Terminologi Medis
Terminologi Medis
Profesi
Terminologi Medis
Sarmoko S. Farm, c. Apt
Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada
2008
Pengantar |1
1
Terminologi Medis
Pengantar
Di sampaikan oleh: Dra. Tri Murti Andyani, Apt., SpFRS
Rabu, 3 September 2008
Diketik oleh: TIM PSC angkatan 2003, di Edit oleh Sarmoko
Terminologi Medis
Terminologi medis digunakan untuk memberi kejelasan dan kekhususan komunikasi
Kata‐kata medik definisinya sama
Komunikasi dalam suatu komunitas pelayanan kesehatan benar & tepat
Untuk memahami terminologi medis diperlukan 2 elemen dasar :
1. pengetahuan tentang fungsi dan struktur tubuh
2. mengetahui arti dari prefiks, akar kata & sufiks yang menyusun kata medik
Kata medik disusun oleh :
1. akar kata, misal : nama organ
2. prefiks, ditambahkan di depan akar kata
3. sufiks, ditambahkan sesudah akar kata
Contoh :
myo / pathy
otot penyakit
(akar kata) (sufiks)
(akar kata biasanya nama organ).
Beberapa kata bisa mempunyai arti lebih dari 1 akar kata
Contoh :
Osteo / arthr / itis
Tulang sendi inflamasi
(akar kata) (akar kata) (sufiks)
Artinya: peradangan pada persendian tulang.
PREFIKS
‐ Kata sifat, kata keterangan
‐ Kata depan yang digunakan untuk menyatakan hubungan atau kondisi akar kata.
Contoh :
Macro : besar bradi : lambat
Micro : kecil tachy : cepat
AKAR KATA
Merupakan bagian pokok dari kata yang menyampaikan arti pokok atau signifikansinya.
Arti dasar kemudian dimodifikasi dengan sufiks, prefiks atau akar kata lain.
Akar kata yang digunakan biasanya menyatakan organ atau bagian dari tubuh.
Sarmoko, S. Farm.
Pengantar |2
SUFIKS
Sufiks terdiri dari satu atau lebih suku kata yang ditambahkan pada akar kata untuk memodifikasi
artinya.
Misal Æ algia : nyeri
itis : inflamasi
osis : penyakit
Contoh: analgetik (pengurang nyeri)
An / algia
Tidak ada / nyeri
An berarti “tidak ada”, tapi bukan tidak sama sekali. Contoh: anuria (urin‐nya sedkit, bukan “tidak
ber‐urin”.
Contoh lain: apneu (gagal nafas).
Apneu (a : tanpa) Æ tidak bernafas/gagal nafas (bukan berarti sudah mati)
Butuh ventilasi mekanik Æ ventilator untuk membantu pernafasan pasien.
EPONYMS
Penyakit khusus, sindrom atau suatu keadaan penyakit dinyatakan dengan nama orang, biasanya
yang pertama mengidentifikasi penyakit tersebut.
Misal : Alzheimer’s disease (pikun)
Bell’s palsy
Crohn’s disease (gangguan pada pencernaan, yaitu atrofi pada vili usus). Atrofi = a + tropy
(tidak berkembang). Akibat dari penyakit ini yaitu malnutrisi (nutrisi buruk).
Malabsorpsi berbeda dengan maldigesti. Penyakit “celiac” pada anak‐anak merupakan penyebab
terpenting dari malabsorpsi pada anak. Penyakit ini ditandai oleh atrofi vili usus halus bagian
proksimal.
AKHIRAN YANG TERKAIT DENGAN PROSEDUR PEMBEDAHAN
Suffix Arti Contoh
‐centesis Surgical puncture untuk aspirasi atau Amniocentesis (mengambil cairan
menghilangkan cairan amnion), thoracentesis
‐ectomy Eksisi (menghilangkan atau memotong) Appendectomy
‐lysis Proses penghilangan, pembebasan, Hemolysis, keratolysis
perusakan
‐pexy Fiksasi (mempercepat ke posisi yang tepat) Mastopexy (pengembalian
payudara ke posisi normal)
‐plasty Memperbaiki dengan pembedahan Renoplasty (hidung)
‐rrhaphy Menjahit
‐scopy Pemeriksaan visual Microscopy, endoscopy (organ
dalam, menggunakan fiber optic)
‐stomy Formasi membuka Tracheostomy, vagotomy
‐tome Alat untuk memotong Microtome
‐tomy Insisi (memotong jaringan) Tracheotomy
‐tripsy penghancuran Lithotripsy
Sarmoko, S. Farm.
Pengantar |3
BENTUK KOMBINASI
Bentuk kombinasi Arti Kata terkait
Aden/o Kelenjar Adenoma
Angi/o Pembuluh Angiogram
Append/o, appendic/o Appendix Appendectomy
Cerebr/o, enchepal/o Otak Enchepalitis
Cutane/o, derm/a, dermat/o Kulit Dermatologist
Mamm/o, mast/o Breast Mammography
Neur/o Syaraf Neurology
Ophthalm/o, optic Mata Ophthalmology
Ot/o Telinga Otitis
Tonsill/o Tonsil Tonsillitis
Vas/o Pembuluh, vas deferens vascular
Angiogram : hasil pemeriksaan pembuluh darah
Dermatologist : ahli di bidang kulit
Latihan 1
1. Oophoro salpingo hysterectomy
2. Colostomy
3. Colo scopy
4. Colo pexy
5. Mastectomy
6. Neuroplasty
7. Aniorrhaphy
8. Tonsilectomy
9. Neurotripsy
AKHIRAN YANG TERKAIT DENGAN GEJALA & DIAGNOSIS
Akhiran Arti Kata terkait
‐algia Nyeri Neuralgia
‐chele Hernia Enchepalochele
‐ectasia, ‐ectasis Dilatasi Angiectasia
‐edema Pembengkakan Edema
‐emesis Muntah Hyperemesis
‐ia, ‐iasis Keadaan Pancreolithiasis
‐itis Inflamasi Appendicitis
‐malacia Pelunakan Osteomalacia
‐megaly Pembesaran Cardiomegaly
‐oma Tumor Carcinoma
‐osis Keadaan Neurosis
‐pathy Penyakit Nephropathy
‐penia Defisiensi Leucopenia
‐phobia Ketakutan yang abnormal Hydrophobia
‐ptosis Prolaps = turun/merosot Prolaps uteri
‐rrhage, ‐rrhagia Pendarahan yang berlebihan Hemorrhage
‐rrhea mengalir Rinorrhea, rhinorrhea (pilek),
Sarmoko, S. Farm.
Pengantar |4
otorrhea
‐rrhexis Rupture = kerusakan Cardiorrhexis
‐spasm Kramp, penyempitan Bronchospasm
‐stasis Penghentian, kontrol enterostasis
Pancreolithiasis : keadaan ditemukannya batu pankreas
Carcinoma : tumor yang ganas (kanker)
Neurosis : keadaan gangguan pada syaraf
Leucopenia : kekurangan WBC
Prolaps uteri = hysteroptosis : penurunan uterus
Rupture uteri : kerusakan uterus pada wanita hamil sehingga harus dilakukan bedah Caesar
Hemato = darah, oma = tumor
Enchepalo Æ otak (hernia pada otak)
Enchepalochele = pendesakan jaringan di otak
stasis = pengehentian/kontrol. Contoh: homeostasis (kontrol), enterostasis (penghentian pada
usus).
Homeostasis (home/o : keseimbangan, +stasis : mengontrol)
= Keadaan equilibrium lingkungan tubuh internal
Latihan 2
1. Akhiran yang berarti tumor (‐oid, ‐oma, ‐osis, ‐rrhagia)
2. Akhiran yang berarti penyakit (‐pathy, ‐penia, ‐phobia, ‐ptosis)
3. Perdarahan yang berlebihan (‐rrhea, ‐rrhage,‐rrhexis,‐pathy)
4. Akhiran –penia berarti (keadaan, defisiensi, ruptura)
5. Akhiran –ptosis berarti (‐penyakit, takut, prolaps, penurunan)
Pertemuan 4
24 September 2008
Dosen: Fita
AKHIRAN TAMBAHAN
Akhiran Arti Kata terkait
‐able, ‐ible Mampu, bisa Preventable
‐ac, ‐al, ‐an, ‐ar, ‐ary, ‐eal, ‐ic, ‐ Terkait dengan Cardiac, thermal, median
ive, ‐tic
‐ase Enzyme Lactase
‐iac Seseorang menderita Haemophiliac
‐ism Keadaan atau teori Synergism
‐ist Seseorang Therapist
‐ium Membrane
‐logist Spesialis Neurologist
‐opia Penglihatan Diplopia
‐ose Gula Lactose
‐ous Terkait atau digambarkan Cancerous
‐y Keadaan atau kondisi Atrophy
Haemophiliac : orang yang menderita hemofilia
Sarmoko, S. Farm.
