Anda di halaman 1dari 6

Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan

http://journal.umy.ac.id/index.php/mm
©2019 MMJKK. All rights reserved

Vol 19 No 1 Hal 1-6 Januari 2019

Hubungan antara Gangguan Pola Tidur dengan


Keseimbangan Sistem Saraf Otonom pada Usia Dewasa
Muda
Correlation between Sleep Pattern Disturbance and Stability of Autonomic Nervous System (ANS)
in Young Adult Age

Raden Mohamad Fachrur Rozy1, Nurvita Risdiana1*


1 Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

DATA OF ARTICLE: Abstrak: Gangguan pola tidur yang buruk berdampak negatif pada kesehatan yaitu
Received: 26 Juni 2018 ketidakseimbangan sistem saraf otonom. Ketidakseimbangan sistem saraf otonom
Reviewed: 15 Juli 2018 akan berdampak pada rendahnya nilai Heart Rate Variability (HRV). Rendahnya
Revised: 24 Agus 2018 nilai HRV akan berdampak pada mortalitas dan morbiditas. Heart Rate Variability
Accepted: 3 Sep 2018 terdiri atas time domain dan frekuensi domain. Standard Deviation of All N-N Intervals
(SDNN) merupakan bagian dari HRV yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi
keseimbangan sistem saraf otonom. Usia dewasa muda rentan mengalami gangguan
*CORRESPONDENCE: pola tidur, sehingga pada usia tersebut berisiko terjadi ketidakseimbangan SDNN.
nurvita.risdiana@umy.ac.id Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola tidur dengan
keseimbangan saraf otonom pada dewasa muda. Jenis penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif non eksperimen dengan desain Cross sectional. Uji statistik
menggunakan Spearman Rho. Sampel penelitian 31 orang dewasa muda dengan
DOI:
teknik purposive sampling. Data untuk gangguan pola tidur diambil menggunakan
10.18196/mm.190120
kuesioner, sedangkan pengukuran SDNN menggunakan Electrocardiogram (EKG).
Didapatkan hasil 64,5% pola tidur pada dewasa muda dalam kategori baik, 35,5%
pola tidur mahasiswa dalam kategori cukup, 87,1% mahasiswa memiliki SDNN
TYPE OF ARTICLE: yang sangat baik dan 9,7% mahasiswa memiliki SDNN tinggi. Hasil uji statistik
Research menggunakan Spearmen Rho diperoleh nilai p= 0,11 (p > 0,05). Disimpulkan bahwa
tidak ada hubungan antara gangguan pola tidur dengan kesimbangan saraf otonom.

Kata kunci: Gangguan Pola Tidur; Standard Deviation of All N-N Intervals; Sistem
Saraf Otonom

Abstract: Sleep patterns disturbance makes the body unhealthy, as a result the
autonomic nervous system imbalance. It decreases the value of Heart Rate
Variability (HRV), then the risk of morbidity and mortality increases. HRV consist
of time domain and frequency domain. Standard Deviation of All N-N Intervals
(SDNN) is a part of HRV which controlled Autonomic Nervous System (ANS).
Early adult has the risk for sleep disturbance because of their activity especially for
nursing students. The, they have high risk for autonomic nervous system
imbalance. This research purpose is to know the relationship between sleep pattern
disturbances with ANS in young adults. This research was nonexperimental study
with correlational design and cross sectional approach. This research samples are 31
male student which obtained chosen by purposive sampling techniques. Sleep
pattern disturbances and HRV was measured by questionnaire and
Electrocardiogram (ECG). The data was analyzed by Spearman Rho. There is no
correlation between sleep pattern disturbance and SDNN with p= 0.11 (p > 0. 05).
Vol 19 No 1
Januari 2019

