Anda di halaman 1dari 11

Sistematika Laporan Praktikum Biologi Sel

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI SEL

KELAS : PSPB 22 A

KELOMPOK : III

LABORATORIUM BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


Sistematika Laporan Praktikum Biologi Sel

2024

I. JUDUL PRAKTIKUM : BENTUK DAN STRUKTUR SEL PROKARIOTIK

II. TUJUAN PRAKTIKUM :


 Mengidentifikasi cyanobacteria pada air berwarna hijau.
 Mengetahui ciri cyanobacteria.
 Memahami klasifikasi cyanobacteria.
 Mengetahui implikasi dari cyanobacteria.
 Mengetahui cara penanggulangan populasi cyanobacteria.

III. DASAR TEORI


Pada mata pelajaran Biologi terdapat beberapa materi pokok, diantaranya
adalah Sel. Sel pertama kali di temukan oleh Robert Hooke tahun 1665 dari
pengamatan penampang melintang sayatan tipis gabus dari batang tumbuhan dibawah
mikroskop. Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil pada makhluk hidup.
Pada makhluk hidup multiseluler sel-sel yang serupa berkumpul bersama dan
menjalankan satu fungsi yang sama membentuk jaringan. Sel merupakan unit terkecil
dari mahluk hidup yang berarti sel mampu atau dapat tetap hidup tanpa kehadiran sel
lain (Pulungan, 2017).
Sel prokariotik berasal dari bahasa Yunani (pro: sebelum, karyon: inti/nukleus)
yaitu sel yang tidak memiliki inti sel. Hal ini tidak berarti bahwa sel prokariotik tidak
memiliki materi genetik, melainkan materi genetiknya tersebar di dalam sitoplasma
yang dikenal dengan istilah nukleoid. Ukuran sel prokariotik sangat kecil kisaran 1−10
μm. Prokariotik awalnya diklasifikasikan kedalam kingdom monera. Tetapi studi
molekuler membaginya menjadi dua kingdom berbeda yaitu eubacteria dan
archaebacteria. Sebagian besar prokariotik yang hidup di tanah, penyebab penyakit,
dan bakteri di kehidupan sehari-hari termasuk ke dalam eubacteria. Sedangkan
archaebacteria ditemukan pada lingkungan yang ekstrim seperti di air panas, air garam
Sistematika Laporan Praktikum Biologi Sel

pekat, mata air vulkanik, sedimen laut dalam, lingkungan asam, dan kondisi ekstrim
lainnya (Alberts, et al., 2004).

Gambar 1. Struktur Sel Prokariotik


Sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Prokariota.

Sel merupakan struktur terkecil yang mampu melakukan pertumbuhan dan


reproduksi. Struktur sel dibagi menjadi struktur sel prokariotik dan eukariotik. Selain
itu akan dibahas pula sel tumbuhan, Struktur Sel Prokariotik Semua sel prokariotik
mempunyai membran plasma nukleoid (berupa DNA dan RNA) dan sitoplasma yang
mengandung ribosom. Sel prokariotik tidak memiliki membran inti. Ciri-ciri lain pada
sel prokariotik adalah tidak memiliki sistem endomembran seperti pada retikulum
endoplasma dan kompleks golgi. Selain itu sel prokariotik juga tidak memiliki
mitrokondria dan kloroplas. Contoh sel prokariotik adalah bakteri dan ganggang biru.
Berikut akan diuraikan bagian-bagian tubuh sel E.coli yang meliputi dinding sel,
membran plasma, sitoplasma, masosom, ribosom, DNA dan flagella ( Kurniati, 2020).
Cyanobacteria atau alga hijau biru merupakan jenis mikroorganisme bersel satu
ataupun bersel banyak dan bersifat prokariotik dan memiliki klorofil a . Cyanobacteria
dapat menggabungkan sifat prokariotik dan sifat tanaman. Cyanobacteria lebih efisien
menyerap energi solar (matahari) dan karbon dioksida menjadi bahan bakar dalam
sistem biologisnya dibandingkan tanaman darat yang membentuk polisakarida melalui
proses fotosintesis.Beberapa manfaat menggunakan Cyanobacteria sebagai sumber
biodiesel adalah keragaman hasil metabolisme dan struktur sesuai dengan habitat dan
morfologinya. Persyaratan untuk hidup dari Cyanobacteria sederhana dan dapat
mensintesis produk hidrogen dan oksigen. Selain itu, Cyanobacteria lebih mudah untuk
Sistematika Laporan Praktikum Biologi Sel

dimanipulasi genetiknya dalam produksi bahan bakar.Proses fotosintesis yang dapat


berlangsung di dalam sel Cyanobacteria menyebabkan mikroorganisme ini dapat
menghasilkan protein, karbohidrat, asam lemak, dan lipid melalui siklus Calvin.
Selanjutnya, komponen karbohidrat dapat diubahmenjadi bioetanol melalui proses
fermentasi dan asam lemak dapat diubah melalui proses transesterifikasi menjadi
biodiesel (Rusydi, 2018).

