Anda di halaman 1dari 6

Defleksi Gelombang EKG

Aktifitas listrik jantung yang direkam oleh mesin EKG akan dituangkan dalam kertas EKG berupa perubahan
garis datar (isoelektrik) menjadi gelombang-gelombang.
Perubahan garis isoelektrik menjadi gelombang inilah yang disebut dengan defleksi.
Garis datar pada kertas EKG menandakan tidak adanya aktiftas listrik yang terjadi di jantung. Defleksi hanya
terjadi pada saat ada aktifitas listrik yang sedang terjadi di jantung.
Terdapat 3 jenis gelombang pada EKG, yaitu gelombang positif (ke atas) disebut yang terjadi akibat defleksi
positif, gelombang negatif (ke bawah) akibat defleksi negatif, dan gelombang bifasik, yang merupakan
kombinasi dari defleksi positif dan negatif.
Jenis-jenis defleksi digambarkan pada gambar pertama.
Defleksi positif terjadi apabila lead yang merekam aktifitas listrik jantung didekati oleh arah arus listrik.
Defleksi negatif terjadi apabila lead yang merekam aktiftas listrik jantung dijauhi oleh arah arus listrik.
Sementara defleksi bifasik terjadi bila lead yang merekam didekati lalu dijauhi oleh arus listrik, sebagaimana
yang tergambar di gambar kedua.

ELEKTROKARDIOGRAFI (EKG)

Otot jantung merupakan otot yang mempunyai keistimewaan tersendiri dibandingkan


dengan otot lainnya. Otot jantung mempunyai suatu system yang dapat memberikan suatu impuls
rangsangan kontraksi sendiri (automacity) dan memeruskan rangsangan tersebut keseluruh otot
jantung (disebut dengan proses konduksi).
Setiap kontraksi dan relaksasi dari otot jantung akan memberikan perubahan potensial
aksi kelistrikan yang dapat kita lihat dengan merekam perubahan tersebut pada alat perekam
khusus.
A. PENGERTIAN
Elektrokardiografi adalah ilmu yang mempelajari aktivitas listrik jantung.
Elektrikardiogram (EKG) adalah suatu grafik yang menggambarkan rekaman listrik jantung.
Kegiatan listrik jantungdalam tubuh dapat dicatat dan direkam melalui elektroda-elektroda yang
dipasang pada permukaan tubuh.

B. MANFAAT EKG
1. Diagnostik : EKG berperan sebagai sarana alat bantu untuk mengetahui anatomi jantung :
a. Mengetahui gangguan hantaran (aritmia)
b. Mengetahui daerah iskemia dan IMA pada otot jantung
c. Mengetahui pembesaran ruang-ruang jantung, atrium dan ventrikel
d. Mengetahui gangguan keseimbangan elektrolit khususnya Kalium
e. Mengetahui penilaian fungsi jantung.
2. Evaluasi
EKG berfungsi sebagai sarana evaluasi untuk menilai keberhasilan tindakan pengobatan
yang telah diberikan, dan sebagi saranan evaluasi dari tindakan latihan yang dilakukan.
Hal-hal yang perlu dipelajari sebelum mempelajari Elektrokardiogram adalah :
1. Anatomi Jantung
2. Sistem Konduksi Jantung

