar pada beberapa
titik dalam evolusinya. Beberapa di antaranya, termasuk
salem dan trout tertentu, mengulang kembali perjalanan-
bolak-balik evolusionernya dari perairan tawar ke laut dan
kembali ke perairan tawar selama siklus hidupnya.
Ikan bersirip-duri berperan sebagai sumber protein (c) Kuda laut(Hippocampus (d) Sidat moray bintik-kecil
utama bagi manusia, yang telah menangkapnya selama ramu losus), anggota kingdom (Gymnothorax dovii),
ribuan tahun. Akan tetapi, penangkapan ikan berskala hewan yang tak lazim karena predator yang menyergap
lantan-lah yang membawa mangsa dari celah-celah
industri tampaknya telah menyebabkan kejatuhan industri- anaknya selama tahap habitat terumbu karang
industi perikanan terbesar di dunla. Misalnya, setelah perkembangan embrio
beberapa dekade ditangkap secara beriebihan, jumlah
tangkapan ikan kod (Gadus morhua) di Atlantik barat lkan bersirip-duri (Kelas Actinopterygii).

282 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


Selatan. ikan paru-paru berevolusi di samudera, namun
kini hanya ditemukan di perairan tawar, umumnya di
dalam kolarn dan rawa,rawa yang airnya tidak mengalir.
Mereka naik ke permukaan untuk menghirup udara
ke dalam paru-paru yang tersambung ke faringnya.
Ikan paru-paru juga memiliki insang, yang merupakan
organ utama untuk pertukaran gas pada ikan paru-
paru australia. I(etika kolam mengering selama muslm
kemarau, beberapa jenis ikan paru-paru dapat meliang
ke dalam lumpur dan menjalani estivasi (menunggu di
dalam kondisi torpor; Iihat Bab 40).
Garis keturunan sirip-daging ketiga yang sintas hingga
A P€rFqa l*.i5
Koelakan (Latimeria). Sirip-daging ini ditemukan
kini jauh lebih beraneka ragam daripada koelakan atau ikan
hidup di lepas pantai Afrika bagian selatan dan lndonesia.
paru-paru. Selama pertengahan Periode Devon, organisme-
organisme ini beradaptasi dengan kehidupan di darat dan
memunculkan vertebrata dengan tungkai dan kaki, disebut
laut pada tahun 1990-an menukik drastis hingga tinggal tetrapoda-garis keturunan yang mencakup manusia. i(ad
5% dari jumlah maksimum yang pernah tercatat, hingga tetrapoda merupakan topik di bagian berikutnya.
penangkapan ikan kod hampir terhenti sama sekali.
Meskipun ada berbagai pembatasan dalam penangkapan
ikan, populasi ikan kod belum dapat pulih ke tingkat
yang berkelanjutan. Ikan bersirip-duri juga menghadapi
ffi34-4
1. Karakter-karakter turunan apa saja yang dimiliki
tekanan-tekanan lain dari manusia, misalnya perubahan bersama oleh hiu dan tuna? Apa saja karakteristik yang
aliran sungai akibat pembangunan bendungan. Pola aliran membedakan tuna dari hiu.
air yang berubah dapat menghalangi kemampuan ikan 2. |abarkan adaptasi-adaptasi penting gnatostoma akuatik.
dalam memperoleh makanan serta mengganggu jalur 3. iTffi.tffj.ffiflSffiHffiF#
Bayangkan kita dapat mengulang
migrasi dan daerah pemijahan. sejarah kehidupan. Mungkinkah sekelompok vertebrata
yang mengolonisasi daratan dapat muncul dari
Srrrp-daging gnatostoma akuatik selain sirip-daging? Jelaskan.

Ikan bersirip-duri berevolusi selama Periode Devon, Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat
bersama dengan garis keturunan lain dari osteiktia, Apendiks A.
*J
$

sirip-daging (Iobe-fi.n, Sarcopterygii). I(arakter turunan


sirip-daging yang penting adalah keberadaan tulang-tulang
berbentuk-batang yang dikelilingi oleh seiapis otot tebal
pada sirip pektoral dan sirip pelvisnya. Selama Periode
Devon, banyak sirip-daging yang hidup di perairan payau, ryM..$
misalnya di lahan basah pesisir. Di tempat-tempat itu E Tetrapoda adalah gnatostoma
mereka mungkin menggunakan sirip berdagingnya untuk
berenang dan 'berjalan' di bawah air melintasi substrat.
yang bertungkai
Beberapa jenis sirip-daging dari Periode Devon merupakan
Salah satu peristiwa terpenting dalam sejarah vertebrata
predator raksasa. Sudah sering ditemukan fosil-fosil gigi
terjadi sekitar 360 juta tahun lalu, ketika sirip dari beberapa
sirip-daging yang berbentuk seperti paku dari Periode
hewan sirip-daging berevolusi menjadi tungkai dan
Devon yang sebesar ibu jari Anda.
kaki tetrapoda. Sebelumnya, semua vertebrata memiliki
Pada pengujung Periode Devon, keanekaragaman sirip-
anatomi dasar serupa-ikan yang sama. Setelah tetrapoda
daging mengalami penurunan, dan saat ini hanya ada tiga
berpindah ke daratan, mereka memperoleh banyak bentuk
garis keturunan yang sintas. Salah satu garis keturunan,
baru, mulai dari katak yang melompat hingga elang yang
koelakan (Actinistia), diduga telah punah 75 juta tahun
terbang dan manusia yang bipedal.
lalu {F+r"rga 3a 1fii. Akan tetapi, pada 1938, beberapa
nelayan menangkap koelakan yang masih hidup di lepas
pantai I(epulauan I(omoro di Samudera Hindia bagian Karakter Turunan Tetrapoda
barat. I(oelakan hanya ditemukan di daerah itu hingga I(arakter terpenting tetrapoda (tetrapod) menjadi asal
1999, ketika populasi kedua teridentifikasi di Samudera nama kelompok ini, yang berarti 'empat kaki' dalam
Hindia bagian timur, dekat Indonesia. Populasi Indonesia bahasa Yunani. Sebagai pengganti sirip pektoral dan
mungkin merepresentasikan spesies kedua. pelvis, tetrapoda memiliki tungkai yang dapat mendukung
Garis keturunan kedua sirip-daging, ikan paru-paru bobot tubuhnya di daratan dan kaki dengan jari yang
(Dipnoi), kini direpresentasikan oleh enam spesies di memungkinkan mereka mentransmisikan gaya yang
dalam tiga genus, semuanya ditemukan di Belahan Bumi dihasilkan oleh otot ke tanah ketika berjalan.

BAB TIGA PULUH EMPAT Vertebrata


I(ehidupan di darat membawa banyak perubahan lain
terhadap bangun tubuh tetrapoda. Pada tetrapoda, kepala
terpisah dari tubuh oieh leher yang awalnya memiliki
satu vertebra yang menjadi tempat bagi tengkorak untuk
bergerak naik dan turun. Selanjutnya, dengan kemunculan
vertebra kedua di ieher, kepala juga dapat berayun ke
samping. Tulang-tulang pada gelang panggul, tempat
melekatnya kaki belakang, menyatu dengan tuiang
belakang, memungkinkan gaya yang dihasilkan oleh tulang
belakang terhadap tanah ditransfer ke bagian lain dari
tubuh. Tetrapoda yang masih ada tidak memiliki celah
insang; selama perkembangan embrionik, celah faring
malah memunculkan bagian-bagian telinga, kelenjar
tertentu, dan berbagai struktur lain.
Seperti yang akan Anda lihat, beberapa karakter ini
berubah secara drastis atau hilang pada berbagai garis
keturunan tetrapoda. Pada burung, misalnya, tungkai & Peraga 34.19 Acanthostega, kerabat tetrapoda yang hidup
pada Periode Devon. Selain tonjolan turunan dari tetrapoda,
pektoral menjadi sayap, dan pada paus, seluruh tubuh Acanthostega mempertahankan adaptasi-adaptasi akuatik yang
berkonvergensi ke arah bentuk serupa-ikan. primitif, misalnya insang.

Asal Usul Tetrapoda


Seperti yang telah Anda baca, lahan basah pesisir pada Arnfibia
Periode Devon merupakan tempat tinggal bagi berbagai
macam sirip-daging. Sirip-daging yang khususnya i$.f;f$*,F$*ffiFgffirq
n; dada:6;i:Y:t1t9 sqo
c
, ,
e p ha roc hordata Amfibia (amphibian,
memasuki perairan dangkal yang miskin-oksigen dapat --;;----:-::::.
;; t dn;;d;;::9s4s4 urocloroala
I(elas Amphibia) kini
ist 3 ;;;;-:::;ii; Mvrinr
menggunakan paru-parunya untuk bernapas. Beberapa ;;M a :4:d;d;it:tg:@q:s diwakili oieh sekitar 6.150
"lllit i.;." c
^Pet'66uto',,0u
iF*: :i
spesies barangkali menggunakan siripnya yang tebal untuk *'*S$i| I'r;TIEii,3'9,9: h o nd ri cht h ves spesies salamander (Ordo
membantunya bergerak melintasi batang kayu atau dasar ::;;;;*
-:;;;;;;
:"."' *""
"l::t9tq9ee$a
AcTlopTeryg r

Urodela,'yang berekor'),
perairan yang berlumpur. Dengan demikian, bangun tubuh ;rdi&l61d6b51e';;:3*,P19iqe!
":::;;::e4 !f. -^- ujplur katak (Ordo Anura, 'yang
tetrapoda tidak'mendadak' berevolusi namun merupakan ?931 ampniuia tak berekor'), dan sesilia
modifikasi bangun tubuh yang telah ada. 3if,;. Reptilia (Ordo Apoda, 'yang tak
r;'i Mammalia
Pada salah satu garis keturunan sirip-daging, sirip berkaki').
menjadi semakin mirip tungkai sementara bagian tubuh Hanya terdapat sekitar 550 spesies urodela. Beberapa
yang lain tetap mempertahankan adaptasi-adaptasi untuk spesies sepenuhnya akuatik, namun yang lain hidup di
kehidupan di air. Perhatlkan Acanthostega, yang hidup daratan sepanjang hidupnya atau ketika dewasa. Sebagian
di Greenland 365 juta tahun lalu dan memiliki kaki, besar salamander yang hidup di daratan berjalan dengan
pergelangan kaki, dan jari yang terbentuk sempurna (Peraga tubuh yang meliuk-1iuk ke kiri dan kanan, ciri yang diwarisi
34.191. Spesies ini merupakan kerabat dekat tetrapoda, dari tetrapoda darat awal (Peraga 34.21a). Pedomorfosis
namun ia juga mempertahankan adaptasi-adaptasi untuk umum terjadi pada salamander akuatik; axolotl, misalnya,
kehidupan di air. Acanthostega memiliki tulang-tulang mempertahankan sifat-sifat larva bahkan ketika ia telah
yang mendukung insang, dan ekornya memiliki duri yang matang secara seksual (lihat Peraga 25.20).
mendukung sirip rapuh yang mendorongnya melintasi air. Anura, yang berjumlah sekitar 5.420 spesies,
Gelang pektoral dan pelvis serta vertebranya terlalu lemah Iebih terpesialisasi untuk bergerak di daratan daripada
untuk mendukung tubuhnya di daratan: Acanthostega urodela (Peraga 34.21b). I(atak dewasa menggunakan
mungkin telah merayap keluar dari air dari waktu ke kaki belakangnya yang kuat untuk melompat-lompat di
waktu, namun secara umum ia termasuk hewan akuatik. Iapangan. I(atak menangkap serangga dan mangsa yang lain
Penemuan-penemuan fosil yang luar biasa selama dengan menjulurkan lidahnya yang panjang dan lengket,
lebih dari 20 tahun terakhir telah memungkinkan para ahli yang melekat ke bagian depan mulut. I(atak menunjukkan
paleontologi merekonstruksi dengan yakin tentang asal usul berbagai macam adaptasi yang membantunya untuk
tetrapoda (Peraga 34.20). I(eanekaragaman tetrapoda yang menghindari pemangsaan oleh predator yang lebih besar.
luar biasa muncul selama Periode Devon dan l(arbon, dan I(elenjar-kelenjar kulitnya menyekresikan mukus yang tidak
beberapa spesies mencapai panjang 2 m. Apabila menilai enak atau bahkan berbisa. Banyak spesies yang beracun
dari morfologi dan lokasi penemuan fosil, sebagian besar memiliki warna cerah, yang tampaknya diasosiasikan
tetrapoda awal ini mungkin tetap tak terpisahkan dari air, dengan bahaya oleh para predator (lihat Peraga 54.5b).
ciri yang juga dimiliki oleh beberapa anggota kelompok I(atak-katak yang lain memiliki pola-pola warna yang
tetrapoda yang masih ada, yang disebut amfibia. dapat menyamarkan mereka (lihat Peraga 54.5a).

284 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner l(eanekaragaman Hayati


*{ Pei'aqa 34"1J Asal usul tetrapoda.
Batang putih pada percabangan diagram
*;****^;;;=
trn U"rr rlO Jr,-
ffi ini menunlukkan posisi fosil dalam waktu
tertentu; anak panah mengindikasikan garis
I Koetakan gi#I'de
*ffireqsf+p keturunan yang memanjang hingga kini.
\q Gambar bentuk-bentuk yang sudah punah
lkan oaru-oaru .'{1ll'*:{l didasarkan pada rangka yang terfosilasi,
*"'
't' namun warna-warnanya hanyalah rekaan.
i^a'*"oo*o*= ,
g!rr6*"op,ra.o, ,
li$fl:jT;f.'itiff'{ .ffiH
rika nenek moyans
I,
bersama terbaru dari Hynerpeton dan
- ' "; ' Panderichthys *=,;k
effiP=-';ffigw
*''",ggm*
tetrapoda-tetrapoda berikutnya muncul
380 juta tahun lalu, pada kisaran waktu

Tkrearik manakah terdapat asal usul amfibia?

Iii:-*.'**
"il ttgliirpntan'
ry. ,'
$*"=**"**
"l 1 "",""". Metaxygnathus egfqw@
Acanthiostega " . ':r - :

tchthyostega .;:" ': r1; '

p$$".*si&*:x*u.*
*'ud;"#-'3ry;Fwq:d'a
HYner7eton

Greerpeton

PALEOZOIKUM

430 415 400 355 340 325 310 295 280 265
Waktu (jutaan tahun lalu)

(a) Ordo Urodela. Urodela (salamander) (b) Ordo Anura. Anura, seperti katak panah (c) Ordo Apoda. Apoda, atau sesilia, adalah
mempertahankan ekornya saat dewasa. racun ini, tidak memiliki ekor saat dewasa. amfibia tak berkaki yang biasanya meliang.

& Peia'::a 34.?i Amfibia.

Apoda, atau sesilia (sekitar 170 spesies), tidak berkaki Amfibia (berasal dari kata amphibious, berarti 'kedua
dan hampir buta. Sekilas mereka mirip cacing tanah ,irr:r'::,!.; cara hidup') mengacu pada tahap-tahap kehidupan dari
i4 .r'r :-l. I(etiadaan kaki merupakan adaptasi kedua, saat banyak spesies katak yang awalnya hidup air dan kemudian
mereka berevolusi dari nenek moyang yang berkaki. Sesilia di daratan il:eiag:: 3ii.;:ll. Tahap larva katak, disebut
menghuni daerah tropis, tempat sebagian besar spesies kecebong, biasanya merupakan herbivor akuatik dengan
meliang di dalam tanah hutan yang lembap. Beberapa spesies insang, sistem gurat sisi yang menyerupai vertebrata
Amerika Selatan hidup di kolam air tawar dan sungai kecil. akuatik, dan ekor yang panjang dan bersirip. I(ecebong

BAB TIGA PULUH EMPAT Vertebrata 285


(a) Kecebong adalah
herbivor akuatik dengan
ekor serupa-ikan dan
rnsang internal.

(b) Selama metamorfos s, rnsang dan ekor


diserap kembali, dan kak jalan kemudian (c) Katak dewasa kembali ke air untuk kawin..iantan memegang betina,
berkembang. Katak dewasa akan hrdup dan merangsangnya untuk mengeluarkan telur. Te ur kemudian
di daratan. diletakkan dan difertilisas dt dalam air. Telur terselubung lendir namun
tidak memilikj cangkang dan akan mengering jika terkena udara.

;L r. rr r j.r.i ri,..r 'Kehidupan ganda' katak (,Rana temporalis).

pada awalnya tidak memiliki kaki; ia berenang dengan anak. Bergantung pada spesies, jantan atau betina mungkin
mengibas-ngibaskan ekornya. Selama metamorfosis yang membawa telur-telurnya di punggung tifr.:r;:i,:.r -:4 "::ii, di
menuju ke 'kehidupan kedual kecebong mengembangkan dalam mulut, atau bahkan di dalam lambung. I(atak-katak
kaki, paru-paru, sepasang gendang telinga eksternal, dan pohon tropis tertentu mengaduk-aduk massa telurnya
sistem pencernaan yang teradaptasi untuk cara makan menjadi jaring-jaring berbuih yang tahan kekeringan.
karnivor. Dalarn waktu yang sama, insang menghilang; Ada pula spesies ovovivipar dan vivipar yang menyimpan
sistem gurat sisi juga menghilang pada sebagian besar telur-telurnya di dalam saluran reproduksi betina, tempat
spesies. Anak katak merayap menuju ke pesisir dan menjadi embrio dapat berkembang tanpa mengalami kekeringan.
pemburu terestrial. Akan tetapi, terlepas dari namanya, Banyak amfibia menunjukkan perilaku sosial
banyak amfibia tidak menjalani kehidupan ganda-akuatik yang kompleks dan beraneka ragam, terutama selama
dan terestrial. Ada beberapa katak, salamander, dan sesilia musim kawin. I(atak biasanya diam, namun jantan pada
yang sepenuhnya akuatik atau sepenuhnya terestrial. kebanyakan spesies bersuara untuk mempertahankan
Terlebih lagi, larva salamander dan sesilia lebih mirip wilayah kawinnya atau untuk menarik betina. Pada
dengan bentuk dewasanya, dan biasanya larva maupun beberapa spesies, migrasi ke tempat perbiakan tertentu
hewan dewasa merupakan karnlvor. mungkin melibatkan komunikasi suara, navigasl selestial,
Sebagian besar amfibia ditemukan di habitat yang atau sinyal kimiawi.
lembap seperti rawa-rawa dan hutan hujan. Bahkan amfibia
yang telah teradaptasi terhadap habitat yang lebih kering
masih menghabiskan banyak waktunya di dalam liang atau
di bawah dedaunan lembap yang tingkat kelembapannya
tinggi. Amfibia umumnya sangat bergantung pada kulitnya
yang lembap untuk pertukaran gas dengan lingkungan.
Beberapa spesies terestrial tidak memiliki paru-paru dan
hanya bernapas melalui kuiit dan rongga mulutnya.
Fertilisasi berlangsung secara eksternal pada sebagian
besar amfibia; jantan memegang erat-erat betina dan me-
numpahkan spermanya di atas teiur-telur yang sedang
dikeluarkan oleh betina (lihat Peraga 3a.22c). Amfibia
biasanya bertelur di dalam air atau di lingkungan darat
yang iembap. Telur tidak memiliki cangkang dan cepat
mengering di dalam udara kering. Beberapa spesies am{ibia
bertelur dalam jumlah yang sangat banyak di kolam .€. ..:..... r, ..,. Pengasuhan bergerak. Seekor katak marsupial
p gmi betina, Flectonotus pygmaeus, mengeram telurnya di dalam
sementara, dan mortalitas telurnya tinggi. Sebaliknya, kantong kulit di punggungnya, membantu me indungi telur dari
spesies-spesies yang bertelur dalam jumlah yang relatif predator. Ketika telur menetas, betina meletakkan kecebong-
sedikit dan menunjukkan berbagai macam pengasuhan kecebong di dalam air, tempat mereka memulai kehidupan sendiri.

286 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner l(eanekaragaman Hayati


Selama 25 tahun terakhir, para ahli zoologi telah
34"6
mendokumentasikan penurunan populasi-populasi
amfibia yang cepat dan mengkhawatirkan di seluruh Amniota adalah tetrapoda yang
dunia. Tampaknya terdapat beberapa penyebab, antara
lain lenyapnya habitat, penyebaran fungi (kitrid) patogen,
memiliki telur yang teradaptasi
perubahan iklim, dan polusi. Faktor-faktor ini dan faktor untuk kehidupan di darat
yang lain tidak hanya mengurangi populasi, namun juga
menyebabkan kepunahan. Sebuah penelitian tahun 2004 Amniota (amniote) adalah sekelompok tetrapoda dengan
anggota-anggota yang masih ada berupa reptil (termasuk
mengindikasikan bahwa sejak 1980, setidaknya 9 spesies
amfibia telah punah. Sebanyak 113 spesies lain tidak pernah
burung) dan mamalia (F*r.::q+ 34.24). Selama evolusinya,
terlihat sejak saat itu dan dianggap'barangkali punahl amniota memperoleh sejumlah adaptasi baru untuk
kehidupan di darat.

ffi34,S Karakter-karakter Turt'tnarc Anrruiota


1. Deskripsikan asal usul tetrapoda dan identifikasikan Nama amniota berasal dari karakter turunan utama klad
beberapa ciri turunan penting kelompok tersebut. tersebut, yaitu telur amniotik (amniotic egg), yang
2. Beberapa amfibia tidak pernah meninggalkan air, mengandung empat membran terspesiaiisasi: amnion,
sementara yang lain dapat sintas pada berbagai korion, kantong kuning telur, dan alantois iP*raga 34"?5).
lingkungan darat yang relatif kering. Bedakan adaptasi- Membran tersebut dinamakan membran ekstraembrionik
adaptasi yang memfasilitasi kedua gaya hidup ini. karena mereka bukan bagian dari tubuh embrio sendiri.
1. P a ra sai nti s b e rp ikir b ahwa
ili.&9..tff;t.]..T_titTjf.jW,fr'lti$,} Membran ekstraembronik ini berasal dari lapisan-
populasi amfibia bisa menjadi sistem peringatan lapisan jaringan yang tumbuh keluar dari embrio. Telur
awal terhadap masalah-masalah lingkungan. Ciri- amniotik dinamai berdasarkan amnion, yang membungkus
ciri apakah yang mungkin membuat amfibia sangat kompartemen cairan yang merendam embrio dan
sensitif terhadap masalah-masalah lingkungan? berperan sebagai peredam kejut hidrolik. Membran-
Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat {
membran lain pada telur berfungsi dalam pertukaran gas,
Apendiks A f
transfer simpanan nutrien ke embrio, dan penyimpanan
*# zat sisa. Telur amniotik merupakan inovasi evolusioner

&. !:r{:,:,,a1 ri1 .i.,r Filogeni arnniota.


Pararepti
Kelompok-kelompok yang masih ada
I

dinamai di ujung cabang dengan huruf


tebal. Garis putus-putus pada cabang
penyu mengindikasikan hubungan
Penyu
4ffi=
yang belum pasti antara penyu dan
reptil-reptil yang lain. Penyu mungkin
kelompok saudari parareptil (seperti F
s
,,!
ii>.
Krokodiria
ffiW
,.. .- .- :ct iF!
yang diindikasikan oleh beberapa data 9= g:
ii :^^- s "-"?,
morfologi), atau mereka mungkin i r,.

diapsida yang berkerabat lebih dekat ! x;eii ,, *

dengan lepidosaurus (seperti yang i ! i_*_i


$
!
diindikasikan oleh analisis morfologi
yang lain) atau dengan arkosaurus
!
!
! i
:ti i"--$$.f-j
(seperti yang diindikasikan oleh banyak
c
c
;1lO:
.Odc:6
penelitian molekular).
c
e
j" ;':diPt
e
c """!
*,*;
d: - -:;
d;r;
-.6
t i
.,, ;-,*";
burung"\k.'
4
D ; 6' ; euruno
4
q
G
F.,
t:
!
i
""
ffi
E-
AMNIOTA
NENEK
E I
!
t!
F ":-.ao ""'
ptesiosauru:-4tff:fi
e
MOYANG .t .(
s ,l
e
4
.4
!(
,f,_tf.,.
3

c
b- "."..,"",..."-.,-^
!i
$
i(
-4
e
g
e !9 :f.4
:: sj
q
e
9
t
!
laL
,g:
!! Os
6
!! A,;
e
:( cb
2 .. q
t*
:s. .$ Mamalia
E:
e:

BAB TIGA PULUH EMPAT Vertebrata 287


l\$**"ltrran ekstvaerxl:lri*ni k
r'.

Al**t*is. Alaritois adaiah k;fitonq K*riog]. Kori*rr derr mearbran alantois


pei::hu*irg*n u;ilui< r*t sis,j te$*riu n-ielakuk*n Fertuk$ran Sas antai-a embrio
yarg c.irhasiiken cieh eini:ri*. fulenrhran d*n udara. Oksige:r dan karhon dioksida
.:l*r:t*is jug* Serfr-rngsi bersan:a k*ri*n herclifusi se{ara i}ebas m*la!i-ri cangkang.
:ri:eg*! $rg:r* F€r$$S*s6r.
!r,
K**t*ng kuning telur. mengandung kuninE
t'.. \ teiul simpanan nutrien. Pembuiuh dai-ah
&nrni*s. Am*ioir irrelirrcli;nqi \,.di dalam me$brii* kantong kuirinE teiur
*nihri* Ci r.isi*s: rangg* bsrisi \... n)enrr<lnrpor nulr:en darr kuning lelur ke
rair*i: ya*E *r*::j*cii ha$is,*' ' \ ceilrn en,br io. Nutrien-nutrien Iain
t*rl*ti*;:$i.iirr;rfrgilnniek*iris. \.. disinrpan cialam ;:ll:umen {'putih telu/)
-^--={... ",

Embrio

Rongga amniotik
dengan cairan amniotik
Kuning telur
(nutrien) 4 Peraga 34.25" Telur amniotik.
Embrio reptil dan mamalia membentuk
empat membran ekstraembrionik:
amnion, korion, kantong kuning
Cangkang Albumen telur, dan alantois. Diagram ini
menunjukkan membran-membran di
dalam telur bercangkang dari reptil.

yang penting bagi kehidupan di darat: Telur tersebut Tidak ada fosil telur amniotik dari masa itu yang telah
memungkinkan embrio berkembang di daratan dalam ditemukan. Hal tersebut tidak mengejutkan mengingat
'kolam pribadi'-nya, sehingga mengurangi ketergantungan telur-telur amniota sangat rapuh. Oleh karena itu, mustahil
tetrapoda pada lingkungan berair untuk reproduksi. untuk menentukan kapan telur amniotik dievolusikan,
Berlawanan dengan telur amfibia yang tak bercangkang, walaupun telur itu pasti telah ada pada nenek moyang
telur amniotik sebagian besar reptil dan beberapa mamalia bersama terakhir dari amniota yang masih hidup, yang
memiliki cangkang. Cangkang telur burung bersifat semuanya memiliki telur amniotik.
kalkareus (terbuat dari kalsium karbonat) dan tidak Yang jelas diketahui dari fosil-fosil amniota awal dan
fleksibel, sementara cangkang telur dari kebanyakan reptil kerabat-kerabat terdekatnya adalah bahwa hewan-hewan
lain bersifat kasap dan fleksibel. I(edua jenis cangkang tersebut dapat hidup di lingkungan yang lebih kering
memperlambat dehidrasi telur secara signifikan di udara, daripada tetrapoda pertama. Beberapa amniota awai
adaptasi yang membantu amniota untuk menempati merupakan herbivor, seperti yang dibuktikan dengan
kisaran habitat darat yang lebih luas daripada amfibia, adanya gigi-gigi pelumat dan ciri-ciri lainnya; amniota
kerabat terdekatnya yang masih ada. (Biji memiliki peran awal yang lain jelas merupakan predator.
serupa dalam evolusi tumbuhan darat, seperti yang
kita diskusikan pada Bab 30.) Sebagian besar mamalia Reptil
telah menanggalkan cangkang teiur selama perjalanan I(lad reptil (reptile)
Cephalochordata
evolusinya, dan embrio mamalia menghindari desikasi Urochordata mencakup tuatara, kadal,
dengan cara berkembang di dalam tubuh induk betina. Myxini
ular, kura-kura, krokodilia,
Amniota memperoleh berbagai adaptasi penting Petromyzontida
dan burung, beserta
Chondrichthyes
lainnya terhadap kehidupan di darat. Misalnya, amniota Actinopterygii sejumlah kelompok yang
menggunakan sangkar rusuk untuk memventilasi paru- Actinistia
sudah punah, misalnya
Dipnoi
parunya. Metode ini lebih efisien daripada ventilasi dengan plesiosaurus dan
Amphibia
kerongkongan, yang digunakan oleh amfibia sebagai Reptilia iktiosaurus (lihat Peraga
pelengkap pernapasan melalui kulit. Peningkatan efisiensi Mammalia
34.24). Karena semua garis
ventilasi sangkar rusuk telah memungkinkan amniota keturunan reptil yang masih hidup sangat terderivasi, tidak
meninggalkan pernapasan melalui kulit dan mengembangkan
ada yang bisa dijadikan model langsung dari reptil-reptil
kulit yang kurang permeabel, sehingga menghemat air. paling awal, yang hidup sekitar 320 juta tahun lampau.
Bagaimana pun, penelitian-penelitian perbandingan
Anrniota Awal memungkinkan kita menyimpulkan beberapa karakter
Nenek moyang bersama terbaru dari amfibia dan amniota turunan yang mungkin bisa membedakan reptil awal dari
yang masih ada mungkin hidup sektiar 370 juta tahun lalu. tetrapoda-tetrapoda yang lain.

288 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner Keanekaragaman Hayati


bertubuh kekar. Beberapa parareptil memiliki iempengan
pada kulitnya yang mungkin telah digunakan untuk
mempertahankan diri dari predator. Parareptil musnah
sekitar 200 juta tahun lalu, pada pengujung Periode Trias.
I(etika parareptil mengalami penurunan, klad reptil
purba yang lain, diapsida (diapsid), berdiversifikasi. Salah
satu karakter turunan yang paling jelas pada diapsida adalah
sepasang lubang di kedua sisi tengkorak, di belakang rongga
mata. Diapsida terdiri dari dua garis keturunan utama. Satu
garis keturunan memunculkan lepidosaaras (lepidosaur),
yang mencakup tuatara, kadal, dan ular. Garis keturunan
ini juga menghasilkan sejumlah reptil laut, termasuk
mososaurus raksasa. Panjang beberapa spesies yang hidup
E*'
di laut ini menandingi paus masa kini; semua spesies reptil
& Peraga 3a 26 Reptil yang sedang menetas. Ular-ular iaut itu telah punah. (I(ita akan segera membahas lebih
bushmaster ini (lachesrs muta) sedang keluar dari cangkangnya detail tentang lepidosaurus yang masih hidup.)
yang mirip perkamen, tipe cangkang yang umum dimiliki oleh
reptil yang masih ada selain burung.
Garis keturunan diapsida yang lain, arkosaurus
(archosaur), menghasilkan krokodolia (yang nanti akan
kita bahas), pterosaurus, dan dinosaurus. Pterosaurus
Sebagai contoh, tidak seperti amfibia, reptil memiliki Qfierosaur), yang bermula dari Trias akhir, merupakan
sisik-sisik yang mengandung protein keratin (demikian tetrapoda pertama yang menunjukkan kemampuan terbang
pula kuku manusia). Sisik membantu melindungi kulit mengepak-ngepak. Sayap pterosaurus benar-benar berbeda
hewan dari desikasi dan abrasi. Selain itu, kebanyakan dengan sayap burung dan kelelawar. Sayap reptil tersebut
reptil menghasilkan telur-telur bercangkang di darat terdiri dari membran yang diperkuat oleh kolagen yang
{P*;'aEa 34.?6i. Fertilisasi harus terjadi secara internal, membentang di antara batang tubuh atau kaki belakang dan
sebelum cangkang telur disekresikan. Banyak spesies satu jari yang sangat panjang pada kaki depan. Fosil-fosil yang
ular dan kadal adalah vivipar; pada spesies-spesies terawetkan dengan baik menunjukkan bukti otot, pembuluh
semacam itu, membran-membran ekstraembrionik darah, dan saraf pada membran sayap, menunjukkan bahwa
membentuk semacam plasenta yang memungkinkan pterosaurus dapat menyesuaikan membran-membran
embrio memperoleh nutrien dari induk betinanya. sayapnya secara dinamis untuk membantunya terbang.
Reptil seperti kadal dan ular terkadang disebut Pterosaurus terkecil tak lebih besar dari burung
'berdarah dingin' karena mereka tidak menggunakan gereja, dan yang terbesar memiliki rentang sayap hampir
metabolismenya secara ekstensif untuk mengendalikan 11 m. Pterosaurus tampaknya telah mengonvergensikan
suhu tubuh. Akan tetapi, reptil-reptil itu mengatur suhu banyak peran ekologis yang kemudian dipegang oleh
tubuh dengan menggunakan berbagai adaptasi perilaku. burung; sebagian merupakan pemakan serangga, yang
Misalnya, banyak kadal yang berjemur di bawah sinar lain menyambar ikan dari laut, sementara yang lain lagi
matahari ketika udara sejuk dan berteduh ketika udara menyaring hewan-hewan kecil melalui ribuan gigi,gigi
terlalu hangat. Deskripsi yang lebih akurat bagi reptil- kecil serupa-jarum. Namun pada pengujung Periode IQeta
65 juta tahun lalu, pterosaurus telah punah.
reptil ini adalah dengan mengatakan bahwa mereka adaiah
ektotermik (ectothermic), yang berarti bahwa mereka Di darat, dinosaurus (dinosaur) berdiverfisikasi
menyerap panas eksternal sebagai sumber utama panas
menjadi beraneka ragam bentuk dan ukuran, mulai dari
tubuh. (Topik ini dibahas lebih detail pada Bab 40). Dengan
bipeda seukuran burung merpati hingga kuadrupeda
sepanjang 45 m dengan leher yang cukup panjang
menghangatkan dirinya secara langsung menggunakan
untuk memakan dedaunan di puncak pohon. Salah satu
energi matahari daripada melalui pemecahan makanan
garis keturunan dinosaurus, ornistiskia (ornithischia),
secara metabolik, reptil ektotermik dapat sintas dengan
merupakan herbivor; mereka mencakup banyak spesies
kurang dari 10% energi makanan yang diperlukan oleh
dengan bentuk pertahanan yang rumit untuk melawan
mamalia berukuran sama. I(ad reptil tidak sepenuhnya
predator, misalnya ekor gada dan pial bertanduk.
ektotermik; burung adalah endotermik (endothermic),
Garis keturunan utama dinosaurus yang lain, sauriskia
mampu menjaga suhu tubuh melalui aktivitas metabolik.
(saurischia), mencakup raksasa-raksasa berleher panjang
dan kelompok yang disebut teropoda (theropod),
,Asal srs#f dan ffadiasi Evalwsi trepfff yang merupakan karnivor bipedal. Teropoda termasuk
Fosil-fosil reptil tertua, ditemukan di bebatuan dari Nova Tyrannosaurus rex yang tenar serta nenek moyang burung.
Scotia, berasal dari akhir Periode l(arbon, sekitar 310 juta Terjadi debat yang terus berlangsung tentang
tahun 1alu. Salah satu kelompok utama reptil pertama yang metaboiisme dinosaurus. Beberapa peneliti menunjukkan
muncul adalah parareptil Qrarareptile), yang sebagian bahwa iklim Mesozoikum selama sebagian besar masa
besar merupakan herbivor kuadrupedal besar yang hidup dinosaurus relatifhangat dan konsisten. Para peneliti

BAB TIGA PULUH EMPAT Vertebrata 289


juga menyatakan bahwa rasio luas permukaan-terhadap- suhu tubuh yang tinggi melalui ektotermi. Dinosaurus
volume yang rendah pada dinosaurus yang berukuran yang berevolusi menjadi burung pastilah endotermik,
besar dikombinasikan dengan berbagai adaptasi perilaku seperti semua burung masa kini.
seperti berjemur mungkln cukup bagi ektoterm untuk Secara tradisionai, dinosaurus dianggap sebagai
menjaga suhu tubuh yang sesuai. Akan tetapi, beberapa makhluk yang lambat dan lamban. Akan tetapi, sejak awal
bukti anatomis mendukung hipotesis bahwa setidaknya tahun 1970-an, berbagai penemuan fosil dan penelitian
beberapa dinosaurus bersifat endotermik. Lebih lanjut, telah mengarah pada kesimpulan bahwa banyak dinosaurus
para ahli paleontologi telah menemukan fosil-fosii merupakan hewan yang gesit, bergerak cepat, dan pada
dinosaurus di Antartika maupun Arktik; walaupun iklim di beberapa kasus, bersifat sosial. Para ahii paleontologi
wilayah-wilayah ini lebih hangat ketika dinosaurus masih juga menemukan bukti bahwa beberapa dinosaurus
hidup dibandingkan dengan saat ini, suhu di kedua tempat membangun sarang dan mengerami telur-teiurnya, seperti
tersebut cukup dingin sehingga dinosaurus yang berukuran yang dilakukan oleh burung masa kini (lihat Peraga 26.17).
kecil mungkin menghadapi kesulitan mempertahankan Semua dinosaurus kecuali burung menjadi punah
pada pengujung Periode I(reta. I(epunahan dinosaurus
mungkin sebagian disebabkan oleh tumbukan asteroid
"s ' Reptil (selain burung) yang masih ada.
atau komet seperti yang Anda baca pada Bab 25.
Beberapa analisis catatan fosil konsisten dengan gagasan
ini yang menunjukkan penurunan mendadak terhadap
keanekaragaman dinosaurus pada pengujung Periode I(reta.
Akan tetapi, analisis-analisis iain mengi.ndikasikan bahwa
jumlah spesies dinosaurus mulai mengalami penurunan
beberapa juta tahun sebelum Periode I(reta berakhir.
Penemuan-penemuan fosil lebih lanjut dan analisis-analisis
baru akan diperlukan untuk mengakhiri perdebatan ini.

d eg;f#*s*exre'r-+
Salah satu garis keturunan lepidosaurus yang sintas
direpresentasikan oleh dua spesies reptil serupa-
kadal,disebuttuatara :,::- r , Buktifosil
mengindikasikan bahwa kerabat-kerabat tuatara hidup
setidaknya 220 juta tahun lalu. Organisme-organisme
lni melimpah di banyak benua seiama Periode I(reta,
dengan panjang tubuh yang mencapai satu meter. Akan
tetapi, saat ini tuatara hanya ditemukan di 30 pulau di
lepas pantai Selandia Baru. Saat manusia tiba di Selandia
Baru 750 tahun lalu, tikus-tikus yang menyertai manusia
memakan telur-telur tuatara, pada akhirnya menghilangkan
reptil-reptil tersebut di pulau-pulau utama Selandia Baru.
Tuatara yang tersisa di pulau-pulau iuar memiliki panjang
sekitar 50 cm dan memakan serangga, kadal kecil, serta
telur burung dan anak burung. Mereka dapat berumur
lebih dari 100 tahun. I(esintasan tuatara di masa depan
bergantung pada kondisi habitat-habitatnya yang tetap
Y (c) Viper wagler
dipertahankan agar bebas dari tikus.
,': (Tropidolaemus
wagleri)

(d) Penyu kotak timur


(Te rra pen e ca rol i n a ca rol i n a)

(e) Aligator amerika


(AI I ig ato r m i ssiss i pien si s)

29O UNIT LIMA Sejarah Evolusioner l(eanekaragaman Hayati


Garis keturunan utama lepidosaurus yang masih ada dari data molekular. Analisis molekular menyatakan bahwa
terdiri dari kadal dan ular, atau skuamata, yang jumlahnya kura-kura berkerabat dekat dengan buaya dan arkosaurus
sekitar 7.900 spesies. I(adal merupakan reptil yang paling lainnya dari Periode Trias-organisme-organisme yang
banyak dan beraneka ragam (selain burung) yang masih memiliki lempengan bertulang di sepanjang tulang belakang
ada hingga sekarang (Peraga 34"27b|. Sebagian besar kadal dan terkadang menutupi tubuhnya. Lempengan-lempengan
berukuran kecil; kadal jaragua, yang ditemukan di Republik ini mungkin meniadi lebih ekstensif pada nenek moyang
Dominika pada 2001, panjangnya hanya 16 mm-cukup kura-kura, dan lama*elamaan menjadi batok. Apabila kura-
nyaman untuk duduk di atas kepingan uang logam lima kura tidak berkerabat dekat dengan arkosaurus (keterangan
ratus rupiah. Sebaliknya, komodo dari Indonesia panjangnya pada Peraga 34.24 membahas kemungkinan hubungan-
dapat mencapai 3 m. I(omodo berburu rusa dan mangsa hubungan yang lain), maka penemuan-penemuan fosil
besar lainnya dengan gigitan yang menyebarkan bakteri baru akan diperlukan untuk mengungkapkan asal usul
patogen. I(etika mangsanya yang terluka melemah akibat dari batok kura,kura.
infeksi, komodo akan membuntutinya secara perlahan. i(ura-kura paling awal tidak dapat memasukkan
Ular adalah lepidosaurus tak berkaki yang salah satu kepalanya ke dalam batok, namun mekanisme untuk
kerabat terdekatnya adalah komodo {Peraga 34"2Tc}. I(ni, melakukan hal itu telah dievolusikan secara independen
beberapa spesies ular masih memiliki tulang panggul dan pada dua cabang kura-kura yang terpisah. I(ura-kura
tungkai vestigial, yang menjadi bukti nenek moyangnya. berleher-samping (pleurodira) melipat lehernya secara
Walaupun tidak memiliki kaki, ular cukup lihai bergerak horizontal, sementara kura-kura berleher-vertikal
di darat, dengan melakukan gelombang liukan lateral dari (kriptodira) melipat lehernya secara vertikal.
kepala ke ekor. Gaya yang dikeluarkan melalui pelekukan Beberapa kura-kura telah teradaptasi dengan kondisi
melawan objek padat mendorong tubuh ular ke depan. gurun, dan sebagian yang lain menghabiskan hampir
UIar juga dapat bergerak dengan mencengkeram tanah sebagian besar waktunya di kolam dan sungai. Ada pula
menggunakan sisik perut pada beberapa titik di sepanjang kura-kura yang telah kembali ke laut. I(ura-kura laut,
tubuhnya, sementara sisik-sisik pada titik,titik sela terangkat atau penyu, memiiiki batok yang tereduksi dan tungkai
sedikit dari tanah dan menarik uiar ke depan. yang membesar yang berfungsi sebagai sirip. Mereka
Ular merupakan karnivor, dan sejumlah adaptasi mencakup kura-kura terbesar yang masih hidup, yaitu
membantu hewan ini untuk berburu dan menelan mangsa. penyu belimbing, yang sanggup menyelam jauh ke dalam
Mereka memiliki indra kimiawi yang tajam. Walaupun laut. Spesies ini dapat berbobot lebih dari 1.500 kg dan
ular tidak memiliki gendang telinga, reptil ini sensitif memangsa ubur-ubur. Penyu belimbing dan penyu-penyu
terhadap getaran di tanah, yang membantunya mendeteksi lain tergolong hewan yang terancam punah akibat terjebak
pergerakan mangsa. Organ-organ pendeteksi panas yang di jaring-jaring nelayan serta pembangunan pantai-pantai
terletak di antara mata dan lubang hidung ular viper, tempat penyu bertelur.
termasuk ular beludak (rattlesnake), sensitif terhadap
perubahan suhu yang sangat kecil, sehingga membuat para Afigaf*r dan Suay*r
pemburu malam tersebut bisa menemukan lokasi hewan Aligator dan buaya (secara koiektif disebut krokodilia)
yang bersuhu hangat. Ular yang beracun menyuntikkan tergolong ke dalam suatu garis keturunan yang muncul
toksin melalui sepasang gigi tajam yang berongga atau pertama kali pada akhir Periode Trias {Feraga ?4.27e1.
berceruk. Lidah yang dijulurkan tidak beracun namun Anggota-anggota paling awal dari garis keturunan ini
membantu meneruskan bau menuju organ olfaktori adalah kuadrupeda darat yang berukuran kecil dengan
(penciuman) di langit,langit mulut. Tulang rahang yang kaki-kaki yang panjang dan langsing. Spesies-spesies yang
tersambung longgar dan kulit yang elastik membuat berevolusi belakangan menjadi lebih besar dan teradaptasi
kebanyakan ular mampu menelan mangsa yang lebih dengan habitat akuatik, menghirup udara melalui nostril
besar daripada diameter kepala ular (lihat Peraga 22.14). yang mengarah ke atas. Beberapa krokodilia dari Era
Mesozoikum tumbuh hingga sepanjang 12 m dan mungkin
Kgra-&iJra telah menyerang dinosaurus dan mangsa lain di tepian air.
I(ura-kura adalah salah satu kelompok reptil yang berbeda Sebanyak 23 spesies krokodilia yang telah diketahui
yang masih hidup hingga saat ini. Semua kura,kura dan masih ada hingga kini hidup terbatas di wilayah-
memiliki batok serupa-kotak yang terbuat dari perisai atas wilayah hangat. Aligator di Amerika Serikat bagian
dan bawah yang menyatu pada vertebra, klavikula (tulang tenggara kembali pulih setelah bertahun-tahun berada
leher) dan rusuk (PeraEa 34.27d). Sebagian besar dari 307 dalam daftar spesies yang terancam punah.
spesies kura-kura yang diketahui memiliki batok keras yang
memberikan pertahanan kuat dari predator. Fosil-fosil kura- Surrrg
kura paling awal, berasal dari sekitar 220 juta tahun lalu, Terdapat sekitar 10.000 spesies burung di dunia. Seperti
memiliki batok yang berkembang sepenuhnya. Meskipun krokodilia, burung adalah arkosaurus, namun hampir
ada fosil-fosil transisi yang belum ditemukan, petunjuk- semua ciri-ciri anatominya telah termodifikasi di dalam
petunjuk tentang asal usul batok kura-kura dapat diperoleh adaptasi untuk terbang.

BAB TIGA PULUH EMPAT Vertebrata 29I


Jari pertama

(b) Struktur tulang

Lengan depan

(c) Struktur bulu

A Peraga 34.28 Bentuk yang sesuai dengan fungsi: sayap dan bulu burung. (a) Sayap adalah versi tungkai depan
tetrapoda yang dimodel ulang. (b) Tulang-tulang kebanyakan burung memiliki struktur internal yang mirip sarang lebah dan
terisi dengan udara. (c) Bulu terdiri dari batang pusat yang terisi udara, tempat tumbuhnya helaian bulu halus (vane). Helaian
bulu halus tersusun atas barbus, yang memiliki cabang-cabang kecil, disebut barbula. Burung memiliki bulu kontur dan bulu
halus. Bulu kontur adalah bulu yang kaku dan memberikan bentuk aerodinamis pada sayap dan tubuh. Barbulanya memiliki kait
yang terkait ke barbula pada barbus yang bersebelahan. Saat membersihkan bulu, burung menyusuri setiap bulu kontur dengan
paruhnya, membetulkan posisi kait dan menyatukan barbus menjadi bentuk yang tepat. Bulu yang halus tidak memiliki kait, dan
susunan barbus yanq bebas menghasilkan bulu yang sangat halus yang menyediakan insulasi dengan memerangkap udara.

Karakter Turunan Burung Banyak ciri burung sesekali (lihat Peraga 3a.28); burung yang lain, termasuk
merupakan adaptasi yang memfasilitasi kemampuan kolibri, harus terus-menerus mengepakkan sayapnya agar
terbang, termasuk modifikasi peringan-tubuh yang mengambang di udara. Salah satu burung tercepat adalah
menjadikan terbang lebih efisien. Misalnya, burung tidak walet, yang dapat terbang hingga kecepatan 170 km/jam.
memiliki kandung kemih, dan betina dari kebanyakan Terbang memberikan banyak keuntungan. Hal tersebut
spesies burung hanya memiliki satu ovarium. Gonad mampu memudahkan perburuan dan pengumpulan
betina maupun jantan biasanya berukuran kecil, kecuali bangkai; kebanyakan burung mengonsumsi serangga
pada saat musim kawin, saat ukuran gonad membesar. terbang, sumber makanan yang kaya nutrien dan
Burung yang masih ada juga tidak memiliki gigi, adaptasi berlimpah. Terbang juga memudahkan burung untuk
yang memangkas bobot kepala. melarikan diri dari predator di permukaan tanah dan
Adaptasi burung yang paling jelas untuk terbang memungkinkan beberapa burung bermigrasi jarak jauh
adalah sayap dan bulunya (Peraga 34.28). Bulu terbuat untuk mengeksploitasi sumber makanan yang berbeda
dari protein B-keratin, yang juga ditemukan pada sisik dan wilayah perbiakan musiman.
reptil-reptil lain. Bentuk dan susunan bulu membentuk Terbang membutuhkan banyak sekaii energi dari
sayap menjadi airfoil-permukaan yang menghasilkan metabolisme yang aktif. Burung bersifat endotermik;
gaya angkat di udara, dan mereka mengilustrasikan mereka menggunakan panas metaboliknya sendiri
beberapa prinsip yang sama dengan aerodinamika untuk mempertahankan suhu tubuh yang tinggi dan
sayap pesawat terbang. Daya untuk mengepakkan sayap konstan. Bulu dan Iapisan lemak pada beberapa spesies
berasal dari kontraksi otot-otot pektoral (dada) yang menyediakan insulasi yang menyebabkan burung mampu
besar dan tertambat pada sebuah taju di sternum (tulang mempertahankan panas tubuh. Paru-parunya memiliki
lunas dada). Beberapa jenis burung, misainya elang dan saluran-saluran kecil yang mengarah ke dan dari kantong
rajawali, memiliki sayap yang teradaptasi untuk melayang udara elastis yang meningkatkan aliran udara dan
seiring aliran udara dan hanya perlu mengepakkan sayap pengambilan oksigen. Sistem pernapasan yang efisien

292 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner l(eanekaragaman Hayati


ini dan sistem sirkulasi dengan jantung yang beruang
empat menjaga jaringan-jaringan agar tetap disuplai oleh
oksigen dan nutrien yang cukup, sehingga mendukung
metabolisme dengan laju yang tinggi.
Terbang juga membutuhkan penglihatan yang tajam
dan kontrol otot yang halus. Burung memiliki penglihatan
yang tajam. Area visual dan motorik otak berkembang
dengan baik, dan otak lebih besar secara proporsional
dibandingkan dengan amfibia dan reptil nonburung.
Burung biasanya menunjukkan perilaku yang sangat
kompieks, terutama selama musim kawin, ketika mereka
terlibat dalam ritual percumbuan yang rumit. I(arena
telur-telur memiliki cangkang saat dikeluarkan, fertilisasi
harus berlangsung secara internal. I(opulasi biasanya
melibatkan kontak antarventilasi pasangan, bukaan kloaka
dari pasangan yang kawin. Setelah telur dikeluarkan,
embrio burung harus dijaga agar tetap hangat dengan
dierami oleh induk betina, induk jantan, atau keduanya,
bergantung pada spesiesnya.

ItsaE {".JsEi! ffiurumg Analisis kladistik dari burung dan fosil


reptil mengindikasikan bahwa burung tergolong ke dalam +. . Rekonstruksi Archaeopteryx, burung terawal
yang diketahui, oleh seniman. Bukti fosil mengindikasikan bahwa
kelompok sauriskia bipedal yang disebut teropoda. Sejak Archaeopteryx mampu terbang dengan kekuatan penuh namun
akhir 1990-an, para ahli paleontologi Cina telah menggali masih mempertahankan banyak karakter dinosaurus nonburung.
banyak sekali fosil teropod berbulu yang mengungkapkan
asal usul burung. Beberapa spesies dinosaurus berkerabat
dekat dengan burung-burung yang memiliki bulu dengan
helaian halus (vane), dan terdapat lebih banyak spesies
ia tidak dapat lepas landas dari posisi berdiri. Fosil-fosil
yang memiliki bulu berfilamen. Temuan semacam itu burung yang muncul berikutnya pada Periode l(reta
menunjukkan hilangnya ciri-ciri nenek moyang dinosaurus
mengimplikasikan bahwa bulu telah dievolusikan jauh
sebelum kemampuan Lerbang yang kuat. Fungsi yang
tertentu secara bertahap, misalnya gigi-gigi dan tungkai
depan yang bercakar serta perolehan inovasi-inovasi yang
mungkin dijalankan oleh bulu-bulu awal antara lain adalah
insulasi, kamuflase, dan pertunjukan percumbuan.
ditemukan pada burung yang masih ada, termasuk ekor
pendek yang ditutupi oleh bulu kipas.
Bagaimana terbang dievolusikan pada teropoda?
Menurut salah satu skenario, bulu memungkinkan
dinosaurus pelari bertubuh kecil yang mengejar mangsa Aqj;r Bukti nyata dari keberadaan
?.t't|'{i-iti{ v;,i'tty \;};,:,5ifo'
atau melarikan diri dari predator untuk memperoleh Neornithes, klad yang mencakup ke-28 ordo yang masih
angkatan ekstra ketika mereka melompat ke udara. ada saat ini, dapat ditemukan sebelum peralihan Periode
Dinosaurus kecil mungkin memperoleh traksl saat iari I(reta-Paleogen 65,5 juta tahun lalu. Sejumlah kelompok
menaiki bukit dengan mengepak-ngepakkan tungkai depan burung yang masih ada maupun yang telah punah
yang berbulu-perilaku yang ditunjukkan oleh beberapa mencakup satu atau beberapa spesies yang tidak bisa
jenis burung masa kini. Pada skenario ketiga, beberapa terbang. Ratiti (Ordo Struthioniformes), yang terdiri dari
dinosaurus mungkin memanjat pohon dan meluncur, burung onta, rea, kiwi, kasuari, dan emu, semuanya tidak
dibantu oleh bulu-bulunya. Entah burung lepas landas bisa terbang. Pada ratiti (dari bahasa Latrn ratitus, berdasar
dari tanah ke atas atau melompat dari pohon ke bawah, pipih), taju sternum tidak ada, dan otot-otot pektoral tidak
pertanyaan penting yang sedang dipelajari oleh para membesar . Penguin tergolong ke dalam
saintis mulai dari ahii paleontologi hingga insinyur adalah ordo Sphenisciformes yang juga tidak bisa terbang, namun,
bagaimana ayunan terbangnya yang efisien berevolusi. seperti burung yang bisa terbang, penguin memiliki otot-
Sekitar 150 juta tahun lalu, teropoda berbuiu otot pektoral yang kuat. Mereka menggunakan otot-otot
telah berevolusi menjadi burung. Archaeopteryxi yang ini untuk'terbang' di dalam air: I(etika berenang, penguin
ditemukan di sebuah pertambangan gamping di lerman mengepak-ngepakkan sayapnya yang mirip sirip dalam
pada 1861, tetap merupakan burung tertua yang diketahui gerakan yang menyerupai ayunan sayap burung yang bisa
":'r:.i-;.i r:.i .i'ii. Burung ini memiliki sayap berbulu terbang. Beberapa spesies tertentu dari burung mandar,
namun masih mempertahankan karakter-karal<ter nenek bebek, dan merpati juga tidak bisa terbang.
moyang seperti gigi, jari bercakar pada sayap, dan ekor 'Walaupun kebutuhan untuk terbang telah menjadikan
yang panjang. Archaeopteryx terbang dengan baik pada bentuk tubuh umum pada kebanyakan burung yang bisa
kecepatan tinggi, namun tidak seperti burung masa kini, terbang mirip satu sama lain, pengamat burung yang

BAB TIGA PULUH EMPAT Vertebrata 293


berpengalaman dapat membedakan spesies-spesies burung
dari profil, gaya terbang, perilaku, warna, dan bentuk
paruh iiter;r.;;:.r -1;i."3{li::--,: i. Selama evolusi burung, bentuk
paruh disesuaikan dengan jenis makanan yang berbeda-
beda. Struktur kaki juga menunjukkan variasi yang cukup
banyak. Beraneka ragam burung menggunakan kakinya
untuk bertengger di cabang, mencengkeram makanan,
mempertahankan diri, berenang atau berjalan, dan bahkan
bercumbu (lihat Peraga 24.4e).

ffi3Ir.6 (a) Emu. Ratiti inl hidup di Australra.

1. Deskripsikan tiga adaptasi penting amniota terhadap


kehidupan di darat.
2. identifikasikan empat adaptasi burung untuk. terbang
3. $:iltfrrli}iffiil.i|i,.';ji;, ;ili' Anggaplah kura-kura berkerabat
lebih dekat dengan lepidosaurus dibandingkan
dengan reptil lain. Gambar ulang Peraga 34.24 untuk
menunjuld<an hubungan ini, dan tandai titik percabangan
yang merepresentasikan nenek moyang bersama terbaru
semua reptil yang masih ada. Dengan mendefinisikan
reptil sebagai idad yang tersusun atas semua keturunan
nenek moyang itu, buatlah daftar reptil-reptil itu. (b) ltik mailard. Seperti banyak
spesies burung, mallard menunjukkan
perbedaan warna yang mencolok di antara kedua jenis kelamin.
Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lrhat :
Apendiks A. i
!
ffiJ

3c$.?
i rVtannaIia adalah anmpr[*ta yang
herarmhut dam FmenghasilE<am susr*

(c) Albatros laysan. Seperti kebanyakan burung, albatros laysan


memiliki perilaku kawin yang spesrfik, seperli ritual percumbuan ini

I(elas Mammaiia). Saat ini, terdapat lebih dari 5.300


spesies mamalia yang telah diketahui di Bumi.

K.tra$<ter T'e* rc.! ffi a ffi fu{aca'}mE !a


I(arakter khas yang menjadi sumber nama mamalia adalah
kelenjar susu (mammary gland), yang menghasilkan susu
untuk anak. Semua induk betina mamalia menyusui (d) t-ayang-layang asia. Layang-layang asia (barn swallow) adalah
bayinya. Susu merupakan makanan seimbang yang kaya anggota ordo Passeriformes. Spesies-spesies di dalam ordo ini disebut
burung petengger karena ibu lari kakinya dapat mencengkeram
lemak, gu1a, protein, mineral, dan vitamin. Rambut, cabang atau kabel, sehtngga burung btsa beristirahat di satu tempat
karakteristik mamalia yang lain, dan lapisan lemak di bawah untuk waktu yang lama.
kulit membantu tubuh mempertahankan panas. Seperti
burung, mamalia bersifat endotermik, dan sebagian besar
memiliki laju metabolik yang tinggi. Sistem pernapasan dan Beberapa contoh burung yang masih ada.

294 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner l(eanekaragaman Hayati


Biarmosuchus,
Keterangan
4 Feraga 3;i.,li Evolusi tulang-
sejenis sinapsida tulang telinga mamalia. Biarmosuchus
awal merupakan sejenis sinapsida awal,
iii.r,.i Artikular
Temporal garis keturunan yang pada akhirnya
fenestra
EA Kuadrat
memunculkan mamalia. Tulang-tulang
li'i il Dentaris yang mengantarkan suara di dalam telinga
Sendi rahang
I Skuamosal mamalia muncul dari modifikasi tulang-
tulang pada rahang sinapsida nonmamalia.
(a) pada Biarmosuchus, tulang-tulang artikular dan kuadrat membentuk sendi rahang

Telinga
Gendang Telinga tengah
tel nga
i

Telinga dalam

Tulang sanguardi

Tulang landasan (kuadrat)

Tulang martil (artikular)

Reptil masa kini Mamalia masa kini


(b) Selama evolusi pemodelan-ulang tengkorak mamalia, sendi rahang baru terbentuk di antara tulang
dentaris dan skuamosal (lihat Peraga 25.6). Tulang kuadrat dan artikular, yang tak lagi digunakan
d rahang, menyatu ke telinga tengah sebaga dua dari tiga tulang yang mengantarkan suara dari
gendang telinga ke telinga dalam.

sirkulasi yang efisien (termasuk jantung berbilik empat) mengikutinya (lihat Peraga 25.6). Selain itu, dua tulang
mendukung metabolisme mamalia. Selembar otot yang yang sebelumnya membentuk sendi rahang bergabung ke
disebut diafragma membantu memventilasi paru-paru. dalam telinga tengah mamalia ii.*r;t:r -i,i "iii.
Seperti burung, mamalia umumnya memiliki otak Sinapsida berevolusi menjadi herbivor dan karnivor
yang lebih besar daripada vertebrata lain yang berukuran yang berukuran besar selama Periode Perm, dan untuk
setara, dan kebanyakan spesies mampu mempelajari beberapa lama mereka menjadi tetrapoda yang dominan.
berbagai hal. Seperti burung, masa pengasuhan yang Akan tetapi, kepunahan Perm-Trias memakan banyak
relatif lama memperpanjang waktu bagi anak untuk korban dari tetrapoda, dan keanekaragamannya turun
mempelajari keterampllan untuk sintas yang penting selama Periode Trias. Sinapsida yang semakin mirip
dengan mengamati kedua induknya. mamalia muncul pada pengujung Periode Trias 200 juta
Gigi yang terdiferensiasi merupakan ciri penting tahun 1alu. Walaupun bukan mamalia sejati, sinapsida-
mamalia yang lain. Sementara gigi reptil umumnya slnapsida ini telah memperoleh sejumlah karakter turunan
seragam dalam bentuk dan ukuran, rahang mamalia yang membedakan mamalia dari amniota lain. Mereka
memiliki bermacam-macam gigi dengan ukuran dan berukuran kecil dan mungkin berambut, dan mereka
bentuk yang teradaptasi untuk mengunyah kebanyakan mungkin memakan serangga di malam hari. Tulang-
jenis makanan. Manusia, seperti kebanyakan mamalia, tulangnya menunjukkan bahwa sinapsida tersebut tumbuh
memiliki gigi yang termodifikasi untuk merobek (gigi lebih cepat daripada sinapsida yang lain, menunjukkan
seri dan taring) dan untuk meremukkan serta menggiling bahwa mereka mungkin memiliki laju metabolik yang
(geraham depan dan belakang; lihat Peraga 41.18). relatif tinggi; akan tetapi, mereka masih bertelur.
Selama Periode )ura, mamalia sejati pertama muncul
dan berdiversifikasi menjadi sejumlah garis keturunan,
FvCIlusi Awal Marmalia kebanyakan di antaranya telah punah. Namun selama Era
Mamalia tergolong ke dalam sekelompok amniota Mesozoikum, sebagian besar mamalia tetap berukuran
yang dikenal sebagai sinapsida (synapsid). Sinapsida kira-kira sebesar celurut masa kini. Salah satu penjelasan
nonmamalia awal tidak memiliki rambut, berjalan yang mungkin untuk ukuran yang kecii tersebut adalah
mengangkang, dan bertelur. I(arakteristik khas sinapsida bahwa dinosaurus telah menempati relung-relung ekologis
adalah sebuah temporai fenestra, lubang di belakang rongga hewan yang bertubuh besar.
mata pada kedua sisi tengkorak. Manusia mempertahankan Pada awal Periode IGeta, ketiga garis keturunan utama
ciri ini; otot-otot rahang Anda meiewati temporal fenestral mamalia yang ada telah muncul: monotremata (mamalia
dan tertambat di dahi. Bukti fosil menunjukkan bahwa bertelur), marsupialia (mamalia berkantong), dan euteria
rahang dimodel-ulang saat ciri-ciri mamalia muncui (mamalia berplasenta). Setelah kepunahan dinosaurus
secara bertahap pada garis keturunan sinapsida awal yang besar, pterosaurus, dan reptil laut pada Periode l(reta akhir,

BAB TIGA PULUH EMPAT Vertebrata 295


(a) Anak oposum ekor-sikat. Anak marsupialia terlahir pada tahap
*[ : Ekidna paruh-pendek (Tachyglossus aculeatus), perkembangan yang sangat dini. Mereka menyelesaikan
pertumbuhannya sambil menyusui dari puting (pada kebanyakan
sejenis monotremata dari Australia. Monotrernata memilikl
spesies, puting terletak di dalam kantong induk betlna).
rambut dan menghasilkan susu, namun mereka tidak memiliki puting.
Monotremata adalah satu-satunya mamalia yang bertelur (inset).

mamalia mengalami radiasi adaptif yang memunculkan


predator dan herbivor berukuran besar serta spesies-
spesies yang bisa terbang maupun akuatik.

&,4slFlc:€F"#ffiata
Monotremata (monotreme) hanya ditemukan di
Australia dan Papui Nugini, dan direpresentasikan oleh
satu spesies platlpus dan empat spesies ekidna (pemakan-
semut berduri). Monotremata bertelur, suatu karakter
nenek moyang bagi amniota dan tetap dipertahankan
(a) Bandikut berhidung-panjang. Kebanyakan bandikut merupakan
pada sebagian besar reptil Seperti semua pengga i dan peliang yang terutama memakan serangga namun
mamalia, monotremata memiliki rambut dan menghasilkan .luga melahap vertebrata kecil dan material tumbuhan. Kantongnya
susu, namun mereka tidak memiliki puting. Susu yang terbuka ke belakang membantu melindung anaknya dari
tanah yang beterbangan saat tnduknya menggali. Marsupralia yang
disekresikan oleh kelenjar-kelenjar di perut induk betina. arn, seperti kanguru, memi ik kantong yang membuka ke depan.
Setelah menetas, bayi mengisap susu dari rambut induknya.
.':. Marsupialia Australia.
&4arsa.xg*EaE*;c
Oposum, kangguru, dan koala adalah contoh marsupialia
(marsupial). Marsupialia maupun euteria memiliki cukup kuat untuk merangkak dari pintu keluar saluran
karakter-karal(ter turunan yang tidak dimiliki oleh reproduksi induknya ke dalam kantong yang membuka
monotremata. I(edua kelompok tersebut memiliki laju ke arah depan tubuh sang induk, perjalanan yang hanya
metabolik yang lebih tinggi dan puting yang menyediakan berlangsung beberapa menit. Pada sejumlah spesies yang
susu, serta melahirkan anak. Embrio berkembang di dalam 1ain, marsupium membuka ke arah belakang tubuh induk;
uterus dari saluran reproduksi betina. Lapisan uterus dan pada bandikot, hal ini melindungi anak ketika induknya
membran-membran ekstraembrionik yang muncul dari menggali tanah
embrio membentuk plasenta Qtlacenta), struktur tempat Marsupialia tersebar di seluruh dunia seiama Era
nutrien berdifusi ke daiam embrio dari darah induknya. Mesozoikum, namun kini hanya ditemukan di wilayah
Marsuplalia terlahir sangat dini dalam tahap Australia serta Amerika Utara dan Selatan. Biogeografi
perkembangannya dan menyelesaikan perkembangan marsupialla merupakan contoh hubungan yang saling
embrioniknya sambil menyusu. Pada kebanyakan spesies, memengaruhi antara evolusi biologi dan geologi (lihat Bab
anak yang menyusu ditampung di dalam kantong maternal 25). Setelah terpecahnya benua-super Pangaea, Amerika
yang disebut marsupium I(angguru Selatan dan Australia menjadi benua-benua pulau, dan
merah, misalnya, berukuran kira-kira sebesar lebah madu marsupialia pada kedua benua itu berdiversifikasi secara
saat dilahirkan, sekitar 33 hari setelah fertilisasi. I(aki terisolasi dari euterla yang mulai mengalami radiasi
belakangnya masih berupa kuncup, namun kalti depannya adaptif di benua-benua sebelah utara. Australia tidak

296 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


pernah berhubungan lagi dengan benua lain sejak awal
Era I(enozoikum, sekitar 65 juta tahun lalu. Di Australia,
evolusi konvergen telah menghasilkan keanekaragaman
marsupialia yang menyerupai euteria dalam peran-peran Plantroale
- **rEe-ilrk
::, '"
!.
t., Mencit rusa

*;+
,, '- .r- 4,=..-..
ekologis yang serupa di bagian-bagian dunia yang lain id
{lserage 34. *.}. Sebaliknya, walaupun Amerika Selatan
memiliki fauna marsupial yang beraneka ragam selama
Periode Paleogen, benua tersebut telah mengalami
beberapa kali migrasi euteria. Salah satu migrasi yang
Tikus mondok
paling penting terjadi sekitar 3 juta tahun lalu, ketika Tikus mondok marsupial
Amerika Utara dan Selatan tersambung di tanah gentlng
Panama dan lalu-lintas hewan dua arah yang ekstensif pun
berlangsung melewati jembatan darat itu. I(ini hanya tiga
famili marsupialia yang hidup di luar wilayah Australia,
dan satu-satunya marsupialia yang ditemukan di alam
bebas Amerika Utara adalah segelintir spesies oposum. Tupai terbang
Sugar glider
.

fi erp$asemta}
uct*r"&a {fulassraEia ffi ,+*b]/
Euteria (eutherian) iazim disebut mamalia berplasenta t",1 : '1ti.
:ia-. !4
karena plasentanya jauh lebih kompleks daripada ^-f
Llistil l ' i.;:: !: r+i :j r'i:
J 'i I'i*.:::i:ti::in:ji
marsupialia. Euteria memiliki masa kehamilan yang lebih r s l\-: -: "'
Iama daripada marsupialia. Anak euteria menyelesaikan , irt $#

perkembangan embrioniknya di dalam uterus, terhubung


dengan induknya melalui plasenta. Plasenta euteria
memberikan hubungan jangka-panjang yang intim antara
induk betina dan anaknya yang sedang berkembang.
I(elompok-kelompok utama euteria yang masih ada
diduga berdivergensi satu sama lain dalam suatu 'ledakan'
perubahan evolusi. Waktu terjadinya 'ledakan' ini belum
dapat dipastikan: Data molekular mengindikasikan bahwa
peristiwa itu terjadi 100 juta tahun lalu dan data morfologi
Tasmanian devil
memperkirakan waktu 60 juta tahun laiu. Feraqa 34 35
menjelajahi ordo-ordo utama euteria dan kemungkinan
hubungan filogenetik di antara kelompok-kelompok
tersebut serta dengan monotremata dan marsupialia.

Frimata
Ordo mamalia Primata mencakup lemur, tarsius, monyet, ,iii*
pri
dan kera. Manusia adalah anggota kelompok kera. i4"jf
KangUrU t '/ . Kavi oataconia
:t
Karakter Turunan Primata Sebagian besar primata 4X!i.i v
memiliki tangan dan kaki yang teradaptasi untuk ,
"lj' ,:!i.

memegang, dan jari-jarinya memiliki kuku yang pipih, ,ftt , 'r,.. ur#
q"
. '!

bukan cakar sempit seperti yang dimiliki oleh mamalia


ii
lain. Ada pula ciri khas lain pada tangan dan kaki, ;"
:]?,

misalnya bumbungan kulit pada jari (yang menjadi sidik io"o@+,s' -,=*ff
jari manusia). Jika dibandingkan dengan mamalia yang
lain, primata memiliki otak yang besar dan rahang yang
pendek, sehingga mereka berwajah pipih. Matanya yang .*a : ,r,:, .. .:, Konvergensi evolusi marsupialia dan euteria
(mamalia berplasenta). (Gambar tidak dibuat menurut skala.)
menghadap ke depan terletak berdekatan di bagian depan
wajah. Primata juga menunjukkan pengasuhan anak yang
berkembang cukup baik dan perilaku sosial yang kompleks.
Primata paling awal yang diketahui merupakan memungkinkan primata untuk bergelantungan di cabang
penghuni-pohon, dan banyak karakteristik primata pohon. Semua primata yang masih ada, kecuall manusia,
merupakan adaptasi terhadap kebutuhan-kebutuhan bagi memiliki jari kaki yang besar yang terpisah jauh dari jari
kehidupan di pohon. Tangan dan kaki yang bisa memegang kaki yang lain, sehingga primata bisa memegang cabang

BAB TIGA PULUH EMPAT Vertebrata


Bukti dari banyak sekali fosil dan analisis molekular mengindikasikan bahwa monotremata
berdivergensi dari mamalia yang lain sekitar 180 juta tahun lalu dan bahwa marsupialia
berdivergensi dari euteria (mamalia berplasenta) sekitar 140 juta tahun lalu. Sistematika
molekular telah membantu kita mengklarifikasi hubungan-hubungan evolusioner di antara
ordo-ordo euteria, walaupun masih beium ada konsensus tentang satu pohon filogenetik.
Salah satu hipotesis terbaru, direpresentasikan oleh pohon yang ditunjukkan di bawah,
mengelompokkan ordo-ordo euteria ke dalam empat klad utama.

G3
qO
l'D O
:.d Monotremata
6(D
J
nr

it,l,;;:ti t:t;tt,'tiA :f ',: i.tt:,t +.1tt|t*,i


MAMALIA j"
'-'.:'. ..;.:'r,:.. ::
NENEK
MOYANG i.r', li l* iiiiti li.: I r rli lt,:,;,t
ii;:r;i l;ir-r it;lfr{.1 ji! jr. ltr:
rr':+r'tt,';;|tt,:1.1 Lit,;,: il* rjiti at
1.r,, iil{i|;ir I ir;r r I
t I i:.* I i ii i:t lJ.l ii i
tiltjlr|I 1,ti;ti;.3l;.lII ih"t; rct l;-t
t;i :t:I I .l ; ti t: i t ::;, i: s,,t i li :.s r:.:t >l
It;r i:riril t.it;t) 1l': il.

7 t,: i i": i ; :,', i:} | i t.:l t: {; i.


:i l,; i ;:i ;1 i f: :,
7 :t tt 11 t,,: I tq :si ;i rii i I :l rJ i,-i j; ;
':-...,(.: , .. .; : ! ;,:-:1
:..r l'ij t:rs t 1 i t,j, tt t: i.:i i s i * t: t,. :: t t.j'.:s
. I,, . '. ' . ,i r :" i, :

,,: t I t t :: r.i i ) t:, i:t t i. ;s .,,t


: tt : i Li'l :s r,':,
Xenarthra rjt ;:.jt i:r.t,; tt:i.,1.. :,,;
;,;i 1!;;.y;:;111t 1i': .t. lir,ll i f"i* 1.

il ;:t t:.t :.:i"' :;t :: 1 /.i!,::i't.

: {1 1 I ;:i lt ia l. 4 t.1 t t.:1.it i i,r ^\.r: l t"j /: t it t .

Rodentia " ,i': .,,r.r," jr '.'


Lagomorpha ' -- ;,,,:1. ;":: . i.::
Primata & ,.:r i t.t ;t"t ti', ;ilt i: ;: ! t :;,1r,
it. t"
l r::

Dermoptera (lemur terbang) i.rr' J..i,.i


1.,:,r 1 ; il,,,J.r::tr-r.
Salah satu kemungkinan pohon Scandentia (celurut pohon) t.i::t,.t
i41 ;*t tt;""i ;: +l t){ 1{,J l:..;:: 4 ;:tl ;:rrt:t
filogenetik mamalia. Ke-20 ordo mamalia
,S ; tj t.t T:t r i t t,, ;s t:;':.
yang masih ada tercantum di sebelah kanan
pohon. Ordo-ordo yang dicetak tebal ditelaah Carnivora
di halaman sebelah. Cetartiodactyla
Perissodactyla -,; i':*, r
Chiroptera {.1 t ; tJ'.1 a r t * nt:l ;z r ;N.1;:r*
Eulipotyphla .. ..".a.r.,..i. t:i,,.lt,l,l.:.:,,
Pholidota (trenggiling) i r: ] | ,,': l:' r.l,;,r:;,.-r,'-
\;)t,ljtiV ;:.j I I dl1 itli ;t g ;:n,,i i:i.";:t I

'itt l::u'"5 . l.i;,.j?,.!..i ';! *t jtl.,F:{r1;.t,r'.i!1


7 t,,, 7,y,:'/., | {): I t I i 1}ri}?.'1,:';i ) f; ;; r.:t
i::*'r ;.slt: tj,:ri {, ttiii L*r,,t:r:,
r is,;, : r', 4 .r ;?,t. i I't ttr {J
t: t i t:! r'! ft 11 ?, ;1 {1

S: t t";t, i:it Li liillti {.".ttil{,'.1 &.1.\,\;i:t{t1t


i{,.;,: Li::r r. i *t:: ;:t!.yi *'! 4 r: i1 t ;}
i fi
'::;:is:, :;;s;si, ti,t* \t,,.rj;tt r':ii.

298 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


Monotremata .,i Bertelur; tidak memiliki Marsupialia Embrio menyelesaikan
,:"-.,''.l
Platipus, .i.i puting; anaknya mengisap I(anguru, perkembangannya di
,. ,j.";
-*n,P'.a
ekidna susu dari rambut induk oposum, koala dalam kantong induk
' betina
Ekidna NUdId

: . :4, ::a
Prsbogciilea, .
Belalai yang panjang dan furu#intata, L l I i:::i:, :i Gigi terdiri atas banyak
(jalah berotot; kulit tebal dan , gabitinah :
,,' tabung tipis yang melekat
-,,{ffii, ; r longgar; gigi seri atas ' taaidiark\'
. "sl -liLi:r'
;.:,r:, ttlts+ r;{&?,,
bersama; memakan
memanjang meniadi ,:aidn: hiq ;;i"
r,:,i!.. semur oan rayap
,: ii: . .r; , it
gading
: : :Ba-bitanah,
'
daiaha-frka ,

$keni*,':' Akuatik; tungl<ai depan Hyrqcoide€ I(aki pendek; ekor


' :Ivlalla(ee, serupa-sirip dan tidak ' Hirals rl
ffi
dsd4ffi .sT& pendek-gemuk; herbivor;
,, duyEng., /:({S\-' ' t'l ada tungkai belakang; t Irsrtr 6
.d r"

herbivor
a;, -w
Y# -
...::
,
lambung, beraang,l-asyrit,,

' lliratc batu

Xenarthra Gigi tereduksi atau tidak Rodentia Gigi seri serupa-pahat,


I(ukans., ada gigi; herbivor (kut<ang) Bajing, terus-menerus tumbuh
.
pemak'an-semut, ffi atau karnivor (pemakan- berang-berang, dan terkil<is akibat
armadilo ,ll1,*;-,'' o' semut, armadilo) tikus, landak, mengerat; herbivor
+ ';*si'' mencit
Tamandua Bajing merah

Lagomorpha
r
Gigi seri mirip-pahat; Primata ,'..: Ibu jari dapat digerakkan
l(elinci, terwelu, kaki belakang lebih Lemur, monyet, ke arah yang berlawanan;
pika ,, .t panjang dari kaki depan simpanse, gorila, "i'r.'orli: mata menghadap ke
!. ,,t,' dan teradaptasi untuk manusia depan; korteks serebral
J.& berlari dan melompat; Tamariil yang berkemt'ang dengan
Terwelu amerika utara herbivor singa emas baik; omnivor

Carnivora Gigi taring yang tajam Perissodactyla I(uku dengan jari yang
Anjing, serigala, dan meruncing serta I(uda, zebra, berjumlah ganjil di setiap
beruang, kucing, geraham belakang untuk tapir, badak kaki: herbivor
cerpelai, linsang, merobek daging; lcarnivor :lii ir
'l
anjing laut, I
walrus Koyote
Badak india

Cetartiodactyla I(uku dengan jari-jari Chiroptera Teradaptasi untuk


i .,
Artiodactyla berjumlah genap pada I(e1e1awar terbang; lipatan kulit
":{b
Domba, babi, '"1, i. i setiap kaki; herbivor ..--sc'S*
4& lebar yang terentang dari
E,SGd '
sapi, rusa,
i$ '*,u ' '/"'
""*;d l;rbd
jari-jari yang memanjang
jerapah .S .' .*"
'::'"& ke tubuh dan kaki;
Domba bighorn Kelelawar penakan-karak karnivor atau herbivor

Cetacea Akuatik; tubuh mirip-


Eulipotyphla Makanan terutama
Paus, cerutu; tungkai depan
'Insektivora inti': terdiri dari serangga
lumba-lumba, serupa sirip dan tidak
beberapa tikus *&.F,*= dan berbagai
julang-julang
iulang-julang
ada tungkai belakang;
mondok,
"W .'r invertebrala keci]
sisi-putih pasifik
lapisan tebal pengisolasi
beberapa celurut vans lain
panas; karnivor Tikus mondok
hidung-bintang

BAB TIGA PULUH EMPAT Vertebrata 299


i+ Sifaka manusia, struktur tulang yang berbeda pada dasar ibu jari
coquerel {Propithecus memungkinkan jempol digunakan untuk manipulasi yang
verreauxi coquereli),
Iebih presisi. I(etangkasan unik manusia merepresentasikan
sejenis lemur.
penurunan dengan modifikasi dari nenek moyang kita
yang tinggal di pohon. Manuver di atas pepohonan juga
memerlukan koordinasi mata-tangan yang sangat baik.
Medan penglihatan yang saling tumpang tindih dari dua
mata yang menghadap ke depan meningkatkan persepsi
tentang kedalaman, suatu keuntungan yang digunakan ketika
primata melakukan brakiasi (branchiting, berpindah dengan
berayun dari satu cabang pohon ke cabang yang lain).

Prirwata yang fu€asih Acla Ada tiga kelompok utama


primata yang masih ada: (1) Iemur-lemur Madagaskar
i|i:j1;i;. :14 -iti serta kukang dan poto dari wilayah
tropis Afrika dan Asia tenggara; (2) tarsius, yang hidup
di Asia Tenggara; dan (3) antropoid (anthropoid),
yang mencakup monyet dan kera yang ditemukan di
seluruh dunia. I(elompok pertama-lemur, kukang, dan
pohon dengan kakinya. Semua primata juga memiliki poto-mungkin menyerupai primata arboreal awal. Fosil
ibu jari tangan yang relatif bisa digerakkan dan terpisah antropoid tertua yang diketahui, ditemukan dl Cina
dari jari-jari yang lain, namun monyet dan kera memilikl pada strata mid-Eosen dan berusia sekitar 45 juta tahun,
ibu jari tangan yang sepenuhnya oposabel (opposable mengindikasikan bahwa tarsius berkerabat lebih dekat
thumb); artinya, mereka dapat menyentuh permukaan dengan antropoid daripada dengan kelompok lemur
ventral (sisi bersidik jari) dari ujung keempat jari yang r:it.':';r1:; l.{...41). Anda bisa lihat pada Peraga 34.37 bahwa
lain dengan permukaan ventral ibu jari dari tangan yang monyet tidak menyusun sebuah kelompok monofiletik.
sama. Pada monyet dan kera kecuali manusia, ibu jari yang Monyet Dunia Baru maupun Dunia Lama diduga
oposabel berfungsi untuk menggenggam secara kuat. Pada bermula di Afrika atau Asia. Catatan fosil mengindikasikan

t"- =iri$.-i
""" "- :ffi:
;qi
:;
1i
::i
:;
:i i6i
} ,ffi
it
ii
': tEsh\i
il
qL64dd66baE€e

,.K#.
$ffi
Pohon filogenetik primata. i(o1Nfti

Catatan fosil mengindikasikan bahwa antropoid mulai n'Ii{E


berdivergensi dari primata la,n sekitar 5O juLa tahun lalu. l$s

frw
Monyet Dunia Baru, mony€t Dunia Lama, dan kera (klad yang
mencakup owa, orangutan, gorila, simpanse, dan manusia) telah
berevolusi sebagai garis-garis keturunan yang terpisah selama lebih dari
iffi
;id'.,6t8
20 juta tahun. Garis-garis (eLu'undn yang mengarah kepada manusia
memisahkan d;'i dari kera-kera yang lain antara 5 dan 7 juta tahr-tn lalu. $ffiE

:ifr;1 Para ahli taksonomt kini mengakui dua spesr'es dalam genus Pan:
simpanse dan bonobo, Beberapa saintis berkomentar bahwa pengunjung dari
;'s3ffi'o"m ois*Sri
ei$'.bli

planet lain akan menganggap manusia sebagai spesres kefiga dalam genus ini
Manusia ll re$
Apakah filogeni yang ditunjukkan di sini konsisten dengan pandangan ituT
SA,$l

@
40 30 '.ds
ffi
Waktu (utaan tahun lalu)

300 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner i(eanekaragaman Hayati


1y ,!,i , MonyetDuniaLama di atas batang kayu atau puing-puing lain
dan monyet Dunia Baru.
dari Afrika. Yang bisa dipastikan adalah
bahwa monyet Dunia Lama dan monyet
Dunia Baru mengalami radiasi adaptif yang
terpisah selama pemisahan berjuta,juta
tahun Semua spesies monyet
Dunia Baru bersifat arboreal, sementara
monyet Dunia Lama mencakup spesies
penghuni permukaan tanah dan arboreal.
Sebagian besar monyet pada kedua kelompok
bersifat diurnal (aktif selama siang hari) dan
biasanya hidup daiam keiompok-kelompok
yang dipersatukan oleh perilaku sosial.
I(elompok antropoid yang lain terdiri
(a) vonyet Dunla Baru, sepert rnonyet laba-laba (b)
dari primata yang secara informal disebut
H,'tonyet Dunia Lama tidak memiliki ekor
(ditunlukkan di sini), monyet bajing,dan prehensil, dan nostrilnya membuka ke bawah. kera . I(elompok kera
kapucin, memiliki ekor prehensil dan nostril Kelompok ini mencakup makaka (drtunjukkan mencakup genus-genus Hylobates (owa),
yang membuka ke samping. di sini), mandrll, babun, dan monyet resus.
Pongo (orangutan), Gorilla (gorila), Pan
(simpanse dan bonobo), serta Homo
(manusia). I(era berdivergensi dari monyet
bahwa monyet Dunia Baru pertama kali mengolonisasi Dunia Lama sekltar 20-25 juta tahun laiu. I(ini, kera
Amerika Selatan sekitar 25 juta tahun lalu. Pada saat itu, nonmanusia ditemukan hanya di wilayah-wilayah tropis
Amerika Selatan dan Afrika telah terpisah, dan monyet Dunia Lama. Dengan owa sebagai pengecualian, kera
mungkin mencapai Amerlka Selatan dengan menyeberang yang masih ada berukuran lebih besar daripada monyet

(a) Owa, misalnya owa (b) Oranqutan adalah kera pemalu yang hidup di hutan hulan
mul{er ini, hanya Sumatera dan Kalimantan. Sebagian besar waktunya
ditemukan di Asra dihabiskan di pohon; perhatikan kak yang teradaptas (c) Gorilas adalah kera
Tenggara. Lengan dan untuk berpegangan dan ibu jari yang oposabel. terbesar; beberapa
jari-jarlnya yang sangat ekor jantan
panjang teradaptasi tingginya hampir
untuk brakiasi (mengayun 2 m dan bobotnya
dengan lengan dar sekitar 200 kg.
cabang ke cabang). D temukan hanya
di Afrika, herbivor
rni biasanya hidup
dalam kelompok
sekitar 20 rndividLr.
(d) Simpanse hidup di
daerah tropis Afrika.
Mereka makan dan
tidur di pohon namun
juga menghabiskan
banyak waktu di tanah
Simpanse cerdas,
komunikatif, dan sosial

(e) Bonobo berada dalam genus yang sama (Pan)


dengan simpanse namun lebih keci . Mereka kini
sintas hanya di Kongo di Afrika.

.&:rl Kera nonmanusia.

BAB TIGA PULUH EMPAT Vertebrata 301


Dunia Lama maupun monyet Dunia Baru. Semua kera 3 miliar pasangan basa. Terlebih lagi, perubahan-perubahan
yang masih ada memiliki lengan yang relatif panjang, kaki pada sedikit gen dapat berakibat besar. Hal ini ditekankan
yang pendek, dan tidak berekor. Walaupun semua kera oleh hasil-hasil penilitian terbaru yang menunjukkan bahwa
nonmanusia menghabiskan waktunya di pohon, hanya manusia dan simpanse berbeda dalam ekspresi 19 gen
owa dan orangutan yang hampir sepenuhnya arboreal. regulator. Gen-gen ini menyalakan atau memadamkan gen-
Organisasi sosial bervariasi di antara kera-kera; gorila gen lain sehingga dapat menyebabkan banyak perbedaan
dan simpanse sangat sosial. Terakhia jika dibandingkan antara manusia dan simpanse.
dengan primata yang lain, kera memiliki otak yang lebih Ingatlah bahwa perbedaan-perbedaan genomik
besar dibandingkan ukuran tubuhnya, dan perilakunya semacam itu-dan apa pun ciri fenotipik turunan yang
lebih fleksibel. I(edua karakteristik ini terutama menonjol dikodekan-memisahkan manusia dari kera lain yang
pada kelompok berikutnya yang akan kita bahas, hominin. masih ada. Namun banyak karakter-karakter baru ini
pertama kali muncul pada nenek moyang kita, jauh
ffiffi34"? sebelum spesies kita sendiri muncul. I(ita akan menelaah
beberapa dari nenek moyang ini untuk mengetahui
1. Bedakan monotremata, marsupialia, dan euteria jika
bagaimana karakter-karakter ini bermula.
dilihat dari cara hewan-hewan tersebut beranak.
2, Identifikasikan setidaknya lima ciri turunan primata.
Honnonin Terawal
3. flffiffiffi Susunlah hipotesis untuk
menjelaskan mengapa keanekaragaman mamalia
Penelitian asal-usul manusia dikenal sebagai
meningkat pada Era Kenozoikum. Penjelasan Anda paleoantropologi (paleoanthropology). Para ahli
harus mempertimbangkan adaptasi-adaptasi mamalia, paleoantropologi telah menggali fosil-fosil dari sekitar
dan faktor-faktor seperti kepunahan massal dan 20 spesies yang telah punah yang berkerabat lebih dekat
hanyutan benua. dengan manusia dibandingkan dengan simpanse. Spesies-
Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat spesies ini dikenal sebagai hominin (Peraga 34.40).
i
Apendiks A. (Walaupun mayoritas antropolog kini menggunakan istilah
I
M hominin, sinonimnya terdahulu, hominid, masih terus
digunakan oleh sebagian ahli.) Sejak 1994, fosil-fosil dari
empat spesies hominin yang berasal lebih dari 4 juta tahun
lalu telah ditemukan. Hominin yang tertua, Sahelanthropus
34.8 tchadensis, hidup sekitar 6-7 juta tahun lalu.
Sahelanthroprzs dan horninin-hominin awal yang lain
$ Manusia adalah mamalia yang memiliki karekater-karakter turunan manusia. Misalnya,
memiliki otak besar dan mereka memiiiki gigl taring yang tereduksi, dan beberapa
lokomosi bipedal fosil menunjukkan bahwa mereka memiliki wajah yang
relatif pipih. Mereka juga menunjukkan tanda-tanda yang
Dalam perjalanan kita menelusuri keanekaragaman lebih tegak dan bipedal daripada kera,kera lain. Satu
Bumi, kita akhirnya tlba pada spesies kita sendiri, Homo petunjuk tentang postur tegak mereka dapat ditemukan
sapiens, yang berusia sekitar 200.000 tahun. I(etika Anda pada foramen magnum, lubang di dasar tengkorak tempat
mempertimbangkan bahwa kehidupan telah ada di Bumi sumsum tulang belakang berada. Pada simpanse, foramen
selama setidaknya 3,5 miliar tahun, jelasiah kita merupakan magnum terletak relaiif di belakang tengkorak, sementara
pendatang baru dalam evolusi makhluk hidup. pada hominin awal (dan manusia), lubang itu terletak di
bawah tengkorak. Posisi ini memungkinkan kita memegang
kepala langsung di atas tubuh, yang sepertinya juga
Karakter Tururnan Manusia dilakukan dengan baik oleh hominin awal. Tuiang-tulang
Banyak karakter yang membedakan manusia dari kera kaki Australopithecus anamensis, sejenis hominin yang
lain. Yang paling jelas, manusia berdiri tegak dan bipedal hidup 4,5-4 juta tahun laiu, juga menunjukkan bahwa
(berjalan dengan dua kaki). Manusia memiliki otak hominin awal lama-kelamaan menjadi bipedal. (Kita akan
yang jauh lebih besar dan mampu berbahasa, berpikir membahas kembali masalah bipedalisme nanti.)
simbolik, serta membuat dan menggunakan peralatan yang Perhatikan bahwa karakter yang membedakan
kompleks. Manusia juga memiliki tulang-tulang rahang dan manusia dari kera-kera yang masih ada lainnya tidak
otot-otot rahang yang tereduksi, bersama dengan saluran berevolusi secara bersamaan. W'alaupun hominin-
pencernaan yang lebih pendek. hominin awal menunjukkan tanda-tanda bipedalisme,
Pada tingkat molekuiar, daftar karakter turunan manusia otak mereka tetap kecil-bervolume sekitar +00-+50 cm3,
terus bertambah seiring para saintis membandingkan dibandingkan dengan rata-rata 1.300 cm3 pada Homo
genom manusia dan simpanse. Waiaupun kedua genom sapiens. Hominin-hominin paling awal juga kecil secara
99% identik, perbedaan 17o dapat diterjemahkan menjadi keseiuruhan (Ardipithecus ramidus yang berusia 4,5 juta
banyak sekali perbedaan di dalam genom yang mengandung tahun diperkirakan hanya berbobot 40 kg) namun memiliki

3O2 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


Homo Homo
neanderthalensis sapiens
0-
ffiffi
lr-
0.5 -
t't:
I

- I i:*
1.0
I ," -1*, '.t-:
i. +;--'
1.5 - , P*",
'L:
',
:::::
7.0 -
(._: ,'

- a tr_
6 *ts kjsiribcus :t:l

$dfhi;:::,,,:,, .'
'*3I * 1," ^. '-1':""'t'
'1 Homo I
J,U_
c= .A g-sf re/opith€eus, i" erecfus
a
inAf:llsnS:lSrrtr,l1
..: , ,: :.r '#;'i,yla..
:
, *. -'
a'"
:, H,0n1o
habrlis
tla,fito , .::
40. ntdllfensis
AE

5.0 -

55-

6.0 -

6.5 -
Sa!ellntlroous
rcnailFns6
I : : :: : ::::: : : :
:l:,
7.Q -

A Peraga 34.40 Diagram waktu beberapa spesies hominin terpilih. Sebagian besar fosil ini berasal dari situs-situs penggalian di Afrika
trmur dan selatan. Perhatikan bahwa berkali-kali dalam sejarah hominin, dua atau lebih spesies hominin hidup pada waktu yang sama.
Beberapa spesies dianggap kontroversial, mencerminkan debat filogenetik tentang interpretasi terhadap detail rangka dan biogeografi.

gigi yang relatif besar dan rahang bawah yang menonjoi yang disimpulkan dari gigi-giginya). Pada akhirnya, semua
melebihi bagian atas wajahnya. (Manusia, sebaliknya, garis keturunan kecuali satu-yang memunculkan Homo
memiliki wajah yang relatif pipih; bandingkan wajah Anda sctpiens-berakhir dengan kepunahan. Namun ketika
sendiri dengan wajah simpanse pada Peraga 34.39d). karakteristik-karakteristik dari semua hominin yang hidup
Penting untuk menghindari dua kesalahtafsiran selama 6 juta tahun terakhir dipertimbangkan, H. sapiens
ketika menelaah hominin-hominin awal ini. Salah tampak bukan sebagai hasil akhir jalur evolusioner yang
satunya adalah menganggap mereka simpanse. Simpanse lurus, melainkan sebagai satu-satunya anggota pohon
merepresentasikan ujung cabang evolusi yang terpisah, evolusioner bercabang banyak yang sintas.
dan mereka memperoleh karakter-karakter turunannya
sendiri setelah berdivergensi dari nenek moyang bersama Australopith
dengan manusia. Catatan fosil mengindikasikan bahwa keanekaragaman
I(esalahan yang lain adalah dengan menganggap hominin meningkat drastis antara 4 juta dan 2 juta
evolusi manusia sebagai tangga yang mengarah langsung tahun lalu. I(ebanyakan hominin dari periode ini secara
dari sejenis kera nenek moyang ke Homo sapiens. kolektif disebut australopith. Filogeni mereka tetap belum
I(esalahan ini kerap diilustrasikan sebagai parade fosil terpecahkan pada banyak hal, namun sebagal kelompok,
spesies yang secara progresif semakin mirip dengan kita mereka hampir pasti parafiletik. Australopithecus
dalam barisan dari kiri ke kanan halaman buku. Iika anamensis, disebutkan sebelumnya, menghubungkan
evolusi manusia merupakan suatu parade, maka parade australopith dengan hominin-hominin yang lebih tua
itu sangat tidak teratur, dengan banyak kelompok yang seperti Ardipithecus ramidus.
memisahkan diri untuk menjelajahi jalur-jalur evolusi yang Australopith mendapatkan namanya dari penemuan
lain. Terkadang, terdapat beberapa spesies hominin secara Australopithecus africanus (kera selatan dari Afrika) pada
bersamaan. Spesies-spesies ini seringkali berbeda dalam 1924 di Afrika Selatan, yang hidup antara 3 dan 2,4 juta
bentuk tengkorak, ukuran tubuh, dan makanan (seperti tahun lalu. Dengan penemuan lebih banyak fosil, jelaslah

BAB TIGA PULUH EMPAT Vertebrata 3O3


bahwa A. africanws berjalan secara tegak sepenuhnya
(bipedal) dan memiliki tangan dan gigi serupa-manusia.
Akan tetapi, otaknya hanya sekitar sepertiga dari ukuran
otak manusia masa kini.
Pada 1974, di wilayah Afar, Etiopia, para ahli
paleontologi menemukan rangka Australopithecus
berusia 3,2 juta tahun yang 40% komplit.'Lucyi demikian
fosil itu dinamai, bertubuh pendek-tingginya hanya
sekitar I m. Lucy dan fosil-fosll yang serupa dianggap
cukup berbeda dari Australopithecus africanzs untuk
digoiongkan sebagai spesies yang terpisah, Australopithecus
afarensis (berdasarkan nama wilayah Afar). Fosil-fosll
yang ditemukan pada awal tahun 1990-an menunjukkan
bahwa,4. afarensis terdapat sebagai sebuah spesies selama
setidaknya 1 juta tahun. (a) Lucy, rangka berumur 3,24
Meskipun berisiko terlalu menyederhanakan, seseorang juta tahun merepresentasikan
spesies hominin
bisa mengatakan bahwa A. afarensis memiliki karakter A u stra I op ithec us a f a re ns is.
turunan manusia yang lebih sedikit di atas leher daripada di
bawah. I(epala Lucy seukuran bola sofbol, mengindikasikan
ukuran otak yang sebesar otak simpanse dengan tubuh
seukuran Lucy. TengkorakA. afarenszs juga memiliki rahang
bawah yang panjang. Rangka A. afarensis menunjukkan
bahwa tampaknya hominin ini mampu melakukan lokomosi
arboreal, dengan proporsi lengan yang relatif panjang
daripada ukuran tubuh (dibandingkan dengan proporsi
pada manusia). Akan tetapi, fragmen-framen tulang panggul
dan tengkorak mengindikasikan bahwa A . a;farensis berjalan
dengan dua kaki. Jejak kaki yang terfosilasi di Laetoli,
Tanzania, mendukung bukti rangka bahwa hominin yang
hidup di masa ,4. afarensis bersifat bipedal (Peraga 34.41).
(b) Jejak kaki Laetoli, berumur
Garis keturunan australopith yang lain terdiri dari lebih dari 3,5 juta tahun,
australopith yang'kekar' ('robusl). Hominin-hominin ini, memastikan bahwa postur
tega( berevolusi cukup drni
yang mencakup sejumlah spesies seperti Paranthropus boisei, dalam seiarah homintn.
memiliki tengkorak kokoh dengan rahang yang kuat dan
gigi yang besar, teradaptasi untuk menggilas dan mengunyah &, Perega 34.41 Postur tegak muncul sebelum ukuran otak
yang diperbesar dalam evolusi manusia.
makanan keras. Mereka berbeda dari australopith yang
'gracile' (langsing), termasuk A. afarensis dan,4. africanus,
para ahli paleoantropologi melihat ada hubungan kuat
yang memiliki perlengkapan makan yang lebih ringan dan
antara perluasan sabana dan kemunculan hominin bipedal.
teradaptasi untuk makanan yang lebih lunak.
Menurut salah satu hipotesis, hominin penghuni pohon
Dengan mengombinasikan bukti dari hominin-hominin
tidak bisa lagi berpindah-pindah melalui kanopi, sehingga
terawal dengan catatan fosil yang lebih kaya dari australopith
seleksi alam mengunggulkan adaptasi-adaptasi yang
yang muncul belakangan memungkinkan penyusunan
membuat pergerakan melintasi tanah terbuka lebih efisien.
hipotesis tentang tren-tren yang signifikan dalam evolusi 'Walaupun
sejumlah unsur hipotesis ini masih sintas,
hominin. Mari kita telaah dua di antara tren,tren ini:
gambaran evolusi hominin bipedal kini menjadi lebih
kemunculan bipedalisme dan penggunaan alat.
kompleks. 'Walaupun semua fosil hominin awal yang
baru-baru ini ditemukan menunjukkan sejumlah indikasi
Bipedalisme bipedalisme, tidak satu pun dari hominin,hominin ini
Nenek moyang antropoid kita yang hidup 30-35 juta tahun yang hidup di sabana. Sebagai gantinya, mereka hidup
lalu masih merupakan penghuni pohon. Namun sekitar di habitat campuran mulai dari hutan sampai wilayah
10 juta tahun 1alu, wilayah pegunungan Himalaya telah terbuka berpohon. Terlebih lagi, tekanan selektif apa pun
terbentuk, terdorong ke atas akibat tumbukan lempeng yang menyebabkan bipedalisme, hominin tidak menjadi
India dengan lempeng Eurasia (1ihat Peraga 25.i3). Iklim lebih bipedal secara sederhana dan linier. Australopith
menjadi lebih kering, dan hutan-hutan di daerah yang kini tampaknya memiliki berbagai gaya lokomotor, dan
merupakan Afrika dan Asia menyusut. Hasilnya adalah sejumlah spesies menghabiskan lebih banyak waktu di
peningkatan area habitat sabana (padang rumput), dengan tanah daripada spesies-spesies yang lain. Baru sekitar 1,9
pohon-pohon yang lebih sedikit. Selama beberapa dekade, juta tahun lalu hominin mulai berjaian jauh dengan dua

3O4 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner l(eanekaragaman Hayati


kaki. Hominin-hominin ini hidup di lingkunganlingkungan
yang lebih kering, tempat bipedalisme membutuhkan
energi yang lebih sedikit daripada berjalan dengan empat
kaki.

Penggunaan Alat
Seperti yang Anda baca sebelumnya, pembuatan dan
penggunaan alat-alat kompleks merupakan karakter
perilaku turunan dari manusia. Menentukan asal usul
penggunaan alat dalam evolusi manusia merupakan salah
satu tantangan terbesar ahli paleoantropologi. I(era-kera
lain mampu menggunakan peralatan yang rumit secara
mengejutkan. Orangutan, misalnya, dapat membentuk
tongkat kayu menjadi alat pencoiok untuk mengambil
serangga dari sarang. Simpanse bahkan lebih mahir lagi,
menggunakan bebatuan untuk membuka makanan dan
meletakkan dedaunan di kaki untuk berjalan melintasi
duri-duri. Ada kemungkinan bahwa hominin awal mampu
menggunakan alat sederhana semacam ini, namun
menemukan fosil tongkat yang dimodifikasi atau dedaunan
yang digunakan sebagai sepatu bisa dianggap mustahii.
Bukti tertua penggunaan alat oleh hominin yang
diterima secara luas adalah bekas-bekas pemotongan
4 Peraga 34.42 Fosil dan
pada tulang-tulang hewan berusia 2,5 juta tahun yang hasil rekonstruksi seniman
ditemukan di Etiopia. Tanda-tanda ini menun;'ukkan bahwa dari Homo ergaster. Fosil
hominin memotong daging dari tulang-tulang hewan yang berusia 1,7 luta tahun dari
menggunakan alat-alat batu. Yang menarik, hominin yang Kenya ini berasal dari seorang
laki-laki muda Homo erqaster.
fosilnya ditemukan di dekat tempat penemuan tulang,
Individu ini tinggi, langsing,
tulang itu memiliki otak yang relatif kecil. lika hominin- dan sepenuhnya bipedal, serta
hominin ini, yang dinamai Australopithecus garhi, benar memiliki otak yang relatif besar.
merupakan pencipta alat-alat batu yang digunakan pada
tulang-tulang tersebut, maka itu berarti penggunaan alat-
alat batu bermula sebelum evolusi otak yang berukuran Fosil-fosil H. ergaster telah ditemukan dl lingkungan yang
besar pada hominin. jauh leblh kering daripada hominin-hominin terdahulu
dan telah diasosiasikan dengan alat-alat batu yang lebih
Homo Awal canggih. Giginya yang lebih kecil juga menunjukkan
Fosil-fosil terawal yang ditempatkan oleh para ahli bahwa H. ergaster menyantap makanan yang berbeda
paleoantropologi ke dalam genus kita, Homo, adalah dari australopith (lebih banyak daging dan lebih sedikit
fosil-fosil dari spesies Homo habilis. Fosil-fosil inl, yang tumbuhan) atau mempersiapkan sebagian makanannya
usianya berkisar dari sekitar 2,4 hingga 1,6 juta tahun, sebelum dikunyah, mungkin dengan dimasak atau
menunjukkan tanda-tanda yang jelas dari sejumlah ditumbuk.
karakter turunan hominin tertentu di atas leher. Homo ergaster menandai pergeseran yang penting
Dibandingkan dengan australopith, H. habilis memiliki dalam ukuran relatif dari kedua jenis kelamin. Pada
rahang yang lebih pendek dan volume otak yang lebih primata, perbedaan ukuran antara jantan dan betina
besar, sekitar 600-750 cm3. Alat-alat batu yang tajam juga merupakan komponen utama dimorfisme seksual (lihat
telah ditemukan bersama sejumlah fosil H. habilis (yang Bab 23). Rata-rata, gorila dan orangutan jantan berbobot
namanya berarti'manusia cekatan'). sekitar dua kali bobot betina dari spesiesnya. Pada
Fosil-fosil dari 1,9 hingga 1,5 juta tahun lalu menandai simpanse dan bonobo, jantan rata-rata hanya sekitar 1,35
tahap baru dalam evolusi hominin. Sejumlah ahli kali lebih berat daripada betina. Pada Australopithecus
paleantropologi mengenali fosil-fosil ini sebagai spesies afarensis, jantan 1,5 kali lebih berat daripada betina.
yang terpisah, Homo ergaster. Homo ergaster memiliki Namun pada Homo awal, dimorfisme seksual sangat
otak yang jauh lebih besar daripada H. habilis (lebih dari teredul<si, dan tren ini terus berlanjut hingga spesies kita
900 cm3), serta kaki yang panjang dan langsing dengan sendirl: Manusia laki-laki rata,rata sekitar 1,2 kali lebih
persendian panggul yang teradaptasi dengan baik untuk berat daripada perempuan
berjalan jarak jauh (Peraga 34.42). Jari-jarinya relatif Dimorfisme seksual yang tereduksi dapat memberikan
pendek dan lurus, menunjukkan bahwa H. ergaster trdak sejumlah petunjuk tentang sistem sosial hominln yang
memanjat pohon seperti hominin-hominin terdahulu. sudah punah. Pada primata yang masih ada, dimorfisme

BAB TIGA PULUH EMPAT Vertebrata


seksual yang ekstrem diasosiasikan dengan kompetisi
jantan-jantan yang keras untuk memperebutkan banyak
betina. Pada spesies-spesies yang menjalankan ikatan- Apakah Neanderthal memunculkan manusia
pasangan (termasuk spesies kita sendiri), dimorfisme Eropa?
seksual tidak sedemikian drastis. Dengan demikian laki-iaki
dan perempuan H, ergaster telah menjalin lebih banyak PERCOBAAN Manusia telah lama terpukau oleh Neanderthal
dan hubungan mereka dengan Homo sapiens. Beberapa bukti
ikatan-pasangan daripada hominin terdahulu. Pergeseran
yang ditemukan di Eropa diinterpretasikan oleh beberapa
ini mungkin telah berasosiasi dengan pengasuhan anak peneliti memiliki ciri campuran antara Neanderthal dan
yang lebih lama oleh kedua orang tua. Bayi manusia manusia, menghasilkan ide manusia Eropa kawin dengan
bergantung pada orang tuanya untuk memperoleh atau diturunkan dari Neanderthal. lgor Ocvhinnikov dan
makanan dan perlindungan dalam jangka waktu yang William Goodwin, di University of Glasqow dan tim mereka
menggunakan metode-metode genetik untuk mengkaji
lebih lama daripada anak kera yang lain.
hubungan antara Neanderthal dan H. sapiens. Tim tersebut
Fosil-fosil yang kini dikenal sebagai H. ergaster pada mengekstraksi DNA mitokondria (mtDNA) dari sebuah fosil
awalnya dianggap anggota-anggota awal spesies yang lain, Neanderthal (Neanderthal 1) dan membandingkan sekuensnya
Homo erectus, dan sejumlah ahli paleantropologi masih dengan sekuens mtDNA yang diperoleh peneliti-peneliti lain
meyakini hal ini. Homo erectus bermula di Afrika dan tiga tahun sebelumnya dari sebuah fosil Neanderthal yang
berbeda (Neanderthal 2). Sekuens-sekuens DNA mitokondria
merupakan hominin pertama yang bermigrasi keluar dari juga diambil dari selumlah manusia hidup dari Eropa, Afrika,
Afrika. Fosil-fosil hominin tertua di luar Afrika, berusia 1,8 dan Asia. Para peneliti kemudian menggunakan sekuens-
juta tahun, ditemukan pada tahun 2000 di bekas Republik sekuens mtDNA Neanderthal dan H. sapiens untuk menyusun
Soviet, Georgia. Homo erectus akhirnya bermigrasi hingga pohon filogenetik bagi Neanderthal dan manusia; data dari
simpanse digunakan untuk membuat akar pohon. Pendekatan
sejauh kepulauan Indonesia. Pembandingan fosil-fosil H.
ini memungkinkan para peneliti untuk menguji hipotesis
erectus dengan manusia dan penelitian DNA martusia berikut ini:
mengindikasikan bahwa H. erectus punah pada suatu
Hipotesis: Neanderthal memunculkan manusia Eropa.
waktu setelah 200.000 tahun lalu.
Filogeni yang
Neanderthal diharapkan:
Pada 1856, para penambang menemukan sejumlah fosil-
fosil manusia misterius di sebuah gua di Lembah Neander,
'": ,'-"; l..ffi.
"_i^--:::::
,t- ,t
.
e.,-,,.,,..,.,., Manusia Eropa masa kini
)erman. Fosil-fosil berusia 40.000 tahun itu milik sejenis t:",....,=-.,,,," Manusia masa krni lainnya
hominin bertulang tebal dengan dahi yang menonjol.
Hominin tersebut diberi nama Homo neanderthalensis
dan biasa disebut Neanderthal. Neanderthal hidup di HASIL Kedua sekuens mtDNA Neanderthal berbeda pada
3,5% basa, sementara secara rata-rata, mtDNA Neanderthal
Eropa dan Timur Dekat sekitar 200.000 tahun lalu, namun
dan H. sapiens berbeda pada 24ok basa. Analisis filogenetik
tidak pernah menyebar keluar dari wilayah itu. Mereka menqhasilkan pohon berikut:
mempunyai otak yang besarnya sama dengan manusia
masa kini, menguburkan jenazah, dan membuat peralatan Si mpanse

berburu dari batu dan kayu. Meskipun memiliki berbagai .,.


",.,,. Neander'rhal 1

adaptasi dan kebudayaan itu, Neanderthal tampaknya ."- - i i""*.


"'=...r1 Neanderthal 2
punah sekitar 28.000 tahun lalu. i,*,*.^,.,"...=. Manusla eropa dan manusia
Banyak ahli paleoantropologi pernah menganggap masa kini lainnya
Neanderthal sebagai suatu tahap dalam evolus\ Homo
erectus menjadi Homo sapiens. I(ni sebagian besar ahli KFSIMPULAN Neanderthal membentuk sebuah klad,
telah menggugurkan pandangan ini. Salah satu alasan untuk dan manusia masa kini membentuk sebuah klad lain yang
perubahan ini berkaitan dengan bukti dari analisis DNA terpisah. Oleh karena itu, tidak mungkin Neanderthal
mitokondria (Peraga 34"43). Hasil-hasil itu menujukkan memunculkan manusia Eropa. Secara lebih umum, hasil ini
menyatakan bahwa Neanderthal sedikit berkontribusi ke
bahwa Neanderthal mungkin telah menyumbang sedikit
dalam lungkang gen (gene poot) H. sapiens.
ke lungkang gen (gene pool) H. sapiens. Akan tetapi,
hasii-hasil awal dari sebuah penelitian tahun 2006 yang SUMBER L V Ovchinnikov et al., Molecular analysis of
membandingkan DNA nukleus Neanderthal dan manusia Neanderthal DNA from northern Caucasus, Nature 4O4.4gO 4g3
(2000)
tampaknya konsisten dengan aliran gen terbatas di antara
kedua spesies. Selain itu, sejumlah peneliti berargumentasi
ffi DNA yang diperoleh dari fosil dapat
bahwa bukti aliran gen dapat ditemukan pada fosil-fosil terurai perlahan-lahan (sehingga sekuens asli menjadi
yang menunjukkan campuran karakterislik H. sapiens dan tidak jelas) atau terkontaminasi oleh DNA organisme lain.
Neanderthal. Analisis genetik dan penemuan fosil lebih Menurut Anda, mungkinkah sumber-sumber kesalahan ini
Ianjut akan diperlukan untuk menyudahi debat yang terus dapat memengaruhi hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian
ini secara signifikan? Jelaskan.
berlangsung tentang pertukaran genetik di antara kedua
spesies.

306 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


h Peraga 34.44 Sebuah para peneliti melaporkan temuan yang mengagumkan: sisa-
fosil Homo sapiens sisa rangka hominin dewasa yang berasal dari 18.000 tahun
berumur 160.000 tahun.
lalu dan merepresentasikan sebuah spesies yang sebelumnya
Tengkorak ini, ditemukan di
Etiopia pada 2003, berbeda tidak dikenal, yang mereka namai Homo floresiensis.
sedikit dari tengkorak Ditemukan di sebuah gua gamping di Pulau Flores,
manusia masa kini. Indonesia, individu-individu tersebut jauh lebih pendek
dan mempunyai volume otak yang lebih kecil daripada
H. sapiens-bahkan ieblh mirip dengan australopith. Para
peneliti yang menemukan fosil-fosil ini berargumentasi
bahwa rangka-rangka tersebut juga menunjukkan banyak
ciri turunan, termasuk ketebalan tengkorak dan proporsi
serta bentuk gigi, yang menunjuld<an bahwa spesies tersebut
diturunkan dari H. erectus yang lebih besar. Sejumlah
peneliti yang tidak meyakini hal itu berargumen bahwa
t{am* .sapier?s fosil-fosil itu merepresentasikan H. sapiens kecil yang
memiliki otak cacat berukuran mungil, suatu kondisi yang
Bukti-bukti dari fosil, arkeologi, dan penelitian DNA telah
dikenal sebagai mikrosefali (microcephaly).
mengarahkan kita pada hipotesis yang meyakinkan tentang
Akan tetapi, sebuah peneiitian tahun 2007 menemukan
bagaimana spesies kita sendiri, Homo sapiens, muncul dan
bahwa tulang pergelangan tangan fosil-fosil Flores mirip
menyebar ke seluruh dunia.
dengan pergelangan kera nonmanusia dan hominin
3ukti fosil mengindikasikan bahwa nenek moyang
awal, namun berbeda dari pergelangan Neanderthal
manusia bermula di Afrika. Spesies-spesies yang lebih
dan H. sapiens. Para peneliti ini menyimpulkan bahwa
tua (mungkin H. ergaster atau ^FL erectus) memunculkan
fosil-fosil Fiores merepresentasikan sebuah spesies yang
spesies-spesies yang lebih baru, pada akhirnya mencakup
garis keturunannya bercabang sebelum kemunculan klad
H. sapiens. Terlebih 1agi, fosil-fosi1 tertua yang telah
yang mencakup Neanderthal dan manusia. Apabila bukti
diketahui dari spesies kita sendiri telah ditemukan di
lebih lanjut mendukung penetapan H. floresiensis sebagai
dua situs berbeda di Etiopia dan mencakup spesimen-
sejenis hominin baru, maka satu penjelasan yang menarik
spesimen berusia 195.000 dan 160.000 tahun (Peraga
34.44\. Manusia-manusia awal ini tidak memiliki tonjolan
bagi'penyusutan' ukuran spesies ini adalah bahwa isolasi
dahi berat seperti H. erectus dan Neanderthal serta lebih di Pulau Flores telah menyebabkan seleksi untuk ukuran
langsing daripada hominin yang lain.
tubuh yang sangat tereduksi. Reduksi ukuran tubuh
Fosil-fosil Etiopia tersebut mendukung kesimpulan yang drastis semacam itu telah dipelajari dengan baik
pada spesies-spesies mamalia katai lain yang endemik di
tentang asal usul manusia dari bukti molekular. Seperti
yang Anda lihat pada Peraga 34.43, analisis DNA pulau; ini mencakup gajah katai primitif yang ditemukan
mengindikasikan bahwa semua manusia masa kini di dekat spesimen H. floresiensis. Pertanyaan-pertanyaan
berkerabat lebih dekat satu sama lain dibandingkan dengan penting yang mungkin bisa dijawab dari temuan-temuan
Neanderthal. Penelitian-penelitian lain terhadap DNA antropologi dan arkeologi di FIores mencakup bagaimana
manusia menunjukkan bahwa orang-orang Eropa dan H. floresiensls bermula dan apakah spesies tersebut
Asia memiliki nenek moyang bersama yang relatif baru pernah bertemu dengan H. sapiens, yang juga hidup di
dan bahwa banyak garis keturunan Afrika bercabang pada Indonesia selama Pleistosen akhir.
posisi-posisi yang lebih tua pada pohon famili manusia. Ekspansi spesies kita yang cepat (dan penggantian
Temuan-temuan ini sangat mendukung bahwa semua Neanderthal) mungkin telah didorong oleh perubahan,
manusia masa kini memiliki nenek moyang bersama yang perubahan pada kognisi manusia ketika H. sapiens
bermula sebagai H. sapiens di Afrika, yang didukung lebih berevolusi di Afrika. Bukti pemikiran yang canggih pada
Ianjut oleh analisis DNA mitokondria dan kromosom Y H. sapiens mencakup penemuan seni berusia 77.000
dari anggota-anggota berbagai populasi manusia. tahun-tanda-tanda geometrik yang dibuat di atas
Fosil tertua H. sapiens di luar Afrika berasal dari Timur potongan-potongan oker, sejenis bijih besi tak murni,
Tengah dan berusia sekitar 115.000 tahun. Penelitian- di Afrika Seiatan pada 2002 (Peraga 34.45). Pada 2004,
penelitian terhadap kromosom Y manusia menunjukkan para arkeolog yang bekerja di Afrika selatan dan timur
bahwa manusia menyebar keluar Afrika dalam satu atau menemukan telur burung onta dan cangkang siput yang
lebih gelombang, pertama-tama ke Asia dan kemudian ke berusia 75.000 tahun dengan lubang-lubang yang dibor
.Waktu
Eropa dan Australia. kedatangan pertama manusia dengan rapi. Sekitar 36.000 tahun lalu, manusia telah
di Dunia Baru belum bisa dipastikan, walaupun bukti menghasilkan lukisan-lukisan gua yang spektakuiar.
tertua yang diterima secara luas menunjukan bahwa itu Petunjuk-petunjuk transformasi kognisi manusia juga
terjadi sebelum 150.000 tahun lalu. dapat ditemukan dalam genom manusia. Misalnya, gen
Temuan-temuan baru terus memperbaharui pemahaman FOXP2 diduga memainkan peran penting dalam bahasa
kita tentang evolusi H. sapiens. Sebagai contoh, pada 2004, manusia. Orang-orang yang mewarisi versi termutasi dari

BAB TIGA PULUH EMPAT Vertebrata


hayati merupakan produk dari filogeni yang bercabang-
cabang, bukan 'kemajuan' seperti anak tangga, akan
tetapi kita memilih untuk mengukurnya. Fakta bahwa
terdapat lebih banyak spesies ikan bersirip-duri yang ada
saat ini dibandingkan dengan semua vertebrata lain jika
digabungkan merupakan indikasi yang jelas bahwa kerabat-
kerabat klta yang bersirip bukanlah pihak-pihak ketinggaian
zaman yang gagal meninggalkan air. Tetrapoda-amfibia,
reptil, dan mamalia-diturunkan dari satu garis keturunan
vertebrata bersirip-daging. i(etika tetrapoda berdiversifikasi
di daratan, ikan meneruskan evolusi bercabangnya pada
bagian terbesar dari volume biosfer. Serupa dengan itu,
penyebaran prokariota yang beraneka ragam di seluruh
6 Peraqi; 34.45 Seni, ciri khas manusia. Ukiran pada sepotong oker biosfer saat ini merupakan pengingat betapa besar
berumur 77.000 tahun ini, ditemukan dr Gua Blombos, Afrika Selatan, kemampuan organisme-organisme yang relatif sederhana
adalah salah satu tanda pemikiran simbolik terlua dari manusia.
ini untuk terus menyesuaikan diri meialui evolusi adaptif.
Bioiogi mengagungkan keanekaragaman kehidupan, di
masa 1alu maupun masa kini.
gen tersebut menderita gangguan berbahasa dan memiliki
aktivitas yang tereduksi pada area Broca di otak (lihat Bab
21 dan 48). Pada 2002, para ahli genetika membandingkan
gen FOXP2 pada manusia dengan gen homolog pada
mamalia yang lain. Mereka menyimpulkan bahwa gen
ffi34.8
tersebut mengalami seleksi alam yang kuat setelah nenek
f. identifikasikan sejumlah lcarakter yang membedakan
dan membandingkan kera dan hominin.
moyang manusia dan simpanse berdivergensi. Dengan
membandingkan berbagai mutasi pada wilayah-wilayah 2, Berikan satu contoh yang menunjukkan ciri,ciri
organisme yang berbeda di dalam garis keturunan
yang mengapit gen tersebut, para peneliti memperkirakan
evolusioner hominin berevolusi pada laju yang
bahwa rangkaian seleksi alam inl terjadi selama 200.000
berbeda-beda.
tahun terakhir. Tentu saja, kapasitas manusia untuk
berbahasa melibatkan banyak wilayah otak, dan hampir
3. fi-ffiffi.ffK,#J S e j u ml ah p e nel itian gen etik
fl,i:ffii.ffi
menunjukkan bahwa nenek moyang bersama terbaru
pasti bahwa banyak gen lain juga penting bagi bahasa.
Homo sapiens yang hidup di luar Afrika menyebar
Namun evolusi FOXP2 mungkin dapat menjadi salah satu dari benua tersebut sekitar 50.000 tahun lalu.
petunjuk genetik tentang bagaimana spesies kita sendiri Bandingkan waktu tersebut dengan umur fosii yang
mulai memainkan perannya yang unik di dunia ini. dijabarkan dalam teks buku ini. Dapatkah hasil yang
Pembahasan kita tentang manusla menjadi menutup diperoleh dari penelitian genetik dan penelitian fosil
unit yang membahas keanekaragaman hayati ini. Namun dibenarkan? ]elaskan.
organisasi ini bukan berarti kehidupan terdiri dari anak Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat t
tangga yang mengarah dari mikroorganisme tingkat Apendiks A
rendah menuju ke manusia yang unggul. I(eanekaragaman I
MEKT

UNIT LIMA Sejarah Evolusioner l(eanekaragaman Hayati


$#t ff,Tif,T7f
Kunjungi Study Area di www.masteringbio.com
untuk memperoleh Animasi 3D Bioflix, Tutorial MP3, Video, Soal
,..,,,.,.',u

Latihan, eBook, dan banyak lagi.

Konsep Kunci Klad Deskripsi


Konsep 34.1 Cephalochordata I(ordata basal; pemakan suspensi yang
I(ordata memiliki (lanselet) hidup di laut yang menunjukkan keempat
notokord dan batang
karakter turunan penting dari kordata
saraf dorsal ymg
berongga (hal. 27 l -27 5l
Urochordata Pemakan suspensi yang hidup di laut;
o ,i lS
(tunikata) larvanya menunjukkan ciri-ciri turunan
dari kordata
e
Konsep 34.2 E Myxinl Organisme laut rak berahang; memiliki
Iftaniata adalah kordata (ikan pasuk kepala yang mencakup sebuah tengkorak
ymg berkepala dan kerabatnya) i,':'-"-.l .l dan otak, mata, serta organ-organ indra
(hal.275-277)
c yang lain
E
Konsep 34.3 Petromyzontida Vertebrata tak berahang; biasanya makan
Vertebrata adalah kraniata { (lampre) dengan cara melekat ke ikan hidup dan
E
yang bertulang belakang o mencerna darah ikan tersebut
(hal.277-279) !
a

Konsep 34.4 a Chondroichthyes e. - _16.- Gnatostoma akuatik; memiliki rangka


Gnatostoma adalah
a
{hiu,pari'pariWberkartilagoyangdievolusik",-,,..","
veftebrata yang luncur' nlu kelrncl) - sekunder dari kerangka termineralisasi
berahang (hal, 27 9 -283) o
o milik nenek molang
o v
Gnatostoma akuatik; memiliki rangka
ffifi:Hl?:,*,) @-ffiw@ bertulang dan sirip yang dapat bermanuver
v dan didukung oleh duri da

o
o
Actinistia
(koelakan) w@ Garis keturunan purba dari slrip-daging
akuatik yang masih sintas di Samudera
Hindia

Dipnoi -:-..- Sirip-daging air tawar dengan paru-paru


5'qtt
*-+a:,.lt*
(ikan paru-paru) dan insang; kelompok saudari tetrapoda

Konsep 34.5 =f Amphibia fr+.q*sq*" Memiliki empat Lungkai yang berasal dari
"9
Tetrapoda adalah (salamander, sirip termodifikasi; kebanyakan memiliki
u ;r .,::q;I
gnatostoma yang
bertungkai (hal. 283-287) u
E katak, sesilia) \..,"-l kullt lembap yang berfungsi dalam
= pertukaran gas; kebanyakan hidup di air
F (sebagai larva) maupun di darat (sebagai
hewan dewasa)
5l

ffi'
Konsep 34.6 EI Reptilia Salah satu dari dua kelompok amniota
Amniota adalah tetrapoda t'l
El (tuatara, kadal
I yang masih ada; memiliki telur-telur
yang memiliki telur ymg
teradaptasi untuk kehidupan ;
-do
dan ular, penyu, amniotik dan ventilasi sangkar-rusuk yang
krokodilia, burung) merupakan adaptasi kunci bagi kehidupan
di darat (hal. 287-294\ E
di darat
mrf,ilrl ;o
{rivestigasi How Does E
Bone Structure Shed Light t
on the Origin of Birds?
E
El
Konsep 34.7 Mammalia Berevolusi dari sinapsida nenek moyang;
Mamalia adalah amniota
yang berambut dan
(monotremata,
marsupialia,
",s.
-w
mencakup monotremata petelur (ekidna,
platipus); marsupialia berkantong (misalnya
menghasilkm susu
euteria) \r, kanguru, oposum); dan euteria (mamalia
(hal. 29a-302)
berplasenta seperti rodensia, primata).
IlrTiltt
ll,I{tivitas Characteristics of
Chordates
Alitivltts Primate Diversity
w?
BAB TIGA PULUH EMPAT Vertebrata 309
renffi34,S 3, Manakah di antara berikut ini yang dapat dianggap
sebagai nenek moyang bersama terbaru dari tetrapoda
Manusia adalah mamalia yang memiliki otak besar yang masih ada?
dan lokomosi bipedal (hal. 302-308) a. sirip-daging yang bersirip keras dan hidup di perairan
dangkal yang tonjolannya memiliki rangka pendukung
dan memiliki otak yang lebih besar serta rahang yang yang mirip dengan vertebrata darat
tereduksi dibandingkan kera yang lain. b. plakoderma berzirah dan berahang dengan dua pasang
tonjolan
yang berkerabat lebih dekat dengan manusia dibandingkan c. ikan bersirip-duri awal yang mengembangkan rangka
dengan simpanse-bermula di Afrika setidaknya 6-7 bertulang yang mendukung sirip berpasangan.
juta tahun lalu. Hominin awal memiliki otak yang kecil, d. salamander yang memiliki kaki yang didukung oleh
namun barangkali berjalan tegak. rangka bertulang namun bergerak dengan gerakan
meliuk ke samping yang khas gerakan ikan.
Beberapa spesies berjalan tegak serta memiliki tangan dan
e. sesilia darat awal yang kondisi tak berkakinya
gigi serupa-manusia. dievolusikan secara sekunder.

> Bipedalisme Hominin mulai berjalan jauh dengan dua 4. Mamalia dan burung yang masih ada sama-sama memiliki
kaki sekitar 1,9 juta tahun lalu. semua karakteristik berikut tni kecuali
a. endotermi.
> Penggunaan Alat Bukti tertua penggunaan alat-bekas-
b. keturunan dari nenek moyang bersama yang amniotik.
bekas potongan pada tulang-tulang hewan-berumur 2,5
c. batang saraf dorsal yang berongga.
juta tahun.
d. nenek moyang bersama arkosaurus.
I' Homo Awal Homo ergaster merupakan hominin pertama e. telur amniotik.
yang sepenuhnya bipedal dan memiliki otak yang
5. Tidak seperti euteria, monotremata maupun marsupialia
berukuran besar. Homo erectus merupakan hominin
pertama yang meninggalkan Afrika.
a. tidak memiliki putlng susu.
b. mengalami sebagian perkembangan embrionik di luar
uterus induk.
Dekat sekitar 200.000-28.000 tahun 1alu. c. bertelur.
d. ditemukan di Australia dan Afrika.
195.000 tahun lalu. Penyebarannya ke benua-benua e. hanya mencakup insektivora dan herbivora.
lain sekitar 115.000 tahun ialu mungkin didahului oleh 6. I(lad mana yang tidak mencakup manusia?
perubahan-perubahan genetik yang memungkinkan a. sinapsida d. kraniata
penggunaan bahasa dan aspek-aspek kognisi yang lain. b. sirip-daging e. osteiktia
Penelitian tentang asal usul dan spesies-spesies yang c. diapsida
hidup sezaman dengan Homo sapiens merupakan area
yang banyak diperdebatkan. 7. Ketika hominin berdivergensi dari primata yang lain,
manakah di antara berikut ini yang muncui lebih dahulu?
IfiTilTEI a. tulang rahang yang tereduksi
b. bahasa
Aktivitas Human Evolution c. lokomosi bipedal
d. pembuatan alat-alat batu
e. otak yang diperbesar

Untuk mengetahui jawaban Kuis Mandiri, lihat Apendiks A.


su$ _uallglBl EEDEil Kunlung Study Area di www.masteringbio.com
untuk memperoleh Soal Latihan.
1. Vertebrata dan tunikata sama-sama memiliki
a. rahang yang teradaptasi untuk makan.
b. sefalisasi tingkat tinggi. HUBI,INGAN EV$LT.IsN
c. pembentukan berbagai struktur dari bumbungan
neural. 8. Identifikasikan satu karakteristik yang menyebabkan manusia
d. endoskeleton yang mencakup tengkorak. digolongkan ke dalam setiap klad berikut ini: eukariota,
e. notokord dan batang saraf dorsal yang berongga. hewan, deuterostoma, kordata, vertebrata, gnatostoma,
amniota, mamalia, primata.
t Sejumlah hewan yang hidup 530 juta tahun lalu
menyerupai lanselet namun memiliki otak dan tengkorak.
Hewan-hewan ini mungkin merepresentasikan PENELITIITN ItIvIIAH
a. kordata pertama.
b. 'mata rantai yang hilang' antara urokordata dan 9. K"ffi$-$ffi-ryffiffi Sebagai konsekuensi dari ukuran saja,
sefalokordata. organisme-organisme yang besar cenderung memiliki
c. kraniata awal. otak yang lebih besar daripada organisme yang kecil.
d. marsupialia. Akan tetapi, sejumlah organisme memiliki otak yang lebih
e. gnatostomanontetrapoda. besar daripada yang diduga bagi hewan seukurannya.

310 UNIT LIMA Sejarah Evolusioner I(eanekaragaman Hayati


Perkembangan dan perawatan otak yang relatif besar menempatkan deviasi dari ukuran otak yang diduga pada
terhadap ukuran tubuh memerlukan biaya tinggi. sumbu-e dan laju mortalitas pada sumbu-y. Apa yang
dapat Anda simpulkan tentang hubungan antara ukuran
(a) Catatan fosil mendokumentasikan tren yang
otak dan mortalitas?
menunjukkan bahwa otak yang relatif besar terhadap ukuran
:ti:
tubuh dievolusikan pada beberapa garis keturunan tertentu, Devisi
termasuk hominin. Pada garis-garis keturunan semacam itu, d*i, ::i:iri:iii
:

kesimpulan-kesimpulan apa yang bisa Anda ambil tentang Ukurm


keuntungan dan kerugian memiliki otak yang besar? Oakyang: ; ' i I I : ; I i j i I I
o'r o1 2'3 3'o 3'2
(b) Buatlah hipotesis tentang bagaimana seleksi alam -Dd'.g1 .. i-':1i-?:1.,'o;:l:t'-1:0".10,. , ''t ,'l''-0.
Lafu , o,gl o,z i o,s r o,s' o,r, o,t' o,r, o,sl o,e r o,g i o,e I o,o: o,l , o,e
mungkin menggunggulkan evolusi otak besar meskipun mortaiitas
perawatan otak semacam itu memerlukan biaya tinggi.
'Nilai negatif mengindikasi&an ukuran otak yang lebih kecll daripada yang diduga; nilai
positif mengindikasikan ukuan otak yang lebih besd daripada yang diduga
(c) Data dari keempat belas spesies burung dicantumkan Sumber: D. So[ et al., Big-brained birds sunive better in nature, Proceedings oJ the Royal
di bawah ini. Gambarlah grafik dari data tersebut, dengan Society B 274:763-769 (200'1\.

BAB TIGA PULUH EMPAT Vertebrata 311


WAWAfi'leARA bFNGAF{ fag atau bakterium karena kita dapat Jadi, saya akhirnya tetap terlibat dengan
meiakukan percobaan dalam sehari dan tumor-tapi tumor pada tumbuhan,
Patricia C. Zambryski memperoleh jawaban dengan cepat.
Terutama pada masa-masa itu, sebelum
bukan pada hewan!
Saat itu telah ditemukan bahwa
Pat Zambryski membuka pintu ada rekayasa genetika, jika kita bekerja ada sepotong DNA yang ditransfer
menuju rekayasa genetika tumbuhan dengan eukariota multiselular, sebuah oleh Agrobacterium I<e tumbuhan
dengan menemukan bagaimana proyek penelitian dapat memakan waktu yang diinfeksi, namun kami tidak tahu
bakteri Agrob acteri u m tu mefacie ns yang lama sekali. Saya menggunakan komposisi pasti dari DNA tersebut, sifat
mentransfer DNA ke dalam tumbuhan elektroforesis jei untuk memisahkan dan perbatasannya dengan DNA di sekitarnya,
yang diinfeksinya, dan laboratoriumnya mengidentifikasi semua protein berbeda atau bagaimana transfer tersebut terjadi.
kini terus menyediakan berbagai yang dibuat oleh fag ini, dan saya Sementara itu, di UCSF, para peneliti
wawasan ke dalam proses ini. la menentukan kelompok-kelompok spesifik baru memulai mengldona DNA dengan
protein yang dibuat pada waktu-waktu fag lambda. I(etika saya kembali ke
juga memiliki bidang penelitian
berbeda selama infeksi. sana, proyek yang saya lakukan adalah
kedua: plasmodesmata, saluran-
Saya kemudian masuk ke mengldona potongan DN A Agrobacterium
saluran yang menembus dinding sel
UCSF untuk melakukan penelitian yang disisipkan ke genom tumbuhan-
tumbuhan. Penelitiannya di bidang DNA T-dan mencari tahu tentang
pascadoktoral. Saya tertarik untuk
ini telah mengungkapkan berbagai ujung-ujung T DNA.
meneliti virus tumor hewan. Namun
hal tentang komunikasi sel-ke- Saya menghabiskan beberapa musim
setelah beberapa tahun saya sadar bahwa
sel, perkembangan tumbuhan, dan panas di Ghent untuk mempelajari
ada ribuan orang bekerja di bidang
pertahanan diri melawan patogen. Dr. tersebut-semua meneliti virus-virus biolo gi Agr o b acter ium dan kemudian
Zambryski tumbuh besar di Montreal, kecil yang sama, dengan genom-genom kembali ke UCSF untuk melakukan
Kanada, tempat ia memperoleh pengklonaan DNA T. Akhirnya, setelah
kecil yang mengodekan segelintir
gelar sarjana dari McGill University, protein saja! Saya tidak merasa bisa satu musim panas, saya memutuskan
sementara gelar Ph.D. diperolehnya menyumbangkan sesuatu yang baru untuk tinggal dan menghabiskan lima
tahun berikutnya di Ghent University.
dari University of Colorado. Setelah dengan sedemikian banyak orang yang
mengerjakan hal yang sama.
Di sanalah sebuah hal yang sangat
penelitian pascadoktoral di University
besar terjadi. Saya berhasil mengetahui
of California, 5an Francisco (UCSF), Saat itu, ada sebuah metode baru
yang hebat dengan menggunakan
ujung-ujung T-DNA, dan di Ghent saya
ia menghabiskan waktu selama lima menemukan bahwa DNA a.pa. pun yang
elektroforesis dua dimensi untuk
tahun sebagai peneliti senior di Ghent disisipkan di antara kedua ujung tersebut
memisahkan semua protein dari ekstrak
University di Belgia. Dr. Zambryski (melalui teknologi DNA rekombinan)
sel, dan saya sedang mempelajari
adalah anggota National Academy of akan ditransfer ke sel-sel tumbuhan
protein-protein yang dibuat dalam
Sciences, dan ia kini adalah profesor dan terintegrasi secara stabil ke dalam
sejumlah sistem biologis yang berbeda.
biologi tumbuhan dan mikroba di genom-genomnya. Itulah kelahiran
Saya diundang untuk menguniungi
University of California, Berkeley. rekayasa genetika pada tumbuhan. flihat
laboratorium di Ghent University
dan menggunakan jel 2-D tersebut
Peraga 20.25 untuk mengulas bagaimana
Apa subjek-subjek penelitian awal untuk mencari tahu produk gen apa
T DNA digunakan.l
Anda, yang mengarah pada penelitian yang memungkinl<an Agr o b a cter ium
dengan Agrobacterium? tumefaciens menyebabkan tumor pada Bagi rekayasa genetika tumbuhan,
Di sekolah pascasarjana di University tumbuhan. Sewaktu saya di sana, saya tragaimana sistem Agrobacterium
of Colorado, saya bekerja dengan sadar bahwa hal ini bisa menjadi sebuah dibandingkan dengan 'gene gun'?
bakteriofag T4. Untuk mempelajari sistem biologis yang sangat bagus untuk Orang-orang biasanya memilih
bagaimana mengevaluasi data dan dipelajari. Baru sedikit yang diketahui menggunakan sistem Agrobacterium
mengajukan pertanyaan-pertanyaan baru tentang hal tersebut, dan itu merupakan karena semua DNA yang dibawa
dalam biologi, sebaiknya kita bekerja sebuah sistem transfer genetik yang di antara ujung-ujung elemen T
dengan sistem yang sederhana seperti menarik dari prokariota ke eukariota. diintegrasikan dengan tepat ke dalam

3L2
DNA sel tumbuhan. Transfer DNA lambung, dan penyakit Legionnaire. informasi harus ditransfer melewati
Agrobacterium jauh lebih tepat Sistem tersebut barangkali awalnya dinding sel tebal yang terletak di luar
dan efisien daripada menembakkan berevolusi sebagai sistem konjugasi membran plasma. Plasmodesmata
DNA asing ke dalam sel tumbuhan bakteri dan kemudian mengembangkan adalah saluran komunikasi tumbuhan
menggunakan gene gun, yang kemampuan mentransfer DNA dan yang spesifik yang melintasi dinding sel
menembakkan pelet-pelet mungil yang protein ke inang-inang eukariotik, dan menghubungkan sitoplasma dari
terbungkus dengan DNA. Namun bagi sehingga menyebabkan penyakit. Ingatlah sel-sel yang bersebelahan; membran
tumbuhan yang tidak terpengaruh kembali bahwa di alam Agrobacterium plasma dari kedua sel berlanjut di
terhadap infekst Agrobacterium, kita menyebabkan penyakit-pertumbuhan tempat-tempat ini. Pada awalnya,
harus menggunakan gene gun. tumor pada tumbuhan. plasmodesmata disangka memiiiki
ukuran yang tetap, dengan bukaan yang
Apa yang baru-baru ini Anda pelaiari Bagaimana Anda bisa tertarik pada sangat semplt sehingga hanya ion-ion
pada Agrobacterium? plasdomesrnata, area penelitian dan molekul,molekul kecil seperti gula
Bakteri memiliki berbagai sistem utama Anda yang satu lagiS dan hormon yang dapat melewatinya.
'Walaupun
molekular yang memungkinkan latar belakang pendidikan saya Akan tetapi, diketahui pula bahwa
organisme tersebut mentranspor sebagian besar di bidang mikrobiologi, virus tumbuhan dapat membajak
berbagai benda keluar dari se1 (sekresi) saya dipekerjakan oieh departemen plasmodesmata, dan ternyata virus-virus
atau memasukkan berbagai benda. Fokus biologi tumbuhan, di sini, di Berkeley. ini mengodekan protein yang membuka
utama penelitian kami saat ini adalah )adi saya berkata pada diri sendiri, ini saluran-saluran tersebut cukup lebar
sebuah sistem sekresi bakteri spesifik, sangat keren-mungkin saya harus sehingga virus bisa lewat.
disebut tipe IV, yang digunakan oleh bereksperimen dengan tumbuhanl Terobosan besar dalam beberapa
Agrobacterium. Sistem ini digunakan Namun karena hampir tidak mengetahui tahun terakhir adalah penemuan bahwa
untuk mentranslokasi DNA, seperti apa pun tentang tumbuhan, saya bukaan plasmodesmata ternyata bersifat
pada konjugasi bakteri, maupun protein. memutuskan untuk mempelajari sesuatu dinamis, bahkan pada tumbuhan
Pada Agrobacterium, pembuatan segmen yang baru sedikit diketahui. jadi saya yang tidak terinfeksi virus. Bukaan
T-DNA yang dapat ditransfer dan mulai meneliti plasmodesmata karena tersebut dapat membuka cukup lebar
ekspresi sistem sekresi tipe IV telah saya pikir bisa berkontribusi terhadap yang memungkinkan tidak hanya
dievolusikan agar terjadi hanya dengan bidang komunikasi interselular tumbuhan. transpor molekul-molekul keci1, namun
keberadaan sel tumbuhan yang terluka. Saya tidak mau mengawali penelitian juga makromolekul-makromolekul
Sel yang terlul<a merupakan resipien dengan suatu sistem yang sudah dipelajari seperti RNA atau protein. Selain
untuk transpor DNA dan protein. dengan baik seperti fotosintesis! itu, ukuran bukaan dapat berubah
Ternyata sistem sekresi tipe IV juga selama perkembangan, baik selama
digunakan untuk menyekresikan toksin Apa itu plasmodesmata, dan apa yang perkembangan embrionik maupun
ke dalam sel-sel inang oleh bakteri kini diketahui tentang fungsinya? seiama perkembangan jaringan dan
yang patogenik bagi manusia, misalnya I(etika sel-sel tumbuhan yang organ baru dari wilayah-wilayah
yang menyebabkan batuk rejan, tukak bersebelahan perlu berkomunikasi, tumbuhan yang dewasa, yang disebut

Jane Reece (kiri) dan pat Zambryski

313
meristem. Penemuan ini memiliki lebih besar bergerak bebas hanya hingga menghasilkan biji dalam waktu
implikasi yang sangat besar bagi pada tahap-tahap awal. Ini berarti enam minggu. Arabidopsis memiliki
keberlangsungan perkembangan ada "regulasi pengecilan' bukaan genom yang kecil, kurang dari seperdua
tumbuhan. laringan yang belum dewasa, plasmodesmata selama perkembangan puluh ukuran genom jagung atau
seperti yang terdapat pada embrio dan embrionik. Jadi kami menggunakan manusia, sehingga gen-gennya mudah
meristem, memiliki plasmodesmata yang perunut fluoresen besar dalam skrining dikiona. Genomnya sudah disekuensing.
sangat membesar. Ini menunjukkan genetik untuk mutan-mutan yang Genetikanya mengagumkan. Hampir
bahwa komunikasi antarsel yang terus memindahkan perunut tersebut setiap gen telah ditandai dengan sisipan-
diperantarai oleh plasmodesmata pada tahap-tahap embrionik akhir. sisipan T-DNA untuk membuat berbagai
mungkin terlibat dalam inisiasi dan I(ami melakukan skrining terhadap mutan dengan fenotipe-fenotipe tertentu
koordinasi proses-proses perkembangan. 5.000 mutan dengan cara ini untuk dan untuk memfasilitasi pengklonaan
menemukan sekitar 10 mutan cacat- gen-gen yang terpengaruh. Tumbuhan
Sekarang, apa yang ingin Anda embrio dari jenis yang memang ini sangat mudah untuk diteliti karena
ketahui tentang plasmodesmata? kami cari-cari! Sekarang kami sedang alasan itu dan alasan'alasan yang lain.
I(ami ingin memahami bagaimana mengklona gen-gen yang terpengaruh,
struktur dan fungsi plasmodesmata mencoba mengidentifikasi produk gen- Selain penelitian laboratorium,
diregulasi, baik selama perkembangan gen tersebut, dan melihat bagaimana apakah Anda menikmati mengajar?
embrionik maupun di dalam kehidupan mereka memengaruhi plasmodesmata. Sewaktu saya mulai mengajar, saya
tumbuhan dewasa. Untuk melakukannya, hanya mengajar mahasiswa pascasarjana,
kami telah mencari gen-gen yang Bagaimana regulasi ukuran tapi ternyata saya juga sangat menyukai
bertanggung jawab untuk regulasi ini. mengajar mahasiswa 51. Saya mengajar
plasmodesmata menguntungkan
I(ami telah mengumpulkan mutan- sebuah mata kuliah tanpa prasyarat yang
tumbuhan?
mutan yang mengalami cacat dalam disebut'Kehidupan Rahasia Tumbuhanl
Di dalam embrio yang mungil,
meregulasi transpor di antara se1-sel Saya ingin para mahasiswa menyadari
masuk akal jika semua sel saling
embrio. I(ami menalar bahwa kami tidak bahwa tumbuhan sangat penting bagi
berkomunikasi satu sama iain sehingga
bisa menyeleksi mutan-mutan pada kehidupan kita dan juga memiliki
perkembangannya terkoordinasi
tumbuhan dewasa karena plasmodesmata daya tarik sendiri. Saya ingin para
dengan baik. I(emudian, sewaktu sel-sel
mahasiswa memiliki cukup pemahaman
sedemikian penting sehingga mutan apa berdiferensiasi dan jaringan serta organ
pun pasti akan mati. Dengan demikian, sains untuk membaca media popular
berkembang, kelompok-kelompok sel
dan mengambii berbagai keputusan
kami menguji fungsi plasmodesmata dengan fungsi-fungsi yang terkait perlu
tentang masalah-masalah penting sepertl
dalam garis keturunan embrio cacat yang berlcomunikasi. Belakangan, ketika sel dan
pemanasan global dan organisme yang
dapat diperbanyak sebagai heterozigot. jaringan mengembangkan fungsi-fungsi
dimodifikasi secara genetik @enetically
Polong biji dari tumbuhan heterozigot yang unik, mereka dapat kehilangan
modif,ed organism, GMO). I(ami
mengandung embrio wild-type maupun komunikasi dengan wilayah-wilayah
membicarakan tentang biologi dasar
embrio mutan homozigot yang cukup yang berdekatan. Diferensiasi se1 terjadi
yang hanya dimiliki oleh tumbuhan,
berkembang sehingga memungkinkan melalui regulasi ekspresi gen, namun
namun juga membahas tentang
bagi l<ami untul< melal<ukan penguiian perkembangan membutuhkan lapisan
pemanasan global, GMO, biofuel, dan
transpor diperantarai- plasmodesmata. kontrol yang lain-yakni kontrol produk-
tumbuhan obat-obatan, serta topik-topik
Setelah berhasil mengidentifikasi produk- produk gen apa yang bisa bergerak
terapan yang lain. Mengajar mata kuliah
produk gen yang dipengaruhi oleh dari sel ke sel melalui plasmodesmata,
itu merupakan salah satu hal yang
mutasi-mutasi tersebut, kami juga dapat yang pada gilirannya mengoordinasi
paling membahagiakan yang pernah
mempelajari bagaimana protein-protein perkembangan di seluruh bagian tubuh.
saya lakukan.
ini memengaruhi regulasiplasmodesmata
pada tumbuhan yang lebih tua. Mengapa Anda dan kebanyakan ahli
Perunut (tracer) fluoresen biologi molekular tumbuhan lainnya
merupakan peralatan penting dalam menggunakan Arabidopsis thaliana
sebagai organisme penelitian? Pelajarilah tentang sebuah percobaan
penelitian kami. Perunut dengan berat
yang dilakukan oleh Pat Zambryski dan
molekul ringan dapat bergerak dari sel Anda bisa menumbuhkan ribuan
para koleganya dalam Peraga Penelitian
ke sel pada semua tahap embrionik. tumbuhan kecil ini pada tempat yang 36.22 di halaman 364.
Akan tetapi, perunut yang berukuran sempit, dan Arabidopsls tumbuh dari biji

3L4
.& Peraqa JS'! Mengapa tumbuhan ini memiliki dua tipe daun?

ffi:Wffiffiruxfwffi Selain respons struktural oleh suatu individu tumbuhan

35.1 Tubuh tumbuhan memiliki hierarki organ, terhadap lingkungan yang spesifik, seluruh spesies telah
jaringan, dan sel mengakumulasikan berbagai adaptasi morfologi, atau
bentuk eksternal, melalui seleksi alam, yang sedikit
35.2 Meristem menghasilkan sel-sel untuk organ-
bervariasi di antara tumbuhan-tumbuhan dalam suatu
organ baru spesies. Sebagai contoh, sebagian besar spesies kaktus,
35.3 Pertumbuhan primer memperpanjang akar terlepas dari lingkungan lokalnya, memiliki daun yang
dan tunas sangat tereduksi-duri-sehingga batang merupakan organ
35.4 Fertumbuhan kedua menambah ukuran fotosintetik utama. Adaptasi dalam morfologi daun ini
lingkar batang dan akar pada tumbuhan meningkatkan kesintasan dan keberhasilan reproduktif
berkayu kaktus karena dengan area permukaan daun yang tereduksi,
35.5 Pertumbuhan, morfogenesis, dan diferensiasi tumbuhan gurun ini kehilangan sedikit air.
membentuk tubuh tumbuhan Baik faktor-faktor genetik maupun lingkungan
memengaruhi bentuk tumbuhan dan hewan, namun efek
lingkungan lebih besar pada tumbuhan. Sebagai akibatnya,
dalam sebuah spesies tumbuhan biasanya terdapat lebih
banyak variasi daripada hewan. Semua singa, misalnya,
memiliki empat kaki dan berukuran kira,kira sama saat
Sifat Plastis Tumbuhan dewasa. Sebaliknya, pohon ginkgo sangat bervariasi
dalam jumlah, ukuran, dan posisi akar, cabang, dan daun.
alaupun fanwort (Cabomb a caroliniana) yang I(arena tidak bisa berpindah tempat, tumbuhan harus
anggun {Peraga 35.''! i merupakan hiasan yang beradaptasi terhadap lingkungannya dengan cara,cara lain.
menarik di berbagai akuarium, cirinya yang Dengan demikian, bentuk tumbuhan sangat penting untuk
paling menyita perhatian adalah p I astisita s p erke m b a nga n - memahami bagaimana tumbuhan berkompetisi di alam.
nya yang ekstrem-kemampuannya mengubah bentuk Bab ini berfokus pada bagaimana tubuh tumbuhan
sebagai respons terhadap kondisi-kondisi lingkungan lokal. terbentuk, sambil mempersiapkan tahap-tahap untuk
Daun yang berada di bawah permukaan air berstruktur membahas biologi tumbuhan dalam sisa unit ini. Bab 29
seperti bulu, suatu adaptasi yang melindungi daun- dan 30 menjabarkan evolusi dan karakteristik tumbuhan
daun dari kerusakan dengan mengurangi resistensinya nonvaskular, tumbuhan vaskular tak berbiji, gimnosperma,
terhadap air yang mengalir. Sebaliknya, daun yang berada dan angiosperma (tumbuhan berbunga). Di sini, pada
di permukaan air berbentuk bantalan yang membantu Unit Enam, kita akan berfokus pada tumbuhan vaskular-
mengambang. I(edua tipe daun memiliki sel-sel yang terutama angiosperma, karena mereka menyusun 90%
identik secara genetis, namun lingkungan yang berbeda dari spesies tumbuhan dan memiliki nilai penting yang
menyebabkan gen-gen yang berbeda dinyalakan atau sangat besar bagi manusia. Seiring peningkatan populasi
dipadamkan selama perkembangan daun. Plastisitas manusia di dunia, kebutuhan terhadap tumbuhan sebagai
perkembangan yang ekstrem semacam itu jauh lebih umum penyuplai makanan, bahan bakar, serat, obat-obatan, bahan
terdapat pada tumbuhan daripada hewan dan membantu bangunan, dan kertas menjadi semakin besar, sehingga
mengompensasi ketidakmampuan tumbuhan untuk memahami bagaimana tumbuhan dapat tumbuh dan
melepaskan diri dari kondisi yang tidak menguntungkan. berkembang menjadi hal yang semakin penting.

BAB TIGA PULUH LIMA Struktur, Pertumbuhan, dan Perkembangan Tumbuhan 315
fffiG'sryffi
I
35.1 dan cahaya dari atas permukaan tanah. I(emampuan
untuk memperoleh sumber daya-sumber daya ini berasal
E tubuh turnbuhan rnemiliki dari evolusi tiga organ dasar-akar, batang, dan daun.
hierarki organ, jaringano dan sel Organ-organ ini membentuk sistem akar (root system)
dan sistem tunas (sftoot system). Sistem tunas terdiri
Tumbuhan, seperti sebagian besar hewan, memiliki organ- atas batang dan daun (Peraga 35.2). Dengan sedikit
organ yang tersusun atas jaringan-jaringan yang berbeda, pengecualian, angiosperma dan tumbuhan vaskular lain
yang pada akhirnya terdiri dari berbagai tipe sel yang bergantung sepenuhnya pada kedua sistem tersebut
berbeda. faringan (tissue) adalah sekelompok sel dengan untuk sintas. Akar biasanya bersifat nonfotosintetik
fungsi atau struktur yang sama, atau dua-duanya. Organ dan akan kekurangan makanan kecuali jil<a fotosintat
(photosynthate), yaitu gula dan berbagai karbohidrat lain
terdiri dari sejumlah tipe jaringan yang bersama-sama
melaksanakan fungsi-fungsi tertentu. Dalam mempelajari yang dihasilkan selama fotosintesis, diimpor dari sistem
hierarki organ, jaringan, dan sel tumbahan, kita akan tunas. Sebaliknya, sistem tunas bergantung pada air dan
memulai dari organ karena organ merupakan struktur mineral yang diabsorpsi oleh akar dari tanah.
tumbuhan yang paling familiar dan mudah diamati. Pertumbuhan vegetatif-pembuatan daun, batang,
Sewaktu Anda mempelajari hierarki struktur tumbuhan, dan akar yang nonreproduktif-hanyalah satu tahap
ingatlah bagaimana seleksi alam telah menghasilkan dalam kehidupan tumbuhan. I(ebanyakan tumbuhan juga
mengalami pertumbuhan reproduktif. Pada angiosperma,
bentuk-bentuk tumbuhan, pada semua tingkat organisasi,
tunas reproduktif menghasilkan bunga, yang tersusun atas
yang sesuai dengan fungsi tumbuhan.
daun-daun yang sangat termodifikasi untuk reproduksi
seksual. Nanti di dalam bab ini, kita akan membahas
Ketlga Organ Dasan Tumlruhan: transisi dari pembentukan tunas vegetatif menjadi
Akar, Satang, dan Daun pembentukan tunas reproduktif.
Morfologi dasar dari sebagian besar tumbuhan vaskular Dalam mempelajari organ-organ tumbuhan, kita akan
merefleksikan sejarah evolusinya sebagai organisme darat mengambil contoh terutama dari dua kelompok utama
yang menghuni dan memanfaatkan sumber daya dari dua angiosperma: monokotil dan eudikotil (lihat Peraga 30.13).
Iingkungan yang sangat berbeda-di bawah dan di atas
permukaan tanah. Tumbuhan vaskular harus mengabsorpsi Akar
air dan minerai dari bawah permukaan tanah serta CO, Akar (roof) adalah organ multiselular yang menambatkan
tumbuhan vaskular ke dalam tanah, mengabsorpsi
mineral dan air, dan seringkali menyimpan karbohidrat.
Tunas reproduktif (bunqa)
Sebagian besar eudikotil dan gimnosperma memiliki
Kuncup apikal
sistem akar tunggang (taproot system), yang terdiri dari
Nodus
satu akar vertikal utama, yaitu akar tunggang (taproot),
I nlernodus yang berkembang dari akar embrionik. Akar tunggang
memunculkan akar lateral (lateral root), yang disebut
Kuncup - juga akar cabang (lihat Peraga 35.2). Pada kebanyakan
apikal angiosperma, akar tunggang menyimpan gula dan pati
*
Tu nas yang akan dikonsumsi oleh tumbuhan selama perbungaan
vegetatif
dan pembentukan buah. Oleh karena itu, akar tanaman
f Helaian pangan seperti wortel, lobak, dan bit dipanen sebelum
Daun
{ Tunokui
berbunga. Sistem akar tunggang biasanya menembus tanah
L daui
Kuncup hingga ke dalam dan teradaptasi dengan baik pada kondisi
aksilaris
tanah dalam dengan air tanah yang jauh dari permukaan.
Batang
Pada tumbuhan vaskular tak berbunga dan sebagian
Akar 1

besar monokotii, misalnya rumput, al<ar embrionik mati


dan tidak memunculkan akar utama. Sebagai gantinya,
Akar
banyak akar kecil tumbuh dari batang. Akar semacam itu
Sistem
(akar c akar disebut adventisia (adventitious, dari kata Latin adventicus,
tambahan), istilah yang mendeskripsikan organ tumbuhan
yang tumbuh di lokasi yang tidak lazim, misainya akar
yang tumbuh dari batang atau daun. Setiap akar kecil
membentuk akar-akar lateralnya sendiri. Hasilnya adalah
A Peraga 35.2 Gambaran umum tumbuhan berbunga. sistem akar serabut (fibrous root system)-kumpulan akar
Tubuh tumbuhan terbagi menjadi sistem akar dan sistem tunas,
yang umumnya tipis yang menyebar di bawah permukaan
yang dihubungkan oleh jaringan vaskular (untaian ungu dalam
diagram ini) yang bersambung-sambung di seluruh bagian tanah, tanpa akar yang berfungsi sebagai akar utama (lihat
tumbuhan. Tumbuhan yang ditampilkan adalah idealisasi eudikotil. Peraga 30.13). Sistem akar serabut biasanya tidak menembus

3L6 UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


'4 , Rambut akar tanah terlalu dalam sehingga teradaptasi dengan baik untuk
dari semaian lobak. Rambut- tanah dangkal atau daerah-daerah yang bercurah hujan
rambut akar tumbuh dalam jumlah
rendah sehingga biasanya tidak membasahl tanah di bawah
ribuan tepat di belakang ujung
setiap akar. Dengan memperluas lapisan permukaan. Sebagian besar rumput memiliki akar
area permukaan akar, rambut- yang dangkal, terkonsentrasi beberapa sentimeter di lapisan
rambut akar meningkatkan tanah teratas. I(arena akar yang dangkal ini menahan humus
absorpsi air dan mineral dari tanah agar tetap berada di tempatnya, rumput menjadi penutup
dalam jumlah besar.
tanah yang sangat baik untuk mencegah erosi.
'Walaupun
keseluruhan sistem akar membantu
menambatkan tumbuhan, pada sebagian besar tumbuhan
penyerapan air dan mineral terutama terjadi di dekat ujung
akar, tempat terdapatnya rambut akar (root hair) dalam
jumlah besar yang meningkatkan area permukaan akar
,r',::: :.r:,,r ::'t, ::,. Rambut akar berusia pendek dan terus-
menerus diganti. Rambut akar merupakan pemanjangan
yang tipis dan berbentuk pipa dari se1 epidermis akar.
Rambut akar tidak boleh dirancukan dengan akar lateral,
Akar-akar yang termodifikasi.
yang merupakan organ multiselular. Terlepas dari area
Akar prop. Akar gantung (aerlal permukaan yang 1uas, rambut akar, tidak seperti akar
roots) lagung merupakan contoh lateral, sedikit berkontribusl dalam penambatan tumbuhan.
akar prop, yang dinamakan
Fungsi utamanya adalah absorpsi.
demikan karena mendukung
tumbuhan yang tingg dan berat di I(ebanyakan tumbuhan memiliki akar yang
bagian atas. Semua akar tumbuhan termodifikasi ,r"ur:;,ij; :::'.ll;'. Sebagian muncul dari akar,
lagung dewasa merupakan dan yang lain adalah adventisia, yang berkembang dari
adventisia setelah akar yang asli
mat. Akar yang muncul di sini pada
batang atau, pada beberapa kasus yang langka, daun.
akhirnya akan menembus tanah. Sejumlah akar yang termodifikasi memberikan dukungan
dan tambatan, sementara yang lain menyimpan air dan
nutrien atau mengabsorpsi oksigen darl udara.

Akar gantung 'pencekik'. Biji ara


pencekik bergermrnasi d cabang pohon-
pohon yang tlnggi dari spesies yang lain dan
mengirimkan banyak sekali akar gantung
Akar penyimpanan. ke tanah. Akar-akar serupa-ular ini lama-
Kebanyakan tumbuhan, f h. '. kelamaan melilit pohon inang dan oblek-
misalnya bit b asa, oblek yang Lain seperti reruntuhan kuil di
menyimpan makanan dan
air di dalam akarnya.
rll
',\*-'
6ni
Kamboja nj. Pada akhrrnya, pohon rnang
# mati akibat ternaungi oleh daun-daun ara.
# 4\'h
&
ffi .€, 5

Akar banir. Akar gantung yang terlihat


seperti banrr menyokong batang sejumlah
pohon tropis yang tinggr, misalnya pohon
keiba di A.le. <a Te^gal^ r;

Pneumatofor. Drkenal luga sebagai akar udara, pneumatofor


d hasilkan o eh pepohonan sepert bakau yang menghuni rawa-rawa
pasang surut. Dengan menonjo dr atas permukaan air, pneumatofor
memungkinkan sistem akar memperoleh oksigen. yang tidak banyak
terdapat di dalam lumpur tebal yang terendam arr.

BAB TIGA PULUH LIMA Struktur, Pertumbuhan, dan Perkembangan Tumbuhan 317
V Peraga 35.5 Batang-batang yang termodifikasi. I(edekatan kuncup aksilaris dengan kuncup apikal
merupakan sebagian penyebab dormansi kuncup aksilaris.
tf Rizoma. Dasar tumbuhan iris ini merupakan
contoh rizoma, tunas horizontal yang tumbuh
Penghambatan kuncup aksilaris oleh kuncup apikal
tepat di bawah permukaan tanah. Tunas vertikal disebut dominansi apikal (apical dominance). Dengan
muncul dari kuncup aksilaris pada rizoma. memusatkan sumber daya pada pemanjangan tunas,
adaptasi evolusioner dari dominansi apikal meningkatkan
paparan tumbuhan terhadap cahaya. Jika seekor hewan
memakan pucuk tunas, atau jika bagian samping tumbuhan
memperoleh lebih banyak cahaya karena bagian pucuk
ternaungi, maka dormansi kuncup aksilaris akan berakhir;
dengan kata lain, mereka mulai tumbuh. I(uncup aksilaris

Umbi lapis. Umbi lapis merupakan tunas


yang tumbuh memunculkan tunas lateral, lengkap
vertikal bawah tanah yang sebagian dengan kuncup apikal, daun, dan kuncup aksilarisnya
besar terdiri dari dasar daun yang sendiri. Membuang kuncup apikal biasanya merangsang
membesar yang menyimpan
makanan. Anda bisa melihat lapisan-
pertumbuhan kuncup aksilaris, sehingga membentuk
lapisan daun yang termodifikasi banyak tunas lateral. Inilah mengapa memangkas pohon
yang melekat ke batang Daun dan semak-semak serta memotong pucuk tanaman hias
pendek dengan penyimpanan
menqiris umbi bawanq
akan membuat tumbuhan itu semakin lebat.
Batang
merah menurut panjangnya. Beberapa tumbuhan memiliki batang dengan fungsi-
fungsi tambahan seperti penyimpanan makanan dan
Stolon. Yang ditunjukkan
di sini adalah tanaman
reproduksi aseksual. Batang-batang yang termodifikasi
stroberi. Stolon merupakan ini, yang mencakup rizoma, umbi lapis, stolon, dan umbi
tunas horizontal yang batang, seringkali disangka akar (Peraga 35.5).
tumbuh di sepanjang
permukaan. 'Runnef ini
memungkinkan tumbuhan Daun
bereproduksi aseksual,
seiring terbentuknya anak Daro'n (leafl pada kebanyakan tumbuhan vaskular
tumbuhan pada nodus merupakan organ fotosintetik utama, walaupun batang
setiap runner. hijau juga melakukan fotosintesis. Bentuk daun sangat
bervariasi namun biasanya terdiri atas sebuah helaian
(blad.e) pipih dengan satu tangkai dalun Qretiole), yang
menyambungkan daun ke batang pada nodus (lihat Peraga
4 Umbi batang. Umbi
batang, seperti ubi 35.2). Rumput dan kebanyakan monokotil yang lain tidak
ini, merupakan ujung memiliki tangkai daun; sebagai gantinya, dasar daun
rizoma atau stolon
yang membesar yang
membentuk seludang yang membungkus batang.
terspesialisasi untuk Monokotil dan eudikotil berbeda dalam susunan
menyimpan makanan. vena (vein) atau urat daun, jaringan vaskular pada daun.
'l\,4ata'kentang
Sebagian besar monokotil memiliki urat daun utama yang
merupakan gugusan
kuncup aksilaris yang paralel di sepanjang helaian daun. Eudikotil biasanya
menandai nodus. memiiiki jejaring urat daun utama yang bercabang-cabang
(lihat Peraga 30.13).
Dalam mengidentifikasi angiosperma berdasarkan
struktur, para ahli taksonomi terutama bergantung pada
Batang morfologi bunga, namun mereka juga menggunakan
Batang (stem\ adalah organ yang terdiri dari sistem variasi morfologi daun, misalnya bentuk daun, pola
nodus (node) yang berselang-seling, titik tempat daun percabangan urat daun, dan susunan spasial daun. Peraga
melekat, dan internodus (internode), segmen batang di 35.6 menggambarkan sebuah perbedaan pada bentuk daun:
antara nodus-nodus (lihat Peraga 35.2). Pada sudut teratas sederhana versus majemuk. Banyak daun yang berukuran
(aksil) yang terbentuk oleh setiap daun dan batang terdapat sangat besar merupakan daun majemuk atau majemuk
kuncup aksilaris (axillary bud), struktur yang dapat ganda. Adaptasi struktural ini memungkinkan daun yang
membentuk tunas lateral, biasa disebut cabang. Sebagian besar untuk menahan embusan angin yang kuat agar tidak
besar kuncup aksilaris suatu tunas muda bersifat dorman mengalami terlalu banyak sobekan. Hal itu mungkin juga
(tidak bertumbuh). Dengan demikian, pemaniangan tunas dimaksudkan agar beberapa patogen (organisme dan virus
muda biasanya terkonsentrasi di dekat ujung tunas, yang penyebab penyakit) yang rnenyerang daun hanya menyebar
terdiri dari kuncup apikal (apical bad), atau kuncup pada satu anak daun, bukan ke seluruh bagian daun.
terminal, dengan dedaunan yang berkembang dan Hampir semua daun terspesialisasi untuk fotosintesis.
serangkaian nodus dan internodus yang tersusun rapat. Akan tetapi, beberapa spesies memiliki daun-daun

318 UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


selapis sel-sel yang tersusun rapat. Pada dedaunan dan
kebanyakan batang, kutikula (cuticle), lapisan berlilin
(a) Daun sederhana. Daun
sederhana memiliki helaian
pada permukaan epidermis, membantu mencegah
tunggal yang tak terbagi-bagi kehilangan air. Pada tumbuhan berkayu, jaringan pelindung
Beberapa daun sederhana yang disebut periderm menggantikan epidermis di
bercangap sangal dalam.
daerah-daerah yang lebih tua pada batang dan al<ar.
Selain meilndungi tumbuhan dari kehilangan air dan
Tangkai daun
,--
."-."'- penyakit, epidermis memiliki berbagai karakteristik yang
Kuncup
aksilaris terspesialisasi pada setiap organ. Misalnya, rambut akar
merupakan pemanjangan se1 epidermls di dekat ujung
akar. Trikoma (trichome), pertumbuhan serupa-rambut
Anak daun
-
(b) Daun majemuk. Pada daun
majemuk, helaian terdirr dari
banyak anak daun. Tendril. Tendri atau su ur yang digunakan oleh tumbuhan ercis
Perhatikan bahwa anak daun nr untuk bergantung ke penyangga merupakan daun yang
tidak memilikr kuncup termodrfikasi. Setelah'menjerat' penyangga, tendril mengumpar
aksilaris di bagian dasar. Tangkai daun sehingga tumbuhan tertarik mendekati penyangga tersebut. Tendrl
Kuncup brasanya merupakan daun yang termodifikasi, namun sejumlah
- aksilaris tendnl adaiah
- batang yang
termod fikasi,
sepert pada
anggur.

(c) Daun majemuk ganda.


Pada daun majemuk ganda, )
setiap anak daun terbagi Anakdaun
lagi menjadi anak daun
yang lebih kecil.
,Z^
Tangkai daun
Kuncup
aksilaris
Duri. Duri kaktus, mrsalnya prlckly
,:r, Daun sederhana dan daun majemuk. Seseorang
pear ini, sebenarnya merupakan
daun, fotos ntesis dilakukan oleh
dapat membedakan daun sederhana dari daun ma.lemuk dengan bata^g h.au vdnq be ddgirg.
mengamatr kuncup aksilaris. Daun memilik kuncup aksilaris;
sedangkan anak daun tidak memiliki
Daun
penyimpanan.
Kebanyakan
sukulen, sepert
dengan berbagai adaptasi yang memungkinkan daun-daun
ice plant ini,
tersebut melakukan fungsi-fungsi tambahan, misalnya memiliki daun
sebagai pendukung, pelindung, tempat penyimpanan, termodif rkasl
untuk
dan reproduksi
menyimpan air.

3..1 il r n *t,+ l I {,.!'*e'agt isu \ni,*


r;fu m H * r, *t;.:t i l i,-,t"i r.,,'r r'
Daun reproduktif. Daun
Setiap organ tumbuhan-akar, batang, atau daun- dar selumlah sukulen, seperti
memiliki jaringan dermis, vaskular, dan dasar. Masing- nch oE da i g remontia n a,
Ka I a
menghasilkan anak tumbuhan
masing dari ketiga kategori ini membentuk sistem
adventis a, yang latuh dari
jaringan (tissue system), sebuah unit fungsional yang daun dan berakar d tanah.
menghubungkan semua organ tumbuhan.'Walaupun setiap
sistem jaringan sambung-menyambung ke seluruh bagian
tumbuhan, karakteristik-karakteristik spesilik jaringan Braktea. Seringkali d sangka
dan hubungan spasialnya satu sama lain bervariasi pada petal, bagian merah dari
organ-organ yang berbeda poinsettia ini sebenarnya
me'rpakan daun te'mod fi. asi
Sistem jaringan dermis (dermal tissue system) yang disebut braktea yang
adalah lapisan pelindung teriuar tumbuhan. Seperti mengeLilingi sekelompok
kulit kita, sistem tersebut menjadi barisan pertahanan bunga. Dedaunan yang
berwarna cerah semacam itu
pertama melawan kerusakan fisik dan patogen. Pada memikat penyerbuk.
tumbuhan tak berkayu, sistem jaringan ini biasanya
merupakan jaringan tunggal yang disebut epidermis, Daun-daun yang termodifikasi.

BAB TIGA PULUH LIMA Struktur, Pertumbuhan, dan Perkembangan Tumbuhan 319
terdiri dari berkas vaskular (vascular bundle), untai-untai
terpisah yang mengandung xilem dan floem (lihat Peraga
35.8). Xilem maupun floem terdiri dari berbagai macam
tipe sel, termasuk sel-sel yang sangat terspesialisasi untuk
pengangkutan atau pendukung.

Apakah trikoma polong kedelai


mengusir herbivora?
PERCOBAA-N Kumbang daun kacang (Cerotoma trifurcata)
memakan polong legum yang sedang berkembang,
menyebabkan polong tergores dan menurunkan kualitas
bili. W K. Lam dan L. P. Pedigo dari Purdue University
menyelidiki apakah trikoma kaku pada polonq kedelai
(Glycine max) secara fisik mengusir kumbang tersebut. Para
peneliti menempatkan kumbang lapar dalam kantong muslin
dan membungkuskan kantong itu rapat-rapat mengelilingi
Janngan polong kedelai yang berdekatan namun mengekspresikan
dasar
Jaringan lumlah trikoma yang berbeda-beda. Jumlah kerusakan pada
vask ula r polong d peril,sa setelah 24 )am.

,:: l'd'
A !-'ei;,j,r :5.i Ketiga sistem jaringan. Sistem laringan dermis .' +i';
,.+i"''
(biru) menyediakan lapisan pelindung bagi keseluruhan tubuh -.u1.
,
.;+""5-
tumbuhan. Sistem jaringan vaskular (ungu), yang mentranspor Polong yang Polong yang Polong gundul
material-material antara sistem akar dan sistem tunas, juga sangat berambut agak berambut (tak bertrikoma)
(10 tnkoma/mmz) (2 trikoma/mm2)
sambung-menyambung ke seluruh bagian tumbuhan, namun
tersusun secara berbeda di setiap organ. Sistem jaringan dasar
(kuning), yang bertanggung jawab untuk sebagian besar fungsi I-lASlL Kerusakan akibat kumbang pada polong kedelai
metabolik tumbuhan, terletak d antara jaringan dermis dan yang sangat berambut jauh lebih rendah dibandingkan dengan
.laringan vaskular di setiap organ. tipe-tipe polong yang lain.

