Anda di halaman 1dari 8

1

MUTU FISIK SUSPENSI ORAL EKSTRAK UBI JALAR UNGU


(Ipomoe batatas L.) dengan SUSPENDING AGENT CMC Na
(Carboxymethyl cellulose natrium) 0.5% , 0.75%, 1%

PHYSICAL QUALITY OF SUSPENSION ORAL SWEET POTATO PURPLE


(Ipomoe batatas L.) WITH SUSPENDING AGENT CMC Na
(Carboxymethyl cellulose natrium) 0.5% , 0.75%, 1%

Ulfa Istiani Ningsih, Endang Susilawati


Akademi Farmasi Putra Indonesia Malang

ABSTRAK
Ubi jalar ungu (Ipomoe batatas L.) merupakan salah satu tumbuhan yang dapat digunakan sebagai
pengobatan antiulcer. Ekstrak ubi jalar ungu diformulasikan dalam bentuk suspensi agar menghasilkan
sediaan stabil dalam bentuk cair. Suspensi dipengaruhi oleh komponen-komponen yang terdapat di
formulasi tersebut, salah satu adalah zat pensuspensi seperti CMC Na. berdasarkan hal tersebut
dilakukan penelitian ini untuk mengetahui mutu fisik suspensi ubi jalarungu (Ipomoe batatas L.)
dengan konsentrasi suspending agent CMC Na 0.5% , 0.75% , 1%. Evaluasi mutu fisik suspensi
meliputi uji organoleptis, pH, volume terpindahkan, waktu redispersi, volume sedimentasi dan
viskositas. Data dianalisis menggunakan oneway annova. Hasil analisis data mutu fisik suspensi ubi
jalar ungu dengan suspending agent CMC Na pada konsentrasi 0.5%, 0.75%, 1% pada parameter uji
pH, waktu redispersi, volume sedimentasi dan viskositas terdapat perbedaan yang signifikan.

Kata Kunci : Suspensi, Ubi Jalar Ungu, CMC Na, Mutu Fisik.

ABSTRACK

Purple sweet potato (Ipomoe batatas L.) is one of the plants that can be used as antiulcer treatment.
The purple sweet potato extract is formulated in the form of a suspension in order to produce stable
preparations in liquid form. The suspension is affected by the components contained in the
formulation, one being a suspending agent such as CMC Na. Based on this matter, this research is
done to know the physical quality of jalarungu tuber suspension (Ipomoe batatas L.) with the
concentration of suspending agent CMC Na 0.5%, 0.75%, 1%. Evaluation of physical quality of
suspension includes organoleptic test, pH, transfer volume, redispersion time, sedimentation volume
and viscosity. Data were analyzed using onova annova. Result of analysis of physical quality data of
purple sweet potato suspension with suspension agent of CMC Na at concentration 0.5%, 0.75%, 1%
on pH test parameters, redispersion time, sedimentation volume and viscosity there is significant
differen

Keywords : Suspension, Purple Sweet Potato, CMC Na, Physical Quality.


2

PENDAHULUAN menggunakan pengobatan tradisional


seperti temulawak, kunyit, kencur dan
Ubi jalar ungu (Ipomoea
masih banyak yang lainnya
batatas L.) merupakan tanaman yang
(Wijayakusuma, 2011).
berasal dari daerah tropis Amerika.
Ubi jalar ungu diformulasikan
Ubi jalar ungu memiliki senyawa
dalam bentuk suspensi karena ekstrak
golongan flavonoid, terpenoid, tanin
ubi jalar ungu tidak larut dalam air dan
dan polifenol (Cheristien, 2015).
penggunaan dalam bentuk suspensi
Berdasarkan hasil penelitian
sangat efisien bila dibandingkan
(Vandhana Panda, 2012) menunjukkan
dengan larutan karena suspensi dapat
ubi jalar ungu mempunyai kemampuan
mengurangi penguraian zat aktif yang
sebagai mengobati tukak lambung.
tidak stabil dalam air (Nor Fitriani et
Kandungan senyawa flavonoid
al,. 2015).
mempunyai efek antiulcer yang berasal
Sediaan suspensi dipengaruhi oleh
dari antioksidan.
komponen-komponen yang terdapat
Tukak lambung adalah lesi local
dalam formulasi tersebut, salah satu
pada mukosa lambung yang timbul
adalah zat pensuspensi atau
akibat pengaruh asam lambung dan
suspending agent. Oleh karena itu
pepsin. Tukak lambung disebabkan
untuk mendapatkan suspensi yang
oleh zat yang dapat menginduksi asam
syarat mutu fisik diperlukan dalam
sekresi asam lambung, misalnya
proses pembuatan, penyimpanan dan
histamine dan anti inflamasi
pemilihan bahan pensuspensi. Bahan
nonsteroid. Kerja berat, stress berat,
pensuspensi memiliki fungsi untuk
tidak tenang atau kurang tidur juga
memperlambat pengendapan,
menyebabkan asam lambung yang
mencegah penurunan partikel dan
tinggi. Pengobatan tukak lambung
mencegah penggumpalan resin dan
sudah dilakukan dengan berbagai cara
bahan berlemak. Bahan pensuspensi
yaitu dengan menggunakan
merupakan bahan tambahan untuk
pengobatan kimia seperti antasida,
mendispersikan partikel tidak larut
omeprazole, dll. Ada pula yang
dalam pembawa dan meningkatkan
3

