Anda di halaman 1dari 27

LOMBA INOVASI DAERAH KOTA MAKASSAR

INNOVATIVE MAJOR AWARD 2019

JEMPUT BOLA IBU HAMIL ( JEMPOL BUMIL)


(KATEGORI INOVASI : BIDANG PELAYANAN PUBLIK)

DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR


KOTA MAKASSAR
TAHUN 2019

1
2
DAFTAR ISI

Judul Halaman
A.Latar Belakang................................................................... 4
Analisis Masalah......................................................................4
Berjalannya Inovasi..................................................................5
Setelah Inovasi dan Kendala...................................................5
B.Pendekatan Strategis ........................................................6
Pemecahan Masalah...............................................................6
Kreatif dan Inovatif...................................................................6
Pelaksanaan dan penerapan...................................................7
Rencana Aksi...........................................................................7
Pemangku kepentingan..........................................................10
Sumber Daya yang digunakan................................................11
Keluaran..................................................................................11
C.Pemanatauan dan Evaluasi.................................................12
D.Dampak Sebelum dan sesudah Inovasi .............................15
E. Dokumentasi Inovasi JEMPOL BUMIL..............................19

3
PROPOSAL INOVASI JEMPOL BUMIL

PENDAHULUAN
A.Latar Belakang

Puskesmas sebagai salah satu instansi pemerintah berperan dalam penyelenggaraan


pelayanan kesehatan kepada masyarakat dituntut untuk meningkatkan kualitas kinerja
atau mutu dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sehingga pelayanan yang
diberikan mampu memenuhi kebutuhan ,keinginan,dan harapan masyarakat serta mampu
memberikan kepuasan kepada masyarakat.
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak merupakan salah satu program prioritas diPuskesmas
yang diharapkan mampu menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) ,Angka kematian
Neonatus ( AKN ),Angka Kematian Balita( (AKABA).
Tolak ukur keberhasilan pelayanan Antenatal yang berkualitas ditunjang oleh
terlaksananya kegiatan 10 T. Adapun salah satu masalah dalam mendapatkan layanan
kesehatan diPuskesmas yang dikeluhkan ibu-ibu hamil di layanan Posyandu adalah
kendala biaya transportasi. Wilayah Puskesmas Tamalate terdiri dari 3 Kelurahan dengan
rata-rata jumlah penduduk menengah kebawah termasuk tinggi sekitar 60 %. Dengan
keadaan geografis yang baik menuju kePuskesmas namun alasan biaya transportasi
membuat sebagian besar ibu hamil menunda kunjungan kePuskesmas untuk melanjutkan
pemeriksaan Laboratorium dasar yang lengkap,Mereka menerima pelayanan laboratorium
di Posyandu berupa pemeriksaan Hb.

Inovasi JEMPOL BUMIL (Jemput Bola Ibu Hamil) dimana diharapkan semua ibu
hamil yang mendapat pelayanan ANC di Posyandu dapat menerima layanan Laboratorium
Puskesmas .

ANALISIS MASALAH
Masalah Sebelum Inovasi

Sebelum adanya inovasi JEMPOL BUMIL (Jemput Bola Ibu Hamil) para ibu hamil
mendapatkan pelayanan k1 diPosyandu dan menerima layananan pemeriksaan
laboratorium sederhana yaitu pemeriksaan Haemoglobin(Hb) yang dilakukan oleh Bidan
kelurahan masing-masing. Namun pemeriksaan Laboratorium lainnya belum
didapatkan,hingga ada beberapa ibu hamil yang telah melalui beberapa kali ANC namun
pemeriksaan Laboratorium yang inti program yaitu Pemeriksaan HIV dan HbsAg serta
beberapa pemeriksaan lainnya belum diberikan hingga masih ada ibu hamil yang akhirnya

4
melahirkan dengan hasil laboratorium dilakukan di RS yang mengeluarkan biaya yang
cukup banyak karena tidak masuk dalam pembiayaan program.