" -1
" 't;.
dari epidermis tunas, mengurangi kehilangan air dan yang yang
Po ong Po ong Polong gundul:
memantulkan sinar yang berlebihan. Trikoma juga dapat sangat berambut: agak berambut: Kerusakan 4O7o
Kerusakan 10% Kerusakan 2570
memberil(an pelindungan terhadap serangga dengan
membentuk penghalang atau menyekresikan cairan lengket
dan senyawa beracun. Sebagai contoh, trikoma pada
dedaunan aromatik seperti mint menyekresikan minyak
yang melindungi tumbuhan dari herbivor dan penyakit.
'+.a!-rr i5 $ menjabarkan sebuah penelitian tentang
hubungan antara kerapatan trikoma pada polong kedelai
dan kerusakan akibat kumbang.
Sistem jaringan vaskular (vascular tissue system)
melaksanakan transpor material jarak jauh antara sistem KESIMPULAN Trikoma polong kedelai melindungi dari
akar dan sistem tunas. I(edua tipe jaringan vaskular adalah kerusakan akibat kurrbang.
xilem dan floem. Xilem (xylem) mengantarkan air dan
mineral terlarut ke atas dari akar menuju ke tunas. Floem SUMBER W. F. Lam dan L. P. Pedigo, Effect of trichome
density on soybean pod feeding by adult bean leaf beeties
Qthloem) mentranspor gu1a, yang merupakan produk (Coleoptera. Chrysomelidae), Journal of Economic Entomology
fotosintesis, dari tempat pembuatannya (biasanya daun) 94(6):1 459-1 463 (2001).
ke tempat yang membutuhkan-biasanya akar dan tempat-
tempat pertumbuhan, seperti daun dan buah yang sedang BAGAIMANA JIKA? Trlkoma polong dari sebagian besar
berkembang. ]aringan vaskular akar atau batang secara varietas kedelai berwarna putih, namun sejumlah varietas
kolektif disebut stele (kata Yunani yang berarti 'pilar'). memiliki trikoma yang benryarna cokelat kekuningan. Anggaplah
efek densitas trikoma pada kumbang yang menggerogoti
Susunan stele bervariasi, bergantung pada spesies dan polong hanya teramati pada varietas yang berambut cokelat
organ. Pada angiosperma, misalnya, stele akar merupakan kekuningan. Apa yang dinyatakan oleh temuan ini tentang cara
silinder vaskular (vascular cylinder) sentral yang padat dari trikoma-trikoma ini mengusir kumbang?
xilem dan floem, sementara stele dari batang dan daun

32O uNlT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


)aringan yang bukan jaringan dermal maupun vaskular bahwa pertumbuhan tumbuhan tidak terbatas pada periode
adalah bagian dari sistemiaringan dasar (groundtissue embrionik atau juvenil. Sebagai gantinya, pertumbuhan
system). Jaringan dasar yang terletak di bagian internal dari terjadi di sepanjang kehidupan tumbuhan, suatu proses
jaringan vaskular disebut empulur (pith), dan jaringan yang dikenal sebagai pertumbuhan indeterminat
dasar yang terletak di bagian eksternal jaringan vaskular (indeterminate growth). Pada waktu tertentu, sebuah
disebut korteks (cortex). Sistem jaringan dasar bukan tumbuhan yang khas terdiri atas organ-organ embrionik,
sekadar pengisi ruang kosong. Sistem tersebut mencakup yang sedang berkembang, dan dewasa. I(ecuali saat
berbagai macam sel yang terspesialisasi untuk fungsi-fungsi periode dorman, sebagian besar tumbuhan tumbuh terus-
seperti penyimpanan, fotosintesis, dan pendukung. menerus. Sebaliknya, sebagian besar hewan dan sejumlah
organ-organ tumbuhan-misalnya sebagian besar daun,
Tipe-tipe Umurn Sel Turnrbuhan duri, dan bunga-mengalami pertumbuhan determinat
(determinate growth); artinya, mereka berhenti tumbuh
Seperti semua organisme multiselular, tumbuhan
setelah mencapai ukuran tertentu.
dicirikan oleh diferensiasi selular, yakni spesialisasi sel-sel 'Walaupun
tumbuhan terus tumbuh sepanjang
dalam struktur dan fungsi. Diferensiasi selular mungkin
hidupnya, mereka tentu saja juga dapat mati. Berdasarkan
melibatkan perubahan-perubahan di dalam sitoplasma
panjang siklus hidupnya, tumbuhan berbunga dapat
dan organel-organelnya maupun di dalam dinding
digolongkan sebagai tumbuhan anual, bienial, atau
sel. Peraga 35.10 berfokus pada tipe-tipe utama sel
perenial. Tumbuhan anaal (annual) atau tumbuhan
tumbuhan: sel parenkim, sei kolenkim, sel sklerenkim, sel
setahun menyelesaikan siklus hidupnya-dari germinasi,
pengangkut air pada xilem, dan sel pengangkut guia pada
perbungaan, produksi biji, hingga mati-dalam satu tahun
floem. Perhatikan adaptasi-adaptasi struktural pada sel-sel
atau kurang dari satu tahun. I(ebanyakan bunga liar
yang berbeda yang membuat fungsi-fungsi spesifiknya
merupakan anual, seperti juga sebagian besar tanaman
mungkin dilakukan. Anda mungkin juga ingin mengulas
pangan, termasuk legum dan padi-padian seperti gandum
kembaii Peraga 6.9 dan Peraga 6.28, yang menunjukkan
dan beras. Bienial (biennial) atau tumbuhan dwitahunan
struktur dasar sel tumbuhan.
biasanya membutuhkan dua musim pertumbuhan untuk
menyelesaikan siklus hidupnya, masa berbunga dan
w35.r berbuah hanya terjadi pada tahun kedua. Lobak dan wortel
1, Bagaimana sistem jaringan vaskular memungkinkan adalah bienial, walaupun mereka biasanya dipanen setelah
daun dan akar untuk berfungsi bersama-sama tahun pertama. Perenial Qterennial) hidup bertahun-
dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan tahun dan mencakup pepohonan, semak-semak, dan
keseluruhan tumbuhan? sejumlah rumput. Beberapa jenis rumput bufalo dari
2. I(etika Anda memakan yang berikut ini, struktur padang rumput Amerika Utara diduga telah tumbuh
tumbuhan apa yang sebenarnya Anda konsumsi? (a) selama 10.000 tahun dari biji yang berkecambah mendekati
kubis belgia; (b) batang seledri; (c) bawang bombay; zaman es terakhir. I(etika tumbuhan perenial mati, hal
(d) wortel.
tersebut biasanya bukan disebabkan oleh umur yang tua,
3. Jabarkan peran ketiga sistem jaringan pada daun. namun disebabkan oleh infeksi atau trauma lingkungan,
4. Jabarkan setidaknya tiga spesialisasi pada organ misalnya kebakaran atau kekeringan yang parah.
tumbuhan dan sel-sei tumbuhan yang merupakan Tumbuhan mampu melakukan pertumbuhan
adaptasi untuk kehidupan di darat. indeterminat karena mereka memiliki jaringan yang
5. ffi )ika manusia merupakan terus-menerus bersifat embrionik, disebut meristem.
autotroi yang membuat makanan dengan menangkap Ada dua tipe utama meristem: meristem apikal dan
energi cahaya untuk fotosintesis, akan seperti apakah meristem lateral (Peraga 35.11). Meristem apikal
anatomi kita?
(apical meristem), terletak di ujung akar dan tunas dan
Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat I di dalam kuncup aksilaris tunas, menyediakan sel-sel
Apendiks A. t
tambahan yang memungkinkan tumbuhan untuk tumbuh
memanjang, proses yang dikenal sebagai pertumbuhan
primer (primary growth). Pertumbuhan primer
memungkinkan akar-akar menjulur melalui tanah dan
wffi]ffiffi 35.2 tunas-tunas meningkatkan paparannya terhadap cahaya.
E meristem menghasilkan sel-sel Pada tumbuhan herba (tak berkayu), pertumbuhan
primer menghasilkan semua, atau hampir semua,
untuk organ-organ baru tubuh tumbuhan. Akan tetapi, tumbuhan berkayu juga
mengalami penambahan lingkar batang dan akar yang
Sejauh ini, kita telah mengamati struktur dan susunan tidak lagi tumbuh memanjang. Pertumbuhan yang menebal
jaringan-jaringan dan sel-sel tumbuhan pada organ-organ ini, dikenal sebagai pertumbuhan sekunder (secondary
dewasa. Bagaimana organisasi ini dapat muncul? Perbedaan growth), disebabkan oleh aktivitas meristem lateral
utama antara tumbuhan dan sebagian besar hewan adalah (lateral meristem) yang disebut kambium vaskular dan

BAB TIGA PULUH LIMA Struktur, Pertumbuhan, dan Perkembangan Tumbuhan 321
Sel-sel parenkim Qtarenchyma cel/s) dewasa memiliki dinding primer yang relatif
tipis dan fleksibel, dan sebagian besar tidak memiliki dinding sekunder. (Lihat Peraga
6.28 untuk mengulas kembali dinding sel primer dan sekunder). Saat dewasa, sel-sel
parenkim umumnya memiliki vakuola tengah yang besar. Diagram sel tumbuhan
yang'khas' seringkali menggambarkan sel-sel parenkim, karena mereka paling sedikit
terspesialisasi secara struktural. Sel-sel parenkim melaksanakan sebagian besar fungsi
metabolik tumbuhan, yaitu menyintesis dan menyimpan berbagai produk organik.
Misalnya, fotosintesis terjadi di dalam kloroplas-kloroplas sel parenkim pada daun.
Sejumlah sel parenkim pada batang dan akar memiliki plastida tak berwarna yang
menyimpan pati. Jaringan berdaging pada kebanyakan buah terutama tersusun atas
sel-sel parenkim. Sebagian besar sel-sel palenkim mempertahankan kemampuan
untuk membelah dan berdiferensiasi menjadi tipe,tipe sel tumbuhan yang lain di
bawah kondisi-kondisi tertentu-selama penyembuhan luka, misalnya. Para saintis
60 pm
Sel-sel parenkim pada daun E/odea, bahkan mungkin menumbuhkan tumbuhan yang utuh dari satu sel parenkim.
dengan kloroplas (LM)

:ii:it:. i
i;-.,'::.', ,::iiiriililr! ;i#:fiiliiiiliiiJ*tffil{f+..t;iiiiiirlirffii+,fi'l
5um
Sel-sel kolenkim (collenchyma cells), yang terkelompok di dalam untaian atau
silinder, membantu mendukung bagian-bagian tunas tumbuhan yang muda. Sel-
sel kolenkim memiliki dinding primer yang lebih tebal daripada sel-sel parenkim,
walaupun dinding-dindingnya menebal secara tidak merata. Batang dan tangkai daun
yang muda seringkali memiliki untaian sel-sel kolenkim tepat di bawah epidermisnya
(misalnya, 'benang-benang' pada batang seledri, yang sebenarnya adalah tangkai
daun). Sel-sel kolenkim tidak memiliki dinding sekunder, dan tidak terdapat agen
pengeras lignin pada dinding primernya. Oleh karena itu, sel-sel ini memberikan
dukungan yang fleksibel tanpa menghambat pertumbuhan. Saat dewasa, sel-sel
kolenkim hidup dan bersifat fleksibel, memanjang bersama dengan batang dan daun
yang didukungnya-tak seperti sel-sel sklerenkim, yang akan kita bahas berikutnya.

Sel-sel kolenkim (pada batang Helianthus) (LM)

Juga berfungsi sebagai unsur-unsur pendukung pada tumbuhan,


namun dengan dinding sekunder tebal yang biasanya diperkuat
oleh lignin, sel-sel sklerenkim (sclerenchyma cells) lebih kaku
daripada sel-sel kolenkim. Sel-sel sklerenkim dewasa tidak dapat
memanjang, dan mereka terdapat di daerah-daerah tumbuhan
5el sklereid yang telah berhenti tumbuh memanjang. Sel-sel skelerenkim
pada pir (LM) sangat terspesialisasi sebagai pendukung sehingga kebanyakan
sel-sel tersebut mati saat dewasa secara fungsional, namun
25 um mereka menghasilkan dinding sekunder sebelum protoplas
(bagian se1 yang hidup) mati. Dinding-dinding yang kaku tersisa
sebagai'rangka' yang mendukung tumbuhan, pada beberapa
kasus sampai ratusan tahun.
Dinding sel
Dua tipe sel-sel sklerenkim, dikenal sebagai sklereid
(sclereid) dan serat ffiber) terspesialisasi seluruhnya untuk
mendukung dan memperkuat tumbuhan. Sklereid, yang lebih
pendek daripada serat dan berbentuk tidak teratur, memiliki
dinding sekunder yang terlignifikasi dan sangat tebal. Sklereid
menyebabkan kulit kenari dan selaput biji mengeras dan buah pir
berstruktur pasir. Serat, yang biasanya tersusun dalam benang-
benang, berukuran panjang, langsing, dan meruncing. Beberapa
Sel-sel serat (irisan melintang pohon ash) (LM)
di antaranya dimanfaatkan secara komersial, misalnya serat rami
untuk membuat tali dan serat flax yang dipintal menjadi linen.

322 UNtT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


t:!
l:'l
I(edua tipe sel pengangkut air, trakeid, (tracheid) dan unsur it itr

pembuluh (vessel elemenf), adalah sel-sei panjang yang berbentuk ,. .


i.,+
pipa yang mati saat dewasa secara fungsionai. Trakeid ditemukan t
,;:$
di dalam xilem hampir semua tumbuhan vaskular. Selain trakeid, Pembuluh "

sebagian besar angiosperma, serta segelintir gimnosperma dan i s,'i


,st
tumbuhan vaskular tak berbiji, memiliki unsur-unsur pembuluh. i#:.*
ts.s
I(etika isi selular yang hidup pada trakeid dan unsur pembuluh i,Ftr
hancur, dinding-dinding sel yang menebal akan tersisa, membentuk ..,$..$
:'"*l
saluran tak-hidup yang dialiri oleh air. Dinding sekunder trakeid dan
unsur pembuluh seringkali disela oleh ceruk, yaitu bagian-bagian tipis
tempat terdapatnya dinding-dinding primer saja (lihat Peraga 6.28 r -*&-."
'#-
i:"r.:$ .,t
untuk mengulas kembali dinding primer dan sekunder). Air dapat i;. S {':. .u-1::
i: ,ir:J:

Ceruk fl',
bermigrasi secara lateral di antara sel-sel tetangga melalui ceruk.
Trakeid adalah sel-sel yang panjang dan tipis dengan ujung
meruncing. Air bergerak dari sel ke sel terutama melalui ceruk,
i\?
:\i''"
sehingga air tidak perlu menyeberangi dinding sekunder yang tebal.
Trakeid dan pembuluh
: ti'-
4 ^i-
Dinding sekunder trakeid diperkeras oleh lignin, yang mencegah sel-sel #.;i&
(SFM d warnai) Lempeng
runtuh akibat tegangan transpor air dan juga memberikan dukungan. perforas s",,#
Unsur-unsur pembuluh umumnya lebih lebar, lebih pendek, #..d
qi .,;E
berdinding lebih tipis, dan kurang meruncing dibandingkan
Unsur q$ ;.fl
"s ,*
trakeid. Unsur-unsur pembuluh tersusun dengan ujung-ujung yang
bersentuhan, membentuk pipa mikro panjang yang disebut pembuluh
pembuluh
#.$
4 {::
ii"l
(vessel). Dinding ujung dari unsur pembuluh memiliki lempeng Unsur pembuluh, dengan dinding a. ""
berlubangJubang yang mengalirkan air secara bebas melalui pembuluh. ujung yang berlubang-lubang Trakeid

Tidak seperti sel-sel pengangkut air pada xilem, sel-sel Unsur-unsur pembuluh-tapis:
pengangkut gula pada floem tetap hidup saat dewasa penampang longitudinal (LM)
secara fungsional. Pada tumbuhan vaskular tak berbiji dan
gimnosperma, gula dan nutrien-nutrien organik yang lain
ditranspor melalui sel-sel yang panjang dan sempit, disebut sel
tapis (sieve cell).Pada floem angiosperma, nutrien,nutrien ini
ditranspor melalui pembuluh tapis, yang terdiri dari rangkaian Lempeng tapis
:l
i€
sel-sel yang disebut unsur pembuluh-tapis (sieve-tube Unsur pembuluh-tapis (kiri)
!*
element), atau anggota pembuluh,tapis. dan sel pendamping: Sel-se .,d

'Walaupun irisan melintang (TEM) pendamp ng


hidup, unsur pembuluh-tapis tidak memiliki
nukleus, ribosom, vakuola yang jelas, dan unsur sitoskeletal. .:

Reduksi isi sel ini memungkinkan nutrien-nutrien melewati


pembuluh- .:i
sel dengan mudah. Dinding ujung di antara unsur-unsur tapis ::i!

pembuluh-tapis, disebut lernpeng tapis (sieve plate), Plasmodesma


memiliki pori-pori yang memfasilitasi aliran cairan dari sel
ke sel di sepanjang pembuluh tapis. Di samping setiap unsur
pembuluh-tapis, terdapat sebuah sel nonpengangkut yang Lempeng taprs
30 pm
disebut sel pendamping (companion cell), yang terhubung
dengan unsur pembuluh-tapis oleh banyak saluran, disebut
plasmodesmata (lihat Peraga 6.28). Nukleus dan ribosom dari pendamp ng
sel pendamping tidak hanya berfungsi untuk sel itu sendiri, .$#' ]'ou'
namun juga untuk unsur pembuluh-tapis di sebelahnya. Pada
beberapa tumbuhan, sel-sel pendamping pada daun juga
membantu memuat gula ke dalam unsur pembuluh-tapis, yang Unsur-unsur pembuluh-tapis:
kemudian mentranspor gula ke baglan-bagian lain tumbuhan. penampang longitudinal
Lempeng tapis dengan pori-pori (SEM)

BioFlix Kunjungi study Area


di www.masteringbio.com
untuk memperoleh Animasi 3D BioFlix
berjudul Tour of a Plant Cell.

BAB TIGA PULUH LIMA Struktur, Pertumbuhan, dan Perkembangan Tumbuhan 323
Pertumbuhan primer pada batang

Korteks

Floem primer
(meristem apikal
tunas dan Xilem primer
-.,daun muda)
Empulur

Pertumbuhan sekunder pada batang


Meristem
kuncup aksilaris

Empulur Floem primer

Xilem primer Floem sekunder

Xilem sekunder idrrnbiuir v;,rskirlar *rtrr*ni:ahk*;r


xils*r rl:ln llo$rri sekrrndFr.

& PeraEa 15.11 Gambaran umum pertumbuhan primer dan sekunder'

kambium gabus. Silinder-silinder yang terdiri dari sel-sel Sel-sei yang terdapat di dalam meristem-meristem
yang sedang membelah ini membentang di sepanjang ai(ar cukup sering membelah, sehingga menghasili(an se1-se1
dan batang. I(ambium vaskular (vascular cambium) tambahan. Beberapa dari sei-sel baru tersebut tetap
menambahkan lapisan-lapisan jaringan vaskular yang berada di dalam meristem dan menghasilkan lebih
disebut xilem sekunder (kayu) dan floem sekunder. banyak sel-sel, sementara yang lain berdiferensiasi dan
I(ambium gabus (cork cambium) menggantikan digabungkan ke dalam jaringan-jaringan dan organ-
epidermis dengan periderm yang lebih tebal dan keras. organ tumbuhan yang sedang tumbuh. Sel-sel yang tetap
menjadi sumber sel-sel baru disebut inisial (initial).
Sei-sel baru yang dipindahkan dari meristem, disebut
.a;--
i#ii-
KuncuP aPikal
derivatif (derivative), terus membelah hingga sel-sel yang
;:i{:l-)r>rK kuncup
Sisik KurrluP
::j dihasilkan menjadi terspesialisasi di dalam jaringan-
ii"l-- Kuncuo aksilaris
:{' ,//
_i
jaringan yang sedang berkembang.
i- /,/
,/ Bekas daun Hubungan antara pertumbuhan primer dan
Pertumbuhan
tahun ini ,,/,/ *i-. l
sekunder jelas terlihat pada ranting pohon meranggas
(berumur di musim dingin. Pada ujung tunas terdapat l(uncup
setahun)
apikal yang dorman, terbungkus oleh sisik-sisik yang
Cabang samping melindungi meristem apikalnya {Peraga 35.12). Di
berusra setahun
musim semi, kuncup menggugurkan sisik-sisiknya dan
terbentuk dari
kuncup aksilaris di memulai pertumbuhan primer yang berlangsung cepat,
dekat ujung tunas menghasilkan serangi(aian nodus dan internodus. Di
Pertumbuhan
tahun lalu sepanjang setiap segmen pertumbuhan, nodus ditandai
(berumur dua Bekas daun oleh bekas luka yang ditinggalkan ketika daun gugur. Di
tahu n)
Bata ng atas setiap bekas daun terdapat sebuah kuncup aksilaris
atau cabang yang terbentuk dari kuncup aksilaris. Di
Bekas kuncup yang ditinggalkan
oleh sisik kuncup apikal dari sebeiah bawah ranting terdapat bekas-bekas kuncup dari
musim dingin sebelumnya Iingkaran sisik-sisik yang membungkus kuncup apikal
Pertumbuhan
dua tahun lalu
selama musim dingin sebelumnya. Selama masing-
(berumur tiga Bekas daun masing musim pertumbuhan, pertumbuhan primer
tahun) memperpanjang tunas-tunas, sementara pertumbuhan
sekunder mempertebal bagian-bagian yang terbentuk
A Peraga 35,12 Pertumbuhan selama tiga tahun pada pada tahun-tahun sebelumnya.
suatu ranting musim dingin.

324 UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


ffi35.? Korteks Silindervaskular
1. Bedakan antara pertumbuhan primer dan sekunder. Epidermis
2. Sel-sel pada lapisan bawah kulit Anda membelah dan Keterangan
menggantikan sel-sel mati yang terkikis dari permukaan. label
Mengapa tidak akurat untuk membandingkan wilayah Rambut akar
Dermal
pembelahan se1 semacam itu dengan meristem tumbuhan?
Dasa r
3. Akar dan batang tumbuh secara indeterminat, namun :::.::,: VaSkUlaf
dedaunan tidak. Bagaimana hal ini menguntungkan
tumbuhan?
4.p-i,ffi ffi-Tffiffik|$-*ffi,?Anggaplahseorangtukang
kebun memanen beberapa lobak yang ternyata terlalu ;iti Zona
kecil. I(arena lobak merupakan bienial, tukang kebun t"!:): pemanlangan
meninggalkan sisa tumbuhan di tanah, dengan pikiran
bahwa lobak itu akan tumbuh lebih besar selama tahun ,::
l:

kedua. Apakah ini gagasan yang bagus? ]elaskan.


Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat t
Meristem
Apendiks A. i
a pi kal Zona
pembelahan
Tudung akar sel

wss.s
$
lOOgm

i Fertumbuhan prfim"les' g .'er;ril;, ii


1l Pertumbuhan primer akar. Mikrograf cahaya dan
diagram ini mengungkapkan ciri-ciri anatomis ulung akar bawang
memperpaniaffig alear dan tc"snas bombay. Mitosis terkonsentrasi pada zona pembelahan sel, tempat
meristem apikal dan produk-produk langsung pertumbuhannya
Seperti yang telah Anda pelajari, pertumbuhan primer berada. Meristem apikal luga memperlahankan tudung akar dengan
adalah pertumbuhan memanjang, dihasilkan oleh menghasilkan sel-sel baru yang menggantikan sel-sel yang terlepas.
meristem apikai. Secara l<olektii hasil pertumbuhan Sebagian besar pemanjangan akar terjadi di zona pemanjangan. Sel-
sel menladi dewasa secara fungsional pada zona diferensiasi. Zona-
ini disebut tubuh tumtruhan primer Qrrimary plant zona itu dipisah-.pisahkan tanpa batasan yang jelas.
body). Pada tumbuhan herba, tubuh primer biasanya
adalah keseluruhan tumbuhan, Pada tumbuhan berkayu,
tubuh primer hanya terdiri dari bagian-bagian termuda,
sebelum sel-sel akar selesai memanjang, sebagian besar
yang belum berkayu. Walaupun meristem apikal
mulai terspesialisasi dalam struktur dan fungsi. Pada zona
memperpanjang akar dan tunas, ada beberapa perbedaan
diferensiasi, atau zona pematangan, sel-sel menyelesaikan
pertumbuhan primer dari kedua sistem ini.
diferensiasinya dan menjadi tipe sel-sel yang berbeda.
Pertumbuhan primer akar menghasilkan epidermis,
Fertumbuhan Frimrer Akar jaringan dasar, dan jaringan vaskular. F*r"aga 35.14
Ujung akar tertutup oleh tudung akar (root cap) mirip menunjukkan irisan melintang ketiga sistem jaringan
bidal yang melindungi meristem apikal yang rapuh saat primer pada akar muda sejenis eudil<otil (Ranunculus
akar menembus tanah yang abrasif selama pertumbuhan atau buttercup) dan sejenis monokotil (Zea ataujagung).
primer. Tudung akar juga menyekresikan lendir polisakarida Air dan mineral yang diabsorpsi dari tanah harus masuk
yang melumasi tanah di sekeliling ujung akar. Pertumbuhan melalui epidermis akar. Rambut akar, yang melakukan
terjadi tepat di belakang ujung akar dalam ketiga zona sei sebagian besar absorpsi, meningkatkan proses ini dengan
pada tahap-tahap pertumbuhan primer yang berurutan. meningkatkan area permukaan se1-sel epidermis.
Dimulai dari bagian ujung, terdapat zona pembelahan sel, Pada kebanyakan akar, stele adalah silinder vaskular,
zona pemanjangan, dan zona diferensiasi {Fe:aga 35 '!c}. inti padat dari xilem dan floem {Fer*q;r -'t5,14a}. Pada
I(etiga zona tersebut dipisah-pisahkan, namun tanpa sebagian besar akar eudikotil, xilem memiliki penampilan
batasan yang j elas. Zona pembelahan sel mencakup meristem mirip bintang dan floemnya menempati bagian di antara
apikal akar dan derivatnya. Sel-sel akar baru dihasilkan di lengan-lengan 'bintang' dari xilem. Pada kebanyakan akar
wilayah ini, termasuk tudung akar. Biasanya, sekitar satu monokotil, jaringan vaskular terdiri dari sebuah inti pusat
milimeter di belakang ujung akar terdapal zona pemanjangan, dari sel-sel parenkim yang dikelilingi oleh sebuah cincin xilem
tempat se1-se1 akar memanjang, terkadang hingga lebih dari dan sebuah cincin floem (Fer'+ij* 1,5.'iaB::i. Daerah tengah
sepuluh kali panjang aslinya. Pemanjangan sel dalam zona ini seringkali disebut empulur namun tidak boleh tertukar
mendorong ujung akar lebih jauh ke dalam tanah. Sementara dengan empulur batang, yang merupakan jaringan dasar.
itu, meristem apikal akar terus menambahkan sel-sei ke Jaringan dasar akar, terutama tersusun atas sel-
ujung yang lebih muda pada zona pemanjangan. Bahkan sel parenkim, mengisi korteks, yaitu wilayah di antara

BAB TIGA PULUH LIMA Struktur, Pertumbuhan, dan Perkembangan Tumbuhan 325
Epidermis

Korteks

Endodermis

Srlrnder
vaskular

PenslKel

lnli dari
sel-sel
parenkim

Xilem
100 pm
lloem
(a) Akar dengan xilem dan floem di tengah
(ciri khas eudikotil). Pada a(ar g,mlosperma
dan eudikotil tertentu, serla beberapa monokotil, (b) akar dengan parenkim di tengah (ciri khas
stele adalah silinder vaskular yang terdiri dari inti monokot). Stele pada kebanyakan akar monokotil
berlobus dari xilem, dengan floem yang berada merupakan silinder vaskular dengan inti dari parenkrm
dr antara lobus-lobus. yang dikelllingi oleh sebuah cincin xtlem dan sebuah
cincin floem.

Keterangan
label

Dermal
Dasa r

Vaskula r

,*. : .i. r , :'i Organisasi jaringan-jaringan primer pada


akar muda. Bagian (a) dan (b) menunjukkan irisan melintang
akar Ranunculus (buttercup) dan Zea (lagunq). Akar-akar ini
merepresentasikan dua pola dasar organisasi akar, yang memiliki
banyak variasi, bergantung pada spesies tumbuhan (semua LM).
50 gm

silinder vaskular dan epidermis. Sel-sel di dalam jaringan . Daun berkembang dari primordia daun
dasar menyimpan karbohidrat, dan plasma membrannya (Ieaf pr imordia, tunggal pr imordium), penjuluran serupa-
menyerap air dan mineral dari tanah. Lapisan korteks yang jari di sepanjang kedua sisi meristem apikal. I(uncup
paling dalam disebut endodermis, silinder setebal satu aksilaris berkembang dari pulau-pulau sel meristematik
sel yang membentuk perbatasan dengan silinder vaskular. yang ditinggalkan oleh meristem apikal di dasar primordia
Seperti yang akan Anda lihat pada Bab 36, endodermis daun. I(uncup aksilaris dapat membentuk tunas lateral
merupakan rintangan selektif yang meregulasi perlintasan pada waktu selanjutnya (lihat Peraga 35.12).
zat-zat dari tanah ke dalam silinder vaskular. Di dalam sebuah kuncup, primordia daun terletak
Akar lateral muncul dari perisikel Qrericycle), lapisan berdekatan karena internodusnya sangat pendek. Sebagian
sel terluar pada silinder vaskular, yang berada di sebelah besar pemanjangan tunas disebabkan oleh pemanjangan
dan tepat di dalam endodermis (lihat Peraga 35.14). Akar sel-sel internodus di bawah ujung tunas. Pada beberapa
samping menembus korteks dan epidermis hingga ia tumbuhan, termasuk rumput-rumputan, segelintir sel-sel
muncul dari akar yang sudah ada Akar daun dihasiikan oleh daerah-daerah jaringan meristematik
lateral tidak bisa bermula di dekat permukaan akar karena yang terpisah dari meristem apikal. Daerah,daerah ini,
sistem vaskularnya harus bersambungan dengan silinder
disebut meristem interkalar (intercalary meristem), tetap
vaskular di tengah akar yang sudah ada.
berada di dasar helaian daun dan internodus batang.
Ciri-ciri morfologis ini membantu rumput-rumputan
f,}* $' [a; r{1 $"i # $ t -an 3'u r I ;t"'n'*' *"'E a* re ;.e:c bertahan meskipun dimakan oleh herbivora karena bagian
Meristem apikal tunas adalah massa yang berbentuk helaian daun yang miring ke atas dapat dihilangkan tanpa
kubah dari sel-sel yang sedang membelah di ujung tunas menghentikan pertumbuhannya.

326 UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


100 um

b o.*-
d c_
*+:

.s, Pembentukan akar lateral. Akar lateral bermula di dalam perisikel, lapisan terluar silinder
vaskular akar, dan tumbuh keluar menembus korteks dan epidermis. Di dalam serangkaian mikograf cahaya ini,
akar asli ditunjukkan dalam irisan melintang, sementara akar lateral ditunjukkan dalam irisan longitudinal.

Meristem aprkal tunas Pnmordia daun clncln Xilem pada setiap berkas vaskular
terletak di sebelah empulur, dan floem pada setiap berkas
terletak di sebelah korteks. Pada sebagian besar batang
monokotil, berkas vaskular tersebar di seluruh jaringan
Daun muda
dasar, bukan membentuk cincin ',::: i. Pada
batang monokotil maupun eudikotil, jaringan dasar
sebagian besar terdiri dari sel-sel parenkim. Akan tetapi,
sel-sel kolenkim yang terletak tepat di bawah epidermis
memperkuat kebanyakan batang. Sel-sel sklerenkim,
Untai vaskular
yang sedang terutama sel-sel serat, juga memberikan dukungan di
berkembang bagian-bagian batang yang tak lagi memanjang.

al.?s',q;srris*,r i-tri*g'-t*I f.:.#{fra {.};pE,om

menyajikan gambaran umum struktur daun.


Rintangan epidermis diselingi oleh stomata (tunggal,
stoma), yang memungkinkan pertukaran gas antara udara
Meristem
ku ncu p
sekitar dan sel-sel fotosintetik di dalam daun. Selain
a ksila ris meregulasi pengambilan CO, untuk fotosintesis, stomata
merupakan jalur-jalur utama penguapan air. Istilah stoma
F-n,,*..;---r dapat mengacu pada pori stomata atau keseluruhan
kompleks stomata yang terdiri dari sebuah pori yang
,s- : .'. ' Ujung tunas. Primordia daun muncul dari diapit oleh dua sel penjaga (guard cell), yang meregulasi
samping kubah meristem apikal. Ini adalah irisan longitudinal
ujung tunas Coleus (LM).
pembukaan dan penutupan pori. I(ita akan membahas
stomata secara detail pada Bab 36.
iaringan dasar daun, yaitu wilayah yang disebut
{-}r3;am*sast f.--rrrerg*ra p*r.da $faf amp; mesofil (mesophyll, dari kata Yunani mesos, tengah, dan
Epidermis menutupi batang sebagai bagian dari sistem phyll, daun), terjepit di antara lapisan epidermis atas dan
jaringan dermis yang berkelanjutan. )aringan vaskuiar bawah. Mesofil terutama terdiri dari sel-sel parenkim
membentang di sepanjang batang dalam berkas vaskular. yang terspesialisasi untuk fotosintesis. Daun-daun dari
Tidak seperti akar lateral, yang muncul dari jaringan vaskular kebanyakan eudikotil memiliki dua daerah yang berbeda:
jauh di dalam akar dan merusak kambium vaskular, korteks, mesofil palisade dan mesofil spons. Mesofil palisade terd:ri
dan epidermis (lihat Peraga 35.15), tunas lateral berkembang dari satu atau beberapa lapisan sel-sel parenkim memanjang
dari meristem kuncup aksilaris di permukaan batang dan di bagian paling atas daun. Mesof.l spons terletak di bawah
tldak merusak jaringan lain (lihat Peraga 35.16). Berkas mesofil palisade. Sel-sel parenkim ini tersusun lebih longgar,
vaskular batang menyatu dengan silinder vaskular akar dengan labirin rongga udara tempat CO2 dan oksigen
pada zona transisi yang berada di dekat permukaan tanah. bersirkulasi di sekitar sel-sel dan naik ke wilayah palisade.
Pada sebagian besar spesies eudikotil, jaringan vaskular Rongga udara biasanya berukuran besar di dekat stomata,
terdiri dari berkas vaskular yang tersusun dalam suatu tempat pertukaran gas dengan udara luar terjadi.

BAB TIGA PULUH LIMA Struktur, Pertumbuhan, dan Perkembangan Tumbuhan 327
Sklerenkim laringan dasar
(sel.sel serat)
menghubungkan
empulur ke korteks

Empulur Epidermis

r Keterangan
label
Epidermis
Dermal vaskular
Dasar
'1 ':1]1::i VaSkUlar '1
mm mm

(a) lrisan melintang batang dengan berkas vaskular yang (b) lrisan melintang batang dengan berkas vaskular
membentuk cincin (ciri khas eudikot). Jaringan dasar yang tersebar (ciri khas monokot). Pada susunan
yang mengarah ke dalam disebut empulur, dan jaringan semacam ini, jaringan dasar tidak terbagi-bagi menjadi
dasar yang mengarah ke luar disebut korteks (LM). empulur dan korteks (LM).

A Peraga 35.17 Organisasi jaringan primer pada batang muda.


Mengtapa rstilah empulur dan korteks tidak digunakan untuk mendeskripsikan jaingan dasar batang monokotil?
ffiffi

Keterangan -l=
label

Dermal l1

I
IO
Dasar
! ir vasKular

Epidermis
atas

Mesofil
palisade

Sel Mesofil
seludang spons
berkas
Epidermis
bawah
T=
loIO

,,,.J%im ' : !h" E;:


Urat daun
Kutikula
l-
'l''l-jiiH:

Sel-sel Urat daun Rongga udara Sel penjaga


penjaga
(a) Gambar potongan jaringan daun (c) lrisan melintang daun lilac
(Syringa) (LM)

& Peraga 35.18 Anatomi daun.

328 UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


)aringan vaskular setiap daun bersambungan dengan Pertumbuhan primer dan sekunder terjadi secara
jaringan vaskular batang. Runutan daun (leaf traces), simultan. I(etika pertumbuhan primer menambahkan daun
sambungan dari berkas vaskular di dalam batang, melewati dan memperpanjang batang serta akar di daerah-daerah
tangkai daun dan menuju daun. Urat daun adalah berkas tumbuhan yang lebih muda, pertumbuhan sekunder
vaskular daun, yang terbagi-bagi lagi dan bercabang ke seluruh mempertebal batang dan akar di daerah-daerah tempat
mesofil. )ejaring ini mendekatkan xilem dan floem dengan pertumbuhan primer telah berhenti. Proses tersebut serupa
jaringan fotosintetik, yang memperoleh air dan mineral dari pada tunas dan akar. Peraga 35.19 menyajikan gambaran
xilem dan memuat gula serta produk-produk organik lain ke umum pertumbuhan pada batang berkayu.
dalam floem untuk ditranspor ke bagian-bagian tumbuhan
yang lain. Struktur vaskular juga berfungsi sebagai rangka Kambiurn Vaskular dan Jaringan
yang memperkokoh bentuk daun. Setiap urat daun dilindungi
oleh seludang berkas (bundle sheath), yang terdiri dari satu
Vaskular Sekunder
atau beberapa lapis sel, biasanya sel-sel parenkim. Sel-sel I(ambium vaskular adalah silinder dari sel-sel meristematik,
seludang berkas sangat jelas pada dedaunan tumbuhan yang yang seringkali hanya setebal satu sel. I(ambium ini
melakukan fotosintesis Cn (iihat Bab 10). Tidak seperti batang meningkatkan lingkar tumbuhan dan juga menambahkan
dan akar, daun jarang mengalami pertumbuhan sekunder, laplsan-lapisan xilem sekunder ke bagian anteriornya dan
yang merupakan topik bagian berikutnya. floem sekunder ke bagian eksteriornya. Setiap lapisan
memiliki diameter yang lebih besar darlpada lapisan
ffi35.3 sebelumnya (lihat Peraga 35.19). Dengan cara ini, kambium
vaskular mempertebal akar dan batang.
l. Jabarkan bagaimana akar dan tunas berbeda dalam Pada batang berkayu yang khas, kambium vaskular
percabangannya.
terdiri dari sebuah silinder bersambungan dari sei-sel
2. Bedakan pertumbuhan primer pada akar dan tunas.
parenkim yang tak terdiferensiasi, terletak di luar empulur
3. I(etika hewan pemakan rumput disingkirkan dari dan xilem primer serta di sebelah dalam korteks dan
padang rumput, eudikotil menggantikan rerumputan.
floem primer. Di dalam akar berkayu yang khas, kambium
Ajukan salah satu alasan.
vaskular terbentuk ke bagian eksterior xilem primer dan
4. lika daun terorientasi secara
if.ffigffififfiHTffiiffi'.ffiLry.
ke bagian interior floem primer dan perisikel.
vertikal, apakah menurut Anda mesofilnya akan
Jika dilihat dalam irisan melintang, kambium vaskular
terbagi menjadi lapisan spons dan palisade? Jelaskan.
terlihat sebagai cincin inisial. I(etika sel-sel meristematik ini
Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat g
membelah, mereka memperbesar lingkar kambium vaskular
Apendiks A I dan juga menambahkan xilem sekunder ke bagian daiam
***J kambium serta floem sekunder ke bagian luar (Peraga
35.20). Beberapa inisial memanjang dan terorientasi dengan
sumbu panjangnya paralel dengan sumbu batang atau
Wtr.ffieffi 35.4 akar. Inisial-inisial tersebut menghasilkan sel-sel seperti
il Pertumbuhan kedua menambah trakeid, unsur pembuluh, dan serat-serat xilem, serta unsur
pembuluh-tapis, se1 pendamping, parenkim, dan serat-serat
ukuran lingkar batang dan akar floem. Inisial-inisial yang lain lebih pendek dan terorientasi
pada tumbuhan berkayu tegak lurus terhadap sumbu batang atau akar. Mereka
menghasilkan jari-jari vaskular (vascular rays)-deretan
Seperti yang telah Anda lihat, pertumbuhan primer radial sel-sel yang menghubungkan xilem sekunder dengan
muncul dari meristem apikal dan melibatkan produksi floem sekunder. Sel-sel jari-jarr vaskular menggerakkan air
serta pemanjangan akar, batang, dan daun. Sebaliknya, dan nutrien di antara xilem dan floem sekunder, menyimpan
pertumbuhan sekunder, pertumbuhan menebal yang karbohidrat, dan membantu perbaikan kerusakan.
dihasilkan oleh meristem lateral, terjadi pada batang dan Seiring pertumbuhan sekunder terus berlangsung
akar tumbuhan berkayu, namun jarang pada daun. Tubuh selama bertahun-tahun, lapisan xilem sekunder (kayu)
tumbuhan sekunder (secondary plant body) terdiri dari berakumulasi, terutama terdiri dari trakeid, unsur pembuiuh,
jaringan-jaringan yang dihasilkan oleh kambium vaskular dan serat (lihat Peraga 35.10). Gimnosperma hanya memiliki
dan kambium gabus. I(ambium vaskular menambahkan trakeid, sementara hampir semua angiosperma memiliki
xilem sekunder (kayu) dan floem sekunder, sehingga trakeid maupun unsur pembuluh. Dinding sel-sel xilem
meningkatkan aliran vaskular dan dukungan bagi sistem sekunder sangat ieriignifikasi dan menyebabkan kekerasan
tunas. I(ambium gabus menghasilkan penutup yang kokoh dan kekuatan kayu. Di daerah-daerah beriklim sedang, kayu
dan tebal yang terutama terdiri dari sel-sel berisi lilin yang terbentuk di awal musim semi, dikenal sebagai early
yang melindungi batang dari kehilangan air dan serangan wood, biasanya terdiri dari sel-sel xilem sekunder dengan
serangga, bakteri, serta fungi. Semua spesies gimnosperma diameter yang relatif besar dan dinding se1 yang tipis (lihat
dan kebanyakan spesies eudikotil memiliki pertumbuhan Peraga 35.19b). Struktur ini memaksimalkan pengangkutan
sekunder, namun ini jarang terjadi pada monokotil. air ke daun baru yang sedang tumbuh. I(ayu yang dihasilkan

BAB TIGA PULUH LIMA Struktur, Pertumbuhan, dan Perkembangan Tumbuhan 329
(a) Pertumbuhan primer dan sekunder
.,**#g,.
ffi meristem
Pertumbuhan primer dari aktivitas
pada batang yang berusia dua tahun 4i6rd6dx;t;: apikal hampir selesai.
Kambium vaskular baru saja terbentuk.

ffi Walaupun pertumbuhan primer terus


Epidermis t^pulu, / berlangsung pada tunas apikal, hanya
pertumbuhan sekunder yang terjadi di
Korteks
Xilem primer bagian ini. Batang menebal saat
Floem
Kambium vaskular kambium vaskular membentuk xilem
primer sekunder ke sebelah dalam dan floem
Floem primer Korteks
Kambium sekunder ke sebelan atas.
vaskular -ffi
ffi Beberapa inisial dari kambium vaskular
Xilem i,,nan memunculkan jari-jari vaskular (lihat
primer ooftU"
I " l'* --;7 *' halaman berikutnya).
ffi$ JanJan
-h
4P;;l

Empulur vasku la r ffi Saat diameter kambium vaskular


meningkat, floem sekunder dan jaringan-
laringan lain di luar kambium tidak dapat
1; mengikuti karena sel-selnya tidak lagi
membelah. Akibatnya, jaringan-jaringan
inr, termasuk epidermis, pada akhirnya
t* Xilem
akan pecah. Meristem lateral kedua,
ItJ
r;& pnmer
kambium gabus, berkembang dari sel-sel
;{!
i'li
iq
Xilem sekunder
#t'd parenkim di korteks, Kambium gabus
menghasilkan sel-sel gabus, yang
i# menggantikan ep,dermis.
a!
g
tfi
ini
_l
ffi eaOa tahun kedua pertumbuhan sekunder,
,.4 . kambium vaskular menghasilkan lebih
l}*
::t
"1', banyak xilem dan floem sekunder, dan
kambium gabus menghasilkan lebih
Periderm- ii*
;3i banyak gabus.
(terutama ;.:
kambium l
;$
gabus dan i
E;
i* ffi jaringan-jaringan
Seiring peningkatan diameter batang,
qabus) l terluar di bagian luar dari
kambium gabus merekah dan terlepas.
Floem s
primer
-# ffi eaOa banyak kasus, kambium gabus
Floem nll
terbentuk lagi di bagian korteks yang lebih
riJ
seku nder
,ii.l
Xilem dalam. Ketika tidak ada lagi korteks yang
lA sekunder tersisa, kambium berkembang dari sel-sel
Kambium ;lI (produksi
vasku ri9 ,* parenkim floem.
la r :l
li,i dua tahun) ffi
Xilem li Kambium vaskular
Lapisan Setiap ka-bium gabus dar jaringan-
ffi jaringan
r:d
seku nder yang dihasilkannya membentuk
ni1 Floem sekunder periderm
rS selapis periderm.
Xilem ,til ffi Kambium
cabl,, #PePagan
primer gabus terbaru ffi eepagan terd.ri dari semua laringan yang
terletak di luar kambium vaskular.
Empulur

Floem sekunder Pepagan


Kambium vaskular

Xrlem sekunder f Late wood Kambium)


wood gabus reriderm
Itarly
A +rr.,':, ::: irr Pertumbuhan primer dan Gabus )
I
sekunder pada batang. Perkembangan
pertumbuhan sekunder dapat ditelusuri dengan
memeriksa bagian-bagian batang mulai dari
yang paling muda sampai yang paling tua. I=
q
$ffi Eagaimanakan kambium vaskular
*" menyebabkan beberapa jaringan pecah? l-
Jari-jarivaskular Cincin
pertumbuhan
(b) lrisan melintang batangTilia (linden)
0,5 mm yang berusia tiga tahun (LM)

330 UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


Kambium vaskular .<. Pertumbuhan
,;:.i?i..
Kambium
x,x ffi e r.e , -I vaskular
\
.O* Atf' I
I Floem
x xffin Il,/ Serunder
A 11""
vl7lp .\/
l /., ar.-.!., .1. ,..i.!..i !.., ,,.;,.r.
.!:i Jt..i\rt t i: ri:tr:{ri ;.ir;i : i:;:;.:: ""i
'"::jjj:.
::.;:.! I
)/
XG$
"'ll*,"/
I (ffi:le
;
..,.r t:i_.,,..- ,.^i,..-, i - l.ri qRffffi!,!
'
Setelah dua tahun
pertumbuhan

Pertumbuhan kedua yang dihasilkan oleh kambium vaskular.

belakangan pada saat musirn pertumbuhan, selama akhir Hanya floem sekunder termuda, yang paling dekat dengan
musim panas atau awal musim gugur, dikenal sebagai late kambium vaskular, yang berfungsi dalam pengangkutan gula.
wood. Kayu tersebut tersusun atas sel-sel berdinding tebal Seiring peningkatan lingkar batang atau akar, floem sekunder
yang tidak mengangkut terlalu banyak air namun berperan yang lebih tua dibuang. Inilah alasan floem sekunder tidak
lchih besar dalam mendukung batang. terakumulasi sebanyak xilem sekunder.
Dr wilayah-wilayah beriklim sedang, kambium vaskular
menjadi dorman selama musim dingin, dan setelah ila$:Lcs r€ara
E+.asstE.eiq-srxe
perturnbuhan dimulai iagi pada musim semi, terdapat
Elrcp€* es B{s$'ff* c'id *rffir
penanda yang kontras di antara sel-sel early wood yang
besar dan sel-sel late wood yang lebih kecil dari musim Selama tahap-tahap awal pertumbuhan sekunder,
tumbuh sebelumnya. Pertumbuhan setahun tampak epidermis terdorong ke luar, sehingga pecah, mengering,
sebagai cincin yang jeias pada irisan melintang sebagian dan gugur dari batang atau akar. Epidermis digantikan
besar batang dan akar pohon. Oleh karena itu, para peneliti oleh dua jaringan yang dihasilkan oleh kambium gabus
dapat memperkirakan umur pohon dengan menghitung pertama, yaitu silinder yang tersusun atas sel-sel yang
cincin tahunannya. Dendrochronology (dari kata Yunani sedang membelah yang muncul pada korteks batang
dendron, pohon) adalah sains yang menganalisis pola paling luar (iihat Peraga 35.19a) dan pada lapisan perisikel
pertumbuhan cincin tahunan pohon. I(etebalan cincin paling luar di akar. Salah satu jaringan, disebut feloderm
tahunan bisa bervariasi, bergantung pada pertumbuhan Qthelloderm), adalah lapisan sel,sel parenkim tipis yang
musiman. Pohon tumbuh dengan baik pada tahun-tahun terbentuk di bagian dalam kambium gabus. Jaringan yang
yang basah dan hangat namun bisa sulit tumbuh pada lain terdiri dari sel-sel gabus yang terakumulasi di bagian
tahun-tahun yang dingin atau kering. I(arena cincin yang luar kambium gabus. Saat sel,sel gabus dewasa, mereka
tebal mengindikasikan tahun yang hangat dan cincin yang menumpuk material berlilin yang disebut suberin di dalam
tipis mengindikasikan tahun yang dingin atau kering, dindingnya dan kemudian mati. Jaringan gabus kemudian
saintis dapat menggunakan pola cincin pohon untuk berfungsi sebagai penghalang yang membantu melindungi
mempelajari perubahan iklim batang atau akar dari kehilangan air, kerusakan fisik, dan
Saat pohon atau semak berkayu bertambah umur, patogen. Setiap kambium gabus dan jaringan-jaringan yang
lapisan-iapisan xilem sekunder yang lebih tua tidak lagi dihasilkannya membentuk lapisan periderm.
mengangkut air dan mineral (larutan yang disebut getah I(arena sel-sel gabus memiliki suberin dan biasanya
xilem). Lapisan-lapisan ini disebut galih atau heartwood termampatkan, sebagian besar periderm tidak tembus air
karena mereka terletak paling dekat dengan pusat batang dan gas, tidak seperti epidermis. Akan tetapi, pada sebagian
atau akar ': ' . Lapisan xilem sekunder terluar besar tumbuhan, air dan mineral terutama diserap di bagian-
yang paling baru masih mengangkut getah xilem sehingga bagian akar yang paling muda. Bagian akar yang lebih tua
dikenal sebagai gubal atau sapwood. Inilah mengapa menambatkan tumbuhan serta mengangkut air dan zat-zat
pohon yang besar dapat sintas meskipun bagian tengah terlarut di antara tanah dan tunas. Di beberapa bagian
batangnya berongga , . ,. I(arena setiap lapisan periderm terdapat area-area kecil yang menonjol, disebut
baru dari xilem sekunder memiliki lingkar yang lebih besar, lentisel (Ienticel), tempat terdapatnya lebih banyak ruang
pertumbuhan sekunder memungkinkan xiiem mengangkut kosong di antara se1-se1 gabus, memungkinkan sel-sel hidup
lebih banyak getah setiap tahunnya, menyuplai daun yang di dalam batang atau akar berkayu dapat bertukar gas dengan
semakin banyak. Galih biasanya lebih gelap daripada gubal udara luar. Lentisel seringkali tampak sebagai celah-celah
akibat resin dan senyawa-senyawa lain yang meresap ke kecil, seperti yang ditunjukkan pada Peraga 35.19a.
rongga-rongga sel dan membantu melindungi inti pohon Penebalan batang atau akar seringkaii menyebabkan
dari fungi dan serangga-serangga pelubang kayu. kambium gabus pertama pecah, yang kehilangan aktivitas

BAB TIGA PULUH LiMA Struktur, Pertumbuhan, dan Perkembangan Tumbuhan 331
Menggunakan Dendrokronologi untuk C incin
pertumbuhan
Mempelajari lklim
Jafl-lan
PENERAPAN Dendrokronologi, sains yang menganalrsrs cincin vaskular
tahunan pohon, berguna dalam mempelajari perubahan iklim.
Sebagian besar sarntis menyalahkan pembakaran bahan bakar
fosil dan pelepasan CO2 serta gas-gas rumah kaca yang lain Xitem [catitr
sebagai penyebab dari pemanasan global saat ini, sedangkan sekunder I
sebagian kecil saintis beranggapan bahwa pemanasan global
[cruut
adalah variasi iklim yang terjadi secara alami. Mempelalar
pola-poa iklim membutuhkan perbandingan suhu masa lalu
Kambium vaskular
dan masa kini, namun pencatatan iklim dengan alat baru
berlangsung selama dua abad terakhir dan diterapkan hanya
di beberapa daerah. Dengan meneliti crncin pertumbuhan dari
konifer Mongolia yang berasal dari pertengahan tahun 1500-
an, G. C. Jacoby dan Rosanne D'Arrigo, dari Lamont-Doherty
Earth Observatory, serta para koleganya ingrn mengetahui
apakah Mongolia mengalami periode-periode hangat yang
serupa di masa lalu. A peraga 35.23 Anatomi batang pohon.

TEKNIK Para peneliti dapat menganalisis pola cincin pada


pepohonan yang masih hidup maupun sudah mati Mereka
bahkan dapat mempelajarr kayu yang digunakan untuk
mendirikan bangunan di masa lalu dengan mencocokkan
sampel-sampel dengan spesimen yang masih alami dan
berasal dari masa yang sama. Sampel inti, masing-masrng
berdiameter kira-kira sebesar pensil, diambil dari pepagan
hingga ke bagian tengah batang pohon. Setiap sampel
dikeringkan dan diampelas agar cincin tahunan pohon dapat
terlihat. Dengan membandingkan, menjajarkan, dan membuat
rata-rata dari banyak sampel konrfer Mongolia, para peneliti
menyusun kronologi. Dengan cara ini, pepohonan berperan
sebagai catatan riwayat perubahan lingkungan.

HA5II.

.c2
'o
c
1.5
oo
al
tccoos
A Peraga 35.23 Apakah pohon ini hidup atau mati?
1600 1700 1800 1900 2000 Terowongan Wawona Sequoia di Taman Nasional Yosemite,
Tahun California, diladikan sebagai daya tarik bagi para turis pada 1881
Sequoia raksasa (Sequoiadendron giganteum) tni hidup selama
Grafik ini merangkum catatan komposit rndeks lebar cincin BB tahun lagi sebelum akhirnya tumbang selama musim dingin
pohon konifer Mongolia dari 1550 sampai 1993. lndeks yang yang parah. Tinggi pohon tersebut 71,3 meter dan diperkirakan
lebih tinggi mengindikasikan cincin yang lebih lebar dan berumur 2.100 tahun. Walaupun kebijakan konservasi masa
suhu yang lebrh hangat. Periode pertumbuhan yang tertinggi kini melarang mutilasi spesimen penting semacam itu, Wawona
adalah dari 1974 sampar 1993, dan 17 dan 20 tahun Sequoia mengajarkan satu pelajaran botani yang penting: Pohon
pertumbuhan tertinggi terjadi sejak 1946, menunjukkan tidak memerlukan galih untuk sintas.
pemanasan yang tak lazrm selama tahun 1900-an.

Banyak orang yang mengira bahwa pepagan hanyalah


meristematiknya dan berdiferensiasi menjadi sel-sel lapisan pelindung terluar dari batang atau akar berkayu.
gabus. I(ambium gabus yang baru terbentuk di bagian Sebenarnya, pepagan (bark) mencakup semua jaringan yang
dalam, menghasllkan lapisan periderm yang lain. Seiring terletak di bagian luar kambium vaskular. Dari dalam ke
berlanjutnya proses ini, lapisanJapisan periderm yang tertua luar, komponen-komponen utamanya adalah floem sekunder
terlepas, seperti yang bisa Anda lihat pada pepagan dari (dihasilkan oleh kambium vaskular), periderm terbaru, dan
berbagai batang pohon yang retak-retak dan mengelupas. semua lapisan periderm yang lebih tua (lihat Peraga 35.22).

332 UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


ffi35.4 dapat dikenali? Daun muncul dari nodus; akar biasanya
tidak. Epidermis terbentuk di bagian luar daun, dan jaringan
1. Sebuah penanda dipakukan ke sebuah pohon setinggi
2 m dari dasar pohon. Jika pohon tersebut tingginya vaskular di bagian dalam-tidak pernah sebaliknya.
10 m dan memanjang 1 m setiap tahun, akan setinggi Setiap sel pada tumbuhan itu mengandung set gen
apakah penanda tersebut setelah 10 tahun? yang sama. Pola-pola ekspresi gen yang berbeda di
2. Stomata dan lentisel sama-sama terlibat di dalam antara berbagai sel menyebabkan diferensiasi selular yang
pertukaran gas. Mengapa stomata harus dapat menghasilkan keanekaragaman tipe sel (lihat Bab 18).
menutup, namun lentisel tidak perlu? Proses-proses yang lain menyebabkan perkembangan
3. Apakah menurut Anda pohon tropis memiliki cincin bentuk dan organisasi tubuh, disebut morfogenesis
pertumbuhan yang jelas? Mengapa atau mengapa tidak? (morphogenesls). I(etiga proses perkembangan dari
4.fliilT---ffiHH$jiffiffiJ],jjffiffi Apabilaseluruhcincinpepagan pertumbuhan, morfogenesis, dan diferensiasi selular, bekerja
dilepaskan di sekeliling batang pohon (proses yang bersama-sama untuk menghasilkan tubuh tumbuhan.
disebut pengeratan atau girdling), pohon biasanya
mati. Jelaskan mengapa.
ffii*Ecgi rktcEekuflaa': futerevc*usi
Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan,
lihat Apendiks A.
I
Flerxe! itie ffi Tar ffil &]u ATaFT
i Teknik molekular modern membantu ahli-ahli biologi
ffiffi@
tumbuhan untuk menjelajahi bagaimana pertumbuhan,
morfogenesis, dan diferensiasi selular memunculkan suatu
tumbuhan. Dalam era kebangkitan biologi tumbuhan saat
35.5 ini, metode-metode laboratorium baru dan fokus terhadap
f Pertunrbuhano mfirfogenesisp organisme-organisme model telah mempercepat ledakan
jumlah penelitian. Salah satu fokus penelitian utama adalah
dan difereffisia$; nrembentuk Arabidopsis thaliana, gulma dari famili mustar yang cukup
tuhr,rh tunrbuhan kecil untuk ditanam oleh para peneliti dalam jumlah
ribuan di dalam ruang laboratorium seluas beberapa meter
Sejauh ini, kita telah menjabarkan perkembangan tubuh persegi. Rentang generasinya yang pendek, sekitar enam
tumbuhan dari meristem. Sekarang kita akan beralih dari minggu dari germinasi sampai perbungaan, menjadikan
deskripsi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan ke Arabidopsis model yang tepat untuk penelitian genetika.
mekanisme-mekanisme yang mendasari proses-proses ini. Tumbuhan ini juga memiliki salah satu genom terkecil di
Pertimbangkan bahwa tumbuhan kecil yang khas bisa antara semua tumbuhan yang telah diketahui. Arabidopsis
terdiri dari miliaran sel-ada yang besar, ada yang kecil, adalah tumbuhan pertama yang keseluruhan genomnya
ada yang sangat terspesialisasi, dan ada juga yang tidak telah selesai disekuensing-suatu upaya muitinasional
terspesialisasi. Pertumbuhan yang terjadi selama kehidupan selama enam tahun iPera** 35.?4]. Baru-baru ini,
tumbuhan merupakan hasil dari pembelahan sel dan keseluruhan genom padi, satu spesies populus (poplar),
ekspansi sel. Namun apa yang mengontrol kedua porses anggur biasa, dan jagung juga telah selesai disekuensing.
ini? Mengapa daun berhenti tumbuh setelah mencapai Arabidopsis memiliki sekitar 26.700 gen pengode
ukuran tertentu, sementara sei-sel meristem apikal terus protein, namun banyak di antaranya merupakan duplikat.
membelah? Selain itu, apa yang mengontrol spesialisasi sel I(emungkinan terdapat kurang dari i5.000 tipe gen yang
dan perkembangan jaringan-jaringan dan organ-organ yang berbeda, jumlah yang serupa dengan yang ditemukan

Metabolisme DNA atau RNA (1%)


Transduksi sinyal (2%)
Perkembangan (2%)
Jalur-1alur energi (3%)
Pembelahan dan organrsasi sel (3%)

Transpor (4%) 4 ++ras* 1! ]:4 Arabidopsis thaliana. Berkat


Trans|ripsi (4%) ukurannya yang kecil, siklus hidup yang cepat,
dan genom yang kecil, Arabidopsis merupakan
Tanggapan terhadap tumbuhan pertama yang telah disekuensing
lingkungan (4%)
keseluruhan genomnya (mengandung
sekitar 26.700 gen). Diagram lingkaran ini
Metabolisme protein (7%)
merepresentasikan proporsi gen-gen Arabidopsis
pada berbagai kategori fungsional berbeda.
(Data dari TAIR, The Arabidopsis lnformation
Resource,2007.)
Proses-proses
selular lain (17%)

BAB TIGA PULUH LIMA Struktur, Pertumbuhan, dan Perkembangan Tumbuhan JJJ
4 ::'::t..:i:r :1."r:, Bidang dan
Pembelahan berlanjut
simetri pembelahan sel
.:::rl pada bidang yang sama ,:rl
+ :r1i memengaruhi perkembangan
llrr 'iirlt -> I :,: bentuk.
Jeleran tunggal dari bentuk-bentuk sel
I
Bidang Nukleus
pembelahan sel

:r:i:;iliil

r::,;ril':
li::rieri:
!l ,:, l , 'l: !
1r!l:'

Kubus terbentuk
(a) Pembelahan-pembelahan sel pada bidang yang sama menghasilkan jejeran tunggal sel-sel,
sementara pernbelahan-pembelahan sel pada tiga bidang memunculkan sebuah kubus.

Sel penjaga
yang sedang
berkembang

Sel epidermis yanq Sel epidermis yang 'Sel induk' Se1 epidermis yang
tak terspesialisasi tak terspesialisasi selpenjaga tak terspesialisasi
(b) Pembelahan sel asimeteris mendahului perkembangan sel-sel penjaga epidermis, sel-sel yang
membatasi stomata (lihat Peraga 35.18).

pada lalat Drosophila. Penentuan fungsi dari banyak gen ffrrJarag #"rru .Srnredri ff*rm{p*f*&aff Ssf
Arabidopsis telah memperluas pemahaman kita tentang Bidang (arah) dan simetri pembelahan sel sangat penting
perkembangan tumbuhan. Untuk mengisi celah-celah dalam menentukan bentuk tumbuhan. Bayangkan ada
kosong pengetahuan kita, para ahii biologi tumbuhan sebuah sel yang siap mengalami mitosis. Jika bidang-
meluncurkan upaya ambisius untul( menentukan bidang pembelahan dari keturunannya paralel terhadap
fungsi setiap gen tumbuhan tersebut. Demi tujuan bidang pembelahan sel pertama, satu jejeran tunggal sel
ini, mereka mencoba menciptakan mutan-mutan bagi akan terbentqft .;,.;. .::1;1 :l !i...,'::: r. pada keadaan ekstrem
setiap gen dalam genom spesies ini. I(ita akan segera yang 1ain, jika bidang pembelahan bervariasi secara acak,
membahas beberapa mutan ini saat kita mengamati segerombolan sel yang tak teratur akan terbentuk. Sementara
lebih dekat mekanisme-mekanisme molekular yang itu, walaupun kromosom yang dialokasikan untuk sel-sel
mendasari pertumbuhan, morfogenesis, dan diferensiasi anakan setara selama mitosis, sitoplasma bisa membelah
selular. Dengan mengidentifikasi fungsi setiap gen dan secara asimetris. Pembelahan sel asimetris, yang terjadi
menelusuri setiap jalur biokimia, para peneliti bertujuan ketika satu sel anakan menerima lebih banyak sitoplasma
untuk membuat sebuah cetak biru tentang bagaimana daripada sel-sel lain selama mitosis, cukup sering terjadi
tumbuhan berkembang, salah satu tujuan utama biologi pada sel-sel tumbuhan dan biasanya menandakan peristiwa
sistem. Mungkin suatu hari nanti kita bisa menciptakan penting dalam perkembangan. Misalnya, pembentukan sel-
'tumbuhan virtual' dengan komputer yang memungkinkan sel penjaga biasanya melibatkan pembelahan sel asimetris
para peneliti untuk memvisualisasikan gen-gen tumbuhan maupun perubahan bidang pembelahan sei. Sebuah
mana yang diaktivasi di berbagai bagian tumbuhan yang sel epidermis membelah secara asimetris, membentuk
berbeda selama keseluruhan perkembangan. sebuah se1 besar yang tetap menjadi sel epidermis yang
tak terspesialisasi dan sebuah sel kecil yang menjadi 'sel
ffertsan*nlnc$*mru: Fem&:eHffiF'caffi Se$ dasx induk' dari sel penjaga. Sel penjaga terbentuk ketika sel
induk yang kecil ini membelah dalam bidang yang tegak
ffi$*spnnsE Sefi lurus terhadap pembelahan sel pertama :i*ri.ir l:;,:'1ii,.
Dengan meningkatkan jumlah sel, pembelahan sel Bidang pembelahan sei ditentukan selama interfase
pada meristem-meristem meningkatkan potensi untuk akhir. Tanda pertama orientasi spasial ini adalah penyusunan
pertumbuhan. Akan tetapi, ekspansi sel-lah, terutama ulang sitoskeieton. Mikrotubulus pada sitoplasma menjadi
pemanjangan sel, yang bertanggung jawab terhadap terkonsentrasi di dalam sebuah cincin yang disebut pita
peningkatan ukuran. Proses pembelahan sel dijabarkan preprofase Qtreprophase band, l*,'.:qa 3: ;{;). Pita itu
secara lebih lengkap pada Bab 12 (lihat Peraga 12.10), dan menghilang sebelum metafase, namun ia memperkirakan
Bab 39 membahas proses pemanjangan sel (lihat Peraga bidang se1 pembelahan yang nanti akan terjadi. 'Penanda
39.8). Dl sini kita lebih memperhatikan bagaimana proses- ini terdiri dari susunan mikrofilamen aktin yang teratur
proses ini berkontribusi terhadap bentuk tumbuhan. yang tersisa setelah mikrotubulus menyebar.

334 UNIT ENAM Bentukdan Fungsi Tumbuhan


vakuola tengah yang besar. Getah vakuola sangat encer
dan hampir tidak mengandung makromolekul yang mahal
secara energi seperti yang ditemukan dalam jumlah yang
melimpah di dalam sitoplasma. OIeh sebab itu vakuola
besar merupakan cara yang 'murah' untuk mengisi
ruang, sehingga tumbuhan bisa tumbuh secara cepat dan
ekonomis. Tunas bambu, misalnya, dapat memanjang
Iebih dari 2 m per minggu. Pemanjangan tunas dan akar
yang cepat merupakan adaptasi evolusioner penting yang
meningkatkan paparan terhadap cahaya dan tanah.
Di dalam sebuah sel yang sedang membelah, enzim-
enzim melemahkan tautan-silang pada dinding sel, sehingga
sel bisa mengembang saat air berdifusi ke dalam vakuola
melalui osmosis. Pelonggaran dinding sel terjadi ketika
ion-ion hidrogen yang disekresikan oleh sel mengaktivasi
enzim-enzim dinding sel yang mematahkan tautan-silang
di antara polimer-polimer pada dinding tersebut. Ini
mengurangi batasan pada sel yang membengkal< (turgid),
yang dapat mengambil lebih banyak air dan mengembang.
Vakuola-vakuola kecil, yang mengakumulasi sebagian besar
air ini, bergabung dan membentuk vakuola tengah sel.
Sel-sel tumbuhan jarang mengembang secara setara
A Peraga 35.26 Pita preprofase dan bidang pembelahan ke semua arah. Ekspansi terbesar sel tumbuhan biasanya
sel. Lokasi pita preprofase memprediksi bidang pembelahan sel. terorientasi di sepanjang sumbu utama tumbuhan. Misalnya,
Walaupun sel-sel yang ditunjukkan di kiri dan kanan berbentuk
sel-sel di dekat ujung akar dapat memanjang hingga 20 kali
serupa, mereka akan membelah pada bidang yang berbeda. Setiap
sel direpresentasikan oleh dua mikrograf cahaya, satu (di atas)
panjang awalnya, dengan penambahan lebar yang relatif
tidak diwarnai dan yang lain (di bawah) diwarnai dengan pewarna sedikit. Orientasi mikrofibril selulosa pada lapisan-iapisan
fluoresen yang berikatan secara spesifik dengan mikrotubulus. terdalam dinding se1 menyebabkan pertumbuhan diferensial
Mikrotubulus yang diwarnai membentuk 'halo' (pita preprofase) di ini. Mikrofibril tidak merentang, sehingga sel mengembang
sekeliling nukleus pada sitoplasma terluar. secara tegak lurus terhadap 'arah serat' mikorfibril, seperti
yang ditunjukkan pada Peraga 35.27.
Seperti pada bidang pembelahan sel, mikrotubulus
Orientasi Ekspansi Sel memainkan peran penting di dalam meregulasi bidang
Sebelum membahas bagaimana ekspansi sel berkontribusi
ekspansi sel. Orientasi mikrotubulus pada sitoplasma
terhadap bentuk tumbuhan, ada gunanya untuk teriuar sei-iah yang menentukan orientasi mikrofibril
selulosa, unit struktural dasar dinding sel.
mempertimbangkan perbedaan di dalam ekspansi sei antara
tumbuhan dan hewan. Sel-sel hewan terutama tumbuh
dengan menyintesis sitoplasma yang kaya protein, suatu Mikrotubulus clan Pertumbuhan Tumbuhan
proses yang mahal secara metabolis. Sel-sel tumbuhan Penelitian-penelitian mutan-mutan fass dari Arabidopsis
yang sedang tumbuh juga menghasilkan material tambahan telah menegaskan nilai penting mikrotubulus-mikrotubulus
yang kaya protein di dalam sitoplasmanya, namun sitoplasma di dalam pembelahan dan ekspansi sel.
pengambilan air biasanya bertanggung jawab terhadap Mutan-mutan fass memlliki sel pendek-gemuk yang tak
907o ekspansi. Sebagian besar air ini dikemas di dalam lazim dengan bidang pembelahan sel yang tampaknya

L Peraga 35.27 Oritentasi ekspansi sel


tumbuhan. Sel-sel tumbuhan yang sedang tumbuh
mengembrang terutama melalui pengambilan air.
Di dalam sel yang sedang tumbuh, enzim-enzim
melemahkan tautan-silang pada dinding sel,
memungkinkan sel mengembang saat air berdifusi
ke dalam vakuola melalui osmosis; pada saat yang
sama, dibuat lebih banyak mikrofibril. Orientasi
pertumbuhan sel terutama teqadi di bidang yang
tegak lurus dengan orientasi mikrofibril selulosa
di dinding. Mikrofibril tertanam di dalam matriks
polisakarida yanq lain (nonselulosa), yang
sebagian membentuk tautan-silang yang
terlihat pada mikrograf (TEM). r\uKreus

BAB TIGA PULUH LIMA Struktur, Pertumbuhan, dan Perkembangan Tumbuhan 335
Banyak ahli biologi perkembangan memostulasikan
bahwa pembentukan pola ditentukan oleh informasi
posisi Qrositional information) dalam bentuk sinyal-
sinyal yang secara kontinu mengindikasikan pada setiap
sel tentang lokasi keberadaannya di dalam sebuah
struktur yang sedang berkembang. Berdasarkan hipotesis
ini, setiap sel di dalam organ yang sedang berkembang
T merespons informasl posisi dari sel,sel tetangga dengan
E
E berdiferensiasi menjadi tipe sel tertentu yang terorientasi
O ke arah tertentu. Para ahli biologi telah mengumpulkan
I bukti yang menunjukkan bahwa gradien-gradien molekul
(b) Semaian fass yang spesifik, seperti hormon, protein, atau mRNA,
menyediakan informasi posisi. Sebagai contoh, difusi suatu
molekul pengatur pertumbuhan yang dihasilkan di dalam
meristem apikal tunas bisa 'menginformasikan' jarak dari
ujung tunas kepada sel-sel di bawahnya. Sel-sel mungkin
'mengukur' posisi radialnya di dalam organ yang sedang
berkembang dengan mendeteksi sinyal kimia kedua dari
sel-sel terluar. Gradien-gradien dari kedua zat ini cukup
bagi setiap sel untuk 'memperoleh kepastian posisinya
T T relatif terhadap sumbu longitudinal dan radial organ yang
E E
E E
sedang berkembang. Hipotesis tentang sinyal-sinyal kimia
N N yang berdifusi ini adalah salah satu yang sedang diuji oleh
I I para ahli biologl perkembangan.
(a) Semaian galur murni (c) Mutan fass dewasa Salah satu tipe informasi posisi dihubungkan dengan
(wild-typel polaritas (polarity), yaitu kondisi yang memiliki
perbedaan struktural atau kimiawi pada ujung,ujung yang
,& ir*i.rg:r :3:.;j$ Mutan fass dari A,rabidopsis menegaskan
nilai penting mikrotubulus sitoplasma dalam pertumbuhan berseberangan dari suatu organisme. Tumbuhan biasanya
tumbuhan. Tubuh mutan fass yang pendek-gemuk adalah akibat memiliki satu sumbu, dengan ujung akar dan ujung
dari pembelahan sel dan pemanjangan sel yang terorrentasi secara tunas. Polaritas semacam itu paling jelas terlihat dalam
acak, bukan searah sumbu normal tumbuhan. perbedaan morfoiogis, namun juga terwujud dalam sifat-
sifat fisiologis, termasuk pergerakan searah dari hormon
auksin (lihat Bab 39) dan kemunculan akar dan tunas
acak. Akar dan batangnya tidak memiliki jejeran-jejeran adventisia dari tangkokanl Akar adventisia terbentuk di
sel dan lapisan-lapisan yang teratur. Meskipun memiliki dalam ujung akar cangkokan batang, dan tunas adventisia
abnormalitas-abnormalitas ini, mutan /ass berkembang muncul dari ujung tunas cangkokan akar.
menjadi tumbuhan dewasa yang mungil, namun organ- Pembelahan pertama zigot tumbuhan biasanya
organnya tertekan secara longitudinal tPeraga 35.28). asimetris, sehingga mengawali polarisasi tubuh tumbuhan
Bentuk yang pendek-gemuk dan susunan jaringan menjadi tunas dan akar. Begitu polaritas ini diinduksi,
yang tak teratur disebabkan oleh organisasi mikrotubulus sangat sulit untuk membalikkannya secara eksperimental.
yang abnormal. Selama interfase, mikrotubuius diposisikan Oieh karena itu, penetapan polaritas sumbu secara
secara acak, dan pita preprofase tidak terbentuk sebelum tepat merupakan langkah yang sangat penting dalam
mitosis (lihat Peraga 35.26). Akibatnya, tidak ada'arah serat' morfogenesis tumbuhan. Pada mutan gnom darr
mikrofibril selulosa yang teratur pada dinding sel untuk Arabidopsis, penetapan polaritas mengalami kecacatan.
menentukan arah pemanjangan (1ihat Peraga 35.27). Cacat
Pembelahan sel pertama pada zigot berlangsung abnormal
ini memunculkan sel-sel yang mengembang ke semua arah
karena simetris, dan tumbuhan berbentuk bola yang
dan membelah secara acak-acakan tanpa orientasi tertentu.
dihasilkan tidak memiliki akar atau daun (Peraga 35.29).
Morfogenesis pada tumbuhan, seperti pada organisme
fot**'fergemesEs da** Femtfusntux$<am ff*$m multiselular yang lain, seringkali berada di bawah kontrol
Tubuh tumbuhan lebih dari sekadar sekumpulan sei yang gen-gen homeotik, yaitu gen-gen regulator utama yang
sedang membelah dan mengembang. Morfogenesis harus memediasi banyak peristiwa penting dalam perkembangan
terjadi agar perkembangan berlanjut dengan benar; artinya, suatu individu, misalnya inisiasi perkembangan organ (lihat
sel-sel harus terorganisasi ke dalam susunan multiselular Bab 21). Sebagai contoh, produk protein gen homeotik
dari jaringan-jaringan dan organ-organ. Perkembangan I(NOTTED-1, yang ditemukan pada banyak spesies
struktur yang spesifik pada lokasi yang spesifik disebut tumbuhan, penting di dalam perkembangan morfologi
pembentukan pola Qtattern formation). daun, termasuk pembuatan daun majemuk. ]ika gen

336 UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


h Feraq* ]5":9 Pemantapan
polaritas sumbu. Semaian
Arabidopsis normal (kiri) memiliki
ujung tunas dan ulung akar. Pada
mutan gnorn (kanan), pembelahan
z.got pertama tidak asimetris;
akibatnya, tumbuhan berbentuk
seperti bola dan tidak memiliki
daun maupun akar. Cacat pada
mutan gnom disebabkan oleh
:i1 !r1;-.lq !I : .. fksplssi berlebih dari gen homeotik pada
ketidakmampuan untuk mentranspor
pembentukan daun. KIVOIIED-7 adalah gen homeotik yang
hormon aksin secara polar.
terlibat dalam pembentukan daun dan anak daun. Pentngkatan di
dalam ekspresi gen tesebut pada tumbuhan tomat menghasilkan
daun yang 'super-malemuk' (kanan), bukan daun normal (kiri).

IQ{OTTED-1 terekspresikan dalam kuantitas yang lebih


besar di dalam genom tumbuhan tomat, daun majemuk
yang normal menjadi 'super-majemuk' {F*r'aq.: 35"3j.ri. L.apkaei c$*F.3 H;rs6fu $3erEc*ffi1Llaq?g#ffi S#$
Dalam proses pembentukan suatu organ, pola-pola
Hksgsr*sf; fieca dact Kms"rtr*& pembelahan sel dan ekspansi sel memengaruhi diferensiasi
$]lfer*clsEasi 5eH$Ear sei-sel dengan menempatkan mereka pada lokasi-
Sel-sel dari suatu organisme yang sedang berkembang dapat lokasi spesifik relatif terhadap sel-sel 1ain. Dengan
menyintesis protein-protein yang berbeda dan mengalami demikian, informasi posisi mendasari semua proses,
divergensi struktur dan fungsi walaupun mereka memiliki proses perkembangan: pertumbuhan, morfogenesis, dan
genom yang sama. Jika sebuah sel dewasa yang dikeluarkan diferensiasi. Salah satu cara mempelajari hubungan di
dari akar dan daun dapat didiferensiasi daiam kultur jaringan antara proses-proses ini adalah dengan analisis klona
dan memunculkan berbagai tipe sel tumbuhan, maka sel itu (clonal analysis), saat garis-garis keturunan yang berasal
pasti memiliki semua gen yang diperlukan untuk membuat dari setiap sel pada meristem apikal dipetakan selama
sel tumbuhan apa pun (lihat Peraga 20.16). Ini berarti perkembangan organ. Para peneliti menggunakan mutasi-
diferensiasi selular sangat bergantung pada kontrol ekspresi
gen-regulasi transkripsi dan translasi, menghasilkan
protein-protein spesifik. Para peneliti mulai mengungkapkan ri,t!ir j'; r.i1:il1:'l; l't,:r i l.i :tt,:i
mekanisme-mekanisme molekular yang menyalakan dan t ,i,:i ::); j:'rtji::,,1; i tt::t:i tl:t',=:.t
memadamkan gen-gen spesifik pada waktu-waktu yang
penting selama diferensiasi selular (lihat Bab f8).
Aktivasi atau inaktivasi gen-gen spesifik yang terllbat
dalam diferensi selular sangat bergantung pada informasi
posisi-tempat suatu sel tertentu terletak relatif terhadap
sel-sel lain. Misalnya, dua tipe sel yang berbeda terbentuk
di dalam epidermis akar Arabidopsis: seI rambut akar
dan sel epidermis yang tak berambut. Nasib se1 terkait
dengan posisi sel epidermis. Se1 epidermis muda yang
bersentuhan dengan dua sel korteks akar di bagian bawah
akan berdiferensiasi menjadi sel rambut akar, sementara sel
.T
epidermis muda yang bersentuhan hanya dengan satu sel
E
korteks akan berdiferensiasi menjadi se1 dewasa yang tak
O
berambut. Ekspresi diferensial gen homeotik yang disebut
GLABRA-2 (dari kata Latin glaber, botak) dibutuhkan
t
untuk distribusi rambut akar yang sesuai. Para peneliti 1rll ',ii: lli::t{!ij ,,ii.:,;j' ij: :::ri;:.::i I.i::i:
lr,:irl'l::i r | ! iiri.j :l I i rr{ i'.iit,; !
telah mendemonstrasikan hal ini dengan memasangkan .!i.
j:;r" ir r:i :: :

'' 1 1

gen GLABRA-2 dengan gen reporter' yang menyebabkan


setiap sei yang mengekspresil<an GLABRA-2 di akar berubah rs !':".-.1,:. :ir,::: Kontrol diferensiasi rambut akar oleh gen
menjadi biru pucat setelah perlakuan tertentu {Feraqa :5.31}. homeotik (LM).
Gen GLABRA-2 normainya diekspresikan hanya di sel-sei Filili:iiiiiflIlTilL' Akan tertihat seperti apa akar-akar tumbuhan
epidermis yang tidak akan mengembangkan rambut akar. i/ka GLABRA-2 menjadi disfungsional akibat suatu mutasi?

BAB TIGA PULUH LIMA Struktur, Pertumbuhan, dan Perkembangan Tumbuhan 337
mutasi untuk membedakan satu sel meristematik spesifik
dari sel-sel tetangganya di ujung tunas. Semua se1 yang
dihasilkan dari sel mutan meialui pembelahan sel akan
'bertandal Misalnya, sebuah sel tunggal pada meristem
mungkin memiliki mutasi yang mencegah sintesis klorofil.
Sel ini dan semua keturunannya akan menjadi'albinol dan
mereka akan tampak sebagai jejeran linear sel-sel 'albino'
di sepanjang sumbu panjang tunas yang hijau.
Seberapa dini nasib perkembangan suatu sel ditentukan Daun yang
dihasilkan oleh
oleh posisinya di dalam suatu struktur embrionik? Hingga fase dewasa
kisaran tertentu, nasib perkembangan sel-sel pada ujung meristem apikal
tunas bisa diprediksi sangat dini. Sebagai contoh, analisis
klona telah menunjukkan bahwa hampir semua sel
yang berasal dari sel-sel meristematik terluar menjadi
bagian dari jaringan dermis. Akan tetapi, kita tidak
dapat menunjuk secara tepat sel-sel meristematik mana
yang akan memunculkan jaringan-jaringan dan organ-
organ spesifik. Perubahan acak dalam laju dan bidang
sel pembelahan tampaknya dapat mengorganisasi ulang
meristem tersebut. Misalnya, sel-sel terluar biasanya Daun yang
dihasilkan oleh
membelah tegak lurus terhadap permukaan ujung tunas, fase luvenil
sehingga menambah sel-sel di lapisan permukaan. Akan meristem apikal
tetapi, salah satu sel terluar terkadang membelah secara
paralel terhadap permukaan ujung tunas, sehingga
A ilr.';gir jtf-;.3) Perubahan fase pada sistem tunas ,Acacia
menempatkan satu se1 anakan di bawah permukaan, di koa. Pohon asli Hawaii ini memiliki daun juvenil majemuk, terdiri
antara sel-sel yang berasal dari garis-garis keturunan atas banyak anak daun berukuran kecil, dan 'daun' dewasa
yang berbeda. Pengecualian-pengecualian semacam yang sederhana (sebenarnya, petiola yang amat termodifikasi).
itu mengindikasikan bahwa sel-sel meristematik tidak Keberadaan dua jenis daun ini merefleksikan perubahan fase
dalam perkembangan meristem apikal setiap tunas. Begitu nodus
ditetapkan sejak awal untuk membentuk jaringan-jaringan
terbentuk, fase perkembangan-juvenil atau dewasa-menjadi
dan organ-organ spesifik. ]ustru, posrsi akhir sel di dalam tetap; dengan kata lain, daun majemuk tidak mendewasa menjadi
suatu organ yang sedang muncul akan menentukan tipe daun sederhana.
sel yang akan terbentuk.

Fergeseran datanr Perkembangan: baru mana pun yang berkembang pada cabang-cabang
yang muncul dari kuncup aksilaris pada nodus juvenil
Ferubahan Fase akan selalu menjadi juvenil, walaupun meristem apikal
Organisme multiselular biasanya melewati fase-fase dari sumbu utama batang mungkin telah menghasilkan
perkembangan. Pada manusia, fase-fase tersebut adalah nodus dewasa selama bertahun-tahun.
masa bayi, kanak-kanak, remaja, dan dewasa, dengan Perubahan fase adalah contoh plastisitas perkembangan.
pubertas yang menjadi garis pembatas antara fase Transisi dari daun juvenil menjadi daun dewasa hanyaiah
nonreproduktif dan fase reproduktif. Tumbuhan juga salah satu tipe perubahan fase. Transisi padafanwort (hhat
melalui beberapa fase, berkembang dari fase juvenil Peraga 35.1) dari daun bawah air yang seperti bulu menjadi
menjadi fase vegetatif dewasa, dan kemudian fase daun mengapung yang berbentuk kipas merupakan contoh
reproduktif dewasa. Pada hewan, perubahan-perubahan lain. Berikutnya kita akan mengulas sebuah fase perubahan
perkembangan ini terjadi pada keseluruhan organisme, yang umum terjadi namun tetap mengagumkan-transisi
misalnya saat suatu larva berkembang menjadi hewan meristem apikal tunas vegetatif menjadi meristem bunga.
dewasa. Sebaliknya, fase-fase perkembangan tumbuhan
terjadi di dalam satu wilayah, yaitu meristem apikal
tunas. Perubahan-perubahan morfologi yang muncul dari
Kontroi Ceneti[c Fenbulngaan
transisi-transisi dalam aktivitas meristem apikal tunas Pembentukan bunga melibatkan suatu perubahan fase
ini disebut perubahan fase Qthase changes). Selama dari pertumbuhan vegetatif menjadi pertumbuhan
transisi dari fase juvenil menjadi fase dewasa, perubahan reproduktif. Transisi ini dipicu oleh kombinasi petunjuk-
morfologi yang paling jelas biasanya terjadi dalam ukuran petunjuk lingkungan, misalnya panjang hari, dan sinyal,
dan bentuk daun (Peraga 35.32). Nodus dan internodus sinyal internal, seperti hormon. (Anda akan mempelajari
juvenil tetap mempertahankan status juvenilnya bahkan lebih banyak tentang peran sinyal-sinyal ini dalam
setelah tunas terus memanjang dan meristem apikai tunas perbungaan pada Bab 39.) Tidak seperti pertumbuhan
telah berubah ke fase dewasa Dengan demikian, daun-daun vegetatii yang bersifat indeterminat, pertumbuhan bunga

338 UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


bersifat determinat: Pembentukan bunga
oieh meristem apikal tunas menghentikan
pertumbuhan primer tunas tersebut.
Transisi dari pertumbuhan vegetatif menjadi
perbungaan dikaitkan dengan pengaktifan
gen identitas meristem (meristem identity
gene) bunga Produk-produk protein dari
gen-gen ini adalah faktor transkripsi yang
meregulasi gen-gen yang diperlukan untuk
mengonversi meristem vegetatif indeterminat
menjadi meristem bunga determinat.
Saat meristem apikal tunas diinduksi
untuk berbunga, posisi relatif setiap
primordium menentukan perkembangannya (a) Bunga Arahidopsis normal. Arabidopsis
menjadi suatu tipe organ bunga spesifik- biasanya memiliki empat lingkaran bagian-bagian
bunga: sepal (Se), petal (Pe), stamen (5t), dan
sepal, petal, stamen, atau karpel (lihat Peraga
karpel (Ca).
30.7 untuk mengulas kembali struktur dasar
bunga). Jika dilihat dari atas, organ-organ
bunga berkembang dalam empat lingkaran
konsentrik atau karangan (whorl): Sepa|
membentuk lingkaran keempat (terluar); petal (b) Bunga Arabidopsis abnormal. Para penelitr
membentuk yang ketiga; stamen membentuk telah mengidentifikasi sejumlah mutasi gen
yang kedua; dan karpel membentuk lingkaran identitas organ yang menyebabkan bunga
abnormal berkembanq. Bunqa ini memiliki set
pertama (terdalam). Para ahli biologi telah
petal ekstra sebagai ganti stamen dan bunga
mengidentifikasi beberapa gen identitas internal di tempat karpel seharusnya berada.
organ (organ identity gene) yang meregulasi
perkembangan pola perbungaan yang khas A Peraga 35"33 Gen-gen identitas organ dan pembentukan pola
di dalam perkembangan bunga.
ini. Gen identitas organ, juga disebut gen
homeotik tumbuhan, mengodekan faktor
transkripsi. Informasi posisi menentukan gen identitas di bagian gen-gen C saja yang aktif. Model ABC dapat
mana yang terekspresikan di dalam primordia organ bunga menjelaskan fenotipe-fenotipe mutan yang tidak memiliki
tertentu. Hasilnya adalah perkembangan primordium bunga aktivitas gen A, B, atau C, dengan satu tambahan: Di
yang sedang muncul menjadi sebuah organ bunga spesifik. tempat terdapatnya aktivitas gen A, maka aktivitas itu
Seperti mutasi pada gen horneotik lalat buah yang dapat akan menghambat gen C dan <iemikian sebaliknya. |ika
menyebabkan kaki tumbuh di tempat antena seharusnya gen A atau C hiiang, gen yang lain akan menggantikannya.
berada (lihat Peraga 18.18), mutasi pada gen identitas Peraga 35.34b menunjukkan pola perbungaan dari
organ tumbuhan dapat menyebabkan perkembangan bunga mutan-mutan yang tidak memiliki masing-masing dari
abnormal, misalnya, petal tumbuh di tempat stamen, ketiga kelas gen identitas organ dan menggambarl<an
seperti yang ditunjukkan pada Peraga 35.33. cara model tersebut menjelaskan berbagai fenotipe bunga.
Dengan mempelajari mutan-mutan dengan bunga Dengan mengonstruksi hipotesis-hipotesis semacam itu
abnormal, para peneliti telah mengidentifikasi dan dan merancang percobaan untuk membuktikannya, para
mengklona tiga kelas gen identitas organ bunga, dan peneliti melacak dasar genetis perkembangan tumbuhan.
penelitian mereka mulai mengungkapkan cara gen-gen Dalam membedah tumbuhan untuk mengkaji bagian-
ini berfungsi. Model ABC pembentukan bunga, yang bagiannya, seperti yang telah kita lakukan pada bab ini,
ditunjukkan pada Feraga 35.34a, mengidentifikasi cara kita harus ingat bahwa keseluruhan tumbuhan berfungsi
ketiga kelas gen ini mengarahkan pembentukan keempat sebagai organisme yang terintegrasi. Dalam bab-bab
tipe organ bunga. Berdasarkan model ABC, setiap kelas berikut, Anda akan mempelajari lebih banyak tentang cara
gen identitas organ diaktifl<an pada dua lingkaran meristem material-material diangkut di dalam tumbuhan vaskular
bunga spesifik. Dalam kondisi normal, gen-gen,4 diaktifl<an (Bab 36), cara tumbuhan memperoleh nutrien (Bab 37),
pada kedua iingkaran terluar (sepal dan petal); gen-gen B cara tumbuhan bereproduksi (Bab 38, berfokus pada
diaktifl<an pada kedua lingkaran tengah (petal dan stamen); tumbuhan berbunga), dan cara fungsi-fungsi tumbuhan
dan gen-gen C diaktifl<an pada kedua lingkaran terdalam dikoordinasikan (Bab 39). Dengan mengingat bahwa
(stamen dan karpel). Sepal muncul dari bagian-bagian struktur sesuai dengan fungsi dan bahwa anatomi serta
meristem bunga, tempat gen-gen A saja yang aktif; petal fisiologi tumbuhan merefleksikan adaptasi-adaptasi
muncul di bagian gen-gen A dan B aktif; stamen muncul evolusioner terhadap tantangan-tantangan hidup di darat
di bagian gen-gen .B dan C aktif; dan karpel muncul akan menambah pemahaman Anda tentang tumbuhan.

BAB TIGA PULUH LIMA Struktur, Pertumbuhan, dan Perkembangan Tumbuhan 339
(a) Diagram skematik hipotesis ABC. Berbagai penelitian
tentang mutasi tumbuhan mengungkapkan bahwa tiga
kelas gen identitas organ bertanggung jawab terhadap
pola spasial bagian-bagian bunga. Gen-gen ini,
disimbolkan sebagai A, 8, dan C meregulasi ekspresi
gen-gen lain yang bertanggung jawab terhadap
perkembangan sepal, petal, stamen, dan karpel_ Sepal
berkembang dari wilayah meristematik tempat gen-gen
A saja yang aktif. Petal berkembang di tempat gen A
dan gen B diekspresikan. Stamen muncul di tempat
I
gen dan C aktif. Karpel muncul di tempat gen-gen
C saja yang diekspresikan.
:ir--._
ili*lij'"

Gen-gen BB BB BB BB AA. AA..


yangaktif AACCCCAA CCCCCCCC AACCCC,AA ABEAABBA
u n n nur.u n W-..I-Iff I- IW

Sepal
Galur murnl (wild type) Mutan yang tak memiliki A Mutan yang tak memiliki B Mutan yang tak memiliki c
(b) Tampak samping dari bunga-bunga dengan mutasi identitas organ. Fenotipe mutan-mutan yang tak memiliki
gen identrtas organ A, B, atau C fungsional dapat dijelaskan dengan mengombinasikan model di bagian (a) dengan
aturan bahwa jika aktivitas A atau C hilang, maka aktvitas yang lain berlangsung di keempat lingkaran.

A Peraga 35.34 Hipotesis ABC yang menjelaskan fungsi gen-gen identitas organ dalam perkembangan bunga.

HffiIWffi35.5
l. Apa yang menyebabkan gulma Arabidopsis thaliana
menjadi organisme penelitian yang bermanfaat?
2. Bagaimana bisa dua sel dalam suatu lumbuhan
memiliki struktur yang sangat berbeda meskipun
mereka memiliki genom yang sama?
3. |elaskan bagaimana mutasi/ass pad,a Arabidopsis
menghasilkan tumbuhan yang pendek-gemuk, bukan
tumbuhan normal yang memanjang.
4. ffiWffi Pada beberapa spesies, seperti
magnolia pada sampul buku ini, iepai terlihat seperti
petal, dan keduanya secara kolektif disebut 'tepall
Coba anda sarankan suatu perluasan model ABC yang
secara hipotesis dapat menjelaskan kemuncutan tepal.-

jawaban vans dianjurkan' lihat


il::: ffff"ahui I

34O UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


'.rcg.." ITrllilItI N.un1ungr )ruoy Area oi
untuI memperoleh Animasi 3D Bio{lix,
www. mastering bio.com
Tutorial MP3, Video, Soal Ujung tunas
(meristem
Latihan, eBook, dan banyak lagi.
apikal tunas
dan daun muda)

ffiW35.1
Tubuh tumbuhan memilik; hierarki organ, jaringan, Meristem
kuncup aksilaris
dan sel (ha]. 317-32X\
L Ketiga {Jrgan Dasar "lumhuhan: Akar, Batang, dam
ilaun Akar-akar menambatkan tumbuhan, mengabsorpsi
dan menghantarkan air dan mineral-mineral, serta
menyimpan makanan. Tunas terdiri dari batang, daun, Meristem
apikal akar
dan (pada angiosperma) bunga. Daun-daun melekat
ke nodus-nodus batang dan merupakan organ utama
fotosintesis. I(uncup-kuncup aksilaris, terletak pada ketiak
daun dan batang, memunculkan cabang-cabang tunas. ffis$";p
Organ-organ tumbuhan dapat termodifikasi untuk fungsi- Fertumbuhan primer mernperpanjang akar dan
fungsi yang terspesialisasi. tunas {hal. 325-329)
> Jaringan Dennis, Vaskular, darr Dasar Jaringan dermis P*rfsrffirElufuan Pric'l'ler Akar Meristem apikal akar terletak
(epidermis dan periderm), jaringan vaskular (xilem di dekat ujung akar, tempat ia menghasilkan sel-sel untuk
dan floem), dan jaringan dasar bersambung-sambung sumbu akar yang sedang tumbuh dan tudung akar.
di seluruh bagian tumbuhan, walaupun pada berbagai
organ tumbuhan ketlga jaringan tersebut berbeda Fertumbuhan Prir.aler Tunas Meristem apikal dari
dalam penyusunan dan dalam beberapa fungsi yang sebuah tunas terletak pada kuncup apikal, tempat ia
terspesialisasi. Jaringan vaskular mengintegrasikan bagian- memuncuikan serangkaian internodus dan nodus tempat
bagian tumbuhan. Air dan mineral-mineral bergerak nalk menempelnya daun.
dari akar melalui xilem. Gula diekspor dari daun atau
organ-organ penyimpanan melalui floem. ffirilrtil
Aktivi{.ae Root, Stem, and Leaf Sections
i::u:s{igasi What Are Functions of Monocot Tissues?
yaitu sel-sel yang relatif tak terspesialisasi yang
mempertahankan kemampuan untuk membelah,
melaksanakan sebagian besar fungsl metabolik tumbuhan,
yaitu sintesis dan penyimpanan. Sel-sel kolenkim, yang
ffi35"4
memiliki dinding-dlnding sel dengan penebalan yang tak Pertumbuhan kedua rnenarnbah ukuran lingkar
merata, mendukung bagian-bagian tumbuhan yang masih batang dan akar pada tunlhuhan lrerl<ayu
muda dan sedang tumbuh. Sel-sel sklerenkim-serat (hal. 329-333)
dan sklereid-memiliki dinding-dinding yang tebal dan
Kambium Vaskular dan jaringam Vaskular Sei<under
terlignifikasi yang membantu mendukung bagian-baglan
I(ambium vaskular berkembang dari sel-sel parenkim
tumbuhan yang telah dewasa dan tidak lagi tumbuh.
menjadi silinder meristematik yang menghasilkan
Trakeid dan unsur-unsur pembuluh, sel-sel pengangkut
xilem sekunder dan floem sekunder Lapisan-lapisan
air pada xilem, memiliki dinding-dinding yang tebal
xilem sekunder yang lebih tua (ga1ih) menjadi inaktif,
dan mati saat dewasa secara fungsional. lJnsur-unsur
sementara lapisan-lapisan yang lebih muda (gubal) tetap
pembuluh-tapis merupakan sel-sel pengangkut gula pada
menghantarkan air. Hanya floem sekunder termuda yang
floem angiosperma. Walaupun hidup saat dewasa secara
aktil menghantarlcan gula.
fungsional, unsur-unsur pembuluh-tapis bergantung pada
sel-sel tetangga di sebelahnya. Kanrl:ir"rm Cahus elan Produksi Peri<ier*.1 I(ambium
gabus memunculkan lapisan pelindung tubuh tumbuhan
EET sekunder, atau periderm, yang terdiri dari kambium gabus
Animasi 3D BioFlix Tour of a Plant Cell dan lapisan-lapisan sel gabus yang dihasilkannya. Pepagan
terdiri dari semua jaringan yang terletak di bagian luar
ffi35"2 dari kambium vaskular: floem sekunder dan periderm.

Meristem menghasilkan sel-sel untuk organ baru Ifir:riltil


(hal. 321*325) ,Aktivitas Primary and Secondary Growth

BAB TIGA PULUH LIMA Struktur, Pertumbuhan, dan Perkembangan Tumbuhan 341
[3EnW 35.5 d.
e.
tudung akar
meristem apikal
Pertumbuhan, morfogenesis, dan diferensiasi
membentuk tubuh tumbuhan (hal. 333-340) J. Galih dan gubal terdiri dari
a. Pepagan.
b. periderm.
Teknik-tenik baru dan sistem-sistem model, termasuk c. xilem sekunder.
Arabidopsis, mempercepat kemajuan dalam pemahaman d. floem sekunder.
mengenai tumbuhan. Genom Arabidopsis adalah e. gabus.
tumbuhan pertama yang tuntas disekuensing genomnya.
Mana di antara yang berikut ini bukan merupakan bagian
dari pepagan pohon tua?
Pembelahan sel dan ekspansi sel merupakan penentu a. kambium
utama pertumbuhan dan bentuk tumbuhan. Pita b. kambium gabus
preprofase menentukan tempat lempengan sel akan
c. lentisel
terbentuk pada se1 yang sedang membeiah. Orientasi d. xilem sekunder
sitoskeleton memengaruhi arah pemanjangan sel dengan e. floem sekunder
mengontrol orientasi mikrofibril-mikrofibril seluiosa di
dalam dinding sel. 5. Perubahan fase meristem apikal dari fuvenil ke fase
vegetatif dewasa seringkali ditunjukkan oleh
jaringan-jaringan dan organ-organ pada lokasi-lokasi
a. perubahan dalam morfologi daun yang dihasilkan.
b. inisiasi pertumbuhan sekunder.
spesifik bergantung pada sel-sel yang merespons informasi
c. pembentukan akar samping.
posisi, misalnya polaritas. Gen-gen homeotik seringkali
d. perubahan dalam orientasi pita preprofase dan
mengontrol morlogenesis.
mikrotubulus sitoplasma pada meristem apikal.
e. aktivasi gen-gen identitas meristem bunga.
Meskipun memiliki genom-genom yang identik, sel-sel
6. Mana di antara berikut ini yang muncul dari aktivitas
tumbuhan berdiferensiasi akibat aktivasi diferensial gen.
meristem?
a. xilem sekunder d. umbi batang
tumbuhan berdiferensiasi terutama ditentukan oleh posisi b. daun e. semua benar
sel di dalam tubuh tumbuhan yang sedang berkembang. c. jaringan dermis
7. Memotong pucul< snap dragon menyebabkan tumbuhan
Petunjuk internal atau petunjuk lingkungan mungkin itu menghasilkan lebih banyak bunga daripada jika
menyebabkan tumbuhan berganti dari satu fase dibiarkan saja. Mengapa pembuangan pucuk tumbuhan
perkembangan ke fase perkembangan yang lain-misalnya, menyebabkan lebih banyak bunga terbentuk?
dari daun juvenil yang sedang berkembang menjadi daun a. Pembuangan meristem apikal menyebabkan transisi fase
dewasa yang sedang berkembang. Perubahan-perubahan dari perkembangan vegetatif ke perkembangan bunga.
morfologis semacam itu disebut perubahan fase. b. Pembuangan meristem apikal menyebabkan
pembelahan sel menjadi kacau, seperti pada mutan
gen identitas organ pada bunga yang sedang berkembang fass dari Arabidopsis.
menyediakan sistem model bagi penelitian pembentukan c. Pembuangan meristem apikal memungkinkan iebih
pola. Model ABC mengidentifikasi cara ketiga kelas gen banyak nutrien dihantarkan ke meristem bunga.
identitas organ mengontrol pembentukan sepal, petal, d. Pembuangan meristem apikal menyebabkan
stamen, dan karpel. pertumbuhan kuncup samping ke arah luar yang
menghasilkan cabang-cabang ekstra, yang pada
akhirnya menghasilkan bunga.
e. Pembuangan meristem apikal memungkinkan periderm
menghasilkan cabang-cabang lateral yang baru.
KUIS MANDIRI 8. Mana di antara berikut ini yang fldak dihasilkan oleh
kambium vaskuiar?
l. Struktur mana yang tidak dipasangkan secara benar a. sel sklerenkim
dengan sistem jaringannya? b. sel parenkim
a. rambut akar-jaringan dermis c. unsur saluran-tapis
b. mesofil palisade-jaringan dasar d. rambut akar
c. selpenjaga-jaringan dermis e. unsur pembuluh
d. selpendamping-jaringan dasar
9. Suatu sel tumbuhan embrionik tertentu yang tampaknya
e. trakeid-jaringanvaskular
akan menjadi tipe se1 dewasa ditentukan oleh
, Di dalam akar, unsur pembuluh menyeiesaikan a. hiiangnya gen-gen secara selektif.
perkembangannya di area pertumbuhan yang mana? b. posisi akhir sel pada organ yang sedang berkembang.
a. zona pembelahan se1 c. pola migrasi sel.
b. zona pemanjangan d. umur sel.
c. zona diferensiasi e. garis keturunan meristematik tertentu sel.

342 UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


10, Berdasarkan model ABC, akan seperti apakah struktur ffif:filtil Kunjungi Study Area di www.masteringbio.com
bunga yang memiliki ekspresi normal gen ,4 dan C dan untuk memperoleh Soal Latihan.
ekspresi gen B pada keempat cincin bunganya?
a. karpel-petal-petal-karpel
b. stamen-stamen-petal-petal
HUBUruSAru sY9Ls$_r
c. sepal-karpel-karpel-sepa1
d. sepal-sepal-karpel-karpel
12. Para ahli biologi evolusi telah mencetuskan istiiah
e. karpel-karpei-karpel-karpel
eksaptasi (exaptation) untuk mendeskripsikan suatu
peristiwa yang kerap terjadi dalam evolusi kehidupan:
11. ffiffi Pada irisan melintang suatu eudikotil Suatu tungkai atau organ awalnya memiliki fungsi tertentu
berkayu ini, labeli cincin pertumbuhan, late wood, early namun kemudian menjalankan fungsi yang baru. Apa saja
wood, dan unsur pembuluh. I(emudian gambarkan anak contoh'contoh eksaptasi pada organ-organ tumbuhan?
panah dengan arah dari empulur menuju ke gabus.

PgNELITI&T{ ILMIA!.{

13. Tulislah sebuah paragraf yang menjelaskan mengapa


mutan-mutan bermanfaat untuk menginvestigasi reguiasi
perkembangan tumbuhan. Sertakan setidaknya satu
contoh spesifik.

Untuk mengetahui jawaban Kuis Mandiri, lihat Apend.iks A.

BAB TIGA PULUH LIMA Struktur, Pertumbuhan, dan Perkembangan Tumbuhan 343
p affi
n rslffia ,&,

I Tumbuhan atau kerikil?

Wffiffi
36.1 Tumbuhan darat memperolelr sumber daya
aiam, banyak spesies tumbuhan menjadi sangat hebat dalam
baik dari atas maupun dari bawah permukaan
tanah memperoleh berbagai sumber daya yang sangat terbatas
dalam lingkungannya, namun seringkali terdapat perhrkaran
36"2 Transpor terjadi melalui difusi atau transpor dalam spesialisasi semacam itu. Misalnya, gaya hidup
aktif jarak pendek dan aliran massal jarak
tumbuhan batu yang sebagian besar subteranean sangat
iauh baik untuk memperoleh air, namun tidak untuk fotosintesis.
36.3 Air dan mineral ditranspor dari akar ke tunas Akibatnya, tumbuhan batu tumbuh dengan sangat lambat.
36.4 Stornata membantu mengatur laju transpirasi Bab ini dimulai dengan mengulas ciri-ciri struktural
36.5 Cula ditranspor dari daun dan sumber- sistem tunas dan akar yang meningkatkan efisiensinya
sumber lain ke tempat penggunaan atau dalam memperoieh sumber daya. Akan tetapi, pemerolehan
penyimpanan sumber daya bukanlah akhir cerita, melainkan hanya
awalnya. Setelah diperoleh, sumber daya harus ditranspor ke
36.5 Simplas sangat dinamis
bagian-bagian tumbuhan yang membutuhkan. OIeh karena
itu, transpor material sangat penting agar keseluruhan
tumbuhan bisa berfungsi secara terintegrasi. Tema sentral
bab ini adalah bagaimana ketiga mekanisme transpor
dasar-difusi, transpor aktif, dan aliran massal-bekerja
Tumbuhan Bawah Tanah sama di dalam tumbuhan vaskular untuk mentransfer air,
mineral, dan produk-produk fotosintesis (guia).
urun l(alahari di Afrika bagian selatan hanya
mendapat curah hujan 20 cm setiap tahun,
hampir seperti bulan-bulan musim panas, saat
suhu siang hari mencapai 35-45" C. Banyak hewan
menghindari panas gurun dengan mencari perlindungan
w36.1
I Tumbuhan darat memperoleh
di bawah tanah. Sebuah genus tumbuhan perenial yang sunnber daya baik dari atas
janggal yang disebut tumbuhan batu (Lithops) memiliki
gaya hidup yang hampir sepenuhnya subteranean i i ,'j: rnaupun dari bawah permukaan
, ,,. Kecuali ujung-ujung kedua daun sukulen yang tanah
terpapar di permukaan tanah, tumbuhan batu sepenuhnya
hidup di bawah tanah. Setiap ujung-ujung daun memiliki Tumbuhan darat biasanya menghuni dua dunia-di atas
wilayah yang tersusun atas sel-sel mirip lensa yang jernih tanah, tempat sistem tunasnya memperoleh cahaya matahari
yang memungkinkan cahaya menembus ke jaringan- dan CO, serta di bawah tanah, tempat sistem akarnya
jaringan fotosintetik di bawah tanah. Adaptasi-adaptasi ini memperoleh air dan mineral-mineral. Tanpa adaptasi-
memungkinkan tumbuhan batu melindungi kelembapan adaptasi yang memungkinkan pemerolehan dan transpor
dan menghindari suhu yang berpotensi membahayakan sumber daya-sumber daya ini dari kedua tempat tersebut,
serta intensitas cahaya yang tinggi di gurun. tumbuhan tidak mungkin bisa mengolonisasi daratan.
I(ebiasaan tumbuh Lithops yang mengagumkan Nenek moyang alga dari tumbuhan darat menyerap
mengingatkan kita bahwa keberhasilan tumbuhan sangat air, mineral, dan CO, secara langsung dari air tempat ia
bergantung pada kemampuannya untuk mendapatkan dan hidup. Transpor pada alga-alga ini relatifsederhana karena
melindungi sumber daya dari lingkungannya. Melalui seleksi setiap sel dekat dengan sumber zat-zat ini. Tumbuhan

344 UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


darat paling awal adalah tumbuhan nonvaskular yang I(arena keberhasilan tumbuhan bergantung pada
menumbuhkan tunas-tunas fotosintetik di atas perairan fotosintesis, evolusi telah menghasilkan banyak mekanisme
tawar yang dangkal tempat ia hidup. Tunas-tunas yang tak untuk memperoleh cahaya dari matahari, COrdari udara,
berdaun ini memiliki kutikula beriilin dan sedikit stomata, dan air dari tanah. Barangkali sama pentingnya dengan
yang memungkinkan mereka menghindari kehilangan air itu, tumbuhan darat harus meminimalkan kehiiangan
yang berlebih meskipun tetap memungkinkan pertukaran air evaporatif, terutama pada lingkungan,lingkungan
gas untuk fotosintesis. Fungsi-fungsi penambatan dan yang jarang terdapat air. Adaptasi-adaptasi setiap spesies
absorpsi tumbuhan darat awal dilakukan oleh dasar batang merepresentasikan kompromi antara meningkatkan
atau rizoid yang serupa-benang (lihat Peraga 29.8). fotosintesis dan meminimalkan kehilangan air dalam
Seiring evolusi dan peningkatan jumlah tumbuhan habitat tertentu suatu spesies. Nanti pada bab ini, kita
darat, kompetisi memperebutkan cahaya, air, dan nutrien akan membahas bagaimana tumbuhan meminimalkan
menjadi semakin intens. Tumbuhan tinggi dengan kehilangan air. Sekarang, kita akan mengulas bagaimana
tonjolan yang pipih dan lebar memiliki keunggulan arsitektur dasar tunas dan akar dapat membantu
dalam absorbsi cahaya. Akan tetapi, peningkatan area tumbuhan memperoleh sumber daya.
permukaan ini menyebabkan lebih banyak penguapan
sehingga kebutuhan untuk air meningkat. Tunas yang Arsfi[ektur Tuffias daffi
lebih besar juga memerlukan lebih banyak penambatan.
I(ebutuhan ini mendorong pembentukan akar bercabang Pcr"langkapan Cahayn
yang multiselular. Sementara itu, seiring peningkatan Dalam sistem tunas, batang berperan sebagai struktur
tinggi tunas yang akan memisahkan bagian atas tunas pendukung daun dan saluran transpor air dan nutrien. Variasi
fotosintetik dari bagian nonfotosintetik di bawah tanah, pada sistem tunas muncul dalam jumlah besar dari bentuk
seleksi alam mengunggulkan tumbuhan yang mampu dan susunan daun, pertumbuhan kuncup aksilaris, dan
melakukan transpor jarak jauh terhadap air, minerai, dan pertumbuhan relatif dalam panjang dan ketebalan batang.
produk-produk fotosintesis secara efisien. Ukuran dan struktur daun bertanggung jawab terhadap
Evolusi jaringan vaskular yang terdiri dari xilem banyaknya keanekaragaman bentuk luar tumbuhan.
dan floem memungkinkan perkembangan sistem akar Panjang daun berkisar dari daun mungil yang berukuran
dan tunas ekstensif yang melaksanakan transpor jarak 1,3 mm pada pygmy weed (Crassula erecta), sejenis gulma
jauh (lihat Peraga 35.10). Xilem mentranspor air dan asli daerah kering dan berpasir di Amerika Serikat bagian
mineral-mineral dari akar ke tunas. Floem mentranspor barat, hingga daun yang berukuran 20 m pada palem
produk-produk fotosintesis dari tempat pembuatan atau Raphia regalis, tumbuhan asli hutan hujan Afrika. Spesies-
penyimpanannya ke tempat yang membutuhkan. Peraeye spesies ini mewakili contoh-contoh ekstrem korelasi umum
36.2 memberikan gambaran umum pemerolehan dan yang teramati antara ketersediaan air dan ukuran daun.
transpor sumber daya pada tumbuhanvaskular. Daun terbesar biasanya ditemukan di hutan hujan tropis,

lVlelalui stomata, i

daun mengambil CO2 :

dan meiepaskan 02. !


Gula diha:ilkan
HtO \.-,-- melalui fc,tosinieci
dideC,runan
,,,,,,,,2
./ :jl: :

Transpirasi, yaitu kehilanqan air ,/ n,,;ia '


,'z irF
1

darr ciaurl (terulama nrelalui :tomala), - ,.-.:


*renghasilkan qa\,a d. dalam daurr "
yonq menarik 2etalr xilem ke atas. r::t:1: ::t,,.:,r,,-

Getah {loen dapat nrenqalir ke


dua arah antara tunas dan akar.
Geldl) te'seuut bergerak da.i
Air dan mineral ditranspor: ,, .empdt penrt/udtarr gL,la (biasanya
ke atas dari akar ke tunas
ddun) atau pen)":moanan (tlra(anyd
i
sebagai getah xilen. I
i akar) ke iempat penggunaan atau
psnyimpanan gula

Air dan mineral


di dalam tanah
diabsorpsi oieh akar.

A Peraga 36.2 Gambaran umum pemerolehan dan transpor sumber daya di dalam tumbuhan vaskular.

BAB TIGA PULUH ENAM Pemerolehan Sumber Daya dan Transpor pada Tumbuhan Vaskular
Area tanah yang
tertutup oleh tumbuhan
*
; jp,
*1
rf
,4 ri
,:fH
*ecli

Tumbuhan A Tumbuhan B
Area daun = 40% area tanah Area daun = B0% area tanah
(indeks area daun = 9,4; (indeks area daun = 0,8)
lmm

,& Peraga 36.3 Filotaksi spruce Norwegia yang sedang & Peraga 36.4 lndeks area daun. Indeks area daun dari satu
muncul. SEM ini, diambil dari atas ujnug tunas, menunjukkan tumbuhan adalah rasio total area permukaan atas dedaunan
pola kemunculan daun. Daun-daun diberi nomor, dengan nomor 1 dengan area tanah yang tertutup oleh tumbuhan, seperti yang
sebagai daun termuda. (Beberapa daun yang dinomori tidak terlihat ditunjukkan pada ilustrasi dua tumbuhan yang dilihat dari atas ini.
dalam foto jarak dekat.) Akankah indeks area daun yang lebih tinggi selalu meningkatkan
Oengan jari Anda, telusuilah urutan kenunculan daun, dimulat
";ii jumlah fotosintesis? Jelaskan.
' dari
irrfi
daun bernomor 29. Seperti apakah polanya?

dan daun terkecil biasanya ditemukan di lingkungan yang daun yang lebih tinggi dari nilai tersebut. Menambahkan
kering atau sangat dingin, tempat air dalam bentuk cair lebih banyak daun akan meningkatkan naungan terhadap
jarang tersedia dan kehilangan air pada daun evaporatif daun-daun yang ada di bagian yang lebih rendah, sehingga
berpotensi menjadi masalah yang lebih besar. respirasinya lebih tinggi dibandingkan saat fotosintesis. )ika
Susunan daun-daun pada batang, dikenal sebagai ini terjadi, daun atau cabang yang nonproduktif mengalami
filotaksi Qthyllotaxy) atau tata letak daun, adalah ciri kematian sel yang terprogram dan pada akhirnya gugur,
arsitektur yang sangat penting dalam penangi(apan cahaya. proses ini disebut p emangkasan- diri (self-pruning).
Filotaksi ditentukan oieh meristem apil(al tunas dan hal Faktor lain yang memengaruhi penangkapan cahaya
ini spesifik untuk setiap spesies (Peraga 36.3). Suatu adalah orientasi daun. Beberapa tumbuhan memiliki daun
spesies mungkin memiliki satu daun per nodus (filotaksi yang terorientasi secara horizontal; tumbuhan yang lain,
tersebar, atau spiral), dua daun per nodus (filotaksi seperti rumput, memiliki daun yang terorientasi secara
berhadapan), atau lebih (filotaksi berkarang). Sebagian vertikal. Dalam kondisi sedikit cahaya, daun horizontal
besar angiosperma memiliki filotaksi tersebar, dengan menangkap cahaya matahari jauh iebih efektif daripada
daun-daun yang tersusun dalam spiral yang merambat daun vertikal. Akan tetapi, di padang rumput atau wilayah
naik di sekeliling batang, setiap daun muncul sekitar 137,5' yang terang lainnya, orientasi horizontal dapat memaparkan
dari tempat yang sebelumnya. Mengapa 137,5"? Anaiisis daun bagian atas terhadap cahaya yang intens, sehingga
matematika menunjuld(an bahwa sudut ini memungkinkan merusak daun dan mengurangi fotosintesis. Namun jika
setiap daun mendapat paparan maksimum terhadap cahaya daun tumbuhan hampir vertikal, berkas cahaya paralel
dan mengurangi naungan pada daun di bagian bawah terhadap permukaan daun, sehingga tidak ada daun yang
oleh daun di di bagian atas. Di lingkungan yang intensitas menerima terlaiu banyak cahaya, dan cahaya menembus
cahaya mataharinya dapat membahayakan daun, naungan jauh lebih dalam ke dedaunan yang lebih rendah.
lebih besar yang disediakan oleh daun-daun yang tersusun Beberapa faktor lain yang sangat berkontribusi
berhadapan barangkali lebih menguntungkan. terhadap penampilan dan keberhasilan ekologis tumbuhan
Ciri-ciri tumbuhan yang mengurangi naungan-diri adalah pertumbuhan kuncup dan pemanjangan batang.
(self-shading) akan meningkatkan penangkapan cahaya. i(arbon dioksida dan cahaya matahari merupakan
Pengukuran yang berguna dalam ha1 ini adalah indeks sumber daya yang dieksploitasi secara lebih efektif oleh
area daun, rasio total permukaan atas darun dari satu percabangan. Akan tetapi, beberapa tumbuhan, seperti
tumbuhan atau seluruh kelompok tanaman pangan palem, biasanya tidak bercabang, sementara yang lain,
dibagi oleh area permukaan tanah tempat tumbuhan atau misalnya rumput-rumputan, memiliki batang yang
kelompok tanaman tersebut tumbuh (Peraga 36.4). Indeks pendek dengan banyak cabang. Mengapa ada sedemikian
area daun yang nilainya mencapai 7 merupakan hal yang banyak variasi pada arsitektur tunas? Alasannya adalah
umum bagi kebanyakan tanaman pangan dewasa, dan tumbuhan memiliki jumlah energi yang terbatas untuk
hanya ada sedikit keuntungan agrikultural dari indeks area digunakan pada pertumbuhan tunas. Jika tumbuhan

346 UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


menyaiurkan sebagian besar energinya untuk membentuk
cabang, mereka hanya memiliki sedikit energi untuk
tumbuh tinggi, dan tumbuhan itu menghadapi risiko
untuk ternaungi oleh tumbuhan lain yang lebih tinggi.
Jika tumbuhan menyalurkan sebagian besar energinya
untuk tumbuh tinggi, mereka tidak dapat mengeksploitasi
berbagai sumber daya di atas tanah secara optimal. Seleksi
alam telah menghasilkan arsitektur-arsitektur tunas yang
mengoptimalkan absorpsi cahaya dalam relung ekologis
yang ditempati oleh tumbuhan secara alamiah.
Spesies tumbuhan juga bervariasi dalam ketebalan
batang. I(ebanyakan tumbuhan yang tinggi memerlukan F' o
batang tebal, yang memungkinkan aliran vaskular ke
daun yang lebih besar dan dukungan mekanis. Tumbuhan F**ffi *
merambat merupakan pengecuaiian, karena mengandalkan .*. r,.,:,,r,;:; :i;; i, Mikoriza, hubungan mutualistik fungi dan
struktur lain (biasanya tumbuhan lain) untuk menaikkan akar. Miselium putih dari fungi menyelubungi akar pohon pinus
daunnya. Pada tumbuhan berkayu, batang menjadi semakin ini. Akar yang berbentuk seperti gada dan bercabang inr seringkali
tebal berkat pertumbuhan sekunder (lihat Peraga 35.11). merupakan karakteristik hubungan ini. Hifa fungi menyediakan
area permukaan yang ekstensif untuk absorpsi air dan mineral.

ArsEtektur Tamak elan Pecmercllefuan


Ais"serta futinea'a!
saat ini membentuk hubungan mikoriza (dibahas pada Bab
Seperti karbon dioksida dan cahaya matahari yang 31 dan 37). Hifa mikoriza menyediakan area permukaan
merupakan sumber daya yang dieksploitasi oleh sistem
yang sangat besar bagi fungi dan akar tumbuhan untuk
tunas, tanah mengandung sumber daya yang diambil oleh
mengabsorpsi air dan mineral, terutama fosfat. Hifa yang
sistem akar. Evolusi percabangan akar memungkinkan panjangnya 3 m dapat membentang dari setiap sentimeter
tumbuhan darat memperoleh air dan nutrien dari tanah
di sepanjang akar, memfasilitasi akses untuk menembus
secara lebih efektif, sekaligus memberikan tambatan
volume tanah yang jauh lebih besar daripada yang bisa
yang kokoh. Spesies tumbuhan tertinggi, termasuk dilakukan sendiri oleh akar.
gimnosperma dan eudikot, biasanya ditambatkan oleh
Begitu diperoleh, sumber daya harus ditranspor ke
sistem akar tunggang yang kuat dengan cabang yang bagian-bagian lain dari tumbuhan yang memerlukannya.
berjumlah banyak (lihat Peraga 35.2). Walaupun ada Di bagian berikut, kita akan mengulas proses-proses yang
beberapa pengecualian, misalnya palem, sebagian besar memungkinkan sumber daya seperti air, mineral, dan gula
monokotil tidak mencapal tinggi pohon karena sistem akar ditranspor ke seluruh tumbuhan.
serabutnya tidak menambatkan tumbuhan tinggi sekuat
sistem akar tunggang (lihat Peraga 30.13).
Bukti terbaru menunj ukkan bahwa berbagai
mekanisme fisiologis mengurangi kompetisi di dalam
ffi3S"r
1. Mengapa transpor jarak-jauh penting bagi tumbuhan
sistem akar tumbuhan. Akar yang berkembang dari stek vaskular?
stolon bufalo grass (Buchloe dactyloides) lebih sedikit
2, Ciri-ciri arsitektur apa saja yang memengaruhi
dan lebih pendek dengan keberadaan stek dari tumbuhan
naungan-diri?
yang sama dibandingkan dengan keberadaan stek dari
tumbuhan bufalo grass yang berbeda. Terlebih lagi, ketika
3. Mengapa tanaman pangan mungkin mengalami
defisiensi mineral setelah diberi perlakuan dengan
stek dari nodus yang sama dipisahkan, sistem akarnya fungisida?
mulai berkompetisi satu sama lain. Walaupun mekanisme
4. Beberapa tumbuhan dapat mendeteksi peningkatan
yang mendasari kemampuan untuk membedakan diri kadar cahaya yang dipantulkan dari dedaunan yang
sendiri dengan yang lain belum diketahui, menghindari mengganggu tumbuhan tetangga. Deteksi ini memicu
kompetisi di antara akar-akar dari tumbuhan yang sama pemanjangan batang, produksi daun yang tegak, dan
untuk memperebutkan sumber daya yang sama dan dalam pengurangan percabangan lateral. Bagaimana respons-
jumlah yang terbatas tentunya tampak menguntungkan. respons ini membantu tumbuhan bersaing?
Evolusi hubungan mutualistik antara akar dan 5. i ,i,i,;,.r'r.,..,ii.:l:r ;,r,1: Jika Anda memangkas ujung
fungi merupakan langkah yang sangat penting dalam tunas tumbuhan, akan seperti apakah efek jangka-
keberhasilan kolonisasi daratan oleh tumbuhan, terutama pendek tindakan tersebut terhadap percabangan
mengingat betapa buruknya kondisi tanah yang tersedia tumbuhan dan indeks area daun?
saat itu. Hubungan mutualistik yang sangat terspesialisasi Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat I
antara akar dan fungi disebut mikoriza (mycorrhizae, Apendiks A.
Feraga 36.5). Sekitar 80% spesies tumbuhan darat yang ada **# E

BAB TIGA PULUH ENAM Pemerolehan Sumber Daya dan Transpor pada Tumbuhan Vaskular
w36.2
{
Qtroton pump), yang menggunakan energi dari ATP
untuk memompa proton (H*) keluar dari sel. Pergerakan
$ Transpor terjadi melalui difusi ini menghasilkan gradien H* (gradien proton), dengan
atau transpor aktif jarak pendek konsentrasi H* yang lebih tinggi di luar se1 daripada di
dan aliran mas$al jarak jauh dalam sel {Peraga 36"6). Gradien H* melintasi membran
adalah suatu bentuk energi potensial (tersimpan), dan
aliran H* kembali ke dalam sel dapat dimanfaatkan
Seperti hewan, tumbuhan perlu mentranspor air dan
untuk melakukan kerja. Pergerakan H* keluar dari sel
nutrien dari salah satu bagian tubuhnya ke bagian yang 1ain.
juga membuat bagian dalam sel bermuatan lebih negatif
Bagaimana tumbuhan melakukan ini tanpa mekanisme
daripada bagian luar. Pemisahan muatan melintasi
pemompaan seperti jantung? Untuk menjawab pertanyaan
membran ini berkontribusi terhadap pembentukan voltase
ini, pertama-tama kita harus mempelajari proses-proses
yang disebut potensial membran (membrane potential),
transpor dasar pada tumbuhan.
bentuk lain dari energi potensial yang dapat dimanfaatkan
Transpor diawali dengan absorpsi sumber daya
untuk melakukan kerja seiular.
oleh sel-sel tumbuhan. Seperti pada organisme apa pun,
Sel-sel tumbuhan menggunakan energi daiam gradien
permeabilitas selektif membran plasma mengontrol
H* dan potensial membran untuk mendorong transpor aktif
pergerakan zat-zat ke dalam dan ke luar sel. IGta mengulas
berbagai macam zat terlarut. Misalnya, potensial membran
transpor zat terlarut dan air melintasi membran plasma
yang dihasilkan oleh pompa proton berkontribusi terhadap
secara detail pada Bab 7. Di sini kita akan mengulas
absorpsi I(* oleh sel-sel akar {Peraga 36.7a}. Pada mekanisme
kembali difusi dan transpor aktif dalam konteks transpor
yang disebut kotranspor (cotransport), sebuah protein
jarak-pendek di dalam sel-sel tumbuhan, dan kemudian
transpor menggandengkan difusi satu zat terlarut (H+)
akan mempelajari transpor jarak-jauh melalui aliran massal.
dengan transpor aktif zat lain (NOr- pada Peraga 36"7b).
Efek 'ikutan' kotranspor juga bertanggung jawab
Difus! Elan Transps!' Akt;f Zat Terflarut terhadap absorpsi zat-zat terlarut netral, seperti gula
Ingatlah kembali dari Bab 7 bahwa zat cair cenderung sukrosa, oieh sei-sel tumbuhan (Peraga 36.7c). Sebuah
berdifusi menuruni gradien elektrokimiawinya, yaitu efek kotransporter sukrosa-H* menggandengkan pergerakan
gabungan dari gradien konsentrasi zat terlarut dan voltase sukrosa melawan gradien konsentrasinya dengan
(perbedaan muatan) melintasi membran. Difusi melintasi pergerakan H* menuruni gradien elektrokimiawinya.
membran disebut transpor pasif karena terjadi tanpa
penggunaan energi metabolik secara langsung oleh sel. Difusi Air (Osrnosis)
Transpor aktif adalah pemompaan zat terlarut melintasi
Agar sintas, tumbuhan harus menyeimbangkan absorbsi
membran melawan gradien elektrokimiawi zat tersebut.
dan kehilangan air. Absorpsi atau kehilangan air neto oleh
Proses ini disebut 'aktif' karena sel harus menggunakan
suatu sel terjadi melalui osmosis, difusi air melintasi suatu
energi, biasanya dalam bentuk ATB untuk mentranspor
membran (lihat Peraga 7.\2). Apa yang menentukan arah
zat terlarut melawan arah neto difusi zat tersebut.
pergerakan air? Di dalam suatu se1 hewan, jika membran
Sebagian besar zat terlarut tidak bisa berdifusi melintasi
plasma impermeabel (tidak bisa ditembus) terhadap zat
lapisan ganda fosfolipid membran secara langsung. Sebagai
terlarut, air akan bergerak dari larutan dengan konsentrasi
gantinya, mereka harus melewati protein transpor
(transport protein) yang tertanam di dalam membran.
zat terlarut yang lebih rendah ke larutan dengan
konsentrasi zat terlarut yang lebih tinggi. Namun sel
Protein transpor yang terlibat dalam transpor aktif
tumbuhan memiliki dinding sel yang hampir kaku, yang
memerlukan energi agar berfungsi, sementara yang terlibat
menambahkan faktor lain yang memengaruhi osmosis:
dalam transpor pasif tidak memerlukannya. Pada beberapa
kasus, protein transpor berikatan secara selektif dengan
suatu zat terlarut pada satu sisi membran dan kemudian
berubah bentuk, melepaskan zat teriarut pada sisi yang SITOPLASMA
berlawanan. Protein transpor yang lain menyediakan
saluran-saluran selektif melintasi membran. Misalnya,
membran dari sebagian besar sel tumbuhan memiliki saluran
kalium yang memungkinkan ion kalium (I(*) untuk melintas
namun tidak untuk kation yang lain, misalnya natrium
(Na*). Beberapa saluran memiliki gerbang, yang membuka
atau menutup sebagai respons terhadap stimulus seperti
zat kimia, tekanan, atau voltase. Nanti pada bab ini, kita
,& Peraga 36"6 Pompa proton menyediakan energi untuk
akan membahas bagaimana saluran I(* pada sel-sel penjaga
transpor zat terlarut. Dengan memompa H* keluar dari sel,
berfungsi dalam pembukaan dan penutupan stomata. pompa proton menghasilkan gradien H* dan pemisahan muatan
Pada transpor aktif dalam sel-sel tumbuhan, protein yang disebut potensial membran. Kedua bentuk energi potensial
transpor yang paling penting adalah pompa proton ini dapat mendorong transpor zat-zat terlarut.

348 UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


SITOPLASMA CAIRAN EKSTRASELULAR dalam satuan tekanan yang disebut megapascal (disingkat
MPa). Para ahli fisika menetapkan nilai no1 (ry = g
(l*) Kation (misalnya@) MPa) sebagai potensial air yang dimiliki oleh air murni
^
(r*)
- \'_/ terdorong ke dalam
sel oleh potensial di dalam sebuah wadah yang terbuka ke atmosfer di
@ membran bawah kondisi-kondisi standar (di permukaan iaut dan
G' pada suhu ruang). Satu MPa setara dengan sekitar 10
@ Protein transpor atmosfer tekanan. (Satu atmosfer adalah tekanan yang
dihasilkan di permukaan laut oleh volume udara yang
(a) Potensial membran dan pengambilan kation menyebar di seluruh ketinggian atmosfer-sekitar 1 kg
tekanan per sentimeter kuadrat.) Tekanan internal suatu
sel tumbuhan kira-kira 0,5 MPa, sekitar dua kali tekanan
@60 5el mengakumulasi udara di dalam ban mobil yang digembungkan.
an on (m sa nya F.-STI)
i i I

dengan menggandeng
{S;agaewa** a Kat V *, rf ,:r tsf #"erp
@ transDor zat tersebut
i
ffi dengan difusi @ ke
dalam sel melalui
kotransporter.
? * fu ;t ea erp fvf e*sff r;3,f;u3r *
Baik tekanan maupun konsentrasi zat terlarut dapat
fu ff *F * x tr;sf .4 r;'

memengaruhi potensial air, seperti yang diekspresikan


dalam persamaan potensial air:

(b) Kotranspor anion dengan H+ V-Vs+Vp


dengan ty adalah potensial air, Vs adalah potensial zat
A,
1-\ Se -sel tumbuhan
terlarut (potensial osmotik), dan yp adalah potensial
/\ iuqa dapat tekanan. Potensial zat terlarut (solute potential, t4ts)
AW/.\
menqaku mulasika n
zat terlarut netral,.
seperti sukrosa (,/S\)
suatu larutan adalah sebanding dengan molaritasnya.
Potensial zat terlarut disebut juga potensial osmotik
melalui kotranspor (o s m ot ic p o tenti al) I<ar ena zat terla rut memengaruhi arah

a\w
^w V @ menuruni
gradren proton.
osmosis. Zat terlarut merupakan zat-zat kimia terlarut,
yang pada tumbuhan biasanya berupa ion-ion mineral dan
/-\
["Hffi gula. Menurut definisi, rys air murni adalah 0. Namun apa
yang terjadi jika zat terlarut ditambahkan? Zat terlarut
(c) Kotranspor zat terlarut netral dengan H+ mengikat molekul-molekul air, sehingga mengurangi
jumlah molekui-molekul air bebas dan mengurangi
*i Transpor zat terlarut pada sel tumbuhan, kapasitas air untuk bergerak dan melakukan kerja. Oleh
karena itu, penambahan zat terlarut selalu menurunkan
potensial air, dan Vs suatu larutan selalu negatif. Larutan
tekanan fisik dinding sel yang mendorong kembali melawan
gula 0,1M, misalnya, memiliki \[s sebesar -0,23 MPa.
Potensial tekanan Qtressure potential, ryp) adaiah
protoplas (bagian se1 yang hidup, terdiri dari nukleus,
tekanan fisik pada suatu larutan. Tidak seperti Vs, Vp
sitoplasma, dan membran plasma) yang mengembang.
dapat positif atau negatif, relatif terhadap tekanan atmosfer.
Efek gabungan dari konsentrasi zat terlarut dan tekanan
Sebagai contoh, air di dalam sel-sel xilem yang tak hidup
fisik disatukan ke dalam suatu kuantitas yang disebut
(trakeid dan unsur-unsur pembuluh) suatu tumbuhan
potensial air (water potential).
Potensial air menentukan arah pergerakan air. Gagasan
seringkali berada di bawah potensial tekanan negatif
(tegangan) yang kurang dari -2 MPa. Sebaliknya, seperti
utama yang harus diingat adalah air bebas-air yang tidak
udara di dalam balon, air di dalam sel-sel hidup biasanya
terikat pada zat terlarut atau permukaan-bergerak dari
daerah yang memiliki potensial air lebih tinggi menuju berada di bawah tekanan positif. Secara spesifik, isi sel
menekan membran plasma ke dinding sel, dan dinding
ke daerah yang memiliki potensial air lebih rendah jika
tidak ada yang merintangi alirannya. Sebagai contoh, jika sel, pada gilirannya, menekan protoplas, menghasilkan
sel tumbuhan direndam di dalam larutan yang memiliki sesuatu yang disebut tekanan turgor (turgor pressure).
potensial air lebih tinggi daripada sel, air akan bergerak
ke daiam sel. Saat bergerak, air dapat melakukan kerja, Ad*:*4,ryc*&g,gr ffsJ f sj# sf-tf ,4 d'r

misalnya ekspansi sel. Kala potensial dalam islllah potensial Sekarang mari kita gunakan persamaan potensial air.
air mengacu pada energi potensial air-kapasitas air untuk I(ita akan menerapkan persamaan itu pada sebuah model
melakukan kerja ketika ia bergerak dari daerah berpotensial artifisial dan kemudian pada sebuah sel tumbuhan hidup.
air tinggi menuju daerah berpotensial air rendah. Tabung yang berbentuk-U dapat digunakan untuk
Potensial air disingkat dengan huruf Yunani y (psi, mendemonstrasikan pergerakan air melintasi membran
dibaca 'sai'). Para ahli biologi tumbuhan mengukur ry yang permeabel selektif Saat mempelajari

BAB TIGA PULUH ENAM Pemerolehan Sumber Daya dan Transpor pada Tumbuhan Vaskular
(a) (b) Tekanan
(c) (d)
|
I Positrf Tekanan
m/
t6/ li.:i*t;;;l negatif
(tegangan)
f ::: ::r: i l*-'./
iI it€/
i t€/i
i , tx/:

[ ]Iffi,
alfi
\'" '
I I il

, ','""-*-.'l
....i*3:,
20 +
Hzo
v^=O v-= 0 Vp=0 Vp= 0.23 Vp=0 Vp= 0.30 Vp=-0.30 Vp= 0
Vs =0 Vs = -0.23 Vs =o Vs = -0.2: Vs =0 Vs = -0.23 Vs = 0 Vs = -0.23
\, =0 MPa \y = -0.23 MPa V=0MPa V= 0MPa V=0MPa V= 0.07MPa \{=-0.30MPa V=-0.23MPa

A Peraga 36.8 Potensial air dan kanan dari tabung U telah ditentukan akhirnya tidak ada pergerakan air neto
pergerakan air: model artifisial. Di untuk kondisi inisial, sebelum perqerakan (c) Peningkatan tekanan positif lebih
dalam aparatus yang berbentuk U ini, neto air apa pun. (a) Jika tidak ada lanlut di sebelah kanan menyebabkan
membran memisahkan air murni (lengan tekanan yang diberikan, ty5 menentukan pergerakan air neto menuju ke kiri.
kiri) dari larutan 0,1 M (lengan kanan) pergerakan neto air. (b) Tekanan positif (d) Tel,anan negatif mengurangi typ.
yang mengandung zat terlarut yang tidak (meningkatkan \[5) di kanan menaikkan Dalam kasus ini, tekanan negatif di kiri
dapat melewati membran secara bebas. ty di kanan, sehingga di sini y di kedua mengurangi y di kiri, menyebabkan
Nilai t1/, t[5, dan yp pada lengan kiri dan lengan sama besar, sehinqga pada pergerakan air neto menuju ke kiri.

model ini, ingatlah poin kunci ini Air bergerak dari Sekarang mari kita kaji bagaimana potensial air
daerah yang berpotensial air lebih tinggi ke daerah yang memengaruhi absorpsi dan kehilangan air oleh sel
berpotensial air lebih rendah. I(edua lengan tabung-U tumbuhan hidup. Pertama-tama, bayangkanlah sebuah sei
dipisahkan oleh sebuah membran (ditunjukkan sebagai yang flasid (flaccid) atau lemas karena kehilangan air. Sel
garis vertikal putus-putus) yang permeabel terhadap air tesebut memiliki ryp sebesar 0 MPa. Anggaplah sel flasid
namun tidak permeabel terhadap zat terlarut. Jika lengan ini direndam di dalam larutan dengan konsentrasi zat
kanan tabung mengandung larutan 0,1 M (yr = -0,23 MPa) terlarut yang lebih tinggi (berpotensial zat terlarut lebih
dan lengan kiri mengandung air murni (ry5 = 0), dan tidak negatif) daripada sel itu sendiri {FeraEa 3a.9a}. I(arena
ada tekanan fislk (dengan kata lain, Vp = 0), maka potensial iarutan eksternal memiliki potensial air yang lebih rendah
air y sama dengan yr. Oleh karena itu, y pada lengan (lebih negatif), air berdifusi keluar dari sel. Protoplas sel
kanan adalah -0,23 MPa, sementara y di lengan kiri (air mengalami plasmolisis Qtlasmolysis)-mengerut dan
murni) adalah 0 MPa. I(arena air bergerak dari daerah yang teriepas dari dinding sel. )ika kita menempatkan sel flasid
berpotensial air lebih tinggi ke daerah yang berpotensial yang sama di dalam air murni (V = O lvtpa) (Peraga 36.9b),
air lebih rendah, maka pergerakan air neto akan berasal maka sel tersebut, karena mengandung zat-zat terlarut,
dari lengan kiri tabung ke lengan kanan tabung, seperti memiiiki potensial air yang lebih rendah daripada air,
yang ditunjukkan pada Peraga 36.8a. Namun memberikan dan air pun memasuki sel melalui osmosis. Isi sel mulai
tekanan fisik positif sebesar +0,23 MPa pada larutan di membengkak dan mendorong membran plasma ke dinding
Iengan kanan tabung akan menaikkan potensial airnya se1. Dinding yang elastis sebagian, melancarkan tekanan
dari nilai negatif ke 0 MPa (y = -0,23 + 0,23). Seperti turgor, mendorong baiik protoplas yang bertekanan. I(etika
yang ditunjukkan pada Peraga 36.8b, kini tidak ada aliran tekanan ini cukup untuk mengalahkan kecenderungan air
neto air antara larutan yang bertekanan ini dengan untuk masuk akibat zat terlarut di dalam sel tersebut,
kompartemen berisi air murni. Jika kita meningkatkan yp maka ryp dan rys adalah setara, dan y = 0. Nilai ini sama
menjadi +0,30 MPa di lengan kanan, seperti pada Peraga dengan potensial air di lingkungan ekstraselular: dalam
36.8c, maka larutan tersebut memiliki potensial air sebesar contoh ini, 0 MPa. I(esetimbangan dinamis telah tercapai,
+0,07 MPa (y = 0,23 + 0,30), dan larutan ini benar-benar dan tidak ada lagi pergerakan neto air lebih lanjut.
akan kehilangan air menuju ke kompartemen yang berisi Berlawanan dengan sel flasid, sel berdinding dengan
air murni. Sementara memberikan tekanan positif akan konsentrasi zat terlarut yang lebih besar daripada
meningkatkan ry, memberikan tekanan negatif (tegangan) sekelilingnya menjadi turgid, atau sangat tegang. I(etika sel-
akan mengurangi y, seperti yang ditunjukkan pada Peraga sel turgid di dalam jaringan tak berkayu saling mendorong,
36.8d. Pada kasus ini, potensial tekanan negatif sebesar jaringan menjadi kaku. Efek kehilangan turgor terlihat
-0,30 MPa cukup mengurangi y kompartemen air sehingga selama tumbuhan layu (wilting), ketika daun dan batang
air tertarik dari larutan di sebelah kanan. lemas akibat sel-selnya kehilangan air {Peraga 36.10).

350 UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


Sel flasid inisial:
VP= 0 _-.._..,._._..'- r,i l

Vs = -o'7
ii.Larutan' sukrosa O,4 Ml y = -0,7 MPa Air murni:
,, 'VP= 0 v^=0
j vr = -o,g ),, : , Vs=0
i,i
Sel terplasmolisis v - -0,9 MPa * !j: \ \, -oMPa Sel turgid
pada kesetimbangan
osmotik dengan
i*. .,', \ ., ,-
.
.....",. ,.,/-
,r.-, .
pada kesetimbangan
osrnotik dengan
i)
sekelilingnya 11 ,'4'li t:'r;:
jI
sekelilingnya
v^= O a,:__,;:_:r,
::
ii, \;t:,.1
++! .,# Vp = 0,7
I l:,:il ., ili,
Vs = -0'9 Vs = -o'7
: '"_-,-:r:{:,
.i - !:rr"
\t = -O'9 MPa v'' tl/ = 0 MPa

(a) Kondisi inisial: selular y > lingkungan y. Sel kehilangan (b) Kondisi inisial: selular ry < lingkungan y. Terdapat
air dan mengalami plasmolisis. Setelah plasmolisis selesai, pengambrlan air neto melalui osmosis, menyebabkan sel
potensial air sel dan sekelilingnya adalah sama. menjadt turgid. Ketika kecenderungan air untuk masuk ini
dikalahkan oleh tekanan balik dinding yang elastis, potensial
air setara untuk sel dan sekelilingnya. (Perubahan volume sel
diperbesar dalam diagram ini.)

A, FFra$a "-18.9 Hubungan air di dalam sel tumbuhan. Pada percobaan ini, sel-sel yang identik, pada awalnya
flasid, ditempatkan dalam dua lingkungan. (Protoplas sel-sel flasid bersentuhan dengan dinding selnya namun tidak
memiliki tekanan turgor.) Anak panah biru menunjukkan pergerakan air neto inisial.

peningkatan ion kalsium sitoplasma atau penurunan pH


sitoplasma. Bukti terbaru menunjukkan bahwa akuaporin
juga dapat memfasilitasi absorpsi CO, oieh sel tumbuhan.

Tiga fa$uu' LJtas'ata Tran*g:esr


Transpor di dalam tumbuhan juga diregulasi oleh struktur
kompartemental sel-sel tumbuhan {Fer"rga 36 'l Te}. Di luar
protoplas terdapat dinding sel (lihat Peraga 6.9 dan 6.28),
terdiri dari jaringan polisakarida yang dapat ditembus
dengan mudah oleh ion-ion mineral yang berdifusi. i(arena
setiap sel tumbuhan terpisah dari sel-sel tetangganya oleh
dinding se1, ion-ion dapat berdifusi menyeberangi jaringan
(atau terbawa secara pasif oleh aliran air) seluruhnya
melalui apoplas (apoplast, Feraga J6.11b), sambungan
yang terbentuk oieh dinding-dinding sel, ruang-ruang
ekstraselular, dan interior-interior trakeid dan pembuluh
yang telah mati. Akan tetapi, plasma membranlah yang
.& PeraEa 36.J0 Tumbuhan lmpatiens yang layu memperoleh mengontrol langsung lalu-lintas molekul-molekul ke
kembali turgornya ketika disiram. dalam dan ke luar protoplas. Seperti dinding-dinding sel
yang membentuk sambungan, demikian pula sitosol sel,
Akuapcri*: Mernfasldrf asi llifrrsi Air yang secara kolektif disebut simplas (symplast, bhat
Suatu perbedaan di dalam potensial air menentukan ar6h Peraga 36.11b). Saluran-saluran sitoplasma yang disebut
air melintasi membran, namun bagaimana
pergerai(an plasmodesmata menghubungkan sitoplasma sel-sel yang
sebenarnya molekul-molekul air meiintasi membran? bertetangga.
Molekul-molekul air cukup kecil untuk berdifusi melintasi Struktur kompartemental sel tumbuhan menyediakan
lapisan ganda fosfolipid, walaupun zona di tengah bersifat tiga rute transpor jarak pendek di dalam suatu jaringan atau
hidrofobik (lihat Peraga 7.2), namun pergerakannya terlalu organ tumbuhan: rute apoplas, simplas, dan transmembran
cepat untuk dijelaskan melalui difusi tanpa bantuan. (lihat Peraga 36.11b). Dalam rute apoplas, air dan zat-zat
Sebenarnya, protein transpor yang disebut akuaporin terlarut bergerak di sepanjang dinding-dinding sel dan
(aqaaporin) memfasilitasi difusi (lihat Bab 7). Saiuran- ruang-ruang ekstraselular yang bersambungan. Dalam
saluran selektif ini, yang paling sering ditemukan pada rute simplas, air dan zat-zat terlarut bergerak di sepanjang
tumbuhan, memengaruhi laju dlfusi air menuruni gradien sitosol yang bersambungan di dalam jaringan tumbuhan.
potensial air. Banyak bukti yang menunjukkan bahwa laju Rute ini hanya memerlukan satu kali melintasi membran
pergerakan air melalui protein-protein ini diregulasi oleh plasma. Setelah memasuki satu sei, zat-zat dapat bergerak
fosforiiasi protein akuaporin, yang dapat diinduksi oleh dari sel ke sel melalui plasmodesmata. Dalam rute

BAB TIGA PULUH ENAM Pemerolehan Sumber Daya dan Transpor pada Tumbuhan Vaskular 351
; ilnot*in-pnctein transpror
i di dalanr rnemLrran vaku*1a
--"1 meregulasi lalu-lintas
j molekul-mcllekui antara
; sitosol darr vakuo!a.

Membran vakuola

(a) Kompartemen-kompartemen sel. Dinding sel, sitosol, dan vakuola adalah tiga
kompartemen utama dari sebagian besar sel tumbuhan dewasa.

Keterangan
, Apoplas
Rute transmembran Simplas

j Apoplas adalah
) dinding sei dan r*anq
I

-'l ekstr*selular y;:ng


I

I berlarnbunqarr-
Rute apoplas
(b) Rute-rute transpor di antara sel-sel. Pada tingkat jaringan, terdapat tiga jalur:
rute transmembran, simplas, dan apoplas. Zal-zaI dapat ditransfer dari
satu jalur ke jalur yang lain.

& ,:i.,.,;.j, -'::.': Kompartemen-kompartemen sel dan rute-rute untuk transpor jarak pendek.

transmembran, air dan zat-zat terlarut bergerak keluar dari dan floem ini membantu agar aliran massal bisa terjadi.
satu sel, melintasi dinding sel, dan masuk ke sel tetangga, jika Anda pernah berurusan dengan pipa pembuangan
yang mungkin meneruskan zat-zat itu ke se1 berikutnya yang tersumbat sebagian, Anda akan mengetahui
dengan cara yang sama. Rute transmembran memerlukan bahwa volume aliran bergantung pada diameter pipa.
perlintasan membran plasma yang berulang-ulang saat Sumbatan mengurangi diameter efektif pipa pembuangan.
air dan zat terlarut keluar dari satu sel dan masuk ke sel Pengalaman semacam itu membantu kita memahami
berikutnya. Zat-zat mungkin menggunakan lebih dari satu bagaimana struktur sel-sel tumbuhan yang terspesialisasi
rute. Para saintis masih memperdebatkan rute mana, jika untuk aliran massal sesuai dengan fungsinya. Seperti
ada, yang bertanggung jawab terhadap sebagian besar yang Anda pelajari pada Bab 35, trakeid dan unsur-unsur
transpor. pembuluh dewasa merupakan sel-sel mati sehingga tidak
memiliki sitoplasma. Selain itu, sitopiasma unsur,unsur
pembuluh-tapis hampir tidak memiliki organel-organel
A$$a'aa? &4assn$ s*x$amr Tramspe r gnnak lauh
internal (lihat Peraga 35.10). Seperti membersihkan pipa
Difusi dan transpor aktif cukup efisien untuk transpor pembuangan di dapua kehilangan sitoplasma di dalam
jarak pendek di dalam sebuah se1 dan antarsel. Akan 'saluran pipa' tumbuhan memungkinkan aliran massal
tetapi, proses-proses ini terlalu lambat untuk berfungsi yang efisien melalui xilem dan floem. Aliran massal juga
dalam transpor jarak jauh di dalam sebuah tumbuhan. ditingkatkan oleh lempeng yang berlubang-lubang pada
Walaupun difusi dari satu ujung sel ke ujung yang lain ujung unsur-unsur pembuluh dan lempeng tapis berpori-
hanya berlangsung beberapa detik, difusi dari akar ke pori yang menghubungkan unsur,unsur pembuluh tapis.
puncak pohon redwood raksasa akan berlangsung beberapa Difusi, transpor aktil dan aiiran massal bekerja
dekade atau lebih lama lagi. Sebagai gantinya, transpor bersama-sama untuk mentranspor sumber daya di seluruh
jarak jauh terjadi melalui aliran massal (bulk flow), tubuh tumbuhan. Misalnya, aliran massal akibat perbedaan
pergerakan cairan yang didorong oleh tekanan. tekanan merupakan mekanisme transpor gula jarak-jauh
Di dalam trakeid dan unsur-unsur pembuluh xilem di dalam floem, namun transpor aktif gula pada tingkat
serta di dalam unsur-unsur pembuluh-tapis (disebut juga selular menjaga perbedaan tekanan ini. Pada tiga bagian
anggota pembuluh-tapis) floem, air dan zat-zat terlarut berikut, kita akan mengulas secara lebih detail transpor
bergerak bersama-sama dengan arah yang sama melalui dan mineral dari akar ke tunas, kontrol evaporasi, dan
aliran massal. Struktur sel-sel pengangkut pada xilem transpor gula.

352 UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


ffi3S.I tanah, sehingga menyediakan area permukaan membran
l. yang lebih besar untuk absorpsi daripada area permukaan
lika suatu sel tumbuhan yang direndam di dalam
air destilasi memiliki Vs sebesar -0,7 MPa dan y epidermis saja. Walaupun larutan tanah biasanya
sebesar 0 MPa, berapa yp
sel tersebut? ]ika Anda memiliki konsentrasi mineral yang rendah, transpor aktif
meletakkan sel tersebut di dalam bejana terbuka berisi memungkinkan akar mengakumulasi mineral-mineral
larutan dengan ry sebesar *0,4 MPa, berapakah yp sel esensial, seperti I(*, sehingga konsentrasi di akar mencapai
tersebut pada kondisi setimbang? ratusan kali lebih tinggi daripada di dalam tanah.
2. Bagaimanakah defisiensi akuaporin memengaruhi
kemampuan sel tumbuhan menyesuaikan diri dengan
kondisi osmotik yang baru?
Transpon Air dan Mlnera$
3. Bagaimana transpor air jarak jauh akan terpengaruh Ese dalam Xilersr
jika unsur-unsur pembuluh dam trakeid tetap hidup Air dan mineral yang lewat dari tanah menuju ke
saat dewasa? Jelaskan. korteks akar tidak dapat ditranspor ke seluruh bagian
4. ilSlY$iefj,i.Ijf;tr.ff.LWffi1flff$
Apa yang akan terjadi jika Anda tumbuhan hingga memasuki xilem di stele, atau silinder
meletakkan protoplas tumbuhan di dalam air murni? vaskular. Endodermis, Iapisan sel-sel terdaiam pada
felaskan. korteks akar, mengelilingi stele dan berfungsi sebagai
Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat pemeriksaan terakhir bagi perlintasan mineral selektif
Apendiks A. dari korteks ke dalam jaringan vaskular {Peraga 36.12).
Mineral-mineral yang sudah ada di dalam simplas ketika
mencapai endodermis akan melewati plasmodesmata
sel-sel endodermis dan masuk ke dalam stele. Mineral-
mineral ini sudah disaring oleh membran plasma yang
Wffiffiwffi 36.3 harus dilintasi untuk memasuki simplas pada epidermis
E n;r dan nrineral d;transpor dar; atau korteks. Mineral-mineral yang mencapai endodermis
melalui apoplas menghadapi jalan buntu yang menghalangi
akar lce tunas perjalanannya ke dalam stele. Penghalang ini, terletak
di dinding transversal dan radial setiap sei endodermis,
Coba bayangkan diri Anda sedang berjuang mengangkat disebut pita Caspari (Casparian strip), yaitu suatu
sebuah wadah air yang sangat besar dan menaiki tangga sabuk yang terbuat dari suberin, material berlilin yang
beberapa tingkat. Selanjutnya pertimbangkan fakta bahwa tak bisa ditembus oleh air dan mineral-mineral terlarut
air di dalam tumbuhan ditranspor dengan sangat mudah (lihat Peraga 36.12). Oleh karena itu, air dan mineral tidak
melawan gaya gravitasi. Sebanyak 800 L (800 kg atau 1.760 dapat menyeberangi endodermis dan memasuki jaringan
pound) air mencapai puncak sebuah pohon yang berukuran vaskular melalui apoplas. Pita Caspari memaksa air dan
sedang setiap hari. Namun pohon dan tumbuhan yang lain mineral-mineral yang bergerak secara pasif melalui apoplas
tidak memiliki mekanisme pemompa. Jadi bagaimana hal untuk melintasi membran plasma sel endodermis dan
ini dilaksanakan? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita memasuki stele melalui simplas.
akan mengikuti setiap langkah dalam perjalanan air dan Endodermis, dengan pita Casparinya, memastikan
mineral dari ujung akar ke ujung tunas. bahwa tidak ada mineral-mineral yang dapat mencapai
jaringan vaskular akar tanpa melintasi membran plasma
yang permeabel selektif. Endodermis juga mencegah zat-
Absorpsi Alr dan Mineral zat terlarut yang telah terakumulasi di xilem mengalami
oleh Sel-sel Akar kebocoran kembali ke dalam larutan tanah. Struktur
'Walaupun endodermis dan lokasinya yang strategis sesuai dengan
semua sel-sel tumbuhan hidup mengabsorpsi
nutrien-nutrien melewati membran plasmanya, sel-sel fungsinya sebagai penghalang apoplas antara korteks dan
di dekat ujung akar adalah yang paling penting karena stele. Endodermis membantu akar mentranspor mineral-
sebagian besar absorpsi air dan mineral terjadi di sana. Di mineral tertentu yang terpilih dari tanah ke dalam xilem.
wilayah ini, sel-sel epldermis permeabel terhadap air, dan Segmen terakhir di dalam jaiur tanah-ke-xilem adalah
kebanyakan terdiferensiasi menjadi rambut-rambut akar, perlintasan air dan mineral-mineral ke dalam trakeid
yaitu sei-sel termodifikasi yang melakukan sebagian besar dan unsur-unsur pembuluh xilem. Sel-sel pengangkut
penyerapan air pada akar (lihat Peraga 35.3). Rambut- air ini tidak memiliki protoplas ketika dewasa sehingga
rambut akar menyerap larutan tanah, yang terdiri dari merupakan bagian dari apoplas. Sel-sel endodermis, seperti
molekul-molekul air dan ion-ion mineral terlarut yang sel-sel hidup di dalam stele, melepaskan minerai-mineral
tidak terikat erat ke partikel-partikel tanah. Larutan tanah dari protoplasnya ke dalam dinding seinya sendiri. Difusi
mengalir ke dalam dinding hidrofil sel-sel epidermis dan maupun transpor aktif terlibat di dalam transfer zat-zat
lewat dengan bebas di sepanjang dinding-dinding se1 dan terlarut dari simplas ke apoplas ini, dan air serta mineral-
ruang-ruang ekstraselular menuju ke korteks akar. Aliran mineral kini bebas memasuki trakeid dan pembuluh, tempat
ini meningkatkan paparan sel-sel korteks terhadap larutan mereka ditranspor ke sistem tunas oleh aliran massal.

BAB TIGA PULUH ENAM Pemerolehan Sumber Daya dan Transpor pada Tumbuhan Vaskular
w Peraga 35.12 Transpor air dan mineral dari rambut-rambut Jalur di Pita Caspari
akar ke xilem. sepanjang
apoplas Sel endodermis
ffi Eagarnrana pita Caspari memaksa air dan mineral untuk
** melewati membran plasma sel-sel endodermB?

ialur
melalui
simplas

s Rute apoplas.
tanah
larutan
Pengambilan
oleh dinding i6G;
hidrofi rambut akar memberikan Pita Caspari 6ai
akses ke apoplas. Air dan mineral
kemudian dapat berdifusi ke dalam )i:$'i7
----iT ./N-' jrj iht' 1'1,'":
korteks di sepanjang matriks L\ 'r',' ri --'! j I t
dinding sel ini.
,'l:X'*,ffi,i, I
0 Rute
9l
simplas. Mineral dan
air yang melintasi membran
plasma rambut akar dapat €
memasuki simplas.

& Rute transmembran. Saat larutan


tanah bergerak di sepanlang
apoplas, sebagian air dan mineral
ditranspor ke dalam protoplas
Rute
simplas
'''!-,f1il. j t_.,_J\_r_J
sel-sel epidermis dan korteks dan Epidermis Endodermis Stele
kemudian bergerak ke bagian (silinder
dalam melalui simplas. vasku lar)
Korteks

S Endodermis: jalan masuk terkontrol ke stele. Di dalam dinding


transversal dan radial setiap sel endodermis terdapat pita Caspari, sabuk S Transpor di dalam xilem. Sel-set endodermis dan
material berlilin (pita ungu) yang merintangi perlintasan air dan mineral sel-sel hidup di dalam stele melepaskan air dan
terlarut. Hanya mineral yang sudah ada di dalam simplas atau memasuki mineral ke dalam dinding selnya (apoplas) Pembuluh
jalur itu dengan melintasi membran plasma sel endodermis yang dapat xilem kemudian mentranspor air dan mineral ke atas
berkellling di sekitar pita Caspari dan melewati stele, silinder vaskular. menuju ke sistem tunas.

yang hilang melalui transpirasi tidak digantikan oleh air


Aliran l\4assal Didorong oleh Tekanan yang ditranspor ke atas dari akar, maka dedaunan akan
Negatif di dalam Xilem layu, dan tumbuhan akhirnya mati. Aliran getah xilem
Air dan mineral dari tanah memasuki tumbuhan melalui juga membawa nutrien mineral ke sistem tunas.
epidermis akar, melintasi korteks akar, dan masuk ke Getah xilem naik ke ketinggian lebih dari 100 m pada
dalam stele. Dari stele, getah xilem (rylem sap), air pohon-pohon yang tertinggi. Apakah getah umumnya
dan mineral-minerai terlarut di dalam xilem, ditranspor didorong ke atas dari akar, atau getah umumnya ditarik
jarak jauh oleh aliran massal ke vena (urat daun) yang ke atas oleh dedaunan? Mari kita evaluasi peranan kedua
bercabang-cabang di seluruh bagian daun. mekanisme ini.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, aliran massal jauh
lebih cepat daripada difusi atau transpor aktif. I(ecepatan h,iendorong Cetah Xifem: Tekanan Akar
puncak pada transpor getah xilem dapat berkisar dari 15 Pada maiam hari, ketika hampir tidak terjadi transpirasi,
hingga 45 mljam pada pepohonan dengan pembuluh yang sel-sel akar terus memompakan ion-ion mineral ke
Iebar. Dedaunan bergantung pada sistem penghantaran dalam xilem stele. Sementara itu, endodermis membantu
yang efisien ini untuk memperoleh suplai air. Tumbuhan mencegah ion-ion tersebut bocor ke luar. Akumulasi
kehilangan banyak sekali air melalui transpirasi mineral-mineral yang terjadi akan menurunkan potensial
(transpiration), yaitu hilangnya uap air dari dedaunan dan air di dalam stele. Air mengalir masuk dari korteks akar,
bagian-bagian tumbuhan lain yang berhubungan dengan menghasilkan tekanan akar (root pressure), dorongan
udara. Anggapiah jagung sebagai contoh. Satu tumbuhan getah xilem. Tekanan akar terkadang menyebabkan lebih
jagung mentranspirasikan 60 L (60 kg) air selama musim banyak air yang memasuki dedaunan daripada yang
tumbuh. Tanaman jagung yang tumbuh pada densitas ditranspirasikan, sehlngga terj adi gutasi (guttatio n), y aitu
60.000 tumbuhan per hektar mentranspirasikan hampir pengeluaran titik-titik air yang dapat dilihat pada pagi hari
4 jutaL air per hektar setiap musim tumbuh. Apabila air di ujung atau tepi daun beberapa tumbuhan (Peraga 36.13).

354 UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


Menarik Gefafi Xilem: Mekanisme
Kolresi- Iegargan
Tr a n s p i r as i-

Material dapat digerakkan ke atas oleh tekanan positif


dari bawah atau tekanan negatif dari atas. Di sini kita
akan berfokus pada cara air ditarik oleh potensial tekanan
negatif di xilem. Saat menyelidiki mekanisme transpor ini,
kita akan melihat bahwa transpirasi memberikan tarikan
dan kohesi air akibat pengikatan hidrogen meneruskan
tarikan tersebut di sepanjang xilem hingga ke akar.

Tarikan Transpirasi Stomata pada permukaan daun


mengarah ke Iabirin rongga udara internal yang
memaparkan sel-sel mesofil pada CO, yang dibutuhkan
.&.Peraga 36.13 Gutasi. Tekanan akar mendorong keluar air yang untuk fotosintesis. Udara di dalam rongga-rongga ini
berlebih dari daun stroberi ini. jenuh dengan uap air karena bersentuhan dengan dinding-
dinding sel yang lembap. Udara di luar daun biasanya lebih
kering; artinya, udara tersebut memiiiki potensial air yang
Cairan gutasi tidak boleh dikelirukan dengan embun, yang lebih rendah daripada udara di dalam daun. Oleh karena
merupakan kelembapan atmosfer yang terkondensasi. itu, uap air dalam rongga udara daun berdifusi menuruni
Pada kebanyakan tumbuhan, tekanan akar bukan gradien potensial air dan keiuar dari daun melalui stomata.
merupakan mekanisme minor yang menyebabkan gerakan I(ta menyebut kehilangan uap air dari daun melalui difusi
naik getah xilem, yang biasanya mendorong air hanya dan evaporasi sebagai transpirasi.
beberapa meter ke atas. Tekanan-tekanan positif yang Namun bagaimana kehilangan uap air dari daun
dihasilkan terlalu lemah untuk melawan gaya gravitasi diterjemahkan sebagai gaya tarik bagi pergerakan air ke atas
kolom air di dalam xilem, terutama pada tumbuhan- melalui suatu tumbuhan? Potensial tekanan negatif yang
tumbuhan yang tinggi. I(ebanyakan tumbuhan tidak menyebabkan air bergerak ke atas melalui xilem berkembang
menghasilkan tekanan akar apa pun. Bahkan pada pada permukaan dinding sel mesofil daun (peraga 36.14).
tumbuhan-tumbuhan yang memperlihatkan gutasi, Dinding sel bekerja seperti jejaring kapiler yang sangat halus.
tekanan akar tidak dapat mengimbangi transpirasi setelah Air melekat ke mikrofibril seiulosa dan komponen hidrofil
matahari terbit. Bagi sebagian besar bagian tumbuhan, lain pada dinding sel. Saat air menguap dari lapisan air
getah xilem tidak didorong dari bawah oleh tekanan akar yang menutupi dinding sel dari sel-sel mesofll, antarmuka
namun ditarik sendiri oleh dedaunan. udara-air menarik semakin jauh ke dalam dinding sel. Akibat

(! air dari xilem tertarik ke sel-sel


] @ feningkatan tegangan germukaan yang
sekitar dan rongga udara untuk
menggantikan air yang hilang- 7 ditunjukkan pada langkahO menarrk air
,/ dari sel-sel sekitar dan rongga udara.
Kutikula Xilem

Epidermis
atas /' j €) Evaporasi lapisan air menyebabkan
j antarmuka udara-air mundur semakin daiam
ke dinding sel dan menjadi semakin
melengkung^ Lengkungan ini meningkatkan
Mikrofibril pada tegangan permukaan dan laju transpirasi.
dinding sel dari
sel mesofil

F
itt $ nada awalnya, uap airyang hilanq melalui
Epidermis ft. transpirasi digantikan oleh evaporasi dari
bawah E. lapisan air yang menyelubungi sel,sel mesofil-
it

Stoma

(| Oalam transpirasi, uap air (ditunjukkan Mikrofibril / Lapisan Antarmuka


dengan titik-titik biru) berdifusi dari rcngga (irisan melintang) air udara-air
udara yang lembap di daun ke udara luar
yang iebih kering melalui stomata"

s Peraga 36.14 Pembangkitan tarikan transpirasi. Tekanan negatif (tegangan) pada antarmuka
udara-air di daun merupakan dasar tarikan transpirasi, yang menarik air keluar dari xilem.

BAB TIGA PULUH ENAM Pemerolehan Sumber Daya dan Transpor pada Tumbuhan Vaskular 355
tegangan permukaan air yang tinggi, lengkungan antarmuka tanah (Peraga 36.'!5). I(ohesi dan adhesi memfasilitasi
menimbulkan tegangan, atau potensial tekanan negatif, di transpor jarak jauh ini melalui aliran massal. I(ohesi
daiam air. Saat lebih banyak air yang berevaporasi dari air akibat pengikatan hidrogen memungkinkan untuk
dinding sel, Iengkungan antarmuka udara-air meningkat dan menarik kolom getah xilem dari atas tanpa pemisahan
tekanan air menjadi lebih negatif. Molekul air dari bagian molekul-molekul air. Molekui-molekul air yang keluar
daun yang lebih berair kemudian ditarik ke arah area ini dari xilem pada daun menyeret molekul-molekul air di
untuk mengurangi tegangan. Gaya tarik ini ditransfer ke xilem sebelahnya, dan tarikan ini diteruskan, molekul demi
karena setiap molekul air terikat secara kohesif ke molekul molekui, menuruni keseluruhan kolom air di dalam xilem.
air berikutnya oleh ikatan hidrogen. Oleh karena itu, tarikan Sementara itu, adhesi molekul-molekui air yang kuat (sekali
transpirasi bergantung pada sejumlah sifat air yang dibahas Iagi berkat ikatan hidrogen) ke dinding hidrofll sel-sel xilem
pada Bab 3: adhesi, kohesi, dan tegangan permukaan. membantu mengatasi gaya gravitasi ke bawah.
Peran potensiai tekanan negatif dalam transpirasi Tarikan ke atas terhadap getah menimbulkan tegangan
konsisten dengan persamaan potensial air karena potensial di dalam pembuluh xilem dan trakeid, yang seperti
tekanan negatif (tegangan) menurunkan potensial air pipa elastis. Tekanan positif menyebabkan pipa elastis
(lihat Peraga 36.8d). I(arena air bergerak dari area yang membengkak, sementara tegangan menarik dinding pipa
berpotensial air tinggi ke daerah yang berpotensial ke dalam. Di hari yang hangat, penurunan diameter
air rendah, potensial tekanan yang lebih negatif pada batang pohon bahkan dapat diukur. Saat tarikan transpirasi
antarmuka udara-air menyebabkan air di dalam sel-sel memberikan tegangan terhadap pembuluh dan trakeid,
xilem'tertarik' ke dalam sel-sel mesofil, yang kehilangan dinding sekundernya yang tebal mencegah sel-sel tersebut
air ke rongga udara, tempat air berdifusi keluar melalui runtuh, mirip seperti cincin kawat yang menjaga bentuk
stomata. Dengan cara ini, potensial air negatif dedaunan belalai pengisap-debu. Tegangan yang dihasiikan oleh
memberikan'tarikan' pada tarikan transpirasi. tarikan transpirasi ini menurunkan potensial air di dalam
xilem akar sampai-sampai air mengalir secara pasif dari
Kohesi dan Adhesi dalanr Cerak Naik Cetah Xilenr tanah, melintasi korteks akar, dan masuk ke dalam stele.
Tarikan transpirasi terhadap getah xilem diteruskan dari Tarikan transpirasi dapat membentang hingga ke
dedaunan terus ke ujung akar dan bahkan ke dalam larutan akar hanya melalui rantai molekul air yang tak terputus.

,,}1h

xilem

Udara luar V Sel-sel


= -100.0 MPa mesofil
Stoma

Daun V(rongga udara) Molekul


= -7.0 MPa air
Transpirasi
Daun V(dinding sel)
= -1.0 MPa

,tr$
€r

b Peraga 36.15 Gerak naik getah xilem.


lkatan hidrogen membentuk rantai molekul
air yang tak terputus yang memanjang
mulai dari daun hingga ke tanah. Gaya
yang mendorong gerak naik getah xilem
merupakan gradien potensial air (ry). Bagi
aliran massal yang menempuh jarak jauh,
qradien iy terutama disebabkan oleh Kohesi akibat
gradien potensial tekanan (ry). Transpirasi '' Kohesi dan ikatan hidroqen
' ^I adhesi di
menyebabkan ry, di ujung xilem pada daun 'i dalam xilem
lebih rendah daripada rpo di ujung akar.
Nilai-nilai ry yang ditunjukkan di sebelah
,{
kiri adalah suatu contoh. Saat siang hari, Molekul
air
nilai-nilai tersebut bisa berubah, namun
arah gradien q/ tetap sama. Rambut
akar
Partikel
BtoFlix Kunjungi Study Area tanah
di www.masteringbio.com Air
lry:iii untuk
memperoleh Animasi 3D BioFlix Pengambilan air
4i: tentang Water Transpoft in Plants. dari tanah

356 UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


I(avitasi, yaitu pembentukan kantong uap air, memutuskan
rantai itu. I(avitasi lebih sering terjadi pada pembuiuh
ffi36,3
1 Bagaimana se1-sel xilem memfasilitasi transpor jarak
yang lebar daripada di trakeid dan dapat teryadi selama jauh?
tekanan kekeringan atau ketika getah xilem membeku pada
2. Seorang ahii hortikultura mengamati bahwa ketika
musim dingin. Gelembung-gelembung udara yang terjadi bunga Zinnia dipotong saat fajar, setetes air terkumpul
akibat kavitasi mengembang dan menyumbat saluran air di permukaan bonggol bekas potongan. Akan tetapi,
pada xilem. Pengembangan gelembung air yang cepat ketika bunga dipotong pada siang hari, tidak terlihat
menghasilkan bunyi klik yang dapat didengar dengan tetesan air di bonggol. Ajukan sebuah penjelasan.
menempatkan mikrofon yang sensitif di permukaan batang. 3. Seorang saintis menambahkan suatu zat penghambat
Tekanan akar memungkinkan tumbuhan kecii mengisi fotosintesis yang larut dalam air ke akar tumbuhan,
kembali pembuluh-pembuluh yang tersumbat pada musim namun fotosintesis tidak berkurang. Mengapa?
semi. Meskipun demikian, tekanan akar pada pohon 4. ffiffiffiffi Anggaplah suatu mutan
tidak cukup untuk mendorong air ke puncak, sehingga Arabidopsis yang tidak memiliki akuaporin fungsional
pembuluh dengan kantong uap air biasanya tidak dapat memiliki massa akar yang tiga kali lebih besar
berfungsi dalam transpor getah xilem. Akan tetapi, rantai daripada yang dimiliki oleh tumbuhan galur murni.
Ajukan sebuah penjelasan.
molekul dapat berputar-putar di sekeliling kantong uap
air melalui ceruk-ceruk di antara trakeid atau pembuluh Untuk mengetahur jawaban yang dianjurkan, lihat
yang bersebelahan. Selain itu, pertumbuhan sekunder Apendiks A.
menambahkan selapis xilem baru setiap tahun. Hanya
xilem sekunder yang paling muda dan terletak paling
luar yang mentranspor air. Walaupun xilem sekunder
yang lebih tua tidak lagi mentranspor air, xilem tersebut
memberikan dukungan bagi pohon (lihat Peraga 35.22).
ffi36.4
$

$ Stomata membantu mensatur


Cerak Naik Cetalr Xi$em nrelalui laju transpirasl
Aliran Massal: Tinlawan Ulang
Daun biasanya memiliki area permukaan yang luas dan
Mekanisme transpirasi-kohesi-tegangan yang mentranspor
getah xilem melawan gravitasi merupakan contoh yang
rasio permukaan-terhadap,volume yang tinggi. Area
permukaan yang luas meningkatkan absorpsi cahaya
baik tentang cara penerapan prinsip-prinsip fisika pada
proses-proses biologi. Dalam transpor air jarak jauh dari
untuk fotosintesis. Rasio permukaan-terhadap-volume
yang tinggi membantu absorpsi CO, selama fotosintesis
akar ke daun melalui aliran massal, pergerakan cairan
serta pelepasan O, sebagai produk sampingan fotosintesis.
disebabkan oleh perbedaan potensial air pada kedua ujung
jaringan xilem. Perbedaan potensiai air terjadi di ujung Sewaktu berdifusi melalui stomata, CO, memasuki rongga-
rongga udara yang terbentuk oleh sel-sel mesofil berongga
xilem pada daun akibat evaporasi air dari sel-sel daun.
(lihat Peraga 35.18). I(arena bentuk sel,sel ini tidak teratur,
Evaporasi menurunkan potensial air pada antarmuka
area permukaan internal daun mungkin 10 hingga 30 kali
udara-air, sehingga membangkitkan tekanan negatif
lebih besar daripada area permukaan eksternal.
(tegangan) yang menarik air melalui xilem. 'Walaupun
area permukaan yang luas dan rasio
Aliran massal di dalam xilem berbeda dari difusi dalam
permukaan-terhadap-volume yang tinggi meningkatkan
beberapa hai penting. Pertama, aliran massal disebabkan
laju fotosintesis, hal tersebut juga meningkatkan kehilangan
oleh perbedaan dalam potensial tekanan (Vp); potensial zat
terlarut (y5) tidak berpengaruh. Oleh karena itu, gradien
air melalui stomata. Dengan demikian, kebutuhan
tumbuhan terhadap air yang sangat banyak merupakan
potensial air di dalam xilem pada dasarnya merupakan
konsekuensi negatif dari kebutuhan sistem tunas untuk
gradien tekanan. Selain itu, aliran tidak melintasi membran
melaksanakan pertukaran gas dalam jumlah yang cukup
plasma sel-sel yang masih hidup, melainkan di dalam
untuk fotosintesis. Dengan membuka dan menutup
sel-sel mati yang berongga. Selanl'utnya, aliran massal
stomata, sel-sel penjaga membantu menyeimbangkan
menggerakkan seluruh larutan secara bersama-sama-
kebutuhan tumbuhan untuk menyimpan air dengan
bukan hanya air atau zat terlarut-dan pada kecepatan
kebutuhannya untuk melakukan fotosintesis.
yang lebih tinggi daripada difusi.
Tumbuhan tidak menggunakan energi untuk
mengangkat getah xilem melalui aliran massal. Sebagai $t*rgla€a: $aElxr {Jtama KehiBaragas"s Ais.
gantinya, absorpsi cahaya matahari mendorong sebagian Sekitar 95o/o air yang hiiang dari tumbuhan lolos melalui
besar transpirasi dengan menyebabkan air berevaporasi stomata, walaupun pori,pori ini hanya menempati 1-2%
dari dinding sel mesofil yang lembap dan dengan dari permukaan eksternal daun. I(utikula berlilin membatasi
menurunkan potensial air dalam rongga-rongga udara di kehilangan air melalui permukaan daun yang lain. Setiap
dalam daun. Dengan demikian, gerakan naik getah xilem stoma diapit oleh sepasang sel penjaga. Sel penjaga
pada akhirnya menggunakan tenaga matahari. mengontrol diameter stoma dengan mengubah bentuk,

BAB TIGA PULUH ENAM Pemerolehan Sumber Daya dan Transpor pada Tumbuhan Vaskular
Sel-sel penjaga turgid/ Sel-sel penjaga flasid/
Stomata terbuka Stomata tertutup

Mikrof ibril selulosa yang


. terorientasi secari radial

Set penjaqa

(a) Perubahan pada bentuk sel penjaga serta pembukaan dan


& Peraga 36.16 Stoma yang terbuka (kiri) dan tertutup (LM).
penutupan stomata (dilihat dari permukaan). Sel-sel penjaga
dari angiosperma diilustrasikan dalam keadaan turgid (stomata
terbuka) dan flasid (stomata tertutup). Orientasi radial dari
sehingga memperiebar atau mempersempit celah di antara mikrofibril selulosa pada dinding sel menyebabkan sel-sel penjaga
mengalami peningkatan panjang melebihi lebar ketika turgor
pasangan sel penjaga. Dalam kondisi lingkungan yang meningkat. Karena kedua sel penlaga tersambung erat di ujung-
sama, jumlah air yang hilang dari daun sangat bergantung ulungnya, mereka melengkung keluar saat turgid, sehingga pori-
pada jumlah stomata dan ukuran rata-rata pori-porinya. pori stomata membuka.
I(erapatan stomata daun, yang mungkin mencapai
20.000 per sentimeter persegi, dipengaruhi oleh kontrol
genetis dan lingkungan. Misalnya, sebagai akibat dari H,0 . H-o
evolusi melalui seleksi alam, tumbuhan gurun memiliki
kerapatan stomata yang lebih rendah daripada tumbuhan
Hzo
rawa. Akan tetapi, kerapatan stomata merupakan ciri
*b
perkembangan plastis dari kebanyakan tumbuhan. Paparan
sinar yang tinggi dan kadar CO, yang rendah selama w,,

perkembangan daun menyebabkan peningkatan kerapatan


pada kebanyakan spesies. Dengan mengukur kerapatan
stomata pada fosil daun, para saintis teiah mendapatkan
pengetahuan tentang kadar CO, atmosfer pada iklim masa
1alu. Sebuah survei di inggris baru-baru ini menemukan (b) Peran kalium dalam pembukaan dan penutupan stomata.
Transpor K* (ion kalium, di sini disimbolkan sebagai titik-titik
bahwa kerapatan stomata pada kebanyakan spesies hutan
merah) yang melintasi membran plasma dan membran vakuola
telah berkurang sejak 1927, ketika sebuah survei yang menyebabkan perubahan turgor pada sei penlaga. Pengambilan
serupa diadakan. Survei ini konsisten dengan temuan- anion, seperti ion malat dan klorida (tidak ditunjukkan), juga
temuan lain yang menyatakan bahwa kadar CO, atmosfer berperan dalam pembengkakan sel penjaga.
teiah meningkat secara drastis selama tahun 1900-an.
.A Peraga 36.17 Mekanisme-mekanisme pembukaan dan
penutupan stomata.
Mekanisnre Perntrukaan dan
Fenutupan $tomata
I(etika sel-sel penjaga mengambil air dari sel-sel tetangga plasma sel penjaga dipadukan dengan pembangkitan
melalui osmosis, sel-sel penjaga menjadi lebih turgid. Pada potensial membran oleh pompa proton. Pembukaan
sebagian besar spesies angiosperma, dinding sel dari sel- stomata berkorelasi dengan transpor aktif H* keluar dari
sel penjaga memiliki ketebalan yang tidak merata, dan sel penjaga. Voltase yang dihasilkan (potensial membran)
mikrofibril-mikrofibril selulosa terorientasi dengan arah mendorong I(* ke dalam sel melalui saluran membran
yang menyebabkan sel-sel penjaga melengkung ke luar spesifik (lihat Peraga 36.17a). Absorpsi I(* menyebabkan
saat turgid {PeraEa 36.17a). Pelengkungan ke luar ini potensial air menjadi lebih negatif di dalam sel-sel penjaga,
memperbesar ukuran pori-pori di antara sel-sel penjaga. dan sel-sel tersebut menjadi lebih turgid saat air masuk
I(etika sel-sel kehilangan air dan menjadi flasid, mereka melalui osmosis. I(arena sebagian besar I(* dan air disimpan
menjadi kurang melengkung, dan pori-pori pun menutup. di dalam vakuola, membran vakuola juga berperan dalam
Perubahan tekanan turgor di dalam sel-sel penjaga meregulasi dinamika sel penjaga. Penutupan stomata
terutama diakibatkan oleh absorpsi dan kehilangan I(* diakibatkan oleh hilangnya I(n dari sel-sel penjaga ke sel-
yang dapat-balik. Stomata terbuka ketika sel-sel penjaga sei tetangga, yang menyebabkan kehilangan osmotik air.
mengakumulasi I(* secara aktif dari sel-sel epidermis yang Akuaporin juga membantu meregulasi pembengkakan dan
bertetangga (Peraga 36.17b). Aliran I(n melintasi membran penciutan osmotik sel-sel penjaga.