Pengantar |5
BENTUK KOMBINASI KHUSUS
Akhiran Arti Kata terkait
Amyl/o Zat pati Amylase
Blephar/o Kelopak mata Blepharoptosis
Cardi/o Jantung Cardiomegaly
Chir/o Tangan Chirospasm
Glyc/o Gula Hypoglicemia
Hemat/o Darah Hematemesis
Lact/o Susu Lactation
Lip/o Lemak Lipid
Lith/o Batu Nephrolithiasis
Muc/o Mucus Membrane mukosa
Oste/o Tulang Osteoarthritis
Prote/o, protein/o Protein Proteinuria
Pyr/o Api pyrosis
Chirospasm : kram pada tangan
Blepharoptosis : kelopak mata turun karena gangguan koordinasi otot pada kelopak mata
sehingga kelopak mata tidak bisa mengikuti gerakan bola mata (pada penderita
kekurangan tiroid)
PENGGUNAAN AWALAN, AKHIRAN & BENTUK KOMBINASI UNTUK MENULIS ISTILAH MEDIS
Bentuk kombinasi untuk warna
Bentuk kombinasi Arti Kata terkait
Alb/o, albino/o Putih Albino
Leuc/o, leuk/o Leukaemia
Chlor/o Hijau Chlorophyll
Cyan/o Biru Cyanosis
Erythr/o Merah Erithrocyt
Melan/o Hitam Melancholy Æ sendu
Xanth/o Kuning Xanthophyll
Erythrocytosis: …………………………………………………………….
Xanthosis: ……………………………………………………………………
Melanoma : tumor pd melanosit (sel penghasil pigmen)
Leukaemia : kanker darah (WBC >>)
BENTUK KOMBINASI & KATA TERKAIT
Bentuk kombinasi Arti Akhiran
Gen/o Permulaan, diproduksi oleh ‐genic,
Pembentukan ‐genesis
Gram/o Untuk merekam, rekaman ‐gram
Alat untuk merekam ‐graph
Proses perekaman ‐graphy
Kinesi/o Pergerakan ‐kinesia, ‐kinesis
Sarmoko, S. Farm.
Pengantar |6
Sarmoko, S. Farm.
Pengantar |7
Sarmoko, S. Farm.
Pengantar |8
5. Hypersekresi : sekresi berlebihan
6. Parathyroid : disekitar tiroid
7. Dysphonia : gangguan pengeluaran suara
8. Percutaneus : melalui kulit
Parathyroid : ada 4 kelenjar parathyroid, fungsinya untuk menjaga homeostasis kalsium
AWALAN TERKAIT DENGAN POSISI ATAU ARAH
Awalan Arti Kata terkait
Ab‐ Away from Abduct
Ad‐ Toward Addition
Ante‐, pre‐, pro‐ Sebelum Anteroom
Dia‐ Melalui Diameter
Aceto‐, ex‐, exo‐ Keluar, tanpa, away from Exoskeleton
Epi‐ Diatas, pada Apitaph
En‐, endo‐ Didalam Enclose
Hypo‐, sub‐ Kurang, dibawah Hypodermic
Inter‐ Diantara Interval
Intra‐ Dalam Intramuscular
Meso‐ Ditengah Mesoderm
Per‐ Sekitar Perimeter
Post‐ Sesudah, behind Postdate
Retro‐ Behind, backward Retroactive
Super‐, supra‐ Diatas, beyond Supernormal
Thanx to: Allah SWT, atas izin‐Mu aku masih bisa berjumpa dengan Ramadhan hingga hari ke‐7
ini. Terima kasih kpd Mb Be‐Ef yang telah memberikan soft‐copy bahan kuliahnya, dengan itu
akhirnya aku bisa bayar MOE lantaran di bisniskan ke bentuk CD. He..he..
Buat teman2 PROFESI, September 2008
SELAMAT DATANG
Calon apoteker muda, generasi penerus bangsa berjiwa Pancasilan berlandaskan UUD 1945.
www.moko31.wordpress.com
Sarmoko, S. Farm.
Sistem Pencernaan |9
2
Terminologi Medis
Sistem Pencernaan
Di sampaikan oleh: Dra. Tri Murti Andyani, Apt., SpFRS
Rabu, 10 September 2008
Diketik oleh: TIM PSC angkatan 2003, di Edit oleh Sarmoko
Fungsi sistem pencernaan
Pencernaan Æ proses dimana makanan dipecah secara mekanik dan kimia (sepanjang saluran
pencernaan)
Makanan dikunyah Æ masuk esofagus Æ lambung Æ dicerna oleh enzim kelenjar pancreas Æ
masuk duodenum Æ usus besar Æ dieksresi melalui anus
Empedu membantu absorbsi lemak
Kurang makan atau gangguan absorpsi dan distribusi Æ malnutrisi (mal : buruk)
Malnutrisi : bisa karena kekurangan nutrisi (asupan gizi berkurang), bisa juga karena terjadi
atrofi pada vili usus halus sehingga absorpsi makanan terganggu Æ celiac disease
Atrofi : tidak berkembang
Anorexia (an : tanpa, + orexia : nafsu makan)
Æ hilangnya nafsu makan terhadap makanan
Statis ‐> penyempitan pada suatu organ = berhenti
Eg : Enterostatis Æ gangguan aliran makanan
Cholestatic Æ terjadi penyempitan saluran empedu sehingga cairan empedu gak bisa
lewat
Hyperemesis (hyper : berlebihan, ‐emesis : muntah) Æ kecukupan nutrisi???
Æ muntah yang berlebihan
Pada wanita hamil disebut morning sickness atau hyperemesis gravidarum (gravida Æ hamil)
Diarrhea (dia : terus, + rrhea : mengeluarkan)
Rrhea = mengeluarkan cairan, tapi belum tentu darah
Kalo yang keluar darah Æ rrhagia
Eg : Rinorrhea Æ keluar cairan dari hidung (rino : hidung)
Otorrhea Æ keluar cairan dari telinga, berupa pus/nanah (oto : telinga)
Dehidrasi (de : menghilangkan, + hydr/o : air)
Æ output cairan tubuh melebihi intake cairan
Alimentasi Æ proses penyediaan nutrisi untuk tubuh
Saluran pencernaan ~ sistem alimentary
Sarmoko, S. Farm.
S i s t e m P e n c e r n a a n | 10
Gambar sistem pencernaan
Bagian kata terkait dengan organ pencernaan
Bagian kata Arti
Cheil/o Bibir
Dent/I, dent/o, Gigi
odont/o Gusi mulut & gigi
Gingiv/o Lidah
Gloss/o, lingu/o Mulut
Sarmoko, S. Farm.
S i s t e m P e n c e r n a a n | 11
Or/o, stomat/o Esofagus
Esophag/o Lambung
Gastr/o Usus
Intestin/o, enter/o Duodenum bagian dari usus halus
Duoden/o Jejunum
Jejun/o Ileum
Ile/o Colon/usus besar
Col/o Appendix bagian dari usus besar
Append/o, appendic/o Cecum
Cec/o Anus/rectum
Proct/o Rectum
Rect/o Anus
An/o
Latihan 1
1. Stomatitis merupakan inflamasi pada ………………………..
2. Hypoglossal berarti ……………………………………….
3. Orthodontist berarti ……………………………………..
4. Gasrtralgia dan gastrodynia berarti …………………… pada lambung
5. Gastroenterology merupakan ilmu yang mempelajari lambung, usus, dan yg terkait
dengan struktur tersebut. Dokter spesialis gastroenterology : ……………………………….
Latihan 2
Pasangkan bagian kata berikut ini
1. cheil/o a. anus atau rectum
2. col/o b. gusi
3. dent/o c. usus
4. enter/o d. usus besar
5. gastr/o e. mulut
6. gingiv/o f. bibir
7. gloss/o g. lambung
8. lingu/o h. gigi
9. proct/o i. lidah
10. stomat/o
Jawaban
Latihan 1
1. mulut 2. Di bawah mulut 3. ahli pertumbuhan tulang dan perkembangan gigi
4. Nyeri 5. Gastroenterologist
Orto = tulang
Orto + odonto + ist
Otrhopneu : pneu = nafas: Nyaman bernafas pada posisi tegak lurus (duduk or berdiri)
Algia = dynia = nyeri
Latihan 2
1. F 2. D 3. H 4. C 5. G 6. B 7. I 8. I 9. A 10. E
Sarmoko, S. Farm.
S i s t e m P e n c e r n a a n | 12
Organ terkait dengan pencernaan
Hepar, empedu, pancreas, kelenjar saliva
Menghasilkan bahan yang dibutuhkan untuk pencernaan dan absorbsi zat makanan.
