Anda di halaman 1dari 4

Pertanyaan PPT deteksi dini lesi prekanker

1. Seperti apakah kriteria lesi prekanker yang akan lanjut menuju ke tahap kanker? (Raden roro
Syafitrina Wiradani/22010218120023)
2. Apa indikasi pemilihan pemeriksaan penunjang autofluoresence? Sectio Aprista
(22010218120012)
3. Tindakan bedah yang dilakukan pada pasien kanker rongga mulut biasanya menyebabkan
defek sehingga rehabilitasi yang dilakukan adalah dengan pembuatan obturator. Nah untuk
obturator sendiri yang saya ketahui hanya dapat diberikan untuk menggantikan palatum dan
mukosa yang ada pada rongga mulut. Dimana pemberian obturator itu tujuannya untuk
memperbaiki fungsi dari rongga mulut yang salah satunya untuk memperbaiki fungsi
pengunyahan dan penelanan. Pertanyaannya, bagaimana jika kanker terjadi pada lidah?
Perawatan rehabilitasi apa yang dapat dilakukan untuk mengembalikan fungsi lidah
tersebut? Apakah ada alat semacam obturator yang diperuntukkan untuk lidah?
(Lailatul Maulidiah/22010218120003)
4. untuk screening lesi pre kanker kan pertama dilakukan toluidine blue terlebih dahulu, jika
ada retensi warna maka harus dilakukan pemeriksaan lanjutan, nah sebaiknya pemeriksaan
lanjutan yang dilakukan itu brush biopsy atau sitologi eksfoliatif ya prof? karena saya
sempat membaca jika sitologi eksfoliatif itu dia nilainya terbatas karena agak susahnya
dalam pengambilan sampel yang harus mencapai basal epithelium, terimakasih prof. Ani..
(vignarossa P/22010218140061)
5. Dari skrinning kanker oral mana yang paling memiliki tingkat sensifitas tinggi dan efektif
untuk mendeteksi adanya kanker? Dan faktor apa saja yang membuat kesalahan pada
skrinning tersebut? Apakah terdapat perbedaan pada lokasi kanker terhadap hasil skrining?
(Annisa Kusuma Wardani/22010218130032)
6. Bagaimana cara mengetahui kanker tersebut bukan berasal dari lesi prekanker?
(Azzah ulima rahma/22010218110026)
7. di PPT disebutkan bahwa lesi prakanker belum tentu jadi kanker mulut belum tentu melalui
lesi prakanker. Lalu bagaimana tau kalau pasien itu kena Oral Cancer jika tidak ada
lesiprakanker? (Putri Febiana/22010218120006)
8. Apakah ada kelemahan untuk tes toluidine blue pada skrining lesi prekanker oral, karena
jika pemeriksaan dilakukan di rongga mulut ada saliva, jika terkena kontaminasi saliva
apakah dapat mempengaruhi hasil pewarnaan? Terimakasih (Eva
Kurnianda/22010218140055)
9. izin bertanya dokter, di PPT disebutkan jika tidak semua lesi prekanker dapat menjadi
kanker, apakah ada situasi khusus sehingga lesi prekanker tersebut berubah menjadi kanker?
Selanjutnya terkait etiologi dokter, apakah faktor resiko tersebut dapat menyebabkan kanker
jika faktor resikonya berdiri sendiri? Atau faktor resikonya harus banyak dulu baru dapat
menjadi kanker? Terimakasih dokter (Indryasari/22010218130027)
10. untuk alkohol dapat berkaitan dengan karsinoma skuamus sel itu pada saat dikonsumsi atau
pada saat di rongga mulut? apabila sudah berkaitan pada saat di rongga mulut, apakah aman
untuk pemakaian mouthwash dengan alkohol? (dimas muhtadi muhsinin/22010218130028)
11. Untuk skrining awal pemeriksaan kanker rongga mulut tersedia beberapa teknik, apakah bisa
menggunakan lebih dari satu teknik prof? apabila bisa, teknik apakah yang biasa
dikombinasikan? (Hifdiyati Farida 22010218120015)
12. Apabila saat pemeriksaan IO pasien ada kecurigaan kanker dan saat pemeriksaan EO di area
limfonodi ada pembesaran. Apa yang selanjutnya harus kita lakukan untuk limfonodi yang
