Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“Program Pembinaan Kesehatan Komunitas


(Gizi Masyarakat dan Pengembangan Kota Sehat)”
Disusun untuk memenuhi mata kuliah Keperawatan Komunitas I
Dosen Pembimbing : Ns. Erwanto, S. Kep, MMRS

Disusun Oleh :
Priliansi Dule 1801100493
Priskila Agustin 1801100494
Cahyani Selfina 1801100474

Prodi S1 Keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES MALANG


Jl. Panji Suroso No.6 kel. Polowijen, kec.blimbing kota malang
Telp.(0341)488762, email : stikeskendedesmalang@gmail.com

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan penyertaan-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Komunitas I yang dimbing oleh Ns. Erwanto, S. Kep, MMRS dengan judul
“Program Pembinaan Kesehatan Komunitas (Gizi Masyarakat Kota dan
Pengembangan kota)” ini tepat pada waktunya.
Harapan kelompok kami semoga makalah ini membantu menambah wawasan,
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.
Makalah ini kami akui masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami harapkan
kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Malang, Oktober 2020

(Penyusun)

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................i

Daftar isi...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................4

1.3 Tujuan................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Gizi Kesehatan Masyarakat.............................................5

2.2 Program Kesehatan Gizi Masyarakat................................................6

2.3 Pengertian Kota Sehat.......................................................................10

2.4 Program Pengembangan Kota Sehat.................................................10

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.........................................................................................12
3.2 Saran...................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Program Pembinaan Kesehatan Komunitas adalah segala upaya fasilitas yang
bersifat persuasif dan melalui pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap, perilaku, dan kemampuan masyarakat dalam
menemukan,merencanakan serta memecahkan masalah menggunakan sumber daya atau
potensi yang mereka miliki termasuk partisipasi dan dukungan tokoh-tokoh masyarakat
serta LSM yang masih ada dan hidup di masyarakat (James A. Christenson & Jerry W.
Robinson,1989).
Penggerakkan dan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan akan
menghasilkan kemandirian masyarakat di bidang kesehatan dengan
demikianpenggerakkan dan pemberdayaan masyarakat merupakan proses sedangkan
kemandirian merupakan hasil, karenanya kemandirian masyarakat dibidang kesehatan
dapat diartikan sebagai kemampuan untuk dapat mengidentifikasi masalah kesehatan
yang ada di lingkungannya. Peran serta masyarakat di dalampembangunan kesehatan
dapat diukur dengan makin banyakknya jumlah anggota masyarakat yang mau
memanfaatkan pelayanan kesehatan seperti, Puskesmas, Pustu, Polindes, mau hadir ketika
ada kegiatan penyuluhan kesehatan, dll. (Pranarka & Vidhyandika,1996)

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa yang dimaksud dengan Gizi kesehatan masyarakat?
1.2.2 Apa saja program Pembinaan Gizi kesehatan masyarakat?
1.2.3 Apa yang dimaksud kota sehat?
1.2.4 Apa saja program Pengembangan kota sehat?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mahasiswa mampu mengetahui tentang gizi kesehatan masyarakat.
1.3.2 Mahasiswa mampu mengetahui tentang program pembinaan gizi kesehatan
masyarakat.
1.3.3 Mahasiswa mampu mengetahui tentang kota sehat.
1.3.4 Mahasiswa mampu mengetahui tentang program pengembangan kota sehat.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Gizi Kesehatan Masyarakat


Gizi merupakan zat pada makanan yang dibutuhkan oleh organism untuk
pertumbuhan dan perkembangan yang dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh yang
meliputi protein, vitamin, mineral, lemak dan air.
Ilmu gizi kesehatan masyarakat mempelajari hubungan antara ilmu gizi dasar
manusia dan kesehatan masyarakat agar tercapai produktivitas. Didalamnya tercakup
konsep-konsep mengenai usaha promotif dalam mengembangkan konsep gizi seimbang
(gizi makro dan mikro) dan hidup sehat pada daur kehidupan manusia.
Gizi kesehatan masyarakat adalah “kesehatan gizi masyarakat” yang mengacu
pada cabang populasi terfokus kesehatan masyarakat yang memantau diet, status gizi dan
kesehatan, program pangan dan gizi, dan memberikan peran kepemimpinan dalam
menerapkan publik prinsip-prinsip kesehatan untuk kegiatan yang mengarah, seperti
pada promosi kesehatan dan pencegahan penyakit melalui pengembangan kebijakan dan
perubahan lingkungan.
Program pembinaan kesehatan komunitas adalah untuk membimbing masyarakat
untuk lebih mandiri dalam bidang kesehatan,
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan akan menghasilkan kemandirian
masyarakat di bidang kesehatan dengan demikian penggerakkan dan pemberdayaan
masyarakat merupakan proses sedangkan kemandirian merupakan hasil, karenanya
kemandirian masyarakat dibidang kesehatan dapat diartikan sebagai kemampuan untuk
dapat mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di lingkungannya (Mardikanto,
2014).
2.1.1 Fungsi Zat Gizi
 Sebagai sumber energi
 Memperbaiki sel rusak
 Sebagai sumber pertumbuhan dan perkembangan
 Mempertahankan fungsi pada organ tubuh
 Menjaga keseimbangan pada metabolisme
 Pengatur dan pendukung dari proses metabolisme
 Membentuk sel pada jaringan tubuh