358 uNlT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


itu dengan penutupan stomata secara cepat, sejumiah
Stimulus untuk Pernbukaan dan kehilangan air evaporatif tetap terjadi melalui kutikula. Di
Penutupan Stomata bawah kondisi kekeringan yang berlangsung lama, daun
Secara umum, stomata terbuka pada siang hari dan bisa menjadi sangat layu dan terluka tanpa bisa dipulihkan.
tertutup pada malam hari, mencegah tumbuhan kehilangan Transpirasi juga mengakibatkan pendinginan
air dalam kondisi-kondisi ketika fotosintesis tidak terjadi. evaporatif, yang dapat menurunkan suhu daun sebanyak
Setidaknya ada tiga petunjuk yang berkontribusi terhadap i0'C dibandingkan dengan udara sekitar. Pendinginan ini
pembukaan stomata saat fajar: cahaya, deplesi CO, dan mencegah daun mencapai suhu yang dapat mendenaturasi
'jam' internal pada sel-sel penjaga. enzim-enzim yang terlibat di dalam fotosintesis dan
Cahaya merangsang sel-sei penj aga untuk berbagai proses metabolisme yang lain.
mengakumulasi I(* dan menjadi iurgid. Respons ini
dipicu oleh iluminasi reseptor-reseptor cahaya biru di Adaptasi-adaptasi yarug Mengurangi
dalam membran plasma sel-sel penjaga. Aktivasi reseptor-
reseptor ini merangsang aktivitas pompa-pompa proton
Kehilangan Air fivaporatif
di dalam membran plasma sel-sel penjaga, sehingga pada Tumbuhan yang teradaptasi dengan gurun dan wilayah
akhirnya mendorong penyerapan I(*. lain dengan berkelembapan yang rendah disebut xerofita
Stomata juga membuka sebagai respons terhadap (xerophyte, dari kata Yunani xero, kering). Tumbuhan
deplesi CO2 di dalam rongga-rongga udara daun akibat batu pada Peraga 36.1 merupakan salah satu contoh.
fotosintesis. Seiring penurunan konsentrasi CO, pada Peraga 36.18 menunjukkan contoh-contoh yang lain.
siang hari, stomata akan terbuka secara progresif jika air Hujan jarang turun di gurun, namun ketika hujan terjadi,
dalam jumlah yang cukup disalurkan ke daun. vegetasi akan bertransformasi. Banyak spesies tumbuhan
Petunjuk ketiga, 'jam' internal di dalam sel-sel penjaga,
memastikan bahwa stomata meneruskan ritme harian
membuka dan menutupnya. Ritme ini terjadi bahkan Ocotillo (Fouquleria
jika tumbuhan diletakkan di lokasi yang geiap. Semua sp/endens) banyak terdapat
di wilayah barat daya
organisme eukariotik memiliki jam-jam internal yang Amerika Serikat dan
meregulasi proses-proses siklik. Siklus dengan interval kira- Meksiko utara. Tumbuhan
ini tak berdaun hampir
kira24 jam disebut ritme sirkadia (circadian rhythm), sepanjang tahun, sehingga
yang akan Anda peiajari lebih banyak pada Bab 39. menghindari kehilangan air
yan berlebih (kanan). Segera
Tekanan lingkungan, misalnya kekeringan, dapat
setelah hulan yanq lebat,
menyebabkan stomata menutup pada siang hari. I(etika ocotillo menghasilkan daun-
tumbuhan mengalami defisiensi air, sei-sel penjaga bisa daun kecil (bawah dan inset)
Saat tanah mengering,
kehilangan turgor dan menutup stomata. Selain itu, sejenis daun-daunnya menjadi
hormon yang disebut asam absisat, yang dihasilkan pada cepat layu dan mati.
akar dan daun sebagai respons terhadap defisiensi air,
memberi sinyai pada sel-se1 penjaga untuk menutup
stomata. Respons ini mengurangi kelayuan namun
juga membatasi absorpsi CO, sehingga memperlambat
fotosintesis. I(arena turgor diperlukan untuk pemanj angan
sel, pertumbuhan akan berhenti. Inilah beberapa alasan
mengapa kekeringan mengurangi hasil panen.
Sel-sel penjaga mengontrol hubungan fotosintesis-
transpirasi dari waktu ke waktu dengan mengintegrasikan
berbagai macam stimulus internal dan eksternal. Bahkan
perlintasan awan atau secercah cahaya matahari yang
meiintasi hutan dapat memengaruhi laju transpirasi.

tfek-efek Transpirasi pada


Kelayuan dan Suhu Daun
Asalkan sebagian besar stomata tetap terbuka, transpirasi
paling banyak terjadi pada hari yang cerah, hangat,
kering, dan berangin karena faktor-faktor lingkungan ini
meningkatkan evaporasl. )ika transpirasi tidak dapat menarik
cukup air ke daun, tunas menjadi agak layu saat se1-se1
kehilangan tekanan turgor (lihat Peraga 36.10). 'Walaupun
tumbuhan merespons tekanan kekeringan ringan semacam & Peraga 36.'lB Beberapa adaptasi xerofitik.

BAB TIGA PULUH ENAM Pemerolehan Sumber Daya dan Transpor pada Tumbuhan Vaskular 359
Feraga *6.18 {lanjutan} Beberapa adaptasi xerofitik. Seperti yang telah kita lihat, tumbuhan menghadapi
r' dilema: bagaimana memperoieh sebanyak mungldn CO, dari
Oleander (Nerium oleander), d tunjukkan pada inset, sering
dijumpai pada iklim kering Daunnya memiliki kutikula tebal udara dan pada saat yang sama mempertahankan sebanyak
dan jaringan epidermis berlapis-ganda yang mengurangi mungldn air. Stomata merupal(an mediator terpenting dalam
kehilangan air. Stomata tertanam di dalam rongga yang konflik kebutuhan pengambilan CO, dan retensi air.
disebut'crypt', adaptasi yang mengurangi laju transpirasi
dengan melindungr stomata dari angin yang panas dan
kering. Trikoma membantu memintmalkan transpirasi dengan
mematahkan aliran udara, menyebabkan ruang crypt memrliki ffi3S.4
kelembapan yang lebih tinggi dar pada atmosfer sekltar (LM). 1. Stimulus apa saja yang mengontrol pembukaan dan
Kutiku a laringan epidermts atas penutupan stomata?
2. Fungi patogenik Fusicoccum amygdali menyekresikan
toksin yang dtsebut fusico ccin yang mengaktivasi
pompa proton membran plasma sel tumbuhan dan
menyebabkan kehilangan air yang tak terkendali. Ajukan
mekanisme yang menunjukkan bahwa aktivasi pompa
proton dapat menyebabkan kelayuan yang parah.
3.$"1"?li"trY-igi;Yffi#.$.$:i,tiy-ry-j.&1fi |ikaAndamembelibunga
potongan, mengapa penjual bunga merekomendasikan
untuk memotong tangkai bunga di dalam air dan
kemudian memindahkan bunga tersebut ke vas sewaktu
ET ujung yang dipotong masih basah?
al
O
9t Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat *
koma Crypt Stomata Jaringanepidermis Apendiks A
*#
Tn
{
('rambut') bawah

:r Ini adalah foto jarak 36.5


dekat batanq kaktus
old man (Cephalocereus $ Cula ditranspor dari daun dan
sen/rs), tumbuhan
gurun Meksiko. Bulu
sumber-sumber lain ke tempat
keras yang mrrip
rambut, panjang, dan
penggunaaffi atau penyimBanan
putih membantu
memantulkan cahaya Anda telah membaca bagaimana air dan mineral-mineral
matahari.
diabsorpsi oleh se1-sel al<ar, ditranspor melalui endodermis,
dilepaskan ke dalam pembuluh dan trakeid xilem, dan
dibawa ke bagian atas dari tumbuhan melalui aliran massal
gurun menghindari kekeringan dengan menyelesaikan yang didorong oleh transpirasi. Akan tetapi, transpirasi
siklus hidupnya yang pendek selama musim hujan yang tidak blsa memenuhi semua kebutuhan transpor jarak-
singkat. Spesies-spesies yang hidup lebih lama memiliki jauh tumbuhan. Aliran air dan mineral-mineral dari
berbagai adaptasi fisiologi atau morfologi yang tak lazim tanah ke akar hingga ke daun umumnya terjadi dalam
yang memungkinkan mereka bertahan menghadapi arah yang berlawanan dengan arah yang dibutuhkan
kondisi-kondisi gurun yang keras. Xerofita juga ditemukan untuk mentranspor gula dari daun dewasa ke bagian-
di lingkungan-lingkungan lain, tempat akses ke perairan bagian tumbuhan yang terletak lebih rendah, seperti
tawar cair merupakan sebuah kendala, seperti wilayah- ujung akar yang membutuhkan banyak sekali gula untuk
wilayah yang beku dan pesisir 1aut. Banyak xerofita, seperti energi dan pertumbuhan. Jaringan lain-1ah-floem-yang
kaktus, memiliki daun yang sangat tereduksi yang melawan mentranspor produk-produk fotosintesis, suatu proses
kehilangan air berlebihan; mereka biasanya melakukan yang disebut translokasi (translocation).
fotosintesis di batang. Batang dari kebanyakan xerofita
bersifat kenyai karena bagian tersebut menyimpan air untuk
digunakan selama periode kering yang panjang. Adaptasi lain
F*rg*rakara dari Surmber
terhadap habitat kering adalah metabolisme asam krasuiasea #nx$a tse ffi#s$t fru$a
(crassulacean acid metabolism, CAM), suatu bentuk Pada angiosperma, sel-sel terspesialisasi yang merupakan
fotosintesis terspesialisasi yang ditemukan pada tumbuhan saluran translokasi adalah unsur pembuluh-tapis. Tersusun
sukulen dari famili Crassulaceae dan sejumlah famili yang dari ujung ke ujung, unsur pembuluh tapis membentuk
lain (lihat Peraga 10.20). I(arena daun dari tumbuhan CAM pembuluh tapis yang panjang (lihat Peraga 35.10). Di antara
mengambil CO, pada malam hari, stomata tetap dapat sel-sel tersebut terdapat lempeng tapis, struktur yang
tertutup pada siang hari, saat tekanan evaporatif lebih besar. memungkinkan aliran getah di sepanjang pembuluh tapis.

360 UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


Sel pendamprng Konsentrasi H+ tinggi KotransBorter'
(tra nsfer)

rJ, l. l

Keterangan
I
Apoplas I

Simplas Konsentrasi H+ rendah


f oem

(a) Sukrosa yang dihasilkan di dalam sel-sel mesofil dapat (b) Mekanisme kemiosmotik bertanggung lawab terhadap
berpindah melalut simplas (anak panah biru) ke unsur transpor sukrosa ke dalam sel-sel pendamping dan
pembuluh tapis. Pada beberapa spesies, sukrosa keluar unsur pembuluh tapis. Pompa proton membangkitkan
dari simplas dl dekat pembuluh tapis dan berpindah gradien H*, yang mendorong akumulasi sukrosa dengan
melalui apoplas (anak panah merah). Sukrosa kemud an bantuan protein kotranspor yang memadukan transpor
diakumulasi secara aktif dart apoplas oleh unsur sukrosa dengan djfusi H* kembali ke dalam sel.
pembuluh tapts dan sel-sel pendampingnya.

.& Peraga 36.19 Pemuatan sukrosa ke dalam floem.

Getah floem Qthloem sq.p), larutan berair yang dihubungkan oleh pembuluh tersebut. Oleh karena itu,
mengalir melalui pembuluh tapis, sangat berbeda dari pembuluh-pembuluh tapis yang bersebelahan dapat
getah xilem. Sejauh int, zat terlarut yang paling banyak mengangkut getah ke arah yang beriawanan jika mereka
terdapat di dalam getah floem adalah gula, biasanya berawal dan berakhir pada lokasi-lokasi yang berbeda.
sukrosa pada kebanyakan spesies. I(onsentrasi sukrosa Gula harus ditranspor, atau dimuat, ke daiam
bisa mencapai 30o/o dari berat, sehingga getah mengental unsur-unsur pembuluh tapis sebelum diekspor ke rosot
bagaikan sirup. Getah flodm juga bisa mengandung asam gu1a. Pada beberapa spesies, gula bergerak dari sel-sel
amino, hormon, dan mineral. mesofil ke unsur-unsur pembuluh tapis meialui simplas,
Berlawanan dengan transpor getah xilem yang searah melewati plasmodesmata. Pada spesies-spesies lain, gula
dari akar ke daun, getah floem bergerak dari tempat- bergerak melalui jalur simplas dan apoplas. Pada daun
tempat produksi gula ke tempat-tempat penggunaan atau jagung, misainya, sukrosa berdifusi melaiui simplas dari
penyimpanan gula (lihat Peraga 36.2). Sumber glula (sugar sel-sel mesofil fotosintetik ke dalam urat-urat daun yang
source) adalah organ tumbuhan yang merupakan produsen kecil. I(ebanyakan sukrosa kemudian bergerak ke dalam
gula neto, melalui fotosintesis atau pemecahan pati. Rosot apoplas dan diakumulasi oleh unsur-unsur pembuluh
gala(sugar sink) adalah organ yang merupakan konsumen tapis di dekatnya, baik secara langsung atau melalui
atau penyimpan gula neto. Akar, kuncup, batang, dan buah sel-sel pendamping (Peraga 36.19a). Pada beberapa
yang sedang tumbuh adalah rosot gu1a. 'Walaupun daun tumbuhan, dinding se1 pendamping menunjukkan banyak
yang sedang berkembang merupakan rosot gula, daun yang pertumbuhan ke dalam, yang meningkatkan transfer
telah tumbuh sepenuhnya, jika memperoleh cukup cahaya, zat terlarut antara apoplas dan simplas. Sel-sel yang
merupakan sumber gula. Organ penyimpanan, seperti umbi termodifikasi semacam itu disebut sel transfer (transfer
batang atau umbi iapis, bisa menjadi sumber atau rosot, cell, llhat Peraga 29.5).
bergantung pada musim. I(etika mengakumulasi karbohidrat Pada kebanyakan tumbuhan, pergerakan gula ke
pada musim panas, organ tersebut merupakan rosot gula. dalam floem membutuhkan transpor aktif karena sukrosa
Setelah mengakhiri dormansi pada musim semi, organ lebih terkonsentrasi di dalam unsur pembuluh tapis dan
tersebut adalah sumber gula karena pati dipecah menjadi sel pendamping daripada di dalam mesofil. Pemompaan
gula, yang dibawa ke ujung tunas yang sedang tumbuh. proton dan kotranspor memungkinkan sukrosa bergerak
Rosot biasanya menerima gula dari sumber gula dari sel mesofil ke unsur pembuluh tapis (Feraga 36"19bi.
terdekat. Daun-daun di bagian paling atas pada sebuah Sukrosa dibongkar di ujung rosot pembuluh tapis.
cabang, misalnya, bisa mengekspor gula ke ujung tunas Proses tersebut bervariasi menurut spesies dan organ.
yang sedang tumbuh, sementara daun-daun yang lebih Akan tetapi, konsentrasi gula bebas di dalam rosot
rendah dapat mengekspor guia ke akar. Buah yang selalu lebih rendah daripada di dalam pembuluh tapis
sedang tumbuh dapat memonopoli sumber gula yang karena gula yang dibongkar akan dikonsumsi selama
mengelilinginya. Bagi setiap pembuluh tapis, arah transpor pertumbuhan dan metabolisme sel-se1 rosot atau diubah
bergantung pada lokasi sumber gula dan rosot gula yang menjadi polimer-polimer yang tak-larut seperti pati.

BAB TIGA PULUH ENAM Pemerolehan Sumber Daya dan Transpor pada Tumbuhan Vaskular 361
$ Pemuatan gula (titik-titik
hijau) ke dalam pembuluh
tapis pada sumber Apakah getah floem mengandung lebih banyak
mengurangi potensial air gula di dekat sumber daripada di dekat rosot?
di dalam unsur pembuluh
tapis. Ini menyebabkan
pembuluh menqambil air PERCOBAAN Hipotesis aliran tekanan memprediksi bahwa
melalui osmosis. getah floem di dekat sumber seharusnya memiliki kandunqan
gula yang lebih tinggi daripada getah floem di dekat rosot.
Untuk menguji aspek hipotesis ini, S. Rogers dan A. J.
Q Pengambilan air ini
membangkitkan tekanan Peel dari University of Hull di lnggris, menggunakan afid
i.l
!e positif yang mendorong yang memakan getah floem. Afid memiliki kuar dengan
getah untuk mengalir di bagian mulut yang mirip jarum suntik, disebut stilet, yang
i]
sepanjanq pembuluh tapis
;:I
rri
menembus unsur pembuluh-tapis. Saat tekanan pembuluh
tjj o tapis dipaksa keluar dari floem ke dalam stilet, para peneliti
i:i
lri o
€) Tekanan ini dikurangi oleh memisahkan afid dari stilet, yang kemudian bertindak sebagai
li pembongkaran gula dan
keran yang meneteskan getah selama berjam-jam. Para
li kehilangan air yang
ll o mengikuti pada rosot peneliti mengukur konsentrasi gula getah dari stilet pada
ie titik-titik yang berbeda antara sumber dan rosot.
i'l: ir
ll @ oalar translokasi
Il o daun-ke-akat xilem
mendaur ulang air 25 um
dari rosot ke sumber

A Peraga 35.20 Aliran massal melalui tekanan positif (aliran


tekanan) di dalam pembuluh tapis.

Akibat gradien konsentrasi gula ini, molekul-molekul gula Atid yang sedanq
Afid makan Stilet di dalam
sedang makan unsur Stilet yang terpisah
berdifusi dari floem ke dalam jaringan-jaringan rosot, dan pembuluh tapis meneteskan getah

air mengikutinya melalui osmosis.


HASII Semakin dekat stilet dengan sumber gula, semakin
tinggi pula konsentrasi gula.
Aliran Massal melalui Tekanan Positif:
Mekanisme Translokasi pada Angiosperrna KISIMPUIAN Hasil-hasil dari berbagai percobaan semacam
Getah floem mengalir dari sumber ke rosot pada laju itu mendukung hipotesis aliran tekanan, yang memprediksi
bahwa konsentrasi gula pasti lebih tinggi di dalam pembuluh
sebesar 1 m/jam, jauh lebih cepat daripada difusi atau
tapis yang lebih dekat dengan sumber gula.
aliran sitoplasma, yaitu aliran sirkuler sitopiasma di dalam
sel-sel. Dalam mempelajari angiosperma, para peneliti SUMBER S. Rogers dan A. J. Peel. Some evidence for the
telah menyimpulkan bahwa getah floem bergerak melalui existence of turgor pressure in the sieve tubes of willow (Sa/rx),
pembuluh tapis melalui aliran massal yang diakibatkan oleh Planta 126, no. 3.259-267 (1975).
tekanan positid dikenal sebagai aliran tekanan Qtressure
flow, Peraga 36.20). Penumpukan tekanan di ujung sumber ffi Kumbang spittle adalah pemakan getah
xilem yang menggunakan otot-otot kuat untuk memompa
dan pengurangan tekanan itu di ujung rosot menyebabkan getah xilem melalui saluran pencernaannya. Dapatkah Anda
air mengalir dari sumber ke rosot, sambil mengangkut gula. mengisolasi getah xilem dari stilet yang dipisahkan dari
Hipotesis aliran tekanan menjelaskan penyebab kumbang spiftel?
getah floem mengalir dari sumber ke rosot, dan berbagai
percobaan menciptakan sebuah kasus yang kuat bagi aliran
tekanan sebagai mekanisme translokasi pada angiosperma
(Peraga 36.2'l). Akan tetapi, berbagai penelitian yang banyak rosot daripada sumber. Dalam kasus semacam
menggunakan mikroskop elektron menunjukkan bahwa itu, tumbuhan mungkin menggugurkan beberapa bunga,
pada tumbuhan-tumbuhan vaskular tak berbunga, pori- biji, atau buah-fenomena yang disebut perampingan-
pori di antara sei-sel floem mungkin terlalu kecil atau diri (self-thinning). Membuang rosot juga dapat menjadi
atau dapat menghambat aliran tekanan. Dengan demikian, praktik hortikultura yang bermanfaat. Misalnya, karena
belum diketahui apakah model tersebut berlaku untuk apel besar memiliki harga yang lebih tinggi daripada apel
semua tumbuhan vaskular lain. kecil, para petani terkadang membuang bunga-bunga atau
Rosot bervariasi dalam kebutuhan energi dan kapasitas buah-buah muda agar pohonnya menghasilkan apel yang
untuk membongkar gula. Terkadang terdapat iebih lebih besar meskipun jumlahnya lebih sedikit.

362 UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


ffi36.5 selama diferensiasi. Misalnya, saat daun tumbuh dewasa
dari rosot menjadi sumber, plasmodesmatanya dapat
1. Bandingkan dan bedakan gaya-gaya yang menggerakkan
getah floem dan getah xilem melewati jarak yang jauh. tertutup atau dihiiangkan, sehingga menyebabkan
pembongkaran floem berhenti.
2. Identifikasikan organ-organ tumbuhan yang merupakan
sumber gula, organ-organ yang merupakan rosot gula, Penelitian-penelitian awal yang dilakukan oleh para
dan organ-organ yang bisa menjadi keduanya. Jelaskan. ahli fisiologi dan patologi tumbuhan mencapai sejumlah
3. Mengapa xilem bisa mentranspor air dan mineral-
kesimpulan yang berbeda tentang ukuran pori-pori
mineral dengan sel-sel mati, sementara floem plasmodesmata. Para ahli fisiologi menyuntikkan kuar
membutuhkan sei-sei hidup? fluoresen dengan ukuran molekular yang berbeda ke dalam
4. fr1ffiffi1;fi1fl#,ffjffiffiflffi
Para petani apel di Jepang sel-sel dan mencatat apakah molekul-molekul itu masuk ke
terkadang membuat guratan spiral yang tidak mematikan dalam sel-sel yang bersebelahan. Berdasarkan observasi-
di sekeliiing pepagan pohon yang dijadwalkan akan observasi ini, mereka menyimpulkan bahwa ukuran
disingkirkan pada musim tanam berikutnya. Praktik ini pori-pori kira-kira 2,5 nm-terlalu kecil untuk dilewati
membuat apel lebih manis. Mengapa? oleh makromolekul-makromolekul semacam protein.
Untuk mengetahui lawaban yang dianjurkan, lihat !
Berlawanan dengan itu, para ahli patologi menyediakan
Apendiks A. mikrograf-mikrograf eiektron yang menunjukkan bukti
i
aliran partikel-partikel virus dengan diameter 10 nm atau
lebih. Salah satu hipotesis yang menjelaskan temuan-
temuan yang tak berkesesuaian ini menyatakan bahwa
virus-virus bisa memperbesar plasmodesmata.
ffi36.6 Setelah itu, para peneliti mempelajari bahwa virus-
virus tumbuhan menghasilkan (protein pergerakan virus
i si*plus sangat dinamis (viral movement protein) yang memang menyebabkan
piasmodesmata membesar, sehingga RNA virus bisa lewat
'Walaupun di antara sel-sel. Bukti yang lebih baru menunjukkan
kita telah banyak membahas transpor dari
sisi fisika, hampir seperti aliran larutan melalui pipa, bahwa sel-sel tumbuhan sendiri meregulasi piasmodesmata
transpor tumbuhan merupakan proses yang dinamis. sebagai bagian dari jejaring komunikasi yang dinamis.
Dengan kata lain, keperluan transpor suatu sel tumbuhan Virus-virus mengacaukan jejaring ini dengan meniru
biasanya berubah selama perkembangannya. Sebuah daun, regulator plasmodesmata pada sel-sel.
misalnya, bisa bermula sebagai rosot gula namun kemudian Tingkat interkoneksi sitoplasma yang tinggi hanya ada
lebih banyak berperan sebagai sumber gula. Selain itu, di dalam kelompok-kelompok sel dan jaringan tertentu,
perubahan lingkungan bisa memicu respons-respons dikenal sebagai domain simplas (symplas,tic domain).
yang jelas dalam proses-proses transpor tumbuhan. Stres Molekul-molekul informasi, seperti protein dan RNA,
air dapat mengaktivasi jalur-jalur transduksi sinyal yang mengoordinasi perkembangan di antara sel-sel di setiap
sangat mengubah protein-protein transpor membran yang domain simplas. Jika komunikasi simplas diubah oleh
mengatur keseluruhan transpor air dan mineral-mineral. mutasi, perkembangan bisa sangat terpengaruh, seperti
I(arena simplas merupakan jaringan hidup, ia memiliki yang ditunjukkan oleh Patricia Zambryski dan para
tanggung jawab yang besar terhadap perubahan dinamis koleganya di University of California, Berkeley (Peraga
dalam proses-proses transpor tumbuhan. 36.22). (Lihat wawancara di halaman 312-314.)

Piasmcdesn'lata: Struktur-struktur yang Persinyalan Listrik di dalarn Fl<lem


Terus-n'renerus Berubah Persinyalan listrik yang cepat dan menempuh jarak jauh
Plasmodesmata merupakan contoh sifat simplas yang melalui floem merupakan ciri lain dari simplas yang
dinamis. Dahulu para ahli biologi mengira bahwa dinamis. Persinyalan listrik telah diteliti secara iuas pada
plasmodesmata merupakan struktur-struktur serupa-pori tumbuhan yang memiliki pergerakan daun yang cepat,
yang iidak pernah berubah, terutama didasarkan pada citra- seperti putri malu (Mimosa pudica) dan perangkap-
citra mikroskopi elektron yang statis. Akan tetapi, akhir- laiat venus (Dionaea muscipula). Akan tetapi, peran
akhir ini, teknik-teknik yang baru telah mengungkapkan persinyalan listrik pada spesies-spesies yang lain masih
bahwa plasmodesmata merupakan struktur-struktur yang belum jelas. Beberapa penelitian telah mengungkap bahwa
sangat dinamis yang dapat mengalami perubahan dalam stimulus pada salah satu bagian tumbuhan dapat memicu
permeabilitas dan jumlah. Plasmodesmata dapat membuka persinyalan listrik di dalam floem yang memengaruhi
atau menutup dengan cepat sebagai respons terhadap bagian lain, misalnya memicu perubahan transkripsi gen,
perubahan tekanan turgor, kadar kaisium sitoplasma, respirasi, fotosintesis, pembongkaran floem, atau kadar
atau pH sitoplasma. Walaupun beberapa piasmodesmata hormon. Dengan demikian, floem dapat melaksanakan
terbentuk selama sitokinesis, mereka juga dapat terbentuk fungsi yang serupa-saraf, memungkinkan komunikasi
setelahnya. Terlebih lagi, kehilangan fungsi biasa terjadi Iistrik yang cepat di antara organ-organ yang terpisah jauh.

BAB TIGA PULUH ENAM Pemerolehan Sumber Daya dan Transpor pada Tumbuhan Vaskular 363
Fl*ern: T*l trmforrsrasE Transpor material dan informasi yang terkoordinasi
JaEam
sangat penting bagi kesintasan tumbuhan. Tumbuhan
Selain mentranspor gula dan menghantarkan sinyal- memperoleh banyak sumber daya selama hidupnya. Jika
sinyal listrik, floem merupakan 'jalan tol' bagi transpor
sumber-sumber ini tidak diedarkan dan digunakan secara
makromolekul dan virus yang sistemik. Perubahan optimal, tumbuhan tidak bisa berkompetisi dengan baik.
sistemik (systemic) adalah perubahan yang menyebar Pada akhirnya, pemerolehan dan penghematan sumber daya
ke seluruh tubuh, memengaruhi sebagian besar atau
yang sukses dan fungsi seluruh tumbuhan yang terintegrasi
semua sistem atau organ tubuh. Makromolekul yang
adalah penentu yang penting agar tumbuhan sukses dalam
ditranslokasi melalui floem mencakup protein-protein
kompetisi.
dan berbagai macam RNA yang memasuki pembuluh
tapis melalui plasmodesmata.'Walaupun plasmodesmata ffi36.5
seringkali disamakan dengan sambungan celah di antara 1. Faktor-faktor apa yang memengaruhi komunikasi
sel-sel hewan, kemampuannya untuk menghantarkan simplas?
protein-protein dan RNA terbilang unik. 2, Bagaimana plasmodesmata berbeda dari sambungan
I(omunikasi sistemik melalui floem membantu celah?
mengintegrasikan fungsi-fungsi keseluruhan tumbuhan. 3.,il.ffiffi"$ffiffiSffi.A Apabila tumbuhan dimodifikasi
Salah satu contoh klasiknya adalah penghantaran sinyal secara genetis sehingga tidak responsif terhadap protein-
penginduksi-bunga dari daun ke meristem vegetatif. protein pergerakan virus, apai<ah ini merupakan cara
Contoh yang lain adalah respons defensifterhadap infeksi yang bagus untuk mencegah penyebaran infeksi? )elaskan.
yang terlokalisasi, saat sinyal-sinyal yang berjalan melalui Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan,
floem mengaktivasi gen-gen pertahanan dalam jaringan- lihat Apendiks A.
jaringan yang tak terinfeksi.

Apakah perubahan komunikasi simplas


memengaruhi perkembangan tumbuhan?

FHRCOBAAN Patricia Zambryski dan para koleganya dalam epidermis akar semaian mutan menumbuhkan
di University of California, Berkeley, memuat kuar-kuar rambut akar (contoh ditandai oleh lingkaran merah).
fluoresen besar dan kecil di dasar kotiledon dan ulung akar
embrio Arabidopss yang sedang berkembang. Penelitian
terhadap embrio-embrio wild type telah mengungkapkan
suatu kurun waktu di pertengahan embriogenesis ketika
transpor simplas kuar besar berhenti namun transpor kuar
kecil terus berlangsung. Para penelitt melakukan skrining
untuk mencari mutan-mutan yang terus mentranspor kuar-
kuar besar selama periode ini dan kemudian menganalisis
pertumbuhannya menjadi semaian. Mikrograf cahaya di bawah
ini membandingkan pergerakan kuar besar (fluoresen hijau)
pada embrio wild type dan embrio mutan.

Ujung akar semaian wrld type Ulunq akar semaian mutan

KFSIMFUIAN lsolasi mutan dan demonstrasi perubahan


perkembangannya mendukung hipotesis yang menyatakan
bahwa peme{iharaan domain simplas sangat penting bagi
perkembangan tumbuhan yang semestinya.

SUMBEA. I Kim, F. Hempel, K. Sha, J. Pfluger, and


of a developmental transition rn
P. Zambryski. ldentification
plasmodesmatal function during embryogenesis in Arabidopsis
Embrio wild type Embrlo mLrfan thaliana, Development 1 25 1261-121 2 (2002).

HASIL Seperti yang ditunjukkan pada pemindai mikrograf


elektron di sebelah kiri, sekitar separuh jejeran sel pada wild tffi#ffiffi Anggaplah ditemukan bahwa mutasi
type terdiri dari sel-sel terdiferensiasi tanpa rambut akar menyebabkan overproduksi suatu enzim yang membelah
(contoh ditandai oleh X kuning). Semaian mutan mengalami molekul fluorosen dari kuar besar di tengah jalan saat
hambatan perkembangan, dengan lebih sedikit sel yang embriogenesis ber{angsung. Akankah Anda menginterpretasikan
diferensiasi daripada semaian wild type. Semua jejeran sel hasil-hasil di atas secara berbeda?

364 UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


,'*j' EEEIE Kunlungr sruoy area ot www.mastering bio.com
.ijl-J untuk memperoleh Animasi 3D Bioflix, Tutorial MP3, Video, Soal
ffiffi36"3
Latihan, eBook, dan banyak lagi. Air dan mineral ditranspor dari akar ke tunas
(hal" 353-357)

akar dan area permukaan membran sel korteks yang luas


ffiffi36.1 meningkatkan pengambilan air dan mineral-mineral.

Tumbuhan darat memperoleh sumber daya baik Transpor Air dan Mineral ke dalam Xilern Air
dari atas maupun dari bawah permukaan tanah dapat melintasi korteks melalui simplas atau apoplas,
(hal" 344*347) namun mineral-mineral yang bergerak melalui apoplas
pada akhirnya harus melintasi membran selektif sel-sel
endodermis. Pita Caspari menghalangi transfer mineral-
mineral apoplas ke stele.
Aliran Massal Didorcng oleh Tekanan Negatif di
dalam Xilem Transpirasi menurunkan ry di daun dengan
menghasilkan potensial tekanan negatif (tegangan). Nilai
V yang rendah ini menarik air dari xilem. I(ohesi dan
adhesi air meneruskan gaya tarik ke akar.

Cq:raF< Naik Cetah Xilem rnelalui Aliran Massal:


Tiniauan Ufa*g Transpirasi mempertahankan pergerakan
getah xilem melawan gravitasi.

ITTTillI
Animasi :ilf llir:flix Water Transport in Plants
'l!rtor' ft'lPll Transpiration
dan ukuran daun, percabangan, dan ketebalan batang
Alttivil*s Transport of Xylem Sap
membantu tunas memperoleh CO, dan cahaya.

Pemanjangan, percabangan, dan mikoriza membantu akar


mengumpulkan air dan mineral dari tanah.
ffi36"4
Stomata membanlu rnengatur laju transpirasi
(hal. 357-360)
ryiffiffiW 36.2
Transpor terjadi rnelalui difusi atau transpor aktif memperlebar atau mempersempit diameter pori-pori
jarak pendek dan aliran {nassal jarak jauh stomata. Faktor genetik dan lingkungan memengaruhi
(hal. 348-353) kerapatan stomata.

[Jil'usi dan Transpor Aktif Zat Terlarut Difusi ada]ah MekanisEne Penrbukaan dan Penutupan Stomata I(etika
pergerakan spontan menuruni gradien konsentrasi. Protein sel-sel penjaga mengambil I(*, mereka melengkung ke
transpor membantu difusi melintasi membran. Pompa luar sehingga memperlebar pori-pori. Penutupan stomata
proton membangkitkan gradien H* yang digunakan untuk melibat"kan kehilangan K'.
mentranspor zat terlarut. $timulus Penrhukaan dan Penutupan Stnmata Bukaan
Difusi Air (Osmosis) Osmosis adalah pergerakan spontan stomata dikontrol oleh cahaya, COr, ketersediaan ai!
air bebas menuruni gradien konsentrasinya. Air mengalir hormon asam absisat, dan ritme sirkadia.
melintasi membran dari daerah yang berpotensiai arr ffek-cfek Transpilasi pada Kelayuan clan Sr.rhu Daun
lebih tinggi (ty) ke daerah dengan y lebih rendah. Zat Jika air yang hilang melalui transpirasi tidak digantikan
terlarut menurunkan y. Tekanan dapat meningkatkan atau melalui absorpsi dari akar-akar, tumbuhan akan menjadi
mengurangi ry. layu. Pendinginan yang terjadi melalui transpirasi dapat
l-iga lalur Utarna Transpnr Simplas adalah sitoplasma menurunkan suhu daun.
yang bersambungan yang dihubungkan oleh Ad.rptasi"adaptasi yang Mengurangi Kehilangan Air
plasmodesmata. Apoplas adalah dinding-dinding sel dan fvaporatil Daun-daun yang tereduksi dan fotosintesis
rongga-rongga ekstraselular yang bersambungan. CAM merupakan contoh-contoh adaptasi terhadap
Aliran Massal dalam Transpor farak fauh Aliran massal
lingkungan yang kering.
disebabkan oleh perbedaan tekanan pada kedua ujung
unsur pembuluh dan trakeid (untuk getah xilem) atau IfiTTil|EI
pembuluh tapis (untuk getah floem). lrtvestigasi How Is the Rate of Transpiration Calculated?

BAB TIGA PULUH ENAM Pemerolehan Sumber Daya dan Transpor pada Tumbuhan Vaskular 365
ffi36.5 .). Sebuah sel tumbuhan dengan y, -0,65 MPa
mempertahankan volume yang konstan ketika direndam
Gula ditranspor dari daun dan sumber-sumber lain di dalam larutan yang memiliki Vs -0,30 MPa dan berada
ke ternpat penggunaan atau penyimpanan di dalam wadah terbuka. Se1 tersebut memiliki
(hal. 360-363) a. ryn sebesar +0,65 MPa
b. y sebesar -0,65 MPa
Daun-daun dewasa adalah sumber utama, walaupun c. yo sebesar +0,35 MPa
organ-organ penyimpanan juga dapat menjadi sumber d. ryn sebesar +0,30 MPa
musiman. Meristem dan buah serta biji yang sedang e. ry sebesar 0 MPa
berkembang merupakan contoh-contoh rosot. Pemuatan 4. Struktur atau kompartemen mana yang bukan bagian
dan pembongkaran floem bergantung pada transpor apoplas?
aktif sukrosa. Sukrosa dikotranspor bersama H*, yang a. lumen pembuluh xilem
berdifusi menuruni gradien yang ditimbulkan oleh b. lumen pembuluh tapis
pompa-pompa proton. c. dinding sel mesofil
d. rongga udara ekstraselular
Translokasi pada Angiospernra Pemuatan gula e. dinding sel rambut akar
pada sumber dan pembongkaran gula pada rosot 5. Manakah di antara berikut yang merupakan adaptasi yang
mempertahankan perbedaan tekanan yang menjaga agar meningkatkan pengambilan air dan mineral oleh akar?
getah tetap mengalir meialui pembuluh tapis. a. mikoriza
b. kavitasi
IilTfjrtil c. pengambiian aktif oleh pembuluh xilem
Aktivitas Translocation of Phloem Sap d. kontraksi ritmis oleh sel-sel korteks
e. pemompaan meialui plasmodesmata

ffiffi36.6 6. Manakah di antara berikut yang bukan merupakan bagian


mekanisme transpirasi-kohesi-tegangan untuk pergerakan
Simplas sangat dinamis (hal. 363-364) naik getah xilem?
a. kehilangan air dari sel-sel mesofil, yang memicu
penarikan molekul air dari sel-sel tetangga
Berubah Jumlah plasmodesmata dapat berubah. Sewaktu
mengembang, plasmodesmata dapat menjadi jalan lewat
b. transfer tarikan transpirasional dari satu molekul air
ke molekul berikutnya, akibat kohesi oieh ikatan-
bagi makromolekul-makromolekul seperti RNA dan
protein-protein. ikatan hidrogen
c. dinding-dinding hidrofil trakeid dan pembuluh yang
membantu mempertahankan kolom air melawan
menghantarkan sinyal-sinyal listrik serupa-saraf yang gravitasi
menyebar melalui simplas dan membantu mengintegrasikan d. pemompaan aktif air ke dalam xilem akar
fungsi keselirruhan tumbuhan. e. penurunan y di dalam lapisan permukaan sel-sel mesofii
akibat transpirasi
mengintegrasikan fungsi keseluruhan tumbuhan 7. Fotosintesis berhenti saat daun layu, terutama karena
dengan mentranspor protein-protein, RNA-RNA, dan a. klorofil daun yang layu terurai.
makromolekul-makromolekul lain menempuh jarak jauh. b. sel-sel mesofil yang flasid tak mampu berfotosintesis.
c. stomata menutup, mencegah CO, memasuki daun.
d. fotolisis, langkah pemecahan air dalam fotosintesis, tidak
dapat terjadi jika ada defisiensi air.
e. akumulasi CO, di dalam daun menghambat enzim-enzim.
$ryF ry4Nqq8t 8. Stomata terbuka ketika sel-sel penjaga
a. mengindra peningkatan CO, di da-lam rongga udara daun.
1. Manakah di antara berikut yang tidak memengaruhi b. terbuka akibat penurunan tekanan turgor.
naungan-diri? c. menjadi semakin turgid karena penambahan I(*, disusul
a. indeks area daun oleh pemasukan osmotik air.
b. filotaksi d. menutup akuaporiir, mencegah pengambilan air.
c. pemangkasan-diri e. mengakumulasi air melalui transpor aktif.
d. ketebalan batang
9. Pergerakan getah floem dari sumber ke rosot
e. orientasi daun
a. terjadi melalui apoplas dari unsur pembuluh tapis.
.,
Apa yang akan meningkatkan pengambilan air oleh sel b. dapat melakukan translokasi gula dari pemecahan pati
tumbuhan? yang tersimpan di dalam akar menuju ke tunas yang
a. penurunan y dari larutan sekitar sedang berkembang.
b. peningkatan tekanan yang diberikan oleh dinding sel c. bergantung pada tegangan, atau potensial tekanan negatif.
c. kehilangan zat teriarut dari sel d. bergantung pada pemompaan air ke dalam pembuluh
d. peningkatan y sitoplasma tapis pada sumber gula.
e. tekanan positif pada iarutan sekitar e. terutama diakibatkan oleh difusi.

366 UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


10. Manakah di antara berikut tni tidak ditranspor melalui HI.IBUNGAru EVCILUSI
simplas?
a. gula 11. Alga cokelat besar yang disebut kelp bisa tumbuh setinggi
b. mRNA 25 m. IQlp terdiri dari holdfast yang tertambat ke dasar
c. DNA samudera, blade yang mengambang di permukaan dan
d. protein mengumpulkan cahaya, serta tangkai panjang yang
e. virus menghubungkan blade dengan holdfast (lihat Peraga
28.15). Sel-sel yang terspesialisasi pada tangkai, walaupun
11. ffiffffi Lacaklah pengambiian air dan mineral- nonvaskular, mentranspor gula. Ajukan alasan mengapa
mineral dari rambut-rambut akar ke pembuluh di dalam struktur-struktur yang analog dengan unsur pembuluh
akar, mengikuti rute simplas dan rute apoplas. Labeii tapis ini teiah berevolusi pada kelp.
rute-rute tersebut.
pEt\IEt-tTtArs
l&rMlAt!
12. Tanaman tomat dan kapas akan layu dalam waktu
beberapa jam setelah akarnya terendam oleh banyak air.
Terlalu banyak air menyebabkan kondisi rendah oksigen,
meningkatkan kalsium sitoplasma, dan mengurangi pH
sitoplasma. Ajukan hipotesis yang menjelaskan cara hal
itu menyebabkan kelayuan.

q4ryds, rE.'$.r$ q-L-o_c-!, DAll uA!-ysssl(Ar


Untuk mengetahui jawaban Kuis Mandiri, lihat Apendiks A,
13. Di wilayah Amerika Serikat barat daya yang kering,
EEElf Kunjungi Study Area di www.masteringbio.com terdapat banyak kritik yang dilontarkan terhadap
untuk memperoleh Soal Latihan. penggunaan air untuk menyirami halaman berumput dan
padang golf. Haruskah penggunaan semacam itu dibatasi,
atau bahkan dilarang? )elaskan.

BAB TIGA PULUH ENAM Pemerolehan Sumber Daya dan Transpor pada Tumbuhan Vaskular 367
e

Dapatkah ini terjadi lagi?

ffiffiffi menyebabkan jutaan hektar tanah pertanian tak berguna


'. Dalam salah satu badai debu yang paling
37.1 Tanah adalah sumber daya hidup yang
parah, awan debu tertiup ke arah timur hingga mencapai
terbatas
Chicago, saat tanah berjatuhan bagaikan salju, dan
37.2 Tumbuhan memerlukan unsur-unsur esensial bahkan mencapai New York City dan Washington D.C.
untuk menyelesaikan siklus hidupnya yang terletak jauh di bagian timur. Ratusan ribu orang
37.3 Nutrisi tunrbuhan seringkali melibatkan di wilayah Dust Bowl terpaksa meninggalkan rumah dan
hubungan dengan organisrne lain lahan mereka, tragedi yang diabadikan dalam novel karya
'Wrath.
|ohn Steinbeck, The Grapes of
I(esalahan pengelolaan tanah dalam berbagai bentuk
teiah menjadi masalah yang terus-menerus berlangsung
dalam sejarah manusia dan masih berlanjut hingga kini.
Lebih dari 30% lahan pertanian di dunia telah mengalami
penurunan produktivitas akibat kondisi tanah yang buruk,
misalnya kontaminasi zat-zat kimia, defislensi mineral,
$ "Bangsa yang Menghancurkan keasaman, salinitas, dan pengairan yang buruk. Seiring
Tanahnya Adalah Bangsa yang semakin bertambahnya populasi manusia di dunia,
kebutuhan terhadap makanan meningkat. I(arena kualitas
Menghancurkan Dirinya Sendiri" tanah merupakan salah satu penentu utama hasil panen,
kebutuhan untuk mengelola sumber daya tanah secara
bertanggung jawab semakin besar.
''$"\ residen Franklin D. Roosevelt menulis kata-kata Tanah yang sehat meningkatkan pertumbuhan
s "d$.ini pada \937
saat ia membahas bencana ekologi tanaman dengan memperbaiki nutrisi (nutrition),
,ff
..-6,.. dan kemanusiaan yang menyapu Great Plains proses pengambilan dan penggunaan zat-zat makanan
barat daya, wilayah yang memperoleh julukan Dust Bowl oleh organisme. Seperti yang dibahas pada Bab 36,
(Mangkok Debu). Serangkaian badai debu yang memorak- tumbuhan memperoleh nutrien-nutrien dari atmosfer
porandakan wilayah itu disebabkan oleh kekeringan parah maupun dari tanah. Dengan menggunakan cahaya
dan penggunaan berbagai teknik pertanian yang tidak matahari sebagai sumber energi, tumbuhan menghasilkan
tepat selama beberapa dekade. Sebelum kedatangan para nutrien-nutrien organik dengan mereduksi karbon dioksida
petani di daerah tersebut, Great Plains ditumbuhi oleh menjadi gula melalui proses fotosintesis. Tumbuhan
rerumputan kokoh yang menahan tanah meskipun kerap darat juga mengambil air dan berbagai nutrien mineral
terjadi kekeringan dan hujan lebat. Namun pada akhir dari tanah melalui sistem akarnya. Dalam bab ini, kita
1800-an dan awal 1900-an, banyak pemukim yang menetap akan membahas sifat-sifat fisik dasar tanah dan faktor,
di wilayah tersebut, menanam gandum dan memelihara faktor yang memengaruhi kualitas tanah. I(ita kemudian
ternak. Penggunaan tanah semacam ini menyebabkan menjelajahi penyebab nutrien-nutrien anorganik tertentu
tanah terpapar erosi oleh angin. I(ekeringan selama sangat esensial bagi fungsi tumbuhan. Terakhir, kita akan
beberapa tahun menjadikan masalah tersebut semakin mengkaji beberapa adaptasi-adaptasi nutrisional yang telah
parah. Selama tahun 1930-an, banyak sekali tanah yang berevolusi pada tumbuhan, seringkali dalam hubungan
subur tertiup angin dalam 'badai salju hitaml sehingga dengan organisme-organisme yang lain.

368 UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


37"1
rys#trffi
B Tanah adalah sumber daya hidup l

yang terbatas
I H(jrizon A ac1;loh ropsoil.
, ] r*mpurart d*:' pengrrrararr
Lapisan teratas dari tanah, tempat tumbuhan mengabsorpsi '] batuan dari berbaqar lekslrrr
hampir semua air dan mineral yang dibutuhkannya, j ]orqanrsrne hirlup. dan zar
it-' or<lanrk vanq merrbusuk.
mengandung beraneka ragam organisme hidup yang i

berinteraksi satu sama lain dan berinteraksi dengan l

Iingkungan fisik. Ekosistem yang kompleks ini memerlukan )


:lor iron B mnnganrlrrng tebil,
waktu berabad-abad untuk terbentuk namun bisa
hancur akibat salah-kelola manusia hanya dalam waktu
\- j :edikit zat r:rqenik ri;rripada
iroriz*'i A d.,n t.tlaI tpi:t;lri
beberapa tahun. Untuk memahami penyebab tanah perlu r terk ikrs.
dikonservasi dan penyebab tumbuhan tertentu hanya I
tumbuh di tempat-tempat tertentu, kita harus memahami 1
Horizon C, terL,ri.;nro ter5iltLn
sifat-sifat fisik dasar tanah: tekstur dan komposisinya. ] atas bebal,r.irr vanq grer.;h
. ' ,t i'eqian, ne.ptrr d, r :ebac.r;
, n,rrer ial 'rrifluk. f ;]gr lgp15;p
; t,-r,:rir i:llirrq tias
Tekstur Tanah i

Tekstur tanah bergantung pada ukuran partikel-partikelnya.


Partikel tanah dapat berkisar dari pasir yang kasar (diameter A Fer;-rqa -11"2 Horizon-horizon tanah.

0,02-2 mm), Iempung (0,002-0,02 mm), hingga partikel


tanah liat mikroskopis (kurang dari 0,002 mm). Partikel-
partikel yang berukuran berbeda ini akhirnya muncul dari serta air. Sementara itu, rongga-rongga yang besar di antara
pengikisan bebatuan. Pembekuan air di dalam retakan partikel-partikel pasir memungkinkan difusi oksigen ke
bebatuan menyebabkan bebatuan pecah secara mekanis, akar secara efisien. Tanah berpasir biasanya tidak menahan
dan asam lemah di dalam tanah menghancurkan bebatuan cukup air untuk mendukung pertumbuhan tanaman yang
secara kimiawi. I(etika organisme-organisme menembus sehat, dan tanah liat cenderung menahan terlalu banyak
batu, mereka mempercepat penghancuran melalui agen- air. Ketika air tidak mengalir dalam jumlah yang cukup
agen kimiawi dan mekanis. Akar tumbuhan, misalnya, dari tanah, udara digantikan oleh air, dan akar pun tercekik
menyekresikan asam yang melarutkan bebatuan, dan akibat kekurangan oksigen. Biasanya, topsoil yang paling
pertumbuhannya di celah-celah bebatuan menyebabkan subur memiliki pori-pori yang berisi sekitar separuh air dan
pemecahan secara mekanis. Partikel-partikel mineral yang separuh udara, sehingga menyediakan keseimbangan yang
dilepaskan oleh pengikisan menjadi tercampur dengan baik antara aerasi, drainase, dan kapasitas penyimpanan air.
organisme-organisme hidup dan humus, sisa-sisa organisme Sifat-sifat fisik tanah dapat disesuaikan dengan penambahan
mati dan zat-zat organik lainnya, membentuk topsoil Topsoil pembugar tanah (soll amendment), seperti lumut gambut,
dan lapisan-lapisan tanah yang berbeda, atau horizon tanah kompos, kotoran hewan, atau pasir.
(soil horizon), seringkali terlihat jika ada retakan jalan atau
lubang yang cukup dalam (Perag a 37 .2).I(edalaman topsoil, Komposisi Tapsoil
atau horizon A, dapat berkisar dari beberapa milimeter
I(omposisi tanah mencakup komponen-komponen kimiawi
hingga beberapa meter. I(ita akan berfokus pada sifat-sifat
anorganik (mineral) dan organik. I(omponen-komponen
topsoil karena lapisan tanah inilah yang paling penting bagi
pertumbuhan sebagian besar tumbuhan.
organik mencakup berbagai macam bentuk kehidupan
yang menghuni tanah.
Di dalam topsoil, tumbuhan memperoleh nutrisi dari
larutan tanah, yaitu air dan mineral-mineral terlarut di dalam
pori-pori di antara partikel-partikel tanah. Pori-pori tersebut Kamp*nen Anorganik
juga mengandung kantong udara. Setelah hujan lebat, air Muatan permukaan partikel-partikel tanah menentukan
mengalir dari rongga-rongga yang besar di dalam tanah, kemampuannya untuk mengikat banyak nutrien. Sebagian
namun rongga-rongga yang lebih kecil mempertahankan air besar partikel tanah bermuatan negatif. Ion-ion bermuatan
karena molekul-molekul air tertarik ke permukaan tanah positif (kation)-seperti kalium (I(*), kalsium (Ca2*),
liat dan partikel tanah lain yang bermuatan negatif. dan magnesium (Mg2*)-melekat ke partikel-partikel
Topsoil yang paling fertil-mendukung sebagian besar ini sehingga tidak mudah hilang akibat leaching, yaitu
pertumbuhan-adalah loam, yang tersusun atas pasir, perembesan air melalui tanah. Akan tetapi, akar tidak
lempung, dan tanah liat dalam jumlah yang kira*ira setara. menyerap kation mineral secara langsung dari partikel
Tanah loam memiliki cukup banyak partikel lempung dan tanah. Sebagai gantinya, kation tersedia di dalam larutan
tanah liat yang berukuran kecil untuk menyediakan area tanah, melalui pertukaran kation (cation exchange).
permukaan yang cukup besar bagi adhesi dan retensi mineral Daiam proses ini, kation mineral digantikan dari partikel

BAB TIGA PULUH TUJUH Tanah dan Nutrisi Tumbuhan 369


permukaan tanah. Selain itu, cacing tanah memindahkan
zat organik ke dalam lapisan-lapisan tanah yang lebih
dalam. Akibatnya, cacing tanah mencampurkan dan
menggumpalkan partikel-partikel tanah, sehingga dlfusi
gas dan retensi air berlangsung lebih baik. Akar tumbuhan
juga memengaruhi tekstur dan komposisi tanah. Misalnya,
dengan berikatan ke tanah, akar mengurangi erosi, dan
dengan mengeksresikan asam, akar menurunkan pH tanah.

Koffisec'vas6 Tamai: dan Fertanian yang


ffier$<*$amla*tan
Para petani zaman dahulu menyadari bahwa hasil panen
pada sebidang lahan tertentu menurun tahun demi
tahun. Dengan berpindah ke daerah-daerah yang beium
diolah, mereka mengamati pola pengurangan hasil panen
yang sama dari waktu ke waktu. Pada akhirnya, mereka
A P+rrqr 31.,:i Pertukaran kation di dalam tanah. menyadari bahwa tanah-jika dipupuk-merupakan
lfiu Manakah yang pahng mungkin tercuci dari tanah oleh hujan sumber daya terbarukan yang memungkinkan tanaman-
lebat- kation atau anion? Jelaskan. tanaman pangan ditanam musim demi musim pada lokasi
yang tetap. Pertanian yang menetap ini memfasilitasi
cara hidup yang baru. Manusia muiai membangun
tanah oleh kation-kation lain, terutama H*, dan memasuki hunian-hunian permanen-desa-desa pertama. Mereka
larutan tanah, yang kemudian diserap oleh rambut-rambut juga menyimpan makanan untuk digunakan di antara
akar {lre,*;ga -:11.*i. I(apasitas tanah untuk bertukar kation dua masa panen, dan surplus makanan memungkinkan
tanah ditentukan oieh jumlah tempat perlekatan kation beberapa anggota darl komunitas-komunitas awal ini untuk
dan pH. Tanah dengan kapasitas yang lebih besar biasanya mengkhususkan pada pekerjaan-pekerjaan nonpetani.
memiliki persediaan nutrien mineral yang lebih banyak. Singkatnya, pengelolaan tanah, melalui pemupukan dan
Ion-ion yang bermuatan negatif (anion)-seperti praktik-praktik yang 1ain, membantu mempersiapkan
nutrien tumbuhan berupa nitrat (NOr), fosfat (H2PO;), jalan bagi pembentukan masyarakat-masyarakat modern.
dan sulfat (SOr2 )-tidak terikat erat ke partikel-partikel Dalam bagian ini, kita akan membahas cara para petani
tanah yang bermuatan negatif sehingga mudah terlepas. mengairi dan memodifikasi tanah untuk mempertahankan
Selama hujan lebat atau irigasi, anion-anion tergelontor ke hasil panen yang bagus. Tujuannya adalah pertanian
air tanah, sehingga mereka tidak dapat diserap oleh akar. berkelanjutan (sustainable agriculture), suatu komitmen
yang mencakup berbagai macam metode pertanian yang
ffnrmpcrreer Org*rui$ memikirkan konservasi, keamanan lingkungan, dan
Humus merupakan komponen organik utamatopsoil, terdiri keuntungan. I(ita juga akan mengkaji masalah-masalah
dari materiai organik yang dihasilkan oleh dekomposisi seperti erosi, pemampatan tanah, dan pencemaran tanah
organisme-organisme yang mati, feses, dedaunan yang yang menyebabkan degradasi tanah di seluruh dunla.
gugur, dan zat organik lainnya oleh bakteri dan fungi.
Humus mencegah partikel-partikel tanah liat menjadi terlalu frugasf
rapat dan membentuk tanah gembur yang mempertahankan I(arena air seringkali merupakan faktor pembatas dalam
air namun tetap berpori-pori sehingga akar memperoleh pertumbuhan tanaman, barangkali tidak ada teknologi
cukup udara. Humus juga meningkatkan kapasitas tanah yang meningkatkan hasil panen sebesar yang dilakukan
untuk bertukar kation dan berperan sebagai penampung oleh irigasi. Akan tetapi, irigasi menghabiskan terlalu
nutrien mineral yang kembali secara perlahan-lahan ke banyak sumber daya air tawar. Di seluruh dunia, sekitar
tanah seiring dekomposisi zat organik oleh mikroorganisme. 75o/o penggunaan air tawar ditujukan untuk pertanian.
Topsoil juga merupakan rumah bagi berbagai macam Banyak sungai-sungai di Amerika Serikat barat daya
organisme yang jumlahnya sangat banyak. Sesendok teh menyusut menjadi sungai kecil akibat pengallhan air untuk
topsoil memiliki sekitar 5 miliar bakteri yang hidup bersama irigasi. Akan tetapi sumber utama air irigasi bukanlah
dengan fungi, alga dan protista yang lain, serangga, cacing air pemukaan, seperti sungai dan danau, melainkan
tanah, nematoda, serta akar tumbuhan. Aktivitas semua persediaan air bawah tanah yang disebut akuifer (aqutfer).
organisme ini memengaruhi sifat-sifat fisik dan kimiawi Di beberapa bagian dunia, laju pengambilan air melebihi
tanah. Cacing tanah, misalnya, mengonsumsi zat organik pengisian ulang akuifer secara alamiah. Akibatnya adalah
dan memperoleh nutrisinya dari bakteri dan fungi yang tenggelamnya tanah (land subsidence), penurunan perlahan
tumbuh pada material ini. Cacing tanah mengeksresikan atau tenggelamnya permukaan Bumi secara mendadak
zat sisa dan menggerakkan banyak sekali material ke {Fer,lga 37.4}. Tenggeiamnya tanah mengubah pola

37O UNIT ENAM BentukdanFungsiTumbuhan


drainase, menyebabkan kerusakan pada struktur buatan 157o N(sebagai amonium atau nitrat), 10% P (sebagai asam
manusia, mendorong hilangnya mata air bawah tanah, fosforat), dan 5% I( (sebagai mineral potasft atau garam abu).
dan meningkatkan rlsiko banjir. I(otoran hewan atau pupuk kandang, pakan ikan, dan
Irigasi, terutama dari air tanah, juga dapat menyebabkan kompos disebut pupuk brganik' karena ketiganya memiliki
salinisasi (salinization) tanah-pembentukan tanah yang asal usul hayati dan mengandung material organik yang
terlalu asin untuk bercocok-tanam. Garam-garam yang terurai. Akan tetapi, sebelum tumbuhan dapat menggunakan
terlarut dalam air irigasi terakumulasi di dalam tanah material organik, material tersebut harus diuraikan menjadi
saat air menguap, sehingga menyebabkan potensial alr nutrien-nutrien anorganik yang dapat diserap oleh akar.
dari larutan tanah lebih negatif. Gradien potensial air dari Baik dari pupuk organik atau pabrik kimia, mineral-minerai
tanah ke akar menurun, sehingga mengurangi pengambilan yang diekstrak oleh tumbuhan sebenarnya terdapat dalam
air oleh tumbuhan (lihat Bab 36). bentuk yang sama. Akan tetapi, pupuk organik melepaskan
I(ebanyakan bentuk irigasi, seperti sawah yang mineral-mineral secara perlahan-lahan, sementara mineral-
terendam air, menjadi sia-sia karena sebagian besar air mineral di dalam pupuk komersial langsung tersedia namun
berevaporasi. Untuk menggunakan air secara efisien, para tidak dipertahankan dalam waktu yang lama oleh tanah.
petani harus memahami kapasitas penahanan-air dari Mineral-mineral yang tidak diabsorpsi oleh akar seringkali
tanah yang mereka miliki, kebutuhan air dari tanamannya, tergelontor dari tanah oleh air hujan atau irigasi. Yang lebih
dan teknologi irigasi yang sesuai. Salah satu teknologi yang parah, aliran mineral ke dalam danau dapat menyebabkan
popular adalah irigasi tetes (drip irigation), yaitu pelepasan ledakan populasi alga yang dapat menghabiskan kadar
air ke tanah dan tumbuhan secara perlahan dari selang oksigen dan menurunkan populasi ikan.
plastik berlubang-lubang yang diletakkan langsung pada
zona akar. I(arena irigasi tetes membutuhkan lebih sedikit flemyes*aialr pFi fam":fi
air dan mengurangi salinisasi, metode ini digunakan di Faktor penting lainnya yang berpengaruh terhadap
banyak wilayah pertanian yang kering. ketersediaan mineral adalah pH tanah, karena pH
memengaruhi pertukaran katlon dan bentuk kimiawi
Pemupukan mineral. Bergantung pada pH tanah, suatu mineral tertentu
Dalam ekosistem-ekosistem alami, nutrien mineral mungkin terikat terlalu erat dengan partikel tanah liat
biasanya didaur ulang melalui dekomposisi material atau mungkin berada dalam bentuk kimiawi yang tidak
organik yang mati dan melalui eksresi zat-zat sisa bisa diserap oleh tumbuhan. I(ebanyakan tumbuhan
hewan. Akan tetapi, pertanian bersifat tidak alami. Daun memilih tanah yang sedikit asam karena konsentrasi
selada di dalam selada Anda, misalnya, mengandung H* yang tinggi dapat menggantikan mineral-mineral
mineral-mineral yang diekstrasi dari iadang petani. Saat bermuatan positif dari partikel tanah, sehingga membuat
Anda mengeksresikan zat-zat sisa, mlneral-mineral ini minerai-mineral tersebut lebih mudah diabsorpsi oleh
kini terdeposit jauh dari sumber
asalnya. Setelah berkali-kali panen, Untuk menekankan efek-efek drastis
ladang sang petani akan kehabisan rerggelamnya tanah di 5an Joaqlin
Valley, Calrfornra, ahli geologi Joseph F.
nutrien jika tidak dipulihkan. Deplesl
Poland (di sini ditunjukkan pada 1977)
nutrien merupakan penyebab utama memasang penanda yang
degradasi tanah di seluruh dunia. merepresentasikan ketinggian kira-kira
permukaan tanah pada 1925 dan 1955
Para petani harus membalikkan
deplesi nutrien melalui pemupukan
(fertilization), yaitu penambahan
nutrien mineral ke tanah.
Saat ini, sebagian besar petani di
negara-negara industri menggunakan
pupuk yang mengandung mineral
yang ditambang atau disiapkan
melalui proses-proses intensif-energi.
Pupuk-pupuk ini biasanya diperkaya
nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium
(I()-nutrien-nutrien yang biasanya
paling sedikit jumlahnya di dalam
tanah yang kehabisan nutrien. Anda
mungkin pernah melihat pupuk yang :. Tenggelamnya tanah secara mendadak aktbat penggunaan
air tanah yang berlebih untuk irigasi memicu pembentukan
dilabeli dengan kode tiga-angka, lubang di Florida ini.
disebut rasio N-P-K. Pupuk bertanda
'15-10-5' misalnya, mengandung A Peraga 37.4 Tenggelamnya tanah akibat pengambilan air tanah secara berlebihan.

BAB TIGA PULUH TUJUH Tanah dan Nutrisi Tumbuhan 371


tumbuhan. Menyesuaikan pH tanah demi pertumbuhan tanah secara tradisional, keseluruhan ladang dibajak
tanaman pangan yang optimal merupakan hal yang rumit atau dibolak-balikkan. Walaupun praktik ini membantu
karena perubahan konsentrasi H* bisa menyebabkan satu mengontrol gulma, hal ini juga mengganggu jaringan
mineral lebih banyak tersedia namun mineral yang lain akar yang menahan tanah tetap di tempatnya, sehingga
menjadi berkurang. Pada pH 8, misalnya, tumbuhan dapat meningkatkan aliran permukaan dan erosi. Pada teknik
menyerap kalsium, namun besi hampir tidak tersedia no-till agriculture, suatu bajak khusus menciptakan alur-
sama sekali. Oleh sebab itu pH tanah harus disesuaikan alur sempit untuk biji dan pupuk. Dengan cara ini, Iadang
dengan kebutuhan minerai tanaman. lika tanah terlalu dapat ditanami biji tanpa banyak mengganggu tanah,
basa, penambahan suifat akan menurunkan pH. Tanah sekaligus membutuhkan lebih sedikit pupuk.
yang terlalu asam dapat disesuaikan dengan menambahkan
kapur (kalsium karbonat atau kalisum hidroksida). &'$encegaf: Femampatan Tanah
I(etika pH tanah turun menjadi 5 atau lebih rendah, Peralatan pertanian yang besar dan berat menimbulkan
ion-ion aiuminium yang toksik (A13*) menjadi lebih suatu masaiah yang disebut pemampatan tanah: Partikel-
terlarut dan diabsorpsi oleh akar, sehingga menghambat partikel tanah ditekan, sehingga mengurangi ruang
pertumbuhan akar dan mencegah pengambilan kalsium pori-pori di antara partikel-partikel. Tanah yang sangat
yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Beberapa jenis tumbuhan termampatkan mengandung sedikit pori-pori besar dan
dapat mengatasi kadar Al3* yang tinggi dengan menyekresi mengalami penurunan laju absorpsi air serta drainase
anion-anion organik yang mengikat Al3n sehingga ion karena pori-pori kecil yang tersisa tidak begitu efektif
tersebut tidak berbahaya. Akan tetapi, pH tanah yang dalam menggerakkan air melalui tanah. Pemampatan juga
rendah dan toksisitas AI3* terus mendatangkan masalah- memperlambat pertukaran gas antara akar dan tanah.
masalah yang serius, terutama di wilayah-wilayah tropis, Selain itu, pemampatan mengurangi pertumbuhan akar
tempat populasi manusia terus bertambah dan tekanan karena tanah semakin sulit ditembus oleh akar, sehingga
produksi makanan semakin memburuk. mengurangi absorpsi air dan nutrien. Penyembuhan terbaik
bagi pemadatan tanah adalah dengan menghindari hal
MengunfroJ frusf tersebut dengan tidak mengolah tanah yang terlalu basah
Seperti yang terjadi secara dramatis di Dust Bowl, erosi dan merancang uiang peralatan pertanian dengan ban yang
air dan angin dapat menghilangkan banyak sekali topsoil. lebih banyak dan lebih besar untuk menyebarkan berat.
Erosi merupakan penyebab utama degradasi tanah karena
nutrien tanah terbawa hingga jauh oleh angin dan aliran Frfnremedia.si
air. Untuk membatasi erosi, para petani dapat mengambil Beberapa area lahan tidak cocok unhrk pertanian karena logam
langkah-langkah pencegahan seperti menanam barisan berat beracun atau polutan-polutan organik telah mencemari
pohon sebagai penahan angin, menggunakan metode tanah atau air tanah. Secara tradisional, remediasi tanah,
terasering di bukit, dan menanam dengan pola kontur yaitu detoksifikasi tanah yang tercemar, teiah berfokus pada
{Feraga 37"5}. Tanaman pangan seperti alfalfa dan gandum teknologi-teknologi nonbiologis, misalnya menyingkirkan
menyediakan penutup tanah yang baik dan melindungi dan mengubur tanah yang tercemar, namun, teknik-teknik
tanah lebih baik daripada jagung dan tanaman pangan lain ini sangat mahal dan seringkali merusak bentang alam.
yang biasanya ditanam pada barisan yang lebih longgar. Fitoremediasi Qthytoremediation) adalah bioteknologi
Erosi juga dapat dikurangi dengan teknik membajak nondestruktif yang memanfaatkan sebagian kemampuan
yang disebut no-till agriculture. Pada teknik pembajakan tumbuhan untuk mengekstraksi dan menumpuk polutan-
polutan tanah di dalam bagian-bagian tumbuhan yang
dapat dibuang dengan mudah melalui cara-cara yang
aman. Sebagai contoh, alpine pennycress (Thlaspi
caerulescens) dapat mengakumulasi seng di dalam
tunasnya pada konsentrasi 300 kali lebih tinggi daripada
yang bisa ditoleransi oleh kebanyakan tumbuhan. Tunas
kemudian dapat dipanen, dan seng yang mencemari
bisa disingkirkan. Tumbuhan-tumbuhan semacam itu
menjanjikan pembersihan daerah yang tercemar oleh
peleburan bijih logam, operasi pertambangan, atau
pengujian nuklir. Fitoremediasi merupakan salah satu
bentuk teknologi bioremediasi yang lebih luas, yang
juga mencakup penggunaan prokariota dan protista
untuk mendetoksifkasi daerah-daerah yang tercemar
&^ Peraga 37.5 Pembajakan yang mengikuti kontur. Tanaman
pangan di Wisconsin ini ditanam dalam barisan-barisan yang memutari,
(lihat Bab 27 dan 56).
bukan naik-turun, bukit. Pembajakan yang mengikuti kontur membantu Di bagian ini, kita telah membahas pentingnya
memperlambat gelontoran air dan erosi topso/ setelah hulan lebat. konservasi tanah untuk pertanian yang berkelanjutan.

372 UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


Nutrien-nutrien minerai merupakan faktor utama yang demikian, nutrien-nutrien anorganik dari tanah, walaupun
berperan terhadap kesuburan tanah, namun mineral- sangat penting bagi kesintasan tumbuhan, berkontribusi
mineral manakah yang paling penting, dan mengapa sangat kecil pada massa zat tumbuhan. Sebagian besar
tumbuhan memerlukan mineral-mineral tersebut? Inilah massa kering tumbuhan bukan berasal dari air maupun
topik-topik untuk bagian selanjutnya. mineral tanah, melainkan dari CO, yang diasimilasi dari
udara selama fotosintesis. Air juga menyediakan sebagian

ffi37"2 besar atom hidrogen dan beberapa atom oksigen yang


digabungkan ke dalam senyawa,senyawa organik melalui
l. lelaskan bagaimana istilah 'terlalu banyak juga footosintesis (lihat Peraga 10.4). Sebagian besar material
tidak baik' dapat diterapkan untuk pengairan dan organik tumbuhan adalah karbohidrat, termasuk selulosa
pemupukan tanaman.
dinding sel. Dengan demikian, komponen-komponen
2. Sejumlah mesin pemotong rumput mengumpulkan karbohidrat-karbon, oksigen, dan hidrogen-merupakan
hasil potongan agar mudah dibuang dan mencegah
unsur-unsur yang paling melimpah di dalam tumbuhan
gumpalan yang dapat menghalangi fotosintesis.
Apakah kerugian yang mungkin disebabkan oieh
yang dikeringkan. I(arena kebanyakan makromolekul
praktik ini berkaitan dengan nutrisi tumbuhan? mengandung nitrogen, sulfur, atau fosfor, unsur-unsur ini
juga relatif melimpah di dalam tumbuhan.
3. ffiffiffiffi.ffi Bagaimana penambahan tanah
liat ke tanah gembur bisa memengaruhi kapasitas
tanah untuk bertukar kation dan mempertahankan fu$a$q6.{Fsrutrier* s$a* Mi$<r*mrutr*esr
air? Jelaskan.
Zat-zat anorganik di dalam tumbuhan mengandung lebih
Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat dari 50 unsur kimia. Dalam mempelajari komposisi kimiawi
Apendiks A. g

tumbuhan, kita harus membedakan unsur esensial dari


6
unsur yang hanya ada begitu saja di dalam tumbuhan. Unsur
kimiawi dianggap unsur esensial (essential element)
hanya jika dibutuhkan oleh tumbuhan untuk menyelesaikan
ffifffiwffi ??
d5.b
? siklus hidupnya dan menghasilkan generasi yang lain.
Untuk menentukan unsur-unsur kimiawi mana yang
E Turnbuhan memerlukan esensial, para peneliti menggunakan kultur hidroponik
unsur-unsur esensial untuk (hydroponic culture), yang menumbuhkan tanaman di
dalam larutan mineral, bukan di dalam tanah iFeraga
menyelesaikan siklus hidupnya .: r'.. Penelitian,penelitian semacam itu telah membantu
mengidentifikasi 17 unsur esensial yang dibutuhkan
Amati suatu tumbuhan besar tumbuh dari biji yang oleh semua tumbuhan iTa?:*l $?.'!3. I(ultur hidroponik
mungil, dan Anda pasti bertanya-tanya dari mana semua juga digunakan dalam skaia kecil untuk menumbuhkan
massa tumbuhan itu berasal. Aristoteles mengajukan beberapa tanaman rumah kaca.
hipotesis bahwa tumbuhan 'memakan' tanah karena Sembilan unsur esensial disebut makronutrien
tumbuhan tampak muncul dari tanah. Pada tahun 1640- (macronutr ient) kar ena tumbuhan memerlukan unsur-
an, ahli fisiologi asal Belgia, Jan Baptista van Helmont unsur tersebut dalam jumlah besar. Enam di antaranya
menguji hipotesis bahwa tumbuhan tumbuh dengan adalah komponen utama senyawa,senyawa organik yang
mengonsumsi tanah. Ia menanam willow kecil dalam membentuk struktur tumbuhan: karbon, oksigen, hidrogen,
pot yang mengandung 90,9 kg tanah. Setelah lima tahun, nitrogen, fosfor, dan sulfur. I(etiga makronutrien yang
tumbuhan itu berbobot 76,8 kg, namun hanya 0,06 kg lain adalah kalium, kalsium, dan magnesium. Di antara
tanah yang hilang dari pot. Ia menyimpulkan bahwa willow semua nutrien mineral, nitrogen adalah penyumbang
tersebut tumbuh terutama dari air yang ia tambahkan. yang paling besar bagi pertumbuhan tumbuhan dan
Seabad kemudian, ahli fisiologi asal Inggris, Stephen hasil panen. Tumbuhan memerlukan nitrogen sebagai
Hales, dilengkapi dengan pengetahuan dari perkembangan komponen protein, asam nukleat, klorofil, dan molekul-
terbaru fisika dan kimia bahwa udara adalah zat bermassa, molekul organik penting lainnya.
mengajukan postulat bahwa tumbuhan memperoleh Delapan unsur esensial yang lain disebut mikronutrien
sebagian besar nutriennya dari udara. (micronutrient) kar ena tumbuhan membutuhkan unsur-
Ada sedikit kebenaran pada ketiga hipotesis itu karena unsur tersebut dalam jumlah kecil. Mereka adalah
tanah, air, maupun udara turut berkontribusi terhadap klorin, besi, mangan, boron, seng, tembaga, nikel, dan
pertumbuhan tumbuhan. Kandungan air tumbuhan dapat molibdenum. Pada beberapa kasus, natrium mungkin
diukur dengan membandingkan massa material tumbuhan merupakan mikronutrien esensial kesembilan: Tumbuhan
sebelum dan setelah dikeringkan. Biasanya 80-90% massa yang menggunakan jalur-jalur fotosintesis Cn dan CAM
segar tumbuhan berupa air. I(ita juga dapat menganalisis (lihat Bab 10) membutuhkan ion-ion natrium untuk
komposisi kimia residu kering tumbuhan. Zat-zat organik meregenerasi fosfofenolpiruvat, yang merupakan penerima
umumnya menyusun sekitar 967o massa kering. Dengan CO, pada kedua tipe fiksasi karbon ini.

BAB TIGA PULUH TUJUH Tanah dan Nutrisi Tumbuhan 373


Fungsi utama mikronutrien di daiam tumbuhan adalah akibat perbedaan komposisi tanah. Gejala-gelala defisiensi
sebagai kofaktor, yaitu pembantu nonprotein pada reaksi- mineral dapat bervariasi antarspesies namun seringkali
reaksi enzimatik (lihat Bab 8). Besi, misalnya, merupakan cukup berbeda sehingga para ahli fisiologi tumbuhan atau
komponen logam sitokrom, yaitu protein-protein yang petani bisa mendiagnosis penyebabnya (Peraga 37.7). Salah
terdapat dalam rantai transpor eiektron kloroplas dan satu cara untuk mengonfirmasi suatu diagnosis adalah
mitokondria. Tumbuhan memeriukan mikronutrien dalam dengan menganalisis kandungan mineral pada tumbuhan
jumlah kecil karena unsur tersebut umumnya memainkan atau tanah. Jumlah mikronutrien yang diperlukan untuk
peran-peran katalitik. I(ebutuhan terhadap molibdenum, mengoreksi defisiensi biasanya cukup kecil. Misalnya,
misalnya, sedemikian kecil sehingga hanya ada satu atom defisiensi seng pada pohon-pohon buah biasanya dapat
dari unsur yang jarang ini bagi setiap 60 juta atom hidrogen disembuhkan dengan memakukan beberapa paku seng
dalam material tumbuhan yang dikeringkan. Akan tetapi ke dalam setiap batang pohon. Pemberian nutrien dalam
defisiensi molibdenum atau mikronutrien yang lain dapat jumlah yang cukup sangat penting karena overdosis nutrien
melemahkan atau membunuh tumbuhan. dapat merugikan atau meracuni tumbuhan. Terlalu banyak
nitrogen, misalnya, dapat menyebabkan pertumbuhan suiur
yang berlebihan pada tanaman tomat, sehingga produksi
Cejala-geiala Defisiensi rVtineral
buah yang baik justru menurun.
Gejala-gejala defisiensi bergantung sebagian pada fungsi
mineral sebagai nutrien. Misalnya, defisiensi magnesium,
salah satu komponen klorofil, menyebabkan klorosis
(chlorosis), yaitu penguningan daun-daun. Pada beberapa
kasus, hubungan antara defisiensi mineral dan gejala-
Kultur Hidroponik
gejalanya tidak berjalan secara langsung. Misalnya,
defisiensi besi dapat menyebabkan klorosis walaupun
FENIRAPAN Dalam kultur hidroponik, tumbuhan
klorofil tidak mengandung besi, karena ion-ion besi ditumbuhkan di dalam larutan mineral tanpa tanah.
dibutuhkan sebagai kofaktor pada salah satu langkah Salah satu penggunaan kultur hidroponik adalah untuk
enzimatik dari sintesis klorofil. mengidentifikasi unsur-unsur esensial di dalam tumbuhan.
Gejala-gejala defisiensi mineral tidak hanya bergantung
pada peran nutrien namun juga pada mobilitasnya di dalam TEKNIK Akar turrbuhan direndam di dalam larutan yang
teraerasi dengan komposisi mineral yang diketahui. Aerasi
tumbuhan. Jika suatu nutrien bergerak bebas, gejala-gejala
air berguna untuk menyuplai akar dengan oksigen yang
akan timbul terlebih dahulu pada organ-organ yang lebih dibutuhkan untuk respirasi selular. (Catatan: Belana biasanya
tua karena jaringan-jaringan yang lebih muda dan sedang tidak tembus cahaya untuk mencegah pertumbuhan alga.)
tumbuh memiliki 'daya menarik' nutrien yang lebih besar Suatu mineral, misalnya kalium, dapat dih langkan untuk
namun jumlahnya terbatas. Misalnya, magnesium bersifat menguji apakah mineral tersebut esensial atau tidak.
relatif mudah bergerak dan memiliki kecenderungan untuk
bergerak ke dedaunan muda. Oleh karena itu, tumbuhan
yang mengalami defisiensi magnesium menunjukkan tanda-
tanda klorosis pertama pada dedaunan yang lebih tua.
Mekanisme untuk penggerakan preferensial merupakan
translokasi sumber-ke-rosot di dalam floem, saat mineral-
mlnerai bergerak bersama gula ke jaringan-jaringan yang
sedang tumbuh (lihat Peraga 36.2O). Sebaliknya, defisiensi
mineral yang relatif tidak bergerak memengaruhi bagian-
bagian tumbuhan muda terlebih dahulu. Jaringan-jaringan
yang Iebih tua bisa memiliki mineral dalam jumlah cukup
yang dipertahankan selama periode kekurangan suplai.
Misalnya, besi tidak bergerak bebas di dalam tumbuhan,
dan defisiensi besi menyebabkan penguningan daun muda
sebelu6n efek apa pun terlihat pada daun yang lebih tua. Kontrol: Larutan yang Eksperimental: Larutan
I(ebutu\an minerhl suatu tumbuhan juga dapat berubah mengandung semua mineral tanpa kalium
menurut tahun ddn umur tumbuhan. Semaian muda,
misalnya, jarang menunjukkan gejala defisiensi mineral llASlL Jika mineral yang dihilangkan bersifat esensial,
gejala-gejala defisiensi mineral akan teladi, misalnya
karena sebagian besar,kebutuhan mineralnya sebagian pertumbuhan yang terhambat dan daun yang kehilangan
besar dipenuhi oleh mineral-mineral yang dilepaskan dari warna. Tumbuhan biasanya tidak akan mampu menyelesaikan
cadangan yang tersimpan di dalam biji itu sendiri. siklus hidupnya. Defisiensi unsur-unsur yang berbeda
Defisiensi fosfor, kalium, dan terutama nitrogen paling mungkin memiliki gejala yang berbeda-beda pula, yang dapat
sering terjadi. I(elangkaan mikronutrien jarang terjadi, dan membantu mendiaqnosis defisiensi mineral di dalam tanah.
cenderung terjadi di wilayah-wilayah geografis tertentu

374 uNlT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


Bentuk yang Tersedia % Massa dalam
Unsur bagi Tumbuhan Jaringan Kering Fungsi Utama

Makronutrien
I(arbon CO, 45% I(omponen utama senyawa-senyawa organik tumbuhan
Oksigen CO, 45o/o I(omponen utama senyawa-senyawa organik tumbuhan
Hidrogen HrO 60/0 I(omponen utama senyawa-senyawa organik tumbuhan
Nitrogen NOt, NH4+ I,5o/o Komponen asam nukleat, protein, hormon, klorofil, koenzim
I(alium i(* r,o% I(ofaktor yang berfungsi dalam sintesis protein; zat terlarut utama yang
berfungsi dalam keseimbangan air; keria stomata
I(alsium ca2* 0,50/o Penting dalam pembentukan dan stabilitas dinding sel serta pemeliharaan
struktur dan permeabilitas membran; mengaktivasi beberapa enzim;
meregulasi respons-respons sel terhadap stimulus
Magnesium Mgt* 0,20/o I(omponen klorofil; mengaktivasi berbagai macam enzim
Fosfor H2POt' HPO42- 0,2% I(omponen asam nukleat, fosfolipid, ATP, beberapa koenzim
Sulfur sor- 0,7o/o I(omponen protein, koenzim
Mikronutrien
I(lorin cl- 0,070/o Dibutuhkan untuk langkah pemecahan air dalam fotosintesis; berfungsi
dalam keseimbangan air
Besi Fe3*, Fe2* 0,010/o I(omponen sitokrom; mengaktivasi beberapa enzim
Mangan Mn'" 0,005% Aktif dalam pembentukan asam amino; mengaktivasi beberapa enzim;
dibutuhkan untuk langkah pemecahan air dalam fotosintesis
Boron H2BOt 0,0020/o I(ofaktor dalam sintesis klorofil; mungkin terlibat di dalam transpor
karbohidrat dan sintesis asam nukleat; berperan dalam fungsi dinding sel
Seng 1,n' 0,002o/o Aktif dalam pembentukan klorofil; mengaktivasi beberapa enzim
Tembaga Cu*, Cu2t 0,001% I(omponen dari berbagai redoks dan enzim-enzim lignin-biosintetik
Nikel Ni20 0,ojryo I(ofaktor untuk sebuah enzim yang berfungsi dalam metabolisme nitrogen
Molibdenum Mooj- 0,0001% Esensial untuk hubungan mutualistik dengan bakteri pemfiksasi nitrogen;
kofaktor dalam reduksi nitrat

iMcmg:*rf,:aEk$ Nactris$ Texmpha*ham rsxef;a$e*$


tutsc6ifikas{ fiem*tfi$<: ffieherapm t*ffitmFc
Sejauh ini, dalam menjelajahi nutrisi tumbuhan, kita telah
membahas bagaimana para petani menggunakan irigasi,
pemupukan, dan cara-cara lain untuk merel(ayasa tanah
agar sesuai dengan kebutuhan tanaman. Pendekatan
yang berlawanan melibatkan rekayasa genetika pada
tumbuhan agar lebih cocok dengan tanah. Di sini kita akan
n rtrogen menyorotl beberapa contoh tentang cara rekayasa genetika
memperbaiki nutrisi tumbuhan dan penggunaan pupuk.

# *sis $.*msf $Er$:;rcfa$* F* &sE'ss f ;*s .4 f ccrmr*rs#syrp*

& :'rr,,:.ji.r .i" . Defisiensi mineral yang paling umum, seperti Seperti yang telah dibahas sebelumnya, aluminium
yang terlihat pada daun jagung. Gejala-gejala defisiensi mineral di dalam tanah yang asam merusak akar dan sangat
bisa bervarrasi pada spesies yang berbeda-beda. Pada jagung, mengurangi hasil panen. Mekanisme utama resistansi
tumbuhan yang mengalami defisiensi fosfat memiliki tepian yang terhadap aluminium adalah sekresi asam-asam organik
berwarna ungu kemerahan, terutama pada daun muda. Tumbuhan
(misalnya asam malat dan asam sitrat) oleh akar. Asam-
jagung yang kekurangan kalium menunjukkan ciri "terbakar" atau
kekeringan di sepanjang ujung dan tepian daun tua. Defisiensi asam ini berikatan dengan ion-ion aluminium bebas
nitrogen tampak sebagai penguningan yang dimulai di ujung daun dan menurunkan kadar aluminium di dalam tanah. Luis
dan bergerak di sepanjang bagian tengah daun yang tua. Herrera-Estrelia dan para koleganya, di Research and

BAB TIGA PULUH TUJUH Tanah dan Nutrisi Tumbuhan 375


daun {Feraga 3?.8}. I(etika daun tanaman pintar ini
menunjukkan semburat biru, petani tahu bahwa sudah
saatnya menambahkan pupuk yang mengandung fosfat.
Sejauh ini, Anda telah mempelajari bahwa tanah, agar
bisa mendukung pertumbuhan tanaman yang sehat, harus
memperoleh suplai nutrien mineral yang memadai, aerasi
yang cukup, kapasitas penahan-air yang bagus, salinitas
Tidak ada defisiensi Awal defisiensi fosfor Defisiensi fosfor yang
yang rendah, dan pH yang hampir netral. Tanah juga
fosfor terus berkembang harus bebas dari mineral-mineral dan zat-zat kimia lain
dalam konsentrasi yang menimbulkan racun. Akan tetapi,
& Feiag* .i.;.,e Peringatan defisiensi dari tumbuhan yang
ciri-ciri {isik dan kimia tanah ini baru separuh cerita.
'pintar'. Beberapa tumbuhan telah direkayasa secara genetis untuk
memberi sinyal tentang defisiensi nutrien yang akan berlangsung
Untuk memahami tanah secara keseluruhan, kita juga
sebelum kerusakan parah terladi. Misalnya, setelah perlakuan harus mempertimbangkan komponen-komponen hidup.
laboratorium, tumbuhan risel Arabidopsrs menunjukkan warna biru
sebagai respons terhadap defisiensi fosfat yang akan terjadi
ffi3?.?
1. |elaskan bagaimana Tabel 37.1 mendukung hipotesis
Advanced Studies Center, Meksiko, mengubah tanaman Stephen Hales.
tembakau dan pepaya dengan mengintroduksi gen sitrat
2. Apakah beberapa unsur esensial lebih penting
sintase dari bakteri ke dalam genom kedua tanaman itu.
daripada unsur yang lain? Jelaskan.
Overproduksi asam sitrat yang dihasilkan meningkatkan
resistansi alumunium pada kedua tanaman itu.
3. ffS"ffi;ffifl#Hffi{'ffiffi.fr
Unsur sillkon (Si) diabsorpsi oleh
tumbuhan dan meningkatkan kualitas serta jumlah
panen tanaman pangan. Apakah bukti ini cukup untuk
Fcderaprsf ferfi*#ap Eanii r menganggap Si sebagai nutrien esensial bagi tumbuhan?
Tanah yang terendam air tidak hanya mengurangi asupan Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat
oksigen ke akar namun juga dapat merusak tumbuhan Apendiks A.
karena etanol dan produk-produk fermentasi alkohol oleh
mikroba tanah yang bersifat toksik lainnya terakumulasi.
# {

Di negara-negara Asia, banjir selama musim monsoon


seringkali menghancurkan tanaman padi. \Xalaupun
sebagian besar varietas padi mati setelah terendam air
w37,3
*

selama seminggu, beberapa tipe dapat sintas meskipun $ Nutrisi tumbuhan seringkali
berminggu-minggu kebanjiran. Sebuah gen yang disebut melibatkan hubungan dengan
Submergence 1A-1 (SublA-1) adalah sumber utama
toleransi terhadap kondisi terendam air pada padi yang $rganisme lain
resisten-banjir. Proteln-protein SublA-1 meregulasi
ekspresi gen-gen yang biasanya teraktivasi dalam kondisi- Sejauh ini, kita telah memotret tumbuhan sebagai
kondisi anaerobik, misalnya gen-gen yang mengodekan pengekspioitasi berbagai sumber daya tanah. Namun
alkohol dehidrogenase, enzim yang memecah etanol. tumbuhan dan tanah memiliki hubungan dua arah.
Peningkatan ekspresi SublA- 1 pada varietas padi yang tidak Tumbuhan mati menyediakan banyak energi yang
toleran banjir meningkatkan kadar alkohol dehidrogenase diperlukan oleh mikroorganisme penghuni tanah,
tumbuhan dan memberikan toleransi terhadap kondisi sementara berbagai sekresi dari akar yang hidup
terendam air. mendukung beraneka macam mikroba di lingkungan
dekat-akar. Di sini kita akan berfokus pada beberapa
Iamamapr dlrnfar hubungan mutualistik, atau saling menguntungkan, antara
tumbuhan dan bakteri atau fungi tanah. I(ta kemudian
Para peneliti pertanian mengembangkan cara-cara untuk
akan mempelajari beberapa tumbuhan tak lazim yang
mempertahankan hasil panen sembari mengurangi
membentuk hubungan nonmutualistik dengan tumbuhan
penggunaan pupuk. Salah satu pendekatan yang digunakan
yang 1ain, atau, pada beberapa kasus, dengan hewan.
adalah merekayasa secara genetis tanaman 'pintar' yang
memberi sinyal ketika defisiensi nutrien akan terjadi-
namun sebelum kerusakan terjadi. Salah satu tipe tanaman ffiakteri TamaF* dar! Nutrf;s* Tg"c!ffibelhan
pintar memanfaatkan sebuah promotor (sekuens DNA Beberapa bakteri yang menguntungkan paling banyak
yang mengindikasikan awal transkripsi suatu gen) yang ditemukan di rizosfer (rhizosphere), lapisan tanah yang
lebih siap mengikat RNA polimerase (enzim transkripsi) terikat ke akar tumbuhan. Bakteri yang lain merupakan
ketika kandungan fosfor pada jaringan tumbuhan mulai dekomposer, memperoleh nutrien dari pembusukan materi
menurun. Promotor ini tertaut ke gen 'reporter' yang organik (humus) di topsoil. Satu lagi adaiah kelompok
menyebabkan produksi pigmen biru muda pada sel-sel bakteri penyedia nitrogen yang tumbuh di dalam akar.

376 UNIT ENAM Bentuk dan Fungsl Tumbuhan


fr.izabakt*ri tsakteri di dalam Sitrrlus Nitrogen
Rizobakteri (rhizobacteria) adalah bakterl tanah Tumbuhan juga memiliki hubungan mutualistik dengan
dengan populasi yang sangat besar di rizosfer. /enis beberapa kelompok bakteri yang membantu menjadikan
tanah yang berbeda sangat bervariasi dalam tipe dan nitrogen lebih tersedia. Dari perspektif global, tidak ada
jumlah rizobakteri yang dikandungnya. Aktivitas mikroba nutrien mineral yang iebih membatasi pertumbuhan
di dalam rizosfer suatu tumbuhan mencapai 10 sampai tanaman daripada nitrogen, yang dibutuhkan dalam
100 kali lebih tinggi daripada di dalam tanah yang tidak jumlah besar sebagai komponen protein dan asam nukleat.
berikatan dengan akar karena akar menyekresikan berbagai Siklus nitrogen (nitrogen cycle), dibahas pada Bab 55,
nutrien seperti gula, asam amino, dan asam-asam organik. mendeskripsikan transformasi nitrogen dan senyawa-
Tak kurang dari 20o/o produksi fotosintetik tumbuhan senyawa bernitrogen di alam. Di sini kita akan memusatkan
menyediakan energi bagi beraneka ragam organisme di perhatian pada proses-proses yang menyebabkan asimilasi
dalam miniatur ekosistem ini. Akibat berbagai macam nitrogen oleh tumbuhan secara langsung.
interaksi tumbuhan-mikroba, komposisi populasi mikroba Tidak seperti mineral tanah yang lain, ion amonium
ini seringkaii sangat berbeda dari tanah di sekitarnya dan (NH;) dan ion nitrat (NO, ) tidak berasai dari pengikisan
dari rizosfer spesies-spesies tumbuhan yang lain. Setiap batuan. Walaupun kilat menghasilkan NOl dalam jumlah
rizosfer mengandung campuran sekresi akar dan produk- kecil yang terbawa ke tanah oleh hujan, sebagian besar
produk mikroba yang unik dan kompleks. nitrogen tanah berasal dari aktivitas bakteri (Feraga
Beberapa rizobakteri, dikenal sebagai rizobakteri 3V.9). Bakteri amoniJikasi (ammonifying bacteria), yang
pendorong-pertumbuhan-tanaman (plant-growth- biasanya merupakan dekomposer yang hidup di dalam
promoting-rhizobacteria), meningkatkan pertumbuhan tanah yang kaya-humus, melepaskan amonia (NHr) dengan
tanaman melalui berbagai mekanisme. Beberapa di cara memecah protein dan senyawa-senyawa organik lain
antaranya menghasilkan zat-zat kimia yang merangsang dalam humus . Bakteri pemfil<sasi nitrogen (nitrogen fixation
pertumbuhan tanaman. Yang lain menghasilkan antibiotika bacteria) mengubah gas nitrogen (Nr) menjadi NH' daiam
yang melindungi akar dari penyakit. Ada pula yang sebuah proses yang akan segera kita bahas. Pada kasus yang
mengabsorpsi logam toksik atau menjadikan nutrien- lain, NH, yang dihasikan mengambil H* lagi dari larutan
nutrien tersedia bagi akar. Inokulasi biji dengan rizobakteri tanah untuk membentuk NHn*, yang dapat diserap oleh
pendorong-pertumbuhan-tanaman dapat meningkatkan tumbuhan. Akan tetapi, tumbuhan memperoleh nitrogen
hasil panen dan mengurangi kebutuhan pupuk dan terutama dalam bentuk NOt. NO, pada tanah sebagian
pestisida. Bagaimana bakteri memperoleh keuntungan besar terbentuk melalui proses dua-langkah yang disebut
dari interaksi dengan tumbuhan? Sekresi akar menyuplai nitrffikasi (nitrffication), yang terdiri dari oksidasi NH,
sebagian besar energi di rizosfer, sehingga adaptasi-adaptasi menjadi nitrit (NO, ), disusul oleh oksidasi nitrit menjadi
bakteri yang membantu tumbuhan bertahan hidup dan nitrat (NO3 ). Tipe-tipe balaeri nitrifkasi (nitrifying bacteria)
menyekresikan nutrien juga membantu bakteri. yang berbeda mengikutsertakan setiap langkah. Setelah akar

i *i '.
Irv2 l
Y Atmosfer "+i/
A
I
\ Tanah I Nitrat dan
\ ',::.. I , senydwa-seny.
t , ,,. I -- orqanik
" bernllrogen
I
Bakteri pemfiksasi ' ''1,,..t ,,,'
{:r;/f}Li
,,' #'*,-{&. .';, flij,ifft*

I-4,
nitrooen
&4&,a Bakteri
,, :,' ,;, . ' " :r : .: denitnfikuti I -ir,". A Ar:ii$
\
\\ \\
H+
(dari tanah)
t "-;"f
-,--" I I
xffi
NH.
Bakle1i ' (amodia)
amonitikasi
-.
(amoniiLm ;*-f-*,,f;-,Ii :,
NHO* -

#,(
4\
I
i;.2'l.
I\\
Materi
organtK (numu5)

.& PeraEa 37.9 Peran bakteri tanah di nitrogen) dan bakteri yang menguraikan nitrat, yang dihasilkan dari amonium oleh
dalam nutrisi nitrogen pada tumbuhan. materi orqanik (bakteri amonifikasi). bakteri nitrifikasi. Tumbuhan mereduksi
Amonium tersedia bagi tumbuhan berkat Walaupun tumbuhan-tumbuhan nitrat kembali menjadi amonium sebelum
dua macam bakteri tanah: bakteri yang mengabsorpsi beberapa amonium dari menggabungkan nitrogen ke dalam
memfiksasi N, atmosfer (bakteri pemfiksasi tanah, mereka terutama mengabsorpsi senyawa-senyawa organik.

BAB TlcA PULUH TUJUH Tanah dan Nutrisi Tumbuhan 377


Bakteroid
di dalam
vesi kel

L"'
(a) nkar tumbuhan ercis. Benlolan- (b) Bakteroid pada nodul akar ,{ Peraga 37.10 Nodul-nodul akar pada
benjolan pada akar tumbuhan kedelai. Dalam TEM ini, sebuah legum. Aktivitas legum dan bakteri Rhizobium
ercis inr merupakan nodul-nodul sel dari rodul akar kedelai terisi yang terkoordinasi bergantung pada dialog
yarg mengandung bakteri dengan bakteroid di dalam kimiawi di antara kedua rekanan mutualistik.
Rhizobium. Bakteri inr memfiksasi vesikel. Sel-sel di sebelah kiri
nitrogen dan memperoleh tidak terinfeksi. ffi Aagarnrana hubungan antara tumbuhan
produk-produk fotosintetrk yang lequm dan bakterl Rhizobium bersifat
disediakan oleh tumbuhan. mutualistik?

menyerap NOf, sebuah enzim tumbuhan mereduksi NOf Enzim kompleks nitrogenase mengatalisis keseluruhan
kembali menjadi NHn*, yang digabungkan oleh enzim-enzim N, menjadi NH, dengan
sekuens reaksi, yang mereduksi
lain ke dalam asam-asam amino dan senyawa-senyawa menambahkan elektron-elektron dan Ht. I(arena proses
organik lain. Sebagian besar spesies tumbuhan mengekspor fiksasi nitrogen memerlukan delapan molekul ATP
nitrogen dari akar ke tunas melalui xilem sebagai NO, atau bagi setiap NH, yang disintesis, bakteri pemfiksasi-
senyawa-senyawa organik yang disintesis di dalam akar. nitrogen memerlukan suplai karbohidrat yang kaya dari
Sebagian nitrogen tanah hilang, terutama di dalam tanah materiai yang membusuk, sekresi akar, atau (dalam kasus
anaerobik, ketika bakteri denitrifikasi mengubah NOI Rhizobium) jaringan vaskular akar.
menjadi N, yang berdifusi ke atmosfer. Mutualisme yang terspeslalisasi antara bakteri
Rhizobium dan akar legum melibatkan perubahan drastis
Eakteri Pernfiksasi-Nffrogen: Kajian Lebih Dekat pada struktur akar. Di sepanjang akar legum terdapat
Walaupun 79% atmosfer Bumi merupakan nitrogen, pembengkakan-pembengkakan yang disebut nodul
(nod.ule), tersusun atas sel-sel tumbuhan yang telah
tumbuhan tidak bisa menggunakan gas nitrogen bebas
'terinfeksi' oleh bakteri Rhizobium ('hidup di akar') (Peraga
(Nr) karena ada ikatan rangkap tiga di antara dua atom
37.10a). Di dalam nodul, bakteri Rhizobium berbentuk
nitrogen, yang menjadikan molekul tersebut hampir
lembam. Agar N, atmosfer bisa digunakan oleh tumbuhan,
bakteroid (bacteroid), yang terkandung di dalam vesikel
yang terbentuk di se1 akar (Peraga 37.10b). Hubungan
gas tersebut harus direduksi menjadi NHu melalui proses
legum-Rhizobium menghasilkan lebih banyak nutrien
yang disebut fiksasi nitrogen (nitrogenfi.ration). Semua
yang bisa digunakan oleh tumbuhan dibandingkan semua
organisme pemfiksasi N, adalah prokariota, dan sebagian
pupuk industri yang digunakan saat ini, dan mutualisme
prokariota yang melakukan proses ini hidup bebas (lihat
tersebut menyediakan nitrogen dalam jumlah yang tepat
Peraga 37.9). Dalam kasus khusus fiksasi N, oleh bakteri
pada waktu yang tepat tanpa biaya tambahan bagi petani.
Rhizobium, bakteri membentuk hubungan yang erat
Seiain menyuplai legum dengan nitrogen, fiksasi nitrogen
dengan akar tumbuhan legum (misalnya ercis, kedelai,
ini juga mengurangi pengeluaran secara signifikan untuk
alfalfa, dan semanggi) serta melakukan perubahan besar
membeli pupuk bagi budidaya tanaman pangan secara rutin.
pada struktur akar. Walaupun bakteri-bakteri Rhizobium
Lokasi bakteroid di dalam sel-se1 nonfotosintetik
dapat hidup bebas di tanah, mereka tidak dapat memfiksasi
yang hidup memberi peluang bagi fiksasi nitrogen, yang
N, dalam kondisi bebas, demikian pula akar legum yang
memerlukan lingkungan anaerobik. Lapisan eksternal
tidak dapat memfiksasi N, tanpa bakteri.
nodul akar yang terlignifikasi juga membatasi pertukaran
I(onversi \ menjadi NH, merupakan proses multilangkah
gas. Sebagian nodul akar tampak kemerahan akibat suatu
yang rumit, namun real(tan-reaktan dan produk-produk
molekul yang disebut leghemogoblin (leg- dari kata 'legum'),
dalam fiksasi nitrogen bisa dirangkum sebagai berikut:
sejenis protein yang mengandung besi dan berikatan secara
N, + 8 e- + 8 H+ + 16 ATP + 2 NH3 +Hr+ 16 ADP + 16 @r dapat-balik dengan oksigen (mirip dengan hemoglobin

378 UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


5et.sel
$ nkar mengeiuarken sinyal-
Eakteri
Rhizabium yang s€dang |8 urkt*.i m*n*mb*s korteks
di dalam h*nang in{*hsi.:Sel-
. rinyal kirrriewi yang memikat Benang ,membelah di
bakteri Rhboblum. Bakteri infEksi sel kor teks dan per rsikel mulai
korteks akar niernbelah, dan ve.ikel- ve:ikei
itu kemudian mengeluarkan
sinyal-sinyal yang merdngsang Eakteroid yang mengartdung ha!.reri
: ::: . , :r t: fambllt *'kaf UntUk
Rambut ;-1 lterlepas ke daiam rel-:*l
akaryang karteks dari beniirrg infehri
memanjang dan membentuk
benang infeksi rnelalui
terinfeki' yang bercaLranq-celixt-tgr .

rnvaginasi rnemkrran plasma. Prcses.ini r:ri*r:g**siliian , 1

penrbent*ksn bnkt*r*irJ;

yang sedang
mernLrelah pada perisikel

Nodul akar yang


sedang berkembarg

Bakteroid i

\ jS Perrumhrrhair berlanjut
\ ldi wilavuh kofteks dan
\ \ perisiknl yang terperrgaruh.
c*\ ldan kcdua masca sel"cel
\$ lva.rC sedang rnembclah ini
bergobunq, darr kcmudian
ruoaut mengembangkan iaringan
Q .vaskularyang n iemb0n luk findul
' meny+plai ilutfien
ke nodul dan membawa senvawa
senyawa bernitrogen ke dalam
silinder vaskular untuk diedarkan Jaringan
ke seluruh tubuh lumbuhan, vaskular
Bakteroid nodul

A Peraga 37.11 Perkembangan nodul akar kedelai.


ffi Sot". jaringan tumbuhan apa yang dimodifikasi oleh nodulasi?

dalam sel-sel darah merah manusia). Protein ini merupakan dengan mengekspresikan gen-gen tertentu yang produk-
'bufer' oksigen, yang mengurangi konsentrasi oksigen bebas produknya berkontribusi terhadap pembentukan nodul.
sehingga menyediakan lingkungan anaerobik untuk fiksasi Dengan memahami biologi molekular yang mendasari
nitrogen sambil mereguiasi suplai oksigen bagi respirasi pembentukan nodul akar, para peneliti berharap untuk
selular yang intens yang diperlukan untuk menghasilkan mempeiajari cara menginduksi pengambtlan Rhizobium
ATP bagi fiksasi nitrogen. dan pembentukan nodul pada tanaman pangan yang
Setiap spesies legum dihubungkan dengan galur normalnya tidak membentuk hubungan mutualistik
Rhizobium tertentu. Peraga 37.11 mendeskripsikan cara pemfiksasi-nitrogen semacam itu.
sebuah nodul akar berkembang setelah bakteri masuk
melalui'benang infeksil Hubungan simbiotik antara legum Flfrsasr fdifrogen dan Fertanian
dan bakteri pemfiksasi-nitrogen bersifat mutualistik, Manfaat-manfaat agrikultural dari fiksasi nitrogen mutualistik
artinya bakteri menyuplai tumbuhan inang dengan mendasari sebagian besar jenis rotasi tanaman (crop
nitrogen terfiksasi, sementara tumbuhan menyuplai bakteri rotation). Dalam praktek ini, tumbuhan nonlegum seperti
dengan karbohidrat dan senyawa-senyawa organik yang jagung ditanam dalam setahun, dan pada tahun berikutnya
lain. Nodui akar menggunakan sebagian besar amonium alfalfa atau beberapa jenis legum yang lain ditanam untuk
yang dihasilkan untuk membuat asam amino, yang memulihkan konsentrasi nitrogen terfiksasi di dalam tanah.
kemudian ditranspor ke tunas di atas melalui xilem. Untuk memastikan bahwa legum tersebut menemukan
Bagaimana suatu spesies legum mengenali galur galur Rhizobium spesifiknya, biji direndam dalam kultur
Rhizobium tertentu di antara sedemikian banyak galur bakteria atau diberi sapuan spora bakteri sebelum ditanam.
bakteri di dalam tanah? Bagaimana pula perjumpaan I(etimbang dipanen, tanaman legum seringkali dibajak
dengan galur Rhizobium spesiflk tersebut mengarah bersama tanah sehingga ia akan terurai sebagai'pupuk hijaul
pada perkembangan nodul? I(edua pertanyaan ini telah yang mengurangi kebutuhan pupuk buatan.
membimbing para peneliti untuk menyingkapkan suatu Banyak famili tumbuhan selain legum mencakup
dialog kimiawi antara bakteri dan akar. Setiap mitra spesies-spesies yang memperoleh manfaat dari fiksasi
merespons sinyai-sinyal kimiawi dari mitranya yang lain nitrogen mutualistik. Misalnya, pohon alder dan rumput-

BAB TIGA PULUH TUJUH Tanah dan Nutrisi Tumbuhan 379


(a) Ektomikorira. Mantel miselium 100pm
{ungi menyelubungi akar. Hila fungi
, ,

membentang dari mantel ke oalam


tarrah, mengabsorpsi air dan
mrneral, terutama fosfat. Hifa juga
membentang ke dalam rongga
ekstraselular korteks akar, ndodermis
menyediakan area permukaan yang
iuas bagi pertu[aran nutrien antara
Hifa
fungi dan tunbuhan inangnya. fungi
di antara
Mantel sel-sel
(selubung fungi) korteks (5M diwarnai)

{b) Mikoriza arbuskular (endomikoriza}, Cortex


Sel-sel korteks
, 10pm ,

Tidak ada mantel yanq terbentuk di


sekitar akar, namun hifa fungi
mikroskopik membentang ke dalam
akar. Di dalam korteks akar, {unqi
melangsungkan kontak ekstensif dengan Hifa Vesikel
tumbuhan melalui percabangan hifa fungi funqi
yang membentuk arbuskula, sehingga
Pita Caspari
menyediakan area permukaan yang
sangat besar untuk pertukaran nutrien.
Hrfa menembus drnding sel, namun bukan Arbuskula
akar sk:
membran plasma, di dalam korteG. :.4 Membran
plasma (LM. spesimen diwarnaj)

A Peraga 37"12 Mikoriza.

rumputan tropis tertentu menjadi inang bagi bakteri untuk mengolonisasi daratan pada awalnya (lihat Bab 29).
gram-positif dari kelompok Actinomycetes (lihat Peraga Fosil akar dari beberapa tumbuhan paling awal bahkan
27.18). Padi, tanaman pangan yang sangat penting secara mencakup mikoriza. Pada ekosistem darat awal, tanah
komersial, memperoleh manfaat secara tidak langsung mungkin miskin nutrien. Fungi mikoriza, yang lebih
dari fiksasi nitrogen mutualistik. Petani padi menanam efisien dalam mengabsorpsi mineral-mineral daripada
pakis air yang mengambang bebas, Azolla, yang memiiiki akar tumbuhan, telah membantu menyediakan nutrien
sianobakteri mutuaiistik yang memfiksasi nitrogen. Padi bagi tumbuhan-tumbuhan perintis.
yang tumbuh pada akhlrnya menaungi cian membunuh
Azolla, dan dekomposisi material organik yang kaya Dua jenis i,Jtanta Mikoriza
nitrogen ini meningkatkan kesuburan padi.
Simbiosis mutuallstik utama fungi dan tumbuhan terdiri
dari dua tipe: ektomikoriza dan mikoriza arbuskular
Fungi dan Nutrisi Tumbulran (terkadang disebut endomikoriza). Dalam ektomikoriza
Spesies-spesies tertentu dari fungi tanah juga membentuk (ectomycorrhizae), misehum (massa hifa yang bercabang,
hubungan mutualistik dengan akar dan memainkan peran lihat Bab 31) membentuk selubung yang rapat, atau mantel,
penting dalam nutrisi tumbuhan. Mikoriza (mycorrhizae, di permukaan akar (Feraga 37.12a). Hifa fungi membentang
'akar fungi') merupakan hubungan mutuaiistik antara dari mantel ke dalam tanah, sehingga meningkatkan area
akar dan fungi (lihat Peraga 31.15 dan 36.5). Tumbuhan permukaan bagi absorpsi air dan mineral. Hifa juga
inang menyediakan fungi dengan suplai gula yang tetap. tumbuh ke dalam korteks akar. Hifa ini tidak menembus
Sementara itu, fungi meningkatkan area permukaan bagi sel-sel akar namun membentuk jejaring di apoplas, atau
pengambilan air dan juga menyuplai tumbuhan dengan rongga ekstraselular, yang memfasilitasi pertukaran nutrien
fosfat dan mineral-mineral lain yang diabsorpsi dari antara fungi dan tumbuhan. Dibandingkan dengan akar
tanah. Fungi mikoriza juga menyekresikan faktor-faktor yang 'tidak terinfeksil ektomikoriza umumnya lebih tebal,
pertumbuhan yang merangsang akar untuk tumbuh dan lebih pendek, dan lebih bercabang-cabang. Ektomikoriza
bercabang, seperti antibiotik yang membantu melindungi biasanya tidak membentuk rambut akar, yang akan
tumbuhan dari patogen-patogen di dalam tanah. melimpah mengingat area permukaan miselium fungi yang
Mikorlza bukanlah hal yang aneh; mereka terbentuk luas. Sekitar 10% famili tumbuhan memiliki spesies yang
dari sebagian besar spesies tumbuhan. Bahkan, mutualisme membentuk ektomikoriza, dan banyak di antara spesies-
tumbuhan-fungi ini mungkin merupakan salah satu spesies ini yang berkayu, termasuk anggota famiii pinus,
adaptasi-adaptasi evolusioner yang membantu tumbuhan spruce, ek, walnut, birch, willow, dan eukaliptus.

380 UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


mikoriza arbuskular (arbuscular
Sebaliknya,
mycorrhizae) tidak memiliki mantel rapat yang
menyelubungi akar {Ferag:,i 37.12b}. Hubungan Apakah gulma garlic mustard yang invasif
mikoriza bermula ketika hifa tanah mikroskopik mengacaukan hubungan mutualistik antara
merespons keberadaan akar dengan tumbuh ke arah semaian pohon asli dan fungi mikoriza arbuskular?
akar, melangsungkan kontak, dan tumbuh di sepanjang
permukaannya. Hifa menembus di antara sei-se1 PTRCOBAAN Kristina Stinson, dari
epidermis dan kemudian memasuki korteks akar. Hifa Harvard University, dan para koleganya
menyelidiki efek garlic mustard yang
ini mencerna tambalan-tambalan kecil pada dinding sel invasif terhadap penumbuhar semaian
korteks, namun tidak benar-benar menembus membran pohon asli dan fungi mikoriza terkait.
plasma dan memasuki sitoplasma. Sebagai gantinya, hifa Dalam salah satu percobaan, mereka
tumbuh menjadi tabung yang terbentuk melalui invaginasi menanam semaian tiga pohon asal
membran sel akar. Proses ini analog dengan menusukkan Amerrka Utara-sugar maple, red maple,
dan white ash-di dalam empat tanah
jari pelan-pelan ke sebuah balon tanpa membuatnya yang berbeda. Dua sampel tanah diambil
meletus; jari Anda seperti hifa fungi, dan kulit balon dari lokasi tempat tumbuhnya garlic
seperti membran sel akar. Setelah hifa fungi menembus mustard, dan salah satu dari sampel ini disterrlisasi. Kedua sampel
dengan cara ini, beberapa di antaranya bercabang-cabang tanah yang lain diambil dari lokasi yang tidak ditumbuhi oleh
garlic mustard, dan salah satunya kemudian disterilisasi. Setelah
secara rapat, membentuk struktur yang disebut arbuskula
4 bulan pertumbuhan, para peneliti memanen tunas dan akar
('pohon kecil'), yang merupakan tempat yang penting dan menentukan biomassa keringnya. Akarluga dianalisis untuk
bagi transfer nutrien antara fungi dan tumbuhan. Di menentukan persentase kolonrsasi oleh fungi mikoriza arbuskular.
dalam hifa sendiri, vesikel oval bisa terbentuk, mungkin
l"lA5lL Semaian pohon asli tumbuh lebih lambat dan kurang
berperan sebagai tempat penyimpanan makanan bagi fungi. mampu membentuk asosiasi mikoriza ketika ditumbuhkan di
Untuk mata yang tak terlatih, mikoriza arbuskuiar terlihat dalam tanah yang disterilkan maupun tidak disterilkan dari
seperti akar'normal' dengan rambut-rambut akar, namun lokasi yang telah diinvasi oleh garlic mustard.
mikroskop mengungkapkan hubungan mutualistik yang
sangat penting bagi nr-rtrisi tumbuhan. Mikoriza arbuskular g 300
o^
jauh lebih umum daripada ektomikoriza, dan ditemukan cd\

pada iebih dari 85% spesies tumbuhan, termasuk tanaman


9:
_a
2oo

pangan seperti jagung, gandum, dan legum. fi -- too


v_t
0
Nifai Pemfi*g n{grrir*rffus" efan =*
o Diinvasi Tak diinvasi Diinvasi, Tak diinvasi,
f&.ologi &.{ifrcrrea disterilisasi disterilisasi
Tipe tanah
Akar dapat membentuk simbiosis mikoriza hanya jika
terpapar oleh spesies fungi yang sesuai. Pada sebagian 40
besar ekosistem, fungi-fungi ini terdapat di dalam tanah, G
6-
dan semaian pun mengembangkan mikoriza. Namun jika -.! )n
Semaian
biji dikumpulkan dalam satu lingkungan dan ditanam pada Y+
- 1o
ffi Sugar maple
tanah asing, tumbuhan bisa menunjukkan tanda-tanda 0 ffifl Red maple
malnutrisi (terutama defisiensi fosfor) akibat ketiadaan Diinvasi Tak diinvasi
ffi f4lhiteash
mitra mikoriza. Memberi perlakuan terhadap biji dengan Tipe tanah

spora fungi mikoriza terkadang dapat membantu semaian


untuk membentuk mikoriza dan meningkatkan hasil panen. KtSlMPt"jLAtt Data mendukung hipotesis bahwa garlrc
Hubungan mikoriza juga penting dalam memahami mustard menekan pertumbuhan pohon-pohon asli dengan
memengaruhi tanah sedemikran rupa sehingga mengacaukan
hubungan ekologis. Tumbuhan eksotilt yang invasif
hubungan mutualistik antara pohon dan fungi mikoriza arbuskular.
terkadang mengolonisasi area dengan mengacaukan
interaksi di antara organisme-organisme asli. Misalnya, SUMSER K. A. Stinson et al., Invasive plant suppresses
garlic mustard (Alliara petiolata), yang diintroduksi the growth of natve tree seedlings by disrupting belowground
mutualisms, PLoS Biol (Public Library of Science: Biology) 4(5):
ke New England dari Eropa pada tahun 1800-an, telah e140 (2006)
menginvasi wilayah pepohonan di seluruh Amerika Serikat
bagian timur dan tengah, menekan semaian pohon dan ;$S.ii'$.llTi: *t"Hffil4Baca dan anaIisis makaIah as|inya di tnquiry
in Action. lnterpreting Scientific Papers.
tumbuhan asli lainnya. I(ristina Stinson, dari Harvard
University, dan para koleganya telah menemukan bukti
ffiHff-ffi#;T;ffi*W*.ffi Efek apa yang akan timbul apabila kita
yang meyakinkan bahwa sifat-slfat invasif garlic mustard memberikan fosfat anorganik ke tanah yang diinvasi oleh
mungkin berkaitan dengan kemampuan memperlambat gailic mustard terhadap kemampuan tumbuhan tersebut
pertumbuhan spesies lain dengan mencegah pertumbuhan untuk mengalahkan spesies-spesies asli?
fungi mikoriza arbuskular iElere qle 37.':3).

BAB TIGA PULUH TUJUH Tanah dan Nutrisi Tumbuhan 381


Epifita (epiphyte, dari kata Yunani epi,
pada, dan phyton, tumbuhan) membuat
makanan sendiri namun tumbuh pada
tumbuhan lain, biasanya tertambat ke
cabang-cabang atau batang-batang pohon Pakis tanduk rusa, sejenis epifita. pakis
yang hidup. Epilita mengabsorpsi air tropis in (genus Platycerium) tumbuh pada
dan mineral dari hujan, sebagian besar bebatuan besar, tebing, dan pepohonan. Pakis
melalui daun ketimbang akar. Beberapa ini memilikr dua tipe frond. frond bercabang
contohnya adalah pakis tanduk rusa, yang menyerupai rangga dan frond sirkuler yang
bromeliad, dan kebanyakan anggrek. membentuk kerah di sekeliling dasar pakis.

Tidak seperti epifita, tumbuhan parasit mengabsorpsi gula Banyak spesies memiliki akar yang berfungsi sebagai
dan mineral dari inangnya yang masih hidup, walaupun haustoria, penjuluran pengabsorpsi-nutrien yang memasuki
beberapa spesies parasit bersifat fotosintetil<. tumbuhan inang.

Floem inang
Tali putri

Benalu. sejenis parasit fotosintetik. Kerap Tali putri, sejenis parasit nonfotosintetik. lndian pipe, sejenis parasit
drgantunq di atas pintu saat Natal, benalu Tali putri (genus Cuscuta),'tali,tali' jingga nonfotosintetik. Disebut juga ghost
atau rnstletoe (genus Phoradendron) hidup pada pr'ckleweed ini, mengambil nutriennya f/ower, spesies ini (Monotropi uniflora)
di alam sebagar parasit pada pohon ek dan dari rnang. lrisan melintang menunjukkan mengabsorpsi nutrien darr hifa fungi dari
pohon-pohon yang lain. l"ausloria yang membalak f oem ira^q. mikorrza tumbuhan hijau.

TVsi {i\a, "?'s-e


atc E: # fu ;} r+ &}.;, ra:+ i t" # ;'s rr
ffitrffiffi3?.9
l. Mengapa penelitian tentang rizosfer sangat penting
Va-nguefuusfuagr Kay *c $vsp$' untuk memahami nutrisi tumbuhan?
Hampir semua spesies tumbuhan memiliki hubungan- 2, Bagaimana bakteri tanah dan mikoriza turut berperan
hubungan simbiosis mutualistik dengan fungi tanah atau dalam nutrisi tumbuhan?
bakteri atau keduanya. 'Walaupun lebih jarang terjadi, ada s. f
i jii"ali+;,1'li1l' fi;11r1:l::$jii:ii,i-.Tl S e oran g petani kacang
juga spesies-spesies tumbuhan dengan adaptasi-adaptasi menemukan bahwa dedaunan yang lebih tua pada
nutrisional yang menggunakan organisme-organisme tanamannya berubah menjadi kuning setelah cuaca
lain dengan cara-cara nonmutualistik. basah yang berlangsung lama. Ajukan sebuah alasan.
memberikan gambaran umum tentang tiga macam Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat
A

adaptasi yang tidak lazim: epifita, tumbuhan parasit, Apendiks l


dan tumbuhan karnivor.

382 UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


Tumbuhan karnivor bersifat fotosintetik namun memperoleh Tumbuhan karnivor hidup di rawa,rawa gambut yang asam
sebagian nitrogen dan mineral dengan membunuh dan dan habitat-habitat yang lain dengan tanah yang miskin
mencerna serangga dan hewan-hewan kecil lainnya. nitrogen dan mineral lain. Berbagai jebakan serangga terdiri
dari daun yang termodifikasi, biasanya dilengkapi dengan
kelenjar-kelenjar yang menyekresikan enzim-enzim pencernaan
Untungnya bagi hewan, adaptasi semacam ini langka!
;:"ry

qi
v;

Perangkap venus. Dipicu oleh impuls listrik Kantong semar. /Vepenthes, Sarracenra, dan
dari rambut-rambut pengindra, dua lobus genus-genus yang larn memiliki corong yang
daun mengatup dalam setengah detik. tensr air. Serangga tenggelam dan dicerna oleh Drosera. Genus Drosera mengeluarkan
Terlepas dari nama umumnya (flytrap), berbagai enzim. carran lengket yang mengilat sepertt embun
Dionaea muscipula brasanya menangkap Serangga tersangkut ke rambut-rambut
semut dan belalang. daun, yang menggulung mangsanya.

:, :li.::.;ir,, .,'l: :,lr,rl.,i: :i

'gn1g, lqffilE Kunjungi Study Area di www. mastering bio.com w::#HWF:Fffi mp.R
. ." untuk memperoleh Animasi 3D Bioflix, Tutorial MP3, Video, Soal "f,uffi
Latrhan, eBook, dan banyak lagi. *:c,sl-!an Hlxe!"merN u${a ffi LrB'rs{r r-{.i !is{.N r *$e[xEiaf u ntuk
rtleffiye$esaig(an siE<Eus hiclupnya {$"raF. 373*376)
tr i',....1a,ilirri#c!ir;{irt *i;:* &."riir:'i;ct#tliqtrl Makronutrien, unsur-
unsur yang dibutuhkan dalam jumlah yang relatif besar,
ffiffi3?.$ mencakup karbon, oksigen, hidroger"r, nitrogen, dan
bahan-bahan utama lain dari senyawa-senyawa organik.
-flanah
adaEah scianber daya hidup yang {ei'hag.?,q Mikronutrien, unsur-unsur yang diperlukan dalam jumlah
(hal" 1369*373) yang sangat kecil, biasanya memiliki fungsi katalitik
F {*ki:i-e;r
'{art*h sebagai kofaktor enzim-enzjm.
Partikel-partikel dengan berbagai ukuran
yang berasal dari pemecahan batu ditemukan di tanah. ts {-r't ;z!;z-+1t:
J;y.i;, L?c.ll !ii***qi i'-",4ii:+:r,r! Defi siensi nutrien
Ukuran partikel tanah memengaruhi ketersediaan air, yang bergerak biasanya lebih memengaruhi organ-organ
oksigen, dan mineral di dalam tanah. yang lebih tua daripada yang lebih muda; hal sebaliknya
berlaku bagi nutrien-nutrien yang kurang bergerak dalam
h K**:11**:li f,:;u*sr;if I(omposisi tanah mengacu pada
suatu tumbuhan. Defisiensi makronutrien paling sering
komponen-komponen anorganik dan organiknya. TopsoiL
terjadi, terutama defisiensi nitrogen, fosfor, dan kalium.
adalah ekosistem kompleks yang disarati oleh bakteri,
fungi, protista, hewan, dan akar-akar tumbuhan. b' !'tlt:ntt*t<:ni::::ri't"i l.il.lititi 'ii-i;l:!:l;ila:: atrr:l.:*it:i +aq:tliia\;:*si

F F,i;*sr:r";aei T*r;ai: ri;irr F,;.r"illl:i.r;: v;arzzt, X}*:!;t::i;:rni:,,t;::t


l-,'rrla:f iir: {,'r-tzzttils i(etimbang mengutak-atik
?ir.:1.-;t:z;tlt;2,

tanah agar cocok dengan tumbuhan, para perekayasa


Beberapa praktik pertanian dapat menghabiskan
genetika mengutak,atik tumbuhan agar cocok dengan tanah.
kandungan mineral tanah, menggerogoti persediaan air
tanah, dan mendorong erosi. Tujuan konservasi tanah
adalah meminimalkan kerusakan ini. "ffiF{F;W,Effi,m mp.m
hlajEris! {urylhuhan seringkali e-qtelibatka$ hubungan
IfiT;rtTTII
cEengerl *rrearlisrrle lain i!*ai. 376-3S2)
'tiir-'iv;t:rr How Plants Obtain Minerals from Soil
ievr:li*riiii How Does Acid Precipitation Affect Mineral Deficlency? tr **Lil'ri li:t;al: il,in ldrii:'lgi fi;r;;9:r;.llialr Banyak bakteri
!Jir',ri ,l-ll;iili. Global Soil Degradation tanah merupakan dekomposer yang hidup pada material

BAB TIGA PULUH TUJUH Tanah dan Nutrisi Tumbuhan 383


organik yang membusuk. Bakteri tanah yang 1ain, disebut 2. Mikronutrien diperlukan dalam jumlah yang sangat kecil
rizobakteri, memperoleh energinya dari rizosfe! ekosistem karena
diperkaya-mikroba yang berasosiasi erat dengan akar. a. sebagian besar bergerak di dalam tumbuhan.
Sekresi-sekresi tumbuhan mendukung kebutuhan energi b. sebagian besar berperan sebagai kofaktor enzim-enzim
rizosfer. Beberapa rizobakteri menghasilkan antibiotik, c. Sebagian besar disuplai dalam kuantitas yang cukup
sementara rizobakteri yang lain menjadikan nutrien lebih besar pada biji.
tersedia bagi tumbuhan. Sebagian besar rizobakteri hidup
d. mikronutrien hanya memainkan peran kecil di dalam
bebas, namun ada juga yang hidup di dalam tumbuhan.
pertumbuhan dan kesehatan tumbuhan.
Tumbuhan memenuhi sebagian besar kebutuhan
nitrogen dalam jumlah besar dari dekomposisi humus dan
e. hanya bagian-bagian tumbuhan yang tumbuh paling
aktif memerlukan mikronutrien.
fiksasi gas nitrogen oleh bakteri.
J. Rizosfer paling cocok dideskripsikan sebagai
a. pembengkakan akar legum yang terlibat dalam fiksasi
nrtrogen.
bagian topsoil yang menyuplai karbohidrat ke
tumbuhan.
C. tanah yang berikatan dengan akar dan berbeda dari
tanah di sekitarnya karena mengandung lebih banyak
mikroba.
d. horizon tanah melingkar, tempat akar-akar biasanya
tumbuh.
e. semua organisme hidup yang menghuni tanah.

4. Beberapa masalah yang berkaitan dengan irigasi intensif


Bakteri pemfiksasi nitrogen mengubah N, atmosfer mencakup semua ini kecuali
menjadi mineral-mineral bernitrogen yang dapat diserap a. aliran mineral.
oleh tumbuhan sebagai sumber nitrogen untuk sintesis
organik. Mutualisme yang paling efisien antara tumbuhan
b. pemupukan berlebih.
dan bakteri pemfiksasi-nitrogen terjadi di dalam nodul c. tenggelamnya tanah.
yang dibentuk oleh bakteri Rhizobium yang tumbuh di d. deplesi akuifer.
dalam akar legum. Bakteri-bakteri ini memperoleh gula e. salinisasi tanah.
dari tumbuhan dan menyuplai tumbuhan dengan nitrogen
5. Defisiensi mineral cenderung memengaruhi daun yang
terfiksasi. Daiam pertanian, tanaman legum dirotasi
lebih tua daripada daun yang lebih muda jika
dengan tanaman pangan yang lain untuk mernulihkan
kandungan nitrogen tanah.
a. mineral tersebut merupakan mikronutrien.
b. mineral tersebut banyak bergerak di dalam tumbuhan.
b Fungi darr Nutrisi Turnbuhan Mikoriza adalah asosiasi c. mineral tersebut dibutuhkan untuk sintesis klorofil.
mutualistik antara fungi dan akar. Hifa fungi dari
d. mineraltersebut merupakan makronutrien.
ektomikoriza maupun mikoriza arbuskular mengabsorpsr
air dan mineral, yang disuplai ke tumbuhan inang.
e. daun yang lebih tua mendapatkan cahaya matahari
langsung.
* Epifita, Tumhuhan Parasit, dan Tumbuhan Karnivor
(t,
Epifita tumbuh di permukaan tumbuhan lain, namun Dua kelompok tomat ditumbuhkan dalam kondisi
memperoleh air dan mineral dari hujan. Tumbuhan laboratorium; salah satunya diberi tanah berhumus
parasit mengabsorpsi nutrien dari tumbuhan inang. sementara yang satu dijadikan kontrol tanpa humus. Daun
Tumbuhan karnivor melengkapi nutrisi mineralnya tumbuhan yang ditumbuhkan tanpa humus berwarna
dengan mencerna hewan-hewan. kekuningan (kalah hijau) dibandingkan dengan tumbuhan
yang ditumbuhkan pada tanah yang diperkaya-humus.
TfiTTIITEI Penjelasan terbaik bagi perbedaan ini adalah
Aktivitas The Nitrogen Cycle a. tumbuhan yang sehat menggunakan makanan di
dalam dedaunan yang membusuk pada humus sebagai
energi untuk membuat klorofil.
b. humus membuat tanah lebih gembur, sehingga air
lebih mudah menembus hingga ke akar.
K&ils fwerdffiEffi$ c. humus mengandung mineral-mineral seperti
magnesium dan besi, yang diperlukan untuk sintesis
l. Sebagian besar massa material organik suatu tumbuhan klorofil.
berasal dari d. panas yang dilepaskan oleh dedaunan yang membusuk
a. air. pada humus menyebabkan pertumbuhan dan sintesis
b. karbon dioksida. klorofil yang lebih cepat.
c. mineral-mineraltanah. e. tumbuhan yang sehat mengabsorpsi klorofil dari humus.
d. oksigen atmosfer. 7. Hubungan spesifik antara legum dan galur Rhizobium
e. nitrogen. mutualistiknya barangkali bergantung pada

384 UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


setiap legum yang memiliki dialog kimiawi dengan 11.ffi Gambarkan sketsa sederhana pertukaran
sejenis fungi. kation, menunjukkan sebuah rambut akar, sebuah partikel
setiap galur Rft izobium yang memiliki bentuk nitrogenase tanah dengan anion, dan sebuah ion hidrogen yang
yang hanya bekerja di dalam inang legum yang sesuai. menggantikan sebuah kation mineral.
setiap legum yang ditemukan pada tanah yang hanya
memiliki Rhizobium yang spesifik untuk legum tersebut. Untuk mengetahui jawaban Kuis Mandiri, lihat Apend.iks A.
pengenalan spesifik antara sinyal kimia dan reseptor IfifT'rtil Kunjungi Study Area di www.masteringbio.com
sinyal galur Rhizobium dan spesies legum. untuk memperoleh Soal Latihan.
penghancuran semua galur Rhizobium yang tidak cocok
oieh enzim-enzimyang disekresikan dari akar legum.
FIIJB{'HGA&I E\'OLUs'
8. Mikoriza meningkatkan nutrisi tumbuhan terutama dengan
12. Bayangkan Anda mengeluarkan tumbuhan keluar dari gambar
a. menyerap air dan mineral melalui hifa fungi. di Peraga 37.9. Tuliskan sebuah paragraf yang menjelaskan
b. menyediakan gula untuk sel-sel akar, yang tidak memiliki bagaimana bakteri tanah dapat menjaga kesinambungan
kloroplas sendiri. siklus nitrogen sebelum tumbuhan darat berevolusi.
c. mengubah nitrogen atmosfer menjadi amonia.
d. memungkinkan akar agar menjadi parasit bagi tumbuhan-
r.lTls$ ilqn qAlt
f-F-flls !
tumbuhan tetangga.
a. merangsang perkembangan rambut akar. 11. Hujan asam memiliki konsentrasi ion hidrogen (H*) yang
tinggi secara abnormal. Salah satu efek hujan asam adalah
9, I(ita menduga perbedaan terbesar dalam kesehatan menghilangkan nutrien,nutrien tanah seperti kalsium (Ca2*),
tumbuhan di antara dua kelompok tumbuhan dari spesies kalium (I(*), dan magnesium (Mg2*). Alukan hipotesis untuk
yang sama, salah satunya dengan mikoriza sementara menjelaskan bagaimana hujan asam mencuci nutrien-nutrien
yang lainnya tanpa mikoriza, terjadi dalam lingkungan ini dari tanah. Bagaimana cara menguji hipotesis Anda?
a. yang terdapat bakteri pemfiksasi-nitrogen dalam jumlah
melimpah.
5'{ISI5. T€KtrGLOGI, DAff MJTSVARAKAT
b. yang memiliki tanah dengan pengairan yang buruk.
c. yang mengalami musim panas yang sangat terik dan 12. Sekitar 10% lahan pertanian di AS diirigasi. Sejauh
musim salju yang sangat dingin. ini pertanian adalah pengguna air terbesar di negara-
d. yang tanahnya memiliki nutrien mineral relatif sedikit. negara bagian barat yang kering, termasuk Colorado,
e. yang dekat dengan badan air, seperti kolam atau sungai. Arizona, dan California. Seiring bertambahnya populasi
di negara-negara bagian tersebut, terjadi konflik yang
10. Adaptasi-adaptasi karnivor pada tumbuhan terutama memperebutkan air antara wilayah perkotaan dan wilayah
mengompensasi tanah yang memiliki kandungan unsur pertanian. Untuk memastikan suplai air yang cukup bagi
berikut yang relatif rendah: pertumbuhan perkotaan, kota,kota membeli hak air dari
a. kaiium. para petani. Ini seringkali menjadi cara termurah untuk
b. nitrogen. memperoleh lebih banyak air, dan sangat mungkin bagi
c. kalsium. sebagian petani untuk mendapatkan lebih banyak uang
d. air. dengan menjual hak air daripada bertani. Diskusikan
e. fosfat- konsekuensi yang mungkin muncul dari tren ini. inikah
cara terbaik untuk mengalokasikan air? Mengapa ya atau
mengapa tidak?

BAB TIGA PULUH TUJUH Tanah dan Nutrisi Tumbuhan 385


t. Mengapa tawon ini mencoba kawin dengan
bunga ini?

ffiffi
spesies juga bereproduksi secara aseksual, menghasilkan
38.'! Bunga, fertillsasi ganda, dan buah atlaNah ciri- keturunan yang identik secara genetis dengan induknya.
ciri yang unik dari siklus hidup angiosperma Salah satu aspek tak lazim dari contoh anggrek dan
38.2 Turnbuhan berbunga bereprodu$<si secara tawon tersebut adalah bahwa serangga tidak mendapat
seksual, aseksual, atau keduanya keuntungan dari interaksinya dengan bunga. Bahkan,
dengan membuang-buang energi dan waktu untuk mencoba
38.3 Manusia rnenrodifikasi tanaman dengan
kawin dengan bunga, tawon barangkali menjadi kalah
pembiakan dan rekayasa genetik
bugar. Lazimnya, tumbuhan membujuk hewan penyerbuk
agar mendatangi bunganya bukan dengan menawarkan
seks, namun ganjaran berupa nektar atau polen yang kaya-
energi. Dengan demikian, tumbuhan maupun penyerbuk
memperoleh manfaat; artinya, hubungan simbiosis tersebut
bersifat mutualistik. Berpartisipasi dalam hubungan
Bunga Fenipur mutualistik dengan organisme lain sangat umum dalam
kingdom tumbuhan. Bahkan, pada masa evolusi akhir-
awon jantan dari spesies Campsoscolia ciliata akhir ini, beberapa tumbuhan berbunga telah membentuk
seringkali mencoba berkopulasi dengan bunga- hubungan mutualistik dengan hewan yang tidak hanya
bunga anggrek Mediterania, Ophrys speculum menyebarkan biji namun juga menyediakan air dan nutrien
rir+i'aq.; , t. Selama perjumpaan ini, sekantong polen mineral bagi tumbuhan serta perlindungan yang kuat dari
';e.
melekat ke tubuh serangga. I(arena putus asa, tawon kompetitor, patogen, dan predator. Sebagai balasannya,
terbang menjauh dan meletakkan polen tersebut ke bunga hewan biasanya dapat memakan sebagian biji dan buah
Ophrys lain yang telah menjadi objek dari gairahnya yang dihasilkan oieh tumbuhan. Simbion tumbuhan yang
yang salah sasaran itu. Bunga Ophrys tidak menawarkan terlibat dalam interaksi mutualistik yang luar biasa ini
ganjaran apa pun seperti nektar bagi tawon jantan, disebut tanaman pangan; simbion hewan disebut manusia.
kecuali frustasi seksual. Jadi apa yang menyebabkan tawon Sejak asal usul domestikasi tanaman pangan lebih
jantan tersebut begitu terpikat pada anggrek ini? Jawaban dari 10.000 tahun lalu, para pembiak tanaman telah
tradisional untuk pertanyaan itu adalah bahwa bentuk petal memanipulasi secara genetis sifat-sifat beberapa ratus
terbesar dari anggrek ini dan bulu-bulu jingga di sekitarnya spesies angiosperma liar melalui seleksi artifisial, mengubah
menyerupai tawon betina. Akan tetapi, petunjuk-petunjuk tumbuhan menjadi tanaman pangan yang kita budidayakan
visual ini hanyalah sebagian dari tipuan bunga tersebut: saat ini. Rekayasa genetika telah meningkatkan berbagai
Anggrek Ophrys juga menguarkan zat kimia dengan bau cara dan kecepatan memodifikasi tumbuhan secara drastis.
yang mirip dengan yang dihasilkan oleh tawon betina Pada Bab 29 dan 30, kita mendekati reproduksi
yang reseptif secara seksual. tumbuhan dari perspektif evolusi, dengan melacak garis
Anggrek ini dan tawon penyerbuknya merupakan keturunan tumbuhan darat dari alga nenek moyang. Di
salah satu contoh dari cara-cara menakjubkan yang sini, kita akan menjelajahi biologi reproduksi tumbuhan
digunakan oleh angiosperma (tumbuhan berbunga) untuk berbunga jauh lebih detail karena angiosperma adalah
bereproduksi secara seksual dengan anggota spesiesnya kelompok tumbuhan yang paling penting di sebagian besar
yang terletak berjauhan. Akan tetapi, seks bukanlah ekosistem darat dan di lahan pertanian. Setelah membahas
satu-satunya cara angiosperma bereproduksi. Banyak reproduksi seksual dan aseksual angiosperma, kita akan

386 UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


mengkaji peran manusia dalam mengubah spesies tanaman angiosperma, yang ditunjukkan iebih detail pada Peraga
pangan secara genetis, serta berbagai kontroversi yang 30.10. Sifat turunan kunci dari sikius hidup angiosperma
melingkupi bioteknologi tumbuhan modern. dapat diingat sebagai 'trga B'-bunga, pem&uahan
ganda, dan &uah. I(arena angiosperma, bersama dengan
gimnosperma, merupakan tumbuhan biji, pengetahuan
tentang struktur dan fungsi biji juga sangat penting untuk
,ffi;B;h33.F.1ffi
memahami siklus hidup angiosperma.
I "u*"3.
fi$rcruga, fsrtEEfisas$ gaare*m, dmxx '-*ty
N-zfrt tz"zv ti ;:.yz 7 r"zyz''Aya ffi y,..,'nlj'.;s
$raNmFe ada$m$n aEs'$-afirE y;e$'em LEB"E$${
Bunga, tunas reproduktif sporofit angiosperma, umumnya
e{mrfi s$*<Huas E"c6e$ug* es?Hfre*sp€$'ffiie terdiri dari empat lingkaran daun termodifikasi yang
disebut organ bunga, yang terpisah oleh internodus
Siklus hidup tumbuhan dicirikan oleh pergiliran generasi, pendek. Tidak seperti tunas vegetatif, bunga merupakan
saat generasi multiselular haploid (n) dan diploid (2r) tunas-tunas determinat. Artinya, tunas-tunas tersebut
bergantian menghasilkan satu sama iain (lihat Peraga29.5 berhenti tumbuh setelah bunga dan buah terbentuk.
dan 30.10). Tumbuhan diploid, sporofit, menghasilkan Organ-organ bunga-sepal, petal, stamen, dan
spora haploid melalui meiosis. Spora-spora ini membelah karpel-melekat ke bagian batang yang disebut reseptakel
melalui mitosis, memuncuikan gametofit multiselular, yaitu (reseptacle). Stamen dan karpel merupakan organ
tumbuhan haploid jantan dan betina yang menghasilkan reproduktif, sementara sepal dan petal bersifat steril.
gamet (sperma dan sel telur). Fertilisasi (fertilization), Sepal, yang menyelubungi dan melindungi kuncup bunga
penyatuan gamet, menghasilkan ztgot-zigot diploid, yang sebelum ia membuka, biasanya berwarna hijau dan
membelah melalui mitosis dan membentuk sporofit baru. berpenampiian lebih mirip daun daripada organ-organ
Pada angiosperma, sporofit adalah generasi dominan: bunga yang lain. Pada kebanyakan spesies, petal lebih
Sporofit angiosperma lebih besar, lebih terlihat jelas, berwarna cerah daripada sepal dan mempromosikan bunga
dan hidup lebih lama daripada gametofit. Selama evolusi kepada serangga dan penyerbuk-penyerbuk yang lain.
tumbuhan biji, ukuran gametofit mengecil dan bergantung Stamen terdiri dari sebatang tangkai yang disebut
sepenuhnya pada sporofit untuk mendapatkan nutrien. filamen (filament) dan struktur terminal yang disebut anter
Gametofit angiosperma adalah gametofit yang paling (anther); di dalam anter terdapat ruang-ruang yang disebut
tereduksi di antara semua tumbuhan, hanya terdiri mikrosporangium (kantong polen) yang menghasilkan
dari beberapa sel. mengulas siklus hidup polen. I(arpel memiliki sebuah ovarium (ovary) di bagian

Anler '\ Serbuk polen yang bergermrnasi (n)


-----rt ,: E\ (gametofit iantan) pada stigma
r4r- :
: i.f'
tdbJrg poten -
. i,. -r
;4#-+:l:-" 'i'.tF (gametofit betina)
,'iffi|
1,6-' "'ry{*-"*
i: . ali
:r its

Sperma (n)

(a) Struktur bunga ideal Keterangan


Biji (berkembang
Haploid (n) dari ovul)

Diploid (2n)
:,jit:
lL.,:

(b) Siklus hidup Embrio (2n)


angiosperma yang
l+ (sporofi0
disederhanakan. Lihat Peraga 30.1 0
untuk memperoleh versi yang lebih detail Buah sederhana
tentang siklus hidup ini, termasuk me osis (berkembang dari ovarium)

Gambaran umum reproduksi angiosperma.

BAB TIGA PULUH DELAPAN Reproduksi Angiosperma dan Bioteknologi


dasar dan leher yang panjang dan langsing yang disebut betina, Tabung polen dapat tumbuh sangat cepat, pada laju
stilus (sfyle). Pada pucuk stilus terdapat struktur yang 1 cm/jam atau lebih. Saat tabung polen memanjang melalui
biasanya lengket, disebut stigma, yang berperan sebagai stilus, sel generatif biasanya membelah dan menghasilkan
landasan pendaratan bagi polen. Di dalam ovarium terdapat dua sel sperma, yang tetap berada di dalam sel tabung (lihat
satu ovul (ovule) atau lebih; jumlah ovul bergantung Peraga 30.10). Ta.bung polen tumbuh melalui stilus dan
pada spesies. Bunga yang ditunjukkan pada Peraga 38.2 masuk ke dalam ovarium, tempat tabung polen melepaskan
memiliki karpel tunggal, namun kebanyakan spesies sel-sel sperma di dekat gametofit betina.
memiliki karpel majemuk. Pada sebagian besar spesies,
dua karpel atau lebih berfusi menjadi struktur tunggal; Perkembangan Gametofit Betina
hasilnya adalah ovarium dengan dua ruangan atau lebih, (Kantong Embrio)
masing-masing mengandung satu ovul atau lebih. Istilah Di antara spesies-spesies angiosperma, terdapat lebih dari 15
pistil terkadang digunakan untuk mengacu pada karpel variasi dalam perkembangan gametofit betina, dikenal juga
tunggal atau sekelompok karpel yang berfusi. sebagai kantong embrio (embryo sac). I(ta akan berfokus
Bunga lengkap (complete flower) memiliki keempat pada satu saja. I(eseluruhan proses berlangsung di dalam
organ dasar bunga (lihat Peraga 38.2a). Beberapa spesies ovarium karpel, dalam suatu jaringan yang di dalam setiap
memiliki bunga tak lengkap (incomplete flower), ovul disebut megasporangium. Dua integumen (integument,
yang tidak memiliki sepal, petal, stamen, atau karpel. lapisan jaringan sporofit pelindung yang akan berkembang
Misalnya, sebagian besar bunga rumput tidak memiliki menjadi selaput biji) mengelilingi setiap megasporangium,
petal. Beberapa bunga tak lengkap bersifat steril, tidak kecuali di sebuah celah yang disebut mikropil (microphyle).
memiliki stamen dan karpel yang fungsional; bunga Perkembangan gametofit betina dimuiai ketika salah satu sel
yang lain bersifat uniseksual (unisexual), tidak memiliki di dalam megasporangium pada setiap ovul, megasporosit
stamen maupun karpel. Bunga juga bervariasi dalam (megasporocyfe, atau sel induk megaspora), membesar
ukuran, bentuk, warna, bau, susunan organ, dan waktu dan mengalami meiosis, menghasilkan empat megaspora
mekar. Beberapa di antaranya termasuk bunga tunggal, (megaspore) haploid (Peraga 38.3b). Hanya ada satu
sedangkan yang lain tersusun dalam gugus mencolok megaspora yang sintas; yang lain hancur.
yang disebut infloresensia (infloroscencesl. Misalnya, Megaspora yang sintas terus tumbuh, dan nukleusnya
cakram tengah bunga matahari terdiri dari ratusan bunga membelah melalui mitosis sebanyak tiga kali tanpa
tak lengkap yang mungil, dan bagian yang terlihat seperti sitokinesis, menghasilkan satu sel yang besar dengan delapan
petal sebenarnya adalah bunga steril (lihat Peraga 1.3). nukleus haploid. Membran kemudian membagi-bagi massa
Sebagian besar keanekaragaman bunga merepresentasikan
ini menjadi sebuah gametofit betina multiselular-kantong
adaptasi terhadap penyerbuk-penyerbuk yang spesifik. embrio. Tiga sel di dalam kantong embrio terletak di
dekat mikropil: sel telur dan dua sel disebut sinergid.
Perkembangan Cametofit Jantan I(edua sinergid mengapit sel telur dan membantu memikat
dalam Serbuk Polen serta memandu tabung polen ke kantong embrio. Di
Setiap anter mengandung empat mikrosporangium, dikenal ujung kantong embrio yang berlawanan terdapat tiga sel
juga sebagai kantong polen. Di dalam mikrosporangium antipodal yang belum diketahui fungsinya. Dua nukleus
terdapat banyak se1 diploid yang disebut mikrosporosit, yang tersisa, disebut nukleus polar, tidak terbagi menjadi
atau sel-sel induk mikrospora (Peraga 38.3a). Setiap dua sel terpisah, melainkan berbagi sitoplasma dari sel
mikrosporosit mengalami meiosis, membentuk empat tengah yang besar pada kantong embrio. Ovul, yang
mikrospora (microspore) haploid, yang masing- akhirnya menjadi biji, kini terdiri dari kantong embrio
masing akhirnya memunculkan satu gametofit haploid dan dua integumen yang mengelilingi.
jantan. Setiap mikrospora kemudian mengalami mitosis,
menghasilkan gametofit jantan yang terdiri dari dua sel saja: Polinasi
sel generatif dan sel tabung. Secara bersama-sama, kedua Pada angiosperma, polinasi Qrollinatioz) adalah transfer
sel tersebut dan dinding spora menyusun serbuk polen polen dari anter ke stigma. Polinasi dibantu oleh angin,
Qtollen grain). Dinding spora, yang terdiri dari material air, atau hewan (Peraga 38.4). Pada spesies-spesies yang
yang dihasilkan oleh mikrospora dan anter, biasanya diserbuki oleh angin, termasuk rerumputan dan kebanyakan
menunjukkan pola rumit yang unik bagi setiap spesies. jenis pohon, pelepasan polen dalam jumlah yang sangat
Selama pematangan gametofit jantan, sel generatif masuk banyak mengompensasi penyebaran yang acak oleh angin.
ke dalam sel tabung, dan dinding spora selesai dibuat. Sel Pada waktu-waktu tertentu dalam setahun, udara disarati
tabung kini memiliki sebuah sel yang sepenuhnya berdiri oleh serbuk polen, seperti yang disadari oleh orang-orang
bebas di dalamnya. Setelah mikrosporangium merekah yang menderita alergi polen. Beberapa spesies tumbuhan
dan melepaskan polen, serbuk polen dapat ditransfer akuatik mengandalkan air untuk menyebarkan polen. Akan
ke permukaan stigma yang reseptif. Di situ, sel tabung tetapi, sebagian besar spesies angiosperma bergantung
menghasilkan tabung polen Qtollen tube), penonjolan pada serangga, burung, atau hewan penyerbuk-penyerbuk
selular panjang yang menghantarkan sperma ke gametofit lainnya untuk mentransfer polen secara iangsung dari satu

388 UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


bunga ke bunga yang lain. ]ika polinasi berhasil, serbuk Iain bergabung dengan dua nukleus polar, membentuk
polen menghasilkan sebuah tabung polen, yang kemudian nukleus triploid (3n) di bagian tengah dari sel tengah
tumbuh dan turun ke ovarium melalui stilus. yang besar pada gametofit betina. Se1 yang besar ini akan
menj adi endosperma (endosperm), j aringan penyimpanan
makanan pada biji. Penyatuan dua sel sperma dengan
Fex't6$ismsl fraslda
nukleus-nukleus yang berbeda pada gametofit betina
Saat polinasi, serbuk polen yang hidup umumnya hanya disebut fertilisasi ganda (double fertilization). Fertilisasi
terdiri dari se1 tabung dan sel generatif. Setelah serbuk ganda memastikan bahwa endosperma akan berkembang
polen mendarat di atas stigma yang cocok, serbuk tersebut hanya di dalam ovul tempat sel telur telah dibuahi, sehingga
mengabsorpsi air dan bergerminasi dengan menghasilkan mencegah angiosperma menyia-nyiakan nutrien.
sebuah tabung polen, yang tumbuh di antara sel-sel stilus
laringan-jaringan yang mengelilingi gametofit betina
ke arah ovarium {i-'ela,il 38.5}. Nukleus se1 generatif telah menghalangi para peneliti untuk mengamati langsung
membelah melalui mitosis dan membentuk dua sperma. fertilisasi di dalam tumbuhan yang ditumbuhkan dalam
Dengan diarahkan oleh zat kimia pemikat yang dihasilkan kondlsi-kondisi yang normal. Akan tetapi, para saintis telah
oleh dua sinergid yang mengapit sel telur, ujung tabung mengisolasi sperma dari serbuk polen yang bergerminasi
polen memasuki ovul melalui mikropil dan meiepaskan dan sel-sel telur dari gametofit betina serta telah
kedua sperma di dekat atau di dalam gametofit betina mengamati penyatuan gamet-gamet tumbuhan secara. in
(kantong embrio). Gradien asam gama-aminobutirat vitro (dalam lingkungan artifisial). Peristiwa selular pertama
(gamma-aminobutyric acid, GABA), suatu zat kimia yang yang terjadi setelah fusi gamet adalah peningkatan kadar
berfungsi sebagai neutrotransmiter pada sel-sel hewan, ion-ion kalsium (Ca2n) sitoplasma pada sel telur, seperti
mungkin merupakan sinyal yang sangat penting untuk yang terjadi selama fusi gamet hewan (lihat Bab 47).
memikat tabung polen , :: ' ' r'r '- : 1:,i:ii. I(emiripan yang lain dengan hewan adalah pembentukan
Sewaktu mencapai gametofit betina, salah satu sperma haiangan terhadap polispermi Qtolyspermy), fertilisasi sel
memfertilisasi sel telur, membentuk zigot. Sperma yang telur oleh banyak sperma. Dengan demikian, sperma

(a) Perkembangan gametofit jantan (di dalam .". .::j:j (b) Perkembangan gametofit betina (kantong
serbuk polen). Serbuk polen berkembang di , 'r:r'i :,--.. embrio). Kantong embrio berkembang di
dalam mrkrosporanqia (kantong polen) pada r da,am ovur yang tersetubungi oleh ova'ium
anter di ujung stamen. di dasar karpel.
Mikrosporangiurr
(kantong polen)

ffi Setiap mikrosporangia ffi oi datam


mengandung megasporangium
miLrosoorosil d nlord ovul terdapat sebuah
tse ind'ut miNrosoora). Mikro-
sporosit
o",rfr' sel diploid besar yang

MEtOStS
[\ disebut megasporosit
(sel induk megaspora)

ffi Setiap mikrosporosit


Mikro- Megasporosit
membelah melalul @
spora (4) membelah melalui
meiosis, menqhasilkan
empat mikrospora Megaspora meiosis dan
haploid, yang yanq bertahan menghasilkan empat
masing-masing akan htdit' t't' sel haploid, namun
berkembang menjadi
Setiap ,,, ''' ' pada kebanyakan
mikrqspora spesies hanya satu
serbuk polen.
yang bertahan hidup
sebagai megaspora.
ffi Di dalam serbuk
Sel generatif Gametofit o
po en, gametofit 0
0,
@ Tiga pembelahan
hkan jantan
jantan menjadi f
o mitosis megaspora
(dalam serbuk o
dewasa ketika f o membentuk kantong
nukleus generatifnya
polen) c
'o l: embro, yaitu
membelah, dan :o o gametofit betina
membentuk dua d. multiselular. Ovul kini
=.
o
r,5el o
sperma. lni biasanya terdiri dari kantong
terjadi setelah serbuk embrio bersama
polen mendarat di dengan integumen
stigma sebuah karpel (aringan pelindung)
dan tabung polen
i, Serbuk di sekitarnya.
Keterangan
mulai tumbuh.
fr
polen
Kantong
(Lihat Peraqa 38 2b.) ragweed ET
/5 ltm Haploid (n) ll embrio
(SEM
(LM) Diploid (2n) ol
diwarnar) LL (LM)

; :,";r 1 Perkembangan gametofit jantan dan betina pada angiosperma.

BAB TIGA PULUH DELAPAN Reproduksi Angiosperma dan Bioteknologi 389


Beberapa spesies angiosperma dapat melakukan polinasi-diri, namun
spesies semacam itu hanya dapat melakukan inbreeding di alam.
Sebagian spesies angiosperma mel-rgandalkan agen penyerbuk yang
hidup (biotik) atau tak hidup (abiotik) yang dapat memindahkan polen
dari anter pada stamen suatu bunga pada satu tumbuhan ke stigma
pada karpel suatu bunga pada tumbuhan yang lain. I(ira-kira B0%
polinasi angiosperma bersifat biotik, memanfaatkan hewan perantara.
Di antara spesies-spesies yang diserbuki secara abiotik, 98% di
antaranya mengandalkan angin sementara yang 2% mengandalkan air.

Sel<itar 20% spesies angiosperma diserbuki oleh angin. I(arena


keberhasilan reproduktifnya tidak bergantung pada usaha memikat
penyerbuk, tidak ada tekanan selektif yang mengunggulkan bunga- Bunga staminat hazel
(hanya stamen)
bunga yang berwarna atau yang berbau harum. Dengan demikian,
evolusi spesies-spesies yang diserbuki oleh angin menghasilkan
bunga yang seringkali berukuran kecil, berwarna hijau, dan tidak
menarik, serta tidak menghasilkan nektar maupun bau wangi.
Sebagian besar pepohonan dan rerumputan beriklim sedang
diserbuki oleh angin. Bunga hazel (Corylus avellana, terlihat
di sini) dan banyak pepohonan beriklim sedang lainnya yang
diserbuki oleh angin muncul di awal musim semi, ketika tidak Bunga karpelat hazel
ada dedaunan yang mengganggu pergerakan polen. Inefisiensi (hanya karpel)
relatif polinasi oleh angin dikompensasi oleh pembuatan serbuk polen dalam jumlah yang
sangat banyak. Penelitian yang menggunakan teror,r,'ongan angin mengungkapkan bahwa
polinasi oleh angin seringkali lebih efisien daripada yang terlihat karena struktur bunga dapat
menciptakan arus memutar yang membantu penangkapan polen.

i i;.t +.,:{t:rt!!.ti.i

\, l'{ Sekitar 65% tumbuhan berbunga memerlukan serangga untuk polinasi;


persentase ini bahkan lebih besar pada tanaman pangan. Lebah adalah
serangga penyerbuk yang paling penting, dan ada kekhawatiran bahwa
populasi lebah madu semakin berkurang di Eropa dan Amerika Utara.
Lebah penyerbuk bergantung pada nektar dan polen sebagai makanan.
Bunga yang diserbuki oleh lebah biasanya memiliki wangi yang manis dan
'.
" samar. Lebah terpikat oleh warna-rvarna yang cerah, terutama kuning dan
biru. Merah tampak suram bagi lebah, namun lebah dapat melihat radiasi
ultraviolet. Banyak bunga yang diserbuki oleh lebah, misalnya dandelion
biasa (Taraxacum vulgare), memiliki corak yang disebut 'pemandu

, t\k , !b. nektar' yang membantu serangga


menemukan letak nektarium yang
hanya terlihat oleh mata manusia
Dandelion biasa dalam cahaya nr:rmal jika diterangi sinar ultraviolet.

Dandelion biasa dalam


sinar ultraviolet

390 UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


Telur lalat

Lalat di atas bunga bangkar


Ngengat di atas bunga yucca
Bunga yang diserbuki lalat berwarna kemerahan dan
Ngengat dan kupu-kupu mendeteksi bau, dan bunga-bunga berdaging, dengan bau seperti daging busuk. Lalat yang
yang diserbuki oleh kedua jenis hewan tersebut seringkali mengunjungi bunga bangkai (spesies Stapelia) salah mengira
berbau manis. I(upu-kupu bisa melihat banyak warna yang bunga tersebut sebagai bangkai yang membusuk dan ia pun
cerah, namun bunga yang diserbuki oleh ngengat biasanya bertelur di atasnya. Pada proses tersebut, tubuh lalat dipenuhi
berwarna putih atau kuning, yang tampak mencolok dalam oleh polen yang terbawa ke bunga-bunga yang lain. I(etika
suasana remang-remang (seperti malam hari). Tumbuhan telur-telur lalat menetas, iarva tidak menemukan bangkai
yucca (ditunjukkan di sini) biasanya diserbul<i oleh satu spesies untuk dimakan sehingga kemudian ntati.
ngengat dengan tonjolan yang mengemas polen ke atas stigma.
Ngengat kemudian meletakkan telur-telurnya Iangsung ke
dalam ovarium. Larva memakan beberapa biji yang sedang
berkembang, namun kerugian ini lebih kecil daripada manfaat
yang diperoleh dari penyerbuk yang efisien dan dapat
diandalkan. Jika ngengat meletakkan terlalu banyak telur, bunga
akan gugur dan jatuh, sehingga menyeleksi terhadap individu-
individu yang mengeksploitasi yucca secara berlebihan.

: ' "'.:.t :' , : :: :


''

Bunga-bunga yane diserbuki oleh burung, misainya bur-rga


poro, biasanya berukuran besar dan berwarna merah atau
kuning cerah, namun tidak terlalu berbau. I(arena burung
seringkali tidak memiliki indra penciuman yang berkembang
dengan bail<, tidal< ada tekanan selektif yang mengunggulkan Kelelawar berhidung-panjang memakan bunga kaktus
produksi wangi oleh bunga. Akan tetapi, bunga menghasilkan di malam hari
banyak sekali nektar yang membantu memenuhi kebutuhan
burur"rg penyerbuk terhadap energi dalam jumlah besar. Nektar Bunga yang diserbuki oleh l<elelarvar, seperti bunga yang
adalah larutan gula yang dihasilkan oleh nektarium di dasar diserbuki oleh ngengat, berwarna cerah dan wangi, untuk
kebanyakan bunga. Fungsi utama nel<tar adalah sebagai'hadiah' memikat penyerbuk nokturnalnya. I(elelawar kecil berhidung-
bagi penyerbuk. panjang (Leptonycteris curasoae yerbabuenae) memakan
Petal-petal bunga nektar dan poler-r bunga agave dan kahtus di Ameriksa Serikat
semacam ini barat daya dan Meksiko. Saat makan, kelelawar mentransfer
seringkali menyatu, poien dari satu tumbuhan ke tumbuhan yang lain. I(elelawar
membentuk berhidung-panjang terdaftar sebagai salah satu spesies yang
tabung bunga terancam punah di AS.
bengkok yang
cocok dengan
paruh melengkung :t::t. Apa manfaat dan bahaya bagi
burung. suatu tumbuhan yang memtltki hewan
penyerbuk yang sangat spesifik?
Bu'unq r o ib'i nerinum nel tar da'i
bunqa poro.

BAB TIGA PULUH DELAPAN Reproduksi Angiosperma dan Bioteknologi 39I


5t gma
,' Polen -a:ii,iJ i+rcrrg* r il,*3.S

Tabung polen
Apakah gradien GABA berperan dalam
-Serbuk mengarahkan tabung polen ke sel-sel telur
2 sperma
Arabidopsis?
Sti I us
F[it{i]*AFrf,.i Para peneliti di University of Chicago
menemukan satu mutan Arabidopsis (memilikj mutasi yang
disebut pop2) yang gagal menghasilkan biji viabel karena
tabung polen tampaknya tidak dapat 'menemukan' sel
Nukleus
telur. Pada Arabidopsis wild-type, tabung polen (qaris merah
polar
tebal pada kedua LM di bawah) tidak mengalami kesulitan
Sel telur untuk menemukan se telur, namun pada mutan-mutan
Mikropil pop2 Iidak ada satu pun dari sedemikian banyak tabung
polen yang menurunkan tangkai biji menuju ke mikropil
dan sel telur. I\,4utasi pop2 dipetakan, dan alel wild-type
diidentjfikasi sebagai pengode selenis protein yang terkait
dengan gamma-aminobutryic acid (GABA) transaminase,
Nukleus poiar enzim yang memecah GABA. Para peneliti menquji hipotesis
bahwa GABA berperan dalam memandu tabung polen
Sel telur
dengan mengukur kadar GABA pada bunga-bunga pop2
dan wild-type serta dengan mengkaji efek-efek GABA pada
2 sperma pertumbuhan tabung po en 5ecara in vilro.
yang hampir
dilepaskan
Arahidopsis wild-type Arabidopsis mutan pop2
Mikropil Ovul Ovui

Nu kleus

'Tangkai
b1 Tabung polen Banyak tabung Tangkal biji
Pertumbuhan tabung polen dan fertilisasi ganda. yang tumbuh polen di uar
ke arah mikropil tangkai bili

HiiSf i
Kadar GABA 113 kali lipat iebih tinggi pada
bunga-bunga pop2 oibandingkan pada bunga-bunga wild-
tidak dapat menyatu dengan zigot bahkan dalam l<ondisi
type. lntermediet-rntermediet yang lain daiam jalur GABA
in vitro. Pada jagung (Zea mays), misalnya, halangan tidak terpengaruh oleh pop2. Pengukuran kandungan GABA
terhadap polispermi ini terbentuk hanya dalam waktu 45 pada bunga-bunga wild-type mengungkapkan suatu gradien
detik setelah awal fusi sperma dengan sel telur. dari stigma (rendah) ke ovarium (tinggr), namun gradien
ini terganggu pada mutan pop2 Secara in vitro, GABA
merangsang pertumbuhan tabung polen, walaupun GABA
"'i'q:n"Ee.c':r*H-'r*ffix"lc*.aii,
B.:it':ffi$f-;Eg" r.$;rql Fjf-*#riiF:i $d;gi dalam jumlah yang terlalu berlebih justru menghambat
perrumbuhan tabung po e-.
Setelah fertilisasi ganda, setiap ovul berkembang menjadl
biji, dan ovarium berkembang menjadi buah yang
Kil5ll'"4FiJL,qiti Graden GABA membantu memandu tabung
menyelubungi biji. Sewaktu embrio berkembang dari
polen menuju ke sel telur pada bunga-bunga Arabidopsis.
ztgot, biji menumpuk protein, minyak, dan pati dalam
jumlah yang beraneka ragam, tergantung pada spesies. 5J,ifffig[F{ R. Palinvelu et al., Pollen tube growth and
Inilah alasan biji merupakan rosot gula utama-tempat gurdance s regulated 6y POP2, an Arabidopsis gene that controls
penggunaan dan penyimpanan guia (lihat Bab 36). GABA levels, Cell 114: 47-59 QAA\.
Pada awalnya, nutrien-nutrien ini disimpan dl dalam
endosperma biji, walaupun nantinya dalam perkembangan , I : ::i
, ii Efek-efek fenotipik apa yang akan

biji, tempat-tempat penyimpanan nutrien utama bagi terjadi pada suatu mutan yang tidak tidak dapat menyintesis
GABA sama sekali di dalam bunga-bunqanya?
sebagian besar spesies adalah kotiledon, atau daun
lembaga, yang membengkak pada embrio.