Hepar menghasilkan empedu yg digunakan usus halus untuk absorpsi lemak.
Cholestatik: terjadi penyumbatan aliran empedu (kemungkinan terjadi obstruksi/penyempitan
saluran empedu Æ disebut “jaundice”/sakit kuning
Empedu masuk ke kandung mepedu dan disimpan
↓
batu empedu dapat terbentuk dalam kandung empedu
↓
Inflamasi dan membengkak Æperlu dihilangkan Æ cholecystomy
Cholelithiasis
Cholelithiasis : keadaan dimana ditemukan batu empedu di kandung empedu
Cysto…(digabung dengan nama organ lain) : kandung….. (kandung organ tsb)
Cysto (berdiri sendiri) : kandung kemih
Cystisis : infeksi/inflamasi kandung kemih
Pankreas
Kelenjar pancreas merupakan kelenjar endokrin dan eksokrin
Endokrin : sekresi hormon yaitu insulin yg mengatur kadar gula darah
Eksokrin : sekresi enzim yaitu getah pankreatik untuk pencernaan makanan
Penurunan sekresi insulin Æ diabetes mellitus
Diabetes mellitus : terjadi hiperglikemia
Bisa karena kekurangan insulin, resistensi insulin atau kekurangan trasporter insulin.
Ciri‐ciri DM :
Polifagi Æ banyak makan
Polidipsi Æ banyak minum
Poliuria Æ banyak mengeluarkan urin
Hyperglycemia (hyper : meningkat, +glyc/o : gula, +emia : darah)
Peningkatan kadar gula darah sehingga glukosa yg seharusnya direabsorpsi di tubulus
ginjal ada yg keluar bersama urin krn glukosa hidrofil, akibatnya banyak urin yg keluar
dan penderita selalu ingin minum
Tes gula darah : diberi beban glukosa 75 mg/dL dalam 250 dL air Æ dipuasakan 2 jam Æ
diambil darah saat puasa Æ normal < 126 mg/dL
Setelah makan (post prandial) Æ normal < 200 mg/dL
Output urine meningkat
Polyuria (poly : banyak, +ur/o : urin, +ia : keadaan)
Glycosuria (glycos/o : gula, +ur/o, +ia)
Dysfungsi pancreas lain Æ produksi insulin terlalu banyak Æ hypoglicemia
Kelenjar saliva berada di rongga mulut
Saliva dihasilkan oleh kelenjar Æ mengandung amylase (amyl/o : pati, +ase : enzyme)
Sarmoko, S. Farm.
S i s t e m P e n c e r n a a n | 13
Bagian kata terkait dengan organ tambahan pencernaan
Bagian kata Arti
Cholescys/o Kandung empedu
Hepat/o Hepar
Pancreat/o Pancreas
Sial/o Kelenjar saliva
Bil/I, chol/e Empedu
Muc/o Mucus
‐orexia Nafsu makan
‐pepsia Mencerna
Periton/o Peritoneum/rongga perut
Latihan 3
1. Terjadinya inflamasi pada appendix, perlu dihilangkan. Kata yg berarti menghilangkan
appendix (appendectomy)
2. Kata yang menunjukkan penyakir hepar kronis yg ditandai dengan degenerasi sel hepar
(Cyrosis)
3. Empedu dihasilkan oleh hepar, tetapi disimpan di (cholecysto)
4. Cholangitis merupakan inflamasi (saluran empedu)
5. Inflamasi kandung empedu disebut (cholecystisis)
6. Cholelithiasis merupakan keadaan ditemukannya (batu empedu) di kandung empedu
7. Batu bisa juga terbentuk di pancreas. Kata yg berarti batu pancreas (pankreolithiasis)
8. Eksisi batu pancreas disebut (pancreolithectomy)
9. Saliva diproduksi oleh kelenjar saliva. Sialography adalah pemeriksaan X‐Ray (pada
kelenjar saliva, sialo : kelenjar saliva)
10. Eupepsia berarti pencernaan yg baik/normal, dyspepsia berarti (eu : normal, dys :
gangguan. Dyspepsia : gangguan pada pencernaan)
Kata yg terkait dengan prosedur bedah
appendectomy = append/o : appendix, +ectomy : eksisi
cholecystectomy = cholecyst/o : kandung empedu
colostomy = col/o : colon, +stomy : buatan
gastrectomy = gastr/o : lambung
menghilangkan semua atau sebagian lambung (dipotong)
pemotongan dibagian antrum Æ antrectomy
penyambungan lambung yg sudah dipotong dg duodenum Æ gastroduodenostomy
(pemotongan antara lambung dan duodenum)
penyambungan lambung yg sudah dipotong dengan dg jejunum Æ gastrojejunestomy
(pemotongan antara lambung dan usus halus)
vagostomy Æ pemotongan pada “hervus vagus” di lambung yg merupakan penghasil
asam lambung sehingga sekresi asam menurun.
Mulut
Cheilitis = cheil/o: bibir, +itis : inflamasi
Gingivitis = gingiv/o : gusi
Glossitis = gloss/o : lidah
Stomatitis = stomat/o : mulut
Sarmoko, S. Farm.
S i s t e m P e n c e r n a a n | 14
Esophagus
Dysphagia = dys : nyeri/sulit, phag/o : makan, +ia : keadaan
Sulit makan/menelan
Esophagitis = esophag/o : esophagus
Inflamasi pada esophagus
Lambung
Gastritis = gastr/o : lambung
Gastrocele = ‐cele : hernia
Penurunan lambung
Hernia : terjadi perubahan pada organ “tsb” (belum tentu turun)
Prolaps uteri : penurunan rahim
Benign prostate hyperplasia bukan merupakan hernia
Enchephalocele : hernia otak Æ perubahan posisi otak
Bisa terjadi karena gumpalan darah yg mendesak posisi otak
Hematoma Æ hemat/o : darah, +oma : tumor jinak/benjolan
Gastroenteritis = enter/o : usus
Gastroscopy = ‐scopy : pemeriksaan visual (dg fiber yg dimasukkan ke dalam lambung)
Ulcer = lesi membran mukosa
Usus
Appendicitis = append/o : appendix, +itis : inflamasi (inflamasi appendix)
Colitis = col/o : colon
Diverticulitis = diverticul/o : diverticulum/tonjolan2 pada usus besar
Diverticulosis = keadaan/proses terbentuknya diverticulum
Duodenal ulcer = adanya ulkus pada duodenum
Duodenitis = inflamasi pada duodenum
Enterostatis = enter/o : usus, +statis : menghentikan
Terjadi penyumbatan pada usus karena obstruksi/penyempitan
Proctoscopy = proct/o : anus
Sigmoidoscopy = pemeriksaan colon sigmoid dengan sigmoidoscope
Pemeriksaan visual pada sigmoid colon
Kandung empedu
Cholecystisis = cholecyst/o : kandung empedu
Cholecystography = ‐graphy : rekaman
Cholelithiasis = chol/e : empedu, +lith : batu, +iasis : keadaan
Cholestasis = ‐stasis : menghentikan
Terjadi “jaundice”/penyakit kuning
Hepar
Cirrhosis = penyakit hepar kronis yg ditandai dg degenerasi sel hepar
Hepatitis = hepat/o : hepar
Hepatomegaly = ‐megaly : pembesaran
Dysfagia merupakan gjala utama penyakit esofagus
Pirosis adalah gejala penyakit esofagus yg lain (piro : panas, rasanya panas seperti
terbakar)
Odinofagia dapat disebabkan oleh spasme esofagus yg diakibatkan oleh peregangan akut
(odinofagia : nyeri esofagus)
Sarmoko, S. Farm.
S i s t e m P e n c e r n a a n | 15
Esofagoskopi merupakan tindakan penting pd gangguan esofagus
Terdapat 2 jenis hernia hiatus, yaitu sliding hernia hiatus dan hernia hiatus paraesofageal
(para: disekitar/menyerupai, hernia hiatus disekitar esofagus). Diagnosis dapat ditegakkan
dengan radiogram dan endoskopi
Para nasal : disekitar hidung
Para typhus : menyerupai typhus
Gambar hernia hiatus
Stenosis pylorus atau pilorospasme terjadi bila serat otot disekelilingnya mengalami
hipertrofi/perkembangan yg berlebihan
Gejala perdarahan massif pada tukak peptic dapat mengakibatkan hiperemesis. Anoreksia
merupakan gejala yg sering timbul
Penderita tukak peptic yg tidka memberikan respon terhadap terapi medik atau
mengalami komplikasi dapat dilakukan vagotomy atau gastrostomy (tidak dilakukan
eksisi). Untuk mencegah retensi lambung karena vagotomy dapat dilakukan
gastrojejunostomy atau piloroplasty (perbaikan pada pilorus lambung)
Setelah dilakukan gastrectomy parsial, kontinuitas diperbaiki dengan
gastroduodenostomy atau gastrojejunostomy
Gambar vagotomy
Sarmoko, S. Farm.