Keywords: Autonomic Nervous System; Sleep Patterns saraf otonom dengan meningkatkan dominasi akti-
Disturbances; Standard Deviation of All N-N vitas simpatis daripada modulasi parasimpatis.8
Intervals Individu yang memiliki gangguan tidur yang
buruk dikaitkan dengan penurunan saraf parasim-
PENDAHULUAN patis dan peningkatan saraf simpatis.9 Masalah
tersebut disebabkan karena kulitas tidur yang buruk
Tidur merupakan suatu aktivitas yang dilaku- pada individu sebagai penyebab utama terjadinya
kan setiap hari dan menjadi kebutuhan dasar manu- penyakit jantung dan menurunkan Heart Rate Varia-
sia yang harus dipenuhi. Tidur merupakan keadaan bility (HRV) serta dapat meningkatkan detak jan-
aktif dan berulang yang terjadi pada setiap individu.1 tung. Demikian juga pendapat Rodriguez-colon et
Individu memerlukan tidur yang cukup untuk dapat al. (2015),10 pola tidur yang tidak teratur dapat
berfungsi secara optimal. Pola tidur yang cukup menurunkan HRV.
pada orang dewasa adalah 7-8 jam per malam, tidak Heart Rate Variability adalah fenomena fisio-
terkecuali pada orang yang sakit.2 Tidur sangat ber- logis yang mencerminkan indikator yang baik dari
manfaat untuk kesehatan tubuh sehingga mereka kontrol sistem saraf otonom yang berkaitan dengan
yang mempunyai jam tidur terbatas dan sering ter- kesehatan jantung.11 Sehingga pada kondisi individu
bangun mempunyai risiko empat kali lebih banyak yang memiliki gangguan tidur yang buruk menga-
mengalami serangan jantung.3 Hal ini disebabkan lami penurunan aktifitas saraf simpatis, akibatnya
karena jantung bekerja lebih berat jika individu ke- terjadi ketidakseimbangan dari fungsi sistem saraf
kurangan waktu tidurnya. otonom. Ketidakseimbangan fungsi sistem saraf
National Sleep Foundation (2011),4 melaporkan otonom dapat diukur dengan menggunakan HRV.
bahwa di Amerika pada tahun 2006 lebih dari 36% Fungsi HRV adalah untuk menilai risiko kematian
dewasa muda usia 18-29 tahun mengalami kesulitan jantung secara mendadak.12 Oleh karena itu, nilai
untuk bangun di pagi hari dan mengeluh mengan- HRV yang tinggi merupakan tanda fungsi jantung
tuk ketika beraktivitas sekurangnya 2 hari dalam se- sehat dan penurunan HRV adalah rentan terhadap
minggu atau lebih. Demikian juga yang terjadi pada kematian jantung secara mendadak.8 Pengukuran
mahasiswa keperawatan. Mahasiswa keperawatan HRV terdiri dari dua pengukuran yaitu time domain
termasuk dalam usia dewasa muda. Disamping itu dan frequncy domain. Frequency domain terdiri dari
pada tahun 2011,4 juga dilakukan penelitian dan ha- Low Frequency/LF (frekuensi rendah) dan High
silnya meningkat dari 36% pada tahun 2006 menjadi Frequency/HF (frekuensi tinggi). Low Frequency 0,04
51% yang mengalami gangguan tidur pada usia 18-29 - 0,15 Hz (Herz) dari perubahan R-R interval dan
tahun. dimodulasi oleh aktivitas sistem saraf saraf simpatis,
Pola tidur pada usia dewasa sangatlah berbeda HF 0,15-0,40 Hz dari perubahan R-R interval dan
dengan usia lainnya karena pada usia dewasa dimodulasi oleh aktivitas sistem saraf parasimpatis.
banyak mengalami perubahan aktivitas sehari-hari, Time domain terdiri dari Standard Deviation of all N-N
seperti bekerja, ataupun kuliah. Keadaan tersebut intervals (SDNN) dan Root Mean Square of Success-
dapat memicu terjadinya gangguan tidur.5 Ganggu- ive Differences (RMSSD).12 Standard Deviation of all
an pola tidur merupakan gangguan dalam jumlah, N-N intervals merupakan bagian dari HRV yang
kualitas atau waktu tidur pada setiap individu.6 berperan dalam mengontrol sistem saraf otonom.
Gangguan tidur bukan hanya pada perubahan aktivi- Oleh karena itu nilai SDNN dapat digunakan untuk
tas sehari-hari, namun gangguan tidur juga dapat menilai adanya risiko kematian jantung mendadak
dipengaruhi beberapa faktor yaitu medis (penyakit) melalui variasi dari N-N interval.12
dan non-medis (gaya hidup).7 Begitu juga mahasis- Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
wa keperawatan yang sudah mempunyai perubah- hubungan antara gangguan pola tidur dengan
an aktifitas seperti kuliah ataupun aktifitas yang keseimbangan sistem saraf otonom pada dewasa
lain. Sehingga mahasiswa tersebut mempunyai risi- muda.
ko terjadinya gangguan pola tidur.
Aktivitas yang teratur, gaya hidup yang baik, BAHAN DAN CARA
pola tidur yang cukup merupakan faktor penting
untuk dapat meningkatkan kesehatan jantung. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuan-
Kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan ke- titatif non eksperimen dengan desain cross sectional
rugian kesehatan yang dapat menimbulkan penya- yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
kit jantung.8 Gangguan pola tidur dapat meningkat- gangguan pola tidur dengan HRV pada dewasa
kan risiko penyakit jantung dan menyebabkan ke- muda. Responden pada penelitian ini adalah dewa-
matian jantung secara mendadak. Kondisi tersebut sa muda dengan usia antara 18-29 tahun yang
diyakini karena adanya ketidakseimbangan sistem dihitung berdasarkan rumus Arikunto (2010),13

