Anda di halaman 1dari 9

Nama : Sumianti

NIM : 20215024
Kelas : Non Reguler B Khusus

Resume Doktrin Ketuhanan dan Doktrin Kenabian

Dalam beberapa literatur dikatakan bahwa Kristen memiliki ajaran monoteistik yang
bermula dari pengajaran Yesus Kristus sebagai tokoh utamanya serta pusat keimanannya.
Keyakinan akan kemonoteisan agama Kristen adalah mutlak bagi para pengikutnya. Bentuk
monoteisme Kristen tergambar dari doktrin Trinitas yang mereka ajukan.

Adapun keduabelas kepercayaan Kristen Katolik yang disebut credo dapat disebutkan
sebagai berikut:

1. Aku percaya akan Allah,Bapa yang mahakuasa,pencipta langit dan bumi.


2. Dan akan Yesus Kristus,Putra-Nya yang tunggal, Tuhan kita.
3. Yang dikandung dari Roh Kudus,dilahirkan oleh Perawan Maria.
4. Yang menderita sengsaradalam pemerintahan Pontius Pilatus,disalibkan, wafat dan
dimakamkan,
5. Yang turun ke tempat penantian,padahari ketiga bangkitdari antara orang mati,
6. Yang naik ke surga,duduk di sebelah kanan AllahBapa Yang mahakuasa,
7. Dari situ Ia akan datang mengadili orang yang hidup dan yang mati.
8. Aku percaya akan Roh Kudus,
9. Gereja Katolik yang kudus,Persekutuan para kudus,
10. Pengampunan dosa,
11. Kebangkitan badan
12. Kehidupan kekal. Amin

Katolik meyakini trinitas, kahidupan abadi (dari manusia), penyucian dosa, kebangkitan
kembali jasad, pemujaan kepada orang-orang suci, dan pengangkatan dara maria sebagai ibu
Tuhan (Allah). Namun aspek-aspek ajaran Katolik yang paling pokok terletak pada
doktrinnya tentang gereja sebagai penguasa yang tidak mungkin berbuat salah dan tentang
sistem sakramennya yang merupakan sarana untuk menyampaikan rahmat Tuhan kepada
manusia.
Trinitas merupakan salah satu dari tiga konsep penting agama Kristen selain inkarnasi
(incarnation), dan penebusan dosa (atonement). Trinitas berarti kesatuan dari tiga. Di mana
terdapat keyakinan bahwa ada tiga unsur di dalam konsep keimanan mereka, yaitu Tuhan
Bapa (Father), Anak (Son), dan Roh Kudus (Spirit). Ketiga unsur ini pada hakikatnya adalah
satu. Yesus Kristus pada dasarnya adalah Allah Bapa yang menjelma dalam wujud manusia,
untuk membebaskan dosa umat manusia dan sebagai Tuhan. Melalui santapan suci (sakramen
ekaristi) terjadilah inkarnasi ketuhanan, dimana roti dan anggur sebagai wujud perjamuan
dianggap sebagai manifestasi dari tubuh (daging dan darah yesus. Sehingga dengan demikian,
umat manuasia yang percaya berarti telah bersatu dengan Tuhan.

