Anda di halaman 1dari 15

Sambiroto (Andrographis paniculata) dan Bioaktivitasnya

(Review)
Marina Silalahi1
1
Prodi Pendidikan Biologi FKIP, Universitas Kristen Indonesia, Jakarta.
*
marina_biouki@yahoo.com; marina.silalahi@uki.ac.id

ABSTRACT
Andrographis paniculata (AP) is a species in the family Acanthaceae which has been long
used as traditional medicinal ingredient by local Indonesian people. Bioactivity of AP in
relates to secondary metebolites. This artikel was written by the literature studies to
scientific articles both published online and offline, and then was sinthesized to make the
comprehensive information of use Ap as drugs. AP is found in the yard as an ornamental
plant and as a medicinal ingredient. The traditional medicine of the AP have been used as
medicine for fever, influenza, diabetes mellitus, diuretics, analgesics. Andrographolide is a
marker compound to known of the herb containing of AP. The bioessay of AP has
activities as anti-microbial, anti-plasmodium, anti-cancer, anti-diabetes mellitus, anti-
inflammatory and hepatoprotector. AP as an anti microbial, especially Plasmodium to be
studied further so that its can be used as an alternative to malaria medicine.

Keywords : Andrographis paniculata, Andrographolide, malaria, anti microbial.

ABSTRAK
Andrographis paniculata (AP) merupakan spesies dalam famili Acanthaceae yang telah
lama digunakan sebagai bahan jamu oleh masyarakat lokal Indonesia. Untuk mengetahuai
bioaktivitas AP dilakukan studi literatur atau review artikel ilmiah baik yang terbit secara
on-line maupun offline, sehingga diperoleh informasi yang konfrehensip untuk mendukung
pemanfaatannya sebagai obat. AP mudah ditemukan di pekarangan sebagai tanaman hias
maupun sebagai bahan obat. Sebagai obat tradisional AP digunakan sebagai obat demam,
influensa, diabetes mellitus, diuretika, analgesik. Andrographolide merupakan senyawa
marker yang digunakan sebagai sediaan atau ramuan yang mengandung AP. Hasil bioessay
menunjukkan bahwa Ap memiliki aktivitas sebagai anti mikroba, anti plasmodium, anti
kanker, anti diabetes mellitus, anti inflamasi dan hepatoprotektor. Pemanfaatan AP sebagai
anti mikroba khususnya Plasmodium perlu dikaji lebih lanjut sehingga dapat digunakan
sebagai alternatif obat malaria.