5
2.1.2 Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi
1. Faktor langsung
Asupan berbagai makanan dan penyakit
2. Faktor tidak langsung
 Ekonomi keluarga
 Produksi pangan
 Kebersihan lingkungan
 Fasilitas pelayanan kesehatan

2.2 Program Pembinaan Gizi Kesehatan Masyarakat


1. Edukasi Gizi :
a) Tujuan: Mengubah pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat mengacu pada
Pedoman Gizi Seimbang (PGS) dan sesuai dengan risiko/masalah gizi.
b) Sasaran: Kelompok dan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.
c) Lokasi: Posyandu, Pusling, Institusi Pendidikan, Kegiatan Keagamaan, Kelas
Ibu, Kelas Balita, Upaya Kesehatan Kerja (UKK),dll.
d) Fungsi tenaga gizi puskesmas dalam edukasi gizi di sesuaikan dengan situasi
dan kondisi serta berkoordinasi dengan tim penyuluhan di puskesmas misalnya
tenaga promosi kesehatan. Pelaksanaan edukasi gizi dengan :
1. Merencanakan edukasi di wilayah kerja puskemas
2. Membuat jadwal kegiatan
3. Merencanakan dan membuat materi yang akan di sampaikan oleh
masyarakat termasuk pre test dan post test
4. Menyajikan materi edukasi kepada masyarakat
5. Memberikan pembinaan kepada kader agar mampu melakukan pendidikan
gizi di posyandu dan masyarakat luas
6. Memberikan pendidikan gizi secara langsung di UKMB, Institusi
pendidikan, pertemuan keagamaan dan pertemuan pertemuan lainnya
7. Melakukan diskusi/Tanya jawab dengan peserta
8. Melakukan evaluasi hasil pre test dan post test
9. Menyusun laporan hasil kegiatan pelaksanaan dan pendidikan gizi di
wilayah kerja puskemas.

6
2. Konseling asi ekslusif
a) Tujuan: meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga sehingga bayi
baru lahir segera di berikan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan meneruskan ASI
eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan, di samping meneruskan ASI mulai di
perkenalkan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI), selanjutnya tetap
meneruskan ASI dan MP-ASI sasuai kelompok usia sampai usia 24 bulan .
b) Sasaran: ibu hamil dan keluarga/ibu yan mempunyai anak usia 0-24 bulan.

3. Konseling gizi melalui Pos Pembinaan Terpadu Penyakit tidak Menular


a) Tujuan: mencegah dan mengendalikan faktor risiko PTM berbasis masyarakat
sesuai dengan sumber daya dan kebiasaan masyarakat agar masyarakat dapat
mawas diri (awareness) terhadap faktor risiko PTM.
b) Sasaran: masyarakat sehat, beresiko dan dan penyandang PTM berusia > 15
tahun
c) Konseling gizi di lakukan dengan tahapan:
1) Menyiapkan materi konseling gizi yang akan di sampaikan kepada
masyarakat seputar Penyakit Tidak Menular (seperti diet untuk penyakit
yang tergolong PTM)
2) Menyediakan media yang di gunakan saat konseling gizi
3) Menyediakan form atau catatan asuhan gizi pasien
4) Mengisi form atau catatan asuhan gizi pasien
5) Melakukan konseling gizi sesuai dengan materi atu topic permasalahan
pasien dengan menggunakan alat bantu media penyuluhan
6) Membuka sesi diskusi atau tanya jawab untuk pasien
7) Pasien di minta untuk di ulangi inti materi yang di sampaikan oleh ahli
gizi sebagai bahan untuk mengevaluasi pengetahuan dan pemahaman
pasien seputar diet yang akan di jalankan
8) Membuat evaluasi hasil kegiatan
9) Membuat laporan hasil kegiatan
d) Target dari kegiatan konseling gizi : dapat meningkatkan pengetahuan
masyarakat dalam mencegah dan megendalikan faktor risiko PTM dengan
menerapkan diet terkait penyakit PTM yang diderita sehingga dapat merubah
sikap dan perilaku (pola makan )agar sesuai dengan diet yang harus di jalani
sehingga dapat mempertahankan atau meningkatkan kondisi kesehatan menjadi