Selama hidup di dunia ini, Yesus mewartakan Kerajaan Allah. Kerajaan Allah
dinyatakan oleh Yesus melalui Sabda, karya dan hidupnya. Banyak orang mulai menanggapi
pengajaran Yesus secara serius. Sekelompok murid disekitar Yesus mulai terbentuk, selain
orang banyak yang turut merasakan karya Allah yang terlaksana dalam diri Yesus. Orang
banyak menyadari bahwa Yesus menghadirkan Allah secara istimewa. Gereja perdana
memahami Yesus Kristus sebagai nabi besar dalam konteks kitab Ulangan (Kis 3:22-26;
7:37)8 . Mengakui Yesus sebagai nabi berarti mengakui bahwa Allah berbicara melalui
Yesus; mengakui bahwa karya keselamatan Allah bagi manusia dilaksanakan dalam hidup,
karya, sabda dan khususnya melalui sengsara-wafatkebangkitan Kristus. Setelah Yesus
bangkit dari antara orang mati, Gereja perdana dibentuk sebagai salah satu buah kebangkitan
Yesus Kristus. Gereja perdana dipanggil untuk mewartakan Yesus Kristus. Pusat pewartaan
Gereja perdana adalah Kerajaan Allah yang telah terlaksana dalam diri Yesus Kristus. Inti
dari pewartaan Gereja perdana adalah Yesus Kristus yang sengsara-wafat dan bangkit yang
melaksanakan kehendak Bapa. Seluruh umat menjadi pewarta tentang Yesus Kristus dalam
lingkungan dan konteks hidup mereka. Dalam konteks ini, semua umat berfungsi sebagai
rasul, pewarta tentang Yesus Kristus. Jika Yesus adalah nabi yang menghadirkan karya
keselamatan Allah secara baru, maka Gereja perdana merupakan buah dari karya keselamatan
tersebut. Seluruh umat yang telah ditebus diutus untuk menjadi pewarta tentang Yesus
Kristus. Fungsi kenabian muncul di dalam Gereja perdana sebagai salah satu pelayanan di
dalam Gereja. Gereja perdana tersebar di daerah sekitar Laut Tengah dan mereka merupakan
jemaat-jemaat kecil yang sedang mencari bentuk baik secara organisatoris maupun fungsi
pelayanannya. Komunitas-komunitas yang berada dibawah otoritas Paulus memiliki struktur
dan bentuk pelayanan yang khasb. Diantara mereka dipilihlah berbagai pelayanan umat.
Mereka dilayani oleh Rasul. Seiring dengan perkembangan waktu, Gereja perdana semakin
berproses menuju kesatuan ajaran, pelayanan dan kepemimpinan. Pada zaman Patristik abad
II-VII struktur dan corak kepemimpinan serta pelayanan di dalam Gereja semakin memiliki
kesamaan bentuk. Antara tahun 180 hingga 260 saat itu muncullah klerus kristiani, ditandai
dengan proses sacerdotalisasi khususnya dalam hal liturgi berpusatkan pada tiga pilar utama
kepemimpinan Gereja: Episkopos – Presbyteros – Diakonos. Sejak tahun 200-220, muncullah
kelompok baru dalam komunitas yang disebut sebagai klerus (uskup, para imam dan para
diakon). Pembedaan tugas dan peran antara klerus dan awam mulai terbentuk, walaupun hal
itu tidak serta merta membawa pembedaan dalam arti teologis. Fungsi imam dalam
komunitas semakin memperoleh tempat yang khas.

Kenabian dan Perkembangan Dogma Salah satu ungkapan penting dalam Tradisi
Gereja adalah dogma. Kata dogma dipakai sebagai usaha untuk menemukan kriteria-kriteria
yang memungkinkan Gereja membedakan yang benar dari yang salah. Dalam Gereja katolik,
perlu dipegang secara teguh, apa yang benar, yakni apa yang dipercayai di semua tempat,
selalu demikian dan oleh semua. Karena yang termasuk katolik hanyalah apa yang diakui
memiliki sifat universal dalam segala sesuatu. Pada Abad Pertengahan, istilah dogma
dipergunakan untuk menunjuk kepada pokok-pokok ajaran iman (articulus fidei). Articulus
fidei mencakup:

1. kebenaran-kebenaran yang diwahyukan secara langsung dan formal,

2. kebenaran-kebenaran yang diwahyukan bersifat fundamental bagi iman dan hidup,

3. berkaitan dengan Credo.

Pius X dalam dekret Lamentabili (1907) menyatakan bahwa dogma-dogma yang Gereja
nyatakan sebagai kebenaran-kebenaran yang diwahyukan bukanlah kebenaran-kebenaran
yang jatuh dari langit tapi sebuah interpretasi dalam tataran iman, dimana roh munusia sangat
berperan dengan usaha yang sungguh-sungguh (DH 3422). Dua unsur utama yang terdapat
dalam dogma yakni

1. Sebuah penetapan oleh Gereja tentang kebenaran yang diwahyukan melalui


pendefinisian ajaran oleh magisterium meriah, magisterium ordinaria dan universal;

2. Penetapan tersebut merupakan bagian dari pewahyuan kristiani publik.


Resume Doktrin Kitab Suci dan Doktrin Eskatologis

Doktrin Kitab Suci :

1. Alkitab adalah wahyu Allah

Sebelum Kejatuhan, Tuhan Allah menyatakan diri-Nya sendiri kepada, dan

bersekutu dengan, manusia di Taman Eden. Jadi, sejak semula Allah telah menunjukkan

bahwa Ia senang mewahyukan diri-Nya. Sekarang wahyu Allah yang tertulis kepada kita

adalah Kitab Suci.