Kata kunci: Andrographis paniculata, Andrographolide, malaria, anti mikroba

PENDAHULUAN merupakan salah satu tumbuhan obat


Andrographis paniculata (AP) atau yang yang banyak digunakan sebagai obat
dikenal dengan nama sambiroto
tradisional dan bahan jamu berasal dari 1999). AP banyak ditemukan dan
famili Acanthaceae. Di berbagai dibudidayakan Asia tropis dan sub-
pekarangan masyarakat lokal Indonesia tropis, Asia Tenggara, dan India serta
AP mudah ditemukan dan digunakan tercatat daam sistem pengobatan
sebagai tanaman hias karena memiliki tradisional India yaitu Ayurvedic dan
perawakan yang menarik. AP Unani (Raina et al., 2013). Sistem
merupakan salah bahan utama jamu pengobatan Ayurvedic dan Unani, AP
gendong (berbagai jamu segar yang digunakan untuk mengatasi berbagai
disusun dalam bakul dan diedarkan penyakit yang berkaitan dengan
dengan cara menggendong) diyakini pencernaan, hepatoproteksi, hipoglike-
dapat meningkatkan nafsu makan anak- mik dan sebagai anti bakteri, analgesik,
anak. Ekstrak AP memiliki aktivitas anti-inflamasi, vermicidal, dan antipiretik
untuk mengatasi infeksi saluran (Raina et al., 2013).
pernapasan (Saxena et al., 2010; Coon Namun beberapa laporan
et al., 2004) dan demam (Coon et al., hipersetif karena mengkomsum AP
2004). Dalam buku Materi medika III AP telah Thai (Suwankesawong et al.,
resmi tanaman obat Indonesia, herba 2014), walaupun demikian hasil
sambiloto digunakan sebagai diuretika penelitian menunjukkan bahwa beum
dan antipiretika (Depkes 1979) dan cukup bkti yang kuat antar reaksi
dalam daftar obat esensial nasional di hipersensitif. Hipersensitif kemungkinan
Thailand terutama untuk mengatasi disebabkan kontaminasi produk dan
gejala flu atau influensa (Chuthaputti et kurangnya standarisasi di seluruh
al., 2007). produk yang dinyatakan mengandung
AP telah banyak dibudidayakan AP (Suwankesawong et al., 2014).
di Asia termasuk Indo-China, China, Kandung senyawa bioaktif AP
Thailand, Semenajung Malaysia, bervariasi antara satu bagian ke bagian
Philipina dan Australia (de Padua et al., lain tergantung tempat, musim, dan
1999). AP telah banyak dibudidayakan waktu panen (Hossain et al., 2014).
di Asia termasuk Indo-China, China, Walaupun pemanfaatan tumbuhan
Thailand, Semenajung Malaysia, sebagai obat tradisional relatif lebih
Philipina dan Australia (de Padua et al., aman dibandingkan dengan obat
sintesis, namun perlu informasi yang dimanfaatkan adalah akar dan daun.
konprehensif sehingga dapat Infusi dari daun AP digunakan untuk
menimalisasi efek sampingnya. Artikel demam, sebagai tonik dan untuk
ini bertujuan memberikan informasi menghilangkan gatal-gatal pada kulit
tentang botani dan bioaktivitasnya. (de Padua et al., 1999).
AP merupakan herba menahun
(perennial), dengan tinggi 30-100 cm.
METODE PENELITIAN
Penulisan artikel ini didasarkan pada Batang berbentuk segi empat, memiliki
studi literatur tentang botani, bagian yang gabrous dengan sedikit
pemanfaatan dan bioaktivitas AP baik rambut-rambut pada bagian nodus.
yang terbit secara on line maupun off Daun merupakan daun tunggal,
line. Informasi yang didapat disinteskan berhadapan dengan bentuk ovate
untuk menjawab tujuan dari penulisan hingga lanceolatus dengan ukuran 5-10
artikel. cm x 1,2-2,5 cm. Bagian basal
berbentuk antenuate dan bagian apeks
daun berbentuk acumintae, bagian tepi
PEMBAHASAN
daun rata, bergelombang dan sering
BOTANI Andrographis paniculata
terdapat kelenjar.
Andrographis paniculata
Bunga AP terdapat di ketiak dan
(Burm.f.) Wallich ex Ness sinonim
terminal, lemah dengan bentuk
dengan Andrographis subspathulata
pembungaan raceme atau panicula
C.B. Clarke (1884). Beberapa
atau kombinasinya dengan dua
vernacular name antara lain: creat,
brakteola kecil. Bunga merupakan
green chireta (Inggris), Roi des amers
biseksual dengan simetri zygomorf,
(francis), ki oray (Sunda), Sambilata
kalik sebanyak 5 helai dengan bagian
(Jawa), ampadu (Padang), fa thalaai
basal yang menyatu dengan rambut-
(Bngkok), aluy, lekha (Tagalog) (de
rambut berkelenjar atau tidak
Padua et al., 1999). AP diduga native di
berkelenjar. Korolla bilabiatus, bewarna
India (De Padua et al., 2015), dan
putih atau rose dengan sedikit bagian
genus Andrographis memiliki sekitar 18
ungu dibagia bibir atas, berbentuk
(de Padua et al., 1999) – 26 spesies
tabung dengan ukuran 4-6 mm. Stamen
(Neeraja et al., 2015). Bagian yang
dua masuk ke dalam tabung korolla dan
berambut. Ovary superior dengan dua
lokus, dan memiliki 3-7 ovule di setiap
sel, stylus melengkung ke arah luar.
Buah tegak, locucidal atau ellipsoid
dengan ukuran 14-20 mm x 3-3,5 mm
dengann banyak biji di dalamnya (de
Padua et al., 1999).

Gambar 1. Androgrophis paniculata


(Burrn' f') Wallich ex Nees' Kiri: 1.
Batang dengan pembungaan, 2.
Bunga, 3. Bunga dengan tangkai dan
dengan susunan benang sari 4. Buah ,
5. Biji. Kanan: habitus.

