Anda di halaman 1dari 69

PENERIMAAN SAMPEL PASIEN

RSUD H. BAKRI
RAWAT JALAN
KOTA SUNGAI
PENUH
No Dokumen No Revisi Halaman
1/1
Ditetapkan
STANDAR Direktur RSUD H. Bakri
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Yuliani
NIP : 19820720 200803 2 001
Suatu tindakan menerima sampel/pasien dari rawat jalan/IRD
PENGERTIAN
untuk dilakukan pemeriksaan sesuai permintaan dengan syarat
administrasi tertentu.
Untuk dilakukan pencatatan, perincian biaya dan kemudian
TUJUAN
dilakukan pemeriksaan.
KEBIJAKAN

REFERENSI
1. Pena
ALAT DAN BAHAN 2. Buku

1. Pasien diterima beserta surat pengantar dokter atau blanko


pemeriksaan.
2. Cocokkan identitas pasien dan macam pemeriksaan yang ada
yang tertera pada blanko pemeriksaan.
PROSEDUR 3. Buatkan perincian pembayaran sesuai jenis pemeriksaan.
4. Pasien/keluarga pasien diminta menyelesaikan administrasi/
membayar biaya pemeriksaan ke loket pembayaran.
5. Lakukan pengambilan sample dan pemeriksaan terhadap
sesuai permintaan dokter.
1. IGD
UNIT TERKAIT 2. Poli
3. Laboratorium
PENERIMAAN SAMPEL PASIEN
RSUD H. BAKRI
RAWAT INAP
KOTA SUNGAI
PENUH
No Dokumen No Revisi Halaman
1/1
Ditetapkan
STANDAR Direktur RSUD H. Bakri
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SOP)
dr. Yuliani
NIP : 19820720 200803 2 001
Suatu tindakan menerima sampel dari rawat inap untuk dilakukan
PENGERTIAN
pemeriksaan sesuai permintaan dengan syarat administrasi
tertentu
Untuk dilakukan pencatatan, perincian biaya dan kemudian
TUJUAN dilakukan pemeriksaan.

KEBIJAKAN

REFERENSI
1. Pena
ALAT DAN BAHAN 2. Buku

1. Sampel diterima beserta surat pengantar dokter/ruangan.


2. Cocokkan identitas pasien dan macam pemeriksaan yang ada
pada sampel dengan yang tertera pada surat pengantar.
PROSEDUR
3. Buatkan perincian pembayaran sesuai jenis pemeriksaan.
4. Lakukan pemeriksaan terhadap sampel sesuai permintaan.

UNIT TERKAIT 1. Rawat Inap


2. Laboratorium
PERSIAPAN SERUM
RS.
BHAYANGKARA NO. NO. REVISI HALAMAN
LUMAJANG DOKUMEN 1/1

04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
Suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh serum dari darah
PENGERTIAN
penderita rawat inap dengan tata cara yang benar sehingga diperoleh
serum yang memenuhi syarat untuk dilakukan pemeriksaan.
Untuk mendapatkan serum yang layak dan memenuhi syarat sebagai
TUJUAN
bahan pemeriksaan Kimia Klinik.
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang Nomor
KEBIJAKAN : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium
1. Atur botol dan spuit (berisi darah) sesuai dengan ruangannya.
2. Beri nomor urut, dan masukkan darah ke dalam tabung sesuai
nomornya.
3. Centrifuge dengan kecepatan 3000 rpm 5 – 10 menit.
PROSEDUR
4. Pipet serum  0,5ml, masukkan ke dalam cup sampel sesuai
nomor urut.
5. Serum siap untuk diperiksa sesuai permintaan dokter.

UNIT TERKAIT IRNA

CARA PENGAMBILAN SAMPEL DARAH VENA

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 1/2
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
PENGERTIAN Suatu cara pengambilan darah vena yang biasanya diambil dari
salah satu dalam fosa cubiti, vena saphena magna / vena
supervisial lain yang cukup besar untuk mendapatkan sampel
darah yang baik ( bebas hemolisa ) serta untuk pemeriksaan yang
memerlukan darah lebih dari 2 cc.

1. Gunakan jarum dan spuit yang disposible


2. Dianjurkan menggunakan “ Jarum – tabung steril “
( Vacutainer Venoject ) supaya darah yang diperoleh tidak
terkontaminasi.
3. Pemasangan Tourniquet jangan terlalu lama/terlalu keras
TUJUAN sebab akan mengakibatkan darah menjadi lebih kental.
4. Lokasi pengambilan tidak boleh pada daerah berinfus dan
meradang.
5. Pengambilan darah harus perlahan–lahan namun juga
jangan terlalu lama.

Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang


KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium
1. Letakkan tangan lurus dengan telapak menghadap ke atas
sambil mengepal.
2. Lakukan pembendungan pada daerah proximal dari tempat
penusukan agar vena tampak lebih jelas.
3. Sterilkan daerah vena yang akan ditusuk dengan alkohol 70
% biarkan sampai kering.
PROSEDUR 4. Tegakkan kulit diatas vena dengan tangan kiri agar vena
tidak bergerak, sehingga mudah ditusuk.
5. Pegang spuit dengan tangan kanan, kencangkan jarum,
dorong penghisap sampai ke ujung depan ( bila ada udara
dalam spuit maka akan terjadi emboli udara dan beredar ke
seluruh tubuh, bila sampai di otak akan menutup otak ).
6. Tusukkan jarum dengan sisi lubang menghadap ke atas

CARA PENGAMBILAN SAMPEL DARAH VENA

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 2/2
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04
membentuk sudut  15-30 oC sampai ujung jarum masuk ke
dalam vena (terlihat darah pada pangkal jarum).
7. Penghisap semprit ditarik pelan–pelan sampai didapatkan
volume darah yang diinginkan.
8. Kepalan tangan dibuka, lepaskan bendungan, letakkan
kapas diatas jarum, cabut jarum dengan menekan kapas
pada bekas tusukan selama beberapa detik untuk
mencegah pendarahan.
9. Tuang darah ke dalam botol penampung yang volumenya
sesuai melalui dinding tabung untuk menghindari adanya
gelembung udara.
10. Jika menggunakan antikoagulan, kocok botol beberapa detik
agar antikoagulan tercampur dengan darah dan tidak terjadi
pembekuan.

1. Rawat inap
UNIT TERKAIT 2. Rawat jalan
CARA PENGAMBILAN DARAH KAPILER

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 1/1
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
Suatu cara pengambilan darah pada ujung jari, cuping telinga,
PENGERTIAN
daerah bawah fossa cubiti dan tumit bayi dengan menggunakan
lancet.

1. Untuk mendapatkan sampel darah kapiler guna dilakukan


pemeriksaan laboratorium yang hanya memerlukan darah
TUJUAN kurang dari 0,5 cc dan dikerjakan di tempat.
2. Untuk pemeriksaan Bleeding Time (waktu pendarahan)

Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang


KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium
1. Lakukan tekanan pada jari/cupingan telinga.
2. Lakukan disinfeksi dengan alkohol 70 %, biarkan sampai
kering.
3. Lakukan tusukan dengan lancet steril.
4. Darah yang pertama keluar dihapus dengan kapas/kasa steril.
PROSEDUR 5. Biarkan darah keluar tanpa memberi tekanan lagi.
6. Bila darah yang keluar belum cukup, lakukan tekanan lagi
dengan arah diagonal distat secara periodik.
7. Bila pengambilan telah cukup, tutup luka tusukan dengan kapas
alkohol dengan sedikit tekanan

UNIT TERKAIT IRNA dan IRJA

PENGAMBILAN SAMPEL FAAL HEMOSTASIS


NO. NO. REVISI HALAMAN
DOKUMEN 1/1

04

RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
Suatu cara pengambilan darah untuk pemeriksaan Faal
PENGERTIAN
Hemostasis (PPT, APPT) dengan perbandingan jumlah sampel
dan antikoagulan secara baik dan benar.

1. Sebagai pedoman petugas dalam mengambil sampel untuk


TUJUAN pemeriksaan Faal Hemostasis
2. Untuk menghindar kesalahan dalam jumlah perbandingan
antara sampel darah dan antikoagulan
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang
KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium
1. Diambil darah vena sebanyak 2,0 cc.
2. Masukkan darah kedalam tabung yang sudah terisi Na. Citrat
sebanyak 2,0 cc
3. Segera kocok hingga darah dan antikoagulan tercampur
PROSEDUR
homogen.
4. Diberi label pada tabung dan segera diperiksa sebelum satu
jam dari pengambilan.

UNIT TERKAIT IRNA dan IRJA

CARA PENGAMBILAN SAMPEL URINE

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 1/2
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
PENGERTIAN Adalah suatu tindakan pengambilan urine untuk dilakukan
pemeriksaan mikrobiologi dengan cara “clean catch mid stream
urine” (aliran urine porsi tengah), kateterisasi dan pungsi supra
pubik.

TUJUAN Untuk mendapatkan sampel urine yang representatif yang


memenuhi syarat pemeriksaan (kultur).
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang
KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium
1) Jika pasien tidak menggunakan kateter
1. Pasien diberi botol/wadah urine yang sudah diberi etiket
yang jelas, nama dan ruangan.
2. Menganjurkan kepada pasien untuk berkemih dan
tampung urine ke dalam botol atau wadah tersebut
sebanyak 10 – 20 ml.
3. Perawat atau keluarga pasien mengantarkan specimen
ke laboratorium.
PROSEDUR 2) Jika pasien menggunakan kateter
1. Siapkan alat, botol/wadah, handscoon
2. Buka klem kateter bagian bawah, lalu tampung urine
yang keluar sebanyak 10-20 ml.
3. Tutup botol urine lalu simpan di tempat aman.
4. Lepas handscoon.
5. Membawa sampel urine beserta pengantar ke
laboratorium.

CARA PENGAMBILAN SAMPEL URINE

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 2/2
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04

1. Rawat jalan
UNIT TERKAIT 2. Rawat inap
3. IGD
PEMAKAIAN ALAT MINDRAY BA – 88A

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 1/1
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
PENGERTIAN Suatu tindakan/upaya yang dilakukan terhadap alat MINDRAY BA –
88A dengan baik agar dapat bekerja dengan baik.

Agar alat selalu dalam keadaan baik dan siap pakai.


TUJUAN
Agar proses pemeriksaan laboratorium berjalan dengan lancar.

Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang


KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium
1. Tekan tombol ON pada alat MINDRAY BA – 88A.
2. Alat secara otomatis menggerakkan motor alat MINDRAY BA
PROSEDUR
88A.
Tunggu sampai alat pada menu siap dipakai.
UNIT TERKAIT 1. Laboratorium.
2. Pengadaan Barang

CARA PENGAMBILAN SPESIMEN SPUTUM

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 1/1
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
Suatu cara / teknik pengambilan spesimen sputum yang sesuai
PENGERTIAN
dengan ketentuan dan persyaratan umum pemeriksaan
mikrobiologi, guna dilakukan pembiakan/kultur.
TUJUAN Untuk mendapatkan spesimen yang representatif dan memenuhi
syarat untuk dilakukan pemeriksaan mikrobiologi.

Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang


KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium
1. Penderita diminta batuk/dirangsang untuk batuk.
PROSEDUR 2. Sputum yang keluar langsung ditampung dalam botol steril.
3. Segera kirim ke laboratorium mikrobiologi
UNIT TERKAIT 1. Rawat jalan
2. Rawat inap

CARA PENGAMBILAN SPESIMEN FAECES

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 1/1
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
Suatu cara / teknik pengambilan spesimen faeces yang sesuai
PENGERTIAN
dengan ketentuan dan persyaratan umum pemeriksaan
mikrobiologi, guna dilakukan pembiakan/kultur.
TUJUAN Untuk mendapatkan spesimen yang representatif dan memenuhi
syarat untuk dilakukan pemeriksaan mikrobiologi

Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang


KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium
1. Penderita diberi petunjuk agar faeces tersebut ditampung
pada tempat steril berupa botol bermulut lebar.
PROSEDUR 2. Di Rumah Sakit dapat diambil dan dikumpulkan oleh
perawat/bidan atau penderita sendiri.
3. Segera kirim ke laboratorium.

UNIT TERKAIT 1. Rawat jalan


2. Rawat inap

PENGECATAN GIEMSA

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 1/1
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
PENGERTIAN Suatu cara untuk mewarnai hapusan darah dengan menggunakan
pewarnaan Romanowsky.
1. Membedakan setiap jenisLeukosit.
2. Mengetahui setiap perubahan morfologi eritrosit.
TUJUAN
3. Mengidentifikasi trombosit.
4. Mengetahui sel-sel abnormal.

Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang


KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium
a. Siapkan larutan Giemsa encer sebagai berikut:
1. 1 volume giemsa induk + 2 volume larutan
penyangga/buffer (larutan ini tidak tahan lebih dari 24
jam).
2. Teteskan hapusan darah (preparat) kedalam
methanolabsolute hingga seluruh lapisan darah basah
oleh methanol.
PROSEDUR 3. Letakkan sediaan diatas rak dengan lapisan darah
menghadap keatas.
4. Teteskan larutan giemsa encer sehingga menutupi
seluruh lapisan darah, biarkan selama 15 – 20 menit.
5. Dalam posisi mendatar sediaan hapusan darah
disiram air untuk membuang cat.
6. Sediaan dikeringkan di udara/hair dryer

UNIT TERKAIT 1. Rawat jalan


2. Rawat inap
PEMERIKSAAN LED

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 1/1
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
Pemeriksaan darah dengan anti koagulant dengan perbandingan
PENGERTIAN 4:1 dalam pipet Westergreen/Wintrobe yang diletakkan pada rak
dalam posisi tegak dan diukur/dibaca ketinggian kolom plasma
dalam mm setelah 1 jam/2 jam.
1. Untuk mengetahui kecepatan mengendapnya eritrosit dalam
mm/jam I atau mm/jam II.
TUJUAN
2. Untuk mengetahui perjalanan penyakit.
3. Untuk membedakan pasien akut dengan kronis.

Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang


KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium
1. Pipet larutan NaCl 0,9% sampai tanda 150 lalu dimasukkan
ke dalam botol
2. Tambahkan 1 ml darah (dengan riset sampai tanda 0) lalu
campur
3. Pipet kembali campuran tersebut sebanyak 1 ml dengan
memakai pipet Westergreen dan tempatkan pada rak
PROSEDUR Westergreen tegak lurus.
4. Tunggu selama 1 jam/2 jam.
5. Baca ketinggian endapan plasma sebagai nilai LED nya.

LED Normal :
- Pria : 2-15 mm/jam
- Wanita : 2-20 mm/jam (westergren atau wintrobe)
UNIT TERKAIT 1. Rawat jalan
2. Rawat inap

PEMERIKSAAN WAKTU PENDARAHAN (BLEEDING


TIME) (CARA IVY)

NO. NO. REVISI HALAMAN


RS. BHAYANGKARA DOKUMEN 1/2
LUMAJANG 04
STANDAR TANGGAL Ditetapkan
PROSEDUR TERBIT KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
OPERASIONAL
8 Januari
2019

dr. SRI HANDAYANI, MMRS


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
Suatu pemeriksaan untuk mengetahui waktu perdarahan setelah
dibuat luka tusukan dimana darah yang keluar dihapus setiap 15
PENGERTIAN detik dengan menempelkan kertas saring pada tetesan darah
tanpa menyentuh luka itu sendiri dan tetesan darah makin lama
makin kecil. Masa perdarahan berakhir bila pada kertas saring
tidak lagi tampak tetesan darah.
1. Untuk mengetahui fungsi dan adanya penurunan jumlah
trombosit.
TUJUAN 2. Untuk menilai faktor-faktor hemostasis yang letaknya
ekstravaskuler.
3. Ditujukan pada pemeriksaan penyakit Von Willberdrand, dimana
pada penyakit ini masa perdarahan memanjang.
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang
KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium
1. Desinfeksi lengan bawah bagian volar, biarkan kering.
2. Pasang Manchet Tensimeter dan beri tekanan 40 mm Hg.
3. Tunggu 30 detik, selama pemeriksaan tekanan 40 mm Hg
dipertahankan.
4. Pilih tempat tusukan lancet, hindari rambut dan vena, kira-kira
3 jari dibawah lipat siku.
5. Tegangan kulit lengan dengan ibu jari sebelah tangan.
6. Tusukkan lancet tegak lurus faris dermatom.
7. Terlihat darah keluar, mulai tekan Stopwatch. Perdarahan
nampak 15 – 30 detik. Bila tidak nampak perdarahan, tusukan
PROSEDUR
dapat diulangi dengan luka yang lebih dalam/lebar pada
tempat yang sama. Ini tidak mempengaruhi tes.
8. Isaplah darah yang keluar dengan kertas saring, setiap 30
detik. Hindari jangan sampai kertas saring kontak/menekan
luka.
9. Tes berakhir bilamana tidak nampak lagi darah yang terisap
10. Tekan Stopwatch, catat menit saat itu.
11. Bersihkan luka, tutup dengan kasa steril/plester.
Nilai Normal : 3-7 menit

PEMERIKSAAN WAKTU PENDARAHAN (BLEEDING


TIME) (CARA IVY)

NO. NO. REVISI HALAMAN


RS. BHAYANGKARA DOKUMEN 2/2
LUMAJANG 04
UNIT TERKAIT 1. Rawat jalan
2. Rawat inap
PEMERIKSAAN WAKTU PEMBEKUAN (CLOTTING
TIME)
(CARA MODIFIKASI LEE & WHITE)
NO. NO. REVISI HALAMAN
DOKUMEN 1/1
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
Suatu pemeriksaan dalam menentukan lamanya waktu yang
PENGERTIAN diperlukan darah untuk membeku sebagai ukuran daripada aktifitas
faktor-faktor koagulasi darah terutama faktor-faktor yang
membentuk tromboplastin dan faktor yang berasal dari trombosit.
1. Untuk mengetahui faktor pembekuan mana yang
aktifitasnya berkurang serta memeriksa jumlah dan fungsi
TUJUAN
trombosit.
2. Untuk memantau penderita yang mendapat terapi dengan
heparin dan menentukan dosisi terapi
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang
KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium
1. Lakukan pungsi vena
2. Segera setelah darah masuk dalam semprit, catat waktu atau
tekan Stop Watch. Angkatlah jarum semprit, kemudian alirkan
perlahan 1 ml darah ke dalam tabung dalam posisi miring,
dimana darah mengalir lewat dinding tabung. Lakukan pada 4
tabung.
3. Tabung 1 tiap 30 detik diangkat dari rak, dimiringkan, lihat
PROSEDUR
adanya bekuan.
4. Setelah darah dalam tabung 1 beku, baru periksa tabung 2
demikian juga tiap 30 detik. Sampai ada pembekuan, baru saat
ini “catat waktunya”
5. Tindakan sama untuk tabung 3 dan 4.

Darah Normal : Membeku dalam 4-8 menit (Lee White


UNIT TERKAIT 1. Rawat jalan
2. Rawat inap
PEMERIKSAAN MASA PROTROMBIN (PT)
(MENGGUNAKAN COAGULOMETER)

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 1/1
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
Suatu pemeriksaan dengan menggunakan reagen tromboplastin
jaringan dan Ion kalsium. Bila reagen tersebut dimasukkan ke
PENGERTIAN dalam plasma yang telah dibubuhi antikoagulan sitrat, maka
reagen tersebut akan merangsang pembekuan melalui jalur
ekstrinsik dengan mengaktifasi faktor X secara langsung tanpa
melibatkan trombosit atau prokoagulan yang ada di jalur intrinsik.
1. Untuk menguji adanya gangguan faktor pembekuan darah
pada jalur ekstrinsik yaitu kekurangan faktor V, VII, X,
protrombin dan fibrinogen.
TUJUAN
2. Memantau penderita penyakit hati.
3. Untuk memantau pengobatan dengan koagulan serta
menentukan dosis terapi (sebagai monitoring).
4. Persiapan tindakan pembedahan.
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang
KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium
1. 50 ul plasma, masukkan dalam kuvet plastic yang berisi stirer,
inkubator  5 menit.
2. 130 ul Uniplastin/reagen PT masukkan tabung kedua.Diamkan
5 menit.
PROSEDUR
3. pilih menu PT pada monitor, Tekan enter.
4. Kemudian tabung dimasukkan dalam cuvet dan ditutup.
5. Setelah 60 detik tambahkan 100 ul reagen yang sudah
diinkubasi.Baca hasilnya.
UNIT TERKAIT 1. Rawat jalan
2. Rawat inap

PEMERIKSAAN MASA TROMBOPLASTIN PLASMA


TERAKTIFASI (APTT)
(MENGGUNAKAN COAGULOMETER)

NO. NO. REVISI HALAMAN


RS. BHAYANGKARA DOKUMEN 1/1
LUMAJANG 04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
PENGERTIAN Pada reaksi pembekuan dalam tabung akan berlangsung lama
(jalur intrinsik)
1. Reaksi tersebut dapat dipercepat dengan penambahan
aktifator yang soluble + posfolipid (kaolin)
2. Reagent tersebut disebut Aktivated Trombofacient

1. Untuk mengetahui kelainan-kelainan factor pembeku darah


TUJUAN pada jalur intrinsic antara lain factor V, VIII, IX, dan X
2. Untuk memantau pasien dengan terapi heparin.
3. Untuk screening test pada pasien pra-bedah.
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang
KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium
1. 50 ul plasma, masukkan dalam kuvet plastic yang berisi stirer,
inkubator  5 menit.
2. Tambahkan 50 ul reagen APPT masukkan tabung
reagen.Diamkan 5 menit.
3. Ambil 60ul reagen calcium clorida 0,025 m, masukkan tabung
PROSEDUR
satunya.diamkan 5 menit
4. pilih menu APPT pada monitor, Tekan enter.
5. Kemudian tabung sample dimasukkan dalam cuvet dan ditutup.
6. Setelah 120 detik tambahkan 50 ul reagen yang sudah
diinkubasi.Baca hasilnya.
UNIT TERKAIT 1. Rawat Inap
2. Rawat Jalan

PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH ABO (DIRECT)

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 1/1
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
Suatu pemeriksaan untuk menentukan golongan darah seseorang
PENGERTIAN
dengan mencari antigen yang terdapat pada permukaan sel darah
merah berdasar antibody yang sudah diketahui jenisnya.
1. Untuk mengetahui golongan darah probandus berdasarkan
antigen yang terdapat pada permukaan sel darah merah.
TUJUAN 2. Membantu dalam transfusi darah.
3. Membantu dalam trasplantasi organ.
4. Membantu dalam kasus kriminalitas.
5. Membantu dalam mengusut keturunan.
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang
KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium
PROSEDUR 1. Teteskan 1 tetes reagen Anti A, Anti B dan Anti AB pada
obyek Glass pada tempat yang terpisah.
2. Tambahkan 1 tetes darah / Praktek Kerja Lapangan 10%
pada masing-masing zat Anti.
3. Campur rata dan baca ada tidaknya aglutinasi.
4. Interprestasikan hasil sebagai berikut:

Anti Anti Anti Golongan


A B AB Darah
+ - + A
- + + B
- - - O
+ + + AB
UNIT TERKAIT 1. Rawat jalan
2. Rawat inap

PEMAKAIAN CENTRIFUGE

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 1/1
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
Suatu tata cara penggunaan alat Centrifuge dengan benar sesuai
PENGERTIAN
prosedur yang digunakan untuk memisahkan serum/plasma dari
komponen darah untuk dilakukan pemeriksaan.
TUJUAN Untuk memperoleh serum/plasma/bahan pemeriksaan lain sesuai
kebutuhan dengan waktu dan kecepatan tertentu.

Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang


KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium

1. Nyalakan alat dengan menekan power ON


2. Buka tutup Centrifuge
3. Masukkan tabung yang berisi bahan pemeriksaan ke dalam alat
dan beri imbangan.
PROSEDUR
4. Tutup alat.
5. Atur waktu dan kecepatan sesuai kebutuhan (rata-rata 3000
rpm selama 5/10 menit).
6. Tekan tombol start untuk menjalankan alat.
7. Buka alat dan ambil tabung setelah alat mati (proses berhenti).
UNIT TERKAIT 1. Rawat jalan
2. Rawat inap
3. IPS

OPERASIONAL HEMATOLIZER RAYTO RT-7600S

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 1/1
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
PENGERTIAN Suatu tata cara mengoperasikan/mempergunakan alat Hematolizer
dengan benar sesuai prosedur.

TUJUAN 1. Untuk dipakai sebagai alat pemeriksaan Darah lengkap.


2. Untuk mendapatkan hasil yang tepat, cepat dan sesuai
dengan diagnosa klinis penderita.
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang
KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium

1. Tekan tombol power ON pada alat hematolizer.


PROSEDUR 2. Alat secara otomatis mengontrol semua sistem, tunggu sampai
stand by → alat siap pakai.
3. Alat bisa langsung dipakai untuk pemeriksaan.
UNIT TERKAIT 1. Rawat jalan
2. Rawat inap

PEMERIKSAAN GULA DARAH PUASA

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 1/1
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04

Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
Suatu pemeriksaan terhadap darah penderita untuk ditentukan
PENGERTIAN kadar gula puasanya, yaitu penderita setelah puasa selama  10
jam dimana gula darah puasa lebih dari 125 mg/dl dapat
merupakan indikasi diabetes.
TUJUAN Untuk diagnosa penyakit Diabetes Mellitus (indikasi diabetes).

KEBIJAKAN Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang


Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium

1. Pipet 500 ul reagen glukosa.


2. Tambahkan sampel 5 ul. campur dalam tabung.
3. Inkubasi 10 menit pada suhu kamar atau 5 menit pada 37 oC.
4. Baca pada alat photometer dengan C/St,  546 nm, F – 100.
PROSEDUR 5. Laporkan hasil dalam mg/dl.
Harga Normal : 60 – 100 mg/dl.
 Pada hipoglikemia kadar gula darah merendah.
 Pada hiperglikemia kadar gula darah meningkat.

UNIT TERKAIT 1. Rawat jalan


2. Rawat inap

PEMERIKSAAN GULA DARAH PUASA 2 JAM POST


PRANDIAL (2 JAM PP)

NO. NO. REVISI HALAMAN


RS. BHAYANGKARA DOKUMEN 1/1
LUMAJANG 04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
Suatu pemeriksaan terhadap darah penderita guna ditentukan
kadar gula darah Post prandialnya yaitu 2 jam setelah makan.
PENGERTIAN
Pemeriksaan ini adalah pemeriksaan screening untuk diabetes
yang biasanya dianjurkan jika gula darah puasa lebih tinggi dari
normal atau meningkat.

1. Untuk konfirmasi diagnose DM bila nilai gula darah puasa


TUJUAN rata-rata atau sedikit meningkat.
2. Untuk menentukan respons penderita terhadap masukan
karbohidrat 2 jam setelah makan.
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang
KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium
1. Pipet 500 ul reagen glukosa, masukkan dalam tabung
2. Tambahkan 5 ul sample.
3. Inkubasi 10 menit pada suhu kamar atau 5 menit pada 37 oC.
PROSEDUR 4. Baca pada photometer dengan C/St,  546 nm, F = 100.
5. Laporan hasil dalam mg/dl.
Harga Normal : 125 mg/dl

UNIT TERKAIT 1. Rawat jalan


2. Rawat inap
PEMERIKSAAN UREUM

NO. NO. REVISI HALAMAN


RS. BHAYANGKARA DOKUMEN 1/1
LUMAJANG
04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385

Suatu pemeriksaan untuk mengetahui kadar ureum dalam darah


PENGERTIAN sebagai produksi akhir dari metabolisme protein.
Penetapan nilai ureum dapat merupakan indikasi dehidrasi,
kegagalan renal/gagal ginjal atau pendarahan Gastro Intestinal
atau keduanya.
TUJUAN Untuk mengetahui ada atau tidaknya kelainan pada fungsi ginjal.

Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang


KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium

1. Pipet reagen kerja 500 ul, masukkan dalam tabung.


2. Pipet sampel 5 ul.
3. Campur dan baca absorban setelah diinkubasi selama 1 menit
pada suhu kamar pada panjang gelombang 340 nm
PROSEDUR
Harga Normal : Urea : 20 – 40 mg/dl / 10 – 20 mg/dl.

Ureum meningkat dalam darah : Uremia.

1. Rawat jalan
UNIT TERKAIT 2. IGD
3. Rawat inap

PEMERIKSAAN URIC ACID

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 1/1
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04
Ditetapkan
TANGGAL KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
PENGERTIAN Suatu pemeriksaan untuk mengetahui kadar asam urat dalam
darah .
TUJUAN Untuk mengetahui ada atau tidaknya kadar asam urat dalam
darah.

KEBIJAKAN Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang


Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium

1. Pipet reagen kerja 500 ul, masukkan dalam tabung.


2. Pipet sampel 10 ul.
3. Campur dan baca absorban setelah diinkubasi selama 10 menit
pada suhu kamar pada panjang gelombang 546 nm
PROSEDUR
Harga Normal : . DEWASA : Laki-laki : 3.5-7.0 mg/dl.

Perempuan : 2.5-6.0 mg/dl.

UNIT TERKAIT 1. Rawat jalan


2. IGD
3. Rawat inap

PEMERIKSAAN KREATININ

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 1/1
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
Suatu pemeriksaan untuk mengetahui kadar kreatinin dalam darah
PENGERTIAN
sebagai produksi kata bolisme otot yang berasal dari pemecahan
kreatin otot dan kreatin fosfat.

1. Untuk mengetahui ada atau tidak adanya kelainan pada


fungsi ginjal.
2. Untuk indikasi penyakit:
3. Kanker
TUJUAN 4. LE
5. Nefropati
6. Gagal jantung kongestif
7. Infark Miokard Akut
8. Diet

KEBIJAKAN Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang


Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium

1. Masukkan dalam tabung reagen kerja 500 ul.


2. Masukkan sampel 25 ul.
3.Campur dan baca absorban setelah inkubasi 30 detik dalam
PROSEDUR suhu kamar pada panjang gelombang 340 m.

Harga Normal : < 1,2 mg/dl.

1. Rawat jalan
UNIT TERKAIT 2. IGD
3. Rawat inap

PEMERIKSAAN BILLIRUBIN TOTAL DAN DIREK

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 1/2

RS. BHAYANGKARA 04
LUMAJANG
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
PENGERTIAN Untuk mengetahui kadar bilirubin total dan bilirubin direk..

TUJUAN untuk mengetahui dan mengidentifikasi kelainan pada fungsi hati


dengan melihat kadar bilirubin total dan bilirubin direk.

Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang


KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium

Billirubin Direct
Blanko Sampel
Reagen 1 100 µl 100 µl

Reagen 2 - 25 µl

NaCl 0,9% 1000ul 1000ul


PROSEDUR
Serum 100 µl 100 µl

Inkubasi selama 5 menit pada suhu 37°C kemudian dibaca pada

mocrolab 300
PEMERIKSAAN BILLIRUBIN TOTAL DAN DIREK

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 2/2
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04
Billirubin Total

                   Blanko                     Sampel


                   

Reagen 1                     100 µl                           100 µl

Reagen 2                         -                     25 ul

Reagen 3                       500ul                      500 µl

Inkubasi  5 menit, lalu                

tambahkan

Reagen 4                      500 µl         500 µl

Campur sampai homogen, inkubasi 10-60 menit pada suhu 20 –

25 C.Baca pada photometer

Harga Normal :Direck: < 0,25 mg/dl Total :1,0 mgr/dl

Rawat jalan
UNIT TERKAIT IGD
Rawat inap

PEMERIKSAAN SGOT (AST) KINETIK

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 1/1
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
Suatu pemeriksaan untuk mengetahui kadar enzim yang sebagian
PENGERTIAN
besar terdapat dalam otot jantung dan hati sebagian dan lagi
ditemukan dalam otot rangka ginjal dan pankreas.
1). Untuk diagnosa penyakit:
1. Infark Miokard Akut
2.Ensefalitis
TUJUAN 3. Pankreatitis Akut
4. Eklampsia
5.Gagal Jantung Kongestif
6.Penyakit dan Trauma Muskulo Skeletal.

Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang


KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium
1. Pipet reagen 500 ul masukkan dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan reagen 50 ul sample campur.
3. Baca pada panjang gelombang 340.
4. Tunggu sampai hasil keluar, laporkan dalam u/l.
PROSEDUR
Harga Normal : 10 – 31 mg/ml

SGOT Meningkat : Hati dan Jantung

Rawat jalan
UNIT TERKAIT IGD
Rawat inap

PEMERIKSAAN SGPT (ALT) KINETIK

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 1/1
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
Suatu pemeriksaan untuk mengukur kadar suatu cairan enzim
PENGERTIAN
yang ditemukan terutama pada sel-sel hepar. Pemeriksaan ini
efektif dalam mendiagnosa kerusakan hepato seluler.

1). Untuk diagnosa penyakit:


TUJUAN 1. Hepatitis (virus akut )
2. Hepatotoksisitas yang menyebabkan nerosis hepar.
3. Pecandu alkohol.

Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang


KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium

1. Pipet reagen 500 ul masukkan dalam tabugn reaksi.


2. Tambahkan reagen 50 ul sample campur.
3. Baca pada panjang gelombang 340.
PROSEDUR 4. Tunggu sampai hasil keluar, laporkan dalam u/l.
Harga Normal : 5 – 31 mg/dl.

SGPT Meningkat : Hati.