392 UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


Pe r ke mb an gan E nd ospe r rn a
Endosperma biasanya berkembang sebelum embrio
berkembang. Setelah fertilisasi ganda, nukleus triploid
pada sel tengah ovul membelah, membentuk sebuah Ovul
'supersel' multinukleat yang sekental susu. Massa cair
Nukleus
ini, endosperma, menjadi multiselular ketika sitokinesis endosperma
membagi-bagi sitoplasma melaiui pembentukan membran
Integumen
di antara nukleus-nukleus. Pada akhirnya, sel-sel'telanjang'
ZigoI
ini menghasilkan dinding sel, dan endosperma menjadi
padat.'santan' dan daging' kelapa adalah contoh-contoh
endosperma cair dan padat. Bagian yang putih dan empuk
pada popcorn juga merupakan endosperma padat.
Pada padi-padian dan sebagian besar spesies monokotil
yang lain, serta kebanyakan eudikotil, endosperma
rgot
menyimpan berbagai nutrien yang bisa digunakan oleh
semaian setelah germinasi. Pada biji-biji eudikotil yang
/
Iain (termasuk polong-polongan), cadangan makanan ',a- Sel terminal
endosperma sepenuhnya diekspor ke kotiledon sebelum Sel basal
biji menyelesaikan perkembangannya; akibatnya, biji yang
matang tidak memiliki endosperma.
\

ry"
Perkembangan Embrio
Pembelahan mitosis pertama dari zigot membelah sel
terlur yang terfertilisasi menjadi suatu sel basal dan
sel terminal (Peraga 38.7). Sel terminal pada akhirnya Sel basal -----
memunculkan sebagian besar embrio. Sel basal terus
membelah, menghasilkan rangkaian sel-sel yang disebut
suspensor, yang menambatkan embrio ke tumbuhan
induk. Suspensor membantu mentransfer nutrien ke Kotiledon

embrio dari tumbuhan induk dan, pada beberapa spesies


tumbuhan, dari endosperma. Saat suspensor memanjang,
ia mendorong embrio lebih dalam ke jaringan nutritif dan
jaringan pelindung. Sementara ltu, sel terminal membelah
U.1ung
tu na5

Ujung
akar
1,
beberapa ka-li dan membentuk proembrio (embrio awal) yang Selaput biji
berbentuk bulat dan melekat ke suspensor. I(otiledon mulai Suspensor
Endosperma
terbentuk sebagai tonjolan pada proembrio. Suatu eudikotil,
dengan dua kotiledon, berbentuk jantung pada tahap ini.
Hanya ada satu kotiledon yang berkembang pada monokotil. A Peraga 38.7 Perkembangan embrio tumbuhan eudikotil.
Pada saat ovul menjadi biji yang matang dan integumen mengeras
Segera setelah kotiledon rudimenter muncul, embrio
serta menebal menjadi selaput biji, zigot telah memunculkan
akan memanjang. Bagian yang terlindung di antara dua tumbuhan embrionik dengan organ-organ yang rudimenter.
kotiledon adalah ujung tunas embrionik, yang mencakup
meristem apikal tunas. Pada ujung yang lain dari sumbu
embrio, tempat melekatnya suspensor, terdapat ujung pelindung yang keras, terbentuk dari integumen ovul. Pada
akar embrionik, yang mencakup meristem apikal akar.
beberapa spesies, dormansi diakibatkan oleh keberadaan
Setelah biji bergerminasi-bahkan di sepanjang kehidupan selaput biji yang utuh, bukan akibat embrio itu sendiri.
tumbuhan-meristem apikal pada ujung tunas dan akar Anda dapat mengamati salah satu tipe biji eudikotil
melanjutkan pertumbuhan primer (lihat Peraga 35.i1). dengan membelah biji kacang merah. Embrio terdiri
dari sebuah struktur yang memanjang, disebut sumbu
Struktur Biji yang Matang embrionik, yang melekat pada kotiledon-kotiledon yang
Selama tahap-tahap akhir pematangannya, biji mengalami berdaging (Peraga 38.8a). Di bawah tempat melekatnya
dehidrasi hingga kandungan airnya hanya sekitar 5-157o ., kotiledon, terdapat sumbu embrionik yang disebut
dari beratnya. Embrio, yang dikelilingi oleh suplai makanan hipokotil (hypocotyl, dari kata Yunani hypo, di bawah).
(kotiledon, endosperma, atau keduanya), memasuki Hipokotil berakhir di radikula (radicle), atau akar
dormansi (dormancy); artinya, embrio berhenti tumbuh embrionik. Bagian sumbu embrionik di atas tempat
dan metabolismenya hampir berhenti. Embrio dan suplai melekatnya kotiledon dan di bawah pasangan daun kecil
makanannya terbungkus oleh selaput biji (seed coat) pertama adalah epikotil (epicotyl, dari kata Yunani epi,

BAB TIGA PULUH DELAPAN Reproduksi Angiosperma dan Bioteknologi 393


fferrymansf Sl;f; ,Adapfasf #r?f{.rf{ il4asa-ymasa Srufff
ffi Selaput biji Epikotil

ffiHffi H ipokotil
Dormansi (dari kata Latin yang berarti 'tidur') adalah
ffitrs:flffi kondisi laju metabolik yang teramat rendah dan penundaan
pertumbuhan serta perkembangan. I(ondisi-kondisi
Kotiledon lingkungan yang diperlukan untuk mengakhiri dormansi
W-Radr'ura berbeda-beda di antara spesies. Biji dari beberapa spesies
(a) Kacang merah, eudikotil dengan kotiledon yang tebal. bergerminasi segera setelah berada dalam lingkungan
Kotrledon yang berdaging menyimpan makan yang diabsorpsi dal yang sesuai. Adapun yang lain tetap dorman, bahkan
endosoerna sebelum b-i berge'm'na:i. jika ditanam di tempat yang sesuai, hingga ada petunjuk
lingkungan yang menyebabkan biji mengakhiri dormansi.
Persyaratan untuk petunjuk spesifik yang mengakhiri
dormansi biji meningkatkan kesempatan bahwa germinasi
akan terjadi pada wal(tu dan tempat yang paling
menguntungkan bagi semaian. Biji dari kebanyakan
tumbuhan gurun, misalnya, hanya bergerminasi setelah
hujan turun dalam jumlah yang cukup. Jika tumbuhan
gurun bergerminasi setelah gerimis, tanah akan cepat
(b) Biji jarak, eudikotil dengan kotiledon yang tipis. Kotiledon
yang sempit dan bermembran (ditunjukkan pada trisan samping dan
menjadi terlalu kering untuk mendukung semaian. Di
datar) mengabsorps makanan dari endosperma saat biji bergerminasi tempat-tempat yang sering mengalami kebakaran alami,
kebanyakan biji memerlukan panas yang intens atau asap
untuk mengakhiri dormansi; oleh karena itu semaian
Skutelum - .-.-'--Perikarpyanq
me^yaudengan paling melimpah setelah kebakaran menyingkirkan vegetasi
florii.lo^, _
\. seiap"t bij pesaing. Di tempat-tempat yang musim dinginnya parah,
Ko eo pt i I
I !. .ll- E n d os pe r m a biji bisa memerlukan paparan terhadap suhu rendah
:l! EPlkotil yang lebih lama. Biji yang ditanam selama musim panas
-,-j::: '**--]<p1;poLo'; atau musim gugur tidak bergerminasi sebelum musim
Koleor'za \- Radiorru semi berikutnya, untuk memastikan terjadinya musim
pertumbuhan yang panjang sebelum musim dingin
(c) Jagung, sejenis monokotil. Seperti semua monokotil, jagung
hanya memiliki satu kotiledon. Jagung dan rumput-rumputan yang berikutnya. Beberapa biji yang berukuran kecil, seperti
lain memiliki sebuah kotiledon besar yang dtsebut skutelum. Tunas biji beberapa varietas selada, memerlukan cahaya untuk
yang rudrmenter terselubung di dalam sebuah struktur yang dtsebut
germinasi dan akan mengakhiri dormansi hanya jika
koleopti , dan koleorrza menutupi akar muda.
terkubur cukup dangkal agar semaian bisa menembus
. , Struktur biji. keluar dari permukaan tanah. Beberapa biji memiliki
seiubung yang harus dilemahkan oleh serangan zat kimia
saat melewati saluran pencernaan hewan sehingga biasanya
terbawa cukup jauh sebelum dikeluarkan bersama kotoran.
pada, di atas). Epikotil, daun muda, dan meristem apikal
tunas secara kolektif disebut plumula.
Lamanya waktu biji dorman agar tetap viabel dan
I(otiiedon kacang merah dikemas bersama pati mampu bergerminasi mulai dari beberapa hari hingga
sebelum biji bergerminasi karena kotiledon mengabsorpsi
beberapa dekade atau bahl<an lebih lama, bergantung
karbohidrat dari endosperma ketika biji sedang berkembang. pada spesies tumbuhan dan kondisi-kondisi lingkungan.
Akan tetapi, biji dari beberapa spesies eudikotil, misalnya Sebagian besar biji bisa bertahan satu atau dua tahun
biji jarak (Ricinus communis), mempertahankan suplai hingga ada kondisi-kondisi yang menguntungkan bagi
makanannya di dalam endosperma dan memiliki kotiledon germinasi. Dengan demikian, tanah memiliki tumpukan
yang sangat tipis {Feraga 38.8b}. I(otiledon mengabsorpsi biji yang belum bergerminasi yang telah terakumulasi
nutrien dari endosperma dan mentransfer nutrien selama beberapa tahun. Inilah salah satu alasan vegetasi
ke
bagian lain dari embrio ketika biji bergerminasi. bisa muncul kembali sedemikian cepat setelah kebakaran,
Embrio monokotil memiliki kotiledon tunggal {Peraga kekeringan, banjir, atau gangguan lingkungan yang lain.
38"8e). Anggota famili rumput-rumputan, termasuk jagung
dan gandum, memiliki kotiledon terspesiaiisasi yang disebut Cern:Ehasr fJryf efar: Ferkembanga$ Seffr$iart
skutelum (scutellum, dari kata Latin scutella, perisai kecil, Germinasi bergantung pada imbibisi (imbibition),
mengacu pada bentuknya). Skutelum, yang memiliki area pengambilan air akibat potensial air yang rendah pada
permukaan yang 1uas, tertekan ke endosperma, tempat biji kering. Imbibisi air menyebabkan biji mengembang
skutelum mengabsorpsi nutrien selama germinasi. Embrio biji dan selaput biji merekah dan juga memicu perubahan-
rumput-rumputan terbungkus oieh dua selubung pelindung: perubahan metabolik di dalam embrio yang membuat
koleoptil (coleoptile), yang menutupi tunas muda, dan embrio kembali tumbuh. Setelah hidrasi, enzim-enzim
koleoriza (coleorhiza), yang menutupi akar muda. mulai mencerna material,material simpanan endosperma

394 UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


atau kotiledon, dan nutrien-nutrien ditransfer ke bagian- tunas embrionik, mendorong ke atas melalui tanah dan
bagian embrio yang sedang tumbuh. menuju udara. Ujung tunas kemudian tumbuh tegak
Organ pertama yang muncul dari biji yang bergerminasi melalui terowongan yang disediakan oleh koleoptil tubular
adalah radikula atau akar embrionik. Berikutnya, ujung dan pada akhirnya keluar melaiui ujung koleoptil.
tunas harus menembus permukaan tanah. Pada kacang
merah dan banyak eudikotil yang lain, sebuah kait terbentuk dmn FarmgsE ffiacah
ffier"etusX{
di dalam hipokotil, dan pertumbuhan mendorong kait
Sewaktu biji berkembang dari ovu1, ovarium bunga
tersebut ke atas tanah {Po:r;li;; :3ii.9::.1. Dengan dirangsang
berkembang menjadi buah (fruit), yurg melindungi
oleh cahaya, hipokotil kemudian menjadi lurus, sehingga
mengangkat kotiledon dan epikotii. Dengan demikian,
biji yang terselubung dan, ketika matang, membantu
penyebarannya oleh angin atau hewan. Fertilisasi memicu
ujung tunas yang rapuh dan kotiledon yang besar tertarik ke
perubahan-perubahan hormon yang menyebabkan
atas, bukan terdorong dengan bagian ujung terlebih dahulu
ovarlum memulai transformasinya menjadi buah. )ika
melalui tanah yang abrasif. Epikotil kini menumbuhkan
bunga belum dlserbuki, buah biasanya tidak berkembang,
daun-daun pertamanya, yang merupakan daun sejati, yang
dan keseluruhan bunga biasanya layu dan gugur.
dibedakan dari kotiledon, atau daun lembaga. Daun sejati
Selama perkembangan buah, dinding ovarium menjadi
kemudian mengembang, menjadi hijau, dan mulai membuat
perikarp, yaitu dinding buah yang menebal. Saat ovarium
makanan melalui fotosintesis. I(otiledon mengerut dan
gugur dari semaian karena simpanan makanannya telah tumbuh, bagian-bagian bunga yang lain biasanya layu dan
gugur. Misalnya, ujung polong ercis yang runcing adalah
dihabiskan oleh embrio yang bergerminasi.
sisa-sisa stigma bunga ercis yang telah layu.
Beberapa jenis monokotil, seperti jagung dan
rerumputan lain, menggunakan metode yang berbeda Buah diklasifikasikan ke dalam beberapa tipe,
untuk menerobos tanah saat bergerminasi {ruei;.',51:; :X3.-!rhi. bergantung pada asai usul perkembangannya. Sebagian
besar buah berasal dari karpel tunggal atau beberapa karpel
I(oleoptil, selubung yang membungkus dan melindungi
yang menyatu dan disebut buah sederhana (simplefruit,
i:! 1ri:g= *13."1*n j. Beberapa buah sederhana bersifat kering,

misalnya polong ercls atau kacang, sedangkan yang lain


Daun selatt- berdaging, misalnya nektarin (lihat Peraga 30.8). Buah
\ Kotil.oon agregat (aggregate fruit) berasal dari bunga tunggal
\
\l
yang memiliki lebih dari satu karpel terpisah, masing-
Hipol oril
--___ \ masing membentul< satu buah kecil:i:':r*:*i: :ri' ":i::,i. Anak
\ <ot ledon--'- buah' ini menggugus bersama pada reseptakel tunggal,
Hipokotir \ )t,' seperti pada raspberry. Buah majemuk (multiplefruit)
berkembang dari infloresensia, sekelompok bunga yang
menggugus bersama secara rapat. I(etika dinding dari
kebanyakan ovarium mulai menebal, ovarium-ovarium
\W/W
Radrkula
tersebut menyatu dan menjadi tergabung ke dalam satu
/ buah, seperti pada nanas i::er^ag* :8.'l ,iel.
Selaput biji
Pada beberapa angiosperma, bagian-bagian bunga
(a) Kacang merah. Pada kacang merah, pelurusan kait di dalam yang lain selain ovarium berkontribusi terhadap bagian
hipokotil menarik kotiledon dari tanah yang biasa kita sebut buah. Buah-buah semacam itu
disebut buah aksesoris (accessory fruit). Pada bunga
apel, misalnya, ovarium tertanam di dalam reseptakel, dan
bagian yang berdaging dari buah sederhana ini terutama
berasal dari reseptakel yang membengkak; hanya bagian
tengah apel yang berkembang dari ovarium {Fq.,";rqa
3E.lild). Contoh yang lain adalah stroberi, buah agregat
yang terdlri dari reseptakel yang membengkak yang
tertimbun dengan buah-buah berbiji tunggal yang mungil.
Buah biasanya matang pada saat yang bersamaan
t*uo,or,/"i' dengan selesalnya masa perkembangan biji. Sementara
pematangan buah kering, seperti polong kedelai,
(b) Jagung. Pada jagung dan rerumputan yang lain, tunas tumbuh
melibatkan penuaan dan pengeringan jaringan-jaringan
lurus ke atas melalur tabung koleopt l. buah, proses yang terjadi pada buah berdaging lebih rumit.
Interaksi-interaksi hormon yang kompleks menghasilkan
& Peraga :8.9 Dua tipe umum germinasi biji. buah yang dapat dimakan yang memikat hewan untuk
ffi Eagaimana semaian kacang merah dan jagung melindungi membantu menyebarkan biji. 'Daging'buah menjadi iebih
sistem tunasnya saat sistem tersebut menembus tanah? lunak akibat enzim-enzim yang mencerna komponen-

BAB TlcA PULUH DELAPAN Reproduksi Angiosperma dan Bioteknologi


Stigrna Stilus

Ovarium

Bunga ercis Bunga raspberry lnfloresensia nanas


Karpel 5etiap segmen
berkembang 5isa=sisa.stamen
dari karpel dan stilus
-zStigma
Bilif pada satu
bunga

{a}
a/l

Buah ercis

Buah s6d€*ana. Buah


Buah raspberry
(b) Buah agregat. Satu buah
Buah nanas
(c) Buah majemuk. Buah
Biji
s
Buah apel
(d) Buah aksesoris. Buah
Xr
Reseptakel

sederhana berkembang dari agregat berkembang darr majemuk berkembang dari aksesoris sebagian besar
karpel tunggal (atau beberapa banyak karpel yang terpisah banyak karpel pada berkembang dari jaringan
karpel yang menyatu) dari dari satu bunga (misalnya: kebanyakan bunga yang selain ovarium. Pada buah
satu bunga (misalnya: ercis, raspber ry, black be rry, stroberi). memben luk inf loresensia apel, ovarium tertanam di
lemon, kacang tanah). (contoh: nanas. ara). dalam reseptakel berdaging

.&. i'er,:tr1a 3$.tii Asal usul perkembangan buah.

komponen dinding se1. Warna biasanya berubah dari


hijau menjadi warna yang lain, seperti merah, jingga,
ffiW38.2
atau kuning. Buah menjadi lebih manis saat asam-asam I ru*buhan berbunga bereproduksi
organik atau molekul-molekul pati diubah menjadi gula, secara seksual, aseksual, atau
yang dapat mencapai konsentrasi sebesar 20% pada buah
matang. pernga 38.11 mengkaji beberapa mekanisme keduanya
penyebaran buah secara lebih detail.
Di bagian ini, Anda telah mempelajari ciri-ciri yang Bayangkan memotong salah satu jari Anda dan
unik dari reproduksi seksual pada angiosperma-bunga, menyaksikan jari itu berkembang menjadi salinan yang
buah, dan fertilisasi ganda. Seperti yang akan Anda persis sama dengan Anda. )ika ini benar-benar bisa
pelajari di bagian berikutnya, kebanyakan angiosperma terjadi, ini akan menjadi contoh reproduksi aseksual
.juga bereprodulcsi secara aseksual. (asexual reproduction), yang menghasilkan keturunan
dari induk tunggal tanpa rekombinasi genetika. Hasilnya
akan menjadi klona, yaitu organisme yang identik secara
ffi38.r genetis dan dihasilkan secara aseksual. Reproduksi aseksual
ll Bedakan antara polinasi dan fertilisasi. umum terjadi pada angiosperma, serta pada tumbuhan
2. Apa keuntungan dormansi biji? yang lain. Bagi beberapa spesies tumbuhan, reproduksi
3. aseksual adalah mode reproduksi utama.
Jelaskan mengapa keempat tipe buah yang dijabarkan
dalam Peraga 38.I0 bukanlah kategori-kategori yang
sepenuhnya terpisah. Mekanisme-mekanisme
4. r,r i li.i'r $J "ff:F5: lit u bunga memililci stilus
yang lebih pendek, tabung polen akan lebih mudah
Reproduksi Aseksual
mencapai kantong embrio. Ajukan penjelasan Reproduksi asel(sual pada tumbuhan umumnya merupakan
mengapa stilus yang amat panjang tetap saia perluasan kapasitas untuk pertumbuhan indeterminat.
dievolusikan pada sebagian besar tumbuhan berbunga. Ingatlah bahwa tumbuhan memiliki meristem, yaitu
jaringan-jaringan yang terdiri dari sel-sel yang membelah
Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat i
Apendiks A. namun beium terdiferensiasi yang dapat melanjutkan atau
# I
memperbarui pertumbuhan tanpa batas. Selain itu, sel-sel

396 UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


,: i r,i. i..;,:;"iamiffif,Srgl
i:r::!:::ii r;::tlr!;r;i:..:t:iti:..i:r:l; I

I(ehidupan tumbuhan bergantung pada keberhasilannya


menemukan tanah yang subur. Namun biji yang jatuh
dan berkecambah di bawah tumbuhan induk hanya ir. Bili dan buah yang bisa mengambang
memiliki sedikit kesempatan untuk berhasil bersaing dapat sintas berbulan-bulan ataupun
memperebutkan nutrien. Agar tumbuh dengan baik, bertahun-tahun di laut. Pada kelapa,
biji harus disebarkan sejauh-jauhnya. Tumbuhan embrio bili dan 'daging' putih kenyal
menggunakan agen-agen penyebaran biotik maupun (endosperma) terletak di dalam lapisan
abiotik seperti air dan angin. keras (endokarp) yang dikelilingi oleh
sabut yang berserat, tebal, dan dapat
mengambang.

h'' Biji bersayap dari gourd i:. Beberapa biji dan buah memrliki 'parasut' dengan mahkota serupa-
pemanjat tropis Asia payung yang tersusun atas rambut yang bercabang-cabang halus, seringkali
,
(Alsom itra mac roca rpa) membentuk gugus sepertr kapas, misalnya biji dandelion ini. Hembusan
melayang-iayang di udara angin sedikit saja
hutan hulan membentuk sudah cukup untuk
lingkaran lebar sewaktu menerbangkan
dilepaskan dari pohon. bebilian tersebut.

tts Buah bersayap mapel berpusing


seperti baling-baling helikopter,
sehingga memperlambat gerak turun
dan meningkatkan kesempatan
terangkJt 'ebih jauh oleh angin
horl sonta l.

:i" Beberapa jenis rumput tumbleweed


memisahkan diri di tanah dan terguling-guling
melrntasi daratan seraya menyebarkan biji.

;lt-!:?:j6lr:ii:':.::j.!jjr+iill::air::lrj:t:rl.:j:-r:ii irii;: l:::::ij ii ij i ji;r:i:i: : :!i iii! : "ll


.l-^,: ^-,- I

tr Duri yang talam sepertj


paku payung pada buah
puncture vine (Tribulus '+ BiJi dalam buah yang bisa dimakan
terrestris) dapat membuat ban seringkali disebarkan dalam feses,
sepeda bocor dan mencederai misalnya feses beruang hitam yang
hewan, termasuk manusia. ditunjukkan di sini. Penyebaran semac,
Sewaktu'paku' menyakitkan itu dapat mengangkut bebijian ke
ini diangkat dan dibuang, bili tempat yang jauh dari tumbuhan indu
pun tersebar.
\,P{iflwsJ;''#ffi*:
b Semut terpikat secara kimiawi ke fl.&,.
biji dengan badan makanan yang
kaya asam lemak, asam amino, dan
gula. Semut mengangkut bebijian
,.+?1t;
$" . ,i:;lw*
ke sarang bawah tanah, di mana F, Beberapa hewan,
badan makanan (bagian yang misalnya bajing,
ditunjukkan di sini berwarna lebih menyimpan bili atau
cerah) diambil dan diberikan ke buah dalam tempat
larva untuk dimakan. Akibat ukuran, penyimpanan di bawah
bentuk yang sulit ditangani, dan tanah. Jika hewan mati
laplsan yang keras, sisa bl.1i biasanya r'=,1. t .) atau melupakan letak
utuh tertinggal dalam sarang, di tempat penyimpanan itu,
mana biji bergerminasi. bili bisa berqerminasi.

BAB TIGA PULUH DELAPAN Reproduksi Angiosperma dan Bioteknologi 397


biji, yang biasanya diasosiasikan dengan reproduksi seksual.
Mengintroduksi apomiksis pada tanaman pangan hibrida
merupakan tujuan utama para pembiak tanaman karena
apomiksis akan memungkinkan tumbuhan-tumbuhan
hibrida untuk meneruskan genom-genom unggulannya
secara utuh kepada keturunannya.

Keaemtaxmgest {gffire Kenugfiam Repr<:dalksE


Aseg{seraf; versL€$ Ssksusa$
Satu keuntungan penting reproduksi aseksual adalah
tidak diperlukannya penyerbuk. Ini mungkin bermanfaat
dalam situasi-situasi ketika tumbuhan dari spesies
A P**i'aga 38.i2 Reproduksi aseksual pada pohon-pohon yang sama didistribusikan secara terpencar dan kecil
aspen. Beberapa kumpulan pohon aspen, seperti yang
kemungkinannya untuk dikunjungi oleh penyerbuk yang
ditunjukkan di sini, sebenarnya terdiri dari ribuan pohon yang
sama. Reproduksi aseksual juga memungkinkan tumbuhan
dihasilkan melalui reproduksi aseksual. Setiap kumpulan pohon
berasal dari sistem akar satu induk. Perhatikan bahwa perbedaan untuk meneruskan seluruh warisan genetisnya secara
genetis antara kumpulan pohon yang diturunkan dari induk-induk utuh kepada keturunannya. Sebaliknya, saat bereproduksi
yang berbeda menyebabkan waktu perkembangan warna musrm secara seksual, tumbuhan hanya meneruskan separuh
gugur dan pengguguran daun yang berbeda-beda.
alelnya. Jika tumbuhan sangat sesuai dengan lingkungan
yang stabil, reproduksi aseksual dapat menguntungkan.
Tumbuhan sehat yang teradaptasi dengan baik terhadap
pareni(im di seluruh tubuh tumbuhan dapat membelah dan lingkungannya dapat mengklona banyak salinan dirinya
berdiferensiasi menjadi tipe-tipe sel yang lebih terspesialisasi, sendiri, dan jika kondisi,kondisi lingkungan tetap stabil,
sehingga tumbuhan dapat meregenerasi bagian-bagian klona-klona ini juga akan teradaptasi dengan baik secara
yang hilang. Fragmen-fragmen vegetatif yang terlepas genetis terhadap kondisi-kondisi lingkungan yang sama
dari beberapa jenis tumbuhan dapat berkembang menjadi yang menyebabkan induknya berkembang dengan baik.
keturunan yang utuh; batangyang dipotong, misalnya, dapat Secara umum, klona-klona yang dihasilkan melalui
mengembangkan akar adventisia dan menjadi tumbuhan reproduksi aseksual tidak serapuh semaian biji yang
utuh. Fragmentasi (fragmentation) semacam itu, yaitu dihasilkan melalui reproduksi seksual. I(lona umumnya
pemisahan tumbuhan induk menjadi bagian-bagian yang muncul dari fragmen,fragmen vegetatif dewasa dari
berkembang menjadi tumbuhan utuh, adalah salah satu tumbuhan induk, sehingga reproduksi aseksual pada
mode reproduksi aseksual yang paling umum. Anakan tumbuhan juga dikenal sebagai reproduksi vegetatif
adventisia pada daun cocor bebek (I{alancho€) merupakan (vegetative reproduction). Sebaliknya, germinasi biji
contoh tipe fragmentasi yang tak lazim (lihat Peraga merupakan tahap yang rawan dalam kehidupan tumbuhan.
35.7). Pada bentuk reproduksi aseksual lain dalam spesies Biji yang keras memunculkan semaian rapuh yang terpapar
yang sama, sistem akar dari induk tunggal memunculkan predator, parasit, angin, dan bahaya-bahaya yang lain. Di
banyak tunas adventisia yang menjadi sistem-sistem akar alam bebas, hanya sekian persen semaian yang bertahan
terpisah. Hasilnya adalah suatu klona yang terbentuk cukup lama untuk menjadi induk sendiri. Produksi
melalui reproduksi aseksual dari satu induk (Peraga 38.12). biji dalam jumlah yang sangat besar mengompensasi
Perbanyakan aseksual semacam itu telah menghasilkan rintangan-rintangan terhadap kesintasan individu dan
klona tumbuhan tertua yang diketahui, yaitu lingkaran memberi cukup banyak variasi genetis untuk dipilih melalui
semak-semak kreosot di Gurun Mojave, California, yang seleksi alam. Akan tetapi, ini adalah cara reproduksi yang
diperkirakan berusia setidaknya 12.000 tahun. sangat mahal terkait dengan sumber daya yang dikonsumsi
Suatu mekanisme reproduksi aseksual yang sepenuhnya dalam perbungaan dan perbuahan.
berbeda telah dievolusikan pada dandelion dan beberapa Reproduksi seksual menghasilkan variasi pada
tumbuhan yang 1ain. Tumbuhan-tumbuhan ini terkadang keturunan dan populasi-populasi, sehingga dapat
menghasilkan biji tanpa polinasi atau fertilisasi. Produksi menguntungkan dalam lingkungan,lingkungan yang tidal(
biji secara aseksual ini disebut apomiksis (apomixis, dan stabil saat patogen-patogen yang berevolusi dan variabel-
kata Yunani yang berarti'jauh dari tindakan mencampur') variabel yang berfluktuasi memengaruhi kesintasan
karena tidak ada penggabungan atau, bahkan, pembentukan dan keberhasilan reproduktif. Sebaliknya, keseragaman
sperma dan sel telur. Sebagai gantinya, sebuah sel diploid genotipik tumbuhan-tumbuhan yang dihasilkan secara
di dalam ovul memunculkan embrio, dan ovul matang aseksual berada dalam risiko kepunahan lokai yang besar
menjadi biji, yang pada dandelion disebarkan oleh buah- jika ada perubahan lingkungan yang membahayakan,
buah yang terbawa angin. Dengan demikian, tumbuhan- seperti galur penyakit baru. Selain itu, biji (yang hampir
tumbuhan ini mengklona diri sendiri melalui proses selalu dihasilkan secara seksuai) memfasilitasi penyebaran
aseksual namun memiliki keuntungan berupa penyebaran keturunan ke lokasi-lokasi yang lebih jauh. Terakhir,

398 UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


dormansi biji memungkinkan pertumbuhan ditunda hingga tersusun sedemikian rupa secara struktural sehingga
kondisi-kondisi lingkungan menjadi lebih menguntungkan. hewan penyerbuk tidak mungkin mentransfer polen dari
Sementara keuntungan besar reproduksi seksual anter ke stigma pada bunga yang sama (Peraga 38.13b).
berupa peningkatan keanekaragaman genetis dari Akan tetapi, mekanisme antr-seffing yang paling umum
keturunan, beberapa bunga, seperti ercis kebun, melakukan pada tumbuhan berbunga adalah inkompatibilitas-diri
fertilisasi-diri. Proses ini, disebut 'selJing, dapat menjadi (self- incomp atib ility), kemampuan tumbuhan untuk
sifat yang menguntungkan pada beberapa tanaman pangan menolak polennya sendiri dan terkadang polen dari
karena proses ini memastikan bahwa biji akan berkembang. individu-individu yang berkerabat dekat. Jika serbuk polen
Akan tetapi, pada kebanyakan spesies angiosperma, mendarat pada stigma bunga dari tumbuhan yang sama,
terdapat mekanisme-mekanisme yang telah dievolusikan penghalang biokimiawi mencegah polen menyelesaikan
sehingga membuat bunga sulit atau mustahil melakukan perkembangannya dan memfertilisasi se1 telur.
fertilisasi-diri, seperti yang akan kita bahas berikutnya. Para peneliti sedang menguraikan mekanisme-
mekanisme molekular yang terlibat dalam inkompatibilitas-
fute kaffi i scffi s- rffi e e yert &4e ee gah diri. Respons tumbuhan ini analog dengan respons
fu ar"B i c rxr
S m
kekebalan hewan yang keduanya didasarkan pada
Fen'tiEisasi-ffiiri kemampuan untuk membedakan sel-sel'diri' dari sel-sel
Berbagai mekanisme yang mencegah fertilisasi- 'bukan-diril Perbedaan kuncinya adalah bahwa sistem
diri berkontribusi terhadap varietas genetis dengan kekebalan hewan menolak sel-sei bukan-diri, seperti
memastikan bahwa sperma dan se1 telur berasal dari saat sistem tersebut membangun pertahanan melawanan
induk yang berbeda. Pada kasus spesies-spesies diesius patogen atau menolak organ hasil transplantasi (lihai Bab
(dioecious), tumbuhan tidak dapat melakukan fertilisasi- 43). Inkompatibilitas-diri pada tumbuhan, sebaliknya,
diri karena individu-individu yang berbeda memiliki bunga merupakan penolakan terhadap diri sendirl.
staminat (tidak memiiiki karpel) atau bunga karpelat Pengenalan polen dirl'didasarkan pada gen-gen untuk
(tidak memiliki stamen) {F*r*g* 3&,'! 3ai. Tumbuhan inkompatibilitas-diri, disebut gen-gen S. Pada lungkang gen
yang lain memiliki bunga dengan stamen dan karpel suatu populasi tumbuhan, ada lusinan alei dari satu gen
fungsional yang matang pada waktu yang berbeda atau S. lika serbuk polen memiiiki satu alel yang cocok dengan
alel dari stigma tempatnya mendarat, tabung polen gagal
untuk tumbuh. Bergantung pada spesies, pengenalan,diri
menghalangi pertumbuhan tabung polen dengan salah
satu dari dua mekanisme molekular: inkompatibilitas-diri
gametofitik atau inkompatibilitas-diri sporofitik.
Pada inkompatibiiitas-diri gametofitik, alel S dalam
genom polen mengatur penghambatan fertilisasi. Misalnya,
sebuah serbuk polen S, dari sporofit induk SrS, akan
gagal memfertilisasi sel-sei telur dari bunga SrS, namun
akan memfertilisasi bunga SrSr. Sebuah serbuk polen S,
tidak akan memfertilisasi kedua bunga. Pengenalan-diri
(a) Beberapa spesies, seperti Sagittaria latifolia (common arrowheady dari jenis ini melibatkan penghancuran RNA enzimatik
bersifat diesius, artinya satu individu hanya menghasilkan bunga di dalam tabung polen. Enzim-enzim penghidrolisis RNA
staminat (kiri) atau bunga karpelat (kanan).
dihasilkan oleh stilus dan enzim-enzim tersebut akan
memasuki tabung polen. jika tabung polen merupakan
tipe dirii enzim-enzim ini menghancurkan RNA,nya.
Dalam inkompatibilitas-diri sporofitik, fertilisasi
terhalang oleh produk-produk gen alei S di dalam jaringan-
jaringan sporofit induk yang melekat ke dinding polen.
Misalnya, serbuk polen S, atau S, dari sporofit induk
SrS, tidak akan memfertilisasi sel-sel telur dari bunga
SrS, atau bunga SrS' mengacu pada jaringan induk SrS,
Bunga thrum Bunga pin yang melekat pada dinding serbuk polen. Inkompatibilitas
(b) Beberapa spesies, seperti Oxalis alpina (alpine woodsorrel), sporofitik melibatkan jalur transduksi sinyal di dalam sel-sel
menghasilkan dua tipe bunga pada individu-individu yang epidermis stigma yang mencegah germinasi serbuk polen.
berbeda: 'thrum', yang memiliki stilus pendek dan stamen panjang,
Beberapa tanaman pangan, seperti ercis, jagung, dan
serta 'pin', yang memiliki stilus panjang dan stamen pendek.
Serangga yang mencari nektar akan mengumpulkan polen di tomat, secara rutin memfertilisasi-diri dengan hasil yang
bagian-bagian tubuh yang berbeda; polen thrum akan terkumpul memuaskan. Akan tetapi, para pembiak tanaman sering
pada stigma pin, dan demikian sebaliknya.
menghibridisasi varietas tanaman pangan yang berbeda
A Peratd 38.i3 Beberapa adaptasi bunga yang mencegah untuk mengombinasikan sifat-sifat terbaik dari varietas,
fertilisasi-d iri. varietas tersebut dan melawan kehilangan kekuatan yang

BAB TIGA PULUH DELAPAN Reproduksi Angiosperma dan Bioteknologi


seringkali terjadi aklbat inbreeding yang berlebihan (lihat dari stok. Akan tetapi, pada beberapa kasus pencangkokan,
Bab 14). Untuk memperoleh biji hibrida, para pembiak stok dapat mengubah karakteristik sistem tunas yang
tanaman saat ini harus mencegah fertilisasi-diri baik berkembang dari sion. Misalnya, pohon buah kerdil,
melalui pembuangan anter satu per satu dari tumbuhan yang memungkinkan pemanenan buah yang lebih mudah,
induk yang menyediakan biji atau melalui pengembangan dibuat dengan mencangkokkan ranting normal ke stok dari
tumbuhan jantan-steril. Pilihan yang terakhir semakin varietas kerdil yang menghambat pertumbuhan vegetatif
sering dilakukan. Pada akhirnya, kita mungkin dapat sistem tunas. i(arena biji dihasilkan oleh bagian tumbuhan
memberikan sifat inkompatibilitas-diri secara genetis yang berasal dari sion, biji akan memunculkan tumbuhan
pada spesies-spesies tanaman pangan yang normainya dari spesies sion apabila ditanam.
kompatibel-diri. Dengan demikian penelitian dasar
tentang mekanisme-mekanisme inkompatibilitas-diri bisa Pengklonaan Tahung-Kimia dan
diterapkan di bidang pertanian. Teknik-teknik Terkait
Para ahli biologi tumbuhan telah mengadopsi metode-
Perbanyakan Vegetatif dan Pertanian metode in vitro untuk menciptakan dan mengklona
Dengan tujuan untuk rneningkatkan kualitas tanaman varietas-varietas tumbuhan baru. I(ita dapat menumbuhkan
pangan dan tanaman hias, manusia telah merancang tanaman utuh dengan mengultur potongan,potongan
berbagai metode perbanyakan aseksual pada angiosperma.
jaringan kecil yang dipotong dari tumbuhan induk atau
Sebagian besar metode ini didasarkan pada kemampuan bahkan sel-sel parenkim tunggal pada medium buatan
tumbuhan untuk membentuk akar atau tunas adventisia. yang mengandung berbagai nutrien dan hormon (Peraga
38.14a). Sel-sei yang dikultur membelah dan membentuk
kalus yang belum terdiferensiasi. I(etika keseimbangan
Klona dari Stek
hormon dimanipulasi di dalam medium kultur, kalus
Sebagian besar tanaman rumah, tanaman hias berkayu, dan dapat menumbuhkan tunas dan akar dengan sel-sel yang
pepohonan di kebun buah dihasiikan melalui reproduksi terdiferensiasi secara penuh (Peraga 38.14b). Tanaman
aseksual dari fragmen-fragmen tumbuhan yang disebut stek muda yang tumbuh dalam tabung-kimia kemudian
(cutting). Pada beberapa kasus, stek tunas digunakan. Pada ditransfer ke tanah, tempat tanaman tersebut meneruskan
ujung tunas yang dipotong, suatu massa yang terbentuk pertumbuhannya. Satu tanaman tunggal dapat dikiona
dari sel-sel yang membelah dan belum terdiferensiasi menjadi ribuan salinan dengan membelah-belah kalus yang
disebut kalus (callus), dan akar-akar adventisia kemudian sedang tumbuh. Metode ini sekarang digunakan untuk
berkembang dari kalus. Jika fragmen tunas mencakup memperbanyak anggrek serta beraneka ragam pohon dan
sebuah nodus, maka akar-akar adventisia terbentuk tanpa semak yang penting secara budidaya.
tahap kalus. Beberapa tumbuhan, termasuk violet Afrika, I(ultur jaringan tumbuhan juga memfasilitasi rekayasa
dapat diperbanyak dari dedaunan tunggal, bukan dari genetika. Sebagian besar teknik untuk introduksi gen-
batang. Bagi tumbuhan-tumbuhan yang lain, stek diambil gen asing ke dalam tumbuhan memerlukan potongan-
dari batang penyimpanan nutrien yang terspesialisasi. potongan kecil jaringan tumbuhan atau sel-sel tumbuhan
Misalnya, kentang dapat dipotong-potong menjadi beberapa tunggal sebagai material awal. Dalam biologi tumbuhan,
bagian, masing-masing dengan satu kuncup vegetatif, atau
'matal yang beregenerasi menjadi satu tanaman utuh.

Pencangkokan
Dalam suatu modifikasi reproduksi vegetatif dari
stek, ranting atau kuncup dari satu tumbuhan dapat
dicangkokkan. ke suatu tumbuhan dari spesies yang
berkerabat dekat atau varietas yang berbeda pada spesies
yang sama. Pencangkokan (grafting) memungkinkan
kombinasi kualitas-kualitas terbaik dari spesies-spesies atau
varietas-varietas yaeg berbeda menjadi tumbuhan tunggal.
Pencangkokan biasanya dilakukan ketika tumbuhan
masih muda. Tumbuhan yang menyediakan sistem
akar disebut stok (sfock); ranting yang dicangkokkan
ke stok disebut sion (scion). Sebagai contoh, sion dari (a) Hanya beberapa sel parenkim (b) Kalus berdiferensiasi menjadi
varietas -varietas anggur Prancis yang mengh aslllcan w ine kalus
dari wortel memunculkan tumbuhan utuh, dengan daur
unggui dicangkokkan ke stok akar dari anggur varietas yang
ini, yaitu massa sel-sel batang, dan akar.
belum terdiferensiasi.
Amerika, yang lebih resisten terhadap patogen-patogen
tanah tertentu. Gen-gen sion menentukan kualitas buah, A Peraga 38.14 Pengklonaan tabung-kimia wortel. (Lihat juga
sehingga kuaiitas tidak terpengaruh oleh susunan genetis Peraga 20.1 6.)

400 UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


ffi38"2
1. Jelaskan bagaimana'strategi-strategi' aseksual dan seksual
berperan dalam keberhasilan reproduktif tumbuhan.
2. Pisang tak berbijl, buah yang paling terkenal sedunia,
kalah bersaing melawan dua epidemi fungi. Mengapa
epidemi-epidemi semacam itu biasanya mendatangkan
risiko yang lebih besar terhadap tanaman pangan yang
diperbanyak secara aseksual?
Mengingat kerugian-keru gian seffing sebagai'strategi'
reproduksi di alam, cukup mengejutkan bahwa sekitar
l-:------l 20% spesies angiosperma terutama bergantung pada
5(l um
selfing. Walaupun cukup umum di alam, fertilisasi-
& Peraga 38.'15 Protoplas. Sel-sel tumbuhan yang tak diri telah dikenal sebagai 'jalan buntu evolusil Ajukan
berdinding ini disiapkan dengan memberi perlakuan pada sel-sel alasan mengapa selfing dapat diunggulkan oleh seleksi
atau jaringan-jaringan dengan enzim-enzim pencerna dinding alam, namun tetap merupakan jalan buntu evolusi.
yang diisolasi dari tipe-tipe fungi tertentu. Para peneliti dapat 'li,.Kfl"lT:$,,ik!Jl(entang(Solanumtwberosum)
f:ilill}H.$TH$-ffi
menyatukan protoplas dari spesies-spesies yang berbeda untuk
dan tomat (Solanum lycopersicum) adalah dua spesies
menghasilkan hibrida dan luga dapat mengultur sel-sel hibrida
yang berkerabat cukup dekat. Jika Anda berhasil
untuk menghasilkan tumbuhan baru (LM).
menyilangkan keduanya, mungkinkah kita memiliki
hibrida yang menghasilkan umbi serupa-kentang dan
buah serupa-tomat pada tumbuhan yang sama?
istilah transgenik (transgenic) digunakan untuk Untuk mengetahui jawaban' yang dianjurkan, rr'ot
vorrY urorr,urNorr' lihat
mendeskripsikan organisme-organisme yang dimodifikasi Apendiks A.
I
secara genetis @enetically modified, GM) yang telah *d
direkayasa untuk mengekspresikan sebuah gen dari spesies
1ain. I(ultur tabung-kimia memungkinkan regenerasi
tanaman GM dari satu sel tumbuhan tunggal yang telah
disisipi oleh DNA asing. Teknik-teknik rel(ayasa genetika
ini dibahas secara lebih detail pada Bab 20.
w38.3
Beberapa peneliti menggabungkan teknik yang dikenal fl A4*nuria memodifikasi tanannan
sebagal fusi protoplas Qtrotoplast fusion) dengan dengan pembiakan dan rekayasa
metode-metode kultur jaringan untuk mengembangl(an genetika
berbagai varietas tumbuhan baru yang dapat diklona.
Protoplas adalah se1-sel tumbuhan yang telah dlhilangkan
dinding selnya meialui perlakuan der-rgan enzim-enzim Manusia telah campur tangan dalam reproduksi dan
(selulase dan pektinase) yang diisolasi dari fungi (Peraga penyusunan genetis tumbuhan sejak dimulainya pertanian.
38.15). Sebelum dikultur, protoplas dapat diskrining untuk Bahkan, ungkapan bahwa jagung adalah monster tak
menemukan mutasi-mutasi yang dapat meningkatkan alami yang diciptakan oleh manusia bukanlah pernyataan
nilai agrikultural tumbuhan. Pada beberapa kasus, kita yang berlebihan. Apabila dibiarkan saja di alam, jagung
dapat menyatukan dua protoplas dari spesies-spesies akan segera punah karena alasan sederhana yakni
tumbuhan yang berbeda yang sebenarnya inkompatibel ketidakmampuan menyebarkan biji-bijinya. Bulir jagung
secara reproduktif dan kemudian mengultur protoplas tidak hanya melekat secara permanen ke sumbu tengah
hibrida. Setiap protopias dapat meregenerasi dinding sei (tongkol atau'cob'), namun juga diiindungi secara
dan akhirnya membentuk tumbuhan hibrida kecil. Salah permanen oleh selubung daun (klobot) yang kuat dan
satu keberhasilan dari penerapan metode ini adalah hibrida tumpang-tindih (Peraga 38.16). Sifat-sifat ini muncul
antara kentang dan saiah satu kerabat liarnya yang disebut melalui seleksi buatan oleh manusia. (Lihat Bab 22 untuk
rant\ (black nightshade). Nightshade resisten terhadap mengulas kembali konsep dasar seleksi buatan.) Meskipun
herbisida yang biasa digunakan untuk membunuh gu1ma. tidak memahami prinsip-prinsip saintifik yang mendasari
Hibrida yang dihasilkan juga resisten, sehingga kita bisa pembiakan tanaman, manusia Neolitik (Zaman Batu
memusnahkan gulma dari suatu ladang dengan herbisida akhir) berhasil mendomestikasi sebagian besar spesies
tanpa membunuh tanaman kentang. tanaman pangan kita dalam perlode yang reiatif singkat
I(uitur in vitro sel-sel dan jaringan tumbuhan sekitar 10.000 tahun 1alu. Namun modifikasi genetis
merupakan hal mendasar bagi sebagian besar tipe telah dimulai jauh sebelum manusia mulai mengubah
bioteknologi tumbuhan. Proses mendasar yang lain adalah tanaman pangan melalui seleksi buatan. Sebagai contoh,
produksi tanaman transgenik melalui berbagai metode spesles gandum yang kita andalkan sebagai salah satu
rekayasa genetika. Di bagian berikut, kita akan mempelajari makanan pokok berevolusi melalui hibridisasi alami di
bioteknologi tumbuhan secara lebih dekat. antara spesies-spesies rumput yang berbeda. Hibridisasi

BAB TIGA PULUH DELAPAN Reproduksi Angiosperma dan Bioteknologi 401


teknik-teknik rekayasa genetika, tidak terbatas hanya pada itu sangat mengurangi kebutuhan insektisida kimia. Toksin
transfer gen-gen di antara spesies-spesies yang berkerabat Bt yang digunakan pada tanaman pangan diproduksi di
dekat atau varietas-varietas dari spesies yang sama. dalam tumbuhan sebagai protoksin yang tak berbahaya dan
Sebagai contoh, teknik-teknik pembiakan tradisional tidak hanya menjadi toksik jika diaktifl<an oleh kondisi-kondisi
dapat digunakan untuk menyisipkan gen yang diinginkan basa, seperti yang terjadi di dalam saluran pencernaan
dari dafodil ke dalam padi karena kebanyakan spesies serangga. I(arena vertebrata memiliki lambung yang sangat
intermediat antara padi dan dafodil dan nenek moyang asam, protoksin yang dikonsumsi oleh manusia atau hewan
bersama keduanya telah punah. Secara teori, jika para ternak dihancurkan tanpa sempat menjadi aktif.
pembiak tanaman memiliki spesies intermediet, dalam i(emajuan yang berarti juga telah tercapai dalam
beberapa abad mereka mungkin dapat mengintroduksi gen pengembangan tanaman kapas, jagung, kedelai, bit gu1a,
dafodil ke dalam beras melalui metode-metode hibridisasi dan gandum transgenik yang toleran terhadap herbisida-
dan pembiakan tradisional. Akan tetapi, dengan rekayasa herbisida tertentu. Penanaman tanaman-tanaman tersebut
genetika, transfer gen semacam itu dapat dilakukan dengan dapat mengurangi biaya produksi dengan memungkinkan
lebih cepat dan tanpa membutuhkan spesies intermediet. para petani untuk 'menyiangi' tanaman pangan dengan
Dalam sisa bab ini, kita akan memperluas pembahasan herbisida yang tidak merusak tanaman pangan transgenik,
pada Bab 20 dengan mengkaji berbagai prospek dan bukan dengan mencangkul yang dapat menyebabkan erosi
kontroversi di sekitar penggunaan tanaman pangan yang tanah. Para peneliti juga merekayasa tumbuhan dengan
dimodifikasi secara genetis. Para pendukung bioteknologi meningkatkan resistensi terhadap penyakit. Pada salah
tumbuhan percaya bahwa rekayasa genetika tanaman pangan satu contoh, pepaya transgenik yang resisten terhadap
merupakan kunci untuk mengatasi beberapa masalah yang virus ring spot diintroduksi ke Hawai, sehingga dapat
paling darurat di abad ke-21, termasuk kelaparan dunia dan menyelamatkan industri pepaya (Peraga 38.17).
ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. I(ualitas nutrisional tumbuhan juga telah ditingkatkan.
'Beras Emasl varietas transgenik yang membawa dua gen
Mengurangi Kelaparan dan dafodil, menghasilkan bulir padi yang mengandung beta-
Malnutrisi di Dunia karoten, prekursor vitamin A. Beras ini dikembangkan
untuk mencegah kebutaan yang terjadi di kalangan rakyat
Saat ini, 800 juta manusia di Bumi menderita defisiensi
miskin yang makanannya tidak mengandung vitamin A
nutrisi, dengan 40.000 orang sekarat setiap hari akibat
yang cukup (Peraga 38.18). Baru-baru ini, para saintis telah
malnutrisi, separuh di antaranya adalah anak-anak. Ada
mengembangkan sebuah varietas baru dengan kandungan
banyak perbedaan pendapat tentang penyebab kelaparan
beta-karoten yang lebih banyak daripada Beras Emas awal.
semacam itu. Beberapa orang berpendapat bahwa
keterbatasan makanan timbul dari tidak meratanya
distribusi dan orang-orang yang sangat miskin tidak
mampu membeli makanan. Orang-orang yang lain
menganggap keterbatasan makanan sebagai bukti bahwa
dunia mengalami overpopulasi-bahwa spesles manusia
telah melebihi kapasitas planet ini (lihat Bab 53). Apa pun
penyebab sosial dan demograf,k malnutrisi, peningkatan
produksi makanan adalah tujuan manusiawi. I(arena
tanah dan air adalah sumber daya yang paling terbatas,
pilihan terbaik adalah meningkatkan hasil panen pada
lahan yang tersedia. Bahkan hanya ada lahan 'ekstra'yang
sangat sedikit untuk bisa ditanami, terutama jika beberapa
kantong hutan belantara yang tersisa harus dilestarikan.
Berdasarkan estimasi pertumbuhan populasi konservaif,
para petani harus menghasilkan 40% lebih banyak padi-
padian per hektar untuk memberi makan populasi manusia
pada 2030. Bioteknologi tumbuhan dapat membantu
mewujudkan hasil panen tersebut.
Penggunaan tanaman pangan transgenik secara
komersial merupakan salah satu contoh paling dramatis
dari adopsi teknologi yang cepat dalam sejarah pertanian.
Tanaman pangan ini mencakup berbagai varietas dan A Peraga 38.17 Pepaya yang dimodifikasi secara genetis.
hibrida kapas, jagung, dan kentang yang mengandung Virus rlng spot menghancurkan perkebunan pepaya di
seluruh dunia. Akan tetapi, sebuah varietas pepaya transgenik
gen-gen dari bakteri Bacillus thuringiensis. 'Transgen' ini
menyelamatkan industri tersebut di Hawaii. Pepaya yang direkayasa
mengodekan sebuah protein (toksin Bt) yang toksik bagi secara genetis menladi lebih resisten terhadap vius ring spot,
hama serangga. Penggunaan varietas tanaman semacam dibandingkan dengan pepaya nontransgenik di sebelah kanan.

BAB TIGA PULUH DELAPAN ReproduksiAngiospermadanBioteknologi 403


Beras yang dimodifikasi pembakaran bahan bakar fosil meningkatkan konsentrasi
secara genetis CO2 di atmosfer, tanaman pangan biofuel menyerap kembali
CO, yang dihasilkan sewaktu biofuel dibakar meialui
fotosintesis, sehingga menciptakan siklus yang menetralkan
karbon. Para pembiak tanaman mencoba merekayasa
secara genetis pohon poplar yang tumbuh iebih cepat agar
menghasilkan biomassa yang lebih mudah diubah.
Teknologi biofuel tetap dikritik. Sebagai contoh,
ahli ekologi David Pimentel dari Cornell University,
dan insinyur geologi Tad Patzek dari UC Berkeley, telah
mempublikasikan estimasi bahwa terdapat lebih banyak
energi yang mungkin diperlukan untuk menghasilkan
Beras biasa biofuel daripada yang dihasilkan dari pembakaran produk-
produk biofuel. Sementara, para pendukung biofuel
A Peraga 38.18'Beras Emas'dan pencegahan kebutaan akibat mempertanyakan akurasi data yang mendasari estimasi ini.
defisiensi vitamin A. Sekitar 250.000 hingga 500.000 anak-anak
menjadi buta setiap tahun akibat defisiensi vitamin A. Permulaan
kebutaan, diindikasikan oieh bintik putih berawan di mata, adalah
Debat tentang Bioteknologi Tumbuhan
pertanda masalah kesehatan parah yang menyebabkannya. Lebih Ada banyak perdebatan tentang organisme GM dalam
dari separuh anak-anak ini mati dalam setahun setelah menjadi buta. agrikultur dari sisi politis, sosial, ekonomis, atau etis,
Warna emas dan nilai nutrisi Beras Emas yang meningkat disebabkan dan berada di luar lingkup buku ini. Namun \<ita harus
oleh kemampuannya menghasilkan beta-karoten (provitamin A). mempertlmbangkan kekhawatiran-kekhawatiran biologis
tentang tanaman pangan GM. Ada beberapa ahli biologi,
terutama ahli ekologi, yang khawatir tentang risiko-
risiko yang belum diketahui berkaitan dengan pelepasan
M en gu r an gi Kete r gantu n gan te r ['t ad ap organisme GM (GMO) ke lingkungan. Perdebatan tersebut
Eahan Bakar F*sil berpusat pada sejauh apa GMO dapat membahayakan
kesehatan manusia atau lingkungan. Orang-orang yang ingin
Sumber bahan bakar fosil yang murah di seluruh dunia,
melanjutkan bioteknologi secara iebih periahan (atau malah
terutama minyak, akan segera habis. Selain itu, para
mengakhirinya) cemas tentang sifat 'percobaan yang tidak
ahli klimatologi menyatakan bahwa penyebab utama
pemanasan global adalah pembakaran bahan bakar fosil dapat dihentikan. Apabila percobaan obat membuahkan
secara tak terkendali, seperti batu bara dan minyak, serta
hasil yang berbahaya, percobaan akan dihentikan.
akibat dari peiepasan gas-gas rumah kaca. Bagaimana Namun kita tidak dapat menghentikan 'percobaan' untuk
dunia dapat memenuhi kebutuhan energinya pada abad mengintroduksi organisme,organisme baru ke biosfer.
ke-21 dengan cara yang ekonomis dan tidak menyebabkan
Bab 20 memuat kekhawatiran-kekhawatiran utama
polusi? Di tempat-tempat tertentu, tenaga angin atau surya
tentang bioteknologi. Di sini kita akan membahas lebih
blsa berhasil secara ekonomi, namun sumber-sumber dekat beberapa isu yang terkait dengan bioteknologi
energi alternatif semacam itu tidak mungkin memenuhi tumbuhan. Penelitian-penelitian di laboratorium dan
semua kebutuhan energi di planet ini. Banyak saintis lapangan terus mengkaji konsekuensi-konsekuensi
penggunaan tanaman pangan GM, termasuk efek,efeknya
memprediksi bahwa biomassa dari tumbuhan-tumbuhan
yang tumbuh dengan sangat cepat, misalnya switchgrass bagi kesehatan manusia dan organisme-organisme
(Panicum virgatum) dan poplar (Populus trichocarpa), nontarget, serta kemungkinan lolosnya transgen ke alam.
tidak lama lagi dapat memenuhi kebutuhan energi dunia.
Dalam kondisi-kondisi yang optimal, poplar dapat Masalah Kesehatan Manusia
tumbuh 3-4 m setiap tahun, dan switchgrass tumbuh Banyak penentang GMO khawatir bahwa rekayasa genetika
baik dalam berbagai macam kondisi yang ditemukan di bisa secara tidak sengaja mentransfer alergen, yaitu molekul
wilayah-wilayah yang tidak memadai secara ekonomi untuk yang menimbulkan alergi pada sebagian orang, dari spesies
dijadikan lahan pertanian. Para saintis tidak mengharapkan yang menghasilkan alergen ke tumbuhan yang digunakan
biomassa tumbuhan dibakar secara langsung. Sebagai sebagai makanan. Akan tetapi, para ahli bioteknologi
gantinya, polimer-polimer dalam dinding sel, seperti berupaya menyingkirkan gen-gen yang mengode protein
selulosa dan hemiselulosa, yang menyusun senyawa- alergenik dari kedelai dan tanaman pangan yang lain.
senyawa organik paling melimpah di Bumi, akan dipecah Sejauh ini, tidak ada bukti kuat bahwa tanaman GM
menjadi gula melalui reaksi-reaksi enzimatik. Gula ini, pada yang dirancang secara spesifik untuk konsumsi manusia
akhirnya, akan difermentasi menjadi alkohol dan didestilasi memiliki efek buruk bagi kesehatan manusia. Bahkan,
sehingga menghasilkan bahan bakar hayati (biofuel). beberapa makanan GM berpotensi lebih sehat daripada
Penggunaan biofuel dari biomassa tumbuhan akan makanan non-GM. Misalnya, jagung B/ (varietas
mengurangi emisi neto gas rumah kaca, COr. Sementara transgenik dengan toksin .B/) mengandung 90% iebih

4O4 UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


sedikit mikotoksin penyebab kanker dan cacat saat lahir Penelitian-penelitian terbaru telah menunjukkan bahwa
daripada jagung non-Bt. Toksin yang disebut fumonisin penyemprotan semacam itu jauh lebih berbahaya bagi
ini sangat resisten terhadap degradasi dan telah ditemukan populasi-populasi kupu-kupu raja yang hidup di dekat
dalam konsentrasi yang sangat tinggi pada beberapa ladang jagung daripada produksi jagung B/. Walaupun efek-
produk olahan jagung, mulai dari cornJlakes hingga bir. efek polen jagung -Bf pada larva kupu-kupu raja tampaknya
Fumonisin dihasilkan oleh sejenis fungi (Fusarium) yang kecil, kontroversi tersebut menekankan betapa perlunya
menginfeksi jagung yang dirusak oleh serangga. I(arena pengujian lapangan yang akurat bagi semua tanaman
jagung Bt secara umumnya menderita kerusakan akibat pangan GM dan pentingnya menargetkan ekspresi gen ke
serangga yang lebih sedikit daripada j agu ng non-Bt, j agung jaringan-jaringan spesifik untuk meningkatkan keamanan.
B/ mengandung jauh lebih sedikit fumonisin.
Walaupun demikian, karena kekhawatiran-kekhawatiran Menangani Masalah Lolosnya Transgen
tentang kesehatan, para penentang GMO melobi pihak- Barangkali kekhawatiran yang paling serius tentang tanaman
pihak yang terkait untuk memberi label secara jelas pangan GM adalah kemungkinan lolosnya gen-gen hasil
pada semua makanan yang mengandung produk-produk introduksi dari suatu tanaman pangan transgenik ke
GMO. Sebagian penentang bahkan menuntut regulasi gulma-gulma yang berkerabat dengan tanaman tersebut
ketat terhadap pencampuran makanan GM dengan melalui hibridisasi tanaman pangan-ke-guima. I(etakutan
makanan non-GM selama pengangkutan, penyimpanan, yang timbul adalah karena hibridisasi spontan antara
dan pengolahan makanan. Akan tetapi, para pendukung suatu tanaman pangan yang direkayasa untuk memperoleh
bioteknologi menunjukkan bahwa tuntutan-tuntutan resistensi terhadap herbisida dan kerabat liarnya mungkin
serupa tidak diajukan ketika tanaman 'transgenik' yang memunculkan 'gulma super' yang memiliki keunggulan
dihasilkan melalui teknik-teknik pembiakan tanaman selektif dibandingkan gulma-gulma lain di aiam bebas dan
secara tradisional dijual di pasaran. Misalnya, beberapa akan jauh lebih sulit dikontrol di ladang. Beberapa tanaman
varietas gandum yang ditanam secara komersial pangan memang berhibridisasi dengan gulma-gulma
sebenarnya dihasilkan melaiui teknik-teknik pembiakan kerabatnya, dan lolosnya transgen tanaman pangan-ke-
tanaman secara tradisional yang mengandung keseluruhan gulma memang mungkin terjadi. Tingkat kemungkinannya
kromosom (dan ribuan gen-gen) dari gandum hitam. bergantung pada kemampuan tanaman pangan dan gulma
untuk berhibridisasi dan bagaimana transgen-transgen
Efek-efek yang Mungkin Timbul pada memengaruhi kebugaran hibrida secara keseluruhan.
Arganisme Nontarget Sifat tanaman pangan yang diinginkan-fenotipe kerdil,
Banyak ahli ekoiogi khawatir bahwa pertumbuhan tanaman misalnya-mungkin tidak menguntungkan bagi gulma yang
pangan GM mungkin memiliki efek-efek yang tak terduga tumbuh di dam bebas. Pada contoh-contoh yang lain, tidak
terhadap organisme nontarget. Salah satu penelitian ada gulma-gulma kerabat di sekitar tanaman pangan yang
laboratorium mengindikasikan bahwa larva (ulat) kupu- bisa berhibridisasi dengan tanaman pangan tersebut; kedelai,
kupu raja memberi respons yang buruk dan bahkan mati misalnya, tidak punya kerabat liar di Amerika Serikat. Akan
setelah memal<an daun milkweed (makanan kesukaannya) tetapi, canola, sorgum, dan banyak tanaman pangan yang
yang dilumuri dengan polen dari jagung B/ transgenik. lain memang mudah berhibridisasi dengan gulma.
Penelitian ini telah digugurkan dan menjadi contoh yang Banyak strategi-strategi yang berbeda dilaksanakan
baik dari sifat sains yang mengoreksi diri sendiri. Ternyata, dengan tujuan untuk mencegah lolosnya transgen. Sebagai
ketika para peneliti awal mengguncangkan infloresensia contoh, jika sterilitas jantan dapat direkayasa ke dalam
jagung jantan ke atas daun milkweed di \aboratorium, tanaman, tanaman ini akan tetap menghasilkan biji-biji
filamen-filamen stamen, mikrosporangia yang terbuka, dan buah jika diserbuki oleh tanaman nontransgenik
dan bagian-bagian bunga yang lain juga berjatuhan di atas yang tumbuh di dekatnya, namun tanaman tersebut
daun. Penelitian berikutnya menemukan bahwa bagian- tidak akan menghasilkan polen yang viabel. Pendekatan
bagian bunga yang lain, bukan polen, yang mengandung yang kedua melibatkan apomiksis yang direkayasa secara
toksin Bf dalam konsentrasi tinggi. Tidak seperti polen, genetis ke dalam tanaman pangan transgenik. I(etika
bagian-bagian bunga ini tidak akan terbawa oleh angin suatu biji dihasilkan melalui apomiksis, embrio dan
ke tumbuhan milkweed di dekatnya saat gugur akibat endosperma berkembang tanpa fertilisasi. Transfer sifat
kondisi-kondisi lapangan alami. Hanya ada satu galur ini ke tanaman pangan transgenik akan meminimalkan
jagung Bt, yang bertanggung jawab terhadap kurang kemungkinan lolosnya transgen melalui polen karena
dari 2o/o produksi jagung Bf komersial (dan kini sudah tanaman bisa menjadi jantan-steril tanpa mengorbankan
tidak ditanam lagi), yang menghasilkan polen dengan pembentukan biji atau buah. Pendekatan ketiga adalah
konsentrasi toksin -Bl yang tinggi. dengan merekayasa transgen ke dalam DNA kloroplas
Dalam mengkaji efek-efek negatif polen -Bf pada kupu- tanaman pangan. DNA kloroplas pada banyak spesies
kupu raja, kita juga harus mempertimbangkan efek-efek tumbuhan diwariskan secara ketat dari sel telur, sehingga
dari suatu alternatif terhadap penanaman jagung Bt- transgen dalam kloroplas tidak dapat ditransfer oleh polen
penyemprotan jagung non-Bt dengan pestisida kimiawi. (lihat Bab 15 untuk mengulas kembali pewarisan sifat

BAB TIGA PULUH DELAPAN Reproduksi Angiosperma dan Bioteknologi


maternal). Pendekatan keempat untuk mencegah lolosnya terbaiknya adaiah berbagai diskusi dan pengambilan
transgen adalah dengan melakukan rekayasa genetika keputusan untuk masalah ini didasari oleh informasi
terhadap bunga-bunga yang berkembang normal namun saintifik yang baik dan pengujian yang teliti, bukan didasari
gagai untuk mekar. I(onsekuensinya, penyerbukan-diri oleh ketakutan pribadi atau optimisme buta.
akan terjadi, namun polen tidak mungkin lolos dari bunga.
Solusi ini akan memerlukan berbagai modifikasi pada w3s"3
desain bunga. Beberapa gen bunga telah diindentifikasi 1. Bandingkan metode-metode pembiakan tanaman
sehingga dapat dimanipulasi untuk tujuan ini. secara tradisional dengan rekayasa genetika.
Perdebatan yang terus berlangsung tentang GMO 2, Jelaskan beberapa manfaat dan risiko dari tanaman
dalam pertanian menjadi contoh salah satu gagasan yang pangan GM.
terus muncul dalam buku teks ini: hubungan antara sains 3. Mengapa jagrng Bt memiliki fumonisin yang lebih
dan teknologi dengan masyarakat. I(emajuan-kemajuan sedikit daripada jagung non-GM?
teknologi hampir selalu melibatkan beberapa risiko dari 4. ffiffiffiffi Pada beberapa spesies, gen-gen
hasil-hasil yang tak diharapkan. Dalam bioteknologi kloroplas diwariskan hanya dari sperma. Bagaimana
tumbuhan, risiko nol barangkali tidak akan pernah hal ini memengaruhi usaha-usaha untuk mencegah
tercapai. Oleh karena itu, para saintis dan publik harus lolosnya transgen?
mengulas kasus-per-kasus tentang manfaat-manfaat yang Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat
mungkin diperoleh dari produk-produk transgenik versus Apendiks A.
risiko-risiko yang bersedia diambil oleh publik. Skenario # I

ffiU ff,fl;rfl Kunlungi Study Area di wwwmasteringbio.com b Ferkemhangan, Bentuk, dan Fungsi Eiii Selaput biji
*".""runtuk memperoleh Animasi 3D Bioflix, Tutorial MP3, Video, Soal membungkus embrio bersama suplai makanan yang
Latihan, eBook, dan banyak lagi disimpan di dalam endosperma atau kotiledon. Dormansi
biji memastikan biji bergerminasi hanya jika kondlsi-kondisi
untuk kesintasan semaian optimal. Pengakhiran dormansi
seringkali membutuhkan petunjuk-petunjuk lingkungan,
seperti perubahan suhu atau perubahan intensitas cahaya.
ffi38,1 > Bentirk eian Fungsi Suah Buah melindungi biji-biji yang
Bunga, fertilisasi ganda, dan buah adalah ciri-ciri yang dibungkusnya dan membantu penyebaran biji oleh angin
unik dari siklus hidup angiosperma (hal. 387-396) atau pemikatan hewan penyebar-biji.

Ifirlrtrtl
yang berkembang di dalam bunga menjadi gametofit 'Iutor MPll From Flower to Fruit
jantan (dalam serbuk polen) dan gametofit betina Aktivitas Angiosperm Life Cycle
(kantong embrio). Investigasi What Tells Desert Seeds When to Germinate?
Aktivitas Seed and Fruit Development
reproduksi seksual. I(eempat organ bunga adalah sepal,
petal, stamen, dan karpel. Polen berkembang dari ffiffiffiffi 3S.2
mikrospora di dalam mikrosporangia anter; gametofit Tumbuhan berbunga bereproduksi secara seksual,
betina berkembang dari megaspora di dalam ovul.
aseksual, atau keduanya (hal. 396-401)
Polinasi, yang mendahului fertilisasi, adalah penempatan
polen pada stigma sebuah karpel.
mode reproduksi aseksual mencakup fragmentasi dan
produksi tunas adventisia.
ke dalam gametofit betina; satu sperma memfertilisasi
sel telur, sementara yang lain bergabung dengan nukleus > Keeinggulan dan Kerugian Reproduksi Aseksua! versus
polar, menghasilkan endosperma penyimpan makanan. Seksua! Reproduksi aseksual memungkinkan klona-
klona yang sukses untuk menyebar; reproduksi seksual
Nukleus
menghasilkan variasi genetik yang memungkinkan
endosperma (3n) adaptasi evolusioner.
(2 nukleus polar
plus sperma) F Mekanisn'le-rs'!e!<anisme yang MencegaF, Fertilisasi-
Diri Beberapa tumbuhan menolak polen yang memiliki
gen-S yang sesuai dengan alel di dalam sel-sel stigma.
Zigot (2n)
(sel telur Pengenalan polen diri' memicu jalur transduksi sinyal yang
plus sperma) menyebabkan penghalang pertumbuhan tabung polen.

406 UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


b. setiap sel telur harus menerima dua sperma untuk
dari stek adalah praktik kuno. Tumbuhan bisa diklona dari menghasilkan sebuah embrio.
sel-sel tunggal, yang bisa dimanipu-lasi secara genetis sebelum c. satu sperma diperlukan untuk memfertilisasi sel telur,
dibiarkan berkembang menjadi suatu tumbuhan. dan sperma keciua diperlukan untuk memfertilisasi
nukleus polar.

wrer3g.3 d.
e.
sel telur dari kantong embrio bersifat diploid.
setiap sperma memiliki dua nukleus.
Manusia memodifikasi tanaman dengan pembiakan
5. Beberapa spesies diesius memiliki genotipe XY untuk
dan rekayasa genetik (hal. a01-406) jantan dan genotipe XX untuk betina. Setelah fertilisasi
ganda, seperti apakah genotipe embrio dan nukleus
umum terjadi di alam dan telah dimanfaatkan oleh para endosperma?
pembiak tanaman, pada zaman dahulu maupun masa kini, a. embrio X dan endosperma XX atau embrio Y dan
untuk mengintroduksi gen-gen baru ke dalam tanaman endosperma XY.
pangan. Setelah dua tanaman berhasil dihibridisasi, para b. embrio XX dan endosperma XX atau embrio XY dan
pembiak tanaman memilih keturunan yang memiliki sifat- endosperma XY.
sifat yang diinginkan. c. embrio XX dan endosperma XXX atau embrio XY
dan endosperma XYY.
Dalam rekayasa genetika, gen-gen dari organisme- d. embrio XX dan endosperma XXX atau embrio Xy
organisme yang tak berkerabat digabungkan ke dalam dan endosperma XXY.
tumbuhan. Tanaman yang dimodifikasi secara genetis e. embrio XY dan endosperma XXX atau embrio XX
(GM) memiiiki potensi untuk meningkatkan kualitas dan dan endosperma XXY.
kuantitas makanan di seluruh dunia, dan juga menjadi 6. Pernyataan tentang cangkok manakah yang benar?
sangat penting sebagai biofuel. a. Stok dan sion mengacu ke ranting dari spesies-spesies
yang berbeda.
kekhawatiran tentang risiko-risiko yang belum diketahui b. Stok berasal dari tumbuhan merambat, namun sion
dari pelepasan organisme-organisme GM ke lingkungan, berasal dari pohon.
namun manfaat-manfaat potensial tanaman transgenik c. Stok menyediakan sistem akar untuk cangkok.
juga perlu dipertimbangkan. d. Cangkok menghasilkan spesies baru.
e. Stok dan sion harus berasal dari spesies-spesies yang
Ifirilrril tidak berkerabat.
Aktivitas Making Decisions About DNA Technology: Golden Rice 7. Para ahli bioteknologi tumbuhan menggunakan fusi
protoplas terutama untuk
a. mengultur sel-sel tumbuhan secara in vitro.
b. memperbanyak varietas tumbuhan yang diinginkan
secara aseksual.
s_q_r-g rylssgl3! c. mengintroduksi gen-gen bakteri ke dalam genom
tumbuhan.
1. Sebuah tumbuhan yang memiliki petal kecil dan berwarna d. mempelajari peristiwa-peristiwa awal setelah fertilisasi.
hijau kemungkinan besar diserbuki oleh e. menghasilkan spesies hibrida baru.
a. lebah.
b. burung. 8. Sel basal yang berasal dari pembelahan pertama zigot
c. keleiawar. akan berkembang menjadi
d. angin. a. suspensor yang menambatkan embrio dan mentransfer
e. ngengat. nutrien-nutrien.
b. proembrio.
2. Biji berkembang dari c. endosperma yang memberikan suplai nutrien kepada
a. sebuah ovum. embrio yang sedang berkembang.
b. sebuah serbuk sari. d. ujung akar embrio.
c. sebuah ovul. e. dua kotiledon pada eudikotil, namun satu kotiledon
d. sebuah ovarium. pada monokot.
e. sebuah embrio.
9. Pengembangan tanaman pangan B/ menimbulkan
J. Buah adalah kekhawatiran karena
a. sebuah ovarium matang. a. tanaman pangan Bt terbukti toksik bagi manusia.
b. sebuah ovul matang. b. polen dari tanaman-tanaman ini berbahaya bagi larva
c. sebuah biji beserta integumen-integumennya. kupu-kupu raja di ladang.
d. sebuah karpel yang menyatu. c. jika gen-gen toksin ,Bl 'lolos' ke spesies guima yang
e. sebuah kantong embrio yang membesar. berkerabat, gulma hibrida dapat memberikan efek-efek
ekologis yang berbahaya.
4. Fertilisasi ganda berarti bahwa d. Bacillus thuringiensis adalah patogen bagi manusia.
a. bunga harus diserbuki dua kali untuk menghasilkan e. toksin Bf mengurangi kualitas nutrisional tanaman
buah dan biji. pangan.

BAB TIGA PULUH DELAPAN Reproduksi Angiosperma dan Bioteknologi 4Oz


10. 'Beras Emas' adalah varietas transgenik yang ptr[g E!-ffi'tAtci E f,-Fst IAh{
a. resisten terhadap berbagai herbisida, sehingga sangat
praktis untuk menyiangi ladang dengan herbisida- 13. Para pengkritik makanan GM berargumentasi bahwa
herbisida tersebut. gen-gen asing dapat mengganggu fungsi-fungsi selular
b. resisten terhadap virus yang sering menyerang sawah. yang normal, menyebabkan kemunculan zat-zat yang tak
c. mencakup gen-gen bakteri yang menghasilkan toksin terduga dan berpotensi membahayakan di dalam sel-sel.
yang mengurangi kerusakan akibat hama serangga. Zat-zat intermediat toksik yang normalnya terdapat dalam
d. menghasilkan bulir berwarna emas yang lebih besar jumlah yang sangat kecil bisa muncul dalam jumlah besar,
sehingga meningkatkan hasil panen. atau zat-zat baru bisa timbul. Gangguan ini juga dapat
e. mengandung gen-gen dafodil yang meningkatkan menyebabkan lenyapnya zat-zat y ang membantu menj aga
kandungan vitamin A. metabolisme normal. |ika Anda merupakan kepala
penasihat sains negara Anda, bagaimana Anda akan
11. miffilTffiS Gambar dan labeli bagian-bagian bunga. merespons kritik-kritik ini?
Biologicai Inquiry: lL Workbook of Investigative Cases
Ihttuk meilgetahui jawaban Kuis Mandiri, lihat Apendiks A. Jelajahi tanaman pangan GM lebih lanjut dengan kasus'Corn
Under Constructionl
EEDIE Kunjungi Study Area di www.masteringbio.com
untuk memperoleh Soal Latihan.
SAINS, TEKruCILSSA, #Aru TffiA$VARIhKAT

tlusssge& Fvqrusl 14. Manusia telah terlibat dalam manipulasi genetis selama
ribuan tahun, sehingga menghasilkan berbagai varietas
12. Berkenaan dengan reproduksi seksual, beberapa tumbuhan dan hewan melalui pembiakan selektif dan
spesies tumbuhan sepenuhnya fertil-diri, yang lain proses hibridisasi yang secara signifikan memodifikasi
sepenuhnya inkompatibel-diri, sementara yang lain genom-genom organisme. Mengapa Anda berpikir
menunjukkan 'strategi campuran' dengan tumbuhan yang bahwa rekayasa genetika modern, yang seringkali
inkompatibilitas-diri sebagian. Strategi-strategi reproduksi berarti mengintroduksi atau memodifikasi hanya satu
ini berbeda dalam implikasi-implikasinya terhadap potensi atau beberapa gen, banyak ditentang oleh masyarakat?
evolusi. Sebagai contoh, bagaimana suatu spesies yang Haruskah beberapa bentuk rekayasa genetika lebih
inkompatibel-diri bisa bertahan sebagai populasi perintis dikhawatirkan daripada yang lain? Jelaskan.
yang kecil atau populasi sisa di dalam populasi leher-
botol yang parah (lihat Bab 23), jika dibandingkan dengan
spesies yang fertii-diri?

408 uNlT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


ap
rnal
A Peraga 39.1 Dapatkah bunga memberitahu Anda jam
berapa sekarang ini?

ffiffiffiffiffi
Berlawanan dengan anggapan umum bahwa tumbuhan
39.'l Jalur-ialur transduksi sinyal menautkan adalah organisme yang hampir tidak bergerak, morfologi dan
penerimaan sinyal dengan respons fisiologi suatu tumbuhan terus-menerus disesuaikan dengan
39.2 Hormon tumbuhan mernbantu mengoordinasi sekitarnya melalui interaksi-interaksi kompleks antara
pertumbuhan, perkenrbangan/ dan respons stimulus-stimulus lingkungan dan sinyal-sinyal internal.
terhadap stinrulus Bab ini berfokus pada cara tumbuhan merespons
petunjuk-petunjuk eksternal dan internal. pada tingkat
39.3 Respons terhadap cahaya sangat penting bagi
organisme, tumbuhan dan hewan merespons stimulus-
keberhasilan tumbuhan stimulus lingkungan dengan cara yang sangat berbeda-
39.4 Tumbuhan merespons berbagai macam beda. Hewan, yang bisa berpindah tempat, terutama
stimulus selain cahaya merespons melalui mekanisme perilaku, yaitu dengan
bergerak mendekati stimulus positif dan menjauhi stimulus
39.5 Tumbuhan n"lerespons serangan herbivora dan
negatif. I(arena bersifat statis, suatu tumbuhan biasanya
pat0gen
merespons petunjuk lingkungan dengan menyesuaikan
pola individual pertumbuhan dan perkembangan. I(arena
alasan ini, tumbuhan dalam satu spesies memiliki jauh
lebih banyak variasi dalam bentuk tubuh dibandingkan
dengan hewan dalam satu spesies. Sebelum tumbuhan
Stimulus dan Kehidupan dapat mengawali respons pertumbuhan terhadap sinyal-
Tak Berpindah Tempat sinyal lingkungan, tumbuhan tersebut harus mendeteksi
terlebih dahulu perubahan di dalam lingkungannya. pada
arolus Linnaeus, bapak taksonomi, adalah seorang tlngkat selular, proses-proses penerimaan tumbuhan
terhadap perubahan lingkungan sama kompleksnya dengan
naturalis dan pengamat tumbuhan yang tekun.
proses-proses yang digunakan oleh sel-sel hewan dan
Linnaeus mencatat bahwa tumbuhan-tumbuhan
tertentu memekarkan dan mengatupkan bunganya pada kedua proses tersebut seringkali homolog.
waktu-waktu tertentu dalam sehari, dengan waktu yang
berbeda-beda bergantung spesies. Oleh karena itu, kita
dapat membuat perkiraan waktu dalam sehari berdasarkan
spesies mana yang sedang memekarkan atau mengatupkan wHffi39.1
bunganya. ]ika waktu mekar dan mengatupnya bunga i ;alur-jalur transduksi sinyal
disusun secara berurutan, hal tersebut bisa dijadikan menautkan penerimaan sinyal
sebagai semacam jam bunga, atau horologiumflorae, seperti
yang disebut oleh Linnaeus. Peraga 39.1 menunjukkan dengan respons
representasi modern yang disederhanakan dari wajah jam
dinding yang terbagi menjadi 12 jam. Mengapa waktu- Semua organisme menerima sinyal-sinyal spesifik dan
waktu tersebut bervariasi? Waktu bunga mekar mungkin merespons sinyal-sinyal tersebut dengan cara-cara yang
merefleksikan waktu ketika serangga penyerbuknya paling meningkatkan kesintasan dan keberhasilan reproduktif.
aktif, salah satu dari sekian banyak faktor lingkungan yang Sebagai contoh, iebah, yang memiliki fotoreseptor sensitif-
harus bisa diindra oleh tumbuhan agar sukses berkompetisi. UV di matanya, dapat melihat pola-pola pemandu-nektar

BAB TIGA PULUH SEMBILAN Respons Tumbuhan terhadap Sinyal-sinyal Internal dan Eksternal 409
D!NDrN6 SITOPLASMA
5ft .
'1'"1,

r
Aktivasi
respons
selula r

(a) Sebelum pemaparan


terhadap cahaya. Kentang
yang ditumbuhkan dalam gelap
(b) Setelah dipaparkan selama
seminggu ke sinar matahari.
Tanaman l,entdng mulai mirip
ffi
atau stimulus
memiliki batang yang tinggi dan dengan tumbuhan pada lingkungan -l- Membran plasma
lemah serta daun yang tldak umumnya, dengan daun hijau ":.

m en gem ba n g-ad a ptas i yang lebar, batang yang


morfologis yang menyebabkan pendek dan kokoh, serta akar A PeraEa 39.3 Tinjauan ulang model umum untuk jalur
tunas mampu rrenembus tanah. yang panjang. Perubahan ini transduksi sinyal. Seperti yang dibahas pada Bab 11, suatu
Akarnya pendek, namun dimulai dengan penerimaan hormon atau stimulus jenis lain berinteraksi dengan sebuah protein
tanaman ini memerlukan sedikit cahaya oleh sejenis pigmen reseptor spesifik yang dapat memicu aktivasi berturutan dari
absorpsi air karena hanya sedikit yang spesifik, yaitu fitokrom protein-protein relai serta produksi pembawa pesan kedua yang
air yang hilang melalui tunas. berpartisipasi dalam jalur tersebut. Sinyal diteruskan, dan akhirnya
menyebabkan respons selular. Pada diagram ini, reseptor terletak
& Peragt 39.2 De-etiolasi (penghijauan) yang diinduksi oleh pada permukaan sel target; pada kasus-kasus yang lain, stimulus
cahaya pada kentang yang ditumbuhkan di tempat gelap. berinteraksi dengan reseptor di dalam sel.

pada petal bunga-pola-pola yang sepenuhnya tak terlihat menghadapi kegelapan terus-menerus ketika bertunas
oleh manusia (lihat Peraga 38.4). Tumbuhan juga memiliki di bawah tanah. Dalam kondisi-kondisi ini, daun yang
reseptor-reseptor selular yang digunakan untuk mendeteksi mengembang akan menghalangi penembusan tanah
perubahan-perubahan penting dalam lingkungan internal dan akan rusak saat tunas mendorong melalui tanah.
maupun eksternalnya, entah perubahan itu berupa I(arena daun tidak mengembang dan terletak di bawah
peningkatan konsentrasi hormon pertumbuhan, cedera tanah, hanya ada sedikit kehilangan air evaporatif dan
akibat ulat yang mengunyah daun, atau pengurangan sedikit kebutuhan terhadap sistem akar ekstensif untuk
panjang hari saat musim dingin hampir tiba. mengganti air yang hilang melaiui transpirasi. Selain itu,
Agar suatu stimulus dapat memicu respons, suatu energi yang dihabiskan untuk membuat klorofil hijau akan
organisme harus memiliki sel-sel dengan reseptor yang sia-sia karena tidak ada cahaya untuk fotosintesis. Sebagai
sesuai, yaitu molekul yang dipengaruhi oleh stimuius. gantinya, tanaman kentang yang tumbuh dalam kegelapan
Misalnya, ketidakmampuan manusia melihat Pola-pola akan mengalokasikan sebanyak mungkin energi untuk
bunga yang memantulkan UV disebabkan karena mata memperpanjang batangnya. Adaptasi ini memungkinkan
kita tidak memiliki fotoreseptor UV. Saat menerima tunas keiuar dari tanah sebelum persediaan nutrien di
stimulus, reseptor memicu sebuah jalur transduksi dalam umbi habis. Respons etiolasi merupakan salah
sinyal, serangkaian langkah biokimia yang menggandeng satu contoh bagaimana morfologi dan flsiologi tumbuhan
penerimaan sinyal dengan respons (lihat Bab 11 untuk disesuaikan dengan lingkungan melalui interaksi yang
mengulas kembail konsep-konsep umum transduksi kompleks antara sinyal-sinyal lingkungan dan internal.
sinyal). Tumbuhan sensitif terhadap berbagai macam I(etika tunas mendapatkan sinar matahari, tumbuhan
stimulus, yang masing-masing memicu satu jalur mengalami perubahan-perubahan besar, yang secara
transduksi sinyal yang spesifik. kolektif disebut de-etiolasi (de-etiolatioz, secara
Coba bayangkan sebuah kentang yang terlupakan di informal dikenal sebagai 'penghijauan' atau greening).
sudut belakang lemari dapur. Batang bawah tanah yang Pemanjangan batang akan melambat; daun mengembang;
termodifikasi ini, atau umbi, telah menumbuhkan tunas akar memanjang; dan tunas menghasilkan klorofil.
dari sejumlah 'mata-nya (kuncup aksilaris). Akan tetapi, Singkatnya, tunas mulai menyerupai tumbuhan pada
tunas-tunas ini jarang yang mirip dengan tunas-tunas umumnya (Peraga 39.2b). Di bagian ini, kita akan
tumbuhan pada umumnya. I(etimbang menumbuhkan menggunakan respons de-etiolasi sebagai contoh
batang yang kokoh dan daun hijau yang lebar, tanaman ini bagaimana penerimaan sinyal oleh sel tumbuhan-dalam
merniliki batang yang sangat pucat dan daun yang tidak kasus ini, cahaya-ditransduksikan ke dalam suatu
berkembang, serta akar yang pendek dan membentuk respons (penghijauan). Bersamaan dengan itu, kita
bonggol {PeraEa 39.2a}. Adaptasi-adaptasi morfologi akan mengulas bagaimana berbagai penelitian tentang
untuk pertumbuhan daiam gelap ini, secara keseluruhan mutan memberikan wawasan ke dalam detail moiekular
disebut etiolasi (etiolation), masuk akal jika kita dari tahap-tahap pemrosesan sinyal-sel: penerimaan,
ingat bahwa tanaman kentang muda di alam biasanya transduksi, dan respons iPeraga 39.3).

410 UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


Penerimaan Sinyal Transduksi
Sinyal-sinyal pertama kali dideteksi oleh reseptor-reseptor, Reseptor bisa menjadi sensitif terhadap sinyal-sinyal
yaitu protein-protein yang mengalami perubahan- lingkungan atau kimiawi yang sangat lemah. Beberapa
perubahan bentuk sebagai respons terhadap stimulus respons de-etiolasi dipicu oleh tingkat cahaya yang sangat
yang spesifik. Reseptor yang terlibat dalam de-etiolasi rendah. Misalnya, tingkat cahaya yang setara dengan beberapa
merupakan sejenis fitokrom Qthytochrome), fotoreseptor detik cahaya bulan cukup unhrk memperlambat pemanjangan
yang akan kita kaji lebih dekat nanti di bab ini. Tidak batang pada semaian oat yang ditumbuhkan dalam gelap.
seperti sebagian besar reseptor, yang tertanam di dalam Bagaimana informasi dari sinyal yang sangat lemah ini
membran plasma, fitokrom yang berfungsi di dalam diperkuat, dan bagaimana penerimaan sinyal itu ditransduksi
respons de-etiolasi terletak di dalam sitoplasma. Para menjadi respons spesifik oleh tumbuhan? )awabannya
peneliti mendemonstrasikan persyaratan untuk fitokrom adalah pembawa pesan kedua (second messenger)-
dalam de-etiolasi melalui penelitian-penelitian pada tomat, molekul dan ion kecil dalam sel yang memperkuat sinyal
kerabat dekat kentang. Tomat mutan aurba,yangmemiliki dan mentransfernya dari reseptor ke protein lain yang
kadar fitokrom yang lebih rendah-daripada-normal, kurang membawa respons. Dalam de-etiolasi, misalnya, setiap
hijau dibandingkan dengan tomat-tornat wild-type saat molekul fitokrom yang terakivasi bisa memunculkan ratusan
terpapar oleh cahaya. (Nama aurea berasal dari kata molekul pembawa pesan kedua, yang masing-masing bisa
Latin yang berarti 'berwarna emasl Pada kondisi tidak ada menyebabkan aktivasi ratusan molekul dari suatu enzim
klorofil, pigmen-pigmen tumbuhan yang berwarna kuning, spesifik. Melalui mekanisme semacam itu, pembawa pesan
disebut karotenoid, akan terlihat lebih jelas.) Para peneliti kedua dalam suatu jalur transduksi sinyal memperkuat sinyal
menghasilkan respons de-etiolasi yang normal pada sel- dengan cepat. Pada Bab 11, kita membahas beberapa jenis
sel daun aureaindividual dengan menyuntikkan fitokrom pembawa pesan kedua secara umum (lihat Peraga 11.11
dari tumbuhan-tumbuhan yang lain dan kemudian dan 11.13). Di sini kita akan mengulas peran tertentu dari
memaparkan sel-sel tersebut terhadap cahaya. Percobaan- pembawa pesan kedua dalam de-etiolasi. Sering-seringlah
percobaan semacam itu mengindikasikan bahwa fitokrom mengacu Peraga 39.4 saat Anda membaca penjabaran
berfungsi dalam deteksi cahaya selama de-etiolasi. berikut tentang proses yang kompleks ini.

ll

iii SITOPL,ASMA
,.a6^-+
@
Pembawa pesan
kedua dihasilkan

Fitokrom
yang diaktivasi €) s.tut satu jalur menggunakan
oleh cahaya cGMP sebagai pembawa pesan

Dinding
kedua yang mengaktivasi protein
kinase spesifik. Jalur yang lain ,filfi-:
sel melibatkan peningk;itan-kadar Ca2+ l' klnase2 ,,\
di sitosol, yang mengaktivasi sejenis
i spes.itlt.- j
Frotein kinare yang berbeda.
\s'9'
i#,lw
S) Kedua lafur menyebabka* Translasi
ekspresi gen-gen untuk protein

ll $inyat cah;ya didetekri


yang berfungsi di dalam respons
de-etiolasi (penghijauan).
{
Protein
al*h res*ptor fitokrorn, respons
yang lalu mengaktivasi
de-etiolasi
setidaknyadua j*fur (penghijauan)
transduk*i sinyal.

A Peraga 39.4 Contoh transduksi sinyal dalam tumbuhan: peran fitokrom dalam respons de-etiolasi (penghijauan).

BAB TIGA PUTUH SEMBILAN Respons Tumbuhan terhadap Sinyal-sinyal Internal dan Eksternal 411
Cahaya menyebabkan fitokrom mengalami perubahan hijau karena langkah terakhir dalam pembuatan klorofil
bentuk yang mengakibatkan peningkatan kadar pembawa membutuhkan cahaya secara langsung. Mutan,mutan ini
pesan kedua GMP siklik (cGMP) dan Ca2'. Salah satu memiliki cacat dalam suatu represor yang menghambat
fungsi GMP adalah aktivasi protein-kinase, suatu kelas ekspresi gen-gen lain yang secara normal diaktivasi oleh
enzim-enzim yang beraneka ragam yang memengaruhi cahaya. I(etika represor dihilangkan oleh mutasi, jalur yang
aktivasi protein-protein yang lain melalui fosforilasi, yaitu biasanya dihalanginya akan berlanjut. Dengan demikian,
modifikasi yang melekatkan gugus fosfat ke protein pada mutan-mutan ini tampak seperti ditumbuhkan dalam
suatu tempat spesifik. Penyuntikan cGMP ke dalam sel- cahaya terang, terlepas dari warnanya yang pucat.
sel daun tomat aurea menginduksi respons de-etiolasi
parsial, bahkan tanpa penambahan fitokrom, melalui jalur Madifikasi P r*tei n Fasca-Fransfasf
sebelah atas pada Peraga 39.4. Perubahan dalam kadar
Walaupun sintesis protein-protein baru melalui transkripsi
Ca2* sitosol juga berperan penting dalam transduksi dan translasi merupakan peristiwa-peristiwa molekular
sinyal fitokrom. I(onsentrasi Ca2* biasanya sangat rendah
penting yang terkait dengan de-etiolasi, demikian pula
dalam sitosol (sekitar rc-7 M). Namun aktivasi fitokrom
dengan modifikasi-modifikasi pasca-translasi dari protein-
dapat membuka saluran-saluran Ca2* dan menyebabkan
protein yang sudah ada. Seringkali, protein-protein yang
peningkatan sementara sebesar 100 kali lipat di dalam
sudah ada dimodifikasi oleh fosforilasi asam amino,asam
kadar Ca2* sitosol. Pada kasus-kasus transduksi sinyal
amino spesifik, yang mengubah hidrofobisitas dan aktivitas
yang 1ain, cGMP maupun Caz* sitosol dapat memengaruhi
protein. I(ebanyakan pembawa pesan kedua, termasuk
aktivitas saluran-saluran ion spesifik, protein sitoskeieton,
cGMB dan beberapa reseptor, termasuk beberapa bentuk
dan enzim-enzim, termasuk protein-kinase.
fitokrom, mengaktivasi protein-kinase secara langsung.
Seringkali, satu protein-kinase akan memfosforilasi
Respons protein-kinase yang lain, yang kemudian memfosforilasi
Pada akhirnya, jalur transduksi sinyal menyebabkan protein-kinase yang lain lagi, dan demikian seterusnya
regulasi satu aktivitas selular atau lebih. Pada sebagian (lihat Peraga 11.9). Rangkaian kinase semacam itu mungkin
besar kasus, respons-respons ini melibatkan peningkatan menautkan stimulus-stimulus awal dengan respons,
aktivitas enzim-enzim tertentu. Ada dua mekanisme respons pada tingkat ekspresi gen, biasanya melalui
utama yang dapat digunakan oleh jalur persinyalan fosforilasi faktor-faktor transkripsi. Melalui mekanisme,
untuk meningkatkan suatu langkah enzimatik pada mekanisme semacam itu, banyak jalur sinyal pada akhirnya
jalur biokimiawi: regulasi transkripsi dan modifikasi meregulasi sintesis protein-protein baru, biasanya dengan
pasca-translasi. Regulasi transkripsi meningkatkan atau menyalakan atau memadamkan gen-gen spesifik.
menurunkan sintesis mRNA yang mengodekan enzim )alur-jalur sinyal juga harus memiliki cara untuk
tersebut. Adapun modifikasi pasca-translasi mengaktivasi padam saat sinyal awal sudah tak ada lagi, misalnya ketika
molekul-molekul enzim yang sudah ada. kentang yang berkecambah dikembalikan ke dalam lemari.
Protein fosfatase, enzim-enzim yang mendefosforilasi
Regulasi Transkripsi protein-protein spesifik, penting dalam proses-proses
'pemadaman' ini. Setiap saat, aktivitas,aktivitas suatu sel
Seperti yang dibahas pada Bab 18, protein-protein yang
disebut faktor transkripsi spesifik (specific transcription
bergantung pada keseimbangan aktivitas dari berbagai
jenis protein kinase dan protein fosfatase.
factor) berikatan ke wilayah-wilayah DNA spesifik dan
mengontrol transkripsi gen-gen spesifik (lihat Peraga 18.9).
Pada kasus de-etiolasi yang diinduksi-fitokrom, beberapa Pratein-protein De-Etialasi {'Penghijauan')
faktor transkripsi semacam itu diaktivasi melalui fosforllasi Tipe-tipe protein apa yang baru ditranskripsi atau
sebagai respons terhadap kondisi-kondisi cahaya yang diaktivasi oleh fosforilasi selama proses de,etiolasi?
sesuai. Aktivasi beberapa faktor transkripsi ini bergantung Banyak di antaranya adalah enzim-enzim yang berfungsi
pada cGMP, sedangkan aktivasi faktor-faktor yang lain dalam fotosintesis secara langsung; protein-protein yang
membutuhkan Ca2*. lain merupakan enzim-enzim yang terlibat dalam suplai
Mekanisme yang terjadi saat sinyal mendorong prekursor-prekursor kimiawi yang diperlukan untuk
kelangsungan perkembangan baru mungkin bergantung pembuatan klorofil; sementara protein,protein yang lain
pada faktor-faktor transkripsi yang merupakan aktivator lagi memengaruhi kadar hormon-hormon tumbuhan
(yang meningkatkan transkripsi gen-gen spesifik) atau yang meregulasi pertumbuhan. Misalnya, kadar auksin
represor (yang mengurangi transkripsi) atau keduanya. dan brasinosteroid, hormon-hormon yang meningkatkan
Sebagai contoh, perhatikan mutan-mutan Arabidopsis pemanjangan batang, menurun setelah aktivasi fitokrom.
yang, kecuali untuk warnanya yang pucat, memiiiki Penurunan tersebut menjelaskan perlambatan pemanjangan
morfologi seperti tanaman yang ditumbuhkan dalam batang yang mengiringi de-etiolasi.
cahaya terang ketika ditumbuhkan dalam kegelapan; I(ta telah membahas transduksi sinyal yang terlibat
mutan-mutan tersebut memiliki daun yang mengembang dalam respons de-etiolasi tanaman kentang secara
serta batang yang pendek dan kokoh namun tidak cukup detail untuk memberi Anda pemahaman tentang

4L2 UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


kompleksitas perubahan-perubahan biokimiawi yang yang disusun oleh para ahli fisiologi terlalu sempit untuk
mendasari proses yang satu ini. Setiap hormon tumbuhan menjabarkan proses-proses fisiologi tumbuhan. Sebagai
dan setiap stimulus lingkungan memicu satu jalur contoh, tumbuhan tidak memiliki darah atau sistem
transduksi sinyal atau lebih yang sama kompleksnya. sirkulasi untuk mentranspor molekul-molekul sinyal
Seperti pada tomat mutan aurea, te\<nlk-teknik biologi serupa-hormon. Seiain itu, beberapa molekul sinyal yang
moiekular yang dikombinasikan dengan penelitian- dianggap hormon-hormon tumbuhan hanya beroperasi
penelitian genetika terhadap mutan-mutan membantu secara lokal. Terakhir, ada beberapa molekul-molekul sinyal
para peneliti untuk mengidentifikasi jalur-jalur yang pada tumbuhan, misalnya sukrosa, yang biasanya terdapat
beraneka ragam ini. Namun biologi molekular dibangun di di dalam tumbuhan dengan konsentrasi yang ratusan ribu
atas sejarah yang panjang dari penyelidikan-penyelidikan kali lebih besar daripada hormon pada umumnya. Akan
fisiologi dan biokimia yang cermat untuk mempelajari tetapi, molekul-molekul sinyal tersebut ditranspor melalui
bagaimana tumbuhan bekerja. Seperti yang dapat Anda tumbuhan dan mengaktivasi jalur-jalur transduksi sinyal
baca di bagian berikutnya, percobaan-percobaan klasik yang sangat mengubah fungsi tumbuhan dengan cara
memberikan petunjuk-petunjuk awal bahwa molekul- yang menyerupai hormon. Dengan demikian, kebanyakan
molekui sinyai yang ditranspor, disebut hormon, ahli biologi tumbuhan memilih istilah yang lebih luas,
merupakan regulator internal pertumbuhan tumbuhan. yaitu regulator pertumbuhan tumbuhan Qtlant growth
regulator), untul< mendeskripsikan senyawa-senyawa
organik, alamiah maupun sintetis, yang memodifikasi atau
ffi39.1 mengontrol satu atau lebih proses-proses fisiologis spesifik
1. Apa perbedaan-perbedaan morfologis antara di dalam tumbuhan. Saat ini, islilah hormon tumbuhan
tumbuhan yang ditumbuhkan dalam kegelapan dan dan regulator pertwmbuhan tumbuhan digunakan secara
tumbuhan yang ditumbuhkan dalam terang? setara, namun demi kontinuitas sejarah, kami akan
2. ]elaskan bagaimana etiolasi membantu semaian sukses menggunakan istilah hormon tumbuhan dan berpegang
berkompetisi. pada kriteria bahwa hormon-hormon tumbuhan aktif
3. Sikloheksimlda adalah obat yang menghambat sintesis pada konsentrasi yang sangat rendah.
protein. Prediksikan efek sildoheksimida pada de-etiolasi. Tampaknya setiap aspek pertumbuhan dan
4. f, ffi Obat disfungsi seksual, Viagra, perkembangan tumbuhan berada di bawah kontrol hormon
menghambat enzim yang memecah GMP siklis. ]ika hingga tingkat tertentu. Satu jenis hormon tunggal dapat
sel-sel daun tomat memiliki enzim yang serupa, meregulasi proses-proses selular dan perkembangan yang
akankah pemberian Viagra menyebabkan de-etiolasi
sangat beraneka ragam. Sebaliknya, hormon-hormon ganda
yang normal pada daun-daun tomat muian aurea?
dapat memengaruhi satu proses tunggal.
Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat E

Apendiks A.
# E

Femerneran Horanon-h&rrnsffi Triffi bLrhacl


Gagasan bahwa pembawa pesan kimiawi terdapat di
dalam tumbuhan muncul dari serangkaian percobaan-
percobaan klasik tentang cara batang merespons cahaya.
39.2 Seperti yang Anda ketahui, tunas dari tanaman pot
di ambang jendela akan tumbuh ke arah cahaya. lika
* Horrnon tumbuhan membantu Anda memutar tanaman tersebut, ia akan mengorientasi
mengCIordinasi pertumbuhan, kembali pertumbuhannya hingga daun-daunnya kembali
menghadap jendela. Respons pertumbuhan apa pun yang
perkembanganf dan respons
menyebabkan organ-organ tumbuhan menekuk ke arah
terhadap stimulus stimulus atau menjauhinya disebut tropisme (tropism,
dari kata Yunani tropos, memutar). Pertumbuhan tunas
Hormon (hormone), daiam makna asli istilah tersebut, ke arah cahaya atau menjauhinya disebut fototropisme
adalah molekul sinyal yang dihasilkan dalam jumlah QthototropiJz); pertumbuhan ke arah cahaya adalah
kecil oleh salah satu tubuh organisme dan ditranspor ke fototropisme positif, sedangkan pertumbuhan menjauhi
bagian-bagian yang lain, tempat hormon berikatan ke suatu cahaya adalah fototropisme negatif.
reseptor spesifik dan memicu respons-respons di dalam Di hutan atau ekosistem alamiah yang lain, tempat
sel-sel dan jaringan-jaringan target. Pada hewan, hormon tumbuhan mungkin tumbuh bergerombol, fototropisme
biasanya ditranspor melalui sistem sirkulasi, suatu kriteria mengarahkan semaian yang sedang tumbuh ke arah sinar
yang seringkali disertakan dalam definisi istilah tersebut. matahari yang memberi energi bagi fotosintesis. Mekanisme
I(onsep hormon berasal dari penelitian-penelitian apa yang terjadi bagi respons adaptif ini? I(ebanyakan
hewan dan diadopsi oleh para ahli fisiologi tumbuhan yang kita ketahui tentang fototropisme telah dipelajari dari
pada awal tahun 1900-an. Akan tetapi, kebanyakan ahli penelitian-penelitian terhadap semaian rumput, terutama
biologi tumbuhan modern berargumen bahwa definisi oat. Tunas dari semaian rumput yang berkecambah

BAB TIGA PULUH SEMBILAN Respons Tumbuhan terhadap Sinyal-sinyal Internal dan Eksternal 413
diselubungi oleh selubung yang disebut koleoptii (lihat
Peraga 38.9b), yang tumbuh lurus ke atas jika semaian
Bagian mana dari koleoptil rumput yang dipelihara dalam kegelapan atau jika diterangi secara merata
mengindra cahaya, dan bagaimana sinyal dari semua sisi. Jika koleoptil yang sedang tumbuh diterangi
ditransmisikan? cahaya dari satu sisi, koleoptil tersebut akan tumbuh ke arah
cahaya. Respons ini dihasilkan dari pertumbuhan diferensial
FIACSEAAN Pada 1880, Charles dan Francis Darwin sel-sel pada sisi-sisi yang berseberangan dari koleoptil; sel-sel
membuang dan menutupi bagian-bagian koleoptil rumput di bagian yang lebih gelap memanjang secara lebih cepat
untuk menentukan bagian mana yang mengindra cahaya. daripada sel-sel di bagian yang lebih terang.
Pada 1913, Peter Boysen-Jensen memisahkan koleoptil dengan
Charles Darwin dan putranya, Francis, melakukan
material-material yang berbeda untuk menentukan bagaimana
sinyal untuk fototropisme ditransmisikan.
beberapa percobaan paling ar.val tentang fototropisme pada
akhir tahun 1800-an (Peraga 39.5). Mereka mengamati
t{A5tt bahwa semaian rumput dapat membengkok ke arah
cahaya hanya jika terdapat ujung koleoptil. fika ujung
Kontrol Bagian koleoptil
yang ternaungi tersebut dibuang, koleoptil tidak menekuk. Semaian juga
gagal tumbuh ke arah cahaya jika ujungnya ditutupi oleh
1Yr\A
w \-/ tudung yang kedap cahaya; namun tudung transparan di
Cahaya "-
ujung koleoptil atau perisai kedap cahaya yang diletakkan
Bagian koleoptil
di bawah ujung koleoptil tidak dapat mencegah respons
yang mendapat fototropis. I(eduanya berkesimpulan bahwa ujung koleoptil
cahaya
bertanggung jawab untuk mengindra cahaya. Akan
tetapi, mereka mengamati bahwa respons pertumbuhan
Darwin dan Darwin: Fototropisme terjadi hanya
saat ujung koleoptil mendapat cahaya. diferensial yang menyebabkan penekukan koleoptil terjadi
agak jauh di bawah ujung. I(eduanya mengajukan postulat
bahwa beberapa sinyal ditransmisikan ke bawah dari ujung
lYrV-\
v v-y'
Cahaya
ke wilayah koleoptil yang memanjang. Beberapa dekade
kemudian, seorang saintis asal Denmark bernama Peter
Boysen-fensen mendemonstrasikan bahwa sinyal tersebut
Tempat
merupakan sejenis zat kimiawi yang bergerak. Boysen-
pelekukan fensen memisahkan ujung koleoptil dari bagian-bagian
ditutupi
pelindung yang lain dengan kotak gelatin,yang mencegah kontak
kedap selular namun membiarkan zat-zat kimia lewat. Semaian-
cahaya
Boysen-Jensen: Fototropisme terjadi saat ujung
semaian ini merespons secara normal, membengkok ke
dipisahkan oleh penghalang yang permeabel, bukan arah cahaya. Akan tetapi, jika ujung koleoptil dipisahkan
oleh penghalang impermeabel.
dari bagian koleoptil yang lebih bawah dengan penghalang
yang impermeabel, misalnya mika mineral, maka tidak
aY,a\A
w
cahay! ada respons fototropik yang terjadi.
Pada 1926, Frits Went, seorang mahasiswa pascasariana
asal Belanda, mengekstraksi pembawa pesan kimia untuk
Ujung Ulung fototropisme dengan memodifikasi pecobaan-percobaan
dipisahkan dipisahkan
I oleh gelatin oleh mika Boysen-]ensen (Peraga 39.6). Went membuang ujung
(permeabel) (impermeabel)
koleoptil dan menempatkan ujung tersebut di atas kotak
agar, yaitu sejenis material bergelatin. Went berpikir bahwa
KESTMPUTAN Percobaan Darwin menunjukkan bahwa pembawa pesan kimia dari ujung seharusnya berdifusi ke
hanya ujung koleoptil yang mengindra cahaya. Akan tetapi,
pembengkokan fototropik terjadi agak jauh dari tempat
dalam agar, dan kotak agar itu seharusnya bisa digunakan
penerimaan cahaya (uiung). Hasil yang diperoleh Boysen-Jensen sebagai pengganti ujung koleoptil. Went meletakkan kotak
menunjukkan bahwa tampaknya sinyal untuk pembengkokan agar di atas koleoptil yang sudah dibuang ujungnya dan
adalah zat kimia bergerak yang teraktivasi oleh cahaya. disimpan dalam kegelapan. I(otak yang diletakkan di
tengah pucuk koleoptil menyebabkan batang tumbuh lurus
5$fitgEft C. R. Darwin, The power of movement in plants,
John Murray, London (1880). P Boysen-Jensen, Concerning the ke atas. Akan tetapi, ketika kotak ditempatkan menjauhi
performance of phototropic stimuli on the Ayena coleoptile, bagian tengah pucuk, koleoptil mulai membengkok
Berichte der Deutschen Botanischen Gesellschaft (Reports of the menjauhi sisi yang terdapat kotak agar, seolah-olah
German Botanical Society) 31:559-566 (1913). tumbuh ke arah cahaya. 'Went menyimpulkan bahwa
kotak agar mengandung suatu zat kimia yang dihasilkan
ffi
: secara
Bagaimana Anda bisa menentukan
eksperimental warna-warna cahaya manakah yang di dalam ujung koleoptil, bahwa zat kimia ini merangsang
paling menyebabkan pembengkokan fototropik? pertumbuhan ketika bergerak menuruni koleoptil, dan
bahwa koleoptil menekuk ke arah cahaya akibat adanya

4I4 uNlT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


zat kimia pendorong-pertumbuhan yang berkonsentrasl
tinggi pada sisi koleoptil yang lebih gelap. Untuk pembawa
pesan kimla, atau hormon, ini, Went memilih nama auksin
Apakah distribusi asimetris suatu zat kimia
(dari kata Yunani auxein, meningkatkan). Auksin kemudian pendorong pertumbuhan menyebabkan
dipurifikasi oleh I(enneth Thimann, di California Institute koleoptil tumbuh ke arah cahaya?
of Technology, dan struktur kimiawinya ternyata adalah
asam indolasetat (indoleacetic acid, IAA). PIRCOBAAN Pada 1928, percobaan Frits Went
mengidentifrkasi bagaimana suatu zat kimia pendorong
Hipotesis klasik tentang penyebab koleoptil-koleoptil
pertumbuhan menyebabkan koleoptil tumbuh ke arah cahaya.
rumput tumbuh ke arah cahaya, berdasarkan penelitian Went meletakkan koleoptil dalam kegelapan dan membuang
yang dilakukan oleh bapak-anak Darwin, Boysen-)ensen, ujungnya, kemudian meetakkan beberapa ulung koleoptil
dan Went, adalah bahwa distribusi asimetris auksin yang di atas kotak agar yang diperkirakan akan mengabsorpsi zat
bergerak turun dari ujung koleoptil menyebabkan sel-sel krmia pendorong pertumbuhan. Pada koleoptil kontrol, Went
meletakkan kotak agar yang tidak memiliki zat kimia tersebut.
pada sisi yang lebih gelap memanjang lebih cepat daripada
Pada koleoptil yang lain, Went menempatkan kotak agar yang
sel-sel pada sisi yang lebih terang. Namun penelitian- mengandung zat kimia, baik di tengah-tengah pucuk koleopt I

penelitian tentang fototropisme oleh organ-organ selain untuk mendtstribusikan zat kimia secara TneTata atau di pinggir
koleoptil rumput memberikan dukungan yang lebih sedikit pucuk untuk meningkatkan konsentrasi pada salah satu sisi.
bagi gagasan ini. Tidak ada bukti bahwa penerangan dari
HASIL Koleoptrl tumbuh lurus jika zat kimia pendorong
satu sisi menyebabkan distribusi asimetris auksin pada pertumbuhan terdistribusi secara merata. Jika zat kimia tidak
batang bunga matahari dan eudikotil yang lain. Akan merata, koleoptil akan menekuk menjauht sisi yang diberi
tetapi, terdapal distribusi asimetris zat-zat tertentu yang kotak agar, seolah-olah tumbuh ke arah cahaya, walaupun
mungkin bertindak sebagai penghambat, dan zat-zat lni koleoptil tersebut ditumbuhkan dalam kegelapan.

lebih terkonsentrasi di bagian batang yang terang.

Survei Beberapa Hormon Tumbuhan


Penelitian-penelitian awal fototropisme yang telah kita
diskusikan menyediakan dasar bagi penelitlan berikutnya
tentang hormon tumbuhan. Tabel 3$.1 memberi gambaran
umum beberapa kelas utama hormon tumbuhan: auksin,
sitokinin, giberelin, brasinosteroid, asam absisat, dan etilen.
I(ebanyakan molekul-molekul di dalam tumbuhan yang
berfungsi dalam pertahanan melawan patogen mungkin
juga merupakan hormon-hormon tumbuhan. (Molekul-
molekul ini nantinya akan dibahas dalam bab ini.)
Hormon-hormon tumbuhan dihasilkan dalam
konsentrasi yang sangat rendah, namun hormon dalam
jumlah yang kecil dapat memiliki efek yang besar pada
pertumbuhan dan perkembangan organ tumbuhan. Ini
menyiratkan bahwa sinyal hormonal pasti diperkuat
dengan beberapa cara. Suatu hormon bisa bertindak
dengan mengubah ekspresi gen-gen, memengaruhi aktivitas
enzim-enzim yang sudah ada, atau mengubah sifat-sifat
membran. Tindakan mana pun dapat mengarahkan
kembali metabolisme dan perkembangan sebuah sel yang
merespons molekul-molekul hormon dalam jumlah kecil. KESIMPUIAN Went menyimpu]kan bahwa koleoptil
menekuk ke arah cahaya karena di sis gelapnya ada suatu
Jalur transduksi sinyal memperkuat sinyal hormonal dan zat kimia pendorong pertumbuhan dengan konsentrasi
menghubungkannya dengan respons spesifik suatu sel. yang lebih tinggi, yang dinamai auksin.
Secara umum, hormon-hormon mengontrol
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dengan SUMBER F. Went, A growth substance and growth,
memengaruhi pembelahan, pemanjangan, dan diferensiasi Recueils des Travaux Botantques Neerlandais (Collections of
Dutch Botanical Works) 25:1,1 16 (1928).
sel-sel. Beberapa jenis hormon juga memerantarai respons-
respons fisiologis tumbuhan yang berjangka lebih pendek ffiffiffiffiffiffi Asam rniodobe nzoat (triiodobenzoic
terhadap stimulus-stimulus lingkungan. Setiap hormon acid, TIBA) menghambat transpor auksin. Jika manik-manik
memiliki efek ganda, bergantung pada tempat kerja agar yang mungil yang mengandung TIBA diletakkan
menjauhi bagian tengah di ujung koleoptil yang utuh, ke
konsentrasi, dan tahap perkembangan tumbuhan.
arah manakah koleoptil akan menekuk: ke arah manik-
Respons terhadap hormon biasanya tidak terlalu manik atau menlauhi manik-manik? Jelaskan.
bergantung pada jumlah hormon, melainkan pada

BAB TIGA PULUH SEMBILAN Respons Tumbuhan terhadap Sinyal-sinyal Internal dan Eksternal 415
Tempat Hormon Diproduksi atau Ditemukan
Hormon Fungsi Utama
pada Tumbuhan

Auksin (IAA) Meristem apikal tunas dan daun-daun muda Merangsang pemanjangan batang (hanya dalam
adalah tempat utama sintesis auksin. Meristem konsentrasi rendah); mendorong pembentukan akar-
apikal akar juga menghasilkan auksin, walaupun akar lateral dan adventisia; meregulasi perkembangan
akar bergantung pada tunas untuk memperoleh buah; meningkatkan dominansi apikal; berfungsi
sebagian besar auksin. Biji dan buah yang sedang dalam fototropisme dan gravitropisme; mendorong
berkembang mengandung auksin dalam kadar diferensiasi vaskular; memperlambat absisi daun.
tinggi, namun belum jelas apakah auksin baru
disintesis atau ditranspor dari jaringan maternal.

Sitokinin Sltokinin terutama disintesis di akar dan Meregulasi pembelahan sel pada tunas dan akar;
ditranspor ke organ-organ yang lain, walaupun memodifikasi dominansi apikal dan mendorong
terdapat banyak tempat produksi skala kecil. pertumbuhan kuncup lateral; mendorong pergerakan
nutrien-nutrien ke dalam jaringan rosot; merangsang
germinasi biji, menunda senesensia daun.

Giberelin Meristem kuncup apikal dan tunas, daun muda, Merangsang pemanjangan batang, perkembangan
dan biji yang sedang berkembang adalah tempat- poien, pertumbuhan tabung polen, pertumbuhan
tempat produksi utama. buah, serta perkembangan dan germinasi biji;
meregulasi determinasi seks dan transisi dari fase
juvenil ke fase dewasa.

Brasinosteroid Senyawa-senyawa ini terdapat di semua jaringan Mendorong ekspansi sel dan pembelahan sel
tumbuhan, walaupun intermediat-intermediat yang pada tunas; mendorong pertumbuhan akar dalam
berbeda mendominasi organ-organ yang berbeda konsentrasi rendah; menghambat pertumbuhan akar
berbeda pula. Brasinosteroid yang diproduksi dalam konsentrasi tinggi; mendorong diferensiasi
secara internal bekerja di dekat tempat sintesis. xilem dan menghambat diferensiasi floem; mendorong
germinasi biji dan pemanjangan tabung polen.

Asam absisat Hampir semua sel tumbuhan memiliki Menghambat pertumbuhan; mendorong penutupan
(ABA) kemampuan untuk menyintesis asam absisat, stomata selama stres kekeringan; mendorong dormansi
dan keberadaannya telah dideteksi pada setiap biji dan menghambat germinasi dini; mendorong
organ utama dan jaringan yang hidup; mungkin senesensia daun; mendorong toleransi desikasi.
ditranspor di dalam floem atau xilem.

Etilen Hormon yang berbentuk gas ini bisa diproduksi oleh Mendorong pematangan berbagai tipe buah, absisi daun,
hampir semua bagian tumbuhan. Etilen diproduksi dan respons rangkap tiga pada semaian (menghambat
dalam konsentrasi tinggi selama senesensia, absisi pemanjangan batang, mendorong ekspansi lateral, dan
daun, dan pematangan beberapa tipe buah. Sintesis pertumbuhan horisontal); meningkatkan laju senesensia;
juga dirangsang oleh luka dan stres. mendorong pembentukan akar dan rambut akar;
mendorong perbungaan pada famili nanas.

konsentrasi relatifnya dibandingkan dengan hormon- Walaupun IAA adalah hormon tumbuhan pertama yang
hormon yang lain. I(eseimbangan hormonal, bukan hormon- ditemukan, masih banyak yang harus dipeiajari tentang
hormon yang bekerja sendiri-sendiri, yang dapat mengontrol transduksi sinyal auksin dan regulasi biosintesis auksin.
pertumbuhan dan perkembangan. interaksi-interaksi ini Auksin ditranspor menuruni batang dari pucuk tunas pada
akan tampak jelas di dalam survei fungsi hormon. kecepatan sekitar 10 mm/jam, jauh lebih cepat untuk difusi,
walaupun lebih lambat daripada translokasi di dalam floem.
Acsd{$r$ Auksin tampaknya ditranspor secara langsung melalui
Istilah auksin (auxin) digunakan untuk zat kimia apa jaringan parenkim, dari satu sel ke sel berikutnya. Di tunas,
pun yang mendorong pemanjangan koleoptil, walaupun auksin hanya bergerak dari ujung ke dasar, tidak dalam arah
auksin memiliki fungsi ganda pada tumbuhan berbunga. sebaliknya. Transpor auksin yang searah ini disebut transpor
Auksin alamiah pada tumbuhan adalah asam indoleasetat, polar. Transpor polar tidak ada hubungannya dengan
atau indoleacetic acid (IAA), namun sejumlah senyawa gravitasi; percobaan-percobaan telah menunjukkan bahwa
yang lain, termasuk beberapa senyawa sintetik, memiliki auksin bergerak ke atas ketika sebuah batang atau segmen
aktivitas auksin. Akan tetapi, di sepanjang bab ini, istilah koleoptil diletakkan terbalik. Polaritas pergerakan auksin
auksin digunakan secara spesifik untuk mengacu pada IAA. cenderung disebabkan oleh distribusi polar protein transpor

416 uNlT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


auksin di dalam sei-sel. Transporter-transporter auksin,
yang terkonsentrasi pada ujung basal sel, menggerakkan
hormon tersebut keluar dari sel. Auksin kemudian dapat Apa yang menyebabkan pergerakan polar
memasuki ujung apikal sel tetangga (Peraga 39.7). Auksin auksin dari ujung tunas ke dasar tunas?
memiliki berbagai efek, termasuk merangsang pemanjangan
sel dan pembentukan akar lateral. PERCOBAAN Untuk menyelidiki bagaimana auksin ditranspor
searah, Leo Gdlweiler dan para koleganya merancang sebuah
percobaan untuk mengidentifikasi lokasi protein transpor
Peran Auksin dalam Femanjangan Sel Walaupun auksin. Mereka menggunakan molekul fluoresen kuning
auksin memengaruhi beberapa aspek perkembangan kehijauan untuk melabeli antibodi yang berikatan dengan
tumbuhan, salah satu fungsi utamanya adalah untuk protein transpor auksin. Mereka kemudian memberikan
merangsang pemanjangan sel-sel di dalam tunas-tunas antibodi ke batang Arabidopsis yang telah diiris memanlang.
muda yang sedang berkembang. Meristem apikai dari suatu
FASIL Mikrograf cahaya di sebelah kiri menunjukkan
tunas adalah tempat utama sintesis auksin. Sewaktu auksin bahwa protein-protein transpor auksin tidak ditemukan pada
dari pucuk tunas bergerak turun ke wilayah pemanjangan semua jaringan batang, namun hanya pada parenkim xilem.
sel (lihat Peraga 35.16), hormon tersebut merangsang Pada mikrograf cahaya di sebelah kanan, perbesaran yang
pertumbuhan sel, barangkali dengan berikatan ke suatu lebih tinggi menunjukkan bahwa protein-protein ini terutama
terkumpul di ulung basal sel-sel.
reseptor di dalam membran plasma. Auksin merangsang
pertumbuhan hanya dalam kisaran konsentrasi tertentu, dari
sekitar 10-8 sampai I0-4 M. Pada konsentrasi yang lebih
tinggi, auksin bisa menghambat pemanjangan sel, mungkin
dengan menginduksi produksi etilen, sejenis hormon yang
umumnya menghambat pemanjangan sel. I(ita akan melihat 100 um
lagi interaksi hormonal ini saat kita membahas etilen.
Epidermis
Berdasarkan sebuah model yang disebut hipotesis
pertumbuhan asam (acid growth hypothesis), pompa
proton berperan utama di daiam respons pertumbuhan
sel-sel terhadap auksin. Pada daerah pemanjangan tunas,
auksin merangsang pompa proton (H.) di membran
plasma. Pemompaan H* ini meningkatkan voltase di kedua UJUng basal sel

sisi membran (potensiai membran) dan menurunkan pH


di dalam dinding sel dalam waktu beberapa menit (peraga
39.8). Pengasaman dinding sel mengaktivasi enzim-enzim i I(€$IMPULAN Hasil yang diperoleh mendukung hipotesis-
yang disebut ekspansin (expansin) yang mematahkan hipotesis bahwa konsentrasi protein transpor auksin di ujung
tautan-silang (ikatan-ikatan hidrogen) antara mikrofibril- basal sel-sel memerantarai transpor polar auksin.
mikrofibril selulosa dan penyusun-penyusun dinding sel :
yang lain, sehingga melonggarkan materi dinding
SUUatR L. L. Gdlweiler et al., Regulation of polar auxin
sel. transport by AtPlNl in Arabidopsis vascular tissue, Science
(Ekspansin bahkan dapat melemahkan kesatuan kertas 282:2226-2230 (1998)
saring yang terbuat dari selulosa murni.) Peningkatan
potensial membran akan menambah pengambilan ion ke ffi .Jika protein-protein transpor auksin
terdistribusi secara merata di kedua ujung sel, akankah
dalam sel, yang menyebabkan pengambilan osmotik air
transpor auksin polar tetap mungkin terladr? Jelaskan.
dan peningkatan turgor. Turgor dan plastisitas dinding sel
yang meningkat memungkinkan sel untuk memanjang.
Auksin juga mengubah ekspresi gen dengan cepat,
sehingga menyebabkan sel-sel di daerah pemanjangan daun atau batang dengan bubuk pembentuk akar yang
menghasilkan protein-protein baru dalam waktu beberapa mengandung auksin seringkali menyebabkan akar-akar
menit. Beberapa dari protein-protein ini adalah faktor, adventisia terbentuk di dekat permukaan yang terpotong.
faktor transkripsi berusia-pendek yang menekan atau Auksin juga terlibat dalam percabangan akar-akar. para
mengaktivasi ekspresi gen-gen yang iain. Untuk menjamin peneliti menemukan bahwa sejenis mutanArabidop.sls yang
pertumbuhan yang berkelanjutan setelah ledakan menunjukkan proliferasi ekstrem akar-akar lateral memiliki
pertumbuhan awal ini, sel harus membuat lebih banyak konsentrasi auksin 17 kali lebih tinggi daripada normal.
sitoplasma dan materi dinding. Auksin juga merangsang
respons pertumbuhan yang berkelanjutan ini. Auksin setragai Hertrisida Auksin-auksin sintetis
tertentu, termasuk 2,4-asam diklorofenoksiasetat
Pembentukan Akar Samping dan Adventisia Auksin (2,4-dichlorophenoxyacteic acid, 2,4-D), banyak digunakan
digunakan secara komersial dalam perbanyakan vegetatif sebagai herbisida. Monokotil, seperti jagung dan turfgrass,
tumbuhan melalui stek. Memberi perlakuan pada potongan dapat menginaktivasi auksin,auksin sintetik semacam

BAB TIGA PULUH SEMBILAN Respons Tumbuhan terhadap Sinyal-sinyal Internal dan Eksternal 417
S f kspans!n yang i:e rb*nir;k brji, riiektlvasi r:l*ir pi! re;lrirlr,
memisahkan niikr*lihrll -o*ir-ii+r;: tieii p*li:*<::r'irll per ,:,-r:;. , ;
Pcl isakarida pen;ruL-:illrE yrrlrj irrti* i.:;i lti::i !lb!f"r rr: rCah
Enzim-enzim
pelonggar dinding sel
diakses *lelr *n;iiti-*n::ir pe ierlq;rr i.iinrling r*1.

Polrsakarida
penaut-sila nq DINDING SEL

ffi rr...--,-,^,.i.,. :i' :' I ii,J"i,,',:


rEd'...jt'L,!,
,)r't..i':;:;. i:l',ul,iul Lr.r.ad,r,)l.iri,,;ir,,:
Mikrofibril
selu losa
:i.1,, :.::r ..,: ,. , i..tr_.r,t,rti*i.l;. l: ri;t !l
. ..111 ' rf'.'L,, :4 1l '1t - i-". '.:nr,,l. ,. -rrt,:.r1,
' ;;,r.1;1.,.;1,11,,,., :. arFrlta.!tirt,...;
Hzo

\
*r : r:l

s,.,
S ninding sel
lVembran Dinding sel
menjadi ,ir
plasma
lebih acarr: \ ,
,, lri
ri;;i,i l

t,:
,,rlII:
, ,,ri, : -----) I
iillliri
,'.k }
rneningl(atKdnl_--- .wl @"
-W ,

*tsN/
\'
/ /t\
0.,"0.T,.';",'ii:l
rflF @
I
rv.*ur.) plasma Nukleus Sitoplasma
Vakuola

SITOPLASMA ffi ilr-r,;;- ; .::-r+54 , 1,,q


;1iii:;n,;i3ark;:n, ill nk;n rrr*rnnjar g

& Peraga 39.8 Pemanjang sel sebagai respons terhadap auksin: hipotesis pertumbuhan asam.

itu dengan cepat. Akan tetapi, eudikotil tidak bisa Satu dekade kemudian, Folke Skoog dan Carlos O. Miller,
melakukannya sehingga akan mati akibat overdosis hormon. di University of 'Wisconsin, Madison, menginduksi sel-
Menyemprot ladang sereal atau lapangan rumput dengan sel tembakau yang dikuitur untuk membelah dengan
2,4-D a\<an memusnahkan gulma eudikotil (berdaun lebar). penambahan sampel-sampel DNA yang didegradasi.
Bahan-bahan aktif dari kedua zat aditif eksperimental
Efele-efek Lain Auksin Selain merangsang pemanjangan ltu ternyata merupakan bentuk-bentuk termodifikasi dari
sel selama pertumbuhan primer, auksin memengaruhi adenin, suatu komponen asam nukleat. Regulator-regulator
pertumbuhan sekunder dengan meningkatkan aktivitas pertumbuhan ini dinamakan sitokinin karena merangsang
kambium dan memengaruhi diferensiasi inisial-inisial sitokinesis, atau pembelahan sel. Sitokinin alamiah yang
kambium (lihat Peraga 35,20). paling umum adaiah zeatin, yang dinamakan demikian
Biji-biji yang sedang berkembang menghasilkan auksin, karena pertama kali ditemukan pada jagung (Zea mays).
yang mendorong pertumbuhan buah. Di dalam rumah Walaupun masih banyak yang harus dipelajari tentang
kaca, produksi biji seringkali buruk karena ketiadaan sintesis dan transduksi sinyal sitokinin, efek-efek sitokinin
serangga penyerbuk, menyebabkan buah tomat yang tidak pada pembelahan dan diferensiasi se1, dominansi apikal,
berkembang dengan baik. Akan tetapi, menyemprotkan dan penuaan telah terdokumentasi dengan baik.
auksin sintetik pada tanaman tomat yang ditanam di dalam
rumah kaca menginduksi perkembangan buah normal KontrclE FernbeEahan dan DlferEnsiasi $eE Sitokinin
tanpa poiinasi, sehingga buah tomat yang ditanam di dihasilkan dalam jaringan-jaringan yang sedang aktif
dalam rumah kaca lebih menguntungkan secara komersial. tumbuh, terutama di akar, embrio, dan buah. Sitoldnin
yang dihasilkan di akar mencapai jaringan,jaringan target
Sitakinin dengan bergerak ke atas tumbuhan di dalam getah xilem.
Upaya coba-coba untuk menemukan zat-zat kimia aditif Sitokinin, yang bekerja secara bersamaan dengan auksin,
yang akan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan merangsang pembelahan sel dan memengaruhi jalur
se1-sel tumbuhan dalam kultur jaringan menghasilkan diferensiasi. Efek-efek sitokinin pada sel,sel yang sedang
penemuan sitokinin (cytokinin). Pada tahun 1940-an, tumbuh dalam kultur jaringan memberikan petunjuk-
di Cold Spring
Johannes van Overbeek, yang bekerja petunjuk tentang cara kelas hormon ini berfungsi di
Harbor Laboratory di New York, menemukan bahwa dalam tumbuhan utuh. I(etika sepotong jaringan parenkim
ia dapat merangsang pertumbuhan embrio tumbuhan dari batang dikultur tanpa keberadaan sitokinin, sel-sel
dengan menambahkan santan kelapa, endosperma cair tumbuh sangat besar namun tidak membelah. Namun
dari biji raksasa kelapa, ke dalam medium kulturnya. jika sitokinin ditambahkan bersama auksin, maka sel-

418 uNlT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


sel al(an membelah. Sitokinin saja tidak memiliki efek. aksilaris dihiiangkan dan tumbuhan menjadi semakin
Rasio sitokinin terhadap auksin mengontrol diferensiasi rimbun {F'eraga 39"9b}. Mengoleskan auksin ke permukaan
sel. I(etika konsentrasi kedua hormon ini berada pada tunas yang telah dipotong akan menekan kembali
tingkat tertentu, massa sel-sel terus tumbuh, namun tetap pertumbuhan kuncup samping (Feraga 39.9c). Mutan-
membentuk suatu gugusan sel-sel tak terdiferensiasi yang mutan yang menghasilkan sitokinin secara berlebihan atau
disebut kalus (lihat Peraga 38.14). )ika kadar sitokinin tumbuhan yang diberi perlakuan dengan sitokinin juga
meningkat, kuncup-kuncup tunas akan berkembang dari cenderung lebih rimbun daripada biasanya. Akan tetapi,
kalus. Jika kadar auksin meningkat, akar akan terbentuk. salah satu prediksi hipotesis penghambatan langsung yang
tidak didukune oleh percobaan adalah bahwa pemotongan,
Kq:s"!tl"rl! flSqlrnir:amsf, *\pi3ea$ Sitokinin, auksin, dan dengan membuang sumber utama auksin, seharusnya
faktor-faktor yang lain berinteraksi dalam kontrol dominansi menyebabkan penurunan kadar auksin di kuncup aksilaris.
apikal, yaitu kemampuan kuncup apikal untuk menekan Penelitian,penelitian biokimia ternyata mengungkapkan
perkembangan kuncup aksilaris { F',",rr,--*r.i a i9. $.:i. Hingga hal sebaliknya: I(adar auksin sebenarnya meningkat dalam
kini, hipotesis utama yang menjelaskan regulasi hormon kuncup aksilaris tumbuhan yang terpotong. Oleh karena itu,
dari dominansi apikal-hipotesis penghambatan langsung- hipotesis penghambatan langsung tidak bisa menjelaskan
menyatakan bahwa auksin dan sitokinin bekerja secara semua hasil percobaan. Mungkin para alrli biologi tumbuhan
antagonis dalam meregulasi pertumbuhan kuncup aksilaris. belum dapat menyingkapkan semua potongan teka,teki ini.
Menurut pandangan ini, auksin yang ditranspor menuruni
tunas dari kuncup apikal menghambat pertumbuhan ilf*k-*fsk Ar-rti-Pem*iaan Sitokinin memperlambat
kuncup aksilaris secara langsung, menyebabkan tunas penuaan organ-organ tumbuhan tertentu dengan
memanjang namun percabangan lateral tidak terjadi. menghambat pemecahan protein, merangsang sintesis
Sementara itu, sitokinin yang memasuki sistem tunas dari RNA dan protein, serta memobilisasi nutrien dari jaringan-
akar melawan kerja auksin dengan memberl sinyal kepada jaringan di sekelilingnya. Jika daun yang diambil dari suatu
kuncup aksilaris agar mulai tumbuh. Dengan demikian, tumbuhan dicelupkan dalam larutan sitokinin, daun akan
rasio auksin dan sitokinin dipandang sebagai faktor kritis tetap hijau lebih lama daripada jika tidak diperlakukan
dalam mengontrol penghambatan kuncup aksilaris. demikian. Sitoldnin juga memperlambat deteriorasi daun
Banyak pengamatan-pengamatan yang konsisten dengan pada tumbuhan utuh. I(arena efek anti-penuaan ini, penjual
hipotesis penghambatan langsung. ]ika kuncup apikal, bunga menggunakan semprotan sitokinin untuk menjaga
sumber utama auksin, dibuang, penghambatan kuncup bunga potong agar tetap segar.

ts&ereJin
Pada awal tahun 1900-an, sejumlah
petani di Asia mengamati bahwa
beberapa semaian padi di sawah
mereka tumbuh sedemikian tinggi
dan rapuh hingga rebah sebelum
sempat matang dan berbunga. Pada
1926, ahli patologi tumbuhan asal
Jepang Ewiti I(urosawa menemukan
bahwa suatu fungi dari genus
(b) Kuncup apikal dibuang Gibberella menyebabkan'penyakit
semaian yang aneh ini. Pada tahun
1930-an, para saintis Jepang telah
menentukan bahwa fungi yang
menyebabkan pemanjangan berlebih
pada batang padi menyekresikan
suatu zat kimia, yang diberi nama
giberelin (gibberellin). Pada tahun
1950-an, para peneliti menemukan
(a) Kuncup apikal utuh (tidak ditunjukkan dj foto) (c) Auksin ditambahkan ke batang yang bahwa tumbuhan juga menghasilkan
dibuang ujungnya giberelin (GA). Sejak saat itu, para
saintis telah mengidentifikasi lebih
A. Fef ;G;
3?.'* Dominansi apikal. (a) Penghambatan pertumbuhan kuncup aksilaris,
dari 100 giberelin berbeda yang
mungkin dipengaruhi oleh auksin dari kuncup apikal, menyebabkan pemanjangan sumbu
utama tunas. (b) Pembuangan kuncup apikal dari tanaman yang sama memungkinkan terdapat secara alamiah pada
cabang lateral untuk tumbuh. (c) Pemberian kapsul gelatin yang mengandung auksin ke tumbuhan, walaupun hanya sebagian
bonggol bekas kuncup apikal mencegah cabang lateral untuk tumbuh. kecil di antaranya terdapat pada setiap

BAB TIGA PULUH SEMBILAN Respons Tumbuhan terhadap Sinyal-sinyal Internal dan Eksternal 419
spesies tumbuhan. Semaiarr 'padi yang aneh' tampaknya pemanjangan sel dan pembelahan sel. Salah satu hipotesis
menderita overdosis giberelin yang normalnya ditemukan menyatakan bahwa giberelin mengaktivasi enzim-
pada tumbuhan dengan konsentrasi yang lebih rendah. enzim yang melonggarkan dinding-dindlng sel, sehingga
Giberelin memiliki berbagai efek, seperti pemanjangan memfasllitasi rnasuknya protein-protein ekspansin. Dengan
batang, pertumbuhan buah, dan germinasi biji. demikian, giberelin dapat bekerja secara bersamaan dengan
auksin untuk mendorong pemanjangan batang.
i'et rtut l-r i ;l * *-.:i fi
;:' E.i. r{ t ! :- Temp at- te m p at u ta ma p e mb uata n
"t#
Efek-efek giberelin dalam meningkatkan pemanjangan
giberelin adalah akar dan daun muda. Giberelin merangsang batang tampak jelas ketika varietas-varietas tumbuhan
pertumbuhan batang dan daun, namun hanya memiliki kerdil (mutan) tertentu diberi perlakuan dengan giberelin.
sedikit efek pada akar. Di batang, giberelin merangsang Misalnya, beberapa tumbuhan ercis kerdil (termasuk varietas
yang dipelajari oleh Mendel; lihat Bab 14) tumbuh tinggi
jika diberi perlakuan dengan giberelin. Namun seringkali
tidak ada respons jika giberelin diberikan pada tumbuhan
wild-type. Tampaknya, tumbuhan-tumbuhan ini sudah
menghasiikan hormon tersebut dalam dosis yang optimal.
Contoh yang paling dramatis dari pemanjangan batang
yang diinduksi oieh giberelin adalah pelejitan (bolting),
pertumbuhan cepat tangkai bunga
(b) Dompolan anggur Thompson
lal be b_ di kir bera'o' dar !:'e''ri.r-grilbqrih;*t"l Fi:":fth Pada banyak tumbuhan, auksin
tanaman kontrol yanq t dak maupun giberelin harus ada agar buah berkembang.
d beri per akuan. Dompolan
d kanan berasa darr Aplikasi komersial yang paling penting dari giberelin adalah
tanaman anggur yang penyemprotan terhadap anggur Thompson tak berbiji
(a) Beberapa tumbuhan berkembang
d ,erprol de^gar qiLe'el,r ' :,,'.. Hormon menjadikan setiap buah anggur
seiama perkembangan buah.
dalam bentuk roset, dekat
dengan tanah dengan internodus
tumbuh lebih besar, sifat yang disukai oleh konsumen.
vang sangat pendek, sepertr pada Semprotan giberelin juga menyebabkan internodus anggur
tumbt han Arabidopsis yang rnemanjang, memungkinkan ruang yang lebih luas bagi
d tunlukkan di kiri. Saat tumbuhan
beralih ke pertumbuhan setiap anggur. Dengan meningkatkan sirkulasi udara di antara
reproduktif, produks gibere n buah-buah anggur, penambahan ruang ini juga menyulitkan
dalam lum ah besar menginduksr ,.'i Efek- khamir dan mikroorganisme lain untuk menginfeksl buah.
bolLtng.I o odr' nerai,arq
secara cepat, mengangkat efek giberelin pada
pemanjangan batang
kuncup bunga yang berkembang f*r:rrFsIc"]asi Embrio biji adalah sumber giberelin
pada ujung batang (kanan). dan pertumbuhan buah.
yang kaya. Setelah air diimbibisi, pelepasan giberelin
dari embrio memberi sinyal bagi
biji untuk mengakhiri dormansi
dan mulai bergerminasi. Beberapa
biji yang memerlukan kondisi-
kondisi lingkungan tertentu untuk
a '...
., ,:,,: bergerminasi, misalnya pemaparan
terhadap cahaya atau suhu rendah,
mengakhiri dormansi jika diberi
perlakuan dengan giberelin. Giberelin
mendukung pertumbuhan semaian
sereal dengan merangsang sintesis
enzim-enzim pencernaan seperti
cr-amllase yang memobilisasi
simpanan nutrien ii:'l:-eq;a ;*.'i t].

Srasrmers$eralsef
Brasinoster oid, (bra s sino ster o id)
adalah steroid sehingga secara
kimiawi menyerupai kolesterol dan
hormon-hormon sel<s pada hewan.
Hormon tersebut menginduksi
& , Mobilisasi nutrien-nutrien oleh giberelin selama germinasi biji padi- pemanjangan dan pembelahan sel
padian seperti jelai (barley). pada segmen-segmen batang dan

42O UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi'Iumbuhan


semaian pada konsentrasi serendah I0-r2 M. Brasinosteroid tumbuhan gurun mengakhiri dormansi hanya jika turun hujan
juga memperlambat absisi daun (pengguguran daun) dan lebat yang membilas ABA dari biji. Bebijian lain memerlukan
mendorong diferensiasi xilem. Efek-efek ini sangat mirip cahaya atau pemaparan ke suhu dingin yang lama untuk
secara kualitatif dengan auksin, sehlngga perlu beberapa menginaktivasi ABA. Seringkali, rasio ABA terhadap
tahun bagi para ahli fisiologi tumbuhan untuk menentukan giberelin menentukan apakah biji akan tetap dorman atau
bahwa brasinosteroid bukanlah sejenis auksin. bergerminasi, dan menambahkan ABA ke biji yang bersiap-
Bukti dari biologi molekular memantapkan siap untuk bergerminasi akan menjadikan biji dorman lagi.
brasinosteroid sebagai hormon tumbuhan. Joanne Chory ABA yang tidak diaktifl<an atau ABA yang terdapat dalam
dan para kolega di Salk Institute, San Diego, tertarik pada kadar rendah dapat menyebabkan germinasi dini (precocious
Arabidopsis mutan dengan ciri-ciri morfologis serupa germination, Feragr i9.12i. Misalnya, suatu jagung mutan
dengan tanaman yang ditumbuhkan di tempat terang, dengan bulir-bulir yang bergerminasi saat masih berada di
walaupun mutan-mutan tersebut ditumbuhkan di tempat tongkol tidak memiliki sejenis faktor transkripsi fungsional
gelap. Para peneliti menemukan bahwa mutasi tersebut yang diperlukan agar ABA menginduksi ekspresi gen-gen
memengaruhi sebuah gen yang dalam kondisi normal tertentu. Germinasi dini biji bakau merah, akibat kadar
mengkodekan sebuah enzim yang mirip dengan yang ABA yang rendah, sebenarnya merupakan adaptasi yang
terlibat dalam sintesis steroid pada mamalia. Mereka juga membantu semaian muda menancapkan diri ke lumpur
menemukan bahwa mutan yang kekurangan brasinosteroid lunak di bawah pohon induk.
ini dapat dipulihkan ke fenotipe wild-type dengan
pemberian brasinosteroid di Iaboratorium. TelFerarisi terhaefiap Kekeringan ABA adalah molekul
persinyalan internal utama yang menyebabkan tumbuhan
Asam,Absisat mampu menahan kekeringan. I(etika tumbuhan mulai layu,
ABA terakumulasi di dedaunan dan menyebabkan stomata
Pada tahun 1960-an, sekelompok peneliti yang mempelajari
menutup dengan cepat, sehingga mengurangi transpirasi
perubahan-perubahan kimia yang terjadi sebelum dormansi
dan mencegah kehilangan air lebih banyak lagi. Dengan
kuncup dan absisi daun pada pohon meranggas, dan
memengaruhi pembawa pesan kedua seperti kalsium, ABA
sebuah tim Iain yang menyelidiki perubahan-perubahan
menyebabkan saluran-saluran kalium di dalam membran
kimia yang terjadi sebelum absisi buah kapas, mengisolasi
plasma sel-sel penjaga terbuka, menyebabkan ion-ion
senyawa yang sama, yaitu asam absisat (abscisic acid',
ABA). Ironisnya, ABA tidak lagi dianggap memiliki peran
utama dalam dormansi kuncup atau absisi daun, namun .':,: Bili bakau merah(Rhizophora mangle)
ABA sangat penting dalam fungsi-fungsi yang 1ain. Tidak hanya menghasilkan ABA dalam
kadar yang rendah, dan bijinya
seperti hormon-hormon perangsang pertumbuhan yang
bergerminasi sewaktu masih berada
telah kita pelajari sejauh ini-auksin, sitokinin, giberelin, di pohon. Pada kasus ini, germinas
dan brasinosteroid-ABA memperlambaf pertumbuhan. dini merupakan suatu adaptasi yang
ABA seringkali bekerja antagonis terhadap hormon- berguna. Ketika dilepaskan, radikula
dari semaian yang mirip anak panah
hormon pertumbuhan, dan rasio ABA terhadap satu atau
menembus lapisan lumpur lembek
lebih hormon pertumbuhan menentukan hasil fisiologis dalam-dalam, tempat bakau tumbuh.
akhir. Di sini kita akan mengulas dua dari banyak efek
ABA: dormansi biji dan toleransi terhadap kekeringan.

Dorrnansi Biji Dormansi biji meningkatkan kecenderungan


bahwa biji bergerminasi hanya ketlka ada cukup cahaya,
suhu, dan kelembapan bagi semaian untuk sintas (lihat Bab
3S). Apa yang mencegah biji yang disebarkan di musim
gugur untuk segera bergerminasi dan mati begitu saja di
musim dingin? Mekanisme apa saja yang memastikan bahwa
biji semacam itu tidak bergerminasi sebelum musim semi?
Selain itu, apa yang mencegah biji bergerminasi dalam
bagian dalam buah yang gelap dan lembap? |awaban untuk
pertanyaan-pertanyaan ini adalah ABA. I(adar ABA dapat
meningkat 100 kali lipat selama pematangan biji. I(adar
ABA yang tinggi dalam biji yang sedang mengalami proses
.i Germinasi dini pada jagung mutan
pematangan menghambat germinasi dan menginduksi ini disebabkan oleh kurangnya
produksi protein tertentu yang membantu biji bertahan dari faktor transkripsi fungsional yang
dehidrasi ekstrem yang mengiringi pematangan. diperlukan untuk mengaktivasi ABA

I(ebanyakan tipe dari biji-biji yang dorman bergerminasi .& rtrerag,: 39.12 Germinasi dini biji bakau wild-type dan
ketika ABA disingkirkan atau diinaktivasi. Biji dari beberapa jagung mutan.

BAB TIGA PULUH SEMBILAN Respons Tumbuhan terhadap Sinyal-sinyal Internal dan Eksternal 421
kalium hilang dalam jumlah besar dari sel-sel tersebut.
I(ehilangan osmotik air yang mengiringinya mengurangi
turgor sel penjaga dan menyebabkan penutupan pori-
pori stomata (lihat Peraga 36.17). Pada beberapa kasus,
kekurangan air menekan sistem akar sebelum sistem
tunas, dan ABA yang ditranspor dari akar ke daun dapat
berfungsi sebagai 'sistem peringatan dinil I(ebanyakan
mutan yang sangat rentan terhadap kelayuan ternyata
tidak menghasilkan cukup ABA.

{tilen
Selama tahun 1800-an, ketika gas batu bara digunakan
sebagai bahan bakar untuk lampu jalan, kebocoran
pipa-pipa gas menyebabkan pohon-pohon di sekitarnya
menggugurkan daun sebelum waktunya. Pada 1901,
seorang saintis asal Rusia bernama Dimitry Neljubow
mendemonstrasikan bahwa gas etilen (ethylene)
merupakan faktor aktif di dalam gas batu bara. Akan A Peraga 39."13 Respons rangkap-tiga yang diinduksi
tetapi, gagasan bahwa etilen merupakan hormon tumbuhan oleh etilen. Dalam respons terhadap etilen, selenis hormon
tumbuhan yang berbentuk gas, semaian ercis yang bergerminasi
belum diterima secara luas, hingga akhirnya kemajuan
saat ditumbuhkan daiam gelap mengalami respons rangkap-
kromatografi gas mempermudah identifikasi.
tiga-perLambatan pemanjangan batang, penebalan batang, dan
Tumbuhan menghasilkan etilen sebagai respons pertumbuhan batang mendatar. Respons tersebut semakin besar
terhadap berbagai stres seperti kekeringan, kebanjiran, dengan peningkatan konsentrasi etilen.
tekanan mekanis, cedera, dan infeksi. Etilen juga dihasilkan
selama pematangan buah dan kematian sel terprogram,
serta sebagai respons terhadap auksin yang diberikan
halangan fisik, semaian tersebut tetap memberikan respons
secara eksternal dalam kadar tinggi. Bahkan, banyak
rangkap-tiga (Peraga 39.1 3).
efek yang sebelumnya dinyatakan sebagai akibat auksin,
Penelitian-penelitian terhadap mutan-mutan
misalnya penghambatan pemanjangan akar, mungkin
Arabidopsis dengan respons rangkap-tiga abnormal
disebabkan oleh produksi etilen yang diinduksi oleh auksin.
merupakan contoh bagaimana para ahli biologi
Di sini kita akan memusatkan perhatian pada empat dari
mengidentifikasi sebuah jalur transduksi sinyal. Para
sekian banyak efek etilen: respons terhadap stres mekanis,
saintis mengisolasi mutan-mutan yang tidak-sensitif etilen
senesensla, absisi daun, dan pematangan buah.
(ethylene-insensitive, ein), yanggagal memberikan respons
rangkap-tiga setelah pemaparan terhadap etilen (peraga
Respons Rangkap-tiga terhadap Stres Mekanis 39.14a). Beberapa tipe mutan ein tidal< sensitif terhadap
Bayangkan sebuah semaian ercis yang mendorong ke atas etilen karena tidak memiliki reseptor etilen fungsionai.
melalui tanah, namun terbentur oleh batu. Saat mendorong Mutan-mutan dari jenis yang lain mengalami respons
melawan rintangan tersebut, stres pada ujungnya rangkap-tiga meskipun berada di luar tanah, di udara,
yang rapuh menginduksi semaian untuk menghasilkan di mana tidak ada halangan fisik. Beberapa dari mutan-
etilen. Hormon tersebut kemudian memicu manuver mutan ini memiliki cacat regulasi yang menyebabkan
pertumbuhan yang disebut respons rangkap-tiga (triple mereka memproduksi etilen pada laju 20 kali daripada
response) yang memungkinkan tunas mengatasi rintangan normal. Fenotipe dari mutan-mutan penghasil etilen yang
tersebut. I(etiga bagian dari respons tersebut adalah berlebihan itu (ethy lene, overproducing, eto) brsa dipulihkan
perlambatan pemanjangan batang, penebalan batang menjadi wild-type dengan memberi perlakuan pada
(yang menjadikan batang lebih kuat), dan penekukan semaian berupa inhibitor sintesis etilen. Mutan-mutan
yang menyebabkan batang mulai tumbuh mendatar. yang lain, disebut mutan respons rangkap-tiga konstitutif
Sewaktu efek-efek produksi etilen awal berkurang, batang (constitutive triple-response, ctr), mengalami respons
kembali tumbuh vertikal. Jika batang sekali lagi menjumpai rangkap-tiga di udara namun tidak merespons inhibitor
halangan, etilen dalam jumlah tinggi kembali dilepaskan, sintesis etilen (Peraga 39.14b). (Gen,gen konstitutif adalah
dan pertumbuhan mendatar bisa berlanjut. Akan tetapi, gen-gen yang terus-menerus diekspresikan pada semua se1
jika sentuhan ke atas tidak mendeteksi keberadaan benda suatu organisme.) Pada mutan-mutan ctr, transduksi sinyal
padat, produksi etilen akan menurun, dan batang yang etilen senantiasa menyala, walaupun tidak ada etilen.
tidak lagi terhalangi kembali melanjutkan pertumbuhan Gen yang terpengaruh dalam mutan-mutan ctl
normal ke atas. Etilen-lah yang menginduksi batang untuk mengodekan sejenis protein-kinase. Fakta bahwa mutasi
tumbuh mendatar, bukan halangan fisik itu sendiri; ketika ini mengaktivasl respons etilen menyatakan bahwa produk
etilen diberikan pada semaian normal yang tumbuh tanpa kinase normal dari alel wild-type adalah regulator negatyf

422 UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


Mutan ern
Mutan ctr

0.5 mm

(a) Mutan ern. Mutan yang tidak (b) wtutan cfli Mutan respons
gagal
sensitif eti en (ern) rangkap-tiga konstitutif (ctr)
melakukan respons rangkap- melakukan respons rangkap-
tiga meskipun ada etilen. tiga meskipun tidak ada etilen

A Peraga 39.14 Respons rangkap-tiga etilen pada mutan Lapisan pelindung Lapisan absisi
Arabidopsis.
Bata ng Petiola

A Peraga 39.15 Absisi daun mapel. Absisi dikontrol oleh


transduksi sinyal etilen. Inilah salah satu hipotesis tentang perubahan rasio etilen terhadap auksin. Lapisan absisi terlihat pada
irisan memanjang sebagai pita vertikal di dasar petiola. Setelah
bagaimana jalur tersebut bekerja pada tumbuhan wild-type:
daun gugur, lapisan pelindung dari gabus menjadi parut daun
Pengikatan hormon etilen ke reseptor etilen menyebabkan yang membantu mencegah patogen menyerang tumbuhan (LM).
inaktivasi kinase tersebut; dan inaktivase reguiator negatif
ini memungkinkan sintesis protein-protein yang diperlukan
untuk respons rangkap-tiga.
absisi, banyak unsur-unsur esensial diambil dari daun,daun
Senesensia Coba pikirkan peranggasan daun di musim tersebut dan disimpan di dalam sel-sel parenkim batang.
gugur atau kematian tumbuhan tahunan setelah perbungaan. Nutrien-nutrien ini didaur ulang ke daun-daun yang
Atau pikirkanlah langkah terakhir dalam diferensiasi unsur berkembang di musim semi berikutnya. \flarna daun musim
pembuluh, ketika kandungan hidupnya dihancurkan, gugur disebabkan oleh pigmen-pigmen merah yang baru
menyisakan tabung berongga. Peristiwa-peristiwa semacam dibuat serta karotenoid-karotenoid kuning dan jingga (lihat
itu melibatkan senesensia (senescence)-kemalian Bab 10) yang sudah ada di dalam daun dan baru terlihat
terprogram sel-sel atau organ-organ tertentu atau melalui pemecahan klorofil hijau gelap di musim gugur.
keseluruhan tumbuhan. Sel, organ, dan tumbuhan yang I(etika daun musim gugur terlepas, titik lepasnya daun
secara genetis diprogram untuk mati sesuai jadwal tidak adalah sebuah lapisan absisi yang berkembang di dekat dasar
lantas mematikan semua mekanisme selular dan menunggu petiola iPeraga 39"15). Sel-sel parenkim kecil pada lapisan
kematian begitu saja. Akan tetapi, pada tingkat molekular, ini memiliki dinding-dinding yang sangat tipis, dan tidak
awal kematian sel yang terprogram, disebut apoptosis, ada sel-sei serat di sekitar jaringan vaskular. Lapisan absisi
adalah masa sangat sibuk dalam kehidupan se1, yang semakin diperlemah ketika enzim-enzim menghidrolisis
membutuhkan ekspresi gen baru (lihat Peraga 11.19). Selama polisakarida di dalam dinding sel. Akhirnya, bobot daun,
apoptosis, enzim-enzim yang baru terbentuk memecah dengan bantuan angin, menyebabkan pemisahan di dalam
banyak komponen kimia, termasuk klorofil, DNA, RNA, lapisan absisi. Bahkan sebelum daun jatuh, selapis gabus
protein, dan lipid membran. Tumbuhan menyimpan banyak membentuk parut pelindung di sisi ranting dari lapisan
produk hasii pemecahan tersebut. Produksi etilen dalam absisi, sehingga mencegah patogen menyerang tumbuhan.
jumlah besar hampir selalu terkait dengan kehancuran sel- Perubahan di dalam rasio etilen terhadap auksin
sel yang terprogram, organ, atau keseluruhan tumbuhan. mengontrol absisi. Daun yang menua menghasilkan
auksln yang semakin sedikit, sehingga sel-sel pada lapisan
Absisi Daun Pengguguran daun dari pohon meranggas absisi lebih sensitif terhadap etilen. Seiring meningkatnya
membantu mencegah desikasi selama periode-periode pengaruh etilen pada lapisan absisi, sel-sel tersebut
musiman stres iklim yang sangat membatasi ketersediaan menghasilkan berbagai enzim yang mencerna selulosa
air untuk akar. Sebelum daun-daun yang mati mengalami dan komponen-komponen lain dari dinding sel.

BAB TIGA PULUH SEMBILAN Respons Tumbuhan terhadap Sinyal-sinyal Internal dan Eksternal 423
Pematangan Buah Buah-buah berdaging yang belum cerita. Rendaman air juga menyebabkan peningkatan
matang biasanya pahit, keras, dan hijau-ciri-ciri yang sensitivitas terhadap giberelin yang diperantarai oleh
membantu melindungi biji yang sedang berkembang penlrrunan kadar ABA. Dengan demikian, pemanjangan
dari herbivora. Setelah pematangan, buah yang matang batang dihasiikan dari interaksi ketiga hormon ini dan
membantu memikat hewan yang menyebarkan biji (1ihat jalur-jalur transduksi sinyalnya.
Peraga 30.8 dan 30.9). Pada banyak kasus, produksi Bayangkan diri Anda sebagai seorang ahli biologi
etilen dalam jumlah besar di dalam buah memicu proses molekular yang ditugaskan untuk merekayasa genetika
pematangan. Pemecahan enzimatik dari komponen- tanaman padi basah agar tumbuh lebih cepat ketika
komponen dinding sel akan melunakkan buah, dan terendam air sepenuhnya. Apakah target molekular
pengubahan pati serta asam menjadi gula menjadikan terbaik dari manipulasi genetis adalah suatu enzim yang
buah manis. Produksi wangi dan warna baru membantu menginaktivasi ABA? Enzim yang menghasilkan lebih
mengiklankan pematangan buah kepada hewan-hewan, banyak giberelin? Reseptor etilen? Ha1 tersebut suiit
yang memakan buah dan menyebarkan biji. diperkirakan. Ini bukanlah masalah yang tak lazim. Semua
Suatu reaksi berantai terjadi selama pematangan: respons tumbuhan yang dibahas di bab ini tampaknya
Etilen memicu pematangan, dan pematangan memicu sama rumitnya. I(arena masalah interaksi kompleks yang
produksi etilen lebih banyak lagi-suatu contoh yang mendesak dan tak terhindarkan ini, kebanyakan ahli biologi
jarang terjadi dari umpan-balik positif dalam fisiologi tumbuhan mendorong sebuah pendekatan baru berbasis-
(lihat Peraga 1.13). Hasiinya adalah produksi etilen dalam slstem pada biologi tumbuhan.
jumlah yang sangat besar. I(arena etilen merupakan gas, Bab 1 memberikan deskripsi umum biologi sistem,
sinyal untuk pematangan menyebar dari buah ke buah. /ika yang mencoba menemukan dan memahami sifat,sifat
Anda memetik atau membeli buah hijau, Anda mungkin biologis yang muncul dari interaksi-interaksi banyak unsur-
bisa mempercepat pematangan dengan menyimpan unsur sistem (misalnya, mRNA, protein, hormon, dan
buah tersebut di daiam kantong kertas, agar etilen bisa metabolit). Dengan menggunakan teknik-teknik genomik,
terakumulasi. Pada skala komersial, berbagai jenis buah para ahli biologi kini bisa mengidentifikasi semua gen di
dimatangkan di dalam wadah penyimpanan besar yang dalam suatu tumbuhan. Pada 2008, genom-genom sejumlah
ditambahkan dengan etilen kadar tinggi. Pada kasus-kasus spesies tumbuhan telah disekuensing, termasuk tanaman
yang lain, produsen buah berupaya untuk memperlambat penelitian Arabidopsis, padt (Oryza sativa), satu spesies
penuaan akibat etilen alamiah. Apel, misalnya, disimpan poplar (Populus trichocarpa), anggur (Vitis vinifera), dan
di dalam wadah yang dialiri dengan karbon dioksida. jagung (Zea mays). Selain itu, dengan menggunakan
Sirkulasi udara mencegah etilen terakumulasi, dan karbon teknik-teknik microarray dan proteomik (lihat Bab 20 dan
dioksida menghambat sintesis etilen baru. ]ika disimpan 21), para saintis dapat menentukan gen-gen mana yang
dengan cara ini, apel yang dipetik di musim gugur masih diaktivasi atau diinaktivasi selama perkembangan atau yang
dapat dikirim ke toko-toko pada musim panas berikutnya. merespons terhadap suatu perubahan lingkungan. Akan
Mengingat pentingnya etilen dalam fisiologi pasca- tetapi, mengidentifikasi semua gen dan protein (unsur-
panen buah, rekayasa genetika dari jalur-jalur transduksi unsur sistem) dalam suatu organisme sama saja dengan
sinyal etilen memiliki potensi untuk diterapkan secara menuliskan semua bagian dari pesawat terbang. Waiaupun
komersial. Misalnya, dengan merekayasa cara untuk daftar semacam itu menyediakan katalog komponen,
menghalangi transkripsi satu dari gen-gen yang diperlukan tidak cukup untuk memahami kompleksitas yang
untuk sintesis etilen, para ahli biologi molekular telah mendasari sistem yang terintegrasi. Hal yang benar-benar
menciptakan buah tomat yang matang jika dikehendaki. perlu diketahui oleh para ahli biologi tumbuhan adalah
Buah-buah ini dipetik saat masih hijau dan tidak akan bagaimana semua unsur-unsur sistem ini berinteraksi.
matang sebelum gas etilen ditambahkan. Metode-metode Pendekatan berbasis-sistem bisa sangat mengubah cara
semacam itu masih terus diperbaiki agar dapat mengurangi mempelajari tumbuhan. Salah satu bayangan masa depan
kerusakan buah dan sayur, masalah yang menghancurkan adalah iaboratorium-laboratorium yang dilengkapi oleh
hampir separuh hasil panen di Amerika Serikat. pemindai robotik berkemampuan tinggi yang mencatat gen-
gen mana dalam suatu genom tumbuhan yang diaktivasi
di dalam sel-sel dan dalam kondisi apa. Berbagai hipotesis
Sistem-sistem Biologi dan dan bidang penelitian baru akan bermunculan dari analisis
lnteraksi l-lormon terhadap kumpulan data yang komprehensif ini. Pada
Seperti yang telah kita bahas, respons-respons tumbuhan akhirnya, salah satu tujuan biologi sistem adalah merancang
seringkali melibatkan interaksi banyak hormon dan jalur- model seluruh tumbuhan yang ada. Dilengkapi dengan
jalur transduksi sinyalnya. Penelitian interaksi hormon pengetahuan yang sedemikian detail, seorang ahli biologi
bisa menjadi masalah yang rumit. Misainya, membanjiri molekular yang mencoba merekayasa genetika pemanjangan
sawah yang ditanami padi basah blsa meningkatkan kadar batang yang lebih cepat pada padi dapat bekerja jauh lebih
etilen internal sebanyak 50 kali lipat dan menyebabkan efisien. I(emampuan untuk merancang model tumbuhan
pemanjangan batang yang cepat. Namun peran etilen hidup memungkinkan kita memprediksi hasil manipulasi
dalam respons ini hanyalah bagian kecil dari keseluruhan genetis sebelum benar-benar bekerja di laboratorium.

424 UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


ffi3S.3 fotoreseptor cahaya-biru (blue-light photoreceptors)
dan fitokrom Qthytochrome), fotoreseptor yang sebagian
1. Ajukan alasan lisiologis bagi pepatah lama 'Satu apel
besar mengabsorpsi cahaya merah.
busuk merusak isi seluruh kantongl
2. Ajukan alasan mengapa bunga potong, misalnya bunga
arryelir, seringkali diberl sitokinin sebelum dikirim. F<lt*a'eseg>tmr ilmhaya ffi6ru"r

3. Fusikoksin (fwsicoccin) adalah toksin fungi yang Cahaya blru memicu berbagai respons pada tumbuhan,
merangsang pompa H* membran plasma sel tumbuhan. termasuk fototropisme, pembukaan stomata yang dilnduksi
Bagaimana toksin tersebut bisa memengaruhi oleh ca1-raya (lihat Peraga 36.1,6), dan perlambatan
pertumbuhan potongan batang yang terisolasi? pemanjangan hlpokotil yang diinduksi oleh cahaya yang
4. i k a su atu tu mb uha n m e m ilik i
[rti,Y.i$:,.I:iffi$:.ffi,:],T,rs.lffi''{ .[ terjadi ketika suatu semaian menembus tanah. Identitas
mutasi ganda ctr dan ein, a\<an seperti apakah fenotipe biokimiawi fotoreseptor cahaya-biru sedemikian sulit
respons rangkap-tiganya? lelaskan jawaban Anda. untuk dipahami sehingga pada tahun 197}-an, para ahli
Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat ! fisiologi tumbuhan mulai menyebut reseptor misterius
Apendiks A. ini sebagai 'kriptokrom' (cryptochrome, dari kata Yunani
*# n

kryptos, tersembunyi, dan chrom, pigmen). Pada tahun


1990-an, para ahll blologi molekular yang menganalisis
mutan-mutan Arabidopsis menemukan bahwa tumbuhan
menggunakan setidaknya tiga tipe pigmen yang berbeda
wffiss.3 untuk mendeteksi cahaya biru. I{riptokrom, kerabat
molekular enzim-enzim perbaikan DNA, terlibat di dalam
* m*rp**s tenhadap cahaya sar&gat
pemting hagi keberhasilan'n
tumhuhan
Cahaya adalah faktor lingkungan yang sangat penting dalam 0,8
kehidupan tumbuhan. Seiain diperlul<an untuk fotosintesis,
=oo
cahaya memberi petunjuk bagi banyak peristiwa kunci o
o 06
dalam perturnbuhan dan perkembangan tumbuhan. C
e
Efek-efek cahaya pada morfologi tumbuhan disebut .P

fotomorfo ge nesis Qth o t o m orpho ge n e,sls) oleh para ahl i


+ 04
!J
biologi tumbuhan. Penerimaan cahaya juga memungkinkan O
\l
tumbuhan mengukur berlalunya hari dan musim. 0,2
Tumbuhan dapat mendeteksi tidak hanya keberadaan
cahaya, namun juga arah, intensitas, dan panjang gelombang
(warna) cahaya. Suatu grahk yang disebut spelttrum aksi
(action spectrum) menggambarl<an keefektifan reiatif Panjanq qelombanq (nm)
panjang gelombang radiasi yang berbeda-beda dalam
(a) Spektrum kerla ini menggambarkan bahwa hanya cahaya yang
mendorong proses tertentu. Misalnya, spektrum aksi untuk berpanjang gelombang kurang dari 500 nm (cahaya b ru dan
fotosintesis memiliki dua puncak, satu pada cahaya merah violet) yanq menginduks penekukan.
dan satu lagi pada cahaya biru (lihat Peraga 10.9b). Ini
disebabkan karena klorofii mengabsorpsi cahaya terutama
Cahaya
pada bagian merah dan biru dari spektrum cahaya tampak.
Spektrum-spektrum aksl berguna dalam mempelajari 4\AA
vvv
proses 6pa pun yang bergantung pada cahaya, seperti Waktu = 0 menit
fototropisme {Fer*ga 39.nir}. Dengan membandingkan I

V
spektrum-spektrum aksi berbagai respons tumbuhan,
para peneliti menentukan respons-respons mana yang
.AA'A
-v \/-'.
diperantarai oieh fotoreseptor (pigmen) yang sama. Mereka Waktu = 90 men t
juga membandingkan spektrum aksi dengan spektrum
penyerapan pigmen; kesesuaian yang dekat pada pigmen (b) Foto-foto ko eopti ni diambil sebe um dan sesudah pemaparan
se ama 90 menit ke sumber cahaya dari warna yang diind kasikan.
tertentu menunjukkan bahwa pigmen tersebut adalah
fotoreseptor yang memerantarai respons. Spektrum aksi
.A i:lirql :9."!i; Spektrum aksi untuk fototropisme yang
n'rengungkapkan bahwa cahaya merah dan biru merupakan dirangsang oleh cahaya biru pada koleoptil jagung.
warna-warna terpenting dalam meregulasi fotomorfogenesis Penekukan fototropik ke arah cahaya dikontrol oleh fototropin,
tumbuhan. Pengamatan-pengamatan ini mengarahkan selenis fotoreseptor yang sensitlf terhadap cahaya biru dan violet,
para peneliti pada dua kelas utama reseptor cahaya: terutama cahaya biru.

BAB TIGA PULUH SEMBILAN Respons Tumbuhan terhadap Sinyal-sinyal lnternal dan Eksternal 425
penghambatan pemanjangan batang yang diinduksi oleh
;:
cahaya biru yang terjadi, misalnya, ketika semaian muncul "**i*q* 3* :P
pertama kali dari tanah. Fototropin (phototropin) adalah Bagaimana urutan pencahayaan merah dan
suatu protein kinase yang terlibat dalam pemerantaraan merah-jauh memengaruhi germinasi biji?
penekukan fototropik, seperti yang dipelajari pada
semaian rumput oleh bapak-anak Darwin, dan dalam FfS{+&SlAfli Para saintis dt Departemen pertanian AS
pergerakan kloroplas sebagai respons terhadap cahaya. memaparkan sebentar kumpulan biji selada ke cahaya merah
Saat ini ada banyak perdebatan apakah fototropin dan merah-lauh untuk mengujt efeknya terhadap germinast.
Setelah pemaparan cahaya, biji ditempatkan dalam
atau fotoreseptor berbasis-karotenoid yang dinamakan kegelapan, dan hasi -hasrl yang diperoleh dibandingkan
zeaxantin (zeaxanthin) yang merupakan fotoreseptor dengan bijl kontrol yang tidak dipaparkan ke cahaya.
cahaya-biru utama yang terlibat dalam pembukaan stomata
yang diperantarai oleh cahaya blru. F{A5i[" Ko om dr bawah setiap foto menunjukkan urutan
pemaparan cahaya merah, pemaparan cahaya merah-
1auh, dan kegelapan. Lalu germtnasi meningkat pesat
F8*ffi kn'*H-de eefuagafr F*t*ra:s*:g:farr da am ke ompok-kelompok b ji yang memperoleh paparan
I(etika mengintroduksi transduksi sinyal dalam tumbuhan terakhir ke cahaya merah (kiri). Germinasi terhambat dalam
ke ompok-kelompok biji yang memperoieh paparan terakhir
di awal bab ini, kita telah membahas peran pigmen-pigmen
ke cahaya merah-jauh (kanan).
tumbuhan yang disebut fitokrom dalam proses de-etiolasi.
Fitokrom meregulasi banyak respons tumbuhan terhadap
cahaya. Mari kita lihat dua contoh yang lain: germinasi
biji dan penghindaran naungan.
r;Fb w
itlh'r'
'f*%q bnrF-
{!{*kr$c?a d** {ia:rgl:stz,ssi #ifi
Penelitian-penelitian tentang germinasi biji menghasilkan
penemuan fitokrom-fitokrom. I(arena jum1a1-r simpanan
.r \fr t
nutrien yang terbatas, kebanyakan jenis biji, terutama
yang berukuran kecil, bergerminasi hanya saat lingkungan -F#re{F*
cahaya dan kondisi-kondisi yang lain hampir optimal. Biji-
* uq&*.{L s b*
biji semacam itu seringkali tetap dorman selama bertahun-
Merah Merah
tahun hingga kondisi-kondisi cahaya berubah. Sebagai
contoh, kematian pohon yang menaungi tumbuhan lain iF f,fs
atau pembajakan ladang dapat menciptakan lingkungan {x*.t , .'o.n f
-=,
*;*!r q#j$g.**3f
cahaya yang sesuai.
Pada tahun 1930-an, para saintis di Departemen
Pertanian AS menentukan spektrum aksi untuk germinasi
',* 3\&-o*"* *#*;;ii
bi.ii selada yang diinduksi oleh cahaya. Mereka memaparkan ve,ar,
ffi ueralffi Rud 'lil R-d nffi

biji yang menggembung karena air selama beberapa menit


ke cahaya monokromatik (berwarna tunggal) dari berbagai l{ gSl"F{tF{Jq.-,4fll Cahaya merah meran gsang germi nasi,
panjang gelombang dan kemudian menyimpan biji,biji sementara cahaya merah-lauh menghambat germinasi.
tersebut dalam kegelapan. Setelah dua hari, para peneliti Paparan terakhir cahaya adalah faktor penentu. Efek-efek
menghitung jumlah biji yang telah bergerminasi setelah cahaya merah dan merah-lauh bersifat dapat-balik.
diberi setiap perlakuan cahaya. Mereka menemukan
5L.f ft-J:*fiR H Bortwick et al., A reversible photoreaction
bahwa cahaya merah dengan panjang gelombang 660 controllrng seed germination, Procedings of the National
nm meningkatkan persentase germinasi biji selada secara Academy of Sciences USA 38:662-666 (7952)
maksimal, sementara cahaya merah-jauh-yaitu, cahaya
dengan panjang gelombang di dekat batas teratas dari '. :' rl,t.. ,r1 , ' t,,r.. Fitokrom merespons cahaya merah
penglihatan manusia (7 30 nm) menghamb at germinasi lebih cepat daripada cahaya merah-jauh. Jika biji dttempatkan
-
dlbandingkan dengan kontrol gelap {i:r;n-;1;; -i!i.'. ,/r. Apa dalam cahaya putih, bukan dalam kegelapan setelah diberr
perlakuan cahaya merah dan merah,jauh, apakah hasil-hasil
yang terjadi ketika biji selada diberi perlakuan kilatan yang diperoleh akan berbeda?
cahaya merah, lalu diikuti oleh kllatan cahaya merah-jauh
atau, sebaliknya, kilatan cahaya merah-jauh diikuti oleh
l<ilatan cahaya merah? I(ilatan cahaya terakhir,lah yang
menentukan respons biji. Dengan l<ata lain, efek cahaya identik, maslng-masing terdiri dari sebuah komponen
merah dan cahaya merah-jauh bersifat dapat,balik. polipeptida yang berikatan secara kovalen dengan sebuah
Fotoreseptor yang bertanggung jawab terhadap efek- komponen nonpolipepti da kro mofor (chromophore), bagian
efek yang berlawanan dari cahaya merah dan merah-jauh subunit yang menyerap cahaya i ':.::r..r' ,.: -: . Sejauh ini,
adalah fitokrom. Suatu fitokrom memiliki dua subunit yang para peneliti telah mengldentilikasi lima jenis fitokrom

426 UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


diterangi oleh cahaya merah kemudian dipaparkan ke
cahaya merah-jauh, Pr. diubah lagi menjadi P,, sehingga
menghambat respons germinasi.
Bagaimana saklar fitokrom menjelaskan germinasi
yang diinduksi-cahaya di aiam? Tumbuhan menyintesis
fitokrom sebagai P,, dan jika biji disimpan dalam kegelapan,
pigmen tersebut hampir seluruhnya terdapat dalam bentuk
P, (lihat Peraga 39.19). Cahaya matahari mengandung
cahaya merah dan cahaya merah-jauh, namun pengubahan
Aktivitas kinase. Donrain yeng lain menjadi Pr. Iebih cepat daripada pengubahan menjadi P..
nicmiiixi aktivilas p,ote;n k.indsc. Oleh karena itu, rasio Pr, terhadap P, meningkat dalam
Dcrrain fotoreseptor berin'teraksi pancaran cahaya matahari. I(etika biji terpapar oleh
denqan domain kinase, menautkan
perie rimaan cahaya ke respons cahaya matahari dalam jumlah yang cukup, produksi dan
relular yang dipicu oleir kinese. akumuiasi Pr, akan memicu germinasi biji.

A Peraga 39.18 Struktur fitokrom. Fitokrarn dan Penglzindaran Naungan


Sistem fitokrom juga menyediakan informasi bagi
tumbuhan tentang kualitas cahaya. I(arena cahaya
matahari mencakup radiasi merah maupun merah-
pada Arabidopsis, masrng-masing dengan komponen jauh, selama siang hari interkonversi P, <+ Pr, mencapai
polipeptida yang sedikit berbeda.
kesetimbangan dinamis, dengan rasio dari kedua
Itomofor dari sebuah fitokrom bersifat fotoreversibel, bentuk fitokrom yang mengindikasikan jumlah relatif
bergonta-ganti bentuk antara kedua bentuk isomerik,
cahaya merah dan merah-jauh. Mekanisme pengindra
bergantung pada warna cahaya yang diberikan (lihat Peraga
ini memungkinkan tumbuhan-tumbuhan beradaptasi
4.7 untuk mengulas kembali isomer). Dalam bentuk isomer
terhadap perubahan-perubahan kondisi cahaya. Sebagai
P,-nya, sebuah fitokrom mengabsorpsi cahaya merah (red,
contoh, Perhatikan respons'penghindaran naungan'
r) secara maksimal, sementara dalam bentuk isomer Pr,, dari suatu pohon yang memerlukan intensitas cahaya
fitokrom mengabsorpsi cahaya merah-jauh (far-red, fr): yang relatif tinggi. Jika pohon-pohon yang lain di hutan
menaungi pohon ini, rasio fitokromnya akan bergeser ke
Cahaya merah
P, karena kanopi hutan lebih banyak menyaring cahaya
merah daripada cahaya merah-jauh. lni disebabkan
karena pigmen-pigmen klorofil di dalam dedaunan kanopi
r
KU
"1 mengabsorpsi cahaya merah dan melewatkan cahaya
a merah-jauh. Pergeseran rasio cahaya merah terhadap
cahaya merah-jauh menginduksi pohon tersebut untuk
-r/ Cahaya meral

mengalokasikan lebih banyak sumber dayanya agar bisa


Interkonversi P, <+ Pr, ini merupakan suatu mekanisme tumbuh lebih tinggi. Sebaliknya, cahaya matahari langsung
saklar yang mengontrol berbagai peristiwa yang diinduksi akan meningkatkan proporsi Pr", yang merangsang
oleh cahaya dalam kehidupan tumbuhan (Peraga 39.19). percabangan dan menghambat pertumbuhan vertikal.
Pr, adalah bentuk fitokrom yang memicu banyak respons Selain membantu tumbuhan mendeteksi cahaya,
perkembangan tumbuhan terhadap cahaya. Misalnya, fitokrom membantu tumbuhan mengikuti berlalunya hari
P. dalam biji selada yang terpapar cahaya merah al<an dan musim. Untuk memahami peran fitokrom dalam
diubah menjadi Pr,, sehingga merangsang respons-respons proses-proses penjagaan waktu, kita harus mengulas
selular yang menyebabkan germinasi. I(etika biji-biji yang terlebih dahulu sifat jam internal tumbuhan.

Sintesis *-->

ts Peraga 39.19 Fitokrom: mekanisme saklar molekular.


Absorpsi cahaya merah menyebabkan P, berubah menjadi Pr,.
Cahaya merah-jauh membalik perubahan ini. Pada sebagian besar
kasus, bentuk P,, dari pigmen-lah yang menyalakan respons-respons dalam kegelapan oleh enzim
fisiologis dan perkembangan di dalam tumbuhan. (beberapa tumbuhan)

BAB TIGA PULUH SEMBILAN Respons Tumbuhan terhadap Sinyal-sinyal Internal dan Eksternal
$affi'! ffi6mfrogis darn ffiEts"ate SirFcad&a Jika suatu organisme dijaga dalam lingkungan yang
konstan, ritme sirkadianya menyimpang dari periode
I(ebanyakan proses tumbuhan, seperti transpirasi dan
24-jam (periode adalah durasi dari satu siklus). Periode-
sintesis enzim-enzim tertentu, naik-turun sepanjang hari.
periode free-running ini, demikian sebutannya, bervariasi
Beberapa dari variasi-variasi siklis ini merupakan respons
antara 21 hingga 27 jam, bergantung pada respons ritmis
terhadap perubahan kadar cahaya, suhu, dan kelembapan
tertenlu. Gerakan tidur tanaman kacang, misalnya,
relatlf yang mengirlngi siklus 24-jam sehari semalam.
memiliki periode 26 jam ketika tumbuhan disimpan
I(ita dapat mengontrol faktor-faktor eksternal ini dengan
dalam kondisifree-running dari kegelapan yang konstan.
menumbuhkan tanaman di dalam ruang pertumbuhan
Penyimpangan periode free-running dari tepat 24 jam
dalam kondlsi cahaya, suhu, dan kelembapan yang dijaga
bukan berarti bahwa jam biologis bergeser secara kacau.
ketat. Bahkan dalam kondisi-kondisi yang konstan secara
I am free- r un n ing telap berdetak dengan sempurna, namun
artifisial, kebanyakan proses fisiologis dalam tumbuhan,
tidak tersinkronisasi dengan dunia 1uar.
seperti pembukaan dan penutupan stomata serta produksi
Bagaimana jam biologis bekerja? Untuk mencoba
enzim-enzim fotosintetik, terus-menerus naik,turun
menjawab pertanyaan ini, kita harus membedakan antara
dengan frekuensi sekitar 24 jam. Misalnya, kebanyakan
jam dan proses-proses ritmis yang dikontrolnya. Sebagai
polong-polongan menurunkan daunnya pada malam hari
contoh, daun-daun dari tanaman kacang pada Peraga 39.20
dan mengangkat daunnya pada pagi hari ;iPer;lga 3*.2ilr.
adalah 'jarum' jam namun bukanlah esensi dari jam itu
Tanaman kacang terus-menerus melakukan 'gerakan tidur'
bahkan jika dijaga dalam pencahayaan yang konstan atau
sendiri. Jika daun-daun kacang ditahan selama beberapa
jam dan kemudian dilepaskan, daun-daun tersebut akan
kegelapan yang konstan; dedaunan bukan hanya merespons
matahari terbit dan terbenam. Siklus semacam itu, dengan kembali mengambil posisi yang sesuai dengan waktu
frekuensi sekitar 24 jam dan tidak dikontrol secara saat itu. I(ita dapat mencampuri ritme biologis, namun
langsung oleh variabel lingkungan yang telah diketahui, mekanisme jam yang mendasarinya terus berlanjut.
disebut ritme sirkadia (circadian rhythm, dari kata Latin Para peneliti menelusuri jam tersebut ke suatu
circa, l<na-kira, dan dies,hari), dan ritme sirkadia umum mekanisme molekular yang mungkin dimiliki oleh
terdapat pada semua organisme eukariotik. Denyut nadi, semua eukariota. Salah satu hipotesis yang terkemuka
tekanan darah, suhu, laju pembelahan sel, jumlah sel darah, menyatakan bahwa penjagaan waktu biologis bisa
kewaspadaan, komposisi urin, laju metabolik, dorongan bergantung pada sintesis suatu protein yang meregulasi
seks, dan respons terhadap obat-obatan di dalam tubuh produksinya sendiri melalui kontrol umpan-balik. Protein
Anda berfluktuasi menurut ritme sirkadia. ini mungkin merupakan suatu faktor transkripsi yang
Penelitian masa kini mengindikasikan bahwa'roda gigi' menghambat transkripsi gen yang mengodekan faktor
molekular jam sirkadia bersifat internal, bukan merupakan transkripsi itu sendiri. I(onsentrasi faktor transl<ripsi ini
respons harian terhadap siklus lingkungan yang samar bisa meningkat selama paruh pertama siklus sirkadia
namun berpengarul-r kuat, seperti geomagnetisme atau dan kemudian menurun selama paruh kedua akibat
radiasi kosmik. Organisme, termasuk tumbuhan dan penghambatan produksinya sendiri.
manusia, melanjutkan ritmenya bahkan ketika ditempatkan Para peneliti baru-baru ini menggunakan tel<nik baru
di dalam terowongan tambang bawah tanah yang dalam untuk mengidentifikasi mutan-mutan jam Arabidopsis.
atau ketika diorbitkan di dalam satelit, kondisi-kondisi Salah satu ritme sirkadia utama di dalam tumbuhan
yang mengubah periodisitas geofisika yang samar tersebut. adalah produksi harian dari protein-protein terkait-
Akan tetapi, sinyal-sinyal harian dari lingkungan dapat fotosintesis tertentu. Para ahli biologi molekular melacak
menyetel jam sirkadia ke periode tepat 24 jam. penyebab ritme ini hingga ke promotor yang mengawali
transkripsi gen-gen untuk protein,protein fotosintesis ini.
Untuk mengidentifikasi mutan-mutan jam, para saintis
menyisipkan gen untuk suatu enzim yang bertanggung
jawab terhadap bioluminesen pada kunang-kunang,
sh.
' ;rdJ: :,::.,
-::.:::'trt
disebut lusiferase (luciferase), ke promotor. I(etika
jam biologis menyalakan promotor di dalam genom
#" Arabidopsis, jam tersebut juga menyalakan produksi

# ',f E

!
lusiferase. Tumbuhan-tumbuhan mulai berpendar seiring
periodisitas sirkadia. Mutan-mutan jam kemudian diisolasi
dengan menyeleksi spesimen-spesimen yang berpendar
d untuk waktu yang lebih lama atau lebih pendek daripada
Siang hari Tengah malam normal. Gen-gen yang diubah dalam beberapa mutan
ini memengaruhi protein-protein yang secara normal
A Fe!'aEa *?9.211 Gerakan-gerakan tidur pada kacang merah
(Phaseolus vulgaris). Gerakan-gerakan in disebabkan oieh mengikat fotoreseptor-fotoreseptor. Mutasi-mutasi ini
perubahan dapat-balik di dalam tekanan turgor sel-sel yang terletak mungkin mengacaukan mekanisme bergantung-cahaya
di sisi yang berlawanan dari pulvini, organ-organ pergerakan daun. yang menyetel jam biologis.