Dibandingkan dengan spesies


lain AP memiliki distribusi lebih luas
karena kemampuannya untuk menahan
rentang luas dari kondisi iklim (Neeraja
et al., 2015). AP terdistribusi di
semenanjung India dan Sri Lanka dan
juga terdistribusi di daerah-daerah yang
berbeda di Asia Tenggara, Cina,
Amerika, Hindia Barat, dan Pulau
Christmas. (Lattoo et al., 2006). AP bisa
ditemukan di berbagai habitat, misalnya
dataran, lereng bukit, lahan kritis, lahan mik, anti bakteri, analgesik, anti-
pertanian, lahan kering atau basah, inflamasi, vermicidal, dan antipiretik
pantai laut dan bahkan sisi jalan. (Raina et al., 2013). Di Indonesia
Tanaman tumbuh subur dan mulai terdapat berbagai jenis jamu gendong
berbunga di dalam 90-120 hari (Raina dengan memanfatakan AP sebagai
et al., 2013). bahan utama atau bahan tambahan.
Andrographolide merupakan Beberapa peneliti menyatakan bahwa
senyawa marker dari tanaman AP. AP telah digunakan untuk mengatasi
Andrographolide banyak digunakan di demam (Coon 2004; Hossain et al.,
klinik sebagai anti-inflamasi dan obat 2014; Jayakumar et al., 2015), saluran
antibiotik (He et al., 2003). Androgra- pernapasan infeksi (Coon 2004), flu,
pholide, secara kimia ditetapkan diare, sakit kuning, lever, kardio-
sebagai 2 (3H) -furanone1,3- [2- vaskular, antioksidan, meningkatkan
[decahydro-6-hydroxy-5- (hydroxyme- disfungsi seksual, kontrasepsi (Hossain
thyl) -5, 8a-dimethyl-2-methylene-1- et al., 2014), sakit tenggorokan, flu, dan
napthalenyl] ethylidene] dihydro-4- infeksi saluran pernapasan bagian atas
hydroxy merupakan konstituen aktif (Jayakumar et al., 2015), pilek, demam,
utama AP dan digunakan sebagai obat laringitis, disentri, diare, mellitus dan
tradisional Cina (He et al., 2003). hipertensi (Mishra et al., 2007). AP
diyakini memiliki sifat meningkatkan
kekebalan tubuh, anti bakteri, anti
MANFAAT DAN BIOAKTIVITAS inflamasi, anti trombotik dan
Berbagai masayarakat di Asial hepatoprotektif (Mishra et al., 2007).
seperti Malaysia, China, Thailand, India, Kandungan diterpenoid seperti
Indonesia memnfaattkan AP sebagai andrographolide, neoandrographolide,
obat tradisioanl, bahkan telah tercatat dan dehydroandrographolide merupa-
dalam sistem pengobatan India seperti kan senyawa utama yang digunakan
Ayurveda dan Unani. Dalam Ayurveda untuk menentukan kualitas AP (Mishra
dan Unani AP dimanfaatkan untuk et al., 2007). Andrographolide ditemu-
penyakit yang berkaitan dengan kan di semua bagian AP, namun
pencernaan, hepatoproteksi, hipoglike- konsentrasi paling tinggi ditemukan di
daun. Diterpen memiliki aktivitas seperti kasus terkait efek samping
anti protozoa, antihepatotoksik, anti- andrographis diidentifikasi, hanya 106
HIV, antikanker, antitumor, hipoglikemik kasus melaporkan produk herbal
dan hipotensi. Andrographolide memiliki andrographis yang ditetapkan sebagai
aktivitas antikanker dan imunomodula- satu-satunya obat yang dicurigai dan
tor (Mishra et al., 2007). Aktivitas melaporkan setidaknya satu istilah
terapeutik ramuan AP diduga konsisten dengan konstelasi reaksi
berubungan dengan andrografolida, hipersensitivitas (Suwankesawong et
sebuah bicyclic diterpenoid lactone al., 2010). Andrographolide banyak
yang ditemukan disemua bagian AP. digunakan di klinik sebagai anti-
Tiga puluh aksesi AP yang diperoleh inflamasi dan obat antibiotik (He et al.,
dari India memilki kandungan 2003). Andrographolide dan turunannya
andrographolide yang berkisar dari memiliki efek anti-inflamasi pada model
0,72-2,99% berdasarkan berat kering eksperimental asma, stroke, dan
(Raina et al., 2013). radang sendi. Andrografolida memiliki
Walaupun banyak laporan aktivitas untuk penyakit kardiovaskular,
manfaat AP, namun beberapa laporan aktivasi trombosit, infertilitas, dan
hipersetif karena mengkomsumdi AP aktivasi NF-𝜅B (Jayakumar et al., 2015).
dilaporkan di Thailand (Suwankesa- Andrographis paniculata mengandung
wong et al., 2014), walaupun demikian andrographolide, neoandrographolide
hasil penelitian menunjukkan bahwa dan 14-deoxy-11,12-didehydroandro-
belum cukup bukti yang kuat antar grapholide (Garg et al., 2014).
reaksi hipersensitif. Hipersensitif Andrografolide biomarker utama dan
diduga adanya kontaminasi produk dan prinsipal komponen ekstrak etanol dari
kurangnya standarisasi di seluruh bagian udara AP, telah dilaporkan
produk yang dinyatakan mengandung memiliki anti diabetes aktivitas dengan
AP (Suwankesawong et al., 2014). menyebabkan peningkatan pemanfaat-
Reaksi hipersensitivitas telah dilaporkan an glukosa, sekaligus menurunkan
pada pasien yang menerima AP di glukosa plasma pada diabetes tikus (Yu
Thailand (Suwankesawong et al., et al., 2003).
2010). Dari sebanyak 248 laporan
Berikut ini akan dijelaskan cukup sering, dikombinasikan dengan
bioaktivitas AP sebagai anti diabetes resistensi (DM Tipe 2) (Rang et al.,
mellitus, anti kanker, antioksidan dan 2003).