2. Alkitab Diilhamkan oleh Allah

Kata “diilhamkan” (bdk. 2Tim. 3:16) secara harfiah berarti “diembuskan Allah”


atau “dinapaskan Allah.” Allah mengembuskan Kitab Suci sebagai Firman-Nya.

3. Alkitab tidak mengandung kesalahan

4. Alkitab memiliki otoritas Allah

Allah memiliki segala otoritas. Kitab Suci adalah diembuskan oleh Allah. Maka

Alkitab adalah Firman Allah yang berotoritas.

5. Alkitab telah dipelihara secara khusus oleh Allah

6. Alkitab memiliki banyak karakteristik yang sangat agung

Doktrin Eskatologis

Pengertian Eskatologis menurut KBBI ialah  ajaran teologi mengenai akhir zaman seperti

hari kiamat, kebangkitan segala manusia, dan surga.


Dua Macam Eskatologis

a. Eskatologis Umum

Eskatologi Umum membicarakan sejumlah rentetan peristiwa yang berhubungan

dengan kedatangan Kristus yang kedua kali dan akhir dunia ini

b. Eskatologis Individual

Eskatologi Individual berbicara mengenai peristiwa-peristiwa akhir jaman yang hanya

terbatas pada individu manusia itu sendiri, contoh kematian jasmani, kekekalan jiwa.

Kedatangan Kristus Yang Kedua Kali

a. Penganut dispensasionalisme menyatakan bahwa terdapat dua peristiwa yang

terpisah tentang kedatangan Yesus yang kedua. Pertama adalah "parousia"

(kehadiran Yesus itu sendiri), tetapi tidak Yesus tidak langsung turun ke bumi

melainkan hanya di awan-awan yang dipandang sebagai peristiwa yang mendadak

dan tidak dapat diduga, yang diikuti dengan pemuliaan orang-orang kudus. Yang

kedua adalah adanya peristiwa kesengsaraan besar yang terjadi selama parousia

yaitu peristiwa-peristiwa yang dapat di duga sebelumnya yang diikuti penghakiman

terhadap bangsa-bangsa dan penetapan kerajaan.

b. Tujuan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua ini ialah dengan maksud membawa

umatNya kepada jaman yang akan datang, kekekalan dari segala sesuatu dan ia akan

melakukan hal ini dengan cara menetapkan dan melengkapi dua kejadian besar,

yaitu kebangkitan orang mati dan penghakiman terakhir.


Kebangkitan Orang Mati

a. James A.Hughes mengemukakan kedua kebangkitan itu pada hakikatnya sama.

Kebangkitan yang pertama bersifat rohani, kenaikan jiwa ke surga. Kebangkitan

kedua juga bersifat rohani, tetapi hal ini bersifat hipotesis.

b. Natur dari kebangkitan yang dapat kita pahami adalah sebagai berikut :

1) Kebangkitan adalah karya dari Allah Tritunggal

2) Kebangkitan adalah kebangkitan secara jasmani atau fisik.

3) Kebangkitan itu terjadi atas orang benar maupun orang durhaka

Penghakiman Terakhir

Pendapat umum mengatakan bahwa orang mati akan dibangkitkan, supaya mereka

dapat dihakimi menurut perbuatan mereka ketika masih hidup. Alkitab mengajarkan

kepada kita untuk menantikan penghakiman terakhir sebagai jawaban keputusan Allah

dan penyingkiran segala ketidaksempurnaan masa sekarang,

Keadaan Terakhir

a. Keadaan Terakhir Bagi Orang Durhaka

1) Tempat penyiksaan

Alkitab mengajarkan bahwa orang durhaka dalam keadaan terakhirnya  setelah

penghakiman terakhir akan ditempatkan dalam tempat yang kita sebut sebagai

"neraka"

2) Keadaan dimana mereka akan melanjutkan eksistensinya

Bagi orang durhaka hukuman kekal adalah keadaan yang akan didapatkan kelak.