viskositas sehingga kecepatan Alat yang digunakan dalsm


sedimentasi diperlambat (Ansel, prnrlitian ini adalah Neraca, mortir,
2008). Bahan pensuspensi yang dibuat stamper, beaker glass, gelas ukur,
dalam suspensi antiulcer ini adalah cawan porselen, pH meter, viscometer
CMC Na. CMC Na mempunyai brokfield, batang pengaduk, oven.
kelebihan sebagai suspending agent Bahan yang digunakan dalam
yang dapat meningkatkan viskositas penelitian ini adalah Ubi jalar ungu,
serta dapat meningkatkan kestabilan CMC Na, Ekstrak, Propylenglikol,
dari suspensi yang dihasilkan (Rowe et Aquadest, Nipagin, Stevia.
al, 2009).
Tahap Penelitian
Berdasarkan permasalahan dari ubi
jalar ungu sebagai anti ulcer diatas a. Determinasi dan Pembuatan
maka penelitian ini bertujuan untuk Ekstrak
membuat suspensi antiulcer dengan Pada penelitian ini dilakukan
menggunakan suspending agent CMC determinasi tanaman ubi jalar ungu.
Na dengan perbandingan konsentrasi Determinasi dilakukan di Materia
suspending agent CMC-Na 0,5%, Medika Batu. Selanjutnya dilakukan
0,75% dan 1% untuk mengevaluasi ekstraksi dengan menggunakan
dengan parameter pengamatan sokletasi kemudian di pekatkan
meliputi homogenitas, volume menggunakan rotary evaporator,
sedimentasi, berat jenis, viskositas, pH setelah dipekatkan dilakukan
dan redispersi. identifikasi senyawa dalam ubi jalar
ungu.
METODE PENELITIAN
b. Formulasi Suspensi Oral
Penelitian ini bertujuan untuk
Penelitian dilakukan dengan
mengetahui mutu fisik suspensi ubi
membuat 3 formulasi suspensi oral
jalar ung, penelitian ini termasuk
dengan variasi konsentrasi CMC-Na
penelitian eksperimental.
sebagai suspending agent dengan
Alat Dan Bahan
konsentrasi 0.5% , 0.75%, 1%.
4

Tabel 1. Formula Suspensi dilarutkan dengan air panas dan


Bahan F.1 F.2 F.3 aquadest sedikit demi sedikit
Ekstrak 11,2% 11,2% 11,2% hingga 200 ml, kemudian lakukan
ubi jalar
uji mutu fisik.
ungu
d. Evaluasi Sediaan
CMC Na 0,1% 0,5% 1%
Nipagin 0,1% 0,1% 0,1% 1) Organoleptik
Propilen 10% 10% 10% Sediaan suspensi oral diamati
glikol secara bau, rasa dan warna
Stevia 2% 2% 2%
2) Viskositas
Aquadest Ad 200 Ad 200 Ad 200
Atur viskometer yanga digunakan
ml ml ml
kemudian masukkan suspensi
kedalam bejana viskometer dan
c. Pembuatan Formula Suspensi
amati skala yang ditunjukkan.
Oral
3) pH
1) Rancangan Formula Suspensi Oral
Dimasukkan sediaan kedalam
Dibuat tiga formula suspensi oral
beaker glass kemudian celupkan pH
yang mengandung ekstrak ubi jalar
meter dan catat skala yang
ungu sebagai tukak lambung, CMC
ditunjukkan.
Na sebagai suspending agent,
4) Volume Sedimentasi
Nipagin sebagai pengawet,
Sediaan suspensi dikocok terlebih
Propylenglikol sebagai pembasah,
dahulu kemudain dimasukkan
stevia sebagai pemanis.
sediaan 200 ml ke dalam gelas uku,
2) Tahap Pencampuran
dicatat volume endapan dan
Kembangkan CMC-Na dengan air
dihitung volume sedimentasi.
panas kemudian tambahkan ekstrak
5) Waktu Redispersi
kulit nanas dicampur sampai
Sediaan suspensi yang sudah
homogen ditambahkan
mengendap dari uji volume
propylenglikol dicampur sampai
sedimentasi dkocok dengan
homogen ditambahkan stevia
kecepatan sedang, dilihat dan
dicampur sampai homogeny dan
ditambahkan nipagin yang telah
5