anti inflamasi, antimikroba, hepetopro- Hiperglikemia merupakan
tektif, analgesik dan anti malaria. karakteristik diabetes mellitus
1. Anti Diabetes Mellitus menyebabkan penurunan pertahanan
Diabetes mellitus merupakan antioksidan sehingga peningkatan stres
penyakit gangguan metabolisme yang oksidatif terihat pada komplikasi
mengakibatkan kadar glukosa darah diabetes (Dandu et al., 2009). Ekstrak
diatas normal atau sering disebut heksana dan etilasetat AP dengan
dengan hiperglikemia. Secara dosis AP 0,5 g/kg bb, tidak menunjuk-
tradisonal tumbuhan yang digunakan kan adanya aktivitas hipoglisemik,
sebagai obat anti diabetes melitus sedangkan ekstrak etanol dan air
adalah tumbuhan yang memiliki rasa menunjukkan aktivitas yang bermakna,
pahit termasuk AP. Hal tersebut dan ekstrak air memberikan aktivitas
berhubugan dengan anggapan bahwa yang lebih tinggi (Soetarno et al., 1999).
penyakit diabetes mellitus disebakan Pemberian STZ (dosis tunggal, 45
kelebihan glukosa (gula) darah atau mg/kg secara intraperitonal) mengaki-
yang disebut sebagai hiperklimea batkan peningkatan yang signifikan
(Munin dan Hanani 2010). Pemberian dalam kadar glukosa darah, penurunan
secara oral AP dengan dosis 50, 100 aktivitas enzim antioksidan (SOD &
dan 150 mg/kg berat badan katalase) dan mengakibatkan kehilang-
menurunkan kadar gula darah. an berat badan (Wangboonskul et al.,
Pemberian AP 300 mg/kg selama 4 2006). Pemberian streptozotocin secara
minggu secara signifikan menghambat intraperitonal sebesar (45 mg/kg) yang
induksi albuminuria, proteinemia, dan terlebih dahulu dimasukkan dalam
uremia (Rao et al., 2006). Diabetes buffer sitrat (pH 4,5), mengakibatkan
mellitus merupakan penyakit metabolik peningkatan kadar glukosa darah,
yang terjadi karena kadar glukosa penurunan aktivitas superoksida
darah yang tinggi, disebabkan oleh dismutase,dan katalase (Dandu et al.,
defisiensi insulin (DM Tipe 1) atau, 2009).
Pemanfatan AP sebagai anti dan peningkatan aktivitas superoksida
diabetes mellitus telah banyak diteliti dismutase, dan katalase. Andrographis
dan aktivitas tersebut dihubungkan menurunkan kadar glukosa darah
dengan kemampuannya sebagai dihewan diabetes diduga karena sifat
antioksidan (Dandu et al., 2009), antioksidannya (Dandu et al., 2009).
penghambatan aktivitas enzim yang Ekstrak Ap menghambat
terlibat dalam metabolisme glukosa aktivitas menghambat aktivitas enzim α-
(Subramanian et al., 2008). Hewan glukosidase dan α-amilase dan
diabetes yang diberi AP menunjukkan menyebabkan penurunan glukosa
penurunan yang signifikan dalam kadar darah secara signifikans pada tikus
glukosa darah puasa pada hari ke 15 diabetes (Subramanian et al., 2008).
dan hari ke-45 (Wangboonskul et al., Ekstrak AP memiliki efek pengham-
2006). Stretozotosi (STZ) merupakan batan α-glukosidase yang cukup besar
senyawa yang digunakan dalam yaitu IC50 = (17,2 ± 0,15 mg/ml) dan
laboratorium untuk membuat hewan penghambatan α-amilase yang lemah
diabetik karena mengakibatkan aktivitas IC50 (50,9 ± 0,17 mg/ml)
kerusakan sel beta dan meningkatkan (Subramanian et al., 2008). Androgra-
radikal bebas yang mengakibatkan pholide menunjukkan yang serupa IC50
kerusakan jaringan (Wangboonskul et (11,0 ± 0,28 mg/ml) α-glucosidase dan
al., 2006). aktivitas penghambatan α-amilase
Andrographolide secara signifi- (IC50 = 11,3 ± 0,29 mg/ml) (Subrama-
kan menipiskan peningkatan glukosa nian et al., 2008).
plasma yang diinduksi oleh glukosa Ekstrak kloroform akar AP
intravena pada tikus normal (Yu et al., memiliki aktivitas antihiperglikemia pada
2003). Andrographolide meningkatkan tikus diabetes aloksan (Rao et al.,
serapan glukosa dan mRNA dan tingkat 2006). AP ditemukan efektif melawan
protein transporter glukosa subtipe 4 DM tipe 1 dan tipe 2 (Akhtar at al 2016).
(GLUT4) dalam otot tikus diabetes (Yu Tingkat kreatinin, laktat, dan allantoin
et al., 2003). Pemberian melalui oral AP ditemukan lebih tinggi dalam urin tikus
(400 mg/kg) menurunkan secara gemuk dibandingkan dengan tikus
signifikan dalam kadar glukosa darah normal, sedangkan tikus diabetes-
obesitas ditandai dengan kadar Peradangan sistemik sering
glukosa, kolin dan taurin tinggi, dan dikaitkan dengan peningkatan risiko
laktat rendah, format, kreatinin, sitrat, 2- penyakit kronis seperti kardiovaskular,
oksoglutarat, suksinat, dimetilamina, kanker dan resistensi insulin (Davi et
acetoacetate, asetat, allantoin dan al., 2005). AP memiliki aktivitas sebagai
tingkat hipurat. Pemberian ekstrak air antioksidan (anti radikal bebas) dan
daun AP cukup efektif dalam antiinflamasi (anti peradangan).
merestorasi yang terganggu profil Peradangan melibatkan makrofag dan
metabolik tikus obesitas-diabetes limfosit teraktivasi serta pelepasan pro-
kembali ke kondisi normal (Akhtar at al inflamasimediator, seperti tumor
2016). necrosis factor (TNF) -α,interleukin (IL)