C. KURVA EKG
Kurva EKG menggambarkan proses listrik yang terjadi pada atrium dan ventrikel. Proses listrik
ini terdiri dari :
1. Depolarisasi atrium
2. Repolarisasi atrium
3. Depolarisasi ventrikel
4. Repolarisasi ventrikel
Sesuai dengan proses listrik jantung, setiap hantaran pada EKG normal memperlihatkan 3 proses
listrik yaitu ; depolarisasi atrium, depolarisasi ventrikel dan repolarisasi ventrikel. Repolarisasi
atrium umumnya tidak terlihat pada EKG, karena disamping intensitasnya kecil juga repolarisasi
atrium waktunya bersamaan dengan depolarisasi ventrikel yang mempunyai intensitas yang jauh
lebih besar. Kurva EKG normal terdiri dari gelombang P,Q, R, S, dan T serta kadang terlihat
gelombang U. selain itu juga ada beberapa interval dan segmen EKG.
Adapun nama, asal-usul, arah . bentuk, nilai normal dari gelombang, interval, segmen
dan titik pada sebuah EKG normal yang perlu diketahui adalah sebagai berikut ;
1. Gelombang P
Gelombang P menggambarkan aktivitas depolarisasi atrium.
Gambaran P yang normal :
- Lebar kurang dari 3 mm ( 0,12 dtk)
- Tinggi kurang dari 3 mm (0,3 mv)
- Selalu positif di lead II dan selalu negative di lead aVF
Kepentingan:
- Menandakan adanya aktivitas atrium
- Menunjukkan arah aktivitas atrium
- Menunjukkan tanda-tanda hipertropi atrium
Catatan ;
Karena arah impuls gelombang P adalah sejajar dengan sumbu sadapan II dan karena elektroda
V1 terletak paling dekat dengan atrium kanan maka gelombang P dan perubahan-perubahannya
paling jelas terlihat di sadapan II dan V1

2. Gelombang Ta
Gelombang Ta menggambarkan proses repolarisasi atrium, gelombang ini biasanya tidak
nampak karena terlalu kecil dan tertutup oleh kompleks QRS.

3. Gelombang QRS
Merupakan gambaran dari proses depolarisasi ventrikel. Gelombang QRS adalah jarak antara
permulaan gelombang Q sampai akhir gelombang S.
Gelombang QRS normal:
- Lebar 0,06 – 0,12 dtk
- Tinggi tergantung lead
Kepentingan ;
- Interval QRS > 0,12 detik terdapat pada ;
1. Blok cabang berkas (Bundle Branch Blok)
2. Hiperkalemia

4. Gelombang Q
Merupakan defleksi negative pertama pada gelombang QRS. Gelombang Q menggambarkan
awal dari depolarisasi ventrikel.
Gelombang Q yang normal:
- Lebar kurang dari 0,04
- Tingginya/ dalamnya kurang 1/3 tinggi R (25% amplitude gelombang R)
Kepentingan : menunjukkan adanya nekrosis miokard infark
Catatan : gelombang Q pada sadapan aVR adalah keadaan normal.

5. Gelombang R
Adalah defleksi positif pertama dari kompleks QRS. Gelombang R menggambarkan fase
depolarisasi ventrikel.
Gelombang R umumnya positif di lead I,II, V5 dan V6. Di lead AVR, V1 dan V2 biasanya
hanya kecil atau tidak ada sama sekali.
Kepentingan :
1. Menandakan adanya hipertrofi ventrikel
2. Menandakan adanya tanda-tanda B.B.B

6. Gelombang S
Adalah defleksi negative sesudah gelombang R. gelombang S menggambarkan fase depolarisasi
ventrikel.
Di lead aVR dan V1 gelombang S terlihat dalam, dari V2 ke V6 akan terlihat makin lama makin
menghilang atau berkurag dalamnya.
Kepentingan:
1. Menandakan adanya hipertrofi ventrikel
2. Menandakan adanya tanda-tanda B.B.B
7. Gelombang T
Menggambarkan fase repolarisasi ventrikel. Umumnya gelombang T positif di lead I,II, V3-V6
dan terbalik di aVR
Amplitudo normal :
- Kurang dari 10 mm di sadapan dada
- Kurang dari 5 mm di sadapan ektremitas
- Minimum 1 mm
Kepentingan:
- Menandakan adanya iskemik/infark
- Menandakan adanya kelainan elektrolit

8. Gelombang U
Gelombang U adalah gelombang yang timbul setelah gelombang T dan sebelum gelombang P
berikutnya. Asal usulnya tidak diketahui dan paling jelas terlihat di sadapan V1-V4, dan daiduga
akibat repolarisasi lambat system konduksi interventrikel.
Kepentingan :
- Bila amplitude U > T, menandakan adanya hipokalemia.
- Gelombang U yang terbalik terdapat pada iskemia dan hipertrofi