2|
dengan jumlah responden 20% dari total populasi Analisis data yang digunakan adalah univariat
yaitu 156 sehingga didapatkan responden sebanyak dan bivariat. Univariat digunakan untuk mengetahui
31 responden. Setelah mendapatkan ijin etik dari gangguan pola tidur dan SDNN pada kelompok usia
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universi- dewasa muda. Bivariat digunakan untuk mengeta-
tas Muhammadiyah Yogyakarta dengan nomor hui hubungan antara gangguan pola tidur dengan
131/EP-FKIK-UMY/IV/2016. Semua respoden meneri- SDNN dengan menggunakan uji Spearman Rho.
ma informasi dan menyatakan kesanggupannya me-
lalui informed consent. HASIL
Data mengenai gangguan pola tidur diambil
dengan menggunakan instrumen dari Jenkins et al. Responden pada penelitian ini merupakan
(1988),14 yang terdiri atas empat pertanyaan: “Pada mahasiswa keperawatan dengan kategori usia de-
sebulan terakhir seberapa sering anda mengalami wasa muda. Responden pada penelitian ini mem-
sulit tidur, pada sebulan terakhir seberapa sering punyai rentang umur antara 21-23 tahun berjumlah
anda terbangun dimalam hari, pada sebulan terak- 31 responden (100%). Sebagian besar responden
hir seberapa sering anda terjaga dimalam hari pada pada penelitian ini berjenis kelamin laki-laki
saat anda ingin memulai untuk tidur, pada sebulan berjumlah 29 responden (93,3%) dan 2 responden
terakhir seberapa sering anda bangun tidur merasa lainnya berjenis kelamin perempuan (6,45%).
lelah dan tidak bertenaga”. Semua pertanyaan ter- Karakteristik responden berdasarkan hubungan
sebut memiliki 6 pilihan jawaban sebagai berikut: a. antara pola tidur dengan keseimbangan sistem
Tidak pernah (nilai 0); b. 1-3 hari (nilai 1); c. 4-7 hari saraf otonom pada usia muda dapat dilihat pada
(nilai 2); d. 18-14 hari (nilai 3); e. 15-21 hari (nilai 4) ;f. Tabel 1.
22-31 hari (nilai 5). Pada semua pertanyaan tentang Gangguan pola tidur responden sebagian be-
pola tidur dapat dikategorikan baik < 50% dengan sar baik sebanyak 20 orang (64,5%) dengan nilai re-
nilai 0-9, cukup 51-75% dengan nilai 10-15, kurang 76- rata 86,25 ± 6,04 dan cukup sebanyak 11 orang (35,5
100% dengan nilai 16-20 pertanyaan.14 %) dengan nilai rerata 73,63 ± 2,33. Gangguang pola
Data mengenai SDNN diambil dengan menggu- tidur responden dapat dilihat pada Tabel 2.
nakan EKG dan responden diukur selama 5 menit. Berdasarkan Tabel 3. SDNN responden didomi-
Sebelum diukur, responden diberikan informasi un- nasi sangat tinggi sebanyak 27 orang (87,1%) dengan
tuk makan terakhir adalah 2 jam sebelum pengukur- nilai rerata 57,75 ± 4,57 sedangkan tinggi sebanyak 4
an. Selain itu untuk tidak mengkonsumsi teh, alko- orang (9,7%) dengan nilai rerata 48,33 ± 1,15.
hol dan kafein 2 jam sebelum pengukuran.15 Disaran- Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggu-
kan kepada responden untuk buang air kecil atau nakan uji Spearman Rho didapatkan hasil nilai p hu-
besar sebelum pengukuran,16 tidak melakukan akti- bungan antara gangguan pola tidur dengan SDNN
fitas berat 2 jam sebelum pengukuran.17 Pengukuran pada dewasa muda di Yogyakarta adalah p = 0,11 (p
HRV merupakan pengukuran yang mudah dan bersi- > 0,05) sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa
fat noninvasive. Saat pengukuran, responden dimin- tidak ada hubungan antara gangguan pola tidur
ta untuk duduk atau tidur tenang bersandar dengan dengan SDNN (Tabel 4).
ketinggian kepala tidak lebih dari 15 derajat. Setelah
responden siap, maka dilakukan perekaman EKG Tabel 1. Karakteristik Responden Hubungan antara
selama 5 menit. Setelah mendapatkan data rekam- Pola Tidur dengan Keseimbangan Sistem
an EKG selama 5 menit, selanjutnya adalah melaku- Saraf Otonom pada Usia Dewasa Muda
kan analisis data. Data yang diambil adalah THB Jumlah Persentase (%)
(Total Heart Beat) dan rerata N-N, selanjutnya dihi- Usia
tung berdasarkan rumus (I, II, III) selanjutnya 21-23 tahun 31 100%
dikategorikan sebagai berikut: buruk < 19 ms; Jenis Kelamin
kurang 20-34 ms; baik 35-49; excellent > 50 ms). Laki-laki 29 93,54%
Perempuan 2 6,45%
THB = N (I)
Tabel 2. Gangguan Pola Tidur Usia Dewasa Muda
Gangguan Presentase
Jumlah Rerata ± SD
MRR = I = (II) Pola Tidur (%)
Baik 20 86,25 ± 6,04 64,5%
Cukup 11 73,63 ± 2,33 35,5%
Kurang 0 0 0
SDNN (III) Jumlah 31 100%