2. Anti Kanker -1, IL-6, interferon (IFN) -γ, nitrit oksida


(NO) dan molekul adhesi sel yang pada
Andrographolide menunjukkan
gilirannya menguatkan peradangan
potensi antikanker. Andrographolide
(Oshea et al., 2008).
senyawa bioaktif dan merupakan
Penyakit rematik merupakan
komponen utama pada AP
salah satu penyakit karena peradangan
meningkatkan fungsionalitas sistem
kronis dan penyakit autoimun sistemik
kekebalan tubuh dan menghamba
(Alamanos et al., 2005). Aktivitas AP
proliferasi sel tumor termasuk berbagai
sebagai anti inflamasi dikaitkan dengan
manusia kanker. Radikal bebas, juga
kandungan andrografolidanya (Low et
dikenal sebagai spesies oksigen reaktif
al., 2015; Burgos et al., 2009). Tablet
(ROS), memainkan peran dalam
(Paractin®) terbuat dari ekstrak AP
etiologi beberapa mayor penyakit,
(30% total andrografolides) diberikan
termasuk kanker, aterosklerosis, dan
tiga kali sehari selama 14 minggu pada
diabetes (Kuyvenhoven et al., 1999).
60 pasien rematik aktif meurunkan rasa
Andrographolide menunjukkan aktivitas
nyeri sendi dan jumlah sendi yang
anti-kanker dan secara signifikan
bengkak (Burgos et al., 2009).
menghambat proliferasi sel kanker usus
Aktivitas AP sebagai anti-
besar (Neeraja et al., 2015).
inflamasi dihubungkan dengan
3. Antioksidan Dan Anti Inflamasi
andrografolididanya (Burgos et al.,
2009). AP dari India mengandung yang berfungsi menurunkan rasa nyeri.
andrografolida sebesar 32,2 ± 2,1% dari Parasetamol merupakan obat komersial
berat keringnya (Low et al., 2015). yang digunakan sebagai analgesik dan
Aktivitas radikal bebas Ap dengan uji antipiretik. Chuthaputti et al., (2007)
DPPH bervariasi hingga 3 kali lipat, melaporkan pada pasien di Thailand
sedangkan kapasitas antioksidan yang diberi ekstrak Ap ketika diberikan
radikal oksigen, dan Folin-Ciocalteu bersama parasetamol, secara signifikan
hingga 1,5 kali lipat (Low et al., 2015). dapat mengurangi keparahan gejala
Enam sukarelawan pria Thailand keseluruhan influenza dan menginduksi
yang sehat masing-masing diberikan 3 lebih banyak perbaikan yang cepat dari
dosis yaitu yang setara dengan 29,55; berbagai gejala influenza lebih baik dari
59,10; dan 88,65 mg andrografolida pada parasetamol saja.
menunjukkan kadar andrografolida 5. Hepatoprotektif
yang berbeda dalam plasma darahnya Hati merupakan organ tubuh
(Wangboonskul et al., 2006). Konsen- yang berfungsi untuk menghilangkan
trasi andrografolida dalam plasma senyawa toksik dari dalam tubuh, oleh
sukarelawan yang diberi dengan dosis karena itu berbagai senyawa yang
88,65 mg dan 59,10 mg. Kadar masuk ke dalam tubuh dapat
andrografolida tertinggi dalam plasma mengakibatkan kerusakan hati.
darah sebesar 335,85 ng/mL dengan Hepatoprotektor merupakan senyawa
waktu terbaik pada 1 jam ditemukan yang mampu melindungi atau
pada sukarelawan dosis 88,65 mg, memperbaiki struktur dan fungsi hati
sedangkan pada sukarelawan yang (Munin dan Hanani 2011). Ekstrak air
diberi kadar andrographolide 29,55 mg daun AP memiliki aktivitas hepatopro-
tidak terdeteksi (Wangboonskul et al., tektif terhadap kerusakan hati tikus
2006). yang disebabkan CCl4 (Nasir et al.,
4. Analgesik 2013). Pemberian ekstrak air Ap
Berbagai gangguan fungsi tubuh mengakibatkan peningkatan yang
maupun infeksi tubuh sering diikuti signifikan pada kadar serum alanin
dengan rasa nyeri. Senyawa analgesik amino transferase, transferase amino
dan antipiretik merupakan senyawa aspartat, alkalin fosfatase, total bilirubin,