dicatat waktu mulai terdispersi yang kental, hal ini menunjukkan


semua menggunakan stopwatch. bahwa semain tinggi konsentrasi CMC
Na sebagai suspending agent maka
HASIL DAN PEMBAHASAN suspensi yang dihasilkan semakin
kental. Rasa pada suspensi memiliki
Skrining Fitokimia
rasa manis tetapi pada bau suspensi
Pada identifikasi senyawa tersebut masih memiliki bau yang khas
flavonoid ekstrak etanol 96% ubi jalar dari ekstrak.
ungu positif mengandung flavonoid
Tabel 2. Hasil Mutu Fisik Suspensi
dengan terbentuknya warna jingga hal
ini dikarenakan bahwa penambahan Mutu fisik Formula Formula Formula

serbuk Mg dan HCL (asam klorida ) si 1 si 2 si 3


pH 4.4 4.4 3.8
pada pengujian flavonoid akan
Viskositas 59 cp 63 cp 96 cp
menyebabkan terinduksinya senyawa
Waktu 6 detik 6 detik 13 detik
flavonoid yang ada sehingga Redispersi
menimbulkan reaksi warna jingga Volume 0.3 0.4 0.6
yang merupakan cirri adanya senyawa Sedimentasi
Volume 90% 90% 90%
flavonoid pada sampel.
Terpindahk
Organoleptis an

Pada uji organoleptis dilakukan


pH
secara visual dengan melihat warna,
bau dan rasa. Berdasarkan pengamatn Uji pH dilakukan untuk
bentuk, diketahui bahawa seluruh mengetahui tingkat keasaman dari
sediaan suspensi yang sibuat memiliki sediaan yang telah dibuat. Pengujian
bentuk yang baik. Namun pada sediaan pH dilakukan setelah sediaan suspensi
suspensi dengan konsentrasi 0,5% dan dibuat dengan konsentrasi yang
0,75% memiliki bentuk yang sedikit berbeda-beda. Hasil pengujian pH
encer bila dibandingkan dengan menunjukkan bahwa sediaan suspensi
konsentrasi 1% yang memiliki bentuk yang dibuat dari ekstrak ubi jalar ungu
6

memiliki pH yang masih berada dalam signifikansi (0,000) kurang dari alpha
rentang pH lambung yaitu 1,9-6,8 (0,050) sehingga terdapat perbedaan
(Pearce,2002). Hasil pengujian signifikan antara konsentrasi F1,
hipotesis dengan uji ANOVA konsentrasi F2 , dan konsentrasi F3
diperoleh nilai F hitung (14,217) lebih terhadap variabel Viskositas.
dari nilai F tabel (5,143) atau nilai
Waktu Redispersi
signifikansi (0,005) kurang dari alpha
(0,050) sehingga terdapat perbedaan Uji waktu redispersi bertujuan
signifikan antara konsentrasi F1, untuk mengetahui waktu sediaan
konsentrasi F2 , dan konsentrasi F3 suspensi yang telah mengendap hingga
terhadap variabel pH. terdispersi kembali. Pada uji waktu
redispersi sediaan suspensi yang telah
Viskositas
mengendap dilakukan pengocokan
Uji viskositas dilakukan untuk dengan kecepatan yang sedang, pada
mengetahui besarnya suatu viskositas suspensi yang telah dibuat mudah
sediaan. Pengukuran suatu cairan terdispersi kembali. Hal ini
dilakukan dengan menggunakan menunjukkan bahwa sediaan suspensi
viscometer. Viscometer yang ubi jalar ungu termasuk sistem
digunakan dalam pengujian viskositas flokulasi, partikel terflokulasi adalah
ialah viscometer Brookfield. terikat lemah, cepat mengendap dan
Viscometer Brookfield dapat mudah tersuspensi kembali dan tidak
menentukan kekentalan. Nilai membentuk cake ( endapan yang
viskositas suspensi yang baik berada keras). Hasil pengujian hipotesis
pada rentang 38-396 cp. Pada tabel dengan uji ANOVA diperoleh nilai F
diatas nilai viskositas pada sediaan hitung (27,214) lebih dari nilai F tabel
suspensi ini memasuki rentang (5,143) atau nilai signifikansi (0,001)
viskositas yang baik. Hasil pengujian kurang dari alpha (0,050) sehingga
hipotesis dengan uji ANOVA terdapat perbedaan signifikan antara
diperoleh nilai F hitung (52,519) lebih konsentrasi F1, konsentrasi F2, dan
dari nilai F tabel (5,143) atau nilai
7