Berjalannya Inovasi
Berdasarkan dari keadaan diatas Tim KIA mendiskusikan dan menyimpulkan pentingnya
membuat inovasi ”Jempol Bumil” yang langsung mendapat respon baik serta dukungan
kepala Puskesmas Tamalate (dr.Hj.Tri Raparti,M.Kes) serta teman-teman yang terlibat
dalam tim,maka dibentuklah tim “Bumil Jempol”. Kegiatan inovasi ini melibatkan peran dan
kekompakan tim, mulai dari peran Bidan Koordinator yang melaporkan akan berjalannya
kegiatan hari tersebut, menghubungkan kegiatan dalam dan luar lapangan,menghubungi
Bidan Kelurahan yang telah menyaring Ibu Hamil yang belum lengkap pemeriksaan
laboratorium sederhananya, mengecek kesiapan Tenaga Laboratorium / Laborant dalam
penerimaan dan persiapan reagen,kesiapan tenaga laborant untuk memeriksa Ibu Hamil
serta tidak kalah pentingnya kesiapan sopir yang akan menjemput Ibu Hamil ke
Puskesmas dan mengantarkan Ibu Hamil kembali ke alamat penjemputan/Posyandu
masing-masing.

Setelah Inovasi dan Kendalanya


Data 2017 ditemukan hasil yang cukup baik dengan adanya inovasi ini dimana
petugas yang terlibat dalam tim serta kader saling berkoordinasi dengan baik. Namun
terdapat kendala pemberdayaan SDM,dimana petugas/Sopir mengalami gangguan
kesehatan dan tenaga pengganti bertugas rangkap hingga ditahun 2018 inovasi ini tidak
maksimal seperti harapan.
Berdasarkan data kunjungan dari akhir tahun 2017 ,dari k1 orang yang dilakukan
test Laboratorium lengkap org ( %) ,  sedangkan pada Tahun 2018 kunjungan
menurun dari K1 orang yang mendapat test laboratorium lengkap orang ( %) .
Pada awal tahun 2019 kegiatan inovasi ini kembali diaktifkan sekalipun masih ada kendala
tenaga sopir yang mengalami gangguan kesehatan,namun dari laporan kunjungan
Puskesmas terutama Ibu Hamil Mengalami peningkatan dari % ditahun 2018 menjadi
% ditahun 2019. Mengenai gambaran ini diharapkan kejadian ditahun 2017 bisa terjadi
lagi ,dimana peningkatan kuantitas pelayanan seiring dengan peningkatan kualitas
pelayanan yang baik.Dimana semua Ibu hamil menerima pelayanan Laboratorium namun
tidak bergantung olleh inovasi itu sendiri.

5
B.PENDEKATAN STRATEGIS
Pemecahan Masalah
Dengan pendekatan khusus yang dilakukan tenaga KIA/Bidan yang telah disepakati
dan mendapat dukungan kepala Puskesmas Tamalate maka Bidan berkoordinasi bersama
tenaga Laboratorium Puskesmas dan kader serta sopir Puskesmas guna menggalang
kerjasama dalam pelaksanaan inovasi ini.
Pada awal kegiatan ini kami dibantu kader untuk memeriksa kelengkapan
pelayanan laboratorium pada buku KIA yang telah dimiliki ibu hamil diwilayah posyandu
masing-maing dengan menanyakan pada ibu hamil langsung serta mencocokkan dengan
buku hasil layanan diPosyandu. Setelah itu kami melakukan kerjasama berupa diskusi
bersama petugas KIA,Laboratorium dan Sopir yang bertugas di Puskesmas. Dalam diskusi
kami telah menyepakati waktu kegiatan dan tugas masing-masing dalam inovasi tersebut.

Tim JEMPOL BUMIL menyusun strategi dalam program inovasi ini yaitu:

1. Melakukan sosialisasi kegiatan inovasi JEMPOL BUMIL,bersama kepala


Puskesmas dalam kegiatan pertemuan Lintas Program . Dimana setiap petugas
Puskesmas diharapkan tahu dan ikut mendukung berbagai inovasi yang dilakukan
didalam dan luar gedung Puskesmas termasuk inovasi ini,dilanjutkan dengan
membahas kerjasama dengan tenaga yang telibat langsung dalam kegiatan inovasi
JEMPOL BUMIL yaitu Penanggung jawab Laboratorium dan Sopir.
2. Melakukan sosialisasi berbagai inovasi Puskesmas serta jadwal pelaksananaan
inovasi termasuk JEMPOL BUMIL ,dalam pertemuan Lintas Sektor dihadiri Camat,
Lurah,Aparat Keamanan,ketua RW/RT,Toma dan Kader diPosyandu .
3. Melakukan pertemuan kader guna menyiapkan dan membantu bidan kelurahan
memilah ibu hamil yang ada dalam wilker posyandu untuk dilanjutkan pemeriksaan
laboratorium sederhana dan pemeriksaan laboratorium program.