membesar prof? Apakah dilakukan skrining juga prof? (Hifdiyati Farida 22010218120015)
13. apakah kandungan alkohol didalam obat kumur termasuk etiologi terjadinya karsinoma sel
skuamosa? (Annasya namillania 22010218120022)
14. pada brush biopsi itu caranya diputar sampai berdarah sampai masuk lamina propria
kemudian didapat sel yang sesuai ketebalan epitel. nah indikasi kita tau apakah brush
tersebut sudah mencapai ketebalan yang diinginkan bagaimana? (Rr. Sri Wianjarwati
Nabilasari /22010218120005)
15. Lalu bagaimana cara kita menentukan pemeriksaan penunjang apa yang dibutuhkan untuk
pasien? kemudian sebelum melakukan pemeriksaan penunjang pasti bilang ke pasien akan
dilakukan pemeriksaan tambahan, kalau pasien menolak karena mungkin masalah biaya dan
hanya meminta untuk menghilangkan sakitnya, padahal lesi tersebut dicurigai keganasan
bagaimana dok? karena kebanyakan tes tambahan itu kan mahal dan masih ada
kemungkinan hasil positif/negatif palsu (Rr. Sri Wianjarwati Nabilasari /22010218120005)
16. Cara skrining kanker rongga mulut kan banyak Prof, apakah semua itu dilakukan semua atau
beberapa saja yang dilakukan sesuai indikasi pasien ? (Tio Aldi/22010218120002)
17. Apakah ada kemungkinan hasil negatif palsu atau positif palsu dari cara skrining kanker
oral, seperti pemeriksaan toluidine blue? (Azizah Syafira Izma/22010218110024)
18. Seperti diketahui, beberapa kanker oral ( ex : kanker lidah) dapat mudah berdarah. Apakah
jika adanya pendarahan saat akan dibiopsi akan menganggu hasil pemeriksaan atau akan
menjadi kontra indikasi dari surgical biopsi? (Azizah Syafira Izma/22010218110024)
19. mengapa massa kanker tidak terasa sakit? (gempita sekar 22010218130048)
20. Izin bertanya Prof, Apakah lesi pra kanker yang sudah dideteksi bahkan sudah diobati dapat
timbul kembali menjadi lesi bahkan menjadi lebih ganas atau menjadi kanker? Kiat-kiat apa
ya Prof yang bisa kita lakukan sebagai dokter gigi untuk mengatasi rekurensi dari lesi yang
muncul kembali? (Farhan Jordan A/22010218140070)
21. Kemudian apakah yang dokter gigi umum dapat lakukan jika menemui pasien dengan lesi
pra kanker atau kanker ya Prof? Kemudian jika terdapat dokter gigi umum berpraktek di
daerah terpencil dan tidak ada spesialis yang menangani di daerah tersebut apakah Kita bisa
melakukan tindakan Prof? (Farhan Jordan A./22010218140070)
22. Apakah saat ini sudah dapat dilakukan screening/deteksi awal bagi pasien yang dicurigai
terkena infeksi HPV sebagai faktor resiko dari timbulnya kanker rongga mulut? Karena dari
jurnal tahun 2013 yg sempat saya baca untuk bahan bbdm tadi, dikatakan belum ada
pedomannya (Bunga Sandira – 22010218120011)
23. Komplikasi akibat tatalaksana lesi prekanker rongga mulut (Bima kurnia adi/
22010217130034)
24. Apakah ada kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dalam mendeteksi lesi prakanker dan
harus di hindari? (Azzahra Astiana Putri/ 22010218140065)
25. Ada sumber yg menyebutkan bahwa salah satu faktor resiko oral squamous cell carcinoma
adalah status sosio-ekonomi, tapi di sumber tersebut tidak dijelaskan secara langsung
bagaimana status sosio-ekonomi dapat menjadi faktor resiko OSCC. Lalu untuk
hubungannya sendiri bagaimana ya, Prof? Terima kasih, Prof. (Sabrina Syafa
Kamila_22010218120007)
Jawab :
1. Sudah jelas di slide 11-14 pemeriksaan klinis intra dan ekstra oral
2. Auto fluorescence dilakukan bila pemeriksaan standar hasilnya kurang jelas, bukan
kompetensi anda sbg drg, biopsi yg anda lakukan saja biopsi sederhana dengan scalpel.