S i s t e m P e n c e r n a a n | 16
Gambar gastrectomy
Gambar gastroduodenostomy
Gambar gastrojejunostomy
Malabsorpsi berbeda dengan maldigesti. Penyakit “celiac” pd anak2 merupakan
penyebab terpenting dari malabsorpsi pd anak. Penyakit ini ditandai oleh atrofi vili usus
halus bagian proksimal.
Divertikulosis merupakan keadaan colon yang ditandai herniasi mukosa membentuk
kantong seperti botol, dan dapat terjadi diverculitis.
Sarmoko, S. Farm.
S i s t e m P e r n a f a s a n | 17
3
Terminologi Medis
Sistem Pernafasan
Di sampaikan oleh: Dra. Tri Murti Andyani, Apt., SpFRS
Rabu, 17 September 2008
Diketik oleh: TIM PSC angkatan 2003, di Edit oleh Sarmoko
Respirasi dan fungsi respirasi
Yaitu: aktivitas beberapa proses yang menyediakan oksigen ke semua sel tubuh dan
mengeluarkan karbondioksida.
Homeostasis (home/o : keseimbangan, +stasis : mengontrol)
Keadaan equilibrium lingkungan tubuh internal.
Bernafas Æ inspirasi (in : masuk, +spir/o : bernafas) Æ memasukkan O2
Expirasi (ex : keluar) Æ mengeluarkan CO2
Dyspnea (dys : sulit/nyeri, +pneu : bernafas) Æ sesak nafas/sulit bernafas
Apneu (a : tanpa) Æ tidak bernafas/gagal nafas (bukan berarti sudah mati)
Butuh ventilasi mekanik Æ ventilator untuk membantu pernafasan pasien
Orthopnea (ortho : lurus)
Keadaan dimana bernafas tidak nyaman pd semua posisi kecuali duduk tegak atau
berdiri
Respirasi normal : 12‐16/menit
Bradypnea (brady : lambat) Æ pernafasan yang lambat
Tachypnea (tachy : cepat) Æ pernafasan yang cepat
Hyperpnea (hyper : lebih dari normal)
Peningkatan kecepatan respirasi, pernafasan lebih dalam dari normal.
Spirometer (spir/o : bernafas, +metry : pengukuran)
Alat untuk mengukur pernafasan, sehingga bisa diketahui berapa kapasitas vital dari
paru‐paru dan berapa udara yang dihembuskan.
FEV1
Parameter tingkat keparahan asma Æ FEP =
FVC
Untuk mengetahui/mengukur FEV1 Æ caranya, tarik nafas dalam‐dalam, kemudian
hembuskan!
80% kapasitas paru bisa dihembuskan dengan spirometer
FEV1 berkurang jika ada gangguan nafas/paru
Kapasitas vital : volume terbesar yang dapat dikeluarkan setelah inspirasi maksimum
Kapasitas vital menurun Æ tanda menurunnya fungsi jaringan paru
Ketidakmampuan paru sebagai fungsi ventilasi (acute respiratory failure)
Hypoxia (hypo : kurang dari normal, ox/o : oksigen) Æ kekurangan O2 dalam jaringan
Hypoxemia Æ kadar O2 dalam darah rendah (kekurangan O2 dalam darah) Æ belum tentu
terjadi hypoxia
Pada hypoxia dan hypoxemia perlu ventilator untuk membantu pernafasan
Anoxia (an : tidak ada)
Ventilator (respirasi buatan) Æ untuk gagal nafas
Sarmoko, S. Farm.
S i s t e m P e r n a f a s a n | 18
Bagian kata terkait dengan respirasi
Bagian kata Arti
Home/o Keseimbangan
Ox/o Oksigen
‐pnea Bernafas
Spir/o Untuk bernafas
Alveol/o Alveolus
Bronch/o, bronchi/o Bronchi
Bronchiol/o Bronchiole
Laryng/o Larynx
Phren/o Diaphragm
Pleur/o Pleuro (dari pleura : lapisan pelindung di paru‐paru)
Nas/o, rhin/o Hidung
Pharyng/o Pharynx
Pneum/o, pneumon/o Paru‐paru, udara
Thorac/o Dada
Trache/o Trachea
Pulm/o, pulmon/o Paru‐paru
Gambar
Sarmoko, S. Farm.
S i s t e m P e r n a f a s a n | 19
Pada larynx terdapat pita suara
Diafragma ikut membantu dalam pernafasan Æ baik inspirasi maupun ekspirasi
Sarmoko, S. Farm.
S i s t e m P e r n a f a s a n | 20
Latihan 1
Isilah titik‐titik di bawah ini.
1. Bronchopneumonia merupakan inflamasi .................... dan ......................
2. Inflamasi larynx disebut …………………….
3. Laryngitis dapat mengakibatkan tidak adanya suara yang disebut ……………….
4. Dysphonia berarti kesulitan bicara atau lemahnya ……………………………..
5. Laryngitis dapat menyebabkan rasa nyeri. Laryngalgia adalah ………… pada larynx
Latihan 2
Apa arti istilah berikut
1. aphonia : …………………………………………………………
2. bronchoscopy : …………………………………………………………
3. paranasal : …………………………………………………………
4. pharyngeal : …………………………………………………………
5. pneumocardial : ……………………………………………………………..
6. pleuritis/pleurisy : ……………………………………………………………..
7. pneumonia : …………………………………………………………….
Istilah yang terkait dengan prosedur pembedahan
bronchoscopy (‐scopy : melihat)
rhinoplasty (rhin/o : hidung, +plasty : memperbaiki dengan pembedahan)
thoracocentesis (thorac/o : dada, +centesis : menusuk/mengambil cairan)
ada cairan di lapisan pleura sehingga dilakukan pleurocentesis (efusi pleura)
tracheostomy (trache/o : trakea, +stomy : lubang buatan)
endotracheal tube dihubungkan dengan ventilator
tracheotomy (‐tomy : mengiris) Æ agar tidak terjadi lubang
Sarmoko, S. Farm.
S i s t e m P e r n a f a s a n | 21
Penyakit, gangguan dan istilah diagnostik
asthma : dyspnea paroxysmal yang disertai wheezing
terjadi kesulitan bernafas yang berulang disertai wheezing karena terjadi sumbatan
saluran pernafasan.
Paroxysmal : berulang
Wheezing : suara berisik di paru‐paru
Atelectasis (atel : tidak sempurna, ‐ectasis : pelebaran) Æ pelebaran tidak sempurna
Pada penyakit yang terkait dengan paru‐paru, paru‐paru belum berkembang dengan
sempurna, terjadi karena alveoli masih elastis.
Cth : respiratory distress syndrome (RDS) pada anak lahir premature Æ terjadi atelectasis
karena produksi surfaktan belum memadai sehingga perkembangan paru belum
sempurna.
Surfaktan diproduksi pada usia kehamilan 34 ‐37 minggu agar paru siap digunakan untuk
bernafas.
Untuk mematangkan paru, agar pembentukan paru‐paru sempurna dilakukan
penundaan kelahiran dengan diberi tokolitik untuk relaksasi uterus yaitu salbutamol
atau dexametason dosis rendah sehingga resiko kelahiran premature dapar dicegah.
Kalau bayinya sudah lahir, pernafasan dibantu dengan ventilator atau diberi surfaktan.
COPD : chronic obstructive pulmonary disease (penyakit paru obstruksi kronis/PPOK)
Proses penyakit yang menurunkan kemampuan paru sebagai fungsi ventilasi.
Emphysema : penyakit paru kronis yang ditandai peningkatan ukuran alveoli dan dg kerusakan
dinding alveolus Æ kesulitan bernafas
Pneumoconiosis (pneum/o : paru, +coni/o : debu, +osis : keadaan/gangguan)
Gangguan pada paru karena debu (pada paru terdapat banyak partikel debu)
Tuberculosis : penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis
Bronchiectasis (ectasis : pelebaran/dilatasi) Æ pelebaran pada bronkus
Angioectasis (angi/o : pembuluh darah) Æ dilatasi pembuluh darah/vasodilatasi
Bagian kata tambahan
Bagian kata Arti
Atel/o Tidak sempurna
Coni/o Debu
Lob/o Lobus
‐ole Kecil
Silic/o silika
Sarmoko, S. Farm.
