Anda di halaman 1dari 9

Tugas Kelompok

Akuntansi Manajemen Lanjutan


Dosen Pengampu : Dr. Bambang Haryadi, SE., M.Si., AK., CA, CfrA.,ACPA.,CRP

Kelompok 3 :
Imam Wahyudi, Risky Mezi Muria, Rakhmad Hidayat, Riskiyatur Rohemah
200251100006 / 200251100007 / 200251100008 /200251100009

PENDAHULUAN
Desa adalah lapisan terkecil dari suatu pemerintahan yang menjadi sorotan
terutama dalam sektor perekonomian dan pemabangunan. Hal ini tertuang dalam
Undang-Undang nomor 6 tahun 2014 desa adalah suatu kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur
dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul atau hak tradisional yang
diakui dan dihormati dalam Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
1. Sejarah Desa Lemper
Asal usul Desa lemper yaitu dulu ketika masyarakat ingin pergi ke kota
pamekasan dan melewati Desa Lemper yang saat itu masih belum menjadi
sebuah desa, karena jauhnya perjalanan sehingga masyarakat yang pergi ke
kota beristirahat di Desa Lemper. Tercetusnya nama Lemper di ambil dari kata
“nyepper” artinya pemberhentian sejenak untuk beristirahat. Mayoritas penduduk
Desa Lemper beragama islam walaupun Desa Lemper jauh dari kawasan
pondok pesantren, namun masyarakat Desa Lemper tetap semangat dalam
melaksanakan kegiatan yang ada kaitannya dengan keagamaan. Adanya
kelembagaan di desa Lemper baik tingkat Desa mapun Dusun, misal BPD,
LPMD, PKK Desa, posyandu, kelompok tani, kelompok Nelayan, Gapoktan,
lembaga pelatihan keterampilan bahasa (LPK Bahasa), lembaga keuangan
mikro, sanggar nacita ikatan pelajar kreatif dimana kegiatan-kegiatan tersebut
merupakan modal atau potensi yang kuat dalam membangun Desa Lemper dan
dapat dijadikan wahana transfer pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan.
Sarana dan prasarana pemerintahan yang ada diwilayah Desa Lemper berupa
kantor Desa, jalan kampung, jembatan, selokan (saluran drainase) dalam
perkembangannya terdapat banyak perubahan berkaitan dengan perubahan
tataguna lahan sejalan dengan perubahan kegiatan infrastruktur (lingkungan).
2. Monografi Desa Lemper Kecamatan Tlanakan Kabupaten Pamekasan
Nama Desa : Desa Lemper
Nomor Kode Wilayah : 019
Nomor Kode Pos : 69381
Kecamatan : Pademawu
Kabupaten : Pamekasan
Provinsi : Jawa timur
Tipologi : Persawahaan
Tingkat Perkembangan Desa : Swasembada/Swada/Swakarya
Luas wilayah : 117,71
Batas wilayah Sebelah Utara:Desa Buddagan
Sebelah Selatan:Desa Sumeddang
Sebelah Barat: Kel Barumbat Timur
Sebelah Timur : Desa Murtajih
Luas tanah kas Desa : 16 Ha
Jumlah penduduk : 2385 jiwa, 785 KK
Laki-laki : 1.216
Perempuan : 1.169
3. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Lemper Kecamatan Tlanakan
Kabupaten Pamekasan
Kepala Desa : Hosnan
Sekretaris Desa : Mohammad Salehoddin
Ketua BPD : Salehoddin
Kepala Seksi Pemerintah : Mohammad Wadid
Kepala Seksi Kesejahteraan : Asrowi
Kepala Urusan TU & Umum : Mohammad Samsul
Kepala Urusan Keuangan : Ach. Fitrianto
Kepala Urusan Perencanaan Pembangunan: Abdul Rasyid
Kepala Dusun Selatan : Umar Hayat
Kepala Dusun Tengah : Zainul Arifin
Kepala Dusun Utara : Fathor Rahman

Transkrip Wawancara

Pencatatan Hasil Wawancara :

WAWANCARA INFORMAN
 Identitas Informan Penelitian :

Nama : Bapak Sholeh

Keterangan : Sekretaris Desa

Tanggal Interview : 13 Januari 2021

Lokasi : Kantor Desa

Catatan Lapangan :

1. Kondisi Tempat Wawancara

Wawancara dengan informan dilakukan di sebuah ruang tamu yang terletak

di kantor desa. Kami beserta informan duduk di kursi dengan posisi saling

berhadapan. Pada saat wawancara berlangsung kondisi ruang tamu tersebut

tidak begitu ramai, hanya ada perangkat desa yang lain sedang duduk dan

sambil menikmati rokoknya sembaring menemani kami berdiskusi dengan

sekretaris desa.