direct bilirubin, kolesterol total, senyawa biaoktif yang bersifat toksik
trigliserida, low density lipoprotein, dan pada berbagai mikroorganisma (Roy et
kepadatan sangat rendah lipoprotein, al., 2010).
dan malondialdehyde pada tikus Ekstrak kloroform akar dan
intoksikasi CCl4 dipulihkan ke tingkat batang AP menghambat pertumbuhan
normal ketika diobati dengan ekstrak bakteri Gram positif (Staphylococcus
AP (Nasir et al., 2013). Penurunan yang aureus, Bacillus subtilis), bakteri Gram
signifikan pada kadar serum total negatif (Escherichia coli, Proteus
protein, albumin, high density vulgaris), dan jamur (Aspergillus niger,
lipoprotein dan mengurangi glutathione Penicillium chrysogenum) dengan
pada tikus intoksikasi CCl4 dapat metode cup plate (Radhikaand Lakshmi
dipulihkan ke tingkat normal ketika 2010). Efek anti mikroba ekstrak Ap
diobati dengan ekstrak dan CCl 4. LD50 sebanding dengan agen anti bakteri
dari ekstrak daun lebih besar dari 3000 standar seperti benzyl penicillin dan
mg/kg (Nasir et al., 2013). dengan agen anti jamur standar seperti
6. Anti Mikroba flukonazol (Radhikaand Lakshmi 2010).
Berbagai jenis penyakit pada Antimikroba ekstrak kloroform Ap
manusia disebabkan oleh mikroba menunjukkan diameter zona pengham-
seperti Eschericia coli (kolitis batan sebesar 15-35 mm, dengan zona
ulserativa), Bacillus subtilis (keracunan penghambatan tertinggi diamati
makanan), Enterobacter faecalis terhadap E. faecalis (35 mm), diikuti
(endocarditis), Pseudomonas aerugino- oleh E. cloacae (30 mm), P. aeruginosa
sa (infeksi nosokomial) dan Klebsiella (28 mm) dan E. coli (25 mm). Zona
peumoniae (saluran kencing infeksi penghambatan paling sedikit adalah
saluran dan infeksi paru-paru), diamati terhadap S. aureus (15 mm)
Salmonella aureus dan S. typhimurium (Roy et al., 2010). Zona penghambatan
(demam tifoid) (Roy et al., 2010), oleh pada S. typhimurium hanya 18 mm
karena itu untuk mengatasi penyakit namun masih lebih tinggi dibandingkan
tersebut digunakan senyawa yang kontrol positif amikacin (Roy et al.,
menghambat pertumbuhan mikroba. 2010).
Fenol dan asam fenolik merupakan 7. Anti Malaria
Penyakit malaria merupakan 1. Sebagai obat tradisional
salah satu penyakit yang banyak Andrograp-his paniculata digunakan
ditemukan di daerah tropis seperti India sebagai obat demam, influensa,
(Mishra et al., 2009) dan Indonesia. diabetes mellitus, diuretika,
Walaupun telah banyak dilaporkan analgesik.
tumbuhan sebagai anti Plasmodium, 2. Andrographolide merupakan senya-
namun resisitensi Plasmodium semakin wa marker yang digunakan sebagai
meningkat, oleh karena itu pencarian sediaan atau ramuan yang
senyawa anti Plasmodium terus mengandung Andrographis panicu-
dilakukan termasuk Ap. Plasmodium lata.
merupakan protozoa penyebab malaria, 3. Hasil bioessay menunjukkan bahwa
oleh karena itu obat malaria merupakan Andrographis paniculata dan
tumbuhan yang mampu menghambat Bioaktivitasnya memiliki aktivitas
pertumbuhan atau toksik terhadap sebagai anti mikroba, anti
Plasmodium. Campuran ekstrak plasmodium, anti kanker, anti
metanol Ap menghambat pertumbuhan diabetes mellitus, anti inflamasi dan
Plasmodium falciparum secara in vitro hepatoprotektor.
pada jenis sensitif choloroquine (MRC-
pf-20) dan tahan (MRC-pf-303) (Mishra
REFERENSI
et al., 2009). Penghambatan maksimal Alamanos, Y., Drosos, A.A. (2005)
P. falciparum sebesar 97% pada strain Epidemiology of adult rheumatoid