428 UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


yaitu panjang relatif dari malam dan siang. Respons
Efek Cahaya pada fam Biologis
fisiologis terhadap fotoperiode, seperti perbungaan, disebut
Seperti yang telah kita bahas, periode free-running dari sebagai fotoperiodisme Qthotoperiodism).
ritme sirkadia gerakan daun kacang adalah 26 iam.
Bayangkan suatu tanaman kacang yang ditempatkan saat
Fotaperiodisme dan Kontrol Perbungaan
fajar dalam kabinet gelap selama 72 jam Daun-daunnya
Suatu petunjuk awal tentang cara tumbuhan mendeteksi
tidak akan terangkat lagi sampai 2 jam setelah fajar
musim berasal dari varietas mutan tembakau, Maryland
alamiah pada hari kedua, 4 jam setelah fajar alamiah pada
Mammoth, yang tumbuh tinggi namun gagal berbunga
hari ketiga, dan demikian seterusnya. I(arena terputus
selama musim panas. Varietas tersebut pada akhirnya
dari petunjuk-petunjuk lingkungan, tumbuhan menjadi
mekar dalam rumah kaca pada Desember. Setelah
terdesinkronisasi. Desinkronisasi terjadi pada manusia
mencoba menginduksi perbungaan lebih awal dengan
ketika kita melintasi beberapa zona waktu dalam pesawat
suhu, kelembapan, dan nutrisi mineral yang bervariasi,
terbang; ketika kita mencapai tujuan, jam di dinding tidak
para peneliti mempelajari bahwa pemendekan hari di
tersinkronisasi dengan jam internal kita. Semua eukariota
musim dingin merangsang varietas ini untuk berbunga. ]ika
mungkin rawan mengalami jet lag. tumbuhan tersebut disimpan di dalam kotak kedap-cahaya
Faktor yang menyetel jam biologis hingga tepat sehingga lampu dapat digunakan untuk memanipulasi
24 jam setiap hari adalah cahaya. Fitokrom maupun 'siang' dan 'malaml perbungaan hanya terjadi jika panjang
fotoreseptor cahaya-biru dapat menyetel ritme sirkadia di harinya 14 jam atau lebih pendek, Tumbuhan tersebut
dalam tumbuhan, namun pemahaman kita tentang cara tidak berbunga selama musim panas karena pada letak
fitokrom melakukan hal ini lebih komplet. Mekanisme ini lintang Maryland, hari-hari musim panas terlalu panjang.
melibatkan penyalaan dan pemadaman respons-respons Para peneliti menamakan Maryland Mammoth
selular dari saklar P, <+ Pr,. sebagai tumbuhanhari-pendek (sho rt - day p lant) kar ena
Perhatikan kembali sistem fotoreversibel pada tumbuhan tersebut tampaknya memerlukan periode
Peraga 39.19. Dalam kegelapan, rasio fitokrom perlahan- cahaya yang lebih pendek daripada panjang kritis untuk
lahan bergeser ke bentuk P,, sebagian akibat dari berbunga. I(risantemum, poinsetla, dan beberapa varietas
pergantian di dalam seluruh lungkang fitokrom. Pigmen kedeiai juga merupakan tumbuhan hari-pendek, yang
tersebut disintesis di dalam bentuk P., dan enzim- umumnya berbunga di pengujung musim panas, musim
enzim menghancurkan lebih banyak Pr, daripada P.. gugur, atau musim dingin. I(elompok tumbuhan yang
Pada beberapa spesies tumbuhan, Pr, yang terdapat saat lain berbunga hanya jika periode cahaya lebih panjang
matahari terbenam periahan-lahan berubah menjadi P,. daripada beberapa jam tertentu. Turnbuhan hari-panjang
Daiam kegelapan, tidak ada cara bagi P, untuk diubah (long-day plq.nt) rnl umumnya berbunga pada pengujung
kembali menjadi Prn namun dengan pencahayaan, kadar Pr, musim semi atau awal musim panas. Bayam, misalnya,
mendadak meningkat kembali seiring P, yang diubahnya berbunga jika siang hari berlangsung selama 14 jam atau
dengan cepat. Peningkatan Pr. setiap hari saat fajar ini lebih. Lobak, selada, iris, dan kebanyakan varietas sereal
menyetel kembali jam biologis: Daun kacang mencapai juga merupakan tumbuhan hari-panjang. Tumbuhan
posisi malam yang paling ekstrem 16 jam setelah fajar. hari-netral (neutral-day plant), misalnya tomat, padi,
Di alam, interaksi antara fitokrom dan jam biologis dan dandelion, tidak terpengaruh oleh fotoperiode dan
menyebabkan tumbuhan mampu mengukur berlalunya berbunga ketika mereka mencapai tahap kematangan
malam dan siang. Akan tetapi, panlang relatif malam dan tertentu, tidak peduli seberapa panjang siang hari.
siang berubah sepanjang tahun (kecuali di khatulistiwa).
Tumbuhan memanfaatkan perubahan ini untuk Panjang Malanr Kritis Pada tahun 1940-an, para
menyesuaikan aktivitas agar sinkron dengan musim. peneliti mempelajari bahwa perbungaan dan respons-
respons lain terhadap fotoperiode sebenarnya dikontrol
Fotoperiodisme dan Respons oleh panjang malam, bukan panjang siang. I(ebanyakan
di antara para saintis ini meneliti cocklebur (Xanthium
terhadap Musim stumarium), tumbuhan hari-pendek yang berbunga hanya
Bayangkan konsekuensi-konsekuensi yang akan terjadi jika siang hari berlangsung selama 16 jam atau lebih
jika suatu tumbuhan menghasilkan bunga-bunga pada pendek lagi (dan malam hari berlangsung setidaknya 8
saat tidak ada penyerbuk atau jika sebatang pohon yang jam). Para peneliti ini menemukan bahwa jika bagian siang
meranggas menghasilkan daun-daun pada pertengahan hari dari fotoperiode diputus oleh pemaparan sejenak
musim dingin. Peristiwa-peristiwa musiman sangat penting terhadap kegelapan, maka hal itu tidak berpengaruh pada
di dalam siklus hidup kebanyakan tumbuhan. Germinasi perbungaan. Akan tetapi, jika bagian malam hari dari
biji, perbungaan, serta awal dan akhir dormansi kuncup fotoperiode disela bahkan oleh cahaya remang-remang
merupakan tahap-tahap yang biasanya terjadi pada waktu- beberapa menit saja, cocklebur tidak akan berbunga, dan
waktu yang spesifik dalam setahun. Stimulus lingkungan ini ternyata berlaku pula bagi tumbuhan hari-pendek yang
yang paling sering digunakan oleh tumbuhan-tumbuhan lain (Peraga 39.21a). Cocklebur tidak responsif terhadap
untuk mendeteksi waktu dalam setahun adalah fotoperiode, panjang siang hari, namun ia memerlukan setidaknya 8

BAB TIGA PULUH SEMBILAN Respons Tumbuhan terhadap Sinyal-sinyal Internal dan Eksternal
2a lam
--*>l ",**_@ (a) Tumbuhan hari-pendek -------! .,@,
1-q
*-+'l
-4-W- (ma Ia m- pan ja
n g).
'ery :.+.
'\oii :
Berbunga ketika panjang
malam hari meiebihi
periode gelap kritis.
;@" Kilatan cahaya yang Ili i
'.af "4@
menyela periode gelap id
*e# lri
"q@
mencegah perbungaan.
*;iti
rlj -*W. .'$
\,1,1: J
Cahaya i
Kilatan Kegelapan
cahaya
Periode 2t .*. 1 ; j
gelap kritis i
;"S"
',w ".;
!+
..'6
PEq+ llrl Tumbuhan hari-panlang
\v' rri
(malam-pendek). "@ d_*F,ji+;

';...ii
i Berbunga hanya jika 4F
is4 . 'u
..1
malam hari ebrh pendek
RFRR
daripada periode gelap
iii kritis. Kilatan cahaya yang
singkat secara artif isial q&
,i
6f
menyela periode gelap
r RFRRFR

r--w*ffiw-'- yang panjang, sehrngga


menginduksi perbunqaan. Periode qelap kritis
Tumbuhan
hari-pendek
(malam-panjanq)
Tumbuhan
ha ri-panja ng
(malam-pendek)
K latan
cahaya & PeraEa 39.22 Efek-efek dapat-balik cahaya merah dan
merah-jauh pada respons fotoperiodik. Kilatan cahaya merah
A Peraga 39.21 Kontrol fotoperiodik perbungaan. (R) memperpendek periode gelap. Kilatan cahaya merah-lauh (FR)
setelahnya membatalkan efek kilatan merah.

$,{...............ffi
BaOaimana k i Ia t a n tun gg a I ca h ay a s p e k t r u m -p e n u h b is a
memengaruhi setiap tumbuhan?
jam kegelapan terus-menerus agar berbunga. Tumbuhan
hari-pendek sebenarnya merupakan tumbuhan malam-
panjang, namun istilah yang pertama telah tertanam
sedemikian erat dalam jargon fisiologi tumbuhan. Serupa jika malam hari berlangsung lebih pendek semenit saja
dengan itu, tumbuhan hari-panjang sebenarnya merupakan daripada panjang kritis. Beberapa spesies tumbuhan seialu
tumbuhan malam-pendek. Tumbuhan hari-panjang yang berbunga pada hari yang sama setiap tahun. Tumbuhan
ditumbuhkan dalam fotoperiode malam-malam panjang tampaknya menggunakan jam biologisnya, yang disetel
yang normalnya tidak menginduksi perbungaan akan oleh panjang malam dengan bantuan fitokrom, untuk
berbunga jika periode kegeiapan terus-menerus disela mengetahui musim. Industri florikultur (perkebunan
oleh cahaya beberapa menit (Peraga 39.21b). Perhatikan bunga) menerapkan pengetahuan ini untuk menghasilkan
bahwa kita membedakan tumbuhan hari-panjang darl bunga di luar musimnya. Bunga krisan, misalnya, adalah
tumbuhan hari-pendek bukan berdasarkan panjang malam tumbuhan hari-pendek yang biasanya mekar pada musim
mutlak, namun berdasarkan apakah panjang malam kritis gugur, namun perbungaannya dapat ditunda hingga Hari
menetapkan jumlah mal(simum (tumbuhan hari-panjang) Ibu pada Mei dengan menyela setiap malam panjang
atau minimum (tumbuhan hari-pendek) jam kegelapan dengan kilatan cahaya, sehingga mengubah satu malam
yang dibutuhkan untuk perbungaan. Pada kedua kasus panjang menjadi dua malam pendek.
tersebut, jumlah jam yang sebenarnya daiam panjang Beberapa tumbuhan berbunga setelah satu pemaparan
malam kritis bersifat spesifik bagi setiap spesies tumbuhan. terhadap fotoperiode yang dibutuhkan untuk perbungaan.
Cahaya merah adalah warna yang paling efektif Spesies yang lain memerlukan fotoperiode yang sesuai
untuk menyela bagian malam hari dari fotoperiode. selama beberapa hari berturut-turut. Tumbuhan yang Iain
Berbagai spektrum aksi dan percobaan fotoreversibilitas merespons fotoperiode hanya jika sebelumnya dipaparkan
menunjukkan bahwa fitokrom adalah pigmen yang ke stimulus lingkungan yang 1ain, misalnya periode suhu
mendeteksi cahaya merah (FeraEa 39.22). Misalnya, jika dingin. Gandum musim dingin, misalnya, tidak akan
kilatan cahaya merah (R) selama periode gelap diikuti berbunga jika belum dipaparkan ke suhu di bawah 10'C
oleh kilatan cahaya merah-jauh (FR), maka tumbuhan selama beberapa minggu. Penggunaan praperlakuan
mendeteksi tidak ada interupsi pada panjang malam. dengan suhu dingin untuk menginduksi perbungaan
Seperti pada kasus germinasi bijl yang diperantarai disebut vernalisasi (vernalization, dari kata Latin yang
fitokrom, terjadilah fotoreversibilitas merahimerah,jauh. berarti 'musim semi'). Beberapa minggu setelah gandum
Tumbuhan mendeteksi panjang malam dengan sangat musim dingin divernalisasi, fotoperiode dengan hari yang
tepat; beberapa tumbuhan hari-pendek tidak akan berbunga panjang (malam yang pendek) menginduksi perbungaan.

43O UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


r-w
I z+1am I f---
f-,ffi
za 1am I l---
r--ffi
z+1am I 4 Peraga 39.23 Bukti eksperimental untuk suatu hormon
perbungaan. Jika ditumbuhkan secara individu dalam kondisi
hari-pendek, tumbuhan hari-pendek akan berbunga, namun
tumbuhan hari-panjang tidak. Akan tetapi, keduanya akan

ffi
LanqKoK -; y"
\#
berbunga jika dicangkokkan menjadi satu dan dipaparkan
ke hari pendek. Hasil ini mengindikasikan bahwa suatu zat
penginduksi-bunga (florigen) ditransmisikan ke cangkokan
dan menginduksi perbungaan pada tumbuhan hari-pendek
maupun tumbuhan hari-panjang.
ffidee
es#
Jika perbungaan terhambat pada kedua

wry'g bagian tanaman yang dicangkok, apa yang Anda simpulkan?

*WW
W
W
Tumbuhan
M
Tumbuhan hari-panjang Tumbuhan
hari-pendek dicangkokkan ke hari-panjang
tumbuhan hari-pendek

Hormon Perbungaan? CONST1NS terekspresikan di dalam daun, temuan yang


Walaupun bunga terbentuk dari meristem apikal atau konsisten dengan pengamatan bahwa florigen hanya dibuat
meristem kuncup aksilaris, daunlah yang mendeteksi di daun. I(eduanya menyajikan bukti lebih lanjut tentang
perubahan pada fotoperiode dan menghasilkan molekul- peran protein CONSTTNS dalam persinyalan perbungaan
molekul sinyal yang memberi petunjuk kepada kuncup ketika mereka mencangkokkan tumbuhan Arabidopsis
yang tidak mengandung protein CONSTIANS ke tumbuhan
agar berkembang sebagai bunga. Pada banyak tumbuhan
hari-pendek dan hari-panjang, memaparkan satu daun ke yang menyintesis CONSTHNS di daun. Percobaan
fotoperiode yang sesuai sudah cukup untuk menginduksi yang hebat ini menunjukkan bahwa CONSTHNS, atau
perbungaan. Bahkan, asalkan tersisa satu daun pada faktor lain yang berinteraksi dengannya, dapat bergerak
tumbuhan, fotoperiode terdeteksi dan 'kuncup bunga melalui sambungan cangkokan untuk memberikan sinyal
terinduksi. fika semua daun dibuang, tumbuhan menjadi perbungaan di bagian-bagian tumbuhan yang sebelumnya
tidak sensitif terhadap fotoperiode. tidak memiliki protein tersebut. Bukti yang lebih baru
Percobaan-percobaan klasik mengungkapkan bahwa menyatakan bahwa CONS?HNS menyalakan sebuah gen
stimulus perbungaan dapat berpindah melalui suatu yang disebut FLOWERING LOCUS T (FT) di dalam daun
cangkokan dari satu tumbuhan yang terinduksi ke dan bahwa protein FT berpindah ke meristem apikal
tumbuhan yang tidak terinduksi dan memicu perbungaan tunas dan mengawali perbungaan.
pada tumbuhan yang tidak terinduksi tersebut. Selain itu,
stimulus perbungaan tampaknya sama bagi tumbuhan Transisi Meristem dan Perhungaan
hari-pendek maupun hari-panjang, meskipun kondisi- Kombinasi apa pun antara petunjuk lingkungan (seperti
kondisi fotoperiodik yang berbeda diperlukan bagi daun fotoperiode atau vernalisasi) dan molekul-molekul
untuk mengirimkan sinyal ini (Peraga 39.23). Molekul persinyalan internal (seperti protein FT) diperlukan
persinyalan hipotetis bagi perbungaan, disebut florigen, untuk perbungaan, hasilnya adalah transisi meristem
masih belum teridentifikasi setelah 70 tahun, mungkin kuncup dari tahap vegetatif ke tahap perbungaan.
karena para saintis tumbuhan selama ini berfokus pada Transisi ini memerlukan perubahan dalam ekspresi gen,
molekul-molekul kecil serupa-hormon. Seperti yang gen yang meregulasi pembentukan pola. Meristem yang
dibahas pada Bab 36, makromolekul-makromolekul mengidentifikasi gen-gen yang menginduksi kuncup untuk
besar, seperti nRNA dan protein, dapat bergerak dengan membentuk bunga, dan bukannya tunas vegetatif, harus
rute simplas melalui plasmodesmata (lihat Peraga 36.11) terlebih dahulu diaktifkan. Organ yang mengidentifikasi gen-
dan meregulasi perkembangan tumbuhan. Mungkinkah gen yang memerinci organisasi spasial organ-organ bunga-
florigen merupakan sejenis makromolekul? Para ahli sepal, petal, stamen, dan karpel-kemudian diaktivasi dalam
biologi tumbuhan kini bersemangat untuk menyelidiki daerah-daerah meristem yang sesuai (lihat Peraga 35.34).
kemungkinan ini. Arabidopsis adalah tumbuhan hari- Penelitian tentang perkembangan bunga telah berkembang
panjang yang memerlukan gen CONSTHNS fungsional pesat, dan salah satu tujuannya adalah mengidentifikasi jalur-
untuk berbunga dalam hari-hari panjang. Brian Ayre dan jalur transduksi sinyal yang menautkan petunjuk-petunjuk
Robert Turgeon, dari Cornell University, memperhatikan seperti fotoperiode dan perubahan hormon dengan ekspresi
bahwa tumbuhan Arabidopsis berbunga hanya jika gen yang diperlukan untuk perbungaan.

BAB TIGA PULUH SEMBILAN Respons Tumbuhan terhadap Sinyal-sinyal Internal dan Eksternal 431
ffis$.3 Rebahkan tumbuhan, dan tumbuhan akan
menyesuaikan pertumbuhannya agar tunas menekuk ke
1. Jika suatu enzim yang terdapat di dalam daun kedelai
yang ditanam di ladang ternyata paling aktif pada atas, dan akar menekuk ke bawah. Dalam merespons
tengah hari dan paling tidak aktif pada tengah malam, gravitasi, atau gravitropisme, akar menunjukkan
apakah aktivitas tersebut diregulasi secara sirkadia? gravitropisme positif iF*,i;rrr;:. -=:l] +,;i:t dan tunas
2. Seorang penjaga tanpa sengaja menyalakan cahaya dalam menunjukkan gravitropisme negatif. Gravitropisme terjadi
rumah kaca pada suatu malam, namun tumbuhan- segera setelah biji bergerminasi, memastikan bahwa akar
tumbuhan di situ tetap berbunga sesuai jadwal. Ajukan tumbuh ke dalam tanah dan tunas tumbuh ke arah cahaya
dua alasan mengapa tumbuhan-tumbuhan tersebut tidak matahari, tidak peduli cara biji diorientasi ketika mendarat.
terpengaruh oleh kegelapan yang tersela. Auksin memainkan peran kunci dalam gravitropisme.
3. Beberapa semaian anggur tumbuh ke arah kegelapan Tumbuhan bisa mendeteksi gravitasi dengan
hingga mencapai struktur yang tegak. Adaptasi ini mengumpulkan statolit (statolith), plastida-plastida
membantu anggur 'menemukan' objek yang ternaungi terspesialisasi yang mengandung butir-butir pati padat,
untuk dipanjat. Bagaimana Anda bisa menguji apakah
ke bagian bawah sel-sel iPer':rij;, j{r .llri:'r. Di akar, statolit
fototropisme negatif ini diperantarai oleh fotoreseptor
cahaya biru atau oleh fitokrom?
terletal< di dalam sel-sel tertentu pada tudung akar.
Berdasarkan salah satu hipotesis, kumpulan statolit pada
4. fli$.ffiY9ffi$1ffiSffiR? jika suatu tumbuhan berbunga
titik-titik rendah dari sel-sel ini mendistribusi kembali
di dalam ruang terkontrol dengan siklus harian 10
jam terang dan 10 .fam gelap, apakah tumbuhan itu kalsium, yang menyebabkan transpor lateral auksin di
tumbuhan hari-pendek? Jelaskan. dalam akar. I(alsium dan auksin terakumulasi di sisi
bawah zona pemanjangan akar. I(arena zat-zat kimia ini
Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat
Apendiks A.
terlarut, zat tersebut tidak merespons gravitasi namun
harus ditranspor secara aktlf ke salah satu sisi akar. pada
konsentrasi yang tinggi, auksin menghambat pemanjangan
sel, efek yang memperlambat pertumbuhan di sisi bawah
akar. Pemanjangan sel,sel yang lebih cepat di sebelah atas
menyebabkan akar menekuk saat ia tumbuh. Tropisme ini
ss.4 berlanjut hingga akar tumbuh lurus ke bawah.
fi Tusmbu*"ran rnerespons berhagai
macaffi? stiil"n{,ilus selain cahaya

Tumbuhan tidak dapat berpindah mendekati lubang air


ketika air menjadi langka atau berlindung dari angin.
Biji yang mendarat terbalik di atas tanah tidak dapat
bermanuver sendiri ke posisi tegak. I(arena tidak mampu
berpindah tempat, tumbuhan harus menyesuail<an diri
terhadap berbagai macam kondisi lingkungan melalui
mekanisme-mekanisme perkembangan dan fisiologis, dan
seleksi alam telah mengasah respons-respons ini. Cahaya
I
sangat penting dalam kehidupan tumbuhan sehingga kami
mengkhususkan bagian sebelumnya untuk membahas
penerimaan dan respons tumbuhan terhadap faktor
lingkungan yang satu itu. Di bagian ini, kita akan mengulas
respons-respons terhadap beberapa stimuius lingkungan
lain yang biasa dihadapi oleh tumbuhan.
(a) Dalam beberapa jam, akar (b) Dalam beberapa menit
primer lagung yang terorientas
firavEtas$ setelah akar ditempatkan
mendatarakan menekuk secara secara mendatar, plastida
I(arena tumbuhan merupakan organisme yang ditenagai gravitropis hingga ulungnya yang disebut statolit mulai
oleh matahari, tidaklah mengejutkan bahwa mekanisme- yang sedang tumbuh menladi terkumpul dr sist terbawah
mekanisme untuk tumbuh ke arah cahaya matahari telah teronentasi secara vert kal (tlv). sel-sel lld.r^g a<ar. Konois
dievolusikan. Namun petunjuk lingkungan apa yang ini mungkln merupakan
digunakan oleh tunas muda untuk tumbuh ke atas ketika mekanisme pengindra-
gravitasi yang mengacu pada
ia sepenuhnya berada di bawah tanah dan tidak ada cahaya
distribusi-ulang auksin dan
yang bisa dideteksi? Serupa dengan itu, faktor lingkungan A F*i'a_ca 39 24 Gravitropisme laju pemanjangan sel-sel
apa yang menyebabkan akar muda tumbuh ke bawah? positif pada akar: hipotesis yang berbeda pada stsi akar
lawaban bagi kedua pertanyaan itu adalah gravitasi. statolit. yang berlawanan (LM).

432 UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


Para ahli fisiologi tumbuhan mempertajam hipotesis tumbuhan yang lebih pendek daripada yang didiamkan
'statolit yang jatuh' untuk menjelaskan gravitropisme akar, iiler#q* 3q"?5). Rangsangan mekanis mengaktivasi sebuah
berdasarkan pada percobaan-percobaan baru. Sebagai jalur transduksi sinyal yang melibatkan peningkatan Ca2*
contoh, mutan-mutan Arabidopsls dan tembakau yang sitosol yang memerantarai aktivasi gen-gen spesifik, yang
tidak memiliki statolit masih tetap mampu melakukan beberapa di antaranya mengodekan protein-protein yang
gravitropisme, walaupun responsnya lebih lambat daripada memengaruhi sifat-sifat dinding sel.
tumbuhan wild-type. I(eseluruhan sel mungkin membantu Beberapa spesies tumbuhan telah menjadi 'spesialis
akar mengindra gravitasi dengan menarik secara mekanis sentuhan] selama menjalani evolusinya. Respons yang
proteln-protein yang melekatkan protoplas ke dinding sel, kuat terhadap stimulus mekanis merupakan bagian
sehingga merentangkan protein-protein tersebut di sisi integral dari'strategi kehidupan' tumbuhan-tumbuhan
'atas' dan menekan protein-protein di sisi 'bawah' se1- ini. Sebagian besar anggur dan tumbuhan pemanjat yang
se1 akar. Organel-organel padat, selain granula pati, juga lain memiliki sulur yang menggulung dengan cepat di
turut berperan dalam mendistorsi sitoskeleton sehingga sekitar penopang (lihat Peraga 35.7). Organ-organ pemeluk
tertarik oleh gravitasi. Statolit, karena kepadatannya, bisa ini biasanya tumbuh lurus hingga menyentuh sesuatu;
meningkatkan pengindraan gravitasi melalui mekanisme sentuhan tersebut merangsang respons menggulung
yang bekerja lebih lambat jika tidak ada statolit. yang disebabkan oleh pertumbuhan diferensial sel-sel
pada sisi sulur yang berlawanan. Pertumbuhan terarah
St6ffi a.eEuis F*4*Ecaffi Eg
sebagal respons terhadap sentuhan disebut tigmotropisme
(thigmotropism), dan ini memungkinkan anggur untuk
Sebatang pohon yang tumbuh di tepi pegunungan yang
memetik manfaat dari penopang mekanis apa saja yang
berangin biasanya memiliki batang yang lebih pendek
ditemuinya saat memanjat ke atas menuju kanopi hutan.
dan kekar daripada pohon dari spesies yang sama namun
Contoh lain dari spesialis sentuhan adalah tumbuhan
tumbuh di lokasi yang lebih terlindung. I(euntungan
yang mengalami pergerakan cepat daun sebagai respons
dari morfologi yang bantat ini adalah bahwa morfologi
terhadap rangsangan mekanis. Misalnya, ketika daun
tersebut memungkinkan tumbuhan untuk menahan
majemuk putri malu (Mimosa pudica) disentuh, daun
tiupan angin kencang. Istilah tigmomorfogenesis
majemuk itu akan mengatup dan anak daunnya melipat
(thigmomorphogenesis, dari kata Yunani thigma,
secara bersama-sama iPerdqfi :lq.j6]. Respons ini, yang
sentuhan) mengacu pada perubahan-perubahan bentuk
hanya makan waktu satu atau dua detik, dihasilkan dari
yang diakibatkan oleh perturbasi. Tumbuhan sangat
hilangnya turgor secara cepat pada sel-sel di pulvini,
sensitif terhadap stres mekanis: Bahkan aktivltas
organ-organ gerak terspesialisasi yang terletak di buku-
mengukur panjang daun dengan penggaris akan mengubah
buku daun. Sel-sel gerak ini mendadak menjadi lembek
pertumbuhan berikutnya. Menggosok-gosok batang dari
setelah perangsangan karena mereka kehilangan kalium,
tumbuhan muda beberapa kal1 sehari akan menghasilkan
yang menyebabkan air meninggalkan sel-sel meialui
osmosis. Diperlukan sekitar 10 menit agar sel-se1 tersebut
memperoleh kembali turgornya dan mengembalikan
bentuk daun'sebelum diberi rangsanganl Fungsi perilaku
putri malu masih mengundang tanda,tanya. Mungkin
dengan melipat daunnya dan mengurangi area permukaan
ketika dihantam oleh angin yang kuat, tumbuhan tersebut
bisa menghemat air. Atau mungkin karena daun yang
mengatup menyebabkan duri pada batang terbuka, respons
putri malu yang cepat menyurutkan nafsu makan herbivor.
Ciri yang luar biasa dari pergerakan daun yang cepat
adalah mode transmisi dari stimulus melalui tumbuhan.
)ika satu anak daun pada putri malu disentuh, pertama-
tama anak daun itu akan merespons, kemudian anak
daun di sebelahnya juga akan merespons, dan demikian
seterusnya hingga semua pasangan anak daun telah terlipat
bersama-sama. Sejak dari perangsangan, sinyal yang
menghasilkan respons ini berpindah dengan kecepatan
sekitar 1 cm/detik. Impuls listrik, yang bergerak dengan laju
yang sama, dapat dideteksi dengan melekatkan elektroda
ke daun. Impuls-impuls ini, disebut potensial aksi (action
potentials), menyerupai impuls-impuls saraf pada hewan,
& ii-'+r.:.r: l::.i:; Mengubah ekspresi gen dengan sentuhan
pada Arabidopsrs. Tumbuhan yang lebih pendek di sebelah kiri walaupun potensial aksi tumbuhan ribuan kali lebih lambat.
digosok-gosok dua kali sehari. Tumbuhan yang tidak disentuh Potensial aksi, yang telah ditemukan pada banyak spesies
(kanan) tumbuh jauh lebih tinggi alga dan tumbuhan, mungkin digunakan secara luas sebagai

BAB TIGA PULUH SEMBILAN Respons Tumbuhan terhadap Sinyal-sinyal Internal dan Eksternal
dihadapi oleh tumbuhan. Di bagian terakhir
dari bab ini, kita akan mengulas respons-
respons defensif tumbuhan terhadap stres-
stresbiotik (biotic, hidup) yang umum
dijumpai, seperti patogen dan herbivor.

Kekeringan
Di hari yang cerah, hangat, dan kering,
tumbuhan mungkin mengalami stres akibat
defisiensi air karena daun kehilangan air
(a) Kondisi tak terangsang (anak daun (b) teranssans (anak daun melalui transpirasi lebih cepat daripada
terbuka lebar) lf?ri$:ii
yang bisa digantikan meialui pengambilan
dari tanah. I(ekeringan yang lama dapat
Sisi pulvinus dengan menyebabkan stres pada tanaman pangan
sel-sel lunak
dan tumbuhan di ekosistem alami selama
Anak daun berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
setelah
Sisi pulvinus dengan Defisit air yang parah tentu saja akan
perangsangan
sel-sel turgid
membunuh tumbuhan, seperti yang
Pulvinus Urat daun Anda tahu dari pengalaman melihat
(organ gerak)
tanaman pot yang diabaikan. Akan tetapi
tumbuhan memiliki sistem-sistem kendali
yang memungkinkan tumbuhan mengatasi
defisit air yang tidak begitu ekstrem.
I(ebanyakan respons tumbuhan terhadap
(c) lrisan melintang pasangan anak daun dalam kondisi terangsang (LM). defisit air adalah membantu tumbuhan
Pelekukan pulvinus (organ gerak) disebabkan oleh sel-sel gerak di satu sisi puivinus
kehilangan air dan menjadi lunak sementara sel-sel di sisi yang berseberangan
menghemat air dengan mengurangi laju
mempertahankan tugornya. transpirasi. Defisit air di daun menyebabkan
sel-sel penjaga kehilangan turgor, mekanisme
A Peraga 39.26 Gerakan-gerakan turgor secara cepat oleh putri malu kontrol sederhana yang memperlambat
(Mimosa pudica).
transpirasi dengan menutup stomata (lihat
Peraga 36.17). Defisit air juga merangsang
peningkatan sintesis dan pelepasan asam
sebentuk komunikasi internai. Misalnya, pada perangkap absisat di daun; hormon ini membantu menjaga stomata agar
Yenus (Dionaea muscipula), potensial aksi ditransmisikan tetap tertutup dengan bekerja pada membran sel penjaga.
dari rambut pengindra dalam perangkap ke sel-sel yang Daun merespons defisit air dengan beberapa cara yang lain.
merespons dengan mengatupkan perangkap (lihat Peraga I(arena ekspansi sel merupakan proses yang bergantung-
37.14). Pada kasus Mimosa pudica, stimulus yang lebih turgor, defisit air menghambat pertumbuhan daun muda,
keras, misalnya menyentuh daun dengan jarum panas, demikian pula dengan akumulasi asam absisat. Respons ini
menyebabkan semua daun dan anak daun pada tumbuhan meminimalkan kehilangan air melalui transpirasi dengan
mengatup, namun respons sistemik ini meiibatkan memperlambat perluasan permukaan daun. I(etika daun-
penyebaran moiekul persinyalan yang dilepaskan dari daun pada banyak rerumputan dan tumbuhan lain layu
daerah yang terluka ke bagian-bagian lain dari tunas. akibat defisit air, daun-daun tersebut menggulung menjadi
bentuk yang mengurangi transpirasi dengan memaparkan
Stres Lingkungan lebih sedikit permukaan daun ke udara kering dan angin.
Terkadang, faktor-faktor tertentu di lingkungan berubah Walaupun menghemat air, respons-respons daun ini
cukup drastis sehingga dapat mendatangkan efek yang mengurangi fotosintesis, yang merupakan salah satu alasan
merugikan bagi kesintasan, pertumbuhan, dan reproduksi mengapa kekeringan mengurangi hasil panen.
tumbuhan. Berbagai stres lingkungan, misalnya banjia Pertumbuhan akar juga merespons defisit air. Selama
kekeringan, atau suhu ekstrem, dapat menghancurkan hasil kekeringan, tanah biasanya mengering dari permukaan
panen tanaman pangan. Dalam ekosistem alami, tumbuhan ke bawah. Ini menghambat pertumbuhan akar dangkal,
yang tidak bisa menoleransi stres lingkungan akan mati sebagian karena sel-sel tidak dapat mempertahankan turgor
atau kalah bersaing dengan tumbuhan lain, dan tumbuhan yang dibutuhkan untuk pemanjangan sel. Akar yang lebih
itu pun akan punah secara lokal. Dengan demikian, stres- dalam dikeliiingi oleh tanah yang masih cukup basah,
stres lingkungan merupakan faktor yang penting dalam sehingga akar bisa terus tumbuh. Dengan demikian, sistem
menentukan kisaran geografik tumbuhan. Di sini, kita akan akar memperbanyak diri dengan cara yang memaksimalkan
mengkaji beberapa stres abiotik (abiotic, tidak hidup) yang pemaparan terhadap air tanah.

434 UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


ditoleransi dengan baik pada konsentrasi
W
6.i tinggi: Senyawa-senyawa yang sebagian
Id
k besar organik ini menjaga agar potensial
;'t#f'- s.t air sel lebih negatif daripada larutan tanah
tanpa memasukkan garam dalam jumlah
yang beracun. Akan tetapi, sebagian
Tabung vfw]lF*..{", besar tumbuhan tidak dapat sintas dari
udara
stres garam terlalu lama. Pengecualiannya
adalah halofita, tumbuhan toleran-garam
yang memiliki adaptasi-adaptasi seperti
Epidermis
kelenjar-kelenjar garam yang memompa
garam keluar melalui epidermis daun.

100 pm 100 pm Sfres Panas


(a) Akar kontrol (diaerasi) (b) Akar percobaan (tidak diaerasi) Seperti semua organisme yang lain, panas
yang berlebihan membahayakan dan
A Peraga 39.27 Respons perkembangan akar jagung terhadap banjir dan
kekurangan oksigen. (a) lrisan melintang akar kontrol yang ditumbuhkan dalam bahkan membunuh tumbuhan dengan
medium hidroponik yang diaerasi. (b) Akar yang ditanam dalam medium hidroponik mendenaturasi enzim-enzimnya dan
yang tidak diaerasi. Apoptosis (kematian sel terprogram) yang dirangsang oleh etilen merusak metabolismenya. Salah satu fungsi
menciptakan tabung-tabung udara (SEM). transpirasi adalah pendinginan evaporatif.
Pada hari yang hangat, misalnya, suhu
daun mungkin mencapai 3-10'C di bawah
Banjir suhu udara lingkungan. Cuaca yang panas dan kering juga
Terlalu banyak air juga merupakan masalah bagi tumbuhan.
cenderung mendehidrasi banyak tumbuhan; penutupan
stomata sebagai respons terhadap stres ini menghemat air
Tanaman pot yang terlalu banyak disiram bisa tercekik,
namun mengorbankan pendinginan evaporatif. Dilema ini
sebab tanah kekurangan rongga udara yang menyediakan
merupakan salah satu alasan mengapa hari-hari yang sangat
oksigen bagi respirasi selular di dalam akar. Beberapa
panas dan kering dapat mematikan sebagian besar tumbuhan.
tumbuhan teradaptasi secara struktural terhadap habitat
yang sangat basah. Misalnya, akar bakau yang terendam air, Sebagian besar tumbuhan memiliki respons pendukung
yang menghuni pantai berpaya-paya, tersambung dengan yang memungkinkan tumbuhan sintas dari stres panas.
akar udara yang terpapar ke oksigen (lihat Peraga 35.4). Di atas suhu tertentu-sekitar 40"C bagi sebagian besar
Akan tetapi bagaimana tumbuhan yang tidak terspesialisasi tumbuhan di wilayah beriklim sedang-sel-sel tumbuhan
itu mengatasi kekurangan oksigen di dalam tanah yang mulai menyintesis protein kejut-panas (heat-shock
terendam air? I(ekurangan oksigen merangsang produksi proteins), yang membantu melindungi protein-protein
etilen, yang menyebabkan beberapa sel di korteks akar lain dari stres panas. Respons ini juga terjadi pada
mengalami apoptosis. Penghancuran sel-sel ini menciptakan hewan dan mikroorganisme yang mengalami stres
tabung udara yang berfungsi sebagai'snorkell menyediakan panas. Beberapa protein kejut-panas merupakan protein
oksigen bagi akar yang terendam (Peraga 39'27). chaperone (chaperonin), yang berfungsi pada sel-sel yang
tidak mengalami stres sebagai perancah sementara yang
Stres Garam membantu protein-protein lain melipat menjadi bentuk
fungsionalnya (lihat Bab 5). Dalam perannya sebagai protein
I(elebihan natrium klorida atau garam-garam yang lain di
kejut-panas, molekul-moelkul ini mungkin berikatan ke
tanah mengancam tumbuhan karena dua alasan. Pertama,
protein lain dan membantu mencegah denaturasi.
dengan menurunkan potensial air dalam larutan tanah,
garam dapat menyebabkan defisit air pada tumbuhan
walaupun tanah mengandung banyak air. Saat potensial air Stres Dingin
dari larutan tanah menjadi lebih negatif, gradien potensial Salah satu masalah yang dihadapi oleh tumbuhan ketika
air dari tanah ke akar menurun, sehingga mengurangi suhu lingkungan turun adalah perubahan fluiditas
pengambilan air (lihat Bab 36). Masalah kedua dengan membran sel. Ingatlah kembali pada Bab 7 bahwa membran
tanah yang bersalinitas tinggi adalah bahwa natrium biologis merupakan mosaik cair, dengan protein dan lipid
dan beberapa macam ion yang lain bersifat toksik bagi yang bergerak secara lateral di dalam bidang membran.
tumbuhan ketika konsentrasinya relatif tinggi. Membran lika membran mendingin di bawah titik kritis, fluiditasnya
permeabel selektif sel-sel akar menghalangi pengambilan hilang karena lipid terkunci menjadi struktur-struktur
ion-ion yang paling berbahaya, namun ini hanya menambah kristai. Ini mengubah transpor zat terlarut menyeberangi
parah masalah pengambiian air dari tanah yang kaya zat membran dan juga memberi pengaruh buruk pada
terlarut. I(ebanyakan tumbuhan dapat merespons salinitas fungsi-fungsi protein membran. Tumbuhan merespons
tanah yang sedang dengan menghasilkan zat teriarut yang stres dingin dengan mengubah komposisi lipid membran.

BAB TIGA PULUH SEMBILAN Respons Tumbuhan terhadap Sinyal-sinyal Internal dan Eksternal 435
Sebagai contoh, lipid,lipid membran meningkatkan
proporsi asam-asam lemak tak jenuhnya, yang memiliki
ffiffiffi#s.s
E

bentuk yang membantu menjaga membran tetap cair f Tumbuhan n'rerespoms seransan
pada suhu rendah dengan menghalangi pembentukan herhivora dar: patCIgen
kristal (lihat Peraga 7.5b). Modifikasi membran semacam
itu memerlukan waktu beberapa jam hingga beberapa
hari, yang merupakan salah satu alasan mengapa suhu Tumbuhan tidak hidup sendirian, melainkan berinteraksi
yang luar biasa dingin sebelum musimnya biasanya lebih dengan banyak spesies yang lain dalam komunitasnya.
mengakibatkan stres bagi tumbuhan daripada penurunan Beberapa interaksi antarspesies-misalnya, asosiasi
suhu udara secara perlahan menurut musim. antara tumbuhan dengan fungi dalam mikoriza (lihat
I(ebekuan merupakan versi yang lebih parah dari Peraga 37.12) atau dengan penyerbuk (lihat peraga
stres dingin. Pada suhu di bawah titik beku, es terbentuk 38.4)-saling menguntungkan. Akan tetapi, sebagian besar
di dalam dinding sel dan ruang antarsel dari sebagian interaksi tumbuhan dengan organisme yang lain tidak
besar tumbuhan. Sitosol umumnya tidak membeku pada menguntungkan tumbuhan. Sebagai produsen utama,
laju pendinginan yang terjadi di alam, karena sitosol tumbuhan berada di dasar sebagian besar jaring-jaring
mengandung lebih banyak zat terlarut daripada larutan makanan sehingga menjadi subjek yang diserang oleh
yang sangat encer pada dinding sel, dan zat-zat terlarut berbagai macam hewan pemakan tumbuhan (herbivor).
menurunkan titik beku larutan. Pengurangan air cair pada Tumbuhan juga rentan terinfeksi oleh beraneka ragam
dinding sel akibat pembentukan sel menurunkan potenslal virus, bakteri, dan fungi yang dapat merusak jaringan atau
air ekstraselular, sehingga air meninggalkan sitoplasma. bahl<an membunuh tumbuhan. Tumbuhan menghadapi
Akibat peningkatan konsentrasi ion-ion di dalam sitoplasma ancaman-ancaman ini dengan berbagai sistem pertahanan
dapat berbahaya dan menyebabkan kematian se1. Sintas yang menghalangi herbivori dan mencegah infeksi atau
atau tidaknya sel sangat bergantung pada seberapa baik melawan patogen yang menginfeksi tumbuhan.
sel melawan dehidrasi. Di wilayah-wilayah dengan musim
dingin yang lebih dingin, tumbuhan asli teradaptasi untuk Fes'ta$"xamaffi sse*gffiwarg h$er9*$vms"a
mengatasi stres kebekuan. Misalnya, sebelum musim dingin
tiba, sel-sel pada kebanyakan spesies yang toleran-beku Herbivori-tindakan hewan-hewan memakan tumbuhan-
meningkatkan kadar sitoplasma dari zat terlarut spesifik,
merupakan stres yang harus dihadapi oleh tumbuhan
dalam ekosistem apa pun. Tumbuhan mencegah herbivori
seperti gu1a, yang ditoleransi dengan baik pada konsentrasi
berlebihan dengan menggunakan pertahanan lisik, misalnya
yang tinggi dan yang membantu mengurangi kehilangan air
dari sel selama pembekuan ekstraselular. I(etidakjenuhan duri, maupun pertahanan kimiawi, misalnya produksi
lipid membran juga meningkat, sehingga mempertahankan senyawa yang tidak enak atau beracun. Sebagai contoh,
fluiditas membran pada tingkat yang layak. beberapa tumbuhan menghasilkan sejenis asam amino tak
lazim yang disebut kanavanin (canavanine), yang dinamai
sesuai dengan salah satu sumbernya, jackbean (Canavalia

ffi39.3 ensiformis). I(anavanin menyerupai arginin, salah satu


dari 20 asam amino yang digabungkan oleh organisme ke
lL Citra termal adalah foto dari panas yang dipancarkan
oleh suatu objek. Para peneliti telah menggunakan dalam protein-proteinnya. Jika seekor serangga memakan
pencitraan termal tumbuhan untuk mengisolasi tumbuhan yang mengandung kanavanin, molekul itu
mutan-mutan yang menghasilkan asam absisat secara digabungkan ke dalam protein-protein serangga sebagai
berlebihan. Ajukan alasan mengapa mutan-mutan pengganti arginin. I(arena kanavanin cukup berbeda dari
ini lebih hangat daripada tumbuhan wild-type dalam arginin sehingga memberikan efek negatif pada bentuk
kondisi*ondisi yang biasanya tidak membuat stres. dan fungsi protein, maka serangga pun mati.
2. Seorang pekerja rumah kaca menemukan bahwa Beberapa jenis tumbuhan 'merekrut' hewan predator
bunga krisan di pot yang paling dekat dengan yang membantu mempertahankan tumbuhan melawan
gang seringkali lebih pendek daripada bunga yang
herbivor spesifik. Sebagai contoh, serangga yang disebut
terletak di tengah rak. /elaskan'efek ujung'ini, yang
merupakan masalah umum dalam hortikultura.
tawon parasitoid menyuntikkan telur-telurnya ke dalam
mangsa, termasuk ulat-ulat yang memakan tumbuhan (lihat
3. Tumbuhan yang normalnya menghadapi stres
Peraga 54.1). Telur,telur menetas di dalam tubuh ulat, dan
kekeringan seringkali lebih resisten terhadap stres
kebekuan daripada tumbuhan yang tidak teradaptasi Iarva memakan wadah organiknya itu dari dalam ke luar.
terhadap kekeringan. Ajukan satu alasan. Tumbuhan, yang memperoleh manfaat dari hancurnya
4. Lffiffiffiffiiffi ulat-ulat herbivor, memiliki peran aktif di daiam drama
|ika Anda membuang tudung
akar dari akar, apakah akar tetap merespons gravitasi? ini. Daun yang dirusak oleh ulat-ulat melepaskan senyawa
Ielaskan. volatil (mudah menguap) yang memikat tawon-tawon
Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan
parasitoid. Stimulus bagi respons ini merupakan kombinasi
Apendiks A. kerusakan fisik daun yang disebabkan oleh ulat pengunyah
dan senyawa spesifik di dalam ludah ulat {f,eraqa 3g.ZS).

436 UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


Virus, bakteri, serta spora dan hifa fungi tetap dapat
ffiRekrutmen tawon
memasuki tumbuhan melalui luka atau bukaan alami
parasitoid yang
bertelur di dalam ulal di dalam epidermis, misalnya stomata. Begitu patogen
menyerang, tumbuhan melancarkan serangan kimia
f sebagai garis pertahanan kedua yang menghancurkan
patogen-patogen dan mencegah penyebarannya dari
tempat terjadinya infeksi. Sistem pertahanan kedua ini
w
'i,*,0.,.'.'t'ttflO
pelepasa n zat diperkuat oleh kemampuan tumbuhan untuk mengenali
pemikat volatil patogen-patogen tertentu.
Tumbuhan dapat mengenali patogen-patogen
yang menyerang dan bertahan melawan patogen-
patogen tersebut. Patogen-patogen yang berhasil akan
menyebabkan penyakit karena mereka menghindari
pengenalan atau penekanan mekanisme-mekanisme
pertahanan inang. Patogen-patogen yang melawan suatu
tumbuhan yang memiliki sedikit pertahanan spesifik
disebut sebagai patogen virulen (virulent). Mereka
merupakan pengecualian, sebab jika bukan, maka inang
& P*yrga 3!.2S Daun jagung 'merekrut' tawon parasitoid dan patogen akan segera musnah secara bersama-sama.
sebagai respons pertahanan terhadap ulat armyworm,
sejenis herbivor. lenis'kompromi' te1ah dievolusikan antara tumbuhan dan
sebagian besar patogennya. Pada kasus-kasus semacam
itu, patogen memperoleh cukup akses ke inangnya
sehingga mampu memperbanyak diri tanpa menyebabkan
Molekul-molekul volatil yang dilepaskan oleh kerusakan parah atau membunuh tumbuhan. Gaiur-galur
tumbuhan sebagai respons terhadap kerusakan akibat patogen yang hanya sedikit berbahaya namun tidak
herbivor juga dapat berfungsi sebagai 'sistem peringatan membunuh tumbuhan inang disebut patogen avirulen
dini' bagi tumbuhan-tumbuhan di sekitarnya yang berasal (avirulent).
dari spesies yang sama. Misalnya, tanaman kacang koro Pengenalan gen-untuk-gen (gene-for-gene
yang terjangkit tungau laba-laba melepaskan campuran recognition) adalah suatu bentuk resistensi terhadap
zat-zat kimia volatil, termasuk asam metilyasmonat penyakit yang dimiliki oleh tumbuhan yang melibatkan
(methyljasmonic acid), yang 'menyiarkan' serangan itu pengenalan molekul-molekul yang berasal dari patogen
ke tanaman kacang koro tetangga yang belum terinfeksi. oleh produk-produk protein dari gen-gen resistan
Sebagai respons terhadap zat-zat kimia ini, daun kacang (R) penyakit tumbuhan yang spesifik. Ada berbagai
koro yang belum terinfeksi mengekspresikan gen-gen macam patogen, dan tumbuhan memiliki banyak gen
pertahanan. Zat-zat kimia volatil yang dilepaskan dari R-Arabidopsls setidaknya memiliki beberapa ratus
daun yang dilukai secara mekanis dalam percobaan tidak gen. Protein R biasanya mengenali hanya satu molekul
memiliki efek yang sama. Sebagai akibat dari aktivasi patogen yang berkesesuaian yang dikodekan oleh salah
gen-gen spesilik oieh zat-zat kimia volatil ini, tanaman satu gen avirulensi patogen (Avr). Terlepas dari namanya,
tetangga yang belum terinfeksi menjadi tidak terlalu rentan protein-protein Avr berbahaya bagi tumbuhan; protein-
terhadap serangan tungau laba-laba dan lebih menarik bagi protein tersebut diduga mengarahkan-u1ang metabolisme
spesies tungau lain yang memangsa tungau laba-laba. Iris inang untuk menguntungkan patogen. Pengenalan
I(appers dan para koleganya di Wageningen University, molekul-molekul yang berasal dari patogen dan disebut
Belanda, merekayasa secara transgenik tumbuhan sebagai elisitor (elicitor) oleh protein-protein R memicu
Arabidopsis sehingga menghasilkan dua zat kimia volatil jalur-jalur transduksi sinyal yang menyebabkan aktivasi
yang normalnya tidak dihasilkan oleh Arabidopsls, namun gudang amunisi dari respons-respons pertahanan.
ternyata memikat tungau predator yang bersifat karnivor Respons-respons ini mencakup respons hipersensitif
pada tumbuhan yang 1ain. Tungau predator kini juga (hypersensitive response)-kematian yang terprogram
terpikat pada Arabidopsis yang direkayasa secara genetis, secara genetis pada se1-sel yang terinfeksi-serta
suatu temuan yang memiliki implikasi bagi rekayasa penguatan jaringan dan produksi antibiotik pada tempat
genetika resistensi terhadap serangga pada tanaman pangan. terjadinya infeksi. Serangan patogen juga dapat memicu
resistensi sistemik yang diperoleh (systemic acquired
resistance), respons sistemik jangka panjang yang
Fertafu arsa$t ffi?*$ewaffi 8:%t{}ffie$t memancing tumbuhan untuk melawan berbagai macam
Garis pertahanan pertama tumbuhan melawan infeksi patogen. Respons-respons lokal dan sistemik terhadap
adalah penghalang fisik yang dihadirkan oleh epidermis patogen memerlukan pemrograman-ulang genetis yang
dari tubuh primer tumbuhan dan periderm dari tubuh ekstensif dan komitmen sumber daya seiular. Oleh karena
sekunder tumbuhan (lihat Peraga 35.19). Akan tetapi, itu, tumbuhan mengaktivasi pertahanan-pertahanan ini
sistem pertahanan pertama ini jelas masih bisa ditembus. hanya setelah mendeteksi patogen yang menyerang.

BAB TIGA PULUH SEMBILAN Respons Tumbuhan terhadap Sinyal-sinyal Internal dan Eksternal 437
S Sebeium mati,. sel-sel yang
terinfeksi melepaskan molekul
persi nyalan, asam metilsalisilat-

$ Oalam suatu respons hipersensitif,


sel-sel tumbuhan menghasilkan
molekul-molekul antimikroba,
yang menyegel wilayah-wilayah
yang terinfeksi dengan $ vtolekul persrnyalan
memodifikasi dinding didistribusikan ke
selnya, dan kemudian seluruh baqian lain
menghancurkan dirinya dari tumbuhan.
sendiri. Respons yang
terlokalisasi ini
menghasilkan guratan S jauh
eaOa sel-sel yang
dari tempat
dan melindungi bagian-
infeksi; metilsalisilat,
bagran fain dari daun
diubah menladi
yang terinfeksi.
asam salisilat, yang
mengawali suatu
i$ jalur transduksi
4{s
S ldentifika! pada sinyal.
langkah (t) memicu suatu
laiur kansduksi sinyal
S Resistensi sistemik
yang diperoleh
teraktivasi: produksi
@ Reslstensi spesifik didasarkan molekul-molekul
pada pengikatan molekul- yang membantu
molekul dari patogen ke melindungi sel dari
reseptor-reseptor pada berbagai macam
sel-sel tumbuhan. Pengenalan R-Avrdan Resistensi sistemik patogen selama
respons hipersensitif yang diperoleh beberapa hari.

.& Peraga 39.29 Respons-respons pertahanan melawan patogen avirulen.

Respons ffrpersensffi'f ffesisfensi Sisfernik yang Diperalefu


Respons hipersensitif adalah respons pertahanan yang Respons hipersensitif bersifat terlokalisasi dan spesifik,
menyebabkan kematian sel dan jaringan di dekat situs suatu respons yang mengurung infeksi berdasarkan
infeksi, sehingga membatasi penyebaran patogen. Setelah pengenalan gen-untuk-gen (R-Avr) antara inang dan
sel-sel di tempat infeksi melancarkan pertahanan kimiawi patogen. Akan tetapi, seperti yang disinggung sebelumnya,
dan menyegel wilayah tersebut, mereka menghancurkan serbuan patogen juga dapat menghasilkan molekul,molekul
dirinya sendiri. Respons hipersensitif dimulai ketika sinyal yang 'membunyikan alarm' infeksi di seluruh
elisitor-elisitor patogen berikatan dengan protein-protein tubuh tumbuhan. Resistensi sistemik diperoleh yang
R, sehingga mengubah permeabilitas selektif membran dihasilkan, yang diasosiasikan dengan ekspresi sistemik
plasma dan merangsang produksi fitoaleksin Qthytoalexin), gen-gen pertahanan, bersifat nonspesifik, menyediakan
yang merupakan senyawa-senyawa toksik dengan sifat- perlindungan melawan beraneka macam patogen
sifat fungisidal dan bakterisidal yang umum. Respons yang bertahan selama berhari-hari. Pencarian molekul
hipersensitif juga menginduksi produksi protein PR persinyalan yang bergerak dari tempat infeksi untuk
Qtathogenesis-reLated protein), yang banyak di antaranya memicu resistensi sistemik yang diperoieh menghasilkan
merupakan enzim-enzim yang menghidrolisis komponen- identifikasi asam metilsalisilat (methylsalicylic acid)
komponen di dalam dinding-dinding sel patogen. Infeksi sebagai satu-satunya kandidat. Asam metilsalisilat
juga merangsang pertautan-silang molekul-molekul di dihasilkan di sekitar tempat infeksi dan diangkut oieh
dalam dinding sel dan penumpukan lignin, respons-respons floem ke seluruh bagian tumbuhan, dan diubah menjadi
yang mendirikan penghalang lokal yang memperlambat asam salisilat (salycylic acid) di wilayah-wilayah yang
penyebaran patogen ke bagian-bagian iain dari tumbuhan. jauh dari tempat infeksi. Asam salisilat menginfeksi sebuah
I(ita dapat melihat hasil dari respons hipersensitif jalur transduksi sinyal yang menginduksi produksi protein-
sebagai goresan-goresan pada daun. 'Sesakit' apa pun protein PR dan resistensi terhadap serangan patogen (lihat
penampilan daun, ia akan tetap sintas, dan respons Peraga 39.29).
pertahanannya akan membantu melindungi seluruh bagian Salah satu bentuk termodifikasi dari asam salisilat, yaitu
lain dari tumbuhan (Peraga 39.29). asam asetilsalisilat, merupakan bahan aktif dalam aspirin.

438 UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


Berabad-abad sebelum aspirin dijual sebagai pereda nyeri,
beberapa kalangan telah mengetahui bahwa mengunyah
ffi3S.5
1. Apakah kerugian-kerugian menyemprot ladang dengan
pepagan pohon willow (Salix) dapat mengurangi nyeri
insektisida serba guna?
akibat sakit gigi atau sakit kepala. Dengan penemuan
resistensi sistemik yang diperoleh, para ahli biologi
2. Serangga pengunyah menghancurkan tumbuhan
secara mekanis dan mengurangi area permukaan daun
akhirnya mengetahui salah satu fungsi asam salisilat dalam untuk fotosintesis. Selain itu, serangga-serangga ini
tumbuhan. Aspirin merupakan obat alamiah yang terdapat menjadikan tumbuhan lebih rentan terhadap serangan
di dalam tumbuhan yang memproduksinya, namun efek- patogen. Ajukan sebuah alasan.
efek yang ditimbulkan sepenuhnya berbeda dari kerja 3. Banyak fungi patogen memperoleh makanannya dengan
medis di dalam tubuh manusia yang mengonsumsi obat membocorkan sel-sel tumbuhan, sehingga nutrien
tersebut. terlepas ke dalam ruang-ruang antarsel. Akankah
Para ahli biologi tumbuhan yang menyelidiki resistensi menguntungkan bagi fungi tersebut untuk membunuh
terhadap penyakit dan adaptasi-adaptasi evolusioner lain tumbuhan inang agar semua nutrien bocor ke luar?
pada tumbuhan menemukan hal-hal terpenting tentang 4. flffiffeffiffi-{ffiff;flH}
Anggaplah seorang saintis
cara tumbuhan merespons sinyal-sinyal internal dan menemukan bahwa sebuah populasi yang sedang
eksternal. Para saintis ini, bersama dengan ribuan ahli tumbuh di lokasi yang berangin lebih rentan terhadap
herbivori oleh serangga daripada sebuah populasi
biologi tumbuhan lain yang bekerja untuk memecahkan
dari spesies yang sama yang ditumbuhkan di wilayah
pertanyaan-pertanyaan lain dan jutaan pelajar serta
yang terlindung. Ajukan sebuah hipotesis untuk
mahaslswa yang bereksperimen dengan tumbuhan dalam menjelaskan pengamatan ini.
mata kuliah biologi, semuanya menjalankan tradisi yang
telah berumur beberapa abad terkait dengan keingintahuan
Untuk mengetahui jawaban yang dianjurkan, lihat
A
$

Apenoiks
manusia perihal organisme-organisme hijau yang memberi i
@
makan biosfer.

*sE E-DIE NUnJung' )TUov Area or www.mastering bio.com


bawah melalui koleoptil, dari bagian ujung ke wilayah
-nLuk nemperoleh Animasi 3D Bioflix, Tutorial MP3, Video, Soal
Latrhan, eBook, dan banyak laqi. pemanjangan sel, selama fototropisme.
***:a:r;lgur A.'[aca*: h**reft<:ri Yn*lbuha* Auksin, yang
terutama dihasilkan di meristem apikal tunas, merangsang
pemanjangan sel pada jaringan-jaringan target yang

ffiss,,H berbeda. Sitokinin merangsang pembelahan sel.


Giberelin, dihasilkan di akar dan daun muda merangsang
pertumbuhan pada daun dan batang. Brasinosteroid,
.lalur-jalur transduksi sinyal menautkan penerimaan
sinyal dengan respons (hal. 409-a1 3) yang secara kimiawi mirip dengan hormon seks pada
hewan, menginduksi pemanjangan dan pembelahan sel.
DINDING
Asam absisat mempertahankan dormansi pada biji. Etilen
SITOPLASMA
SEL Membran plasma membantu mengontrol pematangan buah.
Sist*r*-sistenr Biol*gi dan lr"l{er*ksi E--ieirmon Interaksi
-
Penerimaan F 'r'*"d,,krl1* [t r-.'ss"p.*]
antara berbagai hormon dan jalur transduksi sinyalnya
Hormo*,atau menyulitkan prediksi efek apa yang akan ditimbulkan oleh
strmulus ----:ih dan Aktivasi manipulasi genetik pada tumbuhan. Biologi sistem mencari
'tUWm-Rm"-['J;l:
Frotein,reiai
pemahaman komprehensif tentang tumbuhan, yang akan
memungkinkan pembuatan model fungsi tumbuhan.

fud Reseptor IfirTilf:!


Alstir.,iias Leaf Abscission
lxrr'*siig*sl W'hat Plant Hormones Affect Organ Formation?

wss.ffi ffis$.s
l-{orrnon turnbuhan n.lernbantil mengoordinasi
perturnbuhan, perkernbangan, dan respons tenhadap Respons terhadap catrraya sangat penting bagi
stirnulus (hal" 4"13*425) keberhasilan tumbuhan (hal" a25-432)
b' Pe*r:r**ara &!*firffis-;n-fu$rmern Tumhu*r*n Para peneliti F, F*f*re+eg:tor Cahava ffiiru Berbagai fotoreseptor cahaya
menemukan auksin dengan mengidentifikasi senyawa biru mengontrol respons berupa pemanjangan hipokotit,
yang bertanggung jawab mentransmisikan sinyal ke pembukaan stomata, dan fototropisme.

BAB TIGA PULUH SEMBILAN Respons Tumbuhan terhadap Sinyal-sinyal Internal dan Eksternal 439
jika memiliki gen Avr yang berkesesuaian dengan salah
Kondisi fotoreversibel f itokrom satu alel R tertentu dalam tumbuhan inang. Respons

ffi
hipersensitif terhadap patogen avirulen menyegel infeksi
Pr
dan menghancurkan patogen maupun sel-sel inang
a"n
J,4\
,r'-\
di wilayah infeksi. Resistensi sistemik yang diperoleh
i\ .'.{\ lt;j€:i '!}a ;ff"vmi
ir:lJ q. r qJli
-.rri i. :;!ti merupakan respons pertahanan umum dalam organ-organ
E" r
#l "";r
"\:'1...iJi'ii'd/'
1r-
"$,.,";j
Yl:.11 +-.:i'
w Respons
yang jauh dari tempat infeksi.

ffi
,a "f i: 4+ +
-+ . ia.:.:l:i l
'\i::iF;'r i;_il'.j

lam Biologis dan Ritme Sirkadia Siklus sirkadia yang


KUIS MANI}IRI
free-running memiliki panjang kira-kira 24 jam namun
tersetel menjadi tepat24jam oleh siklus siang/malam.
1. Manakah di antara berikut ini yang tidal< terjadi dalam
ffek Cahaya pada lam Biologis I(onversi fitokrom jalur transduksi sinyal?
menandai matahari terbit dan terbenam, menyediakan a. perangsangan reseptor oleh molekul relai
jam dengan petunjuk-petunjuk lingkungan. b. pembuatan pengantar pesan kedua, misalnya cGMP
Fotoperiodisme dan Respons terhadap Musim Beberapa c. ekspresi gen-gen spesifik
proses perkembangan, termasuk perbungaan pada banyak d. aktivasi protein-kinase
spesies, memerlukan fotoperiode tertentu. Panjang malam e. fosforilasi faktor-faktor transkripsi
kritis menetapkan minimum (pada tumbuhan hari-pendek)
Auksin meningkatkan pemanjangan sel dalam semua cara
atau maksimum (pada tumbuhan hari-panjang) jumlah jam
berikut ini kecuali
gelap yang dibutuhkan untuk perbungaan.
a. peningkatan pengambilan zat terlarut.
EET b.
c.
aktivasi gen.
pengasaman dinding sel, menyebabkan denaturasi
Aktivitas Flowering Lab
proteln-protein dinding sel penghambat-pertumbuhan.
ffirr[Efiss 39.4 d. peningkatan aktivitas pompa proton membran plasma.
e. pelonggaran dinding sel.
Tumbuhan merespons berbagai macam stimulus
selain cahaya (hal. 432436) .). Charles dan Francis Darwin menemukan bahwa
a. aul<sin bertanggung jawab atas penekukan fototropik.
b. auksin dapat melewati agar.
terhadap gravitasi. Akar menunjukkan gravitropisme
c. cahaya menghancurkan auksin.
positif, sementara batang menunjukkan gravitropisme
negatif. Plastida yang disebut statolit menyebabkan akar d. cahaya ditanggapi oleh ujung koleoptil.
tumbuhan mampu mendeteksi gravitasi. cahaya merah adalah cahaya yang paling efektif dalam
menyebabkan penekukan fototroplk.

sentuhan disebut tigmotropisme. Pergerakan cepat daun 4. Hormon manakah yang tidak dipasangkan secara benar
melibatkan transmisi impuls-impuls listrik yang disebut dengan fungsinya?
potensial aksi. a. auksin-mendorong pertumbuhan batang melalui
pemaniang sel
defisit air dengan mengurangi transpirasi. Penghancuran b. sitokinin-mengawali kematian se1 terprogram

sel-sel oleh enzim menciptakan tabung-tabung udara c. giberelin-merangsang germinasi biji


yang membantu tumbuhan sintas melewati kekurangan d. asam absisat-mendorong dormansi biji
oksigen seiama banjir. Tumbuhan merespons stres garam e. etilen-menghambat pemanjangan sel

dengan menghasi-lkan zat-zat terlarut yang ditoleransi pada 5. Hormon yang membantu tumbuhan merespons
konsentrasi tinggi, sehingga potensial air sel-sel lebih negatif kekeringan adalah
daripada larutan tanah. Protein kejut-panas membantu a. auksin.
tumbuhan sintas melewati stres panas. Mengubah komposisi b. giberelin.
lipid membran merupakan respons terhadap stres dingin. c. sitokinin.
d. etilen.
nm$trGr!ffi 39.5 e. asam absisat.
Tumbuhan merespons serangan herbivora dan 6. Molekul sinyal untuk perbungaan mungkin dilepaskan
patogen (hal. a36-439) lebih dahulu daripada yang seharusnya di dalam
tumbuhan hari-panjang yang dipaparkan pada kiiatan
fisik seperti duri, tumbuhan mempertahankan diri sendiri a. cahaya merah-jauh selama malam hari.
secara kimiawi dengan menghasilkan senyawa yang tidak b. cahaya merah selama malam hari.
enak atau beracun, serta pemikat volatil yang menarik c. cahaya merah, diikuti oleh cahaya merah-jauh selama
hewan-hewan yang menghancurkan herbivor. malam hari.

44O UNIT ENAM Bentuk dan Fungsi Tumbuhan


d. cahaya merah-jauh seiama siang hari. lr.ffi Indikasikan respons terhadap setiap
e. cahaya merah selama siang hari. kondisi dengan menggambar semaian lurus atau semaian
dengan respons rangkap-tiga.
7. |ika tumbuhan hari-panjang memiliki panjang malam
kritis 9 jam, siklus 24-jam manakah yang akan mencegah
perbungaan? Etilen lnhibitor
Kontrol
ditambahkan sintesis etilen
a. 16 jam terang/B jam gelap
b. 14 jam terang/10 jam gelap Wild-type

c. 15,5 jam terangi8,S jam gelap Tak-sensitif


d. 4 jam terang/8 jam gelapl4 jam terang/S jam gelap terhadap etilen (ern)
e. B jam terang/B jam gelap/kilatan cahayai8 jam gelap Produksi etilen
berlebihan (eto)
8. ]ika seorang saintis menemukan suatu mutan Arabidopsis
Respons rangkap
yang tidak menyimpan pati dalam plastida namun
tiga konstitutif (cfr)
memiliki penekukan gravitropis normal, aspek manakah
dalam pemahaman kita tentang gravitropisme yang harus
dievaluasi kembali? Untuk mengetahui jawaban Kuis Mandiri, lihat Apendiks A,
a. peran auksin dalam gravitropisme
Ifif$rtll Kunjungi Study Area di www.masteringbio.com
b. peran kalsium dalam gravitropisme untuk memperoleh Soal Latihan.
c. peran statolit dalam gravitropisme
d. peran cahaya dalam gravitropsime
e. peran pertumbuhan diferensial dalam penekukan HUSUru6AN EVALUS$
gravitropis
12. I(oevolusi didefinisikan sebagai evolusi adaptasi timbal-
9. Bagaimana tumbuhan bisa merespons stres panas yang balik pada dua spesies, dengan masing-masing spesies
parah?
mengadaptasikan interaksinya dengan spesies yang lain
a. dengan mengorientasikan daun untuk meningkatkan Dalam konteks ini, jelaskan hubungan koevolusioner
pendinginan evaporatif antara suatu tumbuhan dan patogen yang avirulen.
b. dengan menghasilkan etilen, yang membunuh
beberapa sel korteks dan menciptakan tabung udara
untuk ventilasi PEt\IEuTtd$U ttMtA[6
c. dengan memicu respons resistensi sistemik yang
13. Seorang ahli biologi tumbuhan mengamati sebuah pola
diperoleh
janggal ketika sejenis semak tropis diserang oleh ulat bulu.
d. dengan meningkatkan proporsi asam lemak tak jenuh
Setelah memakan daun, ulat akan melewatkan dedaunan
dalam membran sel, sehingga mengurangi fluiditas
yang dekat dan menyerang daun yang agak jauh. Hanya
e. dengan menghasilkan protein kejutan-panas, yang bisa
dengan menyingkirkan sehelai daun saja tidak akan
melindungi protein-protein tumbuhan dari denaturasi menghentikan ulat memakan dedaunan yang berdekatan.
10. Dalam resistensi sistemik yang diperoleh, asam salisilat Sang ahli biologi menduga bahwa daun yang rusak akibat
mungkin serangga mengirimkan zat kimiawi yang memberi sinyal
a. menghancurkan patogen secara langsung. pada dedaunan yang berdekatan. Bagaimana sang peneliti
b. mengaktivasi pertahanan di sekujur tumbuhan menguji hipotesis ini?
sebelum infeksi menyebar.
c. menutup stomata, sehingga mencegah masuknya
5ArruS, IE
patogen. ry_ry_g_Lp, 6'-|_- _ ry S g y_&g-s KA?
-e_&$\'
d. mengaktivasi protein kejutan-panas. 14. felaskan bagaimana pemahaman kita tentang sistem
e. mengorbankan jaringan-jaringan yang terinfeksi kontrol tumbuhan diterapkan dalam pertanian atau
dengan menghidrolisis sel. hortikultura, dan berikan tiga contoh.

BAB TIGA PULUH SEMBILAN Respons Tumbuhan terhadap Sinyal-sinyal Internal dan Eksternal 441
ffiAffi :2 variasi itu bisa meloloskan diri dari predator secara lebih efektif,
atau lebih toleran terhadap kondisi-kondisi fisik di lingkungan).
P*r{any,:aan Feraga Lama-kelamaan, seleksi alam yang disebabkan oleh faktor-faktor
Peraga 22.8 Lebih dari 5,5 juta tahun silam. Peraga 22.12 seperti predasi, kekurangan makanan, atau berbagai kondisi fisik
I(olam awal tempat populasi gupi yang dipindahkan mengandung di lingkungan dapat meningkatkan proporsi individu dengan sifat- c
(t
pike-cichlid, predator ganas gupi dewasa. Jantan dewasa yang sifat unggul dalam sebuah populasi (adaptasi evolusioner). 3.
(I
berwarna cerah tidak cocok hidup di kolam ini. Dengan demikian, I(emungkinan terbesar adalah spesies mamalia yang telah menjadi
fosil (atau nenek moyangnya) mengolonisasi Andes dari sebelah (I
mungkin pola warna populasi gupi akan menjadi lebih redup
jika dikembalikan ke kolam awal. Peraga 22.19 Berdasarkan dalam Amerika Selatan, sementara nenek moyang mamalia
pohon evolusi ini, buaya berkerabat lebih dekat dengan burung yang saat ini ditemukan di pegunungan-pegunungan Afrika
daripada dengan kadal, sebab buaya memiliki nenek moyang kemungkinan besar mengolonlsasi wilayah-wilayah tersebut dari
bersama yang lebih baru dengan burung (nenek moyang ii}.) bagian-bagian lain Afrika. Akibatnya, spesies fosil dari Andes
daripada dengan kadal (nenek moyang :lltr). akan memiliki nenek moyang bersama yang lebih baru dengan
mamalia Amerika Selatan daripada dengan mamalia Afrika.
Uli l{*nsep 22. ! Dengan demikian, banyak sifat spesies mamaiia fosil tersebut yang
1. Hutton dan Lyell mengajukan bahwa peristiwa-peristiwa mungkin lebih menyerupai mamalia yang hidup di rimba Amerika
di masa 1alu disebabkan oleh proses-proses yang sama dengan Selatan daripada mamalia yang hidup di pegunungan Afrika.
yang bekerja saat ini. Asas ini menyatakan bahwa Bumi pastilah
jauh lebih tua daripada beberapa ribu tahun saja, usia yang
U!i Konsep 22..3
diterima luas pada saat itu. Hutton dan Lyell juga berpikir bahwa 1. Sebuah faktor lingkungan, misalnya obat, tidak menciptakan
perubahan geologi berlangsung secara bertahap. Hal itu memicu sifat-sifat baru semacam resistensi obat, namun menyeleksi
Darwin untuk menalar bahwa akumulasi perlahan perubahan- sifat-sifat yang sudah ada dalam populasi. 2, (a) Terlepas dari
perubahan kecil pada akhirnya dapat menghasilkan perubahan- fungsi yang berbeda,beda, tungkai depan berbagai mamalia
perubahan besar yang terdokumentasikan dalam catatan fosil. mirip secara struktural karena kesemuanya merepresentasikan
Dalam konteks ini, usia Bumi penting bagi Darwin, sebab kalau modifikasi-modifikasi terhadap sebuah struktur yang ditemukan
Bumi masih sangat muda, ia tidak dapat membayangkan ada pada nenek moyang bersama. (b) Evolusi konvergen: I(emiripan
cukup banyak waktu bagi evolusi untuk terjadi. 2, Berdasarkan antara sugar glider dan bajing terbang mengindikasikan bahwa
kriteria-kriteria ini, baik penjelasan Cuvier mengenai catatan lingkungan yang mirip telah menyeleksi adaptasi-adaptasi yang
fosil maupun hipotesis evolusi Lamarck bersifat saintifik. Cuvier serupa terlepas dari garis keturunan yang berbeda.
mengajukan bahwa bencana besar (katastrofi) serta kepunahan 3. Saat dinosaurus bermula, massa,massa daratan Bumi
yang disebabkan biasanya terbatas pada wilayah-wilayah lokal, membentuk satu benua tunggal yang besar, Pangaea. I(arena
dan bahwa wilayah semacam itu kemudian akan terisi kembali banyak dinosaurus berukuran besar dan bisa berpindah tempat,
oleh serangkaian spesies berbeda yang berimigrasi dari daerah- kemungkinan anggota-anggota awal kelompok-kelompok ini
daerah lain. Pernyataan-pernyataan ini dapat diuji dengan catatan hidup pada banyak bagian berbeda Pangaea. I(etika Pangaea
fosil (ternyata Cuvier terbukti salah). Sehubungan dengan terpecah-pecah, fosil organisme-organisme ini ikut berpindah
Lamarck, asas use-and-disuse (gunakan atau buang) dapat bersama bebatuan tempatnya tersimpan. Akibatnya, kita dapat
digunakan untuk menghasilkan prediksi-prediksi yang dapat-diuji memperkirakan bahwa fosil dinosaurus-dinosaurus awal akan
mengenai kelompok-kelompok fosil, misalnya nenek moyang memiliki distribusi geografi yang luas (perkiraan ini telah terbukti).
paus sewaktu beradaptasi dengan habitat baru. Asas Lamarck
mengenai pewarisan sifat yang diperoleh dapat diuji langsung Kuis Mandiri
pada organisme hidup (ternyata asas tersebut terbukti salah). 1.b 2.c 3.d 4.d 5.a 6.d
8. (a)
tJli Konsep ??.2 c
/$,
U.
1, Organisme memiliki kesamaan karakteristik (kesatuan 'o
kehidupan) karena memiliki nenek moyang bersama; Uai
qL bU
keanekaragaman makhluk hidup yang luar biasa terjadi karena 5
!D
spesies-spesies baru terus-menerus terbentuk sewaktu organisme U i\ 'lU
P:
turunan secara bertahap teradaptasi terhadap lingkungan yang *-
nu:z LA
tr
berbeda-beda, sehingga semakin berbeda dari nenek moyang. 2. 50
Semua spesies memiliki potensi untuk menghasilkan lebih banyak c
keturunan (produksi berlebihan) daripada yang bisa disokong Bulon
oleh lingkungan. Hal ini memastikan terjadinya apa yang disebut
Darwin 'perjuangan demi eksistensil dengan banyak keturunan (b) Peningkatan tajam persentase nyamuk yang resisten
yang dimakan, kelaparan, terserang penyakit, atau tak mampu terhadap DDT kemungkinan besar disebabkan oleh seleksi
bereproduksi karena berbagai alasan lain. Anggota-anggota suatu alam yang menyebabkan nyamuk yang resisten dapat sintas
populasi menunjukkan berbagal macam variasi yang terwariskan, dan bereproduksi, sementara nyamuk yang resisten tidak bisa.
beberapa di antaranya memungkinkan sang pemilik meninggalkan (c) Di India-di mana resistensi terhadap DDT muncul untuk
lebih banyak keturunan daripada individu lain (misalnya, pemilik pertama kali-seleksi alam telah menyebabkan frekuensi nyamuk

A-l
yang resisten meningkat seiring waktu. Jika nyamuk yang sumber-sumber baru variasi genetik akan berkurang, sehingga
resisten kemudian bermigrasi darl India (misalnya, terangkut jumlah keseluruhan variasi genetik akan turun.
oleh angin atau dalam pesawat terbang, kereta, atau kapal) ke
bagian-bagian lain dunia, frekuensi resistensi terhadap DDT Uji Konsep 23.2
juga akan meningkat di tempat baru. 1. 750. Separuh lokus (250) bersifat tetap, berarti hanya ada
satu alel untuk setiap lokus: 250 x 1 = 250. Ada dua alel bagi
masing-masing lokus lain: 250 x 2 = 500. 250 + 500 - 750.
BAB 23
2. p' * 2pq; p'merepresentasikan homozigot dengan dua alel
Fertanyaan Peraga A, sementara 2pq merepresentasikan heterozigot dengan satu
c
ru Peraga 23.7 Frekuensi-frekuensi yang diperkirakan adalah alel A. 3. Ada 120 individu dalam populasi, sehingga ada 240
-
rE
367o CRCL,48% CRC\Y, dan 16% CwCw. Peraga23.12 I(arena alel. Dari 240 alel, ada I24 alel-32 dari 16 individu AA dan
3 pergeseran arah angin yang bertiup akan meningkatkan 92 dari 92 individu Aa. Dengan demikian, frekuensi alel A
transfer alel (aliran gen) dari tumbuhan yang hidup di tanah adalah p = 1.241240 = 0,52; berarti, frekuensi alel a adalah 4
pertambangan ke tumbuhan yang hidup di lokasi yang ditandai = 0,48. Berdasarkan persamaan Hardy-'Weinberg, jika populasi
dengan anak panah, perubahan barangkali akan menyebabkan tidak berevolusi, frekuensi genotipe ,4,4 seharusnya p2 = 0,52
peningkatan indeks toleransi terhadap tembaga pada tumbuhan x 0,52 = 0,27; frekuensi genotipe ,4a seharusnya 2pq - 2 x
di lokasi tersebut. Peraga 23.16 Persilangan telur-telur seekor 0,52 x 0,48 = 0,5; sementara frekuensi genotipe aa seharusnya
betina tunggal dengan baik sperma jantan Pen maupun Pan 42 = 0,48 x 0,48 - 0,23. Dalam sebuah populasi yang terdiri
memungkinkan para peneliti membandingkan langsung efek- atas 120 individu, frekuensi-frekuensi genotipe hasil dugaan ini
efek sumbangan jantan terhadap generasi berikut, sebab kedua menyebabkan kita memperkirakan bahwa ada 32 individu A,4
kumpulan keturunan memiliki sumbangan maternal yang (0,27 x 120), 60 individu Aa (0,52 x i20),'dar.r 28 individu aa
sama. Isolasi pengaruh jantan ini memungkinkan para peneliti (0,22 x 120). ]umlah sebenarnya dari popuiasi (16 AA, 92 Aa,
menarik kesimpulan mengenai perbedaan-perbedaan dalam 12 aa) menyimpang dari dugaan (lebih sedikit homozigot dan
hal 'kualitas' genetik antara jantan Pen dan Pan. Peraga lebih banyak heterozigot daripada yang diharapkan). Hal ini
23.18 Para peneliti mengukur persentase dewasa yang berhasil menunjukkan bahwa tampaknya populasi tersebut tidak berada
bereproduksi dari populasi dewasa berbiak yang memiliki dalam kesetimbangan Hardy-\Xl'einberg, dan berarti berevolusi.
masing-masing fenotipe. Pendekatan ini, untuk menentukan
fenotipe mana yang diunggulkar-r oleh seleksi, mengasumsikan Uji Konsep 23.3
bahwa reproduksi merupakan indikator yang mencukupi bagi 1, Seleksi alarn lebih'bisa diduga'karena mengubah frekuensi
kebugaran relatif (jika dibandingkan dengan menghitung jumlah alel dalam cara yang tidak acak: Seleksi alam cenderung
telur yang dikeluarkan atau keturunan yang menetas, misalnya) meningkatkan frekuensi alel-alel yang meningkatkan keberhasilan
dan bahwa fenotipe mulut merupakan faktor pendorong yang reproduksi organisme dalam lingkungannya dan mengurangi
menentukan kemampuan ikan untuk bereproduksi. frekuensi alel-alel yang mengurangi keberhasiian reproduksi
organisme. Alel-alel yang mengalami hanyutan genetik
Uji Konsep 23.1 mengalami peningkatan atau penurunan frekuensi secara
1.(a) Dalam sebuah populasi, perbedaan genetik antara individu kebetulan belaka, terlepas dari apakah alel itu menguntungkan
menyediakan bahan mentah yang dapat diolah oleh seleksi alam atau tidak. 2. Hanyutan genetik disebabkan oleh peristiwa-
dan berbagai mekanisme lain. Tanpa perbedaan-perbedaan peristiwa kebetulan yang menyebabkan fluktuasi frekuensi alel
semacam itu, frekuensi alel tidak bisa berubah seiring waktu- secara acak dari generasi ke generasi; daiam sebuah populasi,
sehingga popuiasi tidak bisa berevolusi. (b) Variasi genetik di proses ini lama-kelamaan cenderung mengurangi variasi genetik.
antara populasi-populasi dapat muncul melalui seleksi alam Aliran gen adalah pertukaran alel antara populasi; proses yang
jika seleksi mengunggulkan alel-alel berbeda dalam populasi dapat mengintroduksi alel-alel baru ke dalam suatu populasi dan
yang berbeda-beda; hal ini dapat terjadi, misalnya, jika populasi dengan demikian dapat meningkatkan variasi genetik (meskipun
yang berbeda-beda mengalami kondisi-kondisi lingkungan yang sedikit, sebab laju aliran gen kerap kali lambat). 3. Seleksi
berbeda. Variasi genetik di antara populasi juga dapat muncul tidak penting pada lokus ini; tambahan lagi, populasi-populasi
aklbat hanyutan genetik sewaktu perbedaan-perbedaan genetik tersebut cukup besar, sehingga efek-efek hanyutan genetik
antara populasi bersifat netral dalam hal seleksi. 2. Banyak mutasi tidak akan menonjol. Aliran gen terjadi melalui perpindahan
terjadi dalam sel-sel somatik yang tidak menghasilkan gamet, polen dan biji. Dengan demikian, frekuensi alel dan genotipe
sehingga hilang sewaktu organisme mati. Dari berbagai mutasi dalam populasi-populasi ini seharusnya lama-kelamaan menjadi
yang terjadi dalam galur sel yang menghasilkan gamet, banyak di semakin mirip akibat aliran gen.
antaranya yang tidak memiliki efek fenotipik yang dapat diolah
seleksi alam. Mutasi-mutasi lain memiliki efek berbahaya, dan Uii Konsep 23.4
karenanya kecil kemungkinan mengalami peningkatan frekuensi 1, Nol, karena kebugaran mencakup sumbangan reproduktifke
karena menurunkan keberhasilan reproduksi pemiliknya. 3. generasi berikut, sementara bagal steril tidak bisa menghasilkan
\ar\asr genet\\rn1a (ba\\<. diu\rur pada tinB\et gen rnaupun t\ngka\ kgtuf unan. 2, ti(:\arf r:'..n 2\ir2- o o- Aon k s -."'+ ^ - - " - .': 1 ^ ;.*- -
sekuens nukleotida) barangkali lama-kelamaan akan menurun. Safi^14 Gapai il.si.i^i.rc.-r:--,,-:-r*c,-.:- a-.--:-.- ,,;.._< -"--:-.5*-'.-*.'.5r.---.
Selama meiosis, pindah-silang dan perpasangan-bebas kromosom dalam sualu populasi, keduanr.a iuga dapat menurunkan frel<uensi
menghasilkan banyak kombinasi baru alel. Sebagai tambahan, alei yang menguntungkan atau meningkatkan frekuensi alel
populasi mengandung banyak sekali kombinasi perkawinan yang yang membahayakan. Hanya seleksi alam secara konsisten
mungkin, dan fertilisasi menyatukan gamet dari individu-individu meningkatkan frekuensi alel yang meningkatkan kesintasan atau
yang berlatar belakang genetik berbeda. Dengan demikian, reproduksi. Dengan demikian, seleksi alam adalah satu-satunya
melalui pindah-silarrg, perpasangan-bebas kromosom, dan mekanisme yang secara konsisten menyebabkan evolusi adaptif.
fertilisasi, reproduksi seksual'mengocok' alel menjadi kombinasi- 3, I(etiga mode seleksi alam (direksional, penstabilisasi, dan
kombinasi baru pada setiap generasi. Tanpa reproduksi seksual, disruptif ) didefi nisikan berdasarkan keuntungan selektrf fenotipe-

A-2 Apendiks A
fenotipe berbeda, bukan genotipe berbeda. Dengan demikian, membawa alel yup M. lewisii akan memperbesar kemungkinan
tipe seleksi yang direpresentasikan oleh keuntungan heterozigot lebah besar mentransfer polen antara kedua spesies kembang
bergantung pada fenotipe heterozigot. Dalam soal ini, karena monyetan. Akibatnya, kita akan menduga terjadi peningkatan
individu-individu heterozigot memiliki fenotipe yang lebih jumlah keturunan hibrid.
ekstrem darlpada kedua homozigot, keuntungan heterozigot
merepresentasikan seleksi direksional. Uji Konsep 24.1
1. (a) Semua kecuali konsep spesies bioiogis dapat diterapkan
Kuis Mandiri pacia spesies seksual maupun aseksual, karena mendefinisikan :,:t !i
'!.d 2.a 3.e spesies berdasarkan karakteristik yang bukan kemampuan :le
4.b 5.b bereproduksi. Sebaliknva, konsep spesies biologis hanya dapat i:{l
7. Frekuensi alel lapea membentuk klin, yang menurun jika kita diterapkan pada spesies seksual. (b) I(onsep spesies termudah ';(I
,t<
bergerak dari barat daya ke timur laut melintasi Selat Long Island. untuk diterapkan di lapangan adalah konsep spesies morfologis, I:,q
sebab hanya berdasarkan kenampakan organisme. Informasi
tambahan mengenai kebiasaan ekologis, sejarah evolusi, dan
reproduksi tidak diperlukan. 2. I(arena burung-burung ini
hidup di lingkungair yang cukup mirip dan dapat berbiak
secara sukses di penangkaran, penghalang reproduksi di alam
s,tus lllA lqltolrt barangkali prazigotik; mengingat perbedaan pemilihan habitat
oleh spesies-spesies tersebut, penghalang ini barangkali muncul
*/o akibat isolasi habitat.

Aba Uji Konsep 24.2


rCn 1. Pada spesiasi alopatrik, sebuah spesies baru terbentuk
a-
5,, tlo sewaktu berada dalam isolasi geografik dari spesies induknya;
'0)
tue pada spesiasi simpatrik, sebuah spesies baru terbentuk
f, tanpa keberadaan isolasi geografik. Isolasi geografik sangat
Ya^
L
mengurangi aliran gen antara populasi, sementara aliran gen
lo lebih mungkin berlangsung dalam kondisi simpatri. Akibatnya,
spesiasi simpatrik lebih jarang terjadi daripada spesiasi alopatrik.
0
3+9178q 2. Aliran gen antara subset-subset populasi yang hidup di
BD ll daerah yang sama dapat berkurang dalam berbagai cara. Pada
beberapa spesies-terutama tumbuhan-perubahan jumlah
kromosom dapat menghalangi aliran gen dan memantapkan
Sebuah hipotesis yang menjelaskan klin tersebut serta
isolasi reproduksi dalam satu generasi. Aliran gen juga dapat
menerangkan hasil pengamatan yang dinyatakan dalam soal
berkurang dalam populasi-populasi simpatrik akibat diferensiasi
adalah bahwa klin dipertahankan oleh interaksi antara seleksi
habitat (seperti yang terlihat pada lalat belatung apel, Rhagoletis)
dan aliran gen. Menurut hipotesis ini, salinitas bagian barat daya
dan seleksi seksual (seperti yang terlihat pada cichlid Danat
Selat Long Island relatif rendah, dan seleksi yang membuang alel
Victoria). 3. Lebih kecil kemungkinan spesiasi alopatrik terjadi
lapea berlangsung kuat. Bergerak ke arah timur laut menuju laut
di pulau yang dekat daripada di pulau yang terisolasi meskipun
terbuka, di mana salinitas relatif tinggi, seleksi mengunggulkan
ukuran kedua pulau itu sama. Alasan kita memperkirakan
frekuensi tinggi alel lapea. .\kan tetapi, karena larva kerang
hasil ini adalah bahwa aliran gen yang terus-menerus antara
laut menyebar dalam jarak jauh, aliran gen mencegah alel lapea
populasi daratan utama dan populasi di pulau di dekatnya
tertetapkan (fixed) di laut terbuka atau menurun menjadi nol
mengurangi kesempatan berlangsungnya divergensi genetik
di bagian barat daya Selat Long Island.
agar spesiasi alopatrik terjadi.

BAB 24 Uji Konsep 24.3


Pertanyaan Peraga 1. Zona hibrid adalah wilayah di mana anggota-anggota
Peraga 24.3 Alel 1 (ditemukan di beberapa burung dalam spesies yang berbeda bertemu dan kawin, menghasilkan
Populasi B) berkerabat lebih dekat dengan alel-alel yang keturunan dengan garis keturunan bercampur-campur. \Wilayah
ditemukan di Populasi A daripada dengan alel-alel lain yang semacam itu merupakan'laboratorium alam' tempat mempelajari
ditemukan di Populasi B. Hal ini berarti alel nenek moyang yang spesiasi karena para saintis dapat secara langsung mengamati
menurunkan alel 1 ada di Populasi A. Dengan demikian, arah faktor-faktor yang menyebabkan (atau gagal menyebabkan)
aliran gen adalah dari Populasi A ke Populasi B. Peraga 24.9 isoiasi reproduksi. 2. (a) Jika hibrid secara konsisten sintas
Perubahan ini akan berefek pada peningkatan aliran gen antara dan bereproduksi dengan payah jika dibandingkan dengan
populasi-populasi tersebut, yang menjadikan evolusi isolasi perkawinan intraspesies, mungkin pembedaan spesies
reproduktif lebih sulit. Peraga 24.12 Hasil-hasil semacam itu akan dipertegas. Jika ya, seleksi alam lama-kelamaan akan
menunjukkan bahwa tampaknya pemilihan pasangan berdasarkan memperkokoh penghalang-penghalang reproduksi prazigotik
warna tidak memberikan penghalang reproduksi antara kedua antara kedua spesies induk, sehingga mengurangi produksi
spesies cichlid ini. Peraga 24.14 Karena populasi-popuiasi hibrid yang tidak bugar dan mengarah pada ketuntasan proses
tersebut baru mulai memisah (berdivergensi) dari satu sama spesiasi. (b) lika keturunan hibrid sintas dan bereproduksi sebaik
lain pada titik ini dalam proses tersebut, mungkin penghalang- keturunan hasil perkawinan intraspesies, perkawinan yang
penghalang reproduksi yang ada lama-kelamaan akan melemah. tak pilih-pilih antara kedua spesies induk akan menyebabkan
Peraga 24.20 Keberadaan tumbuhan M. cardinalis yang produksi banyak sekali keturunan hibrid. Sewaktu hibrid-hibrid

]awaban A-3
itu kawin dengan satu sama lain dan dengan anggota kedua Uji Konsep 25.1
spesies induk, lungkang gen spesies induk lama-kelamaan dapat 'l . Hipotesis bahwa kondisi-kondisi di Bumi awal dapat
menyatu, sehingga membalikkan proses spesiasi. memungkinkan sintesis molekul-molekul organik dari bahan-
bahan anorganik. 2, Berlawanan dengan percampuran acak
Uji Konsep 24.4 molekul di larutan terbuka, segregasi sistem-sistem molekular
1. Waktu antara peristiwa-peristiwa spesiasi mencakup (1) lama
oleh membran dapat memusatkan molekul-molekul organik,
waktu yang diperlukan bagi populasi-populasi dari spesies yang
sehingga membantu reaksi-reaksi biokimiawi. 3. Tidak. Hasil
baru terbentuk untuk mulai berdivergensi secara reproduksi dari
semacam itu hanya akan menunjukkan bahwa kehidupan &lsa
satu sama lain dan (2) waktu yang dibutuhkan bagi spesiasi
cro jadi dimtllrai seperti dalam percobaan tersebut.
untuk tuntas begitu divergensi dimulai. Walaupun spesiasi dapat
-o terjadi secara sangat cepat begitu populasi telah mulai saling
Uji Konsep 25.2
berdivergensi, mungkin divergensi itu memeriukan jutaan tahun
= untuk dimulai. 2. Para peneliti mentransfer alel-alel pada lokus 1. 22.920 tahun (empat paruh-waktu: 5.730 x 4) 2. Catatan
yup (yang memengaruhi warna bunga) dari setiap spesies induk fosil menunjukkan bahwa kelompok organisme yang berbeda-
ke spesies yang satu lagi. Tumbuhan M. lewisii dengan alel, yup beda mendominasi kehidupan di Bumi pada masa-masa yang
M. cardinalis menerima lebih banyak kunjungan dari burung berbeda, dan bahwa banyak organisme yang pernah hidup
kolibri daripada biasanya; burung kolibri biasanya menyerbuki kini telah punah; contoh-contoh spesifik dari masa-masa
M. cardinalis namun menghindari M. lewisii. Sertpa dengan itu, ini dapat ditemukan pada Peraga 25.4. Catatan fosil juga
tumbuhan M. cardinalis dengan aIeI yup M. lewisii menerima mengindikasikan bahwa kelompok-kelompok baru organisme
lebih banyak kunjungan dari lebah besar daripada biasanya; dapat muncul melalui modifikasi bertahap organisme yang sudah
lebah besar biasanya menyerbuki M. lewisii dan menghindari ada sebelumnya, seperti yang diilustrasikan oieh fosil,fosil yang
M. cardinalis. Dengan demikian, alel-alel pada lokus yap mendokumentasikan kemunculan mamalia dari kinodon nenek
dapat memengaruhi pilihan penyerbuk, yang pada spesies- moyangnya. 3. Temuan fosil organisme (hipotetis) semacam itu
ini memberikan penghalang utama terhadap
spesies tumbuhan akan mengindikasikan bahwa aspek-aspek pemahaman kita saat
perkawinan antarspesies. Meskipun demikian, percobaan ini mengenai awal-mula mamalia tidak benar, karena mamalia
tersebut tidak membuktikan bahwa hanya lokus yup-\ah yang diduga bermula jauh seteiah masa tersebut (lihat Peraga 25.6).
mengendalikan penghalang reproduksi antara M. lewisii dan M. Misalnya, temuan semacam itu akan menunjukkan bahwa
cardinalis; gen-gen lain mungkin meningkatkan efek lokus yup tampaknya pemerian usia temuan-temuan fosil sebelumnya
(dengan cara memodifikasi warna bunga) atau menyebabkan tidak benar, atau bahwa garis-garis keturunan yang ditunjukkan
penghalang-penghalang reproduksi yang sepenuhnya berbeda pada Peraga 25.6 memiliki berbagai kesamaan ciri dengan
(misalnya, isolasi genetik atau penghalang pascazigotik). mamalia, namun tidak dengan nenek moyang langsungnya.
Temuan semacam itu juga akan menunjukkan bahwa tampaknya
Kuis Mandiri perubahan-perubahan radikai dalam banyak aspek struktur
1.b 2. a 3.c 4.e 5.d 5.c rangka organisme dapat muncul mendadak-gagasan yang tidak
8. Salah satu proses yang mungkin adalah: didukung oleh catatan fosil yang telah diketahui.

Uji Konsep 25.3


Q"=1a1W x Is;l(2r=rrt) 1, Oksigen bebas menyerang ikatan-ikatan kimia dan dapat
menghambat enzim serta merusak sel. 2. Semua eukariota
$
memiliki mitokondria atau sisa-sisa organel ini, namun tidak
[*a I ot..iD semua eukariota memiliki plastida. 3. Catatan fosil kehidupan
kesolohon meiosis saat ini akan mencakup banyak organisme dengan bagian tubuh
.1,
yang keras (misalnya vertebrata dan banyak avertebrata laut),
{a*4@ x F;l &n=l.t) namun mungkin tidak akan mencakup sejumiah spesies yang
sangat akrab dengan kita, misalnya spesies yang memiliki
$ wilayah geografis yang kecil dan/atau ukuran populasi kecil
(misainya, kelima spesies badak).
FTu I t *.',r
Uii Konsep 25.4
r[r kesolchon meiosis
1. Hanyutan benua mengubah geografi fisik dan iklim Bumi,
I AABB $l (n-ttz\ juga mengubah jangkauan isolasi geografl organisme. Karena
faktor-faktor ini memengaruhi laju kepunahan dan spesiasi,
hanyutan benua memiliki dampak besar pada kehidupan di Bumi.
2. Kepunahan massal; inovasi evolusi besar; diversifikasi satu
kelompok lain organisme (yang dapat menjadi sumber makanan
BAB 25 baru); migrasi ke lokasi-lokasi baru di mana hanya terdapat
Pertanyaan Peraga sedikit spesies pesaing. 3. Fosil-fosil spesies macam itu akan
Peraga 25.5 Karena uranium-238 memiliki paruh waktu 4,5 ada sampai waktu terjadinya bencana besar, kemudian lenyap.
miliar tahun, sumbu ;r harus dilabeli ulang (dalam miliaran I(enyataan sedikit lebih rumit karena catatan fosil tidaklah
tahun) sebagai: 4.5;9;13,5; dan 18. Peraga 25.23 Sekuens sempurna. Akibatnya, bisa saja fosil terbaru dari sebuah spesies
pengode gen Pitxl akan berbeda pada populasi laut dan populasi berasal dari jutaan tahun sebelum kepunahan massal, meskipun
danau, namun pola-pola ekspresi gen tidak. spesies itu masih ada saat kepunahan massal terfadi.

A-4 Apendiks A
Uii Konsep 25.5 BAB 26
1. Heterokroni dapat menyebabkan berbagai macam perubahan
Pertanyaan Peraga
morfologis. Misalnya, jika permulaan pematangan seksual
berubah, karakteristik-karakteristik juvenil dapat dipertahankan Peraga 26.5 Versi baru ini tak akan mengubah hubungan
(pedomorfosis). Pedomorfosis dapat disebabkan oleh perubahan- evolusioner apa pun yang ditunjukkan di Peraga 26.5. Misalnya,
perubahan genetik kecil yang menyebabkan perubahan-perubahan B dan C tetap merupakan takson-takson saudari, takson A tetap
besar pada morfologi, seperti yang terlihat pada salamander berkerabat dekat dengan takson B seperti juga dengan takson
aloxotl. 2. Pada embrio hewan, gen-gen Ho; memengaruhi C, dan demikian seterusnya.
perkembangan struktur-struktur semacam tungkai atau embelan IoKson D c
at
untuk makan. Akibatnya, perubahan pada gen-gen tersebut-atau
pada regulasi gen-gen ini-kemungkinan memiliki efek besar Tokson E C

pada morfologi. 3. Dari genetika, kita tahu bahwa regulasi gen Tokson F 1\

diubah oleh seberapa baik faktor-faktor transkripsi berikatan IaGon A


dengan sekuens-sekuens DNA bukan-pengode yang disebut
IoGon C
unsur kontrol. Dengan demikian, jika perubahan morfologi
seringkali terjadi akibat perubahan dalam hal regulasi gen, IoGon B

bagian DNA bukan-pengode yang mengandung unsur kontrol Peraga 26.5 I(esalahan dapat terjadi sewaktu melaksanakan
mungkin sangat terpengaruh oleh seleksi alarn. percobaan (misalnya kesalahan dalam sekuensing DNA) dan
menganalisis hasil (misalnya salah menjejerkan sekuens-sekuens
Uji Konsep 25.6 DNA dari spesies yang berbeda). Namun kesimpulan yang
1. Struktur kompleks tidak berevolusi sekaligus dalam satu waktu, salah-misalnya menyimpulkan sampel berasal dari paus bungkuk
namun sedikit demi sedikit, dengan seleksi alam menyeleksi padahal sebenarnya berasal dari paus abu-abu-dapat tetap
varian-varian adaptif dari versi-versi yang sebelumnya. 2. terjadi meskipun kesalahan-kesalahan semacam itu tidak terjadi.
Walaupr-rn virus myxoma sangat mematikan, pada awalnya Misalnya, seekor paus bungkuk tertentu mungkin kebetulan
ada beberapa kelinci yang resisten (0,2o/u dari kelinci yang memiliki sekuens DNA yang jarang dimiliki spesiesnya, namun
terinfeksi tidak mati). Dengan demikian, dengan mengasumsikan umum dimiliki spesies lain. Untuk mengurangi kemungkinan
bahwa resistensi adalah sifat yang terwariskan, kita dapat peristiwa-peristiwa semacam itu mengarahkan kita pada
menduga bahwa populasi kelinci akan menunjukkan tren kesimpulan yang salah, pohon gen bisa dikonstruksi dari banyak
berupa peningkatan resistensi terhadap virus tersebut. I(ita juga gen; jika hasil-hasil serupa muncul dari semua pohon gen ini, kecil
dapat menduga bahwa virus akan menunjukkan kecenderungan keraguan untuk meragukan kesimpulan-kesimpulan yang ditarik.
evolusi berupa pengurangan kemampuan membunuh. I(ita Peraga 26.9 Ada empat basa yang mungkin (A, C, G, T) pada
dapat memperkirakan tren ini karena kelinci yang terinfeksi setiap posisi nukleotida. Jika basa pada setiap posisi bergantung
oleh virus yang tidak begitu mematikan lebih mungkin hidup pada kebetulan, bukan karena pewarisan dalam garis keturunan
lebih lama untuk digigit nyamuk dan karenanya berpotensi yang sama, kita dapat menduga bahwa kira-kira satu dari empat
menularkan virus itu ke kelinci lain. (Virus yang membunuh (25%) basa adalah sama. Peraga 26.12 Garis keturunan ikan
inang kelincinya sebelum nyamuk menularkannya ke kelinci zebra; dari kelima garis keturunan vertebrata yang ditunjukkan,
lain, akan mati bersama inangnya.) panjang cabangnya adalah yang terpanjang. Peraga 26.'19 ]am
molekular mengindikasikan bahwa lama divergensi kira-kira
Kuis Mandiri 45-50 juta tahun. Peraga 26.21 Bakteri adalah yang pertama
1.c 2. a 3.e 4.b 5.c 6.d 7.b muncul. Archaea adalah domain saudari Eukarya.
8.
Uji Konsep 26.1
reho Monusio
1. Macan tutul dan manusia diklasifikasikan pada takson yang
Awol mulo sama sampai ke tingkat kelas karena sama-sama merupakan
mcmolio (lB0 itl) mamalia. Macan tutul tergolong Ordo Karnivora, sementara
manusia tidak. 2. Pola percabangan pohon mengindikasikan
Kepunohon
Kolonisosi doroton mo.s.sol Kreto bahwa badger dan serigala memiliki nenek moyang bersama
Hewon (6s,s j t 1) yang lebih muda daripada nenek moyang yang dimiliki kedua
jenis hewan tersebut dengan macan tutul. 3. Pohon pada (c)
Kepunchcn i tcto Suryo
mc-e.scl menunjukkan pola hubungan evolusi yang berbeda. Pada (c),
Permium C dan B adalah takson-takson saudari, sementara C dan D
(251 jtl) merupakan takson-takson saudari pada (a) dan (b).
Ledokon 4.
Kcmbrium
(s:s-szs
itr) Iokson A

IoGon B

tuKorioto'
,/ IoGon C
muiti.selulor
Tokson E
Eukorioto
bersei tunqgol ToGon D

Oksigen di otmosfer IoGon F

Jawaban A-5
Uji Konsep 26.2 dibandingkan berevolusi dengan laju tetap. 2. Ada banyak
1. (a) Analogi, sebab landak dan kaktus tidak berkerabat dekat, bagian genom yang tidak mengkodekan gen; banyak perubahan
dan karena kebanyakan hewan dan tumbuhan lain tidak memiliki basa di wilayah tersebut dapat terakumulasi melalui hanyutan
kesamaan struktur; (b) homologi, karena baik kucing maupun tanpa memengaruhi kebugaran organisme. Bahkan pada wilayah-
manusia merupakan mamalia dan memiliki tungkai depan yang wilayah pengode genom, sejumlah mutasi mungkin tidak
homolog, dengan tangan dan tapak cakar di sebelah bawah; (c) memiliki efek penting pada gen atau protein. 3. Gen (atau
analogi, sebab burung hantu dan tawon tidak berkerabat dekat gen-gen) yang digunakan untuk jam molekular mungkin telah
dan karena struktur keduanya sangat berbeda. 2. Spesies 2 dan berevolusi secara lebih lambat pada kedua takson ini daripada
c 3 lebih mungkin berkerabat dekat. Perubahan-perubahan genetik pada spesies yang digunakan untuk mengkalibrasi jam; akibatnya,
fit kecil (antara spesies 2 dan 3) dapat menghasilkan kenampakan jam molekular akan merendahkan estimasi waktu saat kedua
(It
fisik yang divergen, sementara jika gen-gen sangat terdivergensi takson saling berdivergensi.
B (seperti pada spesies 1 dan 2), hal itu mengindikasikan bahwa garis-
t6
garis keturunan tersebut telah terpisah untuk waktu yang lama. Uji Konsep 26.6
1. I(ingdom Monera dahulu mencakup bakteri dan arkaea,
Uji Konsep 26.3 namun kini kita tahu bahwa organisme-organisme ini merupakan
1. Tidak; rambut adalah karakter nenek moyang milik bersama domain-domain terpisah. I(lngdom adalah golongan di bawah
sehingga tidak berguna dalam membedakan subgrup-subgrup domain, sehingga satu kingdom (misalnya Monera) yang
mamaiia. 2. Asas parsimoni maksimum menyatakan bahwa mencakup takson-takson dari domain yang berbeda tidaklah
hipotesis mengenai alam yang l<ita selidiki haruslah merupakan valid (bersifat polifetik). 2. Akibat transfer gen horizontal,
penjelasan paling sederhana yang konsisten dengan fakta. beberapa gen pada eukariota berkerabat lebih dekat dengan
Hubungan evolusi yang sesungguhnya mungkin berbeda dari bakteri, sementara gen lain berkerabat lebih dekat dengan
yang disimpulkan melalui parsimoni akibat faktor-faktor yang arkaea; dengan demikian, tergantung pada gen mana yang
memperumit keadaan, misainya evolusi konvergen. 3. I(lasifikasi digunakan, pohon filogenetik yang dibangun dari data DNA
tradisional jarang cocok dengan sejarah evolusi, dan dengan dapat memberikan hasil-hasil yang bertentangan.
demikian melanggar asas dasar kladistika-bahwa klasifikasi 3.
haruslah berdasarkan pada kesamaan garis keturunan. Baik burung Archoeo Bocterio Eukoryo
maupun mamalia bermula dari kelompok-kelompok yang secara
tradisional disebut reptil, sehingga reptil yang didefinisikan secara Bocterio Archoeo Bocterio
tradisional merupakan kelompok parafiletik. Masalah-masalah ini
Eukonyo Eukoryo Archoeo
dapat diatasi dengan menyingkirkan Dimetrodon dan kinodon
dari reptil, dan dengan menganggap burung sebagai sekelompok
reptil (secara spesifik, sebagai salah satu kelompok dinosaurus). Pohon ketiga, yang menunjukkan garis keturunan eukariota
berdivergensi terlebih dahulu, kecil kemungkinan didukung
Kodol don ulor
oleh data genetik, karena catatan fosil menunjukkan bahwa
Krokodilio prokariota bermula lama sebelum eukariota.

Dinosourus ornistischio Kuis Mandiri


Dinosourus sourischio 1.b 2. d 3. a 4. d 5. c 6. d 7. d
9.
Burung
Loncelet
(uor-kelompok)
Dimetrodon Lompre

Kinodon Tuno

Momolio Solomonder

Kuro-kuro
Uji Konsep 26.4
Mocon tutul
1. Protein adalah produk-produk gen. Sekuens asam
aminonya ditentukan oleh sekuens nukleotida pada DNA yang Lumbo-lumbq
mengkodekan protein tersebut. Dengan demikian, perbedaan
antara protein-protein yang dapat dibandlngkan pada kedua
Loncelet
spesies mencerminkan perbedaan genetik yang mendasarinya.
(uor-kelompok)
2. Hasil-hasil pengamatan ini menunjukkan bahwa tampaknya
Lompre
garis-garis keturunan yang mengarah ke spesies 1 dan spesies
2 saling berdivergensi sebelum peristiwa duplikasi gen pada Tuno
spesies I menghasilkan gen B dari gen A.
Lumbo-lumbo

Uii Konsep 26.5 Solomonder


1.]am molekular adalah sebuah metode untuk mengestimasi
Kuro-kuro
waktu sebenarnya peristiwa evolusi berdasarkan jumlah
perubahan basa pada gen-gen ortolog. Asumsi yang mendasari Mocqn tutui
jam molekular adalah bahwa wilayah-wilayah genom yang

A*6 Apendiks A
(c) Pohon di (a) membutuhkan tujuh perubahan evolusioner, untuk sementara. 3. Ya. Gen-gen bagi resistensi antibiotika bisa
sementara pohon di (b) membutuhkan sembilan perubahan ditransfer (melalui transformasi, transduksi, atau konjugasi) dari
evolusioner. Dengan demikian, pohon di (a) merupakan pohon bakteri bukan-patogen ke bakteri patogen; ini dapat menjadikan
yang paling memiliki parsimoni, sebab membutuhkan lebih bakteri patogen itu semakin mengancam kesehatan manusia. Pada
sedikit perubahan evolusioner. umumnya, transformasi, transduksi, dan konjugasi cenderung
meningkatkan penyebaran gen-gen resistensi.
BAB 27
Uji Konsep 27.3
Pertanyaan Peraga 1. Fototrof memperoleh energi dari cahaya, sementara
Peraga 27.10 Mungkin ekspresi atau sekuens gen-gen yang kemotrof memperoleh energi dari sumber kimiawi. Autotrof (I
memengaruhi metabolisme glukosa telah berubah; gen-gen :E
memperoleh karbon dari sumber-sumber anorganik (seringkali itt
untuk proses-proses metabolik yang tak lagi diperlukan oleh COr), sementara heterotrof memperoleh karbon dari sumber- :fi
sel juga mungkin telah berubah. Peraga 27.'12 Populasi sumber organik. Dengan demikian, ada empat mode nutrisi: ,T
yang mencakup individu-individu yang mampu berkonjugasi fotoautotrof, fotoheterotrof (hanya dimiliki prokariota),
barangkali akan lebih berhasil, sebab sebagian anggotanya dapat kemoautotrof (hanya dimiliki prokariota), dan kemoheterotrof.
membentuk sel-sel rekombinan dengan kombinasi-kombinasi 2, I(emoheterotrofi; bakteri harus mengandalkan sumber-sumber
gen baru yang mungkin lebih menguntungkan di lingkungan kimiawi untuk memperoleh energi, sebab bakteri tersebut
baru. Peraga 27,17 Termofil hidup di lingkungan yang sangat tidak terpapar ke cahaya. Selain itu, bakteri tersebut pastilah
panas, sehingga mungkin enzim-enzimnya dapat terus berfungsi heterotrof karena membutuhkan sumber organik karbon selain
secara normal pada suhu yang jauh lebih tinggi daripada enzim- CO, (atau sumber anorganik lain, misalnya bikarbonat). 3.
enzim organisme lain. Akan tetapi, pada suhu rendah, enzim-
|ika manusia bisa memfiksasi nitrogen, kita dapat membangun
enzim termofil mungkin tidak berfungsi sebaik enzim-enzim protein menggunakan N, atmosfer, dan karenanya tidak perlu
organisme lain. Peraga 27.19Dari grafik, pengambilan I( oleh melahap makanan kaya-protein seperti daging atau ikan. Akan
tumbuhan dapat diestimasi sebesar 0,7 mg I( untuk galur 1; 0,6 tetapi, diet kita harus mencakup sumber karbon, selain mineral
untuk galur 2; dan 0,9 untuk galur 3. Rata-rata nilai ini adalah dan air. Dengan demikian, makanan tipikal kita akan terdiri atas
0,75 mg I(. ]ika bakteri tidak berpengaruh, rata-rata pengambilan karbohldrat sebagai sumber karbon, bersama buah-buahan dan
kalium oleh tumbuhan bagi galur 1, 2, dan 2 seharusnya dekat sayuran sebagai penyedia mineral esensial (dan karbon tambahan).
dengan 0,5 mg I(, nilai yang diamati pada tumbuhan yang
ditumbuhkan di tanah bebas-bakteri. Uji Konsep 27.4
1. Sebelum ada sistematika molekular, para ahli taksonomi
Uji Konsep 27.1
mengklasifikasikan prokariota berdasarkan karakter-karakter
1. Adaptasi-adaptasi tersebut mencakup kapsul (melindungi fenotipik yang tidak menjelaskan hubungan evolusioner.
prokariota dari sistem kekebalan inang) dan endospora Pembandingan molekular-terutama menggunakan DNA-
(memungkinkan sei sintas melalui kondisi keras dan kembali mengindikasikan berbagai divergensi kunci dalam garis keturunan
hidup ketika lingkungan menjadi sesuai). 2. Se1 prokariota prokariota. 2. Genetic prospecting, yang tidak memerlukan
umumnya tak memiliki kompartementalisasi umum seperti pada organisme dikultur di laboratorium, telah mengungkapkan
sel eukariota. Genom prokariota memiliki jauh lebih sedikit keanekaragaman iuar biasa dari spesies-spesies prokariota yang
DNA daripada genom eukariota, dan sebagian besar DNA ini sebelumnya tak diketahui. Perlahan-lahan, temuan spesies-
terkandung dalam satu kromosom tunggal berbentuk cincin yang spesies baru yang terus berlangsung melalui ge netic prospecting
terletak di wilayah nukleoid, bukan dalam nukleus sejati yang kemungkinan akan sangat mengubah pemahaman kita mengenai
terselubung membran. Selain itu, banyak prokariota juga memiliki filogeni prokariota. 3, Saat ini, semua metanogen yang diketahui
plasmid, molekul DNA kecil berbentuk cincin yang mengandung adaiah archaea dalam klad Euryachaeota; ini menunjukkan bahwa
sedikit gen. 3. I(arena populasi prokariota berevolusi secara cepat tampaknya jalur metabolik unik ini muncul pada spesies nenek
sebagai tanggapan terhadap lingkungan, ada kemungkinan bakteri moyang dalam Euryarchaeota. I(arena Bacteria dan Archaea
dari endospora yang terbentuk 40 tahun lalu sudah teradaptasi merupakan garis keturunan evolusioner yang telah terpisah
dengan kondisi tercemar. Dengan demikian, setidaknya pada selama miliaran tahun, penemuan metanogen dalam domain
awalnya, bakteri-bakteri ini barangkali akan tumbuh lebih baik Bacteria akan menunjukkan bahwa tampaknya adaptasi-adaptasi
daripada bakteri yang berasal dari endospora yang terbentuk yang memungkinkan penggunaan CO, untuk mengoksidasi H,
150 tahun lalu, sewaktu danau belum tercemar. dievolusikan setidaknya dua kali-sekali pada Archaea (dalam
Euryarchaeota) dan sekali pada Bacteria.
Uii Konsep 27.2
1. Prokariota-prokariota memiliki ukuran populasi yang sangat Uji Konsep 27.5
besar, antara lain karena mereka memiliki waktu generasi yang 1. Walaupun prokariota berukuran kecil, jumlahnya yang banyak
singkat. Jumlah individu yang banyak pada populasi prokariota dan kemampuan metaboliknya memungkinkan prokariota
mendatangkan kemungkinan bahwa dalam setiap generasi, memainkan peran-peran kunci dalam ekosistem. Prokariota
ada ribuan individu yang memiliki mutasi-mutasi baru pada berperan sebagai pengurai limbah dan pendaur ulang zat
gen mana pun juga, sehingga menambahkan cukup banyak kimia, serta juga memengaruhi kadar nutrien yang tersedia bagi
keanekaragaman genetik kepada populasi. 2. Dalam transformasi, organisme-organisme lain. 2. Bacteroides thetaiotaomicron, yang
DNA asing yang telanjang dari lingkungan diambil oleh sel hidup dalam usus manusia, memperoleh keuntungan melalui
bakteri. Dalam transduksi, fag membawa gen bakteri dari satu pengambilan nutrien dari sistem pencernaan dan menerima
sel bakteri ke sel bakteri lain. Dalam konjugasi, sel bakteri periindungan dari bakteri pesaing berkat senyawa-senyawa
secara langsung mentransfer plasmid atau DNA kromosom ke antimikroba yang dihasilkan inang. B. thetaiotaomicron tidak
sel lain melalui jembatan kawin yang menghubungkan kedua sel sensitif terhadap senyawa-senyawa tersebut. Manusia yang

Jawaban A-7
menjadi inang memperoleh keuntungan karena bakteri tersebut dari perubahan ekspresi gen. Peraga 28.22 Tahap berikut
menghasilkan karbohidrat, vitamin, dan nutrien-nutrien lain. harus dilingkari: tahap 6, di mana sel dewasa mengalami mitosis
3. Beberapa di antara banyak spesies prokariota berbeda yang dan membentuk empat atau lebih sel anakan. Pada tahap 7,
hidup dalam usus manusia saling bersaing dalam memperebutkan zoospora akhirnya tumbuh menjadi sel haploid dewasa, namun
sumber daya (dalam makanan yang Anda makan). Karena spesies tidak menghasilkan sel-sel anakan baru. Serupa dengan itu,
prokariota yang berbeda memiliki adaptasi yang berbeda-beda, pada tahap 2, sebuah sel dewasa berkembang menjadi gamet,
perubahan diet dapat mengubah spesies mana yang dapat namun tidak menghasilkan sel-sel anakan baru. Peraga
tumbuh paling cepat, sehingga mengubah keberlimpahan spesies. 28.23 lika asumsi tersebut benar, maka hasil-hasil Stechmann
c dan Cavalier-Smith mengindikasikan bahwa fusi gen DHGR-
{! Uji Konsep 27.6 TS mungkin merupakan ciri turunan yang dimiliki bersama
(g
1. Contoh iawaban: memakan makanan hasil fermentasi oieh anggota-anggota keempat supergrup eukariota (Excavata,
3
(g seperti yogurt, roti sourdough, atau keju; memperoleh air bersih Chromalveolata, Rhizaria, dan Archaeplastida). Akan tetapi,
berkat pengoiahan limbah; meminum obat yang dihasilkan jika asumsi tersebut tidak benar, keberadaan atau ketiadaan
bakteri. 2, Tidak. Jika racun itu disekresikan sebagai eksotoksin, fusi gen mungkin hanya memberi sedikit informasi mengenai
bakteri hidup dapat ditularkan ke orang 1ain. Namun ha1 yang sejarah filogenetik. Misalnya, jika gen-gen tersebut berfusi
sama juga berlaku racun itu merupakan endotoksin-hanya berkali-kali, kelompok yang berbeda mungkin memiliki ciri
saja daiam kasus ini, bakteri hidup yang ditularkan mungkin yang sama berkat evolusi konvergen, bukan karena sama-sama
merupakan keturunan-keturunan dari bakteri penghasil racun mewarisi ciri tersebut. lika gen-gen tersebut terpisah secara
tersebut (yang sekarang sudah mati). 3. Galur K-12 mungkin sekunder, kelompok dengan pemisahan semacam itu bisa jadi
telah kehilangan gen akibat mutasi-mutasi delesi. Analisis ditempatkan (secara salah) dalam Unikonta, bukan secara benar
filogenetik dapat membantu membedakan hipotesis-hipotesis dalam salah satu dari keempat supergrup.
ini-jika beberapa gen yang ditemukan pada O157:H7 namun
tidak pada K-12 terdapat pada nenek moyang bersama kedua Uji Konsep 28.1
galur, hal tersebut menunjukkan bahwa tampaknya galur I(-12 1. Contoh jawaban: Protista mencakup organisme uniselular,
kehilangan gen-gen ini seiama evolusinya. kolonial, dan multiselular; fotoautotrol heterotroi dan miksotrof;
dan spesies-spesies yang bereproduksi secara aseksual, seksual,
Kuis Mandiri ataupun kedua-duanya. 2. Bukti kuat menunjukkan bahwa
1.e 2.a 3.d 4.d 5.b 6.a eukariota memperoleh mitokondria seteiah suatu eukariota
8. (a) awal menelan dan kemudian membentuk asosiasi endosimbiotik
dengan proteobakteri alfa. Serupa dengan itu, kloroplas pada
alga merah dan hijau tampaknya merupakan keturunan dari
suatu sianobakteri fotosintetik yang ditelan oleh eukariota
0-
cq')
f)
heterotrofik purba. Endosimbiosis sekunder juga memainkan
peranan penting: Berbagai garis keturunan protista memperoleh
oc
plastida dengan cara menelan alga merah atau hijau uniselular.
{trN
-F
3, Pohon yang disederhanakan akan terlihat seperti berikut:
-
+r
-!
6U Excovoto Unikonto
.95
jlq
Chromolveoloto Excovoto

Rhizorio ATAU Chromolveoloto

Archoeplostido Rhizorio

tJnikonto Archoeplostido

(b) Beberapa galur Rhizobium )a,,th lebih efektif dalam Uji Konsep 2B.2
mendorong pertumbuhan tumbuhan daripada gahtr Rhizobum
1. Mitokondria kedua kelompok itu tidak memiliki rantai
transpor elektron sehingga tidak bisa berfungsi dalam respirasi
lain; galur-galur yang paling tidak efektif memiliki sedikit efek
aerobik. 2. I(arena protista yang tidak diketahui berkerabat iebih
positif (pertumbuhan tumbuhan dengan galur-gaiur ini hanya
dekat dengan diplomonad daripada dengan euglenid, protista
berbeda sedikit dari pertumbuhan tumbuhan tanpa Rhizobium).
tersebut pastilah berevolusi setelah diplomonad dan parabasalid
Galur-galur yang tidak efektif mungkin mentransfer relati{
memisah dari euglenozoa. Selain itu, karena spesies yang tidak
sedikit nitrogen ke tumbuhan inangnya, sehingga membatasi
diketahui memiliki mitokondria yang berfungsi penuh-namun
pertumbuhan tumbuhan.
diplomonad dan parabasalid tidak-mungkin spesies yang tidak
diketahui tersebut berevolusi sebelum nenek moyang bersama
BAB 28 terakhir diplomonad dan parabasalid.
Pertanyaan Peraga
Peraga 28.10 Merozoit dihasilkan oleh pembelahan sel aseksual Uji Konsep 28.3
(mitosis) dari sporozoit haploid; serupa dengan itu, gametosit 1. Beberapa data DNA mengindikasikan bahwa Chromalveolata
dihasilkan oleh pembelahan sel aseksual dari merozoit. Dengan adalah kelompok monofiletik, namun data DNA lain tidak
demikian, mungkin individu-individu pada ketiga tahapan mendukung hasil ini. Data yang mendukung monofili, bagi
ini memiliki keiengkapan gen yang sama, dan perbedaan- banyak spesies dalam keiompok tersebut, adalah struktur
perbedaan morfologis di antara ketiganya merupakan akibat plastida dan sekuens DNA plastida yang menuniukkan bahwa

A-8 Apendiks A
tampaknya kelompok tersebut bermula berkat sebuah peristiwa Uji Konsep 2B.7
endosimbiosis sekunder (saat alga merah ditelan). Akan tetapi, 1. I(arena protista fotosintetik terletak di dasar jaring-jaring
spesies-spesies lain dalam kelompok ini sama sekali tak memiliki makanan akuatik, banyak organisme akuatik yang bergantung
plastida, sehingga hipotesis endosimbiosis sekunder sulit diuji. pada protista tersebut demi memperoleh makanan, baik
2. Peraga 13.6b. Alga dan tumbuhan dengan pergiliran generast secara iangsung maupun tidak. Selain itu, protista fotosintetik
memiliki sebuah tahapan hapioid multiselular dan sebuah menghasilkan persentase yang cukup besar dari oksigen yang
tahapan diploid multiselular. Dalam kedua siklus hidup iain, dihasilkan melalui fotosintesis di Bumi. 2. Protista membentuk
tahapan haploid atau tahapan diploid adalah uniselular. 3. DNA hubungan simbiosis mutualistik dan parasitik dengan organisme-
plastida kemungkinan akan lebih mirip dengan DNA kromosom organisme lain. Contoh-contohnya antara lain parabasalid
sianobakteri berdasarkan hipotesis yang didukung kuat oleh yang membentuk simbiosis mutualistik dengan rayap, juga :fI
bukti, bahwa plastida eukariotik (seperti yang ditemukan oomisetes Phytophthora ramorum, parasit simbiotik pada pohon :,fi
dalam kelompok-kelompok eukariota yang disebutkan) bermula ek. 3. I(oral bergantung pada simbion dinoflagelata untuk '!.11

melalui peristiwa endosimbiosis. Dalam peristiwa tersebut, suatu memperoleh makanan, sehingga pengelantangan koral dapat
eukariota menelan suatu sianobakteri. Jika plastida berasal dari diperkirakan akan menyebabkan kerusakan terumbu karang.
sianobakteri, DNA-nya akan berasal dari DNA bakteri. Seiring rusaknya terumbu karang, lebih sedikit makanar' yang
tersedia untuk ikan dan spesies-spesies lain yang memakan
Uji Konsep 28.4 koral. Akibatnya, populasi spesies-spesies ini akan turun, dan
1. I(arena testa foram diperkeras oleh kalsium karbonat, fosil juga akan menyebabkan populasi berbagai predator spesies-
foram tahan lama dalam sedimen lautan dan batuan sedimen. spesies tersebut berkurang.
2. Evolusi konvergen. Organisme-organisme yang berbeda lama-
kelamaan menunjukkan adaptasi-adaptasi morfologi serupa Kuis Mandiri
akibat gaya hidup yang serupa. l.d 2. b 3.c 4.d 5.e 6.d
Excovdto
Uji Konsep 28.5
1. Banyak alga merah mengandung pigmen aksesoris yang Chromolveoloto

disebut fikoeritrin, yang menyebabkan alga berwarna kemerahan Prokqrioto Rhi.orio


dan bisa melakukan fotosintesis dalam perairan pesisir yang nenek moyong
relatif dalam. Selain itu, tak seperti alga cokelat, alga merah Archoepiostido
tidak memiliki tahapan berflagela dalam siklus hidupnya, dan Amoebozoo l
harus bergantung pada arus air untuk menyatukan gamet Hewon
demi fertilisasi. 2. Talus Ulva mengandung banyak sel dan I

terdiferensiasi menjadi blade serrpa-daun dan holdfast serupa- -t


Chocnofloqelloto; L Unikonto

akar. Talus Caulerpa terdiri atas lilamen-filamen bernukleus Fungi I


majemuk tanpa dinding-pembatas, sehingga pada dasarnya Nucleoriid )
merupakan satu sel besar. 3. Alga merah tak memiliki tahapan
berflagela dalam siklus hidupnya sehingga harus bergantung Patogen yang memiliki nenek moyang bersama yang relatif
pada arus air untuk mempertemukan gamet. Ciri biologi alga baru dengan manusia seharusnya juga memiliki kesamaan
merah ini dapat meningkatkan kesulitan bereproduksi di daratan. karakteristik metabolik dan struktural dengan manusia. I(arena
Sebaliknya, gamet-gamet alga hijau berflagela, sehingga bisa obat menjadikan metabolisme atau struktur patogen sebagai
berenang dalam lapisan tipis air. Selain itu, berbagai alga hijau sasaran, maka mengembangkan obat yang membahayakan patogen
mengandung senyawa-senyawa dalam sitoplasma, dinding sel, namun aman bagi pasien adalah paling sulit untuk patogen yang
atau selubung zigot yang melindungi dari cahaya matahari memiliki kesamaan sejarah evolusi paling baru dengan kita.
yang terik dan kondlsi-kondisi lain di darat. Senyawa-senyawa Dengan menelusuri sejarah ke belakang, kita dapat menggunakan
semacam itu dapat meningkatkan kemungkinan keturunan alga pohon filogenetik untuk menentukan urutan nenek moyang
hijau untuk sintas di daratan. bersama manusia dengan patogen-patogen dalam berbagai takson
berbeda. Proses ini mengarahkan kita pada prediksi bahwa paling
Uji Konsep 28.6 sulit untuk mengembangkan obat guna melawan hewan patogen,
!. Amoebozoa memiliki pseudopodia berbentuk lobus, sementara diikuti oleh patogen yang tergolong choanoflagellata, fungi, dan
foram memiliki pseudopodia berbentuk serupa-benang. 2. |amur nucleariid, amoebozoa, protista lain, baru terakhir prokariota.
lendir mirip jamur karena menghasilkan badan buah yang
membantu penyebaran spora, dan mirip hewan karena motil dan BAB 29
mencerna makanan. Akan tetapi, jamur lendir berkerabat lebih Pertanyaan Peraga
dekat dengan gymnamoeba dan entamoeba daripada dengan Peraga 29.7
fungi atau hewan. 3. Mendukung. Unikonta tidak memiliki
ciri-ciri sitoskeleton unik yang dimiliki oleh banyak Excavata Lumut hoti
(1ihat I(onsep 28.2). Dengan demikian, jika Unikonta merupakan Lumut doun
kelompok eukariota pertama yang berdivergensi dari eukariota- Lumut tonduk
eukariota lain (seperti yang ditunjukkan pada Peraga 28.23), ALGA H]JAU
NENEK MOYANG Lycophyto
kecil kemungkinan nenek moyang eukariota memiliki ciri-ciri
sitoskeleton yang saat ini ditemukan pada banyak Excavata. Pterophyto
Hasil semacam itu akan memperkuat pernyataan bahwa banyak
Gimnospermo
Excavata memiiiki kesamaan ciri sitoskeleton karena merupakan
anggota kelompok monofiletik, Excavata. Anqiospermo

Jawaban A-9
Peraga 29,10 I(arena lumut daun mengurangl hilangnya Hipotesis z
nitrogen dari ekosistem, spesies yang secara tipikal mengolonisasi
A) Lumut tonduk (otou iumut doun)
tanah setelah lumut daun barangkali memperoleh kadar nitrogen
TERDAPAT
tanah yang lebih tinggi daripada tanpa lumut daun-suatu efek sTOMATA Lumut hoti
yang dapat menguntungkan spesies tersebut, karena nitrogen
Lumut dqun (otou lumut tonduk)
merupakan nutrien esensial yang seringkali tidak banyak tersedia.
Peraga 29.13 Pakis yang memiliki sperma yang disebarkan Lycophyto
oleh angin tidak akan membutuhkan air untuk fertilisasi, Pterophyto
g sehingga menghilangkan kesulitan yang dihadapi oleh pakis Gimnospermq
d ketika tumbuhan ini hidup di lingkungan yang kering. Pakis
Itr Angiospermo
juga akan mengalami seleksi ketat untuk menghasilkan sperma
t6 di atas tanah (beriawanan dari situasi saat ini, yaitu sebagian
B)
gametofit pakis terletak di bawah tanah). Lumut hoti ;
hilong
Uji Konsep 29.1 Lumut tonduk

1. Tumbuhan darat memiliki kesamaan sejumlah ciri kunci hanya Lumut doun
dengan charophyta: kompleks penyintesis-selulosa berbentuk TERDAPAI
rosetta, keberadaan enzim-enzim peroksisom, kesamaan sTOMATA Lycophyto
dalam hal struktur sperma, dan pembentukan fragmoplas
Pterophyto
saat pembelahan sel. Pembandingan gen-gen nukleus dan
kloroplas juga menunjukkan garis keturunan yang sama. 2. Gimnospermo
Dinding spora diperkuat oleh sporopolenin (melindungi dari fingiospermo
kondisi lingkungan yang keras); embrio multiselular yang
dependen (menyediakan nutrien dan perlindungan bagi embrio Hipotesis 3

yang sedang berkembang); kutikuia (mengurangi kehilangan Lumut tonduk

air). 3. Tahap diploid multiselular siklus hidup tidak akan TIDAK ADA Memperoleh stomoto
Lumut hoti
bereproduksi secara seksual. Sebagai gantinya, baik laki-laki 5]OMAIA
maupun perempuan akan menghasilkan spora-spora haploid Lumut dqun
melalui meiosis. Spora-spora ini akan tumbuh menjadi tahapan Lycophyto
haploid multiselular laki-laki dan perempuan-perubahan besar-
Memperoleh
besaran dari tahap-tahap haploid bersel-tunggal (sperma dan sel stomoto
telur) yang kita miliki. Tahap-tahap haploid multiselular akan Gimnospermo
menghasilkan gamet-gamet dan bereproduksi secara seksual. Angiospermo
Suatu individu pada tahap-tahap haploid multiselular siklus
hidup manusia mungkin terlihat seperti kita, atau mungkin Uii Konsep 29.3
juga terlihat sangat berbeda.
1. Lycophyta memiliki mikrofil, sementara tumbuhan berbiji
dan pterophyta (pakis dan kerabat-kerabatnya) memiliki megafil.
Uji Konsep 29.2 Pterophyta dan tumbuhan berbiji juga memiliki kesamaan
1. Bryophyta-bryophyta tidak memiliki sistem transpor ciri lain yang tidak ditemukan pada lycophyta, misalnya
vaskular yang ekstensii dan siklus hidupnya didominasi oleh pertumbuhan overtopping dan tumbuhnya cabang-cabang akar
gametofit-gametofit, bukan oleh sporofit-sporofit. 2. lawaban baru pada berbagai titik di sepanjang akar yang sudah ada.
dapat mencakup hal-hal berikut: Luas permukaan protonema 2. Baik tumbuhan vaskular tak berbiji maupun bryophyta
yang besar meningkatkan penyerapan air dan mineral-mineral; memiliki sperma berflagela yang membutuhkan kelembapan
arkegonium yang berbentuk seperti vas melindungi sel telur untuk fertilisasi; kemiripan bersama ini mendatangkan tantangan
selama fertilisasi dan menghantarkan nutrien-nutrien I<e bagi spesies-spesies ini pada daerah-daerah kering. Sehubungan
embrio melalui sel-sel transfer plasenta; seta serupa-tangkai dengan perbedaan kunci, tumbuhan vaskular tak berbiji memiliki
menghantarkan nutrien dari gametofit ke kapsul tempat spora jaringan vaskular yang berkembang baik dan terlignifikasi, ciri
dihasilkan; peristom memungkinkan pelepasan spora secara yang memungkinkan sporofit tumbuh tinggi dan telah mengubah
bertahap; stomata memungkinkan pertukaran COrlO, seraya kehidupan di Bumi (melalui pembentukan hutan). Tumbuhan
meminimalkan kehilangan air; sp61n-sp6ra yang ringan mudah vaskular tak berbiji juga memiliki daun dan akar sejati yang, jika
disebarkan oleh angin. dibandingkan dengan bryophyta, memberikan luas permukaan
3. yang besar untuk fotosintesis dan memperbaiki kemampuan
mengambil nutrien dari tanah. 3. |ika lycophyta dan pterophyta
Hipotesis I
membentuk sebuah klad, kesamaan ciri-ciri yang dimiliki
Lumut hoti
pterophyta dan tumbuhan berbiji mungkin dimiliki oleh nenek
]IDAK ADA
Lumut tonduk
9]OMATA
moyang bersama semua tumbuhan vaskular, namun hilang pada
Lumut doun lycophyta. i(emungkinan lain, nenek moyang bersama semua
Memperoleh Lycophyto tumbuhan vaskular mungkin tak memiliki ciri-ciri yang dimiliki
stomoto Pterophyto oleh pterophyta dan tumbuhan berbiji; jika ini yang teriadi,
Gimnospermo maka pterophyta dan tumbuhan berbiji memiliki ciri-ciri yang
Angiospermo sama akibat evolusi konvergen.

A-10 Apendiks A
Kuis Mandiri yang dapat dipindahkan menempuh jarak jauh oleh angin
atau hewan penyerbuk. \X'alaupun sperma beberapa spesies
1. b 2.e 3.a 4.d 5.c 6.b 7.c berflagela, sperma tumbuhan berbiji tidak memerlukan mobilitas
8, a. diploid; b. haploid; c. haploid; d. diploid; e. haploid karena tabung polen menghantarkan sperma dari tempat
9. Berdasarkan pemahaman kita saat ini tentang evolusi serbuk polen diletakkan (dekat ovul) langsung ke sel telur. 2.
kelompok-kelompok utama tumbuhan, filogeni memiliki empat Gametofit tereduksi tumbuhan berbiji memperoieh nutrien dari
titik percabangan yang ditunjukkan di sini: sporofit dan terlindungi dari stres, misalnya kondisi kekeringan
Chorophyto
atau radiasi UV. Serbuk polen memiliki dinding pelindung
yang kuat dan dapat dibawa menempuh jarak jauh, sehingga C
Lumut dqun memfasilitasi transfer sperma dalam wilayah yang luas tanpa (
a
harus mengandalkan air. Biji memiliki satu atau dua lapisan fi
Lycophyto
jaringan pelindung multiselular, integumen, yang meningkatkan
Pokis kesintasan dengan cara memberikan lebih banyak perlindungan
;
n

Gimnospermo
dari stres-stres lingkungan daripada spora bersel tunggal.
Biji juga mengandung simpanan persediaan makanan, yang
memungkinkan biji tumbuh lebih lama daripada spora dan
I(arakter-karakter turunan yang hanya dimiliki charophyta dan menyediakan nutrien untuk pertumbuhan bagi embrio yang
klad tumbuhan darat (diindikasikan oleh titik percabangan 1) sedang berkembang. 3. Jika tumbuhan berbiji bersifat homospor,
mencakup kompleks penyintesis-selulosa berbentuk rosetta, hanya satu tipe spora yang akan dihasilkan-berlawanan dengan
enzim-enztm peroksisom, struktur sperma berflagela, dan situasi sebenarnya, yaitu mikrospora memunculkan sel sperma
fragmoplas. I(arakter-karakter turunan yang hanya dimiliki dalam serbuk polen, sementara megaspora memunculkan sel
klad tumbuhan darat (titik percabangan 2) mencakup meristem telur dalam ovul. Dengan demikian, jika dihasilkan, maka
apikal, pergiliran generasi, spora berdinding yang dihasilkan struktur-struktur seperti serbuk polen dan biji akan muncul
dalam sporangium, dan gametangium multiselular. I(arakter- dengan cara yang sangat berbeda dari pembentukannya saat ini.
karakter turunan yang hanya dimiliki klad tumbuhan vaskular
(titik percabangan 3) mencakup siklus hidup dengan sporofit Uji Konsep 30.2
dominan, sistem vaskular kompleks (xilem dan floem) serta akar 1. Walaupun anggota-anggota gimnosperma serupa dalam
dan daun yang berkembang baik. I(arakter-karakter turunan yang hal ketiadaan biji yang dilingkupi ovarium dan buah, struktur-
hanya dimiliki oleh pterophyta dan klad tumbuhan biji (titik struktur penghasil bijinya sangat bervariasi. Misalnya, sikad
percabangan 4) mencakup megafil dan pertumbuhan overtopping. memiliki runjung besar, sementara beberapa gimnosperma,
misalnya Ginkgo dan Gnetum, memiliki runjung kecil yang
BAB 30 terlihat agak mirip beri, walaupun sebenarnya bukan buah.
Pertanyaan Peraga Bentuk daun juga sangat bervariasi, mulai dari daun jarum
pada konifer sampai daun serupa-palem pada sikad, sampai
Peraga 30,3 Tiga: (1) sporofit saat ini (sel-sel berploidi 2r,
daun Gnetum yang terlihat mirip daun tumbuhan berbunga.
ditemukan di integumen, atau selaput biji); (2) gametofit betina
(sel-sel berploldi r, ditemukan pada cadangan makanan); dan
2, Siklus hidup tersebut mengilustrasikan heterospori, sebab
(3) sporofit generasi berikutnya (sel-sel berploidi 2r, ditemukan
runjung penghasil ovul membentuk megaspora sementara
runjung penghasil polen membentuk mikrospora. Gametofit
di embrio). Peraga 30.12 Tidak. Urutan percabangan yang
tereduksi tampak jelas dalam bentuk serbuk polen mikroskopik
ditunjukkan masih bisa benar jika Amborella dan angiosperma-
dan gametofit betina mikroskopik dalam megaspora. Sel telur
angiosperma basal lainnya bermula sebelum 150 juta tahun
ditunjukkan sedang berkembang dalam ovul, sementara sebuah
silam, namun fosil-fosil angiosperma dari masa itu belum lagi
tabung polen ditunjukkan sedang mengantarkan sperma. Peraga
ditemukan. Dalam situasi semacam itu, pemerian 140 juta tahun tersebut juga menunjukkan ciri-ciri pemberi perlindungan dan
bagi awal-mu1a angiosperma yang ditunjukkan di filogeni tersebut nutrien sebuah biji. 3. Tidak. Bukti fosil mengindikasikan bahwa
pun meniadi salah. Peraga 30.14 Penelitian ini membuktikan gimnosperma bermula setidaknya 305 juta tahun lalu, namun
korelasi antara tipe simetri bunga dan laju spesiasi tumbuhan- hal ini tidak berarti angiosperma setua itu-hanya bahwa garis
namun mungkin saja simetri bunga berkorelasi dengan faktor keturunan nenek moyang angiosperma pastilah setua itu.
lain yang merupakan penyebab sungguhan dari hasil-hasil
yang teramati. Akan tetapi, perhatikan bahwa simetri bunga Uii Konsep 30.3
diasosiasikan dengan peningkatan laju spesiasi pada berbagai 1. Dalam siklus hidup ek, pohon (sporofit) menghasilkan
garis keturunan tumbuhan. Ini menunjukkan-namun tidak bunga-bunga, yang mengandung gametofit di dalam serbuk
membuktikan-bahwa perbedaan simetri bunga tampaknya polen dan ovul; sel telur dalam ovul terfertilisasi; ovarium
menyebabkan perbedaan dalam hal laju spesiasi. Secara umum, matang berkembang menjadi buah kering yang disebut acorn.
bukti kuat bagi sebab-akibat bisa berasal dari percobaan I(ita dapat menganggap siklus hidup ek dimulai ketika biji
manipulatif terkontrol, namun percobaan semacam itu biasanya acorn berkecambah, menghasilkan embrio-embrio yang tumbuh
tidak mungkin bagi penelitian peristiwa evolusi masa lalu. menjadi semaian dan pada akhirnya pohon dewasa, yang
menghasilkan bunga-dan kemudian acorn. 2. Runjung pinus
Uji Konsep 30.1 dan bunga sama-sama memiliki sporofil, daun termodifikasi yang
1. Untuk memperoleh kesempatan mencapai sel telur, sperma menghasilkan spora. Pohon pinus memiliki runjung penghasil
berflagela tumbuhan vaskular tak berbiji harus mengandalkan polen (dengan serbuk polen) dan runjung penghasil ovul (dengan
renang melalui lapisan air, biasanya terbatas dalam jangkauan ovul di dalam sisik runjung) yang terpisah. Pada bunga, serbuk
beberapa sentimeter. Sebaliknya, sperma tumbuhan berbiji polen dihasilkan oleh anter pada stamen, sementara ovul
tidak membutuhkan air karena dihasilkan dalam serbuk polen dihasilkan dalam ovarium pada karpel. Tak seperti runjung

A-11
pinus, banyak bunga menghasilkan baik poien maupun ovul. 3. hal yang berikut ini berlaku bagi setiap spesies: analisis DNA
Temuan semacam itu akan menyingkirkan dukungan terhadap akan mengungkapkan bahwa fungi tersebut adalah anggota kiad
gagasan bahwa, berdasarkan fosil-fosil Archaefructus sinensis askomiketes, atau aspek-aspek siklus hidup seksualnya akan
yang berusia 125 juta tahun, angiosperma terawai mungkin mengindikasikan bahwa fungi itu adalah suatu askomisetes
merupakan tumbuhan herba akuatik. (misalnya, fungi menghasilkan askus dan askospora). Peraga
31.2'l Dua kontrol yang mungkin digunakan adalah E-p- dan
Uji Konsep 30.4 E+P-. Hasil dari kontrol E-P- bisa dibandingkan dengan hasil
1. Karena tidak dapat dibalikkan, kepunahan menurunkan dari percobaan E-P+, sementara hasil dari kontrol E+p- bisa
c keanekaragaman total tumbuhan, yang banyak di antaranya dibandingkan dengan hasil dari percobaan E+p+; bersama-
{5 mungkin dapat mendatangkan keuntungan penting bagi sama, kedua pembandingan itu akan mengindikasikan apakah
.ll
,{c manusia. 2. Filogeni yang detail dari tumbuhan berbiji penambahan patogen menyebabkan peningkatan mortalitas daun.
:B
fi akan mengidentifikasikan banyak kelompok monofiletik yang Hasil dari percobaan E-P- juga dapat dibandingkan dengan
berbeda dari tumbuhan berbiji. Menggunakan fiiogeni ini, hasil dari kontrol kedua (E+P-) untuk menentukan apakah
para peneiiti mencari klad-klad yang mengandung spesies- penambahan endofit memiliki efek negatif pada tumbuhan.
spesies yang telah terbukti menghasilkan senyawa-senyawa
obat yang berguna. Identifikasi klad-klad semacam itu akan Uji Konsep 31.1
memungkinkan para peneliti memusatkan pencarian mereka 1. Baik fungi maupun manusia adalah heterotrof. Banyak fungi
terhadap senyawa-senyawa obat baru pada anggota-anggota mencerna makanan secara eksternal dengan cara mensekresikan
klad tersebut-dan bukannya mencari-cari senyawa baru pada enzim-enzim ke dalam makanan, dan kemudian menyerap molekul-
spesies-spesies yang dipilih secara acak dari lebih 250.000 molekul kecil yang dihasilkan dari pencernaan. Fungi lain menyerap
spesies tumbuhan berbiji yang ada. molekul-molekul kecil semacam itu langsung dari iingkungan.
Sebaliknya, manusia (dan hewan lain) menelan potongan makanan
Kuis Mandiri yang relatif besar dan mencerna makanan tersebut dalam tubuh.
1.d 2.a 3.b 4.a 5.d 2. Nenek moyang dari mutualis semacam itu kemungkinan besar
6. mensekresikan enzim-enzim kuat untuk mencerna tubuh dan/atau
Alga hijau Charophyta
$ dinding sel serangga inangnya. I(arena enzim-enzim semacam itu
Lumut daun membahayakan inang yang hidup, ada kemungkinan mutualis
tersebut tidak akan menghasilkan enzim-enzim semacam itu atau
Pakis akan membatasi sekresi dan penggunaannya.
Gimnosperma
Uji Konsep 31.2
Angiosperma
1. Mayoritas siklus hidup fungi terdiri atas tahapan haploid,
sementara mayoritas sikius hidup manusia terdiri atas tahapan
8. (a)
diploid. 2. Kedua cendawan bisa jadi merupakan struktur
8 sel, reproduktif dari miselium yang sama (organisme yang sama).
Ambonello Atau bisa jadi keduanya berasal dari dua organisme terpisah yang
muncul dari satu organisme induk melalui reproduksi aseksual
Lrlr orr
sehingga memiliki informasi genetik yang sama.
Stor onise don
kerobot-kenobotnyo Uji Konsep 31.3
Monokot 1. BuktiDNA mengindikasikan bahwa fungi, hewan, dan kerabat-
kerabat protista keduanya membentuk sebuah klad, opistokonta.
Mognoliid Lebih lanjut, sebuah garis keturunan fungi yang telah lama
berdivergensi, kitrid, memiliki flagela posterior, seperti juga
Eudicot
sebagian besar opistokonta lain. Hal ini menunjukkan bahwa
(b) Filogeni tersebut mengindikasikan bahwa angiosperma basal tampaknya garis-garis keturunan fungi lain kehilangan flagela
setelah berdivergensi dari kitrid, yang memiliki flagela. 2. Ini
berbeda dari angiosperma-angiosperma lain daiam hai jumlah
mengindikasikan bahwa fungi telah membentuk hubungan
sel pada gametofit betina dan ploidi endosperma. Kondisi
mutualistik dengan tumbuhan pada masa fosil tumbuhan
nenek moyang angiosperma tidak bisa ditentukan dari data
vaskular terawal itu terbentuk. 3. Fungi adalah heterotrof.
ini saja. Mungkin saja nenek moyang bersama angiosperma
Sebelum kolonisasi daratan oleh tumbuhan, fungi terestrial
memiliki gametofit betina bersel-tujuh dan endosperma triploid,
hanya bisa tumbuh di mana sa1'a ada organisme lain (atau
dan karenanya kondisi bersel-deiapan dan bersel-empat yang
sisa-sisanya) yang menyediakan sumber makanan bagi fungi.
ditemukan pada angiosperma basal merepresentasikan ciri
Dengan demikian, jika fungi telah mengolonisasi daratan sebelum
turunan bagi garis-garis keturunan tersebut. Kemungkinan
tumbuhan, fungi mungkin memperoleh makanan dari prokariota
lain, mungkin kondisi bersel-delapan atau bersel-empat
atau protista apa saja yang hidup di daratan atau di tepi air-
merepresentasikan kondisi nenek moyang.
namun tidak pada tumbuhan atau hewan yang menjadi sumber
makanan fungi saat ini.
BAB 31
Pertanyaan Peraga Uji Konsep 31.4
Peraga 31.2 DNA dari ketiga cendawan ini akan identik jika 1. Spora berflagelata. 2. )awaban yang mungkin antara lain
setiap cendawan merupakan bagian dari jaringan hifa tunggal, mencakup: Pada zygomisetes, zigosporangium kokoh berdinding
dan hal itu memang mungkin. Peraga 31.16 Satu atau kedua tebal dapat bertahan melalui kondisi-kondisi keras, dan kemudian

A-L2 Apendiks A
mengalami kariogami serta meiosis ketika lingkungannya cocok Seperti yang diindikasikan oleh data mentah dan grafik batang,
untuk reproduksi. Pada glomeromisetes, hifa memiliki morfologi tumbuhan-tumbuhan rumput dengan endofit (E+) menghasilkan
terspesialisasi yang memungkinkan fungi membentuk mikoriza Iebih banyak tunas baru dan biomassa yang lebih besar daripada
arbuskular dengan akar tumbuhan. Pada askomisetes, spora tumbuhan-tumbuhan rumput tanpa endofit (E-). Perbedaan-
aseksual (konidia) seringkaii dihasilkan membentuk rantai perbedaan ini terutama menonjol pada suhu tanah yang
atau gugusan pada ujung konidiofora, dan dari situ mudah paling tinggi, tempat tumbuhan-tumbuhan rumput E- tidak
tersebarkan oleh angin. Askokarp yang seringkali berbentuk menghasilkan tunas-tunas baru dan memiiiki biomassa nol
mangkuk mewadahi askus pembentuk spora seksual. Pada (yang mengindikasikan rerumputan tersebut mati).
basidiomisetes, basidiokarpus menyokong dan melindungi luas
permukaan basidia yang besar, dari mana spora disebarkan. 3.
BAB 32
Perubahan semacam itu terhadap siklus hidup askomisetes akan
mengurangi jumlah dan keanekaragaman genetik askospora Pertanyaan Peraga
yang dihasilkan dari peristiwa perkawinan. Jumlah askospora Peraga 32.3 Seperti yang dijabarkan pada g dan 6,
akan merosot karena peristiwa perkawinan akan menyebabkan koanoflagelata dan berbagai macam hewan memiliki sel kerah.
pembentukan satu askus saja. I(eanekaragaman genetik askospora I(arena sel kerah tidak pernah ditemukan pada tumbuhan, fungi,
juga merosot karena pada askomisetes, satu peristiwa perkawinan atau protista bukan-koanoflagelata, hal ini menyarankan bahwa
mengarah pada pembentukan askus oleh banyak sel dikariotik koanoflagelata mungkin berkerabat lebih dekat dengan hewan
berbeda. Akibatnya, rekombinasi genetik dan meiosis terjadi daripada dengan eukariota lain. )ika koanoflagelata berkerabat
secara independen berkali-kali-yang tidak mungkin terjadi lebih dekat dengan hewan daripada kelompok-kelompok
jika hanya satu askus tunggal yang terbentuk. Mungkin juga eukariota lainnya, koanoflagelata dan hewan seharusnya memiliki
jika askomisetes semacam itu membentuk satu askokarpus, kesamaan ciri lain yang tidak ditemukan pada eukariota lain.
bentuk askokarpus itu akan sangat berbeda dari askokarpus Data yang dijabarkan pada @ konsisten dengan prediksi ini.
milik kerabat-kerabatnya. Peraga 32.6 Embrio anemon laut dapat disuntik protein yang
bisa berikatan dengan situs pengikatan-DNA B-katenin, sehingga
Uji Konsep 31.5 membatasi kemampuan B-katenin mengaktivasi transkripsi gen-
1. Lingkungan yang cocok untuk pertumbuhan, retensi air dan gen yang dibutuhkan untuk gastrulasi. Percobaan semacam itu
mineral, perlindungan dari sinar matahari yang menyengat, akan memberikan konfirmasi independen bagi hasil-hasil yang
dan perlindungan dari predasi. 2. Tahap spora yang kokoh ditunjukkan pada langkah 4. Peraga 32.10 Cnetophora adalah
memungkinkan penyebaran ke organisme inang melalui berbagai filum saudari dalam figur ini, sementara Cnidaria adalah filum
mekanisme; kemampuan tumbuh cepat dalam lingkungan saudari pada Peraga 32.11.
baru yang cocok memungkinkan fungi patogenik mengambil
keuntungan dari sumber daya inang. 3, Banyak akibat berbeda Uji Konsep 32.1
yang mungkin terjadi. Organisme yang kini membentuk 1. Pada kebanyakanhewan, zigot mengaiami penyibakan, yang
mutualisme dengan fungi mungkin memperoleh kemampuan
menghasilkan pembentukan blastula. I(emudian, pada gastrulasi,
untuk melakukan tugas-tugas yang saat ini dilaksanakan oleh
salah satu ujung embrio melipat ke dalam, menghasilkan
fungi mitranya, atau mungkin membentuk mutualisme serupa
lapisan-lapisan jaringan embrionik. Sewaktu sel-sel pada
dengan organisme lain (misainya bakteri). I(emungkinan lain,
lapisan-lapisan ini berdiferensiasi, dihasilkan berbagai macam
organisme yang kini membentuk mutualisme dengan fungi
bentuk hewan. Terlepas dari keanekaragaman bentuk hewan,
mungkin kalah efektif dalam hai hidup pada lingkungannya
perkembangan hewan dikendalikan oleh seperangkat gen Hox
sekarang. Misalnya, kolonisasi daratan oleh tumbuhan mungkin
yang sama pada banyak sekali takson. 2. Tumbuhan khayalan
lebih sulit daripada yang sesungguhnya. Dan jika tumbuhan pada
itu akan membutuhkan jaringan-jaringan yang terdiri atas sei-
akhirnya memang mengolonisasi daratan tanpa diiringi fungi
sel yang analog dengan sel otot dan saraf pada hewan: jaringan
mutualis, seleksi alam mungkin mengunggulkan tumbuhan yang
'otot' akan diperlukan tumbuhan untuk mengejar mangsa,
membentuk sistem akar yang sangat terbagi-bagi dan ekstensif
(sebagian sebagai pengganti mikoriza). sementara jaringan 'saraf' akan diperlukan agar tumbuhan
bisa mengkoordinasi gerakan-gerakannya sewaktu mengejar
mangsa. Untuk mencerna korban yang tertangkap, tumbuhan
Kuis Mandiri
perlu mensekresikan enzim ke dalam satu atau beberapa rongga
1.b 2.c 3.d 4.e 5.b 6.a pencernaan (yang bisa saja berupa daun termodifikasi, seperti
8.
pada perangkap lalat Venus), atau mensekresikan enzim-enzim
keluar tubuh dan makan melalui penyerapan. Untuk mengambil
ff lonpo endofit (E-)
nutrien dari tanah-sekaligus mampu mengejar mangsa-
77) Ado endofit (E+)
tumbuhan periu memiliki 'akar'yang bisa digerakkan, ciri yang
G sangat berbeda dari akar tumbuhan yang kita tahu. Untuk
c melaksanakan fotosintesis, tumbuhan memerlukan kloroplas.
rof Secara keseluruhan, tumbuhan khayalan semacam itu akan
o sangat mirip dengan hewan yang memiliki kloroplas dan akar
E
f,
yang bisa ditarik kembali.
oq
tr)
5
Uji Konsep 32.2
= 1. c, b, a, d. 2. Kita tidak dapat menyimpulkan apakah hewan
t5 muncui sebelum atau sesudah fungi. |ika benar, pemerian usia
Suhu ('c) yang diberikan bagi nenek moyang bersama terbaru dari fungi

Iawaban A*13
dan hewan akan mengindikasikan bahwa hewan muncul pada Gambar untuk
suatu masa dalam satu miliar tahun terakhir. Catatan fosil Kuis Mandiri Bab 32 no.8
mengindikasikan bahwa hewan bermula setidaknya 565 juta
tahun silam. Dengan demikian, kita hanya dapat menyimpulkan
Cnetophoro
bahwa hewan bermula pada suatu masa antara 565 juta tahun
dan 1 miliar tahun lalu. Cnidorio

Uli Konsep 32.3 Acoelo

c 1. I(arakteristik tingkat grad adalah karakteristik


yang dimiliki Echinodermoto
c(!
Itr
banyak garis keturunan, terlepas dari sejarah evolusi. Beberapa
karakteristik tingkat grad mungkin telah dievolusikan berkali- Chordoto
(! kali secara independen. Ciri-ciri yang menyatukan klad adalah
= Piotyheiminthes
karakteristik turunan yang muncul pada nenek moyang bersama
dan diwariskan ke berbagai keturunan. 2. Bekicot memiliki
Rotifero
pola penyibakan spiral dan determinat; manusia memiliki pola
penyibakan radial dan indeterminat. Pada bekicot, rongga Ectop rocto
selomik terbentuk melalui pemisahan massa mesoderm; pada
Bnochiopodo
manusia, selom terbentuk dari lipatan-lipatan arkenteron. Pada
bekicot, mulut terbentuk dari blastopor; pada manusia, anus Mollusco
berkembang dari blastopor. 3. I(ebanyakan triploblas selomata
memiliki dua bukaan ke saluran pencernaan, yaitu mulut dan Annelido
anus. Dengan demikian, tubuh memiliki struktur yang analog Nemotodo
dengan donat: Saluran pencernaan (lubang donat) membentang
dari mulut ke anus dan dikelilingi oleh berbagai jaringan (bagian Arthropodo
padat donat). Analogi donat paling jelas terlihat pada tahap-
tahap awal perkembangan (lihat Peraga 32.9c).
BAB 33
Uji Konsep 32.4
1. Cnidaria memiliki jaringan sejati, sementara spons tidak. Pertanyaan Peraga
Selain itu, tidak seperti spons, cnidaria memiliki simetri tubuh, Peraga 33.8 Dalam polip reproduktil sel yang bertumbuh-
walaupun bersifat radial dan bukan bilateral seperti pada filum kembang menjadi medusa harus membelah melalui meiosis. Sel
hewan lain. 2, Pohon berdasarkan morfologi membagi Bilateria haploid yang dihasilkan kemudian akan membelah berulang-
menjadi dua klad utama: Deuterostomia dan Protostomia. ulang (melalui mitosis), membentuk medusa yang haploid.
Pohon berdasarkan data molekular mengakui tiga klad utama: Belakangan, sel-sel dalam gonad medusa akan membelah
Deuterostomia, Ecdysozoa, dan Lophotrochozoa. 3. I(edua melalui mitosis, membentuk sel telur dan sperma yang haploid.
pernyataan tersebut benar. Peraga 32.11 menunjukl<an bahwa Peraga 33.11 Menambahkan pupuk ke persediaan air barangkali
garis keturunan yang menghasilkan Deuterostomia pertama akan meningkatkan keberlimpahan alga. Ini nantinya akan
kali berdivergensi dari kedua garis keturunan utama bilateria meningkatkan keberlimpahan siput (yang memakan alga) dan
lain (yang mengarah kepada Lophotrochozoa dan Ecdysozoa). juga cacing hati darah (yang membutuhkan siput sebagai
Akan tetapi, informasi itu saja tidak mengindikasikan apakah inang perantara). Akibatnya, kejadian skistosomiasis mungkin
nenek moyang bersama terbaru Deuterostomia hidup sebelum meningkat. Peraga 33,28 Hasil semacam itu akan konsisten
atau sesudah artropoda pertama. Misalnya, nenek moyang dengan gen-gen ,F[o.n bernama Ubx dan abd,A mematnkan
Deuterostomia mungkin berdivergensi dari nenek moyang peranan penting dalam evolusi keanekaragaman segmen tubuh
Lophotochozoa dan Ecdysozoa 570 juta tahun silam; mungkin yang semakin meningkat pada artropoda. Akan tetapi, hasil itu
perlu 35 juta tahun bagi kemunculan klad Deuterostomia, namun saja hanya akan menunjukkan bahwa keberadaan gen-gen Ubx
hanya 10 juta tahun bagi Ecdysozoa pertama dan kemudian dan abd-A berkorelasi dengan peningkatan keanekaragaman
klad-klad artropoda mulai bermunculan. segmen tubuh pada artropoda; hasil tersebut tidak akan
menyediakan bukti percobaan langsung bahwa pemerolehan
Kuis Mandiri gen-gen Ubx dan abd-A menyebabkan peningkatan pada
1.a 2. d 3.b 4.e 5.c 6.e keanekaragaman segmen tubuh artropoda.
8. (Gambar untuk iawaban soal ada di sebelah kanan atas)
Uji Konsep 33.1
Dari filogeni tersebut, tampak bahwa penyibakan radial 1. Flagela dari koanosit menarik air melalui kerah-kerah sel
adalah kondisi nenek moyang bagi eumetazoa. Akan tetapi, tersebut, yang menjebak partikel-partikel makanan. Partikel-
karena hubungan-hubungan dalam Lophotrochozoa belum partikel tersebut ditelan oleh fagositosis dan dicerna, baik oleh
lagi dipecahkan, kita tidak bisa memperkirakan dengan tepat koanosit maupun oleh amoebosit. 2. Sel-sel kerah pada spons
berapa kali pola penyibakan telah berubah selama evolusi. |ika, (dan juga hewan-hewan lain-lihat Bab 32) mirip sekali dengan
misalnya, platyhelminthes, moluska, dan anelida membentuk sel choanoflagellata. Hal ini menunjukkan bahwa tampaknya
sebuah klad, masuk akal jika kita menyimpulkan ada tiga kali nenek moyang terakhir hewan dan kelompok protista saudarinya
perubahan pola penyibakan (satu pada Acoela, satu pada nenek mungkin menyerupai choanoflagellata. Meskipun demikian,
moyang klad hipotetis ini, dan satu pada artropoda). Berbagai Mesomycetozoa bisa jadi tetap merupakan kelompok saudari
macam kemungkinan hubungan lain di antara anggota-anggota hewan. Jika memang demikian, ketiadaan sel-sel kerah pada
Lophotrochozoa memunculkan perkiraan-perkiraan lain. mesomycetozoa akan mengindikasikan bahwa lama-l<elamaan

A-14 Apendiks A
struktur kelompok tersebut berevolusi sedemikian rupa sehingga dalam podium, sehingga podium mengembang dan menyentuh
tak lagi menyerupai sel choanoflagellata. substrat. Zat-zat kimia adhesif kemudian disekresikan dari
dasar podium, sehingga melekatkan podium ke substrat. Untuk
Uji Konsep 33.2 melepaskan podium, zat-zat kimia de-adhesif dilepaskan.
1. Baik polip maupun medusa tersusun atas epidermis luar Hal ini melepaskan podium dari substrat dan meninggalkan
dan gastrodermis dalam yang dipisahkan oleh sebuah lapisan 'jejak' kimiawi zat adhesif. Terakhir, otot-otot pada dinding
bergelatin, mesoglea. Polip adalah bentuk silindris yang melekat podium berkontraksi, mendorong air kembali ke dalam ampula
ke substrat dengan ujung aboralnya; medusa adalah bentuk pipih sehingga podium memendek. 2, Cnidaria memiliki simetri
dengan mulut di bawah yang bergerak bebas dalam air. 2. Sel radial, sementara echinodermata tampak memiliki simetri
penyengat cnidaria (knidosit) berfungsi dalam pertahanan dan radial (padahal sebenarnya tidak). Terlebih lagi, nenek moyang
penangkapan mangsa. I(nidosit mengandung organel serupa- echinodermata memiliki simetri bilateral, dan echinodermata
kapsul (knide), yang di dalamnya terdapat benang-benang yang dewasa berkembang dari larva yang bilateral simetris. Oleh
mengumpar. Benang-benang ini bisa menyuntikkan racun ataupun karena itu, keserupaan bentuk cnidaria dan echinodermata
melekat dan membelit mangsa kecil. 3. Ini akan menunjukkan merupakan analog (akibat evolusi konvergen), bukan homolog.
bahwa tampaknya siklus hidup knidaria basal barangkali 3. Baik serangga maupun nematoda merupakan anggota
didominasi oleh tahap medusa. Lama-kelamaan, tahap polip Ecdysozoa, salah satu dari ketiga klad utama bilateria. Dengan
menjadi semakin penting dalam beberapa kelompok, misalnya demikian, karakteristik yang sama-sama dimiliki oleh Drosophila
dan Caenorhab ditis bisa bersifat informatif bagi anggota-anggota
Hydrozoa, dengan tahap medusa dan polip yang silih-berganti,
lain klad tersebut-namun tidak pasti demikian bagi anggota-
dan Anthozoa, yang sama sekali tak memiliki tahap medusa.
anggota Deuterostomia. Alih-alih, Peraga 33.2 menunjukkan
Uji Konsep 33.3 bahwa sebuah spesies di dalam Echinodermata atau Chordata
mungkin merupakan organisme model avertebrata yang lebih
1. Cacing pita dapat menyerap makanan dari lingkungan dan
sesuai untuk menarik kesimpulan mengenai manusia dan
melepaskan amonia ke lingkungan melalui permukaan tubuh,
berbagai vertebrata lain.
sebab tubuhnya sangat pipih. 2, Fungsi kaki mencerminkan
lokomosi yang dibutuhkan dalam setiap kelas. Gastropoda
Kuis Mandiri
menggunakan kakinya sebagai alat menempel atau untuk
bergerak dengan sangat lambat pada substrat. Pada sefalopoda,
1.c 2. a 3.d 4.e 5.b 6.e
7.
kaki berfungsi sebagai sifon dan tentakel. 3. Tabung sebelah
dalam adalah saluran pencernaan, yang membentang sepanjang
Plotyhelm'nthell
tubuh. Tabung yang luar adalah dinding tubuh. I(edua tabung
itu dipisahkan oleh seiom. 4. Banyak lofotrokozoa tak memiliki Rotifero I
f
rangka atau struktur-struktur lain yang dapat menopang tubuh a
Ectoprocto I
lunaknya melawan gaya gravitasi, sehingga suiit bagi lofotrokozoa
i
untuk hidup di atas permukaan tanah. Beberapa spesies, misalnya Brochiopodo
J

ektoprokta (briozoa), memiliki eksoskeleton yang keras, namun I

hewan-hewan tersebut stasioner sehingga sulit menangkap Mollusco I

makanan di daratan. (Ingatlah bahwa lofotrokozoa tersebut Annelido )


yang hidup di atas permukaan tanah, seperti keong, memiliki "l m

beberapa bentuk skeleton hidrostatis). Nemotodo e


r
Arthropodc J
Uji Konsep 33.4 -l U
Echinodermqto
1. Nematoda tidak memiliki segmen tubuh dan selom sejati;
anelida punya dua-duanya. 2. Perangkat mulut artropoda Chordqtq )
I
3
merupakan embelan termodifikasi, yang berpasangan secara o.

bilateral. 3. Eksoskeleton artropoda, yang sudah dievolusikan


di iautan, memungkinkan spesies terestrial mempertahankan (a) I(edua filum dalam Deuterostomia adalah selomata,
air dan menyokong tubuh hewan-hewan tersebut di daratan. yang menunjukkan bahwa nenek moyang bersama mereka
Sayap memungkinkan artropoda darat menyebar dengan cepat tampaknya memiliki se1om. Lophotrochozoa mengandung satu
ke habitat baru dan mencari makanan serta pasangan. Sistem filum aselomata (Platyhelminthes), satu filum pseudoselomata
trakea memungkinkan pertukaran gas yang efisien meskipun (Rotifera), dan empat filum selomata (Ectoprocta, Brachiopoda,
ada eksoskeleton. 4. Ya. Menurut hipotesis tradisional, kita akan Mollusca, Annelida); dengan demikian, dari informasi ini saja
menduga bahwa segmentasi tubuh dikendalikan oleh gen-gen kita tidak dapat menarik kesimpulan mengenai kondisi nenek
,Flor serupa pada anelida dan artropoda. Akan tetapi, jika anelida moyang bersama terbaru filum-filum ini. Serupa dengan itu,
tergolong Lophotrochozoa sementara artropoda Ecdysozoa, karena Ecdysozoa mengandung satu filum pseudoselomata
segmentasi tubuh mungkin telah dievolusikan secara independen (Nematoda) dan satu fi1um selomata (Arthropoda), kita tidak
pada kedua kelompok ini. Pada kasus semacam itu, kita dapat dapat menarik kesimpulan apakah nenek moyang bersama
menduga bahwa gen-gen Hox yang berbeda akan mengontrol terbaru keduanya memiliki seiom atau tidak. (b) Bergantung
perkembangan segmentasl tubuh pada kedua klad tersebut. pada apakah nenek moyang bersama terakhir dari Bilateria
memiliki selom atau tidak, keberadaan selom bisa jadi telah
Uji Konsep 33.5 hilang atau diperoleh berkali-kali selama sejarah evolusi bilateria.
1. Setiap kaki tabung terdiri atas sebuah ampula dan sebuah Dengan demikian, keberadaan selom tampaknya berubah-ubah
podium. Sewaktu ampula menekan, ampula mendorong air ke selama Lerjadinya evolusi.