7
lebih baik dan mencegah adanya komplikasi penyakit lainnya

4. Pemulihan Gizi Berbasis Masyarakat (PGBM)


Pemulihan gizi berbasis masyarakat merupakan upaya yang di
lakukanmasyarakat untuk mengatasi msalah gizi yang di hadapi dengan di bantu oleh
tenaga gizi puskesmas dan tenaga kesehatan lainnya. Pendiriaan PGBM tergantung
pada besaran masalah gizi di daerah. Dalam pelaksanaan PGBM dapat merujuk pada
besaran masalah gizi di daerah . Dalam pelaksanaan PGBM dapat merujuk buku
pedoman pelayanan gizi buku kementerian kesehatan 2011.
a) Tujuan kegiatan ini untuk menngkatkan status gizi balita
b) Sasaran kegitan ini adalah balita BGM dan balita gizi buruk tanpa komplikasi
c) Target dalam kegiatan Pemulihan Gizi Berbasis Masyarakat sehingga dapat
meningkatkan kondisi kesehatan dan status gizi balita.

5. Surveilans Gizi
Kegiatan surveilans gizi meliputi kegiatan pengumpulan dan pengolahan data
yang di lakukan secara terus menerus, penyajian serta desiminasi informasi bagi
Kepala Puskesmas serta lintas program dan lintas sector terkait di tingkat kecamatan.
Informasi dari kegiatan surveilens gizi di manfaatkan untuk melakukan tindakan
segera maupun untuk perencanaan program jangka pendek,menengat maupun jangka
panjang. Sebagai acuan bagi petugas gizi puskesmas dalam melakukan surveilens gizi
bisa menggunakan buku surveilens gizi ,kementerian Kesehatan RI, 2014.
a) Tujuan
1. Tesedianya informasi berkala dan terus menerus untuk mengetahui
masalah gizi daan perkembangan di masyarakat
2. Tersedianya informasi yang di gunakan untuk mengatahui penyebab
masalah gizi dan faktor terkait
3. Tersedianya informasi kecenderungan masalah gizi di suatu daerah
4. Menyediakan informasi ntervensi yang paling tepat untuk di lakukan
( bentuk, sasaran, dan tempat)
b) Lingkup data surveilens antara lain:
1. Data status gizi
2. Data konsumsi makanan
3. Data cakupan program gizi
c) Sasaran : bayi,balita,anak usia sekolah, remaja, WUS,ibu hamil, ibu menyusui

8
pekerja serta lansia
d) Dalam pelaksanaan surveilens gizi tenaga gizi puskesmas berkoordinasi
dengan tenaga surveilens di puskesmas melakukan kegiatan antara lain:
1. Merencanakan surveilens mulai dari lokasi,metode,cara melakukan dan
penggunaan data
2. Melakukan surveilens gizi meliputi mengumpulkan data ,mengolah
data,menghasilkan data,menganalisis data melaksanakan desiminasi
informasi
3. Membina kader posyandu dalam pencatatan dan pelaporan kegiatan gizi di
posyandu
4. Melaksankan intervensi gizi yang tepat
5. Membuat surveilens gizi yang tepat
e) Contoh kegiatan dalam surveilens gizi antara lain:
1) Pemantauan Status Gizi (PSG)
a) Tujuan :mengetahui status gizi masyarakat sebagai bahan
perencanaan
b) Sasaran: di sesuaikan dengan kebutuhan setempat (bayi,balita,anak
usia sekolah, remeja,WUS,ibu ha,il ,ibu menyusui, pekerja serta
lansia)
2) Pemantauan wilayah setempat(PWS)
a) Tujuan :tersedianya informasi secara terus menerus,cepat,tepat dan
akurat sebagai dasar penetuan tindakan dalam upaya untuk mencegah
dan penanggulangan masalah gizi ,selain itu bertujuan untuk
memantau situasi pangan dan gizi antar desa atau kelurahan dalam 1
kecamatan
b) Sasaran : lintas program dan lintas sektoral di tingkat kecamatan di
wilayah kerja puskesmas
3) System kewaspadaan dini-kejadian luar biasa /SKD-KLB Gizi buruk
a) Tujuan : mengantisipasi kejadian luar biasa gizi buruk di suatu
wilayah pada kurun wktu tertentu
b) Sasaran : balita dan keluarga,posyandu

Hasil kegiatan sueveilan gizi akan digunakan untuk merencanakan kegiatan program
UKM pada periode selanjutnya .