|3
Vol 19 No 1
Vol 19 No 1
Januari 2019
Januari 2019

Tabel 3. Standard Deviation of All N-N Intervals pada umumnya mengalami penurunan kepuasan
Tabel 3. Standard Deviation of All N-N Intervals pada umumnya mengalami penurunan kepuasan
(SDNN)Usia
(SDNN) UsiaDewasa
DewasaMuda
Muda tidur yang disebabkan
tidur yang disebabkan
karena faktor fisiologi dan
karena faktor fisiologi dan
19
SDNN
Presentase
Rerata± ±SDSD Presentase
Jumlah Rerata
psikososial.
psikososial. Nikotin, minuman yangyang
19 Nikotin, minuman mengandung
mengandung
SDNN Jumlah
(%)(%) kafein juga memberikan kontribusi dalam mem-mem-
kafein juga memberikan kontribusi dalam
19
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi 27
27 57,75 ± 4,57
57,75 ± 4,57 87,1%
87,1% pengaruhi
pengaruhi kualitas
kualitas tidur.tidur.
19
PadaPada penelitian
penelitian ini 64,5%ini 64,5%
Tinggi
Tinggi 44 48,33 ± 1,15
48,33 ± 1,15 9,7%
9,7% mengalami gangguan pola tidur yang baik dan 35,5%35,5%
mengalami gangguan pola tidur yang baik dan
Jumlah
Jumlah 31
31 100%
100% mengalami
mengalami gangguan
gangguan polapola tidurtidur
yangyang cukupcukup
(Tabel (Tabel
19
2). 2).
HalHal tersebut
tersebut sesuaisesuai pernyataan
pernyataan Stores Stores
(2009), (2009),
19