3) Lamanya hukuman itu


Hukuman itu bersifat kekal karena dinyatakan juga bahwa kebahagiaan orang

benar itu kekal.

b. Keadaan Terakhir Bagi Orang Benar

1) Ciptaan Baru

Keadaan akhir bagi orang percaya akan didahului dengan lenyapnya dunia yang

sekarang dan berganti dengan munculnya ciptaan baru. Mat 19:28 menyebutkan

sebagai "kelahiran baru" dan Kis 3 :21 menyebutkan "pemulihan segala

sesuatu".

2) Tempat kediaman orang benar

Alkitab memberi kita alasan untuk percaya bahwa orang benar bukan saja

mewarisi surga, tetapi juga mewarisi seluruh ciptaan yang baru, Mat 5:5; Why

21:1-3.

3) Natur dari pahala mereka

Pahala bagi orang benar disebut sebagai hidup yang kekal, yaitu bukan saja

sekedar hidup tanpa akhir, tetapi juga hidup dalam segala kepenuhannya, Rm

2:7. Mereka melihat Allah di dalam Tuhan Yesus, muka dengan muka,

merasakan kepuasan penuh bersama Dia, memuliakan dan memuji Dia.


Laporan Wawancara

1. Pendahuluan

a. Latar Belakang : Natal menjadi perayaan paling dinanti oleh umat Kristiani di
seluruh dunia. Natal juga menjadi perayaan penuh suka cita karena menyambut
kelahiran Sang Juru Selamat dunia yaitu Yesus Kristus. Oleh karena itu perayaan
Natal selalu menjadi daya tarik tersendiri karena banyak tradisi-tradisi di dalamnya
yang selalu menarik untuk digali lebih dalam.
b. Tujuan wawancara : Sebagai pemenuhan tugas individu di mata kuliah Al Islam
Kemuhammadiyahan sekaligus memberi pengetahuan singkat tentang perayaan
Natal umat Kristiani
c. Topik Wawancara : Seputar Perayaan Natal 2020
d. Pelaksanaan :

Waktu : Rabu, 23 Desember 2020

Jam : 08.30 WIB

Tempat : Pastoran Paroki Gereja Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga


Nanga Pinoh, Melawi

2. Hasil wawancara

a. Narasumber : Romo Yosef


b. Pewawancara : Sumianti

Dokumentasi : Beatriks Halla

c. Transkrip wawancara : dalam wawancara diberikan beberapa pertanyaan seperti Natal


itu sendiri apa, makna dari perayaan Natal itu sendiri apa dan apakah pesan Natal di
tengah-tengah pandemi covid 19 ini. Adapun makna perayaan Natal bagi umat
Kristiani adalah pesta Damai karena Natal itu sendiri berarti ‘lahir” dan yang lahir
adalah Yesus Sang Raja Damai sehingga pesta Natal adalah pesta Damai. Untuk itu
pesta Natal menghimbau seluruh umat Kristiani untuk memberikan damai kepada
semua orang tanpa terkecuali. Rasa damai harus di ejawantahkan dalam kehidupan
sehari-hari sehingga terciptalah keadaan yang aman dan tenang.

Untuk pesan Natal terutama ditengah-tengah pandemic Covid 19 adalah menciptakan


perdamaian di tengah-tengah kehidupan kita. Hal ini didasari bahwa pikiran yang
jernih dan prasangka yang baik terhadap sesama bisa memberikan perasaan
aman,damai dan kelegaan kepada semua orang terutama ketika ada beberapa orang
yang berusaha menimbulkan dg hoax untuk mengacaukan program pemerintah
tentang protocol kesehatan. Pesan Natal juga menghimbau semua orang untuk
mematuhi protocol kesehatan seperti memasker masker,menjaga jarak dan selalu
mencuci tangan agar terhindar dari pandemic covid 19.

3. Penutup
a. Kesimpulan : Natal adalah perayaan penuh sukacita bagi umat Kristiani karena
menyambut kelahiran Sang Juru Selamat Dunia, Yesus Kristus.
b. Saran : Semoga perayaan Natal bisa dilakukan dalam suasana yang aman,damai dan
tertib. Semoga perayaan Natal membawa sukacita bagi semua orang.

Anda mungkin juga menyukai