Disusun Oleh :
Priliansi Dule 1801100493
Priskila Agustin 1801100494
Cahyani Selfina 1801100474
Prodi S1 Keperawatan
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan penyertaan-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Komunitas I yang dimbing oleh Ns. Erwanto, S. Kep, MMRS dengan judul
“Program Pembinaan Kesehatan Komunitas (Gizi Masyarakat Kota dan
Pengembangan kota)” ini tepat pada waktunya.
Harapan kelompok kami semoga makalah ini membantu menambah wawasan,
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.
Makalah ini kami akui masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami harapkan
kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
(Penyusun)
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................i
Daftar isi...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan.........................................................................................12
3.2 Saran...................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
2.1.2 Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi
1. Faktor langsung
Asupan berbagai makanan dan penyakit
2. Faktor tidak langsung
Ekonomi keluarga
Produksi pangan
Kebersihan lingkungan
Fasilitas pelayanan kesehatan
6
2. Konseling asi ekslusif
a) Tujuan: meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga sehingga bayi
baru lahir segera di berikan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan meneruskan ASI
eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan, di samping meneruskan ASI mulai di
perkenalkan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI), selanjutnya tetap
meneruskan ASI dan MP-ASI sasuai kelompok usia sampai usia 24 bulan .
b) Sasaran: ibu hamil dan keluarga/ibu yan mempunyai anak usia 0-24 bulan.
7
lebih baik dan mencegah adanya komplikasi penyakit lainnya
5. Surveilans Gizi
Kegiatan surveilans gizi meliputi kegiatan pengumpulan dan pengolahan data
yang di lakukan secara terus menerus, penyajian serta desiminasi informasi bagi
Kepala Puskesmas serta lintas program dan lintas sector terkait di tingkat kecamatan.
Informasi dari kegiatan surveilens gizi di manfaatkan untuk melakukan tindakan
segera maupun untuk perencanaan program jangka pendek,menengat maupun jangka
panjang. Sebagai acuan bagi petugas gizi puskesmas dalam melakukan surveilens gizi
bisa menggunakan buku surveilens gizi ,kementerian Kesehatan RI, 2014.
a) Tujuan
1. Tesedianya informasi berkala dan terus menerus untuk mengetahui
masalah gizi daan perkembangan di masyarakat
2. Tersedianya informasi yang di gunakan untuk mengatahui penyebab
masalah gizi dan faktor terkait
3. Tersedianya informasi kecenderungan masalah gizi di suatu daerah
4. Menyediakan informasi ntervensi yang paling tepat untuk di lakukan
( bentuk, sasaran, dan tempat)
b) Lingkup data surveilens antara lain:
1. Data status gizi
2. Data konsumsi makanan
3. Data cakupan program gizi
c) Sasaran : bayi,balita,anak usia sekolah, remaja, WUS,ibu hamil, ibu menyusui
8
pekerja serta lansia
d) Dalam pelaksanaan surveilens gizi tenaga gizi puskesmas berkoordinasi
dengan tenaga surveilens di puskesmas melakukan kegiatan antara lain:
1. Merencanakan surveilens mulai dari lokasi,metode,cara melakukan dan
penggunaan data
2. Melakukan surveilens gizi meliputi mengumpulkan data ,mengolah
data,menghasilkan data,menganalisis data melaksanakan desiminasi
informasi
3. Membina kader posyandu dalam pencatatan dan pelaporan kegiatan gizi di
posyandu
4. Melaksankan intervensi gizi yang tepat
5. Membuat surveilens gizi yang tepat
e) Contoh kegiatan dalam surveilens gizi antara lain:
1) Pemantauan Status Gizi (PSG)
a) Tujuan :mengetahui status gizi masyarakat sebagai bahan
perencanaan
b) Sasaran: di sesuaikan dengan kebutuhan setempat (bayi,balita,anak
usia sekolah, remeja,WUS,ibu ha,il ,ibu menyusui, pekerja serta
lansia)
2) Pemantauan wilayah setempat(PWS)
a) Tujuan :tersedianya informasi secara terus menerus,cepat,tepat dan
akurat sebagai dasar penetuan tindakan dalam upaya untuk mencegah
dan penanggulangan masalah gizi ,selain itu bertujuan untuk
memantau situasi pangan dan gizi antar desa atau kelurahan dalam 1
kecamatan
b) Sasaran : lintas program dan lintas sektoral di tingkat kecamatan di
wilayah kerja puskesmas
3) System kewaspadaan dini-kejadian luar biasa /SKD-KLB Gizi buruk
a) Tujuan : mengantisipasi kejadian luar biasa gizi buruk di suatu
wilayah pada kurun wktu tertentu
b) Sasaran : balita dan keluarga,posyandu
Hasil kegiatan sueveilan gizi akan digunakan untuk merencanakan kegiatan program
UKM pada periode selanjutnya .
9
2.3 Pengertian Kota Sehat
Kota sehat adalah suatu kondisi dari suatu wilayah yang bersih, nyaman, aman
dan sehat untuk di huni penduduknya dengan mengoptimalkan potensi ekonomi
masyarakat yang saling mendukung melalui koordinasi forum kecamatan dan fasilitasi
oleh sector terkait dan sinkron dengan perencanaan masing masing desa.
2.3.1 Sasaran Kota Sehat
1. Terlaksananya program kesehatan
2. Terbentuknya forum masyarakat yang mampu menjalin kerjasama
3. Terselenggaranya upaya peningkatan lingkungan fisik, sosial dan budaya
4. Terwujudnya kondisi yang kondusif bagi masyarakat untuk meningkatkan
produktifitas.
10
percontohan pengolahan sampah rumah tangga dan bekerja sama dengan kantor
lingkungan hidup memberikat stimulat berupa tempat sampah dan grobak sampah.
4. Program konservasi air dan penghijauan. Melalui program ini melalakukan
kegiatan penanaman pohon di seminar air dan urbanisasi ,sepeda sehat kampanye
Go Green,uji kemurnian air minum dalam kemasan yang di konsumsi masyarakat
serta penandatanganan perjanjian kesepahaman kerja sama dalam pemeliharaan
lingkungan hidup ,penanaman pohon.
5. Program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan melakukan sosialisasi di
masyarakat sampai ke tingkat RT/RT, kegiatan PSN bersama, dan
penandatanganan perjanjian kesepahaman kerja sama untuk mewujutkan kota
bebas jentik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Program pembinaan gizi di masyarakat bertujuan untuk meningkatkan status gizi
di masyarakat dengan cara menanam beberapa cara seperti program 4 sehat 5 sempurna.
11
Program pengembangan kota sehat bertujuan untuk membuat suatu wilayah yang
bersih nyaman, aman, dan sehat untuk dihuni penduduknya dengan mengoptimalkan
potensi ekonomi masyarakat yang saling mendukung.
3.2 Saran
Diharapkan bagi pembaca, dapat menyerap manfaat yang sebesar-besarnya dari
makalah ini dan penyusun juga mengharap kritik atau saran dari pembaca sehingga dapat
mewujudkan makalah ini lebih baik ke depannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://fkm.unair.ac.id/departemen-gizi-kesehatan/
12
http://www.depkes.go.id (diunduh tanggal 6 oktober 2020)
https://id.scribd.com/doc/164870151/Kota-Sehat-Makalah-Fix
www.academia.edu/28724704/313614514-Makalah-Kesehatan-Gizi-masyarakat.docx
13