Gambar 2. Contoh Cyanobacteria ( Rusydi, 2018).


Cyanobacteria/Cyanophyta atau alga hijau biru merupakan kelompok alga
prokariotik. Organisme tersebut memiliki peran sebagai produsen dan penghasil
senyawa nitrogen di perairan. Beberapa Cyanobacteria juga diketahui dapat
memproduksi toksin (racun). Selain menghasilkan toksin, Cyanobacteria mampu
menghasilkan senyawa yang bermanfaat bagi mahluk hidup lain, antara lain protein
dan senyawa lain untuk obat-obatan. Organisme tersebut bersifat kosmopolit, tidak
hanya ditemukan di habitat akuatik melainkan juga ditemukan di habitat terestrial.
Cyanobacteria ada yang hidup sebagai plankton dan ada pula yang hidup sebagai
bentos (Prihantini dkk, 2010). Pada Membran Sel Cyanobacteria berfungsi untuk
melindungi bakteri dari lingkungan yang tidak dapat diprediksi dan seringkali tidak
bersahabat, sel-selnya dibungkus oleh struktur berlapis-lapis yang kompleks. Struktur
lapisan ini tidak sama untuk semua bakteri dan dibagi menjadi dua kategori besar yang
dikenal sebagai Gram-positif dan Gram-negatif, dimana bakteri Gram-positif
dikelilingi oleh lapisan peptidoglikan yang tebal tetapi tidak memiliki membran luar.
Di sisi lain, bakteri Gram-negatif memiliki dinding sel peptidoglikan yang tipis, serta
membran luar yang mengandung lipopolisakarida (Pratiwi, R. H. 2017).
Sistematika Laporan Praktikum Biologi Sel

Contohnya Spirulina sp adalah jenis Cyanobacteria atau bakteri yang


mengandung klorofil dan dapat bertindak sebagai organisme yang bisa melakukan
fotosintesis untuk membuat makanan sendiri. Berbentuk filamen yang tersusun atas
sel-sel yang berbentuk silindris, tidak bercabang, berbentuk helik dan mengandung
phycocyanin tinggi sehingga warna cenderung hijau kebiruan. Spirulina sp dapat
tumbuh dengan baik di danau, air tawar, air laut, dan Spirulina sp juga memiliki
kemampuan untuk tumbuh di media yang mempunyai alkalinitas tinggi, (Kolin dkk,
2018). Cyanobacteria jenis bakteri fotosintetik yang memiliki pigmen klorofil a,
karatenoid, dan fikobiliprotein, sehingga memungkinkan untuk melakukan fotosintesis
sendiri. Divisi Cyanobacteria terdiri dari beberapa mikroalga hijau-biru dan bersifat
unisesuler, berfilamen atau berkoloni, tidak memiliki membran internal, tidak
memiliki organel/nukleus, dan warna alga ini hijau-biru, hijau-hijau, ungu, cokelat,
merah-jingga tergantung pada konsentrasi pigmen klorofil, fikosianin, dan fikoeritin.
Divisi Cyanobacteria ini beranggotakan 1.500 spesies, yang bercirikan warna
hijau kebiru- biruan, yang disebabkan suatu pigmen tambahan selain klorofil dan
karotenoid, ada yang unisesuler tapi kebanyakan berkoloni. Kelas Cyanophyceae atau
alga biru-hijau termasuk dalam divisi Chyanobacteria yang memiliki kombinasi
klorofil bewarna hijau dan fikosianin bewarna biru. Jenis mikroalga ini mempunyai
habitat di air tawar, air laut, dan air payau Divisi Chyanobacteria merupakansel
eukariotik, memiliki membran inti dan nukleus, memiliki dinding sel yang tebal
(peptidoglikan), lentur, dan sel-selnya tidak memiliki flagel (Harmoko, H., &
Krisnawati, Y., 2018).