arthritis. Autoimmun Rev 4: 130-
yang sensitif chloroquine dan 95% 136.
dalam strain tahan klorokuin diperoleh Akhtar, M.T., Sarib, M.S.B.M., Ismail,
I.S., Abas, F., Ismail, A., Lajis,
pada konsentrasi ekstrak Ap 62,5 N.H., Shaari, K. (2016). Anti-
μg/ml, sedangkan pada konsentrasi di diabetic activity and metabolic
changes induced by Andrographis
atadnya (125, 250 dan 500 μg/ml) paniculata plant extract in obese
menunjukkan penghambatan total diabetic rats. Molecules 21: 1-18.
Burgos, R.A., Hancke, J.L., Bertoglio,
kedua strain (Mishra et al., 2009). J.C., Aguirre, V., Arriagada, S.,
Calvo, M., Cáceres, D.D. (2009).
Efficacy of an Andrographis
paniculata composition for the
KESIMPULAN relief of rheumatoid arthritis
symptoms: a prospective
randomized placebo-controlled He, X., Li, J., Gao, H., Qiu, F., Hu, K.,
trial. Clin Rheumatol DOI Cui, X., Yao, X. (2003).
10.1007/s10067-009-1180-5: 1-16. Identification of a rare sulfonic acid
Chuthaputti, A., Pornpatkul, V., metabolite of andrographolide in
Suwankiri, U. (2007). The efficacy rats. Drug Metabolism and
of Andrographis paniculata (Burm. Disposition 31(8): 983-985.
f.) Wall. ex Nees for the relief of Jayakumar, T., Hsieh, J.J., Lee, C.Y.,
the symptoms of influenza. Sheu. (2013). Experimental and
Journal of Thai Traditional & clinical pharmacology of
Alternative Medicine 5(3): 1-10. Andrographis paniculata and its
Coon, J.T., Ernst, E. (2004). major bioactive phytoconstituent
Andrographis paniculata in the andrographolide. Hindawi
treatment of upper respiratory tract Publishing Corporation Evidence-
infections: a systematic review of Based Complementary and
safety and efficacy. Planta Med Alternative Medicine Vol. 2013,
70: 293-298. Article ID 846740, 16 p.
Dandu, A.M,. Inamdar, N.M. (2009). http://dx.doi.org/10.1155/2013/846
Spectrophotometric determination 740.
of total lactones in Andrographis Kuyvenhoven, J.P., Meinders, A.E.
paniculata Nees. Pak. J. Pharm. (1999). Oxidative stress and
Sci. 22(1): 49-52. diabetes mellitus Pathogenesis of
Davì, G., Falco, A. (2005). Oxidant long-term complications. Eur. J.
stress, inflammation and Intern. Med. 10: 9-19.
atherogenesis. Lupus 14: 760-764. Lattoo, S.K., Khan, S., Dhar, A.K.,
Departemen Kesehatan RI. (1979). Choudhary, D.K., Gupta, K.K.,
Materia Medika III. P. 20-25. Sharma, P.R. (2006). Genetics
de Padua, L.S., Bunyapraphatsara, and mechanis mofinduced male
Lemmens, R.H.M.J. (1999). Plant sterility in Andrographis paniculata
resources of South-East Asia no (Burm. f.) Nees and its
12(1). Backhuys Publishers, significance. Curr.Sci. 91: 515-
Leiden: 21-70. 519.
Garg, A., Agrawal, L., Misra, R.C., Low, M., Khoo, C.S., Münch, G.,
Sharma, S., Ghosh, S. (2015). Govindaraghavan, S., Sucher, N.J.
Pharmacokinetic study of (2015). Studies on effects of
Andrographis paniculata tablets in Andrographis paniculata (Burm.f.)
healthy thai male volunteers. BMC and Andrographis lineata nees
Genomics 16(659): 1-16. (Family: Acanthaceae) extracts
Hossain, M.S., Urbi, Z., Sule, A., against two mosquitoes Culex
Rahman, K.M.H. (2014). quinquefasciatus (Say.) and
Andrographis paniculata (Burm. f.) Aedes aegypti (Linn.).
Wall. ex Nees: a review of Complementary and Alternative
ethnobotany, phytochemistry, and Medicine 15(18): 1-9.
pharmacology. hindawi publishing Mishra, K., Dash, A.P., Swain, B.K.,
corporation. Scientific World Dey, N. (2009). Anti-malarial