Jawaban A-15
BAB 34 kecil-kecil. 2. Pada vertebrata berzirah dan tak berahang,
tulang berperan sebagai zirah pertahanan eksternal yang diduga
Pertanyaan Peraga melindungi dari predator. Beberapa spesies juga memiliki
Peraga 34.20 Amfibia pastilah muncul pada suatu masa antara perangkat mulut termineralisasi, yang dapat digunakan untuk
masa kemunculan nenek moyang bersama terakhir Hynerpeton memangsa atau memakan bangkai. Spesies lain memiliki jari-
dan tetrapoda-tetrapoda yang lebih baru (380 ).t.1.) dan usia fosil jari sirip termineralisasi, yang memungkinkan untuk berenang
amfibia terawal yang diketahui (ditunjukkan di figur sebagai 340 lebih cepat dengan kendali arah yang lebih baik.
i.t.1.). Peraga 34.37 Filogeni tersebut menunjukkan manusia
sebagai kelompok saudari genus Pan. Hubungan ini konsisten Uji Konsep 34.4
e
t6 dengan penempatan manusia dalam Pan bersama dua anggotanya 1, I(eduanya merupakan gnatostoma dan memiliki rahang,
-o yang masih ada, simpanse dan bonobo. Peraga 34.43 I(ecil
o
g empat gugus gen Hox, otak depan yang besar, dan sistem gurat
i! kemungkinannya bahwa kedua sumber galat ini memengaruhi sisi. Rangka hiu terutama tersusun atas kartilago, sementara
hasil secara signifikan. Kta dapat menyimpulkan hal ini sebagian tuna memiliki rangka bertulang keras. Hiu juga memiliki katup
karena hasil-hasil tersebut reproduksibel: sekuens-sekuens spiral. Tuna memiliki operkulum dan gelembung renang, juga
serupa ditemukan pada mtDNA yang diperoleh dari dua fosil jari-jari fleksibel yang menyokong sirip-sirip. 2, Gnatostoma
Neandertal berbeda dan disekuens oleh dua tim penelitian akuatik memiliki rahang (adaptasi untuk makan) dan sirip
berbeda. Selain itu, hubungan dekat antara kedua sekuens berpasangan serta sebuah ekor (adaptasi-adaptasi untuk
mtDNA Neandertal terhadap satu sama lain tidak akan bisa berenang). Gnatostoma akuatik secara tipikal juga memiliki
diharapkan jika DNA fosil telah sangat rusak. Serupa dengan tubuh seperti-cerutu untuk renang yang lebih efisien dan
itu, fakta bahwa orang-orang Eropa dan manusia-manusia lain gelembung renang atau mekanisme-mekanisme lain (misalnya
yang masih ada membentuk kelompok saudari terhadap para simpanan minyak pada hiu) untuk membantunya mengambang.
Neandertal, dan bahwa simpanse membentuk kelompok saudari 3. Ya, itu bisa terjadi. Embelan berpasangan gnatostoma akuatik
terhadap klad manusia/Neandertal juga tidak bisa diharapkan kecuali sirip-daging bisa jadi berperan sebagai titik awal evolusi
jika DNA telah sangat rusak-hasil-hasi1 ini juga tidak bisa tungkai. I(olonisasi daratan oleh gnatostoma akuatik kecuali
diharapkan jika sekuens DNA fosil terkontaminasi (misalnya, sirip-daging mungkin telah difasilitasi pada garis-garis keturunan
oleh DNA dari mikroorganisme atau manusia yang masih hidup). yang memiliki paru-paru, yang memungkinkan organisme-
organisme tersebut menghirup udara.
Uji Konsep 34.1
1. Saat air melalui insang, partikel makanan disaring dari air Uji Konsep 34.5
dan diangkut ke sistem pencernaan. 2. Pada manusia, karakter- 1. Tetrapoda diduga bermula sekitar 360 juta tahun lalu
karakter ini hanya terdapat pada embrio. Notokord menjadi ketika sirip beberapa sirip-daging berevolusi menjadi tungkai
cakram di antara ruas-ruas vertebra, ekor nyaris seluruhnya tetrapoda. Sebagai tambahan bagi keempat tungkai-ciri turunan
lenyap, sementara celah faringeal berkembang menjadi berbagai kunci yang menjadi sumber nama kelompok tersebut-ciri-ciri
struktur dewasa. 3. Tidak harus demikian. Mungkin saja nenek turunan tetrapoda lain mencakup leher (terdiri atas sejumlah
moyang bersama kordata memiliki gen ini, yang kemudian vertebra yang memisahkan kepala dari bagian tubuh lain), gelang
hilang pada garis keturunan lanselet namun dipertahankan pada pelvis yang menyatu ke tulang belakang, dan ketiadaan celah
kordata-kordata lain. Akan tetapi, mungkin juga nenek moyang insang. 2. Beberapa spesies yang sepenuhnya akuatik bersifat
bersama kordata tak memiiiki gen ini-hal ini dapat terjadi jika pedomorfik, mempertahankan ciri-ciri larva bagi kehidupan di
gen tersebut muncul setelah lanselet berdivergensi dari kordata air sewaktu dewasa. Spesies yang hidup di lingkungan kering
lain, namun sebelum tunikata berdivergensi dari kordata lain. mungkin menghindari dehidrasi dengan cara meiiang atau
hidup di bawah daun lembap. Selain itu, hewan-hewan tersebut
Uii Konsep 34.2 melindungi teiur dengan sarang buih, viviparitas, dan adaptasi-
1. Hagfish memiliki kepala dan tengkorak yang terbuat dari adaptasi lain. 3. Banyak amfibia menghabiskan sebagian siklus
kartilago, ditambah otak kecil, organ indra, dan struktur serupa- hidup dalam lingkungan air dan sebagian lagi di daratan. Dengan
gigi. Hagfish memiliki bumbungan neural, celah insang, dan demikian, amfibia-amfibia tersebut menghadapi berbagai macam
sistem organ yang lebih ekstensif. Selain itu, haffish memiliki masalah lingkungan, termasuk polusi udara dan air serta hilang
kelenjar lendir yang mengusir predator dan dapat menolak atau rusaknya habitat akuatik dan/atau terestrial, Selain itu,
pemakan bangkai yang bersaing dengannya. 2. Myllokunmingia. amfibia memiliki kulit yang sangat permeabel, sehingga tak
Fosil-fosil organisme ini menunjukkan bukti kapsul telinga banyak melindungi dari kondisi eksternal, dan telur amfibia
dan kapsul mata; struktur-struktur ini mbrupakan bagian dari tidak memiliki cangkang pelindung.
tengkorak. Dengan d,emikian, My ll o kunmingi a dianggap kraniata,
seperti juga manusia. Haikouella tidak memiliki tengkorak. 3. Uii Konsep 34.6
Temuan semacam itu menunjukkan bahwa tampaknya organisme 1. Telur amniotik memberikan perlindungan terhadap
awal dengan kepala diunggulkan oleh seleksi alam pada beberapa embrio dan memungkinkan embrio berkembang di daratan,
garis keturunan evolusi berbeda. Akan tetapi, meskipun kita menghapuskan kebutuhan atas lingkungan berair untuk
bisa menarik argumen logis bahwa memiliki kepala merupakan reproduksi. Sebuah adaptasi kunci lain adaiah ventilasi sangkar
keuntungan, fosil saja bukanlah bukti yang kuat. rusuk, yang meningkatkan efisiensi pengambilan udara dan
mungkin telah memungkinkan amniota awal berhenti bernapas
Uji Konsep 34.3 melalui kulit. Dan tidak bernapas melalui kulit memungkinkan
1. Lampre memiliki mulut bulat untuk menggerogot, yang amniota mengembangkan kulit yang relatif tidak permeabel,
digunakan untuk melekat ke ikan. I(onodon memiliki dua sehingga menghemat air. 2. Burung-burung memiliki berbagai
perangkat unsur gigi termineralisasi, yang mungkin digunakan modifikasi yang menghemat berat tubuh, termasuk ketiadaan
untuk menyula dan memotong-motong mangsanya menjadi gigi, kandung kemih, dan ovarium kedua pada betina. Sayap

A-16 Apendiks A
selnya tak lagi membelah. Sebagai akibatnya, jaringan-jaringan perumputan. Dengan demikian, keberadaan hewan perumput
tersebut pecah. Peraga 35.31 Setiap sel epidermis akar akan adalah tekanan seleksi yang menguntungkan kesintasan rumput.
mengembangkan rambut akar. 4. Tidak. I(arena daun yang terorientasi secara vertikal dapat
menangkap cahaya secara setara pada kedua sisi daun, Anda bisa
Uji Konsep 35.'l menduga daun semacam itu memiliki sel-sel mesofll yang tidak
1. Sistem jaringan vasl<ular menghubungkan daun dan akar, terdiferensiasi menjadi lapisan palisade dan spons. Biasanya hal
memungkinkan gula bergerak dari daun ke akar dalam floem dan inilah yang terjadi. Seiain itu, daun vertikal biasanya memiliki
memungkinkan air dan mineral bergerak ke daun dalam xilem. stomata pada kedua permukaan daun.
q 2. (a) kuncup aksilaris besar; (b) petiola; (c) daun penyimpanan;
16
-o
(d) akar penyimpanan. 3. Sistem jaringan dermal adalah lapisan Uji Konsep 35.4
ro pelindung daun. Sistem jaringan vaskular terdiri atas sistem 1, Tanda itu akan tetap terletak 2 m di atas tanah karena
3 transpor xilem dan floem. Sistem jaringan dasar melaksanakan bagian pohon ini tidak lagi mengalami pertumbuhan panjang
o
fungsi-fungsi metabolik seperti fotosintesis. 4. Berikut ini (pertumbuhan primer); kini bagian itu hanya mengalami
beberapa contoh: Struktur berongga serupa-pipa yang dinamakan pertumbuhan tebal (pertumbuhan sekunder). 2. Stomata harus
trakeid dan unsur-pembuluh pada xilem dan lempeng tapis mampu menutup karena evaporasi jauh lebih intensif dari
dalam unsur pembuluh tapis pada floem memfasilitasi transpor. daun daripada dari batang pohon berkayu, akibat dari rasio
Rambut akar membantu dalam penyerapan air dan nutrien. permukaan-terhadap-volume yang lebih besar pada daun. 3.
I(utikula pada daun dan batang melindungi struktur-struktur Cincin pertumbuhan pohon wilayah tropis akan sulit dibedakan,
ini darl kekeringan dan patogen. Trikoma daun melindungi kecuali jika pohon itu berasal dari kawasan yang memiliki musim
dari herbivora dan patogen. Sel-sel kolenkima dan sklerenkima hujan dan musim kering yang sangat berbeda. 4. Girdling
memiliki dinding tebal yang menyokong tubuh tumbuhan. 5. membuang keseluruhan cincin floem sekunder (bagian dari
Untuk memperoleh energi yang cukup dari fotosintesis, kita pepagan), sehingga sepenuhnya mencegah transpor gula dan
memerlukan luas permukaan yang sangat besar dan terpapar pati dari tunas ke akar.
ke matahari. Akan tetapi, rasio permukaan-terhadap-volume
yang besar ini akan menciptakan masalah baru-kehilangan Uji Konsep 35.5
air melalui evaporasi. I(ita harus secara permanen terhubung 1. Arabidopsis adalah pohon kecil yang mudah ditumbuhkan,
ke sumber air-tanah, yang juga merupakan sumber mineral dengan genom kecil dan waktu generasi yang singkat. 2, Ekspresi
kita. Singkatnya, kita barangkali akan terlihat dan berperilaku gen diferensial. 3. Pada mutan-mutan./ass, susunan mikrotubulus
mirip sekali dengan tumbuhan. terganggu sehingga pita preprofase tidak terbentuk. Hal ini
mengakibatkan bidang-bidang pembelahan se1 yang acak, bukan
Uii Konsep 35.2 bidang-bidang pembelahan beraturan yang biasanya terjadi.
1. Pertumbuhan primer tumbuh dari meristem apikal dan Terganggunya organisasi mikrotubulus juga mencegah penjejeran
melibatkan pembuatan serta pemanjangan organ-organ. mikrofibril selulosa yang menetapkan bidang pemanjangan
Pertumbuhan sekunder tumbuh dari meristem lateral dan sel. I(arena keacakan ini, pertumbuhan direksional (terarah)
memperbesar lingkar akar dan batang. 2, Sel-sel Anda yang kacau, dan tumbuhan menjadi pendek-gemuk. 4, Secara teori,
sedang membelah normalnya memiliki keterbatasan dalam tepal dapat muncul jika terdapat aktivitas gen B pada ketiga
hal jenis sel yang dapat terbentuk. Sebaliknya, produk-produk lingkaran terluar bunga.
pembelahan sel dalam meristem tumbuhan dapat berdiferensiasi
menjadi segala macam sel tumbuhan. 3. Daun-daun tertua Kuis Mandiri
dan terbesar akan terletak paling rendah di batang. I(arena 1.d 2. c 3.c 4.d 5.a 6.e 7.d 8.d 9.b 10.b
sangat ternaungi, daun-daun tersebut tidak akan melakukan 11.
banyak fotosintesis meskipun berukuran besar. 4. Tidak, akar
lobak barangkali lebih kecil pada pengujung tahun kedua, sur pembuluh
sebab makanan yang tersimpan di dalam akar digunakan untuk
menghasilkan bunga, buah, dan biji. 'in pertumbuhon

Uji Konsep 35.3


1. Akar lateral muncul dari sebelah dalam akar (dari perisikel),
menembus sel-sel korteks dan epidermis. Sebaliknya, cabang Koyu tuo
tunas muncul dari sebelah luar akar (dari kuncup aksilaris).
2. Pada akar, pertumbuhan primer terjadi dalam tiga tahapan
berturut-turut, menjauh dari ujung akar: zona pembelahan sel,
zona pemanjangan sel, dan zona diferensiasi sel. Pada tunas,
pertumbuhan primer terjadi pada ujung kuncup apikal, dengan
primordia daun bermunculan di sepanjang sisi meristem apikal.
Sebagian besar pertumbuhan panjang terjadi pada internodus
BAB 36
yang lebih tua di bawah ujung tunas. 3. Hewan pemakan rumput
yang melahap tumbuhan yang dekat dengan tanah memiliki efek Pertanyaan Peraga
lebih merusak pada eudikot ketimbang pada monokot, karena Peraga 36,3 Daun-daun dihasilkan dalam spiral yang berlawanan
eudikot tidak bisa pulih jika kuncup-kuncup aksilaris terbawah dengan arah jarum jam. Peraga 35.4 Indeks luas permukaan
disingkirkan. Sebaliknya, batang bawah tanah rumput dan daun yang lebih besar tidak selalu meningkatkan fotosintesis,
meristem interkalar daun rumput tidak terlalu terpengaruh oleh karena dedaunan di sebelah atas menaungi dedaunan di

A-f 8 Apendiks A
sebelah bawah. Peraga 35.12 Pita Caspari menghalangi fotosintetik tumbuhan. 4. Barangkali massa akar yang lebih
air dan mineral bergerak di antara sel-sel endodermis atau besar membantu mengompensasi permeabilitas air yang lebih
bergerak mengelilingi sebuah sel endodermis melalui dinding rendah pada membran plasma.
sel tersebut. Oleh karena itu, air dan mineral harus menembus
membran plasma sel endodermis. Peraga 3G.21 I(arena Uji Konsep 36.4
xiiem berada dalam tekanan negatif (tensi), stilet hasil isolasi 1, Bukaan stomata dikendalikan oleh kekeringan, cahaya, kadar
yang ditusukkan ke dalam trakeid atau unsur pembuluh CO, ritme sirkadia, dan hormon tumbuhan bernama asam
barangkaii akan memasukkan udara ke dalam sel. Tak akan absisat. 2, Aktivasi pompa proton pada sel-sel stomata akan
ada getah xilem yang keluar, kecuali jika tekanan mendominasi. menyebabkan sel penjaga mengambii I(+. peningkatan turgor
Peraga 35.22 Temuan semacam itu (walaupun tidak dianggap sel penjaga akan membuka stomata dan menyebabkan evaporasi
mungkin) akan menimbulkan keraguan pada interpretasi hasil ekstrem dari daun. 3. Setelah bunga dipotong, transpirasi
percobaan tersebut. ]ika molekul fluorosen kecil terlepas dari daun mana pun dan dari petal (yang merupakan daun
dari kuar molekular yang lebih besar, molekul kecil ini dapat termodifikasi) akan terus menarik air dalam xilem ke atas. Jika
bergerak melalui plasmodesmata yang tidak melebar. bunga potong langsung dimasukkan ke dalam vas, kantong_
kantong udara dalam pembuluh xilem mencegah penghantaran
Uji Konsep 36.1 air dari dalam vas ke bunga. Memotong batang sekali lagi
1.Tumbuhan vaskular harus mentranspor mineral dan air yang di dalam air, beberapa sentimeter dari posisi potongan awal,
diserap oleh akar ke semua bagian lain tumbuhan. Tumbuhan akan memotong xilem di atas kantong udara. Tetesan-tetesan
juga harus mentranspor gula dari tempat pembuatan ke tempat air mencegah kantong udara terbentuk lagi sewaktu bunga
penggunaan. 2. Banyak ciri arsitektur tumbuhan memengaruhi ditempatkan ke dalam vas.
naungan-diri, termasuk susunan daun, orientasi daun, dan indeks
luas daun. 3. Fungisida mungkin membunuh fungi mikoriza Uji Konsep 36.5
yang membantu tumbuhan menyerap fosfat dan mineral-mineral 1. Pada kedua kasus, transpor jarak,jauh merupakan aliran
lain. 4. Peningkatan pemanjangan batang akan meninggikan massal yang diakibatkan oleh perbedaan tekanan pada kedua
posisi dedaunan teratas tumbuhan. Daun yang tegak dan ujung pembuluh. Tekanan dlhasilkan pada ujung sumber
pengurangan percabangan lateral akan menjadikan tumbuhan pembuluh tapis melalui pemuatan gula dan menghasilkan
tidak lagi mudah ternaungi oleh tetangga,tetangganya. 5. Seperti aliran osmotik air ke dalam floem. Tekanan ini mendorong
yang dijabarkan dalam Bab 35, memangkas ujung tunas akan getah dari ujung sumber ke ujung rosot pembuluh tersebut.
mengakhiri dominansi apikal, sehingga kuncup aksilaris bisa Berlawanan dengan itu, transpirasi memunculkan potensi
tumbuh menjadi tunas lateral (cabang). percabangan ini akan tekanan negatif (tensi) sebagai gaya yang menarik getah xilem
menghasilkan tumbuhan yang lebih rimbun dengan indeks luas nail<. 2. Sumber-sumber utama adalah daun yang telah tumbuh
daun yang lebih besar. sempurna (melalui fotosintesis) dan organ penyimpanan yang
telah berkembang sempurna (melalui pemecahan pati). Akai
Uji Konsep 36.2 kuncup, batang, daun yang sedang berkembang, dan buah
1, yO sel adalah 0,7 MPa. Dalam larutan dengan y sebesar
-0,4 merupakan rosot hebat karena sedang aktif tumbuh. Organ
MPa, yO sel pada kesetimbangan adalah 0,3 Mpa. 2. Sel-sel masih penyimpanan dapat menjadi rosot di musim panas sewaktu
tetap menyesuaikan dlri dengan perubahan dalam lingkungan mengakumulasi karbohidrat, namun menjadi sumber di musim
osmotik, namun tanggapan yang diberikan lebih lambat. semi sewaktu memecah pati menjadi gula untuk digunakan
]i/alaupun tidak memengaruhi gradien potensial
air melintasi ujung tunas yang sedang tumbuh. 3. Tekanan positil baik
membran, akuaporin memungkinkan penyesuaian osmotik yang dalam xilem sewaktu tekanan akar mendominasi, maupun dalam
lebih cepat. 3. ]ika trakeid dan unsur pembuluh merupakan sel unsur pembuluh tapis pada floem, memerlukan transpor aktif.
hidup, sitoplasma sel-sel tersebut akan menghalangi pergerakan Sebagian besar transpor jarak-.jauh dalam xilem bergantung
air, sehingga transpor jarak-jauh tak dapat berlangsung cepat. 4. pada aliran massal yang disebabkan oleh potensi tekanan negatif
Protoplas akan pecah. I(arena sitoplasma mengandung banyak yang pada dasarnya dihasilkan oleh evaporasi air dari daun dan
zat terlarut, air akan terus-menerus memasuki protoplas tanpa tidak membutuhkan sel-sel hidup. 4. Guratan spiral mencegah
mencapai kesetimbangan. (Jika ada, dinding sel mencegah sel aliran massal optimal getah floem ke rosot akar. Oleh karena
pecah akibat pengembangan berlebihan protoplas.) itu, lebih banyak getah floem bergerak dari daun-daun sumber
ke rosot buah, sehingga buah menjadi lebih manis.
Uji Konsep 36.3
1. I(arena sel-sel xilem penghantar-air mati saat dewasa dan Uji Konsep 36.6
membentuk tabung yang pada dasarnya kosong, sel-sel tersebut 1. Voltase antara sel, pH sitoplasma, kalsium sitoplasma, dan
hanya memberikan sedikit tahanan terhadap aliran air. Selain itu, protein pergerakan memengaruhi komunikasi simplas, demikian
dinding sel xilem yang tebal mencegah sel-sel tersebut runtdh pula halnya perubahan perkembangan dalam hal jumlah
akibat tekanan negatif di sebelah dalam. 2. Saat fajar, ada plasmodesmata. 2, Plasmodesmata, tidak seperti sambungan
tetesan air yang dikeluarkan karena xilem berada dalam tekanan ceiah, memiliki kemampuan melewatkan RNA, protein, dan
positif akibat tekanan akar. Di siang hari, xilem berada dalam virus dari sel ke sel. 3. Walaupun akan melenyapkan penyebaran
potensi tekanan negatif akibat transpirasi, sementara tekanan sistemil< infeksi virus, strategi ini juga akan berdampak parah
akar tidak mampu menyaingi laju transpirasi yang meningkat. pada perkembangan tumbuhan.
3. Endodermis meregulasi lalu-lintas zat-zat terlarut yang
larut dalam air, dengan cara mensyaratkan molekul-molekul Kuis Mandiri
semacam itu melintasi sebuah membran yang permeabel selektif. 1.d 2.e 3.c 4.b 5.a 6,d 7.c 8.c 9.b 10.c
Barangkali zat penghambat itu tak pernah mencapai sel-sel 11. (keterangan gambar ada di halaman berikutnya)

Iawaban A-19
Gambar untuk tanah terlibat dalam siklus nitrogen, sementara hifa mikoriza
Kuis Mandiri Bab 36 no. 11 menyediakan luas permukaan besar untuk penyerapan rrutrien,
terutama ion fosfat. 3. Hujan yang turun terus-menerus dapat
.:'- Y'', menyebabkan tanah kekurangan oksigen. I(ekurangan oksigen
Rlte cpoplos tanah akan menghambat fiksasi nitrogen oleh nodul-nodul akar
*:it /' kacang dan mengurangi ketersediaan nitrogen bagi tumbuhan.
I(emungkinan lain, hujan lebat mungkin menggelontor nitrat
dari tanah. Gejala defisiensi nitrogen adalah penguningan
daun-daun yang tua.
c Rute simplcs
crDo Kuis Mandiri
3
(o l.b 2. b 3.c 4.b 5.b 6.c 7.d 8.a 9.d 10.b
11.
BAB 37
Portikel tonoh
Pertanyaan Peraga
-*\.o-
- t-/
Peraga 37.3 Anion. I(arena kation terikat ke partikei tanah,
lebih kecil kemungkinan kation hilang dari tanah akibat
hujan lebat. Peraga 37.10 Tumbuhan legum memperoleh
keuntungan sebab bakteri memfiksasi nitrogen yang diserap
oleh akar tumbuhan. Bakteri memperoleh keuntungan sebab BAB 38
memperoleh produk-produk fotosintesis dari tumbuhan. Peraga Pertanyaan Peraga
37.11 I(etiga sistem jaringan tumbuhan terpengaruh. Rambut Peraga 38.4 Memiliki penyerbuk spesifik lebih efisien,
akar (jaringan dermal) termodifikasi sehingga memungkinkan karena lebih sedikit polen yang diantarkan ke bunga dari
penetrasi Rhizobium. I(orteks (jaringan dasar) dan perisikel Akan tetapi, strategi ini juga berisiko: Jika
spesies yang salah.
(jaringan vaskular) memperbanyak diri sewaktu pembentukan
populasi penyer:buk merosot tajam akibat predasi, penyakit,
nodul. |aringan vaskular nodul membentuk hubungan dengan atau perubahan iklim, maka tumbuhan mungkin tidak mampu
silinder vaskular akar agar pertukaran nutrien berlangsung rnenghasilkan biji. Peraga 38.6 l(etidakmampuan untuk
secara efisien. Peraga 37.13 Jika fosfat merupakan satu- menghasilkan GABA juga akan mencegah pembentukan
satunya mineral pembatas, maka pertumbuhan pohon asli tidak
gradien GABA untuk membantu mengarahkan pertumbuhan
akan terpengaruh sedemikian parah oleh pengurangan asosiasi
tabung polen. Dengan demikian, mutan-mutan ini juga steril.
mikoriza dalam tanah yang diserang oleh garlic mustard. Peraga 38.9 I(acang merah menggunakan kait hipokotil untuk
mendorong menembus tanah. Daun-daun yang rapuh dan
Uji Konsep 37.1
meristem apikal tunas juga dilindungi oleh apitan dua kotiledon
1,Pengairan berlebihan menyebabkan akar kekurangan oksigen. besar. I(oleoptil semaian jagung membantu melindungi daun-
Pemupukan berlebihan sia-sia dan dapat menyebabkan salinisasi daun yang sedang tumbuh.
tanah serta polusi air. 2. Sewaktu hasil pangkasan terurai,
nutrien-nutrien mineral yang terkandung dikembalikan ke Uji Konsep 38.1
tanah. )ika dibuang, mineral-mineral yang hilang dari tanah 1. Pada angiosperma, penyerbukan adalah pemindahan polen
harus digantikan oleh fertilisasi. 3. I(arena berukuran kecil dan dari anter ke stigma. Fertilisasi adalah penyatuan sel telur
bermuatan negatil partikel tanah liat meningkatkan jumlah situs dan sperma sehingga membentuk zigot; fertilisasi tidak dapat
pengikatan kation dan molekul tanah, sehingga meningkatkan terjadi sebelum tabung polen dari serbuk polen tumbuh. 2.
pertukaran kation dan retensi air dalam tanah. Dormansi biji mencegah germinasi prematur biii. Biji hanya akan
bergerminasi sewaktu kondisi-kondisi lingkungan optimal bagi
Uji Konsep 37.2 kesintasan embrio sebagai semaian muda. 3, Tipe-tipe buah
1. Tabel 37.1 menunjukkan bahwa CO, adalah sumber dari 90% bukan merupakan kategori-kategori yang terpisah karena istilah
berat kering tumbuhan, yang berarti mendukung pandangan buah aksesorls berlaku bagi buah apa pun yang berkembang
Hale bahwa tumbuhan memperoleh sebagian besar nutriennya tidak hanya dari satu atau beberapa karpel, namun juga dari
dari udara. 2. Tidak, sebab walaupun makronutrien diperlukan bagian-bagian bunga tambahan. Oleh karena itu, buah sederhana,
dalam.lumlah yang lebih besar, semua unsur esensial diperlukan agregat, atau majemuk juga bisa merupakan buah aksesoris.
oleh tumbuhan untuk menyelesaikan siklus hidupnya. 3. Tidak. Islllah sederhana, agregat, dan majemuk hanya mengacu pada
Sebagian besar tumbuhan dapat menyelesaikan siklus hidupnya jumlah karpel dan bunga yang berkembang menjadi buah. 4.
tanpa silikon. Oleh karena itu, sesuai definisi, silikon bukanlah Stilus yang panjang membantu menyingkirkan serbuk polen
nutrien esensial. yang secara genetis inferior dan tidak mampu menumbuhkan
tabung polen yang panjang.
Uji Konsep 37.3
1. Rizosfer adalah zona sempit dalam tanah yang langsung Uii Konsep 38.2
bersentuhan dengan akar hidup. Zona ini terutama kaya 1. Reproduksi seksual menghasilkan variasi genetik, yang dapat
akan nutrien-nutrien organik dan anorganik, serta memiliki menguntungkan dalam lingkungan yang tidak stabil. Lebih besar
populasi mikroba yang berkali-kali lipat iebih banyak daripada kemungkinan bahwa setidaknya satu keturunan reproduksi
massa tanah. 2. Bakteri tanah dan mikoriza meningkatkan seksual akan sintas dalam lingkungan yang berubah. Reproduksi
nutrisi tumbuhan dengan cara menjadikan sejumlah mineral aseksual dapat menguntungkan dalam lingkungan yang stabil
tertentu tersedia bagi tumbuhan. Misalnya, banyak tipe bakteri karena individu tumbuhan yang sesuai sekali dengan lingkungan

A-2O Apendiks A
tersebut mewariskan semua gennya pada keturunannya. BAB 39
Reproduksi aseksual juga secara umum menghasilkan keturunan
yang tidak serapuh semaian yang dihasilkan oleh reproduksi Pertanyaan Peraga
seksual. Akan tetapi, reproduksi seksual menawarkan keuntungan Peraga 39.5 Untuk menentukan cahaya dengan panjang
berupa penyebaran biji yang tangguh. 2. Tanaman pangan gelombang berapa yang paling efektif dalam fototropisme,
yang diperbanyak secara aseksual memiliki keanekaragaman kita dapat menggunakan prisma gelas untuk memecah cahaya
genetik yang rendah. Lebih kecil kemungkinan populasi yang putih menjadi warna-warna komponennya dan mengamati
beraneka ragam secara genetis untuk punah akibat epidemi, warna yang paling cepat menyebabkan penekukan (jawabannya
sebab ada kemungkinan lebih besar bahwa sebagian individu adalah biru; lihat Peraga 39.16). Peraga 39.6 I(oleoptil
dalam populasi bersifat resisten terhadap penyakit tersebut. akan menekuk ke arah sisi dengan manik-manik agar yang
3. Dalam jangka pendek, selfing bisa menguntungkan dalam mengandung TIBA. Peraga 39.7 Tidak. Transpor auksin :
populasi yang tersebar sedemikian luas dan jarang sehingga polar bergantung pada distribusi polar protein-protein transpor
pengantaran polen tak bisa diandalkan. Akan tetapi, dalam auksin. Peraga 39.17 Ya. Cahaya putih, yang mengandung
jangka panjang, seffing merupakan jalan buntu evolusi karena cahaya merah, akan merangsang germinasi biji pada semua
menyebabkan hilangnya keanekaragaman genetik sehingga perlakuan. Peraga 39.22 Tumbuhan hari-pendek tidak akan
evolusi adaptif terhambat. 4. Ini mungkin sa.)a, namun hasilnya berbunga. Tumbuhan hari-panjang akan berbunga. Peraga
mungkin tak akan memuaskan. Baik umbi maupun buah adalah 39.23 Jika ini benar, maka florigen akan menjadi zat inhibitor
rosot energi yang besar. Setiap tumbuhan hanya memiliki perbungaan, bukan penginduksi.
energi dalam jumlah terbatas untuk dibagi kepada reproduksi
seksual dan reproduksi aseksual. Walaupun dalam teori hibrid Uji Konsep 39.1
tomat-kentang dapat menghasilkan keturunan yang membuat 1. Semaian yang ditumbuhkan dalam kegelapan memiliki
buah sekaligus umbi, buah dan umbi tersebut kalah dalam hal batang panjang, sistem akar yang tidak berkembang baik, dan
kualitas dan jumlah panenan. daun yang tidak mengembang. Selain itu, tunas tidak memiliki
klorofil. 2. Pertumbuhan teretiolasi menguntungkan bagi biji-
Uji Konsep 38.3 biji yang berkecambah dalam kondisi gelap di bawah tanah.
1. Pembiakan tradisional dan rekayasa genetik sama-sama Dengan memusatkan lebih banyak energi untuk pemanjangan
melibatkan seleksi artifisial untuk memperoieh sifat-sifat batang dan lebih sedikit untuk pengembangan daun dan
yang diinginkan. Akan tetapi, teknik-teknik rekayasa genetik pertumbuhan akar, tumbuhan memperbesar kemungkinan
bahwa tunas akan mencapai cahaya matahari sebelum simpanan
memfasilitasi transfer gen yang lebih cepat dan tidak terbatas
pada transfer gen antara varietas atau spesies yang berkerabat
makanannya habis. 3. Sikloheksimida akan menghambat de,
dekat. 2. Tanaman pangan GM mungkin lebih bergizi dan lebih
etiolasi dengan cara mencegah sintesis protein-protein baru
yang dibutuhkan untuk de-etiolasi. 4. Tidak. Pemberian Viagra,
tangguh terhadap kerusakan akibat serangga atau patogen yang
menyerang tumbuhan yang dirusak serangga. Tanaman GM seperti penyuntikan GMP siklik seperti yang dijabarkan dalam
juga mungkin tak membutuhkan begitu banyak penyemprotan teks, hanya akan menyebabkan tanggapan de-etiolasi sebagian.
zat kimia. Akan tetapi, ada risiko-risiko yang belum diketahui, De-etiolasi penuh membutuhkan aktivasi cabang kalsium dari
jalur transduksi sinyal.
mungkin antara lain efek-efek merugikan bagi kesehatan manusia
dan organisme bukan-target serta kemungkinan lolosnya
transgen. 3. Jagung Bf mengalami lebih sedikit kerusakan Uji Konsep 39.2
akibat serangga; oieh karena itu, lebih kecil kemungkinan 1.Pelepasan etilen oleh apel yang rusak merangsang pematangan

tumbuhan jagung Bt diinfeksi oleh fungi penghasil fumonisin apel-apellain. 2. Karena sitokinin menghambat senesensia
daun, sementara bagian-bagian bunga adalah daun termodifikasi,
yang menginfeksi tumbuhan melalui luka. 4. Pada spesies-
spesies semacam itu, merekayasa transgen ke dalam DNA
sitokinin juga menghambat senesensia bunga potong. 3.
kloroplas tidak akan mencegah lolosnya transgen dalam polen;
Kemampuan fusikokin menyebabkan peningkatan aktivitas
pompa H* plasma serupa dengan salah satu efek auksin dan
metode semacam itu mensyaratkan bahwa DNA kloroplas hanya
menyebabkan efek serupa-auksin, yaitu mendorong pemanjangan
ditemukan dalam sel telur. Oleh karena itu diperlukan sebuah
sel batang. 4, Tumbuhan akan menunjukkan tanggapan rangkap-
metode yang sepenuhnya berbeda untuk mencegah lolosnya
transgen, misalnya sterilitas jantan, apomiksis, atau bunga tiga konstitutif. I(arena kinase (yang dalam kondisi normal
mencegah tanggapan rangkap-tiga) disfungsional, tumbuhan
tertutup yang menyerbuki diri sendiri.
akan mengalami tanggapan rangkap-tiga terlepas dari apakah
Kuis Mandiri etilen ada atau apakah reseptor etilen fungsional.
Ld 2.c 3.a 4.c 5.d 6.c 7.e 8.a 9.c 10.e
11.
Uji Konsep 39.3
1. Tidak harus demikian. Banyak faktor lingkungan, misalnya
suhu dan cahaya, berubah dalam periode 24-jam di ladang. Untuk
menentukan apakah enzim tersebut berada di bawah kendali
sirkadia, sang saintis harus menunjukkan bahwa aktivitas enzim
itu berosilasi meskipun kondisi-kondisi lingkungan dijaga konstan.
2. Perbungaan spesies tersebut mungkin tidak dipengaruhi
panjang hari atau membutuhkan pemaparan berulang-ulang
pada malam pendek. 3. Anda mungkin menentukan cahaya
berpanjang gelombang berapa yang paling efektif dan membuat
sebuah spektrum kerja. iika spektrum kerja mengindikasikan
fitokrom, Anda dapat melakukan percobaan-percobaan lanjutan

Jawaban A-2I
untuk menguji fotosensitivitas merah/merah-jauh. 4. Mustahil membantu penyerbukan. 2. I(erusakan mekanis menembus garis
diketahui. Untuk menentukan apakah spesies ini merupakan pertahanan pertama tumbuhan terhadap infeksi, yaitu jaringan
tumbuhan hari-pendek, perlu menentukan panjang malam dermis pelindungnya. 3. Tidak. Patogen yang membunuh
kritis bagi perbungaan dan bahwa spesies ini hanya berbunga inangnya akan dengan segera kehabisan korban dan bisa turut
sewaktu maiam lebih panjang daripada panjang malam kritis. punah. 4. Barangkali angin menurunkan konsentrasi lokal
suatu senyawa pertahanan volatil yang dihasilkan tumbuhan.
Uji Konsep 39.4
1. Tumbuhan yang menghasilkan ABA secara berlebihan Kuis Mandiri
mengalami lebih sedikit pendinginan evaporatif karena 1. a 2.c 3. d 4.b 5.e 6.b 7.b 8.c 9.e 10.b
stomatanya tidak akan terbuka terlalu lebar. 2. Tumbuhan di 11.
dekat gang mungkin mengalami lebih banyak stres mekanis Pemhqmbot
Ltiien
akibat pekerja yang ialu-lalang dan aliran udara. Tumbuhan Kontrol ditombqhkon
sr'ntesi-s
etilen
yang lebih dekat dengan bagian tengah rak bisa juga lebih tinggi
akibat naungan dan stres evaporatifyang lebih sedikit. 3. Seperti 1
stres kekeringan, pembekuan menyebabkan dehidrasi selular.
Wild-type
I
ne 1
Proses apa pun yang membantu mengurangi stres kekeringan
juga cenderung mengurangi stres pembekuan. 4. Tidak. Iok-sensitil 4 a
tenhodop etilen (ein)
Karena tudung akar terlibat dalam pengindraan gravitasi, akar 1 t I

yang dibuang tudung akarnya nyaris tidak sensitif sepenuhnya ProduGi etilen
terhadap gravitasi. beriebihon (eto) ne 6^s
1
Uji Konsep 39.5 Ionggopon rongkop
1. Beberapa jenis serangga meningkatkan produktivitas
tigo konstitutif (ctr) 69 cs 6^e
tumbuhan dengan cara memakan serangga berbahaya atau

A-22 Apendiks A
r: !:i;:; :: l::: i ::1 :tr

Unsur representatif

Logam Logam Halogen Gas c


alka li alkali
tanah
mulia :
,, ,1,

1 18
Periode Golongan Colongan a
IA l.iA o
13 15
1
16 17
2 (
H
Golongan Gol. Gol. Gol. Gol. Gol. I
2A 3A 4A .5A 64 1A
He
1.008 4.003 F
3 4 ) 6 7 8 9 10

Li Be
gtr12
lJnsur fransisi B C N o F Ne
6.941 r0.81 12.01 i4.01 16.00 lg 00 20.18
11 12 IJ 14 15 16
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
17 18
Na Mg 38 48 58 68 7B r-8B-_r 18 28
AI Si P S cl Ar
22.gg 24.31 26.98 30.97 32.0'7 15..15 39.95
19 20 21 22 24 25 26 27 28 29 30 3',] 32 34 35 36
K Ca 5c Ti V Cr Mn l-e Co Ni Cu LN Ga Ge As Se Br Kr
39.10 40.08 44.96 4',7.8'7 50.94 52.00 54.94 5.5.85 58.93 58.69 63.55 65.41 69.72 '12.64 '74.92 78.96 79.90 83.80
37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 5i 52 53 54
Rb Sr Y Zr Nb Mo Tc Ru Rh Pd Ag Cd ln Sn Sb Te I Xe
85.4'7 8',1.62 88.q1 91.22 92.gt 95.94 (98) I0l.l 102.9 106.4 r07.9 t12.4 1 14.8 118.1 121.8 127.6 126.9 l3t.3
55 56 57* 7) 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 85 86
Cs Ba La Hf Ta W Re Os lr Pt Au Hg TI Pb Bi Po At Rn
132.S 13'7.3 138.9 178 5 180.g 183.8 1R62 tgo.2 tg2.2 195.1 l9?.0 200.6 204.4 20'7.2 2090 (20e) (2r0)
'11',1
87 88 891 104 105 106 107 r08 109 110 112 113 114 115

Fr Ra Ac Rf Db 59 Bh Hs Mt Ds
(223) (226) (22'1t t26t) (262) (266) (264J (269) (268) (2?r) (272) (2Ss) (284) (289) (2IJ8)

58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71
*Lantanida Ce Pr Nd Pm Sm Eu Gd Tb Dy Ho Er Tm Yb Lu
i40.1 140.9 144.2 (145) 150.4 152.0 151 .3 t58.9 t62.5 i64.9 16'7 .3 168.9 r730 175.0
90 91 92 93 94 v) 96 97 98 99 100 101 '102 103
'iAktinida Th Pa U Np Pu Am Cm BK Cf Es FM Md No Lr
232.0 231 .0 238 0 o?7\ (24i) {24',7) (247) (25 l) 252 251 258 259 26$

Logam Metaioid Nonlogam

Nama Nomor
(Simbol) Atom
Aktinium (Ac) 89 (Co)
I(obalt 27 Yodium (I) 53 Osrnium (Os) 76 Silikon (Si) 14
Aluminum (AI) 13 'Iembaga (Cu) 29 lridium (Ir) 77 Oksigen (O) 8 Perak (Ag) 47
Amerisium (Am) 95 Curium (Cm) 96 Besi (Fe) 26 Paladium (Pd) 46 Natrium (Na) L1
Antimoni (Sb) 51 Darmstadtium (Ds) 110 I(ripton (l(r) 36 Fosfor (P) 15 Strontium (Sr) 38
Argon (Ar) 18 Dubnium (Db) 105 Lantanum (La) 57 Platinum (Pt) 78 Sulfur/Belerang (S) 16
Arsenik (As) 33 Dysprosium (Dy) 66 Lawrencium (Lr) 103 Plutonium (Pu) 94 Tantalum (Ta) 73
Astatin (At) 85 Einsteinium (Es) 99 Timbel (Pb) 82 Polonium (Po) 84 Technetium (Tc) 43
Barium (Ba) 56 Erbium (Er) 68 Litium (Li) 3 I(alium (l() 79 Telurium (Te) 52
Berkelium (Bk) 97 Europium (Eu) 63 Lutetium (Lu) 7l Praseodimium (Pr) 59 Terbium (Tb) 65
Berilium (Be) 4 Fermium (Fm) 100 Magnesium (Mg) 12 Prometium (Pm) 61 Talium (Tl) 81
Bismut (Bi) 83 Fluorin (F) 9 Mangan (Mn) 25 Protaktinium (Pa) 9I Torium (Th) 90
Bohrium (Bh) 107 Francium (Fr) 87 Meitnerium (Mt) 109 Radium (Ra) 88 Tulium (Tm) 69
Boron (B) 5 Gadolinium (Gd) 64 Mendelevium (Md) 101 Radon (Rn) 86 Timah (Sn) 50
Bromin (Br) 35 Gallium (Ga) 3l Raksa (Hg) 80 Renium (Re) 75 Titanium (Ti) 22
I(admium (Cd) 48 Gennanium (Ge) 32 Molibdenum (Mo) 42 Rodium (Rh) 45 Tungsten/\Wolfram (\fl ) 7a
i(alsium (Ca) 20 Emas (Au) 79 Neodimium (Nd) 60 Rubidium (Rb) 37 Uranium (U) 92
Californium (Cf) 98 Hafnium (Hf) 72 Neon (Ne) 10 Ruthenium (RrL) 44 Vanadium (V) 23
I(arbon (C) 6 Hassium (Hs) 108 Neptunium (Np) 93 Rutherfordium (Rf) 104 Xenon (Xe) 54
Serium (Ce) 58 Helium (He) 2 Nikel (Ni) 28 Samarium (Sm) 62 Ytterbium (Yb) 70
Cesium (Cs) 55 Holmium (Ho) 67 Niobium (Nb) 41 Skandium (Sc) 2l Yttriurn (Y) 39
I(lorin (Cl) 17 Hidrogen (H) 1 Nitrogen (N) 7 Seaborgium (Sg) 106 Seng (Zn) 30
I(romium (Cr) 24 Indium (in) 49 Nobelium (No) I02 Selenium (Se) 34 Zirkonium (Zr) 40

B-l
Metrik-ke-Faktor Inggris-ke-Faktor
Ukuran Unit dan Singkatan Persamaan Metrik l(onversi Inggris I(onversi Metrik
'p Panjang 1 kilometer (km)
,o = 1000 (103) meter 1 km = 0,62 mil 1 mil = 1,61 km
1 meter (m) = 100 (102) sentimeter 1m=1,09yard 1 yard = 0,914 m
= 1000 milimeter 1m=3,2Bkaki 1 kaki = 0,305 m
6
,:4 1m=39,37inci
2)
;tfi 1 sentimeter (cm) = 0,01 (10 meter 1 cm = 0,394 inci I kaki = 30,5 cm
1 inci = 2,54 cm
1 milimeter (mm) = 0,00i (10-3) meter 1 mm = 0,039 inci
1 mikrometer (gm) = 10-6 meter (10-3 mm)
(dahulu mikron, pr)
1 nanometer (nm) e
= 10 meter (10-3 pm)
(dahulu milimikron, mg)
1 angstrom (A) = 10-10 meter (10-a prm)

Luas I hektar (ha) 10.000 meter persegi I ha = 2,47 acre 1 acre = 0,405 ha
1 meter persegi (m2) 10.000 sentimeter persegi I m2 = I,196 yard persegi 1 yard persegi = 0,8361 m2
d : Io^,lg! kaki persegi
!I cm" 1 kaki persegi = 0,0929 m2
I sentimeter persegi (cm2) 100 milimeter persegi = 0,155 inci persegi 1 inci persegi = 6,4516 cm2
Massa 1 ton (t) 1000 kilogram 1t=1,103ton 1 ton = 0,907 t
1 kilogram (kg) 1000 gram 1 kg = 2,265 Oout"t4 1 pound = 0,4536 kg
1 gram (g) 1000 miligram 1g=o,o353ounce 1 ounce = 28,35 C
rg=15,432gain
1 miligram (mg) 10-3 gram I mg = sekitar 0,015 grain
1 mikrogram (prg) 10 6 gram
Volume 1 meter kubik (m3) 1.000.000 I m3 = 1,30B yard kubik 1 yard kubik = 0,7646 m3
(padat) sentimeter kubik I m3 = 35,315 kaki kubik 1 kaki kubik = 0,0283 m3
1 sentimeter kubik 10-6 meter kubik L cm3 = 0,061 inci kubik 1 inci kubik = 16,387 cm3
(cm3 atau cc)
1 milimeter kubik (mm3) 10-e meter kubik
(10-3 sentimeter kubik)

Volurne 1 kiloliter (kl atau kL) 1000 liter 1 kL = 264,L7 galon 1 galon = 3,785 L
(cairan 1 liter (l atau L) 1000 mililiter 1 L = 0,264 galon 1 quart = 0,946 L
dan gas) i L = 1,057 quart
1 mililiter (ml atau mL) 10-3 liter i mL = 0,034 fluid ounce 1 quart = 946 mL
1 sentimeter kubik 1 mL = sekitar 1i4 sendokteh 1 pint = 473 mL
1 fluid ounce = 29,57 mL
mL = sekitar 15-16 1 sendokteh = sekitar 5 mL
tetes (gtt.)
1 mikroliter (prl atau gL) 6
= 10 liter (10-3 mililiter)
Waktu I detik (s) = 1/60 menit
1 milidetik atau millisecond (ms) = 10-3 detik
Suhu Derajat Celsius ('C) "E=915'C+32 'C = Sle ('F - 32)
(Nol absolut adalah * 273"C. Skal,a
Kelvin lI(], sama dengan Celsius,
memiliki titik nol pada nol absolut
sehingga O'K = -273"C.)

c-1
&-Mata Sumber elektron

Lensa okular
Lensa pengumpul

Spesimen
Lensa objektif

Citra intermediat
Lensa objektif
Lensa proyektor

Mata

Spesimen
Binokular
Lensa pengumpul

Citra akhir pada detektor


digital, layar fluoresen,
atau film fotografik
Sumber cahaya

tuti$<rmsksp Cahaya &rtikrCIsf<op elektron


Dalam mikroskopi cahaya, cahaya difokuskan pada Dalam mikroskopi elektron, seberkas elektron (bagian
spesimen oleh suatu lensa pengumpul dari kaca; citra atas mikroskop) digunakan sebagai pengganti cahaya,
kemudian diperbesar oleh suatu lensa objektif dan lensa dan elektromagnet digunakan sebagai pengganti lensa
okular, untuk diproyeksikan ke mata, kamera digital, dari kaca. Berkas eiektron difokuskan pada spesimen
kamera video digitai, atau film fotografik. oleh lensa pengumpul; citra diperbesar oleh lensa
objektif dan lensa proyektor untuk diproyeksikan pada
detektor digital, layar fluoresen, atau film fotografik.

D-l
Apendiks ini menyajikan klasifikasi taksonomi untuk mengakui kingdom Monera karena anggota-anggotanya
r,,6. ri
kelompok-kelompok besar organisme yang masih ada dan tergolong ke dalam dua domain berbeda (lihat Bab 26).
f
: i+zl dibahas dalam buku ini; tidak semua filum disertakan. Berbagai skema klasifikasi alternatif dibahas pada
5 I(asifikasi yang disajikan didasarkan pada sistem tiga Unit Lima buku ini. I(ekisruhan taksonomi mencakup
,' ,:!C domain, yang menggolongkan kedua kelompok utama debat tentang jumlah dan perbatasan kingdom serta
, :'{fi.
E prokariota, bakteri dan arkea, ke dalam domain terpisah susunan jenjang klasifikasi Linnaean setelah adanya
tri*l (sedangkan eukariota menyusun domain ketiga). temuan-temuan analisis kladistik modern. Dalam ulasan
-,rS
, ,,:c I(asifikasi ini berbeda dengan sistem lima-kingdom ini, tanda asterisk (*) mengindikasikan filum-filum yang
rt;
tradisional, yang menggolongkan semua prokariota saat ini diakui namun menurut sebagian ahli sistematika
'i!,,' dalam satu kingdom, Monera. Ahli sistematika tidak lagi bersifat parafiletik.
!1.

DOMAIN BACTERIA DOMAIN EUI(ARYA Chromalveolata


F Proteobacteria Dalam hipotesis filogenetik yang kami F Alveolata (alveolata)
sajikan di Bab 28, klad-klad utama Dinofl agellata (dinofl agelata)
F Chlamydia eukariota dikelompokkan ke dalam lima Apicomplexa (apikompleksa)
S Spirochetes 'supergrup' yang dicantumkan di bawah
Ciliophora (siliata)
& Bakteri Gram-positif ini dengan huruf tebai. Skema kiasifikasi b Stramenopila (stramenopila)
lima-kingdom tradisional menyatukan
F Cyanobacteria Bacillariophyta (diatom)
semua eukariota yang biasa disebut Chrysophyta (alga emas)
protista dalam satu kingdom tunggal, Phaeophyta (alga cokelat)
Protista. Akan tetapi, kemajuan dalam Oomycota (jamur air)
sistematika telah mengungkapkan bahwa
Protista sebenarnya polifiletik: Sejumlah Archaeplastida
protista berkerabat lebih dekat dengan b' Rhodophyta (alga merah)
tumbuhan, fungi, atau hewan daripada F Chlorophyta (alga hiiau: klorofita)
dengan protista lain. Sebagai akibatnya, F Charophyceae (alga hijau: karofisea)
kingdom Protista telah diabaikan. F Plantae
DOMAIN ARCHAEA Berkebalikan dengan itu, kingdom Filum Hepatophyta (lumut hati) - -.
b Korarchaeota Plantae (tumbuhan darat), Fungi, dan FtlumAnlhocerophyta(tumut "t,lfiitln*
",
F* Euryarchaeota Animalia (hewan) dari sistem lima- tanduk) nonvaskular)
F kingdom masih digunakan. Filum Bryophyta (lumut sejati)
Crenarchaeota I

h Nanoarchaeota Filum Lycophyta (likofita) -l Tumbuhan


Excavata
Filum Pterophyta (pakis, ekor- vaskular tak
F Diplomonadida (diplomonad)
kuda, pakis janggut) berbiji
F Parabasala (parabasalida)
b Euglenozoa (euglenozoa) Filum Ginkgophyta
Euglenophyta (euglenida) (ginkgo)
i(inetoplastida (kinetoplastida) Filum Cycadophyta
(sikad)
-Gymno-
Filum Gnetophyta sperma
(gnetofita)
Filum Coniferophyta
(konifer) | ,'-0"n""
o*o','
Filum Anthophyta l
(tumbuhan l- Angio
berbunga) J sperma I

E-l
Rhizaria Ecdysozoa (ekdisozoa)
F Chlorarachniophyta (klorarakniofita) Filum Annelida (cacing gelang)
ts Foraminifera (foram) I(elas Oligochaeta (oligoseta)
b" Radiolaria (radiolaria) I(elas Polychaeta (poiiseta)
I(elas Hirudinea (lintah) c
Unikonta Filum Acantocephala (cacing kepaia duri) ?
:
F Amoebozoa (amoebozoa)
Filum Loricifera (lorisifera) t
Filum Priapula (priapula) +
Myxogastrida (jamur lendir plasmodial)
Filum Nematoda (cacing gilig) T
Dictyostelida (jamur lendir selular) "t{I
Filum Arthropoda (Survei ini mengelompokkan ri
Gymnamoeba (gymnamoeba)
artropoda ke daiam satu filum tunggal, namun
Entamoeba (entamoeba) :.t

Nucleariida (nuklearid)
kini sejumlah ahli zoologi memecah artropoda IT

menjadi banyak filum.) -i

Subfilum Cheliceriformes (mimi, araknida) fI


F Fungi
n Filum Subfilum Myriapoda (kakiseribu, Iipan) E
Chytridiomycota (kitrid)
Subfilum Hexapoda (serangga, springtail)
Filum Zygomycota (zigomisetes)
Subfilum Crustacea (krustasea)
Filum Glomeromycota (glomeromisetes)
Filum Tardigrada (tardigrada)
Filum Ascomycota (fungi kantong)
Filum Onychophora (cacing velvet)
Filum Basidiomycota (fungi gada)
Deuterostomia (deuterostom)
b Flilum Hemichordata (hemikordata)
Choanoflagellata (koanoflagelata)
Filum Echinodermata (ekinodermata)
I(elas Asteroidea (bintang laut)
I(elas Ophiuroidea (bintang ular)
ts Animalia I(elas Echinoidea (bulu babi dan dolar pasir)
Filum Calcarea (spons) I(elas Crinoidea (lili laut)
Filum Silicea I(elas Concentricycloidea (aster laut)
Filum Cnidaria (knidaria) I(elas Holothuroidea (teripang)
I(elas Hydrozoa (hidrozoa) Filum Chordata (kordata)
I(elas Scyphozoa (ubur-ubur) Subfilum Cephalochordata (sefalokordata: lanselet)
I(elas Cubozoa (ubur-ubur kotak dan tawon laut) Subfilum Urochordata (urokordata: tunikata)
I(elas Anthozoa (anemon laut dan sebagian besar Subfilum Craniata (kraniata)
karang) I(elas Myxini (hagfish)
Filum Ctenophora (ubur-ubur sisir) I(elas Cephalaspidormorphi (lamprei)
Filum Acoela (cacing pipih asoelom) I(elas Chondrichthyes
Lophotrochozoa (lofotrokozoa) (hiu, pari, kimera)
Filum Placozoa (plakozoa) I(elas Acinopterygii (ikan bersirip duri)
Filum ICnorhyncha (kinorinka) I(elas Actinistia (koelakan)
Filum Platyhelminthes (cacing pipih) I(elas Dipnoi (ikan paru-paru) Vertebrata
I(elas Turbellaria (cacing pipih yang hidup bebas) I(elas Amphibia (amfibia)
I(elas Trematoda (cacing hati) I(elas Reptilia (tuatara, kadal,
I(eias Monogenea (monogenea) ular, kura-kura, krokodilia, burung)
I(elas Cestoda (cacing pita) I(elas Mammalia (mamalia)
Filum Nemertea (cacing probosis)
Filum Ectoprocta (ektroprokta)
Filum Phoronida (foronida)
Filum Brachiopoda (brakiopoda)
Filum Rotifera (rotifer)
F'ilum Cycliophora (sikliofora)
Filum Mollusca (moluska)
I(elas Polyplacophora (kiton)
I(elas Gastropoda (gastropoda)
I(elas Bivalvia (bivalvia)
I(elas Cephalopoda (sefalopoda)

I(lasifikasi Makhluk Hidup E-2


{{1{EIl! t', Ft} t-{} H. Shio and P B. Lazarow; 5.8.1 Photodisc/Getty lmages; 5.8,2 Manfred
I(age/ Peter Arnold, Inc.; 5.8.3 J. Litray/Visuals Unlimited; 5.9.1 Photodisc/
Gambar Cover Chris Fox/Corbis
Getty Images 5.9.2'T. I. Beveridge/Msuals Unlirnited; 5.10b F. Collet/Photo
llesearchers; 5.10c Corbis; 5.12a Dorling I(indersley; 5.12b Corbis; 5.20 Tulip
\1arq'anrsrn {ii Arc;rl U:rit Unit Satu Stuart Brinin; Unit Dua Zach Veilleux,
Wll, Varghese JN, Laver WG, V/ebster RG, Colman PM. Refined crystal
Rockelelier University; Unit Tiga Maria Nemchuk; Unit Empat .lustin lde;
structure of the influenza virus N9 neuraminidase-NC41 Fab complex. .| Mol
Unit Lima Brent Nicastroi Unit Enam Noah Berger Photography; Unit Tujuh
Biol. 1992 Sep 5;227(.I):122-48; 5.21 Wolfgang I(aehler; 5.22 Eye of Science/
Skeeter Hagler; Unit Delapan William A. Cotton, Colorado State University.
Photo Researchers; 5.24 ileprinted by permission from Nature. P B. Sigler
from Z. Xu, A. L. Horwich, and P B. Sigler 388:741,750 Copyright (c) i997
Isi llct*ii Unit Satu David A. Bushnell. Unit Dua Albert Tousson, High
Macmilian Magazines l,imited; 5.25.1 Cramer P, Bushnell DA, Fu |, Gnatt
Resolution lmaging Facility, University of Alabama at Birrningham. Unit
AL, Maier-Davis B, Thompson NE, Burgess RR, Edwards AM, David PR,
Tiga l(osman D, Mizutani CM, Lemons D, Cox WG, McGinnis W Bier ll.
I(ornberg RD. Architecture of RNA polymerase II and implications for the
Muliiplex detection of RNA expression in Drosophila embryos. Science. 2004
transcription mechanism.Sciencc. 2000 Apr 28;288(5466):640,9; Fig. 3. Image
Aug 6;305(5685):846; Fig 1. Unit Empat Olivier Grunewald. Unit Lima Ray
supplied by David Bushnell; 5.25.2 David A. Bushnell. Bab 6 6.1 Albert
Watson, canadianphotography.ca. Unit Enam Pierre-Michel Blais, orchidees.
Tousson, High Resolution Imaging Facility, University of Alabama at
provence.free.fr. Unit Tujuh Michael Nichols/National Geographic/Getty
Birmingham; 6.3.1 Biophoto Associates/Photo Researchers; 6,3,2 Ed Ileschke;
Images. Unit Delapan Galen Rowell/Corbis.
6.3.3 David M. Philiips/Vlsuals Unlimited; 6.3.4 David M. Phillips/VisuaLs
Unlimited; 6.3.5 Molecular Probes, lnc.;6,3.6 I(arl Garsha; 6.3.7 l(arl Garsha;
B*b I l.l Chris Fox/Corbis; 1.2 Henri and l(iithi Oertli; 1.3,1 Fred Bavendam/
6.4 Wiliiam Dentler/Biological Photo Service; 6.6b S. C. Holt, University of
Minden Pictures; 1.3.2 I(im Taylor and Jane Burton/Dorling l(indersley; 1.3.3
Texas Health Center/Biological Photo Service; 6.7a Daniel S. Friend; 6.10,1
Frans Lanting/Minden Pictures; 1.3.4 Frans Lanting/Minden Pictures; 1.3.5
Reproduced by permission from L.Orci and A.Perelet, Freeze-Etch Histology.
Michael & Patricia Fogden/Corbis; 1.3.6 .Joe McDonald/Corbis; 1.3.7 (Heidelberg: Springer'Veerlag, 1975). Copyright (c)1975 by Springer,Verlag
InageState/lnternational Stock Photography Ltd.; 1.4.1 \XbrldSat lnternational/
GmbH & Co I(G; 6,10.2 Reproduced by perrnission from A. C. Faberge, Cell
Photo Researchers, Inc.; 1.4.2 Bill Brooks/Alamy; 1.4.3 Mark Raycroft/Minden
Tiss. ILcs. 151 Copyright (c) 1974 by Springer-Verlag GmbH & Co I(G;6.10.3
Pictures, and Dave McShaffrey, Marietta College, Ohio; 1.4,4 Michaei Orton/
Reprinted by permission from Nature 323. U. Aebi et al. Copyright (c) 1996:
Photographer's Choice/Getty lmages; 1.4,5 Ross M. Horowitz/lconica/Getty
560-564, figure 1a. Used with permission. Macmillan Magazines Limited; 6.11
Images; 1.4.6 Photodisc/Getty Images; 1.4.7 Jeremy Burgess/SPL/Photo
D. \X/. Fawcett/Photo Rescarchers; 6.12 R. Bolender, D. Fawcett/Photo
Researchers; 1.4.8 Manfred l(age/Peter Arnold, lnc.; 1,4,9 E.H. Newcomb &
Researchersj 6.13 Don Fawcett/Visuals Unlimited; 6.14 Daniei S. Friend; 6.15
W.P Wergin/Biological Photo Service; 1.5 Shin Yoshino/Minden Pictures; 1.6a
E. H. Newcomb; 6.17 Daniel S. Friend; 6.18 E.H. Newcomb & W.P \Vergin/
Photolink/Photodisc/Geity Images; 1.6b janice Sheldon; 1,6c T. D. Parsons,
Biological Photo Service; 6.19 Frorn S. E. Fredrick and E. H. Newconb, The
D. I(leinfeld, F. Raccuia-Behling and B, Salzberg. Biophysical Journal,.fuly 1989.
.lournal of Cell Biology 43 (1969): 343; 6.20 John E. Heuser, M.D., lffashington
Photo courtesy of Brian Salzberg; 1.7 Conly L. Rieder, Ph,D.; 1.8.1 S. C. Holt/
University School of Medicine, St. Louis, Missouri; 6.2Ib B. J. Schapp et al.,
Biological Photo Service; 1.8.2 Visuals Unlimited; 1.9 Camille Tokerud/Stone/
1985, Cell 40:4,55; p.113 kiri ke kanan Dr. Mary Osborn, Dr. Frank Solomon,
Getty Lnages; l.l0a Photodisc/Gettv lmages; l.l1 Roy I(altschmidt, Lawrence
Mark S. Ladinsky, and J. Richard Mclntosh, University of Colorado; 6.22 lGnt
Berkeley National Laboratory; 1.12 Giot L, Bader JS, Brouwer C, Chaudhuri
L. N{cDonald; 6.23a Biophoto Associates/Photo Researchers; 6.23b Meckes/
A, I(uang B, Li Y, Hao YL, Ooi CE, Godwin [3, Vitols E, Vijayadamodar G, Ottawa/Eye of Science/ Photo Researchers, Inc.; 6,24.1 Omikron/Science
Pochart P, Machineni H, Welsh lvI, I(ong Y, Zcrhusen B, Malcolm R, Varronc
Source/Photo Researchers; 6,24.2 \W. L. Dentler/Biological Photo Service;
Z, Collis A, Minto M, Burgess S, McDaniel L, Stimpson E, Spriggs F, Williams
6.24.3 Linck RW, Stephens RE. Functional protofilanent numbering of ciliary,
.f, Neurath I(, Ioime N, Agee M, Voss E, Furtak I(, Renzulli R, Aanensen N, flagellar, and centriolar nicrotubules. Cell N{otii Cytoskeleton, 2007
Carrolla S, Bickell.raupt E, Lazovatsky Y, DaSilva A, Zhong J, Stanyon CA,
Jul;64(7):489-95; cover Micrograph by D. Woodrum Hensley; 6.26 Frc:m
Finley RL lr, White 1(P, Braverman lvl, Jarvie I Gold S, Leach M, Knight J,
Hirokawa Nobutaka,'Ihe]ournal of Cell Biology 94 (1982): 425. Eig.l.
Shimkets RA, Mcl(enna MP, Chant f, Rothberg JM. A protein interaction map
ReprodrLced by copyright permission of The Rockefeller Universify Press; 6.28
of Drosophila melanogaster Science. 2003 Dec 5; 302 (.565I): 1727-36; Eig. G. F. Leedale/Photo llesearchers; 6.29 Paredez AR, Somerville CR, El.rrhardt
4b. lmage supplied by Joel S. Bader; 1.15a Oliver Meckes/Nicole Ottawa/ D\I'. Visualization of Cellulose Synthase De monstrates Functional Association
Photo Researchers; l.l5b Ralph Robinson/Visuals Unlimited; 1.15c kiri ke with Microtubules. Science. 2006 .fun 9; 372 (5779): 149I-5; Frg. '); 6,31
kanan D. P Wilson/Photo Researchers; Peter Lilja/Taxi/Getty Images; I(unst Micrograph by W. P Wergin, provided by E. H. Newcomb; 6.32.1 From
& Scheidulin/AGE Fotostock; Anup Shah/Nature Picture Library; 1.16.1 WG/ Douglas f. I(elly, The.fournal ofCell Biology 28 (1966):51. Fig.17. Reproduced
SPL/Photo Researchers; 1.16.2 Omikron/Photo Researchers; 1.16.3 W. 1,. b1,copyright permission of The Rockefeller University Press; 5.32.2 Reproduced
Dentier, University of l(ansas/Biological Photo Services; 1.17 Mike Hettwer/ by permission lrom L. Orci and A. Perrelet, Freeze-Etch Histology. (Heidelberg:
Project Exploration; 1.18 Archiv/Photo Researchers; 1.19.1 Michael P Fogden/ Springer-Verlag). Copyright (c) 1975 by Springer,Verlag GmbH & Co I(G;
Bruce Coleman lnc./Alamy; 1.19.2 X'lichael & Patricia FogdeniNlinden Pictures 6.32.3 From C. Peracchia and A. F. Dulhunt,v, The Journal of Cell Biology 70
1.19.3 Hal Horwitz/Corbis; 1.21 Frank Greenaway/Dorling I(indersley; 1.23.1 (I976): 4I9. Fig. 6 ll.eproduced by copi'right permission of The Rochefeller
I(arl Ammann/Corbis; 1.23.2 Tim Ridley/Dorling l(indersley; 1.25.1 Breck P University Press; 6.33 l.ennart Nilsson/Albert Bonniers Forlag; p 123 E. H.
Kent; 1.25,2 E R Degginger; 1.26 David Plennig; 1.29 Gloria M. Coruzz\ Nervcomb; p. 123 Frorn S. E. Fredrick and E. H. Newcomb, The Journal of
Professor of Biologv, New York University; 1.30 Stone/Getty Images. liab 2 Cell Biology 43 (1969): 343. Bab 7 7.1 Long SB, Campbell EB, Mackinnon
2.1 Martin Dohrn/BBC Natural History Unit; 2.2 Martin Dohrn/BBC Natural R. Crystal structure of a mammalian voltage,dependent Shaker family l(*
History Unit; 2.3 Chip Clark; 2.4a Grant Heilman/Grant Heihran Photography; channel. Science. 2005 Aug 5;309 (5736):897,903; cover; 7.4 D. !(/, Fawcett/
2.4b Ivan Polunin/Bruce Coleman Inc.: 2.6 Clal'ton T Hamiiton, Stanford Photo Researchers, lnc.; 7.14 Cabisco/Visuals Unlinited; 7 .2O,1]H^. S. Pankratz,
University; 2.7 CTI Molecular lmaging, lnc.; p. 4l Jerry Young/Dorling T.C. Beanan & P Gerhardt/Biological Photo Service;7.2O.2 D. \V. Fawcett/
I(indersley; 2,19 Runk/Schoenberg/Grant Heilman, Inc.j p.45 E. R. Degginger/ Photo Researchers, lnc.; 7.20.3 M. M. Perry & A. B. Gilbert, J. Cell Science
Color-Pic, Inc. Bri: :j 3.1 NASA/]ohnson Space Center; 3.3 R. I(essel-Shih/ 39(1979):257 (c) 1979 by the Company of Biologists L.td; 7.2O.4 M. M. Perry
Visuals Unlimited; 3.4 Charles S. l,ewallen; 3.6 Ftip Nicklin/Minden Pictures; & A. B. Gilbert, .f. Cell Science 39 (1979):257 (c) 1979 by the Company of
3.10 Oliver Strewe/Stone Allstock/Getty Images; 3.11 Raena M. Cotaj inset Biologists Ltd. Ilal: I 8.1 Jean-Marie Bassot/Photo Researchers, Inc.; 8.2 David
Delois Galleciez; p. 57 I(argel )S. Pianetary science. Proof fbr u'ater, hints of 'W HamiLton/Getty Images, lnc.; 8.3a
Joe McDonald/Corbis; 8.3b Manoj
Li.{e? Sc.ience. 2004 Dec 3i 306(5702\:f689-9ft Fig E and O. Liab 4 4.1 Ma.rk S\rth(Gett1 \xrges. lnc:, 8.( Brus, Capas, 8.\6 \lN\\s \. Steltr, \l\s
Moffett/Minden Pictures; 4.6a Manfred I(age/Peter Arnold, lnc. Bab 5 5.1 University; 8.21 Scheer )M, Romanowski M.l, Wells fA. A common allosteric
Lester Lefl<owitz/Corbis; 5.6a ,Iohn N. A. Lott/Biological Photo Service; 5.6b site and mechanism in caspases. Proc Natl Acad Sci U S A. 2006 Mair

I(R-1
16;103(20): 7595-600; Frg. 4a;8.23 Nicolae Simionescu. Bab g 9.1 Frans Whitehead Institution; 18.19.4 Dr. Ruth Lahmann, The Whiiehead Institution;
Lanting/ Minden Pictures. Bab lt) l0.l Bob Rowan, Progressive Image/Corbis; 18.23 University of lffashington. Bah l9 l9,f Science Photo Library/Photo
10.2a Jim Brandenburg/Minden Pictures; lO.2b Bob Evans/Peter Arnold, Inc.; Researchers; 19,2 Peter von Sengbusch/Botanik; 19.3.1 Robley C. Williams/
lO.2c Michael Abbey/Visuals Unlimited; 10,2d Susan M, Barns, Ph.D.; 10.2e Biological Photo Service; f 9,3.2 R.C. Valentine and H.G. Pereira, l. Mol. Biol/
National Library of Medicine; 10.3.1 M. Eichelberger/Visuals Unlimited; 10.3.2 Biological Photo Service; 19.3.3 I(.c. Murti/Visuals Unlimited; 19.3.4 Robley
Courtesy of 1W.P. \Wergin and E.H. Newcomb, University of Wisconsin/BPS; C. Williams/Biological Photo Service; 19.8 C. Dauguet/Institute Pasteur/photo
10.11 Christine Case, Skyline College; l0.2Oa David Muench/Corbis; l0.2Ob Researchers; 19.9.1 National Museum of Health and Medicine, Armed Forces
Dave Bartruf/Corbis. Bab ll 11.1 CrystalGenomics, Inc.; ll,3.l Dale l(aiser; Institute of Pathology, V/ashington, DC (NCP 7603); 19.9.2 Eye of Science/
11.3.2 I(uner JM, I(aiser D. Fruiting body morphogenesis in submerged cultures Photo Researchers, inc.; 19.9.3 Ryan Pyle/Corbis; 19.10.1 Thomas A. Zitter;
of Myxococcus xanthus. J Bacteriol. 1982 jul;151(1):458-61. By permission of f 9.f 0.2 Dennis E. Mayhew; 19.10.3 Science VU/Wayside/Visuals
ASM; 11.15 Matheos D, Metodiev M, Muller E, Stone D, Rose MD.Pheromone- Unlimited. llstl 20 20.1 Reproduced with permission from R.F. Service, Science
induced polarization is dependent on the Fus3p MAPI( acting through the (1998) 282:396-3999. Copyright 1998 American Association for the
formin Bnilp. .f Cell Biol. 2004 Apr;165(1):99,109; Fig. 9; ll,l9 Dr Gopal Advancement of Science. Incyte Pharmaceuticals, Inc., Palo Alto, CA;ZO.Sc
Murti/Visuals Unlimited; 11.21 Development 127, 5245-5252 (2000). L. Brent Selinger, Department of Biological Sciences, University of Lethbridge,
Mesenchymal cells engulf and clear apoptotic footplate cells in macrophageless Alberta, Canada; 20.9 Repligen Corporation; 20.14 I(osman D, Mizutani CM,
PU. I null mouse embryos. William \Wood, Mark Turmaine, Roberta Weber, Lemons D, Cox rWG, McGinnis W, Bier E. Multiplex detection of RNA
Victoria Camp, Richard A. Maki, Scott R. McKercher an<i Paul Martin. Bah expression in Drosophila embryos. Science. 2004 Aug 6;305(5685):846; Fig I;
l2 12.1 ]an-Michael Peters/Silke Hauf; 12.2a Biophoto Associates/Photo 20.15 Reproduced with permission from R.F. Service, Science (1998) 282:396-
Researchers, Inc.; L2.2b C.R. Wyttenback/Biological Photo Service; 12.2c 3999. Copyright 1998 American Association for the Advancement of Science.
Biophoto/Science Source/Photo Researchers, lnc.; 12.3 )ohn Murray; 12.4 Incyie Pharmaceuticals, Inc., Palo Alto, CA; 2O,19 Pat Sullivan/Associated
Biophoto/Photo Researchers, Inc.; 12.6 Conly L. Rieder; 12,7.1 I. Richard Press; 20.23 Brad DeCecco; 2O.24a Steve Helber/ Associated Press. Bah
McIntosh, University of Colorado at Boulder; 12.7.2 Reproduced by permission ?1 21.1 Yann Arthus,BertrandlCorbis;21.5 Giot L, Bader JS, Brouwer C,
from Matthew Schibler, from Protoplasma 137. Copyright (c) 1987: 29-44by Chaudhuri A, I(uang B, Li Y Hao YL, Ooi CE, Godwin B, Vitols E,
Springer-Verlag GmbH & Co 1(G; 12.9a David M. Phillips/Visuals Unlimited; Vrjayadamodar G, Pochart P, Machineni H, Welsh M, I(ong Y, Zerhusen B,
12.9b B. A. Palevitz, Courtesy of E. H. Newcomb, University of Wisconsin; Malcolm R, Varrone Z, Collis A, Minto M, Burgess S, McDaniel L, Stimpson
12.10 Carolina Biological Supply/Phototake NYC; 12,18 Guenter Albrecht, E, Spriggs F, Williams J, Neurath I(, Ioime N, Agee M, Voss E, Furtak I(,
Buehler, Ph.D.; 12.19 Lan Bo Chen; p.245 Carolina Biological Supply/Phototake Renzulli R, Aanensen N, Carrolla S, Bickelhaupt E, Lazovatsky Y DaSilva A,
NYC. Bah l3 l3.l Steve Granitz/Wirelmage 13.2a Roland Birke/OI(APIA/ ZhongJ, Stanyon CA, Finley RL Ja White I(P, Braverman M,.larvie T, Gold
Photo Researchers; 13.2b Robert Nessler; 13.3.1 Veronique Burger/Phanie S, Leach M, Knight J, Shimkets RA, Mcl(enna Mp, Chant l, Rothberg lM. A
Agency/Photo Researchers; 13,3.2 CNRI/Photo Researchers; 13.12 Petronczki protein interaction map ofDrosophila melanogaster Science. 2003 Dec 5; 302
M, Siomos MF, Nasmyth i(. Un menage a quatre: the molecular biology of (5657): 1727-36, Fig. 4b. Image supplied by loel S. Bader; 21.6 Affymetrix;
chromosome segregation in meiosis. Cell. 2003 Feb 2l;1,12(4):423-40; Fig. 21.8.1 AP Wide World Photos; 21.8.2 Courtesy of Virginia Walbot, Stanford
5a. Bab l4 14.1 Mendel Museum, Augustinian Abbey, Brno; 14.14,1 altrendo University; 21.10a Courtesy of O. L. Miller ]r, Dept. of Biology, University
nature/Getty Images; 14.14.2 Corbis; 14.15 top Photodisc/Getty Images; of Mrginia; 21.16 Shu \)f, Cho JY liang Y, Zhang M, lVeisz D, Elder GA,
14.15 bottom Anthony Loveday; 14.15 Rick Guidotti for Positive Exposure; Schmeidler i, De Gasperi R, Sosa MA, Rabidou D, Santucci AC, perl D,
14.17 Dick Zimmerman/Shooting Star; p 285 Norma Jubinville. Bab l5 f 5.f Morrisey E, Buxbaum JD. Altered ultrasonic vocalization in mice with a
Peter Lichter and David Ward, Science 247 (1990). Copyright 1990 American disruption in the Foxp2 gene. : Proc Natl Acad Sci U S A. 2005 Jul
Association for the Advancemcent of Science; 15.3 Cabisco/Visuals Unlimited; 5;702(27):9643-8; Fig. 3. Image supplied by loseph Buxbaum. &ab:12 22.1
15.5 Andrew Syred/Photo Researchers; 15.8 Dave I(ing/Dorling I(indersley; Olivier Grunewald; 22.4 Michael S. Yamashita/Corbis: 22.8.1 Archiv/photo
15.14 Milton H. Gallardo; l5.l6.l Lauren Shear/SPL/Photo Researchers; Researchers; 22.5.2 National Maritime Museum Picture Library, London,
f5.16.2 CNRI/SPL/Photo Researchers; p 301 I(oichi I(amoshida/cetty Images; England; 22,6 all Tui De Roy/Minden Pictures; 22,7 Darwtnls Tree of life
15.19 I(en Wagner/Phototake NYC. p 304 James I(. Adams, Biology, Dalton sketch, MS.DAR .I21:p.36. Reproduced with the permission of the Cambridge
State College, Dalton, Georgia. Ilab l6 l6.l National lnstitute of Health; 16,3 Universiiy Lrbrary; 22.9 lack Wilburn/Animals Animals/Earth Scenes; 22.10
Oliver Meckes/Photo Researchers; 15.6a Courtesy of the Library of Congress; Wil Meinderts/FOTO NATURA/Minden Pictures; 22,11 Richard Packwood/
15.6b From the Double Helix: by James D. Watson, Atheneum Press, N. Y, Oxfor Scientific/]upiter Images; 22.l2aEdward S. Ross, California Academy
1968, p.215. (c) 1968. Courtesy CSHL Archive; 15.7c Richard Wagner; 16.l2a of Sciences; 22.12b Michael & Patricia Fogden/Minden Pictures; 22.15 Mark
)erome Vinograd; l6,l2b From D. f. Burks and P j. Stambrook, The lournal Webster, Department of the Geophysical Sciences. University of Chicago;
ofCell Biology 77 (1978).762, fig.6 by copyright permission ofThe Rockefeller 22.18.1 Dwight R. I(uhn Photography;22.18.2 Lennart Nilsson/Albert Bonniers
University Press. Photo provided by P J. Stambrook; 16,20 Peter Lansdorp/ Forlag AB. llnb t3 23.1 Grant PR, Grant BR. Evolution ofcharacter displacement
Terry Fox Laboratory; 16.21.1 S. C. Holt. University of Texas, Health Science in Darwin's finches. Science. 2006 lul 14;313(5784):224-6; Fig. ta; 23.2a Greene,
Center, San Antonio/Biological Photo Service; 16.21.2 Dr Victoria E. Foe; E. A diet-induced developmental polymorphism in a caterpillar Science. 1989.
16.21.3 Barbara Hamkalo; 16.21.4 From J. R. Paulsen and U. I(. Laemmli, 243:643-646. Photo by Erick Greene; 23.2b Erick Greene; 23.3a Steve Gorton/
Cell 12 (1977):817-828: 16.21.5 National Museum of Health and Medicine/ Dorling I(indersley;23,3b Janice Britton-Davidian, ISEM, UMR 5554 CNRS,
Armed Forces Institr,rte of Pathology; 16,22 Ivanovska I, I(handan T, Ito K Universite Montpellier Il. Reprinted by permission from Nature, Vol.4O3, 13
and Orr-Weaver TL. A histone code in meiosis: the histone kinase, NHI(-1, January 2000, p. 158 Copyright (c) 2000 Macmillan Magazines Limited; 23.4
is required for proper chromosomal architecture in Drosophila oocytes. Genes New York State Department of Environmental Conservation; 23.5.1 Michio
& Development. 2005; 192571-2582: p 324 Courtesy of ]. Wang and T. A. Hosino/Minden Pictures; 23.5.2 lames L. Davis/ProWildlife; 23.lOa William
Steitz, modified from J. lWang et al., Cell (1997) 89:1087-1099. (c)Cell Press. IJab Ervin/Photo Researchers, Inc.; 23.11 1993 Time Magazine cover/TimePix;
17 17.l DDP;17.6a l(eith V rffood, University of California, San Diego; 23.L2 l. Antonovics/Visuals Unlimited; 23.14a Fred Bavendam/Minden
17.6b Associated Press; 17.15 M. A. Rould, J.J. Perona, P Vogt, and T.A. Pictures; 23.14b lohn Visser/Bruce Coleman USA; 23.15 Frans Lanting/
Steitz, Science 246 (1 December 1989): cover Copyright 1989 by the American Minden Pictures; 23.16a Allison M. Welch, College of Charleston, South
Association for the Advancement of Science. Thomas A. Steitz, Yale University; Carolina; 23.18 Dr. Michio Hori, I(yoto University; 23.19 Merlin D. Tuttle,
17.16a Joachim Frank; 17.20 B. Hamkalo and O. Miller, Jr 17.24 Reproduced Bat Conservation International. Bah ?al 24.1 George Harrison/Grant Heilman
with permission from O. L. Miller, Jr, B. A. Hamkalo, and C. A. Thomas, Jr, Photography, Inc.;24.2a1 lohn Shaw/Tom Stack & Associates, Inc.;24.2a2
Science 169 (1970): 392. Copyright (c)1970 American Association for the Don & Pat Valenti/Tom Stack & Associates,Inc.;24,2b1 ZefalCorbts:242b2
Advancement ofScience. Fig# 3. Bab l8 18.1 Cook O, Biehs B, Bier E. Brinker Photodisc/Getty Images; 24.2b3 Photodisc/Getty Images; 24.2b4 Photodisc/
and optomotor-blind act coordinately to initiate development of the L5 wing Getty Images; 24.2b5 Photodisc/Getty Images; 24.2b6 Masterfile;24.3 Graeme
vein primordium in Drosophila. Development. 2004 May;131(9):2II3-24: Chapman; 24.4a Joe McDonald/Bruce Coleman Inc.; 24.4b loe McDonald/
18.14a Carolina Biological/ Visuals Unlimited; 18.14b Hans Pfletschinger/ Corbis; 24.4c USDA/APHIS/Animal and Plant Health Inspection Service;
Peter Arnold, Inc.; 18.18 F. Rudolf Turner, Indiana University; 18.19.1 Wolfgang 24.4d Stephen IGasemann/Photo Researchers; 24.4e Barbara Gerlach/Tom
Driever, University of Freiburg, Freiburg, Germany; 18.19.2 Wolfgang Driever, Stack & Associates, Inc.; 24.4f Ueshima R, Asami T. Evolution: single-gene
University of Freiburg, Freiburg, Germany; 18.19.3 Dr Ruth Lahmann, The speciation by left-right reversal. Nature. 2003 Oct 76;425(6959):679; Fig. I;

I(redit I(R-2
24.49 William E. Ferguson; 24.4h Charles W. Brown; 24.4i Photodisc/Getty Unlimited; 28.21.1 Laurie Campbell/NHPA; 28.21.2 David L. Ballantine,
Images;24.4j Ralph A. Reinhold/Animals Animals/Earth Scenes; 24.4k Grant Department of Marine Sciences, University of Puerto Rtco; 28.22 William L.
Heilman/Grant Heilman Photography, Inc.; 24.41 Kazutoshi Okuno; 24.6.1 Dentler; 28.24.1 George Barron; 28.24.2 R. Calentine/Visuals Unlimited;
Corbis; 24.6.2 John Shaw/Bruce Coleman, Inc.; 24.6.3 Michael Fogden/Bruce 28.25 Robert I(ay, MRC Cambridge; 28.25 I(evin Carpenter and Patrick
Coleman, inc.; 24.12 Ole Seehausen;24.13.1 Stephen Dalton/ Animals Animals I(eeling. Bab 29 29.L Martrn Rugner/AGE Fotostock America; Inc;29.2 S.
- Earth Scenes; 24.13.2 ChristopheCorteau/naturepl.com; 24.15.1 luan Martin C. Mueller and R. M. Brown, ]r; 29.3a Natural Visions; 29.3b Linda Graham,
Sim6n:24.L5.2 Melvin GreylNHPA;24.16 Ole Seehausen; 24.18a Jason Rick; University of Wisconsin-Madison; 29.5.1 Linda Graham, University of
24.19 Ueshima R, Asami T. Evolution: single-gene speciation by left-right iWisconsin-Madison; 29.5.2 Photo courtesy l(aren S. Renzaglia; 29.5.3 Alan
reversal. Nature. 2003 Oct 16:425(6959):679; Eig. I 24.20 Bradshaw HD, S. Heilman; 29.5.4 Michael Clayton; 29.5.5 Barry Runk/Stan/Grant Heilman
Schemske D\r)i/. Allele substitution at a flower colour locus produces a pollinator Photography, Inc.: 29.5,6 Ed Reschke; 29.5.7 Centers for Disease Control &
shift in monkeyflowers. Nature. 2003 Nov 13426(6963):176-8. Bab 25 25.1 Prevention; 29.6 Charles H. Wellman; 29.8 R. i(essel-Shih/Visuals Unlimited;
Gerhard Boeggemann; p 507 Wllliam R. Hammer and ReBecca Hunt, 29.9,1 Runk/Schoenberger/Grant Heilman Photography, Inc.; 29,9.2 Linda
Department of Geology, Augustana Coliege, Rock Island, Illinois; 25.2 George Graham, University of Wisconsin-Madison; 29.9.3 Hidden Forest; 29.9.4
Luther, University of Delaware Graduate College of Marine Studies; 25.3a Hidden Forest; 29.9.5 Tony rWharton, Frank Lane Picture Agency/Corbis;
Courtesy of F. M. Menger and I(urt Gabrielson, Emory University; 25.4.1a 29.11a Brian Lightfoot/AcE Fotostock America, Inc.; 29.1lb Chris Lisle/
Mitsuaki Iwago/Minden Pictures; 25.4,Lb S. M. Awramik/Biological Photo Corbis; 29,15,1 Jane Grushow/Grant Heilman Photography, lnc.; 29.15.2
Servtce 25.4.2 Andrew H. I(noll; 25.4.3 Lisa-Ann Gershwin/University of Murray Fagg, Australian National Botanic Gardens; 29.15.3 Helga & I(urt
California-Berkeley, Museum of Paleontology; 25.4.4 Chip Clark, National Rasbach; 29.15.4 Barry Runk/Stan/Grant Heilman Photography, Inc.: 29.15,5
Museum of Natural History, Smithsonian Institution; 25.4.5 http://www.fossils. Milton Rand/Tom Stack & Associates, lnc; 29.15.6 Michael Viard/Peter
eu.com;25.4.6 Chip Clark; 25.4.7 Seelevel.com 25,4.8 Specimen No. 12478, Arnold, Inc.; 29.16 The Open University. Bab 3O 30.1 National Museum of
Markus Moser, Staatliches Museum fiir Naturkunde Stuttgart; 25.8 Theodore Natural History, Smithsonian Institution; 30.5.1 George Louin/Visuals
J. Bornhorst, Michigan Technological University; 25.11 Shuhai Xiao, Tulane Unlimited; 30.5.3 Grant Heilman Photography, Inc.; 30.5.4 Michael and
University; 25.18.1 Gerald D. Carr;25,18.2 Gerald D. Carr; 25.18,3 Gerald Patricia Fogden/Minden Pictures; 30.5.5 Thomas Schoepke; 30.5.6 Michael
D. Carr; 25.18.4 Gerald D. Carr;25.18,5 Gerald D. Carr;25,18.6 Bruce G. Clayton; 30.5.7 Doug Sokell/Visuals Unlimited; 30.5.8 Raymond Gehman/
Baldwin; 25.20 Stephen Dalton/Minden Pictures; 25.23 Shapiro MD, Marks Corbis; 30.5.9 Adam Jones/Getty Images, Inc.; 30.5.10 David Muench/Corbis;
ME, Peichel CL, Blackman BI(, Nereng I(S, Jonsson B, Schluter D, I(ingsley 30.5.11 Gunter Marx, Photography/Corbis; 30.5.12 laime Plaza/Wildlight
DM. Genetic and developmental basis of evolutionary pelvic reduction in Photo Agency; 30.5.13 Royal Botanic Gardens Sydney; 30.5.14 l(ent, Breck
threespine sticklebacks.Naiure. Erratum. 2006 Feb 23;439(7079):1014; Eig. P./Animals Animals/Earth Scenes; 30.8.1 Dave I(ing/Dorling I(indersley; 30.8.2
1. Bab 26 26.1 Michael & Patricia Fogden/Minden Pictures; 26.2.1 Ryan Andy Crawford/Dorling I(indersley; 30.8.3 Dave I(ing/Dorling tCndersley;
McVay/Photodisc/Getty Images; 26.2.2 Neil Fletcher/Dorling I(indersley; 30.8.4 Bill Steele/Stone/Getty Images Inc.; 30.8.5 Roger Phillips/Dorling
25.2.3 Dorling ICndersley; 26.17a Courtesy Dept. of Library Services, American l(indersley; 30.9.1 C. P George/Visuals Unlimited; 30.9.2 Hans Doeter Brandl,
Museum of Natural History;26.17b EdHeck.com; 26,20 John W. I(arapelou, Frank Lane Picture Agency/Corbis; 3O.9.3 Scott Camazine/Photo Researchers,
CMl/Phototake. Bab 27 27,l Wayne P Armstrong; 27.2aDr. Dennis I(unkel/ Inc.; 30.9.4 Derek Hall/Dorling I(indersley; 30.lla David L. Dilcher; 30.13.1
Visuals Unlimited;27.2b Dr Dennis l(unkel/Vrsuals Unlimited; 27.2c Stem Howard Rice/Dorling Kindersley; 30.13.2 Bob & Ann Simpson/Visuals
]ems/Photo Researchers; 27.3 ]ack Bostrack/Visuals Unlimited;27.4 Dr Immo Unlimited; 30.13.3 Stephen McCabe; 30.13.4 Andrew Butler/Dorling
Rantala/ SPL/Photo Researchers; 27.5 Fran Heyl Associates; 27,6 iulius Adler; I(indersley; 30.13.5 Eric Crichton/Dorling I(ndersley; 30.13.6 ]ohn Dransfield;
27.7a S. W. Watson. @Journal of Bacteriology, American Society of 30.13.7 Dorling l(indersley; 30.13.8 Terry W. Eggers/Corbis; 30.13.9 Ed
Microbiology; 27.7b N.J. Lang/Biological Photo Service; 27,8 Huntington Reschke/Peter Arnold, tnc.; 30,13.10 Matthew Vflard/Dorling l(indersley;
Potter, Byrd Alzheimer's Institute and University of South Florida and David 30.13.11 Tony Wharton, Frank Lane Picture Agency/Corbis; 30.13,12 Howard
Dressler, Oxford University and Balliol Collegel'27.9 H.S. Pankratz, T.C. Rice/Dorling I(indersley; 30.13.13 Dr. Gerald D. Carr, PhD; p 633 Dorling
Beaman/Biological Photo Service; 27,L2 Dennis I(unkel/Photoiake NYC; 27.14 I(indersley. Bab 3l 31.1 Georg Mi.iller/www.pilzepilze.de; 31.2.1 Hans
Susan M. Barns, Ph.D.; 27.15 Dr. Tony Brain/Science Photo Library/Photo Reinhard/Taxi/Getty Images; 31.2.2 Fred Rhoades/Mycena Consulting; 31.2.3
Researchersj 27.17 Jack Dykinga/Stone/Getty Images; 27.18.1 L. Evans/ Elmer I(oneman/Visuals Unlimited; 31.4a N. Allin & G.L. Barron, University
Biological Photo Service; 27.18.2 Yutcht Suwa; 27.18.3 National Library of of Guelph/Biological Photo Service; 31.6.1 Jack M. Bostack/Visuals Unlimited;
Medicine; 27.18.4 Phototake NYC; 27.18.5 Alfred Pasieka/Peter Arnold, Inc.; 31.6.2 David Scharf/Peter Arnold, Inc.; 31.7 Stephen J. I(ron; 31.9 Dirk
27.18.6 Photo Researchers; 27.18.7 Moredon Animal Health/SPl/Photo Redecker, Robin I(odner, and Linda E. Graham. Glomalean Fungi from the
Researchers; 27.f8.8 CNRI/SPL/ Photo Researchers; 27.18.9 T.E. Adams/ Ordovician. Science 15. September 2000 289:1920-192\: 3l,lo Centers for
Visuals Unlimited 27.L8.1O Frederick P. Mertz/Visuals Unlimited; 27.1a.11 Disease Control & Prevention; 31.11.1 John Taylor; 31.11.2 Ray Watson,
David M. Phillips/Visuals Unlimited; 27,19 Pascale Frey-lCett, Tree-Microbes anadianphotography.ca; 31.11.3 l(iers ET, van der Heijden MG. Mutualistic
Interaction loint Unit, Centre INRA de Nancy; 27.2O Ken Lucas/Biological stabilify in the arbuscular mycorrhizal symbiosis: exploring hypotheses of
Photo Service; 27.21.1 Scott Camazine/ Photo Researchers: 27.21.2 Davrd. evolutionary cooperation. Ecology. 2006 Jul.87(7):1627-36; Fig. 1a. Image by
M. Phillips/Photo Researchers; 27.21.3 James Marshall/The Image Works; Marcel van der Heijden, Swiss Federal Research Station for Agroecology and
27.22,1 Seelevel.com; 27.22.2 MirelrM natural plastics/Metabol ix: 27.22,3 Agriculture; 31.11.4 Frank Young/Papilio/Corbis; 31.11.5 Phil Dotson/Photo
Courtesy of Exxon Mobil Corporation. Bab 28 28.1 Moreira D, L6pez-Garcia Researchers, Inc.; 31,12 \X/illiam E. Barstow; 31,13.1 Barry Runk/Stan/Grant
P. The molecular ecology of microbial eukaryotes unveils a hidden world. Heilman Photography, Inc.: 3L,13.2 Barry Runk/Stan/Grant Heilman
Trends Microbiol. 2002 lan;10(1):31-8; Fig. 4. Photo by Brian S. Leander; 28.3a Photography, Inc.; 31.13.3 Ed Reschke/Peter Arnold, Inc.; 31.13.4 George
|erome Paulin/Vrsuals Unlimited; 28,3b Eric Condliffe/ Msuals Unlimited; Barron; 31.14 G.L. Barron, University of Guelph/Biological Photo Service;
28.3c1 Manfred l(age/Peter Arnold, Inc.; 28.3c2 Visuals Unlimited; 28.3d1 31.15 M. F. Brown/Biological Photo Service; 31.16.1 David M. Dennis/
Manfred l(age/Peter Arnold, Inc.; 28.3d2 David J. Patterson/ microscope; Animals Animals/Earth Scenes; 31.16.2 Viard/lacana/Photo Researchers, Inc.;
28.3e Wim van Egmond/Getty lmages; 28.4 David M. Phillips/ Visuals 31.16c Matt Springer; 31.17 Fred Spiegel; 31.18.1 Fletcher and Baylis/Photo
Unlimited; 28.5 David J. Patterson; 28.6 Meckes/Ottawa/Photo Researchers, Researchers, Inc.; 31.18.2 Michael Fogden/DRK Photo; 31.18.3 I(onrad Wothei
Inc.;28.7 Michael Abbey/Visuals Unlimited; 28.8 Guy Brugerolle, Universitad Minden Pictures; 31.19 Biophoto Associates/Photo Researchers, Inc.; 31.20
Clearmont Ferrand; 28.9 Virginia Institute of Marine Science; 28.10 Masamichi Rob Simpson/Visuals Unlimited; 31.22 Mark Mofett/Minden Pictures; 31.23.1
Aikawa, Tokai University School of Medicine, Japan; 28,11 Mike Abbey/ Gerald & BuffCorsi/Visuals Unlimited; 31.23.2 Fritz Polking/Visuals Unlimited;
Visuals Unlimited; 28.12 Centers for Disease Control & Prevention; 28.13 31.23.3 David Sieren/Visuals Unlimited; 31.24 V. Ahmadi.iian/ Visuals
Eric Condliffe/Visuals Unlimited; 28.1<1, Stephen Durr; 28.15 Colin Bates, Unlimited; 31.25a Brad Mogen/Visuals Unlimited; 31.25b Peter Chadwick/
http://www.coastalimageworks.com; 28.16 J.R. Waaland/Biological Photo Dorling l(indersley;31.25c Robert Calentine/Visuals Unlimited;31.26 Christine
Service; 28.17 Fred Rhoades; 28.18 Robert Brons/Biological Photo Service; Case/Skyline College. Bab 32 32.L Jetr Hunter/Image Bank/Getty Images;
28.f9.1 D. P Wilson, Eric & David Hosking/Photo Researchers, Inc.;28.19.2 32.4a Dennis Rice, South Australian Museum; 32,4b lames G. Gehling, South
Michael D. Guiry; 28.19,3 Biophoto Associates/Photo Researchers, Inc.; Australian Museum; 32.5 J Sibbick, The Natural History Museum, London;
28.19.4 Michael Yamashita/lPN/Aurora & Quanta Productions Inc; 28.19.5 32.6 rWikramanayake AH, Hong M, Lee PN, Pang I(, Byrum CA, Bince lM,
David Murray/Dorling l(indersley', 28.20 Gerald and Buff Corsr/Visuals Xu R, Martindale MQ. An ancient role for nuclear beta,catenin in the evolution

KR-3 Kredit
of axial polarity and germ layer segregation. Nature. 2003 Nov 27;426(6965): franzfoto.com/ Alamy images; 34.32.1 D. Parer and E. Parer Cook/Auscape
M6-50; Ftg. 2, 3 and 4; 32.12 l(ent Wood/Photo Researchers, Inc.; 32.13a International Proprietary Ltd.; 34.32.2 Mervyn Grifiths/Commonwealth
Carolina Biological/Visuals Unlimited. Bab 33 33.1 C. Wolcott Henry IlI/ Scientific and Industrial Research Organization; 34.33a ARDEA/Retna Ltd.;
National Geographic/Getty Images; 33.3.1 Andrew ). Martinez/Photo 34.33b Fritz Prenzel/ Animals Animals/Earth Scenes; 34.36 Frans Lanting/
Researchers, Inc.; 33,3.2 Robert Brons/Biological Photo Service; 33.3.3 Stephen Minden Pictures; 34.38a Kevin Schafer/AGE Fotostock America, Inc.; 34.38b
Dellaporta; 33,3.4 Gregory G. Dimijian/Photo Researchers, inc.; 33.3.5 Ed Frans Lanting/Minden Pictures; 34.39a Morales/AGE Fotostock America,
Robinson/Pacific Stock/ Photolibrary;33.3.6 W. I. Walker/Photo Researchers, Inc.; 34.39b Anup Shah/Image State/Alamy Images; 34.39c T. ). Rick/Nature
Inc.; 33.3.7 Colin Milkins/ Oxford Scientific Films/Animals Animals/Earth Picture Library; 34.39d E. A. lanes/AGE Fotostock America, Inc.; 34.39e
Scenes; 33.3.8 Fred Bavendam/ Peter Arnold, Inc.; 33,3.9 Lauritz Jensen/ Frans Lanting/Minden Pictures; 34.41a The Cleveland Museum of Natural
Visuals Unlimited; 33,3.10 Peter Funch; 33.3.11 Erling Svensen/UWPhoto History; 34.4lb John Reader/SPL/Photo Researchers,Inc.;34.42.1 Alan rX/alker
ANS; 33.3.12 Robert Pickett/Papilio/Alamy Images; 33.3.13 Peter Batson/ @ National Museums of I(enya. Printed with permission; 34.42.2 I.H.
Image Quest Marine; 33.3.14 Reinhart Mobjerg I(ristensen; 33.3.15 Erling Matternes; 34.44 David L. Brill/Brill Atlanta; 34.45 C. Henshilwood & F.
Svensen/UWPhoto ANS; 33.3.16 Andrew Syred/ Photo Researchers, Inc.; d'Errico. Bab 35 35.3 Robert & Linda Mitchell/Robert & Linda Mitchell
33.3.17 Thomas Stromberg; 33.3.18 Reproduced with permission from A. Photography; 35.4.1 lames Strawser/Grant Heilman Photography, Inc.; 35,4,2
Eizinger and R. Sommer, Max Planck Institut fur entwicklungsbiologie, Rob \X/alls/Alamy; 35.4,3 Drew Weiner; 35.4.4 Robert Holmes/Corbis; 3b.4.5
Tubingen. Copyright 2000 American Association for the Advancement of Geoff Tompkinson/Science Photo Library/Photo Researchers, Inc.; 35.5.1 Lee
Science. Cover 278(5337) 17 Oct97;33.3.19 Tim Flach/ Stone/Getty Images; \J/. Wilcox; 35.5.2 Gusio Production/Science Photo Library/Photo Researchers,
33.3.20 Heather Angel/Natural Visions; 33.3.21 Robert Harding World Inc.; 35.5.3 Dorling l(indersley; 35,5.4 Barry Runk/Stan/Grant Heilman
Imagery/Alamy Images; 33.3.22 Robert Brons/Biological Photo Service; 33.3.23 Photography, Inc.;35.7.1Scott Camazine/Photo Researchers ,Inc.;35,7.2Fritz
'W.im
van Egmond/Visuals Unlimited; 33.4 Andrew J. Martinez/ Photo Polking/Visuals Unlimited; 35.7.3 Mike ZenslCorbis; 35,7.4 Jerome Wexler I
Researchers, Inc.;33,7a Andrew J. Martinez/Photo Researchers, Inc.; 33.7b Photo Researchers, Inc.; 35,7.5 lames Strawser/Grant Heilman Photography,
Robert Brons/Biological Photo Service; 33.7c Great Barrier Reef Marine Park Inc.; 35.9 Purdue Extension Entomology; 35.10.1 Brian Capon; 35.10.2 Ed
Authorityj 33.7d Neil G. McDaniel/Photo Researchers, Inc.; 33.8 Robert Reschke/Peter Arnold, Inc.; 35.10.3 Graham Kent, Benjamin Cummings;
Brons/Biological Photo Service; 33.9 Ed Robinson/Pacific Stock/Photolibrary; 35.10.4 Graham I(ent, Benjamin Cummings; 35.10.5 Richard I(essel and
33,11 Centers for Disease Control and Prevention (CDC); 33.12 Stanley Gene Shih/Visuals Unlimited; 35.10.6 Reproduced with permission from Plant
Fleger/Vrsuals Unlimited; 33.f 3 \fl. I. Walker/Photo Researchers, Inc.; 33,14a Cell Biology on CD, by B E S Gunning, http://www.plantcellbiologyonCD.
Colin Milkins, Oxford Scientific Films/Animals Animals/Earth Scenes; 33.14b com; 35.10.7 Ray F. Evert; 35.10.8 Dr. Richard l(essel & Dr Gene Shih/Visuals
Fred Bavendam/Peter Arnold, lnc.; 33.16 .fef Foott/Tom Stack & Associates, Unlimited; 35,13 Carolina Biological Supply/Phototake NYC; 35,14a1 Ed
Lnc.; 33.17a Gerry Ellis/Minden Pictures; 33,17b Corbis; 33.19 Harold W. Reschke; 35.14a2 Carolina Biological Supply/Phototake NYC; 35.14b Ed
Pratt/Biological Photo Service; 33.21a Robert Pickett/Papilio/Alamy Images; Reschke; 35.15 Michael Clayton; 35.15 Michael Clayton;35,17 Ed Reschke;
33.21b Mark Conlin/Image Quest Marine; 33.21c Jonathan Blair/Corbis; 35.18 Ed Reschke; 35.19bf Michael Claytoni 35.19b2 Alison W Roberts;
33.22 A.N.T./Photoshot/NHPA Limited; 33.23 Peter Batson/lmage Quest 35.21 Edward Cook, Lamont,Doherty Earth Observatory, Columbia University,
Marine; 33,24 Astrid & Hanns-Frieder Michler/Photo Researchers, Inc.:33.25 Palisades, NX 35.23 California Hisiorical Society Collection (CHS,1177),
Reproduced with permission from A. Eizinger and R. Sommer, Max Planck University of Southern California on behalf of the USC Specialized Libraries
Institut fur entwicklungsbiologie, Tubingen. Copyright 2000 American and Archival Collections; 35.24 Reproduced by permission from )anet Braam,
Association for the Advancement of Science. Cover 278(5337) 17 Oct 97; Cell 60 (9 February 1990): Cover. Copyright (c)1990 Cell Press. Image courtesy
33.26 Science Photo Library/Photo Researchers, Inc.; 33,27 Dan Cooper, of Elsevier Sciences Ltd: 35.26 Susan rffick, University of Minnesota; 35,27
http://www.isotelus.com; 33.28 Grenier ]l(, Garber TL, Warren R, Whitington B. Wells and I(. Roberts;35.28a-b From figure I in B. Scheres et al,
PM, Carroll S. Evolution of the entire arthropod Hox gene set predated the Development 121:53. (c) 1995 The Company of Biologists Ltd; 35.28c From
origin and radiation of the onychophoran/arthropod clade. Curr BioI. 1997 figure 6c in R. Torres Ruiz and G..lurgens, Development f2O:2967-2978. (c)
Augl;7(8):547-53; Fig. 3c; 33.30 Milton Tierney, Jr./Visuals Unlimited; 33.31.1 1994 The Company of Biologists Ltd; 35.29 From figure la in U. Mayer et
Tim Flach/Stone/Getty Images; 33.31.2 Andrew Syred/Photo Researchers, al, Development II7 (I): 149-162. (c) 1993 The Company of Biologists Ltd;
Inc.; 33.31.3 Peter Arnold/Peter Arnold, Inc.; 33.33 Premaphotos/Nature 35.30 Reproduced by permission from figure 1 in D. Hareven et al, Cell 84
Picture Library; 33,34 Tom McHugh/Photo Researchers, Inc.; 33,36 ail John (5):735-744. Copyright (c) 1996. by Elsevier Science Ltd; 35.31 Reproduced
Shaw/Tom Stack & Associates, Inc.; 33.38a Maximilian \ffeinzierl/Alamy by permission from Figure 29 in Hung et al, Plant Physiology iI7:72-84.
Images; 33.38b Peter Herring/Image Quest Marine; 33.38c Peter Parks/Image Copyright (c) 1998 by the American Society of Plant Biologists. Image courtesy
Quest Marine; 33.40a Fred Bavendam/Minden Pictures; 33.40b Jeff Rotman/ of John Schiefelbein/Univesity of Michigan; 35.32 Dr. Gerald D. Carr, PhD;
Photo Researchers, Inc.; 33.40c Robert Harding World Imagery/Alamy Images; 35.33 Dr. E. M. Meyerowitz and John Bowman, Development 7\2 I99I:I-
33.40d )urgen Freund/ Nature Picture Library; 33.40e Hal Beral/Corbis; 231.2, Division of Biology, California Institute of Technology; p 763 Kitin PB,
33.40f Daniel janies. Bab 34 34.1 Xian-guang H, Aldridge Rl, Siveter DJ, Fu.jii T, Abe H and Funada R. Anatomy of the vessel network within and
Siveter D), Xiang-hong F. New evidence on the anatomy and phylogeny of between tree rings of Fraxinus lanuginosa (Oleaceae). American )ournal of
the earliest vertebrates. Proceedings of the Royal Society of London-B-Biological Botany.2004;91:779-788; Eig. 1. Bab 36 36.1 Peggy Heard/FLPA/Alamy Images;
Sciences, Sept. 22, 2OO2: 269 (1503) 1865-1869; Fig. Lc; 34.4 Runk/ 35.3 Rolf Rutishauser; 36.5 Dana Richter/Visuals Unlimited; 36.10 Nigel
Schoenberger/Grant Heilman Photography, Inc.; 34.5a Robert Bron/Biological Cattlin/Holt Studios International/ Photo Researchers, Inc.; 36.13 Scott
Photo Service; 34,8 Nanjing Institute of Geology and Palaeontology; 34.9 Camazine/Photo Researchers, Inc.; 36.16 leremy Burgess /Science Photo
Tom McHugh/Photo Researchers, inc.; 34.10 Breck P I(ent/Animals Animals/ Library/Photo Researchers, Inc.; 36,18.1 C. C. Lockwood/Animals Animals
Earth Scenes; 34.11 Mark A. Purnell, Department of Geology, University of - Earth Scenes; 36.18.2 Kate Shane; 36.18.3 Frans Lanting/Minden Pictures;
Leicester, UK; 34.14 The Field Museum; 34.15a Carlos Villoch/Image Quest 36.18.4 John D. Cunningham/Visuals Unlimited; 36.18.5 Andrew de Loryl
Marine; 34.15b Masa Ushioda/lmage Quest Marine; 34,15c Jef Mondragon/ Dorling I(indersley; 36,18.6 Maddie Thornhill/Garden World Images Ltd/
Mondragon Photo; 34.17a James D. Watt/Image Quest Marine; 34,17b Fred Alamy; 36.21 M. H. Zimmermann, courtesy of Professor P B. Tomlinson,
Bavendam/Minden Pictures; 34,17c Marevision/AGE Fotostock America, Inc.; Harvard University: 36.22 Kim 1, Hempel FD, Sha I(, Pfluger J, Zambryski
34.17d Fred McConnaughey/Photo Researchers, Inc.; 34.18 Arnaz Mehta; PC. ldentification of a developmental transition in plasmodesmatal function
34.21a Alberto Fernandez/AGE Fotostock America, Inc.; 34.21b Michael during embryogenesis in Arabidopsis thaliana. Development. 2002
Fogden/Bruce Coleman lnc.; 34.21c Michael Fogden/Bruce Coleman Inc.; Mar;729(5):1267-72; Fig.39, 6i 8b and 8c. Images supplied by Patricia
34.22a lohn Cancalosi/Peter Arnold, Inc.; 34.22b Stephen Dalton/ Photo Zambryski. Bab 37 37.1NOAA Photo Library, Historic NWS collection; 37.2
Researchers, Inc.:34,22cHans Pfletschinger/Peter Arnold, Inc.; 34.23 Michael Agricultural Research Service/USDA; 37.4.1 U.S. Geological Survey, Denver;
& Patricia Fogden/Minden Pictures; 34.25 Michael & Patricia Fogden/ Minden 37.4.2 USGS/Menlo Park; 37.5 I(evin Horan/Stone/Getty Images Inc.;37.7
Pictures; 34.27a Dotg Wechsler; 34.27b Matt T. Lee; 34.27c Michael & Maurice Reece. From the Country Gentleman, courtesy of the Curtis Publishing
Patricia Fogden/Minden Pictures; 34.2TdMedfordTaylor/National Geographic Co.:37.8 White et al, Plant Physiology, ]une 2003; 37.10a Breck P I(ent/
lmage Collection; 34.27e Carl & Ann PurcelliCorbis; 34.28a Stephen J. Animals Animals/Earth Scenes; 37.l0b E. H. Newcomb and S. R. Tandon/
Kraseman/ DRI( Photo; 34.28b Janice Sheldon; 34,30a Russell Mountford/ Biological Photo Service; 37.l2aGerald Van Dyke/Msuals Unlimited; 37.12b
Alamy Images; 34.30b Corbis; 34,30c Frans Lanting/Minden Pictures; 34.30d Carolina Biological Supply/Phototake NYC; 37.13 Elizabeth l. Czarapata;

I(redit I(R-4
37.14.1 Vblfgang l(aehler/Corbis; 37.14,2 lames Strawser/Grant Heilman Bonniers ForIag;42.17 Nina Zanetti; 42.18 Science Source/Photo Researchers;
Photography, Inc.: 37.14.3 l(evin Schafer/Corbisl' 37,14.4 Andrew Syred/ 42.19 Nina Zanelti; 42.2Oa Ed Reschke; 42.2Ob W. Ober/Visuals Unlimited;
Science Photo Library/Phoio Researchers, Inc.;37.14.5 Gary W. Carter/ 42,21a Peler Batson/lmage Quest 3-D; 42.2Ib Dave Haas/The Image Finders;
Corbis; 37.14,6 l(im Taylor and lane Burton/Dorling I(indersley; 37.14,7 42.21c Frans Lanting/Minden Pictures; 42.23 Prepared by Dr Hong Y Yan,
Biophoto Associates/ Photo Researchers, Inc.; 37.14.8 Philip Blenkinsop/ University of I(entcky and Dr Peng Chai, University of Texas; 42.24.L Dr.
Dorling I(indersley;37 .14.9 Dr. Paul A. ZahllPhoto Researchers, Inc.;37 .L4.lO Richard I(essel & Dr Randy l(ardon/Visuals Unlimited; 42.24.2 CNRIISPLI
Fritz Polking, Frank Lane Picture Agency/Corbis; 37.15 R. Ronacordi/Visuals Photo Researchers: 42,26 Hans-Rainer Duncker, University of Giessen,
Unlimited. Bab 38 38.f Pierre-Michel Blais, orchidees.provence.free.fr; 38.2.1 Germany. Bab 43 43.1 Biology Media/Science Source/Photo Researchers;
Craig Lovell/Corbis; 38,2,2 John Cancalosi/Nature Picture Library; 38.3.1 43.4 Ferrandon D, Jung AC, Criqui M, Lemaitre B, Uttenweiler-foseph S,
Ed Reschke; 38,3.2 David Scharf/Peter Arnold, Inc.; 38.3.3 Ed Reschke; Michaut L, Reichhart ), Hoffmann JA. A drosomycin,GFP reporter transgene
38.4.1 Marianne Wiora, gartenspaziergang.de; 38.4.2 Stephen Dalton/NHPA; reveals a local immune response in Drosophila that is not dependent on the
38.4.3 Bjorn Rorslett, naturfotograf-com; 38.4.4 Doug Backlund; 38.4.5 Toll pathway. EMBO.l. 1998 Aug 10;17(5):L2I7-27;Ftg.La;43.17 David Scharf/
Martin Heigan, antimatter-3d.com; 38.4.6 Michael & Patricia Fogden/Minden Peter Arnold, Inc.; 43,19 Gopal Murti/Phototake NYC; 43.22 Alamy Images;
Pictures; 38.4.7 Merlin D. Tuttle, Bat Conservation International; 38.6 43.24 Alarn Pol/ISM/PhototakeUSA. Bab 44 44.1 Felix Heintzenberg, Biofokus
Palanivelu R, Brass L, Edlund AF, Preuss D. Pollen tube growth and guidance Nature Photography; 44.3 Brandon Cole: 44.5 Dr. john Crowe, University of
is regulated by POP2, an Arabidopsis gene that controls GABA levels. Cell. California, Davis; 44.14b Lise Bankir; 44.14d Visuals Unlimited; 44.17 Gety
2003 Jul 77; 714(7):47-59; Fig. 5ab; 38.11.1 BIOS l(lein & Hubert/Peter Ellis/Minden Pictures; 44.18 Michael & Patricia Fodgen/Minden Pictures. Batr
Arnold, Inc.; 38.11.2 Satoshi l(uribayashi/Nature Productioni 38.11.3 Brian 45 45,1.1Ralph A. Clevenger/Corbis; 45.1.2 Stuart Wilsonr'Photo Researchers,
Gordon Green/National Geographic Image Collection; 38.11.4 Steve Bloom Inc.; 45,9,1 Breck P. I(ent/Animals Animals - Earth Scenes; 45.9.2 Leonard
lmages/Alamy; 38,11.5 Aaron A,{cCoy/ Botanica/Photolibrary; 38.11.6 Rue Enterprises/Animals Animals - Earth Scenes; 45,19 ISM/Phototake. Bob
California Department of Food and Agriculture's Plant Health and Pest 46 46.1 Robin Chittenden/Corbis; 46.2 David Wrobel; 46.4a P de Vries,
Prevention Services; 38.11.7 Steve Shattuck/ CSIRO Division Entomology; courtesy of David Crews; 46.5 Dwight I(uhn/Dwight R. Kuhn Photography
38.11.8 Kim A. Cabrera, http://www.bear-tracker.com;38,11.9 Alan Williams/ 46.6 William E. Ferguson; 46.17 Photo Lennart Nilsson/Albert Bonniers
Alamy; 38.12 David Cavagnaro/DRl( Photo; 38.13,1 Marcel E. Dorken; Forlag AB. A Child is Born, Dell Publishing. Enb 47 47.1 Photo Lennart
38.13.2 Marcel E. Dorken; 38.13.3 Nobumitsu l(awakubo, Gifu University, Nilsson/Albert Bonniers Forlag AB. Gunilla Hedesund 47.2 Historical
.lapan; 38.15 Sinclair Stammers/Photo Researchers, Inc.; 38.15 Andrew Collections, College of Physicians; 47.4 Exp Vacquier VD, Payne )E. Methods
McRobb/ Dorling I(indersley; 38.17 Richard M. Manshardt; 38.18.1 peter for quantitating sea urchin sperm-egg binding. Exp Cell Res. 1973 Nov;
Berger; 38.18.2 Adrian Arbib/Peter Arnold, Inc. Bab 39 39.1 Plant Physiol. 82(l):227-35:47.4 Res Hafner, M., Petzelt, C., Nobiling, R., Pawley, 1., Kramp,
1999 Jul;120(3): Cover. By permission of the American Society of Plant D. and G. Schatten. Wave of Free Calcium at Fertilization in the Sea Urchin
Physiologists. Illustration by Niemeyer MI and Fernandez MC; 39.2 Natalie Egg Msualized with Fura-2 Cell Motil. Cytoskel., 9:27I-277 (1988); 47.6 George
B. Bronstein, Mercy College, Dobbs Ferry, New York; 39.7 Regulation of von Dassow; 47.8 R. I(essel & G. Shih/Visuals Unlimited; 47.9 Charles A.
Polar Auxin transport ATPIN1 in Arabidopsis Vascular Tissuel' by Leo Ettensohn; 47.12a P. Huw Williams and Jim Smith, The Wellcome Trust/
Galweiler, et al) Science 18 DEC 1998, vol. 282; 39.9 Malcolm B. Wilkins, Cancer Research UI( Gurdon Institute; 4.7.12c Thomas Poole, SUNY Health
University of Glasgow, Glasgow Scotland, U.K.; 39.10a Mark Doyle/ Science Center; 47,13b Carolina Biological Supply/Phototake; 47.19 Dr. Ianet
Department of Biochemistry, University of Wisconsin, Madison; 39.10b Fred Heasman; 47.20 Marsden M, DeSimone DW. lntegrin-ECM interactions
Jensen; 39.12.1 Mia Molvray, http://www.molvray.com; 39.12.2 I(aren E. regulate cadherin-dependent cell adhesion and are required for convergent
I(och; 39.14a l(urt Stepnitz, DOE Plant Research Laboratory, Michigan State extension in Xenopus. Curr Biol. 2003 lul 15;13(14):1182-91; 47.21 Hiroki
University;39.14b )oe I(ieber, University ofNorth Carolina; 39,15 Ed Reschke; Nishida, Developmental Biology \2I (1987):526. Reprinted by permission of
39.15 Malcolm B. Wilkins, University of Glasgow Glasgow, Scotland, U.K.; Academic Press;47.22J. E. Sulston and H. R. Horvitz, Dev. Biol. 56 (1977):1tO-
39.17 Malcolm B. Wilkins, University of Giasgow, Glasgow, Scotland, U,K.; 156; 47.25 l(athryn \X/. Tosney, University of Michigan; 47.26 Dennts
39.20 Malcolm B. Wilkins, University of Glasgow, Glasgow Scotland, U.K.; Summerbell; 47.27 CNRI/Photo Researchers, Inc. Bab 48 48.1 Marine Themes
39.24 Michael Evans, Ohio State University; 39.25 Reproduced by permission Pty Ltd, marinethemes.com; 48.2 David Fleetham/Alamy; 48.5b Thomas
from Janet Braam, Cell 60 (9 February 1990: Cover. Copyright (c)1990 Cell Deerinck/National Center for Microscopy and Imaging Research, University
Press. Image courtesy of Elesevier Sciences Ltd; 39.26a-b David Sieren/ of California, San Diego; 48.12 Bear, Connors, and Paradiso, Neuroscience:
Visuals Unlimited;39.26c From I(. Esau. Anatomy of Seed Plants, 2nd ed. Exploring the Brain (c) 7996, p. 43 48.14 Edwin R. Lewis, University of
(New York: ]ohn Wiley and sons, 1977), fig. 19.4, p.358; 39.27 I. L. Basq and California at Berkeley. Bah 49 49.1 G. Fesl MD, Dep. of Neuroradiology,
M. C. Drew. Bab 40 40.1 loe McDonald/ McDonald Wildlife Photography; LMU Munich, Germany; 49.6b N. I(edersha/Photo Researchers, Inc; 49.17
4O.2a Flip Nicklin/Minden Pictures; 40.2b Tui De Roy/Minden Pictures; Marcus E. Raichle, M.D., Washington University Medical Center; 49.23 Martin
40.2c Norbert Wu/Minden Pictures; 40.4.1 G. Shih-R. I(essel/Visuals M. Rotker/Photo Researchers, lnc.: 49.24 Fred H. Gage, The Salk Institute,
Unlimited; 40,4.2D. M. Phillips/Visuals Unlimited; 40.4.3 Msuals Unlimited; Laboratory ofGenetics. Bab 50 50.1 Stephen Dalton/Photoshot/NHPA Limited;
40.5.1 CNRI/SPL/Photo Researchers; 40.5.3 Chuck Brown/ Photo Researchers; 50.4.1 OSF/Animals Animals/Earth Scenes; 50.4.2 R. A. Steinbrecht; 50.5a
4O,5.4 Science VU/Visuals Unlimited; 40.5,5 Nina Zanetti; 40.5.6 Nina loe McDonald/Animals Animals/Earth Scenes; 50.5b Flip Nicklin/Minden
Zanelti 40,5,7 Dr Gopal Murti/SPL/Photo Researchers; 40.5.8 Nina Zanetti; Pictures; 50.7 From Richard Elzinga, Fundamentals of Entomology 3 ed.
40.5.9 Manfred l(age/Peter Arnold, Inc.; 40.5.10 Gladden Willis, M. D./ (c)1987, p. 185. Reprinted by permission of Prentice-Hall, Upper Saddle River,
Vrsuals Unlimited; 40.5.11 Thomas Deerinck/National Center for Microscopy NI; 50.8 Peter Gillespie; 50.17a USDA/APHIS Animal And Plant Health
and Imaging Research, University of California, San Diego; 40.5.12 Ulrich Inspection Service1,5O.25 Clara Franzini-Armstrong, University of Pennsylvania;
Gdrtner, Paul Flechsig lnstitute for Brain Research, Dept. Neuroanatomy, 50.26 Courtesy of Dr. H. E. Huxley; 50.35 Dave Watts/NHPA/Photo
Universitet Leipzig, Germany; 40.9a Patricio Robles Gil/naturepl.com; 40,9b Researchers, Inc.; 50.36 Vance A. Tucker Bab 51 51.1 Steve Kaufman/ Corbis;
Jim Brandenburg/Minden Pictures;40,13 Robert Ganz; 40.18 Sian Lindstedt; 51,2 Michael & Patricia Fogden/Minden Pictures; 51.5 Michael Quinton/
40.21 )ohn Gerlach/Msuals Unlimited. llab 4l 4f.1 Michael deYoung/ Corbis; Minden Pictures; 51.6 Michael Nichols/National Geographic/Getty Images;
41.2 Corbis;41.3 Roland Seitre/Peter Arnold, Inc.; 41.4 Thomas Mangelsen/ 51,8 I(enneth Lorenzen, UC Davis; 5l.lOa Thomas McAvoy/Life Magazinel
Minden Pictures; 41.6.1 Brandon Cole;41.6.2 Thomas Eisner; 41.6.3 Photo Getty Images; 51.10b Operation Migration inc.; 51.12 Harry Engels/Animals
Lennart Nilsson/Albert Bonniers Forlag AB; 41,6.4 Gunter Ziesier/Peter Animals/Earth Scenes; 51.13 Clive Bromhall/OSF/Animals Animals/Earth
Arnold, Inc.; 41,12 Fred E. Hossler/Msuals Unlimited; 41.17 Centers for Scenes; 51.14 Robert Pickett/Corbis; 51.16 Rory Doolin; 51.17 Lowell L.
Disease Control & Prevention; 41.19.1 Photodisc/Getty Images; 41.19,2 Getz and Lisa Davis; 51.20a Thomas Mangelsen/Minden Pictures; 51.20b
EyeWire Collection/Photodisc/Getty Images; 41.22 Susumu Nishinagal SPLI Robinson, James H./Animals Animals/Earth Scenes; 5l.2Oc Bill Schomoker;
Photo Researchers; 41.24 Photo courtesy of The ]ackson Laboratory, Bar 51.21 Fred Bavendam/Minden Pictures; 51.22 Courtesy of Gerald S. Wilkinson;
Harbor, Maine; 41.25 Wolfgang l(aehler/Corbis. Btb 42 42.1 jane Burton/ from G.S. lffilkinson and G, N. Dodson, in J. Choe and B. Crespi (eds)., The
Bruce Coleman USA; 42.2a O 2002 Norbert Wu /www.norbertwu.com;42,2b Evolution of Mating Systems in Insects and Arachnids, Cambridge University
Dr John D. Cunningham/VisuaLs Unlimited,; 42,l0,l Dr. Richard I(essel & Press, Cambridge (7997), pp. 310,328; 51.23 Cyrll Laubscher/Dorling
Dr Randy I(ardon/Visuals Unlimited; 42.10,2 Photo Lennart Nilsson/Albert I(indersley; 51.25 Mitsuaki lwago/Minden Pictures; 51.26 Errk Svensson,

I(R-s I(redit
Lund University, Sweden; 51.27 Jennifer larvis; 51.29 Stephen l. I(rasemann/ Proof Fencing Company; 56.23.5 Beft Boekhoven; 56.23.6 Jean Hall/Holt
Peter Arnold, Inc.; 51.31.1 Richard Wrangham; 51.31.2 Alissa Crandall/ Studio/Photo Researchers, Inc.; 56.23.7 I(enji Morita/Environment Division,
Corbis; 51.32 Ulf Wallin/Riser/Getty Images. Bab 52 52.1 Flip Nicklin/Minden Tokyo l(yuei Co., Ltd; 56.25a Serge de Sazo/Photo Researchers, Inc.;56.25b
Pictures; 52.2.1 Science Faction/Getty lmages; 52.2,2 Joe McDonald/Corbis; AP Photo/Hilde Jensen, University of Tu bingen/Nature Magazine; 56,25c
52.2.3 Tom Bean/Corbis; 52.2,4 B. Tharp/Photo Researchers, Inc.; 52.2,5 Frans LantingrMinden Piclures.
Yann Arthus-Bertrand/Corbis; 52.2.6 Reto Stockli, Alan Nelson, Fritz Hasler,
Laboratory for Atmospheres, Goddard Space Flight Center, NASA; 52.4 Erich I(REDIT ILUSTRASI
Hartmann/ Magnum Photos; 52.5 Geoff Dann/Dorling l(indersley; 52,7 Peter
The following figures are adapted from C. I(. Matthews and I(. E. van Holde,
Llewellyn/ Alamy;52,9 Trm Fitzharris/Minden Pictures; 52.18.1 Allen Russell/ Biochemistry,2'd ed. Copyright @ 1996 Pearson Education, Inc., publishing
Index Stock Imagery,Inc.;52.L8.2 Gerry Ellis/Minden Pictures; 52.18,3 David
as Pearson Benjamin Cummings: 4,6b, 9.9, 17.16b and c. The following
Muench/ Corbis; 52.18.4 Ron Watts/Corbis; 52.18.5 Charles McDowell/Grant figures are adapted from W. M. Becker, l. B. Reece, and M. F. Poente, The
Heilman Photography, lnc.; 52.18.5 James Randklev/lmage Bank/Getty Images; World ofthe Cett,3'd ed. Copyright @ 1996 Pearson Education, Inc., publishing
52,18,7 Stuart Westmorland/Corbis; 52.18.8 Stuart Westmorland/Corbis; as Pearson Benjamin Cummings: 4.7,6,7b,7.8, 11.7,ll..ll, 17.1rO, 18,22,
52.18.9 Digital Vision/Getty Images; 52.18.10 William Lange/\Xroods Hole 20.8., and 21.9. Peraga 6.9 and 6,23a and cell organelle drawings in 6.12,
Oceanographic Institution; 52.21.1 Frans Lanting/Minden Pictures; 52.21.2 6.13, 6,14, and 5,2O are adapted from illustrations by Tomo Narashima in
Gordon Whitten/ Corbis; 52.21.3 Wolfgang I(aehler/Corbis; 52.21.4 lohn D. E. N. Marieb, Human Anatomy and Physiotogy, 5rh ed. 6.12a, 50.10, and
Cunningham/Visuals Unlimited; 52.21.5 Tom Bean/Image Bank/Getty Images; 50.11 are also from Human Anatomy and Physiology,5th ed. Copyright @
52.21.5 Bill Ross lCorbis;52,21.7 l{ennan Ward/Corbis; 52.21.8 Darrell Gulin/ 2001 Pearson Education, Inc., publishing as Pearson Benjamin Cummings. The
Corbis; Bab 53 53.1 David Tipling/Nature Picture Library; 53.2 Brandon following figures are adapted from Gerard ). Tortora, Berdell R. Funke, and
Cole, http://www.brandoncole.com; 53.4a Bernard Castelein/Nature Picture Christine L- Case, 1998. Microbiology: An Introtluction,6th ed. Copyright O
Library/ Alamy; 53.4b Frans Lanting/Minden picturesj 53.4c Niall Benvie/ 1998 Pearson Education, Inc., publishing as Pearson Benjamin Cummings:
Corbis; 53.7 Tom Bean/Corbis; 53.8 H. Willcox/Wildlife Picture/Peter Arnold, 27.6a and 43.8. The following figures are adapted from M. W. Nabors,
Inc.; 53.9a lean Louis Batt/Taxi/Getty Images, Inc.; 53.9b Christine Osborne/ Introductian to Botany, Copyright @ 2004 Pearson Education, Inc., publishing
Corbis; 53.14 Gerry Ellis/Minden Pictures; 53.17a Adrian Bailey/ Aurora & as Pearson Benjamin Cummings: 3O.4,3O.13j,39.13, and 41.2 (tengah). The
Quanta Productions Inc.; 53.17b \Xrolfgang l(aehler/Corbis 53.2O loe following figures are adapted from L. G. Mitchell, J. A. Mutchmor, and \Iy'.
McDonald/ Corbis; 53.21 Niclas Fritz6n; 53,27 Marc L. Imhoff, Lahouari D. Dolphin. Zoology. Copyright 01988 Pearson Education, Inc., publishing as
Bounoua, Taylor Ricketts, Colby Loucks, Robert Harriss and William T. Pearson Benjamin Cummings: 41.8, 44.9, and 51.11. The following figures
Lawrence/NASAs Goddard Space Flight Center Bab 54 54.1 Phil Degginger/ are adapted from E. N. Marreb, Human Anatomy and Physiology, 4th ed.
Alamy 54.2.L l(evin deQueiroz, National Museum of Natural History, Copyright O 1998 Pearson Education, Inc., publishing as Pearson Benjamin
Smithsonian Institution, Smithsonian Institution; 54.2.2 foseph T. Collins/ Cummings: 46.16,49.8,49.10 ,50.25, and 50.29. Bab I 1.12 and 21.5 From
Photo Researchers, Inc.; 54.5a C. Allan Morgan/Peter Arnold, Inc.; 54.5b Figure 48 from L. Giot et al., 'A Protein Interaction Map of Drosophila
Fogden/Corbis; 54.5c1 Stephen J. I(rasemann/Photo Researchers, Inc.:54.5c2 melanogasteri' Science, Dec.5, 2003, p. 1733. Copyright O 2003 AAAS.
Michael & Pairicia Fodgen/Minden Pictures; 54.5d1 Edu,ard S. Ross, California Reprinted with permission from the American Association for the Advancement
Academy of Sciences; 54.5d2 Runk/ Schoenberger/Grant Heilman Photography, of Science; 1.25 Map provided courtesy of David W. Pfennig, University of
Inc.; 54.6 Fred Bavendam/Minden Pictures; S4.TaFogdenlCorbis; 54.7b Daniel North Carolina at Chapel Hrll;1.27 Data in bar graph based on D. W. Pfennig
H. Janzen; 54,8 Peter lohnson/ Corbis; 54.15 Nancy Rotenberg/ Animals et al. 2001. Frequency-dependent Batesian mimicry. Nature 470:323. Bab
Animals - Earth Scenes; 54.17 Tom and Pat Leeson; 54,18 Sally D. Hacker; 2 2.22 (bottom) Graph adapted from M.E. Frederickson et al. 'Devil's gardens'
54.20 Frank Gilliam; 54.21a Michael Quinton/Minden.Prctures; 54.21b Scott bedevilled by anls, Nature, 437: 495,9/22105. Reprinted by permission of
T. Smith/Corbis; 54.22.1 Charles Mauzy/Corbis; 54.22.2 Tom Bear-r/DRK Macmillan Publishers, Ltd. Bab 3 3.8a Adapted from Scientific American,
Photo: 54.22.3 Terry Donnelly, Donnelly-Austin Photograp\; 54,22.4 Glacter Nov. 1998, p.102. Bab 5 5.13 Adapted from Biology; The Science of Life, 4le
Bay National Park Photo/Glacier Bay National Park and Preserve; 54.24,1 R. by Robert Wallace et al. Copyright @ 1991. Reprinted by permission of Pearson
Grant Gilmore, Dynamac Corporalion: 54.24.2 Lance Horn, National Undersea Educaiion, Inc.; 5.19 Adapted from D. W. Heinz et al. 1993. How amino-acid
Research Center, University of North Carolina-Wilmington; 54.29 Andy insertions are allowed in an alpha-helix of T4 lysozyme. Nature 36I: 561;
Bruckner, NOAA Fisheries; 54.30 Josh Spice, http://www.wildimages.blogspot. 5.21 Collagen and hemoglobin art: @ Illustration, Irving Geis. Images from
com. Bab 55 55.1 Galen Rowell/Corbis; 55.2 Annette Summers Engel, Irving Geis collection/Howard Hughes Medical Institute. Rights owned by
Department of Geology and Geophysics, Louisiana State University; 55.3 Fritz Howard Hughes Medical Institute. Not to be reproduced without
Poelking/AGE Fotostock; 55.6 Earth Observatory NASA;55.7 Reprinted with permission. Bab 6 Tabel 6.la Adapted from W'. M. Becker, L. J. I(leinsmith,
permission from D. W. Schindler, Science 184 (24 May 1.974):897, Figure and J. Hardin, The \Yrorld of the Cett,4th ed. p. 753. Copyright @ 2000 Pearson
1.49.20. Copyright 1974 American Association for the Advancement of Science; Education, Inc., publishing as Pearson Benjamin Cummlngs. Bab 8 8.21
55.9 TI(; 55,12 Thomas Del Brase/Photographer's Choice/Getty Images; Adapted from J. M. Scheer et al. 2006. A common allosteric site and mechanism
55.16a Hubbard Brook Research Foundation; 55.16b USDA Forest Service; in caspases. Proceedings of the National Academy of Sciences of the United
55.17 Arthur C. Smith III/Grant Heilman Photography; 55.18 NASA; 55.22 States of America 103:7595-7600. Bab 9 9.5a, b Copyright O 2002 from
Prof. William H. Schlesinger; 55.25 NASA. Bab 56 56.1 Stephen ) Richards; Molecular Biology o;f the CeII, 4th ed. by Bruce Alberts et al., fig.2.69, p.92.
56.2 Wayne Lawler/Ecoscene/ Corbis; 56.4a Neil Lucas/Nature Picture Library; Reproduced by permission of Garland Science/Taylor & Francis Books, Inc.;
55.4b Mark Carwardine/Still Pictures/Peter Arnold, Inc.; 56.4c Nazir Foead; 9.15 H. ltoh et al. 2004. Mechanically driven ATP synthesis by F,-ATPase.
56.5 Merlin D. Tuttle, Bat Conservation International; 55.6 Scott Camazine/ Nature 427:465-468. Bab l0 10.14 Adapted from Richard and David \J/alker
Photo Researchers,Inc.: 56.7 Michael Edwards/Getty Images; 56.8a Michael Energy, Plants and Man, Fig. 4.1, p. 69. Sheffield: University of Shefield.
Fodgen/Animals Animals/Earth Scenes; 56,8b Robert Ginn/PhotoEdit Inc.; Oxygraphics http://www.oxygraphics.co.uk @ Richard Walker. Used with
56.9 Richard Vogel/Liaison/Getty Images, Inc.; 56.11 \William Ervin/Photo permission courtesy of Richard Walker. Bab 1l ff.f6 Adapted from D.
Researchers, inc.; 56.12 Lance Craighead/The Craighead Environmental Matheos et al. 2004. Pheromone-induced polarization is dependent on the
Research Institutej 56.13a1 Tim Thompson/Corbts; 56.13a2 David Sieren/ Fus3p MAPI( acting through the formin Bntlp, Journal of Cell Biology 765:
Visuals Unlimited; 56.13b Blanche Haning/The Lamplighter; 56.14a Yann 99-109. Bab 12 12.12 Copyright @ 2002 from Molecular Biology of the Cell,
Arthus-Bertrand/ Corbis; 56.14b )ames P Blair/National Geographic Image 4th ed., by Bruce Alberts et al., fig. 18.41, p. 1059. Garland Science/Taylor &
Collection; 56.15 R. O. Bierregaard, )r., Biology Dept., University of North Francis Books, lnc.; 12,16 Adapted from S. Moreno et al. 1989. Regulation
Carolina, Charlotte; 56.16 SPL/Photo Researchers, Inc.; 56.19b Frans Lanting/ of p34'd'2 protein kinase during mitosis. Cett 58:36I-372. Copyright O 1989.
Minden Pictures; 56.20 Mark Chiappone and Steven Miller, Center for Marine Used by permission. Bab lii f3.10 Adapted from T. S. Kitajima et aI.2004.
Science, University of North Carolina-\Wilmington, Key Largo, Florida; 56.21 The conserved kinetochore protein shugoshin protects centromeric cohesion
Princeton Hydro, LLC, Ringoes, N,I; 55.22 U.S. Department of Energy: 56.23.1 during meiosis. Nature 427: 5lO-5I7,2004. Copyright @ 2004. Reprinted by
Stewart Rood, University of Lethbridge; 56.23.2 Daniel H. Janzen, University permission of Macmillan Publishers, Ltd. Bab 77 17.L2 Adapted from L. J.
of Pennsylvania; 56.23.3 Photo provided by l(ssimmee Division staff, South I(leinsmith and V M. I(ish. 1995. Principles oJ Cell and Molecular Biology,
Florida Water Management District (WPB; 56.23.4 Tim Day, Xcluder Pest 2nd ed. New York, NY: HarperCollins. Reprinted by permission of Addisnn

IGedit t(R-6
Wesley Educational Publishers. Bab 18 18.13a Adapted from Fig. 1d in N. Roberts, and Larson.1997, Zoology, IOrh ed, 1ffm. C. Brown, fig. 3I.I; 25.22
C. Lau et al. An abundant class of tiny RNAs with probabl€ regulatory roles Adapted from M. Ronshaugen et al. Feb. 2I,2002. Hox protein mutation and
tn Caenorhabditis elegans. Science 294: 858-862, 101261200l Copyright @ macroevolution of the insect body plan. Nature 4I5:914-917, flg.7a;25.24
2001. Reprinted with permission from AAAS. Bab 2A 2O.lO Adapted from Adapted from M. Strickberger, 1990. Evolution, Boston: ]ones & Bartlett. Bab
Peter Russell, Genetics,sth ed., fig. 15.24, p. 48I. Copyright @ 1998 Pearson 26 26.6 Adapted from C. S. Baker and S. R. Palumbi. 1994. Which whales
Education, Inc., publishing as Pearson Benjamin Cummings. Bab 21 21.2 are hunted? A molecular genetic approach to monitoring whahng. Science
Adapted from a figure by Chris A. I(aiser and Erica Beade; 21.10: Hemoglobin 265: 1538-1539, fig. 1. Copyright @ 1994. Reprinted with permission from
art: @ Illustration, Irving Geis. Images from Irving Geis collection/Howard AAAS; 26.12 Adapted from S. M. Shimeld. 1999. The evolution of the hedgehog
Hughes Medical Institute. Rights owned by Howard Hughes Medical Institute. gene family in chordates: Insights from amphioxus hedgehog. Development
Not to be reproduced without permission. 21,17 Adapted from an illustration Genes and Evolution 209: 40-47, fig. 3; 26.19 Adapted from J. C. Avise, 2004.
by William McGinnis; 21.18 Adapted from M. Akam, "Hox genes and the Molecular Markers, Natural History, and EvoLution, 2le, fig. 4.3c. Copyright
evolution of diverse body plansl' Plu iLosophical Transactions Biological Sciences, @ Sinauer Associates, Inc. Used with permission; 26.20a Graph adapted from
Vol. 349, No. 1329, pp. 313-319, September 1995. Copyright @ 1995 Royal B. I(orber et al. Timing the ancestor of the HIV-1 pandemic strains. Science
Society of London. Used with permission. Bab 22 22.8 @ Utako I(ikutani, 288: 1789-7796. June 9, 2000. Copyright O 2000. Reprinted with permission
2007. Used with permission; 22.14 Adapted from R. Shurman et al. 1995. from AAAS. 26.21 Adapted from S. L. Baldauf et al. 2004. The Tree of Life:
lournal of Infectious Diseases 777: 7417; 22.16a Adapted from j. G. M. An Overview. In Assembling the Tree of Life by l. Cracraft and Mj Donoghue
Thewissen et al. 2001. Skeletons of terrestrial cetaceans and the relationship (ed$, Oxford University Press, NY; 26.22 Adapted from S. Blair Hedges. The
of whales to artiodactyls. Nature 4I3: 277 -28I, fig. 2a; 22.16b Adapted from origin and evolution of model organisms. Natrre Reviews Genetics 3:838-848,
P D. Gingerich et al. 2001. Origin of whales from early artiodactyls: Hands fig. 1, p. 840;26.23 Adapted from M. C. Rivera and l. A. Lake. 2004. The
and feet of eocene protocetidae from Pakistan. Science 293:2239-2242, fig. 3; ring of life provides evidence for a genome fusion origin of e ukaryoles. Nature
22.16c and d Adapted from C. de Muizon. 2001. Walking withwhales, Nature 437:752-755, fig. 3. Copyright o 2004. Reprinted by permission ofMacmillan
413: 259-260, fig. I. Bab 23 23.4 Graph adapted from D. A. Powers et al. Publishers, Ltd. Bab 27 27.l0b Graph adapted from V S. Cooper and R. E.
1991. Genetic mechanisms for adapting to a changing envlonment. Annual Lenski. 2000. The population genetics of ecological specialization in evolving
Review of Genetics 25: 629-659;23.10a and b J. L. Bouzat et al. 1998. The E. coll populations. Nature 407: 736-739; 27,19 Graph created from data in
ghost of genetic diversity past: Historical DNA analysis of the greater prairie C. Calvaruso et al. 2006. Root-associated bacteria contribute to mineral
chrcken. The American Naturalist, 152: l--6:23.12a Adapted from D. Futuyma. weathering and to mineral nutrition in trees: A budgeting analysis. Apptied
1998. Evolutionary Biology 3'd ed. Sinauer Associates, fig. 13.19. Copyright @ and Environmental Microbiology 72:1258-1266. Ba'b 28 28,2 From Archibald
1998. Reprinted by permission of Sinauer Associates ,Inc.; 23.14b Art adapted and l(eeling, "Recycled Plastidsj' Trends in Genetics, Vol. 18, No. 1,I, 2002.
from D Futuyma,2005. Evolution, l"ted. Sinauer. fig. i1.3;23.16 Adapted Copyright @ 2002, with permission from Elsevier; 28.11 Adapted from R. W.
from A. M. Welch et a1.1998. Call duration as an indicator of genetic quality Bauman. 2004. Microbiology, fig. I2.7, p. 350. Copyright O 2004 pearson
in male gray tree frogs. Science 280: 7928-7930:23.17 Adapted from A. C. Education, Inc., publishing as Pearson Benjamin Cummings; 28.23 Data from
Allison. 1961. Abnormal hemoglobin and erythrocyte enzyme,deficiency traits. A. Stechman and T. Cavalier,Smith. 2002. Rooting the eukaryote tree by using
In Genetic Variation in Human Populations, ed. G.A. Harrison. Oxford: Elsevier a derived gene fusion, Science 297: 89-9I;28.27 Copyright @ 2004 The Nature
Science; Un 23.2 R. I(. I(oehn and T. l. Hilbish. 1987. The adaptive importance Conservancy. Map produced by N. Law - Global Priorities Group -
of genetic variation. American Scientist 75: I34-l-4L Batt 24 24.3 Based on 0811412004. Bab 29 29,1O Source: R. D. Bowden. 1991. Inputs, outputs and
data from S. V Edwards, 1993. Long-distance gene flow in a cooperative accumulation of nitrogen in an early successional moss (Polytrichum) ecosystem.
breeder detected in genealogies of mitochondrial DNA sequences. Proceedings Ecological Monographs 6I:207-223:29.14 Adapted from Raven et al. Biology
of the Royal Society of London. Series B, Biological Sciences 252: 177-185; of Plants,6th ed., fig. 79.7. Bab 30 30.12a Adapted from Soltis et al., 2005.
24.7 Adapted from fig. I of F. Bossuyt and M. C. Milinkovitch. Amphibians Phylogeny and Evolution of Angiosperms, Sinauer Associates, pp. 17, fig. 1.11
as indicator of early tertiary "out-of-lndia" dispersal vertebrates. Science 292: from Crane 1985, which is based on Harris, 1964; 30.12b Adapted from Soltis
93-95, 416107. Copyright @ 2001. Reprinted with permission from AAAS; et aI., Phylogeny and Evolution of Angiosperms, p.25, fig.2.3. Copyright O
24.8 Graph adapted from figure 2 in "Correspondence between sexual isolation 2005. Reprinted by permission of Sinauer Associates, inc.; Tabel 30,1 Adapted
and allozyme differentiation" Proceedings of the National Academy of Science, from Randy Moore et al., Botany,2nd ed. Dubuque, IA: Brown, 1998, Tabel
87: 2775-2779, 1990, p.2718. Copyright @ 1990 Stephen G. Tilley, Paul A. 2.2, p. 37. Bab 31 31.21 Graphs adapted from A. E. Arnold et al. 2003. Fungal
Verrell, Steven J. Arnold. Used with permission; 24.9 Adapted from D. M. B. endophytes limit pathogen damage in a tropical tree. PNI{S IO0: 15649-15654,
Dodd, 1989. Reproductive isolation as a consequence of adaptive divergence figs. 4 and 5. Bab 33 33.28a From J. K. Grenier et al. 7997 . Evolution of the
in Drosophila pseudoobscura. Evolution 43: 1308-1311; 24.13 Map and graphs entire arthropod Hox gene set predated the origin and radiation of the
adapted from J. M. Szymura, 1993. Analysis of hybrid zones with bombina. onychophoran/arthropod clade, Current Biology 7: 547-553, fig. 3c, p. 551.
In Hybrid Zone and the Evolutionary Process by R. G. Harrison, ed. Oxford Copyright @ 1997, with permission from Elsevier, Inc. Bab 34 34.8b Adapted
University Press, NY; 24.15 Adapted from figure 2, from G.P Saetre et al., from J. Mallatt and J. Chen. 2003. Fossil sister group of craniates: Predicted
'A sexually selected character displacement in flycatchers reinforces premating and. found. lournal of Morphology 258: 7,31, fig. 1., 5ll.5lo\. Copyright o 2003.
isolation" Nature 387: 589-59I, June 5, 1997. Copyright @ 1997. Reprinted by Reprinted with permission of Wiley-Liss, Inc., a subsidiary of lohn Wiley &
permission of Macmillan Publishers, Ltd.; 24.18b Adapted from figure 2 in Sons, Inc.; 34.12 Adapted from 1(. Kardong.20Ol. Vertebrates: Compalative
L. H. Rieseberg et al., Role of gene interactions in hybrid speciation: Evidence Anatomy, Function, and Evolution, 3/e. @ 2001 McGraw-Hill Science/
from ancient and experimental hybnds. Science 272: 741-7 45, 1996. Copyright Engineering/Mathematics.; 34.19 and 34.20 From C. Zimmer At the lVater\
@ 1996. Reprinted with permission from AAAS. Bab 25 25.5 Adapted from Edge. Copyright @ 1999 by Carl Zimmer. Reprinted by permission of Jankow
D. J. Futuyma. 1998. Evolutionary Biotogy,3'd ed., p. 128. Sunderland, MA: & Nesbit; 34.31a Adapted from D. ). Futuyma. 2005. Evolution, lle, fig.4.I0.
Sinauer Associates; 25.6a-d Adapted from D. J. Futuyma. 2005. Evolution, Sunderland, MA: Sinauer Associates; 34.40 Drawn from photos of fossils: O.
l't ed., fig. 4.10. Sunderland, MA: Sinauer Associates; 25.6e Adapted from tugenensis photo in Michael Balter, Early hominid sows division, ScienceNow,
Luo et al. 2001. A new mammalia form from the Early Jurassic and evolution Feb.22, 2007, @ 2001 American Association for the Advancement of Science.
of mammalian characteristics. Science 292: 1535;25.7 Adapted from D. . Des .f A. ramidus kadabba photo by Timothy \Xihite, 1999/Brill Atlanta. A. anamensis,
Marais. September 8, 2000. \X,ften did photosynthesis emerge onEarth? Science A. garhi, and H. neanderthalensis adapted from The Human Evolution Coloring
289:7703-1705; 25.10 Data from A. H. Knoll and S. B. Carroll, lune 25, Book. K platyops drawn from photo in Meave Leakey et al., New hominid
7995. Science2S4:2129-2137;25.l2Map adapted from http://gelology.erusgs. genus from eastern Africa shows diverse middle Pliocene hneages, Nature,
gov/eastern/plates.html; 25.14 Graph created from D. M, Raup and J. l. March 22, 2001, 410: 433. P boisei drawn from a photo by David Bill. H
Sepkoski, Jr 1982. Mass extinctions in the marine fossil record. Science.2IS: ergaster drawn from a photo at www.inhandmuseum.com. S. tchadensis drawn
1501-1503 and l. l. Sepkoski, Jr 1984. A kinetic model of Phanerozoic taxonomic from a photo in Michel Brunet et al., A new hominid from the Upper Miocene
diversity. III. Post-Paleozoic families and mass extinctions. Paleobiology. Yol of Chad, Central Africa, Nature, July 17,2002, 4I8: 747, fi.g.1b.;34.48a and
10, No. 2, pp. 246-267 in D. J. Futuyma, fig. 7.3a, p. 143 and fig. 7.6, p. I45, b Adapted from I. V Ovchinnikov et al. 2000. Molecular analysis ofNeanderthal
Sunderland, MA: Sinauer Associates; 25.16 Graph from R. I(. Bambach et al. DNA from the northern Caucasus. Nature 404: 492, fig.3a and b. Bab 35 85.24
2002. Anatomical and ecological constraints on Phanerozoic animal diversity (kanan) Pie chart adapted from Nature, Dec. 14, 2000, 408: 799. New data
in the marien realm. PNAS 99: 6854-6859;25.17 Adapted from Hickman, from The Arabidopsis Information Resource (TAIR). Bab :19 39.16 (top)

I(R-7 I(redit
Adapied from M. Wilkins. 1988. Plant Watching Facts of File Publ.; 39.28 Williams and Wilkins; 50.22 Adapted from Shepherd, 1,988. Neurobiology,2"d
Reprinted with permission from Edward Farmer, 1997, Science 279: 912. ed., fig. 11.4, p.227. Oxford University Press. (From V G, Dethier. ),976. The
Copyright @ 1997 American Association for the Advancement of Science. Bab Hungry Fly. Cambridge, MA: Harvard University Press.); 5O.23 Adapted lrom
4A 40.14 Adapted from fig. 2 in V H. Hutchinson et al. Thermoregulation Bear et al. 2001, Neuroscience: Exploring the Brain, 2nd ed., Iig. 8.7, p.196.
in a brooding female Indian python, Python molurus bivittatus. Science 75I: Hagerstown,MD: Lippincott \ffilliams & Wilkins. @ 2001 Lippincott WiIIiams
694-695, fig. 2. Copyright @ 1966. Reprinted with permission from AAAS; and Wilkins; 50.32 Grasshopper adapted from Hickman et al. 1993. Iytegrated
40.15 Adapted with permission from B. Heinrich. 1974. Thermoregulation in PrincipLes of Zootogy, gth ed., Fig. 22.6, p. 5I8. New York: Mccraw-Hl[ Higher
endothermic insects. Science I85:7 47 -756, frg.7 . @ I97 4 American Association Education. @ 1993 The McGraw-Hill Companies; 50.37 K. Schmidt-Nielsen.
fbr the Advancement of Science. Bab 4l 41.5 Source: R. W. Smithells et al. 1972. Locomotion: Energy cost of swimming, flying, and running. Science 177'.
1980. Possible prevention of neural-tube defects by periconceptual vitamins 222-228. Bab 51 51,3b Adapted from N. Tinbergen, 795I. The Study oflnstinct.
supplementation. Lancet 3I5:339-34O:41.10 Adapted from R. A. Rhoades Oxford: Oxford University Press. By permission of Oxford University Press;
and R.G. Pflanzer, Human Physiology, 3l e, fig. 22-1, p. 666. Copyright o 1996. 51.7 Adapted from M. B. Sokolowski, 200I. Drosophilar Genetics meets
Reprinted by permission of Brooks/Cole, a division of Thomson Learning: behavior Nature Revlews: Genetics 2:881, fig. 1, Copyright o 2001 McMillan
www.thomsonrights.comFax B0O 732-2215; 41.23 Adapted from ). Marx, Publishing. Used with permission; 51.14 (left) Adapted from C. S. Henry et
"Cellular'Warriors at the Battle oftheBtlgei' Science,YoI.299, p. 846. Copyright al. 2002. The inheritance of mating songs in two cryptic, sibling lacewings
@ 2003 American Association for the Advancement of Science. lllustraiion: species (Neuroptera: Chrysopidae: Chrysoperla). Genetica 116: 269-289, flg.
Katharine Sutlif. Bab 42 42,31 Adapted from S. L. Lindstedt et al. 1991. 2. Copyright @ 2002. Reprinied by permission of Springer Verlag; 51.15 (top)
Running energetics in the pronghorn antelope. Ndt, re 353:748-750. Copyright Adapted from a photograph by ]onathan Blair in Alcock,2OO2. Animal Behaviot
o 1991. Reprinted by permission of Macmillan Publishers, Ltd. Bab 43 43.5 7th ed. Sinauer Associates, Inc., Publiishers. 51.15 (botton) Adapted from P
Adapted from Phoebe Tzou et al, "Constitutive expression of a single Berthold et al. 1992. Rapid microevolution of migratory behaviour in a wild
antimicrobial peptide can restore wild-type resistance to infection in immuno- bird species. Nature 360, I21I7,192, p. 668, fig. 1. Copyright @ 1992 Nature
defi.ctent Drosophila mufanlsl PNAS, 99: 2152-2157, figs. 2a and 4a. Copyright Publishing, Inc., used with permission; 51.18 Adapted from M- B. Sokolowski
@ 2002 National Academy of Sciences, U.S.A. Used with permission. Bab el al. 1997. Evolution ol foraging behavior in Drosophila by density-dependent
44 44,6I(angaroo rat data adapted from I(. B. Schmidt-Nielson.1990. Animal selection. Proceedings of the National Academy of Sciences of the United
Physiology: Adaptation and Environment, 4th ed., p. 339. Cambridge: Cambridge States of America. 94:7373-7377. Copyright @ 1997 National Academy of
University Press; 44.7 Adapted from I(. B. Schmidt-Nielsen et al. 1958. Sciences, U.S.A.; 51.24 I(. Witte and N. Sawka. 2003. Sexual imprinting on
Extrarenal salt excretion in birds. American lournal o;f Physiology 193: 101-107; a novel trait in the dimorphic zebra finch: sexes difer Animal Behaviour 65'.
44.20 Tal:le adapted from P M. T. Deen et al. 1994. Requirement of human 195-203. Art adapted from http://www.uni-bielefeld.de/biologue/vhf/KW/
renal water channel aquaporin-2 for vasopressin-dependent concentration in Forschungsprojekte2.html. Bab 52 52.3 Adapted from figure at http://tde.
vine. Science264:92-95,lable i. Copyright o 1994. Reprinted wiih permission ornl.gov Project supported by the U.S. Dept. of Energy's Office of Science
from AAAS; 44 EOC (visual summary) Adapted from W S. Beck et al. 1991. (BER); 52.5 Map adapted from G. Caughly et al.1987. I(angaroos: Their
Life: An Introduction to Biology, p. 649. Copyright @, 1991 HarperColhns. Ecology and Management in the Sheep Rangelands oJ Australia, p. 12, fi,g. I.2,
Reprinted by permission of Pearson Education. Bab 45 45.4l. M. Horowitz, Cambridge: Cambridge University Press. Copyrighl A 1987 Cambridge
et al. 1980. The Response of Single Melanophores to Extracellular and University Press. Used with permission; 52.7 Map adapted from R. L. Smith.
Intracellular Iontophoretic Injection of Melanocyte-Stimulating Hormone. I974. Ecology and Field Biology, fig. 11.19, p. 353. Harper and Row Publishers.
Endocrinology 106:77I,Iig. B. @ 1980 by The Endocrine Soctety 45.22 A. Map updated from D. A. Sibley. 2000. National Audubon Sociely The Sibley
Jost, Recherches sur la diferenciation sexuelle de I'embryon de lapin (Studies Guide to Birds, Alfred, A. I(nopf: New York; 52.8 Data from W. J. Fletcher
on the sexual difierentiation of the rabbit embryo). Arch. Anat. Microsc. 1987. lnteractions among subtidal Australian sea urchins, gastropods and
Morphol. Exp (Archives d'anatomie mictoscopique et de morphologie aigae: elTects of experimental removals. Ecological Monographs 57: 89-109;
expdrimentale ). 36: 277-376, 1947. Bab 46 46.9 Figure adapted from R. R. 52.11 Map adapted from Physicists track great ocean conveyor belt. http://
Snook and D. J. Hosken. 2004. Sperm death and dumping in Drosophila.. www.anl.gov/Media_Center/Frontiers/2003/dSee.html; 52.14 Adapted from
Nature 428: 939-94I, fig. 2. Copyright o 2004. Reprinted by permission of L. Roberts. 1989. How fast can trees migrate? Science 243:736, f,g.2. @ 1989
Macmillan Publishers, Ltd. Bab 47 47.18 From Wolpert, et al. 1998. PrincipLes by the American Association for the Advancement of Science; 52.19 Adapted
of Development, fig. 8.25, p. 251 (right). Oxford: Oxford University Press. By from Heinrich tli/alter and Siegmar-Vl/alter Breckle. 2003. Wahers Vegetation
permission of Oxford University Press; 47.21a Copyright @ 1989 from of the Earth, fig. 16, p. 36, Springer'Verlag, @ 2003; Un. 52.2 Data from I.
Molecular Biotogy of the Cell, 2"d ed. by Bruce Alberts et al. Reproduced by Clausen, D. D. I(eck, and 1')i/. M. Hiesey. 1948. Experimental studies on the
permission of Garland Science/Tayior & Francis Books, Inc.; 47,21b From nature of species. II1. Environmental responses of climatic races of Achillea.
Hiroki Nishida, "Ce1l lineage analysis in ascidian embryos by intracellular Carnegie Institution of Washington Publication 581. Bab 53 53.5 Adapted
injection ofa tracer enzyme: Ill. Up to the tissue restricted stagel' DevelopmentaL from P W. Sherman and M. L. Morton, "Demography of Belding's ground
Biologlt,YoL 12I, p.526,.fune, 1987. Copyright @ 1987 with permission from squirrelsj' Ecologl, YoI.65, No. 5, p. 1622, fr.g. la, 1984. Copyright O 1984
Elsevier, Inc.; 47.22 Copyright @ 2002 from MolecuLar Biology o;f the Cell, 4th Ecological Society ofAmerica. Used by pemission. 53.15 Adapted from J. T.
ed. by Bruce Alberts et aI., frg.2I.I7, p. 1172. Reproduced by permission of Enright. 1976. Climate and population regulationi The biogeographer's dilemma.
Garland Science/Talor & Francis Books, Inc.t 47,24 experiment and left Oecologia 24:295-310;53.16 and 53.18 Adapted from T. Clutton-Brocl< and
side of results From Wolpert et al. 1998. Principles of Development, Iig. 1.10, .1. Pemberton. 2004. Soay Sheep: Dynamics and selection in an island population.

Oxford: Oxford University Press. By permission of Oxford University Press; Cambridge University Press. Used with permission; 53.19 Data courtesy of
47.24 right side of results Figure 15.12, p. 604 from Developmental Biology, Rolf O. Peterson, Michigan Technological University; 53.23 Data from U. S.
5th ed. by Gilbert et al. Copyright @ 1997 Sinauer Associates. Used with Census Bureau lnternational Data Base; 53,24 Data from Population Reference
permission. Bab 48 48.10 Adapted from G. Matthews, 1986. Cellular Physiology Bureau 2000 and U. S. Census Bureau lnternational Data Base, 2003; 53,25
of Nerve and Muscle, Cambridge, MA: Blackwell Scientific Publicaiions. @ Data from U. S. Census Bureau International Data Base; 53,26 Data from U.
1986 Blackwell Science. Used with permission ofBlackwell Science, Inc.;48,17 S. Census Bureau lnternational Data Base 2003; 53.27 Adapted from M. L.
Adapted from C. B. Pert and S. H. Snyder 1973. Opiate receptor: Demonstration lmhoff et al. 2004. Global patterns in human consumption of net primary
in nervous tissue. Science I79: I07I_I074, Table l. Bab 49 49,11 Adapted production. Nature 429: 870-873, fig. 1a; Tabel 53.1 and 53.2 Data from P
'W. Sherman and M. L. Morton, "Demography of Belding's ground squirrelsl'
from L. M. Mukhametov 1984. Sleep in marine mammals. In Sleep Mechanisms,
by A. A. Borb6ley and J. L. Valatx (eds.). Munich: Springer'Verlag, pp 227 -238; Ecology, YoI.65, No. 5, p. 1622, fi.g. 1a, 1984. Copyright @ 1984 Ecological
49.12 Adapted from M. R. Ralph et al. 1990. Transplanted suprachiasmatic Socieiy of America. Bab 54 54.2 A. S. Rand and E. E. Williams. 1969. The
nucleus determines circadian perio d. Science 247.975-978, fig.2; 49.14 Adapted anoles of La Palma: Aspects of their ecological relationships. Breviora 327.
from E. D. .larvis et al. 2005. Avian brains and a new understanding ofvertebrate Museum of Comparative Zoology, Harvard University. Copyright O 1969 by
brain evolution. Na ture Reviews Neuroscience 6: I5I-159, fig. 1c. Bab 50 50.14 the President and Fellows of Harvard College. Reprinted with permission from
Adapted from 1(. L. Mueller et aI. 1975. The receptors and coding logic for the Museum of Comparative Zoology;54.10 Adapted from N. Fierer and R.
bitter taste. Nature 434: 225-229:50.19 Adapted from Bear et al. 2001. B. Jackson. 2006. The diversity and biogeography of soil bacterial communities.
Neuroscience: Exploring the Brain, 2nd ed., figs. 11.8 and 11.9, pp. 281 and Proceedings of the National Academy o;f Sciences USA 703: 626-631 fig.7a.
283. Hagerstown,MD: Lippincott lW.illiams & Wilkins. O 2001 Lippincott Copyright o 2006 National Academy of Sciences, U.S.A. Used with permission;

I(redit KR-8
54.12 Adapted from E. A, Knox. 1970. Antarctic marine ecosystems. In Copyright @ 1971. Reprinted with permission from AAAS; 55.8 Data from
Antarctic Ecology, ed. M. W. Holdgate, 69-96. London: Academic Press; 5r1.13 M. L. Rosenzweig. 1968. New primary productivity of terrestrial environments:
Adapted from D. L. Breitburg et al. 7997. Varying efects of low dissolved Predictions from climatologic data, American Naturalist 702: 67-74; SS.IAa
oxygen on trophic interactions in an estuarine food web. Ecological Monographs Adapted from R. E. Ricklefs. 1997. The Economy of Nature,4th ed. @ 1997
67:490. Copyrtghl@ 7997 Ecological Society ofAmerica; 54.14 Adapted from by !f. H. Freeman and Company. Used with permission; 55.15 Map adapted
B. Jenkins. 1992. Productivity, disturbance and food web structure at a local from Moore et al. 1999. Litter decomposition rates in Canadian forests, Global
spatial scale in experimental container habitats. Oikos 65:252. Copyright @ Change Biology 5: 75-82. Trofymow et al. 1998. Canadian Intersite
1992 Oikos, Sweden; 54.15 Adapted from R. T. Paine. 1966. Food web Decomposition Experiment (CIDET): Project and site establishment.
complexity and species diversity. American Naturalist 100: 65-75; 54.16 Information Report BC-X-378. NRCAN CFS Victoria. l26pp. Produced under
Adapted from J. A. Estes et al. 1998. I(iller w'hale predation on sea otters license from Her Ma.jesty the Queen in Right of Canada, with permission of
linking oceanic and nearshore ecosystems. Science 282: 474. Copyright @ 1998 Natural Resources Canada. The Canadian Intersite Decomposition Experiment
by the American Association for the Advancement of Science. Reprinted with (CIDET) - http://cfs.nrcan.gc.calsubsite/cidet 55.21 CO, data from C. D.
permission from AAAS; 54.18 Data for graph from S. D. Hacker and M. D. I(eeling and T. P Whorl Scripps lnstitution of Oceanography. Temperature
Bertness. 1999. Experimental evidence for factors maintaining plant species data from www.earth-policy.orgllndicators/Temp/Temp_data.htm. 55.23 Data
diversity in a New England salt marsh. Ecology 80: 2064-2073;54.19 Data from ozonewatch.gsfc.nasa.gov/facts/history/htmml; Tabel 55.1 Data from
from D. Wall Freckman and R. A. Virginia 1997. Low-diversity Antarctic soil Menzel and Ryther 1961. Deep Sea Ranch 7: 276-281 Bab 56 56.10 Adapted
nematode communities: distribution and response to disturbance. Ecology 78: from C. J. I(rebs. 2001. Ecology, 5t\ ed., fig. 19.1. Copyright @ 2001 pearson
363-369;54.20 Graph adapted from A. R. Townsend et al. 1997. The Education, Inc., publishing as Pearson Benjamin Cummings; 56.11 Adapted
intermediate disturbance hypothesis, refugia, and diversity in streams. limnology from R. L. lifestemeiier et al. 1998. Tracking the long-term decline and
and Ocetrnography 42:938-949. Copyright @ 1997 by the American Society recovery ofan isolated population. Science2S2: 1696. O 1998 by the American
of Limnology and Oceanography, Inc. Used with permission; 54.22 Adapted Association for the Advancement of Science; 56,17 Adapted from N. Myers
from R. L. Crocker and J. Major 1955. Soil Development in relation to et al., "Biodiversity hotspots for conservation prioritiesl' Nature, yol. 403, p.
vegetation and surface age at Glacier Bay, Alaska. /ournal ofEcology 43:427- 853,212412000. Copyright @ 2000 Nature Publishing, Inc. Used with
448 54,23 Data from F. S. Chapin, III, et al. 1994. Mechanisms of primary permission. Updated with data from C. H. Roberts et al. 2002. Marine
succession following deglaciation at Glacier Bay, Alaska. Ecological Monographs biodiversity hotspots and conservation priorities for tropical reefs. Science
64: 149-175;54.25 Adapted from D. l. Currie. 1991. Energy and large,scale 295: 1.280-7284; 56.18 Adapted from W.D. Newmark, "Legal and biotic
patterns of animal- and plant-species richness. American Naturalist I37:27- boundaries of western North American national parks: A problem of
49;54,26 Adapted from F. \X/. Preston. 1960. Time and space and the variation congruence." Biological Conseryation 33: 199, 1985. @ 1985 Elsevier, with
of species. Ecology 47: 617-627:54.28 Adapted from F. \W. Preston. 1962. The kind permission;56.19a Map adapted from rV. Purves and G. Ortans, Life,
canonical distribution of commonness and rarity. Ecology 43: I85-2I5, 4IO- The Science of Biology, Sth ed., flg. 55.23, p. 1239. @ 1998 by Sinauer Associates,
432. Brb 55 55.4 and Un 55.1 Adapted from D. L. DeAngelis. 1992. Dynamics Inc. Used with permission; 56.22b Graph adapted from http://news-service.
of Nutrient Clcling and Food We&s. New York: Chapman & Hall; 55.7 Adapted standford.edu/n ew s I 2006 I mayZ4l gcriddle_pond s.jpg; 56.24 Data from
from J. H. Ryther and W. M. Dunstan. 1971. Nitrogen, phosphorus, and Instituto Nacional de Estadistica y Censos de Costa Rica and Centro
eutrophication in the coastal marine environment. Science 171: 1008-1013. Centroamericano de Poblacion, Universidad de Costa Rica.

*Some pictures are drawn


by our illustrator

KR-9 IGedit
abiotik Tidak hidup; sebutan untuk ciri-ciri fisik akuaporin Protein saluran pada membran alopoliploid Individu fertil yang memiliki
dan kimiawi suatu lingkungan. plasma sel tumbuhan, hewan, atau lebih dari dua perangkat kromosom akibat
aborsi Pengakhiran kehamilan yang sedang mikroorganisme yang secara spesifik dua spesies berbeda yang kawin dan
berlangsung. memfasilitasi osmosis, difusi air melintasi mengombinasikan kromosom.
adaptasi indrawi I(ecenderungan neuron membran. altruism Perilaku mengalah; perilaku yang
pengindra untuk menjadi kurang sensitif aldosteron Sejenis hormon steroid yang bekerja mengurangi kebugaran suatu individu
saat dirangsang berulang-ulang. pada tubulus ginjal untuk meregulasi namun meningkatkan kebugaran individu
adaptasi I(arakteristik turunan suatu organisme transpor ion natrium (Na.) dan ion kalium yang lain.
yang meningkatkan kesintasan dan (K-). altruisme timbal-balik Perilaku altruistik
reproduksinya dalam lingkungan yang alel Salah satu dari versi alternatif sebuah gen di antara individu-individu yang tidak
spesifik. yang menghasilkan efek fenotipik tersendiri. berkerabat; individu-individu altruistik akan
adenilil siklase Suatu enzim yang mengubah alel resesif Alel dengan efek fenotipik yang memperoleh keuntungan di masa depan
ATP menjadi AMP sildik sebagai ianggapan tidak teramati pada heterozigot. ketika individu yang ditolong membalas
terhadap suatu sinyal. j asa.
alga cokelat Protista multiselular fotosintetik
adhesi Tarik-menarik di antara jenis-jenis dengan warna khas cokelat atau zaitun yang alur primitif Penebalan di sepanjang bagian
molekul yang berbeda. diakibatkan oleh karotenoid dalam plastida. yang akan menjadi sumbu anterior-posterior
Sebagian besar alga cokelat hidup di laut, pada permukaan embrio awal burung atau
aerob obligat Organisme yang membutuhkan
oksigen untuk respirasi sel dan tidak dapat dan sebagian memiliki tubuh yang mirip mamalia, disebabkan oleh penumpukan sel
hidup tanpa oksigen. tumbuhan (talus). saat mengumpul di garis tengah sebelum
bergerak ke dalam embrio.
agen pengoksidasi Penerima elektron dalam alga emas Protlsta fotosintetik yang berflagela
reaksi redoks. dua, memperoleh nama dari warnanya alveolata Protista dengan kantong-kantong
yang ditimbulkan oleh karotenoid kuning berselubung membran (alveoli) yang
agen pereduksi Penyumbang elektron dalam
dan cokelat. terletak tepat di bawah membran plasma.
reaksi redoks.
AIDS (acquired immunodeficienc! syndrome) alga hijau Protista fotosintetik, dinamakan alveolus (.jamak, alveoli) Salah satu dari
sesuai dengan kloroplas hijau yang mirip beberapa kantong udara buntu yang berlobus
Gejala-gejala dan tanda-tanda yang terjadi
secara struktur dan l<omposisi pigmen banyak, tempat terjadinya pertukaran gas
selama tahap-tahap terakhir infeksi HIV
dengan kloroplas tumbuhan darat. Alga pada paru-paru mamalia.
didefinisikan oleh reduksi tertentu dalam
jumlah sel T dan kemunculan infeksi hijau adalah kelompok parafiletik, beberapa ambang-batas Potensial membran sel yang bisa

sekunder yang khas. anggotanya berkerabat lebih dekat dengan tereksitasi dan harus tercapai agar potensial
tumbuhan darat daripada dengan alga aksi timbul.
akantodia l(elompok ikan berahang purba dari
masa Devon. hijau lain. amfibia Anggota kelas tetrapod Amphibia,
akar Organ tumbuhan vaskular yang alga merah Protista fotosintetik, memperoleh termasuk salamander, katak, dan sesilia.
menambatkan dan memungkinkan nama dari warnanyal yang dihasilkan oleh amfipatik Memiliki wilayah hidrofilik dan
tumbuhan untuk menyerap air dan mineral pigmen merah yang menutupi warna hijau wilayah hidrofobik.
dari tanah. klorofil. Sebagian besar alga merah bersifat amigdala Sebuah struktur dalam lobus temporal
multiselular dan hidup di laut. otak vertebrata yang memiliki peran utama
akar lateral Akar yang muncul dari perisikel
akar yang sudah jadi. aliran elektron linier Rute aliran elektron dalam pemro:esan emosi,
akar tunggang Akar vertikal utama yang selama reaksi-reaksi terang fotosintesis amilase Sejenis enzim dalam ludah yang
berkembang dari akar embrionik dan yang melibatkan kedua fotosistem (l dan menghidrolisis pati (polimer glukosa dari
memunculkan akar lateral (cabang). Ii) dan menghasilkan ATP, NADPH, dan tumbuhan) dan glikogen (polimer glukosa
Or. Aliran elektron neto adalah aliran dari dari hewan) n-renjadi polisakarida yang lebih
aklimatisasi Penyesuaian fisiologis terhadap
perubahan suatu faktor lingkungan.
HrO ke NADP*. kecil dan disakarida maltosae.
akrosom Vesikel di ujung sperma, mengandung
aliran elektron siklik Rute aliran elektron amin biogenik Neutrotransmiter yang berasal
selama reaksi terang fotosintesis yang hanya dari suatu asam amino.
enzim-enzim hidrolisis dan protein-protein
melibatkan fotosistem I dan menghasilkan aminoasil-tRNA sintetase Sejenis enzim yang
lain yang membantu sperma mencapai
ATP, namun tidak menghasilkan NADPH menggabungkan setiap asam amino ke
sel telur.
atau Or. tRNA yang sesuai.
akson Penjuluran, atau prosesus, yang biasanya
memanjang dari neuron; mengangkut aliran gen Transfer alel dari satu populasi ke amnion Salah satu dari keempat membran
impuls saraf dari badan sel ke arah sel target. populasi lain, menghasilkan pergerakan ekstraembrionik. Amnion mengelilingi
individu fertil atau gamet-gametnya. rongga berisi cairan yang mengalasi embrio.
aktin Seienis protein globular yang bertautan
dan membentuk rantai, dua rantai yang aliran massal Pergerakan air akibat perbedaan amniosentesis Teknik diagnosis prenatal.
saling membelit membentuk heliks, tekanan antara dua lokasi. Ini dilakukan dengan menganalisa
membentuk mikrofilamen (filamen aktin) aliran sitoplasma Aliran melingkar sitoplasma, cairan amniotik, yang diperoleh dengan
pada otot dan jenis-jenis sel yang lain. melibatkan miosin dan filamen aktin, menggunakan jarum suntik yang disisipkan
aktivator Protein yang berikatan ke DNA yang mempercepat peredaran zat-zat di ke rahim, untuk mendeteksi kelainan
dan merangsang transkripsi gen. Pada dalam sel. genetik dan kongenital tertentu pada janin.
prokariota, aktivator berikatan di dalam allantois Salah satu dari keempat membran amniota Anggota klad tetrapoda yang
atau di dekat promotori pada eukariota, ekstraembrionik; berperan sebagai tempat dinamakan menurut sebuah karakter
aktivator berikatan ke elemen kontrol pada bagi zat sisa yang bernitrogen dari embrio turunan yang penting, telur amniotik,
enhanser (enhancer). dan berfungsi dalam pertukaran gas. yang mengandung membran,membran

Glosarium A-1
terspesialisasi, termasuk amnion berisi- Angiosperma Tumbuhan berbunga, yang apomiksis I(emampuan beberapa spesies
cairan, yang melindungi embrio. Amniota membentuk biji di dalam ruang pelindung tumbuhan untuk bereproduksi secara
mencakup mamalia, serta burung dan yang disebut ovarium. aseksual melalui biji tanpa fertilisasi oleh
reptil [ain. angiotensin II Sejenis hormon peptida yang gamet jantan.
amoeba l(elompok protista yang dicirikan oleh merangsang konstriksi arteriola prekapiler apoplas Pada tumbuhan, dinding sel yang
I<eberadaan pseudopodia. dan meningkatkan penyerapan-ulang sambung-menyambung plus ruang
arnoebosit Sebuah sel serupa amoeba yang NaCl dan air oleh tubulus proksimal pada ekstraselular.
bergerak dengan pseudopodia dan sel ginjal, sehingga meningkatkan tekanan dan apoptosis Program bunuh diri sel yang
ini ditemukan pada kebanyakan hewan. volume darah. terkontrol, disebabkan oleh sinyal-sinyal
Bergantung pada spesies, amoebosit anhidrobiosis I(ondisi dorman yang melibatkan yang memicu aktivasi rentetan protein
mungkin mencerna dan mengeCarkan kehilangan hampir semua air di dalam bunuh-diri dalam sel yang ditakdirkan
makanan, membuang zat sisa, membentuk tubuh. untuk mati.
serat rangka, memerangi infeksi, dan Animalia I(ingdom yang terdiri aqueous humor Cairan mirip plasma di dalam
atas eukariota
berubah menjadi tipe-tipe sel lain. ruangan di antara lensa dan kornea pada
multiselular yang mencerna makanan.
amoebozoa I(elompok protista dalam klad mata vertebrata. Cairan ini membantu
anion Ion yang bermuatan negatif.
yang mencakup banyak spesies dengan mempertahankan bentuk mata, menyuplai
pseudopodia yang berbentuk lobus atau anterior Sebutan untuk bagian depan, atau
nulrien dan oksigen ke iaringan.jaringan
tabung. kepala, dari seekor hewan yang simetris
mata, serta membuang zat-zat sisa dari
bilateral.
amonia Molekul kecil yang sangat toksik (NHr), mata.
dihasilkan oleh fiksasi nitrogen atau sebagai anther Pada angiosperma, kantong polen araknida Anggota sebuah kelompok artropoda
produk sisa metabolik dari metabolisme terminal pada stamen, tempat pembentukan
utama, keliserlforma. Araknid mencakup
protein dan asam nukleat. serbuk polen yang mengandung gametofit labah-labah, kalajengking, caplak, dan
amonit Anggota kelompok sefalopoda .jantan penghasil-sperma. tungau.
bercangkang yang merupakan pemangsa antheridium (.j amak, antheridia) Archaea Satu di antara kedua domain
laut penting selama ratusan juta tahun Gametangium jantan, yaitu ruang lembap prokariotik. Domain yang satu lagi adalah
hingga akhirnya kelompok ini punah pada tempat gamet berkembang, pada tumbuhan. Bacteria.
pengujung masa I(reta (65,6.juta tahun lalu). antibodi Sejenis protein yang disekresikan Archaeplastida Salah satu dari lima supergrup
AMP siklik (cyclic AMP, cAMP) Adenosin oleh sel plasma (sel B terdiferensiasi) eukariota yang dia.jukan dalam sebuah
monofosfat siklik, molekul yang berbentuk- yang berikatan dengan antigen tertentu; hipotesis terbaru tentang sejarah evolusi
cincin dan terbuat dari ATP, merupakan dlsebut juga imunoglobulin. Semua molekul eukariota. I(elompok monofiletik ini, yang
molekul persinyalan intraselular umum antibodi memiliki struktur berbentuk Y mencakup alga merah, alga hijau, dan
(pembawa pesan kedua) pada sel-sel yang sama, dan dalam bentuk monomer tumbuhan darat, merupakan keturunan dari
eukariotik. cAMP.juga merupakan regulator terdiri atas dua rantai berat identik dan protista nenek-moyang purba yang menelan
pada beberapa operon bakteri. dua rantai ringan identik. suatu sianobakten. Lihat juga Excavata,
amplifikasi Penguatan energi rangsangan antibodi monoklonal Preparasi antibodi yang Chromalveolata, Rhizaria, dan Unikonta.
(stimulus) selama transduksi. dihasilkan oleh klona tunggal sel-sel hasil arkean Anggota dari domain prokariotik
anaerob fakultatif Organisme yang membuat kultur, sehingga semuanya spesifik untuk Archaea.
ATP melalui respirasi aerobik jika ada epitop yang sama. arkegonium (jamak, arkegonia) Gametangium
oksigen, namun berganti ke respirasi antigen Makromolekul yang memicu respons betina, yaitu ruang lembap tempat gamet
anaerobik atau fermentasi jika tidak ada kekebalan tubuh dengan cara berikatan ke berkembang, pada tumbuhan.
oksigen. reseptor-reseptor pada sel B atau sel T. arkenteron Rongga yang berlapis endoderm,
anafase Tahap keempat dalam proses mitosis, antikodon Triplet nukleotida pada salah satu terbentuk saat proses gastrulasi, yang
saat kromatid-kromatid dari setiap ujung molekul IRNA yang mengenali berkembang menjadi saluran pencernaan
kromosom telah memisah dan kromosom- kodon komplementer tertentu pada molekul hewan.
kromosom anakan telah berpindah ke mRNA. arkosaurus Anggota kelompok reptil yang
kutub-kutub sel. antiparalel Susunan yang berlawanan dari mencakup buaya, aligator, dinosaurus, dan
analog Memiliki karakteristik yang serupa akibat tulang-punggung gula-fosfat di dalam heliks burung.
evolusi konvergen, bukan homologi. ganda DNA. arteri Pembuluh yang membawa darah keluar
analogi l(emiripan antara dua spesies akibat antropoid Anggota kelompok primata yang dari jantung ke organ-organ di seluruh
evolusi konvergen, bukan karena turunan terdiri atas monyet dan kera (owa, tubuh.
dari nenek-moyang bersama yang memiliki . orangutan, gorila, simpanse, bonobo, dan arteri renal Pembuluh darah yang membawa
sifat yang sama. manusia). darah ke ginjal.
anatomi Struktur suatu organisme dan ilmu aparatus jukstaglomerular uxtagomerular
(j arteriola aferen Pada ginjal, pembuluh darah
yang mempelajari hal tersebut. dppdlatus, fGA) laringan terspesialisasi yang menyuplai nefron.
androgen Hormon steroid apa pun, misalnya pada nefron yang melepaskan enzim renin arteriola eferen Pada ginjal, pembuluh darah
testosteron, yang merangsang perkembangan sebagai tanggapan terhadap penurunan yang mengaliri nefron.
dan pemeliharaan sistem reproduksi dan tekanan atau volume darah. arteriola Pembuluh yang mengantarkan darah
karakteristik seks sekunder .jantan. apendiks (usus buntu) Penjuluran kecil mirip di antara arteri dan bantalan kapiler
aneuploidi Penyimpangan kromosomal dengan jari pada sekum vertebrata; mengandung artropoda Ecdysozoa bersegmen dengan
kelebihan atau .iustru kekurangan satu massa sel darah putih yang turut berperan eksoskeleton keras dan embeian berbuku.
kromosom atau lebih. dalam kekebalan tubuh. Contoh-contoh yang terkenal termasuk
angiosperrna basal Anggota klad dari ketiga apikompleksa Protista dalam klad yang serangga, labah-labah, kaki seribu. ca:
garis keturunan tumbuhan berbunga mencakup banyak spesies yang bersifat kepiting.
yang berdivergensi sejak dini. Contohnya parasit pada hewan. Beberapa apikompleksa asam Zat yang meningkatkan konsei.:::s: ::
Amborella,\\\t a\r, star anise, dan kerabatnya menyebabkan penl a\it manusla. hidrogen dari suatu larutan.