1. Rawat jalan
UNIT TERKAIT 2. IGD
3. Rawat inap

PEMERIKSAAN ALBUMIN

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 1/1
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
Pemeriksaan albumin merupakan pengukuran kadar albumin
PENGERTIAN dalam darah. Albumin merupakan jenis protein yang paling banyak
di dalam tubuh dan memiliki fungsi penting bagi tubuh. Albumin
diproduksi oleh hati, dan memiliki waktu paruh 20 hari.
TUJUAN Deteksi dan evaluasi beberapa kondisi seperti gangguan fungsi
hati dan ginjal, serta malnutrisi.

Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang


KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium

1. Pipet reagen kerja 500 ul, masukkan dalam tabung.


PROSEDUR 2. Pipet sampel 5 ul.
3. Campur dan baca absorban setelah diinkubasi selama 10 menit
pada suhu kamar pada panjang gelombang 546 nm
1. Rawat jalan
UNIT TERKAIT 2. IGD
3. Rawat inap

PEMERIKSAAN CHOLESTROL
NO. NO. REVISI HALAMAN
RS. BHAYANGKARA DOKUMEN 1/1
LUMAJANG
04
Ditetapkan
TANGGAL KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
STANDAR TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL 8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
Kolesterol total merupakan pemeriksaan yang menentukan jumlah
kolesterol yang terdapat di dalam semua partikel lipoprotein tubuh
PENGERTIAN
(semua jenis kolesterol dan trigliserida). Pada kondisi penyakit
jantung koroner, kolesterol total adalah suatu alat untuk
menentukan risiko, bukan sebagai uji diagnostik.
TUJUAN Untuk menentukan kadar cholestrol dalam darah.

Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang


KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium

1. Pipet reagen kerja 500 ul, masukkan dalam tabung.


2. Pipet sampel 5 ul.
PROSEDUR 3. Campur dan baca absorban setelah diinkubasi selama 10
menit pada suhu kamar pada panjang gelombang 546 nm

Harga Normal : < 200 mgr/dl


1. Rawat jalan
UNIT TERKAIT 2. IGD
3. Rawat inap

PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 1/1
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
PENGERTIAN trigliserida dalam darah juga dapat menggambarkan resiko
seseorang terhadap penyakit jantung.
TUJUAN Untuk mengetahui kadar trigliserida dalam darah.

KEBIJAKAN Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang


Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium

1. Pipet reagen kerja 500 ul, masukkan dalam tabung.


2. Pipet sampel 5 ul.
3. Campur dan baca absorban setelah diinkubasi selama 10
PROSEDUR menit pada suhu kamar pada panjang gelombang 546 nm.

Harga Normal : < 150 mgr/dl

1. Rawat jalan
UNIT TERKAIT 2. IGD
3. Rawat inap

PEMERIKSAAN HDL

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 1/2
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
PENGERTIAN Untuk mengetahui profil lemak, sehingga membantu menentukan
terapi, memantau factor resiko jantung koroner dan sroke.
TUJUAN untuk mengetahui kadar HDL dalam darah.

Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang


KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium
PROSEDUR 1) Presipitan
 
Pipet kedalam tabung centrifuge Semi mikro
Sampel 200 µl”
Presipitan (dengan pengenceran) 500 µl
Campur dengan baik, inkubasi selama 10 menit pada suhu
kamar. Centrifuge selama 2 menit pada kecepatan 10000 rpm
atau 10 menit pada kecepatan 4000 rpm
Pengukuran HDL

Pipet kedalam cuvet Blanko Standar Sampel


Air suling 50 µl …… …..
Standar … 50 µl …..
HDL supernatant reagen … ….. 50 µl
Reagen kolesterol 500 µl 500 µl 500 µl
Harga Normal : >35 mgr/dL

LDL : Chol – TG - HDL =LDL


5
Harga Normal : <150mg/dl

PEMERIKSAAN HDL
(DENGAN MICRO LAB 300)

NO. NO. REVISI HALAMAN


RS. BHAYANGKARA DOKUMEN 2/2
LUMAJANG
04
1. Rawat jalan
UNIT TERKAIT 2. IGD
3. Rawat inap

PEMERIKSAAN URINE LENGKAP (UL)

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 1/2
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
Suatu pemeriksaan terhadap urine secara kualitatif yang meliputi
PENGERTIAN pH, protein, glukosa, keton, bilirubin dan urobilinogen juga
pemeriksaan mikroskopik (sedimen urine) guna keperluan
penyaringan, diagnosis atau untuk mengikuti perjalanan penyakit.

1. Untuk pemeriksaan rutin (screening)


2. Untuk mengetahui kelainan penyakit (diagnostik)
TUJUAN a.Ginjal dan saluran kemih
 b.Hepatobilier
 c.Metabolik (DM)
3. Memonitor terapi

Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang


KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium

1. Lakukan pemeriksaan makroskopis yaitu meliputi:


a. Volume urine
b. Warna urine
c. Kejernihan urine
d. pH urine
2. Lakukan pemeriksaan mikroskopis untuk melihat adanya
elemen-elemen (sel-sel, kristal, dan sebagainya) dalam urine.
PROSEDUR Dengan cara sebagai berikut:
a. Dikocok botol urine
b. Dituangkan ke dalam tabung sentrifuge 7 – 8 cc
c. Disentrifuge 1500 rpm 4 menit/3000 rpm 2 menit.
d. Dituangkan cairan yang diatas dengan satu gerakan
yang luwes sisakan  0,5 cc di dalam tabung sentrifuge
tersebut.

PEMERIKSAAN URINE LENGKAP (UL)

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 2/2
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04
PENGERTIAN e. Dikocok tabung dengan resuspensi sedimen dengan
cara memukulkan dasar tabung perlahan pada
telapak tangan.
f. Diteteskan 1 tetes diatas obyek glass kemudian
ditutup dengan cover glass.
g. Dilihat dibawah mikroskop dengan obyektif 10x,
dicari adanya silinder dan epitel, dicatat hasilnya
dengan silinder a-b/1pk beserta macam/jenisnya.
Dan epitel dengan –, +, ++, +++ dengan mencatat
jenisnya.
h. Dilihat dengan obyektif 40x untuk mencari lekosit,
eritrosit, kristal, bakteri, dan lain-lain. Nyatakan hasil
pemeriksaan leukosit dan eritrosit dengan a-b/lp.
Sedangkan kristal/bakteri dengan –, +, ++ dengan
menjelaskan macam dan bentuknya.

Interpretasi hasil :
Urine lengkap
1. Volume urine ; Normal : 800-1500 ml
2. Warna urine ; Normal : kuning muda- kuning
tua (disebabkan karena urobilin
dan urochrom).
3. Bau urine ; Normal : amoniak disebabkan
karena sebagian asam-asam
organik yang mudah menguap.
4. PH/keasaman urine ; Normal : 4,6-8,5
urine 24 jam : 6,2

5. Berat jenis urine ; Normal : 1,003-1,030


urine 24 jam : 1,016-1,022

1. Rawat jalan
UNIT TERKAIT 2. IGD
3. Rawat inap

PEMERIKSAAN TES KEHAMILAN / PLANO TEST


(DIREK)
NO. NO. REVISI HALAMAN
DOKUMEN 1/1
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
PENGERTIAN Suatu pemeriksaan uji kehamilan secara kualitatif terhadap urine
wanita hamil.
Untuk mendeteksi adanya hormon HCG (Human Chorionic
TUJUAN
Gonadotropin) yang terdapat dalam urine wanita hamil, dimana
dalam keadaan normal HCG tidak akan ditemukan.
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang
KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium

Siapkan urin sample dalam botol.


Ambil stik plano test dan masukkan ujung stik dalam urine.
Lihat hasilnya.jika ada strip dua hasil positip.

Interprestasi Hasil :
( + ) positif : stip 2
PROSEDUR ( – ) negatif : stip 1
Hasil positif palsu pada pemeriksaan plano :
1. Hamil anggur
2. Hamil diluar kandungan
3. Tumor
4. Kanker kandungan

1. Rawat jalan
UNIT TERKAIT 2. IGD
3. Rawat inap
TES WIDAL (SLIDE)

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 1/2
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG
04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
Suatu pemeriksaan terhadap serum penderita secara kualitatif dan
semi kuantitatif untuk mencari antibody terhadap Salmonella
PENGERTIAN
dengan menggunakan antigen somatik (O) dan flageller (H) yang
berasal dari berbagai strain salmonella, dimana adanya antibody
akan mengalami aglutinasi dengan partikel antigen salmonella.

1. Untuk membantu diagnosa penyakit Typhoid.


TUJUAN 2. Untuk menentukan titer antibody yang bisanya meningkat
selama awal minggu kedua perjalanan penyakit seluran cerna
dengan berlangsungnya demam.

Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang


KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium

A. Tes penyaringan (Kualitatif) :


1. Teteskan 0,08 µl serum diatas tatakan porselen (setara
dengan pengenceran 1 : 20).
2. Teteskan 1 drop/10 µl reagen antigen salmonella (memakai
droper yang disertakan dalam kit) di dekat serum.
3. Campur pelan-pelan memakai pengaduk bersih.
4. Goyang pelan-pelan dengan gerakan memutar selama 1
menit sambil diamati terbentuknya aglutinasi.
PROSEDUR

B. Tes Titrasi (Semi kuantitatif) :


Dilakukan jika pada tes penyaringan memberikan hasil
aglutinasi positif.
1. Ambil tatakan porselen, kerjakan seperti pada tes
penyaringan dengan pengenceran sebagai
berikut :
40 micro serum + 1 tetes reagen = 1 : 40.
20 micro serum + 1 tetes reagen = 1 : 80.

TES WIDAL (SLIDE)

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 2/2
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG
04
10 micro serum + 1 tetes reagen = 1 : 160.
5 micro serum + 1 tetes reagen = 1 : 320.
2,5 micro serum + 1 tetes reagen = 1 : 640.
2. Amati terbentuknya aglutinasi. Bila 1 : 640 masih
positif maka hasil dilaporkan > 1/640.
Kepentingan diagnosa :
Ada kenaikan titer 4x setelah 1-2 minggu dari tes
penyaring untuk daerah endemis : titer 1/640.

Interprestasi Hasil : Ags thyposa O ≠ butiran seperti


pasir.
Ags thyposa H = butiran seperti
kapas.
Ags SPA dan SPB= sesuai dengan group
(O / H).

1. Rawat jalan
UNIT TERKAIT 2. IGD
3. Rawat Inap

PEMERIKSAAN VDRL
(VENEREAL DISEASE RESEARCH LABORATORY)

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 1/2
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG
04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
Suatu pemeriksaan terhadap serum penderita berdasarkan
PENGERTIAN aglutinasi antara antigen dengan antobody non spesifik, jika di
dalam serum terdapat antobody non spesifik terhadap
Treponema Pallidum.

1. Untuk memperkuat diagnosa penyakit sifilis.


TUJUAN
2. Untuk mengukur respon pengobatan terhadap sifilis.
.
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang
KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium
PROSEDUR 1. Dipipet 25 µl serum pada obyek glass.
2. Tambahkan 25 µl antigen VDRL, aduk hingga homogen.
3. Dirotator selama 5 menit.
4. Lihat dengan mikroskop lensa 10x, adanya flokulasi
menunjukkan hasil positif.

Catatan : Jangan lupa disertakan control


positif/negative.

Harga normal : Negatif.


Biasanya hasil positif (+) menunjukan adanya syphilis

PEMERIKSAAN VDRL
(VENEREAL DISEASE RESEARCH LABORATORY)

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 2/2
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG
04

Interprestasi hasil : + = Adanya agregasi kasar yang nyata.