S i s t e m P e r n a f a s a n | 22
Latihan 3
Jodohkan
1. Bedah plastik hidung a. wheeze
2. Surgical puncture ruang dada untuk menghilangkan cairan b. bronchography
3. Insisi trachea melalui leher c. bronchoscopy
4. Pemeriksaan X‐ray pada bronchus d. rhinoplasty
5. Pemeriksaan visual cabang tracheobronchial e. thoracocentesis
f. tracheostomy
Catetan lagi yukkkk………
Proses yang merusak kesinambungan pembuluh darah paru dapat menyebabkan hemoptisis
(hem/o : darah, ptisis : batuk) Æ batuk darah karena ada perlukaan pada pembuluh darah
gejala utama dari penyakit kardiopulmoner adalah dyspnea
dyspnea biasanya dikaitkan dg meningkatnya resistensi elastic paru‐paru (pneumonia,
atelsectasis) atau non elastic (emphysema, bronchitis, asthma)
ada berbagai penyebab nyeri dada antara lain pleuritis
tanda2 pertukaran gas yang kurang memadai antara lain sianosis, hipoksemia dan
hipoksia, hiperkapnea dan hipokapnea.
Sianosis : kebiruan pada kulit/jaringan
Hipoksemia : kekurangan O2 pada darah, dilihat dari nilai Hb Æ Hb tinggi (dengan analisis
gas darah bisa dilihat nilai Pa O2, pH darah, pa CO2)
Pa O2 : tekanan parsial O2 pada pembuluh darah (normal 80‐95 mmHg)
Hipoksemia Æ Pa O2 rendah (<80 mmHg)
Jika Pa O2 rendah Æ O2 gak bisa keluar menuju jaringan Æ jaringan kekurangan O2
Æ terjadi sianosis
pH darah normal 7,35‐7,45
Pa CO2 : tekanan parsial CO2 pada pembuluh darah (normal 35‐45 mmHg)
Bisa diketahui kemampuan ventilasi pasien (ada gangguan atau gak)
Pada PPOK nilai Pa CO2 tinggi Æ terjadi hypercapnea Æ Pa CO2 > 45 mmHg Æ
terjadi hiperventilasi Æ CO2 keluar ke alveolus Æ bahaya, coz akan berpengaruh
pada pH darah
Produksi CO2 seharusnya seimbang dg CO2 yang dikeluarkan
Hypocapnea Æ terjadi kalo Pa CO2 rendah (< 35 mmHg)
Pa CO2 merupakan parameter adanya gangguan ventilasi Æ terjadi
hypo/hypercapnea
PPOK dapat disebabkan karena bronchitis kronik, emphysema paru‐paru dan asma
bronchial
Gejala utama bronchitis kronis Æ prosuksi mucus berlebihan
Bronchiectasis timbul apabila dinding bronchus melemah akibat peradangan kronik pada
mukosa serta lapisan otot.
Bronchiectasis : pelebaran pada bronchus (terjadi kerusakan pada bronchus coz
mengalami inflamasi sehingga otot bronchus melemah)
Pada pasien dg cystic fibrosis bisa terjadi inflamasi bronchus sehingga tjd bronchoectasis
yang sifatnya permanent
Efusi pleura dapat berupa hidrotoraks, sedangkan hemotoraks tidak digunakan untuk
menyatakan efusi pleura yang berdarah.
Hidrotoraks : terjadi penimbunan cairan dalam toraks
Pneumotoraks dapat disebabkan karena traumatic, spontan atau terapetik.
Sarmoko, S. Farm.
S i s t e m P e r n a f a s a n | 23
Pneumotoraks : adanya udara pada lapisan pleura
Pneumokoniosis dan asbestosis sering dikaitkan dengan penyakit akibat kerja.
Pneumoconiosis : ada partikel kecil dipleura
Asbestosis : partikel kecil berupa asbes
Jawaban
Latihan 1
1. paru dan bronchus
2. laryngitis
3. aphonia
4. kemampuan bicara (kesulitan mengeluarkan suara)
5. sakit
Latihan 2
1. aphonia : tidak bisa mengeluarkan suara
2. bronchoscopy : pemeriksaan bronchus
3. paranasal : deiekitar hidung
4. pharyngeal : terkait dengan pharynx
5. pneumocardial : terkait dengan paru dan jantung
6. pleuritis/pleurisy : inflamasi pada pleura
7. pneumonia : inflamasi pada paru
Latihan 3
1. D 2. E 3. F 4. B 4. C
Sarmoko, S. Farm.
S i s t e m U r i n e r | 25
4
Terminologi Medis
Sistem Uriner
Sarmoko, S. Farm.
S i s t e m U r i n e r | 26
Gambar hemodialisis
Peritoneal dialysis (CAPD) dilakukan melalui membran peritoneal. Terjadi difusi zat‐zat dalam
darah dengan larutan dialisis.
Gambar peritoneal dialisis
Peritoneal dialysis. A semipermeable membrane richly supplied with small blood vessels lines the peritoneal
cavity. With dialysate dwelling in the peritoneal cavity, waste products diffuse from the network of blood vessels
into the dialysate.
Urology (ur/o : urin atau saluran urin, +logy : ilmu pengetahuan)
Yaitu cabang ilmu kedokteran yang mempelajari tractus genitalia pria, tractus uriner wanita
dan pria.
Urologist : orang yang ahli dibidang urology
Sarmoko, S. Farm.
S i s t e m U r i n e r | 27
Bagian kata yang terkait struktur sistem uriner
Bentuk kombinasi Nama struktur tubuh
Cyst/o Kandung kemih
Glomerul/o Glomerulus
Nephr/o, ren/o Ginjal
Pyel/o Pelvis ginjal
Ureter/o Ureter
Utethr/o urethra
Gambar sistem uriner
Gambar ginjal
Sarmoko, S. Farm.
S i s t e m U r i n e r | 28
Dalam 1 ginjal terdapat 1 juta nefron yang dapat berfungsi dengan baik. Dengan 25% bagian
dari ginjal saja, ginjal dapat berfungsi dengan baik/normal.
Sarmoko, S. Farm.
S i s t e m U r i n e r | 29
Di dalam nefron terjadi filtrasi zat organik dan elektrolit, yaitu pada bagian glomerulus.
Adanya gangguan ginjal, dilihat dari nilai GFR, kadar serum kreatinin, dan BUN (blood urea
nitrogen).
Istilah terkait dengan prosedur bedah
Cystostomy (cyst/o : kandung kemih, +stomy : membuat lubang baru)
Lithotripsy (lith/o : batu, +tripsy : menghancurkan)
Nephrolithotomy (nephr/o : ginjal, +tomy : insisi)
Nephrostomy
Pyelolithotomy (pyel/o : pelvis ginjal)
Pyelostomy
Nephrolithiasis (batu ginjal) Æ bisa dengan lithotripsy, yaitu batu ginjal dihancurkan, baru
dikeluarkan dengan urin. Atau dengan nephrolithotomy, tergantung batu ginjalnya dimana.
Kalo di pelvis disebut pyelolithotomy (pelvis dibedah).
Penyakit, Gangguan dan Istilah Diagnosik
Anuria (an : tanpa, +uria : urine) Æ < 100 ml urine/hari
Tidak mengeluarkan urin.
Terjadi penurunan volume urine Æ < 100 ml/hari
Normal urin sekitar 1,5 L/hari
Oliguria (oligos : sedikit)
Terjadi penurunan volume urin Æ 100‐300 ml/hari
Cystisis (cyst/o : kandung kemih) Æ inflamasi pada kandung kemih
Cystocele Æ hernia pada kandung kemih (terjadi penurunan posisi kandung kemih)
Cystoscopy Æ pemeriksaan visual pada kandung kemih
Glomerulonephritis (glomerul/o : glomerulus, nephr/o : ginjal) Æ inflamasi pada glomerulus
ginjal
Neprolithiasis (lith/o : batu, +iasis : keadaan) Æ keadaan dimana terdapat batu ginjal
Nephromalacia (‐malacia : pelunakan) Æ pelunakan pada ginjal
Nephromegaly Æ terjadi perbesaran ginjal
Nephroptosis Æ posisi ginjal turun
Nephrosis Æ kerusakan pada ginjal, gangguan pada ginjal yang bukan disebabkan oleh
inflamasi
Gambar nephrolithotomy, pyolithotomy & lithotripsy
Sarmoko, S. Farm.
S i s t e m U r i n e r | 30
Gambar cystocele
Pyelitis (pyel/o : pelvis ginjal) Æ inflamasi pd pelvis
Pyuria (py/o : pus/nanah, +uria : urine) Æ ditemukan pus dalam urin
Urinary incontinence (in : tidak) Æ ketidakmampuan untuk menahan urin di kandung kemih
Terjadi pada geriatrik
Terjadi kemunduran fungsi otot‐otot di kandung kemih
Urinary retention Æ ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih
URINE
Urinalysis : pemeriksaan spesimen urin dengan test laboratorium
Urine normal Æ tanpa gula, protein, darah
Urine abnormal :
Glycosuria (mengandung gula)
Proteinuria (mengandung protein)
Hematuria (mengandung darah)
Urinalisis dilakukan untuk pemeriksaan adanya gangguan pada ginjal
Sarmoko, S. Farm.