konsentrasi F3 terhadap variabel Volume Terpindahkan


Waktu Redispersi
Pada uji volume terpindahkan
Volume Sedimentasi dilakukan dengan cara menuangkan
sediaan ke dalam gelas ukur dan
Uji volume sedimentasi
dilihat berapa volume yang didapat.
dilakukan untuk mengetahui volume
Pada pengujian volume terpindahkan
pengendapan suspensi. Pada uji
di dapat 90% tidak 100% karena
volume sedimentasi dilakukan dengan
sediaan masih menempel di botol
menuangkan suspensi di dalam gelas
sebelum di tuangkan ke dalam gelas
ukur setelah itu dilihat dan diukur
ukur dan sediaan sudah beberapa kali
pengendapan yang ada. Formulasi
di uji sehingga memepengaruhi uji
suspensi dengan suspending agent
volume sedimentasinya.
CMC Na penurunannya lebih sedikit
karena sifat dari CMC Na yang tidak
KESIMPULAN
larut dalam air tetapi dapat membentuk
masa gel yang dapat menghambat Berdasarkan hasil penelitian yang telah
penurunan nilai viskositas (Lachman, dilakukan dapat disimpulkan bahwa
1994). Semakin tinggi volume suspensi ubi jalar ungu dengan
sedimentasi maka semakin baik. Hasil suspending agent CMC Na pada
pengujian hipotesis dengan uji kosentrasi 0,5% , 0,75% dan 1% pada
ANOVA diperoleh nilai F hitung pengamatan organoleptis, pH, waktu
(48,943) lebih dari nilai F tabel (5,143) redispersi, volume sedimentasi dan
atau nilai signifikansi (0,000) kurang viskositas memenuhi syarat mutu fisik.
dari alpha (0,050) sehingga terdapat Mutu fisik suspensi dengan suspending
perbedaan signifikan antara agent CMC Na pada parameter
konsentrasi F1, konsentrasi F2, dan pengamatan waktu redispersi, volume
konsentrasi F3 terhadap variabel sedimentasi dan viskositas terdapat
Volume Sedimentasi. perbedaan yang signifikan . Suspensi
ubi jalar ungu dengan suspending
agent CMC Na pada ketiga konsentrasi
8

mempunyai mutu fisik yang memenuhi dengan Suspending Agent CMC Na


dan PGS Sebagai Antihperkolestrol,
syarat semua.
Kediri, Institut Ilmu Kesehatan Bhakti
Wiyata Kediri.
UCAPAN TERIMAKASIH

Rasa terima kasih Rowe R, Sheskey PJ, dan Owen SC


2006, Handbook of Pharmaceutical
dipersembahkan kepada Materia
Excipients, 5th ed., Pharmaceutical
Medica Batu dan UPT Laboratorium Press and American Pharmacists
Association.
Akademi Farmasi Putra Indonesia
Malang yang telah memberikan
Vandana, Panda.2012. Anti-ulcer
kemudahan dalam peminjaman alat. activity of Ipomoea batatas tubers
(sweet potato).
DAFTAR PUSTAKA
Whistler, R.L.J.N. BeMiller dan E.F.
Paschall. 1984.Starch: Chemistry and
Ansel, H.C. 2008. Pengantar Bentuk Tehnology. Tokyo . Academic Press.
Sediaan Farmasi. Jakarta : Penerbit Inc. Toronto.
Universitas Indonesia (UI-Press). pp.
606-9, 617.
Wijayakusuma, Hembing. Prof.H.M.
2011, Mencegah dan Mengatasi
Nor, Fitriani et al., 2015, Formulasi Radang Lambung atau Maag dengan
dan Evaluasi Stabilitas Fisik Suspensi Obat Herbal.
Ubi Cilembu (Ipomoe batatas L.)

Anda mungkin juga menyukai