Kreatif dan Inovatif


“JEMPOL BUMIL” merupakan inovasi pelayanan kesehatan yang diajukan berawal
dari adanya proses TIM KIA melakukam intropeksi diri dalam pelayanan, dimana dalam
pelayanan dianggap sangat perlu adanya pelayanan yang tidak hanya meningkat dari segi
kuantitas layanan namun diharapkan adanya peningkatan dari kualitas layanan utamanya
diharapkan adanya kerjasama layanan didalam dan luar gedung.

6
PELAKSANAAN DAN PENERAPAN
Pelaksanaan Inovasi
Langkah-Langkah dalam pelaksanaan inovasi “ JEMPOL BUMIL” adalah sebagai
berikut :

1. Diawali dengan diskusi bersama oleh tim KIA membahas upaya peningkatan mutu
layanan,termasuk peningkatan kerjasama dalam kegiatan dalam dan luar gedung
2. .Bidan Koordinator melaporkan inovasi yang akan dilakukan pada kepala
Puskesmas.
3. Melaksanakan koordinasi bersama kader posyandu serta Bidan Kelurahan untuk
memilah ibu hamil yang akan dim
4. Membuat jadwal kunjungan “Jempol Bumil “.
5. Menentukan Strategi Pelaksanaan
6. Membentuk TIM Inovasi "JEMPOL BUMIL” yang telah disetujui dan mendapat
dukungan Kepala Puskesmas.

7
Rencana Aksi

RENCANA AKSI

2017 2018 2019

JEMPOL BUMIL

2017 PEMBENTUKAN TIM JEMPOL BUMIL

JEMPOL BUMIL

2018 SOSIALISASI TIM JEMPOL BUMIL DAN PELAKSANAAN

JEMPOL BUMIL

PROMOSI, PREVENTIF, KURATIF DAN


2018 REHABILITASI TIM JEMPOL BUMIL

JEMPOL BUMIL
MOU KE POSYANDU
2019 9 KEGIATAN JEMPOL
BUMIL

ADANYA BUMIL JEMPOL


AMPUNGTA HARAPAN JEMPOL BUMIL
JEMPOL
-MENYADARKAN IBU
HAMIL PENTINGNYA TES
2020 LAB.
-MENINGKATKAN
KUALITAS PELAYANAN
IBU HAMIL

8
2017
 Diawal akhir tahun 2017 tahap inisiasi dari Kegiatan ini dirintis, mulai dari
penyusunan kegiatan Pemeriksaan ANC yang berjalan sesuai protap tanpa
memakai konsep nama khusus, yaitu: tiap ibu hamil siap untuk dilanjutkan
periksa lab.setelah dikonseling dan ternyata kegiatan ini menghasilkan kualitas
pelayanan yang dinilai mencapai target,karena ibu hamil di Posyandupun
dijemput untuk dikonseling dan diperiksa. Peningkatan ini mendapat apresiasi
kepercayaan oleh DKK dengan diutusnya perwakilan Puskesmas Tamalate
untuk ikut seminar HIV di Jakarta,dikarena kan hasil pemeriksaan tes lab.yang
cukup baik dibandingkan Puskesmas lainnya diakhir tahun 2017.
 Merintis kegiatan dan memberi sebuah nama untuk kegiatan yang telah rutin
dilakukan tiap bulannya yaitu”JEMPOL BUMIL” dimana kegiatan ini mampu
mendongkrak pencapaian hasil pelayanan program PITC pada ibu Hamil.

2018
 Melaksanakan sosialisasi kegiatan “ Jempol Bumil ( Jemput Bola Ibu Hamil ).
 Telah dibuat MoU khusus pada Posyandu dengan jumlah sasaran yang
banyak.
 Menetapkan 10 Posyandu dari perwakilan tiap Kelurahan yang dinilai sasaran
ibu hamil terbanyak.
 Setelah kegiatan berlanjut selama 6 bulan, kegiatan Bumil Jempol menemui
kendala ,dimana tenaga sopir tidak dapat menjalankan tugasnya karena sakit
dan tenaga baru yang bekerja rangkap.
 Kegiatan kurang berjalan lancar hingga mempengaruhi hasil capaian menurun
sekalipun tetap masih mencapai target.