- = Adanya agregasi halus yang
berwarna abu-abu.

UNIT TERKAIT 1. Rawat jalan.


2. Rawat inap.
PEMERIKSAAN ELEKTROLIT

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 1/3
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG
04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
Suatu pemeriksaan untuk mengukur aktifitas Ion dalam serum
yang sangat penting untuk proses kehidupan dalam tubuh
manusia, dimana gangguan sistem elektrolit menunjukkan
PENGERTIAN
gangguan sistem enzim dan gangguan potensial listrik dalam
tubuh, menunjukkan hiper/hiponya.Pemeriksaan elektrolit untuk
mengetahui adanya Na, K, Cl dalam tubuh penderita menunjukan
keadaan penyakit.
Untuk menggambarkan status cairan dan elektrolit dalam tubuh
TUJUAN
yang bermakna dalam masalah-masalah endokrin, jantung,
pemberian cairan parenteral, ginjal (HD).
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang
KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium
1.Tekan tombol ON pada alat, bila pada layar terlihat tulisan
“ LIFT PROBE TO ASPIRATE”.alat siap dipakai.
2. Buka PROBE, sample tempelkan pada ujung probe.
3. Tekan yes/OK pada alat.
4. Tutup kembali probe.tunggu hasil sampai keluar.
Harga Normal :
1). Natrium (Na)
1. Dewasa : 136-145 mEq/L, atau 136-145 mmol/L
2. Bayi :134-150 mEq/L
3. Anak :135-145 mEq/L
PROSEDUR 4.Dalam urine: 40-220 mEq/L/ 24jam.
1). Penurunan Kadar Natrium
Terdapat pada penderita; muntah, diare,
penghisapan lambung, cedera jaringan, diet rendah
garam, luka bakar, gagal ginjal, penggunaan obat
diuretik furosemid, thiazid dan manitol.
2). Peningkatan Kadar Natrium
Terdapat pada penderita; dehidrasi, muntah, diare,
gangguan jantung kronis, hiperfungsi adrenal, gagal
hepatik, intake Na tinggi, penggunaan obat kortison,
antibiotik, laksansia, dan obat batuk.

PEMERIKSAAN ELEKTROLIT

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 2/3
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG
04
1). Kalium (K)
1. Dewasa : 3,5-5,0 mEq/L atau 3,5-5,0 mmol/L
2. Anak : 3,6-5,8 mEq/L
3. Bayi : 3,6-5,8 mEq/L
1. Penurunan Kadar Kalium
Terdapat pada penderita; muntah, diare,
penyalahgunaan laksatif, dehidrasi, malnutrisi atau
kelaparan, diet keras, stress, trauma, perlukaan dan
pembedahan, penghisapan gaster.
2. Peningkatan Kadar Kalium
Terdapat pada penderita; Gagal Ginjal Akut, cairan
infus kalium, metabolik asidosis, oliguria dan anuria.
2). Clorida (Cl)
1. Dewasa : 98-106 mEq/L atau 98-106 mmol/L
2. Anak : 98-110 mEq/L
3. Bayi : 95-110 mEq/L
4. Bayi baru lahir : 94-112 mEq/L.
1. Penurunan Kadar Clorida
Terdapat pada penderita; muntah, diare,
penghisapan lambung, diet rendah garam, gastro
entritis, kolitis, insufisiensi adrenal, infiksi akut, luka
bakar, alkalisis metabolik, terlalu banyak keringat,
gagal jantung kronis, asidosis respiratorik, penurunan
kadar kalium dan natrium, dapat juga karena
penggunaan obat thizait, diuretik loop dan bikarbonat.
2. Peningkatan Kadar Clorida
Terdapat pada penderita; dehidrasi, hiperfungsi
adrenal, peningkatan natrium, cedera kepala,
decompesasio cordis, infus NaCl, asidosis metabolik,
gangguan ginjal, dapat juga karena obat amonium
clorida (OBH), penggunaan kortiso dan
asetazolamid.

Harga Normal : - Natrium : mmol / 1 (N = 136 – 145)


- Kalium : mmol / 1 (N = 3,5 – 5,0)
- Chlorida : mmol / 1 (N = 98 – 106)
- Calsium : mg/dl (N = 7,6 – 11,0)

PEMERIKSAAN ELEKTROLIT

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 3/3
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG
04

1. Rawat Inap
UNIT TERKAIT 2. IRD
3. Rawat Jalan
PEMERIKSAAN HbsAg
(DIREK)
NO. NO. REVISI HALAMAN
DOKUMEN 1/1
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG
04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
PENGERTIAN Suatu pemeriksaan untuk mengetahui hepatitis B virus pada
pasien.
Untuk mendeteksi adanya virus hepatitis b yang terdapat dalam
TUJUAN
sampel pasien, dimana dalam keadaan normal virus tersebut tidak
akan ditemukan.
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang
KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium

1. Siapkan sampel serum/plasma atau whole blood


2. Masukkan sampel dalam tabung yang sudah disediakan
3. Jika diperlukan tambahkan buffer
4. Masukkan ujung stik HbsAg dalam tabung yang sudah
disediakan
5. Tunggu hasil 3 – 10 menit
PROSEDUR

Interprestasi Hasil :
( + ) positif : stip 2
( – ) negatif : stip 1

1. Rawat jalan
UNIT TERKAIT 2. IGD
3. Rawat inap
PEMERIKSAAN TES NARKOBA

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 1/1
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG
04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
PENGERTIAN Suatu pemeriksaan uji NARKOBA secara kualitatif terhadap urine.

TUJUAN Untuk mendeteksi adanya kandungan Ampehetamin,


Metamphetamin, THC, Morphin, Cocain, Bezodiazepin

Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang


KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium

Siapkan urin sample dalam botol.


Ambil stik narkoba test dan masukkan ujung stik dalam urine.
Lihat hasilnya.jika ada strip dua hasil positip.
PROSEDUR
Interprestasi Hasil :
( + ) positif : stip 1
( – ) negatif : stip 2
5.
1. Rawat jalan
UNIT TERKAIT 2. IGD
3. Rawat inap

PEMERIKSAAN HELICOBACTER PYLORI

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 1/1
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG
04
STANDAR TANGGAL Ditetapkan
PROSEDUR TERBIT KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
PENGERTIAN Suatu pemeriksaan helicobakter pada pasien

TUJUAN Untuk mendeteksi adanya helicobacter pylori secara langsung.

Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang


KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium

Siapkan sampel serum/ plasma.


Ambil stik lalu teteskas 2-3 tetes sampel ke lubang sampel.
Diamkan 10-15 menit, lalu baca hasil
PROSEDUR
Interprestasi Hasil :
( + ) positif : stip 2
( – ) negatif : stip 1

1. Rawat jalan
UNIT TERKAIT 2. IGD
3. Rawat inap

PEMERIKSAAN IgG/IgM LEPTOSPIROSIS

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 1/1
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG
04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
PENGERTIAN Suatu pemeriksaan uji LEPTOSPIROSIS pada pasien

TUJUAN Untuk mendeteksi adanya leptospirosis secara langsung.

Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang


KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium
PROSEDUR
Siapkan sampel serum/plasma
Ambil stik , teteskan 1 tetes serum dan 2 tetes buffer ke lubang
sampel.
Diamkan 10-15 menit , lalu baca hasil.

Interprestasi Hasil :
( + ) positif : stip 2
( – ) negatif : stip 1
6.
1. Rawat jalan
UNIT TERKAIT 2. IGD
3. Rawat inap

PEMAKAIAN SPILL KIT

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 1/1
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG
04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
Pembersihan tumpahan darah/cairan tubuh
adalah proses kegiatanyang dilakukan untuk membersihkan
PENGERTIAN darah atau cairan tubuh dilantaisehingga lantai tetap bersihSpill
kit adalah satu set peralatan yang dipakai oleh petugas
untuk melindungidirinya dari bahan-bahan yang infeksius
seperti darah, Cairan tubuh dan secret pasien
TUJUAN Supaya lantai dalam keadaan bersih, steril serta nyaman.

Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang


KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium
PROSEDUR A. Persiapan alat
1. 1 set spilkit yang berisi
- Kotak spilkit
- Celemek
- Masker
- Kaca mata
- Sarung tangan
- Kain atau bahan yang bisa menyerap cairan tubuh
- Plastik kuning
- Cairan khlorin
B. Prosedur
1. Petugas mengambil 1 set spilkit
2. Petugas membuka spilkit lalu memakai APD dengan
urutan celemek, masker, kaca mata, sarung tangan.
3. Buka dan siapkan plastik kuning
4. Siramkan cairan khlorin pada tumpahan darah atau
cairan tubuh
5. Bersihkan tumpahan darah atau cairan tubuh yang
bercampur dengan cairan khlorin tersebut dengan kain
atau bahan yang bisa menyerap air.
6. Selesai pembersihan buang kain tersebut ke dalam
plastik kuning.

1. Rawat jalan
UNIT TERKAIT 2. IGD
3. Rawat inap

PELAPORAN NILAI KRITIS

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 1/1
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
Pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium yang kritis merupakan
PENGERTIAN proses melaporkan angka kritis atau angka panik oleh analis ke
dokter atau ruangan yang meminta pemeriksaan laboratorium
tersebut.
Mencegah terjadinya insiden keselamatan pasien rumah sakit.
TUJUAN
Meningkatkan efektivitas komunikasi yang efektif terhadap
pelaporan angka kritis atau angka panik.
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang
KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium
1. Hasil pemeriksaan laboratorium dilakukan validasi oleh
Petugas Analis.
2. Apabila didapatkan hasil pemeriksaan laboratorium masuk
kriteria angka kritis atau angka panik, maka petugas segera
mengkomunikasikan ke dokter atau petugas irna yang meminta
pemeriksaan laboratorium tersebut. Komunikasi dilakukan
melalui telepon sesuai dengan prosedur komunikasi melalui
telepon.
PROSEDUR 3. Petugas lab mendokumentasikan di buku sebagai bukti bahwa
angka kritis atau angka panik tersebut sudah dikomunikasikan
ke dokter atau ruangan yang meminta pemeriksaan
laboratorium tersebut. Mendokumentasikan hari, tanggal, jam,
angka kritis atau angka panik yang dilaporkan, yang melapor,
yang menerima laporan, dan tanda tangan yang melapor.
4. Jika dokter yang bersangkutan meminta untuk mengulang
pemeriksaan laboratorium tersebut, maka petugas lab
melaksanakannya sesuai dengan prosedur yang berlaku.
1. Rawat jalan
UNIT TERKAIT 2. IGD
3. Rawat inap

PEMBUANGAN LIMBAH INFEKSIUS

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 1/1
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
PENGERTIAN Bahan infeksius adalah bahan yang mengandung mikroorganisme
hidup seperti bakteri, virus,parasit dan jamur.
Mencegah terjadinya penularan dan infeksi baik kepada petugas
TUJUAN maupun lingkungan dari segala sesuatu yang disebabkan oleh
bahan infeksius yang berada di laboratorium.
.
KEBIJAKAN Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang
Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium
1. Bahan atau limbah laboratorium sebelum dibuang harus
direndam dahulu dengan cairan chlorin.
PROSEDUR
2. Selanjutnya limbah dibuang ke Instalasi Pembuangan Akhir
Limbah (IPAL)
IPAL
UNIT TERKAIT

HITUNG JUMLAH RETIKULOSIT

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 1/1
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
Menghitung sel eritrosit yang menjelang dewasa dimana
didalamnya masih ada sisa benang-benang reticulum dan inti yang
PENGERTIAN
akan terlihat dengan pengecatan supravital. Penghitungannya
dibandingkan dengan jumlah sel eritrosit matang yang dinyatakan
dalam prosen/promil, pembuatan sediaan basah/kering.
1. Untuk mengetahui aktivitas sumsum tulang.
2. Untuk mengetahui adanya perdarahan atau penghancuran
TUJUAN eritrosit berkelanjutan (anemia hemolitik).
3. Untuk diagnosa anemia defisiensi besi yang mendapat
pengobatan.
.
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang
KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium
1. Persiapkan sampel darah dengan antikoagulan EDTA
2. Beri etiket yang jelas. Antara lain nama, umur, alamat dan
PROSEDUR
dokter yang meminta pemeriksaan.
3. Kirim ke laboratorium rujukan.
Laboratorium rujukan.
UNIT TERKAIT
PEMERIKSAAN FAECES LENGKAP ( FL )

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 1/1
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
Suatu pemeriksaan terhadap sampel faeces dengan cara dibuat
preparat ditambah dengan eosin pada slide kemudian diperiksa
PENGERTIAN
dibawah mikroskop untuk mengetahui adanya amoeba, kista, telur
cacing dan sisa makanan. Dan juga pemeriksaan makroskopis
yang meliputi warna, keadaan, darah dan lendir.