yang menyatakan bahwa sebagian kecil responden


Tabel 4.
Tabel 4. Uji
Uji Statistik
Statistik Hubungan
Hubunganantara Gangguan yang menyatakan bahwa sebagian kecil responden
antaraGangguan
(35,5%)
(35,5%) mulaimulai mengalami
mengalami penurunan
penurunan kualitas
kualitas tidur,tidur,
PolaTidur
Pola Tidurdengan
denganSDNN SDNNDewasaDewasa Muda
Muda
namun
namun tidaktidak
dengan dengan responden
responden lain lain (64,5%)
(64,5%) yang yang
Rerata
Rerata± ±SD SD
masih
masih memiliki
memiliki gangguan
gangguan polapola tidurtidur
yangyang baik. baik.
pada
pada Rerata
Rerata ± SD
± SDP Value
P Value Responden
Responden dengan
dengan gangguan
gangguan polapolatidurtidur
yangyang baik baik
gangguan
gangguan pada padaSDNN
SDNN (64,5%)
(64,5%) menurut
menurut Tabel 2. sesuai
Tabel 2. dengan
sesuai pernyataan
dengan pernyataan
pola
polatidur
tidur 14
Jenkins
Jenkins et et al. al. (1998),yang
(1998), 14 mengatakan
yang mengatakan bahwa bahwa
Hubungan
Hubungan polapolatidur yang
tidur yang baikbaik bagibagi setiap individu
setiap 7-8 jam
individu 7-8 jam
gangguan
gangguan
pola perhari
perhari dan dantidak tidak ada adarisiko kematian
risiko kematian jantung jantung
pola tidur
tidur 37,09
37,09±±19,2619,2656,8356,83± 5,19
± 5,19 0,11 0,11 mendadak.
dengan
dengan mendadak.
Heart Rate Variability (HRV) adalah fenomena
SDNN
SDNN Heart Rate Variability (HRV) adalah fenomena
fisiologis yang mencerminkan indikator dari control
fisiologis yang mencerminkan indikator dari control
ANS yang berkaitan dengan kesehatan jantung yang
DISKUSI ANS yang berkaitan dengan kesehatan jantung yang
terbagi menjadi SDNN dan RMSSD.11 Standard
DISKUSI terbagi menjadi SDNN dan RMSSD.11 Standard
Deviation of all N-N intervals (SDNN) mencerminkan
Pola tidur adalah suatu aktivitas yang dilaku- kontrol Deviation of alldidalam
dari ANS N-N intervals tubuh (SDNN)
yang berupa mencerminkan
level
Pola tidur
kan setiap adalah
hari oleh suatu
setiap aktivitas
individu. Tiduryang dilaku- kontrol dari ANS didalam tubuh yang berupa level
merupa- SDNN. Standard Deviation of all N-N intervals yang
kan proses
kan setiap fisiologis
hari olehyang setiap individu.sistem
melibatkan Tidur biologi
merupa- tinggiSDNN. Standard kesimbangan
menunjukkan Deviation of ANS all N-N intervals
berupa kese- yang
kan proses
dari molekuler fisiologis
sampaiyang organmelibatkan sistemdalam
dan berperan biologi imbangan
tinggi menunjukkan
antara saraf simpatis dan parasimpatis,kese-
kesimbangan ANS berupa
dari molekuler
regulasi sistem sampai organ dan
saraf otonom berperandalam
khususnya dalam namunimbanganpada SDNN antarayang saraf simpatis
rendah dan parasimpatis,
menunjukkan keti-
regulasi kardiovaskuler.
kontrol sistem saraf18 otonom Individu yangkhususnya
mengalamidalam dakseimbangan
namun pada antara SDNN yang saraf rendah
simpatismenunjukkan
dan parasim- keti-
18
gangguan pola tidur dapatIndividu
kontrol kardiovaskuler. berdampak yangpadamengalami
kese- patis. dakseimbangan
Level SDNN yang antararendah saraf simpatis
dapat dan parasim-
menyebabkan
gangguan
hatan salah pola
satunya tidur dapat
adalah berdampak
kematian jantungpada kese- risiko
secara patis. Level SDNN
kematian jantung yang
secara rendah dapat yang
mendadak menyebabkan
dise-
hatan salah satunya
mendadak. Hal ini adalahsesuaikematian
dengan jantung secara babkan
penjelasan risiko karena
kematian jantung
ketidak secara mendadak
seimbangan yang dise-
dari kontrol
mendadak.et Hal
Jackwoska ini 8sesuai
al. (2012), dengan penjelasan
yang mengatakan bahwa ANS. Pada penelitian
babkan karena ketidak ini sebagian besar level
seimbangan SDNN
dari kontrol
kualitas
Jackwoska tiduretyang buruk 8dapat
al. (2012), yangmenyebabkan
mengatakan keru- bahwa pada ANS. responden adalah sangat
Pada penelitian baik (87,1%)
ini sebagian besardengan
level SDNN
gian kesehatan
kualitas tidur yang yangburuk
dapatdapatmenimbulkan
menyebabkan penyakit
keru- nilaipada
rerata SDNN 57,75
responden ± 4,57sangat
adalah (Tabel baik3). Hasil peneli-
(87,1%) dengan
jantung, dan meningkatkan