2019
 Kegiatan Bumil Jebol berlanjut dan hasil pemeriksaan yang bermasalah sudah
dilanjutkan ketahap rujukan langsung ibu ke RS.
 Telah ada MoU dengan ketua Kader Posyandu yang akan dituju.
.

9
2020
 Dengan inovasi Jempol Bumil diharapkan ibu mendapatkan pelayanan KIA
yang berkualitas.
 Ibu Hamil dapat menyadari pentingnya pemeriksaan laboratorium selama
kehamilan.
 Memberi stimulus pada para pemangku jabatan untuk turut terlibat menangani
kendala biaya transportasi ke Puskesmas yang memeng letaknya kurang
strategis.
 Merubah pola fikir ibu hamil agar merasa kegiatan ini sangat membantu
namun mereka akhirnya bisa melanjutkan berfikir bahwa kegiatan ini memberi
menfaat yang besar pada dirinya hingga ibu lebih memperhatikan dan peduli
dengan kesehatan dirinya

Pemangku Kepentingan
Inisiatif awal dari inovasi “JEMPOL BUMIL“ adalah Tim KIA yang
mengeluarkan keluhan kendala beberapa ibu hamil yang mengeluhkan biaya
transportasi ke Puskesmas Tamalate yang walaupun dekat namun letak Puskesmas
yang tidak strategis (masuk lorong) hingga memakan biaya yang cukup banyak bagi
ibu hamil dengan ekonomi menengah kebawah,akhirnya usulan menjemput ibu
hamil ditanggapi baik oleh Kepala Puskesmas( dr. Hj. Tri Raparti Arifin, M.Kes) dan
didukung penuh dalam pelaksanaan kegiatan. Pada prosesnya pengembangan
pemikiran perumusan strategi menuju pelaksanaan inovasi tersebut Dinas
Kesehatan Kota menjadi leading sector yang juga memberi tanggapan positif atas
inovasi ini.
Kepala Dinas Kesehatan dr. Hj. A. Naisyah T. Azikin, M.Kes, serta tim KIA
Dinkes dan tim P2-HIV Dinkes memberikan  dukungan penuh kepada Kepala
Puskesmas beserta jajarannnya untuk tetap melanjutkan menjalankan inovasi ini
serta memberikan berbagai masukan.
Dinas Kesehatan Kota Makassar sangat mengapresiasi Inovasi “JEMPOL
BUMIL” sebagai salah satu inovasi Pelayanan kesehatan Kota Makassar.
Stake Holder yang terlibat dalam inovasi tersebut antara lain:
1. Kader Posyandu.
2. Ketua RW/RT.

10
3. Tokoh Masyarakat.
Berperan dalam memfasilitasi dan mengkoordinir kegiatan di Posyandu ,utamanya
yang terlibat inovasi JEMPOL BUMIL.

Sumber Daya Yang Digunakan


Kesuksesan sebuah inovasi harus di dukung oleh dukungan sumber daya
manuasia dan dukungan finansial yang baik, Inovasi  “JEMPOL BUMIL” sebuah
inovasi dengan tidak membutuhkan biaya yang sangat tinggi meski harus diakui
bahwa terdapat biaya dalam operasional dan pengadan material yang sudah ada di
puskesmas. 
Sementara itu yang tidak kalah pentingnya adalah dukungan teknis dan
sumber daya manusia (SDM) Puskesmas Tamalate, Bidan berjumlah 3 orang, Bidan
magang berjumlah 1 orang, Tenaga Laborant 1 orang serta Laborant magang 1
orang dan Konsultasi dokter jika ada masalah pada 2 orang dokter umum di
Puskesmas.
Pendaan inovasi "JEMPOL” dIdukung oleh Dana BOK (Bantuan Operasional
Kesehatan) dan dana JKN (Jaminan Kesehatan Nasional).

Keluaran (Output)
Berdasarkan data kunjungan ke Puskesmas Ibu hamil yang telah dites lab
sederhana/lengkap program ada orang ( %) tahun 2017, namun Tahun 2018 dari
k1 orang yang telah tes laboratorium sederhana lengkap sebanyak orang ( %), 
sedangkan pada Tahun 2019 kunjungan meningkat kembali hingga kunjungan bulan
lalu per Oktober tahun 2019 sudah mencapai % dari kunjungan k1 orang.