METODE
A. Alat & Bahan
Alat
Tabel 1. Alat yang digunakan :

Nama Alat Spesifikasi Jumlah


Mikroskop - 1
Object glass -
Sistematika Laporan Praktikum Biologi Sel

Cover glass -
Pipet tets - 1
Alat tulis -
Tissue - 1
Cawan petri - 1
Handphone untuk - 1
dokumentasi

Bahan
Tabel 2. Bahan yang digunakan :

Nama Bahan Spesifikasi Jumlah


Air kolam yang berwarna - 1 tetes
hijau
Aquades - 1 tetes

B. Prosedur Kerja

Mengumpulkan alat Mengambil air yang berwarna hijau yang dimasukkan ke


dan bahan dalam botol sampel bersih

Ambil sampel air kolam berwarna hijau dengan pipet tetes

Pelaksanaan Mengambil air yang berwarna hijau yang dimasukkan ke


dalam botol sampel bersih

Tutup dengan cover glass

Amati dengan bmikroskop perbesaran lemah kemudian


Pengamatan kuat. Gambar hasil pengamatan, foto hasil pengamatan,
dan buat keterangan pbagan sel yang diamati.

IV. HASIL & PEMBAHASAN


Sistematika Laporan Praktikum Biologi Sel

A. Hasil

No. Gambar Keterangan


1 Air kolam yang berwarna hijau : Microcystic aeruginosa adalah bakleri
a. Microcystis aeruginosa fototropik. la mudah tumbuh di air yang
yang kaya nutrisi dan mengalir perlahan
karena kemunculannya sebagai endapan
hehijauan di permukaan kolam atau danau
yang menyerupai pertumbuhan alga, maka
alga ini biasa disebut sebagai "alga biru-
hijau". Microcystis aeruginosa adalah
cyanobacteria kolonial uniseluler yang
umum diemukan di lingkungan air tawar.
Bakteri ini menghasilkan racun berbahaya
yang menimbulkan resiko kesehatan bagi
populasi yang tinggal dan memanen di
daerah yang terkontaminasi dimana ia
bakembang.

Klasifikasi :
Kingdom : Bacteria
Phylum: Cyanobacteria
Class : Cyanophyceae
Ordo : Chroococcales
Family : Microcystaceae
Genus : Microcystis
Spesies : Microcystis aeruginosa

Ciri umum dari Paramecium adalah


b. Protozoa (Paramecium bergerak dengan silia (bulu getar),
caudatum) uniseluler, hidup bebas di lingkungan
berair yang banyak mengandung bahan
Sistematika Laporan Praktikum Biologi Sel

organic, selnya diselubungi oleh pelikel,


dua inti sel (mikronukleus don
makronukleus, berkembangbiak secara
aseksual dengan pembedahan biner dan
seksual dengan konjugasi.

Klasifikasi :
Kingdom : Protista
Phylum : Protozoa
Kelas : Ciliata
Ordo : Hymnestomatida
Famili : Paramaecidae
Genus : Paramecium
Spesies : Paramecium caudatum

2 Air aquades Berdasarkan hasil pengamatan, kami tidak


menemukan adanya cyanobacteria pada
sampel ini.

B. Pembahasan

Hasil dari kegiatan praktikum yang telah dilaksanakan dengan cara mengamati filum
cyanobacteria melalui mikroskop diperoleh Mycrocystis aeruginosa. Bakteri ini ditemukan
dari bahan air kolam yang berwarna hijau. Mycrocystis termasuk bakteri fototropik di mana
mudah bertumbuh di air yang kaya akan nutrisi dan mengalir perlahan. Bakteri ini berkolono-
koloni yang kemunculannya tampak seperti endapan kehijauan di permukaan kolam maupun
danau, yang menyerupai alga, maka dari itu, sering disebut dengan alga biru-hijau.

Cyanobacteria atau alga hijau biru merupakan jenis mikroorganisme bersel satu ataupun
bersel banyak dan bersifat prokariotik dan memiliki klorofil a. Cyanobacteria dapat
menggabungkan sifat prokariotik dan sifat tanaman. Cyanobacteria lebih efisien menyerap
Sistematika Laporan Praktikum Biologi Sel

energi solar (matahari) dan karbon dioksida menjadi bahan bakar dalam sistem biologisnya
dibandingkan tanaman darat yang membentuk polisakarida melalui proses fotosintesis.
Mycrocistis aeruginosa ini merupakan jenis bakteri fotosintetik yang memiliki pigmen
klorofil a, karatenoid, dan fikobiliprotein, sehingga memungkinkan untuk melakukan
fotosintesis sendiri.