gian kesehatan yang dapatrisiko penyakit kemati-
menimbulkan penyakit tiannilaitersebut
rerata artinya
SDNN sistem± otonom
57,75 4,57 dapat
(Tabel 3). menga-
Hasil peneli-
an jantung
jantung, dansecara mendadak.8risiko
meningkatkan Kondisi tersebut
penyakit di- turtian
kemati- fungsi dan kemampuan
tersebut artinya sistem stres dengan
otonom sangat
dapat menga-
yakini adanyasecara
an jantung ketidakseimbangan
mendadak.8 Kondisi ANS dantersebut
pelepas- di- baik.
tur Faktor
fungsilain danyang mempengaruhi
kemampuan stres nilai
dengan SDNN sangat
an sistem saraf simpatis yang dapat
yakini adanya ketidakseimbangan ANS dan pelepas- yang mengubah sangat tinggi tersebut salah satunya disebab-
baik. Faktor lain yang mempengaruhi nilai SDNN
indeks
an sistemHRV. saraf simpatis yang dapat mengubah kan karena faktor usia. Menurut Yukishita et al.
yang sangat tinggi tersebut salah satunya disebab-
Perubahan indeks HRV dalam hal ini SDNN ini (2010),20 Aktifasi dari sistem saraf simpatis akan me-
indeks HRV. kan karena faktor usia. Menurut Yukishita et al.
dapat mencerminkan adanya ketidakseimbangan ningkat secara progresif dengan proses menua.
Perubahan indeks HRV dalam hal ini SDNN ini (2010),20 Aktifasi dari sistem saraf simpatis akan me-
sistem saraf otonom yang ditandai dengan hiperak- Oleh karena itu semakin tua seseorang risiko untuk
dapat mencerminkan adanya ketidakseimbangan ningkat secara progresif dengan proses menua.
tif sistem saraf simpatis dari pada sistem saraf terjadinya ketidakseimbangan ANS meningkat. Res-
sistem saraf otonom yang ditandai dengan hiperak- Oleh karena itu semakin tua seseorang risiko untuk
parasimpatis. Hal tersebut dapat dilihat dengan ponden pada penelitian ini dalam kategori dewasa
tif sistem saraf
pengukuran HRV yang simpatis
rendah dari
padapada sistempola
gangguan saraf terjadinya ketidakseimbangan ANS meningkat.4 Res-
muda menurut National Sleep Foundation (2011),
parasimpatis. Hal tersebut dapat dilihat dengan ponden
tidur. Individu yang memiliki gangguan pola tidur yang beradapada dalam penelitian
rentang usia ini dalam kategori
21-23 tahun dewasa
(Tabel
pengukuran
yang buruk HRV yang rendah
dikaitkan dengan pada gangguan
penurunan pola 1) sehingga
saraf muda menurut National Sleep
risiko untuk terjadinya penurunan SDNN Foundation (2011),4
tidur. Individu
parasimpatis danyang memilikisaraf
peningkatan gangguan
simpatis.pola
9 tidur masih
yang berada
rendah. Haldalamtersebut rentangsesuaiusia 21-23pendapat
dengan tahun (Tabel
yangBerdasarkan
buruk dikaitkan denganTabel
hasil penelitian penurunan
2. mayoritassaraf Zhang
1) sehingga 21risiko untuk terjadinya penurunan SDNN
(2007), bahwa secara fisiologis nilai HRV
9
parasimpatis
responden dan peningkatan
memiliki gangguan saraf pola simpatis.
tidur baik se- pada masih
lansia rendah. Hal tersebut
lebih rendah daripada sesuai
orangdengan
muda. pendapat
banyak Berdasarkan hasil penelitian
20 orang (64,5%). GangguanTabel 2. mayoritas
pola tidur yang Zhang
Saat ini(2007),
terjadi 21
bahwa perubahan
banyak secara fisiologis nilai HRV
pola aktifitas
responden
baik artinya memiliki
sebagian gangguan
responden pola telahtidur baik se- disebabkan
melakukan pada lansia lebih rendah
karena perkembangan daripada orang jaman,muda. salah
banyak 20pola
gangguan orang (64,5%).
tidur Gangguan
yang baik, namunpola tidur
tidak yang satunya Saat
selalu adalah ini pola
terjadi banyak
tidur. Padaperubahan
jaman modern pola aktifitas
ini
dilakukan
baik artinya setiap hari. Dewasa
sebagian responden mudatelahyang melakukan
merupa- terjadi perubahan
disebabkan irama perkembangan
karena sirkadian karena jaman, tuntutansalah
kan masa transisi
gangguan pola tidur dariyang
pubertas menujutidak
baik, namun dewasa,
selalu kebutuhan
satunya pada adalah saat ini. tidur.
pola Tuntutan Padapekerjaan
jaman modern atau- ini
dilakukan setiap hari. Dewasa muda yang merupa- terjadi perubahan irama sirkadian karena tuntutan
4
kan|masa transisi dari pubertas menuju dewasa, kebutuhan pada saat ini. Tuntutan pekerjaan atau-