Output yang konkret sebagai berikut :

1. Kesadaran  ibu Hamil akan pentingnya memeriksakan diri secara lengkap


beserta hasil laboratoriumnya di Puskesmas lebih meningkat sesuai laporan
tahun 2019.
2. Deteksi dini ibu Hamil yang dari hasil Laboratorium yang bermasalah dapat
ditingkatkan.

11
3. Ibu hamil dengan kelainan Hasil laboratorium dapat segera tertangani dan
mendapat penanganan lanjut.
4. Mutu pelayanan lebih berkualitas.
5. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih mandiri mengenali keadaan
kesehatannnya setelah melihat keadaan ibu hamil yang sebelumnya telah
diperiksa laboratorium.
6. Meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan KIA.
7. Mempererat Kerjasama Lintas Program dan lintas sektor lebih dalam
penanganan Ibu Hamil.
8. Meningkatkan kepedulian semua stake Holder dalam membantu Ibu Hamil.

Pemantauan dan Evaluasi


Hasil dari kegiatan Jempol Bumil  ini yang telah berjalan selama kurang lebih
dua tahun,  diperoleh umpan balik yang baik dari Ibu Hamil ,kader dan stake holder
yang terlibat. Hal ini terlihat dari bertambahnya jumlah Kunjungan Ibu Hamil K1 yang
telah tes laboratorium sederhana dana program (HIV,Hepatitis) . Berikut adalah data
kunjungan KIA di puskesmas Tamalate Tahun 2017

JUMLAH KUNJUNGAN PEMERIKSAAN K1 DAN LABORATORIUM TAHUN 2017

JUMLAH TELAH
JUMLAH K1
TAHUN BULAN TEST
IBU HAMIL
LABORATORIUM
2017 JANUARI 90 86
FEBRUARI 128 70
  MARET 111 61
  APRIL 78 57
  MEI 87 64
  JUNI 88 50
  JULI 101 96
  AGUSTUS 116 86
  SEPTEMBER 86 53
  OKTOBER 97 88
  NOVEMBER 99 86
  DESEMBER 87 82
TOTAL 1194 879

12
 
*Hasil pemeriksaan Ibu Hamil serta yang diperiksa Laboratorium :
879 : 1194 X 100 = 73,61

JUMLAH KUNJUNGAN PEMERIKSAAN K1 DAN LABORATORIUM TAHUN 2018

JUMLAH TELAH
JUMLAH K1
TAHUN BULAN TEST
IBU HAMIL
LABORATORIUM
2018 JANUARI 96 70
FABRUARI 81 43
  MARET 84 78
  APRIL 82 44
  MEI 86 43
  JUNI 88 41
  JULI 100 59
  AGUSTUS 127
  SEPTEMBER 157
  OKTOBER 132 109
  NOVEMBER 105 53
  DESEMBER 79 62
TOTAL 1217 755

*Hasil pemeriksaan Ibu Hamil serta yang diperiksa Laboratorium :

755 : 1217 X 100 = 62,03

JUMLAH KUNJUNGAN PEMERIKSAAN K1 DAN LABORATORIUM TAHUN 2019

JUMLAH TELAH
JUMLAH K1
TAHUN BULAN TEST
IBU HAMIL
LABORATORIUM
2019 JANUARI 102 70
FEBRUARI 103 83
  MARET 101 75

13
  APRIL 107 71
  MEI 96 49
  JUNI 99 72
  JULI 122 67
  AGUSTUS 96 52
  SEPTEMBER 103 54
  OKTOBER 120 87
  NOVEMBER Blm tanggal buat lap
  DESEMBER Blm tanggal buat lap
TOTAL 1049 696

*Hasil pemeriksaan Ibu Hamil serta yang diperiksa Laboratorium :

696 : 1049 x 100 = 66,35

 Masalah Utama Yang Dihadapi


Kendala yang dihadapi selama menjalankan kegiatan pigi kampungta ini adalah :

1. Kurangnya kesadaran ibu hamil akan pentingnya tes Laboratorium.


2. Tenaga SDM ( Sopir ) yang kadang kurang siap dalam siklus kegiatan
karena sakit .
3. Masih ditemukannya beberapa penduduk liar/tidak punya pengenal diri dan
sudah berdomisili di Makassar lebih 6 bulan hingga memperlambat rujukan
jika diperlukan,utamanya pada ibu hamil kurang mampu secara finansial.

