Anda di halaman 1dari 5

NAMA : HAFSHAH AGUSTINA P

NIM:1801100483

KELAS:PROXIMA CENTUARI

RESUME GERONTIK

Latihan Kognitif Pada Lansia

Definisi Kognitif

 Dalam arti yang luas cognitive (kognisi) ialah perolehan, penataan, dan penggunaan
pengetahuan.
 Dalam perkembangan selanjutnya, istilah kognitif menjadi popular sebagai salah satu
domain psikologis manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang berhubungan
dengan pemahaman, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah,
kesengajaan, dan keyakinan (Mussa’diyah, 2014).
 Kognitif adalah kemampuan pengenalan dan penafsiran seseorang terhadap
lingkungannya berupa perhatian, bahasa, memori, visuospasial, dan fungsi
memutuskan (Sulianti, 2000)
 Gagne (dalam Naimah, 2012) mengatakan bahwa kognitif adalah proses yang terjadi
secara internal di dalam pusat susunan syaraf pada waktu manusia sedang berpikir.

Fungsi Kognitif pada Lansia

• Ningsih (2016) mengatakan bahwa proses menua merupakan penyebab terjadinya


gangguan fungsi kognitif.
• Santoso dan Ismail (dalam Ningsih, 2016) menjelaskan bahwa fungsi kognitif
tersebut merupakan proses mental dalam memperoleh pengetahuan atau
kemampuan kecerdasan, yang meliputi cara berpikir, daya ingat, pengertian,
perencanaan, dan pelaksanaan.
• Copel (dalam Ningsih, 2016) mengatakan bahwa gangguan fungsi kognitif
berhubungan dengan fungsi otak, karena kemampuan lansia untuk berpikir akan
dipengerahui oleh keadaan otak.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan Fungsi Kognitif pada Lansia


o Ningsih (2016) mengatakan bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi penurunan
fungsi kognitif pada lansia yaitu proses penuaan pada otak dan pertambahan usia.
o Proses penuaan pada otak yaitu terdapat perubahan pada otak yang berhubungan
dengan usia. Setiap tahun ditemukan terjadinya pengurangan volume pada masing-
masing area seperti lobus frontalis (0,55%), dan lobus temporal (0,28%).
o Uinarni (dalam Ningsih, 2016) mengatakan bahwa pengurangan volume otak juga
akan disertai dengan penurunan kognitif.
o Lucas (dalam Ningsih, 2016) juga menjelaskan bahwa sebagian besar bagian otak
termasuk lobus frontal mempunyai peranan penting dalam penyimpanan ingatan di
otak.
o Faktor pertambahan usia yaitu bertambahnya usia seseorang maka akan semakin
banyak terjadi perubahan pada berbagai sistem dalam tubuh yang cenderung
mengarah pada penurunan fungsi.
o Pranarka (dalam Ningsih, 2016) mengatakan bahwa pada fungsi kognitif terjadi
penurunan kemampuan fungsi intelektual, berkurangnya kemampuan transmisi
saraf di otak yang menyebabkan proses informasi menjadi lambat, banyak
informasi hilang selama transmisi, berkurangnya kemampuan mengakumulasi
informasi baru dan mengambil informasi dari memori.

Perubahan Fungsi Kognitif pada Lansia Menurut Azizah (dalam Ningsih, 2016)