4|
pun studi menyebabkan seseorang mengalami pe- Ruang ICVCU RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
rubahan pola tidur sehingga terjadi gangguan pola Jurnal KesMaDaSka, 2013; 4 (2): 123-131.
tidur. Gangguan pola tidur dapat mempengaruhi 4. National Sleep Foundation. Annual Sleep in
keseimbangan sistem saraf otonom dengan me- America Poll Exploring Connections with
nurunnya HRV.10 Communications Technology Use and Sleep. 2011.
Berdasarkan hasil uji statistik Spearman Rho https://sleepfoundation.org/media-center/press-
untuk mengetahui hubungan antara gangguan pola release/annual-sleep-america-poll-exploring-connections-
tidur dengan SDNN didapatkan hasil nilai p = 0,11 (P> communications-technology-use-
0,05) (Tabel 4) yang berarti tidak ada hubungan 5. Gradisar M, Gardner G, Dohnt H. Recent
antara gangguan pola tidur dengan SDNN. Pada Worldwide Sleep Patterns and Problems During
penelitian ini didapatkan hasil bahwa sebagian Adolescence: A Review and Meta-analysis of Age,
besar responden memiliki gangguan tidur yang baik Region, and Sleep. Sleep Med, 2011; 12 (2): 110-
(Tabel 2) dan SDNN yang sangat tinggi (Tabel 3). 118.
Tidak adanya hubungan antara gangguan pola tidur 6. Mental Health Foundation. Sleep Matters. U.S
dengan SDNN tersebut dapat terjadi disebabkan Department of Health and Human Service. 2011.
karena sebagian besar responden masih mempu- 7. Anne. Gaya Hidup Sehat. Bandung: Remaja Rosda
nyai gangguan pola tidur yang baik dan SDNN yang Karya. 2010.
sangat baik. Menurut penelitian Rodriguez-colon et 8. Jackowska M, Dockray S, Endrighi R, Hendrickx
al. (2015),10 peningkatan 10% dari gangguan pola H, Steptoe A. Sleep Problems and Heart Rate
tidur akan menurunkan HRV. Pernyataan Rodriguez- Variability over the Working Day. J Sleep Res,
colon et al. (2015),10 tersebut dapat disimpulkan 2012; 21 (4): 434-40.
bahwa gangguan pola tidur yang baik maka nilai 9. Zhong X, Hilton HJ, Gates GJ. Increased
HRV tidak menurun, sehingga sesuai dengan peneli- Sympathetic and Decreased Parasympathetic
tian ini responden masih memiliki gangguan pola Cardiovascular Modulation in Normal Humans
tidur yang baik dan nilai SDNN yang sangat baik. with Acute Sleep Deprivation. J Appl Physiol, 2005;
Demikian juga menurut Michels et al. (2013),22 pada 98 (6): 2024-32.
pengukuran secara subjektif mengenai durasi tidur 10. Rodriguez-colon SM, He F, Bixler EO, Fernandez-
tidak berhubungan dengan HRV. Mendoz J. Sleep Variability and Cardiac
Namun, penelitian ini bertentangan dengan Autonomic Modulation in Adolescents – Penn
Rodriguez-colon et al. (2015),10 yang mendapatkan State Child Cohort (PSCC) Study. Sleep Med,
hasil bahwa peningkatan gangguan pola tidur ber- 2015; 16 (1): 67–72.
hubungan dengan rendahnya nilai HRV. Pola tidur 11. Corrales MM, Torres CB, Esquive GA, Salazar
yang bervariasi dapat menyebabkan rendahnya HRV GM, Orellana NJ. Normal Values of Heart Rate
sehingga menjadi prediktor ketidakseimbangan Variability at Rest in a Young, Healthy and Active
ANS dan risiko penyakit sistem kardiovaskuler dike- Mexican population. Health, 2012; 4 (7): 377-385.
mudian hari.8,10,23,24 12. Makivic B, Nikic DM, Willis SM. Heart Rate
Variability (HRV) as a Tool for Diagnostic and
Monitoring Performance in Sport and Physical
SIMPULAN
Aktivities. J American Society of Exercise Physiol,
2013; 16 (3): 103- 131.
Tidak ada hubungan antara gangguan pola
13. Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
tidur dengan keseimbanagn system saraf pada usia
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. 2010.
dewasa muda.
14. Jenkins CD, Stanton BA, Niemcryk SJ, Rose SM.
A Scale for the Estimation of Sleep Problems in
DAFTAR PUSTAKA Clinical Research. J Clin Epidemiol, 1988; 41(4):
313-21.
1. Siraj HH, Salam A, Roslan R, Hasan NA, Jin 15. Braga LM, Prado GF, Umeda IIK, Kawauchi TS,
TH, Othman MN. Sleep Pattern and Academic Taboada AMF, Azevedo RS, et al. Reproducibility
Performance of Undergraduate Medical Students for Heart Rate Variability Analysis during 6-Min
at Universiti Kebangsaan Malaysia. J Applied Walk Test in Patients with Heart Failure and
Pharmaceutical Scie, 2014; 4 (12): 052-055. Agreement between Devices. Plos One, 2016;11
2. National Institutes of Health. You’re Guide to (12).
Healthy Sleep. Southern Medical Association. 2011. 16. Heathers JA. Everything Hertz: Methodological
3. Triyanta & Haryati DS. Hubungan antara Kualitas Issues in Short-Term Frequency-Domain HRV.
Tidur dengan Denyut Jantung Dilihat dari Front Physiol, 2014; 5 (1): 177.
Gambaran EKG pada Pasien Infark Miokard di 17. Wang HM & Huang SC. SDNN/RMSSD as a