S i s t e m U r i n e r | 31
Caranya :
Urin ditampung selama 24 jam
↓
dianalisis pH, sel yang ikut keluar, protein yang ikut keluar (proteinuria), glukosa yang ikut
keluar (glukosuria)
↓
normalnya, asam amino (protein) dan glukosa direabsorpsi di tubulus proximal
↓
utk mengetahui kadar protein dalam urin dilihat pada rekam medis Æ dutinjukkan dengan
tanda +, ++, +++ (Tanda + berarti 100 mg/dl)
Jika kadar protein yang keluar bersama urin > 3 gram Æ disebut macroalbuminuria, yang
mengindikasikan terjadi gangguan berupa kerusakan/inflamasi pada membran basal
glomerulus.
Jika kadar protein yang keluar bersama urine < 3 gram Æ disebut microalbuminuria
Pada pasien gagal ginjal, gejala yang kelihatan adalah udem karena pada gagal ginjal terjadi
hipoproteinemia (kadar protein rendah) dimana tekanan osmosisnya rendah dan terjadi
penumpukan cairan (udem).
Parameter gangguan ginjal :
Udem
Anuria
Polyuria
Jika fungsi ginjal turun, akan terjadi gangguan dalam menjaga keseimbangan elektrolit.
Adanya kerusakan membran glomerulus akan menyebabkan terjadinya hematuria (darah
keluar bersama urin).
Bentuk kombinasi tambahan
Bagian kata Arti
Albumin/o Albumin
Hemat/o, hem/o, ‐emia Darah
Periton/o Peritoneum (dinding perut)
Son/o Suara
Ur/o Urine atau tractus uriner
Urin/o Urine
‐uria Urine atau urinasi
LATIHAN 1
Isilah titik‐tik berikut.
1. Dua bentuk kombinasi yang berarti ginjal : ………………………………
2. Nephromegaly berarti ................................. dari satu atau kedua ginjalnya
3. Bentuk kombinasi dari pelvis renal : ……………………………………..
4. Pyelogram berarti : .....................................................................................
5. Inflamasi dari pelvis renal : ………………………………………………
6. Cystic mempunyai arti : …………………………………………………
7. Alat yang digunakan untuk cystoscopy disebut : ………………………..
8. Pembedahan untuk memperbaiki ureter disebut : ………………………..
9. Istilah yang menyatakan adanya sampah nitrogen di darah disebut : ………………….....
Sarmoko, S. Farm.
S i s t e m U r i n e r | 32
10. Istilah medik yang menyatakan adanya darah dalam urin : ……………………………….
LATIHAN 2
Pasangkanlah bentuk kombinasi dibawah ini
1. Cyst/o A. Ginjal
2. Nephr/o B. Kandung kemih
3. Pyel/o C. Urethra
4. Ren/o D. Ureter
5. Ureter/o E. Pelvis ginjal
6. Urethr/o
LATIHAN 3
Tulislah arti dari istilah medis berikut ini
1. Cystisis : ……………………………………………………………………………..
2. Glomerulonephritis : …………………………………………………………
3. Polycystic ginjal : ……………………………………………………………….
4. Pyelitis : ……………………………………………………………………………..
5. Pyuria : ………………………………………………………………………………
6. Nephromalacia : ……………………………………………………………….
7. Lithotrite : ......................................................................
8. Nephrosonography : ……………………………………………………….
9. Renal : ………………………………………………………………………………
10. Cystourethrogram : …………………………………………………………
LATIHAN 4
Berikanlah garis bawah pada jawaban yang benar
1. Ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih disebut (cystisis, inkontinensia,
retensi urine, infeksi saluran kemih)
2. Tidak adanya urinasi (anuria, diuresis, pyuria, polyuria)
3. Pemeriksaan dalam kandung kemih menggunakan instrumen khusus melalui urethra
(cathetherisasi, cystoscopy, cystostomy, urethrogram)
4. Keadaan degeneratif pada ginjal yang tidak diikuti inflamasi disebut (nephritis,
nephromegaly, nephrosis, nephrostomy)
5. Rekaman X‐ray saluran urin setelah injeksi bahan radioaktif disebut intravena
(nephroptosis, nephrosonogram, nephrotomogram, nephrolithotomy)
6. Pembedahan untuk menghancurkan batu (lithotriptor, lithotomy, lithotripsy,
nephrolithotomy)
7. Suatu cara untuk membuat lubang ke dalam pelvis ginjal (nephropexy, nephroptosis,
nephrostomy, biopsy ginjal pc)
8. Pada pyelolithotomy, batu dihilangkan dari (kandung kemih, pelvis ginjal, ureter, urethra)
Sarmoko, S. Farm.
S i s t e m U r i n e r | 33
Jawaban:
LATIHAN 1
1. nephro & rhino
2. pembesaran
3. pyel/o
4. hasil pemeriksaan pelvis ginjal
5. pyelitis
6. adanya kantong2 berisi cairan
7. cystoscope
8. ureteroplasty
9. uremia, azotemia
10. hematuria
Pembedahan melalui dinding perut :
a. Laparotomy : mengiris dinding perut dengan sayatan lebih luas
b. Laparocopy : memotong appendix dengan sayatan lebih kecil
Azotemia : keadaan uremia
Uremia : urea ikut bersirkulasi dalam darah
Uremia = azotemia
LATIHAN 2
1. (B)
2. (A)
3. (E)
4. (A)
5. (D)
6. (C)
LATIHAN 3
1. Cystisis : inflamasi pada kandung kemih
2. Glomerulonephritis : inflamasi pada glomerulus
3. Polycystic ginjal : adanya kantong2 bebrisi cairan pada ginjal
4. Pyelitis : inflamasi pd pelvis
5. Pyuria : pus dalam urine
6. Nephromalacia : pelunakan ginjal
7. Lithotrite : alat untuk menghancurkan batu ginjal
8. Nephrosonography : pemeriksaan ginjal dengan suara
9. Renal : ginjal
10. Cystourethrogram : hasil pemeriksaan kandung kemih & urethra
LATIHAN 4
1. inkontinensia
2. anuria,
3. cystoscopy. cathether = selang
4. nephrosis
5.
6. lithotripsy
7. nephrostomy. Note : nephropexy (pexy : pengembalian dengan cepat) =
mengembalikan posisi ginjal dengan cepat
8. pelvis ginjal
Sarmoko, S. Farm.
S i s t e m R e p r o d u k s i | 35
5
Terminologi Medis
Sistem Reproduksi
Sarmoko, S. Farm.
S i s t e m R e p r o d u k s i | 36
Urethra wanita lebih pendek daripada laki‐laki, sehingga lebih rentan terkena infeksi (misal,
pada kasus ISK)
Uter/o : uterus Intrauterine : dalam uterus
Extrauterine : di luar uterus
Endometrium (endo : dalam, +metr/o : jaringan uterin, +ium : membran)
Membran jaringan uterus bagian dalam
Pada keadaan normal, endometrium tumbuh/terbentuk dalam uterus.
Tapi ada endometrium yang terbentuk/tumbuh di luar uterus disebut endometriosis
(contohnya pada kandung kemih)
Gejala endometriosis saat haid/menstruasi sangat nyeri/sakit
Vaginal speculum digunakan untuk memeriksa vagina dan cervix.
Pap smear (papanicolaou smear) untuk deteksi awal kanker (kanker cervix)
Vaginal speculum dimasukkan ke dalam vagina untuk melihat adanya gangguan dalam
saluran reproduksi.
Pap smear dilakukan pada wanita usia > 30 tahun dan sebelumnya diperiksa dengan
vaginal speculum dulu.
Colpocervical (colp/o : vagina, +cervic/o : cervix, +cal : terkait) terkait dengan vagina dan
cervix
Menstruasi/menses (men/o : bulan) siklus : 21‐40 hari (± 1 bulan sekali)
Keluarnya cairan tubuh dari uterus pada interval waktu teratur dari masa pubertas
sampai menopause.
Pada saat menstruasi terjadi peluruhan dinding/jaringan endometrium yang diikuti
pelepasan prostaglandin sehingga menimbulkan rasa nyeri.
Amenorrhea (a : tanpa, +men/o : bulan, +rrhea : keluarnya) wanita yang tidak menstruasi
Terjadi karena ovarium tidak memproduksi sel telur
Atau… ovarium mampu memproduksi sel telur, tetapi gangguan hormonal
(kekurangan hormone FSH/follicle stimulating hormone) atau sel telur yang dihasilkan
tidak matang (gangguan pematangan sel telur) untuk kasus ini bisa dibantu dengan
diberi hormon dari luar untuk pematangan sel telur.