 Memory (daya ingat atau ingatan) Pada lanjut usia daya ingat merupakan salah satu
fungsi kognitif yang paling awal mengalami penurunan. Ingatan jangka panjang
kurang mengalami perubahan, sedangkan ingatan jangka pendek seketika 0-10
menit memburuk.
 b). IQ (Intellegent Quocient) IQ merupakan suatu skor pada suatu tes yang bertujuan
untuk mengukur kemampuan verbal dan kuantitatif (Semiun, 2006). Fungsi
intelektual yang mengalami kemunduran adalah fluid intelligent seperti mengingat
daftar, memori bentuk geometri, kecepatan menemukan kata, menyelesaikan
masalah, keceptan berespon, dan perhatian yang cepat teralih.
 c). Kemampuan belajar (learning) Para lansia tetap diberikan kesempatan untuk
mengembangkan wawasan berdasarkan pengalaman (learning by experience).
Implikasi praktis dalam pelayanan kesehatan jiwa (mental health) lanjut usia baik
bersifat promotif-preventif, kuratif dan rehabilitatif adalah memberikan kegiatan yang
berhubungan dengan proses belajar yang sudah disesuaikan dengan kondisi
masing-masing lanjut usia yang dilayani.
 d). Kemampuan pemahaman • Kemampuan pemahaman atau menangkap
pengertian pada lansia mengalami penurunan. Hal ini dipengaruhi oleh konsentrasi
dan fungsi pendengaran lansia mengalami penurunan.
 e). Pemecahan masalah Pada lansia masalah-masalah yang dihadapi semakin
banyak. Banyak hal dengan mudah dapat dipecahkan pada zaman dahulu, tetapi
sekarang menjadi terhambat karena terjadi penurunan fungsi indra pada lansia.
Hambatan yang lain berasal dari penurunan daya ingat, pemahaman, dan lain-lain
yang berakibat pemecahan masalah menjadi lebih lama
 f). Pengambilan keputusan Pengambilan keputusan pada lanjut usia sering lambat
atau seolah-olah terjadi penundaan. Oleh sebab itu, lansia membutuhkan petugas
atau pembimbing yang dengan sabar mengingatkan mereka.
 g). Motivasi Motivasi dapat bersumber dari fungsi kognitif dan fungsi afektif. Motif
kognitif lebih menekankan pada kebutuhan manusia akan informasi dan untuk
mencapai tujuan tertentu. Motif afektif lebih menekankan pada aspek perasaan dan
kebutuhan individu untuk mencapai tingkat emosional tertentu.
o Namun, kebanyakan proses lanjut usia ini masih dalam batas-batas normal
berkat proses plastisitas. Proses ini adalah kemampuan sebuah struktur dan
fungsi otak yang terkait untuk tetap berkembang karena stimulasi.
o Sebab itu, agar tidak cepat mundur proses plastisitas ini harus terus
dipertahankan( Kusumoputro, 2003 ). Latihan kognitif pada lansia
o Stimulasi untuk meningkatkan kemampuan belahan kanan perlu diberikan porsi
yang memadai, berupa latihan atau permainan yang prosedurnya
membutuhkan konsentrasi atau atensi, orientasi (tempat, waktu, dan situasi)
dan memori.
o Salah satu upaya untuk menghambat kemunduran kognitif akibat penuaan
yaitu dengan melakukan gerakan olahraga atau latihan fisik. “Seseorang
bukannya tidak mau bergerak karena tua, tapi menjadi tua karena tidak mau
bergerak”.
o Latihan yang dapat meningkatkan potensi kerja otak yakni meningkatkan
kebugaran fisik secara umum dalam bentuk melakukan senam otak ( Senam
Vitalisasi Otak ) yaitu kegiatan yang merangsang intelektual yang bertujuan
untuk mempertahankan kesehatan otak dengan melakukan gerak
badan(Markam,2006).
o Manfaat senam vitalisasi otak dapat meningkatkan kemampuan kewaspadaan,
pemusatan perhatian, daya ingat serta kemampuan eksekutif lansia.
o Efek yanglain dengan senam vitalisasi otak para peserta menyatakan bisa tidur
lebih nyenyak,
o senam ini juga dapat menjaga pikiran tetap segar sehingga para peserta dapat
mempertahankan ingatan, makanya mereka tidak pikun terlebih mereka yang
setiap hari latihan, otomatis sering menghafal gerakan dan otak bekerjaterus
secara beraturan ( Markam,2006).
o Sedangkan senam lansia, keuntungannyaadalah melatih fisik, fokus utama
pada kekuatan tulang, melibatkan otot-otot besar dan latihannya ditambah
beberapa bentuk permainan-permainan untuk meningkatkan koordinasi,
keseimbangan dan kelentukan ( Tilarso,1988 ).

Pengertian Demensia

Demensia adalah sekumpulan gejala yang memengaruhi kemampuan fungsi kognitif


otak dalam mengingat (memori), berpikir, bertingkah laku, dan berbicara (berbahasa).

Demensia merupakan sindrom yang ditandai oleh berbagai gangguan fungsi kognitif
antara lain intelegensi, belajar dan daya ingat, bahasa, pemecahan masalah,
orientasi,persepsi perhatian dan konsentrasi, penyesuaian dan kemampuan bersosialisasi
(Corwin, 2009).

Demensia adalah hal yang digunakan untuk menggambarkan gejala yang


menyebabkan penurunan memori dan fungsi kognitif lainnya. Akibatnya, seseorang akan
mengalami penurunan kemampuan dalam beraktivitas seharihari. (Ida SN, 2021)
Penyebab demensia (Aspiani, 2014)

a. Penyebab demensia yang reversible

1. Drugs (obat)
2. Emotional / Depresi
3. Metabolic
4. Nutritional
5. Tumor dan trauma
6. Arterosklerosis

b. Penyebab demensia yang non reversible

1) Usia
2) Penyakit degenerative
3) Down syndrome Gejala yang sering menyertai demensia;
a. Gejala awal Kinerja mental menurun; fatique;mudah lupa; gagal dalam tugas.
b. Gejala lanjut Gangguan kognitif; gangguan afektif; gangguan perilaku.
c. Gejala umum Mudah lupa; ADL terganggu; disorientasi; cepat marah; kurang
konsentrasi; resiko jatuh Pencegahan Demensia
 Dengan cara menjaga ketajaman daya ingat dan senantiasa mengoptimalkan
fungsi otak, seperti : • Mencegah masuknya zat-zat yang dapat merusak sel-sel
otak seperti alkohol dan zat adiktif yang berlebihan
 Membaca buku yang merangsang otak untuk berpikir hendaknya dilakukan setiap
hari.
 Melakukan kegiatan yang dapat membuat mental kita sehat dan aktif, seperti
Kegiatan rohani & memperdalam ilmu agama.
 Tetap berinteraksi dengan lingkungan, berkumpul dengan teman yang memiliki
persamaan minat atau hobi
 Mengurangi stress dalam pekerjaan dan berusaha untuk tetap relaks dalam
kehidupan sehari-hari dapat membuat otak kita tetap sehat.

Penatalaksanaan Demensia

1. Farmakoterapi
2. Dukungan atau Peran Keluarga
3. Terapi Simtomatik;
o Latihan fisik yang sesuai
o Terapi rekreasional dan aktifitas

Anda mungkin juga menyukai