A-2 Glosarium
asam absisat (absissic acid, ABA) Sejems tumbuhan yang mungkin turut bertanggung yang menerima darah dari vena dan
hormon tumbuhan yang memperlambat jawab mengaktivasi resistensi sistemik mentransfer darah ke ventrikel.
pertumbuhan, seringkali bekerja antagonis untuk patogen. aturan Hamilton Prinsip yang menyatakan:
terhadap hormon-hormon pertumbuhan. asam urat Produk metabolisme protein agar seleksi alam mengunggulkan tindakan
Dua di antara efek-efek ABA adalah dan purin dan merupakan zat buangan altruistik, keuntungan bagi resipien,
mendorong dormansi biji dan memfasilitasi bernitrogen utama dari serangga, siput dikurangi oleh koefisien kekerabatan,
toleransi kekeringan. darat, dan banyak reptil. Asam urat relatif haruslah melebihi kerugian sang altruis.
asam amino Sejenis molekul organik yang tidak beracun dan sangat tidak larut. auksin Istilah yang terutama mengacu pada asam
memiliki gugus karboksil sekaligus gugus aselomata Hewan bertubuh padat yang indolasetat (indoleacetic acil, IAA), hormon
amino. Asam amino berperan sebagai tidak memiliki rongga di antara saluran tumbuhan alami yang memiliki berbagai
monomer polipeptida. pencernaan dan dinding tubuh luar macam efek, termasuk pemanjangan sel,
asam amino esensial Asam amino yang tidak asetil I(oA Asetil koenzim A; senyawa yang pembentukan akar, pertumbuhan sekunder,
dapat disintesis sendiri oleh hewan dan memasuki siklus asam sitrat dalam respirasi dan pertumbuhan buah.
harus diperoleh dari makanan dalam bentuk selular, terbentuk dari fragmen piruvat yang autokrin Sifat molekul hasil sekresi yang
jadi. Ada delapan asam amino esensial bagi melelcat ke sebuah koenzim. menargetkan sel penyekresi itu sendiri.
manusia dewasa. asetilasi histon Perlekatan gugus asetil ke asam autopoliploid Individu yang memiliki lebih dari
asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic amino tertentu pada protein histon. dua perangkat kromosom yang semuanya
acid, DNA) Molekul asam nukleat yang asetilkolin Salah satu neurotransmiter yang berasal dari spesies yang sama.
beruntai ganda dan berbentuk heliks, paling umum; berfungsi dengan berikatan autosom I(romosom yang terlibat tidak secara
tersusun atas monomer-monomer pada reseptor dan mengubah permeabilitas langsung dalam penentuan jenis kelamin;
nukleotida dengan gula deoksiribosa dan membran pasca-sinapsis terhadap ion- bukan kromosom seks.
basa bernitrogen adenin (A), sitosin (C), ion spesifik, baik mendepolarisasi atau
guanin (G) dan timin (T). DNA mampu autotrof Organisme yang memperoleh
menghiperpolarisasi membran.
bereplikasi dan menentukan struktur molekul makanan organik tanpa memakan
askokarpus Tubuh buah dari fungi kantong organisme lain atau zat yang berasal dari
terwariskan dari protein-protein sel.
(askomisetes).
organisme lain. Autotrof menggunakan
asam gamma-aminobutirat (ga.mma- askomisetes Anggota filum fungi Asomycota, energi dari matahari atau dari oksidasi
aminobutyric acid, GABL) Asam amino
biasa disebut fungi kantong. Nama tersebut zat-zat anorganik untuk membuat molekul
yang berfungsi sebagai neurotransmiter
berasal dari struktur mirip kantong tempat organik dari molekul anorganik.
sistem saraf pusat pada sistem saraf pusat
berkembangnya spora. avertebrata Hewan tanpa tulang belakang.
vertebrata.
askus (jamak, aski) I(apsul spora mirip kantong Sembilan puluh lima persen spesies hewan
asam lemak Asam karboksilat berantai karbon
yang terletak di u.jung hifa dikariotik dari adalah avertebrata.
panjang. Panjang dan jumlah serta lokasi
fungi kantong. avirulen Istilah yang menjabarkan patogen yang
ikatan ganda dari asam lemak bermacam-
aster Susunan radial mikrotubulus pendek yang hanya sedikit membahayakan, namun tidak
macam; tiga asam lemak tertaut pada
membentang dari setiap sentrosom ke arah membunuh, inang.
satu molekul gliserol membentuk molekul
membran plasma daiam sel yang sedang Bacteria Satu di antara kedua domain
lemak, juga dikenal sebagai triasilgliserol
mengalami mitosis. prokariotik. Domain yang satunya lagi
atau trigliserida.
asam lemak esensial Asam lemak tak-jenuh astrosit Sel glial dengan berbagai macam fungsi, adalah Archaea.
yang diperlukan oleh hewan namun tidak termasuk menyediakan dukungan struktural badan Barr Benda rapat dan padat yang terletak
dapat dibuat sendiri. bagi neuron, meregulasi lingkungan di sepanjang bagian dalam selubung inti pada
interstisial, memfasilitasi transmisi sinaptik, sel-sel mamalia betina, merepresentasil<an
asam lemak jenuh Asam lemak yang semua
dan membantu dalam regulasi suplai darah kromosom X yang terinaktivasi dan sangat
karbon pada ekor hidrokarbonnya
ke otak. terkondensasi.
terhubung oleh ikatan tunggal, sehingga
memaksimalkan jumlah atom hidrogen yang aterosklerosis Penyakit kardiovaskular berupa badan basal Organel sel eukariotik yang terdiri
melekat ke rangka karbon. penumpukan lemak yang disebut plak dalam atas triplet mikrotubulus yang tersusun 9
dinding dalam arteri, menyumbat arteri dan
asam lemak tak jenuh Asam lemak + 0. Badan basal mungkin mengorganisasi
menyebabkan pembuluh tersebut mengeras. perakitan mikrotubulus pada silia atau
yang memiliki satu atau lebih ikatan
ganda di antara karbon-karbon pada atom Satuan terkecil dari materi yang masih flagela, dan secara struktural sangat mirip
ekor hidrokarbon. Ikatan semacam itu memiliki sifat-sifat unsur dengan sentriol.
mengurangi jumlah atom hidrogen yang ATP (adenosin trifosfat) Nukleosida trifosfat badan bersilia Bagian mata vertebrata yang
melekat ke rangka karbon. yang mengandung adenin dan melepaskan berhubungan dengan lensa. Badan bersilia
asam nukleat Polimer (polinukleotida) yang energi bebas saat ikatan-ikatan fosfatnya menghasilkan aqueous humor yang bening
terdiri atas banyak monomer nukleotida; dihidrolisis. Energi ini digunakan untuk dan berair, pengisi rongga anterior mata.
berperan sebagai cetak biru protein dan, mendorong reaksi-reaksi endergonik badan Golgi Organel dalam sel eukariotik
melalui ker.ja protein, untuk semua aktivitas dalam sel. yang tersusun atas tumpukan kantong
sel. Dua tipe asam nukleat adalah DNA ATP sintase I(ompleks sejumlah protein bermembran pipih yang memodifikasi,
dan RNA. membran yang menyediakan saluran tempat menyimpan, dan mengarahkan produk-
asam ribonukleat (ribonucleic acid., RNA) proton berdifusi. I(ompleks ini berfungsi produk retikulum endoplasma dan
Sejenis asam nukleat yang terdiri dari dalam kemiosmosis dengan rantai transpor menyintesis beberapa produk, terutama
monomer-monomer nukleotida dengan satu elektron yang berdekatan, menggunakan karbohidrat non-selulosa.
gula ribosa dan satu basa bernitrogen: adenin energi dari gradien konsentrasi ion hidrogen badan sel Bagian neuron yang mewadahi
(A), sitosin (C), guanin (G), dan urasil (U); (proton) untuk membuat ATP ATP sintase nukleus dan organel-organel lain.
biasanya beruntai tunggal; berfungsi dalam ditemukan di membran dalam mitokondria bahan abu-abu Wilayah dendrit dan badan
sintesis protein, regulasi gen, dan sebagai sel eukariotik dan di membran plasma sel neuron tergugus dalam sel saraf pusat.
genom dari beberapa jenis virus. prokariota. bahan putih Alur-alur akson dalam sistem
asam salisilat Molekul persinyalan pada atrium (.jamak, atria) Ruang jantung vertebrata saraf pusat.

Glosarium A-3
bakteri Anggota domain prokariotik Bacteria. epitet spesies. blastokista Tahap blastula dari perkembangan
bakteriofag Virus yang menginfeksi bakteri; bioenergetika (1) I(eseluruhan aliran dan embrionik mamalia, terdiri atas massa sel
disebut .juga fag. transformasi energi dalam suatu organisme. sebelah dalam, sebuah rongga, dan lapisan

bakteroid Sebentuk Rhizobium yang dikandung (2) Bidang yang mempelajari bagaimana luar, tropoblas. Pada manusia, blastokista
dalam vesikel yang terbentuk oleh sel-sel energi mengalir melalui organisme- terbentuk seminggu setelah fertilisasi.
akar pada nodul akar organisme hidup. blastomer Sel embrionik awal yang muncul
biofiIm I(oloni lapisan-permukaan dari satu selama tahap penyibakan embrio awal.
bangun tubuh Pada hewan, perangkat ciri
morfologis dan perkembangan yang atau beberapa spesies prokariota yang blastopor Pada gastrula, bukaan arkenteron
terintegrasi men.jadi keutuhan yang terlibat dalam kerja sama metabolik. yang biasanya berkembang menjadi
fungsional-hewan hidup. biofuel Bahan bakar yang dihasilkan dari zat anus pada deuterostom dan mulut pada
organik kering atau minyak tanaman yang protostom.
bantalan kapiler lejaring kapiler dalam jaringan
atau organ. dapat terbakar blastosol Rongga berisi cairan yang terbentuk
biogeografi Bidang yang mempelajari distribusi di tengah blastula.
basa Zat yang mengurangi konsentrasi ion
hidrogen dalam suatu larutan. spesies di masa lalu dan masa kini. blastula Bola sel berongga yang menandai akhir
bioinformatika Penggunaan kompute! peranti tahap penyibakan selama perkembangan
basidiokarpus Tubuh buah yang rumit dari
lunak (software), dan model matematika embrionik awal pada hewan.
miselium dikariotik pada fungi gada.
untuk mengolah dan mengintegrasikan bolus Bola yang terlumasi dari makanan hasil
basidiomisetes Anggota filum fungi informasi biologi dari rangkaian data yang kunyahan.
Basidiomycota, sering disebut fungi
besar brakiopoda Lofoforata laut dengan cangkang
gada. Nama tersebut berasal dari bentuk
basidiumnya yang mirip gada.
biologi Bidang sains yang mempelajari yang terbagi menjadi paruhan dorsal dan
kehidupan. paruhan ventral. Brakiopoda disebut juga
basidium (jamak, basidia) Embelan reproduktif lamp shell.
yang menghasilkan spora seksual pada
biologi konservasi Bidang ilmu yang
mengintegrasikan ekologi, biologi evolusi, brasinosteroid Hormon steroid pada tumbuhan
bilah-bilah cendawan (fungi gada).
fisiologi, biologi molekular, dan genetika yang memiliki berbagai efek, termasuk
batang Organ tumbuhan vaskular yang terdiri untuk mempertahankan kelangsungan pemanjangan sel, perlambatan absisi daun,
atas sistem nodus dan lnternodus yang keanekaragaman hayati pada semua dan pendorong diferensiasi xilem.
silih-berganti, menyokong dan dan struktur tingkatan. briofit Nama informal bagi lumut daun,
reproduksi. lumut hati, atau lumut tanduk; tumbuhan
biologi sistem Pendekatan untuk mempelajari
batang otak Sekumpulan struktur pada otak biologi dengan tujuan membuat model nonvaskular yang hidup di darat namun
dewasa, mencakup otak tengah, pons, perilaku dinamik dari seluruh sistem biologi. tidak memiliki beberapa adaptasi terestrial
dan medula oblongata; berfungsi dalam bioma Salah satu dari ekosistem utama dunia, tumbuhan vaskular.
homeostasis, koordinasi pergerakan, dan bronkiolus Cabang halus bronkus yang
seringkali diklasifikasikan berdasarkan
pengantaran informasi ke pusat-pusat otak mentranspor udara ke alveoli.
vegetasi yang mendominasi dan dicirikan
yang lebih tinggi. bronkus (jamak, bronki) Satu dari sepasang
oleh adaptasi-adaptasi organisme yang khas
bentang alam Daerah yang mengandung pada lingkungan tersebut. saluran pernapasan yang bercabang dari
beberapa ekosistem berbeda yang ditautkan biomanipulasi Pendekatan yang menetapkan trakea menuju ke dalam paru-paru.
oleh pertukaran energi, zat, dan organisme. model top-down dari organisasi komunitas buah Ovarium matang pada bunga. Buah
bentos I(omunitas organisme yang hidup pada untuk mengubah karakteristik ekosistem. melindungi biji yang dorman dan seringkali
zona bentik suatu bioma akuatik. Misalnya, ahli ekologi dapat mencegah membantu dalam penyebaran biji.
bergantung-densitas Sebutan untuk setiap ledakan alga dan eutrofikasi dengan buah agregat Buah yang berasal dari bunga
karakteristik apa pun yang bervariasi mengubah kerapatan konsumen tingkat tunggal yang memiliki lebih dari satu karpel.
menurut peningkatan densitas populasi. yang lebih tinggi di danau, daripada buah aksesoris Buah, atau sekumpulan buah
menggunakan perlakuan kimiawi. dengan bagian berdaging yang terutama
bernapas Ventilasi paru-paru melalui inhalasi
dan ekshalasi yang silih-berganti. biomassa Total massa zat organik yang terdiri berasal atau sepenuhnya berasal dari
atas sekelompok organisme pada habitat jaringan-jaringan, bukan dari ovarium.
bibir dorsal Wilayah di atas blastopor pada sisi
tertentu. buah majemuk Buah yang berasal dari
dorsal embrio amlibia.
bioremediasi Penggunaan organisme hidup infloresensia, sekelompok bunga yang
bicoid Gen efek maternal yang mengodekan
untuk mendetoksifikasi dan memulihkan menggugus erat bersama-sama.
protein yang bertanggung jawab untuk
ekosistem yang tercemar dan rusak. buah sederhana Buah yang berasal dari karpel
menspesifikasi ujung anterior Drosophila.
biosfer Seluruh bagian Bumi yang dihuni oleh tunggal atau beberapa karpel yang menyatu.
bienial Tumbuhan berbunga yang memerlukan
kehidupan; total dari seluruh ekosistem bukit akson Wilayah kerucut dari akson
waktu dua tahun untuk menyelesaikan planet ini. neuron tempat akson bergabung ke badan
siklus hidupnya.
biota Ediacara Sebuah kelompok awal eukariota sel; biasanya wilayah tempat sinyal saraf
biji Adaptasi sebagian tumbuhan darat, multiselular bertubuh lunak yang diketahui dihasill<an.
terdiri atas embrio yang dikemas bersama dari fosil-fosil dengan umur sekitar 565 juta bulan sabit kelabu Wilayah sitoplasma yang
simpanan makanan dalam selubung sampai 545 juta tahun. berbentuk bulan sabit dan berwarna abu-
pelindung.
bioteknologi Manipulasi organisme abu muda yang terpapar setelah rotasi
bilateria Anggota klad hewan dengan simetri atau komponen-komponennya untuk korteks, terletak di dekat khatulistiwa sel
bilateral dan tiga lapisan germinal. menghasilkan produk yang berguna. telur pada sisi yang berlawanan dengan
bingkai pembacaan Pada mRNA, biotik Berhubungan dengan organisme hidup tempat masuknya sperma, menandai sisi
pengelompokan triplet ribonukleotida di lingkungan. dorsal embrio di masa mendatang.
yang digunakan oleh mekanisme translasi bunga Pada angiosperma, suatu batang pendek
blade (1) Struktur mirip daun pada rumput
selama sintesis polipeptida. dengan daun termodifikasi yang dapat
laut yang menyediakan sebagian besar luas
binomial Nama bersuku-dua yang dilatinkan permukaan untuk fotosintesis. (2) Bagian mencapai empat perangkat, mengandung
dari suatu spesies, terdiri atas genus dan daun biasa yang memipih. struktur-struktur yang berfungsi dalam

A-4 Glosarium
reproduksi seksual. dingin yang ringan dan membawa hujan protein sehingga kehilangan bentuk aslinya,
bunga lengkap Bunga yang memiliki keempat serta musim panas yang kering, panjang, sehingga menjadi tidak aktif secara biologis;
organ dasar bunga: sepal, petal, stamen, dan panas. pada DNA, pemisahan dua untai heliks
dan karpel. checkpoint Titik kontrol dalam siklus sel tempat ganda. Denaturasi terjadi dalam kondisi
bunga tak lengkap Bunga tanpa satu atau lebih sinyal-sinyal stop dan lanjutkan dapat pH, kadar garam, dan suhu (non-selular)
organ dasar bunga (sepal, petal, stamen, meregulasi siklus. yang ekstrem.
atau karpel), kalaupun ada tidak fungsional. chorionic villus samplizg (CVS) Teknik dendrit Penjuluran neuron yang berjumlah
cagar terzonasi Wilayah luas yang mencakup diagnosis prenatal ketika sampel kecil dari banyak, berukuran pendek, dan sangat
daerah-daerah yang relatif tidak terganggu bagian fetus plasenta diambil dan dianalisis bercabang-cabang, membawa impuls saraf
oleh manusia, dikelilingi oleh daerah- untuk mendeteksi kelainan genetik dan ke arah badan sel.
daerah yang telah berubah akibat aktivitas kongenital bawaan tertentu pada janin. densitas )umlah individu per satuan luas atau
manusia dan digunakan untuk kepentingan chromalveolata Satu di antara kelima supergrup volume.
ekonomi. eukariota yang dia.jukan dalam hipotesis denyut Penggembungan yang berirama dari
cahaya tampak Bagian dari spektrum terbaru tentang sejarah evolusi eukariota. dinding arteri seiring detakan iantung.
elektromagnetik yang dapat dideteksi oleh Chromalveolata mungkin bermula dari deoksiribosa I(omponen gula nukleotida
mata manusia sebagai aneka warna, dengan endosimbiosis sekunder dan mencakup DNA, memiliki satu gugus hidroksil lebih
panjang gelombang yang berkisar dari 380 dua klad protista besar, alveolata dan sedikit daripada ribosa, (komponen gula
nm sampai 750 nm. stramenopila. Zlhat j uga Excavata, Rhizaria, nukleotida RNA).
Archaeplastida, dan Unikonta.
cairan interstisial Lingkungan internal depolarisasi Perubahan kondisi elektrik ketika
vertebrata, terdiri atas cairan yang mengisi Dalton Ukuran massa atom dan partikel bagian dalam sel yang bisa tereksitasi
ruang-ruang di antara sel-sel. suabatotmik; sama dengan satuan massa menjadi lebih negatif terhadap bagian
atom atau atomic mass unit, amu. Iuar dibandingkan dengan potensial
cairan serebrospinal Cairan dari darah yang i;t::!i:&
mengelilingi, melindungi dari infeksi, danau eutrofik Danau yang memiliki membran saat istirahat. Membran neuron
::ll:'4r.4i:n

memberi nutrien, serta mengalasi otak dan produktivitas biologis dengan laju tinggi terdepolarisasi jika suatu rangsangan !t',.-tr
i:;ii::*!:
sumsum tulang belakang. yang disokong oleh siklus nutrien berlaju menurunkan voltasenya dari potensial :iiali:€
;!:;t,.,::i
ti n ooi istirahat sebesar -70 mV ke arah voltase nol. nnil::- li-.l
cakram interkalar Sambungan khusus di antara
danau oligotrofik Danau jernih yang miskin- desir jantung (fteartmurmar) Bunyi mendesis tlilrlt;i;
sel-sel otot iantung yang memberikan r.nii,ri*l!X

pengopelan listrik langsung di antara sel-sel. nutrien, dengan sedikit fitoplankton. yang paling sering terjadi akibat darah yang
ittrirSEi
dapar Zat yang terdiri atas bentuk-bentuk menyemprot mundur melalui katup yang
caperonin Molekul protein yang membantu ;:riit:!:H.i:

asam dan basa dalam suatu larutan dan bocor pada jantung.
pelipatan protein secara benar.
yang meminimalisasi perubahan pH ketika desmosom Sejenis sambungan antarsel dalam
carrier atau pembawa sifat Dalam genetika,
asam atau basa tambahan dicampurkan ke sel hewan yang berfungsi sebagai 'pasak'
individu yang heterozigot pada suatu lokus
dalam larutan. penyatu sel.
genetik tertentu, dengan satu alel normal
darah Jaringan ikat dengan matriks cair yang determinan sitoplasmik Zat maternal, misalnya
dan satu alel resesif. Individu heterozigot
berfenotipe normal bagi karakter yang disebut plasma tempat sel darah merah, sel protein atau RNA, yang ditempatkan
ditentukan oleh genetik tersebut, namun darah putih, dan fragmen sel yang disebut ke dalam sel telur dan memengaruhi
platelet tersuspensi. perkembangan awal dengan cara meregulasi
dapat mewariskan alel resesifnya pada
data Catatan hasil pengamatan. ekspresi gen-gen yang memengaruhi nasib
keturunannya.
perkembangan sel.
catatan geologi Pembagian sejarah Bumi menjadi daun Organ fotosintetik utama dari tumbuhan
vaskular. determinasi Pembatasan potensi perkembangan
periode-periode waktu, dikelompokkan ke
secara progresif, ketika kemungkinan nasib
dalam tiga eon-Arkaean, Proterozoikum, daya tampung Ukuran populasi maksimal yang
setiap sel menjadi semaldn terbatas seiring
dan Fanerozoikum-dan dibagi-bagi lagi dapat disokong oleh sumber daya yang
perkembangan embrio. Pada pengujung
menjadi masal zamanJ dan kala. tersedia, dilambangkan sebagai 1(.
determinasi, nasib sel tidak lagi bisa
CD4 Protein permukaan, terdapat pada sebagian de'etiolasi Perubahan yang dialami oleh tunas berubah.
besar sel T penolong, yang berikatan tumbuhan sebagai tanggapan terhadap
detritivor l(onsumen yang memperoleh energi
dengan molekul-molekul MHC kelas il, cahaya matahari; secara informal dikenal
dan nutrien dari zat organik tak-hidup
meningkatkan interaksi antara sel T dan pula sebagai penghijauan.
seperti bangkai, bagian tumbuhan yang
sel penyaji-antigen. dekapoda Anggota kelompok krustasea yang gugur, dan kotoran organisme hidup;
CD8 Protein permukaan, terdapat pada sebagian mencakup lobster, udang karang, kepiting, dekomposer.
besar sel T sitotoksik, yang berikatan dan udang.
detritus Zat organik yang mati.
dengan molekul MHC kelas I, meningkatkan dekomposer Fungi saprobik dan prokariota deuteromisetes I(lasifikasi tradisional bagi
interaksi antara sel T dan sel target. yang menyerap nutrien dari zat organik fungi tanpa tahap seksual yang diketahui.
celah faringeal Pada embrio kordata, celah tak-hidup seperti bangkai, bagian tumbuhan
Saat ditemukan tahapan seksual bagi
yang terbentuk dari lekuk faringeal dan yang gugur, dan kotoran organisme hidup,
suatu deuteromisetes, spesies tersebut
berkomunikasi ke bagian luar, selanjutnya serta mengubah zat-zat tersebut menjadi dipindahkan ke salah satu filum. Disebut
berkembang menjadi celah insang pada benl uk anorganil<; detrit"ivor.
.juga fungi imperfekti (tak sempurna).
banyak vertebrata. delesi (1) I(ekurangan dalam kromosom akibat diabetes melitus I(elainan endokrin dengan
celah sinaptik Celah sernpit yang memisahkan hilangnya sebuah fragmen karena patahan. gejala berupa ketidakmampuan untuk
bonggol sinaptik neuron yang meneruskan (2) Mutasi yang menyebabkan hilangnya
mempertahankan homeostasis glukosa.
sinyal dan neuron penerima atau sel efektor. satu atau beberapa pasang nukleotida dari Diabetes melitus tipe 1 merupakan akibat
sebuah gen.
chaparral Bioma padang semak-semak yang dari penghancuran autoimun sel-sel
lebat dan berduri yang ditemukan di daerah demografi Bidang ilmu yang mempelajari penyekresi insulin; penanganannya biasanya
lintang menengah di sepanjang pesisir statistik yang berkaitan dengan kelahiran membutuhkan penyuntikan insulin setiap
tempat arus laut dingin bersirkulasi di dan kematian dalam populasi. hari. Tipe 2 biasanya disebabkan oleh
daerah lepas pantai; dicirikan oleh musim denaturasi Pada protein, proses penguraian berkurangnya tanggapan sel-sel target

Glosarium A-5
terhadap insulin; obesitas dan kurang sebagai dikot kini dikelompokkan ke dalam penting dalam pembentukan struktur dari
olahraga merupakan faktor risiko tipe 2. eudikot, magnoliid, dan beberapa garis berbagai l<omunitas biologis.
diafragrna (1) Lapisan otot yang membentuk keturunan angiosperma basal. divisi enterik Jejaring neuron pada saluran
dinding bawah dari rongga dada mamalia. dirnorfisme seksual Perbedaan besar di antara pencernaan, pankreas, dan kandung
I(ontraksi diafragma menarik udara ke karakteristik-karakteristik seks sekunder empedu; secara normal diregulasi oleh
dalam paru-paru. (2) Mangkuk karet jantan dan betina. divisi simpatik dan parasimpatik dari sistem
berbentuk-kubah yang dipasang di bagian saraf otonom.
dinamika populasi Bidang yang mempelajari
atas vagina sebelum hubungan seksual. bagaimana interaksi-interaksi kompleks divisi parasimpatik Satu dari ketiga divisi sistem
Diafragma berperan sebagai rintangan fisik antara faktor biotik dan abiotik memengaruhi saraf otonom; umumnya meningkatkan
untuk rnenghalangi masuknya sperma ke variasi ukuran populasi. aktivitas tubuh yang memperoleh dan
dalam rahim. menghemat energi, misalnya pencernaan
dinding sel Lapisan pelindung yang terletak
diapsida Anggota klad amniota yang dicirikan dan penurunan detak jantung.
di sebelah luar membran plasma pada sel
oleh sepasang lubang pada setiap sisi tumbuhan, prokariota, fungi, dan beberapa
divisi simpatetik Salah satu dari ketiga divisi
kepala. Diapsida mencakup lepidosaurus sistem saraf otonom vertebrata; umumnya
protista. Polisakarida seperti selulosa (pada
dan arkosaurus. tumbuhan dan beberapa protista), kitin meningkatkan penggunaan energi dan
mempersiapkan tubuh untuk bertindak.
diasilgliserol (DAG) Pembawa pesan kedua (pada fungi), dan peptidoglikan (pada
yang dihasilkan melalui penyibakan bakteri) merupakan komponen struktural DNA (deoxyribonucleic acid, asam
fosfolipid jenis tertentu di dalam membran yang penting dari dinding sel. deoksiribonukleat) Molekul asam nukleat
plasma. beruntai-ganda dan berbentuk heliks
dinding sel primer Pada tumbuhan, lapisan
yang tersusun atas monomer,monomer
diastol Tahapan siklus jantung ketika sebuah yang relatif tipis dan fleksibel, disekresikan
nukleotida dengan gula deoksiribosa;
ruang jantung berelaksasi dan terisi oleh untuk pertama kali oleh sel muda.
mampu bereplikasi dan menentukan struktur
darah. dinding sel sekunder Pada tumbuhan, terwariskan dari protein-protein suatu sel.
diatom Alga fotosintetik uniselular dengan matriks yang kuat dan tahan lama yang
DNA komplementer (compl.ementary DNA,
dinding sel bergelas yang khas dan seringkali terdeposit dalam beberapa
cDNA) Molekul DNA beruntai-ganda yang
mengandung silika. lapisan berlembaran untuk melindungi dan
dibuat secara in vitro dengan menggunakan
menyokong sel.
diesius Dalam biologi tumbuhan, memiliki nRNA sebagai cetakan dan enzim-enzim
bagian-bagian reproduktif .jantan dan dinein Pada silia dan flagela, suatu protein transkriptase balik serta DNA polimerase.
betina pada individu-individu yang berbeda kontraktil besar yang membentang dari Sebuah molekul cDNA berkesesuaian
dari spesies yang sama. satu doblet mikrotubulus ke doblet yang dengan ekson-ekson dari sebuah gen.
bersebelahan. Hidrolisis ATP mendorong
diferensiasi sel Divergensi sel-sel secara DNA ligase Enzim penaut yang penting bagi
perubahan bentuk dinein sehingga
struktural dan fungsional saat mereka replikasi DNA; mengatalisis ikatan kovalen
menyebabkan penekukan silia dan flagela.
menjadi semakin terspesialisasi selama antara ujung 3' sebuah fragmen DNA
dinoflagelata Anggota kelompok yang sebagian (misalnya fragmen Okazaki) ke ujung 5'
perkembangan organisme multiselular.
besar terdiri atas alga fotosintetik uniselular fragmen DNA lain (misalnya rantai DNA
Diferensiasi sel bergantung pada kendali
dengan dua flagela yang terletak pada yang sedang tumbuh)
ekspresi gen.
lekukan tegak lurus pada lempeng selulosa
difusi Pergerakan spontan dari zat menuruni DNA polimerase Enzim yang mengatalisis
yang menutupi sel.
gradien konsentrasinya, dari daerah yang pemanjangan DNA baru (misalnya, pada
dinosaurus Anggota kelompok reptil purba garpu replikasi) melalui penambahan
konsentrasinya lebih tinggi ke daerah yang
yang sangat beraneka ragam dalam bentuk nukleotida pada ujung 3' rantai yang sudah
konsentrasinya lebih rendah.
tubuh, ukuran, dan habitat. ada. Ada beberapa macam DNA polimerase
difusi terfasilitasi Lalu-lalang molekul atau ion diploblastik Memiliki dua lapisan germinal. yang berbeda; DNA polimerase III dan
secara spontan melintasi membran biologis
diplomonad Protista yang memiliki mitokondria DNA polimerase I memainkan peran utama
melalui protein transpor transmembran
termodifikasi, dua nukleus yang berukuran dalam replikasi DNA pada prokariota.
yang spesifik.
setara, dan banyak flagela. DNA rekombinan Molekul DNA yang dibuat
digesti atau pencernaan Tahapan kedua dari disakarida Gula ganda, terdiri atas dua secata in vitro dengan segmen-segmen dari
pengolahan makanan dalam tubuh hewan: monosakarida yang digabungkan oleh sumber-sumber berbeda.
pemecahan makanan menjadi molekul- tautan ikatan glikosidik yang terbentuk saat DNA repetitif Sekuens nukleotida, biasanya
molekul yang cukup kecil untuk diserap sintesis dehidrasi. bukan-pengode, yang terdapat dalam
oleh tubuh.
dispersal atau penyebaran Pergerakan individu banyak salinan di dalam genom eukariotik.
dihibrid Organisme yang heterozigot dengan (atau gamet) menjauhi posisi induk. Satuan-satuan berulang tersebut mungkin
dua gen yang disoroti. Semua keturunan Pergerakan ini terkadang memperluas pendek dan tersusun tandem (membentuk
dari persilangan di antara induk-induk yang kisaran geografik suatu populasi atau rangkaian) atau panjang dan tersebar
homozigot ganda untuk alel yang berbeda- spesies. dalam genom.
beda merupakan dihibrid. Misalnya, dispersi Pola posisi individu-individu dalam DNA sekuens sederhana Sekuens DNA
induk bergenottpe AABB dan aabb akan batas-batas populasi geografik. yang mengandung banyak salinan sekuens
menghasilkan dihibrid bergenotipe AaBb. pendek yang berulang secara tandem.
distrofi otot Duchenne Penyakit genetik
dikariotik Sebutan untuk miselium fungi manusia yang disebabkan oleh alel resesif domain (1) I(ategori taksonomi di atas tingkatan
dengan dua nukleus haploid per sel, satu tertaut-seks; dicirikan oleh pelemahan kingdom. I(etiga domain yang ada adalah
dari masing-masing induk. progresif dan kehilangan jaringan otot. Archaea, Bacteria, dan Eukarya. (2) Bagian
dikot Istilah yang digunakan secara tradisional disturbansi (gangguan) Suatu peristiwa protein yang melipat secara mandiri.
sebagai sebutan untuk tumbuhan berbunga alamiah atau peristiwa yang disebabkan oleh dominansi apikal Pemusatan pertumbuhan
yang memiliki dua daun lembaga, atau manusia yang mengubah komuniias biologis pada ujung tunas tumbuhan, tempat
kotiledon. Bukti molekular terbaru dan biasanya melenyapkan organisme dari kuncup terminal menghambat sebagian
mengindikasikan bahwa dikot bukanlah dalam komunitas. Disturbansi, misalnya pertumbuhan dari kuncup aksilaris.
satu klad; spesies yang dulu diklasifikasikan kebakaran dan badai, memainkan peranan dominansi sempurna Situasi berupa fenotipe

A-6 Glosarium
heterozigot dan homozigot dominan tidak bagaimana susunan ruang dari tipe- mengandung molekul semacam itu dengan
bisa dibedakan. tipe habitat yang berbeda memengaruhi membran plasma.
dominansi tak sempurna Situasi berupa distribusi dan kelimpahan organisme serta eksoskeleton Pembungkus keras pada
fenotipe heterozigot merupakan intermediet proses-proses ekosistem. permukaan hewan, misalnya cangkang
di antara fenotipe-fenotipe homozigot bagi ekologi Bidang yang mempela.iari bagaimana moluska atau kutikula artropoda, yang
kedua alel. organisme berinteraksi satu sama lain dan memberikan perlindungan dan titik
dopamin Neurotransmiter yang merupakan berinteraksi dengan lingkungan. pelel<atan otot.
sebuah katekolamin, seperti epinefrin dan ekologi ekosistem Bidang yang mempelajari eksotoksin Protein beracun yang disekresikan
norepinefrin. aliran energi dan siklus zat-zat kimia di oleh prokariota atau patogen lain dan
dormansi I(ondisi yang dicirikan oleh antara berbagai komponen biotik dan menghasilkan gejala-gejala yang spesifik,
laju metabolik yang luar biasa rendah abiotik dalam ekosistem. bahkan meskipun patogen tersebut sudah
dan penghentian pertumbuhan dan ekologi global Bidang yang meneliti fungsi dan tidak lagi ada.
perkembangan untuk sementara. persebaran organisme di seluruh biosfer ekspansin Enzim tumbuhan yang mematahkan
dorsal Sebutan untuk bagian atas hewan dengan serta bagaimana pertukaran regional energi tautan-silang (ikatan hidrogen) antara
simetri radial atau bilateral. dan zat memengaruhi organisme. mikrofibril selulosa dan komponen
duodenum Bagian pertama usus halus, tempat ekologi komunitas Bidang yang mempelajari iain penyusun dinding sel, sehingga
kimus dari lambung bercampur dengan bagaimana interaksi di antara spesies-spesies melonggarkan dinding sel.
getah-getah pencernaan dari pankreas, hati, memengaruhi struktur dan organisasi ekspresi gen Proses DNA yang mengarahkan
,
dan kandung empedu, serta dari sel-sel komunitas. sintesis protein atau, pada beberapa kasus,
ii.$
kelenyar di dinding usus. ekologi organisme Cabang ekologi yang hanya RNA. j,jl
duplikasi Penyimpangan struktur kromosom memusatkan perhatian pada cara-cara ekspresi gen diferensial Ekspresi peranglcat- :;"t{
akibat penggabungan dengan fragmen morfologi, fisiologi, dan perilaku organisme perangkat gen yang berbeda oleh sel-sel il{;:f
dari kronosom homolog, sedemikian rupa individu dalam menghadapi tantangan yang dengan genom yang sama. iii1ii
sehingga bagian kromosom terduplikasi. berasal dari Iingkungan biotik dan abiotik.
ekstensi konvergen Proses penyusunan- iitit$
ecdysozoa Filum hewan yang diidentifikasi ekologi perilaku Bidang yang mempelajari ulang sel-sel lapisan iaringan oleh sel-sel
sebagai satu klad melalui bukti molekular. evolusi dan dasar ekologis perilaku hewan. itu sendiri, sehingga lapisan sel tersebut ,iir.1'i$
Banyak anggota Ecdysozoa merupakan ekologi populasi Bidang yang mempelajari menjadi lebih sempit (konvergensi) dan it$
hewan yang menyelongsong. populasi berkaitan dengan lingkungannya, lebih panjang (ekstensil.
efek leher botol Hanyutan genetik yang ter.jadi termasuk pengaruh-pengaruh lingkungan ekstrernofil Organisme yang hidup dalam "tffi
ketika ukuran populasi berkurang, akibat pada densitas dan persebaran populasi, lingkungan dengan kondisi-kondisi yang
bencana alam atau tindakan manusia. struktur usia, dan variasi ukuran populasi. sedemikian ekstrem sehingga hanya ada
Populasi yang sintas umumnya tidak lagi ekologi restorasi Penerapan prinsip-prinsip segelintir spesies lain yang sintas di tempat
merepresentasikan populasi awal secara ekologi dalam usaha untuk mengembalikan tersebut. Ekstremofil mencakup halofil
genetis. ekosistem yang terganggu oleh aktivitas ekstrem dan termofil ekstrem.
efek pendiri Hanyutan genetik yang terjadi manusia ke kondisi yang semirip mungkin
ektoderm Lapisan terluar dari ketiga lapisan
ketika beberapa individu terisolasi dari dengan kondisi aslinya. germinal primer pada embrio hewan;
populasi yang lebih besar, sehingga ekor poli-A Sekuens 50 sampai 250 nukleotida tumbuh menjadi penutup luar tubuh dan,
komposisi lungkang gen populasi baru adenin yang ditambahkan ke ujung 3' pada beberapa filum, menjadi sistem saraf,
tidak mewakili lungkang gen populasi awal. molekul pra-mRNA. telinga dalam, dan lensa mata.
efek rumah kaca Pemanasan Bumi akibat ekosistem Semua organisme pada daerah ektomikoriza Hubungan yang terjalin antara
penumpukan karbon dioksida dan tertentu, berikut faktor-faktor abiotik yang fungi dengan sistem akar tumbuhan, dengan
gas-gas tertentu lain di atmosfer yang berinteraksi dengan organime; satu atau fungi yang mengelilingi akar namun tidak
menyerap pantulan radiasi inframerah dan beberapa komunitas dan lingkungan fisik menyebabkan invaginasi membran plasma
memancarkan kembali sebagian radiasi itu di sekitarnya. sel inang.
ke Bumi. ekoton Transisi dari satu tipe habitat atau ektoparasit Parasit yang mencari makan pada,
efisiensi produksi Persentase energi yang ekosistem ke tipe yang lain, rnisalnya transisi permukaan eksternal inang.
disimpan dalam makanan dan tidak dari hutan ke padang rumput.
ektopik Terjadi pada lokasi abnormal.
digunakan untuk respirasi atau dibuang eksklusi persaingan I(onsep bahwa jika
sebagai zat sisa. ektotermik Sebutan untuk organsime dengan
populasi dari dua spesies yang serupa
permukaan eksternal yang menjadi sumber
efisiensi trofik Persentase produksi yang bersaing untuk memperebutkan sumber
utama panas utama untuk regulasi suhu.
ditransfer dari satu tingkat trofik ke tingkat daya yang sama dan terbatas, satu
trofik berikutnya. populasi akan menggunakan sumber daya ektroprokta Lofoforata sesil pembentuk koloni,
tersebut secara lebih efisien dan memiliki umum disebut briozoa.
ejakulasi Penyemburan sperma dari epididimis
melalui vas deferens berotot, saluran keuntungan reproduksi yang akhirnya elektroforesis gel Teknik untuk memisahkan
ejakulasi, dan uretra. akan menyebabkan lenyapnya populasi asam nukleat atau protein, berdasarkan
ekdison Sejenis hormon steroid, disekresikan yang satu lagi. ukuran dan muatan listrik, dengan cara
oleh kelenjar protoraks, memicu ekskresi Pembuangan metabolit bernitrogen mengukur laju pergerakan molekul-molekul
penyelongsongan pada artropoda. dan produk-produk buangan lainnya. tersebut melalui medan listrik dalam gel.
ekinodermata Deuterostom laut yang bergerak ekson Sekuens dalam transkrip primer yang elektrokardiogram (ECG atau EKG) Catatan
lambat atau sesil dengan sistem pembuluh tersisa dalam RNA setelah pemrosesan impuls listrik yang bergerak melalui otot
air dan memiliki simetri bilateral, pada RNA; mengacu pula pada daerah DNA jantung selama siklus jantung.
larva, simetri bilateral. Ekinodermata yang merupakan sumber transkripsi dari elektron Partikel subatomik dengan satu muatan
mencakup bintang laut, bintang ular, bulu sekuens tersebut. listrik negatif tunggal dan massa sekitar
babi, bintang bulu, dan teripang. eksositosis Sekresi selular molekul-molekul 1/2.000 massa neutron atau proton. Satu
ekologi bentang alam Bidang yang mempelajari biologis melalui fusi vesikel yang elektron atau lebih beredar mengelilingi

Glosarium A-7
inti atom. mitokondria dan plastida dahulu merupakan (Perubahan energi bebas dalam sebuah
elektron valensi Elektron di kulit elektron prokariota kecil yang mulai hidup dalam sel sistem dihitung melalui persamaan AG =
terluar. yang lebih besar LH - TLS, dengan Hadalah entalpi [dalam
elektronegativitas Tarik-menarik atom endosimbiosis berseri Hipotesis tentang sistem biologis, setara dengan energi total],
tertentu terhadap elektron-elektron dari asal-mula eukariota, terdiri atas rangkaian Tadalah suhu mutlak, dan S adalah entropi.)
suatu ikatan kovalen. peristiwa endosimbiotik yang memunculkan energi kimia Energi yang tersedia dalam
elektroporasi Teknik yang memasukkan mitokondria, kloroplas, dan mungkin molekul untuk dilepaskan dalam reaksi
DNA rekombinan ke dalam sel melalui struktur-struktur sel lain dari prokariota, kimia; suatu bentuk energi potensial.
pemberian denyut listrik singkat ke larutan
prokariota kecil yang ditelan oleh sel-sel energi kinetik Energi yang berhubungan
yang mengandung sel. Denyut tersebut yang lebih besar. dengan pergerakan relatif objek. Materi
menciptakan lubang sementara pada endosimbiosis sekunder Proses dalam yang bergerak dapat melakukan kerja
membran plasma sel yang dapat dilewati evolusi eukariota, ketika sebuah sel dengan cara memberikan gerakan pada
oleh DNA. eukariota heterotrofik menelan sebuah materi lain.
sel eukariota fotosintetik, yang sintas dan
eliminasi Tahap keempat (terakhir) pengolahan energi potensial Energi yang dimiliki oleh materi
menjalin hubungan simbiosis di dalam sel
makanan pada hewan; pengeluaran zat tak- akibat letak atau susunan ruang (struktur).
heterotrofik.
tercerna dari sistem pencernaan. energi termal Lihat panas.
endositosis Pengambilan molekul biologis dan
embriofit Nama lain bagi tumbuhan darat yang enhanser Segmen DNA eukariotik yang
partikel zat oleh sel melalui pembentukan
mengacu pada ciri-ciri turunan bersama mengandung elemen kontrol majemuk,
vesikel baru dari membran plasma.
berupa embrio multiselular yang dependen. biasanya terletak jauh dari gen yang
endositosis diperantarai-reseptor Pergerakan
emigrasi Pergerakan individu keluar dari regulasinya diatur oleh enhanser.
populasi.
molekul-molekul spesifik ke dalam sel
entropi Ukuran ketidakteraturan, atau keacakan.
melalui pertunasan ke dalam vesikel
empedu Campuran zat-zat yang dihasilkan bermembran yang mengandung protein enzim Makromolekul yang berperan sebagai
dalam hati namun disimpan dalam dengan situs reseptor yang spesifik terhadap katalis, agen kimiawi yang mengubah laju
kandung empedu dan yang memungkinkan reaksi tanpa ikut terlibat dalam reaksi.
molekul yang sedang diambil oleh sel;
pembentukan tetesan lemak dalam air
memungldnkan sel memperoleh zat tertentu enzim restriksi Salah satu endonuklease (sejenis
sebagai pembantu pencernaan dan dalam jumlah yang sangat banyak. enzim) yang mengenali dan memotong
penyerapan lemak.
endoskeleton Rangka keras yang tertanam molekul DNA yang dianggap asing oleh
empulur Jaringan dasar yang terletak di sebelah dalam jaringan lunak hewan, misalnya bakteri (misalnya genom fag). Enzim
dalam jaringan vaskular pada batang; pada tersebut memotong sekuens nukleotida
spikula pada spons, lempengan pada
banyak akar monokot, sel-sel parenkima ekinodermata, dan kerangka bertulang keras yang spesifik (situs restriksi).
yang membentuk bagian pusat silinder pada vertebrata. eosinofil Sejenis sel darah putih dengan
vaskular.
endosperma Pada angiosperma, jaringan aktivitas fagositik rendah yang diduga
enantiomer Salah satu dari dua senyawa yang kaya-nutrien yang terbentuk melalui berperan dalam pertahanan melawan
merupakan bayangan cermin satu sama lain. penyatuan sel sperma dengan dua nukleus cacing parasitik dengan cara melepaskan
endemik Sebutan untuk spesies yang terbatas polar selama fertilisasi ganda. Endosperma enzim-enzim yang beracun bagi penyerang-
pada wilayah geogralik yang spesifik dan menyediakan nutrien pada embrio yang penyerang tersebut.
relatif kecil. sedang berkembang dalam biji endosperma. epidemik Berjangkitnya suatu penyakit.
endoderm Lapisan terdalam dari ketiga lapisan Endospora Sel resisten berselubung tebal yang epidermis (1) Sistem jaringan dermis tumbuhan
germinal pada embrio hewan; melapisi dihasilkan oleh sel bakteri yang terpapar tak-berkayu, biasanya terdiri atas selapis
arkenteron dan bertumbuh-kembang pada kondisi-kondisi yang menyulitkan. tunggal sel-sel yang tersusun rapat. (2)
menjadi hati, pankreas, paru-paru, dan Endotelin Peptida yang dihasilkan oleh Lapisan terluar dari hewan.
lapisan saluran pencernaan pada spesies- endotelium pembuluh darah dan epididimis Tubulus bergulung-gulung yang
spesies yang memiliki struktur-struktur ini. menyebabkan pembuluh menyempit. terletak bersisian dengan testis mamalia
endodermis Lapisan terdalam dari korteks akar endotelium Lapisan sel pipih sederhana yang tempat sperma dibuat.
tumbuhan; silinder setebal satu sel yang melapisi lumen pembuluh darah. epifitTumbuhan yang membuat makanan
membentuk perbatasan antara korteks dan
endotermik Sebutan untuk organisme dengan sendiri namun tumbuh pada permukaan
silinder vaskular.
tubuh yang dihangatkan oleh panas hasil tumbuhan lain untuk memperoleh
endofit Fungi yang hidup di dalam daun metabolisme. Panas ini biasanya digunakan topangan, biasanya pada cabang atau batang
atau bagian lain dari tumbuhan tanpa untuk mempertahankan suhu tubuh yang pohon tropis.
membahayakan tumbuhan tersebut. relatif stabil dan lebih tinggi daripada suhu epikotil Pada embrio angiosperma, sumbu
endometriosis l(ondisi yang diakibatkan lingkungan eksternal. embrionik di atas titik pelekatan kotiledon
oleh keberadaan iaringan endometrium endotoksin I(omponen beracun dari membran dan di bawah pasangan pertama daun kecil.
di luar rahim. luar bakteri gram-negatif yang dilepaskan epinefrin Sejenis hormon katekolamin yang
endometrium Lapisan dalam rahim, kaya hanya ketika bakteri tersebut mati. disekresikan oleh medula adrenal dan
pembuluh darah. energi I(apasitas untuk menyebabkan memerantarai tanggapan'lawan-atau-lari'
endoparasit Parasit yang hidup dalam inang. perubahan, terutama untuk melakukan terhadap cekaman jangka pendek serta
endorfin Salah satu dari beberapa hormon yang kerja (menggerakkan materi melawan gaya berfungsi sebagai neutrotransmiter; dikenal
dihasilkan di otak dan pituitari anterior, yang berlawanan arah). pula sebagai adrenalin.
menghambat persepsi nyeri. energi aktivasi Jumlah energi yang harus epistasis Sejenis interaksi gen berupa satu gen
endosimbiosis Proses penelanan sel lain oleh diserap oleh reaktan sebelum reaksi kimiawi yang mengubah efek fenotipik gen lain
sebuah organisme uniselular ('inang') dimulai; disebut.juga energi bebas aktivasi. yang diwariskan secara independen dari
yang kemudian hidup di dalam sel inang energi bebas Bagian energi sistem biologis gen tersebut.
dan akhirnya menjadi organel dalam sel yang dapat melakukan kerja ketika suhu epitelium laringan epitelial.
inang; mengacu pula pada hipotesis bahwa dan tekanan seragam di seluruh sistem. epitelium transpor Satu atau beberapa lapisan

A-8 Glosarium
sel epitelial terspesialisasi yang meregulasi energi panas dari permukaan cairan yang yang berikatan dengan DNA dan
pergerakan zat terlarut. kehilangan beberapa molekulnya. memengaruhi transkripsi gen-gen spesifik.
epitop Wilayah kecil dan dapat diakses pada evapotranspirasi Total evaporasi air dari famili Dalam klasifikasi, kategori taksonomi
antigen, tempat reseptor antigen atau ekosistem, termasuk evaporasi dari tanah di atas genus.
antibodi berikatan; disebut juga determinan dan bagian luar dari tumbuhan, serta famili multigen Sekelompok gen dengan
antigenik. transpirasi air dari dalam tumbuhan sekuens yang mirip atau identik, mungkin
EPSP Lihat potensial pasca-sinapsis eksitatoris. melalui stomata. bersumber pada gen yang sama.
eritropoietin (EPO) Hormon yang merangsang evapotranspirasi aktual lumlah air yang faring (1) Daerah pada kerongkongan vertebrata
pembuatan eritrosit, disekresikan oleh ditranspirasi oleh tumbuhan dan menguap
tempat saluran udara dan saluran makanan
ginjal saat jaringan-jaringan tubuh tidak dari bentang alam selama periode tertentu,
bersilangan. (2) Pada cacing pipih, saluran
memperoleh cukup oksigen. biasanya diukur dalam milimeter dan berotot yang menonjol dari sisi ventral
eritrosit Sel darah yang mengandung diperkirakan untuk setahun.
cacing dan berakhir di mulut.
hemoglobin, yang mengangkut oksigen; evo-devo Biologi perkembangan evolusioner;
fase aliran menstruasi Bagian dari siklus
disebut juga sel darah merah. bidang biologi yang membandingkan
uterin (menstruasi) saat terjadi perdarahan
esofagus Saluran yang mengantarkan makanan, proses-proses perkembangan dari berbagai
menstruasi.
melalui peristalsis, dari faring ke lambung. organisme multiselular yang berbeda untuk
fase folikel Bagian dari siklus ovarium saat
memahami bagaimana proses-proses
estradiol Sejenis honmon steroid yang folikel tumbuh dan oosit menjadi matang.
tersebut dievolusikan dan bagaimana
merangsang perkembangan dan penjagaan fase Go l(ondisi tidak membelah yang dialami
perubahan dapat memodifikasi ciri-ciri
sislem reproduksi betina dan ciri,ciri seks
organisme yang ada atau memunculkan oleh sel setelah meninggalkan sildus sel.
sekunder; estrogen utama pada mamalia.
ciri-ciri baru. fase G, Ieda pertama, atau fase pertumbuhan,
etilen Satu-satunya hormon tumbuhan yang siklus sel, terdiri atas bagian interfase sebelum
evolusi Penurunan dengan modifikasi; gagasan
berbentuk gas. Efeknya antara lain berupa
bahwa spesies yang masih ada merupakan sintesis DNA terjadi.
tanggapan terhadap cekaman mekanis,
keturunan spesies nenek-moyang yang fase G, Jeda kedua, atau fase pertumbuhan,
kematian sel terprogram, absisi daun, dan
berbeda dari spesies masa kini; secara siklus sel, terdiri atas bagian interfase setelah
pematangan buah.
sempit juga didefinisikan sebagai perubahan sintesis DNA terjadi.
etiolasi Adaptasi morfologis tumbuhan terhadap
dalam komposisi genetik suatu populasi dari fase luteal Bagian dari siklus ovarium ketika
pertumbuhan dalam gelap. generasi ke generasi. sel-sel endokrin pada korpus luteum
etologi Penelitian saintifik tentang bagaimana evolusi konvergen Evolusi ciri-ciri serupa pada menyekresikan hormon-hormon wanita.
hewan berperilaku, terutama di lingkungan garis-garis keturunan evolusi yang berbeda.
alamiahnya.
fase mitotik (M) Fase siklus sel yang mencakup
excavata Salah satu dari kelima supergrup mitosis dan sitokinesis.
eudikot Anggota klad yang terdiri atas sebagian
eukariota yang diajukan dalam hipotesis fase proliferatif Bagian dari siklus uterin
besar tumbuhan berbunga yang memiliki
terbaru tentang sejarah evolusi eukariota. (menstruasi) ketika endometrium
dua daun lembaga, atau kotiledon.
Excavata memiliki ciri sitoskeleton yang beregenerasi dan menebal.
euglenid Suatu protista, misalnya Euglena atau unik, dan beberapa spesies memiliki lekuk
kerabat-kerabatnya, yang dicirikan oleh satu fase S Fase sintesis dalam siklus sel; bagian
galian' penangkap makanan pada salah satu
atau dua flagela yang muncul dari sebuah interfase saat DNA direplikasi.
sisi badan sel. Lihat juga Chromalveolata,
kantong anterior. Rhizaria, Archaeplastida, dan Unikonta. fase sekresi Bagian dari siklus uterin
euglenozoa Anggota klad dari beraneka- (menstruasi) ketika endometrium terus
fag Virus yang menginfeksi bakteri; disebut
ragam protista berflagela yang mencakup juga bakteriofag. menebal, mengandung semakin banyak
heterotrof pemangsa, autotrof fotosintetik, pembuluh, dan mengembangkan kelenjar-
fag temperat Fag yang mampu bereproduksi
dan parasit patogenik. kelenjar yang menyekresikan cairan kaya
melalui siklus litik maupun lisogenik.
glikogen.
Eukarya Domain yang mencakup semua fag virulen Fag yang bereproduksi hanya
organisme eukariotik. fasilitator Spesies yang memiliki efek positif
melalui siklus litik.
eukromatin Bentuk kromatin eukariotik yang terhadap kesintasan dan reproduksi spesies
fagositosis Sejenis endositosis berupa sel yang lain dalam suatu komunitas dan yang
tidak terlalu terkondensasi dan siap untuk
menelan zat-zat tertentu yang berukuran memengaruhi struktur komunitas.
ditranskripsi.
besar. Fagositosis dilakukan oleh beberapa
eumetazoa Anggota klad hewan dengan jenis protista dan sel-sel kekebalan tertentu
fenotipe Sifat fisik dan fisiologis dari suatu
jaringan sejati. Semua hewan, kecuali organisme, yang ditentukan oleh susunan
pada hewan (pada mamalia, terutama
spons dan segelintir grup lain, merupakan genetiknya.
makrofag, neutrofil, dan sel dendritik).
eumetazoa.
faktor F Pada bakteri, segmen DNA yang fermentasi Proses katabolik yang membuat
eurihalin Sebutan untuk organisme yang bisa memberikan kemampuan membentuk pili ATP dalam jumlah yang terbatas dari
menoleransi perubahan-perubahan besar untuk konjugasi dan fungsi,fungsi terkait glukosa tanpa rantai transpor elektron dan
dalam osmolaritas eksternal. yang diperlukan untuk transfer DNA proses katabolik yang menghasilkan produk
euripterid l(eliseriforma karnivora yang sudah dari donor ke resipien. Faktor F mungkin akhir yang khas, misalnya etil alkohol atau
punah, disebut juga kalajengking air. terdapat sebagai plasmid atau terintegrasi asam laktat.
euteria Mamalia berplasenta; mamalia dengan di dalam kromosom bakteri. fermentasi alkohol Glikolisis yang diikuti oleh
anak yang menyelesaikan perkembangan faktor pertumbuhan (1) Protein yang harus konversi piruvat menjadi karbon dioksida
embrionik dalam rahim, dihubungkan ada dalam lingkungan ekstraselular dan etil alkohol.
dengan induk melalui plasenta. (medium kultur atau tubuh hewan) demi fermentasi asam laktat Glikolisis yang diikuti
eutrofikasi Proses penumpukan nutrien, pertumbuhan dan perkembangan normal oleh konversi piruvat menjadi laktat, tanpa
terutama fosfor dan nitrogen, dalam dari tipe-tipe sel tertentu. (2) Regulator pelepasan karbon dioksida.
konsentrasi tinggi di badan air, menyebabkan lokal yang bekerja pada sel-sel yang feromon Pada hewan dan fungi, molekul kecil
peningkatan pertumbuhan organisme berdekatan untuk merangsang proliferasi yang dilepaskan ke lingkungan, berfungsi
seperti alga atau sianobakteri. dan diferensiasi sel. dalam komunikasi antara anggota-anggota
evaporasi atau penguapan Pembuangan faktor transkripsi Protein regulasi regulator spesies yang sama. Pada hewan, feromon

Glosarium A-9
bekerja mirip sekali dengan hormon dalam pengambilan air dan zat-zat terlarut yang formasi retikular )ejaring longgar saraf
memengaruhi fisiologi dan perilaku. berukuran kecil, termasuk zat-zat buangan pada pusat batang otak yang menyaring
fertilisasi (1) Penyatuan gamet-gamet haploid metabolik, dari cairan tubuh. informasi yang bergerak ke korteks serebral
menjadi zigot diploid. (2) Penambahan filtrat Cairan bebas-sel yang diekstraksi dari (otak besar).
nutrien mineral ke tanah (disebut juga cairan tubuh oleh sistem ekskresi. fosfolipid Lipid yang tersusun atas gliserol
pemupukan). filum (jamak, fila) Dalam klasifikasi, kelompok yang bergabung dengan dua asam lemak
fertilisasi eksternal Penyatuan gamet-gamet taksonomi di atas keias. dan satu gugus fosfat. Rantai hidrokarbon
yang dikeluarkan oleh induk ke lingkungan. fimbria (jamak, fimbriae) Embelan pendek asam lemak yang bertindak sebagai ekor
mirip rambut pada sel prokariotik, hidrofobik yang nonpolar, sedangkan bagian
fertilisasi ganda Mekanisme fertilisasipada
membantu sel tersebut melekat ke substrat lain dari molekul bertindak sebagai kepala
angiosperma dengan dua sel sperma yang
atau ke sel-sel lain; dikenal juga sebagai pili hidrofilik yang polar. Fosfolipid membentuk
bergabung dengan dua sel pada gametofit
perlekatan. lapisan-ganda yang berfungsi sebagai
betina (kantong embrio) untuk membentuk
fisi Pemisahan induk menjadi dua individu atau
membran biologis.
zigot dan endosperma.
lebih yang berukuran relatif sama. fosforilasi oksidatif Produksi ATP yang
fertilisasi iz vitro (in vitrofertilization, IYE)
fisiologi Berbagai proses dan fungsi dari menggunakan energi yang berasal dari
Fertilisasi oosit dalam wadah laboratorium,
organisme, serta ilmu yang mempelajari reaksi-reaksi redoks dalam suatu rantai
disusul oleh penanaman artifisial embrio
hal-hal tersebut. transpor elektron; tahap utama ketiga dalam
awal dalam rahim ibu.
respirasi sel.
fertilisasi internal Penyatuan sel telur
dan fitokrom Sejenis reseptor cahaya pada
tumbuhan yang terutama menyerap fosforilasi tingkat substrat Pembentukan ATP
sperma dalam saluran reproduksi betina.
cahaya merah dan meregulasi banyak oleh enzim yang langsung mentransfer
Sperma umumnya diletakkan di dalam atau
tanggapan tumbuhan, misalnya germinasi gugus fosfat ke ADP dari substrat
di delcat saluran tersebur.
bi)i dan penghindaran terhadap tempat intermediet dalam katabolisme.
feses Zat-zal buangan dari saluran pencernaan.
yang ternaungi. fosil Sisa atau jejak yang terawetkan dari suatu
fetus atau janin Mamalia yang telah memiliki organisme yang hidup di masa lalu.
fitoremediasi Bioteknologi nondestruktif yang
semua struktur utama dari tubuh dewasa.
sedang berkembang, bertujuan untuk fotoautotrof Organisme yang menangkap
Pada manusia, tahap janin berlangsung
mereklamasi wilayah yang tercemar secara energi cahaya untuk mendorong sintesis
sejak minggu ke-9 gestasi sampai kelahiran.
murah, dengan memanfaatkan kemampuan senyawa-senyawa organik dari karbon
fibrin Bentuk teraktivasi dari protein dari beberapa spesies tumbuhan untuk dioksida.
penggumpalan darah, fibrinogen. Fibrin mengekstraksi logam berat dan polutan fotofosforilasi Proses pembuatan ATP dari
beragregasi menjadi benang-benang yang lain dari tanah serta mengonsentrasikan ADP dan fosfat melalui gaya gerak-proton
membentuk gumpalan darah. zat-zat tersebut dalam bagian tumbuhan yang dibangkitkan melintasi membran
fibroblas Se.jenis sel dalam.jaringan ikat longgar yang mudah dipanen. tilakoid kloroplas atau membran prokariota
yang menyekresikan bahan-bahan protein flagela (tunggal, flagelum) Embelan pan.jang tertentu selama reaksi terang fotosintesis.
serat ekstraselular. pada sel, terspesialisasi untuk lokomosi. fotoheterotrof Organisme yang menggunakan
fibronektin Glikoprotein yang membantu sel Flagela prokariota dan eukariota berbeda cahaya untuk menghasilkan ATP namun
hewan melekat ke matriks ekstraselular. dalam struktur dan fungsi. Seperti silia harus memperoleh karbon dalam bentuk
fiksasi karbon Penggabungan awal karbon motil, flagela eukariotik memiliki bagian organik.
pusat dengan sembilan doblet mikrotubulus
dari CO, ke dalam senyawa organik fotomorfogenesis Pengaruh cahaya pada
oleh organisme autotrofik (tumbuhan, di luar dan dua mikrotubulus tunggal morfologi tumbuhan.
organisme fotosintetik lain, atau prokariota
di dalam, diselubungi oleh perluasan
foton I(uantum, atau kuantitas diskret, energi
membran plasma.
kemoautotrof). cahaya yang berperilaku seolah-olah sebuah
floem Jaringan tumbuhan vaskular yang
fiksasi nitrogen Pengubahan nitrogen di partikel.
terdiri atas sel-sel hidup yang tersusun
atmosfer (Nr) menjadi amonia (NH,). fotonefridia (tunggal, fotonefridium) Sistem
meniadi saluran-saluran memaniang lang
Fikasi nitrogen secara biologis dilakukan ekskresi, misalnya sistem sel api pada cacing
mengangkut gula dan nutrien organik lain
oleh prokariota-prokariota tertentu, yang pipih, terdiri atas jejaring tubulus yang
ke seluruh bagian tumbuhan.
beberapa di antaranya memiliki hubungan tertutup tanpa bukaan internal.
mutualisme dengan tumbuhan.
florigen Sinyal perbungaan, belum berhasil
diidentifikasi secara kimiawi, yang mungkin fotoperiodisme Tanggapan fi siologis terhadap
fiIamen Pada angiosperma, bagian tangkai dari fotoperiode, yaitu panjang relatif malam dan
sejenis hormon atau mungkin perubahan
stamen, organ reproduksi penghasil polen siang hari. Contoh fotoperiodisme adalah
dalam konsentrasi relatif dari beberapa
pada bunga. perbungaan.
hormon sekaligus.
filamen intermediet I(omponen sitoskeleton fotoreseptor Reseptor elektromagnetik yang
folikel Struktur mikroskopik pada ovarium yang
yang mencakup filamen-filamen berukuran mendeteksi radiasi yang dikenal sebagai
mengandung oosit yang sedang berkembang
sedang antara mikrotubulus dan dan menyekresikan estrogen. cahaya tampak.
mikrofilamen. fotoreseptor cahaya-biru Sejenis reseptor
filamen tebal Filamen yang tersusun atas jejeran
foot (1) Bagian sporofit briofit yang
mengumpulkan gula, asam amino, air, dan cahaya pada tumbuhan yang menginisiasi
molekul miosin yang menyebar; komponen berbagai tanggapan, misalnya fototropisme
mineral dari gametoflt induk melalui sel-sel
miofibril dalam serat otot. dan perlambatan pemanjangan hipokotil.
transfer. (2) Satu dari tiga bagian utama
filamen tipis Filamen yang tersusun atas dua moluska; struktur berotot yang biasanya fotorespirasi lalur metabolil< yang mengonsumsi
untai aktin dan dua untai protein regulator digunakan untuk pergerakan. Lihat juga oksigen dan ATP, melepaskan karbon
yang saling melilit; komponen miofibril mantel, massa viseral. dioksida, dan menurunkan keluaran
dalam serat otot. fotosintetik. Fotorespirasi umumnya terjadi
foram (foraminifera) Protista akuatik yang
filogeni Sejarah evolusi dari suatu spesies atau menyekresikan cangkang keras yang pada hari yang panas, kering, dan terang, saat
kelompok spesies-spesies yang berkerabat. mengandung kalsium karbonat dan stomata menutup dan konsentrasi oksigen
filotaksi Susunan daun pada tunas tumbuhan. menjulurkan pseudopodia melalui pori- dalam daun melebihi karbon dioksida.
filtrasi Pada sistem ekskresi, ekstraksi atau pori cangkang. fotosintesis Pengubahan energi cahaya menjadi

A-10 Glosarium
energi kimia yang disimpan dalam gula dan dari dua spesies tumbuhan berbeda serangkaian pergerakan sel dan jaringan
senyawa-senyawa organik lain; terjadi pada yang seharusnya tidak kompatibel secara yang melibatkan pelipatan ke dalam oleh
tumbuhan, alga, dan prokariota tertentu. reproduktif. embrio tahap-blastula, menghasilkan
fotosistem Unit penangkap-cahaya yang gagal-berpisah (nondisjunction) I(esalahan embrio berlapis-tiga atau gastrula.
terletak pada membran tilakoid kloroplas, dalam meiosis atau mitosis, berupa gaya gerak proton Energi potensial yang
terdiri atas sebuah kompleks pusat-reaksi kegagalan anggota pasangan kromosom tersimpan dalam bentuk gradien
yang dikeiilingi oleh banyak kompleks homolog atau pasangan kromatid saudara elektrokimiawi, dihasilkan melalui
pemanen-cahaya. Ada dua jenis fotosistem, untuk memisah secara benar. pemompaan ion hidrogen melintasi
I dan II, yang paling baik menyerap cahaya galur-murni Sebutan untuk tumbuhan yang membran biologis selama kemiosmosis.
dengan panjang gelombang yang berbeda. menghasilkan keturunan dari varietas yang gelembung renang Pada osteiktia akuatik,
fotosistem I (FS I) Unit penangkap-cahaya sama saat melakukan polinasi sendiri. kantong udara yang memungkinkan
dalam membran tilakoid kloroplas atau gambut Deposit zat organik yang terurai hewan mengendalikan kemampuannya
dalam membran beberapa prokariota, sebagian dalam jumlah besar, terutama mengambang di air.
memiliki dua molekul klorofil a P700 pada terbentuk dari lumut daun lahan basah gen Satuan diskret informasi herediter genetik
pusat reaksinya. Sphagnum. yang terdiri atas sekuens nukleotida
fotosistem II (FS II) Unit penangkap-cahaya game theory Pendekatan untuk mengevaluasi spesifik dalam DNA (atau RNA, pada
dalam membran tilakoid kloroplas atau strategi alternatif dalam suatu situasi ketika beberapa virus).
dalam membran beberapa prokariota, hasil dari suatu strategi tertentu bergantung gen efek maternal Gen yang, ketika dalam
memiliki dua molekul klorofil a P680 pada pada strategi yang digunakan oleh individu- kondisi mutan pada induk betina,
pusat reaksinya. individu lain. menyebabkan fenotipe mutan pada
fototropisme Pertumbuhan tunas tumbuhan gamet Sel reproduktif haploid, misalnya sel keturunan, terlepas dari genotipe keturunan
ke arah atau menjauhi cahaya. telur atau sperma. Gamet bergabung saai tersebut. Gen-gen efek maternal pertama ::+; :lin

fovea Pusat fokus mata dan lokasi pada retina reproduksi seksual untuk membentuk kali diidentifikasr pada Drosophila.
tempat terkumpulnya fotoreseptor dalam zigot diploid. gen homeotik Gen regulasi utama yang
jumlah yang sangat banyak. r!.; i:t
gametangium (.jamak, gametangia) Struktur mengendalikan penempatan dan organisasi
fragmen Okazaki Segmen pendek dari DNA tumbuhan multiselular tempat terbentuknya ruang bagian tubuh pada hewan, tumbuhan,
yang disintesis ke arah yang menjauhi garpu gamet. Gametangium betina disebut dan fungi melalui pengendalian nasib iii;ai;i
replikasi pada untai cetakan selama replikasi arkegonium, sedangkan gametangium perkembangan kelompok-kelompok sel.
DNA, banyak di antaranya digabungkan jantan disebut antheridium. gen identitas meristem Gen tumbuhan yang
menjadi untai lamban dari DNA yang gametofit Pada organisme-organisme mendorong pergantian dari pertumbuhan
baru disintesis. (tumbuhan dan beberapa alga) yang vegetatif ke perbungaan.
fragmen restriksi Segmen DNA yang dihasilkan memiliki pergilirian generasi, bentuk gen identitas organ Gen homeotik tumbuhan
melalui pemotongan DNA oleh enzim haploid multiselular yang menghasilkan yang menggunakan informasi posisi untuk
restriksi. gamet haploid melalui mitosis. Gamet menentukan tunas-tunas daun mana yang
fragmentasi Cara reproduksi aseksual berupa haploid bergabung dan berkembang akan berkembang menjadi tipe,tipe organ
pematahan induk tunggal menjadi bagian- menjadi sporofit. bunga tertentu.
bagian yang beregenerasi menjadi individu- gametofor Struktur matang penghasil-gamet gen ortolog Gen homolog yang ditemukan
individu baru yang utuh. pada gametofit lumut daun. pada spesies yang berbeda akibat spesiasi.
fragmoplas lejeran unsur sitoskeleton dan gametogenesis Proses pembuatan gamet dalam gen p53 Gen supresor tumor yang mengodekan
vesikel yang berasal dari Golgi, terbentuk tubuh mamalia. faktor transkripsi spesifik dan mendorong
di sekitar bagian tengah dari sel tumbuhan gangguan bipolar Penyakit mental depresif sintesis protein-protein penghambat
yang sedang membelah. yang dicirikan oleh suasana hati (mood) siklus sel.
fraksionasi sel Pemecahan sel dan pemisahan yang berubah-ubah dari menggebu-gebu gen paralog Gen-gen homolog yang ditemukan
organel-organelnya dengan cara sentrifugasi. hingga tak bersemangat; disebut juga pada genom yang sama akibat duplikasi gen.
fungi I(ingdom eukariotik yang mencakup gangguan manik-depresif. gen polaritas telur Nama lain bagi gen
organisme-organisme yang menyerap gangguan depresi besar (major depressive efek maternal; gen yang membantu
nutrien setelah menguraikan zat organik. disord.er) Gangguan suasana hati yang mengendalikan orientasi (polaritas) sel telur.
fungi ektomikoriza Fungi simbiotik yang dicirikan oleh perasaan sedih, kurang gela ras Gen yang mengodekan Ras, sebuah
membentuk selubung hifa pada permukaan menghargai diri sendiri, perasaan kosong, protein G yang meranting sinyal
akar tumbuhan dan juga tumbuh ke dalam atau kehilangan ketertarikan pada hampir pertumbuhan dari reseptor faktor
ruang ekstraselular dari korteks akar. semua hal. pertumbuhan pada membran plasma ke
fungi gada Lihat l>asidiomisetes. ganglion (jamak, ganglia) Gugus (fungsional) serangkaian protein kinase, yang akhirnya
fungi kantong Lihat askomisetes. badan sel saraf dalam sistem saraf terpusat. merangsang siklus sel.
fungi mikoriza arbuskular Fungi simbiotik garam Senyawa yang dihasilkan dari gen regulasi regulator Gen yang mengodekan
dengan hifa yang tumbuh menembus pembentukan ikatan ion; disebut juga suatu protein, misalnya represor, yang
dinding sel akar tumbuhan dan membentang senyawa ion. mengendalikan transkripsi gen atau
ke dalam sel akar (terselubung dalam tabung garpu replikasi Wilayah berbentuk Y pada kelompok gen lain.
yang terbentuk dari invaginasi membran molekul DNA yang sedang bereplikasi, gen supresor-tumor Gen dengan produk
plasma sel akar). tempat untai parental diurai dan untai protein yang menghambat pembelahan sel,
fungi senositik Fungi yang tidak memiliki baru tumbuh. sehingga mencegah pertumbuhan sel yang
septa sehingga tubuhnya terdiri atas massa gastrula Tahap embrionik dalam perkembangan tak terkendali yang turut berperan dalam
sitoplasma yang bersambung-sambung hewan yang meliputi pembentukan kemunculan kanker
dan mungkin mengandung ratusan atau tiga lapisan: ektoderm, mesoderm, dan gen tertaut-seks Gen yang terletak pada
ribuan nukleus. endoderm. kromosom seks (biasanya kromosom X),
fusi protoplas Fusi (penyatuan) dua protoplas gastrulasi Pada perkembangan hewan, menghasilkan pola pewarisan yang khas.

Glosarium A-11
secara kovalen dengansecara kovalen oleh terang fotosintesis.
generasi Er l(eturunan filial pertama, atau
karbohidrat. granula kortikal Vesikel yang mengandung
hibrid, dalam serangkaian persilangan
glikolisis Pemecahan glukosa menjadi piruvat' enzim-enzim dan makromolekul-
genetik.
Glikolisis terjadi dalam hampir semua sel makromolekul lain yang terletak pada
generasi F, I(eturunan yang dihasilkan dari korteks (daerah tepat di bawah membran
persilangan generasi Fr hibrid' hidup, berperan sebagai titik awal untuk
plasma) sel telur. Granula kortikal mengalami
fermentasi atau respirasi selular'
generasi P Individu-individu induk yang eksositosis selama reaksi kortikal'
menghasilkan keturunan dalam penelitian glikoprotein Protein yang dilekati secara
kovalen oleh satu atau lebih karbohidrat' gravitropisme Tanggapan tumbuhan atau
tentang Pewarisan sifat; P adalah hewan terhadaP gravitasi.
kepanjangan dari'Parentall gliseraldehid-3-fosfat (G3P) I(arbohidrat
berkarbon-tiga yang merupakan produk gugus amino Gugus kimiawi yang terdiri atas
genetika Bidang sains yang mempelaiari satu atom nitrogen yang berikatan ke dua
pewarisan sifat dan variasi yang diwariskan' Iangsung dari siklus Calvin; iuga merupakan
bentuk intermediet dalam glikolisis' atom hidrogen; dapat berperan sebagai basa
gen-gen tertaut Gen-gen yang terletak cukup dalam larutan, menerima ion hidrogen dan
dekat pada sebuah kromosom sehingga glomeromisetes Anggota filum fungi
memperoleh muatan 1+.
cenderung diwariskan secara bersama-sama' Glomeromycota, dicirikan oleh bentuk
percabangan khas mikoriza (hubungan gugus fosfat Gugus kimiawi yang terdiri atas
genorn Materi genetik dari suatu organisme sebuah atom fosfor yang terikat ke empat
atau virus; komplemen lengkap dari gen-gen
mutualistk dengan akar tumbuhan) yang
atom oksigen; penting dalam transfer energi'
disebut mikoriza arbuskular'
suatu organisme atau virus beserta sekuens
glomerulus Bola kapiler yang dikelilingi gugus fungsional l(onfigurasi spesifik dari
asam nukleat bukan-PengodenYa'
oleh kapsula Bowman dalam nefron dan atom-atom Yang umumnya melekat ke
genomika Bidang yang mempelajari seluruh rangka karbon pada molekul organik dan
perangkat gen dan interaksinYa'
berperan sebagai tempat filtrasi dalam
biasanya terlibat dalam reaksi kimiawi'
ginjal vertebrata.
genotipe Susunan genetik, atau perangkat alel' gugus hidroksil Gugus kimia yang terdiri atas
suatu organisme. glukagon Hormon yang disekresikan oleh sel-
sebuah atom oksigen yang dihubungkan
sel alfa pada pankreas yang meningkatkan
genus (jamak, genera) I(ategori taksonomi di oleh atom hidrogen. Molekul Yang
kadar glukosa darah. Glukagon mendorong
atas tingkat spesies, ditunjukkan oleh kata memiliki gugus ini terlarut dalam air dan
pemecahan glikogen dan pelepasan glukosa
pertama dari nama ilmiah suatu spesies disebut alkohol.
oleh hati.
yang terdiri atas dua kata. gugus karboksil Gugus kimiawi yang terdapat
gestasi I(ehamilan; tahap mengandung anak
glukokortikoid Hormon steroid yang
dalam asam organik dan terdiri atas satu
disekresikan oleh korteks adrenal dan
yang sedang berkembang di dalam saluran atom karbon yang berikatan-rangkap dua
yang memengaruhi metabolisme glukosa
reproduksi betina. dengan atom oksigen dan berikatan ke
dan fungsi kekebalan.
getah floem Larutan kaya-gula yang diangkut gugus hidroksil.
oleh pembuluh taPis.
glutamat Asam amino yang berfungsi sebagai
gugus karbonil Gugus kimiawi yang terdapat
neurotransmiter dalam sistem saraf pusat'
getah pencernaan Cairan pencernaan yang pada aldehida dan keton serta terdiri atas
disekresikan oleh lambung' gnatostom Anggota subgrup vertebrata yang satu atom karbon berikatan-rangkap dua
memiliki rahang.
getah xilem Larutan encer dari air dan mineral- dengan atom oksigen.
mineral terlarut yang diangkut melalui gonad Organ seks jantan dan betina; organ gugus metil Gugus kimia yang terdiri atas
penghasil gamet pada kebanyakan hewan'
pembuluh dan trakeid sebuah karbon yang berikatan dengan
giberelin I(elas hormon-hormon tumbuhan grad Sekelompok organisme yang memiliki tiga atom hidrogen. Gugus metil mungkin
terkait yang merangsang pertumbuhan tingkat kompleksitas organisasional yang melekat ke karbon atau atom lain.
pada batang dan daun, memicu germinasi sama atau sama-sama mempunyai suatu gugus sulfihidril Gugus kimiayang mengandung
biji dan pengakhiran dormansi kuncup' adaptasi kunci satu atom sulfur yang berikatan ke satu
serta (bersama auksin) merangsang gradien elektrokimiawi Gradien difusi suatu atom hidrogen.
perkembangan buah. ion, yang dipengaruhi oleh perbedaan gurun Bioma darat yang dicirikan oleh
gimnosperma Tumbuhan vaskular yang konsentrasi ion melintasi membran (gaya presipitasi yang amat rendah.
memiliki biii telanjang-biji tidak terbungkus kimia) dan kecenderungan ion untuk
gustasi Indra Perasa.
dalam ruang khusus. bergerak relatif terhadap potensial membran
(gaya listrik). gutasi Perembesan tetesan air, disebabkan oleh
gizi berlebihan l(onsumsi kalori yang terlalu tekanan akar pada tumbuhan tertentu'
banyak daripada yang dibutuhkan oleh gradien konsentrasi Wilayah tempat kerapatan
suatu zat kimia meningkat atau menurun'
habituasi Tipe pembelajaran sederhana yang
tubuh untuk metabolisme normal' melibatkan hilangnya kepekaan terhadap
glans Struktur yang membulat pada ujung gram-negatif Sebutan untuk kelompok bakteri
rangsangan yang membawa sedikit informasi
klitoris atau penis yang terlibat dalam yang memiliki dinding sel yang secara
atau tidak membawa informasi baru'
timbulnya gairah seksual. struktur lebih kompleks dan mengandung
lebih sedikit peptidoglikan daripada dinding
halofil ekstrem Organisme yang hidup dalam
glia Sel-sel penyokong yang penting, bagi lingkungan yang sangat asin, misalnya Great
integritas struktural sistem saraf dan fungsi sel bakteri gram-positif. Bakteri gram-
Salt Lake atau Laut Mati.
normal neuron. negatif seringkali lebih beracun daripada
bakteri gram-Positif. hanyutan benua Pergerakan lambat dari
glia radial Pada embrio, sel-sel penyokong yang lempeng-lempeng benua pada permukaan
membentuk jalur tempat neuron-neuron gram-positif Sebutan untuk kelompok bakteri
Bumi.
yang baru terbentuk bermigrasi dari tabung yang memiliki dinding sel yang secara
strul(tur kalah kompleks dan mengandung hanyutan genetik Proses ketika peristiwa
neural; juga dapat bertindak sebagai sel
lebih banyak peptidoglikan daripada dinding kebetulan menyebabkan fluktuasi yang
punca (stem cell) yang akan meniadi glia
sel bal<teri garam-negatif Bakteri gram- tak terduga dalam frekuensi alel dari
dan neuron lain.
positif seringkali kalah beracun daripada satu generasi ke generasi berikutnya'
glikogen Polisakarida simpanan yang sangat Efek hanyutan genetik paling nyata pada
bakteri gram-Positif.
bercabang-cabang dan tersusun atas populasi kecil.
glukosa, ditemukan dalam hati dan otot grana (tunggal, granum) Tumpukan tilakoid
yang berselubung membran dalam hati Organ terbesar dalam tubuh vertebrata' Hati
hewan; ekuivalen Pati Pada hewan'
kloroplas. Grana berfungsi dalam reaksi melakukan berbagai macam fungsi, misalnya
glikolipid Lipid yang dilekati berlekatan

A-12 Glosarium
menghasilkan empedu, mempersiapkan fiksasi nitrogen pada beberapa sianobakteri hipokotil Pada embrio angiosperma, sumbu
zat sisa bernitrogen untuk dibuang, dan berfilamen; dulu disebut heterokista. embrionik di bawah titik perlekatan
mendetoksifikasi zat-zal kimia beracun heterospor Istilah untuk spesies tumbuhan kotiledon dan di atas radikula.
dalam darah. yang memiliki dua jenis spora: mikrospora, hipotalamus Bagian ventral dari otak
haustorium (jamak, haustoria) Pada fungi yang berkembang menjadi gametofit.jantan, depan vertebrata; berfungsi dalam
simbiotik tertentu, hifa terspesialisasi yang dan megaspora, yang berkembang menjadi mempertahankan homeostasis, terutama
dapat menembus jaringan organisme inang. gametofit betina. dalam mengoordinasikan sistem endokrin
heksapod Serangga atau artropoda berkaki- heterotrof Organisme yang memperoleh dan saraf; menyekresikan hormon-hormon
enam dan tak bersayap yang berkerabat molekul makanan organik dengan cara ke pituitari anterior dan melepaskan faktor,
dekat dengan serangga. memakan organisme lain atau zat yang faktor yang meregulasi pituitari anterior.
helikase Enzim yang menguraikan uliran berasal dari organisme tersebut. hipotesis Jawaban sementara terhadap
heliks ganda DNA pada garpu replikasi, heterozigositas rata-rata Persentasi, atau pertanyaan yang telah tersusun dengan
memisahkan dan menjadikan kedua untai rata-rata, dari lokus suatu populasi yang baik, memiliki kisaran yang lebih sempit
siap sebagai untai cetakan. heterozigot dalam anggota-anggota populasi. daripada teori dan masih harus diuji.
heliks alfa (cr) Bentuk spiral yang merupakan heterozigot Memiliki dua alel yang berbeda hipotesis disturbansi menengah I(onsep
salah satu bentuk struktur sekunder protein, bagi gen tertentu. bahwa disturbansi tingkat menengah dapat
muncul dari pola pengikatan hidrogen hibernasi I(ondisi fisiologis berupa penurunan mendorong keanekaragaman spesies yang
yang spesifik. metabolisme, perlambatan jantung dan lebih tinggi daripada disturbansi tingkat
heliks ganda Bentuk asli DNA, sebutan untuk sistem respirasi, serta suhu tubuh yang rendah atau tingkat tinggi.
kedua untai polinukleotida antiparalelnya dipertahankan lebih rendah daripada normal. hipotesis dunia hijau Anggapan bahwa
yang bersisian dan melilit sebuah sumbu hibrid l(eturunan yang dihasilkan dari herbivora darat mengonsumsi biomassa
khayalan yang membentuk spiral. perkawinan individu-individu yang berasal tumbuhan dalam jumlah yang relatif
hemisfer serebral Bagian kanan atau kiri dari dua spesies yang berbeda. sedikit karena ditahan oleh berbagai faktor,
serebrum. hibridisasi Dalam genetika, perkawinan, atau termasuk pemangsa, parasit, dan penyakit.
hemofilia Penyakit genetik manusia yang persilangan, dua varietas bergalur murni. hipotesis energetik I(onsep bahwa panjang
disebabkan oleh sebuah alel resesif tertaut- hibridisasi asam nuldeat Proses perpasangan rantai makanan dibatasi oleh ketidakefisienan
seks yang mengakibatkan ketiadaan satu basa antara gen dan sekuens komplementer transfer energi di sepanjang rantai.
protein penggumpalan darah atau lebih; pada molekul asam nukleat lain. hipotesis stabilitas dinamik Gagasan bahwa
dicirikan oleh perdarahan yang berlebihan hibridisasi iz sifz Teknik yang digunakan untuk rantai-rantai makanan yang panjang kalah
ketika cedera. mendeteksi lokasi mRNA tertentu dengan stabil daripada rantai-rantai yang pendek.
hemoglobin Protein yang mengandung besi menggunakan hibridisasi asam nukleat hipotonik Dalam membandingkan dua larutan,
dalam sel darah merah yang berikatan dengan kuar berlabel dalam organisme utuh. sebutan untuk larutan dengan konsentrasi
dengan oksigen secara dapat-balik. hidrofilik Memiliki afinitas dengan zat terlarut yang lebih rendah. I(etika
air.
hemolimfe Pada avertebrata dengan sistem hidrofobik Menjauhi air; cenderung mengumpul mengelilingi sebuah sel, larutan hipotonik
sirkulasi terbuka, cairan tubuh yang ' akan menyebabkan sel dimasuki oleh air.
dan membentuk tetesan dalam air.
merendam jaringan. histamin Zatyang dilepaskan oleh sel-sel tiang,
hidrokarbon Molekul organik yang hanya
herbivora Hewan yang terutama mengonsumsi terdiri atas karbon dan oksigen. menyebabkan pembuluh darah melebar dan
tumbuhan atau alga. menjadi lebih permeabel dalam respons
hidrolisis Proses kimiawi yang melisis, atau
herbivori Interaksi yang terjadi ketika suatu peradangan dan alergi.
memecah, molekul melalui penambahan
organisme memakan bagian dari tumbuhan air, berfungsi dalam pembongkaran polimer histon Protein kecil dengan asam amino
atau alga. menjadi monomer. bermuatan positif yang berproporsi tinggi
hereditas Pewarisan sifat dari satu generasi ke dan berikatan dengan DNA yang bermuatan
hidrolisis enzimatik Proses pencernaan yang
generasi berikutnya. negatif dan memainkan peranan kunci
memecah makromolekul dari makanan
hermafrodit Individu yang berfungsi sebagai dalam struktur kromatin.
melalui penambahan air dengan bantuan
jantan dan betina sekaligus dalam reproduksi enzim. HIY (human immunodefi.ciency virus) Agen
seksual dengan cara menghasilkan sperma
hifa (jamak, hifae) infeksi yang menyebabkan AIDS. HIV
Filamen bersambung-
dan sel telur. adalah sejenis rerrovirus.
sambungan yang menyusun miselium fungi
hermafroditisme I(ondisi yang terjadi ketika secara bersama-sama. holdfast Struktur serupa-akar yang
suatu individu memiliki gonad betina dan menambatkan rumput laut.
hirnen Membran tipis yang menutupi sebagian
jantan sekaligus serta berfungsi sebagai bukaan vagina pada wanita. Himen dapat homeobox Sekuens sepaniang 180 nukleotida
jantan sekaligus betina dalam reproduksi robek akibat hubungan seksual atau aktivitas dalam gen-gen homeotik dan beberapa
seksual dengan cara menghasilkan sperma lain yang terlalu bersemangat. gen perkembangan lain yang sangat lestari
dan sel telur. pada hewan. Sekuens-sekuens sekerabat
hiperpolarisasi Perubahan dalam membran
heterokarion Miselium fungi yang mengandung potensial sel sehingga bagian dalam ditemukan pada tumbuhan dan khamir.
dua atau lebih nukleus haploid per sel. membran menjadi lebih negatif daripada homeostasis I(ondisi fisiologis tubuh yang
heterokromatin I(romatin eukariotik yang bagian luar. Hiperpolarisasi mengurangi berada dalam keadaan stabil.
tetap sangat terpadatkan saat interfase dan kemungkinan bahwa neuron akan hominin Spesies pada cabang manusia
umumnya tidak ditranskripsikan. menerusl<an impuls saral dari pohon evolusi. Hominin mencakup
heterokroni Perubahan evolusioner dalam hipertensi I(elainan berupa tekanan darah yang Homo sapiens dan nenek moyang kila,
waktu atau laiu perkembangan organisme. terus-menerus tinggi secara abnormal. sekelompok spesies yang telah punah yang
heteromorfik Sebutan untuk kondisi dalam hipertonik Dalam membandingkan dua berkerabat lebih dekat dengan kita daripada
siklus hidup tumbuhan dan alga tertentu larutan,sebutan untuk larutan dengan dengan simpanse.
yang terjadi ketika generasi sporofit dan konsentrasi zat terlarut yang lebih tinggi. Saat homologi I(emiripan karakteristik karena
generasi gatemofit berbeda secara morfologi. mengelilingi sebuah sel, larutan hipertonik berasal dari garis keturunan yang sama.
heterosit Sel terspesialisasi yang terlibat dalam akan menyebabkan sel kehilangan air homoplasi Struktur atau sekuens molekular

Glosarium A-13
yang serupa (analog) dan telah berevolusi endemik yang luar biasa dan seringkali dua atom.
secara terpisah pada dua spesies. terdapat banyak spesies yang terancam ikatan hidrogen Sejenis ikatan kimia lemah
homospor Istilah untuk spesies tumbuhan yang serta rentan punah. yang terbentuk ketika atom hidrogen yang
memiliki satu jenis spora, yang umumnya hukum kedua termodinamika Prinsip yang agak lebih positif dari sebuah ikatan kovalen
berkembang menjadi gametofit biseksual. menyatakan bahwa setiap transfer energi polar dalam sebuah molekul tertarik pada
homozigot Memiliki dua alel identik untuk atau transfer informasi meningkatkan atom yang agak lebih negatif dari sebuah
gen tertentu. entropi semesta. Bentuk-bentuk teratur ikatan kovalen polar dalam molekul lain.
horison tanah Lapisan tanah yang paralel dari energi diubah, setidaknya sebagian, ikatan ion Ikatan kimia akibat tarik-menarik
dengan permukaan tanah dan memiliki ciri- menjadi panas. antara ion-ion yang muatannya berlawanan.
ciri flsik yang berbeda dari lapisan-lapisan hukum konservasi massa Hukum fisika yang ikatan kimia Tarik-menarik antara dua atom,
di atas dan di bawahnya. menyatakan bahwa materi dapat berubah dihasilkan dari penggunaan bersama
hormon Pada organisme multiselular, berbagai bentuk namun tidak dapat diciptakan atau elektron kulit terluar atau keberadaan
tipe zat kimia yang disekresikan oleh dan dimusnahkan. Dalam sistem tertutup, massa muatan yang berlawanan pada atom-atom.
terbentuk dalam sel-sel terspesialisasi, sistem itu bersifat konstan. Atom yang berikatan memperoleh kulit
mengalir bersama cairan tubuh, dan bekerja hukum perpasangan bebas Hukum Mendel terluar elektron yang lengkap.
pada sel target yang spesifik di bagian lain kedua, menyatakan bahwa setiap pasangan ikatan kovalen nonpolar Sejenis ikatan
tubuh untuk mengubah fungsi sel tersebut. alel bersegregasi atau berpasangan secara kovalen dengan elektron yang dimanfaatkan
hormon adrenokortikotropik mandiri dari setiap pasangan lain saat bersama-sama secara setara oleh dua atom
(ad.enocorticotropic hormone, ACTH) pembentukan gamet; berlaku jika gen yang berelektronegativitas serupa.
Sejenis hormon tropik yang dihasilkan untuk dua karakter terletak pada pasangan ikatan kovalen polar Ikatan kovalen di antara
dan disekresikan oleh pituitari anterior dan kromosom homolog yang berbeda. atom-atom yang memiliki elektronegativitas
merangsang produksi serta sekresi hormon- hukum pertama termodinamika Prinsip yang berbeda. Elektron,elektron yang
hormon steroid oleh korteks adrenal. konservasi energi: energi dapat ditransfer digunakan bersama tertarik lebih dekat ke
hormon antidiuretik (antidiuretic hormone, dan dapat diubah, namun tidak dapat atom yang lebih elektronegatif, sehingga
ADH) Sejenis hormon peptida, juga dikenal diciptakan atau dihancurkan. atom tersebut menjadi agak negatif
sebagai vasopresin, yang mendorong hukum segregasi Hukum Mendel pertama, sedangkan atom yang satu lagi agak positif.
retensi air oleh ginjal. ADH dihasilkan di menyatakan bahwa dua alel yang ikatan kovalen Sejenis ikatan kimiawi yang
hipotalamus dan dilepaskan dari pituitari berpasangan akan bersegregasi (memisah) kuat yang terjadi ketika dua atom berbagi
posterior, ADH juga memiliki aktivitas ke dalam gamet-gamet yang berbeda selama satu atau lebih pasangan elektron valensi.
di otak. pembentukan gamet. ikatan peptida lkatan kovalen antara gugus
hormon juvenil Hormon pada artropoda, human chorionic gonadotropin (hCG) karboksil satu asam amino dan gugus amino
disekresikan oleh korpora alata (sepasang Hormon yang disekresikan oleh korion pada asam amino berikutnya, terbentuk oleh
kelenjar), yang mendorong retensi dan mempertahankan korpus luteum reaksi dehidrasi.
karakteristik larva. pada ovarium selama tiga bulan pertama ikatan tunggal Satu ikatan kovalen tunggal;
hormon paratiroid (parathyroid hormone, kehamilan. penggunaan bersama sepasang elektron
PTH) Hormon yang disekresikan oleh Human Genome Project Usaha kolaborasi valensi oleh dua atom.
kelenjar paratiroid, meningkatkan kadar internasional untuk memetakan dan iklim I(ondisi-kondisi cuaca yang mendominasi
kalsium darah dengan cara mendorong melakukan sekuensing DNA dari seluruh pada suatu daerah.
pelepasan kalsium dari tulang dan retensi genom manusia.
kalsium oleh ginjal. iklim makro Pola iklim berskala-besar: iklim
humus Zat organik teruraikan yang merupakan keseluruhan wilayah.
hormon peluteinisasi (luteinizing hormone, komponen topsoil.
LH) Hormon tropik yang dihasilkan iklim mikro Pola iklim berskala sangat kecil,
hutan berdaun-Iebar bersuhu sedang Bioma misalnya kondisi iklim spesifik di bawah
dan disekresikan oleh pituitari anterior,
yang terletak dekat wilayah-wilayah lintang sebuah batang kayu yang tumbang.
merangsang ovulasi pada wanita dan
tengah, dengan kelembapan yang cukup imbibisi Penyerapan fisik air ke permukaan
produksi androgen pada laki-1aki.
untuk menyokong pertumbuhan pohon- internal struktur.
hormon perangsang-f olikel (follicle- pohon meranggas yang berukuran besar
stimulating hormone, ESH) Suatu hormon imigrasi Aliran masuk individu baru ke dalam
dan berdaun lebar.
tropik yang dihasilkan dan disekresikan oleh sebuah populasi dari daerah-daerah lain.
hutan hujan tropis Bioma darat yang dicirikan
pituitari anterior serta merangsang produksi imunisasi Proses pembangkitan kondisi
oleh presipitasi (curah hujan) dan suhu yang
sel telur oleh ovarium dan produksi sperma kekebalan melalui cara-cara buatan. Dalam
oleh testis. tinggi sepanjang tahun.
imunisasi aktil yang disebut juga vaksinasi,
hormon perangsang-melanosit (me lanocyte - hutan konifer utara Bioma darat yang dicirikan patogen diberikan dalam bentuk inaktif atau
stimulating hormone, MSH) Hormon oleh musim dingin yang panjang dan diperlemah, sehingga memicu respons dan
yang dihasilkan dan disekresikan oleh menggigit, serta didominasi oleh pohon ingatan imunologis sel B dan sel T. Dalam
pituitari anterior, meregulasi aktivitas sel- penghasil runjung. imunisasi pasif, antibodi yang spesifik
sel pengandung pigmen pada kulit dari ibu jari oposabel Susunan jari sedemikian bagi mikroba tertentu diberikan, sehingga
beberapa vertebrata. rupa sehingga ibu jari dapat menyentuh memicu perlindungan secara langsung
hormon pertumbuhan (growth hormone, GH) permul<aan ventral dari semua ujung jari. namun bersifat sementara.
Hormon yang dihasilkan dan disekresikan ibun abadi Lapisan tanah yang beku secara imunitas aktif imunitas jangka panjang yang
oleh pituitari anterior dan memiliki efek permanen. timbul akibat kerja sel B dan sel T serta
langsung (nontropik) dan tropik pada ikan bersirip-duri Anggota kelas Actinopterygii, sel-sel memori B dan T yang spesifik
berbagai macam jaringan. osteiktia akuatik dengan sirip yang disokong terhadap suatu patogen. Imunitas aktif
hormon tropik Hormon dengan kelenjar oleh duri panjang dan fleksibel, antara lain dapat berkembang akibat infeksi alamiah
endokrin lain sebagai target. tuna, bass, dan hering. atau imunisasi.
hot spotkeanekaragaman hayati Wilayah yang ikatan ganda Ikatan kovalen ganda; penggunaan imunitas yang diperoleh Pertahanan spesifik
relatif kecil, dengan konsentrasi spesies bersama dua pasang elektron valensi oleh pada vertebrata yang diperantarai oleh

A-14 Glosarium
limfosit B (sel B) dan limfosit T (sel T). pengambilan glukosa oleh kebanyakan satu elektron atau lebih, sehingga menjadi
Imunitas ini menunjukkan spesifisitas, sel tubuh, juga sintesis dan penyimpanan bermuatan.
kemampuan mengingat, dan pengenalan glikogen di hati serta merangsang sintesis ion hidrogen Proton tunggal dengan muatan
diri-bukan diri. Imunitas ini disebut juga protein dan lemak. 1+. Disosiasi (penguraian) molekul air
imunitas adaptif. integrin Pada sel hewan, protein reseptor (HrO) menghasilkan ion hidroksida (OH-)
imunodefisiensi l(elainan berupa hilangnya transmembran yang menghubungkan dan ion hidrogen (H*).
atau berkurangnya kemampuan sistem matriks ekstraselular dengan sitoskeleton. ion hidroksida Molekul air yang telah
kekebalan yang melindungi dari patogen. integumen Lapisan jaringan sporofit yang turut kehilangan sebuah proton; OH-.
imunoglobulin (Ig) I(elas protein yang berperan dalam struktur ovul tumbuhan ion hidronium Molekul air yang mengikat satu
berfungsi sebagai antibodi. Imunoglobulin berbiji. proton ekstra; HrO-.
dibagi menjadi lima kelas utama yang interaksi antarspesies Hubungan antara IPSP Lihat potensial pasca-sinapsis inhibitoris.
berbeda dalam persebaran di dalam tubuh individu-individu dari dua spesies atau lebih iris Bagian yang berwarna dari mata vertebrata,
dan kemampuan menyingkirkan antigen. dalam suatu komunitas. terbentuk dari bagian anterior koroid.
inang Peserta yang lebih besar dalam simbiosis, interaksi hidrofobik Se.jenis ikatan kimia lemah isolasi reproduksi l(eberadaan faktor-faktor
berperan sebagai rumah dan sumber yang terbentuk ketika molekul-molekul yang
biologis (sawar) yang menghalangi anggota
makanan bagi simbion yang lebih kecil. tidak bercampur dengan air mengumpul dua spesies yang berbeda menghasilkan
induksi Proses yang terjadi ketika satu kelompok sehingga menyingkirkan air. keturunan yang viabel dan fertil.
sel embrionik memengaruhi perkembangan interaksi van der Waals Tarik,menarik yang isomer Satu dari beberapa senyawa dengan
kelompok lain, biasanya dengan menyebabkan lemah antara molekul,molekul atau bagian- rumus molekul yang sama namun memiliki lfri
perubahan ekspresi gen. bagian molekul yang diakibatkan oleh struktur dan sifat yang berbeda. I(etiga tipe w
induser Molekul kecil spesifik yang berikatan fluktuasi muatan lokal. i{!
isomer adalah isomer struktural, isomer
dengan protein represor bakteri dan interfase Periode dalam siklus sel ketika
vd
#
sel geometrik, dan enantiomer. ;11
mengubah bentuk protein tersebut sehingga sedang tidak membelah. Selama interfase, isomer geometrik Salah satu dari beberapa
tidak dapat berikatan dengan operator, aktivitas metabolik sel tinggi, kromosom senyawa yang memiliki rumus molekul dan
sehingga operon pun menyala. dan organel diduplikasi, dan ukuran sel susunan kovalen yang sama, namun berbeda
infloresensia Sekelompok bunga yang mungkin meningkat. Interfase mengisi dalam susunan ruang atom-atomnya akibat
menggugus bersama secara rapat. 907o siklus sel. ikatan ganda yang tidak fleksibel. $:
informasi posisi Petun.juk molekular yang interferensi RNA (RNAi) Teknik yang isomer struktur Salah satu dari beberapa
q$
iFi
mengendalikan pembentukan pola pada digunakan untuk mematikan ekspresi gen ii:::
senyawa yang memiliki rumus molekul yang
stuktur embrionik hewan atau tumbuhan tertentu. RNAi menggunakan molekul ;iii:
sama namun memiliki perbedaan susunan
dengan cara menunjukkan lokasi dari RNA sintetik beruntai-ganda yang cocok kovalen atom.
suatu sel terhadap sumbu,sumbu tubuh dengan sekuens gen tertentu untuk memicu
isomorfik Mengacu pada pergiliran generasi
organisme. Petunjuk-petunjuk ini memicu penguraian RNA duta dari gen tersebut.
pada tumbuhan dan alga tertentu dengan
tanggapan oleh gen-gen yang meregulasi interferon Protein yang memiliki fungsi sporofit dan gametofit yang terlihat mirip,
perkembangan.
antivirus atau regulasi kekebalan. walaupun memiliki jumlah kromosom
ingesti Tahap pertama dari pengolahan makanan Interferon-q dan interferon,p, disekresikan yang berbeda.
pada hewan: tindakan menelan makanan. oleh sel-sel yang terinfeksi virus, fungsinya
isopoda Anggota salah satu kelompok krustasea
ingrup Spesies atau kelompok spesies dengan membantu sel-sel yang berdekatan untuk
terbesar, mencakup spesies yang hidup di
hubungan evolusi yang ingin kita tentukan. melawan infeksi virus; interferon-y, darat, air tawar, dan laut. Isopoda darat di
inhibin Hormon yang dihasilkan dalam gonad disekresikan oleh sel T, fungsinya antaranya adalah tuma kayu.
jantan dan betina yang sebagian fungsinya membantu mengaktivasi makrofag.
isotonik Memiliki konsentrasi zat terlarut yang
adalah meregulasi fungsi pituitari anterior interneuron Neuron penghubung; sel saraf sama dengan larutan lain, sehingga tidak
melalui umpan-balik negatif. dalam sistem saraf pusat yang membentuk berpengaruh pada lalu-lalang air ke dalam
injeksi sperma intrasitoplasmik sinapsis dengan neuron sensoris dan neuron
atau ke luar sel.
(intracytoplasmic sperm injection, lCSl) motorik, serta mengintegrasikan masukan
isotop Salah satu dari beberapa bentuk atom
Fertilisasi sel telur di laboratorium melalui sensoris dan keluaran motorik.
suatu unsur, masing-masing dengan jumlah
penyuntikan langsung sperma tunggal. internodus Segmen batang tumbuhan antara proton yang sama namun jumlah neutron
inkompatibilitar-diri Kemampuan tumbuhan dua titik pelekatan daun. yang berbeda, sehingga memiliki massa
berbiji untuk menolak polennya sendiri dan inti atom Bagian tengah atom yang rapat, atom yang berbeda.
terkadang polen dari individu-individu yang mengandung proton dan neutron. isotop radioaktif Isotop (bentuk atomik
merupakan kerabat dekatnya. intron Sekuens penyela bukan-pengode dari suatu unsur kimia) yang tidak stabil,
inkus (tulang landasan) Tulang kedua dari dalam transkrip primer yang dibuang dengan nukleus yang terurai secara
tiga tulang pada telinga tengah; disebut juga dari transkrip saat pemrosesan RNA; juga spontan, melepaskan partikel dan energi
paron atau anvil. digunakan sebagai sebutan untuk daerah yang dapat terdeteksi.
inositol trifosfat (IP) Pembawa pesan kedua DNA asal transkripsi sekuens tersebut. iteroparitas Reproduksi yang terjadi ketika
yang berfungsi sebagai perantara antara invaginasi Pelipatan, atau pendorongan, sel ke dewasa menghasilkan keturunan selama
hormon-hormon non-steroid tertentu arah dalam akibat perubahan bentuk sel. bertahun-tahun; dikenal juga sebagai
dan pembawa pesan ketiga, peningkatan inversi Penyimpangan struktur kromosom reproduksi berulang.
konsentrasi Ca2* di sitoplasma. akibat pelekatan ulang fragmen kromosom jalur anabolik Jalur metabolik yang
insersi Mutasi yang melibatkan penambahan dengan arah yang terbalik ke kromosom menggunakan energi untuk menyintesis
satu pasangan nukleotida atau lebih ke asalnya. molekul kompleks dari senyawa-senyawa
dalam gen. involusi Proses bergulirnya lembaranJembaran yang lebih sederhana.
insulin Hormon yang disekresikan oleh sel melewati ujung bibir blastopor ke dalam jalur katabolik Jalur metabolik yang melepaskan
sel-sel beta pankreas dan menurunkan bagian interior dari embrio selama gastrulasi. energi dengan cara menguraikan molekul
kadar glukosa darah. Insulin mendorong ion Atom yang memperoleh atau kehilangan kompleks menjadi senyawa-senyawa yang

Glosarium A-15
lebih sederhana. jaring-jaring makanan Hubungan makan- dengan ventrikel-ventrikel otak yang terisi
ialur metabolik Serangkaian reaksi kimia memakan yang saling terkait dalam oleh cairan.
yang membangun molekul kompleks ekosistem. kandung empedu Organ yang menyimpan
(jalur anabolik) atau menguraikan molekul jasa ekosistem Fungsi yang dilaksanakan oleh dan melepaskan empedu jika diperlukan
kompleks menjadi senyawa-senyawa yang suatu ekosistem yang menguntungkan ke dalam usus halus.
lebih sederhana (jalur katabolik). manusia secara langsung atau tidak langsung. kandung kemih Kantong tempat penyimpanan
falur transduksi sinyal Mekanisme yang jejak ekologis I(umpulan wilayah darat urin sebelum dibuang.
menautkan rangsangan mekanis atau dan air yang diperlukan oleh seseorang, kanopi Lapisan teratas vegetasi pada bioma
kimiawi dengan suatu tanggapan sel sebuah kota, atau sebuah bangsa untuk terestrial.
spesifik. menghasilkan semua sumber daya yang kantong embrio Gametofit betina dari
iam biologis Penghitung waktu internal dikonsumsinya dan menyerap semua limbah angiosperma, terbentuk dari pertumbuhan
yang mengendalikan ritme biologis yang dihasilkannya. dan pembelahan megaspora menjadi
organisme. )am biologis menandai waktu jembatan disulfida lkatan kovalen kuat yang struktur multiselular yang secara tipikal
dengan atau tanpa petunjuk lingkungan, terbentuk ketika sulfur pada satu monomer memiliki delapan nukleus haploid.
namun seringkali memerlukan sinyal dari sistein berikatan dengan sulfur dari sebuah kapang Istilah informal bagi fungi yang tumbuh
lingkungan agar tetap selaras dengan masa monomer sistein yang lain. sebagai fungi berfilamen, menghasilkan
yang sesuai. Lihat juga ritme sirkadia. jendela bulat Titik kontak antara stapes dan spora haploid melalui mitosis dan
jam molekular Metode untuk memperkirakan koklea. Di jendela bulat, getaran stapes membentuk miselium yang kasat mata.
waktu yang diperlukan agar terjadi menciptakan serangkaian gelombang kapasitas vital Volume maksimum udara yang
perubahan evolusioner dalam jumlah tekanan yang bergerak dalam cairan koklea. dapat dihirup dan diembuskan oleh mamalia
tertentu, berdasarkan pengamatan bahwa jendela oval Pada telinga vertebrata, celah yang pada setiap tarikan napas.
beberapa wilayah genom tampak berevolusi tertutup membran pada tulang tengkorak, kapiler Pembuluh darah mikroskopik yang
dengan laju yang konstan. tempat gelombang suara diteruskan dari menembus jaringan dan terdiri atas selapis
jamur lendir plasmodial Sejenis protista yang telinga tengah ke telinga dalam. sel endotelium yang memungkinkan
memiliki sel amoeboid, sel berflagela, dan joule (f) Satuan energi: 1 J = 0,239 l(cal; 1 terjadinya pertukaran antara darah dan
tahap mencari makan plasmodial dalam I(cal = 4,184 I. cairan interstisial.
siklus hidupnya. kaderin (cadherin) Anggotakelas yang penting kapiler peritubular Pembuluh darah mungil
jamur lendir selular Sejenis protista yang dari molekul adhesi sel yang memerlukan yang membentuk jejaring di sekeliling
memiliki sel-sel amoeboid uniselular dan ion kalsium ekstraselular untuk bekerja. tubulus proksimal dan distal pada ginjal.
tubuh reproduktif teragregasi dalam siklus kaki tabung Penjuluran dari sistem pembuluh kapsid Cangkang protein yang menyelubungi
hidupnya. air ekinodermata yang berjumlah banyak. genom virus;. I(apsid bisa berbentuk batang,
jantung Pompa berotot yang menggunakan I(aki tabung berfungsi dalam lokomosi, polihedral, atau pun bentuk lain yang lebih
energi metabolik untuk meningkatkan mencari makan, dan pertukaran gas. kompleks lagi.
tekanan hidrostatik cairan sirkulasi (darah kalorie (calorie, cal) Iumlah energi panas yang kapsul (1) Lapisan lengket yang mengelilingi
atau hemolimfe). Cairan kemudian mengalir dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 g air dinding sel dari beberapa prokariota,
menuruni gradien tekanan melalui seluruh sebesar 1'C: juga jumlah energi panas yang melindungi permukaan sel dan terkadang
tubuh dan akhirnya kembali ke jantung. dibebaskan oleh 1 g air ketika suhunya membantu penempelan sel ke permukaan
jaring saraf Sistem neuron yang serupa- diturunkan sebesar 1'C. Calorie (dengan benda. (2) Sporangium briofit (lumut daun,
jaring, khas pada hewan bersimetri radial, huruf'C' besar), yang biasanya digunakan lumut hati, atau lumut tanduk).
misalnya hidra. untuk mengindikasikan kandungan energi kapsula Bowman Wadah yang berbentuk
jaringan l(elompok sel yang terintegrasi dengan makanan, sebenarnya adalah kilokcalorie.
mangkuk pada ginjal vertebrata yang
kesamaan fungsi, struktur, atau keduanya. kalsitonin Hormon yang disekresikan oleh merupakan perluasan dari segmen awal
jaringan adiposa laringan ikat yang kelenjar tiroid dan menurunkan kadar nefron, tempat masuknya filtrat dari darah.
menginsulasi atau membungkus tubuh dan kalsium darah dengan cara mendorong
karakter Ciri warisan yang dapat diamati.
berperan sebagai cadangan bahan bakar; penumpukan kalsium pada tulang dan
mengandung sel-sel penyimpan lemak yang ekskresi kalsium dari ginjal; tidak esensial karakter kuantitatif Ciri terwariskan yang
disebut sel adiposa. pada manusia dewasa. bervariasi dalam suatu kisaran tanpa
terputus, bukan karakter dengan sedikit
jaringan epitelial Lembaran sel-sel yang kalus Massa sel yang membelah namun belum
variasi yang .jelas berbeda.
tersusun rapat dan melapisi organ dan terdiferensiasi pada ujung tunas yang
rongga tubuh, serta permukaan eksternal. dipotong. karakter nenek-moyang milik bersama
jaringan ikat Jaringan hewan yang fungsi Suatu karakter,dimiliki bersama-sama oleh
kambium gabus Silinder jaringan meristematik
anggota klad tertentu, yang bermula pada
utamanya untuk mengikat dan menyokong pada tumbuhan berkayu yang menggantikan
jaringan lain, terdiri atas populasi nenek-moyang yang bukan merupakan
sel epidermis dengan sel-sel gabus yang lebih
anggota klad tersebut.
yang.jarang dan tertanam dalam matriks tebal dan kuat.
ekstraselular. kambium vaskular Silinder jaringan karakter turunan milik bersama I(arakter
jaringan otot Jaringan yang terdiri atas sel-sel meristematik pada tumbuhan berkayu baru hasil evolusi yang hanya dimiliki oleh
yang menambahkan lapisan-lapisan jaringan
klad tertentu.
otot panjang yang dapat berkontraksi saat
dirangsang oleh impuls saraf. vaskular sekunder yang disebut xilem karbohidrat Gula (monosakarida) atau salah
jaringan saraf laringan yang tersusun atas sekunder (kayu) dan floem sekunder. satu dimer (disakarida) atau polimer
kanal alimentaris Sejenis saluran pencernaan (polisakarida) dari gula.
neuron dan sel-sel penyokong.
jaringan vaskular jaringan tumbuhan yang terdiri atas tabung yang membentang karboksilase PEP Enzim yang menambahkan
yang terdiri atas sel-sel yang bergabung dari mulut sampai ke anus; disebut juga CO, ke fosfoenolpiruvat (PEP) untuk
membentuk saluran-saluran yang saluran pencernaan lengkap. membentuk oksaloasetat pada tumbuhan
mengangkut air dan nutrien ke seluruh kanal sentral Rongga sempit di tengah Cr. Enzim ini bekerja sebelum fotosintesis.
tubuh tumbuhan. sumsum tulang yang bersambungan kariogami Penyatuan dua nukleus, sebagai

A-16 Glosarium
bagian dari singami (fertilisasi). substrat yang masuk, situs aktif enzim kelenjar tiroid l(elenjar endokrin yang
kariotipe Foto pasangan kromosom dari suatu mengalami perubahan bentuk sehingga terletak di permukaan ventral trakea
sel yang disusun berdasarkan ukuran dan berikatan lebih erat dengan substrat. dan menyekresikan dua hormon yang
bentuk. kehamilan I(ondisi mengandung satu embrio mengandung iodin, triiodotironin (Tr) dan
karnivora Hewan yang terutama memangsa atau lebih di dalam rahim. tiroksin (Tn), serta kalsitonin.
hewan lain. kekayaan spesies Jumlah spesies dalam sebuah kelimpahan relatif l(elimpahan proporsional
karotenoid Sejenis pigmen aksesoris, baik komunitas biologis. dari berbagai spesies yang berbeda dalam
kuning atau jingga, dalam kloroplas kekebalan bawaan Bentuk pertahanan yang sebuah komunitas.
tumbuhan dan pada beberapa prokariota. umum dijumpai pada semua hewan, akan kelisera (jamak, keliserae) Salah satu dari
Dengan menyerap cahaya yang panjang menjadi aktif begitu terpapar oleh patogen sepasang embelan alat makan mirip cakar
gelombangnya tidak dapat diserap oleh meskipun patogen itu pernah dihadapi yang khas dari keliseriforma.
klorofil, karotenoid memperluas spektrum sebelumnya atau tidak. keliseriforma Artropoda yang memiliki kelisera
warna yang dapat mendorong terjadinya kekebalan pasif I(ekebalan jangka pendek dan tubuh yang terbagi menjadi sefalotoraks
fotosintesis. berkat transfer antiboCi, seperti yang terjadi dan abdomen. I(eliseriforma yang masih
karpel Organ reproduksi penghasil ovul pada pada transfer antibodi ibu ke janin atau bayi ada mencakup labah,labah laut, rnimi,
bunga yang terdiri atas stigma, stilus, dan yang menyusui. kalajengking, caplak, dan labahlabah.
ovarium. kekurangan gizi (malnourishmezf) I(etiadaan keluaran jantung Volume darah yang
satu nutrien esensial atau lebih dari pola dipompakan setiap menit oleh masing-
kartilago Jaringan ikat fleksibel yang
makan dalam jangka waktu yang panjang. masing ventrikel jantung.
mengandung banyak sekali serat kolagen
yang tertanam dalam kondroitin sulfat. kekurangan gizi (undernourishment) Kondisi keluarga berencana alamiah Sebentuk
katalis Agen kimiawi yang meningkatkan laju
yang diakibatkan oleh pola makan yang kontrasepsi yang mengandalkan
terus-menerus menyuplai energi kimia penghindaran hubungan seksual saat
reaksi tanpa ikut terlibat dalam reaksi.
dalam jumlah yang lebih sedikit daripada konsepsi paling mungkin terjadi; disebut
katastrofisme Prinsip bahwa peristiwa- yang dibutuhkan oleh tubuh. juga metode ritme.
peristiwa di masa lalu terjadi secara tiba-
kelas Dalam klasifikasi, kategori taksonomi di kemiosmosis Mekanisme pengopel-energi yang
tiba dan disebabkan oleh mekanisme yang
atas tingkat ordo. menggunakan energi yang tersimpan dalam
berbeda dari yang berlangsung saat ini.
kelenjar adrenal Salah satu dari kedua kelenjar bentuk gradien ion hidrogen melintasi
L ih at lunrfor mitarianisme.
membran untuk mendorong kerja selular,
endokrin yang letaknya bersebelahan dengan
katekolamin Anggota kelas neurotransmiter ginjal pada mamalia. Sel endokrin di bagian misalnya sintesis ATP. Sebagian besar
dan hormon, termasuk hormon epinefrin luar (korteks) merespons ACTH dengan sintesis ATP dalam sel terjadi melalui
dan norepinefrin, yang disintesis dari asam cara menyekresikan hormon steroid yang kemiosmosis.
amino tirosin. membantu mempertahankan homeostasis kemoautotrof Organisme yang memerlukan
kation Ion yang bermuatan negatif. selama cekaman jangka panjang. Sel karbon dioksida hanya sebagai sumber
katup semilunaris l(atup lrang terletak pada neurosekretoris di bagian tengah (medula) karbon namun memperoleh energi melalui
setiap jalan keluar .jantung, tempat aorta menyekresikan epinefrin dan norepinefrin oksidasi zat-zat anorganik.
meninggalkan ventrikel kiri dan arteri sebagai tanggapan terhadap masukan saraf kemoheterotrof Organisme yang harus
pulmonaris meninggalkan ventrikel kanan. yang dipicu oleh cekaman jangka pendek. mengonsumsi molekul organik baik untuk
kavitas oral Mulut hewan kelenjar endokrin l(elenjar buntu yang memperoleh energi maupun karbon.
menyekresikan hormon secara langsung ke kemoreseptor Reseptor indra yang menanggapi
keanekaragaman Shannon Indeks dalam cairan interstisial. Dari situ, hormon rangsangan kimiawi, misalnya zat terlarut
keanekaragaman komunitas yang berdifusi ke dalam aliran darah. atau bau.
disimbolkan dengan H dan dinyatakan
kelenjar ludah I(elen.jar yang berhubungan kemungkinan maksimum Dalam penerapan
dalam persamaan H = \1poln po) + @v
dengan rongga mulut dan menyekresikan sistematika, prinsip yang menyatakan
ln pu) + (p.ln pc) + ...1 dengan A, B, C...
zat-zat untuk melumasi makanan dan bahwa ketika kita menimbang-nimbang
adalah spesies dalam komunitas, p adalah
memulai proses pencernaan kimiawi. sejumlah hipotesis filogenetik, kita harus
kelimpahan relatif setiap sepsies, dan ln
adalah logaritma natural.
kelenjar paratiroid Empat kelenjar endokrin mempertimbangkan hipotesis yang
yang berukuran kecil, tertanam pada merefleksikan sekuens peristiwa evolusi
keanekaragaman spesies Jumlah dan permukaan kelenjar tiroid, yang yang paling mungkin, dengan aturan-aturan
kelimpahan relatif dari spesies dalam sebuah
menyekresikan hormon paratiroid. tertentu tentang bagaimana DNA berubah
komunitas biologis.
kelenjar pineal l(elenjar kecil di permukaan seiring waktu.
kebudayaan Sistem transfer informasi melalui dorsal dari otak depan vertebrata, kepunahan massal Rentang waktu ketika
pembelajaran atau pengajaran sosial yang menyekresikan hormon melatonin. perubahan-perubahan lingkungan yang
memengaruhi perilaku individu-individu
kelenjar pituitari I(elenjar endokrin di berskala global menyebabkan kemusnahan
dalam populasi.
dasar hipotalamus; terdiri atas lobus banyak sekali spesies di seluruh Bumi,
kebugaran inklusif Efek total yang dimiliki posterior (neurohipofisis) yang menyimpan kesetimbangan bersela Dalam catatan fosil,
oleh individu terhadap proliferasi gen- dan melepaskan dua jenrs hormon yang periode statis yang tampak lama, saat
gennya dengan cara menghasilkan sendiri dihasilkan oleh hipotalamus, dan lobus spesies mengalami sedikit atau tidak
keturunannya dan memberikan bantuan anterior (adenohipofisis) yang menghasilkan mengalami perubahan morfologis, disela
yang memungkinkan kerabat-kerabat dan menyekresikan banyak hormon yang oleh periode perubahan mendadak yang
dekatnya untuk meningkatkan produksi meregulasi berbagai macam fungsi tubuh. relatif singkat.
keturunan- kelenjar prostat I(elenjar pada lakiJaki yang kesetimbangan Hardy-Weinberg I(ondisi
kebugaran relatif Sumbangan suatu individu menyekresikan komponen semen yang yang menjabarkan populasi yang tidak
pada lungkang gen dari generasi berikutnya menetralkan asam. berevolusi (berada pada kesetimbangan
dibandingkan dengan sumbangan individu- kelenjar susu I(elenjar eksokrin yang genetik).
individu lain dalam populasi. menyekresikan susu sebagai makanan anak. I(esetimbangan kimia Dalam reaksi kimia,
kecocokan terinduksi Dengan diinduksi oleh I(elenjar susu adalah ciri khas mamalia. kondisi saat laju reaksi maju setara dengan

Glosarium A-17
laju reaksi balik, sehingga konsentrasi zoospora berfl agela yang merepresentasikan kodominansi Situasi yang terjadi ketika
relatif reaktan dan produk tidak berubah sebuah garis keturunan fungi yang fenotipe dari kedua alel ditunjukkan
seiring waktu. berdivergensi lebih awal. dalam heterozigot, karena kedua alel
ketergantungan pada tambatan I(ebutuhan klad t(elompok spesies yang mencakup satu memengaruhi fenotipe dengan cara yang
suatu sel untuk melekat ke substrat agar spesies nenek-moyang beserta segenap terpisah dan dapat dibedakan.
bisa membelah. keturunannya. kodon Sekuens tiga-nukleotida dari DNA atau
keunggulan heterozigot I(eberhasilan kladistika Pendekatan terhadap sistematika mRNA yang menspesifikasikan suatu asam
reproduksi yang lebih besar oleh individu yang menggunakan garis keturunan bersama amino tertentu atau sinyal terminal; unit
heterozigot dibandingkan dengan sebagai kriteria utama untuk mengklasifikasi dasar dari kode genetik.
homozigot; cenderung mempertahankan organisme dengan cara menempatkan koefisien kekerabatan Fraksi gen-gen yang,
variasi dalam lungkang gen. organisme dalam kelompok-kelompok yang secara rata-rata, dimiliki bersama oleh
khamir Fungi bersel tunggal yang bereproduksi disebut klad. dua individu.
secara aseksual melalui pembelahan biner klimograf Plot suhu dan curah hujan pada koenzim Molekul organik yang berperan
atau pertunasan kecil dari sel induk; beberapa wilayah tertentu. sebagai kofaktor. I(ebanyakan vitamin
spesies melaksanakan penggabungan sel di berfungsi sebagai koenzim dalam reaksi-
klin Perubahan suatu karakter di sepanjang
antara tipe-tipe perjodohan yang berbeda. reaksi metabolik.
sumbu geograli secara bertahap.
kiasma (.jamak, kiasmata) Daerah berbentuk-X kofaktor Setiap molekul nonprotein atau ion
lditoris Organ yang terletak di atas persimpangan
yang tampak di bawah mikroskop, tempat nonprotein apa sa.ja yang dibutuhkan agar
labia minora yang dipenuhi dengan darah
kromatid-kromatid homolog non-saudara suatu enzim bisa berfungsi dengan benar.
dan mengalami ereksi ketika gairah seks
telah bertukar materi genetik melalui pindah Kofaktor dapat terikat secara permanen ke
meningkat.
silang saat meiosis; kedua homolog tetap situs aktif atau mungkin berikatan secara
kloaka Suatu bukaan atau lubang bersama bagi longgar dengan substrat selama katalisis.
terhubung akibat kohesi kromatid saudara.
saluran pencernaan, uriner, dan reproduksi
kiasma optik Susunan saluran saraf mata kognisi Proses untuk mengetahui yang dapat
yang ditemukan pada banyak vertebrata
sedemikian rupa sehingga sensasi visual mencakup kewaspadaan, penalaran,
nonmamalia namun hanya sedikit pada
dari medan penglihatan kiri kedua mata mengingat-kembali, dan penilaian.
mamalia.
diteruskan ke bagian kanan otak, sedangl<an kohesi Pengikatan molekul yang sejenis,
sensasi dari medan penglihatan kanan kedua
klona (1) Garis keturunan individu atau sel
seringkali melalui ikatan hidrogen.
mata diteruskan ke bagian kiri otak.
yang identik secara genetis. (2) Dalam
kohor Sekelompok individu yang berusia sama
penggunaan popular, satu organisme
kilokcalorie (kcal) Seribu kalori; .jumlah energi dalam suatu populasi.
individual yang identik secara genetis
panas yang diperlukan untuk menaikkan koitus Insersi penis ke dalam vagina; disebut
dengan individu lain. (3) Sebagai kata kerja,
suhu 1 kg air sebanyak 1'C. juga hubungan seksual.
untuk membuat satu replika atau lebih
kilomikron Globul kecil yang mentranspor dari suatu individu atau sel. Lihat juga koklea Organ pendengaran yang kompleks
lipid. I(ilomikron tersusun atas lemak pengklonaan gen. dan mengumpat mengandung organ Corti.
yang bercampur dengan kolesterol dan kolagen Glikoprotein dalam matriks
klorofil a Pigmen fotosintetik yang berperan
diselubungi oleh protein-protein khusus. ekstraseiular sel hewan yang membentuk
secara langsung dalam reaksi terang, yang
kimia organik Bidang yang mempelajari mengubah energi matahari menjadi energi serat-serat yang kuat, banyak sekali
senyawa karbon (senyawa organik). kimia. ditemukan dalam.jaringan ikat dan tulang;
kimus Campuran makanan yang tercerna klorofil b Sejenis pigmen fotosintetik aksesoris
protein yang paling berlimpah dalam
sebagian dan getah-getah pencernaan yang kingdom hewan.
yang mentransfer energi ke klorofil a.
terbentuk dalam lambung. koleoptil Pembungkus tunas muda pada embrio
klorofil Pigmen hijau yang terletak di dalam
kinase bergantung-siklin (cyclin- dependent biji rumput.
kloroplas tumbuhan dan alga, serta dalam
kinase, Cdl<) Protein kinase yang aktif hanya membran prokariota tertentu. I(lorofil a koleoriza Penutup akar muda pada embrio
jika melekat ke siklin tertentu. berpartisipasi secara langsung dalam reaksi biji rumput.
kinesis Perubahan aktivitas atau laju pembalikan terang, yang mengubah energi matahari kolesterol Steroid yang membentuk komponen
sebagai tanggapan terhadap rangsangan. menjadi energi kimiawi. esensial dari membran sel hewan dan
kloroplas Organel yang ditemukan pada bertindak sebagai molekul prekursor untuk
kinetokor Struktur dari protein yang melekat ke
senlromer dan menautkan masing masing tumbuhan dan protista fotosintetik yang sintesis sterorid-steroid lain yang penting
menyerap dan menggunakan cahaya secara biologis, misalnya hormon.
kromatid saudara ke benang spindel mitosis.
matahari untuk mendorong sintesis koloid Campuran yang terbuat dari cairan dan
kinetoplastida Protista, misalnya tripanosoma,
senyawa-senyawa organik dari karbon partikel-partikel yang (karena berukuran
yang memiliki satu mitokondria tunggal
dioksida dan air. besar) tetap tersuspensi, bukan larut di
besar yang mewadahi DNA luar-nukleus.
knidosit Sel terspesialisasi yang hanya dimiliki dalam cairan itu.
kingdom l(ategori taksonomi, nomor dua
oieh filum Cnidaria; mengandung sebuah kolon Bagian terbesar dari usus besar vertebrata;
terluas setelah domain.
organel mirip kapsul yang mewadahi sebuah berfungsi dalam penyerapan air dan
kisaran inang I(isaran terbatas dari sel-sel benang terkumpar yang, jlka dilepaskan, pembentukan feses.
inang yang dapat diinfeksi oleh setiap komensalisme Hubungan simbiosis yang
akan meledak ke luar dan berfungsi untuk
jenis virus.
menangkap mangsa atau bertahan. terjadi ketika satu organisme memperoleh
kisaran normal Batas atas dan batas bawah koanosit Sel penangkap makanan berflagela keuntungan, sedangkan organisme yang
suatu variabel. yang ditemukan pada spons. I(oanosit satu lagi tidak terbantu maupun dirugikan.
kitin Polisakarida struktural, terdiri atas disebut juga sel kerah karena memiliki kompetisi antarspesies I(ompetisi yang
monomer gula amino, ditemukan pada cincin mirip kerah yang menjebak partikel merebutkan sumber daya di antara individu-
banyak dlnding sel fungi dan eksoskeleton mal<anan di sekeliling dasar flagelanya. individu dari dua spesies atau lebih ketika
semua artropoda. kode triplet Seperangkat kata sepanjang tiga ketersediaan sumber daya terbatas.
kitrid Anggota filum Chytridiomycota, sebagian nukleotida yang menspesifikasikan asam kompleks enzim'substrat l(ompleks sementara
besar merupakan fungi akuatik dengan amino untuk rantai polipeptida. yang terbentuk ketika sebuah enzim

A-18 Glosarium
berikatan dengan molekul substrat. haploid antara dua sel. pembentukan plasenta mamalia.
kompleks inisiasi transkripsi Perakitan yang konodon Vertebrata awal yang bertubuh koinea Bagian depan yang transparan pada
telah lengkap dari faktor-faktor transkripsi lunak dengan mata yang menonjol dan sklera, yang memungkinkan cahaya masuk
dan RNA polimerase yang berikatan ke elemen gigi. ke mata vertehrata.
promotor konsep spesies biologis Definisi dari spesies koroid Lapisan dalam yang tipis dan berpigmen
kompleks pemanen-cahaya I(ompleks protein sebagai suatu populasi atau kelompok pada mata vertebrata.
yang berasosiasi dengan molekul-molekul populasi yang anggota-anggotanya memiliki korpus kalosum Pita tebal dari serabut saraf
pigmen (termasuk klorofil a, klorofll potensi untuk saling-kawin (interbreed) yang menghubungkan hemisfer serebral
&, dah berbagai macam karotenoid) secara alami dan menghasilkan keturunan kanan dan kiri pada mamalia berplasenta,
yang menangkap energi cahaya dan yang fertil dan viabel, namun tidak memungkinkan kedua hemisfer mengolah
mentransfernya ke pigmen pusat-reaksi menghasilkan keturunan fertil dan viabel informasi secara bersama-sama.
dalam fotosistem. dengan anggota kelompok lain. korpus luteum laringan penyekresi pada
kompleks pusat-reaksi I(ompleks protein yang konsep spesies ekologis Sebuah definisi ovarium yang terbentuk dari folikel yang
berasosiasi dengan sepasang molekul klorofil dari spesies yang terkait dengan relung runtuh setelah ovulasi dan menghasilkan
a khusus dan penerima elektron pertama. ekologisnya, seluruh interaksi dari anggota- progesteron.
Terletak di tengah fotosistem, kompleks ini anggota spesies dengan bagian-bagian yang korteks (1) !(/ilayah luar sitoplasma dalam sel
memicu reaksi terang fotosintesis. I(arena tak-hidup dan hidup dalam lingkungan. eukariotik, terletak tepat di bawah membran
tereksitasi oleh energi cahaya, pasangan konsep spesies filogenetik Definisi dari spesies plasma, yang memiliki konsistensi lebih
klorofil khusus menyumbangkan satu sebagai kelompok terkecil dari individu mirip gel daripada wilayah-wilayah dalam,
elektron ke penerima elektron pertama, yang memiliki nenek-moyang bersama, akibat keberadaan banyak mikrofilamen. (2)
yang meneruskan sebuah elektron ke rantai membentuk satu cabang pada pohon Pada tumbuhan, jaringan dasar yang terletak
transpor elektron. kehidupan. di antara jaringan vaskular dan .jaringan
kompleks troponin Protein regulator yang konsep spesies morfologis Definisi dari spesies dermis pada akar atau pada batang eudikot.
mengendalikan posisi tropomiosin pada dalam kaitannya dengan kriteria anatomi korteks renal Bagian luar dari ginjal vertebrata.
filamen tipis. yang dapat diukur.
korteks serebral Permukaan serebrum; bagian
komunikasi Dalam perilaku hewanJ proses yang konsepsi Fertilisasi sel telur oleh sel sperma yang paling besar dan kompleks dari otak
_ melibatkan pemancaran, penerimaan, dan pada manusia. mamalia, mengandung badan sel saraf
tanggapan terhadap sinyal. Istilah tersebut konsumen primer Herbivora; organisme sensoris dan motorik dari serebrum; bagian
juga digunakan dalam hubungannya dengan yang memakan tumbuhan, fitoplankton, otak vertebrata yang paling banyak berubah
organisme-organisme lain, maupun sel-sel atau alga. melalui evolusi.
individual dari organisme multiselular. konsumen sekunder I(arnivora yang memakan korteks visual primer Tempat tujuan dalam
komunitas Semua organisme yang menghuni herbivora lobus oksipital serebrum bagi sebaglan
daerah tertentu; sekumpulan populasi dari konsumen tersier l(arnivora yang memakan besar akson dari nukleus genikulata lateral.
spesies-spesies berbeda yang hidup bersama, karnivora lain.
sama dan cukup berdekatan sehingga kortikosteroid Hormon steroid apa pun yang
kontrasepsi Pencegahan kehamilan secara dihasilkan dan disekresikan oleh korteks
berpotensi untuk saling berinteraksi.
sengaja. adrenal.
kondom Selubung membran alamiah atau karet
konveksi Pergerakan massa dari air atau cairan kotak Punnett Diagram yang digunakan
lateks tipis yang menutupi penis, berfungsi
hangat menuju atau dari permukaan badan dalam penelitian pewarisan sifat untuk
untuk menampung semen. atau objek. menunjukkan hasil-hasil yang diperkirakan
kondriktia Anggota kelas Chondrichthyes, kooperativitas Suatu jenis regulasi alosterik dari fertilisasi acak dalam persilangan
vertebrata yang sebagian besar rangkanya
dengan perubahan bentuk satu subunit
terbuat dari kartilago, misalnya hiu dan pari. protein yang menyebabkan pengikatan kotak TATA Sekuens DNA pada promotor
konduksi lompatan Transmisi impuls saraf substrat diteruskan ke semua subunit lain,
eukariotil( yang sangat penting dalam
yang cepat di sepanjang akson, akibat sehingga memfasilitasi pengikatan molekul-
pembentukan kompleks insisiasi transkripsi.
potensial aksi yang melompat dari satu molekul substrat berikutnya.
nodus Ranvier ke nodus Ranvier yang lain, kotiledon atau daun lembaga Daun biji pada
kopepoda Anggota kelompok krustasea kecil
meloncati daerah-daerah membran yang embrio angiosperma. Ada spesies yang
yang merupakan anggota komunitas
terselubung oleh mielin. memiliki satu kotiledon, ada juga yang
plankton laut dan air tawar yang penting.
memiliki dua kotiledon.
konduksi Transfer pergerakan termal (panas) kordata Anggota filum Chordata, hewan yang
secara langsung di antara molekul-molekul kotranspor Pengopelan difusi' dow nhill' suatu
memiliki notokord pada suatu titik selama
objek yang saling bersentuhan langsung. zat dengan transpor 'uphill' suatu zat lain
perkembangannya; batang tali saraf di
konformer Hewan dengan kondisi internal yang melawan gradlen konsentrasinya.
bagian dorsal yang berongga; celah faringeal;
mengikuti perubahan variabel lingkungan. dan ekor paska-anal yang berotot. kraniata I(ordata berkepala.
konidium (jamak, konidia) Spora haploid yang korepresor Molekul kecil yang berikatan krista (jamak, kristae) Pelipatan ke dalam
dihasilkan di bagian ujung dari hifa yang dengan protein represor bakteri dan dapat membran pada mitokondria yang mewadahi
terspesialisasi pada askomisetes selama mengubah bentuknya, sehingga dapat rantai transpor elektron dan molekul-
reproduksi aseksual. mematikan sebuah operon. molekul enzim yang mengatalisis sintesis
konifer. Anggota filum gimnosperma terbesar. koridor pergerakan Serangkaian gugusan kecil ATP (ATP sintase).
Sebagian besar konifer merupakan pohon atau jalur sempit dari habitat berkualitas kristalografi sinar-X Teknik yang bergantung
penghasil runjung, misalnya pinus dan fir. (bisa digunakan oleh organisme) yang pada difraksi berkas sinar-X oleh atom-atom
konjugasi Pada prokariota, transfer langsung menghubungkan topok-topok yang individual dari suatu molekul terkristalisasi,
DNA di antara dua sel (dari spesies yang terisolasi dari habitat berkualitas. digunakan untuk mempelajari struktur tiga
sama atau berbeda) yang bersambungan korion Bagian terluar dari empat membran dimensi dari molekul tersebut.
untuk sementara waktu. Pada siliata, proses ekstraembrionik. I(orion berfungsi dalam kromatid saudara Dua salinan kromosom
seksual berupa pertukaran mikronul<leus pertukaran gas dan berkontribusi dalam hasil duplikasi yang saling dilekatkan oleh

Glosarium A-19
protein di bagian sentromer dan, terkadang, kultur hidroponik Metode menanam laju metabolik standar (standard metabolic
di sepanjang lengan. Saat bergabung, tumbuhan dalam larutan mineral, bukan rate; SMR) Laju metabolik ektoterm yang
dua kromatid saudara menyusun satu dalam tanah. beristirahat, berpuasa, dan tidak tercekam
kromosom; kedua kromatid akhirnya pada suhu tertentu.
kuncup aksilaris Struktur yang memiliki
memisah selama mitosis atau meiosis II. potensial untuk membentuk tunas lateral, laktasi Produksi susu secara kontinyu dari
kromatin l(ompleks DNA dan protein yang atau cabang. I(uncup muncul pada sudut kelenjar susu.
menyusun kromosom eukariotik. Saat sel yang terbentuk antara daun dan batang. Iakteal Pembuluh limfe kecil yang membentang
sedang tidak membelah, kromatin terdapat kuncup apikal l(uncup pada ujung batang; ke dalam pusat vilus Pada usus dan
dalam bentuk yang terurai, sebagai massa disebut juga kuncup terminal. berperan sebagai tempat tujuan kilomikron
serat yang sangat panjang dan tipis, tidak yang diserap.
kuncup perasa Sel epitelial termodifikasi
terlihat dengan mikroskop cahaya.
yang tersebar di beberapa wilayah lidah lambung Organ pada sistem pencernaan yang
kromosom artifisial bakteri (bacterial dan mulut serta merupakan reseptor rasa menyimpan makanan dan melaksanakan
arti,f.cial chromosome, BAC) Plasmid besar pada manusia. langkah awal pencernaan.
yang bertindak sebagai kromosom bakteri
kuning telur Nutrien-nutrien yang disimpan lamela tengah Pada tumbuhan, selapis tipis
dan dapat membawa sisipan sebanyak
dalam telur. materi ekstraselular pelekat, terutama
100.000 sampai 300.000 pasang basa.
pektin, yang ditemukan di antara dinding
kromosom homolog Sepasang kromosom kurva kepenyintasan Plot jumlah anggota
primer sel-sel yang bersebelahan.
dengan panjang, posiosi sentromer, dan kohor yang masih hidup Pada setiaP
pola pewarnaan yang sama, memiliki kelompok usia; salah satu cara untuk lamina nukleus Susunan mirip jaring
merepresentasikan mortalitas spesifi k-usla. filamen protein yang melapisi permukaan
gen-gen untuk karakter yang sama pada
dalam selubung nukleus; membantu
lokus yang berkesesuaian. Satu kromosom kurva spesies-luas daerah Pola
mempertahankan bentuk nukleus.
homolog diwarisi dari induk jantan keanekaragaman hayati, pertama kali
organisme, sedangkan yang satu lagi dari disadari oleh Alexander van Humboldt, landmark Penanda lokasi-titik referensi
induk betina. Disebut juga homolog, atau yang menunjukkan bahwa semakin besar orientasi dalam navigasi.
pasangan homolog. luas daerah geografi suatu komunitas, lanselet Anggota subfilum Cephalocordata,
kromosom rekombinan l(romosom semakin banyak pula spesies yang terdapat kordata laut kecil yang berbentuk seperti
yang terbentuk ketika pindah-silang dalam komunitas itu. bilah pisau dan tidak memiliki tulang
mengombinasikan DNA dari dua induk kutikula (1) Lapisan berlilin pada permukaan belakang.
menjadi satu kromosom tunggal. batang dan daun yang bertindak sebagai lapisan germinal Satu dari tiga lapisan utama
kromosom seks I(romosom yang bertanggung adaptasi pencegah kekeringan pada pada gastrula yang akan membentuk
jawab untuk menentukan jenis kelamin tumbuhan darat. (2) Eksoskeleton artropoda, berbagai.jaringan dan organ tubuh hewan.
. suatu individu. terdiri atas lapisan-lapisan protein dan kitin laring Bagian dari saluran respirasi yang
dengan bermacam-macam modifikasi untuk mengandung pita suara; disebut juga
kromosom Struktur pembawa materi genetik,
ditemukan dalam nukleus sel eukariotik. fungsi yang berbeda-beda. (3) Lapisan keras kotak suara.
Setiap kromosom terdiri atas satu molekul yang menyelubungi tubuh nematoda.
larutan Cairan yang merupakan campuran
DNA yang sangat paniang dan protein- kutub animal Titik ujung dari suatu telur homogen dari dua zat atau lebih.
protein yang terasosiasi dengan DNA pada hemisfer dengan jumlah kuning
larutan aqaeous Larutan dengan air sebagai
tersebut. (I(romosom bakteri biasanya telur paling sedikit; berseberangan dengan
zat pelarut.
terdiri atas satu molekul DNA melingkar kutub vegetal.
tunggal dan protein-protein larva (jamak, larvae) Bentuk yang hidup bebas
Yang kutub vegetal Titik ujung dari suatu telur
terasosiasi dengan kromosom. Kromosom dan belum dewasa secara seksual dalam
pada hemisfer dengan jumlah kuning
bakteri ditemukan di wilayah nukleoid, siklus hidup beberapa hewan, yang mungkin
telur paling banyak; berseberangan dengan
yang tidak terselubung oleh membran.) memiliki perbedaan morfologi, nutrisi, dan
kutub animai.
Lihat juga kromatin. habitat dari bentuk dewasa.
labia majora Sepasang tepian tebal dan
krustasea Anggota subfilum artropoda yang larva trokofor Tahap larva khas yang diamati
berdaging yang menutupi dan melindungi
sebagian besar bersifat akuatik, mencakup pada beberapa jenis hewan lofotrokozoa,
labia minora dan vestibula.
lobster, udang karang, kepiting, udang, termasuk beberapa jenis annelida dan
dan teritip. labia minora Sepasang lipatan kulit sempit moluska.
yang melindungi vestibula.
kuar asam nukleat Dalam teknologi DNA, lateralisasi Segregasi fungsi-fungsi dalam
molekul asam nukleat beruntai- tunggal dan labor Serargkaian kontraksi rahim yang kuat korteks hemisfer kiri dan kanan otak'
dan berirama, mengeluarkan bayi dari rahim
berlabel yang menemukan lokasi sekuens layu Pelemasan daun dan batang akibat sel-
nukleotida spesifik dalam sampel asam dan vagina selama kelahiran anak.
sel dan batang tumbuhan yang menjadi
nukleat. Molekul kuar membentuk ikatan Iahan basah Habitat yang lerendam oleh air semakin lemb ek (fl acc id).
hidrogen dengan sekuens komplementer selama setidaknya sebagian waktu dan
ledakan Kambrium Masa yang relatif singkat
di tempat mana pun sekuens itu berada; menyokong kehidupan tumbuhan yang
dalam sejarah geologi ketika bentuk-bentuk
radioaktif atau label lain pada kuar teradaptasi untuk tanah jenuh-air
hewan besar yang bertubuh keras dengan
memungkinkan lokasinya dideteksi. Iaiu detak jantung Frekuensi kontraksi sebagian besar bangun tubuh yang diketahui
kulit elektron Tingkat energi dari elektron jantung. saat ini muncul dalam catatan fosil. Ledakan
pada jafak rata-rata tertentu dari inti atom. perubahan evolusioner ini terjadi sekitar
laju metabolik Jumlah total energi yang
kulit hidrasi I(ulit dari molekul air di sekitar digunakan oleh hewan dalam satu satuan 535 -525 juta tahun lalu.
ion terlarut. waktu. lekuk faringeal Pada embrio kordata, salah
kulit valensi I(ulit energi terluar dari suatu laju metabolik basal (basal metabolic rate, satu dari lekukan yang memisahkan
atom, mengandung elektron-elektron BMR) Laju metabolik endoterm Yang serangkaian kantong di sepanjang sisi
valensi yang terlibat dalam reaksi-reaksi sedang beristirahat, berpuasa, dan tidak faring dan mungkin berkembang menjadi
kimia atom tersebut. tercekam pada suhu yang nyaman. celah faringeal.

A-2O Glosarium
lekukan penyibakan Tanda pertama oleh hubungan mutualistik antara fungi dan kelompok spesies yang dipelajari, namun
penyibakan pada sel hewan; lekukan alga atau sianobakteri fotosintetik. tidak berkerabat sedekat anggota-anggota
dangkal di permukaan sel dekat lempeng likofit Nama informal bagi anggota filum mana pun kelompok yang dipelajari.
metafase lama. Lycopytnla, yang mencakup lumut gada, Iubang sembur hidrotermal laut'dalam
lemak Lipid yang tersusun atas tiga asam lemak lumut jarum, dan quillwort. Lingkungan yang gelap, panas, kekurangan
yang bertautan dengan satu molekul gliserol; limfe Cairan yang tak berwarna dan berasal dari oksigen yang berkaitan dengan aktivitas
disebut juga triasilgliserol atau trigliserida. cairan interstisial, terdapat dalam sistem vulkanik pada atau di dekat dasar laut.
limfatik vertebrata. Produsen dalam komunitas lubang sembur
lemak trans Lemak tak jenuh yang mengandung
Iimfosit Sejenis sel darah putih merupakan prokariota kemoautotrofik.
satu atau lebih ikatan ganda trans. yang
memerantarai kekebalan yang diperoleh. lumut daun Tumbuhan herba nonvaskular
lembaran berlipit beta (F) Salah satu bentuk
I(edua kelas utama limfosit adalah sel B kecil yang merupakan anggota filum
struktur sekunder protein dengan rantai
dan sel T. Bryophyta.
polipeptida yang melipat bolak-balik. I(edua
wilayah rantai terletak bersisian dan ditahan lipid Salah satu anggota kelompok senyawa, lumut hati Tumbuhan herba nonvaskular
oleh ikatan hidrogen. termasuk lemak, fosfolipid, dan steroid, kecil yang merupakan anggota filum
yang hanya sedikit larut, atau bahkan tidak Hepatophyta.
lempeng metafase Lempeng imajiner
yang terletak di tengah-tengah antara sama sekali, dengan air. lumut tanduk Tumbuhan herba nonvaskular
kedua kutub sel dalam metafase, tempat lipoprotein berdensitas-rendah (low - de ns i ty kecil yang merupakan anggota filum
lipoprotein, LDL) Partikel dalam darah Anthocerophyta.
sentromer dari semua kromosom hasil
duplikasi berada. yang dikelilingi oleh selapis tunggal fosfolipid lunak Lembek. Tidak kaku atau keras, seperti
tempat protein tertanam. LDL mengangkut pada sel tumbuhan. (Sel berdinding menjadi
lempeng sel Membran ganda yang melintasi
lebih banyak kolesterol daripada lipoprotein lunak dalam lingkungan yang tidak terdapat
garis tengah sel tumbuhan yang sedang
terkait, HDL. I(adar LDL yang tinggi kecenderungan air memasuki sel.)
membelah; dinding sel baru akan terbentuk
di antara kedua membran tersebut saat
dalam darah mungkin berkorelasi dengan lungkang gen I(umpulan semua alel untuk
sitokinesis. kecenderungan terjadinya penyumbatan semua lokus pada semua individu dalam
pembuluh darah dan penyakit jantung. suatu populasi. Istilah lungkang gen juga
lempeng tapis Dinding ujung dalam unsur
lipoprotein berdensitas-tinggi (high - den sity digunakan secara lebih terbatas sebagai
pembuluh tapis, yang memfasilitasi
' lipoprotein, HDL) Partikel dalam darah kumpulan alel untuk hanya satu atau sedikit
aliran getah floem dalam pembuluh tapis
yang terbuat dari kolesterol dan lipid- lokus dalam populasi.
angiosperma.
lipid lain, dikelllingi oleh selapis tunggal magnifikasi biologis Proses yang terjadi
lengkung Henle Lengkungan yang berbentuk
fosfolipid tempat protein tertanam. HDL ketika suatu zat semakin terkonsentrasi
seperti .jepit rambut, dengan saluran
mengangkut lebih sedikit kolesterol pada tingkat trofik yang lebih tinggi dalam
menurun dan saluran naik, antara tubulus
daripada lipoprotein terkait, LDL. I(adar rantai makanan.
proksimal dan tubulus distal pada ginjal
HDL yang tinggi dalam darah mungkin magnoliid Anggota klad angiosperma yang
vertebrata; berfungsi dalam penyerapan-
berkorelasi dengan penurunan risiko berkerabat paling dekat dengan eudikot.
ulang air dan garam.
penyumbatan pembuluh darah. Contoh-contoh magnoliid yang masih ada
Iensa Struktur pada mata yang memusatkan
lisosom l(antong berselubung membran adalah magnolia, laurel, dan lada hitam.
berkas cahaya ke retina.
yang berisikan enzim-enzim hidrolisis, major histocompatibility complex (MHC)
lentisel Daerah yang sedikit membumbung ditemukan dalam sitoplasma sel hewan dan Sebuah famili gen yang mengodekan
di pepagan batang dan akar yang beberapa ienis protista. seperangkat protein permukaan-sel yang
memungkinkan pertukaran gas antara sel-
lisozim Enzim yang menghancurkan dinding besar dan berfungsi dalam penyajian
sel hidup dan udara luar
sel bakteri; pada mamalia, ditemukan dalam antigen. Molekul MHC asing pada jaringan
lepidosaurus Anggota kelompok reptil yang keringat, air mata, dan ludah. yang dicangkok dapat memicu respons sel
mencakup kadal, ular, dan dua spesies
loam Jenis tanah yang paling subur, tersusun T sehingga bisa timbul penolakan terhadap
hewan dari Selandia Baru yang disebut
atas.pasir lempung, dan tanah liat dalam cangkokan.
tuatara.
jumlah yang kira-kira sama. makroevolusi Perubahan evolusi di atas tingkat
letal embrionik Mutasi dengan fenotipe yang lofofor Pada beberapa hewan lofotrokozoa, spesies, termasuk asal kelompok organisme
menyebabkan kematian embrio atau larva.
termasuk brakiopoda, mahkota tentakel baru atau pergeseran pola yang luas dari
leukosit Sel darah yang berperan dalam bersilia yang mengelilingr mulut dan perubahan evolusi dalam kurun waktu
memerangi infeksi; disebut juga sel darah berfungsi untuk menangkap makanan. yang lama. Contoh-contoh perubahan
putih. makroevolusi antara lain kemunculan
lofotrokozoa Anggota kelompol< filum-filum
ligamen laringan ikat berserat yang hewan yang diidentifikasi sebagai sebuah sifat-sifat utama yang baru dari organisme
menghubungkan tulang belulang di sendi. klad oleh bukti molekular Lofotrokozoa dan dampak kepunahan massal pada
ligan Molekul yang berikatan secara spesifik mencakup organisme-organisme yang keanekaragaman makhluk hidup dan
dengan molekul lain yang biasanya dicirikan oleh lofofor atau larva trokofor. pemulihan yang berlangsung setelahnya.
berukuran lebih besar. lokomosi Pergerakan aktif dari tempat yang makrofag Sel fagositik yang terdapat
ligasi tubal Cara sterilisasi berupa pengikatan satu l<e tempat yang lain. pada bany.ak jaringan dan berfungsi
kedua oviduk (tuba Fallopi) seorang wanita lokus (.jamak, loki) Lokasi spesifik di sepanjang dalam kekebalan bawaan dengan cara
uprtuk mencegah sel telur mencapai rahim. kromosom tempat gen tertentu berada. menghancurkan mikroba dan dalam
Sgbuah segmen dari masing-masing oviduk
luar-kelompok (outgroup) Spesies atau kekebalan yang diperoleh sebagai sel
akan disingkirkan. kelompok spesies dari sebuah garis penyaji-antigen.
ligninZat keras yang tertanam dalam matriks keturunan yang diketahui telah berdivergensi makromolekul Molekul raksasa yang terbentuk
selulosa dari dinding sel tumbuhan vaskular, sebelum garis keturunan yang mengandung dari penggabungan molekul-molekul
memberikan sokongan struktural pada kelompok spesies yang tengah dipelajari. yang lebih kecil, biasanya melalui reaksi
spesies tumbuhan darat. Luar-kelompok dipilih sehingga anggota- kondensasi. Polisakarida, protein, dan asam
liken Perhimpunan simbiotik yang dibentuk anggotanya merupakan kerabat dekat dari nukleat merupakan makromolekul.

Glosarium A-21
makronutrien Zat kimia yang harus diperoleh medula renal Bagian dalam ginjal vertebrata, memori jangka-pendek I(emampuan
organisme dalam jumlah yang relatif besar. di bawah korteks ginjal. mei-ryimpan informasi, antisipasi, atau
Lihat j uga mlkr onutrien. medusa Versi bangun tubuh knidaria yang tujuan selama beberapa waktu dan
maleus Tulang pertama dari ketiga tulang pada mengambang, memipih, dan memiliki kemudian melepaskan semua itu iika tidak
telinga tengah, disebut juga tulang martil. mulut di sebelah bawah. Bentuk yang satu lagi relevan.

mamalia Anggota kelas Mammalia, amniota lagi adalah polip. menopause Terhentinya ovulasi dan menstruasi,
dengan kelenjar penghasil susu. megafil Daun dengan sistem pembuluh yang menandai akhir masa reproduksi wanita.
mandibula Satu.dari sepasang embelan pencari- sangat bercabang-cabang, [<has mayoritas menstruasi Pembuangan bagian endometrium
makan yang berbentuk mirip rahang yang tumbuhan vaskular selama siklus uterin (sikius menstrual).
ditemukan pada miriapoda, heksapoda, megapascal (MPa) Satuan tekanan yang setara meristem ]aringan tumbuhan yang tetap
dan krustasea. dengan sekitar 10 atmosfer tekanan. embrionik sepanjang hidup tumbuhan,
mantel Satu dari tiga bagian utama moluska; megaspora Spora dari spesies tumbuhan memungkinkan pertumbuhan indeterminat.
lipatan .jaringan yang menyelubungi massa heterospor yang berkembang menjadi meristem apikal ]aringan tumbuhan embrionik
viseral moluska dan mungkin menyekresikan gametofit betina. pada ujung akar dan kuncup tunas. Sel-
cangkang. Lihat juga foot, massa viseral. sel yang membelah pada meristem apikal
meiosis Sejenis pembelahan sel termodifikasi
marsupialia Mamalia, misalnya koala, pada organisme yang bereproduksi secara
memungkinkan tumbuhan mengalami
kangguru, atau oposum, dengan anak yang pertumbuhan panjang.
seksual, terdiri atas dua kali pembelahan
,lit.1,.i: menyelesaikanperkembanganembrionik meristem lateral Meristem yang mempertebal
sei namun hanya satu kali replikasi DNA.
;::,r1,,:; di dalam kantong maternal yang disebut Meiosis menghasilkan sel-sel dengan akar dan tunas tumbuhan berkayu.
marsuPrum'
:i#ii jumlah perangkat kromosom separuh dari I(ambium vaskular dan kambium gabus
:t..::r::j.:i;, masa paruh Lama waktu yang diperlukan agar sel indukan. adalah meristem lateral.
:;r.,;,lii 507o sampel dari suatu isotop terurai.
mesoderm Lapisan germinal primer di bagian
rneiosis I Pembelahan pertama dari proses
::f'::1.;; massa atom Total massa dari suatu atom, yang
pembelahan sel dua-tahap pada organisme tengah pada embrio hewani berkembang
merupakan massa 1 mol atom dalam gram. menjadi notokord, lapisan selom, otot,
:ijitt yang bereproduksi secara seksual,
i:::.::i::ii: massa molekul Jumlah massa semua atom menghasilkan sel-sel dengan jumlah rangka, gonad, ginjal, dan sebagian besar
;ii:i::tt dalam suatu molekul; terkadang disebut perangkat kromosom yang separuh dari sistem sirkulasi pada spesies-spesies yang
berat molekul. sel indukan. memiliki struktur-struktur ini.
,;::ll..,;l massa sel dalarn Gugus sel di sebelah dalam meiosis II Pembelahan kedua dari proses mesofil )aringan dasar daun, diapit di antara
,:::t.,ta,',; pada salah satu ujung blastosit mamalia pembelahan sel dua-tahap pada organisme epidermis atas dan bawah, terspesialisasi
yang kemudian berkembang menjadi yang bereprodu[<si secara seksual, untuk fotosintesis.
, embrio itu sendiri dan sebagian membran
menghasilkan sel-sel dengan jumlah mesohil Daerah bergelatin antara dua lapisan
ekstraembrionik.
perangkat kromosom yang separuh dari sel spons.
massa viseral Satu dari ketiga bagian utama sel indukan. metabolisme l(eseluruhan reaksi kimia suatu
moluska; bagian moluska yang mengandung
mekanoreseptor Reseptor indra yang organisme, terdiri atas jalur katabolik dan
sebagian besar organ dalam. Lihat jugafoot
mendeteksi deformasi fisik pada lingkungan jalur anabolik, yang mengatur material dan
lkaki), mantel. sumber energi sel.
tubuh yang berhubungan dengan tekanan,
mata berlensa tunggal Mata mirip kamera
sentuhan, rentangan, pergerakan, atau suara. metabolisme asam krasulaseant (crassulacean
yang ditemukan pada ubur-ubur, poliseta,
melanja Mencari dan memperoleh makanan. acid metabolism, CAM) Adaptasi untuk
labahlabah, dan banyak moiuska.
fotosintesis dalam kondisi kering, pertama
mata maiemuk lenis mata dengan banyak segi melatonin Hormon yang disekresikan oleh
kali ditemukan dalam famili Crassulacae.
(multifaset) pada serangga dan krustasea, kelenjar pineai, mengatur fungsi-fungsi
Dalam proses ini, tumbuhan mengambil
tersusun atas ribuan omatidia pendeteksi tubuh yang terkait dengan panjang hari
CO, dan menggabungkannya menjadi
dan pemfokus cahaya; sangat baik untuk musiman.
berbagai macam asam organik pada malam
mendeteksi pergerakan. membran ekstraembrionik Satu dari empat hari; pada siang hari, CO, dilepaskan dari
materi Apa pun yang menempati ruang dan membran (kuning telur, amnion, korion, asam-asam organik untuk digunakan dalam
memiliki massa. dan alantois) yang terletak di sebelah luar siklus Calvin.
matriks ekstraselular (extracellular matrix, embrio dan mendukung perkembangan
metafase Tahapan ketiga mitosis, saat spindel
ECM) Zat tempat sel-sel .jaringan embrio yang sedang berkembang pada reptil
sudah lengkap dan kromosom-kromosom
hewan tertanam, terdiri atas protein dan dan mamalia.
melekat ke mikrotubulus pada kinetokor
polisakarida yang disintesis dan disekresikan membran fertilisasi Lapisan pelindung yang serta berjajar di lempeng metafase.
oleh sel. terbentuk ketika iapisan vitelin sel telur metamorfosis Perubahan dalam perkembangan
matriks mitokondria I(ompartemen terdorong menjauh dari membran plasma yang mengubah larva hewan menjadi
mitokondria yang terselubungi oleh dan mengeras setelah fertilisasi oleh juvenil, yang mirip dewasa namun belum
membran dalam dan mengandung berbagai molekul-molekul yang dieksositosis selama Iagi matang secara seksual.
enzim serta substrat yang diperlukan untuk reaksi kortikal.
siklus asam sitrat. metamorfosis sempurna Perubahan larva
membran plasma Membran yang membatasi menjadi dewasa yang terlihat sangat
medula gblongata Bagian terendah dari setiap sel, bertindak sebagai sawar selektif berbeda, dan seringkali memiliki fungsi
otal< veitebrata, umum disebut medula; dan meregulasi komposisi kimia sel. yang sangat berbeda dalam lingkungannya,
pembengkakan pada otak belakang yang
membran timpanik Nama lain untuk gendang daripada larvanya.
terletak sebelah dorsal terhadap sumsum
telinga, membran antara telinga luar dan metamorfosis tak semPurna Jenis
tulang anterior yang mengendalikan
telinga dalam. perkembangan pada serangga tertentu,
fungsi-fungsi otonom homeostatik,
termasuk pernapasan, aktivitas jantung dan memori jangka-panjang I(emampuan misalnya belalang, dengan anak (disebut
pembuluh darah, penelanan, pencernaan, menyimpan, menghubungkan, dan mengingat nimfe) yang mirip dewasa namun berukuran
dan pemuntahan. kembali informasi sepanjang umur. lebih kecil dan memiliki proporsi tubuh yang

A-22 Glosarium
berbeda. Nimfe mengalami serangkaian miRNA berasosiasi dengan satu protein atau miosin Sejenis filamen protein yang bekerja
pergantian selongsong, semakin lama lebih dalam sebuah kompleks yang dapat sebagai protein motorik bersama filamen
semakin mirip dewasa, hingga mencapai mendegradasi atau mencegah translasi suatu aktin untuk menyebabkan kontraksi sel.
ukuran penuh. mRNA dengan sekuens komplementer. miotonia Tegangan otot yang meningkat,
metanefridia (tunggal, metanefridium) Organ mikroskop cahaya (light microscope, LM) lJat karakteristik dari kebangkitan gairah seksual
ekskresi yang ditemukan pada banyak optis dengan lensa-lensa yang merefraksikan pada jaringan manusia tertentu.
avertebrata, umumnya terdiri atas tabung- (membengkokkan) cahaya tampak untuk miriapoda Artropoda darat dengan banyak
tabung yang menghubungkan bukaan memperbesar citra spesimen. segmen tubuh dan satu atau dua pasang
interndl bersilia dengan bukaan eksternal. kaki per segmen. Miliped dan sentiped
mikroskop elektron (electron microscope,
metanogen Organisme yang memperoleh EM) Mikroskop yang menggunakan magnet merupakan kedua kelas miriapoda yang
energi dengan menggunakan karbon untuk memfokuskan berkas elektron pada masih ada.
dioksida untuk mengoksidasi hidrogen, atau melalui suatu spesimen, menghasilkan miselium lejaring hifa fungi yang sangat
menghasilkan metana sebagai produk kekuatan resolusi yang seribu kali lipat bercabang-cabang.
buangan; semua metanogen berada dalam lebih besar daripada mikroskop cahaya. mitokondria (tunggai, mitokondrion)
domain Archaea. Mikroskop elektron payar (transmission Organel dalam sei-sel eukariotik yang
metapopulasi Sekelompok populasi dari satu electron micloscope, TEM) digunakan berperan sebagai tempat berlangsungnya
spesies yang terpisah secara spasial dan untuk mempelajari struktur internal irisan respirasi selular.
berinteraksi melalui imigrasi dan emigrasi. tipis sel. Mikroskop elektron pemindai
mitosis Proses pembelahan inti dalam sel
(scanning electron microscope, SEM)
metastasis Penyebaran sel kanker ke lokasi- eukariotik yang secara konvensional terbagi
digunakan untuk mempelajari detail halus
lokasi yang jauh dari tempat asal. menjadi lima tahap: profase, prometafase,
dari permukaan sel.
metode mark-recapture Teknik pengambilan metafase, anafase, dan telofase. Mitosis
sampel yang digunakan untuk mikroskop elektron payar (transmission mempertahankan jumlah l<romosom
memperkirakan ukuran populasi hewan. electron micfoscope, TEM) Mikroskop dengan cara menempatkan kromosom hasil
yang melewatkan berkas elektron melalui replikasi secara seimbang ke masing-masing
metode penghalang I(ontrasepsi yang irisan yang sangat tipis, dan terutama nukleus anakan.
mengandalkan penghalang fisik untuk
digunakan untuk mempelaiari ultrastruktur
merintangi sperma masuk. Contohnya model Representasi dari suatu teori atau proses.
internal sel.
adalah kondom dan diafragma. model ABC Model pembentukan bunga yang
mikroskop elektron pemindai (scanning mengidentifikasi tiga kelas dari gen identitas
metode ritme Bentuk kontrasepsi yang electron microscope, SEM) Mikroskop
mengandalkan penghindaran hubungan organ yang mengarahkan pembentukan
yang menggunakan berkas elektron untuk empat tipe organ bungd.
seksual ketika konsepsi paling mungkin
memindai permukaan suatu sampel untuk
terjadi; disebut juga keluarga berencana model bottom-up Model organisasi komunitas
mempeiajari rincian topografi nya.
alamiah. yang digunakan ketika nutrien-nutrien
mikrospora Spora dari spesies tumbuhan mineral memengaruhi organisasi
migrasi Perubahan lokasi jarak-jauh yang terjadi
heterospor yang berkembang menjadi komunitas dengan cara mengendalikan
secara teratur.
gametofit jantan. jumlah tumbuhan atau fitoplankton,
mikoriza (jamak, mikorizae) Hubungan yang kemudian mengendalikan jumlah
mikrotubulus Batang berongga yang tersusun
mutualistik antara akar tumbuhan dan
atas protein-protein tubulin dalam herbivora, yang kemudian mengembalikan
fungi. jumlah pemangsa.
sitoplasma semua sei eukariotik, dan dalam
mikoriza arbuskular Asosiasi dari suatu silia, flagela, serta sitoskeleton. model filamen luncur Teori yang menjelaskan
fungi dengan sistem akar tumbuhan. Fungi
mikrovili (tunggal, mikrovilus) Penjuluran bagaimana otot berkontraksi, didasari
tersebut menyebabkan invaginasi membran
kecil serupa-jari dari sel epitelial pada oleh perubahan dalam sarkomer, unit
plasma dari sel inang.
lumen usus halus dan meningkatkan luas dasar organisasi otot. Berdasarkan
mikosis Istilah umum untuk infeksi fungi. permukaan usus. model ini, filamen tipis (aktin) meluncur
mikroevolusi Perubahan evolusi di melintasi filamen tebal (miosin), sehingga
bawah miksotrof Organisme yang mampu
tingkat spesies; perubahan frekuensi alel memperpendek sarkomer. Pemendekan
berfotosintesis maupun berheterotrofi.
dalam suatu populasi selama beberapa semua sarkomer dalam sebuah miofibril
generasi.
mimikri Bates Sejenis mimikri yang ierjadi memperpendek keseluruhan miofi bril.
ketika spesies yang tidak berbahaya
mikrofil Pada likofit, daun kecil dengan satu model ketidaksetimbangan Model yang
terlihat seperti spesies yang beracun atau
urat tunggal yang tidak bercabang. menyatakan bahwa komunitas secara
berbahaya bagi pemangsa.
terus-menerus kontinyu berubah setelah
mikrofilamen l(abel yang tersusun atas protein mimikri MiiLller Mimikri mutual antara dua mengalami disturbansi.
aktin dalam sitoplasma nyaris semua sel spesies yang tidak enak untuk dimakan.
eukariotik, menjadi bagian dari sitoskeleton model mosaik cair Model struktur membran
mineral Dalam nutrisi, nutrien sederhana yang ini diterima, yang menganggap
sel yang saat
dan bekerja sendiri atau bersama miosin
bersifat anorganik sehingga tidak dapat membran sebagai mosaik molekul protein
untuk menyebabkan kontraksi sel; dikenal
disintesis. yang mengambang secara lateral dalam
juga sebagai filamen aktin.
mineralokortikoid Hormon steroid yang lapisan ganda cair pada fosfolipid.
mikronutrien Unsur yang diperlukan oleh disekresikan oleh kroteks adrenal dan model pelanjaan optimal Basis untuk
organisme dalam jumlah yang sangat kecil mengatur homeostasis garam dan air. menganalisis perilaku sebagai kompromi
dan berfungsi sebagai komponen atau
miofibril Fibril yang tersusun secara bersama- antara biaya mencari makan dan keuntungan
kofaktor enzim. Lihat juga makronutrien.
sama dalam berkas memanjang pada otot mencari makan.
mikropil Pori pada integumen ovul. sel (serat; tersusun atas filamen aktin yang model semikonservatif Tipe replikasi DNA
mikroRNA (miRNA) Molekul RNA kecil tipis dan protein regulasi serta filamen dengan heliks ganda hasil replikasi yang
yang beruntai tunggal, dihasilkan dari miosin yang tebal. mengandung satu untaian lama, berasal
struktur hairpin pada RNA prekursor yang mioglobin Protein berpigmen penlimpan- dari molekul yang lama, dan satu untaian
ditranskripsikan dari sebuah gen tertentu. oksigen dalam sel otot. yang baru dibuat.