3. Obturator diluar kuliah, obturator untuk menutup jejas  drg masuk kompetensi Sp
Prosto. Belum ada penggantian lidah yg merupakan jaringan lunak apalagi sebagai alat
perasa makanan
4. Saya tulis urutan mulai toluidine blue mulai yg paling sederhana bukan berarti
pemetiksaan harus urut, toluidine blue, brush biopsi baru biopsi, namun yang paling
efektif dan efisien biasanya langsung biopsi
5. = biopsy. Hasil kurang sempurna bila ketidaktepatan menentukan lokasi, cara prosesing
sampai menjadi slide, ketajaman mikroskop, kompetensi pemeriksa. Perbedaan lokasi
skrining jelas, hasilnya tidak sesuai antara klinis dan PA, biasanya biopsy ulang
6. lesi prakanker itu baru suatu perkiraan kita secara klinis, dg biopsi ini kita mendapat
kepastian bahwa ini suatu lesi prekanker  tindakan operatif. Kalau lesi prekanker
ternyata hasil biopsi neg artinya belum ada displasia  evaluasi dg menghilangkan factor
predisposisi (trauma, vit A, makanan bergizi dan kurangi stress)  evaluasi 
kemungkinan lesi dapat hilang atau tidak menjadi kanker.
7. = idem no 6. Kalau dia datang sudah jelas klinis suatu kanker, ya tentunya dulu berasal
dari lesi prakanker yang tidak diketahui atau tidak dirasakan
8. Semua pemeriksaan dan terapi di oral harus bebas dari kontaminasi saliva, missal
pemeriksaan karies, terapi penambalan. Sama untuk deteksi dengan toluidine blue
sebelumnya dikeringkan
9. =6=7. Beberapa factor risiko diduga menimbulkan kanker, disini beberapa karena belum
diketahui dg pasti, kalau satu faktor risiko berarti suatu etiologi. Tidak harus menunggu
banyak (berapa?) atau hanya sedikit (berapa?). Misal genetik, kalau orang dg keturunan
kanker apakah dia pasti akan menderita kanker? Tidak. Tergantung faktor predisposisi
lain, stress, umur, peny sistemik dll namun tidak dapat dipastikan
10. Makanya ada maksimal konsentrasi untuk obat kumur, da nada aturan pakai untuk obat
kumur. Namun diingat bahwa alcohol sebagai factor predisposisi tidak berdiri sendiri
11. =no 4 bukan kombinasi
12. Skrining yang masuk kompetensi drg, pada lesi oral seperti pada slide, limfonoduli  Sp
13. Bukan etiologi tapi factor predisposisi
14. Dengan mengetahui lapisan mukosa secara histologic, dan dengan latihan
15. Kalau itu diduga lesi prekanker, dengan penjelasan kepada pasien dan keluarganya,
sambil sementara menghilangkan factor predisposisi, pemberian vit dan edukasi.
Penolakan pemeriksaan dengan tertulis ditandatangani ybs, drg dan saksi seperti
informed consent tindakan
16. =4
17. =5
18. Tidak, anestesi akan mengurangi perdarahan
19. Rasa sakit timbul kalau mengenai syaraf, kalau prosesnya lambat infiltrasi pelan biasanya
tidak terasa sakit, tergantung lokasi dan perjalanan penyakit
20. Lesi prakanker yang sudah diobati, berarti sudah kanker? Kanker setelah terapi operasi
dan khemoterapi, biasanya tetap control lab untuk markernya sampai 5 th, 5 years
survival rate, namun dg factor predisposisi kadang2 timbul lagi ditempat lain mungkin
kanker yang sama atau yang berbeda, keganasan juga sangat tergantung dari keadaan
umun pasien. Makin tua kelihatan makin ganas karena secara selular pada orang tua juga
terjadi kemungkinan mutasi genetic lebih tinggi, dan system imunologik pasien juga lebih
rendah
21. Yg kami ajarkan adalah kompetensi drg umum, sdr lakukan sesuai dengan kompetensi
saudara, yg bisa saudara lakukan menghilangkan atau meminimalisasi faktor2
predisposisi, merujuk, sekarang era digital, sdr bisa konsultasi online ke Sp yang
berwenang, atau paling gampang konsul balik ke kampus pada dosen2 sdr.
22. HPV memang banyak tipe nya, memang beberapa tipe diduga sebagai factor lesi kanker
oral. Belum dilakukan untuk skrining, masih dalam penelitian2
23. Komplikasi ?? maksudnya?? Lihat no 6
24. Pemeriksaan harus cermat. Lihat no 6
25. Social ekonomi sebagai factor predisposisi bukan merupakan penyebab langsung tapi
secara tidak langsung jadi berhubungan dg gizi, daya tahan tubuh, tidak memeriksaakan
ke fasilitas kesehatan karena bukan prioritas, stres
Saya kira semua sudah jelas, Selamat belajar

Anda mungkin juga menyukai