9
2.3 Pengertian Kota Sehat
Kota sehat adalah suatu kondisi dari suatu wilayah yang bersih, nyaman, aman
dan sehat untuk di huni penduduknya dengan mengoptimalkan potensi ekonomi
masyarakat yang saling mendukung melalui koordinasi forum kecamatan dan fasilitasi
oleh sector terkait dan sinkron dengan perencanaan masing masing desa.
2.3.1 Sasaran Kota Sehat
1. Terlaksananya program kesehatan
2. Terbentuknya forum masyarakat yang mampu menjalin kerjasama
3. Terselenggaranya upaya peningkatan lingkungan fisik, sosial dan budaya
4. Terwujudnya kondisi yang kondusif bagi masyarakat untuk meningkatkan
produktifitas.

2.3.2 Tatanan Kota Sehat


1. Kawasan pemukiman, sarana, dan prasarana umum.
2. Kawasan sarana lalu lintas tertib & pelayanan transportasi.
3. Kawasan industri & perkantoran yang sehat
4. Kawasan-kawasan pariwisata sehat
5. Kawasan pertambangan sehat
6. Kawasan hutan sehat
7. Kehiduoan masyarakat sehat yang mandiri
8. Ketahanan pangan dan gizi
9. Kehidupan sosial yang sehat.

2.4 Program Pengembangan Kota Sehat


1. Program greenschool atau sekolah hijau merupakan pengembangan dari program
kota sehat dengan melibatkan dinas pendidikan yang berupa pengembangan
kurikulum dan pembuatan kebijakan yang berkaitan dengan pendidikan
lingkungan sekolah.
2. Program pengendalian merokok di tempat kerja yang telah di lakukan sosialiasasi
program dengan lintas sector,perushaan swasta, kelurahan dan kecamatan, di
pondok pesantren dan surat edaran SKPD tentang pengendalian merokok
3. Program keluarga mendiri kelola sampah merupakan program unggulan yang
sudah di sosialisasikan kepada tingkat RT/RW,program ini juga membuat

10
percontohan pengolahan sampah rumah tangga dan bekerja sama dengan kantor
lingkungan hidup memberikat stimulat berupa tempat sampah dan grobak sampah.
4. Program konservasi air dan penghijauan. Melalui program ini melalakukan
kegiatan penanaman pohon di seminar air dan urbanisasi ,sepeda sehat kampanye
Go Green,uji kemurnian air minum dalam kemasan yang di konsumsi masyarakat
serta penandatanganan perjanjian kesepahaman kerja sama dalam pemeliharaan
lingkungan hidup ,penanaman pohon.
5. Program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan melakukan sosialisasi di
masyarakat sampai ke tingkat RT/RT, kegiatan PSN bersama, dan
penandatanganan perjanjian kesepahaman kerja sama untuk mewujutkan kota
bebas jentik.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Program pembinaan gizi di masyarakat bertujuan untuk meningkatkan status gizi
di masyarakat dengan cara menanam beberapa cara seperti program 4 sehat 5 sempurna.

11
Program pengembangan kota sehat bertujuan untuk membuat suatu wilayah yang
bersih nyaman, aman, dan sehat untuk dihuni penduduknya dengan mengoptimalkan
potensi ekonomi masyarakat yang saling mendukung.

3.2 Saran
Diharapkan bagi pembaca, dapat menyerap manfaat yang sebesar-besarnya dari
makalah ini dan penyusun juga mengharap kritik atau saran dari pembaca sehingga dapat
mewujudkan makalah ini lebih baik ke depannya.

DAFTAR PUSTAKA

http://fkm.unair.ac.id/departemen-gizi-kesehatan/

Penyebab Kesakitan dan Kematian Dipengaruhi Kondisi Lingkungan dan Perilaku

12
http://www.depkes.go.id (diunduh tanggal 6 oktober 2020)

Profil Kabupaten/Kota Sehat http://digilib-ampl.net/detail.php (diunduh tanggal 6 oktober


2020)

Danisworo, M, 1998, Makalah Pengelolaan kualitas lingkungan dan lansekap perkotaan di


indonesia dalam menghadapi dinamika abad XXI.

https://id.scribd.com/doc/164870151/Kota-Sehat-Makalah-Fix

www.academia.edu/28724704/313614514-Makalah-Kesehatan-Gizi-masyarakat.docx

13

Anda mungkin juga menyukai