9. Interval PR
Interval PR merupakan penjumlahan dari waktu depolarisasi atria dan waktu perlambatan dari
simpul AV (AV node delay), dengan kata lain merupakan waktu yang dibutuhkan untuk
depolarisasi atrium dan jalannya impuls melalui berkas His sampai permulaan depolarisasi
ventrikel.
Adalah jarak antara permulaan gelombang P sampai dengan permulaan kompleks QRS. Nilai
normal interval PR ditentukan oleh frekuensi jantung, bila denyut jantung lambat maka interval
PR akan menjadi lebih panjang.
Batas normal : 0,12-0,20 detik
Kepentingan :
R<0,12 detik : terdapat pada keadaan hantaran dipercepat syndrome W.P.W
R > 0,20 detik : terdapat pada blok AV
R berubah-ubah : terdapat pada Wandering Pacemaker

Table. Batas atas dari interval P-R normal (interval diukur dalam detik)
Frekuensi jantung di bawah 70 71-90 91-110 111-130 di atas 130
dewasa 0,21 0,20 0,19 0,18 0,17
dewasa muda 0,20 0,19 0,18 0,17 0,16
anak, usia 14-17 0,19 0,18 0,17 0,16 0,15
anak , usia 7-13 0,18 0,17 0,16 0,15 0,14
anak, usia 1 ½ -6 0,17 0,165 0,155 0,145 0,135
anak, usia 0-1 ½ 0,16 0,15 0,145 0,135 0,125

10. Segmen ST (RS-T Segment)


Adalah bagian dari rekaman EKG di antara titik J sampai permulaan gelombang T.
Normal : isoelektris (boleh berkisar antara -0,5 mm sampai dengan +2 mm pada lead prekordial).
Segmen ST yang naik disebut ST elevasi dan yang turun disebut ST depresi.
Kepentingan :
1. Elevasi segment ST terdapat pada :
- Infark miokard
- Aneurisme
- Perikarditis
2. Depresi segment ST terdapat pada :
- Angina pectoris
- Efek digitasils
- Ventrikuler strain

11. Interval QT
Interval QT adalah jarak antara permulaan gelombang Q sampai dengan akhir gelombang T, jadi
menggambarkan lamanya aktivitas, depolarisasi dan repolarisasi ventrikel.
Gambar :

Nilai interval QT diperngaruhi oleh frekuensi jantung, batas-batas normalnya dapat dilihat pada
table atau kurva.
interval R-R yang Denyut jantung Batas atas nilai normal QT
terukur (dalam detik) (per menit) (dalam menit)
1.50 40 0,50
1,20 50 0,45
1,00 60 0,42
0,86 70 0,38
0,80 75 0,38
0,75 80 0,37
0,67 90 0,35
0,60 100 0,34
0,50 120 0,31
0,40 150 0,25
Interval QT-c (corrected QT interval) adalah nilai interval QT yang telah dikoreksi/disesuaikan
dengan interval QT pada frekuensi jantung 60 kali permenit, dan nilainya dapat ditentukan
dengan sebuah nomogram.
Nilai normal interval QT-c adalah :
- Laki-laki = 0,42 detik
- Wanita = 0,43 detik
Kepentingan :
1. Interval QT-c memanjang : efek quinidin, hipokalsemia
2. Interval QT-c memendek : efek digitalis, hiperkalsemia

12. V.A.T ( Ventricular Activation Time = Defleksi Intrinsik)


Adalah jarak antara permulaan gelombang Q ke puncak gelombang R, dan menggambarkan
waktu yang diperlukan oleh impuls untuk menyebar dari permukaan dalam ventrikel (endokard)
ke permukaan luar ventrikel (epikard)
Nilai normal :
- Di V1 - V2 <0,03 detik
- Di V5 - V6 < 0,05 detik
Kepentingan :
V.A.T yang memanjang terdapat pada B.B.B, hipertropi ventrikel dan lain-lain.

13. Titik J (= RS – Junction)


Adalah titik dimana kompleks QRS berakhir dan segmen ST dimulai
Kepentingan : sebagai titik pegangan untuk menentukan adanya deviasi segment ST

Anda mungkin juga menyukai