Definisi
Psoriasis adalah peradangan kulit yang bersifat kronik dengan karakteristik berupa plak
eritematosa berbatas tegas, skuama kasar, berlapis, dan berwarna putih keperakan
terutama pada siku, lutut, scalp, punggung, umbilikus dan lumbal. (Gudjonsson dan Elder,
2012)
Psoriasis vulgaris yang paling sering ditemukan pada kurang lebih 90% pasien. Plakat
eritematosa, berbatas tegas, berskuama dan tersebar simetris merupakan gambaran khas,
terdapat di daerah ekstensor ekstermitas (terutama siku dan lutut), skalp, lumbosakral
bawah, bokong dan genital. Daerah lain yang dapat terkena adalah periumbilikus dan
lipatan intergluteal. Luas lesi sangat bervariasi, sedangkan bentuk dan distribusi setiap
plakat hanya sedikit berubah. Penyakit ini secara klinis tidak mengancam jiwa dan tidak
menular tetapi timbulnya dapat terjadi pada bagian tubuh manapun sehingga dapat
menurunkan kualitas hidup seseorang bila tidak dirawat dengan baik
3. Patofisiologi
Komplikasi
Kemungkinan komplikasi yanh bisa terjadi pada psoriasis diantaranya: 1. Penyebaran psoriasis
hingga kuku jari tangan sehingga timbul lekukan atau sumuran kecil-kecil dan perubahan warna
kuku menjadi kuning atau cokelat (sekitar 60% pasien). 2. Penumpukan debris yang tebal dan
menggumpal dibawah kuku sehingga membuat kuku terlepas dari dasarnya (onikolisis). 3.
Infeksi sekunder karena rasa gatal.
DIAGNOSIS BANDING
Psoriasis dapat di diagnosis banding dengan beberapa penyakit lain yang diantaranya ada
yang juga tergolong dermatosis eritroskuamosa, yaitu :
1. Dermatosis seboroik
Gambaran klinis yang khas pada dermatitis seboroik ialah skuama yang berminyak dan
kekuningan dan berlokasi di tempat-tempat yang seboroik. Psoriasis berbeda dengan dermatitis
seboroik karena terdapat skuama yang berlapis-lapis berwarna putih seperti mika disertai tanda
tetesan lilin dan Auspitz. Tempat predileksinya juga berbeda. Dermatitis seboroik biasanya pada
alis, sudut nasolabial, telinga, daerah sternum dan fleksor. Sedangkan psoriasis banyak terdapat
pada daerah-daerah ekstensor, yaitu siku, lutut dan scalp. 1,3,7
2. Pitiriasis rosea
Pitiriasis berarti skuama halus. Hal ini berbeda dengan proriasis dimana skuamanya tebal.
Tanda khas pada Pitiriasis rosea yaitu adanya lesi awal berupa herald patch, umumnya di badan,
solitar, berbentuk oval dan anular, diameternya kira-kira 3 cm. Lesi berikutnya timbul 4-10 hari
setelah lesi pertama, memberi gambaran yang khas, sama dengan lesi pertama hanya lebih kecil,
susunannya sejajar dengan kosta, hingga menyerupai pohon cemara terbalik. Tempat predileksi
pada badan, lengan atas bagian proksimal dan paha atas.1,3,7
(9.1) (9.2)
Gambar 9. Pitiriasis Rosea.
9.1. gambaran lesi mengikuti garis costa
9.2. Herald patch
3. Liken planus
Gejala klinis sangat gatal, umumnya setelah satu atau beberapa minggu setelah kelainan
pertama timbul diikuti oleh penyebaran lesi. Tempat predileksi yang paling sering yaitu pada
pergelangan tangan bagian fleksor atau lengan bawah. Kelainan yang khas terdiri atas papul yang
poligonal, berskuama, datar dan berkilat. Kadang-kadang ada cekungan di sentral. Garis-garis
anyaman berwarna putih. Terdapat fenomena Kobner.1,3