2. Perilaku Informan Secara Umum

Beberapa saat setelah kami sampai di kantor desa, kami memperkenalkan

diri dan mulai melakukan wawancara. Informan sangat menerima kedatangan

kami sehingga setiap berdiskusi suasana pun nyaman dan informan pun santai

sambil memberikan contoh laporan keuangannya Selain itu, informan mengajak

kami untuk melihat alat penyemprotan disenfektan.


Lampiran 1 – Kertas Kerja Analisis

KERTAS KERJA ANALISIS


Informan : Bapak Sholeh

No Temuan Penjelasan Pendeteksian Pencegahan


1 Adanya Rangkap Seorang sekretaris desa yang merupakan a) Melakukan wawancara mendalam a) Kepala Desa bertindak
Jabatan. lulusan SMA dan sudah bekerja sejak tahun dengan sekretaris desa. (Pada secara bijak dan tegas untuk
2007. Beliau melakukan rangkap jabatan saat wawancara bendahara tidak melakukan pemisahan tugas
semenjak pergantian bendahara desa menemui dan tidak memberikan tersebut.
sekitar tahun 2019. Beliau mengerjakan opini) b) Kepala Desa mengontrol
tugas bendahara yang dimulai dari b) Melihat struktur kepengurusan kinerja dari setiap perangkat
membuat laporan keuangan hingga desa. desa (bisa dari evaluasi
menjadi operator untuk menginput c) Melihat jobdesk kepengurusan kinerja setiap bulan atau
laporan keuangan kepada sistem yang desa. triwulan)
tersedia. Beliau menyampaikan tugas d) Melihat latar belakang pendidikan
bendahara yang baru menjalankan sumber daya manusia Tambahan Risky:
tugasnya seperti halnya membayar pajak, e) Melihat akun-akun kunci system Sebelum dilakukan pemisahan
menyampaikan laporan keuangan namun keuangan desa, dan sistem tugas, hendaknya sekretaris
tetap dibantu sekretaris desa. lainnya desa yang lebih paham
f) Melihat laporan keuangan dan mengenai tugas bendahara
menanyakan sistem pembuatan mengajari bendahara yang baru
laporan keuangannya. mengenai tugas yang harus
dilakukan selayaknya tugas
seorang bendahara.
Atau kepala desa merombak
struktur organisasi dan
menunjuk sekretaris desa
sebagai bendahara karena
sekretaris desa lebih paham
mengenai tugas bendahara dan
bendahara yang baru menjadi
sekretaris desa.