 Solusi yang kami lakukan adalah :

14
1. Melakukan sosialisasi kegiatan inovasi JEMPOL BUMIL, dalam kegiatan
pertemuan Lintas Sektor dengan kader posyandu, ketua RW/RT sesuai
jadwal yang disepakati bersama.
2. Melakukan pendekatan ke kader untuk memantau ibu-ibu hamil yang belum
periksa hamil.
3. Melakukan pendekatan pada para stake holder untuk melanjutkan
mensosialisasikan Inovasi “Bumil Jempol “,meningkatkan kepedulian
membantu menolong ibu-ibu hamil ,utamaya dalam wilayah kerja
PKM.Tamalate.

C.DAMPAK SEBELUM DAN SESUDAH

Manfaat Utama Inovasi


Manfaat bagi Ibu Hamil /Masyarakat :
1. Ibu Hamil menyadari pentingnya mendapatkan pelayanan kesehatan
utamanya periksa laboratorium sederhana yang lengkap dengan laboratorium
program ( HIV/Hepatitis ) .
2. Menghemat biaya transport ibu hamil karena telah dijemput oleh petugas
menuju puskesmas.
3. Hubungan emosional antara Ibu Hamil dan Bidan lebih dekat dan tidak
merasa segan mengungkapkan keluhannya.
4. Ibu merasakan tenang menjalani kehamilannya karena telah menjalani
test.Laboratorium sederhana namun lengkap dengan pemeriksaan
laboratorium program ..

Manfaat Bagi Petugas Kesehatan :


1. Meningkatkan kemampuan dan kompetensi Bidan dalam mendeteksi
keadaan Ibu Hamil serta merujuk segera jika hasil Laboratorium ditemukan
bermasalah.
2. Meningkatkan angka kunjungan K1(kunjungan awal Ibu Hamil ) yang seiring
dengan jumlah Ibu Hamil yang diperiksa Laboratorium.
3. Meningkatkan mutu pelayanan,dimana jumlah Ibu Hamil yang berkunjung
diharapkan semua telah dilakukan pemeriksaan Laboratorium.

15
Perbedaan Sebelum dan Sesudah Inovasi
Sebelum adanya inovasi “JEMPOL BUMIL” ( Jemput Bola Ibu Hamil) para Ibu
Hamil yang datang periksa di Posyandu,enggan berkunjung ke Puskesmas untuk
periksa Laboratorium dengan alasan biaya Transportasi atau tidak mau ke
Puskesmas jika tidak ada yang menemani.
Setelah adanya inovasi yang merupakan ide dari tim KIA yang mendapatkan
tanggapan yang sangat baik serta dukungan dari Kepala Puskesmas Tamalate
terbentuklah  tim inovasi  “JEMPOL BUMIL”pada awal tahun 2017 dimulai dengan
kegiatan sosialisasi pada teman sejawat,Kader,TP.PKK serta tokoh masyarakat .
Kegiatan inovasi ini dilakukan pada Ibu hamil yang memeriksakan diri di Posyandu
dan telah diarahkan Bidan untuk lanjut test laboratorium di Puskesmas namun belum
datang hingga beberapa kali pemeriksaan. Akhirnya setelah dijemput para ibu hamil
sudah menerima pelayanan di Laboratorium,dalam pelayanan ini para Ibu akan
disampaikan hasil Laboratoriumnya .Jika Ibu hamil telah diperiksa dan hasil
Laboratorium Positif atau ada kesenjangan akan disampaikan secara
rahasia,utamanya pada Ibu Hamil dengan hasil Laboratoriun Test HIV Reaktif akan
dilanjutkan rujukan ke Pusksmas yang menyediakan proram pengobatannya atau
rujukan ke RS,seperti halnya pada Ibu Hamil dengan hasil HbsAg Reaktif akan
dilanjutkan rujukan ke RS serta Ibu Hamil dipesan rutin konrol lanjut serta
mengambil kontak HP Bidan guna memudahkan Ibu saat masa Persalinan
menghubungi Bidan agar bisa diberikan vaksin yang dapat menolong bayinya agar
tidak mudah tertular virus Hepatitis B dari Ibunya.Vaksin ini telah disiapkan Bidan
setelah mengetahui Hasil pemeriksaan Ibu Reaktif dan vaksin ini di amprakan
sebelum persalinan Ibu ,penyediian dari Dinas kesehatan Kota bekerjasama Dinas
Kesehatan Propinsi,dimana vaksin diberikan secara gratis. Berbeda dengan Ibu
yang tidak terdeteksi hasil Laboratorium dari awal dan tidak ada ketersediaan vaksin
gratis terpaksa harus menyediakan dana pembelian vaksin pada apotek jika tersedia
atau pihak swasta dengan harga sekitar tiga jutaan. Dengan inovasi ini tentunya
para Ibu Hamil sangat terbantu.

