0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
75 tayangan2 halaman
Dokumen ini membahas rendahnya kesadaran masyarakat Indonesia untuk membayar pajak. Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Pajak mengatakan hanya 30% wajib pajak pribadi dan 520 ribu dari 6 juta perusahaan yang membayar pajak. Padahal pajak diperlukan untuk pembangunan negara. Tax ratio Indonesia baru 12% sedangkan bisa mencapai 18% jika semua membayar pajak. Strategi untuk meningkatkan ke
Dokumen ini membahas rendahnya kesadaran masyarakat Indonesia untuk membayar pajak. Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Pajak mengatakan hanya 30% wajib pajak pribadi dan 520 ribu dari 6 juta perusahaan yang membayar pajak. Padahal pajak diperlukan untuk pembangunan negara. Tax ratio Indonesia baru 12% sedangkan bisa mencapai 18% jika semua membayar pajak. Strategi untuk meningkatkan ke
Dokumen ini membahas rendahnya kesadaran masyarakat Indonesia untuk membayar pajak. Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Pajak mengatakan hanya 30% wajib pajak pribadi dan 520 ribu dari 6 juta perusahaan yang membayar pajak. Padahal pajak diperlukan untuk pembangunan negara. Tax ratio Indonesia baru 12% sedangkan bisa mencapai 18% jika semua membayar pajak. Strategi untuk meningkatkan ke
XII MIA 1 ANALISIS KASUS PENGINGKARAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA 04/09/2020
Kesadaran Bayar Pajak Warga Masih Rendah
Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Pajak Fuad Rahmany mengatakan bahwa kesadaran warga Indonesia untuk membayar pajak hingga saat ini masih rendah. Hal itu terlihat dari masih minimnya jumlah wajib pajak, baik pribadi maupun perusahaan, yang membayar pajak. “Seharusnya ada enam juta perusahaan yang bayar pajak. Sekarang baru 520 ribu yang bayar. Sementara wajib pajak pribadi baru 30 persen yang bayar pajak,” kata Fuad saat membuka acara seminar yang diadakan Ikatan Konsultan Pajak Indonesia di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin, 23 September 2013. Padahal, menurut Fuad, pajak merupakan instrumen yang penting dalam kehidupan bernegara. Seluruh kebutuhan pembangunan negara, baik pembangunan infrastruktur, belanja subsidi, dan kebutuhan belanja pegawai, dibayar dengan uang pajak. “Tapi sebagian besar masyarakat masih belum paham mengenai keberadaan pajak,” katanya. Fuad berharap seluruh elemen masyarakat mau berpartisipasi secara aktif untuk membangun negara dengan membayar pajak. “Bangsa yang besar dan maju itu sukses dalam perpajakan. Mereka (warganya) mau urunan,” kata Fuad. Jika kesadaran warga dalam membayar pajak sudah terbangun, Fuad optimistis tax ratio akan terus tumbuh dan pembangunan infrastruktur dapat dilakukan dengan maksimal. “Sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa maju dengan pesat. Tax ratio Cina mencapai 17,5 persen. Sedangkan Indonesia baru 12 persen. Kalau semua bayar, , tax ratio Indonesia bisa mencapai 18 persen,” katanya. Sumber: http://www.tempo.co/read/news/2013/09/23/092515799
Contoh Kasus : Kurangnya kesadaran membayar pajak
Kronologi : Direktur Jenderal Direktorat Jendral Pajak mengatakan bahwa saat ini di Indonesia kesadaran membayar pajak masih rendah. Hal ini dilihat dari minimnya jumlah wajib pajak baik pribadi maupun perusahaan yang membayar pajak. Seharusnya ada 6 juta yang membayar pajak tapi saat ini baru 520 ribu yang membayar, sedangkan wajib pajak pribadi hanya 30 persen yang membayar. Padahal jika membayar pajak sesuai ketentuan maka tax ratio akan terus tumbuh dan pembangunan infrastruktur akan berjalan maksimal. Tax ratio Cina mencapai 17,5 persen. Sedangkan Indonesia baru 12 persen, padahal kalau semua membayar pajak tax ratio kita bisa mencapai 18 persen. Solusi : Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo tahun lalu pernah mengatakan ada 4 strategi yang bisa dilakukan otoritas pajak untuk meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak dalam melaksanakan pembayaran pajak, yaitu 1. Strategi pertama adalah memperbaiki pelayanan agar Wajib Pajak mau membayar pajak secara sukarela. 2. Strategi kedua, tambah dia, adalah meningkatkan jumlah tenaga pemeriksa di Direktorat Jenderal Pajak untuk memperbaiki kualitas penegakan hukum. 3. Strategi ketiga adalah melakukan kegiatan sosialisasi maupun edukasi secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesadaran atas pentingnya membayar pajak. 4. Strategi keempat adalah melakukan internalisasi nilai-nilai Kementerian Keuangan untuk menguatkan moral dan integritas pegawai pajak dalam menjalankan tugas secara profesional. Beliau berharap upaya ini dapat meningkatkan kesadaran Wajib Pajak Orang Pribadi dan mengurangi beban Wajib Pajak Badan yang selama ini menjadi tulang punggung penerimaan pajak.
Dwiratri Mursyida_UNPAD_Taxologist Urgensi Pemanfaatan Teknologi Berbasis Human Centered Dalam Pelayanan Perpajakan Nasional Sebagai Langkah Inovasi Perpajakan Di Era Digital Serta Instrumen Pendukung Membangun Tax Complian