1. Untuk mengetahui penyakit infeksi parasit.


2. Untuk melihat peradangan saluran cerna.
TUJUAN 3. Untuk mendeteksi gangguan pencernaan/intoleransi
pencernaan.
4. Untuk mengetahui pendarahan saluran cerna.
.
.
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang
KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium
1. Beri wadah faeces kepada pasien yang sudah diberi etikat
dengan jelas.
2. Beri penjelasan kepada pasien bahwa faeces yang
diperiksa harus dalam keadaan segar dan pilih bagian dari
PROSEDUR faeces yang memberikan kemungkinan untuk menemukan
kelainan serta tidak terkontaminasi dengan zat lain seperti
air kencing.
3. Kirim ke laboratorium rujukan

1. Rawat inap
UNIT TERKAIT 2. Laboratorium rujukan.

PEMERIKSAAN MALARIA
(TETES TEBAL DAN TIPIS )
NO. NO. REVISI HALAMAN
RS. BHAYANGKARA DOKUMEN 1/1
LUMAJANG
04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
Suatu pemeriksaan dari setetes darah dibuat tetes tebal atau tipis
PENGERTIAN selanjutnya dilunturkan dengan air hingga warna putih susu
kemudian dicat dengan Giemsa dan diperiksa dibawah mikroskop
dengan obyektif 100x untuk mencari ada tidaknya parasit malaria.
Untuk membantu diagnosa penyakit malaria serta untuk screening
TUJUAN
ada tidaknya parasit malaria.
.
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang
KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium
1. Siapkan sampel darah EDTA.
2. Beri etiket yang jelas. Antara lain nama, umur, alamat
PROSEDUR dan dokter yang meminta pemeriksaan
3. Kirim ke laboratorium rujukan

1. Rawat inap
UNIT TERKAIT 2. Laboratorium rujukan.

PEMERIKSAAN ANALISA SPERMA

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 1/1
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
Suatu pemeriksaan terhadap sperma yaitu ejakulat yang berasal
dari seorang laki-laki berupa cairan kental dan keruh berisi
PENGERTIAN
spermatozoa dan sekret dari kelenjar prostrat juga kelenjar
kelenjar lainnya (epididimis, vesikaseminalis). Untuk mengetahui
jumlah, morfologi dan motilitas dari sperma..
1. Untuk mengetahui keadaan fertilitas dan infertilitas pria
yang ingin punya anak.
TUJUAN
2. Untuk evaluasi hasil vasektomi.
3. Bagianpemeriksaan khusus laboratorium andrologi.

Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang


KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium
1. Siapkan sampel sperma segar.
2. Beri etiket yang jelas. Antara lain nama, umur, alamat dan
PROSEDUR dokter yang meminta pemeriksaan
3. Kirim ke laboratorium rujukan

1. Rawat inap
UNIT TERKAIT 2. Laboratorium rujukan.

PEMERIKSAAN RA FAKTOR

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 1/1
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
Suatu pemeriksaan screening untuk mengetahui adanya
PENGERTIAN Rheumatoid faktor yaitu imunoglobin yang bereaksi dengan
molekul IgG. Dimana sebagian besar RF adalah IgM tetapi dapat
pula berupa IgG atau IgA.
Untuk menentukan titer antibody yang ditemukan pada serum
TUJUAN penderita dengan arthritis rhematoid dimana kadar RF yang tinggi
menandakan prognosis buruk dengan kelainan sendi yang berat
dan kemungkinan komplikasi sistemik.
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang
KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium
1. Siapkan sampel darah/serum.
2. Beri etiket yang jelas. Antara lain nama, umur, alamat dan
PROSEDUR dokter yang meminta pemeriksaan
3. Kirim ke laboratorium rujukan

1. Rawat inap
UNIT TERKAIT 2. Laboratorium rujukan.
PEMERIKSAAN IgG – IgM DENGUE BLOOD

NO. NO. REVISI HALAMAN


RS. BHAYANGKARA DOKUMEN 1/1
LUMAJANG
04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
Suatu pemeriksaan Imunologi kualitatif dengan metode (ICT)
PENGERTIAN
Immunochromatographi dengan menggunakan monoclonal
antibody terhadap IgM atau IgG manusia.
1. Untuk mendeteksi antibody IgG dan IgM Dengue virus pada
TUJUAN serum manusia.
2. Untuk membedakan infeksi Dengue primer dan sekunder.

Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang


KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium
1. Siapkan sampel darah/serum.
2. Beri etiket yang jelas. Antara lain nama, umur, alamat dan
dokter yang meminta pemeriksaan
PROSEDUR
3. Kirim ke laboratorium rujukan
.

1. Rawat inap
UNIT TERKAIT 2. Laboratorium rujukan.

PEMERIKSAAN NS 1 DENGUE

NO. NO. REVISI HALAMAN


RS. BHAYANGKARA DOKUMEN 1/1
LUMAJANG
04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
Suatu pemeriksaan Imunologi kualitatif dengan metode (ICT)
PENGERTIAN
Immunochromatographi dengan menggunakan monoclonal
antibody terhadap IgM atau IgG manusia.
1. Untuk mendeteksi antibody IgG dan IgM Dengue virus pada
TUJUAN serum manusia.
2. Untuk membedakan infeksi Dengue primer dan sekunder.

Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang


KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium
1. Siapkan sampel darah/ serum.
2. Beri etiket yang jelas. Antara lain nama, umur, alamat
dokter yang meminta pemeriksaan
PROSEDUR
3. Kirim ke laboratorium rujukan
.

1. Rawat inap
UNIT TERKAIT 2. Laboratorium rujukan.

PEMERIKSAAN HIV STIK


(DIREK)
NO. NO. REVISI HALAMAN
DOKUMEN 1/1
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
PENGERTIAN Suatu pemeriksaan untuk mengetahui HIV virus pada pasien.

Untuk mendeteksi adanya penyakit HIV yang terdapat dalam


TUJUAN
sampel pasien, dimana dalam keadaan normal virus tersebut tidak
akan ditemukan.
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang
KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium
1. Siapkan sampel serum/plasma atau whole blood
2. Masukkan 2 tetes sampel ke dalam Reagent pack HIV
3. Jika diperlukan tambahkan buffer satu tetes
4. Tunggu hasil 3 – 20 menit
PROSEDUR
Interprestasi Hasil :
( + ) positif : strip 2
( – ) negatif : strip 1

1. Rawat jalan
UNIT TERKAIT 2.I GD
3 Rawat inap

PEMERIKSAAN GLOBULIN

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 1/1
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
Pemeriksaan Globulin merupakan pengukuran kadar Globulin
PENGERTIAN
dalam darah. Albumin merupakan jenis protein yang ada di dalam
tubuh dan memiliki fungsi penting bagi tubuh.
TUJUAN Deteksi dan evaluasi beberapa kondisi seperti gangguan fungsi
hati dan ginjal, serta malnutrisi.

Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang


KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium
1. Siapkan sampel darah/serum.
2. Beri etiket yang jelas. Antara lain nama, umur, alamat
PROSEDUR dokter yang meminta pemeriksaan
3. Kirim ke laboratorium rujukan

Laboratorium rujukan
UNIT TERKAIT
PEMERIKSAAN Gamma GT

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 1/1
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
Pemeriksaan Gamma GT merupakan pengukuran kadar Gamma
PENGERTIAN
Gt dalam darah. Gamma GT merupakan jenis protein yang ada di
dalam tubuh dan memiliki fungsi penting bagi tubuh.
TUJUAN Deteksi dan evaluasi beberapa kondisi seperti gangguan fungsi
hati dan ginjal, serta malnutrisi.

Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang


KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium

1. 1. Pipet reagen 400 ul R1masukkan dalam tabung reaksi.


2. Tambahkan 100 ul R2, Kocok
2.Tambahkan reagen 10 ul sample campur.
3.Baca pada panjang gelombang 1158.
PROSEDUR 4.Tunggu sampai hasil keluar, laporkan dalam u/l.

NILAI NORMAL : < 55 U/L

1. Rawat jalan
UNIT TERKAIT 2. UGD
3. Rawat inap

PEMERIKSAAN FOSFATASE ALKALI


NO. NO. REVISI HALAMAN
DOKUMEN 1/1

04

RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
Pemeriksaan Fosfatae alkali merupakan pengukuran kadar
PENGERTIAN Fosfatase alkali dalam darah. Fosfatase alkali merupakan jenis
protein yang ada di dalam tubuh dan memiliki fungsi penting bagi
tubuh.
TUJUAN Deteksi dan evaluasi beberapa kondisi seperti gangguan fungsi
hati dan ginjal, serta malnutrisi.

Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang


KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium

1. Pipet reagen 400 ul R1masukkan dalam tabung reaksi.


3. Tambahkan 100 ul R2, Kocok
2.Tambahkan reagen 10 ul sample campur.
3.Baca pada panjang gelombang 2757.
PROSEDUR
4.Tunggu sampai hasil keluar, laporkan dalam u/l.
Harga Normal : < 258 U/L

1. Rawat Jalan
UNIT TERKAIT 2. UGD
3. Rawat Inap

PEMERIKSAAN ANTI - HAV

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 1/1
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
PENGERTIAN Suatu pemeriksaan untuk mengetahui hepatitis A virus pada
pasien.
Untuk mendeteksi adanya virus hepatitis A yang terdapat dalam
TUJUAN
serum pasien, dimana dalam keadaan normal virus tersebut tidak
akan ditemukan.
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang
KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium
1. Siapkan sampel darah/serum.
2. Beri etiket yang jelas. Antara lain nama, umur, alamat
PROSEDUR dokter yang meminta pemeriksaan
3. Kirim ke laboratorium rujukan

Laboratorium rujukan
UNIT TERKAIT

PEMERIKSAAN ANTI - HCV

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 1/1
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04
Ditetapkan
TANGGAL KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
STANDAR TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL 8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
PENGERTIAN Suatu pemeriksaan untuk mengetahui hepatitis C virus pada
pasien.
Untuk mendeteksi adanya virus hepatitis C
TUJUAN
yang terdapat dalam serum pasien, dimana dalam keadaan
normal virus tersebut tidak akan ditemukan.
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang
KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium
1. Siapkan sampel darah/ serum.
2. Beri etiket yang jelas. Antara lain nama, umur, alamat
PROSEDUR dokter yang meminta pemeriksaan
3. Kirim ke laboratorium rujukan

Laboratorium rujukan
UNIT TERKAIT
PEMERIKSAAN TROPONIN

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 1/1
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04
Ditetapkan
TANGGAL KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
STANDAR TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019 dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
Suatu pemeriksaan untuk mengetahui protein spesifik yang
PENGERTIAN
ditemukan dalam otot jantung dan otot rangka yang diseeebut
troponin
Pemeriksaan troponin digunakan untuk membantu mendiagnosis
TUJUAN serangan jantung, untuk mendeteksi dan mengevaluasi cedera
miokardium, dan untuk membedakan nyeri dada karena serangan
jantung atau mungkin karena penyebab lainnya.
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang
KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium
1. Siapkan sampel darah/ serum.
2. Beri etiket yang jelas. Antara lain nama, umur, alamat
PROSEDUR dokter yang meminta pemeriksaan
3. Kirim ke laboratorium rujukan

Laboratorium rujukan
UNIT TERKAIT
PEMERIKSAAN HAPUSAN DARAH TEPI
( HDT )

NO. NO. REVISI HALAMAN


RS. BHAYANGKARA DOKUMEN 1/1
LUMAJANG
04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
PENGERTIAN Suatu pemeriksaan untuk menilai berbagai unsur sel darah tepi
seperti eritosit, leukosit, dan trombosit
TUJUAN Pemeriksaan HDT digunakan untuk mengetahui morfologi atau
bentuk sel eritrosit, leukosit, dan trombosit.

Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang


KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium
1. Siapkan sampel darah/ serum.
2. Beri etiket yang jelas. Antara lain nama, umur, alamat
PROSEDUR dokter yang meminta pemeriksaan
3. Kirim ke laboratorium rujukan

Laboratorium rujukan
UNIT TERKAIT

PEMERIKSAAN CEA
(Carcinoembryonic antigen )
NO. NO. REVISI HALAMAN
RS. BHAYANGKARA DOKUMEN 1/1
LUMAJANG
04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
Carcinoembryonic antigen (CEA) adalah protein yang dihasilkan
PENGERTIAN
oleh epitel saluran cerna janin yang juga dapat diekstraksi dari
tumor saluran cerna orang dewasa.
TUJUAN Pemeriksaan CEA ini bertujuan untuk mengetahui adanya kanker
usus besar, khususnya ardenocarcinoma.

Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang


KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium
1. Siapkan sampel darah/ serum.
2. Beri etiket yang jelas. Antara lain nama, umur, alamat
PROSEDUR dokter yang meminta pemeriksaan
3. Kirim ke laboratorium rujukan

Laboratorium rujukan
UNIT TERKAIT

PEMERIKSAAN CRP
( C – REACTIV PROTEIN )
NO. NO. REVISI HALAMAN
RS. BHAYANGKARA DOKUMEN 1/1
LUMAJANG
04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
CRP Adalah suatu protein fase akut yang diproduksi oleh hati
PENGERTIAN sebagai respon adanya infeksi, inflamasi atau kerusakan jaringan.
Inflamasi merupakan proses dimana tubuh memberikan respon
terhadap injury .
TUJUAN Pemeriksaan CEA ini bertujuan untuk mendeteksi adanya
inflamasi/infeksi akut. 

Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang


KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium
1. Siapkan sampel darah/ serum.
2. Beri etiket yang jelas. Antara lain nama, umur, alamat
PROSEDUR dokter yang meminta pemeriksaan
3. Kirim ke laboratorium rujukan

Laboratorium rujukan
UNIT TERKAIT

PEMBUANGAN SAMPAH INFEKSIUS


NO. NO. REVISI HALAMAN
DOKUMEN 1/1
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
Sampah infeksisus adalah bahan-bahan kimia yang
PENGERTIAN mengandung mikrorganisma hidup seperti virus, bakteri,
jamur atau sesuatu rekombinan habitat atau mutan yang dapat
menimbulkan penykit pada manusia.
1. Untuk mencegah terjadinya infeksi
TUJUAN
2. Untuk memudahkan pengangkutan dan pembuangan
limbah. 
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang
KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium
1. Perwadahan sampah infeksius menggunakan wadah yang
dilapisi kantong plastik warna kuning.
2. Sampah infeksius dari ruang perawatan dan instalasi
setelah penuh atau apabila 2/3 bagian kantong sudah terisi
oleh limbah
PROSEDUR segera diangkat supaya tidak menjadi perindukan
vektor penyakit atau binatang
pengganggu,sebelumnya kantong plastik kuning diikat
kuat terlebih dahulu,tidak boleh dibuka ikatannya
sampai ketempat pemusnahan.

1. Laboratorium
UNIT TERKAIT 2. Cleaning service
PEMBUANGAN SAMPAH NON INFEKSIUS
NO. NO. REVISI HALAMAN
DOKUMEN 1/1
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
Sampah non infeksisus adalah sampah yang tidak
PENGERTIAN
mengandung bahan infeksius seperti kertas, serta sampah
perkantoran lainnya.
1. Untuk menciptakan suasana kerja yang bersih, aman dan
TUJUAN nyaman.
2. Untuk memudahkan pengangkutan dan pembuangan
limbah. 
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang
KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium
1. Perwadahan sampahnon infeksius menggunakan wadah
yang dilapisi kantong plastik warna hitam.
2. Sampah non infeksius dari ruang perawatan dan instalasi
setelah penuh atau apabila 2/3 bagian kantong sudah terisi
PROSEDUR oleh sampah segera diangkat.
sebelumnya kantong plastik hitam diikat
kuat terlebih dahulu,tidak boleh dibuka ikatannya
sampai ketempat pemusnahan.

1. Laboratorium
UNIT TERKAIT 2. Cleaning service

VERIFIKASI HASIL LABORATORIUM


NO. NO. REVISI HALAMAN
DOKUMEN 1/1
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
PENGERTIAN Verifikasi adalah tindakan yang dilakukan untuk mencegah
terjadinya kesalahan dalam melakukan kegiatan laboratorium
mulai dari tahap pra-analitik, analitik sampai dengan pasca-analitik.
Setiap tahapan tersebut harus dipastikan selalu berpedoman pada
mutu sesuai dengan bakuan mutu yang ditetapkan.
TUJUAN Untuk mempertahankan mutu pemeriksaan atau perbaikan-
perbaikan yang diperlukan untuk peningkatan mutu pemeriksaan.

Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang


KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium
1. Setiap hasil laboratorium yang telah dicetak diperiksa ulang
oleh kepala ruangan.
2. Jika kepala ruangan tidak ada ditempat, hasil laboratorium
difoto kemudian kirim lewat WhatsApp, atau bbm.
PROSEDUR
3. Kemudian jika diperlukan kepala ruangan melaporkan ke
dr.sp PK.
4. Setelah hasil sudah diverifikasi, maka hasil bisa diberikan ke
pasien atau ruangan.

UNIT TERKAIT 1. Kepala ruangan


2. Dr. spPK

PEMBUANGAN JARUM SPUIT


NO. NO. REVISI HALAMAN
DOKUMEN 1/1
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
PENGERTIAN Suatu kegiatan pembuangan jarum spuit ke tempat penampungan
( Safety box)
1. Untuk mencegah terjadinya penyebaran penyakit.
TUJUAN
2. Menciptakan lingkungan kerja yang bersih, nyaman dan
aman..
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang
KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium
PROSEDUR
angan menekuk /
mematahkan jarum
suntik/ benda tajam
yang telah dipakai.
b. Jangan meletakkan
jarum suntik/ benda
tajam bekas pakai di
sembarang tempat.
c. Segera buang
jarum/ needle ke
dalam wadah yang
telah
ditentukan dan dibuang
sendiri oleh si pemakai
d. Container benda
tajam diletakkan
dekat dengan lokasi
tindakan.
e. Wadah yang
digunakan harus tahan
tusukan ( puncture
proof)
berlabel biohazard atau
berwarna kuning.
f. Setelah berisi 2/3
bagian, dibawa ke
incinerator untuk
dimusnahkan
angan menekuk /
mematahkan jarum
suntik/ benda tajam
yang telah dipakai.
b. Jangan meletakkan
jarum suntik/ benda
tajam bekas pakai di
sembarang tempat.
c. Segera buang
jarum/ needle ke
dalam wadah yang
telah
ditentukan dan dibuang
sendiri oleh si pemakai
d. Container benda
tajam diletakkan
dekat dengan lokasi
tindakan.
e. Wadah yang
digunakan harus tahan
tusukan ( puncture
proof)
berlabel biohazard atau
berwarna kuning.
f. Setelah berisi 2/3
bagian, dibawa ke
incinerator untuk
dimusnahkan
angan menekuk /
mematahkan jarum
suntik/ benda tajam
yang telah dipakai.
b. Jangan meletakkan
jarum suntik/ benda
tajam bekas pakai di
sembarang tempat.
c. Segera buang
jarum/ needle ke
dalam wadah yang
telah
ditentukan dan dibuang
sendiri oleh si pemakai
d. Container benda
tajam diletakkan
dekat dengan lokasi
tindakan.
e. Wadah yang
digunakan harus tahan
tusukan ( puncture
proof)
berlabel biohazard atau
berwarna kuning.
f. Setelah berisi 2/3
bagian, dibawa ke
incinerator untuk
dimusnahkan
1. Jarum spuit yang telah dipakai dimasukkan ke tempat
penampungan ( Safety box)
2. Tempat penampungan dicek setiap saat. Jika tempat
penampungan sudah terisi ¾ dari kapasitas, tempat ditutup.
3. Kirim safety box yang sudah penuh ke pembuangan
sementara.
1. Cleaning service
UNIT TERKAIT
PEMERIKSAAN UBT
( UREA BREATH TEST )
Helicobacter Pylory Detector