Keselarasan Dengan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan


Program berkelanjutan selaras dengan tujuh belas tujuan pembangunan
berkelanjutan yang memiliki cakupan yang lebih luas dan akan mampu lebih

16
tanggap atas penyebab utama kemiskinan serta kubutuhan universal khusunya pada
point ke tiga yaitu menjamin kehidupan yang sehat serta mendorong kesejahteraan
bagi semua orang di segala usia, dan point 16 yaitu mendorong masyarakat dan
damai dan inklusif untuk pembangunan yang berkelanjutan, menyediakan akses
keadilan bagi semua orang serta membangun institusi yang efektif, akuntabel dan
inklusif di seluruh tingkatan.

D.KEBERLANJUTAN

Pembelajaran Yang Dipetik


Salah satu pembelajaran dapat dipetik dari inovasi ini yaitu biaya dalam
mencapai pelayanan Kehamilan yang lengkap dapat dikurangi,sehingga para Ibu
Hamil dapat bercerita dan menyampaikan pada Ibu hamil yang lainnya yang belum
periksa Laboratorium akan pentingnya Test.Laboratorium,hingga Ibu Hamil yang
belum test Laboratorium lengkap akan termotivasi dengan sendirinya sadar untuk
juga datang kePuskesmas secara mandiri hingga menerima pula Pemeriksan
Laboratorium secara Gratis di Puskesmas.
Inovasi “JEMPOL BUMIL” adalah sebuah inovasi yang baru dilakukan oleh
Pemerintah Kota Makassar dalam hal ini Puskesmas Tamalate Dinas Kesehatan
Kota Makassar,guna melengkapi Pelayanan Pemeriksaan Ibu Hamil(ANC
berkualitas) Dimana Pelayanan di Posyandu dengan hasil laboratorium Pemeriksaan
Haemoglobin saja dapat dilanjutkan pemeriksaan laboratorium di Puskesmas.
Pelajaran penting yang dapat dipetik lagi adalah betapa senang dan beruntungnya
para Ibu Hamil yang telah dijemput dari Posyandu diantar ke Puskesmas menjalani
pemeriksaan Laboratorium lengkap dan diantarkan pulang kembali kerumah atau
Posyandunya masing-masing.

Keberlanjutan dan Replikasi


Dalam inovasi “ JEMPOL BUMIL”  akan dilaksanakan  secara berkelanjutan
sesuai dengan rencana aksi hingga tahun 2020 mendatang  dan diharapkan adanya
replikasi ( transfer of knowledge ) oleh kader atau pelayanan public yang lain.
Program ini diharapkan dapat berjalan secara terpadu dengan program
esensial maupun pengembangan yang ada di Puskesmas Tamalate. Adapun Jadwal

17
yang telah dibuat dan dijalankan tim Jempol Bumil pada Ibu Hamil di Posyandu
dengan sasaran Ibu Hamil yang banyak yaitu ;
* Posyandu Asoka 7 PT...................................................... Tanggal 2/bln
• Posyandu Asoka 4 PT.......................................................Tanggal 5/bln
• Posyandu Asoka 3 PT.......................................................Tanggal 10/bln
• Posyandu Asoka 1 BD...................................................... Tanggal 16/bln
• Posyandu Asoka 6 BD...................................................... Tanggal 18/bln
• Posyandu Asoka 7B BD...................................................Tanggal 24/bln
• Posyandu Asoka 4 BB...................................................... Tanggal 4/bulan
• Posyandu Asoka 5 BB...................................................... Tanggal 7/bln
• Posyandu Asoka 6 BB...................................................... Tanggal 12/bln
• Posyandu Asoka 9 BB...................................................... Tanggal 18/bln

Proposal 

18
DOKUMENTASI INOVASI
JEMPOL BUMIL ( JEMPUT BOLA IBU HAMIL )

19
20
21
22
23
24
25
26
27

Anda mungkin juga menyukai