Journal 28: 1-29. activities of Andrographis
paniculata and Hedyotis
corymbosa extracts and their Roy, S., Rao, K., Bhuvaneswari, C.,
combination with curcumin. Giri, A., Mangamoori, L.N. (2010).
Malaria Journal 8(26): 1-9. Phytochemical analysis of
Mishra, S.K., Sangwan, N.S., Sangwan, Andrographis paniculata extract
R.S. (2007). Plant review and its antimicrobial activity. World
Andrographis paniculata J Microbiol Biotechnol 26: 85-91.
(Kalmegh): a review. Raina, A.P., Gupta, V., Sivaraj, N.,
Pharmacognosy Reviews 1(2): Dutta. M. (2013). Andrographis
283-298. paniculata (Burm. f.) Wall. ex Nees
Munim, A., Hanani, E. 2011. Fisioterapi (kalmegh), a traditional
Dasar. Dian Rakyat. Jakarta. viii + hepatoprotective drug from India.
356 hlm. Genet Resour Crop Evol. DOI
Nasir, A., Abubakar, M.G., Shehu, R.A., 10.1007/s10722-012-9953-0: 1-9
Aliyu, U., Toge, B.K. (2013). Rang, H.P., Dale, M.M., Ritter, J.M.,
Hepatoprotective effect of the Moore, P.K. (2003).
aqueous leaf extract of Pharmacology, 5th ed.; Churchill
Andrographis paniculata Nees Livingstone: London, UK.
against carbon tetrachloride Saxena, R.C., Singh, R., Kumar, P.,
induced hepatotoxicity in rats. Yadav, S.C., Negi, M.P.S.,
Nigerian Journal of Basic and Saxena, V.S., Joshua, A.J.,
Applied Science 21(1): 45-54. Vijayabalaji, V., Goudar, K.S.,
Neeraja, C., Krishna, P.H., Reddy, C.S., Venkateshwarlu, K., Amit, A.
Giri, C.C., Rao, K.V., Reddy, V.D. (2010). A randomized double blind
(2015). Distribution of placebo controlled clinical
Andrographis species in different evaluation of extract of
districts of Andhra Pradesh. Proc. Andrographis paniculata (Kalm
Natl. Acad. Sci., India, Sect. B ColdTM) inpatients with
Biol. Sci. 85(2): 601-606. uncomplicated upper respiratory
O'Shea, J.J., Murray, P.J. 2008. tract infection. Phytomedicine 17:
Cytokine signaling modules in 178-185.
inflammatory responses. Immunity Soetarno, S., Sukandar, E.Y.,
28(4): 477-87. Sukrasno, Yuwono, A. (a999).
Radhika, P., Lakshmi, K.R. (2010). Aktivitas hipoglisemik ekstrak
Antimicrobial activity of the herba sambiloto (Andrographis
chloroform extracts of the root and paniculata Nees, Acanthaceae).
the stem of Andrographis JMS 4(2): 62- 69.
paniculata Nees. International Subramanian, R., Asmawi, M.Z.,
Research Journal of Microbiology Sadikun, A. (2008). In vitro α-
1(2): 037-039. glucosidase and α-amylase
Rao, N.K. (2006). Anti-hyperglycemic enzyme inhibitory effects of
and renal protective activities of Andrographis paniculata extract
Andrographis paniculata roots and andrographolide. Acta
chloroform extract. Iranian Journal Biochimica Polonica 55(2): 391-
of Pharmacology & Therapeutics. 398.
5: 47-50. Suwankesawong, W., Saokaew, S.,
Permsuwan, U., Chaiyakunapruk,
N. (2014). Characterization of
hypersensitivity reactions reported
among Andrographis paniculata
users in Thailand using health
product vigilance center (HPVC)
database. BMC Complementary
and Alternative Medicine 14(515):
1-10.
Wangboonsku, J., Daodee, S.,
Jarukamjorn, K., Sripanidkulchai,
B. (2006). Evaluation of beneficial
effects of antioxidant properties of
aqueous leaf extract of
Andrographis paniculata in stz-
induced diabetes. Thai
Pharmaceutical and Health
Science Journal 1(3): 209-218.
Yu, B.C., Hung, C.R., Chen, W.C.,
Cheng, J.T. (2003).
Antihyperglycemic effect of
andrographolide in streptozotocin
induced diabetic rats. Planta Med
69: 1075-1079.

Anda mungkin juga menyukai