NO. NO. REVISI HALAMAN


RS. BHAYANGKARA DOKUMEN 1/1
LUMAJANG
04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
UBT (Urea Breath Test) adalah pemeriksaan  non invasive gold
standard untuk deteksi infeksi Helicobacter pylori. Pemeriksaan ini
PENGERTIAN dilakukan dengan menggunakan sampel nafas dan didasarkan
pada kemampuan Helicobacter pylori dalam mengeluarkan enzim
urease yang dapat mengubah urea menjadi karbondioksida (CO2)
dan amonia.
Untuk mendeteksi adanya infeksi yang disebabkan oleh bakteri
TUJUAN
Helibacter pylori.
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang
KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium
1. Pasien dipuasakan terlebih dahulu sekitar 2 sampai 3 jam.
2. Pasien harus berhenti minum penghambat pompa asam
lambung (PPI) seperti omeperazole, lanzoperazole selama 2
minggu.
3. Pasien harus berhenti minum antibiotic selama 4 minggu.
4. Setelah Puasa 2 jam Pasien, Pasien di KIE apakah sudah
minum antibiotic,PPI Jika sudah minum pasien diberi larutan
asam sitrat 10 gr dalam 500 ml, jarak pemberian asam sitrat
bisa langsung sampai dengan 30 menit, Jika terlalu asam
boleh ditambah pemanis sakarin.
5. Selanjutnya minum capsul urea dengan air putih, Kemudian
pasien harus duduk/tidur dalam keadaan tenang tanpa
gangguan, tanpa aktifitas gerak lebih atau tanpa berbicara
lebih agar reaksi dari kapsul urea lebih efektif, Tunggu selama
15 - 25 menit.
6. Siapkan collection card baru, jangan lupa untuk menyambung
pipa tiup ( mouthpiece ) ke ujung collection card.
PROSEDUR
7. Setelah selesai waktu tunggu reaksi obat (15 menit), diujung
pipa tiup, buatlah pasien untuk meniup/ menghembus napas
panjang kedalam collection card selama 3 menit sampai
indicator warna berubah dari oranye ke kuning.
8. Perhatian, jangan sampai pasien menghirup/menghisap kembali
collection card.
9. Setelah itu, masukkan collection card kedalam alat. Kemudian
akan tampil menu pembacaan.
10. Setelah selesai, hasil bias dilihat apakah pasien positif atau
negative dalam nilai efektifnya.
11. Hasil Hp negative bila nilai sama atau kurang dari 40.
12. Hasil Hp positif bila sama atau lebih dari 50.
13. Hasil akan diragukan bila nilai antar 40 – 50, maka ulangi lagi
pembacaan collection card dengan waktu 500 detik.
14. Setelah selesai melakukan pemeriksaan harus mencabut
collection car dari alat / mesin.
UNIT TERKAIT IRNA, IGD dan POLI,ICU

CALIBRASI ALAT UBT 20A1

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 1/3
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
Suatu tindakan yang dilakukan tiap bulan atau alat dipindah
PENGERTIAN
disuatu tempat, untuk mengukur radiasi card background dan card
effectif pada nilai yang sudah ditentukan.
TUJUAN
Supaya alat tetap stabil pada ukuran yang sudah ditentukan.

Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang


KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium
PROSEDUR 1.Tekan tombol ON pada belakang alat.
Dari menu utama tekan tombol setting sebanyak 6x

R1_MOD_CON 0 1

Ubah nilai 0 menjadi 1, Tekan tanda resert sampai menu


utama.
2. Masukkan collection card background, Kemudian alat
melakukan calibrasi 1000 detik(17 menit).
3. Setelah selesai tekan resert. Keluarkan collection card
background.
4. Kemudian teka setting 6x R1_MOD_CON 1 0
5. Tekan tanda resert sampai menu utama, masukkan collection
card efficiency tunggu 250 detik.
6. Tunggu 250 detik.
7. Alat sudah bisa digunakan untuk pemeriksaan.

PENGAMBILAN SAMPLE ARTERI UNTUK BGA

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 1/3
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
Analisa gas darah (AGD) atau BGA (Blood Gas Analysis) biasanya
dilakukan untuk mengkaji gangguan keseimbangan asam-basa
PENGERTIAN
yang disebabkan oleh gangguan pernafasan dan/atau gangguan
metabolik. Komponen dasar AGD mencakup pH, PaCO2, PaO2,
SO2, HCO3 dan BE (base excesses/kelebihan basa).
TUJUAN Analisa gas darah arteri khususnya ketidak seimbangan asam
basa .
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang
Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
KEBIJAKAN
Pelayanan Laboratorium

PROSEDUR
Petunjuk Pengambilan :

1.  Lokasi pengambilan sampel :

Arteri Radialis
Arteri Brachialis
Arteri Inguinalis
Arteri Dorsalis Pedis

2.  Darah Yang diambil 2 cc ditambah 1 Strip

3.  Yang harus diisi dalam blanko pemeriksaan : Identitas pasien,


Suhu tubuh pasien, Hb terakhir dan kalau pasien menggunakan
oksigen catat jumlah O2 yang digunakan serta cara pemberiannya
dan Jenis permintaan.

Tekhnik Pengambilan :

Bentangkan duk pengalas.

1. Tangan pasien diletakkan diatas alas yang disediakan,


dengan sendi melipat kebelakang.
2. Sedot heparin cair sebanyak 1 cc dan kemudian keluarkan.
Heparin hanya membasahi dinding disposible. Tidak ada
sisa 0,1 cc dalam disposible, kecuali yang ada didalam
jarum.
3. Raba Nadi dengan menggunakan jari telunjuk dan jari
tengah.
4. Pastikan tempat dari nadi yang diraba.
5. Desinfeksi daerah tersebut
6. Desinfeksi kedua jari
7. Pegang disposible seperti memegang pensil.
8. Raba kembali nadi dengan menggunakan kedua yang telah
didesinfeksi
9. Tusukan jarum diantara kedsua jari dengan sudut 45 drajat
mengarah ke jantung.
10. Biarkan Darah sendiri mengalir ke dalam jarum. Jangan
diaspirasi.
11. Cabut jarum dan tusukkan pada karet penutup.
12. Tekan daerah penusukan dengan menggunakan kapas
betadine selama 5 menit.
13. Beri etiket dan bawa ke laboraotirum.

UNIT TERKAIT Irna, Laboratorium,

PEMERIKSAAN BGA (BLOOD GASS ANALISA)

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 1/3
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
Analisa gas darah (AGD) atau BGA (Blood Gas Analysis) biasanya
dilakukan untuk mengkaji gangguan keseimbangan asam-basa
PENGERTIAN
yang disebabkan oleh gangguan pernafasan dan/atau gangguan
metabolik. Komponen dasar AGD mencakup pH, PaCO2, PaO2,
SO2, HCO3 dan BE (base excesses/kelebihan basa).
TUJUAN
Analisa gas darah arteri khususnya ketidak seimbangan asam
basa .
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang
KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium

1. Yalakan alat BGA i15 dengan menekan tombol power.


2. Pada monetor minta User Name :admin, dan Password :
123456
3. Alat sudah bisa dipakai.

I.REPLACE CAL PACK (Mengganti Reagen Calibrasi)

1.Tekan menu replace cal pack.


2.Buka bungkus pack yang baru, Ambil kuncinya untuk
membuka chamber pack.Ambil pack yang lama.
3.Baca scan barcode pack yang baru dengan cara bungkus
pack diarahkan ke sensor alat.
PROSEDUR 4.Masukkan reagen pack yang baru ke chamber pack, tutup
dan Kunci lagi.

II.PEMBACAAN SAMPLE BGA

1.Pilih menu Arteri pada monetor alat.


2.Ambil cartridge yang sudah disediakan, Jangan Lupa scan
barcode pada sensor alat BGA.dengan cara bungkus
cartridge diarahkan ke sensor.
3.Sample heparin yang ada di spuit ditancapkan ke cartridge.
4.Baca sample ke alat..

UNIT TERKAIT Irna, Laboratorium,


PROSEDUR OPERASIONAL PRIME LINE A220

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 1/3
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
PENGERTIAN Suatu tindakan untuk melakukan prosedur operasional alat K.Klinik
prime line a220.
TUJUAN Untuk mempermudah petugas analis memakai alat prime line a220

Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang


KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium
PROSEDUR
MELAKUKAN CONTROL/CALIBRASI.
1. Yalakan alat dan monitor computer dengan menekan tombol
power.
2. Control dilakukan setiap hari, Jika control tidak masuk
dilakukan calibrasi.
3. Untuk mencuci cuvet kita tekan washing.
4. Siapkan serum control kedalam cuvet lubang no 1,
Kemudian tekan tombol QC(quality qontrol).cocokkan no lot
reagen controlnya.
5. Tekan NEW, Pilih menu pemeriksaan yang diinginkan.
6. Tekan save, Kemudian masuk kemenu worklist, Lalu klik
TEST.
7. Tunggu sampai proses pemeriksaan selesai.
8. a.Jika control nilai sudah masuk dalam ring tidak usah
melakukan calibrasi.
b.Jika control tidak masuk maka dilakukan calibrasi dan
kemudian di control lagi.

MELAKUKAN PEMERIKSAAN SAMPLE


1. Tekan tombol ON pada power alat prime line a220 dan
tekan tombol pada monitor computer.
2. Tekan gambar test pada monitor computer.
3. Tekan new, Isi ID pasien dan menu pemeriksaan yang
diinginkan.
4. Tekan tombol save, Tekan tombol worklist lalu tekan TEST.
5. Maka alat secara automatis melakukan operasional
pemeriksaan sample laboratorium.
UNIT TERKAIT 1. Rawat jalan
2. Rawat inap
3. IPS

PEMERIKSAAN HIV lll FASE

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 1/1
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
8 Januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
PENGERTIAN Suatu pemeriksaan untuk mengetahui HIV virus pada pasien.
Untuk mendeteksi adanya penyakit HIV yang terdapat dalam
TUJUAN
sampel pasien, dimana dalam keadaan normal virus tersebut tidak
akan ditemukan.
Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang
KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium

FASE l (SCREEN PLUS)

1. Siapkan sampel serum/plasma atau whole blood


2. Masukkan 2 tetes sampel ke dalam Reagent pack HIV
3. Jika diperlukan tambahkan buffer satu tetes
4. Tunggu hasil 3 – 20 menit

FASE ll (SD BIOLENE)

1. Siapkan sampel serum/plasma atau whole blood


2. Masukkan 10 Ul serum/plasma atau 20 Ul sampel darah
ke dalam Reagent pack HIV
3. Tambahkan buffer 4 tetes atau 120 Ul.
PROSEDUR 4. Tunggu hasil 10 – 20 menit

FASE lll ( VIKIA)

1. Siapkan sampel serum/plasma atau whole blood


2. Masukkan 75 Ul serum /plasma atau 3 tetes
ke dalam Reagent pack HIV
3. Tambahkan buffer 2 tetes atau 40 Ul.
4. Tunggu hasil 30 menit

Interprestasi Hasil :
( + ) positif : strip 2
( – ) negatif : strip 1

1. Rawat jalan
UNIT TERKAIT 2. IGD
3. Rawat inap
4. Laboratorium
PROSEDUR PEMERIKSAAN KULTUR

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 1/3
RS. BHAYANGKARA
LUMAJANG 04
Ditetapkan
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
TANGGAL
STANDAR
TERBIT
PROSEDUR
OPERASIONAL
08 januari
2019
dr. SRI HANDAYANI, MMRS
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
PENGERTIAN Suatu tindakan untuk melakukan proses pengambilan sample
kultur.

TUJUAN Untuk mempermudah petugas analis melakukan tindakan


pengambilan sample kultur

Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang


KEBIJAKAN Nomor : Kep / 04 / I / KES.22. / 2019 / AP Tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium

JIKA SAMPLENYA CAIR (DARAH,URINE,PUS).


1. Ambil sample secukupnya (3-5 ml) dengan jarum spuit,
Bawa kelab.
2. Masukan kedalam media transport untuk persiapan utk
dikirimke lab rujukan.

JIKA SAMPLE SEDIKIT (RECTAL SWAB/PERALATAN GIZI)


PROSEDUR 1.Ambil sample dengan swab lidi secukupnya,segera bawa ke
Lab.
2.Siapkan media transport dan api bonsen untuk fiksasi.
3.Nyalakan api bonsen, buka tutup media transport didekat
Api bonsen dan masukkan kedalam media,fiksasi lagi
kemudian ditutup lagi.
4.Media siap dikirim ke lab rujukan

UNIT TERKAIT 1. Laboratorium


2. Rawat inap

Anda mungkin juga menyukai