Anda di halaman 1dari 3

Skenario BBDM 1

Iklan Dokter
Seorang dokter gigi mengiklankan dirinya dalam media massa sebagai satu-satunya dokter yang dapat
melakukan suatu terobosan perawatan gigi dalam bidang ilmunya dan menyatakan bahwa banyak
pasien telah sembuh berkat perawatan tersebut. MKEKG melakukan proses sidang untuk membahas
pelanggaran kode etik dan merekomendasikan PDGI untuk memberikan sanksi. Dokter gigi tersebut
tidak menerima putusan sanksi yang diberikan dengan alasan banyak kolega lain yang terlibat iklan
layanan masyarakat di media massa dan tidak mendapatkan sanksi apa-apa.

Keyword: Etika, Kode Etik, Mempromosikan diri

Sumber Pustaka:
1. Kode Etik Kedokteran Gigi Indonesia. 2008.
2. Sampurna, Budi, Syamsu, Z., Siswaja, TD., 2005. Bioetik dan Hukum Kedokteran. Jakarta:
Pustaka Dwipar
3. Sofwa Dahlan; Hukum Kesehatan, Badap penerbit UNDIP, Semarang, 2005
Skenario BBDM 2
Aksi Sosial Berujung Bencana
Sekelompok dokter gigi mengadakan acara aksi sosial dalam rangka merayakan kelulusan mereka.
Salah satu pasien anak yang mereka tangani mengalami komplikasi setelah salah satu giginya di cabut.
Orang tua pasien melaporkan mereka karena melakukan tindakan pencabutan gigi pada anak tanpa
didampingi orangtua dan belum ada yang memiliki SIP.

Keyword: Praktik Dokter, Malpraktik, Hak dan Kewajiban Dokter-Pasien

Sumber Pustaka:
1. Knight, B : legal Aspects of Medical Practice, Churchill Livinfstone, Edinburg London
Melbourne and New York, 4th Ed, 1987
2. Sampurna, Budi, Syamsu, Z., Siswaja, TD., 2005. Bioetik dan Hukum Kedokteran. Jakarta:
Pustaka Dwipar
3. Sofwa Dahlan; Hukum Kesehatan, Badap penerbit UNDIP, Semarang, 2005
4. Undang-undang No 29 Tahun 2004
Skenario BBDM 3
Peluang Bisnis Dokter Gigi
Seorang dokter gigi umum melihat peluang bisnis pada klinik gigi miliknya yang sangat ramai. Pada
klinik tersebut, disediakan layanan pemasangan implant dengan atau tanpa indikasi yang jelas. Harga
yang ditawarkan lebih murah dari harga pemasangan implant di Spesialis dengan menggunakan bahan-
bahan berkualitas rendah. Dokter gigi tersebut belum pernah mengikuti pelatihan/pendidikan khusus
mengenai pemasangan implant.

Keyword: Kompetisi, Rujukan, Patient Safety.

Sumber Pustaka:
1. SKDGI
2. Undang-undang No 29 Tahun 2004
3. Sofwa Dahlan; Hukum Kesehatan, Badap penerbit UNDIP, Semarang, 2005
4. Kode Etik Kedokteran Gigi Indonesia
5. Sampurna, Budi, Syamsu, Z., Siswaja, TD., 2005. Bioetik dan Hukum Kedokteran. Jakarta:
Pustaka Dwipar

Anda mungkin juga menyukai