Glosarium A-23
model top-d.own Model organisasi komunitas Drosophila, yang memberikan informasi fosfat, penerima elektron yang, sebagai
dengan pemangsaan yang memengaruhi posisi dalam bentuk gradien konsentrasi NADPH, untuk sementara menYimPan
organisasi komunitas melalui pengendalian di sepanjang sumbu embrionik. elektron terenergisasi yang dihasilkan dalam
jumlah herbivora, yang kemudian morfogenesis Perkembangan bentuk dan reaksi terang.
mengendalikan jumlah tumbuhan atau organisasi tubuh. nefron Satuan ekskresi yang berbentuk tabung
fitoplankton, yang kemudian mengendalikan morfologi Bentuk eksternal suatu organisme. pada ginjal vertebrata.
kadar nutrien; dikenal juga sebagai model
MPE M atur atio n -p r o m o ting fa c t or (fa\<to r nefron jukstamedular Pada mamalia dan
jeram trofik.
pendorong pematangan, faktor pendorong burung, nefron dengan lengkung Henle
mole (mol) lumlah gram suatu zat yang setara fase-M); kompleks protein yang dibutuhkan yang membentang iauh sampai ke dalam
dengan berat molekulnya dalam dalton dan oleh suatu sel untuk berlanjut dari fase medula ginjal.
mengandung jumlah molekul Avogrado. interfase ke mitosis. Bentuk aktif MPF nefron kortikal Pada mamalia dan burung,
molaritas Besaran umum konsentrasi zat terdiri atas siklin dan sebuah protein kinase. nefron dengan lengkung Henle yang terletak
terlarut, sebutan untuk iumlah mol zat muara Daerah pertemuan aliran atau sungai nyaris sepenuhnya pada korteks ginjal.
terlarut per liter larutan. air tawar yang bergabung dengan lautan. nematokista Pada knidosit milik knidaria,
molekul Dua atau lebih atom yang disatukan muatan kritis )umlah nutrien yang ditambahkan, organel terspesialisasi mirip kapsul yang
oleh ikatan kovalen. biasanya nitrogen atau fosfor, yang dapat mengandung kumparan benang, jika
molekul adhesi sel (cell adhesion molecule, diserap oleh tumbuhan tdnpa merusak dilepaskan dapat menembus dinding tubuh
CAM) Glikoprotein transmembran pada integritas ekosistem. mangsa.
permukaan sel yang berikatan dengan CAM
mukus Campuran yang kental dan licin dari neurohormon Molekul yang disekresikan oleh
pada sel-sel lain. Perlekatan sel-ke-sel yang
glikoprotein, sel, garam, dan air yang neuron, bergerak bersama cairan tubuh, dan
dihasilkan turut berperan dalam struktur
melembabkan dan melindungi membran- bekerja dengan mengubah fungsi sel-sel
jaringan yang stabil.
membran pelapis rongga tubuh, termasuk target spesilik.
molekul MHC kelas I Sejenis molekul MHC paru-paru dan lambung.
yang ditemukan pada permukaan hampir neuron Sel saraf; satuan fundamental sistem
multifaktorial Sebutan untuk karakter fenotipik saraf, memiliki struktur dan sifat yang
semua sel bernukleus dan berfungsi dalam
yang dipengaruhi oleh gen majemuk dan memungkinkan penghantaran sinyal dengan
identifikasi oleh sel sitotoksik T atas sel
faktor lingkungan. memanfaatkan muatan listrik melintasi
yang terinfeksi.
mutagen Zat kimia atau fisika yang berinteraksi membran plasmanya.
molekul MHC kelas II Sejenis molekul dengan DNA dan menyebabkan mutasi.
MHC yang terbatas pada segelintir tipe neuron motorik Sel saraf yang meneruskan
sel kekebalan terspesialisasi (sel dendrit, mutagenesis in vitro Teknik yang digunakan sinyal dari otak atau sumsum tulang
makrofag, dan sel B) yang berperan sebagai untuk menemukan fungsi sebuah gen dengan belakang ke otot atau kelenjar.
' sel penyaji-antigen. cara mengklonanya, mengintroduksikan neuron pengindra Sel saraf yang menerima
perubahan tertentu ke dalam sekuens gen informasi dari lingkungan internal dan
molekul polar Molekul (misalnya air) dengan
hasil klona, menyisipkan kembali gen yang eksternal serta meneruskan sinyal-sinyal
muatan yang berlawanan pada ujung-ujung
termutasi ke dalam sel, dan mempelajari tersebut ke sistem saraf pusat.
yang berbeda dari molekul tersebut.
fenotipe mutan yang muncul.
monofiletik Sebutan untuk sekelompok takson neuropeptida Rantai asam amino yang relatif
yang terdiri atas satu nenek-moyang mutasi Perubahan sekuens nukleotida DNA pendek, berperan sebagai neurotransmiter.
bersama dan semua keturunannya. Takson suatu organisme, akhirnya menciptakan
neurotransmiter Molekul yang dilepaskan
monofiletik setara dengan klad. keanekaragaman genetik. Mutasi juga dapat
dari terminal sinapsis neuron pada sinapsis
terjadi pada DNA atau RNA virus.
monogami Sejenis hubungan yang terjadi ketika kimiawi, berdifusi melintasi celah sinapsis,
satu jantan hanya kawin dengan satu betina. mutasi missense Substitusi pasangan dan berikatan dengan sel pasca-sinapsis,
monohibrid Organisme yang heterozigot basa dengan hasil sebuah kodon yang memicu tanggapan.
untuk satu gen tunggal yang menjadi mengodekan asam amino yang berbeda.
neutrofil )enis sel darah putih paling melimpah.
pusat perhatian. Semua keturunan dari mutasi nonsense Mutasi yang mengubah Neutrofil bersifat fagositik dan cenderung
persilangan antara induk yang homozigot kodon asam amino menjadi salah satu menghancurkan diri saat menghancurkan
untuk alel yang berbeda merupakan dari ketiga kodon stop, menghasilkan penyerang asing, sehingga kurun hidupnya
monohibrid. Misalnya, induk bergenotipe protein yang lebih pendek dan biasanya hanya beberapa hari.
AA dan aa menghasilkan monohibrid yang tidak fungsional.
neutron Partikel subatomik yang tidak
bergenotipe Aa.
mutasi pergeseran bingkai Mutasi yang ter.jadi bermuatan listrik (bermuatan netral),
monokot Anggota klad yang terdiri atas ketika .jumlah nukleotida yang tersisipkan dengan massa sekitar L7 x l0 2a g,
tumbuhan berbunga yang memiliki satu atau terhapus bukan kelipatan tiga, sehingga ditemukan dalam inti atom.
daun lembaga atau kotiledon. terjadi pengelompokan yang tidak sesuai nodul Pembengkakan pada akar legum.
monomer Subunit yang berperan sebagai bahan dari nukleotida-nukleotrda setelah posisi Nodul terdiri atas sel-sel tumbuhan yang
pembangun polimer. mutasi menjadi kodon. mengandung bakteri pemfiksasi nitrogen
monosakarida l(arbohidrat paling sederhana, mutasi titik Perubahan gen pada satu pasangan dari genus Rhizobium.
aktif dalam kondisi tunggal atau berperan nukleotida tunggal. nodus Titik di sepanjang batang tumbuhan,
sebagai monomer bagi disakarida dan
polisakarida. Dikenal pula sebagai gula
mutualisme Hubungan simbiosis yang tempat melekatnya daun.
terjadi ketika kedua peserta memperoleh nodus atrioventrikular (AV) Wilayah jaringan
sederhana, monosakarida memiliki rumus
keuntungan. otot iantung terspesialisasi di antara atrium
molekul yang biasanya merupakan kelipatan
cH2o. NAD* Nikotinamida adenin dinukleotida, kiri dan kanan, tempat impuls listrik ditunda
koenzim yang dapat menerima sebuah sekitar 0,1 detik sebeium menyebar ke kedua
monosomik sebutan untuk sel yang hanya
memiliki satu salinan kromosom tertentu, elektron dan berperan sebagai kurir elektron ventrikei sehingga ventrikel berkontraksi.
bukannya dua seperti kondisi normal. dalam rantai transpor elektron. nodus limfe Organ yang terletak di sepaniang
morfogen Zat, misalnya protein Bicoid pada NADP* Nikotinamida adenin dinukleotida pembuluh limfe. Nodus limefe menyaring

A-24 Glosarium
limfe dan mengandung sel-sel yang nukleotida Bahan pembangun asam nukleat, tumbuhan.
menyerang virus dan bakteri. terdiri atas gula berkarbon lima yang oos:it Sel dalam sistem repoduksi betina, yang
berikatan secara kovalen ke sebuah basa berdiferensiasi membentuk sel telur.
nodus Ranvier Celah pada selubung mielin
bernitrogen dan gugus fosfat. oosit primer Oosit yang belum menyelesaikan
akson-akson tertentu, tempat potensial
aksi bisa dibangkitkan. Dalam konduksi nukleus (1) Inti pusat atom, terdiri atas proton meiosis l.
lompatan, potensial aksi dibangkitkan-ulang dan neutron. (2) Organel yang mengandung oosit sekunder Oosit yang telah menyelesaikan
pada setiap nodus, seolah-olah 'melompat' kromosom pada sel eukariotieukariot. (3) pembelahan meiosis pertama.
di sepanjang akson dari nodus ke nodus. Segugus neuron.
operator Dalam DNA bakteri, sekuens
nodus sinoatria (SA) \filayah di atrium kanan nukleus genikulata lateral Satu dari sepasang nukleotida di dekat awal operon yang
struktur di otak yang merupakan tempat dilekati oleh represor aktif. Pengikatan
iantung yang menyetel laju dan waktu
saat semua sel otot jantung berkontraksi; tu.juan kebanyakan akson sel ganglia yang represor mencegah RNA polimerase
pacemaker- membentuk saraf optik. melekat ke promotor dan mentranskripsikan
nukleus suprakiasmatik (suprachiasmatic gen-gen operon.
nomor atom lumlah proton dalam nukleus
nucleus, SCN) i(elompok neuron pada operkulum Pada osteoiktia akuatlk, kelepak
suatu atom, unik bagi setiap unsur dan
hipotalamus mamalia yang berfungsi pelindung bertulang yang menutup dan
dilambangkan dengan tulisan subscript dr
sebagai.jam biologis. melindungi insang.
sebelah kiri lambang unsur.
nutrien esensial Zat yang harus diserap oleh operon Satuan fungsi genetik yang ditemukan
nomor massa Jumlah nomor proton dan organisme dalam bentuk jadi karena tidak pada bakteria dan fag, terdiri atas sebuah
neutron dalam nukleus atom.
dapat disintesis dari zat lain apa pun. Pada promotor, sebuah operator, dan gugus
norepinefrin Hormon yang secara kimiawi dan manusia, terdapat vitamin, mineral, asam gen yang diregulasi secara terkoordinasi.
fungsional mirip dengan epinefrin; dikenal amino, dan asam lemak esensial. Produk-produk operon berfungsi dalam
juga sebagai noradrenalin. nutrien pembatas Unsur yang harus jalur umum.
norma reaksi I(saran fenotipe yang dihasilkan ditambahkan agar terjadi peningkatan opistokonta Anggota klad Opisthokonta yang
oleh satu genotipe tunggal, akibat pengaruh produksi di daerah tertentu. beraneka ragam, organisme-organisme yang
lingkungan. nutrisi Proses yang terjadi ketika organisme merupakan keturunan dari nenek-moyang
northern blotting Teknrk yang memungkinkan mengambil dan menggunakan zat makanan. dengan flagela anterior, termasuk fungi,
- deteksi sekuens nukleotida spesifik dalam odoran Molekul yang bisa dideteksi oleh hewan, dan protista tertentu.
sampel mRNA. Blottingtipe ini melibatkan reseptor pengindra pada sistem olfaktoris. opsin Protein membran yang berikatan ke
elektroforesis gel dari molekul RNA oksida nitrat (NO) Gas yang dihasilkan molekul pigmen penyerap cahaya.
dan transfer RNA ke sebuah membran oleh berbagai .jenis sel, berfungsi sebagai orbital Ruang tiga-dimensi tempat elektron
(blotting), disusul oleh hibridisasi asam regulator lokal dan neurotransmiter. ditemukan 90% dari seluruh waktu.
nukleat dengan kuar berlabel. oksidasi Hilangnya elektron dari zat yang ordo Dalam klasifikasi, kategori taksonomi di
nosiseptor Reseptor pengindra yang menan ggapi terlibat dalam reaksi redoks. atas tingkat famili.
rangsangan tidak menyenangkan atau oksidasi beta Sekuens metabolik yang memecah organ Pusat terspesialisasi dari fungsi tubuh
menyakitkan; disebut juga reseptor rasa- asam lemak menjadi fragmen dua-karbon yang Lersusun atas beberapa ienis jaringan
sakit. yang memasuki siklus asam sitrat sebagai berbeda.
notokord Batang fleksibel memaniang yang asetil KoA. organ Corti Organ pendengaran aktual telinga
tersusun atas sel mesoderm yang terkemas oksitosin Hormon yang dihasilkan oleh vertebrata, terletak di dasar saluran koklea
rapat, membentang di sepanjang sumbu hipotalamus dan dileapskan dari pituitari pada telinga dalam; mengandung sel-sel
anterior-posterior kordata pada bagian posterior. Oksitosin menginduksi kontraksi reseptor (sel-sel rambut) telinga.
dorsal tubuh. otot rahim selama labor dan menyebabkan organel Struktur terselubung membran dengan
nukleariid Anggota sebuah kelompok protista kelenjar susu untuk mengeluarkan susu fungsi terspesialisasi, tertanam dalam sitosol
amoeboid uniselular yang berkerabat selama masa menyusui. sel eukariotik.
lebih dekat dengan fungi daripada dengan olfaksi lndra pembau. organisme model Spesies tertentu yang dipilih
protista lain. oligodendrosit Se.jenis sel glial yang membentuk untuk penelitian prinsip-prinsip biologi
nuklease Enzim yang memotong DNA atau selubung mielin penginsulasi di sekeliling yang luas, sebab spesies tersebut merupakan
RNA, baik membuang satu atau beberapa akson neuron dalam sistem saraf pusat. representasi dari kelompok yang lebih
' basa atau menghidrolisis DNA atau RNA omatidium (.jamak, omatidia) Salah satu faset besar dan biasanya mudah ditumbuhkan
sepenuhnya menjadi nukleotida-nukleotida mata majemuk artropoda dan beberapa jenis di laboratorium.
penyusun. cacing poliseta. organisme yang termodifikasi secara genetis
nukleoid Wilayah padat DNA dalam sel omnivora Hewan yang memakan hewan dan (genetically modified', GM) Organisme
prokariotik. juga tumbuhan atau alga secara teratur. yang telah memperoleh satu atau beberapa
onkogen Gen yang ditemukan dalam gen secara artifisial, dikenal juga sebagai
nukleolus (jamak, nukleoli) Struktur organisme transgenik.
terspesialisasi dalam nukleus, terdiri atas genom virus atau sel yang terlibat dalam
memicu peristiwa molekular yang dapat organogenesis Proses rudimen organ
wilayah kromatin yang mengandung gen
menyebabkan kanker berkembang dari ketiga lapisan germinal,
RNA ribosom beserta protein-protein
oogenesis [troses dalam ovarium yang setelah gastrulasi
ribosom yang diimpor dari tempat sintesis
inNA dan perakitan subunit ribosom di menghasilkan pembentukan gamet betina. orgasme I(ontraksi tanpa sadar dan berirama
sitoplasma. Lihat juga ribosom. oogonium Sel yang membelah melalui mitosis oleh struktur-struktur reproduksi tertentu
untuk membentuk oosit. pada kedua jenis kelamin selama siklus
nukleosom Satuan dasar pengemasan DNA
tanggapan seksual manusia.
serupa manik-manik pada eukariota, terdiri oomysetes Protista dengan sel berflagela,
atas sebuah segmen DNA yang meliliti misalnya jamur air, karat putih, dan embun oskulum Bukaan besar pada spons yang
tepung, yang sebagian besar memperoleh menghubungkan spongosol dan lingkungan.
sebuah inti protein yang tersusun dari dua
salinan dari keempat tipe histon. nutrien sebagai dekomposer atau parasit osmokonformer Hewan yang isoosmotik

Glosarium A-25
dengan lingkungan. paleontologi Bidang sains yang mempelajari paru-paru buku Organ pertukaran gas pada
osmolaritas l(onsentrasi zat terlarut, dinyatakan tentang fosil. labah-labah, terdiri atas tumpukan lempeng
sebagai molaritas. panas Jumlah total energi kinetik akibat di dalam rongga internal.
osmoregulasi Pengaturan keseimbangan pergerakan acak atom atau molekul dalam pati Bentuk simpanan polisakarida dalam
konsentrasi zat terlarut dan air oleh sel badan zat; disebut juga energi termal. tumbuhan, tersusun sepenuhnya atas
atau organisme. Panas adalah energi dalam bentuk yang monomer glukosa yang digabungkan oleh
paling acak. tautan q glikosidik.
osmoregulator Hewan yang mengendalikan
osmolaritas. internalnya, terlepas dari panas penguapan ]umlah panas yang harus patogen Organisme atau virus yang
diserap oleh cairan agar 1 g cairan tersebut menyebabkan penyakit.
lingkungan eksternal.
diubah dari bentuk cair menjadi bentuk gas. patogen zoonotik Agen penyebab penyakit
osmosis Difusi air melintasi membran yang
panas spesifik Jumlah panas yang harus diserap yang ditularkan ke manusia dari hewan lain.
permeabel selektif.
atau dibuang agar 1 g zat mengalami PCR Qtolymerase chain reaction, reaksi
osteiktia Anggota subgrup vertebrata yang
perubahan suhu sebanyak 1"C. berantai polimerase) Teknik untuk
memiliki rahang dan sebagian besar
pandemi Epidemi global. memperbanyak DNA secara in vitro dengan
bertulang keras.
pangaea Benua-super yang terbentuk dekat cara menginkubasinya bersama primer
otak belakang Salah satu dari ketiga wilayah spesifik, polimerase DNA tahan-panas,
pengujung zaman Paleozoikum, ketika
moyang dan embrionik pada otak vertebrata; dan nukleotida.
pergerakan lempeng Bumi menyatukan
berkembang menjadi medula oblongata,
semua massa daratan di planet ini. pedomorfosis I(ondisi organisme dewasa yang
pons, dan serebelum.
panjang gelombang Jarak antara dua bukit mempertahankan ciri-ciri juvenil nenek-
otak depan Satu dari tiga wilayah moyang moyang evolusionernya.
gelombang, misalnya pada spektrum
dan embrionik pada otak vertebrata; pelarut Agen yang melarutkan zat dalam
elektromagnetik.
berkembang menjadi talamus, hipotalamus,
pankreas I(elenjar dengan fungsi ganda berikut larutan. Air merupakan pelarut paling
dan serebrum. serba-bisa yang dil<etahui.
ini: bagian non-endokrin berfungsi dalam
otak Organ sistem saraf pusat tempat informasi pelvis renal Ruang berbentuk corong
pencernaan, menyekresikan berbagai enzim
diolah dan diintegrasikan. yang menerima filtrat hasil olahan dari
dan larutan basa ke dalam usus kecil
otak tengah Satu dari tiga wilayah moyang melalui sebuah saluran; bagian endokrin saluran pengumpul ginjal vertebrata dan
dan embrionik otak vertebrata; berkembang buntu berfungsi dalam homeostasis, mengalirkan isinya ke ureter.
menjadi pusat pengintegrasi dan peranting menyekresikan hormon insulin dan pemakan bongkah Hewan yang memangsa
indra yang mengirimkan informasi indrawi glukagon ke dalam darah. potongan makanan berukuran relatif besar.
ke serebrum.
parabasalid Protista, misalnya trikomonad, pemakan cairan Hewan yang hidup dengan
otot halus Sejenis otot yang tidak berlurik- dengan mitokondria termodifikasi. cara mengisap cairan kaya-nutrien dari
, lurik seperti ototrangka dan otot jantung
parafiletik sebutan untuk sekelompok takson organisme hidup lainnya,
karena persebaran seragam filamen miosin
yang terdiri atas satu nenek moyang pernakan substrat Hewan yang hidup di dalam
dalam sel; bertanggung jawab atas aktivitas bersama dan sebagian, namun tidak semua, atau pada sumber makanannya, memakan
tubuh lak sadar.
keturunannya. sumber tersebut hingga berlubang.
otot iantung Sejenis otot yang membentuk parakrin Mengacu pada molekul penyekresi pemakan suspensi Hewan air, misalnya spons,
dinding kontraktil jantung. Sel-selnya yang bertindak pada sel tetangga. kima, atau paus balin yang makan dengan
digabungkan oleh cakram interkalar yang
parareptil I(elompok reptil pertama yang cara menyaring partikel makanan kecil
menghantarkan setiap detak jantung.
muncul, sebagian besar terdiri atas herbivora dari air
otot lurik Lihat olot rangka. kuadrupedal berukuran besar dan kekar; pembagian sumber daya Pembagian sumber
otot rangka Otot yang umumnya bertanggung punah di masa Trjas akhir. daya lingkungan oleh spesies-spesies yang
jawab atas pergerakan sadar tubuh; disebut
parasit Organisme yang memakan isi sel, hidup bersama sedemikian rupa sehingga
juga otot lurik. jaringan, atau cairan tubuh spesies lain relung setiap spesies berbeda sebanyak satu
oviduk Saluran yang membentang dari ovarium (inang) selagi berada di dalam atau atau beberapa faktor signiflkan dari relung
sampai vagina avertebrata atau sampai pada tubuh organisme inang. Parasit semua spesies yang hidup bersama.
rahim pada vertebrata. Oviduk vertebrata membahayakan, namun biasanya tidak pembangunan berkelanjutan Pembangunan
dikenal juga sebagai tuba Fallopi. membunuh inang. yang memenuhi kebutuhan manusia
ovipar Mengacu pada tipe perkembangan yang parasitisme Hubungan simbiosis yang terjadi saat ini tanpa membatasi kemampuan
terjadi ketika anak menetas dari telur yang ketika satu organisme, parasit, memperoleh generasi-generasi berikut untuk memenuhi
diletakkan di luar tubuh induk. keuntungan dengan merugikan organisme kebutuhannya.
ovovivipar Mengacu pada tipe perkembangan lain, inang, dengan cara hidup di dalam pembawa pesan kedua Molekul kecil
yang terjadi ketika anak menetas dari telur atau pada tubuh inang. nonprotein yang terlarut dalam air atau
yang tetap berada dalam uterus induk. parsimoni maksimum Prinsip yang menyatakan ion, misalnya ion kalsium (Ca2*) atau AMP
ovul Struktur yang berkembang dalam ovarium bahwa saat menimbang-nimbang beberapa siklik, yang merantlng sinyal ke bagian
tumbuhan dan mengandung gametofit penjelasan untuk suatu hasil pengamatan, dalam sel sebagai tanggapan terhadap
betina. kita harus terlebih dahulu menyelidiki molekul persinyalan yang diikat oleh protein
ovulasi Pelepasan sel telur dari ovarium. Pada penjelasan paling sederhana yang konsisten reseptor sinyal.
manusia" folikel ovarium melepaskan dengan fakta-fakta. pembelahan biner Metode reproduksi
sel tehir pada setiap siklus uterin (siklus partenogenesis Reproduksi aseksual dengan aseksual melalui'pembelahan menjadi
menstrual). betina yang menghasilkan keturunan dari dual Pada prokariota, pembelahan biner
padang rumput bersuhu sedang Bioma sel yang tidak terfertilisasi. tidak melibatkan mitosis; namun pada
darat yang didominasi oleh rumput dan paru-paru Permukaan pernapasan yang eukaritoa bersel-tunggal yang mengalami
semak-semak. berlipatJipat pada vertebrata darat, bekicot, pembelahan biner, mitosis adalah bagian
paleonatropologi ilmu yang mempelajari asal- atau labah-labah yang dihubungkan ke dari proses tersebut.
usul dan evolusi manusia. atmosfer oleh tabung-tabung sempit. pembelahan sel Reproduksi sel.

A-26 Glosarium
pembelaiaran Modifikasi perilaku berdasarkan spesies lain. peniruan pemilihan pasangan Perilaku
pengalaman spesifik. penerima elektron pertama Dalam membran individu dalam suatu populasi yang
pembelajaran asosiatif I(emampuan yang tilakoid kloroplas, atau membran beberapa meniru pemilihan pasangan individu lain,
jenis prokariota, molekul terspesialisasi tampaknya sebagai akibat dari pembelajaran
diperoleh untuk mengasosiasikan satu ciri
yang memiliki kompleks pusat-reaksi yang sosial.
Iingkungan (misalnya warna) dengan ciri
lain (misalnya bahaya). sama dengan sepasang molekul klorofil penis Struktur kopulasi dari mamalia jantan.
pembelajaran sosial Modifikasi perilaku
a dan menerima elektron dari pasangan penyakit Alzheimer Demensia (deteriorasi
khusus ini. mental) terkait-usia yang dicirikan oleh
melalui pengamatan atas individu lain.
penerimaan indrawi Deteksi energi rangsangan kebingungan, kehilangan ingatan, dan
pembelajaran spasial Pemantapan memori yang
oleh sel pengindra. ge.jala-gejala lain.
merefleksikan struktur ruang lingkungan.
pengaitan filogenetik Pendekatan yang penyakit autoimun l(elainan imunologis
pembentukan pola Perkembangan organisasi memperkirakan (berdasarkan parsimoni) berupa sistem kekebalan tubuh yang
spasial organisme multiselular, penyusunan
bahwa ciri-ciri yang dimiliki oleh dua menyerang diri sendiri.
organ dan jaringan di tempat yang khas
kelompok organisme terdapat pada nenek- penyakit Huntington Penyakit genetik
dalam ruang berdimensi-tiga.
moyang bersama keduanya dan semua manusia yang disebabkan oleh sebuah
pemblokiran cepat terhadap polispermia keturunan dari nenek-moyang tersebut. alel dominan; dicirikan oleh pergerakan
Depolarisasi membran plasma sel telur pengayaan hayati (biological augmentation) tubuh yang tidak terkendali dan degenerasi
yang dimulai dalam waktu 1-3 detik setelah Pendekatan ekologi restorasi yang sistem saraf; dampaknya biasanya fatal ,.,
sebuah sperma berikatan dengan protein menggunakan organisme untuk dalam waktu 10 sampai 20 tahun setelah l:
membran sel telur. Depolarisasi berlangsung menambahkan zat-zat esensial ke ekosistem kemuncuLan penyal<it.
selama sekitar 1 menit dan mencegah yang rusak.
sperma tambahan lain berfusi dengan sel penyakit Parkinson l(elainan motorik akibat 1'':l
pengenalan gen-untuk-gen Sebentuk penyakiL otal< progresiI dan dicirikan
telur selama masa itu.
resistensi terhadap penyakit tumbuhan oleh kesulitan dalam memulai gerakan, r;
pemblokiran lambat terhadap polispermia yang tersebar luas dan melibatkan pergerakan yang lambat, dan kekakuan. i;
Pembentukan selubung fertilisasi dan pengenalan molekul-molekul yang berasal
perubahan lain pada permukaan sel telur penyakit sel-sabit Penyakit genetik manusia .;:
dari patogen oleh produk-produk protein
yang mencegah penyatuan sel telur dengan yang disebabkan oleh alel resesif yang ;;
' dari gen-gen yang resisten terhadap menghasilkan subsitusi satu asam amino
lebih dari satu sperma. Pemblokiran lambat penyakit tumbuhan spesilik. i;
dimulai sekitar semenit setelah fertilisasi. dalam polipeptida globin yang merupakan :r,.i

penghambat nonkompetitif Zat yang bagian dari protein hemoglobin; dicirikan


pembuluh Pipa kecil bersambung-sambung mengurangi aktivitas enzim dengan cara
l:
oleh sel darah merah yang berbentuk
yang menghantarkan air, ditemukan pada berikatan ke lokasi yang jauh dari situs cacat (akibat agregasi protein) yang bisa
sebagian besar angiosperma dan sedikit aktif, mengubah bentuk enzim sehingga menyebabkan beraneka ragam gejala.
tumbuhan vaskular tak-berbunga. situs aktif tidak lagi berfungsi secara efektif
pemecahan masalah Aktivitas kognitif untuk
penyakit Tay-Sachs Penyakit genetik
penghambatan bergantung-densitas manusia yang disebabkan oleh sebuah alel
merancang suatu metode untuk melanjutkan Fenomena yang teramati pada sel-sel
resesif yang menghasilkan sebuah enzim
dari satu kondisi ke kondisi lain ketika hewan normal, menyebabkan sel-sel
disfungsional, menyebabkan penumpukan
menghadapi rintangan yang nyata. tersebut berhenti membelah ketika saling
lipid-lipid tertentu pada otak. I(ejang-
pemerian radiometrik Metode untuk bersentuhan.
kejang, kebutaan, dan degenerasi kinerja
menentukan usia mutlak bebatuan dan fosil, penghambatan lateral Proses yang motorik dan mental biasanya terjadi
berdasarkan waktu-paruh isotop radioaktif. mempertajam tepian dan meningkatkan beberapa bulan setelah kelahiran, diikuti
penalaran deduktif Sejenis logika yang kontras citra yang dipersepsi dengan oleh kematian beberapa tahun kemudian.
memperkirakan hasil-hasil spesifik cara menghambat reseptor-reseptor yang
penyebab proksimat Penjelasan mekanistik
berdasarakan premis umum. terletak lateral terhadap reseptor-reseptor
tentang'bagaimana' suatu perilaku (atau
yang menanggapi cahaya.
penalaran induktif Se.jenis logika yang aspek lain dari biologi suatu organisme)
membuat generalisasi berdasarkan banyak penghambatan umpan-balik Metode kontrol
ter.jadi secara mekanis atau dimodifikasi,
sekali hasil pengamatan spesifik. metabolik yang terjadi ketika produk
dengan kata lain, bagaimana suatu
akhir dari suatu jalur metabolik berperan
pencernaan ekstraselular Penguraian makanan rangsangan memicu suatu Perilaku,
sebagai penghambat enzim di dalam jalur
dalam kompartemen yang bersambungan mekanisme-mekanisme fisiologis apa yang
metabolik tersebut.
dengan bagian luar tubuh hewan. memerantarai tanggapan tersebut, dan
pengklonaan gen Pembuatan banyak salinan bagaimana pengalaman memengaruhi
pencernaan intraselular Hidrolisis makanan dari suatu gen.
di dalam vakuola. tanggapan tersebut.
pengolahan RNA Modi{ikasi transkrip RNA,
pendinginan evaporatif Proses yang terjadi penyebab ultimat (pamungkas) Penjelasan
termasuk splicing untuk membuang intron,
ketika permukaan sebuah objek menjadi evolusioner'mengapa' suatu perilaku (atau
penggabungan ekson, serta pengubahan
lebih dingin selama evaporasi, akibat aspek lain dari biologi suatu organisme)
ujung 5'dan 31
perubahan molekul-molekul dengan energi ter.jadi, dengan kata lain, keuntungan
pengopelan energi Dalam metabolisme selular,
kinetik terbesar dari kondisi cair hingga gas. terhadap kesintasan dan reproduksi atau
penggunaan energi yang dilepaskan dari
nilai penting evolusioner dari suatu
penelitian kembar Penelitian perilaku yang reaksi eksergonik untuk mendorong reaksi
tindakan perilaku.
melibatkan pembandingan perilaku anak endergonik.
kembar identik yang dibesarkan secara penguatan Proses seleksi alam yang memperkuat
penyelidikan Pencarian informasi dan
terpisah dengan anak kembar identik yang penjelasan, seringkali difokuskan oleh
sawar prazigotik pencegah reproduksi,
dibesarkan pada rumah yang sama. pertanyaan-pertanyaan spesifi k.
sehingga mengurangi pembentukan hibrid.
penelitian pengasuhan-silang Penelitian Proses semacam itu mungkin hanya terjadi penyelongsongan Proses pada ekdisozoa
perilaku yang menempatkan anak dari jika keturunan hibrid kalah bugar dari berupa pelepasan eksoskeleton dalam
suatu spesies di bawah pengasuhan dari anggota-anggota spesies induk. jangka waktu tertentu, memungkinkan

Glosarium A-27
pertumbuhan melalui pembuatan peptide, ANP) Hormon peptida yang periderm Lapisan pelindung yang menggantikan
eksoskeleton yang lebih besar. disekresikan oleh sel-sel atrium iantung epidermis dalam tumbuhan berkayu selama
penyerapan Tahap ketiga pengolahan makanan sebagai tanggapan terhadap tekanan darah pertumbuhan sekunder, terbentuk dari
tinggi. Efek-efek ANP pada ginjal mengubah gabus dan kambium gabus.
pada hewan: pengambilan molekul-molekul
nutrien kecil oleh tubuh organisme. pergerakan ion dan air, sehingga mengurangi perilaku (pada hewan) Secara individu
tekanan darah. merupakan tindakan yang dilakukan oleh
penyerbukan Pemindahan polen ke bagian
peptida sinyal Sekuens yang panjangnya sekitar otot atau kelenjar di bawah kontrol sistem
tumbuhan berbiji yang mengandung ovul,
20 asam amino yang terletak pada atau di saraf sebagai tanggapan terhadap suatu
proses yang.diperlukan untuk fertilisasi.
dekat ujung maju (amino) suatu polipeptida rangsangan; secara kolektif merupakan
penyerbukan silang Pada angiosperma, transfer yang mengarahkan polipeptida tersebut ke total tanggapan seekor hewan terhadap
polen dari anter bunga satu tumbuhan ke retikulum endoplasma atau organel-organel rangsangan eksternal dan internal.
stigma bunga tumbuhan lain dari spesies Iain dalam sel eukariotil. perilaku agonistik Pada hewan. persaingan
yang sama. peptidoglikan Sejenis polimer dalam dinding sel yang seringkali dijadikan ritual, melibatkan
penyibakan (l)Proses sitokinesis pada sel bakteri, terdiri atas gula-gula termodilikasi semacam kontes untuk menentukan pesaing
hewan, dicirikan oleh pelekukan membran yang ditaut-silangkan oleh polipeptida mana yang memperoleh akses ke sumber
plasma. (2) Urut-urutan pembelahan sel pendek. daya, misalnya makanan atau pasangan.
secara cepat tanpa pertumbuhan selama perakaman (imprinting) Dalam perilaku perilaku bawaan Perilaku hewan yang terfiksasi
perkembangan embrionik awal yang hewan, pembentukan tanggapan perilaku dalam perkembangan dan dikendalikan oleh
mengubah zigot menjadi bola sel. jangka-panjang pada tahap kehidupan gen. Perilaku bawaan ditunjukkan dalam
penyibakan determinat Sejenis perkembangan tertentu terhadap individu atau objek bentuk yang kurangJebih sama oleh semua
embrionik pada protostom yang secara kaku tertentu. (Lihat juga perakaman genomik.) individu dalam sebuah populasi, terlepas
menetapkan nasib perkembangan setiap sel perakaman genomik (genomic imprinting) dari perbedaan lingkungan internal dan
embrionik sejak awal sekali. Fenomena berupa ekspresi alel pada eksternal saat perkembangan dan sepanjang
penyibakan holoblastik Sejenis penyibakan keturunan yang bergantung pada apakah hidup.
yang melibatkan pembelahan sempurna sel alel tersebut diwariskan dari induk jantan periode refraktoris (pemulihan) Selang waktu
telur; terjadi pada sel telur yang memiliki atau betina. pendek segera setelah sebuah potensial
kuning telur dalam jumlah sedikit (misainya perbaikan eksisi nukleotida Sistem perbaikan aksi ketika neuron tidak dapat menanggapi
telui'bulu babi) atau sedang (misalnya yang rnenyingkirkan dan kemudian stimulus lain, akibat aktivasi saluran natrium
telur katak). menggantikan segmen DNA yang bergerbang-voltase.
rusak dengan segmen DNA yang benar,
penyibakan indeterminat Sejenis perkembangan periode sensitif Fase terbatas dalam
menggunakan untai yang tidak rusak
embrionik pada deuterostom yang perkembangan individu hewan ketika
sebagai pemandu.
, terjadi ketika setiap sel yang dihasilkan pembeiajaran perilaku tertentu dapat
melalui pembelahan penyibakan awal perbaikan kesalahan-pasang (mismatch berlangsung; disebut.juga periode kritis.
tetap mempertahankan kapasitas untuk repair) Proses selular yang menggunakan
perisikel Lapisan terluar dalam silinder vaskular,
berkembang menjadi embrio sempurna. enzim spesifik untuk menyingkirkan dan
tempat asal akar lateral.
menggantikan nukleotida yang dipasangkan
penyibakan meroblastik Sejenis penyibakan peristalsis (1) Gelombang kontraksi dan
secara salah.
yang terjadi ketika terdapat pembelahan relaksasi yang bergantian dalam otot polos
tidak sempurna dari telur yang kaya kuning-
percobaan terkontrol Percobaan yang
membandingkan kelompok eksperimental yang melapisi saluran pencernaan dan
telur, karakteristik dari perkembangan mendorong makanan di sepanjang saluran
burung. dengan kelompok kontrol yang hanya
berbeda hanya dalam faktor yang diuji. tersebut. (2) Sejenis pergerakan di darat,
penyibakan radial Sejenis perkembangan dihasilkan oleh gelombang ritmik kontraksi
embrionik pada deuterostom yang terjadi peredaran tunggal Sistem peredaran yang
otot dari depan ke belakang, seperti pada
ketika pembelahan sel, yang mengubah terdiri atas satu pompa dan sirkuit, dengan
banyak annelida.
zigot menjadi bola sel, terletak paralel atau darah yang mengalir dari tempat pertukaran
gas ke seluruh tubuh sebelum kembali ke peristom Cincin struktur mirip gigi yang saling
tegak lurus dengan sumbu vertikal embrio,
jantung. mengunci di bagian atas kapsul lumut daun
sehingga menjejerkan satu lapis sel di atas (sporangium), seringkali terspesialisasi
lapisan lain. perenial Tumbuhan berbunga yang hidup
untuk pelepasan spora secara bertahap.
penyibakan spiral Sejenis perkembangan selama bertahun-tahun.
pergantian (turnover) Percampuran air akibat perkembangan deuterostom Pada hewan,
embrionik pada protostom yang terjadi
perubahan profil suhu air dalam sebuah suatu mode perkembangan yang dicirikan
ketika bidang-bidang pembelahan sel, yang
danau. oleh perkembangan anus dari blastopor;
mengubah zigot menjadi bola sel, diagonal
juga sering dicirikan oleh penyibakan radial
terhadap sumbu vertikal embrio. Akibatnya, pergeseran Bohr Penurunan afinitas
dan rongga tubuh yang terbentuk sebagai
sel-sel pada setiap lapisan terletak dalam hemoglobin terhadap oksigen, disebabkan
pembentukan kantong ke arah luar dari
lekukan di antara sel-sel pada lapisan yang oleh merosotnya pH. Pergeseran Bohr
jaringan mesoderm.
bersebelahan. memfasilitasi pelepasan oksigen dari
pepagan Semua .jaringan yang terletak di hemoglobin di dekat jaringan aktil perkernbangan protostom Pada hewan,
sebelah luar kambium vaskular, terutama pergeseran ciri I(ecenderungan karakteristik mode perkembangan yang dicirikan oleh
terdiri :tas floem sekunder dan lapisan- menjadi lebih divergen dalam populasi perkembangan mulul dari blastopor; juga
lapisan- pbriderm. simpatrik dari dua spesies yang berbeda sering dicirikan oleh penyibakan spiral dan
pepsin Enzim yang terdapat dalam getah daripada dalam populasi alopatrik dari dua pembentukan rongga tubuh sebagai hasil
pemisahan massa padat mesoderm.
lambung yang memulai hidrolisis protein. spesies yang sama.
pepsinogen Bentuk inaktif dari pepsin yang pergiliran generasi Siklus hidup yang terdiri perlaziman klasik Sejenis pembelajaran
disekresikan pertama kali oleh sel-sel utama atas bentuk diploid multiselular (sporofit) asosiatif yang menjadikan stimulus terpilih
yang terletak dalam ceruk lambung. dan bentuk haploid multiselular (gametofit); terkait dengan keluaran tertentu.
peptida natriuretik atrial (atrial natriuretic khas tumbuhan dan beberapa alga. perlaziman operan Sejenis pembelajaran

A-28 Glosarium
asosiatif yang dilakukan ketika hewan yang c'iihasilkan oleh meristem apikal, piliseks (tunggal, pilus seks) Pada bakteri,
belajar untuk mengasosiasikan salah satu memperpanjang batang dan akar. -struktur yang mengaitkan satu sel dengan
perilakunya sendiri dengan ganjaran atau pertumbuhan sekunder Pertumbuhan sel lain pada awal konjugasi; dikenal juga
hukuman, dan cenderung mengulangi atau yang dihasilkan oleh meristem lateral, sebagai pili konjugasi.
menghindari perilaku tersebut; disebut juga menebalkan akar dan batang tumbuhan pindah silang Pertukaran timbal-balik materi
pembelajaran trial-and-error. berkayu. genetik antara kromatid-kromatid non-
permeabilitas selektif Sifat membran biologis pertunasan Reproduksi aseksual berupa saudara selama profase I meiosis.
yang memungkinkan membran mengatur pertumbuhan keluar dari induk yang pinositosis Sejenis endositosis berupa penelanan
laluJalang zat. terbentuk dan lepas untuk hidup secara cairan ekstraselular dan zat-zat terlarut di
pernapasan tekanan negatif Sistem pernapasan mandiri atau tetap melekat hingga a$irnya dalamnya oleh sel.
yang menarik udara ke dalam paru-paru. membentuk koloni ekstensif. pirimidin Satu dari dua tipe basa bernitrogen
pernapasan tekanan positif Sistem pernapasan perubahan fase Perpindahan dari satu fase yang ditemukan dalam nukleotida, dicirikan
yang memaksa udara ke dalam paru-paru. perkembangan ke fase lajn. oleh cincin beranggota-enam. Sitosin (C),
peroksisom Organel yang mengandung enzim- peta fisik PetS genetik yang menunjukkan timin (T), dan urasil (U) adalah pirimidin.
enzim untuk mentransfer hidrogen (Hr) jarak fisik yang sesungguhnya antara gen pistil l(arpel tunggal atau sekelompok karpel
dari berbagai substrat ke oksigen (Or), atau penanda genetik lain, biasanya sebagai yang menyatu.
menghasilkan dan kemudian mendegradasi jumlah pasangan basa di sepanjang DNA.
pita Kasparian (casparian strip) Cincin
hidrogen peroksida (HrOr). peta genetik Daftar urut dari lokus genetik yang tidak tembus air dari lilin pada sel
persepsi Interpretasi atas masukan sistem (gen atau penanda genetik lain) di sepanjang endodermis tumbuhan, menghalangi aliran
pengindra oleh otak. sebuah kromosom. pasif dari air dan zat-zat terlarut ke dalam
pertanian berkelanjutan Metode pertanian peta kognitif Representasi neural dari hubungan stele melalui dinding sel.
produktif jangka panjang yang aman bagi spasial yang abstrak di antara objek-objek pita preprofase Mikrotubulus dalam korteks
lingkungan. dalam lingkungan seekor hewan. (sitoplasma luar) sel yang terkumpul
pertanian tanpa-bajak Teknik persiapan peta nasib Diagram teritorial dari perkembangan menjadi cincin.
tanah pertanian melalui pembuatan alur embrionik yang menampilkan derivat masa pita suara Sepasang pita jaringan elastik dalam
di tanah sehingga mengurangi disturbansi depan dari sel dan jaringan individual. laring. Pita suara bergetar akibat udara yang
_ terhadap tanah. peta sitogenetik Peta kromosom yang lewat, menghasilkan suara.
pertukaran gas Pengambilan molekul oksigen menunjukkan letak gen-gen seiiubungan pituitari anterior Disebut juga adenohipofisis;
dari lingkungan dan pelepasan karbon dengan ciri-ciri kromosom yang mudah
bagian pituitari yang berkembang dari
dioksida ke lingkungan. dilihat dengan mikroskop. jaringan non-neural; terdiri atas sel-
pertukaran kation Proses yang terjadi ketika peta tautan Peta genetik yang berdasarkan sel endokrin yang menyintesis dan
mineral-mineral yang bermuatan positif frekuensi rekombinasi di antara penanda- menyekresikan beberapa hormon tropik
disediakan bagi tumbuhan ketika ion penanda selama pindah-silang kromosom dan nontropik.
hidrogen di dalam tanah menggantikan homolog.
pituitari posterior Disebut juga neurohipofisis;
posisi ion mineral pada partikel tanah liat. petal Daun yang termodifikasi pada tumbuhan perluasan hipotalamus yang tersusun
pertukaran lawan-arus Pertukaran zat atau berbunga. Petal seringkali merupakan atas iaringan saraf yang menyekresikan
panas antara dua cairan yang mengalir ke bagian dari bunga yang berwarna-warni oksitosin dan hormon antidiuretik yang
arah yang berlawanan. Misalnya, darah yang dapat menarik perhatian serangga dan dibuat di hipotalamus; tempat penyimpanan
dalam insang ikan mengalir ke arah yang agen penyerbuk lainnya. sementa.ra hormon- hormon ini.
berlawanan dengan air yang mengalir petiol Tangkai daun, menghubungkan daun plakoderm Anggota kelas vertebrata mirip
melintasi insang, sehingga memaksimalkan dengan nodus batang. ikan yang sudah punah, memiliki rahang
difusi oksigen ke dalam dan karbon dioksida
pewarisan epigenetik Pewarisan sifat yang dan terselubungi oleh zirah luar yang keras.
ke luar darah.
diturunkan oleh mekanisme-mekanisme planaria Cacing pipih yang hidup bebas,
pertumbuhan determinat Sejenis pertumbuhan yang melibatkan sekuens nukleotida dalam ditemukan dalam kolam dan aliran sungai
yang khas pada kebanyakan hewan genom secara tidak secara langsung. yang tidak tercemar.
dan beberapa organ tumbuhan, berupa
pewarisan poligen Efek aditif dari dua gen atau Plantae I(ingdom yang terdiri atas eukariota
penghentian pertumbuhan setelah mencapai
lebih kepada satu karakter fenotipe tunggal. multiselular yang melakukan fotosintesis.
ukuran tertentu.
pewarnaan Gram Metode pewarnaan yang plasenta Struktur dalam uterus mamalia yang
pertumbuhan indeterminat Sejenis
membedakan dua jenis dinding sel bakteri hamil, berguna untuk memberi nutrien bagi
pertumbuhan tumbuhan yang khas, yang
yang berbeda. janin vivipar dengan suplai darah dari induk
terjadi ketika organisme terus-menerus
pH Besaran konsentrasi ion hidrogen yang betina; terbentuk dari lapisan rahim dan
tumbuh sepanjang hidupnya.
setara dengan -log [H*] dan nilainya membran-membran embrionik.
pertumbuhan populasi eksponensial
Pertumbuhan populasi dalam lingkungan berkisar dari 0 sampai 14. plasma Matriks cair darah tempat sel-sel
PhyloCode Sistem klasifikasi organisme tersuspensi.
ideal yang tak-berbatas, direpresentasikan
oleh kurva yang berbentuk I jika ukuran berdasarkan hubungan evolusioner. Hanya plasmid Molekul DNA yang kecil, melingkar,
populasi diplot terhadap waktu. kelompok-kelompok yang mencakup satu dan beruntai-ganda, membawa gen-gen
pertumbuhan populasi logistik Pertumbuhan nenek-moyang dan semua keturunannya aksesoris yang terpisah dari kromosom
pApulasi yang mendatar begitu ukuran yang diberi nama. bakteri. Plasmid juga ditemukan pada
pigmen respirasi Protein yang mengangkut beberapa eukariota, misalnya khamir.
pbpulasi mendekati daya tampung.
oksigen dalam darah atau hemolimfe. plasmid F Bentuk plasmid dari faktor F.
pertumbuhan populasi nol\ (zero population
growth, ZPG) Periode stabilitas ukuran pil KB AJat kontrasepsi kimia yang menghambat plasmid R Plasmid bakteri yang mengangkut
populasi, ketika laju kelahiran setara dengan ovulasi, menghalangi perkembangan folikel, gen-gen yang memberikan resistensi
laju kematian per kapita. atau mengubah mukus serviks wanita untuk terhadap antibiotik tertentu.
pertumbuhan primer Pertumbuhan mencegah masuknya sperma ke uterus. plasmid Ti Plasmid pada bakteri penginduksi

Glosarium A-29
tumor (patogen penyerang tumbuhan, polimer Molekul panjang yang tersusun atas population, MVP) Ukuran populasi
Agrobacterium) yang mengintegrasikan banyak monomer serupa atau identik yang terkecil dari suatu spesies yang dapat
sebuah segmen DNA-nya (DNA T)
ke berhubungan. mempertahankan .jumlahnya dan sintas.
dalam kromosom tumbuhan inang. Plasmid polimorfisme panjang fragmen restriksi posterior Sebutan untuk bagian belakang atau
Ti sering digunakan sebagai vektor untuk (restriction fragment length bagian ekor dari hewan bersimetri bilateral.
rekayasa genetik pada tumbuhan. polymorphism, RFLP) Polimorfisme potensial air (Y) Sifat fisik yang memperkirakan
plasmodesma (jamak, plasmodesmata) nukleotida tunggal (single nucleotide arah tujuan air mengalir, ditentukan oleh
Saluran terbuka dalam dinding sel polymorphism, SNP) yang terletak pada konsentrasi zat terlarut dan tekanan yang
tumbuhan,'tempat untaian sitosol sel-sel situs restriksi bagi enzim tertentu, sehingga diberikan.
yang bersebelahan saling berhubungan. menjadikan situs tersebut tidak dikenali oleh
potensial aksi Perubahan yang cepat pada
plasmodium Massa tunggal sitoplasma yang enzim itu dan mengubah panjang fragmen-
potensial membran dari sebuah sel yang bisa
mengandung banyak nukleus diploid, fragmen restriksi yang terbentuk melalui
dieksitasi, disebabkan oleh pembukaan dan
terbentuk saat siklus hidup beberapa jenis digesti dengan enzim itu. RFLP bisa terletak
penutupan gerbang-gerbang sensitif-voltase
jamur lendir. dalam DNA pengode atau bukan-pengode.
pada saluran-saluran ion natrium dan
plasmogami Penggabungan sitoplasma sel-sel polinukleotida Polimer yang tersusun kalium secara selektif akibat rangsangan.
yang berasal dari dua individu; terjadi atas banyak monomer nukleotida yang
potensial istirahat Potensial membran yang khas
sebagai salah satu tahap singami (fertilisasi). membentuk rantai; nukleotida yang
dan dimiliki oleh sel yang bisa tereksitasi
plasmolisis Fenomena pada sel berdinding, dimaksud bisa berupa nukleotida DNA
namun sedang tidak menghantarkan impuls,
ketika sitoplasma mengerut dan membran atau RNA.
dengan bagian dalam sel yang lebih negatif
plasma tertarik menjauhi dindir-rg sel; terjadi polip Varian sesil dari bangun tubuh knidaria. daripada bagian luar.
ketika sel kehilangan air ke lingkungan Bentuk yang satu lagi adalah medusa. potensial kesetimbangan (E oo) Besarnya voltase
hipertonik. polipeptida Polimer (rantai) dari banyak asam membran sel pada saat kesetimbangan;
plastida Anggota famili organel yang berkerabat amino yang dihubungkan oleh ikatan dihitung dengan menggunakan persamaan
dekat, mencakup kloroplas, kromoplas, dan peptida. Nernst.
amiloplas (leukoplas). Plastid ditemukan
poliploidi Penyimpangan kromosomal berupa potensial membran Perbedaan muatan
dalam sel-sel organisme fotosintetik.
kepemilikian lebih dari dua perangkat antara sitosol sel dan cairan di luar sel,
plastisitas neural I(apasitas sistem saraf untuk kromosom lengkap oleh suatu organisme. akibat persebaran ion yang tidak merata.
berubah seiring pengalaman. Poliploidi diakibatkan oleh kesalahan saat Potensial membran memengaruhi aktivitas
platelet Fragmen sitoplasma yang terlepas dari pembelahan sel. sel yang dapat teraksitasi dan pergerakan
sel sumsum tulang yang terspesialisasi.
poliribosom (polisom) I(elompok transmembran dari semua zat bermuatan.
Platelet beredar dalam darah, dan penting
. beberapa ribosom yang melekat ke, dan potensial osmotik I(omponen potensial
dalam penggumpalan darah.
mentranslasikan, molekul mRNA yang air yang proporsional dengan jumlah
pleiotropi I(emampuan gen tunggal untuk sama, molekul zat terlarut dalam suatu larutan,
memiliki efek ma.jemuk. dan merupakan ukuran efek zat terlarut
polisakarida Polimer yang tersusun atas banyak
pluripoten Sebutan untuk sel yang dapat monosakarida, terbentuk melalui reaksi terhadap arah pergerakan air; disebut juga
berkembang menjadi banyak, namun tidak dehidrasi- potensial zat terlarut, dapat bernilai nol
semua, bagian organisme. atau negatif.
politomi Pada pohon filogenetik, titik
pohon evolusi Diagram bercabang yang potensial pasca-sinapsis eksitatoris
percabangan tempat Iebih dari dua
mencerminkan hipotesis tentang kekerabatan
takson keturunan muncul. Politomi (excitatory postsynaptic potential,
evolusioner di antara kelompok-kelompok EPSP) Perubahan elektrik (depolarisasi)
mengindikasikan bahwa hubungan
organisme. pada membran neuron pasca-sinapsis
evoiusioner antara takson-takson keturunan
pohon filogenetik Diagram bercabang yang belum jelas. yang disebabkan oleh pengikatan suatu
merepresentasikan hipotesis tentang sejarah neurotransmiter eksitatoris dari sel
pompa elektrogenik Protein transpor ion yang
evolusi sekelompok organisme. prasinaptik ke reseptor pasca-sinapsis;
membangkitkan voltase melintasi membran.
pola tindakan terfiksasi Pada perilaku hewan, memperbesar kemungkinan neuron pasca-
urutan tindakan yang tidak dipelajari dan pompa natrium-kalium Protein transpor sinapsis membangkitkan potensial aksi.
pada dasarnya tidak dapat diubah dan, padamembran plasma sel hewan yang
potensial pasca-sinapsis inhibitoris
begitu dimulai, biasanya dilaksanakan secara aktif mentranspor natrium keluar
p ostsynaptic potential, lP SP)
(inhibitory
sampai tuntas. dari sel dan kalium masuk ke dalam sel.
Perubahan elektrik (hiperpolarisasi) dalam
polaritas I(etiadaan simetri; perbedaan struktur pompa proton Protein transpor aktif dalam membran neuron pasca-sinapsis akibat
pada ujung yang berseberangan dari suatu membran sel yang menggunakan ATP pengikatan neurotransmiter inhibitoris
organisme atau struktur, misalnya ujung untuk mentransfer ion hidrogen keluar (penghambat) dari sel prasinaptik ke
akar dan ujung tunas tumbuhan. dari sel melawan gradien konsentrasi, reseptor pasca-sinapsis; mempersulit neuron
poliandri Sistem perkawinan poligami yang membangkitkan potensial membran dalam pasca-sinapsis untuk membangkitkan
melibatkan satu betina dan banyak jantan. proses tersebut. potensial aksi.
polifiletik
Sebutan untuk sekelompok takson pons Bagian dari otak yang turut berperan potensial reseptor Tanggapan awal sebuah
yang berasal dari dua atau lebih nenek- dalam fungsi-fungsi homeostatik dan sel reseptor terhadap rangsangan, terdiri
moy4hg yang berbeda. otomatik tertentu, misalnya meregulasi dari perubahan voltase melintasi membran
pusat-pusat pernapasan pada medula. reseptor yang proporsional dengan kekuatan
poligami'sebutan untuk.jenis hubungan dengan
satu individu dari satu jenis kelamin yang populasi l(elompok individu dari spesies rangsangan. Intensitas potensial reseptor
mengawini beberapa individu dari jenis yang sama yang hidup di wilayah tertentu menentukan frekuensi potensial aksi yang
kelamin yang satu lagi. dan dapat saling mengawini hingga berjalan dalam sistem saraf.
menghasilkan keturunan yang fertil. potensial tekanan (Yp) I(omponen potensial
poligini Sistem perkawinan poligami yang
melibatkan satu jantan dan banyak betina. populasi viabel minimum (minimum viable air yang terdiri atas tekanan fisik terhadap

A-3O Glosarium
suatu larutan, yang dapat bernilai positif, mengumpulkan energi cahaya (dalam _gugus fosfat dari (mendefosforilase) protein,
nol, atau negatif. fotosintesis) atau mengoksidasi zat kimia seringkali berfungsi untuk membalikkan
potensial zat terlarut (Ys) I(omponen anorganik (dalam reaksi kemosintetik efek protein kinase.
potensial air yang proporsional terhadap yang dilaksanakan oleh beberapa jenis protein G Protein pengikat-GTP yang meranting
molaritas suatu larutan dan yang mengukur prokariota). sinyal dari reseptor sinyal membran plasma,
efek zat terlarut pada arah pergerakan produsen primer Autotrof, biasanya organisme dikenal sebagai reseptor terkopel,protein G,
air; disebut juga potensial osmotik, dapat fotosintetik. Secara kolektif, autotrof ke protein transduksi sinyal lain dalam sel.
bernilai nol atau negatif. menyusun tingkat trofik ekosistem yang protein integral Secara tipikal merupakan
potensiasi jangka-panjang (long-term menyokong semua level lain. protein transmembran dengan daerah
potentiation, LTP) I(epekaan suatu profag Genom fag yang disisipkan ke dalam hidrofobik yang membentang ke dalam
neuron penerima yang meningkat terhadap tempat spesifik pada kromosom bakteri. dan seringkali menembus keseluruhan
potensial aksi (sinyal saraf). profase Tahap pertama mitosis, saat kromatin bagian dalam membran yang hidrofobik,
predasi atau pemangsaan Interaksi antara berkondensasi, spindel mitosis mulai serta dengan bagian hidrofilik bersentuhan
dua spesies dengan satu spesies, disebut terbentuk, dan nukleolus menghilang, dengan larutan berair di kedua sisi membran
pemangsa atau predator, memakan spesies namun nukleus tetap utuh. (atau melapisi saluran dalam hal protein
yang satu lagi, disebut mangsa. profil genetik Perangkat unik penanda genetik saluran).
prepusium Lipatan kulit yang menutupi kepala milik suatu individu, di masa kini paling protein kejutan-panas Protein yang
klitoris atau penis. sering dideteksi dengan menggunakan PCR membantu melindur"rgi protein lain selama
presentasi antigen Proses molekul MHC yang atau, dahulu, dengan elektroforesis dan kuar cekaman panas. Protein kejutan-panas
asam nukleat. ditemukan pada tumbuhan, hewan, dan
berikatan ke sebuah fragmen antigen dari
mikroorganisme.
protein intraselular dan membawa fragmen progesteron Hormon steroid yang
tersebut ke permukaan sel, tempat fragmen mempersiapkan rahim untuk kehamilan; protein kinase Enzim yang mentransfer
ditampilkan dan dapat dikenali oleh sel T. progestin utama pada mamalia. gugus fosfat dari ATP ke protein, sehingga
memfosforilasi protein.
presipitasi asam Hujan, salju, atau kabut yang progestin Hormon steroid dengan aktivitas
lebih asam daripada pH 5,2. serupa-seperti progesteron. protein motor Protein yang berinteraksi
dengan unsur-unsur sitoskeleton dan
primase Enzim yang menggabung-gabungkan progimnosperma Tumbuhan vaskular tak-
'nukleotida RNA menjadi primer dengan berbagai komponen sel lain, menghasilkan
berbiji yang sudah punah, mungkin nenek,
pergerakan seluruh sel atau bagian dari sel.
menggunakan untai DNA parental sebagai moyang Lumbuhan berbiji.
protein pengikatan untai-tunggal (single-
cetakan. prolaktin (PRL) Hormon yang dihasilkan dan
strand binding protein) Protein yang
primer Rentangan pendek RNA dengan ujung disekersikan oleh pituitari anterior dengan
berikatan dengan untai-untai DNA yang
3' bebas, terikat melalui perpasangan basa banyak sekali ragam efek pada spesies
tidak berpasangan selama replikasi DNA,
komplementer dengan untai cetakan, vertebrata berbeda. Pada mamalia, PRL
menstabilkan dan menjaga untai tersebut
diperpanjang dengan nukleotida DNA merangsang pertumbuhan kelenjar susu
tetap terpisah sementara untai DNA yang
selama replikasi DNA. dan produksi susu oleh kelenjar tersebut.
tidak berpasangan berperan sebagai cetakan
primordia daun Penjuluran mirip jari di prometafase Tahap kedua mitosis, ketika untuk sintesis untai DNA komplementer.
sepanjang sisi meristem apikal tunas, tempat kromosom-kromosom diskret yang terdiri protein perancah Sejenis protein peranting
daun tumbuh. atas kromatid-kromatid saudara yang
besar yang dilekati secara simultan oleh
prinsip Hardy-Weinberg Prinsip bahwa identik muncul, dan mikrotubulus spindel
beberapa protein peranting lain, sehingga
frekuensi alel dan genotipe dalam suatu melekat ke kinetokor kromosom.
meningkatkan efisiensi transduksi sinyal.
populasi tetap konstan dari generasi ke promiskus Sebutan untuk sejenis hubungan protein periferal Protein yang berikatan
generasi, asalkan hanya ada segregasi dan berupa perkawinan tanpa ikatan,pasangan longgar ke permukaan membran atau
rekombinasi alel ala Mendel yang bekerja. yang kuat atau hubungan yang bertahan bagian protein integral, tidak tertanam ke
prion Agen infeksi yang merupakan versi lama.
lapisan-ganda lipid.
protein sel yang salah melipat. Prion promotor Sekuens nukleotida spesifik pada protein transpor Protein transmembran yang
tampaknya mengalami peningkatan jumlah DNA yang mengikat RNA polimerase, membantu zat tertentu atau kelas zat-zat
dengan cara mengubah. versi protein yang menempatkan enzim tersebut agar bisa yang berkerabat dekat untuk melintasi
melipat dengan benar menjadi lebih banyak memulai transkripsi RNA di tempat yang membran-
. prion. tepat.
proteoglikan Glikoprotein yang terdiri atas
produk Zatyang dihasilkan reaksi kimia. prostaglandin (PG) Salah satu kelompok satu protein inti kecil dengan banyak
produksi primer Jumlah energi cahaya yang asam lemak termodifikasi yang sepertinya rantai karbohidrat yang melekat, ditemukan
diubah men.jadi energi kimia (senyawa disekresikan oleh semua jaringan dan dalam matriks ekstraselular sel hewan.
organik) oleh autotrof dalam suatu melaksanakan berbagai macam fungsi Proteoglikan dapat tersusun atas hingga
ekosistem selama periode waktu tertentu. sebagai regulator lokal. 95% karbohidrat.
produksi primer bersih (PPB) Produksi primer protease Enzim yang mencerna protein melalui proteomika Bidang sistematika yang
kotor suatu organisme dikurangi energi hidrolisis. mempelajari perangkat protein lengkap
yang digunakan produsen untuk respirasi. proteasom I(ompleks protein raksasa yang (proteom) yang dikodekan oleh genom.
produ&si primer kotor (PPI() Total produksi mengenali dan menghancurkan protein protista Istilah informal untuk menyebut
pri'mi:r suatu ekosistem. yang ditandai untuk dihancurkan oleh eukariota apa pun yang bukan tumbuhan,
produiksi sekunder Jumlah energi kimia dalam protein kecil bernama ubikuitin. hewan, atau fungi. Sebagian besar protista
makanan konsumen yang diubah menjadi protein Molekul biologis fungsional yang terdiri adalah uniselular, walaupun ada yang
biomassa baru konsumen itu sendiri selama atas satu atau lebih polipeptida yang melipat membentuk koloni atau multiselular.
selang waktu tertentu. dan menggulung menjadi struktur spesi{ik protobion Sekumpulan molekul yang dihasilkan
produsen Organisme yang menghasilkan tiga dimensi. secara abiotik dan dikelilingi oleh membran
senyawa organik dari CO, dengan cara protein fosfatase Enzim yang menyingkirkan atau struktur serupa-seperti membran.

Glosarium A-31
proton Partikel suabotmik suabtomik dengan radikula Akar embrionik tumbuhan. yang melibatkan penyerapan energi dari
satu muatan listrik positil dengan massa radiolaria Protista, biasanya hidup di laut, lingkungan.
sekitar 1,7 x 10-'24 g, ditemukan dalam dengan cangkang yang umumnya terbuat reaksi kimia Pembuatan dan pemecahan ikatan
inti atom. dari silika dan pseudopodia yang memancar kimia, menyebabkan perubahan dalam hal
protonema (jamal, protonemata) Massa dari tubuh pusat. komposisi zat.
filamen hijau bercabang setebal satu sel radula Organ penggerus mirip parutan yang reaksi kondensasi Reaksi yang terjadi ketika
yang dihasilkan oleh spora lumut daun digunakan oleh banyak moluska ketika dua molekul menjadi terikat secara kovalen
yang bergerminasi. mencari makan. satu sama lain melalui hilangnya satu
proto-onkogen Gen selular normal yang rambut akar Penjuluran kecil sel epidermis molekul kecil, biasanya air, sehingga reaksi
memiliki potensi untuk menjadi onkogen. akar, tumbuh tepat di belakang tudung akar ini disebut juga reaksi dehidrasi.
provirus Genom virus yang secara permanen dan meningkatkan luas permukaan untuk reaksi kortikal Eksositosis enzim dan
disisipkan l<e dalam genom inang. penyerapan air dan mineral. makromolekul lain dari granula kortikal
pseudogen Segmen DNA yang amat mirip rangka hidrostatik Sistem rangka yang dalam sitoplasma sel telur selama fertilisasi,
dengan gen sungguhan namun tidak tersusun dari cairan yang berada di bawah menyebabkan pembentukan selubung
menghasilkan produk fungsional; segmen tekanan dalam ruang tubuh tertutup; rangka fertilisasi.
DNA yang sebelumnya berfungsi sebagai utama kebanyakan knidaria, cacing pipih, reaksi redoks Reaksi kimia yang melibatkan
sebuah gen namun telah menjadi tidak aktif nemaloda, dan annelida. transfer lengkap atau sebagian dari satu
pada spesies tertentu akibat mutasi. rangsangan atau stimulus Dalam homeostasis, elektron atau lebih dari satu reaktan ke
pseudopodia (tunggal, pseudopodium) fluktuasi variabel yang memicu usaha reaktan lain; singkatan dari reaksi oksidasi-
Penjuluran selular sel amoeboid, digunakan pengembalian ke titik setelan. reduksi.
untuk bergerak dan mencari makan. rangsangan tanda Petunjuk indrawi eksternal reaksi terang Tahap pertama dari dua tahap
pseudoselomata Hewan dengan rongga tubuh yang memicu pola tindakan terfiksasi oleh utama dalam fotoslntesis (sebelum siklus
yang dilapisi oleh.jaringan yang berasal dari seekor hewan. Calvin). Reaksi-reaksi ini, yang terjadi
mesoderm dan endoderm. rantai berat Salah satu darl kedua tipe rantai pada membran tilakoid kloroplas atau pada
pterofit Nama informal bagi anggota filum polipeptida yang menyusun molekul membran-membran prokariota tertentu,
Pterophyta, yang mencakup pakis, ekor antibodi dan reseptor sei B; terdiri atas mengubah energi surya menjadi energi
kuda, dan whisk fern beserta kerabat daerah variabel, yang turut berperan kimiawi berupa ATP dan NADPH, sambil
tumbuhan tersebut. pada situs pengikatan antigen, dan daerah melepaskan oksigen.
pterosaurus Reptil bersayap yang hidup di masa konstan. reaktan Zat awal dalam reaksi kimia.
yang sama dengan dinosaurus. rantai makanan Jalur transfer energi makanan reduksi Penambahan elektron ke suatu zat yang
pulau Langerhans Gugus sel endokrin dari satu tingkat trofik ke tingkat trofik lain, terlibat dalam reaksi redoks.
dalam pankreas yang menghasilkan dan diawali dari produsen. refleks Reaksi otomatis terhadap rangsangan,
menyekresikan hormon glukagon (dari sel
rantai ringan Satu dari kedua tipe rantai diperantarai oleh sumsum tulang belakang
alfa) dan insulin (dari sel beta).
polipeptida yang menyusun molekul atau otak bawah.
pupil Bukaan iris, yang melewatkan cahaya ke antibodi dan reseptor sel B; terdiri atas regulasi alosterik Pengikatan sebuah molekul
dalam bagian dalam mata vertebrata. Otot daerah variabel, yang turut berperan regulasi kepada suatu protein pada satu
di iris meregulasi ukuran pupil. pada situs pengikatan antigen, dan daerah situs yang memengaruhi fungsi protein
purin Salah satu dari dua tipe basa bernitrogen konstan. pada situs berbeda.
yang ditemukan dalam nukleotida, dicirikan
rantai transpor elektron Urutan molekul regulator Hewan dengan mekanisme
oleh cincin beranggota- enam yang menyatu
pembawa elektron (protein membran) yang homeostasis yang memoderasi perubahan-
ke cincin beranggota- lima. Adenin (A) dan
mengangkut elektron selama reaksi-reaksi perubahan internal jika menghadapi
guanin (C) adalah purjn.
redoks yang melepaskan membebaskan fluktuasi eksternal.
pusat kendali pernapasan Pusat otak yang energi yang digunakan untuk membuat ATP regulator lokal Molekul hasil sekresi yang
mengarahkan aktivitas organ-organ yang
terlibat dalam pernapasan.
ratiti Anggota kelompok burung yang tidak memengaruhi sel-sel di dekatnya.
dapat terbang. rekayasa genetik Manipulasi langsung gen-gen
pustaka cDNA Pustaka gen yang mengandung
RE halus Bagian dari retikulum endoplasma demi tujuan praktis.
klona yang membawa sisipan DNA
komplementer (cDNA). Pustaka yang tidak mengandung ribosom. rekombinasi genetik Istilah umum untuk
tersebut hanya mencakup gen-gen yang RE kasar Bagian dari retikulum endoplasma produksi keturunan dengan kombinasi
ditranskripsikan dalam sel sumber mRNA yang bertanamkan ribosom. sifat-sifat berbeda dari yang ditemukan
pada induknya.
yang diisolasi dan cDNA yang dibuat. reabsorpsi (penyerapan ulang) Dalam sistem
pustaka genomik Serangkaian klona sel yang rekrutmen Proses peningkatan tegangan otot
ekskresi, penyerapan kembali zat terlarut
secara progresif dengan cara mengaktivasi
mengandung semua segmen DNA dari dan air dari filtrat.
suatu genom, masing-masing terdapat dalam
semakin banyak neuron motorik yang
reaksi akrosomal Pelepasan enzim-enzim mengendalikan otot.
plasmid, fag, atau vektor pengklonaan lain.
hidrolisis dari akrosom, vesikel di ujung rektum Bagian ujung usus besar tempat feses
radiasi Pemancaran gelombang elektromagnetik sperma, saat sperma mendekati atau disimpan sampai akhirnya dibuang.
oleh objek yang iebih hangat bersentuhan dengan sel telur.
"semua relung ekologis (niche) Total penggunaan
daripda nol absolut.
reaksi dehidrasi Reaksi kimiawi berupa sumber daya biotik dan abiotik oleh suatu
radiasi ddaptif Masa perubahan evolusioner pembentukan ikatan kovalen oleh dua spesies dalam lingkungannya.
yang teriadi ketika kelompok-kelompok molekul yang diiringi oleh pelepasan satu
organisme membentuk banyak spesies represor Protein yang menghambat transkripsi
molekul air. gen. Pada prokariota, represor berikatan
baru dengan berbagai adaptasi yang
memungkinkan spesies-spesies itu mengisi reaksi eksergonik Reaksi kimiawi spontan yang ke DNA dalam atau dekat promotor. Pada
peran-peran ekologis yang kosong dalam melibatkan pelepasan neto energi bebas. eukariota, represor mungkin berikatan
komunitas. reaksi endergonik Reaksi kimia tidak spontan dengan elemen kontrol dalam enhanser,

A-32 Glosarium
dengan aktivato! atau dengan protein- sinyal dalam membran plasma yang citra yang terbentuk di lensa ke otak melalui
protein lain sedemikian rupa sehingga menanggapi pengikatan molekul persinyalan " saraf optik.
menghalangi aktivator untuk berikatan dengan cara mengaktivasi protein G, disebut retinal Pigmen penyerap cahaya dalam sel
dengan DNA. juga reseptor tertaut-protein G. batang dan sel kerucut pada mata vertebrata.
reproduksi aseksual Penghasilan keturunan resistensi sistemik diperoleh Respons retrotransposon Elemen transposabel yang
dari induk tunggal yang terjadi tanpa pertahanan pada tumbuhan terinfeksi yang bergerak di dalam genom melalui suatu
penyatuan gamet (melalui pertunasan, membantu melindungi jaringan sehat dari intermediet RNA, yaitu transkrip DNA
pembelahan sel tunggal, atau pembelahan serangan patogen. retrotransposon.
keseluruhan organisme menjadi dua atau respirasi aerobik ]alur katabolik yang retrovirus Virus RNA yang bereproduksi
lebih bagian). Pada kebanyakan kasus, menggunakan oksigen (Or) dan dengan cara mentranskripsikan RNA-nya
keturunan bersifat identik secara genetis molekulorganik, menghasilkan ATP. Ini menjadi DNA dan kemudian menyisipkan
dengan induknya. adalah jalur katabolik yang paling efisien DNA tersebut ke dalam kromosom sel;
reproduksi berulang Reproduksi yang ter.jadi dan dilaksanakan pada sebagian besar kelas penting dari virus penyebab kanker.
ketika dewasa menghasilkan keturunan sel eukariotik dan banyak organisme reverse transc/iptdse-polymerase chain
selama bertahun-tahun; dikenal juga sebagai prokariotik. leaction (RT-PCR, reaksi berantai
iteroparitas. respirasi anaerobik Penggunaan molekul- polimerase'transkriptase balik) Teknik
reproduksi big-bang Reproduksi yang terjadi molekul anorganik selain oksigen sebagai untuk menentukan ekspresi gen tertentu.
ketika suatu organisme menghasilkan penerima elektron pada ujung 'downhill' RT-PCR menggunakan transkriptase balik
seluruh keturunannya dalam satu peristiwa rantai transpor elektron. dan DNA polimerase untuk menyintesis
tunggal; dikenal juga sebagai semelparitas respirasi selular Jalur-jalur katabolik respirasi cDNA dari semua mRNA dalam sampel
(semelparity). aerobik dan anaerobik, yang menguraikan dan kemudian memperbanyak cDNA
reproduksi seksual Sejenis reproduksi yang molekul organik untuk menghasilkan ATP. melalui amplifikasi PCR menggunakan
terjadi ketika dua induk menghasilkan respons hipersensitif Respons pertahanan primer-primer yang spesifil( terhadap gen
keturunan yang merupakan kombinasi unik terlokalisasi terhadap patogen oleh yang diminati.
dari gen-gen yang diwariskan dari gamet tumbuhan, melibatkan kematian sel,sel di rhizaria Satu di antara kelima supergrup
kedua induk. sekeliling tempat infeksi. eukariota yang diajukan dalam hipotesis
reproduksi vegetatif Pengklonaan tumbuhan respons kekebalan diperantarai-sel Cabang terbaru tentang sejarah evolusi eukariota;
melalui cara-cara aseksual. kekebalan yang diperoleh yang melibatkan klad protista yang sangat beraneka ragam
reptil Anggota klad amniota yang mencakup aktivasi sel T sitotoksik, yang bertahan secara morfoiogis dan didefinisikan
tuatara, kadal, ular, kura-kura, krokodilia, melawan sel-sel terinfel(si. berdasarkan kesamaan DNA. Lihat juga
dan burung. Excavata, Chromalveolata, Archaeplastida,
respons kekebalan humoral Cabang kekebalan
reseptakel Bagian dasar bunga; bagian batang yang diperoleh, melibatkan aktivasi sel B dan Unikonta.
yang merupakan tempat pelekatan organ- dan menyebabkan pembentukan antibodi, ribosa I(omponen gula dari nukleotida RNA.
organ bunga. yang mempertahankan tubuh dari bakteri ribosom Kompleks molekul rRNA dan protein
reseptor antigen Istilah umum bagi protein dan virus dalam cairan tubuh. yang berfungsi sebagai tempat sintesis
permukaan, terletak pada sel B dan sel T, respons kekebalan primer Respons kekebalan protein dalam sitoplasma; terdiri atas
yang berikatan dengan antigen, menginisiasi yang diperoleh pertama kali terhadap suatu subunit besar dan kecil. Dalam sel-sel
respons kekebalan yang diperoleh. Reseptor antigen, yang muncul setelah jeda sekitar eukariotik, setiap subunit dirakit dalam
antigen pada sel B disebut reseptor sel B, 10 sampai 17 hari. nukleolus. Lihat juga nukleolus.
sedangkan reseptor antigen pada sel T respons kekebalan sekunder Respons ribozim Molekul RNA yang berfungsi sebagai
disebut reseptor sel T. kekebalan yang diperoleh, dipicu pada enzim, mengatalisis reaksi selama splicing
reseptor elektromagnetik Reseptor energi pemajanan kedua atau berikutnya terhadap RNA.
elektromagnetik, misalnya cahaya tampak, suatu antigen tertentu. Respons kekebalan rigi ektodermal apikal (apical ectodermal
listrik, dan magnetisme. sekunder lebih cepat, lebih kuat, dan ridge, AER)Daerah ektoderm yang menebal
reseptor pengindra Organ, sel, atau struktur berdurasi lebih lama daripada respons di ujung kuncup tungkai, mendorong
dalam sel yang menanggapi rangsangan kekebalan primer pertumbuhan kuncup tungkai ke luar.
spesifik dari lingkungan eksternal atau respons peradangan Pertahanan kekebalan ritme sirkadia Siklus fisiologis sekitar 24
internal suatu organisme. bawaan yang dipicu oleh cedera f,sik atau jam yang terdapat pada semua organisme
reseptor rasa sakit Reseptor pengindra infeksi jaringan yang melibatkan pelepasan eukariotik dan terus berjalan meskipun
yang menanggapi rangsangan yang tidak zat-zat yang mendorong pembengkakan, tidak ada petunjuk eksternal.
mengenakkan atau nyeri; disebut juga meningkatkan infiltrasi sel darah putih, rizobakteri Bakteri tanah dengan ukuran
nosireseptor. dan membantu perbaikan jaringan serta populasi yang sangat besar pada rizosfer,
reseptor sel B Reseptor antigen pada sel-sel penghancuran patogen yang menyerang. wilayah tanah dekat akar tumbuhan.
B. Molekul berbentuk-Y dan berselubung retikulum endoplasma (RE) Je.iaring rizoid Sel tunggal panjang yang berbentuk
membran yang terdiri atas dua rantai berat bermembran ekstensif pada sel eukariotik, tabung atau filamen sel yang menambatkan
identik dan dua rantai ringan identik yang bersambungan dengan membran inti luar briofit ke tanah. Tidak seperti akar, rizoid
dihubungkan oleh jembatan disulfida dan dan terdiri atas daerah yang kaya dengan tidak tersusun atas iaringan, tidak memiliki
me!gandung dua situs pengikatan-antigen. ribosom (RE kasar) dan daerah yang bebas- sel-sel pengangkut yang terspesialisasi,
sel T Reseptor antigen pada sel T; ribosom (RE halus). dan tidak memainkan peran utama dalam
"esepior
sebuah molekul yang terselubung membran retikulum sarkoplasma Retikulum endoplasma penyerapan air serta mineral.
yang mengandung satu rantai d dan terspesialisasi yang meregulasi konsentrasi rizosfer 'Wilayah
tanah yang dekat akar
satu rantai p, dihubungkan oleh sebuah kalsium dalam sitosol. tumbuhan dan dicirikan oleh aktivitas
jembatan bisulfida dan mengandung satu retina Lapisan terdalam dari mata vertebrata, mikrobiologi tingkat tinggi.
situs pengikatan antigen. mengandung sel-sel fotoreseptor (sel batang RNA duta (messenger RNA, mRNA) Sejenis
reseptor terkopel-protein G Protein reseptor dan sel kerucut) dan neuron; menerusl<an RNA, disintesis dengan menggunakan

Glosarium A-33
cetakan DNA, yang melekat ke ribosom kebakaran sewaktu-waktu dan kekeringan. vertebrata, saraf yang membawa sinyal ke
di sitoplasma dan menspesifikasi struktur sains penemuan Proses penyelidikan ilmiah atau-dari sumsum tulang belakang.
primer protein. yang berfokus pada penjabaran alam. sarkomer Satuan fundamental yang berulang
RNA polimerase Enzim yang menautkan sakulus Ruang dalam vestibula di belakang pada otot lurik, dibatasi oleh garis Z.
ribonukleotida ke rantai RNA yang sedang jendela oval, yang berperan serta dalam satuan peta Satuan ukuran jarak antara gen.
tumbuh selama transkripsi. indra keseimbangan. Satu satuan peta setara dengan 17o frekuensi
RNA ribosom (rRNA) Tipe RNA yang paling saluran bergerbang Saluran protein rekombinan.
melimpah, bersama-sama protein menyusun transmembran pada membran sel yang sawar darah-otak Susunan kapiler khusus pada
ribosom. membuka atau menutup sebagai tanggapan otak yang menghalangi lalu -lintas sebagian
RNA transfer (tRNA) Molekul RNA yang terhadap rangsangan tertentu. besar zat ke dalam otak, sehingga mencegah
berfungsi sebagai pener.iemah antara saluran ejakulasi Pada mamalia, bagian pendek fluktuasi drastis pada lingkungan otak.
bahasa asam nukleat dan protein dengan dari jalur ejakulasi yang terbentuk oleh sawar pascazigotik Sawar reproduksi yang
cara mengambil asam amino spesifik dan penyatuan vas deferens dan sebuah saluran mencegah zigot hibrid, yang dihasilkan oleh
mengenali kodon-kodon yang sesuai pada dari vesikel seminal. Saluran ejakulasi dua spesies berbeda, berkembang menjadi
mRNA. mengangkut sperma dari vas deferens dewasa yang viabel dan fertil.
rodopsin Pigmen penglihatan yang tersusun ke uretra.
atas retinal dan opsin. I(etika rodopsin sawar prazigotik Sawar reproduksi yang
saluran Eustachius Saluran yang menghalangi perkawinan antara dua spesies
menyerap cahaya, retinal berubah bentuk
menghubungkan telinga tengah dengan atau mencegah fertilisasi jika dua spesies
dan melepaskan diri dari opsin, dan setelah
faring. yang berbeda mencoba kawin.
itu berubah lagi ke bentuk aslinya.
saluran ion Saluran protein transmembran yang sefalisasi I(ecenderungan evolusi menu.ju
rongga gastrovaskular Rongga tengah dengan
memungkinkan ion-ion spesifik mengalir pemusatan peralatan indra pada ujung
bukaan tunggal pada tubuh hewan tertentu
melintasi membran, menuruni gradien anterior kepala.
yang berfungsi dalam pencernaan dan
konsentrasi.
distribusi nutrien. sejarah hidup Sifat-sifat yang memengaruhi
saluran ion bergerbang Saluran bergerbang
rongga mantel Ruang yang terisi air yang jadwal reproduksi dan kesintasan organisme.
untuk ion spesifik. Dengan membuka atau
mewadahi insang, anus, dan pori-pori sekresi (1) Pelepasan molekul yang disintesis
menutupnya saluran-saluran semacam itu,
ekskresi moluska. oleh sel. (2) Pelepasan zat-zat buangan dari
sel akan mengubah potensial membrannya.
rongga tubuh Ruang yang terisi cairan atau cairan tubuh ke dalam filtrat.
udara di antara saluran pencernaan dan saluran ion bergerbang-ligan Pori-pori protein
pada membran sel yang membuka atau sekum (jamak, seka) I(antong buntu yang
dinding tubuh. terbentuk ke arah luar pada awal usus besar.
menutup sebagai tanggapan terhadap zat
rooted (mengakar) Sebutan untuk pohon sel amakrin Sejenis neuron pada retina yang
kimia persinyalan (ligannya), memungkinkan
, filogenetik yang memiliki sebuah titik membantu mengintegrasikan informasi
atau menghalangi aliran ion spesifik.
percabangan (umumnya terletak paling
saluran ion bergerbang-voltase Saluran ion sebelum dikirim ke otak.
kiri) yang merepresentasikan nenek-moyang
bersama terakhir dari semua takson dalam terspesialisasi yang membuka atau menutup sel B Limfosit yang menyelesaikan perkembangan
sebagai tanggapan terhadap perubahan pada sumsum tulang dan menjadi sel efektor
pohon tersebut.
potensial membran. bagi respons kekebalan humoral.
rosot gula Organ tumbuhan yang merupakan
konsumen neto atau penyimpan gula. Akar saluran Malphigi Organ ekskresi unik dari sel batang Sel mirip batang dalam retina mata
yang sedang tumbuh, ujung tunas, batang, serangga yang mengalirkan isinya ke daiam vertebrata, sensitif terhadap intensitas
dan buah adalah rosot sugar yang disediakan saluran pencernaan, membuang zat sisa cahaya yang lemah.
oleh floem. bernitrogen dari hemolimfe, dan berfungsi sel bipolar Neuron yang bersinapsis dengan
rotasi tanaman Praktek menanam tanaman dalam osmoregulasi. akson sel batang atau sel kerucut pada
nonlegum pada suatu tahun dan legum pada saluran pencernaan lengkap Saluran retina mata.
tahun berikutnya secara bergiliran untuk pencernaan yang membentang dari mulut sel dendritik Sel penya.ii-antigen, terutama
mengembalikan kadar nitrogen terliksasi ke anus; disebut juga kanal alimentaris. terletak pada jaringan limfe dan kulit, sangat
dalam tanah. saluran pengumpul Bagian ginjal tempat filtrat efisien dalam menyajikan antigen kepada
rubisco Ribulosa bifosfat (RuBP) karboksilase, hasil olahan, disebut urin, dikumpulkan dari sel-sel T penolong, sehingga menginisiasi
enzim yang mengatalisis langkah pertama tubulus ginjal. respons kekebalan primer.
siklus Calvin (penambahan CO, ke RuBP). saluran semisirkular Ruang tiga bagian pada sel diploid Sel yang mengandung dua perangkat
ruminansia Hewan, misalnya sapi atau domba, telinga dalam yang berfungsi menjaga kromosom (2n), sat:u perangkat diwariskan
dengan lambung rumit yang terdiri atas kesetimbangan. dari setiap induk.
beberapa ruang, terspesialisasi untuk diet sambungan celah Sejenis sambungan antarsel sel efektor (1) Sel otot atau sel kelenjar yang
pola makan herbivora. pada sel hewan yang memungkinkan lalu- melaksanakan tanggapan tubuh terhadap
rumus molekul Sejenis notasi molekul yang lalang zat materi antara sel-sel. rangsangan; menanggapi sinyal-sinyal dari
mencerminkan kuantitas atom penyusun, otak atau pusat pengolahan lain pada
sambungan ketat (tight junction) Sejenis
namun tidak mengatakan apa-apa tentang sistem saraf. (2) Sejenis limfosit yang telah
sambungan antarsel pada sel hewan yang
sifat ikatan yang menggabungkan atom- mengalami seleksi klonal dan mampu
mencegah kebocoran zat antara sel-sel.
atom lersebut. memerantarai respons kekebalan yang
saraf Berkas serat neuron (akson dan dendrit) diperoleh.
rumus struktur Sejenis notasi molekul yang
mirip tambang, terbungkus erat dalam
menghubungkan atom-atom konstituen sel eukariotik Tipe sel dengan nukleus dan
jaringan ikat.
dengan garis-garis yang merepresentasikan organel-organel yang terselubung oleh
ikatan kovalen. saraf kranial Saraf yang bermula di otak dan membran. Organisme dengan sel eukariotik
berakhir pada salah satu organ di kepala (protista, tumbuhan, fungi, dan hewan)
sabana Bioma padang rumput tropis dengan
atau tubuh bagian atas. disebut eukariota.
pohon yang tersebar satu-satu dan herbivora
besar, serta kondisi yang dipertahankan oleh saraf tulang belakang Pada sistem saraf tepi sel ganglion Sejenis Suatu jenis neuron di dalam

A-34 Glosarium
retina yang bersinapsis dengan sel bipolar membentuk sel-sel pigmen pada kulit serta seleksi alam Proses yang terjadi ketika
dan meneruskan potensial aksi ke otak bagian-bagian tengkorak, gigi, kelenjar ' organismedengankarakteristik-karakteristik
melalui akson dalam saraf optik. adrenal, dan sistem saraf tepi. warisan tertentu lebih mungkin sintas dan
sel haploid Sel yang hanya mengandung sel plasma.Sel efektor penyekresi antibodi bereproduksi daripada organisme dengan
seperangkat kromosom (n). dalam kekebalan humoral; berkembang karakteristik-karakteristik lain.
sel horisontal Neuron pada retina yang dari sel-sel B yang dirangsang oleh antigen. seleksi artifisial Pembiakan selektif tumbuhan
membantu mengintegrasikan informasi sel prasinaptik Sel yang meneruskan pesan dan hewan hasil domestikasi untuk
sebelum dikirimkan ke otak. pada sebuah sinapsis. mendorong kemunculan sifat-sifat yang
sel kerucut Sel yang berbentuk kerucut pada sel prokariotik Sejenis sel yang tidak memiliki diinginkan.
retina mata vertebrata, sensitif terhadap nukleus berselubung membran dan organel seleksi bergantung'frekuensi Penurunan
warna. berselubung membran. Organisme dengan keberhasilan reproduksi individu-individu
sel kolenkima Sel tumbuhan yang fleksibel sel prokariotik (bakteri dan arkaea) disebut yang memiliki fenotipe yang telah menjadi
dan terdapat dalam bentuk untaian atau prokariota. terlalu umum dalam populasi.
silinder yang menyokong bagian-bagian sel punca (stem cell) Sel apa pun yang seleksi direksional Seleksi alam yang terjadi
tumbuhan yang muda tanpa menghambat relatif belum terspesialisasi dan dapai ketika individu-individu pada salah satu
pertumbuhan. menghasilkan, dalam satu pembelahan ujung kisaran fenotipik dapat sintas atau
sel Leydig Sel yang menghasilkan testosteron tunggal, satu sel anakan yang identik dan lebih berhasil bereproduksi daripada
dan androgen-androgen lain; terletak di satu sel anakan yang lebih terspesialisasi individu-individu lain.
antara tubulus seminiferus testis. dan dapat mengalami diferensiasi lebih seleksi disruptif Seleksi alam yang terjadi
sel memori Salah satu dari klona limfosit Ianjut. ketika individu-individu pada kedua
yang berumur-panjang, terbentuk selama sel Schwann Sejenis sel glial yang membentuk kisaran fenotipik yang ekstrem dapat
respons kekebalan primer, yang tetap ada selubung mielin penginsulasi di sekeliling sintas atau lebih berhasil bereproduksi
dalam organ limfoid sampai diaktivasi oleh akson neuron pada sistem saraf tepi. daripada individu-individu dengan fenotipe
pemaparan terhadap antigen yang sama sel seludang berkas Pada tumbuhan Cn, sejenis intermediet.
yang memicu pembentukan sel tersebut. Sel sel fotosintetik yang tersusun menjadi seleksi interseksual Seleksi yang terjadi ketika
memori yang teraktivasi mengawali respons seludang yang terkemas rapat di sekeliling individu-individu dari salah satu jenis
. kekebalan sekunder. urat daun. kelamin (biasanya betina) sangat pemilih
sel mesofil Pada tumbuhan C4, sejenis sel sel skelerenkima Tipe sel tumbuhan penyokong dalam menyeleksi pasangan kawinnya ciari
fotosintetik yang tersusun longgar, terletak yang kaku, biasanya tidak memiliki individu-individu jenis kelamin yang lain;
di antara seludang berkas dan permukaan protoplas dan memiliki dinding sekunder disebut juga pemilihan pasangan.
daun. yang diperkuat oleh lignin saat sel dewasa. seleksi intraseksual Kompetisi langsung antara
sel parenkima Jenis sel tumbuhan yang relatif sel somatik Sel apa pun pada organisme individu-individu dari satu jenis kelamin
tidak terspesialisasi dan melaksanakan multiselular kecuali sperma atau sel telur. (biasanya jantan pada vertebrata) untuk
sebagian besar metabolisme, menyintesis sel T I(elas limfosit yang mengalami pematangan memperebutkan pasangan kawin dari jenis
dan menyimpan produk organik, serta pada timus dan mencakup sel-sel efektor kelamin yang satu lagi.
berkembang menjadi jenis sel yang lebih bagi respons kekebalan yang diperantarai sel seleksi klonal Proses yang terjadi ketika
terdiferensiasi. maupun sel-sel penolong yang diperlukan antigen berikatan secara selektif dengan
sel pascasinaptik Sel sasaran pada sinapsis. oleh kedua cabang kekebalan adaptif. dan hanya mengaktivasi limfosit yang
membawa reseptor speslfik bagi antigen
sel pembunuh alamiah (natural killer, sel T penolong Tipe sel T yang, jika diaktivasi,
menyekresikan sitokin yang mendorong tersebut. Limfosit yang terseleksi akan
NI() Sejenis sel darah putih yang dapat
membunuh sel tumor dan selyang terinfeksi respons sel B (respons humoral) dan sel memperbanyak diri dan berdiferensiasi
T sitotoksik (respons diperantarai-sel) menjadi klona sel-sel efektor dan klona
oleh virus sebagai bagian dari kekebalan
terhadap antigen. sel-sel pengingat yang spesifik bagi antigen
bawaan.
yang merangsangnya.
sel pendamping (companion cell) Sejenis sel T sitotoksik Sejenis limfosit yang, jika
sel tumbuhan yang dihubungkan dengan teraktivasi, membunuh sel-sel yang seleksi penstabilisasi Seleksi alam dengan
terinfeksi beserta sel-sel kanker tertentu fenotipe-fenotipe intermediet yang sintas
unsur pembuluh tapis melalui banyak
dan sel hasil cangkokan. atau lebih berhasil bereproduksi daripada
plasmodesmata, yang nukleus dan
sel telur Gamet betina. fenotipe-fenotipe yang ekstrem.
ribosomnya dapat melayani satu atau
lebih unsur anggota pembuluh tapis yang sel tiang Sel tubuh vertebrata yang menghasilkan
seleksi penyeimbang Seleksi alam yang
berdekatan. histamin dan molekul-molekul lain yang mempertahankan dua bentuk fenotipe atau
memicu peradangan sebagai respons lebih dalam populasi.
sel penjaga Kedua sel yang mengapit pori
stomata dan meregulasi pembukaan serta terhadap infeksi dan dalam reaksi alergi. seleksi sanak Seleksi alam yang mengunggulkan
penutupan pori tersebut. sel transfer Pada tumbuhan, sel pendamping perilaku altruistik dengan cara meningkatkan
dengan banyak sekali penjuluran dinding ke keberhasilan reproduksi kerabat.
sel penyaji-antigen Sel yang ketika mencerna
patogen atau menelan protein patogen arah dalam, meningkatkan luas permukaan seleksi seksual Sejenis seleksi alam yang
menghasilkan fragmen-fragmen peptida sel dan juga transfer zat terlarut antara terjadi ketika individu-individu dengan
yang diikat oleh molekul-molekul MHC apoplas dan simplas. karakteristik warisan tertentu lebih mungkin
kelas II dan kemudian ditampilkan pada sel transfer plasenta Sel tumbuhan yang untuk memperoleh pasangan kawin
permukaan sel T. Makrofag, sel dendritik, meningkatkan transfer nutrien dari induk daripada individu-individu lain.
dan sel B merupakan sel-sel penyaji-antigen ke embrio. seleksi-1( Seleksi untuk ciri-ciri selarah hidup
utama. selaput biji Lapisan luar biji yang kokoh, yang sensitif untuk densitas populasi; juga
sel pial neural Pada vertebrata, kelompok terbentuk dari lapisan Iuar ovul. Pada disebut seleksi bergantung-densitas.
sel di sepanjang sisi tabung neural ketika tumbuhan berbunga, selaput biji yang seleksi-r Sejarah hidup organisme yang
mencuat dari ektoderm. Sel-sel pial neural menyelubungi dan melindungi embrio dan menghasilkan banyak keturunan, namun
bermigrasi ke berbagai bagian embrio dan endosperma. setiap anak memiliki kemungkinan kecil

Glosarium A-35
untuk sintas; terkadang disebut seleksi tak- cukup besar untuk melewatkan ribosom, konsentrasi yang berfluktuasi secara siklis
bergantung densitas. mitokondria, dan bahkan nukleus dari dan yang memainkan peran penting dalam
selom Rongga tubuh yang dilapisi oleh jaringan sel ke sel. meregulasi siklus sel,
yang hanya berasal dari mesoderm. serangan jantung Kerusakan atau kematian siklus asam sitrat Siklus kimiawi yang
selomata Hewan yang memiliki selom sejati jaringan otot jantung akibat tersumbatnya melibatkan delapan langkah yang
(rongga tubuh yang dilapisi oleh jaringan satu arteri koroner atau lebih untuk jangka menyelesaikan penguraian metabolik
yang sepenuhnya berasal dari mesoderm). waktu yang lama. molekul glukosa, dimulai dari glikolisis
serat Sejenis sel terlignifikasi yang memperkokoh dengan oksidasi piruvat menjadi karbon
sel-sel glial (glia) Sel-sel penyokong sistem
xilem angiosperma dan berfungsi sebagai dioksida; ter.jadi dalam mitokondria pada
saraf yang membantu neuron berfungsi
penyokong mekanis; sel sklerenkim yang sel-sel euakariotik dan dalam sitosol
sebagaimana mestinya.
langsing dan meruncing yang biasanya prokariota; tahapan utama kedua dalam
selubung mielin Di sekeliling akson suatu respirasi selular.
terdapat sebagai berkas.
neuron, lapisan penginsulasi yang
serat jengit-cepat (fast-twituh rtber) Serat otot siklus biogeokimiawi Berbagai macam siklus
terbuat dari membran sel Schwann atau
yang digunakan untuk kontraksi cepat kimiawi yang melibatkan komponen biotik
oligodendrosit. Selubung tersebut diselingi
dan kuat. dan komponen abiotik ekosistem.
oleh nodus Ranvier, tempat terjadinya
konduksi lompatan. serat jengit-Ianbat (slow-twitch fiber) Serat siklus Calvin Tahap kedua dari dua tahapan
otot yang dapat mempertahankan kontraksi utama fotosintesis (setelah reaksi terang),
selubungnukleus Membran ganda sel eukariotik
yang lama. melibatkan fiksasi CO, atmosferik
yang menyelubungi nukleus, memisahkan
serbuk polen Pada tumbuhan berbiji, struktur dan reduksi karbon terfiksasi menjadi
organel tersebut dari sitoplasma.
yang mengandung gametofit betina, karbohidrat.
selubung virus Membran yang menyelubungi
terselubungi oleh dinding polen. siklus estrus Siklus reproduksi yang khas dari
kapsid yang membungl<us genom virus.
serebelum atau otak kecil Bagian otak belakang mamalia betina kecuali pada primata tingkat
selulosa Polisakarida struktural yang menyusun tinggi. Dalam siklus ini, endometrium
vertebrata yang terletak di sebelah dorsal;
dinding sel tumbuhan, terdiri atas monomer hewan yang tidak hamil diserap ulang dan
berfungsi dalam koordinasi pergerakan dan
glukosa yang dihubungkan oleh tautan bukan dibuang, dan respons seksual hanya
keseimbangan yang tidak disadari.
glikosidik B. terjadi pada pertengahan siklus, saat estrus.
serebrum atau otak besar Bagian dorsal
semelparitas (semelparity) Reproduksi yang siklus hidup Urut-urutan tahap generasi dalam
dari otak depan vertebrata, tersusun atas
terjadi ketika organisme menghasilkan sejarah reproduksi suatu organisme.
hemisfer kanan dan kiri; pusat integrasi
semua keturunannya dalam satu peristiwa
ingatan, pembelajaran, emosi, dan fungsi- siklus fantung I(ontraksi dan relaksasi jantung
tunggal; dikenal juga sebagai reproduksi
fungsi lain yang sangat kompleks dari sistem secara silih-bergantian.
big-bang.
saraf pusat. siklus lisogenik Sejenis siklus reproduksi fag
semen Cairan yang diejakulasikan oleh jantan
serotonin Sejenis neurotransmiter, disintesis dari yang meJibatkan penggabungan genom virus
saat orgasme; mengandung sperma dan
asam amino triptofan, yang berfungsi dalam ke dalam kromosom bakteri inang sebagai
berbagai sekresi dari beberapa kelenjar pada
sistem saraf pusat. profag dan tidak membunuh inang.
saluran reproduksi jantan.
serviks Leher rahim, membuka ke arah vagina. siklus litik Se.jenis siklus reproduksi fag yang
senesensia (senescence) Fase pertumbuhan
seta (jamak, setae) Tangkai memanjang dari mengakibatkan pelepasan fag baru melalui
tumbuhan atau bagian tumbuhan (misalrrya
sporofit briofit. lisis (dan kematian) sel inang.
daun) sejak kematangan penuh hingga mati.
sfingter Katup mirip cincin, terdiri atas siklus menstruasi Pada primata tingkat tinggi,
sensor Dalam homeostasis, reseptor yang
otot-otot termodifikasi yang membentuk sejenis siklus reproduksi berupa kerontokan
mendeteksi suatu rangsangan.
saluran berotot, meregulasi lalu-lalang di endometrium primata yang tidak hamil
sentriol Struktur dalam sentrosom sel hewan antara beberapa kompartemen dari saluran sebagai cairan yang melalui serviks ke
yang terdiri atas silinder-silinder triplet pencernaan. dalam vagina.
mikrotubulus yang tersusun dalam pola
short tandem repeat (STR, ulangan tandem siklus nitrogen Proses alamiah yang terjadi
9 + 0. Satu sentrosom memiliki sepasang pendek) Sekuens DNA sederhana yang ketika nitrogen, baik dari atmosfer atau
sentriol.
mengandung unit majemuk yang berulang- dari zat organik yang terurai, diubah oleh
sentromer Bagian terspesialisasi pada ulang secara tandem sepanjang dua sampai bakteri tanah menjadi senyawa-senyawa
kromosom, tempat kedua kromatid saudara lima nukleotida. Variasi STR berperan yang diasimilasi oleh tumbuhan. Nitrogen
melekat paling erat. sebagai penanda genetik dalam analisis yang diserap oleh tumbuhan ini kemudian
sentrosom Struktur yang terdapat dalam STR, digunakan dalam mempersiapkan diambil oleh organisme lain, dan kemudian
sitoplasma sel hewan, penting dalam profil genetik. dilepaskan, diolah oleh bakteri, dan menjadi
pembeiahan sel; berfungsi sebagai pusat sifat Varian karakter genetik apa pun yang tersedia lagi bagi lingkungan tak-hidup.
pengorganisasi-mikrotubulus. Satu bisa dideteksi. siklus ovarium Siklus kemunculan fase folikel,
sentrosom memiliki dua sentriol. sifat emergen Sifat-sifat baru yang muncul ovulasi, dan fase luteal dalam ovarium
senyawa ion Senyawa yang dihasilkan dari bersamaan dengan setiap langkah ke mamalia, diatur oleh hormon.
pembentukan ikatan ion; disebut juga atas dalam .ienjang kehidupan, akibat siklus sel Sekuens yang berurutan dari
garam. penyusunan dan interaksi bagian-bagian peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam
senyawa Zat yang terdiri atas dua atau lebih seiring peningkatan kompleksitas. kehidupan sel, mulai dari awal-mulanya
unsur yang berbeda, berkombinasi dalam signal-recognition particle (SRR partikel saat pembelahan sel induk sampai
rasio kombinasi yang tetap. pengenalan-sinyal) I(ompleks protein- pembelahannya sendiri menjadi dua;
sepal Daun termodifikasi pada angiosperma RNA yang mengenali peptida sinyal ketika siklus sel eukariotik terdiri atas interfase
yang membantu menyelubungi dan muncul dari ribosom dan membantu (termasuk subfase G' S, dan Gr) dan fase
melindungi kuncup bungsa sebelum mekar mengarahkan ribosom ke retikulum M (termasuk mitosis dan sitokinesis).
septa (tunggal, septum) Dinding yang membagi- endoplasma (RE) dengan cara berikatan siklus uterin Organ betina tempat
bagi hifa fungi menjadi beberapa sel. ke protein reseptor di RE. telur difertilisasi dan/atau terjadinya
Septa umumnya memiliki pori-pori yang siklin Protein selular yang terdapat dalam perkembangan anak.

A-36 Glosarium
silia (tunggal, silium) Embelan selular pendek organisme lain dan komunikasi sel-dengan- kapiler, dan vena. Sistem ini khas pada
-
yang mengandung mikrotubulus. Silia sel dalam semua organisme multiselular. vertebrata.
motil terspesialisasi untuk lokomosi dan sion (scion) Ranting yang dicangkokkan ke stok sistem kekebalan tubuh Sistem pertahanan
terbentuk dari inti yang tersusun atas saat mernbuat cangkokan. tubuh hewan melawan agen-agen penyebab
sembilan doblet mikrotubulus luar dan dua sirip-daging Anggota subgrup vertebrata penyakit.
mikrotubulus tunggal dalam (susunan "9 + Sarcopterygii, osteiktia dengan sirip berotot sistem kendali siklus sel Seperangkat
2"), terselubung dalam penjuluran membran molekul yang beroperasi secara siklis
berbentuk-batang, termasuk koelakan
plasma. Silium primer biasanya tidak bisa (coelacanth) dan ikan paru-paru, juga garis dalam sel eukariotik, memicu sekaligus
bergerak dan memiliki peran indra serta mengoordinasi peristiwa-peristiwa kunci
keturunan yang memunculkan tetrapoda.
persinyalan; silia macam itu tidak memiliki dalam siklus hidup.
sirkuit pulmokutaneus Cabang sistem sirkulasi
dua mikrotubulus dalam (susunan "9 + 0").
pada banyak amfibia yang menyalurkan sistem komplemen I(elompok yang terdiri
siliata Sejenis protista yang bergerak dengan darah ke paru-paru dan kulit. dari sekitar 30 protein darah yang dapat
silia. memperbesar tanggapan peradangan,
sirkuit pulmoner Cabang sistem sirkulasi yang
silsilah Diagram pohon keluarga yang
menyalurkan darah ke paru-paru. meningkatkan fagositosis, atau melisiskan
menunjukkan kemunculan karakter-karakter patogen-patogen ekstraselular secara
sirkuit sistemik Cabang sistem sirkulasi yang
terwariskan pada orangtua dan keturunan langsung.
mengalirkan darah ke seluruh organ tubuh
selama banyak generasi. sistem limfatik Sistem yang terdiri atas
kecuali yang terlibat dalam pertukaran gas.
simbion Partisipan berukuran lebih kecil yang pembuluh dan nodus, terpisah dari sistem
sirkulasi ganda Sistem sirkulasi yang terdiri
hidup dalam atau pada tubuh inang dalam sirkulasi, yang mengembalikan cairan,
atas sirkuit paru-paru dan sistemik yang
hubungan simbiosis yang berukuran lebih protein, dan sel-sel ke darah.
terpisah, dengan darah yang melalui jantung
kecil, hidup dalam atau pada tubuh inang. sistem motorik Cabang eferen dari sistem
setiap kali menyelesaikan satu sirkuit.
simbiosis Hubungan ekologis di antara saraf tepi vertebrata, tersusun atas neuron-
sistem akar Seluruh akar tumbuhan, yang
organisme-organisme dari dua spesies neuron motorik yang mengangkut sinyal
menambatkan tumbuhan ke tanah,
berbeda yang hidup bersama-sama dan ke otot rangka sebagai tanggapan terhadap
menyerap dan mengangkut mineral dan
menjalin kontak langsung dan sangat dekat. rangsangan eksternal.
air, serta menyimpan makanan.
simetri bilateral Mencirikan bentuk tubuh sistem multiplikasi lawan-arus Sistem :t:
sistem endokrin Sistem komunikasi internal
. dengan bidang longitudinal pusat yang lawan-arus yang menggunakan energi
yang melibatkan hormon, kelenjar buntu
membagi tubuh menjadi dua paruhan yang dalam transpor aktif untuk memfasilitasi
yang menyekresikan hormon, dan reseptor
setara namun berlawanan. pertukaran materi dan menimbulkan
molekular pada atau dalam sel target yang gradien konsentrasi.
simetri radial Sebutan untuk tubuh yang menanggapi hormon; berfungsi bersama
berbentuk seperti kue pai (tidak punya sisi sistem organ Sekelompok organ yang bekerja
sistem saraf untuk memengaruhi regulasi
kiri dan kanan) dan bisa dibagi-bagi menjadi bersama-sama untuk melaksanakan fungsi
internal dan mempertahankan homeostasis.
paruhan setara namun berlawanan oleh vital tubuh.
bidang apa pun melalui sumbu pusatnya.
sistem endomembran Kumpulan membran
sistem pembuluh air Jaringan saluran hidrollk
di dalam dan di sekeliling sel eukariotik,
simplas Sitoplasma yang sambung-menyambung yang merupakan ciri khas ekinodermata,
berhubungan melalui kontak fisik langsung
pada tumbuhan, dihubungkan oleh bercabang-cabang menjadi penjuluran-
atau melalui transfer vesikel bermembran;
plasmodesmata di antara sel-sel. penjuluran yang disebut kaki tabung,
mencakup retikulum endosplasma halus
sinapsis Sambungan tempat satu neuron berfungsi dalam lokomosi, mencari makan,
dan kasar, badan Golgi, lisosom, dan
berkomunikasi dengan neuron lain dalam dan pertukaran gas.
vakuola.
jalur saraf; celah sempit antara ujung sistem renin-angiotensin-aldosteron
sistem gurat sisi Sistem mekanoreseptor yang
sinaptik suatu akson dan bagian penerima (SRAA) lalur berurutan dari hormon
tersusun atas serangkaian pori dan unit
sinyal (dendrit atau badan sel) neuron yang membantu meregulasi tekanan darah
reseptor di sepanjang sisi tubuh ikan dan
lain atau sel efektor. Molekul-molekul dan volume darah.
amfibia air; mendeteksi pergerakan air yang
neurotransmiter yang dilepaskan oleh sistem saraf Sistem komunikasi internal yang
dibuat oleh hewan itu sendiri dan objek-
terminal sinaptik berdifusi melintasi sinapsis, cepat yang melibatkan reseptor pengindra,
objek lain yang bergerak.
meranting pesan ke dendrit atau efektor. jejaring sel saraf, dan hubungan ke otot
sistem integumen Lapisan luar dari tubuh serta kelenjar yang menanggapi sinyal saraf;
sinapsida Anggota klad arirniota yang dicirikan
mamalia, termasuk kulit, rambut, dan kuku.
oleh satu lubang tunggal pada setiap sisi berfungsi bersama-sama sistem endokrin
tengkorak. Sinapsida mencakup mamalia. sistem jaringan Satu jaringan atau lebih yang untuk memengaruhi regulasi internal dan
terorganisasi menjadi satuan fungsional yang mempertahankan homeostasis.
sinapsis I(oneksi fisik dan berpasangan dari
menghubungkan organ-organ tumbuhan. sistem saraf otonom Cabang eferen dari
kromosom homolog yang bereplikasi selama
fase profase 1 meiosis. sistem jaringan dasar iaringan tumbuhan sistem saraf tepi vertebrata yang meregulasi
sindrom Down Penyakit genetik manusia yang yang bukan vaskular maupun dermis, lingkungan internal; terdiri atas divisi
disebabkan oleh keberadaan kromosom 21 melaksanakan berbagai fungsi, misalnya simpatik, parasimpatik, dan enterik.
penyimpanan, fotosintesis, dan sokongan. sistem saraftepi (SST) Neuron pengindra dan
ekstra; dicirikan oleh retardasi mental serta
kelainan jantung dan pernapasan. sistem jaringan dermal Lapisan pelindung motorik yang berhubungan dengan sistem
single nucleotide polymorphism (SNP, bagian luar dari tumbuhan. saraf pusat.

{olimorfisme nukleotida tunggal) sistem jaringan vaskular Sistem transpor sistem sirkulasi terbuka Sistem sirkulasi
Tempat pasangan basa tunggal dalam yang terbentuk oleh xilem dan floem dengan cairan yang disebut hemolimfe
genom ketika variasi nukleotida ditemukan di seluruh tubuh tumbuhan vaskular. yang merendam jaringan dan organ secara
pada setidaknya 1% populasi. Xilem mengangkut air dan mineral; floem langsung, serta tanpa perbedaan antara
sinyal Dalam perilaku hewan, penerusan mengangkut gula, produk fotosintesis. cairan sirkulasi dan cairan interstisial.
rangsangan dari satu hewan ke hewan sistem kardiovaskular Sistem sirkulasi tertutup sistem sirkulasi tertutup Tipe sistem sirkulasi
lain. Istilah ini juga digunakan dalam dengan sebuah jantung dan jejaring dengan darah yang terbatas dalam pembuluh
konteks komunikasi pada berbagai macam bercabang-cabang yang terdiri atas arteri, dan dipisahkan dari cairan interstisial.

Glosarium A*37
sistem trakea Pada serangga, sistem saluran situs E Salah satu dari tiga situs pengikatan cahaya dengan panjang gelombang berbeda-
udara yang bercabang-cabang dan ribosom bagi tRNA saat translasi. Situs E beda'yang diserap dan diteruskan oleh
membentang ke seluruh tubuh serta adalah tempat IRNA yang telah diambil Iarutan pigmen.
mengangkut oksigen langsung ke sel. muatannya meninggalkan ribosom. (E spektrum elektromagnetik I(eseluruhan
sistem tunas Bagian tubuh tumbuhan yang ada adalah singkatan dari e*ll, keluar.) spektrum radiasi, berkisar dari panjang
di atmosfer, terdiri atas batang, daun, dan situs P Satu di antara tiga situs pengikatan gelombang yang kurang dari satu nanometer
(pada angiosperma) bunga. ribosom untuk IRNA selama translasi. Situs sampai lebih dari satu kilometer.
sistematika Bidang sains yang berfokus pada P menahan IRNA yang membawa rantai spektrum kerja Grafik yang menunjukkan
pengklasifikaiian organisme dan penentuan polipeptida yang sedang tumbuh. (P adalah keefektifan relatif radiasi dengan panjang
hubungan evolusioner organisme. singkatan dari peptidil-IRNA.) gelombang yang berbeda-beda dalam
sistematika molekular Bidang sains yang situs restriksi Sekuens spesifik pada untaian mendorong suatu proses tertentu.
menggunakan asam nukleat atau molekul DNA yang dikenali dan dipotong oleh spektrum penyerapan I(isaran kemampuan
lain pada spesies-spesies yang berbeda enzim restriksi. pigmen untuk menyerap cahaya dengan
untuk menyimpulkan hubungan evolusioner. skala Celsius Skala suhu ("C) yang setara berbagai panjang gelombang; serta grafik
sistemik Terjadi di seluruh tubuh dan dengan 5/(9('F-32) yang mengukur titik dari kisaran semacam itu.
memengaruhi banyak atau semua sistem be[<u air pada O"C dan titik didih air pada sperma Gamet .jantan.
tubuh atau organ. 100"c.
spermateka Pada banyak serangga, kantong
sistik fibrosis I(elainan genetik manusia skizofrenia Gangguan mental parah yang pada sistem reproduksi betina tempat
akibat alel resesif untuk protein saiuran dicirikan oleh masa-masa psikotik ketika disimpannya sperma.
klorida; dicirikan oleh sekresi mukus yang pasien kehilangan kemampuan untuk
spermatogenesis Produksi sel sperma matang
berlebihan dan kerentanan terhadap infeksi membedakan kenyataan dari halusinasi.
secara kontinyu dalam jumlah besar di testis.
sebagai akibatnya; fatal jika tidak ditangani. sklera Lapisan luar yang berwarna putih
sistol Tahap siklus jantung ketika ruang jantung spermatogonium Sel yang membelah secara
dan keras, terbuat dari jaringan ikat
berkontraksi dan memompa darah. mitosis untuk membentuk spermatosit.
yang membentuk bola di sekeliling mata
sitokin Anggota kelompok protein yang vertebrata- spesiasi Proses evolusi berupa pemisahan satu
spesies meniadi dua spesies atau lebih.
disekresikan oleh sejumlah tipe sel, sklereid Sel sklerenkim yang pendek dan tidak
termasuk makrofag dan sel T penolong, spesiasi alopatrik Pembentukan spesies baru
beraturan dalam kulit kacang dan selaput
yang meregulasi fungsi limfosit dan sel-sel dalam populasi-populasi yang terisolasi satu
biji. Sklereid tersebar di seluruh parenkima
lain dari sistem kekebalan tubuh. sama lain secara geografi.s.
beberapa jenis tumbuhan.
sitokinesis Pembelahan sitoplasma sehingga sspesiasi simpatrik Pembentukan spesies-
skrotum l(antong kulit di luar abdomen
membentuk dua sel anakan yang terpisah spesies baru dalam populasi yang hidup
yang mewadahi testis; berfungsi dalam
' segera setelah mitosis, meiosis I, atau mempertahankan suhu yang lebih rendah
pada wilayah geografi yang sama.
meiosis II.
bagi testis demi spermatogenesis.
spesies Populasi atau kelompok populasi
sitokinin Anggota kelas hormon tumbuhan dengan anggota-anggota yang memiliki
small interferiilg RNA (siRNA, RNA kecil potensi untuk saling-mengawini di alam dan
berkerabat yang memperlambat penuaan
penginterferensi) MoLekul RNA kecil menghasilkan keturunan yang viabel dan
dan bekerjasama dengan auksin untuk
beruntai-tunggal yang dihasilkan oleh fertil, namun tidak menghasilkan keturunan
merangsang pembelahan sel, memengaruhi
mekanisme selular dari molekul RNA
.jalur diferensiasi, dan mengontrol dominansi yang viabel dan fertil dengan anggota-
panjang beruntai ganda. siRNA berasosiasi
apikal. anggota kelompok lain semacam itu.
dengan satu protein atau lebih dalam sebuah
sitokrom Protein yang mengandung besi yang spesies dominan Spesies dengan kelimpahan
kompleks yang dapat mendegradasi atau
merupakan komponen dari rantai transpor atau biomassa yang sangat tinggi
mencegah translasi mRNA dengan sekuens
elektron pada mitokondria dan kloroplas dibandingkan dengan spesies-spesies
komplementer. Pada beberapa kasus, siRNA
sel eukariotik serta membran plasma sel juga dapat menghalangi transkripsi dengan
lain dalam komunitas. Spesies dominan
prokariotik. memegang kontrol yang kuat terhadap
mendorong modifi kasi kromatin.
sitoplasma lsi sel selain nukleus yang juga l<eberadaan dan persebaran spesies-spesies
somit Satu dari serangkaian blok mesoderm lain.
diselubungi oleh membran plasma.
yang berpasangan, lateral terhadap notokord
sitoskeleton Jaringan mikrotubulus, spesies hampir punah Spesies yang berada
embrio vertebrata.
mikrofilamen, dan filamen intermediet yang dalam bahaya kepunahan di seluruh atau
soredia (tunggal, soredium) Pada liken, gugus di bagian spesifik dari daerah kisarannya.
bercabang-cabang ke seluruh sitoplasma
kecil hifa fungi yang bertanamkan alga.
dan melaksanakan berbagai fungsi mekanis, spesies hasil introduksi Spesies yang
transpor, dan persinyalan. sorus (.jamak, sori) Gugus sporangium pada dipindahkan oleh manusia, baik secara
sitosol Bagian semicair dari sitoplasma.
sporofil pakis. Sorus mungkin tersusun sengaia atau tidak, dari lokasi aslinya ke
dalam berbagai macam pola, misalnya wilayah geografi yang baru; disebut juga
situs A Salah satu dari tiga situs pengikatan garis paralel atau bintik-bintik, yang dapat spesies bukan-asli atau eksotik.
ribosom untuk tRNA selama translasi. Situs
digunakan untuk mengidentifikasi pakis. spesies invasif Spesies, seringkali diintroduksi
A memegang IRNA yang membawa asam
amino berikut yang akan ditambahkan sosiobiologi Bidang yang mempela.jari perilaku oleh manusia, yang merajalela di luar
ke rantai polipeptida. (A singkatan dari sosial berdasarkan teori evolusi. wilayah aslinya.
aminodsil IRNA.) southern blotting Teknik yang memungkinkan spesies keystone Spesies yang tidak harus
situs aktif Bagian spesifik dari suatu enzim yang deteksi sekuens nukleotida spesilik dalam melimpah dalam suatu komunitas, namun
berikatan dengan substrat melalui banyak sampel DNA. Blotting tipeini melibatkan memegang kontrol yang kuat terhadap
interaksi lemah dan yang membentuk elektroforesis gel dari molekul DNA struktur komunitas berkat peranan ekologis
kantong tempat teriadinya katalisis. dan transfer DNA ke sebuah membran atau relungnya.
(blotting), disusul oleh hibridisasi asam spesies rentan Spesies yang dianggap memiliki
situs awal replikasi Tempat replikasi molekul
DNA bermula, terdiri atas sekuens nukleat dengan kuar berlabel. kemungkinan terancam punah dalam waktu
nukleotida spesifik. spektrofotometer Alat yang mengukur proporsi yang tidak lama lagi di masa depan.

A-38 Glosarium
spindel mitosis Sekumpulan mikrotubulus dan terhadap gravitasi, dan ditemukan pada dari molekul protein akibat interaksi
protein-protein terkait yang terlibat dalam organ-organ pengindra yang berfungsi - rantai-rantai samping yang terlibat dalam
pergerakan kromosom selama mitosis. dalam kesetimbangan. interaksi-interaksi hidrofobik, ikatan ion,
spliceosome I{ompleks besar yang terdiri atas stele laringan vaskular dari batang atau akar. ikatan hidrogen, dan jembatan disulfida.
berbagai protein dan molekul RNA yang stenohalin Sebutan untuk organisme yang tidak struktur trofik Hubungan makan-memakan
melakukan splicing terhadap RNA dengan dapat menoleransi perubahan besar dalam yang berbeda dalam suatu ekosistem, yang
cara berinteraksi dengan ujung-ujung osmolaritas eksternal. menentukan rute aliran energi dan pola
intron RNA, melepaskan intron tersebut, steroid Sejenis lipid yang dicirikan oleh karbon siklus kimiawi.
dan menggabungkan kedua ekson yang rangka yang tersusun atas empat cincin struktur usia ]umlah relatif individu dari setiap
bersebelahan. yang dilekati oleh berbagai macam gugus kelompok umur pada suatu populasi.
splicing RNA alternatif Sejenis regulasi gen kimiawi. struktur vestigial Struktur yang marginal dan,
eukariotik pada tingkat pemrosesan RNA; stigma (jamak, stigmata) Ujung lengket dari jika ada, penting dari organisme. Struktur
molekul-molekul mRNA yang berbeda karpel bunga yang memerangkap serbuk vestigial merupakan sisa-sisa dari struktur-
dihasilkan dari transkrip primer yang sama, polen. struktur yang memiliki fungsi penting pada
bergantung pada segmen-segmen RNA stilus Tangkai karpel bunga, dengan ovarium nenek-moyang.
mana yang diperlakukan sebagai ekson di dasar stilus dan stigma di pucuknya. substitusi pasangan'basa Salah satu jenis
dan segmen-segmen RNA mana yang sfipe Struktur mirip batang pada rumput laut. mutasi titik; penggantian satu nukieotida
diperlakukan sebagai intron.
stok Tumbuhan yang menyediakan sistem akar dan pasangannya pada DNA komplementer
spongosol Rongga tengah spons. ketika membuat cangkokan. dengan sepasang nukleotida lain.
spora (1) Dalam siklus hidup tumbuhan atau stomata (tunggal, stoma) Pori-pori mikroskopik substrat Reaktan tempat bekerjanya suatu enzim.
alga yang mengalami pergiliran generasi, yang diapit oleh sel penjaga pada epidermis suhu Besaran intensitas panas dalam derajat,
sel haploid yang dihasilkan dalam sporofit daun dan batang serta memungkinkan mencerminkan energi kinetik rata-rata
melalui meiosis. Spora dapat membelah pertukaran gas antara lingkungan dan dari molekul.
melalui mitosis dan berkembang menjadi bagian dalam tumbuhan.
individu haploid multiselular, gametolit, suksesi primer Sejenis suksesi ekologi yang
stramenopila Protista dengan satu flagela terjadi di daerah yang semula tidak terdapat
tanpa menyatu dengan sel lain. (2) Pada 'berambut' (tertutup oleh penjuluran halus
organisme dan belum terbentuknya tanah.
. fungi, sel haploid, dihasilkan baik secara mirip rambut) dan satu flagela yang mulus
seksual atau aseksual, yang menghasilkan suksesi sekunder Sejenis suksesi yang terjadi
dan lebih pendek.
miselium setelah germinasi. ketika komunitas yang ada dimusnahkan
stratum (jamak, strata) Lapisan batu yang
oleh suatu gangguan yang tidak turut
sporangium (jamak, sporangia) Organ terbentuk ketika lapisanJapisan baru dari
multiselular pada fungi dan tumbuhan, mengacaukan tanah atau substrat.
sedimen menutupi dan menekan lapisan
tempat terjadinya meiosis dan yang lebih tua.
sumasi spasial Fenomena integrasi saraf,
berkembangnya sel haploid. berupa penentuan potensial membran sel
strobilus (jamak, strobili) Istilah teknis pascasinaptik oleh efek gabungan EPSP atau
sporofil Daun termodifikasi yang mengandung untuk gugus sporofil yang umum dikenal
IPSP yang dihasilkan oleh sinapsis-sinapsis
sporangium sehingga terspesialisasi untuk sebagai runjung (cone), ditemukan pada
yang berbeda secara hampir simultan.
reproduksi. sebagian besar gimnosperma dan beberapa
sporofit Pada organisme (tumbuhan dan tumbuhan vaskular tak berbiji. sumasi temporal Fenomena integrasi saraf
beberapa jenis alga) yang memiliki pergiliran
berupa penentuan potensial membran sel
sfroke l(ematian sistem saraf di otak, biasanya
generasi, bentuk diploid multiselular yang pascasinaptik dalam suatu sinapsi kimiawi
akibat pecah atau tersumbatnya arteri di
dihasilkan dari penyatuan gamet. Sporofit oleh efek gabungan EPSP atau IPSP yang
kepala.
dihasilkan berturut-turut secara cepat.
menghasilkan spora haploid melalui meiosis stroke volume Volume darah yang dipompa
yang berkembang menjadi gametofit. oleh ventrikel jantung dalam satu kontraksi
sumbat kuning telur Sekelompok sel
sporopolenin Polimer tahan-lama yang endodermal yang berukuran besar dan
tunggal.
menyelubungi zigot alga karofit yang kaya nutrien, dikelilingi oleh blastopor
stroma i)alam kloroplas, cairan kental kloroplas
sempurna dalam gastrula amfibia. Sel-sel ini
terpapar, dan membentuk dinding spora yang mengelilingi membran tilakoid; terlibat
akan tertutupi oleh ektoderm dan akhirnya
tumbuhan yang mencegah spora mengalami dalam sintesis molekul-molekul organik dari
berada di dalam embrio.
kekeringan. karbon dioksida dan air.
sporosit Sel diploid, dikenal juga sebagai surnber gula Organ tumbuhan penghasil gula
sel stromatolit Batu berlapis-lapis yang terbentuk
yang diproduksi melalui fotosintesis atau
induk spora, yang mengalami meiosis dan akibat aktivitas prokariota yang mengikat
pemecahan pati. Daun dewasa merupakan
menghasilkan spora haploid. lapisan tipis sedimen menjadi satu.
sumber gula utama pada tumbuhan.
stamen Organ reproduksi penghasil polen pada struktur homolog Struktur pada spesies-
bunga, terdiri atas anter dan filamen. spesies yang berbeda, namun mirip karena surfaktan Zat yang disekresikan oleh alveoli
diwariskan pada garis keturunan yang sama.
yang menurunkan tegangan permukaan
stapes Tulang ketiga dari tiga tulang pada telinga
cairan yang menyelubungi alveoli.
tengah; disebut juga tulang sanggurdi. struktur kuartener Bentuk tertentu dari protein
agregat kompleks, ditentukan oleh susunan tabel hidup Tabel data yang merangkum
statokist Sejenis mekanoreseptor yang
khas tiga dimensi dari subunit (polipeptida) mortalitas dalam populasi.
berfungsi dalam kesetimbangan pada
avertebrata melalui pemanfaatan statolit, penyusun protein. tabel reproduksi Rangkuman spesifik-umur
yi"trg r-r"t".tgr"t-rg sel-sel rambut berkaitan struktur primer Tingkat struktur protein yang dari laju reproduksi dalam suatu populasi.
dengan gravitasi. mengacu pada sekuens spesifik asam amino. tabung neural Tabung sel ektodermal yang
statolit (1) Pada tumbuhan, plastida struktur sekunder Pengumparan atau pelipatan melipat ke dalam, membentang di sepanjang
terspesialisasi yang mengandung butiran setempat yang berulang-ulang pada tulang sumbu anterior-posterior vertebrata,
pati padat dan mungkin memainkan punggung polipeptida dari suatu protein terletak dorsal terhadap notokrod. Tabung
peran dalam mendeteksi gravitasi. (2) Pada akibat pembentukan ikatan hidrogen di tersebut akan berkembang menjadi sistem
avertebrata, butiran atau granula padat antara tautan-tautan peptida. saraf pusat.
lain yang mengendap sebagai tanggapan struktur tersier Pembengkokan tak teratur tabung polen Tabung yang terbentuk setelah

Glosarium A-39
germinasi serbuk polen yang berfungsi teknologi Penerapan pengetahuan ilmiah terfosforilasi Sebutan untuk molekul yang
dalam penghantaran sperma ke ovul. untuk tujuan spesifik, seringkali melibatkan berikatan kovalen ke sebuah gugus fosfat.
tahunan (annual\ Tumbuhan berbunga yang industri atau perniagaan namun juga teritorialitas Perilaku hewan yang
menyelesaikan seluruh siklus hidupnya mencakup penggunaan dalam penelitian mempertahankan ruang fisik tertentu dari
dalam satu tahun atau satu musim tumbuh. dasar. serbuan individu lain, biasanya dari spesies
taksis Pergerakan terarah menu.ju atau menjauhi teknologi reproduksi terbantukan Prosedur yang sama.
rangsangan. fertilisasi yang umumnya melibatkan terminal sinaptik Gembungan pada ujung
operasi untuk mengeluarkan sel telur (oosit suatu akson, tempat molekul-molekul
takson (jamak., taksa) Satuan taksonomi
sekunder) dari ovarium seorang wanita neurotransmiter disimpan dan dilepaskan.
yang diberi nama pada tingkat klasifikasi
setelah stimulasi hormon, membuahi sel
apa pun. terminator Pada bakteri, sekuens nukelotida
telur, dan mengembalikan sel tersebut ke
takson saudara Kelompok-kelompok organisme dalam DNA yang menandai ujung sebuah
dalam tubuh wanita.
yang memiliki nenek-moyang bersama yang gen dan memberi sinyal pada RNA
telinga dalam Salah satu dari ketiga daerah polimerase untuk melepaskan molekul
relatifbaru dan oleh karena itu merupakan
utama telinga vertebrata; mencakup koklea RNA yang baru dibuat dan memisahkan
kerabat dekat.
(yang mengandung organ Corti) dan diri dari DNA.
taksonomi Bidang sains yang mempelajari saluran-saluran semisirkular.
penamaan dan pengklasifikasian berbagai termodinamika Bidang yang mempelajari
telinga luar Satu dari tiga wilayah utama telinga tentang transformasi energi yang terjadi
bentuk makhluk hidup.
reptil (termasuk burung) dan mamalia; dalam sekumpulan materi. Lihat hukum
talamus Salah satu dari dua pusat pengintegrasi tersusun atas kanal auditoris dan, pada pertama termodinamika; hukum kedua
pada otak depan vertebrata. Neuron-neuron banyak burung dan mamalia, pinna (daun termodinamika.
dengan badan sel dalam talamus meranting telinga).
masukan saraf ke wilayah-wilayah spesifik di termofil ekstrem Organisme yang bertahan
telinga tengah Satu dari ketiga wilayah utama hidup dalam lingkungan yang panas
korteks serebral dan meregulasi informasi telinga vertebrata; ruang yang mengandung
apa yang diteruskan ke korteks serebral.
(seringkali bersuhu 60-80"C atau lebih
tiga tulang kecil (maleus, inkus, dan stapes)
panas lagi).
talus (jamak, tali) Tubuh rumput laut yang yang menghantarkan getaran dari gendang
mirip tumbuhan, terdiri atas holdfast, stipe, termoklin Stratum sempit dari perubahan suhu
telinga ke iendela oval.
dan blade, namun tidak memiliki akar, yang terjadi secara cepat di lautan dan
telofase Tahapan mitosis kelima sekaligus
batdng, dan daun sejati. berbagai danau di zona-bersuhu sedang.
terakhir, saat nukleus-nukleus anakan
tanggapan (1) Dalam komunikasi sel, perubahan terbentuk dan sitokinesis biasanva telah termoregulasi Penjagaan suhu tubuh internal
dalam kisaran yang dapat ditoleransi.
aktivitas sel tertentu akibat sinyal yang dimulai.
ditransduksikan dari luar sel. (2) Dalam telomer DNA tandem yanng berulang termoreseptor Reseptor yang dirangsang oleh
, homeostasis, aktivitas fisiologis yang (repetitif) di ujung molekul DNA pada panas atau dingin.
membantu mengembalikan suatu variabel kromosom eukariot yang meiindungi teropoda Anggota kelompok purba dari
ke titik setelan. gen-gen organisme dari pengikisan akibat dinosaurus yang merupakan karnivora
tanggapan rangkap tiga Manuver pertumbuhan beberapa kali replikasi bert:utut-turut. Lihat bipedal.
tumbuhan sebagai tanggapan terhadap juga DNA repetitif. terumbu karang Ekosistem yang khas dari
cekaman mekanis, melibatkan perlambatan telomerase Enzim yang mengatalisis daerah tropis yang berair hangat, didominasi
pemanjangan batang, penebalan batang, dan pemanjangan telomer dalam sel-sel germinal oleh struktur rangka keras yang disekresikan
pembengkokan yang menyebabkan batang eukariotik. terutama oleh knidaria penghuni terumbu.
mulai tumbuh secara horisontal. telur amniotik Telur bercangkang tempat Beberapa terumbu karang juga terdapat di
embrio berkembang di dalam kantong perairan dalam yang dingin.
tastan Zat kimia apa pun yang merangsang
reseptor pengindra pada kuncup perasa. amniotik yang berisi cairan dan memperoleh testis (jamak, testes) Organ reproduksi, atau
nutrien dari kuning telur Telur aminiotik gonad, jantan tempat sperma dan hormon-
tautan glikosidik Ikatan kovalen yang terbentuk
dihasilkan oleh reptil (termasuk burung) hormon reproduksi dihasilkan.
di antara dua monosakarida melalui reaksi
dehidrasi. dan mamalia petelur, memungkinkan testosteron Hormon steroid yang diperlukan
hewan-hewan tersebut menyelesaikan siklus untuk perkembangan sistem reproduksi
tegangan permukaan Besaran yang
hidupnya di daratan kering. jantan, spermatogenesis, dan karakteristik
mengukur seberapa sulit meregangkan
tendon laringan ikat berserat yang melekatkan seks sekunder jantan; androgen utama
atau membuyarkan permukaan cairan. Air
otot ke tulang. pada mamalia.
memiliki tegangan permukaan yang tinggi
akibat ikatan hidrogen molekul-molekul teori Penjelasan dengan kisaran luas, tetanus I(ontraksi maksimum dari otot rangka
memunculkan hipotesis-hipotesis baru, yang terjadi terus-menerus, disebabkan oleh
permukaan.
dan disokong oleh banyak sekali bukti. potensial aksi yang berfrekuensi sangat
tekanan akar Dorongan getah xilem ke atas tinggi dan ditimbulkan oleh rangsangan
dalam jaringan vaskular akar. teori kromosom tentang pewarisan Prinsip
dasar dalam biologi yang menyatakan terus-menerus,
tekanan diastolik Tekanan darah di arteri tetrapoda Vertebrata dengan dua pasang
bahwa gen-gen terletak pada kromosom
ket ika ventrikel berelaksasi. tungkai. Tetrapoda mencakup mamalia,
dan bahwa perilaku kromosom selama
tekanan parsial Tekanan yang diberikan oleh meiosis bertanggung .lawab atas pola-pola amfibia, dan burung serta reptil lain.
gas tertBntu dalam campuran gas (misalnya, pewarisan. tidak bergantung'densitas Sebutan untuk
tekanan yang diberikan oleh oksigen dalam teori netral Hipotesis bahwa banyak perubahan setiap karakteristik apa pun yang tidak
udara). evolusioner gen dan protein tidak memiliki terpengaruh oleh densitas populasi.
tekanan sistolik Tekanan darah dalam arteri efek pada kebugaran, sehingga tidak tigmomorfogenesis Tanggapan tumbuhan
ketika ventrikel berkontraksi. dipengaruhi oleh seleksi alam Darwin. terhadap rangsangan mekanis kronis,
tekanan turgor Gaya yang mendesak dinding terapi gen Introduksi gen-gen ke dalam menghasilkan peningkatan produksi etilen.
sel tumbuhan setelah aliran masuk air dan penderita suatu penyakit untuk tujuan Contohnya adalah penebalan batang sebagai
pembengkakan sel akibat osmosis. pengobatan. tanggapan terhadap angin yang kencang.

A-40 Glosarium
tigmotropisme Pertumbuhan yang terarah yang membusuk (humus). translokasi (1) Penyimpangan struktur kromosom
dari tumbuhan sebagai tanggapan terhadap torpor l(ondisi fisiologis ketika aktivitas rendah akibat pelekatan fragmen kromosom ke
sentuhan. dan metabolisme menurun. sebuah kromosom nonhomolog. (2) Dalam
tilakoid Kantong pipih bermembran di dalam torsi Pada gastropoda, proses perkembangan sintesis protein, tahap ketiga dari siklus
kloroplas. Tilakoid terdapat dalam sebuah dengan massa viseral berotasi sebesar 180", pemanjangan, ketika RNA yang membawa
sistem yang saling terhubung di dalam menyebabkan anus dan rongga mantel dari polipeptida yang sedang tumbuh bergerak
kloroplas dan mengandung'mekanisme' hewan tersebut terletak di atas kepalanya. dari situs A ke situs P pada ribosom. (3)
molekular yang digunakan untuk mengubah Transpor nutrien organik dalam floem
totipoten Sebutan untuk sel yang dapat
energi'cahaya menjadi energi kimia. tumbuhan vaskular.
berkembang menjadi semua bagian embrio
timus Organ kecil di rongga dada vertebrata dan dewasa, serta membran-membran transmisi Penerusan impuls saraf di sepanjang
tempat sel T menyelesaikan proses ekstraembrionik, .jika dimiliki oleh suatu akson dan menyeberangi sinapsis.
pematangan. spesies. transpirasi I(ehilangan air melalui evaporasi
tipe parental l(eturunan dengan fenotipe yang trakea Bagian dari saluran respirasi yang dari tumbuhan.
mirip dengan salah satu fenotipe parental; menghubungkan laring dengan bronkus; transpor aktif Pergerakan zat melintasi
mengacu pula pada fenotipe itu sendiri. disebut juga tenggorokan. membran sel, diiringi dengan penggunaan
tipe rekombinan (rekombinan) I(eturunan trakeid Se1 pengangkut air yang panjang energi, melawan gradien konsentrasi atau
dengan fenotipe yang berbeda dari fenotipe dan meruncing, ditemukan dalam xilem elektrokimiawi; diperantarai oleh protein
induknya; juga digunakan sebagai sebutan hampir semua tumbuhan vaskular. Trakeid transpor spesifik.
untuk fenotipe itu sendiri. yang berfungsi sebenarnya sudah tidak transpor pasif Difusi suatu zat melintasi
tiroksin (Tn) Salah satu dari kedua hormon lagi hidup. membran biologis tanpa pengeluaran energi.
yang mengandung iodin dan disekresikan transduksi (1) Sejenis transfer gen horisontal transposon Unsur transposabel yang bergerak
oleh kelenjar tiroid, membantu meregulasi berupa fag (virus) yang membawa DNA dalam genom berkat bantuan intermediet
metabolisme, perkembangan, dan bakteri dari satu sel inang ke sel lain. (2) DNA.
pendewasaan pada vertebrata. Dalam komunikasi sel, pengubahan sinyal triasilgliserol Tigaasam lemak yang ditautkan
tirosin kinase reseptor Protein reseptor di dari luar sel meniadi bentuk yang dapat ke satu molekul gliserol; disebut juga lemak
membran plasma, bagian sitoplasmik menyebabkan tanggapan spesifik oleh sel. atau trigliserida.
- (dalam sel) yang dapat mengatalisis transfer transduksi indrawi l(onversi energi rangsangan triiodotironin (Tr) Satu di antara dua
gugus fosfat dari ATP ke tirosin pada menjadi perubahan dalam potensial hormon yang mengandung iodin dan dan
protein lain. Tirosin kinase reseptor membran dari sel reseptor pengindra. disekresikan oleh kelenjar tiroid, membantu
seringkali memberikan tanggapan terhadap transduksi sinyal Serangkaian langkah yang meregulasi pengaturan metabolisme,
pengikatan molekul persinyalan dengan menautkan suatu rangsangan mekanis, perkembangan, dan pendewasaan pada
cara mendimerisasi dan kemudian kimiawi, atau elektromagnetik dengan suatu vertebrata.
memfosforilasi sebuah tirosin pada bagian tanggapan sel spesifik.
trimester Dalam perkembangan manusia, satu
sitoplasmik reseptor lain dalam dimer transfer gen horisontal Transfer gen dari suatu di antara tiga periode sepanjang 3 bulan
tersebut. Tirosin yang terfosforilasi pada genom ke genom lain melalui mekanisme selama kehamilan.
reseptor kemudian mengaktivasi protein seperti unsur transposabel, pertukaran
transduksi sinyal lain di dalam sel. triploblastik Memiliki tiga lapisan germinal:
plasmid, aktivitas virus, dan mungkin fusi
endoderm, mesoderm, dan ektoderm.
titik percabangan Pada pohon filogenetik, organisme yang berbeda.
Sebagian besar eumetazoa adalah
representasi divergensi dari dua takson atau transformasi (1) Pengubahan sel hewan normal triploblastik.
lebih dari nenek-moyang bersama. Sebagian meniadi sel kanker. (2) Perubahan genotipe
besar titik percabangan ditunjukkan sebagai
trisomik Sebutan untuk sel diploid yang
dan fenotipe akibat asimilasi DNA eksternal
dikotomi, dengan satu cabang yang memiliki tiga salinan kromosom tertentu,
oleh sel.
merepresentasikan garis keturunan yang bukan dua seperti seharusnya.
transgenik Sebutan untuk organisme dengan
memisah (pada titik percabangan) menjadi genom yang mengandung sebuah gen hasil
trofoblas Epitelium luar blastosit mamalia.
dua cabang, masing-masing satu bagi kedua Trofoblas membentuk plasenta bagian
introduksi dari organisme lain, baik dari
takson turunan. fetus, menyokong perkembangan embrio
spesies yang sama maupun berbeda.
titik setelan Pada tubuh hewan, nilai suatu namun tidak menjadi bagian dari embrio
transisi demografik Pergeseran dari itu sendiri.
variabel yang dipertahankan, misalnya pertumbuhan populasi yang cepat, ketika
suhu tubuh atau kadar zat terlarut, demi laju kelahiran mengalahkan laju kematian,
trombus Gumpalan yang mengandung fibrin
homeostasis. menjadi pertumbuhan populasi nol, yang dan terbentuk dalam pembuluh darah dan
menghalangi aliran darah.
TLR (toll-like receptor). Reseptot membran pada dicirikan oleh dengan laju kelahiran dan
sel darah putih fagositik yang mengenali kematian yang rendah. tropik Garis lintang antara 23,5" utara dan
fragmen-fragmen molekul yang dimiliki transkrip primer Transkrip awal RNA; disebut selatan.
secara bersama oleh sekelompok patogen. juga pra-mRNA jika ditranskripsikan dari tropisme Tanggapan pertumbuhan akibat
tonisitas l(emampuan larutan yang mengelilingi gen pengode protein. pembengkokan keseluruhan organ
sebuah sel untuk menyebabkan sel itu transkripsi Sintesis RNA yang menggunakan tumbuhan menuju atau menjauhi
memperoleh atau kehilangan air. cetakan DNA. rangsangan akibat laju pemanjangan sel
topolsomerase Protein yang mengurai, yang berbeda-beda.
transkriptase balik (reverse transcriptase)
memuntir, dan menggabungkan kembali Enzim yang dikodekan oleh virus-virus tropomiosin Protein regulator yang memblokir
untaian DNA. Selama replikasi DNA, tertentu (retrovirus) yang menggunakan situs pengikatan-miosin pada molekul
topoisomerase membantu mengurangi RNA sebagai cetakan untuk sintesis DNA. aktin.
ketegangan pada heliks ganda di depan translasi Sintesis polipeptida yang menggunakan tubuh tumbuhan primer Jaringan-jaringan
garpu replikasi. informasi genetik yang dikodekan dalam yang dihasilkan oleh meristem apikal, yang
topsoil Campuran partikel yang berasal dari molekul mRNA. Ada perubahan 'bahasa' memperpanjang batang dan akar.
batu, organisme hidup, dan materi organik dari nukleotida menjadi asam amino. tubuh tumbuhan sekunder Jaringan yang

Glosarium L-4I
dihasilkan oleh kambium vaskular dan hati, dan lumut tanduk. dan beberapa penelitian tentang DNA,
kambium gabus, yang menebalkan batang tumbuhan vaskular tak berbiji Nama terdii"i atas amoebozoa dan opistokonta.
' dan akar tumbuhan berkayu. Lihat juga Excavata, Chromalveolata,
informal untuk tumbuhan yang memiliki
jaringan vaskular namun tidak memiliki Rhizaria, dan Archaeplastida.
tubulus distal Pada ginjal vertebrata, bagian
nefron yang membantu menyaring kembali biji. Tumbuhan vaskular yang tidak berbiji unit motorikSatu neuron motorik tunggai dan
filtrat dan menvalurkannva ke dalam saluran membentuk satu kelompok parafiletik yang semua serat otot yang dikendalikannya.
pengumpul. mencakup filum Lycophyta (lumut gada dan unit transkripsi Bagian DNA Yang
tubulus proksimal Pada gin.jal vertebrata, kerabat-kerabatnya) dan Pterophyta (pakis ditranskrispsikan meniadi satu molekul
bagian nefron yang terletak langsung di dan kerabat-kerabatnya). RNA.
sebelah bawah kapsula Bowman yang tumor ganas Tumor kanker yang cukup invasif unsur esensial Pada tumbuhan, unsur kimia
mengangkut dan membantu menyaring sehingga mengganggu fungsi-fungsi satu yang diperlukan oleh tumbuhan untuk
kembali filtrat. organ atau lebih. tumbuh dari biji dan menyelesaikan siklus
tubulus seminiferus Tabung yang sangat tumor jinak Massa sel abnormal yang tidak hidupnya, menghasilkan satu generasi lain
menggulung dalam testis, tempat sperma menyebar dari tempat kemunculannya. dalam bentuk biji.
dihasilkan. tundra Bioma pada batas-batas ekstrem unsur kelumit (trace element) Unsur yang
tubulus transversal (T) Pelipatan ke dalam oleh dari pertumbuhan tumbuhan. Di batas- wajib ada demi kelangsungan makhluk
membran plasma sel otot rangka. batas utara, tundra disebut tundra arktik, hidup namun dibutuhkan dalam jumlah
sedangkan di pegunungan, tempat bentuk
i+$;; tudung 5'Bentuk termodifikasi dari nukleotida yang sangat sedikit.
:{jai:ll::l
guanin yang ditambahkan ke nukelotida tumbuhan terbatas sebagai vegetasi semak-
;*::;,::ir semal< rendah atau serupa keset, tundra
unsur kontrol Segmen DNA bukan-pengode
pada ujung 5' molekul pra-mRNA' yang membantu meregulasi transkripsi
:i$..:it disebut tundra alpin.
tudung akar Sel-sel yang membentuk kerucut suatu gen dengan cara berikatan dengan
illlf '.li.: tunikata Anggota subfilum Urochordata,
i-;'jir,*,.rt: di ujung akar tumbuhan yang melindungi faktor transkripsi. Terdapat banyak unsur
kordata sesil yang hidup di laut dan tidak
i -:,r meristem aPikal.
memiliki tulang belakang.
kontrol pada enhanser suatu gen eukariotik.

liifli:. tulang Jaringan ikat yang terdiri atas sel-sel unsur pembuluh Sel pendek dan lebar yang
hidup yang ditahan dalam matriks keras turgid Bengkak atau menggembung, seperti
,ijiii :,. pada sel tumbuhan. (Sel berdinding menjadi
mengantarkan air, ditemukan dalam xilem
dari serat kolagen yang tertanam dalam sebagian besar angiosperma dan sedikit
lii|"jiffi turgid jika memiliki konsentrasi zat terlarut
il!ii$iil.: garam-garam kalsium. tumbuhan tak berbunga. Unsur pembuluh
yang lebih besar daripada sekelilingnya, mati saat matang, berjejer ujung-dengan-
lfi:ffi tumbuhan C, Tumbuhan yang menggunakan
sehingga air masuk ke dalam sel.)
it!; ::]:,l:: siklus calvin untuk langkah-langkah awal ujung untuk membentuk pipa kecil yang
yang menggabungkan CO, ke dalam zat uji microarray DNA Metode untuk mendeteksi disebut pembuluh.
. dan mengukur ekspresi ribuan gen pada
organik, membentuk senyawa tigal<arbon unsur pembuluh tapis Sel hidup yang
saat bersamaan. Sejumlah kecil dari banyak
sebagai intermediet stabil pertama. mengangkut gula dan nutrien-nutrien
sekali fragmen DNA beruntai-tunggal
tumbuhan Cn Sejenis tumbuhan dengan reaksi- organik lain dalam floem angiosperma:
difiksasi ke kaca objek dan diuji untuk
reaksi yang menggabungkan CO, menjadi disebut iuga anggota pembuluh tapis.
melihat apakah ter.jadi hibridisasi dengan
senyawa empat-karbon sebelum siklus Pembuluh tapis terbentuk dari unsur-unsur
sampel-sampel cDNA berlabel.
Calvin; produk akhir dari reaksi-reaksi pembuluh tapis yang dihubungkan ujung
tersebut menyuplai CO, ke siklus Calvin.
uji-silang Penyilangan organisme dengan dengan ujung.
genotipe yang belum diketahui dengan
tumbuhan CAM Sejenis tumbuhan yang unsur Zat apa pun yang tidak dapat diuraikan
individu resesif homozigot untuk mengetahui
menggunakan metabolisme asam genotipe yang belum diketahui itu. Rasio
menjadi zat lain melalui reaksi kimia.
krasulasean, adaptasi untuk fotosintesis fenotipe pada keturunan mengungkapkan unsur transposabel Segmen DNA yang dapat
dalam kondisi lingkungan yang kering. genotipe yang belum diketahui. bergerak dalam genom dari suatu sel berkat
Dalam proses ini, karbon dioksida yang intermediet DNA atau RNA; disebut juga
ujung lengket Ujung beruntai-tunggal dari
memasuki stomata yang terbuka pada unsur genetik transposabel.
fragmen restriksi beruntai-ganda.
malam hari dikonversi menjadi asam-
ukuran populasi efektif Estimasi ukuran untai cetakan Untai DNA yang memberikan
asam organik, yang melepaskan CO,
populasi berdasarkan jumlah betina dan pola, atau cetakan, untuk mengurutkan
untuk siklus Calvin pada siang hari, saat
jantan yang berhasil bereproduksi; biasanya sekuens nukeiotida dalam transkrip RNA.
stomata tertutuP.
lebih kecil daripada populasi total. untai lamban Untai DNA yang disintesis
tumbrrhan hari'netral Tumbuhan dengan
secara terputus-putus, memanjang dengan
pembentukan bunga yang tidak dikendalikan umpan balik positif Mekanisme kontrol
fisiologis dengan perubahan dalam menggunakan fragmen Okazaki, yang
oleh fotoperiode atau paniagng hari.
sebuah variabel memicu mekanisme yang masing-masing disintesis dengan arah 5'+3'
tumbuhan hari-panjang Tumbuhan yang menjauhi garpu replikasi.
memperbesar perubahan tersebut.
berbunga (biasanya di akhir musim semi
umpan-balik negatif Mekanisme utama untai maju Untai DNA komplementer baru
atau awal musim panas) hanya jika periode
homeostasis, dengan perubahan variabel
yang disintesis tanpa putus-putus di
cahaya lebih panjang daripada panjang
sepanjang untai cetakan ke arah garpu
kritisnya. fisiologi yang memicu tanggapan yang
replikasi dengan arah yang selalu 5'-+31
melawan fluktuasi awal.
tumbuhan hari-pendek Tumbuhan yang
uniformitarianisme Prinsip yang menyatakan urea Zat buangan bernitrogen yang larut
berbunga (biasanya pada pengujung musim
dalam air, dihasilkan dalam hati oleh sikius
panas; musim gugur, atau musim dingin) bahwa mekanisme-mekanisme perubahan
metabolik yang mengombinasikan amonia
hanya ketika periode terang lebih pendek tidak berubah sepanjang w^kttt. Lihat
dengan karbon dioksida.
daripada panjang kritisnya. [<atastrofisme.
unikonta Satu dari lima supergrup eukariota ureter Saluran dari ginjal ke kandung kemih.
tumbuhan vaskular Tumbuhan dengan
jaringan vaskular. Tumbuhan vaskular yang diajukan dalam sebuah hipotesis terbaru uretra Saluran yang melepaskan urin dari tubuh
mencakup semua spesies tumbuhan yang tentang seiarah evolusi eukariota. I(lad ini, mamalia di dekat vagina betina dan melalui
masih hidup kecuali lumut daun, lumut yang didukung oleh bukti protein miosin penis pada jantan; .luga berperan sebagai

A-42 Glosarium
saluran keluar untuk sistem reproduksi dinding pembuluh. vili (tunggal, vilus) (1) Penjuluran mirip jari
jantan.
'dari permukaan dalam usus halus. (2)
vasokongesti Pengisian jaringan dengan darah,
usus besar Bagian yang berbentuk tabung pada disebabkan oleh peningkatan aliran darah Penjuluran mirip jari dari korion plasenta
saluran pencernaan vertebrata di antara melalui aiteri-arteri pada jaringan tersebut. mamalia. Dalam jumlah yang sangat banyak,
usus halus dan anus; terutama berfungsi vasokonstriksi Penurunan diameter pembuluh
vili
dapat meningkatkan luas permukaan
dalam penyerapan air dan pembentukan dari organ-organ ini.
darah akibat kontraksi otot-otot polos pada
feses. dinding pembuluh. viroid Patogen tumbuhan yang terdiri atas
usus halu.s Bagian terpan.jang dari saluran molekul RNA sirkular dan telanjang yang
vektor Organisme yang mengangkut patogen
pencernaan, dinamai demikian karena panjangnya beberapa ratus nukleotida.
dari satu inang ke inang lain.
diameternya yang lebih kecil daripada usus
vektor ekspresi Vektor pengklonaan yang
virulen Sebutan untuk sebentuk patogen
besar; tempat utama hidrolisis enzimatik tanaman; tanaman hanya memiliki sedikit
mengandung promotor bakteri yang
makromolekul makanan dan penyerapan pertahanan spesifik terhadap patogen
diperlukan ke arah hulu dari situs restriksi
nutrien. virulen.
tempat gen eukariotik bisa disisipkan,
utrikel Ruang pada vestibula, di belakang sehingga gen tersebut bisa diekspresikan vitamin Molekul organik yang diperlukan
jendela oval, yang membuka ke dalam tiga sebagai bagian dari diet dalam jumlah yang
dalam sel bakteri.
saluran semisirkular. sangat kecil. Mtamin terutama berperan
vektor pengklonaan Dalam rekayasa genetika,
vagina Bagian dari sistem reproduksi betina sebagai koenzim atau bagian dari koenzim.
molekul DNA yang dapat membawa DNA
di antara rahim dan bukaan ke luar; liang asing ke dalam sel inang dan bereplikasi di vitreous humor Materi serupa jeli yang mengisi
peranakan pada mamalia. Selama kopulasi, rongga posterior dari mata vertebrata.
situ. Vektor pengklonaan mencakup plasmid
vagina menjadi tempat pemasukan penis
yang menggerakkan DNA rekombinan dari vivipar Mengacu pada sejenis perkembangan
dan penerimaan sperma.
tabung percobaan kembali ke dalam sel dan yang terjadi ketika anak dilahirkan dalam
vaksin Varian atau derivatifyang tidak berbahaya virus yang mentransfer DNA rekombinan keadaan hidup setelah dipelihara dalam
dari suatu patogen yang merangsang melalui infeksi. uterus dengan suplai darah dari plasenta.
sistem kekebalan inang untuk membangun
vena (1) Pada hewan, pembuluh yang membawa volume residual Jumlah udara yang tersisa
pertahanan melawan patogen tersebut.
darah menuju jantung. (2) Pada tumbuhan, dalam paru-paru setelah mengembuskan
vaksinasi L ihat imunisasi. sebutan lain untuk urat daun atau berkas napas sekuat-kuatnya.
vai<uola Vesikel berselubung membran dengan pembuluh pada daun. volume tidal Volume udara yang dihirup dan
berbagai macam fungsi pada beraneka jenis vena portal hepatika Saluran sirkulasi besar diembuskan oleh mamalia dalam satu napas.
sel yang berbeda. yang membawa darah yang sarat-nutrien vorteks kepunahan Penurunan populasi yang
vakuola kontraktil Kantong bermembran yang dari usus halus ke hati, yang meregulasi mengulir yang terjadi ketika perkawinan-
membantu mengeluarkan air berlebih pada kandungan nutrien darah. dalam (inbreeding) dan hanyutan genetik
protista air tawar tertentu. (genetic drift) berkombinasi sehingga
vena renal Pembuluh darah yang mengangkut
vakuola makanan l(antong bermembran darah meninggalkan ginjal. menyebabkan populasi kecil menyusut
yang terbentuk melalui fagositosis dan, kecuali jika uliran itu dibalikkan,
ventilasi Aliran udara atau air yang melalui
mikroorganisme atau partikel yang permukaan respirasi.
menjadi punah.
digunakan sebagai makanan oleh sel. vulva Istilah kolektif untuk genitalia eksternal
ventral Sebutan untuk bagian bawah hewan
vakuola pusat I(antong bermembran pada sel betina.
dengan simetri radial atau bilateral.
tumbuhan dewasa dengan berbagai peran waktu pergantian(turnover time) Waktu yang
dalam reproduksi, pertumbuhan, dan ventrikel (1) Ruang jantung yang memompa
diperlukan untuk menggantikan tegakan
perkembangan. darah keluar dari jantung. (2) Ruang
suatu populasi atau kelompok populasi
dalam otak vertebrata, terisi oleh cairan
valensi Kapasitas yang mengikat dari suatu (misalnya, fitoplankton), dihitung sebagai
serebrospinal.
atom; biasanya setara dengan jumlah perbandingan biomassa tegakan terhadap
elektron tak berpasangan yang diperlukan venula Pembuluh darah }'ang mengangkut darah produksi.
untuk memenuhi kulit atom terluar antara bantalan kapiler dan vena.
warna aposematik Warna cerah hewan
(valensi). vernalisasi Penggunaan perlakuan suhu dengan pertahanan fisik atau kimiawi yang
variasi Perbedaan di antara anggota-anggota dingin untuk menginduksi tumbuhan agar efektil bertindak sebagai peringatan bagi
spesies yang sama. berbunga. pemangsa.
variasi geografik Perbedaan di antara lungkang- vertebrata Hewan kordata bertulang belakang; warna kriptik l(amuflase sedemikian rupa
lungkang gen dari populasi atau subgrup mamalia, reptil (termasuk burung), amfibia, sehingga mangsa potensial sulit dibedakan
populasi yang terpisah secara geografis. hiu dan pari, ikan bersirip-duri, dan sirip- dari latarnya.
variasi netral Variasi genetik yang tidak daging. wilayah nukleoid Wilayah dalam sel prokariotik
terlihat memberikan keunggulan maupun vesikel Kantong yang terbuat dari membran tempat massa DNA terkonsentrasi.
kerugian selektif. pada sitoplasma. wild. typelndividu dengan genotipe yang paling
vas deferens Pada mamalia, saluran dalam vesikel sinaptik I(antong bermembran umum ditemukan dalam populasi alamiah;
sistem reproduksi jantan yang mengalirkan yang mengandung molekul-molekul juga digunakan sebagai sebutan untuk
spe.rma dari epididimis ke uretra. neurotransmiter pada ujung sebuah akson. fenotipe itu sendiri.
vasa iekta Sistem kapiler dalam ginjal yang vesikel transpor I(antong kecil bermembran wobble Flekslbilitas dari aturan perpasangan
mengedarkan darah ke lengkung Henle. dalam sitoplasma sel yang membawa basa, berupa nukleotida pada ujung 5'
vasektomi Pemotongan dan penutupan setiap molekul-molekul yang diproduksi oleh sel. antikodon IRNA yang dapat membentuk
vas deferens untuk mencegah sperma vesikula seminalis l(elenjar pada jantan ikatan hidrogen dengan lebih dari satu jenis
memasuki uretra. yang menyekresikan komponen cair dari basa pada posisi ketiga (ujung 3') kodon.
vasodilasi Pembesaran diameter pembuluh semen yang melumasi dan memberi gizi xerofit Tumbuhan yang teradaptasi terhadap
darah akibat relaksasi otot-otot polos pada pada sperma. iklim kering.

Glosarium A-43
xilem jaringan tumbuhan vaskular yang tempat teriadinya kariogami dan miosis. bisa berlangsung.
terutama terdiri atas sel-sel mati berbentuk zigot Produk diploid dari penyatuan gamet- zona hibrid Wilayah geografis tempat anggota-
tabung yang mengantarkan sebagian besar gamet haploid saat fertilisasi; telur yang anggota spesies yang berbeda-beda bertemu
air dan mineral dari akar ke atas, ke seluruh terfertilisasi. dan kawin, menghasilkan setidaknya
tubuh tumbuhan. sebagian dari keturunan campuran.
zona abisal Bagian dari zona bentik samudera,
yeast artifi.cial chromosome (YAC, kromosom sedalam 2.000 sampai 6.000 m. zona intertidal Zona dangkal dari samudera
kharnir buatan) Vektor pengklonaan yang yang bersisian dengan daratan dan
zona afotik Bagian dari samudera atau danau
mengombinasikan bagian-bagian penting terletak di antara garis pasang naik dan
di bawah zona fotik, tempat cahaya tidak
dari krom6som eukariotik-titik awal pasang surut.
cukup untuk menembus daerah ini sehingga
(origin) untuk replikasi DNA, sebuah zona limnetik Di danau, permukaan perairan
fotosintesis bisa berlangsung.
sentromer, dan dua telomer-dengan yang terbuka dan mendapat cukup cahaya,
DNA asing. zona aktivitas pemolarisasi (zone of
terletak agak jauh dari pesisir.
polarising activity, ZPA) Blok mesoderm
zat P Neuropeptida yang merupakan sinyal yang terletak tepat di bawah ektoderm, zona litoral Di danau, perairan dangkal dekat
eksitatoris kunci yang memerantarai tempat sisi posterior dari kuncup tungkai pesisir yang memperoleh cukup cahaya.
persepsi nyeri kita. melekat ke tubuh; diperlukan untuk zona neritik Daerah dangkal di laut di atas
zat terlarut Zat yang terlarut dalam suatu pembentukan pola yang benar di sepanjang paparan benua.
larutan. sumbu anterior-posterior tubuh. zona pelagik samudera Sebagian besar
zigomisetes Anggota filum fungi Zygomycota, zona bentik laut Dasar laut. perairan samudera yang jauh dari pesisir,
dicirikan oleh pembentukan struktur keras zona bentik Permukaan bawah dari lingkungan terus-menerus diaduk oleh arus laut.
yang disebut zigosporangium selama akuatik. zona pelusida Matriks ekstraselular yang
reproduksi seksual. zona fotik Lapisan atas yang tipis di laut atau mengelilingi telur mamalia.
zigosporangium Pada fungi zigomisetes, danau, dapat ditembus oleh cahaya dalam zoospora Spora berflagela yang ditemukan pada
struktur keras yang bernukleus banyak jumlah yang cukup sehingga fotosintesis fungi kitrid dan beberapa jenis protista.

A-44 Glosarium
A artropoda 257 catatan geologi 70 eksokeleton 250
asam absisat 421 celahfartng 273 eksotoksin 135
abiotik 434
absisi daun 423
asam salisilat 438 cendawan 204 ekspansi sel 335
adaptasi I aselomata 231 Cephalopoda 252 ekspansin 417
aerob obligat 127
askomisetes 213 charophyta 155 ekstremofil 129
akantodia 279 auksin 416 chicxulub, kawah 80 ektoderm 230
akar 178,31.6,347 australopith 303 chlorophyta 755 ektomikoriza 380
Iateral 316 autopoliploid 51 Chromalveolata 143, 746 fungi 206
sistem 316 avirulen 437 ciliata 747 ektoprokta 249
tunggang 316 Coniferophyta 189 ektotermik 289
B Crbozoa 245 embriophyta 168
akuaporin 351
akurier 3/U bahan bakar hayati 404 Cycadophyta 188 empulur 321
alel. 26 bakteriorodopsin 118 endemik 19
alga bakteri 130 D Endler, John 13
cokelat 150 bakteroid 378 Darwin, Charles 4 endoderm 230
hijau 155 bangun tubuh 228 daun 178,31,8,327,345 endodermis 326.353
merah 154 banjir 435 daur ulang kimia 133 endofit 217
pirang 150 basidiokarpus 215 de-etiolasi 410 endosimbiosis
algin 151 basidiomisetes 215 defisiensi mineral 374 beruntun 74
alimentary canal 248 baslcllum 215 dekapoda 265 sekunder 140
aliran batang 378,327 dekomposer 133 endosperma 194,389
gen 33 saraf dorsal yang berongga dendrochronology 331 endospora 122
massal 352 z/3 determinat 231 endotermik 289
tekanan 362 bienial 321 pertumbuhan 321 endotoksin 135
alopoliploid 52 biji 17r,]B4,392 deuteromycetes 208 eon 70
alveolata 146 bilateria 233 deuterostom, perkem- Entamoeba 160
amfibia 284 binomial 97 bangan 231 epidermis 319
amitochondriate protist 141, bintang Iaut 267 diapsida 289 epifita 382
amniota 287 biofilm 128 diatom 148 epikotil 393
amoeba I43, I53 biogeografi 18 diesius 399 epitet spesifik 97
amoebosit 242 bioremediasi 136 dikariotik 207 erosi 372
amoebozoa 157 biotik 434 dikotil 196 ettlen 422
amonit 253 bipedalisme 304 dimorfisme seksual 37 etiolasi 410
anaerob bivalvia 252 dinoflagellata 146 eudikotil 197
fakultatif 127 blade I5I dinosaurus 289 euglenid 145
obligat I27 blastopor 232 diploblastik 230 Etglenozoa 144
analisis klona 337 blastula 225 diploid 168,225 eumetazoa 233
analogi 101 brakiopoda 250 diploidi 37 euripterid 259
anelida 253 brasinosteroid 420 Diplomonad 144 euteria 297
angiosperma 777,792 briofit u0 domain 98 evolusi 4
basal 197 bryophyta I70 simplas 363 konvergen 18,101
anter 192,387 buah 192,395 dominansi apikal 318 patogen 14
anteridium 169 agregat 395 dormansi 393 pohon 3,10,17
anterior 230 aksesoris 395 dorsal 230 Excavata I42, I44
Anthozoa254 majemuk 395
antropoid 300 sederhana 395 E F
anual 321 bumbungan nerral 275 Ecdysozoa 256 fagositosis 745,1.58
apicomplexa 147 bunga 192,338,387 endosperma 194 faktor
apomiksis 398 lengkap 3BB endosimbiosis 74 F 125
apoplas 351 tak lengkap 388 Ediakara, biota 227 transkripsi spesifik 412
apoptosis 423 burung 291 Edwards, Scott 1 Iamrlt 9/
araknida 259 efek Fanerozoikum 70
archaea 129 C leher botol 31 fartng 273
archaeplastida I43, L54 cacing pendiri 30 feloderm 331
Arkaean 70 pipih 246 ekdisis 234 feromon 207
arkegonium 169 pita 248 ekdisozoa 234 fertilisasi 387
arkenteron 230 Carroll, Sean B. 93 ekinodermata 266 ganda 193,389
arkosaurus 289 Caspari, pita 353 eksaptasi BB fikoeritrin 154

Indeks I-l
fiksasi nitrogen I27, 378 gram-positif 119 isomorfik, pergiliran knidosit 243
filamen 192 gravitropisme 432 generasi 151 koanosit 242
fiIogeni 96,99 gurat sisi, ststem 279 isopoda 265 kolenkim, sel-sel 322
filotaksi 346 gutasi 354 koleoptil 394
filum 98 gymnamoeba 159 T koleoriza 394
fimbria 120 komensalisme 134
|acob, Franqois 86
fitokrom 425 H jam molekular 110 kondriktia 280
fitoremediasi 372 jamur lendir konidium 213
haploid 168
flasid 350 plasmodial 158 konifer 188
hanyutan
floem 178,320 selular 158 konjugasi 125
benua 18,77
florigen 431 jari-jarivaskular 329 konodon 278
genetik 30,111
foram 154 jaringan 316 konsep spesies biologis 44,48
Hardy-Weinberg
foraminifera 154 dasar 321 kopepoda 265
kesetimbangan 27
fosil 5, 15 dermis 319 kordata 268,27I
prrnsip 27
catatan 67 sistem 319 korteks 32I,325
haustoria 206
fotoautotrof 127 vasl<ular 170, 320 kotiledon 194
heksapoda 259
fotoheterotrof 127 kotranspor 348
helaian 318
fotomorfogenesis 425 K kraniata 275
herbivori 436
fotoperiodisme 429 krokodilia 291
hermafrodit 242 kaki 173
fotoreseptorcahaya-biru 425 krustasea 259
heterokarion 207 tabtng 266
fototropisme 413 kuncup
heterokroni 83 kalus 400
fragmentasi 398 aksilaris 318
heteromorfik, generasi 151 kambium
fragmoplas 166 apikal 318
heterosit 127 gabus 324, 331
fungi 204 kura-kura 291
heterospori 185 vaskular 324
gada 215 kutikula 767,256,379
heterosporus 178 I(ambrium, ledakan 75, 227
koenositik 206 heterozigositas rata-rata 23 kantong
fusi protoplas 401 L
hibrida 45 embrio 193, 388
hidrogenosom 144 polen 3BB laminarin 149
G hidroponik, kultur 373 \ampre 277
kapang 208
Qalapagos, I(epulauan 8 hifa 205 kapsul 119,173 lanselet 273
gambut 175 hipokotil 393 karakter 23 larva 225
gametangium 169 holdfast 151 kariogami 208 trokofor 234
gametofit 168 homeobox 225 karpel 192,387 lempeng tapis 323
bfiofit r72 homeotik, gen 84 katastrofisme 6 lentisel 331
gametof.or I72 hominin 302 kation, pertukaran 369 lepidosaurus 290
gastropoda 251 homo 305 keanekaragaman lignin 178
gastrovaskular, rongga 243 sapiens 307 nutrisional 126 liken 218
gastrula 225 homologi 16, 101 kebugaran relatif 35 lokofit 170
gelembung renang 281 homoplasi 101 kekeringan 434 lintah 255
geneflow 33 homosporus 178 kelas 98 loam 359
gene pool 26,170 horizon tanah 369 kelisera 259 lofofor 234,246
genetic drift 30, 111 hormon 413 keliseriforma 259 lofoforata 249
genetic prospecting 139 horologiumJlorae 409 kelp 151 lofotrokozoa 234
gen humus 369 kemoautotrof 127 lophptrochozoa 246
identitas meristem 339 kemoheterotrof 127 luar-kelompok 104
identitas organ 339 I kemotaksis 120 lumut
ortolog 109 kemungkinan maksimum 106 daun I72
ikan
paralog 109 I(enozoikum 70,228 hati 171
bersirip-duri 282
genus 97 kepunahan massal 79 tanduk 171
pasuk 276
getah kesetimbangan tersela 58 lungkang gen 26,1L0
imbibisi 394
floem 361 ketebalan batang 347 lycophyta 770
inang 133
xilem 354 indeks area daun 346 keuntunganheterozigot 3B
gibereiin 419 indeterminat, pertumbuhan khamir 205 M
gimnosperma 777, L87 327 kinetoplas 145 magnoliid 197
Ginkgophyta 188 infloresensia 388 kinetoplastid 145 Major HistocompatibilitY
glomeromisetes 213 informasi posisi 336 kingdom 98 Complex, gen 2
gnatostoma 279 inkompatibilitas-diri 399 kinodon 71 makroevolusi 43, 64
GM 401 irigasi 370 kitin 205 makronutrien 373
Gnetophyta 189 integumen 186 kiton 251 mamalia 294
grad 170 internodus 318 kitrid 210 mandibula 260
gram-negatif 119 invertebrata 238 kladistika 103 mantel 250
Gram, pewarnaan 119 isolasi reproduktif 44 \din 24 manusia 302

t-2 lndeks
marsupialia 296 no-till agriculture 372 pengukuhan 55 protein 41-2
massa viseral 250 notol<ord 272 penyibakan 225 kejut-panas 435
medusa 243 nucleariid 209 indeterminat 232 transpor 348
megafil 178 nukleoid 121 radtal 232 Proterozoikum 70
megapascal 349 nukleomorf 140 spiral 231 protista 139
megaspora 179 nutrisi 368 pepagan 332 amitokondriata 141
meristem 321 peptidoglikan 119 fotosintetik 161
apikal. 169, 321 o perampingan-diri 362 simbiotik 161
interkalar 326 Oligochaeta 254 perenial 321 protobion 66
lateral 321 On the Origin of Species by pergiliran generasi 151, 168 protonefridia 246
mesoderm 230 periderm 3I9,33I protonema 172
Means of Natural
mesofil 327 perisikel 326 protostom 231
Selection 9
mesohil 242 peristom 173 pseudopodia 153
oomisetes 151
Mesozoikum 70,228 peroksisom 166 pseudoselomata 231
operkulum 281
metabolismeprokariotik 127 pertanian berkelanjutan 370 pterofit 170
opisthokonta 160,209
metamorfosis 225 pertumbuhan pterophyta 170
ordo 97
sempurna 262 prlmer 321 pterosaurus 289
organ 316
tidak sempurna 262 sekunder 321
orientasi daun 346
metanogen 130 perubahan fase 338 R
oskulum 242
mikoriza 167, 206, 347, 380 petal 192,387
osmosis 348 radula 251
arbuskular 206,38I pewarisan sifat 23
osteiktla 281 radiasi adaptif 81
mikosis 220 pH tanah 371
ovarium 192,387 radikula 393
mikroevolusi 22,43 PhyloCode 98
ovipar 281 radiolaria 154
mikrofil 178, pilus seks 120
ovovivipar 281 radiometric dating 69
mlKronutllen J/J pistil 3BB
ovul 186,388 ratiti 293
mikropil 193 pita
relativefitness 35
mikrospora 779,388 preprofase 334
P reproduksi
mikrosporangium 388 Caspari 353
paleoantropologi 302 seksual 25
mikrosporidia 209 plakoderma 279
paleontologi 6 aseksual 396
mikrotubulus 335 planaria 247
reproduksivegetatif 398
miksotrof 140 Paleozoikum 70,227 plasenta 296
pangaea 18,78
reptil 2BB
miriapoda 259 plasmid l2l,725
reseptakel 387
miselium 205 panjang malam kritis 429 plasmodesmata 351
resistensi sistemik yang
mitosom 144 parabasalid 144 plasmodium 158
parafiletik diperoleh 437
model ABC 339 103 plasmogami 207
respirasi anaerobik 127
modifikasi parareptil 289 plasmolisis 119, 350
genetik 375 parasit 134 respons 412
pohon filogenetik 98
protein 412 parasitisme 134 hipersensitif 437
polaritas 336
molting 256 parenkim, sel-sel 322
rangkap-tiga 422
polen, serbuk 186
moluska 250 parsimoni maksimum 105 Rhizaria 743,153
Polichaeta 255
monofiletik 103 ribozim 67
partenogenesis 249 polifiletik 103
monogenea 248 ritme sirkadia 428
paru-paru buku 260 polinasi 186,388
monokotil patogen 134,437
rtzoDaKtert 5/ /
196 silang 193
monotremata 296 rizord I72
pedomorfosis 84 polip 243
morfogenesis 333 rizosfer 376
pemakan suspensi 242 poliploidi 51
morfologi 315 rongga
pemampatan tanah 372 politomi 99
motilitas mantel 250
120 pematangan buah 424 pompa proton 348
mutasl 25 pembawa pesan kedua 411 populasi 26
tubuh 230
titik rosot gula 361
25 pembelahan sel 334 posterior 230
multiselularitas 75 rotasi tanaman 379
pembentukan pola 336 potensial
mutualisme 133 pembuluh 323 air 349
rotifer 248
Myxint 276 runutan daun 329
air 266 aksi 433
pemupukan 371 membran 348
pencangkokan 400 osmotik 349 s
N pengelompokan filogenetik tekanan 349 scala naturae 5
Nean{erthal 306 108 zat terlarut 349 Scyphozoa 245
nemaioda 256 pengenalan gen-untuk-gen predator 13 sefalisasi 230
nematokist 243 437 Primata 297 selaput biii 393
Neoproterozoikum 227 penggunaan alat 305 primordia daun 326 seleksi
nitrifikasi 377 penghalang produsen 161 alam 8,11,30
nodul 378 pascazigotik 46 progimnosperma 187 bergantung-frekuensi 3B
nodus 318 prazigotrk 45 prokariota 118 buatan 11
nomenklaturbinomial 97 reproduktif 45 prospeksi genetika 139 direksional 35

Indeks I-3
disruptif 36 sorus 178 T vaskular 170
interseksual 37 spektrum aksi 425 vaskular tak berbiji 170,
tabung polen 388
intraseksual 37 spesiasi 43 176
taksis 120
penstabilisasi 36 alopatrik 48,78 tunas, sistem 316
takson 98
penyeimbang 38 simpatrik 51 tunikata 274
taksonomi 97
seksual 37 spesies 2,43,44 Turbellaria 247
talus 151
spesies 88 biologis 44 turgid 350
tangkai daun 318
selom 230 ekologis 4B tekanan
selomata 230 filogenetik 48 akar 354
sel morfologis 48 turgor 349
U
dinding 119 spongosol 242 tekstur tanah 369 umur fosil 69
pendamping 323 spons 242 telur amniotik 287 Unikonta I43,156
penjaga 327 spora 168 teori netral 111 unsur esensial 373
transfer 351 sporangium 169 terapsida 71 unsur pembuluh 323
tumbuhan 321 sporofil 178
termofil el<strem 130 urat daun 318
senesensia 423 sporofit 168
teropoda 289
sepal 192,387 briofit u3 testa 154 V
septa 206 sporopolenin 166 tetrapoda 283 variasi
serbuk polen 3BB sporosit 169
tigmomorfogenesis 433 genetis 37
seta 173 sporozort 147 tigmotropisme 433 geografrs 24
sibakan faring 273 stamen 192,387 topsoil 369 individual 23
siklus nitrogen 377 statolit 432 torsi 251 netral 39
hidup 321 stek 400
trakeid 178,323 ventral 230
simbion 133 stele 320 transduksi 124,44L vernalisasi 430
simbiosis 133 stigma 3BB
transfer gen horizontal 113 vertebrata 271
simetri stipe 151 transformasi 124 virulen 437
bilateral 229 stok 400 transgenik 401
stomata 175,327
radial, 229
stramenopila 147
translokasi 360 sr
simplas 351 transpirasi 354
sinapsida 77,295 strata 5 waktu-paruh 69
transpor 348
slnyal 411 stress
trematoda 248 X
sion 400 dingin 435
tren evoiusi 8B
sirip-daging 283 garam 435
triplobiastik 230 xerofita 359
sirkadia, ritme 359 lingkungan 434 tropisme 413 xilem 178,320
sirkulasi terbuka, sistem 258 panas 435 tunas 326
sistematika 96 strobili 178
tubuh tumbuhan Z
molekular 103 stromatolit 73 primer 325 Zambryski, Patricia C. 3I2
sistem gurat sisi 275 struktur sekunder 329 zigomisetes 210
jaringan 315 homolog 16
tudung akar 325 zigosporangium 212
sistemik 364 vestigial 16 tumbuhan zigot 225
sitokinin 418 suberin 331 hari-netral 429 zona hibrida 54
sklereid 322 sumber gula 361 hari-panjang 429 sel 325
sklerenkim, sel-sel 322 hari-pendek 429 zoospora 151,2I0
soredia 219

l-4 Indeks

Anda mungkin juga menyukai