Berdasarkan hasil studi literatur diperoleh bahwa Mycrocistis ini termasuk ke dalam
divisi cyanobacteria yang di mana mikroorganisme ini bersel satu ataupun bersel banyak dan
bersifat prokariotik dan memiliki klorofil, karatenoid, dan fikibiloprotein, yang ketiga ini
berfungsi untuk menghasilkan makanannya sendiri. Adapun berdasarkan hasil pengamatan,
kami mengamati bahwa Mycrocistis ini hidup berkoloni-koloni dan berwarna hijau terang.

V. Kesimpulan & Saran

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan telah teridentifikasi satu spesies yaitu Mycrocistis


aeruginosa yang ditemukan melalui mikroskop dari bahan air yang berwarna hijau. Adapun
ciri-ciri dari Mycrocistis ini adalah hidupnya berkoloni, bersel satu ataupun bersel banyak dan
bersifat prokariotik dan memiliki klorofil, karatenoid, dan fikibiloprotein. Adapun klasifikasi
dari spesies yang telah diperoleh yaitu Kingdom : Bacteria, Divisi : Cyanobacteria, Class :
Cyanophyceae, Ordo : Chroococacales, Family : Mycrocistaceae, Genus : Mycrocistis, Spesies
: Mycrocistis aeruginosa.

Cyanobacteria memberi dampak terhadap lingkungan dengan mempengaruhi


keseimbangan ekosistem akuatik melalui penurunan kualitas air dan toksin yang dapat
meracuni ekosistem tersebut. Sehingga, perlu adanya pemantauan kualitas air dan populasi
cyanobacteria agar tidak terjadinya ledakan populasi atau keberadaan toksin.

Saran

Untuk memperoleh hasil yang lebih maksimal dalam hal ini, perlu digunakannya
mikroskop dengan resolusi tinggi agar diperoleh gambar yang lebih jelas dari struktur sel
Sistematika Laporan Praktikum Biologi Sel

prokariotik sehingga juga memudahkan dalam identifikasi. Serta perlunya studi literatur untuk
mengidentifikasi stuktur dengan lebih akurat.

VI. Daftar Pustaka

Fajriana, N., Abdullah, A., & Safrida, S. (2017). Analisis miskonsepsi buku teks pelajaran
biologi Kelas XI semester 1 SMAN di Kota Banda Aceh. BIOTIK: Jurnal Ilmiah
Biologi Teknologi Dan Kependidikan, 4(1), 60-65.

Fatmariza, M., Inayati, N., & Rohmi, R. (2019). Tingkat Kepadatan Media Nutrient Agar
Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus. Jurnal Analis Medika
Biosains (JAMBS), 4(2), 69-73.

Harmoko, H., & Krisnawati, Y. (2018). Keanekaragaman mikroalga divisi cyanobacteria di


danau aur Kabupaten Musi Rawas. Jurnal Biodjati, 3(1), 8-14.

Kurniati, Tuti. (2020). BIOLOGI SEL. Bandung: Cendekia Press

Kolin, F. A. M., Priyayi, D. F., & Hastuti, S. P. (2018). Pengembangan Modul Berbasis
Keterampilan Proses Sains (KPS) pada Materi Sistem Organisasi Kehidupan Tingkat
Sel. BIOEDUSAINS: Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains, 1(2), 163-176.

Khalil, M., & Pi, S.(2020) PROSPEKTIF BIODISEL DARI CYANOBACTERIA DAN
MIKROALGA. Banda Aceh : Sefa Bumi Persada

Pulungan, N. A. (2017).The Comparison of Student Achievement and Student Activity in


Cooperatif Learning With TPS and STAD at TopicofCellin Senior High School.
Jurnal Pendidikan Biologi,7 (2),108 - 116.

Pratiwi, R. H. (2017). Mekanisme pertahanan bakteri patogen terhadap antibiotik. Jurnal pro-
life, 4(3), 418-429

Prihantini, N. B., Wardhana, W., Hendrayanti, D., Widyawan, A., Ariyani, Y., & Rianto, R.
(2010). Biodiversitas Cyanobacteria dari beberapa situ/danau di kawasan Jakarta-
Depok-Bogor, Indonesia. Makara Journal of Science, 12(1), 3.
Sistematika Laporan Praktikum Biologi Sel

Satiyarti, R. B., Nurmilah, N., & Rosahdi, T. D. (2017). Identifikasi Fragmen DNA
Mitokondria pada Satu Garis Keturunan Ibu dari Sel Epitel Rongga Mulut dan Sel
Folikel Akar Rambut. Biosfer: Jurnal Tadris Biologi, 8(1), 13-27.

Anda mungkin juga menyukai