Anda di halaman 1dari 3

 

Axis jantung singkatnya adalah resultan dari seluruh vektor dari arus listrik jantung yang menandakan
arah sebagian besar arus listrik jantung berada. Normalnya arah aliran listrik jantung itu berada pada
arah ventrikel kiri, diakibatkan otot ventrikel kiri yang lebih tebal sehingga arus listrik jantung akan
dominan ke arah dari ventrikel kiri.

Vektor QRS rata – rata mengarah ke kiri dan inferior, menggambarkan arah arus listrik rata – rata selama
terjadinya depolarisasi ventrikel. Aksis QRS normal terletak antara +90 – 0 derajat. (kebanyakan
kardiolog menambah kisaran normalnya sebagaimana yang kita pelajari kisaran normalnya adalag -15
derajat - +110 derajat).

Untuk hasil EKG probandus di dapat

Lead I ; 3mm

Lead II ; 14 mm

Cos

Aku kirim foto perhitungan

Dari hasil yang di dapat, axis jantung probandus adalah 77,6 derajat yang artinya aksis jantungnya
adalah normal. Tidak terjadi deviasi aksis ke kiri maupun ke kanan.

Perhatikan Gambar berikut:

Sumber ; Thaler, Malcolm S.2009.Satu – satunya buku EKG yang Anda Perlukan.ed.5. Jakarta;EGC
INI TAMbahan kalau kamu rasa perlu, tpi aku rasa ga perlu
Untuk menentukan axis caranya adalah:
 Titik tengah merupakan titik 0.
 Lihat lead I. Kurangi kotak untuk gelombang R dengan kotak untuk gelombang S jika hasilnya
positif letakkan di lead I mengarah ke lead I, jika negatif arahkan sebaliknya.
 Dengan pola yang sama tarik garis pada lead aVF.
 Hasil Cotangen dari lead tersebut adalah arah axis.
 Batas Normal sumbu jantung berada antara -300  sampai +900. Jika lebih besar dari -300 maka
deviasi ke kiri, dan jika lebih besar dari +90 0 maka sumbu jantung deviasi ke kanan.
Contoh:

Interpretasi: axis ke kiri
 Lihat gelombang P, adakah kelainan dari gelombang P. Lihat pula bentuknya apakah P mitral
atau P pulmonal. (kelainan akan dijabarkan tersendiri)
 Hitung PR interval. Normalnya PR interval bernilai kurang dari 0,2 second. Jika PR interval
memanjang curiga sebagai suatu block jantung. (satu kotak kecil bernilai 0,04 second). Tentang
tipe dari blok jantung akan dijabarkan tersendiri)
 Hitung dan lihat bentuk QRS kompleks. Adanya kelainan kompleks QRS menunjukkan adanya
kelainan pada ventrikel (bisa suatu block saraf jantung atau kelainan lainnya) karena komplek ini
dibentuk oleh aliran listrik jantung di daerah ventrikel. (Beberapa kelainan akan dijabarkan
tersendiri)
 Lihat apakah ada perubahan pada segmen ST dan gelombang T. (kelainannya akan dijabarkan
tersendiri)
 Hitung jumlah kotak R di V5 atau V6 kemudian tambahkan dengan jumlah kotak  S yang ada
di V1. Normalnya akan bernilai dibawah 35. Jika > 35 maka bisa dianggap suatu LVH. Hati-hati,
terkadang voltase tidak mencapai 10mV. Maka harus dikonversi dulu ke 10 mV (contoh: pada EKG
tertulis 5 mV maka, untuk menjadi 10 mV, kotak tersebut harus dikalikan 2)
 Hitung jumlah kotak gelombang R di V5 atau V6 kemudian dibagi dibagi dengan jumlah
kotak S di V5 atau V6 tersebut. (untuk yang ini tidak diperlukan konversi). Normalnya kurang
dari 1. Jika lebih, maka dicurigai suatu RVH.
 Jika bingung, tanya senior untuk keterangan lebih lanjut.hehehe

Gelombang P:
Normalnya:
 Tinggi tidak lebih dari 3 kotak kecil
 Lebar tidak lebihb dari 3 kotak kecil
 Positif kecuali di aVR
 Gelombang simetris
Kelainan Gelombang P:
 Pulmonal / Runcing: R
 Mitral / berlekuk lebar: LAH
PR interval
 normalnya 0,12-0,2 second.
 Jika memanjang berarti ada block jantung karena interval ini terbentuk saat aliran listrik
jantung melewati berkas HIS.
Gelombang Q:
 Normal:
 Lebar kurang dari 0,04 second
 Tinggi < 0,1 second

Anda mungkin juga menyukai