Tambahan Imam:
Sebelum dibentuknya struktur
desa, kepala desa harus
memperhatikan lagi kecukupan
dan kemampuan perangkat
desa untuk mengisi posisi yang
kosong. Karena posisi tersebut
berpengaruh pada pengambilan
keputusan dan kinerja desa.
Perlunya revaluasi struktur
ketika ada sesuatu yang tidak di
inginkan seperti kematian salah
satu perangkat.
2 Laporan Masalah laporan pertanggungjawaban ini a) Melakukan pengecekan pada a) Bendahara harus lebih sigap
Pertanggungjawaban menjadi kritikan bagi kami, karena laporan laporan pertanggungjawaban dan teliti dalam
(LPJ) yang kurang tersebut belum lengkap. Misalnya tidak (sampel dua program kegiatan, kelengkapan pembuatan
memadai. ada tanda tangan kepala desa, tidak ada yaitu program posyandu dan laporan
stempel, dan terkadang kami meminta program pengaliran air). pertanggungjawaban.
tanda tangan berkasnya sangat banyak Pengecekan dilakukan b) Segera menyelesaikan
sehingga kepala desa ketelisut dalam berdasarkan prinsip LPJ (Rinci, laporan
melakukan tanda tangan. Selain itu, ada Transparan, Sistematis dan pertanggungjawaban lebih
beberapa dokumentasi yang tidak ada saat terpadu, serta komprehensif) awal lalu meminta tanda
kegiatan. b) Melakukan wawancara tangan dan stempel kepada
mendalam dengan sekretaris pihak terkait.
desa. c) Membuat tim khusus untuk
c) Sebelum lpj diserahkan kepada bagian dokumentasi pada
kepala desa hendaknya dilakukan setiap program yang di
pengecekan ulang terhadap lpj buatnya.
yang telah dibuat oleh sekertaris Tambahan Risky:
desa agar sesuai dengan aturan 1. Kepala desa selalu
dan format yang berlaku mengecek dan
meminta lpj secara
Tambahan Risky: berkala dengan
1. Kepala Desa hendaknya bisa memberi batas waktu
mengelola Sumber Daya akhir pelaporan.
Manusia yang bisa 2. Lpj setidaknya di
bertanggung jawab dan teliti bahas/dirapatkan
dalam hal menangani LPJ, dalam rapat pengurus
karena SDM yang baik desa agar antar
berperan sangat penting pengurus dapat saling
dalam pengoptimalan mengetahui,
pelaporan kegiatan. meninjau/menelaah
bagian-bagian dari lpj
yang dirasa kurang.
3 Pengendalian ASET Awalnya aset milik desa ini terinput dalam a) Melakukan wawancara lebih a) Melakukan pencatatan
yang tidak memadai. sistem yaitu SIPADES (Sistem Pengelolaan dalam dengan sekretaris desa. terkait semua aset milik
Aset Desa) namun sampai sekarang sudah b) Melakukan pengecekan aset desa.
tidak digunakan lagi karena sumber yang berada dikantor desa.] b) Memberikan label pada
dayanya tidak bisa mengaplikasikan sistem setiap aset desa agar jelas
tersebut. Sehingga akhirnya semua aset Tambahan Risky: asal usul aset tersebut.
desa di letakkan di kantor desa dengan di
amankan oleh satpam. Selain itu, aset yang 1. Menelusuri proses Tambahan Risky:
ada di kantor desa belum diberi label. perolehan asset (Hibah atau 1. Menganalisis dan
beli) memverifikasi data
yang diperoleh untuk
menguji kebenaran
perolehan dan
peruntukan asset.
2. Memberikan tanggung
jawab
pencatatan/pengelolaa
n aset kepada 1 orang
yang paham teknologi
dengan
dikontrol/dipantau
langsung oleh kepala
desa

4 ASET HIBAH (MOBIL Bupati Pamekasan memberikan Hibah a) Melakukan wawancara lebih a) Sebaiknya pihak desa tetap
SIGAP) dari berupa mobil SIGAP kepada seluruh desa dalam kepada sektretaris desa pengikuti prosedur dari
Pemerintahan yang berada di Pamekasan untuk dan warga. pemerintah.
Kabupaten (Pemkab). membantu pelayanan kesehatan. b) Melihat SOP penggunaan dan b) Setiap mobil harusnya diberi
Penggunaan mobil ini harus menghubungi tujuan mobil SIGAP nama DESA agar dengan
nomer yang tertera pada mobil tersebut c) Melihat nama mobil SIGAP jelas dapat ditemukan mobil
lalu nanti akan terhubung dengan tim apakah ada nama desanya milik desa mana
pelaksananya. Namun kenyataannya di d) SOP dan aturan mobil sigap
desa ini tidak begitu, ketika ada warga belum jelas, karena peraturan
perlu bantuan pelayanan kesehatan dari bupati sampai saat ini belum
langsung pergi ke kantor desa dan kami ada
langsung mengantarkannya tanpa melalui
tim pelaksana mobil SIGAP di pemerintah
tersebut.
Banyak temuan mengenai mobil sigap yang
tidak sesuai dengan SOP dan tujuan
penggunaan dari mobil SIGAP tersebut,
seperti mobil tersebut dibawa jalan-jalan,
liburan, kepasar, dan tempat lainnya selain
rumah sakit.
Terdapat dua laporan Laporan keuangan di desa lemper a) Melakukan wawancara lebih a) Mengecek kesesuaian
keuangan versi mengalami perubahan yang awalnya dalam kepada bendahara laporan versi manual
manual dan system manual yaitu dengan menggunakan desa dengan laporan sistem
Microsoft excel dan office sebagai alat
bantu pada pembuatan spj, laporan
keuangan, dan RAB Desa. Pada tahun xxxxx
muncullah system baru secara online yaitu
SISKUDES (system keuangan desa) yang di
5. control oleh pemerintah kabupaten.
Laporan yang manual adalah induk dari
laporan sebenarnya sedangkan laporan
siskudes adalah turunan dari laporan
manual. Keandalan pada laporan keuangan
dapat diragukan ketika terjadi kesalahan
yang dilakukan adalah melihat laporan
induknya. Kemudian menyusunnya kembali
agar serupa.
Sumber daya manusia
6
yang kurang memadai
Lampiran 2 – Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai