Anda di halaman 1dari 41

Pemeriksaan

Fisik Bedah
Saraf
Pembimbing:
Dr. dr. Saleh Al Mochdar, Sp. BS, M.H., MH.Kes

Presentan:
Billy Leoprayogo (201906010101)
Elizabeth Ameilia Dewi (201906010107)
DAFTAR
ISI

0
1 PRIMARY
03 PEMERIKSAAN

SURVEY PENUNJANG

02 SECONDARY

SURVEY
0
1
PRIMA
RY
SURVEY
Time management = sangat krusial karena
mempengaruhi outcome terutama untuk pasien
IGD sehingga memerlukan analisa yang sistematis
PERSIAPA
N● Tempat untuk melakukan resusitasi
● Mempersiapkan alat untuk manipulasi airway
○ STATICS
● Cairan kristaloid yang telah dihangatkan
● Persiapan alat pemeriksaan penunjang
○ Laboratorium
○ Radiologi (USG, X-Ray, CT-Scan)
● Tenag kesehatan telah menggunakan alat
a
pelindung diri (APD)
STATIC
S Stetoscope: untuk mendengarkan suara jantung dan paru-paru
S Scope Laringoscope: pilih blade yang sesuai dengan usia pasien,
pastikan lampu cukup terang

T Tubes Pipa trakea: pilih ukuran sesuai pasien

A Airways OPA, NPA: untuk menahan posisi lidah pasien

T Tapes Plester untuk fiksasi pipa trakea

Mandrin / stilet dari kawat yang dibungkus plastik / kabel yang


I Introducer mudah dibengkokkan untuk memandu agar pipa trakea mudah
masuk

C Connector Penyambung antara pipa dan alat-alat anestesi

S Suction Penyedot lendir, ludah, dan lain-lain dari saluran napas pasien
A-B-C-
D
Airway
● Pastikan jalan napas sudah paten
● Inspeksi dan evakuasi benda asing
● Identifikasi fraktur pada wajah
● Suction bila perlu
● Triple airway maneuver
● Pertimbangkan pemasangan
definitive airway (OPA, ETT)
A-B-C-
D
Breathing & Ventilation

● Memastikan oksigenasi dan CO2 → lakukan


pertukaran pemeriksaan

● paru-paru,
Pemeriksaan
dinding dada, dan diafragma
yang dilakukan mulai dari inspeksi, palpasi, perkusi,
dan
auskultasi (IPPA)
● Berikan bantuan oksigenasi dengan menggunakan alat bantu napas, seperti NK
/ NRM / RM
● Gunakan alat untuk monitor kadar oksigen dalam tubuh, yaitu pulse oximetry
A-B-C-
D
Circulation & Hemorrhage Control

● Identifikasi tanda gangguan sirkulasi, yaitu:


○ Gangguan kesadaran
○ Perfusi kulit menurun
○ Nadi cepat / lambat dan semakin lemah

● Jika terdapat perdarahan → cari dan dapatkan akses IV di 2 tempat → resusitasi


cairan
A-B-C-
D
Dissability (Neurologic)
● Glasgow Coma Scale (GCS)
○ Pertahankan GCS pasien
● Jika terdapat penurunan kesadaran → suspek traumatic brain injury (TBI)
○ dd/ intoksikasi zat, hipoglikemia
● Jika TBI dapat ditegakkan → konsul Sp. BS

● Focused Neurologic Examination:


○ Pemeriksaan pupil: ukuran, bentuk, dan refleks cahaya
○ Defisit neurologis fokal
○ Dilatasi pupil (+), refleks cahaya (-) → tanda awal herniasi lobus temporal (herniasi
uncal)
0
2
SECONDA
RY
SURVEY
ANAMNESI
S● Identitas: usia, jenis kelamin, suku, agama, pekerjaan, alamat
● Keluhan utama dan Riwayat Penyakit Sekarang: onset, lokasi, kronologi, kualitas,
kuantitas, gejala atau keluhan penyerta, faktor yang memperberat atau memperingan
○ Nyeri
○ Penurunan kesadaran
○ Kejang
○ Trauma
● Riwayat:
○ Riwayat penggunaan alkohol atau narkotika
○ Gejala peningkatan TIK: nyeri kepala, muntah proyektil, papilledema (funduskopi)
○ Gangguan motorik, sensorik, dan otonom
ANAMNESI
S● Riwayat Penyakit Dahulu:
○ Keluhan serupa
○ Keganasan
○ Infeksi
○ Komorbiditas lain

● Riwayat sosial dan kebiasaan:


○ Pola makan
○ Konsumsi zat adiktif
○ Olahraga
○ Lingkungan
ANAMNESIS
(AMPLE)

● Allergies
● Medication
● Past Illnesses / Pregnancy
● Last meal
● Events / Environment related to the injury
PEMERIKSAAN
KEPALA
● Pemeriksaan SCALP dan kepala:
○ Laserasi, hematoma, dan kontusio
○ Fraktur
■ Basis cranii:
● Ekimosis periorbital (brill
hematoma)
● Ekimosis post auricular (battle
sign)
● Rhinorrhea
● Otorrhea
● Perdarahan di membrane timpani /
laserasi kanalis auditorius
■ Fraktur skull:
● Lefort I, II, III
BRILL BATTLE
HEMATOMA SIGN
LEFORT
FRACTURE
PEMERIKSAAN FISIK LEHER &
S●ERInspeksi,
VIKAL palpasi, dan auskultasi
○ Nyeri tekan, emfisema subkutan, deviasi trakea, dan fraktur laring
○ Seat belt sign dan paralysis ekstremitas atas yang terisolasi →
curiga cedera servikal
PEMERIKSAAN
N●EUPemeriksaan
ROLOGIS pupil
○ Ukuran, bentuk, dan respon cahaya
● Penilaian GCS
● Pemeriksaan nervus kranial
○ Membuka-menutup kelopak mata, gerakan bola mata, senyum lebar,
menjulurkan lidah, dan menaikan pundak
● Sensoris
○ Perabaan / tekanan ringan dan sensasi tajam → nilai tinggi lesi
● Motorik
○ Tonus otot, kekuatan motorik, perhatikan limitasi oleh karena nyeri
● Refleks
○ Refleks brachialis, patelar, dan ankle
PEMERIKSA
AN NERVUS
KRANIALIS
OLFAKTO
RI

Normosmia Normal

Hiposmia Kemampuan menghidu menurun

Hiperosmia Kemampuan menghidu meningkat

Parosmia Salah menghidu

Kakosmia Mempersepsi adanya bau busuk


OPTIK, OKULOMOTOR, TROKLEAR, DAN
ABDUSEN

● Pemeriksaan pupil
● N. oculomotorius:
○ M. rectus medialis
○ M. rectus superior
○ M. rectus inferior
○ M. obliquus inferior
○ M. konstriktor pupil
● N. trochlearis: m. obliquus superior
● N. abducens: m. rectus lateralis
TRIGEMINU
S

Merapatkan gigi, membuka mulut, dan menarik dagu


Sensorik sesuai dermatom
FASIA
L
Motorik
● Mengerutkan dahi dengan cara melihat ke
atas (m. frontalis)
● Menutup mata lalu pemeriksa mencoba
memaksa membuka (m. orbicularis oculi)
● Mengunci bibir dan menggembungkan pipi
(m. buccinator)
● Tersenyum dan memperlihatkan gigi (m.
orbicularis oris)

Sensorik (2/3 anterior lidah)


● Menjulurkan lidah, keringkan, dan ditetesi
dengan zat manis, asin, asam, dan pahit
VESTIBULOKOKL
EAR

● Tanda gangguan:
○ Vertigo
○ Nistagmus
○ Hilang keseimbangan
● Tes fungsi pendengaran:
○ Rinne, Weber, dan Schwabach
● Tes keseimbangan:
○ Romberg (jatuh ke arah labirin
yang rusak)
GLOSSOFARINGEA
L
● Fungsi:
○ Menelan
○ Sekresi liur yang berasal dari glandula
parotis
○ Pengecapan (1/3 belakang lidah)
○ Refleks muntah
○ Baroreseptor pada sinus karotikus
○ Kemoreseptor pada glomus karotikus
● Biasanya bersamaan N. X dan N. XI
(vagal system)
VAGU
● S
Komponen utama persarafan parasimpatis
● Fungsi:
○ Menelan → otot-otot faring dan palatum
mole
○ Bersuara → konstriktor faring dan pita
suara
○ Sensoris → kulit telinga bag. posterior,
MAE
○ Sensasi dari faring danlaring
○ Refleks batuk
○ Cardiac depressor, bronchoconstrictor,
motilitas dan sekresi GI
○ Baroreseptor dan kemoreseptor pada bulbus
dan sinus aorta
● Gangguan klinis:
○ Gangguan menelan (disfagia) → paralisis N.
IX dan N. X
AKSESORIU
S ● Pemeriksaan fungsi m. sternocleidomastoideus
○ Pasien memutar kepala ke sisi yg sehat
○ Pemeriksa meraba m.
sternocleidomastoideus sisi
kontralateral
○ Interpretasi:
■ Normal: kontraksi +
■ Kelainan: kontraksi –

● Pemeriksaan fungsi m. trapezius


○ Saat istirahat
○ Saat bahu digerakkan
○ Interpretasi:
■ Normal: simetris
■ Kelainan: asimetris (kelemahan bahu
yang sakit)
HIPOGLOSU
● S
Inervasi m. styloglossus, hyoglossus, dan
genioglossus longitudinalis inferior dan
superior
○ Lesi unilateral → disartria
○ Lesi bilateral → disartria dan disfagia
● Pemeriksaan:
○ Inspeksi lidah saat istirahat dan saat
dijulurkan
○ Pemeriksaan artikulasi kata → “ular
loreng lari lurus di lorong”
● Interpretasi:
○ Normal → deviasi –
○ Kelainan → deviasi +
PEMERIKSAAN

SENSORIK
Rasa raba
○ Hilangnya rasa raba : ANESTESIA
○ Berkurangnya rasa raba : HIPESTESIA
○ Berlebihnya rasa raba : HIPERESTESIA

● Rasa nyeri
○ Hilangnya rasa nyeri : ANALGESIA
○ Berkurangnya rasa nyeri : HYPOALGESIA
○ Berlebihnya rasa nyeri :
HYPERALGESIA

● Rasa suhu
○ Hilangnya rasa suhu :
THERMOANESTHESIA
○ Berkurangnya rasa suhu : THERMO HYPESTHESIA
○ Berlebihnya rasa suhu : THERMO
○ HYPERESTHESIA
Kesemutan :
○ Nyeri panas dingin PARESTHESIA
● Rasa abnormal dipermukaan tubuh :
DYSESTHESIA
PEMERIKSAAN MOTORIK
(KEKUATAN)
PEMERIKSAAN MOTORIK
(KEKUATAN)
PEMERIKSAAN MOTORIK
(TONUS)
● Tonus → tarikan / tahanan antara otot fleksor dan ekstensor saat
sendi digerakkan
○ Hipotonus → tidak dapat menahan tahanan
○ Hipertonus → tahanan berlebihan
PEMERIKSAAN REFLEKS
FISIOLOGIS
PEMERIKSAAN REFLEKS
FISIOLOGIS
PEMERIKSAAN REFLEKS
FISIOLOGIS
PEMERIKSAAN REFLEKS
PATOLOGIS

Babinski Hoffman dan Klonus


Tromner
Chaddock Schaefer
Oppenheim
0
3
PEMERIKSA
AN
PENUNJANG
PEMERIKSAAN
PENUNJFoto
ANG Polos CT-Scan MRI

(+)

● Cepat, murah, dan mudah ● Lebih spesifik ● Memiliki spesifisitas


diakses ● Dapat melihat fraktur dan tertinggi dalam
● Dapat melihat tanda fragmennya mendiagnosis
fraktur dan fragmennya ● Dapat menilai bleeding,
● Dapat melihat struktur infeksi, tumor, kelainan
tulang belakang spine
● Penunjang utama pada
kelainan kepala dan
vertebra

(-)

● Tidak spesifik dalam ● Kurang spesifik dalam ● Membutuhkan waktu yang


menilai menilai penyebab yang lama
perdarahan, infeksi, minimal ● Mahal
dan tumor ● Terbatas
● Tidak bisa dijadikan
sebagai pemeriksaan
penunjang utama
TERIM
A
KAS
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics &
images by Freepik and illustrations by Stories

IH

Anda mungkin juga menyukai