|5
Vol 19 No 1
Januari 2019

Surrogate for LF/HF: A Revised Investigation. Variability in Healthy Subjects. Journal


Modelling and Simulation in Engineering, 2012; 2012 Manipulative Physiology Therapy 2007; 30 (5): 374-9.
(1): 1-8. 22. Michels N, Clays E, De Buyzere M, Huybrechts I,
18. Tobaldini E, Nobili L, Strada S, Casali KR, Marild S, Vanalest B, et al. Determinants and
Braghiroli A, Montano N. Heart Rate Variability Reference Values of Short-Term Heart Rate
in Normal and Pathological Sleep. Front Physiol, Variability in Children. Eur J Applied Physiol, 2013;
2013; 4 (1): 294. 113 (6): 1477-88.
19. Stores G. Aspects of Sleep Disorders in Children 23. Risdiana N. Comparison of Root Mean Square of
and Adolescents. Dialogues Clinical Neuroscience, Successive Differences (RMSSD) among
2009; 11 (1): 81-90. Adolescent Smokers and Nonsmokers in
20. Yukishita T, Lee K, Kobayashi A. Age and Sex- Yogyakarta. Advanced Science Letters. 2017; 23 (12):
Dependent Alterations in Heart Rate Variability: 12660–12664.
Profiling the Characteristics of Men and Women 24. Rozy RMF, Risdiana N. Hubungan antara Gangguan
in Their 30s. Anti-Aging Medicine, 2010; 7 (8): 94- Pola Tidur dengan Heart Rate Variability. Karya Tulis
99. Ilmiah: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
21. Zhang J. Effect of Age and Sex on Heart Rate 2016.

6|

Anda mungkin juga menyukai