Dysmenorrhea (dys : sulit, sakit, nyeri) menses yang nyeri
Sarmoko, S. Farm.
S i s t e m R e p r o d u k s i | 37
Menorhhagia (rrhagia : pendarahan)
Terjadi pendarahan saat menses (darah yang keluar berlebihan, lebih banyak dari
biasanya)
Metrorrhagia (metr/o : jaringan uterine) pendarahan dari uterus (tidak terkait menses),
terjadi pada lapisan dalam uterus tdk terjadi saat menses
Bagian kata yang terkait sistem reproduksi wanita
Bagian kata Arti
Cervic/o Cervix
Colp/o, vagin/o Vagina
Gynec/o Wanita
Hyster/o, uter/o Uterus
Mamm/o, mast/o Payudara
Men/o Bulan
Metr/o Jaringan uterus
Oophor/o, ovar/o Ovarium
Salping/o Tuba falopii
Vulv/o vulva
Istilah terkait dengan prosedur bedah genitalia wanita
Colpoplasty (colp/o : vagina, +plasty : memperbaiki) bedah plastik pada vagina
Dilasi & Curretage (D&C)
Prosedur bedah dengan melebarkan pembukaan cervix sehingga dinding uterus bisa
di curret (aborsi).
Dilasi : melebarkan pembukaan dinding cervix
Hysterectomy (hyster/o : uterus) eksisi/pengangkatan rahim
Laparohysterectomy (lapar/o : dinding abdomen) pengambilan rahim melalui insisi pada
dinding perut
laparoscopy membuat lubang kecil untuk memasukkan laparoscope
laparotomy insisi dinding perut
Salpingoectomy (salping/o : tuba falopii, +ectomy : eksisi) eksisi tuba falopii
salpingo‐oophorectomy (oophor/o : ovarium) eksisi tuba falopii dan ovarium
salphingorrhaphy (‐rrhaphy : menjahit)
kalau yang diambil tuba falopii, ovarium, uterus disebut disebut hysterosalphingo‐
oophorectomy (ampun DJ, susah amat sih istilahnya??? Keriting nih yang ngetik…☺)
Penyakit, gangguan dan istilah diagnostik terkait genitalia wanita
colpitis (colp/o : vagina, =it is : inflamasi) = vaginitis inflamasi pada vagina
colpocervicitis : inflamasi vagina sampai cervix
colposcopy : pemeriksaan visual pada vagina
contraceptive (contra : melawan, konsepsi : kehamilan)
Metode untuk mencegah terjadinya kehamilan
caranya macam‐macam hormonal (pil, suntik, implant) dan non‐hormonal (IUD)
Kalau metode sterilisasi ada 2 TUBECTOMY (for women) & VASECTOMY (for men)
Endometriosis (endo : dalam, +metr/i : jaringan uterus, +osis : keadaan)
Endometritis inflamasi pada endometrium
Hysteroptosis (hyster/o : uterus, +ptosis : merosot) = prolaps uteri rahim merosot
Sarmoko, S. Farm.
S i s t e m R e p r o d u k s i | 38
Oophoritis (oophor/o : ovarium) inflamasi pada ovarium
Salpingitis (salphing/o : tuba falopii)
Oophorosalpingitis inflamasi pada tuba falopii dan ovarium
Obstetric
Obstetric : cabang ilmu kedokteran spesialis perawatan wanita selama hamil dan menyusui.
Obstetrician orang yang ahli di bidang obstetric
Gestasi : hamil parturitas : melahirkan = natal
Ante partum post partum
DM gestasional = DM yang terjadi saat kehamilan
Untuk mengetahui riwayat kehamilan G3P3A0 = gestasi 3x (kehamilan 3x)
Partus 3x (melahirkan 3x)
Abortus 0
Unipara (uni : satu, +para : wanita yang bisa melahirkan) wanita yang melahirkan 1 anak
Bipara (bi : dua)
Nullipara (nulli : tidak) wanita yang gak bisa punya anak
Primipara (primi : pertama) kelahiran yang pertama
Prenatal (nat/i : kelahiran) sebelum melahirkan
Post natal sesudah melahirkan
Neonatus (neo : baru) bayi baru lahir sampai usia 6 minggu
Pembagian usia :
Neonatus (baru lahir sampai 6 minggu)
Bayi
Pediatrik/anak‐anak
Remaja (< 18 tahun)
Dewasa (18 – 65 tahun)
Usia lanjut (> 65 tahun)
Bagian kata yang terkait dengan istilah obstetric
Bagian kata Arti
Amni/o Amnion (membran fetus/ketuban)
Fet/o Fetus
Nat/i Kelahiran
‐para Wanita yang dapat melahirkan
Extra Diluar
Gon/o Genital/reproduksi
Lapar/o Dinding abdomen
Rect/o Rectum
Son/o Suara
Tox/o Racun
Tri‐ Tiga
Ultra Melebihi atau di atas
Vesic/o, cyst/o Kandung kemih
Note : Istilah bisa dibalik‐balik urutannya, contohnya…
Salphingo‐oophorectomy dan oophoro‐salphingoitis, bisa dibolak‐balik. Oke????
Sarmoko, S. Farm.
S i s t e m R e p r o d u k s i | 39
Genitalia pria
Organ reproduksi pria :
Testes menghasilkan sperma
Pembuluh/saluran untuk transport sperma = vas deferens
Vas deferens membawa sperma dari testis ke vesicle disimpan sebelum
dikeluarkan
Vasectomy : vas deferens diikat (insisi, bukan eksisi) sehingga jumlah sperma yang
mencapai vesicle sedikit tidak cukup untuk membuahi sel telur
Kelenjar yang memproduksi cairan = kelenjar prostat
Penis
Testes memproduksi sperma dan hormon (testosterone)
Ductus deferens (vas deferens) membawa sperma dari testes ke urethra
Seminal vesicles (semin/o : semen) tempat menyimpan semen sampai dikeluarkan
Spermatogenesis (spermat/o : sperma, genesis : produksi)
Bagian kata yang terkait organ reproduksi pria
Bagian kata Arti Contoh Arti
Orchi/o, orchid/o Testis Anorchism Tanpa testis
Test/o, testic/o Testis Testicular Yang berhubungan dengan
testis
Pen/o Penis
Prostat/o Prostat prostatometer instrument for measuring the
prostate
Scrot/o, osche/o Skrotum oscheoma tumor of the scrotum
Semin/o semen Inseminate to introduce semen into a
woman
Spermat/o Sperma oligospermia deficiency of spermatozoa
Urethr/o Urethra
Vas/o vas deferens, vasorrhaphy suture of the vas deferens
also vessel
Epydidim/o epididymis epididymitis inflammation of the epididymis
vesicul/o seminal vesicle vesiculography radiographic study of the
seminal vesicles
Sarmoko, S. Farm.
S i s t e m R e p r o d u k s i | 40
Gambar organ reproduksi pria
Istilah terkait prosedur pembedahan pada genitalia pria
Circumcision : tindakan dengan menghilangkan kulit khatan yang melindungi kepala penis =
sunat/khitan
Orchidectomy (orchid/o : testes, +ectomy : eksisi) eksisi testis
Orchidoplasty pembedahan untuk perbaikan testis
Orchidopexy (‐pexy : fiksasi/pengembalian ke posisi semula) pengembalian testis ke posisi
semula dengan cepat
Transurethral prostatectomy (trans : melalui, +urethr/o : urethra)
(TURP) = transurethral resection (TUR) menghilangkan/eksisi bagian dari kelenjar prostat
melalui insisi pada urethral
TURP pembedahan pada pria yang terkena BPH
BPH = Benigh Prostate Hyperplacia hyperplasia/pembesaran kelenjar prostat (terjadi pada
pria usia > 70 tahun)
Gejala BPH :
Sulit mengeluarkan kemih/urin bisa komplikasi ke ginjal
Kalau kencing sakit, kadang bisa berdarah
BPH kalau belum berat, bisa diterapi dengan obat. Tapi kalau sudah berat diatasi dengan
operasi TURP
Vasectomy (vas/o : vas deferens, +ectomy : eksisi) eksisi vas deferens
Vasoplasty (vas/o : vas deferens, +plasty : memperbaiki dengan pembedahan): memperbaiki
vasdeferns dengan pembedahan
Vasorrhapy (vas/o : vas deferens, +rrhapy : menjahit): menjahit vas deferens
Vasostomy (vas/o : vas deferens, +stomy: formasi membuka): membuka vas deferens.
Sarmoko, S. Farm.
S i s t e m R e p r o d u k s i | 41
FIGURE 1. Male genitourinary system. The arrows indicate the course of sperm cells through
the duct system.
Gambar TURP
Sarmoko, S. Farm.
S i s t e m R e p r o d u k s i | 42
FIGURE 2. Prostate surgery procedures. (A) Transurethral resection of the prostate (TURP).
Portions of the prostate are removed at the bladder opening. (B) Transurethral incision of the
prostate (TUIP). One or two incisions are made in the prostate to reduce pressure on the
urethra.
SOAL‐SOAL
Define each of the following words:
1. seminal __________________________________
2. testopathy __________________________________
3. orchialgia __________________________________
4. epididymectomy __________________________________
5. prostatic __________________________________
6. oscheal __________________________________
7. orchiepididymitis __________________________________
Use the root orchi/o to write a word that has the same meaning as each of the following
definitions.
8. surgical fixation of a testis __________________________________
9. plastic repair of a testis __________________________________
10. incision of a testis __________________________________
Use the root spermat/o to write a word that has the same meaning as each of the following
definitions:
11. a sperm‐forming cell __________________________________
12. destruction (‐lysis) of sperm __________________________________
13. formation (‐genesis) of spermatozoa __________________________________
14. excessive discharge (‐rhea) of semen __________________________________
15. condition of having sperm in the urine (‐uria)
__________________________________
The ending ‐spermia means “condition of sperm or semen.” Add a prefix to ‐spermia to
form a word that has the same meaning as each of the following definitions:
16. presence of blood in the semen __________________________________
17. presence of pus in the semen __________________________________
18. lack of semen __________________________________
19. secretion of excess (poly‐) semen __________________________________
Write a word that has the same meaning as each of the following definitions:
20. inflammation of a seminal vesicle __________________________________
21. excision of the vas deferens __________________________________
22. plastic repair of the scrotum __________________________________
23. excision of the prostate gland __________________________________
24. radiograph (x‐ray) of a seminal vesicle __________________________________
25. surgical creation of an opening in the vas deferens
__________________________________
26. incision of the epididymis __________________________________
Sarmoko, S. Farm.
S i s t e m R e p r o d u k s i | 43
Jawaban:
1. pertaining to semen (terkait dengan semen)
2. penyakit pada testis
3. nyeri pada testis
4. eksisi epidedimis
5. pertaining to prostat
6. pertaining to skrotum
7. inflamasi pada testis dan epidedimis
8. orchiopexy
9. orchioplasty
10. orchiotomy
11. spermatocyte
12. spermatolysis
13. spermatogenesis
14. spermatorrhea
15. spermaturia
16. hemospermia or hematospermia
17. pyospermia
18. aspermia
19. polyspermia
20. vesiculoitis
21. vasectomy
22. oscheoplasty or scrotoplasty
23. prostoectomy
24. vesiculogram
25. vasostomy
26. epididimotomy
Chapter Review 5‐1
Match the following terms and write the appropriate letter to the left of each number:
_____ 1. gonad a. coiled tube on the surface of the testis
_____ 2. glans b. any male sex hormone
_____ 3. epididymis c. gland located below the bladder in the male
_____ 4. Androgen d. end of the penis
_____ 5. prostate e. sex gland
_____ 6. FSH a. excision of the ductus deferens
_____ 7. anorchism b. pituitary hormone active in reproduction
_____ 8. oligospermia c. tumor of the scrotum
_____ 9. vasectomy d. deficiency of spermatozoa
_____ 10. oscheoma e. absence of a testis
SUPPLEMENTARY TERMS
_____ 11. emission a. narrowing of the foreskin opening
_____ 12. balanitis b. inflammation of the glans penis
_____ 13. hydrocele c. tumor of the testis
_____ 14. phimosis d. discharge of semen
_____ 15. seminoma e. accumulation of fluid in a saclike cavity
Sarmoko, S. Farm.
S i s t e m R e p r o d u k s i | 44
_____ 16. insemination a. epididymal cyst
_____ 17. coitus b. introduction of semen into a woman’s vagina
_____ 18. genitalia c. sexual intercourse
_____ 19. spermatic cord d. organs of reproduction
_____ 20. spermatocele e. structure that suspends the testis
Fill in the blanks:
21. The common passage for urine and semen in the male is the
__________________________________.
22. The male gonad is the __________________________________.
23. The sac that holds the testis is the __________________________________.
24. The thick fluid that transports spermatozoa is __________________________________.
25. The main male sex hormone is __________________________________.
26. Orchitis is inflammation of the __________________________________.
27. orchialgia__________________________________
28. hemospermia __________________________________
29. prostatometer __________________________________
30. vesiculotomy __________________________________
Word building. Write a word for each of the following definitions:
31. surgical creation of an opening between two parts of a cut
ductus deferens (done to reverse a vasectomy) __________________________________
32. stone in the scrotum __________________________________
33. surgical incision of the prostate __________________________________
34. inflammation of a seminal vesicle __________________________________
35. surgical fixation of the testis __________________________________
36. plastic repair of the scrotum __________________________________
Write the adjective form of each of the following words:
37. semen __________________________________
38. prostate __________________________________
39. penis __________________________________
40. urethra __________________________________
41. scrotum __________________________________
Word analysis. Define each of the following words, and give the meaning of the word parts
in each. Use a dictionary if necessary.
42. cryptorchidism __________________________________
a. crypt‐ ____________________
b. orchid/o ____________________
c. ‐ism ____________________
43. vasovesiculitis __________________________________
a. vas/o ____________________
b. vesicul/o ____________________
c. ‐itis ____________________
Sarmoko, S. Farm.
S i s t e m R e p r o d u k s i | 45
Jawaban:
1. e
2. d
3. a
4. b
5. c
6. b
7. e
8. d
9. a
10. c
11. d
12. b
13. e
14. a
15. c
16. b
17. c
18. d
19. e
20. a
21. urethra
22. testis
23. scrotum
24. semen
25. testosterone
26. testis
27. pain in the testis
28. presence of blood in the semen
29. instrument for measuring the prostate
30. incision of the seminal vesicle
31. vasovasostomy
32. oscheolith
33. prostatotomy
34. vesiculitis
35. orchiopexy
36. oscheoplasty
37. seminal
38. prostatic
39. penile
40. urethral
41. scrotal
42. sexually transmitted disease
43. benign prostatic hyperplasia (hypertrophy)
44. gonococcus
45. prostate‐specific antigen
46. transurethral resection of the prostate
47. bladder neck obstruction
48. undescended testes
a. hidden
Sarmoko, S. Farm.
S i s t e m R e p r o d u k s i | 46
b. testis
c. condition of
49. inflammation of the ductus deferens and seminal
vesicle
a. vas (ductus) deferens
b. seminal vesicle
c. inflammation
CASE STUDY QUESTIONS
Multiple choice: Select the best answer and write the letter of your choice to the left of
each number.
_____ 1. The term for male sterilization surgery is:
a. herniorrhaphy
b. circumcision
c. vagotomy
d. vasectomy.
e. vasovasotomy
_____ 2. An oblique surgical incision follows what direction?
a. slanted or angled
b. superior to inferior
c. lateral
d. circumferential
e. elliptical
_____ 3. When the ends of the vas were coagulated with electrosurgery, they were:
a. probed
b. dilated
c. sealed
d. sutured
e. clamped
_____ 4. A urologist is a physician who treats health and disease conditions of the:
a. male reproductive system
b. urinary system
c. digestive system
d. a and b
e. b and c
_____ 5. A person with painful, blood‐tinged, scanty urination would be described with:
a. hematocrit, dyspnea, oliguria
b. dystonia, hematuria, oliguria
c. dysuria, hematuria, oliguria
d. oliguria, hematogenesis, dystonia
e. dyspnea, hematuria, polyuria
_____ 6. Another name for the foreskin is the:
a. prepuce
b. phimosis
c. phallus
Sarmoko, S. Farm.
S i s t e m R e p r o d u k s i | 47
d. glans
e. balan
_____ 7. The circumferential incisions followed a direction:
a. inferior to the scrotum
b. suprapubic and transverse
c. around the penis
d. lateral to the prostate
e. medial to the inguinal canal
Write a term from the case studies with each of the following meanings:
8. surgical repair of a weak abdominal muscle in the groin area on both sides
__________________________________
9. entrapment of a loop of bowel in a hernia __________________________________
10. inflammation of the prostate gland __________________________________
11. within the urinary bladder __________________________________
12. inflammation of the glans penis __________________________________
13. narrowing of the distal opening of the foreskin __________________________________
Abbreviations. Define the following abbreviations:
14. BPH _____________________________________
15. TURP _____________________________________
16. BNO _____________________________________
17. UTI _____________________________________
Answers to Case Study Questions
1. d
2. a
3. c
4. d
5. c
6. a
7. c
8. bilateral inguinal herniorrhaphy
9. strangulated hernia
10. prostatitis
11. intravesical
12. balanitis
13. phimosis
14. benign prostatic hyperplasia
15. transurethral resection of the prostate
16. bladder neck obstruction
17. urinary tract infection
Sarmoko, S. Farm.